Analisis Shift Share 2001-10 Cirebon
-
Upload
akhmad-wijayanto -
Category
Documents
-
view
18 -
download
3
description
Transcript of Analisis Shift Share 2001-10 Cirebon
Analisis Shift Share (PDRB Kota Cirebon 2001-2010)
DATA AWAL
STUDI KASUS: KOTA CIREBON-JAWA BARAT
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cirebon Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Tahun 2001-2010
Sektor PrekonomianPDRB (juta rupiah)
2001 2002 2003 20041. Pertanian 14057,38 14380,27 15503,80 16251,292. Pertambangan 0 0 0 03. Industri 1674944,18 1754497,49 1818593,99 1881356,004. Listrik, Gas, dan Air Bersih 65962,32 68304,76 74258,44 78990,45
5. Bangunan 141987,10 147739,20 156928,25 167805,816. Perdagangan 1128604,89 1178353,94 1220709,65 1288370,167. Pengangkutan 647091,78 659070,35 696866,26 733615,408. Lembaga Keuangan 153181,83 160864,52 169364,26 178060,209. Jasa-jasa 243934,25 258484,60 270410,07 284252,31Total 4069763,73 4241695,14 4422634,72 4628701,61
Sektor PrekonomianPDRB (juta rupiah)
2007 2008 2009 2010*1. Pertanian 17000,78 18000,55 18000,90 20000,432. Pertambangan 0 0 0 03. Industri 1629000,86 1687000,79 1689000,25 1524000,124. Listrik, Gas, dan Air Bersih 95000,65 104000,86 114000,77 128000,49
5. Bangunan 214000,08 233000,17 251000,60 276000,196. Perdagangan 1271000,00 1404000,10 1532000,11 1649000,627. Pengangkutan 625000,52 600000,21 623000,20 724000,378. Lembaga Keuangan 347000,21 373000,18 392000,65 459000,039. Jasa-jasa 353000,19 389000,28 431000,33 464000,62Total 4554000,29 4811000,14 5053000,80 5245000,86
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cirebon
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Tahun 2001-2010
Sektor PrekonomianPDRB (juta rupiah)
2001 2002 2003 20041. Pertanian 32149302,28 31617283,70 32402164,32 34457716,982. Pertambangan 8547311,59 7999634,26 8232371,91 7705213,453. Industri 84844624,42 90371399,97 93938482,51 96978417,534. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4576859,41 4858690,20 4918153,74 5337897,17
5. Bangunan 5143936,70 5580463,39 5985267,25 6602399,926. Perdagangan 40136587,93 40643460,69 42758204,32 45529027,757. Pengangkutan 8070250,06 8592140,96 9379745,45 10309020,568. Lembaga Keuangan 5885016,62 6490645,26 6967352,63 7247001,699. Jasa-jasa 12777493,89 13577470,98 14943478,53 15836800,82Total 202131382,92 209731189,42 219525220,65 230003495,86
Sektor PrekonomianPDRB (juta rupiah)
2005 2006 2007 20081. Pertanian 34942015,45 34822021,09 35687490,42 37139984,682. Pertambangan 7143208,64 6982246,74 6676681,59 6850432,923. Industri 105334047,15 114299625,74 122702671,33 133756556,374. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5649829,62 5427579,55 5750578,63 5985766,99
5. Bangunan 7780823,72 8232950,09 8928178,08 9730820,286. Perdagangan 47259969,72 50719350,06 54789912,15 569379227. Pengangkutan 10329164,21 11143253,97 12271024,90 12233939,928. Lembaga Keuangan 7623682,08 7672322,47 8645553,06 9075519,519. Jasa-jasa 16821141,16 18200096,05 18728217,67 19494893,28Total 242883881,74 257499445,75 274180307,83 291205836,70
Sektor PrekonomianPDRB (juta rupiah)
2009 2010*1. Pertanian 41722075,52 42137486,422. Pertambangan 7424423,87 7464690,843. Industri 131432864,64 135594749,044. Listrik, Gas, dan Air Bersih 6839237,39 7315959,65
5. Bangunan 10299411,23 11810047,066. Perdagangan 62701714,12 70083413,457. Pengangkutan 13209253,91 15352857,658. Lembaga Keuangan 9618612,27 10564690,719. Jasa-jasa 20157657,55 21899921,95Total 303405250,51 322223816,79
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
HASIL ANALISISSTUDI KASUS: KOTA CIREBON-JAWA BARAT
Tabel 3. Perubahan PDRB di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 dan Tahun 2010
Sektor Prekonomian
PDRB (juta rupiah) Perubahan
PDRB
(juta rupiah)
Persen (%)2001 2010*
1. Pertanian 14057,38 20000,43 5943,05 42,282. Pertambangan 0 0 0 03. Industri 1674944,18 1524000,12 -150944,06 -0,904. Listrik, Gas, dan Air Bersih 65962,32 128000,49 62038,17 94,05
5. Bangunan 141987,10 276000,19 134013,09 94,386. Perdagangan 1128604,89 1649000,62 520395,73 46,11
7. Pengangkutan 647091,78 724000,37 76908,59 11,888. Lembaga Keuangan 153181,83 459000,03 305818,20 199,649. Jasa-jasa 243934,25 464000,62 220066,37 90,21Total 4069763,73 5244002,87 1174239,14 569,55
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cirebon (data diolah)
Tabel 4. Perubahan PDRB di Provinsi Jawa Barat Tahun Selama 2001 dan Tahun 2010
Sektor Prekonomian
PDRB (juta rupiah) Perubahan
PDRB
(juta rupiah)
Persen (%)2001 2010*
1. Pertanian 32149302,28 42137486,42 9988184,14 31,062. Pertambangan 8547311,59 7464690,84 -1082620,75 -12,663. Industri 84844624,42 135594749,04 50750124,62 59,814. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4576859,41 7315959,65 2739100,24 59,84
5. Bangunan 5143936,70 11810047,06 6666110,36 129,596. Perdagangan 40136587,93 70083413,45 29946825,52 74,6127. Pengangkutan 8070250,06 15352857,65 7282607,59 90,2408. Lembaga Keuangan 5885016,62 10564690,71 4679674,09 79,5189. Jasa-jasa 12777493,89 21899921,95 9122428,06 71,39Total 202131382,92 322223816,79 120092433,9 583,42
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (data diolah)
Tabel 5. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Kota Cirebon
Sektor Perekonomian Ri ri
1. Pertanian 0,31 0,42
2. Pertambangan -0,13 0
3. Industri 0,60 -0,09
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,60 0,94
5. Bangunan 1,29 0,94
6. Perdagangan 0,74 0,46
7. Pengangkutan 0,90 0,12
8. Lembaga Keuangan 0,79 1,99
9. Jasa-jasa 0,71 0,90
Total 0,59 0,28
Tabel 6. Nilai Komponen Pertumbuhan Nasional (PN) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor Perekonomian PNij Persen
(juta rupiah)
1. Pertanian 8293,85 59
2. Pertambangan 0 59
3. Industri 988217,06 59
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 38917,77 59
5. Bangunan 83772,39 59
6. Perdagangan 665876,88 59
7. Pengangkutan 381784,15 59
8. Lembaga Keuangan 90377,28 59
9. Jasa-jasa 143921,20 59
Total 2401160,60 59
a. Sektor ekonomi dengan kontribusi PN terkecil adalah sektor pertambangan. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor
pertambangan sangat berpengaruh terhadap perubahan kebijakan nasional, yang berarti bahwa apabila terjadi
perubahan kebijakan nasional maka kontribusi sektor pertambangan beserta subsektornya akan mengalami
penurunan.
b. Sektor ekonomi dengan kontribusi PN terbesar adalah adalah sektor industri. Hal ini berarti bahwa sektor industri
tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan kebijakan nasional.
Tabel 7. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor PerekonomianPPij
(juta rupiah)Persen
1. Pertanian -3926,49 -27,93
2. Pertambangan 0 0
3. Industri 13656,96 0,81
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 558,51 0,84
5. Bangunan 100230,97 70,59
6. Perdagangan 176201,02 15,61
7. Pengangkutan 202152,59 31,24
8. Lembaga Keuangan 31430,53 20,51
9. Jasa-jasa 30234,43 12,39
Total 550538,54 13,52
Keterangan:
PPij < 0 , menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat.
PPij > 0 , menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya cepat.
a. Sektor yang memiliki pertumbuhan yang cepat (PPij > 0) adalah sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih,
bangunan, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor yang memiliki pertumbuhan yang lambat (PPij < 0) adalah sektor pertanian dan pertambangan.
Tabel 8. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor PerekonomianPPWij
(juta rupiah)Persen
1. Pertanian 1575,68 11,20
2. Pertambangan 0 0
3. Industri -1152818,09 -68,82
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 22561,88 34,20
5. Bangunan -49990,27 -35,20
6. Perdagangan -321682,17 -28,50
7. Pengangkutan -507028,14 -78,35
8. Lembaga Keuangan 184010,38 120,12
9. Jasa-jasa 45910,72 18,82
Total -1777460,01 -43,67
Keterangan:
PPWij > 0 , berarti sektor/wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan seltor/wilayah lainnya
untuk sektor i
PPWij < 0 , berarti sektor i pada wilayah j tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah
lainnya.
a. Sektor ekonomi yang dapat bersaing dengan baik dengan sektor ekonomi pada wilayah lainnya adalah sektor
pertanian, listrik, gas dan air bersih, lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor ekonomi yang tidak dapat bersaing dengan baik dengan sektor ekonomi pada wilayah lainnya adalah sektor
pertambangan, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan.
Tabel 9. Nilai Pertumbuhan Bersih (PB) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor PerekonomianPBij
(juta rupiah)Persen
1. Pertanian -2350,80 -16,72
2. Pertambangan 0 0
3. Industri -1139161,12 -68,01
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 23120,40 35,05
5. Bangunan 50240,70 35,38
6. Perdagangan -145481,15 -12,89
7. Pengangkutan -304875,56 -47,11
8. Lembaga Keuangan 215440,92 140,64
9. Jasa-jasa 76145,16 31,21
Total -1226921,46 97,55
Keterangan:
Pbij > 0 maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk kedalam kelompok progresif (maju).
Pbij < 0 maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk lamban.
a. Sektor ekonomi yang termasuk kelompok progresif (maju) adalah sektor listrik, gas dan air bersih, bangunan,
lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor ekonomi yang tergolong pertumbuhannya lamban adalah sektor pertanian, pertambangan, industri,
perdagangan, dan pengangkutan.
KESIMPULAN
Total indikator kegiatan ekonomi terhadap ketiga komponen pertumbuhan wilayah dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
PN.j = 8293,85 + 0 +......+ 143921,20 = 2401160
PP.j = (-3926,49) + 0 +......+ 30234,43 = 550538
PPW.j = 1575,68 + 0 +......+ 45910,72 = -1777460
Dengan demikian:
1. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan nasional, PDRB Kota Cirebon meningkat sebesar Rp 2.401.160 juta.
2. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan proporsional, PDRB Kota Cirebon meningkat sebesar Rp 550.538 juta.
3. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan pangsa wilayah, PDRB Kota Cirebon menurun sebesar Rp 1.777.460 juta.
Sumber:Badan Pusat Statistik. 2010. PDRB Kota Cirebon dengan Harga Konstan Tahun 2001-2010. http://cirebonkota.bps.go.id.Badan Pusat Statistik. 2010. PDRB Provinsi Jawa Barat dengan Harga Konstan Tahun 2001-2010. http://jabar.bps.go.id.Priyarsono, dkk. Ekonomi Regional. IPB Press: Bogor.