ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang...

18
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MAGELANG PASCA ERUPSI MERAPI ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh : RIRIN AGUSTINA B 300 090 032 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang...

Page 1: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

1

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MAGELANG PASCA

ERUPSI MERAPI

ARTIKEL PUBLIKASI

Disusun oleh :

RIRIN AGUSTINA

B 300 090 032

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI

KABUPATEN MAGELANG PASCA ERUPSI MERAPI

Yang ditulis oleh:

RIRIN AGUSTINA

B 300 090 032

Penandatanganan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat

untuk diterima.

Surakarta,22 Februari 2014

Pembimbing

(Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono,S.E., Ak., M.Si.)

Page 3: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

iii

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirahmanirrahim

Yang bertandatangan di bawah ini, saya,

Nama : Ririn Agustina

NIM : B 300 090 032

Fakultas/ Jurusan : FEB/ Ekonomi Pembangunan

Jenis : Skripsi

Judul : Analisis Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten

Magelang Pasca Erupsi Merapi

Dengan ini menyatakan bahwa saya meyetujui untuk,

Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya

ilmiah saya,demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Membeikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak

Perputakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas

pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Surakarta, Februari 2014

Yang Menyatakan

Ririn Agustina

Page 4: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

1

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MAGELANG PASCA ERUPSI MERAPI

Ririn Agustina B 300 090 032

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak: Perencanaan pembangunan salah satu tujuannya ialah untuk mengupayakan keserasian dan keseimbangan pembangunan antardaerah agar sesuai dengan potensi alam dan dapat memanfaatkan potensi tersebut secara efisien. Pemerintah daerah dengan otonomi daerahnya bertanggung jawab penuh dengan kondisi yang terjadi di daerahnya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi atau dampak dari salah satu kondisi yang buruk yaitu erupsi Gunung Api Merapi terhadap perekonomian Kabupaten Magelang dilihat dari sektor yang sangat potensial di Kabupaten tersebut, yaitu pertanian. Dengan demikian dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk mendongkrak dan mengembangkan sektor pertanian tersebut.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari BPS (Badan Pusat Statistik) kabupaten Magelang yaitu berupa data pendapatan daerah yang meliputi sembilan lapangan usaha selama kurun waktu lima tahun yaitu 2007-2011. Untuk menganalisis data, digunakan analisis Loqation Quotient (LQ) . berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa pendapatan daerah mengalami penurunan setelah terjadi bencana di tahun 2010. Sektor pertanian yang merupakan sektor primer dan sektor unggulan/basis mengalami penurunan kontribusi sehingga menggeser peranannya menjadi sektor non basis. Namun terjadi variasi di sebagian besar kecamatan, dengan prioritas pada basis pertanian, sedang di kecamatan lain pada basis non-pertanian. Hasil penelitian ini ditunjukkan oleh distribusi nilai LQ yang lebih besar dari satu, yang ditemukan di separuh lebih jumlah kecamatan di Kabupaten Magelang. Kata kunci: PDRB, Location Quotient, Sektor basis, Sektor Pertanian

Page 5: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

2

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Tujuan pokok pembangunan ekonomi menurut Jhingan (1992:420) dalam

Fachrurrazy (2009) adalah untuk membangun peralatan modal dengan skala yang

cukup untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, pertambangan,

perkebunan dan industri. Modal juga diperlukan untuk membangun

sekolah,rumah sakit, jalan raya, rel kereta api, dan sebagainya. Singkatnya,

hakekat dari pembangunan ekonomi adalah untuk merangsang perkembangan

ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.

Dalam pembangunan ekonomi ini, sektor pertanian masih diharapkan dapat

memberikan sumbangan yang berarti dalam peningkatan pendapatan nasional

terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan penyediaan bahan pangan

(Winoto, 1995) dalam Ropingi (2004).

Sektor pertanian selama ini masih memegang peranan penting baik di tingkat

nasional maupun tingkat regional, namun peranan tersebut cenderung menurun

sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang mencerminkan suatu

proses transformasi struktural. Penurunan ini disebabkan oleh interaksi dari

berbagai proses yang bekerja di sisi permintaan, penawaran dan pergeseran

kegiatan. Meskipun terjadi penurunan di sektor pertanian dalam perekonomian

nasional bukan berarti bahwa sektor tersebut kurang berarti (Ikhsan, dan Armand,

1993) dalam Ropingi (2004). Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sudah

seharusnya Kabupaten Magelang dalam menggali informasi lebih mengandalkan

potensi yang dimiliki daerah tersebut baik berupa potensi sumber daya alam,

sumber daya manusia maupun sumber daya modal. Untuk mendapatkan informasi

itu perlu adanya kajian mengenai sektor pertanian. Sebab sektor pertanian

merupakan sektor yang berperan aktif bagi pendapatan regional kabupaten

magelang.

2. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian pada tahun-tahun

sebelum erupsi merapi dan sesudah erupsi merapi.

Page 6: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

3

2. Untuk mengetahui perbandingan kontribusi masing-masing sektor

perekonomian di Kabupaten Magelang sebelum dan sesudah erupsi

merapi, sehingga dapat diketahui sumber-sumber perekonomian yang

merupakan sektor unggulan dan menjadi sektor basis untuk

mendukung perekonomian Kabupaten Magelang.

3. Untuk mengetahui pengaruh erupsi merapi terhadap sektor pertanian

maupun sektor non pertanian di Kabupaten Magelang, sehingga dapat

digunakan sebagai referensi bagi Pemerintah Daerah untuk

menentukan kebijakan selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi daerah pada umumnya didefinisikan sebagai suatu

proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu daerah

meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu

proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola

berbagai sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk

menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan merangsang pertumbuhan

ekonomi dalam wilayah tersebut. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu

proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan

industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas kerja yang ada untuk menghasilkan

produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, ahli ilmu

pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Dimana,

kesemuanya ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah dan

jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah (Arsyad, 1999) dalam Nadira (2012).

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih

baik selama periode tertentu. Teori pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan

sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi kenaikan

Page 7: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

4

output perkapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana

faktor-faktor tersebut, sehingga terwujud proses pertumbuhan (Boediono, 1999).

Teori Pembangunan dan Perencanaan Daerah

Pengaruh mazhab Neo-klasik terhadap perkembangan teori pembangunan

ekonomi daerah sangat besar, karena teori ini memiliki dimensi spasial yang

sangat signifikan (Arsyad, 1999). Dasar dari teori ini adalah keseimbangan

(equilibrium) dan mobilitas faktor produksi. Selain itu, teori basis ekonomi, teori

lokasi, teori tempat sentral dan teori kausasi komulatif merupakan teori-teori dasar

yang seringkali digunakan dalam perencanaan dan pembangunan daerah.

Munculnya teori-teori tersebut akibat tidak mampunya teori pembangunan daerah

menjelaskan kegiatan-kegiatan pembangunan ekonomi daerah secara menyeluruh

dan tuntas. Untuk itu disusun kembali pendekatan alternatif terhadap etori-teori

yang telah berkembang untuk kepentingan perencanaan pembangunan ekonomi

daerah.

Tabel 2.1 berikut ini menyajikan perubahan paradigma tersebut,

Tabel 2.1

Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

Komponen Konsep Lama Konsep Baru Kesempatan Kerja

Semakin banyak perusahaan = semakin banyak peluang kerja

Perusahaan harus mengembangkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah

Basis Pembangunan

Pengembangan sektor ekonomi

Pengembangan lembaga-lembaga ekonomi baru

Aset-aset Lokasi

Keunggulan konparatif didasarkan pada aset fisik

Keunggulan kompetitif didasarkan pada kualitas lingkungan

Sumberdaya Pengetahuan

Ketersediaan angkatan kerja Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi

Sumber: Lincolin Arsyad, 1999, Ekonomi Pembangunan, hal. 302 Teori Sektor Basis

Menurut Glasson (1997), kegiatan basis adalah kegiatan mengekspor barang

dan jasa keluar batas perekonomian masyarakatnya atau memasarkan barang dan

Page 8: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

5

jasa kepada orang-orang yang datang dari luar perbatasan perekonomian

masyarakat. Bertambah banyaknya basis di dalam suatu daerah akan menambah

arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan. Menambah permintaan

barang dan jasa akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan, begitu juga

sebaliknya.

Kegiatan lain yang bukan kegiatan basis disebut sektor nonbasis. Sektor ini

ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, sehingga permintaan sektor ini

sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat dan tidak bisa

berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Oleh karena itu, satu-

satunya sektor yang bisa meningkatkan perekonomian wilayah pertumbuhan

adalah sektor basis (Tarigan, 2005).

Komoditi Unggulan

Komoditi unggulan adalah komoditi potensial yang dipandang dapat

dipersaingkan dengan produk sejenis di daerah lain,karena disamping memiliki

keunggulan komparatif juga memiliki efesiensi usaha yang tinggi (Tambunan,

2004).

Komoditi unggulan merupakan hasil usaha masyarakat yang memiliki

peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat. Beberapa

kriteria dari komoditi unggulan adalah : (a) Mempunyai daya saing yang tinggi di

pasaran (keunikan /ciri spesifik, kualitas bagus, harga murah) (b) Memanfaatkan

potensi sumberdaya lokal yang potensial dan dapat dikembangkan(c) Mempunyai

nilai tambah tinggi bagi masyarakat (d) Secara ekonomi menguntungkan dan

bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumberdaya

manusia (e) Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit (dikutip oleh Nadira,

2012).

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti adalah semua sektor

usaha yang ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Magelang, yaitu

sektor usaha meliputi,

Page 9: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

6

1. Sektor Pertanian

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan

4. Sektor Listrik, gas dan air minum

5. Sektor Bangunan/ konstruksi

6. Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

8. Sektor Keuanagan, Persewaan dan Jasa perusahaan

9. Sektor Jasa-jasa

Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut,

1. Pertumbuhan PDRB per sektor usaha di Kabupaten Magelang pada tahun

tertentu dalam jutaan rupiah.

2. Pertumbuhan PDRB total di Kabupaten Magelang pada tahun tertentu dalam

jutaan rupiah.

3. Pertumbuhan total PDRB per sektor usaha di Kabupaten Magelang selam

tahun 2007-2011 dalam jutaan rupiah.

4. Pertumbuhan total PDRB Kabupaten Magelang selama tahun 2007-2011

dalam jutaan rupiah.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang disusun secara runtut

waktu (time series). Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah,

PDRB Kabupaten Magelang 2007-2011, PDRB menurut Kecamatan Kabupaten

Magelang tahun 2011, dan data produksi subsektor pertanian menurut Kecamatan

Kabupaten Magelang tahun 2011. Data berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Magelang yang telah dipublikasikan dalam Kabupaten Magelang

dalam Angka, perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta dan internet.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

7

Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh selain dari studi pustaka, yaitu bersumber dari buku

pegangan, jurnal, artikel dan karya ilmiah. Data juga bersumber dari instansi-

instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu,

1. BPS Kabupaten Magelang

2. Perpustakaan Daerah Kabupaten Magelang

Model Analisis

Model analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan

penelitian adalah metode analisis Location Quotient (LQ). Dengan menggunakan

LQ dapat diketahui sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Magelang.

Metode LQ merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi kontribusi masing-

masing sektor dalam PDRB Kabupaten Magelang selama sebelum terjadi erupsi

dan sesudah erupsi merapi. Erupsi merapi terjadi pada akhir tahun 2010, sehingga

dampaknya baru terasa pada tahun 2011. Oleh karena itu, penggolongan tahun di

dasarkan pada tahun 2010 menjadi 2007-2010 untuk pra-erupsi merapi dan 2011

untuk pasca erupsi merapi.

Metode LQ digunakan untuk mengkaji kondisi perekonomian, mengarah pada

identifikasi spesialisasi/basis kegiatan perekonomian. Sehingga nilai LQ yang

sering digunakan untuk penentuan sektor basis dapat dikatakan sebagai sektor

yang akan mendorong tumbuhnya atau berkembangnya sektor lain serta

berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Untuk mendapatkan nilai LQ

menggunakan rumusan,

LQ =푣푖 푣푡푉푖

푉푡

Dimana,

LQ adalah Location Quotient,

vi adalah output sektor i di suatu wilayah,

Vi adalah output sektor i di tingkat nasional,

vt adalah output total wilayah, dan

Vt adalah output total nasional.

Page 11: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

8

Formulasi tersebut selanjutnya disesuaikan dengan kondisi yang akan diteliti

sehingga,

LQ =

푃퐷푅퐵푏, 푖∑푃퐷푅퐵퐵

∑ 푃퐷푅퐵푏, 푖∑ 푃퐷푅퐵퐵

Dimana:

PDRBb,i = PDRB sektor i di Kabupaten Magelang pada tahun

tertentu.

∑PDRBB = total PDRB Kabupaten Magelang selama tahun tertentu.

∑ 푃퐷푅퐵푏, 푖 = total PDRB sektor i di Kabupaten Magelang selama

tahun pengamatan.

∑ 푃퐷푅퐵퐵 = total PDRB kabupaten Magelang selama tahun

pengamatan.

Berdasarkan rumusan di atas, maka ada tiga kemungkinan nilai LQ

yang dapat diperoleh.

Nilai LQ = 1. Berarti bahwa terdapat spesialisasi/basis pada sektor i,

sehingga sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan dalam wilayah

Kabupaten Magelang saja.

Nilai LQ > 1. Sektor yang mempunyai nilai LQ > 1 berarti mampu

memenuhi kebutuhan akan sektor tersebut dalam wilayah Kabupaten

Magelang serta mampu melakukan ekspor untuk memenuhi kebutuhan akan

sektor tersebut di wilayah lainnya.

Nilai LQ < 1. Sektor yang mempunyai nilai LQ < 1 berarti sektor

tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan akan sektor tersebut di dalam

wilayah Kabupaten Magelang.

HASIL PENELITIAN

Dengan menggunakan teknik analisis LQ, diperoleh hasil perbandingan kontribusi

per sector lapangan usaha pra erupsi merapi dan pasca erupsi merapi seperti

tampak pada table berikut,

Page 12: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

9

Analisis Perbandingan Kontribusi Per Sektor Lapangan Usaha Kabupaten Magelang Pra Erupsi dan Pasca Erupsi

No Lapangan Usaha

Sektor Basis

Pra Erupsi Pasca Erupsi

1 Pertanian 1,02 0,94 2 Pertambangan dan penggalian 0,98 1,06 3 Industri Pengolahan 1,00 0,98 4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,00 1,02 5 Bangunan/Konstruksi 0,98 1,05 6 Perdagangan, Restoran dan Hotel 1,00 0,99 7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,99 1,02 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 1,00 1,00 9 Jasa-jasa 0,98 1,07

Sumber: data yang telah diolah

Dari table di atas dapat diringkas menjadi,

Hasil Pergeseran Sektor Basis Pasca Erupsi Merapi kabupaten Magelang

No Pergeseran Sektor

Non Basis menjadi Basis Basis menjadi Non Basis 1 Pertambangan dan Penggalian Pertanian

2 Listrik, Gas dan Air Minum Industri Pengolahan

3 Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel

4 Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

5 Jasa-jasa Sumber: data yang telah diolah

Dari table di atas dapat diketahui bahwa erupsi merapi telah berdampak pada

sector-sektor perekonomian di Kabupaten Magelang. Terjadi pergeseran/peralihan

sector basis dan non basis. Terkhusus pada sector pertanian, sector ini mengalami

dampak langsung dan menggeser perannya menjadi sector yang kurang dominan.

Page 13: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

10

Dan kurang potensial, sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk

mendongkrak kembali sector tersebut menjadi sector yang potensial.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya terhadap

perbandingan sektor pertanian di kabupaten Magelang, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perubahan kontribusi pada sektor-sektor pembentuk PDRB

kabupaten Magelang pada rentang tahun sebelum terjadinya erupsi merapi

yaitu pada tahun 2007-2010 sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten

Magelang adalah sektor pertanian saja namun setelah terjadinya erupsi merapi

pertanian tidak lagi menjadi sektor unggulan. Sektor ini terkena dampak

langsung dari erupsi merapi. Area-area pertanian dan perkebunan banyak

yang rusak diterjang lahar dingin merapi. Akibatnya selain gagal panen, lahan

pertanian dan perkebunan juga tak dapat digunakan lagi.

2. Setelah erupsi terjadi pada tahun 2011 tidak hanya sektor pertanian yang

terkena dampak erupsi merapi. Hampir semua sektor terkena dampaknya.

Ada sektor yang terkena dampak negatif seperti sektor pertanian, industri

pengolahan, perdagangan, restoran dan hotel, keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan. Tetapi ada juga yang terkena dampak positif diantaranya adalah

sektor pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air minum, bangunan

dan konstruksi, pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Sektor-

sektor tersebut kesemuanya menjadi sektor basis setelah terjadinya erupsi

merapi. Sektor pertambangan dan penggalian meningkat seiring

meningkatnya volume barang tambang yaitu pasir dan batu yang terbawa

lahar dingin merapi. Kebutuhan listrik, gas dan air minum juga meningkat

sebab banyak pengungsi yang membutuhkan fasilitas-fasilitas tersebut dari

pemerintah. Seiring meningkatnya volume barang tambang yang hanyut

terbawa banjir lahar dingin, meningkat pula peluang sektor bangunan dan

konstruksi untuk berkembang. Begitu pula sektor jasa-jasa dan sektor

pengangkutan.

Page 14: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

11

3. Erupsi merapi telah berpengaruh terhadap sektor pertanian maupun non

pertanian. Sektor pertanian terkena dampak negatif, sehingga mengalami

penurunan kontribusi bagi penerimaan daerah. Tetapi hampir semua sektor

non pertanian terkenan imbas positif.

4. Laju perkembangan sektoral unggulan kabupaten Magelang didominasi oleh

sektor primer yaitu sektor pertanian. Selama rentang waktu pengamatan dan

dari sumber-sumber penelitian serta kondisi di lapangan, pertanian selalu

memberikan kontribusi terbanyak bagi penerimaan daerah Kabupaten

Magelang. Meskipun terkena efek negatif dari erupsi merapi. Namun sektor

pertanian tetap mampu menopang perekonomian di Kabupaten Magelang. Ini

terbukti dari fokusnya pemerintah daerah Kabupaten Magelang untuk

membangkitkan pertanian menjadi sektor unggulan.

5. Sub sektor pertanian yang mampu mendongkrak pertanian di Kabupaten

Magelang ialah bahan makanan pokok yaitu padi dan buah-buahan.

6. Erupsi merapi telah merusak lahan dan sarana prasarana pada lahan pertanian

maupun perkebunan. Debu vulkanik merusak tanaman sehingga layu dan

gagal panen. Selain itu lahar dingin Merapi yang terbawa arus sungai telah

merusak irigasi, lahan pertanian bahkan pemukiman penduduk. Oleh karena

itu, pemerintah daerah dituntut untuk segera tanggap mengatasi masalah

pertanian ini.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pemerintah daerah sebaiknya fokus terhadap perkembangan sektor pertanian

untuk mendongkrak kembali pertanian di Kabupaten Magelang. Khususnya

yang memberikan kontribusi signifikan seperti buah-buahan dan padi.

2. Pemerintah daerah sebaiknya memperbaiki fasilitas–fasilitas yang

mendukung pertumbuhan ekonomi daerah setelah bencana erupsi merapi

terjadi sehingga distribusi pendapatan dan penerimaan daerah meningkat

kembali.

Page 15: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

12

3. Perlunya mengatasi dan mengantisipasi dampak abu vulkanik yang berasal

dari letusan gunung dengan cara menyiapkan benih unggul varietas baru yang

menghasilkan tanaman yang tahan terhadap abu vulkanik.

4. Perlunya mengatasi dan mengantisipasi dampak letusan gunung Merapi yang

berupa lahar dingin yang merusak sarana irigasi dan lahan pertanian dengan

cara, pertama, memperbaiki infrastruktur seperti memperkokoh bangunan di

sepanjang sungai-sungai aliran lahar dingin Merapi seperti bendungan, irigasi

dan jembatan. Kedua mengatasi resiko, sebaiknya pemerintah daerah

memberikan subsidi kepada para petani yang mengalami kerugian dengan

cara penetapan harga yang pro kepada petani yang diakumulasi dengan

subsididari pemerintah daerah. Selain itu, perlu adanya asuransi terhadap para

petani. Ketiga, memberikan pelatihan atau penyuluhan terhadap petani yang

berada di sekitar lereng merapi.

5. Variabel dalam penelitian ini hanya PDRB saja, sehingga untuk peneliti lain

yang tertarik ingin meneliti dengan tema yang sama sebaiknya menambah

variabel lain yang berkaitan dengan pengembangan perekonomian.

6. Penelitian yang di lakukan hanya dalam lingkup satu kabupaten saja dan

penelitian hanya di fokuskan pada sektor pertanian saja, sehingga untuk

peneliti yang lain sebaiknya memperluas cakupan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Aditama, Rifki. 2012. Pengembangan Sektor-sektor Ekonomi di tiap Kecamatan

di Kabupaten Magelang. Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

UNES volume 9 nomor 1 November 2012

Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar perencanaan dan Pembangunan Ekonomi

Daerah. Yogyakarta: BPFE

Page 16: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

13

Atmanti, Hastarini. 2009. Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/ Kota di

Jawa Tengah. Jurnal Media Ekonomi dan Manajemen. Volume 19 nomor

1 Januari 2009

Badan Pusat Statistik. 2012. Kabupaten Magelang Dalam Angka

. . 2012. Magelang Regency in Figures

Badrizal. 2011. Analisis Sektor Unggulan Provinsi Jawa Tengah (Analisis Input-

Output). Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

Basuki, Tri Agus. 2008. Strategi Pengembangan Sektor Pertanian Pasca Gempa

Bumi Bantul. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan volume 9 nomor 1

April 2008

Ebtian, Rico. 2011. Analisis Sektor dan Komoditas Unggulan Daerah Kabupaten

Serdang Bedagai. Tesis. Medan: Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara

Boediono. 1995. Teori Pertumbuhan Ekonomi seri sinopsi Ilmu Ekonomi nomor

4. Jakarta: Erlangga

Emilia, dkk. 2006. Modul Ekonomi Regional. Jambi: FE Universitas Jambi

Fachrurrazy. 2009. Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah

Kabupaten Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB.

Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra Utara

Glasson, John. 1990. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul

Sitohang: LPFEUI

Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam

Penentuan Sektor Basis Komoditas Unggulan. Informatika Pendidikan vol. 13

Desember

Page 17: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

14

Istimafaqir, Faiq. 2012. Analisis Sejtor Unggulan dalam Struktur Perekonomian

Provinsi Maluku Utara tahun 2010 ( Model I-O). Skripsi. Surakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

Jamil, Mohammad. 2011. Analisis Sektor Basis dan Pergesaran Struktur Ekonomi

di Kabupaten Bulukumba. Skripsi: ISI

Kuncoro, M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi,

Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta: Erlangga

Kuncoro, M. 2004. Ekonomika Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan

edisi ke empat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Nadira, ST. 2012. Analisis Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2004- 2009. Skripsi. Makassar: Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanudin

Nuzula , Rinawati. 2007. Prospek Pengembangan Industri Cinderamata dan

Makanan Oleh-oleh di Kabupaten Magelang. Tugas Akhir. Semarang: FT

Universitas Diponegoro

Ropingi. 2004. Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian dalam Pembangunan

Wilayah Kabupaten Boyolali. Jurnal Penduduk dan Pembangunan volume

4 nomor 2 Desember 2004 penerbit Pusat Penelitian Kependudukan LPPM

UNS Surakarta

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regiuonal, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Baduose Media

Sukanto, Dimas Gadang Tatakun. 2010. Analisis Peranan Sektor Pertanian

terhadap Perekonomian Jawa Tengah (Pendekatan I-O). Usulan

Penelitian. Semarang: Fakultas Ekonomi Unversitas Diponegoro

Supangkat, Harlan. 2002. Analisis Penentuan Sektor Prioritas Dalam

Peningkatan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan dengan

Page 18: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR …eprints.ums.ac.id/29170/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi ... Dekan Fakultas Ekonomi

15

menggunakan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Tesis. Medan:

Program Pasca sarjana USU

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi cetakan ke

empat. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Taruno. 2011. Analisis Sektor Unggulan dalam Rangka Pengembangan

Pembangunan Wilayah di Kabupaten Pemalang 2006-2009. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

. .2011. Surat Edaran no. 050/ 591/ 12/ 2011. Pedoman Penyelenggaran

MUSRENBANG tahun 2012. Magelang

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah