ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM...

109
ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM PEMBERITAAN LAPORAN UTAMA MAJALAH GATRA TENTANG SERUAN BOIKOT ISRAEL DARI NEW YORK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh Fauziah Mursid NIM: 109051100055 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H./ 2013 M.

Transcript of ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM...

Page 1: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM PEMBERITAAN LAPORAN UTAMA MAJALAH

GATRA TENTANG SERUAN BOIKOT ISRAEL DARI NEW YORK

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh Fauziah Mursid

NIM: 109051100055

KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H./ 2013 M.

Page 2: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
Page 3: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
Page 4: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 7 Mei 2013

Fauziah Mursid

Page 5: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

i

ABSTRAK

Fauziah Mursid

Analisis Wacana Teun A Van Dijk dalam Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra tentang Seruan Boikot Israel dari New York

Israel dan Palestina adalah dua negeri yang tidak terlepas dari pembicaraan publik. Masalah wilayah yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak tahun 1947 terus berkembang hingga saat ini. Terakhir pemberitaan mengenai masalah ini adalah upaya yang dilakukan negara-negara dunia untuk menekan Israel yakni melakukan gerakan pemboikotan terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah kependudukan. Selanjutnya pernyataan ini berkembang menjadi pemberitaan yang hangat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Berbagai media massa di Indonesia mengangkat berita seputar boikot ini. Salah satunya adalah Majalah Gatra yang mengangkat tema ini sebagai laporan utama. Namun, disadari atau tidak, media massa saat ini merupakan arena konstruksi dan produksi makna sebuah realitas.

Untuk mengetahui produksi berita dalam Majalah Gatra, maka timbul

beberapa pertanyaan, yaitu: Bagaimana deskripsi teks yang dibangun majalah Gatra pada Pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York? Bagaimana model kognisi sosial Majalah Gatra pada Pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York? Bagaimana konteks sosial Majalah Gatra pada Pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York?

Dalam menjawab rumusan masalah ini, teori yang penulis gunakan adalah

teori analisis wacana Teun A van Dijk yang lebih mendekatkan pada segi kognisi sosial, melihat bagaimana kognisi yang dibangun dalam hal ini adalah penulis majalah Gatra. Selain itu, kognisi juga bukan tercipta dengan sendirinya tetapi merupakan produk konstruksi dari lingkungan kognisi itu lahir, yakni konteks sosial. Konteks sosial juga berperan dalam penentuan kognisi sosial seseorang.

Melalui wawancara dan analisis dokumentasi yang peneliti lakukan,

bahwa pemberitaan Israel dan Palestina selama ini berkembang menjadi isu sentimen agama mengingat kultur di Indonesia yang mayoritas Islam termasuk pada pemberitaan boikot produk Israel ini. Pada pemberitaan boikot produk Israel tersebut, bukan hanya memberitakan mengenai pernyataan Marty atas boikot produk saja. Tetapi juga lebih banyak penambahan makna yang mendukung atas pemboikotan tersebut. Pemilihan kata dalam teks serta skema komposisi berita yang menjadi alasan bentuk ketimpangan tersebut. Penulis melihat berita tersebut bukan hadir dengan sendirinya melainkan merupakan hasil dari kognisi penulis berita disertai konteks sosial yang melatarbelakanginya.

Page 6: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT dzat Yang Maha Besar yang

senantiasa memberikan limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-

hambanya. Puji serta sykur Penulis panjatkan dengan petunjuk serta Ridho-Nya,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Wacana

Teun A van Dijk dalam Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra Seruan

Boikot Israel dari New York sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Seperti diketahui bahwa penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir penulis

sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) di

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari benar bahwa begitu

banyak dukungan dan perhatian yang penulis dapatkan dari berbagai pihak

sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya

dapat dilalui. Namun tentunya, ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup

untuk membalas dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, penulis

menghaturkan terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungannya baik moril

maupun materil selama proses menyeselesaikan studi kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Drs. Mahmud Jalal M.A., Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Bapak Wahidin Saputra, MA., Wakil Dekan Bidang

Akademik, dan Bapak Drs. Study Rizal, LK. MA., Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Ibu Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Ibu Ade Rina

Farida, M.Si. selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang selalu

Page 7: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

iii

mendukung dan memberi banyak kemudahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Tantan Hermansah M.Si.,dosen pembimbing penulis yang telah

begitu banyak memberikan arahan, bimbingan, nasehat dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Study Rizal, LK. M.A selaku ketua penguji sidang yang

merangkap juga sebagai dosen penguji satu dan Bapak Drs. M. Hudri M.Ag

selaku dosen penguji dua yang telah memberikan saran dan masukan dalam

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen, serta para staf-staf tata usaha Fakultas ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus penulis

ucapkan terima kasih kepada Dosen Jurnalistik sekaligus pemimpin redaksi

Berita UIN ketika penuulis tergabung di dalamnya, Bapak Nanang Saikhu

yang banyak mengajari penulis, dunia tulis menulis.

6. Kepada pihak Majalah Gatra yang turut berperan dalam selesainya

penelitian penulis, khususnya kepada Sekretaris Redaksi Gatra Mas Sapto,

Bapak Asrori Karni dan Bapak Erwin Y Salim. Terimakasih telah

meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk penulis wawancarai.

7. Secara khusus dan paling utama adalah yang penulis banggakan, kedua

orang tua, H. Mursidun dan Sri Pindani yang telah banyak memberikan doa,

dukungan dan pengorbanan yang tak terkira selama penulis hidup hingga

saat ini.

Page 8: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

iv

8. Adik dan Kakak penulis, Abdul Basit Pamungkas terima kasih telah

mengganggu kehidupan Penulis selama ini serta Muhammad Furqon yang

juga tak kalah pentingnya atas terselesaikannya skripsi ini.

9. Nurul Rizki Salam, seseorang yang hingga skripsi ini tersusun menjadi

seseorang yang berarti serta tak henti-hentinya memberi semangat dan

dukungannya kepada Penulis, terimakasih semangat dan dukungannya ya.

Terus berjuang ya bersama-sama!

10. Teman-teman seperjuangan Jurnalistik B angkatan 2009, yang telah menjadi

bagian hidup penulis selama mengenyam pendidikan di UIN Jakarta

diantaranya, Imas Damayanti, Arintika Asharrani, Adjri Septiani, Marisha

Arianti Agustin, Samsul, Andin, Putri Nurazizah, Turi, Dewi Rifqina, Dewi

Febriyanti, Ima, Devi, Pipite, Linda, Phebe, Anis, Puti, Ucup, Sigit, Ali,

Jejep, Ilham Aldiansyah, Bobby, Jauhari, Omen, Nunu, Bima, Dul, Azis,

Mekar, Devit.

11. Sahabat-sahabat penulis yang selalu ada di saat suka maupun duka. Tia,

Tuffah, dan Nevy yang tak pernah lelah untuk menyemangati penulis. Dan

untuk Hilda Savitri, seorang yang selama tiga tahun lebih berjuang bersama

penulis, yang paling memahami penulis dan mengajarkan penulis banyak

hal.

12. Teman-teman anggota KKN PENA dan segenap warga Gunung Seureuh,

terima kasih atas kebersamaannya dan pengalamannya sebulan disana.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis sangat menerima kritik dan saran sehingga dapat menjadi

acuan pembelajaran penulis. Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini dapat

Page 9: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

v

memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya

dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 14 Mei 2013

Fauziah Mursid

Page 10: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 4 C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5 D. Manfaat penelitian ..................................................................... 5 E. Metodologi Penelitian ............................................................... 6

1. Pendekatan Penelitian ........................................................ 6 2. Objek Penelitian .................................................................. 6 3. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 6 4. Teknik Analisis Data ........................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 10 G. Sistematika Penulisan ................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Analisis Wacana ....................................................................... 12 1. Definisi Analisis Wacana ................................................. 12 2. Konsep Utama Analisis Wacana kritis .............................. 16 3. Analisis Wacana Teun A van Dijk .................................... 19

B. Berita dan Media Massa dalam Paradigma Kritis ................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH GATRA

A. Sejarah Majalah GATRA ....................................................... 34 B. Visi dan Misi Majalah GATRA ............................................. 36 C. Perkembangan Majalah GATRA ........................................... 39 D. Struktur Organisasi ................................................................. 40 E. Segmentasi Pemasaran ........................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Analisis Struktur Teks Laporan Utama Majalah GATRA “Seruan Boikot Israel dari New York ..................................... 45

B. Analisis Kognisi Sosial Laporan Utama Majalah GATRA “Seruan Boikot Israel dari New York ..................................... 62

C. Analisis Konteks sosial Laporan Utama Majalah GATRA “Seruan Boikot Israel dari New York ……………......... ....... 69

BAB V PENUTUP

Page 11: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

vii

A. Kesimpulan ............................................................................... 77 B. Saran ......................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. ix

LAMPIRAN ................................................................................................ xi

Page 12: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Struktur Elemen Analisis Wacana ............................................... 9

Tabel 2.1 Struktur Analisis van Dijk ........................................................... 22

Tabel 2.2 Elemen Analisis Wacana van Dijk .............................................. 23

Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “Seruan Boikot Israel dari New York” ................................................................. 58

Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 2 “Tidak Beli Demi Palestina” ..................................................................................... 63

Tabel. 4.3 Skema Kognisi Sosial Majalah GATRA .................................... 70

Page 13: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Analisis Wacana van Dijk ............................................... 9

Gambar 2 Model Analisis Wacana van Dijk ............................................... 21

Gambar 3 Pembaca berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 44

Gambar 4 pembaca berdasarkan Usia .......................................................... 45

Gambar 5 Pembaca berdasarkan pendidikan ............................................... 45

Gambar 6 Pembaca berdasarkan pekerjaan ................................................. 46

Gambar 7 pembaca berdasarkan kesetiaan pembaca ................................... 46

Gambar 8 Alur Peliputan Berita Redaksi Majalah GATRA ........................ 67

Page 14: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini membuat masyarakat menjadi tergantung dengan

media komunikasi. Saat ini manusia tidak pernah lepas dari media komunikasi.

Dalam sebuah riset diperoleh informasi bahwa maju tidaknya suatu negara

ditandai dengan penggunaan media komunikasi di negara tersebut. Media

komunikasi yang dimaksud dalam hal ini yaitu media massa.

Komunikasi massa merupakan disiplin ilmu yang umurnya lebih muda

dibandingkan dengandisiplin ilmu lainnya. Pada dasarnya komunikasi massa

adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Media

massa yang termasuk dalam komunikasi massa ini dihasilkan oleh teknologi

canggih.Media massa yang dimaksud menunjuk pada hasil produksi teknologi

modern sebagai saluran dalam komunikasi massa.1

Media massa sesuai perannya berfungsi sebagai pemberi informasi,

pemberi identitas pribadi, sarana integrasi dan interaksi sosial, serta sebagai

sarana hiburan. Seiring dengan perkembangannya, media massa, salah satu

contohnya media cetak kini telah menjelma menjadi alat propaganda paling

efektif. Melalui berita yang dikemasnya, media cetak berperan dalam mengubah

pola pikir masyarakat. Masyarakat dengan mudah dipengaruhi oleh arah opini

yang telah digiring media cetak untuk menjalin relasi antara wacana dan

kekuasaan.

1Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: RajaGrafindo, 2007) h. 4.

Page 15: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

2

Pada dasarnya kehadiran media massa seharusnya sebagai sarana

penyampai informasi yang tepat dan faktual kepada masyarakat. Oleh karena itu,

media massa dituntut untuk memberikan informasi yang netral dan berimbang

kepada khalayaknya. Namun disadari atau tidak, media massa saat ini merupakan

produk informasi buatan dari ideologi tertentu. Bagaimana hegemoni (idelogis)

dapat menebarkan sayapnya, Stuart Hall berpendapat, media massa merupakan

sarana paling penting dari kapitalisme abad ke-20 untuk memelihara hegemoni

ideologis. Melalui mekanisme kerja tertentu, segala bentuk ekspresi dan cara

penerapannya dalam rangka memengaruhi alam pikiran media, serta kemampuan

media untuk membentuk agenda setting masyarakat dalam menentukan pilihan-

pilihan kultural.1

Analisis wacana kritis diartikan bahwa tidak ada media massa yang

sepenuhnya netral. Media bukanlah sekadar saluran yang bebas, ia juga subyek

yang mengkontruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan

pemihakannya.2 Media dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk

mendominasi kelompok yang tidak dominan. Hal tersebut di atas dapat dipahami

karena di setiap proses produksi, distribusi, dan konsumsi informasi terdapat

kepentingan lain yang harus dipenuhi oleh media massa. Alasan tersebut yang

membuat pembuatnya menjadi tidak benar-benar netral atau objektif. Dengan kata

lain, media massa sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan

berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks serta beragam.

Sama seperti halnya media massa pada umumnya, Majalah Gatra

merupakan salah satu media cetak yang telah melahirkan berbagai wacana di

1Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008). h. 29. 2 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001)

h. 36.

Page 16: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

3

Indonesia. Kehadiran majalah Gatra padatahun 1994 memberikan warna dalam

pemberitaan di era Orde Baru saat itu. Pembredelan majalah Tempo oleh

pemerintah saat itu berperan penting dalam berdirinya majalah ini. Seiring

perkembangannya, saat ini Majalah Gatra menjadi salah satu media yang turut

diperhitungkan dalam pemberitaan berita nasional. Dalam pemberitaannya selama

ini, majalah Gatraberusaha mengedepankan fakta daripada isu semata.

Pemberitaan mengenai serangan Israel ke Palestina selalu menjadi topik

yang hangat untuk dibicarakan. Kekejaman Israel terhadap Palestina telah

berlangsung sejak lama. Israel selalu melanggar perjanjian dengan terus berusaha

memperluas wilayahnya dengan membuat pemukiman-pemukiman yahudi di

wilayah Palestina.

Semua pihak di dunia menentangapa yang telah dilakukan Israel tersebut.

Negara-negara lain menuntut hak kemanusiaan rakyat Palestina untuk

diperjuangkan. Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai organisasi dunia menjadi

pihak yang diharapkan dalam penyelesaian kasus ini. Namun pada kenyataannya

PBB dianggap tidak mampu mencegah serangan Israel ke Palestina. Israel justru

mendapat dukungan penuh dari Anggota Hak Veto PBB yakni Amerika Serikat.

Namun hal tersebut tidak membuat masyarakat dunia berhenti

memperjuangkan hak rakyat Palestina untuk menjadi rakyat yang merdeka. Saat

ini Palestina telah diakui di PBB sebagai negara anggota pengamat PBB yang

tetap, naik dari sebelumnya yang hanya sebagai organisasi saja. Dukungan ini

dilakukan sebagai upaya untuk mengakui keberadaan negara Palestina. Selain itu

upaya lain yang gencar dilakukan negara di dunia adalah dengan memboikot

Page 17: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

4

produk buatan Israel. Pemboikotan tersebut dianggap mampu menekan

perekonomian Israel.

Ide boikot produk Israel ini dilontarkan pertama kali oleh Menteri Luar

Negeri Indonesia Marty Natalegawa, di sela-sela sidang PBB di New York. Ide

boikot ini diserukan Marty untuk produk yang dihasilkan di wilayah pendudukan

Israel atas Palestina. Usai pernyataan Marty inilah kemudian muncul pemberitaan

di berbagai media massa Indonesia terkait pernyataan Marty tersebut.

Pemberitaan mengenai aksi boikot terhadap Israel tersebut juga diangkat

majalah Gatra sebagai laporan utama pada edisi bulan Oktober 2012. Topik ini

merupakan topik yang sensitif yang terkadang meluas pada sentimen agama. Jika

dalam pemberitaannya suatu media dipengaruhi ideologi media tersebut ataupun

kognisi pewarta itu sendiri, maka akan terjadi pemberitaan yang tidak berimbang

condong kepada salah satu pihak.

Dari latarbelakang permasalahan yang dipaparkan diatas, maka peneliti

tertarik meniliti dengan judul “Analisis Wacana Teun A Van Dijk dalam

PemberitaanLaporan Utama Majalah GatratentangSeruan Boikot Israel

Dari New York”dengan alasan untuk mengetahui wacana apa yang ada dibalik

pemberitaan tersebut.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pembahasan pemberitaan mengenai boikot Israel dan Palestina di majalah

Gatra Edisi mingguan 10 Oktober 2012 ada tiga judul yakni “Seruan Boikot Israel

dari New York, Tidak Beli Demi Palestina, dan Marty Natalegawa: KTT Non-

Blok Sepakat Boikot Israel. Namun karena penulis ingin melihat konteks wacana

pemberitaan dalam majalah Gatra dan merujuk pada latar belakang yang

Page 18: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

5

dipaparkan di atas maka penulis membatasi penelitian ini pada dua pemberitaan

saja yakni Seruan Boikot Israel dari New York dan Tidak Beli demi Palestina.

Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana deskripsi teks yang dibangun Majalah Gatra pada pemberitaan

Seruan Boikot Israel dari New York?

2. Bagaimana model kognisi sosial Majalah Gatra pada pemberitaan Seruan

Boikot Israel dari New York?

3. Bagaimana konteks sosial Majalah Gatra pada pemberitaan Seruan Boikot

Israel dari New York?

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah pertanyaan penelitian di atas, secara

khusus penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui Bagaimana deskripsi teks yang dibangun Majalah Gatra

pada pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York.

2. Untuk mengetahui bagaimana model kognisi sosial Majalah Gatra pada

pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York.

3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial Majalah Gatra pada

pemberitaan Seruan Boikot Israel dari New York.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademisi

Melalui hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai pemberi wawasan di

bidang akademis mengenai gambaran metode analisis wacana dalam kajian media

massa khususnya media cetak. Sehingga dapat membantu mahasiswa dalam

Page 19: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

6

melakukan penelitian media massa, melalui analisis wacana. Selain itu, hasil

penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan informasi untuk penelitian sejenis di

masa mendatang.

2. Manfaat Praktisi

Kajian tentang analisis wacana media massa ini diharapkan memberikan

kontribusi positif dalam penelitian selanjutnya untuk dijadikan bahan rujukan atau

referensi penelitian yang sejenis.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatankualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat

diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

(utuh).3 Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.4

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah teks pemberitaan Majalah Gatra mengenai

Seruan Boikot Israel dari New York yang diangkat sebagai Laporan Utama

majalah Gatra Edisi Oktober 2012.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang

digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data

3Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000) h. 4.

4 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3.

Page 20: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

7

dibedakan menjadi dua, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Pada riset kualitatif

yang penulis pakai pada riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga

dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih informan

(atau dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban

terbaik pertanyaan penelitian.5

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan

data yang sering digunakan untuk penelitian kualitatif.6Observasi merupakan

metode pertama yang digunakan dalam penelitian dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan secara sistemastis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7

Pada metode observasi, periset biasanya menggunakan instrumen

observasi. Instrumen observasi tersebut antara lain: sistem kategori, sistem skala,

sistem tanda, diary keeping, analisis dokumen, lembar pengamatan, dan panduan

pengamatan. Pada riset ini peneliti hanya menggunakan analisis dokumen sebagai

instrumen observasi. Peneliti mengamati beberapa dokumen sebagai sumber

informasi dan menginterpretasikannya ke dalam hasil penelitian. Dokumen yang

digunakan bisa berupa dokumen publik atau dokumentasi privat sertasumber yang

berkaitan dengan wacana dan objek penelitian.8

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara

5 John W. Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,(Jakarta: KIK Press, 2003) h. 143.

6M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 186.

7Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 21.

8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2007) Cet-2, h. 111-114.

Page 21: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

8

Konteks

dengan informan terkait.9Wawancara dilakukan sebagai metode pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

narasumbernya.10Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semi terstruktur. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetan

pertanyaan yang terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek

keterangan lebih jauh.

4. Teknis Analisis Data

Bagian selanjutnya setelah pengumpulan data – data adalah menyusun data

– data tersebut secara sistematis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

analisis wacana Teun Van Djik. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai

dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk

adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan

analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan

strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level

kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi

individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana

yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

Gambar 1. Model Analisis Wacana van Dijk

9M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2003) h. 193. 10Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2006) h. 35.

Kognisi sosial

Teks

Page 22: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

9

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat

digambarkan sebagai berikut.11

Tabel. 1.1 Struktur Elemen Analisis Wacana

Struktur Wacana

Hal yang Diamati

Elemen

Struktur Makro Tematik (apa yang dikatakan)

Topik

Superstruktur Skematik (bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)

Skema

Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan, nominalisasi

Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana pendapat disampaikan)

Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti

Struktur Mikro Stilistik (pilihan kata apa yang dipakai)

Leksikon

Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)

Grafis, Metafora Ekspresi

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis terlebih dahulu membaca dan

menelaah skripsi – skripsi di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ternyata penulis belum menemukan skripsi mahasiswa yang meneliti tentang

judul yang sama persis. Hanya saja pada skripsi sebelumnya mempunyai jenis

metode yang sama dengan metode yang akan penulis teliti sekarang ini terutama

skripsi yang mempunyai pembahasan mengenai media cetak.

11 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya , cet. Keempat April 2006) h. 74.

Page 23: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

10

Selama tinjauan tersebut penulis menemukan beberapa judul skripsi yang

berkaitan dengan skripsi yang penulis teliti dan penulis jadikan bahan acuan

sebagai pembanding, yaitu :

1. Analisis Wacana Penulisan Feature di Media Indonesia Edisi 25-26

Oktober 2011 yang ditulis oleh Apristia Krisna Dewi mahasiswa Jurusan

Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi angkatan 2008. Pada

skripsi ini terdapat kesamaan yaitu menggunakan metode analisis teks

yang sama yaitu analisis wacana dengan model Analisis Wacana Teun A.

van Djik. Dan perbedaannya adalah skripsi ini lebih menganalisis wacana

pada penulisan feature dan media yang menjadi objek penelitiannya

adalah Media Indonesia.

2. Analisis Wacana Van Djik Terhadap Berita “Sebuah Kegilaan di Simpang

Kraft” di Majalah Pantau yang ditulis oleh Tia Agnes Astuti mahasiswa

Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2006. Persamaan dengan skripsi ini

adalah menggunakan metode analisis teks dengan pisau analisis van Dijk..

Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan bahwa

belum ada mahasiswa yang meneliti dengan judul skripsi Analisis Wacana Teun

A van Dijk dalam Pemberitaan Laporan Utama Majalah GATRA tentang ‘Seruan

Boikot Israel dari New York’.

Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk. yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Page 24: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

11

Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun

2007.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN : Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai

latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, , dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS : Pada bab ini penulis akan menguraikan

konsep analisis wacana secara etimologis dan terminologis. Kemudian akan

dibahas mengenai analisis wacana model Teun A. van Dijk.

BAB III GAMBARAN UMUM : Dalam bab ini penulis akan memaparkan

mengenai sejarah dan perkembangan Majalah GATRA, visi dan misi, serta

struktur redaksi dari Majalah GATRA.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA : Dalam bab ini, penulis membahas

tentang temuan dan analisis wacana Majalah GATRA mengenai pemberitaan

Seruan Boikot Israel dari New York

BAB V PENUTUP : Bab terakhir ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran

terhadap apa yang telah diangkat dan diteliti oleh penulis dan juga beberapa

lampiran yang didapat oleh penulis.

Page 25: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Analisis Wacana

1. Definisi Analisis Wacana

Kata wacana merupakan kata yang biasa didengar dalam kehidupan sehari-

hari. Penggunaan kata wacana sering dipakai oleh berbagai disiplin ilmu mulai

dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan

sebagainya. Dan setiap disiplin ilmu tersebut, memiliki makna dan batasan

tersendiri tentang pengertian istilah wacana.

Istilah wacana dalam Kamus Besar Indonesia Kontemporer terdapat tiga

hal. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau

cakapan yang merupakan suatu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar,

terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,

buku, dan artikel.1

Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju

(dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya”, dan

“komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur”.2

Menurut Riyono Pratikto, proses berpikir seseorang sangat erat kaitannya

dengan ada tidaknya kesatuan dan koherensi dalam tulisan yang disajikannya.

Makin baik cara atau pola berpikir seseorang, pada umumnya makin terlihat

jelas adanya kesatuan dan koherensi itu.3

1 Peter Y Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Modern English Press, 2002), h. 1709. 2 Ismail Muhaimin, Menulis Secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994), h. 26. 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya , cet. Keempat April 2006), h.10.

Page 26: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

13

Sedangkan dalam lapangan sosiologi, wacana menunjuk terutama pada

hubungan antara konteks sosial dari pemakaian bahasa. Dalam pengertian

linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Analisis

wacana dalam studi linguistik ini merupakan reaksi dari bentuk linguistik

formal yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase, atau, kalimat semata

tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut. Analisis wacana, kebalikan

dari linguistik formal, justru memusatkan perhatian pada level di atas kalimat

seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari

kalimat.4 Dari semua keseluruhan disiplin ilmu yang disebutkan di atas,

analisis wacana selalu berhubungan dengan studi pemakaian bahasa.

Ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana. Pandangan

pertama diwakili oleh kaum positivme-empiris. Oleh penganut aliran ini

memisahkan antara pemikiran dan realitas. Orang tidak perlu mengetahui

makna subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya. Analisis wacana

disini dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan

pengertian bersama. Jadi, wacana lantas diukur dengan pertimbangan

kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik).

Pandangan kedua, yakni kaum konstrukstivisme. Aliran ini menolak

pandangan kaum empirisme/ positivisme yang memisahkan subjek dan objek

bahasa. Dalam pandangan kaum ini, bahasa diatur dan dihidupkan oleh

pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah

tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta

pengungkapan jati diri dari sang pembicara.

4 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001)

h. 3.

Page 27: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

14

Pandangan dari kaum kritis sebagai sebagai kelompok ketiga ingin

mengoreksi pandangan kaum konstrukstivisme. Analisis wacana dalam

paradigma ini menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses

produksi dan reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang

netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena

sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam

masyarakat.5

Menurut Eriyanto, dalam khasanah studi analisis tekstual, analisis wacana

masuk dalam paradigma penelitian kritis, suatu paradigma berpikir yang

melihat pesan sebagai pertarungan kekuasaan, sehingga teks berita dipandang

sebagai bentuk dominasi dan hegemoni satu kelompok kepada kelompok lain.

Wacana dengan demikian adalah suatu alat representasi di mana satu kelompok

yang dominan memarjinalkan posisi kelompok yang tidak dominan.6

Melalui pemahaman paradigma kritis ini tentunya teori yang digunakan

tentu saja bukan diambil dari lingkungan linguistik, tetapi pengertian wacana

yang diperkenalkan oleh Michael Foucault dan Althusser. Sumbangan terbesar

Foucault terutama adalah mengenalkan wacana sebagi praktik sosial. Wacana

berperan dalam mengontrol, menormalkan, dan mendisiplinkan individu.

Sementara dalam konsepsi Althusser, wacana berperan dalam mendefinisikan

individu dan memposisikan seseorang dalam posisi tertentu.7

Analisis Wacana Kritis (AWK) dalam penelitian teks media memerhatikan

beberapa aspek. AWK memandang fakta merupakan hasil proses pertarungan

5 Ibid, h. 6. 6 Ibid, h. 18. 7 Ibid, h. 19.

Page 28: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

15

antara kekuatan ekonomi, politik, dan sosial yang ada dalam masyarakat. Dan

menganggap berita sebagai cerminan dari kepentingan kekuatan dominan. Jika

dilihat dari segi posisi media, AWK memandang media sebagai yang dikuasai

oleh kelompok dominan dan menjadi sarana untuk memojokkan kelompok lain

sehingga media hanya dimanfaatkan dan menjadi alat kelompok dominan

tersebut.

Sementara itu, wartawan sebagai seseorang yang terjun langsung meliput

dan menulis berita dianggap oleh AWK memiliki beberapa pengaruh dalam

membuat wacana. Nilai dan ideologi wartawan dalam AWK tidak dapat

dipisahkan dari proses peliputan dan pelaporan peristiwa. Wartawan juga

dianggap sebagai partisipan dari kelompok yang ada dalam masyarakat yang

memiliki profesi atau pekerjaan yang memosisikannya pada kelas sosial yang

berbeda. Sehingga AWK melihat tujuan peliputan dan penulisan sebagai

pemihakkan kelompoknya sendiri dan atau pihak lain.

Dalam analisis wacana ini terdapat beberapa pendekatan atau model

analisis, yakni Roger Fowler dkk, Theo van Leeuwen, Sara Mills, Teun A van

Dijk, dan Norman Fairclough.

Dari model-model yang disebutkan diatas, terdapat persamaan dan

perbedaannya. Secara singkat, persamaan dari masing-masing model adalah

pada ideologi yang menjadi bagian penting dari analisis semua model.

Kekuasaan (power) juga menjadi bagian sentral. Namun, yang harus

diperhatikan pada analisis semua model adalah berpandangan bahwa wacana

dapat dimanipulasi oleh kelompok dominan atau kelas yang berkuasa dalam

masyarakat untuk memperbesar kekuasaannya. Selain persamaan tersebut, unit

Page 29: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

16

bahasa digunakan sebagai alat penelitian untuk mendeteksi ideologi dalam

teks.

2. Konsep Utama Analisis Wacana Kritis

Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana-

pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan – sebagai bentuk dari praktik

sosial.Praktik sosial dalam wacana bisa jadi menampilkan efek ideologi. Ia

dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang

antara kelompok mayoritas dan minoritas melalui mana perbedaan itu

direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Menurut Eriyanto

mengutip pernyataan Teun A Van Dijk, Fairclough, dan Wodak, berikut ini

karakteristik penting dalam analisis wacana kritis.

1. Tindakan

Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai tindakan (action). Pemahaman

semacam ini mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. Wacana

bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. Orang

berbicara atau menulis bukan ditafsirkan sebagai ia menulis atau berbicara

untuk dirinya sendiri. Seseorang berbicara, menulis, dan menggunakan

bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Dengan

pemahaman seperti ini ada beberapa konsekuensi bagaimana wacana harus

dipandang. Pertama, wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan,

apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi,

dan sebagainya. Kedua, wacana dipahami sebagai sesuatu yang

diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali,

atau diekspresikan di luar kesadaran.

Page 30: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

17

2. Konteks

Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana seperti

latar, situasi, peristiswa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang diproduksi,

dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu. Bahasa di sini

dipahami dalam konteks secara keseluruhan. Guy Cook menyebut ada tiga

hal yang sentral dalam pengertian wacana: teks, konteks, dan wacana. Teks

adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar

kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar,

efek suara, citra dan sebagainya. Konteks memasukkan semua situasi dan

hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti

partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi

yang dimaksudkan, dan sebagainya. Wacana disini, kemudian dimaknai

sebagai teks dan konteks bersama-sama.

Namun, tidak semua konteks dimasukkan dalam analisis, hanya yang

relevan dan dalam banyak hal berpengaruh atas produksi dan penafsiran

teks yang dimasukkan dalam analisis. Ada beberapa konteks yang penting

karena berpengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, partisipan wacana,

latar siapa yang memproduksi wacana,. Kedua, setting sosial tertentu,

seperti tempat, waktu, posisi pembicara, dan pendengar atau lingkungan

fisik adalah konteks yang berguna untuk mengerti suatu wacana.

3. Historis

Menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu, berarti wacana

diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa

menyertakan konteks yang menyertainya. Salah satu aspek penting untuk

Page 31: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

18

bisa mengerti teks adalah dengan menempatkan wacana itu dalam konteks

historis tertentu.

4. Kekuasaan

Analisis wacana kritis juga mempertimbangkan elemen kekuasaan

(power) dalam analisisnya. Wacana di sini tidak dipandang sebagai sesuatu

yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan

kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah salah satu kunci hubungan antara

wacana dengan masyarakat.

Kekuasaan itu dalam hubungannya dengan wacana, penting untuk

melihat apa yang disebut sebagai kontrol. Satu orang atau kelompok

mengontrol orang atau kelompok lain lewat wacana. Kontrol disini tidaklah

harus selalu dalam bentuk fisik dan langsung tetapi juga kontrol secara

mental atau psikis. Kelompok yang dominan mungkin membuat kelompok

lain bertindak seperti yang diinginkan olehnya, berbicara, dan bertindak

sesuai yang diinginkan.

5. Ideologi

Ideologi juga konsep yang sentral dalam analisis wacana yang bersifat

kritis. Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari

praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Peranan wacana

dalam kerangka ideologi, seperti yang dikatakan oleh Teun A van Dijk,

ideologi terutama dimaksudkan untuk mengatur masalah tindakan dan

praktik individu atau anggota suatu kelompok. Ideologi mempunyai

beberapa implikasi penting. Pertama, ideologi secara inheren bersifat sosial,

tidak personal, atau individual; ia membutuhkan share diantara anggota

Page 32: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

19

kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-

sharekan tersebut bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk

solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap.

Kedua, ideologi meskipun bersifat sosial, ia digunakan secara internal di

antara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak

hanya menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi tetapi juga membentuk

identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain.8

3. Analisis Wacana Teun A van Dijk

Analisis wacana van Dijk melihat penelitian analisis wacana tidak cukup

hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari

suatu praktik produksi. Disini perlu dilihat pula bagaimana suatu teks

diproduksi, sehingga dapat diketahui bagaimana teks bisa seperti itu. Model

analisis wacana van Dijk ini adalah model yang sering dipakai dalam penelitian

karena model van Dijk bisa dikatakan yang paling lengkap karena

mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga dapat digunakan secara

praktis. Model van Dijk ini sering disebut sebagai kognisi sosial.9

Dalam buku Aims of Critical Discourse Analysis, Van Dijk memberi

pengertian mengenai analisis wacana yakni;

Critical Discourse analysis has become the general label for a study of text and talk,emerging from critical lingustics, critical semiotics, and in general from socio-politically conscious and oppositional way of investigating language, discourse, and communication. As in the case many fields, approaches, and subdisciplines in language and discourse studies, however, it is not easy precisely delimit the special principles, practices,aims, theories or methods of CDA.10

8 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 7-14. 9 Ibid, h. 221. 10Teun Van Dijk, Aims of Critical Discourse Analysis, (Japan Discourse, 1995) Vol. 1, h.

17.

Page 33: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

20

Konteks Sosial

Analisis model van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan

kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana

kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks

tertentu. Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/

bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari model ini adalah

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan

analisis.

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan

strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level

kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi

individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan

wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

Model dari analisis Van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut:11

Gambar 2. Model Analisis Wacana van Dijk

A. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang

masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga

tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/umum dari

11 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 225.

Kognisi sosial

Teks

Page 34: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

21

suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur

wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-

bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro. Adalah

makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata,

kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

Tabel. 2.1 Struktur Analisis van Dijk

Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/ tema

yang diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan

kesimpulan.

Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,

kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat digambarkan

sebagai berikut.12

Tabel. 2.2 Elemen Analisis Wacana van Dijk

Struktur Wacana

Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro Tematik (apa yang dikatakan)

Topik

Superstruktur Skematik (bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)

Skema

Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan, nominalisasi

Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana Bentuk

12 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74.

Page 35: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

22

pendapat disampaikan) kalimat, koherensi, kata ganti

Struktur Mikro Stilistik (pilihan kata apa yang dipakai)

Leksikon

Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)

Grafis, Metafora Ekspresi

1. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Sering

disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.

Dalam bukunya van dijk menyebut topik sebagai properti dari arti atau isi teks.

Topik sangat penting dalam pemahaman keseluruhan teks, misalnya dalam

pembentukan koherensi global, dan mereka bertindak sebagai semantik,

kontrol top-down pada pemahaman lokal di tingkat mikro. Topik dalam teks

memang memainkan peran sentral. Tanpa mereka tidak mungkin untuk

memahami apa teks tentang global, kita hanya akan dapat memahami fragmen

lokal teks, tanpa pemahaman tentang hubungan mereka secara keseluruhan,

hierarki, dan organisasi.13

Topik ini akan didukung oleh subtopik satu dan subtopik lain yang saling

mendukung terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh

serangkaian fakta yang ditampilkan yang menunjuk dan menggambarkan

subtopik, sehingga dengan subbagian yang saling mendukung antara satu

13Teun A Van Dijk, News as Discourse, (Amsterdam: University of Amsterdam, 1988),

h. 31.

Page 36: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

23

bagian dengan bagian yang lain, teks secara keseluruhan membentuk teks yang

koheren dan utuh.14

2. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Berita menurut van

dijk mempunyai dua kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya

ditandai dengan dua elemen yakni headline dan lead.15

Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini juga

mempunyai dua subkategori. Yang pertama berupa situasi yakni proses atau

jalannya peristiwa, sedang yang kedua komentar yang ditampilkan dalam teks.

Subkategori situasi yang menggambarkan kisah suatu peristiwa umumnya

terdiri atas dua bagian. Yang pertama mengenai episode atau kisah utama dari

peristiwa tersebut, dan yang kedua latar untuk mendukung episode yang

disajikan kepada khalayak. Sedangkan subkategori komentar yang

menggambarkan bagaimana pihak-pihak yang terlibat memberikan komentar

atas suatu peristiwa terdiri atas dua bagian. Pertama, reaksi atau komentar

verbal dari tokoh yang dikutip wartawan. Kedua, kesimpulan yang diambil

oleh wartawan dari komentar beberapa tokoh.16

3. Semantik (Latar, Detil, Maksud, Pra Anggapan)

Semantik dalam skema van Dijk dikagorikan sebagai makna lokal (local

meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan

14 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 230. 15Teun A Van Dijk, News as Discourse, h. 53. 16Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 232.

Page 37: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

24

antarproposisi, yang membangun makna tertentu dari suatu teks. Analisis

wacana memusatkan perhatian pada dimensi teks, seperti makna yang eksplisit

maupun implisit.17

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti)

yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana

pandangan masyarakat hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di awal

sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud

mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang

memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.18

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang

dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu disampaikan secara

terbuka, tetapi dari detil bagian mana yang dikembangkan dan mana yang

diberitakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana

yang dikembangkan oleh media.19

Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detil. Bedanya,

dalam detil, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan

dengan detil yang panjang. Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas.

Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,

17Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78. 18 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 235. 19Ibid, h. 238.

Page 38: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

25

implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah publik hanya disajikan

informasi yang menguntungkan komunikator.20

Elemen wacana praanggapan (presupposition) merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti upaya

mendukung dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan adalah

upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya

kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang

terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan.21

4. Sintaksis (Koherensi, Bentuk Kalimat, Kata Ganti)

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks.

Dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan

sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun

dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Koherensi

merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana seseoang secara strategis

menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah

peristiwa itu dipandang saling terpisah, berhubungan, atau malah sebab akibat.

Pilihan – pilihan mana yang diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan

komunikator terhadap peristiwa tersebut.22

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Di mana ia menanyakan apakah A yang

menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kausalitas ini jika

diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan)

20Ibid, h. 240. 21Ibid, h. 256. 22Ibid, h. 242.

Page 39: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

26

dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan

teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk oleh

susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi

subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi

objek dari pernyataannya.23

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang

dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam

wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata

ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut

merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Akan tetapi, ketika

memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari

sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Batas antara komunikator

dengan khalayak sengaja dihilangkan untuk menunjukkan apa yang menjadi

sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas secara keseluruhan.

Pemakaian kata ganti yang jamak seperti “kita” atau “kami” mempunyai

implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi serta mengurangi kritik dan

oposisi.24

5. Stilistik (Leksikon)

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata

atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Pemilihan kata tersebut bukan

dilakukan secara kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan

bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta/realitas. Pemilihan kata – kata

23Ibid, h. 251. 24Ibid, h. 253-254.

Page 40: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

27

yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa sama dapat

digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda-beda.25

6. Retoris (Grafis, Metafora)

Elemen grafis ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang

yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini muncul lewat

bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Bagian – bagian yang

ditonjolkan ini menekankan kepada khalayak pentingnya bagian tersebut.

Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang dipandang penting oleh

komunikator, disana ia menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada

bagian tersebut.26

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan

pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan

sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian

metafora tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna

suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai

landasan berpikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada

publik.27

B. Kognisi Sosial

Dalam pandangan van Dijk, analsis wacana tidak dibatasi hanya pada

struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau

25Ibid, h. 255. 26Ibid, h. 257. 27Ibid, h. 259.

Page 41: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

28

menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi.28Van Dijk menyebut

sebagai kognisi sosial. Untuk mengetahui bagaimana makna tersembunyi dari

teks, diperlukan analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif

didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu

diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental

dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas

representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita.29

C. Analisis Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah

bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk

meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin

yang penting: kekuasaan (power), dan akses (acces).

1. Praktek Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk

mengontrol kelompok (atau anggota) dari kelompok lain. Kekuasaan ini

umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai

seperti uang, status, dan pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat

langsung dan fisik, kekuasaan itu dipahami oleh van Dijk, juga berbentuk

persuasif; tindakan seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol dengan

28Teun A Van Dijk, The Interdisciplinary Study of News as Discourse, dalam Klaus

Bruhn Jensen dan Nicholas W. Jankowski. Ed. Handbook of Qualitative Methodologies for Mass Communication Research, (London and New York, Routledge, 1993), h. 117.

29 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259.

Page 42: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

29

jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan

pengetahuan.

2. Akses mempengaruhi Wacana

Analisis wacana Van Dijk memberi perhatian yang besar pada akses,

bagaimana akses di antara masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok

yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai

kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang

lebih besar bukan hanya memberi kesempatan untuk mengontrol kesadaran

khalayak lebih besar, tetapi juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang

dapat disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak.30

B. Berita dan Media Massa dalam Paradigma Kritis

1. Konsep Berita

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala

seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.31 News (berita)

yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang

diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar.

William S. Maulby mendefinisikan berita sebagai suatau penuturan secara

benar dan tak memihak dari fakta-fakta yang memunyai arti penting dan baru

terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat

berita tersebut. Sedangkan Dja’far H Assegaf menyebut berita adalah laporan

30 Ibid, h. 273. 31AS. Haris Summadiria, Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2005) h. 65.

Page 43: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

30

tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih oleh staff redaksi suatu

harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena

luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia

mencakup segi – segi human interest seperti humor, emosi danketegangan.32

Ada berbagai bentuk gaya dalam penulisan berita misalnya dengan gaya to

the point, langsung pada pokok persoalan yakni straight news, sedangkan

berita yang disampaikan tidak langsung arti dan dibumbui agar menarik untuk

dinikmati termasuk jenis feature news. Membumbui kata-kata bukan dengan

menghilangkan faktanya, tetapi fakta adalah landasan untuk berkisah.

Wartawan memang harus membuat tulisannya menarik, tetapi dengan tidak

menjuruskan, mewarnai, atau, memainkan kata-kata. Berita itu sendiri

sebenarnya sudah mempunyai warna. Hamad menyatakan bahwa, nilai berita

dan nilai politik tersebut terutama berkaitan dengan kepentingan media massa

sendiri, dan kepentingan masyarakat, sebagai konsumen atau publik dari media

massa tersebut.33

Perkembangan selanjutnya, berita dalam konsep paradigma kritis dipahami

bahwa berita tidak hanya sampai pada pengertiannya saja. Namun sebagai hasil

dari pertarungan wacana antara berbagai kekuatan dalam masyarakat yang

selalu melibatkan pandangan dan ideologi wartawan atau media. Berita disini

tidak berdiri sendiri sesuai realitas yang sebenarnya di lapangan. Tetapi,

terdapat berbagai konteks sosial yang menyertainya.

32 Ibid, h. 65. 33 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajagrafindo, 2012), h.

136.

Page 44: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

31

2. Media Massa

Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi

melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh

masyarakat secara luas.34 Informasi ini ditujukan kepada sejumlah khalayak

yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik,

sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak.

Saat ini keberadaan media massa dalam kehidupan masyarakat sangat

penting fungsinya. Media massa mengambil tempat di dalam masyarakat dan

menjadi bagian dari suatu sistem tersebut. Pers/media massa memainkan

berbagai peranan dalam masyarakat. Ada beberapa peranan umum yang

dijalankan pers diaantaranya sebagai pelapor (informer). Pada peran ini media

massa bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-

peristiwa yang diluar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa

prasangka. Selain itu, media massa juga berperan dalam penentuan agenda

terhadap isu-isu tertentu. Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara

apa yang diagendakan oleh media massa dan apa yang menjadi agenda

publik.35

Media massa melakukan proses pesan melalui sistem yang sistematis dan

tersusun rapi, tidak semua pesan dapat dengan bebas diterima oleh khalayak,

namun harus melalui proses seleksi oleh media (censored). Semua pesan yang

diproduksi akan masuk dalam wilayah pemilihan redaksi, pemilihan pesan

34 Ibid, h. 13. 35 Ibid, h. 22.

Page 45: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

32

berlandaskan pada dua kepentingan besar, penting menurut media dan penting

menurut khalayak.36

Dalam pandangan kaum pluralis, media dilihat sebagai saluran yang bebas

dan netral, di mana semua pihak dan kepentingan dapat menyampaikan posisi

dan pandangannya secara bebas. Namun, sebaliknya menurut kaum kritis.

Media bukanlah sekadar saluran yang bebas, ia juga subjek yang

mengkontruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya.

Media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan ideologi antara

kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.37

Menurut Alex Sobur, Louis Althusser menyebut media dalam

hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis, terutama karena

anggapan akan kemampuannya sebagai sarana legitimasi. Media massa

sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan, agama, dan seni, dan kebudayaan,

merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis

guna membangun kepatuhan khalayak terhadap kelompok yang berkuasa

(ideological states apparatus).

Namun lain hal dengan Gramsci yang menyebut media sebagai arena

pergulatan antar ideologi yang saling berkompetisi. Media dilihat sebagai

ruang di mana berbagai ideologi direpresentasikan. Ini berarti, di satu sisi

media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi dan

kontrol atas wacana publik. Namun di sisi lain, media juga bisa menjadi alat

resistansi terhadap kekuasaan. Media bisa menjadi alat untuk membangun

kultur dan ideologi dominan bagi kepentingan kelas dominan, sekaligus juga

36 Dedi Kurnia Syah Putra, Media dan Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 11. 37 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 37.

Page 46: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

33

bisa menjadi instrumen perjuangan bagi kaum tertindas untuk membangun

kultur dan ideologi tandingan.38

38 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h.30.

Page 47: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

34

BAB III

GAMBARAN UMUM MAJALAH GATRA

A. Sejarah Majalah Gatra

Majalah Gatra terbit pertama kali pada November 1994. Lahir dari

tuntutan akan sebuah media informasi di tengah kawasan pembangunan Asia

Pasifik yang bergejolak saat itu. Diawali dengan pembredelan majalah Tempo,

pada Juni 1994, awak majalah Tempo yang ada saat itu dihadapkan pada pilihan

untuk menerima pembredelan tersebut dengan memilih jalannya masing-masing,

atau menerima pembredalan dengan menerbitkan majalah Gatra. Setelah

dilakukan semacam memorandum/referendum, maka waktu itu sebagian besar

awak Tempo, memilih alternatif kedua. Yaitu menerbitkan majalah berita

mingguan Gatra, yang terbit pada 19 November 1994.1

Ada dua peristiwa penting yang terjadi di bulan November 1994 itu, yakni

yang pertama adalah pertemuan para pemimpin negara-negara anggota forum

Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Jakarta dan Bogor. Dan peristiwa

yang kedua adalah peluncuran majalah Gatra. Jika pada peristiwa yang pertama

merupakan salah satu sasaran liputan puncak pers nasional Indonesia. Maka, pada

peristiwa kedua dinilai sebagai tonggak kehadiran media massa mutakhir di

tengah semarak taman jurnalisme nasional pada masa itu.2

Tidak mudah dalam memilih nama media yang kelak menjadi Gatra

tersebut. Nama Gatra sendiri dipilih melalui pemikiran yang cukup panjang. Gatra

diangkat dari khazanah bahasa bangsa. Dipilih dengan maksud tidak

1Majalah Gatra, Profil Perusahaan Majalah Berita Mingguan Gatra (Jakarta: PT

Linarasmekar, 1999), h. 20. 2Ibid, h. 5.

Page 48: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

35

mencerminkan simbol golongan, mudah diingat, mulus diucapkan, singkat ditulis,

dan lancar dilisankan. Gatra sendiri memiliki makna kata, wujud, sudut pandang.

Karena nama mencerminkan makna, Gatra juga berusaha setia menyajikan

bacaaan sehat dengan informasi akurat dan obyektif. Gatra hadir dimaksudkan

bukan corong suatu golongan. Tidak juga berambisi untuk membentuk golongan

eksklusif sendiri. Profesi jurnalistik, bagi Gatra, mengandung misi lebih dari

sekadar menarik manfaat sesaat.

Tokoh-tokoh yang berada dibalik berdirinya Gatra sekaligus merpakan ex

wartawan Tempo, antara lain Hery Komar, Mahtum Mastum, Lukman Setiawan,

Harijoko Trisnadi dan Budiono Kartohadiprodjo. Pada akhirnya, sejak awal 1999,

keempat tokoh yang disebut diatas, lebih memilih mengelola majalah sendiri,

dengan lahirnya majalah GAMMA. Sedangkan tokoh kelima, Budiono

Kartohadiprojo, masih tetap di majalah Gatra sampai sekarang, sebagai Direktur

Utama.

Budiono Kartohadiprodjo, Insinyur teknik fisika lulusan Institut Teknologi

Bandung ini salah satu orang yang mempersiapkan kelahiran majalah Gatra. Dia

merupakan Direktur Utama PT Era Media Informasi, penerbit Gatra, dan

bukanlah orang baru dalam dunia media cetak di Indonesia. Sebelumnya, ia sudah

memimpin dan membina majalah Sportif dan tabloid Paron. Pengalamannya

dalam memimpin puluhan perusahaan itu tentu saja sangat berperan dalam

pengembangan Majalah Gatra hingga saat ini.

Lukman Setiawan, pemimpin umum Gatra ketika Gatra pertama kali

berdiri berasal dari lapangan. Mulai sebagai fotografer di beberapa surat kabar

nasional, antara lain Kompas, dan majalah Tempo sebagai lahan karir

Page 49: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

36

jurnalistiknya. Ternyata, Lukman tak hanya jeli memotret dan lancar menulis. Ia

juga memiliki keterampilan manajerial yang tinggi dalam membina PT Temprint,

sebuah perusahaan percetakan.

Mahtum Mastoem, Pemimpin perusahaan Majalah Gatra ini memulai

karirnya sebagai kartunis, karikaturis, bahkan reporter di berbagai media cetak di

Yogyakarta dan Jakarta. Ia bahkan sempat bekerja serabutan: mengejar berita,

membuat ilustrasi, menjadi korektor di percetakan.

Herry Komar, sarjana Komunikasi Massa FISIP UI ini dikenal sebagai

pekerja pers yang efisien dan efektif. Memulai karirnya sebagai reporter olahraga,

kemudian, merambat naik hingga mencapai jabatan redaktur eksekutif majalah

Tempo. Kemudian ketika Gatra terbit ia di mendapat jabatan sebagai Pemimpin

Redaksi.

Harjoko Trisnadi, sewaktu masih bekerja di Majalah Tempo, pak Harjoko

demikian ia biasa disapa menjabat sebagai Direktur Keuangan. Dan ketika ia

bergabung bersama Gatra, ia menduduki posisi serupa.3

B. Visi dan Misi Majalah GATRA

Dari kebutuhan akan penyajian berita yang tidak saja jernih, melatihkan

juga dalam, luas, lengkap dan tuntas. Kritis tanpa mengiris, tajam tanpa menikam,

hangat tanpa membakar, “menggigit” tanpa melukai, mengungkap tanpa dendam,

melancarkan misi kontrol sosial tanpa menghasut. Bukan pekerjaan gampang,

memang. Gatra percaya, tugas pers adalah mengomunikasikan saling pengertian,

bukan menyebarkan prasangka dan benih kebencian. Jurnalisme Gatra dengan

sendirinya bukan jurnalisme untuk memaki maupun menjilat. Bukan jurnalisme

3 Ibid, h. 3-7.

Page 50: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

37

partisan. Tetap kritis, tanpa menumbuhkan fanatisme. Itulah filosofi dan kebijakan

pemberitaan Gatra.

Seperti namanya, hadirnya Gatra dimaksudkan untuk menyajikan berita

melalui penulisan yang bersahaja dan jernih. Gatra tak hanya merujuk kepada

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi juga kepada bahasa yang hidup,

yang lentur, yang bergerak lincah di tengah masyarakat pembaca.

Gatra ditulis tanpa maksud menambahkan beban bagi masyarakat

pembacanya yang cerdas, yang berkembang dinamis di tengah laju informasi dan

arus globalisasi. Gaya feature writing yang dipilih Gatra bukan sekadar berfungsi

menyampaikan informasi, tapi juga menghibur, dan menyegarkan. Karena itu,

untuk Gatra, foto tak kalah penting dari tulisan. Di dalam jurnalisme Gatra foto

memberikan aksentuasi kepada berita dan berita ditulis dalam nuansa ilustratif.

• Visi dari PT. Era Media Informasi (Gatra) :

1. Menjadi bacaan yang cerdas, bermanfaat, dan menghibur.

2. Menjadi sumber referensi yang jernih, dalam, luas, lengkap dan tuntas.

3. Melakukan fungsi kontrol sosial dengan tajam tanpa menikam, hangat

tanpa membakar, “menggigit” tanpa melukai, mengungkap tanpa

dendam, mengkritik tanpa menghasut.

4. Membangun industri informasi menuju masyarakat yang cerdas,

berakhlak, dan sadar akan hak dan kewajibannya, serta mendorong

tegaknya hukum yang berkeadilan; menjadi rujukan informasi bagi

masyarakat global.

• Misi dari PT. Era Media Informasi (Gatra) :

1. Aktual

Page 51: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

38

Mengangkat isu-isu pembicaraan di publik dengan sudut pandang yang

cerdas. Dikupas secara teknis, analitis dan mendalam, dengan

mengantisipasi tren mendatang dan keanekaragaman solusi yang jitu.

2. Jujur

Menyampaikan informasi secara transparan, berimbang, proposional,

tidak memihak, menjunjung tinggi asas “praduga tak bersalah”.

Memegang teguh komitmen dengan nara sumber dengan tetap menjaga

kredibilitas lembaga individu wartawan Gatra.

3. Berani

Mengangkat fakta yang tersembunyi (kan), melalui investigate

reporting dengan akurasi tinggi. Menegakkan tanggung jawab yang

tinggi pada setiap masalah. Mengejar pelaku penyimpangan,

membongkar modus operandinya meskipun di “medan berbahaya”.

4. Tajam

Bersikap kritis, analitis, komprehensif. Memilih narasumber yang

kompeten, kredibel dan bermanfaat. Serta menyampaikan fakta data

yang akurat dan tak terbantahkan.

Page 52: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

39

C. Perkembangan Majalah GATRA

Dijabarkan ke dalam paket majalah berita mingguan, Gatra meracik

rubrikasinya demi memuaskan hajat informasi semua golongan. Mulai dari skala

nasional, regional, dan internasional. Mulai dari berita politik, tinjauan seni dan

budaya, agama, ekonomi, romantika Indonesia, olahraga, ilmu dan teknologi,

kesehatan, kriminalitas, hukum, sampai hiburan. Setiap nomor edisi bertajukkan

Laporan Utama yang lengkap, dalam, tuntas, dan imbang. Mengangkat isu aktual

dari segala sisi kehidupan.

Sejak awal, Gatra mendapat tempat khusus bukan saja di pasar berita,

melainkan juga di dunia komunikasi pemasaran. Baru memasuki tahun keempat

dari berdirinya, Gatra sudah dibaca oleh 879.000 orang di sembilan kota besar di

tanah air. Demikian hasil pemantauan yang dilakukan oleh lembaga independen,

AC-Nielsen.

Sejak Agustus 1995, ketika belum berusia setahun penuh, Gatra sudah

memasuki dunia Internet. Dengan nama Gatra Info Services – biasa disebut GIS –

alamat akses awalnya dibuka melalui

http/www.uni.stuttgart.de/Indonesia/news/GATRA/index.html. Ketika itu, Gatra

merupakan majalah Indonesia pertama yang masuk jaringan internet. Setahun

lebih GIS menggunakan alamat yang berada di Universitas Stuttgart, Jerman, itu.

Ternyata, kehadiran GIS mendapat sambutan hangat dari masyarakat pengguna

Internet. Mengalir permintaan agar artikel Gatra di kirim ke alamat para pembaca.

Antara lain dari Indonesia Development Studies di Amerika Serikat, dan

perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Jepang.

Page 53: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

40

Sejak September 1996, GIS memperoleh nama baru:

http//www.Gatra.com. Nama ini diberikan Internet Network Information Centre

(interNIC), lembaga yang mengatur pemberian nama homepage dalam jaringan

Internet. Dengan nama baru ini, GIS dikelola lebih menarik dan berbobot. Dari

segi isi, selain rutin menampilkan berita majalah Gatra, GIS juga menyajikan

artikel dalam bahasa Inggris. Memasuki tahun ke-5 Gatra, GIS masih berjaya di

urutan ketujuh dari100 hot Magazines lewat homepage http//www.web21.com.

Menduduki peringkat ketujuh dari 100 majalah terkemuka di dunia merupakan

kehormatan tersendiri, karena yang menduduki peringkat atas memang nama-

nama yan sudah sangat populer di dunia Internet. Homepage yang menduduki

peringkat pertama adalah Ziff Davis and Hotfiles, disusul Times Mirror

Interzines, Women’s Wire and Beatrice’s Web Guide, Mecklermedia’s

internet.com, Lycos Search Engine and Point, dan Nickelodeon-entertainment and

games, just for kids. Di bawah Gatra antara lain terdapat The Economist, Business

Week, US News and World Report Online, www.pathfinder.com, @national

geographic.com. Lembaga yang menyusun peringkat 100 homepage majalah

terkemuka dunia itu adalah Web 21, badan riset online yang secara serius

melakukan pemeringkatan berdasarkan analyzing web traffic. Dari urutan itu

menjadi jelas, Gatra majalah Indonesia terbesar di Internet pada saat itu.5

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibidang redaksional majalah Gatra meliputi,

Pemimpin Redaksi, Wakil Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Kepala Pusat

Liputan, Redaktur, Sidang Redaksi, Manajer Produksi, Sekretaris Redaksi, Kepala

4 Majalah GATRA, Profil perusahaan, h. 8.

Page 54: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

41

Bagian Produksi dan Tatamuka, Kepala Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi,

Fotografer, Reporter, Redaktur Bahasa, dan Kepala Penelitian dan

Pengembangan.

E. Segmentasi Pemasaran

Gatra terbit pada hari Kamis setiap minggunya. Hasil survey RSI (Survey

Research Indonesia) 1996 di sembilan kota besar Indonesia menunjukkan, Gatra

dibaca oleh lebih dari 879.000 pembaca. Kemudian beberapa tahun setelahnya

yaitu tahun 1999 Gatra terbit dengan oplah 95.000 eksemplar dan didistribusikan

ke berbagai provinsi di Indonesia.

Sirkulasi per daerah :

• Jakarta 54,2 %

• Jawa Barat 8,80 %

• Jawa Tengah 3,50 %

• Daerah Istimewa Yogyakarta 3,10 %

• Jawa Timur 7,80 %

• Sumatera Utara/ Daerah Istimewa Aceh 7,30 %

• Sumatera Barat/Jambi/Riau 5,10 %

• Sumatera Selatan/Bengkulu/Lampung 2,70 %

• Kalimantan Barat 0,60 %

• Kalimantan Tengah 0,10 %

• Kalimantan Selatan 1,00 %

• Kalimantan Timur 1,20 %

• Sulawesi Utara 0,80 %\

• Sulawesi Selatan/Tengah 1,50 %

Page 55: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

• Maluku

• Irian Jaya

• Bali/Nusa Tenggara

• Luar Negeri

Kemudian segmentasi pembaca G

responden 3.305 orang menampilkan hasil sebagai berikut :

Gambar3

0,10 %

0,30 %

Bali/Nusa Tenggara 1.00 %

0,90 %

Kemudian segmentasi pembaca Gatra berdasarkan angket pembaca dengan

responden 3.305 orang menampilkan hasil sebagai berikut :

Gambar3.Pembaca berdasarkan Jenis Kelamin

Pria

81%

Wanita

19%

Pembaca

42

berdasarkan angket pembaca dengan

Pembaca berdasarkan Jenis Kelamin

Page 56: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Gambar 4

Gambar 5

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Gambar 4. Pembaca Berdasarkan Usia

Gambar 5. Pembaca berdasarkan Pendidikan

< 17

Tahun17-25

Tahun26-35

Tahun36-45

Tahun46-55

Tahun

0,60%

16,70%

42,60%

25,50%

10,20%

SLTA26%

Sarjana63%

Pasca Sarjana

8%

Lain-lain3%

Pendidikan

43

55

Tahun> 56

Tahun

10,20%

4,40%

Pendidikan

Page 57: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Gambar 6

Gambar 7

35,80%

21,30%

Mulai membaca GATRA sejak 2

tahun atau lebih

Mulai membaca GATRA sejak

pertama kali terbit

Beli eceran setiap edisi

Gambar 6. Pembaca berdasarkan pekerjaan

Gambar 7. Pembaca berdasarkan kesetiaan pembaca

21,30%

15,30%

9,70% 9,30%

2,80% 2,50%

Mulai membaca GATRA sejak 2

tahun atau lebih

Mulai membaca GATRA sejak

pertama kali terbit

Beli eceran setiap edisi

Berlangganan

36,80%

42,40%

32,60%

41,80%

Setia Pembaca

44

Pembaca berdasarkan kesetiaan pembaca

2,50% 3,30%

Setia Pembaca

Page 58: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan temuan data dan analisis

pemberitaan laporan utama Majalah Gatra “Seruan Boikot Israel dari New York” .

Penulis menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana model Teun A Van

Dijk. Model analisis wacana van Dijk ini menganalisis tiga elemen yaitu analisis

dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

A. Analisis Struktur Teks Majalah Gatra Edisi Bulan Oktober 2012

1. Analisis Laporan Utama 1 “ Seruan Boikot Israel dari New York”

1. Tematik

Tema termasuk ke dalam tingkatan analisis teks pertama yakni struktur

makro. Tema merupakan gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu

teks. Tema atau kadang disebut topik ini menggambarkan apa yang ingin

diungkapkan oleh pemberitaan dalam berita yang dibuatnya.1

Tema yang terkandung dalam laporan utama “Seruan Boikot Israel dari

New York” ini yakni upaya masyarakat dunia untuk menekan Israel agar

mau mengakui Palestina semakin kuat . Upaya ini dilakukan dengan

menyerukan boikot atas produk-produk Israel.

Tema yang diangkat penulis pada pemberitaan ini didasarkan pada

seruan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty

Natalegawa untuk memboikot produk-produk Israel pada sidang Majelis

Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Melalui tema

tersebut, penulis ingin menyampaikan kepada pembaca upaya yang

1 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.

229.

Page 59: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

46

dilakukan masyarakat dunia seperti yang oleh Marty Natalegawa dengan

negara-negara lain untuk membantu Palestina meraih statusnya dan lepas

dari agresi negara Israel.

2. Skematik

Tingkatan yang kedua dalam analisis wacana van Dijk adalah super

struktur. Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super struktur.

Teks wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

serta akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan arti.2 Alur dari skema ini

memiliki bentuk yang beragam. Namun pada umumnya berita terbagi

menjadi dua skema besar yaitu, summary yang terdiri dari judul dan lead,

dan yang kedua adalah story yaitu isi berita secara keseluruhan.

Skema berita dalam laporan utama Majalah Gatra ini dimulai dengan

judul berita yakni “Seruan Boikot Israel dari New York” . Kemudian

dilanjutkan dengan paragraf yang disebut penulis “Peminat Pembaca” :

Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat.

Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, menyerukan aksi boikot

terhadap produk-produk Israel. Tujuannya agar negara kaum Yahudi itu

tidak bisa menangguk keuntungan ekonomi yang dihasilkan di wilayah

pendudukan. Seruan itu dihasilkan dari KTT Non-Blok di Iran.

Dilanjutkan masuk pada paragraf pertama yang merupakan lead berita

berbunyi : New York adalah kota yang menjadi basis komunitas Yahudi

terbesar di Amerika Serikat. Ironisnya, Kamis pekan lalu, di kota ini pula

2 Ibid, h. 232.

Page 60: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

47

seruan boikot terhadap produk-produk Israel dikumandangkan. Adalah

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon

utama seruan tersebut.

Skema yang kedua adalah Story yang menguraikan situasi yakni proses

atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead.

Berita diuraikan dengan menceritakan situasi bagaimana seruan boikot itu

muncul pertama kali oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty

Natalegawa di sela-sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-

Bangsa di New York, yang dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon. Kemudian

pada bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa ide aksi boikot

ini dilakukan sebagai langkah konkret untuk membantu Palestina.

Dipaparkan “bagi yang sudah terlanjur memiliki hubungan dagang,

direkomendasikan agar produk – produk Israel diberi label khusus, yang

menyatakan produk ini dihasilkan Israel di wilayah pendudukan. Dengan

begitu, konsumen yang akan membeli jadi sadar kalau ini produk wilayah

pendudukan. Melalui aksi boikot ini, diharapkan Israel tidak bisa

mendapatkan keuntungan ekonomi dari produk itu. Komite merujuk aksi

boikot yang dilaksanakan Afrika Selatan. Negeri yang sukses berjuang

melawan diskriminasi rezim apartheid itu memiliki hubungan dagang

dengan Israel, namun mereka melabeli produk Israel secara khusus dan

menyatakan bahwa barang ini dihasilkan di daerah pendudukan Palestina.

"Setelah dilabeli, produk Israel itu biasanya jadi kurang laku," ujar Marty.

Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana dampak yang

dihasilkan dari aksi boikot negara-negara Arab terhadap perekonomian

Page 61: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

48

Israel. Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga

memberikan pukulan tak kalah hebat. Dari gerakan boikot yang

berlangsung sejak tahun 1945 hingga akhir tahun 1990-an, ditengarai

Israel telah mengalami kerugian sebanyak US$ 90 milyar. Data statistik ini

sangat penting sekali untuk memahami bagaimana sebenarnya keberhasilan

aksi boikot Arab pada Israel. Tak ada keraguan bahwa aksi boikot telah

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara mendasar pada bangsa Israel.

Sedangkan bagian penutup dari laporan utama ini penjelasan mengenai

sikap pemerintah Indonesia dalam aksi boikot produk Israel ini. “Dewan

Perwakilan Rakyat mendesak pemerintah agar segera merealisasikan

seruan tersebut. Anggota Komisi I DPR-RI, Roy Suryo, mengatakan

pemerintah harus membuat daftar produk yang secara keseluruhan dibuat

Israel, dan yang merupakan produk campuran. Hal ini penting lantaran

dalam produk militer, meski Indonesia tak berhubungan langsung, juga

membeli produk senjata Israel seperti, senapan serbu Uzi dan Galil/Galatz.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi

perdagangan, Aria Bima, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil

Menteri Perdagangan untuk membahas langkah kongkret seruan ini.

Selanjutnya, ujar dia, pemerintah harus menyampaikan produk-produk

tersebut pada masyarakat. Aria Bima menegaskan, pemerintah juga harus

menjelaskan apakah boikot juga meliputi produk turunan. Ia berharap

langkah ini bisa menegaskan sikap Indonesia dalam mendukung

kemerdekaan Palestina”.

Page 62: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

49

Skema ini disusun sedemikian rupa sesuai dengan gaya penuturan Gatra

berupa feature reporting. Skema yang digunakan diurutkan sesuai dengan

peristiwa antara lain apa yang dilakukan Marty dalam sidang PBB, lalu isi

pernyataan Marty, dan kemudian upaya-upaya yang dilakukan negara-

negara lain dalam memboikot produk-produk Israel.

3. Latar

Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro yakni

semantik. Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi

semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar biasanya ditulis sebagai latar

belakang suatu berita atau peristiwa. Latar yang ditulis tersebut menentukan

ke arah mana pandangan khalayak dibawa oleh wartawan tersebut.3

Latar dalam pemberitaan “Seruan Boikot Israel dari New York” ini

muncul dalam paragraf pertama yang merupakan lead, isinya menceritakan

latar belakang kota New York sebagai basis Yahudi. “New York adalah

kota yang menjadi basis komunitas Yahudi terbesar di Amerika Serikat.

Ironisnya, Kamis pekan lalu, di kota ini pula seruan boikot terhadap

produk-produk Israel dikumandangkan. Adalah Menteri Luar Negeri

Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon utama seruan

tersebut”.

Latar yang ingin ditampilkan wartawan pada pemberitaan ini adalah

mengajak pembaca terlebih dahulu mengenal peran kota New York,

sebagai kota tempat pertama kali seruan boikot itu dikumandangkan

sebelum lebih jauh membahas mengenai boikot Israel tersebut.

3 Ibid h. 235.

Page 63: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

50

4. Detil

Detil juga masuk dalam semantik. Detil ini merupakan elemen wacana

yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang.

Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan

sikapnya dengan cara yang implisit.4

Detil yang hendak disampaikan penulis dalam pemberitaan “Seruan

Boikot Israel dari New York” ini adalah ketika penulis memaparkan

bagaimana dampak yang diakibatkan dari aksi boikot Israel ini. “Seruan

boikot terhadap produk-produk Israel memang bisa menjadi senjata ampuh

untuk menekan. Menengok sedikit ke belakang, ulama internasional Dr.

Yusuf Qaradhawy pada November 2000 pernah mengeluarkan fatwa haram

membelanjakan uang yang dimiliki kaum Muslimin untuk membeli produk-

produk pro-zionis. Dampak fatwa ini ternyata bisa membuat guncang

perekonomian Israel hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Qardhawi memfatwakan, tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang

digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan

cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi

pemuda dan bocah-bocah Palestina. Karena itu, ulama kharismatik ini pun

mengharamkan umat Islam membeli barang-barang atau produk Israel.

Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung

kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka

terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya.”

4 Ibid, h. 238.

Page 64: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

51

Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara

panjang dan lebar. Tidak diketahui secara jelas makna apa yang hendak

disampaikan kepada pembaca jika tidak membacanya secara keseluruhan.

Tetapi, jika dibaca secara utuh, maksudnya dapat diketahui untuk

mempengaruhi pembaca bahwa dengan apapun yang berhubungan

menguntungkan Israel berarti turut serta dalam mendukung aneksasi atas

Palestina.

5. Maksud

Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Bedanya, jika

dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan

dengan detil yang panjang, maka dalam elemen maksud informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas.

Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,

implisit, dan tersembunyi.5

Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan ini ada

pada teks yang memaparkan dampak dari aksi boikot negara-negara Arab

terhadap Israel. “Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga

memberikan pukulan tak kalah hebat. Dari gerakan boikot yang

berlangsung sejak tahun 1945 hingga akhir tahun 1990-an, ditengarai

Israel telah mengalami kerugian sebanyak US$ 90 milyar. Data statistik ini

sangat penting sekali untuk memahami bagaimana sebenarnya

keberhasilan aksi boikot Arab pada Israel. Tak ada keraguan bahwa aksi

5 Ibid, h. 240.

Page 65: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

52

boikot telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara mendasar pada

bangsa Israel”.

Dalam teks tersebut, wartawan menggambarkan secara jelas bahwa

aksi boikot yang dilakukan negara-negara di dunia ini telah berhasil

setidaknya membuat perekonomian Israel guncang.

6. Pra Anggapan

Elemen wacana lainnya, praanggapan merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Hampir serupa dengan latar

yang berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang.

Kalau praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan

premis yang dipercayai kebenarannya.6

Bagian praanggapan yang ada dalam teks berita tersebut yakni bagian

berita yang memaparkan “...tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang

digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan

cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi

pemuda dan bocah-bocah Palestina”.

Bagian praanggapan di dalam teks dibuat oleh penulis untuk

mendukung pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu

dipertanyakan. Artinya bahwa, jika kita membeli produksi dan barang Israel

atau Amerika Serikat secara cepat akan menjadi senjata untuk membunuh

pemuda dan bocah Palestina. Pernyataan tersebut merupakan fakta yang

belum terbukti kebenaran seluruhnya tetapi memang dipercayai oleh semua

orang.

6 Ibid, h. 256.

Page 66: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

53

7. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam

teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak

berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang

menghubungkannya.7

Bentuk koherensi yang terkandung dalam laporan utama ini yakni :

- “Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka

makin kuat”. Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang

menyatakan tujuan yaitu “agar”. Proposisi “upaya menekan Israel”

dan “mau mengakui Palestina merdeka makin kuat” adalah dua hal

yang berlainan. Tetapi, dengan menggunakan kata hubung “agar”

dua hal tersebut menjadi tampak koheren.

8. Leksikon

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seorang wartawan atau

penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang

tersedia. Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi

bisa jadi mengandung unsur ideologis yang menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.8

Pemilihan kata dalam laporan utama “Seruan boikot Israel dari New

York ini dapat dilihat sebagai berikut.

7 Ibid, h. 242. 8 Ibid, h. 255.

Page 67: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

54

- Kata pelakon dalam kalimat : Adalah Menteri Luar Negeri

Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon utama seruan

tersebut. Kata Pelakon memiliki kata lain yakni tokoh.

- Kata menangguk dalam kalimat : “Tujuannya agar negara kaum

Yahudi itu tidak bisa menangguk keuntungan ekonomi yang

dihasilkan di wilayah pendudukan. Kata menangguk di atas

sebenarnya memiliki kata lain seperti mengambil atau meraih.

- Kata enteng dalam kalimat : Marty sendiri, ketika itu, menanggapi

enteng aksi pengusiran tersebut.

- Kata pro-zionis pada kalimat : Menengok sedikit ke belakang,

ulama internasional Dr. Yusuf Qaradhawy pada November 2000

pernah mengeluarkan fatwa haram membelanjakan uang yang

dimiliki kaum Muslimin untuk membeli produk-produk pro-

zionis.

- Kata mengucurkan pada kalimat : AS juga mengucurkan uang

sebesar US$ 730 juta untuk bidang keuangan.

- Kata pukulan dalam kalimat : Gerakan boikot yang dilakukan

negara-negara Arab juga memberikan pukulan tak kalah hebat.

- Kata membabi-buta dalam kalimat : Dukungan AS yang membabi

buta terhadap Israel dinilai wajar.

9. Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan

atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat

diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat

Page 68: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

55

bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring,

pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat besar. Termasuk didalamnya

adalah pemakaian caption, raster. Grafik, gambar, tabel, dan pemakaian

angka untuk mendukung arti penting sebuah pesan.9

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan laporan utama Majalah

Gatra ini diantaranya muncul dalam foto yang menggambarkan demo

mendukung boikot Israel diletakkan paling depan dan berukuran sangat

besar. Kemudian unsur grafis lainnya adalah adanya peta negara-negara

yang melakukan aksi boikot terhadap Israel. Sedangkan unsur grafis yang

muncul dalam teks, yakni data yang menunjukkan angka penurunan sektor

perekonomian Israel baik dari segi pariwisata maupun investasi akibat

boikot negara-negara lain.

10. Metafora

Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan atau

ungkapan. Metafora ini dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari

suatu berita.10 Unsur metafora yang termuat dalam teks berita “Seruan

Boikot Israel dari New York” ini yakni ada dalam kata “semua tutup mata”

pada kalimat "Dari zaman dahulu, semua tutup mata senjata itu produksi

mana, karena kita dalam posisi embargo,...............". Sedangkan yang

kedua adalah kata membabi-buta dalam kalimat “Dukungan AS yang

membabi buta terhadap Israel dinilai wajar.”

9 Ibid, h. 257. 10Ibid, h. 259.

Page 69: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

56

Tabel. 4.1 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “Seruan Boikot Israel

dari New York”

Struktur Wacana

Elemen Keterangan

Makro • Topik/Tema Lead berita

Super struktur Skema : - Diawali dengan Judul berita - Lead Berita - Story :

1. Situasi apa yang terjadi yakni pernyataan Marty Natalegawa.

2. Bentuk upaya negara di dunia terhadap produk Israel.

3. Dampak yang terjadi atas boikot produk Israel

4. Sikap pemerintah Indonesia terhadap boikot produk Israel

Struktur Mikro Latar Paragraf 1 Detil Paragraf 10 Maksud Paragraf 15 Pra

anggapan Paragraf 10

Koherensi Lead berita : Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat... Paragraf 4 : ....Tel Aviv menganggap pertemuan itu ilegal, lalu mengusir para menlu tersebut, termasuk Marty lantaran mewakili negara-negara, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, serta tidak mengakui negara Yahudi tersebut.

Leksikon - Kata pelakon dalam paragraf 1 - Kata menangguk dalam Lead berita - Kata enteng dalam paragraf 5 - Kata pro-zionisdalam paragraf 9 - Kata mengucurkan dalam paragraf 14 - Kata pukulan dalam paragraf 15 - Kata membabi-buta dalam paragraf terakhir

Grafis - Foto diletakkan paling depan dan berukuran sangat besar.

- Peta negara-negara yang melakukan aksi boikot terhadap Israel.

- grafis dalam teks, yakni data yang menunjukkan angka penurunan sektor perekonomian Israel baik dari segi pariwisata maupun investasi akibat boikot negara-negara

Page 70: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

57

lain. Metafora Kata “semua tutup mata” pada paragraf 17

Kata “membabi-buta” pada paragraf terakhir

2. Analisis Laporan Utama 2 “Tidak Beli Demi Palestina”

1. Tematik

Tema dalam laporan utama majalah Gatra yang berjudul “Tidak Beli

Demi Palestina” ini adalah kampanye boikot produk Israel dilakukan

aktivitas pro Palestina di beberapa negara. Bagi mereka, memakai produk

Israel sama artinya dengan mendukung penjajahan atas Palestina.

Tema yang ingin disampaikan wartawan dalam keseluruhan isi

pemberitaan ini adalah agar masyarakat mengetahui upaya yang dilakukan

negara-negara di dunia dalam menekan Israel diantaranya melalui kampanye

boikot produk Israel. Tak hanya sekedar kampanye boikot produk Israel,

disertai pula daftar nama produk buatan Israel. Sehingga masyarakat dunia

mengetahui apa saja produk buatan Israel.

2. Skematik

Struktur skematik yang biasa muncul dalam suatu teks berita dimulai

dengan lead, story yang merupakan isi suatu berita kemudian ditutup dengan

penutup atau kesimpulan berita. Skema atau alur cerita yang muncul dalam

laporan utama berjudul “Tidak Beli Demi Palestina” ini diawali dengan

judul itu sendiri yakni “Tidak Beli Demi Palestina”. Kemudian dilanjutkan

dengan lead yang isinya “Kampanye boikot produk Israel dilakukan oleh

aktivis pro-Palestina di beberapa negara. Dilengkapi daftar terboikot yang

diperbarui setiap tahun. Pemerintah Afrika Selatan melarang pencantuman

Made In Israel untuk produk dari wilayah pendudukan”.

Page 71: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

58

Bagian story dalam teks berita ini dilanjutkan setelah lead berita. Jika

dalam lead diceritakan aksi kampanye boikot produk Israel berlangsung di

berbagai negara, maka paragraf setelahnya menceritakan daftar produk apa

saja yang merupakan produk buatan Israel. Dimulai dengan kurma yang

merupakan barang komoditas utama ekspor negara Israel. Diceritakan pula

yang menjadi keprihatinan kelompok pro Palestina yakni kurma-kurma

tersebut dihasilkan di wilayah pendudukan Israel.

Isi berita selanjutnya dipaparkan mengenai perkembangan kampanye

boikot produk Israel di beberapa negara. Bisa dikatakan kampanye itu

berhasil mengajak masyarakat di dunia melakukan aksi serupa dalam rangka

menekan upaya agresi Israel terhadap Palestina.

3. Latar

Latar yang muncul dalam teks pemberitaan laporan utama ini ada

dalam paragraf kedua. “Kurma adalah salah satu komoditas andalan Israel

yang memegang porsi 15% angka ekspor negara itu. Buah itu dikapalkan ke

berbagai negara, terutama Eropa dengan volume 10.000 ton per tahun, dan

bernilai 80 juta Poundsterling”.

Sebelum memasuki latar berita tentang kurma tersebut, wartawan

memaparkan mengenai keprihatinan kelompok pro Palestina terhadap

kurma-kurma Israel yang ternyata dihasilkan di wilayah pendudukan Israel

seperti Lembah Yordan. Latar yang berusaha disampaikan wartawan kepada

pembaca agar pembaca mengetahui bahwa kurma adalah menjadi barang

yang penting dan menjadi andalan pemasukan ekspor utama negara itu.

Namun barang andalan tersebut merupakan barang yang dihasilkan dari

Page 72: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

59

wilayah pendudukan Israel yang seharusnya menjadi pemasukan utama

Palestina.

4. Detil

Detil yang wartawan paparkan pada teks berita ini yakni ada dalam

paragraf ke-9. “Dari waktu ke waktu kampanye ini agaknya makin populer.

Di berbagai negara mulai muncul berbagai aksi yang semakin menyudutkan

produk-produk Israel. Daftar produk itu bahkan terus meluas menjadi

produk-produk milik pengusaha Yahudi, yang kemungkinan tidak berkaitan

langsung dengan Israel”.

Detil lain juga muncul pada teks berita “...namun kampanye boikot

agaknya berfokus pada produk-produk konsumsi.”

Detil yang ingin ditampilkan wartawan dalam teks paragraf tersebut

yakni bagaimana besarnya perkembangan kampanye boikot Israel yang

makin meluas. Tidak hanya berorientasi pada produk-produk Israel tetapi

juga meluas menjadi produk-produk milik pengusaha Yahudi yang mungkin

tidak secara langsung berhubungan dengan Israel tetapi secara tidak

langsung penulis ingin mengatakan kepada pembaca bahwa pengusaha

Yahudi juga sama dengan Israel.

5. Maksud

Maksud yang penulis temukan dalam teks berita ini ada dalam paragraf

ke-7. Selain itu, ada Strauss group, perusahaan makanan minuman kedua

terbesar dunia yang keuntungannya mencapai US$1,8 milyar pada 2010.

Boikot terhadap Strauss sangat diserukan karena perusahaan ini diketahui

sebagai penyokong dua unit infanteri terkenal di Israel, yakni Brigade

Page 73: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

60

Golani dan Givati, yang menggunakan fosfor putih dalam sebuah serangan

di jalur Gaza.

Maksud dari teks ini secara jelas dipaparkan bahwa penulis mendukung

untuk memboikot produk perusahaan tersebut.

6. Praanggapan

Praanggapan yang hendak dimunculkan wartawan dalam teks berita ini

yaitu ”.... membeli kurma Israel sama dengan mendukung aneksasi atas

wilayah Palestina”.

7. Koherensi

Bentuk koherensi yang terkandung dalam laporan utama ini yakni :

- membeli kurma Israel sama dengan mendukung aneksasi

ataswilayah Palestina.

- Seiring dengan pendudukan Israel di beberapa wilayah Palestina,

sentimen anti negara zionis itu semakin meluas.

- Sejak Israel melakukan pendudukan paksa di beberapa wilayah

Palestina seperti Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza, dan

Dataran Tinggi Golan, pada 1967, industrinya berkembang pesat

8. Leksikon

Pemilihan kata dalam laporan utama “Tidak Beli Demi Palestina” ini

dapat dilihat sebagai berikut.

- Kata aneksasi dalam kalimat : “...membeli kurma Israel sama dengan

mendukung aneksasi atas wilayah Palestina.”

- Kata sinyalir dalam kalimat : “Situs inminds.co.uk membuat daftar

panjang merek yang mereka sinyalir lahir di Israel...”

Page 74: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

61

- Kata Penyokong dalam kalimat : karena perusahaan ini diketahui

sebagai penyokong dua unit infanteri terkenal di Israel..”

- Kata menyudutkan dalam kalimat : “Di berbagai negara mulai

muncul berbagai aksi yang semakin menyudutkan produk-produk

Israel.”

- Kata menyusup dala kalimat : “Barang-barang asal Israel, kata Bayu,

bisa menyusup masuk di Indonesia dari negara lain dengan tidak

dilengkapi dokumen asal negara.”

- Kata berang dalam kalimat : “Langkah Afrika Selatan ini membuat

berang Israel.”

9. Grafis

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan laporan utama Majalah

Gatra ini khususnya pada berita “Tidak Beli Demi Palestina” diantaranya

muncul dalam foto yang menggambarkan aksi aktivis pro Palestina di

Irlandia yang membawa poster berisi mendukung boikot Israel diletakkan

paling depan dan berukuran satu halaman lebih.

10. Metafora

Tidak ada

Tabel. 4.2 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 2 “Tidak Beli Demi

Palestina”

Struktur Wacana

Elemen Keterangan

Makro • Topik/Tema

Kampanye boikot produk Israel dilakukan aktivitas pro Palestina di beberapa negara. Bagi mereka, memakai produk Israel sama artinya dengan mendukung penjajahan atas Palestina

Super struktur

Skema : • Summary

- Diawali dengan Judul berita - Lead Berita

Page 75: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

62

• Story - Story : 1. Menceritakan daftar produk apa saja yang

merupakan produk buatan Israel. 2. Perkembangan kampanye boikot produk

Israel di beberapa negara. Struktur Mikro

Latar Paragraf 2 : “Kurma adalah salah satu komoditas andalan Israel yang memegang porsi 15% angka ekspor negara itu.

Detil Paragraf 5 Paragraf 9

Maksud Paragraf 7 Pra

anggapan Paragraf 1 : ”.... membeli kurma Israel sama dengan mendukung aneksasi atas wilayah Palestina”.

Koherensi Paragraf 1 : “...membeli kurma Israel sama dengan mendukung aneksasi atas wilayah Palestina.” Paragraf 3: “...Seiring dengan pendudukan Israel di beberapa wilayah Palestina, sentimen anti negara zionis itu semakin meluas.” Paragraf 5 :“...Sejak Israel melakukan pendudukan paksa di beberapa wilayah Palestina seperti Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan, pada 1967, industrinya berkembang pesat.”

Leksikon - Kata aneksasi dalam paragraf 1 - Kata sinyalir dalam paragraf 3 - Kata penyokongdalam paragraf 7 - Kata menyudutkan dalam paragraf 9 - Kata menyusup dalamparagraf 12 - Kata berang dalam paragraf 14

Grafis foto aksi aktivis pro Palestina diletakkan paling depan dan berukuran satu halaman lebih.

Metafora Tidak ada

B. Analisis Kognisi Sosial Laporan Utama Majalah GATRA “Seruan

Boikot Israel dari New York”

Selain menganalisa teks, dalam analisis wacana juga penting untuk

mengamati kognisi sosial teks yakni bagaimana suatu teks itu bisa diproduksi.

Karena anggapan seseorang mengenai teks bahwa teks itu memiliki makna itu

Page 76: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

63

tidak sepenuhnya benar. Suatu teks itu bisa bermakna sesuatu karena diberikan

oleh si pemakai bahasa (penulis). Dan makna inilah yang dikonstruksi oleh

penulis. Selain makna dalam teks juga mengandung pendapat dan ideologi penulis

tersebut.

Dalam pandangan van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan

proses produksi berita. Titik kunci dalam memahami produksi berita adalah

dengan meneliti proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini tidak

hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini juga memasukan

informasi bagaimana peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh

wartawan.11 Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks,

dibutuhkan penelitian kognitif dan strategi si penulis dalam memproduksi suatu

berita. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan,

prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.12 Sama halnya dengan

teks dalam pemberitaan “Seruan Boikot Israel dari New York,” teks ini tidak

terlepas dari proses produksi berita yang tentu melibatkan kesadaran mental dari

penulis yakni Tim Laporan Utama Majalah Gatra.

Wacana tentang seruan boikot Israel yang diangkat majalah Gatra ini

sebenarnya sudah cukup lama diperdengarkan ke masyarakat dunia. Namun,

mengapa kemudian santer lagi terdengar pada September 2012 lalu, karena

adanya pernyataan dari Anggota Gerakan Non Aliansi yang diwakili oleh Menteri

Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Marty Natalegawa yang menyerukan

boikot produk Israel pada pertemuan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) di New York, Amerika Serikat. Pernyataan ini dianggap berani karena

11 Ibid h. 266. 12 Ibid h. 260.

Page 77: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

64

dilontarkan di tengah Sidang Umum PBB yang dihadiri negara pro Israel. Imbas

dari pernyataan ini tentunya menggugah masyarakat dunia untuk mendukung

upaya boikot produk Israel. Di negara-negara seperti di Palestina sendiri, Amerika

Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Uni Eropa, Afrika Selatan, dan Timur Tengah

gencar mendata produk buatan Israel dan melabeli produk tersebut jika

merupakan hasil dari wilayah pendudukan.

Dikutip dari wawancara peneliti dengan salah satu tim penulisan Laporan

Utama, Erwin Y Salim yang juga merupakan bagian dari tim Sidang Redaksi,

terkait dengan proses pengangkatan tema dan proses produksi laporan utama

“Seruan Boikot Israel dari New York”. Majalah Gatra dalam proses mengangkat

sebuah berita memiliki kriteria sendiri, termasuk dalam mengangkat tema seruan

boikot Israel tersebut. Proses penentuan tema berita laporan utama tersebut

dihasilkan melalui rapat pleno perencanaan setiap hari Rabu yang dihadiri oleh

segenap tiap personil redaksi (Reporter sampai dengan Pemimpin redaksi).13

Erwin menuturkan bagaimana pertimbangan Majalah Gatra dalam memilih

dan mengangkat tema tentang seruan boikot Israel tersebut. Terkait alasan

pengangkatan tema Seruan Boikot Israel ini dikarenakan berita tersebut

memenuhi kriteria layak siar juga layak rubrik termasuk jenis laporan utama ini.

Unsur kriteria berita layak siar di Majalah Gatra ini seperti yang diungkapkan

Erwin, antara lain :

Hangat (dalam arti sedang dibicarakan), baru (pertama kali tema itu

dimuat), memiliki daya tarik, memiliki kedekatan masalah, sudut pandang,

dramatik, fenomenal, eksklusif (tenar/sangat terkenal), dan unik.

13GATRA: Nilai-Nilai dan prinsip Pemberitaan GATRA, (Jakarta: Majalah GATRA), h. 3.

Page 78: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

65

“Nah dari kriteria ini, boikot Israel ini sangat memenuhi banyak dari 10 kriteria ini. Salah satu dari kriteria ini untuk pertama kalinya seorang Menlu RI Marty Natalegawa, menyerukan boikot. Kalau tidak salah juga secara resmi, Gerakan Non Blok di sebuah sidangnya atau konferensi menyatakan harus boikot Israel. Pernyataan Marty juga menarik itulah yang membuat GATRA mengangkat tema ini. Sebetulnya jika dilihat masalah boikot itu sendiri itu sudah lama, tetapi yang mendorong kita mengangkat tema ini adalah pernyataan Marty itu sendiri dan pernyataan gerakan non blok.” Kemudian berita itu diputuskan melalui rapat redaksi majalah GATRA.

Mengenai mekanisme peliputan berita Majalah GATRA terdapat alur kerja

sebagai berikut :

Gambar 8.Alur Peliputan Berita Redaksi Majalah Gatra

Sidang Redaksi

Rapat Perencanaan

Isi

Hasil Rapat

1. Pemimpin Redaksi

2. Wakil Pemimpin Redaksi

3. Redaktur Pelaksana

4. Penanggung Jawab Rubrik

5. Reporter

6. Fotographer

Penanggung Jawab

Rubrik (surat

penugasan)

Pusat Liputan

Repoter

Reporter Fotographer

Turun Lapangan

Rapat Pengecekan

Redaktur Pelaksana

Editor Naskah

Produksi

Tatamuka

Page 79: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

66

Dari alur peliputan diatas, dapat dijelaskan terdapat dua prosedur tahap

penugasan dan tahap penulisan. Pada tahap penugasan,bagian redaksi mulai dari

pemimpin redaksi sampai reporter melakukan rapat perencanaan untuk

menentukan masalah yang akan diangkat untuk dijadikan berita. Kemudian dari

hasil rapat, penanggung jawab rubrik membuat surat penugasan untuk dikirimkan

kepada pusat liputan. Setelah menerima surat penugasan, pusat liputan

menentukan reporter lalu diteruskan kepada reporter yang bersangkutan.Reporter

turun ke lapangan dan membuat laporan berdasarkan penugasan yang diberikan.

Tahap kedua adalah tahap penulisan, tahap ini dimulai dari hasil laporan-

laporan yang ditulis oleh reporter kemudian dirapatkan ke dalam rapat

pengecekkan untuk menentukan apakah masalah tersebut sudah sesuai dengan

kriteria yang akan dimuat dalam majalah.Dari hasil rapat, redaktur pelaksana

membuat kertas merah yang dikirim kepada penanggung jawab rubrik. Lalu,

penanggung jawab rubrik membuat tulisan berdasarkan kertas merah yang

diberikan.Tulisan yang dibuat oleh penanggung jawab rubrik kemudian dikirim

kepada redaktur pelaksana untuk penyuntingan tulisan.Setelah penyuntingan

tulisan, kemudian tulisan dikirim kepada editor naskah untuk dilakukan

pengeditan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.Setelah

tulisan tersebut diedit kemudian dikirim kepada PTM untuk penyusunan layout.

Proses diatas merupakan prosedur produksi berita di Majalah Gatra. Ketika

dihadapkan dengan kondisi saat laporan utama “Seruan Boikot Israel dari New

York” ini dibuat, saat itu berita mengenai seruan boikot produk Israel ini tengah

hangat dibicarakan oleh media-media di Indonesia.

Page 80: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

67

Begitu pun dengan Gatra, setelah melalui rapat perencanaan dengan redaksi

dan dipilihnya tema boikot Israel ini, maka kemudian ditentukan penulis dan

narasumber terkait dengan tema tersebut. Tim penulis dalam laporan utama ini

diantaranya adalah Erwin Y Salim, M. Agung Riyadi, Basfin Siregar, dan Rach

Alida Bahaweres, dan Mujib Rahman. Setelah dipilih beberapa wartawan dan

penulis, sesuai dengan prosedur peliputan Majalah Gatra, maka masing-masing

wartawan mencari berita dengan dibekali Terms of Reference (TOR) yang dibuat

oleh redaktur berikut dengan narasumber yang terkait dengan tema tersebut. Pada

laporan utama ini, sumber berita utamanya adalah Marty Natalegawa, yang

dihubungi oleh wartawan Gatra, Basfin Siregar. Selain Marty, narasumber dalam

laporan utama ini adalah dari dalam negeri yaitu Anggota DPR RI, yang dimintai

komentarnya mengenai boikot Israel tersebut. Untuk sumber Internasionalnya,

karena tema Laporan utama ini termasuk jenis Internasional, maka data yang

diambil juga melibatkan rubrik Internasional.

Berita mengenai seruan boikot Israel ini tentu tidak terlepas dari

kecenderungannya terhadap suatu pihak. Karena kognisi wartawan dalam

penulisan laporan utama ini mempunyai pandangan dan perspektif berbeda

terhadap suatu peristiwa. Skema berita yang ditulis Gatra pada Seruan Boikot

Israel ini seperti yang diungkapkan Erwin yakni :

Kita berangkat dari apa dan apa sih Marty ini ngomong begitu tiba-tiba, dari situ kita menganggap bahwa ini pantas didukung dan yang kedua bahwa ternyata masih banyak produk Israel yang ternyata diam-diam masuk, dan produk produk perusahaan yang mendukung Israel. Nah mau diapain sih Marty ngomong begitu kita disini.14

14Wawancara dengan Erwin Y Salim

Page 81: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

68

Erwin Y Salim, salah satu tim penulis Laporan Utama Seruan Boikot

Israel ini merupakan wartawan senior Gatra yang telah memiliki jam terbang

cukup banyak, salah satunya adalah pengalaman meliput langsung di

perbatasan Israel. Dari skema yang disebutkan Erwin tersebut, seperti yang

disebutkan van Dijk, ada beberapa model atau skema tertentu untuk

menggambarkan kognisi wartawan dalam pemberitaan.

Tabel. 4.3 Skema Kognisi Sosial Majalah GATRA Skema Person (Person Schemas)

Gatra memandang seruan boikot produk Israel ini bentuk kepedulian

negara-negara non aliansi termasuk Indonesia untuk membebaskan rakyat

Palestina dari agresi militer Israel. Karena, melalui aksi boikot ini merupakan

jalan untuk menekan bentuk aneksasi Israel ke Palestina.

Skema Peran (Role Schemas)

Redaksi Gatra melihat upaya yang dilakukan oleh Marty Natalegawa

adalah sebuah keberanian yang harus didukung. Marty dan segenap pihak yang

mendeklarasikan upaya boikot ini tentu memiliki tujuan, yakni menekan Israel

dengan segala cara untuk menghentikan agresi militernya kepada rakyat

Palestina. Mengingat begitu besarnya peran media massa dalam menyebarkan

segala infomasi, Gatra berkewenangan dalam menyebarkan seruan yang

dilakukan oleh negara-negara pendukung pembebasan Palestina.

Skema Peristiwa (Event Schemas)

Israel dengan dukungan Amerika Serikat terus memperluas wilayahnya

ke tanah Palestina dengan cara melancarkan serangan militernya ke Palestina.

Palestina pun tidak tinggal diam. Dengan roket dan amunisi yang dimilikinya,

Page 82: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

69

mereka berusaha membalas ke pihak Israel. Begitu pun seterusnya. Hal ini

yang kemudian mengakibatkan jiwa-jiwa tak berdosa melayang dari kedua

belah pihak. Upaya gencatan senjata juga terus dilakukan, namun hal tersebut

selalu gagal di meja perundingan oleh Israel.

C. Analisis Konteks Sosial Laporan Utama Majalah Gatra “Seruan Boikot

Israel dari New York”

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah

bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti

teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana

tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat. Analisis sosial

(konteks sosial) berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa,

dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi

sosial yang sedang terjadi saat itu.

Seperti dalam pemberitaan laporan utama majalah Gatra ini, untuk

mengetahui bagaimana wacana pemberitaan media tentang Israel ini adalah

dengan menganalisis bagaimana negara melakukan produksi dan reproduksi

mengenai keberadaan Israel, lewat buku-buku sekolah, pidato politik, hubungan

politik, dan sebagainya.

Penilaian negatif bangsa Indonesia terhadap Israel telah dibangun berpuluh-

puluh tahun yang lalu ketika Israel mulai melebarkan ekspansi ke wilayah

Palestina. Israel yang merupakan negara republik demokrasi dengan sistem

pemerintahan parlementer memproklamasikan kemerdekaannya pada 4 Mei 1948

Page 83: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

70

dan memiliki luas wilayah sekitar 21.596 km persegi (sekitar 8338 mil persegi).15

Sampai dengan tahun 2009, populasi Israel adalah sebesar 7,5 juta jiwa. Israel

memiliki dua bahasa resmi, yaitu bahasa Ibrani dan bahasa Arab. Agama

mayoritas di Israel ini adalah agamaYahudi. Afiliasi keagamaan penduduk Yahudi

Israel bervariasi: 55%-nya mengaku sebagai "tradisional", sedangkan 20%-nya

menganggap dirinya sendiri sebagai "Yahudi sekuler", 17% mengaku sebagai

"Yahudi Ortodoks"; sisa 8%-nya mengaku sebagai "Yahudi Haredi". Sedangkan

Agama Islam mencapai 16% total populasi Israel dan merupakan agama minoritas

terbesar di Israel. Sekitar 2% populasi beragama Kristen dan 1,5%-nya beragama

Druze. Terdapat pula sebagian kecil kelompok agama seperti agama Buddha dan

Hindu.16

Seperti diketahui bahwa pemerintah Indonesia tidak membuka hubungan

diplomatik dengan Israel. Alasan tidak adanya hubungan diplomatik dengan Israel

ini memiliki sejumlah alasan salah satunya terkait dengan kultur keagamaan

Indonesia yang dikenal dekat dengan negara di Timur Tengah yang berasaskan

Islam. Sedangkan kondisi di negara Timur Tengah menunjukkan suasana yang

menegangkan antara dunia Arab dan Israel. Konflik Israel dan Palestina itu yang

membuat Indonesia tidak membuka hubungan diplomatiknya dengan Israel,

karena populasi bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam tentu

mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Jumlah populasi penduduk yang beragama Islam di Indonesia pada tahun

2011 seperti data yang dlihat dari Kementerian Agama berjumlah 209.286.151

penduduk atau 88,10 % dari jumlah penduduk Indonesia keseluruhan. Jumlah ini

15Israel Gen Web, Artikel diakses pada 9 Mei 2013 dari http://www.israelgenealogy.com/ 16 Israel, artikel diakses pada 9 mei 2013 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Israel#cite_note-

cia-1

Page 84: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

71

tentu berimplikasi terhadap tidak dibukanya hubungan diplomatik Indonesia

dengan Israel, mengingat kebijakan Pemerintah yang mengikuti mayoritas suara

rakyat umat Muslim keseluruhan yang menentang keras dibukanya hubungan

diplomatik terhadap Israel.

Pasang surut hubungan Indonesia dengan Israel ini telah berlangsung lama

sejak zaman orde lama hingga saat ini. Pada zaman orde baru, yakni pada

pemerintahan presiden Soeharto, pemerintah pada pendiriannya untuk tidak

memiliki hubungan bilateral dengan Israel jika dinamika politik di Timur Tengah

belum tercipta karena ekspansi wilayah yang dilakukan Israel terhadap negara

Arab dan Palestina.

Namun pada zaman orde baru juga tidak terlepas dari isu pembukaan

hubungan diplomatik dengan Israel. Pada tahun 1993 seperti diberitakan media di

Indonesia bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Ali Alatas dan Shimon Peres

dalam konferensi tentang HAM di Wina. Sebulan kemudian, koran berita

terkemuka Israel, Haaretz (edisi 22 Juli 1993) memberitakan bahwa sejumlah

pengusaha Israel berkunjung ke Indonesia guna menjalin kontak bisnis dengan

Jakarta. Selain itu, diberitakan bahwa Duta Besar Israel di Singapura, Daniel

Megiddo telah melalukan pembicaraan dengan para pejabat Departemen Luar

Negeri (Deplu) RI guna menjajaki kemungkinan pembukaan hubungan diplomatik

Jakarta-Tel Aviv.17

Berlanjut pada pemerintahan setelah Orde baru, yakni era reformasi, zaman

Abdurrahman Wahid sebagai presiden RI ke-4. Pada zaman ini wacana

pembukaan hubungan diplomatik kencang disuarakan. Rencana Presiden

17Sirwan, “Rethinking Diskursus Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia-Israel,” artikel diakses 3 Mei 2012 dari http://bemfisipol.umy.ac.id/2012/11/rethinking-diskursus-pembukaan-hubungan.html

Page 85: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

72

Abdurrahman Wahid atau Gusdur tersebut untuk membuka hubungan bilateral

dengan Israel sudah diwacanakan pada tahun 1994 ketika Gusdur yang saat itu

menjabat sebagai salah satu ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama diundang oleh

Israel. Namun, sekali lagi wacana pembukaan hubungan bilateral dengan Israel ini

urung dilakukan karena tidak mendapatkan dukungan oleh rakyat Indonesia

khusunya umat Muslim di Indonesia.

Sedangkan pada era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono ini,

wacana hubungan Indonesia-Israel kembali muncul ketika sekelompok

masyarakat yang menamakan dirinya Komunitas Yahudi Indonesia dan lembaga

yang berafiliasi dengan Israel, yakni IIPAC (The Indonesia-Israel Public Affairs

Committee) berencana merayakan hari kemerdekaan Israel di Jakarta yang

bertepatan dengan tanggal 14 Mei 2011. Namun hal tersebut urung dilakukan

setelah mendapat protes yang kencang dari sebagian besar masyarakat Indonesia,

umat Islam khususnya, Setelah peristiwa tersebut, pro-kontra mengenai wacana

pembukaan hubungan Indonesia-Israel muncul kembali dalam ruang publik

Indonesia.

Menghadapi pro-kontra tersebut, melalui kementerian luar negeri Indonesia

(kemenlu RI) sebagai perwakilan resmi pemerintah dalam urusan hubungan luar

negeri Indonesia, menegaskan posisi hubungan Indonesia dengan Israel

sebagaimana kenyataan yang terlihat hingga kini Indonesia belum memiliki

hubungan diplomatik dengan Israel. Di dunia saat ini, Indonesia termasuk ke

dalam kelompok negara Gerakan Non Blok yang mendukung kemerdekaan

Palestina atas pendudukan Israel. Mayoritas masyarakat Indonesia juga sangat

Page 86: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

73

mendukung kebijakan pemerintah dalam menolak segala bentuk hubungan dengan

Israel.

Kebijakan yang dilakukan setiap pemerintahan diatas juga merupakan hasil

suara mayoritas rakyatnya. Demikian yang terjadi pada masyarakat Indonesia,

Muslim khususnya. Ekspansi wilayah Israel terhadap tanah Palestina melanggar

perjanjian pembagian wilayah tahun 1947. Israel terus memperluas wilayahnya

dan melakukan pendudukan tanah rakyat Palestina tanpa memperhatikan hak asasi

kemanusiaan. Hal ini yang membuat penilaian masyarakat dunia terhadap Israel

memburuk khususnya umat muslim. Hal itu pun yang terjadi pada masyarakat di

Indonesia.

Seperti yang dikutip pada pemberitaan Arrahmah mengenai seruan boikot

Israel yang berjudul “Serukan boikot produk Israel, Menlu dianggap bagaikan

little Soekarno” pada Sabtu, 29 September 2012.

Pernyataan Menlu Marty Natalegawa tentang dukungan terhadap Palestina dan tidak membeli produk Israel sungguh dinilai sebagai langkah berani yang luar biasa. Langkah berani Marty menggambarkan sikap kongkrit pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan diakui sebagai anggota penuh di PBB. “Pernyataan Menlu Marty bisa menjadikan dirinya Soekarno kecil (little Soekarno) di mana Soekarno secara konsisten memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang terjajah meski harus berhadapan dengan negara-negara besar,” ujar Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Hikmahanto, dalam keterangan persnya seperti dilansir detikcom, Sabtu (29/9).

Sedangkan pemberitaan lainnya yakni laporan khusus media Eramuslim

berjudul “Jangan Bedakan Suriah dengan Palestina” pada Selasa, 8 Januari 2013 :

Persekutuan Barat kemudian menyerahkan negeri-negeri kecil baru itu kepada para boneka lokalnya. Suriah diserahkan pada minoritas Nushairi Alawi. Sementara Palestina diserahkan pada Yahudi Zionis yang didatangkan dari berbagai negeri, menambah jumlah Yahudi lokal yang tadinya minoritas. Jadi, Suriah adalah bagian tak terpisahkan dari Syam dan Palestina. Keduanya sama-sama dizhalimi. Yang satu dijajah Zionis, yang satunya dihancurkan kota-kota dan dibantai penduduknya oleh rezim

Page 87: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

74

Nushairi yang sesat. Maka, Anda -Muslim yang peduli dan cinta Palestina- seharusnya juga peduli dan cinta pada Suriah. Dan saat ini, mereka betul-betul menderita. Muslim di sana digempur setiap hari di tengah musim dingin yang menggigit tulang.

Kemudian, pada berita yang ditulis Abu Ikram di situs media Islam Sabili

pada Jumat, 8 Maret 2012 yang berjudul “Israel Makin Terkucil” yang merupakan

kutipan wawancara wartawan Sabili dengan Ketua Grup Kerjasama Bilateral

Parlemen Indonesia dan Palestina, Al Muzammil Yusuf.

Mengapa kita harus peduli Palestina? Karena sesuai dengan amanat konstitusi kita di Pembukaan UUD alinea 1, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Dari segi HAM, kepedulian pada Palestina adalah penghargaan pada eksistensi dan nyawa manusia, pada kebebasan dan pada kesejahteraan manusia. HAM itu berlaku universal, tidak hanya untuk konstitusi Indonesia saja. Dalam tinjauan keumatan. Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar di dunia dan posisi Indonesia dalam regional menjadi penting. Dalam regional muslim dunia ada: Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Selatan dan Timur Tengah. Nah, di Asia Tenggara itu pusatnya Indonesia. Kaum muslimin Indonesia terbesar di dunia, maka Indonesia menjadi barometer. Jadi Timur Tengah menaruh harapan besar agar Indonesia berbuat sesuatu untuk perdamaian. Apalagi dari historis jangan lupa, pengakuan Mesir pada Indonesia, atas masukan Mufti Palestina. Jadi ada jasa Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan pada media yang bernafaskan Islam terbesar di Indonesia, yakni

Republika. Pemberitaan Republika Online pada Rabu, 9 Juni 2010 mengenai

“Bagaimana Mesin Propaganda Israel dalam Membentuk Opini Dunia” beberapa

kutipan yang penulis ambil sebagai berikut :

Sebaliknya, Israel menempuh berbagai cara untuk melancarkan propaganda. Para pemimpin Israel tidak hanya mengandalkan kemampuannya dalam menyampaikan pesan, tapi juga ikut mempengaruhi para pengelola media massa untuk memberikan dukungan. Erward Said dalam artikel opini yang dimuat dalam buku kompilasi From Oslo to Iraq and Roadmap mengungkapkan bahwa Israel telah membelanjakan ratusan miliar dolar untuk membiayai penyampaian informasi ke dunia luar.

Page 88: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

75

Sebaliknya, bentuk kedekatan masyarakat Indonesia dengan rakyat Palestina

jauh berbeda dengan Israel. Berbagai sumber menyebutkan bahwa kedekatan

emosional Indonesia dan Palestina berlangsung sejak awal kemerdekaan

Indonesia. Selain Mesir, bangsa Palestina saat itu sangat mendukung

kemerdekaan Indonesia. Faktor lain yang membuat kedekatan Indonesia dan

Palestina erat adalah kedua negara ini memiliki faktor kesamaan sesama bangsa

yang terjajah, sehingga memunculkan semangat agar rakyat Palestina terbebas

dari penjajahan Israel.

Bentuk kedekatan Indonesia dengan Palestina ini juga terus berlangsung

hingga saat ini. Selain mendukung penuh kemerdekaan rakyat Palestina dengan

ikut bagian dalam kelompok Komite Pembebasan Palestina, Indonesi juga kerap

memberikan bantuan materil kepada rakyat Palestina. Adanya organisasi seperti

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan Komite Indonesia untuk

Solidaritas Palestina (KISPA), misalnya, yang kerap menggalang bantuan untuk

Palestina. Bentuk kedekatan Indonesia-Palestina pada 2013 ini adalah bersama

dengan Jepang membantu bangsa Palestina melalui Konferensi Negara-Negara

Asia Timur bagi Pembangunan Palestina (CEAPAD) di Tokyo, Jepang.

Seperti dikutip Sindonews.com pada Kamis, 14 Februari 2013 lalu

Indonesia yang diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa juga

menekankan sikap masyarakat internasional bagi rakyat Palestina harus lebih dari

sekedar pernyataan simpati melainkan dalam bentuk bantuan konkrit. Termasuk

Indoenesia, dalam 4 tahun terakhir ini, Indonesia telah memfasilitasi 101 program

pelatihan bagi 842 warga Palestina, dengan target untuk melatih tidak kurang dari

Page 89: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

76

1.000 warga Palestina hingga 2013 ini. Indonesia juga membantu pembangunan

pusat perawatan kardiologi di RS Al Shifa di Gaza.18

18 “Indonesia & Jepang galang kerja sama konkrit bagi Palestina,” berita diakses pada 3

Mei 2013 dari http://international.sindonews.com/read/2013/02/14/40/717796/indonesia-jepang-galang-kerja-sama-konkrit-bagi-palestina

Page 90: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

77

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial sebagaimana

metode yang dipakai yakni teori wacana Teun A van Dijk pada pemberitaan

Laporan Utama Majalah Gatra “Seruan Boikot Israel dari New York”, dapat

disimpulkan bahwa adanya keberpihakan dan strategi wacana yang termanifestasi

ke dalam beberapa wujud kebahasaan, yakni dilihat dari struktur teks, wacana

yang ditampilkan penulis majalah Gatra menjelaskan turut mendukung aksi

pemboikotan terhadap produk Israel. Sedangkan dari struktur makro, tema yang

ditampilkan lebih menekankan upaya dukungan terhadap boikot produk Israel

tersebut. Kemudian dari superstruktur, Gatra mengemas alur berita dengan skema

pemboikotan terhadap produk Israel di berbagai negara di dunia ditambah dengan

pernyataan mengenai tujuan pemboikotan. Kemudian dari struktur mikro,

berdasarkan latar, detil, maksud, dan pra anggapan turut mengecam produk Israel.

Seperti pada kalimat “...tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan

untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan

menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi pemuda dan

bocah-bocah Palestina”. Dari keseluruhan teks tersebut, Gatra dikatakan

cenderung berpihak ikut mendukung boikot produk Israel karena menempatkan

dan menekankan Israel sebagai aktor/pelaku tindakan dan Palestina sebagai

sasaran/korban dalam teks berita. Pemilihan kata yang dipakai Gatra cenderung

menggunakan kata berkonotasi negatif seperti negarazionis,aneksasi, yang dapat

menggambarkan pandangan negatif media tersebut terhadap Israel.

Page 91: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

78

Kecenderungan Gatra memposisikan dirinya berpihak terhadap Palestina

tersebut merefleksikan adanya berbagai kemungkinan. Keberpihakan tersebut

berkemungkinan sejalan dengan ideologi tertentu yang diusung Gatra. Secara

ideologis, Gatra menjunjung ideologi humanisme, yakni pendekatan kemanusiaan.

Melalui pendekatan tersebut, Gatra merasa perlu turut membelakemanusiaan

rakyat Palestina atas Israel dengan boikot produk Israel. Namun, untuk

memastikan bahwa ideologi Gatra adalah humanis masih diperlukan penelitian

yang lebih mendalam mengenai latar belakang dan pihak-pihak yang berpengaruh

terhadap proses produksi teks berita dalam institusi media tersebut, seperti

pemilik dan redaktur.

Selain itu, keberpihakan tersebut mencerminkan pandangan sosial

sebagian masyarakat Indonesia yang melihat wacana pemberitaan mengenai Israel

dan Palestina sebagai konflik agama dan kontra terhadap Israel.Seperti pada

pemberitaanseruan boikot produk Israel ini mayoritas penduduk dan pemerintah

Indonesia selalu berada di pihak pro dengan seruan tersebut. Hal itu dikarenakan

karena secara kultur Indonesia yang mayoritas Muslim, memandang bahwa

dengan boikot ini sebagai upaya menekan Israel agar berhenti melakukan

pendudukan atas wilayah Palestina.

B. Saran

Setelah melihat berbagai pemberitaan mengenai Israel dan Palestina,

peneliti melihat tidak ada pembenaran atas apa yang dilakukan Israel terhadap

Palestina. Namun dalam pemberitaan Seruan Boikot Israel ini peneliti memberi

pengecualian. Ideologi yang Gatra usung sebagai media yang memiliki

pendekatan humanisme seharusnya juga diterapkan dalam pemberitaan ini dengan

Page 92: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

79

tidak menyangkut pautkan pemberitaan ini dari sisi agama tetapi berangkat dari

sisi kemanusiaan. Unsur cover both side dalam sebuah pemberitaan media

sebaiknya tetap dikedepankan. Artinya berita mengenai seruan boikot produk

Israel ini seharusnya juga menampilkan suara dari pihak Israel. Karena

kebanyakan di setiap pemberitaan Israel dan Palestina ini tidak memberikan

proporsi yang cukup di pihak Israel.

Selain itu, pemberitaan mengenai masalah Israel dan Palestina ini

hendaknya menjadi saran kepada media massa pada umumnyaberangkat pada hak

kemanusiaan rakyat Palestina bukan lebih menyoroti kepada isu agama antara

Islam dan Yahudi sehingga dalam pemberitaannya tak ada motif propaganda

antara umat kedua agama ini.

Page 93: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ix

DAFTAR PUSTAKA

Birowo, M. Antonius. Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali, 2004.

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana, 2008.

Creswell, John W. Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press, 2003.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS, 2001.

Fairclough and Wodak, 1997.

Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007.

Maleong, Lexy J, ed 13. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Muhaimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya, 1994.

Nasuhi, Hamid dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Cet ke-2. Ciputat: CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003

Nurudin, M. Si. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: RajaGrafindo, 2007.

Profil Perusahaan Majalah Berita Mingguan GATRA. Jakarta: PT Linarasmekar, 1999.

Putra, Dedi Kurnia Syah. Media dan Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Sobur, Alex, cet. keempat. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Summadiria , Drs. AS. Haris. Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: Rajagrafindo, 2012.

W.Jorgensen , Marianne dan Phillips, Louise J. Analisis Wacana Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010.

Indonesia & Jepang galang kerja sama konkrit bagi Palestina, berita diakses pada 3 Mei 2013 dari http://international.sindonews.com/read/2013/02/14/40/717796/indonesia-jepang-galang-kerja-sama-konkrit-bagi-palestina

Page 94: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

x

Israel Gen Web, Artikel diakses pada 9 Mei 2013 dari http://www.israelgenealogy.com/

Israel, artikel diakses pada 9 mei 2013 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Israel#cite_note-cia-1

Prospek Hubungan Bilateral Indonesia-Israel Dalam Perspektif Ekonomi Politik, artikel ini diakses pada 16 Mei 2013 dari skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/02/prospek-hubungan-bilateral-indonesia.html

Sirwan, “Rethinking Diskursus Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia-Israel,” artikel diakses 3 Mei 2012 dari http://bemfisipol.umy.ac.id/2012/11/rethinking-diskursus-pembukaan-hubungan.html

Teun A van Dijk, artikel diakses pada 16 Mei 2013 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Teun_A._van_Dijk

Page 95: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

xi

LAMPIRAN

Page 96: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Erwin Y Salim

Jabatan : Redaktur Majalah GATRA

Tanya : Kapan, bapak mengawali karir sebagai wartawan?

Jawab : Saya mulai menjadi wartawan pada tahun 1993 dari forum keadilan.

Tanya : Berapa umur bapak pada saat itu?

Jawab : Umur saya waktu itu 34 tahun.

Tanya : Apakah memang berniat menjadi wartawan?

Jawab : Awalnya saya ingin menjadi penulis.

Tanya : Kalau mulai gabung di GATRA sejak kapan, Pak?

Jawab : 2002,sebelumnya saya ada di majalah PATRA, majalah PATRA itu

majalah feature.

Tanya : Kalau posisi bapak di GATRA saat ini apa pak?

Jawab : Saya redaktur, bidang saya, salah satunya membidangi ragam, karena

dari awal saya memang ke feature.

Tanya : Kalau saya lihat dari susunan Redaksi ini, bapak sebagai sidang redaksi,

kewenangan bapak dalam sidang redaksi apa?

Jawab : Redaktur ini membawahi suatu rubrik yang merencanakan, yang menjadi

penanggung jawab suatu rubrik, sayalah yang merencanakan konten.

Tanya : Cara menentukan konten tersebut seperti apa pak?

Jawab : oh, melalui rapat. Jadi, ada mekanisme di GATRA itu, melalui rapat

perencanaan, lalu rapat checking, jadi pada rapat perencanaan tersebut

kita menentukan isi setiap hari Rabu. Lalu ada rapat checking tiap hari

jumat untuk mengecek bahan-bahan yang di lapangan atau yang kurang,

Page 97: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

apa yang harus diperbaiki. Kemudian kita penjatahan halaman, kalau

anda lihat disini itu setiap rubrik itu diberi jatah halamannya, pada rapat

checking kita minta, rubrik ragam, misalnya saya minta 10 halaman

karena memungkinkan 10 halaman, tetapi rata-rata 9 halaman. (Peneliti

menyela) ada batasnya pak? Minimal ragam ini 8 halaman, untuk rubrik

lain bisa dikondisikan tergantung berapa item, nah klo untuk laporan

utama rata- rata bisa 8 sampai 10 halaman.

Tanya : Dalam laporan utama itu ada beberapa judul ya pak, gak harus satu

judul?

Jawab : Oh ya, tentu begitu dalam laporan utama.

Tanya : Kalau untuk sidang redaksi siapa saja yang terlibat pak?

Jawab : Sidang redaksi ini terdiri dari para redaktur, para penanggung jawab

rubrik, ada beberapa orang. Tiap orang ini membawakan rubrik-rubrik.

Ketika misalnya rubrik internasional dan rubrik ragam, pasti ada

redaktur untuk masing-masing untuk seni, kesehatan, ada redaktur

ekonomi, nasional politik, ada hukum.

Tanya : Kalau untuk wartawan yang akan ke lapangan itu apakah dia ikut dalam

rapat perencanaan?

Jawab : Pada rapat perencanaan wajib hukumnya setiap reporter ke lapangan

untuk ikut rapat untuk mengajukan usul atau memberikan usul dan yang

memutuskan adalah penanggung jawab rubrik apakah ini layak atau

tidak, setelah itu diajukan dalam rapat sidang redaksi, rapat perencanaan.

Tanya : Apakah bapak punya kewenangan dalam sidang redaksi untuk membuat

TOR (Term of Reference)?

Jawab : Ya, memang kita yang bikin.

Tanya : Berarti setiap wartawan yang akan turun ke lapangan harus dibekali

TOR?

Page 98: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Jawab : Ya, harus. Jadi mekanismenya begitu setelah rapat perencanaan semua

berita yang dihasilkan dalam rapat, kita bikin penugasan atau TOR itu

oleh masing-masing redaktur. Istilah kami adalah flow penugasan. Flow

penugasan ini berisi semacam apa ya?(agak bingung) Panduan untuk

reporter ke lapangan, siapa narasumbernya. Jadi yang menentukan

narasumber dan daftar pertanyaan adalah redaktur.

Tanya : Berarti setiap wartawan dibolehkan improvisasi?

Jawab : Ya, harus. Begini ya, sebelum turun ke lapangan, wartawan itu seperti

militer harus memiliki amunisi, bahan yang harus dibekali sebelum turun

ke lapangan, reporter juga tidak terpaku dengan daftar ini tetapi juga

mempunyai referesi dari sumber lain agar lebih enak berbicara dengan

narasumber karena telah mengetahui pengetahuan tentang tema tersebut.

Tanya : Lalu, apa yang melatarbelakangi GATRA dalam pengangkatan tema ini

sebagai laporan utama?

Jawab : Begini ya, ketika kami mengangkat tema ini, GATRA mempunyai 10

kriteria atau berita yang layak diangkat termasuk dalam laporan utama.

Hangat (dalam arti sedang dibicarakan), baru (pertama kali tema itu

dimuat), memiliki daya tarik, memiliki kedekatan masalah, sudut

pandang, dramatik, fenomenal, eksklusif (tenar/sangat terkenal), dan

unik. Nah dari kriteria ini boikot Israel ini sangat memenuhi banyak dari

10 kriteria ini. Salah satu dari kriteria ini untuk pertama kalinya seorang

Menlu RI Marty Natalegawa, menyerukan boikot. Kalau tidak salah juga

secara resmi, Gerakan Non Blok di sebuah sidangnya atau konferensi

menyatakan harus boikot Israel. Pernyataan Marty juga menarik itulah

yang membuat GATRA mengangkat tema ini. Sebetulnya jika dilihat

masalah boikot itu sendiri itu sudah lama, tetapi yang mendorong kita

mengangkat tema ini adalah pernyataan Marty itu sendiri dan pernyataan

gerakan non blok.

Tanya : Kalau untuk judulnya itu pak, Seruan Boikot Israel dari New York,

alasan latar belakang New York sebagai judul, Pak?

Page 99: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Jawab : New York itu karena Marty menyebutkan itu disana lokasinya.

Tanya : Kalau penentuan judul itu berdasarkan sidang redaksi atau hak penulis?

Jawab : Begini, pada waktu menulis naskah, penulis atau redaktur sudah

termasuk dengan judul, seperti ini (sambil menunjukkan berita dalam

majalah GATRA), ini disebut pemikat, pengail. Judul ini kadang dirubah

oleh redaktur pelaksana. Kalau wartawan hanya buat laporan, sedang

yang menulis adalah redaktur. Kan satu tema atau tulisan dilaporkan

oleh beberapa wartawan. Penulis dibantu oleh wartawan 1 redaktur ini

yang menentukan bahan di lapangan dan tidak tertutup kemungkinan

redakturnya bisa ikut turun sendiri.

Tanya : Kalau laporan utama Seruan Boikot Israel dari New York itu siapa yang

terlibat dan bagaimana prosesnya?

Jawab : Itu biasanya tim. Misalnya, kayak Israel ini. Tema ini kan tema

internasional berarti penanggung jawab rubrik internasionallah yang

merencanakan merencanakan pertama dengan redaktur pelaksana dan

orang-orang di bawahnya.

Tanya : Untuk sumber data dari mana pak pertimbangannya? Misalkan untuk

internasional.

Jawab : Kita kan juga ada liputan didalam, kayak seperti dengan anggota DPR,

kemudian wawancara dengan Marty langsung saat Marty sudah kembali

ke Indonesia.

Tanya : Kalau skema pemberitaan Israel ini bagaimana, Pak?

Jawab : Oh jadi begini, kita berangkat dari apa dan apa sih Marty ini ngomong

begitu tiba-tiba, dari situ kita menganggap bahwa ini pantas didukung

dan yang kedua bahwa ternyata masih banyak produk Israel yang

ternyata diam-diam, dan produk produk perusahaan yang mendukung

Israel. Nah mau diapain sih Marty ngomong begitu kita disini. Apakah

kita perlu seluruh penduduk Indonesia, boikot untuk melepaskan

Page 100: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ketergantungan kita terhadap produk-produk ini. Contoh: Anda pakai

make-up apa? (bertanya kepada peneliti)..nama produk ini salah satu

buatan Israel. Artinya apa yang kita pakai sekarang itu banyak dari

Israel, paling tidak masih memiliki hubungan dengan Israel.

Tanya : Bapak pernah meliput langsung ke Palestina?

Jawab : Saya pernah ke daerah perbatasan Israel.

Tanya : Bagaimana pak keadaan disana menurut Bapak?

Jawab : Kalau situasinya sendiri,begini, Pasukan Israel atau tentara Israel itu

memang seperti parno terhadap orang asing. Kelihatan banget. Seperti

orang ketakutan. Saya kira wajar kelihatan, sebagai sebuah negari tidak

diakui oleh banyak negara di dunia, mereka juga apa hidupnya kalo

boleh dibilang di lingkungan Timur Tengah itu kan sering dikucilkan,

wajar mereka parno. Contoh: Ketika itu saya diperbatasan itu mencoba

foto. Itu di sekitar pagar tempat tentara Israel menjaga perbatasan. Nah

saya di pagar bawa kamera, mengeluarkan kamera, hanya dalam waktu

tidak ada 3 menit kemudian datang panser, senapannya langsung

membidik saya. Beruntung tentara di perbatasan dengan seragam

membantu saya. Memang terhadap orang asing itu dia memprotect diri

berlebihan. Waktu itu saya di perbatasan Libanon Israel gak lama setelah

pecah Libanon Israel. Waktu itu tahun 2003.

Tanya : Kalau menurut Bapak, upaya negara-negara di dunia untuk menekan

Israel itu efektif atau tidak?

Jawab : Selama Amerika dan Inggris memback up atau selama dari i’tikad baik

dari seluruh bangsa Islam di dunia untuk memboikot produk Israel itu

akan terjadi. Contohnya seperti yang saya bilang tadi di Indonesia tidak

bisa melepaskan ketergantungan terhadap produk Israel. Siapa yang gak

minum coca cola coba? Kalo liat produk Israel itu ada di sebuah situsnya

tapi saya lupa. Mereka membuat daftar produk Israel dan produk produk

perusahaan yang mendukung Israel.

Page 101: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Tanya : Lalu pak, saat ini Palestina saat ini telah meraih status yang lebih baik

dari yang hanya organisasi pengamat menjadi negara bukan anggota,

menurut Bapak?

Jawab : Ya, itu bagusnya. Statusnya sama dengan Vatikan. Itu bagusnya,

selangkah lagi lebih bagus. Intinya itu ya itu. Satu persoalan adalah

Palestina ini juga di dalam mereka gontok-gontokkan, selama mereka

masih gontok-gontokkan di dalam antara kelompok Hamas dan Fatah itu

gak akan pernah selesai. Sebab apa? Di dalam dunia Islam juga pecah.

Untuk mendukung Palestina harusnya kita berusaha mendamaikan kedua

kelompok ini. Jangan salah ya anda, di dalam Israel itu sendiri ini ada

wakil Arab atau wakil Islam di parlemennya, ya sebenernya tidak apa-

apa sih karena Israel itu negara demokratis, uniklah. Di lain pihak

banyak kelompok kelompok Yahudi di Israel sendiri yang mengecam

pembentukan negara Israel, mereka maunya bergabung dengan Arab.

Tanya : Sebenernya dalam Israel itu sendiri siapa yang menghendaki hal

demikian atas Palestina ini?

Jawab : Kalau kita lihat dari peta politik itu kalau kita petakan di Israel itu jadi

ada 3 kelompok. Yakni kiri, jadi dalam arti mereka bukan komunis,

dalam arti mereka sangat konservatif yang menginginkan Israel Raya.

Lalu demokrat, kelompok yang sikapnya terhadap Palestina agak lebih

demokrat. Dan masalahnya penguasa saat ini adalah kelompok

konservatif, kelompok yang tak segan-segan membantai Palestina. Dan

yang menjadi permasalahan pemerintah dahulu, sebelumnya Benyamin

Etanyahu ini kelompok demokrat. Kemudian, ada lagi kelompok kanan

yang menghendaki perdamaian bentuk negara bersama dengan Palestina.

Jadi, intinya selama AS berada di belakang Israel, selama itu juga tidak

ada penyelesaian, sebab masalah itu juga yang menimbulkan adalah

Inggris. Itu kan daerah jajahan Inggris. Mereka yang merebut tanah itu,

dan memberi jatah tanah Israel, padahal itu tanah Palestina. Itu sekitar

tahun 1940an. Prosesnya kan begitu, panjanglah prosesnya. Di lain pihak

juga kesalahannya orang-orang Palestina sendiri juga menjual tanahnya

Page 102: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

ke Inggris. Nah karena bangsa Israel bangsa zionis, yang kemudian

melebarkan tanahnya hingga menyebabkan beberapa kali perang hingga

sekarang. Dan kayaknya Amerika kalau kita lihat beruntung dengan

bisnis perangnya. Dengan peranglah ekonomi mereka hidup. Coba

perhatikan saya khawatir mereka sedang mencari lahan perang baru.

Coba ketika mereka menciptakan perang di Irak dibilang mempunyai

nuklir, nyatanya tidak. Dari situlah ekonominya hidup. Mereka

mengirim pasukan kesini dan dibantu oleh pasukan Inggris, siapa

pemasok makanannya? Kontraktor-kontraktor Amerika. yang pemasok

makanannnya kan hidup dari situ. Itu baru dari makanan, belum yang

lainnya.

Tanya : Kalau untuk Bapak sendiri, penilaian bapak untuk masalah ini apa Pak?

Jawab : Kalau saya sih, dunia Islam harus bersatu. Dalam arti, saya ingat ketika

tahun 67, dunia arab memboikot AS. Tapi sekarang Arab saudi sudah

menjadi kaki tangan AS. Dan saya sangat menyayangkan bahwa Libya

itu jatuh, jatuhnya kepemimpinan Khadafi yang paling berani terhadap

Amerika. Dan bodoh sekali, Libya itu mau dipecah belah oleh Amerika

dan sekarang rakyat Libya menjadi apa, Irak jadi apa? Hancur semua.

Tanya : Lalu bagaimana pandangan bapak dengan Pemerintah kita?

Jawab : Kalau kita ya harus konsisten jangan pernah mengakui Israel dan jangan

pernah melakukan kerjasama ekonomi dengan Israel.Dan saya kira

selama pemerintahan SBY ini terlalu lunak dengan Israel dan Amerika.

Anda bisa menilainya sendiri. Saya lebih menyukai pernyataan pak

Yusuf Kalla waktu itu untuk memakai produk dalam negeri.

Tanya : Pesan yang GATRA ingin sampaikan melalui laporan utama ini apa,

Pak?

Jawab : Mari kembali ke fittoh jangan pernah mendukung Israel.

Page 103: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Home arsip Gatra.com Log out Search

Arsip Majalah | Tentang Gobang | Ketentuan | Menu Anggota

LAPORAN UTAMA

Tidak Beli Demi Palestina

Kampanye boikot produk Israel dilakukan oleh aktivis pro-Palestina di beberapa negara.

Dilengkapi daftar terboikot yang diperbarui setiap tahun. Pemerintah Afrika Selatan

melarang pencantuman Made In Israel untuk produk dari wilayah pendudukan.

Please don't buy Israeli dates! Begitu bunyi sebuah kampanye yang ditayangkan pada bulan

Puasa yang lalu di situs bigcampaign.com. Menurut website yang dibuat untuk menggalang

solidaritas Palestina itu, membeli kurma Israel sama dengan mendukung aneksasi atas

wilayah Palestina.

Kelompok ini menyiarkan keprihatinan karena kurma-kurma itu sebagian besar ditanam di

tanah-tanah pendudukan Israel seperti Lembah Jordan. Di antara buah-buah itu dikemas

dengan merek Mehadrin. Kurma adalah salah satu komoditas andalan Israel yangmemegang porsi 15% angka ekspor negara itu. Buah itu dikapalkan ke berbagai negara,terutama Eropa dengan volume 10.000 ton per tahun, dan bernilai 80 juta Poundsterling.

Seiring dengan pendudukan Israel di beberapa wilayah Palestina, sentimen anti negarazionis itu semakin meluas. Situs inminds.co.uk membuat daftar panjang merek yang merekasinyalir lahir di Israel, dan menggarisbawahi beberapa produk yang mempunyai kaitankongkret dengan negara itu.

Tidak hanya kurma, hampir semua jenis produk asal Israel dicatat dalam daftar boikot. Daftarini dipublikasikan ulang oleh situs-situs lain di beberapa negara. Di Indonesia, salah satusitus yang merilis kampanye ini adalah dakwatuna.com. Setiap tahun daftar ini diperbaruidan jumlahnya bisa bertambah atau berkurang.

Sejak Israel melakukan pendudukan paksa di beberapa wilayah Palestina seperti YerusalemTimur, Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan, pada 1967, industrinya berkembangpesat. Banyak perusahaan multinasional asal Israel yang bergerak di segala bidang, namunkampanye boikot agaknya berfokus pada produk-produk konsumsi. Merek-merek yang

masuk daftar hitam itu sebagian dipasarkan pula di Indoesia. Starbucks juga diselipkan diantara daftar panjang mereka. Kedai kopi itu dituding telah menyumbang langsung ke Israeldari kantor pusat mereka di Amerika Serikat.

Sebagian merek yang ada dalam daftar adalah produk plastik Keter Group yang menguasai90% pasar dunia. Produknya meliputi furnitur dan segala jenis alat-alat rumah tangga dan

perlengkapan bayi dari bahan plastik. Perusahaan milik keluarga Joseph Sagol itu dinilai

mempunyai kontribusi terhadap negara Israel.

Selain itu, ada Strauss group, perusahaan makanan minuman kedua terbesar dunia yang

keuntungannya mencapai US$1,8 milyar pada 2010. Boikot terhadap Strauss sangat

diserukan karena perusahaan ini diketahui sebagai penyokong dua unit infanteri terkenal di

Israel, yakni Brigade Golani dan Givati, yang menggunakan fosfor putih dalam sebuahserangan di jalur Gaza.

Sebuah merek bisa masuk daftar atau dikeluarkan dari daftar tadi, tergantung padakomposisi pemilik saham atau aksi korporasi yang dilakukan perusahaan itu. Tahun lalu

klub sepak bola Arsenal pernah dimasukkan dalam daftar semasa menjalin kontrak dengan

Departemen Pariwisata Israel, dan mempromosikan Israel sebagai official and exclusive

travel destination.

Dari waktu ke waktu kampanye ini agaknya makin populer. Di berbagai negara mulai muncul

berbagai aksi yang semakin menyudutkan produk-produk Israel. Daftar produk itu bahkanterus meluas menjadi produk-produk milik pengusaha Yahudi, yang kemungkinan tidak

berkaitan langsung dengan Israel.

Asosiasi Konsumen Islam Malaysia dan Asosiasi Pengelola Restoran Muslim Malaysia,

misalnya, telah mengumumkan mengambil bagian dalam boikot tersebut. Mereka bahkan

48 / XVIII 10 Okt 2012

RUBRIK

Apa & Siapa

Astakona

Buku

Ekonomi & Bisnis

Film

Focil

Hukum

Ilmu & Teknologi

Internasional

Kesehatan

Kolom

Laporan Khusus

Laporan Utama

Lingkungan

Nasional

Olahraga

Pariwara

Perspektif

Ragam

Seni

Seni Rupa

Surat & Komentar

Tatapan

Teropong

Page 104: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

misalnya, telah mengumumkan mengambil bagian dalam boikot tersebut. Mereka bahkan

memasukkan Coca-Cola dalam daftarnya.

Seruan boikot bahkan muncul dalam aksi massa di Italia, meski berskala kecil. "Kita tidak

bisa tinggal diam melihat apa yang terjadi di Gaza. Kami mempertimbangkan untuk

membuat daftar pengusaha yang berkaitan dengan Tel Aviv," kata Giancarlo Desiderati,

anggota lembaga perdagangan di Italia.

Di Tanah Air tidak ada produk yang secara langsung diimpor dari Israel karena Indonesia

tidak mempunyai hubungan dagang dengan negara itu. Namun produk-produk asal Israel

banyak beredar di pasar dalam negeri melalui negara eksportir lain. Wakil Menteri

Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, kemungkinan itu ada. "Kita harus telusuri

dulu, kalaupun ada sangat kecil," ujarnya. Barang-barang asal Israel, kata Bayu, bisa

menyusup masuk di Indonesia dari negara lain dengan tidak dilengkapi dokumen asal

negara. "Jangan-jangan tidak melengkapi dokumen sumber aslinya," katanya.

Badan Pusat Statistik pada Agustus lalu melansir data, dua di antara sembilan jenis buah

impor terbesar yang diminati konsumen Indonesia berasal dari Israel. Pada Juni lalu

sebanyak 20,6 ton buah kurma senilai US$ 191.300, yang aslinya dari Israel, masuk ke

Indonesia. Buah lain, seperti jeruk shantang juga datang dari Israel.

Di Arika Selatan, pemerintah setempat mewajibkan penulisan ulang sebagai Made In

Palestine apabila produk itu dibuat di wilayah pendudukan seperti Yerusalem Timur, Tepi

Barat, dan Gaza. "Bagi Afrika Selatan batas Israel adalah keputusan Perserikatan Bangsa-

Bangsa pada 1948," kata Jimmy Manyi, juru bicara pemerintah. Langkah Afrika Selatan ini

membuat berang Israel. Menteri Luar Negeri Yigal Palmor tidak bisa menerima kebijakan ini.

"Pengubahan label itu tidak dilandasi semangat kerja sama ekonomi melainkan prasangka

politik," katanya.

Mujib Rahman

ARTIKEL LAIN Marty Natalegawa: KTT Non-Blok Sepakat Boikot Israel

Seruan Boikot Israel dari New York

Created and maintained by Gatra.com

Page 105: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Home arsip Gatra.com Log out Search

Arsip Majalah | Tentang Gobang | Ketentuan | Menu Anggota

LAPORAN UTAMA

Seruan Boikot Israel dari New York

Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat. Menteri Luar

Negeri RI, Marty Natalegawa, menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel.

Tujuannya agar negara kaum Yahudi itu tidak b isa menangguk keuntungan ekonomi yang

dihasilkan di wilayah pendudukan. Seruan itu dihasilkan dari KTT Non-Blok di Iran.

New York adalah kota yang menjadi basis komunitas Yahudi terbesar di Amerika Serikat.

Ironisnya, Kamis pekan lalu, di kota ini pula seruan boikot terhadap produk-produk Israel

dikumandangkan. Adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi

pelakon utama seruan tersebut.

Marty, yang mewakili Komite Pembebasan Palestina, mengeluarkan seruan tersebut di sela-

sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, yang dihadiriSekjen PBB Ban Ki-moon. Komite tersebut adalah forum kepedulian menteri-menteri luarnegeri anggota gerakan non-aliansi, untuk membebaskan Palestina dari agresor zionisIsrael.

Menurut pria kelahiran Bandung, 22 Maret 1963, itu, seruan boikot tersebut suatu bentukkomitmen bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina. "Jangan sampai Israelmendapatkan keuntungan ekonomi dari produk yang dihasilkan di wilayah pendudukan,"kata Marty lewat sambungan telepon internasional dari New York kepada Gatra.

Sebelumnya, pada Agustus kemarin, ke-13 menlu dari komite ini pernah menggelar rapatdarurat di Ramallah, Palestina. Namun rapat itu batal karena aksi sepihak Israel yangmembubarkan pertemuan tersebut sebelum perhelatan dimulai. Tel Aviv menganggappertemuan itu ilegal, lalu mengusir para menlu tersebut, termasuk Marty lantaran mewakilinegara-negara, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, serta tidakmengakui negara Yahudi tersebut.

Marty sendiri, ketika itu, menanggapi enteng aksi pengusiran tersebut. "Ditolak masuk Israel

adalah sebuah "kehormatan", karena itu adalah pengakuan bahwa Israel memangmembatasi Palestina berhubungan dengan dunia luar," ujarnya.

Menurut Marty, ide melakukan boikot atas produk Israel ini sudah muncul saat KTT Non-Blokdi Iran Agustus lalu. Ide ini dibahas Komite Palestina di KTT. "Kami bicara banyakbagaimana agar bisa membantu Palestina. Terus langkah kongkretnya apa?" ujarnya. Lalu

disepakatilah agar dilakukan boikot terhadap produk-produk yang dihasilkan Israel di

kawasan pendudukan.

Bagi yang sudah terlanjur memiliki hubungan dagang, direkomendasikan agar produk-

produk Israel diberi label khusus, yang menyatakan produk ini dihasilkan Israel di wilayah

pendudukan. Dengan begitu, konsumen yang akan membeli jadi sadar kalau ini produk

wilayah pendudukan.

Melalui aksi boikot ini, diharapkan Israel tidak bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari

produk itu. Komite merujuk aksi boikot yang dilaksanakan Afrika Selatan. Negeri yang suksesberjuang melawan diskriminasi rezim apartheid itu memiliki hubungan dagang dengan

Israel, namun mereka melabeli produk Israel secara khusus dan menyatakan bahwa barang

ini dihasilkan di daerah pendudukan Palestina. "Setelah dilabeli, produk Israel itu biasanya

jadi kurang laku," ujar Marty.

Seruan boikot terhadap produk-produk Israel memang bisa menjadi senjata ampuh untuk

menekan. Menengok sedikit ke belakang, ulama internasional Dr. Yusuf Qaradhawy padaNovember 2000 pernah mengeluarkan fatwa haram membelanjakan uang yang dimiliki

kaum Muslimin untuk membeli produk-produk pro-zionis. Dampak fatwa ini ternyata bisa

membuat guncang perekonomian Israel hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Qardhawi memfatwakan, tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan untuk

48 / XVIII 10 Okt 2012

RUBRIK

Apa & Siapa

Astakona

Buku

Ekonomi & Bisnis

Film

Focil

Hukum

Ilmu & Teknologi

Internasional

Kesehatan

Kolom

Laporan Khusus

Laporan Utama

Lingkungan

Nasional

Olahraga

Pariwara

Perspektif

Ragam

Seni

Seni Rupa

Surat & Komentar

Tatapan

Teropong

Page 106: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

Qardhawi memfatwakan, tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan untuk

membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi

peluru-peluru yang merobek dan membunuhi pemuda dan bocah-bocah Palestina. Karena

itu, ulama kharismatik ini pun mengharamkan umat Islam membeli barang-barang atau

produk Israel. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman

tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan

dunia lainnya.

Fatwa ini mendorong terjadinya aksi boikot terhadap produk-produk Israel di seluruh dunia.

Selain negara-negara Arab, negara-negara Afrika, Eropa, Amerika, dan Asia juga ikut

melakukan boikot terhadap produk-produk Israel. Akibatnya, perekonominan Israel pun

guncang. Pada 3 Juli 2002, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengakui bahwa

perekonomian Israel tengah berada dalam titik kritis.

Menteri Keuangan Israel, Silvan Shalom, juga mengeluhkan bahwa investor luar negeri telah

kehilangan kepercayaan untuk menanamkan investasinya. Israel kehilangan investasi

hingga US$ 5 milyar. Sejumlah US$ 2 milyar hilang akibat ditutupnya sejumlah perusahaan,

sedangkan sisanya hilang karena terdepresi situasi perekonomian dan politik di Israel yang

terus-menerus menunjukkan grafik yang kurang menguntungkan.

Sektor-sektor perekonomian andalan Israel, seperti pariwisata juga ikut terpukul akibat boikot

ini. Pekan pertama Juli 2002, data statistik resmi Pemerintah Israel mengungkapkan

terjadinya penurunan jumlah turis secara drastis. Sepanjang pertengahan tahun itu, jumlah

kunjungan wisata ke Israel tercatat hanya berjumlah 33.000 turis. Di periode yang sama,

tahun 2001, jumlahnya 116.000. Bahkan, pada tahun 2000, jumlahnya mencapai 500.000

wisatawan. Penurunan itu juga memukul bisnis perhotelan di sana. Dalam periode yang

sama, tingkat hunian hotel-hotel di Israel turun sebesar 47%.

Memburuknya perekonomian Israel pada 2000-2001 membuat Washington merasa perlumenyuntik dana bantuan. Presiden George Walker Bush, ketika itu, menyetujui programbantuan untuk tahun 2002 sebesar US$ 2,04 milyar untuk militer dan persenjataan. AS jugamengucurkan uang sebesar US$ 730 juta untuk bidang keuangan. Jumlah bantuan AS ininyaris mendekati 20% dari total bantuan luar negeri AS ke seluruh dunia.

Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga memberikan pukulan tak kalahhebat. Dari gerakan boikot yang berlangsung sejak tahun 1945 hingga akhir tahun 1990-an,ditengarai Israel telah mengalami kerugian sebanyak US$ 90 milyar. Data statistik ini sangatpenting sekali untuk memahami bagaimana sebenarnya keberhasilan aksi boikot Arab padaIsrael. Tak ada keraguan bahwa aksi boikot telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomisecara mendasar pada bangsa Israel.

Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat mendesak pemerintah agar segera merealisasikanseruan tersebut. Anggota Komisi I DPR-RI, Roy Suryo, mengatakan pemerintah harusmembuat daftar produk yang secara keseluruhan dibuat Israel, dan yang merupakan produkcampuran. Hal ini penting lantaran dalam produk militer, meski Indonesia tak berhubunganlangsung, juga membeli produk senjata Israel seperti, senapan serbu Uzi dan Galil/Galatz.

"Dari zaman dahulu, semua tutup mata senjata itu produksi mana, karena kita dalam posisiembargo," ujar Roy Suryo kepada Mira Febri Mellya dari Gatra. Bahkan, dalam rancangan

belanja TNI AU 2010-2014, ada rencana untuk membeli pesawat udara tanpa awak buatan

Israel meski dilakukan lewat AS. Nah, selama ini TNI tidak pernah membicarakan tentangpemboikotan produk alutsista Israel dengan Komisi I DPR.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi perdagangan, Aria Bima,dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Menteri Perdagangan untuk membahas

langkah kongkret seruan ini. "Pemerintah harus mengambil langkah kongkret, harus ada

tindakan atau keputusan politik," ujarnya kepada Jennar Kiansantang dari Gatra.

Bentuknya bisa berupa keputusan presiden atau keputusan menteri perdagangan.Selanjutnya, ujar dia, pemerintah harus menyampaikan produk-produk tersebut pada

masyarakat. Aria Bima menegaskan, pemerintah juga harus menjelaskan apakah boikot

juga meliputi produk turunan. Ia berharap langkah ini bisa menegaskan sikap Indonesia

dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Berbeda dari Aria Bima, rekan sekomisinya, Muhammad Sohibul Iman, mengaku skeptis

bahwa pemerintah akan membuat tindak lanjut terhadap seruan tersebut. "Pemerintah

belum pernah memiliki sikap tegas," katanya kepada Gatra. Padahal sudah lama kaukusparlemen untuk Palestina menyuarakan pemboikotan produk Israel. "Saya pribadi skeptis itu

terjadi, mengingat koordinasi antar-kementerian selama ini memang barang mahal,"

katanya.

Meski demikian, ia masih berharap, pemerintah masih melakukan koordinasi dan kerja

sama dengan Komisi I maupun Komisi VI. Jika jadi dilaksanakan, Sohibul mengusulkan,

selain membuat daftar produk, pemerintah juga harus membuat daftar perusahaan yang

Page 107: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

selain membuat daftar produk, pemerintah juga harus membuat daftar perusahaan yang

kerap membantu Pemerintah Israel. Pemerintah seharusnya melacak identitas perusahaan.

"Penerapan boikot dalam bentuk larangan impor tentu bisa dilakukan pemerintah," katanya.

Tak semua pihak optimistis langkah boikot ini akan membuahkan hasil berupa pengakuan

atas Palestina sebagai negara merdeka. Direktur Eksekutif The Indonesian Society for Middle

East Studies (ISMES), Hamdan Basyar, mengatakan pengakuan Palestina merdeka melalui

resolusi PBB tidak akan terwujud dengan kondisi seperti saat ini. "Ada ketidakadilan dalam

sistem di PBB," ujarnya kepada Gatra.

Amerika Serikat, yang merupakan pendukung setia Israel, selalu mengancam menjatuhkan

veto di tingkat Dewan Keamanan PBB jika keputusan itu lolos di sidang umum. Dukungan AS

yang membabi buta terhadap Israel dinilai wajar. Sebab, kemerdekaan Palestina

berimplikasi serius bagi Israel. Dengan kemerdekaannya, Palestina akan memiliki legal

standing untuk mengajukan kejahatan negara zionis itu ke Mahkamah Internasional.

"Amerika tidak akan membiarkan hal itu," kata Hamda Basyar.

M. Agung Riyadi, Basfin Siregar, dan Rach Alida Bahaweres

Seruan Boikot Israel di Berbagai Belahan Dunia

Palestina: Mahasiswa Palestina membagikan selebaran berisi daftar 500 produk Israel yang

harus diboikot oleh warga Palestina, dan mendorong 27 negara anggota Uni Eropa

memberlakukan larangan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan Israel. Pada 2010

silam, Palestina juga melancarkan aksi serupa. Hasilnya 17 perusahaan Yahudi di Tepi

Barat tutup.

Amerika Serikat: The Flaming Eggplant, sebuah kafe yang dikelola mahasiswa di EvergreenState College di Olympia, Washington, mengumumkan bahwa para mahasiswa memilihmemboikot produk Israel. Para mahasiswa ingin mengakhiri keterlibatan perguruan tinggimereka dalam pelanggaran Israel atas Palestina.

Kelompok American Muslims for Palestine (AMP) juga melancarkan aksi boikot terhadapkurma-kurma yang didatangkan dari perkebunan di wilayah pendudukan Israel pada Juli lalu.Aksi ini didukung banyak kalangan, termasuk umat Yahudi di Amerika. Aksi ini adalah bagiandari gerakan Boikot Divestasi dan Investasi (BDS) yang mengincar produk Israel di pasarinternasional, dan dimulai sejak 2005 silam.

Kanada: Kelompok Serikat Kerja Gereja Kanada memboikot produk-produk Israel Agustuslalu. Mereka mengusulkan boikot komoditas yang dihasilkan zionis Yahudi di daerahpendudukan, seperti Tepi Barat dan Quds Timur.

Inggris: Co-operative Group, perusahaan terbesar kelima di Inggris Raya, yang memasokproduk sayuran dan buah-buahan dari seluruh dunia ke ribuan toko di seluruh Inggrismenyatakan, tidak akan berhubungan lagi dengan pemasok yang produksinya diketahui

berasal dari permukiman-permukiman Israel (di wilayah Palestina).

Co-operative Group menyebutkan, mereka tidak memboikot seluruh produk Israel, tapi hanya

produk Israel yang diproduksi di pemukiman-pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.

Perusahaan-perusahaan Israel yang terkena ''kebijakan boikot'' Co-operative Group, antaralain Agrexco, Arava Export Growers, Adafresh, dan Mehadrin.

Australia: Aktivis kampanye The Boycott Divestment Sanctions (BDS) mengejutkan pembelidi Mall Myer Centre Food Court, Brisbane, dengan menyanyikan lagu "Kita akan boikot Israel",

yang diambil dari lirik salah satu lagu Queen, We Will Rock You. Para aktivis menyerukan

pembeli dan manajemen foodcourt itu untuk menghormati seruan pemboikotan produkbuatan Israel, dan menghormati hak asasi manusia sesuai dengan hukum internasional.

Kampanye ini bertujuan mengakhiri pendudukan Israel dan kolonisasi di semua tanah Arab,

serta meruntuhkan tembok Apartehid.

Uni Eropa: Uni Eropa telah mempertimbangkan ''larangan total'' pada barang yang diproduksiIsrael. Negara-negara Eropa saat ini tengah melakukan diskusi untuk memberlakukan

larangan pada semua barang yang diproduksi di wilayah-wilayah pendudukan, dan dicap

sebagai "made in Israel". Keputusannya akan diambil Oktober ini. Langkah boikot tersebutmengadopsi kebijakan Afrika Selatan yang memboikot produk Israel pada Agustus lalu.

Afrika Selatan: Afrika Selatan mengesahkan undang-undang pelabelan terhadap barang

atau produk yang berasal dari Iots (Wilayah Pendudukan Israel). Hal ini dimaksudkan untukmencegah konsumen membeli barang-barang yang berasal dari Israel. Sebaliknya,

Pemerintah Afrika Selatan melegalkan merek dagang buatan Otoritas Palestina untuk masuk

ke negara tersebut. Timur Tengah: Sebanyak 18 dari 22 negara anggota Liga Arab sejak tahun lalu berupaya

mengaktifkan kembali larangan berdagang dengan Israel, yang telah ada sejak setengah

Page 108: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

mengaktifkan kembali larangan berdagang dengan Israel, yang telah ada sejak setengah

abad lalu. Boikot Liga Arab terhadap produk Israel dimulai sejak tahun 1945 hingga akhir

tahun 1990-an. Aksi ini telah menyebabkan Israel mengalami kerugian ekonomi senilai

puluhan milyar dolar. Menurut data statistik supervisi aksi boikot di Damaskus sampai tahun

1999, Israel telah mengalami kerugian sebanyak 90 milyar dolar lebih.

Sumber: dari berbagai sumber

Manuver Palestina Meraih Status

Kalaulah tak ada aral melitang, akhir tahun ini status Palestina di Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB) agak meningkat. Dari sekadar "organisasi" pengamat tetap, yang

disandangnya sejak 22 November 1974, menjadi "negara" pengamat bukan anggota PBB.

"Kami yakin benar, sebagian besar negara di dunia mendukung upaya kami dengan tujuan

menyelamatkan peluang-peluang demi tercapainya perdamaian yang adil," ujar Mahmoud

Abbas, seperti dikutip CNN.

Keyakinan itu disampaikan Abbas dalam pidatonya di hadapan sidang ke-67 Majelis Umum

PBB, Kamis pekan silam. Berbicara pada hari ketiga debat umum yang berlangsung hingga

Senin lalu, pemimpin Otoritas Palestina ini kembali menegaskan tekadnya meraih

keanggotaan penuh Palestina di badan dunia itu, seperti diupayakannya pada tahun lalu. Ia

mengaku sudah melakukan konsultasi intesif dengan negara-negara anggota dan

organisasi regional untuk meraih dukungan.

Langkah konsultasi itu rupanya tak sia-sia. Setidaknya dukungan secara terang-terangan

diberikan sejumlah negara di Timur Tengah. Berbicara di hari terakhir debat umum, Menteri

Luar Negeri Oman, Yusuf bin Alawi bin Abdullah, menegaskan dukungan pemerintahnya

agar Palestina dapat menjadi negara non-anggota PBB. "Kami berharap hal ini membawa

tahapan baru perundingan Palestina-Israel yang dapat secara positif memberi sumbanganpenyelesaian masalah," katanya, seperti dikutip United Nations News.

Sikap serupa disampaikan pemimpin baru Mesir pada hari pertama debat umum. Dalampidatonya, Presiden Mohamed Moursi menyerukan agar masyarakat internasionalmendukung upaya Palestina untuk memperoleh pengakuan PBB. "Saya menyerukan kepadaAnda semua untuk memberi dukungan penuh kepada rakyat Palestina dalam upaya merekamemperoleh kembali hak penuh dan sah sebagai bangsa yang berjuang meraihkemerdekaan dan membangun negara merdeka," katanya.

Selain Oman dan Mesir, setidaknya sekitar dua pertiga anggota PBB menyatakan dukunganterhadap langkah yang ditempuh Palestina, termasuk negara besar seperti Cina dan India.Bahkan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi,berpandangan lebih positif. Ia memperkirakan, tak kurang dari 150 dari 193 anggota PBBbakal mendukung upaya Palestina ini. Menurut dia, setidaknya pada akhir tahun ini, upaya

tersebut akan berbuah. Palestina masih akan menanti saat yang tepat untuk mengajukanresolusi ihwal statusnya di PBB ini hingga usai pemilihan Presiden Amerika Serikat,November nanti.

Walaupun agak lambat, langkah-langkah yang ditempuh Palestina lewat jalur diplomatik

terus menunjukkan kemajuan. Hingga Januari tahun ini, tercatat ada 129 negara anggotaPBB mengakui keberadaan Palestina sebagai negara. Pada akhir Desember silam, tercatatada lima negara yang mengakui kedaulatan negara Palestina, yakni Islandia, Brasil,

Argentina, Bolivia, dan Ekuador.

Pengakuan dari berbagai negara itu berdatangan setelah Palestina berhasil mengupayakan

keanggotaan penuhnya pada badan dunia bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan,

UNESCO, November 2011. Keberhasilan Palestina ini sempat membuat berang Israel dan

Amerika Serikat. Dalam pemungutan suara di markas badan itu di Paris, Palestina berhasil

meraih dukungan 107 negara dari 173 negara yang ikut pemungutan suara pada akhirOktober 2011.

Prancis masuk dalam daftar negara yang setuju Palestina masuk jadi anggota UNESCO,berdampingan dengan negara-negara Arab, Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Israel, Amerika

Serikat, Jerman, dan Kanada masuk dalam daftar 14 negara yang menentang. Adapun

Jepang dan Inggris masuk dalam 54 negara yang tidak memberi suara alias abstain.

Sebelum diadakan pemungutan suara, delegasi Amerika Serikat sempat mengancam.

Mereka menyatakan akan menghentikan bantuan dana kepada badan itu bila permohonan

Palestina dikabulkan. Artinya, UNESCO terancam kehilangan sekitar 20% anggaran

tahunannya yang diperoleh dari bantuan Washington, dan nilainya sekitar US$ 70 juta pertahun. Beruntung, Amerika Serikat tak memiliki hak veto di badan ini, sehingga Palestina

lolos menjadi anggota badan ini.

Boleh dibilang, ini merupakan keberhasilan langkah taktis yang dijalankan otoritas Palestina

untuk mendapat pengakuan dunia internasional. Sebelumnya, dalam sidang ke-66 Majelis

Page 109: ANALISIS WACANA TEUN A VAN DIJK DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28664/1/FAUZIAH... · 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

untuk mendapat pengakuan dunia internasional. Sebelumnya, dalam sidang ke-66 Majelis

Umum PBB pada akhir September 2011, Mahmoud Abbas menempuh langkah yang cukup

kontroversial. Ia secara resmi mengajukan permohonan kepada Sekretaris Jenderal PBB,

Ban Ki-moon, agar Palestina dimasukkan sebagai anggota PBB.

Namun upaya itu kandas setelah Dewan Keamanan PBB bersidang dua bulan kemudian.

Andai Palestina berhasil lolos menjadi anggota PBB, negara baru itu akan memiliki hak yang

sama dengan anggota lain. Wakilnya di PBB punya hak untuk terlibat aktif dalam perdebatan

yang berlangsung di Majelis Umum. Status itu juga membuka lebar peluangnya bergabung

dengan badan-badan PBB dan Mahkamah Pidana Internasional.

Kegagalan upaya tahun lalu itu mendorong Mahmoud Abbas menurunkan permohonannya

pada sidang Majelis Umum tahun ini. Setidaknya, ia berharap dapat meningkatkan status

dari organisasi pengamat tetap menjadi negara pengamat bukan anggota, seperti yang

diberikan kepada Vatikan sejak 1 Juli 2004.

Otoritas Palestina mengambil langkah ini setelah proses perdamaian dengan Israel macet

sejak Oktober 2010. Kemacetan perundingan ini terjadi akibat perbedaan pandangan yang

tajam soal permukiman Yahudi. Israel dinilai melanggar kesepakatan dan upaya Palestina

mempertegas batas-batas wilayah yang berlaku sebelum 1967 di Tepi Barat, Yerusalem

Timur, dan Gaza.

Israel, dengan dukungan utama Amerika Serikat, menentang segala upaya Palestina. Kedua

negara ini menuntut penyelesaian konflik tetap melalui perundingan damai, walau

penyelesaian lewat meja perundingan selalu saja gagal. Terakhir, perundingan itu dilakukan

melalui mediasi Quartet on the Middle East (QME), yang terdiri dari PBB, Uni Eropa, Amerika

Serikat, dan Rusia. Toh, langkah mediasi tersebut yang diupayakan hingga Januari lalu tetap

berakhir di jalan buntu.

Perundingan QME, Palestina, dan Israel seperti tak menghasilkan apa-apa. Palestina tetapmenuntut penghentian pembangunan permukiman Yahudi di wilayah-wilayah pendudukansebelum perundingan langsung dimulai. Selain itu, Palestina tetap berkeras hanya akanmenyetujui adanya dua negara yang hidup berdampingan berdasarkan batas-batas wilayahyang berlaku sebelum 1967. Israel selalu menolak syarat-syarat ini.

Akankah langkah taktis Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB terganjal kelak, saatdibahas dalam forum Dewan Keamanan? Lagi-lagi tergantung sikap Amerika Serikat yangkerap menggunakan hak veto bila dirasa akan merugikan posisi sekutunya, Israel. Tapi satuhal tak terbendung: daftar anggota PBB yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulatbakal semakin panjang.

Erwin Y. Salim

ARTIKEL LAIN Marty Natalegawa: KTT Non-Blok Sepakat Boikot Israel Tidak Beli Demi Palestina

Created and maintained by Gatra.com