Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

8
A. Anatomi dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh Terdapat 3 sistem yang mengelola pengatur keseimbangan tubuh, yaitu: sistem vestibular, sistem proprioseptik, dan sistem optik. Sistem vestibuler meliputi labirin (aparatus vestibularis), nervus vestibularis dan vestibular sentral. Labirin terletak dalam pars petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea (alat pendengaran) dan aparatus vestibularis (alat keseimbangan). Labirin yang merupakan seri saluran, terdiri atas labirin membran yang berisi endolimfe dan labirin tulang yang berisi perilimfe dimana kedua cairan ini mempunyai komposisi yang berbeda dan tidak saling berhubungan. Aparatus vestibularis terdiri atas satu pasang organ otolith dan tiga pasang kanalis semisirkularis. Otolith terbagi atas sepasang kantong yang disebut sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus masing – masing mempunyai penebalan atau makula sebagai mekano reseptor khusus. Makula terdiri dari sel – sel rambut dan sel penyokong. Kanalis semisirkularis adalah saluran labirin tulang yang berisi perilimfe, sedang duktus semisrikularis adalah saluran selaput labirin yang berisi endolimfe. Ketiga duktus semisirkularis terletak saling tegak lurus. Sistem vestibularis memberi respon percepatan dan linear (termasuk gravitasi) serta input visual dan propioseptif dalam menjaga keseimbangan dan orientasi tubuh di ruangan. Gerakan inersia endolimfe dalam

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

A. Anatomi dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

Terdapat 3 sistem yang mengelola pengatur keseimbangan tubuh, yaitu:

sistem vestibular, sistem proprioseptik, dan sistem optik. Sistem vestibuler meliputi

labirin (aparatus vestibularis), nervus vestibularis dan vestibular sentral. Labirin

terletak dalam pars petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea (alat pendengaran)

dan aparatus vestibularis (alat keseimbangan). Labirin yang merupakan seri saluran,

terdiri atas labirin membran yang berisi endolimfe dan labirin tulang yang berisi

perilimfe dimana kedua cairan ini mempunyai komposisi yang berbeda dan tidak

saling berhubungan.

Aparatus vestibularis terdiri atas satu pasang organ otolith dan tiga pasang

kanalis semisirkularis. Otolith terbagi atas sepasang kantong yang disebut sakulus

dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus masing – masing mempunyai penebalan atau

makula sebagai mekano reseptor khusus. Makula terdiri dari sel – sel rambut dan sel

penyokong. Kanalis semisirkularis adalah saluran labirin tulang yang berisi

perilimfe, sedang duktus semisrikularis adalah saluran selaput labirin yang berisi

endolimfe. Ketiga duktus semisirkularis terletak saling tegak lurus.

Sistem vestibularis memberi respon percepatan dan linear (termasuk

gravitasi) serta input visual dan propioseptif dalam menjaga keseimbangan dan

orientasi tubuh di ruangan. Gerakan inersia endolimfe dalam kanalis semisirkularis

selama percepatan rotasional akan memindah kupula, mengaktifkan silia dan

transmisi potensial aksi ke divisi vestibular nervus cranial VIII. Percepatan linear

menghasilkan pemindahan otolith dalam utrikulus dan sakulus. Hal ini akan

mengubah silia dan meningkatkan atau menurunkan frekuensi potensial aksi divisi

vestibular nervus VIII.

Neuron orde I dari nervus vestibularis merelai informasi dari utrikulus,

sakulus dan kanalis semisirkularis ke nuckleus vestibularis, melalui badan sel

bipolar yang terletak dalam ganglion vestibularis (ganglion scarpa). Divisi koklearis

dan vestibularis ini berjalan bersama dalam tulang petrosus menuju ke meatus

auditorius internus, menembus ruang subaraknoid di sudut serebelo pontin, masuk

dan saling memisahkan diri di pontomedullary junction menuju nukleus vestibularis

dekat dengan lantai ventrikel IV. Nuckleus vestibularis tersusun atas:

- Nuckleus vestibularis superior (Bechterew)

- Nuckleus vestibularis lateral (Deiter)

- Nuckleus vestibularis medial (Schwalbe)

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

- Nuckleus vestibularis inferior (Roller)

Serabut – serabut nervus vestibularis telah terbagi sebelum berakhir dalam

kelompok sel nuckleus vestibularis dimana akan menjadi nuckleus orde II.

Beberapa serabut nervus vestibularis membawa impuls secara langsung

tanpa sinaps lewat traktus juxtarestiformis menuju lobus flokulonodularis serebellum

(arkhi-serebellum). Ke empat nuckleus vestibularis, sebagian dari nuckleus superior

dan media mengirim serabutnya melalui fasikulus longitudinalis medialis. Jalur ini

menghubungkan nukleus vestibularis dengan nuckleus nervus III, IV, VI, XI dan

nervi spinalis servikal atas, yang penting dalam mengatur gerakan mata, kepala dan

leher dalam merespon stimulasi kanalis semisirkularis. Impuls dari nuckleus superior

dan medial secara tak langsung menuju serebelum melalui serabut vestibulo

serebellaris. Dari nuckleus lateral turun sebagai traktus vestibulospinalis yang

penting dalam mengatur tonus otot dan postur.

B. Anatomi dan Fisiologi Aliran Darah Sistem Vertebrobasilar

Lintasan vertebrobasilar atau sirkulasi posterior disusun oleh a.vertebralis

kedua sisi dan lanjutannya yang tunggal sebagai a.basilaris. Arteri vertebralis adalah

cabang a.subklavia yang masuk kedalam foramen transversum vertebra servikal V.

Pada vertebra servikal I berjalan pada permukaan superior arkus posterior atlantis.

Lalu menembus membrana atlanto-oksipitalis posterior dan durameter. Akhirnya

melalui foramen magnum tiba di fosa kranii posterior. Kemudian berjalan di

sepanjang medulla oblongata di permukaan anterolateral. Pada peralihan medula

oblongata ke pons. Kedua a.vertebralis bergabung menjadi satu arteri tunggal yang

berjalan di garis tengah permukaan ventral pons dan mesencephalon yang dikenal

sebagai a.basilaris.

Setelah a.vertebralis berada di ruang intrakranial ia menjulurkan cabang –

cabangnya, yaitu: aa.meningea posterior, a.spinalis posterior, a.spinalis anterior, dan

a.serebelli inferior posterior (posterior inferior cerbellar artery / PICA) yang

merupakan cabang terbesar.

Arteri basilaris melintasi daerah sisterna pontis, pada batas kaudal pes

pontis terletak antara n.VI dan dibatas rostral diapit oleh n.III. Cabang – cabang

a.basilaris meliputi: -rami ad pontin a.basilaris, a.labirintin, a.serebelli inferior

anterior (anterior inferior cerebellar artery/ AICA), a.serebelli superior (superior

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

cerebellar artery/ SCA), dan a.serebelli posterior (posterior cerebral artery/ PCA)

sebagai cabang terminal. Arteri komunikans posterior menghubungkan antara

a.serebri posterior kanan kiri dan a.karotis interna.

C. Diplopia dan Vertigo

Sering sukar dibedakan dengan vertigo jika tidak dibuatkan anamnese yang

teliti. Jika ada keluhan diplopia, maka perlu diketahui kapan timbulnya, apakah

keadaan ini konstan atau menetap atau hanya terjadi sewaktu-waktu. Diplopia

monokuler terjadi akibat perubahan letak lensa, kelainan makula, simulasi, histeri

sebagai manifestasi neorologis. Vertigo yang dikeluhkan penderita ialah seakan-

akan bahwa benda-benda yang dilihat berputar-putar mengelilingi penderita tersebut.

Terjadinya serangan ini tiba-tiba seperti bangun secara mendadak dari berbaring atau

perubahan posisi kepala atau otot leher secara mendadak. Keadaan ini biasanya

disebabkan anemis sereval (kekurangan darah diotak) atau adanya gangguan nervus

8 atau nervus simpatikus. Pada anamnesa perlu ditanyakan juga penyakit-penyakit

yang pernah diderita misalnya penyakit gula, darah tinggi dan lain-lain.

Diplopia adalah persepsi dari 2 gambar dari sebuah objek tunggal. Diplopia

dibagi menjadi dua yakni diplopia monokular atau binokular. Diplopia monokular

yaitu diplopia yang hanya terjadi pada satu mata. Penglihatan ganda muncul saat

salah satu mata ditutup. Diplopia binokular yaitu penglihatan

ganda terjadi apa bila subjek melihat dengan kedua mata dan menghilang bila

salah satu mata ditutup.

- Nervus Oculomotorius (N.III)

Nervus ini keluar dari permukaan anterior mesencephalon berjalan ke 

depan antara a.cerebri posterior dan a.cerebelli superior. Kemudian masuk

fossa cranii anterior padadinding lateral sinus cavernosus. Pada sinus

cavernosus, N.III bercabang menjadi ramus superior dan ramus inferior

yang kemuadian masuk orbita melalui fissura orbitalis superior. Fungsinya

sebagai saraf motorik yang menginervasi seluruh otot bola mata (kecuali

M.oblik superior dan M.rectus lateralis), membuka kelopak mata,

akomodasi, mengecilkan pupil,memutar bola mata ke atas.

- Nervus Trochlearis (N.IV)

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

Muncul dari permukaan posterior mesencephalon (tepat di bawah

coniculus inferior) kemudian berjalan ke depan dalam dinding lateral sinus

cavernosus (sedikit di bawah N.III) dan akhirnya masuk ke dalam orbita

melalui fissura orbitalis superior. Fungsinya sebagai searaf motorik untuk

m.obliq superior (memutar bola mata ke lateral).

- Nervus Abducens (N.VI)

Muncul dari permukaan anterior rombencephalon antara pons dan

medula oblongata, kemudian berjalan ke depan bersama a.carotis interna

melalui ssinus cavernosus dan masuk orbita melalui fissura orbitalis

superior. Fungsinya sebagai saraf motorik pada m.rectuslateralis yang dapat

memutar bola mata ke lateral.

- Nervus Vestibulocochlearis (N.VIII)

Terdiri dari 2 serabut saraf, yaitu n.vestibularis

dan n.cochlearis. Kedua nervus ini meninggalkan permukaan anterior otak

antara pons dan medula oblongata melalui fossacranii posterior meunuju

meatus austicus internus.

n.vestibularis berasal dari ganglion vestibularis merupakan serabut se

nsoris yang berperan dalam mengatur keseimbangan.

n.cochlearis berasal dari ganglion spiralis cochlea, merupakan serabut

sensoris yang berperan dalam pendengaran

Hubungan batang otak, serabut saraf dari inti vestibularis

mengadakan hubungan dengan inti saraf otak n.III, IV, dan VI (yang

mengurus otot – oto ekstraokuler). Sistem vestibular memainkan peranan

dalam mengurus gerak terkonjugasi bola mata yang reflektoris terhadap

gerakan serta posisi kepala. Sistem vestibular juga ikut berperan dalam

membua mata dapat memfiksasi pada benda yang diam pada saat kepala

dan badan berada dalam keadaan bergerak.

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

HUBUNGAN VERTIGO DAN DIPLOPIA

oleh

Nama : Angga Prassetia

NPM : 07310022

Pembimbing

dr. Calvitinus Meliala, Sp.S

DEPARTEMEN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE

KABANJAHE

2014

Page 6: Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh