ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN … · i ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
Transcript of ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN … · i ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bernardus Dito Laponsa
NIM: 132114139
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bernardus Dito Laponsa
NIM: 132114139
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS S{STEM INFOBM.4SI AK{INTANSIPENERTMAAN KAS
(Studi Kasus di Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
Pembimbing
Iisa Haruti Suryandari, S.8., SlP., M.Sc., Ak., C.A. Tanggal: 26 Maret 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V atrtq
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
ANALTSIS SISTEM INFORMASI A}ilINTANSIPENERIMAAN KAS
{Studi Kasus di Koperasi Wahana Murti Sukabumii
Dipersiapk afl dan ditulis oleh :
BErnardus Dito Lapcnsa
132114139
Telah dipertahankan di depan Dervan Fenguji
Pada tanggai I8 Aprii 2018
dan ciinyatakaa rnemenuhi syarat
AK., CA
Yogyakarta" 29 Juni 2018
Dharma
Tanda'fangan
nr
uniarto, S.8,, M.B.A.
Drs.
Dr. Fr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsiku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua orangtuaku
Kakakku
Keluarga
Teman-teman
Kampus dan seisinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI _ PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS(Studi Kasus di Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
Dan dimajukan untuk diuji pada 18 April 2018 adalahhasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin atau meniri dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbolyang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat sebagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisanorang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan qazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta,29 Jtm2018Yang Membuat Pernyataan,
Bernardus Dito Laponsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bemardus Dito Laponsa
Nomor Mahasiswa : l32ll4l39
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan berjudul:
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS(Studi Kasus di Koperasi Wahana IVIurti Sukabumi)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta rzirt dari saya untukmemberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Fada tanggal 29 Jurn 2018
vi
Bernardus Dito Laponsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis skripsi bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., C.A. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Dr, Fransiscus Asisi Joko Siswanto, Akt., M.M. selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing dan mengajar penulis selama proses
perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Semua dosen fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamanflya dalam proses perkuliahan.
7. Semua pihak dari Koperasi Wahana Murti Sukabumi yang telah berkenan
mernberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian dan telah
meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam memperoleh data-data
yang dibutuhkan dan informasi terkait dengan penelitian saya.
8. Bapak, Ibu, dan kakak serta keluarga besar yang selalu mendoakan,
mendukung, dan mempercayai penulis dalam setiap proses peny.rsunan
skripsi.
9. Teman-teman di Sukabumi (Ega, Niko, Wedus, Cuyen, Kael, Kim, Darwin,
Esa, dan lainnya).
10. Teman-teman seperjuangan (Sijohn, Engkong, Jaya, Mukri, bang Odon,
Kidul dan lainnya).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bag1parapembaca dan semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta,29 Juni2018
Penulis,
viii
Bernardus Dito Laponsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH ..............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv
ABSTRAK ..........................................................................................................xv
ABSTRACT ........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................5
C. Batasan Penelitian ................................................................5
D. Tujuan Penelitian ..................................................................5
E. Manfaat Penelitian ................................................................6
F. Sistematika Penulisan ...........................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................8
A. Sistem ...................................................................................8
B. Informasi ..............................................................................11
C. Akuntansi ..............................................................................13
D. Sistem Akuntansi ..................................................................14
E. Sistem Informasi Akuntansi .................................................18
F. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ......................21
G. Penerimaan Kas Koperasi ....................................................29
H. Pengendalian Internal ...........................................................31
I. Flowchart .............................................................................33
J. Koperasi ................................................................................36
K. Penelitian Terdahulu ............................................................41
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................43
A. Jenis Penelitian .....................................................................43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................43
C. Subyek dan Obyek Penelitian ...............................................43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Data yang Diperlukan ...........................................................44
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................45
F. Teknik Analaisis Data ..........................................................46
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI ...........................................55
A. Sejarah Berdirinya Koperasi ................................................55
B. Tujuan Koperasi ...................................................................55
C. Visi dan Misi Koperasi .........................................................56
D. Lokasi Koperasi ....................................................................57
E. Keanggotaan Koperasi .........................................................57
F. Struktur Organisasi Koperasi ...............................................57
G. Tanggung Jawab Masing-masing Bagian .............................59
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN ...................................65
A. Sistem Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti
Sukabumi ..............................................................................65
1. Deskripsi Sistem Penerimaan Kas dari simpanan
yang ada di Koperasi Wahana Murti Sukabumi ............65
2. Deskripsi Sistem Penerimaan Kas dari piutang
yang ada di Koperasi Wahana Murti Sukabumi ............69
3. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Penerimaan Kas yang ada di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi ..............................................73
B. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
dengan Kebutuhan Koperasi Wahana Murti
Sukabumi ..............................................................................74
C. Analisis Kesesuaian Komponen Sistem Informasi
Akuntansi pada Penerimaan Kas Koperasi
Wahana Murti Sukabumi ......................................................77
D. Analisis Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti
Sukabumi ..............................................................................91
E. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Koperasi dengan Komponen Sistem Informasi
yang ada di Koperasi ............................................................95
F. Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti
Sukabumi ..............................................................................96
BAB VI PENUTUP ...................................................................................98
A. Kesimpulan ...........................................................................98
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................99
C. Saran .....................................................................................100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................102
LAMPIRAN ........................................................................................................103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen ................................. 34
Tabel 3.1 Cara Pengumpulan Data Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Wahana
Murti Sukabumi .......................................................................... 46
Tabel 3.2 Perbandingan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas (Teori) dengan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas dari Segi Koperasi .......................... 47
Tabel 3.3 Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti
Sukabumi .................................................................................... 49
Tabel 5.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Koperasi Wahana Murti Sukabumi dengan
Kebutuhan Koperasi ................................................................... 75
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada
Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti
Sukabumi .................................................................................... 78
Tabel 5.3 Rekomendasi Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti
Sukabumi dengan Kebutuhan Koperasi ...................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Wahana Murti
Sukabumi .................................................................................. 59
Gambar 5.1 Flowchart dari Penerimaan Kas Simpanan .............................. 68
Gambar 5.2 Flowchart dari Penerimaan Kas Piutang ................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rangkuman Wawancara ........................................................... 104
Lampiran 2 Formulir Pendaftaran ................................................................ 109
Lampiran 3 Formulir Permohonan Pinjaman............................................... 110
Lampiran 4 Kuitansi..................................................................................... 111
Lampiran 5 Rekap Penerimaan Kas ............................................................. 112
Lampiran 6 Buku Kas .................................................................................. 113
Lampiran 7 Laporan Keuangan.................................................................... 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
Bernardus Dito Laponsa
NIM : 132114139
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi
akuntansi penerimaan kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi sudah memadai.
Penelitian ini penting untuk memberikan saran dan rekomendasi pada Koperasi
Wahana Murti tentang sistem yang digunakan. Selain itu juga memberikan
rekomendasi untuk pengumpulan data yang lengkap dan tepat waktu.
Rekomendasi akan dipertimbangkan dalam perbaikan proses sistem informasi
akuntansi Koperasi Wahana Murti kedepannya.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan diperoleh
dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mencapai tujuan
penelitian, peneliti melakukan perbandingan antara teori dengan praktik yang di
jalankan oleh Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima komponen sistem
informasi akuntansi penerimaan kas di Koperasi belum semuanya memadai. Tidak
semua komponen sudah memadai untuk mendukung tercapainya tujuan sistem
informasi akuntansi. Hanya komponen orang dan pengendalian internal yang
sudah memadai. Komponen prosedur dan instruksi belum mampu memenuhi
pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi karena belum menghasilkan
informasi akuntansi yang relevan, akurat, dan lengkap. Komponen data juga
belum memadai untuk pencapaian tujuan karena pencatatan di buku besar datanya
bersumber dari buku kas umum bukan dari jurnal, sehingga data yang ada menjadi
kurang akurat dan relevan. Komponen infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat lunak belum memadai karena pencatatannya masih menggunakan
sistem manual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
ANALYZING ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
ON CASH REVENUE
(A Case Study in Koperasi Wahana Murti Sukabumi)
Bernardus Dito Laponsa
NIM : 132114139
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
This research aims to analyze the adequacy of accounting information
system on cash revenue in Koperasi Wahana Murti Sukabumi. This research is
important to give advice and recommendation to Koperasi Wahana Murti about
the system, and collection of complete and timely data. Recommendations will be
considered for improving the future process of accounting information system in
Koperasi Wahana Murti.
This was a case study research. The data collecting methods were
observation, interview, and documentation. To achieve the objectives of the
research, the researcher compared referred theory and implemented system in
Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
The result of this research indicates that among five components of
accounting information system on cash revenue in Koperasi Wahana Murti, only
two components were adequate. Some of the components were not adequate to
support achievement of accounting information system objectives. People and
internal controls were adequate components. Procedures and instructions have not
been able to meet the objectives of the accounting information system. It was
because it hads not shown a relevant, accurate, and complete accounting
information. Data was also an inadequate component since record in the ledger
was not obtained from proper journal resulting in the less accurate and relevant
data. Infrastructure of information technology and software were also inadequate
components because the use of manual system was not sufficient for Koperasi
Wahana Murti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dalam suatu
perusahaan atau organisasi, baik perusahaan atau organisasi besar, menengah
maupun kecil. Sebab pada prinsipnya kas merupakan aktiva lancar yang
mempunyai sifat mudah dipindahtangankan. Oleh karena itu, perlu
pengawasan yang sangat ketat dalam mengontrol kas pada suatu perusahaan
atau organisasi. Dalam pengelolaan perusahaan atau organisasi, kas
merupakan hal yang penting dalam setiap transaksi yang terjadi di perusahaan
atau organisasi. Untuk itu sangat diperlukan suatu sistem informasi akuntansi
kas yang mengatur mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
dirancang sedemikian rupa sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan
dengan kas dapat dicatat dengan baik.
Sistem informasi akuntansi mempunyai peran yang besar bagi suatu
perusahaan atau organisasi. Sistem informasi akuntansi yang digunakan
adalah penerimaan dan pengeluaran kas. Diperlukan sistem yang memadai
untuk mengawasi kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga sistem
penerimaan dan pengeluaran kas akan efektif dan tidak terjadi
penyalahgunaan kas.
Koperasi merupakan salah satu badan usaha dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya. Salah satu cara yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dilakukan koperasi yaitu dengan menyalurkan bantuan berupa pinjaman uang
kepada anggotanya. Dengan penanaman modal usaha di Koperasi, maka
Koperasi bisa menyalurkan bantuan uang kepada anggota lain yang
membutuhkan sebagai modal usaha atau untuk memenuhi kebutuhan.
Penanaman modal dari anggota yang nantinya akan diputar kembali pada
anggota lain untuk meningkatkan kesejahteraan. Dalam hal ini penerimaan
kas menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mendukung proses simpan
pinjam yang terjadi pada Koperasi. Dengan sistem informasi akuntansi itulah,
Koperasi dapat menghasilkan informasi yang nantinya akan digunakan oleh
pihak Koperasi dalam pengambilan keputusan.
Koperasi Wahana Murti merupakan salah satu Koperasi yang ada di
Kota Sukabumi. Koperasi Wahana Murti bergerak dalam bidang usaha
simpan pinjam. Dalam usaha koperasi sangat dibutuhkan kerjasama yang baik
antara anggota dan karyawan supaya dapat terkoordinir antara fungsi-fungsi
yang ada dan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sistem dan prosedur yang
baik akan menghasilkan kegiatan simpan pinjam pada Koperasi berjalan
dengan lancar.
Koperasi Wahana Murti adalah lembaga ekonomi yang tidak terlepas
dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Kas harus dikelola dengan
baik untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan atas kas tersebut.
Penyelewengan terhadap kas dapat dihindari dengan adanya suatu sistem
informasi akuntansi yang memadai, maka hal-hal yang merugikan perusahan
atau organisasi bisa dihindari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengendalian internal sangat penting dalam sistem informasi akuntansi
karena merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi akurat, dan memastikan
bahwa peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan atau organisasi,
yaitu sistem akuntansi yang masih memakai sistem manual, karena pihak
tertentu dapat memanipulasi data-data keuangannya dan penyajiannya tidak
akurat. Penerimaan kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi berasal dari
iuaran anggota setiap bulannya yang dilakukan secara tunai tanpa melalui
transaksi bank.
Koperasi Wahana Murti Sukabumi saat ini memiliki sistem
penerimaan kas yang dilakukan secara manual dan dilakukan menurut
kebiasaan. Pemrosesan data akuntansi, baik secara manual maupun
komputerisasi memerlukan pengendalian internal. Oleh karena itu, hampir
setiap jenis perusahaan maupun lembaga ekonomi sekalipun harus memiliki
pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi yang baik, menciptakan
prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya praktek-praktek
atau penyelewengan yang merugikan perusahaan atau organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sistem pengendalian internal yang memadai, diharapkan dapat
menekan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang disertai dengan
pemalsuan catatan akuntansi dan penyalahgunaan wewenang dapat segera
diketahui dan diatasi sehingga sistem informasi akuntansi penerimaan kas di
Koperasi Wahana Murti Sukabumi dapat dikelola dengan baik dan semua
kegiatan di Koperasi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan
operasional pada koperasi dimonitori oleh pengawas dan penasihat agar tidak
terjadi penyelewengan atau penyalahgunaan dana kas.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai pada sistem
penerimaan kas tersebut, maka Koperasi Wahana Murti Sukabumi dapat
menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan perusahaan.
Pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kekeliruan dan penyelewengan, tetapi tidak
menghilangkan kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terjadi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berpandangan bahwa sistem
informasi akuntansi kas sangat penting dalam mendukung keberhasilan
Koperasi Wahana Murti Sukabumi dalam menjalankan aktivitasnya, maka
peneliti tertarik untuk melakukanan penelitian tentang “Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas (Studi Kasus Pada Koperasi Wahana
Murti Sukabumi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
peneliti merumuskan permasalahan, yaitu “Apakah sistem informasi
akuntansi penerimaan kas yang dilakukan oleh Koperasi Wahana Murti
Sukabumi sudah memadai sesuai dengan tujuan dan kebutuhan koperasi?”
C. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya terbatas pada lingkup sistem informasi akuntansi
penerimaan kas, yang hanya akan membahas penerimaan kas dari uang
simpanan dan piutang.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada
Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
2. Untuk menilai sistem informasi akuntansi penerimaan kas di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi, apakah sudah memadai sesuai dengan tujuan
dan memenuhi kebutuhan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi
Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
bagi peneliti.
3. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian di bidang yang sama.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dengan diskripsi sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini menguraikan teori-teori yang sesuai dengan topik
penelitian, dan menjadi landasan untuk membahas masalah dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian,
subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti, seperti
sejarah, tujuan, visi dan misi, lokasi, keanggotaan, struktur
organisasi, tanggung jawab masing-masing bagian.
BAB V Analis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data dan analisis data yang
dibandingkan dengan teori terkait, dan mengenai kelemahan serta
rekomendasi yang ditujukan untuk sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
untuk tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian
Sistem menurut Mulyadi (2010:1) adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga terdiri dari unsur-unsur
yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem tersebut juga bekerja sama untuk
mencapai tujuan dari subsistem itu sendiri dan bagian dari sistem lain
yang lebih besar dalam mendukung pencapaian tujuan.
Jogiyanto (2009:34) mengatakan bahwa sistem dapat didefinisikan
dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Sistem
dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila didalamnya terdapat
beberapa prosedur yang mengikutinya.
Al Bahra (2005:1-2) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu
urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama,
untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah kegiatan disini yang dimaksud
sebagai urutan adalah untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan,
siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, dan bagaimana
mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Karakteristik Sistem.
Model umum suatu sistem adalah input, proses, dan output.
Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai
suatu sistem (Sutabri, 2012:20). Karakteristik yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Komponen Sistem
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
b. Batasan Sistem
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara
sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem
yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan
luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. Penghubung
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain
disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan
menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem
yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,
yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input).
f. Keluaran Sistem
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi
subsistem yang lain, seperti sistem informasi. Keluaran yang
dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsistem lain.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
h. Sasaran
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran,
maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.
i. Tujuan
Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau
tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka
operasi sistem tidak akan ada tujuannya.
B. Informasi
1. Definisi Informasi
Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk pembuatan keputusan (Winarno, 2006:1-6). Data adalah
representasi suatu objek. Data yang telah diperoleh kemudian diolah
untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
strategis. Data yang belum diolah belum dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Romney (2014:4) berpendapat bahwa
informasi merupakan data yang telah dikelola dan diproses untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Karakteristik Informasi.
Agar informasi dapat bermanfaat bagi pemakainya, menurut
Romney (2014:15), informasi harus memiliki kualitas atau
karakteristik sebagai berikut:
a. Akurat
Akurasi atau tingkat keakuratan dapat diartikan bahwa sejauh
mana informasi bebas dari kesalahan, tidak bias atau
menyesatkan. Secara ideal semua informasi yang dihasilkan harus
seakurat mungkin.
b. Ketetapan Waktu
Manajer seharusnya dapat memperoleh informasi yang
menggambarkan apa yang terjadi sekarang atau dimasa yang akan
datang dan informasi apa yang telah terjadi dimasa lampau,
mengingat informasi disajikan mempengaruhi proses pembuatan
keputusan.
c. Kelengkapan
Informasi semakin berharga jika dapat memberikan suatu
gambaran yang utuh dari permasalahan atau pemecahan masalah.
Namun, informasi yang berlebihan sama sekali bukan merupakan
keuntungan, melainkan justru merupakan suatu ancaman
tersendiri karena sangat mungkin terjadi pihak pengguna
informasi (manajemen perusahaan) misalnya akan mengabaikan
seluruh informasi yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Relevansi
Informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para
pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian,
menaikan kemampuan untuk memprediksi, menegaskan, atau
membenarkan ekspetasi semula.
e. Ringkas
Informasi yang telah dikelompokan sehingga tidak perlu
diterangkan.
f. Jelas
Tingkat informasi dapat dimengerti dan dipahami oleh penerima.
g. Dapat Dikuantifikasi
Tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
h. Konsisten
Tingkat informasi dapat dibandingkan.
C. Akuntansi
Menurut Kieso (2011:2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat
dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1)
pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan
tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.
Akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kuantitatif
mengenai bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis. Dari pengertian
akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi meliputi:
a. Pencatatan
Pencatatan adalah kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan
perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi seperti: nota,
kuitansi, dan cek) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia pada
perusahaan dengan cermat dan kronologis
b. Penggolongan
Penggolongan adalah kegiatan mengelompokan transaksi keuangan
perusahaan ke dalam buku besar.
c. Peringkasan
Peringkasan adalah kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang
sudah digolongkan ke buku besar ke dalam neraca saldo.
d. Pelaporan
Pelaporan adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas, serta
catatan atas laporan keuangan.
D. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3), Sistem akuntansi adalah organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Suatu sistem akuntansi mempunyai unsur-unsur pokok,
menurut Mulyadi (2016:3) unsur suatu sistem akuntansi adalah :
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi-transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam
organisasi direkam di atas secarik kertas. Formulir sering pula
disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media
untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam
catatan. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas
keluar/masuk, dan cek. Dalam sistem akuntansi secara manual,
media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem
akuntansi dengan komputer digunakan berbagai macam media untuk
memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti papan
ketik, voice, dan touch sensors.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh
jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal
penjualan, dan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan. Rekening buku besar ini dapat dipandang sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku besar. Buku pembantu merupakan catatan akuntansi
akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data
akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku
pembantu. Buku pembantu disebut juga sebagai catatan akuntansi
akhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-
buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan
keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. Laporan
Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok penjualan, daftar
umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya. Laporan ini berisi informasi
yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk
hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
3. Tujuan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang baik dapat tercipta dari adanya kerjasama
antara manusia dengan sumber daya lainnya di dalam suatu perusahaan
untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2016:15),
tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
b. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun
struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan
internal, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi
akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Uraian dan tujuan sistem akuntansi diatas dapat menyimpulkan
bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar
manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi
yang terstruktur.
E. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Diana dan Lilis (2011:4) sistem informasi akuntansi
adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data
serta melaporkan informasi berkaitan dengan transaksi keuangan.
Menurut Winarno (2006;1) pengertian dari sistem informasi
akuntansi ialah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk
mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi
akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak
eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur, dan sebagainya)
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut
Romney (2014:11) adalah sebagai berikut:
a. Orang yang menggunakan dan mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data.
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
e. Infrasrutuktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan
dalam SIA.
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data SIA.
Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Mardi
(2016:6) terdiri atas beberapa unsur penting, yaitu: pelaku (orang) yang
bertindak sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan
melaksanakan berbagai fungsi. Prosedur, baik manual maupun
terotomatisasi, yang dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data tentang aktivitas bisnis perusahaan. Keberadaan
perangkat komputer, alat pendukung dan peralatan untuk komunikasi
jaringan merupakan infrastruktur teknologi informasi.
Dengan adanya unsur-unsur diatas, memungkinkan SIA
melaksanakan tugas utama dalam proses bisnis perusahaan, yaitu:
a. Melaksanakan pengarsipan data terkait dengan aktivitas operasional
organisasi, sumber daya yang terkait dengan aktivitas tersebut baik
pimpinan maupun para pelaksana tugas serta pihak luar yang
memiliki kepentingan terhadap pelaporan yang dihasilkan oleh
organisasi bisnis tersebut;
b. Data yang diubah menjadi informasi merupakan tugas pokok SIA
yang digunakan oleh pihak manajemen membuat keputusan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kegiatan perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas-tugas
harian perusahaan; dan
c. Tersedia instrument pengendalian yang handal untuk menjaga harta
kekayaan perusahaan, misalnya data yang memiliki nilai komersil
organisasi, oleh karena itu, data tersebut harus tersedia lengkap dan
terjaga kerahasiaannya serta dapat terandalkan serta relevan dengan
kebutuhan.
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2016:4) tujuan dari sistem informasi akuntansi
terdapat tiga tujuan yang terdiri dari:
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang
diberikan kepada seseorang (to fulfill obligations relating to
stewardship). Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan
informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan
keuangan tradisional dan laporan yang diminta lainnya, demikian
pula ketersediaan laporan internal yang dibutuhkan oleh seluruh
jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan
perusahaan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga
bagi keputusan manajemen (to support decision making by internal
decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi guna
mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai
dengan pertanggungjawaban yang diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran
operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day
operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap
satuan tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka
dapat lebih produktif.
F. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
1. Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Hall (2009:239) berpendapat bahwa ruang penerimaan
dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan
pembayaran, dimana dokumen ini berisi informasi utama yang
diperlukan untuk akun pelanggan. Sedangkan Wing Wahyu Winarno
(2006:15) mengemukakan juga tentang penerimaan kas yang berarti
siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa perusahaan
menjadi kas. Perusahaan asuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan
jasa yang produknya merupakan pelayanan jasa yang seringkali tidak
memerlukan biaya bahan dalam jumlah besar.
2. Penerimaan Kas dari Simpanan
a. Pengertian
Penerimaan kas dari simpanan termasuk dalam pendapatan usaha
(Hiro Tugiman, 1996:21). Sumber penerimaan kas dari simpanan
berasal dari anggota koperasi yang melakukan setoran berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari simpanan
adalah:
1) Fungsi Pelaksana Simpan Pinjam
Dalam sistem penerimaan kas dari simpanan, fungsi ini bertugas
menerima buku simpanan dan konfirmasi jumlah setoran
anggota. Petugas pelaksanaan simpan pinjam juga bertugas
mengisi Bukti Kas Masuk (BKM) dan buku simpanan
(Departemen Koperasi dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:8).
2) Fungsi Kas
Dalam sistem penerimaan kas dari simpanan, fungsi ini
bertanggung jawab menerima kas dan buku simpanan serta
Bukti Kas Masuk (BKM) dari fungsi pelaksana simpan pinjam.
Fungsi ini berada di tangan Bagian Kasir (Departemen Koperasi
dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:8).
3) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan
penerimaan kas dari simpanan ke dalam jurnal penerimaan kas.
Fungsi ini berada ditangan Bagian Administrasi Pembukuan
(Departemen Koperasi dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:7-8).
4) Fungsi Pemeriksaan Intern
Dalam sistem penerimaan kas simpanan, fungsi pemeriksaan
intern bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Di samping itu,
fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam melakukan
rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi (Mulyadi, 2016:407).
c. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
dari tabungan adalah:
1) Bukti Simpanan
Setiap koperasi harus mengeluarkan/memberikan bukti
simpanan bagi setiap penyimpan, yang dapat berupa buku
simpanan atau sertifikat. Buku simpanan digunkan untuk
mencatat posisi simpanan pokok dan simpanan wajib, simpanan
sukarela dan simpanan berjangka yang dipegang oleh anggota
(Departemen Koperasi dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:82-83).
2) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas yang diterima dari simpanan. Bukti setor dibuat tiga lembar
dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan
penyetoran kas dari simpanan ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani
dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran ke bank. Bukti
setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi
dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari simpanan ke
dalam jurnal penerimaan kas (Mulyadi, 2016:390).
3) Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti Kas Masuk (BKM) dipergunakan untuk mencatat setiap
penerimaan uang atau uang masuk ke dalam koperasi, misalnya
peneriman simpanan (pokok, wajib, sukarela, dan lain-lain) dan
peneriman angsuran bersama bunganya. BKM diberi nomor urut
secara kronologis dan dibuat rangkap empat (sesuai dengan
kebutuhan); lembar pertama (putih) untuk pembayar, lembar
kedua (biru) untuk kasir, lembar ketiga (merah) untuk
pembukuan dan lembar keempat (hijau) untuk pengurus.
Pencatatan BKM dilakukan secara harian (Aspari, 1987:11).
d. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari simpanan adalah:
1) Kartu Simpanan Anggota
Kartu simpanan anggota digunakan untuk pencatatan simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan lain-lain. Kartu
simpanan anggota pada Kopdit berfungsi sebagai buku besar
(Departemen Koperasi dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:109).
2) Jurnal Kas
Jurnal kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat/membukukan Bukti Kas Masuk (BKM). Pada koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kredit jurnal kas digunkan untuk mencatat penerimaan kas dari
simpanan baik itu simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela dan lainnya (Aspari, 1987:12).
3) Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari simpanan (simpanan
pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela), jurnal ini
digunakan oleh fungsi akuntansi. Jurnal umum digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang tidak mungkin dicatat dalam
Bukti Kas Masuk (Aspari, 1987:17).
4) Buku Kas Kasir
Buku Kas Harian (BKK) diisi oleh petugas kasir. Catatan ini
digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dan peneluaran
kas koperasi. (Aspari, 1987: 9).
3. Penerimaan Kas dari Piutang
a. Pengertian
Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari debitur
kepada kreditur yang timbul karena adanya suatu transaksi (Haryono
Jusup, 2001:52).
b. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Fungsi Penagihan
Jika perusahaan melakukan penagihan langsung kepada debitur
melalui penagih perusahaan, fungsi penagihan bertanggung
jawab untuk melakukan penagihan kepada para anggota Kopdit
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi
akuntansi (Mulyadi, 2016:407).
2) Fungsi Pelaksana Simpan Pinjam
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi ini bertugas
menerima buku simpanan dan konfirmasi jumlah setoran dari
fungsi penagihan atau dari anggota (bila anggota datang
langsung ke Kopdit). Petugas usaha simpan pinjam juga
bertugas mengisi Bukti Kas Masuk (BKM) dan buku simpanan
(Departemen Koperasi dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:8).
3) Fungsi Kas
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi ini
bertanggung jawab menerima kas dan buku simpanan serta
Bukti Kas Masuk (BKM) dari fungsi pelaksana simpan pinjam.
Fungsi ini berada di tangan Bagian Kasir (Departemen Koperasi
dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:8).
4) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan
penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan
berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang . Fungsi ini berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ditangan bagian administrasi pembukuan (Departemen Koperasi
dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:7-8).
5) Fungsi Pemeriksaan Intern
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi penerimaan
intern bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas
yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Di samping itu,
fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam melakukan
rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi (Mulyadi, 2016:407).
c. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
dari piutang adalah:
1) Bukti Pinjaman
Setiap koperasi harus mengeluarkan/memberikan bukti
pinjaman bagi setiap anggota, yang dapat berupa buku pinjaman
atau sertifikat. Buku pinjaman digunkan untuk mencatat posisi
piutang anggota yang dipegang oleh anggota.
2) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat tiga
lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan
dengan penyetoran kas dari piutang ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran ke bank. Bukti
setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi
dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke
dalam jurnal penerimaan kas (Mulyadi, 2001:488).
3) Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti Kas Masuk (BKM) dipergunakan untuk mencatat setiap
penerimaan uang atau uang masuk ke dalam koperasi, misalnya
peneriman simpanan (pokok, wajib, sukarela, dan lain-lain) dan
peneriman angsuran bersama bunganya. BKM diberi nomor urut
secara kronologis dan dibiuat rangkap empat (sesuai dengan
kebutuhan); lembar pertama (putih) untuk pembayar, lembar
kedua (biru) untuk kasir, lembar ketiga (merah) untuk
pembukuan dan lembar keempat (hijau) untuk pengurus.
Pencatatan BKM dilakukan secara harian (Aspari, 1987:11).
d. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari piutang adalah:
1) Kartu Pinjaman Anggota
Kartu pinjaman anggota selain digunakan untuk pencatatan
pokok pinjaman juga berfungsi dalam perhitungan bunga
pinjaman. Kartu pinjaman anggota pada Kopdit berfungsi
sebagai buku besar. Pada waktu pemberian pinjaman bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diperhitungkan sampai tanggal jatuh tempo. Setiap penerimaan
cicilan pokok pinjaman, perhitungan bunga direvisi kembali
dengan menggunkan tabel yang sama (Departemen Koperasi
dan Pembinan Usaha Kecil, 1993:109).
2) Jurnal Kas
Jurnal kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat/membukukan Bukti Kas Masuk (BKM). Pada koperasi
kredit jurnal kas digunkan untuk mencatat penerimaan kas dari
angsuran beserta bunganya (Aspari, 1987:12).
3) Buku Kas Kasir
Buku Kas Harian (BKK) diisi oleh petugas kasir. Catatan ini
digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dan
pengeluaran kas koperasi. (Aspari, 1987: 9).
4) Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari pelunasan piutang, jurnal
ini digunakan oleh fungsi akuntansi. Jurnal umum digunakan
untuk mencatat semua transaksi yang tidak mungkin dicatat
dalam Bukti Kas Masuk (Aspari, 1987:17).
G. Penerimaan Kas Koperasi
Penerimaan kas Koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam yaitu
berasal dari simpanan anggota dan piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Simpanan Anggota
Menurut Rudianto (2010:6) simpanan anggota koperasi dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu:
a) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama
banyaknya yang harus disetorkan oleh setiap anggota pada waktu
masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok ini tidak dapat
diambil kembali selama orang tersebut masih menjadi anggota
koperasi.
b) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus
dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
seperti sebulan sekali. Jenis simpanan wajib ini dapat diambil
kembali dengan cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar,
anggaran rumah tangga, dan keputusan rapat anggota.
c) Simpanan Sukarela
Simpanan Sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan oleh
anggota kepada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan.
Simpanan jenis ini dapat diambil kembali oleh pemiliknya setiap
saat.
2. Piutang
Pada koperasi simpan pinjam, kegiatan utamanya adalah memberikan
pinjaman kepada anggota koperasi yang modalnya berasal dari simpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dana anggotanya. Karena kegiatan inilah akan menimbulkan piutang
anggota (piutang simpan pinjam). Menurut Rudianto (2010:17) piutang
anggota adalah hak (tagihan) koperasi kepada anggota koperasi. Tagihan
tersebut timbul karena koperasi meminjamkan uang kepada anggotanya
atau karena koperasi menjual barang kepada anggotanya secara kredit.
H. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Mardi (2016:59) pengendalian internal merupakan suatu
sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme dan
ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta
kekayaan organisasi dari berbagai arah.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan
harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai definisi yang dikemukakan,
maka dapat dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu:
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi
c. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan
3. Unsur Sistem Pengendalian Internal
Agar suatu sistem pengendalian internal dapat berjalan secara
efektif seperti yang diharapkan, harus memiliki unsur pokok yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mendukung prosesnya. Adapun unsur pokok sistem pengendalian
internal adalah sebagai berikut.
a. Struktur Organisasi
Merupakan suatu kerangka pemisahan tanggung jawab secara tegas
berdasarkan fungsi dan tingkatan unit yang dibentuk. Prinsip dalam
menyusun organisasi, yaitu pemisahan antara setiap fungsi yang ada
dan suatu fungsi jangan diberi tanggung jawab penuh melaksanakan
semua tahapan kegiatan, hal ini bertujuan supaya tercipta mekanisme
saling mengendalikan antarfungsi secara maksimal.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi
Struktur organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas yang
mengatur hak dan wewenang masing-masing tingkatan beserta
seluruh jajarannya. Uraian tugas harus didukung petunjuk prosedur
berbentuk peraturan pelaksanaan tugas disertai penjelasannya
mengenai pihak-pihak yang berewenang mengasahkan kegiatan,
kemudian berhubungan dengan pencatatan harus disertai pula
prosedur baku. Prosedur pencatatan yang baik menjamin ketelitian
dan keandalan data dalam perusahaan. Transaksi terjadi apabila telah
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan setiap dokumen
memiliki bukti yang sah, ada paraf dan tanda tangan pejabat
memberi otoriasasi.
c. Pelaksanaan Kerja Secara Sehat
Tata cara kerja secara sehat merupakan pelaksanaan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tata cara kerja secara sehat merupakan pelaksanaan yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendukung tercapainya tujuan
pengendalian internal yang ditunjukkan dalam beberapa cara. Unsur
kehati-hatian penting dijaga agar tidak seorang pun menangani
transaksi dari awal sampai akhir sendirian, harus rolling antar
pegawai, melaksanakan berbagai tugas yang telah diberikan,
memeriksa kekurangan dalam pelaksanaan, serta menghindari
kecurangan.
d. Pegawai Berkualitas
Salah satu unsur pokok penggerak organisasi ialah karyawan,
karyawan harus berkualitas agar organisasi memiliki citra
berkualitas. Secara umum, kualitas karyawan ditentukan oleh tiga
aspek, yaitu pendidikan, pengalaman, dan akhlak. Tidak hanya
berkualitas, tetapi kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas
perlu diperhatikan. Pegawai yang berkualitas dapat ditentukan
berdasarkan proses rekruitmen yang dilakukan kepada meraka,
apakah berbasis professional berdasarkan carity (kedekatan teman).
I. Flowchart
Menurut Mardi (2016:21) Bagan alir (flowchart) merupakan
kumpulan dari notasi diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan
urutan operasi dari sistem. Bagan alir merupakan metode teknik analisis yang
dipergunakan untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
secara jelas, ringkas, dan logis. Menurut Romney (2014:67) Bagan alir
(flowchart) adalah teknik analistis bergambar yang digunakan untuk
menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan
logis. Bagan alir mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen
mengalir melalui organisasi.
Berikut ini akan disajikan simbol standar yang digunakan oleh analis
sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan sistem
tertentu.
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen,
yang merupakan formulir untuk
merekam data terjadinya suatu transaksi
Dokumen dan tembusannya. Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan
dokumen asli dan tembusannya.
Catatan. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang
direkam sebelumnya di dalam dokumen
atau formulir.
Penghubung pada halaman yang sama.
Dalam menggambar bagan alir, arus
dokumen dibuat mengalir dari atas ke
bawah dan dari kiri ke kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Penghubung pada halaman yang berbeda.
Jika untuk menggambar bagan alir suatu
sistem akuntansi diperlukan lebih dari
satu halaman, simbol ini harus digunakan
untuk menunjukkan kemana dan
bagaimana bagan alir terkait satu dengan
yang lainnya. Nomor yang tercantum di
dalam simbol penghubung menunjukkan
bagaimana bagan alir tercantum pada
halaman tertentu terkait dengan bagan
alir yang tercantum pada halaman lain.
Kegiatan manual. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan kegiatan manual.
Uraian singkat kegiatan manual
dicantumkan di simbol ini.
Keterangan, komentar. Simbol ini
memungkinkan ahli sistem
menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan
dalam bagan alir.
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan tempat penyimpanan
dokumen, seperti almari arsip atau kotak
arsip.
Arsip permanen. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan arsip permanen
yang merupakan tempat penyimpanan
dokumen yang tidak akan diproses lagi
dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan.
Keputusan. Menggambarkan keputusan
yang harus dibuat dalam proses
pengolahan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Garis alir. Menggambarkan arah proses
pengolahan data. Anak panah tidak
digambarkan jika arus dokumen
mengarah ke bawah dan ke kanan. Jika
arus dokumen mengalir ke atas atau ke
kiri, anak panah perlu dicantumkan.
Mulai / berakhir. Simbol ini untuk
menggambarkan awal dan akhir suatu
sistem akutnansi.
(Sumber: Mulyadi, 2010; Romney, 2014)
J. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Undang-undang Nomer 17 Tahun 2012 pasal 1 tentang
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya
sendiri dan dapat juga bekerja sama dengan badan usaha lain, seperti
perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Perbedaan antara koperasi
dan badan usaha lain, dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi organisasi
Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama
bagi para anggotanya. Pada pelaksanaan usahanya, kekuatan tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pada koperasi terletak di tangan anggota. Berbeda dengan badan usaha
bukam koperasi yang anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki
modal dan dalam melaksanakan kegiatannya kekuasaan tertinggi berada
pada pemilik modal usaha.
b. Dilihat dari segi tujuan usaha
Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya
dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan
koperasi pada umumnya bertujuan untuk mendapat keuntungan.
c. Dilihat dari segi sikap hubungan usaha
Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara
koperasi satu dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan
koperasi sering bersaing dengan lainnya.
d. Dilihat dari segi pengolahan usaha
Pengolahan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan
usaha bukan koperasi pengelolahan usahanya dilakukan secara tertutup.
2. Tujuan dan Fungsi Koperasi
Undang-undang RI No 17 Tahun 2012 Pasal 4 menyatakan bahwa
koperasi bertujuan untuk “Meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya sekaligus sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan”.
Fungsi koperasi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan dan demokrasi.
3. Jenis-jenis Koperasi
Berdasarkan jenisnya koperasi dibedakan menjadi 4:
a. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang anggota-anggotanya
menghasilkan sesuatu bersama-sama. Koperasi produksi biasanya
didirikan oleh produsen-produsen kecil yang bekerja sama untuk
kepentingan umum.
b. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri
dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dengan
konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang anggotanya mempunyai
kepentingan langsung dalam laporan perkreditan.
d. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa
tertentu bagi anggotanya dan masyarakat pada umumnya.
e. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang bertujuan meningkatkan
produksi dan kesejahteraan rakyat daerah pedesaan dimana satu unit
terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu
kesatuan potensi ekonomi dianjurkan membentuk koperasi unit desa.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya
usaha simpan pinjam. Kegiatan usaha simpan pinjam yang dimaksud
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk
anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang
bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Kegiatan utama dari
koperasi simpan pinjam adalah pemberian kredit kepada usaha kecil dan
menengah.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi
dalam bentuk tabungan atau simpanan koperasi berjangka. Pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam-meminjam antara
koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pembayaran
sejumlah imbalan.
5. Permodalan Koperasi
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri adalah simpanan wajib dan simpanan pokok yang harus
dibayar anggota kepada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pada koperasi.
Modal sendiri didapat dari:
a. Simpanan Pokok
Simpanan yang di bayar setahun sekali atau sekali selama menjadi
anggota. Besarnya simpanan bergantung dari hasil kesepakatan
pengurus dan anggota koperasi. Simpanan hanya bisa di ambil kembali
keanggotaan Koperasi.
b. Simpanan Wajib
Simpanan yang wajib di bayar sebulan sekali. Besarnya simpanan
bergantung dari hasil kesepakatan pengurus dan anggota koperasi.
Simpanan hanya bisa di ambil kembali ketika keluar dari keanggotaan
Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Simpanan Sukarela
Simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil
setiap saat.
K. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengambil referensi dari
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nugroho (2008) yang berjudul
Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Studi Kasus
pada Koperasi Kredit Wahana Artha Selaras Bandar Lampung. Pada
penelitian tersebut untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada
koperasi sudah sesuai dengan teori. Dalam pengumpulan datanya
menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prosedur sistem akuntansi
penerimaan kas dari piutang dan prosedur sistem penerimaan kas dari
simpanan belum tepat dan tidak sesuai dengan kajian teori. Terdapat
permasalahan dalam prosedur sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang
dan sistem akuntansi penerimaan kas dari simpanan di Kopdit, permasalahan
itu antara lain pengendalian internal dan pencatatan belum dilaksanakan
dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya tindakan kecurangan.
Selain itu, peneliti juga mengambil referensi penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Astami (2016) yang berjudul Analasis dan Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Studi Kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pada Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Husada Jakarta. Pada penelitian
tersebut untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas sudah memenuhi kebutuhan pengguna informasi. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi
pustaka. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa prosedur
penerimaan dan pengeluaran kas pada kegiatan simpan pinjam masih
memiliki kelemahan yaitu kerangkapan kerja, penginputan transaksi masih
manual dan tidak lengkapnya dokumen pendukung dalam kegiatannya dapat
menimbulkan terjadinya kesalahan.
Peneliti mengambil referensi yang ketiga dengan judul Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas dari Angsuran Pinjaman pada Koperasi Syirkah
Muawanah Bondho Tumoto Kecamatan Gunungpati Semarang. Penelitian
tersebut dilakukan oleh Muhammad (2009), mahasiswa prodi akuntansi,
fakultas ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui fungsi-fungsi, dokumen, catatan akuntansi, prosedur-
prosedur yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi serta mengetahui
pengendalian intern penerimaan kas dari angsuran pinjaman pada koperasi.
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara,
dan studi pustaka. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
dokumen-dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas dari angsuran
pinjaman sudah cukup baik. Sistem pengendalian internal organisasi
penerimaan kas dari angsuran pinjaman pada Koperasi cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada Koperasi Wahana
Murti Sukabumi. Studi kasus yang dimaksudkan disini adalah penelitian
terhadap data perusahaan atau organisasi yang berkaitan dengan kas
khususnya penerimaan kas dalam sistem informasi akuntansi. Penelitian ini
akan dilakukan secara langsung di tempat yang diteliti agar dapat lebih fokus
terhadap objek tertentu dan mendapatkan data yang akurat.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2017 sampai dengan Desember
2017.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Wahana Murti yang berada di kota
Sukabumi.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Ketua koperasi dan Bagian Keuangan atau Bendahara Koperasi Wahana
Murti Sukabumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Objek Penelitian
Sistem pengelolaan penerimaan kas dan dokumen yang berkaitan dengan
penerimaan kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
D. Data yang Diperlukan
1. Sejarah Koperasi Wahana Murti
Data yang diperlukan mengenai sejarah koperasi dapat membantu dalam
proses penelitian sehingga memberikan gambaran koperasi secara umum.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi koperasi dapat memberikan gambaran mengenai
pemisahan tugas dan jabatan-jabatan di dalam organisasinya.
3. Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur penerimaan kas dapat memberikan gambaran mengenai prosedur
yang mengatur dalam penerimaan kas koperasi.
4. Dokumen atau Bukti-bukti Transaksi
Dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang digunakan terkait dalam
transaksi penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara wawancara, yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden
atau narasumber dengan bertatap muka. Data yang dapat dikumpulkan
dengan metode wawancara adalah data mengenai gambaran umum
organisasi, sistem penerimaan kas, dokumen dan catatan yang digunakan
dalam penerimaan kas, dan prosedur-prosedur terkait dengan penerimaan
kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
2. Observasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara
melakukan pengamatan langsung pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data
yang diteliti terutama data pada aktivitas penerimaan kas.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari catatan atau dokumen yang ada mengenai
penerimaan kas. Dokumen yang akan diperoleh dengan cara dokumentasi
adalah bukti, catatan, dan dokumen-dokumen yang terkait sistem
penerimaan kas dan bagan alir sistem penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.1 Cara Pengumpulan Data Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
No. Komponen Sistem
Informasi
Akuntansi
Cara Pengumpulan Data
1. Orang Diperoleh dengan observasi langsung,
wawancara dengan bagian kasir dan keuangan
atau bendahara koperasi, mengecek data
transaksi penerimaan kas tahun 2016/2017,
berupa kuitansi pembayaran.
2. Prosedur dan
Instruksi
Diperoleh dengan cara observasi
mewawancarai langsung bagian keuangan
atau bendahara koperasi dan dengan
mengumpulkan bukti-bukti dokumen sumber
(kuitansi pembayaran tahun 2016/2017), dan
buku kas umum sebagai pengganti jurnal).
3. Data Diperoleh dengan wawancara langsung
dengan kasir dan bendahara, serta observasi
langsung dan dokumentasi dari kuitansi
pembayaran oleh anggota.
4. Infrastruktur
Teknologi
Informasi dan
Perangkat Lunak
Diperoleh dengan observasi dan dokumentasi
langsung dengan kasir dan bendahara, untuk
mengetahui adanya penggunaan komputer dan
perangkat lunak yang digunakan.
5. Pengendalian
Internal
Diperoleh dengan cara observasi langsung,
wawancara dengan bagian kasir dan keuangan
atau bendahara koperasi, mengumpulkan data-
data mengenai job desk dari masing-masing
bagian.
(Sumber: Observasi dan wawancara)
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka data tersebut akan
dianalisa dengan menggunakan metode analisis data kualitatif deskriptif.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan
data, misalnya wawancara, dokumentasi, dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berikut ini langkah peneliti untuk menjawab rumusan masalah
“Apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas Koperasi Wahana Murti
Sukabumi sudah memadai ?”
1. Peneliti menggambarkan sistem penerimaan kas yang ada di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi dengan menggunakan bagan alir (flowchart).
2. Peneliti akan mengidentifikasi antara tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari segi Koperasi Wahana Murti Sukabumi dengan
tujuan sistem informasi akuntansi penerimaan kas secara teori Romney
(2014:12) dan Mardi (2014:4). Dari tujuan-tujuan tersebut peneliti akan
mengetahui sistem informasi akuntansi seperti apa yang dibutuhkan oleh
koperasi. Pada bagian pembahasan, peneliti akan menjelaskan secara
deskriptif dari tujuan sistem informasi akuntansi tersebut dengan
kebutuhan koperasi. Berikut ini tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas secara teori dengan tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari segi koperasi :
Tabel 3.2. Identifikasi Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Koperasi
Wahana Murti Sukabumi Berdasarkan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi Secara Teori
No. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Teori)
Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Koperasi Wahana
Murti Sukabumi)
1. Setiap kewajiban harus
dipenuhi sesuai dengan
otoritas atau tanggung jawab
yang diberikan kepada
seseorang.
Menyediakan informasi
keuangan dan lainnya sesuai
bagian-bagian tugasnya masing-
masing dengan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.2. Identifikasi Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Koperasi
Wahana Murti Sukabumi Berdasarkan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi Secara Teori
No. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Teori)
Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Koperasi Wahana
Murti Sukabumi)
2. Setiap informasi yang
dihasilkan merupakan bahan
pertimbangan untuk
pengambilan keputusan
Menghasilkan informasi yang
relevan, lengkap, dan akurat.
3. Setiap informasi dapat
membantu atau mendukung
seluruh kegiatan operasional
koperasi.
Menyediakan informasi yang
mudah dipahami untuk
membantu atau mendukung
kegiatan koperasi.
4. Setiap informasi yang
dihasilkan sebagai penilaian
kinerja karyawan.
Menghasilkan informasi yang
nantinya dapat digunakan untuk
menilai kinerja dari setiap
karyawan.
(Sumber: Mardi, 2014; Hall, 2009; Diana & Lilis, 2011 dan observasi)
3. Peneliti mengidentifikasi komponen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas secara deskriptif melalui lima indikator komponen sistem
informasi akuntansi. Berdasarkan kelima indikator tersebut peneliti
menganalisis apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas
Koperasi Wahana Murti Sukabumi sudah memadai atau belum. Jika
setiap indikator sistem informasi akuntansi tersebut terpenuhi berarti
penerimaan kas pada Koperasi Wahana Murti Sukabumi dikatakan
memadai. Jika ada satu atau lebih indikator dari komponen tersebut yang
tidak sesuai, maka sistem informasi akuntansi penerimaan kas Koperasi
Wahana Murti Sukabumi dikatakan tidak memadai.
Berikut ini indikator cara menilai komponen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi beserta dengan
kriteria:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
1. Orang Sumber daya Manusia
yang bertanggung
jawab sebagai pihak
terlatih yang
memahami bisnis dan
proses akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Dalam penulisan data
kas yang masuk tahun
2016/2017 dilakukan
oleh bagian kasir yang
nantinya dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara koperasi.
2. Prosedur dan
Instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku
besar, neraca, sampai
dengan laporan
keuangan koperasi.
Seluruh transaksi
penerimaan kas tahun
2016/2017 mulai dari
kuitansi, jurnal, buku
besar, sampai dengan
laporan keuangan
koperasi ditulis
dengan jelas dan
akurat.
3. Data Data digunakan untuk
memenuhi kebutuhan
dari para pengguna.
Data ini berupa
dokumen dari setiap
transaksi yang harus
sesuai dengan
karakteristik informasi
yang berguna.
Data yang dicatat dan
diperoleh dari setiap
transaksi penerimaan
kas, yang tercatat
dalam jurnal, buku
besar hingga laporan
keuangan Koperasi.
4. Infrastruktur
Teknologi
Informasi dan
Perangkat
Lunak
Infrastruktur teknologi
informasi dan
perangkat lunak yang
digunakan untuk
membantu proses
pengolahan data.
Adanya perangkat
lunak dan komputer
yang digunakan oleh
Koperasi Wahana
Murti Sukabumi
dalam mengolah data
transaksi penerimaan
kas Koperasi tahun
2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
5. Pengendalian
Internal
Pengendalian
internal yang
digunakan
merupakan suatu
pengendalian yang
diterapkan guna
menjaga integritas,
informasi akuntansi,
melindungi aktiva
dari segala bentuk
hal-hal yang
merugikan
organisasi. Maka
dati itu diperlukan
unsur pokok sistem
pengendalian
internal:
1. Struktur
organisasi.
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan dalam
koperasi.
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
4. Karyawan
berkualitas.
1. Struktur organisasi
yang ada di
koperasi harus dapat
menjelaskan
pemisahan tugas
dan tanggung jawab
berdasarkan fungsi
sesuai tingkatan unit
masing-masing
yang dibentuk.
2. Setiap transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari
karyawan yang
memiliki wewenang
untuk menyetujui
terjadinya transaksi
sehingga koperasi
harus membuat
struktur organisasi
yang dilengkapi
dengan uraian tugas
untuk menjamin
ketelitian dan
keandalan data
koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
5. Pengendalian
Internal
Kebijakan dan
prosedur yang
dikembangkan dan
dijalankan oleh
koperasi untuk
menghadapi risiko
dan menyediakan
jaminan memadai
dalam rangka
mencapai tujuan
koperasi.
Unsur pokok sistem
pengendalian
internal:
1. Struktur
organisasi.
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan dalam
koperasi.
3. Pelaksanaan
kerja secara
sehat.
4. Karyawan
berkualitas.
3. Pencatatan data
transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
harus dilakukan
dengan teliti dan
dengan hati-hati
sehingga tidak
hanya ada satu
orang saja yang
menangani
transaksi dari awal
sampai akhir,
melainkan dengan
pembagian tugas
antar karyawan.
4. Karyawan yang
jujur dan ahli
dalam bidang yang
menjadi tanggung
jawabnya masing-
masing sesuai
dengan tingkatan
unitnya atau dalam
bidangnya serta
memiliki aspek
pendidikan dan
pengalaman berarti
karyawan tersebut
berkualitas.
(Sumber: Rommey, 2014; Mardi 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Setelah peneliti melakukan identifikasi perbandingan dari komponen dan
tujuan yang disesuaikan dengan sistem informasi penerimaan kas
Koperasi Wahana Murti, kemudian peneliti melakukan analisis apakah
dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi mampu
mendukung untuk tercapainya tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas oleh Koperasi Wahana Murti. Dalam hal ini penulis
kemudian melakukan penilaian karakteristik sistem informasi akuntansi
penerimaan kas Koperasi Wahana Murti yang sudah memadai jika sesuai
dengan karakteristik seperti berikut ini:
a. Koperasi Wahana Murti dapat memenuhi tujuan dari sistem
informasi akuntansi koperasi, yaitu Menyediakan informasi
keuangan dan lainnya sesuai bagian-bagian tugasnya masing-masing
dengan tepat waktu. Jika komponen sistem informasi akuntansi
terpenuhi berdasarkan infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat lunak, yaitu Infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat lunak yang digunakan untuk membantu proses pengolahan
data membantu dalam mengolah data.
b. Koperasi Wahana Murti dapat memenuhi tujuan dari sistem
informasi akuntansi koperasi, yaitu menghasilkan informasi yang
relevan, lengkap, dan akurat, jika terpenuhinya komponen sistem
informasi akuntansi berdasarkan prosedur dan instruksi dan data,
yaitu adanya tata cara proses pencatatan yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku besar, neraca, sampai dengan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
keuangan koperasi sehingga data yang digunakan dalam proses
penerimaan kas adalah data yang relevan dan akurat.
c. Koperasi Wahana Murti Sukabumi dapat memenuhi tujuan dari
sistem informasi akuntansi koperasi, yaitu Menyediakan informasi
yang mudah dipahami untuk membantu atau mendukung kegiatan
koperasi, jika terpenuhinya komponen sistem informasi akuntansi
berdasarkan orang, yaitu sumber daya manusia yang bertanggung
jawab sebagai pihak terlatih yang memahami bisnis dan proses
akuntansi serta keuangan pada umumnya. Karyawan yang terlatih
itulah yang menyediakan sistem informasi akuntansi yang mudah
untuk dipahami.
d. Koperasi Wahana Murti dapat memenuhi tujuan dari sistem
informasi akuntansi koperasi, yaitu menghasilkan informasi yang
nantinya dapat digunakan untuk menilai kinerja dari setiap
karyawan, Jika terpenuhinya komponen sistem informasi akuntansi
berdasarkan pengendalian internal, yaitu kebijakan dan prosedur
yang dikembangkan dan dijalankan oleh koperasi untuk menghadapi
risiko dan menyediakan jaminan memadai dalam rangka mencapai
tujuan koperasi.
5. Memberikan rekomendasi
Setelah menilai semua komponen sistem informasi akuntansi,
maka selanjutnya adalah menjelaskan secara keseluruhan mengenai
kelemahan yang ada di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
prosedur. Kelemahan yang ada di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan
jaringan prosedur akan diberikan rekomendasi. Rekomendasi tersebut
berupa perbaikan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosuder
yang berjalan di Koperasi Wahana Murti Sukabumi dari kelemahan yang
ada. Jika dalam pelaksanaan fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan
prosedur di koperasi sudah baik tetap akan ada rekomendasi untuk
meningkatkan potensi kualitas Sistem Informasi Akuntansi dalam
Koperasi tersebut. Rekomendasi yang diberikan diharapkan mampu
untuk menjadi penilaian tersendiri bagi koperasi yang masih memiliki
kelemahan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur terutama
dalam penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Koperasi
Koperasi Wahana Murti berdiri pada tanggal 1 Oktober 1978.
Koperasi ini beralamat di Jalan Ir.H Juanda No. 4, Kota Sukabumi. Koperasi
Wahana Murti didirikan oleh Bp. Yos Soedomo, Bp. Theo Sadimin, Bp.
Nano Ras, Ibu Hetty Jualim, dan Bp. Soebandrijo Poernomo. Pada waktu
mulai berdiri Koperasi ini memiliki 13 anggota. Dengan ketua I adalah Bp.
Yos Soedomo dan sebagai ketua II adalah Bp. Nano Ras.
Simpanan pokok mula-mula adalah sebesar Rp. 50,- (Lima puluh
rupiah) dan simpanan wajib perbulan sebesar Rp. 500,- (Lima ratus rupiah)
untuk setiap anggota. Koperasi ini didirikan untuk kesejahteraan para guru
dan karyawan yang bekerja di Yayasan Mardi Waluya. Yayasan Mardi
Waluya meliputi TK, SD, SMP, Wisma, dan Klinik. Anggota koperasi
berasal dari orang-orang yang bekerja di Yayasan Mardi Waluya saja.
B. Tujuan Koperasi
1. Untuk tempat menabung dan mengajak hidup hemat kepada seluruh
anggota.
2. Memenuhi kebutuhan dana anggotanya dengan bunga yang relatif
rendah.
3. Memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Memberikan keuntungan bagi anggotanya dari pembagian sisa hasil
usaha (SHU) yang berasal dari bunga/jasa kredit yang diberikan serta
dari jumlah iuran atau simpanan dengan perhitungan secara adil.
C. Visi dan Misi Koperasi
1. Visi
Terwujudnya Koperasi yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan
amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di
Indonesia.
2. Misi
a. Membantu anggota dalam mobilisasi permodalan dan keperluan
hidup sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Turut membantu pembangunan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya sehingga mewujudkan anggotanya
sejahtera adil dan makmur sesuai UUD 1945.
c. Sebagai penyeimbang sistem perekonomian Indonesia dalam bentuk
organisasi koperasi.
d. Memberikan kredit dengan jasa yang terjangkau dan pembagian
SHU yang adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
D. Lokasi Koperasi
Sejak berdirinya Koperasi Wahana Murti pada tanggal 1 Oktober 1978
sampai sekarang, lokasi koperasi ini bertempat di Jalan IR. H Juanda no 4.
Kota Sukabumi.
E. Keanggotaan Koperasi
Adapun syarat untuk menjadi anggota Koperasi Wahana Murti adalah sebagai
berikut :
1. Karyawan atau guru yang bekerja dibawah naungan Yayasan Wahana
Murti.
2. Membayar simpanan pokok dan wajib tiap bulan secara aktif.
3. Sanggup menaati aturan yang berlaku di Koperasi Wahana Murti.
F. Struktur Organisasi Koperasi
Berbicara mengenai organisasi, sebagaimana kita tahu bahwa teori
dan pandangan tentang organisasi sangatlah banyak dan beraneka ragam.
Hal tersebut menyebabkan penerapan organisasi tersebut juga berbeda-
beda antara yang satu dengan yang lain. Namun demikian disamping
perbedaan-perbedaan tersebut, pada dasarnya setiap organisasi
mempunyai persamaan-persamaan tertentu setidak- tidaknya dalam
peranannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Setiap organisasi yang didirikan mempunyai suatu tujuan, oleh karena itu
diperlukan kemampuan pengelolaan organisasi yang baik dalam
melaksanakan sistem kerjanya. Dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan
suatu organisasi sangat diperlukan kerjasama yang menyeluruh diantara
individu yang berada pada organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka akan sangat diperlukan struktur organisasi. Dengan adanya struktur
organisasi maka akan dapat dilihat kerangka pembagian tugas dari
masing-masing bagian, serta keseluruhan dari fungsi-fungsinya yang
saling berhubungan satu sama lain. Selain itu, struktur organisasi dapat
menunjukkan koordinasi dari tugas-tugas serta fungsi-fungsi dalam
pencapaian tujuan .
Dengan adanya pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas,
setiap personil akan mengetahui sejauh mana akan bertindak, sehingga
kemungkinan penyimpangan-penyimpangan dapat teratasi dengan baik.
Manfaat bagi pemimpin sendiri adalah akan memudahkan pengawasan
terhadap lembaga bawahan maupun karyawan-karyawannya. Dengan
adanya struktur organisasi yang baik,diharapkan seluruh pekerjaan dapat
dilaksanakan secara lancar dan efisien sehingga memungkinkan
dilaksanakan pendelegasian wewenang dan dapat tercipta komunikasi
dengan lancar antara atasan dengan bawahan atau bagian yang satu dengan
bagian yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Struktur Organisasi Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Keterangan:
RAT: Rapat Anggota Tahunan
: Garis komando
G. Tanggung Jawab Masing-masing Bagian
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan
berkoperasi.
Tujuan Rapat Anggota Tahunan (RAT) :
1) Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban
pengurus dan atau Badan Pengawas (BP).
2) Memberhentikan, memilih pengurus dan atau Badan
RAT
Badan
Pengawas
Pengurus
Ketua Bendahara Sekretaris Kasir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pengawas yang telah habis masa jabatannya.
3) Memberhentikan anggota dari keanggotaan koperasi karena telah
syah melanggar ketentuan sanksi keanggotaan.
4) Memberhentikan pengurus dan Badan Pengawas yang telah
terbukti melanggar ketentuan sanksi pengurus dan pengawas.
5) Mengesahkan atau menolak Anggaran Rumah Tangga (ART),
Program Kerja Rencana, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi (RAPBK).
6) Menyetujui atau menolak pengangkatan pengelola dan karyawan
koperasi.
7) Menetapkan penugasan pemeriksaan oleh Badan Pengawas.
8) Menetapkan pengaturan pembagian SHU baik keuntungan
maupun kerugian.
2. Pengurus
a. Ketua
1) Memimpin, mengawasi, mengatur dan mengkoordinir
pelaksanaan tugas anggota pengurus lainnya.
2) Memimpin rapat-rapat pengurus dan anggota.
3) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga.
b. Sekretaris
1) Menyelenggarakan notulen rapat.
2) Menyusun laporan organisasi.
3) Mengatur dan mengurus keperluan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Bendahara
1) Mengurus perihal mengenai keuangan koperasi.
2) Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran kas koperasi.
3) Membuat laporan keuangan.
d. Kasir
1) Melayani dan menerima uang dari anggota yang
menyetorkan uang simpanan dan membayar pinjaman.
2) Membuat kuitansi pembayaran.
Untuk dapat dicalonkan sebagai pengurus koperasi. Maka harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Telah menjadi anggota aktif minimal 2 tahun yang
dibuktikan dengan buku daftar anggota.
2) Tidak cacat organisasi serta berkelakukan baik yang
dibuktikan dengan surat berkelakuan baik dari yang
berwenang.
3) Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam RAT.
4) Pengurus tidak boleh jadi pengurus pada koperasi sejenis
lainnya.
5) Pengurus sekurang-kurangnya terdiri 2 orang: ketua,
sekretaris, bendahara.
6) Sebelum memangku jabatan, pengurus harus mengangkat
sumpah dan janji.
7) Melaksanakan jabatan selama 3 tahun terhitung sejak dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
8) Calon pengurus harus memiliki :
a) Pendidikan yang memadai minimal SLTA sederajat
b) Pengetahuan berkoperasi.
c) Jujur.
d) Berpartisipasi terhadap perkembangan koperasi.
e) Tidak punya usaha yang dapat menyaingi usaha koperasi.
f) Tidak memiliki tugas rangkap (diusahakan).
g) Usia 25- 65 tahun.
h) Bersedia aktif dalam menjalankan tugas.
Tugas Pengurus :
a. Tugas pengurus meliputi bidang organisasi, bidang usaha
dan bidang pengawasan.
b. Pengurus sebagai pimpinan perusahaan berwenang
melaksanakan kebijaksanaan sepanjang tidak merugikan
koperasi.
c. Untuk meningkatkan usaha di koperasi ini pengurus dapat
mengangkat dan memberhentikan pengelola atau manager
serta karyawan.
Hak Pengurus :
a. Anggota pengurus tidak menerima gaji akan teteapi
berhak menerima uang jasa, uang transport, kesehatan
dan perumahan sesuai dengan kemampuan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Anggota pengurus yang berjasa dapat diusulkan untuk
mendapatkan tanda penghargaan.
c. Anggota penguruskan dapat dicalonkan untuk menjadi
pengurus dan atau pengawas pada koperasi di atas
tingkatnya.
d. Anggota pengurus dapat membela diri pada saat RAT.
3. Badan Pengawas (BP)
Badan pengawas merupakan badan yang mengawasi kegiatan
koperasi, Untuk dapat menjadi anggota BP harus memiliki
persyaratan sebagai berikut :
a. Menjadi anggota aktif minimal 2 tahun yang dapat dibuktikan
dalam daftar anggota.
b. Tidak cacat organisasi.
c. Dipilih dari dan oleh anggota dalam RAT.
d. Calon BP harus memiliki :
1) Pengetahuan koperasi dan pembukuan.
2) Berdedikasi dan berperan aktif dalam pembangunan koperasi
3) Mempunyai sifat jujur dan terampil.
e. BP terdiri dari: Ketua, anggota I dan anggota II.
f. Masa jabatan pengawas ditetapkan 1, 2 ,3 tahun.
g. Sebelum memangku jabatan anggota BP harus angkat sumpah
dan janji.
h. Pengawas tidak boleh menjadi pengawas pada koperasi sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tugas Badan Pengawas :
a. Bertugas mempelajari Anggaran Dasar atau RAT untuk
menjaga kemantapan dan perkembangan koperasi.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus di bidang oraganisaasi dan usaha koperasi.
c. Bila koperasi telah mengangkat pengelelola/manager maka
pengawas hanya berkewajiban untuk memberikan
kebijaksanaan pengurus di bidang usaha.
d. Bila sudah selesai mengadakan pemeriksaan maka harus
membuat laporan tertulis dan disampaikan kepada pengurus ini
sebagai pertanggungjawaban kepada anggota.
Hak Badan Pengawas (BP) :
a. Menerima uang jasa.
b. Menerima uang transport.
c. Menerima uang kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Sistem Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti
1. Deskripsi sistem penerimaan kas dari simpanan yang ada di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi
a. Aktivitas Penerimaan Kas dari Simpanan Anggota
Setiap anggota melakukan simpanan setiap bulannya kepada
Koperasi dengan jumlah yang sudah ditentukan oleh koperasi
jumlahnya. Sistem penerimaan uang simpanan dimulai dengan para
anggota mendatangi bagian kasir untuk menyetorkan uang simpanan
dan menyerahkan buku anggota. Kasir kemudian memproses setoran
tersebut. Kasir menulis di buku anggota dan membuat dua kuitansi,
kuitansi yang pertama diberikan kepada anggota yang melakukan
setoran sebagai bukti dan yang kedua untuk koperasi itu sendiri,
kemudian kasir menyerahkan uang dan kuitansi setoran dari anggota
kepada bagian keuangan setiap hari setelah waktu bekerja selesai.
Setelah menerima uang dan kuitansi dari kasir, bagian keuangan
akan mengecek atau mencocokkan kemudian mencatat di rekap
penerimaan kas dan buku kas umum. Kemudian bagian keuangan
membuat buku besar dan membuat laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Fungsi yang Terkait Dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari
Simpanan
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas
dari simpanan yang telah dijalankan oleh Koperasi Wahana Murti
Sukabumi adalah:
1) Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi ini bertugas melayani anggota koperasi yang ingin
menyetorkan uang simpanan dan menulis di buku anggota.
Fungsi ini juga bertugas membuat kuitansi sebagai bukti dari
adanya transaksi yang terjadi.
2) Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertugas untuk mencatat penerimaan kas dari
simpanan dengan membuat rekapan kemudian melakukan
pencatatan di buku kas umum, buku besar dan membuat laporan
keuangan.
c. Prosedur yang Sudah Dilaksanakan
Prosedur yang sudah dijalankan perusahaan dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari simpanan adalah:
1) Prosedur Penerimaan Kas
Bagian kasir menerima setoran dari anggota berupa uang
simpanan. Kemudian bagian kasir menulis di buku anggota dan
membuat dua kuitansi. Kuitansi pertama diberikan kepada
anggota sebagai bukti transaksi dan kuitansi yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
diberikan kepada bagian keuangan beserta dengan uang
simpanan dari anggota.
2) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Bagian keuangan menerima kuitansi dan uang dari bagian kasir,
kemudian bagian uang akan membuat rekapan penerimaan kas
dan melakukan pencatatan di buku kas umum, buku besar.
Terakhir bagian keuangan membuat laporan keuangan.
d. Flowchart siklus penerimaan kas dari simpanan anggota tahun
2016/2017:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 5.1 Flowchart dari Penerimaan Kas Simpanan Koperasi
Anggota Kasir Bagian Keuangan
Keterangan:
RPK = Rekap Penerimaan Kas
BKU = Buku Kas Umum
BB = Buku Besar
Ya
Tidak
Menyetorkan
uang
simpanan di
kasir
1
Mulai
Uang
1
Menerima
uang setoran
dari
anggota
Menulis di
buku
anggota dan
membuat
kuitansi
Menyerahkan
kuitansi ke
anggota dan
bagian
keuangan
Kuitansi
2 3
2
Menerima
kuitansi
Kuitansi
3
Diotorisasi
Ketua
Koperasi
4
Laporan
Keuangan
Selesai
Membuat
Laporan
Keuangan
Kuitansi
Uang
setoran
Mengecek
semua
dokumen
Cocok Mengecek
ke kasir
Mengecek
semua
dokumen Mencatat
di RPK,
BKU dan
BB
Menerima
kuitansi
dan uang
4
Buku Kas
Umum
Buku Besar
Rekap
Penerimaan
Kas
Kuitansi
Bersama
Uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Deskripsi sistem penerimaan kas dari Piutang yang ada di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi
a. Aktivitas Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang
Setiap anggota yang meminjam uang pada koperasi, wajib
mengangsur setiap bulannya kepada Koperasi dengan jumlah yang
sudah ditentukan beserta bunganya. Sistem penerimaan piutang
dimulai dengan para anggota mendatangi bagian kasir untuk
membayar angsuran dan menyerahkan buku anggota. Kasir
kemudian memproses transaksi tersebut. Kasir menerima uang dan
mengecek daftar piutang untuk mencocokkan jumlah uang yang
dibayar dengan tagihannya. Kasir menulis di buku anggota dan
membuat dua kuitansi, kuitansi yang pertama diberikan kepada
anggota yang melakukan pembayaran sebagai bukti dan yang kedua
untuk koperasi itu sendiri, kemudian kasir menyerahkan uang dan
kuitansi setoran dari anggota kepada bagian keuangan setiap hari
setelah waktu bekerja selesai. Setelah menerima uang dan kuitansi
dari kasir, bagian keuangan akan mengecek atau mencocokkan
apakah sudah sesuai, kemudian mencatat di rekap penerimaan kas,
buku kas umum dan buku besar. Proses terakhir bagian keuangan
akan membuat laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Fungsi yang Terkait Dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari
Simpanan
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas
dari simpanan yang telah dijalankan oleh Koperasi Wahana Murti
Sukabumi adalah:
1) Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi ini bertugas membuat daftar piutang dan menulis di buku
anggota. Fungsi ini juga bertugas melayani anggota koperasi
yang ingin membayar angsuran dan membuat kuitansi sebagai
bukti dari adanya transaksi yang terjadi.
2) Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertugas untuk mencatat penerimaan kas dari
penerimaan piutang dengan membuat rekapan kemudian
melakukan pencatatan di buku kas umum, buku besar dan
membuat laporan keuangan.
c. Prosedur yang Sudah Dilaksanakan
Prosedur yang sudah dijalankan perusahaan dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari piutang adalah:
1) Prosedur Penerimaan Kas
Bagian kasir menerima setoran dari anggota berupa uang
angsuran. Kemudian bagian kasir menulis di buku anggota dan
membuat dua kuitansi. Kuitansi pertama diberikan kepada
anggota sebagai bukti transaksi dan kuitansi yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
diberikan kepada bagian keuangan beserta dengan uang
simpanan dari anggota.
2) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Bagian keuangan menerima kuitansi dan uang dari bagian kasir,
kemudian bagian uang akan membuat rekapan penerimaan kas
dan melakukan pencatatan di buku kas umum, buku besar.
Terakhir bagian keuangan membuat laporan keuangan.
d. Flowchart siklus penerimaan kas dari piutang tahun 2016/2017:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 5.2 Flowchart dari Penerimaan Kas Piutang Koperasi
Anggota Kasir Bagian Keuangan
Keterangan:
RPK = Rekap Penerimaan Kas
BKU = Buku Kas Umum
BB = Buku Besar
Ya
Tidak
Menyetorkan
uang
angsuran di
kasir
1
Mulai
Uang
1
Menerima
uang setoran
dari
anggota
Membuat
kuitansi,
menulis di
buku anggota
dan mengecek
daftar piutang
Menyerahkan
kuitansi ke
anggota dan
bagian
keuangan
Kuitansi
2 3
2
Menerima
kuitansi
Kuitansi
3
Diotorisasi
Ketua
Koperasi
4
Laporan
Keuangan
Selesai
Membuat
Laporan
Keuangan
Kuitansi
Uang
setoran
Mengecek
semua
dokumen
Cocok Mengecek
ke kasir
Mengecek
semua
dokumen Mencatat
di RPK,
BKU dan
BB
Menerima
kuitansi
dan uang
4
Buku Kas
Umum
Buku Besar
Rekap
Penerimaan
Kas
Kuitansi
Bersama
Uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas yang
ada di Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan
kas, yaitu:
a. Kuitansi.
Kuitansi digunakan sebagai bukti dokumen setoran simpanan dan
pembayaran pinjaman yang dilakukan oleh anggota Koperasi.
Dokumen ini berjumlah dua rangkap, satu rangkap diberikan kepada
anggota dan satu lagi untuk diarsipkan oleh bagian kasir yang
nantinya akan diberikan ke bagian keuangan.
b. Rekapitulasi penerimaan Kas.
Dokumen ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk merekap
penerimaan kas.
c. Buku Kas Umum.
Setelah bagian keuangan menerima uang setoran, uang
pengembalian pinjaman, dan kuitansi yang diserahkan oleh bagian
kasir, bagian keuangan akan mencocokan semua data dalam
dokumen tersebut dan jika sudah sesuai kemudian mencatatnya
di buku kas umum setiap akhir waktu bekerja. Buku kas umum ini
nantinya akan diotorisasi oleh ketua koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Buku Besar.
Buku besar merupakan dokumen yang berisikan seluruh transaksi
yang terjadi dari buku kas umum,
e. Laporan Keuangan.
Laporan keuangan dibuat oleh bagian keuangan setiap satu tahun
sekali salah satunya untuk menjadi bahan evaluasi.
B. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi dengan Kebutuhan
Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Analisis ini akan menunjukkan tujuan sistem informasi akuntansi
dengan kebutuhan dari Koperasi Wahana Murti Sukabumi. Berikut ini adalah
tujuan sistem informasi akuntansi dengan kebutuhan dari Koperasi Wahana
Murti Sukabumi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi
Wahana Murti Sukabumi dengan kebutuhan koperasi
No
Tujuan Sistem
Informasi
Akuntansi (Teori)
Tujuan Sistem
Informasi Akuntansi
(Koperasi Wahana
Murti Sukabumi)
Kebutuhan
Koperasi
1. Setiap kewajiban
harus dipenuhi
sesuai dengan
otoritas atau
tanggung jawab
yang diberikan
kepada seseorang.
Menyediakan
informasi keuangan
dan lainnya sesuai
bagian-bagian
tugasnya masing-
masing dengan tepat
waktu.
Koperasi
membutuhkan
sistem informasi
akuntansi yang
terkomputerisasi
agar dapat
menyediakan
informasi seperti
laporan keuangan
dan laporan
lainnya secara
tepat waktu.
2. Setiap informasi
yang dihasilkan
merupakan bahan
pertimbangan
untuk pengambilan
keputusan.
Menghasilkan
informasi yang
relevan, lengkap, dan
akurat.
Koperasi
membutuhkan
informasi yang
dapat digunakan
untuk pengambilan
keputusan.
3. Setiap informasi
dapat membantu
atau mendukung
seluruh kegiatan
operasional
koperasi.
Menyediakan
informasi yang mudah
dipahami untuk
membantu atau
mendukung kegiatan
koperasi.
Koperasi
membutuhkan
informasi
keuangan dan
sumber data yang
dapat dipahami
sehingga ketika
disajikan akan
jelas.
4. Setiap informasi
yang dihasilkan
sebagai penilaian
kinerja karyawan.
Menghasilkan
informasi yang
nantinya dapat
digunakan untuk
menilai kinerja dari
setiap karyawan.
Koperasi
membutuhkan
karyawan yang
mempunyai kinerja
baik.
(Sumber: Mardi, 2014; Diana & Lilis, 2011 dan observasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Tujuan sistem informasi akuntansi yang pertama, yaitu memenuhi
kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang dalam
praktiknya koperasi membutuhkan sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi agar dapat menyediakan informasi, seperti laporan
keuangan dan laporan lainnya yang dibutuhkan oleh yayasan atau pihak
internal secara tepat waktu. Selama ini, koperasi masih manual dalam
mencatat penerimaan kasnya. Dalam hal ini koperasi sebenarnya sudah
mampu menyediakan informasi keuangan dan lainnya dengan tepat
waktu. Dalam bulan-bulan sebelumnya terjadi pencatatan yang kurang
jelas di buku kas umum dikarenakan tulisan yang sulit dibaca. Sehingga
bagian keuangan harus mengecek kembali di kuitansi dan rekapan
penerimaan kas.
2. Selama ini koperasi membutuhkan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan karena sampai saat ini informasi
yang digunakan oleh koperasi masih berasal dari sumber yang kurang
tepat yaitu, data yang diambil bukan berasal dari jurnal tetapi dari buku
kas umum, sehingga koperasi masih belum mampu memenuhi tujuan
kedua dari sistem informasi akuntansi, yaitu setiap informasi yang
dihasilkan merupakan bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan. Dalam hal ini, Koperasi Wahana Murti Sukabumi jelas belum
dapat mencapai tujuan sistem informasi akuntansi yang koperasi buat,
yaitu menghasilkan informasi yang relevan, lengkap dan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Sistem informasi akuntansi dibutuhkan untuk mendukung kelancaran
operasional koperasi. Koperasi membutuhkan informasi keuangan dan
sumber data keuangan yang bisa dipahami sehingga informasi yang
disajikan akan jelas. Selama ini koperasi menggunakan buku kas umum
dan bukan menggunakan jurnal. Dalam pencatatannya, buku kas masuk
tidak sedetail jurnal sehingga belum tentu mudah dipahami oleh pihak-
pihak lain. Koperasi Wahana Murti belum dapat menyediakan informasi
akuntansi yang mudah untuk dipahami dan mendukung kegiatan
operasional koperasi.
4. Tujuan sistem informasi akuntansi yang terakhir, yaitu setiap informasi
yang dihasilkan sebagai penilaian kinerja karyawan. Koperasi
membutuhkan karyawan yang mempunyai kinerja baik. Selama ini
koperasi menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja dari setiap karyawan.
C. Analaisis Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada
Penerimaan Kas Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Analisis ini akan membandingkan antara indikator dari teori
dengan praktik yang ada di Koperasi Wahana Murti Sukabumi berdasarkan
komponen sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada penerimaan kas.
berikut ini adalah kesesuaian komponen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
1. Orang Sumber daya
Manusia yang
bertanggung jawab
sebagai pihak
terlatih yang
memahami bisnis
dan proses
akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Dalam penulisan
data kas yang masuk
tahun 2016/2017
dilakukan oleh
bagian kasir yang
nantinya dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara koperasi.
Berdasarkan
wawancara dan
bukti dokumen
yang ada, semua
proses penerimaan
kas tahun
2016/2017
dilakukan sesuai
dengan job desk
masing-masing
pengurus, seperti:
1. Setiap transaksi
penerimaan kas
dengan anggota
koperasi
dilakukan oleh
bagian kasir.
2. Bagian kasir
memberikan
uang serta bukti
adanya transaksi
penerimaan kas
kepada bagian
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
1. Orang Sumber daya
Manusia yang
bertanggung jawab
sebagai pihak
terlatih yang
memahami bisnis
dan proses
akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Dalam penulisan
data kas yang masuk
tahun 2016/2017
dilakukan oleh
bagian kasir yang
nantinya dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara koperasi.
Keuangan atau
bendahara.
3. Bagian
keuangan
mencocokkan
dan
mencatatnya di
rekap
penerimaan kas,
buku kas umum
sebagai
pengganti jurnal
yang akan
diotorisasi oleh
ketua koperasi
setiap akhir
bulan, dan buku
besar.
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
1. Orang Sumber daya
Manusia yang
bertanggung jawab
sebagai pihak
terlatih yang
memahami bisnis
dan proses akuntansi
serta keuangan pada
umumnya.
Dalam penulisan
data kas yang masuk
tahun 2016/2017
dilakukan oleh
bagian kasir yang
nantinya dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara koperasi.
4. Laporan
keuangan dibuat
juga oleh bagian
keuangan atau
bendahara.
Sesuai -
2. Prosedur
dan
Instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal,
buku besar, neraca,
sampai dengan
laporan keuangan
koperasi.
Seluruh transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
mulai dari kuitansi,
jurnal, buku besar,
sampai dengan
laporan keuangan
koperasi ditulis
dengan jelas dan
akurat.
1. Anggota yang
melakukan
transaksi
langsung dicatat
oleh kasir di
kuitansi.
Pencatatannya
jelas sehingga
mudah untuk
dipahami.
Tidak Sesuai Dalam
komponen ini
dikatan tidak
sesuai karena
terdapat sedikit
kekeliruan, yaitu
pada pencatatan
transaksi
penerimaan kas
yang seharusnya
dicatat di jurnal
tetapi justru
dicatatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
2. Prosedur dan
Instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber
dari transaksi,
jurnal, buku besar,
neraca, sampai
dengan laporan
keuangan koperasi.
Seluruh transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
mulai dari kuitansi,
jurnal, buku besar,
sampai dengan
laporan keuangan
koperasi ditulis
dengan jelas dan
akurat.
2. Bukti uang dan
kuitansi dari
transaksi
diberikan oleh
bagian kasir
kepada bagian
keuangan.
3. Semua bukti
transaksi (uang
dan kuitansi)
diberikan oleh
bagian kasir
kepada bagian
keuangan dan
bagian
keuangan
kemudian
mencatat
transaksi
tersebut di
rekap harian
kas, buku kas
Tidak Sesuai di buku kas
umum yang
dianggap sebagai
pengganti jurnal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
2. Prosedur dan
Instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber
dari transaksi,
jurnal, buku besar,
neraca, sampai
dengan laporan
keuangan koperasi.
Seluruh transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
mulai dari kuitansi,
jurnal, buku besar,
sampai dengan
laporan keuangan
koperasi ditulis
dengan jelas dan
akurat.
Umum sebagai
pengganti
jurnal, dan buku
besar.
4. Bagian
keuangan
membuat
laporan
keuangan.
Tidak Sesuai Dalam
komponen ini
dikatan tidak
sesuai karena
terdapat sedikit
kekeliruan, yaitu
pada pencatatan
transaksi
penerimaan kas
yang seharusnya
dicatat di jurnal
tetapi justru
dicatatnya di
buku kas umum
yang dianggap
sebagai
pengganti jurnal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
3. Data Data digunakan
untuk memenuhi
kebutuhan dari para
pengguna. Data ini
berupa dokumen
dari setiap transaksi
yang harus sesuai
dengan
karakteristik
informasi yang
berguna.
Data transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
dicatat dalam jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan koperasi.
Semua transaksi
penerimaan kas
tahun 2016?2017
dicatat untuk yang
pertama kali di
kuitansi. Dari
kuitansi itulah,
maka data yang ada
akan dicatat di
rekap harian kas,
buku kas umum
sebagai pengganti
dari jurnal, buku
besar, dan laporan
keuangan.
Tidak Sesuai Dalam
komponen ini
dikatakan tidak
sesuai karena
terdapat sedikit
kekeliruan, yaitu
data yang dicatat
di buku besar
adalah data yang
seharusnya
bersumber dari
jurnal, melainkan
bukan dari buku
kas umum yang
dianggap sebagai
pengganti jurnal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
4. Infrastruktur
Teknologi
Informasi dan
Perangkat
Lunak
Infrastruktur
teknologi informasi
dan perangkat
lunak yang
digunakan untuk
membantu proses
pengolahan data
Adanya perangkat
lunak dan komputer
yang digunakan oleh
Koperasi Wahana
Murti Sukabumi
dalam mengolah
data transaksi
penerimaan kas
Koperasi tahun
2016/2017.
Koperasi Wahana
Murti sudah
melengkapi
infrastruktur
teknologi informasi
dan perangkat
lunak seperti
adanya komputer
dan Ms. Excel
untuk mengolah
data. Tetapi tidak
semua pencatatan
dilakukan
menggunakan
media tersebut.
Koperasi hanya
membuat kuitansi
dan laporan
keuangan saja
dengan media
tersebut.
Tidak Sesuai Adanya beberapa
pencatatan yang
dilakukan
manual seperti,
rekapan
penerimaan kas,
buku kas umum,
dan buku besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
Internal
Pengendalian
internal yang
digunakan
merupakan suatu
pengendalian yang
diterapkan guna
menjaga integritas,
informasi
akuntansi,
melindungi aktiva
dari segala bentuk
hal-hal yang
merugikan
organisasi. Maka
dati itu diperlukan
unsur pokok sistem
pengendalian
internal:
1. Struktur
organisasi.
1. Struktur
organisasi yang
ada di koperasi
harus dapat
menjelaskan
pemisahan tugas
dan tanggung
jawab
berdasarkan
fungsi sesuai
dengan tingkatan
unit masing-
masing yang
dibentuk.
1. Adanya struktur
organisasi yang
jelas dan
dengan tegas
menjelaskan
pembagian
tugas dan
wewenang dari
masing-masing
bagian. Struktur
organisasi juga
menunjukkan
adanya batasan-
batasan antara
satu bagian
dengan bagian
lainnya.
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
internal
2. Sistem
wewenang
dan prosedur
pencatatan
dalam
koperasi.
2. Setiap transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari
karyawan yang
memiliki
wewenang untuk
menyetujui
terjadinya
transaksi sehingga
koperasi harus
membuat struktur
organisasi yang
dilengkapi dengan
uraian tugas dan
uraian tugas
tersebut harus
didukung prosedur
yang baku mulai
2. Struktur
organisasi yang
dibuat oleh
koperasi
dilengkapi
dengan uraian
tugas yang
terbatas pada
wewenang dan
prosedur
pencatatan,
seperti:
a. Transaksi
penerimaan
kas tahun
2016/2017
yang sudah
terjadi
diotorisasi
oleh
karyawan
bagian
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
internal
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan
dalam koperasi.
dari pengesahan
kegiatan, sampai
dengan
pencatatan untuk
menjamin
ketelitian dan
keandalan data
koperasi.
Keuangan
dan ketua
koperasi dan
setiap
dokumen
memiliki
bukti yang
sah, yaitu
ada paraf
atau tanda
tangan dari
karyawan
bagian yang
bersangkutan
b. Prosedur
pencatatan
yang
dilakukan
koperasi
sesuai
dengan
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
internal
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan
dalam koperasi.
klasifikasi
atau susunan
rekening-
rekening
dalam buku
besar.
Sesuai -
3. Pelaksanaan
kerja secara
sehat.
3. Pencatatan data
transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
harus dilakukan
dengan teliti dan
dengan hati-hati
sehingga tidak
hanya ada satu
orang saja yang
menangani
transaksi dari
awal sampai
akhir, melainkan
3. Adanya
penerapan kerja
secara sehat
dengan cara:
a. Pemisahan
tugas dan
wewenang
antara bagian
kasir dengan
bagian
keuangan.
b. Dokumen
yang dibuat
dengan
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
internal
3. Pelaksanaan
kerja secara
sehat.
dengan
pembagian tugas
antar karyawan.
Nomor
berurut.
Sesuai -
4. Karyawan
berkualitas.
4. Karyawan yang
jujur dan ahli
dalam bidang
yang menjadi
tanggung
jawabnya
masing-masing
sesuai dengan
tingkatan unitnya
atau dalam
bidangnya serta
memiliki aspek
pendidikan dan
pengalaman
4. Koperasi
memiliki
karyawan yang
jujur dan
berpengalaman
dalam bidang
akuntansi atau
keuangan.
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi
(Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator
Kriteria
Praktik
Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
5. Pengendalian
internal
4. Karyawan
berkualitas.
berarti karyawan
tersebut
berkualitas
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
D. Analisis Komponen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di
Koperasi Wahana Murti Sukabumi
Koperasi Wahana Murti merupakan salah satu bagian dari Yayasan
Mardi Waluya dimana yayasan ini menaungi TK, SD, dan SMP. Penerimaan
kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi dikelola oleh kasir kemudian kasir
akan menyetorkan penerimaan kas tersebut kepada bagian keuangan.
Pengambilan keputusan dilakukan oleh ketua koperasi ketika diadakannya
rapat dengan mengambil laporan penerimaan kas baik laporan kas harian
ataupun bulanan dan bukti kuitansi pembayaran yang ada. Sumber
penerimaan kas dari anggota yang diperoleh oleh Koperasi Wahana Murti
Sukabumi bersumber dari simpanan anggota tiap bulannya dan angsuran
pinjaman dari anggota. Berikut ini analisis dari hasil wawancara, dokumentasi
dan observasi yang akan dikelompokkan berdasarkan indikator dari
karakteristik sistem informasi akuntansi penerimaan kas :
1. Orang
Penulisan data penerimaan kas tahun 2016/2017 di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi dilakukan oleh bagian kasir yang kemudian
akan melaporkan transaksi ke bagian keuangan. Bagian kasir yang
pertama melayani proses transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh
anggota. Bagian kasir akan menuliskan adanya transaksi penerimaan kas
di kuitansi. Kasir membuat dua kuitansi, yang pertama kuitansi tersebut
diberikan kepada anggota dan yang kedua untuk koperasi itu sendiri
karena akan dijadikan arsip sebagai bukti adanya transaksi. Uang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kuitansi dari transaksi aka dilaporkan oleh bagian kasir kepada bagian
keuangan. Bagian keuangan akan mengecek dan mencocokkan terlebih
dahulu, kemudian mencatat transaksi tersebut di rekap penerimaan kas,
setelah itu akan mencatat di buku kas umum sebagai pengganti jurnal dan
mencatatatnya juga di buku besar. Dari buku besar, bagian keuangan
akan membuat laporan keuangan.
2. Prosedur dan Instruksi
Transaksi awal penerimaan kas langsung dicatat oleh bagian kasir
di kuitansi yang kemudian kasir memberikan uang dan kuitansi transaksi
ke bagian keuangan. Selanjutnya bagian keuangan akan mengecek
kuitansi dan uang dari transaksi tersebut. Kemudian bagian keuangan
mencatat di rekap penerimaan kas, buku kas umum yang digunakan
sebagai pengganti jurnal, dan buku besar. Terakhir bagian keuangan akan
membuat laporan keuangan.
Komponen ini masih belum memenuhi kriteria karena terdapat
sedikit kekeliruan, yaitu pencatatan transaksi penerimaan kas tahun
2016/2017 yang seharusnya dicatat dijurnal justru dicatat di buku kas
umum oleh bagian keuangan meskipun dalam buku kas umum tersebut
dijelaskan dengan baik mengenai transaksi-transaksi yang terjadi.
3. Data
Semua transaksi penerimaan kas tahun 2016/2017 pertama kali
dicatat dikuitansi. Dari kuitansi tersebut kemudian akan dicatat kedalam
rekap penerimaan kas, buku kas umum, buku besar, dan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
keuangan. Tetapi komponen ini masih belum memenuhi kriteria karena
terdapat sedikit kekeliruan, yaitu data yang ditulis di buku besar
seharusnya data yang bersumber dari jurnal, bukan buku kas umum yang
digunakan sebagai pengganti jurnal.
4. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Perangkat Lunak
Koperasi Wahana Murti sudah melengkapi infrastruktur teknologi
informasi dan perangkat lunak seperti adanya komputer dan Ms. Excel
untuk mengolah data. Tetapi tidak semua pencatatan dilakukan
menggunakan media tersebut. Koperasi hanya membuat kuitansi dan
laporan keuangan saja dengan media tersebut.
5. Pengendalian Internal
Semua unsur dalam sistem pengendalian internal telah dilakukan
Koperasi Wahana Murti Sukabumi. Unsur-unsur sistem pengendalian
internal tersebut, yaitu:
a. Struktur organisasi.
Koperasi Wahana Murti Sukabumi sudah memiliki struktur
organisasi dan dalam pembagian tugas wewenangnya juga sudah
jelas sesuai bagian masing-masing. Struktur organisasi tersebut
menunjukkan adanya batasan-batasan antara satu bagian dengan
bagian lainnya.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam koperasi
Penerimaan kas tahun 2016/2017 yang terjadi di Koperasi Wahana
Murti Sukabumi diotorisasi oleh karyawan bagian keuangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
ketua koperasi, setiap dokumen memiliki bukti yang sah, yaitu
adanya paraf atau tanda tangan dari karyawan bagian keuangan dan
ketua koperasi. Prosedur pencatatan yang dilakukan koperasi sesuai
dengan klasifikasi atau susunan rekening-rekening dalam buku
besar.
c. Pelaksanaan kerja secara sehat.
Koperasi Wahana Murti Sukabumi sudah melaksanakan pencatatan
data transaksi penerimaan kas tahun 2016/2017 dengan hati-hati
sehingga tidak hanya ada satu orang saja yang menangani transaksi
dari awal sampai akhir, melainkan dengan pembagian tugas antar
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemisahan tugas dan
wewenang antara bagian kasir dengan bagian keuangan serta
dokumen-dokumen yang dibuat dengan nomor berurut.
d. Karyawan berkualitas
Koperasi Wahana Murti Sukabumi mempekerjakan karyawan yang
memiliki sifat jujur dan berpengalaman dalam bidang akuntansi atau
keuangan. Persyaratan untuk menjadi karyawan koperasi terutama
bagian keuangan, yaitu memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
dalam bidang keuangan atau akuntansi. Selain itu, perekrutan juga
menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan dari calon
karyawan yang akan bergabung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
E. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Koperasi dengan
Komponen Sistem Informasi yang ada di Koperasi
Analisis dalam bagian ini akan membahas tentang apakah
komponen sistem informasi akuntansi yang ada di koperasi sudah memadai
atau belum. Jika sudah, berarti komponen sistem informasi akuntansi sudah
dapat memfasilitasi pencapaian dari tujuan sistem informasi akuntansi
koperasi tersebut, khususnya penerimaan kas.
Komponen sistem informasi akuntansi yang pertama, yaitu orang
sudah memadai karena dapat memenuhi tujuan sistem informasi akuntansi
koperasi, karena dapat menyediakan informasi yang mudah dipahami untuk
mendukung kegiatan operasional koperasi. Bukti dari komponen ini dapat
memfasilitasi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi koperasi, yaitu
adanya Sumber Daya Manusia yang terlatih yang bertanggung jawab dan
memahami bisnis serta proses akuntansi.
Komponen sistem informasi akuntansi yang kedua dan ketiga,
yaitu prosedur dan instruksi dan data belum memadai karena tidak
memfasilitasi tujuan sistem informasi akuntansi koperasi karena selama ini
masih menggunakan sumber yang salah dalam pencatatannya. Koperasi
menggunakan buku kas umum dalam pencatatan yang kemudian dilanjutkan
ke buku besar, seharusnya pencatatan yang dilakukan di buku besar
bersumber dari jurnal. Kesalahan inilah yang menyebabkan komponen
prosedur dan instruksi dan data belum dapat menghasilkan informasi
akuntansi yang relevan dan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Komponen sistem informasi akuntansi yang keempat, yaitu
infrastruktur teknologi informasi dan perangkat lunak belum dapat secara
penuh memadai dan memfasilitasi tercapainya tujuan sistem informasi
akuntansi koperasi, karena koperasi pada prakteknya masih manggunakan
sistem manual dalam pencatatannya.
Komponen sistem informasi akuntansi yang kelima, yaitu
pengendalian internal sudah memadai karena mampu memfasilitasi
tercapainya tujuan sistem informasi akuntansi yaitu, menghasilkan informasi
yang dapat digunakan untuk menilai kinerja setiap karyawan. Bukti dari
komponen ini dapat memfasilitasi pencapaian tujuan sistem informasi
akuntansi koperasi, yaitu adanya karyawan berkualitas yang ahli dalam
bidangnya dan bertanggungjawab. Komponen sistem informasi akuntansi ini
juga sudah dapat memberikan struktur organisasi yang jelas sehingga adanya
pembagian tugas yang jelas.
Kelima komponen sistem informasi akuntansi yang ada di
Koperasi Wahana Murti Sukabumi belum semuanya memadai karena semua
komponen belum dapat memfasilitasi atau belum mampu mencapai tujuan
sistem informasi akuntansi di Koperasi Wahana Murti Sukabumi.
F. Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi
Wahana Murti Sukabumi
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas di Koperasi Wahana
Murti Sukabumi belum sepenuhnya sesuai atau tidak memenuhi kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tujuan sistem informasi akuntansi juga masih belum tercapai sepenuhnya.
Oleh sebab itu, peneliti akan memberikan rekomendasi. Jika komponen dari
sistem informasi akuntansi belum terpenuhi, maka tujuan-tujuan dari sistem
informasi akuntansi juga belum dapat terpenuhi. Kedua aspek ini saling
mendukung dalam prosesnya. Berikut rekomendasi yang diberikan peneliti:
Tabel 5.3 Rekomendasi Komponen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Koperasi WAHANA MURTI Sukabumi terkait kebutuhan koperasi
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Kelemahan
Rekomendasi
1. Prosedur
dan
Instruksi
dan data
Pencatatan transaksi
penerimaan kas
tahun 2016/2017
dicatat di buku kas
umum, bukan di
jurnal.
Bagian keuangan
sebaiknya mencatat
transaksi penerimaan kas
setelah dari kuitansi di
jurnal, bukan di buku kas.
Buku kas berbeda dengan
jurnal. Jurnal akan lebih
menklasifikasikan seluruh
transaksi dengan lebih
jelas. Pencatatan dalam
jurnal lebih terperinci dan
lengkap. Jurnal
menggolongkan sesuai
dengan klasifikasi yang
dituju dalam rekening-
rekening buku besar.
2. Infrastruktur
Teknologi
Informasi
dan
Perangkat
Lunak
Koperasi kurang
memanfaatkan
sepenuhnya media
ini, karena tidak
semua pengolahan
data menggunakan
media ini.
Sebaiknya bendahara
koperasi belajar
menggunakan komputer
dan software dalam
melakukan pengolahan
data penerimaan kas. Jika
tetap menggunakan sistem
manual diharapkan bagian
keuangan dalam mencatat
manual memperhatikan
tulisan agar jelas dan
mudah dibaca.
(Sumber: Mulyadi, 2010 dan data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari komponen sistem
infomasi akuntansi penerimaan kas di Koperasi Wahana Murti Sukabumi,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang dilakukan oleh
Koperasi Wahana Murti Sukabumi belum sepenuhnya memadai dan belum
mampu memenuhi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi yang
dibutuhkan koperasi. Terdapat lima komponen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas yaitu orang, prosedur instruksi, data, Infrastruktur teknologi
informasi dan perangkat lunak, pengendalian internal. Dari kelima komponen
tersebut hanya orang dan pengendalian internal yang sudah memadai.
Pada tiga komponen lainnya ada kriteria dari komponennya yang
belum memadai dan belum dapat memenuhi pencapaian tujuan sistem
informasi akuntansi di Koperasi Wahana Murti Sukabumi. Komponen
prosedur dan instruksi belum memadai dan mencapai tujuan sistem informasi
akuntansi koperasi karena belum menghasilkan informasi akuntansi yang
lengkap, relevan, dan akurat. Komponen data belum memadai karena data
yang seharusnya diambil untuk membuat buku besar adalah data yang
bersumber dari jurnal bukan dari buku kas umum, sehingga data menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kurang relevan dan akurat. Komponen infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat lunak juga belum memadai dan mampu mencapai tujuan sistem
informasi akuntansi koperasi karena dalam pencatatannya koperasi masih
menggunakan sistem manual.
Komponen terakhir yaitu pengendalian internal sudah mampu
mencapai tujuan yaitu adanya karyawan yang berkualitas dan memberikan
penjelasan yang jelas mengenai unsur pokok sistem pengendalian internal.
Jadi, kesimpulannya adalah kelima komponen sistem informasi akuntansi
yang ada di Koperasi Wahana Murti Sukabumi belum semuanya memadai
karena semua komponen belum dapat memfasilitasi atau belum mampu
mencapai tujuan sistem informasi akuntansi di Koperasi Wahana Murti
Sukabumi.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti sudah berusaha semaksimal
mungkin dalam mengerjakan penelitian, namun peneliti menyadari bahwa
penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan memiliki
keterbatasan, yaitu Koperasi Wahana Murti Sukabumi memliki kerahasiaan
dalam beberapa data yang ingin diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
C. Saran
Terdapat tiga komponen sistem informasi akuntansi penerimaan kas
di Koperasi Wahana Murti Sukabumi yang belum memadai. Peneliti
menyarankan supaya komponen sistem informasi pada penerimaan kas, yaitu
komponen prosedur dan instruksi, data, dan infrastruktur teknologi informasi
dan perangkat lunak bisa diterapkan oleh Koperasi Wahana Murti Sukabumi
sehingga semua komponen memadai, seperti:
1. Bagi Koperasi Wahana Murti
a. Untuk mencukupi komponen prosedur dan instruksi, sebaiknya bagian
keuangan dalam mencatat transaksi penerimaan kas yang terjadi
setelah dari kuitansi ke jurnal, bukan buku kas umum. Karena jurnal
lebih terperinci dibandingkan buku kas umum.
b. Untuk mencukupi komponen data, Sebaiknya bagian keuangan
mengambil data yang seharusnya ditulis di buku besar adalah data
yang bersumber dari jurnal, bukan buku kas umum yang dianggap
sebagai pengganti jurnal.
c. Untuk mencukupi komponen infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat lunak, sebaiknya bendahara koperasi belajar menggunakan
komputer dan software dalam melakukan pengolahan data penerimaan
kas. Jika tetap menggunakan sistem manual sebaiknya bagian
keuangan dalam mencatat transaksi, diharapkan memperhatikan
tulisan saat mencatat sehingga informasi akan jelas dan mudah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Bagi penelitian selanjutnya
Peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian di Koperasi
Wahana Murti Sukabumi, sebaiknya membantu dalam melakukan
penelitian seperti analisis dan perancangan, pengendalian internal dan
sebagainya yang menyangkut pengelolaan keuangan khususnya
pengeluaran kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR PUSTAKA
H.M, Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.
Diana & Lilis, 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta.
Mardi, Dr. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Mulyadi, 2010 & 2016 Sistem Akuntansi. Salemba empat. Jakarta.
Kieso dkk. 2011. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Dra. Aspari, E. Sri. 1987. Proses Penyusunan Laporan Keuangan untuk Koperasi
Kredit (Simpan Pinjam). Yogyakarta: Liberty.
Romney, Marshal B & Paul John Steintbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Salemba Empat, Jakarta.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Ed 3.
Yogyakarta, BPFE.
Hall A James. 2009. Accounting Information System. Edisi Keempat. Salemba
empat, Jakarta.
Jusup, Al. Haryono. 2001. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 6. Yogyakarta: STIE.
Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. 1993. Materi Pelatihan
Simpan Pinjam (Perkreditan). Jakarta.
Republik Indonesia, 2012 Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian Pemerintah Republik Indonesia, Jakarta.
Winarno Wahyu Ning. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.
Tugiman, Hiro. 1996. Akuntansi untuk Badan Usah. Kanisius, Jakarta.
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Erlangga, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1 Wawancara
Rangkuman Wawancara
Rangkuman wawancara antara peneliti dengna ketua, kasir, bendahara atau bagian
keuangan
Narasumber
1. Ketua (Ibu Lucy)
2. Bagian Kasir (Ibu Siska)
3. Bagian Keuangan atau Bendahara (Bapak Ignas)
1. Kapan koperasi didirikan, oleh siapa ?
- Koperasi WAHANA MURTI didirikan pada tanggal 1 Oktober 1978
oleh Bp. Yos Soedomo, Bp. Theo Sadimin, Bp. Nano Ras, Ibu Hetty
Jualim, dan Bp. Soebandrijo Poernomo.
2. Apa yang menjadi tujuan pendirian ?
- Tujuan didirikannya koperasi ini :
Untuk tempat menabung dan mengajak hidup hemat kepada
seluruh anggota
Memenuhi kebutuhan dana anggotanya dengan bunga yang relatif
rendah
Memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana.
Memberikan keuntungan bagi anggotanya dari pembagian sisa
hasil usaha (SHU) yang berasal dari bunga/jasa kredit yang
diberikan serta dari jumlah iuran atau simpanan dengan
perhitungan secara adil
3. Apa visi dan misi koperasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
- VISI
Terwujudnya Koperasi yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan
amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di
Indonesia.
MISI
1. Mengajak seluruh potensi yang ada khususnya anggota dan
masyarakat pada umumnya agar mereka dapat bersama -sama,
bersatu padu dan beritikad baik dalam membangun ekonomi
kerakyatan secara bergotong royong dalam bentuk koperasi.
2. Membantu anggota dalam mobilisasi permodalan dan keperluan
hidup sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
3. Turut membantu pembangunan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya sehingga mewujudkan anggotanya
sejahtera adil dan makmur sesuai UUD 1945.
4. Sebagai penyeimbang sistem perekonomian Indonesia dalam
bentuk organisasi koperasi.
5. Memberikan kredit dengan jasa yang terjangkau dan pembagian
SHU yang adil.
4. Siapa saja yang ikut serta dalam pengelolaan penerimaan kas ?
- Penerimaan kas di koperasi diterima oleh bagian kasir koperasi
WAHANA MURTI Sukabumi, kemudian bagian kasir memberikan uang
dan kuitansi pembayaran ke bagian keuangan.
5. Apa saja bukti adanya transaksi penerimaan kas ?
- Bukti dari penerimaan pendapatan koperasi ini adanya kuitansi
pembayaran dan uang setoran yang diterima oleh kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
6. Apakah kuitansi pembayaran diberikan kepada anggota/klien dan bagian
keuangan ?
- Iya, kuitansi pembayaran diberikan oleh bagian kasir kepada anggota
atau klien setelah dilakukan pengecekan, kuitansi pembayaran tersebut
diserahkan ke bagian keuangan.
7. Apakah didalam membuat kuitansi pembayaran pernah terjadi kesalahan?
- Sudah pernah terjadi kesalahan yaitu pada kuitansi pembayaran antara
tulisan dan uangnya itu berbeda maka akan mempengaruhi kesalahan
dalam membuat rekapan dan buku kas umum. Kemudian bagian
keuangan akan mengecek kembali ke bagian kasir.
8. Apakah laporan penerimaan kas harian dan kuitansi tersebut selalu bernomor
urut dan ada waktu/tanggalnya ?
- Kuitansi pembayaran selalu bernomor urut, sehingga jika terjadi
kesalahan dalam membuat kuitansi pembayaran maka kuitansi
pembayaran yang salah akan dicoret kemudian akan diganti dengan
kuitansi pembayaran baru dengan nomor urut selanjutnya dan kitansi
yang salah tadi diklip jadi satu dengan kuitansi pembayaran yang baru.
Sedangkan untuk laporan penerimaan kas harian hanya ada tanggalnya
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
9. Kapan kuitansi pembayaran dan uang setoran harus diserahkan kepada bagian
keuangan ?
- Setiap hari setelah berakhirnya transaksi
10. Apakah dalam menyerahkan kuitansi pembayaran dan uang setoran sudah
pernah terlambat ?
- Sejauh ini belum pernah terlambat
11. Apakah hasil dari rekap penerimaan kas dan bukti kuitansi pembayaran bisa
untuk menjadi bahan dan evaluasi rapat ?
- Ya bisa digunakan untuk bahan rapat karena dengan rekap penerimaan
kas dan bukti kuitansi pembayaraan tersebut koperasi jadi lebih bisa
mengetahui bagaimana kinerja dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian yang bertugas dalam mengurus transaksi penerimaan kas.
12. Apakah bagian keuangan pernah merangkap menjadi kasir ?
- Ya pernah jika dibutuhkan, terkadang bagian kasir tidak bisa hadir jika
ada sesuatu mendesak sehingga bagian keuangan merangkap sebagai
kasir.
13. Kapankah bagian keuangan meminta otorisasi buku kas umum kepada ketua
koperasi ?
- Bagian keuangan akan meminta otorisasi buku kas umum kepada ketua
setiap akhir bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
14. Bagaimana proses alir dari penerimaan kas ?
- Anggota atau klien datang ke bagian kasir untuk transaksi. Kasir
memberi bukti pembayaran, berupa kuitansi kepada anggota atau klien
tersebut. Bagian kasir menyerahkan kuitansi pembayaran ke bagian
keuangan dan dilakukan pengecekan ulang. Jika terjadi kesalahan akan di
konfirmasikan kepada bagian kasir. Semua proses dilakukan kasir dan
bagian keuangan setiap hari setelah berakhirnya transaksi. Setelah itu,
bagian keuangan akan melakukan pengecekan lagi dan mencatatnya di
rekap penerimaan kas , buku kas umum, dan buku besar. Bagian
keuangan akan meminta otorisasi ketua koperasi di buku kas umum
setiap akhir bulan, dan terakhir dibuat laporan keuangan.
15. Apakah Koperasi WAHANA MURTI sudah menggunakan sistem informasi
akuntansi yang terkomputerisasi ?
- Sampai saat ini, koperasi sudah menggunakan sistem informasi akuntansi
yang terkomputerisasi tetapi hanya untuk membuat kuitansi dan laporan
keuangan, sedangkan pencatatannya masih manual.
17. Apakah dalam menyediakan laporan keuangan selalu tepat waktu ?
- Tekadang dalam menyiapkan laporan keuangan untuk RAT masih suka
terlambat dikarenakan pencatatan yang manual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2 Formulir Pendaftaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 3 Formulir Permohonan Pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 4 Kuitansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 5 Rekap Penerimaan Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 6 Buku Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 7 Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI