ANALISIS SEMIOTIKA PESAN AKHLAK PADA COMIC STRIPS...
Transcript of ANALISIS SEMIOTIKA PESAN AKHLAK PADA COMIC STRIPS...
ANALISIS SEMIOTIKA
PESAN AKHLAK PADA COMIC STRIPS DALAM BUKU
"OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)”
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)
oleh:
RAHAYU SAPUTRO
NIM 1113051000125
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Rahayu Saputro
ANALISIS SEMIOTIKA PESAN AKHLAK PADA COMIC STRIPS
DALAM BUKU "OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET
(REBORN)”
Komik adalah media yang berbentuk susunan gambar-gambar dan kata-
kata yang menceritakan suatu cerita. Komik banyak sekali diminati pembaca, Di
tahun 2013, Indonesia berada di peringkat ke-2 untuk pembaca komik Jepang
(manga) terbanyak di dunia. Dalam buku “Open Your Heart, Follow Your
Prophet (Reborn)” komik dijadikan sebagai selingan untuk menyampaikan pesan
akhlak. Komik yang disajikan yaitu jenis comic strips, yang singkat namun
menarik.
Berdasarkan konteks diatas, peneliti melakukan penelitian untuk melihat
pesan akhlak dari comic strips dalam buku “Open Your Heart, Follow Your
Prophet (Reborn)”. Peneliti akan menganalisis pesan yang terkandung dengan
menggunakan teori Analisis Semiotika Segitiga Makna Charles Sanders Peirce.
Peneliti menggunakan teori tersebut untuk melihat bagaimana tanda
(ground/repsentamen), objek, dan interpretant yang ada dalam komik? Bagaimana
pesan akhlak yang ada dalam komik?
Peneliti memakai Analisis Semiotika Model Charles Sanders Peirce
dengan kerangka teori yang dimana memiliki tiga unsur semiotika, dikenal
sebagai unsur triadik atau Teori Segitiga Makna yang terdiri dari tanda
(Ground/Repsentamen), objek, dan interpretant. Representamen sebagai petanda
yaitu tanda yang menggantikan sesuatu bagi seseorang dalam beberapa hal atau
kapasitas. Objek sebagai penanda yaitu objek yang mengacu oleh tanda adalah
realitas atau apa yang dianggap ada. Interpretant adalah suatu makna yang
terkandung dari representamen dan objek.
Metedologi yang digunakan konsep semiotika peirce yang mengemukakan
tentang jenis tanda diantaranya ground / representamen (qualisign, sinsign, dan
legisign), objek (ikon, indeks, dan simbol), interpretant (rheme, decisign, dan
argumen). Penulis juga melihat pesan akhlak yang disampaikan itu seperti apa dan
baik atau buruk. Data yang diteliti berupa isi dari 10 potongan komik dari 20
potongan komik yang bermuatan pesan akhlak paling dominan pada cerita dan
karakter tokoh.
Pesan dalam komik berbentuk sindiran terhadap akhlak buruk yang
banyak dilakukan saat ini oleh anak muda. Dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan gambar yang menarik menjadikan komik ini mudah
dipahami pembaca. Dengan itu, comic strips dalam buku “Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn)” merupakan media selingan yang bagus dengan
banyak memuat pesan akhlak yang sesuai dengan keadaan akhlak anak muda saat
ini.
Kata Kunci: Semiotika, Akhlak, Komik, Comic Strips, Buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabbil‟alamin, segala puji bagi Allah Dzat Maha
Sempurna yang senantiasa menyempurnakan semua kenikmatan kepada hamba-
Nya, dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan
penelitian ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabat dan keluarga.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah
satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu (S1)
pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari
pihak lain. Semua karena bimbingan, nasihat dan motivasi dari semua pihak yang
selalu diberikan kepada penulis, untuk itu pada kesempatan kali ini peneliti ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto M. Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dr. Hj. Roudhonah, M. Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan
Administrasi Umum, serta sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing untuk memilih judul skripsi, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Drs. Masran, MA
dan Sekertaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu Fita Fathurokhmah,
M.Si.
3. Bapak Kiky Rizky, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan pengarahan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Semua guru saat penulis berada di bangku sekolah dan semua dosen saat
penulis berada dibangku kuliah, terimakasih atas segala ilmu yang selalu
kalian berikan, berkat pengajaran dari bapak dan ibu guru ataupun dosen,
penulis bisa sampai pada tahapan ini, menyelesaikan pendidikan Starata Satu
(S1).
5. Seluruh pimpinan dan staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seluruh pimpinan dan staff
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan seluruh pimpinan dan staff Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang yang telah membantu penulis dalam
segala keperluan dan referensi untuk menyelesaikan penelitian ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Bawon, SE. M. Si. dan Ibu Watini, yang
tidak pernah lelah dan selalu sabar dalam mendidik dan mendoakan anak-
anaknya, terimakasih atas segala hal yang engkau telah berikan, baik kasih
sayang, dukungan, doa, materi, dan semangat selalu setiap hari, menjadikan
motivasi tersendiri bagi penulis untuk membahagiakannya.
viii
7. Kedua adik, Rahmat Widodo Aji dan Ridwan Trisnadi terimakasih telah
memberikan doa dan dukungannya setiap hari.
8. Kepada semua narasumber, Mas Firdaus Agung sebagai penyunting buku
“Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” dari penerbit Qultum
Media, Mas Yuwanto sebagai Ilustrator komik dalam buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” dan Ustadz Arif Rahman Lubis
sebagai Penulis buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”,
terimakasih telah meluangkan waktu dan memberikan informasi untuk
melengkapi skripsi ini.
9. Untuk teman seperjuangan, mahasiswa-mahasiswi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam angkatan 2013, terutama KPI C 2013 terimakasih atas semua
kenangan dan pegalaman yang kalian berikan selama empat tahun ini.
Semoga kita bisa terus menjalakan silaturami seterusnya.
10. Teman-teman Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK 107,9 FM), terimakasih
atas semua kesempatan, pelajaran, dan sudah menjadi tempat penulis berlajar
dan berkarya selama berorganisasi.
11. Teman-teman KKN HARMONI berserta seluruh masyarakat Desa Ancol
Pasir, Tangerang. Terimakasih atas pengalaman yang diberikan selama
sebulan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
12. Keluarga Besar Kahfi BBC Motivator School, terutama angkatan 18,
terimakasih untuk semua pelajaran, dukungan, dan doa yang selalu diberikan.
13. Teman-teman Fucast, terimakasih atas semua dukungan dan keceriannya
selama ini, semoga silaturahmi kita bisa terus terjaga dengan baik.
ix
14. Semua teman-teman di komunitas Earth Hour Depok, Jurnalis Televisi (JTV),
Dompet Dhuafa Volunteer, Repzone Id, Kelas Penyiar Indonesia, NET Good
People, dan Keluarga Besar D‟kandang Amazing Farm.
Semoga Allah SWT membalas semua hal yang telah kalian berikan, selalu
menyayangi kalian, dan memberikan selalu nikmatnya yang terbaik. Penulis juga
menyadari bahwa penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi. Semoga skripsi
ini bisa bermanfaat untuk semua pebaca. Amiin Ya Robbal Alamiin.
Jakarta, November 2017
Rahayu Saputro
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................... 5
1. Batasan Masalah.............................................................................. 5
2. Rumusan masalah............................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
1. Tujuan ............................................................................................. 6
2. Manfaat ........................................................................................... 6
D. Metode Penelitian ................................................................................ 7
1. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 8
2. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 9
3. Teknik Analisis Data ..................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka................................................................................ 10
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 13
BAB II. TINJAUAN TEORETIS ............................................................. 15
A. Analisis Semiotika ............................................................................. 15
1. Konsep Semiotika ......................................................................... 15
2. Semiotika Charles Sanders Peirce ................................................. 18
B. Tinjauan Tentang Akhlak .................................................................. 23
1. Pengertian Akhlak ......................................................................... 23
2. Akhlak Baik dan Akhlak Buruk .................................................... 25
3. Ruang Lingkup Akhlak ................................................................. 30
C. Tinjauan Komik ................................................................................. 31
1. Pengertian komik .......................................................................... 31
2. Jenis Komik ................................................................................... 34
3. Elemen Komik .............................................................................. 37
4. Tinjauan Comic Strips ................................................................... 46
xi
BAB III. GAMBARAN UMUM COMIC STRIPS DALAM BUKU
“OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)” ...... 48
A. Tinjauan Buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”48
1. Sinopsis ......................................................................................... 48
2. Resensi .......................................................................................... 48
B. Profil Penulis dan Komikus ............................................................... 51
1. Arif Rahman Lubis ........................................................................ 51
2. S. Yuwanto .................................................................................... 55
C. Tinjauan Comic Strips dalam Buku................................................... 58
BAB IV. ANALISIS PENELITIAN COMIC STRIPS DALAM BUKU
“OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)” ...... 63
A. GAMBAR 1 ....................................................................................... 65
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 66
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ................................. 70
B. GAMBAR 2 ....................................................................................... 71
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 72
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ................................. 76
C. GAMBAR 3 ....................................................................................... 78
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 79
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ................................. 82
D. GAMBAR 4 ....................................................................................... 84
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 84
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ................................. 88
E. GAMBAR 5 ....................................................................................... 89
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 90
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ................................. 94
F. GAMBAR 6 ....................................................................................... 95
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce .................. 96
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ............................... 100
G. GAMBAR 7 ..................................................................................... 102
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce ................ 103
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ............................... 107
H. GAMBAR 8 ..................................................................................... 108
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce ................ 109
xii
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ............................... 112
I. GAMBAR 9 ..................................................................................... 114
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce ................ 115
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ............................... 118
J. GAMBAR 10 ................................................................................... 120
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce ................ 120
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips ............................... 124
BAB V. PENUTUP ................................................................................... 126
A. Kesimpulan ...................................................................................... 126
B. Saran ................................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 128
LAMPIRAN .............................................................................................. 131
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 (Proses Semiosis) ............................................................................. 19
Gambar 3. 1 (Untung dan Nino) ........................................................................... 60
Gambar 3. 2 (Proses Pembuatan Komik) .............................................................. 62
Gambar 4. 1 (Komik 1) ........................................................................................ 65
Gambar 4. 2 (Komik 2) ........................................................................................ 71
Gambar 4. 3 (Komik 3) ......................................................................................... 78
Gambar 4. 4 (Komik 4) ......................................................................................... 84
Gambar 4. 5 (Komik 5) ......................................................................................... 89
Gambar 4. 6 (Komik 6) ......................................................................................... 95
Gambar 4. 7 (Komik 7) ....................................................................................... 102
Gambar 4. 8 (Komik 8) ....................................................................................... 108
Gambar 4. 9 (Komik 9) ....................................................................................... 114
Gambar 4. 10 (Komik 10) .................................................................................. 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini akan menganalisis pesan akhlak yang terdapat pada comic
strips1 di buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”. Buku ini
merupakan jenis buku dakwah pengembangan diri yang berisikan pesan-pesan
ajaran Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W dengan kiat mengatur waktu, ibadah,
dan tujuan hidup untuk kesuksesan di usia muda. Ajaran Rasulullah yang
disampaikan dalam buku ini terkait dengan pesan-pesan dakwah berupa akidah,
syariah, dan akhlak. Pesan akhlak menjadi pesan yang dominan disampaikan
dalam buku ini dan diilustrasikan dalam potongan komik.
Dakwah pada saat ini tidak hanya secara lisan, namun juga berbentuk
tertulis pada media cetak. Dalam jurnal “Dakwah Melalui Media Cetak” oleh
Ahmad Zaini sebagai dosen dakwah dan komunikasi, STAIN Kudus menyatakan
Nabi Muhammad SAW juga menggunakan media dakwah tulisan yaitu melalui
korespondensi kepada mad‟u yang jaraknya lebih jauh.2 Komik yang pada saat ini
bisa digunakan sebagai media dakwah mempunyai keunggulan tersendiri, yaitu
langsung memasang atribut keislaman dan secara implisit mengumandangkan
1 Comic Strips (Potongan Komik) adalah komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan
biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah (Indiria, 2010: 15). 2 Ahmad Zaini, “Dakwah Melalui Media Cetak”, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol
2, Nomer 2, (Juli-Desember 2014): h. 60.
2
dakwah tetapi tanpa simbol-simbol baku.3 Karena itu peneliti ingin melihat
bagaimana komik dalam buku ini menympaikan pesan dakwahnya khususnya
pesan akhlak.
Di tahun 2013, Indonesia berada di peringkat ke-2 untuk pembaca komik
Jepang (manga) terbanyak di dunia. Indonesia menempati peringkat kedua setelah
Finlandia dengan nilai rata-rata seseorang membaca 3,11 buku komik atau sekitar
tiga buku perorang.4 Sedangkan Jepang sebagai negara penghasil manga berada di
peringkat ke-16 dengan nilai rata-rata perorang hanya membaca 1,5 perkomik.
Tahun 2015, Indonesia menjadi pasar terbesar dengan jumlah pembaca terbanyak
di LINE Webtoon. LINE Webtoon yang rilis dua belas tahun lalu di Korea telah
berkembang menjadi salah satu penyedia komik digital terbesar di dunia.5 Dari
total 88 judul komik yang tayang setiap harinya secara nasional dan internasional,
ada 36 judul komik karya bangsa Indonesia dengan 11 judul telah tamat dan 25
judul masih tayang.
Terkait dengan hal tersebut, terlihat bahwa begitu besarnya daya tarik media
komunikasi visual berupa komik. Dalam berbagai jenis media massa, komik juga
dimasukkan sebagai konten tambahan, seperti pada koran, majalah dan buku.
Ilustrasi yang ditampilkan pada sebuah komik menyampaikan suatu pesan kepada
pembaca. Proses komunikasi tersebut merupakan proses komunikasi primer yang
3 Rulli Nasrullah & Novita Intan Sari, “Komik sebagai Media Dakwah: Analisis Semiotika
Kepemimpinan Islam dalam Komik “Si Bujang”” Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 6 No. 19 (Edisi
Januari-Juni 2012): h.27. 4 Mon, Kalahkan Jepang, Indonesia Peringkat 2 di Dunia Pembaca Manga. Diakses pada
tanggal 4 April 2017 pukul 13.00 dari http://jogja.tribunnews.com/2013/11/29/kalahkan-jepang-
indonesia-peringkat-2-di-dunia-pembaca-manga 5 Tia Agnes, Pembaca LINE WEBTOON Indonesia terbesar di Dunia. Diakses pada
tanggal 4 April 2017 pukul 13.05 dari https://hot.detik.com/art/d-3274551/pembaca-line-webtoon-
indonesia-terbesar-di-dunia
3
merupakan sebuah proses penyampaian pikiran, kritik atau perasaan seorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.6
Dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” terdapat
dua puluh potongan komik yang dimuat dalam setiap bab. Jenis comic strips yang
digunakan penulis sebagai ilustrasi pesan untuk memudahkan pembaca dalam
memahami pesan Rasul kepada umatnya. Potongan komik yang menyampaikan
suatu pesan akhlak menjadikan buku ini menarik dan berbeda dengan buku
dakwah yang biasanya hanya menyajikan pesan dan ayat. Pesan akhlak
merupakan contoh untuk umat supaya mempunyai akhlak seperti Nabi
Muhammad S.A.W. dengan menerapkannya untuk keselamatan hidup di dunia
dan akhirat. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an surah Al-
Ahzab ayat 21 yang berisi tentang Rasulullah itu sebagai suri teladan yang baik
bagi orang yang mengharap ridho Allah SWT, anyatnya berbunyi:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).
Hal menarik lainnya dari buku ini adalah gaya bahasa yang digunakan
bersifat santai dan mengikuti gaya bahasa anak muda saat ini. Arif Rahman Lubis
sebagai penuls, menjadikan komunitas dakwahnya Teladan Rosul untuk
membahas buku ini. Berbagai tanggapan positif untuk buku ini banyak diceritakan
di laman jejaring sosial, seperti yang diceritakan oleh seorang blogger yang
6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1984), h. 11.
4
bernama Dwi Lestari setelah membaca buku ini yaitu, “Membaca buku ini seperti
diajak naik mesin waktu dan melompat ke zaman Rasulullah hidup. Kita akan
menemukan berbagai pelajaran dan motivasi untuk mengubah diri menjadi
pribadi yang lebih baik dan menata masa depan yang cerah.”7
Terdapat angka 94% pembaca menyukai buku ini dan mendapatkan
peringkat 339 dalam jejaring buku, goodreads.com.8 Dalam laman jejaring
lainnya, bukabuku.com buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)
masuk dalam peringkat bestseller, dengan posisi 4.314 di kategori buku dan 103
di kategori buku umum Religius Islam. Alasan-alasan inilah yang membuat
peneliti tertarik untuk melihat pesan akhlak yang terkandung dalam potongan
komik di buku ini.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat comic strips yang ada untuk
dianalisis melalui semiotika. Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda.
Studi tentang tanda dan segalanya yang berhubungan dengannya, cara fungsinya,
hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh
mereka yang menggunakannya semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-
aturan, konvensi-konvesi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai
arti.9 Dengan kekuatan ilustrasi pesan akhlak pada komik, maka peneliti akan
meneliti bagaimana semiotika pesan akhlak dari comic strips dalam buku “Open
7 Aisyah, Open Your Hearth, Follow Your Propet. Diakses pada tanggal 6 Maret 2017
pukul 13.30 dari http://www.dakwatuna.com/2013/06/04/34455/open-your-heart-follow-your-
prophet/#ixzz4ZrmOsulI 8 GoodReads, Open Your Heart, Follow Your Prophet. Diakses pada tanggal 10 Maret 2017
pukul 11.15 dari https://www.goodreads.com/book/show/18080160-open-your-heart-follow-your-
prophet?from_search=true#other_reviews 9 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media Group,
2007), h. 261.
5
Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”. Peneliti akan mengupas lebih dalam
mengenai tanda-tanda yang ada dari comic strips tersebut. Melalui pendekatan
teori semiotika diharapkan comic strips dalam buku dapat diklasifikasikan
berdasarkan tanda-tanda visual dan kata-kata yang terkandung. Hal tersebut
bertujuan untuk mengungkapkan makna dan tanda-tanda atau simbol yang ada.10
Peneliti akan menggunakan metode semiotika dari Charles Sanders Peirce.
Oleh karenanya tanda-tanda pada gambar ilustrasi tersebut dapat dilihat dari jenis
tanda yang digolongkan menggunakan konsep trikotomi semiotika peirce, yaitu
Tanda (ground/repsentamen), Objek, dan Interpretant. Kemudian dengan
diklasifikasikan kembali ground/representamen (qualisign, sinsign, dan legisign),
objek (ikon, indeks, dan simbol), interpretant (rheme, decisign, dan argumen).
Dengan melihat tanda berdasarkan konsep tersebut maka dapat diungkapkan
muatan pesan akhlak yang terkandung dalam comic strips pada buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”. Oleh karena itu, penulis melakukan
penelitian yang berjudul Analisis Semiotika Pesan Akhlak Pada Comic Strips
Dalam Buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar, maka yang diteliti dalam
penelitian ini terbatas pada tanda (ground/repsentamen), objek, dan interpretant
yang terkandung di dalam dua puluh gambar potongan komik, namun peneliti
10
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosda Karya, 2003), h. 132.
6
mengambil sepuluh potongan komik yang mempunyai konteks pesan akhlak
paling dominan dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”.
2. Rumusan masalah
a) Bagaimana tanda (ground/repsentamen) yang terdapat pada comic strips
dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”?
b) Bagaimana objek yang terdapat dari comic strips pada buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”?
c) Bagaimana interpretant yang terdapat pada comic strips dalam buku
“Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan
pengetahuan mengenai tanda (ground/repsentamen), objek, dan interpretant yang
terkandung pada comic strips dalam konteks pesan akhlak di buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”.
2. Manfaat
a) Manfaat akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengembangan dalam kajian semiotika dan memberikan kontribusi
positif dalam bidang dakwah melalui media cetak dan juga konteks
melihat tanda pada sebuah gambar komik, terutama bagi kajian Ilmu
7
Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b) Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para
praktisi komunikasi, khususnya dalam memahami tanda-tanda yang
terjadi dalam sebuah pesan akhlak dalam komik.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana
menyampaikan pesan dakwah dalam sebuah komik.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
para akademisi, praktisi, dan para pembaca serta dapat memberikan
manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk mempermudah penelitian ini adalah analisis
semiotika dengan jenis kualitatif. pendekatan kualitatif yang digunakan adalah
pendekatan menurut Bodgan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara utuh (holistic).11
Desain penelitian kulatatif bersifat fleksibel dan
berubah-ubah sesuai kondisi lapangan, tidak seperti desain riset penelitian
kuantitatif yang bersifat tetap, baku, dan tidak berubah-ubah.12
Dengan demikian
11
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h.
3. 12
Jonathan Sarwono, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2007), h. 95
8
penelitian ini bersifat memaparkan tentang comic strips pada konteks pesan
akhlak di buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”, sebagai data
penelitian peneliti, data yang ada dalam keadaan sebagaimana adanya, terarah,
dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya.
Penelitian ini berdasarkan pada Paradigma Konstruktivis, yaitu usaha
analisis berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yang di hasilkan oleh
peneliti dan teoritis aliran konstruktivis. Menurut Guba, paradigma adalah “...
seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi perinsip utama ....pandangan
tentang dunia yang menjelaskan pada pengatnutnya tentang alam dunia”.13
Paradigma konstruktivis ialah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial
dilihat sebagai hasil konstruksi sosial. Bagi Berger, realitas tidak dibentuk secara
ilmiah dan bukan juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan, tetapi bersifat plural,
dinamis, dan dialektis.14
Dengan itu, peneliti dengan menggunakan Konsep
Trikotomi Pierce dalam analisis semiotika untuk membangun pesan dakwah
berdasarkan kebenaran nilai-nilai akhlak anak muda saat ini, baik yang positif
maaupun negatif dari komik yang diteliti. Tanda-tanda yang ada pada potongan
komik akan digolongkan menjadi tanda (ground/repsentamen), objek, dan
interpretant, kemudian peneliti akan melihat muatan akhlaknya.
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah comic strips dalam buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”, sedangkan objeknya adalah pesan
13
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian
dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.36. 14
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media (Yogyakarta: Pelangi
Aksara, 2008), h. 15.
9
akhlak yang dianalisis dan diamati dengan melihat tanda
(ground/repsentamen), objek, dan interpretant pada Comic Strips dalam
buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yang digunakan meliputi:
1) Observasi
Peneliti melakaukan pengamatan melihat penanda dan petanda
yang terdapat dari comic strips dalam buku “Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn)”. Dengan semiotika, pesan adalah
sebuah penanda, dan maknanya adalah tanda. selanjutnya peneliti
mulai menganalisis tanda, guna mengklasifikasikan tanda dengan
mengacu pada Konsep Trikotomi Peirce untuk memperdalam hasil
temuan dan juga menginterpretasikan makna yang terdapat dalam
gambar tersebut.
2) Dokumentasi
Dalam mengumpulkan catatan dan informasi, peneliti
menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi dengan cara
mencari data berupa buku-buku, catatan arsip dan sumber dari jejering
yang sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi
peneliti.
3) Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara kepada
penyunting buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”
10
sebagai pembuat konsep komik dan komikus sebagai pembuat komik.
Menurut Lexy J. Moleong, wawancara adalah percakapan yang
dilakukan oleh dua pihak dengan maksud tertentu, yaitu antara
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban pernyataan itu.15
Wawancara yang dilakuakan
peneliti sebagai penguat data penelitian yang diteliti.
3. Teknik Analisis Data
Penelitian ini, peneliti memakai Analisis Semiotika Model Charles
Sanders Peirce. Kerangka teori Pierce memiliki tiga unsur semiotika yang
dikenal sebagai unsur triadik atau teori segitiga makna yang terdiri dari
tanda (ground/repsentamen), objek, dan interpretant Menurut Peirce, salah
satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang
dirujuk tanda. Sehingga, yang akan dianalisis sign (tanda) dan object
terkait konteks pesan akhlak pada comic strips dalam buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”. Sementara interpretant adalah
pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda, khususnya
peneliti.
E. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian awal
pada karya-karya terdahulu yang lebih memiliki relevansi dengan topik yang akan
diteliti. Kajian pustaka yang disertakan pada bagian ini akan mengambil beberapa
15
Lexi J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), h.186.
11
penelitian yang berkaitan dengan analisis pada komik dan analisis semiotika.
Beberapa penelitian yang menjadi tinjauan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Semiotika Pesan Akhlak Dalam Komik ESQ for Kids Akulah
Sang Pemenang karya Alvionita Jayussarah mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, tahun 2014. Persamaaan dalam penelitian
dan jurnal ini yaitu sama menganalisis dengan menggunakan Konsep
Trikotomi Peirce dan objek komik yang di teliti. Namun perbedaannya
adalah, di dalam skripsi ini peneliti menggunakan semiotika Peirce untuk
melihat sistem penandaan yang ada pada komik ESQ for Kids Akulah
Sang Pemenang.16
Sedangkan penelitian yang ingin di lakukan adalah
melihat tanda, objek, dan interpretasi pesan akhlak pada comic strips
dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” dengan
Teori Semiotika Charles Sanders Peirce.
b. Selain itu, tesis yang berjudul Interpretasi Strip Komik Peanuts:
Pemaknaan Pembaca atas Peristiwa Budaya yang Berlangsung di
Dalamnya, karya Ayu Ida Savitri mahasiswa Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Program Pascasarjana Ilmu Linguistik, tahun 2006.
Persamaan dengan penelitian ini adalah jenis objek yang diteliti berupa
comic strips. Di dalam tesis ini terdapat perbedaan objek dan Relevansi
Sperber dan Wilson, Teori Signifikasi Kultural Danesi dan Peron, dan
Teori Analisis Wacana Kritis Fairclough. Teori tersebut digunakan untuk
16
Alvionita Jayussarah, “Analisis Semiotika Pesan Akhlak dalam komik ESQ For Kids
Akulah Sang Pemenang” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), h. i.
12
melihat proses dan hasil pemaknaan pada strip komik peanuts oleh orang
Indonesia yang pernah mengalami pelbagi peristiwa budaya di Amerika
Serikat dan orang Indonesia yang tidak pernah mengikuti peristiwa budaya
Amerika Serikat, khususnya peristiwa budaya yang ada pada strip komik
peanuts.17
Sedangkan penelitian yang ingin dilakukan adalah melihat
tanda, objek, dan interpretasi pesan akhlak pada comic strips dalam buku
“Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” dengan Teori
Semiotika Charles Sanders Peirce.
c. Kajian lainnya, jurnal yang berjudul Analisis Semiotika Makna Pesan Non
Verbal dalam Iklan Class Mild Versi “Macet” di Media Televisi, karya
Novi Feralina dalam eJurnal Ilmu Komunikasi vol 1, no 4, Universitas
Mulawarman tahun 2013. Persamaaan dalam penelitian dan jurnal ini
adalah sama menganalisis dengan menggunakan Konsep Trikotomi Peirce.
Namum perbedaanya adalah di dalam jurnal ini peneliti menunjukkan
bahwa dalam iklan tersebut terdapat tanda-tanda nonverbal yang memiliki
makna pesan sosial kepada penonton.18
Sedangkan penelitian yang ingin
dilakukan adalah melihat tanda, objek, dan interpretasi pesan akhlak pada
comic strips dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet
(Reborn)” dengan Teori Semiotika Charles Sanders Peirce.
17
Ayu Ida Savitri, “Interpretasi Strip Komik Peanuts : Pemaknaan Pembaca atas Peristiwa
Budaya yang Berlangsung Di Dalamnya”, (Tesis Magister Humaniora kekhususan Linguistik,
Universitas Indonesia, 2006), h. iii. 18
Novi Feralina, “Analisis Semiotika Makna Pesan Non Verbal dalam Iklan Class Mild
Versi “Macet” di Media Televisi”, (eJurnal Ilmu Komunikasi vol 1, no 4, ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id, 2013), h. 355.
13
d. Penelitian lainnya, Tesis yang berjudul Representasi Perempuan Dalam
Komik Indonesia (Analisis Semiotika Representasi Perempuan pada
Komik Indonesia Periode 2013-2014) karya Muhamad Lutfi Habibi
mahasiswa Universitas Gajah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi, tahun 2016. Persamaan dalam
penelitian ini yaitu representasi dari sebuah komik. Di dalam tesis ini
terdapat perbedaan objek dan teori yang dilakukan, dengan menggunakan
beberapa konsep teori yaitu representasi, feminisme, wujud budaya, komik
dan semiotika untuk melihat representasi perempuan pada komik.19
Sedangkan penelitian yang ingin dilakukan adalah melihat tanda, objek,
dan interpretasi pesan akhlak pada comic strips dalam buku “Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” dengan Teori Semiotika Charles
Sanders Peirce.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman atas materi skripsi ini, penulis
menggunakan buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and
Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
membagi skripsi ini menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
19
Muhamad Lutfi Habibi, “Representasi Perempuan Dalam Komik Indonesia (Analisis
Semiotika Representasi Perempuan pada Komik Indonesia Periode 2013-2014)”, (Tesis Magister
Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Universitas Gajah Mada, 2016), h. 4.
14
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORETIS
Bab ini memuat tentang, analisis semiotik berisi konsep semiotika dan
semiotik Charles Sanders Peirce, tinjauan tentang akhlak berisis pengertian
akhlak, akhlak baik dan buruk, dan ruang lingkup akhlak, dan tinjauan
komik berisis pengertian komik, jenis komik, elemen komik, tinjauan
comic strips.
BAB III : GAMBARAN UMUM COMIC STRIPS DALAM BUKU
“OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)”
Bab ini membahas tentang tinjauan buku “Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn)” berisi sinopsis dan resensi buku, profil penulis
dan komikus, dan tinjauan comic strips dalam buku
BAB IV : ANALISIS PENELITIAN COMIC STRIPS DALAM BUKU
“OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)”
Bab ini membahas tentang temuan dan analisis pesan dakwah pada
setiap panel comic strips dalam buku “Open Your Heart, Follow Your
Prophet (Reborn)” berdasarkan teori triadik Peirce dan pesan akhlak
dalam comic strips.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menyampaikan kesimpulan dan saran.
15
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Analisis Semiotika
1. Konsep Semiotika
Semiotika adalah suatu kajian ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
sebuah tanda. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mewakili
sesuatu yang lain atas dasar konvensi sosial.20
Sebuah tanda merupakan
semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti
penting untuk menggambarkan sesuatu yang lain yang di sebut petanda.
Semiotika lebih memperhatikan makna pesan dan cara pesan disampaikan
melalui tanda-tanda.21
Secara etimologis, kata semiotika berasal dari bahasa yunani, semeion
yang berarti “tanda” atau seme yang berarti “penafsiran tanda”.22
Terdapat
istilah lain dari semiotik, yaitu semiolog. Keduanya sama-sama merujuk
pada istilah ilmu yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau
lambang. Namun, penggunaan salah satu dari kedua istilah tersebut biasanya
menunjukkan pemikiran pemakainya: kata semiotika berkaitan dengan
karya Peirce dan Morris dengan tradisi Amerika, dan kata semiolog
berkaitan dengan karya Saussure dan Barthes dengan tradisi Eropa.
20
Akhmad Muzakir, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama (Malang:
UIN-Malang Press, 2007), h.9. 21
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna (Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi) (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 17. 22
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 16
16
Dalam definisi Ferdinand de Saussure, semiologi merupakan “sebuah
ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat” dan
dengan demikian menjadi bagian dari disiplin ilmu psikologi sosial.
Menurut Charles Sander Peirce, Semiotika didasarkan pada logika, karena
logika mempelajari bagaimana orang bernalar, penalaran menurut Peirce
dilakukan melalui tanda-tanda. Semiotika menurut Umbero Eco, yaitu
disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
mendustai, mengelabui, atau mengecoh. Pada umumnya, memang tanda-
tanda berisi kebohongan itu relatif tidak merugikan dimana contohnya
rambut yang diwarnai pirang yang aslinya dari warna hitam, namun kasus
lain bisa membahayakan seperti sopir yang menggunakan jas putih berpura-
pura sebagai dokter. Jadi dengan ini Eco mengingatkan bahwa tanda adalah
sebagai alat komunikasi dan tanda bisa mengkomunikasikan kebohongan.
Konsep dasar yang menyatukan semiotika ini adalah tanda yang
didefinisikan sebagai stimulus yang membedakan atau menunjukan
beberapa kondisi lain, seperti ketika asap menandakan adanya api atau
kebakaran. Dalam bukunya Daniel Chandler, “Semiotics involves the study
not only of what we refer to as “signs” in everyday speech, but of anything
which „stand for‟ something else”.23
Jadi semiotika sebagai studi tidak
hanya berdasarkan dengan tanda yang ada dalam perkataan sehari-hari,
tetapi dari sebagai sesuatu yang berdiri untuk sesuatu yang lain. Dick
Hartoko memberi batasan, semiotik adalah bagaimana karya itu ditafsirkan
23
Daniel Chandler, Semiotics: The Basics, 2nd (New York: Routledge, 2007), h. 2.
17
oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang-
lambang.24
Semiotika membahas suatu tanda dan segala hal yang
berhubungan dengannya, cara fungsinya, hubungannya, dan tanda-tanda
lainnya.
Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda
mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada
di luar.25
Tanda-tanda tersebut dapat berupa gerakan, warna simbol, tulisan
dan lain sebagainya. Akar dari ilmu semiotika merujuk dari studi klasik dan
skolastik atas seni logika, retorika dan poetika. Tanda pada saat itu masih
bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Sebuah teks,
apakah itu surat cinta, makalah, iklan cerpen, puisi pidato presiden, poster
politik, komik, kartun dan semua hal yang mungkin menjadi tanda bisa
dilihat dalam aktivitas penanda: yakni, suatu proses signifikansi yang
menggunakan tanda yang menghubungkan objek dan interpretasi.
Seorang filsuf yang menaruh pada perhatian atas ilmu tentang tanda-
tanda ini, Charles Morris mengatakan semiotika pada dasarnya dapat
dibedakan ke dalam tiga cabang penyelidikan (branches of inquiry), yakni
sebagai berikut:26
1. Sintatik (syntatic), suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji
hubungan formal diantara suatu tanda dengan tanda-tanda yang lain.
24
Alex Sobur, Analisis Teks Media – Suatu Pengantar untuk Anaisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Rosda Karya, 2012), h. 96. 25
Morissan, Teori Komunikasi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h. 27. 26
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 5.
18
2. Semantik (semantics), suatu cabang penyelidikan semiotika yang
mempelajari hubungan di antara tanda-tanda dengan designata atau
objek-objek yang diacunya.
3. Pragmatik (pragmatics), suatu cabang penyelidikan semiotika yang
mempelajari hubungan di antara tanda-tanda dengan interpreter atau
pemakai tanda itu sendiri.
2. Semiotika Charles Sanders Peirce
Charles Sander Peirce adalah seorang pemikir yang argumentatif dan
juga sebagai filsuf dari Amerika yang paling orisinal dan multidimensional.
Peirce sangat dikenal karena teori tandanya, menurutnya secara umum tanda
adalah mewakili sesuatu bagi seseorang. Menurut Charles S. Peirce sebuah
tanda atau representamen adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili
sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas.27
Menurutnya tanda “is
something which stands to somebody for something in some respect or
capasity”.28
Menurutnya, tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu
yang lain dalam batas-batas tertenti. Jadi, sesuatu tanda bagi seseorang akan
mewakilkan sesuatu hal dalam kapasitas atau batasan tertentu.
27
Kris Budiman, Semiorika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta:
Jalasutra, 2011), h. 17. 28
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2008), h. 13.
19
Proses Semiosis Peirce
Interpretant
Objek Representamen
Gambar 2. 1 Sumber: Daniel Chandler (2007)
Gambar segitiga sebagai konsep triadik yang dinyatakan oleh pierce
merupakan proses semiosis tanda yang saling berhubungan. Representamen
sebagai petanda yaitu tanda yang menggantikan sesuatu bagi seseorang
dalam beberapa hal atau kapasitas. Objek sebagai penanda yaitu objek yang
mengacu oleh tanda adalah realitas atau apa yang dianggap ada. Garis
putus-putus di dasar segitiga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tidak
selalu ada hubungan yang dapat diamati atau langsung antara tanda dan
rujukan.29
Representamen dan objek menjadi dasar seorang interpreter
menjadikan tanda Interpretan dengan hubungan garis lurus. Interpretant
adalah suatu makna yang terkandung dari representamen dan objek.
Charles Sanders Peirce mendefinisikan semiosis itu sebagai “a
relationship among a sign, an object and a meaning” yaitu “suatu hubungan
29
Daniel Chandler, Semiotics: The Basics, 2nd, h. 30.
20
di antara tanda, objek, dan makna”.30
Proses semiosis merupakan suatu
proses yang memadukan suatu wujud sebagai representasi dengan wujud
lain sebagai objek.31
Proses semiosis ini pierce sebut sebagai signifikansi.
Salah satu bentuk tanda adalah kata, sedangkan objek adalah sesuatu yang
dirujuk tanda, sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak
seseorang tentang objek yang di rujuk tanda. Jika ketiga elemen makna itu
berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna tentang sesuatu
yang diwakili oleh tanda tersebut.
Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat dalam
hubungan triadik, yakni ground/representamen, objek dan interpretant.
Peirce mengklasifikasin tanda karena suatu tanda bisa berfungsi karena ada
dasar tanda atau ground. Tanda yang dikaitkan dengan ground atau
representamen dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Qualising adalah suatu kualitas yang merupakan tanda, walau pada
dasarnya ia belum dapat menjadi tanda sebelum mewujud (embodied).32
Misalnya hawa panas pada siang hari di dalam ruangan, itu adalah
qualisign yaitu sejauh hanya „terasa‟, tidak atau belum direpsentasikan
dengan apapun.
2. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan air sungai
30
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 16. 31
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian
dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 17. 32
Kris Budiman, Semiorika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas, h. 77.
21
keruh yang menandadakan bahwa ada hujan di hulu sungai.33
Sinsign
hanya menjadi tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan
sebuah atau beberapa qualisign.
3. Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-
rambu lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh
dilakukan manusia.34
legisign juga disebut sebagai suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda, setiap tanda
konvensional kebahasaan.35
Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda menjadi tiga yaitu:
1. Ikon adalah tanda yang dirancang untuk merepresentasikan sumber
acuan melalui simulasi atau persamaan.36
Pada ikon tanda mengandung
kemiripan „rupa‟ sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para
pemakainya. Cotohnya segala macam gambar, foto, kata-kata, dan
lainnya. Dengan mengikuti sifat objeknya, ketika kita menyebut tanda
sebuah ikon.
2. Indeks adalah tanda dirancang untuk mengindikasikan sumber acuan
atau saling atau saling menghubungkan sumber acuan.37
Tanda menjadi
kenyataan dan keberadaanya berhubungan dengan objek individual
bersifat kongkret dan aktual. Indeks yaitu tanda yang menunjukan
adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal
33
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 41. 34
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 41. 35
Kris Budiman, Semiorika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas, h. 78. 36
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna (Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi), h. 39. 37
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna (Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi), h. 39.
22
atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang mengacu pada kenyataan.
Contohnya yaitu adanya asap sebagai tanda adanya api.
3. Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya.38
Simbol yaitu tanda yang representamen akan
merujuk kepada objek tertentu tanpa motivasi. Simbol terbentuk
melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam masyarakat. Simbol bisa
berupa isyarat atau kata-kata pada tanda.
Berdasarkan interpretant, tanda dibagi tiga yaitu:
1. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan,39
misalnya orang yang merah matanya dapat saja
menandakan bahwa orang itu baru menangis, atau menderita penyakit
mata, atau ingin tidur, atau lainnya.
2. Dicising adalah tanda sesuai kenyataan, misalnya jika di jalan sering
terjadi kesecalakaan maka dipasang rambu-rambu di pinggir jalan.
Dicising yaitu tanda eksistensi aktual, suatu tanda faktual (a sing of
fact), yang biasanya berupa sebuah proposisi,40
seperti pernyataan Tom
adalah Kucing.
3. Argumen adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang
sesuatu, misal orang berkata gelap karena ruangan cocok dikatakan
gelap. Argumen yaitu tanda “hukum” (law) atau kaidah, sesuatu tanda
nalar (a sign of reason), yang didasari oleh learning principle yang
38
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42. 39
Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42. 40
Kris Budiman, Semiorika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas, h. 81.
23
menyatakan bahwa peralihan dari premis-premis tertentu kepada
kesimpulan tertentu adalah cenderung benar.41
B. Tinjauan Tentang Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Akhlak ialah sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan dengan tanpa
pemikiran dan pertimbangan karena sudah menjadi kebiasaan untuk
melakukan suatu yang baik atau buruk. Menurut Ibnu Maskawaih yang
dikutip oleh Drs. H. A. Mustofa pada bukunya Akhlak Tasawuf, akhlak
adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu).42
Ketika manusia bersikap terdapat sesuatu yang dia dapatkan, dia akan
merespon sesuai dengan prilaku dia sehari-hari tanpa pemikiran kembali.
Secara etimologis, perkataan akhlak bersal dari bahasa Arab adalah
bentuk jamak dari ata Khulk. Dalam Kamus Al-Munjid, Khuluk berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.43
Imam Gazali dalam kitab Ihya
mengemukakan Al-Khulk ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Khuluq juga disebut sebagai
karakter yang artinya suatu keadaan jiwa yang bertindak tanpa dipikir atau
dipertimbangkan secara mendalam.44
Kata akhlaq atau khuluq yang
41
kris 42
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia), h. 12. 43
Asmaran As, PengantarStudi Akhlak (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 1. 44
Ibnu Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak (Bandung: Mizan, 1998), h. 56.
24
bermakkna kebiasaan dijumpai pemakainya baik dalam Al-Qur‟an maupun
al-hadis.
Di dalam Al-Qur‟an kata khuluq terdapat pada surah Al-Syu‟ara ayat 137
yang menjelaskan bahwa akhlak juga berhubungan dengan agama yg
dijalani berbunyi:
“(agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.”
(QS Al-Syu’ara [26]: 137)
Istilah lain yang serupa dengan akhlak yaitu ada etika dan susila. Etika
merupa suatu perbuatan manusia yang bersifat baik atau buruk yang
bersumber pada akal pikiran atau filsafat dengan berdasarkan sesuai waktu
tertentu. Moral merupakan suatu batasan untuk perbuatan seseorang
berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dalam suatu
tempat untuk melihat seuatu perbuatan baik atau buruk. Etika dan moral
mempunyai suatu pembahasan yang sama dengan akhlak yaitu mengenai
perbuatan manusia. Namum, perbedaan dari ketiga istilah itu terletak pada
sumber dasarnya, yaitu etika berdasarkan akal pikiran manusia, moral
berdasarkan dengan kebiasan yang berlaku umum di masyarakat, dan akhlak
berdarkan ajaran agama yang diyakini seperti Al-Qur‟an dan Hadits dalam
Islam.
Dalam Ensiklopedia Islam, akhlak mencakup hal-hal yang berkaitan
dengan sikap, perilaku, dan sifat-sifat manusia dalam berinteraksi dengan
dirinya, dengan sasarannya, dengan makhluk-makhluk lain, dan bahkan
25
dengan Tuhannya.45
Akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia,
sehingga berdasarkan penelitian akhlak cukup banyak dibahas di dalam
hadits. Dari 60.000 hadis, 20.000 berisi tentang akidah, sedangkan sisanya
40.000 membahas tentang akhlak dan muamalah.46
Salah satu hadis yang
membahas tentang ahlak yaitu:
أخلقا سنكن أحا خيركن
“Sebaik-baik kamu yaitu yang paling baik keadaan akhlaknya.” (HR.
Bukhari- Muslim)47
Pada dasarnya akhlak adalah sifat yang sudah tertanam dan meresap
kedalam jiwa dan menjadi suatu kepribadian sehingga menjadi berbagai
macam perbuatan dengan cara yang mudah dan tidak dibuat-buat tanpa
memerlukan pemikiran kembali. Jika seseorang mempunyai kelakuan yang
baik dan terpuji berdasarkan pandangan syariat dan akal pikiran, maka ia
dinamakan budi pekerti yang mulia, namun apabila yang muncul adalah
kelakuan yang buruk maka disebut budi pekerti yang tercela.
2. Akhlak Baik dan Akhlak Buruk
Sebagaimana yang telah dikonsepkan dan dijelaskan di atas tentang
akhlak sebagai kumpulan sifat yang dimiliki seseorang yang melahirkan
perbuatan baik dan buruk. Dalam pengukuran dan karakter baik buruk
manusia, menurut mustofa itu selalu dinamis dan sulit terpecahkan karena
perbedaan pendapat setiap manusia.48
Ahli sunnah wal jama‟ah
45
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ensiklopedia Islam (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1988), h. 81. 46
Rosihon Anwar, Akhlak tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 23. 47
Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Al-Jamius Shahih Bukhari.Muslim (Surabaya: Karya
Utama), h. 152. 48
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia), h. 61.
26
berpendapat, menurut mereka baik itu adalah apa yang dikatakan baik oleh
agama sedangkan buruk itu apa yang ditentukan buruk oleh agama.
Mu‟tazilah berpandangan bahwa mengetahui dan bersyukur kepada Allah,
memberi kenikmatan pada orang lain dan mengetahui baik dan buruk akhlak
seseorang adalah termasuk kewajiban akal.49
Al-Ghazali mengukur ahklak berdasarkan dari Al-Qur‟an, Sunnah Rasul,
dan akal (ijtihad). Akhlak bertujuan untuk membentuk manusia yang
sempurna sehingga berbeda dengan lainnya.50
Dengan hal tersebut, akhlak
dibagi menjadi dua, yaitu akhlak baik (mahmudah) dan akhlak buruk
(madzmumah).
a. Akhlak Baik
Akhlak baik ialah segala tingkah laku yang terpuji (mahmudah) juga bisa
dinamakan fadhilah (kelebihan). Dalam bahasa arab baik disebut khair.
dengan yang diharapkan, dapat dinilai positif oleh orang yang
menginginkannya. Akhlak baik akan menimbulkan rasa keharuan dalam
kepuasan, kesenang, persesuaian (Webster‟s New twentieth Century
Dictionary, hlm.789).51
Sesuatu yang dikatakan yaitu apabila ia memberikan
kesenangan, kepuasan, keikmatan, sesuai
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
49
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran (Pekanbaru: Amzah), h. 10. 50
Dewi Astuti, Kamus Populer Istilah Islam (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h. 5. 51
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, h. 23.
27
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-
Azab [33]: 21).
Dalam ayat diatas, menjelaskan bahwa perilaku Rasulullah sebagai
uswatun hasanah merupakan contoh menuju kebenaran yang paling baik.
Menurut akhlak islam, perbuatan itu disamping baik juga harus benar,
yang benar juga harus baik. Dalam kasus kehidupan yang benar belum
tentu baik dan baik belum tentu benar. Seperti menyampaikan suatu
kebenaran yang bersifat baik, tetapi jika cara penyampaiannya dengan
mengejek akan menjadi tidak baik. Abuddin Nata (2002:102-103)
menggambarkan bahwa yang disebut baik atau kebaikan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat, menyenangkan,
dan menyukai manusia.
Bentuk-bentuk akhlak baik yaitu diantaranya:
1. Bersifat sabar, yaitu tahan menghadapi cobaan dengan tidak cepat
marah, tidak putus asa, dan menerima keadaan. Lawan sifat dari sabar
yaitu sifat putus asa yaitu tidak mampunya seseorang menanggung
derita atas musibah dan tidak sanggupnya seseorang tekun dalam suatu
kewajiban.
2. Bersifat benar, yaitu memberitahukan sesuatu yang sesuai dengan apa-
apa yang terjadi, artinya sesuai dengan kenyataan. Lawan sifat dari
kebenaran atau kejujuran adalah dusta dan curang.
3. Memelihara amanah, menurut bahasa ialah kesetiaan, ketulusan hati,
kepercayaan atau kejujujuran. Lawan sifat dari amanah yaitu khianat
yang berarti salah satu gejala kemunafikan.
28
4. Bersifat adil yaitu memberikan hak orang lain dengan sesuai dan tidak
memihak. Lawan dari sifat adil yaitu zalim yang berarti manganiaya,
tidak adil dalam memutuskan perkara, atau mengambil hak orang lain.
5. Bersifat kasih sayang sebagai fitrah yang dianugrahkan Allah kepada
makhluk. Islam menghendaki agar sifat kasih sayang dan belas kasih
dikembangkan secara wajar, kasih sayang mulai dari dalam keluarga
sampai kasih sayang yang lebih luas lagi dalam bentuk kemanusiaan
sampai kasih sayang kepada hewan dan lingkungan. Lawan sifat dari
kasih sayang yaitu membenci atau memusuhi.
6. Bersifat hemat atau al-iqtishad ialah menggunakan segala seuatu yang
tersedia berupa harta benda, waktu dan tenaga menurut ukuran
keperluan, mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan.
Lawan kata dari hemat adalah boros yaitu menggunakan sesuatu secara
berlebihan.
7. Bersifat berani atau syaja‟ah disini bukan berarti berani berkelahi di
pertarungan, melainkan sikap mental seseorang yang dapat menguasai
jiwanya dan berbuat menurut semestinya.
8. Bersifat kuat atau al-quwwudah dalam seseorang terdapat tiga
kekuatan. Pertama kuat fisik, kuat jasmani anggota tubuh. Kedua kuat
jiwa, bersemangat, inovatif, dan inisiatif. Ketiga kuat akal, pikiran,
cerdas, dan cepat mengambil keputusan yang tepat. Kekuatan harus
terus diusakan ditambah agar dapat dipergunakan dalam meningkatkan
amal perbuatan.
29
9. Bersifat malu atau al-haya disini ialah melu terhadap Allah dan malu
kepada diri sendiri dikala melanggar peraturan Allah.
10. Memelihara kesucian diri atau al-„ifafah yaitu menjaga diri dari segala
keburukan dan memelihara kehormatan yang harus dilakukan pada
setiap waktu. Memelihara kesucian diri dimulai dari hati untuk tidak
berbuat rencana dan angan-angan buruk.
11. Menepati janji ialah menunaikan dengan sempurna apa-apa yang telah
dijanjikan, baik berupa kontrak maupun apa saja yang telah disepakati.
b. Akhlak Buruk
Ahklak buruk (madzmumah) yaitu perbuatan yang didasari hati yang
keji. Dalam bahasa Arab, yang buruk itu dikenal dengan istilah syarr, dan
diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang
seharusnya, tak sempurna dalam kualitas, di bawah standar, kurang dalam
nilai, tak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak
dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik,
dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang
berlaku. Akhlak secara fitrah manusia adalah baik, namun dapat berubah
menjadi akhlak buruk apabila manusia itu lahir dari keluarga yang tabiatnya
kurang baik, lingkungan buruk, pendidikan tidak baik, dan kebiasan-
kebiasaan yang menghasilkan sifat buruk.52
52
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, h. 62-68.
30
Bentuk-bentuk akhlak buruk yaitu diantaranya:
1. Sifat dengki dan iri hari yaitu perasaan marah atau tidak suka terhadap
sesuatu keberuntungan orang lain.
2. Sifat angkuh atau sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain
sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan
dirinya.
3. Sifat riya yaitu amal yang dikerjakan dengan niat tidak ikhlas, variasi bisa
bermacam-macam.
4. Sifat malas yaitu tidak adanya semangat dalam melakukan sesuatu dan
membawa kepada pekerjaan yang tidak bermanfaat.
5. Sifat munafik yaitu berpura-pura setia yang pada kenyataanya dalam hatinya
tidak.
3. Ruang Lingkup Akhlak
Dalam islam ruang lingkup akhlak sama dengan ruang lingkup ajaran islam
itu tersendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.53
Cakupan
akhlak mulai dari berbagai aspek, seperti:
1. Akhlak Terhadap Allah, diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai
khalik. Perbuatan akhlaki menjadi ciri-ciri sikap dan perbuatan yang
lakukan. Empat alasan mengapa alasan manusia perlu berakhlak kepada
Allah yaitu: Pertama karena Allah-lah yang menciptakan manusia, ke dua
karena Allah telah memberikan perlengkapan pancaindera, ke tiga karena
53
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 149.
31
Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana untuk
kelangsungan hidup, dan yang ke empat karena Allah-lah yang telah
memuliakan manusia dengan memberikan kemampuan menguasai daratan
dan lautan.
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia, sikap atau perbuatan kita sebagai
manusia yang saling berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam Al-Qur‟an
dan hadits banyak sekali rincian yang dikemukakan dengan perlakuan
terhadap sesama manusia. Mulai dari larangan perbuatan buruk yang tidak
boleh dilakukan sampai anjuran melakukan perbuatan yang baik dijelaskan
didalam Al-Qur‟an dan hadits.
3. Akhlak Terhadap Lingkungan, yaitu sikap dan perbuatan terhadap segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan
maupun benda yang tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-
Qur‟an dan hadits terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia
sebagai khalifah di bumi ini.
C. Tinjauan Komik
1. Pengertian komik
Komik merupakan susunan gambar-gambar dan kata-kata yang
menceritakan suatu cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik
adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar atau berbentuk buku)
32
yang umumnya mudah dibaca dan lucu.54
Komik adalah medium bercerita
atau ekspresi dengan bahasa-gambar yeng tersusun.55
Scott McCloud mendefiniskan dalam bukunya Understanding Comics
tahun 1993, komik sebagai “Juxtaposed pictorial and other images in
deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an
aesthetic response in the viewer”.56
Maksudnya, komik adalah gambar-
gambar dan lambang-lambang lain yang berdekatan dalam urutan tertentu
yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai
tanggapan estetis dari para pembaca. Menurut Bapak Komik Indonesia,
R.A. Kosasih mengatakan komik adalah media atau alat untuk bercerita.57
Maestro Komik Will Eisner pada bukunya Comic and Squential Art tahun
1986 mengatakan, komik merupakan sebagai pembingkai waktu.58
Eisner
mengungkapkan bahwa panel-panel dalam komik sebenarnya seperti
“mengkotakan tindakan atau peristiwa”. Tindakan dalam saat tertentu,
kemudian “dipotret” lalu dimasukan ke dalam sebuah kotak, dan disusun
dengan kotak berisi tindakan lain.
Komik ialah narasi yang di kisahkan menggunakan sederet gambar yang
disusun dalam bentuk garis horizontal, pita, atau empat persegi panjang,
yang disebut „panel‟, dan dibaca seperti teks lisan dari kiri ke kanan.
54
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cet-10
(Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 515. 55
Hikmat Darmawan, How to Make Comic, Menurut Para Master Komik Dunia,
(Yogyakarta: Plotpoint, 2012), h. 5. 56
Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2010), h. 4. 57
Alvionita Jayussarah, “Analisis Semiotika Pesan Akhlak dalam komik ESQ For Kids
Akulah Sang Pemenang” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), h.33. 58
Hikmat Darmawan, How to Make Comic, Menurut Para Master Komik Dunia, h. 40.
33
Biasanya komik menggabarkan suatu karakter atau lebih dalam satu urutan
waktu yang terbatas. Dialog direpresentasikan oleh kata-kata yang di
lingkari sebuah garis yang dinamakan balon, yang biasanya ke luar dari
mulut atau kepala orang yang sedang bicara.
Secara bahasa komik berasal dari kata “comic” dari Inggris atau dalam
bahasa yunani disebut “komikos” yang berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan komedi lucu dan bersifat menghibur atau diartikan
juga sebagai sebuah buku atau gambar yang terdiri dari potongan komik.
Beberapa negara mempunyai sebutan tersendiri untuk komik, seperti di
Jepang komik di kenal sebagai manga, di Korea komik disebut manhwa,
dan di Indonesia komik juga sebagai cergam atau cerita bergambar.59
Berbeda juga dengan Perancis karena kesulitas menerjemahkan comic,
sehingga menggunakan Bande Dessinee dipakai untuk menggantikan
komik.60
Dengan demikian, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar
untuk meletakan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.
Sebuah ilutrasi berupa komik dalam pada buku menjadi hal yang menarik
untuk pembaca dalam menangkap pesan yang disampaikan. Sifat komik
yang menghibur, melalui humornya dan mudah dipahami pembaca menjadi
selingan dalam padatnya informasi yang disampaikan dalam sebuah buku.
59
Ardi Al-Maqassary, Pengertian Komik, artikel diakses pada 31 Juni 2017 dari
http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html 60
Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2010), h. 4.
34
Komik juga dapat mempengaruhi pembacanya, bahkan sebelum
munculnya televisi, komik mengarahkan gaya berpakaian, tata rambut,
makanan, sopan santun, san sebagainya.61
Komik merupakan bentuk
komunikasi visual yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi
secara populer dan mudah dimengerti. Terdapat unsur-unsur yang menjadi
tanda dalam komik akan menimbulkan makna sehingga secara tidak
langsung dapat mempengaruhi yang membacanya.
Kolaborasi antara teks dan gambar yang merangkai alur cerita menjadi
kekuatan dari komik menyampaikan pesan. Gambar membuat cerita mudah
diingat dan teks membuat alur cerita komik mudah di mengerti. Tanda yang
digunakan sebagai isyarat simbolik dalam gambar komik bisa berupa
gambar setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyuman dan
pandangan mata), tangan, kaki, kepala, dan bahkan tubuh secara
keseluruhan.
2. Jenis Komik
Menurut Bonneff, komik dibedakan dalam dua kategori berdasarkan
bentuknya yaitu komik bersambung (comic-strips) dan buku komik atau
comic-book (Bonneff, 1998: 9).62
Namun, dengan perkembangan teknologi
komunikasi, komik juga muncul dengan variasi lain seperti novel grafis,
komik kompilasi dan juga komik online atau web comic.
1. Comic Strips merupakan komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan
dirangkai menjadi alur cerita pendek. Comic strips biasanya muncul
61
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra. 2010), h.
96. 62
Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2010), h. 4.
35
disurat kabar atau majalah. Comic Strips terbagi menjadi Comic Strips
bersambung dan kartun komik.
2. Buku komik atau comic book merupakan komik yang disajikan dalam
bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya.
Komik ini lebih menyerupa majalah dan terbitan secara rutin.
3. Novel grafis merupakan komik yang mempunyai tema-tema lebih serius
dengan panjang cerita yang hampir sama dengan novel dan ditunjukan
bagi pembaca yang bukan anak-anak.
4. Komik kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dari
beberapa komikus yang berbeda.
5. Web comic (komik online) merupaka jenis komik yang menggunakan
internet sebagai media publikasinya.
Berdasarkan isi ceritanya komik dibagi menjadi:
a. Komik Edukasi
Komik edukasi merupakan komik yang berisi pesan yang mendidik
untuk pembaca. Menurut Waluyanto (2005:51) komik sebagai media
pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran.63
Komik menjadi alat dalam penyampaian pesan yang
beragam dimanfaatkan sebagai fungsi hiburan dan edukatif.
Komik dengan muatan nilai edukatif biasa ditemukan dalam buku
bacaan untuk anak-anak dalam usia pendidikan TK dan SD. Pesan yang
disampaikan pada umumnya mengenai berbagai pengetahuan yang
63
Eureka Pendidikan, Komik sebagai Media Pembelajaran, artikel diakses pada 31 Juni
2017 dari http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.html
36
membengun kecerdasan mental, nalar dan spirual anak. Dengan hal
tersebut, pemikiran komik yang dianggap sebagai racun bagi anak bisa
berubah menjadi media edukatif.
b. Komik promosi
Untuk mendapatkan pangsa pasar, para perusahaan terdakang juga
menggunakan komik sebagai media promosinya. Umumnya jenis komik
ini hanya menampilkan cerita satu halaman tamat dan ditampilkan di
majalah yang sesuai dengan target konsumen dari produk yang
dipromosikan. Komik ini biasanya menceritakan tentang keuntungan dari
produk yang di promosikan dengan bahasa yang lugas atau juga bersifat
humor. Visualisasi komik biasanya menggunakan tokoh pahlawan super
atau tokoh yang merupakan manifestasi citra produk yang di promosikan.
Mempromosikan produk dengan komik juga berguna untuk mengjakau
pasar kalangan anak-anak yang kebanyakan suka dengan kartun dan
komik.
c. Komik wayang
Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang,
contohnya seperti komik mahabrata yang menceritakan perang besar
antara kurawa dan pandawa atau komik ramayana yang menceritakan
penculikan Dewi Shinta. Di Indonesia komik jenis ini muncul pada tahun
60-70an yang terkenal dengan beberpa komik seperti, Gatotkatja (Keng
Po), Raden Palasara karya Johnlo, Mahabrata karya R.A. Kosasih, dan
37
lainnya. Namun memang saat ini sudah jarang komikus yang membuat
komik wayang.
d. Komik silat
Komik silat merupakan komik yang menampilkan cerita dengan
beradegan pertarungan. Komik jenis ini menyesuaikan dengan budaya
dari negara asal dibuatnya, misalnya Jepang dengan nija dan samurainya,
China dengan kunfu, atau Indonesia dengan beladiri pencak silatnya.
Komik jenis ini yang terkenal karya Tony Wong yang berjudul Naruto
dan Twins, serta ada juga komik dari korea dengan judul Warrior. Di
Indonesia komik silat yang terkenal contohnya Si Buta dari Gua Hantu,
Djampang Jagoan Betawi, dan lainnya.
Dan masih banyak lagi jenis komik berdasarkan dengan ceritanya, seperti
komik agamais, komik humor, komik roman atau percintaan, komik fantasi,
komik pahlawan super, komik legenda, dan lainnya. Tema cerita komik
semakin berkembang mengikuti kebutuhan pasar, realitas sosial, dan juga
kedalama eksplorasi komikus dalam bercerita.
3. Elemen Komik
a. Panel
Penel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nanatinya
membentuk sebuah alur cerita. Panel sebagai bingkai atau representasi
dari kejadian-kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik
tersebut. Menurut McCloud panel berfungsi sebagai petunjuk umum
untuk waktu atau ruang yang terpisah.
38
Panel memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk-bentuk panel
ini disebut sebagai bingkai panel (panels frames). Bingkai panel tidak
selalu berbentuk kotak-kotak konvensional dengan gari yang tegas, tetapi
bisa dalam bentuk bulat atau bahkan panel tersebut dijadikan sebagai
latar belakang dalam halaman komik tersebut, tergantung dari kreatifitas
komikus.
b. Sudut pandang dan ukuran gambar dalam panel
1) Sudut pandang
Sudut pandang jika dalam bahasa film disebut camera angle.
Gerak-gerik kamera bisa diterapkan dalam komik, karena rangkaian
gambar dalam komik memakai pola yang dipakai dalam film. Sudut
pandang dibuat untuk menambah aspek kekayaan bahasa penutuan
secara dramatis yang sesuai dengan adegan yang muncul dalam
panel komik.
Terdapat lima sudut pandang dalam komik, yaitu:
a) Bird Eye View, pengambilan gambar dalam posisi jauh diatas
ketinggian objek gambar, sehingga lingkungan yang luas bisa
tertangkap dalam gambar
b) High Angle, sudut pengambilan gambar masih berada diatas
objek namum lebih dibawah dari pada sudut pengambilan
gambar Bird Eye View.
c) Low Angle, pengambilan gambar dalam posisi objek berada
dibawah sudut pandang mata.
39
d) Eye Level, pengambilan gambar yang sejajar dengan objek.
Semacam tanggapan pandangan mata seseorang yang beridiri
atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian
yang sama dengan objek. Istilah lain untuk Eye Level adalah
Level Bagi Angle.
e) Frog Eye, teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang
mata sesejajar dengan dasar kedudukan dari objek.
2) Ukuran gambar dalam panel
Ukuran gambar dalam panel atau frame size dikemas bedasarkan
kebutuhan adegan yang ditampilkan, hal ini karena masing-masing
gambar yang dihasilkan memilik maksud maupun makna tertentu.
Jenis ukuran gambar dalam panel antara lain:
a) Close Up, pengambilan gambar dari kepala sampai bahu.
b) Extreme Close Up, gambar hanya memperlihatkan sebagian
dari objek gambar. Gambar yang ditampilkan hampir
memenuhi panel sehingga terkesan seperti gambar terpotong.
c) Medium Shot, pengambilan gambar dari lutut ke atas sedikit
di bawah pinggang. Medium Shot sering juga dikatakan
sebagai intermediate shot karena posisinya terletak antara
Long Shot dan Close Up
d) Long shot, pengambilan gambar dengan menangkap seluruh
wilayah kejadian. Long shot digunakan untuk menjelaskan
40
semua elemen dalam adegan agar pembaca mengetahui siapa
yang terlibat dan dimana mereka berada.
e) Extreme Long Shot, menggabarkan wilayah yang lebih luas
dari jarak yang sangat jauh.
c. Parit
Parit merupakan ruang di antara panel. Parit berfugsi untuk
menumbukan imajinasi pembaca, di gambar terpisah dalam panel
diubah pembaca untuk menjadi sebuah gagasan yang sesuai dengan
interpretasi pembaca itu sendiri. Parit bentuknya bervariasi tergantung
dari kreatifitas komikus.
d. Balon kata
Balon kata sering juga disebut dengan balon ucapan, balon dialog,
balon kata-kata atau text balloon. Balon kata merupakan representasi
dari pembicaraan ataupun narasi peristiwa yang sedang digambarkan
dalam penel tersebut. Menurut Bobbef balon ucapan merupakan fungsi
bahasa dari komik, fungsi bahasa dalam dialog yang replikanya
ditempatkan dalam balon merupakan ungkapan sekaligus monolog
batin dari adegan atau ilustrasi yang terdapat dalam panel tersebut.
Balon kata menurut McCloud memiliki banyak variasi untuk
menggambarkan suara ke dalam bentuk media khusus visual, bahkan
dalam di dalam balon-balon itu simbol selalu diciptakan untuk
menyuarakan bunyi-bunyi nonverbal tersebut. Sehingga bentuk balon
kata yang berbeda-beda tergantung ekspresi emosi yang sedang
41
diucapkan oleh tokoh, keadaan atau peristiwa yang terdapat dalam
komik.
Secara garis besar balon kata dibagi tiga, yaitu:
1) Balon ucapan, sebagai representasi ucapan yang berbentuk seperti
gelembung dengan petunjuk arah yang disebut sebagai ekor yang
mengarah pada tokoh yang mengucapkan kata-kata tersebut. Balon
ucapan bentunya bisa bermacam-macam, jika ucapan normal
bentuknya seperti awan atau gelembung, kalau marah, terikan atau
jeritan bentuknya bergerigi dengan font tebal, ada juga yang berupa
garis titik-titik jika dialog tersebut berupa bisikan halus.
2) Balon pikiran, sebagai representasi pemikiran tokoh dalam komik.
Pemikiran hanya sebatas kata-kata dalam batin saja tidak terucap
dan bisa dikatan sebagai suara batin. Bentuk balon pikiran seperti
rantai yang saling menyambung.
3) Captions, dipakai sebagai pengisahan atau penjelasan naratif non
dialog. Biasanya berbentuk kotak, berbeda warna, dan tersambung
di tepi panel. Penjelasan dalam captions bisa berupa penjelasan
situasi, adegan, ataupun setting lokasi.
e. Bunyi Huruf
Bunyi huruf atau Sound Lettering merupakan ekspresi dari ucapan
yang dikeluarkan oleh objek. Bunyi huruf digunakan dalam komik
untuk mendramatisir sebuah adegan. Bahasa sederhananya yaitu
mentektualkan bunyi-bunyi selain bunyi dialog. Bunyi yang di
42
tekstualkan contohnya seperti suara hewan (melolong, medesis dan
lain-lain), suara benda (pohon patah, benda jatuh, suara bel berdering,
suara tercebur di air, suara mesin dan sebagainya) dan suara manusia
yang bukan dialog (suara tertawa bersama-sama, bersendawa, batuk).
f. Ilustrasi
Ilustrasi adalah seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan
atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual. Ilustrasi juga
dikatakan sebagai gambaran pesan yang tak tarbaca, namun mengurai
cerita. Dengan ilustrasi ini maka pesan yang disampaikan akan lebih
berkesan karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar dari
pada kata-kata. Ilustrasi pada komik memberikan penggambaran secara
jelas terhadap narasi atau cerita yang muncul dalam balon teks,
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami jalan cerita yang
disuguhkan dalam komik.
Terdapat dua jenis ilustrasi dalam komik, yaitu ilustasi kartun dan
realis. Ilustrasi kartun merujuk pada suatu bentuk tanggapan lucu dalam
citra visual. Menurut I Dewa Putu Wijana, Tokoh-tokoh kartun bersifat
fiktif yang dikreasikan untuk menyajikan komedi-komedi bertema
sosial serta visualisasi jenaka.64
Sedangkan menurut McCloud, ilustrasi
kartun merujuk pada bentuk abstrak dan sederhana sehingga semakin
jauh dari citra foto yang asli, sedangkan gambar realis merupakan ikon
yang paling mirip dengan manusia atau objek aslinya.
64
Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2010), h.
92.
43
Selain Gaya Kartun dan Realis, dalam buku How To Make Comics
oleh Hikmat Darmawan menambahkan jenis gaya ilustrasi dalam komik
yaitu, gaya ekspresif dan gaya surealistik. Gaya ekspresif merupakan
ilustasi biasa dipakai dalam cerita-cerita petualangan penuh aksi, laga,
pertempuran, atau seni. Gaya Surealistik merupakan ilustrasi untuk
menggambarkan keadaan-keadaan yang dekat dengan alam mimpi atau
alam bawah sadar. Selain itu juga, terdapat gaya ilustrasi dengan gaya
campuran seperti yang digunakan pada cerita komik fantasi.
Ilustrasi di buat dengan menggunakan dua cara yaitu manual
drawing dan dengan bantuan computer graphic. Manual drawing yaitu
membuat coretan atau goresan di suatu permukaan dengan menekankan
alat pada permukaan tersebut. Alat yang digunakan adalah pensil, kuas,
krayon, dan lainnya. Computer graphic yaitu ilustrasi yang dibuat
dengan menggunakan tools pada beberapa software khusus yang
digunakan sebagai ilutrasi baik yang berbasis vektor ataupun bitmap.
g. Cerita
Cerita adalah rangkaian kejadian atau peristiwa. Cerita adalah
rangkaian kejadian atau peristiwa yang menarik, atau dituturkan secara
menarik.65
Komik merupakan sebuah medium narasi visual dan juga
merupakan sebuah satra gambar. Dengan itu, dua hal yang menjadi
65
Hikmat Darmawan, How to Make Comic, Menurut Para Master Komik Dunia,
(Yogyakarta: Plotpoint, 2012), h. 115.
44
unsur dasar terbentuknya komik yaitu gambar dan narasi atau cerita.
Terdapat tiga hal yang menjadi dasar terciptanya sebuah cerita, yaitu:66
1) Aktualitas, yaitu sebuah pebahasan yang sedang hangat di
perbincangkan oleh semua orang.
2) Proximitas, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai
sosial yang menjadi perhatian para pembaca.
3) Human Interest, yaitu masalah-masalah yang mampu menyentuh
batin kemanusiaan seseorang dan menimbulkan rasa haru, syukur,
mendorong manusia untuk memahami dan mempelajari sesuatu
serta mengandung informasi tentang ajaran hidup yang luhur.
4) Kelangkaan atau sesuatu yang hanya ada secara khas.
h. Splash
Splash merupakan suatu panel cerita dengan tampilan lebih besar
dari pada panel lainnya untuk sebagai pembuka cerita atau menekankan
suatu kejadian dalam cerita. Splash mempunyai beberapa jenis, yaitu:
1) Splash Halaman, berbentuk sebagai panel yang paling besar dalam
halaman pertama buku komik yang berfungsi sebagai prolog cerita
dan mencantumkan judul dari buku komik tersebut.
2) Spalsh Panel, berbentuk sebagai panel yang paling besar dan terletak
di halaman dalam komik. Splash panel disebut juga sebagai Interior
Splash yang berfungsi menekankan bahwa dalam panel tersebut
terdapat adegan inti yang penting.
66
Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 98.
45
3) Splash Ganda, penel komik yang menyambung dari halaman satu ke
halaman yang lain. Sehingga ukuran panel-panel akan menjadi
semakin besar melebihi panel-panel yang ada di kedua halaman
tersebut.
i. Garis Gerak
Garik gerak adalah efek gerakan yang ditimbulkan oleh gesture atau
pergerakan karakter-karakter (manusia dan benda) yang muncul dalam
ilutrasi komik. Garis gerak berfungsi mewakili gerakan dari sebuah
ojek, baik itu gerakan secara cepat ataupun yang tidak cepat.
j. Symbolia
Symbolia merupakan representasi ikon yang digunakan dalam
komik dan kartun. Symbolia dalam komik berbagai macam, diantaranya
adalah: Plewds, menunjukan karakter dalam komik tersebut berkeringat
karena sedang bekerja keras ataupun stres pikiran. Squeans,
menunjukaan karakter tokoh komik sedang dalam keadaan pusing
maupun sakit. Emanata, menunjukan karakter tokoh komik sedang
dalam posisi kaget ataupun terkejut. Briffits, menunjukan pergeseran
tempat secara mendadak karakter tokoh dari tempatnya semula berdiri.
Grawlixes, merujuk pada perasaan tidak hormat, tidak senang, kata-kata
tidak karuan yang bernada kasar.
k. Kop Komik
Kop komik adalah bagian dari halaman komik yang berisi judul dan
nama pengarang. Kop komik dipakai untuk komik satu halaman temat
46
dan sangat umum dipakai dalam pembuatan Comic Strips maupun komik
promosi. Kop komik juga kadang berisi tokoh dari cerita dalam komik
tersebut.
4. Tinjauan Comic Strips
Menurut Arjuna, comic strips adalah sebuah gambar atau rangkaian
gambar yang berisi cerita.67
Komik yang hanya terdiri dari satu hingga enam
panel tersebut yang disebut Comic Strips. Penggunaan panel yang sedikit
dapat membantu penyampaian dalam cerita, karena pesan yang ingin
disampaikan harus dapat dimuat di dalam jumlah panel yang sedikit,
sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat langsung diterima oleh
pembaca.68
Di berbagai surat kabar, umumnya seseorang akan menemukan sederet
panel-panel berupa gambar yang berisikan tulisan dengan cerita tertentu
untuk menghibur dan memberikan suatu informasi. Sifat dari Comic Strips
dalam surat kabar atau majalah menjadi selingan namun tetap meberikan
suatu pesan kepada pembaca. Comic Strips ini biasanya dimuat dalam
tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun
tabloid/bulletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan,
cerita serius, dan cerita asik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.
67
Triani Ratnawuri, Pemanfaatan Komik Strip Sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi UM Metro”, Jurnal Promosi (Jurnal Pendidikan Ekonomi Univerisitas
Muhammadiyah Metro, h.9. 68
Ng, William Surya, Arief Agung S, dan Jacky Cahyadi, “Perencanaan Komik Strip
Sebagai Media Layanan Masyarakat Untuk Bijak Dalam Bersosial Media”, Jurnal Program Studi
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, h. 2-3.
47
Menurut Kunzle sejarah Comic Strips di Eropa diawali oleh keberadaan
broadsheet ada tahun 1450-1825, yaitu sebuah teks yang dicetak di atas
selembar kertas, yang dapat disertai atau tidak disertai dengan ilustrasi.69
Broadsheet dahulu berisi tentang propaganda agama, kekerasan politik, atau
kritikan sosial, yang dimana sejalan dengan kondisi masyarakat di Eropa
saat itu. Broadsheet di muat dalam media cetak yang berisi lelucon dalam
bentuk gambar (graphic joke) atau gambar yang bersifat lucu (comic
cartoon). Kunzle menggolongkan broadsheet sebagai cerita bergambar
(picture story) yang disebutnya sebagai comic trips awal (early comic
strips).
Comic Strips terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Comic Strips bersambung, merupakan komik yang terdiri dari tiga
atau empat panel yang terbit di surat kabar atau majalah dengan cerita
yang bersambung dalam setiap edisinya. Cerita yang di sajikan
biasanya menarik dan menjadikan pembaca untuk terus membeli surat
kabar untuk mengetahui kelanjutan ceritanya.
2. Kartun komik, komik yang terdiri dari tiga atau empat panel yang
merupakan alat protes dalam bentuk sindiran. Pada komik ini
memerlukan interpretasi yang lebih dari para pembaca karena tema
yang diangkat berkenaan dengan masalah aktual yang terjadi di tengah
masyarakat sehingga komik jenis ini kadang dikatakan sebagai komik
intelektual (Bonneff, 1998: 59).
69
Ayu Ida Savitri, “Interpretasi Strip Komik Peanuts : Pemaknaan Pembaca atas Peristiwa
Budaya yang Berlangsung Di Dalamnya”, (Tesis Magister Humaniora kekhususan Linguistik,
Universitas Indonesia, 2006), h. 20.
48
BAB III
GAMBARAN UMUM COMIC STRIPS DALAM
BUKU “OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)”
A. Tinjauan Buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”
1. Sinopsis
Kalau bisa di usia muda, ngapain nunggu tua?
Banyak yang ngira kalau Rasulullah itu nggak keren buat dijadikan
idola. Pendapat ini salah fatal. Sejak masih muda, Rasulullah sudah
dikagumi banyak orang lho! Bukan cuma orang tua, anak-anak muda juga
nggak sedikit yang suka sama beliau.
Ada banyak alasan kenapa Rasulullah sangat layak dijadikan idola.
Yang pasti, kesuksesan beliau di masa mudanya disebabkan akhlaknya yang
sangat mulia. Nah, buat kamu yang pengen dicintai teman dan sahabat,
juara di sekolah atau kampus, dapet pekerjaan yang menyenangkan, dan
ketemu pasangan hidup yang kamu impi-impikan, tirulah akhlak Rasulullah.
Open your heart, follow your prophet! Buka hatimu untuk menerima
saran-saran Rasulullah dan ikuti apa kata beliau. Buku ini berisi pesan-
pesan Rasulullah untuk kamu semua, biar cita-cita yang kamu impikan bisa
kamu raih di usia muda.70
2. Resensi
Dalam buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) ini
menuntun pembaca khususnya generasi muda untuk mengidolakan sosok
yang paling mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat islam kita
harus mempunyai idola yang baik untuk diikuti. Sebagai orang banyak yang
mempunyai idola yang berasal dari orang terkenal seperti presiden, artis,
pemain sepak bola, pengusaha dan lainnya. Namun, idola yang berasal dari
public figur atau orang terkenal tersebut belum tentu membawakan
70
Arif Rahman Hakim, Open Your Heart, Foow Your Prophet (Reborn) (Jakarta: Qutum
Media, 2016), h. 197.
49
penggemarnya menjadi lebih baik. Rasulullah SAW adalah sosok idola yang
semestinya untuk di ikuti oleh umat islam.
Rasulullah SAW menyampaikan berbagai pesan yang kita bisa terapkan
dalam kehidupan untuk keselamatan manusia di dunia maupun akhirat. Dari
pada mengikuti idola yang membawa kepada keburukan, lebih baik kita
mengidolakan sosok yang selalu mengarahkan kepada kebaikan yaitu
Rasulullah SAW. Dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet
(Reborn)” menghadirkan bagaimana Rasulullah membangun impian dan
bagaimana juga meraihnya dengan cara yang mudah diterapkan sehari-hari.
Buku yang sangat banyak mengandung pesan Rasulullah ini dimuat
dengan bahasa yang sangat sederhana dan mudah di mengerti karena
menggunakan bahasa yang santai. Dari segi tampilan buku yang menarik
buku ini berusaha menggapai pembaca dengan kalangan remaja dan dewasa
muda. Dalam buku ini terdapat tujuh bab yang dimana setiap babnya
memuat pesan baik untuk diikuti.
Dimulai dari bab pertama yang berjudul Start From Here dimana penulis
mengajak pembaca untuk memulai langkah untuk memperbaiki diri berubah
menjadi lebih baik baik. Melalui subbab yang terdiri Let‟s Change! dan
Berubah itu gimana, sih?, buku ini mengajarkan langkah-langkah untuk
memperbaiki diri yaitu, Merenungkan Tujuan Pencipta, Mengenal Allah
Lebih Dekat, Tobat Dulu Yuk!, Jangan Ulangi Kesalahan, Banyak-Banyak
Baca Istighfar, Allah dan Malaikat Terus Melihat Kita, Iringi Perbuatan
Buruk dengan Perbuatan Baik, dan yang terakhir Doa, Doa, dan Doa.
50
Dalam bab ke dua berjudul You Are What You Do, penulis mengajak untuk
pembaca melakukan ibadah dengan baik dan memiliki kegiatan yang baik
dalam mengisi berbagai waktu luang. Terdapat beberapa subbab dalam bab
ke dua yaitu, pertama tentang shalat dengan anjuran melakukan shalat fardu
dan juga shalat sunnah lainnya, kedua tentang puasa sunnah dengan
beberapa keutamaanya, ke tiga tentang sedekah dengan membantu orang
lain, dan ke empat yaitu tentang membaca Al-Qur‟an yang mempunyai
banyak manfaat.
Bab ke tiga berjudul Your Golden Ticket membahas ridha orang tua
merupakan salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis memaparkan keutamaan dari ridha orang tua, cara memperolehnya
dan mengingatkan pembaca sudah sejauh mana bakti kita selama ini
terhadap orang tua. Subbab yang ada pada bab ini yaitu Bener Nih Pengen
Dapet Ridho Ortu?, Orangtuamu Tiket Surgamu, Doa Orang Tua Bekal
Luar Biasa, Rezeki Lapang Umur Panjang, dan Bagaimana Bakti Kita?.
Pada bab ke empat berjudul Let‟s Talk About The Future! mengajak
pembaca menyusun rencana masa depan dengan fokus pada kekuatan. Bab
ini menjelaskan cara-cara bagaimana pembaca menyusun strategi agar bisa
mendapatkan yang diinginkan. Subbab dalam bab ini yaitu, Hidup yang
Singkat, Seperti Apa Kita Nanti?, What Do You Want To Be?, dan Fokuslah
pada Kekuatanmu!.
Bab ke lima berjudul Do Your Best! mengarahkan pembaca agar
memiliki suatu keunggulan sebagai modal kesukses dan melakukan sesuatu
51
dengan baik sebagai prestasi. Bab ke enam dengan judul Cinta Yang
Memuliakanmu menjelaskan kepada pembaca bahwa dengan cinta yang
mulia seseorang dapat lebih semangat dan sadar akan kemampuan dirinya.
Subbab yang ada bab ke enam yaitu Jadi Cepetan Nikah!, Menjemput Cinta
yang Diberkahi, Musyawarah & Istikharah, dan terakhir Khitbah, Akad,
Dan Watimah. Bab terakhir judul Get Inspired! Berisi kisah-kisah Rasul
yang berisi pedan baik Rasulullah. Kisa pada bab ketujuh yaitu tentang
Cinta Tersebar Pada Penduduk Thaif, Kerendahan Hati Yang Meneduhkan,
Kebesaran Hari Saat Fathu Makkah, Saat Beliau di Antara Para
Sahabatnya, Keberanian dan Kesabaran yang Tiada Bandingan, Tangisan
Rasulullah SAW Sepanjang Malam, Cinta yang Menyelamatkan, dan
Tangisan Rindu Kepada Kita.
B. Profil Penulis dan Komikus
1. Arif Rahman Lubis
Arif Rahman Lubis merupakan penulis yang aktif dalam kegiatan
berdakwah. Beliau merupakan penggagas komunitas dakwah yaitu
Teladan Rasul. Komunitas sejak 2011, Teladan Rasul mempunyai
banyak kegiatan yang aktif diikuti oleh anggotanya baik secara langsung
maupun melalui media. Untuk kelancaran program dari komunitasnya
beliau menyemarakan dakwah islamnya melalui media sosial yaitu
twitter dan instagram di @teladanrasul dan juga facebook di fanspage
Teladan Rasul.
52
Lelaki yang akrab disapa Kang Arif ini memanfaatkan media sosial
sebagai sarana menebar kebaikan dengan mengusung Teladan Rasul
sebagai ikonnya. Konten yang disampaikan pada media sosial juga cukup
banyak, di twitter Teladan Rasul bisa berbagi sekitar 20 konten perhari,
di Instagram bisa sekitar 60 konten perhari dan di Fanpage Facebook
sekitar 2-3 konten perhari. Dengan konten yang beragam, sederhana
namun penuh makna maka tidak mengherankan jika di sosial media
Teladan Rasul mempunyai banyak pengikut, dengan jumlah di instagram
sebanyak 2,1m dan di twitter sebanyak 1,84m. Alasan lain beliau
menggunakan media sosial dalam sebuah perbincangan dengan
Percikaniman.id, bulan febuari 2017 yaitu,
“Menurut saya berbagi informasi positif dan bermanfaat atau
berdakwah melalui interaksi sosial maupun jejaring sosial merupakan
sebuah bentuk amal jariah. Hal tersebut juga termasuk dalam rangka
Taqarrub Ilallah khususnya Taqarrrub Rasulullah yang penuh teladan
hidup yang wajib kita contoh”.71
Baginya Teladan Rasul adalah media untuk menyebarkan keindahan
akhlak Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam dan keindahan Islam di
sosial media. Sementara muatan yang dilakukan Teladan Rasul adalah
memproduksi konten-konten dakwah visual dan audio visual dengan
bahasa yang bisa diterima anak muda. Konten-konten itu secara
berkelanjutan disebarkan ke berbagai saluran Teladan Rasul di sosial
media. Untuk merambah jangkauan lebih luas dan lebih banyak yang bisa
71
Imam Djojonegoro, Arif Rahman Lubis, Inspirator Dakwah di Media Sosial, artikel
diakses pada 8 Juni 2017 dari
http://percikaniman.id/?s=Arif+Rahman+Lubis%2C+Inspirator+Dakwah+di+Media+Sosial
53
menikmati, maka kemudian di akhir 2014 merambah juga ke Instagram
dengan alamat @Teladan.Rasul.
Kegiatan secara langsung oleh komunitas Teladan Rosul berupa
seminar sejak tahun 2013 yang diadakan secara rutin setahun sekali di
Jakarta dan Bandung. Selain seminar, beliau bersama anggota
komunitasnya juga mengadakan kajian keislaman yang diberi nama
Majelis Teladan Cinta yang merupakan kerjasama dengan Pemuda
Istiqomah Kota Bandung. Majelis ini diisi kajian rutin bulanan
membahas seputar jodoh, pernikahan dan persiapan membangun rumah
tangga islami serta persoalan ringan kerumahtanggaan. Untuk
narasumber atau pengisinya bukan hanya dari timnya namun juga daru
berbagai latar belakang keahlian, mulai dari ustadz, ahli perencanaan
keuangan, ahli parenting, pengusaha, motivator, dan lainnya. Dalam
setiap kajian pesertanya sekira 400-700 per acara yang mayoritas dari
kalangan anak-anak muda.
Arif Rahman Lubis merupakan seorang ayah dari tiga orang anak ini
kelahiran 29 September 1986 di Aek Loba, Sumatera Barat. Suami dari
Helni Agustini yang menikah pada Oktober 2008, menganggap keluarga
sebagai tempat berkarya sekaligus tempat beristirahat. “Karya untuk
membangun keluarga dakwah yang produktif dan menebar manfaat,
istarahat dari penat aktivitas dan mendapatkan suntikan kebahagiaan
54
dan semangat dari istri dan anak-anak” ungkapnya pada Percikan
Imam.72
Kang Arif menerapkan pola komunikasi yang dibangun intens
bersama istri dan anak-anak. dalam mewujudkan keluarga harmonis,
sakinah, mawaddah, dan penuh rahmat. Hampir semua hal ia bicarakan
dengan istri, termasuk bermusyawarah semua hal penting. Walaupun
keputusan akhir di tangan suami, namun bagi Kang Arif masukan dan
saran istri sangat penting.
Demikian juga dengan anak-anak. Ia selalu berusaha bisa sedekat
mungkin dengan memberikan waktu berkualitas kepada ketiga buah
hatinya. Kang Arif selalu berusaha mengajari berakhlak islami sejak dini,
menjaga shalat, berpakaian islami, mendekat dengan Qur‟an dan
berbagai aktivitas pendidikan lainnya. Komunikasi dengan anak juga
coba dibangun seintens mungkin, sehingga bisa terus memantau
perkembangan akhlak dan karakter anak.
Menurut Kang Arif berdakwah bukan sekedar mengajak orang lain
atau sekedar menunjukkan teladan rasul kepada orang lain saja. Akan
tetapi sedikit demi sedikit ia menerapkannya kedalam kehidupan
keluarga bersama istri dan anak-anaknya. Ia pun berusaha untuk belajar
terus bagaimana Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam membangun
keluarganya. Sebagai alumni SMAN I Medan, Kang Arif mengatakan
“Intinya, berusaha membangun komunikasi dengan istri sebaik mungkin.
72
Imam Djojonegoro, Arif Rahman Lubis, Inspirator Dakwah di Media Sosial, artikel
diakses pada 8 Juni 2017 dari
http://percikaniman.id/?s=Arif+Rahman+Lubis%2C+Inspirator+Dakwah+di+Media+Sosial
55
Berusaha terbuka dan menjadi sahabat bagi anak-anak. Berusaha
membangun diri, istri dan anak-anak menjadi sosok yang bermanfaat
bagi sekitarnya,” .73
Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) merupakan
buku keduanya yang diterbitkan. Buku pertamanya Arif Rahman Lubis
berjudul Keajaiban Cinta Rasul terbit pada tahun 2013 diterbitkan,
sedangkan buku Open Your Heart, Follow Your Prophet yaitu buku yang
pertama di terbikan melalui penerbit Qultum Media. Saat ini buku yang
diterbitkan oleh Kang Arif sebanyak dan hampir semuanya itu best seller.
Buku terbarunya yang sedang dipromosikan di tahun 2017 yaitu berjudul
Aku Tersentuh Cinta. Semua buku beliau membahas mengenai isu-isu
yang berdekatan dengan anak muda dan kebanyakan tentang cinta.
Kang Arif juga memiliki bisnis yang bergerak di bidang penjualan
Buku Islami dan Al-Qur‟an yakni Surgabuku.com . Usaha ini sudah
berjalan sekitar 3 tahun dengan dibantu 11 orang. Salah satu tujuannya
adalah memperluas semangat membaca buku-buku referensi Islam di
kalangan pemuda-pemudi muslim, khususnya yang menjadi pengikut
jaringan media Teladan Rasul
2. S. Yuwanto
Komikus yang berasal dari kota semarang ini merupakan seorang
sarjana Ilmu Komunikasi, Universitas Semarang. Yuwanto mempunyai
73
Imam Djojonegoro, Arif Rahman Lubis, Inspirator Dakwah di Media Sosial, artikel
diakses pada 8 Juni 2017 dari
http://percikaniman.id/?s=Arif+Rahman+Lubis%2C+Inspirator+Dakwah+di+Media+Sosial
56
keahlian sebagai komikus buku komik, komikus comic strips, ilustrator
manual, ilustrator digital, dan juga desainer tata letak majalah. Yuwanto
menjadikan hobi menggambarnya sebagai sarana untuk menuangkan ide
dan kreasi bahkan sampai mendapatkan keuntungan. Ada banyak jenis
gambar yang bisa dia buat, mulai karakter tokoh kartun, tokoh film
Jepang, hingga karikatur seseorang. Soal tempat menggambar, dia
mengaku bisa dimana saja. Bahkan, kerap kali dilakukannya di outdor
dan menghadap langsung ke objek.
Kemampuan Yuwanto dalam membuat komik diapresiasi oleh
penerbit, sampai beliau di minta untuk membuat buku komik. Lelaki
berumur 29 tahun ini mempunyai hobi menggambarnya sudah dimulai
sejak kecil. Keahlian dalam menggambar itu membuat beliau bisa
mendapatkan juara di berbagai kompetisi. Adapun beberapa penghargaan
yang didapatkan seperti:
Juara III lomba komik koran harian Suara Merdeka,
Dari koran harian Suara Merdeka, pada Februari 2011.
Juara I lomba manga bunkasai Udinus 2011,
Dari Universitas Dian Nuswantoro, pada Februari 2011
Juara II lomba komik strip contest Tahoecoklart Unika 2013,
Dari UNIKA Soegijapranata, pada Juni 2013
Juara III Kompetisi Komik Qultum Media,
Dari Penerbit Qultum Media, pada Juli 2013.
Juara I Kompetisi Komik Visimedia 2014 tema: “Pengantin Baru”,
57
Dari Penerbit Visimedia, pada Mei 2014.
Hasil karya Yuwanto yang telah diterbitkan diantaranya:
Judul: IKUT KATA NABI (komik)
Penerbit: QultumMedia (Jakarta), Juni 2014
Judul: KOLANTAS (Koplak Berlalu Lintas) (kompilasi komik)
Penerbit: Visimedia (Jakarta), Juni 2014
Judul: Pepak Komik Forum Komik Jogja (kompilasi komik)
Penerbit: (indie) Forum Komik Jogja (Jogjakarta), Mei 2016
Yuwanto juga merupakan seorang pemilik dari studio komik yang
dibangun sejak bulan januari tahun 2013 hingga saat ini yaitu Nebikomik
Studio. Saat ini dia bekerja di penerbit Selaras Media sejak tahun 2008
untuk membuat desain layout dan sampul, terkadang jika diperlukan
membuat illustrasi untuk naskah-naskah yang sudah disunting oleh
editor. Sejak 2009 dia juga bekerja sebagai freelance Ilustrator di
beberapa penerbit nasional seperti DIVA Press, Semesta Hikmah, Real
Book, serta Qultum Media, menangani layout isi, sampul serta illustrasi.
Aktivitas lain yang dia jalankan selain bekerja yaitu menjalakan
komunitas yang dia bentuk yaitu Lumpia Komik. Yuwanto yang akrab
disapa Wanto itu sadar bahwa banyak juga potensi yang dimiliki orang
lain untuk menggambar atau membuat komik, sehingga dia membentuk
sebuah komunitas yaitu Lumpia Komik.
Lumpia Komik merupakan komunitas yang terbentuk pada bulan
maret tahun 2014 sebagai wadah untuk Komikus Semarang dan
58
sekitarnya berkreasi, sehingga bisa menunjukan eksistensi (bahwa kita itu
ada) dan ikut memajukan perkembangan komikus di Indonesia
khususnya regional Jawa Tengah. Nama lumpia di pilih karena sudah
identik dengan kota Semarang sebagai kota asal dibentuk komunitas ini.
Salah satu kegiatan komunitas ini yaitu mengadakan pelatihan
menggambar untuk meningkatkan semangat dan mengasah kemampuan
dalam menggambar. Karya anggota komunitas Lumpia Komik sudah ada
yang diterbitkan secara nasional dan beberapa anggotanya juga sering
menjuarai kompetisi komik skala nasional.74
C. Tinjauan Comic Strips dalam Buku
Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) merupakan buku terbitan
ke dua di tahun 2016 setelah yang pertama buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet terbit pada tahun 2013. Buku ini berawal muncul karena melihat
fenomena belakang anak muda yang mulai bergairah untuk belajar agar, jadi
buku ini hadir sebagai pembimbing mereka dalam belajar agama.75
Melalui
wawancara dengan Mas Agung Firdauz selaku penyunting di penerbit Qultum
Media, beliau mengatakan dalam belajar agama anak muda perlu teman dalam
pendalaman belajar agama. Buku agama dengan kemasan yang sangat
berwarna dan pembahasan yang mengikuti anak muda menjadikan buku kini
sebagai teman yang baik dalam anak muda belajar agama.
74
Budi Susanto, Komunitas ini Dibentuk Sebagai Wadah Pecinta Komik di Kota
Semarang, artikel diakses pada 7 Juli 2017 dari
http://jateng.tribunnews.com/2017/03/13/komunitas-ini-dibentuk-sebagai-wadah-pecinta-komik-
di-kota-semarang 75
Wawancara Pribadi dengan Agung Firdauz, Jakarta, 2 Juni 2017.
59
“Tujuan buku ini sebenernya untuk tema-teman folower teladan rasul
semua yang mayoritas anak muda, dimana kita bisa menjadi sukses dengan
meneladani orang yang paling sukses yaitu Rasululah. Kalau kita lihat dalam
hal pribadi, keluarga, bisnis dan pemerintahan, dan untuk sahabat-sahabat,
tetangganya, beliau merupakan sosok yang paling sempurna dan paling baik di
kehidupannya.”76
Selain dari segi bentuk buku dan tutur kata yang digunakan didalamnya, hal
yang menarik dalam buku ini yaitu terdapat sisipan komik di dalamnya. Komik
yang terdapat di dalam buku berjenis comic strips, dimana komik yang hanya
memuat cerita singkat selesai pada satu atau dua halaman. Dalam buku ini
terdapat dua puluh potongan komik yang tersebar pada setiap babnya. Cerita
yang di muat di dalamnya berhubungan dengan pembahasan di seriap bab atau
subbabnya dan di hubungkan dengan kenyataan yang ada di masyarakat saat
ini.
Di bab pertama berjudul Start From Here tentang berubah terdapat dua buah
potongan komik, bercerita tentang bagaimana berubahnya seseorang menjadi
lebih baik. Di bab ke dua berjudul You Are What You Do tentang ibadah
terdapat empat potongan komik yang menceritakan tentang bagaimana cara
seseorang beribadah. Bab ke tiga berjudul your Golden Ticket tentang orang
tua terdapat lima potong komik yang bercerita tentang sikat anak terhadap
orang tua. Bab ke empat berjudul Lets Talk About The Future! tentang tujuan
hidup berisi empat potongan komik bercerita tentang bagaimana cara
menyikapi suatu tujuan. Di bab ke lima berjudul Do Your Best tentang
melakukan sesuatu dengan baik berisi dua potongan komik bercerita tentang
76
Qultum Media, Open Your Hearth, Follow Your Prophet video diakses pada 8 Juni
2017 dari http://qultummedia.com/open-your-heart-follow-your-prophet-2/
60
melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Dan bab ke enam berjudul Cinta
Yang Memuliakanmu berisi tiga poton komik bercerita tentang sikap ketika
kondangan. Bab ke tujuh berjudul Get Inspired tidak terdapat potongan komik,
kerena bab ini berisi tentang kumpulan cerita Rasulullah.
Walau setiap babnya beberapa potongan memiliki satu tema cerita namun
berbeda keadaan latar dan tempatnya. Terdapat dua tokoh yang selalu tampil
dalam setiap komiknya, yaitu Untung dan Nino. Untung digambarkan sebagai
anak sekolah yang bertubuh gemuk besar yang menggambarkan sebuah ironi
atau kenyataan yang ada pada masyarakat. Nino sebagai teman Untung yang
selalu memberikan sindiran-sindiran kepada Untung dalam berbuat sesuatu.
Selain mereka berdua di beberapa panel menampilkan ibunya Untung dan
teman-teman dari Nino dan Untung.
Nino Untung
Gambar 3. 1
Sumber: Arif Rahman Lubis (2013)
Konsep awal kedua karakter tokoh itu yang menentukan adalah editor
buku, sebagai orang yang mempunyai konsep. Baik Nino maupun Untung
keduanya dibuat konyol dan kocak, Untung digambarkan sebagai orang yang
suka makan, sehingga digambarkan gendut. Karena ini hanya karakter untuk
61
pemanis buku saja, jadi penggalian sifatnya gak begitu ditonjolkan, hanya
melalui komik strip saja.77
Dalam proses pembuatan comic strips di buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn), Yuwanto membuat komik dari konsep yang sudah
diberikan oleh tim redaksi penerbit Qultum Media. Yuwanto menyelesaiakan
semua ilustrasi sesuai dengan waktu yang diberikan oleh tim redaksi selama 2
minggu. Untuk setiap panel komiknya dikerjakan berbeda-beda tergantung
kesulitannya, ada yang hanya 2 jam bahkan sampai 6 jam.78
Sebelum
mengerjakan komik seluruhnya, komikus membuat sketsa visual masing-
masing tokoh yang diajukan kepada tim redaksi, jika sudah baik baru komikus
melanjutkan membuat komik.
Yuwanto membuat ilustrasi berdasarkan dengan naskah yang telah dibuat
oleh tim redaksi dari penerbit Qultum Media. Misalnya dalam naskah balon
kata berisi “Kapan Nikah?” maka itu juga yang digambar yuwanto dalam
komik. Jika menurutnya masih ada kekurangan atau tidak pas, maka ia akan
mendiskusikan bersama tim redaksi untuk memilih penggunaan yang tepat.
Dalam pengerjaan sebuat ilustrasi terdapat beberapa tahap yaitu sketsa, inking,
tone, font and finishing. Adapun contoh ilustrasinya sebagai berikut:
77
Wawancara Pribadi dengan Yuwanto, Jakarta, 14 Desember 2017 78
Wawancara Pribadi dengan Yuwanto, Jakarta, 11 Juli 2017.
62
Gambar 3. 2
Sumber: https://qultummedia.com/ikut-kata-nabi-menjalankan-sunah-nabi-
bersama-nebi-2/
Komik dalam buku ini dihadirkan sebagai selingan agar pembaca yang
berasal dari kalangan orang yang tidak suka membaca bisa tertahan membaca
buku ini dengan komiknya. Bersama dengan tim redaksi, komikus
menggambarkan cerita sehingga benar-benar menggambarkan kehidupan anak
muda pada kenyataannya. Terlihat antusiasnya anak muda membaca buku ini
karena laris penjualannya yang banyak diminati oleh anak sekolah di toko buku
maupun pameran seperti Islamic Book Fair. Kalau di umurkan sebenarnya
target dari penerbit buku ini untuk pembaca berusia 16-30 tahun.
63
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN COMIC STRIPS DALAM
BUKU “OPEN YOUR HEART, FOLLOW YOUR PROPHET (REBORN)”
Pada bab ini, penulis akan menganalisis pesan akhlak dari comic strips dalam
buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)” menggunakan konsep
semiotika menurut Charles Sanders Peirce. Dengan menggunakan konsep
semiotika peirce yang mengemukakan tentang jenis tanda diantaranya ground /
representamen (qualisign, sinsign, dan legisign), objek (ikon, indeks, dan
simbol), interpretant (rheme, decisign, dan argumen). Penulis juga akan melihat
pesan akhlak yang disampaikan itu seperti apa dan baik atau buruk. Data yang
diteliti berupa isi dari 10 potongan komik dari 20 potongan komik yang
bermuatan pesan akhlak paling dominan pada cerita dan karakter tokoh. Sepuluh
gambar tersebut diantaranya:
Urutan Urutan Komik dalam Buku Keterangan
Gambar 1 Potongan komik ke dua Pada bab pertama
Gambar 2 Potongan komik ke empat Pada bab ke dua
Gambar 3 Potongan komik ke lima Pada bab ke dua
Gambar 4 Potongan komik ke tujuh Pada bab ke tiga
Gambar 5 Potongan komik ke delapan Pada bab ke tiga
Gambar 6 Potongan komik ke sepuluh Pada bab ke tiga
Gambar 7 Potongan komik ke empat belas Pada bab ke empat
Gambar 8 Potongan komik ke enam belas Pada bab ke lima
Gambar 9 Potongan komik ke tujuh belas Pada bab ke lima
Gambar 10 Potongan komik ke sembilan belas Pada bab ke enam
64
Untuk memudahkan peneliti mengkategorikan sesuai teori semiotika
Charles Sander Peirce. Dari setiap gambar yang diteliti, peneliti akan membuat
kode tanda yang terdiri dari:
Kode Keterangan Uruntan Kode Tampil
Pada Cerita
A Objek atau Tokoh Komik A1, A2, A3, dst.
B Balon Kata B1, B2, B3, dst.
C Bunyi Huruf C1, C2, C3, dst.
D Symbolia C1, C2, C3, dst.
E Latar Gambar E
Kode abjad merupakan kode elemen-elemen yang muncul dalam komik,
sedangkan kode urutan angka merupakan urutan kode muncul berdasarkan alur
cerita.
65
A. GAMBAR 1
Gambar 4. 1
Dalam potong komik ini terdapat, tiga panel yang saling berhubungan
membentuk cerita tentang berbakti kepada orang tua.
Pada panel pertama terdapat seorang lelaki bernama Untung yang
menggunakan topeng dan jubah seperti pahlawan super. Untung bertolak
pinggang seakan-akan dia pahlawan kuat yang sudah berubah siap
menyelamatkan dunia. Seperti yang dijelaskan dalam balon katanya yang
berbunyi “Gue udah shalat on time. Puasa sunah juga udah istiqomah, saatnya
nyelametin dunia”. Untung merasa kewajiban dia sudah dilakukan degan baik dan
dia siap untuk menolong banyak orang.
Panel ke dua muncul sosok laki-laki bernama Nino yang dimana teman dari
Untung. Nino mengatakan “Top! Birrul Waliddain?” dengan menacungkan kedua
jempolnya. Nino mengacungkan jempolnya karena Untung telah hebat melakukan
A1
A2
A3
B1
B2
B3
B4
C1
C2
E A4
D2 B5
D1
66
salat tepat waktu dan istiqomah menjalankan puasa, namun Nino bertanya apakah
Untung sudah melakukan birrul waliddain atau berbakti kepada orang tua. Lalu
Untung menjawab “ah, itu sih...” seperti bingung memikirkan apakah untuk
melakukannya.
Pada panel ke tiga terlihat untung kaget dengan mata yang melotot karena
dipanggil ibunya. Balon kata yang berisi “Jemuran emak angkatin! Mau ujan!!!!”
seolah-olah ibunya untuk memanggilnya untuk mengangkat jemuran. Karena baru
saja dibicarakan dengan Nino, Untung kaget langsung mendapatkan tugas untuk
berbakti kepada orang tuanya
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4.1
yaitu tedapat pada latar belakang panel pertama (E). Objek E yang wujud
garis putih dan hitam mengarah pada objek untung (A1) memberikan
kualitas dengan menekankan untung telah berubah seperti pahlawan super.
Objek D tidak akan memberikan suatu tanda yang berari jika tidak
digabungkan dengan objek A1, B1, & C1, maka disebut Qualisign.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar gambar 4.1 pada sinsign terdapat pada objek
67
C1 dan C2. Objek C1 dan C2 tersebut merupakan bunyi huruf, yaitu bunyi
yang menggambarkan suasana namun di tulis dengan huruf. Pada panel
pertama objek C1 merupakan bunyi huruf bahwa Untung sedang berubah
“Jreengg!!”. Pada panel ke dua objek C2 menandakan Untung bergumam
memikirkan sesuatu “hmm...”.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.1
legisign terdapat pada objek A2, dimana Nino menjempolkan tangannya
yang berhubungan dengan perkataanya pada objek B2. Objek A2 dan B2
dua berhubungan bahwa apa yang telah dilakukan Untung itu bagus dan
harus ditambah lagi dengan sesuatu yang bagus yaitu Birrul Waliddain.
Norma yang ad pada objek A2 dan B2 juga didukung dengan objek B5
yang menjelaskan Birrul Waliddain yaitu berbakti kepada orang tua.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4.1 yaitu objek A1, A2, A3 & A4.
Pada panel satu objek A1 merupakan ikon Untung yang sedang berubah.
Objek A2 dan A3 yaitu Nino dan Untung yang sedang bercakap. Objek A4
yaitu Untung yang sedang kaget dipanggil ibunya.
68
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4.1 yaitu terdapat pada panel pertama objek A1 dan B1 panel
ketiga objek A4 dan B5. Pada panel pertama objek A2 menjadi hasil sebab
akibat yang dijelaskan pada objek B1. Objek B1 sebagai balon kata
Untung menjelaskan bahwa Untung telah melakukan sholat tepat waktu
dan juga puasa sehingga dia merasa siap untuk menyelamatkan dunia lalu
tergambarkan pada objek A1 untuk berubah seperti pahlawan super. Pada
panel ke tiga objek A4 menggambarkan akibat dari ojek B5. Dimana objek
A4 yaitu Untung dengan ekspresi kaget karena dipanggil ibunya pada
objek B5.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1 dan D2 merupakan simbol yang menunjukan
keadaan objek. Objek D1 merupakan gambar garis menandakan
pergerakan tangan Nino membentuk jempol. Objek D2 merupakan tanda
ekspresi untung ketika kaget dipanggil ibunya. Objek D1 merupakan jenis
symbolia briffits dalam elemen komik, yang menandakan pergeseran atau
gerakan suatu objek. Sedangkan objek D2 merupakan jenis symbolia
emanata dalam elemen komik, yang menandakan tokoh terkejut.
69
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4.1 rheme terdapat pada objek A3 dan
C2. Dimana objek A3 merupakan gambar Untung yang sedang bersedekap
dengan bergumam pada objek C2. Pada kedua objek tersebut bisa disebut
rheme karena Untung hanya bergumama ketika ditanya oleh Nino. Lalu
ditambah penjelasannya pada objek B3, menandakat apakah Untung sudah
melakukan birrul wallidain atau belum.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B5.
Dimana objek B5 menjelaskan sesuai pengertian sesuai kenyataan apa itu
“Birrul wallidain = Berbakti kepada orang tua”.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ketiga panel, dan di simpulkan
pada panel ke tiga objek A4 dan B4 dimana untung terlihat kaget
mendengar panggilan orang tuanya. Potongan komik ini memberi pesan
baimana bakti kita sama orang tua sendiri. Seberapa besar usaha dan
rajinnya kita beribadah kurang lengkap jika tidak berbakti kepada orang
tua.
70
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Gambar pertama yaitu menyampaikan pesan tentang berbakti kepada orang
tua. Terlihat dari cerita bagaimana Untung sudah menjalankan ibadah dengan baik
dan ingin berbuat kebaikan kepada orang lain. Namun, Untung harus ingat pula
apakah perbuatan kepada orang tuanya sudah baik. Hal ini banyak terjadi pada
anak muda saat ini, yang dimana mereka hanya fokus kepada tujuan dunia dan
lupa untuk berbakti pada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan
akhlak yang baik dilakukan oleh anak kepada orang tuanya.
Berbakti kepada kedua orang tua adalah faktor utama diterimanya doa
seseorang dan juga merupakan amal saleh paling utama yang dilakukan oleh
seorang muslim. Berbakti kepada orang tua ini seiring dengan nilai-nilai kebaikan
untuk selamanya dan dicitai oleh setiap orang sepanjang massa.79
Dalam Al-
Qur‟an terdapat beberapa ayat yang menjadi dasar keharusan untuk berbakti
kepada orang tua, salah satunya yaitu Q.S. An-Nisa ayat 36, yang berbunyi:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,”
(QS An-Nisa [4]: 36)
Dalam ayat tersebut dijelaskan kita sebagai hamba Allah untuk
menyembahnya dan tidak mempersekutukannya, lalu berbuat kepada orang tua,
79
Rosihon Anwar, Akhlak tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 107.
71
saudara, dan orang yang disekeliling kita. Dengan menghubungkan ibadah kepada
Allah dan berbuat baik kepada orang tua menunjukan betapa mulianya kedudukan
orang tua dan birrul wallidain di sisi Allah SWT.
B. GAMBAR 2
Gambar 4. 2
Dalam potongan komik ini terdapat dua panel yang membentuk suatu cerita
tentang berpuasa.
Panel pertama Untung dan Nino sedang berjalan, Nino membawa plastik yang
berisi nasi padang. Untung yang sedang berpuasa berkata kepada Nino “puasa
dong, No! Biar bisa ngendaliin hawa nafsu!”. Di panel ini terlihat, bahwa Untung
telah menemani Nino yang telah membeli nasi padang karena nafsunya.
Panel kedua, saatnya adzan Maghrib untung berbuka puasa. Namun, Untung
terlihat seperti orang yang sangat lapar dan rakus. Di meja digambarkan berbagai
A1 A2
A3
B2 B1
B3
B4
C1
C2 C4 C3
C5
E
D1
72
makanan yang berantakan. Digambarkan juga tangan kandang Untung memegang
paha ayam sedangkan tangan kirnya memegang minuman.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4.2
yaitu pada latar belakang pada panel ke dua (E). Objek E yang berbentuk
garis-garis hitam putih menandakan Untung sebagai pusat perhatian
sebagai tokoh. Warna hitam putih tersebut juga menandakan bahwa
Untung sedang melakukan sesuatu yang penting yaitu buka puasa dengan
makan secara rakus. Objek E tidak akan berarti menjadi tanda jika tidak
digabungkan dengan objek disekilingnya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4.2 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3, C4, C5. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran bunyi tulis dari
adegan Untung yang sedang makan buka puasa dengan rakus karena
sangat lapar. Bentuk objeknya yaitu C1 “nyam” sebagai suara dari mulut
Untung makan, C2 “Trang” sebagai suara piring atau tampat makanan
yang berbenturan, C3 “Nyam” sebagai suara dari mulut Untung makan, C4
73
“kraus” suara Untung menggit makanan, dan C5 “Set” suara tangan
Untung yang berberak mengambil makanan.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.2
legisign terdapat pada objek A3 yaitu dimana Untung makan ketika
berbuka puasa (B3). Pada objek B2 Untung berkata untuk puasa agar
melawan hawa nafsu, tetapi tergambarkan di panel ke dua Untung berbuka
puasa dengan penuh nafsu yang terlihat rakus menghabiskan semua
makanan yang ada. Hal tersebut juga dikuatkan pada objek B4 dimana
Untung berkata mencari makanan rendang.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4.2 yaitu objek A1, A2, dan A3. Pada
panel satu objek A1 dan A2 merupakan gambaran Nino sedang membawa
bungkusan nasi padang (B1) dan untung yang sedang berjalan sambil
mengobrol. Pada panel kedua objek A3 gambaran Untung yang sedang
makan buka puasa.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
74
pada gambar 4.2 yaitu terdapat pada panel pertama objek A3 terhadap
objek B3 dan B2. Dimana objek A3 yaitu gambaran Untung yang sedang
makan terlihat rakus itu karena untung sedang buka puasa terlihat pada
objek B3 “sedang adzan maghrib” tanda masuk buka puasa. Sebelumnya
pada panel 1 pada objek B2 Untung bilang kepada Nino untuk puasa,
menandakan kalau dirinya sedang puasa.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek A3 dan D1 merupakan simbol menunjukan keadaan
untung. Pada objek A3 Untung digambarkan sedang makan dengan penuh
nafsu, terlihat dari ekspreis yang matanya melolot melihat makanan,
lidanya menjulur keluar, tangan kirinya yang sedang memegang paha
ayam dan tangan kanannya memegang minuman yang hampir tumpah.
Adegan tersebut juga di perjelas dengan objek D1 yaitu garis-garis
gerakan tangan untung lalu cipratan air dan keringat yang ada disekeliling
objek A3. Objek A3 merupakan symbolia plewds dalam elemen komik,
yang menunjukan tokoh sedang bekerja keras penuh semangat dalam
melakukan adegan. Objek D1 merupakan symbolia briffits dalam elemen
komik, yang menunjukan gerakan tokoh.
75
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4.2 Rheme terdapat pada objek A2 dan
B2. Objek A2 merupakan gambar Untung yang mengatakan sesuatu (B2)
pada Nino. Dalam perkataan untuk pada Nino dalam objek B2 “Puasa
dong, No! Biar bisa mengandilin hawa nafsu”. Kata-kata tersebut bisa
berupa ajakan kalau Untung juga puasa, atau sindiran kepada Nino, atau
saran untung kepada Nino. Karena objek B2 bisa ditafsirkan pilan maka ia
disebut Rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B1 dan
B3. Objek B1 pada panel satu menjelaskan bahwa yang dibawa Nino
merupakan bungkusan nasi padang. Objek B3 merupakan penjelasan
suasana pada panel ke dua yaitu sengan adzan maghrib.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ke dua panel dapat di simpulkan
pada panel ke dua obek A3 dimana terlihat Untung yang sedang makan
buka puasa yang terlihat rakus penuh nafsu. Pada panel ke satu padahal
Untung berkata puasa agar bisa mengendalikan hawa nafsu, namun
Untung tetap makan penuh nafsu saat buka.
76
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Potongan komik pada gambar ke dua yaitu bercerita mengenai mengendalikan
nafsu. Nafsu berasal dari bahasa Arab nafsun yang artinya niat. Menurut Agus
Sudjanto nafsu adalah hasrat yang besar dan kuat, ia dapat mempengaruhi seluruh
fungsi jiwa.80
Di dalam buku Yatimin Abdullah yang berjudul Studi Akhlak
dalam Perspektif Al-Quran, nafsu di bagi menjadi tiga yaitu, nafsu ammmarah
(nafsu syaithoniah), nafsu lawwamah (nafsu hewaniah), nafsu mutmainnah (nafsu
fithrotillah). Nafsu ammarah adalah nafsu yang membawa diri ke dalam
keburukan, dimana seseorang belum bisa menentukan mana yag manfaat dan
mana yang mudharat. Nafsu lawwamah yaitu dimana jiwa telah menyesal
terhadap apa yang telah dikerjakannya terhadap suatu pelanggaran. Nafsu
mutmainnah yaitu nafsu yang telah mendapatkan tuntunan untuk melakukan
perbuatan baik.
Cerita dalam komik tersebut Untung berpuasa untung mengendalikan nafsu.
Tetapi, saat waktunya berbuka puasa Untung tidak bisa mengendalikan nafsunya
untuk memakan semua makanan yang ada. Sikap Untung menjadi berlebihan saat
buka puasa, nafsunya belum bisa dikendalikan sepenuhnya setelah berpuasa
menahan nafsu. Nafsu yang ada pada diri untuk termasuk nafsu buruk yang dapat
menyingkirkan semua pertimbangan akal, mempengaruhi peringatan hati nurani
dan menyingkirkan hasrat baik dan lainnya, karna itu nafsu bisa membawa diri
mengarah pada yang negatif.
80
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran (Pekanbaru: Amzah), h.
58.
77
Sikap Untung ketika makan yang berlebihan menjadi akhlak yang buruk
disebut rakus. Rakus adalah sifat seseorang yang suka makan dengan tidak
dipilih-pilih.81
Dalam Islam melarang untuk seseorang berlebih-lebihan ketika
makan atau rakus. Walau dalam keadaan sangat lapar setelah puasa, seseorang
tetap harus mengendalikan nafsu dan menggunakan etika yang baik dalam makan.
Rasulullah SAW sangat memperhatikan etika ketika makan. Dalam hadits
Rasulullah riwayat Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah berbunyi:
لنفسه وثلث لشرابه وثلث لطعاهه فثلث
"Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk
nafas." (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim tidak boleh
berlebih-lebihan untuk makan karena dalam tubuh manusia sudah mempunyai
bagiannya. Sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga utnuk
bernafas dalam selama sehari. Rasulullah juga meganjurkan untuk makan sebelum
lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Sesungguhnya hal tersebut agar makanan
yang dimakan bisa bermanfaat.
81
Frista Artmanda W., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: Lintas Media),
78
C. GAMBAR 3
Gambar 4. 3
Dalam potongan komik ini terdapat dua panel yang membentuk tentang
sedekah.
Panel pertama terlihat Untung sedang berjalan dan berpapasan dengan seorang
wanita. Untung yang telah bersedekah berkata “Seneng deh kalo habis
sedekah...”. wanita yang berpapasan dengan untung juga berkata “sedekah sekali
aja bilang-biang! Gue sering diem aja!”. Panel pertama menceritakan tentang
orang yang bersedekah namun bersifat ria atau mengumbarnya kepada orang
banyak. Panel kedua terdapat nino yang memakai jubah seperti ninja sedang
memberikan uang kepada pengemis sambil berkata “Buat Bapak Nih”. Pengemis
itu kaget karena diberikan uang oleh orang yang tiba-tiba memberinya dengan
menggunakan jubah seperti ninja.
A1
A3
A2
A4
B1
B3
B2
B4
C2
C1
C4
C3 D3
D1
D2
79
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualisign adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4.3
yaitu pada wanita yang sedang memakai bedak (A2). Objek A2 adalah
orang lain yang berpapasan dengan untung ketika berjalan dan
mendengarkan Untung bicara. Objek A2 tidak akan berarti menjadi tanda
jika tidak digambungkan dengan objek disekilingnya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4.3 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3, dan C4. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran bunyi tulis dari
masing-masing karakter. Objek C1 “hmm..” sebagai suara untung
menghela nafas setelah atau sebelum bicara (B1). Objek C2 “set” sebagai
suara tangan perempuan yang memakai bedak. Objek C3 “Whuss” sebagai
suara dari gerakan cepat dari Nino yang menghampiri pengemis. Objek C4
“lhadalah!?” suara teriakan pengemis yang kaget di kasih uang oleh Nino.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.3
legisign terdapat pada objek B2. Objek B2 yaitu balon kata dari
80
perempuan yang berpapasan dengan Untung mengatakan “Sedekah sekali
aja bilang-bilang! Gue sering diem aja!”. Norma yang ada pada objek B2
yaitu sedekah yang dibicarakan.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang diracang untuk merepresentasikan sumber
acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung kemiripan
„rupa‟. Ikon pada gambar 4. 3 yaitu objek A1, A2, A3, dan A4. Pada panel
satu objek A1 dan A2 merupakan gambaran Untung (A1) yang berbica
ketika berpapasan dengan perempuan (A2). Pada panel kedua objek A3
merupan Nino yang datang secara tiba-tiba memakan penutup muka dan
kepala memberikan uang kepada pengemis sebagai objek A4.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 3 yaitu terdapat pada panel pertama objek A3 terhadap
objek B1 dan B2. Dimana objek A3 merupakan gambaran Nino yang
beberi sedekah kepada pengemis dengan menggunakan penutup muka dan
kepala agar tidak diketahui oleh siapapun termasuk pengemis itu sendiri.
Nino berpakaian seperti tersebut karena pada panel pertama Untung (A1)
dan perempuan yang berpapasan (A2) mengobrolkan sedekah yang
dibicarakan (B! & B2).
81
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petanda tanpa melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1, D2 dan D3 pada panel ke dua merupakan simbol.
Pada D1 dan D2 merupakan garis-garis sebagai tanda gerakan Nino yang
cepat menghampiri pengemis dan langsung memberikan uang. Karena
Nino yang datang terlalu tiba-tida dan menggunakan penutup muka serta
kepala, pengemis tersebut pun kaget dengan ekspresi yang melotot (A4)
dan simbol pada ojek D3. Objek D1 dan D2 merupakan symbolia briffits
dalam elemen komik, yang menunjukan gerakan tokoh. Objek A4
merupakan jenis symbolia emanata dalam elemen komik, yang
menandakan tokoh terkejut.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4.3 Rheme terdapat pada objek A1 dan
B1. Objek A1 merupakan gambar untung yang mengatakan sesuatu (B1)
saat berpapasan dengan perempuan dengan memasukan tangannya ke
saku. Karena tidak digambarkan kegiatan Untung bersedekah, objek B1
bisa ditafsirkan ganda yaitu apakan Untung memang benar-benar telah
sedekah atau hanya berbicara agar perempuan tersebut mendengarkan.
82
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B4.
Objek B4 menjelaskan bahwa merahasiakan sedekah itu dianjurkan, tetapi
tidak perlu seperti Nino yang digamabrkan pada panel ke dua.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ke dua panel dapat di simpulkan
pada panel ke satu, ke dua dan captions (B4), bahwa dalam bersedekah
seharusnya tidak dibicarakan kepada orang lain dan merahasikan sedekah
itu dianjurkan agar tidak besifat riya.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Potongan komik pada gambar ke tiga yaitu bercerita bagaimana seseorang
dalam bersedekah. Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir, miskin, atau
yang berhak menerimanya sesuai dengan kemampuan pemberi, di luar kewajiban
zakat dan zakat fitrah. Namun, dalam bersedekah bisa menjadi tidak berarti jika
perbuatan tersebut diperlihatkan kepada orang lain untuk maksud tertentu,
perbuatan itu disebut riya. Seperti yang dilakukan Untung dan perempuan dalam
panel pertama pada gambar, mereka saling membicarakan sedekahhnya. Riya
adalah salah satu sifat tercela yang harus dibuang jauh-jauh dalam jiwa kaum
muslim karena riya dapat menggugurkan amal ibadah.82
Riya yaitu beramal
kebaikan karena didasarkan ingin mendapat pujian orang lain, agar dipercaya
82
Rosihon Anwar, Akhlak tasawuf, h. 137.
83
orang lain, agar dicintai orang lain, karena ingin dilihat oleh orang lain.83
Firman
Allah berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia
tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir." (QS Al-Baqarah [2]: 264)
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa menyebut-nyebutkan sedekah yang
telah lakukan merupakan perbuatan yang dilarang dan orang tersebut termasuk
kafir karena beribadah bukan karena Allah. Orang yang bersedekah karena riya
tidak akan mendapat pahala dan amalanya sia-sia. Memperlihatkan kepada orang
lain, sama halnya dengan menyebut-nyebutkan sedekahnya, dan ucapan tersebut
dapat menyakiti perasaan penerimanya.
83
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, h. 68.
84
D. GAMBAR 4
Gambar 4. 4
Pada potongan komik ini hanya terdiri dari satu panel yang menceritakan
tentang berbakti kepada orang tua itu tidak mudah.
Dalam potongan komik ini Untung sedang mengendarai sepeda motor yang
memboncengkan ibunya dengan berbagai barang bawaan. Untung terlihat telah
mengatar ibunya bebelanja dan ibunya Untung masih ingin di antarkan ke
berbagai warung untuk berbelanja, lalu untung hanya terdiam. Terlihat juga
gambar ayam yang dengan lari karena sepeda motor untung melaju. Nino berdiri
dengan memasukan tangannya ke saku sambi meihat Untung.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualisign adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 4
yaitu pada objek A3 yaitu Nino yang sedang berdiri. Objek A3 merupakan
A1
A4 A2
B1
B2 B3
C2
C3
C1
D3
D2
D1
B4
A3
85
kualitas tambahan untuk menggambarkan suasana Untung yang sedang
lewat mengendarai motor membonceng ibunya. Objek A3 tidak akan
berarti menjadi tanda jika tidak digambungkan dengan objek A1 dan A2.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 4 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
dan C3. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran bunyi tulis dari
adegan yang digambarkan. Objek C1 “Whuss~” yaitu sebagai suara
hembusan angin ketika motor untung melaju. C2 “Trong.. Trong.. Trong..
Trong..” sebagai suara dari knalpot motor untung yang melaju. Objek C3
“Petok !?” sebagai suara dari ayam yang melompat kaget karena motor
Untung lewat.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
4 legisign terdapat pada objek B4 yaitu dimana menjelaskan bahawa
berbakti kepada kedua orang tua itu memang selalu tidak mudah. Objek
B4 berkaitan dengan objek A1 yang merespon diam pada objek B1 kepada
objek A2 pada objek A2 dan A3.
86
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 4 yaitu objek A1, A2, A3, dan A4.
Objek A1 yaitu Untung yang sedang mengendari Motor, objek A2 yaitu
Ibu Untung yang membawa banyak barang dibonceng Untung, objek A3
yaitu Nino yang melihat Untung lewat bersama Ibunya, objek A4 yaitu
ayam yang melompat kaget karena dilewati motornya Untung yang
berjalan.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 4 yaitu terdapat pada panel pertama objek A4 terhadap
objek A1 dan A2. Objek A4 merupakan ayam yang melompat kaget
terlihat dari ekspresi matanya yang melotot dengan sayapnya yang terbuka
dan kakinya melangkah serta mengeluarkan bunyi petok (C3). Ayam
tersebut melompat kaget karena untung (A1) dan Ibunya (A2) lewat
menggunakan motor yang cepat.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1, D2, dan D3 merupakan simbol menunjukan untung
87
lewat bersama ibunya mengendarai motor dan dilihat oleh Nino. Objek D1
dan D2 beserta garis lainnya yang ada disekeliling objek A1 dan A3
merupakan garis-garis penanda arah motor Untung yang melaju
menghempas angin. Objek D3 yang berbentuk garis tiga sebagai penanda
perhatian arah penglihatan Nino kepada Untung dan Ibunya. Objek D1,
D2, A1 dan A3 merupakan symbolia briffits dalam elemen komik, yang
menunjukan gerakan tokoh dan objek yang ada disekiling tokoh.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 4 rheme terdapat pada objek A3.
Objek A3 merupakan tokoh Nino yang sedang berdiri melihat Untung
lewat dengan tersenyum dan mata mengarah Untung serta ibunya. Pada
keadaan Nino berada disitu bisa menjadi multitafsir, apakah Nino memang
sejak diawal berdiri disitu sebelum untung lewat, atau Nino memang
datang untuk melihat Untung dengan Ibunya, dan sedang apa Nino berada
disitu.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B4.
Objek B4 merupakan tanda sebagai kenyataan yang berisi “Berbakti itu..
memang nggak selalu mudah, kawan..”. dengan itu, objek B4 menandakan
kalau berbakti kepada orang tua itu terkadang butuh perjuangan.
88
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari potongan komik tersebut dapat
di simpulkan pada objek A1, A2 dan B4. Dimana Untung yang sedang
mengantar ibunya berbelanja dengan membawa banyak barang serta
membonceng ibunya hanya terdiam ketika ibunya meminta untuk menuju
beberapa tempat lagi. Sikap untung mendakan bahwa ketika berbakti
butuh perjuangan, siap menjalankan apa yang orang tua inginkan.
Kemudian cerita tersebut juga dipertegas pada objek B4 yaitu captions
yang berbunyi “Berbakti itu... memang nggak selalu mudah, kawan”.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Potongan komik pada gambar ke empat menyampaikan pesan yang sama
seperti pada potongan komik gambar pertama. Namun, pada kali ini menekankan
bahwa usaha yang dilakukan dalam berbakti kepada orang tua. Dalam berbakti
kepada orang tua tidaklah mudah, tetapi sebagai anak harus tetap menuruti
perintah orang tua tersebut. Usaha orang tua dalam merawat anaknya dari kecil itu
sangat susah, sebagaiamana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Lukman
ayat 4, berbunyi:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS
Luqman [31]: 14)
89
Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa orang tua yaitu ibu telah berjuang
berusaha keras untuk merawat anaknya diwaktu kecil. Sebagai anak harus
menyadari hal tersebut untuk mau membantu dan menolong orang tua dalam
keadaan apapun dengan maksimal mungkin. Karena, berbagai usaha yang anak
telah lakukan dalam berbakti kepada orang tua tidak akan membayar besarnya
usaha orang tua kepada anaknya.
E. GAMBAR 5
Gambar 4. 5
Dalam potongan komik ini terdapat dua panel yang menceritakan tentang
kebanggan memiliki orang tua.
A1
A2 A3
A4
A5 A6
B1
B2 B3
B4
B5
B7
C2
C1
C3 C4
D1
D2
E
B6
90
Panel pertama terdapat Nino, Dinda dan seorang teman perempuan sedang
berjalan membahas tentang ingin membeli baju dimana. Dinda bercerita, bahwa
dia diajak mamahnya ingin membeli baju di Singapura. Teman perempuan
satunya bercerita membeli baju di toko online. Untung yang berpapasan hanya
berdiam. Panel kedua terdapat ibunya Untung yang sedang menyiapakan makanan
dan meminta Untung untuk shalat dan terus akan. Untung yang melihat yang
ibunya, merasa bersyukur mempunyai Ibu yang terbaik di dunia.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 5
yaitu tedapat pada latar belakang panel pertama (E). Objek E yang wujud
berbentuk bayangan orang yang berada disekeliling objek A1, A2, A3, dan
A4. Objek E jika di gabungkan dengan objek lain menandakan bahwa latar
tempat disuasana keramaian orang. Objek E tidak akan berarti menjadi
tanda jika tidak digabungkan di sekelilingya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 5 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3 dan C4. Objek C1, C2, C3 dan C4 tersebut merupakan bunyi huruf,
yaitu bunyi yang menggambarkan suasana namun di tulis dengan huruf.
91
Pada panel pertama objek C1 merupakan bunyi huruf bahwa Untung
sedang berjalan “Tap Tap”. Objek C2 juga merupakan bunyi Nino, Dinda
dan teman perempuannya sedang berjalan “Tap Tap Tap”. Pada panel ke
dua objek C3 “hmm~” suara Untung bergumam melihat ibunya di ruang
makan. Objek C4 “Set” merupakan bunyi gerakan tangan Ibunya Untung
yang sedang menyiapkan makanan untuk Untung.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
5 legisign terdapat pada objek B6, dimana objek B6 merupakan balon kata
dari Ibunya Untung. Dalam objek B6 yaitu berisi “Untung langsung shalat
dulu, terus makan, ini udah mak siapin makan siangnya”. Perkataan
tersebut berupa kalimat perintah yang bisa berati norma dalam keluarga
Untung untuk shalat dulu kemudian makan.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 5 yaitu objek A1, A2, A3, A4, A 5
dan A6. Pada panel satu objek A1 yaitu Untung yang sedang lewat telah
berpapasan dengan teman yang lain, objek A2 merupakan teman Dinda
yang berjalan bersama, Objek A3 yaitu Dinda yang berjalan bersama Nino
dan temannya sambil mengobrol, dan objek A4 adalah Nino. Pada panel
92
kedua objek A5 yaitu untung yang datang kerumah melihat Ibunya Untung
sedang menyiapkan makanan, objek A6 adalah Ibunya Untung.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 5 yaitu terdapat pada panel pertama objek A1 terhadap
objek A2, A3 dan A4. Dimana objek A1 merupakan gambaran Untung
yang sedang terdiam setelah berjalan berpapasan dengan Nino (A4), Dinda
(A3), dan temannya (A2). Untung terdiam karena mendengar obrolan
mereka yang sedang membahas membeli baju.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1 dan D2 merupakan simbol menunjukan keadaan
Ibunya Untung yang sedang di dapur. Pada objek D1 berbentuk garis dua
sekiran tangan Ibunya Untung, menandakan gerakan Ibunya Untung yang
sedang menyiapkan makanan untuk Untung. Objek D2 merupakan bentuk
gelombang yang keluar dari gelas menandakan bahwa gelas tersebut berisi
air hangat yang keluar asap sebagai objek D2. Simbol lainnya terdapat
pada objek A4 merupakan langkah kaki Nino kedepan, menandakan
bahwa ia dan temannya sedang berjalan. Objek D1, D2, dan A4
merupakan symbolia briffits dalam elemen komik, yang menunjukan
gerakan tokoh dan objek.
93
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 5 Rheme terdapat pada objek A1 dan
B5. Objek A1 merupakan gambar Untung yang berjalan melewati Nino,
Dinda dan temannya yang sedang mengobrol. Kemudian sikap Untung
tergambarkan dalam objek B5 yaitu balon kata yang berisi titik-titik berarti
diam. Sikap diam Untung bisa ditafsirkan karena dia malu kepada
temannya tidak bisa beli baju atau karena dia sedih orang tuanya tidak
mengajaknya membeli baju. Karena objek B5 bisa ditafsirkan pilihan
maka ia disebut Rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B7.
Objek B7 pada panel dua adalah perkataan Untung yang menyatakan
“Emakku emang buka orang kaya. Tapi dia adalah ibu terbaik di Dunia..”.
kalimat pada balon kata Untung tersebut merupakan eksistensi aktual dari
gambaran ibunya Untung yang baik menyiapakan kebutuhan untun
Untung.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ke dua panel dapat di simpulkan
pada panel ke dua obek B7. Setelah di panel pertama Untung terdiam
94
mendengar perakapan temannya. Kalimat pada balon kata Untung sebagai
tanda kalau Untung bersyukur menerima keadaan ibunya yang apa adanya.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Dalam potongan komik ke lima ini memberi pesan bahwa sebagai manusia
kita harus bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Syukur adalah
suatu sifat atau akhlak mulia yang wajib dimiliki oleh setiap individual muslim,
yaitu menyadari bahwa segala nikmat-nikmat yang ada pada dirinya itu
merupakan karunia dan anugrah dari Allah semata dan meggunakan nikmat-
nikmat itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh-Nya.84
Terlihat
dalam sikap Untung yang awalnya tidak percaya diri dengan temannya yang
membeli baju di luar negeri dan toko online, tetapi ketika Untung sampai rumah
bersyukur melihat ibunya yang baik menyiapkan makanan untuknya. Untung
mensyukuri atas karunia keadaan orang tua yang sederhana namun penuh kasih
sayang kepadanya. Firman Allah SWT berbunyi:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS
Ibrahim [14]: 7)
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa apabila seorang hamba bersyukur,
maka ia akan mendapatkan nikmat yang lebih, namun apabila tidak bersyukur,
maka ia akan mendapat azab yang pedih. Semua hal yang didapatkan oleh
manusia merupakan nikmat yang diberikan dari Allah. Besar dan kecilnya nikmat
84
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, h. 208.
95
tersebut harus dijaga dengan sebaik mungkin dan di syukuri oleh hambanya dalam
keadaan apapun. Apalagi dengan keadaan orang tua harus sangat disyukuri
anaknya dan sebagaimana harusnya anak untuk membant dan memberikan
sesuatu kepada orang tua.
F. GAMBAR 6
Gambar 4. 6
Pada potongan komik ini terdapat dua panel yang menceritakan tentang
kegiatan bertamu ke rumah Ustadz.
Panel pertama terlihat Untung dan Nino sedang asik makan-makanan yang
disediakan oleh Pak Ustadz. Nino juga menyindir untung dengan berkata “Ngajak
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4
C2
C3
C6C1
C4
C5
C7
D2
D3
D1
E
96
silaturahmi, ternyata ngincer makannya doang, Modus!”. Panel kedua terlihat
Ustadz dan istrinya sedang heran melihat meja makan yang berantakan dan
kosong dari makanan setelah Untung dan Nino menghabiskannya.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 6
yaitu tedapat pada latar belakang panel pertama (E). Objek E yang wujud
berbentuk bayangan orang yang berada disekeliling objek A1, A2, B1, dan
B2. Objek E jika di gabungkan dengan objek lain menandakan bahwa latar
tempat berada didalam rumah dekat jendela. Objek E tidak akan berarti
menjadi tanda jika tidak digabungkan di sekelilingya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 6 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3, C4, C5, C6, dan C7. Semua objek C tersebut merupakan bunyi huruf,
yaitu bunyi yang menggambarkan suasana namun di tulis dengan huruf.
Pada panel pertama objek C1 merupakan bunyi huruf ketika Nino
memasukan tangannya ke dalam plastik kantong makanan “kress”. Objek
C2 merupakan bunyi gerakan tangan Nino yang sedang makan “Set”. Pada
panel ke dua objek C3 “Nyam Nyam” suara Nino sedang mengunyah
97
makanan. Objek C4 dan C5 merupakan bunyi suaran Untung sedang
mengunyah makanan “nyam” “nyam”. C6 juga merupakan bunyi gerakan
tangan Untung yang sedang makan “Set”. Objek C7 merupakan gambaran
suasana meja makan yang makanannya telah habis “Ludes~”
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
6 legisign terdapat pada objek B1, dimana objek B1 merupakan balon kata
dari Nino. Dalam objek B1 yaitu berisi “Ngajak silaturahmi, ternyata
ngincer makanannya doang, modus!”. Perkataan tersebut berupa kalimat
sindiran kepada Untung yang datang ke rumah Pak Ustadz hanya asik
dengan makanannya.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 6 yaitu objek A1, A2, A3, dan A4.
Pada panel satu objek A1 yaitu Nino yang sedang asik makan bersama
Untung (A2) di rumah Pak Ustadz. Pada panel kedua objek A4 merupakan
Pak Ustad dan Istrinya sebgai objek A5 yang kaget melihat meja makan
yang kosong.
98
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 6 yaitu terdapat pada panel kedua pada objek A3 dan A4.
Dimana objek A4 dan A5 yaitu gambaran Pak Ustadz yang kaget melihat
meja makan yang habis makannya karena di habiskan oleh Untung dan
Nino pada panel pertama.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1, dan D2 merupakan simbol menunjukan keadaan
Untung dan Nino yang sedang makan. Pada objek D1 berbentuk garis dua
sekitaran tangan Untung dan Nino mendakan gerakan tangan mereka yang
sedang asik makan makanan yang disediakan. Objek D3 pada panel dua
merupakan tanda petunjuk yang menandakan bahwa meja makan telah
habis makanannya yang telah di makan oleh Untung dan Nino. Objek D1
dan D2 merupakan symbolia briffits dalam elemen komik, yang
menunjukan gerakan tokoh. Objek D3 merupakan jenis symbolia emanata
dalam elemen komik, yang menandakan kejutan yang ada pada objek.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 6 Rheme terdapat pada objek B3.
99
Objek B3 merupakan balon kata dari pak Ustadz yang kaget melihat meja
makan yang berantakan dan kosong makannya, balon kata pak Ustadz
berisi “Mereka lapar atau ....?”. kalimat yang pada baon kata berisis titik-
titik membuat penafsiran yang berbeda-beda sesuai dengan pilihan
pembaca. Bentuk balon kata yan bergelombang juga mendakan kalau Pak
Ustadz sedang bingung melihat meja makan. Karena objek B3 bisa
ditafsirkan pilihan maka ia disebut Rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B2.
Objek B2 pada panel pertama yaitu balon kata dari Untung yang asik
makan mengatakan bahwa pak Ustadz punya banyak makanan enak.
Kalimat “Habis Pak Ustadz punya banyak makanan enak” adalah tanda
kenyataan yang membuat Untung dan Nino semangat makan.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari dua panel, dan di simpulkan
pada panel ke dua obek A3 dan A4. Setelah di panel pertama Untung dan
Nino asik makan, pada panel ke dua Pak Ustadz dan istrinya yang terkejut
atau bingung melihat meja makan yang berantakan dan habis makannnya.
Pesan yang disampaikan yaitu jika bertamu atau bersilaturahmi kerumah
orang jangan menghabiskan maknannya yang membuat pemilik rumah
bingung.
100
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Dalam potongan komik ke enam ini menggambarkan ketika Untung dan Nino
sedang bersilaturahmi ke rumah ustadz. Silaturahmi merupakan salah satu
kegiatan yang sangat dianjurkan dalam islam untuk mempererat tali persaudaraan.
Silaturahmi adalah berbagi kebaikan duniawi kepada kerabat dekat.85
Hadits Abu
Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:
مهكانمه مبالليؤ رم ا آلخروا ليو مهكانومه ضي فه,فل يك مبالليؤ رحمهفل يصل ا آلخروا ليو “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah ia menyambung silaturahmi”. (HR. Abu Hurairah ra)
Dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa sebagai umat muslim hendaknya
saling menjalin silaturahmi kepada sesama muslim. Selain itu, sebagai tuan rumah
hendaknya untuk memuliakan tamunya dengan memberikan hidangan. Dengan
menjalin silaturahmi dapat menambah keimanan kepada Allah dan hari Akhir.
Selain itu juga mempererat hubungan persaudaraan antar sesama manusia.
Kegiatan Untung dan Nino bersilaturahmi ke rumah Utadz sangat bagus,
namun Untung dan Nino hanya asik untuk menghabiskan makanan yang
disediakan. Sebagai tuan rumah, Ustadz pasti memperlakukan tamunya secara
baik dengan memberikan hidangan. Namun, sikap Untung dan Nino kurang baik
karena menghabiskan seluruh makanan yang disediakan sehingga terlihat
berlebih-lebihan dalam makan atau rakus. Sifat Rakus merupakan sebagaian
Akhlak yang tercela seperti yang dijelaskan pada gambar ke dua.
85
Ibnu Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak: Buku Dasar Pertama Tentang
Filsafat Etika (Bandung: Mizan, 1998), h. 50.
101
Memang sebagai tamu Untung dan Nino mempunyai hak dalam bertamu
untuk menghabiskan makanan yang disedikan. Karena setiap tamu yang datang
hidangan yang dinikmati tamu akan menjadi pahala bagi tuan rumah.
Sebagaimana hadist Rasulullah yang berbunyi:86
يا وهن كان يؤ ضيفه ، خرفليكرم ال واليوم ،وهن كان يؤهن باهلل وليلة يوم وجائزته فةأيام الض
خيراأوليسكت الخرفليقل واليوم هن با هلل “Bertamu itu (paling lama) 3 hari dan boleh (menurut kebiasaannya) adalah
sehari semalam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat
maka muliakanlah tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat (kiamat) maka berkatalah yang baik atau diamlah.” (HR. Bukhari –
Muslim)
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa tamu mempunyai hak selama tiga hari
di rumah yang dikunjungi. Tuan rumah juga mempunyai kewajiban untuk
memuliakan tamu dengan menyuguhkan kebutuhan tamu. Tetapi Untung dan
Nino sebagai tamu harus mempunyai akhlak yang baik dengan tidak merepotkan
tuan rumah.
86
Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Al-Jamius Shahih Bukhari.Muslim (Surabaya: Karya
Utama), h. 159.
102
G. GAMBAR 7
Gambar 4. 7
Dalam potongan komik ini terdapat dua panel yang membetuk suatu cerita
tentang cita-cita.
Pada panel pertama Untung dan Nino sedang asik makan makanan yang
berada diatas sebuah piring. Lalu Nino bertanya kepada untung kalau nanti sudah
dewasa ingin jadi apa?, Untuk menjawab ingin jadi pilot. Di panel kedua nino
seolah meledek Untung yang ingin jadi pilot, Nino berkata “ck, Naik pohon jambu
aja kamu tremor!” dan untung menjawab “Yah, No kan nanti dilatih dulu...”.
A1A2
A4A3
B1
B2 B3
B4
C2
C1
C3
C4
D1
D3
C5
C6
D4 D2
103
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 7
yaitu tedapat pada sepiring makanan panel pertama. Sepiring makanan
tersebit menjadikan latar kegiatan Untung dan Nino yang sedang
mengobrol sambil memakan makanan. Sepiring makanan jika di
gabungkan dengan objek A1 dan A2 menandakan kegiatan makan. Objek
E tidak akan berarti menjadi tanda jika tidak digabungkan di sekelilingya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 7 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3, C4, C5, dan C6. Semua objek C tersebut merupakan bunyi huruf, yaitu
bunyi yang menggambarkan suasana namun di tulis dengan huruf.
Pada panel pertama objek C1 merupakan bunyi huruf ketika Nino
menggerakan tangan dan badannya untuk makan “set”. Objek C2
merupakan bunyi kunyahan Nino yang sedang makan yang garing “kraus
kraus”. Pada Objek C3 dan C4 “Nyam” “Nyam Nyam” suara Untung
sedang mengunyah makanan. Objek C5 merupakan bunyi suara gerakan
tangan Untung mengambil makanan “set”. C6 juga merupakan bunyi
gerakan tangan Nino yang sedang menunjuk kearah Untung “set”.
104
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
7 legisign terdapat pada objek B4, dimana objek B4 merupakan balon kata
dari Untung berisi “Yah, No, kan nanti dilatih dulu..”. Legisign dalam
objek B4 berhubungan dengan objek B2 yaitu balon kata Untung yang
ingin menjadi pilot. Prinsip yang ada dalam potongan komik itu yaitu
Untung akan latihan untuk menjadi pilot agar menghilangkan
kekurangannya yang di sebut Nino dalam objek B3.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 7 yaitu objek A1, A2, A3, dan A4.
Pada panel satu objek A1 yaitu Nino yang sedang makan sambil bertanya
kepada Untung sebagai objek A2. Pada panel kedua objek A2 yaitu Nino
dan A4 yaitu Untung dalam bentuk close up.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 7 yaitu terdapat pada panel pertama objek A3 terhadap
objek A2 dalam B3 terhadap B2. Dimana objek A3 yaitu gambaran Nino
yang sedang meledeki Untung sebagai objek A2 yang ingin menjadin pilot
105
dalam objek B2. Adapun kalimat Nino yang meledeki Untung ada dalam
objek B3 yang berisi “ck, Naik pohon jambu aja kamu tremor!”.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1, D2, D3, dan D4 merupakan symbolia menunjukan
keadaan Untung dan Nino sedang asik makan dan mengobrol. Pada objek
D1 berbentuk garis dua sekitaran tangan Untung, menandakan gerakan
tangan Untung yang bergerak mengambil makanan di piring. Garis dua
seperti objek D1 tidak hanya di sekitar Untung, namun ada juga di sekitar
Nino sebagai menandakan pergerakan. Objek D2 merupakan bentuk
tanggan menunjuk sebagai pendukung objek B3 dan garis dua dibawahnya
yang menandakan tangan Nino bergerak. Objek D3 merupakan gelombang
untuk mengarah pada Untung pendukung objek A3, B3 dan D2. Objek D4
merupakan tanda air keringat Untung yang bingung diledeki oleh Nino
atas cita-citanya. Objek D1, D2 dan D3 merupakan symbolia briffits dalam
elemen komik, yang menunjukan gerakan tokoh. Objek D4 merupakan
jenis symbolia squeans dalam elemen komik, yang menandakan tokoh
bingung.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasaarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 7 Rheme terdapat di dalam objek B4.
106
Objek B4 merupakan balon kata dari Untung yang merespon sindiran dari
Nino dalam objek B3, balon kata Untung berisi “Yah, No kan nanti dilatih
dulu...”. Kalimat yang pada balon kata berisis titik-titik pada akhiran
kalimat membentuk suatu tafsir pilihan. Kalimat tersebutbisa menadakan
bahwa untung akan melatih kaki agar tidak tremor pada ketinggian atau
untuk akan melatih kesiapan mental menjadi pilot pesawat tempur. Karena
objek B4 bisa ditafsirkan pilihan maka ia disebut Rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B3.
Objek B7 pada panel dua adalah perkataan Nino yang menyatakan “ck,
Naik pohon jambu aja kamu tremor!”. Kalimat pada balon kata Nino
tersebut merupakan eksistensi aktual dari Untung dalam objek B2 yang
menyatakan bahwa Untung ingin menjadi pilot pesawat tempur.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ke dua panel dapat di simpulkan
pada panel ke dua obek B4. Setelah di panel pertama Untung menyatakan
ingin menjadi pilot pesawat tempur, lalu Nino mematahkan niat Untung
dengan objek B3. Namun, walau di ledeki Nino dalam objek B3, Untung
tetap semangat ingin jenadi pilot pesawat tempur dengan menyakinkan
pada objek B4.
107
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Cerita yang digambarkan dalam potongan komik ke tujuh yaitu dimana
membentuk suatu cita-cita, yang di contohkan oleh Untung ingin menjadi pilot
pesawat tempur namun masih mempunyai kekurangan. Dalam komik ini
menggambarkan akhlak yang kurang baik oleh Nino yang mengejek kekurangan
Untung. Padahal dalam Rasulullah melarang untuk sesama muslim saling
mengejek. Dalam firman Allah yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Hujurat [49] 11)
Dalam ayat tersebut Allah melarang sesama orang muslim untuk saling
merendahkan. Orang yang merendahkan atau menghina orag lain belum tentu
lebih baik derajat atau perilakunya dari pada orang yang dihina. Sebagai orang
muslim merupakan sudah menjadi saudara seiman yang harusnya saling
mendukung satu sama lain. Lebih baik seorang muslim melihat atau
mengintropeksi diri sendiri atas segala kesalahan agar menjadi pribadi yang lebih
baik.
108
H. GAMBAR 8
Gambar 4. 8
Dalam potongan komik ini terdapat empat panel yang membentuk suatu
cerita membahas nilai ulangan Untung.
Panel pertama Untung, Nino, dan ke dua teman perempuannya sedang
dudukan bersama di kantin. Untung terlihat lemas, dan ditanya sama kedua teman
perempuannya, kenapa diam saja? Apa sakit perut? dan Nino juga bertanya “diare
lagi, tung?”. Panel kedua untung bercerita kalau nilai ulangan geografinya dapet
enam. Lalu temannya menyemangati Untung untuk mengikuti remedial.
Di panel ke tiga Untung disemangati lagi untuk sabar dan tidak putus asa,
“biar gak jago dalam nilai pelajaran ips siapa tau nilai ipanya bagus”. Pada
panel ke empat saat dijalan pulang Untung diboncengi Nino. Nino bertanya
A1
A2
A3 A4 A5 A6
A7
A8
A9
A10
A11 A12 A13
A14
B1
B2 B4
B3 B5
B6
C1
B1
B1 B7
B8
B9 B10 B11 C2
C3
E
109
kepada Untung tentang niai fisikanya. Teryata nilai Untung juga rendah mendapat
lima dan ada Sopyan yang mendapat nilai tiga.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 8
yaitu pada latar belakang pada panel ke dua (E). Objek E yang berbentuk
garis-garis hitam putih menandakan Untung dan Nino sebagai pusat
perhatian sebagai tokoh. Warna hitam putih tersebut juga menandakan
bahwa Untung dan Nino sedang berjalan menggunakan motor melewati
berbagai tempat. Objek E tidak akan berarti menjadi tanda jika tidak
digambungkan dengan objek disekilingnya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 8 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
dan C3. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran bunyi tulis dari
adegan Untung dangan Nino. Bentuk objeknya yaitu C1 “hmm~” sebagai
suara dari Untung yang sedang bergumam karena malu menjawab
pertanyaan temannya. Objek C2 dan C3 “Trong Trong” “Trong Trong”
yaitu suara knalpot motor Nino yang membocengi Untung sedang
berjalan.
110
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
8 legisign terdapat pada objek B5 yaitu dimana Dinda sedang
menyemangti Untung yang mendapat nilai enam. Pada objek B5 Dinda
berkata “ooh, gak usah dipikirin, kan ada remedial..”, menjawab balon
kata untuk pada objek B4. Legisign yang terdapat yaitu nilai kecil tidak
usah dipikirkan dan mengikuti remedial.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 8 yaitu kelompok objek A dari A1
sampai A14. Pada panel satu objek A1 sebagai temennya Dinda, objek A2
sebagai Dinda, dan objek A4 sebagai Nino sedang bertanya kepada
Untung sebagai objek A3 kenapa diam saja. Pada panel kedua objek A5
sebagai teman Dinda, objek A6 sebagai Dinda, dan objek A8 sebagai Nino
sedang menanggapi alasan Untung sebagai objek A7. Pada panel ke tiga
objek A9 sebagai teman Dinda, objek A10 sebagai Dinda, objek A12
sebagai Nino sedang menyemangati Untung sebagai objek A11. Pada
panel ke empat objek A3 Untung yang sedang bercerita sambil naik motor
diboncengi oleh Nino sebagai objek A14.
111
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 8 yaitu terdapat pada panel pertama objek B4, B7, dan B8
terhadap objek B3. Dimana objek B3 yaitu balon kata Untung yang
bercerita sedih mendapat nilai rendah “Ulangan geografi gue dapet
enam..”. selanjutnya karena balon kata untung masih di anel yang sama
objek B4 sebagai balon kata Dinda menyemangati Untung dengan kalimat
“Ooh, gak usah terlalu dipikiran, kan ada remadial..”. Lalu di panel
selanjutnya objek B7 dan B8 masih menyemangati Untung membahas
objek B3.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Meja yang berisi gelas, mangkok, piring, botol saos, dan
kaleng kerupuk merupakan simbol mernunjukan latar tempat sedang
berada di tempat makan atau kantin. Tanda yang menjadi latar tempat
Untung, Nino, Dinda dan temannya mengobrol tersebut terdapat pada
panel satu, dua, dan tiga.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 8 Rheme terdapat pada objek B6.
112
Objek B6 merupakan balon kata temannya Dinda yang hanya berisi titik-
titik setelah mendengarkan Untung. Titik-titik tersebut menandakan
temannya Dinda tidak berkata-kata karena kaget mendengar cerita Untung
atau ikut sedih mendengarkannya. Karena objek B2 bisa ditafsirkan
pilihan maka ia disebut Rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B11
merujuk pada objek B10 dan B8. Objek B11 pada panel ke empat
menjelaskan bahwa Untung mendapat nilai fisika lima dan menceritakan
Sopyan mendapat nilai tiga. Dalam panel sebelumnya objek B8 Dinda
mengatakan mungkin gak jago di pelajaran ips dan ipa lebih baik. Tetapi
ternyata sama saja (B11), nilai ipa untung sama saja dengan nilai ips.
a. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari ke empat panel dapat di
simpulkan pada panel ke tiga. Bahwa ketika Untung bersedih mendapat
nilai rendah, teman-teman yang berada disekelilingnya memberikan
semangan dalam objek B5, B7 dan B8.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Dalam potongan gambar yang ke delapan ini merupakan sifat akhlak yang
baik lawan dari sifat akhlak pada gambar tujuh. Jika gambar tujuh merupakan
sikap mencela yang di gambarkan, pada gambar delapan ini menggambarkan
113
sikap saling mendukung sesama muslim. Pada potongan gambar ke delapan ini
menceritakan Untung yang tidak bersemangat karena mendapat nilai rendah.
Namun, teman yang berada di sekelilingnya memberikan semangat kepada
Untung. Sikap memberikan dukungan tersebut merupakan sikap yang baik dalam
menjalin hubungan persaudaraan dalam islam. Firman Allah berbunyi:
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat [49]: 10)
Dalam ayat tersebut bahwa sesama muknin merupakan saudara yang saling
mendukung satu sama lain dengan berdamai. Dengan berdamai dan bertakwa
kepada Allah akan menghadirkan rahmat Allah dalam persaudaraan. Teman yang
baik meruapakan teman yang selalu mendukung ke jalan Allah karena Allah.
Teman yang baik bukan semata-mata dijalin untuk mendapatkan manfaat dunia,
meteri, jabatan atau sejenisnya.
114
I. GAMBAR 9
Gambar 4. 9
Pada potongan komik ini terdapat hanya satu panel yang menceritakan untung
yang sedang mengambil sendal milik orang lain.
Setelah shalat berjamaan di masjid, Untung terlihat sedang memilih-milih
sendal dan berkata “ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk..”.
Untung akan mengambil sendal milik orang lain yang lebih baik dari pada
miliknya. Aksi Untung tersebut dilihat oleh Nino yang mengetahui kalau Untung
sedang khilaf lagi.
A1
A2
A3
A4
B1 B2
C5C3
C6
C7C1
C2
D1
E
C4
115
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda berdasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4. 9
yaitu pada beberapa sendal yang berjejeran (E). Objek E yaitu sendal-
sendal jamaah masjid yang mengikuti shalat berjamaah yang bergeletakan
dekat batas suci. Objek E memberikan kualitas pada adegan Untung yang
sedang memilih sendal yang dijelaskan pada objek B1. Objek E tidak akan
berarti menjadi tanda jika tidak digambungkan dengan objek
disekilingnya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 9 pada sinsign terdapat pada objek C1, C2,
C3, C4, C5, C6, dan C7. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran bunyi
tulis dari adegan Untung yang sedang ingin mengambil sandal setelah salat
berjamaah dan Nino sedang memperhatikannya. Bentuk objeknya yaitu C1
“set” sebagai suara dari gerakan tangan Untung yang ingin mengambil
sandal. Objek C2 dan C3 “bla” “bla” sebagai suara orang mengobrol yang
ada di sekitar setelah shalat berjamaah. Objek C4 “hmm~” sebagai suara
Nino bergumam melihat kelakuan Untung. Objek C5 “bla bla” juga
116
sebagai suara orang mengobrol yang ada di sekitar setelah shalat
berjamaah. Objek C5 “Srak” suara orang yang sedang memakai sandal.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
9 legisign terdapat pada objek B1 yaitu dimana Untung ingin mengambil
sendal orang lain. Pada objek B1 sebagai balon kata Untung berisi “Ambil
yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk”. Perkataan Untung
merupakan suatu norma yang baik untuk memilih sesuatu, namun untung
menerapkannya salah yaitu mengambil barang milik orang lain.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda berdasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 9 yaitu objek A1, A2, A3, dan A4.
Objek A1 yaitu Unung yang ingin mengambil sandal. Objek A2 yaitu
Nino yang sedang memperhatikan gerakan Untung. Objek A3 merupakan
jamaah masjid yang sedang memakai sandal. Objek A4 merupakan jamaah
masjid yang hendak pulang.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4. 9 yaitu terdapat pada objek B2 terhadap A1. Dimana objek
117
B2 yaitu balon kata Nino yang mengatakan bahwa Untung sedang khilaf.
Nino berkata seperti itu karena melihat Untung yang hendak mengambil
sandal milik orang lain sebagai bjek A1.
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam
masyarakat. Objek D1 merupakan simbol menunjukan keadaan Untung.
Pada objek D1 yaitu garis tebal tiga yang menandakan perhatian kepada
tangan Untung yang ingin mengambil sendal. Simbol lainnya yaitu
lengkungan-lengkungan menandakan orang yang ada di sekeliling Untung
dan Nino sebagai jamaah masjid yang telah ikut sholat berjamaah. Objek
D1 merupakan jenis symbolia emanata dalam elemen komik, yang
menandakan objek yang dituju karena tokoh terkejut.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda berdasarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 9 Rheme terdapat pada objek A1.
Objek A1 yaitu Untung yang ingin mengambil sandal dengan acuan pada
objek B1. Sendal yang berada di dekat tangan Untung adalah sendal
miliknya atau sendal milik orang lain, hal tersebut menjadi bisa menjadi
rheme. Aktivitas Untung dan Nino yang berada di dekat sendal dan
terdapat dua orang jamaah yaitu bapak-bapak menandakan bahwa mereka
118
berdua telah melaksanakan shalat berjamaah atau shalat jumat, hal itu pula
bisa menjadi rheme.
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B2.
Objek B2 merupakan balon kata Nino yang sedang melihat kegiatan
Untung yang ingin mengambil sandal. Objek B2 berisi “Mau khilaf lagi
kayaknya nih bocah!” pernyataan tersebut menandakan kenyataan untung
yang ingin mengambil sandal milik orang lain.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari potongan komik tersebut dapat
di simpulkan pada objek A1, B1 dan B2. Dalam objek B1 yang berisi
ambil yang baik dan tinggal yang buruk ternyata dilakukan oleh Untung
(A1) dengan cara yang salah yaitu mengambil hak milik orang lain.
Kegiatan Untung tersebut dipertegas dalam objek B2 yang menyatakan
Untung sedang khilaf.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Dalam potongan gambar ke sembilan menceritakan Untung yang ingin
mengambil sandal milik orang lain setalah shalat berjamaah. Perbuatan Untung
tersebut sebagai akhlak tercela yaitu mencuri. Mencuri adalah perbuatan yang
sangat dilarang dalam agama Islam. Mencuri yaitu mengambil milik orang lain
119
tanpa izin atau dengan tidak sah atau dengan sembunyi-sembunyi. Hubungan bagi
seorang pencuri sangat besar, dalam firman Allah berbunyi:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-
Maidah [5]: 38)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa hukuman bagi seorang pencuri adalah
dipotong tangannya. Hukuman tersebut sebagai siksaan yang pantas didapatka
oleh Allah untuk seorang pencuri. Melihat dari hukuman tersebut, seharusnya
manusia menghindari perbuatan mencuri. Tidak hanya merugikan orang lain yang
diambil hartanya, tetapi merugikan diri sendiri menanggung dosa dan
hukumannya.
Dalam gambar perkataan Untung pada balon kata, itu tidak sesuai untuk
diaplikasikan dalam kegiatan mencuri tersebut. Mengambil yang baik dan
meninggalkan yang buruk itu adalah pesan yang digunakan manusia ketika
mendapatkan suatu pilihan yang pada dasarnya itu miliknya. Kesalahan
pengaplikasian yaitu Untung menggunakan pada bukan hak atau miliknya sendiri.
Karena Untung mengambil apa yang bukan miliknya maka itu disebut mencuri.
120
J. GAMBAR 10
Gambar 4. 10
Pada potongan komik ini hanya memiliki satu panel dimana menceritakan
Untung dan Nino yang sedang asik mamakan di tempat kondangan.
Untung terlihat dengan lahap memakan lemper langusung dari tempatnya. Di
tangan kananya sedang makan lemper sedangkan tangan kirinya sudah memegang
lemper yang lain yang ada di meja. Nino juga sedang asik mengambil risoles yang
akan diletakkan bersama dengan berbagai kue lainnya diatas piring yang dia
pegang.
1. Analisis Semiotika Berdasarkan Teori Triadik Peirce
Hasil analisis trikotomi pertama, tanda bedasarkan ground/representamen:
a. Qualisign
Qualising adalah kualitas pada tanda yang dasarnya belum dapat
menjadi tanda sebelum mewujud (embodied). Qualisign pada gambar 4.
A1
A2
A3
B2
B1
B3
C2
C3 C4
C5
C6
C7
C1
D2
E
D1
121
10 yaitu pada bayangan orang ramai (E). Objek E yang berbentuk
bayangan orang-orang menambah suasana keramaian dalam acara resepsi
pernikahan. Untung dan Nino yang sedang asik makan dalam suasana
kondangan yang ramai dengan orang. Objek E tidak akan berarti menjadi
tanda jika tidak digambungkan dengan objek disekilingnya.
b. Sinsign
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda melalui kualitas-kualitasnya sehingga melibatkan sebuah atau
beberapa qualisign. Gambar 4. 10 pada sinsign terdapat pada objek C1,
C2, C3, C4, C5, C6 dan C7. Kelompok objek C tersebut yaitu gambaran
bunyi tulis dari adegan Untung dan Nino yang sedang asik makan di
kondangan.
Bentuk objeknya yaitu C1 “set” sebagai bunyi suara gerakan tangan
Nino yang mengambil makanan. Objek C2 “Nyam Nyam” sebagai suara
Nino sedang mengunyah makanan. Objek C3 dan C4 “bla” “bla bla”
sebagai suara orang disekitar Untung sedang mengobrol. Objek C5 “nyam
nyam nyam” suara Untung mengunyah makanan. Objek C6 “Set” suara
tangan Untung yang berberak mengambil makanan. Objek C7 juga sebagai
suara orang disekitar Untung sedang mengobrol.
c. Legisign
Legisign adalah suatu norma dalam tanda bisa berbentuk suatu hukum,
seperangkat kaidah atau prinsip yang merupakan tanda. Dalam gambar 4.
10 legisign terdapat pada objek B3 sebagai penjelas adegan Untung dan
122
Nino. Pada objek B3 berisi “Masih aja heboh saat kondangan, belum
berubah..” sebagai penegas sikap Untung dan Nino yang belum berubah
heboh makan dalam kondangan. Norma yang terkandung yaitu untuk tidak
heboh makan saat kondangan.
Hasil analisis trikotomi ke dua, tanda bedasarkan objek:
a. Ikon
Ikon merupakan tanda yang dirancang untuk merepresentasikan
sumber acuan melalui simulasi atau persamaan yang mengandung
kemiripan „rupa‟. Ikon pada gambar 4. 10 yaitu objek A1, A2, dan A3.
Objek A1 yaitu Nino yang asik mengambil makanan yang diletakan diatas
piring. Objek A2 yaitu Untung yang asik makan langsung mengambil dari
tempatnya. Objek A3 merupakan sepasang pengantin mendakan Untung
dan Nino sedang dalam kondangan.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab akibat. Indeks
pada gambar 4.2 yaitu terdapat pada panel pertama objek A1 dan A2
terhadap B1 dan B2. Objek A2 yaitu Untung yang sedang asik makan
lemper karena lempernya yang enak dijelaskan pada objek B2. Objek B1
yaitu Nino yang juga asik makan risoles karena risolesnya enak dijelaskan
pada objek B1.
123
c. Simbol
Simbol adalah tanda menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandaya melalui konvensi atau kaidah-kaidah dalam masyarakat.
Objek D1 dan D2 merupakan simbol mernunjukan keadaan Untung dan
Nino. Pada objek D1 berbentuk garis dua disekitar tangan Untung yang
memasukan makanan ke mulut, objek tersebut menandakan pergerakan
tangan Untung. Objek D2 berbentuk garis dua di sekitar tangan Nino yang
juga menandakan pergerakan tangan Nino mengambil makanan. Terdapat
juga simbol lain seperti titik-titik disekitaran mulut Nino menandakan
Nino sedang mengunyah makanan. Objek D1 dan D2 merupakan symbolia
briffits dalam elemen komik, yang menunjukan gerakan tokoh.
Hasil analisis trikotomi ke tiga, tanda bedasaarkan interpretant:
a. Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Pada gambar 4. 10 Rheme terdapat pada objek E dan
A3. Objek E adalah gambaran latar tempat Untung dan Nino dalam sebuah
acara resepsi pernikahan, hal tersebut juga dipertegas dengan objek A3.
Yang menjadi esan ganda yaitu Untung mendatangi acara resepsi
pernikahannya siapa? Apakah temannya? Atau tetangganya? Pilihan
tersebut menjadikan bahwa objek E dan A3 sebagai latar tempat bisa di
sebut rheme.
124
b. Dicisign
Dicisign adalah tanda sesuai kenyataan atau eksistensi aktual berupa
proposisi. Dicisign pada potongan komik ini terdapat pada objek B3.
Objek B3 yaitu berupa caption yang berisi “Masih aja heboh saat
kondangan, beum berubah”. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa yang
dibawa Nino dan Untung heboh dalam makan saat kondangan karena
melihat makanan yang banyak dan enak-enak. Objek B3 merupakan
kenyataan dari adegan Nino sebagai objek A1 dan Untung sebagai objek
A2.
c. Argumen
Argumen adalah tanda yang memberikan alasan tentang sesuatu.
Menurut interpretasi peneliti melihat dari potongan komik tersebut dapat
di simpulkan pada obek B3. Dalam objek B3 meruapakan penegas dalam
adegan objek A1 dan A2. Objek B3 juga merupakan pesan yang
disampaikan yaitu dalam kondangan jangan selalu heboh dalam makanan.
2. Analisis Pesan Akhlak Dalam Comic Strips
Dalam potongan gambar ke sepuluh ini menggambarkan pesan mengenai
bersikap dalam tempat umum khususnya acara pernikahan. Untung dan Nino asik
makan dalam acara tersebut tanpa memperdulikan orang lain. Sifat rakus yang
terlihat juga ditambah dengan sikap kurangnya sopan santun dalam tempat umum.
Menikmati sajian yang sediakan memang boleh saja, tetapi tetap menjaga diri
untuk tidak berlebihan.
125
Sopan santun adalah sifat baik yang harus dimiliki semua orang. sopan santu
yaitu suatu tata cara atau aturan yang turun temurun dan berkembang salam suatu
budaya dalam masyarakat, yang bermanfaat dalam pergaulan dengan orang lain,
agar terjalin hubungan yang akrab, saling pengertian, hormat-menghormati
menurut adat yang ditentukan.87
Jika seseorang tidak mempuyai sikap sopan santun akan mengganggu orang
lain yang disekitarnya. Pada dasarnya manusia akan selalu berinteraksi dengan
orang lain yang dimana harus bisa bersikap yang sesuai kepadanya. Rasulullah
sebagai makhluk yang mempunyai budi pekerti yang agung sangat sopan dan
santu kepada semua orang yang ditemuinya.
cerita yang ada pada gambar sepuluh ini yang terdapat di dalam caption,
bahwa Untung dan Nino tidak berubah berprilaku ketika kondangan, masih heboh
untuk menghabiskan makanan. Padahal dalam islam sangat dianjurkan untuk
menjadikan harinya lebih baik dari pada hari sebelumnya. Jika hari ini lebih buruk
buruk dari hari sebelumnya maka ia termasuk orang yang merugi.
87
Suharti, “Pendidikan Sopan Santun dan Kaitannya Dengan Perilaku Berbahasa Jawa
Mahasiswa”, FSB Universitas Negri Yogya, h. 62.
126
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peneliti menganalisis ke sepuluh gambar potongan komik yang mengandung
pesan akhlak lebih dominan dari dua puluh gambar potongan komik dalam buku
“Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)”. Peneliti menganalisis
sepuluh gambar tersebut dengan menggunakan Teori Semiotika Charles Sander
Peirce melihat jenis tanda yang terdiri dari ground/representamen, objek,
interpretant. Dalam ground/representamen, terdapat qualisign yang dominan
berwujud latar belakang, sinsign yang berwujud bunyi suara, dan legisign yang
berwujud berbeda-beda setiap gambar mengikuti cerita. Dalam objek, terdapat
ikon yang dominan berwujud Untung dan Nino sebagai tokoh utama, indeks
berwujud berbeda-beda setiap gambar mengikuti cerita, dan simbol yang
dominan berwujud garis-garis perhatian. Dalam Interpretant, terdapat rheme,
decisign, dan argumen dengan wujud berbeda setiap gambar karena
menyesuaikan pembahasannya.
Peneliti juga melihatkan pesan akhlak yang disampaikan pada gambar
tersebut. Adapun pesan akhlak yang dimuat tentang berbakti kepada orang tua,
mengendalikan nafsu, bersedekah, usaha berbakti kepada orang tua, bersyukur,
bersilaturahmi, mengejek, mendukung teman, mecuri, dan sopan santun di tempat
umum. Dari sepuluh gambar yang diteliti menyapaikan pesan akhlak yang
banyak salah dilakukan oleh manusia saat ini dan pesan tersebut sebagai sindiran
127
dan pengingat. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan gambar
yang menarik menjadikan komik ini mudah dipahami pembaca. Jadi
kesimpulannya, comic strips dalam buku “Open Your Heart, Follow Your
Prophet (Reborn)” merupakan media selingan yang bagus dengan banyak
memuat pesan akhlak yang sesuai dengan keadaan akhlak anak muda saat ini.
B. Saran
1. Dari pesan yang digambarkan dalam cerita di setiap komik sudah sangat
menarik dan sesuai dengan anak muda saat ini. Namun, karena cerita yang
digambarkan kebanyakan berupa sindiran atau gambaran nyata prilaku
buruk anak muda saat ini, pesan baik sebagai contoh kurang disampaikan.
Peneliti menyarankan kepada penerbit maupun komikus untuk menambah
contoh-contoh pesan dalam cerita yang bermuatan positif agar bisa
menjadi panutan aklhak pembaca.
2. Untuk penggunaan bahasa yang terdapat komik, peneliti menyarankan
untuk dipertajam lagi penggunaan bahasa pesan akhlaknya supaya tidak
ada kesalahan pemahaman pembaca.
3. Selain itu, peneliti juga menyarakankan kepada mahasiswa yang sedang
menulis penelitian skripsi, untuk lebih teliti dalam menggunakan jenis
penelitian yang dipilih. Terutama untuk yang menggunakan teori
semiotika untuk lebih memahaminya agar tidak kesulitan dalam
mengerjakan skripsi.
128
DAFTAR PUSTAKA
“Akhlak” dalam Ensiklopedia Islam. Jakarta: Departemen Agama RI, 1988.
“Komik” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Abdullah, Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran. Pekanbaru: Amzah.
2006.
Anwar, Rosihon. Akhlak tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994.
Astuti, Dewi. Kamus Populer Istilah Islam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Bahreisj, Hussein. Hadits Shahih Al-Jamius Shahih Bukhari.Muslim. Surabaya:
Karya Utama.
Budiman, Kris. Semiorika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas. Yogyakarta:
Jalasutra, 2011.
Chandler, Daniel. Semiotics: The Basics, 2nd. New York: Routledge, 2007.
Danesi, Marcel. Pengantar Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.
Darmawan, Hikmat. How to Make Comic, Menurut Para Master Komik Dunia,
Yogyakarta: Plotpoint, 2012.
Effendy, Onong Uchajan. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1984.
Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta:
Pelangi Aksara, 2008.
Jayussarah, Alvionita “Analisis Semiotika Pesan Akhlak dalam komik ESQ For
Kids Akulah Sang Pemenang”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media
Group, 2007.
Maharsi, Indiria. Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku,
2010.
129
Miskawaih, Ibnu. Menuju Kesempurnaan Akhlak: Buku Dasar Pertama Tentang
Filsafat Etika. Bandung: Mizan, 1998.
Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006.
Morissan, Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.
Mulyana, Dedy. Metode Penelitian Kualitatif : Paradiga Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Mustofa, A. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Muzakir, Akhmad. Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama.
Malang: UIN-Malang Press, 2007.
Nasrullah, Rulli & Novita Intan Sari. “Komik sebagai Media Dakwah: Analisis
Semiotika Kepemimpinan Islam dalam Komik “Si Bujang”” Jurnal Ilmu
Dakwah Vol. 6 No. 19 (Edisi Januari-Juni), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2012.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafinda Persada, 2010.
Sarwano, Jonathan. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2007.
Savitri, Ayu Ida. “Interpretasi Strip Komik Peanuts : Pemaknaan Pembaca atas
Peristiwa Budaya yang Berlangsung Di Dalamnya”, Tesis Magister
Humaniora kekhususan Linguistik, Universitas Indonesia, 2006.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media – Suatu Pengantar untuk Anaisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Rosda Karya. 2012.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosda Karya, 2006.
Suharti, “Pendidikan Sopan Santun dan Kaitannya Dengan Perilaku Berbahasa
Jawa Mahasiswa”, FSB Universitas Negri Yogya.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
Zaini, Ahmad. “Dakwah Melalui Media Cetak”, Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam Vol 2, Nomer 2, STAIN Kudus, 2014.
Zuriah, Nurul. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori-Aplikasi). Jakarta:
Bumi Aksara, 2007.
130
Sumber Lain:
Agnes, T. Pembaca LINE WEBTOON Indonesia terbesar di Dunia. Diakses pada
tanggal 4 April 2017 pukul 13.05 dari https://hot.detik.com/art/d-
3274551/pembaca-line-webtoon-indonesia-terbesar-di-dunia.
Aisyah. Open Yor Heart, Follow Your Prophet. Diakses pada tanggal 4 April
2017 pukul 13.05 dari http://www.dakwatuna.com/2013/06/04/34455/open-
your-heart-follow-your-prophet/#ixzz4ZrmOsulI.
Ardi Al-Maqassary, Pengertian Komik, artikel diakses pada 31 Juni 2017 dari
http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html
Eureka Pendidikan, Komik sebagai Media Pembelajaran, artikel diakses pada 31
Juni 2017 dari http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-
media-pembelajaran.html
GoodReads. Open Your Heart Follow Your Prophet. Diakses pada tanggal 4 April
2017 pukul 11.15 dari https://www.goodreads.com/book/show/18080160-
open-your-heart-follow-your-prophet?from_search=true#other_reviews.
Mon. Kalahkan Jepang, Indonesia Peringkat 2 di Dunia Pembaca Manga. Diakses
pada tanggal 4 April 2017 pukul 13.30 dari
http://jogja.tribunnews.com/2013/11/29/kalahkan-jepang-indonesia-
peringkat-2-di-dunia-pembaca-manga.
Qultum Media, Open Your Hearth, Follow Your Prophet video diakses pada 8
Juni 2017 dari http://qultummedia.com/open-your-heart-follow-your-
prophet-2/
131
LAMPIRAN
-
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA
Tanggal Wawancara : Jum‟at, 2 Juni 2017
Tempat Wawancara : Kantor Penerbit Argromedia Group
Dengan,
Nama Lengkap : Firdaus Agung
Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 29 April 1985
Pendidikan : Sarjana Hukum Islam, Hukum Perdata Islam, UIN
Malang.
Pekerjaan :1. 2009 Sebagai Badan Zakat di Yayasan Sosial
Nurul Hayat
2. 2009 - 2010 Sebagai Guru di Yayasan
Pendidikan Anak Saleh Malang
3. 2010 - 2011 Penerbit Airlangga
4. 2011 – Sekarang sebagai Editor di Qultum
Media
1. Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) itu buku yang
seperti apa?
Ide awalnya, kita melihat fenomena belakangan ini anak sudah mulai bergairah
untuk belajar agama. Jadi saat ini anak-anak belajar agama menjadi sesuatu yang
positif perlu diapresiasi, cuma memang perlu ada pendalaman. Kebanyakan kalau
kita lihat karakter cara belajar mereka suka sesuatu yang instan, instan disini tidak
selalu buruk, namun “perlu ditemani”, jadi kami buku-buku Qultum Media
sifatnya itu “ menemani”, menemani pembaca. Kita tidak memposisikan sebagai
ustad atau guru, dalam pengertian kondisi kita, kita memposisikan sebagai teman
mereka, termasuk Mas Arif.
Kebanyakan mereka itu kalangan anak muda, mereka gadget addict. Mereka
menggunakan gadget sangat sering termasuk sosial media (Twitter, Facebook, dan
Instagaram). Maka kami menyimpulkan bahwa pendekatan kepada mereka juga
harus menggunakan media yang populer itu yang banyak digunakan oleh anak
muda. Itu sebabnya, waktu itu kami mencari penulis, yang dimana mereka punya
concern punya kepedulian dalam syiar agama (dakwah), penulis yang kurang
lebih usianya gak terlalu berjarak dengan usia pembacanya, dan penulis yang juga
menggunakan media yang akrab digunakan oleh anak muda. Ketiga point ini yang
melatar belakangi terbitnya buku Open Your Heart, Follow Your Prophet.
Buku itu buku agama tapi dengan kemasan yang sangat pop. Kita lihat dari
judulnya saja Open Your Heart itu kayak bukan buku agama, kemudian dari
kemasannya, dari sampulnya juga sama, dari gaya tuturnya, karena memang
pembacanya anak muda dan kita semangatnya untuk menemani mereka maka bisa
kelihatan sekali dari isi itu. Pertama misalnya gak ada tulisan arab sama sekali
disitu, karena kami tau anak muda, seandainya mereka bisa baca, gak akan dibaca
deh tulisan bahasa arabnya sama mereka, kecuali terjemahnya, cukuplah
terjemahnya bagi mereka. Kedua gaya tuturnya harus disesuaikankan, gak bisa
“bahwasannya kita akan melakukan semua ini ...”, gak bisa seperti itu, “ya
ngomong-ngomong ya”, kurang lebih “gue, lo” misalnya, “mungkin gak sih?”
misalnya, bukan “tidak” ya tapi “gak”. Jadi pendekatan-pendekatan yang
konferhensif untuk anak muda.
2. Kenapa Open Your Heart, Follow Your Prophet dibuat versi Reborn?
Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet ini pertama terbit 2013, kemudia
dibuat kebali versi reborn tahun 2016. Kenapa dibuat lagi, karena tema dan pesan
yang ditampilkan masih sesuai dengan kehidupan anak muda saat ini, sehingga
perlu dimunculkan ulang. Perbedaan dari buku sebelumnya yaitu penabhan materi
dan komiknya. Pada buku sebelumnya terdapat quotes sebagai selingan, namun
sekarang dibuat komik sebagai selingan agar terlihat menarik.
3. Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) ini masuk kedalam
kategori apa?
Kategori bukunya agama, pengembangan diri islam
4. Target pembaca buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)
yaitu?
Target pembacanya kalau di umurkan sekitar 16-30 tahun.
5. Apa perbedaan buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)
dengan buku yang lain?
Kalau dibilang buku ini jadi yang pertama menceritakan Nabi Muhammad
sebenarnya engga juga. Saya pernah lihat bukunya Mizan yang sejenis, cuman
kami melihat bahwa buku ini secara tema. Pertama, buku ini tidak hanya
memperkenalkan siapa Nabi Muhammad, tapi bagaimana karakter dan perilaku
Nabi Muhammad. Jadi kami tidak memperkenalkan misalnya “mas ray itu
tingginya sekian, rambutnya hitam, pakai batik”, tapi kami bercerita misalnya
“mas ray itu orangnya ini loh, sama kita itu baik, lembut perangainya, bagus
pekertinya” kurang lebih seperti itu. Kedua yaitu gaya tutur dari buku itu sendiri.
Jadi ini penulisnya anak muda, pembacanya anak muda, kita perlu konsisten
dengan siapa mereka. Penulisnya jangan kemudian act as old man, kemudian
menulis seakan-akan dia itu orang yang sudah tua, yang nasehat-nasehatin, nutur-
nuturin, jadi gaya tuturnya, bahasa tuturnya diatur agar konsisten untuk anak
muda. Terakhir yaitu media, itu yang gak kalah penting. Supaya buku ini bisa
ketemu dengan pembacanya artinya tepat sasaran, maka sosial media yang
digunakan harus tepat. Waktu itu Open Your Heart, Follow Your Prophet
pertama terbit tahun 2013. Waktu itu ketika twitter sedang tinggi-tingginya, maka
kami menggunakan twitter sebagai media untuk memperkenalkan, atau dalam
bahasa marketing sebagai media promosinya dengan twitter. Kebetulan
penulisnya juga sangat besar, follower, engangement, komunitas offline juga
ketemu langsung. Belakangan media sosial yang banyak digunakan yaitu
instagram, makanya instagram juga kita gunakan kita maksimalkan, kurang lebih
seperti itu.
6. Dalam dakwah islam terdapat tiga ruang lingkup akidah, akhlak dan
syariah, mana yang paling banyak terdapat dalam buku Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn)?
Pada dasarnya disini semuanya, sholat-sholat, puasa, sedekah, dalam Al-Qu‟an
kurang lebih inikan aspek-aspek fiqihnya disitu, kemudian ada juga aspek
akhlaknya. Kalau kita lihat secara keseluruhan itu aspek akhlaknya. Kalau urusan
akidah mau dikemas ringan juga susah, nah kalu fiqih juga repot, makanya fiqih
disini cuma sedikit.
7. Mengapa menghadirkan komik dalam buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn)?
Komik ini kita konsep sebagai comic strips. Hampir semua buku-bukunya
Arif Rahman Lubis itu emang ada komiknya. Jadi comic strips artinya komik
yang selesai satu halaman saja atau dua halaman. Komik ini konsepya sebagai
jeda dari sebuah pembahasan. Jadi kita tau diri bahwa pembaca kita itu anak
muda, mereka itu belum tentu pembaca buku. Oke mereka pengguna sosial media
dan mereka betah ngetwit tapi belum tentu mereka betah membaca buku. Maka
kita perlu kasih, cukup banyak gimmic disini, gimmic disini dalam artian selingan
lah. Kalau sekarang ini kami menggunakan quotes-quotes. Jadi buku agama islam,
bicara tentang Nabi Muhammad, disisipkan komik itu menarik bagi kami.
8. Mengapa memilih Yuwanto sebagai ilutrasi dari komik yang
ditampilkan? Dan bagiamana pengerjaanya?
Kenapa memilih mas Yuwanto karena karakter gambar beliau sesuai dengan
karakter tokoh yang di inginkan. Dalam proses pengerjannya Lancar. Pertama
kami dan yuwanto menentukan karakter tokohnya. Kedua kami buat konsep
ceritanya. Ketiga yuwanto mengeksekusi. Terakhir kami minta revisi, jika ada
yang perlu direvisi.
9. Mengapa memilih komik sebagai selingan dalam buku Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn)?
Jadi 2013, Qultum Media itu banyak sekali menerbitkan komik, contohnya
Islam Sehari-hari, Islam Hari Ini, dan lainnya. Jadi komikusnya tidak sama sekali
berkomentar apapun tentang islam, tidak berwacana tentang islam. Dia hanya
memotret sebuah ironi, yang katanya orang islam itu mestinya gini ya tapi ini ada
hal lain yang seperti ini ya. Contohnya, mereka ngaji, oke bagus ya ngajinya
positif, tapi kok ternyata sesuka-sukanya, bawa bendera gede, gak pakai helm,
jadi mengganggu pengendara yang lain. Itu kan sebuah ironi ya, sesuatu yang
bagus tapi dilakukan secara yang tidak tepat. Tahun 2013 kami banyak
menerbitkan komik-komik satir seperti ini, sentilan-sentilan kepada masyarakat.
Nah dari sini juga kemudian meresap ide konsep komik tadi ke buku yang lain.
Jadi kenapa bukan menyisipkan yang lain, jadi waktu itu memang ada rencana
kerja karena kesamaan konsep dari penerbit untuk menggencarkan komik.
Sehingga 2013 waktu itu sekitar 15 judul buku terbit buku komik. Dan itu
kemudian meluber kedalam buku buku lain, seperti gambar-gambar yang mirip
komik (Ilustrasi).
10. Darimana ide setiap cerita pada komik dalam buku Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn)?
Ide atau gagasan utama cerita disetiap comic strips disesuaikan dengan
subbab. Misalnya ini tentang sedekah, maka komiknya tentang sedekah, ini
pembasahan tentang orang tua juga tentang orang tua, jadi gagasan utama selalu
begitu. Semuanya kita tidak mengarang cerita, semuanya kita mengambil dari
pembahasan subbabnya. Namun memang, cerita dari komik redaksi yang
membuat dan membantu. Jadi ide cerita dalam komik itu sendiri dibuat setelah
ada naskah, karena itu memudahkan.
11. Bagaimana cerita dari karakter dalam komik?
Ini semua yang ada di buku selalu berangkatnya dari pembaca. Ini buku untuk
anak muda, maka agar ada keterlibatan agar ada emosi pembacanya itu bisa
didapatkan maka, segala sesuatu yang ada di dalamnya perlu disesuaikan dengan
pembaca. Misalnya tadi saya bilang, gaya tutur pembacanya harus disesuaikan,
judulnya disesuaikan, bahkan judul bab subbab juga disesuaikan. Kemudian
termasuk juga ilustrasi komik itu juga harus disesuaikan, termasuk tokoh-
tokohnya. Contohnya, ada orang silaturahmi ke rumah orang lain, lalu dikasih
makan, dihabiskan, itukan anak muda banget, itu sudah menjadi kenakalan yang
biasa ya, dikasih hidangan seperti itu misalnya menyeletuk “bu nasinya mana?..”.
Disini juga tidak selalu meggambarkan sesuatu yang baik, karena realitasnya anak
muda gak ada yang seperti itu. Itukan kenalakan anak muda yang yang bisa
ditolerin, menggambarkan anak muda banget. Biar tidak terlalu berjarak,
walaupun tidak selalu surgawi. Misalnya ini, menjemput cinta yang diberkahi,
ceritanya mereka pergi ke kondangan, yang satu makan “lembernya enak no”, “ini
risolnya juga enak”. Ini kan anak muda banget tingkah lakunya seperti itu,
walaupun beberapa gak semuanya seperti itu, tapi kan kalau adegan seperti ini
pasti menggelitik seperti itu, buat orang tua mungkin ini gak sopan, makan sambil
berdiri, atau gak sopan di kondangan menghabiskan makanan. Tentu ini bukan
buat orang tua karena memang pembacanya anak muda.
Sebenarnya tokoh-tokoh dalam komik itu hanya figuran sekedar pemanis
untuk buku ini, karena tokoh utama itu di buku ini Nabi Muhammad, karena
bercerita tentang nabi muhammad. Itu juga ada kaitannya dengan, satu tema
pembahasan, pembahasan nabi muhammah itu arahnya kecendrungannya pasti
serius, kedua penulis ini orangnya serius, tapi dia sepakat untuk kita bantu untuk
memperingan pembahasan bukunya, “oke mas kita sepakat, soalnya saya tau juga
negerti juga tentang itu, tapi saya tidak bisa, keterbatasan karakter saya untuk
menulis” kata penulis. Jadi tulisannya serius, tugas redaksi kami untuk
memperingan. Seperti ini “orang-orang ini teman, jangan kita lupakan, meski kita
tak perlu dagangan mereka, carilah alasan untuk membeli atau menggunakan jasa
mereka, karena dengan kemiskinan yang melanda hidup mereka, mereka tak mau
menyerah” jadi inikan ringan bahanya, tidak seperti misalnya “orang-orang ini
saudaraku, ..”, kemudian cara kita bertutur “sekarang mari ambil Al-Qur‟an kita
lalu ... “ tidak seperti itu. Saya selalu menekankan kepada penulis, mas pakai
„kita‟ ya jangan „mu‟, misalnya “kamu pernah gak? ..” atau “temen-temen pernah
lihat gak? Kadang-kadang ..” gak enak gitu, „kita‟ aja, jadi ada keterlibatan, ada
semacam kesetaraan dalam ilmu agama, dalam pemahaman keagamaan. Jadi gak
terkesan kita ini berada di atas ataupun di bawah mereka.
12. Bagaimana respon masyarakat terhadap buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn)?
Positif tanggapannya, banyak yang suka, terutama saat Islamic Book Fair
kelihatan sekali anak-anak sekolah banyak yang mencari komik. Buku ini di
pajang di tiga kategori di toko buku itu, ini ada di buku komik, islam, dan anak.
Ini kalau dilihat sih dibilang engga cocok buat anak itu engga juga, tidak ada
adegan dewasa didalamnya, cuman isunya kurang tepat untuk anak-anak. Tapi
ternyata, waktu itu saya dateng ke berbagai toko buku, yang paling banyak
penjualannya di rak buku anak, jadi anak kelas 6 kelas 5 itu sudah baca tentang
jagan jadi teroris ya, kalau ngaji yang baik ya, yang taat aturan. Kurang lebih
seperti itu.
TRANSKRIP WAWANCARA
Tanggal Wawancara : 10 Juli – 09 Agustus 2017
Tempat Wawancara : Melalui Pesan Facebook
Dengan,
Nama Lengkap : Yuwanto, S.I.Kom
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 6 Juni
Pendidikan : Sarjana Ilmu Komunikasi, FTIK, Universitas Semarang
Pekerjaan : 06 Juli 2008 – 05 September 2017
Designer Layout, Illustrator di SELARAS media -
Semarang
Membuat design layout dan cover, terkadang jika
diperlukan membuat illustrasi untuk naskah-naskah
yang sudah disunting oleh editor.
2009 – Sekarang
Freelance Illustrator
• Menjadi illustrator lepas dari beberapa penerbit
nasional seperti DIVA press, Semesta Hikmah, Real
Book, serta
QultumMedia, menangani layout isi, Cover serta
illustrasi.
Karya :
• Judul: IKUT KATA NABI (komik)
Penerbit: QultumMedia (Jakarta)
Juni 2014
• Judul: KOLANTAS (Koplak Berlalu Lintas)
(kompilasi komik)
Penerbit: Visimedia (Jakarta)
Juni 2014
• Judul: Pepak Komik Forum Komik Jogja
(kompilasi komik)
Penerbit: (indie) Forum Komik Jogja (Jogjakarta)
Mei 2016
Aktivitas lain : Ketua Komunitas Komik LUMPIA KOMIK Semarang 2014-
2017
Kontak : 085 641 362 156
1. Apa yang menjadi latar belakang pembuatan komik dalam buku
Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)?
Pekerjaan saya salah satunya adalah freelance illustrator, dan
kadang ditawarin untuk mengerjakan ilustrasi dari buku-buku terbitan
Qultum Media, dan salah satu ilustrasi yang pernah saya kerjakan adalah
ilustrasi di buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn).
Nah pengerjaan ilustrasi dalam buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn) awalnya karena ditawari oleh mas Agung (editor
Qultum Media). Karena tenggat waktu (deadline) bisa menyesuaikan
dengan waktu saya dan jumlah illustrasi yang dibutuhkan tidak banyak
(hanya 20 gambar), maka saya ambil project tersebut.
2. Apa tujuan dari pembuatan komik dalam buku Open Your Heart,
Follow Your
Prophet (Reborn)?
Karena hubungan saya terbatas hanya dengan pihak editor bukan
dengan si penulis langsung, sehingga untuk tujuan pastinya saya yang
hanya sebagai ilustrator kurang paham, namun kalau boleh berpendapat
mungkin adanya ilustrasi komik dalam buku itu hanya sebagai pemanis
saja. Sehingga pembaca buku tersebut tidak hanya disuguhi tulisan saja
namun juga ada sedikit visual dari gambar saya dlm buku tersebut.
3. Kenapa memilih komik strip?
Format karya dalam project tersebut ditentukan oleh editor yang
menangani buku tersebut. Nah kebetulan untuk buku Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn). Pihak editor meminta format ilutrasi buku
tersebut dalam bentuk komik strip sehingga hasilnya seperti yang sudah
anda lihat.
4. Bagaimana proses pengerjaan komik dalam buku Open Your Heart,
Follow Your Prophet (Reborn) ?
Kalau saya pribadi, membuat komik dimulai dengan membuat
naskah, lalu saya buat sketsa kasarnya di kertas menggunakan pensil. Lalu
sketsa itu saya scan untuk selanjutnya aku inking secara digital
menggunakan software SAI, setelah selesai saya pindahkan ke software
Photoshop untuk tahap pemberian tone, teks dan finishing. nebikomik2
Cara yang saya gunakan ini, bisa jadi tidak sama dengan cara komikus
lain. Menurut saya tidak ada cara pakem pembuatan komik, semua cara
adalah benar, asalkan nyaman dan baik menurut komikusnya. Contohnya
seperti gambar ini:
Untuk komik dalam buku Open Your Heart, Follow Your Prophet
(Reborn) saya belum membaca naskah bukunya, saya hanya berdasarkan
naskah ilustrasi yang ada. Bentuk naskahnya sama kayak membuat naskah
film, kalau bentuk formalnya aku sendiri ga paham. Isi dalam komik yang
aku gambarkan itu sesuai dengan naskah yang ada dalam ilustrasi. Misal
di balon kata ada tulisan "kapan nikah" ya berarti naskahnya tertulis
seperti itu, jadi aku ga ada kewenangan untuk menambah atau mengurangi
teks.
Bedanya bikin ilustrasi dari naskah orang, dengan ilustrasi dari
naskah yg di buat sendiri adalah, kita tidak bisa merubah naskah sesuka
hati tanpa izin dari penulis/ konsultasi dulu dengan penulis. Kalau misal
ada yang tidak cocok aku diskusi, tapi naskah awal dari mereka.
Kebetulan kalau di Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn)
Semua teks itu asli, tidak ada yang di rubah paling aku nambahin sound
efeck, kayak tulisan *nyam *nyam * *kraus (pas adegan makan)
*lhadalah (pas pengemis d kasih uang). Isi pesannya tidak ada yang di
rubah, misal ada harus nanya editor.
5. Berapa lama proses pengerjaan komik?
Kalau ditanya berapa lama proses pengerjaan komik tersebut, saat
itu editor memberi tenggat waktu 2 minggu. Tapi kalau ditanya waktu
pengerjaan untuk tiap lembarnya, maka waktu selesai tiap lembar komik
memakan waktu beda-beda tergantung tingkat kesulitannya, ada yang
Cuma 2 jam ada yang selembar bisa sampai 6 jam.
6. Dalam pengerjaan komik di buku Open Your Heart, Follow Your
Prophet (Reborn) apakah terdapat kendala?
Kendala yg berarti nggak ada, paling menyesuiakan wktu di
kerjaan dengan kerjaan freelance d rumah
7. Dari mana ide dalam cerita di dalam setiap komik ?
Kebetulan untuk nama karakter dan naskah komik tersebut sudah
disiapkan oleh editor, jadi kerjaan saya hanya memvisualisasikan saja
kedalam bentuk komik strip.
8. Apa yang membedakan komik dalam buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet
(Reborn) ini dengan buku lainnya?
Untuk komik tersebut yang membedakan dengan buku lain adalah
mungkin ada pada style gambar ya, karena tiap beda komikus beda
goresan gambarnya. Jika dibuku lain yang gambar saya mungkin dalam
ciri khas karya tidak akan jauh beda, yang membedakan hanya naskah dan
bentuk karakternya saja.
9. Bagaimana karakter tokoh dalam komik dan dari mana idenya?
Ide dan nama karakter dalam naskah komik tersebut dibuat oleh
mas Agung, editor Qultum Media, saya hanya memvisualisasikan. Kalau
visualisasi kenapa bentuk karakter seperti itu, juga merupakan permintaan
editor. Sebelum mulai mengerjakan saya membuat contoh sketsa visual
dari masing-masing tokoh, lalu menunggu ACC dari mas Agung, setelah
mas Agung setuju, selanjutnya saya kerjakan semua.
10. Bagaimana harapan pembaca setelah membaca komik pada buku
Open Your
Heart, Follow Your Prophet (Reborn)?
Harapan saya pribadi, semoga pembaca terhibur dengan ilustrasi
yang saya kerjakan dan pesan dalam komik maupun dalam isi buku
tersebut dapat tersampaikan dengan baik ke pembaca.
Yuwanto, S.I.Kom
Illustrator
Dokumentasi Wawancara Bersama Penyunting Buku Open Your Heart, Follow
Your Prophet (Reborn) Dari Qultum Media
Firdauz Agung
(Penyunting Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn))
Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet risil tahun 2013
Buku Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn) risil tahun 208