ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

16
Universitas Indonesia ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ TAHUN 2014 Defri Kurniadi, Ridwan Zahdi Sjaaf Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko dalam mengoperasikan forklift. Metode identifikasi hazard menggunakan Task Risk Assesment, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, exposure, dan likelihood) berdasarkan AS/NZS 4360:2004. Tahapan pengoperasian forklift dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengisian bahan bakar, pengecekan, mengangkat, memindahkan dan meletakkan lalu berhenti dan parkir. Tahapan yang memilki risiko terbesar terdapat pada tahapan memindahkan dan meletakkan. Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan dari setiap langkah kerja pengoperasian forklift yaitu tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3 (12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%). Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan manajemen risiko, investigasi kecelakaan dan faktor manusia dalam kecelakaan serta keilmuan lainnya secara berkelanjutan, pembuatan SOP (standard operating procedure), melakukan tindakan kontrol, memberikan pelatihan, membuat jalur forklift, menambah safety sign dan menambah lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift. Kata kunci : forklift; pengoperasian forklift; analisis risiko semikuantitatif. Risk Analysis Of The Forklift Operation at PT XYZ in 2014 Abstract This thesis contains a risk analysis on the operation of a forklift at PT XYZ in 2014. Goal is to assess the level of risk in operating the forklift. Hazard identification method using Task Risk Assessment, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria (consequence, exposure, and likelihood) based on AS / NZS 4360:2004. Stages of forklift operation is divided into several stages like refueling, checking, lifting, moving and put down then stop and parking. Stages that have the greatest risk are the stages moving and put down. The analysis result of the level of risks that is obtained from each step of the operation of forklift work is very high risk level there are 3 (12%), substantial there are 3 (12%), priority 3 there are 10 (40%), and acceptable there are 9 (36%). The recommendation given is to conduct risk management, accident investigation, human factors in accidents and other scientific continuously, make a SOP (standard operating procedure), the control action, provide training, create pathways forklift, adding safety sign and a rotating lights (such as emergency lights) on the forklift. Key word : forklift; operating forklift; semi-quantitative risk analysis Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Transcript of ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Page 1: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ TAHUN 2014

Defri Kurniadi, Ridwan Zahdi Sjaaf

Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko dalam mengoperasikan forklift. Metode identifikasi hazard menggunakan Task Risk Assesment, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, exposure, dan likelihood) berdasarkan AS/NZS 4360:2004. Tahapan pengoperasian forklift dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengisian bahan bakar, pengecekan, mengangkat, memindahkan dan meletakkan lalu berhenti dan parkir. Tahapan yang memilki risiko terbesar terdapat pada tahapan memindahkan dan meletakkan. Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan dari setiap langkah kerja pengoperasian forklift yaitu tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3 (12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%). Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan manajemen risiko, investigasi kecelakaan dan faktor manusia dalam kecelakaan serta keilmuan lainnya secara berkelanjutan, pembuatan SOP (standard operating procedure), melakukan tindakan kontrol, memberikan pelatihan, membuat jalur forklift, menambah safety sign dan menambah lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift. Kata kunci : forklift; pengoperasian forklift; analisis risiko semikuantitatif.

Risk Analysis Of The Forklift Operation at PT XYZ in 2014

Abstract

This thesis contains a risk analysis on the operation of a forklift at PT XYZ in 2014. Goal is to assess the level of risk in operating the forklift. Hazard identification method using Task Risk Assessment, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria (consequence, exposure, and likelihood) based on AS / NZS 4360:2004. Stages of forklift operation is divided into several stages like refueling, checking, lifting, moving and put down then stop and parking. Stages that have the greatest risk are the stages moving and put down. The analysis result of the level of risks that is obtained from each step of the operation of forklift work is very high risk level there are 3 (12%), substantial there are 3 (12%), priority 3 there are 10 (40%), and acceptable there are 9 (36%). The recommendation given is to conduct risk management, accident investigation, human factors in accidents and other scientific continuously, make a SOP (standard operating procedure), the control action, provide training, create pathways forklift, adding safety sign and a rotating lights (such as emergency lights) on the forklift. Key word : forklift; operating forklift; semi-quantitative risk analysis

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 2: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Pendahuluan

Berdasarkan data ILO (International Labour Organization), setiap tahun terjadi 337

juta kecelakaan kerja di berbagai negara sehingga mengakibatkan sekitar 3 juta orang

pekerja kehilangan nyawa. Di Indonesia angka kecelakaan kerja pada tahun 2007 tercatat

83.714 kasus, tahun 2008 sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, tahun

2010 sebanyak 98.711 kasus dan pada tahun 2011 mencapai 9.491 kasus kecelakaan kerja.

Data kecelakaan tersebut mencakup perusahaan yang menjadi anggota jamsostek. Kerugian

materi yang dikarenakan kecelakaan kerja juga besar, seperti kerusakan sarana produksi,

biaya pengobatan dan biaya kompensasi. (Ramli, S. 2013).

Forklift adalah alat yang memungkinkan seseorang untuk mengangkat dan

menempatkan barang dengan beban yang berat dan besar. Namun, ada risiko cedera atau

kematian apabila operator forklift belum terlatih untuk menggunakan forklift, tidak mengerti

cara mengoperasikan forklift, mengoperasikan forklift dengan sembarangan atau

menggunakan forklift yang tidak aman karena forklift tersebut rusak (DOSH,2007).

Setiap tahun hampir 100 pekerja tewas dan 20.000 terluka parah dalam kecelakaan

forklift. Menurut National Traumatic Occupational Fatalities (NTOF), 1530 pekerja

meninggal akibat kecelakaan forklift antara tahun 1980 sampai 2001. Ada empat jenis

kecelakaan forklift yang sering terjadi dan menyebabkan kematian yaitu forklift terguling,

kaki pekerja tertabrak oleh forklift, pekerja yang tertabrak oleh forklift dan pekerja yang

jatuh dari forklift (DOSH, 2007).

PT XYZ merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1982. Banyak jenis

peralatan yang digunakan di dalam perusahaan ini, seperti alat angkat angkut yaitu forklift.

Kecelakaan forklift pernah terjadi di PT XYZ pada tahun 2012, dimana forklift menabrak

pekerja lain saat hendak memundurkan forklift dan kejadian lainnya yaitu forklift yang

menabrak tembok di area gudang.

Pengoperasian forklift memiliki risiko yang besar yaitu kematian jika pengoperasian

forklift tidak dilakukan dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara dan data yang

didapat, diketahui pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan forklift. Untuk itu,

identifikasi serta analisis risiko sangat penting dilakukan untuk melakukan pengendalian

risiko sehingga kecelakan kerja dapat dicegah atau dikurangi.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan kerja pada

pengoperasian forklift di PT XYZ.

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 3: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Tinjauan Teoritis

1. Bahaya

Bahaya adalah potensi yang merugikan. Dalam istilah praktis, bahaya sering

dikaitkan dengan suatu kondisi atau kegiatan yang jika dibiarkan tidak terkendali,

dapat mengakibatkan cedera atau sakit. Mengidentifikasi bahaya dan menghilangkan

atau mengendalikannya sedini mungkin akan membantu mencegah cedera dan

penyakit (OSHA).

2. Risiko

Risiko adalah ukuran kemungkinan dan besarnya efek samping, termasuk cedera,

penyakit, atau kerugian ekonomi (Kolluru, 1996). Menurut Canadian Centre for

Occupational Health and Safety, risiko adalah kemungkinan atau probabilitas bahwa

seseorang akan dirugikan atau mengalami efek kesehatan yang merugikan jika

terkena bahaya. Hal ini juga berlaku untuk kerusakan pada properti atau

peralatan. Kemudian menurut HSE, risiko adalah kemungkinan bahwa bahaya benar-

benar akan menyebabkan efek yang merugikan.

3. Manajemen Risiko

Pengelolaan manajemen risiko bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang

tepat antara mewujudkan peluang keuntungan dan meminimalkan kerugian.

Manajemen risiko adalah elemen penting dari tata kelola perusahaan dan merupakan

proses berulang yang terdiri dari langkah-langkah yang bila dilakukan secara

berurutan, memungkinkan perbaikan terus-menerus dalam pengambilan keputusan

dan meningkatkan kinerja. Manajemen risiko harus menjadi bagian dari budaya

organisasi. Ini harus tertanam ke dalam filsafat , praktek organisasi dan proses bisnis.

Organisasi atau perusahaan yang mengelola risiko secara efektif dan efisien lebih

mungkin untuk mencapai tujuannya dan melakukannya dengan biaya keseluruhan

yang lebih rendah (AS/NZS 4360, 2004).

Proses manajemen risiko dapat dilihat dari standar yang ditetapkan oleh AS/NZS

4360 : 2004, alur prosesnya dapat dilihat dari gambar diberikut ini :

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 4: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Gambar Proses Manajemen Risiko (AS/NZS 4360, 2004)

Komponen utama dalam proses manajemen risiko Standar Manajemen Risiko Australia

/ New Zealand AS/NZS 4360 : 2004, sebagaimana diperlihatkan pada gambar diatas, terdiri

dari:

a. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder internal dan eksternal yang tepat

pada setiap tahapan dari proses manajemen risiko dan proses secara keseluruhan.

b. Penetapan konteks

Penetapan konteks eksternal, konteks internal dan konteks manajemen risiko

dimana proses manajemen risiko akan diterapkan. Kriteria yang digunakan pada

saat risiko akan dievaluasi harus disusun dan mendefinisikan struktur analisis.

c. Identifikasi risiko

Identifikasi dimana, kapan, mengapa dan bagaimana peristiwa dapat mencegah,

menurunkan, menunda atau meningkatkan pencapaian tujuan.

d. Analisis risiko

Identifikasi dan evaluasi pengendalian yang ada. Menentukan konsekuensi dan

kemungkinan serta level risiko. Analisis ini harus mempertimbangkan kisaran

konsekuensi potensial dan bagaimana risiko dapat terjadi.

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 5: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

e. Evaluasi risiko

Membandingkan estimasi level risiko dengan kriteria yang telah disusun lebih

dahulu dan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat potensial dan hasil

yang tidak menguntungkan. Hasilnya berupa keputusan untuk menentukan luas

dan sifat perlakuan risiko yang diperlukan dan menentukan prioritas risiko.

f. Pengendalian risiko

Mengembangkan dan melaksanakan strategi tertentu yang efektif dan efisien serta

rencana aksi untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya potensial.

g. Monitor dan review

Hal ini penting dilakukan untuk memonitor efektivitas seluruh tahapan proses

manajemen risiko. Hal ini penting untuk perbaikan yang berkelanjutan. Risiko dan

efektivitas perlakuan risiko perlu dimonitor untuk meyakinkan bahwa perubahan

situasi tidak mengubah prioritas risiko.

Dalam melakukan identifikasi risiko, digunakan teknik TRA (Task Risk Assesment),

yaitu sebelum suatu kegiatan dimulai perlu dilakukan kajian analisa risiko untuk mengetahui

apa saja dan besarnya potensi bahaya yang ditimbulkan selama melakukan kegiatan tersebut,

untuk itu task risk assessment dilakukan (Ramli, 2010).

Kemudian langkah selanjutnya adalah analisis risiko, ini dilakukan untuk menentukan

besarnya suatu risiko yang dicerminkan dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkan.

Dalam analisis semi kuantitatif, skala kualitatif diberikan nilai. Tujuannya adalah untuk

menghasilkan skala ranking lebih luas daripada yang dicapai dalam analisis kualitatif,

bukan untuk menyatakan nilai-nilai realistis untuk risiko seperti yang dilakukan dalam

analisis kuantitatif. Namun, karena nilai yang diberikan untuk setiap deskripsi tidak

memiliki hubungan yang akurat dengan besaran sebenarnya dari konsekuensi atau

kemungkinan, jumlahnya hanya dapat dikombinasikan dengan menggunakan formula atau

rumus (AS/NZS 4360 :2004).

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 6: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Tabel 1 Analisis Risiko Semikuantitatif

Factor Description Rating

Consequences

Catastrophe ialah kematian masal dan menimbulkan kerusakan permanen pada lingkungan setempat. Kerugian lebih dari 1 triliun

100

Disaster adalah kematian atau kerusakan permanen yang bersifat lokal terhadap lingkungan. Kerugian 500 miliar – 1 triliun

50

Very serious ialah cacat permanen, penyakit, kerusakan lingkungan yang bersifat sementara. Kerugian 500 juta - 500 miliar

25

Serious adalah efek serius pada pekerja, tetapi tidak bersifat permanen, efek yang merugikan bagi lingkungan tetapi tidak besar. Kerugian 50 juta – 500 juta

15

Important ialah membutuhkan perawatan medis, ada emisi diluar lokasi, tetapi tidak mengakibatkan kerusakan. Kerugian mencapai 5 juta – 50 juta

5

Noticeable adalah luka-luka atau sakit ringan, kerusakan kecil , sedikit kerugian produksi, kerugian kecil pada peralatan/mesin, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran di luar. Kerugian kurang dari 5 juta

1

Likelihood

Almost certain: kemungkinan yang paling sering terjadi 10 Likely: kemungkinan terjadinya kecelakaan 50%:50% 6 Unusual but possible: tidak biasa terjadi namun mungkin terjadi 3 Remotely possible: kemungkinan terjadinya sangat kecil 1 Conceivable: tidak pernah terjadi kecelakaan bertahun-tahun, tetapi mungkin terjadi

0.5

Practically impossible: sangat tidak mungkin terjadi 0.1

Exposure

Continuosly: beberapa kali dalam sehari 10 Frequently: kira-kira satu kali dalam sehari 6 Occasionally: satu kali dalam seminggu sampai satu kali sebulan 3 Infrequent: satu kali sebulan sampai satu kali dalam setahun 2

Rare: tidak diketahui kapan terjadinya 1

Very rare: sangat tidak diketahui kapan terjadinya 0.5

Sumber: standar AS/NZS 4360

Tabel 2 Level Risiko

Risk Level

Degree

Action Hierarchi of

control

>350 Very high Stop aktivitas sampai risiko dikurangi Engineering 180-350 Priority 1 Membutuhkan tindakan perbaikan

segera Administratif

70-180 Substantial Membutuhkan tindakan perbaikan Pelatihan

20-70 Priority 3 Membutuhkan perhatian dan pengawasan

Alat Pelindung Diri

<20 Acceptable Intensitas kegiatan yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin

-

Sumber: standar AS/NZS 4360

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 7: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Selanjutnya dilakukan evaluasi risiko, tujuan dari evaluasi risiko adalah untuk

membuat keputusan yang berdasarkan pada hasil analisis risiko yang membutuhkan

pengendalian. Evaluasi risiko membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama proses

analisis dengan kriteria risiko (AS/NZS 4360).

4. Forklift

Penggunaan forklift memiliki bahaya tertentu yang tidak dapat dihilangkan

dengan cara mekanis, tetapi risiko dapat diminimalisir dengan menambah pengetahuan,

perawatan, dan kepekaan. Oleh karena itu penting memiliki operator yang kompeten

dan selalu waspada, secara fisik dan mental yang sehat, dan benar- benar terlatih dalam

mengoperasikan forklift yang aman. Bahaya yang dapat terjadi dalam pengoperasian

forklift seperti overloading, beban yang tidak stabil, tabrakan dengan benda atau

pekerja lainnya, perawatan yang tidak baik dan penggunaan peralatan yang tujuannya

berbeda dari rancangannya (ITSDF, 2009).

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi bahaya dan analisis risiko dalam

pengoperasian forklift. Metode identifikasi bahaya menggunakan Task Risk Assessment

(TRA). Untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko

semikuantitatif yang meliputi identifikasi risiko, penentuan nilai konsekuensi

(consequence), kemungkinan (likelihood), dan pajanan (exposure) dari setiap tahapan

pekerjaan mengoperasikan forklift yang kemudian digunakan untuk mengetahui tingkat

risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360 : 2004.

Penelitian ini dilakukan di PT XYZ. Penelitian dilaksanakan pada bulan April

hingga bulan Mei 2014. Objek yang diteliti adalah bahaya dan risiko yang terdapat

dalam proses kerja pada pengoperasian forklift.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Pengumpulan data

primer digunakan dalam melakukan penilaian risiko yang didapat dari observasi terhadap

tahapan proses pengoperasian forklift dan kondisi tempat kerja serta melakukan

wawancara tidak terstruktur terhadap operator forklift ataupun bagian lain yang terkait

dalam pengoperasian forklift. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penilaian

risiko ini berupa profil perusahaan, data kecelakaan, dan data pendukung lainnya.

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 8: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Pengolahan dan analisis data ini mengacu pada AS/NZS 4360:2004 dengan metode

analisis semi kuantitatif. Untuk mengidentifikasi bahaya dalam pengoperasian forklift

digunakan Task Risk Assessment (TRA). Sedangkan data dianalisa berdasarkan tabel

penilaian risiko untuk menentukan nilai risiko dengan terlebih dahulu memperkirakan

nilai likelihood, exposure dan consequence. Setelah nilai risiko diperoleh, maka nilai

risiko tersebut dibandingkan dengan standar level risiko untuk mengetahui tingkatan

risiko yang terdapat pada tahapan kerja dalam mengoperasikan forklift.

Hasil Penelitian

1. Analisis Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar

Tabel 1.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar

No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada

1.

Mengisi bahan bakar forklift

Menuju ke tempat pengisian bahan bakar (area utility)

Menabrak barang

Tidak adanya jalur forklift

Occasionally

Kerusakan pada barang ataupun forklift

Safety sign Barang menghalangi jalan forklift

Menabrak pekerja

Tidak adanya jalur forklift

Kematian

Safety sign dan peraturan perusahaan

Operator tidak membunyikan klakson Mengoperasikan forklift dengan kecepatan tinggi

Memindahkan bahan bakar dari drum ke tangki forklift

Terjadinya kebakaran

Merokok atau menggunakan handphone

Occasionally

Kerusakan aset perusahaan dan kematian

Safety sign, peraturan perusahaan dan APAR

Terpajan bahan bakar (solar)

Tidak menggunakan APD dan alat yang sesuai

Pusing, mual dan pingsan

Penyediaan APD (sarung tangan, masker dan safety shoes)

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 9: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Tabel 1.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar

No.

Kegiatan / Task Risiko

Basic level

Nilai risiko

Existing level

Nilai risiko

Level risiko

C E L C E L

1.

Menuju ke tempat pengisian bahan bakar (area utility)

Menabrak barang 1 3 3 9 1 3 3 9 Acceptable

Menabrak pekerja 50 3 3 450 50 3 1 150 Substantial

2.

Memindahkan bahan bakar dari drum ke tangki forklift

Terjadinya kebakaran 50 3 3 450 50 3 0.5 75 Substantial

Terpajan bahan bakar (solar) 5 3 6 90 5 3 6 90 Substantial

Keterangan :

C = Consequences E = Exposure L = Likelihood

Nilai risiko = C x E x L

2. Analisis Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift

Tabel 2.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift

No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang

ada

1. Pengecekan forklift sebelum digunakan

Tergores Tidak menggunakan APD

Frequently

Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)

Terjepit

Tidak menggunakan APD

Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)

Terbentur Tidak menggunakan APD

Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)

Tabel 2.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift

No.

Kegiatan / Task Risiko

Basic level Nilai risiko

Existing level

Nilai risiko

Level risiko C E L C E L

1. Pengecekan forklift sebelum digunakan

Tergores 1 6 3 18 1 6 1 6

Acceptable

Terjepit 1 6 3 18 1 6 1 6

Acceptable

Terbentur 1 6 3 18 1 6 1 6

Acceptable

Keterangan :

C = Consequences E = Exposure L = Likelihood

Nilai risiko = C x E x L

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 10: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

3. Analisis Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang

Tabel 3.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang

No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada

1.

Mengangkat barang dengan forklift

Mengambil palet atau mempersiapkan palet

Palet terjatuh

Penyusunan palet yang tidak rapi

Continuosly Kerusakan properti dan cidera

-

Menyusun atau mengangkat barang keatas palet

Postur janggal

Mengangkat dengan cara yang tidak tepat

Continuosly

Sakit pinggang dan nyeri sendi

Pelatihan mengangkat dengan benar

Kaki tertimpa barang

Penyusunan barang yang tidak benar

Cidera

Pelatihan menyusun barang dengan benar

Mengangkat barang

Barang terjatuh

Mempergunakan palet yang rusak

Continuosly Kerusakan properti -

Fork tidak masuk dengan sempurna ke dalam palet Penyusunanan barang yang tidak benar

Tabel 3.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang

No.

Kegiatan / Task

Risiko

Basic level

Nilai risiko

Existing level

Nilai risiko

Level risiko

C E L C E L

1. Mengambil palet atau mempersiapkan palet

Palet terjatuh

1

10

3

30

1

10

3

30 Priority 3

2.

Menyusun atau mengangkat barang keatas palet

Postur janggal 1 10 10 100 1 10 3 30 Priority 3

Kaki tertimpa barang

1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable

3. Mengangkat barang

Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

Keterangan :

C = Consequences E = Exposure L = Likelihood

Nilai risiko = C x E x L

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 11: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

4. Analisis Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang

Tabel 4.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang

No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada

1.

Memindahkan dan meletakkan barang dengan menggunakan forklift

Memindahkan ke dalam gudang

Menabrak bangunan

Tidak adanya jalur forklift

Continuosly

Kerusakan properti ataupun forklift

Safety sign, kaca cembung dan pelindung dinding

Barang yang menghalangi jalan forklift

Menabrak pekerja

Adanya aktivitas pekerja lain di dalam gudang Kematian

Safety sign dan kaca cembung Tidak

adanya jalur forklift

Barang terjatuh

Barang tidak tersusun dengan baik Kerusakan

properti - Barang yang menyenggol barang lainnya

Memindahkan ke dalam mobil

Menabrak mobil

Tidak adanya jalur forklift

Continuosly

Kerusakan properti, forklift ataupun mobil

-

Menabrak pekerja

Padat aktivitas di sekitar mobil Kematian Safety sign Tidak adanya jalur forklift

Barang yang dibawa terjatuh

Penyusunan barang yang tidak benar Kerusakan

properti - Permukaan jalan yang tidak rata

Pekerja terjatuh

Berdiri diatas palet yang sedang diangkat

occasionally Cidera

-

Memindahkan ke dalam lift barang

Menabrak pekerja

Tidak adanya jalur forklift

Continuosly Kematian

Safety sign dan kaca cembung

Padat aktivitas di sekitar area lift

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 12: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Menabrak lift

Tidak adanya jalur forklift

Kerusakan pada lift maupun forklift

Pembatas atau pagar pada lift Kurangnya

safety sign

Barang terjatuh

Barang tidak disusun dengan benar Kerusakan

properti - Barang tidak masuk dengan sempurna kedalam lift

Meletakkan barang ke tempat yang tinggi

Barang yang diangkat terjatuh

Penyusunan barang yang tidak benar

Continuosly

Kerusakan properti dan cidera bila terkena pekerja lain

-

Barang menyentuh tali baja penyanggah atap Barang tidak masuk ke dalam rak dengan benar

Menumpuk Barang

Barang terjatuh

Barang yang menopang tidak kuat menahan beban Continuosly Kerusakan

properti Label pada

barang Menumpuk dengan tidak rata atau tidak seimbang

Tabel 4.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang

No.

Kegiatan / Task

Risiko

Basic level Nilai risiko

Existing level Nilai risiko

Level risiko

C E L C E L 1.

Memindahkan ke dalam gudang

Menabrak bangunan 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High

Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

2.

Memindahkan ke dalam mobil

Menabrak mobil 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 13: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Barang yang dibawa terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

Pekerja terjatuh 5 3 3 45 5 3 3 45 Priority 3

3.

Memindahkan ke dalam lift

Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High

Menabrak lift 1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable

Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3

4.

Meletakkan barang ke tempat yang tinggi

Barang yang diangkat terjatuh 5 10 1 50 5 10 1 50 Priority 3

5.

Menumpuk barang

Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable

Keterangan :

C = Consequences E = Exposure L = Likelihood

Nilai risiko = C x E x L

5. Analisis Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir

Tabel 5.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir

No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian

yang ada

1. Berhenti dan parkir

Pekerja tersandung atau menabrak forklift

Forklift berhenti pada tempat yang padat aktivitas

Continuosly Cidera -

Posisi fork yang belum menyentuh lantai

Tidak tersedianya tempat parkir yang khusus untuk forklift

Forklift menabrak pekerja atau barang

Tidak menggunakan rem tangan pada saat berhenti atau parkir

Continuosly Kerusakan properti dan cidera

Sistem otomatis forklift memberikan alarm peringatan

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 14: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

Tabel 5.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir

No.

Kegiatan / Task

Risiko

Basic level Nilai risiko

Existing level Nilai risiko

Level risiko C E L C E L

1.

Berhenti dan parkir

Pekerja tersandung atau menabrak forklift

1 10 1 10 1 10 1 10 Acceptable

Forklift menabrak pekerja atau barang

1 10 0.5 5 1 10 0.5 5 Acceptable

Keterangan : C = Consequences E = Exposure L = Likelihood Nilai risiko = C x E x L

Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT XYZ yang berkaitan dengan pengoperasian

forklift ialah sebagai berikut :

a. Memasang safety sign dan kaca cembung di tempat pengoperasian forklift

b. Memberikan pelatihan mengangkat barang secara benar dan baik

c. Kebijakan berhenti mengoperasikan forklift disaat jam pulang atau masuk kerja

d. Memperkerjakan atau memperbolehkan operator forklift mengoperasikan forklift

bila memiliki SIO (surat izin operator)

e. Memberikan pelindung pada sisi dinding di dalam gudang

f. Menyediakan APD (alat pelindung diri) berupa helm, sepatu (safety shoes),

masker dan sarung tangan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilaian risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dari tahapan pengoperasian forklift, didapatkan risiko tertinggi pada

tahapan memindahkan dan meletakkan barang.

2. Risiko-risiko yang teridentifikasi pada tahapan pengoperasian forklift

tersebut adalah menabrak barang, menabrak pekerja, terjadinya kebakaran,

terpajan bahan bakar, tergores, terjepit, terbentur, palet terjatuh, postur

janggal, kaki tertimpa barang, barang terjatuh, menabrak bangunan, menabrak

mobil, menabrak lift, pekerja terjatuh dan pekerja tersandung.

3. Tingkat risiko pada pengoperasian forklift yang didapatkan, yaitu risiko

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 15: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

dengan tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3

(12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%).

4. Tingkat risiko yang didapat dari tahapan pengisian bahan bakar ialah

substantial sebanyak 3 dan acceptable hanya 1, lalu pada tahapan pengecekan

forklift hanya acceptable yaitu sebanyak 3, kemudian pada tahapan

pengangkatan barang terdapat priority 3 sebanyak 3 dan acceptable hanya 1,

lalu pada tahapan pengangkatan dan meletakkan barang didapat very high

sebanyak 3, priority 3 sebanyak 7 dan acceptable sebanyak 2, pada tahapan

terakhir yakni berhenti dan parkir didapat acceptable sebanyak 2.

5. Pengendalian yang telah dilakukan ialah memasang safety sign dan kaca

cembung, memberikan pelatihan mengangkat barang, memberikan pelindung

pada sisi tembok atau tiang di dalam gudang, kebijakan berhenti

mengoperasikan forklift disaat jam pulang atau masuk kerja, memperkerjakan

operator forklift bila memiliki SIO (surat izin operator) dan menyediakan

APD (alat pelindung diri).

Saran

Saran berikut ini dibuat berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan

selama kegiatan penelitian dan berdasarkan teori atau pemahaman yang diketahui oleh

penulis, yaitu :

1. Melakukan kegiatan manajemen risiko secara berkelanjutan dan pendekatan

keilmuan lainnya seperti investigasi kecelakaan, faktor manusia dalam

keselamatan kerja, ergonomi dan lain-lain sehingga dapat melakukan

pengendalian secara benar dan tepat.

2. Melakukan kontrol terhadap pengendalian yang telah ada

3. Membuat SOP (standard operating procedur), dimana hal ini dapat

membantu pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar.

4. Membuat jalur forklift, untuk menghindari kecelakaan antara forklift dan

pekerja lainnya yang juga beraktivitas di tempat yang sama

5. Memberikan pelatihan keselamatan pengoperasian forklift kepada operator

forklift, dengan memberikan pelatihan diharapkan keahlian operator maupun

pengetahuannya sehingga dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014

Page 16: ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...

Universitas Indonesia

6. Menambahkan safety sign untuk meningkatkan kewaspadaan operator

ataupun pekerja lainnya.

7. Menambahkan lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift

untuk menandakan forklift sedang beroperasi sehingga meningkatkan

kewaspadaan pekerja lainnya.

Daftar Referensi

Ramli. Soehatman. (2013). Panduan Penerapan SMK3 Yang Efektif. Jakarta : Dian Rakyat

Kolluru, Rao V., et al. 1996. Risk Assessment and Management Handbook: for

Environmental, Health , and Safety Professionals. New York: Mc Graw Hill, Inc.  

Division of Occupational Safety and Health. 2007. Forklift Safety Guard. Washington : Department of Labor and Industries

Industrial Truck Standards Development Foundation. 2009. Safety Standard for Low

Lift And High Lift Trucks. USA : American National Standard OSHA 3071. 2002. Job Hazard Analysis. US : Department of Labour.

https://www.osha.gov/Publications/osha3071.pdf Canadian Centre for Occupational Health and Safety. 2009. Risk Assesment. Canada

http://www.ccohs.ca/oshanswers/hsprograms/hazard_risk.html

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3. Jakarta : Dian Rakyat

Australian/New Zealand Standard. 2004. OHS Risk Management Handbook. Australia:

Standards Australia International Ltd. Health and Safety Executive. ALARP “At a Glance”.

http://www.hse.gov.uk/risk/theory/alarpglance.html

Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014