Analisis Profil Puskesmas

4
ANALISIS PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS JRENGIK KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2013 Tri Ana Putra (K1A1 09067) Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo UPTD Puskesmas Jrengik merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang dan merupakan pintu gerbang sisi sebelah barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangkalan. Lokasi UPTD Puskesmas Jrengik berada Jalan Raya Jrengik yang merupakan jalan utama Pulau Madura. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi. Tetapi akses jalan dalam satu desa masih banyak yang belum beraspal dan masih sulit diangkau oleh sarana transportasi darat, hal ini akibat kondisi jalan yang menanjak, berliku, sempit dan sebagian besar jalannya masih berupa jalan macadam. Berdasarkan analisis fasilitas kesehatan yang tersedia pada puskesmas ini, UPTD Puskesmas Jrengik merupakan Puskesmas Perawatan, dimana dalam melaksanakan programnya baik program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Pada pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas ini ditunjang oleh fasilitas kesehtan wilayah yang menurut saya cukup memadai. Untuk melaksanakan upaya pelayanan kesehatan, puskesmas ini di tunjang oleh petugas kesehatan yang

description

yvuy

Transcript of Analisis Profil Puskesmas

ANALISIS PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS JRENGIK KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2013Tri Ana Putra (K1A1 09067)Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo

UPTD Puskesmas Jrengik merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang dan merupakan pintu gerbang sisi sebelah barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangkalan. Lokasi UPTD Puskesmas Jrengik berada Jalan Raya Jrengik yang merupakan jalan utama Pulau Madura. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi. Tetapi akses jalan dalam satu desa masih banyak yang belum beraspal dan masih sulit diangkau oleh sarana transportasi darat, hal ini akibat kondisi jalan yang menanjak, berliku, sempit dan sebagian besar jalannya masih berupa jalan macadam.Berdasarkan analisis fasilitas kesehatan yang tersedia pada puskesmas ini, UPTD Puskesmas Jrengik merupakan Puskesmas Perawatan, dimana dalam melaksanakan programnya baik program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Pada pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas ini ditunjang oleh fasilitas kesehtan wilayah yang menurut saya cukup memadai. Untuk melaksanakan upaya pelayanan kesehatan, puskesmas ini di tunjang oleh petugas kesehatan yang menurut saya cukup memadai untuk melayani kesehatan di wilayah kerja nya.Untuk program pelayanan kesehatan masyarakat , pada program linkungan fisik dan biologis puskesmas ini melaksanakan program rumah sehat. Persentase keberhasilan program rumah sehat masih di bawah standar visi Indonesia sehat. Untuk program Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan masih belum sesuai dengan target pemerintah sesuai visi Indonesia sehat. Pelaksanaan Akses terhadap air minum pada puskesmas ini cukup berhasil.Untuk pelaksanaan program pokok puskesmas, puskesmas ini melaksanakan puskesmas, posyandu, gizi, Pencegahan penyakit menular. Untuk pelaksanaan posyandu Masalah posyandu yang paling menghambat adalah angka drop out kader masih relatif tinggi, kondisi geografis dan pemahaman masyarakat yang masih rendah. Kunjungan posyandu cukup tinggi.Salah satu indikator penting untuk mengukut tingkat derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian (mortalitas). Puskesmas ini mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat angka kematian bayi, angka kematian ibu maternal. Adapun indicator lain adalah angka morbiditas (angka kesakitan). Indicator angka kesakitan diliat pada penyakit malaria, penyakit TB Paru, HIV Aids, infeksi saluran nafas akut, kusta. Angka kesakitan paling banyak terjadi pada penyakit saluran pernapasan. ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita diduga karena pneumonia dan merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya yang masih belum memadai. Program gizi di puskesmas ini cukup baik dimana program penanggulangan bayi berat lahir rendah, angka kejadiannya mengalami penurunan. Program pelayanan kesehatan dasar UPTD Puskesmas jengkrik melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang memadai dengan tersedianya pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, kunjungan neonates, pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut.Untuk pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan, cakupan pelayanan k4 Target pencapaian K4 menurut Indonesia Sehat 2015 adalah 95 %, untuk UPTD Puskesmas Jrengik pada tahun 2012 cakupan K4 masih di bawah target yang diharapkan yaitu sebesar 72.16 % (617 bumil). Cakupan pelaksanaan program persalinan oleh tenaga kesehatan sudah melebihi target dibandingkan dengan target 90% yang diharapkan (Indonesia Sehat 2015), yaitu sebesar 93%. Pada tahun 2012 persentase peserta KB Aktif di wilayah UPTD Puskesmas Jrengik sebesar 72 % dari 8104 pasangan usia subur. Untuk pelaksanaan Pencapaian Universal Child Immunization hampir seluruh desa di wilayah kerja puskesmas telah tercapai UCI. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usia lanjut pada tahun 2012 di wilayah UPTD Puskesmas Jrengik sebesar 3.884 dari jumlah usila ( > 60 th) sedangkan yang dilayani sebanyak 70 % yaitu Desa Margantoko dan Desa Jrengik. Pemantauan pertumbuhan balita pelaksanaan programnya cenderung baik, dengan keberhasilan sekitar 77% dengan kecenderungan pertumbuhan berat badan balita naik. Cakupan pemberian tablet besi di wilayah UPTD Puskesmas Jrengik pada tahun 2012 adalah sebesar 72.16 %. Target Indonesia Sehat tahun 2015 adalah sebesar 95 %. Target pemberian tablet Fe tidak mencapai target di bawah target yang ditetapkan melalui program Indonesia sehat 2015.