analisis stra tegi bisnis madu pusa t pelebai-ian nasicinal parung ...
Transcript of analisis stra tegi bisnis madu pusa t pelebai-ian nasicinal parung ...
ANALISIS STRA TEGI BISNIS MADU
PUSA T PELEBAI-IAN NASICINAL
PARUNG PANJANG, BOGOR
FIRMANSYAH
JURUSAN SOSIAL EKONOM.I PERTANI:AN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UINIVERSIT AS ISLAM NEG ERi
SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
2006 MI 1427 H
ANALISIS STRA TEGI BISNIS MADU
PUSAT PELEBAHAN NASI4)NAL
PARUNG PANJANG, B<>GOR
Oleh:
FIRMANSY AIH
101092123394
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Jtm1sat1 Sosial Ekonomi Peitanian/ Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islatn N egeri
Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UINIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
2006 M / 1427 H
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang be1judul "Analisis Strategi Bisnis Madu Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang, Bogor". Telah di uji dan dinyatakan Lulus dalam sidang
munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
I lidayatullah Jakarta. Pada hari Senin 16 Oktober 2006. Skripsi ini telah t'iterima
sebagai salah satu syarat untuk memperolch gelar Saijana Strata Satu .lurusan
Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis.
Tim Penguji
Mengetahui,
Dckan
Fakultas Sai11.s dan Teknologi
DR. Syopians 'ah Jaya Putra. M.Sis
4- NIP : l 50 317 956 ~
Jakarta. Nopemlx.:r 2006
Penguji II
Ketua .I urusan
Sosek Pertanian I Agribisnis
Ir. Mudatsir Najamuddin,MMA
NIP: 150 317 958
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN I AGRIBISNIS
FAKULTAS SINS DAN TEKNOLOGI
UIN SY ARII< HIDAY A TULLAH .JAKARTA
Dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Finnansyah
NIM 101092123394
Program Studi Sosial Ekonorni Pertanian I Agribisnis
Judul Skripsi Analisis Stratcgi Ilisnis Madu Pusat Pdchahan Nasional
Pnrung Paqjang, Bogor.
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperolch gclar Saijana
Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis, Fakultas Sains dan
Tcknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Oktober 2006
Pembimbing I
Mcnyctujui
Dusen Pembimbing,
Ir.Mu~MMA. Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Pembimbing II
Ketua J urnsan
Sosek Pertanian I Agribisnis
r
~~ DR. Syopia11 yah Jaya Putra, M.Sis
f' . NIP :150 317 956 'tj lr. Mudatsir N<\iamuddin,MMA
NIP: 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI SAVA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSH INI BENAR
BENAR HASIL l(ARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU l(ARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
.Jakarta, Nopcmbcr 200(>
l'cnulis
RINGKASAN
FIRMANSY AH, 2006. Analisis Strategi Bisnis Madu Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang, Bogor Di bawah Bimbingan Mudatsir Najamuddin
dan Rizki Adi Puspita Sari.
Pembangunan pertanian yang berbasis agribisnis dalam pengembangannya
memerlukan unsur-unsur subsistem mulai dari pengadaan input sarana produksi,
budi daya sampai pengolahan hasilnya. Membangm1 pertanian hendaknya tidal:
hanya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebwian saja, akan
tetapi barns meliputi semua kegiatan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan.
derajat, dan martabat kaurn t111i Indonesia. Salah sattmya, kegiatan usaha
pe1tanian yaitu usaha ternak Jebah madu. Pe1timbangan untuk bertemak lebah
madu selain mengmitungkan juga mernberikan dampak positif dalarn
perekonomian Indonesia. Indonesia dengan penduduk yang terns meningkat daii
tahun ketahun merupakan pasar potensial bagi produk perlebahan. Selain itu di
Indonesia terdapat areal daratan sekitar 193 juta hektar dan luas hutan sekitar 143
juta hektar, merupakan lahan yang sangat Juas m1tuk tanai111an berbllllga penghasil
madu. Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang sebagai salah satu pernsahaan
penghasil madu, berperan serta untuk sedikit rnemenuhi kebutuhan rnadu dalam
negeri Indonesia dengan cara rnembudidayakai1 lebah madu dan memproses
hasilnya.
Tujuannya adalal1 rnengidentifikasi faktor lingkungan internal yang
rnenjadi kekuatan dan kelemalian pernsahaan, mengidentifikasi faktor lingkungan
eksternal yang menjadi peluang dai1 ancaman pernsaliaan, menunuskan alternatif
strategi bisnis bagi Pusat Pelebahan Nasional Parung Paitjang. Penelitian
dilaksanakan di Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang yang berlokasi di Desa
Ciomas, Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Data penelitian
terdiri daii data primer da11 sekllllder. Metode analisis data yang dig!lllakan adalal1
a11alisis deskriptif dan analisis tiga tahap pernmusa11 strategi yang terdiri dari
tahap input (analisis fungsional, analisis PEST, ana!isis indlustri, serta matriks IFE
da11 EFE), tahap pema11dnan (matriks IE dan mariks SWOT), dan tal1ap pemilihan
strategi (QSPM).
Analisis diawali dengan menganalisis kondisi perusahaan, ke'IJudian
dilanjutkan dengan menganalisis lingkungan internal dun eksternal pernsahaan.
Analisis lingkungan internal akan menunjukan faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan perusahaan, sedangkan analisis lingkm1gan ek:stemal akan menetukan
faktor peluang dan ancaman bagi perusahaan. alat yang digunakan dalam
menganalisis lingkungan internal dan ekstemal perusahaan adalah matriks
Internal Factor Evaluation (!FE) dan Exsternal Factor Evaluation (EFE), lalu
untuk menentukan posisi perusahaan mengg1makan matdks internal dan ekstemal
(IE) dan untuk mcnentukan altematif strategi menggunakan Matdks Strengths,
Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT). Sementara itu, untuk membu&t
prioritas strategi yang paling tepat menggunakan Quantilative Strategic Planning
Matrix (QSPM).
Hasil penelitian menm1jukan bahwa Pusat Pelebal1an Nasional Panmg
Panjang mempunyai tujuan dalam mendirikan perusahaan 1ini, yaitu sebagai sarana
perakitan teknik perlebal1an, unit pemerosesan dan p1ingujian mutu produk
perlebahan terutama madu, unit penakaran koloni dan ratu lebah, unit
produksi, dan unit standaiisasi peralatan perlebahan. Pusat Pelebal1ai1 Nasional
Parung Panjang masih tergolong kedalalll industri sedang dimana perusahaan
masih menggunakan s1illlberdaya manusia yang relatif sedikit.
Faktor yang menjadi keh.'l.llltan Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
adalah : I) Produksi yang tepat waktu. 2) Fasilitas produksi yang modem. 3) kualitas madu yang baik. 4) Kondisi keuangan yang stabil. 5) Karyawan yang setia. 6) Kemampuan teknis produksi yang tinggi dalam bekerja. 7) Adai1ya pangsa pasar yang jelas. 8) Adanya penentuan harga prodluk yang sesuai dengan
mutu produk. Sedangkan faktor internal yang me1~jadi kelemahan Pnsat Pelebahan Nasional Parung Panjang adalah : I) Produksi yang bergantlmg dengan
musim. 2) Adai1ya kapasitas produksi yang belum maksimal. 3) Fasilitas
pengemasan yang manual. 4) Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi. 5)
Promosi yang belum intensif. 6) Kurangnya sistem pelayaiian yang baik.
Faktor ekstemal yang menjadi peluang bagi Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang adalal1 : 1) Membaiknya kondisi perekonomiai1 negara. 2)
Permintaan madu yai1g semakin meningkat. 3) Perkembangan teknologi produksi
yang semakin modem. 4) Kecendenmgan selera konstilllen yang selalu \Jerubah.
5) Potensi pasar yang masih luas. 6) Munculnya pai11 pemasok lokal. Sedangkan,
faktor ekstemal yang menjadi ancalllan bagi Pusat Pelebahan Nasionnl Parimg
Panjai1g adalah : 1) Situasi politik dan keamanan yang belum stabil. 2) Kerentanan
terhadap inflasi . 3) Munculnya pendatang barn. 4) Adany:1 produk subtitusi.
Berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE yang d1ipetakan dalam matriks
IE menunjukrn bahwa pemaduan total skor berada pada knarlran V. Hal ini berarti
ba11wa posisi pernsahaan berada dalam keadaan sedang. Denga11 posisi tersebut,
strategi yang tepat digunakan perusahaan ini adalah strategi hold and mantain.
Strategi ini berupa strategi penetrasi pasar dan pengambangan produk. Strategi
tersebut di sederhanakan dalam bentuk matiks SWOT yang bertujuan m1tuk
menentukan altematif strategi untuk mendapatkan strategi yang paling tepat
untuk diimplemetasikan pernsahaan, maka dilakukan analisis dengan
menggunakan matriks QSPM. Adapun delapan strategi yang dihasilkan
berdasarkan skala prioritas adalah melakukan peningkatan p~oduksi, memperluas
lahan dan memaksimalkan lahan yang telah ada agar kebutuhan dapat terpenuhi
secara maksimal, membangun kerjasama dengan para pelaku bisnis madu untuk
memperluas dan mengembangkan pasar yang suda11 ada, membuat lembaga R &
D dalam mengembangkan usaha peningkatan mutu produk dan menciptakan suatu
sistem proses produksi yang tidak membutuhkan waktu lama, meningkatkan
produk yang berknalitas,kuantitas,dan kontiunitas sesuai standar Sil,
mempertahankan lnialitas produk dan harga yang sesuai dengan mutu produk,,
mengintensifkan promosi, dru1 menggunakan teknologi tepat guna.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa jalla yang telah memberikan
uikmat iman dan islam kepada kita. Tida daya upaya dan kekuatan kecuali hanya
milik Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah
Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan penernsnya hingga akhir zaman.
Alhamdulil/ah wa syukurillah. atas kehendak dan izin-nya serta dengan
pe1juangan yang cukup panjang penulis bisa menyelesaikan sk:Jipsi sebagai salah
satu syarat mendapatkan gelar sarjana. Karena sesungg1~~nya Allah SWT Sang
Maha Pengasih menjanjikan kemudahan di dalam kesulitan yang kita hadapi.
Sebagai mahluk ciptaan- Nya yang dhoif dan tak lepas dari kesalahan,
penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekw·angan yang terdapat
dalam skripsi ini. Semoga perbedaan dapat menjadi kebatikan dan manfaat bagi
kita semua.
Akhimya penulis mengucapkan syukron katsiron atas S<~gala saran dan
bimbingannya maupun pengetahuan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dan skripsinya. Rasa terimakasih yang tak terhingga penulis
ucapkan kepada :
I. Kedua Orang Tua ku tersayang (Bapak Abdullah dan Ibu Mariyam)
yang telah mengorbankan segalanya untuk memberikan yang terbaik
bagi putra - putrinya. Cinta dan kasih sayangnya selalu menghiasi
dalam setiap langkah hidup ini.
2. Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA, selaku pemhimbing materi yang telah
meluangkan waktu serta sangat sabar dan bijaks.ana dalam memberikan
arahan maupun bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan
skripsi ini.
3. Rizki Adi Puspita Sari, Sp, MM, selaku pembimbing teknis yang telah
banyak membantu dalam memberikan bimbingan dan masukan yang
sangat berarti bagi penulis.
4. Bapak DR Kusharyono,SE, MM, selaku penguji I yang telah menguji
dan memberikan banyak saran dan masukan agar skripsi ini lebih baik.
5. Bapak Ir. Andy Affandy, MM, selaku penguji II yang telah menguji dan
membantu penulis memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam skripsi
ini.
6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin,MMA, selaku ketua Jurusan Sosial
Ekonomi Pertaniau/ Agribisuis UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Bapak DR Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Tek:nologi UIN Syruif Hidayah1llah Jakmta.
8. Para dosen - dosen ku tercinta yang telah membcrikan pengetahuan Jan
ilmu1ya (Ir. !wan, Ir. Djunaidi, Ir. Tun Kelana Jaya, Ir. Enny W, Ir. Lilis
1.Ichdayati, M.Si, dru1 Drs. Acep Muhib, MMA, dru1 lain - lain) jasru1ya
tak terbalas sepanjang masa.
9. Pihak Pusat Pelebahru1 Nasional Khususnya Bapak Chandra Widjaya
yang memberikan izin dan kemudalian penulis dalam pcnelitian. Kepada
Bapak Agus lrianto da:n Bapak Sukanda yang sangat membantu dalam
proses penelitian.
I 0. Para staff kantor dan karyawan Pusat Pelebalian Nasional atas
kerjasamanya dan telah membantu dalam peneli1ian.
11. Adik adikku terci:nta (Edi, Anas, Wiwin, lka, Iwru1, dru1 !is). Terima
kasih atas kasih sayaJJgnya yaJJg telah menjadikan mas sabar dalam
hidup ini. Segala yaJJg mas lalmkan untuk kaliru1 semua.
12. Keluarga besar IMM Cabang Ciputat yaJJg telah memberikan bantufill
moril serta pelajaran tentang kehidupan berorganisasi.
13. Keluarga besar Bapak Albany yang telali membeiikan banturu• materil
serta pelajarru1 tentang kehidupaJJ dM kemandiriru1.
14. Temfill temau terbaikku sepanjimg masa( Buyimg, Chodry, Op<1ng,
Kulumuk, daJJ seluruh Group Alpahat). Susah dan senang milik kita
semua, makan gak makaJJ asal kmnpul.
15. Teman - teman tekatku ( Daus, Ucok, Idris, Erwan, Adi, Sobari, Mas
Kaswid, Redi dan lrwaJJ) yar g telah menjadi temaJJ bertnkar pikiran
dan semoga kalian sukses daJam cita -;;itanya.
l6. Teman seperjuangan di kampus ( Delvin, I<.llaeril Anwar, Jis, Eneng
Rahayn, Wildan, Adit, Topan, Mulyadi, Tari, dan Fitti) thanks for the
experiences.
17. Agribisnis angkatan 2001 kelas A maupun B ( Saparullah, Abdul kadir,
Chandra, Ahmad Isra, Andari, Dian, Agung, Angga, Tri Aji, Susi, Nova
, Mova, dan bin -lain) mohon maaf yang belum tersebut namanya.
18. Selurnh mahasiswa Agribisnis UIN Syarifl-lidayatullah.
19. Seluruh staff UIN Syarif Hidayatullah.
20. Semua orang yang telah membantu saya dan yang tidak dapat
disebutkan satu -persatu.
Semog;i segala kebaikan dari selumh pihak yang terseb11t diatas dite1ima
dan memperoleh pahala dari Allah SWT. Tada kata - kata yang dapat
menggambarkan kebaikan kalian semua. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan kemashalatan bagi semua orang.
Jakarta, Desember 2006
Firmansyah
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... .
RINGKASAN ............................................................................................. n
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFT AR rsr...................................................................... ........................ v111
DAFT AR TABEL....................................................................................... XII
DAFT AR GA.MBAR ........................ ................................ ........................... XIII
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. XIV
BAB I. PENDAHULUAN
I. I. Latar Belakang .................................................................... .
1.2. Penunusan Masalah .......................................................... ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................... ......................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... .. .. ...... ..... ... .. ..... ...... .. ........ ... ..... ...... .. . .. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasim Te01i ........................................................................ 6
2.1. l. Pengertian Madn dan Komponen Penyusun Madu....... 6
2.1.2. Penggolongan Madu..................................................... 7
2.1.3. Budi Daya Lebah Madu................................................ 7
2.1.4. Saluran Distribusi Madu................................................ 17
2.1.5. Manajemen Strategi...................................................... 18
2.1.6. Proses dan Model Manjemen Strategi........................... 19
2.1. 7. Lingkungan Perusahaan .......................................... .".. ... 21
2.1.7. l Lingkungan Internal Perusahaan....................... 22
21.7.2. Lingkungan Skstemal Perusahaan.................... 23
2.1.8. Matriks Interual-EksternaL......................................... 26
2.1.9. Matriks SWOT·························································--· 26
2.1.10. Matriks QSPM............................................................ 27
2.1.11. Jenis AlternatifStrategi.............................................. 27
2.2. Penelitian Terdahulu .............................................................. 29
2.3. Kerangka Pemikiran .......................................................... .'.... 31
BAB 111.METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 34
3.2. Definisi Operasional ............................................................... 34
3.3. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpula11 Data.................... 35
3.4. Metode Penelitian dan Analisis Data..................................... 37
3.4.1. Analisis Deskriptif........................................................ 37
3.4.2. Analisis Tiga Tahap Penunusan Strategi ..................... 37
BAB IV.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejaral1 Perusal1aan................................................................. 47
4.2. Lokasi Perusahaan.................................................................. 48
4.3. Visi, Misi dan Tnjuan Perusahaan ... ..................................... 48
4.4. Struktur Organisasi dan Budaya Perusahaan ......................... 49
4.5. Kegiatan Usal1a Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang.. 50
4.6. Kegiatan Produksi Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang 51
4.7. Produktivitas dan Produk Pusbahnas ParungPanjang........... 52
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Lingk1lngan Inten1al Pentsahaan.............................. 55
5 .1.1 Aspek Produksi............. ........ ................ ...... ...... ............. 55
5 .1.2. Aspek Keuangan ....... .. . ... . . .. . ..... ... . ... ... .. ... . ..... .. . . .. ..... .. . 59
5.1.3. Aspek Smnber Daya Manusia ..................................... 59
5 .1.4. Aspek Pemasaran ..... .......... ...................... ................. 62
5 .2. Analisis Lingkungan Ekstcmal Perusahaan ..... ... . .... .. . ........ .. . 66
5.2. l. Lingkungan Jauh ......................................................... 66
5 .2.1.1. Faktor Politik dan Keamanan ........................ 66
5.2.1.2. Faktor Ekonomi ............................................ 67
5.2.1.3. Faktor Sosial dan Budaya ............................. 68
5.2.1.4. Faktor Teknologi ........................................... 69
5 .2.2. Lingkungan Industri ... .................. ... ........................... 70
5 .2.2.1. Ancaman Pendatang Barn .... ... ... .. ...... ........... 70
5.2.2.2. Ancaman Produk Subtitusi ........................... 71
5.2.2.3. Persaingan Antar Perusahaan ........................ 71
5.2.2.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli .............. 72
5.2.2.5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ............ 72
5.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang.. ........ ................... 73
5.4. Analisis Matriks JFE dan EFE ............................................... 74
5.4.l. Matriks JFE.................................................................. 75
5.4.2. Matriks EFE ................................................................ 77
5.5. Matriks IE............................................................................... 79
5.6. Matriks SWOT........................................................................ 81
5. 7. Pemilihan Strategi ....... ................ ................ .. .............. ........ .. 86
BAB VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ................................. ........................................... 87
6.2. Saran....................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... . 94
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
I. Poduksi, Impor Ekspor dan konsmnsi Madu Indonesia { 2001-2004 ) .... 2
2. Nama dan Jabatan Responden ................................................................... 36
3. Pembobotan Terhadap Faktor Sukses Kritis Internal dan Ekstemal. ....... 40
4. Matrik !FE .................................................................................................. 42
5. Matrik EFE ................................................................................................. 42
6. Matriks SWOT .......................................................................................... 45
7. Matriks QSPM .......................................................................................... 46
8. Produksi dan pPermintaan Madu Pusbahnas Pada Tahun 2004 ................ 53
9. Hasil Uji Coba Madu Pusat Pelebalian Nasional Parung Panjang ............. 57
I 0. Jumlah Karyawan Masuk dan Keluar Tahun (2003 - 2004 ) ................... 60
l l . Daftar Harga Perbandingan Madu Pusbahnas dan Madu Yang Lain ....... 63
12. Tanggapan Responden Tentang Tingkat kepuasan Pelayanan .................. 65
J 3. Indikator Ekonomi Indonesia ..................................................................... 67
14. ldentifikasi Kekuatan,Kelemahan, Peluang, dan Anc.aman Pusbahnas ..... 75
l 5. Mattik IFE .................................................................................................. 77
J 6. Matrik EFE ................................................................................................. 79
17. Mattik SWOT ............................................................................................. 82
18. Perioritas Strategi dari AltematifStrategi .................................................. 87
DAFT AR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
l. SalnranPemasaranKonsumen ................................................................... 17
2. Model Proses Strategi Manajemen ............................................................. 21
3. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 33
4. Matrik Internal Ekstemal ............................................................................ 43
5. StmkturOrganisasi Pusat Pelebahan Nasional Parnng Panjang ................ 49
6. Basil Matrik IE ......................................................................................... 80
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Hal am an
1.Contoh Kuesioner Faktor Yang Mempengamhi Tingkat Kepuasan
Konsmnen ... . ....... ........ ........ ....... ................. ................................ ......... .... 94
2.Contoh Kuesioner Cara Menentukan Pembobotan ..................................... 97
3. Contoh Kuesioner Cara Menentukan Rating ................... .............. ............. 100
4.Contoh Kuesioner Cara Penenuan Prioritas Strategi Terbaik...................... 1()2
5.Rekapitulasi Jawaban Responden ................................................................ 104
6. Pembobotan Terhadap Faktor Kritis Internal Pnsat Pelebahan Nasional Parung
Panjang .................... ....... ................ .................. ................ ...................... ..... 105
7. Rata ~ Rata Penentuan Bobot Faktor Internal.. .................................... ,...... 115
8. Pembobotan Terhadap Faktor Kritis Eksternal Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang . . .......... ... ........ ... .... ....... .. ... .. ... ........ .......... .............. ..... ... ..... 116
9. Rata - Ra ta Penentuan Bobo! Faktor Eksternal ............... ........................... I 21
l 0.Rata - Rata Rating Penentuan Faktor Internal ..................................... .,.... 122
l I. Rata - Rata Rating Penentuan Faktor Eksternal ....................................... 123
12.Data basil Perhitungan Matriks QSPM...................................................... 124
13.Prioritas Matriks QSPM...................................................... ...................... 126
14.Penjualan Keagen Perantara....................................................................... 127
15.Penjualan Kekonsumen langsung ............................................................. 128
16.Pemasukan Dana........................................................................................ 129
17. Daftar Harga Madu Pusat Pelebahan Nasional Parm1g Panjang............... 130
I.I. Latar Belak.ang
BABI
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian yang berbasis agribisnis dalam
pengembanganny~ memerlukan unsur-unsur subsistem, mulai dari pengadaan
input sarana produksi, budidaya, sarnpai pengolahan hasilnya. Hal ini
disebabkan karena sektor pertanian cukup strate,gis peranannya dalarn
Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) selama empat talmn terakhir. Peran
sektor ini terhadap PDB menunjukan pertumbuhan yang cukup baik, iata
rata sebesar 5,13 % per tahun (Bauk Indonesia, 2004).
Membangun pertanian hendaknya tidak hanya untuk meningkatkan
produksi tanarnan pangan dan perkebunan saja, akan tetapi harus meliputi
semua kegiatan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat, dan
martabat kaum tani Indonesia. Salah satu kegiatan usaha yang jnga perlu
mendapat perhatian dalarn hal i:ni adalah usaha temak lebah madu.
Pertimbangan untuk bertemal( lebal1 madu ini sclain menguntungkan juga
mernberikan dampak positif dalam penyerapan tenaga kerja (Wijaya, 2004 ).
Indonesia dengan penduduk sebesar 210 juta pada talmn 2004 (BPS,
2004 ), merupakan pasar potensial bagi produk perlebal1an. Selain itu di
Indonesia terdapat areal daratan sekitar l 93 juta hektar dan luas hntan sekitar
143 juta hektar, rnerupakan lahan yang sangat luas untuk tanaman berbunga
penghasit madu dan tepung sari. Produksi madu pada tahun 2004 sekitar
2514,4 ton, masih jauh dari kebutuhan yaitu sekitar 3371,9 ton per tahun
(BPS, 2005). Jmnlah produksi impor, ekspor, dan konsmnsi madu Indonesia
disajikan pada Tabet I.
Tabel 1. Produllsi, Impor, Ellspor, dan Konsumsi Madu Indonesia(2001 - 2004)
Tahun Produksi Impor Ekspor Konsun1si Madu (ton) (ton) (ton) (ton )
-------·---·--·-2001 4201.8 1139.4 47.0 5291!.2
·--------------~---
2002 1675.3 I 039.3 13.3 2701.3
2003 3152.2 987.8 ! 25.4 4114.6 i ·-
I 2004 2514.4 876.8 19.3 3371.9
Sumber : BPS (2005)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa ekspor madu afam
Indonesia pada tahun 2004 sebesar 19 ,3 ton masih sangat reudah, karena
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 3371,9 ton Indonesia
hams mengimpor madu dari negara lain sebesar 876,8 ton. Jumlah impor
madu Indonesia pada empat talmn terakhir lebih besar dibandingkan
ekspomya. Besamya kebutuhan madu dalam negeri di~;ebabkan produk yang
dihasilkan oleh lebah tidak hanya dipergunakan nntuk konsmnsi perorang,
tapi juga dibutuhkan oleh industri rokok, makanan, minuman, obat-obatan,
susu, roti, sabun mandi, dan lain -lain.
Pennintaan (demand) yang tinggi terhadap produk perlebahan,
otomatis akan mendorong perttunbuhan pusat perlebahan nasional untuk
tumbuh dan berkembang. Pusat Perlebahan Nasional Parung Panjang,
sebagai salah satu unit usaha pelaksanaan penggalakan lebah madu banyak
menghadapi kendala dalam menjalankan usaha diantaranya produktifitas
produksiuya sangat dibatasi oleh musim tanaman yang berbunga sehiugga
produsinya belum maksimal. Disisi lain dari tiugkat persaiugan dengan
perusahaan lain baik perusabaau lama maupun perusabaan barn contobnya
pemsahaan Madu Stunbawa dan PT. Madu Mahkota Dewa yang memasarkan
produknya sama dengau Pusat Pelebahan Nasional Paruug Panjang dan ini
menyebabkan perebutan pangsa pasar akan semal:in tinggi. Oleh karena itu,
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang dituntut unt:uk beradaptasi dengan
lingkungan sekarang dan merumuskan strategi barn yang dapat membantu
perusahaan mencapai ttguannya. Upaya lain yang juga penting dilakukan
oleh Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang <liperlukan penerapan
rnanajemen secara profesional dalam menyusun perencanaan usaha yang
baik. Be1tuk perencanaan usaha tersebut yaitu berupa penyusunan strategi
dan sebagainya.
1.2. Perumusan Masalah
Perrniutaan terhadap produk madu akan meningkat seiriug dengan
meniugkatnya jumlah penduduk, adanya pembahan pola hidup masyarakat
terhadap produk-produk alami dau sehat, serta berkembangnya jumlal1
iudustri yang menggunakan produk madu diantaranya rokok, makanan,
minuman, roti, obat -obatan, sabun mandi,dan lain lain. Hal tersebut
mempakan peluang pasar yang potensial bagi pusat pelebahan nasional dalam
mengembangkan usal1anya.
Saat ini, pennasalahan yang dihadapi Pnsat Peleballan Nasional
Panmg Panjang berkaitan dengan fuktor internal dart fuktor eksternal dan
juga dalam merumuskan altematif strategi baru yang dapat rnembantu
pemsahaan dalam mencapai tujuannya. Seh11bungan dengan ha! diatas, maka
pemmusan masalah dalam penelitian ini adalal1 :
I. Bagainlana kondisi lingkungan intemal dan ekstemal yang dihadapi
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang ?
2. Strategi alternatif manakah yang tepat diterapkan oleh Pusat
Pelebahan Nasional Parnng Panjang?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan nunusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
I. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan ekstemal yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan an.caman dari lingkungan
internal dan ekstemal Pnsat Pelebahan Nasional Parung Panjang.
2. Merumuskan altematif strategi bisnis bagi Pusat Pelebahan Nasional
Parnng Panjang.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
I. Pusat Pelebahan Nasional, sebagai bahan pertimbangan dalam
perencanaan, penetapan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan
pengembangan Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang.
2. Penulis, melatih kemampuan dalam menganalisis masalah ser!a
menamlJah wawasan dan pengetalrnan penulis mengenai ilmu yang
didapat dari kuliah.
3. Perguruan tinggi yang diharapkan mampu membe1ikan kontiibusi
yang berguna dan sebagai literatur bagi TJni:versitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.1. Landasan Teori
BABU
TINJAUAN PUS1fAKA
2.1.1. Pengertian Madu dau Komponen Penyusun Madu
Madu merupakan produk yang unik karena mengandung presentasi
karbohidrat tinggi, praktis tidak ada protein maupun lemak, nilai gizi madu
tergantung dari kandungan gula-gula sederhana, fluktosa dan glukosa. Madu
memiliki sifat-sifat yang secara optis dapat memutar kekiri (Lev" R"tari) dan
mengandung tidak lebih dari 25 % kadar air, 0.25 % abu, dan 8% sukrosa
(Sarwono, 2001).
Pada dasarnya, madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah
dengan bahan baku nektar bunga. Nektar adalah senyawa kompleks yang
dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gu!a. Nektar dikum1mlkan
lebah pekerja dari bunga dengan cara mengisapnya memakai mulut dan
asaajagus, lalu masuk ke perut di dalam abdomen. Sebagian air nektar
diserap sel-sel dinding perut leb11h dan dibuang keluar melewati pipa malpigi
dan porns usus. Bersama air dibuang juga asan1 oksalat dan turunannya,
beberapa garam mineral, dan sebagian zat aromatik yang terdapat di nektar.
Zat aromatik yang tertinggal memberikan aroma khusus pada madu. Dan
madu tersustm dari tiga komponen yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa serta
air.
2.1.2. Penggolongan Madu
Menurut Badriyah (2003) berdasarkan asal nektar, madu bisa
dibedakan atas tiga golongan, yaitu madu flora, madu ekstraflora, dan madu
embun. Madu flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga yang
berasal dari satu jenis buni,ra disebut madu monoflora, yang berasal dari
ancka ragan1 bunga discbu1 madu poliflora. Madu llora baik sckali unluk
pakan tambahan atau unuik penambah tenaga, sedangkan madu poliflora baik
sekali nntuk mengobati orang yang kelelahan, kepanasan, kedinginan, terkena
lttka bakar, meni,ralami Iuka sayat, dan terkena Iuka U!suk. Ma~u poliflora
mengandung enzim asam amino bebas yang jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan madu monotlora.
Madu ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar di luar
bunga, seperti daun, cabang, atau batang tanaman. :Sedangkan madu embun
adalah madu yang dihasilkan dari cairan hasil suksesi serangga, yang
kemudian eksudatnya diletakan dibagian tanaman.. Selanjutnya cairan itu
diisap dan dikumpulkan oleh lebal1 madu. Madu ini' bcrwama gelap dengan
aroma merangsang.
2.1.3. Budidaya Lebah Madu
Membudidayakan lebah madn perlu pernncanaan yang matang,
menurut Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang (2004), ada bebarapa
tahapan didalam membudidayakan lebal1 diantaranya: persiapan be1temak.
pengelolahan lebah atau koloni, penggabungan koloni, pengembangan koloni,
masa paceklik,dan panen dan pengolahan produk.
l. Persia pan Beterna k
Sebelum memulai usaha temak lebah madu, diperlukan persiapan
persiapan agar usaha tersebut tidak mengalami hambatan, bebarapa hal yang
perlu dipersiapkan yaitu :
a. Memilih lokasi yang sesuai
Pemilihan lokasi mempakau faktor yang sangat penting, karena
berpengaruh pada produktivitas dan perkembangbiakan lebah madu. Lokasi
petemakan yang dipilih sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan berikut
1111 :
1) Kaya akan tanaman pakan lebah yang mengaudung nektar dan pollen
denganjarak te1jauh 1-2 km.
2) Terdapat sumber air.
3) Tidak ada angin kencang.
4) Terhindar dari polusi udara serta jauh dari keramaian. Ketinggian tempat
antara 200-1.000 m di atas permukaan laut ( dpl) dengan suhn 20-30°C.
5) Lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan.
b. Peralatan utama
Stup mempakau peralatan utama dalam betemak lebah madu,
keuntungan digunakan stup adalah setiap koloni dapat dipetiksa setiap saat
dengan cara mengangkat sisiran-sisiran sarang satu persatu dan pemanenan
madn dapat dilakukan dengan selektif tanpa merusak sisiran sarang.
c. Pera/a/an perlengkap
Peralatan perlengkap digunakan untuk kelancaran dan tertibnya
pelaksanaan pemeliharaan lebah madu. Peralatan yang diperlukan antara lain
sebagai berikut :
I) Fondasi sarang (comb fondation) digunakan untuk mempercepat
pembangunan sarang.
2) Penyekat ratu (queen ex/uder) digunakan tmtu'k menahan gerak atau
menghalangi ratn supaya tidak naik kekotak super atau kotak diatasnya.
3) Kurungan ratu (queen cage) dipmakan untuk mengamankan ratu atau
untuk mengenalkan ratl1 pada koloni yang membutuhkan ratu baru.
4) Mangkokan ratu (queen cell) dig1mak<m untuk menernpatkan calon-calon
ratu barn.
5) Bingkai stimulasi (feeder fi"ame) digunakan unluk wadah at11u tern pat
pakan tambahan (stimulasi gula-sirnp ).
2. Pengelolahan Lebah atau Koloni
Tujuan utama pengelolahan ini adalah menjaga koloni lebah agar
tetap hidup, berkembangbiak, sehat serta menjamin pada saat panen produk
produk perlebahan seperti madu, royal jelly dan pollen tidak mengganggu
koloni \ebah tersebut. Tahapan - tahapan pengelolahan lebah atau koloni
dimulai dari :
a. Cara memperoleh bibil
Lebah madu yang banyak dibudidayakan aclalah jenis lebah unggul
apis mel/ifera. Bila akan memulai betemak, bibit lebah ini dapat dibeli
dipetemakan lebah karena jenis ini tidak hidup liar kecuali di Papua.
Pembelian bibit minimal 10 koloni terdapat banyak lebah, calon anakan rlan
ratu produktif.
b. Penempatan koloni /ebah
Koloni lebah ditempatkan pada lokasi pete:makan yang memenuhi
syarat. Stup diterapkan berderet secara rapi untuk mmnudahkan pemeriksaan,
jarak antara stup yang satu dan yang lainnya minimal 2 meter. Dengan jarak
ini diharapkan akan memudahkan pada saat manipulasi, tidak mengganggu
koloni disebelalmya, dan mengurangi kemungkinan disengat pada saat
dilakukan pengontrnlan.
c. Pemeriksaan koloni
Pemeriksaan Koloni meliputi pemeriksaan didalam stup dan diluar
(lingkungan) stup. Pada saat pemeliksaan, petemak hendaknya lengkap
membawa peralatan antara lain pengungkit, smoker dan masker. Pemeriksaan
koloni diluar stup (lingkungan) meliputi pengamatm1 terhadap tingkah laku
lebah, terutama lebah pekerja lapangan yang membawa pollen. Pengmnatan
dilakukan juga terhadap ketersediaan sumber pakan dan kemungkinan adanya
organisme pengganggu (predator).
3. Penggabungan Koloni
Penggabungan dapat dilakukan antara koloni lebah yang l~mah dan
atau tidak mempunyai ratu dengan koloni lebah Iai111 yang memptmyai ratu.
Penggabungan dapat juga dilakukan bila kita mengmginkan keluarga lebah
yang cukup ]mat dengan jumlah lebah pekerja yang banyak. Cara ini temtama
dilakukau bila menghadapi musim panen madu.
!vlernpertahankan keberadaan koloni, penggabungan koloni lebah
sebaiknya dilakukan pada saat cuaca tidak baik (banyak hujan) dan pada
waktu sore hari setelah anggota koloni lebah berlmrnpnl semua didalam
sarang. Cara penggabungan tersebut sebagai berikut :
a. Salah satu dari koloni yang akan digabtmg dipiHhkan dari koloni yang
cukup kuat dengan kualitas ratu yang masih baik. Ratti yang kurang baik
dari koloni yang cukup lemah harus disingkirkan.
b. Tutup stup dari koloni yang kuat dibuka dan diganti dengim s'"lembar
kertas koran yang sebelumnya dibuat lubang-lubang kecil.
c. Koloni lebah yang akan digabm1g (tanpa ratt1) kemudian diletakkan
disebelah kertas koran pada koloni lebah yang akan digabung. Dalam
waktu 24 jam kedua koloni lebah tersebut sudah bersatu yang ditandai
semakin besarnya lubang pada koran tertutup.
4. Pengembangan Koloni
Populasi koloni lebah madu yang sehat dan produktif serta didukung
oleh ketersediaan pakan yang cukup banyak akan berkembang dengan cukup
cepat. Untuk mengatasi perkembangan populasi te:rsebut dapat dilakukan
pemecahan koloni dengan cara membagi setiap satu koloni besar dan padat
(7 -8 sisiran) menjadi dua koloni yang barn. Satu ba1~an koloni tetap dengan
ratu yang lama dan satu bagian dipecah diberikan ratu baru yang sebelumnya
telah dipersiapkan melalui program gueen reaing (budidaya ratu lebah).
Pemecahan koloni ini sebagai salah satu cara memperbanyak jumlah ko;oni
lebah dalam waktu relatif singkat.
Koloni lehah dapat dikatakan sudah cukup kuat bila telah memiliki
minimal 7-8 sisiran sarang yang sangat aktif dan setiap sisiran sarang penuh
dengan Iebah. Lebah pekerja setiap sel-sel sarang juga diisi oleh makanan
(telur, larva. dan pupa), makanan (madu dan pollen) si~rta ratu yang produktif.
5. Masa Paceklik
Masa paceklik adalah masa pada saat tanaman pakan lebah tidak
berbunga atau tidak tersedia pakan dilapangan dalam jumlah yang cukup
sehingga koloni Iebah kekurangan pakan. Tanaman pakan lebah yang ideal
adalah tanaman yang dapat menghasilkan pollen clan nek"tar dalam jumloh
yang cukup banyak dan tersedia secara terns menerns sepanjang tahun. Akan
tetapi, keadaan yang ideal tersebut sulit terjadi karena ketersediaan pollen clan
nektar tanaman dipengarnhi oleh musim.
Langkah terbaik dalam mengatasi masa paceklik yaitu dengan
memindahkan atau mengangonkan koloni-koloni lebah kelokasi barn yang
mempunyai ketersediaan pollen yang cukup banyak. Untuk mengatasi
kekurangan nektar dapat diberikan stimulasi berupa larutan gula (1 bagian
gula + 1 bagian air) yang diletakan didalamfeederframe.
Stimulasi Iarutan gula sebaiknya menggunakan gula pasir karena
jmnlah kalori gula pasir lebih besar (388 kal/I OOg). Pemilihan altematif
tersebut dikarnakan lebah membutuhkan lebih banyak energi dari pana hewan
lain dalam melakukan aktivitas sehaii-hari. Aktivitas yang dimaksud meliputi
terbang mencari sumber pakan, mempertahankai1 suhu dan kelembaban stup
serta menguapkan sebagian kandungan air madu. Pewberian stimulasi sirup
gula dil1arapkan dapat merangsang peletakan telur dan rnemacu aktivi:as
lebah pekerja lapangaJJ dalam mengumpulkan pollen. Akan tetapi, pemberian
stimulasi larutaJJ gula, menjadi tidak berarti bila ketersediaan pollen
dilapaJJgaJJ saJJgat kuraJJg (tidak ada).
6. Panen dan Pengolahan Produk
Produk-produk yang dihasilkaJJ petemakan le:ball diantaranya seperti
madu, pollen, lilin leball, propolis, daJl apitoxin. Ditar1gan konsnmen, produk
produk tersebnt telall mengalami pengolahan sehingga dapat dikonsnmsi.
a. Madu
Madu adalall cairan kenyal yaJJg diliasilkan oleh lebah madu dari
berbagai sumber nektar yang masih mengand11llg Enzim Diatase aktif.
Jumiah maupun k'Ualitas madu dipengaruhi oleh :
1) Ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen bnnga.
2) Cuaca, kelembaban, dan temperatnr udara.
3) Paling banyak proposi koloni lebah yang tertinggi pacla saat procluksi
nektar.
Produksi ideal per koloni sekitar 4 Kg sekaF panen. Pada musim
bunga melimpah, procluksinya bila mencapai dua kalinya a:tau sekitar 8 kg
dan dapat berlangsung lebih dari 7 bulan. Adapum pada masa paceklik,
produksi clapat tnrun hingga 2 kg sekali pimen. Masa pamen pun
berlamgsung selama 7 bulan. Panen madu clilakukan bila sisiran sarang yang
berisi maclu yaitu paling sedikit sepertiga dari sel-sel sarang madu telah
tertutup lilin. Panen dilakukan pada saat itu agar kadar air madu tidak
terlalu tinggi atau <20%.
b. Pollen
Pollen atau tepung sari blmga adalah bagian dari antena bunga yang
berbentuk butirau atau serbuk !talus. Lebah madu mempunyai alat clan cara
khas lmtuk mengumpulkan dau membawa pollen dalam bentuk pellet yaitu
pollen disimpan dalam keramjang pollen (carbic11/11) yang terletak dikaki
belakang lebah pekerja.
Pollen dapat dipanen dari lebah pekerja Japangan yang barn kembali
kesarang. Pollen yang berbentuk pellet clan meuempd pada keraruang pollen
tersebut akan terlepas pada saat lebah peke1ja masuk melalui lubang sempit
yang mernpakan alat perangkap p0llen (pollen traf). Pollen yang jatuh
ditampung dalam wadah penampung pollen yang ada dalam alat poilen traf.
Pada saat panen, pollen agak basah sehingga perlu dikeringkan untuk
mencegah kerusakan jamur dan peragian. Pengeningan dapat dilakukan
dengan bantuan sinar matahari atau alat pengening (oven) dengan suhu 60°C.
Pollen yang telah dikeringkan (kering udara) dapat disimpan hingga satu
tahun, tetapi nilai gizinya akan hilang.
c. Royal Jelly
Kehidupan keluarga lebah, royal jelly merupakan bahan makanan
tetesan lebah (larva) umur 1-3 hari, makanan utama larva calon ratu (queen
cell) dan rant lebah yang terns diberikan sampai lebah ra!l1 mati. Royal jelly
ini dihasilkan oleh lebah madu dari jenis lebah pekerja muda (umur 3-13
hari). Royal jelly disekresikan melalui kelenjar bifoparink (kelenjar ujung
tenggorokan) dalam proses metabolisme denga:n bahan balm madu dan
pol:.en. Royal jelly adalah jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang
sangat komplek, bahan katalis yang terlibat dalam penyimpanan dan menjaga
nutrisi untuk keseimbangan sistem serta meningkatkan metabolisme.
d. Lilin Le bait
Lilin lebah dapat dipanen dari sarang lebah yang tclah dipisal1kan
mad1mya atau dari sarang yang masih kosong. Lilin fobah asli dapat jiketahui
dengan mudah dari warna lilin bervariasi, putih, kuning, atau orange bersih.
Lilin ini mudah pecah kalau dingin. Pada suhu 85°C keadaa1mya lunak, tetapi
tidak melekat di tangan kalau dipijat. Baunya khas, b<:raroma tanaman.
Manfaat lilin lebah adalah untnk bahan m•imbatik, lilin penerang,
industri kosmetik, krim dingin, lipstik, dan berbagai lotion. Pada industri
fannasi, lilin lebah dipergtmakan tmtuk bahan pembuatan plester atau kain
pembalut, obat-obatan luar, campuran bahan-bah3ll tahan air afau water
proof, campuran tinta, campuran pensil, campuran semir, dan zat pengilat.
e. Propolis
Propolis adalah bahan perekat atau dempul bersifat resin yang
dikumpulkan lebah pekerja dari kuncup, kulit atau bagian lain dari tumbuhan.
Dalam sarang, propolis digunakan oleh lebah untuk menutup celah-celah,
mendempul retakan, mengurangi atau memperkecil lubang (pintu masuk, atau
menutup lubang dari luar).
f. Apitoxin
Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu
dari jenis lebah pekerja. Apitoxin diserasikan oleh kelenjar raclUl (poison
glad) dalam bentuk cairan bening dengan bau tajam, rasa pahit, aroma
spesifik, bereaksi asam, berat jenis 1, 13 J3 serta cepat kering pada temperatur
kamar.
Ada beberapa jenis penyakit yang dapat disembullkan rlengan
sengatan lebah, anatara lain rematik, sakit kepala., salah urat, tekanan darah
tinggi atau darah rendah dan impoten. Adapun kontra indikasi sengatan lebah
adalah terhadap penyakit jantung dan TBC.
2.1.4. Saluran Distribusi Madu
Saluran distribusi madu Pusat Pelebaban Nasional Parung Panjang
ctilakukan oleh 2 jalur distribusi. Jalur pertama, konsumen membeli langsung
kepada produsen (Pusbahnas) dan jalur kedua, produsen menjual keagen
perantara I pengecer yang setemsnya menjual kekonsmnen. Jadi pengertian
saluran distribusi adalah memindal1kan barang dari produscn kepada
konsumen. Sedangkan menumt Kotler dan Armstrong (1997), saluran
distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang sating tergant1mg dalam
menyediakan barang atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi 0leh
konsumen atau pengguna bisnis. Ada beberapa tingkat saluran distribusi, ha!
ini dapat disajikan pada Gambar 1.
Saluran I : Grusahaan --~I Konsumen
Saluran 2: Perusah;J1----•1Pengecer i--~sumen
Saluran 3 : Perusahaan H Pcdagang besar ~ng<:cer HionsumCiiJ
Saluran 4 : Perusahaan ~ H ~~ '------' I =~~~ ~-Jo-b_b_er_I l~J L ~onlmm I
Gambar 1. Saluran Pemasaran Konsumen
Sumber : Kotler dan Annstrong, (1997)
Adapun beberapa fungsi saluran distribusi yang dapat membantu
menyelesaikan transaksi :
I. Infonnasi : mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta
informasi alctor dan kekuatan dalam lingkm1gan pemasaran yang
dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pe:rtukaran.
2. Promosi : mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif
mengenai suatu penawaran.
3. Kontak : menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4. Penyesuaian : membentuk clan menycsuaikan tawaran dcngan kcbutulum
pembeli, termasuk alctivitas seperti pembuatan, pemilihan, perakitan, dan
pengemasan.
5. Negoisasi : mencapai persetujuan mengcnai harga dan persyaratan lain
dari tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
2.1.5. Manajemen Strategi
Konsep strategi didefinisikan dengan pendekaan sudut pandang yang
berbeda-beda. Umar (2003) mengartikan strategi sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai.
Manajemen strategi menurut David (2004) didefinisikan sebagai suatu
seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing)
dan evaluasi (evaluating) keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai tujuannya dimasa mendatang. Definisi diatas
berorientasi pada proses yang dilakukan dalam rrumajemen strategi yalmi
fonnulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Sedangkan menumt Jauch dan
Glueek (1998), manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan
yang mengarah pada penyusunan suatu strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan. Manajemen strategii juga dapat membantu
perusal1aan untuk melihat lebih dahulu ancaman dan peluang dimasa depan
dalam lingkungan ekstemal perusahaan yang selalu be:rubah.
Hariadi (2003) mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu proses
yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk memmuskan strategi,
meqjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalmn rangka menyediakan
nilai-nilai yang terbaik bagi selumh pelanggm1 untuk mewujudkan visi
organisasi. Lebih lanjut Jagi Hmiadi juga menyatakan bahwa strategi
manajemen dirancang untuk menjadi pegangan bagaimana sehamsnya bisnis
pemsahaan dijalankan dan bagaimana pegambilan keputusan diambil diantara
berbagai altenatif pilihan tidakkan yang tersedia.
2.1.6. Proses dan Model Manajemen Strategi
Proses manajemen strategi mempakan cara yang digunakan oleh
perencana strategi untuk menentukan sasaran, kebijakan, dan kegiatan
pengambilan keputus311 manajemen perusahaan. Pro.ses manajemen strategi
bersifat dinamis dan berkelanjutan. Suatu perubahan terhadap salah satu
komponen utama dalam model dapat memaksa perubahm1 dalam salah satu
atau semua komponeu yang lain. Oleh karena itu, aki:ivitas yang dirumuskan,
diimp lemeutsikan dan dievaluasi hams dilaksanakan secam terus-menerus.
Menurut Hariadi (2003) model proses strategi manajemen pada dasarnya
meliputi tiga langkah utama yang sating berkaitan seperti yang disajikau pada
Garnbar 2. Langkah - langkah tersebut adalah : p1:rtama, perumusan strategi
(strategi fornmlation), kedua, implementasii strategi (Mrategi
implementation), dan ketiga evalusi dan pengendalian strategi (strategi
control). Langkah utama tersebut dapat dinyatakar1 lebih spesifik dalam
langkah-lhllgkah kongkrit yang dilakukan manajernen yaitu i
1. Menetapkan bisnis apa yang akan dijalankan perusal1aan dan cita-cita a!au
harapan apa yang ingin dicapai dimasa depan. Langkah itu sebenarnya
merupakan tahap pembetukan misi yang akan. dijalankan perusahaan
dalam rangka merealisasikan visi atau cita-cita pemsahaan. Dalam
menjalankan rnisi, sangat penting pula menerapkan nilai-nilai yang akan
dipatuhi dan menjadi pegangan karena diyakini k1:benarai111ya.
2. Menerjemahkan visi dan misi kedalam suatu tujuan strategi yang terukur
dau berbagai target kinerja yang harus dicapai.
3. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tiujuan dan target. Dalam
penyusun strategi, diikuti pula dengan penetapan policy atau
kebijaksanaan yang akan menjadi jembataiJ terhadap implementasi.
4. Menjalankan (implementasi) strategi yang terpilih dan melakukan
berbagai keputusan taktis dengai1 efisien dan efektif.
5. Melakukan evaluasi (perbaikan) terhadap kinerja bal1kan jika perlu
melakukan koreksi berbagai penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi,
dan pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbam yang dihadapi oleh
pemsahaan.
Model Prnses Strategi Manajemen
Analisis lingku11ga
11 eksternal
Membangn 11 visi, dan misi dan filosofi
Penunusan Strategi
Menetapka 11 tujuan
strategi dan keuangan
Merancang strategi untuk
mencapai tujuan
Implementasi Strategi
Membangn n strnktur, proses dan perilaku
Ulltlilk menjalanka n stra:tegi
Evaluasi Strategi
Penilaian kinerja dan melaknkan
koreksi
,_ _________ u_MP_A_N_B_A_L_IK __ ] ___ ==::J Gambar 2. Model Proses Strategi Manajemen
Swnber : Hariadi, (2003)
2.1. 7. Lingkungan Perusahaan
Menumt Haradi (2003), pada dasamya tidak sa:tu pun perusaLaan yang
berdiri sendiri tanpa ada kaitanya dengan li:ngkungannya. Dimanapuu berada,
suatu perusahaan selalu terkait da:n berinterakr.i dengan lingkungannya yang
senantiasa berkembang. Untuk itu, agar suatu perusahaan dapat hidup dan
berkerkembang maka manajemen perusahaan harus mampu menyesuaikan
dan memanfaatkan potensi lingkungan untuk memajukan perusahaan. Setelah
manajemen mengenal medan pertempuran bisnis melalui analisis lingkungan
maka tercapai tidaknya impian atau harapan serta bagaimana jalan yang harus
ditempuh tentu memerlukan persyaratan kemampuan tertentu. Oleh karena itu
perlu strategi agar perjalanan mewujudkan visi dapat berjalan efektif dan
efisien. Strategi yang berhasil adalah strategi yang mampu mengkombinasikan
antara kekuatan yang dimiliki dengan peluang yang ada serta mampu
melindungi kelemahan dari ancaman yang bisa menghalangi untuk mencapai
tujuan sehingga memberikan keunggulan bersairng yang tidak mudah
dipatahkan. Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi dna yaitu lingkungan
internal dan lingkungan eksternal pemsahaan.
2.1.7.1. Lingkungan Internal Perusahaan
Faktor internal pemsahaan merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi arah dan tindakan pemsahaan yang berasal dari intern
pemsahaan. Analisa internal mengidentifikasi kekuaitan dan kelemahan yang
menjadi landasan bagi strategi pemsahaan. Menurnt Pearce dan Robinson
(1998), Kekuatan pemsahaan adalah snmberdaya, keterampilan, atau
keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar
yang dilayani atau ingin dilayani oleh pemsahaan. Sedangkan kelemahan
pemsahaan adalah keterbata~an atau kekurangan dalrun sU111berdaya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
pemsahaan. Faktor-faktor internal kunci terdiri dmi sU111berdaya manusia,
produksi, dan operasi, penelitian dan pengembarigan, keuangan, dan
pemasaran serta sistem informasi manajemen.
2.1.7.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal bertujuan unllik mengidentifikasi dan
mengevaluasi kecendenmgan-kecendemngan serta kejadian yang berbeda
diluar kontrol organisasi (perusal1aan). Analisis difokuskan pada penentuan
faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi pemsall&an,
sehingga memudahkan pihak manajemen nntnk menenllikan strategi nrillik
meraih peluang dan menghindari ancaman. Menurut Umar (2003) lingkungan
ekstemal dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkung3!a jauh dan lingkungan
industri. Kedua lingklmgan ini akan mempengamhi pemsal1aan secara
langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan jauh mempakan lingkungan yang situasi dan kondisinya
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
perusahaan. Lingklmgan ini terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya
dan teknologi. Sedangkan lingknngan industri merupakan lingkungan yang
lebih dekat dari lingklmgan makro. Umar (2003), menyatakan bahwa analisis
lingkungan industri dapat dilaknkan berdasarkan model Porter.
1. Faktor Politik. Arah dan stabilitas dari sisi politik mempakan
pertimbangan yang paling utama bagi manajer dalam memformulasikan
strategi pemsahaan. Kebijakan polusi, program perpajakan, upah
minimum, dan harga bertujuan melindungi karyawan, konsumen,
masyarakat serta lingkungan. Namun ada beberapa tindakan politik yang
disusun untuk memberi manfaat serta melindungi perusahaan. Tindakan
tersebut diantaranya adalah hak paten dan snbsidi pemerintah.
2. Faktor Ekonomi. Keadaan ekonomi suatu negara mempengaruhi kinerja
perusahaan dan industri. Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah
sistem ekonomi tempat suatu perusahan beroperasi.
3. Faktor Sosial dan Budaya. Faktor sosial dan budaya yang
mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai sikap, opini
yang berkembang dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana
perusahaan beroperasi. Seandainya faktor sosial be:rubah maka permintaan
untuk berbagai produk dan jasa pada umumnya juga berubah yang pada
akhimya kegiatan produksi juga akan bembah.
4. Faktor Telrnologi. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah
konsumen, proses manufaktur, praktek-praktek pemasaran dan posisi
persaingan. Sebagai lingl.."Ullgan ekstemal perusalman yang mempengaruhi
kekuatan bersaing suatu jenis usaha. Porter membagi lingkungan jauh dan
indnstri menjadi lima kelompok yaitn : ( 1) Persaingan dari industri sejenis
(2) Adanya pendatang baru (3) Daya ta war dari pemasol: ( 4) Daya tawar
pembeli dan (5) ancaman dari produk snbstitnsi.
5. Persaingan Diantar.1 Perusahaan Yang Sudah Ada. Persaingan
dikalangan pemsahaan pesaing yang ada, berbtmtuk percobaan untuk
mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik st!perti persaingan
harga, perang iklan, introduksi produk dan meningkatkan pelayanan atau
jaminau kepada konsumen.
6. Ancaman Pendatang Baru. Pendatang barn dalam industri biasanya
dapat mengancam pesaing yang ada. Hal ini disebabkan karena pendatang
barn sering kali membawa kapasitas barn, keinginan untuk merebut
pangsa pasar serta seringkali memiliki sumber daya yang besar.
7. Daya Tawar Menawar Pemasok. Pemasok dapat menekan pemsahaan
yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikan har 6>a serta
menuruukan kualitas barang yang dijualnya. Jika perusahaan tidak dapat
menutupi kenaikan biaya melalui struktur hargauya, maka kemampuan
perusahaan untuk mengeruk laba yang lebih besar dapat menunm karena
tindakan pemasok tadi.
8. Daya Tawar Menawar Pembeli. Pembeli biasanya akan membeli dengan
harga termural1 yang dapat diperolehnya. Supaya mendapatkan manfaat
lebih dari pengorbanan yang telah dikeluarkan, biasanya pembeli
menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan :lebili baik, serta harga
yang lebih murah. Tindakan ini akan meyebabkan persaingan yang kual
diantara perusahaan yang ada dalam suatu industri yang sama.
9. Ancaman Produk atau Jasa Substitusi. Meskipun karakteristik berbeda,
barang substitusi dapat memberikan fimgsi atau jasa yang sama. Ancaman
substitusi ini kuat, jika konsumen dihadapkan pada harga yang lebih
murah atau kualitas yang Jebih baik dibandingkan produk pada industri
tersebut.
2.1.8. Matriks Internal-Eksternal
Menurut David (2004), untuk melihat strategi mana yang tepat untuk
diterapkan oleh perusahaan yang memiliki IUlit-unit bisnis digunakan Mattiks
1-E (Jnternal-Eksternal). Mattiks 1-E terbagi atas tiga bagian utama yang
memiliki implikasi strategi yang berbeda.
l. Divisi yang berbeda pada sel I, II atau IV disebut dapat tumbuh clan bina
(grow and bui/J). Strategi intensif (penetrasi pasar., µengembangan pasar,
dan pengembaugau produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi
kedepID, dan integrasi hmizontal) mlUlgkin palin~ tepat IUlttik semua
divisi ini.
2. Divisi yang masuk dalam sel II!, V, atau VII atau IX dapat dikelola
dengan strategi pertahanan dan pelihara (hold and maintain). Penetrasi
pasar dan pengembangan produk mernpakan dua strategi yang terbanyak
dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini.
3. Divisi yang umum masuk dalam sel VI, VIII atau XI adalah panen atau
divestasi. Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis yang
diposisikan dalam atau sekitar sel I dalam mattiks I-E.
2.1.9. Mat1iks SWOT
Analisis SWOT mernpakan salah satu cara 'Lmtuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis uutuk mernmuskan strategi perusabaan.
Rangkuti (2002) menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan agar dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan dimiliki perusahaan.
Analisis SWOT ini dapat menghasilkan empat set ke1nnngkinan
altematif strategi, yaitu : SO (kekuatan-peluang) menggnnakan kekuatan
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi damJPak ancaman eksternal,
WO (kelemahan-peluang) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan
memanfaatkan peluang ekstemal, dan WT (kelemaha:n-ancaman) nierupakan
taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan
menghindari ancarnan lingkungan, ST (kekuatan-ancaman) menggunakan
kekuatan pemsahaan untuk menghadapi ancaman.
2.1.10. Matriks QSPM (Quantilalive Strategic Planning }.fatrix)
QSPM (Quantitative Strategic Planning matrix) mempakan alat yang
memungkinkan ahli strategi untnk mengevaluasi stra1tegi altematif obyektif,
berdasarkan pada faktor-faktor kritis 1mtnk sukses ekstemal dan internal yang
dikenali sebelumnya. Secara konsep QSPM dapat menentukan berbagai
strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis dan internal
dimanfaatkan atau diperbaiki (David, 2004 ).
2.1.11. Jenis Alternatif Strategi
Menurut David (2004 ), jenis alternatif strategi yang dapat dilakukan
oleh pemsahaan dapat dikelompokan menjadi tiga bela:s tindakan
diantaranya:
l. Integrasi kedepan adalah mempcroleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali pada distributor atau pengecer. Sebuah perusahaan yang
mempertaruhkan sebagian besar masa depannya pada integrasi kedepan.
2. Integrasi kebelakang adalah strategi yang mencari kepemilikan atau
kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini terutama tepat
kalau perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan terlalu mahal
atau tidak dapat memenuhi keperluan mereka.
3. Integrasi horizontal adalah strategi mencari kepemilikan dari a tau kendali
lebih besar atas perusahaan pesaing.
4. Penetrasi pasar adalah strategi yang berusaha meningkatkan pm1gsa pasar
untnk produk atau jasa yang sudah ada dipasar yanrr sudah ada lewat
usaha pemasaran yang lebih gencar.
5. Pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa yang
sudah ada kewitayah geografis barn.
6. Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan
penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang
sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan pengeluaran
yang besar untuk penelitian clan pengembangan.
7. Diversifikasi konsentrik adalah menmnbah produk atau jasa barn, tetapi
berkaitan secara luas.
8. Diversifikasi horizontal adalah menmnbah produk atau jasa barn ym1g
tidak berkaitan untnk pelanggan yang sudah ada.
9. Diversifikasi konglomerat adalah menambah produk atan jasa baru.
Beberapa perusahaan memerlukan diversifikasi konglomerat sebagian
didasarkan pada harapan pada harapan memecah-mecah perusahaan yang
dibeli dan menjual divisi sebagian demi sebagian.
10. U saha patungan adalah dua perusahaan sponsor a tau lebih membentuk
organisasi terpisal1 dengan tujuan kerjasama.
11. Penghematan/penciutan adalah mengubah pengelompokan lewat
penghematan biaya dan aset untuk membalik penjnalan dan laba yang
menurun.
12. Divestasi adalah menjual suatu divestasi atau bagian dari suatu organisasi.
Divestasi sering dipakai untuk meningkatkan model untuk akuisis atau
in vestasi strntegi lebih Ian jut.
13. Likuidasi adalah menjual semua aset perusahaain bagian demi bagian
untuk nilai aset berwnjud. Likuidasi merupakan pengakuan akan
kekalal1an dan konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara
emosional.
2.2. Penelitian Terda!mlu
Salah satu penelitian sebelnmnya yang relevan dengan topik
penelitian ini adalah yang dilakukan Yosa Noviar1ti (2002), melakukan
penelitian di PT. Taunts mengenai Aualisis Strategi Pengembangan Bisnis
Produk Susn Olal1an. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
yang mendefinisikan misi dan tujuan pemsahaan, karakteristik produk olahan
yang dihasilkan, tingkat pencapaian target penjualan, dan data internal
perusahaan seperti pemasaran, personalia, prodnk, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi dan manajemen. Alat analisis yang lain
adala.h analisis tiga tabap perumusan strategi yang mengidentifikasikan faktor
internal dan eksternal perusahaan, kenmdian dari hasil identifikasi tersebnt
dikembangkan beberapa alternatif strategi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa dari basil analisis tiga tabap yang terdiri dari tabap inpnt, tabap
pemanduan, dan tahap keputusan, didapatkan beberapa alternatif strategi yang
dapat dilak-nkan yaitu pemeliharaan kualitas dan mutu pelayanan kepada
konsumen, pendiversifikasian produk melalui R & D yang optimal, serta
perluasan jariugan distribusi dan pemasaran.
Kumiawati (2005) dengan judul Anlisis Strategi Pemasaran Madu
(Studi kasus Pada Unit Usaba Apriari Pramuka Cibubur Jakarta Timur). Alat
analisis yang digunakan adalah metode studi kasus dan data yang
dikwnpulkan adala11 data p1imer yang diperoleh dari hasil wawancara dan
pengisisan ceh responden yang diperoleh secara sengaja. Sedangkan data
sekunder di peroleh Jari tulisan yang berkaitan dengan masalab yang diteliti.
Metode dan analisis data menggunkan analisis lingknngan internal dan
lingkungan ekstemal kemudiau diplotkan dengan menggunakan· analisis
SWOT dan analisis bauran pemasaran.
2.3. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat
bagi perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
ditetapkan barns selalu mengacu pada visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Visi merupakan gambaran mengenai perubahan yang dilakukan di masa
depan, sedangkan misi merupakan jalan yang harus ditempuh agar visi dapat
tercapai. Kemudian, visi dan misi tersebut dapat ditmjemal1kan kedalam suatu
tujuan strategi yanJ ternkur dan target kinerja yang hendak dicapai. Setelah
mengetahui visi, misi, dan tujuan perusahaan, maka langkah sel anjutnya
adalah mengidentifikasikan faktor- faktor lingkungan internal dan ekstemal
pcrnsahaan. Lingkungan internal perusahaan merupakan proses identifikasi
terhadap :'aktor kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan.
Analisis lingkungan internal pemsahaan dilalrukan dengan
menggunakan pendekatan fungsional, yaitu meliputi produksi dan operasi,
keuangan, pasar dan pemasaran, penelitian dan pengembangan, sumber daya
manusia, dan sistem infonnasi manajemen. Lingkungan eksternal perusahaan
merupakan proses identifikasi terhadap faktor peluang druJ ancaman dari luar
perusahaan. Analisis Iingkungan ekstemal pemsalman dilakukan dengan
menggunakan alat analisis PEST (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi)
dan alat analisis yang merupakan model lima faktor persaingan (ancaman
masuk pendatang barn, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan persaingan sesama
perusahaan indnstri).
Setelah proses analisis terhadap lingkungan internal dan ekstemal
perusabaan dilakukan, langkal1 selanjutnya adalall masukan variabef~ variabel
tersebut kedalam matriks !FE untuk variabel internal (kekuatan dan
kelemahan) dan matriks EFE untuk variabel ekstemal (peluang dan
ancanian). Hasil matriks JFE dan EFE tersebut kemudian dipetakan dalam
matriks IE, ha! ini dilakukan untuk mengetalmi posisi perusal1aa11 saat ini.
Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang berdampak pada
strategi yang berbeda, yaitu strategi tumbuh dan bina (growth and build),
pertal1ankan dan pemelihara (hold and maintain), dim panen atau divestasi
(harvest and divesture). Alat tUltuk merumuskan alternatif strategi
menggtmakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini dibagi menjadi empat set
diantaranya : SO (kekuatan - pelnang), WO (kelemallan -- peluang), WT
(kelemahan -ancanian), dan ST (kekuatan - ancanian). Alat bantu dalam
pengambilan keputusan untuk penentuau strategi yang paling t(:pat adalall
matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
Matriks QSPM merupakan tekuik yang memmjukan strategi alt'!rnatif
1rnma yang baik. Pada matriks ini diberikan pembobotan yang sesuai dengan
matriks !FE dan EFE, kemudian dilakukan pembe:rian slcor berdasarkan
tingkat kemungkinan strategi tersebut. Penjumlahan skor masing-masing
strategi memperlihatkan ballwa strategi yang paling cocok diterapkan terlebih
dahulu pada perusahaan tersebut adalah strategi yang memiliki total skor
te.rbesar. Kerangka pemikiran dalam p ~nelitian ini disajikan pada Gambar 3.
Vid, Misi dan Tujuan Perusahaan .__ ____________ __. ... ~-----------------------:
Lingkungan Internal (Analisis Fungsional)
Matriks JFE
Situasi Perusahr.an
Matriks IE-SWOT
Alternatif Strategi
Pemilihan Strategi (QSPM)
[_ Matriks EFE
Feed Back
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktn Penelitian
Penelitaian dilakukan pada Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
yang terletak di De&a Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Propinsi
Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan pada pertimbangan
bahwa Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang adalah salah ~atu
perusahaan agribisnis yang telah cukup lama bergerak dalam penyediaim
madu. Kegiatan penelitian dilakukan selama bulan Juni 2005 hingga
Fcbmari 2006.
3.2. Definisi Operasional
1. Madu adalah produk yang w1ik mengandung persentasi karbohidrat
tinggi, praktis tidak ada protein maupun lemak, nilai gizi madu
tergantung dari kandungan gula-gula sederhana, Jhiktosa, dan gl~osa.
2. Strategi adalah sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
rencana yang berfok'Us pada tujuan jangka panja~1g organisasi, dise1tai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
3. Manajemen strategi didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam ha!
pembuatan (fonnulating), penerapan (implementing), dan evalusi
(evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang
memungkinkan sebuab organisasi mencapai tujuannya dimasa
mendatang.
4. Proses manajemen strategi merupakan cara yang digunakan oleh
perencana stracegi untuk menentukan sasaran, kebijakan, dan kegiatan
pengambilan keputusan manajemen perusabaan.
5. Faktor lingkungan internal perusahaan merupakan fuktor yang
mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari intern
perusahaan.
6. Faktor lingkungan ekstemal perusahaan bermjuan unntk
mengidentifikasi dan mengevalusi kecendenmgan serta kejadi an yang
berbeda diluar kontrol organisasi (perusahaan). Lingkungan eksternal
dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan jauh d!m lingkungan industri.
7. Analsis SWOT merupakan salab satu cara untuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
8. Matriks QSPM (Qua11titative Strategic P/a1111i11g Matrix) merupakan
alat yang mem1mgkinkan abli strategi untuk mengevaluasi strategi
altematif secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untttk
sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya.
3.3. Jenis, Sumber, dan Mctodc Pengumpulan Data
Adapun jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :
faktor - fal1:or strategi internal dan eksternal dan harnpan - harapan terhadap
strategi altematif yang tepat yang diterapkan oleh Pu:;at Pelebahan Nasional
Panmg Panjang dalam mencapai tujuannya dimasa yang akan datang. Data -
data tersebut di peroleh drui basil pengisiru1 kuisioner, disknsi, smvey,
obseivasi, dm wavrancara dengan para responden.
Data yru1g digunakan dalam penelitian ini terdiri drui data primer dm
sekm1der yang diperoleh drui sumber internal dan ekstemal perusahafill.
Sumber data primer dalam penelitian ini berasal drui responden. Adapun
sumber data sekunder berasal drui dokumen, catatan,. atau laporan serta data
- data ataupun tulism ymg relevm dengan penelitian ini, baik yang terdapat
dalam perusaham maupun dari luar perusahaan seperti Departemen
Kehutanm, Departemen Kesehatfill, dm Biro Pusat Statistik (BPS).
Responden dalam penelitian ini terdiri drui pihak internal dan eksternal
perusahaan. Penentuan banyaknya responden dila'knkan secara purposif
sesuai dengm kebutuhru1 penelitim. Nama dan jabatan responden dalam
penelitifill ini dapat disajikm pada Tabel 2.
Tabel 2. Nama dan Jabatm Responden
No Nama Jabatan
I I Drs. Moch Chandra Widjaya Kepala Unit Usaha Pusbahnas
2 Pak Agus Irianto Kepa!a Bagian Produksi
3 Ir. Desriyanti Kepala Bagian Tata Usaha
4 Pak Sukanda Kepala Bagian P1mmsaran
5 !bu Widiastuti Kepala Bagian Urusan Umum
6--1 Bapak Indra G:mawan Kepala Wakil Unit Usaha Apriarai Prarnuka
7 Bapak Abdul Rafiq Kepala Seksi Penmsiuan
8 Bapak Nurrochman Kepala Bagian Personalia
9 Ir. Panut Nugroho Kepala Bagian Produksi
JO !bu Sulistyawati Asisten Bagian Keuangan dan Asuransi
3.4. Metode Penelitian dan Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dalam bentu studi kasus terhadap strntegi bisnis di Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang, dengan mengumpnlkan data dan informasi dari berbagai
sumber untuk menjawab permasalahan -- pennasalahan yang ada_ Adapun
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
3.4.1. Analisis Desk1iptif
Analisis desl.criptif digunakan untuk menganalisis kondisi perusahaan,
karakteristik produk olahan yang dihasilkan, tingkat pencapaian target
peujualan, data internal seperti pemasaran, keuangan, produtksi, dan sumber
daya manusia yang diterapkan perusahaan.
3.4. 2. Analisis Tiga Tahap Pernmusan Strategi
L Tahap Input
a. Analisis Fungsional
Analisis fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
lingkungan internal dalam bentuk keknatan dan kelemahan perusahaan_
Aspek - aspek kekuatan dan kelemahan diantaranya: produksi dan operasi,
keuangan, perr.asaran, sumber daya mimusia, penelitian dan
pengembangan,dan sistem informasi manajemen. Hasil analisis akan
menghasilkan daftar kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan_
b. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial,dan Teknologi)
Analisis PEST bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aspek
politik, pemerintah, hukum, ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
dan teknologi terhadap pemsahaan. Hasil analisis akan menghasilkan daftar
peluang dan ancaman bagi pemsahaan.
c. Analisis Industri
Analisis industri bertujuan untuk mengidentifikasi model lima
kekuatan persaing dalam industri dimana pemsahaan yan~. bergerak dapat
diamati oleh pihak manajemen pemsahaan maupun analisis strategi. Stmktur
persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi dari lima kekuatan,
yaitu ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, kekuatan tawar
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan persaingan
diantara perusahaan sejenis. Analisis ini akan membantn p1erusabaan dalam
memahami lingkungan persaingannya dengan lebih baik.
d. Matriks IFE dan EJ?E
Matriks !FE bertnjuan untuk mengevaluasi k<!kuatan dan kelemahan
utama dalam suatn fungsi bisnis, sedangkan matriks EFE bertujuan untuk
mengevaluasi infonnasi ekonomi, sosial, budaya, demogmfis, linglamgan,
politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan tingkat persaingan.
Langkah-langkah yang digunakan untnk membentuk matriks JFE dan
EFE adalah sebagai berikut:
1) ldentifikasi Faktor Internal dan Eksternal Pernsahaan
Mengidentifikasi faktor internal dan ekstemal pernsahaan, perln
dilakukan penguraian beberapa faktor sukses kritis 1111tuk aspek internal
bernpa daftar kekuatan dan kelemahan pernsahaan, sedangkan 1111tuk aspek
eksternal dilakukan penguraian beberapa faktor snkses kritis berupa dafurr
peluang dan ancaman pernsahaan. Faktor-faktor sukses kritis tersebut akan
menjadi fakior penentu dalam aspek internal maup1111 eksternal dan
selanjutnya akan diberikan bobot dan peringkat (rating) dari beberapa faktor
penentu tersebut.
2) Pembobotan Setiap Variabel
Faktor-faktor sukses kritis yang telah dijabarkan sebelumnya akan
diberikan kepada pihak manajemen pemsahaan 1111tuk dilakukan pembobotan.
Pembobotan tersebut menggunakan metode Paired Comparison yang
terdapat dalam Ki1111ear dan Taylor ~1991). Untnk menentukan bobot setiap
variabel digunakan skala 1, 2, dan 3, skala yang digtu1akan 1111tuk pengisian
kolom adalah :
a) = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator variabel.
b) = Jika indikator horizontal samit penting daripada indikator variabel.
c) = Jika indikator horizontal Iebih pen ting daripada indikalor variabeL
Benmk penilaian pembobotan disajikankan pada Tabel 3.
Tabet 3. Pembobotan Terhadap Faktor Sukscs Kritis fotemal dan Ek~temal
Fakto1· Sukses Kritis Internal dau A B C D .•. TOTAL
El<Sternal
A
B
c D
TOTAL
Sumber: Kinnear dan Taylor (1991)
Bobot varibel diperoleh dengan menenmkan r,JJai rata-rata dari setiap
variabel terhadap jumlah nilai keselwuhan variabel dengan menggunakan
rumus (Kinner dan Taylor, 1991) :
Xi
ai=---11
L:x: i=l
.------------..., Keterangan :
ai = bobot vmiabel ke-i Xi = nilai variabel ke-i i = 1,2,3, ... ,n 11 = jumlah variabel
3) Pe11entuan Peringkat (rating)
Pe11entuan peri11gkat (rating) oleh manajemen atau pakar dari dalam
maupun luar perusahaan dilakukan terhadap basil analisis situasi pernsaham1.
Pe11gukura11 pengarnh masing -masing variabel terhadap ko11disi perusahaan
dilakukan sesuai peri11gkat dengan menggw1akan skala 1,2,:l, dan 4 terhadap
masing -masing faktor strategi yang menandakan seberapa efektif strategi
pernsahaan saat ini.
Pemberian nilai rating pada matriks EFE nntnk faktor· peluang bersifat
positifyaitu dengan skala :
a) = Rendah, respon kurang
b) = Sedang, respon sama dengan rata -rata
c) = Tinggi, respon diatas rata -rata
d) = Sangat tinggi, respon superior
Sedangkan tmtuk faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang,
dimana skala I berarti sangat tinggi, respon superior terhadap perusahaan.
Skala 4 berarti rendah, respon lnrrang terhadap perusahaan.
Penentuan rating matriks !FE untuk faktor kekuatan mengglUlakan
skala nilai peringkat sebagai berikut :
(I) = Kelemahan utama
(2) = Kdemal1an kecil
(3) = Kekuatan kecil
( 4) = Kekuatan utama
Seteleh diberikan pembobotan dan pemberian peringkat dari setiap
rnatriks IFE dan EFE, rnaka lakukan perkalian antara pernbobotan dengan
nilm peringkat, selanjntnya semna hasil perkalian tersebut dijumlahkan secara
vertikal dan kemudian akan diperoleh total skor dari setiap rnatriks. Matriks
!FE dan EFE dapat disajikankan pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4. Matriks IFE
Fi1ktor Sukses Kritis Internal a. Faktor Kekuatan b. Faktor Kelemahan
Dst.. ............ Total ------··-·
Sumber : David (2004)
Tabel 5. Matriks EFE
Faktor Sukses Kritis Ekstemal a. Faktor Peluang b. Faktor Ancaman ----·
Dst .............. Total
Sumber: Davtd (2004)
2. Tahap Pemaduan
a. Matriks IE
Bobot Rating . Skor (a) ~ (a xb)
------ --------·-------------
Bobot Rl 1ting Skor (a) I [b) (axb)
-.---·--· --·--·-·-·-~-- ---"'··-·-· ------
Gabungan antara rnatriks JFE dengan matriks EFE akan rnenghasilkan
matriks IE. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai
dampak strategi yang berbeda.
I) Tumbuh dan Bina (Growth and Build)
Divisi yang masuk dalam tumbuh dan bina (growth and build) terdapat
dalam sel I, II, IV. Strategi yang tepat bagi divisi ini adalah strategi
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk) atau strategi integratif (integrasi kebe!akang, integrasi kedepan,
dan integrasi horizontal).
2) Pertahanan dan Pemelihara (Hold and llfaintain)
Divisi yang masuk dalam pertahanan dan pemelihara (hold and
maintain) terdapat dalam sel III, V, atau VII. Strategi yang UIPum
dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3) Pancu atau Divestasi (Harvest and Divesture)
Divisi yang masuk dalam panen atau divestasi (harvest and divesture)
tersebut dalam sel VJ, VIII, atall IX. Strategi yang tepat diterapkan pada
strategi ini adalah strategi divestasi, divcrsifikasi konglomerat, dan
likuidasi.
SKOR TOTAL EFE
SKOR TOTAL IFE
3,0-4,0 2,0-2,99 4 3 0 Sed ,0 Ku at ang 2 0
3,0-4,0 Tinggi
3, 0
9 2,0-2,9 Sedang
2, .l
9 1,0-1,9 rendal 1
1,0
I II
JV v
VII Vlll
1,0-1,99 L•~m 1 I al 0
Ill
VI
IX
--
Gambar 4. Matriks Internal El\Sternal Sumber :David (2004)
Nilai IFE dikelompokkan dalam !mat (3,0 .. 4,0), sedang (2,0 - 2,99),
dan rendah (1,0- 1,99). Sedangkan nilai EFE dikelompokan dalam tinggi l3,0
- 4,0), sedang (2,0 - 2,99), dan rendah (1,0 - 1,99).
b. Matriks SWOT
Matriks SWOT mengambarkan secara jelas bagai mana perusahaan
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, menggunakan
kekuatan uutuk menghindari ancaman, mengatasi kelemahiiu dengan
memanfaatkan peluang dan memiuimalkan kclemahan serta menghindari
ancaman. Matriks SWOT menghasilkan empat sci sl:rategi, yaitu strategi S
O, strategi W-0, strategi S-T, dan strategi W-T seperti yang disajikan pada
tabel 6. Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam penynsunl!!l matriks
SWOT adalah:
1) Tentukan faktor keknatan internal perusal1aan.
2) Tentukan faktor kelemahan internal perusahaan.
3) Tentukan faktor peluang eksternal perusalman.
4) Tentukan faktor ancaman eksternal perusahaan.
5) Gabungkan faktor kekuatan internal dengan faktor pduang eksternal
untuk menghasilkan strategi S - 0.
6) Gabw1gkan faktor kelemahan internal dengan faktor peluang eksternal
untuk menghasilkan strategi W - 0.
7) Gabungkan faktor kekuatan internal dengan faktor ancaman eksternal
untuk menghasilkan strategi S - T.
8) Gabungkan faktor kelemahan internal dengan falctor ancamau eksternal
untuk menghasilkan strategi W - T.
Tabel 6. Matriks SWOT
EK.STERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Fal.ior Peluang
KEKUA TAN (STRENGTH!,) F aktor Kekuatan
STRA TEGI S-0 Gunakan kekuatan untuk memanfuatkan peluang
KBLEMAl-IAN (WEAKNESS:
Faktor Kelemahan
STRATEGI W·O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
------!'-----------+------------1 ANCAMAN STRATEGIS-T STR"-TEGIW-T ('11JJIEATS) Gunakan kekuatan untuk Menimalkan kelemahan dan
Fak1or Ancrunan men • indari ancaman men iridnri ancaman
Sumber : David (2004)
c. Taha11 Pemilihan Strategi
Setelah mengembangkan sejumlah altematif strntegi, perusahaan hams
mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi terbaik yang paling
cocok dengan kondisi internal perusaham1 serta situasi lingkungan ekstemal.
Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) digunakan untuk
menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi b1erdasarkan pada sejauh
mana faktor -faktor sukses kritis ekstemal dan internal dimanfaatkan atau
diperbaiki. Langkah-langkah yang hams dilakukan untuk pembuatan matriks
QSPM adalah:
l) Mendaftar faktor sukses kritis internal dan eksternal perusahaan yang
terdapat di dalam matriks IFE dan EFE.
2) Memberikan bobot untuk faktor sukses kritis internal dan eksternal
perusal1am1 yang terdapat didalam matriks !FE dan EFE.
3) Mengidentifikasi altematif strategi yang hirrus dipertimbangkan
perusahaan untuk diimplementasikan.
4) Menetapkan nilai daya tarik (A tracliveiness Score), artinya menentukan
nilai numerik yang menlllljukan daya tarik relatif dari setiap strategi
dalam altematif set tertentu. Nilai daya tarik tersebut adalah l = tidak
menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, clan 4 =amat menarik.
Bila dalam faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempunyai
pengaruh pada pilihan spesifik, maka ni!ai daya tarik tidak perln
diberikan pada sttategi dalam set tersebut
5) Menghitung total nilai daya tarik total nilai daya tarik merupakan hasil
perkalian antara nilai rata- rata dengan nilai daya tarik dalam setiap
baris.
6) Menghitung jmnlah total nilai daya tarik. Jumlah total nilai daya tarik
mengungkapkan strategi mana yang paling 1mmarik dalan1 setiap set
strategi. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam
suatu set altematif strategi tertentu menunjukan seberapa besar
sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain. Matriks
QSPM dapat disajikankan pada Tabel 7.
Tabcl 7. Matriks QSPM
Faktor Alternatif StratP<Ti
Bo bot Strat"'1'i I Stra1!!:gi II StratelYi B Sukses Kritis
AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan
·-Kelemahan Peluang An cam an
Total ..
Keterangan : AS = N!lru daya tank. ..
TAS = Totlll mlru daya tank.
Sumber : David (2004)
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAElAAN
4,1. Sejarah Perusahaan
Pengembangan Pusat Pelebahan Nasional (Pusbahnas) Perum
Perhutani diilhami oleh hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Pusat
Pelebahan di Rumania pada tahtm 1985. Disamping itu, diilhami oleh adanya
tuntutan mendesak akan kebutuhan masyarakat Indonesia untuk
meningkatkan pengetalman dan tekuologi perlebal1an.
Pembangtman Pusbalmas diawali dengan kmjasama teknik antara
Departemen Kehutanan dan F AO berdasarkan naskah kerjasan1a berupa
Project Document INS 85/008/G/Ol/12 (Beekeeping For Rural Development)
tanggal 12 Ok'i:ober 1985. Kemudian ditindak lanjutii dengan surat Menteri
Kehutanan No 369/Menlmt/11/1986 tertanggal 14 Agustus 1986, yang
menunjuk Perum Perhutani sebagai pelaksana pembangunan Pusbalmas.
Sedangkan Pusbahnas kemudian diresmikan pada tanggal 20 Februari 1992.
Sejak saat itu, pengoperasionalnya secara penuh dilim~ahkan kepada Perum
Perhutani, dan kemudian dikukul1kan dengan SK Direksi Perum Perhutani
tanggal 22 juni 1992 No 572/Kpts/Dir.1992. Pengelolaan Pusbahnas secara
struktural langsung dibawah Direksi Perhutani Cq Direktorat Produksi.
W:i.laupun telah diterbitkan atau dikeluarka:n SK Direksi Perum
Perhutani No.572/Kpts/Dir/1992, tentang struktur organisasi bahwa
organisasi Pusbahnas mengarab kepada cost center, akan tetapi sejak
Agustus 2002, kegiatan yang ditugaskan sesuai dengan SK
572/Kpts/Dir/1992, tidak dapat dilaksanakan lagi. Hal ini dikamakan
Pusbahnas hams mengarah kepada profit center yang mcmbiayai sendiri
tanpa ada perubahan struktur organisasi dan aturan lai1mya.
4.2. Lokasi Perusahaan
Pusbahnas Penun Perhutani, terletak di Desa Ciomas Kecamatan
Tenjo, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Menumt Wilayah kerja Pemm
Perhutani, lokasi terletak diwilayah BKPH Parung Panjang, KPH Bogor
dengan areal 200 Ha. Walaupun Pusbahnas terdapat ditengab kawasan hutan
KPH Bogor, akan tetapi mempunyai akses lokasi yang cukup baik. Hal ini
dikamakan tennasuk daerah yang dekat dengan ibu kota Negara.
4.3. Visi, Mlsi, dim Tujuan Perusahaan
\'isi Pusat Pelebahan Nasional Pamug Panjang yaitu
"memberdayakan secara rnaksirnal potensi perlebahan di Indonesia".
Sedangkan rnisi Pusat Perlebahan Nasional Pairung Panjang adalah
melakukan pembinaan terhadap kegiatan pokok berupa penelitian lebah madu
dan pakan Jebah madu, pengembangan budidaya lebah madu didaerah, upaya
peningkatan kualitas Iebal1 madu, dan penyediaan peralatan budidaya Jebah
yang standar.
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang d.idirikan dengan tujuan
sebagai sarana perakitan teknik perlebahan, unit pemerosesan dan pengujian
mu111 produk perlebahan terutama madu, llllit penakaran koloni dan ratu
lebah, unit produks1, dan standarisasi peralatan Jebah.
4.4. Struktur Organisasi dan Budaya Perusahaan
Struktur organisasi Pusat Pelebahan Nasional: Parung Panjang dapat
disajikan dalam Gambar 5.
Kepala Bagian PrM11J.:"i
Bidang Pengembangan rlnn PPmh11rlirhl\1nfln
Bagian Budidaya Lcbah Dan Pakan Lebah
Bagi an PPnPlitilln
Bagian Pengelolaan rllln PPr:illlf:in I P.hnh
Perhutani/ Kelua Pusat Pusbahn-;;:,-J PnntnP Pllninno
Kepala Unit !Jsaha J Kepala Bagian
Pr>:m:t-::tr:ln [ Kepala Bagian
___ l_T~n lJmnm
[ BagianRT
[;-*--] Bagi an
~l
Kepala Bagian Tata Usaba
Bagi an Keuangan
Gambar 5 : Struktur Organisasi Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
Berdasasarkan gambar diatas bahwa struktnr organisasi Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang dikepalai oleh Ketna Pusat Pelebahan
Nasional Pamng Panjang, Kepala Unit Usalia Pusat Pelebahan Nasional
Panmg Panjang, Kepala Bagian Produksi diantaranya bidang pengembangan
. dan pembudidayaau lebah, bagian bndidaya lebal1 dau pakan lebah, bagian
penelitian, dan bagian pengelolaan dan peralatan lebah. Kepala Bagian Tata
Usaha diantaranya bagian keuangan. Kepala Bagian Pemasaran,dan Kepala
Bagian Urusan Umum diantarauya bagian RT, dan bagian kearnanan.
Dibagian lain dalam organisasi pemsahaan Pusat Pelebahan Nasional
Pamng Panjang dikembangkan budaya 5 R yaitn (1 ). Rapi yang berarti
menyusun rapi barang-barang yang diperlukan pada tempatnya (2). Ringlrus
yang berarti menyisihkan barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja
anda (3 ). Resik yang berarti bersihkan temp at dan peralatan kerja anda,
periksa dan segera perbaiki dalam keadaan bersih dan rapi ( 4 ). Rawat berarti
mempertahankan tempat dan peralatan anda dalam keadaan bersih dan rapi
(5). Rajin berarti menemskan kebiasaan yang baik disertai disiplin prihadi
yang tinggi. Adanya hudaya ini diharapkan dapat membantu karyawan dalam
meningkatkan produkiivitasnya.
4.5. Kegiatan Usaha Pusat Pelebaban Nasional Parun~: Pan.inng
Pusat Pel1;bahan Nasional Pa.rung Panjang m•~lakukan kegiatan usaha
untuk mencapai nrjuan yang telah ditentnkannya, kegiatan usaha tersebut
diantaranya :
1. Kerjasama dengan Instansi terkait diantaranya : Institut Pe1tanian Bogor,
!TB, UNPAD, UNWIM, UNPAK terutama yang berhubungan dengan
penelitian dan bimbingan mahasiswa dengan lembaga lain juga clijalin
hubungan seperti BPPT, Dephutbun, Dinas Pertanian dan Pusat Apiari
Pramuka terutama clalam kegiatan penelitian/ kursus pelebalmn, clan
juga dengan Asosiasi Pelebahan Indonesia (AP! Indonesia).
2. Mengadakan penelitian bidang perlebahan yang meliputi aspek biologi
lebah, patologi lebah, telmis perlebahan, sosial ekonomi, uji kualitas
maclu, clan optimalisasi prorluksi.
3. Mengadakan bimbingan teknis kepada unit pelaksana pengembangan
perlebahan UP3 ditingkat unit Perum Perb.utani.
4. Pemeliharaan tanaman pakan lebah.
5. Membudidayakan lebah madu Apis Melifera.
6. Mengadakan penakaran ratu lebah.
7. Melalnikan hubungan clengan cltmia luar nege1i contohnya dengan !BRA
(Lembaga Perlebahan Intemasional) AAA (Asian Agicultural
Association), APIMONDIA (Asosiasi Petemak Lebah Sedunia) ACIAR
danQIRO.
8. Melakukan berbagai promosi contoh pada pameran ristek, pameran
produksi Indonesia, PRJ, Pameran Diknas, Pameran Indag, clan beberapa
pameran lainnya.
9. Mengadakan berbagai jenis peralatan lebah sesuai dengan kebutuhan.
4.6. Kegiatan Produksi Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
Kegiatan Produksi Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjru1g clibagi
menjadi 7 tahap cliantaranya :
I . Penyediaan bahan baku bempa madu baik yang dihasilkan dari hasil
panen maupun dari hasil pembelian dari luar.
2. Madu tersebut dimasukan kedalam mangan/gudang disimpan selama 15
hari untuk proses pennmnan kadar air madu. Dan alat yang digunakan
dalam proses pennmnan kadar air madu diantaranya deb1nnedifier dengan
DH20 dan RH 45 %, air conditioner (AC) dengan kapasitas penyerapan
4,4 perjam, 140 kotak pelastik ukuran 35 cm x 25 cm x 3 cm, satu kotak
plast1k diisi 3 kg madn, mengg1111akan listrik 3100 watt, dan dengan
volume suhu mangan 6,1 m x 3,46111 x x3,18m.
3. Madu di masukan kedalam tempat pemerosesan madu, yang di
dalamnya ada yang dicampur dan ada yang madu asli. Dan bahan-bahan
campuran madu diantaranya seperti royal jelly, bee follen, dan lain-lain.
Dan di dalam tempat pemerosesan ini tergantung dari bahan yang
digunakan untuk pembuatan madunya.
4. Madu dimasukan kedalam botol-botol madu yang sudah disediakan dan
dalam berbagai ukuran.
5. Botol yang sudah diisi madu dikemas dan dibe1i hibel, terns botol tersebut
dimasukan kedalam dus yang sudah mempunyai merek dan label
Pusbalmas Panmg Panjang.
6. Madu tersebut siap JU1tuk dipasarkan.
4.6. Produktivitas dan Produk-Produk Pusat Pelebahan Nasional Parung
Panjang
Produksi dan pennintaan madu Pusat Pelebahan Nasional Parung
Panjang pada ta11un 2004 dapat disajikan pada Tabel 8
Tabel 8. Produksl Dan Permintaan Madu Pusat Pelebahan Nasional Parung P d T I 2004 PanJan2 a a a mn
No Bulan Pennintaan madu Pengeluaran madu Ku rang
(ton) (ton) (ton)
I Januari -Februari 9 7 2
2 Maret - April 10 9 I
3 Mei -Juni 8 7 I
4 Juli - Agustus 9 8 I
5 September- Oktobcr 8 8 -
J Nopember- Desember
-6 II 10 I
7 Jumlah 55 49 6 ----·
Sumber: Pusbnlmas (2004)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa penuintaan madu
pada tahuu 2004 dilakukan pada 2 bulan sekali sehingga dalam I tahun
terdapat 6 kali permintaan, rata -rata permintaan dalam setahun sebesar 9, 17
ton. Dari pennintaan tersebut hanya mampu dipenuhi oleh Pusat Pelebahan
Nasional Panmg Panjang rata -rata sebesar 8,17 deng;au perseutase sebesar
100%. Jenis - jenis produk Pusat Pelebahan Nasional Paruug Panjang
diantaranya :
I . Produk madu murni kemasan 650 ml Uenis randu, rambutan, kelengkeng,
mangga, dan hutan).
2. Produk madu murni kernasan 300 ml Qenis ranciu, keleugkeng, dan
hutan).
3. Madu plus 3 in I super dengan komposisi rnadu 325 gr, royal jelly 50 gr
dan bee pollen 50 gr.
4. Madu plus 3 in I standar dengan komposisi madu 325 gr, royal jelly 12,5
gr dan bee pollen 25 gr.
5. Madu cwin 2 in I super dengan komposisi madu 325 gr dan royal
jelly 25 gr.
6. Madu twin 2 m 1 super dengan komposisi madu 325 gr dan royal
jelly I 00 gr.
7. Minuman madu isi 48 dan isi 24 per dus.
8. Bee pollen murni.
BABV
HASIL OAN PEMUAHASAN
5.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungru1 internal adalah lingkungan yang berada didalam
organisasi perusahaan dan mempunyai dampak se:cara langsung pada
perusahaan. Hasil analisis lingkungan internal ini akan menunjukan
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Menurut Pearce dan Robinson (1998 ),
kekuatan adalah sumberdaya, ketrampilan, atau ungi,'Ulan lain relatif terhadap
pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh
perusahaan sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalrun
sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat
kinerja efektif pemsahaan. Analisis lingkungan internal dapat dilakukan
dengan analisis pendekatan fungsional, yaitu mengkaji aspek produksi, aspek
keuangan, aspek sumber daya manusia, dan aspek pemasaran.
5.1.l Aspek Produksi
Pada aspek produksi ada beberapa kekuatan yang dimiliki Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang diantaranya : (1) Prodnksi yang tepat
waktn ,(2) fasilitas produksi yang modem, dan (3) kualitas madu yang baik.
Produksi yang tepat waktn, dikarenakan produksi yang terencana.
Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang mulai memproduksi sesuai dengan
waktn tanaman berbunga, misalnya pada saat musim buuga randu maka Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang mengembalakan lebahnya pada wilayah
bunga raudu dengan demikian akan dihasilkan madu yang sesuai dengan
jenis bunga dimana lebah digembalakan.
Cara memproduksi madu Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang
diduknug dengan fasilitas produksi yang modern. Maksud sistem ternak
yang dilakukan Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang sudah
mengunakan peralatan modem dalam memproduksi madu, seperti sudab
menggunakan stup, pondasi sarang, penyekat ratu, ktmmgan ratu, mangkok
ratu, dan bingkai stimulasi dan juga sudah menggunakan alat-alat pelengkap
lain diantaranya : alat pengasap, elekstraktor madu, sudip, sikat lebah, dan
Jain-lain.
Kekuatan lain yang dimiliki oleh Pusat Peleb:ahan Nasional Parnng
Panjang dalam aspek produksi adalah memiliki lmalitas madu yang baik.
Keaslian dan kualitas produk Pusat Pelebaban Nasional Parung Panjang dapat
dibuktikan melalui uji coba labolatorium yang beke~ja sama dengan Balai
Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Hasil analisis uji coba madu sudal1
sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan dengan SN!. Jenis -jenis uji coba
madunya antara lain : aktivitas enzim diastase, hidroksimetil furfural (HMF ),
air, gula pereduksi ( dihitung sebagai glukosa ), sukrnsa, keasaman, padatan
yang tak larut, dan abu. Tabel 9 menyajikan hasiI uji coba terhadap madu
Pusat Pelebahan Nasional Parnng Panjang.
Tabel 9. Hasil Uji Coba Madu Pusat Pelebahan Nasional Parung
Paujaug
No Jenis Uii Satuan Hasil Uii Persyaratau SNI 1 Aktivitas enzim DN 11,8 Minimal 3
diastase ? Hidroksimetil Mg/Kg ~ Maksimal 40 ,
furfural (HMF ) 3 Air % 20 Maksimal 22 4 Gula pereduksi %. b/b 70.7 Minimal 60
( <lihitung sebagai glukosa)
5 Sukrosa %.bib 1.46 Maksimal 10 6 Keasaman MlNaoH 30 Maksimal 40
JN/kg 7 Padatan yang tak %.bib Negatif Maksimal 0.5
larut -8 Abu %.bib 0.34 Maksimal 0.5
Sumber: Pusbahn>S Parung PanJang (2004)
Hasil uji coba madu Pusat Pelebalmn Nasional Parung Panjang dapat
dililmt bahwa aktivitas enzim diastase sebesar 11,8, hidroksimetil furfural
(HMF) sebesar 3, danjenis - jenis yang lain menunjukan bahwa komponen
madu Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang sudah mcmenuhi syarat SN!.
Hasil ini membuktikan madu Pusat Pelebalian Nasional Parung Panjang dari
segi kualitasnya sangat baik.
Pusat Pelebalmn Nasional Parung Panjang sdain memiliki kekuatan
pada aspek produksi juga terdapat kelemal1an dian!aranya : (I) Produksi yang
bergantlmg musim, (2) kapasitas produksi yang belum maksimal, dan (3)
fasilitas pengemasan yang manual.
Produksi yang bergantlmg mustm, dikamakan Pusat Pelebal1an
Nasional Panmg Panjang memproduksinya tergantung pada jenis musim
tanaman berbunga y<1itu musim dimana lebah digembalakan pada tanaman
berbunga tersebut sehingga madu yang dihasilkau akan sesuai deugan
tanaman tersebut. Contohnya pada bulan Juli sampai Agustus bulan dimaua
tanaman bunga randu burbunga, bulan Desember bulan dimana bunga
rambutan dan kelengkeng berbunga. Dengan kedua contoh bulan musim
tanaman berbunga dapat ditunjukau bahwa produksi madu Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang bergantung pada jenis musim tanaman berbtmga
sehingga produksi belttll1 optimal.
Adanya kapasitas produksi yang belum maksimal membuat Pusat
Pelebahan Nasional Panmg Panjang b<0lum dapat memenuhi secara
keseluruhan pennintaan madu. Data madu Pusat Pdebahan Nasional Panmg
Panjang selama tahun 2004 menunjukan bahwa jun1lah permintaan madu
Pusat Pelebalian Nasional Panmg Panjang di perkirakan sekitar 55 ton/tahun.
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang hanya mampu menghasilkan 23 ton
pada tahun 2003 dan 25 ton pada tahun 2004. Mengatasi permintaan madu
yaug meningkat Pusat Pelebahan Nasional Parung Paryang berusaha dengan
mengambil madu duri petemak madu lokal yang sebelumnya sudah
mempunyai kerja sama dengan Pusat Pelebahan Nasional Parung Paujang dan
juga dengan memar1faatkan fasilitas tanah seluas 600ni untuk pembudidayaan
lebah sehingga hasil yang didapat, dapat mengurani,ri pennintaaan madu dan
pembelian madu dari petemak lokal (Pusbalmas, 2004 ). Sedaugkan
kelemahan lain dalam aspek produksi adalah fusilitas pengemasan yang
manual yang masih menggunakan tenaga manusia dalam mengemas produk,
sehingga basil yang didapat dalam mengemas produk kurang begitu maksimal.
5.1.2. Aspek K.1!uangan
Fungsi keuangan yang sangat berperan penting dalam suatu
perusahaan adalah mendayagunakan modal yang tersedia nntuk kegiatan
operasional pemsahaaan. Berdasarkan kondisi pemsahaan saat ini,
perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang stabil. Hal ini dapat dilihat
dali basil laporan keuangan yang menunjnkan bahwa kenntnngan pemsahaan
pada tahun 2003 sebesar Rp 615.J 10.000 juta dan keuntungan pemsahaan
pada tahun 2004 sebesar Rp 691.730.000 juta. Kondisi ini memmjukan
bahwa Pusat Pelebahan Nasional Pamng Panjang dalam ha! keuangan adalah
stabil,sehingga akan memudahkan perusahaan untuk mengembangkan
usahanya lebih maju. Untuk lebihjelasnya data keuangan dalam lampiran 4.
5.1.3. Aspek Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen Sumber Daya Manmia (SDM) terdiri dari
pengadaan, pengunaan, dan pemelilmraan SDM sedemikian rnpa sehingga ·
mendnknng penampilan kinerja organisasi. Pertimbangan yang diberikan
oleh pemsahaan di dalam pengadaan kar:rawau untuk ditempatkan dibagian
pembudidayaan lebah adalah keahlian dan keterampilan dalam memelihara
lebal1. Sedangkan tmtuk bagian staf dan karyawan adalah skill, kecerdasan,
dan keahlian dalam berbisnis lebah. Jmnlah karyawan Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang saat ini berjmnlah sekitar 41 orang. Distribusi
karyawan tersebut adalah karyawan tetap berjumlal1 24 orang dengan
tingkat pendidikan yang bervariasi dan karyawan yang berjumla11 17 orang
adalall karyawan kontrak dengan tingkat pendidikan yang bervariasi pula
Segi kesetiaan karyawan terhadap Pusat Peleballan Nasional Panjang
dinilai sangat cukup setia, ini dapat dilihat dari beberapa karyawan yang
kduar dan masuk pada tahtm 2003 dan 2004 seperti yang disajikan pada
Tabel 10.
Tabel 10.Jumlah Karyawan Keluar dan Masuk ( 2003- 2004)
Tnhuu Jumlnh Ksrynwnn Karynwan Karynwnn Knrynwnn
Karyawan Tetnp Koutrnk Mnsuk Kelunr
2003 41 24 17 4 4
2004 41 24 17 5 5
Sumber : Pusbahnas (2004)
Pada talmn 2003 karyawan yang keluar berjumlah 4 orang sedangkan
tlllhnn 2004 karyawan yang kelnar berjumlah 5 orang itupun kedua tahun
tersubut karyawan kontrak. Dengan sedikit bukti jumlah karyawan yang
kduar maka kesetiaan karyawan terhadap Pusat Pefoballan Nasional Parnng
Panjang dinilai setia.
Kekuatan lain yang dimiliki oleh Pusat Pek:bahan Nasional Pamng
Panjang dalam aspek sumber daya manusia adalah memiliki kemampuan
teknis produksi yang tinggi dalam bekerja. Hal tersebut dikarnakan para
pekerja sebelumnya suda11 diberikan pembinaau dan keterampilan oleh Pusat
Pelebahan Nasional Parnng Panjang terlebih dahul.u, mereka mempelaja1i
kehidupan lebah dan dapat meuyesuaikau diri dcngau kebutuhan lebah
tersebut. Untuk itu, para pekerja Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
sudah memahami dan melaksanakan Sapta Krida dalam pemeliharaan lebah
yang isinya sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan yang cukup dalam dan luas tentang lebah.
2. Memeliharanya dengan penuh kasih sayang.
3. Memeliharanya didaerah yang banyak menghasilkan tepung sari bunga
dan nektar sepanjang tahlll1.
4. Menggunakan lebah madu jenis unggul.
5. Memberi pakan tambahan kepada lebah madn pada masa paceklik
bunga.
6. Memeriksa kandang dan menjaga kebersihannya dengan rajin agar lebah
terhindar dari gangguan hama dan penyakit.
Aspek sumber daya manusia selain memiliki kekuatan juga memiliki
kelemahan yaitu dalam pengambilan keputusan yang bersifut sentralisasi
yang btJrada pada top management. Pengambilan keputusan yang hams
me:nunggu kepala pimpinan untuk memutuskan segala sesuatu menjadi suatu
kelemahan Pnsat Pelebahan Nasional Panmg Panja.ng.. Izin dari kepala
pimpinan tersebut digunakan untuk melaksanakart segala kegiatannya
contohnya, dalam pengiriman produk, dalam pembelian barang-barang yang
diperlukan oleh perusahaan, dan lain-lain. Prosedur ini .akan memakan
waktu lama.
5.1.4. Aspek Pemasaran
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang pada aspek pemasaran
memiliki kekuatan diantaranya : adanya pangsa pasar yang jelas, maksudnya
pangsa pasar Pusat Pelebahan Nasional Panmg .Parrjang adalah konsumen
menengah dan atas. Selain itu, jalur distribusi pemasaran Pusat Pelebahan
Nasional Parung Paujang sangat jelas dilihat dari pmnasaran produk Pusat
Pelebahan Nasional Parung Partjang melalui agen perantara yang beke~ja
sama dengan Pusat Pelebahan Nasoional Panmg Panjang dan juga ada yang
langsung ke konsumen. Data hasil laporan keuangan 1ahun 2004 mcnunjukan
bahwa jumlah penjualllll madu kepada agen perantara sebesar
Rp.1.387.389.000 dan jumlah penjualan langsung kekonsumen sebesar Rp ..
139.962.000. Hal ini membuktian bahwa pemasaran madu Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang sudah cukup jelas.
Selain adanya pangsa pasar yang jelas, kekuatan lain dalam aspek
pemasaran adalah adanya penentuan harga produk yang sesuai dengan mutu
produk Dalam pencntuan harga Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
menyesuaikan dengan mutu produk, ukuran produk, dan jenis produk Lebih
jelas mengenai harga-harga produk Pusat Pelebahan Nasional .Parung
Panjang dengan harga produk lain disajikankan pada Tabel 11. Jika
dibandingkan dengan unit usaha madu yang lainnya harga yang ditetapkan
Pusat Pelebal1an Nasional Parung Panjang sebanding dan sesuai dcnga mutu,
ulrnran, dan jenis produk Jenis - jenis perbandingan produk Pusbahnas
dengan jenis prodnk perusahaan lain dianataranya : jems madu bunga randu,
bnnga mangga, bunga klengkeng, dan bee pollen murni
T111bcl 11. Daftar Harga Perbandingan Madu Pusbahnas dan Madu A . . P ka d B" A • . ,pnan ramu an ma ,pnan
No JENIS MAI>U Madu Madu A1niari Madu Bina
Pusbahnas Pramu1ka Apriari
Indonesia
1 Bunga Randu
• Uk-uran 650 ML 40.000 - -• Ukuran 600 ML - 35.000 35.000
• Ukuran 350 ML - 20.000 -• Ukuran 300 ML 17.000 17.500 17.000
: Bunga Mangga
• Ukuran 350 ML - 20.000 -• Uk-uran 300 ML 17.000 17.500 -
1-·3 Bunga Klengkeng
• Ukuran 650 ML 50.000 - 50.000
• Ukuran 600 ML - 45.000 -• Uk-uran 350 ML - 27.500 -• Ukuran 300 ML 22.500 22.500 20.000
7 Bee Pollen Murni
• Ukuran 1 OOGr - - 35.000 I
• Ul.uran Pies 75 Gr 30.000 30.000 30.000 I
Su:nber : Pusbahnas, Apriari Pramuka,dan Bina Apriari Indonesia (2004)
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang selain memiliki kekuatan
pada aspek pemasaran juga terdapat kelemahan diantaranya: Promosi yang
belum intensif Promosi yang dilakukan oleh Pusat Pelebahan Nasional
Panmg Panjang masih lingkupnya terbatas atau wilayahnya terhatas yaitu
lingkupnya pulau Jawa saja. Begitu juga dalam segi pelayanan terhadap
konsumen Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang belmn sepenuhnya
memuaskan konsumen ·yang mcmbeli secara langsung kcpada Pusal
Pelebahan Nasional Parung Panjang. Hasil penelitian tingkat kepuasan
konsmnen terhadap pelayanan Pusat Pelebahan Nasional Parm1g Panjang
diperoleh dengan menggmiakan metode rata-rata hitung. Nilai rata-rata
diperoleh dengan cara menjumlahkan selnrnh nilai skala yang diberikan
responden dibagi dengan jwnlah resuonden yang ada, nntnk itn
pengukurannya dapat digmiakan skala nnmerik linier. Untuk mendapatkan
skala tersebut terlebih dalmlu dicari rentang skala (RS) dengan runms sebagai
berikut:
m -n RS=---
b
m = angka tertinggi didalam pengukuran.
n = angka terendah dalam pengukuran.
b = banyaknya kelas yang dibentuk
Dengan mnms diatas, maka rentang skala dapat dihitung sebagai berikut : 5 - I
RS 5
RS =0,8 Dengan rentang skala 0,8 ,maka skala numeriknya adalah sebagai berikut :
Sangat tidak puas : I s/d I + 0,8 ...... l < X '.!. 1,8
Tidak puas : diatas 1,8 s/d 1,8 + 0,8-> 1,8 < X :S 2,6
Kurangpuas : diatas 2,6 s/d 2,6 + 0,8 ...... 2,6 < X :S 3,4
Pu as : diatas 3,4 s/d 3,4 + 0,8 ...... 3,4 < X::; 4,2
Sangatpuas : diatas4,2
Tabel12. Tanggapan Responden Terhadap Faktor Yang Mempengarnhi Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pclayanan Pusat Pelebahan Nasional Parnn" Pan.i!!t"
Variabel STP TP KP p SP Skor' Rata-( 1) (2) ( 3) (4) _lS) rata
Kenyamanan 1 8 10 10 l 92 3,1 tempatdan kebersihan tempat
_QQL -·--------· Tanpa 3 7 I I 4 5 91 3,0 membedakan dal!lm pelayanan (X9) Bonus I badiah (X 2 JO 10 6 2 86 2,9 8) Tanggapan 3 9 12 2 4 85 2,8 terhadap keluhan (X5)
Kelengkapan 4 8 9 8 1 84 2,8 fasilitas (X6) Keramahan 3 10 11 6 () 80 2,7 oelavanan IX 1) Kecepatan 2 12 12 4 0 78 2,6 pelayanan(X2) Prosedur 6 6 12 6 0 78 2,6 pemesanan IX4) Kemudahaan 8 11 10 1 () 64 2, I mencapai lokasi (X3)
Keterangan : STP = sangat lidak puns TP = tidak puns KP= Kurang puns P =puns SP= sangat puns Sumber : Pusbnlmas Parung Pmtjang, 2004 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel diatas, terlihat baltwa kenyamanan tempat dan
kebersihau tempat, tanpa membedakan dalrun pelayanan, bonus/hadiab,
tanggapan terhadap keluhan, kelengkapan fasilitas, keramaltan pelayanan,
kecepatan pelayanan, dan prosedur pemesanan berada pada level kurang puas
atas pelayanan Pusat Pelebahan Nasional Parung panjang. Kemudahan
mencapai lokasi dinyatakan tidak puas oleh konsumen. Hal ini dapat
di>lrtikan bahwa kecenderungan pelayanan Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang terhadap konsumen langsung diuilai masih Iemah.
5.2. Analisis Lingkungan Eksternal Pen1sahaan
Analisis faktor ekstemal dilakukan dengan meninjau faktor yang
tcrdapat diluar perusahaan dengan mengetahui peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan dalam proses penyusuuan strategi. Faktor-faktor
tcrsebut dikelompokan menjadi dua bagian utama, yaitu linglmngan jauh
dan lingkungan industri.
5.2.1. Lingkungan Janh
Lingkungan yang dimaksud terdiri dari faktrnr politik dan keamanan,
foktor ekonomi, faktor sosial dan budaya, serta faktor teknologi. Faktor
faktor tersebut dapat diuraikan sebagai beriknt :
5.2.l.1. Faktor Politik dan Keamanan
Kondisi politik disuatu negara sangat berpengan1h baik secara
langsung maupUl1 tidak langsw1g terhadap aktivitas usaha. Kondisi politik
yang tidak menentu dapat menjadi suatu ancaman terhadap usaha sebuah
perusahaan. Sedangkan kondisi politik yang kondusif, dapat menciptakan
stabilitas, keamanan, dan kclancaran dalam usaha serta pengembangan dunia
usaha di Indonesia. Situasi politik dan keamanan sempat menghangat pada
pemilihan umum yang diselenggarakan tahun 2004 akan berpengaruh pada
dunia perusahaan. P(:rusahaan akan melihat bagaimana kondisi dan suasana
setelah pemilu, seteleh siapa yang duduk pada pemerintahan. Hal tersebut
otomatis akan berpengaruh sekali pada Pusat Pelebahan Nasional Parung
Panjang karena Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang adalah perusahaan
milik negara ( BUMN ).
5.2.1.2. Faktor Ekonomi
Pertumbuhan perekonomian Indonesia dari tahun 2001 sampai dengan
tahun 2004 dapat disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Indilrotor Ekonomi Indonesia
Indikator 2001 2002 2003 2004 Pertulnbuhan ekonomif%) 3,83 3,38 4,88 5,13 Inflasi (%) 12,55 10,03 5,06 6,40 Suku bunga deposito berjangka 17,62 12,93 8,31 7,43 bank Umum I bulan (%)
Sumber: BPS (2004).
Kondisi perekonomian nasional sangat mernpengaruhi pertumbuhan
usaha di Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahuu
ketahun selalu mengalami pernbahan. Pada tahun 2001 pertumbuhan
ekoncmi mencapai 3,83 persen, menurun pada tahun 2002 hingga
mencapai 3,38 persen. Kemudian pada talnm 2003 pertumbuhan ekonomi
mengalami peningkatan sebesar 4,88 persen. Dan pada tahun berikutnya
kembali meningkat hingga mencapai 5,13 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi selama dua tahun terakhir juga
diimbangi oleh rendalmya laju inflasi dan suku buuga. Berdasarkau data dari
BPS laju iufasi pada tahun 2001 dan 2002 dapat ffiL'llcapai level dua digit
Pada tahun 2003 dan 2004 inflasi dapat ditekan kembali pada level 5,06 dan
6,40 persen. Rendalmya laju inflasi disebabkan karena kembalinya
normalnya pasokan barang dan jalur distribusi barang yang membaik. Akan
tetapi apabila naiknya nilai inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga BBM
dan naiknya nilai tukar rupiah ini akan berpengarnh sekali pada pernsahaan
khususnya dalam pembelian bahan baku yang naik harganya, biaya
transportasi yang naik, bia;a produksi yang naik , dan biaya - biaya lainnya.
5.2.1.3. Faktor Sosial dan Budaya
Kehidupan modem membuat manusia rnenjadi sibuk, sehingga sangat
rnempengaruhi pola rnakanan rnasyarakat. Masyarakat cenderung
mengkonsumsi makanan yang mudah didapat clan cepat disajikan. makanan
tersebut temyata mempm1yai dampak negatifbagi kesehatan karena tingginya
kandtmgan lemak dan kolesterol. Darnpaknya terliliat dengan sernakin
meningkatnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, dan
darah tinggi.
Kondisi tersebut rnenyadarkan masyarakat untuk mernperbaiki pola
makan rnereka yang selama ini rendah kalori, vitamin, dan protein menjadi
mengkonsumsi lebih banyak kalori, vitamin, dan protein. Perubahan pola
makan masyarakat kearah pola makan yang kaya akan kalori, vitamin,
protein, dan zat-zat penting bagi kesehatan itu dikamakan pemaluunan
masyarakat yang semakin tinggi akan manfaat madu. Madu sangat berguna
untuk mencegah terjadinya peragian dalam salman pencemaan, untuk
mencegah pertumbuhan mikroba seperti Salmonella, Shigeta, E. Colli, dan V.
Cholerae dalam tubuh manusia kareua madu mengandU11g garam mineral,
protein, vitamin, dan masih banyak lagi zat-zat yang ltain.
Meningkatuya kesadarnn masyarakat akan manfaat madu bagi
kesehatan dan perubahan konsumsi kearah pola makan yang sehat, dapat
meningkatkan permintaan terhadap produk tersebut. Hal ini merupakan
peluang bagi pelaku agribisnis terutama dibidang produksi madu untuk
meningkatkan produksinya dan mengembangkan usahanya.
5.2.1.4. Faktor Teknologi
Petkembangan agroindustri tidak terlepas dari penggunaan teknologi
modern, baik dalam bentuk fasilitas perusahaan yang digunakan untuk
memproduksi sebuah produk maupuu teknologi informasi yang dipakai untuk
menyampaikan sebuah produk kepada konsumen. N1unU11, perusahaan belwn
mampu U11tuk menyediakan semua Ital tersebut dikamalmn adanya
keterbatasan dalam penyediaan dana.
Pusat Pelebahan Nasional Panmg Panjang belmn dapat rnenggunakan
tekno 1ogi tersebut dalam memajukan usahanya. Hal ini terlihat pada mesin
produksi yang digunakan masih menggunakan alat yang sederhana.
Sementara itu, pemasaran produk yang dilakukan perusahaan masih
menggunakan pamplet, spanduk, dau brosur dalam mengimpormasikan jenis
prodnk beserta harganya. Sedangkan perusahaan menggunakan media
telepon dalam melaknkan transaksi pembelian kepada konsumen . Dengan
demikian, jangkauan pasar perusahaan masiL terbata:i dan produk perusaliaan
kurang dikenal masyarakat luas sehingga kalal1 bersaiug dengan perusaliaan
sejenis yang telall memanfaatkan kemajuan tekuologi dalam membangun
pernsahaarmya.
5.2.2. Lingkungan Industri
Lingkungan yang dimaksud antara lain ancaman pendatang barn,
ancaman barai:tg subtitusi, pesaing antara perusahaan, kekuatan tawar
menawar pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli. Untnk \ebih
lengkapnya dapat dililiat sebagai berikut :
5.2.2.1. Ancaman Pendatang Baru
Perusahaan pendatang barn pada perusaliaan madu merupakan
ancaman terutama perusahaan yang tergolong dalam skala menengall dan
besar. Contohnya perusahaan pendatang barn yaitu PT. Edtrieska Grup, dan
PT. Madu Mallkota Dewa yang memasarkan produkya sama dengan
Pusbashnas yaitu didaerah jabotabek dan seki1tamya. Hal ini akan
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan pasar akan i;emakin tinggi.
5.2.2.2. Ancaman Produk Subtitusi
Produk subtitusi dari produk perusahaan madu Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang adalal1 susu. Karena susu merupakau produk yang
hampir sama manfaatnya dengan madu, ini dilihat dari kaudungan gizi yar g
sama manfaatnya dengan madu yaitu mengandung kalori, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, besi, vitamin A, vitamin C, dan air (Direktorat gizi
Depkes RI. No.22 tahun 1983, 2004). Untuk itu konsumen yang iugin
mendapatkan produk subtitusi tidak perlu mencari dengan susah payah
karena tersedia luas di pasarau mulai dari warung-warung kecil hiugga
supermarket dengan meik clan jenis lebih beragam dan dapat bebas memilih
produk tersebut sesuai dengan selera masiug-masing. Hal ini berarti aucaman
dari produk subtitusi untuk menggeser produk dari pasaran relatifbesar .
.. 5.2.2.3. Persaingan Antar Perusabaan
Persaingau yang timbul diantara perusaltaan pengolahan madu terjadi
karena masing-masing perusahaan saling berlomba dalam menawarkan
produknya kepada konsumen dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk
meraih keuntungan yang 1naksiamal.Contoh perusahaan pesaing, diantaranya:
perusahaan Madu Sumbawa, pemsahaan Bina Apriari Indonesia, Pemsahaan
Madu hutan Riau, dan pernsahaan madu lainnya. Bentuk persaingan tersebut
terlihat pada taktik yang digunakan seperti promosi yang gencar, memberikan
harga yang lebih rendah, memberikan diskon, atau mengeluarkan produk
barn untuk memperebutkan pangsa pasar. Dengan demikian produk-produk
tersebnt dapat laku terjual dan dapat dikenal masyarakat secara luas.
S.2.2.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli terdiri dari pembeli antan: dan pembeli akhir. Untuk saat ini
kekuatan tawar menawar pembeli culmp tinggi. Hal ini mengingat dengan
semakin banyaknya pilihan konsumen terhadap produk madu. Terlebih lagi
dengan madu sebaf,,>ai baban baku dalam pembuatan makanan seperti roti,
kue, dan laiu-lain. Dengan adanya kebutuhan untuk pembuatan makanan
dengan menggunakan madu tersebut mengakibatkan produk madu akan laris
terjual dipasaran dan ini merupakan peluang bagi industri pengolahan madu
lllltuk meningkatkan produksinya.
S.2.2.S. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Saat ini hampir 55 % ba!Jall balm yang diterima berasal dari pemasok
lokal yang sudab bekerja sama dengan Pusat Pelebaban Nasional Parung
Panjang. Hal ini sejalan dengan semak:in meningkatnya kemampuan pemasok
lokal lllltuk menghasilkan produk berkualitas sebagai subtitusi produk impor,
dan para pemasok Iokal ini berasal dari daerah Jasinga, Lewiliang, Subang,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, dan daera11 Iainnya.
Sejalan dengan jumlah pernasok yang banyak, lilltuk menjamin
kontinuitas pasokan, maka dalam pembelian antara pemasok dan Pusal
Pelebahan Nasional Parung Panjang mereka menerapkan dua strategi
diantaranya: strategi dengan kontrak dan strategi dengan harga pasar.
Penerapan dua strategi pembelian yang diterapkan secara tidak langsung
dapat menumbuhkan loyalitas pemasok terhadap Pusat Pelebahan
Nasional Parllllg Panjang karena dapat menduk1mg kepastian bisnis
mereka.
5.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang daE1 Ancaman Madu Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
Identifikasi kekuatan dan kelemahan madu Pusat Pelebahan Nasional
Parung Panjang terdiri dari beberapa faktor diantaranya : Faktor produksi
terdiri <lari produksi yang tepat waktu, fasilitas produksi yang modem, kualitas
madu yang baik, produksi yang bergantung dengan rnusim, kapasitas produsi
yang belum maksimal, dan fasilitas pengemasan yang manual. Faktor
keuangan terdiri dari kondisi keuangan yang stabil Faktor sumber daya
manusia terdiri dari karyawan yang setia, kemampuan teknis produksi yang
tinggi dalam bekerja, dan pengambilan keputusan y.ang besifat sentralisasi.
Dan faktor pemasaran terdiri dari adanya pangsa. pasar yang jelas, adanya
penentuan l!arga produk yang sesuai dengan mutu produk, promosi yang
belum intensif, dan pelayanan yang kurang optimal terhadap konsumen.
Sedangkan peluang dan ancaman madu Pusat Pelebal1an Nasional Parung
Panjang terdiri dari beberapa faktor diantaranya : Fal<tor politik dan keamanan
terdiri dari situasi politik dan keamanan yang belmn stabil. Faktor ekonomi
terdiri dari membaiknya kondisi perekonomian negara dan kerentanan
terhadap inflasi. Faktor sosial dan budaya terdiri dari permintaan madu yang
meniugkat. Faktor teknologi terdiri dari perkembangan teknologi produksi
yang modem. Faktor pendatang barn terdiri dari mUlnculnya pendatang barn.
Faktor produk subtitusi terdiri dari adanya produk subtitusi. Faktor kekuatan
tawar menawar pembeli terdiri dari kecenderungar1 selera konsmnen yang
selalu bembah. Faktor persaingan antar pemsabaan terdiri dari potensi pasar
yang masih luas. Dan kekuatan tawar menawrur pemasok terdiri dari
mtmculnya para pemasok Iokal disajikan dalam Tabet 14.
Tabel 14. Identifikasi Kekuatan, Kelemaban,Peluang, dan Ancaman Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
VARIABEL KEKUA TAN Produksi I. Produksi yang tepat wak1u
2. fusilitas produksi yang modern
3. Kualitas madu yang baik
Keuangan Kondisi keuangan yang stabil Sumber Daya Manusia I. Karyawan yang setia
2. Kemampuan tel71is produksi yang tinggi dalam bekeria
Pemasaran I. Adanya pangsa pasar yang jelas
2. Adanya penentuan harga produk yang sesuai dengan mutuproduk
VA.RIABEL PELUANG Politik dan kez.manan
Ekonomi Membaiknya kondisi .,,,,.ekonomian neonrn
Sosial dan Budaya Pennintaan madu yang meninnkat
Teknologi Perkembangan teknologi oroduksi van!! modem
Pendatang baru Produk subtitusi Kekutan tawar Kecenderungan selera konsumen menawar nAmbeli ~no selalu berubah Persninugan diantara Potensi pasar yang masih Juas oerusahaan Kekuat:m tawar Munculnya para peroasok lokal menawar ""masok
5.4. Analisis Matriks JFE dan EFE
5.4.1. Matrlks II<'E
KELEMABAN I. Produksi yang bergantung
mustm 2. Adanya kapasitas
produksi yang belum maksimal
3. fasilias pengemasan yang manual
l'engambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
I. Promosi yang belum intensif
2. I'elayanan yang kurang optimal terhadap konsumen
ANCAMAN Situasi politik dan keamanan vang belum stabil Kerentanan terhadap inflasi
Munculnya Eendatang baru Adanva oroduk subtitusi
Lingkungan internal yang telah dianalisis dapat diidentifikasi bempa
faktor sukses Icritis internal, yaitu kekuatan dan kelema11an pemsahaan.
Faktor sukses kritis internal yang telah diidentifikasi dapat diberikan bobot
dan peringkat (rating). Pemberian bobot pada tia:p-tiap faktor kekuatan dan
kelemahan dari perusaliaan dengan menggunakan metode Paired
Comparison. Setelah pemberian bobot dilakukan llangkah selanjutnya adala11
p1~mberian peringkat ini menunjukan bahwa faktor kekuatan mana yang
lebih baik diantara beberapa kekuatan dan faktor kelemahan mana yang lebih
lemah diantara beberapa kelemahan.
Hasil analisis terhadap lingkungan internal! dan identiflkasi menjadi
faktor kekuatan dan kelemahan sebagai faktor slllkses kritis internal, serta
diberikan bobot dan peringkat, maka dapat diperoleh hasil seperti pada tabel
15. Hasil perhitungan pada tabel menunjukan bahwa adanya penentuan harga
produk yaug sesuai dengan mntu prodnk merupakan kekntan ntama bagi
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang dengan nilai skor sebesar 0,234.
Faktor kekuatan utama ini didnknng oleh kualitas madn yang baik dengan
nilai skor sebesar 0,227. Sedangkan, faktor yang menjadi kelemahan utama
dari perusahaan ini adalah fusilitas pengemasan yang manual dengan nilai
skor sebesar 0,120. Fasilitas pengemasan yang manual menyebabkan
perusa11aan lambat dan kurang efektif dalam mengemas produk. Faktor
kelemahan ini hendaknya dapat diatasi pernsahaan dengan menggunakan
mesin pegemasan sehingga hasil yang didapatkan dari pengemasan produk
dapat lebih banyak dan lebih efektif. Dan faktor kdemahan kedna bagi Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang yaitu pengambilan keputusan yang
bersifat sentralisasi yang berada pada top managemen.
Tabet 15. Matriks IFE Perusahaan Pusat Pelebahan Nasional Parung Paniane Fator Sukses Kritis Bo bot Rating Skor
Kekua tan Adanya penentuan harga produk yang 0,071 3,3 0,234 sesuai deugan mutu produk Kualitas madu yang baik 0,063 3,6 0,227 Produksi vang tepat waktu 0,073 3,J 0,226 Fasilitas nroduksi vane: modem 0,070 .J.,2 0,224 Ada µangsa pasar yane: ielas 0,063 3,.4 0,214
Kondisi keuangan vane: stabil 0,064 J,3 0,211 Karyawan yang setia 0,064 3,3 0,211 Memiiki kemampuan teknis produksi
0,062 J,4 0,211 vang timmi dalam bekeria ·
Total 1,758 f--·
Kelemahan
Kapasitas produksi yang belum 0,086 1,8 0,155
maksimal Promosi yang belum intensif 0,083 1,7 0,141 Pelayanan kurang optimal terhadap
0,078 1,7 0,133 konsumen Produksi yang bergantung dengan
0,080 1,6 0,128 musim Pengambilan keputusan yang bersifat
0,068 1,8 0,122 sentrnlisasi F asilitas pengemasan vang manual 0,075 1,6 0,120
Total 0,799 Grand Total 2,557
5.4.2. Matriks EFE
Lingungan ekstemal yang telah dianalisis dapat diidentifikasi berupa
faktor sukses kritis ekstemal, yaitu peluang dan ancaman perusahaan. Faktor
sukses kritis ekstemal yang telah diidentifikasi dapat dibe1ikan bobot dan
peringkat (rating). Pemberikan bobot pada tiap-tiap faktor peluang dan
ancaman bagi perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparison.
Setelah pemberian bobot dilakukan, langkah sela~jutnya adalah memberikan
peringkat ini menujukan bahwa faktor peluang mana yang lebih baik diantara
beberapa peluang yang ada dan faktor ancarnan mana yang lebih kuat
diantara beberapa ancaman yang mengharnbat pernsahaan.
Hasil analisis terhadap lingkungan ekstemal dan identifikasi menjadi
faktor peluaug dan acaman sebagai fuktor sukses kritis ekstemal, serta
diberikan bobot dan peringkat, maka dapat diperold1 hasil seperti pada tabel
16. Hasil perhitungan pada tabel menujukan bahwa permintaan madu yang
meuingkat merupakan peluang utama bagi Pusat Pe:lebahau Nasional Parung
Panjang dengan nilai skor sebesar 0,353. Dengan adanya pennintaan madu
yang meningkat maka otomatis akan mendorong pertunlbuhan Pusat
Pelebahan Nasional untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan, faktor yang
menjadi ancarnan utama bagi perusahaan ini adalah munculnya pendatang
barn dengan nilai skor sebesar 0,352. Ancaman tersebut tirnbul kareua
masuknya industri barn yang akan bersaing memperebutan pangsa pasar.
Tabel 16. Matriks EFE Pusat Pelebahan Nasionall Paruug Panjang
Faktor Sukses kritis .Bobot Il:ating I Skor Peluanl!
Pennintaan madu yanl! nwnin!!kat 0,107 3,3 0.353 Potensi oasar vansi: masih Iuas 0,094 3,2 0,301 Mm1culuya para oemasok lokal 0,096 2,8 0,269 Membaiknya kondisi verekonomian 0,092 2,7 0,248 Kecenderungan selera konsumen yang 0,105 2,3 0,242 selalu berubah >erkembangan tekuologi produksi yang 0,087 2,4 0,209 modern
Total 1.617 Ancaman
Mucuinva pendatang barn 0,110 3,2 0,352 Kerentanan terhadao inflasi 0,114 2,8 0,319 Adanva oroduk subtitusi 0,097 3,1 0,301 Situasi politik dan keamanan yang
0,098 2:,6 0,255 belum stabil Total 1,227
Grand Total 2,844
5.5. Matriks ill
Matriks IE merupakan pemetaan masing-masing nilai rata-rata dari
matriks IFE dan EFE, kemudian dari pemetaan temebut akan menunjukan
posisi pemsahaan pada saat ini. Nilai rata-rata matJiks JFE memiliki basil
sebesar 2,557, sedangkan matriks EFE memiliki nilai rata-rata sebesar 2,844.
Selanjutnya, nilai rata-rata dari kedua matriks tersebut dipetakan dan
keberadaan posisi perusaliaan terletak dilruadran V.
Berdasarkan posisi pemsahaan Pusat Pelebahan Nasional Panmg
Panjang berada pada kuadran V dan menunjukan bahwa posisi perusahaau
berada dalam keadaan sedang, maka altematif stJ·ategi yang dapat diambil
Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang adalah strategi peitahanan dan
pelihara (hold and maintain), yang artinya bahwa p1~rusahaan harus berupaya
untuk mempertahankan dan memelihara kekuatau -- kekuatan yang dimiliki
lllltuk meraih peluang yang ada serta mengatasi kelemal1an un111k
menghadapi segala ancaman yang ada. Oleh karena iru, strategi yang sesuai
untuk diterapkan adalah strategi penetrasi pasar yaitu perusahaan berusaha
· untuk memantapkan pangsa pasar yang ada sekarang pada pasar yang
tersedia melalui usaha -usaha pemasaran yang lebih intensif dan aktif
Strategi selanjutnya adalah perusahaau dapat melakukan strategi
pengembangan produk dengan menawarkau produk yang kualitas, kuantitas,
dan kontiunitas barn pada pasar yang tersedia dan juga dengan ca.ra
meningkatkan kapasitas produksinya. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam
Gambar6.
SKOR T01fAJ, EFE
SKOR TOTAL JFE
3,0-4,0 4 ,0 Kuat 3
3,0-4,0 Tinggi
3, ,l
T
,1
2,0-2,99 Sedang
l 1,0-1,99 rend a
I
----w----
VII
2,0-2,99 ed 0 s ane: 20 ' ' ' ' II ' ' ' ' ' ' ' ' , ___ 8 v
VIII
1,0-1,99 Lemah 1 0
III
--VI
IX
Garn bar 6. Hasil Matriks IE Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
Sumber : David (2004)
5.6. Matriks SWOT
Setelah fuktor -faktor strategi perusa!haan dievaluasi dengan
menggunakan matriks IFE dan EFE maka tahap sdanjutnya adalah meyusun
faktor -fuktor strategi internal dan eksternal tersebut kedalam matiks
SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan <lengan jelas bagaimana
strategi perusahaan yang sesuai dengan berdasarkan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki untuk merespon peluang dan menghadapi ancaman
yang ada. Matriks ini akan menghasilkan empat jenis strategi yaitu : strategi
S - 0, W - 0, S - T,dan W -T. Matriks SWOT l'ni dapat disajikan dalam
Tabel 17.
Tabel.17. Matriks SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
PELUANG ( OPPERTUNITJES)
·1. Permintaan nllldu yang meningkat
2. Potcnsi pasar yang tnasih hms 3. Munculnya para pcmasok
lokal 4. Membaiknya kondisi
perekonmnian Negara 5. Keccnderungan sclera
konsumen yang selalu berubah
6. Perkembangan teknologi ·· produksi yang modem
ANCAMAN (THREATS)
I. Munculnya penda!Jlng barn 2. Kcren!Jlnan terhadap inflasi
dan suku bunga 3. Adanya produk subtitusi 4. Situasi politik dan kcamanan
yang belum stabil
KEKUA TAN (S1RENG111S)
l. Adanya penentunn lwga produk yang sesuai dengan mutuproduk
2. Kualitas madu yang baik 3. Produksi yang tepat waktu 4. Fasilitas produksi yang modem 5. Adanya pangsa pasar yang
jelas 6. Kondisi keuangan yang stabil 7. Karyawanyangsetia 8. Memiliki kemampuan teknis
produksi yang tinggi dalam bekerja
STRATEGI S-0 l. Melaknkan Peningknllln
Produksi (S3, $4, S6,S8,0I, 02,05)
2. Membangun kerjasama dengan para pe1aku bisnis niadu untuk memperluas dan mengembangknn pasar yang sodah ada (SI, S2, S4,S6, 01, 02)
STRATEGIS-T I. Mcmpertahankan lmalitas
produk dan harga yang sesuai dengan mntu produk (SI, S2, S8, Tl, T3)
2. Meningkntkan produk yang ber kwliras, kuantitas, dan kontiuniras sesuai standar SII
SI S2 S4 S6 S8 TI TJ
KELEMAHAN ( WE4KNESS)
I . Kapasitas produksi yang belum maksimal
2. Promosi yangbelum intcnsif
3. Pelayanan yang knrang optimal terhadap konsumen
4. Prodnksi yang bergantung dcngan musim
5. Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
6. Fasilitas pengemasan yang manual
STRATEGI W -0 I. Memperluas lahan dan
memaksimalkan lahan yang tel ah ada agar kebutuhan dapat terpcnuhi secara maksimal (WI, W4, OJ, 02,05)
2. Membuat lembaga R & D dalam mengembangkan usaha peningkntan n1utu prodnk dan meneiptakan sesuatu sistem proses pmduksi yang tidak mcmbutuhkan waktu lam.1. WI W4 OJ 05 06
STRATEGI W -T
1. Mengintensifkan pron1osi (W2, W3, Tl, T3)
1. Menggunakan tcknologi tcpatguna(Wl, W4,W6. Tl. T3)
Berdasarkan identitas terhadap faktor kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang diperoleh dari analisis Jingkungan internal dan ekstemal
perusahaan, maka altematif strategi yang dapat diambil Pusat Pelebahan
Nasional Parung Panjang adalah :
1. STRATEGI S-0
Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan - kekuatan yang
perusahaan miliki untuk meraih peluang yang ada dengan sebesar -hesamya.
Altematif strategi yang dihasilkan adalah :
a. Melakukan peningkatan produksi (S3, S4, S6,SU,01, 02,05)
Untuk meraih permintaan madu yang meningkat, potenisi pasar yang
masih Iuas, dan kecenderungan selera konsumen yang selalu berubah
maka Pusat Pelabahan Nasional Parung Panjang hams melakukan
peoingkatan produksi dengan cara memanfaa1kan produksi yang tepat
waktu, fasilitas produksi yang modem, kondisi keuangan yang stabil, dan
memiliki kemampuan teknis produksi yang tinggi dalam bekerja maka tiga
peluang tersebut dapat diraih oleh Pusat Pefaba11an Nasional Parung
Panjang.
b. Membangun kerjasama dengan para pdalrn bisnis madu untuk
memperluas dan mengembangkan pasar yang suda11 ada (Sl, S2, S4,S6,
01,02)
Dengan adanya potensi pasar yang masih luas dan pennintaan madu yang
meningkat maka Pusat Pelabahan Nasional Parung Panjang harus
menibangun ke1ja sama dengan para pelaku bisnis madu untuk
memperluas dan mengembangkan pasar yang sudah ada dengan cara
memanfaatkan kekuatan yang ada pada Pusat Pelabahan Nasional Panmg
Panjang yaitu dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang modem,
kualitas madu yang baik, kondisi keuangan yang stabil, dan adanya
penentnan harga produk yang sesuai dengan mutu produk.
2. STRATEGI S-T
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untulc mengatasi ancaman-ancaman maka alternatif strategi yang
di hasilkan adalah:
a. Mempertaltankan kualitas produk dan menentukan harga yang sesuai
dengan mutn produk (SI, S2, S8, Tl, TJ)
Mempertahankan kualitas produk dan mementnkan harga yang sesuai
dengan mutn produk olelt Pusat Pelabahan Nasional Parung Panjang
terhadap konsumen maim konsumen tidak akan mudah berpaling keproduk
pesaing baik produk subtitusi maupun produk p<:saing denga.n usaha yang
sejenis.
b. Meningkatkan produk yang berkualitas, kuantitas,dan kontiunitas sesuai
standar Sil (Sl, S2, S4, S6, S8, Tl, T3)
Meningkatnya produk yang berkualitas, kuantitas, dan kontiunitas sesuai
standar sn maka kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut akan
semaldn meningkat.
3. STRATEGIW-T
Strategi meminimalka.n kelemalmn dengan menghindari dari
ancaman, maka altematif strateginya adalah :
a. Mengi.ntensifkan promosi (W2, W3, Tl, T3)
Mengi.ntensifkan promosi baik dengan cara bekerja saina dengan pihak
yang memiliki kepentingan yang sama atau dengan melakukannya sendiri
melalui media elektronik atau media cetak sehingga produk semakin
dikenal oleh masyarakat.
b. Mengunakan teknologi tepat guna (Wl, W4,\V6,, Tl, T3)
Mengguuakan teknologi tepat guna ha! ini dilalmkan oleh Pusat
Pelabahan Nasional Parung Panjang dengan cara membah proses
pcmbuatan ratu lebah dengan ratu buatan, merubah produksi yang
bergantung dengan musim dengan menggnnakan tenologi, dan juga
dcngan merubah proses pengemasan yang manual kedalam proses
pengemasan elektrik sehingga dalam proses produksi lebal1 tidak
membutuhkan waktu lama.
4. STRATEGI W -0
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
de1115an earn meminimalkan kelemalian yang ada, maka altematif strategi
yang dapat digunakan adalah :
a. Memperluas lahan dan memaksimalkan lal1an yang telah ada agar
kebutuhan dapat terpenubi secara maksimal (Wl, "V4, 01, 02,05)
Untuk mengurangi kapasitas produksi yang belum maksimal dan produksi
yang bergantung dengan musim maka Pusat Pelatbahan Nasional Paruug
Panjang harus membuka kemba!i laban yang kosong lllltuk digunakan
sebagai lalian peternakan lebah sehingga basil yang didapat, dapat
mcngoptimalkan kebutuhan madu.
b. Membuat lembaga R & D dalam mengembangkan usaha peningkatan
mun1 produk dan menciptakan suan1 sistem proses produksi yang tidak
membutuhkan waktu lama (Wl,W4, 01, 05, 06)
Untuk mengurangi kapasitas produsi yang belw:n maksimal dan produsi
yang bergannmg dengan musim maka Pusat Pelabahan Nasional Pamng
Panjang hams membuat lembaga R & D dalam mengembangkan usaha
dalam meningkatkan produksi dan mutu produlmya dengan earn bekerja
sama dengan lembaga - lembaga penelitian laian dalam peningkatan
produksi dan mun1 produknya.
5. 7. Pemilihan Strategi
Tahap akhir dalam pemmusan strategi adalal1 pemilihan strategi
terbaik dengan menggimakan alat analisis QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix). Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi terbaik yang
hams dilakukan pemsahaan saat ini adalah melalmkan peningkatan produksi
dan memperluas lahan dan memaksimalkan lahan yang telal1 ada agar
kebutuhan dapat terpenuhi secara maksimal. Hal ini dapat dilihat pada tabel
18 mengenai prioritas strategi dari alteruatif strategi.
Tabel 18. Primitas Srtategi dari Alternatif Stratei:i
Alternatif Strategi Total Skor
a. Melakukan peningkatan produksi 10,568
b. Memperluas lahan dan memaksimalkau lahan yang 10,025
telah ada agar kebutuhan dapat terpenuhi secarai
maksimal
c. Membangun kerjasama dengan para pelaku bisnis 9,584
madu untuk memperluas dan mengembangkan
pasar yang sudah ada
d. Membuat lembaga R & D dalam mengembangkan 9,469
usaha peningkatan mutu produk dan menciptakan
suatu sistem proses produksi yang tidak
membutuhkan waktu lama
e. Meningkatkan produk yang berkualitas, kuantitas, 9,322
dan kontiunitas sesuai standar Sil
f. Mempertahankan kualitas produk dan harga yang 8,991
sesuai dengan mutu produk
g. Mengintensifkan promosi 8,665
h. Menggnnakan teknologi tepat i,runa 8,571
6.1. K1:simpulan
BAB VI
PENUTUP
Hasil penilitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Faktor strategi internal yang menjadi kekuatan utama teridentifikasi adalah
adanya penetuan harga produk yang sesuai dengan mutu produk dan kualitas
madu yang baik. Sedangkan faktor strategi internal yang menjadi kelemahan
"'"""' pcru:,al!a;m iulalah la5Ihta; pengcma11an yang manual dan pengambilan
keputusan yang bersifat sentralisasi yang berada pada top management.
Sedangkan faktor strntegi ekstemal yang menjadi peluang utama bagi Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang adalah permintaan madu yang meningkat
dan disusul dengan potensi pasar yang masih luas. Dan faktor yang menjadi
ancaman utama bagi perusahaan adalal1 munculnya pendatang barn yang akan
bcrsaing memperebutkan pangsa pasar.
2 Adapun dari hasil analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif
slratcgi yaitu :
a. Strategi S-0, dimana strategi ini merupakan strategi agresif
l) Melakukan peningkatan produksi (S3, S4, S6,S8,01, 02,05)
2) Membangun kerjasam& dengan para pelaku bisnis madu untuk
memperluas dan mengembangkan pasar yang sudah ada (Sl, S2,
S4,S6, 01, 02)
b. Strategi S-T, dimana strtegi ini merupakan strtegi derivatif
I) Mempertahankan kualitas prodnk dan mcncntu:kan harga yang sesuai
dengan mutu produk (Sl, 82, SS, Tl, T3)
2) Meningkatkan produk yang berkualitas, kuantitas,dan kontiunitas
sesuai standar SII (St, 82, 84, 86, 88, Tl, T3)
c. Strategi W-T,dimana strategi ini merupakan strategi defensif
1) Mengintensifkan promosi (W2, W3, Tl, 1'3)
2) Mengunakan teknologi tepat guna {Wl, W4,"W6, Tl, 1'3)
d. Strategi W -0, dimana strategi ini merupakan strategi konsevatif
1) Memperluas lahan dan memaksimalkan lahan yang telah ada agar
kebutuhan dapat terpenuhi secara maksimal 0''1, W4, 01, 02,05)
2) Membuat lembaga R & Ddalam mengembangkan usaha peningkatan
mutu produk dan menciptakan suatu sistem proses produksi yang
tidak membutuhkan waktu lama (Wl,W4, 01, 05, 06)
Dengan tetap memperhatikan kindisi pcrusahaan dank arena tidaka dapat
dilaksanakannya semuanya strtegi secara bersamaan, serta melihat tingkat
urgensinya maka prioritas strtegi bisnis di PU sat Pelebahan NAsional
Panmg Panjang adalah :
a) Melakukan peningkatan produksi
b) Memperluas lahan dan memaksimalkan lahan yang telah ada agar
kebutuhan dapat terpenuhi secara maksimal
1;) Membangun kerjasama dengan para pelaku bisnis ma du untuk
memperluas dan mengembangkan pasar yang sudah ada
d) Membuat Iembaga R & D dalam mengembangkan usaha
peningkatan mutu produk dan menciptakan suatu sistem proses
produksi yang tidak membutuhkan waktu lama
e) Meningkatkan produk yang berkualitas, kuantitas, dan kontiunitas
sesuai standar S II
t) Mempertahankan kualitas prodnk dan harga yang sesuai dengan
mutu produk
g) Mcngintensifkan promosi
h) Menggunakan teknologi tepat guna
6.2. Saran
I. Untuk mengurangi kapasitas produksi yang belum maksimal dan
produksi yang bergantung dengan musim maka Pusat Pelabahan
Nasional Parung Panjang hams membuka kembali lahan yang kosong
untuk digunakan sebagai lahan petemakan lebah sehingga hasil yang
didapat, dapat mengoptimalkan kebutuhan madut.
2. Untuk mengurangi kapasitas produsi yang belum maksimal dan
produsi yang bergantnng dcngan musim maka Pusat Pelabahan
Nasional Panmg Panjang hams membuat lembaga R & D dalam
mengembangkan usaha dalam meningkatkan produksi dan mutu
produknya dengan cara bekerja sama dengan lembaga - lembaga
penelitian lain dalam peningkatan produksi dan mutu produknya.
DAFTAR PUSTAKA
Badriyah, 2003. Optimalisasi Produksi Madu Kemasan Pada Pusat Pelebahan Nasional Parnng Parljang Bogar. Institut Pertanian Bogor, Fakultas Petemakan.
Bina Apriari Indonesia, 2004. Daftar Harga Produk Bina Apriari Indonesia.
Badan Pusat Statistik, 2005. Data Ekspordan Impor Madu Indonesia. Jakarta.
2004. Data Jumlah Penduduk. Jakarta.
·----- 2004. Laporan Perekonomian Indonesia. Jakarta.
Direktorat Gizi, 2004. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
David, 2(104. Manajemen Strategi.Ed .Ke -7 : Konsep. Terjemahan. PT. lndeks. Jakarta.
Hariadi, 2003. Strategi Manajemen. Bayumedia. Jawa Timur.
Jauch dan Glueek, 1998. Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis. Penerbit Erlangga. Cetakan Keenam. Jakarta.
Kinnear dan Taylor, 1991. Marketing Research McGrawHill, Inc. New York.
an applied approach.
Kotler, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta PT. Gramedia Utama).
Kotler dan Annstrong, 1997. Dasar - Dasar Pemasaran (Jakarta Prehcelindo ).
Novianti, 2002. Analisi.1· Strategi PengemhanJ?an Bisni.1· Produk Susu Olahan Pada PT. Fajur Taurus Jakarta., Jurusan Ilmu Sosial Ekonomi Pcrtanian. lnstitm Pertanian Bogor, Bogor.
Pusat Pelebahan Nasional Parnng Panjang, 2004. Lebah Madu, Cara Bertemak · dan Pema11faatan. Bogor.
2004. Laporan Tahunan.Bogor.
2002.S~iarah Singkal l'usat Pelebahan Nasional Parung Panjang Th. 1985 --1992. Bogor.
Pearce dan Robinson, I 997. Manajemen Strategik : Fonnu/asi, Jmplementasi. dan Pengendalian. Terjemahan : Binampa Aksara. Jakarta.
Rangkuti, 2002. Rise/ Pemasaran, Cet. 6 (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama).
___ 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorentasi Konsep Perencanaan Strategi untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Saiwono, 2001. Lebah Madu. Aromedia Pustaka. Jakarta.
Kurniawati, 2005. Analisis Strategi Pemasaran Madu (Studi Ka.ms Pada Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur Jakar!a Timur).
Umar, 2003. Strategic Manajemen in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakruta.
Umar, 2000. Rise/ Pemasaran dan Prilaku Konsumen (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan JBRC).
Wijaya, 2004. Usaha Lebah Madu. ( Bogor: Penun Perhutani).
Lampii'an i. KUESIONER PENELITIAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAPPELAYANANPUSATPELEBAHAN NASIONAL PARUNG PANJANG
Sehubungan dengan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana (S l ) pada Jurusan Agribisnis Universitas Islam Negeti SyarifHidayatullah Jakarta, maka mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu saya mohon bantuan/kesediaan Bapak/lbu/Sdr/i untuk dapat mengisi kuesioner ini.
A. Petunjuk Pengisian I . Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda deugan memberi tanda ( x ). 2. Pilih jawaban yang sesuai menurut anda dengan :memberi tanda ( ) pada
altematif jawaban yang telah tersedia. STP = Saugat tidak puas TP = Tidak puas KP = Kurang pnas P = Puas SP = Sangatpnas
B. Pertanyaan N ama Respond en : ....................................... .. I. Jen is kelamin.
a. Pria b. Wanita
2. Usia. a. J 6 - 20 tahun b. 21 - 25 talmn c. 26 - 30 tahun d. 31 - 35 tahun e. > 35 tahun
3. Pendidikan. a. SD b. SLTP c. SLTA d. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan. a. Karyawan/i b. Pelajar/Mahasiswa c. Wiraswasta d. Lain-lain
5. Pendapatau per bulan. a. < Rp. I juta b. Rp. l juta - Rp. 2juta c. Rp. 2 juta - 5 juta d. > Rp. 5 juta
6. Dari mana anda mengenal Pusat Pelebahan Nasional Pamng Panjang? a. Televisi/radio b. Koran/majalah c. Pamplet/spanduk d. Teman
7. Sudah bcrapa lama anda mengenal Pusat Pelebahan Nasional Pamng Panjang? a. < I tahun b. I -2 tahun c. 3-4 tahun d. > 4 tahun
3. Dmi mufai anda mengenal madu Pusat Pelebahm1 Nasional Pamng Panjm1g berapa lama anda mulai mengkonsumsi madu Pm:at Pelebahan Nasional Parung Panjang? a. < 1 bulan b. I -1 bulm1 c. 4 - 6 bulan d. > 6 bulan
9. Alasan apa sehingga anda tidak langsung membeli madu Pusat Pamng Panjm1g Pamng Panjang ketika itu ? a. Kehalalm1 b. MePcmi infonnasi c. Be!Ulll ada dana d ............ """ " .. .
l 0. Berapa kali dalam sebulan anda mengunjungi Pusat Pelebahan Nasional Pamng Panjang? a. I kali b. 2 - 4 kali c. 5-7kali d. > 'l kali
11. Berikan tanggapan anda mengcnai faktor-faktor yan1~ mempengamhi tingkat kepuasan konstunen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang.
No Dimensi Yang Diukur STP TP N ! p SP ( 1) li.L ( 3) (4) ( 5)
-I Keramahan Pelayanan 2 Ke~atan Pelavanan ~ 3 Kemudahan mencaoai lokasi I
4 _ _l_"!_~i;_e~~lf Jlerl!esanan _______ -~-··-·-··----·-·--·--· . --"·
5 Tang'l"aoan terhadap keluhan 6 Ke:lengkaoan fasilitas 7 Kc:nyamanan tempat dan
I kebersihan tempat >-----
I 8 Bonus/hadiah 9 Tanpa membedakan dalam
I pela~anan
Lampiran 2. KUESIONER PENELITIAN
Judul : Analisis Strategi Bisnis Madu di Pusat Pekbahan Nasional Parung PanJang
Sehubungan dengan penulisan skripsi yang mempakan salah satu syarat memperoleh gelar se1jana (SJ ) pada Jumsan Agribisnis: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, maka mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu saya mohon bantuan/kesediaan Bapak/Ibu!Sdr/i untuk mengisi kuesioner ini.
I. Pembobotan Terhadap Kekuatan dan Kelemahan Respond en : •.•••••••.••.•••••••••
Petunjuk Pengisisan : Pembetian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangau antara dua
faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap perusahaan. Contoh:
• "Fasilitas produksi yang modem" (B pada baris/vertikal) Iebih penting da:-i pada "Produksi yang tepat waktu" (A pada kolom/horizontal), maim nilai = I.
• "Fasilitas produksi yang modem" (B pada baris I vertikal) sama penting dari pada "Produksi yang tepat waku1" (A pada koloin/horizontal ), maka nilai = 2.
• "Fasilitas produksi yang modem" penting dari pada "Produksi kolom/horizontal), maka nilai = 3.
Catatirn:
(B pada baris/vertikal) tidak Iebih yang tepat wakU1" (A pada
Cara membaca perbandingan dimulai dari variab el pada baris 1 (humf cetak miring) terhadap kolom I (huruf cetak tegak) dan hams konsisten.
• Bila lebih penting, nilainya = 1 • Bila rama penting, nilainya = 2 • Bila tidak lebih penting, nilainya = 3
No Faktor Sukses Kritis l Produksi yang tepat
waktu 2 Fasilitas produksi yang
modem 3 Kualitas madu yang
baik 4 Kondisi kei:angan yang
stab ii 5 Km awan yang setia 6 MemiJild kemampuan
teknis produsi yang ___ tinggi dalam bekeiE__
--+--+-7 Ada pangsa pasar yang
jelas 8 Adanya penentuan
harga produk y•mg sesuai dengan mutu
roduk 9 Produksi yang
bergamung dengan musun
10
11
Kapasitas produksi yang belum maksimal Fasilitas pengemasan
. __ _y~n_g_l!lanua!_ _______ _ l 2 Promosi yang belum
intensif · 13 Pengambilan keputusan
yang bersifat sentralisasi
14 Pelayanan yang kurang optimal terhadap konsumen TOTAL
E F G H I JI K L M N Total Bobot
--!---+--1--f---+---+--+---+--+--;----------
I '---t--j----j---j--j--jf---j---j----- --~
!
i
I -+--·-+--+----+--!----1---1-----·-'
I
II. Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman Respond en : •••••••••.••••••.••.•••. Petunjuk Pengisian :
Pemberian nilai didasarkan pada Perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengarnhnya terhadap pernsahaan. Contoh :
• "Pennintaan madu yang meningkat" (B pada baris/vertikal) lebih penting dari pada "Membaiknya kondisi perekonomian negara " (A pada kolom/horizontal), maka nilai = 1.
• "Pennintaan madu yang meningkat" (B pada baris/vertikal) sama penting dari pada "Membaiknya kondisi perekonomian negara" (A pada kolom/horizontal), maka nilai = 2.
• "Pennintaan madu yang meningkat" (B pada baris/vertikal) tidak lcbih penting dari pada "Membaiknya kondisi perekonomian negara" (A pada kolom/horizontal), maka nilai = 3.
Catatan: Cara membaca perbandingan dimulai dari variahel pada baris I (hurnf
cetak miring) terhadap kolom 1 (huruf cetak tegak) dan barns konsisten. • Bila lebih penting, nilainya = 1 • Bila sama penting, nilainya = 2 • Bila tidak lebih penting, nilainya = 3
No Faktor Sukses Kritls I rM~e·-m~b-a~ila~iy-ac~k-o~n~d~is~i~~~
E F G H I J Total Bobot
erekonomian Ne ara 2 Permintaan madu yang
menin kat 3 Perkembangan teknologi . ...... prod_11:lcsi_Y.ll.llg modern_ 4 Potensi pasa' yang masih
luas 5 Kecenderungan selera
konsumen yang selalu berubah
6 Munculnya para pamasok
7
8 9 10
· lokal Situasi politik dan kean1anan an belum stabil
Kerentanan terhadap inflasi Muncu~endatan barn Adan a roduk subtitusi
Lampiran3. KUESIONER PENELITIAN
PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAJCTOR STRATEGJS INTERNAL DAN EKSTERNAL
Judul : Analisis Strategi Bisuis Madu Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
NAMA RESPONDEN : .....•.........•••....•.
TUJUAN: Unrnk mengukur pengarnh masing -masing variabel pada faktor internal dan ekstemal terhadap kondisi perusahaan dalam memasarkan produknya, digunakan skala 1,2, 3, dan 4 yang menandakan seberapa efektif strategi perusa11aan saat ini.
A. Faktor Strategis Internal I) Penilaian diberikan dengan cara membandingkan fak-tor -fakor
strategis yang terdapat pada tabel rlengan rata - rata industri atau dengan pesaing utama.
2) Penilaian : l = Kelemahan utama 3 = Kekuatan kecil 2 = Kelemahan kecil 4 = Kekuatan utama
Faktor Internal KEKUATAN
Produksi yang tepat waktu Fasilitas produksi vang modern Kualitas madu yang baik Kondisi keuauiran yang stabil Karvawan vang setia Memiliki kemampuan teknis produksi yang tinggi dalam bekeria Adanva pangsa oasar vanrr ielas Adanya penetuan harga produk yang sesuai dengan mutu produk
KELEMAHAN Produksi vang bergantung dengan musim Kapasitas produksi :l'!l:!l.!!i belum maksimal Fasilitas oengemasan vang manual Promosi yang belum intensif Penirambilan keputusan yang bersifat sentralisasi Pelavanan yang kurang optimal terhadap konsumen
l 2 3 4 .
·- -·· ·····-·-
B. Faktor Strategi Eksternal 1) Penilaian Faktor Peluang : 1 = Rendah, respon kurang
2 = Sedang, respon sama dengan rata -rata 3 = Tinggi, respon diatas rata -rata 4 = Sangat tinggi, rnspon superior
2) Pcnilaian Faktor Ancaman : I = Ancaman sangat tinggi 2 = Tinggi, ancaman diatas rata -rata 3 = Sedang, ancaman sama dengan rata -
rata 4 = Ancaman rendah
Faktor Eksternal I 2 3 4
PELUANG
Membaiknya kondisi 1ierekonomian negara Pennintaan madu yang meniimkat Perkembangan teknolo!!i produksi yang modern Potensi nasar yang masih luas Kecenderungan selera konsumen yang selalu berubah -- --Munculnya para pemasok lokal -
ANCAMAN
Situasi J:!Olitik dan keamanan yang belum stabil _!< ()I:()11_(_a_11<1:11_terhada p i11_!1_asi ___ _ ___ ___________ _ __ __ _ ___
.,. ·-·- ··-·-······- -·-·--·- .... ----·
Munculnya pendatang barn Adanya nroduk subtitusi
ran 17
lONER PENELITIAN ( PENENTUAN PRiORITAS STRATEGI TERBAIK)
Ii. RESPOND EN : ••••.••..•.• D ••••••••••••
lli: Jat penilaian para responden tentang tingkat daya tarik fak'tor -faktor kunci terhadap altematif - alternatif strategi yang ada, elanjutnya akan digunakan untuk menentukan strategi altematif mana yang terbaik dan menjadi prioritas dalam naannya.
~JUK PENJLAIAN : 1berian nilai pada faktor -faktor kunci dengan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu, " Apakah faktor ini mempengaruhi :egi pilihan dalam pelaksanaannya ( Strategi 1, 2, 3, ...... dst ) ? dan seberapa besar pengaruhnya . . matifpenilaian: 1 = Tidak menarik 3 = Cukup menarik
2 = Agak menarik 4 = Amat menarik matif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian : 1 : Mclakukan peningkatan produksi 2 : Membangun kerjasama dengan para pelaku bisnis madu untuk memperluas dan mengembangkan pasar yang sudah ada 3 : Memperluas lahan dan memaksimalkan lahan yang ada agar kebutuhan dapat terpenuhi secara maksimai 4 : Membuat lembaga R &D dalam mengembangkan usaha peningkatan mutu produk dan menciptakan system proses
produksi yang tidak membutuhkan waktu lama 5 : Mempertahankan kualitas produk dan harga yang sesuai dengan mutu produk 6 : Meningkatkan produk yang berkualitas, kuantitas,dan kontiunitas sesuai standar SII 7 : Mengintensifkan promosi 8 : Menggunakan teknoiogi tepat guna
· -faktor kunci ATERNATIF STRATEGl Strat" ' l Strat• '2 Strat• < 3 Strat• i 4 Strate i 5 Strat• i 6 Strat• i 7 Strate i 8
KEKUA TAN 1 I 2 3 4 l 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4 l 2 3 4 1 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4:
i yang teoat waktu penentuan harga produk yang
ono•n mutu oroduk I I I
produksi vaniz modern I keuangan yang stabil madu vaniz baik I m vaniz setia
I
i kemampuan teknis produksi yang lam bekeria pan"sa oasar vang ielas
KELEl\!AHAN oengemasan van11: manual i vaniz bergantuniz deno•n musim .s oroduksi vang belum maksimal yanu belum intensif m kurang optimal terhadap m ,;Jan keputusan yang bersifat asi
PELUANG 1va para pemasok lokal I I I I I I )asar xang masih luas I __ ,-.--~_,-~--
~-.
ian madu vaniz menin°1'at <ova kondisi perekonomian negara rungan selera konsumen yang rubah ,angan teknologi produksi yang
I ANCAMAN
1va oendatang barn I m terhadap inflasi I I
>roduk subtitusi I I )Olitik dan keamanan yang belum
I I I I
I ! : \ I I
Lampiran 5. Rekapitulasi Jawaban Respondeu Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayauau Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang
No Xl X2 X3 X4 XS X6 X7 X8 X9 1 2 3 2 4 5 4 4 3 2 2 3 3 2 3
,, 2 3 2 3 .)
3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 1 3 2 3 4 3 2 5 3 2 I 3 2 I 3 2 I 6 4 2 3 2 1 3 2 5 2 7 I 2 3 1 I 2 3 2 3 8 2 3 1 3 2 1 3 4 5 9 3 2 1 3 2 1 3 2 1
-· ---·- ·----10 2 1 1 1 3 2 1 3 2 11 3 2 1 1 2 2 3 4 4 12 4 3 2 3 4 5 2 2 3 13 2 3 2 1 2 3 4 3 3 14 2 2 2 3 3 3 4 5 5 15 4 4 3 3 4 4 3 3 4
- - - ----- --··------ ,, ___ - ----.---•-·--- --------- -·-------· -------- ----·-·-------·-16 3 4 3 4 3 4 3 2 3 17 4 3 2 3 3 4 4 3 4 18 3 4 3 2 I 2 2 2 3 19 3 2 3 2 2 3 3 4 5 20 3 4 3 2 3 4 3 4 3 21 1 3 3 l 3 3 2 l 2 22 2 3 3 2 3 2 4 3 4 23 2 2 4 4 5 4 2 3 5 24 3 2 3 4 5 3 2 4 5 25 4 3 2 4 3 2 4 2 3 -26 2 3 2 2 3 3 4 2 3 --27 3 2 1 3 2 1 2 4 1 - -··---· ---------- ------- -----·---- --··----·-- ---- -----28 3 2 I 3 2 4 5 I 3 29 2 1 2 1 3 2 4 2 2 30 I 3 2 4 5 4 4 3 2
Tot~1I 80 78 64 78 85 84 92 86 91 Rata-rnta 2,7 2,6 2,1 2,6 2,8 2,8 3,1 2,9 3,0
Lampiran 6. Pembobotan Terhadap Faktor Kritis Internml Pusat Pelebahan Na~ional Parung Panjang
ll.esponden l (Kepala Unit Usaha Pusat Pelebahan Nasional Paruug Panjaug)
Fnktor Sukses A n c D E F G H I J K L M N Tot Bobo Kritis al t
Produksi yang tepat 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 28 ; 0.077 wak1u __ I_ Fasilitas produksi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 I 0.069 I
van 1 modem Kualitas madu yang 2 2 2 2 2 1 2 I 2 2 22 I 0.060 baik i Kondisi keuangan 2 2 2 2 2 2 2 2 22 I o.060
j'an stabil Karyawan yang 2 2 2 3 2 2 2 2 2 24 I o,066 setia Memiliki 2 2 2 2 3 2 2 2 23 0.063 kemampuan teknis produsi yang tinggi dalam bekerja Adaya pangsa pasar 2 2 2 2 2 2 2 22 0,060 ·an ·elas Adanya penentuan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 i 0.071 harga produk yang
! sesuai dengnn mutu roduk
30 I o.082 Produksi yang 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 bergantung dengan I musin1 I
Kapasitas produksi "• ;. 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 --:-~---
2 34 i o,093 yang belum i
' maksimal ' I Fasilitas 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 26 I 0.011 pengemasan yang I manual Promosi yang 3 2 3 2 2 3 3 2 2 30 0,082 oelum intensif Pengambilnn 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 24 0,066 keputusnn yang bersifat sentralisasi Pelayanan yang 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 28 I o.on kurang optimal I
! terhadaQ konsumen -~--·-
24 27 30 30 28 29 30 26 22 18 26 22 28 24 364 ; 1,000 TOTAL I
I I
Lampiran 6. ( lanjutan)
ian Prodnksi tor Sukses Kritis B c D E F G H I J K L M N Tomi Bobot
uksi yang 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 29 0,080 waktu itas 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 26 0,071 Jksi yang
'm itas madu 2 2 2 2 2 2 2 2 22 0,060 baik lisi I 3 2 2 2 2 2 2 2 2 24 0,066 igan yang
awan yang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 0,069
iliki I 2 2 3 2 2 2 I 2 I 22 0,060 mpuan 1 produsi tinggi i beker·a >angsa 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 0,066
an 'elas ya 3 2 2 2 2 2 2 I 2 2 24 0,066 •tuan harga 1k yang i dengan
roduk 1ksi yang 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 27 0,074 ntung ITT mus1m ;itas 2 3 3 2 2 3 2 3 3
,, '• 3 2 32 0,088
ksi yang 1maksimal tas 2 2 2 2 2 3 2 2 2
,, '· 3 2 27 0,074
:1nasan manual )Sl yang 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 30 0,082 l intensif mbilan 2 2 2 2 2 2 2 2 I I I 22 0,060 usan yang at lisasi man yang 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 30 0,082 g optimal iap men \L 23 26 30 28 27 30 28 28 25 20 25 22 364 1,000_
Lampir1m 6. ( lanjutan)
Responden 3 (Kepala BidangTata Usaha)
orSukses A B c D E F G H I J K L M N Total Bobot
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 26 0,071
2 2 3 3 2 2 2 2 24 0,066
n as madu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 I 2 24 0,066 >aik si 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 0,071 gan yang
wan 2 2 2 2 2 2 I 20 0,055 etia liki 2 2 2 2 2 2 2 2 22 0,060 npuan produksi inggi beker°a mgsa 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 23 0,063 rang
a 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 0,071 uan produk esuui imutu
csi yang 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 28 0,077 tung 1 mus1m 1as 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 33 0,091 ~SI yang
nal lS 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 27 0,074 nasa11 innual si yang 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 31 0,085 intcnsif nbilan 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 26 0,071 san ersifat 1sasi :ian 2 ·2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 28 0,077 llrang I 1p 1en --·--·--TAL 26 28 28 26 32 30 29 26 24 19 25 21 1,000 -~·---- --~---·· --- ----- ---~ ----· --·---- ·---- ----~
Lampiran 6. ( lanjutan)
Responden 4 (Kepala Bagian Pemasaran)
torSuk•es B c D E F G H I J K L M N Total Bobo! Kritis ksi yang 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 26 0,071 waktu las produksi 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 24 0,066 modern ias madu 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 25 0,069 baik 1si keuangan 1 2 2 2 2 2 I 2 2 2 22 0,060 stabil 1wan yang 2 2 2 2 2 2 2 21 0,058
liki 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 23 0,063 mpuan :produksi tinggi dalam a 1angsa pasar 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 22 0,060 ielas va 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 28 0,077 ,tuan harga kyang i dengan 2roduk ksi yang 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 33 0,091
•tung mmusim ;itas 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 31 0,085
ksi yang 1 maksimal tas 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 0,077
miasan yang al osi yang 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 29 0,080
1 intensif !lllbilan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 0,066 usan yang 'at 1lisasi ---'1!1atl yang 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 29 0,080
1goptimal lap imen l'OTAL 26 28 27 30 31 29 30 24 19 21 25 23 364 1,000
Lampiran G. ( lanjntan)
R.esponden 5 (Kepala Bagian Produksi)
;tor Suklles A 18 r, D E F G H I J If( L M N Total Bobot lis luksi yang tepal 2 2 3 2 2 3 2 2 2 24 0,066 !!!_____ :litas produksi 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 26 0,071 ~modem litas madu yang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 0,063
1disi keuangan I 2 2 2 I 2 2 I 2 2 22 0,060 ' stabil ··---ya'van yang 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 27 0,074 l
niliki 2 2 2 2 2 2 2 2 I 2 22 0,060 &npuan teknis luksi yang gi dalam '·a pangsa pasar 2 2 2 2 2 :t 2 20 0,055
, ·elas nya penentuan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 24 0,066 a produk yang ai dengan mutu luk luksi yang 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 32 0,088 antung dengan im asitas produksi 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 31 0,085 rbelum simal litas 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 27 0,074 re1nasan yang ual nosi yang 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 32 0,088 m intensif :ambilan 2 2 2 2 2 2 2 2 I
,, .. 3 25 0,080 1tusanyang itfil sentralisasi yanan yang 2 2 3 2 2 3 3 3 2 29 0,080 ngoptimal Ida konsumen TOTAL 28 26 29 30 25 30 32 28 20 21 25 20 J,000
Lampiran 6. (Ianjutan)
Respouden 6 (Kepala Wakil Unit Usaha Apriari IPramulrn)
-~----- ---~···
Faktor A B c D E F G H I J K L M N Total Bobot Sukses Krills ---··-roduksi yang tepat 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 ().()71
ak-tu isilitas pro1uksi yang 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 25 0,069 odem ualitas madu yang 2 2 2 2 2 1 2 2 2 23 0,063 ok Jndisi keuangau 2 2 2 2 2 1 I 20 0,055 n stabil -----·--
a\vrui an setia 2 2 2 l I 2 2 I 2 22 0060 emiliki kemampuan 2 2 2 2 2 I I 2 2 23 0,063 mis produksi yang 1ggi dalam beker'a la pangsa pasar yang 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 28 0,077 as Ian ya penentuan 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 32 0,088 rga produk yang ;uai dengan n1utl1 iduk >duksi yang 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 30 0,082 cgantung dengan isim ----pasitas produksi 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 29 0,080 1g belum maksimal :ilitas pengemasan 2 3 2 3 2 3 3 3 3 28 0,077
'llE''.11!.'!i!L ~·---·--
1mosi yang be I urn 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 29 0,080 ~nsif 1gambilan 2 2 3 2 2 2 3 22 0,060 fUtusan yang sifat sentralisasi ayanan yang kurang 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 27 0,074 imaJ terhndap isumen
TOTAL 26 27 29 32 30 29 24 20 22 23 24 23 364 1.000
Lampiran 6. ( lan,jntan)
Respnden 7 (Kepala Bagian Produksi)
---·
Faktor A B c D E F G H I .J K L N Total Bobo! Sukses Kritis
'roduksi yang !epat 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 0.()7)
vaktu ---'asilitas produksi yang 2 3 3 2 2 2 2 2 2 25 0,069
nod em Cualitas madu yang 2 2 2 2 2 2 2 21 0,058
1aik Condisi keuangan 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 26 0,071
:ims stab(!_ ------~-
~awan~ setia 2 2 2 2 2 2 1 20 0.055
liemiliki kemampuan 2 2 2 2 2 2 2 2 1 22 0,060
elm is produksi yang 1n" i dalam beke ·a lda pangsa pasar yang 2 2 2 2 3 3 2 2 2 26 0,071
,Jas ldanya penentuan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 0.069 arga produk yang esuai dengan mutu roduk roduksi yang ?. 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 29 0.080
ergantung dengan iusim :apasitas produksi ] 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 JO 0,082
mg belum maksimal asilitas pengemasan 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 0.074
~g_nmnual ·-----·--romosi yang belum 2 2 J 2 3 3 3 2 2 2 JO 0.(l82
1tensif engambilan 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 27 0.074
~putusan yang 'rsifat sentralisasi elayanan yang kurang .! 3 3 2 J J 2 2 2 2 2 3 JO 0.082
Jtimal terhndap )OSUmen
TOTAL .. 26 27 31 26 32 JO 26 27 23 22 25 22 364 1.000
Lampiran 6. (lanjntan)
Responden 8 (Kepala Bagian Pemasaran) -·
l'aktor Sukses Krills A B c D E F G H I J K L M N Total Bobot -----Produksi vanu tenat waJ..iu 2 2 3 2 3 3 2 I I 2 I I 2 25 OJJ69 __ Fasilitas produksi yang 2 3 2 3 2 2 2 2 2 I 2 I 26 0,071 moden1 Kualitas madu vanu baik 2 2 2 I 2 2 3 2 I 2 2 2 2 25 0,069 Kondisi keuangan yang I I 2 2 3 3 2 2 I 2 2 2 2 25 0,069 stab ii K jlrvawan van2 setia 2 2 3 2 2 2 2 2 I 2 I 2 2 25 0,069 Memiliki kemampuan teknis 1 I 2 1 2 2 2 1 1 2 I 2 2 20 0,055 produsi yang tinggi dalrun bekeria Ada nan11<a oasar vanrr ielas I 2 2 l 2 2 2 2 ~~ 2 I 2 I 22 0,060 Adanya penentuan harga 2 2 I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 0,069 produk yang sesuai dengan mutu oroduk Produksi yeng bergantung 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 l 3 I 26 0,071 denean musim Kapasitas produksi yang 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 33 0,091 belum maksimal
-· Fasilitas pengemasan yang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 27 0,074 manual Promosi vane belum intensif 3 3 2 2 3 3 3 2 3 :z ~2 2 2 32 0,038 Pengarnbilan keputusan 3 2 2 2 2 2 2 2 I l I I 2 I 23 0,063 van• bersifat sentralisasi -l Pelayanan yang kurnng 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 30 0,082 optimal terhadao konsumen
TOTAL 27 26 27 27 27 32 30 27 26 19 25 20 29 22 364 1,000
Lampiran 6. (lanjutan)
Responuen 9 (Kepala Bagian Personalia) I
rK ·--
Faktor Sukt<es Krills A B c D E F G H I J L M N Total Robot Produksi vanrr tennt waJ..iu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 I 2 2 2 25 0.069 Fasilitas produksi yang 2 2 2 3 2 2 2 2 I 2 2 3 2 27 0,074 modem Kualitas madu vana baik 2 2 2 2 2 2 2 2 l I 2 I 2 23 0.063 Kondisi keuangan yang 2 2 2 2 2 2 2 I I I I 2 I 21 0.058 £tab it Kruva\van van~ setia 2 I 2 2 2 2 2 2 2 '2 2 2 2 25 0.069 Memiliki kemampuan tel."llis 2 2 2 2 2 2 2 I 2 • I 2 2 2 24 0,066 produsi yang tinggi dalam bekeria Ada nan°•a nasar vanu ielas 2 2 2 2 2 2 2 2 I I I 2 I 22 0,060 Adnnya penentuan harga 2 2 2 2 2 2 2 2 2 I 2 I 2 24 0,066 produk yang sesuai dengan mutu nroduk Produksi yang bergantung 2 2 2 3 2 3 2 2 3 !3 2 .3 2 31 0,085 denean musim I Kapasitas produksi yang 2 3 3 3 2 2 3 2 I 2 2 3 2 30 0,082 belum maksimal -Fasilitas pengemasan yang 3 2 3 3 2 3 3 3 I 2 I I I 28 0,077 manual Promosi vane belum intensif 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 31 0,085 Pengambilan keputusan 2 I 3 2 2 2 2 3 I I 3 I 3 26 0,071 vanu bersifat sentralisasi Pelayanan yang 1.-urang 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2~3 I I 27 0,074 ootimal terhadao kommmen
TOTAL 27 25 29 31 27 28 30 28 21 22 24 21 26 25 364 l 000
Lampiran 6. ( lanjutan)
Responden 10 (Kepala Bagian Keuangan)
A c D E F G H _I J K L M N Total 1·uohoi~ 3 2 2 3 3 2 2 '• ,, 2 2 2 2 29 0,080
2 2 2 3 2 2 2: 2 2 2 26 ! 0.071
- --·-· ··-·-~ --··-·- -·--·-·- --··· I Kuatitas mndu an baik 2 2 2 2 I 2 2 2 23 i 0,063 .. Kondisi keuangan yang 2 2 ' 2 2 2 I 2 24 i 0,066 • stabil ! Karyawan yang setia 2 2 2 2 3 2 2 2 2 25 1, 0,069
I '
Memiliki kemampuan teknis 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 0,069 produsi yang tinggi dalam I beker'a i Ada an a asar nn 'elas I I 2 2 2 I I I 2 I 20 I 0.055 Adanya penentuan harga 2 2 2 2 I I 2 2 2 2 24 i 0.066 produk yang sesuai dengan ! mutu roduk Produksi yang bergantung 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 27 0,074 den mcsim
I 0,085 Kapasitas produksi yang 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 31 belum maksimal Fasilitas pengemasan yang 2 3 3 2 2 2 3 2 2 l 2 28 I 0,077 nlaitual i Promosi an belum intensif 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 29 0080 Pengambilan keputusan 2 2 2 3 3 2 2 2 I 2 26 0,071 van bersifat sentralisasi I Pelayanan yang k-urang 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 27 0,074 o timal terhada konsumen
TOTAL 23 26 29 28 27 27 32 28 25 ..1! 24 23 364 1,000
Lampiran 7. Rata-rata Penentuan Bobot Faktor Internal
-_J 2 3 4 s 6 '7 8 9 10
Ratn-rata Faktor Int..imal l Bobot
Kekuatan Produksi yang tepat
0,071 0,071 0,077 0,080 0,066 0,069 0,071 0,071 0,069 0,080 0,073 waktu F~silitas produksi
0,066 0,066 0,069 0,071 0,071 0,071 0,069 0,069 0,074 0,071 0,070 vangmodem K ualitas ma<lu yang
0,069 0,066 0,060 0,060 0,063 0,069 0,058 0,063 0,063 0,063 0,063 baik Kondisi keuangan
0,060 0,071 0,060 0,066 0,060 0,069 0,071 0,055 0,058 0,066 0,064 yang stabil Karyawan yang
0,058 0,055 0,066 0,069 0,074 0,069 0,055 0,060 0,069 0,069 0,064 setia Memiliki kemampuan teknis 0,063 0,060 0,063 0,060 0,060 0,055 0,060 0,063 O,OQ6 0,069 0,062 produksi yang tinggi
. ·----·------Adanya pangsa
0,060 0,063 0,060 0,066 0,055 0,060 0,071 0,077 0,060 0,055 0,063 pasar yang ielas Adanya penentuan harga produk yang
0,077 0,071 0,071 0,066 0,066 0,069 0,069 0,088 0,066 0,066 0,071 sesuai dengan mutu produk --Kelemahnn Produksi yang bergantung dengan r,091 0,077 0,082 0,074 0,088 0,071 0,080 0,082 0,085 0,074 0,080 mus1m Kapasitas produksi yang belum 0,085 0,091 0,093 0,088 0,085 0,091 0,082 0,080 0,082 0,085 0,086 maksimal --Fasilitas pengemasan yang 0,077 0,074 0,071 0,074 0,074 0,074 0,074 0,077 0,077 ' 0,077 0,075 manual ·--------- -- --->----·--·-·-·--·--··-· Promosi yang
0,080 0,085 0,082 0,082 0,088 0,088 0,082 0,080 0,085 0,080 0,083 belum intensif ' Pengarnbilan keputusan yang 0,066 0,071 0,066 0,060 0,080 0,063 0,074 0,060 0,071 0,071 0,068 bersifat sentralisasi - ..
Pelayanan yang kurang optimal 0,080 0,077 0,077 0,082 0,080 0,082 0,082 0,074 0,074 0,074 0,078 terhedap konsumen - ··-- ---------·-
Total 1.000
" Lampiran 8. Pembobotan Terhadap Faktor Kritis El<Sternal Pusat
Pelebahan Nasional Parung Panjang
Responden I (Kepala Unit Usaha Pusat Pelebahan Nasiional Parung Panjang)
Faktor Suk.~cs Kritls B c D E F G II I J Total Bo bot Mc1nbaiknya kondisi 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0.100
rekonon1ian Ne ara ---·---Pennintaan nmdu yang 3 3 3 3 3 22 0.122
2 2 2 12 0,067
Potcnsi ~sar ;rang 1nasih Iuas 2 2 2 15 0.083 Kecenderungan selcra 2 2 2 2 18 0,100 konsumen yang selalu be rub ah Munculnya para penmsok 2 2 3 2 15 ' 0,083 Iota! Situasi politik dan keamanan 2 3 3 3 3 3 2 25 O.t39 an belum stabil
Kemtanan terh.ada2 inflasi 2 I 3 2 2 2 17 0,094 Munculn a ndatan barn- 2 I 3 2 2 2 17 0,094 Ada a roduk subtitusi 2 3 2 3 2 3 2 21 0.117
TOTAL 18 14 24 21 18 21 11 19 180 l,ll(IQ__
Res ala Ba ian Produl<Si --1 Faktor Sukses Kritis c D E F G IEI I J Total Robot Merubaiknya kondisi 2 2 2 2 2 I 2 16 0,089 erekonomian N
Permintaan madu yang 2 2 2 2 2 16 0,089 n1enin at Perkembangan teknologi 2 2 ~ ,, 2 15 0,083 roduksi an modem
Potensi pasar yang masih 2 2 2 2 ,, '· 2 16 0,089
h!_as Kecendenn1gan sc.lem 3 2 3 3 3 2 3 24 0,133 konsumen yang selalu herubah Munculnya para pemasok 2 3 3 2 2 19 0,106 local Situasi politik dar: 2 2 2 2 2 14 I o,078 keamanan yang belum stabil Kerentanan terhad inflasi 2 2 2 2 1 2 20 0 111 Munculnya pendatang 3 3 3 3 2 3 24 0,133 baru Adan a roduk subtitusi 2 2 2 2 3 2 16 0,089
TOTAL 20 20 21 20 12 17 22 16 180 I 000
Lampiran 8. (lanjutan)
Respoden 3 (Kepala Bidang Tam llsaha) ---- ---------···
c D E F G H I .J Total Bo bot 2 I 2 2 2 I 2 3 17 0.094
3 3 2 3 3 20 0, 111
2 3 2 2 3 18 0,100
Potensi asar an rnasih luas 3 2 2 l 2 18 0,100 Kecenderungan selera 2 2 2 I 15 0,083 konsumen van selalu bembah Munculn~a Qara Qemasok local 2 2 2 I 2 3 17 0.094 Situasi politik don keamanan 2 3 2 2 2 2 16 0,089 an belum stabil
Kemtanan terhada inflasi 3 3 3 2 2 3 24 0 133 Munculn~a Qendatang barn 2 l 2 3 3 2 18 Jl,l_(l()_ Adan a roduk subtitusi I 3 I 2 3 I 17 OOS4
TOTAL 19 16 18 18 21 19 20 12 180 l 000
Res nden4 E ;? G H I .J Total Bo bot
2 2 2 2 I I 2 15 I o.os3
2 3 3 2 2 20 0.ll I 2 2 3 2 2 17 0,094
2 2 1 2 2 2 18 0,100 2 2 2 2 2 17 : 0094 I ,
2 2 2 2 2 16 0.089 2 3 3 2 17 0,094
3 3 3 2 3 3 0.144 3 2 2 2 2 2 0,094 2 2 2 2 2 2 0094
TOTAL 21 16 19 18 19 20 19 10 180 I 000
Lampiran 8. (lanjutan)
Responden 5 (Kepala Bagian Produksi)
Faktor Siikses Krills c D E F G ill I J Total Bo bot 2 2 2 2 2 I 12 15 0,083
-----1 3 2 3 3 l 2 21 0.117 ___ J 2 2 2 3 2 I 17 0,094
2 2 2 2 I 2 18 0 100 2 2 2 I 2 2 16 0,089
_j
2 2 2 2 1 2 16 0,089 I 2 2 2 2 2 2 18 0, l 00 I
' I 3 l 1 2 3 ]8 o.~ 3 3 2 3 2 2 23 0,123_1 2 2 3 2 2 2 2 2 18 0 100 , 21 15 19 18 20 20 18 180 1,000
Responden 6 (Kepala Wakil Unit Usaha Apriari Pramuka)
Faktor Sukses Krills c D E F G H I J Total Bobot Membaiknya kondisi 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0,IOO erekonomian Ne ara
2 3 2 2 2 2 19 0,106 2 2 2 I 2 2 17 0,094
2 2 2 2 I 2 18 0 100 Kecenderungan selera konsumeu 2 2 I 2 2 16 0,089
_)'!'!!ll 'elalu berubah Munculn a ara masok local 2 I 2 2 3 17 0094 Situasi politik dan kerunanan 2 2 2 3 2 2 19 0,!06 'an belum stabil
Kerentanan terhncla inflasi 2 2 3 2 2 3 21 0 117 M unculnxa ~endatang ryaru 2 2 2 3 2 2 2 18 Oc!OO Adan a roduk subtitusi 2 2 2 2 3 l 2 17 0.094 -
TOTAL 18 17 19 18 20 19 17 __l;i 180 l 000
Lampiran 8. (lanjutan)
Responden 7 (Kepala Bagian Produksi)
Faktor Suks'!S Kritis c D E F G H I J Total Bobot Membailmya kondisi perekonomian 2 2 2 2 I 2 2 16 0,089 Ne ara Permintnan madu yang meningkat 2 2 2 I 2 2 18 OJOO Perkembangan teknologi produksi 2 2 2 2 14 0,078 an deru
2 I 2 I 2 15 0 083 2 3 3 3 3 23 0,123
2 2 3 3 1 2 18 0 100 3 2 2 3 I I 15 0,083
3 3 3 2 3 21 0 117 2 2 3 3 3 22 0 122
Adanva ~roduk subtitusi 2 2 2 2 2 18 0,100
TOTAL 20 18 22 21 13 18 180 I 000
Respondcn8 (Kepala Bagian Pemasaran)
Faktor SuksC11 Kritis c D E F G I i J Total Bobot Membaiknya kondisi 2 2 2 2 2 -12 17 0,094
'fekonomian Ne ara Permintaan madu yang 2 2 2 2 2 2 18 0,100 meningkat ____ ) __
-·---------~ Perkembangan teknologi 2 2 I I 2 14 0,078 roduksi an mod1'm 2~2 Potensi pasar yang masih 2 2 2 2 17 0,094
luas I Kecenderungan sel1'ra 2 2 2 3 3 3 22 0,122 konsumon yang selalu berubah Mtmculnya para pemasok 2 2 3 2 2 2 2 19 0,106 local Situasi politik dan kearnanan 2 2 3 2 2 15 0,083 on belum stabil
Kemtanan terhada inflasi 2 2 3 3 I 2 19 0,106 Munculn a ndaumg baru 3 2 3 2 I 2 3 22 0 122
.. -1<l!tnya ~roduk subtitusi 2 2 2 2 I 2 3 17 0,094
TOTAL 19 18 22 19 14 17 21 180 1,000
Lampiran 8. (lanjutan)
Responden 9 (Kepala Bagian Personalia)
c D E F Qj H I J Total Bob~ 2 2 2 2 I /2 2 2 17 0,09•1
--i 3 3 2 2 2 3 2 21 0,117
2 2 2 2 2 2 17 I o.094-
2 2 2 2 2 19 ' 0,106 Kecenderungnn selera 2 3 2 15 I o.os3 konsumen an selalu berubah Munculn a arn emasok local 2 2 2 I 2 2 17 0,09· Situasi politik dan keamanan 3 /2 2 2 2 18 I 0,100 an belum stabil ___ j,,, __ ,_
Kemtanan terhada inflasi 2 2 3 2 3 21 0,117 __ Munculn a penclatang~~-· 2 I 2 2 3 3 17 'Jl,,Q9,:1,_ --Adan a roduk subtitusi 2 2 2 2 2 2 18 0 100
TOTAL 19 15 19 17 21 18 15 180 1,000 -
RespoHJdenlO (Kcpala Bagian Kcuangan)
c D E F G H I .J Total Bobotl 2 2
12 2 2 2 16 () 089 -·1
, '
' I --2 2 2 2 2 17 0,094
., I I ------ o,os:i- i 2 2 2 2 15
2 2 LL I 2 15 0,083 Kecenderungan selera 2 2 3 3 3 2 2 22 0,122 konsumen yang selalu berubah Munculnya para pemasok 2 2 3 3 2 2 19 0,106 local _ _j
3 3 3 3 2 2 20 0, 'I I
3 2 2 2 2 19 0,106 2 2 2 3 2 2 2 0 111 2 2 2 2 2 2 2 0,094 20 19 21 21 14 17 16 l,000
Lampitran 9. Rata-rata Penentuan Bo bot Fa!ctor Eksternal
Faldor Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 I 8 I 9 10 [Rata-rat:J Bo bot ----·--
Pel11ane Membaiknya
0.0941 0:089 0,0941 0,089 kondisi
0,083 0,094 0,100 0,089 0,083 0,100 0.092 perekonomian i i Negara I I
0, 111 / 0,094
-··--.I
Permintaan madu 0,111 0, 111 0,122 0,089 0,117 0,100 0,100 0,106 0,107 I .Y."!ig_meningkat _ ---···~ ·-·---- --·--~~ -------- -·--- ------ ----------·
·0,~~~-1~:~3-i I Perkembangan teknologi produksi 0,094 0,100 0,067 0,083 0,094 0,078 0,078 0,094 0,087 vana modern I I Potensi pasar yang I I 0,100 0,100 0,083 0,089 0,100 o,094 I o,083 0,100 0,106 i 0,083 0,09•1 masih luas I i ··--···I Kecenderungan
0,0831 0, l 22
i selera konsumen I
0,094 0,083 0,100 0, 133 0,089 0,122 0,123 0,089 0, l 05 I yang selalu
, I
berubah I Munculnya para
0,1061 0,100 0,094 \ 0, 106 I
0,089 0,094 0,083 0,106 0,089 0,094 0,0% I l'emasok lokal i Ancaman i Situasi politik dan
---·--
0,0831 0,083 o, 1 oo I ~.l-~1-- - -0.~98 I keamana yang 0,094 0,089 0,139 0,078 0,100 0,106 belum stabil
I i ----1 . I ---·---
Kerentarran 0,144 0,094 0,100 o, 106 I o, 111
I terhadao inflasi
0,133 0, 111 0,117 0,11710,106 0, 114 I i
·\ Munculnya 0,094 0,100 0,094 0,133 0,123 0,12~ 0,122 0,100 0,094 / 0,11 I 0,110
.. l'~ndatl_ll!l,l baru _____ ---------· - ------ --·-
0)00 i """ ~ '·"" i
Adanya produk i 0,094 0,094 0,117 0,089 0,100 0,094 I 0, I 00 0,094 i
subtitusi i --~----··--·----·-- ·--- ------- ------- ---- -------- -- ~----
i Total i I ___ l.000
Lampiran JO. Rata-rata Rating Penentuan Faktor Internal
Faktar Internal I l 2 3 4 5J<·J=[8 I 9 [to-[ ~:t~;~~ Kekua tan -----Produksi yang tepat waktu
3 3 3 4 3 3 3 ] 3 3 3, I --
Fasilitas produksi yang modern
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3,2 ---
Kualitas madu yang baik 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3,6 --·-
Kondisi keuangan yang stab ii
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3,3 ·--- --r-------- ---·~ --- --~------ -
Karvawan yang setia 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3,3 -Memiliki kemampuan teknis produksi yang 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3,4 tinggi dalam bekerja --f----------- -- ------····~·---
Adaya pangsa pasar 3 4 4 4 3 yang ielas 3 4 ' '
3 3 3 3,4
Adanya penentuan harga produk yang sesuai 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3,3 dengan mutu produk I Kel~mahan - -Produksi yang bergantung dengan 2 2 2 2 I 2 I 2 I I 1,6 musim - ----Kapasitas produks1 yang
2 2 I 2 2 2 2 2 2 I 1,8 belum maksimal --Fasilitas pengemasan
2 I 2 2 2 2 I I 2 I 1,6 yang manual Promosi yang belum
2 1 2 2 I I 2 2 2 2 1,7 intensif Pengambilan keputusan
2 2 2 2 2 2 I I 2 2 1,8 ~anl;l bersifat sentralisasi Pelayanan yang kurang optimal tcrhadap _L 2 2 2 I 1 2 1 2 2 1,7 konsumen --
Lampi1mn 11. Rata-rata Rating Penentmrn Faktor Eksternal
Faktor Ek£ternal • 1 __ )__2_J__J__j_ ~Js j __ 6J _1 I _~J_9_ j_~~ I R;~'.;~~~t; ---·---- -----·-------------Peluanrr Membaiknya kondisi I
3 3 3 I 3 3 jlerekonomian Negara I Permintaan madu yang
4 4
* 4 meningkat
Perkembangan teknologi 2 3 3 prodnksi yang modern 2
I Potensi pasar yang masih luas 4 4 4
1-;-4 --- -
Kecenderungan selera 3 2 3 2 konsumen yang selalu berubah Munculuva oarn_£_emasok local 3 3 3 3 3 Ancaman Situasi politik dan keamana 2 2 2 2 2 _1@1lg belum stabil Kerentanan terhadao inflasi 3 3 3 3 3
_ Jlv1unculnya jl~J1datang~llfll_ _ _ 3 4 3 4 3 __ ,. _______
/>.danya produk subtitusi 3 4 3 3 4
I 2 I 3 2 I
t 2 3 2 ' I
2 I 2 2
3 2 2 -·--
2 2 2
3 3 3
~
31~ 4
-2 3 I 2 3 3 3 3 2 3
2
3
3
3
2
2
3 --
3 3 -·-------3
3 r-,7 -, ------
3 3,3 -
3 2,4 -
2 \2 ----------
2 2,3 ..
2 2,8 . l
----
-1 3 c----
3 3 3
2,6 ~---·--------
2,8 -3,2 3,1
I --1
I -·~---·-------"' .. ..I
Faktor -faktor kunci ATERNATlF STRATEGl I AS 1 [ Rat~-- l AS 2 1 Ratn-l Paka; Pakar rat" AS I Pakar Pakar rn ta AS I I 2 I J 2 2 I I I
Raia- ,--As4-I --AS3 .Rnta -
Pakar I Pakar rala AS \ Pabr I Pakar I rat• AS I 2
) \ I I 2 ' 4
KEKUA TAN
2,5 (~ksi yang tepat wal:tu I 3 j 3 \ 3 i 2 \ 2 l 2 \ 2 I I 2 ~~a penentuan harga produk yang I 4 4 I 4 I 2 4 3 d 3 \ 3 I ) ;.=ia1 denQ.,rn muiCJ nroduk i I . I . mlitas produksi van~ rnodcm 4 2 l 3 · 3 i 3 3 2 2 I _ _ _
~isiketJansanv•nq't'b;1 , J j J ~ I 2 I : --r- 2~s I 2 :r2---r-1 I 2 ' E · K!l2lrtas m2du) 'r.~ ba;k I 3 . , J I .) _, _ _I ·1 ,__ ·I 4 I 3 _L 3 3
;aryawan yang setia 1 2 ! 3 ' 2,5 t, 4 J __ .±_ t ' 1___2_1 2 ! 4 I 4 ; 4 , ~k.n~liki ke!!'<.mp~an te!rni;·p·roc!t1ksi vang \ i 3 I 3 \ 3 3 ' 3 J 3 j-- 3--r;--1--:::- 3 l trnmo dalam bekena ! I : I ; Adanya pangsa pasar yarigjel.as i 2 2 2 I 2 ·I J _..] I __ -_J 3 ; 2 \ 2 2 I
~ i
--!
KE LEMA HAN I ,_ Fas-i~li-ta_s_p-en-gemdsan yang m>nual I 3 I 3 I 3 - I JI 3 I 3 -r-2--F-:12- i 3 I 3 · 3 I
.i'roduksi yang ber~antung 'dengan musim 2 I 2 I 2 i 2 I 2 I 2 [ 4 J I . . ;.5 ! 2 ~ ; 2 K2nasit?sproduksiy~n~be!ummaksima! 3 - ·J \. 2 J J _ 1 ____ .3.:~--- .. 2... __ 2 ___ ~~-2 .. ; __ .1 ____________ _:i__:-~,
_0mos1 yang belum 1ntens1~ _, ______ I •1 ~·~--- --~---\---~--- --~----1- ··---~~~----- _ .. _ ? __ ·--~---L._2 ___ i __ ~ ; 1
2 _! Pdayanan kurang op11mal 1crhadap Ir •I J I _ 2. J [ 2.5 J 3 'I 3 ; .1 I 3 1 ) i :rnnsumo·n I · · I I I I 1
1, I !. . '
;::~:~~~~;" keputusan yang b~,~~~~1-3J_3__/ __ 3 ___ _]__·~---~ ~-- ___ ~~~=~L. ~1~1-· ---l ·-! 2 \ -1 ---3---i PE LU ANG I ------ I
~luncu_lnya para i-~~nas:'k iokal j 2 ! 4 I -~1--~-! .2 -L---2~~--·~~-[- •i4_ ,,~_[_ 4 ~L_}_ 3;--3--~j _Potens1 pasnr yan~ m<?s1h !uas ! J_l__3_ 3 -\---:._ ___ ; __ ~-----L----~ -·- ___ l---~--l--·- 2 ~ 2 J 4 ) ~ , 1i ! -~..,ermint~~£!_~1a_cLu_.:~~8~_eE~"!.~~~------! 2 I •1 \ } ______ J ___ l __ -__ I ~ ___ LJ__l_ .:\ ~1-·--3---i J ! J ,_____3·----; ~iembaiknvn kondisi perek0nomian nc~ara l 4 •1 n L_•_I __ L ~ r- 3 J ~ ___ ! _ _]_ __ L_3 ~ l 2 I 1 -~-i Kcoenderungan sdera konsun1en. yang J 4 I 2 I . 3 I 3 .1 J i 3 I 2 . [ 2 ! 2 .1 I J I ) -I s:!lalu berubah r- ! \ 1 i I . ' Ptrkembar!gan ttkr:o!ogi produk.si- ynng -13--! -3-!- -3 ----1--3·· - !- ··:1----1-----~~- ---- --["- ·.: ·- ·-1-· ·-3---;------~ ! 2 --- --- --,- - --
rri-. '(fern · l 1 I i I i l i ----~-----------__! _____ _
ANCAMAN ~1uucuinya pendatans taru 3 r.=- J"-CJ- 1 J.--r-=--Kerntanan terhadap inflasi 3 i - ! J : 3 _ ~.\danay oroduk subtitusi 4 t 2 \ 4 ! 3 l I Situasi politik dan keamsnan yang bc!i_1m 4 j I ,1 3 stabir 1 !
; . ~--r-· ·I ! 4 1 ,i i 2 1 2 i 2
' ! ' L? H- '. ., ; ' : J I 3 .) ---· - : - l - I L __ I 3 lJ J:i3 i~! -
., ! ., ' I ., i---;---1,---.; 1 ·1 - I -.. I - i " . - I
-----!- Ass -j!G_t_a=--1 AS 6 i R2to- AS7 IRata-=---1 - --Ass-- I
Pal:2r I Pakar I rata AS I Pal:ar I Pakar ! rala AS Pakar Pak,;fl rau AS Pakar \ Pakar I 112 5 1121 6 l 217 1 21
I . I ! , ! ;i yang tepat w.U..-ru I 3 I 3 I 3 ! 2 l - I 2 3 3 I 3 I 2 2 I
penentuan harga produk yang ·. 2 rl- 2 I 3 I 3 I 3 \ 2 \ 2 I 2 ) 3 3 I lengan mutu oroduk I i I ' i I ~roduksi van~ modem 4 4 4 I 2 : - 2 3 3 I 3 I 2 2 I 2 i keuangan yang stabil 3 j 5 I 3 ! 3 I - I 3 2 2 I 2 4 4 i 4 i
sr.iad•Jyangbaik __ \ __l_!_~j_ __ 2 \ 3 I 3 I 3 l 3 L2-J_ 3 J I 3 I 3 I
-anyan!',se(ia . I 3 i J 3 L 2 : __ u ___ -~-'--~.l-~_L 2 2 c_~_! __ 7._. _ J ti kernarnpuan tekni; pro<l~ksi yang 12 1 2 \ 3 J \ 3 3 f 3 1
1
3 ., .,. 2 j 2 ; !alam l>ekeija I i · __J____ I •
KEKllATAN Rata - 1
rntn :-\S
8 I 2
j
3
tpangsapasar~angjelas 2 z __ l 2 i z ___ i_=_J ____ ~---- -3 .. J~---'-~ I 3 I 3 _\
KELEMAHAN I I
. _4 -\ 2 L:_L __ z l 4 I 4 I 1 _ l ~ ) ! 3 1-----L__l.__L 3 3 3 I 3 1
21 2 _2j-l2 1 2 21 2 J
---"'--_,_~) __,1_--=J f--_2_1 2 i 2 I _ -- , -2-1--2---i 3 ! 4 i 4 I-' 4 I 3 J3 I 3 - - I - ii
: 1 I l , ·, 1 1 .... 1 ) i ... ):J-1 I , · ~ . ~ I . I - : J i . ' ·' L - 1' 2 i - 3 I . I 3 I
sas1 . I I i : I __ : I I
lnya oar:!~,~;~~;il ! 3 I 3 I 3 ! 2 ; 2 J 2 [ __ T-i--4-. I 4 !-:;- ' ! 2 -i pasar yang masih !uas I 2 L 2 I 2 ! 2 ! 2 I J I 3 ! J I 3 I J -r 3 I
t_aan madu ~a~_g rneninttk~t I 3 ! J ! J l J i J 1-.. ---~-- 1-2 .[ 2 LJ 2 f=J=L 1--
''c".'.'Y'O.i<.C>".<!!~.PE.~i<.0_r,oln._a~ .":'.8".'~ __ , __ 7:_ _ [ - ~ - . \ - - _2_ - _ L __ ~ - _ 1 - ~ - -_\_ - - -~ __ -:1 _ ---~ _ _:_ _I __ _: __ [_~---' _:__J _____ :_ -::,~ !erungen selera konsurncn yans 1 4 ! ·1 i .: ! J ~ ) ! 3 I 3 ! J ! 3 I J J 3 I ) >crubah 1 ! __ I. ___ : _:.._ ______ I ____ ~ ___ J_ _ _L. ! I !
1bangan teknologi produk:-:i y,1n3 r J ! j ! 3 ! 2 i 2 l -. i --~ I -L-i--2 I r---. --------------~----!- ___ L ! t __ I L_. ___ __l ___ l ! ' ! l
l d L 1
---.----,-- I -n_v'-'a'-'o~eccn=at:.:an=g..::b:.::°':.:ru::_ ______ i 2 2 1 i 4 i ·l I ·t 1 : • ! ') -.,- I ., I / I ~------ ...........__ L I .c. - L-=- - I
nan terhadao ~nfl~si I J i, J J I J ~ l J--1-=-~~-l J L 3 j 3 \ J ! J 1
1 oro<luk subtllus1 I 2 I 2 2 I 2 . ! . . I 2 I · ; ' I ' j ., 1 ' -1--., ----i poiitik dan kesmnni:n v<ln~ b..::lun; j :; .,:--~:- --· -r-·---~,· · - ?. ·- -i -·· ·2·-· -1· - · 1 - -;---j--~ 1 ~ i--f, ~
• - I • ' 1 > - - ..- l ~ ,
I I i I i I : I I I : I --···-·---~-------· _______ J ___ , ____ ,__ __ t___ ___ ,
s 4
ANCAi'rlAN
:tuan h~rg<1 produk 0,234
AO> I
.4
TAS
0,936
AS 2
3
TAS
0,702
AS J 3
TAS
0,702
AS 4
3
TAS
G,702
AS 5 2
AS T ,\S TAS 6
O.il63 3 0,702
ngan n:utu produk. I I I . '1 ii I ' II 11 [
yangb..,ik. I 0,227 ~ 0,681 3 0,60! Y 0,~8~ 3. 0,6~! '.: 0.'1~~ ! 3 0,631 tepat waktu. 0,226 o I 0,678 2 0,452 ,. 2 I 0,)6) 2,) 0,505 J I 0,6 /~ I 2 0,452
1ksi yang m0dern.
1
. 0,224 3 0,672 3 0,672 , 2 1 0,448 2 O;t4R 4 ,. 0,896 2 0,448 ompuan <eknik 0,21 I 3 0,513 3 0,633 j 3 ! 0,633 3 0,633 2 0,422 ' 3 I 0,633
tmgg; dcJan; I 1 I gan stabil. 0,21 I 3 0,633 2,5 0,528 2 I 0,633 3 I 0,613 3 0,633 j 0,633 g setia. 0,2 l I 2,5 0.528 4 0,844 2 I 0,844 4 0,844 3 0,633 2 0,422 1sar yangjelaG. I 0,214 2 0,428 3 j 0,642 3 0.642 2 0,428 2 • 0,428 2 O 428
luksi yang belum 0, I S5 3 0,465 2,5 0,383 2 I 0,3 I 0 3 0,465 - 0, J 55 I 2 0,31 O
I bclum intcnsif. 0,141 3 0,423 2,5 0,353 I 2 0,232 I 2 0,282 - 0,141 I 3 0,423 g kurang optimal 0, I 33 3 0,399 2,5 0,333 3 0,399 3 0,399 3 0,399 , 4 0.532
~m. I ""gantung. dengan o, 123 2 0.256 2 o,-e6. 3,5 o,448 2 o,25s 2 I 0.256 3 o,:56
epu:usan yang 0,!22 3 0,366 3,5 O,~; 3 I 0,366 3 0,366 2 0,244 ! 3 I 0,366
~l~~';n yang manual. 0, I 20 3 0,360 3 0,360 I 2 I 0,240 I 3 I 0,360 I 3 0,360 I 4 0,480
-------t--,--~-\--::-1---:c=~-r-::-:--t---;--:-::;--' I ' I I ,masok iokal. I 0,095 j' 3 I 0,288 2,5 0,240 ~ 4 i 0,384 I 3 0,288 I 3 I 0.288 2 0,238 angmasih luas. I 0,094 ~
1 0,!88 2 0,!88_ : I o,;s~ 4 0,~~6 I : ! ~·!88 2 0.!88
f AS I TAS ! 7
1210,468
1
1
i 3 I 0.681
? !' 0,67~ J 0,67L
3 I 0,033
7 I o 4·,, - > -"-
2 I 0,422 ) 0,642
2 1
0,310
I : I o,:s2 .) 0,.>99
I
Y II I
AST~ s 8 I A.
3 ! 0.702 '
3 ! 0.681 2 I 0.452 o C4<'8 • I , .
1 I U,42'
4 0,844 2 0.422 3 0,6.J2
2 I o.3 JO
2 I o 28? 0,133
3 ! 0,256 I 3 I 0.256 I 2 I 0,244 I 3 I 0,366 f
2 I o,240 I " I 0.480 I I I i
duvang1ncn1ngkaL 0,107 I J j 0,_,21 J I n ·11 · f"I ."'l. ., 1 " - -i · · ",..,, "" 1 ...... ,...,,
ondis: - I 0,042 I 4 0,368 3
4 I 0,384 I 2 l 0, 192 I 3 0,188 I 3 I 0,188 ' 2 I 0,214 i 2 I 0.214 i
I i 1 : I -.. - I - I ,,. v· I - I "" "" I i 0·
092 I I 0·092 l
0,315 3 O,H5 I 2 I 0.210 I 3 i 0,315 1' ·I ! I ' ; ! I I
1egari!.
I 1· I
1 sclcr;i konsun1i::n 0,105 I 3
~b:ih.
0A20
0,261 Ii 3 I. 0,261 I 3 I 0.261 i 2 L' 0.174 I 3 I I I I ! !
0,330 !' 2,5 I 0,275 I 4 ! 0,4•i0 ! 2 I 0,220 I 2 I 0 '4° ' I 0 '·12 ) I 0 ")' I ' 0 '47 ' I ,.J .:... .) , ,J· - ,..::_c. .J ! ,J - -' I
0,291 3 0,291 I 3 I 0,291 I 2 I 0, i 9,; 2 J
o,392 1 2.s o.2,1s 1
1
· 2 :. 0.196 i 1
1 o 09R 4 r
I I i , ' I ! : J I
---'-----~-·'-I ~1-'-o,CC-s--'is'-'-f---~! _9~·~94--5 _L--f--~-t__ i 9.57~ r -f-:q,991 : : ,
tckno!ogi produksi 0,087 3
dat<1ng baru. 0,1 JO
I 1d3p inflasi. ! O.l 14 3
substitusi. I 0.097 3 lln ke:>.n1;:;.nan yrrr.g I 0,093
I 4
' ----~· _,,,_ ·- ' T:\L ____ ,,_,
0.261
0.220 0,]<12
o. ! 94 0.39'2
9,322
2
2
" 0
'
i 0.174 i l
0.220 I ~
0.3;~ )-J 0.l ·J-; 1 2 o 196 I
: S,6GS ,_
~' '
3
' 8.573 j
Lampiran 14. PeTI1jualan Keagen Perantara
No JenisMadu Jumlah Penjualan Harga Madu Jumlah Harga
I I Bunga Randu(madu mumi )
o Uk-uran 650 ml I botol 2800 36.000 100 800 000 I
o Ukuran 300 ml I botol 3200 15.300 48 960 000 -~·-·-~
2 Bunga Rambutan (madu mumi)
o Ukuran 300 ml I b0tol 3400 15.300 52 020 000 I I
Blmga Mangga ( madu mumi) -··---
3
o Ukuran 300 ml I botol 3100 15.300 62 730000 ---·--
4 Bunga Kelengkeng ( madu mumi )
o Ukuran 650 ml I botol 2200 45.000 99 000 000
o !Jkuran 300 ml/ botol 2000 20.250 40 500 000 -
5 Bunga Hu1an I Liar ( mltdu mumi )
o Ukurnn 650 ml I hotol 3200 36.000 115 200 000
o Ulmran 300 ml I botol 3800 15.300 58 140 000
6 Madu Plus 3 in l Super (madu +
I oyal jelly + bee pollen)
I o Ukuran 650 ml I botol 3210 36.000 115 560 000
o Ukuran 300 ml I bot-OJ 3500 15.300 53 550 000 '
17 Madu Plus 3 in I St:mdar (madu + ·-·-·-!
I I
'"oyal jelly + bee pollen)
o Ukuran 650 ml I botol 2900 36.000 !04 400 000 I '(, Ulmran 300 rnl/ botol 3200 15.300 48 960 000 I I - " -·-·----
18 Madu Twin 2 in 1 Super( madu +
oyal jelly+ bee pollen)
I o Ukuran 650 ml I botol 3!00 36.000 111600000
o Uk"Uran 300 ml I botol 4400 15.300 67 320 000 ' ------19 Madu Twin 2 in 1 Standar ' madu + royal jelly+ bee pollen)
~·· o- Uk-uran 650 ml I botol 3800 36.000 136 800 000
o Uk-uran 300 ml I botol 3130 15.300 47 889 000
\1inuman madu isi 48 I dus 3100 27.000 83 700 000 -- ----·-
\1iquman madu isi 24 / dus f 11 2800 13.500 37 800 000 ~- --- -~- -·---· ---
I 12 Bee Pollen Mumi 82 30.000 2 460 ()(X) I· ·-·---
_., _____________ _____ ., _______ _ ____ ,. ___________
L TOTAL l 387 389 000 . ------ -· ·----- '---·----~-----
Lampiran 15. Penjualan Kekonsumen Lang~ung
No Jenis Madu Jumlah Pcniualan f Hanm Madu l Jumlah Harg:l--j I [lunga Randu(madu mumi )
o Ukuran 650 ml I botol 450 40.000 18 000 000
o Ukuran 300 ml I botol 380 17.000 6460000
2 Bunga Rambutan (madu mumi)
o Uk<Jran 300 ml I botol 336 17.000 5 712 000
3 ):lunga Mangga ( madu mumi)
o Ukuran 300 ml I botol 360 17.000 6 120 000 ~-- ··--· . .. 4 aunga Kelengkeng ( madu mumi )
o Ukuran 650 ml I botol 210 50.000 JO 500 000
o Ukuran 300 ml I botol 238 22.500 5 355 000 --
5 3unga Hutan I Liar ( madu mumi )
o Vk<lfan 650 ml I botol 357 40.000 14 280 000
o Vkuran 300 ml I botol 425 17.000 7 225 000 -
6 Madu Plus 3 in l Super (madu +royal
· elly + bee pollen)
o Ukuran 650 ml I botol 355 40.000 14 200 000
o Ukuran 300 ml I botol 480 17.000 i
8 160 000
7 Madu Plus 3 in I Standar (madu + royal
elly + bee polleo)
o Ukuran 650 ml I botol 170 40.000 6 800 000
o Ukuran 300 ml I botol 210 I 7.000 3 570 000 --- - ·-···--.··--·-- -- -------------···- ---------~- -----~ - ---·-···----- ---------
8 Madu.Twin2ii1'1s;;-p-er( mad-;;-;. royal
·eny +bee pollen)
o lJkuran 650 ml I botol 240 40.000 19600 000
o Ukuran 300 ml I botol 120 17.000 .
2 040 000 --
9 Madu Twin 2 in l Standar
I madu +royal jelly+ bee pollen)
o Ukuran 650 ml I botol 150 40.000 6000 000
o Ukuran JOO ml I botol 270 17.000 4 590 000
JO Minuman mrulu isi 48 I dus 180 30.000 5 400 000
11 Minuman ma.du isi 24 / dus 250 15.000 13 750 000
12 See Pollen Mumi 20 30.000 600000
TOTAL ! 139 962000
Lampiran 16. Pemasukan dan Pengeluaran Dana
Pemasukan Dana No Je111is Pen,jualan Jurnlah Har!!a 1 Penjualan kepada ag~n l 387 389 000 ~
------ -· Peninalan ke[!ada konsumen 139960 000
3 Peniualan keuuda 8 uarneran 63 636 000 4 Uangkas 125 000 000
TOTAL I 715 987 000
Pengeluaran Dana
No Nama .Jenis Pengeluaran J111mlah Harga I Pernbayaran gaji pegawai I a_ Pegawai kontrak 17 org x 12 bin x 900 000 183 600 000
b. Pegawai tetap 5 org x12 bin x I 800 000 108 000 000 I
c. Pegawai tetap 10 org x 12 bin x 1 500 000 180 000 000 d. Pegawai teta[! 9 org x 12 x 1 200 000 129 600 000
2 Pembelian bahan haku24 000 x 12 000 288 000 000 3 Pemba;):'.aran listrik 5 400 000 4 Pern bavaran telenone 2 520 000 5 Pengeluaran makanan dan minurnan 3654 x 80 000 29200 000 ~ --------!-------~-------- -- -
6 Biava vroduksi 12 000 000 -
7 ·- Pembavaran vaiak 4 937 000 , ______
8 Biaya perneliharaan dan [!erawatan 30 000 000 9 Biaya trans[!ortasi 25 000 009 ____ 1
-· 10 Biava lain -lain 16 ooo ooo I
TOTAL I 024 257 000 ------··-----~-- ·- "J
Jadi jurnlah total keuntungan Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang pada talnm 2004 sebesar Rp 691 730 000 Juta
Lampiran !7. Daftar harga madu Pusat Pelebahan Nasional Parung
Panjang
·--No ,Jenis Madu HargaAgen Harga
Discount IO "lo Konsumen
- <Dalam Ruoia!!:) (Dalam Rupiah) I Bunga Randu (madu murni)
0 lJkuran 650 ml I botol 36.000 40.000 0 Ukuran 300 ml I botol 15.300 17.000
2 Bunga Rambutan (madu murni) 0 Ukuran 300 ml/botol 15.300 17.000
3 Bunga Mangga (madu mumi) 0 Ukuran 300 ml I botol 15.300 17.000
4 Bunga Kelengkeng (marlu murni) 45.000 50.000
0 Ukuran 650 ml I botol 20.250 22.500 0 Ukuran 300 ml I botol
5 Bunga Hutan I Liar (madu murni) 36.000 40.000
0 Ukuran 650 ml I botol 15.300 17.000 0 Ukuran 300 ml I botol --
6 Madu Plus 3 in I Super (madu + royal jelly+ bee pollen)
0 Ukuran 650 ml .' botol 36.000 40.000 0 Uknran 300 ml I botol 15.300 17.000
7 Madu Plus 3 in I Standar (rnadu + royal jelly + bee pollen)
0 Ukuran 650 ml I botol 36.000 40.000 0 Ukuran 300 ml I botol 15 .300 17.000 --- ----··--- . .----·-----~----.. --~-----·-----·----
8 Madu Twin 2 in I Super (madu +royal jelly+ bee pollen)
0 Ukuran 650 ml I botol 36.000 40.000 0 Ukuran 300 ml I botol 15.300 17.000 --
9 Madu Twin 2 in I Standar (madu + royal jelly + bee pollen) 36.000 40.000
0 Ukuran 650 ml I botol 15.300 17.000 0 Ukunm 300 ml I botol
lo Minuman madu isi 48 I dus 27.000 30.000 --11 Minuman madu isi 24 I dus 13.500 15.000 12 Bee Pollen Murni 30.000 30.000 -·---------
Sumber : Pusbahnas Parung Pan3ang (2004)
I: ox4 Jpanjang 16360
PERUM PERHUTAl\T:C (PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA)
PUSAT PERLEBAHAN NASIONAL GEDUNG MANGGALA WANABAKTI BLOK VII Lt. 8 - ·11
JI. Gato! Subroto, Senayan, P.O. Box 19/Jkwb Jakarta Pusat (10270)
Telepon Telex Fax
(0251) 470025 65323 (0251) 470024
======,,,============,,,,,,,,,=========!
Nomor : 09/ 045.6/ PPN/ ll / 2006
Yang bertanda tangan d1 bawah m1 menyataklan bahwa:
Nama : F!rmansyah
NIM : lUIO'l:llLB'l4
Fakultas Sams dan Teknolog1, Umvers1tas Islam Negen Syant
Hidayatullah Jakarta, telah melakukan penelitian pada periode Juni 2005 sampai
Februari 2006. Dengan judul " Analisis Strategi Bisnis Madu Pusat Pelebahahan
Nasional Parnng Panjang "dengan hasil yang baik.
Demikian surat keterangan ini di buat untuk dapat di pergunakan dengan
semestinya.
Bogor, 2 Febrnari 2006
I