ANALISIS TINDAK TUTUR TERHADAP AKSI PEROBEKAN …
Transcript of ANALISIS TINDAK TUTUR TERHADAP AKSI PEROBEKAN …
ANALISIS TINDAK TUTUR TERHADAP AKSI PEROBEKAN BENDERA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG DALAM MEDIA SOSIAL (FACEBOOK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Nurul Inna Hidayah
105331108416
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Resopa temmangingi malomo naletei pammase Dewata.” (Pepatah Bugis)
“Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan
janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah.” (HR. Muslim)
“Baik atau buruknya seseorang bisa dinilai dari cara dia memanfaatkan empat keterampilan berbahasanya. Oleh karena itu, gunakanlah keempat
keterampilan berbahasa yang Allah nikmatkan semata-mata untuk kebaikan.” (Nurul Inna Hidayah)
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk: kedua orang tua (ayahanda Darmawan dan ibunda Fatmawaty), saudara, dan kawan-kawan seperjuangan yang selamaini telah menguatkan pundak saya.
Terima kasih atas kekihlasan, doa, dan motivasinya sehingga semua hambatan mampu dijalani dan penulis bisa
menjadi seperti sekarang.
vii
ABSTRAK
Nurul Inna Hidayah. 2020. Analisis Tindak Tutur terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook). Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syafruddin dan pembimbing II Nur Khadijah Razak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang terdapat dalam media sosial (Facebook) tentang aksi perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah tuturan yang berasal dari status dan komentar di Facebook yang berkaitan dengan aksi perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong. Data diperoleh dengan menggunakan teknik baca, simak, catat, dan pengklasifikasian. Instrumen dalam penelitian ini kartu data dan tabel analisis data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik baca, simak, catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ekstralingual yang menyangkut makna, informasi, dan konteks tuturan kemudian dikaji menggunakan teori pragmatik yang mengkaji hubungan antara bentuk, makna, dan pengaruhnya. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, tindak tutur lokusi dengan tuturan yang terdiri lokusi berita, lokusi perintah, dan lokusi tanya; kedua, tindak tutur ilokusi yang terdiri dari asertif, direktif, komisif, dan ekspresif; dan ketiga, tindak tutur perlokusi yang terdiri dari perlokusi bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu), encourage (mendorong), irritate (menjengkelkan), amuse (menyenangkan), get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang), get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu), dan bore (menjemukan).
Kata kunci: tindak tutur, lokusi, ilokusi, dan perlokusi
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada
kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan nikmat empat keterampilan berbahasa kepada
manusia yang terdiri dari keterampilan menyimak yang berkaitan dengan
pendengaran yang diperintahkan untuk mendengar hal yang baik-baik saja.
Kemudian, keterampilan membaca yang berkaitan dengan penglihatan untuk
melihat tanda-tanda kebesaran Allah Subhana wata’ala. Selanjutnya,
keterampilan berbicara yang berkaitan dengan ucapan yang bertujuan untuk
menyampaikan hal-hal yang positif. Dan keterampilan menulis yang bertujuan
untuk mengikat ilmu yang telah diperoleh. Penulis bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah Subhanahu wata’ala.
Selawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
Salallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau
adalah nabi yang telah menggulung tikar-tikar kejahiliahan dan membentangkan
permadani keislaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Sehingga umat manusia dapat merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada orang tua H. Darmawan, S.Pd., M.M. dan
Hj. Fatmawaty, S.Pd., M.Pd. atas doa dan kasih sayangnya yang tak pernah
padam agar penulis menjadi anak yang sukses. Penulis tak pernah lupa atas semua
yang telah mereka berikan. Semoga mereka selalu diberikan umur yang panjang,
kesehatan, dan dilingdungi Allah Subuhana Wata’ala.
ix
Terima kasih kepada rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., terima kasih kepada dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. dan para wakil dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terima kasih kepada Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Munirah, M.Pd. dan sekertaris Program Studi Pendikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Dr. Muhammad Akhir, M.Pd. beserta seluruh staffnya. Terima kasih
pula kepada Dr. Syafruddin, M.Pd. dan Nur Khadijah Razak, S.Pd., M.Pd. selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, serta
memberikan motivasi yang sangat bermanfaat. Penulis sangat bersyukur atas
bimbingan yang telah diberikan baik melalui tatap muka secara langsung maupun
melalui media sosial. Penulis meminta maaf sebesar-besarnya apabila selama
proses pembimbingan penulis melakukan kekhilafan.
Akhir kata, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan
dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Billahi Fii sabililhaq, fastabiqul khairat, wassalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar, 02 November 2020
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ….………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN …………...………………………………………. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………….……. iii
SURAT PERNYATAAN …………………………………………………....... iv
SURAT PERJANJIAN ………………………………………………………... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. vi
ABSTRAK …………………………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR ….…………………………………………………........ viii
DAFTAR ISI ………………………………….………….………………......... x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………... 5
C. Tujuan Masalah ………………………………………………………... 6
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………….. 8
A. Kajian Pustaka …………………………………………………………. 8
1. Penelitian yang Relevan ………………………………………….... 8
2. Pengertian Pragmatik …....……………………….……….….…….. 12
3. Tindak Tutur ……….…………………………………...………….. 14
4. Bentuk Tindak Tutur ……………………………………………….. 15
5. Aspek-aspek Situasi Ujar …………………………………………... 25
6. Peristiwa Tutur ……………………………………………………... 27
7. Jenis Tindak Tutur Berdasarkan Cara Penyampaiannya …………... 28
8. Interaksi Berbagai Tindak Tutur ………………………………….... 30
9. Facebook ………………………………………………………….... 32
B. Kerangka Pikir …………………………………………………………. 34
BAB III METODELOGI PENELITIAN …………………………………........ 37
A. Rancangan Penelitian …………………………………………………... 37
xi
B. Definisi Istilah ………………………………………………………….. 38
C. Data dan Sumber Data ……………….……………………………........ 39
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………...……....... 40
E. Instrumen Penelitian …………………………………………………… 40
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ………………………………………….. 41
G. Teknik Analisis Data ………………………………………………........ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……..….…………….. 45
A. Hasil Penelitian ………………………………………………………… 45
1. Bentuk Tindak Tutur Lokusi ……………………………………….. 46
2. Tindak Tutur Tindak Ilokusi ……………………………………….. 56
3. Bentuk Tindak Tutur Perlokusi …………………………………….. 67
B. Pembahasan …………………………………………………………….. 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………..….……………. 87
A. Simpulan ……………………………………………………………...... 87
B. Saran …………………....………………………………………………. 88
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….………............. 90
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 92
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………...... 200
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Analisis Data Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan
Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook) ……... 93
Lampiran 2 : KORPUS DATA ……………………………………………….. 131
Lampiran 3 : REKAM TUTURAN ….……………………………………...... 170
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sebuah sistem. Bahasa dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan memiliki kaidah. Bahasa jika dilihat
dari fungsinya digunakan untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep, dan perasaan (Chaer dan Agustina, 2010: 14). Dalam
menyampaikan perasaan bahasa digunakan pengguna dalam bentuk lisan dan
tulisan sehingga membentuk wacana yang mampu mengungkapkan perasaan
yang dimiliki oleh pengguna bahasa.
Kegiatan berbahasa tidak sekadar menuangkan ide, gagasan ataupun
pendapat kepada orang lain, tetapi lebih dari itu berbahasa harus
memerhatikan aspek-aspek yang mendukung dalam mencapai tujuan
berbahasa. Salah satu aspek tersebut adalah pemahaman terhadap sikap
bahasa yang baik. Masinambouw (Chaer, 2010: 6) mengatakan bahwa sistem
bahasa mempunyai fungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi
manusia di dalam masyarakat. Untuk menghasilkan interaksi yang baik
perlunya kita memahami relasi antara tanda, makna, dan konteks saat kita
berkomunikasi. Adapun ilmu yang pempelajari hal tersebut adalah ilmu
pragmatik.
Ilmu pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu dalam linguistik
yang mempelajari hubungan antara konteks luar bahasa dan maksud tuturan.
Yusri (2016: 2) menyatakan bahwa fokus kajian ilmu pragmatik adalah
1
2
konteks yang melatarbelakangi sebuah komunikasi. Dalam hal ini adalah
substansi pragmatik terletak pada makna yang terletak pada makna yang
terkait konteks dalam suatu wacana, baik tulis maupun lisan.
Sedangkan Aslind dan Syafyahya, (dalam Sendilatta, 2013) menyatakan
apabila seseorang ingin mengemukakan sesuatu kepada orang lain, maka apa
yang ingin dikemukakan yaitu makna atau maksud kalimat. Namun, untuk
menyampaikan makna atau maksudnya itu orang tersebut harus
menuangkannya dalam wujud tindak tutur.
Searle (dalam Arifin, 2000: 136) menuturkan bahwa tindak tutur adalah
produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan
kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa. Tindak tutur yang terdapat pada
media sosial Facebook tentang aksi perobekan bendera tersebut juga
beragam, misalnya tindak tutur yang berwujud meminta, menasihati,
menyuruh, bertanya, dan sebagainya. Terdapat tiga bentuk tindak tutur yang
dilakukan penutur pada saat dia menghasilkan ujaran yaitu tindak lokusi
(locutionary act), tindak ilokusi (illocutionary act) dan tindak perlokusi
(perlocutionary act). Tindak lokusi merupakan tindakan bertutur kata yang
maknanya sesuai dengan kata tersebut. Tindak ilokusi merupakan tindak
melakukan sesuatu dan tindakan tersebut memiliki daya yang disebut
dengan daya ilokusi (illocutionary force). Tindak perlokusi (perlocutionary
act) adalah efek bagi yang mendengarnya (Leech, 1993: 113).
Tindak tutur dalam sebuah wacana merupakan penentu makna dari
wacana itu sendiri. Wacana merupakan jembatan ungkapan dari seseorang
3
untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, pendengar, dan lain
sebagainya. Dengan adanya wacana, pembaca atau pendengar dapat
mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekitar tempat kita berada.
Wacana dapat diungkapkan secara lisan dan tulisan, baik ditulis dalam bentuk
buku dan yang ditulis melalui media sosial, seperti Facebook, Twiter, dan lain
sebagainya. Facebook adalah salah satu jejaring sosial yang saat ini banyak
digunakan oleh pencinta internet untuk menuangkan segala aspirasi secara
bebas.
Berkaitan dengan berita yang dimuat oleh SANGPENCERAH.ID edisi
10 Juli 2019 tentang aksi perobekan bendera IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah) yang dilakukan oleh oknum-oknum OKP (Organisasi
Kemahasiswaan dan Kepemudaan) di Univesitas Muhammadiyah Sorong
pada Rabu 10 Juli 2019 beberapa waktu lalu tersebar di media sosial. Kisruh
organisasi mahasiswa di Univesitas Muhammadiyah Sorong ini bermula dari
aksi damai PC IMM Sorong bersama kader IMM di Universitas
Muhammadiyah Sorong, Senin (8/7/2019). PC IMM dan Kader IMM
menolak pelaksanaan Latihan Kader satu (LK-1) oleh Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Sorong di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Sorong.
Penolakan PC IMM Sorong mengacu pada AD-ART dalam Status
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) BAB X pasal 28 Tentang
Mahasiswa, Organisasi kemahasiswaan dan Alumni yang menegaskan bahwa
selain organisasi kemahasiswaan selain Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
4
(IMM), Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan
Unit Kegiatan Mahasiswa dilarang berkegiatan di lingkungan kampus.
Namun, aksi tersebut direspon negatif oleh sekelompok orang yang
tidak terima dengan penolakan IMM, Rabu (10/7/2019). Mereka juga
menggelar aksi di depan rektorat yang berujung pada pengerusakan atribut
IMM.
Berita yang tersebar di beberapa media sosial salah satunya Facebook,
menuai banyak status dan komentar. Berbagai macam aspirasi diungkapkan
oleh kader Muhammadiyah secara umumnya dan kader IMM secara
khususnya di media sosial Facebook mereka karena merasa bahwa tindakan
pencopotan dan perobekan bendera tersebut tentu melukai perasaan kader
IMM se-Indonesia yang menurutnya kurang pantas dan tidak etis dilakukan
oleh mahasiswa intelek.
Status dan komentar-komentar yang disampaikan oleh para pengguna
Facebook ini merupakan interaksi yang mereka lakukan berkaitan dengan
peristiwa perobekan bendera tersebut. Interaksi antar aktivis mahasiswa
memang sangat kompleks apalagi pembahasan yang mengenai status dan
persaingan dalam berlembaga. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
interaksi yang baik bergantung cara kita memahami antara makna dan
konteks yang melatarbelakangi interaksi dan hal tersebut menarik untuk
diteliti.
Adapun aspek yang paling mudah diperhatikan adalah dengan melihat
penggunaan bahasa yang dipakai dan yang akan dikaji dalam penelitian ini
5
adalah tindak tutur yang muncul pada status dan komentar di media sosial
Facebook. Penelitian ini memfokuskan pada analisis tindak tutur yang dalam
hal ini tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi karena ketiga tindak tutur
tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, tindak tutur
ini penting untuk diteliti agar maksud yang terkandung beserta efek yang
dapat ditimbulkan pada lawan tutur dalam tuturan dapat dipahami secara
keseluruhan, tidak hanya makna sebenarnya saja.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi melakukan penelitian
dengan judul: Analisis Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong
dalam Media sosial (Facebook). Hal ini dimaksudkan untuk memahamkan
bentuk-bentuk dari ketiga tindak tutur tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berpedoman pada latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah bentuk tindak tutur lokusi yang terdapat pada aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook)?
2. Bagaimanakah bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat pada aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook)?
6
3. Bagaimanakah bentuk tindak tutur perlokusi yang terdapat pada aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. untuk mendeaskripsikan bentuk tindak tutur lokusi yang terdapat pada aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook).
2. untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat pada aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook).
3. untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur perlokusi yang terdapat pada
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook).
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini, dapat memberi manfaat
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya
khazanah pengetahuan tentang ilmu kebahasaan serta memberikan suatu
7
deskripsi mengenai kajian pragmatik, khususnya yang berkaitan dengan
bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada komentar di media
sosial (Facebook).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dosen
Manfaat praktis ditujukan kepada dosen, agar dapat dimanfaatkan
untuk bahan ajar kajian pragmatik pada mata kuliah pragmatik.
b. Bagi Mahasiswa
Manfaat praktis ditujukan kepada mahasiswa sebagai salah satu
referensi dalam melakukan kajian bidang pragmatik. Selain itu, melalui
penelitian ini dapat diperoleh gambaran tentang kekhasan tuturan
komentar di media sosial (Facebook). Kekhasan tersebut dapat terlihat
dalam tuturan-tuturan yang terjadi antara warganet yang satu dengan
warganet yang lain.
c. Bagi Peneliti Lain
Semoga dengan adanya penelitian ini, peneliti lain dapat
menjadikannya sebagai bahan acuan atau masukan terhadap
penelitiannya yang berhubungan dengan kajian pragmatik. Dalam hal
ini kajian tindak tutur pada media sosial lainnya yang sampai saat ini
masih kurang mendapat perhatian dari para peneliti.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Bab ini berisi dua sub bab. Bagian pertama kajian pustaka yang berisi
penelitian terdahulu atau literatur-literatur ilmiah, adapun teori-teori yang
dibahas yaitu tentang pengertian pragmatik, tindak tutur, bentuk tindak tutur,
aspek-aspek situasi ujar, peristiwa tutur, serta jenis tindak tutur dan cara
penyampaiannya. Bagian kedua berisi kerangka pemikiran yang menjadi
kerangka umum penelitian ini.
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenda
Dina Puspita Sari (2013) yang berjudul Tindak Tutur dan Tuturan
Ekspresif dalam Acara Galau Nite di Metro TV: Suatu Kajian Pragmatik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan tindak
tutur yang disampaikan penutur kepada lawan tutur dalam acara Galau
Nite di Metro TV berupa tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi, dan tuturan
ekspresif yang berfungsi untuk mengucapkan selamat, terima kasih,
mengkritik, mengeluh, menyalahkan, memuji, meminta maaf, serta
menyindir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik simak, rekam dan catat. Hasil dari penelitian
ini adalah data berupa jenis-jenis tindak tutur yang terdapat dalam acara
Galau Nite di Metro TV. Dari data ujaran tersebut, kemudian
8
9
diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis tindak tutur dan fungsinya.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada
acara Galau Nite di Metro TV terdapat jenis-jenis tindak tutur lokusi,
ilokusi, perlokusi dan fungsi tuturan ekspresifnya yang terdiri dari tuturan
ekspresif mengucapkan selamat, terima kasih, mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, memuji, meminta maaf, serta menyindir.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Anis Narulita Rahma (2014)
yang berjudul Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Dialog Film Animasi
Meraih Mimpi. Penelitian meninjau dari jenis dan fungsinya tindak tutur
ilokusi di film dialog. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Ini dianggap sebagai penelitian deskriptif
karena penelitian ini dilakukan dengan mengamati suatu individu, keadaan
bahasa, dan fenomena sosial dalam kelompok tertentu. Sumber data
penelitian ini dalam bentuk dialog tokoh-tokoh film Meraih Mimpi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada metode (observasi), diikuti oleh teknik observasi yang bebas dari
keterlibatan percakapan dan rekaman data. Metode analisis data
menggunakan metode pragmatik. Analisis data dimulai dengan tahap
transkripsi data diikuti oleh klasifikasi data. Hasil penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut. Pertama, tipe tindak tutur ilokusi terkandung
dalam dialog film animasi Meraih Mimpi terdiri dari tindak tutur asertif,
tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, tindak tutur ekspresif, dan tindak
tutur deklaratif. Kedua, fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam
10
film animasi dialog Meraih Mimpi terdiri dari fungsi kompetitif, fungsi
ramah, fungsi kolaboratif, dan fungsi konflik.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ekky Cintyaresi Sendilatta
(2013) yang berjudul Analisis Tindak Tutur pada Film Garuda di Dadaku
Karya Ifansyah. Hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, wujud lokusi yang terdapat dalam film Garuda di Dadaku yaitu
wujud lokusi yang berupa kalimat deklaratif (kalimat berita) wujud lokusi
yang berupa kalimat interogatif (kalimat tanya), wujud lokusi yang berupa
kalimat imperatif (kalimat perintah) dan wujud lokusi yang berupa kalimat
seru (ekslamatif). Kedua, wujud ilokusi yang terdapat film Garuda di
Dadaku yaitu tindak konstantif meliputi mengutarakan, menunjukkan,
memprediksikan, menginformasikan, mengumumkan, melaporkan,
menilai, membuktikan, mengevaluasi, membantah, menyepakati,
mempertanyakan, memprotes, menolak, merespon, menebak; tindak
direktif meliputi mengajak, meminta, memohon, bertanya, memerintah,
melarang, membatasi, mengizinkan, menyetujui, memperingatkan,
menyarankan; tindak komisif berjanji, menawarkan, dan tindak ekpresif
yaitu meminta maaf, mengucapkan selamat, mengucapkan terima kasih,
mengucapkan harapan, dan marah. Ketiga, wujud perlokusi yang terdapat
film Garuda di Dadaku yaitu upaya meyakinkan mitra tutur tentang
sesuatu, upaya membohongi mitra tutur tentang sesuatu, upaya
mencamkan mitra tutur tentang sesuatu, upaya menyenangkan mitra tutur,
upaya membesarkan hati mitra tutur, upaya membuat malu mitra tutur,
11
upaya membuat jengkel mitra tutur, upaya memengaruhi mitra tutur
melakukan sesuatu.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang relevan tersebut terdapat
persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Adapun persamaan
penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas, yaitu sama-sama
meneliti tindak tutur dengan menggunakan teori kajian pragmatik dan
permasalahan yang dikaji hampir serupa. Sedangkan perbedaaan
penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu: pertama penelitian
yang berjudul “Tindak Tutur dan Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau
Nite di Metro TV: Suatu Kajian Pragmatik”, penelitian tersebut tidak
hanya mengkaji tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi saja, melainkan
tuturan ekspresif juga dikaji. Selain itu, perbedaan terletak pula pada objek
penelitiannya. Kedua penelitian dengan judul “Analisis Tindak Tutur
Ilokusi dalam Dialog Film Animasi Meraih Mimpi”, perbedaannya
terletak pada objek yang dikaji dan yang dikajipun hanya tindak tutur
ilokusi saja. Sedangkan dalam penelitian ini mengkaji tindak tutur lokusi,
ilokusi, dan perlokusi dengan objek media sosial dalam hal ini Facebook.
Ketiga, penelitian yang berjudul “Analisis Tindak Tutur pada Film Garuda
di Dadaku Karya Ifansyah” perbedaanya terletak pada objek penelitian
dikaji yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada dialog para
tokohnya.
12
2. Pengertian Pragmatik
Ketika sebuah ujaran diucapkan oleh penutur dan didengar oleh
lawan tutur, biasanya lawan tutur akan mencoba memahami makna yang
dikehendaki oleh penutur, tidak sekadar memahami makna kata-kata
dalam ujaran tersebut. Jadi, penutur perlu memerhatikan konteks untuk
memahami makna tuturan tersebut agar komunikasi yang terjalin dapat
berjalan lancar. Tetapi jika konteks tidak mampu dipahami, maka akan
terjadi kesalahpahaman dan komunikasi tidak bisa berjalan lancar.
Sehubungan dengan hal tersebut, pragmatik menjadi bidang ilmu yang
diperlukan untuk mempelajari ujaran dengan konteksnya.
Pragmatik menurut Wijana (1996: 1) merupakan cabang ilmu
bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni
bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi.
Adapun pendapat lain menyatakan bahwa pragmatik adalah studi makna
yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh
pendengar (atau pembaca) (Yule, 2006: 3). Hal tersebut menjadikan studi
ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang maksud yang
hendak disampaikan penutur dengan tuturan-tuturannya daripada makna
terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri.
Konteks menjadi hal yang erat kaitannya dengan pragmatik. Konteks
menurut Nadar (2009: 6) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan ataupun latar belakang
pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan lawan tutur yang
13
membantu lawan tutur menafsirkan makna tuturan. Dalam pengkajian
pragmatik, aspek-aspek lingkungan fisik dan sosial tersebut merupakan
unsur dari luar bahasa. Oleh sebeb itu, Levinson (dalam Nababan, 1987:
2) mengemukakan bahwa pragmatik memiliki dua pengertian yaitu:
pertama, mengkaji hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari
penjelasan pengertian bahasa. Dalam hal ini, bahasa menunjuk kepada
fakta bahwa untuk mampu memahami suatu ungkapan atau ujaran bahasa
diperlukan pengetahuan dari luar makna kata dan hubungannya dengan
konteks pemakaian; kedua, mengkaji tentang kemampuan pemakai bahasa
dalam mengaitkan kalimat-kalimat dengan konteks-konteks yang sesuai
bagi kalimat-kalimat itu. Dalam hal ini, pragmatik mengkaji tentang
makna kalimat yang dituturkan oleh penutur sesuai dengan konteks dan
situasi.
Selain itu, Leech (1993: 9) juga menyatakan bahwa pragmatik
merupakan studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-
situasi ujar (speech situation). Pragmatik diperlukan dalam menganalisis
makna yang dituturkan antara penutur disesuaikan dengan situasi ujar.
Pragmatik menurut pendapat-pendapat di atas tersebut lebih menekankan
pada makna dan situasi ujar. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan
(2009: 34) yang menyatakan bahwa pragmatik adalah telaah makna dalam
hubungannya dengan situasi ujaran. Pragmatik mengkaji tindak
komunikasi. Penutur, lawan tutur, dan tuturan itu sendiri, serta maksud
14
tuturan yang disampaikan oleh penutur semua itu merupakan syarat
utama dan harus ada dalam suatu komunikasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat dipahami bahwa
secara garis besar pragmatik tidak dapat dilepaskan dari tindak tutur dan
konteks yang melatarbelakangi suatu tuturan. Oleh karena itu, pragmatik
didefinisikan sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji suatu bahasa
yang diujarkan sesuai dengan konteksnya sehingga komunikasi anatra
penutur dan lawan tutur dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini, perlu
dipahami bahwa kemampuan berbahasa yang baik tidak hanya terletak
pada kesesuaian aturan gramatikal tetapi juga pada aturan pragmatik.
3. Tindak Tutur
Tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat psikologis, dan
keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur
dalam menghadapi situasi. T indak tutur lebih menitikberatkan pada
makna atau arti tindak dalam suatu tuturan. Tindak tutur dapat berwujud
suatu pertanyaan, perintah, maupun pernyataan (Chaer dan Agustina,
2010: 50).
Adapun menurut Leech (1993: 280) bahwa semua tuturan adalah
bentuk tindakan dan tidak sekadar menyatakan sesuatu tentang dunia.
Dalam hal ini, tindak tutur (speech act) merupakan fungsi bahasa sebagai
sarana penindak. Semua kalimat atau ujaran diucapkan oleh penutur
sebenarnya mengandung fungsi komunikatif tertentu. Sedangkan Searle
15
(dalam Arifin, 2000: 136) berpendapat bahwa tindak tutur merupakan
produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan
merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa. Sebagaimana
halnya komunikasi, bahasa dapat berwujud pernyataan, pertanyaan, dan
perintah. Begitupun dengan tindak tutur dapat pula berwujud pernyataan,
pertanyaan, dan perintah.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwa
tindak tutur merupakan tidakan atau aktivitas ujaran yang memiliki
makna. Misalnya, tindakan mengusir dapat dilakukan dengan tuturan
dalam konteks “Sekarang pukul berapa?”. Maksud tuturan ini adalah
tindakan mengusir, bukan menanyakan waktu.
4. Bentuk Tindak Tutur
Secara pragmatik Wijana (1996: 16-20) mengklasifikasikan
setidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang
penutur, yakni tindak tutur lokusi (locutionary act), tindak tutur ilokusi
(ilocutionary act), dan tindak tutur perlokusi (perlocutionary act).
a. Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi adalah konsep yang berkaitan dengan
proposisi kalimat-kalimat atau tuturan, dalam hal ini dipandang
sebagai satu satuan yang terdiri dari dua unsur yaitu subjek/topik
dan predikat/perintah. Tindak tutur lokusi juga disebut the act of
saying something (Wijana, 1996: 16). Adapun Arifin (2000: 138)
16
mengemukakan bahwa tindak lokusi merupakan suatu tindak berkata,
dengan kata lain menghasilkan ujaran dengan makna dan referensi
tertentu. Tindak tutur ini merupakan dasar dilakukannya tindak tutur
lain, lebih-lebih terhadap tindak tutur ilokusi. Tindak tutur lokusi juga
dapat diartikan sebagai tindak tutur yang menghasilkan kalimat yang
bermakna dan dapat dipahami oleh lawan tutur.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tindak tutur
lokusi merupakan tindak tutur yang berfungsi untuk menyampaikan
atau menginformasikan sesuatu dengan mengucapkan makna kata dan
makna kalimatnya sesuai dengan makna kata itu sendiri kepada lawan
tutur. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
“Ikan paus adalah binatang menyusui”.
Tuturan di atas diujarkan semata-mata untuk mengatakan sesuatu
(lokusi), tanpa maksud untuk melakukan sesuatu (ilokusi), apalagi
memengaruhi mitra tuturnya (perlokusi). Informasi yang dituturkan
pada contoh di atas berupa penyampaian sebuah fakta, bahwa Ikan Paus
tergolong dalam jenis binatang mamalia.
Bentuk tindak tutur lokusi sangat bergantung pada kategori
gramatikal, sehingga bentuk tindak tutur ini dibedakan menjadi tiga,
yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya.
1) Kalimat Berita
Kalimat berita biasa juga disebut dengan kalimat deklaratif.
Kalimat berita pada umumnya digunakan oleh penulis atau
17
pembicara untuk membuat pernyataan yang isinya merupakan berita
bagi pembaca atau pendengarnya. Berdasarkan bentuknya, kalimat
berita atau deklaratif ada yang memperlihatkan inversi berupa
bentuk aktif, ada yang bentuk pasif, dan sebagainya. Dalam bentuk
ragam tulisan, kalimat berita diakhiri dengan tanda titik, sedangkan
dalam bentuk ragam lisan, kalimat berita berakhir dengan nada
turun (Alwi, 2010: 353). Adapun jika dilihat dari unsur
suprasegmental, pada umumnya kalimat berita memiliki dua pola
intonasi, yaitu a) # (2) 3 / (2) 3 1# dan b) 3 2 / / (2) 1 #. Pola
intonasi pertama biasanya terdapat dalam kalimat berita yang
struktur klausanya runtut (tidak inversi), sedangkan pola intonasi
kedua biasanya terdapat dalam kalimat berita yang klausanya
berstruktur inversi (susun balik) (Suhardi, 2008: 148).
Sedangkan dalam hubungan situasi, kalimat berita berfungsi
untuk menginformasikan sesuatu kepada orang lain sehingga
tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada
pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian (Ramlan,
2005: 27).
2) Kalimat Perintah
Kalimat perintah juga disebut sebagai kalimat imperatif,
suruhan, atau permintaan. Menurut Alwi (2010: 353-354) kalimat
perintah atau imperatif memiliki ciri-ciri: a) intonasi yang ditandai
nada rendah di akhir tuturan; b) pemakaian partikel penegas,
18
penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan
larangan; c) susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak
selalu terungkap predikat – subjek jika diperlukan; d) pelaku
tindakan tidak selalu terungkap. Selain itu, Suhardi (2008: 151)
mengemukakan bahwa kalimat perintah adalah kalimat yang
mengharapkan tanggapan yang biasanya berupa tindakan dari
pihak lain. Adapun jika dilihat dari unsur suprasegmental, kalimat
perintah atau imperatif memiliki tiga pola intonasi, yaitu: a) # (2) 3
#, b) # (2) 3 2, dan c) # (2) 3 / / (2) 1 #. Sedangkan jika dilihat dari
segi maknanya, kalimat perintah dapat berupa perintah yang
sesungguhnya, ajakan, larangan, persilahan, dan salam.
Berdasarkan dalam hubungan situasi, kalimat perintah
merupakan kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa tindakan
dari orang yang diajak berbicara (Ramlan, 2005: 39).
3) Kalimat Tanya
Kalimat tanya yang juga dikenal dengan nama kalimat
interogatif yang secara formal ditandai dengan kehadiran kata
tanya, yaitu “apa”, “siapa”, “berapa”, “kapan”, dan “bagaimana”
dengan atau tanpa partikel “–kah” sebagai penegas. Kalimat tanya
atau interogatif diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis
atau suara naik, terutama jika tidak ada kata tanya atau suara
turun. Bentuk kalimat tanya biasa digunakan untuk meminta
jawaban “ya” atau “tidak” dan meminta jawaban atau informasi
19
mengenai sesuatu atau seseorang dari lawan pembaca atau
pendengar (Alwi, 2010: 357-358). Kalimat tanya berfungsi untuk
menanyakan sesuatu (Ramlan, 2005:28). Sedangkan jika dilihat dari
segi unsur suprasegmentalnya, kalimat tanya memiliki dua pola
intonasi, yakni a) # (2) 3 // (2) 3 2 # dan b) # (2) 3 / / (2) 2 1 #.
Pola intonasi pertama digunakan untuk kalimat tanya yang tidak
menggunakan kalimat tanya, sedangkan pola intonasi yang kedua
digunakan pada kalimat tanya yang menggunakan kata tanya
(Suhardi, 2008: 149).
b. Tindak Tutur Ilokusi
Tindak ilokusi menurut tindak tutur yang biasanya
diidentifikasikan dengan kalimat performatif yang eksplisit. Tindak
tutur ilokusi ini biasanya berkenaan dengan pemberian izin,
mengucapkan terimakasih, menyuruh, menawarkan, dan menjanjikan
(Chaer dan Agustina, 2010: 53).
Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung
daya ujar atau biasa disebut maksud dan fungsi. Tindak tutur ilokusi
dapat diidentifikasikan sebagai tindak tutur yang memiliki fungsi
untuk menginformasikan sesuatu, dan melakukan sesuatu, serta
mengandung maksud dan daya tuturan. Tindak tutur ilokusi biasanya
tidak mudah untuk diidentifikasikan karena tindak tutur tersebut
berkaitan dengan siapa penutur, kepada siapa, kapan, dan di mana
tindak tutur itu dilakukan. Tindak ilokusi ini merupakan bagian yang
20
terpenting dalam memahami tindak tutur. Tindak tutur ilokusi disebut
juga sebagai the act of doing something atau daya ujar (Chaer dan
Agustina, 2010: 53).
Adapun tindak tutur ilokusi menurut Yule (2006: 84) merupakan
tindak tutur yang ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu
tuturan untuk membuat suatu pernyataan, tawaran, penjelasan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tindak tutur
ilokusi merupakan tindak tutur yang memiliki fungsi untuk
menyampaikan sesuatu dengan maksud agar lawan tutur melakukan
tindakan yang ingin dicapai oleh penutur pada waktu menuturkan
sesuatu kepada lawan tuturnya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di
bawah ini:
“Rambutmu sudah panjang”.
Tuturan di atas apabila dituturkan oleh seorang laki-laki kepada
pacarnya dimaksudkan untuk menyatakan kekaguman, akan tetapi
apabila dituturkan oleh seorang ibu kepada anak lelakinya atau oleh
seorang istri kepada suaminya, kalimat ini dimaksudkan untuk
menyuruh atau memerintah agar sang anak atau suami memotong
rambutnya.
Searle (dalam Leech, 1993: 164-165) mengklasifikasikan
menjadi lima jenis dasar tuturan yang membentuk tindak tutur ilokusi
yaitu sebagai berikut.
21
1) Asertif (Assertives): pada ilokusi ini, penutur terikat pada
kebenaran proposisi yang diungkapkan. Misalnya, menyatakan,
mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, dan
melaporkan. Contoh: “R.A Kartini lahir di Jepara.”
Contoh kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang
menyatakan bahwa R.A Kartini lahir di Jepara.
2) Direktif (Directives): ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek
berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur; misalnya, memesan,
memerintah, memohon, menuntut, dan memberi nasihat. Sebagai
contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(1) Silakan duduk!
(2) Kenapa kamu tidak menutup jendela itu?
Contoh (1) dan (2) termasuk ke dalam tindak tutur direktif karena
penutur memaksudkan agar mitra tutur melakukan tindakan yang
dikehendaki, yaitu pada contoh (1) mitra tutur duduk dan contoh (2)
mitra tutur menutup jendela.
3) Komisif (Commissives): pada ilokusi ini penutur sedikit banyak
terikat pada suatu tindakan di masa depan, misalnya, menjanjikan,
menawarkan. Jenis ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan
dan kurang bersifat kompetitif karena tidak mengacu pada
kepentingan penutur, tetapi pada kepentingan petutur (lawan tutur).
Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(1) Kalau kalian tidak berhenti berkelahi saya panggil polisi.
22
(2) Saya akan ajak kau nonton film, besok.
Contoh (1) dan (2) termasuk dalam kategori tindak tutur komisif,
karena kedua tuturan tersebut mengikat penutur untuk melakukan
sesuatu seperti yang telah diujarkanya. Yaitu, pada contoh (1)
penutur mengancam akan memanggil polisi bila mitra tutur tidak
berhenti berkelahi. Sedangkan contoh (2) penutur berjanji akan
mengajak mitra tutur untuk menonton film.
4) Ekspresif (Expressive): fungsi ilokusi ini ialah mengungkap atau
mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang
tersirat dalam ilokusi, misalnya: mengucapkan terima kasih,
mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji,
mengucapkan belasungkawa, dan sebagainya. Sebagai contoh,
perhatikan tuturan di bawah ini:
“Makanan ini lezat sekali.”
Contoh di atas merupakan contoh tindak tutur ekspresif berupa
pujian, karena pada contoh tersebut penutur mengungkapkan atau
mengekpresikan perasaan terhadap rasa makanan yang dimakannya.
5) Deklarasi (Declaration): berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan
mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan
realitas, misalnya: mengundurkan diri, membaptis, memecat,
memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan/ membuang,
mengangkat, dan sebagainya. Perhatikan contoh di bawah ini:
“Saya nyatakan pada kalian bahwa kita akan berperang.”
23
Tuturan pada contoh di atas termasuk dalam tindak tutur deklaratif.
Tindak tutur ini hanya dapat diujarkan oleh kepala Negara, kepala
suku, kepala tentara/prajurit atau orang-orang tertentu yang
berkaitan dengan berlakunya atau resminya tuturan terkait. Tuturan
di atas di ucapkan oleh seorang raja kepada rakyatnya. Sang raja
mendeklarasikan bahwa mereka akan berperang.
c. Tindak Tutur Perlokusi
Tindak tutur perlokusi atau sering disebut the act of affecting
someone merupakan tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan
untuk memengaruhi lawan tutur (Wijana, 1996: 19-20). Menurutnya,
sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai
daya pengaruh (perlocutionary force), atau efek bagi yang
mendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau
tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya.
Adapun menurut Yule (1996: 84) tindak tutur perlokusi
merupakan tindak tutur yang dilakukan penutur dalam menuturkan
sesuatu dengan asumsi bahwa lawan tutur akan mengenali akibat
yang ditimbulkan dari yang dipertuturkan. Selain itu, Nadar (2009: 14)
mengemukakan bahwa tindak tutur perlokusi merupakan tindakan
untuk memengaruhi lawan tutur, seperti mempermalukan,
mengintimidasi, membujuk. Sedangkan Chaer dan Agustina (2010: 53)
mengemukakan bahwa tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur
yang berkenaan dengan adanya ucapan orang lain yang berhubungan
24
dengan sikap dan perilaku nonlinguistik dari orang itu. Tindak tutur
perlokusi pada hakikatnya mempunyai maksud, yaitu makna yang
terkandung dalam suatu tuturan yang lebih dalam. Tindak tutur
perlokusi ini dapat bersifat menerima topik, menolak topik, atau netral
(Ibrahim, 1993: 261).
Sebenarnya efek setiap lawan tutur yang satu dan yang lain itu
berbeda-berbeda, namun Leech (1993: 323) mengklasifikasikan tindak
tutur perlokusi sebagai berkut: membuat lawan tutur tahu (bring hearer
to learn that), membujuk (persuade), menipu (deceive), mendorong
(encourage), menjengkelkan (irritate), menakuti (frightrn),
menyenangkan (amuse), membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get
hearer to do), mengilhami (inspire), impress (mengesankan), distract
(mengalihkan perhatian), membuat lawan tutur berpikir tentang (get
hearer to think about), melegakan (relieve tension), mempermalukan
(embarrass), menarik perhatian (attrack attention), menjemukan
(bore).
Bersadarkan uraian di atas, tindak tutur perlokusi merupakan efek,
dampak, atau daya pengaruh yang muncul ketika lawan tutur
mendengar tuturan dari penutur. Makna yang terkadung dalam suatu
ujaran sangat ditentukan oleh penafsiran dari lawan tutur. Penafsiran
setiap lawan tutur (pendengar) berbeda antara yang satu dengan yang
lain. Berikut ini merupakan contoh tindak tutur perlokusi:
“Sidang dibuka.”
25
Tuturan di atas diujarkan oleh seorang hakim di sebuah
persidangan, di dalam ruang sidang, ketika menyatakan sidang telah
dibuka. Tuturan pada contoh di atas memiliki tiga makna, yaitu makna
lokusi (makna sebenarnya), makna ilokusi (makna tersirat), dan makna
perlokusi (efek dari tuturan). Secara lokutif contoh di atas
menyampaikan kepada mitra tutur (peserta sidang) bahwa sidang
telah dibuka. Sedangkan secara ilokutif menginformasikan kepada
mitra tutur bahwa sidang akan dimulai dan penutur mengharapkan mitra
tutur untuk diam. Adapun efek yang dikehendaki oleh penutur
(perlokusi) yaitu mitra tutur dapat melaksanakan apa yang dikehendaki
oleh penutur yaitu penutur diam dan mengikuti sidang dengan tertib.
5. Aspek-aspek Situasi Ujar
Aspek-aspek situasi ujar menurut Wijana (1996: 10) diklasifikasikan
menjadi lima bagian, yaitu: a. penutur dan lawan tutur; b. konteks
tutur; c. tindak tutur sebagai bentuk tindakan; d. tujuan tuturan; dan e.
tuturan sebagai produk tindak verbal. Aspek-aspek situasi tutur itu antara
lain sebagai berikut.
a. Penutur dan Lawan Tutur
Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup konsep
penulis dan pembaca jika tuturan yang bersangkutan
dikomunikasikan dengan menggunakan media tulisan. Aspek-aspek
yang berkaitan dengan penutur dan lawan tutur, yaitu usia, latar
26
belakang ekonomi dan sosial, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan
sebagainya.
b. Konteks Tuturan
Konteks tuturan dalam penelitian linguistik merupakan konteks
dalam semua aspek fisik atau latar belakang sosial yang relevan dari
tuturan bersangkutan. Konteks yang bersifat fisik lazim disebut
koteks (cotext), sedangkan konteks latar belakang sosial disebut
konteks. Dalam kajian pragmatik, konteks pada hakikatnya
merupakan semua latar belakang pengetahuan (back ground
knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur.
c. Tujuan Tuturan
Setiap bentuk tuturan yang dituturkan oleh penutur
dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tertentu. Dalam hal ini,
untuk menyatakan maksud yang sama dapat digunakan bentuk
tuturan yang bermacam-macam. Atau sebaliknya, tuturan yang sama
dapat memiliki berbagai macam maksud.
d. Tuturan sebagai Bentuk Tindakan atau Aktivitas
Gramatikal menangani unsur-unsur kebahasaan sebagai sesuatu
yang abstrak, seperti kalimat dalam studi sintaksis, proposisi dalam
studi semantik, dan sebagainya. Untuk pragmatik sendiri berhubungan
dengan tindak verbal (verbal act) yang terjadi dalam situasi tertentu.
Dalam hal ini, pragmatik menangani ilmu bahasa dalam tingkatan
yang lebih konkret dibanding dengan tata bahasa. Tuturan memiliki
27
wujud yang konkret atau jelas penutur dan lawan tuturnya, serta
tempat dan waktu pengutaraannya.
e. Tuturan sebagai Produk Tindak Verbal
Tuturan yang dihasilkan di dalam pragmatik merupakan
bentuk dari tindak verbal karena tuturan yang digunakan merupakan
bentuk tindak tutur.
6. Peristiwa Tutur
Manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran,
gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung pada setiap
peristiwa komunikasinya. Sehingga dalam setiap proses komunikasi inilah
terjadi peristiwa tutur. Chaer (2004: 47) mendefinisikan bahwa peristiwa
tutur (speech event) merupakan terjadinya atau berlangsungnya interaksi
linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak,
yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan di dalam
waktu, tempat, dan situasi tertentu.
Pendapat lain diutarakan oleh Yule (2006: 101) yang
mengemukakan bahwa peristiwa tutur adalah suatu kegiatan di mana para
peserta berinteraksi dengan bahasa dalam cara-cara konvensional untuk
mencapai suatu hasil. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa peristiwa
tutur merupakan serangkaian kegiatan dari sejumlah tindak tutur yang
terinterogasikan untuk mencapai suatu ujaran dan lebih ditekankan
kepada tujuan peristiwanya.
28
7. Jenis Tindak Tutur Berdasarkan Cara Penyampaiannya
Berdasarkan cara penyampaiannya, tindak tutur dapat dibedakan
menjadi tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Adapun berdasarkan
modusnya, tuturan dibedakan menjadi kalimat berita (declarative),
kalimat perintah (imperative), dan kalimat tanya (interogative). Secara
konvensional kalimat berita digunakan untuk memberitakan sesuatu
(informasi), adapun kalimat perintah untuk menyatakan perintah, ajakan,
permintaan atau permohonan, sedangkan kalimat tanya untuk
menanyakan sesuatu sehingga tindak tutur yang terbentuk adalah tindak
tutur langsung (direct speech act). Namun untuk terkesan sopan, agar
orang yang diperintah tidak merasa dirinya diperintah maka kalimat
perintah tersebut dapat diutarakan dengan kalimat berita atau tanya. Bila
hal ini terjadi maka terbentuk tindak tutur tidak langsung (indirect speech
act). Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(1) “Bersihkan kamarmu!”
Kalimat di atas merupakan kalimat langsung (direch speech act),
tapi jika dijadikan kalimat tidak langsung (indirect speech act) maka
kalimatnya akan berubah menjadi:
(2) “Kamarmu bersih sekali.”
Kalimat (2) jika dituturkan oleh seorang kakak kepada adiknya
bukan untuk menyatakan bahwa kamar adiknya bersih tetapi secara tidak
langsung bermaksud untuk menyindir dan memerintah agar sang adik
untuk membersihkan kamarnya.
29
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan modus kalimat dalam
kaitannya dengan kelangsungan tindak tutur tersebut menurut Wijana
(1996: 32) dapat digambarkan dengan skema berikut.
Modus Tindak Tutur
Langsung Tidak langsung Berita Memberitahukan Menyuruh
Tanya Bertanya Menyuruh
Perintah Memerintah -
Tabel 2.1. Penggunaan Modus Kalimat
Skema di atas menunjukkan bahwa kalimat perintah tidak dapat
digunakan untuk mengutarakan tuturan secara tidak langsung. Selain
terdapat tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung, ada juga
tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Menurut Wijana (1996:
32) tindak tutur literal (literal speech act) merupakan tindak tutur yang
makna kata-kata yang menyusunnya sama dengan maksudnya, sedangkan
tindak tutur tidak literal (nonliteral speech act) merupakan tindak tutur
yang dengan maksudnya tidak sama dengan atau berlawanan makna kata-
kata yang menyusunnya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(1) Baju itu bagus dan cocok untukmu.
(2) Baju itu bagus, (tapi tidak cocok kalau kamu yang pakai).
Kalimat (1), bila diutarakan untuk maksud mengagumi atau memuji
penampilan lawan tuturnya dengan baju yang dipakai, merupakan tindak
tutur literal, sedangkan kalimat (2) penutur memaksudkan bahwa
penampilan lawan tuturnya tidak cocok dengan baju yang dipakai
30
dengan mengatakan, “tidak cocok kalau kamu yang pakai” merupakan
tindak tutur tidak literal.
8. Interaksi Berbagai Tindak Tutur
Apabila disinggungkan (diinterseksikan) antara tindak tutur
langsung dan tindak tutur tidak langsung dengan tindak tutur literal dan
tindak tutur tidak literal, maka akan didapatkan jenis tindak tutur sebagai
berikut.
1) Tindak Tutur Langsung Literal
Tindak tutur langsung literal (direct literal speech act)
merupakan tindak tutur yang diutarakan dengan maksud
pengutaraannya sama dengan modus tuturan dan maknanya.
Maksudnya, kalimat berita digunakan untuk menginformasikan,
kalimat tanya digunakan untuk bertanya, dan kalimat perintah
digunakan untuk memerintah.
2) Tindak Tutur Tidak Langsung Literal
Tindak tutur tidak langsung literal (indirect literal speech act)
merupakan tindak tutur yang diungkapkan dengan maksud
pengutaraannya tidak sesuai dengan modus kalimatnya, tetapi apa
yang dimaksudkan penutur sesuai dengan makna kata-kata yang
menyusunnya, dengan kata lain kalimat berita digunakan untuk
memerintah atau kalimat tanya digunakan untuk memerintah.
Misalnya, seseorang berkata, “Bunga ini cantik sekali”. Kalimat ini
31
adalah kalimat berita tetapi dalam konteks seorang ibu yang berkata
kepada teman atau tetangganya. Kalimat ini tidak hanya memberikan
informasi tetapi juga meminta tetangganya agar memberikan bunga
tersebut kepadanya.
3) Tindak Tutur Langsung Tidak Literal
Tindak tutur langsung tidak literal (direct nonliteral speech act)
merupakan tindak tutur yang diutarakan dengan maksud tuturan sesuai
dengan modus kalimatnya, tetapi maksud dari penuturnya tidak
memiliki makna yang sama dengan kata-kata yang menyusunnya.
Maksudnya, yaitu kalimat perintah digunakan untuk mengutarakan
perintah dan maksudnya untuk menginformasikan dengan kalimat
berita. Contohnya, “Saat makan supaya terlihat sopan, bicaralah
terus!”. Dalam kalimat tersebut, penutur menyuruh lawan tuturnya
agar tidak berbicara ketika sedang makan. Dalam hal ini, kalimat
tanya tidak dapat digunakan untuk mengutarakan tindak tutur
langsung tidak literal.
4) Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal
Tindak tutur tidak langsung tidak literal (indirect nonliteral
speech act) merupakan tindak tutur yang tidak sesuai antara maksud
yang hendak diutarakan dengan modus kalimat dan makna
kalimatnya. Makudnya, tidak harus menggunakan kalimat perintah
jika hendak memerintah seseorang tetapi bisa juga menggunakan
kalimat berita atau menggunakan kalimat tanya. Misalnya, “Tanganku
32
gatal.” Kalimat tersebut dituturkan untuk seorang kakak agar
memberikan adiknya uang jajan.
9. Facebook
Menurut Wikipedia (2016), Facebook Inc merupakan sebuah
layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004 dan
berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Facebook
memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif hingga September 2012, dan
lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Sebelum dapat
menggunakan situs ini, pengguna harus mendaftar terlebih dahulu. Setelah
itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain
sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis
ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna yang memiliki
ketertarikan yang sama dapat bergabung dalam sebuah grup, diurutkan
berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas
lainnya, serta mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar
seperti “Rekan Kerja” atau “Teman Dekat”.
Facebook didirikan oleh mahasiswa Universitas Harvard yaitu Mark
Zuckerberg bersama teman sekamarnya, yaitu Eduardo Saverin, Andrew
McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Awalnya keanggotaan
situs web ini terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, namun kemudian
diperluas ke perguruan lain di Boston, seperti Ivy League dan Universitas
Stanford. Setelah itu, situs ini secara perlahan membuka diri kepada
33
mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah
menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13
tahun. Meskipun begitu, menurut survei Consumer Reports ada 7,5 juta
anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta
lainnya di bawah 10 tahun sejak bulan Mei 2011, sehingga secara tidak
langsung melanggar persyaratan layanan situs ini.
Studi Compete.com menempatkan Facebook sebagai layanan
jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna
aktif bulanan di seluruh dunia sejak Januari 2009. Kemudian, ditempatkan
di daftar “terbaik” oleh Entertainment Weekly pada akhir dasawarsa
dengan komentar, “Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih
kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan
bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?”.
Pada Mei 2011, Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9
juta pengunjung bulanan di AS. Menurut Social Media Today, sekitar
41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook pada April
2010. Meskipun begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di
sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika
Serikat dan Kanada pada Mei 2011.
Layanan ini berasal dari nama sebuah buku yang diberikan kepada
mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi
dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain universitas
34
di Amerika Serikat. Facebook memungkinkan setiap orang yang berusia
minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.
B. Kerangka Pikir
Teori pragmatik digunakan untuk menganalis data dalam penelitian ini.
Data tersebut terdiri dari tuturan-tuturan yang terdapat pada status dan
komentar terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial
(Facebook). Kemudian tuturan-tuturan tersebut diklasifikasikan ke dalam
jenis-jenis tindak tutur yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi.
Lokusi diklasifikasikan dalam kalimat berita (declarative) yang
umumnya digunakan oleh pembicara/penulis untuk membuat pernyataan
sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya.
Selanjutnya, kalimat perintah (imperative) yang juga disebut sebagai kalimat
imperatif atau suruhan atau permintaan. Kemudian kalimat tanya
(interogative) yang juga dikenal dengan nama kalimat interogatif, secara
formal ditandai oleh kehadiran kata tanya, seperti “apa”, “siapa”, “berapa”,
“kapan”, dan “bagaimana” dengan atau tanpa partikel “–kah” sebagai
penegas.
Adapun ilokusi dibagi menurut teori Searle yaitu: asertif yang pada
ilokusi ini penutur terikat pada kebenaran proposisi yang diungkapkan,
misalnya, menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan
pendapat, dan melaporkan; direktif yang bertujuan menghasilkan suatu efek
35
berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur misalnya, memesan,
memerintah, memohon, menuntut, dan memberi nasihat; komisif yang pada
ilokusi ini penutur sedikit banyak terikat pada suatu tindakan di masa
depan, misalnya menjanjikan, menawarkan. Jenis ilokusi ini cenderung
berfungsi menyenangkan dan kurang bersifat kompetitif karena tidak
mengacu pada kepentingan penutur, tetapi pada kepentingan petutur (mitra
tutur); ekspresif yang berfungsi untuk mengungkapkan atau mengutarakan
sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi,
misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf,
mengecam, memuji, mengucapkan belasungkawa, dan sebagainya; dan
deklarasi yang keberhasilan pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan
adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya
mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, menjatuhkan
hukuman, mengucilkan/membuang, mengangkat, dan sebagainya.
Perlokusi dalam penelitian ini dibagi menjadi, membuat lawan tutur
tahu (bring hearer to learn that), membujuk (persuade), menipu (deceive),
mendorong (encourage), menjengkelkan (irritate), menakuti (frightrn),
menyenangkan (amuse), membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get
hearer to do), mengilhami (inspire), impress (mengesankan), distract
(mengalihkan perhatian), membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer
to think about), melegakan (relieve tension), mempermalukan (embarrass),
menarik perhatian (attrack attention), menjemukan (bore). Untuk lebih
jelasnya, digambarkan pada bagan kerangka pikir 2.1 berikut.
36
2.1.Bagan Kerangka Pikir
Mengalihkan Perhatian
Perintah
Membuat Lawan Tutur Melakukan
Sesuatu
Mempermalukan
Menjemukan
Mengesankan
Menjengkelkan
Menyenangkan
Asertif
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan mulai dari rancangan penelitian, definisi
istilah, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
pemeriksaan keabsahan data, dan teknik analisis data.
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pada analisis tindak tutur lokusi, ilokusi,
dan perlokusi yang terdapat pada status dan komentar terhadap aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan
perlokusi terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial
(Facebook).
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Pendekatan deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain), pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya (Nawawi
dalam Masfufah, 2010). Selanjutnya, menurut Sutopo (dalam Masfufah,
2010), pendekatan kualitatif akan mampu menangkap berbagai informasi
kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa yang lebih berharga
daripada sekadar pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka.
37
38
Adapun Moleong (2010: 6) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif
kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
suatu subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-
kata atau tulisan. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dan dikumpulkan
berupa tuturan-tuturan yang terdapat pada status dan komentar terhadap aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook). Metode deskriptif
ini digunakan untuk menggambarkan apa adanya hasil dari pengumpulan data
yang telah dilakukan oleh peneliti. Metode deskriptif dipilih oleh penulis
karena metode ini dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai
individu, keadaan bahasa, gejala, atau kelompok tertentu.
Dengan demikian, penelitian ini berupaya menangkap dan
mendeskripsikan atau menjelaskan secara kualitatif gambaran dari suatu
keadaan, dalam hal ini fenomena tindak tutur pada status dan komentar
terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook). Apabila
dalam penelitian ini terdapat angka-angka, hal tersebut sekadar untuk
mendukung dalam pendeskripsian hasil penelitian.
B. Definisi Istilah
Definisi Istilah adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan
proses pengumpulan data pada penelitian. Definisi istilah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
39
1. Tindak tutur merupakan tindakan atau aktivitas dalam ujaran yang di
dalamnya mengandung makna.
2. Pragmatik merupakan salah satu dari cabang ilmu lunguistik dalam hal ini
linguistik makro yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal.
Cabang ilmu ini berupa studi terhadap semua hubungan antara bahasa dan
konteks yang ditandai dalam struktur bahasa.
C. Data dan Sumber Data
Data merupakan sekumpulan hasil pengamatan dan pengukuran yang
telah dilakukan oleh peneliti, baik yang diperoleh dari informan maupun yang
diperoleh dari hal lain.
Sumber data penelitian ini dikumpulkan dengan cara lokasional
(Sudaryanto dalam Masfufah, 2010), yaitu tempat asalnya data yang
merupakan si penutur bahasa sebagai informan atau narasumber. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah status dan komentar dalam
bentuk tulisan. Data tulisan, yaitu data yang berasal dari peristiwa tutur yang
terjadi di antara para penutur, dalam hal ini tuturan dari setiap status dan
komentar terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial
(Facebook).
40
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca, simak,
catat. Sudaryanto (2015: 203) mengatakan cara yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan membaca sumber data yang telah tersedia disebut
dengan teknik baca. Dalam ini peneliti lakukan dengan cara membaca status
da komentar yang terdapat di media sosial Facebook terkait aksi perobekan
bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah
Sorong.
Adapun metode simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian
bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa pada objek yang akan
diteliti (Sudaryanto, 2015: 203). Teknik simak ini dilakukan karena objek
yang akan diteliti pada penelitian ini berupa media sosial, yaitu Facebook.
Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu dengan mencatat data
berupa tuturan di Facebook dalam hal ini status dan komentar dengan alat
tulis atau instrumen tertentu. Sudaryanto (2015: 205-206), pencatatan dapat
dilakukan setelah teknik pertama atau kedua selesai digunakan dan dengan
alat tulis tertentu.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diartikan oleh Mahsun (2013: 72) sebagai alat
yang digunakan dalam penjaringan data. Dalam penelitian ini, alat yang
dimaksud yaitu kartu data dan tabel analisis data. Kartu data dan tabel
analisis merupakan sarana pendukung untuk menunjang penelitian tentang
41
tindak tutur yang terdapat pada status dan komentar terhadap aksi perobekan
bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah
Sorong dalam media sosial (Facebook). Data yang diperoleh akan dicatat
dalam kartu data, kartu ini berguna sebagai sarana mempermudah pencatatan
data, pengumpulan data, pengklasifikasian, dan analisis data tentang bentuk
tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang terdapat pada status dan
komentar terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial
(Facebook).
No. :
Penutur :
Tuturan :
Lokusi :
Ilokusi :
Perlokusi :
3.1. Kartu Data
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan diperlukan untuk mempertanggungjawabkan
secara ilmiah penelitian yang dilakukan agar meminimalisir kesalahan dalam
proses pemerolehan data penelitian yang tentunya akan berdampak
terhadap analisis data dan hasil akhir dari penelitian. Teknik triangulasi
merupakan digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data. Menurut Moleong
( 2010: 330) triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
42
memanfaatkan sesuatu lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
triangulasi yang memanfaatkan pengamat atau peneliti lainnya untuk
keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 2010:
331). Pemeriksaan data dengan teknik ini yaitu dengan cara peneliti
membaca berulang-ulang hasil analisis untuk mengurangi kesalahan yang
mungkin terjadi.
G. Teknik Analisis Data
Metode padan ekstralingual dalam hal ini merupakan teknik yang
digunakan dalam menganalisis data, yaitu dengan menganalisis unsur yang
bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal
yang berada di luar bahasa (Mahsun, 2013: 120). Makna, informasi, dan
konteks tuturan merupakan hal yang menyangkut di luar bahasa, sedangkan
teori pragmatik merupakan teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengkaji hubungan antara bentuk, makna, dan pengaruhnya. Dalam
pengkajian makna di penelitian ini, faktor nonbahasa menjadi dominan
seperti makna-makna yang lahir dari tuturan penutur yang sesuai dengan
konteks.
Berikut ini adalah rincian langkah-langkah dalam menganalisis data
menurut Syafruddin (2018) yaitu sebagai berikut.
43
1. Mentranskrip Data dari Status dan Komentar di Facebook
Setelah penulis memeroleh data berupa tuturan melalui status dan
kolom komentar di Facebook, maka selanjutnya mentranskripsi atau
memindahkan data tersebut dengan cara menulis kembali semua hasil
tuturan yang ditulis oleh pengguna Facebook.
2. Mengidentifikasi dan Mengklarifikasi Data
Berdasarkan hasil transkripsi diperoleh data tertulis yang selanjutnya
siap untuk diidentifikasi. Proses identifikasi berarti mengenali/menandai
data untuk memisahkan kalimat yang dibutuhkan untuk tahap selanjutnya,
dan mana yang tidak dibutuhkan.
3. Menyalin ke Dalam Kartu Data
Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka selanjutnya
adalah penyalinan tiap tuturan yang telah diidentifikasi ke dalam kartu
data. Hal itu dimaksudkan agar mudah untuk mengelompokkan tuturan
tersebut menurut karakteristik tertentu.
4. Menganalisis Kartu Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan tindak tutur
lokusi, ilokusi, perlokusi. Dari analisis kartu data tersebut akan tergambar
bentuk tindak tutur terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media
sosial (Facebook). Agar mudah dideskripsikan menggunakan kalimat,
maka hasil analisis tersebut dideskripsikan terlebih dahulu ke dalam Tabel
3.1. Analisis Tindak Tutur.
44
5. Menyimpulkan
Untuk tahap terakhir, hasil analisis akan menghasilkan simpulan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
No. Data tuturan Lokusi Ilokusi Perlokusi B P T A D K E DK
Tabel 3.1. Analisis Tindak Tutur
Keterangan :
Lokusi Ilokusi B : Berita A : Asertif P : Perintah D : Direktif T : Tanya K : Komisif E : Ekspresif DK : Deklaratif
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pada bab ini akan
disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang bentuk tindak tutur terhadap
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook). Hasil penelitian
dideskripsikan dalam bentuk tabel dan yang disesuaikan dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian. Penjabaran dalam pembahasan dilakukan berdasarkan hasil
penelitian.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa pendeskripsian bentuk tindak tutur lokusi,
tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi terhadap aksi perobekan
bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah
Sorong dalam media sosial (Facebook). Data tuturan yang diperoleh adalah
sebanyak 223 tuturan yang merupakan tindak tutur yang digunakan oleh
pengguna media sosial Facebook berupa status dan komentar terkait berita
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dan tuturan yang paling banyak ditemukan yaitu
tindak tutur ilokusi yaitu sebanyak 189 tuturan. Hasil analisis tindak tutur
tersebut digambarkan dalam Tabel Analisi Data Tindak Tutur terhadap
Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universiats Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook)
pada lampiran.
45
46
Sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya bahwa data yang diperoleh
dalam penelitian ini cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan dibahas
secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam hal ini hanya beberapa tuturan
yang dijadikan sebagai perwakilan setiap jenis tindak tutur.
1. Bentuk Tindak Tutur Lokusi
a. Lokusi Bentuk Kalimat Berita
Kalimat berita disebut juga dengan kalimat deklaratif. Kalimat
berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain
sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian.
(1) Konteks : Akun dengan nama Furqan Jurdi membuat status di Facebooknya tentang aksi pencopotan bendera IMM di Univesitas Muhammadiyah Sorong.
Wujud Tuturan : “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah
Tindakan Premanisme” Kejadian Pencopotan Bendera IMM di Universitas
Muhammadiyah Sorong adalah bentuk tindakan premanisme yang tidak bisa dibenarkan. Tentu hal tersebut melukai perasaan kader IMM se-Indonesia….
Muhammadiyah telah membuat pedoman tentang organisasi otonom dan kemahasiswaan di kampus milik Muhammadiyah. Jadi, tidak dibenarkan dari segi manapun menyerang IMM di kampus Muhammadiyah. Tindakan mencopot bendera dan membakar bambu tiang bendera di Sorong itu secara tidak langsung melecehkan Muhammadiyah secara organisasi.
Apalagi ada insiden perampasan bendera oleh oknum mahasiswa, kemudian dilanjutkan pembakaran tiang bendera di depan Gedung rektorat dinilai sangat tidak beradab. Gedung rektorat seharusnya menjadi pelindung IMM di kampus.
Oleh karena itu, menurut saya kejadian di Sorong itu merupakan bentuk premanisme kampungan yang secara sengaja dibiarkan oleh oknum yang bereda di Kampus UMS….
Furqan Jurdi Ketua Lembaga Dakwah DPP IMM. (Data: 1)
47
Tuturan (1) merupakan tindak tutur lokusi, bentuk kalimat berita
karena ditandai dengan adanya huruf kapital di awal kalimat dan
terdapat tanda titik (.) di akhir kalimat. Kalimat berita digunakan
Furqan Jurdi selaku penutur untuk memberitahu kepada pengguna
Facebook bahwa mencopot bendera IMM di kampus Muhammadiyah
adalah tindakan premanisme yang akan melukai perasaan kader IMM
se-Indonesia dan memberitahu bahwa Muhammadiyah telah membuat
pedoman tentang organisasi otonom dan kemahasiswaan di kampus
milik Muhammadiyah. Jadi, tidak dibenarkan dari segi manapun
menyerang IMM di kampus Muhammadiyah. Selain itu Furqan Jurdi
juga memberitahu bahwa dia sebagai Ketua Lembaga Dakwa DPP
IMM di bagian penutup statusnya.
(2) Konteks : Status yang dibuat akun bernama Berita Aktivis tentang demo perobekan bendera IMM
Wujud Tuturan : Tak disangka berawal dari aksi menghentikan LK-1 HMI di Universitas Muhammadiyah Sorong. IMM Kembali didemo HMI, bendera IMM dirobek. Yang lebih parah lagi dari pihak kampus membiarkan ini terjadi tanpa ada solusi. (Data: 140)
Tuturan (2) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat berita
karena dari nama akun yang membuat status ini kita sudah bisa
mengetahui bahwa akun tersebut merupakan akun yang selalu
menyabarkan informasi seputar aktivis IMM. Selain itu bentuk
kalimatnya ditandai dengan adanya huruf kapital di awal kalimat dan
terdapat tanda baca yaitu tanda titik (.) di akhir kalimat. Kalimat berita
digunakan akun Berita Aktivis selaku penutur untuk
48
menginformasikan bahwa IMM kembali di demo sampai bendera IMM
dirobek karena sebelumnya telah menggelar aksi untuk menghentikan
LK-1 HMI di Universitas Muhammdiyah Sorong.
(3) Konteks : Tuturan berasal dari status yang dibuat oleh Berita Aktivis dan diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong.
Wujud Tuturan : Pernyataan sikap DPP IMM. (Data: 146)
Tuturan (3) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat berita
karena ditandai dengan adanya huruf kapital di awal kalimat dan
terdapat tanda titik (.) di akhir kalimat. Kalimat berita digunakan akun
Berita Aktivis selaku penutur untuk menginformasikan bahwa DPP
IMM telah membuat surat pernyataan sikap pasca-insiden perobekan
bendera di UMS dan pemperlihat isi dari surat tersebut.
(4) Konteks : Tuturan berasal status yang dibuat oleh Berita Aktivis dan diunggah dengan artikel berita tentang aksi yang digelar IMM Sorong untuk menolak LK-Satu.
Wujud Tuturan : Tolak LK-Satu di PTM, IMM Sorong Gelar Demo di Depan Rektorat UM-Sorong. (Data ke-174)
Tuturan (4) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat berita
karena ditandai dengan adanya huruf kapital di awal kalimat dan
terdapat tanda titik (.) di akhir kalimat. Kalimat berita digunakan akun
Berita Aktivis selaku penutur untuk menginformasikan bahwa IMM
Sorong menggelar demo di depan rektorat UM-Sorong dengan alasan
menolak diadakan LK-Satu di PTM.
49
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur lokusi bentuk deklaratif
atau kalimat berita merupakan tuturan yang sifatnya untuk
menginformasikan tanpa adanya tindakan apapun dan tanpa
mengharapkan dampak apapun.
b. Lokusi Bentuk Kalimat Perintah
Kalimat perintah juga disebut sebagai kalimat imperatif atau
suruhan atau permintaan. Kalimat imperatif memiliki ciri-ciri: (1)
intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan; (2) pemakaian
partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan,
permohonan, dan larangan; (3) susunan inversi sehingga urutannya
menjadi tidak selalu terungkap predikat-subjek jika diperlukan; (4)
pelaku tindakan tidak selalu terungkap (Alwi dkk, 2010: 353-354).
Dilihat dari segi maknanya kalimat perintah dapat berupa perintah
yang sesungguuhnya, ajakan, larangan, persilahan, dan salam. Berikut
ini beberapa bentuk kalimat perintah yang ditemukan pada status atau
komentar di Facebook:
1) Kalimat Perintah yang Sebenarnya
Kalimat perintah yang sebenarnya ditandai oleh pola intonasi
suruh. Selain itu, apabila P-nya terdiri dari kata verbal intransitif,
bentuk kata verbal itu tetap, hanya partikel “-lah” dapat
50
ditambahkan pada kata verbal itu untuk menghaluskan perintah. S-
nya yang berupa persona ke-2 boleh dibuang boleh juga tidak.
Berikut ini adalah data yang menujukkan kalimat perintah yang
sebenarnya:
(5) Konteks : Komentar Gendro Sugiono terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Ini merupakan tamparan keras bagi seluruh PTM di Indonesia yang membiarkan mahasiswa lain merendahkan Ortom Muhammadiyah yang notabene kader penerus pergerakan Muhammadiyah. Usut tuntas, kalau perlu bekukan organisasi kemahasiswaan lain yang tidak mau ikut aturan pergerakan Muhammadiyah!!! (Data: 105)
Tuturan (5) tepatnya pada kalimat “Usut tuntas, kalau perlu
bekukan organisasi kemahasiswaan lain yang tidak mau ikut aturan
pergerakan Muhammadiyah!!!” merupakan tindak tutur lokusi bentuk
kalimat perintah karena ditandai oleh pola intonasi suruh dan bentuk
kata verbal tetap yaitu “usut”, selain itu terdapat tanda seru (!) di akhir
kalimat sebagai penegasan. Kalimat ini digunakan Gendro Sugiono
selaku penutur untuk menyuruh agar diselidiki sampai tuntas insiden
tersebut dan kalau perlu organisasi kemahasiswaan lain yang tidak
mau ikut aturan pergerakan Muhammadiyah dibekukan.
(6) Konteks : Tuturan berasal dari komentar Ahmad Syarif Papalia terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi tentang Rektor UMS yang selalu membina organisasi Cipayung tapi justru menghina IMM.
Wujud Tuturan : Ganti rektornya. (Data: 131)
51
Tuturan (6) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
perintah karena ditandai oleh pola intonasi suruh dan bentuk kata
verbal tetap yaitu “ganti”. Kalimat ini digunakan Ahmad Syarif
Papalia selaku penutur untuk menyuruh agar rektor diganti.
(7) Konteks : Komentar Muhammad Farhan Dore terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi tentang Rektor UMS yang selalu membina organisasi Cipayung tapi justru menghina IMM.
Wujud Tuturan : #Semoga_Tuntas. #Ributlah_dengan_Damai. (Data: 132)
Tuturan (7) tepatnya pada kalimat “#Ributlah_dengan_ Damai.”
merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat perintah karena ditandai
oleh pola intonasi suruh dan bentuk kata verbal tetap yaitu “ribut”,
selain itu partikel “-lah” dapat ditambahkan pada kata verbal itu untuk
menghaluskan perintah. Kalimat ini digunakan Muhammad Farhan
Dore selaku penutur untuk menyuruh agar ribut tapi dengan cara yang
damai.
(8) Konteks : Komentar Aan Prasetia terhadap status yang dibuat oleh Berita Aktivis tentang aksi yang dilakukan IMM untuk menolak LK-Satu di PTM.
Wujud Tuturan : Tuntaskan!!! (Data: 176) Tuturan (8) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
perintah karena ditandai oleh pola intonasi suruh dan bentuk kata
verbal tetap, selain itu terdapat partikel “-kan” dan tanda seru (!) di
akhir kalimat sebagai penegasan. Kalimat ini digunakan Aan Prasetia
selaku penutur sebagai perintah kepada IMM Sorong agar
menuntaskan aksinya.
52
2) Kalimat Perintah yang Bersifat Larangan
Kalimat perintah yang bersifat larangan merupakan kalimat
perintah yang selain ditandai oleh intonasi suruh ditandai juga
dengan adanya kata “jangan” di awal kalimat, partikel “-lah” juga
dapat ditambahkan untuk memperhalus kalimat larangan. Lokusi
perintah larangan ini yang paling sedikit ditemukan dalam status
dan komentar di Facebook, berikut ini contoh lokusi perintah
larangan yang ditemukan:
(9) Konteks : Komentar Laode Alex Tan terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : #Jangan_Hanya_Diam (Data: 74)
Tuturan (9) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
perintah yang bersifat larangan karena ditandai oleh pola intonasi
suruh dan ditandai juga dengan adanya kata “jangan” di awal kalimat.
Kalimat ini digunakan Laode Alex Tan selaku penutur untuk melarang
kader IMM diam saja dalam menyikapi aksi perobekan tersebut.
(10) Konteks : Komentar Sity Utari terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Usut tuntas dan adili pelakunya. Jangan biarkan bendera kita diobrak-abrik. LASKAR MERAH TETAP DI HATI. (Data: 103)
Tuturan (10) tepatnya pada kalimat “Jangan biarkan bendera
kita diobrak-abrik.” merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
53
perintah yang bersifat larangan karena ditandai oleh pola intonasi
suruh dan ditandai juga dengan adanya kata “jangan” di awal kalimat.
Kalimat ini digunakan Sity Utari selaku penutur agar tidak
membiarkan IMM diobrak-abrik.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur lokusi bentuk imperatif
atau kalimat perintah merupakan tuturan yang bentuk kalimatnya
menyuruh, tapi tidak menuntut lawan tutur untuk melakukan tindakan
yang diperintahkan oleh penutur.
c. Lokusi Bentuk Kalimat Tanya
Kalimat tanya yang juga dikenal dengan nama kalimat
introgatif, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti
“apa”, “siapa”, “berapa”, “kapan”, dan “bagaimana” dengan atau tanpa
partikel –kah sebagai penegas. Kalimat interogatif diakhiri dengan
tanda tanya (?) pada bahasa tulis atau suara turun (Alwi dkk,
2003:357-358). Fungsi kalimat tanya adalah untuk menanyakan
sesuatu. Berikut ini tindak tutur lokusi bentuk kalimat tanya yang
terdapat di Facebook:
(11) Konteks : Komentar Chaeruddin Hakim terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Siapa yang copot? (Data: 38)
54
Tuturan (11) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
tanya karena ditandai oleh kehadiran kata tanya “siapa” dan diakhiri
dengan tanda tanya (?). Tuturan tersebut merupakan murni berisi
pertanyaan dari Chaeruddin Hakim menanyakan yang pelaku dari aksi
pencopotan bendera IMM.
(12) Konteks : Komentar Lukman Pulungan terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Terus kenapa dibiarkan begitu saja? Saya sebagai kader IPM merasa tersakiti. IPM juga harus cepat bertindak. (Data: 58)
Tuturan (12) tepatnya pada kalimat “Terus kenapa dibiarkan
begitu saja?” merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat tanya
karena ditandai oleh kehadiran kata tanya “kenapa/mengapa” dan
diakhiri dengan tanda tanya (?). Tuturan tersebut merupakan murni
berisi pertanyaan dari Lukman Pulungan yang menanyakan alasan
insiden tersebut dibiarkan begitu saja.
(13) Konteks : Komentar Rafsanjani terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Sangat tidak masuk akal jika lahan garapan Muhammadiyah dikuasai oleh orang lain. Apakah ini karena krisisnya kader Muhammadiyah? (Data ke-61)
Tuturan (13) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
tanya karena ditandai oleh kehadiran kata tanya “apa” dengan partikel
“–kah” sebagai penegas dan diakhiri dengan tanda tanya (?). Tuturan
55
tersebut merupakan murni berisi pertanyaan dari Rafsanjani yang
menanyakan penyebab peristiwa tersebut terjadi dikarenakan krisisnya
kader Muhammadiyah.
(14) Konteks : Komentar Awan Syah terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Kau tahu kronologi bung? (Data: 68)
Tuturan (14) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
tanya, walaupun tidak terdapat kata tanya tetapi terdapat tanda tanya
(?) di akhir kalimat. Tuturan tersebut digunakan Awan Syah selaku
penutur untuk menanyakan kepada mitra tutur yaitu Furqan Jurdi yang
menanyakan kronologi dari aksi tersebut.
(15) Konteks : Tuturan berasal dari komentar Ulum terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Kondisi terkini bagaimana kakanda? (Data: 96)
Tuturan (15) merupakan tindak tutur lokusi bentuk kalimat
tanya karena ditandai adanya kata tanya “bagaimana” dan terdapat
tanda tanya (?) di akhir kalimat. Tuturan tersebut merupakan murni
berisi pertanyaan dari Ulum selaku penutur kepada lawan tutur yaitu
Furqan Jurdi tentang kondisi terkini dari insiden tersebut.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
56
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur lokusi bentuk interogatif
atau kalimat perintah merupakan tuturan yang bentuk kalimatnya
hanyalah untuk menanyakan, tapi tidak menuntut lawan tutur untuk
menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh penutur.
2. Bentuk Tindak Tutur Ilokusi
Bentuk tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam status dan
komentar di Facebook tentang aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiwa
Muhammadiyah yang terjadi di universitas Muhammadiyah Sorong ada
asertif, direktif, komisif, dan ekspresif, namun sama sekali tidak
ditemukan tindak tutuk deklaratif. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak
tutur yang berfungsi menyampaikan sesuatu dengan maksud untuk
melakukan tindakan yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu
menuturkan sesuatu kepada lawan tutur.
a. Tindak Tutur Bentuk Asertif
Pada ilokusi ini penutur terikat pada kebenaran proposisi yang
diungkapkan, misalnya, menyatakan, mengusulkan, membual,
mengeluh, mengemukakan pendapat, dan melaporkan. Berikut bentuk
tindak tutur asertif yang terdapat pada status atau komentar di
Facebook:
(16) Konteks : Furqan Jurdi menanggapi komentar Maryon Muh R. Tasijawa.
Wujud Tuturan : Maryon Muh R. : Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus
angkat bicara.
57
Furqan Jurdi : Maryon Muh R. Tasijawa saatnya untuk diketahui oleh teman OKP lain tentang IMM di kampus Muhammadiyah. (Data: 4)
Tuturan (16) merupakan bentuk tindak tutur asertif karena
tuturan tersebut digunakan Furqan Jurdi selaku penutur menyatakan
kepada lawan tutur yaitu Maryon Muh R. Tasijawa bahwa saatnya
untuk diketahui oleh teman OKP lain tentang IMM di kampus
Muhammadiyah.
(17) Konteks : Komentar Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi. Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur. (Data: 20)
Tuturan (17) tepatnya pada kalimat “Itulah realitanya di PTM
kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk
menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah
bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-
kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat
dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada
mereka demi menjaga segala yang terjadi.” merupakan bentuk tindak
tutur asertif karena tuturan tersebut digunakan Yandis Alfhauzan
Nababan IpmAsweet untuk menyatakan bahwa begitulah realita di
58
PTM dan DPP IMM harus bekerja keras menyelesaikan masalah
tersebut dan menyampaikan komitmen antara IMM dan BEM untuk
tidak memberikan ruang kepada OKP lain yang hendak memasuki
kampusnya.
(18) Konteks : Komentar Rafsanjani terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Rektor UMS harus ambil sikap dengan kejadian ini. Kejadian ini merupakan yang paling buruk karena IMM diserang di kendang sendiri. Kejadian ini merupakan pembiaran terhadap para mahasiswa lain yang sewenang-wenang masuk ke ruang lingkup Muhammadiyah. Dan ini tidak ada ketegasan dalam UMS sehingga para penyusup sewenang-wenang dalam ruang lingkup UMS. Kami harap kepada rektor untuk memanggil oknum yang melakukan hal itu dan keluarkan dari kampus UMS, kalau dibiarkan orang lain yang akan menguasai lahan Garapan sendiri. Kader-kader yang ada di UMS segera ambil sikap. (Data: 55)
Tuturan (18) tepatnya pada kalimat “Kejadian ini merupakan
yang paling buruk karena IMM diserang di kendang sendiri. Kejadian
ini merupakan pembiaran terhadap para mahasiswa lain yang
sewenang-wenang masuk ke ruang lingkup Muhammadiyah. Dan ini
tidak ada ketegasan dalam UMS sehingga para penyusup sewenang-
wenang dalam ruang lingkup UMS.” merupakan bentuk tindak tutur
asertif tuturan tersebut digunakan Rafsanjani selain untuk menyatakan
bahwa insiden tersebut merupakan kejadian yang paling buruk
sekaligus juga mengkritik bahwa pihak UM-Sorong tidak tegas dengan
59
membiarkan mahasiswa dari OKP lain sewenang-wenang di kampus
PTM.
(19) Konteks : Komentar Achmad Yani Lubis terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Perlu juga diusut fungsionaris dan karyawan yang berlatar di luar ortom Muhammadiyah. Kuat dugaan banyak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah se-Indonesia dari luar Muhammadiyah. (Data: 69)
Tuturan (19) merupakan bentuk tindak tutur asertif karena
tuturan tersebut digunakan Achmad Yani Lubis untuk mengemukakan
sarannya bahwa perlu diselidiki birokrat dan karyawan
berlakarbelakang yang ada di UM-Sorong karena penutur menduga
banyak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah se-
Indonesia dari luar Muhammadiyah.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi bentuk asertif
merupakan tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran preposisi
yang diungkapkannya.
b. Tindak Tutur Bentuk Direktif
Ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan
yang dikehendaki oleh penutur, misalnya, memesan, memerintah,
memohon, menuntut, dan memberi nasihat. Berikut ini beberapa
60
contoh bentuk ilokusi direktif yang ditemukan dalam status dan
komentar di Facebook.
(20) Konteks : Dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil.
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan
birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.
Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro. Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.
(Data: 10)
Tuturan (20) tepatnya pada pernyataan “Furqan Jurdi mohon
diperjuangkan kanda” merupakan bentuk tindak tutur direktif karena
tuturan tersebut menunjukkan maksud permohonan yang ditandai
dengan Randi Rachman Souwakil selaku penutur memohon kepada
lawan tutur yaitu Furqan Jurdi agar memperjuangkan saran yang
penutur ajukan.
(21) Konteks : Tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap pernyataan Randi Rachman Souwakil.
Wujud Tuturan : Nonton videonya. Syalleh Rumasukun : Pernyataan sikapnya sudah bagus tapi kalau
langsung kunjungi UM-Sorong baru bicara seperti itu.
Randi Rachman S. : Kalau dipersilakan oleh DPD IMM Maluku, maka saya pergi.
Syalleh Rumasukun : Nonton videonya. (Data: 16)
Tuturan (21) tepatnya pada pernyataan “Nonton videonya.”
merupakan bentuk tindak tutur direktif karena tuturan tersebut
menunjukkan maksud menyuruh yang ditandai dengan Syalleh
61
Rumasukun selaku penutur menyuruh agar lawan tutur yaitu Randi
Rachman Souwakil menonton video aksi tersebut.
(22) Konteks : Komentar Bung Fherdy Arabhuz terhadap status dari Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Gelar aksi serentak. (Data: 65)
Tuturan (22) merupakan bentuk tindak tutur direktif karena
tuturan tersebut menunjukkan fungsi mengajak yang ditandai dengan
Bung Fherdy Arabhuz selaku penutur memaksudkan untuk mengajak
kader IMM Sorong menggelar aksi serentak terkait insiden tersebut.
(23) Konteks : Tuturan berasal dari tanggapan Eko Ksatria terhadap komentar Said Buamona tentang pernyataan sikap dari DPP IMM.
Wujud Tuturan : Said Buamona : Tambahkan lagi 1 sikap bahwa
memerintahkan kepada kader-kader IMM yang ada di UM Sorong untuk cari bendera dari pelaku agar dibakar lagi di tempat yang sama supaya seluruh kader-kader penumpang UM Sorong dan seluruh alumninya uang ada di Nusantara juga turut gelisah dan rasa seperti yang kita rasa.
Eko Ksatria : Said Buamona tidak baik, tidak usah dibalas dengan tidak baik lagi. (Data: 167)
Tuturan (23) merupakan bentuk tindak tutur direktif karena
tuturan tersebut menunjukkan fungsi menasihati yang ditandai dengan
Fitrii Zuliani selaku penutur menasihati lawan tutur agar tidak
membalas dengan hal yang tidak baik juga.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
62
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi bentuk direktif
merupakan tuturan yang menuntut atau mengharuskan lawan tutur
untuk melakukan tindakan sesuai yang dikehendakkan oleh penutur.
c. Tindak Tutur Bentuk Komisif
Pada ilokusi ini penutur sedikit banyaknya terikat pada suatu
tindakan yang akan dilakukan, misalnya menjanjikan dan
menawarkan. Jenis ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan
dan kurang bersifat kompetitif karena tidak mengacu pada
kepentingan penutur, tetapi pada kepentingan petutur (mitra tutur).
Berikut ini beberapa contoh bentuk ilokusi komisif yang ditemukan
dalam status dan komentar di Facebook.
(24) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil.
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda. Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap. (Data: 11)
Tuturan (24) merupakan bentuk tindak tutur komisif karena
tuturan tersebut mengikat Furqan Jurdi selaku penutur untuk
melakukan tindakan seperti yang telah diujarkannya, yaitu penutur
berjanji untuk memperjuangkan usulan dari lawan tutur.
(25) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Randi Rachman Souwakil dan Syalleh Rumasukun.
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan
birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.
63
Syalleh Rumasukun : Pernyataan sikapnya sudah bagus tapi kalau langsung kunjungi UM-Sorong baru bicara seperti itu.
Randi Rachman S. : Kalau dipersilakan oleh DPD IMM Maluku, maka saya pergi. (Data: 15)
Tuturan (25) merupakan bentuk tindak tutur komisif karena
tuturan tersebut mengikat Randi Rachman Souwakil selaku penutur
untuk melakukan sesuatu seperti yang telah diujarkannya, yaitu
penutur akan langsung berkunjung ke UM-Sorong apabila diizikan
oleh DPD IMM Maluku.
(26) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Panglima Ngali.
Wujud Tuturan : Furqan Jurdi : Panglima Ngali coba kalau di Bima,
panglima turun gunung pasti (tertawa). Panglima Ngali : Furqan Jurdi pastilah, bahkan bisa
dipastikan oknum tersebut …… (Data: 42) Tuturan (26) merupakan bentuk tindak tutur komisif karena
tuturan tersebut mengikat Panglima Ngali selaku penutur untuk
melakukan tindakan seperti yang telah diujarkannya, yaitu menjanjikan
pasti akan ikut bertindak apabila insiden serupa terjadi di daerahnya
dan bahkan mengancam akan melakukan sesuatu pada oknum yang
melakukan hal serupa.
(27) Konteks : Tuturan berasal dari komentar Sofyan Fkm Ump terhadap status yang dibuat oleh Furqan Jurdi dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”.
Wujud Tuturan : Tunggu 1 atau 2 hari, jika PPM dan DPP IMM belum ada tindakan maka semua kader IMM baik kader aktif maupun alumni buat aksi serangan dan surat ke DPP. (Data: 81)
64
Tuturan (27) merupakan bentuk tindak tutur komisif karena
tuturan tersebut mengikat Sofyan Fkm Ump selaku penutur untuk
melakukan tindakan seperti yang telah diujarkannya, yaitu mengancam
akan membuat aksi serangan dan surat pernyataan sikap kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan DPP IMM apabila belum ada
tindakan dalam menyikapi insiden tersebut.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi bentuk komisif
merupakan tuturan yang menuntut penuturnya akan melakukan
tindakan sesuai yang dikomitmenkannya.
d. Tindak Tutur Bentuk Ekspresif
Fungsi ilokusi ini ialah mengungkap atau mengutarakan sikap
psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi,
misalnya: mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi
maaf, mengecam, memuji, mengucapkan belasungkawa, dan
sebagainya.
(28) Konteks : Tanggapan Furqan Jurdi terhadap komentar Randi Rachman Souwakil.
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Copot rektor dari jabatannya. Furqan Jurdi : Randi Rachman Souwakil mantap. (Data:
7)
65
Tuturan (28) merupakan bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak
tutur ekspresif ini disampaikan dengan menggunakan kalimat yang
sesuai dengan maksud penutur dan makna kata-kata yang digunakan
juga sesuai dengan maksud penutur. Maksud tuturan ekspresif ini
adalah untuk mengungkapkan pujian atau setuju terhadap pernyataan
lawan tutur.
(29) Konteks : Tanggapan Jailani Tong terhadap komentar Alfajri Aji.
Wujud Tuturan : Alfajri Aji : Tabayyun. Jailani Tong : Alfajri Aji semakin bijak ketum saya ini.
(Data: 125)
Tuturan (29) merupakan bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak
tutur ekspresif ini disampaikan dengan menggunakan kalimat yang
sesuai dengan maksud penutur dan makna kata-kata yang digunakan
juga sesuai dengan maksud penutur. Maksud tuturan ekspresif ini
adalah untuk mengungkapkan pujian terhadap pernyataan lawan tutur
dengan mengatakan bahwa Alfjri Aji semakin bijak.
(30) Konteks : Komentar Yan Afrizal terhadap surat pernyataan sikap DPP IMM yang diunggah oleh Berita Aktivis.
Wujud Tuturan : Lanjut kanda. #Yakusa. (Data: 173)
Tuturan (30) merupakan bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak
tutur ekspresif ini diungkapkan melalui struktur kalimat yang sesuai
dengan maksud pengutaraan penutur tetapi makna kata-kata yang
menyusunnya tidak memiliki kesesuaian dengan maksud yang ingin
disampaikan. Maksud tuturan ekspresif ini adalah untuk
66
mengungkapkan apresiasi atau pujian terhadap pergerakan atau aksi
yang telah dilakukan. Karena pada tuturan tersebut terdapat “#Yakusa”
atau “Yakin Usaha Sampai” yang jika ditelaah, kata tersebut
merupakan seruan yang selalu diucapkan ketika dalam lingkungan
kegiatan organisasi dan sangat lekat dengan kader Himpunan
Mahasiswa Islam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tuturan tersebut
ditujukan untuk mengapresiasi perjuangan dan pergerakan kader HMI.
(31) Konteks : Komentar Bachtiar Abror Nst terhadap status yang dibuat oleh oleh Berita Aktivis.
Wujud Tuturan : Sedap. (Data: 177)
Tuturan (31) merupakan bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak
tutur ekspresif karena diungkapkan melalui struktur kalimat yang
sesuai dengan maksud pengutaraan penutur tetapi makna kata-kata
yang menyusunnya tidak memiliki kesesuaian dengan maksud yang
ingin disampaikan. Kata “sedap” biasanya diidentikkan untuk
mengungkapkan rasa masakan tapi dalam konteks ini bukan untuk
memuji rasa makanan atau semacamnya melainkan penutur hendak
mengungkapkan apresiasi terhadap pergerakan atau aksi yang
dilakukan kader IMM Sorong untuk menolak diadakan LK-Satu di
PTM.
(32) Konteks : Komentar Ilham Ilyas terhadap status yang dibuat oleh Berita Aktivis tentang aksi yang gelar IMM menolak LK-1.
Wujud Tuturan : Kerasss. (Data: 182)
67
Tuturan (32) merupakan bentuk tindak tutur ekspresif. Tindak
tutur ekspresif ini disampaikan secara langsung dan tidak literal,
karena diungkapkan melalui struktur kalimat yang sesuai dengan
maksud pengutaraan penutur tetapi makna kata-kata yang
menyusunnya tidak memiliki kesesuaian dengan maksud yang ingin
disampaikan. Kata “keras” biasanya diperuntukan untuk menyatakan
sifat benda atau usaha seseorang tapi dalam konteks ini penutur
bermaksud mengungkapkan bahwa demo untuk menolak kegiatan LK-
Satu di PTM yang dilakukan IMM Sorong merupakan aksi yang cukup
nekat dan di luar dugaan.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi bentuk ekspresif
merupakan tuturan yang mengungkapkan perasaan atau reaksi terhadap
pernyataan atau tindakan dari lawan tutur.
3. Bentuk Tindak Tutur Perlokusi
Perlokusi merupakan daya pengaruh atau efek yang muncul
ketika membaca tuturan dari penutur. Makna yang terkadung dalam suatu
ujaran sangat ditentukan oleh penafsiran dari lawan tutur. Penafsiran setiap
lawan tutur (pembaca) berbeda antara yang satu dengan yang lain. Jenis-
jenis perlokusi yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu membuat lawan
tutur tahu (bring hearer to learn that), mendorong (encourage), membuat
68
lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about), membuat lawan
tutur melakukan sesuatu (get hearer to do), menyenangkan (amuse),
menjengkelkan (irritate), dan menjemukan (bore).
a. Membuat Lawan Tutur Tahu (Bring Hearer to Learn That)
(33) Konteks : Tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap pernyataan Randi Rachman Souwakil.
Wujud Tuturan : Randi Rachman Souwakil cuman mau bilang buat kawan bahwa yang saat ini membuat kalian marah dan lain sebagainya itu adalah berita HOAX yang kalian perbicarakan. Kalau saya mau beri nama “IMM tipu IMM”. (Data: 17)
Tuturan (33) merupakan tanggapan Syalleh Rumasukun
terhadap pernyataan Randi Rachman Souwakil tentang berita
perobekan bendera IMM. Tuturan Syalleh Rumasukun tersebut
mempunyai efek terhadap Randi Rachman Souwakil yaitu bisa tahu
bahwa informasi yang dibicarakan itu adalah berita hoaks.
(34) Konteks : Dialog antara Chaeruddin Hakim dan Furqan Jurdi.
Wujud Tuturan : Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot? Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi,
bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. (Data: 39)
Tuturan (34) merupakan jawaban dari Furqan Jurdi pertanyaan
Chaeruddin Hakim tentang pelaku dari insiden bendera IMM. Tuturan
Furqan Jurdi tersebut mempunyai efek terhadap Chaeruddin Hakim
bahwa pelakunya adalah oknum organisasi kemahasiswaan ekstra
69
kampus, dengan begitu Chaeruddin Hakim dan pengguna Facebook
yang lain bisa tahu pelaku dari insiden tersebut.
(35) Konteks : Komentar Mukhtarudin Muchsiri terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
Wujud Tuturan : Saya Ketua Bidang Kader DPD IMM salah satu provinsi di Sumatera. Pada masa lebih kurang 19 tahun yang lalu, saya tidak menolerir tindakan menurunkan bendera IMM di kampus PTM. Perlu diusut tuntas sampai akar masalahnya. Tapi saya sadar bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim. Merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM. Tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri, hakikatnya aktivis IMM adalah komunitas yang minoritas di kampus tersebut. Oleh karena itu, harus pandai-pandai memainkan peran dan dalam membawa diri. Terlepas dari itu, ada pelajaran menarik dan penting bahwa kejadian ini menambah deret kasus ummat Islam meski dalam jumlah mayoritas sering mengalami dan tertimpa kejadian yang terkait ketidak-adilan dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan berdimensi tekanan dan pelecehan. Ini merupakan PR yang tidak ringan bagi DPP IMM sekarang untuk fokus menyelesaikan persoalan internal agar tidak sibuk mengurusi kerja-kerja eksternal yang lebih bernuansa politik praktis dan oportunis. (Data: 120)
Tuturan (35) merupakan komentar yang ditulis oleh
Mukhtarudin Muchsiri terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot
bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan
Premanisme). Tuturan Mukhtarudin Muchsiri tersebut mempunyai
efek terhadap pengguna Facebook yang membacanya bahwa di
kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim,
itu merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan
70
yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM dan
tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri. Sehingga
dengan begitu para pengguna Facebook yang lain bisa tahu dan
memahami kondisi di sana.
b. Mendorong (Encourage)
(36) Konteks : Dialog antara M Risal Abusama dan Faisal.
Wujud Tuturan : M Risal Abusama : Kita di tanah Papua sini berbeda dengan
kultur kalian. Kita identik dengan beberapa agama, suku, ras, dan lain-lain. Jika kalian menganggap kalian tuan rumah di tanah Papua, sorry bos di tanah moyang ini sudah ada tuan tanah sebelum kamu orang datang.
Faisal : M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku. (Data: 161)
M Risal Abusama : Amal usaha PTM juga patut ikut terhadap aturan negara.
Tuturan (36) merupakan pernyataan Faisal yang bingung dengan
maksud dari komentar M Risal Abusama. Pertanyaan Faisal
mempunyai efek atau perlokusi mendorong (encourage), yaitu
mendorong M Risal Abusama untuk memperjelas maksud dari
pernyataan sebelumnya.
(37) Konteks : Dialog antara Budi Sunarso dan Syamsudin Seknun.
Wujud Tuturan : Syamsudin Seknun : Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar
tidak oon. Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah apa? Baca
pula PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 2/PED/I.0 /B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH. (Data: 184)
71
Syamsudin Seknun : Budi Sunarso hahahahaha sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol.
Tuturan (37) tepatnya pada kalimat “Syamsudin Seknun,
sejarah apa?” merupakan pertanyaan Budi Sunarso yang bingung
dengan maksud dari tanggapan Syamsudin Seknun. Pertanyaan Budi
Sunarso mempunyai efek atau perlokusi mendorong (encourage), yaitu
mendorong Syamsudin Seknun untuk memperjelas sejarah yang
maksud dari pernyataan sebelumnya.
(38) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Panglima Ngali.
Wujud Tuturan : Panglima Ngali : Waw, sadis sekali ya. Furqan Jurdi : Panglima Ngali coba kalau di Bima,
panglima turun gunung pasti (tertawa). (Data: 41)
Panglima Ngali : Furqan Jurdi pastilah, bahkan bisa dipastikan oknum tersebut ……
Tuturan (38) tepatnya pada kalimat “Panglima Ngali coba
kalau di Bima, panglima turun gunung pasti (tertawa).” merupakan
pertanyaan Furqan Jurdi yang menanggapi komentar Panglima Ngali.
Pernyataan Furqan Jurdi mempunyai efek atau perlokusi mendorong
(encourage), yaitu mendorong Panglima Ngali akan ikut bertindak
apabila insiden serupa terjadi di daerahnya dan bahkan mengancam
akan melakukan sesuatu pada oknum yang melakukan hal serupa.
c. Menjengkelkan (Irritate)
(39) Konteks : Komentar M Risal Abusama terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
72
Wujud Tuturan : Woe bos, stop bicara-bicara banyak kalau tidak ada di tempat kejadian bos. (Data: 47)
Tuturan (49) diungkapkan oleh M Risal Abusama dalam dalam
komentarnya terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di
Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Pertanyaan
Furqan Jurdi dalam statusnya tersebut mempunyai efek atau perlokusi
menjengkelkan (irritate), dalam hal ini membuat M Risal Abusama
merasa jengkel dengan Furqan Jurdi karena telah menulis informasi
tentang aksi tersebut padahal dia sendiri tidak ada di tempat kejadian.
(40) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun tentang demo yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM.
Wujud Tuturan : Arun : …Saya kasi tahu kamu dek, IMM adalah
anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal, jadi bila ada organisasi eksternal yang ingin merekrut kader baru disilakan…. (Data: 211)
Irsam Ichank R. : Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin….
Tuturan (40) diungkapkan oleh Arun kepada Irsam Ichank
Rumagesan. Arun yang menyatakan bahwa IMM adalah anak kandung
dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM
mengatur di dalamnya terkait organisasi internal mempunyai efek atau
perlokusi menjengkelkan (irritate), dalam hal ini membuat Irsam
Ichank Rumagesan merasa jengkel karena julukan “anak kandung”
tersebut.
73
(41) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun.
Wujud Tuturan : Irsam Ichank R. : Arun jangan baper. (menyengir). (Data:
219) Arun : Irsam Ichank Rumagesan kalau abang
baper, abang sudah blokir kamu dari dulu karena tidak mau dengan nasihat abang hehehehehe.
Tuturan (41) diungkapkan oleh Irsam Ichank Rumagesan kepada
Arun agar tidak bawa perasaan terkait perdebatan mereka. Pernyataan
Arun tersebut mempunyai efek atau perlokusi menjengkelkan
(irritate), dalam hal ini membuat Arun merasa jengkel dengan Irsam
Ichank Rumagesan walaupun disampaikan dengan candaan.
d. Membuat Lawan Tutur Berpikir Tentang (Get Hearer to Think
About)
(42) Konteks : Tuturan berasal dari tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap komentar Muhammad Samsul Umasangdji.
Wujud Tuturan : Muhammad Samsul : Laporkan saja ke kepolisian. (Data: 18) Syalleh Rumasukun : Muhammad Samsul Umasa ngadji siapa
yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut?
Tuturan (42) diungkapkan oleh Muhammad Samsul saat
mengomentari status Furqan Jurdi tentang aksi perobekan bendera
IMM. Pertanyaan Muhammad Samsul mempunyai efek atau perlokusi
membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about),
dalam hal ini membuat Syalleh Rumasukun berpikir tentang yang
74
seharusnya dilapokan ke kepolisian, OKP atau IMM karena sudah
menyeberkan berita bohong.
(43) Konteks : Dialog antara Sofyan Fkm Ump dan Younk Yenk.
Wujud Tuturan : Younk Yenk : Sebagai saran, untuk menjaga IMM di
kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM). (Data: 71)
Sofyan Fkm Ump : Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC.
Younk Yenk : Sofyan Fkm Ump setuju.
Tuturan (43) diungkapkan oleh Younk Yenk saat mengomentari
status Furqan Jurdi tentang aksi perobekan bendera IMM. Pertanyaan
Younk Yenk mempunyai efek atau perlokusi membuat lawan tutur
berpikir tentang (get hearer to think about), dalam hal ini membuat
Sofyan Fkm Ump berpikir bahwa harus kader aktif minimal 1 tahun di
kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC untuk
calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM.
(44) Konteks : Dialog antara Andy Mohabbaten dan Kartini tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
Wujud Tuturan : Andy Mohabbaten : Cari oknum yang bakar itu, suruh dia minta
maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus. Kemudian, keluarkan dia dari kampus jika dia mahasiswa UMS. (Data: 92)
Kartini : Andy Mohabbaten maaf, itu tak cukup. Proses secara hukum.
75
Tuturan (44) diungkapkan oleh Andy Mohabbaten saat
mengomentari Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus
Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Andy Mohabbaten
mempunyai efek atau perlokusi membuat lawan tutur berpikir tentang
(get hearer to think about), dalam hal ini membuat Kartini berpikir
bahwa minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM
secara khusus kemudian dikeluarkan dari kampus tidak cukup
dijadikan sanksi bagi pelaku aksi tersebut harus diproses secara
hukum.
e. Menyenangkan (Amuse)
(45) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan
birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.
Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro. Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda. Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap. (Data: 11) Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mantap, kanda.
Tuturan (45) merupakan ungkapan Furqan Jurdi kepada Randi
Rachman Souwakil. Saat Furqan Jurdi menyatakan akan
memperjuangkankan saran dari Randi Rachman Souwakil, tuturan
tersebut memiliki perlokusi menyanangkan (amuse), yaitu Randi
Rachman Souwakil selaku lawan tutur memuji Furqan Jurdi karena
merasa senang sarannya akan diperjuangkan.
76
(46) Konteks : Dialog antara Furqan Jurdi dan Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
Wujud Tuturan :
Yandis Alfhauzan : Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi. Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur.
Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet siap, salam solidaritas ikatan. (Data: 21)
Yandis Alfhauzan : Siap kanda, kami siap terima perintah kanda.
Tuturan (46) merupakan ungkapan Furqan Jurdi kepada Yandis
Alfhauzan Nababan IpmAsweet. Saat Furqan Jurdi selaku anggota
DPP menyatakan siap untuk segera mengatasi insiden yang terjadi di
Sorong, tuturan tersebut memiliki perlokusi menyanangkan (amuse),
yaitu Alfhauzan Nababan IpmAsweet selaku lawan tutur merasa
senang dengan pernyataan dari Furqan Jurdi tersebut.
(47) Konteks : Komentar Rasyidin Kusman Rumakat terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).
Wujud Tuturan : Rasyidin Kusman : DPP IMM jangan mandul, secepatnya
menyikapi. Jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh
77
oknum-oknum yang tidak tahu diri itu, maka kader IMM Maluku siap angkat bicara. #salam hormat, PK IMM Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon. (Data: 43)
Furqan Jurdi : Rasyidin Kusman Rumakat mantap.
Tuturan (47) merupakan ungkapan Rasyidin Kusman Rumakat
saat mengomentari status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di
Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Rasyidin
Kusman Rumakat menyatakan kader IMM Maluku siap angkat bicara
jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh oknum-
oknum yang tidak tahu diri itu, tuturan tersebut memiliki perlokusi
menyanangkan (amuse), yaitu Furqan Jurdi selaku lawan tutur memuji
Rasyidin Kusman Rumakat karena merasa senang dengan pernyataan
sikap tersebut.
f. Membuat Lawan Tutur Melakukan Sesuatu (Get Hearer to Do)
(48) Konteks : Tuturan berasal dari tanggapan Furqan Jurdi terhadap komentar Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet.
Wujud Tuturan :
Yandis Alfhauzan : Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi. Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur. (Data: 20)
78
Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan Ipm Asweet siap, salam solidaritas ikatan.
Tuturan (48) merupakan komentar Yandis Alfhauzan kepada
DPP. Pada kalimat “Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan
DPP segera turun tangan.”, penutur berharap kepada DPP agar segera
mengatasi insiden bendera IMM tersebut. Tuturan tersebut memiliki
perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do),
yaitu Furqan Jurdi sebagai salah satu anggota DPP IMM akan
melakukan apa yang diinginkan oleh Yandis Alfhauzan.
(49) Konteks : Dialog antara IMMawan Dian Ikbal dan Furqan Jurdi.
Wujud Tuturan : IMMawan Dian I. : Perang sudah dimulai kanda. Arogansi
mereka terlalu nampak jelas. Furqan Jurdi : IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil.
(jempol). (Data: 28) IMMawan Dian I. : Siap, tunggu instruksi kanda.
Tuturan (49) merupakan tanggapan dari Furqan Jurdi terhadap
komentar IMMawan Dian Ikbar. Furqan Jurdi menyatakan bahwa
insiden tersebut merupakan pemicu untuk perang antar OKP. Tuturan
tersebut memiliki perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu
(get hearer to do), yaitu IMMawan Dian Ikbal selaku lawan tutur akan
menunggu instruksi dari Furqan Jurdi untuk bersedia untuk
berpartisipasi.
(50) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil.
79
Wujud Tuturan : Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan
birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.
Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro. Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.
(Data: 10) Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap.
Tuturan (50) merupakan ungkapan Randi Rachman Souwakil
Furqan Jurdi. Randi Rachman Souwakil memohon agar Furqan Jurdi
memperjuangkan sarannya. Selain, memiliki fungi memohon, tuturan
tersebut memiliki perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu
(get hearer to do), yaitu Furqan Jurdi selaku lawan tutur akan berusaha
memperjuangkan saran dari Randi Rachman Souwakil.
g. Menjemukan (Bore)
(51) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun tentang demo yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM.
Wujud Tuturan : Irsam Ichank R. : Kata anak kandung itu yang buat
permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin. (Data: 213)
Arun : Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi. Sebaiknya, kau cari tahu tentang aturan PTM terkait keberadaan organisasi internal agar tidak membias setiap komentarmu.
Tuturan (51) merupakan Irsam Ichank Rumagesan kepada Arun.
Pada pernyataan Irsam Ichank Rumagesan tersebut memiliki perlokusi
menjemukan (bore), yaitu Arun sudah meresa jemu dengan perdebatan
80
mereka yang menurutnya sudah terlalu meluas dan hanya ingin
memancing pembahasan yang seharusnya tidak perlu dibalas lagi.
Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di
atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur perlokusi merupakan
reaksi, efek, atau dampak terjadi kepada lawan tutur ketika penutur
menyampaikan tuturannya.
B. Pembahasan
Tindak tutur merupakan kegiatan menyampaikan suatu ujaran, dapat
juga disebut bentuk aktivitas atau tindakan dalam ujaran yang memiliki
makna. Tindak tutur selalu dipengaruhi oleh adanya konteks serta peran yang
terlibat dalam tuturan tersebut. Konteks ini berkaitan dengan tempat atau
suasana yang melatarbelakangi saat tuturan tersebut dilakukan.
Bentuk tindak tutur yang ditemukan pada aksi perobekan bendera
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong
dalam media sosial (Facebook) yaitu sebanyak 223 tuturan meliputi, bentuk
tindak tutur lokusi berjumlah 45 tuturan, tindak tutur ilokusi berjumlah 189
tuturan, dan tindak tutur perlokusi yang ditemukan berjumlah 89 tuturan.
1. Tindak Tutur Lokusi
Pada penelitian tindak tutur terhadap aksi perobekan bendera Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam
81
media sosial (Facebook) ini tindak tutur lokusi yang ditemukan berjumlah
45 tuturan yang terdiri dari bentuk deklaratif atau kalimat berita sebanyak
9 tuturan, imperatif atau kalimat perintah sebanyak 34 tuturan, dan,
interogatif atau kalimat tanya sebanyak 11 tuturan. Bentuk imperatif atau
kalimat perintah secara umum paling banyak ditemukan dalam
penggunaan bahasa pada komentar di Facebook, kedua adalah lokusi
bentuk introgatif atau kalimat tanya, dan yang ketiga adalah bentuk
deklaratif atau kalimat berita. Contohnya:
Konteks : Status yang dibuat akun bernama Berita Aktivis tentang demo perobekan bendera IMM
Wujud Tuturan : Tak disangka berawal dari aksi menghentikan LK-1 HMI di Universitas Muhammadiyah Sorong. IMM Kembali didemo HMI, bendera IMM dirobek. Yang lebih parah lagi dari pihak kampus membiarkan ini terjadi tanpa ada solusi. (Data: 140)
Salah satu bentuk tuturan (data 140) di atas masuk dalam kategori
tindak tutur lokusi bentuk deklaratif atau kalimat berita karena tuturan
tersebut hanya sekadar menginformasikan tanpa adanya tindakan atau
maksud apapun dan tanpa mengharapkan dampak apapun. Berdasarkan hal
tersebut dapat diketahui bahwa tindak tutur lokusi terhadap aksi perobekan
bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah
Sorong dalam media (Facebook) merupakan tindak menuturkan sesuatu
karena penutur hanya menuturkan sesuatu, menyampaikan informasi,
berbicara, menanyakan, dan lain-lain tanpa ada maksud tertentu atau
mengharapkan timbal balik dari lawan tuturnya.
82
2. Tindak Tutur Ilokusi
Tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada penelitian ini berjumlah
189 tuturan yang terbagi menjadi empat bentuk yaitu asertif sebanyak 108
tuturan, direktif sebanyak 51 tuturan, komisif 8 tuturan, dan ekspresif 22
tuturan. Ilokusi asertif paling banyak ditemukan dalam penelitian ini,
sedangkan bentuk deklaratif paling sama sekali ditemukan. Contohnya:
Konteks : Tanggapan Jailani Tong terhadap komentar Alfajri Aji.
Wujud Tuturan : Alfajri Aji : Tabayyun. Jailani Tong : Alfajri Aji semakin bijak ketum saya ini.
(Data: 125) Salah satu bentuk tuturan (data: 125) di atas masuk dalam kategori
tindak tutur ilokusi bentuk ekspresif karena pada tuturan tersebut penutur
memiliki maksud untuk memuji sikap lawan tuturnya. Berdasarkan hal
tersebut dapat diketahui bahwa tindak tutur ilokusi terhadap aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media (Facebook) merupakan maksud
yang terkandung dalam sebuah tuturan yang disampaikan oleh penutur.
3. Tindak Tutur Perlokusi
Tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada penelitian ini
ditemukan berjumlah 89 tuturan, membuat lawan tutur tahu (bring hearer
to learn that) sebanyak 30 tuturan, mendorong (encourage) sebanyak 8
tuturan, membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about)
sebanyak 15 tuturan, membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer
83
to do) sebanyak 34 tuturan, menyenangkan (amuse) sebanyak 5 tututan,
menjengkelkan (irritate) sebanyak 4 tuturan, dan menjemukan (bore)
sebanyak 1 tuturan. Tindak perlokusi yang paling banyak ditemukan
dalam penelitian ini, yaitu membuat lawan tutur tahu (bring hearer to
learn that). Contohnya:
Konteks : Dialog antara Chaeruddin Hakim dan Furqan Jurdi.
Wujud Tuturan : Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot? Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi,
bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. (Data: 39)
Bentuk tuturan (data: 39) di atas masuk dalam kategori tindak tutur
perlokusi yaitu membuat lawan tutur tahu (bring hearer to learn that)
karena pada tuturan tersebut selain menjawab pertanyaan dari lawan tutur,
jawaban dari penutur tersebut memiliki efek atau dampak yaitu membuat
lawan tuturnya tahu. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa
tindak tutur perlokusi terhadap aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media
(Facebook) merupakan merupakan reaksi, efek, atau dampak terjadi
kepada lawan tutur ketika penutur menyampaikan tuturannya.
Sehubungan dengan penelitian tindak tutur yang dilakukan, penelitian
ini bukanlah hal baru. Ada tiga peneliti yang telah melakukan penelitian
sebelumnya, yaitu Sari (2013), Rahma (2014), dan Sendilatta (2013). Ketiga
peneliti tersebut sama-sama meneliti tentang tindak tutur seperti halnya
84
penelitian ini. Sari menganalisis bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi
sekaligus fungsi tuturan ekspresifnya. Selanjutnya, Rahma khusus meninjau
dari bentuk ilokusi dan fungsinya, sedangkan Sendilatta menganalisis bentuk
tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusinya.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, hasil penelitian Sari
menunjukkan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi. Adapun hasil
penelitian Rahma menunjukkan tipe tindak tutur ilokusi yang terdiri dari
tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, tindak tutur
ekspresif, dan tindak tutur deklaratif.
Sedangkan hasil penelitian Sendilatta menunjukkan: wujud lokusi yaitu
wujud lokusi yang berupa kalimat deklaratif (kalimat berita), wujud lokusi
yang berupa kalimat interogatif (kalimat tanya), wujud lokusi yang berupa
kalimat imperatif (kalimat perintah). Selain itu Sendilatta juga menunjukkan
wujud perlokusi meliputi upaya meyakinkan mitra tutur tentang sesuatu,
upaya membohongi mitra tutur tentang sesuatu, upaya mencamkan mitra tutur
tentang sesuatu, upaya menyenangkan mitra tutur, upaya membesarkan hati
mitra tutur, upaya membuat malu mitra tutur, upaya membuat jengkel mitra
tutur, upaya memengaruhi mitra tutur melakukan sesuatu.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil penelitian ini ditemukan
bentuk lokusi berupa lokusi berita, lokusi tanya, dan lokusi perintah. Adapun
bentuk ilokusi yang ditemukan secara umum berturut-turut adalah bentuk
asertif, direktif, ekspresif dan komisif, namun bentuk deklaratif sama sekali
tidak ditemukan dalam penelitian ini. Sedangkan bentuk perlokusi yang
85
ditemukan secara berturut-turut adalah membuat lawan tutur tahu (bring
hearer to learn that), mendorong (encourage), membuat lawan tutur berpikir
tentang (get hearer to think about), membuat lawan tutur melakukan sesuatu
(get hearer to do), menyenangkan (amuse), menjengkelkan (irritate), dan
menjemukan (bore). Secara umum perlokusi membuat lawan tutur tahu
(bring hearer to learn that) banyak ditemukan.
Teori yang mendukung penelitian ini yaitu teori Austin (1962)
mengusulkan pembagian tindak tutur menjadi tiga, yakni tindak lokusi,
ilokusi, dan perlokusi. Ketiganya terjadi pada saat tuturan dituturkan. Tindak
lokusi adalah tindak menuturkan sesuatu. Austin (1962) menyatakan bahwa
lokusi hanyalah menuturkan sesuatu, menyampaikan informasi, berbicara,
menanyakan, dan lain-lain. Selanjutnya, Austin (1962) menyatakan bahwa
ilokusi adalah yang terkandung dalam sebuah tuturan. Kemudian membagi
jenis tindak ilokusi menjadi lima kategori, yaitu Verdiktif (verdictive),
Eksersitif (excercitives), Komisif (commissives), Behabitif (behabitives), dan
Ekspositif (expositives).
Kategorisasi Austin kemudian dikembangkan oleh muridnya, Searle
(1979) dangan alasan bahwa disusun hanya berdasarkan leksikografis dan
batasan-batasan di antara kelima kategorisasi tersebut kurang jelas dan
tumpang tindih. Padahal batasannya harus jelas agar mempermudah orang
dalam mengidentifikasi tindak ilokusi. Searle kemudian membuat
kategorisasi baru yang juga berjumlah lima, yaitu asertif, direktif, komisif,
ekspresif, dan deklaratif.
86
Jenis tindak tutur yang terakhir adalah perlokusi, yakni tindakan atau
keadaan pikiran yang ditimbulkan oleh, atau sebagai konsekuensi dari,
mengatakan sesuatu. Menurut Austin (1961), tindak perlokusi adalah “apa
yang kita hasilkan atau capai dengan mengatakan sesuatu” seperti
meyakinkan, membujuk, menghalangi, mengatakan, mengejutkan atau
menyesatkan. Tindak perlokusi dengan demikian harus dipahami sebagai
hubungan sebab akibat antara dua peristiwa, penyebabnya adalah produksi
tuturan oleh penutur.
87
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Bentuk lokusi yang ditemukan dalam status dan komentar di Facebook
tentang aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Sorong adalah lokusi berita atau deklaratif,
lokusi perintah atau imperatif, dan lokusi tanya atau interogatif. Lokusi
perintah paling banyak ditemukan.
2. Bentuk ilokusi yang ditemukan secara umum berturut-turut adalah bentuk
asertif, direktif, ekspresif dan komisif, sedangkan bentuk deklaratif sama
sekali tidak ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini karena dalam status
dan komentar di Facebook tentang aksi perobekan bendera Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong tidak
ada penutur yang melakukan tindakan yang bersifat deklaratif seperti
mendeklarasikan perang antar OKP dan tidak ada yang menjatuhkan
hukuman, memberi nama, dan membaptis dalam status atau komentar
mereka. Bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling banyak ditemukan
karena pada tindak tutur asertif ini penutur terkait pada kebenaran
proporsi yang diungkapkan, misalnya menyatakan, mengusulkan,
mengeluh, mengkritik, dan mengemukakan pendapat.
87
88
3. Bentuk perlokusi yang ditemukan secara berturut-turut adalah membuat
lawan tutur tahu (bring hearer to learn that), mendorong (encourage),
membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about),
membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do),
menyenangkan (amuse), menjengkelkan (irritate), dan menjemukan
(bore). Secara umum perlokusi membuat lawan tutur tahu (bring hearer
to learn that) banyak ditemukan dalam komentar di Facebook tentang
aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong karena penutur menjawab pertanyaan dari si
pembuat status dengan tujuan agar yang bertanya mengetahui penjelasan
atau pendapat yang disampaikan oleh si pembuat status. Selain itu, para
pengguna Fecebook yang lain dapat mengetahui kebenaran informasi
yang tersebar melalui penyampaian dari orang-orang yang memang
terlibat dari aksi tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang tindak tutur terhadap aksi
perobekan bendera Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penelitin ini bisa ditelaah berdasarkan spesifikasi masing-masing tindak
tutur seperti khusus meneliti tindak tutur lokusi, ilokusi, atau
perlokusinya.
89
2. Peneliti berharap ada penelitian lanjutan untuk mengembangkan
penelitian ini dengan topik lain seperti pelanggaran prinsip kerja sama
dan prinsip kesopanan, implikatur, serta tindak tutur langsung dan tidak
langsung, tindak tutur literal dan tidak literal.
3. Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi referensi begi peneliti
berikutnya.
90
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Bustanul dan Abdul Rani. 2000. Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.
Malang: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Abdul Syukur. 1993. Kapita Selekta Sosiolinguistik. Surabaya: Usaha
Nasional. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik (Ed.Oka,M.D.D). Jakarta:
Universitas Indonesia. Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, dan Tekniknya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Masfufah, Nurul. 2010. Kesantunan Bentuk Tuturan Direktif di Lingkungan SMA
Negeri 1 Surakarta (Sebuah Kajian Sosiopragmatik). Tesis. Tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu Rahma, Anis Narulita. 2014. Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Dialog Film
Animasi Meraih Mimpi. Jurnal Skriptorium. Vol.2, No.2. Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: Karyono. Sari, Fenda Dina Puspita. 2013. Tindak Tutur dan Fungsi Ekspresif dalam Acara
Galau Nite di Metro TV: Suatu Kajian Pragmatik. Jurnal Skriptorium. Vol.1, No.2.
Sendilatta, Ekky Cintyaresi. 2013. Analisis Tindak Tutur pada Film Garuda di
Dadaku Karya Ifa Ifansyah. Jurnal Artikulasi. Vol.7 No.1.
90
91
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Duta Wacana University. Suhardi. 2008. Sintaksis. Yogyakarta: UNY Press. Syafruddin. dkk. 2018. Kesantunan Berbahasa di Lingkungan Terminal. Jurnal
Daring. http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/snp2m/article/view/879/773. Diakses Senin, 4 Mei 2020.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa Bandung. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta. Wijana, I Dewa Putu dan Mohammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana
Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Wikipedia. 2016. Facebook. Daring. https://id.wikipedia.org/wiki/Facebook.
Diakses Rabu, 15 April 2020. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusri. 2016. Ilmu Pragmatik dalam Perspektif Kesantunan Berbahasa.
Yogyakarta: Budi Utama.
92
93
Lampiran 1 Tabel Analisis Data Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook)
No. Data Tuturan Konteks Lokusi Ilokusi
Perlokusi B P T A D K E DK
1. Kejadian Pencopotan Bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong adalah bentuk tindakan premanisme yang tidak bisa dibenarkan. Tentu hal tersebut melukai perasaan kader IMM se-Indonesia…. Muhammadiyah telah membuat pedoman tentang organisasi otonom dan kemahasiswaan di kampus milik Muhammadiyah. Jadi, tidak dibenarkan dari segi manapun menyerang IMM di kampus Muhammadiyah. Tindakan mencopot bendera dan membakar bambu tiang bendera di Sorong itu secara tidak langsung melecehkan Muhammadiyah secara organisasi. Apalagi ada insiden perampasan bendera oleh oknum mahasiswa, kemudian dilanjutkan pembakaran tiang bendera di depan Gedung rektorat dinilai sangat tidak beradab. Gedung
Akun dengan nama Furqan Jurdi membuat status di Facebooknya tentang aksi pencopotan bendera IMM di Univesitas Muhammadiyah Sorong dengan judul “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme”
V
94
rektorat seharusnya menjadi pelindung IMM di kampus. Oleh karena itu, menurut saya kejadian di Sorong itu merupakan bentuk premanisme kampungan yang secara sengaja dibiarkan oleh oknum yang bereda di Kampus UMS…. Furqan Jurdi Ketua Lembaga Dakwah DPP IMM
2. Yusrianti Mustaming : “Hah?” Komentar terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V - 3. Maryon Muh R. Tasijawa : “Pimpinan
Pusat Muhammadiyah harus angkat bicara.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
4. Furqan Jurdi : “Maryon Muh R. Tasijawa saatnya untuk diketahui oleh teman OKP lain tentang IMM di kampus Muhammadiyah.”
Balasan respon untuk komentar Maryon Muh R. Tasijawa terhadap status Furqan Jurdi
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
5. Nur Handayani : “Maryon Muh R. Tasijawa lagi tidur.”
V -
6. Randi Rachman Souwakil : “Copot rektor dari jabatannya.”
Dialog antara Randi Rachman Souwakil dan Furqan Jurdi muncul saat Randi Rachman Souwakil mengomentari status Furqan Jurdi
V
-
95
7. Furqan Jurdi : “Randi Rachman Souwakil mantap.”
V -
8. Randi Rachman Souwakil : “Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
9. Furqan Jurdi : “Ini usulan yang bagus bro.”
V -
10. Randi Rachman Souwakil : “Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
11. Furqan Jurdi : “In syaa Allah, siap.” V Amuse (menyenangkan)
12. Randi Rachman Souwakil : “Furqan Jurdi mantap, Kanda.”
V -
13. Makkaraja Al-Mahdi : “Harusnya begitu.”
Balasan dari komentar Randi Rachman Souwakil Tasijawa terhadap status Furqan Jurdi tentang mencopot rektor UM-Sorong dari jabatannya
V
-
14. Syalleh Rumasukun : “Pernyataan sikapnya sudah bagus tapi kalau langsung kunjungi UM-Sorong baru bicara seperti itu.”
Dialog antara Randi Rachman Souwakil dan Syalleh Rumasukun muncul setalah Syalleh Rumasukun mengomentari status
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
15. Randi Rachman Souwakil : Kalau dipersilakan oleh DPD IMM Maluku,
V -
96
maka saya pergi.” Furqan Jurdi 16. Syalleh Rumasukun : “Nonton
videonya.” V Get hearer to do
(membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
17. Syalleh Rumasukun : “Randi Rachman Souwakil cuman mau bilang buat kawan bahwa yang saat ini membuat kalian marah dan lain sebagainya itu adalah berita HOAX yang kalian perbicarakan. Kalau saya mau beri nama “IMM tipu IMM”.”
V Get hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
18. Muhammad Samsul Umasangdji : “Laporkan saja ke kepolisian.”
Komentar Muhammad Samsul Umasangdji terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
19. Syalleh Rumasukun : “Muhammad Samsul Umasangadji siapa yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut?”
Balasan dari komentar Muhammad Samsul Umasangdji Tasijawa terhadap status Furqan Jurdi
V Get hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
20. Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : “Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras
Dialog antara Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet dan Furqan
V V Get hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
97
untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi. Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur.”
Jurdi setelah Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet mengomentari statusnya
dan Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
21. Furqan Jurdi : “Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet siap, salam solidaritas ikatan.”
V Amuse (menyenangkan)
22. Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : “Siap kanda, kami siap terima perintah kanda.”
V -
23. Muhammad Abduh : “Ketua Umum dan Sekjen DPP IMM mesti menyatakan sikap bukan bidang hikmah. Wassalam.”
Komentar Muhammad Abduh terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
24. Furqan Jurdi : “Muhammad Abduh iye, seharusnya begitu.”
Balasan dari komentar Muhammad Abduh terhadap status Furqan Jurdi
V
-
98
25. Fajar Harapan : “Sikap DPP dan PP Muhammadiyah harus ketat dalam persoalan ini.”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
26. Madani Al Islami : “Usut tuntas, jangan sampai lepas preman itu.”
V -
27. IMMawan Dian Ikbal : “Perang sudah dimulai kanda. Arogansi mereka terlalu nampak jelas.”
Dialog antara IMMawan Dian Ikbal dan Furqan Jurdi muncul setelah IMMawan Dian Ikbal mengomentari statusnya
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
28. Furqan Jurdi : “IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil.” (jempol)
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
29. IMMawan Dian Ikbal : “Siap, tunggu instruksi kanda.”
V -
30. Kotarumalos Baneli : “Harus ditindak tegas semua oknum-oknum yang terlibat dalam pencopotan bendera. Rektor segera dicopot dan dipecat dari PTM. PP Muhammadiyah jangan diam, kampus Muhammadiyah adalah rumah IMM. Ini proses kejahatan dalam dunia Pendidikan. Mencoreng martabat pendidikan bangsa jika mahasiswa bertingkah seperti preman.”
Dialog antara Kotarumalos Baneli dan Furqan Jurdi muncul setelah Kotarumalos Baneli mengomentari statusnya
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
31. Furqan Jurdi : “Kotarumalos Baneli betul ketua, harus diusut.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
32. Kotarumalos Baneli : “Furqan Jurdi V -
99
fastabiqul khairat.” 33. Hasan Fiqo : “Kotarumalos Baneli
bilang pak Saiful Kafara, jangan begitu yang namanya bakar bendera IMM itu adalah perbuatan yang bagus, bukan masalah. Silakan dibicarakan. Tapi hal bakar bendera umu bey laminoonini nabat dan mengalir darah.”
Balasan dari komentar Kotarumalos Baneli terhadap status Furqan Jurdi
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
34. Syamsiar Zamzam : “Sangat melukai kanda (menangis). Harus ditindak dengan tegas dan usut tuntas sampai akar-akarnya.”
Komentar Syamsiar Zamzam terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
35. Furqan Jurdi : “Syamsiar Zamzam sepakat. (senyum)”
Balasan dari komentar Syamsiar Zamzam terhadap status Furqan Jurdi
V
-
36. Muhajir Donggo : “Bangsat harus dilawan.”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi
V -
37. Moh Fosilisme : “Minta PP Muhammadiyah untuk segera memecat rektor Universitas Muhammadiyah Sorong. DPP IMM, kakanda Najih dan Walidah segera bertindak.”
(Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu) dalam hal ini DPP IMM
38. Chaeruddin Hakim : “Siapa yang copot?”
Furqan Jurdi menjawab pertanyaan Chaeruddin Hakim
V Encourage (mendorong)
39. Furqan Jurdi : “Chaeruddin Hakim V Bring hearer to
100
menurut informasi, bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.”
learn that (membuat lawan tutur tahu)
40. Panglima Ngali : “Waw, sadis sekali ya.”
Dialog antara Panglima Ngali dan Furqan Jurdi
V -
41. Furqan Jurdi : “Panglima Ngali coba kalau di Bima, panglima turun gunung pasti. (tertawa)”
V Encourage (mendorong)
42. Panglima Ngali : “Furqan Jurdi pastilah, bahkan bisa dipastikan oknum tersebut ……”
V -
43. Rasyidin Kusman Rumakat : “DPP IMM jangan mandul, secepatnya menyikapi. Jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh
Dialog antara Rasyidin Kusman Rumakat dan Furqan Jurdi muncul setelah
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu) dan Amuse
oknum-oknum yang tidak tahu diri itu, maka kader IMM Maluku siap angkat bicara. #salam hormat, PK IMM Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon.”
Rasyidin Kusman Rumakat mengomentari statusnya
(menyenangkan)
44. Furqan Jurdi : “Rasyidin Kusman Rumakat mantap.”
V Amuse (menyenangkan)
45. Rasyidin Kusman Rumakat : “Hormat pimpinan kakandaku Furqan Jurdi.”
V -
46. Azis Tanjung : “Tidak ada toleran, segera diadili seadil-adilnya.”
Komentar Azis Tanjung terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot
V -
101
bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
47. M Risal Abusama : “Woe bos, stop bicara-bicara banyak kalau tidak ada di tempat kejadian bos.”
Dialog antara IMMawan Dian Ikbal dan M Risal Abusama muncul setelah M Risal Abusama mengomentari status Furqan Jurdi
V Irritate (menjengkelkan) dalam hal ini IMMawan Dian Ikbal
48. IMMawan Dian Ikbal : “Benalu ente. Simpanse saja tahu mana habitatnya.”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
49. M Risal Abusama : “IMMawan Dian Ikbal satu singa melawan tujuh hingga sepuluh singa?”
V Encourage (mendorong)
50. IMMawan Dian Ikbal : “Kenapa tidak V Bring hearer to 100 aja bung…Idealisme kami tidak
akan surut karena segerombolan singa yang kelaparan dan arogansi.”
learn that (membuat lawan tutur tahu)
51. M Risal Abusama : “IMMawan Dian Ikbal sorry, arogansi kami berbeda dengan kalian.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
52. IMMawan Dian Ikbal : “Maaf bung, kami mengikuti alur konstitusinya bukan karena kepentingannya.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
53. Shadri Shadri : “Hati-hati, ada penyusup.”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi
V -
102
54. Deky Bahta : “Mundur atau lawan. Takbir saudara-saudaraku, ini penghinaan IMM jaya jaya IMM.”
(Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V -
55. Rafsanjani : “Rektor UMS harus ambil sikap dengan kejadian ini. Kejadian ini merupakan yang paling buruk karena IMM diserang di kendang sendiri. Kejadian ini merupakan pembiaran terhadap para mahasiswa yang lain sewenang-wenang masuk ke ruang lingkup Muhammadiyah. Dan ini tidak ada ketegasan dalam UMS sehingga para penyusup sewenang-wenang dalam ruang lingkup UMS. Kami harap kepada rektor untuk memanggil oknum yang melakukan hal itu dan keluarkan dari kampus UMS, kalau dibiarkan orang lain yang akan menguasai lahan Garapan sendiri. Kader-kader yang ada di UMS segera ambil sikap.”
V V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
56. Aswan Kaimudin : “Rafsanjani sepakat.”
Balasan dari komentar Rafsanjani terhadap status Furqan Jurdi
V -
57. Samlawi : “Tidak bisa dibiarkan.” Komentar terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V - 58. Lukman Pulungan : “Terus kenapa
dibiarkan begitu saja? Saya sebagai kader IPM merasa tersakiti. IPM juga harus cepat bertindak.”
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
59. Faisal Muazam Pua : “Mereka tidak paham aturan yang ada di AUM.”
V Bring hearer to learn that
103
(membuat lawan tutur tahu)
60. Rafsanjani : “Saya duga, rektor yang punya strategi yang berkaitan dengan hal ini. Alasan ini bisa terjadi karena membiarkan semua keputusan yang menjadi tolak ukur itu ada di tangan UMS yang diamanahkan kepada rektor berdasarkan regulasi dalam Muhammadiyah itu sendiri jika oknum-oknum itu tidak mau menjunjung tinggi ketetapan UMS maka dikeluarkan dari kampus.”
V
-
61. Rafsanjani : “Sangat tidak masuk akal jika lahan Garapan Muhammadiyah dikuasai oleh orang lain. Apakah ini karena krisisnya kader Muhammadiyah?”
V V
-
62. Rafsanjani : “Ganti rektor.” V - 63. Rafsanjani : “Saya duga, rektor duri
dalam daging.” V -
64. Risman Belasa : “Ganti rektor.” V - 65. Bung Fherdy Arabhuz : “Gelar aksi V -
serentak.” 66. Azhari Mamonto Ganggai : “DPP
IMM sudah angkat bicara, tuntaskan sampai ke akar-akar masalah ini. #PK Averoes IAIN Manado.”
V
-
67. Bendto Band : “Rektor gak pernah dikader.”
V -
104
68. Awan Syah : “Kau tahu kronologi bung?”
V -
69. Achmad Yani Lubis : “Perlu juga diusut fungsionaris dan karyawan yang berlatar di luar ortom Muhammadiyah. Kuat dugaan banyak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah se-Indonesia dari luar Muhammadiyah.”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
70. Ahmadin Memet : “Gerakan adalah cara yang praktis. Cari orang-orang itu, tuntaskan. Nanti akan ada pengecualian di antara warga. Saya harap hal ini dianggap serius dan penting.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
71. Younk Yenk : “Sebagai saran, untuk menjaga IMM di kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM).”
Dialog antara Younk Yenk dan Sofyan Fkm Ump muncul setelah Sofyan Fkm Ump membalas
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
72. Sofyan Fkm Ump : “Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC.”
komentarnya terhadap status Furqan Juurdi
V Amuse (menyenangkan)
73. Younk Yenk : “Sofyan Fkm Ump setuju.”
V -
74. Laode Alex Tan : “#Jangan_Hanya_Diam”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi
V -
105
75. Rini Idawati : “Allahu Akbar” (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V - 76. Ali Arsy : “Tidak tahu malu. Sudah
dikasih tempat tinggal dan beranak pinang di rumah orang, malah ngelunjak. Ngapain berani bakar-bakar demo di rumah orang tempat kalian berlindung. Tidak tahu berterima kasih. Keingat kisah Yahudi yang menduduki Palestina.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
77. Yasin Arsyad : “Kenapa IMM?” V - 78. Haris Tahir : “Turunkan rektor yang
tidak paham tentang Pergerakan Muhammadiyah. Hari ini, kami minta ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah segera memberhentikan rektor UMS Sorong, kalau tidak warga Muhammadiyah seluruh dunia yang akan mencopotnya.”
V V
-
79. Immawan La Ode Jani : “Harus tegas dan sikapi.”
V -
80. Aswan Kaimudin : “PP Muhammadiyah jangan hanya diam dalam menyikapi hal ini, segera ambil langkah tegas atas insiden ini.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
81. Sofyan Fkm Ump : “Tunggu 1 atau 2 hari, jika PPM dan DPP IMM belum ada tindakan maka semua kader IMM baik kader aktif maupun alumni buat aksi serangan dan surat ke DPP.”
V
-
106
82. Immawan Tajrin : “Sudah di luar nalar kita, satu kata minta keterangan dari pihak kampus.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
83. Sofyan Fkm Ump : “Rektor dan Warek 3 jangan kasih ampun, minta pertanggung jawaban.”
V -
84. Sofyan Fkm Ump : “Dan PECAT dari AUM. Bukan hanya lepaskan jabatannya tapi keluarkan dari AUM.”
V -
85. Dinyan Ntb : “Cari orang yang berani melecehkan bendera kita.”
V -
86. Muhamad Don Soge : “Yang mencopot siapa dan atas dasar apa bendera IMM dicopot?
V -
Para Immawan dan Immawati UM Sorong, tunjukan taringmu. Jangan biarkan tamu pengkhianat mencari hidup di rumah kita. JAYA IMM KU.”
V
87. Isman Gaffar : “Proses secara hukum, saya sebagai alumni IMM sangat tersinggung. Bila perlu rektornya harus ikut bertanggung jawab.”
V
-
88. Yusuf Uchu Msaid : “Mestinya seluruh civitas akademik harus bertanggung jawab dalam hal ini, jangan biarkan berlarut-larut.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
89. Roihan AR : “Segera dicari permasalahannya, kalau sudah dapat baru kita hakimi mereka. Ketika
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan
107
ikatanmu dihina dan kamu diam saja, maka gantilah bajumu dengan kain kafan, kata Buya Hamka. Segera diproses DPP IMM, kami menunggu hasil dari kakanda dan ayunda.”
sesuatu)
90. M Saleh Souwakil : “PP Muhammadiyah copot rektor Universitas Muhammadiyah Sorong.”
V -
91. Aswan Kaimudin : “Copot Rektor.” V - 92. Andy Mohabbaten: “Cari oknum yang
bakar itu, suruh dia minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus. Kemudian, keluarkan dia dari kampus jika dia mahasiswa UMS.”
Dialog antara Andy Mohabbaten dan Kartini muncul setelah Andy Mohabbaten mengomentari status Furqan Jurdi
V
-
93. Kartini : “Andy Mohabbaten maaf, itu tak cukup. Proses secara hukum.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
94. Andy Mohabbaten: “Saya lihat ada bendera lain pada saat pembakaran itu.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
95. Rahman Markalem : “Diusut siapa dalang semua itu.”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
96. Ulum : “Kondisi terkini bagaimana kakanda?”
V -
108
97. Rikka Rusfa R : “Sungguh disayangkan terjadi hal begini di lingkungan sendiri, harus ditindak tegas dan selesaikan tuntas.”
Tindakan Premanisme) V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
98. Faryd Alfarizy Mambary : “Saya selaku kader IMM merasa sedih atas peristiwa ini. Amankan pelakunya dan usut tuntas masalah ini.”
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
99. Basry : “Mengajak perang ini bapak-bapak di Sorong.”
V -
100. Hendra Masrianto : “Ganti rektornya.” V - 101. Hendra Masrianto : “Tidak paham
aturan atau kesengajaan?” V -
102. Usman Ismail : “Civitas akademika UMS harus bertanggung jawab atas tindakan oknum yang melecehkan IMM.”
V
-
103. Sity Utari : “Usut tuntas dan adili pelakunya. Jangan biarkan bendera kita diobrak-abrik. LASKAR MERAH TETAP DI HATI.”
V
-
104. Suhar Mejong : “Jangan memperkeruh suasana, carikan solusinya.”
V -
105. Gendro Sugiono : “Ini merupakan tamparan keras bagi seluruh PTM di Indonesia yang membiarkan mahasiswa lain merendahkan Ortom Muhammadiyah yang notabene kader penerus pergerakan Muhammadiyah. Usut tuntas, kalau perlu bekukan
V V
-
109
organisasi kemahasiswaan lain yang tidak mau ikut aturan pergerakan Muhammadiyah!!!”
106. Mhan Albimawi : “Jangan-jangan rektornya bukan orang Muhammadiyah. Perlu diselidiki lebih dalam, jangan sampai nama Muhammadiyah lenyap di tangan pengkhianat.”
V
-
107. Adam Romo : “Aturan harus ditegakkan.”
V -
108. Kamarudin Husain : “Mana gerakan AMM Sorong? Tunjukkan kehebatan anda dalam menindak para cecunguk yang hanya bikin rumput di kampus saja. (marah)”
V V
-
109. Noho Rumain Buya Hamka : “Sepakat abang, kalau bisa keluarkan saja yang berOKP lain dari kampus Muhammadiyah.”
V
-
110. Arifin Suparman : “Dakwahnya pelan-pelan ya. Sabar, Insya Allah sukses.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
111. ImMawan M Tahir : “Melihat kejadian ini, saya marah dan kita pasti semua marah. Selesaikan tanpa ada pertikaian fisik.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
112. Arifin Sip : “Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak punya kemampuan untuk mengganti rektor
Dialog antara Arifin Sip dan Zaedi Basiturrozak
V Irritate (menjengkelkan)
110
UMS.” muncul setelah mengomentari status Furqan Jurdi
113. Zaedi Basiturrozak : “Arifin Sip kamu
siapa mengatur-atur, setiap V Get hearer to think
about (membuat penyelesaian masalah ada tahapan
yang harus dijalani. Gak semua instan.”
lawan tutur berpikir tentang)
114. Arifin Sip : “Saya tidak mengatur, tapi itu hal yang nyata.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
115. Sangaji MahaPreman : “#Takut_atau_Pengecut”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme)
V -
116. Sangaji MahaPreman : “#Pecundang_atau_suka_Ditendang”
V -
117. Nurul Widiawati : “Astaghfirullah, perjuangan Muhammadiyah demi bangsa ini sungguh sangatlah besar. Apa salah IMM, mengapa oknum di dalam kampus diam? Ada apa sebenarnya? Saya terluka di hati ini ketika kader kami dilecehka. Sungguh biadab.”
V V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
118. Juri Priyadi : “Siapapun yang sebagian darahnya masih ada IMM, pasti tidak bisa terima melihat bendera IMM dibakar di Universitas Muhammadiyah. Benar-benar menjijikan. Kalau tidak cepat penanganannya, bisa berdampak buruk.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
111
119. Alken Saputra : “Harga diri kita telah diinjak-injak oleh oknum-oknum yang tidak tahu diri.”
V -
120. Mukhtarudin Muchsiri : “Saya Ketua Bidang Kader DPD IMM salah satu provinsi di Sumatera. Pada masa lebih kurang 19 tahun yang lalu, saya tidak menolerir tindakan menurunkan bendera IMM di kampus PTM. Perlu diusut tuntas sampai akar masalahnya. Tapi saya sadar bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim. Merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM. Tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri, hakikatnya aktivis IMM adalah komunitas yang minoritas di kampus tersebut. Oleh karena itu, harus pandai-pandai memainkan peran dan dalam membawa diri. Terlepas dari itu, ada pelajaran menarik dan penting bahwa kejadian ini menambah deret kasus ummat Islam meski dalam jumlah mayoritas sering mengalami dan tertimpa kejadian yang terkait ketidakadilan dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan berdimensi tekanan dan pelecehan. Ini merupakan
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
112
PR yang tidak ringan bagi DPP IMM sekarang untuk fokus menyelesaikan persoalan internal agar tidak sibuk mengurusi kerja-kerja eksternal yang lebih bernuansa politik praktis dan oportunis.”
121. Raihan Mulyadin : “Organisasi IMM sebagai perncetak kader bangsa, kader dakwah, dan kader gerakan memiliki induk lembaga yaitu Muhammadiyah itu sendiri, amatlah menyakitkan jika ada Universitas Amal Usaha Muhammadiyah memarginalkan ortomnya sendiri. Sebagai para IMMawan dan IMMawati selaku pengemban amanah melanjutkan cita-cita mulia dari KH. Ahmad Dahlan, terlalu sering bersabar dalam hal kemungkaran itu malah akan mendatangkan dosa bagi kita. Sudah saatnya mencegah kemungkaran itu sampai ke akarnya, adili, dan penjarakan oknum pelaku premanisme pencopotan atribut organisasi itu, dan segera mengganti rektor UMS itu.”
V
-
122. “Rektor UMS: Kami Selalu Bina Organisasi Cipayung | teropongmalut.com”. Furqan Jurdi : “Dia bina Cipayung, tetapi dia hina IMM. Rektornya
Furqan Jurdi membuat status yang diuggah dengan artikel “Rektor UMS: Kami Selalu Bina Organisasi Cipayung |
V
-
113
memang membawa masalah.” teropongmalut.com”. 123. Dadar Darwin Daru : “Ganti itu rektor
pak ketua.” Komentar terhadap status Furqan Jurdi “Dia bina Cipayung, tetapi dia hina IMM. Rektornya memang membawa masalah.”
V -
124. Alfajri Aji : “Tabayyun.” V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
125. Jailani Tong : “Alfajri Aji semakin bijak ketum saya ini.”
Balasan dari komentar Alfajri Aji.
V -
126. Furqan Jurdi : “Saya kira Jailani Tong ada di rapat, mendengarkan penjelasan dari Sorong tadi, jadi saya perlu tabayyun?”
Furqan Jurdi menanggapi balasan Alfajri Aji
V
-
127. Alfajri Aji : “Furqan Jurdi hahaha.” V - 128. Paman Nurlette : “DPP dan rektor
sama-sama ngawur. DPP tidak mampu memberikan sikap tegas dengan mengutuk dan mengancam keras tindakan biadab para oknum OKP Cipayung yang notabenenya telah melunturkan marwah dan wibawa organisasi. Jangan-jangan DPP mau cuci tangan dari masalah ini.”
Dialog antara Paman Nurlette dan Furqn Jurdi muncul setelah Paman Nurlette mengomentari statusnya
V
-
129. Paman Nurlette : “Diksi tabayyun yang dipakai dalam kasus ini sesungguhnya menujukkan kemunafikan dan ketidakmampuan DPP dalam berdiplomasi.”
Tanggapan Paman Nurlette terhadap komentar Alfajri Aji.
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
114
130. Furqan Jurdi : “Paman Nurlette saya sangat berhati-hati memberikan komentar pada persoalan ini, tapi tiba-tiba kita diajarkan tabayyun dan bijak (tertawa), kan heran juga kita.”
Tanggapan Furqan Jurdi terhadap pernyataan Paman Nurlette.
V
-
131. Ahmad Syarif Papalia : “Ganti rektornya.”
Komentar terhadap status Furqan Jurdi “Dia bina Cipayung, tetapi dia hina IMM. Rektornya memang membawa masalah.”
V -
132. Muhammad Farhan Dore : “#Semoga_Tuntas. #Ributlah_dengan_Damai.”
V -
133. Eka Pitra MI : “Ini akibatnya jika ada oknum yang hanya mau beramal usaha namun tidak mau ber-Muhammadiyah.”
V -
134. Aswan Kaimudin : “Copot rektor.” V - 135. M Saleh Souwakil : “Copot rektor.
Rektor UMS abuleke.” V -
136. M Saleh Souwakil : “Copot rektor Universitas Muhammadiyah Sorong.”
V -
137. Risman Belasa : “Copot rektor UMS segera.”
V -
138. Kurniawan : “Miris (geram)” V - 139. Aziz Tanjung : “Status Perguruan
Tinggi Muhammadiyah tidak berbunyi seperti itu.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
140. Berita Aktivis : “Tak disangka berawal dari aksi menghentikan LK-1 HMI di Universitas Muhammadiyah Sorong. IMM Kembali didemo HMI, bendera IMM dirobek. Yang lebih parah lagi
Berita Aktivis membuat status tentang aksi yang digelar IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1
V
-
115
dari pihak kampus membiarkan ini terjadi tanpa ada solusi.”
141. Syalleh Rumasukun : “Ini adalah berita HOAX. Yang jelas OKP/OKPI tadi demi bukan hanya HMI tapi Cipayung dan disaksikan mahasiswa dan masyarakat umum termasuk saya. Demonya meminta secara baik dan secara organisatoris kepada IMM untuk datang menemui mereka di kampus UMS dan menyelesaikan secara baik atas aksi yang mereka lakukan di kampus UMS tanggal 8 Juli 2019 yang menurut massa aksi tadi (HMI, GMNI, GMKI, PMII, PMKRI) sangat menyudutkan dengan 3 tuntutan mereka, begitu saudaraku. Tidak benar jika ada pembakaran dan perobekan bendera IMM, yang ada mereka bakar kayu dan ban di halaman rektorat.”
Syalleh Rumasukun membuat status untuk menanggapi status yang dibuat oleh Berita Aktivis sebelumnya
V
-
142. Sanny Kecap : “Usut akun orang ini dan laporkan.”
Komentar terhadap status Syalleh Rumasukun
V -
143. Iqbal Hermanto : “Kita dukung untuk dilaporkan.”
V -
144. Dian Nirmalasari : “Bisanya provokator itu akun. Bahkan sudah tersebar di grup Muhammadiyah se-Indonesia.”
V -
145. Yenus Putra Sang Fajar : “Usut akun tersebut lalu selesaikan secara hukum.”
V -
146. Berita Aktivis : “Pernyataan sikap DPP Berita Aktivis membuat V -
116
IMM.” status yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca- insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
147. Jhumar Mafoloi : “Pernyataan sikap tidak tegas.”
Dialog antara Jhumar Mafoloi dan Suparno Abusina Abusina tentang pernyataan sikap DPP IMM
V -
148. Suparno Abusina Abusina : “Iya Immawan Jhumar Mafoloi. Mestinya rada galak dikit, di rumah sendiri kok kayak rada gimana gitu.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
149. Jhumar Mafoloi : “Suparno Abusina Abusina iya.”
V -
150. Fitrii Zuliani : “Mungkin pimpinan pusat lebih mementingkan kedamaian. Menurut saya, tidak membalas hal yang sama pada mereka yang bersalah itu baik. Ini adalah tindakan pertama yang diberikan pimpinan pusat. Bisa jadi kalau ini terulang kembali akan ada ketegasan yang lebih dari pimpinan pusat. Husnuzon kepada pimpinan kanda. (senyum)”
Fitrii Zuliani menanggapi kritikan Jhumar Mafoloi dan Suparno Abusina Abusina tentang pernyataan sikap DPP IMM
V V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
151. Maknae Zindan : “Konyol, di rumah orang kok seenaknya.”
Percakapan antara Maknae Zindan, M Rizal Abusama, dan Muhammad Agus Salim
V
-
117
Aceh muncul setelah Maknae Zindan mengomentari status Berita Aktivis
152. M Rizal Abusama : “Maknae Zindan jangan bicara rumah orang. Di tanah Papua sini ada tuan rumahnya.”
V -
153. Muhammad Agus Salim Aceh : “Oh iya, pelajari dulu. IMM itu punya banyak rumah.”
V Encourage (mendorong)
154. Maknae Zindan : “Kalau itu PTM berarti prioritasnya untuk siapa?”
Maknae Zindan menanggapi balasan Muhammad Agus Salim Aceh
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
155. Hamsaturrahman Hyaadam : “Mantap” Komentar terhadap status Berita Aktivis yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
V - 156. Fahrul Rozy Zee : “Untuk ormawa lain
di PTM, harus mengindahkan isi dari ketentuan Muhammadiyah.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
157. Muhammad Samsul Umasangadji : “DPP IMM punya pernyataan sikap terlalu lembek.”
V -
158. Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : “DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan. Di kampus saya sudah berkali-kali OKP lain datang melobi untuk masuk ke sana tapi IMM dan BEM tetap bersikukuh untuk menutup
V
-
118
pintu demi menjaga segala kemungkinan yang terjadi. Mudah-mudahan DPP IMM segera atasi. #IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur NTB.”
159. Armin Kairul : “Pernyataan sikap kira sama dengan Mars IMM.”
V -
160. M Risal Abusama : “Kita di tanah Papua sini berbeda dengan kultur kalian. Kita identik dengan beberapa agama, suku, ras, dan lain-lain. Jika kalian menganggap kalian tuan rumah di tanah Papua, sorry bos di tanah moyang ini sudah ada tuan tanah sebelum kamu orang datang.”
Dialog antara M Risal Abusama dan Faisal tentang pernyataan sikap DPP IMM
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
161. Faisal : “M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku.”
V Encourage (mendorong)
162. M Risal Abusama : “Amal usaha PTM juga patut ikut terhadap aturan negara.”
V -
163. Aulia Azhari Nst : “Mantap keputusannya, tak habis pikir hanya seperti itu. Apakah mereka berani minta maaf secara vulgar seperti mereka menaruh dan mempertontonkan semaunya bendera IMM sesuka mereka. Bukan untuk memancing hanya untuk menyadarkan bagi orang-orang yang mempunyai hawa nafsu yang tidak bisa dikontrol.”
Komentar terhadap status Berita Aktivis yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
V
-
119
164. M Saleh Souwakil : “Pernyataan sikap kayak curhat saja. DPP IMM harus bertindak tegas terhadap masalah ini. Jangan bertindak seperti Hello Kitty.”
V
-
165. Hamdan Bahta : “DPP lagi curhat, hihihihi.”
V -
166. Said Buamona : “Tambahkan lagi 1 sikap bahwa memerintahkan kepada kader-kader IMM yang ada di UM Sorong untuk cari bendera dari pelaku agar dibakar lagi di tempat yang sama supaya seluruh kader-kader penumpang UM Sorong dan seluruh alumninya uang ada di Nusantara juga turut gelisah dan rasa seperti yang kita rasa.”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
167. Eko Ksatria : “Said Buamona tidak baik, tidak usah dibalas dengan tidak baik lagi.”
Balasan dari Eko Ksatria terhadap komentar Said Buamona
V
-
168. Inod Jakmania : “DPP IMM harus tegas ini sudah kelewat batas. Kenapa gak ada tanggalnya ya di pernyataan sikapnya ya? Masa kelas DPP sampai alfa lupa tanggal berapa. Mohon dikoreksi.”
Komentar terhadap status Berita Aktivis yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
169. Nanang Abdullatip Abdullatip : “Bersihkan PTM dari non IMM.”
V -
170. Din Surdin : “Seharusnya harus ada sikap tanggap dan adil pelaku pembakaran atribut IMM sesuai dengan
V Bring hearer to learn that (membuat lawan
120
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab ini sudah termasuk pelecehan nama organisasi. Mohon maaf buat DPP IMM. Ini tak sekadar bendera, tapi kita semua pahamkan apa makna dari bendera atau logo organisasi. Ada kalimat suci di dalamnya. Salam dari Kabid Kader DPD IMM Maluku Utara.”
tutur tahu)
171. Nanang Abdullatip Abdullatip : “Ini makna suci simbol dari bendera perjuangan IMM.”
Balasan dari Nanang Abdullatip Abdullatip terhadap komentar Din Surdin dengan memperlihatkan makna logo IMM
V
-
172. Puang Sry Marliae Bagenda : “Seharusnya itu berlaku juga di PTM Maluku Utara yang tidak melegalkan OKP lain untuk melakukan pengkaderan di PTM.”
Komentar terhadap status Berita Aktivis yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari DPP IMM pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
V
-
173. Yan Afrizal : “Lanjut kanda. #Yakusa.” V - 174. Aldho Dioz : “Mungkin mereka tak
tahu adab bertamu dan tak paham etika di rumah orang. Perlu perkaderan lanjutan dan bila perlu diajak DAD.”
V
-
175. Berita Aktivis : “Tolak LK-Satu di PTM, IMM Sorong Gelar Demo di Depan Rektorat UM-Sorong – redline”
Berita Aktivis membuat status yang diunggah dengan berita tentang demo yang digelar IMM Sorong untuk menolak
V
-
121
LK-1 di PTM 176. Aan Prasetia : “Tuntaskan!!!” Komentar terhadap
status Berita Aktivis V -
177. Bachtiar Abror Nst : “Sedap” V - 178. Suwarno : “Saat kampus tak dipimpin
generasi kader.” yang diunggah dengan berita tentang demo yang digelar IMM Sorong untuk menolak LK-1 di PTM
V -
179. Makkaraja Al-Mahdi : “Bereskan.” V 180. Husni Uba : “Mantap.” V - 181. Taufiq Hasbullah : “Mantap.” V - 182. Ilham Ilyas : “Kerasss” V - 183. Abdul Fajar : “Lawan” V - 184. Muh Ahmad Fajar Vifa : “Wah, kasihan
juga sih mereka datang dari kampung untuk berilmu dan mencari untuk pengetahuan.”
V
-
185. Budi Sunarso : “Setuju, demo saja dan luruskan yang seharusnya. PTM seharusnya tak boleh ada organisasi lain selain organisasi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. Itulah pentingnya PTM wajib dipimpin oleh kader persyarikatan yang paham, bukan yang hanya mengaku warga persyarikatan. Hal yang sama juga dialami PTM Manokwari, ini seharusnya jadi kajian majelis dikti PPM.”
Dialog antara Budi Sunarso dan Syamsudin Seknun tentang demo tang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
186. Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon.”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
122
187. Budi Sunarso : “Syamsudin Seknun, sejarah apa? Baca pula PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 2/PED/I.0/B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH.”
V V Encourage (mendorong)
188. Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso hahahahaha sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
189. Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso kenapa tidak sekalian diharamkan mahasiswa yang agama lain tidak boleh kuliah di situ atau orientasi mendirikan kampus untuk apa?”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
190. Syamsudin Seknun : “Cara cari kader kok kayak gitu, hahaha kacau sekali.”
V -
191. Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso IMM tidak punya kontribusi dalam lahirnya kampus ini, mulai dari STIA, STIA Al-Amin, UNAMIN sampai UMS. Saya tidak lihat kader IMM Sorong punya batang hidung di sana, jadi jangan saling menjatuhkan dan saudara jangan banyak bacot ya.”
V V
-
192. Nasyiatul Aisyah : “Kampus itu jelas bernama Muhammadiyah, jadi konyol benget jika ada gerakan yang bukan di bawah Muhammadiyah ingin sok kuasa
Tanggapan dari Nasyiatul Aisyah terhadap balasan Syamsudin Seknun
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
123
di kampus yang bukan miliknya.” 193. Nasyiatul Aisyah : “Namanya saja
Universitas Muhammadiyah Sorong, bukan Universitas HMI Sorong.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan
194. Budi Sunarso : “Syamsudin Seknun maka itu perlu pelurusan pandangan yang benar, bukan pakai emosi dan sok hebat juga bos.”
Dialog antara Budi Sunarso dan Syamsudin Seknun tentang demo yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM
V Encourage (mendorong)
195. Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso tidak ada pembakaran dan perusakan atribut IMM, jadi sampaikan kepada adminnya posting berita itu yang islami dikit, jangan terlalu menyebar berita bohong. Tidak takut dosa ya.”
V V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu) dan Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
196. Syamsudin Seknun : “Uda pahamkan. (menyengir)”
V -
197. Budi Sunarso : “Syamsudin Seknun terlalu sempit berpikirnya.”
V -
198. Ibnu Firdaus : “Syamsudin Seknun kayak paling paham sejarah aja.”
Tanggapan dari Ibnu Firdaus terhadap balasan Syamsudin Seknun tentang sejarah kampus tersebut
V
-
199. AgungPurnaama : “Usut tuntas!” Komentar terhadap status Berita Aktivis yang diunggah dengan berita tentang demo yang digelar IMM
V - 200. Andhy Adhy Anggara Al-Khair :
“Kencang” V -
201. Arif Gasterr II : “Gak Indonesia banget loh.”
V -
124
Sorong untuk menolak LK-1 di PTM
202. Fahrin Suputra Mane Tima : “Mantap,
lanjutkan perjuangan.” V -
203. Numaeradoya : “100” V - 204. Casroni Raska : “Salut pada IMM.” V - 205. Muhammad Syarief Al-Ayyubi : “Jadi
kapan kita demo kepada pemerintah seperti mahasiswa dulu?”
V -
206. Kanda Akhier Bima : “Teman-teman IMM maksudnya bagaimana ini? Kok bisa Training Organisasi lain di tolak.”
V Encourage (mendorong)
207. Suparno Abusina Abusina : “Mohon baca kaidah PTM.”
Balasan dari Suparno Abusina Abusina terhadap komentar Kanda Akhier Bima
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
208. Syamsudin Seknun : “Suparno Abusina Abusina benar sekali. Jadi, saran saya yang khusus kuliah di situ cukup anggota IMM aja, biar tidak sampai satu semester kampus itu tinggal nama karena bangkrut. (tertawa)”
Tanggapan dari Ibnu Firdaus terhadap balasan Syamsudin Seknun tentang sejarah kampus tersebut
V
-
209. Kanda Akhier Bima : “Pertama, akun Berita Aktivis adalah provokator yang sebenarnya dan tulisannya menggambarkan isi otaknya bodoh. 1. Tidak pernah ada pembakaran bendera IMM di kampus UM Sorong, justru bendera tersebut diamankan di gedung rektorat dan yang sebenarnya adalah ban bekas dan kayu.
Kanda Akhier Bima menanggapi
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
125
2. Aksi yang dilakukan kemarin tanggal 10 Juli 2019 adalah aksi dari 5 Cipayung yaitu HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI untuk meminta klarifikasi dari aksi IMM pada tanggal 8 Juni 2019 di UM Sorong yang salah satu tuntutan mengutuk keras kegiatan ekstra kampus yang dulunya tidak pernah dilakukan tetapi mendekati momentum politik kampus sehingga hal itupun muncul. 3. Untuk kawan-kawan semuanya baik IMM maupun yang lainnya jangan terlalu kaku dalam menanggapai sesuatu, kalau hanya melihat postingan dan komentar yang tidak benar dan menyudutkan salah satu organisasi maka tidak ada bedanya kita dengan masyarakat awam. 4. Masalah ini tentunya masalah propaganda yang terus akan diselesaikan oleh orang yang terkait dan juga di lingkungan yang terkait. #Miris informasi hoax oleh oknum akun #BeritaAktivis dan kroni-kroninya #dari salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong.”
210. Irsam Ichank Rumagesan : “Jangan lupa sejarah kampus itu dari zaman STIA sampai Universitas Bendera dari mana
Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun tentang demo
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir
126
yang sudah berdiri. Jangan merasa menjadi anak kandung terus seenaknya sama yang paling tua.”
yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM
tentang)
211. Arun : “Irsam Ichank Rumagesan adek kamu jangan asbun tentang sejarah dan seakan-akan kau paling tahu tentang sejarah dari STIA sampai berubah nama menjadi UMS. Jadi, saran saya mendingan jangan mengatakan sesuatu yang tidak kau tahu persis karena dapat malukai orang yang banyak atas komentarmu yang tidak mendasar. Saya kasi tahu kamu dek, IMM adalah anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal, jadi bila ada organisasi eksternal yang ingin merekrut kader baru disilakan. Tapi jangan buat pengkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, bila dipaksakan maka tidak punya etika organisasi. Kemudian, adek dari dulu hingga sekarang IMM dan HMI itu saling menghormati dan saling menghargai antara senior HMI dan junior IMM, begitupun sebaliknya. Jadi saran saya, mending jangan kamu siram bensin di tengah-tengah api yang sedang menyala karena dampaknya
V V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang), dan Irritate (menjengkelkan)
127
pasti kurang baik. Bila adek alumni HMI, jadilah penyejuk agar kedua sahabat tidak bermusuhan dan silaturahimnya tetap terjaga. Mohon maaf bila ada kata yang salah.”
212. Irsam Ichank Rumagesan : “Arun kakak jangan asal bunyi juga kalau terus ngotot sebagai anak kandung sekarang dibalik saja kenapa Yayasan Al-Amin sejak berdiri tidak lahirkan anak kandung tapi malah banyak anak kandung Muhammadiyah yang jadi civitas Hijau Hitam sampai dari awal PT itu berdiri sampai sekarang. Oh saya juga lupa, abang Nur Ikhsan Chairun bisa cerita sedikit sebagai kader waktu masih STIA.”
V Get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikir tentang)
213. Irsam Ichank Rumagesan : “Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin.”
V Bore (menjemukan)
214. Arun : “Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi. Sebaiknya, kau cari tahu tentang aturan PTM terkait keberadaan organisasi internal agar tidak membias setiap komentarmu.”
V Get hearer to do (membuat lawan tutur melakukan sesuatu)
215. Arun : “Intinya HMI dan IMM itu saudara. Terkait aksi kemarin yang
V Bring hearer to learn that
128
dilakukan sehingga ada aksi tandingan, saya sudah mencoba mencari informasi dari kedua belah pihak dan ternyata terjadi miskomunikasi.”
(membuat lawan tutur tahu)
216. Irsam Ichank Rumagesan : “Arun saya tahu aturan PTM tapi melarang LK1 bukan dengan cara berdemo di depan rektorat. Tidak mungkin ada aksi balasan kalau pelarangan LK1 itu wajar-wajar saja. Dan ingat aksi balasan itu dilakukan bukan cuma 1 elemen OKP, di video terlihat jelas bukan cuma kader HMI saja tapi ada beberapa OKP eksternal juga. Mereka merasa tidak nyaman dengan 3 poin tuntutan 8 Juli. Saya rasa yang memperkeruh suasana itu abang dan adik-adik dari luar daerah yang tidak paham masalahnya dari mana.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
217. Arun : “Irsam Ichank Rumagesan….Terkait aksi tandingan yang dilakukan oleh beberapa oerganisasi eksternal, saya sudah tanyakan ke salah satu senior HMI dan beliau menjelaskan bahwa kenapa ada aksi tandingan itu karena OKP dan OKI eksternal menyayangkan ada salah satu poin tuntutan yang isinya kader-kader IMM yang merasa terganggu dengan organisasi eksternal padahal selama ini
V V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
129
baik-baik saja. Mereka bukan marah terhadap isi dari ketiga poin tuntutan kader-kader IMM yang melakukan aksi beberapa hari yang lalu. Saya tanya ke salah satu senior HMI, apa sudah lihat isi tuntutannya atau belum. Dia katakan, belum. Sehingga saya tunjukan ke dia isi tuntutannya keder-kader IMM. Setelah dia lihat, dia katakan ternyata terjadi miskomunikasi. Seperti itu adek ganteng. Terkait kader-kader IMM di luar Sorong yang mengatakan adanya pembakaran bendera IMM itu sudah di klarifikasi oleh kader-kader IMM Sorong bahwa itu tidak benar dan anak-anak HMI beserta beberapa senior HMI yang ada di TKP juga sudah mengklarifikasi atas info yang beredar. Jadi, terkait pemberitaan itu, saya selaku alumni IMM mohon maaf atas berita yang tidak benar (minta maaf).”
218. Arun : “Sepertinya kamu tidak belajar etika organisasi dan sepertinya kau tidak tuntas dalam berorganisasi. Saya sudah kasih tahu ke kau dan malah kau tertawa.”
V Bring hearer to learn that (membuat lawan tutur tahu)
219. Irsam Ichank Rumagesan : “Arun jangan baper. (menyengir)”
V Irritate (menjengkelkan)
220. Arun : “Irsam Ichank Rumagesan kalau abang baper, abang sudah blokir
V -
130
kamu dari dulu karena tidak mau dengan nasihat abang hehehehehe.”
221. Pikom Hukum : “Pernyataan sikap Pcimm Makassartimur atas aksi premanisme oleh oknum OKP terhadap IMM Sorong di Universitas Muhammadiyah Sorong.” #FastabiqulKhairat #GembirakanPerjuangan #JayalahIMMJaya #AbadiPerjuangan.
Pikom Hukum membuat status yang diunggah dengan lampiran surat pernyataan sikap dari PC IMM Makassar Timur pasca-insiden perobekan bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong
V
-
222. Rauf Ulupalu : “Semoga sukses” Komentar terhadap status Pikom Hukum yang diunggah dengan surat pernyataan sikap dari PC IMM Makassar Timur
V - 223. Syawaluddin Soadiq : “(jempol)”
V
-
Keterangan :
Lokusi Ilokusi B : Berita A : Asertif P : Perintah D : Direktif T : Tanya K : Komisif E : Ekspresif DK : Deklaratif
131
Lampiran 2
KORPUS DATA 1 BENTUK TINDAK TUTUR LOKUSI
A. Lokusi Berita
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (1) Furqan Jurdi: “Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme” Kejadian Pencopotan Bendera IMM di Universitas Muhammadiyah Sorong adalah bentuk tindakan premanisme yang tidak bisa dibenarkan. Tentu hal tersebut melukai perasaan kader IMM se-Indonesia…. Muhammadiyah telah membuat pedoman tentang organisasi otonom dan kemahasiswaan di kampus milik Muhammadiyah. Jadi, tidak dibenarkan dari segi manapun menyerang IMM di kampus Muhammadiyah. Tindakan mencopot bendera dan membakar bambu tiang bendera di Sorong itu secara tidak langsung melecehkan Muhammadiyah secara organisasi. Apalagi ada insiden perampasan bendera oleh oknum mahasiswa, kemudian dilanjutkan pembakaran tiang bendera di depan Gedung rektorat dinilai sangat tidak beradab. Gedung rektorat seharusnya menjadi pelindung IMM di kampus. Oleh karena itu, menurut saya kejadian di Sorong itu merupakan bentuk premanisme kampungan yang secara sengaja dibiarkan oleh oknum yang bereda di Kampus UMS…. Furqan Jurdi Ketua Lembaga Dakwah DPP IMM
9 Tuturan
132
2. (54) Shadri Shadri : Hati-hati, ada penyusup.
3. (75) Rini Idawati : Allahu Akbar 4. (122) Furqan Jurdi: Rektor UMS: Kami Selalu Bina
Organisasi Cipayung | teropongmalut.com”. Furqan Jurdi : “Dia bina Cipayung, tetapi dia hina IMM. Rektornya memang membawa masalah.
5. (140) Berita Aktivis : Tak disangka berawal dari aksi menghentikan LK-1 HMI di Universitas Muhammadiyah Sorong. IMM Kembali didemo HMI, bendera IMM dirobek. Yang lebih parah lagi dari pihak kampus membiarkan ini terjadi tanpa ada solusi.
6. (141) Syalleh Rumasukun : Ini adalah berita HOAX. Yang jelas OKP/OKPI tadi demi bukan hanya HMI tapi Cipayung dan disaksikan mahasiswa dan masyarakat umum termasuk saya. Demonya meminta secara baik dan secara organisatoris kepada IMM untuk datang menemui mereka di kampus UMS dan menyelesaikan secara baik atas aksi yang mereka lakukan di kampus UMS tanggal 8 Juli 2019 yang menurut massa aksi tadi (HMI, GMNI, GMKI, PMII, PMKRI) sangat menyudutkan dengan 3 tuntutan mereka, begitu saudaraku. Tidak benar jika ada pembakaran dan perobekan bendera IMM, yang ada mereka bakar kayu dan ban di halaman rektorat.
7. (146) Berita Aktivis : Pernyataan sikap DPP IMM. 8. (175) Berita Aktivis : Tolak LK-Satu di PTM, IMM
Sorong Gelar Demo di Depan Rektorat UM-Sorong – redline.
9. (221) Pikom Hukum : Pernyataan sikap Pcimm Makassartimur atas aksi premanisme oleh oknum OKP terhadap IMM Sorong di Universitas Muhammadiyah Sorong. #FastabiqulKhairat #GembirakanPerjuangan #JayalahIMMJaya #AbadiPerjuangan.
133
B. Bentuk Perintah
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (6) Randi Rachman Souwakil : Copot rektor dari jabatannya.
34 Tuturan
2. (26) Madani Al Islami : Usut tuntas, jangan sampai lepas preman itu.
3. (37) Moh Fosilisme : Minta PP Muhammadiyah untuk segera memecat rektor Universitas Muhammadiyah Sorong. DPP IMM, kakanda Najih dan Walidah segera bertindak.
4. (54) Deky Bahta : Mundur atau lawan. Takbir saudara-saudaraku, ini penghinaan IMM jaya jaya IMM.
5. (62) Rafsanjani : Ganti rektor. 6. (64) Risman Belasa : Ganti rektor. 7. (66) Azhari Mamonto Ganggai : DPP IMM sudah
angkat bicara, tuntaskan sampai ke akar-akar masalah ini. #PK Averoes IAIN Manado.
8. (74) Laode Alex Tan : #Jangan_Hanya_Diam 9. (78) Haris Tahir : Turunkan rektor yang tidak paham
tentang Pergerakan Muhammadiyah…. 10. (84) Sofyan Fkm Ump : Dan PECAT dari AUM. Bukan
hanya lepaskan jabatannya tapi keluarkan dari AUM.
11. (85) Dinyan Ntb : Cari orang yang berani melecehkan bendera kita.
12. (86) Muhamad Don Soge : … Para Immawan dan Immawati UM Sorong, tunjukan taringmu. Jangan biarkan tamu pengkhianat mencari hidup di rumah kita. JAYA IMM KU.
13. (90) M Saleh Souwakil : PP Muhammadiyah copot rektor Universitas Muhammadiyah Sorong.
14. (91) Aswan Kaimudin : Copot Rektor. 15. (92) Andy Mohabbaten : Cari oknum yang bakar itu,
suruh dia minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus. Kemudian, keluarkan dia dari kampus jika dia mahasiswa UMS.
16. (100) Hendra Masrianto : Ganti rektornya. 17. (103) Sity Utari : Usut tuntas dan adili pelakunya. Jangan
biarkan bendera kita diobrak-abrik. LASKAR
134
MERAH TETAP DI HATI. 18. (105) Gendro Sugiono : … Usut tuntas, kalau perlu
bekukan organisasi kemahasiswaan lain yang tidak mau ikut aturan pergerakan Muhammadiyah!!!
19. (108) Kamarudin Husain : … Tunjukkan kehebatan anda dalam menindak para cecunguk yang hanya bikin rumput di kampus saja. (marah)
20. (123) Dadar Darwin Daru : Ganti itu rektor pak ketua. 21. (131) Ahmad Syarif Papalia : Ganti rektornya. 22. (132) Muhammad Farhan Dore : #Semoga_Tuntas.
#Ributlah_dengan_Damai. 23. (134) Aswan Kaimudin : Copot rektor. 24. (135) M Saleh Souwakil : Copot rektor. Rektor UMS
abuleke. 25. (136) M Saleh Souwakil : Copot rektor Universitas
Muhammadiyah Sorong. 26. (137) Risman Belasa : Copot rektor UMS segera. 27. (142) Sanny Kecap : Usut akun orang ini dan laporkan. 28. (145) Yenus Putra Sang Fajar : Usut akun tersebut lalu
selesaikan secara hukum. 29. (152) M Rizal Abusama : Maknae Zindan jangan bicara
rumah orang. Di tanah Papua sini ada tuan rumahnya.
30. (169) Nanang Abdullatip Abdullatip : Bersihkan PTM dari non IMM.
31. (176) Aan Prasetia : Tuntaskan!!! 32. (179) Makkaraja Al-Mahdi : Bereskan. 33. (183) Abdul Fajar : Lawan. 34. (199) AgungPurnaama : Usut tuntas!
C. Bentuk Tanya
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (2) Yusrianti Mustaming : Hah? 11 Tuturan 2. (38) Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot? 3. (58) Lukman Pulungan : Terus kenapa dibiarkan begitu
saja?.... 4. (61) Rafsanjani : … Apakah ini karena krisisnya kader
Muhammadiyah?”
135
5. (68) Awan Syah : Kau tahu kronologi bung?
6. (77) Yasin Arsyad : Kenapa IMM? 7. (86) Muhamad Don Soge : Yang mencopot siapa dan
atas dasar apa bendera IMM dicopot?.... 8. (96) Ulum : Kondisi terkini bagaimana kakanda? 9. (108) Kamarudin Husain : Mana gerakan AMM
Sorong?.... 10. (187) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah
apa?.... 11. (205) Muhammad Syarief Al-Ayyubi : Jadi kapan kita
demo kepada pemerintah seperti mahasiswa dulu?
136
KORPUS DATA 2 BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI
A. Ilokusi Bentuk Asertif
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (4) Furqan Jurdi : Maryon Muh R. Tasijawa saatnya untuk diketahui oleh teman OKP lain tentang IMM di kampus Muhammadiyah.
108 Tuturan
2. (5) Nur Handayani : Maryon Muh R. Tasijawa lagi tidur.
3. (13) Makkaraja Al-Mahdi : Harusnya begitu. 4. (17) Syalleh Rumasukun : Randi Rachman Souwakil
cuman mau bilang buat kawan bahwa yang saat ini membuat kalian marah dan lain sebagainya itu adalah berita HOAX yang kalian perbicarakan. Kalau saya mau beri nama “IMM tipu IMM”.
5. (18) Muhammad Samsul Umasangdji : Laporkan saja ke kepolisian.
6. (19) Syalleh Rumasukun : Muhammad Samsul Umasangadji siapa yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut?
7. (20) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi….
8. (24) Furqan Jurdi : Muhammad Abduh iye, seharusnya begitu.
9. (28) Furqan Jurdi : IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil. (jempol)
10. (32) Kotarumalos Baneli : Furqan Jurdi fastabiqul khairat.
137
11. (34) Syamsiar Zamzam : Sangat melukai kanda (menangis)….
12. (35) Furqan Jurdi : Syamsiar Zamzam sepakat. (senyum)
13. (39) Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi, bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.
14. (40) Panglima Ngali : Waw, sadis sekali ya. 15. (48) IMMawan Dian Ikbal : Benalu ente. Simpanse
saja tahu mana habitatnya. 16. (49) M Risal Abusama : IMMawan Dian Ikbal satu
singa melawan tujuh hingga sepuluh singa? 17. (50) IMMawan Dian Ikbal : Kenapa tidak 100 aja
bung…Idealisme kami tidak akan surut karena segerombolan singa yang kelaparan dan arogansi.
18. (51) M Risal Abusama : IMMawan Dian Ikbal sorry, arogansi kami berbeda dengan kalian.
19. (52) IMMawan Dian Ikbal : Maaf bung, kami mengikuti alur konstitusinya bukan karena kepentingannya.
20. (55) Rafsanjani : “Rektor UMS harus ambil sikap dengan kejadian ini. Kejadian ini merupakan yang paling buruk karena IMM diserang di kendang sendiri. Kejadian ini merupakan pembiaran terhadap para mahasiswa yang lain sewenang-wenang masuk ke ruang lingkup Muhammadiyah. Dan ini tidak ada ketegasan dalam UMS sehingga para penyusup sewenang-wenang dalam ruang lingkup UMS….
21. (57) Samlawi : Tidak bisa dibiarkan. 22. (59) Faisal Muazam Pua : Mereka tidak paham aturan
yang ada di AUM. 23. (60) Rafsanjani : Saya duga, rektor yang punya strategi
yang berkaitan dengan hal ini. Alasan ini bisa terjadi karena membiarkan semua keputusan yang menjadi tolak ukur itu ada di tangan UMS yang diamanahkan kepada rektor berdasarkan regulasi dalam Muhammadiyah itu sendiri jika oknum-oknum itu tidak mau menjunjung tinggi ketetapan UMS maka dikeluarkan dari kampus.
138
24. (61) Rafsanjani : Sangat tidak masuk akal jika lahan Garapan Muhammadiyah dikuasai oleh orang lain.
25. (63) Rafsanjani : Saya duga, rektor duri dalam daging. 26. (67) Bendto Band : Rektor gak pernah dikader. 27. (69) Achmad Yani Lubis : Perlu juga diusut
fungsionaris dan karyawan yang berlatar di luar ortom Muhammadiyah. Kuat dugaan banyak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah se-Indonesia dari luar Muhammadiyah.
28. (71) Younk Yenk : Sebagai saran, untuk menjaga IMM di kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM).
29. (72) Sofyan Fkm Ump : Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC.
30. (76) Ali Arsy : Tidak tahu malu. Sudah dikasih tempat tinggal dan beranak pinang di rumah orang, malah ngelunjak. Ngapain berani bakar-bakar demo di rumah orang tempat kalian berlindung. Tidak tahu berterima kasih. Keingat kisah Yahudi yang menduduki Palestina.
31. (79) Immawan La Ode Jani : Harus tegas dan sikapi. 32. (87) Isman Gaffar : Proses secara hukum, saya sebagai
alumni IMM sangat tersinggung. Bila perlu rektornya harus ikut bertanggung jawab.
33. (93) Kartini : Andy Mohabbaten maaf, itu tak cukup. Proses secara hukum.
34. (94) Andy Mohabbaten: Saya lihat ada bendera lain pada saat pembakaran itu.
35. (98) Faryd Alfarizy Mambary : Saya selaku kader IMM merasa sedih atas peristiwa ini….
36. (99) Basry : Mengajak perang ini bapak-bapak di Sorong.
37. (101) Hendra Masrianto : Tidak paham aturan atau kesengajaan?
38. (102) Usman Ismail : Civitas akademika UMS harus bertanggung jawab atas tindakan oknum yang melecehkan IMM.
39. (105) Gendro Sugiono : Ini merupakan tamparan keras bagi seluruh PTM di Indonesia yang membiarkan mahasiswa lain merendahkan Ortom
139
Muhammadiyah yang notabene kader penerus pergerakan Muhammadiyah….
40. (106) Mhan Albimawi : Jangan-jangan rektornya bukan orang Muhammadiyah. Perlu diselidiki lebih dalam, jangan sampai nama Muhammadiyah lenyap di tangan pengkhianat.
41. (107) Adam Romo : Aturan harus ditegakkan. 42. (109) Noho Rumain Buya Hamka : Sepakat abang,
kalau bisa keluarkan saja yang berOKP lain dari kampus Muhammadiyah.
43. (112) Arifin Sip : Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak punya kemampuan untuk mengganti rektor UMS.
44. (113) Zaedi Basiturrozak : Arifin Sip kamu siapa mengatur-atur, setiap penyelesaian masalah ada tahapan yang harus dijalani. Gak semua instan.
45. (114) Arifin Sip : Saya tidak mengatur, tapi itu hal yang nyata.
46. (115) Sangaji MahaPreman : #Takut_atau_Pengecut 47. (116) Sangaji MahaPreman :
#Pecundang_atau_suka_Ditendang 48. (117) Nurul Widiawati : Astaghfirullah, perjuangan
Muhammadiyah demi bangsa ini sungguh sangatlah besar. Apa salah IMM, mengapa oknum di dalam kampus diam? Ada apa sebenarnya? Saya terluka di hati ini ketika kader kami dilecehka. Sungguh biadab.
49. (119) Alken Saputra : Harga diri kita telah diinjak-injak oleh oknum-oknum yang tidak tahu diri.
50. (120) Mukhtarudin Muchsiri : Saya Ketua Bidang Kader DPD IMM salah satu provinsi di Sumatera. Pada masa lebih kurang 19 tahun yang lalu, saya tidak menolerir tindakan menurunkan bendera IMM di kampus PTM. Perlu diusut tuntas sampai akar masalahnya. Tapi saya sadar bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim. Merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM. Tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri, hakikatnya aktivis IMM adalah komunitas yang minoritas di kampus tersebut. Oleh karena itu, harus pandai-pandai memainkan peran dan dalam
140
membawa diri. Terlepas dari itu, ada pelajaran menarik dan penting bahwa kejadian ini menambah deret kasus ummat Islam meski dalam jumlah mayoritas sering mengalami dan tertimpa kejadian yang terkait ketidak-adilan dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan berdimensi tekanan dan pelecehan. Ini merupakan PR yang tidak ringan bagi DPP IMM sekarang untuk fokus menyelesaikan persoalan internal agar tidak sibuk mengurusi kerja-kerja eksternal yang lebih bernuansa politik praktis dan oportunis.
51. (121) Raihan Mulyadin : Organisasi IMM sebagai perncetak kader bangsa, kader dakwah, dan kader gerakan memiliki induk lembaga yaitu Muhammadiyah itu sendiri, amatlah menyakitkan jika ada Universitas Amal Usaha Muhammadiyah memarginalkan ortomnya sendiri. Sebagai para IMMawan dan IMMawati selaku pengemban amanah melanjutkan cita-cita mulia dari KH. Ahmad Dahlan, terlalu sering bersabar dalam hal kemungkaran itu malah akan mendatangkan dosa bagi kita. Sudah saatnya mencegah kemungkaran itu sampai ke akarnya, adili, dan penjarakan oknum pelaku premanisme pencopotan atribut organisasi itu, dan segera mengganti rektor UMS itu.
55. (126) Furqan Jurdi : Saya kira Jailani Tong ada di rapat, mendengarkan penjelasan dari Sorong tadi, jadi saya perlu tabayyun?
56. (128) Paman Nurlette : DPP dan rektor sama-sama ngawur. DPP tidak mampu memberikan sikap tegas dengan mengutuk dan mengancam keras tindakan biadab para oknum OKP Cipayung yang notabenenya telah melunturkan marwah dan wibawa organisasi. Jangan-jangan DPP mau cuci tangan dari masalah ini.
57. (129) Paman Nurlette : Diksi tabayyun yang dipakai dalam kasus ini sesungguhnya menujukkan kemunafikan dan ketidakmampuan DPP dalam berdiplomasi.
58. (130) Furqan Jurdi : Paman Nurlette saya sangat berhati-hati memberikan komentar pada persoalan ini, tapi tiba-tiba kita diajarkan tabayyun dan bijak
141
(tertawa), kan heran juga kita. 59. (133) Eka Pitra MI : Ini akibatnya jika ada oknum yang
hanya mau beramal usaha namun tidak mau ber-Muhammadiyah.
60. (138) Kurniawan : Miris. (geram) 61. (139) Aziz Tanjung : Status Perguruan Tinggi
Muhammadiyah tidak berbunyi seperti itu. 62. (143) Iqbal Hermanto : Kita dukung untuk dilaporkan. 63. (144) Dian Nirmalasari : Bisanya provokator itu akun.
Bahkan sudah tersebar di grup Muhammadiyah se-Indonesia.
64. (147) Jhumar Mafoloi : Pernyataan sikap tidak tegas. 65. (148) Suparno Abusina Abusina : Iya Immawan
Jhumar Mafoloi. Mestinya rada galak dikit, di rumah sendiri kok kayak rada gimana gitu.
66. (149) Jhumar Mafoloi : Suparno Abusina Abusina iya. 67. (150) Fitrii Zuliani : Mungkin pimpinan pusat lebih
mementingkan kedamaian. Menurut saya, tidak membalas hal yang sama pada mereka yang bersalah itu baik. Ini adalah tindakan pertama yang diberikan pimpinan pusat. Bisa jadi kalau ini terulang kembali akan ada ketegasan yang lebih dari pimpinan pusat…..
68. (151) Maknae Zindan : Konyol, di rumah orang kok seenaknya.
69. (153) Muhammad Agus Salim Aceh : Oh iya, pelajari dulu. IMM itu punya banyak rumah.
70. (154) Maknae Zindan : Kalau itu PTM berarti prioritasnya untuk siapa?
71. (157) Muhammad Samsul Umasangadji : DPP IMM punya pernyataan sikap terlalu lembek.
72. (158) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan. Di kampus saya sudah berkali-kali OKP lain datang melobi untuk masuk ke sana tapi IMM dan BEM tetap bersikukuh untuk menutup pintu demi menjaga segala kemungkinan yang terjadi. Mudah-mudahan DPP IMM segera atasi. #IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur NTB.
142
73. (159) Armin Kairul : Pernyataan sikap kira sama dengan Mars IMM.
74. (160) M Risal Abusama : Kita di tanah Papua sini berbeda dengan kultur kalian. Kita identik dengan beberapa agama, suku, ras, dan lain-lain. Jika kalian menganggap kalian tuan rumah di tanah Papua, sorry bos di tanah moyang ini sudah ada tuan tanah sebelum kamu orang datang.
75. (161) Faisal : M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku.
76. (162) M Risal Abusama : Amal usaha PTM juga patut ikut terhadap aturan negara.
77. (163) Aulia Azhari Nst : Mantap keputusannya, tak habis pikir hanya seperti itu. Apakah mereka berani minta maaf secara vulgar seperti mereka menaruh dan mempertontonkan semaunya bendera IMM sesuka mereka. Bukan untuk memancing hanya untuk menyadarkan bagi orang-orang yang mempunyai hawa nafsu yang tidak bisa dikontrol.
78. (163) M Saleh Souwakil : Pernyataan sikap kayak curhat saja. DPP IMM harus bertindak tegas terhadap masalah ini. Jangan bertindak seperti Hello Kitty.
79. (165) Hamdan Bahta : DPP lagi curhat, hihihihi. 80. (170) Din Surdin : Seharusnya harus ada sikap tanggap
dan adil pelaku pembakaran atribut IMM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab ini sudah termasuk pelecehan nama organisasi. Mohon maaf buat DPP IMM. Ini tak sekadar bendera, tapi kita semua pahamkan apa makna dari bendera atau logo organisasi. Ada kalimat suci di dalamnya. Salam dari Kabid Kader DPD IMM Maluku Utara.
81. (171) Nanang Abdullatip Abdullatip : Ini makna suci simbol dari bendera perjuangan IMM.
82. (172) Puang Sry Marliae Bagenda : Seharusnya itu berlaku juga di PTM Maluku Utara yang tidak melegalkan OKP lain untuk melakukan pengkaderan di PTM.
83. (174) Aldho Dioz : Mungkin mereka tak tahu adab bertamu dan tak paham etika di rumah orang. Perlu perkaderan lanjutan dan bila perlu diajak DAD.
143
84. (178) Suwarno : Saat kampus tak dipimpin generasi kader.
85. (184) Muh Ahmad Fajar Vifa : Wah, kasihan juga sih mereka datang dari kampung untuk berilmu dan mencari untuk pengetahuan.
86. (185) Budi Sunarso : Setuju, demo saja dan luruskan yang seharusnya. PTM seharusnya tak boleh ada organisasi lain selain organisasi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. Itulah pentingnya PTM wajib dipimpin oleh kader persyarikatan yang paham, bukan yang hanya mengaku warga persyarikatan. Hal yang sama juga dialami PTM Manokwari, ini seharusnya jadi kajian majelis dikti PPM.
87. (188) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso hahahahaha sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol.
88. (189) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso kenapa tidak sekalian diharamkan mahasiswa yang agama lain tidak boleh kuliah di situ atau orientasi mendirikan kampus untuk apa?
89. (190) Syamsudin Seknun : Cara cari kader kok kayak gitu, hahaha kacau sekali.
90. (191) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso IMM tidak punya kontribusi dalam lahirnya kampus ini, mulai dari STIA, STIA Al-Amin, UNAMIN sampai UMS. Saya tidak lihat kader IMM Sorong punya batang hidung di sana, …
91. (192) Nasyiatul Aisyah : Kampus itu jelas bernama Muhammadiyah, jadi konyol benget jika ada gerakan yang bukan di bawah Muhammadiyah ingin sok kuasa di kampus yang bukan miliknya.
92. (193) Nasyiatul Aisyah : Namanya saja Universitas Muhammadiyah Sorong, bukan Universitas HMI Sorong.
93. (194) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso tidak ada pembakaran dan perusakan atribut IMM, …
94. (196) Syamsudin Seknun : Uda pahamkan. (menyengir) 95. (197) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun terlalu sempit
berpikirnya. 96. (198) Ibnu Firdaus : Syamsudin Seknun kayak paling
paham sejarah aja.
144
97. (201) Arif Gasterr II : Gak Indonesia banget loh. 98. (206) Kanda Akhier Bima : Teman-teman IMM
maksudnya bagaimana ini? Kok bisa Training Organisasi lain di tolak.
99. (208) Syamsudin Seknun : Suparno Abusina Abusina benar sekali. Jadi, saran saya yang khusus kuliah di situ cukup anggota IMM aja, biar tidak sampai satu semester kampus itu tinggal nama karena bangkrut. (tertawa)
100. (209) Kanda Akhier Bima : Pertama, akun Berita Aktivis adalah provokator yang sebenarnya dan tulisannya menggambarkan isi otaknya bodoh. 1. Tidak pernah ada pembakaran bendera IMM di kampus UM Sorong, justru bendera tersebut diamankan di gedung rektorat dan yang sebenarnya adalah ban bekas dan kayu. 2. Aksi yang dilakukan kemarin tanggal 10 Juli 2019 adalah aksi dari 5 Cipayung yaitu HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI untuk meminta klarifikasi dari aksi IMM pada tanggal 8 Juni 2019 di UM Sorong yang salah satu tuntutan mengutuk keras kegiatan ekstra kampus yang dulunya tidak pernah dilakukan tetapi mendekati momentum politik kampus sehingga hal itupun muncul. 3. Untuk kawan-kawan semuanya baik IMM maupun yang lainnya jangan terlalu kaku dalam menanggapai sesuatu, kalau hanya melihat postingan dan komentar yang tidak benar dan menyudutkan salah satu organisasi maka tidak ada bedanya kita dengan masyarakat awam. 4. Masalah ini tentunya masalah propaganda yang terus akan diselesaikan oleh orang yang terkait dan juga di lingkungan yang terkait. #Miris informasi hoax oleh oknum akun #BeritaAktivis dan kroni-kroninya #dari salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong.
101. (210) Arun : Irsam Ichank Rumagesan …Saya kasi tahu kamu dek, IMM adalah anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal, jadi bila ada organisasi
145
eksternal yang ingin merekrut kader baru disilakan. Tapi jangan buat pengkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, bila dipaksakan maka tidak punya etika organisasi. Kemudian, adek dari dulu hingga sekarang IMM dan HMI itu saling menghormati dan saling menghargai antara senior HMI dan junior IMM, begitupun sebaliknya. Jadi saran saya, mending jangan kamu siram bensin di tengah-tengah api yang sedang menyala karena dampaknya pasti kurang baik….
102. (213) Irsam Ichank Rumagesan : Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin.
103. (215) Arun : Intinya HMI dan IMM itu saudara. Terkait aksi kemarin yang dilakukan sehingga ada aksi tandingan, saya sudah mencoba mencari informasi dari kedua belah pihak dan ternyata terjadi miskomunikasi.
104. (216) Irsam Ichank Rumagesan : Arun saya tahu aturan PTM tapi melarang LK1 bukan dengan cara berdemo di depan rektorat. Tidak mungkin ada aksi balasan kalau pelarangan LK1 itu wajar-wajar saja. Dan ingat aksi balasan itu dilakukan bukan cuma 1 elemen OKP, di video terlihat jelas bukan cuma kader HMI saja tapi ada beberapa OKP eksternal juga. Mereka merasa tidak nyaman dengan 3 poin tuntutan 8 Juli. Saya rasa yang memperkeruh suasana itu abang dan adik-adik dari luar daerah yang tidak paham masalahnya dari mana.
105. (217) Arun : Irsam Ichank Rumagesan….Terkait aksi tandingan yang dilakukan oleh beberapa oerganisasi eksternal, saya sudah tanyakan ke salah satu senior HMI dan beliau menjelaskan bahwa kenapa ada aksi tandingan itu karena OKP dan OKI eksternal menyayangkan ada salah satu poin tuntutan yang isinya kader-kader IMM yang merasa terganggu dengan organisasi eksternal padahal selama ini baik-baik saja. Mereka bukan marah terhadap isi dari ketiga poin tuntutan kader-kader IMM yang melakukan aksi beberapa hari yang lalu. Saya tanya ke salah satu senior HMI, apa sudah lihat isi tuntutannya atau belum. Dia katakan,
146
belum. Sehingga saya tunjukan ke dia isi tuntutannya keder-kader IMM. Setelah dia lihat, dia katakan ternyata terjadi miskomunikasi. Seperti itu adek ganteng. Terkait kader-kader IMM di luar Sorong yang mengatakan adanya pembakaran bendera IMM itu sudah di klarifikasi oleh kader-kader IMM Sorong bahwa itu tidak benar dan anak-anak HMI beserta beberapa senior HMI yang ada di TKP juga sudah mengklarifikasi atas info yang beredar.
106. (218) Arun : Sepertinya kamu tidak belajar etika organisasi dan sepertinya kau tidak tuntas dalam berorganisasi. Saya sudah kasih tahu ke kau dan malah kau tertawa.
107. (220) Arun : Irsam Ichank Rumagesan kalau abang baper, abang sudah blokir kamu dari dulu karena tidak mau dengan nasihat abang hehehehehe.
108. (222) Rauf Ulupalu : Semoga sukses. B. Ilokusi Bentuk Direktif
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (3) Maryon Muh R. Tasijawa : Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus angkat bicara.
51 Tuturan
2. (8) Randi Rachman Souwakil : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.
3. (10) Randi Rachman Souwakil : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.
4. (14) Syalleh Rumasukun : Pernyataan sikapnya sudah bagus tapi kalau langsung kunjungi UM-Sorong baru bicara seperti itu.
5. (18) Syalleh Rumasukun : Nonton videonya. 6. (20) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : …
Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur.
147
7. (23) Muhammad Abduh : Ketua Umum dan Sekjen DPP IMM mesti menyatakan sikap bukan bidang hikmah. Wassalam.
8. (25) Fajar Harapan : Sikap DPP dan PP Muhammadiyah harus ketat dalam persoalan ini.
9. (27) IMMawan Dian Ikbal : Perang sudah dimulai kanda. Arogansi mereka terlalu nampak jelas.
10. (30) Kotarumalos Baneli : Harus ditindak tegas semua oknum-oknum yang terlibat dalam pencopotan bendera. Rektor segera dicopot dan dipecat dari PTM. PP Muhammadiyah jangan diam, kampus Muhammadiyah adalah rumah IMM. Ini proses kejahatan dalam dunia Pendidikan. Mencoreng martabat pendidikan bangsa jika mahasiswa bertingkah seperti preman.
11. (31) Furqan Jurdi : Kotarumalos Baneli betul ketua, harus diusut.
12. (33) Hasan Fiqo : Kotarumalos Baneli bilang pak Saiful Kafara, jangan begitu yang namanya bakar bendera IMM itu adalah perbuatan yang bagus, bukan masalah. Silakan dibicarakan. Tapi hal bakar bendera umu bey laminoonini nabat dan mengalir darah.
13. (34) Syamsiar Zamzam : …Harus ditindak dengan tegas dan usut tuntas sampai akar-akarnya.”
14. (36) Muhajir Donggo : Bangsat harus dilawan. 15. (37) Moh Fosilisme : …DPP IMM, kakanda Najih dan
Walidah segera bertindak. 16. (41) Furqan Jurdi : Panglima Ngali coba kalau di
Bima, panglima turun gunung pasti. (tertawa) 17. (43) Rasyidin Kusman Rumakat : DPP IMM jangan
mandul, secepatnya menyikapi… 18. (46) Azis Tanjung : Tidak ada toleran, segera diadili
seadil-adilnya. 19. (47) M Risal Abusama : Woe bos, stop bicara-bicara
banyak kalau tidak ada di tempat kejadian bos. 20. (55) Rafsanjani : ….Kami harap kepada rektor untuk
memanggil oknum yang melakukan hal itu dan keluarkan dari kampus UMS, kalau dibiarkan orang lain yang akan menguasai lahan Garapan sendiri. Kader-kader yang ada di UMS segera ambil sikap.
148
21. (58) Lukman Pulungan : …. Saya sebagai kader IPM merasa tersakiti. IPM juga harus cepat bertindak.
22. (51) Bung Fherdy Arabhuz : Gelar aksi serentak. 21. (70) Ahmadin Memet : Gerakan adalah cara yang
praktis. Cari orang-orang itu, tuntaskan. Nanti akan ada pengecualian di antara warga. Saya harap hal ini dianggap serius dan penting.
22. (80) Aswan Kaimudin : PP Muhammadiyah jangan hanya diam dalam menyikapi hal ini, segera ambil langkah tegas atas insiden ini.
23. (82) Immawan Tajrin : Sudah di luar nalar kita, satu kata minta keterangan dari pihak kampus.
24. (83) Sofyan Fkm Ump : Rektor dan Warek 3 jangan kasih ampun, minta pertanggung jawaban.
25. (88) Yusuf Uchu Msaid : Mestinya seluruh civitas akademik harus bertanggung jawab dalam hal ini, jangan biarkan berlarut-larut.
26. (89) Roihan AR : Segera dicari permasalahannya, kalau sudah dapat baru kita hakimi mereka. Ketika ikatanmu dihina dan kamu diam saja, maka gantilah bajumu dengan kain kafan, kata Buya Hamka. Segera diproses DPP IMM, kami menunggu hasil dari kakanda dan ayunda.
27. (95) Rahman Markalem : Diusut siapa dalang semua itu.
28. (97) Rikka Rusfa R : Sungguh disayangkan terjadi hal begini di lingkungan sendiri, harus ditindak tegas dan selesaikan tuntas.
29. (98) Faryd Alfarizy Mambary : ….Amankan pelakunya dan usut tuntas masalah ini.”
30. (104) Suhar Mejong : Jangan memperkeruh suasana, carikan solusinya.
31. (110) Arifin Suparman : Dakwahnya pelan-pelan ya. Sabar, Insya Allah sukses.
32. (111) ImMawan M Tahir : Melihat kejadian ini, saya marah dan kita pasti semua marah. Selesaikan tanpa ada pertikaian fisik.
33. (118) Juri Priyadi : Siapapun yang sebagian darahnya masih ada IMM, pasti tidak bisa terima melihat bendera IMM dibakar di Universitas Muhammadiyah. Benar-benar menjijikan. Kalau
149
tidak cepat penanganannya, bisa berdampak buruk. 34. (124) Alfajri Aji : Tabayyun. 35. (150) Fitrii Zuliani : Husnuzon kepada pimpinan kanda.
(senyum) 36. (156) Fahrul Rozy Zee : Untuk ormawa lain di PTM,
harus mengindahkan isi dari ketentuan Muhammadiyah.
37. (166) Said Buamona : Tambahkan lagi 1 sikap bahwa memerintahkan kepada kader-kader IMM yang ada di UM Sorong untuk cari bendera dari pelaku agar dibakar lagi di tempat yang sama supaya seluruh kader-kader penumpang UM Sorong dan seluruh alumninya uang ada di Nusantara juga turut gelisah dan rasa seperti yang kita rasa.
38. (167) Eko Ksatria : Said Buamona tidak baik, tidak usah dibalas dengan tidak baik lagi.
39. (168) Inod Jakmania : DPP IMM harus tegas ini sudah kelewat batas. Kenapa gak ada tanggalnya ya di pernyataan sikapnya ya? Masa kelas DPP sampai alfa lupa tanggal berapa. Mohon dikoreksi.
40. (186) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon.
41. (187) Budi Sunarso : … Baca pula PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 2/PED/I.0/B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH.
43. (191) Syamsudin Seknun : ….jadi jangan saling menjatuhkan dan saudara jangan banyak bacot ya.
44. (194) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun maka itu perlu pelurusan pandangan yang benar, bukan pakai emosi dan sok hebat juga bos.
45. (195) Syamsudin Seknun : ….jadi sampaikan kepada adminnya posting berita itu yang islami dikit, jangan terlalu menyebar berita bohong. Tidak takut dosa ya.
46. (207) Suparno Abusina Abusina : Mohon baca kaidah PTM.
47. (211) Arun : Irsam Ichank Rumagesan adek kamu jangan asbun tentang sejarah dan seakan-akan kau paling tahu tentang sejarah dari STIA sampai berubah nama menjadi UMS. Jadi, saran saya mendingan jangan mengatakan sesuatu yang tidak
150
kau tahu persis karena dapat malukai orang yang banyak atas komentarmu yang tidak mendasar…
48. (211) Arun : ….Bila adek alumni HMI, jadilah penyejuk agar kedua sahabat tidak bermusuhan dan silaturahimnya tetap terjaga. Mohon maaf bila ada kata yang salah.
49. (212) Irsam Ichank Rumagesan : Arun kakak jangan asal bunyi juga kalau terus ngotot sebagai anak kandung sekarang dibalik saja kenapa Yayasan Al-Amin sejak berdiri tidak lahirkan anak kandung tapi malah banyak anak kandung Muhammadiyah yang jadi civitas Hijau Hitam sampai dari awal PT itu berdiri sampai sekarang. Oh saya juga lupa, abang Nur Ikhsan Chairun bisa cerita sedikit sebagai kader waktu masih STIA.
50. (214) Arun : Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi. Sebaiknya, kau cari tahu tentang aturan PTM terkait keberadaan organisasi internal agar tidak membias setiap komentarmu.
51. (219) Irsam Ichank Rumagesan : Arun jangan baper. (menyengir)
C. Ilokusi Bentuk Komisif
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (11) Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap. 8 Tuturan 2. (15) Randi Rachman Souwakil : Kalau dipersilakan
oleh DPD IMM Maluku, maka saya pergi. 3. (22) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : Siap
kanda, kami siap terima perintah kanda. 4. (29) IMMawan Dian Ikbal : Siap, tunggu instruksi
kanda. 5. (42) Panglima Ngali : Furqan Jurdi pastilah, bahkan
bisa dipastikan oknum tersebut …… 6. (43) Rasyidin Kusman Rumakat : …. Jika DPP IMM
diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak tahu diri itu, maka kader IMM Maluku siap angkat bicara. #salam hormat,
151
PK IMM Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon.”
7. (78) Haris Tahir : …. Hari ini, kami minta ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah segera memberhentikan rektor UMS Sorong, kalau tidak warga Muhammadiyah seluruh dunia yang akan mencopotnya.
8. (81) Sofyan Fkm Ump : Tunggu 1 atau 2 hari, jika PPM dan DPP IMM belum ada tindakan maka semua kader IMM baik kader aktif maupun alumni buat aksi serangan dan surat ke DPP.
D. Ilokusi Bentuk Ekspresif
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (7) Furqan Jurdi : Randi Rachman Souwakil mantap.
22 Tuturan
2. (9) Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro. 3. (12) Randi Rachman Souwakil : Furqan Jurdi
mantap, Kanda. 4. (21) Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan
IpmAsweet siap, salam solidaritas ikatan. 5. (44) Furqan Jurdi : Rasyidin Kusman Rumakat
mantap. 6. (45) Rasyidin Kusman Rumakat : Hormat pimpinan
kakandaku Furqan Jurdi. 7. (56) Aswan Kaimudin : Rafsanjani sepakat. 8. (73) Younk Yenk : Sofyan Fkm Ump setuju. 9. (125) Jailani Tong : Alfajri Aji semakin bijak ketum
saya ini. 10. (127) Alfajri Aji : Furqan Jurdi hahaha. 11. (155) Hamsaturrahman Hyaadam : Mantap. 12. (173) Yan Afrizal : Lanjut kanda. #Yakusa. 13. (177) Bachtiar Abror Nst : Sedap. 14. (180) Husni Uba : Mantap. 15. (181) Taufiq Hasbullah : Mantap. 16. (182) Ilham Ilyas : Kerasss 17. (200) Andhy Adhy Anggara Al-Khair : Kencang
152
18. (202) Fahrin Suputra Mane Tima : Mantap, lanjutkan perjuangan.
19. (203) Numaeradoya : 100 20. (204) Casroni Raska : Salut pada IMM. 21. (217) Arun : Jadi, terkait pemberitaan itu, saya selaku
alumni IMM mohon maaf atas berita yang tidak benar (minta maaf).
22. (223) Syawaluddin Soadiq : (jempol)
153
KORPUS DATA 3 BENTUK TINDAK TUTUR PERLOKUSI
A. Bring Hearer to Learn That (Membuat Lawan Tutur Tahu)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (4) Maryon Muh R. Tasijawa : Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus angkat bicara. Furqan Jurdi : Maryon Muh R. Tasijawa saatnya untuk diketahui oleh teman OKP lain tentang IMM di kampus Muhammadiyah. (OKP lain tahu tentang posisi IMM di kampus PTM)
30 Tuturan
2. (17) Syalleh Rumasukun : Randi Rachman Souwakil cuman mau bilang buat kawan bahwa yang saat ini membuat kalian marah dan lain sebagainya itu adalah berita HOAX yang kalian perbicarakan. Kalau saya mau beri nama “IMM tipu IMM”. (Lawan tutur tahu bahwa berita itu hanya berita hoaks)
3. (19) Syalleh Rumasukun : Muhammad Samsul Umasangadji siapa yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut? (Lawan tutur tahur bahwa seharusnya oknum dari IMM yang dilaporkan)
4. (20) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : Itulah realitanya di PTM kita kanda. Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi…. (Lawan tutur tahu realitanya di PTM tidak semua patuh pada pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PTM)
5. (28) IMMawan Dian Ikbal : Perang sudah dimulai kanda. Arogansi mereka terlalu nampak jelas.
154
Furqan Jurdi : IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil (jempol). (Lawan tutur tahu bahwa insiden tersebut merupakan pancingan) IMMawan Dian Ikbal : Siap, tunggu instruksi kanda.
7. (39) Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot? Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi, bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. (Lawan tutur tahu pelaku aksi tersebut adalah oknum OKP lain)
8. (50) IMMawan Dian Ikbal : Kenapa tidak 100 aja bung…Idealisme kami tidak akan surut karena segerombolan singa yang kelaparan dan arogansi. (Lawan tutur tahu bahwa idealism kader IMM tidak akan surut)
9. (51) M Risal Abusama : IMMawan Dian Ikbal sorry, arogansi kami berbeda dengan kalian. (Lawan tutur tahu kader HMI arogan tapi arogannya berbeda dengan IMM)
10. (52) IMMawan Dian Ikbal : Maaf bung, kami mengikuti alur konstitusinya bukan karena kepentingannya. (Lawan tutur tahu bahwa IMM hanya mengikuti pedoman dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
11. (59) Faisal Muazam Pua : Mereka tidak paham aturan yang ada di AUM. (Lawan tutur tahu bahwa OKP lain belum tentang aturan di amal usaha Muhammadiyah)
12. (76) Ali Arsy : Tidak tahu malu. Sudah dikasih tempat tinggal dan beranak pinang di rumah orang, malah ngelunjak. Ngapain berani bakar-bakar demo di rumah orang tempat kalian berlindung. Tidak tahu berterima kasih. Keingat kisah Yahudi yang menduduki Palestina. (Lawan tutur tahu bahwa insiden di UM-Sorong mengingatkan insiden kemanusiaan di Palestinan)
13. (93) Andy Mohabbaten : Cari oknum yang bakar itu, suruh dia minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus. Kemudian, keluarkan dia dari kampus jika dia mahasiswa
155
UMS. Kartini : Andy Mohabbaten maaf, itu tak cukup. Proses secara hukum. (Lawan tutur tahu bahwa oknum pelakunya juga perlu diproses secara hukum)
14. (94) Andy Mohabbaten : Saya lihat ada bendera lain pada saat pembakaran itu. (Lawan tutur tahun bahwa ada OKP lain saat aksi tersebut karena penutur melihat benderanya di lokasi)
15. (114) Arifin Sip : Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak punya kemampuan untuk mengganti rektor UMS. Zaedi Basiturrozak : Arifin Sip kamu siapa mengatur-atur, setiap penyelesaian masalah ada tahapan yang harus dijalani. Gak semua instan. Arifin Sip : Saya tidak mengatur, tapi itu hal yang nyata. (Lawan tutur tahu bahwa kenyataannya menang demikian)
16. (120) Mukhtarudin Muchsiri : Saya Ketua Bidang Kader DPD IMM salah satu provinsi di Sumatera. Pada masa lebih kurang 19 tahun yang lalu, saya tidak menolerir tindakan menurunkan bendera IMM di kampus PTM. Perlu diusut tuntas sampai akar masalahnya. Tapi saya sadar bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim. Merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM. Tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri, hakikatnya aktivis IMM adalah komunitas yang minoritas di kampus tersebut. Oleh karena itu, harus pandai-pandai memainkan peran dan dalam membawa diri. Terlepas dari itu, ada pelajaran menarik dan penting bahwa kejadian ini menambah deret kasus ummat Islam meski dalam jumlah mayoritas sering mengalami dan tertimpa kejadian yang terkait ketidakadilan dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan berdimensi tekanan dan pelecehan. Ini merupakan PR yang tidak ringan bagi DPP IMM sekarang untuk fokus menyelesaikan persoalan internal agar tidak sibuk mengurusi kerja-kerja eksternal yang lebih bernuansa politik praktis dan oportunis.
156
(Lawan tutur paham dengan kondisi IMM di UM-Sorong merupakan monoritas)
17. (139) Aziz Tanjung : Status Perguruan Tinggi Muhammadiyah tidak berbunyi seperti itu. (Lawan tutur tahu bahwa status perguruan tinggi Muhammadiyah tidak berbunyi seperti yang diungkapkan lawan tutur)
18. (149) Jhumar Mafoloi : Pernyataan sikap tidak tegas. Suparno Abusina Abusina : Iya Immawan Jhumar Mafoloi. Mestinya rada galak dikit, di rumah sendiri kok kayak rada gimana gitu. (Lawan tutur tahu bahwa pernyataan sikap kurang memang tegas)
19. (150) Fitrii Zuliani : Mungkin pimpinan pusat lebih mementingkan kedamaian. Menurut saya, tidak membalas hal yang sama pada mereka yang bersalah itu baik. Ini adalah tindakan pertama yang diberikan pimpinan pusat. Bisa jadi kalau ini terulang kembali akan ada ketegasan yang lebih dari pimpinan pusat…. (Lawan tutur tahu bahwa pimpinan pusat IMM lebih mementingkan perdamaian dari pada membalas)
20. (154) Muhammad Agus Salim Aceh : Oh iya, pelajari dulu. IMM itu punya banyak rumah. Maknae Zindan : Kalau itu PTM berarti prioritasnya untuk siapa? (Lawan tutur bisa paham bahwa PTM diprioritaskan untuk kader IMM)
21. (170) Din Surdin : Seharusnya harus ada sikap tanggap dan adil pelaku pembakaran atribut IMM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab ini sudah termasuk pelecehan nama organisasi. Mohon maaf buat DPP IMM. Ini tak sekadar bendera, tapi kita semua pahamkan apa makna dari bendera atau logo organisasi. Ada kalimat suci di dalamnya. Salam dari Kabid Kader DPD IMM Maluku Utara. (Lawan tutur tahu bahwa di bendera atau logo IMM ada kalimat suci di dalamnya)
22. (188) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah apa?... Syamsudin Seknun : Budi Sunarso hahahahaha
157
sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol. (Lawan tutur tahu bahwa yang dimaksud adalah sejarah kampus UM-Sorong)
23. (192) Nasyiatul Aisyah : Kampus itu jelas bernama Muhammadiyah, jadi konyol benget jika ada gerakan yang bukan di bawah Muhammadiyah ingin sok kuasa di kampus yang bukan miliknya. (Lawan tutur tahu bahwa yang bukan di bawah naungan Muhammadiyah tidak boleh bebas beraktivitas di kampus PTM)
24. (193) Nasyiatul Aisyah : Namanya saja Universitas Muhammadiyah Sorong, bukan Universitas HMI Sorong. (Lawan tutur tahu bahwa jelas namanya Universitas Muhammadiyah Sorong)
25. (195) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun maka itu perlu pelurusan pandangan yang benar, bukan pakai emosi dan sok hebat juga bos. Syamsudin Seknun : Budi Sunarso tidak ada pembakaran dan perusakan atribut IMM,… (Lawan tutur tahu bahwa tidak ada pembakaran atau atribut IMM)
26. (209) Kanda Akhier Bima : Pertama, akun Berita Aktivis adalah provokator yang sebenarnya dan tulisannya menggambarkan isi otaknya bodoh. 1. Tidak pernah ada pembakaran bendera IMM di kampus UM Sorong, justru bendera tersebut diamankan di gedung rektorat dan yang sebenarnya adalah ban bekas dan kayu. 2. Aksi yang dilakukan kemarin tanggal 10 Juli 2019 adalah aksi dari 5 Cipayung yaitu HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI untuk meminta klarifikasi dari aksi IMM pada tanggal 8 Juni 2019 di UM Sorong yang salah satu tuntutan mengutuk keras kegiatan ekstra kampus yang dulunya tidak pernah dilakukan tetapi mendekati momentum politik kampus sehingga hal itupun muncul. 3. Untuk kawan-kawan semuanya baik IMM maupun yang lainnya jangan terlalu kaku dalam menanggapai sesuatu, kalau hanya melihat postingan dan komentar yang tidak benar dan
158
menyudutkan salah satu organisasi maka tidak ada bedanya kita dengan masyarakat awam. 4. Masalah ini tentunya masalah propaganda yang terus akan diselesaikan oleh orang yang terkait dan juga di lingkungan yang terkait. #Miris informasi hoax oleh oknum akun #BeritaAktivis dan kroni-kroninya #dari salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong. (Lawan tutur tahu kondisi sebenarnya)
27. (215) Arun : Intinya HMI dan IMM itu saudara. Terkait aksi kemarin yang dilakukan sehingga ada aksi tandingan, saya sudah mencoba mencari informasi dari kedua belah pihak dan ternyata terjadi miskomunikasi. (Lawan tutur tahu kalau IMM dan HMI itu bersaudara)
28. (216) Irsam Ichank Rumagesan : Arun saya tahu aturan PTM tapi melarang LK1 bukan dengan cara berdemo di depan rektorat. Tidak mungkin ada aksi balasan kalau pelarangan LK1 itu wajar-wajar saja. Dan ingat aksi balasan itu dilakukan bukan cuma 1 elemen OKP, di video terlihat jelas bukan cuma kader HMI saja tapi ada beberapa OKP eksternal juga. Mereka merasa tidak nyaman dengan 3 poin tuntutan 8 Juli. Saya rasa yang memperkeruh suasana itu abang dan adik-adik dari luar daerah yang tidak paham masalahnya dari mana. (Lawan tutur tahu keluhan sebenarnya dari penutur)
29. (217) Arun : Irsam Ichank Rumagesan….Terkait aksi tandingan yang dilakukan oleh beberapa oerganisasi eksternal, saya sudah tanyakan ke salah satu senior HMI dan beliau menjelaskan bahwa kenapa ada aksi tandingan itu karena OKP dan OKI eksternal menyayangkan ada salah satu poin tuntutan yang isinya kader-kader IMM yang merasa terganggu dengan organisasi eksternal padahal selama ini baik-baik saja. Mereka bukan marah terhadap isi dari ketiga poin tuntutan kader-kader IMM yang melakukan aksi beberapa hari yang lalu. Saya tanya ke salah satu senior HMI, apa sudah lihat isi tuntutannya atau belum. Dia katakan, belum. Sehingga saya tunjukan ke dia isi
159
tuntutannya keder-kader IMM. Setelah dia lihat, dia katakan ternyata terjadi miskomunikasi. Seperti itu adek ganteng. Terkait kader-kader IMM di luar Sorong yang mengatakan adanya pembakaran bendera IMM itu sudah di klarifikasi oleh kader-kader IMM Sorong bahwa itu tidak benar dan anak-anak HMI beserta beberapa senior HMI yang ada di TKP juga sudah mengklarifikasi atas info yang beredar. (Lawan tutur tahu bahwa sebenarnya ada miskomunikasi antara kader IMM dan HMI)
30. (218) Arun : Sepertinya kamu tidak belajar etika organisasi dan sepertinya kau tidak tuntas dalam berorganisasi. Saya sudah kasih tahu ke kau dan malah kau tertawa. (Lawan tutur tahu bahwa penutur kurang suka dengan sikapnya)
B. Get Hearer to Do (Membuat Lawan Tutur Melakukan Sesuatu)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (3) Maryon Muh R. Tasijawa : Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus angkat bicara. (Ada tindakan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
34 Tuturan
2. (8) Randi Rachman Souwakil : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM. (Diadakan Baitul Arqam Muhammadiyah untuk dosen dan staf di PTM)
3. (10) Randi Rachman Souwakil : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM. Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro. Randi Rachman Souwakil : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda. (Lawan tutur berusaha memperjuangkan saran penutur) Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap.
4. (15) Syalleh Rumasukun : Pernyataan sikapnya sudah bagus tapi kalau langsung kunjungi UM-Sorong
160
baru bicara seperti itu. Randi Rachman Souwakil : Kalau dipersilakan oleh DPD IMM Maluku, maka saya pergi. (Lawan tutur berusaha akan datang)
5. (16) Syalleh Rumasukun : Nonton videonya. (Lawan tutur menonton video aksi tersebut)
7. (20) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : …Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur. (Lawan tutur membuat surat pernyataan sikap)
8. (23) Muhammad Abduh : Ketua Umum dan Sekjen DPP IMM mesti menyatakan sikap bukan bidang hikmah. Wassalam. (Lawan tutur juga turut serta ambil sikap)
9. (25) Fajar Harapan : Sikap DPP dan PP Muhammadiyah harus ketat dalam persoalan ini. (DPP IMM dan PP Muhammadiyah telah ambil sikap, namun dengan jalur perdamaian)
10. (27) IMMawan Dian Ikbal : Perang sudah dimulai kanda. Arogansi mereka terlalu nampak jelas. (Lawan tutur akan memberikan instruksi) Furqan Jurdi : IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil (jempol).
11. (30) Kotarumalos Baneli : Harus ditindak tegas semua oknum-oknum yang terlibat dalam pencopotan bendera. Rektor segera dicopot dan dipecat dari PTM. PP Muhammadiyah jangan diam, kampus Muhammadiyah adalah rumah IMM. Ini proses kejahatan dalam dunia Pendidikan. Mencoreng martabat pendidikan bangsa jika mahasiswa bertingkah seperti preman. (Ada tindakan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait kasus tersebut)
12. (31) Furqan Jurdi : Kotarumalos Baneli betul ketua, harus diusut. (Ada tindakan dari IMM Sorong untuk menyelesaikan kasus tersebut)
13. (33) Hasan Fiqo : Kotarumalos Baneli bilang pak Saiful Kafara, jangan begitu yang namanya bakar bendera IMM itu adalah perbuatan yang bagus, bukan masalah. Silakan dibicarakan. Tapi hal bakar bendera umu bey laminoonini nabat dan
161
mengalir darah. (Lawan tutur tidak mengikuti nasihat penutur)
14. (34) Syamsiar Zamzam : ….Harus ditindak dengan tegas dan usut tuntas sampai akar-akarnya. (Kader IMM Sorong berusaha menyelidiki insiden tersebut)
15. (37) Moh Fosilisme : ….DPP IMM, kakanda Najih dan Walidah segera bertindak. (Lawan tutur membuat surat pernyataan sikap)
16. (43) Rasyidin Kusman Rumakat : DPP IMM jangan mandul, secepatnya menyikapi…. (Lawan tutur membuat surat pernyataan sikap)
17. (58) Lukman Pulungan : Saya sebagai kader IPM merasa tersakiti. IPM juga harus cepat bertindak. (IPM turut ambil sikap)
18. (70) Ahmadin Memet : Gerakan adalah cara yang praktis. Cari orang-orang itu, tuntaskan. Nanti akan ada pengecualian di antara warga. Saya harap hal ini dianggap serius dan penting. (Kader IMM Sorong berusaha menyelidiki insiden tersebut)
19. (80) Aswan Kaimudin : PP Muhammadiyah jangan hanya diam dalam menyikapi hal ini, segera ambil langkah tegas atas insiden ini. (Ada tindakan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait kasus tersebut)
20. (82) Immawan Tajrin : Sudah di luar nalar kita, satu kata minta keterangan dari pihak kampus. (Ada pihak yang telah mengklarifikasi)
21. (88) Yusuf Uchu Msaid : Mestinya seluruh civitas akademik harus bertanggung jawab dalam hal ini, jangan biarkan berlarut-larut. (Ada pihak yang telah mengklarifikasi)
22. (89) Roihan AR : Segera dicari permasalahannya, kalau sudah dapat baru kita hakimi mereka. Ketika ikatanmu dihina dan kamu diam saja, maka gantilah bajumu dengan kain kafan, kata Buya Hamka. Segera diproses DPP IMM, kami menunggu hasil dari kakanda dan ayunda. (Ada pihak yang telah mengklarifikasi)
23. (95) Rahman Markalem : Diusut siapa dalang semua itu. (Lawan tutur memberikan informasi oknum
162
dari insiden tersebut) 24. (96) Rikka Rusfa R : Sungguh disayangkan terjadi hal
begini di lingkungan sendiri, harus ditindak tegas dan selesaikan tuntas. (Ada pihak yang telah mengklarifikasi)
25. (98) Faryd Alfarizy Mambary : ….Amankan pelakunya dan usut tuntas masalah ini. (Lawan tutur memberikan informasi oknum dari insiden tersebut)
26. (110) Arifin Suparman : Dakwahnya pelan-pelan ya. Sabar, Insya Allah sukses. (Lawan tutur mengikuti nasihat penutur)
27. (111) ImMawan M Tahir : Melihat kejadian ini, saya marah dan kita pasti semua marah. Selesaikan tanpa ada pertikaian fisik. (Lawan tutur menyelesaikan dengan perdamaian)
28. (117) Nurul Widiawati : ….Apa salah IMM, mengapa oknum di dalam kampus diam? Ada apa sebenarnya? (Kader IMM Sorong berusaha menyelidiki insiden tersebut)
29. (118) Juri Priyadi : Siapapun yang sebagian darahnya masih ada IMM, pasti tidak bisa terima melihat bendera IMM dibakar di Universitas Muhammadiyah. Benar-benar menjijikan. Kalau tidak cepat penanganannya, bisa berdampak buruk. (Kader IMM Sorong berusaha menyelidiki insiden tersebut)
30. (156) Fahrul Rozy Zee : Untuk ormawa lain di PTM, harus mengindahkan isi dari ketentuan Muhammadiyah. (Lawan tutur membaca pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PTM)
31 (168) Inod Jakmania : DPP IMM harus tegas ini sudah kelewat batas. Kenapa gak ada tanggalnya ya di pernyataan sikapnya ya? Masa kelas DPP sampai alfa lupa tanggal berapa. Mohon dikoreksi. (DPP mengoreksi kembali surat pernyataan sikapnya)
32. (195) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso…, jadi sampaikan kepada adminnya posting berita itu yang islami dikit, jangan terlalu menyebar berita bohong. Tidak takut dosa ya. (Ada pihak yang
163
telah mengklarifikasi) 33. (207) Suparno Abusina Abusina : Mohon baca kaidah
PTM. (Lawan tutur membaca pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PTM)
34. (214) Arun : Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi. Sebaiknya, kau cari tahu tentang aturan PTM terkait keberadaan organisasi internal agar tidak membias setiap komentarmu. (Lawan tutur mencari tahu aturan PTM)
C. Get Hearer to Think About (Membuat Lawan Tutur Berpikir Tentang)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (18) Muhammad Samsul Umasangdji : Laporkan saja ke kepolisian. (Lawan tutur berpikir yang seharusnya dilaporkan adalah oknum dari IMM karena telah menyebar berita bohong) Syalleh Rumasukun : Muhammad Samsul Umasangadji siapa yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut?
15 Tuturan
2. (48) IMMawan Dian Ikbal : Benalu ente. Simpanse saja tahu mana habitatnya. (Lawan tutur berpikir tentang kondisi IMM yang ibaratkan satu singa melawan tujuh sampai sepuluh singa) M Risal Abusama : IMMawan Dian Ikbal satu singa melawan tujuh hingga sepuluh singa?
3. (55) Rafsanjani : Kami harap kepada rektor untuk memanggil oknum yang melakukan hal itu dan keluarkan dari kampus UMS, kalau dibiarkan orang lain yang akan menguasai lahan Garapan sendiri. Kader-kader yang ada di UMS segera ambil sikap. (Lawan tutur berpikir bahwa yang dikatakan penutur ada benarnya) Aswan Kaimudin : Rafsanjani sepakat.
4. (69) Achmad Yani Lubis : Perlu juga diusut fungsionaris dan karyawan yang berlatar di luar
164
ortom Muhammadiyah. Kuat dugaan banyak dosen dan karyawan di Universitas Muhammadiyah se-Indonesia dari luar Muhammadiyah. (Lawan tutur berpikir bahwa saran penutur bisa mempertimbangkan)
5. (71) Younk Yenk : Sebagai saran, untuk menjaga IMM di kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM). (Lawan tutur berpikir tidak cukup sampai begitu saja, harus lebih) Sofyan Fkm Ump : Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC.
7. (113) Zaedi Basiturrozak : Arifin Sip kamu siapa mengatur-atur, setiap penyelesaian masalah ada tahapan yang harus dijalani. Gak semua instan. (Lawan tutur berpikir bahwa memang kenyataannya begitu) Arifin Sip : Saya tidak mengatur, tapi itu hal yang nyata.
8. (124) Alfajri Aji : Tabayyun. (Lawan tutur berpikir semua sudah jelas, tidak perlu bertabayyun lagi) Furqan Jurdi : Saya kira Jailani Tong ada di rapat, mendengarkan penjelasan dari Sorong tadi, jadi saya perlu tabayyun?
9. (129) Paman Nurlette : Diksi tabayyun yang dipakai dalam kasus ini sesungguhnya menujukkan kemunafikan dan ketidakmampuan DPP dalam berdiplomasi. (Lawan tutur heran karena masih diajarkan untuk bertabayyun) Furqan Jurdi : Paman Nurlette saya sangat berhati-hati memberikan komentar pada persoalan ini, tapi tiba-tiba kita diajarkan tabayyun dan bijak (tertawa), kan heran juga kita.
10. (160) M Risal Abusama : Kita di tanah Papua sini berbeda dengan kultur kalian. Kita identik dengan beberapa agama, suku, ras, dan lain-lain. Jika kalian menganggap kalian tuan rumah di tanah Papua, sorry bos di tanah moyang ini sudah ada tuan tanah sebelum kamu orang datang. (Lawan tutur perpikir kalau pembahasan tidak saling
165
berkaitan) Faisal : M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku.
11. (166) Said Buamona : Tambahkan lagi 1 sikap bahwa memerintahkan kepada kader-kader IMM yang ada di UM Sorong untuk cari bendera dari pelaku agar dibakar lagi di tempat yang sama supaya seluruh kader-kader penumpang UM Sorong dan seluruh alumninya uang ada di Nusantara juga turut gelisah dan rasa seperti yang kita rasa. (Lawan tutur berpikir untuk tidak perlu dibalas) Eko Ksatria : Said Buamona tidak baik, tidak usah dibalas dengan tidak baik lagi.
12. (185) Budi Sunarso : Setuju, demo saja dan luruskan yang seharusnya. PTM seharusnya tak boleh ada organisasi lain selain organisasi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. Itulah pentingnya PTM wajib dipimpin oleh kader persyarikatan yang paham, bukan yang hanya mengaku warga persyarikatan. Hal yang sama juga dialami PTM Manokwari, ini seharusnya jadi kajian majelis dikti PPM. (Lawan tutur berpikir agar penutur sebaiknya belajar sejarah) Syamsudin Seknun : “Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon.”
13. (186) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon. (Lawan tutur berpikir sejarah mana yang dimaksud penutur) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah apa?...
14. (210) Irsam Ichank Rumagesan : Jangan lupa sejarah kampus itu dari zaman STIA sampai Universitas Bendera dari mana yang sudah berdiri. Jangan merasa menjadi anak kandung terus seenaknya sama yang paling tua. (Lawan tutur berpikir bahwa seakan-akan penutur paling tahu sejarah kampus) Arun : Irsam Ichank Rumagesan adek kamu jangan asbun tentang sejarah dan seakan-akan kau paling tahu tentang sejarah dari STIA sampai berubah nama menjadi UMS. Jadi, saran saya mendingan jangan mengatakan sesuatu yang tidak
166
kau tahu persis karena dapat malukai orang yang banyak atas komentarmu yang tidak mendasar….
15. (211) Arun : Irsam Ichank Rumagesan adek kamu jangan asbun tentang sejarah dan seakan-akan kau paling tahu tentang sejarah dari STIA sampai berubah nama menjadi UMS. Jadi, saran saya mendingan jangan mengatakan sesuatu yang tidak kau tahu persis karena dapat malukai orang yang banyak atas komentarmu yang tidak mendasar…. (Lawan tutur berpikir kalau penutur itu yang asal bunyi) Irsam Ichank Rumagesan : Arun kakak jangan asal bunyi juga kalau terus ngotot sebagai anak kandung sekarang dibalik saja kenapa Yayasan Al-Amin sejak berdiri tidak lahirkan anak kandung tapi malah banyak anak kandung Muhammadiyah yang jadi civitas Hijau Hitam sampai dari awal PT itu berdiri sampai sekarang.
D. Encourage (Mendorong)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (38) Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot? (Lawan tutur terdorong untuk menjawab pertanyaan) Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi, bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.
8 Tuturan
2. (41) Furqan Jurdi : Panglima Ngali coba kalau di Bima, panglima turun gunung pasti (tertawa). (Lawan tutur terdorong untuk turut serta bertindak) Panglima Ngali : Furqan Jurdi pastilah, bahkan bisa dipastikan oknum tersebut ……
3. (49) M Risal Abusama : IMMawan Dian Ikbal satu singa melawan tujuh hingga sepuluh singa? (Lawan tutur terdorong untuk mempertahankan idealismenya) IMMawan Dian Ikbal : Kenapa tidak 100 aja
167
bung…Idealisme kami tidak akan surut karena segerombolan singa yang kelaparan dan arogansi.
4. (153) Muhammad Agus Salim Aceh : Oh iya, pelajari dulu. IMM itu punya banyak rumah. (Lawan tutur terdorong untuk memperjelas pernyataannya) Maknae Zindan : Kalau itu PTM berarti prioritasnya untuk siapa?
5. (161) Faisal : M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku. (Lawan tutur terdorong untuk memperjelas pernyataannya ) M Risal Abusama : Amal usaha PTM juga patut ikut terhadap aturan negara.
6. (187) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon. Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah apa?... (Lawan tutur terdorong memperjelas maksudnya) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso hahahahaha sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol.
7. (194) Budi Sunarso : Syamsudin Seknun maka itu perlu pelurusan pandangan yang benar, bukan pakai emosi dan sok hebat juga bos. (Lawan tutur terdorong untuk mengklarifikasi) Syamsudin Seknun : Budi Sunarso tidak ada pembakaran dan perusakan atribut IMM,…
8. (206) Kanda Akhier Bima : Teman-teman IMM maksudnya bagaimana ini? Kok bisa Training Organisasi lain di tolak. (Lawan tutur terdorong untuk menyampaikan alasannya) Suparno Abusina Abusina : Mohon baca kaidah PTM.
E. Amuse (Menyenangkan)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (11) Randi Rachman Souwakil : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda. Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap. (Lawan tutur senang karena sarannya dipertimbangkan) Randi Rachman Souwakil : Furqan Jurdi mantap, Kanda.
5 Tuturan
168
2. (21) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : … Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur.” Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet siap, salam solidaritas ikatan. (Lawan tutur senang karena DPP akan segera bertindak) Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet : Siap kanda, kami siap terima perintah kanda.
3. (72) Rasyidin Kusman Rumakat : DPP IMM jangan mandul, secepatnya menyikapi. Jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak tahu diri itu, maka kader IMM Maluku siap angkat bicara. #salam hormat, PK IMM Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon. (Lawan tutur senang karena pernyataan sikap penutur) Furqan Jurdi : Rasyidin Kusman Rumakat mantap.
4. (44) Furqan Jurdi : Rasyidin Kusman Rumakat mantap. (Lawan tutur senang karena pernyataannya dipuji) Rasyidin Kusman Rumakat : Hormat pimpinan kakandaku Furqan Jurdi.
5. (72) Younk Yenk : Sebagai saran, untuk menjaga IMM di kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM). Sofyan Fkm Ump : Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC. (Lawan tutur senang karena saran penutur) Younk Yenk : Sofyan Fkm Ump setuju.
F. Irritate (Menjengkelkan)
No. Data Wujud Tuturan Jumlah
1. (47) M Risal Abusama : Woe bos, stop bicara-bicara banyak kalau tidak ada di tempat kejadian bos. (Lawan tutur jengkel dengan komentar penutur)
4 Tuturan
169
IMMawan Dian Ikbal : Benalu ente. Simpanse saja tahu mana habitatnya.
2. (112) Arifin Sip : Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak punya kemampuan untuk mengganti rektor UMS. (Lawan tutur jengkel karena komentar penutur yang mengatur-atur Pimpinan Pusat Muhammadiyah) Zaedi Basiturrozak : Arifin Sip kamu siapa mengatur-atur, setiap penyelesaian masalah ada tahapan yang harus dijalani. Gak semua instan.
3. (211) Arun : Irsam Ichank Rumagesan…. Saya kasi tahu kamu dek, IMM adalah anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal, jadi bila ada organisasi eksternal yang ingin merekrut kader baru disilakan. (Lawan tutur jengkel dengan julukan “anak kandung”) Irsam Ichank Rumagesan : Arun kakak jangan asal bunyi juga kalau terus ngotot sebagai anak kandung… Irsam Ichank Rumagesan : Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin.
4. (219) Irsam Ichank Rumagesan : Arun jangan baper. (menyengir). (Lawan tutur jengkel dengan bualan penutur) Arun : Irsam Ichank Rumagesan kalau abang baper, abang sudah blokir kamu dari dulu karena tidak mau dengan nasihat abang hehehehehe.
G. Bore (Menjemukan) No. Data Wujud Tuturan Jumlah 1. (214) Irsam Ichank Rumagesan : “Kata anak kandung
itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin.” (Lawan tutur jemu dengan pembahasan yang sudah meluas) Arun : “Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi.
1 Tuturan
170
Lampiran 3 REKAM TUTURAN
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
RIWAYAT HIDUP
Nurul Inna Hidayah. Dilahirkan di Pangkajene (Sidrap)
pada tanggal 10 Maret 1998. Penulis adalah anak tunggal
dari pasangan ayahanda H. Darmawan, S.Pd., M.M. dan
ibunda Hj. Fatmawaty, S.Pd., M.Pd.. Penulis memulai
pendidikan taman kanak-kanak pada tahun 2002 di
TK ABA Aisyiyah Cabang Belawa dan tamat tahun 2004, tamat
SDS Aisyiyah Belawa tahun 2010, tamat SMP Negeri 1 Belawa tahun 2013, dan
tamat MAN Wajo tahun 2016. Pada tahun yang sama (2016), penulis melanjutkan
pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai
tahun 2020.
Selama menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar,
penulis aktif berproses di Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sampai jenjang
kekaderan Latihan Instruktur Dasar (LID). Penulis terakhir diamanahi sebagai
Sekretaris Bidang Tablig dan Kajian Keislaman periode 2019-2020. Penulis juga
pernah berproses di Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia sebagai anggota Bidang Kemuhammadiyahan periode 2017-
2018.
Berkat perlindungan dan pertolongan Allah Subhanahu wata’ala serta
iringan doa dari kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan
200
201
pendidikan di perguruan tinggi dengan menulis skripsi yang berjudul “Analisis
Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial
(Facebook)”.