ananto4

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan untuk pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar filsafah negara dijabarkan juga sebagai jiwa bangsa, sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan hidup bangsa, yang kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jika kita mengamati kejadian di lingkungan masyarakat sekitar kita, kita dapat mengetahui berapa jauh perubahan norma manusia yang melenceng dari kaidah dan nilai Pancasila. Maka, agar Pancasila itu benar- benar terasa dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus melestarikan Pancasila, maka rakyat Indonesia harus berusaha melaksanakan pedoman pengamalan Pancasila, dengan mendarah dagingkan nilai – nilai yang luhur yang terkandung dalam Pancasila. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari? 2. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Ketuhanan Yang Maha Esa? 3. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab? 4. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Persatuan Indonesia? 1

description

makalah pkn ananto

Transcript of ananto4

Page 1: ananto4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan untuk

pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila

memiliki fungsi sebagai dasar filsafah negara dijabarkan juga sebagai jiwa bangsa,

sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan hidup bangsa, yang kemudian

dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Jika kita mengamati kejadian di lingkungan masyarakat sekitar kita,

kita dapat mengetahui berapa jauh perubahan norma manusia yang melenceng dari

kaidah dan nilai Pancasila. Maka, agar Pancasila itu benar- benar terasa dalam

kehidupan sehari-hari dan sekaligus melestarikan Pancasila, maka rakyat Indonesia

harus berusaha melaksanakan pedoman pengamalan Pancasila, dengan mendarah

dagingkan nilai – nilai yang luhur yang terkandung dalam Pancasila.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Ketuhanan Yang Maha Esa?

3. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab?

4. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Persatuan Indonesia?

5. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan?

6. Bagaimana fenomena penyimpangan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh

Rakyat Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari di

Indonesia.

2. Sebagai tugas dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).

1

Page 2: ananto4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Di Indonesia

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke-1 sampai Sila ke-5

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :

a. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala

sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha

Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya.

b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua

perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan

semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus

menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia

merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, harus

dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan

makhluk-makhluk Tuhan yang lain.

Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Kita semua punya agama dan keyakinan. Kita tinggal menjalankan

kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai umat beragama, mengakui

Tuhan-Nya dan saling menghormati antar umat beragama. Ini dimaksudkan, kita

harus mengembangkan sikap saling menghormati agama orang lain, menjalankan

ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing juga membina

kerukunan antar pemeluk umat agama. menghormati dan menghargai kepercayaan

orang lain, sehingga orang lain pun akan mnghormati dan menghargai kepercayaan

yang yang kita anut. Seperti yang kita tahu, Indonesia sungguh kaya akan budaya.

Bahkan di Indonesia ada 5 agama yang diakuin. Ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu,

dan Buddha. Kita semua hidup berdampingan, dan diharapkan dapat menjaga

hubungan baik diantara pemeluk agama lainnya.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai antara lain

sebagai berikut :

a. Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan

kewajiban asasinya.

b. Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam

sekitar dan terhadap Tuhan.

2

Page 3: ananto4

c. Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta,

rasa, karsa dan keyakinan.

Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu

mengembangkan sikap adil terhadap sesama, tidak membeda-bedakan suku, ras,

agama, dan keturunan, agar tidak menimbulkan perpecahan, serta menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan

berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat,

maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,

karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa

lain.

3. Sila Persatuan Indonesia; terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-

hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai

berikut :

a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah

Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme).

b. Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan

kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah

dalam pembinaan kesatuan bangsa.

c. Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).

Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dengan

menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan antar masyarakat agar tidak terjadi

konflik-konflik atau perbedaan pendapat yang memecah belah bangsa dan negara

kita. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan

warna kulit, serta menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan, rasa Nasionalisme,

dan cinta tanah air Indonesia.

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan; terkandung nilai-nilai kerakyatan.

Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:

a. Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat.

b. Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.

c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai

kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

d. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil

rakyat.

3

Page 4: ananto4

Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai Warga Negara

Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dan harus selalu

mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama, agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang berkepanjangan.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia; terkandung nilai keadilan

sosial.

Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain :

a. Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik,

ekonomi dan sosial budaya.

b. Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia.

c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d. Menghormati hak milik orang lain.

e. Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material spiritual

bagi seluruh rakyat Indonesia.

f. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.

Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :

1) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong – royong

Kita hidup dilingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia. Sudah

menjadi kodrat manusia sebagai mahluk sosial sebaiknya memiliki sikap tolong

menolong antar sesama, gotong- royong, tenggang rasa sesama manusia tanpa

membedakan ras, suku, jenis kelamin dan agama. Namun, dimasa sekarang

nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak orang yang bekerja sehari suntuk

hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Hingga timbul sikap acuh

tak acuh dan individualis, sikap yang bertentangan dengan nilai Pancasila.

Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila

lebih mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi.

2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama

Penjabaran makna adil yang sesungguhnya terkadang memberikan pro dan

kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni semua rakyat Indonesia memiliki

kedudukan yang sama dimata hukum. Adil terhadap sesama yaitu, memperlakukan

manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras, agama,jenis kelamin.

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

Rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membela

negaranya. Rakyat indonesia juga memiliki jaminan hak asasi manusia yang tertuang

dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas kwdudukan yang

4

Page 5: ananto4

sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak atas kehidupan berserikat

dan , berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat, hak atas kemerdekaan

memeluk agama, hak untuk mendapatkan pengajaran, dsb. Dengan dirumuskannya

hak asasi dalam UUD 1945, mengandung pengertian bahwa UUD mewajibkan

pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti

kemanusiaan yang luhur yang bersifat universal serta memegang teguh cita- cita

moral rakyat yang luhur.

4) Menghormati hak orang lain

Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh dan dibawanya sejak

lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir dibumi tanpa

perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM, manusia

memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.

5) Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri

Untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama dengan

manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan

kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan dan

kerjasama orang lain di masyarakat.

6) Tidak menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan

dan gaya hidup mewah.

Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat melimpah. Semua hasil bumi

tersebut menjadikan Indonesia kaya akan hasil bumi. walaupun demikian banyak

kekayaan Indonesia, kita sebagai rakyat Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan

kekayaan negara tersebut dengan berlebihan dan gaya hidup mewah. Karena diantara

sumber daya alam tersebut ada sebagian yang tidak dapat diperbaharui dan masih

banyak rakyat yang memiliki kehidupan yang tak layak.

7) Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan

dengan atau kepentingan umum.

Sering kita mendengar kasus – kasus koruptor yang menjamur di Indonesia.

Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak – hak asasi manusia cenderung

untuk berlebih- lebihan, sehingga merugikan negara dan masyarakat. Seharusnya,

manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Dan

kepentingan tersebut hendaknya tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

8) Suka bekerja keras

Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan

menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang benar,

sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan perwujudan

5

Page 6: ananto4

keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran nilai Pancasila.

Semisal menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang berpedoman

Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang diinginkan dengan kerja keras.

9) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan

dan kesejahteraan bersama.

Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan berkarya. Hasil

karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita hargai dan kita

dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia yang

bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta memberikan motivasi

kepada anak-anak Indonesia lainnya untuk tetap terus berkarya.

B. Fenomena Penyimpangan Nilai-Nilai Pancasila Di Indonesia

1. Fenomena Penyimpangan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas ketuhanan. Indonesia

mengakui adanya Tuhan sebagai sumber dari adanya suatu kehidupan di dunia ini.

Dengan diakuinya beberapa kepercayaan sebagai agama nasional, menunjukan betapa

bangsa Indonesia begitu menjunjung tinggi nilai agama sebagai salah satu landasan

hidup. Selain sebagai wujud pandangan hidup, sila pertama juga menunjukan

kebebasan yang diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memeluk agama

sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Tak ada paksaan ataupun intimidasi

dalam menganut sebuah kepercayaan.

Fakta yang sekarang terjadi :

Agama seperti sebuah “permainan” bagi rakyat Indonesia. Sebagai contoh

yang sederhana, orang-orang muslim yang “tanpa rasa berdosa” pesta minuman keras

padahal jelas minuman keras diharamkan di dalam ajaran Islam. Seperti yang

diberitakan dalam pikiran rakyat online “Puluhan remaja terjaring razia terpadu

Operasi Ketupat Lodaya 2015 saat hendak membeli minuman keras (miras) jenis tuak

di Jln. Permana Kota Cimahi, Kamis (16/7/2015) malam. Mereka beralasan,

berangkat dari rumah untuk melakukan takbiran jelang Hari Raya Idul Fitri 1436

Hijriyah.(http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2015/07/16/334934/berdalih-

takbiran-puluhan-remaja-terjaring-razia-saat-beli-miras)

2. Fenomena Penyimpangan Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Sila ke-2 pancasila bermakna menempatkan manusia sesuai hakekatnya

sebagai makhluk Tuhan. Seluruh rakyat Indonesia adalah manusia yang memiliki

moral, yang memiliki etika, yang memiliki adab dalam segala kehidupannya. Hal ini

menunjukan bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi hak-hak asasi

6

Page 7: ananto4

manusia yang berarti setiap rakyat memiliki kedudukan yang sama di dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada satupun rakyat Indonesia yang kebal

terhadap hukum. Tidak ada satupun rakyat Indonesia yang dapat berbuat sekehendak

dirinya.

Fakta yang sekarang terjadi :

Rakyat Indonesia 80% saya katakan tidak memiliki moral, etika dan adab

dalam kehidupannya. Sebagai contoh, para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR

tersangkut skandal seks yang memalukan. Seperti yang diberitakan pada Desember

2006 lalu, mantan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini ketahuan berbuat

mesum dengan pedangdut Maria Eva. Perbuatan itu diabadikan melalui video dan

menyebar ke mana-mana. Bahkan video keduanya menjadi buruan masyarakat, dari

domestik hingga internasional. (http://news.detik.com//berita/1899879/skandal-seks-

anggota-dewan-yang-terendus-publik)

Fakta lain banyaknya ketidakadilan hukum di Indonesia seperti kasus Asyani

(nenek 63 tahun), Asyani dilaporkan oleh sejumlah polisi hutan ke Polsek Jatibanteng

pada 4 Juli 2014. Nenek empat anak itu kemudian ditahan pada 15 Desember 2014.

Asyani diseret ke Pengadilan Negeri Situbondo Jawa Timur dengan tuduhan mencuri

38 papan kayu jati di lahan Perhutani di Desa Jatibanteng, Situbondo. Dia didakwa

dengan Pasal 12 huruf d juncto Pasal 83 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dengan

ancaman hukuman penjara 5 tahun. Selain masih ada kasus lainnya. Bandingkan

nasib ibu Minasih, beliau dituntut 7 tahun penjara cuma gara-gara mencuri buah

randu milik perusahaan. Bandingkan dengan Seorang Mafia Pajak Gayus Tambunan

beliau dihukum 7 tahun penjara namun masih bisa keluar masuk penjara dengan

bebas bahkan sampai berlibur ke Bali.

(http://www.kompasiana.com/www.kompasiana.comsuryatimahmud/ketidakadilan-

hukum-di-indonesia_552c95f56ea834bb778b457f)

3. Fenomena Penyimpangan Sila Persatuan Indonesia

Dua kata yang memiliki makna begitu dalam. Jika bangsa Indonesia adalah

bangsa yang bersatu. Bangsa yang utuh. Sesuai dengan semboyan kita, Bhineka

Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Meskipun bangsa

Indonesia terdiri dari dari berbagai suku dengan beragam adat istiadat, namun hal

tersebut tidaklah meruntuhkan keutuhan jiwa bangsa. Semua saudara, semua satu hati

dan semua satu keinginan. Dari ujung barat di kota Sabang hingga ujung timur di

kota Merauke, semua bersatu di bawah naungan Pancasila sebagai manusia yang

memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan.

7

Page 8: ananto4

Fakta yang sekarang terjadi :

Sekarang rasa persaudaraan dan sepenanggungan telah terkikis oleh ego

pribadi, dan sentimen golongan. Ada beberapa daerah yang mencoba melepaskan diri

dari Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti Aceh dan Papua. Ada contoh lain,

yaitu berbagai konflik yang terjadi akibat perbedaan suku, agama ataupun ras yang

terjadi di berbagai pelosok Indonesia. Konflik di Papua adalah salah satu bentuk

konflik antar suku. Konflik di Ambon adalah salah satu contoh bentuk konflik agama

dan masih banyak lagi konflik-konflik yang didasari sebab di atas. Semua unsur yang

menyebabkan adanya perpecahan bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab

kehancuran bangsa Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sumpah Amukti

Palapa yang dikumandangkan oleh Mahapatih Gadjahmada pada masa Kerajaan

Majapahit hanyalah akan menjadi kiasan yang tidak pernah dilihat oleh anak cucu

kita kelak.

5. Fenomena Penyimpangan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,

oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-

lembaga perwakilan.

Fakta yang sekarang terjadi :

Ulah memalukan segelintir wakil rakyat yang harusnya berjuang untuk rakyat.

Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yang mencemaskan rakyat

ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat, perang mulut sampai

adu jotos itu diperagakan di depan kamera, hal ini menyimpang dari amanat rakyat.

Sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam

pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur. Dan

biasanya keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya menguntungkan bagi

beberapa pihak saja dan tidak berpihak pada rakyat.

5. Fenomena Penyimpangan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

Indonesia

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna

sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil

dan Makmur secara lahiriah matiniah batiniah.

Fakta yang sekarang terjadi :

1. Kemiskinan

8

Page 9: ananto4

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan

kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin.

Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang

pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang

tidak baik. Maksudnya adalah ketidakmerataan pembangunan dibeberapa daerah

sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah

sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah

bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang

menyebabkan kemiskinan.

2. Ketimpangan dalam pendidikan

Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus

bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah diberlakukannya

beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah atau bahkan membebaskan biaya

sekolah BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi kenyataannya pembagiannya masih

belum merata di seluruh wilayah Indonesia dan masih banyak dipotong oleh pihak-

pihak tertentu.

3. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan

Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin

Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan manfaat PJKMM

(Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin) atau ASKESKIN (Asuransi

Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya anggapan “Orang Miskin

Dilarang Sakit” karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan

hanya untuk kalangan menengah ke atas.

9

Page 10: ananto4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebenarnya kita telah melaksanakan dan mengamalkan pancasila dalam

kehidupan sehari-hari sesuai kamampuan, dan bahkan kita menyadari manakala kita

berbuat atau bertingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga

timbul rasa cemas, menyesal dan kecewa karena yang kita lakukan dikeseharian

sebenarnya bertentangan dengan hati nurani kita. Bangsa Indonesia sebagai bangsa

yang berkepribadian luhur memiliki jiwa dan kepribadian yang sesuai dengan nila-

nilai pancasila yang telah dimiliki sejak jaman nenek moyang.

B. Saran

Hendaknya seluruh elemen bangsa Indonesia mengimplementasikan nilai-

nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat

bangsa yang bernasionalisme tinggi. Dan siswa sebagai penerus bangsa harus

menanamkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, agar tidak terjadi penyimpangan

dalam menjalankan nilai-nilai pancasila.

10