Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat Tahun 2010

41
Analisis Tabel Input- Output Jawa Barat Tahun 2010 Pusdalisbang Jabar Bandung, 29 Oktober 2014 1

description

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat Tahun 2010

Transcript of Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat Tahun 2010

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat Tahun

2010Pusdalisbang Jabar

Bandung, 29 Oktober 2014

1

Pendahuluan

Penentuan prioritas dalam pembangunan merupakan sebuah keniscayaan, mengingat adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki

Optimalisasi pelaksanaan pembangunan diupayakan untuk meningkatkan efisiensi melalui perwujudan prioritas pelaksanaan pembangunan pada sektor-sektor strategis

Salah satu ciri dari sektor strategis adalah sektor yang mempunyai keterkaitan tinggi dengan sektor-sektor lainnya (Hirschman-Rasmussen, 1956; 1958 ),

Tabel input-output (IO) merupakan salah satu alat dalam perencanaan pembangunan yang mencoba menjelaskan hubungan antar-kegiatan ekonomi (inter-industry relationship) dalam periode tahun tertentu

Maksud dan Tujuan

Menganalisis tabel IO Jawa Barat 2010 dalam kaitannya dengan:– Penjabaran struktur produksi dan konsumsi perekonomian

– Penyediaan informasi tentang struktur penggunaan barang dan jasa dimasing-masing sektor beserta pola distribusi produksinya

– Analisis dampak dan keterkaitan antar sektor, serta analisis perubahan struktur ekonomi

– Rekomendasi kebijakan pembangunan ekonomi dalam jangka menengah

Metodologi Penelitian

I. Analisis Deskriptif– Analisis tentang struktur penawaran dan permintaan akan barang dan jasa

– Struktur output yang menggambarkan peranan output sektoral dalam perekonomian.

– Struktur nilai tambah, baik menurut lapangan usaha (sektor) maupun komponennya, berguna untuk melihat peranan masing-masing sektor dalam menciptakan nilai tambah.

– Struktur permintaan akhir dapat pula dipakai untuk melihat pola konsumsi rumah tangga atau pemerintah dan komponen harga dalam perekonomian.

– Gambaran efektivitas dan efisiensi sektor-sektor produksi dapat dilihat melalui rasio permintaan antara, rasio input antara atau kombinasinya.

Metodologi Penelitian

II. Analisis Kuantitatif/Analisis Dampak– Analisis Pengganda Output. Para pengambil kebijakan bisa

menentukan sektor-sektor mana yang harus dijadikan prioritas ketika tujuan dari pembangunan ekonomi ditunjukkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

– Analisis Pengganda Pendapatan. Para pengambil kebijakan bisa menentukan sektor-sektor mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan jika tujuan pembangunan ditekankan pada upaya untuk peningkatan pendapatan rumah tangga

– Analisis Pengganda Tenaga Kerja. Para pengambil kebijakan bisa menentukan sektor-sektor mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan jika tujuan pembangunan ditekankan pada upaya untuk pengendalian pengangguran.

Metodologi Penelitian

– Analisis Keterkaitan antara sektor:

• Keterkaitan ke belakang, dampak dari peningkatan permintaaan akhir terhadap kebutuhan input suatu sektor dari sektor-sektor lain

• Keterkaitan ke depan, dampak dari peningkatan permintaan akhir terhadap distribusi output sektoral untuk memasok input ke sektor-sektor lain

– Analisis indeks daya penyebaran dan derajat kepekaan. Para pembuat kebijakan dapat menentukan beberapa sektor yang bisa dijadikan sebagai sektor unggulan dalam perekonomian.

– Analisis perubahan struktur perekonomian Jawa Barat. Menggambarkan adanya perubahan pada struktur perekonomian Jawa Barat berdasarkan perubahan struktur lanskap ekonominya

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Permintaan dan Penawaran

4 Sektor dengan penawaran terbesar di Jawa Barat (Sharenya 52,87%):

– Industri barang jadi dari logam (Rp. 392.20 triliun)

– Iindustri tekstil, pakaian jadi, kulit & alas kaki (Rp. 210.39 triliun)

– Perdagangan besar dan eceran (Rp. 194,04 triliun)

– industri makanan dan minuman (Rp. 163,35 triliun).

Tiga sektor yang di sebutkan pertama merupakan sektor-sektor yang memberikan sumbangan ekspor terbesar bagi perekonomian Jawa Barat, yaitu sebesar Rp. 231.25 triliun atau sebesar 12,68% dari total penawaran.

Sektor industri barang jadi dari logam, industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, dan sektor industri makanan dan minuman juga memiliki komposisi impor terbesar yaitu Rp. 96,46 triliun atau sebesar 5,29% dari total penawaran

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Permintaan dan Penawaran Struktur penawaran dan permintaan dari pertanian di dominasi oleh

sektor tanaman bahan makanan (Rp. 90.49 triliun). – 25,94% dari penawaran yang dihasilkan oleh sektor tanaman bahan makanan

digunakan untuk konsumsi domestik,

– 4.77% lainnya diekspor untuk keperluan perekonomian di luar Jawa Barat.

– Persentase impor dari sektor ini sebesar 4,89% dari total penawaran.

– Hampir sebesar 70% dari penawaran sektor ini digunakan sebagai permintaan antara oleh sektor-sektor lainnya di Jawa Barat.

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010Struktur Output

Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Output di Jawa Barat Tahun 2010

Sepuluh sektor tersebut menguasai 83% output di Jawa Barat. Empat sektor peringkat teratas outputnya mencapai 54.06%

Pering

kat

Kode

IO

Sektor Nilai

(Juta Rp.)

Distribusi

(Persen)

1 16 Industri Barang Jadi dari Logam

354,055,489

22.06

2 22 Perdagangan Besar dan Eceran 198,042,113 12.34

3 9 Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki

178,565,450

11.13

4 8 Industri Makanan dan Minuman 136,853,211 8.53

5 24 Pengangkutan

95,574,262

5.96

6 21 Bangunan

91,039,477

5.67

7 1 Tanaman Bahan Makanan

86,065,322

5.36

8 28 Pemerintahan Umum dan Pertahanan

74,052,686

4.61

9 12 Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia,

Karet dan Plastik.

69,702,387

4.34

10 18 Listrik

45,972,883

2.86

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010Struktur Nilai Tambah

Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Nilai Tambah di Jawa Barat Tahun 2010

Kesepuluh sektor ini nilai tambah sebesar Rp. 618,72 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 80.19% dari keseluruhan nilai tambah yang diciptakan di Jawa Barat.

Peringkat

Kode IO

SektorNilai (Juta

Rp.)

Distribusi (Persen)

1 22 Perdagangan Besar dan Eceran 151,607,164 19.65

2 16 Industri Barang Jadi dari Logam 134,430,138 17.42

3 1 Tanaman Bahan Makanan

71,150,089

9.22

4 9 Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki

64,149,158

8.31

5 24 Pengangkutan

47,714,601

6.18

6 28 Pemerintahan Umum dan Pertahanan

44,320,633

5.74

7 8 Industri Makanan dan Minuman

31,200,510

4.04

8 21 Bangunan

29,047,786

3.76

9 29 Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya

23,998,053

3.11

10 23 Hotel dan Restoran

21,106,033

2.74

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Komposisi Nilai Tambah Bruto Menurut Komponennya di Jawa Barat Tahun 2010

Komponen upah dan gaji yang diciptakan oleh kegiatan ekonomi di Jawa Barat mencapai Rp. 241,48 trilyun atau 31.30 persen dari keseluruhan nilai tambah.

Komponen yang terbesar adalah komponen surplus usaha yang mencapai Rp. 418,88 trilyun atau sebesar 54,28 persen.

Kode Uraian Nilai (Juta Rp) Distribusi (Persen)

201 Upah Dan Gaji 241,475,094 31.30

202 Surplus Usaha 418,817,005 54.28

203 Penyusutan 85,831,663 11.12

204 Pajak Tak Langsung 25,470,098 3.30

Jumlah 771,593,860 100.00

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Permintaan Akhir

Komposisi Permintaan Akhir Menurut Komponennya di Jawa Barat Tahun 2010

KodeIO

Urain Nilai (Juta Rp)

Distribusi terhadap

Permintaan Akhir

Distribusi terhadap

PDRB

301 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

471,586,301 47.63 61.12

302 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

66,915,973 6.76 8.67

303 Pembentukan Modal Tetap Bruto

134,500,301 13.58 17.43

304 Perubahan Stok 42,870,220 4.33 5.56305 Ekspor 274,297,190 27.70 35.55309 Jumlah Permintaan Akhir 990,169,985 100.00409 Impor (218,576,124) (22.07) (28.33)

PDRB 771,593,860 77.93 100.00

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang share terbesar sebagai pembentuk PDRB Jawa Barat (61,12%)

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Konsumsi Rumah Tangga

Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Nilai Tambah di Jawa Barat Tahun 2010

Secara agregat konsumsi barang dan jasa rumah tangga untuk ke sepuluh terbesar sektor-sektor ekonomi di Jawa Barat pada tahun 2010 mencapai Rp. 346,81 trilyun atau sekitar 85.87%

Peringkat

Kode IO

Sektor Nilai (Juta Rp.) Distribusi (Persen)

1 8 Industri Makanan dan Minuman 90,357,166 22.37 2 22 Perdagangan Besar dan Eceran 61,233,495 15.16 3 16 Industri Barang Jadi dari Logam 44,674,110 11.06 4 24 Pengangkutan 42,018,306 10.40 5 1 Tanaman Bahan Makanan 21,134,936 5.23 6 23 Hotel dan Restoran 20,365,025 5.04 7 29 Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya 18,441,115 4.57 8 18 Listrik 17,415,451 4.31 9 9 Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 17,304,489 4.28

10 12 Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik

13,869,644 3.43

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Persentase Kebutuhan Bahan Baku Per Sektor

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.00 70.31

58.36

57.10

56.05

53.30

52.26

51.49

47.96

47.76

46.82

46.71

42.32

40.81

36.99

35.54

35.27

32.77

29.75

29.72

26.56

24.64

19.46

19.12

18.80

17.65

13.61

12.18

10.32

9.76

Komponen Interindustry-linkage masih besar utk sektor2 industri seperti logam dasar (18,6%), industri kertas (33,75%)

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Persentase Upah Tenaga Kerja Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Dari sisi kebutuhan input primer sektor yang paling dominan adalah sektor pemerintahan umum dan pertanahan. Sebesar 52,77% input sektor ini digunakan untuk membayar gaji, tunjangan dan honor para PNS

Jika di rata-ratakan untuk seluruh sektor maka kebutuhan pembayaran akan input berupa tenaga kerja mencapai angka sebesar 16,65%.

Upah rata-rata dari seluruh pekerja yang di Jawa Barat tahun 2010 adalah sebesar Rp. 14,21 juta per tahun atau sebesar Rp. 1,18 juta per bulan

Rasio antara upah terendah dengan upah minimumdi Jawa Barat adalah sebesar 21,38%, yang berarti bahwa masih terdapat ketimpangan yang sangat besar antara upah minimum provinsi dengan upah aktual minimum yang ada di provinsi. Angka ini akan semakin tinggi karena perbedaan antara upah tertinggi provinsi dengan upah minimum provinsi juga berbeda sangat jauh (yaitu sebesar 34,76 kali lipat).

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Upah Rata-rata Tiap Bulan Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.0023.34

10.349.57

8.278.26

5.454.78

3.441.80 1.18

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Perbandingan Persentase Upah dan Gaji dengan Surplus Usaha Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

1. Tan

aman

Bah

an M

akan

an

2. P

erke

buna

n

3. P

etern

akan

4. K

ehuta

nan

5. P

erika

nan

6. P

ertam

bang

an M

inyak

dan G

as B

umi

7. P

ertam

bang

an T

apa M

igas d

an P

engg

alian

8. In

dustr

i Mak

anan

dan

Minu

man

9. In

dustr

i Tek

stil, P

akaia

n Jad

i, Kuli

t dan

Alas

Kak

i

10. I

ndus

tri K

ayu,

Bambu

, Rota

n, da

n Fur

nitur

e.

11. I

ndus

tri K

ertas

dan b

aran

g-ba

rang

dari

kerta

s, Per

cetak

an d

an P

ener

bitan

12. I

ndus

tri K

imia,

Bar

ang-

bara

ng da

ri Bah

an K

imia,

Kar

et da

n Plas

tik

13. P

engil

anga

n Miny

ak B

umi

14. I

ndus

tri B

aran

g Mine

ral b

ukan

Log

am.

15. I

ndus

tri Lo

gam

Das

ar.

16. I

ndus

tri B

aran

g Jad

i dar

i Log

am

17. I

ndus

tri P

engo

lahan

Lainn

ya

18. L

istrik

19. G

as K

ota

20. A

ir Ber

sih

21. B

angu

nan

22. P

erda

gang

an B

esar

dan E

cera

n

23. H

otel d

an R

estor

an

24. P

enga

ngku

tan

25. K

omun

ikasi

26. B

ank d

an Le

mba

ga K

euan

gan L

ainny

a

27. U

saha

Sew

a Ban

guna

n dan

Jasa

Per

usah

aan

28. P

emer

intah

an U

mum

dan P

ertah

anan

29. J

asa S

osial

dan K

emas

yara

katan

serta

Jasa

Lainn

ya.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

14.91

25.9425.29

18.2015.96

7.06

21.61

6.39

10.83

10.82

10.92

9.50 8.83

13.73

6.7911.33

16.17

4.55

19.61

31.38

11.66

21.51

20.98

13.66

15.75

20.47

11.20

52.77

24.93

Upah surplus Usaha

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Pengganda Output

2. Per

kebunan

5. Per

ikan

an

8. In

dustri

Mak

anan

dan

Min

uman

1. Tan

aman

Bah

an M

akan

an

17. In

dustri

Pengol

ahan

Lai

nnya

16. In

dustri

Baran

g Jadi d

ari L

ogam

24. Pen

gangku

tan

10. In

dustri

Kayu, B

ambu, R

otan

, dan

Furn

iture

.

6. Per

tam

bangan

Min

yak

dan G

as B

umi

15. In

dustri

Logam

Das

ar.

20. Air

Bersih

26. Ban

k dan

Lem

baga

Keuan

gan L

ainnya

25. Kom

unikas

i

22. Per

dagan

gan B

esar

dan

Ece

ran

14. In

dustri

Baran

g Min

eral

buka

n Log

am.

0.000

0.400

0.800

1.200

1.600

2.000 1.907

1.885

1.818

1.818

1.785

1.785

1.749

1.742

1.675

1.658

1.658

1.630

1.630

1.595

1.595

1.575

1.575

1.570

1.570

1.479

1.479

1.411

1.411

1.380

1.380

1.302

1.302

1.287

1.287

Sub-sub sektor pertanian memiliki pengganda output terbesar dalam perekonomian, sedangkan pada analisis sektoral, sektor industri pengolahan yang memiliki pengganda output terbesar

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Output Multiplier Tabel IO 29 Sektor dan 9 SektorSektor (29 sektor)

OutputMultiplie

rSektor (9 Sektor)

Output Multiplier

1. Tanaman Bahan Makanan 1.75 1. Pertanian 1.252. Perkebunan 1.913. Peternakan 1.884. Kehutanan 1.745. Perikanan 1.82

6. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 1.572. Pertambangan dan Penggalian 1.17

7. Pertambangan Tapa Migas dan Penggalian 1.488. Industri Makanan dan Minuman 1.79 3. Industri Pengolahan 1.959. Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 1.3010. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Furniture. 1.5911. Industri Kertas dan barang-barang dari kertas, Percetakan dan Penerbitan 1.63

12. Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik 1.3813. Pengilangan Minyak Bumi 1.4114. Industri Barang Mineral bukan Logam. 1.2915. Industri Logam Dasar. 1.5716. Industri Barang Jadi dari Logam 1.6617. Industri Pengolahan Lainnya 1.6818. Listrik 1.82 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 1.8519. Gas Kota 1.5720. Air Bersih 1.4821. Bangunan 1.79 5. Bangunan 1.9622. Perdagangan Besar dan Eceran

1.306. Perdagangan, Hotel & Restoran 1.36

23. Hotel dan Restoran 1.5924. Pengangkutan 1.63 7. Pengangkutan & Komunikasi 1.6825. Komunikasi 1.3826. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

1.418. Bank & Lembaga Keuangan Lain 1.37

27. Usaha Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 1.2928. Pemerintahan Umum dan Pertahanan 1.57 9. Jasa-jasa 1.6629. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya. 1.66

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Dampak Langsung dan Tidak Langsung dari Dampak Output

No. SektorDampakOutput

Dampak Langsung

Dampak Tdk

Langsung1 2. Perkebunan 1.907 1.000 0.9072 3. Peternakan 1.885 1.001 0.8843 5. Perikanan 1.818 1.000 0.8184 8. Industri Makanan dan Minuman 1.785 1.011 0.7745 21. Bangunan 1.785 1.015 0.7716 1. Tanaman Bahan Makanan 1.749 1.003 0.7457 4. Kehutanan 1.742 1.001 0.7428 17. Industri Pengolahan Lainnya 1.675 1.006 0.6709 18. Listrik 1.818 1.159 0.659

10 29. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya. 1.658 1.016 0.642

Dekomposisi dampak output menunjukkan bahwa dampak langsung selalu lebih besar dibandingkan dengan dampak tidak langsung, berarti peningkatan output lebih besar pada sektornya sendiri dibandingkan dengan sektor-sektor lain.

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Pengganda Pendapatan

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70 0.613

0.373

0.372

0.367

0.340

0.294

0.289

0.278

0.277

0.276

0.260

0.254

0.253

0.242

0.240

0.227

0.220

0.213

0.205

0.1870.183

0.175

0.1620.158

0.1570.153

0.1530.151

0.139

Baik pada analisis sektor maupun sub sektor, aktivitas pemerintahan memiliki nilai pengganda pendapatan terbesar. Sehingga sektor pemerintahan berfungsi sebagai sektor yang mampu mendorong peningkatan pendatan RT sektoral

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Income Multiplier Tabel IO 29 Sektor dan 9 Sektor

Sektor (29 sektor)Income

Multiplier Sektor (9 Sektor)

Income

Multiplier

1. Tanaman Bahan Makanan 0.24 1. Pertanian 0.212. Perkebunan 0.373. Peternakan 0.374. Kehutanan 0.295. Perikanan 0.256. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 0.15 2. Pertambangan dan Penggalian 0.127. Pertambangan Tapa Migas dan Penggalian 0.288. Industri Makanan dan Minuman 0.17 3. Industri Pengolahan 0.239. Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 0.1510. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Furniture. 0.1911. Industri Kertas dan barang-barang dari kertas, Percetakan dan Penerbitan 0.2112. Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik 0.1613. Pengilangan Minyak Bumi 0.1614. Industri Barang Mineral bukan Logam. 0.1815. Industri Logam Dasar. 0.1516. Industri Barang Jadi dari Logam 0.2017. Industri Pengolahan Lainnya 0.2518. Listrik 0.14 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 0.1719. Gas Kota 0.28

20. Air Bersih 0.37

21. Bangunan 0.23 5. Bangunan 0.25

22. Perdagangan Besar dan Eceran 0.26 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 0.27

23. Hotel dan Restoran 0.29

24. Pengangkutan 0.24 7. Pengangkutan & Komunikasi 0.27

25. Komunikasi 0.22

26. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 0.28 8. Bank & Lembaga Keuangan Lain 0.24

27. Usaha Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 0.16

28. Pemerintahan Umum dan Pertahanan 0.61 9. Jasa-jasa 0.52

29. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya. 0.34

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Dampak Langsung dan Tidak Langsung dari Pengganda Pendapatan di Jawa Barat Tahun 2010

SektorPenggandaPendapatan

DampakLangsung

Dampak TdkLangsung

1. Tanaman Bahan Makanan 0.242 0.150 0.0922. Perkebunan 0.367 0.259 0.1083. Peternakan 0.372 0.253 0.1194. Kehutanan 0.294 0.182 0.1125. Perikanan 0.253 0.160 0.0936. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 0.151 0.075 0.0767. Pertambangan Tapa Migas dan Penggalian 0.276 0.216 0.0608. Industri Makanan dan Minuman 0.175 0.065 0.1109. Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 0.153 0.109 0.04410. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Furniture. 0.187 0.109 0.07811. Industri Kertas dan barang-barang dari kertas, Percetakan dan Penerbitan 0.213 0.109 0.10312. Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik 0.157 0.095 0.06213. Pengilangan Minyak Bumi 0.162 0.089 0.07214. Industri Barang Mineral bukan Logam. 0.183 0.138 0.04515. Industri Logam Dasar. 0.153 0.068 0.08516. Industri Barang Jadi dari Logam 0.205 0.147 0.05717. Industri Pengolahan Lainnya 0.254 0.163 0.09218. Listrik 0.139 0.053 0.08619. Gas Kota 0.277 0.222 0.05420. Air Bersih 0.373 0.315 0.05821. Bangunan 0.227 0.118 0.10922. Perdagangan Besar dan Eceran 0.260 0.219 0.04123. Hotel dan Restoran 0.289 0.211 0.07824. Pengangkutan 0.240 0.148 0.09225. Komunikasi 0.220 0.160 0.06026. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 0.278 0.226 0.05227. Usaha Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 0.158 0.113 0.04528. Pemerintahan Umum dan Pertahanan 0.613 0.529 0.08429. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya. 0.340 0.253 0.087

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Pengganda Tenaga Kerja

Pengganda Tenaga Kerja Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

0.00

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.069

0.055

0.051

0.043

0.043

0.040

0.032

0.024

0.021

0.021

0.020

0.019

0.019

0.018

0.018

0.017

0.016

0.016

0.016

0.013

0.012

0.010

0.010

0.0090.006

0.0060.005

0.0050.004

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Pengganda Tenaga Kerja Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

1. P

erta

nian

9. Ja

sa-ja

sa

6. P

erda

gang

an, H

otel

& R

esto

ran

5. B

angu

nan

7. P

enga

ngku

tan

& Kom

unik

asi

8. B

ank

& Lem

baga

Keu

anga

n La

in

3. In

dust

ri Pe

ngol

ahan

2. P

erta

mba

ngan

dan

Pen

ggal

ian

4. List

rik, G

as, d

an A

ir Min

um

0.000

0.010

0.020

0.030

0.040 0.0360.030

0.022 0.020 0.0200.016 0.014

0.008 0.007

• Pada analisis sektoral, sektor pertanian masih menjadi penyumbang kesempatan kerja. Akan tetapi tidak demikian untuk analisis sub sektor, karena jasa (terutama hotel dan restoran) serta jasa kemasyarakatan berpotensi sebagai sub sektor yang bisa menyumbang kesempatan kerja

• Industri kayu, bambu, rotan & furnitur memiliki pengganda tenaga kerja terbesar, karena upah di sub sektor ini paling kecil di Jawa Barat (Rp. 140 ribu/bln, dimana UM Prov sebesar Rp. 671,5 ribu/bln)

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Keterkaitan Antar Sektor

Keterkaitan Ke Belakang Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

1.91

1.88

1.82

1.82

1.79

1.79

1.75

1.74

1.68

1.66

1.66

1.63

1.63

1.59

1.59

1.57

1.57

1.57

1.57

1.48

1.48

1.41

1.41

1.38

1.38

1.30

1.30

1.29

1.29

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Keterkaitan Ke Depan Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00 3.78

2.61

2.61

2.39

2.22

2.17

1.91

1.86

1.80

1.64

1.60

1.55

1.37

1.35

1.28

1.27

1.26

1.23

1.20

1.20

1.18

1.15

1.09

1.08

1.07

1.03

1.02

1.02

1.01

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Indeks Keterkaitan Kebelakang dan Indeks Keterkaitan Kedepan Per Sektor di Jawa Barat Tahun 2010

Sektor IBL IFL1. Tanaman Bahan Makanan 1.103992 0.7741182. Perkebunan 1.203870 0.6375403. Peternakan 1.189857 0.6761504. Kehutanan 1.099886 0.6431885. Perikanan 1.147814 0.6490366. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 0.994077 0.9797167. Pertambangan Tapa Migas dan Penggalian 0.933685 0.7247648. Industri Makanan dan Minuman 1.127069 1.0360999. Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 0.821999 0.80157510. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Furniture. 1.006812 0.69101711. Industri Kertas dan barang-barang dari kertas, Percetakan dan Penerbitan 1.028777 0.74569012. Industri Kimia, Barang-barang dari Bahan Kimia, Karet dan Plastik 0.871091 1.13846913. Pengilangan Minyak Bumi 0.890639 1.50784414. Industri Barang Mineral bukan Logam. 0.812432 0.86376715. Industri Logam Dasar. 0.991156 0.76066216. Industri Barang Jadi dari Logam 1.046856 2.38621917. Industri Pengolahan Lainnya 1.057579 0.79307918. Listrik 1.147814 1.36690919. Gas Kota 0.994077 1.17620620. Air Bersih 0.933685 0.64179021. Bangunan 1.127069 1.00786922. Perdagangan Besar dan Eceran 0.821999 1.64527523. Hotel dan Restoran 1.006812 0.85316224. Pengangkutan 1.028777 1.64665625. Komunikasi 0.871091 0.75692626. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 0.890639 1.20685227. Usaha Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 0.812432 0.80572328. Pemerintahan Umum dan Pertahanan 0.991156 0.68353929. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan serta Jasa Lainnya. 1.046856 1.400159

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Indeks Daya Penyebaran (IBL) dan Indeks Derajat Kepekaan (IFL) Per Sektor Tahun 2010

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

5 Sektor dengan Keterkaitan Ke Belakang dan ke Depan Terbesar dengan Industri Makanan dan Minuman di Jawa Barat

Ind makanan & Minuman

Ind Furnitur

Kehutanan

Hotel & Restoran

Pemerintahan umum

Industri Logam dsr

Ind brg mineral bkn lgm

Perdagangan

Ind brg jd dr logam

Angkutan

Pengilangan Minyak bumi

0.170

0.106

0.087

0.077

0.026

0.165

0.165

0.057

0.036

0.036

FL = 1.641

BL = 1.785

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

5 Sektor dengan Keterkaitan Ke Belakang dan ke Depan Terbesar dengan Industri Barang Jadi Dari Logam di Jawa Barat

Ind barang jadi dari Logam

Jasa Sosial kemasyara

katan

Bangunan

Peternakan

Ind Pengolahan

Lainnya

Ind Makanan & minuman

Ind Kimia

Angkutan

Perdagangan

Ind Makanan & minuman

Jasa Sosial kemasyarakat

an

0.108

0.065

0.028

0.023

0.016

0.485

0.299

0.170

0.170

0.152

FL = 3.779

BL = 1.658

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Perubahan Struktur Perekonomian Jawa Barat 2003 – 2010

Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2003

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2010 dengan lanskap yang Sama seperti perekonomian tahun 2003

Perubahan struktur terjadi karena adanya perubahan pada struktur produksi, terutama pola keterkaitan kedepan dan kebelakang di masing2 sektor

Analisis Tabel Input-Output Jawa Barat 2010

Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2010

Perubahan spola keterkaitan kedepan dan kebelakang sektor-sektor perekonomian di Jawa barat tahun 2010 berbeda dengantahun 2003

Kesimpulan

Pada tahun 2010 perekonomian Jawa Barat mampu menciptakan PDRB (berdasarkan harga berlaku) sebesar Rp. 771,59 triliun, dimana komponen terbesar dari PDRB sisi permintaan adalah:– Konsumsi rumah tangga (61,12%)

– Pembentukan modal tetap bruto/investasi (17,43%)

– Pengeluaran pemerintah (8,67%)

– Aktivitas Net-export (17,22% )

Terdapat 5 sektor utama yang memiliki kontribusi output terbesar dalam perekonomian Jawa Barat, (sehingga bisa dikategorikan sebagai pendorong aktivitas perekonomian di Provinsi Jawa Barat) yaitu:– industri barang jadi dari logam (21,51%),

– Industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki (11,54%),

– Aktivitas perdagangan besar dan eceran (10,86%),

– Industri makanan dan minuman (8,96%)

– Sektor pengangkutan (5,49)

Kesimpulan

5 sektor yang memiliki kontribusi terbesar sebagai pembentuk nilai tambah dalam perekonomian Jawa Barat, juga berasal dari 5 sektor pembentuk output terbesar, yaitu:– Sektor perdagangan besar dan eceran (19,65%)

– Industri barang jadi dari logam (17,42%)

– Pertanian tanaman bahan makanan (9,22)

– Industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki (8,31%)

– Sektor pengangkutan (6,18%).

Lima sektor terbesar pembentuk nilai tambah juga merupakan sektor-sektor yang menjadi target konsumsi utama dari rumah tangga di Provinsi Jawa Barat. – Industri makanan dan minuman (22,37%)

– Sektor perdagangan besar dan eceran (15,16%)

– Sektor industri barang jadi dari logam (11,06%)

– Sektor pengangkutan (10,4%)

– Pertanian tanaman pangan (5,23%)

Kesimpulan

Sektor-sektor yang berasal dari aktivitas primer mampu memberikan pengganda output yang terbesar. Sektor perkebunan, peternakan dan perikanan merupakan 3 sektor dari aktivitas sektor primer yang memiliki pengganda output paling besar, diikuti oleh sektor listrik dan industri makanan dan minuman.

Sektor pemerintahan umum dan pertahanan, sektor air bersih, sektor peternakan, sektor perkebunan, dan sektor jasa sosial dan kemasyarakatan merupakan 5 sektor perekonomian yang memiliki pengganda pendapatan terbesar di Provinsi Jawa Barat tahun 2010.

Industri furnitur, sektor hotel dan restoran, sektor kehutanan, sektor jasa sosial dan kemasyarakatan, serta sektor perkebunan merupakan 5 sektor yang mampu memberikan angka pengganda kesempatan kerja terbesar dalam perekonomian Jawa Barat.

Kesimpulan

6 sektor unggulan perekonomian Jawa Barat dilihat dari keterkaitan ke depan dan ke belakang yang dimilikinya. – Industri makanan dan minuman

– Industri barang jadi dari logam

– Sektor listrik

– Sektor bangunan

– Sektor pengangkutan

– Serta sektor jasa sosial dan kemasyarakatan dan jasa lainnya.

Dibandingkan dengan struktur perekonomian tahun 2003, struktur perekonomian Provinsi Jawa Barat berubah cukup signifikan di tahun 2010. Perubahan yang paling terlihat adalah perubahan pada pola keterkaitan ke belakang dan ke depan dari sektor-sektor perekonomian Jawa Barat, yang menandakan adanya perubahan pada struktur produksi

Implikasi Kebijakan

Pengembangan industri di Jawa Barat dalam jangka menengah difokuskan pada industri barang jadi dari logam, industri makanan dan minuman, serta industri TPT. Ketiga industri ini akan sangat berpengaruh untuk peningkatan output dan nilai tambah perekonomian, dan untuk memenuhi kecukupan konsumsi bagi masyarakat

Pengembangan pertanian difokuskan pada:– Pertanian tanaman pangan (pemberi nilai tambah terbesar, dan pemenuhan

konsumsi masyarakat)

– Perkebunan dan kehutan (peluang meningkatkan kesempatan kerja)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga harus memberikan penekanan kebijakan yang lebih besar pada sektor perdagangan – baik besar maupun eceran – karena sektor ini merupakan sektor yang mampu meningkatkan output perekonomian, peningkatan nilai tambah dan juga bagi pemenuhan konsumsi masyarakat Jawa Barat

Implikasi Kebijakan

Prioritas utama pengembangan ekonomi di Provinsi Jawa Barat harus diberikan kepada 6 sektor ekonomi yang menjadi sektor unggulan Jawa Barat– Industri makanan dan minuman

– Industri barang jadi dari logam

– Sektor listrik

– Sektor bangunan

– Sektor pengangkutan

– Serta sektor jasa sosial dan kemasyarakatan dan jasa lainnya.

Perekonomian Jawa Barat sudah berkembang kearah kedewasaan (economic maturity), oleh karenanya antisipasi perkembangan penduduk dan perekonomian menjadi satu hal yang perlu dilakukan, mengingat kedewasaan ekonomi menuntut kualitas sumberdaya manusia yang lebih tinggi. Oleh karenanya peningkatan kualitas SDM harus menjadi prioritas utama menghadapi perubahan struktur ekonomi kedepan