ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013...

87
ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TERHADAP HASIL PEMILIHAN (Studi Kasus Di Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabuaten Batanghari) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh: Murni (SIP 162396) Pembimbing: Dr. Maryani, M.HI Juharmen, S.HI., M.SI PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1441H/2019M

Transcript of ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013...

Page 1: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA TERHADAP HASIL

PEMILIHAN

(Studi Kasus Di Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabuaten Batanghari)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh:

Murni

(SIP 162396)

Pembimbing:

Dr. Maryani, M.HI

Juharmen, S.HI., M.SI

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1441H/2019M

Page 2: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65
Page 3: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65
Page 4: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65
Page 5: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

MOTTO

ه إن دوا ٱلل ن تؤههمركم أ

ت يهأ نه مه

همتم ٱل كه ا وإذها حه هلهه

ه أ إله

ٱلناس بهيه كموا بن ته

هدل أ ه إن ٱلعه ا يهعظكم به ٱلل إن ۦ نعم

ه ا بهصيرا ٱلل ميعه نه سه ٥٨كه

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat” (Qs. An-nissa : 58 )1

1 Kitabul akbar Al-Qur‟an terjemah sesuai standar kementrian agama republik indonesia,

(Jakarta: Akbar Media Khazanah Buku islam).

Page 6: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil„alamin

Dengan rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

maka terselesaikanlah karya kecil saya ini. Dengan ini saya persembahkan karya

kecil saya ini kepada Kedua orang tua saya tercinta, bapak Saharudin dan Ibu

Rohani, kakak Hidayanti, adik-adik saya Nurhadi, Nuriyatul Aini dan Nurhabibi.

Terimakasih malaikat tak bersayap namun berhati bidadara/i yang ku

miliki, terimakasih untuk selalu memberikan semangat ketika saya tengah jatuh,

bahu untuk bersandar dan dekapan ketenangan dikala lika-liku menyelesaikan

karya ini tengah menghampiri, dan terimakasih pula untuk limpahan Do‟a yang

tiada henti kalian panjatkan kepada Rabbul „alamin demi kelancaran

terselesaikannya karya ini.

Teman-teman sahabat seperjuangan yang tak mungkin saya sebutkan satu-

persatu (program studi ilmu pemerintahan angkatan 2016), serta orang yang selalu

ada menjadi penyemangat, menemani dari awal semester pertama sampai akhir

dan seluruh teman-teman sahabat UIN STS Jambi. Dan semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua jasa budi kalian dikemudian dan diberikan

kemudahan dalam segala hal.

Aamiiin...

Page 7: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,

yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Shalawat beriring salam kepada junjugan kita Nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan. Penulisan

skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S1) dalam Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Analisis Sistem Pemilihan Anggota

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Terhadap hasil pemilihan (Studi di

Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu)”.

Dalam rangka proses tersusun nya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asya‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN

STS Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S. Th.I., MA., M.IR selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan di lingkungan

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Page 8: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M..Hum Selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi

6. Ibu Irmawati Sagala, S.IP.,M.SI dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I.,

M.Hum selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ilmu Pemerintahan

di fakultas UINN STS Jambi

7. Ibu Dr. Maryani, M.HI selaku pembimbing I skripsi ini.

8. Bapak Juharmen, S.HI., M.SI selaku pembimbing II pada skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen dan seluruh karyawa/I Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

10. Semua pihak yang terlibat dlam skripsi ini baik langsung maupun tidak

langsung yang telah terlibat banyak membantu sehingga skripsi ini

dapat diiselesaikan.

Disamping itu, disadari juga bahwa masih banyak terdapat kekuranngan dalam

skripsi ini, oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberi

kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini, kepada Allah SWT kita

memohon ampunannya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya, semoga

amal kebajikan kita di nilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Februari 2020

Penulis

Murni

SIP 162396

Page 9: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

ABSTRAK

Penelitian ini fokus pada sistem pemilihan anggota BPD serta partisipasi

masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang, kecamatan

Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari, dua sistem pemilihan anggota BPD yang

berlaku di Batanghari yaitu pemilihan secara musyawarah perwakilan serta

pemilihan secara langsung membuat partisipasi masyarakat sangat penting untuk

diteliti mengingat keberhasilan dari sebuah pemilihan dapat dilihat dari partisipasi

masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori partisipasi politik

masyarakat, teori demokrasi dan teori pemerintah desa. Terdapat dua rumusan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, pertama,bagaimana

implementasi pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang dengan

menggunakan sistem musyawarah perwakilan dan sistem secara langsung ?,

kedua, bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa

Olak Kemang ?. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu, pertama, implementasi

pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang menggunakan sistem musyawarah

perwakilan dinilai kurang baik, sedangkan dengan menggunakan sistem pamilihan

secara langsung dinilai sudah cukup baik serta mampu memenuhi kebutuhan

rakyat. Kedua, faktor partisipasi masyarakat dalam hal memilih Anggota BPD di

dasari oleh tiga aspek, yaitu: pendorong prilaku, karakter partisipasi dan faktor-

fakto pasrtisipasi.

Kata Kunci: sistem pemilihan, partisipasi masyarakat, BDP dan masyarakat.

Page 10: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ............................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL..................................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................................... 4

D. Batasan Masalah............................................................................................. 5

E. Kerangka Teori............................................................................................... 6

F. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 11

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 13

BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................... 18

A. Profil Desa ...................................................................................................... 30

B. Keadaan Sosial Masyarakat ........................................................................... 33

C. Keadaan Ekonomi .......................................................................................... 36

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ........................................ 37

A. Sejarah Singkat Berdirinya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Olak

Kemang .......................................................................................................... 37

B. Struk, Fungsi Dan Wewenang Badan Permusyawaratan Desa ...................... 38

C. Pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang Tahun 2013 Menggunakan

Sistem Musyawarah Perwakilan .................................................................... 42

Page 11: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

D. Pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang Tahun 2019 Menggunakan

Sistem Secara Langsung ................................................................................ 45

E. Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Anggota BPD Di Desa Olak

Kemang .......................................................................................................... 48

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 58

A. Kesimpulan .................................................................................................... 58

B. Saran ............................................................................................................... 59

C. Penutup ........................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

Lampiran-Lampiran ............................................................................................... 62

Page 12: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Kisi-Kisi Angket ..................................................................................... 23

Tabel 2.1 : Kriterian Penilaian ................................................................................ 24

Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian .................................................................................. 31

Tabel 4.1 : Batas Wilayah Desa Olak Kemang ...................................................... 33

Tabel 5.1 : Luas Wilayah Desa Olak Kemang ....................................................... 34

Tabel 6.1 : Orbitasi Jarak Dari Pusat Pemerintahan Desa/Kelurahan................ 34

Tabel 7.1 : Jumlah Penduduk Desa Olak Kemang Pada Agustus 2019 ............... 34

Tabel 8.1 : Jumlah Kk Di Desa Olak Kemang ....................................................... 36

Tabel 9.1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Umum ........... 37

Tabel 10.1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Khusus ........ 37

Tabel 1.2 : Sarana Peribadatan............................................................................... 38

Tabel 2.2 : Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa Olak Kemang . 42

Tabel 3.2 : Hasil Uji Validitas Perilaku Pendorong Partisipasi ............................ 54

Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Karakter Partisipasi .............................................. 55

Tabel 5.2 : Hasil Uji Validitas Faktor-Faktor Partisipasi ..................................... 55

Tabel 6.2 : Pendorong Perilaku Partisipasi ............................................................ 56

Tabel 7.2 : Karakter Partisipasi .............................................................................. 58

Tabel 7.3 : Faktor-Faktor Partisipasi ..................................................................... 59

Page 13: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

DAFTAR SINGKATAN

BPD : Badan Permusyawaratan Desa

PERBUB : Peraturan Bupati

SK : Surat Keputusan

Kades : Kepala Desa

Sekdes : Sekretaris Desa

Kasi : Kepala Seksi

KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

TPS : Tempat Peungutan Suara

UU : Undang-Undang

UUD : Undang-Undang Dasar

KM : Kilo Meter

Ha : Hektar

Page 14: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan politik dan hukum ketatanegaraan di Indonesia berjalan pesat

pasca dilakukannya amandemen terhadap UUD 1945 oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) pada kurun waktu 1999-

2002. Salah satu dimensi perkembangan sebagaimana dimaksud ditandai dengan

adanya penguatan demokrasi partisipasi oleh rakyat. Sebagaimana amanat UUD

Negara Republik Indonesia Pasal 1 ayat 2 menegaskan bahwa, “kedaulatan

berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.2

Kedaulatan rakyat merupakan ajaran demokrasi dimana kekuasaan berada

ditangan rakyat. Sehingga rakyatlah yang sepenuhnya memegang kekuasaan

Negara. Hal ini dibuktikan dengan penempatan wakil-wakil rakyat melalui

mekanisme pemilihan umum (pemilu).

Dalam konteks sistem pemerintahan Republik Indonesia, Pemerintahan Desa

merupakan suatu sub sistem dari penyelenggaraan pemerintahan nasional yang

langsung berada di bawah Pemerintahan Kabupaten. Desa sebagai ujung tombak

dalam sistem pemerintahan daerah akan berhubungan langsung dengan

masyarakat. Oleh Karena itu, sistem dan mekanisme penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah sangat didukung dan ditentukan oleh Pemerintah Desa Dan

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai bagian dari Pemerintahan Daerah.3

2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 1ayat 2

3 Ahmad Widan Sukhoyya, dkk. Pemilihan Wanita Dalam Permusyawaratan Desa

Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa Dikabupaten Semarang Ditinjau

Dari Perspektif Gender. Jurnal Of Law, Vol. 7 No. 1 2018, hlm 73-74.

Page 15: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

3

Disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa membawa

semangat baru bagi proses demokrasi di level Desa. Demokrasi ditandai dengan

keterlibatan semua unsur warga (partisipasi) dalam setiap pengambilan keputusan

publik, termasuk perempuan. Secara khusus partisipasi warga diatur dalam Pasal

54 UU Desa, di mana semua unsur warga menjadi bagian dari musyawarah

tertinggi di Desa dalam pengambilan keputusan strategis yang diselenggarakan

oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Keberadaan Badan Permusyawaratan Desa yang sangat penting disuatu Desa

membuat pengrekrutan Anggota BPD di Desa menjadi salah satu ajang pemilihan

aparatur Desa yang sangat berarti di sebuah Desa. Melalui peraturan Bupati

Batanghari Nomor 71 tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

menjelaskan bahwa, pemilihan anggota BPD di Daerah Kabupaten Batanghari

dapat dilakukan dengan 2 (Dua) cara yaitu: 4

1) Pemilihan Anggota BPD secara Langsung; atau

2) Pemilihan Anggota BPD secara Musyawarah Perwakilan.

Penentuan cara pemilihan Anggota BPD dapat dilakukan melalui Musyawarah

Desa guna untuk memilih sistem yang akan digunakan nantinya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di lapangan, peneliti

menemukan beberapa temuan, diantaranya: pemilihan anggota BPD pada tahun

2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya

berjumlah 65 orang atau suara sedangkan pada tahun 2019 masyarakat mengganti

sistem pemilihannya dengan sistem secara langsung. Permasalahan yang peneliti

temukan yaitu pada saat pemilihan anggota BPD secara musyawarah perwakilan

4 Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017: Tentang BPD, BAB II Pasal 2

Page 16: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

4

seperti yang dijelaskan oleh sekretaris BPD Olak Kemang, yang menentukan

peserta pemilik hak suara dalam pemilihan anggota BPD yaitu Kepala Desa

selaku pemimpin di Desa tersebut, bukan hasil dari musyawarah mufakat panitia

selaku yang menyelenggarakan pemilihan BPD nantinya sesuai dengan mandat

yang tertuang dalam PERBUB Batanghari Paragraf 4 Pasal 6 bagian C

“musyawarah Desa membahas dan menyepakati: peserta musyawarah

perwakilan apabila pemilihan anggota BPD dilakukan melalui musyawarah

perwakilan”. Perwakilan perempuan pada calon anggota BPD salah satunya

merupakan istri Kades aktif yang menjabat kala itu dan sekarang, dan juga dalam

hal jumlah calon peserta anggota BPD baik langsung maupun perwakilan dibatasi

hanya berjumlah 7 (tujuh) kandidat, yaitu 5 (Lima) dari laki-laki dan 2 (dua) dari

perwakilan perempuan.5

Dengan diberlakukannya sistem pemilihan yang baru pada pemilihan anggota

BPD tahun 2019 ini, maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisis sistem

pemilihan anggota BPD yang digunakan di Desa Olak Kemang ini apakah sudah

sesuai dengan asas demokrasi yang di emban oleh bangsa Indonesia dan

mengikuti aturan yang telah di buat oleh Daerah tersebut yang tertuang dalam

PERBUB Batanghari Nomor 71 tahun 2017 tentang BPD. Dari latar belakang

masalah tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian

dengan judul “Analisis Sistem Pemilihan Anggota Badan Permusyawarata

Desa (BPD) Terhadap Hasil Pemilihan (Studi Kasus Di Desa Olak Kemang

Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari )”.

5 Wawancara Dengan Saharudin, Sekretaris BPD Desa Olak Kemang, Pada 15 Maret

2019 Pukul 09:30 WIB

Page 17: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba merumuskan

masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang

dengan menggunakan sistem musyawarah perwakilan dan sistem secara

langsung ?

2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa

Olak Kemang ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan disiplin Ilmu peneliti, maka penelitian yang akan dilaksanakan

atas bidang ilmu pemerintahan dan untuk membahas analisis sistem pemilihan

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terhadap hasil pemilihan dan atas dasar

Rumusan Masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan implementasi pemilihan anggota BPD di Desa

Olak Kemang dengan menggunakan sistem musyawarah perwakilan dan

sistem secara langsung.

2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD

di Desa Olak Kemang.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau

masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah kajian ilmu

pengetahuan khususnya ilmu pemerintahan tentang pentingnya pengawasan

Page 18: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

6

oleh masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bertanggung

jawab atas tugas yang diemban.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Desa

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi semua pihak

khususnya Kepala Desa selaku pemimpin di Desa dan aparatur Desa

selaku yang membantu Kepala Desa dalam menjalankan tugasnya, agar

menjalankan sistem pemerintahan dengan baik dan benar supaya tercapai

Good and Clean Goverment.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan dan wawasan

bahwasanya sangat penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan

mengawasi jalannya suatu sistem pemerintahan di Desa tersebut.

c. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk

mengembangkan diri dan pengalaman serta pengetahuan terkait sistem

pemilihan BPD.

D. Batasan Masalah

Supayah lebih terarah, terkonsep dan tidak terjadi perluasan pada pokok

pembahasan dalam penulisan skripsi ini, oleh sebab itu penulis memberi batasan

masalah pembahasan dalam skripsi ini hanya terfokus pada sistem pemilihan

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yaitu perbandingan antara

pemilihan pada tahun 2013 dan tahun 2019.

Page 19: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

7

E. Kerangka Teori

1) Teori Partisipasi Politik

Partisipasi politik memiliki pengertian yang beragam, ada beberapa ahli

yang mengungkapkan pendapatnya tentang partisipasi politik. Menurut

Ramlan Surbekti yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah

keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang

menyangkut atau memengaruhi hidupnya.6 Herbert Mclosky seorang tokoh

masalah partisipasi berpendapat bahwa partisipasi politik adalah kegiatan-

kegiatan sukarela dari warga negara masyarakat melalui mana mereka

mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, secara langsungatau

tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.7

Dalam hubungannya dengan negara-negara berkembang Samuel P

Hutington dan Joan M Nelson memberi tafsiran yang lebih luas dengan

memasukkan secara eksplisit tindakan ilegal dan kekerasan. Partisipasi politik

adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud

untuk memengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi biasa

bersifat individu atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau

sporadik, secra damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau

tidak efektif.8

Miriam Budiarjo secara umum mengartikan partisipasi politik sebagai

kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam

kehidupan politik yaitu dengan jalan memilih pemimpin negara secara

6 Ramlan Surbekti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia,

2007, hlm. 140 7 Miria Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2008, hlm. 367 8 Ibid, hlm. 368

Page 20: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

8

langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah (public

policy). Dari beberapa pendapat para ahli tersebut maka yang diaksud

partisipasi politik adalah adanya kegiatan atau keikutsertaan warga negara

dalam proses pemerintahan. Sehingga dengan adanya partisipasi politik

tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan mereka.

Menurut Ramlan Surbakti partisipasi politik terbagi menjadi dua yaitu

partisipasi aktif dan partisipasi pasif. Partisipasi aktif adalah mengajukan usul

mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum

yang berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik

dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih

pemimpin pemerintah. Sebaliknya, kegiatan yang termasuk dalam kategori

partisipasi setiap keputusan pemerintah. Sedangkan menurut Milbart dan

Goel membedakan partisipasi menjadi beberapa kategori. Pertama, apatis.

Artinya, orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses politik.

Kedua, spectator. Artinya, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih

dalam pemilihan umum. Ketiga, gladiator. Artinya, mereka yang secara aktif

terlibat dalam proses politik, yakni kominukator, spesialis mengadakan

kontak tatap muka, aktivis partai dan pekerjaan kampanye, dan aktivis

masyarakat.9

2) Teori Demokrasi

Konsep Demokrasi dipraktikkan di seluruh dunia secara berbeda-beda

dari negara yang 1 (satu) dengan negara yang lain. Demokrasi sudah menjadi

paradigma dalam bahasa komunikasi dunia mengenai sistem pemerintahan

9 Ibid, Ramlan Surbekti, Memahami Ilmu Politik... hlm. 143.

Page 21: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

9

dan sistem politik yang dianggap ideal.10

Oleh sebab itu, tidak dapat dibantah

bahwa demokrasi merupakan asas dan sistem paling baik dalam sistem politik

dan ketatanegaraan.11

Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara

mengklaim menjadi penganut paham demokrasi. Menurut suatu penelitian

yang diselenggarakan oleh UNESCO dalam tahun 1949, menyatakan:

“mungkin untuk pertama kali dalam sejarah demokrasi dinyatakan

sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi

politik dan sosial yang diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang

berpengaruh (probably for the firs time in history democrasy is claimed

as the proper ideal description of all systems of political and social

organizations advocated by influential proponents).”12

Berbagai negara telah menerapkan definisi dan kriterianya mengenai

demokrasi, yang tidak sedikit diantaranya justru mempraktikkan cara-cara

atau jalur yang sangat tidak demokratis, meskipun diatas kertas menyebut

“demokrasi” sebagai asasnya yang fundamental. Oleh sebab itu, studi-studi

mengenai politik sampai pada identifikasi bahwa fenomena demokrasi dapat

dibedakan menjadi demokrasi normatif dan demokrasi empirik.13

Di Indonesia sendiri demokrasi secara langsung dan murni dapat dilihat

pada proses pemilihan pemimpin di desa. Hal ini dikemukakan oleh salah

satu pendapat dari Ina E. Slamet, bahwa: “Demokrasi di Desa bukan

demokrasi Barat, melainkan demokrasi asli dari masyarakat primitif yang

belum mengenal akan stratifikasi sosial”. Koentjoro Poerbopranoto

10

Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme, (Jakarta: Konstitusi Press,

2005), hlm. 141. 11 Ni‟matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), hlm. 259. 12

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2008), hlm. 105. 13

Demokrasi normatif menyangkut rangkuman gagasan-gagasan atau idealisme tentang

demokrasi yang terletak di dalam alam filsafat, sedangkan demokrasi empirik adalah

pelaksanaannya di lapangan tidak selalu paralel dengan gagasan normatifnya. Lihat Nikmatul

Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 260.

Page 22: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

10

menyebutkan “demokrasi pada kesatuan masyarakat hukum seperti desa dan

nama lainnya yang sejenis sebagai demokrasi musyawarah, demokrasi gotong

royong atau demokrasi ala Indonesia”.14

Sebuah demokrasi akan berjalan sempurna apabila memenuhi prinsip-

prinsip yang dimilikinya, menurut Nurhasim prinsip-prinsip demokrasi

diantaranya:

a. Pemerintah mewakili keinginan para warga Negara;

b. Dilakukannya pemilihan kompetitif secara berkala antara calon

alternatif;

c. Diikuti oleh orang dewasa, baik sebagai pemilih maupun sebagai

calon untuk dipilih;

d. Pemilihan dilakukan secara bebas;

e. Para warga negara memiliki kebebasan dasar, yaitu kebebasan

berbicara, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, berorganisasi, dan

membentuk partai politik.15

Sedangkan sebuah demokrasi tersebut dapat dikatan sebagai demokrasi

yang ideal harus memenuhi beberapa kriteria, menurut Robert Dahl, kriteria

ideal demokrasi dibagi dari beberapa hal diantaranya:

a. Partisipasi Efektif, adanya kesempatan yang sama dan setara untuk

berpartisipasi.

b. Kesetaraan Pilihan, adanya jaminan penilaian setiap pilihan dihitung

setara.

14

Neneng Yani Yuningsih, Demokrasi Dalam Pemilihan Kepala Desa ? Studi Kasus Desa

Dengan Tipologi Tradisional, Transisional, Dan Modern Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-

2013. Jurnal Politik, Vol. 1 No. 2, februari 2016, hlm. 237. 15

Ubaedillah dan Abdul Rozak, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat

Madani. (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hlm.67.

Page 23: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

11

c. Pemahaman yang memadai, adanya pemahaman yang memadai

untuk menemukan dan menentukan pilihan terbaik.

d. Kontrol terhadap agenda, kesempatan untuk menentukan masalah

politik.

e. Inklusif, dan tidak adanya pengecualian untuk seluruh

warga/pemilih.16

3) Teori Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa merupakan bagian dari Pemerintahan Nasional yang

penyelenggaraannya ditujukan pada pedesaan. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 menyatakan Pemerintahan Desa adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.17

Dalam

proses penyelenggaraan Pemerintahan Desa ini terdiri dari unsur-unsur

penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dimana unsur-unsur ini berfungsi

sebagai sistem penyelenggaraan pemerintah, sehingga Desa memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.

Kepala Desa bertanggung jawab kepada Badan Permusyawaratan Desa dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tersebut kepada Bupati. Di mana Kepala

Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintah Desa, melaksanakan

pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa.18

16

Neneng Yani Yuningsih, Demokrasi Dalam... hlm 238. 17 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa BAB I Pasal I Bagian (3) 18 La Ode Dedihasriadi Dan Andi Novita Mudriani Djaoe, Efektivitas Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Sabi Sabila

Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolakala Timu, Jurnal Al-„Adl, Vol. 11 No. 1, Januari 2018, hlm.

25.

Page 24: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

12

Dalam Pemerintahan Desa juga dikenal Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) atau yang disebut dengan nama lainnya adalah lembaga yang

melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari

penduduk Desa berdasarkan perwakilan wilayah dan ditetapkan secara

Demokratis.19

BPD merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan

Pemerintahan Desa. Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan

Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Desa, dan melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.20

Atas

peran dan fungsinya tersebut, dijelaskan dalam PP. No. 72 Tahun 2005,

bahwa BPD mempunyai wewenang:

a. Membahas rancangan peraturan Desa bersama kepala Desa;

b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Desa dan

peraturan kepala Desa;

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala Desa;

d. Membentuk panitia pemilihan kepala Desa;

e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan

menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

f. Menyusun tata tertib BPD.21

Pemilihan Anggota BPD di Kabupaten Batanghari dilakukan dengan 2

(dua) cara yaitu secara langsung dan musyawarah perwakilan. Pemilihan

secara langsung dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya:

19

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa BAB I Pasal I Bagian (4) 20

Ibid, Pasal 55 21

Moch. Solekhan, penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi

Masyarakat, (Jatim: Setara Press, 2014), hlm. 52.

Page 25: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

13

a. Persiapan;

b. Pencalonan;

c. Pemungutan suara; dan

d. Penetapan.

Adapun pemilihan secara langsung ini sama halnya dengan pemilihan pada

umumnya yaitu dilakukan secara demokrasi dan berdasarkan asas langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.22

Sedangkan pemilihan Anggota BPD

secara Musyawarah Perwakilan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Persiapan;

b. Pencalonan;

c. Musyawarah; dan

d. Penetapan.23

F. Kerangka konseptual

1) Analisis

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kontemporer karangan Peter Salim

dan Yenni Salim menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut:

a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,

karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal

usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya).

b. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian,

penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antara bagian untuk

mendapatkan pengertian yanng tepat dengan pemahaman secara

keseluruhan.

22

Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017 Tentang Badan Permusyawaratan

Desa (BPD), BAB III Pasal 23. 23

Ibid, BAB IV Pasal 92.

Page 26: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

14

c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan

sebagainya setelah ditelaah secara seksama.

d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan

hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya

melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).

e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal ke dalam

bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai

pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.24

2) Sistem

Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan

ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk

satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.25

Definisi sistem menurut para ahli konsep dasar sistem diantaranya adalah:

a. Menurut Fat “Sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau

abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-

komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan,

saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam Unity

untuk mencapai tujuan tertentu secara efisiensi dan efektif”.

b. Menurut Indrijit sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-

komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang

lainnya.

c. Menurut Jugianto sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini

24

http://elib.unikom.ac.id/gdl.jbptunikompp-gdl-mohhabibin-28322-4-unikom-i.pdf. 25

Yunaetianggraeni Elisabet dan Irviani Rita, Pengantar Sistem Informasi, (Yogyakarta:

CV. Andi Ofset. 2017), hlm. 1

Page 27: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

15

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan satuan yang nyata

adalah satu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang

betul-betul ada dan terjadi.

Dengan demikian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.26

Sistem

juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau

variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling

bergantung satu sama lain.27

3) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawarata Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa

berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.28

BPD

merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Desa.

G. Tinjauan Pustaka

Guna memberikan penguatan terkait deskripsi teoritik diatas, maka akan

dipaparkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang telah

terlebih dahulu dilakukan oleh, diantaranya:

26

Jeperson Hutahaean, Konsep Sistem Informasi. (Yogyakarta: Depublish, 2014), hlm. 1 27

Hanif Al Fatta, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007), hlm 3. 28

Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017 Tentang BPD BAB I Pasal I No. 9

Page 28: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

16

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Wildan Sukhoyya (2018),29

yang berjudul “Pemilihan Wanita Dalam Badan Permusyawaratan Desa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Di Kabupaten

Semarang Ditinjau Dari Perspektif Gender”. Metode dalam penelitian ini yaitu

kualitatif dengan pendekatan Yuridis-Sosiologis. Hasil dari penelitian ini yaitu

Struktur badan permusyawaratan Desa di kecamatan tengaran kabupaten

semarang khususnya di Desa Barukan terdapat keterwakilan perempuan, dan telah

memenuhi amanat Undang-undang. Sedangkan di Desa perbandingannya yaitu

Desa Bener belum terdapat keterwakilan perempuan sesuai dengan amanat

undang-undang No. 6 Tahun 2014 dikarenakan BPD di Desa ini lebih dahulu

terbentuk sebelum undang-undang ini ditetapkan, maka kemungkinan di Desa

Bener ini akan melaksanakan amanat undang-undang pada pemilihan periode

berikutnya. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Rangka Memenuhi Struktur Badan

Permusyawaratan Desa Menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 melalui

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa telah mengadakan sosialisai Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan

Desa yang mana selain terfokus kepada persiapan membentuk BPD yang ideal

juga memberikan bimbingan teknis berupa materi-materi tentang perubahan

peraturan daerah dibidang pemerintahan Desa.

Kedua, Penelitian lain yang dilakukan oleh Ryan Anggara (2018),30

dengan

Judul “Badan Permusyawaratan Desa Di Desa Neglasari Kecamatan Banjar Kota

29 Ahmad Wildan Sukhoyya, dkk, “Pemilihan Wanita Dalam Badan Permusyawaratan

Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Di Kabupaten Semarang

Ditinjau Dari Perspektif Gender,” Journal Of Law. Vol. 7 No. 1, 2018 30 Ryan Anggara, Badan Permusyawaratan Desa Di Desa Neglasari Kecamatan Banjar

Kota Banjar Dalam Melaksanakan Fungsi Pengawasan Kinerja Kepala Desa, (Skripsi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2018.)

Page 29: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

17

Banjar Dalam Melaksanakan Fungsi Pengawasan Kinerja Kepala Desa”.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research), adapun hasil dari

penelitian ini yaitu dalam melaksanakan fungsi pengawasan kinerja kepala Desa

di Desa Neglasari pada tahap perencanaan kegiatan Pemerintah Desa sudah

berjalan dengan cukup baik, dan taat terhadap peraturan yang ada yaitu Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan

Desa.

Ketiga, Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Prayoza Saputra (2014),31

judul “Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan

Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Tambun Selatan Kabupaten

Bekasi)”. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode komparatif,

pengamatan serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya

BPD di Desa Tridayasakti telah menjalankan fungsinya dengan baik, sesuai

dengan peraturan yang ada bahwa BPD berfungsi sebagai menetapkan peraturan

Desa bersama kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat,

namun peran BPD di Desa ini belum cukup optimal sebagai perpanjangan tangan

masyarakat Desa, karena peraturan Desa yang telah dibentuk dalam dua tahun

terakhir tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat dan harapan masyarakat

dalam membangun kesejahteraan yang merata. Dalam proses pembentukan dan

penetapan peraturan Desa, BPD dan perangkat Desa dalam hal mengambil

keputusan dan merancang aturan tanpa melaksanakan kunjungan kemasyarakat,

bertatap muka baik secara langsung maupun bersama-sama beserta perangkat

31 Prayoza Saputra, Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam

Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan

Kabupaten Bekasi). (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).

Page 30: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

18

Desa untuk menampung aspirasi yang diberikan oleh masyarakat Desa guna

mencapai penyelenggaraan pemerintah yang baik dan benar di Desa tersebut.

Keempat, Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ombi Romli dan Elly

Nurlia (2017),32

dengan Judul “Lemahnya Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dalam Melaksanakan Fungsi Pemerintahan Desa (Studi Desa Tegelwangi

Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang)”. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriftif kualitatif, hasil dari penelitian ini adalah banyaknya kekurangan yang

terdapat di dalam anggota BPD di Desa ini diantaranya kurangnya kapasitas

sumber daya manusianya, tunjangannya dan juga sarana prasarana pendukung dari

sebuah kegiatan membuat keberadaan BPD di Desa ini kurang efektif berjalan.

Kecilnya pendapatan tunjangan anggota BPD membuat anggota BPD tidak fokus

bekerja karena harus mencari pendapatan lain untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya.

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Ahmad Wildan Sukhoyya, Ryan Anggara, Prayoza Saputra, Ombi

Romli dan Elly Nurlia yaitu sama-sama meneliti tentang pemilihan anggota BPD,

keterlibatan perempuan dalam keanggotaan BPD dan peran anggota BPD disuatu

Desa, baik dalam hal menerima aspirasi masyarakat maupun mengawasi kinerja

aparatur Pemerintahan Desa. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang lainnya yaitu peneliti hanya terfokus pada pemilihan anggota BPD

dengan menggunakan dua sistem yang telah ditetapkan oleh Bupati Batanghari

yang tercantum dalam Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017.

32 Ombi Romli dan Elly Nurlia, lemahnya badan permusyawaratan desa (BPD) dalam

melaksanakan fungsi pemerintahan desa (studi desa tegelwangi kecamatan menes kabupaten

pandeglang, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3. No. 1, April 2017.

Page 31: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

19

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Olak Kemang, Kecamatan Maro Sebo Ulu,

Kabupaten Batanghari Jambi, kode Pos 36652. Peneliti mengambil lokasi ini

karena peneliti merupakan warga asli Desa tempat dilakukannya penelitian ini,

sehingga memudahkan peneliti untuk mencari dan mendapatkan informasi yang

diperlukan. Kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya penelitian ini yaitu

pada 22 Agustus 2019. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai

berikut:

1) Untuk melihat penerapan jalannya peraturan Bupati Batanghari Nomor 71

Tahun 2019 terhadap hasil pemilihan anggota BPD di Desa Olak

Kemang.

2) Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai

keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan

(field research), dimana yang dimaksud dengan penelitian lapangan ini yaitu

penelitian yang mengangkat data dan permasalahan yang ada dalam kehidupan

masyarakat. Dalam hal ini menjelaskan realitas yang ada yaitu tentang bagaimana

pelaksanaan pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa di Desa Olak

Kemang.

Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu metode yang

memadukan pendekantan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi (seperti

Page 32: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

20

dalam hal pengumpulan data), dan kajian model campuran memadukan dua

pendekatan dalam semua tahapan proses penelitian.33

Mixed Method juga disebut

sebagai sebuah metodologi yang memberikan asumsi filosofis dalam

menunjukkan arah atau memberi petunjuk cara ppengumpulan data dan

menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui

beberapa fase proses penelitian. Strategi metode campuran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan komponen konsep melalui

analisis data kuantitatif dan kemudian mengumpulkan data kualitatif guna

memperluas informasi yang tersedia. Intinya adalah untuk menyatukan data

kuantitatif dan kualitatif agar memperoleh analisis yang lebih lengkap.

Metode kuantitatif dalam penelitian ini gunakan untuk mencari informasi

yang terukur mengenai partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di

Desa Olak Kemang. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan

informasi mengenai penerapan sistem pemilihan anggota BPD di Desa Olak

Kemang menurut aparatur pemerintahan Desa dan pihak-pihak yang

bersangkutan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini

adalah Data Primer dan Data Sekunder.

a. Data Primer

Data primer yang peneliti maksud untuk penelitian ini adalah

informasi-informasi yang diperoleh secara langsung yang dilakukan

22

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2013), hlm. 404.

Page 33: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

21

dengan kuisioner (angket) dan wawancara. Data primer ini digunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai Sistem Pemilihan Anggota

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Terhadap Hasil Pemilihan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan

atau pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau data yang

berbentuk sudah jadi.34

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

sumber berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bupati

Batanghari, buku-buku, skripsi, jurnal serta data-data yang berkenaan

dengan penelitian ini.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dari subjek mana

data diperoleh. Sumber data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer penelitian ini

yaitu, Kepala Desa Olak Kemang, Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang,

Ketua KPPS Pemilihan Anggota BPD secara Langsung dan beberapa

responden masyarakat Desa Olak Kemang. Sumber Data Sekunder dalam

penelitian ini adalah sumber berupa tulisan, dokumentasi maupun arsip

lainnya yang berkenaan dengan pemilihan anggota BPD Desa Olak Kemang.

34

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif,

(Jakarta: GP Press, 2008), hlm. 253

Page 34: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

22

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah warga asli Desa Olak Kemang, yang

berjumlah 833 jiwa terdiri dari 440 Lk dan 393 Pr dan memiliki 211 Kepala

Keluarga yaitu 191 Lk dan 20 Pr dengan jumlah suara pemilih 444 suara.

2. Sample

Sampel dalam penelitian ini yaitu pemilik hak suara pilih pada pemilihan

anggota BPD Desa Olak Kemang, namun mengingat waktu, tenaga, dana dan

kemungkinan ada hambatan lainnya, maka peneliti mengambil sample dengan

besaran 10%. Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus

Slovin35

adalah sebagai berikut:

n= N

1 + Ne2

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Perkiraan Tingkat Kesalahan Sebesar 10%.

35

Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2014), hlm. 61

Page 35: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

23

Dengan jumlah populasi pemilih sebanyak 444 suara, maka besaran

sampel yang diperoleh adalah:

n = N

1 + Ne2

= 444

1 + 444 (0,1)2

= 444

1 + 44 (0,01)

= 444

1 + 4,44

= 444

5,44

= 81,61

= 82 Orang/Sample.

Berdasarkan jumlah populasi sebanyak 444 orang dengan menggunakan

rumus slovin maka diperolehlah sampel sebanyak 82 orang.

Teknik sampling dalam penelitian ini berupa teknik cluster sampling dan

random sampling,36

yang artinya sample diambil berdasarkan kelompok yang

ada pada masyarakat, cara mengambil samplenya yaitu peneliti mengambil

berdasarkan unsur masyarakat yang sudah tertera di PERBUB Batanghari

pasal 5 ayat 1 yaitu tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh adat, ketua RT,

tokoh pemuda, perwakilan masyarakat miskin, perwakilan profesi, dan tokoh

masyarakat.37

Sedangkan pengambilan orang sebagai sample tersebut diambil

secara random. Kriteria sample dalam penelitian ini adalah:

36

Ibid, hlm. 118. 37

Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017 tentang Badan Permusyawarata

Desa, BAB 2 Pasal 5 Ayat (1).

Page 36: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

24

a. Bersedia menjadi Responden

b. Responden adalah warga di Desa Olak Kemang dan pemilik hak suara

memilih pada pemilihan anggota BPD Olak Kemang.

c. Mampu berkomunikasi secara verbal dengan aktif dan kooperatif.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai

teknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah:

a. Kuisioner (Angket)

Kuisioner (angket) yang digunakan pada penelitian ini berupa kuisioner

tipe pilihan, yaitu peneliti memberikan kuisioner yang harus dijawab oleh

responden dengan cara memilih salah satu jawaban yang telah tersedia.38

Tujuan dari kuisioner ini adalah untuk memperoleh data, angket disebarkan

ke responden (orang-orang yang menjawab atau yang dieliti) guna utuk

memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang diketahuinya.

Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari 15 (Lima Belas) butir

pertanyaan yang pada setiap tingkat pertanyaan memiliki tingkat

kesulitannya masing-masing. Jenis angket ini terasuk kedalam kategori

angket tertutup. Responden memerlukan tanda (√) pada jawaban yang

mereka pilih. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

membuat sketsa pernyataan responden berupa angket dengan acuan kisi-kisi

sebagai berikut:

38

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), hlm. 78.

Page 37: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

25

Tabel 1.1

Kisi-Kisi Angket

Variabel Dimensi Indikator

Partisipasi

Masyarakat

1. Partisipasi

2. Karakter

Partisipasi

3. Faktor-faktor

partisipasi

a. Pendorong perilaku

memilih

b. Masyarakat memilih atas

dasar hati nurani

c. Perasaan percaya, yakin

dan amanah terhadap

kepemimpinan calon

anggota yang dipilih

d. Cara anggota calon

mempromosikan diri

e. Jaminan yang diberikan

oleh calon anggota BPD

f. Arahan yang diberikan

oleh panitia pemungut

suara.

Butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner tersebut akan

dijawab oleh populasi sample yaitu, masyarakat Desa Olak Kemang yang

berjumlah 82 orang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Angket tersebut

akan disebarkan secara bersamaan kepada responden, kemudian akan

Page 38: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

26

dikumulasikan perolehan datanya. Butir-butir jawaban tersebut akan diberikan

bobot dengan pengukuran skala likert, dengan rating sekala sebagai berikut:39

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Sering/Setuju (S) 4

Ragu-ragu/ Tidak Tahu (TT) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

b. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi

terstruktur (semistructure interview), dimana pelaksananya lebih bebas

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang digunakan

peneliti dalam wawancara ini adalah buku catatan, handphone, dan camera.

Sebelum penulis melakukan wawancara, peneliti sudah mempersiapkan

pertanyaan yang berkaitan dengan pemilihan anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Olak Kemang sebelum proses

wawancara dilakukan. Adapun yang menjadi informan yang diwawancarai

dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Olak Kemang, Kasi Pemerintahan

Desa Olak Kemang dan ketua KPU Pemilihan Anggota BPD Desa Olak

Kemang.

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods),

(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 9.

Page 39: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

27

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

ini bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari

seseorang.40

Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa

dokumentasi-dokumentasi atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti.

Adapun didalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan baik foto-foto

maupun segala sesuatu yang bisa peneliti gunakan untuk mengumpulkan

informasi atau data yang berkenaan dengan judul peneliti sendiri.

F. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas Angket

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan dianalisis secara

Deskriptif kemudian dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui

bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemilihan BPD. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat apa

yang diukur. Untuk mengukur validitas suatu data dalam penelitian ini, maka

penelitian ini menggunakan rumus Product Moment Correlation.41

Rxy = –

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

Rxy = Koefisien Korelasi Tes Yang Disusun Dengan Kriteria

40

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),

hlm. 329. 41 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Kencana, 2017), hlm 239.

Page 40: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

28

X = Skor Masing-Masing Responden Variabel X (Tes Yang

Disusun)

Y = Skor Masing-Masing Responden Variabel (Tes Kriteria)

N = Jumlah Responden.

Uji validitas ini dilakukan pada sample masyarakat Desa Olak Kemang

dengan jumlah responden 82 orang. Hasil uji coba ini kemudian dicari dengan

menggunakan microsof excel dan SPSS 17 dengan tingkat validitasnya 5%.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi

yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah atau disebut dengan

konsisten. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk melakukan pengujian

reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Sperman Brown dengan rumus:

r1= 2.rb

1+rb

Keterangan:

r1 = reliabilitas instrumen

rb = korelasi produk moment

Page 41: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

29

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk

penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan

dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.42

Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:

1) Penyusunan data;

2) Klasifikasi data;

3) Pengolahan data;

4) Penyimpulan data.43

5) Analisis Angket.

Berdasarkan pendapat tersebut, dalam kaitannya menganalisis data kualitatif maka

langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan Data

Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai apakah

data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data yang didapat

berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan seleksi penyusunan.

2) Klasifikasi Data

Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan data

yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan ini disesuaikan

dengan sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan

analisa yang terkandung dalam masalah itu sendiri.

42

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Jakarta: Gajah Mada Universitu

Press, 1993), hlm. 174 43

Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1985), hlm. 151

Page 42: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

30

3) Pengolahan Data

Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut

diseleksi, kemudian diolah sehingga sistematis, jelas dan mudah untuk

dipahami menggunakan teknik analisis data kualitatif.

4) Penyimpulan Data

Kegiatan ini dilakukan dengan cara dengan cara menghubungkan data atau

fakta yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas

kegunaannya. Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.44

Terealisasinya keempat metode analisis data ini setelah semua data-data

yang diperlukan dan dibutuhkan sudah diperoleh, kemudian akan difilter mana

data yang diperlukan atau dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini dan

mana yang tidak diperlukan.

5) Analisis Angket

Dalam analisis angket ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalis

dengan cara membandingkan jumlah skor total angket dikali dengan 100%,

sehingga hasilnya akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Persentase ini

dimaksud untuk mendapatkan gambaran bagaimana adanya tentang suatu

objek yang diteliti. Maka teknik analisis yang dibulatkan cukup dengan

persentase dengan menggunakan rumus:45

44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 252. 45

Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2005), hlm 43.

Page 43: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

31

P=

x 100%

Keterangan:

f = skor jawaban responden

N = skor total hasil angket dari penelitian dipersentasekan

P = persentase analisis partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam penulisan

ini akan disistematisasikan sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, pendahuluan. BAB I ini pada hakikatnya

menjadi pijakan bagi penulis skripsi, baik mencakup Latar Belakang, maupun

pemikiran tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka

teori, kerangka konseptual, dan tinjauan pustaka.

BAB II dipaparkan tentang metode penelitian yang mencakup tempat dan

waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika

penulisan dan jadwal penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

berdirinya, wewenang organisasi, struktur organisasi dan sarana prasarana.

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu penutup yang terdiri dari

kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan daftar pustaka,

lampiran dan Daftra Riwayat Hidup (curriculum vitae).

Page 44: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

32

I. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian dilapangan, maka

penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal

penelitian sebagai berikut:

No Kegiatan

TAHUN 2019

Maret/April Juli/Agustus September/Oktobe

r November/Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul x

2 Pembuatan

Proposal x

3 Perbaikan

Proposal x

4 Surat Izin Riset x

5 Pengumpulan

Data x

6 Pengolahan

Data x x

7 Pembuatan

Laporan x x

8 Bimbingan dan

Perbaikan

9

Agenda dan

Perbaikan

Skripsi

10 Perbaikan dan

Penjilidan

Page 45: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

33

BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Aspek Geografis

1) Sejarah Desa

Desa Olak kemang berada di Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten

Batanghari Provinsi Jambi, Desa ini tergolong sebagai Desa yang

diklasifikasikan sebagai Desa Swakarya, di mana Desa ini merupakan

peralihan nama dari Dusun Renahsago yang awal pembukanya yaitu orang

Melayu Aik Hitam Sarolangun. Sebelum menjadi Desa Divinitif, Desa Olak

Kemang adalah Desa pemekaran dari Desa Tebing Tinggi Kecamatan

Mersam Kabupaten Batanghari pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Bapak

Nawawi HD yang menjabat sebagai Kepala Desa pada masa itu, setelah 13

tahun menjabat sebagai Kepala Desa beliau meninggal dunia kemudian

digantikan sebagai Pejabat Sementara oleh pihak Kecamatan yaitu Bapak

Ishak Zakaria selama dua tahun masa jabatan sebelum pemilihan Kepala Desa

di selenggarakan. Setelah dua tahun berjalan maka diselenggarakan pemilihan

Kepala Desa yang dimenangkan oleh Bapak Ahmad Yani pada tahun 2000,

berselang tiga tahun masa jabatannya beliau meninggal dunia maka

kepemimpinan di serahkan kepada PJS bapak Ahmad selama dua tahun.

Setelah dua tahun berjalan PJS terpilihlah Bapak Ahmad sebagai Kepala Desa

pada pemilihan Kepala Desa 2005 hingga sekarang (tiga priode

kepemimpinan 2005 - sekarang).

Desa yang berada di Kecamata Maro Sebo Ulu ini terpisah oleh sungai

Batanghari, di mana pembagian daerahnya di bagi menjadi 2 (Dua) Dusun

Page 46: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

34

yaitu Dusun 1 dan Dusun 2 didalam satu Dusun terdapat 6 RT (Rukun

Tetangga) dengan pembagian Dusun 1 yaitu seberang sungai Batanghari

terdapat 3 RT yaitu RT 01, 02 dan 03, sedangkan di Dusun 2 terdapat 3 RT

pula yaitu RT 04, 05 dan 06.

2) Letak Geografi Desa

Secara Geografis Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi terletak dibagian Barat Daerah

Batanghari dengan garis Lintang 1,672820 Lintang Selatan dan 102,87507

0

Bujur Timur dengan luas wilayah 2.200 ha berada di ketinggian 8MDPL dan

memiliki 1000 ha rawa yang belum dikelola dengan batas wilayah sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Batas Wilayah Desa Olak Kemang46

Batas Wilayah Berbatasan Dengan

Bagian Timur Desa Sunagi Gondang Kecamatan

Mersam

Bagian Barat Desa Mekar Sari

Bagian Utara Desa Padang Kelapo

Bagian Selatan Desa Tebing Tinggi

46

Kantor Desa Olak Kemang, Dokumentasi Monografi Desa Olak Kemang, pada 22

Agustus 2019

Page 47: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

35

Tabel 5.147

Luas Wilayah Desa Olak Kemang

No Kegunaan Luas

1 Tanah perkarangan pemukiman Rakyat 1000 ha

2 Tanah perkebunan Rakyat 1134 ha

3 Tanah persawahan Rakyat 66 ha

4 Tanah kekayaan Desa 7,7 ha

5 Tanah yang dipergunakan untuk jalan umum 8 ha

6 Aliras Sungai 8 ha

Tabel 6.148

Orbitasi Jarak Dari Pusat Pemerintahan Desa/Kelurahan

Jarak (KM) Desa Olak

Kemang

Ibu Kota

Kecamatan

Ibu Kota

Kabupaten

Ibu Kota

Provinsi

Desa Olak

Kemang

0 6 76 138

Ibu Kota

Kecamatann

6 0 20 132

Ibu Kota

Kabupaten

76 20 0 56

Ibu Kota

Provinsi

138 132 56 0

47

Ibid, Kantor Desa Olak Kemang 48 Ibid, Kantor Desa Olak Kemang

Page 48: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

36

B. Aspek Demografis

1) Keadaan Penduduk Desa Olak Kemang

Keberadaan penduduk di suatu wilayah amat sangat diperlukan karena

penduduk merupakan unsur terpenting dari sebuah pembangunan Nasional di

suatu wilayah. Penduduk di Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batanghari terhitung pada bulan Agustus 2019 berjumlah 833

jiwa.

Tabel 7.1

Jumlah Penduduk Desa Olak Kemang Pada Agustus 201949

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Perempuan 393

2 Laki-Laki 440

Jumlah 833

Berdasarkan data diatas, bisa dikatakan bahwa jumlah penduduk di Desa

Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu tergolong dalam jumlah yang

lumayan banyak, dimana sangat diperlukan suatu organisasi untuk menjadi

wadah guna menampung aspirasi dan juga keluh kesah dari masyarakat Desa

tersebut. Namun permasalahan yang peneliti temui di lapangan yaitu jumlah

penduduk tidak sesuai dengan jumlah KK yang tertera di dokumen Data Desa

dan juga di jelaskan oleh Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang bahwa

jumlah KK yang terhitung sesuai dengan data nikah di Desa tersebut yaitu

hanya berjumlah 211 KK.

49

Kantor Desa Olak Kemang, Monografi Desa bulanan dalam Tahun 2019, Pada 22

Agustus 2019

Page 49: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

37

Tabel 8.1

Jumlah KK di Desa Olak Kemang50

No Keterangan KK Jumlah

1 Laki-Laki 191

2 Perempuan 20

Jumlah 211

Berdasarkan dokumentasi diatas maka dapat diketahui bahwa adanya

suatu kesenjangan dimana jumlah KK yang terdaftar di Desa hanya berjumlah

211 KK sedangkan jumlah penduduk yang tercatat awal Agustus 2019

berjumlah 833 jiwa.

2) Keadaan Sosial Masyarakat Desa Olak Kemang

a. Sumber Daya Manusia

SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek dalam hal

pembangunan, mencakup siklus kehidupan manusia, sejak dalam

kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu, pembangunan kualitas

manusia harus menjadi perhatian paling penting. Pada saat ini SDM Desa

Olak Kemang bisa dikategorikan cukup baik dibanding pada masa-masa

sebelumnya, baik dalam hal pendidikan, pembangunan karakter dan

pekerjaan.51

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan satu hal penting dalam mewujudkan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonoian pada khususnya.

50

Wawancara bersama Bapak Muzi. Amd selaku Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang,

pada 22 Agustus 2019, pukul 09:15 WIB. 51 Sumber Data: Keadaan Sosial Masyarakat Desa Olak Kemang

Page 50: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

38

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat

kecakapan. Dengan taraf pendidikan tinggi yang ditempuh, diharapkan

dapat membuat suatu perubahan bagi sistem kepemerintahan di Desa itu

sendiri. Berikut ini akan dipaparkan tingkat rata-rata pendidikan Desa

Olak Kemang:

Tabel 9.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Pendidikan Umum52

No Taraf Jumlah/Orang

1 Taman Kana-Kanak 80

2 Sekolah Dasar 154

3 SMP/SLTP 26

4 SMA/SLTA 36

5 AKADEMI (D1-D3) 6

6 SARJANA (S1-S3) 6

Jumlah 228

Tabel 10.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Pendidikan Khusus53

No Taraf Jumlah/Orang

1 Pondok Pesantren 50

2 Madrasah 50

3 Pendidikan keagamaan -

4 Sekolah luar biasa -

5 Kursus keterampilan -

Jumlah 100

52 Kantor Desa Olak Kemang, Monografi Desa bulanan dalam Tahun 2019, Pada 22

Agustus 2019 53

Ibid kontor Desa Olak Kemang

Page 51: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

39

c. Kehidupan Beragama

Masyarakat Desa Olak Kemang dengan jumlah penduduk 833 jiwa

dengan persentase 100% menganut agama islam, dalam kehidupan

beragama dan menjalankan syariat-Nya, fasilitas keagamaan di Desa

Olak Kemang terdiri dari:

Tabel 1.2

Sarana Peribadatan54

No Sarana Peribadatan Jumlah/Unit

1 Masjid 2

2 Mushola 1

Jumlah 3

3) Budaya Masyarakat

Pada bidang kebudayaan masyarakat, warga Desa Olak Kemang

sangat menjunjung tinggi nilai kebudayaan yang di warisi oleh para leluhur,

hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya serta kearsipan lokal pada

setiap proses pernikahan, khitanan, panen raya serta prosesi cuci kampug jika

salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan adat. Aparatur

pemerintahan Desa yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga

tatanan adat dan istiadat dan budaya local ini adalah Lembaga Adat Desa

Baru (LAD), lembaga ini masih aktif, baik dalam kepengurusan maupun

dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

54 Kantor Desa Olak Kemang, Monografi Desa bulanan dalam Tahun 2019 (Bidang

Pembangunan), Pada 22 Agustus 2019

Page 52: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

40

C. Aspek Ekonomi

1.1 Sumberdaya Unggulan

Desa Olak Kemang memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi

Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam. Namun yang paling

menonjol yaitu Suber Daya Alam dengan mata pencaharian 90% masyarakat

sebagai petani karet, kelapa sawit, sawah dan palawija membuat Desa ini

kaya akan potensi alamnya. Sedangkan untuk Sumber Daya Manusianya

sendiri belum benar- benar optimal diberdayakan, karena disebabkan masih

rendahnya pengetahuan dan kurangnya dana penunjang guna memberikan

pelatihan bagi sumber manusia yang ada.

1.2 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Olak Kemang secara umum

sudah mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah

penduduk yang memiliki pekerjaan. Namun tingkat pendapatan masyarakat

belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga tidak sebanding

dengan penghasilan yang didapat mereka serta masih minimya bekal

keterampilan, upah buruh yang masih kecil serta mahalnya barang-baranng

kebutuhan sendiri.55

D. Aspek Pemerintahan

1) Sejarah Singkat Berdirinya Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Olak Kemang

Bertambahnya jumlah penduduk dan bertambah pula permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, keadaan

55 Sumber Data: Potensi Unggulan Desa Olak Kemang tahun 2015-2020

Page 53: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

41

tersebut sudah barang tentu menjadi suatu momok di masyarakat dan

mendorong munculnya suatu otoritas yang diharapkan dapat mengatasi

berbagai persoalan yang merealisasikan aspirasi yang berkembang.

Era reformasi membawa angin segar bagi pelaksanaan otonomi Daerah,

ketika desentralisasi dan demokrasi lokal mengalami kebangkitan,

dampaknya juga terasa di daerah-daerah pelosok termasuklah Desa Olak

Kemang ini sendiri. Berlandaskan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang pemerintahan Daerah dan perintah dari Camat maka di Desa

Olak Kemang pada tahun 2001 melakukan pengrekrutan anggota BPD

dengan sistem Musyawarah Perwakilan, setelah masa khidmat anggota BPD

terpilih tahun 2001 telah usai maka dilakukan lagi pengrekrutan ulang

anggota BPD pada tahun 2007, namun pada saat pengrekrutan ini istilah BPD

yang awalnya memiliki kepanjangan (Badan Perwakilan Desa) di ganti

istilahnya menjadi (Badan Permusyawaratan Desa) dimana pergantian makna

yang cukup mencolok ini merupakan perubahan dan pembenahan dari UU

sebelumnya yang diganti dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tetang

Pemerintahan Daerah.

Pemilihan Anggota BPD pada tahun 2007 di Desa Olak Kemang ini

masih menggunakan sistem Musyawarah Perwakilan begitu juga dengan

pemilihan Anggota BPD pada tahun 2013 masih tetap menggunakan sistem

Musyawarah Perwakilan hingga terjadi perubahan di Tahun 2019 dimana

sistem pemilihan Anggota BPD diganti dengan pemilihan secara Langsung.

Kehadiran BPD di Desa ini menjadi dorongan baru bagi Demokrasi Desa,

yakni menjadi artikulator aspirasi dan partisipasi masyarakat, pembuat

Page 54: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

42

kebijakan secara partisipasi masyarakat dan alat kontrol yang efektif terhadap

pemerintahan Desa. Kehadiran BPD di Desa ini dengan fungsi dan wewenang

yang dimilikinya memungkinkan adanya keseimbangan dan fungsi saling

mengawasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa, sehingga keberadaan

Kepala Desa yang pada kala itu seperti “penguasa tunggal” tidak lagi terjadi

dan diharapkan bibit-bibit yang baru akan muncul akan merasa terawasi

dengan hadirnya BPD di sistem pemerintahan Desa tersebut.

2) Struktur, Fungsi dan Wewenang Badan Permusyawaratan Desa

Pada umumnya organisasi yang baik haruslah sederhana, fleksibel dan

adanya fungsi yang tepat serta adanya penetapan wewenang dan tanggung

jawab. Alasan penting penyusunan organisasi adalah untuk membedakan

antara tugas yang satu dengan tugas yang lainnya, sehingga diperoleh

efisiensi yang lebih besar, karena dimungkinkan setiap individu

menspesifikasikan dirinya. Pembatasan tanggung jawab ini harus

dicerminkan dalam rantai atau garis wewenang dari Ketua sampai

bawahannya yaitu anggota.

Adapun Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa

Olak Keman, terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Bendahara dan anggota.

Page 55: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

43

Tabel 2.2

Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Olak

Kemang

Adapun Fungsi, Tugas serta Wewenang Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) diantaranya:

a. Fungsi BPD

Fungsi BPD sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 110 Tahun

2016 Pasal 31, yaitu:

a) membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa;

b) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

c) melakukan pengawasan kinerja kepala Desa.56

56

Peraturan menteri dalam negeri nomor 110 tahun 2016 tentang badan permusyawaratan

desa BAB V Pasal 31.

Kepala Desa

AHMAD

Ketua BPD

JEMADI

Anggota

MASTURO

Sekretaris

SAMSURI

Wakil Ketua

SAHARUDIN

Anggota

MARBAWI

Page 56: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

44

b. Tugas BPD

Adapun tugas BPD yang diatur pada Permendagri yang sama pada

Pasal 32 sebagai berikut:

a) menggali aspirasi masyarakat;

b) menampung aspirasi masyarakat;

c) mengelola aspirasi masyarakat;

d) menyalurkan aspirasi masyarakat;

e) menyelenggarakan musyawarah BPD;

f) menyelenggarakan musyawarah Desa;

g) membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;

h) menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan

Kepala Desa bersama Kepala Desa;

i) membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa;

j) melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;

k) melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan

pemerintahan Desa;

l) menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah

Desa dan Lembaga Desa lainnya; dan

m) melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan.57

57

Ibid, Pasal 32.

Page 57: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

45

c. Wewenang BPD

Adapun wewenang BPD diantaranya:

a) mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendapatkan

aspirasi;

b) menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara

lisan dan tertulis;

c) mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi

kewenangannya;

d) melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja kepala Desa;

e) meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa

kepada Pemerintah Desa;

f) Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa

pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,

dan pemberdayaan masyarakat Desa;

g) mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan

kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata

kelola pemerintahan yang baik;

h) menyusun peraturan tata tertib BPD;

i) menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil

kepada Bupati/Walikota melalui Camat;

j) menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional

BPD secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam

RAPB Desa;

k) mengelola biaya operasional BPD;

Page 58: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

46

l) mengusulkan pembentukan Forum komunikasi Antar Kelembagaan

Desa kepada Kepala Desa; dan

m) melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring

dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan Desa.

Page 59: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

47

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang Menggunakan Sistem

Musyawarah Perwakilan dan Sistem Secara Langsung

1. Pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang Secara Musyawarah

Perwakilan

Pada pasal 58 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

menjelaskan mengenai jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa yang

haru ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 orang dan paling

banyak 9 orang dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan

kemampuan keuangan desa.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara peneliti dilapangan, dapat

diketahui bahwasanya pemilihan anggota BPD pada Tahun 2013 merupakan

lanjutan dari sistem pemilihan Anggota BPD terdahulu yaitu pemilihan pada

tahun 2001, 2007 dan 2013. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kepala Desa

Olak Kemang sebagai berikut:

“Pada dasarnya pemilihan Anggota BPD di seluruh Desa di Kabupaten

Batanghari menggunakan sistem Musyawarah Perwakilan begitu juga

yang dijalankan di Desa Olak kemang, awal mula pemilihan anggota

BPD yang dilakukan pada tahun 2001-2013 kita menggunakan sistem

Musyawarah Perwakilan sesuai intruksi dari atasan (Bupati).”58

Berdasarkan penuturan Kepala Desa tersebut maka dapat diketahui

bahwasanya pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang ini sudah

berjalan cukup lama yaitu 4 (Empat) periode dimana awal mula

58

Wawancara Bersama Bapak Ahmad Kepala Desa Olak Kemang, pada tanggal 22

Agustus 2019, pukul 08:00 WIB.

Page 60: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

48

dikeluarkannya peraturan Perundang-Undangan Nomor 22 Tahun 1999

tentang pemerintahan Daerah dimana tiga dari empat periode pemilihannya

ini menggunakan sistem pemilihan secara Musyawarah Perwakilan, hal ini

dikarenakan belum adanya perintah atau aturan yang mengatur tentang

pemilihan BPD secara Langsung maupun dengan cara yang lain.

Dalam pemilihan Anggota BPD secara Musyawarah Perwakilan

pembentukkan panitia pemilihan yang akan menyelenggarakan pemilihan

ini nantinya sudah diatur dan ditetapkan dalam peraturan Bupati Batanghari,

seperti yang dijelaskan oleh Kepala Desa Olak Kemang:

“Pembentukan panitian dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak

Kemang ini berdasarkan PERBUB Batanghari dimana dijelaskan bahwa

seluruh panitia berasal dari aparatur Desa, baik Ketua, sekretaris

bendahara, anggota dan ada beberapa pendamping dari kecamatan.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwasanya

panitia pemilihan anggota BPD dengan menggunakan sistem pemilihan

Musyawarah Perwakilan diambil atau direkrut dari aparatur Pemerintah

Desa itu sendiri baik itu sekretaris Desa, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesra,

Kaur Umum, Kaur Keuangan, Kadus dan juga RT dimana Kades sebagai

pengawas jalannya pemilihan. Namun berbeda halnya dengan yang tertera

di PERBUB Batanghari “Panitia pemilihan Anggota BPD secara

musyawarah perwakilan berjumlah 11(Sebelas) orang yang terdiri atas

unsur Perangkat Desa paling banyak 3 (Tiga) orang dan unsur masyarakat

paling banyak 8 (Delapan) orang.59

Dari pernyataan Kades beserta isi dari

PERBUB Batanghari No. 71 Tahun 2017 dapat dilihat penyimpangan

59

PERBUB Batanghari Nomor 71 Tahun 2017 Tentang Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) BAB IV Pasal 93 Ayat 1

Page 61: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

49

sistem Pembentukan Panitia Pemilihan Anggota BPD di Desa Olak Kemang

tersebut. Kasi Pemerintahan juga menjelaskan:

“Pemilik hak suara pada pemilihan anggota BPD yang berjumlah 65

orang di tentukan oleh panitia pemilihan dengan kesepakatan Kades.

Dimana bisa dilihat pada pemilihan yang telah beberapa kali

berlangsung di Desa ini panitia pemilihan lebih mementingkan suara

keluarga yang mencalon sebagai pemilik suara pada pemilihan nantinya

dan dapat diketahui keluarga si panitia lah yang akan menduduki kursi

jabatan BPD di Desa ini.”60

Berdasarkan penjelasan Bapak Kasi Pemerintahan tersebut dapat

diketahui bahwa pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang dengan

menggunakan sistem Musyawarah Perwakilan tidak luput dari praktik

“Nepotisme” dimana lebih mementingkan keluarga sendiri dari pada

kemampuan calon lain yang memiliki skill dalam bidang pemerintahan itu

sendiri. Dalam hal pencalonan anggota BPD pada Musyawarah Perwakilan

ini Kasi Pemerintahan menjelaskan bahwa:

“Dalam hal pencalonan sebagai calon Anggota BPD pencalon

berjumlah 8 orang apabila bakal calon Anggota BPD lebih dari 8 orang

maka akan dilakukan penyeleksian oleh panitia pemilihan BPD yaitu

saya sendiri caranya dapat dilihat dari kelengkapan berkas serta melihat

riwayat pendidikannya.”61

Berdasarkan pernyataan dari Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang

tersebut bahwa pencalonan dan penyeleksian bakal calon Anggota BPD di

Desa Olak Kemang sudah sesuai dengan PERBUB Batanghari Pasal 60

Ayat 1 (Satu).62

Sedangkan untuk syarat agar bisa menjadi calon Anggota

BPD Kasi Pemerintahan menjelaskan:

60 Wawancara Bersama Bapak Sanusi, Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang, pada

tanggal 22 Agustus 2019, pukul 08:00 WIB. 61

Wawancara dengan Bapak Muzi. A.md. Kasi Pemerintahan Desa Olak Kemang, pada

22 Agustus 2019. Pukul 10:12 WIB. 62

Jika bakal calon yang memenuhi persyaratan masing-masing keterwakilan wilayah dan

keterwakilan perempuan lebih dari 8 (Delapan) orang, panitia melakukan seleksi tambahan dengan

Page 62: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

50

“Untuk masalah pendaftaran calon Anggota BPD tidak ada syarat

khusus dari Desa, apabila semua syarat yang dari PERBUB Batanghari

tentang BPD terpenuhi maka panitia pemilihan anggota BPD akan

menulis namanya sebagi calon anggota dari pemilihan anggota BPD

Desa.”

Berdasarkan hasil pernyataan dari Kasi pemerintahan tersebut bahwa

peneliti menemukan adanya multi tafsir dari sebuah Peraturan Bupati

Batanghari dimana di Desa yang peneliti teliti Anggota BPD yang terpilih

salah satunya yaitu istri Kades di Desa itu sendiri, hal ini dikarenakan

menurut penuturan bapak Kasi Pemerintahan tidak ada aturan yang

mengatur tentang tidak diperbolehkannya istri Kades untuk mencalon

sebagai anggota BPD di Desa tersebut. Bapak Muzi, A.Md selaku Kasi

Pemerintahan Desa Olak Kemang juga menambahkan bahwa:

“Pada pemilihan Anggota BPD baik pada 2001-2013 bisa dikatakan

pemilihan yang tidak demokrasi dan tidak bagus, dikarenakan politik

nepotisme masih tumbuh subur di Desa kita ini.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di ketahui bahwasanya

penerapan sistem Demokrasi pada pemilihan wakil rakyat belum berjalan di

Desa ini, hal ini dikarenakan masih adanya sifat Nepotisme yang tinggi di

tubuh kalangan pemerintahan Desa sehingga lebih mementingkan keluarga

sendiri dibanding kemampuan yang dimiliki anggota lain yang bukan

keluarganya. Inilah yang menjadi problema yang di hadapi oleh Desa Olak

Kemang, dimana sistem demokrasi itu masih merupakan momok yang

belum bisa terpecahkan dikalangan masyarakat Desa tersebut, dimana para

pemimpin lebih mementingkan diri dan kehendaknya sendiri dibanding

mendengarkan keluh kesah masyarakat yang ada di Desa tersebut.

menggunakan kriteria tingkat pendidikan, pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan, usia dan

persyaratan lain yang ditetapkan oleh Panitia Kecamatan. Lihat PERBUB Batanghari No. 71

Tahun 2017 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) BAB I Pasal 60 Ayat I.

Page 63: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

51

2. Pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang Tahun 2019

Menggunakan Sistem Secara Langsung

Dengan dirubahnya PERBUB Batanghari tentang Pemilihan BPD

membawa angin segar dalam hal pemilihan anggota BPD di Kabupaten

Batanghari, dimana yang awal mulanya pemilihan Anggota BPD hanya

dapat dilakukan dengan sistem Musyawarah Perwakilan namun dengan

adanya perbaikan dan pengoreksian maka terdapat penambahan sistem

pemilihan secara Langsung di dalamnya, khususnya di Desa Olak Kemang

dimana sistem pemilihan Anggota BPD dengan menggunakan sistem secara

Langsung merupakan permulaan di Desa tersebut sekaligus yang pertama

juga di Kecamatan Maro Sebo Ulu, menurut Kades Olak Kemang:

“Pemilihan Anggota BPD pada tahun ini (2019) merupakan pemilihan

yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini kita

dapat di beri kesempatan untuk memilih dengan menggunakan sistem

secara langsung dimana sistem pemilihannya hampir sama dengan

pemilihan Kepala Desa di Kampung kita ini.”63

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa pemilihan

Anggota BPD dengan sistem secara langsung ini merupakan kali pertama

dan satu-satunya yang telah terlaksanakan di Kecamatan Maro Sebo Ulu,

dan juga pemilihan menggunkan sistem secara Langsung ini dikarenakan

adanya penambahan dari Peraturan terdahulu yang menjelaskan tentang

Pemilihan Anggota BPD. Beliau juga menambahkan:

“Dikarenakan beberapa Faktor dan kendala dari pusat maka dari itu kita

baru bisa menjalankan sistem pemilihan secara langsung ini sekarang

(2019), salah satu masalahnya yaitu tidak ada ketersediannya alat

komputer untuk melaksanakan pemilihan ini, dan juga ketidak tahuan

baik dari panitia dan masyarakat akan hal pengimputan data nantinya

setelah pemilihan berakhir.”

63

wawancara bersama Bapak Ahmad Kepala Desa Olak Kemang, pada 22 Agustus

2019,pukul 08:45 WIB.

Page 64: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

52

Berdasarkan penjelasan Kepala Desa di atas maka dapat diketahui

bahwa sebenarnya sistem pemilihan secara langsung ini sudah lama adanya,

namun keterbatasan akan sarana prasarana dan juga pengetahuan akan

teknologi terkini membuat pemilihan secara langsung baru bisa terlaksana

pada tahun 2019 ini. Beliau juga menuturkan:

“Pemilihan Anggota BPD dengan menggunakan sistem secara

Langsung ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk sistem

Demokrasi pada Rakyat dan juga supaya masyarakat mengetahui siapa

calon-calon anggota BPD yang akan menampung aspirasi mereka

kedepannya, dan juga kami mengharapakan dengan pemilihan anggota

BPD secara Langsung ini dapat menjadi suatu perubahan yang baru di

lingkup Pemerintahan di Desa ini.”64

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kesadaran

berdemokrasi di Desa ini sesungguhnya sudah mulai lahir dan sudah mulai

dijalankan, ini terbukti dari pemilihan anggota BPD yang dilakukan dengan

menggunakan sistem secara langsung dimana semua masyarakat terlibat

dalam hal pemilihan Anggota BPD tersebut. Ketua KPPS Pemilihan

Anggota BPD Olak Kemang menuturkan bahwa:

“Sistem pemilihan BPD secara langsung ini menurut saya sangat bagus

karena di setiap wilayah ada perwakilannya, ini artinya di setiap

wilayah (RT) terdapat satu perwakilan Anggota BPD yang dapat

mendengarkan serta mengamati keluh kesah, aspirasi, serta keinginan

masyarakat di masing-masing wilayah tersebut."65

Berdasarkan Wawancara di atas dapat diketahui bahwa perwakilan

perwilayah pada saat pemilihan anggota BPD secara Musyawarah

Perwakilan belum terlaksana, dan dapat terlaksana pada saat sistem secara

langsung dilaksanakan, hal ini membawa perubahan yang cukup signifikan

64 wawancara bersama Bapak Ahmad Kepala Desa Olak Kemang, pada 22 Agustus

2019,pukul 08:55 WIB. 65

Wawancara bersama Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

Kusaipul Anwar, S.Pd.i, pada 23 Agustus 2019, pukul 9:30 WIB.

Page 65: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

53

dimana pada masa sebelumnya mayoritas Anggota BPD bermukim di

Dusun 1 (Satu) dimana wilayah Dusun ini terletak di seberang sungai, perlu

tenaga dan juga waktu bagi masyarakat jika ingin berkonsultasi dengan

anggota BPD lainnya yang tinggal di Dusun seberang sungai tersebut.

B. Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Anggota BPD Di Desa Olak

Kemang

1. Hasil Wawancara

Setelah dilakukan penelitian terhadap 82 responden mengenai sistem

pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang dan juga melakukan

wawancara kepada beberapa responden mengenai partisipasi dalam pemilihan

anggota BPD, warga Desa Olak Kemang merasa acuh tak acuh dalam hal

pemilihan anggota BPD, hal ini di dasarkan pada :

1) kurangnya sosialisasi dari pemerintahan Desa mengenai pemilihan

anggota BPD serta masih belum transparansinya informasi mengenai

lembaga pemerintahan di Desa tersebut.

2) kurang demokrasinya sistem pemilihan dan juga praktik KKN yang

masih sangat tinggi.

3) Kurang terbukanya informasi oleh aparatur Desa juga merupakan salah

satu indikator penyebab masyarakat bersikap apatis terhadap pemilihan

anggota BPD di Desa ini.

Page 66: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

54

2. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang dipergunakan untuk

mengukur apa yang diukur. Adpun caranya adalah dengan mengkorelaikan

skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total

individu. Pengujian validditas dilakukan dengan bantuan komputer

menggunakan microsoft excel. Dalam penelitian ini pengujian validitas

dilakukan terhadap 82 responden. Pengambilan keputusan diambil

berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel sebesar 0,154, untuk df = 82-2 = 80; α =

0,05 maka item/pertanyaan terebut valid dan sebaliknya.

a. Uji Validitas Kuesioner Perilaku Pendorong Partisipasi

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel responsibilitas

dengan 3 item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Pendorong Partisipasi

Item

Pertanyaan

koefisien

validitas

r-tabel keterangan

item pertanyaan 1 4,324 0,217 Valid

item pertanyaan 2 3,220 0,217 Valid

item pertanyaan 3 1,393 0,217 Valid

Page 67: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

55

b. Uji Validitas Kuesioner Karakter Partisipasi

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel kualitas dengan 3

item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Karakter Partisipasi

Item

Pertanyaan

koefisien

validitas

r-tabel keterangan

item pertanyaan 4 3,164 0,217 Valid

item pertanyaan 5 3,053 0,217 Valid

item pertanyaan 6 3,987 0,217 Valid

c. Uji Validitas Kuesioner Faktor-Faktor Partisipasi

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Akuntabilitas

dengan 4 (Empat) item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2

Hasil Uji Validitas Faktor-Faktor Partisipasi

Item Pertanyaan koefisien

validitas

r-tabel keterangan

item pertanyaan 7 3,599 0,217 Valid

item pertanyaan 8 2,656 0,217 Valid

item pertanyaan 9 4,908 0,217 Valid

item petanyaan 10 3,482 0,217 Valid

Dari ketiga tabel uji Validitas angket di atas yang terdiri dari tiga dimensi

yaitu Responsibilitas, kualitas dan Akuntabilitas memiliki koefisien

validitas yang lebih besar dari r-tabel (0,217) yang maknanya semua item

kuisioner valid. Sehingga dengan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa item-item pertanyaan tersebut layak digunakan sebagai alat ukur

dalam penelitian.

Page 68: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

56

3. Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Olak Kemang

yang memiliki hak suara pada pemilihan anggota BPD baik pada tahunn 2013

maupun tahun 2019. Sebanyak 82 orang, kemudian dari hasil pengumpulan

dan pengelolaan data melalui penyebaran kuesioner dengan tiga aspek

dimensi pertanyaan yaitu perilaku pendorong partisipasi masyarakat, karakter

perilaku dan paktor-paktor perilaku kepada responden tersebut maka

diperoleh hasil data tersebut pada tabel-tabel karakteristik responden yang

diteliti berikut ini:

a) Partisipasi Masyarakat Aspek pendorong Perilaku

Pendorong perilaku partisipasi masyarakat pada pemilihan Anggota

BPD di Desa Olak Kemang berkaitan dengan terpilihnya menjadi pemilik

suara pada saat pemilihan. Kurangnya sosialisasi dan arahan dari aparatur

Desa membuat masyarakat acuh tak acuh akan pemilihan anggta BPD di

Desa Olak Kemang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 6.2

Pendorong Perilaku Partisipasi

NO NO

ITEM SS % S % TT % TS % STS %

1 1 0 0 0 0 11 18 39 57 32 80

2 2 1 5 22 38 26 43 27 40 6 15

3 3 19 95 36 62 23 3 2 3 2 5

Persentase

Rata-rata 5% 50% 38% 40% 15%

Page 69: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

57

Gambar tabel 1.1: Grafik partisipasi masyarakat aspek perilaku

pendorong partisipasi

Dari tabel 7.4 diatas dapat diketahui bahwa aspek pendorong

perilaku partisipasi masyarakat sebanyak 20 orang dengan persentase 5%

responden menjawab sangat setuju sedangkan58 orang dengan persentase

50% menjawab setuju, 60 orang dengan persentase 38% menjawab tidak

tahu, 68 orang dengan persentase 40% menjawab tidak setuju dan 40 orang

dengan persentase 15% menjawab sangat tidak setuju.

Pertanyaan paling dominan dari indikator perilaku pendorong

partisipasi masyarakat adalah pertanyaan nomor 3 yaitu paktor faktor

pendorong masyarakat tidak memilih pada pemilihan anggota BPD tahun

2013 dikarenakan tidak terpilih sebagai pemilik suara pada pemilihan kala

itu.

b) Partisipasi Masyarakat aspek Karakter Partisipasi

Berdasarkan data penelitian dengan penyebaran angket kepada 82

orang di Desa Olak Kemang mengenai Partisipasi Masyarakat pada

pemilihan Anggota BPD di Desa Olak Kemang aspek Karakter Partisipasi

diperoleh data sebagai berikut:

5%

50%

38% 40%

15%

1 2 3 4 5

Perilaku Pendorong Partisipasi

Page 70: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

58

Tabel 7.2

Karakter Partisipasi

No

No

Item SS % S % TT % TS % STS %

1 1 1 6 5 12 26 35 42 49 8 30

2 2 15 88 29 69 25 34 3 3 10 37

3 3 1 6 8 19 23 31 41 48 9 33

Persentase

Rata-rata

6% 19%

34% 48% 33%

Gambar Tabel 1.2: Grafik partsispasi masyarakat aspek karakter

partisipasi

Berdasarkan tabel 7.5 diatas, partisipasi masyarakat pada aspek

karakter partisipasi berkaitan dengan faktor yang berasal dari dalam tubuh

masyarakat itu sendiri berkaitan dengan perasaan bertanggung jawab

sebagai warga Desa Olak Kemang dan faktor-faktor lainnya yang

mendukung warga tersebut tergerak untuk ikut dalam berpartisipasi.

Berdasarkan pada data diatas terdiri dari 82 responden maka diperoleh

6% atau 17 orang menjawab sangat setuju, 19% dari 100% atau 42 orang

menjawab setuju, 48% atau 74 orang menjawab tidak setuju dan 33% atau

27 orang menjawab sangat tidak setuju.

6%

19%

34%

48%

33%

1 2 3 4 5

Karakter Partisipasi

Page 71: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

59

Pernyataan yang paling dominan dari indikator karakteristik partisipasi

ini adalah pernyataan nomor 5 yaitu masyarakat menggunakan hak pilih

dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang di karenakan

kesadaran akan warga Desa tersebut.

c) Partisipasi Masyarakat Aspek Faktor-Faktor Partisipasi

Tabel 8.2

Faktor-faktor partisipasi

no no

item SS % S % TT % TS % STS %

1 1 6 22 13 19 28 26 27 29 8 24

2 2 10 37 30 45 27 25 7 8 8 24

3 3 1 4 12 18 29 27 27 34 13 39

4 4 10 37 12 18 25 23 31 34 4 12

Persentase

Rata-Rata

30% 19% 25% 32% 24%

Gambar 1.3: Grafik partisipasi masyarakat aspek faktor-faktor

partisipasi

Dari data di atas dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat

aspek faktor-faktor partisipasi diperoleh data yaitu untuk kategori pilihan

jawaban sangat setuju sebanyak 30% atau 27 orang dari 82 responden,

30%

19%

25%

32%

24%

1 2 3 4 5

Faktor-faktor Partisipasi

Page 72: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

60

sedangkan 67 orang atau 19% menjawab setuju, sedangkan 109 atau 25%

menjawab tidak tahu, 92 atau 32% menjawab tidak setuju dan 33 atau 24%

menjawab sangat tidak setuju.

Pernyataan paling dominan pada aspek faktor-faktor partisipasi ini

terletak pada pernyataan nomor 7 yaitu masyarakat memilih pada

pemilihan anggota BPD tahun 2013 dan 2019 dikarenakan ada salah satu

dari calon anggota BPD merupakan keluarga dari si pemilih dan

pernyataan nomor 9 yaitu pemilih memilih calon anggota BPD

berdasarkan atas visi dan misi yang dicanangkan oleh si pencalon, ini

merupakan poin khusus tersendiri sbagi masyarakat untuk memilih pada

saat pemilihan calon anggota BPD yang di laksanakan di Desa tersebut.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis data penelitian yang telah dipaparkan diatas dapat di

jelaskan bahwa partisipasi masyarakat pada pemilihan Anggota BPD di Desa

Olak Kemang berdasarkan tanggapan yang telah diberikan oleh para

responden melalui angket pernyataan yang telah disebarkkan yaitu:

1. Perilaku pendorong partisipasi masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai partisipasi

masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang

ditinjau dari tiga aspek yaitu, perilaku pendorong partisipasi, karakter

partisipasi dan faktor-faktor partisipasi, adapunpenjelasannya yaitu:

a. Perilaku Pendorong Partisipasi

Hasil penelitian yang telah diperoleh terhadap perilaku pendorong

partisipasi masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak

Page 73: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

61

Kemang diketahui rata-rata persentase partisipasi masyarakat 38%

dikategorikan rendah terhadap perilaku pendorong partisipasi

masyarakat. Hal ini disebabkan karena tidak terpilihnya seagai

pemilik suara pada pemilihan anggoata BPD di Desa Olak Kemang.

Berdasarkan hasil wawancara hal ini dikarenakan pemilihan anggota

pemilih hanya berjumlah 60 orang dan dominan pemilik hak suara

adalah mereka yang memiliki keluarga di dalam aparatur Desa

tersebut. Dari data tersebut sudah barang tentu pendorong partisipasi

masyarakat dalam pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang bisa

dikategorikan dalam taraf rendah.

b. Karakter Partisipasi

Dalam hal partisipasi masyarakat berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan maka diperoleh rata-rata persentase karakter

partisipasi masyarakat sebesar 33%. Hal ini disebabkan karena

masyarakat memilih pilihannya dikarenakan adanya sesuatu yang

dijanjikan oleh calon anggota BPD baik berupa materi, jabatan dan

lain sebagainya. Partsipasi tersebut bukan dikarenakan kesadaran

warga akan haknya dan tanggung jawabnya sebagai warga/masyarakat

di Desa tersebut.

c. Faktor-Faktor Partisipasi

Berdsarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka

diperoleh 25% dari aspek faktor-faktor partisipasi masyarakat dalam

memilih anggota BPD. Faktor pendorong partisipasi ini dilihat dari

indikator partisipasi masyarakat dalam hal memilih ini dikarenakan

Page 74: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

62

adanya salah satu keluarga yang mencalon sebagai anggota BPD di

Desa tersebut. Maka dari itu 25% dari warga tersebut merupakan yang

memiliki keluarga pada saat pencalonan.

Berdasarkan analisa jawaban yang diberikan oleh responden dan

narasumber ke peneliti, hal yang mendasari partisipasi masyarakat

yaitu faktor keluarga dan sifat acuh tak acuh dengan perkembangan

Desa yang cukup melesat. Adapun ketika ada suatu informasi baru

mengenai desa namun dengan sifat ketertutupannya membuat

masyarakat sulit untuk memperoleh data konkrit akan berita-berita

terbaru mengenai pemerintahan Desa.

Page 75: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan mengenai “Analisis

Sistem Pemilihan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terhadap hasil

pemilihan (Studi di Desa Olak Kemang Kecamatan Maro Sebo Ulu kabupaten

Batanghari)” maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi pemilihan anggota BPD di Desa Olak Kemang dengan

menggunkan sistem Musyawarah Perwakilan dinilai kurang baik, hal ini

dikarenakan apabila pemilihan menggunakan sistem perwakilan dimana

perwakilan hanya berjumlag 60 perwakilan dari masyarakat akan

berdampak pada terbuka lebarnya praktik KKN yang akan di hasilkan.

Ketidak mampuan calon anggota terpilih dalam bertindak menangani

kebutuhan masyarakat berdampak pada sikap acuh tak acuh oleh

masyarakat akan lemabaga ini. Hal ini berbanding terbalik dengan

diberlakukannya sistem pemilihan secara Langsung dimana pemilihan

secara langsung ini membawa semangat baru untuk perubahan yang

dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini di butikan dengan pada saat

pemilihan anggota BPD secara langsung dihadiri hampir 98% dari

masyarakat Desa itu sendiri.

2. Faktor partisipasi masyarakat dalam hal memilih Anggota BPD di dasari

oleh tiga hal, yaitu: Pendorong perilaku partisipasi, karakter pasrtisipasi

dan faktor-faktor partisipasi. Partisipasi masyarakat dalam pemilihan

anggota BPD di Desa Olak Kemang diketahui rata-rata persentase

Page 76: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

63

partisipasi masyarakat 38% 33%dan 25% sesuai kategori aspek penilaian

masing-masing dikategorikan “rendah” terhadap perilaku partisipasi

masyarakat. Hal ini dikarenakan praktik KKN yang masih meraja lela di

Desa tersebut dan sikap apatis dari warga mengenai pengawasan terhadap

aparatur Desa membuat tingkat partisipasi masyarakat dikategorikan

dalam taraf rendah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas yang diperoleh dari hasil penelitian

sebagaimana yang telah dikemukakan oleh penulis, maka dapat diberikan

beberapa masukan dan saran oleh penulis diantaranya:

1. Kepada Aparatur Pemerintahan Desa hendaknya memilih sistem

pemilihan dengan selektif guna untuk kesejahteraan masyarakat,

menyebarluaskan informasi mengenai kepemerintahan di Desa tersebut

dan juga memberikan kesempatan kepada warga untuk ikut berperan aktif

dalam kepemerintahan Desa.

2. Kepada warga hendaknya berperan aktif dan ikut mengawasi

pemerintahan Desa agar penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat

diminimalisir dan dihilangkan.

Page 77: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

64

C. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT tuhan sekalia alam atas petunjuk dan

redhonya dapatlah penulis mengakhiri penulisan skripsi ini yang sederhana

dengan segenap usaha yang semampunya, meskipun banyaknya halangan dan

rintangan yang berliku-liku bukanlah menjadi penghambat suatu kegagalan

melainkan menjadikannya sebagai sebuah motivasi berguna agar bisa

mencapai kejayaan yang dilimpahkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, bahkan

masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang ada dalam penulisan

ini. Maka dari itu dari sudut hati yang paling dalam serta kerendahan hati,

segala kritikan dan teguran yang membina untuk masa yang akan akan,

amatlah penulis hargai demi kebaikan skripsi ini yang lebih baik.

Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan pahala yang berganda

untuk semua pihak yang tekah banyak membantu oenulis menyelesaikan

skripsi ini. Semoga ALLAH SWT memberikan hidayah, petunjuk, rahmat

dan ridhonya serta menganugerahkan syurga buat kita semua. Aamiin ya

Rabbal Alamin.

Page 78: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

65

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

A Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,

Jakarta: Kencana, 2017.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Jakarta: Gajah Mada

Universitu Press, 1993.

Hanif Al Fatta, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern, Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2007.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif,

Jakarta: GP Press, 2008.

Jeperson Hutahaean, Konsep Sistem Informas, Yogyakarta: Depublish, 2014.

Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme, Jakarta: Konstitusi Press,

2005.

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2008.

Moch. Solekhan, penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi

Masyarakat, Jatim: Setara Press, 2014.

Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1985.

Moleong Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2011.

Page 79: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

66

Ni‟matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

Prayoza Saputra, Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam

Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti

Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi). Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Ryan Anggara, Badan Permusyawaratan Desa Di Desa Neglasari Kecamatan

Banjar Kota Banjar Dalam Melaksanakan Fungsi Pengawasan Kinerja

Kepala Desa, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2018.

Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Yunaetianggraeni Elisabet dan Irviani Rita, Pengantar Sistem Informasi,

Yogyakarta: CV. Andi Ofset. 2017

2. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Bupati Batanghari Nomor 71 Tahun 2017 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)

Peraturan Pemerintah Nomor. 72 Tahun 2005 Tentang Desa

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Page 80: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

67

3. Jurnal Terkait

Ahmad Wildan Sukhoyya, Pemilihan Wanita Dalam Badan Permusyawaratan

Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Di Kabupaten Semarang Ditinjau Dari Perspektif Gender. Journal Of

Law. Vol.7 No. 1. 2018.

La Ode Dedihasriadi Dan Andi Novita Mudriani Djaoe, Efektivitas Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Terhadap Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Sabi Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolakala

Timu, Jurnal Al-„Adl, Vol. 11 No. 1, Januari 2018.

Neneng Yani Yuningsih, Demokrasi Dalam Pemilihan Kepala Desa ? Studi Kasus

Desa Dengan Tipologi Tradisional, Transisional, Dan Modern Di Provinsi

Jawa Barat Tahun 2008-2013. Jurnal Politik, Vol. 1 No. 2, februari 2016.

Ombi Romli & Elly Nurlia.“Lemahnya Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dalam Melaksanakan Fungsi Pemerintahan Desa (Studi Desa Tegelwangi

Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang)”. Jurnal Ilmu Pemerintahan,

Vol. 3. No. 1, April 2017.

4. Artikel Terkait

http://elib.unikom.ac.id/gdl.jbptunikompp-gdl-mohhabibin-28322-4-

unikom-i.pdf

Page 81: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

68

Lampiran I

DAFTAR INFORMAN

No Nama Jabatan

1 Ahmad Kepala Desa Olak Kemang

2

Muzi, Amd

KASI pemerintahan Desa

Olak Kemang

3 Mukhlis Sekretaris Desa Olak

Kemang

4 Yanto

KETUA RT 01

5 Kusaipul anwar

KETUA KPPS

6 Ashuri

Warga Desa Olak Kemang

7 82 responden

Warga Desa Olak Kemang

Page 82: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

69

Lampiran II

ISTRUMEN WAWANCARA

Dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya

memperoleh informasi dan data obyektif, peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa informan di Desa Olak Kemang.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara

sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah berdirinya BPD di Desa Olak Kemang ?

2. Mengapa pemilihan anggota BPD menggunakan sistem musyawarah

perwakilan pada pemilihan tahun 2013 ?

3. Apa yang melatar belakangi pemilihan anggota BPD tahun 2013

menggunakan sistem Musyawarah Perwakilan ?

4. Bagaimana cara membentuk panitia pada pemilihan anggota BPD

tahun 2013 ?

5. Berapa jumlah pemilih pada pemilihan anggota BPD dengan

menggunakan siste Musyawarah Perwakilan ?

6. Bagaimana menentukan hak pemilik suara pada pemilihan anggota

BPD secara Musyawarah Perwakilan ?

7. Berapa jumlah maksial calon anggota BPD ?

8. Apabila para calon anggota BPD melebihi batas maksimum kuota

pencalonan, tindakan apa yang akan diambil oleh panitia pelaksana

pemilihan ?

9. Apa saja kriteria/ syarat-syarat yang harsu di penuhi oleh calon

anggota BPD untuk mencalonkan dirinya sebagai calon BPD ?

10. Bagaimana hasil pemilihan anggota BPD tahun 2013 ?

11. Mengapa pada pemilihan anggota BPD Desa Olak Kemang tahun 2019

di ganti dengan sistem secara langsung ?

12. Apa tujuan yang melatar belakangi pemilihan anggota BPD dengan

sistem secara langsung ?

13. Berapa jumlah calon anggota BPD perwilayah ?

14. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai sistem pemilihan secara

langsung ?

Page 83: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

70

Lampiran III

ANGKET PERTANYAAN DALAM PENYUSUNAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA

DEPARTEMEN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

“Analisis Sistem Pemilihan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Terhadap Hasil Pemilihan (Studi Kasus Di Desa Olak Kemang Kecamatan Maro

Sebo Ulu Kabupaten Batanghari)”

KETERANGAN:

1. Kuisioner (angket) ini semata-mata untuk kepentingan akademis, mohon di jawab

dengan jujur.

2. Bacalah dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan teliti tanpa ada yang

terlewatkan.

3. Berilah tanda (X) atau (√) pada jawaban yang menurut anda tepat.

4. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, dipersilahkan untuk bertanya kepada

peneliti.

Pilihan Jawaban :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TT = Tida Tahu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Data Responden:

Nama :

Usia :

Status : a. Menikah

b. Belum Menikah

Agama :

Pendidikan Terakhir :

Page 84: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

71

Pernyataa:

No Pernyataan SS S TT TS STS

Partisipasi masyarakat

1 saya tidak mengikuti pemilihan anggota BPD tahun 2013

2 saya merasa masa bodoh terhadap pemilihan anggota BPPD

tahun 2013

3 saya merasa masa bodoh terhadap pemilihan anggota BPPD

tahun 2019

karakter partisipasi

4 saya menggunakan hak pilih saya pada pemilihan anggota

BPD tahun 2019

5 saya menggunakan hak pilih saya pada pemilihan anggota

BPD tahun 2019 karena kesadaran saya sebagai warga Desa

Olak Kemang

6 saya menggunakan hak pilih saya atas dasar suruhan orang

lain

faktor-faktor partisipasi

7 saya memperoleh informasi mengenai pemilihan anggota

BPD dari aparatur pemerintahan Desa

8 saya menggunakan hak pilih saya karena ada salah satu

keluarga saya yang mencalon sebagai Anggota BPD di sana

9 saya menggunakanhak pilih saya karena mendapatkan

sejumlah materi

10 saya merasa aparatur pemerintah desa aktif dan terbuka

dalam pemberian informasi mengenai pemilihan BPD

Page 85: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

72

Lampiran IV

(1.1) (2.1)

1.1 & 2.1 : Pengisian Angket Pertanyaan Oleh Bapak Saharudin dan Muslim

selaku Perwakilan Warga Desa Olak Kemang dan perwakilan Remaja/Pemuda

Desa Olak Kemang.

(3.1) (4.1)

1.3 & 4.1 : pengisian Angket pertanyaan oleh Ibu Misium dan Da‟i Taufik selaku

pewakilan pegawai Negeri Sipil dan tokoh agama Desa Olak Kemang.

Page 86: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

73

(5.1) (6.1)

Foto 5.1 & 6.1 : Calon Anggota BPD dan suasana partisipasi masyarakat pada

pemilihan Anggota BPD Desa Olak Kemang

(7.1) (8.1)

Foto 7.1 & 8.1 : Daftar Hadir Online pemilih dan Calon Anggota BPD Perwakilan

Perempuan

Page 87: ANALISIS SISTEM PEMILIHAN ANGGOTA BADAN ...repository.uinjambi.ac.id/3030/1/SKRIPSI MURNI 1.pdf2013 menggunakan sistem musyawarah perwakilan di mana perwakilannya hanya berjumlah 65

74

Curiculum Vitae

A. Identitas diri

Nama : Murni

Nim : Sip. 162396

Tempat/tanggal lahir : Olak Kemang 09/12/1997

Alamat : Perumahan Villa Duren Emas

Kec. Jaluko kab. Muaro jambi

1. Alamat asal : Ds. Olak Kemang, Kec. Maro Sebo

Ulu Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi,

kode Pos 36655

Alamat sekarang : Perumahan Villa Duren Emas

Kec. Jaluko kab. Muaro jambi

No.telp/hp : 082311773458

Nama ayah : Saharudin

Nama ibu : Rohani

Profesi ayah & ibu : Tani

B. Riwayat pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD N 189/1 Olak Kemang : 2004-2010

b. SMP N 9 BATANGHARI : 2010-2013

c. MAS PKP Al-Hidayah Kota Jambi : 2013-2016