PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN...

18
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 2, No. 2, November 2010, 195 - 210 195 PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN M. Umar Mai Program Studi Keuangan dan Perbankan, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung ABSTRACT This study aims to examine the effect of capital structure on profitability, the effect of capital structure and profitability of the company value and profitability as a mediation between capital structure and corporate value. The population of this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange, with the observation period starting from 2007 until 2008. Data collection method used was purposive sampling, and obtained as many as 218 sample firms. The Test on all the hypotheses in this study using path analysis via the Amos program package 16.0. The results of this study indicate that: 1) capital structure has a significant negative effect on profitability, 2) capital structure and profitability have a positive and significant effect on firm value, and 3) the profitability does not mediate the causal relationship between capital structure and corporate value. Keywords: Capital structure, profitability, firm value, debt to assets ratio, long debt to assets ratio, debt to equity ratio, return on Investment, price to book value. PENDAHULUAN Tujuan dari manajemen keuangan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang berarti memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham, dan yang tercermin dari harga pasar sahamnya (Fama, 1980; Wright dan Ferris, 1997; Walker 2000; dan Qureshi, 2006). Manajemen keuangan berhubungan dengan penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Suatu kombinasi yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan (Mbodja dan Mukhrejee, 1994; dan Qureshi, 2006). Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana, baik yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (external) perusahaan. Dana yang berasal dari sumber internal adalah laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber external adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur merupakan utang, sedangkan dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal sendiri bagi perusahaan. Bauran dari penggunaan modal sendiri dan utang dalam memenuhi

Transcript of PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN...

Page 1: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi

Vol. 2, No. 2, November 2010, 195 - 210

195

PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN

M. Umar Mai

Program Studi Keuangan dan Perbankan, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of capital structure on profitability, the effect of capital structure and profitability of the company value and profitability as a mediation between capital structure and corporate value. The population of this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange, with the observation period starting from 2007 until 2008. Data collection method used was purposive sampling, and obtained as many as 218 sample firms. The Test on all the hypotheses in this study using path analysis via the Amos program package 16.0. The results of this study indicate that: 1) capital structure has a significant negative effect on profitability, 2) capital structure and profitability have a positive and significant effect on firm value, and 3) the profitability does not mediate the causal relationship between capital structure and corporate value. Keywords: Capital structure, profitability, firm value, debt to assets ratio, long debt to assets ratio, debt to equity ratio, return on Investment, price to book value.

PENDAHULUAN

Tujuan dari manajemen keuangan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai

perusahaan yang berarti memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham,

dan yang tercermin dari harga pasar sahamnya (Fama, 1980; Wright dan Ferris,

1997; Walker 2000; dan Qureshi, 2006). Manajemen keuangan berhubungan

dengan penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, yaitu

keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Suatu kombinasi

yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan (Mbodja dan

Mukhrejee, 1994; dan Qureshi, 2006).

Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana, baik yang berasal

dari dalam (internal) maupun dari luar (external) perusahaan. Dana yang berasal

dari sumber internal adalah laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari

sumber external adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik.

Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur merupakan utang,

sedangkan dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal sendiri bagi

perusahaan. Bauran dari penggunaan modal sendiri dan utang dalam memenuhi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

196

kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan (Martin, et al.

1994).

Brigham dan Gapenski (1997) mengungkapkan bahwa utang mempunyai

keunggulan berupa: 1) beban bunga akan mengurangi pajak sehingga biaya utang

rendah, 2) kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak

perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak

memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan

dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun demikian, utang juga mempunyai

kelemahan, yaitu: 1) utang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat

waktu, 2) rasio utang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan

meningkatkan biaya modal, 3) bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak

dapat memenuhi beban bunga maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan

likuidasi.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan bukti kuat bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Peneliti-peneliti tersebut,

diantaranya adalah: Beaver et al (1979), Kormendi dan Lipe (1987), Collins dan

Kothari (1989), Collins et al (1999), Francis dan Schipper (1999), Ali dan Hwang

(2000). Sedangkan, penelitian-penelitian yang menguji pengaruh struktur modal

terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan, sebagaimana akan diungkapkan dalam

telaah pustaka dan perumusan hipotesis, telah menemukan bukti yang tidak

konsisten. Dengan demikian cukup alasan untuk dapat melakukan penelitian

kembali terhadap keputusan struktur modal ini, pengaruhnya terhadap nilai

perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel mediasi.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji

kembali: 1) pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas; 2) pengaruh struktur

modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan; serta 3) untuk menguji mediasi

profitabilitas dalam hubungan kausalitas antara struktur modal dan nilai perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL DAN TEORI KEAGENAN

Megginson (1997) mengungkapkan dua pertanyaan penting yang berkaitan dengan

struktur modal, yaitu: 1) apakah struktur modal itu penting, dan apakah total nilai

saham perusahan dapat diturunkan atau ditingkatkan dengan merubah campuran

antara pembiayaan utang dan modal sendiri; dan 2) jika struktur modal penting, apa

faktor dominan yang menentukan campuran optimal antara utang dan modal yang

dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan dan meminimalkan cost ofcapital?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

197

Para akademisi dalam bidang keuangan belum dapat memberikan jawaban yang

tepat mengenai pertanyaan di atas, walaupun struktur modal sudah menjadi topik

penelitian selama hampir 4 dekade. Dimulai saat Mogdigliani dan Miller (1958)

mengutarakan mengenai pemahaman mereka tentang struktur modal, sejak saat itu

sampai sekarang para akademisi dan masyarakat umum sudah semakin meningkat

pemahamannya mengenai isu-isu seputar struktur modal.

Penjelasan agency theory mengenai struktur modal, lebih didasarkan pada

irrelevance versusrelevance dari Modigliani dan Miller (1958) yang mengajukan

proposisi, sebagai berikut:

a) Penetapan pajakpersonal, dan korporasi menyebabkan munculnya agency

problem antara shareholders, bondholders dan manajer;

b) Biaya kebangkrutan menyebabkan perusahaan akan mengurangi debt, sekalipun

dalam pasar modal yang efisien. Agency problem terkait dengan biaya

kebangkrutan dan financial distress (Megginson, 1997). Semakin tinggi proporsi

utang maka biaya kebangkrutan akan meningkat sehingga bondholders

memerlukan tambahan return untuk menutupi tambahan risiko yang terjadi

(Copeland, 1992). Agency cost of debt merupakan fungsi yang semakin

meningkat seiring dengan peningkatan dari utang;

TRADE-OFF THEORY

Trade-off atau balance theory mengungkapkan bahwa setiap perusahaan harus

menetapkan target struktur modalnya, yaitu pada posisi keseimbangan antara

biaya dan keuntungan dari pendanaan melalui utang, sebab pada posisi itu

nilai perusahaan menjadi maksimum. Menurut teori ini,faktor-faktor yang

mempengaruhi penentuan target struktur modal optimal perusahaan adalah

keuntungan dari pajak, biaya tekanan finansial (distress cost)dan biaya keagenan

(agency cost). Teori trade-off selanjutnya menjelaskan bahwa perusahaan secara

gradual akan mengarah pada struktur modal optimum untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

Myers (1984) dan Bayles dan Diltz (1994) menjelaskan bahwa tujuan dari trade-off

theory adalah menyeimbangkan modal sendiri dengan modal pinjaman. Hasil

penelitian yang konsisten dengan teori ini adalah temuan Panno (2003) yang dapat

membuktikan bahwa perusahaan yang pasar keuangannya berkembang baik

cenderung melakukan penyesuaian ke target leverage optimal jangka panjang,

sementara perusahaan yang pasar keuangannya kurang efisien lebih memilih

prioritas penerbitan ekuitas ketimbang mengejar rasio leveraeg optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

198

PECKING ORDER THEORY

Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) perusahaan menyukai internal

financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berupa laba ditahan), (b)

apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan

penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi

(seperti obligasi konversi), akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru

diterbitkan. Myers (1996) mengemukakan bahwa perusahaan lebih menyukai

penggunaan pendanaan dari modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas,

laba ditahan dan depresiasi. Sejalan dengan itu, Kaaro (2001) menyatakan bahwa

urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada packing order

theory adalah : internal fund (dana internal), debt (utang), dan equity (modal

sendiri).

PERUMUSAN HIPOTESIS

HUBUNGAN STRUKTUR MODAL DENGAN PROFITABILITAS

Easterbrook (1984), Jensen (1986), dan Mao (2003) menyatakan bahwa utang

dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow yang berlebihan

yang cenderung digunakan oleh manajer pada proyek-proyek investasi dengan NPV

negatif, yang menyebabkan ketidak-efisienan dalam pengelolaan perusahaan oleh

manajemen. Grossman dan Hart (1992) dan Chyntia (2003) menjelaskan bahwa

utang dapat menciptakan suatu insentif bagi para manajer untuk bekerja lebih keras

dan membuat keputusan investasi yang lebih baik. Pemenuhan kebutuhan dana

untuk menambah modal baru melalui utang, membuat manajer harus lebih berhati-

hati dalam menggunakannya.

Tingkat utang yang terlalu tinggi akan membuat perusahaan menanggung biaya

keagenan dari utang, terutama dalam bentuk risk shifting incentive (Crutchley dan

Hansen, 1989). Dimaksudkan dengan risk shifting incentive ini adalah bahwa

sejalan dengan meningkatnya utang maka para pemegang saham akan mempunyai

kecenderungan untuk memilih proyek-proyek yang lebih berisiko. Dengan

menyetujui proyek-proyek yang lebih berisiko, para manajer mempunyai peluang

untuk dapat membayar debtholder secara lebih cepat dan mendapat keuntungan

residual jika proyek-proyeknya berhasil. Akan tetapi, jika proyek itu mengalami

kegagalan, maka bondholder akan menanggung risiko yang lebih tinggi.

Penelitian tentang pengaruh tingkat struktur modal terhadap profitabilitas, masih

menunjukkan hasil yang berbaur. Hasil penelitian Strebulaev (2003) dan Gaud et al.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

199

(2005) menggunakan dynamic panel regression model menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara struktur modal dengan profitabilitas

perusahaan. Penelitian DeAngelo dan Masulis (1980) menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara struktur modal dengan profitabilitas, tetapi

Myers dan Majluf (1984), Klein et al. (2002), dan Akhtar (2005) menyatakan bahwa

terdapat hubungan negatif antara struktur modal dengan profitabilitas.

Sejalan dengan pecking order theory tentang hirarki dalam pencarian dana, dimana

perusahaan lebih memilih mengunakan internal equity untuk membayar dividen dan

pertumbuhan, maka hasil penelitian Myers (1984), Titman dan Wessels (1988)

menemukan bukti bahwa perusahaan dengan pertumbuhan laba yang tinggi

cenderung mengambil utang yang lebih sedikit. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan Gordon Donaldson (1961) dan Chua dan

McConnell (1982) dalam Marberya dan Suaryana (2007) yang menemukan bukti

adanya hubungan negatif antara pertumbuhan laba dengan utang.

Struktur modal dalam penelitian ini diproksi dengan variabel Debt to Assets Ratio

(DAR), Long Debt to Assets Ratio (LDAR), dan Debt to Equity Ratio (DER),

sedangkan profitabilitas diproksi dengan Return On Invesment (ROI). Selanjutnya,

berdasarkan telaah pustaka yang diuraikan, diketahui bahwa pengaruh utang (debt)

terhadap profitabilitas menunjukkan hasil yang simpangsiur. Namun demikian,

penelitian ini mencoba untuk lebih mengacu pada penjelasan pecking order theory

tentang hirarki dalam pencarian dana perusahaan, maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1a: Debt to assets ratio berpengaruh negatif terhadap return on invesment yang dicapai perusahaan. Hipotesis 1b: Long Debt to assets ratio berpengaruh negatif terhadap return on invesment yang dicapai perusahaan. Hipotesis 1c: Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap return on invesment yang dicapai perusahaan. HUBUNGAN STRUKTUR MODAL DENGAN NILAI PERUSAHAAN

Modigliani dan Miller (1963) berpendapat bahwa apabila pajak penghasilan

dikenakan terhadap perusahaan, maka penggunaan utang akan meningkatkan nilai

perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang dapat mengurangi

pembayaran pajak (tax deductable expenses). Sejalan dengan Modigliani dan Miller

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

200

(1963), hasil penelitian Lufti (2003) tentang pengaruh faktor fundamental terhadap

harga saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta untuk periode

1998-2001, menemukan bukti bahwa faktor fundamental yang paling berpengaruh

ialah current ratio, debt to total asset ratio, net profit margin, dan return on

investment. Faktor fundamental tersebut secara positif dan signifikan memberi

pengaruh langsung terhadap efisiensi pasar dalam menentukan dan

mengestimasi nilai pasar saham perusahaan indutri manufaktur terbuka di

Bursa Efek Jakarta.

Penelitian Imam (2006) yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan obat-

obatan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001-2004, menyimpulkan

bahwa variabel Debt to Asset Ratio, Longterm Debt to Asset Ratio, Debt to Equity

Ratio, dan Equity to Asset Ratio secara bersarma-sama berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Temuan Imam (2006) tentunya adalah sejalan dengan

teori struktur modal relevan dari Modigliani dan Miller (1963) dan Myers (1984).

Struktur modal, dalam hubungannya dengan nilai perusahaan, pada penelitian ini

diproksi dengan Debt to Assets Ratio (DAR) dan LongDebt to Assets Ratio (LDAR),

sedangkan nilai perusahaan diproksi dengan Price to Book Value (PBV). Oleh

karena adanya perbedaan proksi untuk nilai perusahaan, perbedaan perusahaan

yang menjadi objek penelitian, dan perbedaan periode waktu penelitian, maka

hubungan ini di uji kembali dengan hipotesis yang diajukan sebagai berikut :

Hipotesis 2a: Debt to assets ratio berpengaruh positif terhadap price to book value yang dicapai perusahaan. Hipotesis 2b: Long debt to assets ratio berpengaruh positif terhadap price to book value yang dicapai perusahaan. HUBUNGAN PROFITABILITAS DENGAN NILAI PERUSAHAAN

Berbagai studi telah dilakukan untuk membuktikan bahwa profitabilitas adalah

berhubungan positif dan signifikan dengan nilai perusahaan (diantaranya hasil studi

Ball dan Brown, 1968; Beaver et al. ,1979; Kormendi dan Lipe, 1987; Collins dan

Kothari, 1989). Penelitian Natarsyah S. (2000) di Bursa Efek Jakarta periode tahun

1990-1997 dengan mengasumsikan bahwa harga saham merupakan fungsi dari

ROI, ROE, Beta, Book Value, Debt to Equity Ratio dan Required Rate of Return.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor fundamental seperti return on

invesment, dividend payout ratio, debt to equity ratio, book value equity pershare,

dan indeks beta berpengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

201

Pengujian tentang relevansi laba akuntansi (return on invesment) yang dilakukan

oleh beberapa peneliti banyak dimotivasi oleh hasil studi Ohlson (1995) dan

Feltham dan Ohlson (1996). Penelitian-penelitian tersebut antara lain Collins et al.

(1999), Francis dan Schipper (1999), dan Ali dan Hwang (2000). Adapun, temuan

utama dari studi-studi tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan faktor

yang signifikan mempengaruhi harga saham. Dengan demikian, hipotesis yang

diajukan adalah, sebagai berikut;

Hipotesis 3 : Return on invesment berpengaruh positif terhadap price to book value yang dicapai perusahaan.

Penelitian ini mengajukan hipotesis mediasi sebagai konsekuensi ditempatkannya

profitabilitas yang diproksi dengan Return On Invesment (ROI) sebagai variabel

intervening. Adapun hipotesis mediasi yang dimaksudkan dapat dikemukakan

sebagai berikut:

Hipotesis 4 :

Pengaruh debt to assets ratio dan long debt to assets ratio terhadap price to bookvalue dimediasi oleh return on invesment. Selanjutnya, berdasarkan pada tealaah pustaka dan hasil perumusan hipotesis,

yang membentuk hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 4, maka dibangun model

penelitian empiris yang disajikan pada Gambar 1, sebagai berikut:

GAMBAR 1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

DEBT

TO ASSET RATIO

DEBT TO EQUITY RATIO

LONG DEBT TO ASSETS RATIO

RETURN ON

INVESMENT

PRICE

TO BOOK VALUE

+

+

+

-

-

-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

202

METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, tahun 2007-2008. Metode pengambilan sampel adalah

purposive sampling, dengan kriteria bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut

memuat variabel-variabel berupa debt to assets ratio, long debtto assets ratio, debt

to equity ratio, return on equity, dan price to book value. Berdasarkan pada kriteria-

kriteria pemilihan sampel tersebut, diperoleh 267 sampel perusahaan. Selanjutnya,

dalam upaya untuk mendapatkan normalitas data secara multivariate maka

sebanyak 49 sampel perusahaan yang bersifat outlier dikeluarkan, oleh karena itu

penelitian ini hanya menggunakan 218 sampel perusahaan.

METODE ANALISIS DATA

Penelitian inimenggunakan analisiS jalur (path analysis) untuk menerangkan akibat

langsung dan tidak langsung dari seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab,

terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

HASIL PENELITIAN

Diagram hasil path analysis dengan menggunakan paket program Amos 16.0,

disajikan pada Gambar 2 berikut. Gambar ini memuat koefisien-koefisien regresi

dan korelasi dari hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam model

penelitian empiris ini. Namun demikian, yang akan digunakan untuk menguji seluruh

hipotesis yang ada pada penelitian ini hanyalah koefisien-koefisien regresinya.

GAMBAR 2Diagram Hasil Analisis Jalur

Struktur Modal, Nilai Perusahaan, dan Mediasi Profitabilitas

.04

DAR

1.02

DER

.02

LDAR

PBV

.87

.99

E3ROI.05 1

29.05

E1

-13.37

1

-.35

.90-3.16

.17

.01

.07

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

203

Sebelum hasil analisis data ini digunakan untuk menguji seluruh hipotesis, maka

dilakukan pengujian kelayakan (goodness of fit) untuk model penelitian ini.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap kelayakan model

(goodness of fit), selanjutnya dapat disajikan Tabel 1, yang menyajikan ringkasan

dari hasil evaluasi kriteria goodness of fit yang dimaksud, sebagai berikut:

TABEL 1Ringkasan Hasil Evaluasi Goodness Of Fit

Goodness of fit Index

Cut-off Value Hasil Model

Keterangan

Absolute Measures

2- Chi-Square Diharapkan

lebih kecil 1,566 Nilai

2 dengan df 1 = 3,84146. Nilai

1,566 adalah lebih kecil.

Probability 0,05 0,211 Baik sekali

CMIN/DF 2,00 1,566 Baik sekali

RMSEA 0,08 0,051 Baik sekali

GFI 0,90 0,997 Baik sekali

Incremental Fit Measures

AGFI 0,90 0,957 Baik sekali

TLI 0,95 0, 989 Baik sekali

CFI 0,95 0,999 Baik sekali

NFI 0,90 0,997 Baik sekali

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa hasil penilaian goodness of fit

adalah sangat layak untuk menguji seluruh hipotesis yang ada pada model ini.

Selanjutnya, berdasarkan pada Gambar 2 serta regression weightspada output hasil

analisis data, maka dapat disusun persamaan strutural sebagai berikut:

ROI = – 13,372DAR – 0,353 DER – 3,164LDAR........................ (1)

P (0,004) (0,674) (O,250) Cr (-2.896) (-0,421) (-1.151)

PBV = 0,868 DAR + 0,901 LDAR + 0,046 ROI.......................... (2)

P (0,056) (0,077) (0,000) Cr (1,913) (1,771) (3,703)

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS

Persamaan struktural 1 di atas memperlihatkan bahwa: 1). Pengaruh Debt to Assets

Ratio (DAR) terhadap Return On Invesment (ROI) ditunjukkan dengan nilai

koefisien sebesar -13,372 dan nilai p atau sig-t sebesar 0,004, yang berarti suatu

pengaruh negatif dan signifikan pada level α = 0,01. Dengan demikian hipotesis

1a, yang menyatakan bahwa debt to assets ratio berpengaruh negatif terhadap

return on invesment yang dicapai perusahaan, dapat diterima; 2). PengaruhDebt to

Equity Ratio (DER) terhadap Return On Invesment (ROI) ditunjukkan dengan nilai

koefisien sebesar -0,353dan nilai p atau sig-t 0,674, yang berarti suatu pengaruh

negatif yang tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis 1b, yang menyatakan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

204

bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap return on invesment yang

dicapai perusahaan, tidakdapat diterima; 3). PengaruhLong Debt to Assets Ratio

(LDAR) terhadap Return On Invesment (ROI) ditunjukkan dengan nilai koefisien

sebesar -3,164 dan nilai p atau sig-t 0,674, yang berarti suatu pengaruh negatif

yang tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis 1c, yang menyatakan bahwa long

debt to assets ratio berpengaruh negatif terhadap return on invesment yang dicapai

perusahaan, tidakdapat diterima.

Hasil pengujian hipotesis 1 (1a, 1b, 1c), menunjukkan bahwa seluruh variabel yang

menjadi proksi dari struktur modal mempunyai pengaruh yang negatif terhadap

profitabilitas. Namun demikian, hanya Debt to Assets Ratio (DAR) yang

berpengaruh secara sigifikan. Temuan ini sesuai dengan penjelasan pecking order

theory tentang hirarki dalam penentuan sumber dana, yang mana teori ini lebih

memilih sumber pendanaan internal. Hasil yang konsisten dengan pecking order

theory membuktikan bahwa rasio utang berhubungan terbalik dengan laba.

Implikasinya, perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan laba lebih

memungkinkan menggunakan dana internal. Semakin besar kemampulabaan

perusahaan semakin rendah tingkat leverage perusahaan (Lumbantobing, 2008).

Hasil penelitian ini mendukung temuan-temuan Voulgaris et al. (2002), Pao dan

Chih (2005), Tong dan Green (2005), dan Chen dan Strange (2006) yang

mengungkapkan bahwa rasio utang berhubungan terbalik dengan profitabilitas

yang diperoleh perusahaan.

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

BERDASARKAN pada persamaan struktural 2 dapat diketahui bahwa: 1). Pengaruh

Debt to Assets Ratio (DAR) terhadap Price to Book Value (PBV) ditunjukkan dengan

nilai koefisien sebesar 0,868dan nilai p atau sig-t 0,056, yang berarti suatu

pengaruh positif dan signifikan pada level α = 0,10. Dengan demikian hipotesis 2a,

yang menyatakan bahwa debt to assets ratio berpengaruh positif terhadap price to

book value yang dicapai perusahaan, dapat diterima; 2). PengaruhLong Debt to

Assets Ratio (LDAR) terhadap Price to Book Value (PBV) ditunjukkan dengan nilai

koefisien sebesar 0,901dan nilai p atau sig-t 0,077, yang berarti suatu pengaruh

positif dan signifikan pada level α = 0,10. Dengan demikian hipotesis 2b, yang

menyatakan long debt to assets ratio berpengaruh positif terhadap price to book

value yang dicapai perusahaan, dapat diterima.; 3). PengaruhReturn On

Invesment (ROI) terhadap Price to Book Value (PBV) ditunjukkan dengan nilai

koefisien sebesar 0,046 dan nilai p atau sig-t 0,000, yang berarti suatu pengaruh

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

205

positif dan signifikan pada level α = 0,01. Dengan demikian hipotesis 3, yang

menyatakan bahwa return on invesment berpengaruh positif terhadap price to book

value yang dicapai perusahaan, dapat diterima.

Hasil pengujian hipotesis 2 (2a dan 2b) menunjukkan bahwa dua variabel yang

menjadi proksi dari struktur modal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Temuan ini mendukung teori struktur modal relevan dari

Modigliani dan Miller (1963) dan Myers (1984). Selanjutnya, hasil pengujian

hipotesis 3, menunjukkan bahwa return on invesment berpengaruh positif dan

signifikan terhadap price to book value, proksi dari nilai perusahaan. Temuan ini

mendukung hasil penelitian sebelumnya, antara lain: Barth et al. (1998); Collins et al

(1999); Francis dan Schipper (1999); Ali dan Hwang (2000).

MEDIASI PROFITABILITASDALAM HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA STRUKTUR MODAL

DAN NILAI PERUSAHAAN. Pengujian hipotesis 4 ini adalah untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

menjadi proksi struktur modal (DAR dan LDAR) berpengaruh secara langsung

terhadap Nilai Perusahaan (PBV), atau melalui Profitabilitas(ROI) sebagai variabel

mediasi atau intervening. Tabel 2 berikut menyajikan besar dan arah koefisien

pengaruh langsung dan tidak langsung dari DAR dan LDAR terhadap PBV yang

dimediasi oleh Return On Invesment (ROI).

TABEL 2Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung DAR dan LDAR Terhadap

PBV yang Dimediasi ROI

KETERANGAN Variabel Independen

DAR LDAR

• Pengaruh langsung variabel independen terhadap PBV 0,868 0,901

• Pengaruh variabel independen terhadap ROI -13,372 -3,164

• Pengaruh ROI terhadap PBV adalah sebesar 0,046 - -

• Pengaruh tidak langsung (melalui ROI) variabel independen terhadap variabel dependen (PBV)

-0,615 -0,146

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui: 1) Nilai koefisien pengaruh langsung

DAR terhadap PBV adalah 0,868, sedangkan pengaruh DAR secara tidak langsung

(melalui ROI) terhadap PBV adalah -0,615; 2) Nilai koefisien pengaruh langsung

LDAR terhadap PBV adalah 0,901, sedangkan pengaruh LDAR secara tidak

langsung (melalui ROI) terhadap PBV adalah -0,146; Dengan demikian, hipotesis 4

yang menyatakan bahwa pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

dimediasi oleh tingkat profitabilitas, tidak dapat diterima.

Hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa variabel-variabel yang menjadi

proksi struktur modal berpengaruh secara langsung terhadap variabel yang menjadi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

206

proksi nilai perusahaan, suatu pengaruh yang positif dan signifikan. Hasil pengujian

hipotesis mediasi ini, secara teknis lebih disebabkan karena nilai koefisien pengaruh

debt to assets ratio dan longdebt to assets ratio terhadap return on invesment

menunjukkan arah yang negatif, yaitu -13,372 dan -3,164. Selain itu, nilai koefisien

pengaruh return on invesment terhadap price to book value walaupun menunjukkan

arah yang positif, namun sangat kecil, yaitu 0,046.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil pengujian terhadap hipotesis 1, dapat disimpulkan bahwa

kebijakan pendanaan yang membentuk struktur modal dari perusahaan-perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mengikuti pecking order theory.

Kondisi ini ditunjukkan dengan ditemukannya bukti kuat bahwa terdapat hubungan

yang berbanding terbalik antara debt ratio dan profitability yang dapat dicapai

perusahaan. Namun demikian, dari tiga variabel yang menjadi proksi struktur modal

itu hanya debt to assets ratio yang berpengaruh secara sigifikan.

Berdasarkan pada hasil pengujian terhadap hipotesis 2, dapat disimpulkan bahwa

kebijakan pendanaan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah mendukung relevant capital structure theory. Kondisi

ditunjukkan dengan ditemukannya bukti kuat bahwa terdapat hubungan yang

berbanding lurus antara debt ratio dan firm value. Selanjutnya, dapat dikemukakan

bahwa kedua variabel yang menjadi proksi struktur modal, yaitu debt to assets ratio

dan longdebt to assets ratio berpengaruh positif dan sigifikan terhadap firm value.

Berdasarkan pada hasil pengujian terhadap hipotesis 3, dapat disimpulkan bahwa

profitability (return on invesment) yang dicapai perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap firm value (price to book value). Selanjutnya, hasil pengujian

terhadap hipotesis 4, dapat disimpulkan bahwa profitability tidak memediasi

hubungan kausalitas antara capitalstructure (debt to assets ratio dan longdebt to

assets ratio) dan firm value. Dengan demikian, pengaruh capitalstructure terhadap

firm value adalah bersifat langsung.

IMPLIKASI

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bagi para manajer, bahwa penambahan

porsi utang dalam struktur modal perusahaan telah direspon positif oleh para

investor.Hal ini menunjukkan bahwa para investor yakin bahwa penambahan utang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

207

dalam struktur modal perusahaan dapat mengurangi penggunaan modal saham

sehingga mengurangi biaya keagenan ekuitas (Jensen dan Mekling, 1976). Selain

itu, penggunaan utang dalam struktur modal menjadikan perusahaan memiliki

kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga secara

periodik. Kondisi ini menyebabkan manajer bekerja keras untuk dapat memenuhi

kewajiban dari penggunaan utang tersebut (Jensen, 1986).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketika perusahaan-perusahaan itu

mengalami peningkatan dalam kemampuannya untuk memperoleh keuntungan,

maka mereka mempunyai kecenderungan untuk mengurangi porsi utang dan

menambah porsi ekuitas dalam struktur modalnya. Hal ini dilakukan dengan cara

menahan keuntungan (retained earnings) dalam perusahaan, yang seyogiyanya

untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen tunai. Dengan

demikian, hasil penelitian ini juga mempunyai implikasi bagi para investor agar

selalu mengawasi tindakan-tindakan dari para manajer yang mempunyai

kecenderungan untuk berperilaku oportunistik.

DAFTAR PUSTAKA

Akhtar, Shumi. (2005), “The Determinants of Capital Structure for Australian Multinational and Domestic Corporation”, Australian Journal of Management.Vol. 30 No.2, pp.321- 341. Ali, A., and L. S. Hwang (2000), "Country-Specific Factors Related to Financial Reporting and the Value Relevance of Accounting Data".Journal of Accounting Research, Vol. 38: pp. 1-21. Ball, R. dan P. Brown. 1968. “An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers”. Journal of Accounting Research (Autumn): 159-178. Bayless, M.E., Diltz, J.D. (1994), "Securities offerings and capital structure theory", Journal of Business Finance & Accounting, Vol. 21 No.1, pp.77- 91.

Beaver, R. Clarke, and W. Wright (1979), “The Association Between Unsystematic Security Return and the Magnitude of Earnings Forecast Error”. Journal of Accounting Research 17. pp. 316 – 340. Brigham, E.F. and L.C. Gapenski, (1997), “Financial Management: Theory and Practice,” Fort Worth: The Dryden Press. Chen, Jian., Roger Strange (2005). “The Determinants of Capital Structure: Evidence from Chinese Listed Companies”. Economic Change and Restructing, Vol 38, 11-35. Collins D.W., M. Pincus, and H. Xie (1999), “Equity valuation and negative earnings: The role of book value of equity”. The Accounting Review, Vol. 74: p. 29-61.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

208

_______and S.P. Kothari (1989), “An Analysis of Intertemporal and Cross-Sectional Determinants of Earnings Response Coefficients”.Journal of Accounting and Economics, Vol. 11: pp. 143-181. Copeland, T.E., dan J.F. Weston, 1992, Financial Theory and Corporate Policy, 3rd

ed., Addison-Wesley. Chyntia A, Utama (2003), “Tiga Bentuk Masalah Keagenan (Agency Problem) dan Alternatif Pemecahannya”. Manajemen Usahawan Indonesia. N0. 09/Th. XXXII,

Januari. Crutchley C.E., dan R.S. Hansen, 1989, A Test of the Agency Theory of Managerial Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividends, Financial Management,

36-46. DeAngelo, H., dan R.W. Masulis (1980), “Leverage and Dividend Policy Irrelevancy Under Corporate and and Personal Taxation“. The Journal of Finance, Vol. 35, No. 2: pp. 453-464. Easterbrook, F. H. (1984), "Two Agency-Cost Explanations of Dividends". American Economic Review, Vol. 74: pp. 650-659. Fama, E. (1980), “Agency Problems and the Theory of the Firm”.Journal of Political Economy, pp. 288-307.

Feltham, G. A. dan J. A. Ohlson. 1995. “Valuation and Clean Surplus Accounting for Operating and Financial Activities”. Contemporary Accounting Research 11 (2): 689-731. Francis, Jennifer and Katherine Schipper (1999), “Have Financial Statements Lost Their Relevance”? Journal of Accounting Research,Vol. 37: pp. 319-352. Gaud, Philippe, Elion Jani, Martin Hoesli dan Andre Bender (2005), “The Capital Structure of Swiss Companies: an Empirilal Analysis Using Dynamic Panel Data”. European Financial Management, Vol. 11, No. 1: pp. 51-69. Gordon, M.J. (1963), “Optimal Invesment and Financing Policy“.Journal of Finance,

pp. 264-272. Grossman, S. J., dan O.D. Hart (1980), “Takeover bids, the free-rider problem, and the theory of the corporation”. Bell Journal of Economics, Vol. 11: pp. 42-54.

Imam, Muhammad (2006), “Analisis Struktur Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Obat-Obatan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia” Tesis,Universitas Terbuka Program Pasca Sarjana Program Studi Manajemen Publikasi: http://www.google.co.id/search. Jensen, M. dan W. Meckling (1976), “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency, and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics.Vol. 3. (October): pp. 305-360.

Jensen, Michael C. (1986), "Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers", American Economic Review. Vol. 76: pp. 23-329.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

209

Kaaro, Hermeidianto. 2001. Analisis Leverage dan Dividen Dalam Lingkungan Ketidakpastian: Pendekatan Pecking Order Theory dan Balancing Theory.

Simposium Nasional Akuntansi IV. Klein, L.S., J.O.B Thomas., dan Stephen R. Peters (2002), “Debt vs Equity and Asymmetric Information: A Review”. The Financial Review. Vol. 37: pp. 317-350.

Kormendi, R. dan R. Lipe (1987), “Earnings Innovations, Earnings Persistence, and Stock Return”.Journal of Business, Vol. 60: pp. 323-345. Lufti, (2003), “Pengaruh Faktor Fundamentals dan Teknikal Terhadap Efisiensi Pasar dalam Menentukan Nilai Pasar Saham Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Jakarta”. Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, (tidak dipublikasikan). Lumbantobing, Rudolf (2008), “Studi Mengenai Perbedaan Struktur Modal Perusahaan Penanaman Modal Asing dengan Perusahaan Penanaman Modal dalam Negeri yang Go Public di Pasar Modal Indonesia”. Disertasi, Tidak

Dipublikasikan, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Mao, Connie X. (2003), “Interaction of Debt Agency Problem and Optimal Capital Structure: Theory and Evidence”. Journal of Financial and Quantitative Analysis,

Vol. 38, No. 2: pp. 399-423. Marberya, Ni Putu Ena dan Suaryana, Agung (2007), “Pengaruh Pemoderasi Pertumbuhan Laba Terhadap Hubungan antara Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio dan Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Publikasi: http://www.google.co.id/search Martin, John D., Keown, Arthur J., Petty, J. William, and Scott, Jr., David F. (1994), “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi Kelima, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mbodja, M. and Mukherjee, Tarunk (1994),”An Investigation Into Causality Among Firms’ Dividend, Invesment, & Financing Decision”. Journal of Financial Research, pp. 517 – 530. Megginson, William L., (1997), “Corporate Finance Theory”, Addison-Wesley, Inc.

Modigliani, F., dan M. Miller, 1958, The Cost of Capital, Corporation Finance and The Theory of Investment, American Economics Review, 261-297. Modigliani, F. and M.H.Miller. (1963). “Corporate Income Taxes and The Cost of Capital : a correction”. American Economic Review, pp.433-443 Myers, Stewart C, (1984), “The Capital Structure Puzzle”, Journal of Finance, Vol.

33, July : 573-592. Myer, Stewart C., and Nicholas S. Majluf (1984), “Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information That Investor do not Have”. Journal of Financial Economic, Vol. 13: pp. 419-453.

Myers, S. C. (2000), “Outside equity”. Journal of Finance, Vol. 55, No. 3: pp. 1005.1037.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

210

Natarsyah, Syahib, (2000), “Analysis Ratio Keuangan Terhadap Return Saham",Tes is , Program Pasca Sar jana Univers itas A ir langga ( t idak dipublikasilcan).

Ohlson; J. A. 1995. “Earnings, Book Values, and Dividends in Equity Valuation”. Contemporary Accounting Research 11 (2): 661-687. Panno, A (2003), “An Empirical Investigation on The Determinants of Capital Structure: the UK and Italian Experience”, Applied Financial Economics, Vol 13,

pp.97-112. Pao, Hsiao Tien, and Yao Yu Chih (2005), “Comparison of Linear and Nonlinear Models for Panel Data Forecasting: Debt Policy in Taiwan”. Review of Pacific Basin Financial Markets and Policies, Vol. 8, No.3, pp.525-541.

Qureshi, Muhammad Azeem (2006), “System dynamics modelling of firm value”. Journal of Modelling in Management. Vol. 2, No. 1, pp. 24-39. Strebulaev, Ilya A. (2003), “Do Test of Capital Structure Theory Mean What They Say? Job Market Paper, London Business School, pp. 1-42. Titman, S and Wessels, R. (1988).“The Determinants of Capital Structure Choice”.Journal of Finance ,Vol. 43, pp. 1-19. Tong, Guanqun., and Christoper J.Green (2005), “Pecking Order or Trade-off hypothesis? Evidence on the capital structure of Chinese companies”.Applied Economics, 37, pp.2179-2189. Voulgaris, F., D. Asteriou, and G. Agiomirgianakis (2002), ”Capital structure, asset utilization, profitability and growth in the Greek manufacturing sector”. Applied Economics.Vol 34, pp.1379-1388. Walker, M Mark (2000), ”Corporate Take Over, Strategic Objectives, and Acquiringn Firm Shareholders Wealth”. Financial Management, Winter: pp. 36-46.

Wright, Peter and Ferris, Stephen P. (1997), ”Agency Conflict & Corporate Stategy: The Effect of Divestment on Corporate Value”. Strategic Management Journal. Vol. 18: pp. 77-83.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

M. Umar Mai

211

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: PENGUJIAN MEDIASI PROFITABILITAS DALAM HUBUNGAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-mumarmai-3030... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi ... akan

Ekspansi

Keuangan

212