Analisis swot, bep dan proposal usaha

21
ANALISIS SWOT DAN BEP

Transcript of Analisis swot, bep dan proposal usaha

ANALISIS SWOT DAN BEP

Apa itu Analisis SWOT?

• Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor-faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threats).

Contoh Analisis SWOT Sederhana

Berikut ini contoh analisis SWOT untuk usaha kuliner bakso yang akan dijalankan:

1. Strengths | Kekuatan – Warga sekitar menyukai makanan berkuah.– Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi.– Kurangnya tempat nongkrong anak muda.– Harga merakyat.– Konsep anak muda.– Menggunakan konsep lesehan.– Mudah diakses.– Memiliki website dan jejaring sosial. – Mengutamakan Brand – Bebas bahan pengawet.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:– Mengutamakan bebas bahan pengawet.– Mengelola dengan baik website atau jejaring

sosial.– Menonjolkan konsep anak muda.– Mempertahankan harga merakyat.

2. Weakness | Kelemahan – Banyak pesaing– Kurangnya kemampuan membuat bakso yang

disukai banyak orang – Modal untuk memulai usaha masih kurang.– Modal besar.– Masih belum ada Brand.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis: – Menjadikan pesaing sebagai motivasi – Meminimalisir biaya / modal – Membuat brand yang unik

3. Opportunities | Peluang – Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki

kesempatan besar untuk menguasai pasar. – Belum banyak tempat makan sederhana yang

memasang Wifi.– Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang

biasanya mencari tempat yang memiliki akses Wifi.– Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda

untuk berkumpul bersama teman-teman.– Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:– Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar. – Memasang dan merawat Wifi.– Mempertahankan konsep yang inovatif.

4. Threats | Ancaman – Wifi terkadang memiliki gangguan.– Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga

bakso juga semakin mahal – Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah

dibuat.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:– Merawat Wifi dan menyiapkan teknisi yang siap

dihubungi 24 jam. – Mengusahkan mempertahankan harga. – Mempertahankan pengunjung dengan inovasi

baru.

Pendekatan dalam Analisis SWOT

Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam analisis SWOT yaitu:

1. Pendekatan kualitatif matriks SWOT EKSTERNAL INTERNAL

PELUANG ANCAMAN

KEKUATAN a. Keunggulan komparatif

b. Mobilisasi

KELEMAHAN c. Divestasi\investasi d. Pengendalian kerugian

a. Keunggulan komparatif, merupakan pertemuan antara unsur peluang dan kekuatan sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

b. Mobilisasi, merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan mobilisasi sumberdaya yang menjadi kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar itu, bahkan kemudian mengubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

c. Divestasi / investasi, merupakan interaksi antara peluang dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah:– Melepas peluang itu untuk dimanfatkan oleh organisasi lain, atau– Memaksakan menggarap peluang itu (investasi)

d. Pengendalian kerugian, merupakan pertemuan antara ancaman dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Pengambilan keputusan yang salah dapat kan membawa bencana besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

• Pendekatan kuantitatif analisis SWOTPendekatan ini dilakukan dengan cara menghitung skor (a), bobot (b), serta perkalian antara keduanya (c) pada setiap faktor SWOT.

1. Kuadran 1 (Q1), dimana nilai x dan y keduanya positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

2. Kuadran 2 (Q2), dimana nilai x positif dan nilai y negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3. Kuadran 3 (Q3), dimana nilai x negatif dan y positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran 4 (Q4), dimana nilai x dan nilai y keduanya negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Break Event Point (BEP)

• Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapatkan untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Bisa dikatakan pada saat itu kondisinya adalah penghasilan sama besarnya dengan biaya-biaya tetap.

Kegunaan Break Event Point

Terdapat beberapa manfaat perhitungan BEP, antara lain:

1. Sebagai alat perencanaan mendapatkan laba2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat

volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan

3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Biaya Tetap dan Biaya Variabel

• Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel.

• Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi.

• Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh.

• Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan.

Perhitungan Break Event Point

• Contoh:• Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang

harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:

Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.