analisis rasio keuangan

30
https://pandubudimulya.wordpress.com/2013/11/25/menghitung-rasio- likuiditas-solvabilitas-rentabilitas-dan-perputaran-piutang-pt- colorpak-indonesia-tbk/ Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Perputaran Piutang PT COLORPAK INDONESIA, Tbk Rasio Likuiditas Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31). Rasio likuiditas terdiri dari : 1. Current Ratio Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus : Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) Pada tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939) = 1,845 Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1

description

analisis rasio keuangan

Transcript of analisis rasio keuangan

Page 1: analisis rasio keuangan

https://pandubudimulya.wordpress.com/2013/11/25/menghitung-rasio-likuiditas-solvabilitas-rentabilitas-dan-perputaran-piutang-pt-colorpak-indonesia-tbk/

Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Perputaran Piutang PT COLORPAK INDONESIA, TbkRasio Likuiditas

Adalah  menunjukkan  kemampuan suatu  perusahaan  untuk  memenuhi kewajiban 

keuangannya  yang  harus segera  dipenuhi, atau  kemampuan   perusahaan  untuk

memenuhi  kewajiban  keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).

Rasio  likuiditas  terdiri dari :

1. Current Ratio

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki.

Rumus  :

Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) 

Pada tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939)

= 1,845

Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau

perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1

1. Acid test ratio (Ratio Immediate Solvency)

Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Page 2: analisis rasio keuangan

Rumus :

Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar))

Pada tahun 2010, ((QR = 227.819.168.461 – 82.424.270.814 / 123.450.557.939))

= 1.17

Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali

sedangkan PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik karena

perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

Ratio Solvabilitias

Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang

disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan

tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari

para pemberi pinjaman (Bank). Suatu  perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan

sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid.

1. Total debt to equity ratio (Rasio hutang terhadap Equitas)

Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajibanya .

Rumus:

Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 134.499.083.729) x 100%             

= 1,04 = 100%

Kesimpulan:  perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2010  menunjukan

kreditor menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100

Page 3: analisis rasio keuangan

1. Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang

dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari

keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.

Rumus:

Total Debt  to Asset  Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%

Pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449)

= 0,511 = 51%

Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya

bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang

dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham.

Ratio Rentabilitas

Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,

profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva

atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :

1. Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)

Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok

penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat

dicapai dari jumlah penjualan.

Rumus :

GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%

Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100%

= 0,12 = 12%

Page 4: analisis rasio keuangan

Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor

dari pejualan bersih adalah sebesar 12%

1. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)

Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu

dibandingkan dengan volume penjualan.

Rumus:

NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%

Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%

= 0,05 = 5%

Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan

bersih adalah sebesar 5%

1. c.      Operating Profit Margin

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating

profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap

penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin

tinggi rasio ini maka semakin baik

RUMUS:

OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100%

Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100%

= 0,07 = 7%

Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga

ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah

penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba besar.

Page 5: analisis rasio keuangan

1. Return of Asset

adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan

setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari

analisis.

RUMUS:

ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%

Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100%

= 0,10 = 10%

Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva

yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%

1. Return of Equity

Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan

mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar

perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang

diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.

RUMUS:

ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%

Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100%

=  0,021 = 2%

Rasio Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan

volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-

Page 6: analisis rasio keuangan

barang secara kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang

rata-rata merupakan perputaran piutang.

RUMUS:

Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha)

Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik perusahaan

terhadap investor setiap tahunnya adalah sebsar 2%

Yang dimaksudkan dengan “Penjualan” dalam formula ini adalah: total nilai penjualan

untuk periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya.

Sedangkan “Rata-rata Piutang” adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode yang

sama. Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak.

Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya menggunakan

“saldo awal” dan “saldo akhir” piutang, dijumlahkan, lalu dibagi dua. Misalnya: Yang

diambil hanya saldo piutang dagang per 31 Januari ditambah saldo piutang dagang per

31 Desember, lalu dibagi dua. Cara ini akan menghasilkan nilai rata-rata piutang yang

tidak tepat.

Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan:

menjumlahkan semua saldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb + 31

Mar…. dan seterusnya hingga 31 Desember), lalu dibagi total bulan—atau 12 jika

perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.

Page 7: analisis rasio keuangan

https://id.wikipedia.org/wiki/Rentabilitas

RentabilitasDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya

Jenis Rasio Rentabilitas[sunting | sunting sumber]

Gross Profit Margin

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba operasi dari operasi usahanya yang murni. Gross Profit Margin semakin tinggi maka maka semakin baik hasilnya.

Page 8: analisis rasio keuangan

http://diah17.blogspot.co.id/2013/04/analisa-rasio-laporan-keuangan.html

Analisa Rasio Laporan Keuangan: Perhitungan Rentabilitas, Solvabilitas dan LikuiditasPengertian

Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi

terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta

penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer

keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh

dana.

Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas

1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.

Page 12: analisis rasio keuangan

Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat

diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset  perusahaan

untuk menghasilkan pendapatan.

Rumus:

Page 13: analisis rasio keuangan

=    Laba Bersih Sebelum Pajak

                Total Aktiva

Tahun 2009                Rp22.447.021          =  0.229486415 / 0.23

                                Rp97.814.160

Tahun 2010                Rp21.416.351          = 0.214682081 / 0.21

                               Rp99.758.447   

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :

Operating Profit Margin

Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan

yang dilakukan.

Rumus :     

Laba bersih sebelum pajak

           Penjualan

Tahun 2009         Rp22.447.021        =  0.331676185 / 0.33   = 33%

                           Rp67.677.518

Tahun 2010            Rp21.416.351       =  0.312058962 / 0.31   = 31%

                            Rp68.629.181    

Asset Turnover

Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan,

makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.

Rumus :

Page 14: analisis rasio keuangan

  Penjualan             

Total Aktiva

Tahun 2009                  Rp67.677.518     =  0,6918989847686674 / 0.70   = 7%

                                   Rp97.814.160 

                                                         

Tahun 2010                    Rp68.629.181    =  0,6879535825171777 / 0.69  = 69%

                                   Rp99.758.447   

                                                        

Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas

Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu

pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.

Rasio solvabilitas terdiri dari:

Ratio Hutang Modal (Debt to   Equity Ratio atau Ratio Leverage)

Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar

dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.

Rumus:

Total Hutang

Total Modal

Tahun 2009               Rp48.228.553        = 1.24775506 / 1.25 = 125%

                                Rp38.652.260     

Tahun 2010             Rp43.343.664          =  0.975796748 /0.97

Page 15: analisis rasio keuangan

                              Rp44.418.742      

Analisis:

Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari perbandingan total hutang

sebesar Rp48.228.553  dengan penjualan sebesar Rp38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa

menutupi hutang sebesar Rp 1.25

Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97% pada tahun

2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp43.343.664 dengan penjualan

sebesar Rp44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.97

Debt Ratio    

Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva

Rumus:

Total Hutang

Total Aktiva

Tahun 2009                Rp48.228.553       = 0.4930631 / 0.5          =  5%

                               Rp97.814.160

Tahun 2010              Rp43.343.664       = 0.434486154 / 0.43     =  43%

                               Rp99.758.447 

Analisis

Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki

perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan

pinjaman yang semakin kecil pula.

Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)

Page 16: analisis rasio keuangan

Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka

panjang.

Rumus;

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak

                 Beban Bunga 

Tahun 2009        Rp22.447.021   = 10.70956899 / 10.70    = 1070%

                         Rp  2.095.978

Tahun 2010         Rp21.416.351      = 11.10786422 / 11.11   = 1111%

                         Rp  1.928.035

Analisis

Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari

perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga

sebesar Rp2.095.978.

Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070%  pada tahun 2009

menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga

dan pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035

Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas

Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada

saat jatuh tempo.

Current Ratio

Rumus:

Page 17: analisis rasio keuangan

  Aktiva Lancar  

 Hutang Lancar

Tahun 2009            Rp16.186.024      X 100%    = 0.601864751

                             Rp26.893.125

                                                                       = 60.18% / 60.2%

Tahun 2010            Rp18.730.627      X 100%    = 0.914898662

                             Rp20.472.898

                                                                       = 91%

Analisis

Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva

lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp

1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602

Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009

menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar

Rp18.730.627 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom

dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91

Quick Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva

paling liquid.

Rumus:

Aktiva Lancar - Persediaan      X 100%

       Hutang Lancar

Tahun 2009           Rp16.186.024 - Rp128.025       X 100%      = Rp16.057.999   X 100%

                                     Rp26.893.125                                       Rp26.893.125

                                                                                              = 0.597104241

Page 18: analisis rasio keuangan

                                                                                              = 59.7% / 60%

Tahun 2010           Rp18.730.627 - Rp90.140         X 100%      = Rp18.640.487   X 100%

                                     Rp20.472.898                                        Rp20.472.898

                                                                                              = 0.910495768

                                                                                              = 91%

Analisis

Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset

sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang

lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.

Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada

tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang

lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar

Rp0.91

Cash Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.

Rumus:

  Kas(Bank)                  X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2009          Rp 7.805.460     X 100%     = 0.290239977

                           Rp26.893.125                      = 29%

Tahun 2010          Rp 9.119.849       X 100%     = 0.445459602

                          Rp20.472.898                       = 44.5%

Page 19: analisis rasio keuangan

Analisis

Pada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari perbandingan

kas(bank) sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap

Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29

Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun 2009 menjadi

44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp9.119.849 dengan hutang

lancar sebesar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset

sebesar Rp0.445

Page 20: analisis rasio keuangan

http://muhammadsholihin8.blogspot.co.id/2013/11/rentabilitas-solvabilitas-dan-

laporan.html

Rentabilitas, Solvabilitas dan Laporan KeuanganPosted by muhammad sholihinMinggu, 24 November 20130 komentar

Rentabilitas, Solvabilitas dan Laporan Keuangan

Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatuperusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk

PER 2009

Page 21: analisis rasio keuangan

.

Page 22: analisis rasio keuangan
Page 23: analisis rasio keuangan
Page 24: analisis rasio keuangan
Page 25: analisis rasio keuangan

A. Menghitung LIKUIDITAS PERUSAHAAN :

a. Current Ratio ( Rasio Lancar )Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki Current Ratio dapat di hitung dengan rumus :Current Ratio : AKTIVA LANCAR X 100%

KEWAJIBAN LANCAR

: 15.048.184 x 100% : 90,36491655% 16.652.684

b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Quick Ratio dapat di hitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio : AKTIVA LANCAR - PERSEDIAAN x 100% KEWAJIBAN LANCAR

: 15.048.184 - 6.067.712 x 100% : 53,92807549% 16.652.684

B. Menghitung SOLVABILITAS PERUSAHAAN :

Page 26: analisis rasio keuangan

a. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang Total Aktiva )Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlahb seluruh aktiva di ketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang di belanjai oleh hutang. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :

Debt to total asset ratio(DR) = Total hutang x100%

Total aktiva : 27.423.285 x 100% 40.832.133

: 67,161039566%

b. Total Debit to Equity Ratio ( Rasio Hutang terhadap Ekuitas )Merupakan Perbandingan antara hutang - hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban.Ratio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :Debt to equity ratio (DER) = Total hutang x 100%

Ekuitas

= 27.423.285 x 100% = 317,8806% 8.626.913

C. Menghitung RENTABILITAS PERUSAHAAN :

a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor )Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pkok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat di capai dari jumlah penjualan.rasio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :

Gross Profit Margin : Laba Kotor x 100% Penjualan

: 2.262.832 x 100% = 25,3929551% 8.911.259

b. Net Profit Margin ( Margin Laba Bersih )Merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu di bandingkan dengan volume penjualan.rasio ini dapat di hitung dengan rumus :

Page 27: analisis rasio keuangan

Net Margin Ratio : Laba Bersih x 100% Penjualan

: 110.441 x 100% = 1,2393% 8.911.259

c. Rasio Laba Usaha Dengan Total Aktivitas : Laba Usaha x 100% Total Aktiva

: 110.441 x 100% = 0,2704757% 40.832.133

d. Perputaran Total Aktiva : Penjualan x 100% Total Aktiva

: 8.911.259 x 100% = 21,8241329% 40.832.133

- See more at: http://muhammadsholihin8.blogspot.co.id/2013/11/rentabilitas-solvabilitas-dan-

laporan.html#sthash.vaVYYBJ2.dpuf