Fazail e Shab e Barat by Mufti e Azam Pakistan Allama Arshad Ul Qadri
Analisis strategi pengembangan bisnis real estate di pt...
Transcript of Analisis strategi pengembangan bisnis real estate di pt...
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk diiringi dengan peningkatan jumlah kebutuhan
terutama kebutuhan primer, salah satunya rumah. Menurut UU No. 11 tahun 2014
tentang Perumahan dan Permukiman, dilihat dari artinya, rumah merupakan
bangunan yang mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan bagi keluarga. Selain dilihat dari fungsinya, rumah bisa digunakan
sebagai alat investasi dan aktualisasi diri. Bisnis real estate berjenis residensial atau
perumahan merupakan salah satu bisnis yang prospektif dan semakin diminati para
pengembang properti di Indonesia. Hal ini di sebabkan oleh faktor ekonomi makro
Indonesia, adanya dukungan pemerintah di bidang perumahan dengan dukungann
pemerintah mencanangkan program “Sejuta Rumah untuk Indonesia”, sokongan
perbankan selaku lembaga pembiayaan, rencana strategis para pengembang
perumahan dan potensi konsumen yang besar serta dukungan infrastruktur yang
baik memberikan optimisme prospek sektor perumahan berkembang dengan baik
di masa yang akan datang. Faktor-faktor tersebut memicu para developer baru ikut
berkompetisi dalam bisnis property dan real estate.
Semakin ketatnya persaingan industri real estate dapat dibuktikan dengan
adanya pertumbuhan pengembang perumahan yang secara kumulatif bertumbuh
namun relatif banyak juga pengembang yang sudah tidak aktif. Hal ini mendorong
perusahaan pengembang untuk lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran
dan memiliki orientasi wirausaha yang kuat sehingga kinerja pemasarannya dan
diferensiasi produk perumahan yang dapat menjadi kelebihan di banding yang lain.
Dari data yang dilansir oleh Biro Riset Kontan bahwa rata-rata pendapatan emiten
per sector, menujukkan bahwa industry property dan real estate tahun 2013-2014
mengalami penurunan yang sangat tanjam sebesar 87.36% dibandingkan dengan
tahun 2012, penurunan pendapatan ini dikarenakan dampak dari krisis ekonomi
global yang lesu terjadi (BRK 2012).
Bisnis Indonesia (2012) memperkirakan dalam jangka waktu dua belas tahun
ke depan untuk hunian residensial menengah bawah masih akan banyak
mendominasi pasar real estate di Indonesia. Berdasarkan survei harga properti
residensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) permintaan properti
residensial dilaporkan cenderung meningkat. Tingginya permintaan masyarakat
berdasar survei BI ini juga didorong penawaran harga properti perumahan yang
relatif stabil, khususnya kategori Rumah Kecil dan Menengah.
Dari berita yang dilansir oleh bank BTN (2012), jumlah kebutuhan rumah
setiap tahunnya mencapai tidak kurang dari 800ribu unit rumah, jumlah ini tidak
termasuk rumah tangga yang belum memiliki rumah yang diperkirakan saat ini
mencapai 6,3juta unit rumah(BPS 2011), selain itu masih ada sekitar 14,5 juta unit
rumah yang membutuhkan peningkatan mutu, karena tidak memenuhi syarat untuk
layak huni. Pemerintah sampai saat ini terus memfasilitasi pembangunan
perumahan, baik yang dilakukan secara formal, maupun secara swadaya. Namun
berbagai upaya tersebut belum mampu untuk mengurangi kesenjangan antar
kebutuhan perumahan dengan ketersediaan perumahan (backlog) yang setiap
2
tahunnya terus meningkat. Angka backlog perumahan sampai dengan tahun 2010
berjumlah 13,6juta untuk rumah. (BPS 2011)
Masalah ketersediaan rumah menjadi isu yang tidak pernah selasai.
Prosentase tingkat kebutuhan rumah selalu meningkat di setiap tahunnya. Menurut
data yang dikeluarkan oleh BPS, selisih antara jumlah penyedia rumah dengan
jumlah permintaan semangkin meningkat. Pada tahun 2013, total jumlah rumah
yang harus dipenuhi mencapai angka 14ribu unit. Sedangkan menurut studi kasus
Bank Dunia jumlah pertumbuhan rumah mencapai angka 250.000-400.000 unit
setiap tahunnya. Data empiris Kementrian Negara Perumahan Rakyat juga
menunjukkan penyediaan perumahan formal menyediakan 15% dari kebutuhan
perumahan nasional yang bekerjasama dengan pemerintah, sisanya 85%
kekurangannya kebutuhan dipenuhi sendiri dari swadaya atau pembelian
masyarakat dan pengembang perumahan swasta. Pola pembangunan perumahan
yang dilakukan oleh pemerintah serta pengembang swasta adalah skema pengadaan
perumahan yang ditawarkan melalui mekanisme pasar formal dengan fasilitas
kredit (KPR) bagi pembelinya.
PT Mekar Agung Sejahtera berdiri pada tahun 2007 dengan project perumahan
menengah, namun pada tahun 2013-2014 yang mengalami perguncangan krisis
global ekonomi, berdampak pada lesunya pasar properti dan real estate. Untuk
mensiasati masalah ekonomi yang dihadapi maka PT Mekar Agung Sejahtera
melakukan merger dengan melebur beberapa perusahaan dan terlahirlah PT Mekar
Agung Sejahtera Group pada tahun 2013, dengan pembangunan proyek pertama
rumah sejahtera tapak yang bertujuan untuk menyukseskan program pemerintah
untuk program rumah subsidi dilihat dari kesuksesan pencapaian projectnya PT
MAS Group mulai mengembangkan kawasan perumahan komersil dan KPR
Subsidi yang diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Menurut Bank BTN
Indonesia Property Expo (2016) yang merupakan Bank yang menangani kredit
perumahan atau KPR pemerintah, MAS Group mendapat rangking ke 3 terunggul
dengan Pengembang dengan Ijin Pripsip KPR terbanyak, sebagai developer
kawasan Tangerang yang mempunyai fasilitas kredit dan project yang dapat
mencapai target dengan sangat memuaskan. Namun, MAS group tidak hanya puas
pada pencapaiannya tersebut, perlu pengembangan strategi bisnis yang lebih baik
dan jitu untuk lebih mengembangkannya dari lingkungan bisnis yang dihadapi.
PT Mekar Agung Sejahtera yang merupakan anak perusahan MAS GROUP
untuk tetap menjaga eksistensinya dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis
dan banyaknya kompetitor pembangun rumah bersubsidi yang sedang terjadi saat
ini mempertegas pentingnya peran strategis dari sebuah manajemen perusahaan dan
sistem yang perlu terintegritas. Keberhasilan suatu perusahaan dalam bersaing
sangat ditunjang oleh kemampuan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi di
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan, serta kemampuan untuk bereaksi
lebih cepat dibandingkan dengan para pesaing. Menurut Giesen et al. (2007), cara
terbaik pimpinan perusahaan dalam mengatasi perubahan besar-besaran di berbagai
industri konstruksi dan properti adalah berfokus pada inovasi model bisnis sebagai
jalan untuk memenangkan daya saing dan pertumbuhan perusahaan. Inovasi bisnis
model sangat penting dalam mencapai kesuksesan pada masa sekarang dan masa
depan, dalam kondisi lingkungan yang cepat berubah dan semakin kompleks, jadi
para pimpinan perusahaan perlu memahami kapan harus beradaptasi terhadap
model bisnis dan bagaimana melaksanakan perubahannya. Maka dalam penelitian
3
ini akan dikembangan strategi pengembangan dengan mengunakkan inovasi model
bisnis dan menganalisis segala factor yaitu factor ekonomi makro, trend kunci,
analisa kekuatan pasar dan analisa industry.
Bisnis model canvas menggambarkan tidak hanya ekonomi dan bisnis proses
tetapi bagaimana menciptakan nilai perusahaan. Keuntungan lain dari konsep bisnis
model kanvas adalah skema dan memiliki visualisasi yang universal serta
menjelaskan proses hubungan dari sembilan blok.
Perumusan Masalah
Suatu organisasi manajemen yang ingin terus dapat bertahan dituntut untuk
melakukan antisipasi terhadap perubahan lingkungan, persaingan pasar yang pasti
terjadi dan memikirkan rencana kedepannya.
1. Bagaimana model bisnis yang saat ini dijalankan PT. MAS?
2. Desain model bisnis apakah yang paling tepat untuk perkembangan bisnis
PT.MAS?
3. Bagaimana Strategi yang dapat diciptakan dengan menggunakan Model
Bisnis Canvas pada PT. MAS mendatang?
Tujuan Penelitian
Suatu bisnis dapat berkembang dan untuk terus bertahan dituntut untuk
melakukan antisipasi terhadap perubahan lingkungan yang pasti terjadi dan
memikirkan rencana kedepannya.
1. Menganalisis model bisnis yang saat ini dijalankan PT. MAS.
2. Mengidentifikasi desain model Bisnis Model Canvas PT.MAS.
3. Merancang Model Bisnis Canvas PT. MAS di masa mendatang.
Manfaat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pandangan dan
informasi kepada para akademisi yang ingin melakukan penlitian lebih lanjut
mengenai bisnis model kanvas dan dapat memberikan memberikan rumusan
aplikasi untuk management perusahaan PT Mekar Agung Sejahtera .
Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini ruang lingkup yang akan di teliti adalah analisa strategi
pengembangan bisnis real estate dengan model bisnis dan menganalisa apa yang
mempengaruhi keberhasilan bisnis real estate dan perbaikan stategi pada studi
kasus perusahan PT. Mekar Agung Sejahtera yang bergerak dalam bidang
developer real estate adan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MRB) jabodetabek.