ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN … · 2013. 4. 15. · v ABSTRAK LINA SULI FARIDA,...

67
i ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN HETEROSKEDASTISITAS MELALUI PENDEKATAN WEIGHT LEAST SQUARE (Studi Kasus Data APBN Tahun 1976-2007) Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh Lina Suli Farida 104094003029 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Transcript of ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN … · 2013. 4. 15. · v ABSTRAK LINA SULI FARIDA,...

  • i

    ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN

    HETEROSKEDASTISITAS MELALUI PENDEKATAN

    WEIGHT LEAST SQUARE

    (Studi Kasus Data APBN Tahun 1976-2007)

    Skripsi

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains

    Program Studi Matematika

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh

    Lina Suli Farida

    104094003029

    PROGRAM STUDI MATEMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2010 M / 1431 H

  • ii

    PENGESAHAN UJIAN

    Skripsi berjudul “ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN

    HETEROSKEDASTISITAS MELALUI PENDEKATAN WEIGHT LEAST

    SQUARE (Studi Kasus Data APBN Tahun 1976-2007)” yang ditulis oleh Lina

    Suli Farida, NIM 104094003029 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

    Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2010, skripsi ini telah diterima

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana strata satu (S1) Program

    Matematika.

    Menyetujui :

    Penguji 1, Penguji 2,

    Taufik Edy Susanto, Msc. Tech Gustina Elfiyanti, Msi

    NIP. 19740623 199312 1 001 NIP. 19740125 200312 2 001

    Pembimbing 1, Pembimbing 2,

    Hermawan Setiawan, M.Kom Nur Inayah, M.Si

    NIP. 19740623 199312 2 001 NIP. 19740125 200312 2 001

    Mengetahui :

    Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Matematika,

    Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis Yanne Irene, M.Si

    NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19741231 200501 2 018

  • iii

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

    BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

    SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

    MANAPUN.

    Jakarta, Agustus 2010

    Lina Suli Farida

    104094003029

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Sebuah persembahan kecil, semoga menjadi arti yang besar

    teruntuk Kedua orang tuaku, Idolaku Mama dan Bapak tercinta, yang tak henti-hentinya berdoa dan memberikan kasih sayang dan cinta yang

    terus mengalir bagai darah dalam tubuhku ini, kakakku beserta suami, dan teman special yang slalu ada dihati , terimakasih untuk do’a, kasih

    sayang, dukungan dan semangat tiada henti yang membuat aku bertahan hingga sejauh ini...

    MOTTO

    Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

    lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al – Insyirah : 6 – 8)

    Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu Kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. Ar Ra’d : 11)

    “Ketika Allah ingin menaikkan derajat manusia, pastilah ujian sebagai tiket berharga menuju sesuatu yang lebih baik, dan Allah tidak akan memberi ujian

    diluar kemampuan manusia itu sendiri.”

    “Kerjakanlah segala sesuatu dengan kesungguhan hati dan jangan setengah- setengah, sebelum datang rasa penyesalanmu”

    ”Non scholae, Sed vitae stedemus

    Kita belajar bukan demi nilai, tapi demi hidup” (IG, SUPRIYADI)

  • v

    ABSTRAK

    LINA SULI FARIDA, Analisis Regresi Linier Berganda dengan

    Heteroskedastisitas melalui pendekatan Weight Least Square (Studi Kasus Data

    APBN 1976-2007). Di bawah bimbingan Hermawan Setiawan, M.Kom dan Nur

    Inayah, M.Si.

    Uang yang beredar dimasyarakat memiliki peranan penting dalam kegiatan

    ekonomi suatu negara. Hal ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi uang beredar sehingga dapat melambungkan tingkat harga dan

    tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Pada skripsi ini, penulis akan meneliti

    apakah data APBN tahun 1976-2007 terdapat penyimpangan asumsi regresi linier

    berganda dan penggunaan model perbaikan dengan Weight Least Square.

    Weight Least Square adalah salah satu bentuk estimasi Least Square

    merupakan taksiran yang dibuat untuk mengatasi sifat heteroskedastisitas

    sehingga dapat mempertahankan sifat efisiensi penaksiran tanpa harus kehilangan

    sifat ketidakbiasan dan konsistensinya. Oleh Karen itu penulis melakukan

    pengujian terlebih dahulu dengan membatasinya pada uji white untuk mengetahui

    apakah terdapat masalah heteroskedastisitas pada data. Berdasarkan hasil

    pengujian dengan uji white, diperoleh bahwa data APBN tahun 1976-2007

    terdapat masalah heteroskedastisitas sehingga diperlukan metode lain untuk

    memperbaikinya yaitu metode Weight Least Square. Setelah dilakukan perbaikan

    terdapat perubahan nilai yang mengakibatkan model ini menjadi lebih baik dari

    model sebelumnya.

    Kata kunci : Regresi linier berganda, Weight least square, estimasi, uji

    white, heteroskedastisitas.

  • vi

    ABSTRACT

    LINA SULI FARIDA, Analisis Regresi Linier Berganda dengan

    Heteroskedastisitas melalui pendekatan Weight Least Square (Studi Kasus Data

    APBN 1976-2007). Di bawah bimbingan Hermawan Setiawan, M.Kom dan Nur

    Inayah, M.Si.

    The Money available in society have role very important in economy

    activity state. That’s why from some factor to influence money in society. So that

    to rise price and economi activity stated. In this thesis, author will observation

    about data APBN on 1976-2007 can deviation asumtion multiple regression linear

    and application model improvement with Least Square

    Weight Least Square is one of estimation Least Square prediction to make

    for handle quality heteroskedastisity, so that to defand quality efisiensi estimation

    without to lose quality unbiased Weighted Least Square after done to improve

    change value which is result this model can better from before model.

    Key words: Multiple regression Liniear, Weight Least Square, estimation,

    Uji White and heteroskedastisity.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Bismillaahirrahmanirrahiim. Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Yang

    Maha Mulia, Sumber Cahaya Ilmu, yang senantiasa melimpahkan rahmatNya.

    Berkat anugerah dan ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi “ANALISIS

    REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN HETEROSKEDASTISITAS

    MELALUI PENDEKATAN WEIGHT LEAST SQUARE (Studi Kasus Data

    APBN tahun 1976-2007)”. Shalawat dan salam teruntuk Baginda Nabi

    Muhammad saw, panutan paling hak di bumi ini, beserta keluarga dan para

    sahabatnya.

    Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian

    Sarjana Sains pada Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

    2. Yanne Irene, M.Si. Ketua Program Studi Matematika dan Suma’inna, M.Si,

    Sekretaris Program Studi Matematika.

  • viii

    3. Hermawan, M.Si, selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan,

    arahan, informasi, dan motivasi terbaik.

    4. Nur Inayah, M.Si, selaku Pembimbing II dan selaku Pembimbing akdemik

    yang telah memberikan bimbingan, arahan, informasi dan motivasi dalam

    penulisan skripsi ini.

    5. Taufik Edy Susanto, Msc. Tech selaku penguji I.

    6. Gustina Elfiyanti, Msi selaku penguji II.

    7. Mama dan Bapak tercinta, yang sudah mendampingi dan memberikan

    dukungan moral dan materil, serta kasih sayang, cinta, dan doa yang

    senantiasa tak henti-hentinya mengalir di setiap langkahku. Kakak ku Upik

    Lisa Damawati beserta suami terimakasih atas bantuan dan motivasinya.

    8. Aris Setiawan yang selalu menemani, mendukung, memberikan inspirasi,

    menghibur saat sedih, mengingatkan penulis untuk tetap semangat dan

    motivasi serta kasih sayang yang telah dicurahkan.

    9. Sahabat-sahabat terbaik seperjuangan selama penyusunan skripsi, Pandam

    beserta Mas Dwi, Kak Citra, Kak Mimi, Kak Dindin, Kak Dedi, Kak irfan

    serta adik-adik Matematika angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu

    persatu terima kasih untuk persahabatan, kasih sayang, dan dukungan

    kalian.

    10. Sahabat-sahabaku tersayang Nurul, Vay, Dije, Bilqis, Neneng, Siti Rohmah,

    Enu dan semua angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang

    tidak pernah bosan memberikan semangat dan doa kepada penulis.

  • ix

    11. Seluruh mahasiswa angkatan 2003, 2004, 2005, 2006 dan semua pihak baik

    secara langsung atau tidak langsung yang telah memberikan bantuan dan

    dukungan untuk penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

    Pada akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

    pada umumnya maupun bagi penulis khususnya. Semoga perjuangan dan ikhtiar

    kita selalu diridhoi oleh Allah SWT.

    Wassalaamualaikum Wr. Wb.

    Jakarta, Agustus 2010

    Penulis

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    PENGESAHAN UJIAN ................................................................................ ii

    PERNYATAAN ............................................................................................. iii

    PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................................ iv

    ABSTRAK .................................................................................................. v

    ABSTRACT .................................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….1

    1.1 Latar Belakang …………………………………………………1

    1.2 Permalahan …………………………………………………..3

    1.3 Pembatasan Masalah …………………………………………..3

    1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………..3

    1.5 Manfaat Penulisan …………………………………………..4

    BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………..5

    2.1 Model Regresi Linier …………………………………………..5

    2.1.1 Model Regresi Linier Sederhana …………………..5

    2.1.2 Model Regresi Linier Berganda …………………...6

    2.2 Residual …………………………………………………..10

  • xi

    2.3 Ordinary Least Square ………………………………….10

    2.4 Koefisien Korelasi Berganda …………………………………..11

    2.5 Standard Error …………………………………………..14

    2.5.1 Standard Error Pendugaan …………………………..14

    2.5.2 Standard Error Koefisien Regresi …………………..14

    2.6 Varians …………………………………………………..15

    2.7 Heteroskedastisitas …………………………………………...16

    2.7.1 Penyebab Heteroskedastisitas …………………………...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sudah sejak lama orang merasakan bahwa uang sangat penting peranannya

    untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dalam perekonomian. Hal ini

    disebabkan karena dengan adanya uang, kegiatan tukar- menukar barang akan

    jauh lebih mudah dibandingkan dengan kegiatan perdagangan secara barter.

    Peranan uang dalam ilmu ekonomi adalah : untuk melancarkan kegiatan tukar

    menukar, untuk menjadi satuan nilai, untuk ukuran bayaran yang ditunda, dan

    sebagai alat penyimpan uang. [10]

    Uang yang beredar di masyarakat memiliki peranan penting dalam

    kegiatan ekonomi suatu Negara. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari

    perubahan uang yang beredar di masyarakat dapat melambungkan tingkat harga

    dan tingkat kegiatan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pada penulisan

    skripsi ini penulis melakukan penelitian terhadap beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi uang yang beredar. Faktor tersebut antara lain, GDP (Gross

    Domestic Product), EXTAX (Export Tax), PTLL (Pajak Pertambahan nilai dan

    pajak tak langsung), (CPIG) Consument Price Index Gross, PTLL (Pajak tidak

    langsung) dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).

  • 2

    Penelitian ini menggunakan uji asumsi heteroskedastisitas dimana terjadi

    perbedaan varians dari error suatu pengamatan ke pengamatan lain. Terdapat

    beberapa metode untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas pada suatu kasus,

    namun pada skripsi ini penulis menggunakan uji white. Uji white ini dilakukan

    dengan meregresikan error kuadrat dengan variable bebas, variable bebas kuadrat

    dan perkalian variable bebas.

    Jika pada suatu kasus terjadi Heteroskedastisitas, maka dapat mengganggu

    model yang akan dibuat, yaitu menyebabkan estimasi yang dibuat tidak efisien.

    Mengingat secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang

    akan diestimasi, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari model

    regresi yang dibentuk maka diperlukan metode alternatife lain untuk mengatasi

    masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan metode Weight Least Square.

    Studi kasus yang diambil dalam skripsi ini adalah kasus uang yang beredar

    di masyarakat dan hubungannya dengan variabel-variabel dalam ekonomi makro.

    Terkait dengan masalah Heteroskedastisitas tersebut, maka dalam skripsi ini

    penulis menggunakan judul “Analisa Regresi Linier Berganda dengan kasus

    Heteroskedastisitas melalui pendekatan Weight Least Square (studi kasus data

    APBN tahun 1976-2007)”.

  • 3

    1.2 Permasalahan

    Pada skripsi ini penulis merumuskan beberapa permasalahan

    penyimpangan asumsi pada regresi linier berganda adalah:

    1. Apakah terdapat penyimpangan asumsi heteroskedastisitas dalam regresi

    linear berganda pada data APBN tahun 1976-2007?

    2. Apakah metode Weight Least Square dapat digunakan untuk mengatasi

    gejala heteroskedastisitas pada data APBN 1976-2007?

    1.3 Pembatasan Masalah

    Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi penyimpangan asumsi

    heteroskedastisitas dengan menggunakan uji white untuk mendeteksi apakah data

    APBN 1976-2007 terdapat gejala heteroskdastisitas atau tidak. Dan model

    penaksir alternatif terhadap pelanggaran asumsi heteroskedastisitas yang

    digunakan dibatasi pada pendekatan Weight Least Square.

    1.4 Tujuan Penulisan

    1. Mengetahui apakah terdapat penyimpangan pada asumsi linear berganda

    pada data APBN 1976-2007.

    2. Mengetahui bagaimana penggunaan metode Weight Least Square dalam

    mengatasi masalah heteroskedastisitas pada data APBN 1976-2007.

  • 4

    1.5 Manfaat Penelitian

    1. Memberikan informasi kepada pembaca dalam pembuatan model regresi

    apabila terdapat masalah heteroskedastisitas sebaiknya masalah

    heteroskedastisitas ini harus dihilangkan terlebih dahulu agar model yang

    digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi yang telah ditentukan.

    2. Sebagai masukan kepada pembaca, metode yang tepat untuk mengatasi

    masalah heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Weight Least

    Square.

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Model Regresi Linier

    Model regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

    menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat diekspresikan

    dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat X dengan variabel

    bebas Y.

    2.1.1 Model Regresi Linier Sederhana

    Dalam perkembangannya ada dua jenis regresi yang sangat terkenal, yaitu

    regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana

    digunakan untuk menggambarkan hubungan antara satu peubah bebas dengan

    satu peubah tak bebas dalam bentuk persamaan linier sederhana yang dapat

    dituliskan dalam bentuk sebagai berikut:

    0 1 1Y X 2.1

    dengan

    = error

  • 6

    2.1.2 Model Regresi Linier Berganda

    Model regresi linier berganda merupakan perluasan dari model regresi

    linear sederhana. Dengan memperluas model regresi linier dua atau tiga variabel,

    maka model regresi dengan variabel terikat Y dan k variabel bebas

    dapat dituliskan sebagai berikut:

    2.2

    dan N

    Dengan:

    = perpotongan

    = koefisien kemiringan parsial ke-i

    = koefisien kemiringan ke-k

    Model taksiran untuk persamaan (2.2) adalah

    2.3

    dan N

    Dengan:

    = taksiran dari

    = taksiran dari

    = taksiran dari

    = taksiran

    = jumlah observasi

  • 7

    Persamaan 2.3 adalah bentuk ringkas untuk sekumpulan n persamaan

    simultan sebagai berikut:

    1 0 1 11 2 21 1 1

    2 0 1 12 2 22 2 2

    0 1 1 2 2

    k k

    k k

    n n n k kn n

    Y X X X

    Y X X X

    Y X X X

    2.4a

    Persamaan-persamaan 2.3 dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai

    berikut:

    2.4b

    Y = X

    dengan Y adalah vektor pengamatan berukuran .

    adalah matriks variabel bebas ukuran .

    adalah vektor parameter yang akan ditaksir berukuran .

    adalah vektor random error berukuran .

    Menurut [2] penggunaan analisis regresi linear berganda tidak terlepas dari

    asumsi-asumsi error berikut:

    1. Asumsi . berarti bahwa rata-rata atau nilai harapan vektor setiap

    komponennya bernilai nol. Dengan adalah vektor kolom n x 1 dan 0

    adalah vektor nol. Maka = 0, berarti:

    2.5

  • 8

    2. Asumsi merupakan suatu notasi yang mencakup 2 hal, yaitu

    varian dan kovarian kesalahan pengganggu.

    2.6

    Dengan adalah transpose dari vektor kolom , dengan melakukan

    perkalian sehingga diperoleh:

    2

    2

    1 1 2 1

    2

    1 2 2'

    2

    1 2

    n

    n

    n n n

    E E

    2.7

    Dengan menggunakan nilai harapan untuk tiap unsur dalam matriks

    2.7 sehingga diperoleh

    2

    1 1 2 1

    2

    2 1 2 2'

    2

    1 2

    ( )n

    n

    n n n

    E E E

    E E EE E

    E E E

    2.8

    Karena adanya asumsi tentang homoskedastisitas, yaitu bahwa setiap

    kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama , untuk semua i

    dan tidak ada korelasi serial, artinya antar kesalahan pengganggu yang satu

    dengan yang lainnya bebas, .

  • 9

    =

    = . 2.9

    Dengan I adalah matriks identitas berukuran

    Matriks 2.8 dan 2.9 disebut matrik varians-kovarians dari kesalahan

    pengganggu Unsur pada diagonal utama dari matriks 2.8 memberikan varians,

    dan unsur diluar diagonal utama memberikan kovarians, berdistribusi normal

    dengan mean nol dan varians konstan

    2.10

    Pada rumus parameter regresi dan dalam regresi linier sederhana dan

    parameter regresi dalam regresi linier berganda diduga secara

    berturut-turut dengan dan dengan menggunakan metode

    kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) Biasanya penduga metode

    Ordinary Least Square diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat error

    untuk masing-masing model regresi linier. Penduga yang dihasilkan oleh metode

    kuadrat terkecil ini diharapkan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Eestimator).

  • 10

    2.2 Residual

    Menurut [1] residual adalah selisih antara nilai pengamatan y dengan nilai

    dugaannya . Residual dinyatakan dengan dan secara umum dapat

    didefenisikan: .

    Residual juga dapat dikatakan sebagai error dari pengamatan pada model

    dengan data yang dipergunakan adalah populasi. Persamaannya dapat dituliskan

    menjadi : .

    2.3 Ordinary Least Square

    Menurut [2], untuk membuat penaksiran parameter regresi yang

    sebenarnya dipergunakan metode kudrat terkecil biasa atau biasa disebut Ordinary

    Least Square yang disingkat OLS.

    2.11

    Yang dapat ditulis secara ringkas dalam notasi matrik sebagai berikut:

    2.12

    Dengan adalah suatu vektor kolom k-unsur dari penaksir kuadrat terkecil

    biasa parameter regresi dan adalah suatu vektor kolom dari residual.

    Untuk menaksir parameter model regresi berganda digunakan metode

    kuadrat terkecil biasa. Prosedur kuadrat tekecil biasa dilakukan dengan memilih

    nilai parameter yang tidak diketahui sehingga jumlah kuadrat kesalahan didapat

    sekecil mungkin, sehingga dapat dinyatakan dengan:

    2.13

  • 11

    Dimana adalah jumlah kuadrat residual (SRR). Dalam notasi matriks,

    ini sama dengan meminimumkan karena:

    2.14

    Dari 2.12 diperoleh

    2.15

    Maka dari 2.12 dan 2.13 diperoleh:

    = 2.16

    Dengan menggunakan sifat-sifat transpose suatu matriks, yaitu

    , dan adalah suatu skalar atau angka real, sehingga bentuk itu

    sama dengan transposenya .

    Persamaan 2.16 adalah penyajian secara matriks dari 2.13. Dalam notasi

    skalar metode kuadrat terkecil biasa tercapai dalam menaksir

    sehingga sekecil mungkin. Ini dicapai dengan menurunkan persamaan 2.13

    secara parsial terhadap dan menyamakan hasil yang diperoleh

    dengan nol. Proses ini menghasilkan k persamaan normal teori kuadrat terkecil,

    persamaan-persamaan ini adalah sebagai berikut:

  • 12

    2

    22210

    2

    2

    22211202

    1212

    2

    11101

    22110

    ˆ...XˆˆˆX

    Xˆ...XˆˆˆX

    Xˆ...XˆˆXˆX

    ˆ...ˆˆˆ

    kikikiikikiiki

    kiikiiiiii

    kiikiiiiii

    kikiii n

    2.17

    Denganmenjumlahkan persamaan,

    untuk seluruh pengamatan n memberikan persamaan pertama dalam 2.17,

    kemudian mengalikannya dengan pada kedua sisinya dan menjumlahkan untuk

    seluruh n, maka dihasilkan persamaan kedua. Begitu juga persamaan ketiga dalam

    2.17 mengalikan kedua sisinya dengan dan menjumlahkan untuk seluruh n,

    dan seterusnya.

    Dalam bentuk matriks, persamaan 2.17 dapat disajikan sebagai :

    0 11 2

    2

    1 21 31 1 22 2

    2

    21 32 2 32 2 2 2 2

    2

    1 22 2

    ˆ1 1 1

    ˆ

    ˆ

    ˆ

    i i ki

    ki li li i li ki

    ki li i i i ki

    k k knki ki i ki i kik

    Yn X X X

    X X X YX X X X X X

    X X X YX X X X X X

    X X XX X X X X X

    2.17

    nY

    ' 'ˆX X X Y

    Dalam hal ini adalah vektor kolom k unsur dari penaksir-penaksir

    kuadratterkecil parameter regresi, atau secara ringkas 2.18 dapat dinyatakan

    dengan:

    2.19

  • 13

    Persamaan 2.19 diperoleh dari menurunkan persamaan matriks 2.16

    terhadap , maka diperoleh:

    2.20

    Kemudian samakan hasil 2.20 dengan nol, sehingga diperoleh:

    2.21

    Kalikan bentuk akhir persamaan matriks 2.21 kedua sisinya dengan

    , maka diperoleh:

    2.22

    Dengan

    2

    1

    1

    2

    11

    1

    1

    X XX X

    XX X X

    X X n

    knknnkn

    knnnn

    knn

    XX'

    2.4 Koefisien Korelasi berganda

    Koefisien korelasi berganda mengukur keeratan hubungan antara variable

    terikat (Y) dan k variable bebas secara bersamaan. Koefisien

    korelasi ini disebut juga koefisien determinasi. Analisis regresi berganda, nilai

    koefisiennya dapat diperoleh dengan mengakarkan nilai koefisien determinasi

    ( keseluruhan. Sehingga kuadrat korelasi ini disebut koefisien determinasi

    yang merupakan korelasi antara variabel tidak bebas dengan taksiran Y

  • 14

    berdasarkan variabel-variabel bebas berganda. Koefisien determinasi berganda

    didefinisikan sebagai:

    2.23

    2.5 Standard Error

    Dalam analisis regresi, standard error ( )e mencerminkan standard

    deviasi yang mengukur variasi titik-titik diatas dan dibawah garis regresi populasi.

    Nilai standard error terutama dibutuhkan untuk keperluan inferensia.

    2.5.1 Standard Error Pendugaan

    Pada analisis regresi, terdapat nilai populasi yang tidak diketahui. Pada

    populasi yang tidak diketahui, maka e diduga dengan eS atau nilai standard error

    pendugaan. Sehingga eS adalah standard deviasi yang menggambarkan variasi

    titik-titik diatas dan dibawah regresi sampel.

    2ˆ( )

    2e

    Y YS

    n

    2.24

    Dapat diketahui, semakin tinggi eS , berarti kesalahan penduga semakin tinggi.

    2.5.2 Standard Error koefisien Regresi

    Bila diambil sampel pasangan X dan Y dari populasi, maka masing-masing

    sampel mempunya kemiringan ( ) sendiri. Setiap nilai ˆ( ) adalah penduga bagi

    ( ) . Kemiringan ( ) sampelnya akan bervariasi disekitar nilai ˆ( ) , sehingga

  • 15

    perlu diketahui nilai variasinya. Ukuran nilai variasi ini dinotasikan sebagai bS ,

    yaitu standard error kemiringan. Nilai bS dirumuskan dengan:

    2 2( ) /

    eb

    SS

    X X n

    2.25

    2.6 Varians

    Menurut [3], varians atau ragam dalam analisis regresi merupakan ukuran

    dari penyebaran dari data. Misalkan, variabel acak X dengan rata-rata atau nilai

    harapan E X . Distribusi atau sebaran acak dari X sekitar dapat diukur

    dengan varian atau standard deviasi atau simpangan baku yang merupakan akar

    pangkat dua dari varian, yang didefinisikan sebagai berikut:

    Dengan = simpangan baku (standard deviasi).

    Dalam perkembangannya, ada dua jenis varians dalam suatu model, yaitu

    varians heteroskedastisitas dan varians homoskedastisitas. Sebuah model dengan

    varians error yang bersifat Heteroskedastisitas, memiliki nilai error berdistribusi

    normal dengan varians tidak konstan meliputi semua pengamatan. Secara

    simbolik ditulis sebagai

    2.26

  • 16

    Sebaliknya, sebuah model dengan varians error yang bersifat

    homoskedastik, memiliki nilai error berdistribusi normal dengan varians konstan

    meliputi semua pengamatan. Secara simbolik ditulis sebagai

    2.27

    Perbedaan antara Persamaan 2.26 dan 2.27 terletak pada indeks i yang

    melekat pada , yang secara tidak langsung menyatakan bahwa nilai error yang

    bersifat heteroskedastik berubah seiring perubahan pengamatan ke-i. Persamaan

    2.26 dikatakan sebagai persamaan yang memenuhi asumsi error pada analisis

    regresi linier berganda. Semua pengamatan terhadap nilai error dapat dapat

    dianggap berasal dari distribusi yang sama, yaitu suatu distribusi yang memiliki

    rata-rata 0 dan varian . Varian tidak berubah untuk pengamatan-pangamatan

    yang berbeda terhadap nilai error tersebut.

    2.7 Heteroskedastisitas

    Menurut [5], salah satu asumsi penting dalam membuat model Regresi

    berganda adalah harus sama dengan (konstan), atau dengan kata lain,

    semua residual atau error mempunyai varians yang sama. Kondisi seperti ini

    disebut dengan Homoskedastisitas. Sedangkan apabila varians tidak konstan atau

    berubah-ubah disebut Heteroskedastisitas.

    Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan kasus-kasus dimana

    variansi berubah-ubah. Contohnya penelitian untuk melihat pengaruh omset

    terhadap laba. Perbedaan laba yang didapat antara perusahaan-perusahaan yang

    tergolong beromset kecil tentunya tidak akan besar. Berbeda dengan perusahaan-

  • 17

    perusahaan yang tergolong beromset besar, perbedaan tentu akan lebih besar.

    Perusahaan yang lebih efisien dan efektif, sehingga berhasil menekan biaya

    produksi, tentunya akan mempunyai peluang untuk mendapat laba lebih besar

    dibanding perusahaan yang dikelola kurang baik.

    Contoh lainnya adalah hubungan antara pendapatan dan menabung, atau

    pendapatan dengan konsumsi. Orang berpendapatan rendah, tentunya mempunyai

    variasi yang rendah dalam menggunakan pendapatannya untuk menabung atau

    konsumsi. Tetapi orang berpendapatan tinggi tentu mempunyai variasi lebih tinggi

    untuk menabung atau konsumsi. Orang berpendapatan tinggi yang boros tentunya

    akan mempunyai konsumsi tinggi, dan tabungan yang lebih rendah dibanding

    dengan orang yang tidak boros.

    Dalam praktiknya, Heteroskedastisitas banyak ditemui pada data cross-

    section karena pengamatan dilakukan pada individu berbeda pada saat yang

    sama. Akan tetapi bukan berarti Heteroskedastisitas tidak ada dalam data time-

    series. Misalnya pada masalah produk suatu perusahaan. Perusahaan yang baru

    muncul, tentunya akan mempunyai produk yang relatif rendah pada saat-saat

    pengenalan produk tersebut. Jika ada indikasi masyarakat menerima produk tentu

    produksi akan diperbesar. Salah satu faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya

    produksi adalah pesaing. Ketika produksi masih sedikit, pengaruh pesaing

    tentunya tidak akan membuat fluktuasi produk besar, tetapi ketika produk besar

    pengaruh pesaing akan sangat terasakan. Bila pesaing berhasil merebut pasar,

    maka produk akan berlebih sehingga produksi harus dikurangi. Faktor lain,

    mungkin saja produksi terpaksa dikurangi akibat kondisi perekonomian secara

  • 18

    makro sedang buruk, sehingga daya beli masyarakat merosot. Kondisi politik,

    sosial dan keamanan mungkin juga mempengaruhi pasar dari produksi tersebut.

    Untuk lebih jelasnya mengenai masalah Heteroskedastisitas pada data time

    series, dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Pada gambar tersebut terlihat

    bahwa pada awalnya produksi tidak begitu berfluktuasi, sekalipun terjadi

    kenaikan dan penurunan produksi. Tetapi, sejak bulan ke-18 dimana produksi

    semakin membesar, ternyata fluktuasi yang terjadi juga membesar. Hal ini inilah

    berarti terjadi Heteroskedastisitas dalam data time-series, dimana

    semakin membesar bersamaan dengan meningkatnya waktu.

    Gambar 1. Produksi berdasarkan waktu

    Sebuah model dengan varians residual yang bersifat heteroskedastik,

    memiliki nilai error berdistribusi normal dengan variansi tidak konstan meliputi

    semua pengamatan. Secara simbolik ditulis seperti persamaan 2.28.

  • 19

    Gambar 2.1 Varians error dengan sifat Homoskedastis

    Gambar 2.2 Varians error dengan Heteroskedastis

    Untuk membuat perbedaan antara Heteroskedastisitas dan

    homoskeastisitas menjadi jelas, perhatikan contoh model dua regresi berikut ini:

    2.28

    Dengan Y menyatakan tabungan dan X pendapatan. Gambar 1 dan 2

    menunjukkan bahwa kalau pendapatan naik secara rata-rata tabungan juga

  • 20

    meningkat, Tetapi dalam Gambar 1 varian tabungan meningkat dengan

    menaiknya pendapatan. Sedangkan dalam gambar 2 varian tabungan tetap sama

    untuk semua tingkat pendapatan. Bisa dilihat bahwa dalam gambar 1 keluarga

    berpendapatan tinggi secara rata-rata menabung lebih banyak daripada keluarga

    berpendapatan rendah, tetapi juga lebih bervariasi tabungan mereka karena sebab

    varian juga makin membesar.

    2.7.1 Penyebab Heteroskedastisitas

    Ada beberapa alasan yang menyebabkan varians kesalahan pengganggu

    menjadi variabel yang selalu berubah, antara lain sebagai berikut:

    1. Basis data dari satu atau lebih variabel mengandung nilai-nilai dengan

    satuan jarak yang lebar, yaitu jarak antara nilai yang paling kecil dengan

    yang paling besar adalah lebar.

    2. Perbedaan laju pertumbuhan antara variabel-variabel dependen dan

    independen adalah signifikan dalam periode pengamatan untuk data time

    series.

    3. Terdapat situasi error learning, misalnya kita ingin mengetahui hubungan

    tingkat kesalahan mengetik terhadap berbagai variabel. Jika kita

    menggunakan sampel yang bersifat panel/time series akan sangat mungkin

    model yang dimiliki akan bersifat heteroskedastis. Hal ini disebabkan

    kesalahan pengetikan akan menurun dari waktu ke waktu dan terjadi

    konvergensi diantara elemen sampel (kesalahan anggota sample yang

  • 21

    paling tidak terampil akan menurun mendekati mereka yang awalnya

    sudah terampil).

    4. Peningkatan diskresi. Hal ini tampak jelas pada Gambar 2.2 dengan

    menggunakan variabel pendapatan. Aktifitas oleh individu yang memiliki

    pendapatan tinggi akan jauh lebuh variatif dibandingkan mereka yang

    berpendapatan rendah. Dengan demikian suatu model regresi dengan

    menggunakan variabel semacam ini akan mengalami peningkatan residual

    kuadrat dengan semakin besarnya pendapatan.

    5. Perbaikan tehnik pengambilan data. Dampaknya akan menurun. Jadi,

    bank yang mempunyai peralatan pemprosesan data yang canggih

    nampaknya akan mempunyai kesalahan yang lebih kecil dalam laporan

    bulanan atau kuartalan untuk langganan mereka dibandingkan dengan

    bank yang tidak memiliki peralatan seperti itu.

    Didalam data itu sendiri memang terdapat Heteroskedastisitas, terutama

    dalam data cross-section. Misalnya, tingkat-tingkat penghasilan antar kota jarang

    sekali bernilai sama, harga-harga saham yang banyak dipengaruhi oleh faktor-

    faktor eksternal dan sebagainya.

    2.7.2 Akibat Terjadinya Heteroskedastisitas

    Adanya Heteroskedastisitas bukan berarti suatu model regresi adalah

    lemah. Jika regresi dengan Ordinary Least Square tetap dilakukan dengan adanya

    heteroskedastisitas maka akan diperoleh koefisien-koefisien hasil estimasi

    sampai dalam persamaan tetap tidak bias, akan tetapi nilai-nilai

  • 22

    koefisien tersebut berfluktuasi lebih tajam daripada nilai-nilai normalnya. Dengan

    kata lain, jika model itu diperbaharui ulang dengan menambah data atau dengan

    sampel-sampel yang digunakan berbeda, maka koefisien-koefisien hasil estimasi

    akan bervariasi secara signifikan diseputar nilai rata-ratanya. Karena ayunan yang

    lebar pada koefisien-koefisien hasil estimasi, maka kesalahan dari suatu taksiran

    tunggal pada masing-masing model yang diperbaharui akan juga berubah-ubah

    secara lebar sehingga taksiran akan menjadi kurang efisien daripada seharusnya.

    Rata-rata kesalahan taksiran dalam jangka panjang akan serupa dengan rata-rata

    kesalahan taksiran dengan model tanpa Heteroskedastisitas. Suatu model taksiran

    yang baik menuntut bahwa koefisien-koefisien estimasi tidak bias dan bahwa

    taksiran tunggal dari suatu model berubah-ubah didalam suatu jarak yang sempit.

    Inilah yang disebut dengan konsep tidak bias dan estimator-estimator yang

    efisien. Kenyataan bahwa koefisien-koefisien taksiran tidak bias dapat dilihat

    pada contoh berikut ini dalam konteks model dua variabel dengan bentuk deviasi

    [ 2].

    2.29

    Perhatikan bahwa varian dari error tidak berpengaruh dalam pembuktian

    penaksir-penaksir dengan Ordinary Least Square adalah tidak bias. Persamaan-

    persamaan diatas berlaku dibawah asumsi Homoskedastisitas. Apabila asumsi

    tersebut dilanggar, sehingga terjadi Heteroskedastisitas maka varian penaksirnya

    menjadi [8]

  • 23

    2.30

    Apabila Persamaan 2.30 ini digunakan untuk melakukan taksiran varian,

    maka selang kepercayaan hasil penaksiran untuk koefisien-koefisien, dan hitungan

    uji t dan uji F akan hilang tidak lagi dapat dipercaya. Menurut [2] untuk

    menghitung nilai t adalah

    2.31

    Jika standard error mengecil maka t cenderung membesar namun

    kelihatannya signifikan, padahal sebenarnya tidak signifikan. Sebaliknya jika

    standard error membesar, maka t cenderung mengecil dan tidak signifikan,

    padahal sebenarnya adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa jika terdapat

    heteroskedastisitas dalam model regresi maka uji t menjadi tidak menentu.

    Sehingga dapat menyesatkan kesimpulan yang akan diambil.

    2.7.3 Pendeteksian Heteroskedastisitas

    Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi

    heteroskedastisitas. Berikut ini adalah beberapa metode formal dan nonformal

    yang dapat mendeteksi adanya heteroskedastisitas.

    1. Sifat persoalannya. Seringkali, sifat persoalan yang diteliti menyarankan atau

    menunjukkan kemungkinan adanya heteroskedastisitas.

    2. Metode Grafik.

    Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas

    adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu

  • 24

    X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual (Y

    sesungguhnya – Y prediksi).

    Dasar pengambilan keputusan adalah :

    1. Ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola

    tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

    menyempit), maka telah terjadi heteroskedatisitas.

    2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

    di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

    heteroskedastisitas.

    Salah satu kelemahan pengujian secara grafik adalah tidak jarang kita ragu

    terhadap pola yang ditunjukkan grafik. Keputusan secara subjektif tentunya dapat

    mengakibatkan berbedanya keputusan antara satu orang dengan lainnya. Oleh

    karena itu, kadang-kadang dibutuhkan uji formal untuk memutuskannya.

    1. Untuk uji formal antara lain uji Park, uji Glejser, Uji Korelasi Rank dari

    Spearman, uji Goldfeld-Quandt, uji White. Dalam penelitian ini

    menggunakan uji White yang pada prinsipnya adalah meregresikan variabel

    bebas. Variabel bebas dikuadratkan terhadap residu dari regresi awal. Jika

    hasil regresi uji White ini signifikan maka regresi awal yang di uji mengalami

    gangguan Heteroskedastisitas. Dalam implementasinya, model ini relatif lebih

    mudah dibandingkan dengan uji-uji lainnya. Perhatikan persamaan regresi

    berikut:

    2.32

  • 25

    Berdasarkan regresi berganda diatas, kita dapat melakukan uji White dengan

    beberapa tahapan prosedur, yaitu:

    1. Hasil estimasi dari model diatas akan menghasilkan nilai error,

    yaitu: .

    2. Buat persamaan regresi:

    (2.33)

    Perhatikan model diatas, uji ini mengasumsikan bahwa varian error

    merupakan fungsi yang mempunyai hubungan dengan variable bebas,

    kuadrat masing-masing variable bebas, dan interaksi antara variable bebas.

    3. Formulasi Hipotesis:

    H0 = tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model.

    H1 = terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model

    Sampel berukuran n dan koefisien determinasi R2 yang

    didapat dari regresi akan mengikuti distribusi Chi-Square dengan

    derajat bebas jumlah variable bebas atau jumlah konferensi regresi

    diluar intercept. Dengan demikian, formulasi Uji White adalah

    sebagai berikut:

    22 nR

    4. Jika nilai perhitungan melebihi nilai kritis dengan yang dipilih,

    diputuskan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini

    disebabkan sehingga

    (konstan).

  • 26

    Jika terjadi pelanggaran asumsi pada variabel bebas X, yaitu terjadinya

    Heteroskedastisitas, maka penggunaan metode OLS ini menyebabkan estimasi

    yang dihasilkan tidak efisien. Mengingat secara statistik permasalahan tersebut

    dapat mengganggu model yang akan diestimasi, bahkan dapat menyesatkan

    kesimpulan yang diambil dari model regresi yang dibuat, maka berikut ini akan

    dibahas salah satu cara untuk mengatasi pelanggaran asumsi tersebut.

    2.7.4 Tindakan Perbaikan

    Menurut [5], ada beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk

    mengatasi masalah heteroskedastisitas, diantaranya metode Weight Least Square,

    transformasi dengan , transformasi dengan , Transformasi dengan , dan

    transformasi dengan logaritma. Akan tetapi alternative model estimasi yang baik

    untuk berhadapan dengan heteroskedastisitas adalah metode Weight Least Square.

    Hal ini dikarenakan, disamping Weight least Square memiliki kemampuan untuk

    menetralisir akibat dari pelanggaran asumsi Heteroskedastisitas, Weight Least

    Square juga dapat mengilangkan sifat ketidakbiasan dan konsistensi dari model

    estimasi OLS.

    Apabila efisiensi estimator dianggap lebih penting dari sifat ketidakbiasan

    dan konsistensi dari penaksir OLS yang berada di bawah kondisi

    Heteroskedastisitas, maka model estimasi Metode Kuadrat Terkecil Tertimbang

    atau Weight Least Square yang biasa disingkat WLS lebih tepat untuk digunakan

    dari pada model estimasi OLS. Metode WLS ini merupakan kasus khusus dari

    Generalized Least Square.

  • 27

    Pada pembentukan model estimasi WLS ini pada dasarnya ada dua, yaitu

    melakukan transformasi data dasar analisis dan menerapkan model OLS terhadap

    data yang telah ditranformasi tersebut. Untuk menggunakan WLS dalam kasus

    regresi berganda, akan definisikan ulang variabel-variabel dalam model regresi

    asli.

    2.35

    Dimana berada dibawah kondisi heteroskedastisitas, sehingga .

    Salah satu bentuk yang paling sering digunakan dalam mengasumsikan

    Heteroskedastisitas adalah multiplicative constant, yaitu

    2.36

    Dimana x menyatakan seluruh variabel bebas dan h(x) adalah suatu fungsi

    dari variabel bebas yang menentukan heteroskedastisitas. Dengan demikian

    heteroskedastisitas dalam asumsi ini dapat dinyatakan sebagai

    2.34

    Selanjutnya dilakukan transformasi pada model awal 2.34 yang

    mengalami heteroskedastisitas menjadi suatu model dengan residual yang

    homoskedastisitas. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi seluruh regressor

    dan regresand dengan yang disebut dengan pembobot atau penimbang.

    Yang perlu diperhatikan adalah apabila mentransformasikan kesalahan

    pengganggu melalui cara membaginya dengan maka akan memiliki

  • 28

    kesalahan pengganggu yang baru, yaitu , yang memiliki varian

    konstan yaitu

    Apabila dilakukan transformasi pada Persamaan 2.34 dalam bentuk

    membaginya dengan , maka akan memiliki kesalahan pengganggu yang

    bersifat homoskedastisitas.

    Yang secara ringkas dapat dituliskan sebagai berikut:

    2.37

    Hal penting yang perlu dicatat dari persamaan 2.35 adalah bahwa

    persamaan tersebut sekarang tidak memiliki konstanta, karena konstanta sudah

    berubah menjadi variabel sebagai akibat dari proses pembagian dengan yang

    dapat dianggap sebagai penimbang.

  • 29

    Apabila dalam model estimasi OLS residualnya diminimasi, maka pada

    model estimasi WLS-pun residual jg terminimasi. Perbedaannya hanya terletak

    pada, apabila OLS terminimasi secara langsung sedangkan pada WLS terminimasi

    secara tidak langsung dengan menggunakan penimbang, dapat dilihat sebagai

    berikut:

    2.38

    dimana merupakan penimbang.

  • 30

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan untuk skripsi ini adalah data time series berupa data

    sekunder yang berasal dari laporan Anggaran belanja Negara (APBN) dari tahun

    1976 sampai dengan tahun 2007. Data tersebut terdiri dari enam variabel bebas

    dan satu variabel terikat yang kemudian akan dikombinasikan sehingga

    membentuk beberapa model persamaan regresi untuk diketahuii model yang tepat

    dan dilihat pengaruh apa yang akan dihasilkan dari beberapa model tersebut.

    Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Y = Currency Outside Bank (COB)

    COB adalah jumlah uang yang beredar dimasyarakat yang dipengaruhi oleh

    faktor-faktor ekonomi makro.

    2. X1 = Gross Domestic Product (GDP)

    GDP adalah indikator ekonomi, Gross Domestic atau ukuran yang paling luas

    atas kegiatan ekonomi secara menyeluruh (aggregate) dan mendorong setiap

    sector ekonomi.

  • 31

    3. X2 = Export Tax (EXTAX)

    Export Tax adalah pajak yang dikenakan untuk setiap barang-barang yang

    akan diekspor ke luar negri.

    4. X3 = Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung (PTLL)

    PTLL adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat tertentu atau

    terjadi suatu peristiwa kepada wajib pajak.

    5. X4 = Consument Price Index Gross (CPIG)

    CPIG adalah Indeks yang mengukur rata-rata dari barang tertentu yang dibeli

    oleh konsumen.

    6. X5 = Pajak Tidak langsung (PTL)

    PTL adalah pajak yang tidak secara langsung dipungut pemerintah dari

    pembayar-pembayar pajak.

    7. X6 = Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    PPN adalah Pajak yang dikenakan atas penyerahan barang, import barang,

    penyerahan jasa, pemanfaatan barang dan jasa, dan eksport barang yang

    dikenakan biaya pajak.

  • 32

    3.2 Metode Pengolahan data

    Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan software.

    Adapun tahapan pengolahan datanya adalah sebagai berikut:

    Langkah pertama adalah dengan membuat model awal pada regresi linier

    berganda dari data asli dengan variable-variabel yang mempengaruhinya. Model

    awal tersebut digunakan untuk membandingkan model setelah dilakukan

    perbaikan.

    Setelah persamaan regresi didapat, kemudian dilakukan pengujian untuk

    melihat apakah terdapat maslah heteroskedastisitas atau tidak dengan

    menggunakan uji White. Pada prinsipnya, uji white digunakan untuk

    meregresikan variable bebas, variable bebas tersebut dikuadratkan terhadap nilai

    residu dari estimasi regresi awal yang diperoleh tadi. Jika hasil regresi uji white

    ini adalah signifikan, maka regresi awal yang diuji mengalami penyimpangan

    asumsi regresi linier berganda. Dan model-model yang mempunyai masalah

    heteroskedastisitas ini harus diperbaiki guna menghindari kesesatan pada

    kesimpulan analisis regresi.

    Tahap berikutnya adalah melakukan perbaikan pada model regresi

    berganda dengan cara mentransformasikan data dengan suatu faktor yang tepat.

    Kemudian baru menggunakan prosedur OLS terhadap data yang telah

    ditransformasikan tersebut. Lalu menganalisa kembali pada data yang telah

    ditransformasikan tersebut apakah terjadi sifat ketidakbiasn pada estimator-

    estimator koefisien tersebut.

  • 33

    Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengambil keputusan

    berdasarkan analisa-analisa yang telah dibuat. Pengambilan keputusan tersebut

    berupa apakah model regresi yang sudah diperbaiki layak untuk dijadikan model

    atau sebaliknya pada studi kasus data laporan Anggaran Pendapatan Belanja

    Negara (APBN) tahun 1976-2007.

  • 34

    3.3 Alur Penelitian

    DATA

    Pendeteksian Uji

    White 1

    TIDAK

    STOP

    YA

    Uji Perbaikan

    Weight Least Square

    Pendeteksian Uji

    White 2

    TIDAK

    ANALISA

    KESIMPULAN

  • 35

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Pembuatan Model Regresi

    Berdasarkan data laporan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

    tahun 1976 sampai dengan tahun 2007 terdapat enam variabel bebas yang

    mempengaruhi jumlah uang yang beredar (Currency Outside Banks), yaitu Gross

    Domestic Bruto, Export Tax, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak tidak Lansung,

    Consument Price Index Gross, Pajak tidak langsung, dan Pajak Pertambahan

    Nilai. Dengan menggunakan data tersebut secara garis besar akan dibuat model

    awal regresi linier berganda yang berdasarkan persamaan 2.2, yaitu model

    pengaruh COB terhadap enam variabel pengaruh lainnya. Maka dari model yang

    telah dibuat dengan estimasi OLS tersebut akan dibandingkan dengan model

    regresi dengan estimasi Weight Least square.

    Dasar dari pembuatan model ini adalah pengaruh dari ke-enam variabel

    terhadap jumlah uang yang beredar dimasyarakat, sehingga ke enam variabel

    tersebut dimasukkan ke dalam variabel X. Pada analisis Regresi ini digunakan

    metode OLS untuk mengestimasi parameter-peremeter regesi yang akan dibuat

    menjadi model regresi. Model Regresi yang akan diestimasi dengan data time

    series berdasarkan variabel yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

    COB = + GDP + Extax + Ptll + CPIG + PTL + PPN + .

  • 36

    Hasil estimasi dengan prosedur OLS adalah sebagai berikut:

    Y = 0.368 - 3.288e-10X1 + 1.57e-08X2 - 8.53e-07X3 - 0.002X4 + 6.37e- 08X5 -

    6.2e-08X6. 2.39

    Setelah didapatkan model persamaan tersebut dengan menggunakan

    estimasi OLS, maka langkah selanjutnya melakukan pengujian untuk mengetahui

    apakah data tersebut mengalami varian penyimpangan asumsi heteroskedastisitas

    atau tidak. Pengujian heteroskedastisitas tersebut dapat dilakukan dengan uji non

    formal dan uji formal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji non formal

    dan salah satu uji formal.

    4.2 Uji Heteroskedastisitas secara non Formal dan Formal.

    4.2.1 Uji non Formal

    Uji Heteroskedastisitas secara nonformal, digunakan untuk mendeteksi

    adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

    model regresi estimasi OLS yang telah dibuat pada persamaan 2.39. Gambar

    grafiknya adalah sebagai berikut:

  • 37

    210-1-2-3

    Regression Standardized Predicted Value

    2

    1

    0

    -1

    Reg

    ressio

    n S

    tan

    dard

    ized

    Resid

    ual

    Dependent Variable: COB

    Scatterplot

    Gambar 4.1 Plot antara estimasi Y dengan Residual

    Berdasarkan gambar 4.1 diatas, secara subyektif dapat disimpulkan

    bahwa adanya pola yang sistematik, yaitu dimana sebaran titik-titik pada awalnya

    berada ditengah, menurun kemudian menaik. Dari Keadaan ini dapat disimpulkan

    bahwa dalam model regresi terdapat permasalahan Heteroskedastisitas.

    4.2.2 Uji Formal

    Dalam penelitian ini uji formal yang digunakan adalah uji White yang

    pada prinsipnya adalah meregresikan variabel bebas. Variabel bebas dikuadratkan

    terhadap residu dari regresi awal. Jika hasil regresi uji White ini signifikan maka

    regresi awal yang diuji mengalami gangguan Heteroskedastisitas. Dalam

  • 38

    implementasinya, model ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan uji-uji

    lainnya.

    Adanya heteroskedastisitas dalam model analisis mengakibatkan varian

    dan koefisien OLS tidak lagi minimum dan penaksir-penaksir OLS menjadi tidak

    efisien meskipun penaksir OLS tetap tidak bias dan konsisten. Dalam mendeteksi

    adanya heteroskedastisitas, pada penelitian ini langkah-langkah pengujiannya

    melalui White, antara lain:

    a. Estimasi persamaan 2.2 sehingga didapat nilai errornya.

    b. Buat persamaan regresi.

    Y = 0.368 - 3.288e-10X1 + 1.57e-08X2 - 8.53e-07X3 - 0.002X4 +

    6.37e- 08X5 - 6.2e-08X6.

    c. Formulasi hipotesis

    H0 = tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model

    H1 = terdapat masalah Heterokedastisitas dalam model

    d. Dengan

    e. Kriteria pengujian

    H0 ditolak jika probabilitas

    H1 diterima jika probabilitas

  • 39

    f. Kesimpulan

    Hasil uji White dengan eviews adalah:

    Tabel 4.1 Hasil Uji White

    White Heteroskedasticity Test:

    F-

    statistic

    4.541303 Probability 0.001719

    Obs*R-

    squared

    23.72740 Probability 0.022148

    Hasil out put menunjukkan nilai Obs*R-Squared (Chi-squares) adalah

    23.72740 sedangkan nilai probabilitas pada chi-square adalah 0.022148 yaitu

    lebih kecil dari , dengan demikian kita dapat menolak hipotesis nol bahwa tidak

    terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model.

    4.3 Usaha Perbaikan Model

    Berdasarkan output diatas diperoleh bahwa Ho ditolak yang menyebabkan

    terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model, sehingga diperlukan adanya

    perbaikan pada model tersebut agar tidak menyesatkan analisa kesimpulan yang

    akan dibuat.

    Usaha perbaikan model tersebut diperlukan guna menganalisa model

    sebelum dan setelah perbaikan apakah berpengaruh terhadap ketepatan model

    tersebut atau tidak. Dan apakah setelah dilakukan usaha perbaikan ini pengabaian

    terhadap masalah heteroskedastisitas tidak bepengaruh terhadap model yang akan

    digunakan.

  • 40

    Persoalan heteroskedastisitas seringkali ditangani dengan dua cara.

    Pertama, mentransformasi data dengan suatu faktor yang tepat dengan bobot

    kemudian baru menggunakan prosedur OLS terhadap data yang telah

    ditransformasikan itu. Prosedur ini merupakan kelas khusus dari Generallize Least

    Square (GLS). Jika kita mengetahui bentuk spesifik dari Heteroskedastisitas

    misalnya linier terhadap variabel bebas, maka kita dapat memodifikasi nilai

    variabel terikat dan variabel bebas sesuai dengan bentuk heteroskedastisitas dan

    mengestimasi kembali.

    Dengan menggunakan data APBN tahun 1976-2007, akan dilakukan

    estimasi antara uang yang beredar dengan variabel-variabel yang

    mempengaruhinya. Hasil estimasi model regresi dengan menggunakan OLS

    dirangkum pada tabel berikut ini, sehingga didapatkan persamaan (4.1).

    Tabel 4.2 Hasil Estimasi model Regresi OLS antara Variabel Uang

    Beredar terhadap ke enam variabel yang mempengaruhinya.

    Dependent Variable: Y

    Method: Least Squares

    Date: 06/03/10 Time: 04:02

    Sample: 1976 2007

    Included observations: 32

    Y=C(1)+C(2)*X1+C(3)*X2+C(4)*X3+C(5)*X4+C(6)*X5

    +C(7)*X6

    Coefficien

    t

    Std. Error t-Statistic Prob.

    C(1) 0.367527 0.040002 9.187648 0.0000

    C(2) -3.29E-10 2.51E-10 -1.309502 0.2023

    C(3) 1.57E-08 3.58E-08 0.439604 0.6640

    C(4) -8.53E-07 2.29E-07 -3.729892 0.0010

    C(5) -0.002440 0.002639 -0.924539 0.3640

    C(6) 6.37E-08 1.50E-08 4.235326 0.0003

    C(7) -6.20E-08 1.83E-08 -3.382598 0.0024

    R-squared 0.647411 Mean dependent var 0.199118

  • 41

    Adjusted R-

    squared

    0.562789 S.D. dependent var 0.128298

    S.E. of

    regression

    0.084833 Akaike info criterion -

    1.905621

    Sum squared

    resid

    0.179916 Schwarz criterion -

    1.584992

    Log

    likelihood

    37.48994 Durbin-Watson stat 0.861181

    Selanjutnya jika kita menduga bahwa Heteroskedastisitas terjadi dengan

    mengambil bentuk linier terhadap GDP yaitu GDP. Sehingga model

    regresi setelah dilakukan pembobotan adalah

    Tabel 4.3 Output Metode Weight Least square

    Dependent Variable: Y

    Method: Least Squares

    Date: 07/05/10 Time: 10:53

    Sample: 1976 2007

    Included observations: 32

    Weighting series: X1^-0.5

    White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors &

    Covariance

    Variable Coefficie

    nt

    Std. Error t-Statistic Prob.

    X1 -1.41E-

    09

    5.23E-10 -

    2.687491

    0.0126

    X2 3.58E-08 5.29E-08 0.676906 0.5047

    X3 -1.42E-

    06

    2.22E-07 -

    6.396096

    0.0000

    X4 -

    0.000732

    0.002528 -

    0.289625

    0.7745

    X5 1.12E-07 2.15E-08 5.221709 0.0000

    X6 -8.76E-

    08

    2.45E-08 -

    3.575207

    0.0015

    C 0.458292 0.046193 9.921345 0.0000

    Weighted

    Statistics

    R-squared 0.976411 Mean dependent

    var

    0.292649

  • 42

    S.E. of

    regression

    0.067568 Akaike info

    criterion

    -2.360716

    Unweighted

    Statistics

    R-squared 0.076975 Mean dependent

    var

    0.199118

    S.E. of

    regression

    0.137258 Sum squared resid 0.470994

    Pemilihan terhadap suatu faktor untuk transformasi atau pembobotan

    tergantung bagaimana atau nilai absolut berkorelasi terhadap X, dalam hal ini

    GDP, dengan demikian, baik variable terikat COB, variable bebas EXTAX,

    PTLL, CPIG, PTL, dan PPN ditransformasi dengan cara mengalikan masing-

    masing variable tersebut dengan . Dapat dilihat bahwa pada table diatas,

    terjadi perubahan signifikan pada nilai R-squared dan standard error regresi.

    Pada kelas khusus General Least Square, langkah kedua adalah pengujian

    ulang pada hasil pembobotan tersebut untuk mengetahui apakah masih terdapat

    heteroskedastisitas atau sebaliknya.

    Tabel 4.4 Hasil Uji White pada data yang telah ditransformasi

    White Heteroskedasticity Test:

    F-statistic 4.040606 Probability 0.062708

    Obs*R-

    squared

    30.54619 Probability 0.245604

    Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui setelah dilakukan pengujian

    kembali pada data yang telah dilakukan pembobotan sehingga sudah tidak

    terdapat gejala heteroskedastisitas. Dan setelah dilakukan proses transformasi

    pada data laporan APBN tahun 1976 sampai dengan tahun 2007 untuk kasus uang

    beredar didapatkan nilai standard error yang berubah-ubah, walaupun tidak

  • 43

    merusak estimator-estimator regresi namun dapat menyebabkan standard error

    dari parameter menjadi bias.

    4.4 Analisa Model

    Setelah dilakukan perbaikan model dengan estimasi Weight least square,

    langkah selanjutnya adalah menganalisa model tersebut. Seperti yang telah

    dijelaskan pada bab sebelumnya, heteroskedastisitas tidak akan menyebabkan

    parameter estimasi tidak bias, Akan tetapi, standard error dari parameter yang

    diperoleh menjadi bias. Maka yang terjadi adalah varian lebih kecil atau lebih

    besar, dan berakibat u ji t dan uji f menjadi tidak menentu.

    Seperti yang telah dijelaskan pada subbab terdahulu, untuk menghitung

    nilai t adalah [2]

    Jika standard error mengecil maka t cenderung membesar namun

    kelihatannya signifikan, padahal sebenarnya tidak signifikan. Sebaliknya jika

    standard error membesar, maka t cenderung mengecil dan tidak signifikan,

    padahal sebenarnya adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa jika terdapat

    Heteroskedastisitas dalam model regresi maka uji t menjadi tidak menentu.

    Sehingga dapat menyesatkan kesimpulan yang akan diambil.

    Tabel 4.5 Analisa perbandingan R2 dan Se dengan dua uji estimasi

    Estimasi OLS Estimasi WLS

    R2

    0,976411 0,076975

  • 44

    Se 0,67568 0,137250

    Nilai R2 pada table 4.5 pada model-model diatas setelah diestimasi dengan

    WLS nilainya mengalami perubahan yang menurun. Nilai R2 adalah 0,076975

    dan nilai standard error 0,137250 merupakan angka-angka yang lebih kecil

    daripada angka-angka yang sama pada hasil estimasi regresi awal sebelum

    dilakukan pembobotan pada data asli (lihat tabel 4.2). Ini menunjukkan bahwa

    untuk r = 0 dapat menyatakan bahwa letak titik-titik yang didapat tidak terdapat

    pada garis regresi linier, karena harga X yang besar tidak menyebabkan atau

    berpasangan dengan harga Y yang kecil, sehingga hubungan liniernya tidak begitu

    kuat.

  • 45

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan

    pada asumsi regresi linier berganda pada, juga untuk mengetahui bagaimana

    penggunaan metode Weight least Square dalam mengatasi masalah

    heteroskedastisitas pada data APBN 1976-2007.

    Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    regresi linier berganda dan pengolahan data dengan menggunakan bantuan

    software. Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah asumsi regresi linier

    berganda terpenuhi atau sebaliknya. Untuk selanjutnya akan dijelaskan

    kesimpulan dari uji white dan Weigt Least Square.

    Setelah dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah terdapat

    penyimpangan heteroskedastisitas atau tidak dalam model regresi linier berganda

    pada laporan APBN tahun 1976-2007 dengan menggunakan uji white, sehingga

    dapat diketahui bahwa model tersebut ternyata mengalami penyimpangan asumsi

    heteroskedastisitas. Sehingga diperlukan metode alternafif lain untuk

  • 46

    memperbaikinya yaitu metode Weight Least Square agar tidak menyesatkan

    kesimpulan yang akan dibuat pada model regresi tersebut.

    Weight Least Square merupakan model estimasi yang baik untuk

    berhadapan dengan heteroskedastisitas. Hal ini dikarenakan, disamping Weight

    Least Square memiliki kemampuan untuk menetralisir akibat dari pelanggaran

    asumsi heteroskedastisitas, Weight Least Square juga dapat mengilangkan sifat

    ketidakbiasan dan konsistensi dari model estimasi OLS.

    Pada model regresi linier berganda dalam data laporan APBN tahun 1976-

    2007, setelah dilakukan uji Weight Least Square untuk menghilangkan gejala

    heteroskedastisitas, dapat menurunkan nilai koefisien determinasi dan kesalahan

    standard. Nila koefisien pada saat menggunakan model estimasi OLS adalah

    0,976411, sedangkan setelah dilakukan perbaikan model dengan uji Weight least

    Square adalah 0,076975. Pada koefisien determinasi yang lebih kecil dari setelah

    dilakukan pengujian Weight Least Square menyatakan hubungan variabel bebas Y

    dengan taksiran Y berdasarkan variabel-variabel bebas bergandanya yang tidak

    terdapat pada titik-titik garis regresi linier, sehingga dapat dinyatakan bahwa

    hubungan liniernya tidak kuat. Pada kesalahan standard sebelum menggunakan

    metode Weight Least Square 0,6758, dan setelah digunakan metode Weight Least

    Square adalah 0,137250. Hal ini menyatakan bahwa Uji perbaikan dengan

    menggunakan uji Weight Least Square dapat memperkecil kesalahan standard

    pada model regresi tersebut.

  • 47

    Oleh karena standard jika error dari setiap parameternya tidak bias,

    akibatnya uji t dan uji f menjadi tidak menentu, sehingga perbaikan pada model

    regresi yang mengandung heteroskedastisitas sangat diperlukan.

    Metode Weight Least square dapat menghilangkan gejala

    heteroskedastisitas pada data laporan APBN tahun 1976-2007 sehingga dapat

    menurunkan nilai koefisien determinasi dan kesalahan standard, sehingga analisis

    model hasil perbaikan dapat dinyatakan lebih baik dari model awal. Oleh karena

    jika standard dari kesalahan untuk setiap parameternya tidak bias, akibatnya uji t

    dan uji f menjadi tidak menentu, sehingga perbaikan pada model yang

    mengandung heteroskedastisitas sangat diperlukan.

    5.2 Saran

    1. Apabila terdapat heteroskedastisitas pada suatu model regresi maka harus

    dilakukan perbaikan guna menghindari kesesatan pada kesimpulan yang

    akan diambil.

    2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan uji perbaikan selain dengan uji

    Weight Least square dengan berbagai macam uji transformasi lainnya.

  • 48

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]. Greene, William H, Econometric Analyisis, third edition, Prentice Hall

    International inc, New Jersey 07458, 1997

    [2]. Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar, Terjemahan. Erlangga. 1999

    [3]. J. Supranto, Ekonometrik, Jilid 1, Jakarta : Lembaga penerbit Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia, 2005

    [4]. Lestari, Wiji Suci. Analisis Regresi Berganda Berautokorelasi pada

    Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 1976-2007. Universitas

    Islam Negri Syarif Hidayatulloh Jakarta. 2009

    [5]. Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Usman, Hardius. Pendekatan Populer

    dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. FEUI,

    2006

    [6]. Nawatmi, Sri dan Nusantara, Agung, Genaral Least Square merupakan

    Solusi atas gejala Heteroskedastisitas, http://yohanli.wordpress.com/2007/12/18/heteroskedastisitas/, 2 April 2010, Pukul 17:20 WIB

    [7]. Ruminta, Matriks Persamaan Linier dan Pemograman Linier, Bandung:

    Rekayasa Sains, 2009

    [8]. Sarwoko. Dasar-dasar Ekonometrika. Andi, Yogyakarta. 2005

    [9]. Sugiarto, Dergibson Siagian. Metode Statistika. PT.Gramedia Pustaka

    Utama. Jakarta, 2006

    http://yohanli.wordpress.com/2007/12/18/heteroskedastisitas/

  • 49

    [10]. Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Lembaga Penerbit

    Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1997

    [10]. Sumodiningrat, Gunawan. Ekonometrika Pengantar. BPFE-

    YOGYAKARTA. 2002

    [11]. Winarno, Wahyu Wing. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

    Eviews. YKPN. Yogyakarta. 2007

  • 50

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Data asli uang yang beredar dan faktor yang mempengaruhinya.

    Tahun Y X1 X2 X3 X4 X5 X6

    1976 0.423109 15466700 61675 23515.25 19.85912 297356.2 151520.8

    1977 0.454987 19010700 76363 15991 11.0365 378155 193105.2

    1978 0.482826 22746000 144813 15879.25 8.109458 467688.8 216594.8

    1979 0.42104 32025400 333250 18500 16.26079 525500 199250

    1980 0.391788 45445700 326000 26500 18.01635 684000 247500

    1981 0.355556 58127200 173000 32000 12.2448 849250 299750

    1982 0.36051 62475700 93750 54750 9.48131 1091250 435500

    1983 0.294826 77623000 98500 54500 11.78751 1339750 550500

    1984 0.260984 89885000 94250 99250 10.45514 1568750 621500

    1985 0.238302 98406000 61000 141250 4.72962 2972000 1904500

    1986 0.239633 1.11E+08 72000 180000 5.827199 3964750 2756750

    1987 0.206446 1.29E+08 157750 214750 9.275562 4575750 3267500

    1988 0.174321 1.49E+08 163000 274750 8.043161 5820000 4226250

    1989 0.156223 1.80E+08 167250 280000 6.417748 7239250 5504000

    1990 0.120396 2.11E+08 75750 251250 7.812395 9114750 7056500

    1991 0.104183 2.50E+08 23750 285000 9.410639 10925750 8725250

    1992 0.106564 2.82E+08 11000 264500 7.531187 12767750 10343000

    1993 0.110345 3.30E+08 12750 275500 9.682904 15948250 13142750

    1994 0.119542 3.82E+08 101750 297250 8.520465 19213000 15894500

  • 51

    1995 0.103091 4.55E+08 172250 415250 9.433306 21923750 18025500

    1996 0.084492 5.33E+08 107250 556500 7.970169 24545000 19893000

    1997 0.087065 6.28E+08 117000 506250 6.229985 29384750 23987000

    1998 0.077229 9.56E+08 3504750 429250 58.38691 34656250 27152000

    1999 0.099605 1.10E+09 1801750 561500 20.48911 42046500 31766000

    2000 0.107271 1.39E+09 545750 989750 3.718409 58375750 43503750

    2001 0.099441 1.68E+09 541000 1384000 11.504 74735000 55957000

    2002 0.100453 1.86E+09 231000 1469000 11.8785 89811000 65153000

    2003 0.109786 2.04E+09 230000 1654000 6.586025 1.05E+08 77082000

    2004 0.118219 2.30E+09 297606 1832243 6.242996 1.19E+08 87567330

    2005 0.115225 2.78E+09 318245 2050212 10.45262 1.37E+08 1.01E+08

    2006 0.122665 3.34E+09 1091082 2287431 13.11013 1.63E+08 1.23E+08

    2007 0.125648 3.96E+09 4237376 2737727 6.407234 2.02E+08 1.55E+08

  • 52

    Lampiran 2. Output hasil estimasi awal Regresi antara Variable Uang yang

    Beredar terhadap ke enam variable yang mempengaruhinya.

    Persamaan Regresinya

    Estimation Command: ===================== LS Y=C(1)+C(2)*X1+C(3)*X2+C(4)*X3+C(5)*X4+C(6)*X5+C(7)*X6 Estimation Equation: ===================== Y=C(1)+C(2)*X1+C(3)*X2+C(4)*X3+C(5)*X4+C(6)*X5+C(7)*X6 Substituted Coefficients: ===================== Y=0.3675272842-3.287432359e-10*X1+1.571872957e-08*X2-8.532979359e-07*X3-0.002439738835*X4+6.373388639e-08*X5-6.195563555e-08*X6

  • 53

    Lampiran 3. Output Hasil Uji White 1.

    White Heteroskedasticity Test:

    F-statistic 4.541303 Probability 0.001719 Obs*R-squared

    23.72740 Probability 0.022148

    Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 07/04/10 Time: 02:34 Sample: 1976 2007 Included observations: 32

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

    C 0.013310 0.006126 2.172909 0.0426 X1 -2.15E-10 7.76E-11 -2.762605 0.0124

    X1^2 5.90E-20 2.09E-20 2.821694 0.0109 X2 2.29E-08 1.04E-08 2.209522 0.0396

    X2^2 -7.78E-16 2.18E-15 -0.356859 0.7251 X3 -6.68E-08 2.42E-08 -2.761830 0.0124

    X3^2 7.31E-14 1.58E-14 4.616546 0.0002 X4 0.000150 0.000505 0.296875 0.7698

    X4^2 -1.47E-05 8.48E-06 -1.734759 0.0990 X5 5.15E-09 3.50E-09 1.472018 0.1574

    X5^2 -5.66E-17 2.20E-17 -2.576692 0.0185 X6 -3.02E-10 3.28E-09 -0.092290 0.9274

    X6^2 3.27E-17 3.56E-17 0.918948 0.3696

    R-squared 0.741481 Mean dependent var 0.005622 Adjusted R-squared

    0.578206 S.D. dependent var 0.007537

    S.E. of regression

    0.004895 Akaike info criterion -7.510070

    Sum squared resid

    0.000455 Schwarz criterion -6.914615

    Log likelihood

    133.1611 F-statistic 4.541303

    Durbin-Watson stat

    1.398614 Prob(F-statistic) 0.001719

  • 54

    Lampiran 4. Output Metode Weight Least square.

    Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 07/05/10 Time: 10:53 Sample: 1976 2007 Included observations: 32 Weighting series: X1^-0.5 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

    Variable Coefficient

    Std. Error t-Statistic Prob.

    X1 -1.41E-09 5.23E-10 -2.687491 0.0126 X2 3.58E-08 5.29E-08 0.676906 0.5047 X3 -1.42E-06 2.22E-07 -6.396096 0.0000 X4 -0.000732 0.002528 -0.289625 0.7745 X5 1.12E-07 2.15E-08 5.221709 0.0000 X6 -8.76E-08 2.45E-08 -3.575207 0.0015 C 0.458292 0.046193 9.921345 0.0000

    Weighted Statistics

    R-squared 0.976411 Mean dependent var 0.292649 Adjusted R-squared

    0.970750 S.D. dependent var 0.395072

    S.E. of regression 0.067568 Akaike info criterion -2.360716 Sum squared resid

    0.114137 Schwarz criterion -2.040087

    Log likelihood 44.77146 F-statistic 20.80449 Durbin-Watson stat

    0.931859 Prob(F-statistic) 0.000000

    Unweighted Statistics

    R-squared 0.076975 Mean dependent var 0.199118 Adjusted R-squared

    -0.144551 S.D. dependent var 0.128298

    S.E. of regression 0.137258 Sum squared resid 0.470994 Durbin-Watson stat

    1.171249

  • 55

    Lampiran 5. Data uang yang beredar dan faktor yang mempengaruhinya setelah

    data ditransformasi.

    Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

    2.736E-08 1 0.003987599 0.001520379 1.28399E-06 0.019225578 0.009796579 6.4655E-08

    2.393E-08 1 0.004016843 0.000841158 5.80542E-07 0.019891693 0.010157714 5.2602E-08

    2.12E-08 1 0.006366526 0.000698112 3.56522E-07 0.020561362 0.009522323 4.39638E-08

    1.315E-08 1 0.010405803 0.000577666 5.07747E-07 0.01640885 0.006221624 3.12252E-08

    8.621E-09 1 0.007173396 0.000583113 3.96437E-07 0.015050929 0.00544606 2.20043E-08

    6.117E-09 1 0.002976231 0.000550517 2.10655E-07 0.0146102 0.005156794 1.72036E-08

    5.77E-09 1 0.001500583 0.000876341 1.5176E-07 0.017466791 0.00697071 1.60062E-08

    3.798E-09 1 0.001268954 0.000702111 1.51856E-07 0.017259704 0.00709197 1.28828E-08

    2.904E-09 1 0.001048562 0.001104189 1.16317E-07 0.017452856 0.006914391 1.11253E-08

    2.422E-09 1 0.000619881 0.00143538 4.80623E-08 0.03020141 0.019353495 1.0162E-08

    2.165E-09 1 0.000650424 0.00162606 5.2641E-08 0.035816237 0.024903566 9.03367E-09

    1.605E-09 1 0.001226386 0.001669517 7.21104E-08 0.035572961 0.025402317 7.77424E-09

    1.167E-09 1 0.001091067 0.001839084 5.38382E-08 0.038957127 0.028289099 6.69366E-09

    8.698E-10 1 0.000931195 0.001558951 3.5732E-08 0.040305833 0.030644515 5.56768E-09

    5.71E-10 1 0.000359233 0.001191515 3.70491E-08 0.043225318 0.03346438 4.74235E-09

    4.168E-10 1 9.50118E-05 0.001140141 3.76472E-08 0.04370842 0.034905328 4.0005E-09

    3.774E-10 1 3.89525E-05 0.000936631 2.6669E-08 0.04521238 0.036626003 3.54114E-09

    3.346E-10 1 3.86626E-05 0.000835416 2.93621E-08 0.048360857 0.039853567 3.03236E-09

    3.128E-10 1 0.000266208 0.000777693 2.2292E-08 0.050266862 0.041584689 2.61629E-09

    2.268E-10 1 0.000378976 0.000913613 2.07547E-08 0.048235588 0.039658844 2.20015E-09

    1.587E-10 1 0.000201383 0.001044937 1.49655E-08 0.046088011 0.037352977 1.87769E-09

  • 56

    1.387E-10 1 0.000186396 0.000806522 9.92518E-09 0.046813739 0.038214419 1.59313E-09

    8.08E-11 1 0.003667004 0.000449122 6.109E-08 0.036260676 0.028409014 1.0463E-09

    9.057E-11 1 0.001638357 0.00051058 1.8631E-08 0.038233475 0.028885272 9.09314E-10

    7.719E-11 1 0.000392691 0.000712168 2.67556E-09 0.042003893 0.031302841 7.19544E-10

    5.904E-11 1 0.000321206 0.000821716 6.83022E-09 0.044372076 0.033223098 5.93726E-10

    5.391E-11 1 0.000123976 0.000788399 6.37508E-09 0.048200744 0.03496702 5.36691E-10

    5.391E-11 1 0.000112947 0.000812238 3.23423E-09 0.051569229 0.037853021 4.91075E-10

    5.149E-11 1 0.000129629 0.000798074 2.71928E-09 0.051646692 0.038141905 4.35572E-10

    4.137E-11 1 0.000114273 0.000736173 3.75324E-09 0.049050031 0.036372518 3.59072E-10

    3.675E-11 1 0.000326847 0.000685229 3.92731E-09 0.048857295 0.036856947 2.99563E-10

    3.175E-11 1 0.001070746 0.000691799 1.61905E-09 0.051029405 0.039047511 2.52691E-10

    COVER dllskripsi lina