analisis skenario.doc
-
Upload
srie-cyutezz-aiy -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of analisis skenario.doc
Demam
Demam yang dialami oleh pasien yang ada diskenario merupakan demam yang disebabkan
oleh penyakit infeksi. Sedangkan sakit tenggorokan atau faringitisnya disebabkan oleh infeksi
bakteri Group A beta-hemolytic streptococci. Dimana infeksi bankteri ini menyebabkan
deman yang suhunya tidak lebih dari 390 C.
Patomekanisme terjadinya sesak napas atau dyspnea ,
Kesukaran bernapas atau sesak napas adalah simptom tersering dalam gagal jantung.
Mekanisme dyspnea secara umum yang ditemukan penyakit cardiovaskular bisa terjadi
dengan adanya faktor pemicu di bawah:
Bertambahnya beban/kerja pernapasan ; overworked otot pernapasan. Dalam gagal
jantung kiri, berlakunya kongesti lokal pada vena pulmonary dan kapilar. Tekanan
kapilar pulmonal> 25 mmHg ; eksudasi cairan dari dinding alveolar ; paru2 lebih
rigid (tidak elastis) ; > beban kepada otot respiratory
Berkurangnya kapasitas vital disebabkan oleh kongesti vena pulmonary jarang sekali
hydrothorax atau ascites
Refleks hiperventilasi. Pulmonary stretch receptor meregang secara abnormal
disebabkan oleh kongesti paru
Penyempitan bronkial. Penyempitan disebabkan oleh spasme atau cairan yang timbul
akibat gagal jantung.
Hypoxaemia dan retensi CO2.
Tipe2 dyspnea
Exertional dyspnea adalah sesak napas sewaktu beraktivitas
Orthopnea adalah sesak napas yang timbul dalam posisi terlentang (flat)
Paroxysmal nocturnal dyspnea merupakan sesak nafas yang timbul setelah 1-2 jam
penderita tertidur pada malam hari
Acute pulmonary edema adalah akumulasi cairan dlm alveoli akibat tekanan tinggi
pulmonary capillary
Cheyne-Stokes respiration
Dari tipe diatas yang menunjukkan gejala pada skenario adalah Exertional dyspnea yaitu
sesak napas sewaktu beraktivitas. Sesak pada skenario ini disebabkan karena pada saat
beraktivitas kebutuhan oksigen dan dan darah pada perifer meningkat. Dan untuk itu tubuh
melakukan kompensasi untuk memenuhi suplai oksigen dan dan darah keseluruh tubuh.
Kurangnya oksigen ke perifer karena adanya sumbatan pada tenggorokan sehingga oksigen
sulit masuk dan kompensasi dengan meningkatkan frekuansi pernapasan sengga terjadi
takipnea. Dan kurangnya suplai darah ke perifer disebabkan karena adanya gangguan pada
jantung, yang nanti kekurangnya akan dikompensasi dengan peningkatan frekuensi kontarksi
dari jantung sehingga menyebabkan takikardi. Karena frekuensi jantungnya maningkat juga
menyebabkan hipertensi.
Kemungkinan penyakitnya adalah Insufisiensi katup mitra karena Aliran darah balik dr
ventrikel ke atrium akan mengakibatkan tekanan pd atrium kiri menjadi tinggi dan akan
berpengaruh pada tekanan hidrostatik dan onkotik pada pembuluh paru dan terjadi kongesti
vaskular paru yang nantinya akan mengurangi kelenturan paru yang mengakibatkan
pningkatan kerja otot prnpasan yang disebut “dyspnea”. Dan pada saat berktivitas
kebutuhan O2 jaringan tidak terpenuh dan pada insufisiensi katup mitral keadaan tubuh
menjadi asam sehingga terjadi respon kompensasi tubuh mengakibatkan hiperventilasi
kemudian akan memperparah sesak pd penyakit tersebut.
Suara Jantung S3
Berasal dari peregangan dinding ventrikel secara tiba-tiba akibat aliran darah dari atrium ke
ventrikel (ventricle filling). S3 terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga
disebut sebagai gallop ventrikular apabila abnormal. Walaupun bunyi jantung bisa normal
pada anak an dewasa muda, tetapi biasanya merupakan suatu temuan patologis yang
dihasilkan oleh disfungsi jantung, terutama kegagalan ventrikel. Intensitasnya tergantung
dari: Beban awal, Tekanan atrium kiri, Compliance otot ventrikel
Intensitasnya meningkat pada kondisi:
Peningkatan curah jantung (e.g.: anemia, hipertiroidisme, VSD, PDA, aktifitas fisik)
Kegagalan jantung (e.g.: otot jantung yg lemas atau teregang)
Penurunan compliance (e.g.: perikarditis konstriktiva)
Regurgitasi mitral atau aorta à timbul impuls apikal
Murmur
Mekanisme dari murmur adalah adanya energi turbulensi pada dinding jantung (e.g. pada
katup jantung) atau pembuluh darah, melalui mekanisme:
Peningkatan kecepatan aliran darah
Penyempitan
Pelebaran
Adanya hambatan
Murmur Sistolik,
Bising Sistole, terdengar dalam fase sistole (antara bunyi jantung 1 dan bunyi
jantung 2). Murmur sistolik dianggap sebagai bising ejeksi, yaitu bising yang terjadi selama
mid-sistolik sesudah fase awal kontraksi isovolumetrik , atau bisa juga dianggap sebagai
bising insufisiensi yang terjadi pada seluruh sistolik. Bising yang terjadi pada seluruh sistolik
disebut sebagai pansistolik atau holosistolik. Bising stenosis aorta merupakan bising ejeksi
yang khas, sedangkan infusiensi mitral akan menghasilkan bising pansistolik.
Dikenal 2 macam bising sistole :
o Bising sistole tipe ejection, timbul akibat aliran darah yang dipompakan melalui
bagian yang menyempit dan mengisi sebagian fase sistole. Didapatkanpada stenosis
aorta, punctum maximum di daerah aorta.
o Bising sistole tipe pansistole, timbul sebagai akibat aliran balik yang melalui bagian
jantung yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase systole. Misalnya pada
insufisiensi mitral. Insufisiensi mitral à biasanya karena valvulitis rematika yg
menyebabkan pemendekan chordae tendineae serta retraksi daun-daun katup yg akan
mencegah penutupan katup. Regurgitasi mitral dapat menimbulkan peningkatan
intensitas S3 serta akan timbul bising sistolik yang sesuai skenario