ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE)...

15
Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA Andy Mahendra Setiawan S1 Pend Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya [email protected] Dyah Riandadari S1 Pend Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: [email protected] Abstrak Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperoleh keberhasilan pada proses produksi. Pencapaian perusahaan dapat dilihat dari hasil produktivitas yang dihasilkan untuk mengetahui hasil produksi. Dalam proses produksi oleh PT. Miwon Indonesia mampu memproduksi bumbu penyedap rasa ± 135 ton/hari. Adapun kendala yang terjadi setiap proses produksi yang dapat menyebabkan terhambatnya hasil produksi yang kurang maksimal, seperti mesin yang mengalami breakdown. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. Karena metode ini dapat mengukur keseluruhan atau mampu mulai dari produktivitas mesin, produktivitas orang, maupun produktivitas material. Tujuan menggunakan pengukuran metode ini agar bisa mengetahui produktivitas hasil produksi yang ada di perusahaan PT. Miwon Indonesia. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan mengacu pada prinsip-prinsip terdapat dalam metode Overal Equipment Effectiveness (OEE) adalah : Avaibility (A) bertujuan untuk mengukur bagaimana pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan. Performance (P) merupakan tahap pengukuran yang menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan barang. Quality (Q) merupakan tahap pengukuran kualitas peralatan yang menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai standar. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Miwon Indonesia terdapat berbagai macam faktor penyebab menurunnya nilai OEE yaitu Faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE adalah nilai Avaibility yang rendah yaitu 84,12%. Sehingga didapat nilai OEE dari keseluruhan mesin BK 500M didapat rata-rata yaitu 76,95%. Dari faktor penyebab turunnya nilai OEE yaitu ada 4 kategori yang bisa dirumuskan mulai dari manusia, mesin, material dan metode. Kata kunci : Produktivitas Hasil Produksi, Oevrall Equipment Effectiveness (OEE) Abstract The increase of productivity is very important for company to get successful on the production process. The accession of company can be seen from the result of productivity that is resulted to know result of production. In production process by PT. Miwon Indonesia able to manufacturing taste flavor ± 135 ton/day. There is constraint happened every production process that can cause is obstacled the result of production that less maximal, such as machine is breakdown. Overall Equipment 1

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : ANDY MAHENDRA SETIAWAN

Transcript of ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE)...

Page 1: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Andy Mahendra SetiawanS1 Pend Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Dyah RiandadariS1 Pend Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

AbstrakPeningkatan produktivitas sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperoleh keberhasilan pada proses produksi. Pencapaian perusahaan dapat dilihat dari hasil produktivitas yang dihasilkan untuk mengetahui hasil produksi. Dalam proses produksi oleh PT. Miwon Indonesia mampu memproduksi bumbu penyedap rasa ± 135 ton/hari. Adapun kendala yang terjadi setiap proses produksi yang dapat menyebabkan terhambatnya hasil produksi yang kurang maksimal, seperti mesin yang mengalami breakdown. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. Karena metode ini dapat mengukur keseluruhan atau mampu mulai dari produktivitas mesin, produktivitas orang, maupun produktivitas material. Tujuan menggunakan pengukuran metode ini agar bisa mengetahui produktivitas hasil produksi yang ada di perusahaan PT. Miwon Indonesia. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan mengacu pada prinsip-prinsip terdapat dalam metode Overal Equipment Effectiveness (OEE) adalah : Avaibility (A) bertujuan untuk mengukur bagaimana pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan. Performance (P) merupakan tahap pengukuran yang menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan barang. Quality (Q) merupakan tahap pengukuran kualitas peralatan yang menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai standar. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Miwon Indonesia terdapat berbagai macam faktor penyebab menurunnya nilai OEE yaitu Faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE adalah nilai Avaibility yang rendah yaitu 84,12%. Sehingga didapat nilai OEE dari keseluruhan mesin BK 500M didapat rata-rata yaitu 76,95%. Dari faktor penyebab turunnya nilai OEE yaitu ada 4 kategori yang bisa dirumuskan mulai dari manusia, mesin, material dan metode.Kata kunci : Produktivitas Hasil Produksi, Oevrall Equipment Effectiveness (OEE)

AbstractThe increase of productivity is very important for company to get successful on the production process. The accession of company can be seen from the result of productivity that is resulted to know result of production. In production process by PT. Miwon Indonesia able to manufacturing taste flavor ± 135 ton/day. There is constraint happened every production process that can cause is obstacled the result of production that less maximal, such as machine is breakdown. Overall Equipment Effectiveness (OEE) is the effectivitas of using measuring tools method. Because this method can measure all or able to from productivity machine, productivity person, and productivity material. The purpose of using this measuring method to know productivity of production result at PT. Miwon Indonesia company. The kind of research is used descriptive, quantitative, and qualitative research. The method is used refer the principles on Overal Equipment Effectiveness (OEE) method that is Avaibility (A) purposes to measuring how is the benefit time available to operation machine activity or tool. Performance (P) is step of measuring describes ability from tools to produce product. Quality (Q) is step of measuring tools quality to produce product that quality based on standard. From the result of research was done at PT. Miwon Indonesia. There is a many cause factors decline value OEE that is factor is very influence to the low value OEE that is value low Avaibility is 84,12%. So, it is could value OEE from the total of machine BK 500M is could average is 76,95%.

1

Page 2: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

JTM, Volume 4 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

From cause factor decline of value OEE is four categories can be formulated from human, machine, material, and method.Key word : Productivity of production result, Overall Equipment Effectiviness (OEE)

Page 3: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

PENDAHULUANPeningkatan produktivitas sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperoleh keberhasilan pada proses produksi. Pencapaian perusahaan dapat dilihat dari hasil produktivitas yang dihasilkan untuk mengetahui hasil produksi. Karena hal ini yang menjadikan perusahaan semakin berkembang. Oleh Karena itu, diperlukan suatu pengukuran produktivitas hasil produksi agar peningkatan produktivitas dapat terkendali dan sesuai dengan target perusahaan. Pengukuran produktivitas ini mempunyai banyak manfaat yang akan menjadi landasan dalam menganalisis secara keseluruhan. Secara sederhana produktivitas merupakan rasio output dengan input. Di industri manufaktur output bisa berupa produk hasil aktivitas manucfaktur, sedangkan input bisa berupa seluruh sumber daya yang digunakan. Tujuan utama industri manufaktur adalah peningkatan produktivitas. Untuk menganalisis produktivitas hasil produksi yang digunakan adalah metode Overall Equipment Effectiviness (OEE). Karena metode ini dapat mengukur apakah peralatan produksi tersebut dapat bekerja dengan normal atau tidak, sehingga dapat mengevaluasi hasil produksi setiap harinya apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Metode ini terdiri dari tiga faktor utama yang berhubungan yaitu Avaibility (ketersediaan), Performance (kemampuan), dan Quality (kualitas). Metode ini merupakan bagian utama dari sistem pemeliharaan yaitu Total Preventive Maintanance (TPM). Dalam dunia perawatan mesin, dikenal istilah Six Big Losses, ini adalah suatu hal yang harus dihindari oleh setiap perusahaan. Six Big Losses adalah enam kerugian yang harus dihindari oleh setiap perusahaan yang dapat mengurangi efektifitas suatu mesin karena Six Big Losses ini dapat mempengaruhi hasil produksi pada suatu perusahaan. Six Big Losses dapat dikategorikan menjadi 3 kategori utama berdasarkan aspek kerugiannnya, yaitu Downtime, Speed Losses dan Defect. Yang dimaksudkan dengan Downtime (waktu terbuang) adalah waktu yang terbuang, dimana proses produksi tidak berjalan seperti biasanya diakibatkan oleh kerusakan mesin. Downtime mengakibatkan hilangnya waktu yang berharga untuk memproduksi barang dan digantikan dengan waktu memperbaiki kerusakan yang ada (Nakajima, 1998). Downtime terdiri dari dua macam kerugian, yaitu breakdown (waktu berhenti) dan setup and adjustment (persiapan peralatan). Speed Losses (kerugian kecepatan) adalah suatu keadaan dimana kecepatan proses produksi terganggu, sehingga produksi tidak mencapai tingkat yang diharapkan (Nakajima, 1998). Speed Losses terdiri dari dua macam kerugian, yaitu idle and minor stoppage (gangguan kecil dan nganggur) dan reduced speed (kecepatan rendah). Defect (cacat produk) adalah suatu

keadaan dimana produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta (nonconformance to standards) (Nakajima, 1998). Bila suatu produk yang dihasilkan tidak sesuai denghan spesifikasi, maka produk tidak dapat memuaskan keinginan konsumen. Hal ini tentu merugikan bagi konsumen, juga bagi perusahaan karena perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki produk cacat tersebut, sehingga produk tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Defect terdiri dari dua macam kerugian, yaitu defect in process and rework (cacat produk dan proses) dan reduced yield (hasil rendah). Dari melihat berbagai macam penyebab di atas terjadi terhambatnya produksi sehingga mempengaruhi hasil produksi Dengan melihat kondisi seperti ini, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis Produktivitas Hasil Produksi Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Di PT. Miwon Indonesia”.

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang ada, maka dapat diketahui rumusan masalahnya yaitu : Bagaimana produktivitas hasil produksi dengan

menggunakan metode Overall Equipment Effetiviness (OEE) di PT. Miwon Indonesia.

Faktor-faktor apa saja penyebab turunnya produktivitas pada hasil produksi berdasarkan nilai-nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Miwon Indonesia.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui produktivitas hasil produksi yang

dihasilkan oleh PT. Miwon Indonesia dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE).

Mengetahui faktor-faktor penyebab turunnya produktivitas pada hasl produksi berdasarkan nilai-nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE).

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagi penulis sendiri, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi serta dapat menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan berlangsug.

Bagi perusahaan yang bersangkutan, sebagai pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan tentag kebijakan tentang produktivitas hasil produksi dalam upaya

3

Page 4: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

JTM, Volume 4 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

menjaga dan meningkatkan produktivitas hasil produksi yang dihasilkan.

Bagi Universitas, sebagai referensi tambahan dan perpustakaan agar berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan juga berguna sebagai pembanding bagi mahasiswa dimasa yang akan mendatang.

METODE Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 skema rancangan penelitian dibawah ini :

Gambar 1. Skema Rancangan PenelitianVariabel yang termasuk dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut : Waktu Breakdown : merupakan waktu yang

dimana mesin maupun peralatan mengalami kerusakan dan peneliti menganalisis selama penelitian berlangsung.

Menentukan nilai Avaibility, Performance, Quality- Avaibility merupakan suatu rasio yang

menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan.

- Performance merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan dari peratan dalam menghasilkan barang.

- Quality merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan peralatan dalam menghasilkan barang.Teknik yang akan digunakan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Interview

Melakukan pengambilan data dengan cara melakukan Interview kepada narasumber yang berkaitan dengan proses produksi secara langsung agar didapat data yang valid. Observasi

Melakukan pengambilan data cara observasi langsung ke objek penelitian sehingga peneliti mengathui proses produksi secara real dan dapat mengevaluasi penyebab-penyebab yang mempengaruhi produktivitas hasil produksi. Analisa Data

Metode yang digunakan mengacu pada prinsip-prinsip terdapat dalam metode Overall Equipment Effectiviness (OEE) adalah :

- Avaibility, tahap ini bertujuan untuk mendifinisikan masalah pemanfaatan waktu untuk kegiatan operasi mesin maupun peralatan, yang ditentukan oleh perusahaan dalam menghasilkan produktivitas hasil produksi yang baik.

- Performance ,tahap ini bertujuan untuk menganalisis data seberapa mana mesin menghasilkan produk per jam berdasarkan catatan penelitian secara langsung diruang lingkup hasil produksi (packing) perusahaan.

- Quality, tahap ini bertujuan untuk menganalisis kualitas produk yang sesuai standar.

HASIL DAN PEMBAHASANPada bab ini berisi tentang proses pengolahan data dengan menentukan nilai Avaibility, Performance, dan Quality dari metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Sebelum melakukan perhitungan dari nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) maka kita harus mencari data untuk mencari nilai-nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) seperti contoh sebagai berikut:

Page 5: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

Tabel Produksi Data yang akan dihitung dalam Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE)

Tabel Cara Perhitungan Untuk Mencari Rumus Planned Production, Operating Time, dan Good Product

o Pengukuran Nilai AvaibilityAvaibility adalah ratio yang menunjukkan

penggunaan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan. Adapun data-data yang digunakan dalam pengukuran Avaibility adalah machine working time, planned production, downtime (Failure and repair dan set-up andjustment). Dan rumus yang digunakan untuk mencari nilai Avaibility adalah :

Penyelesaian :Machine Working Time = 1440 menit/3 shiftPlanned production = 1260 menitOperating Time = 1128 menitDowntime (setting and Repair + set-up and andjustment)

= (87 menit + 45 menit) = 132 menit

Berikut ini adalah Tabel dari Pengukuran Nilai Avaibility pada mesin bungkus kecil (BK) 500M mesin C01 mulai tanggal 01 juni – 30 juni 2015 :

Tabel 1 Pengolahan Data Avaibility pada BK 500M mesin C01

Gambar 2 Kecenderungan nilai Avaibility pada bulan juni Mesin C01 BK 500M

o Pengukuran Nilai PerformancePerformance adalah ratio yang

menunjukkan kemampuan peralatan dalam menghasilakn barang. Adapun data-data yang digunakan dalam pengukuran performance ini adalah output, operating time, ideal run rate dan rumus yang digunakan untuk menghitung Performance yaitu :

Penyelesaian :Total Product/output (3 shift) = 1.326.000 gramOperating Time = 1128 menitIdeal Run Rate(per jam) = 1320 Eticat

5

Page 6: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

JTM, Volume 4 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

Berikut ini adalah Tabel dari Pengukuran Nilai Performance pada mesin bungkus kecil (BK) 500M mesin C01 mulai tanggal 01 juni – 30 juni 2015 :

Tabel 2 Pengolahan Data Performance pada Mesin C01 BK 500M

Gambar 3 Kecenderungan nilai Performance pada bulan juni Mesin C01 BK 500M

o Pengukuran Nilai QualityQuality adalah ratio yang menunjukkan

kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar. Adapun data-data yang digunakan dalam pengukuran Quality adalah

Output, Good Product, Reject. Dan rumus yang digunakan untuk mencari nilai Quality yaitu :

Penyelesaian :Output/hari : 1.326.000 gramReject/hari : 6270 gramGood Product/hari : 1.319.730 gram

Berikut ini adalah Tabel dari Pengukuran Nilai Quality pada mesin C01 bungkus kecil (BK) 500M mulai tanggal 01 juni – 30 juni 2015 :

Tabel 3 Pengolahan Data Quality pada mesin C01 BK 500M

Gambar 4 Kecenderungan nilai Quality pada bulan juni Mesin C01 BK 500M

o Pengukuran Nilai OEESetelah nilai Availibility, Performance, dan

Quality didapatkan, maka selanjutnya adalah

Page 7: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

menghitung nilai OEE. Dan rumus yang digunakan untuk pengukuran nilai OEE adalah :

Penyelesaian :Avaibility : 89,52%Performance : 89,05%Quality : 99,52%OEE : Avaibility x Performance x Quality

Berikut ini adalah Tabel dari Pengukuran Nilai OEE pada mesin C01 bungkus kecil (BK) 500M mulai tanggal 01 juni – 30 juni 2015 :

Tabel 4 Pengolahan Data OEE pada mesin C01 BK 500M

Gambar 5 Kecenderungan nilai OEE pada bulan juni Mesin C01 BK 500M

PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada sebelumnya, maka analisa terhadap hasil penelitian dan pembahasan tersebut yaitu analisa pengukuran nilai OEE dan analisa penyebab permasalahan yang dapat mempengaruhi menurunnya nilai-nilai OEE (diagram sebab akibat). Menurut Nakajima (1988), nilai ideal dari OEE adalah :

Tabel 5 Nilai ideal OEE

o Analisa Nilai AvaibilityAnalisa nilai Avaibility akan dijelaskan lebih

lanjut dan terperinci salah satu fungsi OEE yaitu Avaiblity yang mencerminkan seberapa besar waktu Planned Production yang tersedia yang digunakan untuk waktu produksi disamping yang terserap oleh Downtime dari keseluruhan mesin BK 500M yang meliputi mesin C01, C05 dan C17 dari tanggal 01 Juni – 30 Juni 2015 :

Tabel 6 Nilai Avaibility

Gambar 6 Nilai Avaibility Semua Mesin BK 500M

Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai Avaibility keseluruhan mesin mencapai 83,85% - 84,31%, untuk nilai Avaibility terendah terdapat pada mesin C17 yaitu 83,85%, dan nilai Avaibility tertinggi terdapat pada mesin C05 yaitu 84,31%. Nilai Avaibility dari keseluruhan mesin BK 500M adalah 84,12%.

Dilihat dari standar nilai Avaibility untuk analisa pada penelitian ini yaitu 90,0%, maka dapat disimpulkan bahwa mesin BK 500M yang di analisa masih dibawah standar untuk pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Namun selisih antara nilai tersebut tidah jauh berbeda yaitu 5,88%.

o Analisa Nilai PerformanceAnalisa nilai Performance merupakan ratio

kecepatan ideal berdasarkan kapasitas produksi.

7

Page 8: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

JTM, Volume 4 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

Yang dimana kecepatan mesin mampu memproduksi setiap menit maupun jam untuk menghasilkan barang. Berikut ini adalah hasil pengolahan data pada nilai Performance dari keseluruhan mesin BK 500M yang meliputi mesin C01, C05 dan C17 dari tanggal 01 Juni – 30 Juni 2015 :

Tabel 6 Nilai Performance

Gambar 7 Nilai Performance semua Mesin BK 500M

Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai Performance keseluruhan mencapai 91,71% – 92,20%, untuk nilai performance terendah terdapat pada mesin C05 yaitu 91,71%, dan nilai performance tertinggi terdapat pada mesin C17 yaitu 92,20%. Nilai performance dari keseluruhan mesin Bk 500M adalah 91,96%.

Dilihat dari standar nilai performance untuk analisa pada penelitian ini yaitu 95,0%, maka dapat disimpulkan bahwa mesin yang di analisa masih jauh dibawah standar untuk pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Namun selisih antara nilai tersebut tidah jauh berbeda yaitu 3,04%.

o Analisa Nilai QualityAnalisa Quality ini terdapat tiga data yaitu

Total Product yang merupakan total produksi selama 24 jam atau sebanyak 3 shift yang diproduksi, sedangkan Reject Product yang merupakan dimana hasil produksi yang mengalami kecacatan yang nantinya hasil produksi ini tidak masuk dalam nilai standar produksi, data yang terakhir yaitu data Good Product yang merupakan data yang yang dihasilkan dari data Total Product dikurangi dengan Reject Product yang nanti akan mengetahui hasil product yang sesuai dengan nilai standar. Dari data tersebut yang mempengaruhi tingkat kualitas produk. Berikut ini adalah pengolahan data pada nilai Quality dari keseluruhan mesin BK 500M dari tanggal 01 Juni – 30 Juni 2015 :

Tabel 7 Nilai Quality

Gambar 8 Nilai Quality semua Mesin BK 500MDari gambar tersebut terlihat

bahwa nilai Quality keseluruhan mencapai 99,23% - 99,53%. Untuk nilai Quality terendah terdapat pada mesin C17 yaitu 99,23%, dan nilai Quality tertinggi terdapat pada mesin C01 yaitu 99,53%. Nilai Quality dari keseluruhan mesin BK 500M adalah 99,40%.

Dilihat dari standar nilai Quality untuk analisa pada penelitian ini yaitu 99,90%. Maka dapat disimpulkan bahwa mesin yang di analisa masih dibawah standar untuk pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Nilai selisih antara nilai tersebut tidak jauh berbeda yaitu 0,5%.

o Analisa Pengukuran Nilai OEEBerdasarkan pada pengolahan data yang

telah dilakukan pada hasil penelitian, nilai OEE yang didapatkan sebagai berikut :

Tabel 8 Analisa Pengukuran Nilai OEE

Gambar 9 Komposisi Pencapaian OEE

Dari tabel diatas terlihat bahwa pencapaian OEE dari keseluruhan mesin dibawah standar yaitu

Page 9: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

76,93% - 76,97%, nilai untuk standar OEE adalah 85%. Dan nilai yang sangat mempengaruhi dari OEE adalah nilai Avaibility yaitu 83,85% - 84,31% dan nilai tersebut masih dibawah dari standar OEE untuk nilai Avaibility yaitu >90%.

o Analisa LossesDalam Analisa nilai Avaibility dari ketiga

mesin tersebut yaitu terdapat nilai terendah dalam mesin type C17 yang memiliki nilai 83,85%, nilai yang sedang terdapat pada mesin type C01 yang memiliki nilai 84,21% dan nilai yang tertinggi terdapat pada mesin type C05 yang memiliki presentasi nilai 84,31%. Namun demikian nilai rata-rata dari keseluruhan mesin ketiga tersebut yaitu memiliki presentasi 84,12%. Dari ketiga mesin tersebut masih dibawah standar nilai OEE (Avaibility) yaitu >90%, jadi nilai Availibility dapat mempengaruhi dari nilai standar OEE, adapun presentasi nilai losses dari ketiga mesin tersebut sebesar 5,88%.

o Analisa Akar PermasalahanDan dalam wawancara tersebut di ambil

beberapa parameter yaitu, material, mesin, manusia (karyawan) dan metode seperti diagram sebab akibat dibawah ini yang termasuk dapat mempengaruhi nilai-nilai OEE :

Gambar 10 Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat diatas mengidentifikasi penyebab berdasarkan 4 kategori yaitu manusia, mesin, material dan metode.

Manusia Dari hasil pengamatan belum terlihat adanya pengawasan yang ketat dari pihak perusahaan sehingga karyawan banyak yang belum bekerja dengan sebaik mungkin. Maka dari faktor manusia dapat disimpulkan presentasi hasil penelitian dari kinerja operator mesin pada tanggal 01 jun – 30 juni, rata-rata yang dicapai pada mesin C01 yaitu 84,21%. Untuk rata-

rata yang dicapai pada mesin C05 yaitu 84,31%, sedangkan rata-rata yang dicapai pada mesin C17 yaitu 83,85%. Maka dapat dirata-ratakan dari ketiga mesin tersebut dapat dipresentasikan yaitu 84,12%.

MesinDari hasil pengamatan yang dilakukan preventive maintenance yang dilakukan tidak efektif, karena diperusahaan ini belum ada metode yang baku, dan saat dilakukan maintenance sering didapatkan masalah. Maka dari faktor mesin dapat disimpulkan presentasi hasil penelitian dari kinerja mesin pada tanggal 01 jun – 30 juni, rata-rata yang dicapai pada mesin C01 yaitu 91,96%. Untuk rata-rata yang dicapai pada mesin C05 yaitu 91,71%, sedangkan rata-rata yang dicapai pada mesin C17 yaitu 92,20%. Maka dapat dirata-ratakan dari ketiga mesin tersebut dapat dipresentasikan yaitu 91,96%.

MaterialPada pengamatan langsung yang dilakukan diruang lingkup hasil produksi (packing) bahan baku material banyak yang kurang stabil, sehingga terjadi hasil produksi yang mengalami kecacatan produk. Maka dari faktor material dapat disimpulkan presentasi hasil penelitian dari bahan material pada tanggal 01 jun – 30 juni, rata-rata yang dicapai pada mesin C01 yaitu 99,53%. Untuk rata-rata yang dicapai pada mesin C05 yaitu 99,43%, sedangkan rata-rata yang dicapai pada mesin C17 yaitu 99,23%. Maka dapat dirata-ratakan dari ketiga mesin tersebut dapat dipresentasikan yaitu 99,40%.

MetodeDari hasil pengamatan langsung yang telah dilakukan bahwa belum adanya metode yang baku dalam perusahaan tersebut, sehingga pada waktu set up kurang efektif ataupun kurang efisien dalan masalah pekerjaan. Maka dari faktor metode dapat disimpulkan presentasi hasil penelitian dari metode yang diterapkan oleh penulis mulai pada tanggal 01 jun – 30 juni, rata-rata yang dicapai pada mesin C01 yaitu 76,97%. Untuk rata-rata yang dicapai pada mesin C05 yaitu 76,93%, sedangkan rata-rata yang dicapai pada mesin C017 yaitu 76,94%. Maka dapat dirata-ratakan dari ketiga mesin tersebut dapat dipresentasikan nilai OEE yaitu 76,95%.

o Rencana Tindakan Untuk Meningkatkan Nilai OEE

Untuk meningkatkan nilai OEE perlu usaha perbaikan, agar nilai OEE bisa mencapai dengan nilai standar OEE yang ditentukan. Berikut ini adalah

9

Page 10: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

JTM, Volume 4 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

rencana tindakan untuk peningkatan nilai OEE pada proses produksi yang ada di ruang lingkup hasil produksi (packing) :

Tabel 9 Rencana Tindakan Untuk Meningkatkan Nilai

PENUTUPSimpulanDari hasil penelitian di PT. Miwon Indonesia maka dapat di ambil simpulan oleh penulis sebagai berikut : Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, diketahui produktivitas hasil produksi dengan nilai rata-rata OEE yang diperoleh dibawah standar yaitu 76,95%, didapatkan Pencapaian presentasi keseluruhan mesin BK 500M yaitu Nilai Avaibility 84,12%, Nilai Performance 91,96%, Nilai Quality 99,40%. Dari Nilai Avaibility, Nilai Performance dan Nilai Quality masih dibawah nilai standar OEE yaitu >85%.

Faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE adalah :- Manusia : Pengawasan dari atasan

jelek, kurang perhatian ketika mesin beroperasi, perbaikan yang terburu-buru.

- Mesin : Terjadi keausan pisau, foto elektrik sering rusak dan setting pisau potong yang kurang maksimal.

- Material : Kemasan rusak, cristal tidak masuk ke corong, dan bahan di daur ulang kembali.

- Metode : waktu set up tidak efektif, belum ada metode yang baku, dan tidak ada standar waktu preventive maintenance (PM).

SaranDari hasil penelitian di PT. Miwon Indonesia maka dapat di ambil beberapa saran oleh penulis sebagai berikut : Perusahaan bisa melakukan perhitungan OEE

kapanpun terhadap semua mesin, agar mengetahui efektivitas mesin diperusahaan tersebut.

Perusahaan harus melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi, agar dalam pengawasan proses produksi bisa berjalan dengan efektif.

Perusahaan harus membuat jadwal Preventive maintenance, agar perawatan komponen mesin selalu terjaga dengan baik, karena membuat jadwal seperti ini untuk menjaga persiapan mesin yang mengalami kerusakan.

Perusahan sebelum malakukan pembungkusan atau pengepakan hendaknya melakukan pengecekan terhadap pisau, plong kemasan ataupun pengepresan kemasan, apakah peralatan tersebut layak dipakai atau sudah seharusnya mengganti yang baru.

Perusahaan harus selalu memastikan berapa umur masa pisau yang bisa digunakan untuk memotong kemasan, agar bisa mencegah terjadinya keausan pisau dan mesin tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba, karena ini bisa membuang waktu dalam proses produksi.

Perusahaan harus selalu mengutamakan keselamatan kesehatan kerja (K3) ketika dalam bekerja, terutama karyawan bengkel perusahaan, dan jika perlu perusahaan lebih menigkatkan lagi dalam keselamatan kesehatan kerja (K3), bila perlu jika ada karyawan yang belum menerapkan keselamatan kesehatan kerja (K3) dikenakan sanksi terhadap karyawan tersebut.

DAFTAR PUSTAKABetrans dan Suhendra,. 2005. Pengukuran Nilai

Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Dasar Usaha Perbaikan Proses Manufaktur Pada Lini Produksi”. Universitas Indonesia. Jakarta.

Erlinda, Muslim, Fauzi, Dianawati dan Irwandi, Panggolo,. 2009. “Pegukuran dan Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Dasar Perbaikan Sistem Manufavtur Pipa Baja” Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

http://www.produtivitashasilproduksi.com/doc/Laporan-Skripsi-pdf,

Page 11: ANALISIS PRODUKTIVITAS HASIL PRODUKSI DENGAN MEGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVINESS (OEE) DI PT. MIWON INDONESIA

Analisis Produktivitas Hasil Produksi di PT Miwon Indonesia

lannone, Raffaele dan Maria Elena Nenni,. 2013. “Mengelola Overall Equipment Effectiveness (OEE ) Optimalkan Kinerja Pabrik”. Productivity Press, Inc.

Nakajima, S. 1998. “Introduction to Total Productive Maintenance”. Portla Productivity Press, Inc.

Nursanti, Ida dan Yoko, Susanto,. 2014. “Analisis perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin Packing Untuk Meningkatkan Nilai Availibility Mesin”. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Oktaria, Susanti,. 2011. “Perhitungan Dan Analisa Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Proses Awal Pengolahan Kelapa Sawit”. Universitas Indonesia, Depok.

Tim Penulis,. 2014. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

11