Analisis Rasio

8
Analisis Rasio Analisis Rasio Analisis rasio digunakan untuk membuat perbandingan antar waktu (rasio horizontal) atau antar perusahaan (rasio perusahaan dibandingkan dengan rasio industry = rasio vertical). Saat kita mengamati setiap rasio, kita harus bertanya : apa yang berusaha diukur rasio tersebut dan mengapa informasi itu penting? Rasio digunakan baik untuk keperluan internal (manajemen perusahaan) maupun eksternal (pemegang saham, pemasok, pembeli, pemerintah termasuk pajak dan BPS, kreditur, investor, karyawan dll) Kategori Rasio Keuangan 1. Short-term solvency or liquidity ratios (rasio likuiditas). Sesuai dengan namanya short-term solvency dimaksudkan untuk menyediakan informasi mengenai tingkat likuiditas perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar tagihan-tagihan jangka pendek tanpa mengalami masalah keuangan. Dengan demikian, rasio ini berfokus pada aset lancar dan likuiditas jangka pendek. Rasio likuiditas terutama menarik bagi para kreditur jangka pendek. Mengingat para manajer keuangan terus berhubungan dengan bank dan kreditur jangka pendek lainnya, pemahaman atas rasio ini sangat penting. Semakin tinggi nilai rasionya, akan semakin baik tingkat likuiditas perusahaan. Namun angka rasio likuiditas yang terlalu tinggi, akan berakibat sebaliknya terhadap rasio profitabilitas (keuntungan). 2. Long-term solvency or financial leverage ratios (rasio solvabilitas / pengungkit) Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan jangka panjang perusahaan dalam memenuhi kebutuhan / kewajiban jangka panjangnya terutama terhadap pinjaman jangka panjang. Pengungkit (leverage) adalah istilah yang digunakan untuk pinjaman. Karena bila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri dalam beraktivitas (operasinya), maka akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai target pertumbuhan yang dikehendaki. Untuk itu , sepanjang dapat mengendalikan tingkat resiko yang timbul dari pinjaman (berupa pembayaran bunga yang tetap harus dibayar walau perusahaan menderita kerugian), maka perusahaan dapat menggunakan pengungkit untuk mendongkrak kinerjanya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban keuangan jangka panjangnya.

description

Artikel ini berisi penjelesan deskripitf tentang analisis rasio laporan keuangan. Rasio ini sangat umum dan sangat penting bagi para pengambil keputusan disebuah perusahaan yang mencakup Likuiditas, Solvabilitas dan Profitibilitas

Transcript of Analisis Rasio

Analisis Rasio

Analisis Rasio

Analisis rasio digunakan untuk membuat perbandingan antar waktu (rasio horizontal) atau antar perusahaan (rasio perusahaan dibandingkan dengan rasio industry = rasio vertical).Saat kita mengamati setiap rasio, kita harus bertanya : apa yang berusaha diukur rasio tersebut dan mengapa informasi itu penting?Rasio digunakan baik untuk keperluan internal (manajemen perusahaan) maupun eksternal (pemegang saham, pemasok, pembeli, pemerintah termasuk pajak dan BPS, kreditur, investor, karyawan dll)

Kategori Rasio Keuangan

1.Short-term solvency or liquidity ratios (rasio likuiditas).Sesuai dengan namanya short-term solvency dimaksudkan untuk menyediakan informasi mengenai tingkat likuiditas perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar tagihan-tagihan jangka pendek tanpa mengalami masalah keuangan. Dengan demikian, rasio ini berfokus pada aset lancar dan likuiditas jangka pendek. Rasio likuiditas terutama menarik bagi para kreditur jangka pendek. Mengingat para manajer keuangan terus berhubungan dengan bank dan kreditur jangka pendek lainnya, pemahaman atas rasio ini sangat penting. Semakin tinggi nilai rasionya, akan semakin baik tingkat likuiditas perusahaan. Namun angka rasio likuiditas yang terlalu tinggi, akan berakibat sebaliknya terhadap rasio profitabilitas (keuntungan).

2.Long-term solvency or financial leverage ratios (rasio solvabilitas / pengungkit)Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan jangka panjang perusahaan dalam memenuhi kebutuhan / kewajiban jangka panjangnya terutama terhadap pinjaman jangka panjang. Pengungkit (leverage) adalah istilah yang digunakan untuk pinjaman. Karena bila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri dalam beraktivitas (operasinya), maka akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai target pertumbuhan yang dikehendaki. Untuk itu , sepanjang dapat mengendalikan tingkat resiko yang timbul dari pinjaman (berupa pembayaran bunga yang tetap harus dibayar walau perusahaan menderita kerugian), maka perusahaan dapat menggunakan pengungkit untuk mendongkrak kinerjanya.Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban keuangan jangka panjangnya.

3.Asset management or turnover ratios (rasio aktivitas)Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan aset perusahaan sehingga disebut juga sebagai asset utilization ratios. Rasio ini dapat diartikan sebagai ukuran terhadap omzet (turnover/sales). Jadi rasio ini dimaksudkan untuk memberi gambaran seberapa efisien dan intensif perusahaan menggunakan aset-asetnya untuk menghasilkan penjualan.Semakin besar rasio turnover semakin baik, karena hal ini berarti perusahaan dapat memanfaatkan asetnya lebih optimal (perusahaan semakin sering menggunakan aset-asetnya). Contoh : perputaran persediaan 6 kali (dalam setahun) lebih baik dibanding dengan perputaran persediaan 5 kali.Ada perusahaan-perusahaan yang memang sengaja mengambil keuntungan tipis namun dalam jumlah transaksi yang sering sehingga secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan yang besar. Contoh : pasar swalayan.Rasio ini bisa juga dinyatakan dalam ukuran waktu. Kebalikan dengan ukuran turnover (perputaran aset), semakin lama waktu aset tersebut berputar (digunakan dalam 1 siklus usaha), maka semakin buruk efisiennya. Contoh : umur piutang yang lamanya 6 bulan kurang efisien dibanding dengan umur piutang yang 3 bulan.

4.Profitability ratios / measures (rasio profitabilitas / rentabilitas)Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan aset-asetnya dan mengelola usahanya sehingga menghasilkan laba bersih (bottom line).Semakin tinggi nilai rasionya, berarti kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih semakin baik, tentunya ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

5.Market value ratios (rasio nilai pasar)Rasio ini untuk mengetahui nilai pasar per lembar saham dari perusahaan. Rasio ini hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar modal (perusahaan terbuka / emiten). Semakin tinggi nilainya, berarti masyarakat semakin mempercayai perusahaan tersebut.

Contoh :PT Maju SemangatLaporan Posisi Keuanganuntuk periode yang berakhir tanggal(dalam miliar rupiah)Aset20122011Liabilitasdan Ekuitas20122011Aset LancarLiabilitas Jangka PendekKas & Setara Kas69658Utang Usaha307303Piutang Usaha956992Utang Wesel26119Persediaan301361Lainnya1.6621.353Lainnya303264Jumlah1.9951.775Jumlah2.2561.675Liabilitas Jangka Panjang8431.091Aset Tidak LancarAset Tetap Net3.1383.358Ekuitas2.5562.167Jumlah5.3945.033Jumlah5.3945.033

PT Maju SemangatLaporan Laba Rugi (Komprehensif)Tahun 2012(dalam miliar rupiah)

Penjualan Bersih5.000Beban Pokok Penjualan(2.006)Beban Usaha(1.740)Penyusutan(116)Laba Sebelum Bunga dan Pajak1.138Beban Bunga7Laba Sebelum Pajak1.131Pajak (34%)442Laba Bersih689(dalam rupiah penuh)Laba per Saham (Earning per Share / EPS)3,61Dividend per Share1,08

Angka perhitungan di bawah ini untuk tahun 2012 dan disajikan dalam miliar rupiah (kecuali hasilnya)

Ad 1.Menghitung rasio likuiditas(liquidity ratios) tahun 2012Current Ratio (Rasio Lancar) = CA / CL= Aset Lancar / Likuiditas Jangka Pendek = 2.256 / 1.995 = 1,13 kali (=113%) artinya 1 rupiah utang (liabilitas) jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya dengan 1,13 rupiah aset lancar. Semakin tinggi nilai rasio lancar ini semakin baik (semakin besar jaminan untuk pembayaran utang jangka pendek perusahaan).Quick Ratio (Rasio Cepat) = (CA Inventory) / CL= (2.256 301) / 1.995 = 0.98 kali (98%). Artinya 1 rupiah utang jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya oleh 0,98 rupiah aset cepat (kas dan setara kas serta piutang usaha).Cash Ratio (Rasio Kas) = Cash / CL= 696 / 1.995 = 0.35 kali (35%) artinya 1 rupiah utang jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya oleh 0,35 rupiah kas dan setara kas.NWC to Total Assets = NWC / TA= (2.256 1.995) / 5.394 = 0,05 (5%) menunjukkan jumlah likuiditas jangka pendek perusahaan terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin rendah nilainya menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan yang rendah.Interval Measure = CA / average daily operating costs=2.256 / ((2.006 + 1.740)/365) = 219.8 hari. Rasio ini menunjukkan seberapa lama perusahaan dapat terus berjalan (contoh kasus : bila perusahaan dilanda pemogokan sehingga arus kas perusahaan menderita kekeringan). Dalam kasus di atas perusahaan tetap dapat berjalan selama 220 hari atau lebih dari 7 bulan. Bila pemogokan lebih dari 220 hari, maka perusahaan tidak dapat beroperasi lagi. Yang dimaksud dengandaily operating costmencakup beban pokok penjualan dan beban usaha yang bersifat tunai.

Ad 2.Menghitung rasio pengungkit (leverage ratios)Total Debt Ratio = (TA TE) / TA= (5.394 2.556) / 5.394 = 52.61% artinya sebanyak 52,61% aset perusahaan dibelanjai (didanai) oleh dana pinjaman. Semakin besar rasio ini berdampak semakin besar resiko bagi kreditur dalam hal pengembalian pinjamannya.Debt/Equity = TD / TE= (5.394 2.556) / 2.556 = 1,11 kali artinya 1 rupiah dana modal sendiri (ekuitas) diikuti oleh 1,11 rupiah dana pinjaman atau dana pinjaman 1,11 kali dari dana sendiri alias lebih besar dana pinjaman dibanding dana sendiri (ekuitas).Equity Multiplier = TA / TE= 1 + D/E = 1 + 1,11 = 2,11 kali artinya dengan modal sendiri (ekuitas) sebesar 1 rupiah dapat menghasilkan aset sebesar Rp 2,11. Berarti 1 rupiah ekuitasnya digandakan sehingga menjadi 2,11 rupiah aset.Long-term debt ratio = LTD / (LTD + TE)= 843 / (843 + 2.556) = 24,80%. Rasio ini menunjukkan seberapa besar sumber dana jangka panjang merupakan modal pinjaman. Sumber dana jangka panjang (dikenal dengan istilah total capitalization) terdiri dari liabilitas jangka panjang dan ekuitas (modal sendiri). Sebagian analis keuangan lebih tertarik kepada pinjaman jangka panjang dibanding pinjaman jangka pendek karena pinajaman jangka pendek kerap berubah di samping utang usaha lebih mencerminkan praktek dagang dibanding kebiajakan manajemen utang.

Ad 3.Menghitung rasio aktivitas (Coverage Ratios)Times Interest Earned (TIE) / Interest Coverage Ratio = EBIT / Interest= 1.138 / 7 = 162,57 kali artinya 1 rupiah beban bunga dijamin pembayarannya oleh 162,57 rupiah laba usaha. Artinya memberi kepastian dalam pembayaran bunga bila semakin besar rasionya. Masalah yang dihadapi TIE adalah karena rasio ini didasarkan pada EBIT yang bukan merupakan ukuran dari tersedianya dana tunai untuk membayar beban bunga, karena di dalam EBIT sudah dikurangi beban penyusutan yang merupakan beban non tunai.Cash Coverage = (EBIT + Depreciation) / Interest= (1.138 + 116) / 7 = 179,14 kali artinya 1 rupiah beban bunga dijamin pembayarannya oleh 179,14 rupiah laba usaha tunai. EBIT + Depreciation dikenaldenganistilah EBITD (dibaca ebbit-dee) atau EBITDA yaitu laba sebelum bunga, pajak dan penyusutan.Yang dimaksud dengan penyusutan di sini adalah beban non tunai dalam pengertian luas , termasuk di dalamnya adalah depresiasi (penyusutan atas aset tetap), deplesi (penyusutan atas tanah produktif), amortisasi (penyusutan atas aset lain-lain / intangible assets seperti goodwill, trademark, patent, copyrights, organization costs, preoperating expenses, license / franchise fee dll) dan bad debt expenses (beban penghapusan piutang).

Menghitung rasio persediaanInventory Turnover = Cost of Goods Sold / Inventory= 2.006 / 301 = 6,66 kali artinya dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 6,66 kali. Berputar maksudnya sejak persediaan dibeli dan masuk ke gudang sampai persediaan itu keluar kembali saat dijual dihitung satu kali perputaran. Semakin cepat perputaran persediaan, semakin efisen pemanfaatan aset perusahaan berupa persediaan.Days Sales in Inventory (Inventory days on hand)= 365 / Inventory Turnover = 365 / 6,66 = 55 hari artinya lama persediaan berada di gudang selama 55 hari. Semakin lama barang berada di gudang menunjukkan barang tersebut tidak laku dijual.

Menghitung rasio piutangReceivables Turnover = Sales / Accounts Receivable= 5.000 / 956 = 5,23 kali artinya dalam 1 tahun, piutang berputar sebanyak 5,23 kali. Maksudnya berputar di sini dihitung sejak terjadinya penjualan secara kredit sehingga menimbulkan piutang usaha sampai dilunasinya piutang usaha tersebut. Semakin cepat perputarannya berarti semakin cepat piutang tertagih.Days Sales in Receivables (A/R days collection)= 365 / Receivables Turnover = 365 / 5,23 = 70 hari artinya lamanya piutang usaha tertagih selama 70 hari. Umur piutang ini harus dibandingkan dengan syarat pembayaran. Idealnya umur piutang tidak boleh melampaui syarat pembayaran (term of payment)

Menghitung perputaran total asetTotal Asset Turnover = Sales / Total Assets= 5.000 / 5.394 = 0,93 kali artinya dalam 1 tahun, total aset perusahaan berputar sebanyak 0,93 kali. Sangat tidak umum untuk TAT