“Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun...

90
“Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun dalam Majalah Detik Online Edisi 58 (07-13 Januari 2013)” Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: NISA CHAERANI HISAN NIM. 1110051100093 PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun...

Page 1: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

“Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun

dalam Majalah Detik Online Edisi 58 (07-13 Januari 2013)”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

NISA CHAERANI HISAN

NIM. 1110051100093

PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 3: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 4: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 5: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

iii

ABSTRAK

Nisa Chaerani Hisan (1110051100093)

Wacana Teror Keji Di Rumah Syekh Panji di Majalah detik Online

Majalah detik online edisi 58 (07-13 Januari 2013) telah menerbitkan artikel

berita dengan fokus utama tentang penyekapan karyawan di Al-Zaytun. Artikel berita

itu menyudutkan pesantren Al-Zaytun. Setiap paragraph yang ditulis selalu

menyudutkan kelompok Pesantren Al-Zaytun memungkinkan adanya wacana tertentu

yang mengarah kepada pencemaran nama baik sekaligus upaya pemarjinalan terhadap

Pesantren Al-Zaytun. Artikel Berita tersebut terkesan tidak seimbang. Hal itu karena

tidak ditemukan adanya bagian tulisan yang menyebutkan bahwa reporter majalah

detik online telah melakukan konfirmasi kepada pihak pesantren Al-Zaytun. Maka,

timbulah beberapa pertanyaan penting. Apakah benar oknum pesantren telah

melakukan tindak kekerasan kepada karyawannya? Apa penyebab dilakukannnya

tindak kekerasan? Apa motivasi para reporter dan ilustrator artikel berita ini?

Teori Critical Discourse Analysis (CDA) oleh Theo Van Leeuwen

menyediakan parameter-parameter untuk mengukur bagaimana sebuah berita

dikonstruksi dan bagaimana konstruksi berita tersebut mengandung wacana tertentu.

Parameter-parameter tersebut digunakan untuk menganalisis paragraf demi paragraf

yang terkandung dalam artikel berita tersebut. Hasil analisa akan menunjukkan

paragraf-paragraf mana yang telah mengalami proses inclusion dan paragraf-paragraf

mana yang telah mengalami proses exclusion.

Metodologi yang diggunakan adalah penggunaa paradigma konstruktivisme.

Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks

berita yang dihasilkan, pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang meneliti suatu

objeknya, lebih berdasarkan teori yang ada dan diperkuat dengan adanya wawancara,

bukti dokumentasi yang peneliti kumpulkan untuk bahan penelitian, serta

menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi dan observasi.

Berdasarkan hasil analisa terhadap artikel berita tersebut, dapat disimpulkan

bahwa para reporter dan ilustrator majalah detik online, telah mengonstruksi tulisan

yang menyudutkan pihak pondok Pesantren Al-Zaytun. Kelompok Pesantren Al-

Zaytun diletakkan sebagai kelompok yang bersalah, layaknya vonis majelis hakim

yang telah meneliti fakta-fakta hukum. Padahal tidak satu pun paragraf yang

menggambarkan adanya fakta atau data yang diperoleh dari pihak Pesantren Al-

Zaytun. Kalimat-kalimat yang disusun dalam paragraf-paragraf tersebut menunjukkan

adanya wacana tertentu dan upaya pemarjinalan suatu kelompok. Pada gilirannya,

pesan dari pihak penguasa berita, dapat mengakibatkan munculnya dampak buruk

serta kerugian bagi pihak Pesantren Al-Zaytun. Berdasarkan berita yang dilansir oleh

detik news, dampak buruk yang menimpa Pesantren Al-Zaytun pun terjadi pada

beberapa bulan setelah artikel ini diterbitkan.

Page 6: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul ANALISIS WACANA BERITA PENYEKAPAN DI PESANTREN

AL-ZAYTUN DALAM MAJALAH DETIK ONLINE EDISI 58 (07-13 JANUARI

2013) sebagai salah satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata I program

studi Matematika fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selama penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini

penulis dengan tulus menyampaikan terimakasih yang sebanyak-banyaknya dan

sebesarbesarnya kepada yang terhormat dan tersayang:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

2. Kholis Ridho, M.Si selaku Ketua Jurusan Jurnalistik dan Ibu Dra. Hj.

Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Jurusan Jurnalistik yang selalu

membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Drs Jumroni, M.Si selaku pembimbing tema sekaligus pembimbing skripsi

yang telah membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi

4. Jajaran staf tata usaha Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

v

5. Staf Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama duabelas smester ini

telah membekali penulis dengan berbagai Ilmu Pengetahuan sehingga mampu

nenyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Orangtua penulis Abi Ikhsan Din Ilyas dan umi Sri Murwani yang telah

membekali penulis dengan kasih sayang, motivasi, Doa dan dukungan

sepenuh hati serta dukungan secara finansial selama masa pendidikan hingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan tanpa hambatan yang berarti.

7. Adik penulis Ulul Azmi yang telah memberikan waktu dan tenaganya dengan

iklas untuk mengantar penulis menempuh jarak Indramayu - Jakarta guna

menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga penulis Qurota A’yuni, Azka Tamama, Mumtazul Alam, dan

Seluruh Bani Ilyas atas dukungan sepenuh hati yang diberikan untuk penulis

9. Tante penulis Indah Murwati yang telah mengizinkan penulis tinggal di

rumahnya untuk kelangsungan penulisan skripsi.

10. Arsitta, Fitri, Ririn, Oca, Mega, Devi, Voni, yang selalu medorong penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi.

11. Seluruh sahabat Jurnalistik kelas C dan seluruh teman Jurnalistik angkatan

2010 yang yang tidak dapat disebutkan satu-satu, terimakasih atas dukungan,

semangat, dan motivasi yang diberikan.

Page 8: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

vi

12. Sahabat penulis Indah, Rakhma, Ica, Ummah, Cyntia, Dochi yang turut serta

memberikan dukungan kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas

skripsi.

13. Astri, Nita, Meila, Nikke, Anton, Ukon, Edo, dan seluruh teman GdR yang

tidak dapat disebutkan satu-satu, terimakasih atas dukungan, dan semangat

yang diberikan.

14. Seluruh teman KKN Lingkar Respect Bella, Dea, Arvi, Beni, Sihab, Ninu,

Fika, Latif, Keke, Ilham, Tirto, Dwi, Jajang, Fadhli, terimakasih atas motivasi

karena kalian lulus terlebih dahulu dan membuat penulis semangat mengejar

ketertinggalan, terimakasih juga untuk semua canda, tawa serta seluruh

kebersamaan kita.

15. Irlang, Sarah PL, Ichdha, Luluk, Ozi, Irfan, Banu, Rahmat, Waluyo dan

seluruh guru pengajar mp4 MI MAZ yang tidak dapat disebutkan satu-satu,

terimakasih atas dukungan menggantikan penulis untuk mengajar demi

kelangsungan penyelesaian penulisan skripsi.

Akhir kata, semoga Allah SWT memeberikan balasan yang berlipat

kepada semua yang telah ikut membantu kelancaran dalam penulisan skripsi

ini. Berikutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan

lapangdada. Mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dikemudian hari dan

lebih dari bergunanya skripsi ini pada hari ini.

Ciputat, 07 September 2016

Penulis

Page 9: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ............................................................. 1

B. BatasandanRumusanMasalah .................................................... 6

1. Batasan Masalah .................................................................. 6

2. Rumusan masalah ................................................................ 6

C. TujuandanManfaatPenelitian ..................................................... 7

1. Tujuan penelitian ................................................................. 7

2. Manfaat penelitian ............................................................... 7

D. Metodologi Penelitian ................................................................ 8

1. Paradigma Penelitian ........................................................... 8

2. Pendekataan Penelitian ........................................................ 8

3. Metode Penelitian ................................................................ 9

4. Subjek dan objek Penelitian ................................................. 10

5. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 11

6. Tenik Pengumpulan Data ..................................................... 11

7. Teknik Analisis data ............................................................ 12

Page 10: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

viii

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 13

F. Sistimatika Penulisan ................................................................. 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................ 17

A. Wacana ...................................................................................... 17

1. DefinisiWacana ................................................................... 17

2. AnalisisWacana Model Theo Van Leeuwen ....................... 19

B. KonseptualisasiBerita ................................................................ 27

1. NilaiBerita ........................................................................... 27

2. KategoridanJenisBerita ........................................................ 28

C. Pengertian, EfekdanFungsi Media massa .................................. 31

1. Pengertian Media Massa ...................................................... 31

2. Efek Media Massa ............................................................... 32

3. Fungsi Media Massa ............................................................ 32

4. Media Online ....................................................................... 33

D. Paradigmakritis .......................................................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................... 37

A. Sejarah Berdiri Situs Berita detik.com ...................................... 37

B. Visi dan Misi detik.com ............................................................ 39

C. Nilai detik.com .......................................................................... 40

D. Struktur Managemen detik.com ................................................ 40

E. Struktur Organisasi Redaksi detik.com ..................................... 41

F. Situs-situs detik.com .................................................................. 41

G. Profil Majalah detik ................................................................... 44

Page 11: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

ix

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA.............................................. 45

1. Temuan Data ............................................................................. 45

2. Analisi Data .............................................................................. 47

a. Exclusion ............................................................................. 47

1. Pasifasi .......................................................................... 47

2. Nominalisasi ................................................................. 48

b. Incluision ............................................................................. 48

1. Determinasi – Indeterminasi ......................................... 48

2. Objektifitas– Abstraksi ................................................. 49

3. Nominasi – Kategori ..................................................... 50

4. Nominasi – Indentifikasi ............................................... 51

5. Determinasi – Indeterminasi ......................................... 52

6. Asimilasi – Individualisasi ............................................ 53

7. Asosiasi – Diasosiasi ..................................................... 55

c. Berita Lain .......................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 65

A. Kesimpulan ................................................................................ 65

B. Saran .......................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

LAMPIRAN .................................................................................................... 70

Page 12: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Majalah detik online edisi 58 (07-13 Januari 2013) telah terbit dengan berita

utama, Penyekapan Sadis AL-Zaytun. Dalam majalah detik online ini terdapat

beberapa rubrik. Salah satunya adalah rubrik fokus yang membahas tentang

penyekapan di Al-Zaytun. Artikel berita ini diberi judul, Teror Keji di Rumah Syekh

Panji. Sub judul atau intisari artikel yang ditulis di bawah judul artikel adalah, Selama

Tiga Hari Lima Karyawan Al-Zaytun Disekap Di Dalam Ruang Sempit Dengan

Tangan Diborgol. Mereka Ditendang, Dipukuli, Ditampar dan Dibiarkan Kelaparan.

Artikel ini ditulis oleh reporter Bahtiar Rifai, M. Rizal, Deden Gunawan, dan

ilustrator, Kiagoes.

Isi artikel berita pada rubrik fokus tersebut menceritakan bahwa beberapa

oknum Pesantren Al-Zaytun melakukan berbagai tindakan kekerasan kepada

karyawannya. Pelakunya adalah para sekuriti dan seorang bendahara pesantren.

Dalam artikel berita di rubik fokus yang diunggah oleh majalah detik pada tahun

2013 ini, diceritakan bahwa tindak kekerasan tersebut terjadi diawali oleh adanya

tindakan beberapa karyawan Al-Zaytun yang menyebarkan selebaran berisi kritik

terhadap pesantren Al-Zaytun.

Page 13: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

2

Selebaran tersebut disebarkan pada saat pesantren Al-Zaytun kedatangan

tamu penting yaitu Menteri Agama, Suryadharma Ali beserta rombongan dari

Departemen Agama, pada hari Jumat (14/12/2012). Kedatangannya atas dasar

undangan pihak pesantren, dalam rangka memeriahkan acara peringatan Tahun Baru

Islam pada Muharrom 1434 H yang diadakan pesantren tersebut. Tidak disebutkan

dalam artikel tersebut penyebaran selebaran yang dimaksud ditujukan kepada siapa

dan dengan motivasi apa.

Setelah membaca artikel berita ini, peneliti mencurigai adanya kemungkinan

adanya wacana tertentu yang mengarah kepada pencemaran nama baik pesantren atau

pemarjinalan terhadap pesantren Al-Zaytun. Kecurigaan peneliti muncul dikarenakan

isi artikel berita dalam majalah detik online ini terkesan menjatuhkan nama Pesantren

tersebut. Pola tulisannya adalah selalu menyudutkan dan memarjinalkan Pesantren

Al-Zaytun pada posisi yang buruk dan salah. Selain itu, peneliti tidak menemukan

adanya bagian tulisan yang menyebutkan telah melakukan konfirmasi kepada pihak

pesantren Al-Zaytun itu sendiri. Tentunya hal tersebut, menimbulkan pertanyaan,

apakah benar okum pesantren telah melakukan tindak kekerasan kepada

karyawannya? Apakah benar kekerasan hanya diakibatkan oleh penyebaran selebaran

yang berisi kritik? Mungkinkah para reporter dan ilustrator artikel berita dalam rubik

fokus ini, hanya memenuhi dan menyesuaikan dengan pesanan pihak tertentu yang

ingin menjatuhkan nama Pesantren Al-Zaytun?

Menurut peneliti, pertanyaan-pertanyaan di atas tidak akan terjawab. Karena,

dalam artikel berita tersebut tidak ditemukan bagian yang menunjukan telah

Page 14: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

3

dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren Al-Zaytun. Artikel berita tersebut

tidak memakai prinsip keseimbangan berita karena kurangnya data. Kurangnya data

dan ketidak seimbangan berita memungkinkan munculnya konstruksi berita yang

mengandung wacana tertentu dalam rangka memarjinalkan suatu kelompok.

Kemudian beberapa bulan setelah berita penyekapan di Pesantren Al-Zaytun

diunggah, peneliti kembali menemukan berita-berita berbagai kejadian di Pesantren

Al-Zaytun pada situs detik News. Berita-berita tersebut berisikan kejadian negatif

yang menimpa Pesantren Al-Zaytun, yang peneliti duga sebagai akibat pemberitaan

negatif tentang pesantren Al-Zaytun dalam majalah detik online yang telah diulas

sebelumya.

Akibat pemberitaan yang memihak ini, masyarakat akan menerima informasi

atau berita sepihak pula. Informasi sepihak mudah direkayasa menjadi berita yang

sesuai dengan pesan dan kepentingan kelompok tertentu. Pesan tersebut merupakan

sebuah wacana informasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pola pikir dan

prilaku masyarakat.

Padahal menurut Haris Samandria berita adalah salah satu unsur utama

komunikasi. Berita juga berfungsi sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide

terbaru yang benar, menarik, dan penting bagi sebagian besar khalayak. Informasi-

informasi tersebut dikemas dan disampaikan, melalui media berkala seperti surat

kabar.1

Bila benar wacana beritanya, maka akan benar dan baik pula prilaku

1 Haris Samandria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Futures Panduan Praktis Jurnalis Profesional

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h.65

Page 15: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

4

masyarakat. Sebaliknya, bila salah dan buruk wacana beritanya maka akan buruk pula

dampaknya kepada prilaku masyarakat.

Berangkat dari kecurigaan peneliti setelah membaca berita dalam majalah

detik online maka peneliti memutuskan untuk meneliti berita tersebut dengan

menggunakan teori critical discourse analysis (CDA) yang diteorikan oleh Theo Van

Leeuwen. Teori tersebut menyediakan parameter-parameter untuk mengukur

bagaimana sebuah berita dikonstruksi dan bagaimana konstruksi berita tersebut

mengandung wacana tertentu untuk melakukan pemarjinalan terhadap suatu

kelompok. Selanjutnya teori analisis Theo Van Leeuwen secara umum

menggambarkan bagaimana pihak-pihak dan aktor (dapat seorang atau kelompok)

ditampilkan atau dikeluarkan dalam pemberitaan. Ada dua pusat perhatian Pertama,

proses pengeluaran (exclusion), berhubungan dengan pertanyaan bagaimana proses

suatu kelompok dikeluarkan dari teks berita. Kedua adalah proses pemasukan

(inclusion), berhubungan dengan pertanyaan bagaimana masing-masing pihak atau

kelompok itu ditampilkan melalui pemberitaan.2

Menariknya lagi, objek penelitian ini adalah artikel yang diterbitkan pada

media elektronik online. Media elektronik online termasuk kategori media baru atau

new media yang memiliki kecepatan, kebebasan, kemudahan dan keluasan akses

melebihi media lainnya. Bahkan menurut peneliti media online tidak memiliki batas

lepas waktu (kadaluarsa). Argumentasinya adalah karena berita yang ditampilkan

oleh media online dapat diakses oleh siapa pun, dari mana pun, dan kapan pun.

2Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS, 2011, h.171.

Page 16: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

5

Hal itu berarti berita dan tulisan-tulisan dalam media online selalu tersedia selama

berita tersebut belum atau tidak dihapus oleh media online itu sendiri. Berbeda

dengan media selain online, jika tulisan dalam media selain online memakan masa

yang lama maka secara otomatis tidak dapat diakses lagi kecuali oleh kalangan

tertentu dan cenderung tidak mudah didapat lagi. Dengan demikian, pengaruh atau

dampak yang ditimbulkan oleh media online lebih luas dan lebih lama. Begitu pula

dengan berita yang akan diteliti ini tentunya pengaruh dan dampak yang

ditimbulkannya akan mempunyai rentang waktu dan ruang yang lebih luas pula.

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas dan rasa ingin tahu, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap wacana pemberitaan Pesantren

Al-Zaytun di media elektronik majalah detik online tersebut. Adapun judul

penelitiannya yaitu: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun

dalam Majalah detik Online Edisi 58 (07-13 januari 2013)”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di

atas, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian. Hal tersebut

dilakukan untuk mempermudah upaya mencapai tujuan penelitian dan sistematika

penyusunan skripsi. Untuk itu peneliti hanya melakukan analisis kritis terhadap

Page 17: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

6

artikel berita dalam rubrik fokus penyekapan di Al-Zaytun, pada majalah detik

online edisi 58 (07-13 January 2013) saja.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan menjadi objek peneliti, terangkum

dalam pertanyaan yaitu :

1) Bagaimana majalah detik online mengkonstruksi artikel berita mengenai

Pesantren Al-Zaytun?

2) Bagaimana artikel berita dengan rubrik fokus penyekapan di Al-Zaytun

diwancanakan oleh majalah detik online tersebut?

3) Bagaimana proses pemarjinalan terhadap Pesantren Al-Zaytun dilakukan oleh

para reporter dan ilustrator dalam artikel berita di majalah detik online

tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka disusun tujuan penelitian ini,

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui cara majalah detik online mengembangkan dan

merangkai artikel berita mengenai Pesantren Al-Zaytun.

Page 18: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

7

b. Untuk mengetahui wacana tertentu yang terkandung dalam artikel

berita dengan rubrik fokus penyekapan di Al Zaytun yang ditulis

oleh detik.com dalam majalah detik online.

c. Untuk mengetahui proses pemarjinalan terhadap Pesantren Al-

Zaytun dan dampak yang muncul akibat artikel berita dengan rubrik

fokus penyekapan di Al-Zaytun, berdasarkan wacana yang

terkandung di dalamnya.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil riset

di bidang Jurnalistik dengan memfokuskan penelitian pada

teknik analisis kritis berdasarkan teori Theo Van Leeuwen.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam meningkatan kredibilitas media dan kinerja wartawan

atau jurnalis, agar tidak hanya memberitakan sebuah kejadian

yang hanya tergantung kepada nilai ekonomis atau

sensasionalnya sebuah berita saja.

Page 19: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

8

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma ini mempunyai

posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkan.

Rancangan konstruktivisme melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivitas

kontruksi sosial.3 Paradigma konstruktivisme digunakan untuk menjelaskan suatu

teori yang dapat merubah pandangan seseorang terhadap suatu realitas. Realitas

tidaklah muncul begitu saja dalam bentuknya yang mentah, tetapi ia harus disaring

melalui cara orang lain dalam memandang setiap hal yang ada.4

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

adalah penelitian yang meneliti suatu objeknya lebih berdasarkan teori yang ada dan

diperkuat dengan adanya wawancara, bukti dokumentasi yang peneliti kumpulkan

untuk bahan penelitian sebagaimana yang dikatakana Lexy J Moaleong dalam

bukunya ”pendekatan kualitatif adalah pendekatan dengan penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic dan secara

3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ),

h. 204. 4 Stephen W Littlejohn, Theories of Human Communications, 5

th edition, ( Calofornia : Wadswort

Publishing Company, 1999), h. 15

Page 20: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

9

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah”5.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen. Theo

Van Leeuwen memperkenalkan model analisis wacana untuk mendeteksi dan

meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam

suatu teks media. Bagaimana suatu kelompok dominan lebih memegang kendali

dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemaknaannya, sementara kelompok lain

yang posisinya rendah terus menerus sebagai objek pemaknaan dan digambarkan

secara buruk.

Theo Van Leeuwen menjabarkan adanya kaitan antara wacana dengan

kekuasaan. Kekuasaan bukan hanya beroprasi melewati jalur-jalur formal, hukum,

dan institusi Negara, dimana dengan kekuasaannya bukan hanya dapat melarang dan

menghukum tetapi kekuasaan dapat beroprasi lewat serangkaian wacana untuk

mendefinisikan sesuatu atau suatu kelompok, digambarkan secara buruk.6

Analisis Theo Van Leeuwen secara umum menggambarkan bagaimana pihak-

pihak dan aktor (dapat seorang atau kelompok) ditampilkan atau dikeluarkan dalam

pemberitaan. Ada dua pusat perhatian. Pertama, proses pengeluaran (exclusion)

berhubungan dengan pertanyaan, bagaimana proses suatu kelompok dikeluarkan dari

teks berita. Kedua adalah proses pemasukan (inclusion) berhubungan dengan

5Lexy J Moaleong,.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006, h.6 6Eriyanto, Analisis wacana pengantar analisis teks media. Yogyakarta: LKiS. 2011. H.171

Page 21: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

10

pertanyaan, bagaimana masing-masing pihak atau kelompok itu ditampilkan melalui

pemberitaan.7

Seperti yang telah dijabarkan di atas, teori Theo Van Leeuwen memberitahu

kepada masyarakat bagaimana media memarjinalkan sebuah kelompok yang

kemudian menjadi konsumsi khalayak ramai. Pada sisi lain teori Theo Van Leeuwen

juga mengajarkan bagaimana masyarakat harus kritis dalam menanggapi sebuah

berita.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang akurat serta mendapat data yang valid maka

subjek penelitian adalah media elektronik majalah detik online.

Adapun objek penelitian ini adalah pemberitaan negatif terhadap Pesantren Al-Zaytun

pada artikel berita dengan rubrik fokus penyekapan di Al-Zaytun yang diterbitkan

oleh majalah detik online.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Pada hakekatnya, penelitian dilakukan pada situs detik.com portal majalah detik

online. Adapun alamat pengelola majalah detik online adalah di kantor redaksi

Detik.com Aldevco Octagon Building – Lantai 2, jl. Warungbuncit Raya no.75

Jakarta Selatan 12740. Adapun waktu penelitian terhitung sejak bulan Maret 2014

sampai dengan selesai.

7Eriyanto,Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. h.171

Page 22: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

11

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan studi pustaka yaitu

menggunakan buku-buku referensi yang terkait dengan teori wacana khususnya yang

diteorikan oleh Theo Van Leeuwen dan berita-berita terkait melalu media detik dan

majalah detik online.

a. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh

informasi data, adalah diperoleh dengan cara mencatat dokumen-dokumen.

Dalam melaksanakan metode dokumentasi ini, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis berupa arsip catatan, dokumen, buku-buku, majalah, dan foto-

foto sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi penelitian

ini.8

b. Observasi teks,

Penelitian dan pengamatan yang dilakukan tidak hanya pada saat

berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki. Cara yang digunakan

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena yang akan diselidiki.9

Peneliti juga

mengumpulkan tanggapan atau pemberitaan terkait dari media lain terhadap

8Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006).

Cet.5.h. 195 9 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006). Cet. 1

Page 23: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

12

Pesantren Al-Zaytun dan mencari data dalam buku-buku yang berhubungan

dengan penelitian ini.

7. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa pemberitaan mengenai Pesantren Al-Zaytun di majalah

detik online dengan situs www.majalahdetik.com dan didownload melalui

http://www.mediafire.com/?c3r5yz9t5i5qago ini, Peneliti menggunakan teknik

analisis Critical Discourse Analysis (CDA) model Theo Van Leeuwen. Penggunaan

teknik CDA model Theo Van Leeuwin ini dianggap oleh peneliti adalah teknik yang

paling mendekati untuk dilakukan dalam hal mengetahui bagaimana wacana media

tersebut mengemas beritanya khususnya untuk mengkritik teks media berkaitan

adanya wacana dengan tujuan memarjinalkan suatu kelompok. Teori ini juga dapat

digunakan dengan mudah untuk menentukan siapa aktor penguasa, bagaimana berita

dikonstruksikan, dan siapa pihak yang dimarjinalkan dalam suatu wacana

pemberitaan tersebut.

Menurut Van Leeuwen, CDA dalam berita diukur dengan dua parameter

utama yakni: Pertama, Exclusion yaitu sebuah strategi wacana yang dilakukan untuk

bagaimana actor (seseorang atau kelompok) dikeluarkan dalam pembicaraan.

Exclusion dibagi menjadi tiga strategi yakni : Privasi, nominalisasi, dan penggantian

anak kalimat. Kedua, inclusion yaitu sebuah strategi wancana yang dilakukan ketika

sesuatu, seseorang, atau kelompok ditampilkan dalam teks.10

Inclusion dibagi

10 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006). Cet. 1

Page 24: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

13

menjadi tujuh strategi yaitu : Diferensiasi-Indeferensiasi, Objektivitas-Abstraksi,

Nominasi-Katagorisasi, Nominasi-Identifikasi, Determinasi-Indeterminasi, Asimilasi-

Individualisasi dan Asosiasi-Diasosiasi.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Umum dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, maka didapati beberapa literatur sebagai berikut :

1. Peneliti mempelajari dan menggunakan skripsi dengan judul “Analisis

Teun A. Van Dijk Pada pemberitaaan “Dodol Dolly,mas…” di rubrik

Terajuh harian umum Republika” yang ditulis oleh Adjri Septiani

Sudrajat. Skripsi ini membahas konten berita dengan memahami

wacana yang disampaikan di dalam pemberitaan yang kemudian

mencari kontroversi penutupan lokalisasi dolly yang dilihat dari

struktur teks, bagaimana kognisi sosial wartawan dalam memahami

kontraversi tersebut, dan bagaimana konteks sosial yang terjadi dalam

masyarakat terkait kontroversi penutupan lokalisasi dolly.

2. Selanjutnya peneliti juga mempelajari skripsi dan sekaligus referensi

dalam menyusun penelitian, yaitu skripsi dengan judul “Analisis

Wacana Van Dijk Terhadap Berita “Kegilaan Di Simpang Kraft” di

majalah Pantau” yang ditulis oleh Tia Agnes Astuti. Skripsi ini

Page 25: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

14

membahas tentang pengemasan berita dalam teks sebuah majalah

Pantau dan membahas bagaimna dimensi kognisi sosial dan konteks

sosial yang terdapat dalam majalah Pantau.

3. Peneliti juga mempelajari skripsi dengan judul serupa “Analisis

Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah Pada Majalah

Ummi Edisi Maret-Juni 2009” yang ditulis oleh Erma Mulyana.

Skripsi ini, membahas tentang bagaimana karakteristik Islam,

dikonstruksikan oleh majalah Ummi kemudian, bagaimana kognisi

sosial dan konteks yang melatar belakangi wacana yang dibentuk oleh

majalah Ummi.

Dalam hal ini yang menjadi perbedaannya adalah peneliti melakukan

penelitian pada media online dan menggunakan analisis wacana model Theo Van

Leeuwen. Selain itu, peneliti menggunakan analisis CDA dan meneliti pemberitaan

terhadap Pesantran Al-Zaytun. Skripsi ini membahas tentang bagaimana majalah

detik online mengkostruksi berita mengenai pesantren Al-Zaytun dan bagaimana

majalah detik online mewacanakan berita penyekapan yang terjadi di Pesantren Al-

Zaytun.

Page 26: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

15

F. Sistematika Penulisan

Secara umum penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Setiap bab terdiri

dari sub-sub bab yang memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Untuk lebih jelasnya

penulis uraikan sebagai berikut;

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti membahas tentang latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka serta sitematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Dalam bab ini, peneliti membahas dan menguraikan tentang teori-teori yang

digunakan dan disesuaikan dengan permasalahan.

BAB III: PROFIL MEDIA ONLINE DETIK.COM

Dalam bab ini, peneliti menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan media

detik.com, visi dan misi, serta konsep-konsep umum pada media online detik.com

serta deskripsi majalah detik online yang ditemukan peneliti dalam sumber-sumber

pendukung.

BAB IV: ANALISIS PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti menjabarkan serta menganalisa berbagai temuan data

yang meliputi wacana apa yang diwacanakan dan hasil konstruksi dari artikel berita

Page 27: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

16

dengan rubrik fokus Penyekapan di Al-Zaytun, majalah detik online edisi 58 (07-13

January 2013).

BAB V: PENUTUP

Dalam bab ini, peneliti menampilkan kesimpulan dari penelitian, mengenai hal-

hal yang telah dibahas oleh peneliti dalam skripsi ini, saran, daftar pustaka dan

lampiran-lampiran.

Page 28: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Wacana

1. Definisi Wacana

Wacana adalah komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah

pertukaran diantara pembicara dan pendengar sebagai sebuah aktivitas personal

dimana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya1. Dalam berkomunikasi terdapat

berbagai macam cara, salah satunya adalah melalalui tulisan, komunikasi melalui

tulisan terlihat dengan bagaimana sebuah berita atau informasi apa yang akan

disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui tulisannya.

Oleh karena itu apa saja yang akan dikatakan penulis dalam tulisannya

disesuaikan dengan tujuan yang akan disampaikan. Misalnya, penulis akan

membahas tentang karakteristik Islam maka tulisan yang akan dibuat mengenai

keunggulan Islam serta membedakannya dari agama lain. Penulis berhak

menyampaikan sesuai dengan gaya tulisannya asalkan makna yang akan disampaikan

dapat dipahami pembaca.

Dalam pengertian linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari

kalimat. Dalam studi linguistik ini merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal

yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase atau kalimat semata tanpa

1 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta), Cet V , 1992, hal 2

Page 29: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

18

memperhatikan keterkaitan diantara unsur tersebut.2 Berarti dalam satu kata

atau dengan kata lainnya harus saling berhubungan agar terbentuk makna yang dapat

dipahami. Bahasa dipakai sebagai jembatan untuk menyampaikan sesuatu dari subjek

kepada objek yang akan dituju. Tanpa bahasa, semua tujuan pencapaian tidak dapat

terealisasikan.

Kendati demikian, analisis wacana sebenarnya telah tumbuh sejak awal

abad ke 20 khususnya setelah Franz Boas (seorang ahli linguistic dan antropologi

budaya) menyarankan untuk adanya penelitian yang lebih serius mengenai saling

keterkaitan yang kompleks antara bahasa dan kebudayaan. Istilah wacana (discourse),

sebenarnya secara praktis, berkenaan dengan kedua bentuk bahasa lisan maupun tulis

sekaligus.3 Konteks wacana adalah menyangkut “lingkungan empiris-nya, meliputi

karakteristik sumber pesan, khalayak, lingkungan historis, situasional pada saat

wacana tersebut muncul dan ruang lingkup serta besar efeknya”.4

Wacana merupakan praktik sosial yang menyebabkan sebuah hubungan

dialektis antara peristiwa yang diwacanakan dengan konteks sosial, budaya, ideologi

tertentu. Di sini bahasa dipandang sebagai faktor penting untuk mempresentasikan

maksud si pembuat wacana.5

Dalam analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis / CDA), wacana

tidak dipahami sebagai studi bahasa saja. Pada akhirnya, analisis wacana memang

menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis. Tetapi bahasa yang dianalisis,

2 Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta),

Cet V , hal 3 3 Parwito,penelitian komunikasi kualitatif ,( Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2007), h.171. 4 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: Andi, 2004) h.180 5 Rachmat kriyantono, Taknik Praktis Riset Komunikasi, ( Jakarta: kencana, 2006)h.258.

Page 30: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

19

berbeda dengan studi bahasa, dalam pengertian linguistic tradisional. Bahasa yang

dianalisis bukan dengan menggambarkan aspek kebahasaan, tetapi juga

menghubungkan dengan konteks. Konteks di sini berarti, bahasa itu dipakai untuk

tujuan dan praktik tertentu, termaksud di dalamnya praktik kekuasaan.6

2. Analisis Wacana Model Theo Van Leeuwen

Theo Van Leeuwen, memperkenalkan model analisis wacana, untuk

mendeteksi dan meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan

posisinya dalam suatu wacana. Bagaimana suatu kelompok dominan, lebih

memegang kendali dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemaknaannya, sementara

kelompok lain yang posisinya rendah cenderung untuk terus-menerus dijadikan objek

pemaknaan. Di sini, ada kaitan antara wacana dengan kekuasaan.

Kekuasaan bukan hanya beroprasi lewat jalur-jalur formal, hukum dan

institusi Negara, dimana dengan kekuasaannya dapat melarang dan menghukum.

Tetapi juga kekuasaan beroprasi lewat serangkaian wacana untuk mendefinisikan

sesuatu atau suatu kelompok sebagai tidak benar atau buruk. Bahkan, seringkali,

tindakan kekuasaan itu, datang setelah suatu kelompok, digambarkan secara buruk.7

Theo Van Leeuwen, ingin menggambarkan bagaimana suatu kelompok

yang dianggap sebagai perusak, tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan, serta

dianggap lemah dan mudah ditindas oleh kelompok yang memiliki kekuasaan, dan

6 Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta), h. 7. 7 Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta), Cet V , h. 171.

Page 31: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

20

kekuatan yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kelompok yang lainnya.

Theo Van Leeuwen, juga ingin menjelaskan, bagaimana wacana bekerja,

mendefinisikan sebuah berita atau membenarkan sebuah berita. Bahkan wacana,

dapat menyalahkan sebuah berita.

Media adalah salah satu penyalur terpenting, dalam munculnya sebuah

berita yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Melalui pemberitaan dalam medialah,

masyarakat dapat menilai, bagaimana suatu peristiwa dianggap benar dan salah.

Dengan memberikan berita secara terus-menerus, maka secara tidak langsung akan

membentuk pemahaman kepada masyarakat. Pemahaman tersebut adalah pemahaman

yang diinginkan oleh kelompok penguasa memalui media.

Analisis Theo Van Leeuwen, secara umum menampilkan bagaimana pihak-

pihak dan aktor (seseorang atau kelompok) ditampilkan atau tidak ditampilkan dalam

pemberitaan. Ada dua proses yang menjadi pusat perhatian dalam analisis Van

Leeuwen, yaitu :

Pertama: Proses pengeluaran (exclucion). Dalam suatu teks berita, ada

kelompok atau actor yang dikeluarkan dalam pemberitaan dan strategi wacana apa

yang akan dipakai untuk proses pengeluaran ini. Proses ini, secara tidak langsung,

dapat mengubah pemahaman khalayak akan suatu isu dan melegitimasi posisi

pemahaman tertentu.

Kedua: Proses pemasukan (inclusion). Kalau proses exclution berhubungan

dengan pertanyaan bagaimana proses suatu kelompok dikeluarkan dari teks berita,

Page 32: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

21

maka proses inclusion, berhubungan dengan bagaimana masing-masing pihak

ditampilkan lewat pemberitaan.8

Berikut ini , adalah penjelasan rinci tentang proses exclucion dan inclucion

yang telah peneliti formulasikan dalam bentuk tabel dan disadur dari buku Analisis

wacana (pengantar analisis teksmedia)9.

a. Proses exclusion

Tabel berikut, menjelaskan mengenai macam-macam strategi exclusion,

penjelasan dan contohnya.

Tabel 1

Penjelasan tentang strategi exclusion 10

Proses exclusion

Strategi Penjelasan Contoh

Privasi

- proses bagaimana kelompok

atau aktor tidak dilibatkan dalam

suatu wacana.

- mengubah kalimat aktif menjadi

kalimat pasif

aktif

Polisi menembak

seorang mahasiswa

yang demonstrasi

hingga tewas.

pasif

Seorang mahasiswa

tewas tertembak

saat demonstrasi

Nominasi

Mengubah kata kerja menjadi kata

benda dengan memberi imbuhan

“pe-an”

Verba

Direktur PT X

menganiyaya

karyawannya

8 Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta),, h. 172 9 Eriyanto,analisis wacana (pengantar analisis teksmedia),(Yogyakarta:LKiS pelangi aksara

yogyakarta) 10

Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta),, h. 173-191

Page 33: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

22

hingga tewas.

Nomina

Seorang karyawan

PT X tewas akibat

penganiyayaan.

Nomina

Penganiyayaan

karyawan terjadi di

PT. X.

Nomina

Lagi-lagi, terjadi

penganiyayaan

terhadap karyawan.

Penggantian

anak

kalimat

Memakai anak kalimat yang

sekaligus berfungsi sebagai

pengganti aktor.

Tanpa

anak

kalimat

Polisi menembak

seorang mahasiswa

yang demonstrasi

hingga tewas.

Anak

kalimat

Untuk

mengendalikan

demonstrasi

mahasiswa,

tembakan

dilepaskan.

Akibatnya seorang

mahasiswa tewas.

Dalam tabel di atas, Eriyanto mengambarkan, menjelaskan, dan memberi

contoh bagaimana yang disebut dengan strategi exclusion.

b. Proses inclusion

Setelah mengenal strategi exclusion yang peneliti tampilkan dalam bentuk

tabel, maka berikut ini, peneliti juga menampilkan tabel strategi inclusion, untuk

mempermudah pengertiannya dan juga menjelaskan mengenai macam-macam

Page 34: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

23

strategi inclision. Dalam tabel berikut peneliti menampilkan strategi, penjelasan, serta

contoh-contoh yang terdapat pada masing-masing kelompok teori.

Tabel 2

Penjelasan tentang strategi inclusion11

Proses inclusion

Strategi Penjelasan Contoh

Diferensiasi-

Indiferensiasi

Peristiwa/actor ditampilkan

dalam teks secara mandiri,

sebagai peristiwa yang unik atau

khas tetapi bisa juga dibuat

kontras

Indiferensiasi

Buruh pabrik

Maspion sampai

kemarin masih

melanjutkan

mogok.

Diferensiasi

Buruh pabrik

Maspion sampai

kemarin masih

melanjutkan

mogok. Sementara

tawaran direksi

yang menawarkan

perundingan tidak

ditanggapi oleh

buruh.

Objektivasi-

Abstraksi

Wacana ini berhubungan

dengan pernyataan apakah

informasi mengenai peristiwa

atau aktor ditunjukan dengan

kongkret atau ditampilkan

dengan abstraksi.

Kaliamat yang ditampilkan

secara jelas dan berulanglah

yang menyebabkan abstraksi

dalam persepsi khalayak.

objektivasi

PKI telah dua kali

melakukan

pemberontakan.

abstraksi

PKI telah

berulang-ulang

kali melakukan

pemberontakan.

11 Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta),, h. 173-191

Page 35: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

24

Nominasi-

Kategori

Dalam suatu pemberitaan

seringkali terjadi pilihan apakah

masalah tersebut diberitakan

secara apa adanya atau tidak. nominasi

Seorang laki-laki

ditangkap polisi

karena kedapatan

membawa obat-

obatan terlarang.

Kategorisasi

Seorang laki-laki

kulit hitam

ditangkap polisi

karena kedapatan

membawa obat-

obatan terlarang.

Nominasi-

Identifikasi

Bagaimana suatu kelompok ,

peristiwa, atau tindakan

didefinisikan. Hanya saja jika

identifikasi ,proses

pendefinisiannya dilakukan

dengan memberikan anak

kaliamat sebagai penjelasan dari

kalimat pertama.

Nominasi

Seorang wanita

ditemukan tewas,

diduga

sebelumnya

diperkosa.

Identifikasi

Seorang wanita,

yang sering keluar

malam ,

ditemukan tewas.

Diduga

sebelumnya di

perkosa.

Determinasi-

Indeterminasi

Bagaimana aktor atau peristiwa

dalam pemberitaan digambarkan

secara jelas atau spesifik, tetapi

sering pula digambarkan secara

universal karena wartawan

belum mendapatkan bukti yang

kuat untuk ditulis, atau merubah

makna berita tunggal menjadi

makna berita jamak

Indeterminasi

Menlu Alwi

Shihab disebut-

sebut terlibat

skandal bulog.

Determinasi

Orang dekat

Gusdur disebut-

sebut terlibat

dalam sekandal

bulog.

Asimilasi-

Individualisa

si

Aktor sosial bukan sebagai aktor

yang spesifik dalam komunitas

atau kelompok sosial itu sendiri.

Kesan yang timbul dalam

strategi ini adalah banyak mahasiswa yang terkena tembak

..Individualisa

si

Adi, Mahasiswa

trisakti, tewas di

tembak Parman,

seorang polisi,

dalam demonstrasi di cendana

Page 36: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

25

demikian halnya dengan polisi,

semua polisi terkesan

melakukan penembakan.

kemarin.

Asimilasi

Mahasiswa tewas

ditembak polisi

dalam demonstrasi

di cendana

kemarin.

Asosiasi-

Disosiasi

Strategi ini berhubungan dengan

pernyataan apakah aktor atau

suatu pihak ditampilkan secara

sendiri atau ia dihubungkan

dengan kelompok lain yang

besar. Sehingga kasus yang

terjadi di Ambon merupakan

gambaran umum apa yang

terjadi di dunia islam secara

keseluruhan, dimana umat islam

menjadi korban pembantaian

Disosiasi

Sebanyak 40 orang

muslim meninggal

dalam kasus

Tobelo, Galela,

dan Jailolo.

Asosiasi

Umat islam

dimana-mana

selalu menjadi

sasaran

pembantaian.

Setelah di Bosnia,

sekarang di

Ambon. Sebanyak

40 orang

meninggal dalam

kasus Tobelo,

Galela, dan

Jailolo.

Dari kedua proses exclusion dan inclusion pada kedua tabel tersebut di

atas, dapat kita pahami tentang arah dan kandungan teori yang dikemukakan dengan

jelas oleh Theo Van Leeuwen tentang wacana.

c. Kerangka Analisi

Untuk menggunakan analisis ini kita perlu mengetahui bagaimana aktor di

tampilkan dalam pemberitaan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika memeriksa

Page 37: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

26

aktor sosial yang ditampilkan tersebut, berikut gambaran mengenai Teori Theo Van

Leeuwen:

Tingkat Yang ingin dilihat

Eksklusi Apakah ada aktor yang dihilangkan atau disembunyikan dalam

pemberitaan?.

Kemudian apakah ada upaya media untuk hanya mengedepankan satu

aktor dan menghilangkan aktor lain. Selanjutnya apa efek dari

pengalihan tersebut

Bagaimana strategi yang digunakan untuk menyembunyikan aktor

sosial tersebut?.

Apakah strategi itu dilakukan secara sengaja atau melewati proses

yang tidak disadari oleh wartawan media itu sendiri?

Inklusi Dari aktor sosial yang disebutkan dalam berita, bagaimana mereka

ditampilkan? Dengan strategi apa pemarjinalan atau pengucilasn itu

dilakukan?

Bagaimana penggambaran aktor tertentu dalam proses pengucilan

aktor lain dalam pemberitaan?. Bagaimana strateginya?

Alasan mengenai media lebih senang menggunakan kaliamat pasif. Pertama.

menonjolkan korban lebih menarik greget dan bisa memancing orang untuk membeli

suratkabar tersebut. Kedua, kelemahan dan keterbatasan media yang umumnya

dibatasi oleh waktu. Lebih mudah menulis tentang korbhan yang sudah ada di depan

mata dari pada menulis yang harus dicari dan ditelusuri secara mendalam.12

12 Eriyanto, Analisis Wacana (Pengantar Analisis Teksmedia), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Yogyakarta),, h. 173-191

Page 38: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

27

B. Konseptualisasi Berita

1. Nilai Berita

Setiap hari pasti ada peristiwa yang terjadi, kemudian dalam peristiwa

tersebut ada peristiwa yang dapat diolah menjadi sebuah berita yang dapat disiarkan

dan dikonsumsi oleh masyarakat. Hanya peristiwa yang memiliki ukuran atau nilailah

yang layak dan dapat disebut berita. Berita berasal dari peristiwa yang dianggap

memiliki nilai berita untuk produk dari konstruksi media.13

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian nilai-nilai berita, yang

disajikan dalam bentuk tabel agar mudah dipahami yang dikutip dari buku analisis

framing: konstruksi, Ideology,dan Politik Media.

Tabel 3

Nilai-Nilai Berita14

Prominence Nilai berita diukur dari

kebesaran peristiwanya atau

arti pentingnya. Peristiwa yang

diberitakan hanya kejadian-

kejadian penting. Seperti

berita presiden atau jatuhnya

pesawat terbang yang

menewaskan seluruh

penumpang.

13Luwi Ishwara, seri Jurnalistik Kompas: Catatan-Catatan Jurnalisme Dasaar (Jakarta: penerbit

buku kompas,2007) h.44 14 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideology, dan Politik Media , h.123

Page 39: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

28

human interest Peristiwa baru dapat disebut

sebagai berita kalau peristiwa

itu lebih banyak mengandung

unsur haru, sedih dan

menguras emosi khalayak,

seperti bencana tsunami di

aceh dll.

Conflict/controversy Peristiwa baru dianggap suatu

berita kalau peristiwa itu lebih

banyak mengandung konflik

atau kontroversi.

Unusual Peristiwa jarang atau tidak

biasa

Proximity Peristiwa yang dekat lebih

layak diberitakan, baik fisik/

emosional

2. Kategori dan Jenis Berita

a. Kategori berita

Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah konstruksi. Sebagai

sebuah konstruksi, berita menentukan mana yang dianggap berita dan

mana yang dianggap bukan berita. Proses kerja dan produksi berita

juga menentukan mana yang penting dan mana yang tidak penting.

Selain nilai berita ,prinsip lain dalam proses produksi berita adalah apa yang

disebut kategori berita. Secara umum seperti dicatat Gaye Tuchman, wartawan

menggunakan lima kategori berita yaitu : hard news, soft news, spot news,

developing new dan continuing news. Kategori tersebut dipakai untuk membedakan

jenis isi berita dan subjek peristiwa yang menjadi berita. Kelima kategori tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut:15

15 Eriyanto,Analisis Framing: konstruksi, Ideology, dan Politik Media, h.123.

Page 40: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

29

1. Hard news adalah berita mengenai peristiwa yang terjadi saat itu.

Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan kualitas. Semakin

cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari

kategori berita ini adalah dipandang dari sudut kecepatan

diberitakannya. Peristiwa yang masuk dalam kategori hard news ini,

dapat peristiwa yang direncanakan dan dapat pula yang tidak

terencana.

2. Soft news adalah kategori berita yang berhubungan dengan kisah

manusiawi (human interest). Jika berita dalam hard news, peristiwa

yang diberitakan adalah peristiwa yang terjadi saat itu dan dibatasi oleh

waktu, maka soft news tidak dibatasi oleh waktu. Ia dapat diberitakan

kapan saja. Karena yang menjadi ukurannya adalah apakah informasi

yang disajikan kepada khalayak tersebut, menyentuh emosi dan

perasaan khalayak atau tidak.

3. Spot news adalah sub klarifikasi dari berita yang berkategori hard news.

Dalam spot news peristiwa yang akan diliput tidak bisa direncanakan.

Peristiwa kebakaran, kecelakaan, pembunuhan dan gempa bumi adalah

jenis-jenis peristiwa yang tidak bisa diprediksikan.

4. Developing news juga merupakan sub klarifikasi dari hard news. Baik

spot news maupun developing new umumnya berhubungan dengan

peristiwa yang tidak terduga. Tetapi dalam developing news

dimasukkan elemen lain. Peristiwa yang diberitakan adalah bagian dari

rangkaian berita yang akan diteruskan keesokan harinya atau dalam

Page 41: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

30

berita selanjutnya.

5. Continuing news adalah sub klarifikasi lain dari hard news. Dalam

continuiting news peristiwa-peristiwa dapat diprediksi dan

direncanakan.

b. Jenis-jenis berita

Jenis berita diketahui ada lima, yaitu: straight news, deep news,

investigation news, interpretative news dan opinion news. Kelima jenis berita

tersebut, akan dijelaskan pada tabel agar lebih mudah dipahami. Di bawah ini adalah

penjelasan, mengenai jenis-jenis berita yang telah peneliti sajikan dalam bentuk tabel

yang peneliti kutip dari buku jurnalistik untuk pemula, karya Asep Syamsul Ramli

yang diterbitkan di Bandung oleh PT. Remaja Rosida Karya.

Tabel 4

Jenis-jenis berita16

Straight news

Berita yang langsung pada sasaran

secara singkat dan lugas.

Diberitakan dengan tanpa

mencampur adukkan opini penulis,

disiarkan secara cepat dan

biasanya disajikan sebagai berita

utama.

Deep news

Berita mendalam, dikembangkan

dengan pendalaman akan hal-hal

yang ada di bawah suatu

permukaan.

Investigation news

Berita yang dihasilkan melalui

sebuah proses penyelidikan atau

investigasi yang biasanya diangkat

dari kasus penting yang diketahui

16Asep Syamsul Ramli. Jurnalistik untuk pemula, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), h.23.

Page 42: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

31

oleh masyarakat luas. Serta

berdasarkan penelitian dari

berbagai sumber.

Interpretative news Berita yang dikembangkan dari

pendapat wartawan berdasarkan

fakta yang ditemukan.

Opinion news

Berita mengenai pendapat

seseorang. Biasanya berupa

pendapat cendikiawan, mengenai

suatu hal.

C. Pengertian, Efek dan Fungsi Media massa

1. Pengertian Media Massa

Pengertian semantik media massa yaitu ”segala sesuatu yang dapat

dijadikan sebagai alat (untuk mencapai tujuan).17

Media massa adalah saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa.

Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-Room, computer, tv, radio dan

sebagainya.18

Menurut Kurt Lang dan Gladys Engel Lang, media massa memaksakan

perhatian pada isu-isu tertentu. Media massa, membangun citra publik tentang figur

politik. Media massa, secara konstan menghadirkan objek-objek yang menunjukan

apa yang hendaknya dipertimbangkan, diketahui, dan dirasakan individu dalam

masyarakat.19

17asumsi Syukur, Dasar-dasar Strategi dakwah, (Surabaya: al-ikhlas,1983), h.163. 18 Lynn H turner, Pengantar Teori Komunikasi dan Aplikasi, (Jakarta: penerbit salemba humanika,2008), h.41. 19 Waner J. Severin dan James Tankard, Teori Komunikasi : Sejarah ,Metode, dan Terapan Dalam Media

Massa, (Jakarta: prenada media group,2007), h.264.

Page 43: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

32

2. Efek Media Massa

Menurut M chaffe media massa mempunyai efek yang berkaitan dengan

perubahan sikap,perasaan dan perilaku komunikasinya. Dari pernyataan tersebut

dapat dijelaskan bahwa media massa mempunyai efek kognitif, afektif dan efek

konatif/behavioral.20

Efek kognitif dalam komunikasi membahas tentang bagaimana media dapat

membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat untuk mereka.

Efek afektif dari media bukan saja hanya ingin memberi informasi tapi juga khalayak

diharapkan dapat merasakan apa yang tengah terjadi dalam berita tersebut. Sedangkan

efek konatif/behavioral merupakan akibat yang timbul dari khalayak dalam bentuk

perilaku atau kegiatan setelah membaca dan mencerna informasi yang ada.

3. Fungsi Media Massa

Ada banyak pendapat yang menjelaskan apa fungsi media massa. Definisi

fungsi media massa mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama

lain. Walaupun satu pendapat yang lain berbeda tetapi mempunyai titik yang sama.

Setelah membaca beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi media. Penulis

menarik garis besar sebagai kesimpulan bahwasanya fungsi media adalah memberi

informasi, memberi pelajaran (edukasi) , memberi hiburan, penyalur aspirasi dan

sebagai pewarisan nilai budaya.

20 Elvinaro adrianto dan lukiati komala erdinaya, komunikasi mssa: suatu pengantar, (bandung: simbiosa

rekatama media, 2007), h. 50

Page 44: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

33

4. Media Online

Internet adalah sebuah fasilitas jaringan dunia yang system komunikasinya

terkait dengan pertahanan keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an.

Adapun salah satu manfaat system komunikasi yang berjejaringan ini, adalah dapat

dengan cepat dan mudah diakses oleh peneliti dan pendidik.21

Internet kemudian menjadi suatu fenomena baru. Dengan menggunakan

fasilitas internet semua orang pada seluruh belahan dunia manapun dapat

berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Media online adalah sebutan umum untuk

sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan multi media (computer dan internet).

Di dalamnya terdapat portal, website, radio online, televisi online, mail online dan

lain sebagainya, dengan karakteristik masing-masing yang sesuai dengan fasilitas

yang memungkinkan pengguna (user) dapat memanfaatkannya.

Semenjak berkembangnya internet jurnalistik melalui dunia mayapun

berkembang pesat. Kita sering menyebutnya dengan jurnalisme media online. Di

Indonesia perkembangan jurnalistik media online dapat dilihat dengan banyak

bermunculannya situs berita seperti detik.com, vivanews.co.id, okezone.com dan lain

sebagainya. Bahkan koran-koran nasional pun, ikut juga membuat media dengan

versi online.

Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan

menggunakan media internet. Melalui jurnalisme online informasi disajikan dengan

cepat, interaktif, dan bisa langsung dipublikasikan saat kejadian sedang berlangsung.

21 Werner J,severin& James W. tankard. Teori komunikasi: sejarah, metode, dan terapan dalam media massa,

(Jakarta” prenada media group,2004), h. 457.

Page 45: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

34

D. Paradigma kritis

Paradigma kritis (critical paradigm) adalah semua teori sosial yang

mempunyai maksud dan implikassi praktis dan berpengaruh terhadap perubahan

sosial. Paradigma ini tidak sekedar melakukan kritik terhadap ketidakadilan sistem

yang dominan yaitu sistem sosial kapitalisme, melainkan suatu paradigma untuk

mengubah sistem dan struktur tersebut menjadi lebih adil. Meskipun terdapat

beberapa variasi teori sosial kritis seperti : feminisme, cultural studies dan

posmodernisme, namun aliran ini tidak mau dikategorikan pada golongan kritis akan

tetapi kesemuanya aliran tersebut memiliki tiga asumsi dasar yang sama.

Pertama, semuanya, menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu sosial

interpretatif. Ilmuan kritis harus memahami pengalaman manusia dalam

konteksnya. Secara khusus paradigma kritis bertujuan untuk

menginterpretasikan dan karenanya memahami bagaimana berbagai

kelompok sosial dikekang dan ditindas.

Kedua, paradigma ini mengkaji kondisi-kondisi sosial dalam usaha

untuk mengungkap struktur-struktur yang sering kali tersembunyi.

Kebanyakan teori-teori kritis mengajarkan bahwa pengetahuan adalah

sebuah kekuatan untuk memahami bagaimana seseorang ditindas

sehingga orang lain dapat mengambil tindakan untuk mengubah

kekuatan penindas.

Ketiga, paradigma kritis secara sadar berupaya untuk menggabungkan

teori dan tindakan (praksis). “Praksis” adalah konsep sentral dalam

Page 46: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

35

tradisi filsafat kritis ini. Menurut Habermas (dalam Hardiman, 1993:

xix), praksis bukanlah tingkah-laku buta atas naluri belaka melainkan

tindakan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Asumsi dasar yang

ketiga ini, bertolak dari persoalan bagaimana pengetahuan tentang

masyarakat dan sejarah bukan hanya sekedar teori melainkan

mendorong praksis menuju pada perubahan sosial yang humanis dan

mencerdaskan. Asumsi yang ketiga ini diperkuat oleh Jurgen Habermas

(1983), dengan memunculkan teori tindakan komunikatif (The Theory of

Communication Action).

Bagi paradigma kritis tugas ilmu sosial adalah justru melakukan

penyadaran kritis masyarakat terhadap sistem dan struktur sosial yang cenderung

“mendehumanisasi” atau membunuh nilai-nilai kemanusiaan (Fakih, 2001: 7).

Gramsci, menyebut proses penyadaran ini, sebagai counter hegemony. Dominasi

suatu paradigma, harus dikonter dengan paradigma alternatif lainnya yang bisa

memecahkan permasalahan dalam realitas sosial kemasyarakatan yang tidak

terselesaikan oleh paradigma yang mendominasi. Proses dehumanisasi sering melalui

mekanisme kekerasan baik fisik dan dipaksakan maupun melalui cara yang halus,

dimana keduanya bersifat struktural dan sistemik. Artinya, kekerasan dalam bentuk

dehumanisasi, tidak selalu jelas dan mudah dikenali, karena ia cendrung sulit dilihat

secara kasat mata dan dirasakan. Bahkan umumnya, yang mendapatkan perlakuan

kekerasan, cenderung tidak menyadarinya. Kemiskinan struktural misalnya, pada

dasarnya, adalah bentuk kekerasan yang memerlukan suatu analisis yang lebih kritis

Page 47: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

36

untuk menyadarinya. Tegasnya, sebagian besar kekerasan terselenggara melalui

proses hegemoni, yaitu dalam bentuk mendoktrin dan memanipulasi cara pandang,

cara berpikir ideology kebudayaan seseorang atau sekelompok orang Dimana

semuanya sangat ditentukan oleh orang yang mendominasi. Kekuatan dominasi ini,

biasa dilanggengkan dengan kekuatan ekonomi maupun kekuatan politik bahkan

dengan ilmu pengetahuan. Seperti diungkapkan oleh Micheal Faucoult knowledge is

power. Barang siapa yang menguasai ilmu pengetahuan, ialah yang menguasai dunia

ini.

Bagi paradigma atau aliran kritis dunia positivisme dan empirisme dalam

ilmu sosial struktural, memang tidak adil. Karena, ilmu sosial yang bertindak tidak

memihak, netral dan objektif serta harus mempunyai jarak, merupakan suatu sikap

ketidakadilan tersendiri. Atau dapat dikatakan melanggengkan ketidakadilan (status

quo). Oleh karena itu, paradigma ini menolak bentuk objektivitas dan netralitas dari

ilmu sosial. Jadi paradigma ini, mengharuskan adanya bentuk subjektifitas

keberpihakan pada nilai-nilai kepentingan politik dan ekonomi golongan tertentu –

terutama kaum lemah, golongan yang tertindas dan kelompok minoritas, dimana

keberpihakan ini merupakan naluri yang dimiliki oleh setiap manusia.

Page 48: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

37

BAB III

GAMBARAN UMUM

Profil detik.com

Pada sub bab ini akan membahas tentang sejarah berdirinya Detik.com, kemudian

struktur keredaksian Detik.com dan situs-situs pada portal berita Detik.com juga

profil visual Detik.com. 1

a. Sejarah Berdiri Situs Berita Detik.com

Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun

mulai Online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya

ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks

wartawan DeTik), Yayan Sopyan eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan

wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus

pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik reda

dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk

juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk membangun detik.com yang

updatenya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan,

dan bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news. Dengan bertumpu pada

1 https://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom

Page 49: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

38

vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling

populer di kalangan users internet.

Pada 3 Agustus 2011CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra

Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di

bawahTrans Corp Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total

(100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521.540 miliar. Setelah diambil alih,

maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dariTrans Corp —

sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media.

Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro,mantan Kapolri,

yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga

dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum diakuisisi olehCT Corp, saham detikcom dimiliki

oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di

detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.

Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran

jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet).

Sembilan bulan kemudian, Maret 1999,hits per harinya naik tujuh kalilipat, tepatnya

rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada

bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user

mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang

sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi

yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang

diakses). Page viewdetikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. Sekarang

Page 50: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

39

detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent

di Indonesia.

Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan,

berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini

muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik

sebagai pokok bahasan. Namun,kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi

pemberitaan di media massa,memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk

terbit dalam format majalah.

Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam pemberitaannya yang

dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan keputusan Menteri

Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan forum harus dicabut surat Ijin

Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media massa. 2

b. Visi dan Misi Detik.com

1. Visi Detik.com

Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan

layanan digital, baik melalui internet mau pun selular/ mobile.3

2. Misi Detik.com

Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang

baik untuk berkarier.

2 https://www.detik.com

3 https://www.detik.com/

Page 51: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

40

Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang

saham.4

c. Nilai Detik.com

Cepat dan Akurat

Kreatif dan Inovatif

Integritas

Kerjasama

Independen5

d. Struktur Manajemen Detik.com

Komisaris Utama: Drs Raden Suroyo Bimantoro

Wakil Komisaris Utama: Zainal Rahman

Komisaris:

1.Sutrisno Iwantono

2.Calvin Lukmantara

Direktur Utama: Budiono Darsono

Direktur Sales dan Marketing: Nur Wahyuni Sulistiowati

Direktur Entertainment: -

Direktur IT:

4 https://www.detik.com/

5 https://www.detik.com/

Page 52: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

41

Direktur Keuangan dan HRD: Warnedy

e. Struktur Organisasi Redaksi Detik.com

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad

Wakil Pemimpin Redaksi: Ine Yordenaya

Dewan Redaksi: Budiono Darsono, Iin Yumiyanti

Redaktur Eksekutif: Nurul Hidayati

Redaktur Pelaksana: Andi A. Sururi (detiksport), Is Mujiarso (detikhot), Ardhi

Suryadi(detikinet), Indra Subagja (detiknews), Dadan Kuswaraharja

(detikoto), Nurvita Indarini (detikhealth), Fitraya Ramadhanny (detiktravel),

Odilia Winneke (detikfood), Ferdy Thaeras (wolipop), Dikhy Sasra

(detikfoto),Gagah Wijoseno (Koordinator Liputan), Triono Wahyu S

(Koordinator Liputan Daerah/Luar Negeri).6

f. Situs-situs Detik.com

Detikcom merupakan portal kepada situs-situs:

detikNews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa.

detikFinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan keuangan

detikFood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan kuliner

detikHot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebriti dan infotainment

detiki-Net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi informasi

6 https://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom#Sejarah

Page 53: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

42

detikSport (sport.detik.com) Berisiinfo olahraga termasuk sepakbola

detikHealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan

detikTV (tv.detik.com) Memuat info mengenai berisi berita video (tv berita)

detikFoto (foto.detik.com) Yang memuat berita Foto

detikOto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif

detikTravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan

pariwisata

detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi Jawa Timur

detikBandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan Provinsi

Jawa Barat

detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar komunitas

pengguna Detikcom

blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau artikel, foto,

video di halaman blog pribadi

wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup

TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya jawab

mengenai hal apa pun

DetikMap (map.detik.com) Semacam alat/tool untuk melihat Peta lokasi

IklanBaris (iklanbaris.detik.com) Berisi Iklan yang langsung diisi konsumen

MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TVdan Trans7, serta

videonprogram-program acara Trans TVdan Trans7

Page 54: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

43

Harian Detik (harian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk koran digitalyang

diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00 WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir

pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00 WIB)7

g. Profil majalah Detik

Majalah Detik lahir sebagai wujud pengembangan bisnis dari Detikcom, salah

satu portal berita online di Indonesia. Berbeda dengan penyajian berita di situs

Detikcom yang singkat dan padat, informasi di Majalah Detik lebih mendalam

dan akurat, seperti penyajian berita dan informasi majalah pada umumnya. Yang

membedakan Majalah Detik dengan majalah cetak lainnya, Majalah Detik lebih

interaktif dengan menghadirkan video dan info grafis yang bergerak untuk

melengkapi informasi yang disajikan.

Setiap pengunjung situs Detikcom bisa mengunduh Majalah Detik secara

gratis di situs https://majalah.detik.com. Tersedia dalam empat versi, yaitu versi

pdf, versi iphone, versi ipad, dan versi android. Hal ini memudahkan bagi para

pembaca dari berbagai kalangan untuk mengakses Majalah Detik. Selain

kemudahan yang diberikan kepada pembaca dalam mengunduh Majalah Detik,

tampilan desain, sampul yang menarik, juga menjadi salah satu daya tarik

tersendiri bagi pembaca.

Majalah Detik lahir untuk memenuhi kebutuhan berita dan informasi

masyarakat dengan gaya penulisan yang menarik. Hadir tiap Sabtu dengan

7 https://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom#Sejarah

Page 55: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

44

berbagai topik mulai dari laporan utama, isu politik, ekonomi, teknologi, gaya

hidup, da n traveling. Dilengkapi dengan grafis yang bagus dan interaktif.

Majalah detik memberikan pengalaman baru yang berbeda dalam membaca

majalah. Total unduh per Januari 2014 mencapai 10.057.480 kali unduhan.8

8 https://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom#Sejarah

Page 56: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

45

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam temuan dan analisis data tentunya tidak terlepas dari batasan masalah

yang peneliti kemukakan pada Bab I halaman 6. Karenanya temuan dan analisis data

ini terkait dengan analisis wacana dari pemberitaan terjadinya kekerasan di Pondok

Pesantren Al-Zaytun oleh majalah detik online edisi 58 (07-13 Januari 2013).

1. Temuan Data

Data-data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah :

a. Artikel berita majalah detik online edisi 58 (07-13 Januari 2013) dengan fokus

berita: Penyekapan di Al-Zaytun, sejumlah 7 halaman dengan alamat situs

http://www.mediafire.com/?c3r5yz9t5i5qago.

b. Aktor penguasa dalam artikel tersebut, sebagai pemesan berita yaitu para

korban kekerasan yang diberitakan dalam artikel ini, mereka adalah: Sanusi,

Temo, Widodo, Adi Triatmojo, Tukino dan Sutrisno.

c. Para Reporter majalah detik online: Bahtiar Rifai, M. Rizal, Deden Gunawan

dan ilustrator: Kiagoes.

d. Aktor/kelompok yang dimarjinalkan, yaitu: Pondok Pesantren Al-Zaytun

beserta para pengurusnya: Syekh Panji Gumilang, Iskandar Saefulloh, Rasdi,

Aceng, Suwandi, Komarudin, Toni Ismawan, Edi Suwignyo, Pasaribu dan Jun

Junaedi.

e. Teks judul dan sub judul.

f. Sejumlah 11 paragraf dalam artikel berita.

Page 57: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

46

g. Berita di detikNews, pada alamat situs news.detik.com/2404029/polisi-

amankan-pelaku-pembakaran-pos-ponpes-al-zaytu tanggal 04/11/2013 22:26

WIB yang ditulis oleh Baban Gandapurnama dengan judul: Pembakaran Pos

Ponpes Al Zaytun.

h. Berita di detikNews, pada alamat situs news.detik.com/berita/2137343/3-

korban-penyekapan-al-zaytun-melpor-ke-komnas-ham tanggal 09/01/2013

yang ditulis oleh M Iqbal dengan judul: 3 Korban Penyekapan Al-Zaytun

Melapor ke Komnas HAM.

i. Berita di detikNews, pada alamat

http://news.detik.com/berita2403274/kapolres-posko-al-zaytundibakarwarga-

situs-sudah-kondusif tanggal 04/11/2013 yang ditulis oleh Indra Subagja

dengan judul: Kapolres: Posko Al Zaytun Dibakar Warga, Situasi Sudah

Kondusif.

j. Berita di detikNews, pada alamat situs

http://news.detik.com/berita/2403236/ratusan-warga-bentrok-

dengankeamanan-al-zaytun-soal-tanah-5-orang-luka tanggal 04/11/2013

yang ditulis oleh Indra Subagja dengan judul: Ratusan Warga Bentrok dengan

Keamanan Al Zaytun Soal Tanah, 5 Orang Luka.

2. Analisis data

Sebagaimana yang telah disampaikan pada Bab I halaman 6, bahwa teori yang

digunakan dalam menalisa data pada penelitian ini adalah teori Theo Van Leuween.

Hal tersebut disesuaikan pada kecurigaan peneliti akan adanya wacana tertentu,

Page 58: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

47

bersamaan dengan adanya artikel berita yang memarjinalkan kelompok tertentu yaitu

Pesantren Al-Zaytun.

CDA merupakan sebuah teori dimana peneliti dapat mengkritisi berita yang

telah disampaikan media dengan mencocokkan dengan teori tokoh yang terdapat

didalamnya yang pada penelitian ini peneliti menggunakan teori CDA yang di

kemukakan oleh Theo Van Leuween. Bahwasannya media bisa saja memberitakan

berita yang telah dipesan oleh aktor atau pihak penguasa untuk menjatuhkan sebuah

instansi atau kelompok tertentu yang diinginkannya. Hal ini seperti menekankan

kepada masyarakat bahwasannya seakan-akan pihak Pesantren Al-Zaytun memang

telah melakukan tindak penyekapan kepada karyawannya.

peneliti telah meneliti berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun yang diberitakan

oleh majalah detik online. kemudian peneliti dapat menyimpulkan bahwa artikel

berita dengan rubrik Fokus Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun menggunakan

strategi exclusion dan inclusion yang diteorikan oleh Theo Van Leuween dalam teori

CDA. Hal itu diketahui dimana melalui penekanan dalam artikel berita pada majalah

detik online tersebut media mampu mempengaruhi masyarakat sekitar dan pembaca

pesantren Al-Zaytun untuk berpikir bahwa berita yag disampaikan oleh media

tersebut benar adanya.

Analisis data menggunakan parameter Exclusion dan Inclusion. Parameter

Exclusion terdiri dari 3 strategi analisa. Sedangkan parameter Inclusion melingkupi 7

strategi analisa. Kemudian analisa dilengkapi dengan data-data berita lain yang linear

Page 59: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

48

dengan artikel berita yang sedang diteliti, sebagai tambahan alat bukti akan dampak

yang terjadi dari upaya memarjinalkan suatu kelompok tertentu.

A. Exclusion

1. Pasivasi

Proses privasi terdapat pada paragraf ke 16 :

a. Aktif :

Setelah mendapat laporan, kata Acep, beberapa petugas dari Polsek

Gantar dan Koramil Gantar menyanggongi Al-Zaytun. Tidak mudah

untuk dapat masuk ke dalam komplek pesantren itu. “kita butuh waktu

sekitar satu jam berunding, untuk bisa masuk ke al-Zaytun”. Terang

Acep

b. Pasif :

Setelah mendapat laporan, petugas dari Polsek Gantar menyanggoni

al-Zaytun. Untuk dapat masuk ke area pesantren, petugas Polsek,

harus melewati beberapa prosedur yang telah ditetapkan pihak

pesantren.

Analisis yang peneliti temui lagi, sebagai kejanggalan yang ada dalam

majalah detik online adalah penulisan berita yang seperti cerita serta tidak lengkapnya

unsur 5W dan 1H terdapat lebih banyak kalimat langsung seperti percakapan di

dalam berita tersebut.

Page 60: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

49

2. Nominalisasi

Proses nominalisasi terdapat pada paragraf ke 11 :

a. Verba :

Selain memukul, Junaedi juga menjambak rambut Widodo, Sutrisno,

dan Tukino hingga mereka meringis kesakitan. “Saya ditendang di

perut bagian bawah dan wajah,” ungkap Tukino kepada majalah

detik.

b. Nominasi :

Seorang petugas keamanan melakukan Widodo, Sutrisno, dan Tukino

meringis kesakitan akibat pemukulan dan penjambakan rambutnya.

Peneliti menghilangkan kehadiran subjek (Junaedi) selanjutnya mengganti kata

menjambak dan memukul menjadi penjambakan dan pemukulan.

B. Inclusion

1. Diferensiasi-indeferensiasi

Proses inclusion diferensiasi-indeferensiasi terdapat pada paragraf ke 2 :

a. Indiferensiasi : Setelah menampar, Suwandi yang ditemani

Komarudin, menyeret Sanusi dan Temo ke dalam mobil Panther, yang

dikemudikan oleh Pasaribu. Keduanya dibawa ke gedung Masiqoh.

b. Diferensiasi : Suwandi yang ditemani Komarudin, membawa Sanusi

dan temo kedalam mobil Panther, yang dikemudikan oleh Pasaribu.

keduanya dibawa kegedung masyiqoh untuk diamankan karena sanusi

Page 61: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

50

dan temo menyebarkan selebaran yang dianggap tidak pantas oleh

pihak pesantren.

Pada kalimat pertama, jelas pihak majalah memojokkan pihak pesantren

dengan cara memasukan kata “menampar” dan kata “menyeret” dengan tidak

mencantumkan alasan mengapa mereka diperlakukan demikian.

Pada kalimat kedua, terdapat fakta bahwa keamanan, melakukan hal

pengamanan, karena penyebaran selebaran yang dianggap memojokkan pihak

pesantren disebarkan pada saat kedatangan tamu mentri agama.

2. Objektivitas-Abstraksi

Proses inclusion Objektivitas-Abstraksi terdapat pada paragraf ke 5 :

a. Abstrak :

Dari situ sanusi tahu penyebab ia dibawa ke pos keamanan

terkait selebaran yang berisi kritik terhadap Al-Zaytun , terutama

masalah kesejahteraan dan gaji. Sanusi mengakui, dirinya yang

pertama kali menyebarkan selebaran itu di kompleks pesantren yang

memiliki santri ribuan orang tersebut.

b. Objektivitas :

Dari situ sanusi tahu penyebab ia dibawa ke pos keamanan

terkait selebaran yang berisi profokasi atau tuduhan buruk terhadap

Al-Zaytun terutama masalah kesejahteraan dan gaji. Sanusi mengakui,

Page 62: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

51

dirinya yang pertama kali menyebarkan selebaran itu di kompleks

pesantren yang memiliki santri ribuan orang tersebut.

Peneliti mengganti kata “kritik” menjadi profokasi atau tuduhan buruk karena

berdasarkan selebaran yang terlampir dalam majalah detik online tersebut, peneliti

melihat isi di dalam selebaran terserbut adalah kalimat-kalimat bersifat profokatif

yang menjatuhkan pihak pesantren.

3. Nominasi-Katagori

Proses inclusion Nominasi-Katagori terdapat pada paragraf ke 6 :

a. Kategorisasi : Pemukulan yang dialami Sanusi tidak berhenti sampai

di situ. Begitu datang Iskandar Saefullah, bendahara yayasan atau

sering disebut sebagai mentri keuangan Al-Zaytun, kepala sanusi lagi-

lagi dipukul menggunakan selebaran setebal satu rim.

b. Nominasi: Pemukulan yang dialami Sanusi tidak berhenti sampai di

situ. Begitu datang Iskandar Saefullah, bendahara yayasan, kepala

sanusi lagi-lagi dipukul menggunakan selebarab setebal satu rim.

Kata “Mentri keuangan Al-Zaytun” peneliti hilangkan karena kata mentri keuangan

menggambarkan kesan subversif.

4. Nominasi-Identifikasi

Proses inclusion Nominasi-identifikasi terdapat pada paragraf ke 4 dan ke 8 :

Page 63: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

52

a. Berita 1

1. Identifikasi :

Toni Ismawan, satpam lainnya, kemudian mengambil selebaran

yang dikumpulkan Temo, salah seorang temannya. Tebal selebaran

itu sekitar satu rim. Selebaran setebal 500 lembar itu kemudian

ditimpakan ke kepala Sanusi.

2. Nominasi :

Toni Ismawan, satpam lainnya kemudian mengambil selebaran

yang dikumpulkan Temo, salah seorang temannya, tebal selebaran

itu sekitar satu rim.

Kata “yang kemudian ditimpakan ke kepala” adalah anak akliamat yang membuat

pandangan pembaca menjadi negatif terhadap Pesantren al-Zaytun.

b. Berita 2

1. Identifikasi :

Menurut Sanusi, ruang itu terasa sempit. Sebab di dalam ruangan,

juga terdapat tumpukan kardus dan tripleks dan yang parahnya lagi,

ruangan sangat minim, fentilasi udara dan lampu redup.

2. Nominasi =

Menurut Sanusi ruangan terasa sempit, sebab di dalam ruangan juga

terdapat tumpukan kardus dan tripleks.

Page 64: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

53

Kata “yang parahnya lagi ruangan sangat minim fentilasi udara dan lampu redup”

menambah pandangan buruk pada pembaca mengenai pesantren Al-Zaytun.

5. Determinasi-Indeterminasi

Proses inclusion determinasi-indeterminasi terdapat pada paragraf ke 12 :

a. Indeterminasi :

Sore harinya, introgasi yang diseling pemukulan dihentikan. Sebab

para petugas keamanan, sibuk mengurus kedatangan Menteri Agama

Surya Dharma Ali ke Al-Zaytun.

b. Determinasi :

Sore harinya, introgasi dihentikan. Sebab para petugas keamanan,

sibuk mengurus kujungan dari Departemen Agama.

Peneliti menghilangkan kata ”pemukulan”. Karena jika kata tersebut diulang

secara terus menerus, pembaca dapat memiliki paradigma yang yang buruk dan

menyebabkan penyudutan Pesantren al-Zaytun. Selain itu, peneliti menghilangkan

nama tokoh untuk membuat tokoh tersebut tidak spesifik.

6. Asimilasi-Individualisasi

Proses inclusion asimilasi-individualisasi terdapat pada paragraf ke 1 dan ke 25 :

a. Berita 1

1. Individualisasi :

Page 65: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

54

Sanusi (37) sangat terkejut ketika kamis, 14 Desember 2012,

didatangi beberapa satpam pondok Pesantren Al-Zaytun

tempatnya bekerja. Saat itu Sanusi sedang di gedung Ali (salah

satu bangunan di kompleks Al-Zaytun) bersama Temo teman

kerjanya. Sanusi dan Temo kemudian dibawa ke pos keamanan

yang berada di gedung li

2. Asimilasi :

Karyawan pondok Pesantren Al-Zaytun yang sedang bekerja,

didatangi satpam dan dibawa ke pos keamanan tempat ia bekerja,

Kemudian karyawan tersebut dibawa ke pos keamanan yang

berada di gedung Ali.

Peneliti merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Karena

dalam berita yang peneliti teliti sebagian besar terdiri dari kalimat langsung yang

memojokkan pihak pesantren. Pemojokan tersebut berupa cara pemberitaan artikel

secara individualisasi. Jika pihak majalah tidak bermaksud memojokkan pihak

pesantren, maka dalam berita tersebut dapat saja pihak majalah menjadikan kalimat

yang bersifat individualisasi menjadi asimilasi yaitu dengan cara tidak memyebutkan

tokoh yang ditangkap dan yang Menangkap.

b. Berita 2

1. Individualisasi : kordinator komisi untuk orang hilang dan tindak

kekerasan (KontraS) Haris Azhar menyatakan, sebenarnya kasus

penyekapan dan penyiksaan itu sangat gampang untuk segera

Page 66: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

55

ditangani polisi, hanya saja polisi dianggap masih sungkan dengan

nama besar Panji Gumilang.

2. Asimilasi : kordinator komisi untuk orang hilang dan tindak

kekerasan (kontraS) menyatakan, sebenarnya kasus tersebut

sangat gampang untuk segera diatasi, hanya saja polisi dianggap

masih sungkan dengan nama besar pemimpin pesantren.

Pada kalimat ini peneliti menghilangkan kata penyekapan dan penyiksaan,

karena jika penyekapan dan penyiksaan disebutkan secara terus menerus akan

menimbulkan berdampak dimana dalam benak pembaca berita atau konsumen dapat

menyebabkan paradigma yang tidak baik mengenai Pesantren al-Zaytun. Secara

tidak sadar pembaca berita ikut memarjinalkan Pesantren dalam pikirannya. Peneliti

juga menghilangkan nama tokoh untuk mencegah paradigma pembaca yang mungkin

salah mengenai Pesantren al-Zaytun.

7. Asosiasi-Diasosiasi

Proses inclusion asosiasi-diasosiasi terdapat pada paragraf ke 17 :

a. Diasosiasi:

Untuk masuk ke Al-Zaytun memang bukan perkara mudah. Menurut

informasi yang dihimpun majalah detik, disekitar kompleks pesantren itu,

tokoh setingkat Kapolres maupun bupati tidak bisa seenaknya masuk ke

dalam kompleks tanpa seizin Panji.

Page 67: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

56

Begitu juga kendala yang dialami polsek dan Koramil Gantar yang

dipimpin Iptu Acep. Mereka harus melakukan negosiasi yang alot untuk bisa

masuk kedalam kompleks tersebut.

b. Asosiasi:

Untuk masuk ke Al-Zaytun, Polsek dan Koramil Gantar yang dipimpin

Iptu Acep harus melakukan negosiasi yang alot untuk bisa masuk kedalam

kompleks tersebut.

Peneliti menghilangkan kalimat „memang bukan perkara mudah. Menurut

informasi yang dihimpun majalah detik disekitar kompleks pesantren itu tokoh

setingkat Kapolres maupun bupati tidak bisa seenaknya masuk ke dalam kompleks

tanpa seizin Panji. Begitu juga kendala yang dialami‟. Kalimat-kalimat ini adalah

proses penampilan aktor yang dihubungkan dengan kelompok lain yang lebih besar.

C. Berita lain

Di bawah ini adalah artikel berita lain yang terkait dengan kelompok yang

dimarjinalkan yaitu Pondok Pesantren Al-Zaytun. Berita-berita di bawah ini

menceritakan bagaimana kelompok yang dimarjinalkan pada kemudian hari

mendapat tekanan dari masyarakat sekitar. Berita-berita tersebut ditemukan

dari portal detik.com, yaitu detikNews. Menurut peneliti artikel ini,

menggambarkan dampak negatif yang terjadi akibat dari upaya pemarjinalan

terhadap pondok pesantren Al-Zaytun yang terjadi setelah beredarnya berita

Page 68: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

57

mengenai penyekapan di Al-Zaytun dalam majalah detik online edisi 58

tersebut.

Berikut adalah berita yang terjadi di lingkungan pesantren, akibat pemberitaan yang

muncul pada majalah detik online.

1. Berita 1

Polisi amankan pelaku pembakaran Pos Ponpes Al Zaytun

Baban Gandapurnama – detikNews

Indramayu, - Buntut insiden pembakaran pos di pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun, polisi

mengamankan dua orang tersangka. Keributan antara penghuni Al Zaytun dan warga yang

berujung anarki itu dipicu soal saling klaim tanah.

"Tindak lanjut penanganan aksi anarkis terkait sengketa lahan di lokasi Yayasan Al Zaytun,

saat ini telah mengamankan dua tersangka inisial N dan T," jelas Kabidhumas Polda Jabar

Kombes Pol Martinus Sitompul via pesan singkat, Senin (4/11/2013).

Menurut Martin, situasi di lokasi kejadian sudah kondusif. Polres Indramayu terus

menyelidiki perkara pembakaran tersebut. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka

bisabertambah. "Keduanya diduga melakukan perusakan dan pembakaran pos keamanan dan

sepeda milik karyawan Al Zaytun. Saat ini penyidik masih kembangkan kasusnya untuk cari

tersangka lain," jelas Martin.

Seperti yang diketahui, kericuhan berawal dari warga Al Zaytun yang berjumlah puluhan

orang datang dan mengklaim lahan garapan warga. Mereka kemudian membangun posko di

tanah itu.Warga yang tak terima lalu datang dan melakukan perlawanan. Bentrokan tak

terhindarkan1

Kejadian yang diberitakan di atas mengenai pembakaran pos di pondok

pesantren al-Zaytun yang dilakukan oleh m

asyarakat. Perlakuan anarkhis masyarakat tersebut diduga terjadi akibat

banyaknya berita buruk yang muncul atau dimunculkan berkait dengan pondok

Pesantren al-Zaytun.

1 Berita di ambil dari media online detik.com

Page 69: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

58

Bahkan secara antagonis, reporter detikNews, memberikan keterangan awal

kejadian kericuhan adalah kesalahan pihak pondok pesantren yang mengklaim lahan

garapan warga. Kata-kata: “Seperti yang diketahui”, menunjukan seakan-akan telah

dilakukan pemberitaan sebelumnya. Dalam berita ini tidak ada kalimat yang

menunjukkan bahwa reporter telah melakukan konfirmasi kepada pihak korban.

Strategi media ini, juga menunjukkan adanya upaya memarjinalkan pondok Pesantren

Al-Zaytun, yang pada gilirannya dapat membentuk pemahaman tertentu bagi pihak

masyarakat dan dapat berdampak negatif.

Jika dilihat dari sudut pandang inklusi, aktor sosial yang disebutkan dalam

berita ditampilkan seolah-olah warga yang ditangkaplah sebagai korban akibat tindak

kekerasan dan tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh pihak pesantren.

Sehingga, menimbulkan kericuhan yang terjadi dilingkungan pesantren. Namun tidak

ditemukan kejelasan, pihak mana yang sesungguhnya yang salah.

2. Berita 2

3 Korban Penyekapan Al-Zaytun Melapor ke Komnas HAM

M Iqbal - detikNews

Jakarta - Sebanyak 3 orang karyawan yang merupakan korban penyekapan yang terjadi di Pondok

Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, melapor ke Komnas HAM didampingi seorang anggota

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras). Mereka berharap Komnas HAM dapat

membantu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Pantuan detikcom, Rabu (8/1/2013), 3 orang karyawan yang merupakan korban penyekapan dengan

didampingi 5 karyawan lainnya, mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat,

sekitar pukul 13.45 WIB. Mereka datang didampingi juga oleh seorang anggota Kontras Arif, untuk

membantu pelaporan.

Page 70: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

59

"Kita mengadukan kasus pidana dan perdata yang terjadi di Al-Zaytun. Pidana yang diadukan kasus

penyekapan, kalau perdata yang akan kita adukan adalah hak-hak karyawan selama bekerja di sana,"

kata salah seorang korban penyekapan Sutrisno saat tiba di kantor Komnas HAM.

Menurutnya, korban penyekapan seluruhnya ada 5 orang, namun karena tidak bisa semua ke Jakarta

maka hanya 3 orang korban penyekapan dan 5 karyawan lainnya yang menuntut kasus perdata.

"Harapan kami untuk kasus pidana ini Komnas HAM bisa memantau kasus yang terjadi ini, dan

perdata kita berharap Komnas HAM dapat memediasi terhadap ketenagakerjaan di Al-Zaytun dan

membantu segala tuntuan yang akan diajukan oleh teman-teman," terangnya.

Rombongan karyawan Al Zaytun yang datang membawa berkas tersebut langsung diterima di ruang

pengaduan oleh dua orang staf. Di ruang tersebut mereka menceritakan kasus penyekapan yang

mereka alami di pesantren Al Zaytun beberapa waktu silam.

Hingga pukul 14.30 WIB, mereka masih berada di ruang pengaduan dan menyelesaikan pelaporan.

Peristiwa penyekapan itu secara lengkap dapat dibaca di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 58, 7

Desember 2012). Edisi ini mengupas tuntas Pondok Pesantren Al-Zaytun dengan tema „Penyekapan

Sadis Al-Zaytun‟.2

Kapolres: Posko Al Zaytun Dibakar Warga, Situasi Sudah Kondusif

Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono memastikan ricuh di Ponpes Al Zaytun sudah

berhasil diredam.Pihak kepolisian sudah berjaga dan mengamankan situasi. Bentrok dipicu soal saling

klaim tanah.

"Situasi sudah kondusif.Ada semacam keributan, masih kita selidiki.Ada pos milik Al Zaytun dibakar

warga, kemudian ada juga warga Al Zaytun yang kena pukul," jelas Wahyu saat dikonfirmasi

detikcom, Senin (4/11/2013).

Wahyu menegaskan, kericuhan dipicu karena warga Al Zaytun yang berjumlah puluhan orang datang

dan mengklaim lahan garapan warga. Mereka kemudian membangun posko di tanah itu. Warga yang

tak terima lalu datang dan melakukan perlawanan. Bentrokan tak terhindarkan.

"Ya soal milik siapa tanah itu kita selidiki, ini saling klaim," tambah Wahyu.

Anggota kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi. Polisi melakukan olah TKP dan identifikasi. "Kita

berjaga sampai situasi kondusif," kata Wahyu. Pihak kepolisian memberi peringatan, bila ada warga

atau petugas keamanan Al Zaytun kembali membuat keributan, akan ditindak tegas.

"Kita ingatkan jangan anarkis," tutupnya3.

Ratusan Warga Bentrok dengan Keamanan Al Zaytun Soal Tanah, 5 Orang Luka

Indra Subagja – detikNews.

Jakarta - Bentrokan pecah di kawasan pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.Bentrokan

terjadi terkait sengketa lahan garapan, antara warga dan keamanan Al Zaytun. "Ini kasus lama. Ini soal

tanah," kata Tim Advokasi Penyelamat Mahad Al Zaytun, Ken Setiawan, saat dikonfirmasi, Senin

(4/11/2013). Bentrokan terjadi ketika tanah garapan warga diduduki ratusan keamanan Al Zaytun.

"Tanah itu atas nama menteri pertanian Al Zaytun Imam Suprianto, terus Imam sudah keluar dari Al

2 Berita di ambil di media online detik pada hari Rabu,tanggal 09/01/2013 pukul 15:01 WIB 3 Berita ini di ambil di media online detik.com pada Senin, 04/11/2013 13:19 WIB

Page 71: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

60

Zaytun. Tapi tanah itu disewakan ke warga untuk digarap," jelas Ken.

Namun Ken menegaskan, secara fakta, tanah itu atas nama Imam. Tiba-tiba warga Al Zaytun datang

dan melakukan pendudukan." Ada sepeda yang dibakar punya Al Zaytun," tuturnya.

Situasi memanas, warga dan santri Al Zaytun berhadap-hadapan."Ada yang dipukul, ada lima orang

yang luka," jelas Ken. Kini kondisi berangsur kondusif. Petugas kepolisian sudah berjaga di lokasi.

"Ada 5 truk polisi," tutupnya4.

wacana yang dikembangkan oleh majalah detik online mencakup:

1. Cara mengembangkan berita

Sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama adalah untuk mengetahui cara

majalah detik online mengembangkan berita mengenai Pesantren Al-Zaytun maka

susunan kata-kata, kalimat-kalimat, serta paragraf-paragraf yang dipilih dan

digunakan dalam artikel berita penyekapan karyawan di Pesantren Al-Zaytun ini,

didominasi dengan penilaian dan subjektifitas. Kandungan makna pada hampir setiap

paragraf artikel ini, sangat minim dengan dukungan data yang faktual. Data-data yang

ditampilkan adalah laporan subjektif dari aktor penguasa sebagai pemesan berita. Hal

tersebut dibuktikan dengan tidak adanya dan tidak ditemukannya unsur fakta hukum

yang dapat dijadikan dasar tulisan pada artikel berita ini.

Hirarki data tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai data primer, walaupun

data diperoleh dari aktor atau pelaku. Hal tersebut dikarenakan data-data yang diolah

menjadi artikel ini tidak diperoleh ketika kejadian yang dimaksud terjadi. Oleh sebab

itu subjektifitas aktor telah diberi ruang oleh para reporter dan ilustrator untuk

dikembangkan menjadi artikel berita dengan model tertentu. Hal tersebut sangat

berpengaruh kepada konstruksi berita. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa

4 Berita ini di ambil di media online detik.com pada Senin, 04/11/2013 13:19 WIB

Page 72: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

61

aktor pemesan berita dengan pengalamannya yang pernah menjadi relawan atau

karyawan di Pesantren tersebut, sangat mempengaruhi para Reporter dan Ilustrator

dalam bangunan susunan kata dan kalimat yang digunakannya untuk artikel

pemberitaan ini.

2. Wacana berita

Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada wacana

tertentu, atau wacana apa yang terkandung dalam berita penyekapan tersebut.

3. Munculnya wacana tertentu semakin terbaca ketika memperhatikan kata demi

kata atau kalimat demi kalimat yang ditampilkan oleh para reporter bahkan juga oleh

ilustrator. Hal tersebut ditunjukan dengan tidak ada satupun paragraf artikel ini yang

menerangkan bahwa, reporter telah melakukan penelitian atau konfirmasi kepada

pihak Pesantren Al-Zaytun. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dominasi

pemberitaan adalah berupa data yang diperoleh dari pihak aktor pemesan berita.

Sehingga tidak terjadi perimbangan input berita. Selain itu, ketidak perimbangan

berita ini berakibat pada sulitnya dipisahkan antara wacana aktor pemesan berita dan

reporter serta ilustrator.

4. Ditegaskan bahwa teks dan gambar yang diteliti adalah artikel berita bersifat

opini, jadi berkenaan dengan realitas sesungguhnya. Para reporter dan ilustrator

membangun pembaca untuk berempati pada aktor pemesan berita melalui kata dan

kalimat yang provokatif yang diceritakan secara detail dalam cerita penyekapan di

Pesantren. Bagaimana dilema yang dialami, pengorbanan, dan perjuangan yang

Page 73: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

62

dirasakan dalam penokohannya. Hal tersebut bagi peneliti wajar terjadi, dengan

maksud membangun alur cerita yang hidup sehingga pembaca dapat memahami

maksud yang hendak dibangun para Reporter dan Ilustrator.

5. CDA adalah metode yang dapat dipakai untuk membedah dan memahami

sebuah teks dan gambar tidak hanya dalam tataran struktur gramatikal tapi sampai

tingkat ideologi. Sebab susunan atau konstruksi sebuah teks berawal mula dari

pergulatan pikiran dan ideologi juga bermain di sini. Pendekatan Theo Van Leeuwen.

dikenal sebagai Critical Linguistic yang memandang bahasa sebagai praktek sosial

melalui mana suatu kelompok memantapkan dan menyebarkan ideologi. Apa yang

dilakukan Theo Van Leeuwen adalah meletakkan tata bahasa dan praktek

pemakaiannya tersebut untuk mengetahui praktek ideologi.

6. Temuan dari analisis dengan menggunakan parameter teori Theo Van

Leeuwen bukan dalam tataran CDA. Tapi dalam penelitian ini dipakai untuk lebih

melihat secara teks gambar dan konteksnya. Ternyata, ditemukan pemahaman lebih

detil tentang siapa yang dibicarakan apa yang dibicarakan dan bagaimana hal itu

dibahasakan.

Berdasarkan analisa terhadap konstruksi artikel berita ini maka sangat tampak

munculnya wacana tertentu berupa pergulatan dan pertarungan historis dari aktor

penguasa sebagai pemesan berita dan reporter. Baik aktor pemesan berita, maupun

Majalah detik online dengan segala pengalaman, pengetahuan, referesensi-

referensinya mempunyai sisi-sisi tertentu dalam memandang Pesantren Al-Zaytun.

Page 74: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

63

Konstruksi wacana yang dikembangkan oleh para Reporter dan Ilustrator juga

ditandai oleh beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Para Reporter dan Ilustrator menempatkan diri nya berada pada posisi

pembelaan terhadap aktor pemesan berita. Teks yang ada lebih dominan

bercerita tentang bagaimana pesantren melalui oknumnya melakukan

penyekapan dan kekerasan kepada para aktor pemesan berita. Semuanya,

begitu jelas dalam rangkaian narasi dan bahasa yang digunakannya.

2. Apa yang para Reporter lakukan dalam mengkonstruksi teks artikel berita,

tampak sekali bentuk orientasi dan batasan pandangan pada persoalan

wacana menjatuhkan dan pemarjinalan pihak Pesantren dan juga para

Oknum yang ditampilkan. Para Reporter dan Ilustrator, dalam artikel

beritanya, bermain dengan tuturan bahasa yang berupa; kata, kalimat,

gambar yang lebih menonjolkan bagaimana berlangsungnya penyekapan,

kekerasan, serta pembaca dibawa seolah-olah ikut terlibat didalamnya

dengan penggunaan bahasa yang sarat akan hasut dan benci namun tetap

dapat mewakili maksud pandangan dari aktor pemesan berita serta para

Reporter dan Ilustrator. Dalam seluruh teks dan gambar sangat jelas sekali

bagaimana keburukan pada pesantren ini dapat dinilai, dan tampaknya pra

Reporter dan Ilustrator lebih cenderung menyenangi penonjolan pada

pesantren, penyekapan, kekerasan serta oknum yang melakukannya. Ini

terlihat dari beberapa pernyataan dalam teks dan gambar artikel berita

setelah dilakukan analisis, yang menunjukkan implied author dari Para

Page 75: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

64

reporter dan Ilustratornya.

7. Dalam artikel ini pun banyak terdapat sisipan-sisipan cerita aktor pemesan

berita dan teman- temannya yang menyebarkan selebaran berisi kecaman

terhadap apa yang dilakukan oleh pesantren. Dan sisipan cerita ini, dianggap

sebagai sebuah bentuk pembenar atau penguat dalam fungsi propaganda

yaitu dianggap sebagai sebuah penumpukan fakta yang mendukung (card

stacking). Jika dalam fungsi mitos, dirinya dapat dianggap sebagai myth

concern (pengukuhan mitos). Fungsi sisipan-sisipan cerita tersebut dianggap

bahwa para reporter dan Ilustrator mencoba me-recall memori kolektif

pembaca, sehingga pembaca diarahkan dalam sebuah frame inti dari cerita

pesantren tersebut dan hal ini membuat para reporter dan ilustrator, tampak

lebih “berpihak” pada para aktor pemesan berita dan memojokkan serta

memarjinalkan pihak pondok Pesantren Al-Zaytun.

Dengan adanya pemberitaan tentang pesantren yang menurut peneliti

membuat pemikiran masyarakat menjadi buruk tentang Al-Zaytun. Akibatnya,

masalah yang muncul pun menjadi semakin rumit dan melebar. Salah satunya

,permasalahan tentang tanah yang sebelum pemberitaan berjalan dengan baik, namun

sekarang menjadi ricuh, dan terjadi hal-hal yang membuat pesantren semakin terlihat

buruk.

Page 76: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Analisis berita mengenai penyekapan di pesantren Al-Zaytun dalam majalah

detik online edisi 58 (07-13 Januari 2013), dengan menggunakan teori Theo Van

Leuween dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan parameter inclusion bahwa wacana yang dibangun pada pemberitaan

penyekapan di pesantren Al-Zaytun dalam majalah detik online edisi 58 (07-13

Januari 2013), cenderung aktif dipihak korban dan tidak adanya konfirmasi terhadap

pihak pesantren yang dapat merunbah pola pikir masyarakat sekitar sehingga

menimbulkan kesan memarjinalkan pihak pesantren.

2. Berdasarkan parameter eksclusion bahwa wacana yang dibangun pada pemberitaan

penyekapan di pesantren Al-Zaytun dalam majalah detik online edisi 58 (07-13

Januari 2013), lebih banyak memasukkan kata, tokoh maupun tindakan yang

sebenarnya bisa saja dihilangkan, atau diganti dengan kaliamat atau kata yang lebih

umum agar pemberitan tidak terlihat lebih cenderung membela korban, tanpa

konfirmasi dari pihak pesantren

Page 77: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

66

B. Saran

1. Kepada pimpinan redaksi majalah detik online hendaklah lebih bisa bersikap netral

dengan menerbitkan berita berdasarkan fakta dan bukti yang ada tidak hanya

menonjolkan sisi berita dari pihak korban tetapi harus juga melihat dari pihak pelaku

dan saksi

2. kepada wartawan hendaklah mencari berita dengan menwawancarai kedua sisi, yaitu

sisi korban dan sisi pelaku, agar dapat menulis berita yang tidak memihak dan

cenderung memarjinalkan pihak lain.

3. Kepada masyarakat hendaklah membaca berita dengan cerdas dan bijak, jangan

mudah mempercayai satu berita tanpa melihat berita terkait di dalam maupun di luar

media yang telah memberitakan pemberitaan tersebut.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang peneliti ungkapkan sebagai bagian dari

penutup skripsi ini. Besar harapan peneliti, akan luasnya manfa’at atas skripsi yang

peneliti susun ini. Semoga Allah Subhana wa ta’ala berkenan melimpahkan tolong

dan kurnianya kepada kita semua sehingga kita dipandaikannya dalam membangun

ilmu pengetahuan yang benar dan berguna bagi seluruh alam. Alhamdulillah. Amin.

Haza min fadli robbi. Haza wallahu yar’aana wa yahfadzna walhamdulillahi

robbil ‘aalamiin

Page 78: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

67

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied.PengantarIlmuKomunikasi. Jakarta : PT. Grafindo Persada,2006.

Eriyanto. Analisis Wacana (pengantar analisis teks media).Yogyakarta:LKiS

Pelangi Aksara Yogyakarta, 2006.

Farihah, Ipah.Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah.Jakarta :Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006

Gitanyali, 2004.Rodhonah.Ilmu Komunikasi.Jakarta :Lembaga Penelitian Jakarta

dengan UIN Press, 2007.

Nasuhi, Hamid dkk.Pedoman Penulisan KaryaIlmiah (Skripsi, Tesis, danD

isertasi). Jakarta: CeQda UIN SyarifHidayatullah Jakarta, Cetakan II.2007.

Oetomo, Dede.Kelahirandan Perkembangan Analisis Wacana. Yogyakarta:

Kanisius, 1993.

Teori komunikasi edisi 9 ,Stephenw. Littlejohn dan karena A. foss ha: 412

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Raja

GrafindoPersada, 2004 ), h. 204.

Page 79: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

68

Stephen W Littlejohn, Theories of Human Communications, 5th

edition, (

Calofornia : Wadswort Publishing Company, 1999), h. 15

Lexy J Moaleong, 2006.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.

RemajaRosdakarya. h.6

Eriyanto, Analisis wacana pengantar analisis teks media. Yogyakarta: LKiS.

2011, H.171

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006). Cet. 1

Howtorn 1992, dalam buku Eriyanto,Analisis Wacana (pengantar analisis teks

media), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta), CetV ,hal 2

Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teks media), (Yogyakarta: LKiS

Pelangi Aksara Yogyakarta), CetV ,hal 3

Parwito, penelitian komunikasi kualitatif ,( Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2007),

h.171.

Andi Bulaeng, metod epenelitian komunikasi kontemporer, Yogyakarta: Andi,

2004) h.180

Page 80: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

69

Eriyanto, analisis framing: konstruksi, ideology, dan politik media , h.123

Werner J,severin& James W. tankard. Teori komunikasi: sejarah, metode, dan

terapan dalam media massa, (Jakarta” prenada media group,2004), h. 457.

Internet :

https://majalah.detik.com.

http://www.mediafire.com/?c3r5yz9t5i5qago

http://news.detik.com/2404029/polisi-amankan-pelaku-pembakaran-pos-ponpes-

al-zaytun

http://news.detik.com/berita/2137343/3-korban-penyekapan-al-zaytun-melpor-ke

komnas-ham

http://news.detik.com/berita/2403274/kapolres-posko-al-zaytun-dibakar-warga-

situasi-sudah-kondusif

http://news.detik.com/berita/2403236/ratusan-warga-bentrok-dengan-keamanan-

al-zaytun-soal-tanah-5-orang-terluka

Page 81: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren

70

LAMPIRAN

Page 82: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 83: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 84: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 85: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 86: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 87: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 88: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 89: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren
Page 90: “Analisis Wacana Berita Penyekapan di Pesantren Al-Zaytun …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33580/1/NISA... · dilakukannya konfirmasi kepada pihak pesantren