Analisis yang digunakan pada Environmental Pathway Evaluation

Untuk menanalisis Environmental Pathway Evaluation, ada beberapa cara yang dilakukan. Dalamm beberapa tahun ini, dikembangkan Probabilistic Risk Analysis (PRA) yang bisa diimplementasikan untuk mengestimasi masalah frekuensi kecelakaan dan konsekuensi untuk fasilitas yang kompleks. Teknik ini dapat digunakan untuk mengestimasi resiko dari konsekuensi rendah sampai tinggi bahkan saat tidak terjadi kecelakaan. Cara ini dilakukan dengan membongkar semua scenario identifikasi kecelakaan menjadi subsistem yang kecil sehingga didapatkan data kemungkinan gagalnya dari setiap bagian contohnya pipa individual, keran, dan peralihan.

Salah satu prosedur yang dikembangkan adalah HAZOP yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang bermasalah di fasilitas sebagai tambahan dari langkah awal PRA. Untuk PRA, scenario ini terkait atau berelaborasi dengan Event Trees dan Fault Tree yang digambarkan pada figure dibawah.

Delam pendekatan ini, analisis resiko berorientasi pada tiga pertanyaan:

Apa yang terjadi? (scenario) Bagaimana itu terjadi? (frekuensi) Jika itu terjadi, bagaimana hasilnya? (konsekuensi)

Semua ini berkaitan dengan Event dan Fault Tree sehingga semua resiko dapat di hitung. Perhitungan matematuk juga dapat digunakan untuk mempertahankan perbedaan antara frekuensi dan probabilitas/kemungkinan seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah.

PRA belum diaplikasikan pada fasilitas kimia, tetapi PRA menjanjikan hasil yang baik sebagai alat pengendalian resiko. Penentuan emisi oleh PRA bisa dibantu dengan bidang meteorology, hidrologi, dan informasi geografik untuk menghitung konsentrasi dari lingkungan.

Walaupun penghitingan langsung dapat dilakukan, dalam beberapa kasus, perhitungan akan dilarnag pada beberapa langkah. Terdapat dua pilihan, pertama, data dari langkah sebelumnya dapat digunakan sebagai indicator hazard relative, atau menggunakan model matematika.

Perhitungan total kontak berfokus pada kandungan kimia yang muncul di media yang dapat mnenyebabkan efek langsung pada organisme target.