ANAMESA

download ANAMESA

of 5

description

tugas

Transcript of ANAMESA

ANAMESAKELUHAN UTAMA:Kejang dengan demamKELUHAN TAMBAHANDiare, muntah, kembungRPS: KEJANG : 10 menit (menuju IGD, tidak berulang,). Kejang berhenti karena diberikan Diazepam per rectalDEMAM: 8 hariDIARE dan MUNTAH Pagi hari periksa = 5 kali (bentuk :cair disertai ada ampas sedikit)Muntah : 2x pada saat pemberian ASIRPD:Tidak pernah ada kejangPernah demam 3 hari Muntaah dan diare : tidak pernahRIWAYAT KEHAMILAN Tidak ada pendarahanKehamilan normalRIWAYAT PERSALINANPersalinan : normalBayi lahir sehatRiwayat VAKSIN:Tidak ada vaksin (mendapat vaksin dari ibu ASI)RIWAYAT KELUARGATidak ada riwayat kejang, tidak ada sakit seperti ini sebelumnyaRIWAYAT OBATMinum obat penurun panas dan batuk

PENATALAKSANAAN VITAL SIGNRR :NADI:TD:SUHU:Pengukuran Bayi:a. Lingkar kepala:b. Berat badan:c. Panjang badan:d. Lingkar lengan atas:

Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan pada demam tifoid adalah sebagai berikut:Pasien dengan demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih 14 hari. Mobilisasi pasien harus dilakukan secara bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien. Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air kecil perlu di perhatikan karena kadang-kadang terjadi obstipasi dan retensi air kemih.Obat-obat yang dipergunakan: Ampisilin dan AmoksilinAmpisilin: Penbritin, Ultrapen, Binotal. Ampisilin efektif terhadap E.coli, H.Inflienzae, Salmonella, dan beberapa suku Proteus. Efek samping, dibandingkan dengan perivat penisilin lain, ampisilin lebih sering menimbulkan gangguan lambung usus yang mungkin ada kaitannya dengan penyerapannya yang kurang baik. Begitu pula reaksi alergi kulit (rash,ruam) dapat terjadi. Dosis ampisilin pada anak (200mg/kg/24 jam, secara intravena dalam empat sampai enam dosis). Dosis amoksilin pada anak (100 mg/kg/24 jam, secara oral dalam tiga dosis), (Behrman Klirgman Arvin, 2000, hal:942).Obat obat simptomatik: Antipiretika (tidak perlu diberikan secara rutin) Kortikosteroid (dengan pengurangan dosis selama 5 hari) Vitamin B komplek dan C sangat di perlukan untuk menjaga kesegaran dan kekutan badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler.Secara fisik penatalaksanaannya antara lain:1. Mengawasi kondisi klien dengan : pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik keatas, atau apakah anak mengalami kejang-Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya sulai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel otak. Dalam kedaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya intelektual tertentu.1. Buka pakaian dan selimut yang berlebihan2. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan3. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak.4. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak- Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannya agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang6. Kompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh di permukaan tubuh anak.KIE untuk kejang Bila terjadi kejang tidak boleh panik Kendorkan pakaian terutama disekitar leher, bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan, atau lendir di mulut atau hidung. Jangan memasukkan apapun dimulut. Ukur suhu, observasi, catat lama kejang dan bentuk kejang. Tetap bersama pasien selama kejang. Berikan diazepam rectal. Jangan berikan jika kejang sudah berhenti.