ANALISIS PROFESIONALISME, KUALITAS PELAYANAN, …eprints.ums.ac.id/71727/13/NASPUB-5_rina L.pdf ·...
-
Upload
hoangnguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ANALISIS PROFESIONALISME, KUALITAS PELAYANAN, …eprints.ums.ac.id/71727/13/NASPUB-5_rina L.pdf ·...
1
ANALISIS PROFESIONALISME, KUALITAS PELAYANAN,
INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
ACCOUNT REPRESENTATIVE
(Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Ekonomi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
RINA LESTARI
B200140237
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS PROFESIONALISME, KUALITAS PELAYANAN, INSENTIF
DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA ACCOUNT
REPRESENTATIVE
(Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profesionalisme,
kualitas pelayanan, insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja Account
Representative. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Surakarta. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 43 responden.
Tehnik pengambilan sampel yaituPurposive sampling. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa profesionalisme, dan kualitas berpengaruh terhadap kinerja Account
Representative. Untuk insentif dan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja Account Representative.
Kata Kunci : profesionalisme, kualitas pelayanan, insentif, disiplin kerja dan
kinerja account representative.
Abstract
The purpose of this study is to analyze the influence ofprofessionalism, service
quality, incentives and work discipline to the Account Representative
performance. This study uses primary data. Population in this study are all
employees of the Pratama Tax Office Surakarta. The sample used many as 43
respondents. The sampling technique used in this study Purposive Sampling
method. Methods analysis used is multiple linear regression. The test results show
that the professionalism and service quality effect on the Account Representative
performance. While the incentives and work discipline have no effect on the
Account Representative performance.
Keyword : professionalism, service quality, incentives, work discipline, and
account representative performance.
1. PENDAHULUAN
Reformasi yang digulirkan sejak tahun 2002 dengan menerapkan sistem
modernisasi perpajakan terutama menuju pelayanan dan pengawasan pajak yang
prima, meningkatkan sumber daya manusia untuk mendukung perubahan yang
mendasar dari segala aspek perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak melaksanakan
tugas untuk mengamankan penerimaan pajak dan dituntut untuk dapat memenuhi
2
pencapaian target penerimaan pajak yang meningkat setiap tahunnya.Petugas
pajak yang diberi tugas pengamanan penerimaan pajak dan mencapai target
penerimaan pajak adalah Pelaksana Seksi Ekstensifikasi, Juru Sita Pajak
(Pelaksana Khusus Seksi Penagihan), Fungsional Pemeriksa dan Account
Representative (AR) pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Seksi Waskon),
sesuai dengan Surat Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Nomor: S-
351/PJ.08/2011 tentang Target Ekstensifikasi dan Penjelasan Kegiatan Extra
Effort. Account Representative adalah Pelaksana Khusus pada Seksi Waskon di
Kantor Pelayanan Pajak, yang diberi tugas melakukan pengawasan dan memberi
pelayanan dalam bentuk konsultasi kepada wajib pajak di wilayah kerjanya.
Account Representative dapat dikatakan sebagai ujung tombak Direktorat Jenderal
Pajak dalam penerimaan pajak karena dibebani target penerimaan rutin di
wilayahnya, juga dibebani extra effort (Rosa, 2013). Dengan ditunjuknya Account
Representative, maka penanganan atas berbagai aspek perpajakan diharapkan
menjadi lebih cepat dan dapat diawasi. Diharapkan pula wajib pajak yang tidak
patuh akan semakin berkurang dengan adanya upaya yang dilakukan Account
Representative.Ada beberapa kasus kinerja Account Representative yang terjadi,
antara lain jumlah Account Representative yang sangat minim untuk menangani
wajib pajak dalam jumlah besar menyebabkan tidak maksimalnya fungsi Account
Representative dengan baik. Tugas Account Representative yang mencakup segala
fungsi ditambah jumlahnya yang terbatas membuat tugas Account Representative
berat dan tidak maksimal. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Mekar Satria Utama, mengatakan jumlah
Account Representative di Ditjen Pajak terbatas. Sebut saja Kantor Pelayanan
Pajak Pratama yang ruang penanganan wajib pajaknya dalam jumlah besar. Satu
Account Representative dalam KPP Pratama bisa menangani minimal 800 wajib
pajak dan jumlah Account Representative tiap Kantor Pelayanan Pajak Pratama
rata-rata hanya 40 orang pada kota-kota besar. Idealnya untuk Kantor Pelayanan
Pajak Pratama mesti ada kira-kira 60 AR. (www.online-pajak.com).
Account Representative dalam pelayanannya harus mampu bekerja secara
profesional yang tentunya memerlukan kemampuan yang baik tentang perpajakan
3
baik soft skill dan hard skill. Profesionalisme adalah keandalan dan keahlian
dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang
tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan atau masyarakat (Gani, 2009). Pegawai dengan kinerja baik berperan
penting dalam pelaksanaan berbagai aktivitas organisasi dan pencapaian tujuan
menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik dengan
menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien
dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi
dalam menerapkan Undang-Undang Perpajakan secara adil dalam rangka
membiayai penyelenggaraan negara demi kemakmuran rakyat. Oleh karena itu
dibutuhkan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas agar dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Fungsi utama dari Ditjen Pajak adalah pelayanan. Hal ini tampak pada
nama kantornya yaitu Kantor Pelayanan Pajak. Pelayanan adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan
dan hubungan interpersonal agar tercipta kepuasan dan keberhasilan (Boediono,
2003 dalam Muchsin Ihsan 2013). Para Wajib Pajak akan patuh dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya tergantung bagaimana petugas pajak memberikan mutu
pelayanan terbaik kepada Wajib Pajaknya. Oleh karena itu, aparat pajak harus
senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan pajak dengan tujuan agar
dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dengan menempatkan masyarakat
Wajib Pajak sebagai pelanggan yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya
layaknya pelanggan dalam organisasi bisnis. (PNS) (Fidel, 2010 : 22).
Pegawai yang diberikan motivasi dalam bentuk material, dukungan
atasan ataupun rekan kerja dan pemberian insentif merupakan salah satu upaya
meningkatkan kinerja pegawai.Insentif adalah seluruh kompensasi yang diterima
oleh pegawai berupa kompensasi finansial(remunerasi) dan kompensasi
nonfinansial(promosi, mutasi, pujian, penghargaan).Insentif dapat digunakan
sebagai alat untuk memotivasi para pegawai guna mewujudkan tujuan organisasi,
karena merupakan pendekatan kompensasi yang memberi imbalan atas hasil kerja
tertentu (Erawati, 2014).
4
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja,
disiplin kerja akan meningkatkan kinerja. Disiplin merupakan kunci sukses bagi
aktivitas perusahaan agar tercapai efisiensi dan efektivitas.Oleh karena itu disiplin
perlu ditanamkan terus menerus sehingga sedapat mungkin menjadi kebiasaan.
Kebiasaan ini diharapkan menjadi kebiasaan pribadi, dimana seseorang akan
mematuhi aturan dan norma yang berlaku karena sadar akan mutu dari norma atau
aturan tersebut. Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para
manajeruntuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial (Rivai dan Sagala, 2009:824 dalam Maghfiroh, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Risanti (2017) yang menguji pengaruh
profesionalisme, komitmen organisasi, iklim organisasi, stress kerja dan insentif
terhadap kinerja Account Representative (AR) yang dilakukandi kantor pelayanan
pajak di Provinsi Riau. Dalam penelitian Risanti menunjukkan bahwa
profesionalisme, komitmen organisasi, stress kerja dan insentif berpengaruh
terhadap kinerja Account Representative. Untuk iklim kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja Acoount Representative.
Penelitian lain dilakukan oleh Kristin dan Sadjiarto (2014) yang menguji
hubungan profesionalisme, komitmen organisasi, iklim organisasi dan stress kerja
terhadap kinerja pegawai Acoount Representative (AR) yang dilakukan di kantor
pelayanan pajak di Surabaya Rungkut. Dalam penelitian Kristin dan Sadjiarto
menunjukkan bahwa profesionalisme, komitmen organisasi dan iklim organisasi
mempunyai hubungan positif terhadap kinerja pegawai Acoount
Representativ,sedangkan stress kerja mempunyai hubungan negatif terhadap
kinerja pegawai Acoount Representative.
2. METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan KPP Pratama Surakarta.
Sampel Menurut Sugiyono (2016:120) “bagian dari jumlah dan karakteristik yang
5
dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling.Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Pegawai Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Surakarta; dan
b. Bekerja minimal satu tahun.
2.1 Definisi Operasional dan Pengukuran
2.1.1 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini akan menggunakan variabel dependen Kinerja
Account Representative. kinerjaAccount Representative adalah hasil dari
tugas-tugas yang di lakukan oleh pegawai Account Representative yang
ditujuk oleh Direktorat Jenderal Pajak yang bekerja pada kantor
pelayanan pajak yang sudah menerapkan sistem perpajakan modern.
Variabel Kinerja Account Representative diukur dengan menggunakan
instrument yang dikembangkan oleh Nuzula, Handayani, dan Azizah
(2015). Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 9 item, yang diukur
dengan skala likert dengan skor 1 sampai 5.
2.2 Variabel Independen
2.2.1 Profesionalisme
Pengertian profesionalisme menurut Kristin (2013) adalah keandalan dan
keahlian dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu
tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah
dipahami dan diikuti oleh pelanggan atau masyarakat.Variabel
profesionalisme diukur dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Kurnia Rahayu dalam jurnal Kristin dan Sadjiarto
(2013). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 12
item pernyataan. Masing-masing item pernyataan diukur dengan skala
likert dengan skor 1 sampai 5.
2.2.2 Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan
dengan terpenuhinya harapan atau kebutuhan pelanggan (Dewi,
2013:32). Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan wajib pajak, kualitas memberikan suatu dorongan kepada
6
wajib pajak untuk menjalin suatu hubungan yang dinamis dengan kantor
pelayanan pajak.Variabel kualitas pelayanan menggunakan instrument
yang dikembangkan oleh Supit, Tampi, dan Londa (2015).Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 8 item
pernyataan.Masing-masing item pernyataan diukur dengan skala likert
dengan skor 1 sampai 5.
2.2.3 Insentif
Variabel Insentif diukur dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Risanty (2017). Variabel ini diukur oleh instrument
pengukur dalam bentuk kuesioner.Insentif yaitu seluruh kompensasi
yang diterima oleh pegawai berupa kompensasi financial (remunerasi)
dan kompensasi non financial (promosi, mutasi, pujian,
penghargaan).Insentif dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi
para pegawai guna mewujudkan tujuan organisasi, karena merupakan
pendekatan kompensasi yang memberi imbalan atas hasil kerja
tertentu.Variabel insentif menggunakan instrumen yang dikembangkan
olehLung, Siburian, dan Asnawati (2013).Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari 8 item pernyataan.Masing-masing item
pernyataan diukur dengan skala likert dengan skor 1 sampai 5.
2.2.4 Disiplin Kerja
Munurut Moekijat (2010:193), disiplin kerja adalah latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta mengembangkan tablet.
Sedangkan menurut Warsono (2007:147) disiplin kerja diartikan sebagai
sikap ketaatan seseorang terhadap suatu aturan atau ketentuan yang
berlaku dalam organisasi itu atas dasar adanya kesadaran dan insyafan
bukan karena adanya unsur paksaan.Variabel disiplin kerja
menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Susanty dan Baskoro
(2012).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 item
pernyataan.Masing-masing item pernyataan diukur dengan skala likert
dengan skor 1 sampai 5.
7
2.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui sumber data
primer. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban kuesioner yang
disebarkan kepada pegawai Account Representativeyang bekerja di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Kuesioner yang telah diisi tersebut
kemudian diseleksi terlebih dahulu agar kuesioner yang tidak lengkap
pengisiannya tidak diikutsertakan dalam analisis.
2.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi
linear berganda. Dimana persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
KAR = a + b1PF + b2 KP + b3 INS + b4 DK+ e
Keterangan :
a = Constant
KK AR = Kinerja Karyawan Account Representative (AR)
b1PF = Profesionalisme
b2KP = Kualitas Pelayanan
b3INS = Insentif
b4DK = Disiplin Kerja
e = Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Statistik Deskriptif
Tabel 1. Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation
KARTOT 35 30.00 45.00 38,8000 3,66060
PFTOT 35 43.00 60.00 49,6286 4,37967
KPTOT 35 29.00 40.00 33,8286 3,51037
INTOT 35 22.00 40.00 30,0571 4,70258
DKTOT 35 22.00 30.00 25,7143 2,90609
Valid N 35
Sumber : Data Primer diolah 2019
a. Variabel kinerja Account Representativeterdiri dari 9 pernyataan. Hasil
seluruh jawaban responden diperoleh memiliki data maksimum
sebesar 45, nilai minimum sebesar 30, nilai rata-rata sebesar 38,800
dan nilai deviasi standar sebesar 3,66060.
(1)
8
b. Variabel profesionalisme terdiri dari 12 pernyataan. Hasil seluruh
jawaban responden diperoleh memiliki data maksimum sebesar 60,
nilai minimum sebesar 43, nilai rata-rata sebesar 49,629 dan nilai
deviasi standar sebesar 4,37967.
c. Variabel kualitas pelayanan terdiri dari 8 pernyataan. Hasil seluruh
jawaban responden diperoleh memiliki data maksimum sebesar 40,
nilai minimum sebesar 29, nilai rata-rata sebesar 33,829 dan nilai
deviasi standar sebesar 3,51037.
d. Variabel insentif terdiri dari 8 pernyataan. Hasil seluruh jawaban
responden diperoleh memiliki data maksimum sebesar 40, nilai
minimum sebesar 22, nilai rata-rata sebesar 30,057 dan nilai deviasi
standar sebesar 4,70258.
e. Variabel disiplin kerja terdiri dari 6 pernyataan. Hasil seluruh jawaban
responden diperoleh memiliki data maksimum sebesar 30, nilai
minimum sebesar 22, nilai rata-rata sebesar 25,714 dan nilai deviasi
standar sebesar 2,90609.
3.2 Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Account Representative
Item rhitung rtabel Keterangan
KAR1 0,672 0,3246 Valid
KAR2 0,522 0,3246 Valid
KAR3 0,736 0,3246 Valid
KAR4 0,527 0,3246 Valid
KAR5 0,760 0,3246 Valid
KAR6 0,818 0,3246 Valid
KAR7 0,792 0,3246 Valid
KAR8 0,637 0,3246 Valid
KAR9 0,702 0,3246 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan tabel 2 nilai ttabel untuk sampel 35 taraf signifikansi 0,05
adalah 0,3246, menunjukkan bahwa semua butir pernyataan kinerja Account
Representative adalah valid, karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
9
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme
Item rhitung rtabel Keterangan
PF1 0,823 0,3246 Valid
PF2 0,780 0,3246 Valid
PF3 0,611 0,3246 Valid
PF4 0,761 0,3246 Valid
PF5 0,742 0,3246 Valid
PF6 0,698 0,3246 Valid
PF7 0,695 0,3246 Valid
PF8 0,719 0,3246 Valid
PF9 0,856 0,3246 Valid
PF10 0,733 0,3246 Valid
PF11 0,655 0,3246 Valid
PF12 0,720 0,3246 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan tabel 3 nilai ttabel untuk sampel 35 taraf signifikansi 0,05
adalah 0,3246, menunjukkan bahwa semua butir pernyataan profesionalisme
adalah valid, karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Item rhitung rtabel Keterangan
KP1 0,758 0,3246 Valid
KP2 0,844 0,3246 Valid
KP3 0,923 0,3246 Valid
KP4 0,940 0,3246 Valid
KP5 0,878 0,3246 Valid
KP6 0,916 0,3246 Valid
KP7 0,783 0,3246 Valid
KP8 0,744 0,3246 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan tabel 4 nilai ttabel untuk sampel 35 taraf signifikansi 0,05
adalah 0,3246, menunjukkan bahwa semua butir pernyataan kualitas
pelayanan adalah valid, karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Insentif
Item rhitung rtabel Keterangan
INS1 0,889 0,3246 Valid
INS2 0,895 0,3246 Valid
INS3 0,909 0,3246 Valid
INS4 0,612 0,3246 Valid
INS5 0,780 0,3246 Valid
INS6 0,784 0,3246 Valid
INS7 0,521 0,3246 Valid
INS8 0,587 0,3246 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019
10
Berdasarkan tabel 5 nilai ttabel untuk sampel 35 taraf signifikansi 0,05
adalah 0,3246, menunjukkan bahwa semua butir pernyataan insentif adalah
valid, karena nilai thitung lebih besar dari ttabel.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja
Item rhitung rtabel Keterangan
DK1 0,916 0,3246 Valid
DK2 0,902 0,3246 Valid
DK3 0,884 0,3246 Valid
DK4 0,843 0,3246 Valid
DK5 0,762 0,3246 Valid
DK6 0,944 0,3246 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan table 6 nilai ttabel untuk sampel 35 taraf signifikansi 0,05
adalah 0,3246, menunjukkan bahwa semua butir pernyataan disiplin kerja
adalah valid, karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
3.3 Uji reliabilitas
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kinerja Account Representative 0,851 Reliabel
Profesionalisme 0,920 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,942 Reliabel
Insentif 0,892 Reliabel
Disiplin Kerja 0,919 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah 2019
Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s
Alpha sebagaimana terlihat pada tabel 7 menunjukkan bahwa nilai
Cronbach’s Alpha >0,60, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua
instrumen penelitian ini adalah reliabel.
3.4 Uji Normalitas
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogoruv-
Smirnov
Signifikansi Keterangan
Unstandardized
Residual
0,132 0,131 Data terdistribusi
Normal
Sumber : Data Primer diolah 2019
Dari tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov adalah
0,132 dengan nilai derajat probabilitas signifikansi atau signifikansi sebesar
11
0,131 > 0,05 atau 5%. Artinya dapat disimpulkan data tiap variabel tersebut
terdistribusi dengan normal.
3.5 Uji Multikolinearitas
Tabel 9.Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Profesionalisme 0,339 2,948 Bebas Multikolinearitas
Kualitas Pelayanan 0,292 3,425 Bebas Multikolinearitas
Insentif 0,549 1,820 Bebas Multikolinearitas
Disiplin Kerja 0,387 2,584 Bebas Multikolinearitas
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan hasil data uji multikolonieritas yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai tolerance di atas 0,1
dan nilai VIF di bawah 10 sehingga tidak terjadi multikolinieritas atau tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen.
3.6 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Profesionalisme 0,186 Bebas Heteroskedastisitas
Kualitas Pelayanan 0,829 Bebas Heteroskedastisitas
Insentif 0,57 Bebas Heteroskedastisitas
Disiplin Kerja 0,524 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel 9 dengan menngunakan
uji gletser tersebut menunjukkan bahwa semua variabel bebas menunjukkan
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua variabel bebas dari heteroskedastisitas.
3.7 Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi thitung Signifikan
Konstanta 6,692 1,117 0,273
Profesionalisme -0,124 1,986 0,056
Kualitas Pelayanan -0,027 2,087 0,045
Insentif 0,133 0,391 0,699
Disiplin Kerja -0,083 0,681 0,501
R2 = 0,676 Fhitung = 15,654
Adjusted R2 = 0,633 Sig = 0,000
Sumber : Data Primer diolah 2019
12
Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS
dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
KAR = 6,692- 0,124 PF– 0,027KP + 0,133 INS – 0,083 DK+ e
3.8 Uji Fit Model
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Fhitung sebesar 15, 654
lebih besar dari Ftabel sebesar 2,64 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profesionalisme,
kualitas pelayanan, insentif dan disiplin kerja bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja Account Representative. Selain itu dengan melihat model
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa model
penelitian fit (goodness of fit).
3.9 Koefisien Determinasi (R2)
3.9.1 Uji Hipotesis
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis
Variabel thitung ttabel Signifikansi Keterangan
Profesionalisme 1,986 1,690 0,056 H1 diterima
Kualitas
Pelayanan
2,087 1,690 0,045 H2 diterima
Insentif 0,391 1,690 0,699 H3 ditolak
Disiplin Kerja 0,681 1,690 0,501 H4 ditolak
Sumber : Data Primer diolah 2019
1) Dari hasil tabel 12 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
profesionalisme mempunyai nilai thitung (1,986) lebih besar dari pada
ttabel (1,690). Oleh karena itu, H1 diterima, sehingga profesionalisme
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
2) Dari hasil tabel 12 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
kualitas pelayanan mempunyai nilai thitung (2,087) lebih besar dari pada
ttabel (1,690). Oleh karena itu, H2 diterima, sehingga kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
3) Dari hasil tabel 12 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
insentif mempunyai nilai thitung (0,391) lebih kecil dari pada ttabel (1,690.
Oleh karena itu, H3 ditolak, sehingga insentif tidak berpengaruh
terhadap kinerja Account Representative.
13
4) Dari hasil tabel 12 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
disiplin kerja mempunyai nilai thitung (0,681) lebih kecil dari pada
ttabel(1,690). Oleh karena itu, H4 ditolak, sehingga disiplin kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
3.10 Pembahasan
3.10.1 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja Account Representative
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalisme
mempunyai nilai thitung (1,986) lebih besar dari pada ttabel (1,690). Oleh
karena itu, H1 diterima, artinya profesionalisme berpengaruh terhadap
kinerja Account Representative. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kristin dan Arja Sadjiarto (2014) dan
Risanti (2017), yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh
terhadap kinerja Account Representative.
3.10.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kinerja Account Representative
Hasil tabel 13 dapat diketahui penelitian untuk variabel kualitas
pelayanan mempunyai nilai thitung (2,087) lebih besar dari pada ttabel
(1,690). Oleh karena itu, H2 diterima, sehingga kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan (2013), Bashar
dan Dudi Pratomo (2015) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
3.10.3 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Account Representative
Hasil tabel 13 dapat diketahui penelitian untuk variabel insentif
mempunyai nilai thitung (0,391) lebih kecil dari pada ttabel (1,690). Oleh
karena itu, H3 ditolak, sehingga insentif tidak berpengaruh terhadap
kinerja Account Representative. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Risanti (2017) yang menyatakan
bahwa insentif berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
3.10.4 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Account Representative
Dari hasil tabel 13 dapat diketahui hasil penelitian untuk variabel
disiplin kerja mempunyai nilai thitung (0,681) lebih kecil dari pada
14
ttabel(1,690). Oleh karena itu, H4 ditolak, sehingga disiplin kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja Account Representative. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maghfitoh
(2015) dan Sekartini (2016) yang menyatakan bahwa bahwa disiplin
kerja berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja Account
Representative.
b. Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap kinerja Account
Representative.
c. Insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
d. Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja Account Representative.
4.2 Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
a) Dalam peneltian ini pengambilan data penelitian menggunakan
kuesioner sehingga kedalaman data masih kurang dalam menggali
analisi profesionalisme, kualitas pelayanan, insentif dan disiplin kerja
terhadap kinerja Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Surakarta.
b) Peneliti hanya mengambil sampel pada karyawan Account
Representative pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta,
sehingga hasil penelitian belum bisa diterapkan pada kantor pajak yang
lain.
4.3 Saran
a) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam
dengan tambahan melakukan wawancara secara langsung terhadap
responden tentang profesionalisme, kualitas pelayanan, insentif dan
15
disiplin kerja terhadap kinerja Account Representative agar diperoleh
gambaran yang lebih lengkap lagi, sehingga diharapkan hasil
penelitian yang akan datang lebih baik dari penelitian ini.
b) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah lebih dari satu cabang selain di Surakarta, aga hasil
penelitian dapat digeneralisasi untuk ruang lingkup yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Erlangga.
Bashar, Naufal Andini dan Dudi Pratomo. 2015. Pengaruh Remunerasi Dan
Motivasi Terhadap Pelayanan Pajak Menurut Persepsi Pegawai Pajak. E-
Proceeding of Management: Vol.2 No.3. Desember 2015, Page 3401.
ISSN: 2355-9357.
Erawati, Foury. 2014. Pengaruh Supervisi, Lingkungan Kerja dan Insentive
Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi Terhadap Account Representative
Pada KPP Madya DKI Jakarta). Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.1
No.1, Universitas Terbuka, Jakarta.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Rineka Ciptaa.
Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunadi, Wasis dan Agus Panti Kustianto. 2015. Analisis Pengaruh
Profesionalisme,Pegawai dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Cabang BRI TB Sima Tupang Jakarta Selatan. Jurnal
M-Progress, Vol 6 No 2. Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma.
Hasibuan dan Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi.Jakarta: Bumi Askara.
Hasibuan dan Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi
Askara.
http://online-pajak.com diakses pada 28 Oktober 2018 (pukul 10:18 WIB)
16
Ikhsan,Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan.
Jakarta:Salemba Empat.
Kristin, Yohana Sara dan Arja Sadjiarto. 2013. Hubungan Profesionalisme,
Komitmen Organisasi, Iklim Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Account Representative Di KPP Pratama Surabaya
Rungkut. Tax & Accounting Review, Vol.3 No.2 Tahun 2013
Lung Ardianto Pali, Pamasang S Siburia dan Asnawati. 2013. Pengaruh
Pengawasan dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda.
Nuzula Firdausi, Siti Ragil Handayani dan Devi Farah Azizah. 2015. Pengaruh
Kualitas Pelayanan dan Kinerja Account Representative Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pare Kab. Kediri). Jurnal Administrasi Bisnis – Perpajakan (JAB) , Vol.
6 No. 2 : 1 -9. Universitas Brawijaya.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.01/2015 tentang Account
Representative pada Kantor Pelayanan Pajak. (14 April 2015).
Rosa, Ellya. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Internal dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Account Representative Di Lingkungan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II. Tesis Program
Pasca Sarjana, Universitas Terbuka, Jakarta.
Risanti, Wenny. 2017. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Iklim
Organisasi, Stres Kerja Dan Insentif Terhadap Kinerja Account
Representative Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Provinsi Riau. JOM
Fekon Vol.4 No.1
Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD
Kabupaten Madiun. Volume 9 Nomor 1: 44 – 53.
Sitepu, Rismawati. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan dalam
Meningkatkan Produktivitas Kerja pada CV. Immanuel Furniture
Surabaya.Vol. 14 No. 1.
Sekartini, Ni Luh. 2016. Pengaruh Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Administrasi
Universitas Warmadewa. JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol.3
No.2:64-75.
Supit Tissy, John Tampi dan Very Londa. 2015. Pengaruh Kinerja Pegawai
Terhadap Kualitas Pelayanan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
17
Kota Tomohon. Jurnal Ilmu Sosial & Pengolahan Sumberdaya
Pembangunan Edisi XVII. ISSN : 2337 - 4004.
Susanty Aries dan Sigit Wahyu Baskoro. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya pada
Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. PLN Persero APD Semarang.
J@TI Undip, Vol VII No 2 : 77 – 84.
Yesi S, Hj. Reni. 2017. Analisa Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai PT. Karisnamas di Bekasi.Jurnal Administrasi
FIA Unija Vol.04 No. 2 Juli 2017.