Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur...

15
Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur Terhadap Penyakit Hipertensi Stefy Widyanarko, Wellina Ratnayanti K, Tri Anggono P Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya 60115 Abstrak Penelit ian ini bertujuan untuk menganalisis profil potensial listrik pada t it ik akupunktur antara orang sehat dan penderita hipertensi. Pengambilan data dilakukan dengan perekaman profil potensial listr ik pada tit ik akupunktur Xinshu, Ganshu dan Shenshu. Titik akupunktur dilakukan pada orang sehat dan penderita hipertensi masing- masing 10 orang dibukt ikan dar i obervasi data sekunder di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. Profil potensial listr ik dipero leh dar i hasil perekaman profil potensial listr ik do main waktu selama 100 det ik, dengan metode analisis FFT (Fast Fourier Transform). Berdasarkan hasil analisis statistik pada masing- masing kelo mpok frekuensi, terdapat perbedaan pro fil potensial listrik yang signifikan pada kelompok frekuensi 0-5 Hz di titik shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,281 Vs dan pada penderita hipertensi 0,015 Vs, frekuensi 148-153 Hz di titik Xinshu dengan amplitudo pada orang sehat 0,150Vs dan pada penderita hipertensi 0,041 Vs, di titik Shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,085 Vs dan pada penderita hipertensi 0,025 Vs, frekuensi 298-303 Hz di titik Xinshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,029 Vs dan pada penderita hipertensi 0,009 Vs, di titik Shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,027 Vs dan pada penderita hipertensi 0,006 Vs, frekuensi 348-353 Hz di titik Xinshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,028 Vs dan pada penderita hipertensi 0,048 Vs, dan pada frekuensi 448 -453 Hz di titik Xinshu dengan nilai amplitudo 0,019 Vs pada orang sehat dan pada penderita hipertensi 0,005 Vs, di titik Shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,013 Vs dan pada penderita hipertensi 0,043 Vs. Berdasarkan amplitudo didapatkan bahwa profil potensial listrik pada tit ik akupunktur untuk orang sehat lebih rendah amplitudonya dibanding dengan orang sakit. Sehingga analisis pro fil potensial listr ik pada tit ik akupunktur dapat digunakan untuk diagnosa penyakit hipertensi. Kata Kunci : amplitudo, potensial listrik tubuh, titik akupunktur, hipertensi, FFT.

Transcript of Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur...

Page 1: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur

Terhadap Penyakit Hipertensi

Stefy Widyanarko, Wellina Ratnayanti K, Tri Anggono P

Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Airlangga, Surabaya 60115

Abstrak

Penelit ian ini bertujuan untuk menganalisis profil potensial listrik pada t

it ik akupunktur antara orang sehat dan penderita hipertensi. Pengambilan data dilakukan

dengan perekaman profil potensial listr ik pada tit ik akupunktur Xinshu, Ganshu

dan Shenshu. Titik akupunktur dilakukan pada orang sehat dan penderita hipertensi

masing- masing 10 orang dibukt ikan dar i obervasi data sekunder di Puskesmas

Mulyorejo, Surabaya. Profil potensial listr ik dipero leh dar i hasil perekaman profil

potensial listr ik do main waktu selama 100 det ik, dengan metode analisis FFT (Fast

Fourier Transform). Berdasarkan hasil analisis statistik pada masing- masing kelo

mpok frekuensi, terdapat perbedaan pro fil potensial listrik yang signifikan

pada kelompok frekuensi 0-5 Hz di titik shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat

0,281 Vs dan pada penderita hipertensi 0,015 Vs, frekuensi 148-153 Hz di titik Xinshu

dengan amplitudo pada orang sehat 0,150Vs dan pada penderita hipertensi 0,041 Vs, di

titik Shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,085 Vs dan pada penderita

hipertensi 0,025 Vs, frekuensi 298-303 Hz di titik Xinshu dengan nilai amplitudo

pada orang sehat 0,029 Vs dan pada penderita hipertensi 0,009 Vs, di titik Shenshu

dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,027 Vs dan pada penderita hipertensi 0,006

Vs, frekuensi 348-353 Hz di titik Xinshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,028

Vs dan pada penderita hipertensi 0,048 Vs, dan pada frekuensi 448 -453 Hz di titik Xinshu

dengan nilai amplitudo 0,019 Vs pada orang sehat dan pada penderita hipertensi 0,005

Vs, di titik Shenshu dengan nilai amplitudo pada orang sehat 0,013 Vs dan pada

penderita hipertensi 0,043 Vs. Berdasarkan amplitudo didapatkan bahwa profil

potensial listrik pada tit ik akupunktur untuk orang sehat lebih rendah amplitudonya

dibanding dengan orang sakit. Sehingga analisis pro fil potensial listr ik pada tit ik

akupunktur dapat digunakan untuk diagnosa penyakit hipertensi.

Kata Kunci : amplitudo, potensial listrik tubuh, titik akupunktur, hipertensi, FFT.

Page 2: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

PENDAHULUAN

Hipertensi baru disadari oleh penderitanya ketika mereka telah mengalami

berbagai gejala- gejala hipertensi. Setiap tahun penderita hipertensi semakin meningkat.

Menurut World Health Organization (WHO), batas tekanan darah yang dianggap normal

adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg

maka akan dinyatakan terkena hipertensi (batasan untuk usia diatas 18 tahun). Pada tahun

2000 penderita hipertensi dengan prevalensi sebesar 26,4% dan pada tahun 2025

diperkirakan akan mencapai 29,2% (Lubis,2008).

Pengertian hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik

meningkat hingga lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat hingga

90 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan resiko terhadap

stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

Akupunktur merupakan suatu cara pengobatan dengan perangsangan titik-titik

tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Perangsangan tersebut dapat dilakukan melalui penusukan jarum, penyuntikan,

penyinaran dan sebagainya.

Titik akupunktur adalah daerah kulit yang telah diketahui berbeda dengan

jaringan disekitarnya dalam hal tahanan listrik, potensial listrik, daya hantar serta dalam

kepadatan jaringan sarafnya. Titik akupunktur mempunyai sifat aktif listrik dengan

karakteristik “High Voltage Low Resistance”. Permukaan tubuh tempat titik akupunktur

memiliki resistansi yang rendah sehingga dapat mengalirkan beda potensial yang lebih

tinggi dibandingkan dengan permukaan tubuh yang bukan titik akupunktur. Rangsangan

dari titik akupunktur lebih didasarkan pada kenyataan biofisika bahwa dasar aktif listrik

antar sel menuju ke organ sasaran. Titik akupunktur sebagai model reseptor fungsional

dua arah dimana salah satu bioinformasi tubuh dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

terapi dan diagnosis dalam bidang kedokteran (Saputra,2002).

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Puspa Erawati (2004) tentang

analisis profil potensial listrik pada titik akupunktur untuk mengetahui kelainan fungsi

organ dengan memanfaatkan aktifitas kelistrikan dari organ melalui titik akupunktur

untuk diamati dan dijadikan sebagai indikator kelainan fungsional organ. Profil

potensial listrik pada t it ik akupunktur yang diperoleh akan dianalisis sinyal hingga

dapat dipero leh hasil yang dapat memper lihatkan perbedaan secara nyata

profil potensial listr ik pada kondisi sehat dan pada kondisi hipertensi. Dengan adanya

profil potensial listrik untuk penderita hipertensi diharapkan dapat menjadi metode

Page 3: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

diagnosis baru yang menggunakan prinsip fisika dan dapat mengetahui implementasi

pentingnya prinsip fisika dalam metode penelitian khususnya untuk analisis sinyal.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian primer,observasional, dan bersifat analitik

dengan pendekatan yang dilakukan bersifat transversal atau cross sectional yaitu sekali

pengambilan data pada saat tertentu dan tidak simultan. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berkut:

1) Variabel bebas : Tekanan darah testi.

2) Variabel terikat : Profil potensial listrik testi (dalam frekuensi dan amplitudo).

3) Variabel terkendali : Titik akupunktur yang terkait dengan penyakit hipertensi

serta waktu perekaman profil potensial listrik.

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 orang testi sehat yang

dibuktikan dengan tes tekanan darah dan penelusuran riwayat kesehatan dengan

metode wawancara, dan 10 orang testi hipertensi yang direkomendasikan oleh Puskesmas

Mulyorejo dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta dibuktikan dengan tes tekanan

darah. Alur penelitian yang dilakukan digambarkan dalam bagan diagram berikut :

Gambar 1. Alur Penelitian

Page 4: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Tanpa memberikan perlakuan apapun kepada kedua kelompok testi, masing-

masing anggota kelompok tersebut dilakukan uji tekanan darah kemudian dilakukan

pemasangan electrode untuk perekaman profil biopotensial pada titik-titik

akupunktur yang berhubungan langsung dengan organ terkait penyakit hipertensi. Titik-

titik yang digunakan adalah titik Xinshu (terkait organ jantung), Ganshu (terkait organ

hati), dan Shenshu (terkait organ ginjal).

Gambar 2. Letak titik-titik akupunktur meridian Shu belakang.

Perekaman biopotensial menggunakan prinsip dari Elektromiografi (EMG).

Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevakuasi dan rekaman aktivitas listrik

yang dihasilkan oleh otot rangka. Sebuah elektromyograph mendeteksi potensial listrik

yang dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis diaktifkan.

Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah

rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan. Sinyal

bioelektrik sangat rentan terhadap derau atau noise, yang muncul dari interferensi jala-jala

listrik, gerakan tubuh dan frekuensi radio (Cromwell K., dkk, 1976).

Setting alat yang digunakan adalah :

Page 5: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Gambar 3. Setting alat

Tahap-tahap perekaman biopotensial organ menggunakan perangkat ini adalah:

1. Arus bioelektrik organ dikeluarkan melalui titik akupunktur kemudian diterima

oleh electrode non-invasif yang diletakkan pada titik- akupunktur, sehingga

arusnya akan mengalir ke bioamplifier.

2. Sinyal yang dihasilkan tubuh sangat kecil berorde mikrovolt,

sehingga dilakukan penguatan pada bioamplifier sebesar 1000 kali agar sinyal

dapat terlihat pada layar komputer dan pada program Labscribe.

Gambar 4. Tampilan keluaran sinyal biopotensial dengan program Labscribe pada

titik akupunktur.

Setiap fungsi gelombang penyusunnya dapat dijabarkan menggunakan deret

Fourier. Fourier memperlihatkan bahwa semua fungsi periodik dapat diekspresikan

sebagai suatu kombinasi dari suku-suku pembentuknya. Fourier menunjukkan bahwa

Page 6: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

sebuah fungsi dengan periode T dapat diperlihatkan melalui deret trigonometri dengan

bentuk :

dengan ω=2π/T adalah frekuensi perulangan

fungsi

(rad/s). Koefisien Fourier dalam deret Fourier dapat dihitung menggunakan persamaan :

Deret Fourier memiliki beberapa sifat yang penting, yaitu : frekuensi dari

bentuk sinus dan cosinus pertama adalah suatu fungsi frekuensi dan kenaikan frekuensi

antara pembentuk-pembentuk kenaikan n yang sebanding dengan fungsi frekuensi.

Fourier yang telah ditransformasi dapat digunakan untuk memperlihatkan fungsi non

periodik menjadi fungsi periodik dengan periode menuju tak hingga. Deret Fourier

hanya berlaku untuk sinyal periodik. Sedangkan transformasi Fourier digunakan untuk

mentransformasi sinyal dalam bentuk waktu menjadi bentuk frekuensi. Transformasi

fourier mendiskripsikan spektrum kontinyu dari sinyal nonperiodik. Transformasi

fourier X(f) dari waktu kontinyu x(t) adalah sebagai berikut:

Invers Transformasi :

Agar transformasi fourier dapat digunakan dalam operasi digital, maka diperlukan contoh-

contoh sinyal kontinyu pada kawasan waktu akan mereprentasikan keseluruhan sinyal

kontinyu tersebut dan contoh-contoh ini akan mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal

diskrit. Transformasi sinyal diskrit adalah sebagai berikut :

Dengan :

Invers Transformasi :

Fast Fourier Transform (FFT) adalah algoritma untuk menghitung DFT

dengan cepat dan efisien. Transformasi fourier sinyal diskrit juga akan lebih cepat dan

efisien jika menggunakan algoritma Fast Fourier Transform terutama untuk bentuk sinyal

dikrit dalam bilangan kompleks (Boas, 1982).

Perangkat yang digunakan pada analisis sinyal ini adalah program Labscribe.

Pada tampilan menu terdapat nilai T2-T1 yang merupakan fasilitas untuk memudahkan

membaca rentang skala yang memiliki satuan format jam:menit:detik. Display time untuk

menunjukkan kurun waktu selama perekaman berlangsung. Hasil yang muncul adalah

pulsa- pulsa yang menunjukkan frekuensi (horisontal- x) dari fungsi gelombang pada

sinyal listrik hasil perekaman mulai dari 1 Hz sampai 499Hz dengan masing-masing

amplitudo mulai dari 0 sampai 1 (vertikal-y). Data diolah dengan mengklik icon

FFT lalu menempatkan dua kursor masing-masing pada setiap puncak sampai

mendapatkan beberapa nilai frekuensi dan amplitudonya. Kemudian dilakukan pencatatan

Page 7: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

frekuensi dan amplitudo profil potensial listrik tiap 5 detik pada masing- masing testi di

setiap titiknya dengan pencuplikan data hingga 20 bingkai. Berikut merupakan salah

satu contoh cuplikan hasil FFT pada kondisi sehat yaitu pada gambar 5.

Gambar 5. Cuplikan Hasil Analisis Transformasi Fourier Profil Potensial Domain Waktu

menjadi Domain Frekuensi.

Perhitungan uji beda dilakukan dengan menggunakan uji T sampel bebas pada

setiap rata- rata amplitudo dari 20 bingkai data yang telah diambil untuk tiap kelompok

frekuensi masing- masing. Uji T sampel bebas merupakan uji beda untuk data rasio yang

terdistribusi normal atau mendekati normal. Penarikan kesimpulan dari uji T sampel

bebas dilakukan dengan menghitung nilai t tabel dan t hitung. Jika nilai t hitung lebih

besar dari t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka H0 diterima. Namun jika nilai t

hitung lebih kecil dari t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Untuk mengetahui nilai t hitung dan t tabel, maka digunakan persamaan:

Untuk t tabel : Untuk t hitung :

Keterangan :

Ā : rata-rata sampel jenis A

: rata-rata sampel jenis B

: standar error yang diperoleh dari masing-masing jenis perlakuan

: rata-rata dari sampel yang diambil

μ : rata-rata dari populasi yang diambil n : jumlah sampel yang diambil

s : standar deviasi data

Page 8: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Uji beda antara data dari testi sehat atau normal dengan data dari testi

hipertensi menggunakan uji T sampel bebas pada perangkat lunak SPSS 13.0. Cara

penarikan kesimpulan dari hasil uji T sampel bebas menggunakan SPSS adalah

dengan memperhatikan nilai signifikansi 2- tail yang disebut sebagai p. Jika p > 0,05,

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Namun jika p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

(Kusriningrum, 2008).

HASIL

Berdasarkan hasil uji menggunakan program SPSS uji beda tekanan darah pada

testi sehat dan pada testi hipertensi, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan signifikan

antara tekanan darah testi sehat dan tekanan darah testi hipertensi, yaitu dengan nilai

signifikan p= 0,005 untuk diastole dan p= 0 untuk sistole. Nilai rata-rata tekanan darah

pada testi sehat adalah tekanan diastole (68,50 ±6,36) mmHg, tekanan sistole (105,30

± 7) mmHg dan pada testi hipertensi adalah tekanan diastole (81,80 ± 11,63) mmHg,

tekanan sistole (160,20 ±25,8) mmHg, berikut adalah hasil Uji T untuk tekanan

darah diastole dan tekanan darah sistole pada orang sehat dan pada orang sakit (penderita

hipertensi). Profil potensial listrik pada titik akupunktur dihasilkan dari perekaman

potensial listrik pada titik-titik akupunktur Xinshu (BL 15) terkait organ jantung, Ganshu

(BL 18) terkait organ hati dan shenshu (BL 23) terkait dengan organ ginjal.

Contoh hasil cuplikan perekaman profil potensial listrik domain waktu ditunjukkan pada

gambar 6 berikut:

Gambar 6. Hasil Perekaman Profil Potensial Listrik Sebagai Fungsi Waktu

Page 9: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Profil potensial listrik fungsi waktu pada titik akupunktur terhadap orang

sehat dan penderita hipertensi belum dapat dibedakan secara langsung. Untuk dapat

membedakan analisis sinyal diperlukan analisis FFT (Fast Fourier Transform) untuk

mengubah profil potensial listrik domain waktu menjadi profil potensial listrik fungsi

frekuensi.

Pada penelitian ini hasil dari perekaman profil potensial listrik yang telah

dianalisis dengan menggunakan FFT diamati dengan membaginya menjadi 20 bingkai

dengan pencuplikan setiap bingkai 5 detik. Hasil analisis FFT ini merupakan fungsi

gelombang yang sudah dinormalisasi. Hasil analisis FFT ini digunakan untuk

menghitung tingginya amplitudo puncak setiap frekuensi yang muncul, seperti yang

ditunjukkan pada gambar 7. Perhitungan dilakukan dengan mengabaikan amplitudo

puncak pada frekuensi 50 Hz karena merupakan noise dari PLN. Frekuensi-frekuensi

yang muncul sebagai frekuensi dominan pada setiap pencuplikan adalah frekuensi-

frekuensi dengan interval 0-5 Hz, 98-103 Hz, 148-153 Hz,198-203 Hz, 248-253 Hz,

298-303 Hz, 348-353 Hz,398-403 Hz dan 448-453 Hz.

Hasil pencatatan amplitudo yang telah disusun dari 20 pencuplikan (bingkai)

setiap kelompok frekuensi dihitung nilai rata-rata amplitudonya. Berikut ini

merupakan salah satu contoh hasil analisis FFT pada orang sehat yaitu pada Gambar

7.

Gambar 7. Hasil analisis FFT Pada Orang Sehat

Data yang diambil merupakan hasil pencuplikan setiap 5 detik dengan 20

bingkaipencuplikan yang dihasilkan dari serangkaian hasil perekaman profil potensial

Page 10: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

pada masing-masing kelompok testi sehat dan testi hipertensi. Dari 20 bingkai

tersebut, dilakukan perhitungan rata-rata amplitudo untuk setiap frekuensi pada 10

testi sehat dan 10 testi hipertensi.

Tabel 1. Tabel Ringkasan Hasil Uji T Sampel Bebas dengan SPSS

Setelah dilakukan Uji T sampel bebas maka didapatkan hasil seperti yang

tercantum pada Tabel 1. Dari tabel 4 tersebut dapat diketahui bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok frekuensi 0-5 Hz

dengan p= 0 pada titik shenshu, 148-153 Hz dengan p= 0,049 di titik Xinshu

dan p= 0,019 di titik Shenshu,298-303 Hz dengan p= 0,033 di titik Xinshu

dan p= 0,002 di titik Shenshu, 348-353 Hz dengan p= 0,048 di titik Xinshu,

dan pada kelompok frekuensi 448-453 Hz dengan p= 0,005 di titik Xinshu dan

p= 0,043 di titik Shenshu.

2. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada frekuensi lainnya dan pada titik

akupunktur lainnya.

Profil potensial listrik yang telah terekam pada penelitian ini merupakan hasil dari

profil potensial titik Xinshu, Ganshu dan Shenshu. Perekaman ini dilakukan selama 100

detik untuk masing-masing titik akupunktur yang terbagi menjadi 20 bingkai dimana

masing-masing bingkai dicuplik setiap 5 detik. Ketiga titik tersebut terkait dengan organ

tertentu. Pada titik Xinshu (BL 15) terkait pada organ jantung, Ganshu (BL 18)

terkait pada organ Hati dan Shenshu (BL 23) terkait pada organ Ginjal. Ketiga titik

akupunktur yang dipilih merupakan titik-titik akupunktur yang berada dalam satu

meridian kandung kemih (Shu belakang). Titik Shu belakang merupakan titik dimana

Chi organ terpancar ke seluruh permukaan dorsal tubuh dan terletak setinggi organ

tersebut.

Sebelum dilakukan proses perekaman biopotensial listrik pada titik akupunktur

Page 11: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

yang pertama kali dilakukan adalah memeriksa tekanan darah masing-masing kelompok

testi baik untuk testi sehat dan testi dengan hipertensi. Hal ini dilakukan agar lebih

meyakinkan keadaan testi yang memiliki gejala hipertensi atau tidak, yaitu untuk testi

sehat tekanan darah acaknya kurang dari 130/85 mmHg dan untuk testi hipertensi tekanan

darah acaknya lebih dari 140/90 mmHg.

Berdasarkan hasil uji tekanan darah pada testi sehat dan testi hipertensi, terdapat

perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikasi p= 0,005 untuk tekanan diastole dan

p= 0 untuk tekanan systole, kedua nilai tersebut kurang dari 0,05. Sehingga dapat

dipastikan bahwa kondisi kedua testi ini benar-benar berbeda. Nilai tekanan darah hanya

untuk mengontrol tekanan darah dan belum dapat menggambarkan kinerja organ tertentu

yang dapat terpengaruh oleh gejala penyakit hipertensi. Sehingga pasien cenderung

mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi. Jika pasien hipertensi

mengkonsumsi obat secara terus- menerus akan mengakibatkan gangguan fungsional

pada organ ginjal.

Dalam penelitian ini, frekuensi yang dianalisis menggunakan uji statistik

hanya pada frekuensi yang dominan, yaitu pada frekuensi yang kemunculannya kuat

dan dapat mempengaruhi bentuk dari sinyal awal yang belum dianalisis menggunakan

analisis FFT. Jika ada kemunculan yang tidak begitu kuat maka berarti itu merupakan

suatu noise. Di dalam hasil yang didapatkan ada kecenderungan yang muncul yang

mungkin disebabkan oleh elektrode yang digunakan merupakan metode non-invasif

sehingga sangat mudah terjadi gangguan. Contohnya gangguan dari sumber radiasi

seperti transmisi, ketidakstabilan sinyal yang bersifat inheren (sinyal EMG memiliki sifat

random), ketidakstabilan penempatan selama perekaman atau masuknya sinyal dari

komponen tubuh lain di dekat penempatan elektrode yang terkena rangsang listrik kecil

sehingga mengganggu sinyal dari target yang ingin dideteksi (Wijayanto dan Hastuti,

2006). Perekaman profil potensial listrik pada t itik akupunktur dilakukan agar dapat

memper lihatkan fungsi ker ja organ berdasarkan profil kelisr ikannya.

Dengan dipero lehnya hasil profil kelistr ikan yang berbeda pada kondisi

sehat dan hipertensi, dapat memper lihatkan kondisi organ untuk keperluan

diagnosis yang lebih jauh berdasarkan profil kelistr ikan dar i t itik akupunktur

yang menuju organ maupun untuk keperluan terapi yang spesifik menuju organ yang

terganggu fungsinya.

Profil potensial listrik merupakan grafik tegangan sebagai fungsi waktu

yang mempresentasikan aktivitas kelistrikan organ yang berubah-ubah setiap waktu.

Page 12: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Profil potensial fungsi waktu pada kelompok orang sehat dan kelompok penderita

hipertensi hendak dibandingkan maka akan terdapat kesulitan dalam menentukan

parameter sebagai kriteria pembanding, hal tersebut dikarenakan tidak adanya

keseragaman pola pada masing-masing kelompok. Beda potensial yang dialirkan dar i

tit ik akupunktur merupakan gelo mbang elektromagnet ik yang dipancarkan

organ. Gelo mbang ini merupakan kombinasi dari beberapa gelo mbang har monis

yang berbeda frekuensi yang ber langsung secara serempak.

Profil potensial listrik domain waktu pada titik akupunktur belum dapat

dibedakan secara langsung sehingga diperlukan analisis sinyal untuk dapat membedakan

keduanya. Oleh karena itu di butuhkan analisis FFT (Fast Fourier Transform) pada

perangkat lunak Labscribe untuk mengubah profil potensial listrik domain waktu menjadi

profil potensial listrik domain frekuensi. gelombang fungsi waktu sebagai kombinasi

linier, dapat diuraikan dari frekuensi-frekuensi dasarnya menggunakan analisis FFT.

Data yang yang muncul pada tampilan spectrum FFT merupakan bingkai-bingkai

spectrum yang dicuplik dalam selang waktu yang dibutuhkan yaitu dihasilkan 20

bingkai dalam masing-masing waktu pencuplikan selama 5 detik. Data yang dihasilkan

dari analisis FFT tersebut merupakan amplitudo puncak pada masing-masing rentang

frekuensi yang muncul mulai dari rentang frekuensi 0-5 Hz sampai dengan frekuensi

448-453 Hz. Data amplitudo pada frekuensi 50 Hz tidak dihiraukan karena pada frekuensi

tersebut ditutupi oleh frekuensi dari PLN yang amplitudonya sangat tinggi, yaitu bernilai

1. Oleh sebab itu pada saat frekuensi 50 Hz dapat dianggap sebagai noise atau derau yang

tidak dapat untuk dihindari dan ini berlaku pada semua keadaan baik untuk testi

sehat dan testi hipertensi.

Setelah didapatkan data dari analisis FFT kemudian data dicatat ulang

dan kemudian dihitung rata-rata amplitudonya pada setiap rentang batas frekuensi pada

masing-masing skala rasio. Data rata-rata tersebut kemudian dianalisis lagi menggunakan

uji beda atau uji T sampel bebas pada program SPSS 13.0 for windows. Sebelum di

uji menggunakan uji T data tersebut di uji kenormalitasannya terlebih dahulu

menggunakan uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov agar data yang diperoleh

merupakan data hasil yang telah terdistribusi normal, setelah selesai di uji

kenormalitasannya kemudian baru dilakukan uji T sampel bebas (independent samples T

test). Hasil dari uji beda menggunakan perangkat lunak SPSS terdapat pada lampiran

6.

Berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 6 dapat disimpulkan bahwa terdapat

Page 13: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

perbedaan yang signifikan pada hasil analisis profil potensial listrik pada titik akupunktur

untuk kondisi sehat dan untuk kondisi hipertensi, yaitu pada kelompok frekuensi 0-5 Hz

dengan p=0 pada titik shenshu, 148-153 Hz dengan p= 0,049 di titik Xinshu dan p=

0,019 di titik Shenshu, 298-303 Hz dengan p=0,033 di titik Xinshu dan p=0,002

di titik Shenshu, 348-353 Hz dengan p=0,048 di titik Xinshu, dan pada kelompok

frekuensi 448-453 Hz dengan p=0,005 di titik Xinshu dan p=0,043 di titik Shenshu.

Sedangkan pada frekuensi yang lain pan pada titik akupunktur yang lain tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dari hasil uji beda tersebut didapatkan hasil

bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara profil potensial listrik pada titik akupunktur

untuk orang yang kondisinya sehat dengan penderita hipertensi.

Penelit ian ini menggunakan perangkat lunak perekam biopotensial yang

telah diatur secara otomat is sebagai perekam sinya l EMG. Sinyal EMG yang

dihasilkan berorde hingga mikrovo lt, sehingga diperlukan penguatan agar dapat

diper lihatkan pada layar komputer. Sinyal EMG dari per mukaan tubuh yang direkam

berasal dari beda potensial yang terjadi antara dua elektrode yang dipasang pada

tit ik akupunktur secara lateral sebagai pintu masuk dan keluarnya energi yang memiliki

arah posit if dan negat if. Titik akupunktur dan kelistrikan pada organ dihubungkan oleh

meridian sebagai jalur aliran energi, sehingga aktivitas kelistrikannya dapat diamati.

Perekaman sinyal EMG menggunakan perangkat Iworx yang dapat melakukan

penguatan 1000 kali dar i sinyal masukannya sehingga dapat teramat i pada layar

komputer.

Sinyal yang teramat i pada layar ko mputer merupakan sinyal sebagai

fungsi waktu yang belum dapat dibedakan secara nyata. Sehingga belum dapat

dijadikan sebagai metode analisis profil potensial listr ik untuk diagnosis penyakit

hipertensi.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Profil

potensial listrik pada tit ik akupunktur untuk orang sehat memiliki pola

kecenderungan amplitudo pada masing-masing kelo mpok frekuensi yang lebih

rendah jika dibandingkan dengan profil potensial listr ik pada tit ik akupunktur

untuk penderita hipertensi. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok

frekuensi 0-5 Hz di titik shenshu, 148-153 Hz di titik Xinshu dan di titik Shenshu,

298-303 Hz di titik Xinshu dan di titik Shenshu, 348-353 Hz di titik Xinshu, dan

Page 14: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

pada kelompok frekuensi 448-453Hz di titik Xinshu dan di titik Shenshu.

Dari profil potensial listrik pada titik akupunktur dapat disimpulkan

bahwa pada penderita hipertensi terjadi gangguan-gangguan pada organ jantung

(xinshu) dan organ ginjal (shenshu). Berdasarkan perbedaan profil potensial listrik

pada t itik akupunktur untuk orang sehat dan penderita hipertensi, metode ini dapat

digunakan untuk diagnosis penyakit hipertensi berdasarkan hasil analisisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adikara R.T.S, 1998, Filosofi Akupunktur Dan Pengembangan Teknologinya,

Lembaga Penelitian Unair, Surabaya.

Ashari dan Santoso, B.P., 2005, Analisis Statistik Dengan Microsoft Excell Dan SPSS,

Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Boas, Mary L., 1982, Mathematical Methods InThe Physical Sciences, Second

Edition, by Jons Wiley & Sons, Inc., United States, America.

Cameron, J.R, 1978, Fisika Tubuh Manusia,Diterjemahkan Oleh Brahm U. Pendit,

Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Cromwell L., Ardit i M. Weibel F.J., Pfeiffer E.A, Steele B., Labok J.,

1976, Medical Instrumentation for Health Care, Prentice Hall Inc

Erawati, P., Astuti, S. D., dan Prijo, T. A., 2003, Analisis Profil Potensial Untuk Kelainan

Fungsional Organ, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Surabaya

G.pong Permadi dan Djuharto, 1982, Pedoman Praktis Belajar Akupunktur Kecantikan,

Alumni, Bandung.

Ganong, W.F., 1986, Fisiologi Kedokteran, CV EGC Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Guyton, Arthur C., 1991. Textbook of MmedicalPhysiology, Eight Edition.

Philadelphia: W. B Saunder. Comp.

Hall, Guyton A., 1997, Bahan Ajar FisiologiKedokteran (Textbook of Medical

Physiology), Diterjemahkan oleh Irawati Setiawan, Edisi 1, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta

Hobbie, R. K. and Roth, B. J., 2007, Intermediate Physics For Medicine and

Biology, 4th Edition, Springer Science+Bussines Media, New York.

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High

Pressure, The Sixth Report of the Joint National Committeeon on Prevention,

Page 15: Analisis Profil Potensial Listrik Pada Titik Akupunktur ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jftfa2f3a7cb2full.pdf · tertentu atau titik akupunktur dipermukaan tubuh untuk

Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, National Institute

of Health, 1997; 98-4080.

Karim, Abdul., 2007, Analisis Disfungsi Organ Hati Menggunakan Interaksi Listrik

Titik Akupunktur BL 18, Fisika Universitas Airlangga, Surabaya.

Koosnadi, S., 2002. Akupuntur Klinik. Airlangga University Press. Surabaya

Labscribe Data Acquisition Software Manual.iWorx/ CB Sciences, Inc, Washington.

http://www.iworx.com.

Parsiti, 2007, Penentuan Frekuensi Karakteristik Organ Ginjal Melalui Profil

Bioimpedansi Titik BL-23, Fisika Universitas Airlangga, Surabaya.

Saputra, K., 2002, Akupunktur Klinik. Airlangga University Press. Surabaya.

Saputra, Kosnadi and Idayanti, Agustin. 2005.Akupunktur Dasar. Airlangga

University Press. Surabaya.

Stux Bruce Gabriel, 1986, Acupuncture, Text Book and Atlas,Spinge-VarlegBerlin

Heidelberg, New York, Tokyo.

Suhariningsih, 1999, desertasi, Profil TeganganListrik Titik Akupunktur Sebagai

Indikator Kelainan Fungsi Organ, Program Pasca Sarjana Unair, Surabaya.

Wensel MD, 1980. Acupuncture for Americans.Virginia: Raston Publ. Comp., Inc., A

Prentice Hall Company.

Wijayanto, Y. Nur dan Hastuti, D., 2006, Rangkaian Bioamplifier untuk Mendeteksi

S ifat Elektris Otot, Jurnal Elektronika No. 2 Juli-Desember 2006, Volume 6

Website : http://compassionatedragon.com http://alifis.wordpress.com/category/fisika-

corner/fisika-kesehatan