ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...
Transcript of ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ ...
Universitas Indonesia
ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ TAHUN 2014
Defri Kurniadi, Ridwan Zahdi Sjaaf
Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko dalam mengoperasikan forklift. Metode identifikasi hazard menggunakan Task Risk Assesment, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, exposure, dan likelihood) berdasarkan AS/NZS 4360:2004. Tahapan pengoperasian forklift dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengisian bahan bakar, pengecekan, mengangkat, memindahkan dan meletakkan lalu berhenti dan parkir. Tahapan yang memilki risiko terbesar terdapat pada tahapan memindahkan dan meletakkan. Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan dari setiap langkah kerja pengoperasian forklift yaitu tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3 (12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%). Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan manajemen risiko, investigasi kecelakaan dan faktor manusia dalam kecelakaan serta keilmuan lainnya secara berkelanjutan, pembuatan SOP (standard operating procedure), melakukan tindakan kontrol, memberikan pelatihan, membuat jalur forklift, menambah safety sign dan menambah lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift. Kata kunci : forklift; pengoperasian forklift; analisis risiko semikuantitatif.
Risk Analysis Of The Forklift Operation at PT XYZ in 2014
Abstract
This thesis contains a risk analysis on the operation of a forklift at PT XYZ in 2014. Goal is to assess the level of risk in operating the forklift. Hazard identification method using Task Risk Assessment, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria (consequence, exposure, and likelihood) based on AS / NZS 4360:2004. Stages of forklift operation is divided into several stages like refueling, checking, lifting, moving and put down then stop and parking. Stages that have the greatest risk are the stages moving and put down. The analysis result of the level of risks that is obtained from each step of the operation of forklift work is very high risk level there are 3 (12%), substantial there are 3 (12%), priority 3 there are 10 (40%), and acceptable there are 9 (36%). The recommendation given is to conduct risk management, accident investigation, human factors in accidents and other scientific continuously, make a SOP (standard operating procedure), the control action, provide training, create pathways forklift, adding safety sign and a rotating lights (such as emergency lights) on the forklift. Key word : forklift; operating forklift; semi-quantitative risk analysis
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Pendahuluan
Berdasarkan data ILO (International Labour Organization), setiap tahun terjadi 337
juta kecelakaan kerja di berbagai negara sehingga mengakibatkan sekitar 3 juta orang
pekerja kehilangan nyawa. Di Indonesia angka kecelakaan kerja pada tahun 2007 tercatat
83.714 kasus, tahun 2008 sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, tahun
2010 sebanyak 98.711 kasus dan pada tahun 2011 mencapai 9.491 kasus kecelakaan kerja.
Data kecelakaan tersebut mencakup perusahaan yang menjadi anggota jamsostek. Kerugian
materi yang dikarenakan kecelakaan kerja juga besar, seperti kerusakan sarana produksi,
biaya pengobatan dan biaya kompensasi. (Ramli, S. 2013).
Forklift adalah alat yang memungkinkan seseorang untuk mengangkat dan
menempatkan barang dengan beban yang berat dan besar. Namun, ada risiko cedera atau
kematian apabila operator forklift belum terlatih untuk menggunakan forklift, tidak mengerti
cara mengoperasikan forklift, mengoperasikan forklift dengan sembarangan atau
menggunakan forklift yang tidak aman karena forklift tersebut rusak (DOSH,2007).
Setiap tahun hampir 100 pekerja tewas dan 20.000 terluka parah dalam kecelakaan
forklift. Menurut National Traumatic Occupational Fatalities (NTOF), 1530 pekerja
meninggal akibat kecelakaan forklift antara tahun 1980 sampai 2001. Ada empat jenis
kecelakaan forklift yang sering terjadi dan menyebabkan kematian yaitu forklift terguling,
kaki pekerja tertabrak oleh forklift, pekerja yang tertabrak oleh forklift dan pekerja yang
jatuh dari forklift (DOSH, 2007).
PT XYZ merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1982. Banyak jenis
peralatan yang digunakan di dalam perusahaan ini, seperti alat angkat angkut yaitu forklift.
Kecelakaan forklift pernah terjadi di PT XYZ pada tahun 2012, dimana forklift menabrak
pekerja lain saat hendak memundurkan forklift dan kejadian lainnya yaitu forklift yang
menabrak tembok di area gudang.
Pengoperasian forklift memiliki risiko yang besar yaitu kematian jika pengoperasian
forklift tidak dilakukan dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara dan data yang
didapat, diketahui pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan forklift. Untuk itu,
identifikasi serta analisis risiko sangat penting dilakukan untuk melakukan pengendalian
risiko sehingga kecelakan kerja dapat dicegah atau dikurangi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan kerja pada
pengoperasian forklift di PT XYZ.
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Tinjauan Teoritis
1. Bahaya
Bahaya adalah potensi yang merugikan. Dalam istilah praktis, bahaya sering
dikaitkan dengan suatu kondisi atau kegiatan yang jika dibiarkan tidak terkendali,
dapat mengakibatkan cedera atau sakit. Mengidentifikasi bahaya dan menghilangkan
atau mengendalikannya sedini mungkin akan membantu mencegah cedera dan
penyakit (OSHA).
2. Risiko
Risiko adalah ukuran kemungkinan dan besarnya efek samping, termasuk cedera,
penyakit, atau kerugian ekonomi (Kolluru, 1996). Menurut Canadian Centre for
Occupational Health and Safety, risiko adalah kemungkinan atau probabilitas bahwa
seseorang akan dirugikan atau mengalami efek kesehatan yang merugikan jika
terkena bahaya. Hal ini juga berlaku untuk kerusakan pada properti atau
peralatan. Kemudian menurut HSE, risiko adalah kemungkinan bahwa bahaya benar-
benar akan menyebabkan efek yang merugikan.
3. Manajemen Risiko
Pengelolaan manajemen risiko bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang
tepat antara mewujudkan peluang keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Manajemen risiko adalah elemen penting dari tata kelola perusahaan dan merupakan
proses berulang yang terdiri dari langkah-langkah yang bila dilakukan secara
berurutan, memungkinkan perbaikan terus-menerus dalam pengambilan keputusan
dan meningkatkan kinerja. Manajemen risiko harus menjadi bagian dari budaya
organisasi. Ini harus tertanam ke dalam filsafat , praktek organisasi dan proses bisnis.
Organisasi atau perusahaan yang mengelola risiko secara efektif dan efisien lebih
mungkin untuk mencapai tujuannya dan melakukannya dengan biaya keseluruhan
yang lebih rendah (AS/NZS 4360, 2004).
Proses manajemen risiko dapat dilihat dari standar yang ditetapkan oleh AS/NZS
4360 : 2004, alur prosesnya dapat dilihat dari gambar diberikut ini :
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Gambar Proses Manajemen Risiko (AS/NZS 4360, 2004)
Komponen utama dalam proses manajemen risiko Standar Manajemen Risiko Australia
/ New Zealand AS/NZS 4360 : 2004, sebagaimana diperlihatkan pada gambar diatas, terdiri
dari:
a. Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder internal dan eksternal yang tepat
pada setiap tahapan dari proses manajemen risiko dan proses secara keseluruhan.
b. Penetapan konteks
Penetapan konteks eksternal, konteks internal dan konteks manajemen risiko
dimana proses manajemen risiko akan diterapkan. Kriteria yang digunakan pada
saat risiko akan dievaluasi harus disusun dan mendefinisikan struktur analisis.
c. Identifikasi risiko
Identifikasi dimana, kapan, mengapa dan bagaimana peristiwa dapat mencegah,
menurunkan, menunda atau meningkatkan pencapaian tujuan.
d. Analisis risiko
Identifikasi dan evaluasi pengendalian yang ada. Menentukan konsekuensi dan
kemungkinan serta level risiko. Analisis ini harus mempertimbangkan kisaran
konsekuensi potensial dan bagaimana risiko dapat terjadi.
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
e. Evaluasi risiko
Membandingkan estimasi level risiko dengan kriteria yang telah disusun lebih
dahulu dan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat potensial dan hasil
yang tidak menguntungkan. Hasilnya berupa keputusan untuk menentukan luas
dan sifat perlakuan risiko yang diperlukan dan menentukan prioritas risiko.
f. Pengendalian risiko
Mengembangkan dan melaksanakan strategi tertentu yang efektif dan efisien serta
rencana aksi untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya potensial.
g. Monitor dan review
Hal ini penting dilakukan untuk memonitor efektivitas seluruh tahapan proses
manajemen risiko. Hal ini penting untuk perbaikan yang berkelanjutan. Risiko dan
efektivitas perlakuan risiko perlu dimonitor untuk meyakinkan bahwa perubahan
situasi tidak mengubah prioritas risiko.
Dalam melakukan identifikasi risiko, digunakan teknik TRA (Task Risk Assesment),
yaitu sebelum suatu kegiatan dimulai perlu dilakukan kajian analisa risiko untuk mengetahui
apa saja dan besarnya potensi bahaya yang ditimbulkan selama melakukan kegiatan tersebut,
untuk itu task risk assessment dilakukan (Ramli, 2010).
Kemudian langkah selanjutnya adalah analisis risiko, ini dilakukan untuk menentukan
besarnya suatu risiko yang dicerminkan dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkan.
Dalam analisis semi kuantitatif, skala kualitatif diberikan nilai. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan skala ranking lebih luas daripada yang dicapai dalam analisis kualitatif,
bukan untuk menyatakan nilai-nilai realistis untuk risiko seperti yang dilakukan dalam
analisis kuantitatif. Namun, karena nilai yang diberikan untuk setiap deskripsi tidak
memiliki hubungan yang akurat dengan besaran sebenarnya dari konsekuensi atau
kemungkinan, jumlahnya hanya dapat dikombinasikan dengan menggunakan formula atau
rumus (AS/NZS 4360 :2004).
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Tabel 1 Analisis Risiko Semikuantitatif
Factor Description Rating
Consequences
Catastrophe ialah kematian masal dan menimbulkan kerusakan permanen pada lingkungan setempat. Kerugian lebih dari 1 triliun
100
Disaster adalah kematian atau kerusakan permanen yang bersifat lokal terhadap lingkungan. Kerugian 500 miliar – 1 triliun
50
Very serious ialah cacat permanen, penyakit, kerusakan lingkungan yang bersifat sementara. Kerugian 500 juta - 500 miliar
25
Serious adalah efek serius pada pekerja, tetapi tidak bersifat permanen, efek yang merugikan bagi lingkungan tetapi tidak besar. Kerugian 50 juta – 500 juta
15
Important ialah membutuhkan perawatan medis, ada emisi diluar lokasi, tetapi tidak mengakibatkan kerusakan. Kerugian mencapai 5 juta – 50 juta
5
Noticeable adalah luka-luka atau sakit ringan, kerusakan kecil , sedikit kerugian produksi, kerugian kecil pada peralatan/mesin, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran di luar. Kerugian kurang dari 5 juta
1
Likelihood
Almost certain: kemungkinan yang paling sering terjadi 10 Likely: kemungkinan terjadinya kecelakaan 50%:50% 6 Unusual but possible: tidak biasa terjadi namun mungkin terjadi 3 Remotely possible: kemungkinan terjadinya sangat kecil 1 Conceivable: tidak pernah terjadi kecelakaan bertahun-tahun, tetapi mungkin terjadi
0.5
Practically impossible: sangat tidak mungkin terjadi 0.1
Exposure
Continuosly: beberapa kali dalam sehari 10 Frequently: kira-kira satu kali dalam sehari 6 Occasionally: satu kali dalam seminggu sampai satu kali sebulan 3 Infrequent: satu kali sebulan sampai satu kali dalam setahun 2
Rare: tidak diketahui kapan terjadinya 1
Very rare: sangat tidak diketahui kapan terjadinya 0.5
Sumber: standar AS/NZS 4360
Tabel 2 Level Risiko
Risk Level
Degree
Action Hierarchi of
control
>350 Very high Stop aktivitas sampai risiko dikurangi Engineering 180-350 Priority 1 Membutuhkan tindakan perbaikan
segera Administratif
70-180 Substantial Membutuhkan tindakan perbaikan Pelatihan
20-70 Priority 3 Membutuhkan perhatian dan pengawasan
Alat Pelindung Diri
<20 Acceptable Intensitas kegiatan yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin
-
Sumber: standar AS/NZS 4360
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Selanjutnya dilakukan evaluasi risiko, tujuan dari evaluasi risiko adalah untuk
membuat keputusan yang berdasarkan pada hasil analisis risiko yang membutuhkan
pengendalian. Evaluasi risiko membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama proses
analisis dengan kriteria risiko (AS/NZS 4360).
4. Forklift
Penggunaan forklift memiliki bahaya tertentu yang tidak dapat dihilangkan
dengan cara mekanis, tetapi risiko dapat diminimalisir dengan menambah pengetahuan,
perawatan, dan kepekaan. Oleh karena itu penting memiliki operator yang kompeten
dan selalu waspada, secara fisik dan mental yang sehat, dan benar- benar terlatih dalam
mengoperasikan forklift yang aman. Bahaya yang dapat terjadi dalam pengoperasian
forklift seperti overloading, beban yang tidak stabil, tabrakan dengan benda atau
pekerja lainnya, perawatan yang tidak baik dan penggunaan peralatan yang tujuannya
berbeda dari rancangannya (ITSDF, 2009).
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi bahaya dan analisis risiko dalam
pengoperasian forklift. Metode identifikasi bahaya menggunakan Task Risk Assessment
(TRA). Untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko
semikuantitatif yang meliputi identifikasi risiko, penentuan nilai konsekuensi
(consequence), kemungkinan (likelihood), dan pajanan (exposure) dari setiap tahapan
pekerjaan mengoperasikan forklift yang kemudian digunakan untuk mengetahui tingkat
risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360 : 2004.
Penelitian ini dilakukan di PT XYZ. Penelitian dilaksanakan pada bulan April
hingga bulan Mei 2014. Objek yang diteliti adalah bahaya dan risiko yang terdapat
dalam proses kerja pada pengoperasian forklift.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Pengumpulan data
primer digunakan dalam melakukan penilaian risiko yang didapat dari observasi terhadap
tahapan proses pengoperasian forklift dan kondisi tempat kerja serta melakukan
wawancara tidak terstruktur terhadap operator forklift ataupun bagian lain yang terkait
dalam pengoperasian forklift. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penilaian
risiko ini berupa profil perusahaan, data kecelakaan, dan data pendukung lainnya.
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Pengolahan dan analisis data ini mengacu pada AS/NZS 4360:2004 dengan metode
analisis semi kuantitatif. Untuk mengidentifikasi bahaya dalam pengoperasian forklift
digunakan Task Risk Assessment (TRA). Sedangkan data dianalisa berdasarkan tabel
penilaian risiko untuk menentukan nilai risiko dengan terlebih dahulu memperkirakan
nilai likelihood, exposure dan consequence. Setelah nilai risiko diperoleh, maka nilai
risiko tersebut dibandingkan dengan standar level risiko untuk mengetahui tingkatan
risiko yang terdapat pada tahapan kerja dalam mengoperasikan forklift.
Hasil Penelitian
1. Analisis Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar
Tabel 1.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar
No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada
1.
Mengisi bahan bakar forklift
Menuju ke tempat pengisian bahan bakar (area utility)
Menabrak barang
Tidak adanya jalur forklift
Occasionally
Kerusakan pada barang ataupun forklift
Safety sign Barang menghalangi jalan forklift
Menabrak pekerja
Tidak adanya jalur forklift
Kematian
Safety sign dan peraturan perusahaan
Operator tidak membunyikan klakson Mengoperasikan forklift dengan kecepatan tinggi
Memindahkan bahan bakar dari drum ke tangki forklift
Terjadinya kebakaran
Merokok atau menggunakan handphone
Occasionally
Kerusakan aset perusahaan dan kematian
Safety sign, peraturan perusahaan dan APAR
Terpajan bahan bakar (solar)
Tidak menggunakan APD dan alat yang sesuai
Pusing, mual dan pingsan
Penyediaan APD (sarung tangan, masker dan safety shoes)
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Tabel 1.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Pengisian Bahan Bakar
No.
Kegiatan / Task Risiko
Basic level
Nilai risiko
Existing level
Nilai risiko
Level risiko
C E L C E L
1.
Menuju ke tempat pengisian bahan bakar (area utility)
Menabrak barang 1 3 3 9 1 3 3 9 Acceptable
Menabrak pekerja 50 3 3 450 50 3 1 150 Substantial
2.
Memindahkan bahan bakar dari drum ke tangki forklift
Terjadinya kebakaran 50 3 3 450 50 3 0.5 75 Substantial
Terpajan bahan bakar (solar) 5 3 6 90 5 3 6 90 Substantial
Keterangan :
C = Consequences E = Exposure L = Likelihood
Nilai risiko = C x E x L
2. Analisis Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift
Tabel 2.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift
No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang
ada
1. Pengecekan forklift sebelum digunakan
Tergores Tidak menggunakan APD
Frequently
Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)
Terjepit
Tidak menggunakan APD
Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)
Terbentur Tidak menggunakan APD
Cidera APD (masker, sarung tangan dan helm)
Tabel 2.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Pengecekan Forklift
No.
Kegiatan / Task Risiko
Basic level Nilai risiko
Existing level
Nilai risiko
Level risiko C E L C E L
1. Pengecekan forklift sebelum digunakan
Tergores 1 6 3 18 1 6 1 6
Acceptable
Terjepit 1 6 3 18 1 6 1 6
Acceptable
Terbentur 1 6 3 18 1 6 1 6
Acceptable
Keterangan :
C = Consequences E = Exposure L = Likelihood
Nilai risiko = C x E x L
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
3. Analisis Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang
Tabel 3.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang
No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada
1.
Mengangkat barang dengan forklift
Mengambil palet atau mempersiapkan palet
Palet terjatuh
Penyusunan palet yang tidak rapi
Continuosly Kerusakan properti dan cidera
-
Menyusun atau mengangkat barang keatas palet
Postur janggal
Mengangkat dengan cara yang tidak tepat
Continuosly
Sakit pinggang dan nyeri sendi
Pelatihan mengangkat dengan benar
Kaki tertimpa barang
Penyusunan barang yang tidak benar
Cidera
Pelatihan menyusun barang dengan benar
Mengangkat barang
Barang terjatuh
Mempergunakan palet yang rusak
Continuosly Kerusakan properti -
Fork tidak masuk dengan sempurna ke dalam palet Penyusunanan barang yang tidak benar
Tabel 3.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Mengangkat Barang
No.
Kegiatan / Task
Risiko
Basic level
Nilai risiko
Existing level
Nilai risiko
Level risiko
C E L C E L
1. Mengambil palet atau mempersiapkan palet
Palet terjatuh
1
10
3
30
1
10
3
30 Priority 3
2.
Menyusun atau mengangkat barang keatas palet
Postur janggal 1 10 10 100 1 10 3 30 Priority 3
Kaki tertimpa barang
1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable
3. Mengangkat barang
Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
Keterangan :
C = Consequences E = Exposure L = Likelihood
Nilai risiko = C x E x L
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
4. Analisis Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang
Tabel 4.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang
No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian yang ada
1.
Memindahkan dan meletakkan barang dengan menggunakan forklift
Memindahkan ke dalam gudang
Menabrak bangunan
Tidak adanya jalur forklift
Continuosly
Kerusakan properti ataupun forklift
Safety sign, kaca cembung dan pelindung dinding
Barang yang menghalangi jalan forklift
Menabrak pekerja
Adanya aktivitas pekerja lain di dalam gudang Kematian
Safety sign dan kaca cembung Tidak
adanya jalur forklift
Barang terjatuh
Barang tidak tersusun dengan baik Kerusakan
properti - Barang yang menyenggol barang lainnya
Memindahkan ke dalam mobil
Menabrak mobil
Tidak adanya jalur forklift
Continuosly
Kerusakan properti, forklift ataupun mobil
-
Menabrak pekerja
Padat aktivitas di sekitar mobil Kematian Safety sign Tidak adanya jalur forklift
Barang yang dibawa terjatuh
Penyusunan barang yang tidak benar Kerusakan
properti - Permukaan jalan yang tidak rata
Pekerja terjatuh
Berdiri diatas palet yang sedang diangkat
occasionally Cidera
-
Memindahkan ke dalam lift barang
Menabrak pekerja
Tidak adanya jalur forklift
Continuosly Kematian
Safety sign dan kaca cembung
Padat aktivitas di sekitar area lift
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Menabrak lift
Tidak adanya jalur forklift
Kerusakan pada lift maupun forklift
Pembatas atau pagar pada lift Kurangnya
safety sign
Barang terjatuh
Barang tidak disusun dengan benar Kerusakan
properti - Barang tidak masuk dengan sempurna kedalam lift
Meletakkan barang ke tempat yang tinggi
Barang yang diangkat terjatuh
Penyusunan barang yang tidak benar
Continuosly
Kerusakan properti dan cidera bila terkena pekerja lain
-
Barang menyentuh tali baja penyanggah atap Barang tidak masuk ke dalam rak dengan benar
Menumpuk Barang
Barang terjatuh
Barang yang menopang tidak kuat menahan beban Continuosly Kerusakan
properti Label pada
barang Menumpuk dengan tidak rata atau tidak seimbang
Tabel 4.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Memindahkan dan Meletakkan Barang
No.
Kegiatan / Task
Risiko
Basic level Nilai risiko
Existing level Nilai risiko
Level risiko
C E L C E L 1.
Memindahkan ke dalam gudang
Menabrak bangunan 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High
Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
2.
Memindahkan ke dalam mobil
Menabrak mobil 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Barang yang dibawa terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
Pekerja terjatuh 5 3 3 45 5 3 3 45 Priority 3
3.
Memindahkan ke dalam lift
Menabrak pekerja 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very High
Menabrak lift 1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable
Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 3 30 Priority 3
4.
Meletakkan barang ke tempat yang tinggi
Barang yang diangkat terjatuh 5 10 1 50 5 10 1 50 Priority 3
5.
Menumpuk barang
Barang terjatuh 1 10 3 30 1 10 1 10 Acceptable
Keterangan :
C = Consequences E = Exposure L = Likelihood
Nilai risiko = C x E x L
5. Analisis Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir
Tabel 5.1 Identifikasi Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir
No. Task/urutan aktivitas Risiko Likelihood Exposure Consequence Pengendalian
yang ada
1. Berhenti dan parkir
Pekerja tersandung atau menabrak forklift
Forklift berhenti pada tempat yang padat aktivitas
Continuosly Cidera -
Posisi fork yang belum menyentuh lantai
Tidak tersedianya tempat parkir yang khusus untuk forklift
Forklift menabrak pekerja atau barang
Tidak menggunakan rem tangan pada saat berhenti atau parkir
Continuosly Kerusakan properti dan cidera
Sistem otomatis forklift memberikan alarm peringatan
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
Tabel 5.2 Penilaian Risiko pada Tahapan Berhenti dan Parkir
No.
Kegiatan / Task
Risiko
Basic level Nilai risiko
Existing level Nilai risiko
Level risiko C E L C E L
1.
Berhenti dan parkir
Pekerja tersandung atau menabrak forklift
1 10 1 10 1 10 1 10 Acceptable
Forklift menabrak pekerja atau barang
1 10 0.5 5 1 10 0.5 5 Acceptable
Keterangan : C = Consequences E = Exposure L = Likelihood Nilai risiko = C x E x L
Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT XYZ yang berkaitan dengan pengoperasian
forklift ialah sebagai berikut :
a. Memasang safety sign dan kaca cembung di tempat pengoperasian forklift
b. Memberikan pelatihan mengangkat barang secara benar dan baik
c. Kebijakan berhenti mengoperasikan forklift disaat jam pulang atau masuk kerja
d. Memperkerjakan atau memperbolehkan operator forklift mengoperasikan forklift
bila memiliki SIO (surat izin operator)
e. Memberikan pelindung pada sisi dinding di dalam gudang
f. Menyediakan APD (alat pelindung diri) berupa helm, sepatu (safety shoes),
masker dan sarung tangan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari tahapan pengoperasian forklift, didapatkan risiko tertinggi pada
tahapan memindahkan dan meletakkan barang.
2. Risiko-risiko yang teridentifikasi pada tahapan pengoperasian forklift
tersebut adalah menabrak barang, menabrak pekerja, terjadinya kebakaran,
terpajan bahan bakar, tergores, terjepit, terbentur, palet terjatuh, postur
janggal, kaki tertimpa barang, barang terjatuh, menabrak bangunan, menabrak
mobil, menabrak lift, pekerja terjatuh dan pekerja tersandung.
3. Tingkat risiko pada pengoperasian forklift yang didapatkan, yaitu risiko
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
dengan tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3
(12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%).
4. Tingkat risiko yang didapat dari tahapan pengisian bahan bakar ialah
substantial sebanyak 3 dan acceptable hanya 1, lalu pada tahapan pengecekan
forklift hanya acceptable yaitu sebanyak 3, kemudian pada tahapan
pengangkatan barang terdapat priority 3 sebanyak 3 dan acceptable hanya 1,
lalu pada tahapan pengangkatan dan meletakkan barang didapat very high
sebanyak 3, priority 3 sebanyak 7 dan acceptable sebanyak 2, pada tahapan
terakhir yakni berhenti dan parkir didapat acceptable sebanyak 2.
5. Pengendalian yang telah dilakukan ialah memasang safety sign dan kaca
cembung, memberikan pelatihan mengangkat barang, memberikan pelindung
pada sisi tembok atau tiang di dalam gudang, kebijakan berhenti
mengoperasikan forklift disaat jam pulang atau masuk kerja, memperkerjakan
operator forklift bila memiliki SIO (surat izin operator) dan menyediakan
APD (alat pelindung diri).
Saran
Saran berikut ini dibuat berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan
selama kegiatan penelitian dan berdasarkan teori atau pemahaman yang diketahui oleh
penulis, yaitu :
1. Melakukan kegiatan manajemen risiko secara berkelanjutan dan pendekatan
keilmuan lainnya seperti investigasi kecelakaan, faktor manusia dalam
keselamatan kerja, ergonomi dan lain-lain sehingga dapat melakukan
pengendalian secara benar dan tepat.
2. Melakukan kontrol terhadap pengendalian yang telah ada
3. Membuat SOP (standard operating procedur), dimana hal ini dapat
membantu pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar.
4. Membuat jalur forklift, untuk menghindari kecelakaan antara forklift dan
pekerja lainnya yang juga beraktivitas di tempat yang sama
5. Memberikan pelatihan keselamatan pengoperasian forklift kepada operator
forklift, dengan memberikan pelatihan diharapkan keahlian operator maupun
pengetahuannya sehingga dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014
Universitas Indonesia
6. Menambahkan safety sign untuk meningkatkan kewaspadaan operator
ataupun pekerja lainnya.
7. Menambahkan lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift
untuk menandakan forklift sedang beroperasi sehingga meningkatkan
kewaspadaan pekerja lainnya.
Daftar Referensi
Ramli. Soehatman. (2013). Panduan Penerapan SMK3 Yang Efektif. Jakarta : Dian Rakyat
Kolluru, Rao V., et al. 1996. Risk Assessment and Management Handbook: for
Environmental, Health , and Safety Professionals. New York: Mc Graw Hill, Inc.
Division of Occupational Safety and Health. 2007. Forklift Safety Guard. Washington : Department of Labor and Industries
Industrial Truck Standards Development Foundation. 2009. Safety Standard for Low
Lift And High Lift Trucks. USA : American National Standard OSHA 3071. 2002. Job Hazard Analysis. US : Department of Labour.
https://www.osha.gov/Publications/osha3071.pdf Canadian Centre for Occupational Health and Safety. 2009. Risk Assesment. Canada
http://www.ccohs.ca/oshanswers/hsprograms/hazard_risk.html
Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3. Jakarta : Dian Rakyat
Australian/New Zealand Standard. 2004. OHS Risk Management Handbook. Australia:
Standards Australia International Ltd. Health and Safety Executive. ALARP “At a Glance”.
http://www.hse.gov.uk/risk/theory/alarpglance.html
Analisis Risiko..., Defri Kurniadi, FKM UI, 2014