Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
-
Upload
carolina-silaen -
Category
Education
-
view
88 -
download
0
Transcript of Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
ANALISIS TANAMAN HOLTIKULTURA
Carolina || Delia || Fernando || Fuad || Giffary || Haifa || FitriaKELOMPOK 1
PENDAHULUANSeperti yang kita tahu, berbagai macam tanaman mengandung protein dan beberapa mineral tertentu, seperti Cu, Pb, Fe, dan semacamnya. Begitu juga dengan tanaman hidroponik yang akan kita analisis kali ini,. Disini kita akan menganalisis kadar protein, dan beberapa mineral yang terkandung di dalamnya seperti Cu, Pb, dan Fe.
Sebelum dianalisis terlebih dahulu kita harus mengambil bagian tanaman yang dinilai cukup mewakili keseluruhan bagian tanaman, atau dengan kata lain representative, agar kadar yang kita dapatkan akurat dan terpecaya. Maka dari itu bagian tanaman yang dinilai cukup mewakili keseluruhan adalah bagian daun, maka dari itu sebelum kita melakukan analisis, terlebih dahulu kita destruksi agar lebih mudah dalam melakukan analisis
PENDAHULUAN
PARAMETER UJI: KANDUNGAN C-organikKANDUNGAN FeKANDUNGAN CuKANDUNGAN PbKANDUNGAN K
METODE ANALISIS
Analisis Kandungan C-organik metode Dikhromat secara Spektrofotometri
DASARDalam suasana asam Karbon dalam senyawa organik mereduksikan Cr2O7
2- menjadi Cr3+ yang berwarna hijau dan dapat dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada λ=590nm
REAKSI3C-
organik+2K2Cr2O7+8H2SO4
3CO2+2Cr2(SO4)3+2K2SO4+8H2O
0 1 2 4 6 10 mL
0 20 40 80 140 200 ppm
BAGAN KERJA
Larutan IndukC-organik 2000
ppmSampel
ditimbang, dilarutkan dengan
air suling
Labu Ukur100mL
(lalu sampel disaring)
Dibaca Absorbansi
Pada λ=590nm
+ @5mL K2Cr2O7+ @10mL H2SO4(p)Dipanaskan di penangas 20 menit
Analisis Kandungan Fe Metode Tiosianat secara Spektrofotometri
DASARDalam suasana asam Fe3+ bereaksi dengan CNS- berlebih membentuk [Fe(CNS)6]3- yang berwarna merah dan dapat diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada λ=490nm
REAKSIFe + 6 CNS- [Fe(CNS)6]3-
(merah)
0 1 2 3 4 5 mL
0 1 2 3 4 5 ppm
BAGAN KERJA
Larutan Induk
Fe3+ 100 ppm
Sampel terdestruksi
dengan HNO3(p)
Labu Ukur
100mL
Dibaca Absorbansi
Pada λ=490nm
+ @3mL HNO3 4N+ @5mL KCNS 2M
Analisis Kandungan Cu secara Spektrofotometri Serapan Atom
DASARDi dalam nyala oleh panas, larutan garam dijadikan atom bebas yang dapat mengabsorb energi cahaya spesifik dari lampu HCL
0 1 2 4 6 8 mL
0 0,5 1 2 3 4 ppm
BAGAN KERJA Larutan Induk
Cu2+ 1000 ppm
+ @5mL HNO3 4N
Sampel terdestruksi
dengan HNO3(p)
Labu Ukur
100mL
Dibaca Absorbansi
Dengan SSA(gangguan)
REAKSICuX(aq) CuX(s) CuX(g)
Cu+Ehv Cu(g)+X(g)
Cu+Ehv Cu*Cu2++2e-
(SSA)
Labu Ukur
100mL
(50ppm)
5mL
Analisis Kandungan Pb secara Spektrofotometri Serapan Atom
DASARDi dalam nyala oleh panas, larutan garam dijadikan atom bebas yang dapat mengabsorb energi cahaya spesifik dari lampu HCL
0 1 3 6 9 12
mL
0 1 3 6 9 12
ppm
BAGAN KERJA Larutan Induk
Pb2+ 1000 ppm
+ @5mL HNO3 4N
Sampel terdestruksi
dengan HNO3(p)
Labu Ukur
100mL
Dibaca Absorbansi
Dengan SSA(gangguan)
REAKSIPbX(aq) PbX(s) PbX(g)
Pb+Ehv Pb(g)+X(g)
Pb+EhvPb* Pb2+
+2e-
(SSA)
Labu Ukur
100mL
(100ppm)
10mL
Analisis Kandungan K secara Flamefotometri
DASARLogam alkali memiliki potensial ionisasi yang rendah sehingga dengan mudah dapat dieksitasi dan kemudian deeksitasi melepaskan sinar emisi yang dapat dipisahkan dan dibaca oleh flamefotometer
0 1 2 4 8 10
mL
0 1 2 4 8 10
ppm
BAGAN KERJA
+ @5mL HNO3 4N
25mL
Labu Ukur
100mL
Dibaca %Emisi pada
Flamefotometer(gangguan)
REAKSI KX(aq) KX(s) KX(g)
K+Ehv K(g)+X(g)
K+Ehv K* K++e-
(flame)
Larutan IndukK+ 100ppm
Sampel terdestruksi dengan HNO3(p)
(Labu Ukur 100mL)
Alat: Kuvet, Buret 50mL, statif, bulb, mortar, neraca analitik, pipet volumetrik 10mL & 25mL, piala gelas 100mL 400mL dan 1000mL, labu ukur 100mL, spektrofotometer, flamefotometer, AAS, dan APD
Bahan: aquades, K2Cr2O7, HNO3 4N, H2SO4(p), KCNS 2M, larutan induk C-organik, larutan induk Besi, larutan induk Tembaga, larutan induk Timbal, larutan induk Kalium.
Alat dan Bahan
HASIL ANALISIS dan PEMBAHASAN
Kandungan C-organik
ppm Absorbansi0 0,0000
20 0,048040 0,094580 0,1880
140 0,3305200 0,4830
simplo 0,2081duplo 0,2120
Intersep = -1,5766 .10-3
Slope = 2,4030 .10-3
Regresi = 0.9999
RPD = 1,86%
DATA PERHITUNGAN
Kandungan Besi
ppm Absorbansi0 0.0001 0,1492 0,2743 0,3364 0,4095 0,496
simplo 0,151duplo 0,152
Intersep = 0,0400
Slope = 0,0949
Regresi = 0.9865
RPD = 0,66%
DATA PERHITUNGAN
Kandungan Tembaga
ppm Absorbansi0,0 0.00000,5 0,01621,0 0,03132,0 0,06233.0 0.09324.0 0,1236
simplo 0.0072duplo 0,0080
Intersep = 4,3018 .10-4
Slope = 0,0309
Regresi = 0.9999
RPD = 10,52%
DATA PERHITUNGAN
Kandungan Kalium
ppm % Emisi K0 0,01 0,502 9,804 19,708 40,10
10 49,10Simplo 18,30Duplo 18,35
Intersep = 1,4753
Slope = 5,1221
Regresi = 0.9966
RPD = 0,27%
DATA PERHITUNGAN
Kandungan Timbal
ppm Absorbansi0 0,00001 0,01243 0,03536 0,06969 0,1023
12 0,1362Simplo 0.1740Duplo 0,1780
Intersep = 9,0346 .10-4
Slope = 0,0113
Regresi = 0.9999
RPD = 2,27%
DATA PERHITUNGAN
Tabel Hasil
Parameter
Hasil (rata-rata) Standar Keterangan
C-organik 1,75 . 104 ppm Min. 1000 ppm
Masuk standar
Besi 46,83 mg/200g
26 mg/200g Melebihi AKG
Tembaga 4,55 ppm Maks. 10 ppm
Masuk standar
Timbal Maks. 2 ppm
Kalium 615,43 mg/200g
4700 mg/200g
Melebihi AKG
Menurut Keputusan Dirjen POM no.03725/B/SK/VII/89 dan HK 0005.52.6291 th.2007
KESIMPULAN DAN SARAN