ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA...

157
ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA PENANGANAN TERORISMESkripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Abdul Azis NIM : 109051100061 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA...

Page 1: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI

PADA TEMA “PENANGANAN TERORISME”

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Abdul Azis

NIM : 109051100061

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

i

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI

PADA TEMA “PENANGANAN TERORISME”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Abdul Azis

NIM : 109051100061

Pembimbing

Drs. Study Rizal LK, M.A

NIP : 1964 0428 1993 03 1 002

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 3: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG

TVRI PADA TEMA “PENANGANAN TERORISME” telah diujikan dalam

sidang Munaqosah di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 13 Januri 2013. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Komunikasi

Islam (S. Kom.I) pada Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Jakarta, 13 januari, 2013

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota

Rubiyanah, MA Ade Rina Farida, M. Si

NIP. 19730822 199803 2 001 NIP. 19770513 200701 2 018

Anggota

Penguji I Penguji II

Rachmat Baihaky, MA Siti Napsiyah, MSW

NIP. 19761129 200912 1 001 NIP. 19740101 200112 2 003

Pembimbing

Drs. Study Rizal, LK, MA

NIP : 1964 0428 1993 03 1 002

Page 4: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Desember 2013

Abdul Azis

Page 5: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

iv

ABSTRAK

Nama : Abdul Azis

NIM : 109051100061

Analisis Poduksi Program Dialog TVRI Pada Tema Penanganan Terorisme

Terorisme saat ini masih menjadi permasalahan yang sangat serius di

Indonessia. Karena tindak terorisme masih terjadi di berbagai tempat di Indonesia.

Dalam konteks tersebut, pemerintah sudah melakukan berbagai strategi untuk

memberantas terorisme, begitu pula lembaga sosial lain telah melakukan berbagai

cara untuk menangani terorisme. Akan tetapi semua seakan belum berhasil.

Dalam hal ini penulis melihat perlu adanya peran dari media untuk membantu

proses penanganan terorisme, media sebagai lembaga publik yang paling

berperan dalam pembentukan budaya di masyarakat. Dan TVRI dengan Program

Dialog mencoba memberikan peranya dengan mengangkat tema Penanganan

Terorisme.Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka munculah pertanyaan

Bagaimana proses produksi program berita dialog TVRI yang meliputi pra

produksi, Produksi dan pasca produksi? Kemudian Bagaimana peran program

dialog TVRI dalam menangani masalah Terorisme?

Penelitian ini dibatasi pada proses produksi program Dialog TVRI pada

edisi 23 januari 2013 dengan tema “Penanganan Terorisme”, dengan

mendeskripsikan tiga tahapan produksi yang umum diterapkan pada program

berita lainya. Pra Produksi adalah penemuan ide, Produksi ialah pelaksanaan dan

Pasca Produksi yaitu proses penyelesaian dan penayangan. Dalam Penelitian ini

penullis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menerangkan dan

menggambarkan keadaan sebenarnya yang kemudian menuangkannya dalam

penulisan skripsi ini. Dengan subyek penelitiannya adalah stasiun TVRI jakarta

dan objek penelitiannya adalah Program Dialog TVRI. Teori yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori Standart operation procedure (SOP) dari Fred

Wibowo, teori yang dikemukakan oleh Fred Wibowo ini di dalam bukunya

mengatakan bahwa tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim

disebut Standart operation procedure (SOP) yaitu : Pertama, Pra Produksi

(ide,perencanaan dan persiapan). Kedua, Produksi (pelaksanaan). Dan ketiga,

Pasca Produksi, (penyelesaian dan penayangan).

Dalam proses produksi acara ini penulis menemukan bahwa program

dialog TVRI melakuakan tiga tahapan dalam proses produksi edisi 23 januari

2013, yaitu : pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra produksi, penentuan

tema dilakukan pada rapa redaksi yang berjalan alot.Produksi, yaitu sempat

mengalami kendala dengan tidak hadirnya narasumber dan keterlambatan hadir.

Sedangkan, pasca produksi yaitu proses penayangannya. Dalam edisi tersebut

TVRI mencoba berperan dalam penanganan terorisme dengan memberikan

pemahaman kepada masyarakat terkait tema tersebut, sesuai fungsi dan peran dari

media.

Page 6: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

v

KATA PENGANTAR

Pertama- tama penulis mengucapkan puji syukur alhamdullilah kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Dialah Allah yang

Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan nikmat iman, Islam,

dan ikhsan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.

Shalawat bertangkaikan salam selalu tercurahkan kepada manusia pilihan,

manusia yang membawa penerangan bagi umatnya di dunia maupun akhirat. Tak

lain yaitu Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-

sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa beristiqamah dalam

mengikuti dan memegang teguh ajarannya.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini

banyak mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan hingga terkadang rasa

putus asa dan bosan pernah dirasakan. Namun, berkat doa, bantuan, motivasi,

bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan. Terutama penulis mempersembahkan segalanya

kepada orang tua dan keluarga besar penulis, yang mana telah mendoakan dan

membantu penulis dalam segala hal terutama semangat dan motivasi. Selanjutnya

penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk

menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak DR. Arif Subhan, MA Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian Wakil Dekan I

Bidang Akademik yaitu Bapak Dr. Suparto, M. Ed, MA. dan Wakil Dekan

II Bidang Administrasi umum yaitu Bapak Drs. Jumroni, M.Si, serta

Wakil Dekan III Bagian Kemahasiswaan yaitu Bapak Drs. Wahidin

Saputra, MA.

2. Ibu Rubiyanah, MA selaku Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik dan Ibu

Ade Rina Farida, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik,

yang juga sudah saya anggap sebagai orang tua kedua penulis yang selalu

memberikan saran dan motivasi selama penulisan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

vi

3. Dosen Pembimbing Bapak Drs. Study Rizal,LK, MA.yang telah

membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam tahapan

pembuatan skripsi sampai selesainya skripsi ini dengan baik.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

5. Segenap Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta

Perpustakaan Utama UIN Syarif hidayatullah jakarta yang telah

memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai refrensi dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada semua keluargaku dan khususnya kedua orang tua penulis yaitu

Ibu Suwarni dan Bapak Kasmani yang telah memberikan doa, kasih

sayang, semangat dan motivasi serta bantuan yang bersifat materiil.

Semoga kebahagiaan akan selalu menyertai Ayah dan Ibu.

7. Buat saudara sepupuku tercinta Iswatun Khusnah yang sudah damai disisi

ALLAH SWT, karena doa dan motivasinyalah penulis bisa sampai pada

akhir pendidikian di UIN Syarif hidayatullah jakarta.

8. Special thanks to Ismi Khumairoh Iskandar yang telah memberikan

motivasi, semangat, dan doanya.

9. Pihak-pihak stasiun TVRI. Khususnya pada bagian pemberitaan dan

current affair, Bapak Pipiet Irianto, Bapak Erwin Aryananta Bapak

Hendrajit, Bapak Subari, Bapak Supomo, Bapak Suryo, Bapak Sapto dan

seluruh crew produksi program Dialog TVRI, terima kasih banyak untuk

kerjasamanya yang telah membantu penulis untuk mengadakan penelitian

dan memperoleh informasi yang terkait dengan judul skripsi penulis.

10. Bapak Wawan H Purwanto (Pengamat Intelejen)dan Bapak Ansy Lema

(Presenter dan Dosen Univ.Nasional)yang telah ikut serta memberi

petunjuk dan membantu penulis.

11. Pegawai perpustakaan TVRI yang telah membantu penulis dalam mencari

bahan-bahan.

12. All crew URBANRKM 99,5fm khususnya Program Director mas Yahya

Abdurahman dan Anne Syahman yang turut memberikan motifasi dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Tim Aspen dan Peneliti di LITBANG harian KOMPAS.

14. Teman- teman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya

Jurnalistik. Angkatan 2009 dan all crew RDK 107,9fm terimakasih atas

kebersamaanya penulis merasa bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap

berjuang dan semangat.

Page 8: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

vii

15. Teman-teman rumah khususnya saudara Yusridal dan Nurfaqih yang

selalu membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih buat

semuanya.

Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat menambah keilmuan

terutama bagi rekan-rekan mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis sadar bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

skripsi ini, oleh karena itu penulis berharap perbaikan pada penelitian-

peneitian dengan tema yang sama selanjutnya. Atas segala perhatianya

penulis mengucapkan terimaksih. Dan akhir kata dari penulis, semoga

segala bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis mendapat

balasan dari ALLAH SWT.

Amin yaa rabbal’alamin

Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Jakarta, 22 Desember 2013

Abdul Azis

Page 9: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING..........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI................................................................................. .ii

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................................... iii

ABSTRAK.............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................................v

DAFTAR ISI.........................................................................................................................viii

DAFTAR TABEL....................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah..........................................................................7

C. Tujuan Penelitian................................................................................................8

D. Manfaat Penelitian.............................................................................................9

E. Metodologi Penelitian.......................................................................................10

F. Tinjauan Pustaka...............................................................................................14

G. Sistematika Penulisan.......................................................................................16

BAB II KAJIAN TEORITIS.

A. Analisis Produksi.............................................................................................18

1. Produksi Program Televisi......................................................................18

2. Media Sebagai Institusi Budaya..............................................................32

B. Televisi.............................................................................................................34

1. Pengertian Televisi..................................................................................34

2. Program Siaran Televisi..........................................................................36

3. Program Karya Jurnalistik (Current Affairs)..........................................37

C. Berita................................................................................................................38

1. Pengertian Berita.....................................................................................38

2. Jenis-jenis Berita.....................................................................................39

3. Nilai Berita..............................................................................................41

4. Format Berita Televisi.............................................................................44

5. Sumber Berita Televisi............................................................................51

D. Terorisme.........................................................................................................56

1. Pengertian Terorisme..............................................................................56

BAB III PROFILE STASIUN TVRI

A. Gambaran Umum TVRI; Dulu, Kini, dan Nanti..............................................59

B. Struktur Lembaga Penyiaran Publik TVRI......................................................69

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS

A. Program Dialog TVRI......................................................................................76

1. Profile dan Latar Belakang.........................................................................76

2. Aspek Marketing Dan Rating Program Dialog TVRI…..……..................83

B. Proses Produksi Program Dialog TVRI Pada Edisi 23 Januari 2013...............84

1. Pra Produksi Program Dialog TVRI..........................................................85

Page 10: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

ix

2. Produksi Program Dialog TVRI................................................................91

3. Pelaksanaan Produksi Program Dialog TVRI.........................................101

4. Pasca Produksi Program Dialog TVRI....................................................106

C. Faktor Pendukung dan Kendala......................................................................107

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................109

B. Saran...............................................................................................................113

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................115

LAMPIRAN..........................................................................................................................117

Page 11: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

x

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Top Program TVRI Nasional Bulan November 2013.................................4

2. Tabel 2 Tim Produksi Program Dialog TVRI........................................................78

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Kategori Tema Pada Program Dialog TVRI...........................................7

2. Gambar 2 Struktur Kelembagaan TVRI.................................................................72

3. Gambar 3 Struktur Organisasi Dewan Pengawas LPP TVRI................................73

4. Gambar 4 Struktural Pemberitaan..........................................................................77

5. Gambar 5 Rundown Dialog TVRI.........................................................................82

Page 12: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses produksi program di televisi merupakan suatu aspek yang paling

menentukan dalam kemajuan suatu media, dimana kemajuan media biasanya

dinilai dari program-program yang dihasilkan. Kualitas program-program yang

dihasilkan oleh suatu media dipengaruhi oleh sistem produksi program itu sendiri.

Saat ini banyak televisi di Indonesia berlomba-lomba dalam memproduksi

program televisi, dari program yang bernilai pendidikan, kebudayaan, ekonomi

bahkan adapula yang hanya hiburan belaka.

Berdasarkan fungsi media massa dalam hal ini televisi berperan sebagai

penyampai informasi, hiburan, persuasi sosial, pengawasan, korelasi, dan pewaris

sosial.1 Oleh sebab itu sebuah stasiun televisi sudah seharusnya memproduksi

program-program yang berkualitas dan sesuai dengan fungsinya, agar pemirsa

merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan oleh sebuah

stasiun televisi.

Pertelevisian di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup

signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Karena pada awalnya Indonesia

hanya memiliki satu stasiun televisi saja, yaitu Televisi Republik Indonesia

(TVRI). Perkembangan yang terjadi yaitu sudah tayangnya sebelas stasiun

televisi. Dari sebelas stasiun televisi tersebut salah satunya adalah TVRI, dan

1 Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Perada, 2007 ) h.

66-87

Page 13: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

2

sepuluh stasiun televisi swasta. Pada tahun 1989 lahir stasiun televisi Rajawali

Citra Televisi Indonesia (RCTI), yaitu stasiun televisi swasta pertama di

Indonesia. Setelah itu munculah Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi

Pendidikan Indonesia (TPI) Indosiar dan Andalas Televisi (ANTV). Setelah era

reformasi bergulir, televisi swasta pun semakin ramai bermunculan. Saat itu lahir

Metro TV, Transformasi Televisi (TRANS TV), TV7 yang sekarang berganti

nama menjadi Trans 7, Lativi yang kini menjadi TVOne, serta Global TV.2

Hingga tahun 2013 televisi swasta semakin bertambah banyak dengan hadirnya

beberapa stasiun swasta baru seperti Net.TV, Kompas TV, B Channel dan banyak

lagi.

Dengan banyaknya stasiun televisi baru, saat ini banyak bermunculan

program acara di televisi, salah satunya adalah program berita. Program-program

acara tersebut muncul dengan konsep acara berita yang tetap menjaga konsistensi

dengan menyuguhkan berbagai informasi yang tetap mengedepankan berita-berita

yang faktual. Dan elegan serta kekhasan acara berita. Namun seiring

perkembangan zaman, kemasan program khususnya program berita di era hiburan

seperti saat initampaknya kian penting, bahkan bisa sama pentingnya dengan

berita yang disajikan. Inilah yang mendorongpara produser terus mencari bentuk

baru penyajian program berita yang lebih inovatif, agar bisa diterima di

masyarakat dan meraih segmen yang lebih luas seperti halnya program hiburan.

Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah

kekhasan dan keunikan dari produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan

2Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006)h.15.

Page 14: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

3

dan keunikan berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak

memukau dan mempesona. Tidak mampu stop the eyes and the ears.3

Saat ini banyak televisi di Indonesia berlomba-lomba dalam memproduksi

program televisi, dari program yang bernilai pendidikan, kebudayaan, ekonomi

bahkan adapula yang hanya hiburan belaka. Namun TVRI sebagai lembaga

publik masih mempertahankan program-program yang mempunyai nilai-nilai

berita dan pendidikan untuk pemirsanya, salah satunya pada program berita dialog

TVRI yang memiliki manfaat yang sangat besar bagi pemirsanya.

Hal ini terbukti pada hasil riset yang dilakukan oleh lembaga riset yaitu

neilsen pada tahun 2013 perbulan November, Program Dialog TVRI masuk dalam

“TOP Program TVRI Nasional”. Dimana program Dialog TVRI menempati posisi

ke-19.

3 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi (Jakarta: Grasindo, 1997), cet. Ke-

1, h. 7-8.

Page 15: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

4

Tabel 1

Beberapa program-program di TVRI yang menjadi TOP Program di

bulan November.

TOP PROGRAM TVRI NASIONAL:

Periode: Minggu ke- 48 (24 s/d 30 November 2013) Neilsen.

NO. NAMA PROGRAM RATA-RATA JUMLAH

PENONTON

1 SERI A : LIVORNO VS

JUVENTUS(L)

243,291

2 SHALAT JUMAT 202,720

3 DIALOG 174,692

4 AYO SEKOLAH DI

TVRI

173,403

5 SETELAH HUJAN

DATANG

151,228

6 TONG KOSONG

NYARING BUNYINYA

146,652

7 SELIDIK 141,469

8 INDONESIA MALAM 141,420

9 KOMUNITAS REGGAE

INDONESIA

127,181

10 SEBELAH MATA 126,996

11 SOEGENG SARJADI

SYNDICATE

122,085

12 JALAN MILIK KITA

BERSAMA

110,033

13 BERANTAS KORUPSI 108,894

14 KESEBELASAN WANITA-

WANITA CANTIK

107,280

15 SERIE A: H VERONA

VS CHIEVO (L)

99,160

16 TAPAL BATAS 97,994

17 SALAM DARI DESA 97,157

18 IBUKU SURGAKU 95,861

19 DIALOG TVRI 94,726

20 SAHABAT INDONESIA 93,820

Page 16: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

5

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi tertua di

Indonesia. TVRI didirikan sejak tanggal 24 Agustus 1962. TVRI merupakan satu-

satunya stasiun televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia,

dengan jumlah penonton sekitar delapan puluh dua persen (82%) penduduk

Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun daerah dan satu stasiun pusat yang

didukung oleh 395 pemancar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.4

Layaknya media informasi elektronik lainya, TVRI pun menyiarkan

sebuah program berita dalam siaranya. Dialog TVRI merupakan salah satu nama

program berita harian yang disiarkan TVRI setiap pukul 07.00 – 08.00 WIB.

Dialog TVRI yang disiarkan TVRI berfungsi sebagai penyampai informasi,

pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sesuai dengan namanya, program ini

adalah program berita talk show dimana setiap harinya membahas suatu kasus-

kasus tertentu ataupun suatu berita yang sedang hangat diperbincangkan dengan

mengundang beberapa narasumber yang ahli pada bidangnya.5

Semakin ketatnya persaingan program-program yang dihasilkan oleh

sebuah stasiun televisi membuat progaram Dialog TVRI lebih meningkatkan

kualitasnya dengan memberikan inovasi-inovasi di dalam produksinya, tanpa

menghilangkan nilai-nilai berita dan informasi sehingga program dialog TVRI

mampu bertahan di tengah persaingan yang sangat ketat, sehingga program ini

dapat masuk ke dalam “TOP Program TVRI Nasional” di 2013.

Terorisme saat ini masih menjadi permasalahan yang sangat serius di

Indonessia. Karena tindak terorisme masih terjadi di berbagai tempat di Indonesia.

4 TVRI, “Sejarah Televisi Republik Indonesia,” diakses dari www.tvri.co.id

5 Subari, Produser Pelaksana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 7 November 2013.

Page 17: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

6

Dalam konteks tersebut, pemerintah sudah melakukan berbagai strategi untuk

memberantas terorisme, begitu pula lembaga sosial lain telah melakukan berbagai

cara untuk menangani terorisme. Akan tetapi semua seakan belum berhasil.

Dalam hal ini penulis melihat perlu adanya peran dari media untuk membantu

proses penanganan terorisme, media sebagai lembaga publik yang paling

berperan dalam pembentukan budaya di masyarakat.

Litbang Kompas mencatat, sepanjang tahun 2012 kepolisian RI menangani

14 kasus terorisme di Indonesia sebanyak 78 orang ditetapkan menjadi tersangka

dan 10 orang diantaranya tewas dalam penangkapanya. Dalam serangkaian

penangkapan terakhir, ada beberapa remaja terkait aksi radikalisme itu.

Sedangkan ANTARA News melansir bahwa, Sepanjang 2013, Mabes

Polri mengaku telah menangani sebanyak 12 kasus terorisme. Ada sekitar 20

orang pelaku yang masuk dalam proses penyidikan. Sebanyak 28 orang lainnya

telah menjalani persidangan dan tujuh orang telah mendapat vonis.

Meski berbeda, data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

mencatat ada 87 orang pelaku terorisme yang ditangkap sepanjang Januari hingga

pertengahan Desember 2013.

Penanganan yang tak kunjung akhir yang terkadang malah menyudutkan

suatu instansi pendidikan agama seperti pesantren bahkan perguruan tinggi yang

berbasis islam disebut- sebut sebagai cikal bakal penanaman jiwa terorisme.

Terorisme selalu dikaitkan dengan islam. Dimana terkadang pemberitaan di

media- mediapun ikut menekankan hal itu.

Page 18: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

7

Dari hal-hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sistem

produksi dari program dialog TVRI dari Pra Produksi, Produksi hingga Pasca

Produksinya dan Bagaimana peran program dialog TVRI dalam menangani

masalah Terorisme?

Berdasarkan latar belakang diatas kemudian penulis memilih judul

“Analisis Produksi Program Berita Dialog TVRI Pada Tema Penanganan

Terorisme” sebagai judul skripsi ini.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar lebih terarah antara masalah yang dikemukakan dengan

pembahasannya, maka perlu diberikan pembatasan masalah yang akan diteliti.

Program dialog TVRI memiliki beberapa kategori tema dalam pembahasanya

yaitu Ekonomi, Sosial, Budaya, Politik dan Hukum. Dimana setiap kategori

tersebut akan terpecah menjadi tema-tema khusus atau judul dalam setiap

episodenya. contohnya penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini

yaitu pada kategori tema mengenai Hukum dimana tema khusus atau judulnya

yaitu “Penanganan Terorisme” edisi 23 Januari 2013.

Gambar 1

Kategori Tema Pada Program Dialog TVRI

SOSIAL

Program Dialog TVRI

EKONOMI HUKUM BUDAYA HUKUM

PENANGAANAN TERORISME

Page 19: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

8

2. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian

ini adalah:

a) Bagaimana proses produksi program dialog TVRI saat mengangkat

tema Penanganan Terorisme pada tanggal 23 Januari 2013, yang terdiri

dari :

1. Pra produksi

2. Proses produksi

3. Pasca produksi

b) Bagaimana peran program dialog TVRI dalam menangani masalah

Terorisme?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Utama

Mengetahui secara garis besar bagaimana media massa, khususnya

TV dalam mengemas suatu acara. Serta memberi referensi pada

pemirsa dalam memilih program yang mendidik.

2. Tujuan Khusus

Sesuai dengan rumusan masalah diatas tujuan yang hendak dicapai

pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

Page 20: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

9

a. Bagaimana proses Produksi program berita Dialog TVRI pada

pengangkatan tema tentang Penanganan Terorisme dari pra

produksi, proses produksi, dan pasca produksi?

b. Bagaimana peran program dialog TVRI dalam menangani masalah

Terorisme?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memperkaya kajian ilmu

komunikasi, khususnya ilmu jurnalistik mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan proses produksi program berita pada siaran televisi. Penelitian ini juga

dapat digunakan untuk memperluas dan memperkaya wacana pemikiran, serta

menjadi tambahan referensi pustaka, khususnya di konsentrasi jurnalistik

Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan semoga hasil dari penelitian ini dapat memberikan

manfaat dalam memberikan masukan dan gambaran kepada berbagai kalangan,

seperti akademisi, dan aktivis penyiaran umumnya. Selain itu juga dapat

menjadi motivasi bagi para pengelola stasiun televisi dalam menciptakan

sebuah program yang inovatif dan mendidik, serta disesuaikan dengan

kebutuhan dan keinginan pemirsa agar tercipta program acara berita yang lebih

menarik, diminati dan diterima oleh pemirsa.

Page 21: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

10

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam pnelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan

data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasil penelitian.6 Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian

kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif,

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang diamati.7 Alasan

penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu karena penulis lebih

memanfaatkan landasan teori sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian. dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari

data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir

dengan suatu “teori”. Berbeda dengan penelitian kuantitatif Dalam penelitian

kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada

penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.

Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk

menghimpun data aktual dengan memaparkan realitas yang ada. Kegiatan

6 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 41. 7 Lexi, J. Moleong, Metode Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), cet.

Ke-23, h. 4.

Page 22: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

11

pengumpulan data dilakukan dengan melukiskan sebagaimana adanya, tidak

diiringi dengan ulasan atau pandangan atau analisis dari penulis.8 Sedangkan

Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang

hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau

menjelaskan hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.9

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

adalah sebagai berikut.

a. Data Primer

Data primer digunakan sebagai acuan pertama untuk pembahasan

penelitian ini dengan melakukan:

1) Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu

objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek

tersabut.10

Teknik observasi yang penulis lakukan adalah observasi

langsung, yakni mendatangi lokasi TVRI dengan mengamati secara

sistematis sebuah siaran langsung (live) di studio yang hasilnya

langsung dimasukan ke dalam pembahasan yaitu pada edisi tanggal

23 januari 2013 pada tema penanganan terorisme.

8 Wardi Bachtiar, Metedelogi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet. Ke-1, h. 60

9 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1996 ), h. 24. 10

Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis riset

media, public relation, advertising, Komunikasi, organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:

kencana, 2007), h. 106

Page 23: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

12

2) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.11

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat mendalam

(depth interview), yaitu wawancara terperinci yang dilakukan

dengan menggunakan petunjuk umum berupa daftar pertanyaan

yang telah disusun sebelumnya untuk ditanyakan kepada

narasumber.

Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam proses produksi program berita Dialog TVRI untuk

mendapatkan data yang akurat, dalam hal ini adalah Produser,

karena dalam tahap pra produksi produserlah yang berperan aktif

seperti dalam penentuan tema. Kemudian Produser pelaksana,

karena seorang produser pelaksana sangat berperan aktif dalam

proses produksi. Lalu seorang Redaktur, yang mana seorang

redaktur sangat membantu dalam proses pra produksi hingga pasca

produksi pada program dialog TVRI, dan yamg terakhir pembawa

acara karena program ini bersifat siaran langsung (live) dan pasca

produksinya adalah penayangan program itu sendiri maka pembawa

acara penulis anggap penting untuk diwawancarai.

11

Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis riset

media, public relation, advertising, Komunikasi, organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:

kencana, 2007), h. 96

Page 24: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

13

3) Dokumen

Dokumen diperoleh dari sejumlah referensi yang ada atau

menggunakan studi pustaka, yaitu dengan mempelajari bahan-bahan

tertlis yaitu seperti CV, Rundown acara, Design Program Dialog

TVRI dan buku Cetak biru kebijakan umum TVRI tahun 2006.

3. Teknik Pengolahan Data

Setelah data-data terkumpul untuk realibilitas dan validitas data

tersebut penulis menggunakan teknik tringulasi yaitu menggunakan, Pakar

dimana penulis menggunakan teori dari Fred Wibowo, Informan yaitu

seorang produser program diluar program dialog TVRI bertujuan untuk

melihat kebenaran data sebelumnya dan yang terakhir Observasi, yaitu

catatan lapangan hasil dari pengamatan secara langsung untuk

mengkroscek data-data sebelumnya.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

analisis kualitatif, yakni cara melaporkan data dengan memberi gambaran

atau melukiskan mengenai proses produksi program berita Dialog TVRI

edisi 23 Januari 2013 yang di tayangkan di TVRI, khususnya pada tema

berita mengenai “Penanganan Terorisme”. Penelitian dilakukan dengan

menganilisis data primer yang dikumpulkan dari hasil observasi dan

wawancara penulis dengan narasumber. Dari data-data yang dikumpulkan,

penulis lalu melakukan analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam

penelitian ini.

Page 25: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

14

5. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) karya Hamid Nasuhi

dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis meninjau beberapa tulisan, buku hasil

penelitian, maupun skripsi-skripsi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

ada beberapa contoh judul yang menjadi inspirasi untuk penulis. Beberapa skripsi

yang menginspirasi penulis untuk memfokuskan penelitian pada “ Produksi

Program Berita Dialog TVRI Pada Tema Penanganan Terorisme” diantaranya

adalah:

1. Skripsi karya Ais Ramadhan Rasyid, mahasiswa Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2011,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “ Analisis Program Tabir

Sunnah di Trans TV”, dalam penelitian yang dilakukannya sama dengan

peneliti yaitu untuk mengetahui bagaimana proses produksinya, namun

berbeda dalam penggunaan teori dimana dalam penelitianya menggunakan

teori Helbert Blumer dan Elihu Katz yang lebih menekankan peran media

dalam suatu program terhadap pemirsanya sedangkan penulis

menggunakan teori Fred Wibowo yang lebih menekankan bagaimana

suatu produksi program dilaksanakan dari pra produksi, produksi, dan

pasca produksi.

Page 26: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

15

2. Skripsi karya Nurita, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2013, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “ Analisis Produksi Program Suara Anda di Metro

TV”antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya sama-sama meneliti

bagaimana suatu acara diproduksi. Namun berbeda dalam penggunaan

teorinya, penilitian sebelumnya menggunakan teori model alir dua tahap

milik Paul Lazarfeld yang lebih menekankan pada pengaruh media yang

ditularkan melalui opinian leader sedangkan penelitian ini menggunakan

teori Fred Wibowo yang lebih menekankan bagaimana suatu produksi

program dilaksanakan dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

3. Skripsi karya Anne Chrisnasari Syahman, mahasiswa Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2010,

yang berjudul “Analisis Produksi Program Forum Kerukunan Umat

Beragama di TVRI”. Yang membahas bagaimana sebuah proses produksi

sebuah program. Anne menggunkan teori Maxine K, dan Reed yang

menjelaskan bahwa proses produksi memiliki kewajiban merubah konsep

atau ide, berbeda dengan penulis yang memilih menggunakan teori Fred

Wibowo walaupun objeknya sama yang lebih menekankan bagaimana

suatu produksi program dilaksanakan dari pra produksi, produksi, dan

pasca produksi.

Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi tersebut di

atas, penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini

penulis sama-sama membahas proses produksi suatu program yang

ditayangkan di televisi dengan objek penelitian dan hasil penelitian yang

Page 27: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

16

berbeda dan peneliti memilih menggunakan teori dari Fred Wibowo yang

berbeda dengan teori-teori yang digunakan oleh skripsi-skripsi diatas.

Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang

meneliti tentang “ Analisis Produksi Program Berita Dialog TVRI Pada

Tema Penanganan Terorisme ”.

G. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis membagi menjadi 5 Bab dan ditambah beberapa

lampiran-lampiran. Dalam Bab satu yaitu Pendahuluan, Penulis menguraikan latar

belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

Bab dua yaitu Landasan Teori, Penulis menguraikan teori-teori yang

menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Berisi tentang,

definisi analisis, produksi program televisi, berikut juga konsep berita, pengertian

berita,nilai berita, komposisi berita, kategori berita.

Bab tiga yaitu Profile Stasiun TVRI, Pada bab ini penulis menguraikan

gambaran umum sejarah perkembangan TVRI, visi dan misi, program-program

TVRI, struktur organisasi TVRI, serta program berita Dialog TVRI sebagai

masalah penelitian.

Bab empat yaitu Temuan Data dan Analisis, Bab ini berisi deskriptif hasil

penelitian dan pembahasan mengenai proses produksi program berita Dialog

TVRI serta proses produksi pada edisi 23 januari 2013 tentang “ Penanganan

Terorisme”.

Page 28: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

17

Bab lima yaitu Penutup, Penulis memberikan kesimpulan dan saran

terhadap apa yang telah diteliti dalam skripsi ini, dan juga beberapa lampiran yang

didapat.

Page 29: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

18

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Produksi

1. Produksi Program Televisi

Berita sebelum disajikan kepada masyarakat mengalami suatu

proses. Dalam bahasa latin, proses adalah processus yang berarti

geraknya, jalannya, kemajuan, berhasil yang dalam bahasa inggris

procession berarti gerakan, maju, prosesi. Produksi adalah

pelaksanaan pengubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan

visual, sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi Pertelevisian.1

Produksi juga bias diartikan, barang yang dihasilkan atau kegiatan

yang menghasilkan suatu barang atau jasa. Menurut Anton Moeliono

proses adalah rangkaian tindakan, perbuatanatau pengelolaan yang

dihasilkan.2

Sedangkan pengertian analisis produksi adalah tahap

menganalisa atau memeriksa sebuah proses produksi, sehingga dapat

mengetahui hasil dari analisis tersebut. Hal ini dilakukan karena

produksi televisi merupakan sebuah proses pembuatan program yang

nantinya ditayangkan di televisi dan memerlukan perjalanan panjang

dan melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya

1Darwanto Sastro Soebroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan (Yogyakarta: Duta

Wacana, 1995), h. 125. 2 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h.

703

Page 30: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

19

manusia dengan berbagai keahlian dan peralatan penunjang serta

biaya yang besar.

Produksi program televisi memiliki berbagai macam format

dan materi, beberapa di antaranya terkadang memiliki prosedur atau

tata laksana kerja yang berbeda. Setiap materi program mendapatkan

perlakuan khusus berdasarkan karakteristik dan spesifikasinya.

Produksi siaran merupakan salah satu bagian dari organisasi penyiaran

yang bertugas menangani produksi mata acara atau program acara.3

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang

produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang

memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana

produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksana

produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.4

Berfikir tentang produksi program televisi bagi seorang

produser professional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana

materi produksi itu, selain menghibur, dapat menjadi suatu sajian yang

bernilai, dan memiliki makna.

Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan

oleh seorang produser yang memiliki visi. Namun, apakah visi itu

tumbuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada orientasi,

ideology, religi, dan pemikiran-pemikiran kritis atas sarana yang

3 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi (Jakarta: Grasindo, 1997), cet. Ke-

1, h. 24. 4 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), cet. I, h. 23

Page 31: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

20

dipakai untuk menampilkan materi produksi. Atau, visi itu sekedar

mengikuti arus yang mengalir.

Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang

menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini

intelektualitas dan mana yang tidak. Kemudian akan lahir yang

menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah untuk

produksi. Naskah ini merupakan bahan dasar yang perlu dipikirkan

oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi.

1. Materi Produksi

Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja.

Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia

merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.

Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi

produksi yang baik untuk program-program documenter atau

sinetron. Tentu saja kejadian itu masih harus dilengkapi dengan latar

belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan

program itu sebuah program yang utuh. Untuk itu, masih diperlukan

riset yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut paut

dengan materi hasil produksi itu lengkap.

Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide yang

kemudian akan diubah menjadi tema untuk program documenter atau

sinetron (film televisi). Mungkin juga gagasan itu langsung menjadi

konsep program. Tema ataupun konsep program kemudian

Page 32: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

21

diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan

perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena itu, treatment

untuk setiap format program berbeda-beda.

Dari treatment akan diciptakan naskah (script) atau langsung

dilaksanakan produksi program. Bobot atau muatan sebuah program

sebetulnya sudah tampak ketika gagasan diwujudkan menjadi

treatment. Dari sinilah penyempurnaan konsep program dapat

dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang baik.

2. Sarana produksi

Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang

terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja

diperlukan kualitas allat standar yang mampu menghasilkan gambar

dan suara secara bagus.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat

produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam

suara, dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga

unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser

ketika ia mulai dalam perencanaan produksinya. Selebihnya berfungsi

sebagai peralatan penunjang produksi. Seperti alat transportasi untuk

produksi luar studio dan unit studio dengan dekorasi untuk produksi

dalam studio.

Page 33: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

22

3. Biaya produksi

Tidak terlalu sederhana merencanakan biaya untuk suatu

program produksi. Dalam hal ini, seorang produser dapat memikirkan

sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan

financial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena

itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada

dua kemungkinan, yaitu:5

a. Financial Oriented

Prenecanaan biaya produksi yang didasarkan pada

kemungkinana keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti

tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula

dibatasi. Misalnya: tidak menggunakan artis yang pembayarannya

mahal, menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh,

konsumsi yang tidak terlalu mewah. Segala sesuatunya didasari atas

kemungkinan keuangan.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan

kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada

masalah keuangan. Produksi dengan orientasi badget semacam ini

biasanya produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan

keuntungan besar, baik dari segi nama maupun financial. Untuk

5 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h.29

Page 34: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

23

menghasilkan kualitas yang paling tinggi dari produksi itu, produser

boleh melibatkan semua orang nomor satu dibidangnya.

Menentukan biaya produksi suatu program televisi dengan

video bagi produser atau manager siapa pun merupakan hal yang

rumit. Banyak factor tidak terduga yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Oleh karena itu, membuat perencanaan anggaran produksi seolah-olah

mengharuskan mata dan pikiran kita melihat hal-hal tersembunyi atau

yang sekiranya tidak ketahuan dan yang mungkin memerlukan biaya.

Estimasi biaya yang tertera dalam rencana anggaran, paling tidak

dapat membuat batasan-batasan yang baik ketika pelaksanaan

produksi dan mencegah pemborosan. Bagaimanapun tidak ada

produksi yang ingin menderita kerugian dan menjadi macet karena

kekeliruan dalam melaksanakan rencana anggaran atau membuat

estimasi biaya.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi meliatkan banyak orang,

misalnya pada artis, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara,

polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan, dan

pejabar yang bersangkut paut dengan masalah perijinan. Supaya

pelaksanaan shooting dapat berjalan lancer, produser harus

memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang

serapi-rapinya. Dalam hal ini, produser dapat dibantu oleh asisten

Page 35: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

24

produser atau sering disebut produser pelaksana atau production

manager. Ia mendampingi sutradara dalam mengendalikan organisasi..

Produser pelaksana membawahi bendahara dan kasir yang

mengatur keuangan dan membayar kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan. Sementara itu, secretariat mengerjakan hal-hal yang

berhubungan dengan surat menyurat, kontrak, dan perijinan.

Tanggung jawab untuk pelaksanaan dari organisasi yang bersifat

lapangan ini dipikul oleh bagian yang disebut unit manager. Bagian

ini menanggung tugas dari dua sisi sekaligus; sisi organisasi dan sisi

artistic. Bidang yang langsung dibawah koordinasi pelaksana unit

manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi, dan akomodasi.

Lokasi, setting/dekorasi, property (perlengkapan), kostum dan make-

up, pelaksanaan lapangan berada dalam koordinasi unit manager,

tetapi segi artistic sepenuhnya dibawah tanggung jawab art designer

atau art director.

Sutradara dibantu sepenuhnya oleh art designer dan director of

photography (kamerawan). Sementara kamerawan membawahi bagian

pencahayaan (lighting) dan suara (sound). Sutradara adalah

penanggung jawab penuh suatu produksi.

Pelaksanaan produksi untuk produksi program televisi di

studio memiliki nama yang berada pula. Sutradara disebut pengarah

program atau program director (PD). Fungsi dan tugasnya mirip

dengan sutradara. Hanya ia bekerja di belakang meja control di ruang

Page 36: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

25

control. Asisten sutradara disebut floor Director(FD) tugasnya

membantu sutradara mengarahkan pemain dan crew didalam studio

rekaman gambar. Pembantu pengarah program yang lain adalah

switcher. Ia bertugas membantu pengarah cara men-switch kamera

melalui tombol di meja control. Pelaksana produksi lain sama dengan

pelaksana produksi shooting lapangan. Bedanya pada jumlah

cameramen. Dengan multikamera diperlukan dua sampai empat

kamerawan sekaligus.

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak

peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain

memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap

pelaksanaan produksi yang jelas efisien. Tahapan produksi terdiri dari

tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operasion procedure

(SOP), seperti berikut:6

a. Pra – Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan

dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang

direncanakan sudah beres. Tahap pra –produksi meliputi tiga bagian,

sebagai berikut:

6 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h.39

Page 37: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

26

1) Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau

gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis

naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain

estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan

bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan samua kontrak, perijinan dan surat

menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan

melengkapi peralatan yang diperlukan.

Keberhasilan sebuah produksi program televisi sangat ditentukan

oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan. Oleh karena itu,

pada tahap ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar dalam

tahap produksinya pun berjalan dengan baik dan lancar.

b. Produksi

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan

produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis, crew

mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan

Page 38: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

27

tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat

bercerita.

Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot

yang akan diambil dalam adegan (scene). Berikut ini adalah posisii

kamera (camera position), yang apabila terangkaikan akan menjadi

suatu cerita yang hidup:7

1. Shoot jauh (long shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera dari jarak yang jauhnya

cukup untuk dapat mengambil pemandangan yang lengkap dari suatu

adegan.

2. Shoot dekat (close shoot)

Suatu pengambilan objek dari bahu ke atas. Close shoot dalam

naskah kamera disingkat CS.

3. Shoot agak dekat (medium shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera dari dada ke atas. Dalam

naskah kamera istilah itu disingkat MCS.

4. Shoot sewajah (close-up)

Suatu pengambilan objek untuk menghasilkan gambar wajah

seseorang sebatas dagu ke atas. Istilah ini disingkat CU.

7 Sunandar, Telaah Format Program Keagamaan di Televisi: Studi Deskriptif Analisis

Televisi Pendidikan Indonesia, Tesis(Yogyakarta: IAIN Sunan Kali Jaga, 1998)

Page 39: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

28

5. Shoot terdekat (big close-up)

Pengambilan sebuah objek secara khusus oleh kamera untuk

menampilkan salah satu bagian dari tubuh manusia atau suatu benda

tertentu sehingga tampak amat sangat jelas. Big close-up yang lazim

disingkat BCU, kadang-kadang disebut juga extra close-up dan

Extreme close-up. Dengan big close-up dapat ditampilkan mata,

hidung, bibir, dan lain-lain secara khusus untuk memberikan kesan

tertentu pada pemirsa.

6. Shoot sedang (medium shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas pinggang ke atas.

Dalam naskah kamera, shoot tersebut disingkat MS.

7. Shoot agak jauh (medium long shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas lutut ke atas. Shoot

yang sering kali disingkat MLS ini dinamakan juga shoot lutut (knee

shoot).

8. Shoot dua (two shoot)

Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan dua orang

sebatas dada keatas.

9. Shoot kelompok (group shoot)

Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan sejumlah

orang sebatas dada keatas.

Page 40: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

29

10. Shoot udara (aerial shoot)

Pengambilan objek oleh kamera dari udara untuk menghasilkan

suatu pemandangan yang mengesankan.

11. Shoot lebar (wide shoot)

Pengambilan suatu objek yang tidak terlalu jauh, suatu

pengambilan gambar oleh kamera yang melingkupi area yang luas.

12. Shoot amat jauh (very long shoot)

Suatu pengambilan objek dari kamera yang melingkupi area yang

amat luas dimana terdapat suatu objek.

Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot dengan

mencatat time code pada saat mulai pengambilan, isi shoot dan time

code pada akhir pengambilan adegan. Kode waktu (time code) adalah

nomor pada pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan

terekam dalam gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna

dalam proses editing.

Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir

shooting hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar

sungguh baik. Apabila tidak maka adegan tersebut perlu diulang

pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah

selesai diambil maka hasil gambar asli (original material/row foot-

age) dibuat catatannya (logging) untuk kemudian masuk dalam proses

post production, yaitu editing.

Page 41: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

30

c. Pasca-Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline,

editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam editing,

yaitu: pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier.

Kedua, editing dengan teknik digital atau nion linier dengan

computer.8

(1) Editing Offline dengan teknik analog

Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu

mencatat kembali hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan

gambar. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat

editing kasar yang disebut editing offline (dengan copy video VHS

supaya murah) sesuai gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment.

Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam

pita VHS. Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan

seksama dalam screening. Apalbila masih perlu ditambah atau diedit

lagi, pekerjaan ini dapat langsung dikerjakan sampai hasilnya

memuaskan. Sesudah hasil editing offline ini dirasa pas dan

memuaskan barulah dibuat editing script. Naskah editing ini sudah

dilengkapi uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi

dengan ilustrasi music. Naskah editing ini formatnya sama dengan

skenario.

8 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), cet. I, h. 42

Page 42: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

31

(2) Editing Online dengan teknik analog

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.

Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat

berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula

sound asli dimasukan dengan level yang seimbang dan sempurna.

Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

(3) Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah

direkam, di masukkan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan

petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.

Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan music

harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu tak

terdengar jelas..

(4) Editing Offline dengan teknik digital atau non-linier

Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang

menggunakan computer dengan peralatan khusus untuk editing.alat

editing tersebut bermacam-macam nama, jenis, fasilitasnya, misalnya :

Pinacle – matrox – canupus, dll. Tahapan pertama, yang harus

dilakukan adalah memasukan seluruh hasil shoot (gambar) yang

dalam catatan atau logging memperoleh OK, kedalam hardisk. Proses

ini disebut capturing atau digitizing, yaitu mengubah hasil gambar

dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk

disusun berdasarkan urutan yang diinginkan sutradara. Sesudah

Page 43: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

32

tersusun baik baru diuritkan kemudian dipersatukan agar shoot-shoot

yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh, proses ini disebut

render. Setelah render dapat dilakukan screening. Apabila dalam

screening masih perlu koreksi, maka koreksi dapat dikerjakan dengan

menambah, mengurangi, atau menyisipi shoot yang diperlukan.

(5) Editing online dengan teknik digital

Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal

penyempurnaan hasil editing offline dalam computer, sekaligus

mixing dengan music ilustrasi atau efek gambar (misalnya perlu

animasi atau wipe efek) dan suara (sound effect atau narasi) yang

harus dimasukan. Sesudah semua sempurna, hasil online ini

kemudian dimasukan kembali dari file menjadi gambar pada pita

betacam SP atau pita dengan kualitas broadcast standart. Setelah

program dimasukan pita, boleh dikatakan pekerjaan selesai dan

kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan distasiun televisi.

Kelima langkah utama pasca produksi tersebut merupakan hal

yang sangat penting bagi seorang produser, penulis naskah, dan

sutradara. Karena, hal tersebut dapat mengahsilkan sebuah tayangan

yang menarik dan enak ditonton.

2. Media Sebagai Intitusi Budaya

Media massa secara teoritis memiliki fungsi sebagai saluran

informasi, saluran pendidikan dan daluran hiburan, namun

kenyataanya media massa memberi efektif lain diluar fungsinya itu.

Page 44: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

33

Efek media massa bukan hanya mempengaruhi sikap seseorang

namun dapat pula mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang

lebih jauh efek media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial

maupun sistem budaya masyarakat. Dengan kata lain media massa

dapat membentuk budaya di masyarakat.

Denis McQuail menjelaskan, bahwa efek media massa memiliki

typology yang mana terdiri dari empat bagian yang besar. Pertama,

efek efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah

efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri maupun

orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai

penyebaran informasi. Kedua, efek media massa yang tidak

direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-

benar diluar kontrol media, di luar kemampuan media ataupun orang

lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui

media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Ketiga, efek

media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan,

dan keras memengaruhi seseorang atau masyarakat. Keempat, efek

media massa berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga

memengaruhi sikap- sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai

dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan- persoalan perubahan

budaya.9

9Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S, sos., M.Si. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,

dan Diskursus, Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: KENCANA, 2008), Cet. 3, hal.

317-318.

Page 45: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

34

Media berperan dalam pengembangan kebudayaan,bukan saja seni

dan simbol, melainkan juga dalam pengertian pengembangan tata

cara, mode, gaya hidup dan norma-norma melalui proses komunikasi.

B. Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi dari segi etimologis berasal dari kata “tele” yang

artinya jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya

diusahakan oleh prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar.10

Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka,

televisi adalah pesawat system penyiaran gambar obyek yang bergerak

yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan

menggunakan alat yang mengubah cahaya(gambar) dan bunyi (suara)

menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya

yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk

penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya.11

Sedangkan, dalam ensiklopedi Nasional Indonesia, televisi

mempunyai pengertian pengubahan gambar (serta suara) menjadi

sinyal listrik kemudian disalurkan dengan perantara kabel atau

gelombang elektromagnetik untuk diubah menjadi bentuk semula oleh

pesawat penerima. Karena televisi merupakan peranti yang mengubah

10

Latief Rosyidi, Dasar-dasat Retorika Komunikasi dan Informasi (Medan: Firma

Rimbow, 1989). Cet. II, h. 221 11

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta, Bina Aksara, 1986), Cet. III, h. 59

Page 46: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

35

pantulan cahaya objek menjadi deretan pulsa-pulsa listrik, tabung

kamera tersedia

Dalam berbagai bentuk dan jenis. Namun, pada umumnya

mempunyai dua bagian penting, yakni: permukaan peka cahaya

berfungsi untuk mengubah pantulan cahaya obyek menjadi muatan

listrik membentuk citra elektris (electrical image). Berkas

dibangkitkan oleh penembak electron kemudia dipindahkan keseluruh

permukaan bermuatan listrik.12

Televisi mempunyai daya tarik yang kuat tak perlu dijelaskan

lagi. Kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disababkan unsur-

unsur kata-kata, music dan sound effect, maka televisi selain ketiga

unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar

ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu

menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini

selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya

dapat dinikmati dirumah dengan aman dan nyaman, sedang pesawat

yang kecil mungil itu dapat menghidangkan selain film juga program

yang menarik lainnya.

Televisi sebagai suatu alat merupakan bagian dari suatu system

yang besar, sehingga meskipun televisi merupakan kotak hitam ajaib,

tetapi apabila gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar

televisi, berhubungan langsung dengan televisi tadi yang ditekan

tombolnya, maka dengan serta merta akan merubah kearah fungsi

12

Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pusaka), Jilid 16, cet. I, h. 194

Page 47: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

36

sebenarnya, dimana kita akan dapat menikmati acara yang

ditayangkan dari stasiun penyiaran yang bersangkutan. Televisi

sebagai suatu alat dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan

informasi, dengan menggunakan bayangan gambar dan suara

demikian halnya dengan video dan film.13

Televisi adalah media yang mampu mempersatukan gambar

dan bahasa. Secara keseluruhan, bahasa yang ada dalam materi acara

terdiri dari bahasa asing, bahasa sehari-hari dan bahasa Indonesia. Ini

tampak dalam film asing maupun local, sinetron, music, serta iklan.14

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa televisi merupakan media komunikasi jarak jauh dengan

penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat

maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

2. Program Siaran Televisi

Program siaran televisi dapat di definisikan sebagai satu

bagian atau segmen dari isi siaran radio atau televisi secara

keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian bahwa, dalam siaran

keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan. Atau dapat

dikatakan bahwa, siaran keseluruhan satu stasiun penyiaran tersusun

dari beberpa program siaran.15

13

Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994), h. 1-2 14

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1996), cet. I, h. 5 15

Hidajanto Djamal dan Andi Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,

Operasional dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 159-160

Page 48: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

37

Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya di

produksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan.16

Namun pada saat

ini sudah banyak stasiun-stasiun televisi yang mulai tidak

memproduksi program-programnya secara mandiri seperti pada

segmen hiburan, sinetron dan lain-lain yang biasanya mereka membeli

dari sebuah production house.

3. Program Karya Jurnalistik (Current Affairs)

Current Affairs atau Curreant Event adalah satu kategori

atau format dalam jurnalis penyiaran yang dicirikan pada penekanan

analisis satu peristiwa yang baru terjadi atau seang berlangsung ketika

topik berita ini disiarkan, yang meliputi persoalan politik, atau

kontroversi kebijakan publik. Current Affairs tidak dimasukan dalam

siaran berita reguler yang disiarkan pada jadwal rutin berita stasiun

penyiaran seperti “Warta Berita” (TVRI), “Liputan 6” (SCTV),

“Reportase Pagi” (Trans TV), “Topik Malam” (ANTV). Perbedaan

dengan berita reguler adalah pada penekanan ulasanya, yaitu

kedalaman analisis, sementara berita reguler hanya merupakan

reportase sederhana berdasarkan fakta yang harus disiarkan segera dan

minim analisis.17

16

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003),

h. 7 17

Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar- Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,

Operasional, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011). Cet. I, h. 164-165

Page 49: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

38

C. Berita

1. Pengertian Berita

Mitchel V. Charney seperti dikutip Uchjana dalam bukunya

Ilmu, Teori dan filsafat komunikasi menyatakan bahwa berita adalah

laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang

menarik minat atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar

penduduk.18

Sudirman tebba dalam bukunya jurnalistik baru memaparkan

secera singkat definisi berita secara singkat bahwa berita adalah jalan

cerita tentang peristiwa.19

Pendapat lain dikemukakan oleh AS Haris Sumadiria

menyatakan bahwa berita adalah semua hal yang terjadi didunia, apa

yang dituliskan dalam surat kabar, apa yang disiarkan diradio, dan apa

yang ditayangkan oleh televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak

semua fakta merupakan berita, berita menyangkut orang-orang tetapi

tidak semua menjadi berita, dan berita merupakan sejumlah peristiwa

yang terjadi didunia, tetapi sebagian kecil yang dilaporkan.20

Williard C. Bleyer dalam bukunya Newspaper and Editing

mendefinisikan berita sebagai suatu yang termasa yang dipilih oleh

wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena menarik minat atau

18

Suhaimi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h. 27. 19

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55. 20

A.S Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktisi

Jurnalis Profesional, (Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 63.

Page 50: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

39

mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dapat

menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut.21

Sebuah pernyataan sederhana mendefinisikan berita, yaitu :

sebuah berita sudah pasti sebuah informasi, tetapi sebuah informasi

belum tentu sebuah berita. Hal itu karena informasi baru dapat

dikatakan berita apabila informasi itu memiliki unsur-unsur yang

mempunyai „nilai berita‟ atau nilai jurnalistik dan disebar luaskan

kepada khalayak.22

Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan berita dengan

beragam pendapat, namun dari sekian macam pengertian itu belum

ada satupun definisi berita yang menjadi tolak ukur. Namun penulis

menyimpulkan pengertian berita sebagai sebuah informasi sebuah

fakta Atau peristiwa aktual yang kemudian disebar luaskan melalui

media massa, seperti surat kabar, televisi, radio maupun media online.

2. Jenis-jenis Berita

a. Jenis berita berdasarkan jenis peristiwa dan penggalian data, jenis

berita ini dapat diklasifikasikan kedalam dua kategori, yaitu:

1) Hard News (berita berat) adalah segala informasi penting atau

menarik yang harus segera disiarkan oleh media

penyiarankarena sifatnya yang harus segera di tayangkan agar

dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Yang termasuk

21

A.S Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktisi

Jurnalis Profesional, (Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 64. 22

Jani Yosep, To Be Journalist: Menjadi Jurnalis TV, Radio, dan Surat Kabar yang

Profesional (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 22.

Page 51: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

40

dalam berita hard news yaitu strarightnews, feature, dan

infotainment.23

2) Soft News (berita ringan) adalah segala informasi yang penting

dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth),

namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.Berita yang

masuk dalam kategori berita ringan seperti magazine, current

affair, documentar, dan talk show.

3) Investigative Reports ( laporan penyelidikan atau investigasi)

adalah jenis berita yang eksklusif. Karena data yang didapat

tidak bias diperoleh di permukaan seperti berita pada

umumnya, tetapi harus melalui penyelidikan. Dalam penyajian

berita ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan

menghabiskan energy reporternya.

b. Jenis berita berdasarkan sifat kejadiannya

1. Berita diduga adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah

diketahui sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan umum,

peringatan hari-hari bersejarah.

2. Berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba,

tidak direncanakan, tidak diketahui sebelumnya. Seperti

peristiwa kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar,

bus tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak anak-anak

23

Morissan. M.A, Jurnalistik Televisi Mutakhir(Jakarta: Kencana, 2010), h. 25.

Page 52: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

41

sekolah di sandera, atau terjadinya ledakan bom di pusat

keramaian.24

c. Jenis berita berdasarkan lokasi kejadian

1. Indoor News adalah berita yang terjadi di tempat tertutup,

siding cabinet, seminar, pengadilan adalah semua jenis berita

yang berlangsung ditempat tertutup. Berita jenis ini umumnya

masuk dalam kategori berita ringan (soft news), karena berita

tersebut tidak sampai mengguncangkan perhatian serta tidak

menimbulkan dampak yang luas terhadap masyarakat.

2. Outdoor news adalah berita yang terjadi di tempat terbuka.

Berita tentang kerusuhan, bencana alam, peperangan adalah

berita yang terjadi ditempat terbuka dan jenis berita ini

umumnya masuk dalam kategori berita berat (hard news).25

d. Jenis berita berdasarkan isinya

Dilihat dari cakupan isinya, berita jenis ini terbagi pada berita

politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hokum, seni, agama,

kejahatan, olahraga, militer, laporan ilmu pengetahuan dan

teknologi.26

3. Nilai Berita

Nilai pada berita adalah acuan yang dapat digunakan oleh para

jurnalis untuk dapat memilih dan memutuskan berbagai fakta yang

dianggap pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik

24

A.S Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktisi Jurnalis Profesional, (Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 66. 25

A.S Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktisi Jurnalis Profesional, (Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 66-67. 26

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 56.

Page 53: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

42

untuk diangkat. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat

dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan

dilaporkan. Begitu juga dengan editor, kriteris umum nilai berita

membantu editor untuk mempertimbangkan, memilih dan

memutuskan berita terbaik dan terpenting untuk dipublikasikan pada

khalayak lewat media massa.

Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks, George

Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam news reporting and

Editing (1980:6-17) menunjuk pada Sembilan hal, namun pakar lain

menyebutkan dua hal lain yang juga termasuk dalam kriteria umum

nilai berita, sehingga semuanya terdapat sebelas nilai berita, yaitu:27

1. Keluarbiasaan (unusualness)

News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa.

Dalam pandangan jurnalistik, berita merupakan suatu peristiwa

yang luar biasa. Semakin besar suatu peristiwa, semakin besar

pula nilai berita yang ditimbulkannya.

2. Kebaruan (newness)

News is new. Berita adalah semua apa yang terbaru. Semua hal

yang baru, apapun namanya, pasti memiliki nilai berita.

3. Akibat (impact)

News has impact. Berita adalah segala sesuatu yang berdampak

luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar

dalam kehidupan masyarakat. Semakin besar dampak sosial

27

A.S Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktisi Jurnalis Profesional, (Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 81-91.

Page 54: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

43

budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin

besar nilai berita yang dikandungnya.

4. Aktual (timeliness)

News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru

saja terjadi. Aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru

atau yang sedang terjadi. Media massa harus memuat atau

menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat.

5. Kedekatan (Proximity)

News is nearby. Berita adalah kedekatan, kedekatan yang

dimaksud adalah kedekatan yang terjadi, baik berupa pernyataan

atau pendapat didekat khalayak dalam bentuk dekat berupa

geografis maupun dekat secara emosional agar dapat menarik

penonton, pendengar dan pembaca.

6. Information (Information)

News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur

Schramm informasi adalah segala yang bias menghilangkan

ketidakpastian.

7. Konflik (conflict)

News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang

mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.

8. Orang Penting (Public Figure, News Maker)

Page 55: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

44

News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting,

ternama, pesohor, selebriti, figure public. Orang-orang penting,

orang-orang terkemuka, dimanapun selalu membuat berita.

9. Kejutan (Surprising)

News is surprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-

tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak

diketahui sebelumnya.

10. Ketertarikan manusiawi (Human Interest)

News is interesting. Kadang- kadang peristiwa tidak

menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang,

atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat, tetapi telah

menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, alam

kejiwaan dan alam perasaannya.

11. Seks (sex)

News is sex. Berita adalah seks, seks adalah berita sepanjang

sejarah peradaban manusia segala hal yang berkaitan dengan

perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita.

4. Format Berita Televisi

Dunia televisi memiliki banyak istilah yang harus dimengerti

oleh setiap orang yang bekerja didalamnya, tanpa istilah ini maka

komunikasi akan terputus. Ada sejumlah istilah yang terkait dengan

format yang digunakan dalam menyajikan suatu berita. Kelompok

istilah ini melihat pada format yang berbeda dan digunakan untuk

jenis berita yang berbeda. Salah satu tantangan yang dihadapi

Page 56: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

45

pengelola berita adalah mencari cara atau format terbaik dalam

menyajikan setiap berita.

Dalam program berita televisi dikenal beberapa format berita

yaitu cara bagaimana suatu berita itu ditampilkan atau disajikan.

Format apa yang akan dipilih tentunya tidak dapat dilakukan

sesukanya saja.

Terdapat sejumlah kriteria atau persyaratan untuk menentukan

suatu format berita dalam suatu program berita televisi. Suatu format

dipilih tentunya karena terdapat alasan untuk itu.. suatu berita dapat

disajikan dalam beberapa bentuk yaitu:

1. Reader (RDR)

Sebuah cara paling dasar untuk menyajikan sebuah berita.

Reader atau RDR adalah jenis berita yang seluruh narasi atau

story-nya dibacakan oleh presenter tanpa didukung dengan

gambar. Format seperti ini biasanya hanya digunakan jika sebuah

berita penting terjadi pada saat program berita masih ”on air”.

Tentu saja belum ada gambar yang tersedia karena tim liputan

belum dikirim ketempat kejadian tetapi informasi penting itu

harus segera dilaporkan setidaknya pada fakta-fakta dasarnya

saja.

Dengan demikian, reader merupakan format berita singkat

yang disampaikan presenter tanpa didukung gambar(video).

Format ini biasanya digunakan untuk melaporkan peristiwa

penting dan mendadak yang belum ada videonya. Dikenal juga

Page 57: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

46

istilah lain selain reader seperti “berita copy” dan “in vision only”

yang memiliki pengertian yang sama dengan Reader.

Laporan dalam format reader dapat dimulai dengan kata-

kata: “ berita yang baru saja kami terima…” atau “Kami baru saja

menerima laporan bahwa sebuah pesawat baru saja jatuh…”

format berita reader ini biasanya diakhiri dengan kata-kata:

“…kami akan menyampaikan perkembangan selanjutnya segera

setelah kami menerima informasi terakhir.”

2. Voice Over (VO)

Voice Over sering disingkat dengan sebutan VO saja yang

mana naskah berita untuk VO dibacakan oleh presenter. Format

VO menyajikan video atau gambar pendek (biasanya sekitar satu

menit) yang diiringi dengan kata-kata penyiar. Format berita ini

biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topic dalam

waktu yang singkat.

VO adalah format berita dengan video yang keseluruhan

narasinya mulai dari intro hingga kalimat terakhir dibacakan oleh

presenter. Presenter tampil didepan kamera (on-cam) setelah itu

muncul gambar berita namun suara presenter tetap terdengar

mengiringi gambar.

Dalam format ini presenter muncul didepan kamera untuk

membacakan intro (kata-kata yang diucapkan oleh presenter

untuk mengantarkan sebuah berita) dan diikuti oleh pemutaran

gambar video yang biasanya berlangsung sekitar 45 detik

Page 58: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

47

sementara suara si presenter atau VO terdengar membaca berita

mengiringi gambar.

Istilah lain untuk VO adalah out of vision (OOV) atau

underlay. Jika stasiun televisi telah menerima gambar video dari

suatu peristiwa maka cara tercepat untuk menyampaikan gambar

dan berita itu adalah dengan menggunakan format ini.

3. Reader Sound on Tape (RDR SOT)

Format berita Reader Sound on Tape (RDR SOT) terdiri

dari presenter yang muncul membacakan intro dan kemudian

muncul Soundbite on Tape (SOT) dari narasumber berita. SOT

adalah Cuplikan suara dari narasumber atau cuplikan dari

wawancara panjan dengan narasumber.

Istilah lain untuk SOT adalah sync (baca “sing”). SOT

sebaiknya diusahakan pendek dan focus sehingga bias membantu

memberikan efek dramatis dari berita yang dibaca sebelumnya.

Dalam intro presenter menjelaskan nama sumber dan informasi

singkat SOT-nya, namun tidak boleh sama persis (parroting)

dengan SOT-nya. Format berita semacam ini sering disebut

dengan reader SOT.

4. Voice Over-Sound on Tape (VO/SOT)

VO-SOT adalah format berita yang memadukan antar

voice over dengan sound on tape. Yang mana VO mmengenai

peristiwa atau isu yang relevan atau ada kaitannya dengan apa

yang diungkapkan dalam SOT. Sedangkat SOT adalah bagian

Page 59: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

48

pernyataan sumber yang penting atau spesifik berkaitan dengan

peristiwa (event) atau isu bersangkutan.

5. Reader Grafis (RDR-GRF)

Format berita reader grafis (RDR-GRF) biasanya

digunakan jika sebuah berita penting baru saja terjadi dan stasiun

televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan

merekamnya dalam kaset video. Untuk menggantikan gambar

video yang belum ada maka digunakan ilustrasi berupa grafis.

Pada banyak kasus terutama jenis berita bencana maka grafis

yang digunakan adalah berupa peta yang menunjukan dimana

lokasi bencana itu terjadi. Grafis dapat pula muncul dalam bentuk

foto seseorang, misalnya Dalam menyampaikan berita bahwa

seseorang yang terkenal meninggal dunia atau mengundurkan dari

suatu jabatan.

Dalam format berita grafis, pertama-tama presenter

muncul membacakan intro (lead berita) dan kemudian muncul

gambar grafis sementara suara presenter terdengar membacakan

kelanjutan berita tersebut.

6. Package (PKG)

Paket adalah laporan berita lengkap dengan narasi (voice

over) yang direkam kedalam pita kaset. Narasi dalam paket

dibacakan oleh seorang pengisi suara atau dubber yang biasanya

adalah seorang reporter atau penulis berita (writer). Dengan kata

lain, format berita paket (package) adalah format berita yang

Page 60: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

49

bersifat komprehensif dengan intro dibacakan presenter

sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh

reporter atau pengisi suara (dubber). Jadi berbeda dengan format

VO dimana narasi dibacakan oleh presenter di studio.

Biasanya rata-rata durasi sebuah paket dalam suatu

program berita adalah 1,5 menit hingga 2,5 menit. Tentu saja ada

paket yang berdurasi lebih lama, misalnya 5 menit atau bahkan 30

menit untuk sebuah laporan khusus.

Dalam sebuah paket biasanya mengandung bagian-bagian

sebagai berikut, yaitu: gambar, narasi, suara alami, kutipan

langsung narasumber, grafis, dan laporan reporter di depan

kamera (stand up). Paket selalu dimulai dengan presenter

membacakan intro.

7. Laporan langsung (Live)

Jika suatu peristiwa mengandung nilai berita masih

berlangsung sementara program berita masih “On air”, maka

stasiun televisi dapat menyampaikan berita dengan format laporan

langsung(live report). Hal ini dapat dimungkinkan karena

komunikasi dapat dilakukan melalui hubungan satelit atau

microwave. Dalam format seperti ini presenter akan langsung

berbicara dengan reporter yang berada dilokasi yang sedang

meliput suatu peristiwa.

Page 61: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

50

Laporan langsung akan dimulai dengan layar yang terbagi

dua memperlihatkan presenter di studio pada bagian kiri layar dan

reporter dari lokasi berita pada bagian kanan layar.

Jika stasiun televisi atau reporter tidak mendapatkan

kesempatan untuk melakukan laporan langsung secara visual,

maka presenter dapat mewawancarai reporter dari lokasi melalui

telepon yang dikenal dengan istilah laporan langsung melalui

telepon live by phone (LBP) atau phono. Dalam format seperti ini

presenter akan tampil bersama dengan grafis yang

memperlihatkan foto reporter yang sedang menyampaikan

laporan atau sebuah peta atau gambar lokasi yang sudah terkenal

dimana si reporter menyampaikan laporannya, misalnya gambar

menara Eiffel jika si reporter melaporkan dari paris, perancis atau

gambar gedung putih jika reporter ada di Washington DC

Amerika Serikat.

Dalam suatu laporan langsung, narasumber tidak selalu

harus reporter tetapi bias saja salah seorang yang sudah benar-

benar terlibat dalam berita, yang tentu saja akan memberikan

kredibilitas Yang lebih baik daripada sekedar laporan wartawan.

Durasi bagi laporan langsung tidak terbatas dan bergantung

terhadap peristiwa itu sendiri.

8. Breaking News

Berita yang sangat penting dan harus segera disiarkan, bila

memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut.

Page 62: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

51

Breaking News merupakan berita yang tidak terjadwal karena

dapat terjadi kapan saja. Misalnya berita-berita kecelakaan besar,

srangan terror, bencana alam yang mengancam keselamatan jiwa,

kerusuhan massa yang berdampak luas, keputusan politik dan

ekonomi yang sangat penting dan berdampak pada hajat hidup

orang banyak. Durasi breaking news mulai dari dua menit hingga

tidak terbatas.

9. Laporan khusus

Berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan

soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat

dan analisis mereka. Biasanya merupakan laporan panjang yang

komprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu seperti

politik, hokum, criminal, dan bencana (sering disebut dengan

current affair). Laporan khusus biasanya disajikan dalam program

tersendiri diluar program berita karenanya memiliki durasi

panjang yaitu 30 menit atau lebih.

5. Sumber Berita Televisi

Setiap stasiun TV tidak dapat hanya menunggu berita yang

dating. Stasiun TV harus mengejar berita dan untuk mendapatkan

berita tersebut Mereka harus memiliki reporter TV. Namun , selain

berita stasiun TV juga membutuhkan gambar untuk mendukung berita

yang sudah didapat, maka stasiun TV membutuhkan seorang juru

kamera (camera person).

Page 63: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

52

Pada bagian ini akan membahas sumber berita TV yang

diperoleh dari beberapa komponen, yaitu:

a. Reporter

Sumber berita terpenting bagi stasiun TV adalah reporter

dan juru kamera yang bertugas mencari informasi dan mengambil

gambar dilapangan. Seorang reporter atau juru kamera dapat

dikategorikan sebagai sumber berita jika mereka melihat langsung

atau menjadi saksi mata dari suatu peristiwa bernilai berita. Jika

mereka mendapat berita dari pihak lain, maka pihak lain itulah

yang menjadi sumber berita bukan si reporter. Stasiun TV juga

memperoleh bahan berita dari reporter dan juru kamera freelance.

Selain itu juga stasiun TV bias juga memperoleh bahan berita dari

juru kamera amatir yang kebetulan menyaksikan suatu peristiwa

dan meliputnya.

b. Pelayanan darurat

Dalam setiap menjalankan tugasnya seorang reporter harus

selalu sigap dan proaktif terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi

dimasyarakat. Reporter tidak hanya menunggu penugasan yang

akan diberikan kepadanya, namun ia juga harus mencari informasi

awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting. Stasiun

TV harus memiliki kontak dengan berbagai unit pelayanan darurat

seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit (gawat darurat),

pusat informasi cuaca, terutama saat musim hujan, badan SAR

Page 64: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

53

(search and rescue) Informasi yang diperoleh dari pelayanan

darurat tersebut dapat menjadi sumber berita bagi stasiun televisi.

c. Kontak Publik

Kontak public adalah orang-orang atau narasumber yang

dapat dihubungi oleh semua orang(public) untuk dimintai

keterangan terkait dengan organisasi atau profesi mereka.

Narasumber ini dapat berasal dari organisasi pemerintah, non

pemerintah, serikat buruh, kelompok-kelompok oposisi (penekan)

atau pengamat dan kalangan perguruan tinggi. Orang yang paling

mudah dihubungi biasanya adalah bagian hubungan masyarakat

(Humas) atau juru bicara suatu organisasi atau lembaga. Mereka

adalah lapis pertama sebelum reporter bias memperoleh keterangan

kepada pejabat lain yang lebih tinggi kedudukannya.

d. Kontak pribadi

Kontak pribadi adalah barang berharga yang dimiliki

seorang reporter. Reporter biasanya memiliki kontak pribadi

dengan sumber-sumber berita yang terdiri dari para pejabat, tokoh

masyarakat, atau orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga

pemerintah dan non pemerintah. Mereka yang menjadi kontak

pribadi suatu waktu akan memberikan informasi kepada reporter

dan ia dapat diminta berbicara didepan kamera. Ini berarti orang

tersebut dapat diidentifikasikan sebagai narasumber. Namun , ada

beberapa kontak yang menawarkan informasi hanya jika identitas

mereka dirahasiakan. Hal ini dapat diterima dalam praktik

Page 65: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

54

jurnalisme televisi guna melindungi sumber yang tak ingin

namanya disebutkan.

e. Kantor berita

Hamper seluruh stasiun televisi berlangganan kantor berita

dan bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita

sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi

program beritanya.

f. Siaran Pers

Siaran pers (press release) adalah informasi atau

pernyataan (statement) yang dikirimkan ke media massa dengan

tujuan untuk dapat dipublikasikan. Dalam memberikan informasi

sah-sah saja mengutip press release selama informasi itu

bermanfaat bagi masyarakat, namun jangan terkesan seperti iklan

atau promosi gratis, karena siaran pers yang disebarkan biasanya

menggambarkan hal-hal yang positif bagi lembaga yang

mengeluarkannya, dan untuk membangun citra yang baik atas

suatu organisasi yang bersangkutan.

g. Jumpa Pers

Sebagaimana siaran pers, jumpa pers atau konferensi pers

biasanya mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan

menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut.

Statiun TV hendaknya lebih selektif dalam memilih konferensi pers

yang akan diliput, dengan mempertimbangkan bobot berita dan

siapa yang akan memberikan jumpa pers tersebut. Jadikan jumpa

Page 66: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

55

pers sebagai kesempatan yang bagus untuk mendapatkan kutipan

langsung narasumber atau wawancara khusus.

h. Pemirsa

Banyak pemirsa televisi yang suka menghubungi stasiun

TV untuk memberikan informasi mengenai suatu peristiwa.

Informasi dari pemirsa tersebut penting bagi stasiun TV karena

biasanya cepat disampaikan.

i. Saksi mata

Para saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang

sangat baik, karena dapat memberikan keterangan dengan cepat

sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. Namun sering

kali para saksi mata ini masih dalam kondisi emosional atau

terguncang dengan peristiwa yang baru saja dialami sehingga

reporter tidak bias sepenuhnya mengandalkan keterangan para

saksi mata untuk mendapatkan keterangan yang objektif.

j. Media lainnya

Siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok dunia dapat

juga menjadi narasumber berita bagi suatu stasiun televisi. Sudah

seharusnya setiap stasiun TV berlangganan surat kabar yang terbit

di ibukota dan surat kabar local yang dianggap berwibawa.

Stasiun TV sebaiknya memiliki perpustakaan yang

menyimpan berbagai referensi seperti buku, buku pintar, petunjuk

wisata, klipping atau naskah-naskah berita lama (arsip). Stasiun TV

seringkali menerima informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang

Page 67: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

56

terjadi dimasa datang. Reporter harus mencatatnya dalam News

Diary sehingga redaksi tetap akan mengetahui peristiwa tersebut

meskipun reporter itu sedang cuti. Tulislah tanggal penting atau

hari peringatan dalam News Diary.

D. Terorisme

1. Pengertian Terorisme

Ketika membahas teroris, tidak terlepas dari empat istilah

penting yaitu terorisme, teror, kelompok teroris, dan tindak terorisme.

Selama ini terorisme didefinisikan dengan berbagai arti oleh para

penstudi terorisme. Keberagaman defiisi ini menunjukan tidak adanya

definisi universal mengenai terorisme.

Pemerintah Amerika Serikat mendefinisikan terorisme sebagai

“…. The calculated use of violence or threat of violence to attain goals

that are political, religious or ideological in nature… through

intimidation, coercion or instilling fear.” Ini berarti bahwa kelompok

teroris merupakan kelompok pengguna kekerasan dengan tujuan

menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan politis.

Sementara itu, yang dimaksud dengan teror adalah suatu usaha untuk

menciptakan ketakutan, kengerian dan kekejaman oleh seseorang atau

golongan. Maka kelompok teroris menggunakan kekerasan untuk

menimbulkan rasa takut kepada non-kombatan dengan cara-cara yang

tidak sah dan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan politik.28

28

Sukawarsini Djelantik, Ph. D, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media,

Kemiskinan dan Keamanan Nasional (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoneaia,2010), hal. 74

Page 68: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

57

Kekerasan yang dilakukan kelompok teroris merupakan tindak

pidana terorisme. Menurut UU No. 15 tahun 2003 (pasal 6 dan 7),

tindak pidana terorisme adalah:

1) Suatu tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan

sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan

untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap

orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat

massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya

nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan

kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang

strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau

fasilitas internasional;

2) Suatu tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang secara

melawan hukum untuk memasukan ke Indonesia, membuat,

menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba

menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan

padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan,

mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau

mengeluarkan ke dan/ atau dari Indonesia suatu senjata api,

amunisi, atau suatu bahan peledak dan bahan-bahan lainnya

yang berbahaya dengan maksud untuk melakukan tindak

pidana terorisme.

Peneliti ilmu sosial mendefinisikan tindak terorisme sebagai

berikut:“... kekerasan yang dikalkulasikan, mengejutkan, dan

Page 69: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

58

ditujukan terhadap masyarakat sipil, termasuk personel keamanan dan

militer yang tidak sedang bertugas, terjadi dalam kondisi damai, dan

target-target simbolis lainnya yang dilakukan oleh agen-agen rahasia,

untuk tujuan psikologis yaitu mempublikasikan masalah politik,

agama dan/ atau intimidasi atau pemaksaan terhadap pemerintah atau

masyarakat sipil agar menyetujui tuntutan mereka.29

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu

kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok teroris apabila

memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

a) Mengeksploitasi kelemahan manusia secara sistematik, yaitu

kengerian atau ketakutan yang melumpuhkan;

b) Adanya penggunaan ancaman atau penggunaan kekerasan

fisik;

c) Adanya tujuan politik yang ingin dicapai;

d) Adanya sasaran yang umumnya masyarakat sipil; dan

e) Dilakukannya perencanaan dan persiapan secara rasional

29

Sukawarsini Djelantik, Ph. D, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan dan

Keamanan Nasional (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoneaia,2010), hal. 21

Page 70: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

59

BAB III

PROFIL STASIUN TVRI

A. Gambaran Umum TVRI; Dulu, Kini, dan Nanti

Usulan untuk memperkenalkan televisi muncul jauh ditahun 1953,

dari sebuah bagian di departemen penerangan, di dorong oleh perusahaan-

perusahaan AS, Inggris, Jerman, Jepang, Yang berlomba-lomba menjual

Hardware-nya. Menjelang asean games ke-4 di Jakarta pada 1962,

soekarno dan cabinet akhirnya yakin akan perlunya televisi, dengan alasan

reputasi internasional Indonesia tergantung pada pecan olahraga yang

disiarkan, terutama ke jepang (yang telah memiliki televisi sejak awal

1950-an).1

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek

media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di

bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. Tanggal 25 Juli 1961,

menteri penerangan mengeluarkan SK menpen No. 20/SK/M/1961 tentang

pembentukan panitia persiapan televisi (P2T).2

Pada 23 oktober 1961, presiden soekarno yang sedang berada di

Wina mengirimkan Teleks kepada Menpen Maladi untuk segera

menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya 10 bulan)

dengan adegan utama: (1) membangun studio di eks AKPEN di senayan

(TVRI sekarang); (2) membangun dua pemancar; 100 watt dan 10 kw

1 Muhammad Mufid, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta, Kencana, Cet. I, 2005

2 www.tvri.co.id

Page 71: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

60

Dengan tower 80 meter; dan (3) mempersiapkan software (program) serta

tenaga.

Tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran

percobaan dengan acara HUT proklamasi kemerdekaan Indonesia XVII

dari halaman istana merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan

berkekuatan 100 watt.

Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengudarakan untuk pertama

kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV

dari stadion utama Gelora Bung Karno. Indonesia menjadi Negara ke

empat di Asia yang memiliki siaran televisi, setelah jepang, Filiphina, dan

Thailand.

Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963

tentang pembentukan yayasan TVRI dengan pimpinan umum presiden RI.

Pada Bab I pasal 3 keppres tersebut dikatakan bahwa yayasan TVRI

merupakan pengelola tunggal pertelevisian di seluruh Indonesia.

Sementara pasal 4 dan pasal 5 menjelaskan bahwa, “Keberadaan TVRI

ditunjukan sebagai alat hubung masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan mental, khususnya manusia sosialis Indonesia”.

Untuk melaksanakan misi TVRI, Presiden Soekarno mengeluarkan

Keppres No. 218 Tahun 1963 tentang pemungutan sumbangan iuran untuk

membantu pembayaran yayasan TVRI sebagai pelengkap Keppres No.

215 Tahun 1963. Dengan ketentuan ini, setiap pemilik pesawat televisi

diseluruh wilayah Indonesia wajib mendaftarkan pesawatnya dikantor

TVRI Kompleks Gelora Bung Karno, sebesar Rp. 300,- tiap pesawat.

Page 72: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

61

Tahun 1963 TVRI mulai merintis pembangunan stasiun daerah, yang

dimulai dengan stasiun Yogyakarta. Stasiun baru ini mulai siaran pada

akhir tahun 1964. Segera setelah itu, TVRI berturut-turut mendirikan

Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, dan Denpasar.

Tahun !974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari

organisasi dan tata kerja departemen penerangan, yang diberi status

Direktorat, langsung bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV,

dan Film Departemen Penerangan RI. Sebagai alat komunikasi

pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan policy pemerintah

kepada rakyat. Satu tahun kemudian, dikeluarkan SK Menpen No. 55

Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain

sebagai yayasan televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang

manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.

Memasuki tahun 1975, selain berstatus sebagai yayasan, TVRI

juga ditetapkan sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Departemen

Penerangan dengan diterbitkannya SK Menteri Penerangan No.. 55B

Tahun 1975, yang kemudian diperbarui oleh SK Menpen No. 230A tahun

1984 tentang organisasi dan tata kerja departemen penerangan yang

didalamnya mengatur direktorat televisi yakni dibawah direktorat jendral

RTF.

Pada 1976, Indonesia meluncurkan sebuah satelit siaran domestic

palapa, diikuti pada 1983 dengan satelit palapa B 2. Teknologinya

memang Amerika, namun nama satelitnya merupakan symbol jawa, atau

Page 73: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

62

tepatnya diambil dari sumpah Gajah Mada, Mahapatih kerajaan Majapahit

Abad XIV di Jawa Tengah.

Mulai tahun 1977, secara bertahap dibeberapa Ibu kota Propinsi

dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi

sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari:

SPK Jayapura, SPK Ambon, SPK Kupang, SPK Malang (tahun 1982

diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya), SPK Semarang, SPK

Bandung, SPK Banjarmasin, SPK Pontianak, SPK Banda Aceh, SPK

Jambi, SPK Padang, SPK Lampung.

Jika dibuat periodisasi perkembangan TVRI, maka paling sedikit

kita bias membagi menjadi tiga. Pertama, era 1962 sampai 1975. TVRI

yang terlahir secara formal 24 Agustus 1962, ditetapkan badan hukumnya

sebagai Yayasan melalui Keppres RI No.215/1963 Pada 20 Oktober 1963.

Kedua, stasiun hokum era 1975 hingga 1999. TVRI para periode ini

memiliki dua peran, yakni sebagai yayasan dan juga sebagai unit

pelaksana Teknis Departemen Penerangan. Ketiga, era reformasi. Setelah

beberapa waktu statusnya mengambang seiring dengan dilikuidasinya

Deppen, berdasarkan SK presiden RI No. 335/M/1999 tentang

Pembentukan Kabinet Persatuan Nasional.

Dalam regulasi yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2000

dikatakan bahwa TVRI berbadan hukum perusahaan Jawatan(perjan).

Namun, terhitung 15 April 2003, pemerintah lalu mengalihkan badan

hokum TVRI menjadi Perseroan. Penandatanganan akta pendirian dan

anggaran dasar PT. TVRI ini mempertegas PP No.9 Tahun 2000 yang

Page 74: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

63

hakikatnya merupakan izin prinsip mengenai pengalihan status Perusahaan

Jawatan ke Perseroan Terbatas.

Semangat untuk menjadikan TVRI sebagai TV public telah

diisyaratkan dalam berbagai kebijakan seputar TVRI PP No. 26 Tahun

2000 tentang status Perjan TVRI misalnya, secara eksplisit mengatakan

bahwa tujuan Perjan adalah untuk menyelenggarakan kegiatan penyiaran

televisi sesuai dengan prinsip-prinsip televisi public yang independen,

netral, mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada

kepentingan masyarakat serta tidak semata-mata mencari keuntungan

(Pasal 6).

Beberapa definisi Lembaga Penyiaran Publik antara lain:

Manchesne, di AS tahun 1997, menyebutkan Lembaga penyiaran public

sebagai jasa penyiaran yang bersifat nirlaba, ditunjang oleh dana public

yang tanggung jawabnya terutama ditunjukan kepada masyarakat,

menyediakan jasa kepada seluruh penduduk dan tidak menggunakan

prinsip-prinsip komersil sebagai alat untuk menentukan pembuatan

program penyiaran.

Selanjutnya, Eiffel dari eropa, mendefinisikan lembaga penyiaran

public sebagai lembaga pelayanan umum, sebagai lembaga penyiaran yang

diperuntukan bagi public yang didanai oleh public dan dikendalikan oleh

public.3

Jadi, berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka jelas bahwa

kebijaksanaan penyiaran public merupakan kebijaksanaan independen

3 Rangkuman Workshop”TVRI TV PUBLIK”, 2004, h. 40

Page 75: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

64

yang bersifat non komersial, berorientasi pada kepentingan public dan

peningkatan kualitas public dan partisipasi public dalam pengelolaan

lembaga.

Ada tiga ciri khas lembaga penyiaran publik, yaitu:

1. Lembaga penyiaran public mempunyai fungsi sebagai public service.

Fungsi ini dijalankan oleh lembaga penyiaran public dengan

menyiarkan program-program yang memberikan manfaat bagi public.

2. Lembaga penyiaran public tidak berorientasi kepada pencarian

keuntungan..

3. Lembaga penyiaran public dikelola dengan melibatkan partisipasi

public.

Berkaca pada sejarah diatas TVRI sebagai lembaga publik

memiliki prinsip-prinsip televisi public yang independen, netral, mandiri

dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan

masyarakat serta tidak semata-mata mencari keuntungan.

TVRI sebagai LPP (Lembaga Penyiaran Publik), tidak bisa

sepenuhnya mengikuti keinginan pasar. TVRI sesuai dengan tupoksinya

(Tugas Pokok dan Fungsinya) salah satu tugasnya adalah mengawal

peradaban bangsa dan merajut kesetaraan ditengah kemajemukan yang

juga dituntut memberikan program mencerdaskan bangsa dengan

program- program sosialisasi Pemerintah.4

4 Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013.

Page 76: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

65

Hal ini menjadi menjadi faktor penghambat bagi TVRI ditengah

perkembangan media- media saat ini. Setiap media menginginkan

produksi program yang berkualitas dan menghibur bagi pemirsanya, tentu

saja hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung seperti biaya

produksi yang mencukupi, serta keberadaan SDM yang berkualitas.

Dalam hal ini TVRI juga dihadapkan pada satu masalah yang

cukup sulit, dimana TVRI dituntut memberikan program yang mencerdaskan

bangsa dengan program- program sosialisasi Pemerintah. Namun pada

kenyataanya saat ini program- program sosialisasi tersebut menjadi tak

layak jual. Sehingga kebutuhan anggaran untuk menciptakan program

yang berkualitas menjadi terhambat, yang seharusnya TVRI dengan

program yang berkualitas mampu menambahkan pemasukan dari program-

program yang laku terjual.

. Konsekuensi logis dari keterbatasan anggaran mengakibatkan

buruknya hasil produksi yang pasti memberikan efek domino terhadap

audience share. Perlahan tapi pasti bahwa audience share sedikit demi

sedikit berpindah pada TV Swasta yang mampu mengemas hampir seluruh

programnya dengan format kekinian dan mengikuti keinginan pasar. hal

ini senada dengan yang disampaikan oleh Erwin Aryananta Direktur

Bagian Pengembangan dan Usaha dalam wawancaranya bahwa “Memang

TVRI tidak mampu mengikuti perkembangan zaman dan pergeseran nilai

sosial masyarakat hari ini.”5

5 Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013.

Page 77: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

66

Keberadaan SDM (Sumber Daya Manusia) Yang berkualitas

menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk menciptakan produksi

program yang berkualitas, ditengah- tengah persaingan industri Media

yang semakin ketat TVRI saat ini masih belum mampu besaing dengan

televisi- televisi swasta yang jelas kaya dengan SDM berkualitas. Televisi

swasta lebih memanfaatkan SDM muda yang jelas orang- orang muda

lebih dinamis, penuh kreatifitas karena sedang berada pada proses

bertumbuh kembang. Sedangkan Design produksi berkaitan erat dengan

kreativitas. Makin kreative SDM nya makin berkualitas pula hasil produksi

yang dihasilkan.

Berbeda dengan TVRI yang masih menganut azas primordialisme

dan fedalisme yang terbungkus dalam pakaian birokrasi harus bersaing

dengan orang- orang muda dinamis yang sedang bertumbuh kembang.

Design produksi terkait erat dengan creativitas yang kita ketahui bersama

bahwa untuk dunia kreatif sky is the limit. Lalu bagaimana dengan SDM

TVRI khusunya dalam bidang produksi mampu bersaing bila jabatan

bukan disesuaikan dengan kompetensi melainkan berdasarkan azas

senioritas. Ini yang dimaksud dengan azas feodalisme dengan pakaian

birokrasi. Dalam birokrasi komunikasi yang dibangun bukan dua arah

melainkan azas top down communication. Dapat dibayangkan bagaimana

jadinya bila seseorang yang duduk sebagai birokrat harus bersaing dengan

para pendatang muda yang dinamis disektor swasta.6

6 Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013.

Page 78: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

67

Hal- hal tersebutlah yang menjadi pembeda antara televisi Publik

dengan Televisi Swasta, seharusnya TVRI sudah mampu dan mau

mengikuti hal tersebut jika tidak ingin ditinggalkan oleh pemirsanya.

Dalam hal ini menjadi tugas yang cukup berat bagi divisi Pengembangan

dan Usaha melihat tugas dari Tugas utama dari divisi tersebut yaitu men-

generata revenue dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan

memanfaatkan anggaran dari APBN yang sangat terbatas.

Anggaran yang diterima dari APBN belum mampu mencapai

tujuan tersebut, hal ini memaksa divisi Pengembangan dan Usaha mau tak

mau untuk memikirkan permasalahan ini, divisi Pengembangan dan Usaha

telah menjalankan tugas tersebut guna mencapai tujuan atas tanggung

jawabnya yaitu dengan berkaca pada televisi swasta yang memanfaatkan

aspek produksi program yang dihasilkan untuk mendapatkan pemasukan

diluar anggaran APBN.

Divisi Pengembangan dan Usaha membuka peluang kerjasama

dengan pihak ketiga. Divisi Pengembangan dan Usaha melakukan road

show keseluruh agency dan PH (Production House) untuk mendengar apa

keinginan produsen agar content program dapat disesuaikan dengan

keinginan pasar dan produsen. Dengan dasar itu Divisi Pengembangan dan

Usaha melakukan diskusi secara mendalam dengan production centre agar

mampu membuat program dengan content yang diinginkan masyarakat.

Namun dengan keterbatasan dana dan dengan dukungan peralatan yang

sudah sangat obsolete TVRI tidak cukup memiliki kekuatan yang memadai

untuk memproduksi program dengan format kekinian agar mampu

Page 79: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

68

bersaing dengan pihak swasta. Hal yang sangat menyulitkan ruang gerak

TVRI dibatasi oleh UU 32. UU penyiaran memang berlaku umum

terhadap TV swasta namun taring KPI terkesan tumpul saat menghadapi

TV Swasta yang dianggap melanggar UU penyiaran, seperti menayangkan

infotainment yang jelas- jelas tidak memiliki unsur edukasi namun sampai

saat ini program dimaksud masih terus menerus menghiasi layar kaca.

Sementara program seperti ini memiliki rating yang tinggi. Dapat

dibayangkan bila TVRI menanyangkan hal serupa, TVRI wajib bersikap

independen, netral dan imparsial.7

Langkah yang dilakukan oleh divisi pengembangan dan usaha yang

dimulai pada tahun 2012 pertengahan cukup menuai hasil setidaknya

Secara empirik pada pendapatan Non APBN mengalami kenaikan setiap

tahunnya terutama lonjakan pendapatan terjadi pada tahun 2012 dan 2013.

Hal ini tergambar pada tahun 2012 rating yang dikeluarkan oleh AGB

Nielsen Media Research rating TVRI 0,6 dan pada bulan oktober 2013

rating yang dicapai menjadi 1,6.

Prestasi ini harus mampu dipertahankan dan ditingkatkan oleh

TVRI, dengan berkaca pada kekurangan yang ada dan perkembangan

dunia media yang sangat pesat, TVRI harus mengalami perubahan

kedepan jika masih ingin dilirik oleh pemirsanya. Dari kajian diatas jelas

perubahan besar yang harus dilakukan oleh TVRI yaitu merubah bentuk

kelembagaan TVRI, sudah saatnya TVRI harus mampu mandiri tanpa

berharap hidup dari APBN. Karena jika terus berharap dari APBN, TVRI

7 Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013

Page 80: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

69

akan terus dijadikan alat politik semata, dengan kata lain siapa penyandang

dana terbesar akan bisa mengarahkan kemana TVRI bejalan. Dalam hal ini

Erwin Aryananta selaku Direktur divisi Pengembangan dan Usaha

mengatakan bahwa Sampai sekarang TVRI tetap bisa hidup bukan karena

kepiawaiannya dalam bersaing secara sehat dalam industrinya namun

hanya karena dukungan APBN. Apa yang terjadi kemudian adalah TVRI

dalam banyak kesempatan harus mengikuti keinginan penyandang dana.8

B. Struktur Lembaga Penyiaran Publik TVRI

Struktur perusahaan penyiaran public TVRI, terdiri dari:9 Dewan

pengawas. Dewan pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijakan

umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran

tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya, serta

mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan

penyiaran; mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran serta

independensi dan netralitas siaran; melakukan uji kelayakan dan kepatutan

secara terbuka terhadap calon anggota dewan direksi; mengangkat dan

memberhentikan dewan direksi; menetapkan salah seorang anggota dewan

direksi sebagai direktur utama; menetapkan pembagian tugas setiap

direktur; melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada presiden dan dewan

perwakilan rakyat republik Indonesia (DPR RI).

Dewan direksi. Dewan direksi mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan yang ditetapkan oleh dewan pengawas yang meliputi kebijakan

8 Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013 9 Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan

Kelembagaan dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun 2006-2011, h. 18

Page 81: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

70

umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran

tahunan, serta kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya;

memimpin dan mengelola TVRI sesuai dengan tujuan dan senantiasa

berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna; menetapkan ketentuan

teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional penyiaran;

mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi sesuai

peraturan yang berlaku; menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala;

membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku; mewakili lembaga didalam dan di luar

pengadilan; menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam

maupun di luar negeri.

Direktur utama. Tugasnya ialah menjabarkan visi, misi, kebijakan

umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan

sumber daya yang telah ditetapkan oleh dewan pengawas, dalam rencana

induk dan rencana kerja dan anggaran tahunan.

Direktur program dan berita. Tugasnya ialah melaksanakan visi,

misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, dan kebijakan pengembangan

kelembagaan dan sumber daya dibidang program, produksi, siaran berita

dan non berita serta pendokumentasian.

Direktur keuangan. Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi,

kebijakan umum, kebijakan penyiaran, dan kebijakan pengembangan

kelembagaan dan sumber daya dibidang keuangan, meliputi anggaran,

keuangan dan akuntansi.

Page 82: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

71

Direktur teknik. Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi, kebijakan

umum, kebijakan penyiaran, dan kebijakan pengembangan kelembagaan

dan sumber daya dibidang teknik, meliputi teknik produksi, teknik

penyiaran, teknik informatika dan teknik media konvergensi.

Direktur umum. Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi, kebijakan

umum, kebijakan penyiaran, dan kebijakan pengembangan kelembagaan

dan sumber daya dibidang umum, asset, sumber daya manusia,

kelembagaan, organisasi dan ketatalaksanaan.

Direktur pengembangan dan usaha. Tugasnya ialah melaksanakan

visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, dan kebijakan

pengembangan kelembagaan dan sumber daya dibidang pengembangan

dan usaha.

TVRI Pusat. TVRI Pusat dikelola langsung oleh dewan direksi

sesuai bidang tugas masing-masing. Dalam melaksanakan tugas, dewan

direksi dibantu oleh General Manager dan Manager yang setara dengan

Kepala Bidang/ Bagian dan Kepala Seksi/ Subbagian.

TVRI Stasiun Daerah. Merupakan satuan kerja TVRI pusat

sekaligus sebagai kekuatan pendukung dalam penyelenggaraan siaran

local, regional, nasional, dan internasional.

Satuan pengawasan intern. Dipimpin oleh seorang kepala yang

pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh direktur

utama.

Page 83: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

72

Pusat pendidikan dan pelatihan. Dipimpin oleh seorang kepala

yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh

direktur utama.

Pusat penelitian dan pengembangan. Dipimpin oleh seorang kepala

yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh

direktur utama.

Perwakilan luar negeri. Penunjukan perwakilan luar negeri

dilakukan atas dasar kebutuhan lembaga penyiaran public TVRI, dengan

prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien. Penunjukan perwakilan luar

negeri dilakukan oleh dewan direksi atas persetujuan dewan pengawas dan

dikoordinasikan dengan departemen luar negeri RI.

Lembaga penyiaran public local yang berafiliasi dengan TVRI.

Proses afiliasi lembaga penyiaran public local dengan TVRI diatur dalam

perjanjian kerjasama setelah mendapat persetujuan dewan pengawas.

Gambar 2

Struktur Kelembagaan TVRI

PRESIDEN RI

SEBAGAI KEPALA NEGARA

DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT RI

DEWAN PENGAWAS

DEWAN DIREKSI

MANAGEMEN

PETUGAS OPERASIONAL

Page 84: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

73

Gambar 3

Struktur organisasi dewan pengawas LPP TVRI

Page 85: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

74

Page 86: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

75

Page 87: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

76

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS

A. Program Dialog TVRI

1. Profil dan Latar Belakang

Derap langkah pembangunan diseluruh pelosok tanah air dalam segala

bidang merupakan hal yang harus diketahui masyarakat setiap saat. Berbagai

bentuk upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur serta menjaga

keutuhan NKRI merupakan langkah yang harus senantiasa didengungkan.

Melalui Dialog Aktual, seluruh komponen bangsa mendapat

kesempatan berbicara untuk menunjukan karya, kinerja, menyalurkan aspirasi,

kepedulian bahkan kritik terhadap isu yang tengah berkembang di tengah

masyarakat, demi keseimbangan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara

agar menjadi negara bermartabat. Dengan mengajak masyarakat turut

berperan aktif serta turut mengawasi dan menilai seberapa besar keseriusan

seluruh komponen bangsa baik eksekutif, legislative, yudikatif hingga LSM

dalam menjalankan tugas dan fungsinya demi terciptanya masyarakat yang

adil dan makmur.

Berdasarkan hal itulah TVRI sebagai lembaga publik dengan program

Dialog TVRI, mencoba untuk memberikan wadah kepada semua komponen

masyarakat untuk berperan aktif terhadap isu-isu yang muncul ditengah-

Page 88: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

77

KEPALA SEKSI

PRODUKSI BERITA

ENDAH TRI

HANDAYANI, S.sos.

KEPALA SEKSI

SIARAN OLAH RAGA

EBI RUKBI. Drs.M.Si.

KEPALA SEKSI

CURRENT AFFAIRS

HENDRAJIT

ARYAPUTRA.S.Sos. 1

KEPALA SEKSI

SIARAN BERITA

HUSEIN AZHARI, S.sos

tengah masyarakat. Dengan format dialog interaktif masyarakat diharapkan

dapat ikut serta dalam pembahasan isu atau topik yang diangkat pada dialog

TVRI.

Dialog TVRI ialah sebuah program berita yang dikemas secara serius

tapi santai dengan format dialog interaktif, yang di produksi oleh bagian

Current Affairs dan dikepalai oleh bidang berita. Dialog TVRI di produseri

oleh dua orang dengan tim produksi yang berbeda dalam setiap minggunya.

Gambar 4

Struktural Pemberitaan

KEPALA BIDANG BERITA

PIPIT IRIANTO, SS.

Page 89: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

78

Tabel 3

Tim Produksi program dialog TVRI

Tim Produksi 1

NO NAMA JABATAN

1 Irwan Hendarmin Penanggung Jawab

2 Pipiet Irianto Wakil Penanggung Jawab

3 Hendrajit Aryaputra Produser Eksekutif

4 Subari Abd Zaini Produser

5 Ferry Agusta Produser Pelaksana

6 Mujihadi Redaktur

7 Sri Rejeki Redaktur

8 Dewi Tri Lestari Redaktur

9 Endina Palisuri Redaktur

10 Caesario Redaktur

11 Astrid Permata Redaktur

12 Bela Shinta Redaktur

13 Puspita Perdani Redaktur

14 Sisca Oktavia Redaktur

Page 90: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

79

Tim Produksi 2

Tim produksi Dialog TVRI adalah orang-orang yang berasal dari

Current Affairs, sedangkan Cameramen, Switcher, Audio men, PD, FD dan

lainya berasal dari bagian tekhnik yang mereka semua selalu berganti-ganti

tergantung situasi siapa saja yang sedang ada dan siap untuk produksi, jadi

bagian-bagian tersebut tidak pasti atau tidak menentu orangnya.

NO NAMA JABATAN

1 Irfan Penanggung Jawab

2 Pipiet Irianto Wakil Penanggung Jawab

3 Hendrajit Aryaputra Produser Eksekutif

4 A. Suryo Nugroho Produser

5 Sapto Wibowo Produser Pelaksana

6 Nazli Zakaria Redaktur

7 Rosmeini Redaktur

8 Herry Herman Redaktur

9 Matroji Redaktur

10 Supomo Redaktur

11 Jehan Soraya Redaktur

12 Jenifer Redaktur

13 Rifni ArIfa Redaktur

Page 91: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

80

Program Dialog TVRI tayang setiap senin-jumat pukul 07.00-08.00

WIB. Namun dengan seiringnya waktu karena banyaknyanya acara-acara

kenegaraan yang harus disiarkan secara langsung membuat program Dialog

TVRI harus berganti-ganti jam tayang menjadi jam 15.00-16.00 dan jam

18.00-19.00 WIB. Program berita ini mengangkat isu-isu aktual yang

berkaitan dengan masyarakat umum. Program ini juga mengkombinasikan

tayangan berita dengan talkshow, sehingga acaranya pun tidak seperti

program berita kebanyakan yaitu news presenter membawakan berita-berita

yang sudah disiapkan untuk selanjutnya ditayangkan dan ditonton oleh

masyarakat.

Pada dasarnya Dialog TVRI adalah program berita yang berisi isu-isu

yang tengah bergulir dan berkembang pada saat itu, sehingga program ini

menjadi referensi bagi pemirsa untuk mengetahui informasi secara mendalam

dan aktual.

Topik-topik yang diangkat pada Dialog TVRI sangatlah beragam,

mulai dari ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Adapun kriteria sebuah topik

yang diangkat adalah apa saja, selagi isu itu menarik, sedang hangat

dibicarakan, tidak memihak dan menyudutkan pihak manapun.

Program Dialog TVRI mempunyai konsep atau format yaitu dialog

interaktif dikemas secara serius tapi santai, dipandu oleh seorang host yang

komunikatif. Program ini juga menyertakan Prolog/ VT berdurasi tiga menit

sesuai tema, agar lebih mudah dicerna penonton. Program Dialog TVRI juga

menghadirkan pemirsa melalui rekaman video yang sudah diambil

Page 92: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

81

sebelumnya dan juga melalui saluran telepon, untuk menanggapi tema dialog

sehingga semakin memperkaya wawasan dan cakupan dari tema yang

diangkat.

Target audience Dialog TVRI adalah remaja dan dewasa dan juga

masyarakat pada umumnya. Dengan adanya program Dialog TVRI pemirsa

dituntut agar berfikir maju dan kritis terhadap permasalahan yang sedang

membelit negara ini. Diharapkan program Dialog TVRI dapat menjadi wadah

bagi pemirsa yang ingin menyampaikan aspirasinya baik secara langsung

untuk membantu membangun negara yang lebih baik.

Isi program dalam Dialog TVRI yaitu host membuka acara langsung

didampingi para Narasumber dan duduk di sofa.kemudian pemutaran Prolog/

VT sesuai tema, dapat berupa mini feature atau komentar masyarakat. Lalu

host interview dengan Narasumber sebanyak 3 (tiga) orang dan juga interkatif

dengan penonton by phone.

Page 93: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

82

Gambar 5

Rundown Dialog TVRI

RUNDOWN DIALOG TVRI

"PENANGANAN TERORISME"

Hari / Tanggal : RABU 23 Januari 2013

Pukul : 07.00 s.d 08.00 WIB

Studio : VI (live)

NO MATERI BERITA DURASI KETERANGAN

1 Tune Program 20 Detik

2 Opening Pembawa Acara

Live

ANSY LEMA

PEWAWANCARA

membuka acara dan mengenalkan narasumber

1. SUSNINGTYAS KERTOPATI

ANGGOTA KOMISI 1 DPR RI

2. WAWAN H PURWANTO

PENGAMAT INTELEJEN

Memulai dialog :

3 Dialog Sessi I 20 Menit Live

4 Jeda Iklan I 2 Menit Playback

5 Dialog Sessi II 10 Menit Live

6 Jeda Iklan II 2 Menit Playback

7 Dialog Berakhir, catatan dan kesimpulan 1 Menit Live

8 Tune Penutup + Kerabat Kerja 20 Detik Playback

Page 94: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

83

KERABAT KERJA :

Penanggung Jawab : Irwan Hendarmin

Wakil Penanggung Jawab : Pipiet Irianto

Produser Eksekutif : Hendrajit Aryaputra

Produser : A Suryo Nugroho

Produser Pelaksana : Sapto Wibowo

Redaktur : Nazli Zakaria

Rosmeini

Herry Herman

Matroji

Supomo

2. Aspek Marketing dan Rating Program Dialog TVRI

Aspek marketing dan rating juga diperlukan dalam suatu program

acara televisi. Yaitu, bagaimana menjual acara-acara siaran kepada

penonton yang tepat sasaran dan waktu menonton yang tepat pula. Hal

tersebut bisa dilakukan dengan menginformasikan kepada seluruh

penonton mengenai program yang akan ditayangkan. Dengan begitu

banyak penonton yang mengetahui jam tayang acara yang mereka akan

tonton. Televisi biasanya menggunakan iklan sebagai media untuk

menjual atau mempromosikan acaranya. Namun, tidak sedikit juga yang

menggunkan media lain seperti radio, koran dan bahkan sosial media

untuk mempromosikan suatu acara televisi.

Adapun dalam program Dialog TVRI, hanya menggunakan iklan di

stasiun TVRI untuk mempromosikan acara tersebut. Namun, rencananya

program ini juga akan menggunakan sosial media sebagai media promosi.

Page 95: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

84

Dengan harapan semakin banyak yang digunakan dalam mempromosikan

acaranya, maka semakin banyak pula penonton yang tertarik untuk

menyaksikan acara tersebut.

Selain aspek marketing, rating juga dieprlukan dalam suatu program

acara televisi. Karena, kesuksesan program televisi saat ini diukur oleh

tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa. Pengukuran rating

dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat yang bernama

“people meter” pada bebrapa responden.

Untuk program Dialog TVRI berdasarkan hasil riset yang dilakukan

oleh lembaga riset bernama Nielsen pada periode minggu terakhir bualan

november 2013, ternyata memiliki rating yang cukup lumayan. Dialog

TVRI masuk kedalam 20 besar TOP program TVRI Nasional dengan

menempati posisi ke 19. Hal itu menandakan banyak penonton yang

tertarik pada program Dialog TVRI.

B. Proses Produksi Program Dialog TVRI

Sebelum membahas jalannya produksi suatu acara, maka dibutuhkan

suatu perencanaan yang baik dan bertanggung jawab mengenai jalannya suatu

program acara tersebut yang diatur oleh produser agar acara yang diproduksi

menghasilkan tayangan yang baik.

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak

peralatan, orang, dan biaya besar, juga memerlukan suatu organisasi yang

Page 96: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

85

rapih, dengan mengikuti tahap-pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien.

Seperti teori yang dikemukakan oleh Fred Wibowo di dalam bukunya

mengatakan bahwa, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang

lazim disebut Standart operation procedure (SOP) yaitu1 :

1) Pra Produksi

2) Produksi

3) Pasca Produksi

Demikian juga dengan produksi program Dialog TVRI, memiliki

tahapan seperti diatas.

1. Pra Produksi Program Dialog TVRI

Tahap pra produksi merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah

produksi dimulai. Pada tahap ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan

yang akan dijalani, atau juga disebut sebagai tahap perencanaan. Makin baik

sebuah perencanaan produksi maka makin baik pula hasil dari produksinya

dan akan memudahkan nantinya dalam proses produksi.

a. Penemuan Ide/ Tema

Penemuan ide adalah gagasan dalam menghasilkan sebuah produk

suatu program berita. Pada proses pra produksi suatu program acara,

penemuan ide adalah hal yang paling penting untuk dibicarakan agar

1 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi (Jakarta: Grasindo, 1997),

cet. Ke-1, h. 20.

Page 97: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

86

menghasilkan suatu kreativitas yang diinginkan. Tahap penemuan ide

program Dialog TVRI saat edisi 23 januari diawali dari sebuah gagasan

produser Dialog TVRI yang kemudian saat itu produser mengutarakan ide

atau gagasannya pada rapat redaksi yang diikuti oleh produser pelaksana dan

para produser-produser yang ada di bagian current affairs pada sehari sebelum

program ditayangkan. Rapat dilaksanakan diruang Manager Current Affairs

saat berlangsungnya rapat redaksi dilakukan ketika itu terjadi perbedaan

pendapat tentang tema apa yang akan diangkat. Setiap produser

mengemukakan pendapatnya. Dari peristiwa ekonomi, politik, hukum,

pertahanan dan keamanan dan lain sebagainya.

Rapat redaksi dilakukan didalam ruang rapat tertutup, seperti yang

terjadi pada rapat tanggal 22 januari 2013, namun dengan seiring

berkembangnya zaman dan kecanggihan teknology serta ketiadaan waktu

untuk berkumpul karena kesibukan masing-masing, rapat redaksi pada

program Dialog TVRI sering juga dilakukan melalui grup sosial media yang

mereka miliki, seperti BBM, Facebook, Twitter dll. Namun rapat redaksi yang

dilaksanakan saat penentuan tema penanganan terorisme hal itu tidak terjadi,

rapat tetap diadakan di ruang tertutup yaitu di ruang manager current affairs,

mengingat tema ini cukup serius berbeda dengan tema- tema sebelumnya.

Penemuan ide adalah proses kreativitas yang terus berkembang setiap

harinya, ide atau gagasan itu muncul seiring banyaknya peristiwa aktual atau

kasus yang sedang hangat dibicarakan di media-media massa, seperti televisi,

radio, dan surat kabar (koran). Pada hasil rapat redaksi pada tanggal 22 januari

Page 98: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

87

2013 menghasilkan sebuah ide tema untuk pembahasan pada program dialog

TVRI edisi 23 januari 2013 yaitu tentang “Penanganan Terorisme”, saat itu

semua sepakat untuk mengangkat tema tersebut dengan mengesampingkan

beberap ide tema yang muncul saat rapat berlangsung. Dengan alasan tema

tersebut tepat dan aktual dimana saat itu banyak terjadi aksi serta penanganan

terorisme salah satunya yaitu penyergapan para terduga teroris di Kabupaten

Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam pemilihan tema tersebut selain melihat aktualitas TVRI dengan

program dialog nya juga memliki tujuan dan harapan atas penayangan tema

tersebut. Yaitu lebih karena TVRI ingin menjalankan fungsinya sebagai

sebuah media yaitu salah satunya memberikan informasi dan juga TVRI

berharap dengan adanya pembahasan tema tersebut masyarakat dapat mampu

menilai bagaimana bahayanya sebuah terorisme dan seperti apa penanganan

dan konsekuensinya bagi pelaku terorisme. Dengan kata lain TVRI ingin

berperan dalam membantu menghentaskan permasalahan terorisme. TVRI

berharap informasi mengenai terorisme melalui program dialog tersebut,

masyarakat lebih berhati- hati dalam menerima hal- hal baru yang bersifat

doktrin. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Denis McQuail,

bahwa efek media massa memiliki typology yang mana terdiri dari empat

bagian yang besar. Pertama, efek efek media merupakan efek yang

direncanakan, sebagai sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media

massa sendiri maupun orang yang menggunakan media massa untuk

Page 99: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

88

kepentingan berbagai penyebaran informasi. Kedua, efek media massa yang

tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-

benar diluar kontrol media, di luar kemampuan media ataupun orang lain yang

menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui media untuk

mengontrol terjadinya efek media massa. Ketiga, efek media massa terjadi

dalam waktu pendek namun secara cepat, instan, dan keras memengaruhi

seseorang atau masyarakat. Keempat, efek media massa berlangsung dalam

waktu yang lama, sehingga memengaruhi sikap- sikap adopsi inovasi, kontrol

sosial sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan- persoalan

perubahan budaya.2

Hal-hal seperti itulah yang menjadi pertimbangan produser dan tim

Dialog TVRI mengangkat tema penanganan terorisme saat 23 januri lalu.

Dengan menilai bahwa penanganan terorisme adalah tema atau permasalahan

yang sedang mencuat akhir- akhir di januari 2013. Namun ada pertimbangan-

pertimbangan lain yang diperhatikan oleh redaksi Dialog TVRI dalam

menentukan sebuah ide atau gagasan yaitu dalam menampilkan sebuah

tayangan berita, program Dialog TVRI saat itu tidak menyudutkan pihak

manapun seperti menyinggung hal-hal pribadi yang nantinya dapat membuat

pihak yang bersangkutan merasa terganggu dengan pemberitaan yang ada.3

karena dalam banyak kasus pemberitaan, banyak pihak yang merasa

2Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S, sos., M.Si. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan

Diskursus, Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: KENCANA, 2008), Cet. 3, hal. 317-318. 3 Wawancara pribadi dengan Suryo Nugroho, Produser Program Dialog TVRI, 6

Desember 2013

Page 100: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

89

pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan realitas yang ada, bahkan terlalu

melebih-lebihkan.

Setelah semua ide atau gagasan ditentukan, selanjutnya produser dan

produser pelaksana berbicara kepada redaktur mengenai tema yang diangkat

yaitu penanganan terorisme, kemudian berdiskusi membicarakan langkah-

langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya, agar ide dasar tersebut dapat

diwujudkan dalam bentuk sebuah acara atau tayangan yang layak ditonton

b. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide

atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar atau

Shooting. dalam perencanaan ini terjadi proses iteraksi antara kreativitas

manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia.4

Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh

perencanaan diatas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi

yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau Script yang nantinya akan

diproduksi saat pelaksanaan produksi program Dialog TVRI. Apa yang

sudah direncanakan itulah yang nantinya akan dibuatkan audio visualnya

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pada tahap ini produser Dialog TVRI dibantu produser pelaksana dan

redaktur membuat Script atau naskah berita, menentukan narasumber,

4 Morissan, MA, Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &

Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke-1 hal. 270.

Page 101: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

90

menyiapkan time schedule,5 mengurus perizinan studio kepada bagian

teknik dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pasca

produksi program Dialog TVRI. Perencanaan biaya juga dilakukan pada

tahap ini, yaitu biaya untuk membayar para pengisi acara, serta biaya

untuk keperluan lainya. Saat penentuan narasumber untuk tema

penanganan terorisme edisi 23 januari para produser menentukan tiga

narasumber yaitu:

1) Ibu Susningtyas Kertopati (Komisi I DPR RI)

2) Bapak Wawan H Purwanto (Pengamat Intelejen)

3) Natsir Abbas (Mantan Terorisme)

Alasan mengundang ketiga Narasumber itu iyalah lebih karena lebih

berkompeten untuk membicarakan masalah mengenai penanganan

teroisme dan menjaga keseimbangan Narasumber, disini Program Dialog

TVRI mencoba menghadirkan setiap aspek dalam penanganan terorisme

yaitu seorang wakil rakyat yang menangani pertahanan dan keamanan,

kemudian seorang pengamat Intelejen yang memantau kinerja dan upaya

pemerintah dalam menangani kasus terorisme, kemudian seorang pelaku

terorisme untuk melihat seperti apa pergerakan terorisme .

c. Persiapan

Setelah semua selesai direncanakan dengan matang dan baik, tahap

selanjutnya adalah melakukan persiapan. Persiapan ini meliputi persiapan

5 Time schedule adalah perencanaan waktu. Manajamen Media Penyiaran Strategi

Mengelola Radio & Televisi, hal. 271.

Page 102: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

91

penampilan presenter, setting Studio, dan hal-hal yang menyangkut

kelengkapan peralatan yang diperlukan pada saat penayangan program

Dialog TVRI.

2. Produksi Program Dialog TVRI

Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (Shooting) baik

distudio maupun diluar studio.6 namun karena Dialog TVRI adalah sebuah acara

yang ditayangkan secara live7 atau langsung, maka proses produksi yang dilakukan

adalah seperti hal-hal berikut:

a. Materi Produksi

Materi produksi adalah berita yang sudah dikemas menjadi sebuah

prolog dan sudah pernah ditayangkan, namun karena berita tersebut

dianggap memiliki nilai berita yang baik dan pas dengan tema yang akan

di angkat, maka berita tersebut ditayangkan kembali menjadi sebuah

prolog dalam produksi program Dialog TVRI. Seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya bahwa program Dialog TVRI adalah sebuah

program berita yang dikemas secara serius tapi santai atau ringan, namun

tetap elegan.8 karena dalam penyajiannya Dialog TVRI mengedepankan

berita-berita faktual namun santai dalam membawakan program acaranya.

6 Morissan, MA, Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &

Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke-1 hal.271 7 Live adalah siaran yang dilakukan secara langsung dari sebuah lokasi tertentu baik

di dalam studio maupun di luar studio. Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi

Reporter Profesional (Bandung: Rosdakarya, 2013), cet. Ke-1. Hal. 199. 8 Wawancara pribadi dengan Suryo Nugroho, Produser Program Dialog TVRI, 6

Desember 2013

Page 103: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

92

Secara umum, materi program Dialog TVRI adalah menyangkut berita

politik, keamanan, pengetahuan, sosial, budaya dan hiburan. Seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Dialog TVRI adalah program berita

yang dikemas secara serius tapi santai dan ringan, yaitu bukan hanya

konsep acara yang disajikan tetapi tema- tema yang diangkatpun

mengandung unsur berita hard news9 dan soft news

10. Artinya , tema

tersebut tidak hanya diambil dari berita yang terjadi pada hari itu saja.11

Setelah semua gagasan selesai direncanakan dengan matang, tahap

selanjutnya adalah pelaksanaan produksi program Dialog TVRI. Dialog

TVRI adalah sebuah program berita yang terdiri dari tiga sampai empat

segmen dan membahas satu tema yang aktual bersama narasumber yang

berkompeten di bidangnya, dengan durasi waktu 60 menit disiarkan secara

langsung (live) dan diselingi dengan sebuah prolog / viti sebagai pembuka

perbincangan serta voxpop atau cuplikan yaang berisi pendapat

masyarakat mengenai tema yang diangkat. Pembuatan prolog sendiri

berfungsi sebagai pembuka tema untuk memperjelas masyarakat agar tau

apa yang akan dibahas pada tema saat itu dan mengerti masalah yang

menjadi perbincangan nanti.

9 Hard News adalah segala informasi yang penting atau menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat

diketahui khalayak audience secepatnya. Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola

Radio & Televisi, hal. 209. 10

Soft News adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan

seecara mendalam (indept) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan agar dapat

diketahui khalayak audience secepatnya. Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola

Radio & Televisi, hal. 211. 11

Wawancara pribadi dengan Suryo Nugroho, Produser Program Dialog TVRI, 6

Desember 2013.

Page 104: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

93

Langkah-langkah dalam proses produksi Dialog TVRI adalah:

a) Pembuatan Prolog dan vox-pop

Vox-pop kependekan dari vox populi dalam istilah Indonesia

sebagai “suara masyarakat”. Artinya suatu program atau segmen yang

mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari

Vox-pop yaitu menegetengahkan serangkaian pendapatumum

mengenai suatu masalah yang sedang dibahas dalam program kepada

penonton dengan maksud agar penonton jua dapat mengetahui

bermacam-macam pendapat dari berbagai orang atau grup sehingga

dapat dikonfrontir dengan pendapatnya sendiri.12

Langkah pertama yaitu, setelah produser menentukan tema

yang diangkat kemudian seorang produser pelaksana memberikan

arahan kepada bagian redaktur untuk pembuatan prolog dan voxpop.

Prolog dan voxpop dikerjakan oleh empat orang redaktur yang dibagi

menjadi dua tim, tim satu membuat prolog yaitu dibantu dengan

seorang audiomen dan editor. Mula-mula tim ini membuat sebuah

naskah yang sesuai dengan isi tema atau berita yang akan dibahas.

Kemudian produser pelaksana mengoreksi naskah yang sudah dibuat

oleh redaktur, apakah layak untuk dijadikan dubing pada video

potongan-potongan berita. Sedangkan tim kedua bertugas membuat

12

Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi (Jakarta: Grasindo, 1997),

cet. Ke-1, h. 40.

Page 105: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

94

sebuah voxpop, yaitu video rekaman yang berisi wawancara pendapat

masyarakat terhadap satu tema yang dibahas. Dan biasanya

pengerjaannya di luar studio dibantu oleh satu cameramen.

b) Memilih visual berita

Langkah kedua, setelah pembuatan prolog dan voxpop yaitu

kemudian produser pelaksana bersama redaktur dan editor memilih

visual berita yang berhubungan dengan tema yang di bahas. Visual

berita didapakan dari berita- berita yang sudah tayang pada program

berita sebelumnya yang bersangkutan dengan pembahasan atau tema

yang sudah disepakati. Visual berita tersebut diambil kemudian

dipotong bagian- bagian yang dianggap sesuai dengan naskah yang

sudah dibuat.

c) Editing atau Penyutingan

Setelah naskah prolog selesai, proses selanjutnya adalah

penyutingan atau editing. Produser Pelaksana Dialog TVRI bersama

redaktur keruang editor untuk melakukan dubbing atau pengisian

suara, dubbing dilakukan untuk

menyempurnakan gambar yang sudah di sunting, setelah pengisian

suara atau dubbing dilakukan, kemudian proses penyatuan gambar

dengan suara melalui proses editing. Sedangkan video rekaman

pendapat masyarakat yang sudah diambil untuk keperluan voxpop

selanjutnya juga melalui proses editing.

Page 106: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

95

Proses editing adalah pekerjaan memotong-motong dan

merangkai (menyambung) potongan-potongan gambar sehingga

menjadi sebuah tayangan berita yang dapat dimengerti. Pekerjaan ini

dilakukan diruangan editing yang dilakukan oleh editor (penyunting).

Gambar dan suara yang direkam dengan bantuan kamera sepanjang

belasan atau puluhan menit harus dipotong-potong dan dirapihkan agar

menjadi berita yang singkat.13

Setelah itu redaktur membuat

rundown14

acara Dialog TVRI.

b. Sarana dan Prasarana

Untuk mewujudkan ide menjadi sebuah hasil produksi yang lebih

konkrit dibutuhkan juga kelengkapan alat dengan kualitas standar

broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang bagus.

Adanya peralatan tersebut menunjang kelancaran seluruh proses produksi.

Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan

produksi program Dialog TVRI, yaitu:

a) Kamera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar,

dalam proses penayangan Dialog TVRI, dibutuhkan sedikitnya tiga

kamera untuk menunjang lancarnya sebuah program acara yang baik,

semua kamera-kamera yang ada langsung terhubung dengan switcher

13

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Bnadung: Kencana, 2008), h. 217. 14

Rundown adalah susunan atau urutan acara yang disajikan, Manajamen Media

Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, hal. 284.

Page 107: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

96

atau alat memilah dan memilih stok gambar dari kamera maupun yang

sudah ada.

b) CCU (Camera Control Unit), merupakan alat yang dipergunakan

untuk mengontrol beberapa kamera. Yang bisa dikontrol atau

digantikan fungsinya melalui alat ini diantaranya adalah pengaturan

pencahayaan (brightness contrast), temperatur warna (color

temperature), kecepatan (shutter speed), white balance, serta warna

hue (red, green, blue). Jumlah CCU yang digunakan sama persis

dengan jumlah kamera yang digunakan karena masing-masing kamera

dikontrol oleh satu CCU.

c) Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan

memilih gambar dari berbagai stock shoot maupun input kamera.

d) Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang

dihasilkan tidak mengalami gangguan. Alat ini berfungsi

mengendalikan penelpon yang masuk atau suara yang ada distudio

agar tidak mengalami gangguan. Jika terjadi gangguan pada suara-

suara, audioman atau orang yang mengendalikan alat ini akan segera

memperbaikinya.

e) Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari

kamera. Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari

berapa kamera yang digunakan. Ada monitor dari berbagai source

kamera, monitor preview, serta monitor hasil akhir.

Page 108: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

97

f) VRT (Video Tape Recorder), merupakan alat yang digunakan untuk

merekam hasil shooting.

g) Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam

proses Shooting.

h) Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk

menampilkan tittle, sub tittle serta grafik

Selain sarana diatas program Dialog TVRI juga ditunjang oleh

prasarana lain, antara lain:

1. Ruang visual penyutingan atau editing gambar, yaitu ruangan yang

digunakan untuk mengedit gambar berupa foto atau video yang

ada.

2. Master Control Room, adalah ruangan yang dapat mengendalikan

beberapa alat seperti switcher, audio, mixer, CCU dan Character

Generator.

3. Property, seluruh kebutuhan perlengkapan untuk mendukung suatu

program.

c. Biaya Produksi

Setelah memperhatikan segala materi dan sarana prasarana yang

dibutuhkan program Dialog TVRI, hal lain yang perlu diperhatikan dalam

produksi program Dialog TVRI adalah biaya produksi. Dalam sebuah

proses produksi tanpa didukung biaya, maka acara yang sudah disiapkan

tidak akan berjalan lancar. Maka dari itu, biaya produksi harus

direncanakan pula secara matang.

Page 109: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

98

Biaya produksi pada acara Dialog TVRI sendiri tidak selalu sama

setiap penayangannya. Besarnya biaya produksi bergantung atau

disesuaikan dengan narasumber yang didatangkan, atau bergantung pada

lokasi pelaksanaan produksinya, seperti misalnya diluar studio newsroom

TVRI. Sedangkan biaya produksi saat produksi edisi 23 januari 2013

Dialog TVRI mengeluarkan biaya yang cukup besar, hal ini tidak

disebutkan nominalnya oleh produser saat wawancara.

d. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Pelaksanaan produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani

proses produksi secara bersama-sama sampai akhirnya ditayangkan untuk

dinikmati oleh masyarakat. Meskipun mereka bertugas dibidang yang

berbeda, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan

produksi yang ditayangkan sesuai dengan rencana yang telah

direncanakan.

Untuk menghasilkan acara yang berkualitas baik, memerlukan

pengorganisasian sumber daya manusia yang bekerja secara sistematis.

Untuk memudahkan pekerjaan dilapangan, dilakukan pembagian tugas

dan bertanggung jawab masing-masing atas tugas tersebut.

Jalannya produksi program berita Dialog TVRI ini tidak lepas dari

kerjasama sebuah tim yang solid. Oleh karena itu perlu adanya pembagian

tugas yang tercatat sebagai struktur organisasi.

Berikut ini merupakan struktur organisasi pelaksana program berita

Dialog TVRI pada saat penayangan edisi 23 januari 2013:

Page 110: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

99

a. Eksekutif Produser, adalah penanggung jawab terhadap produksi suatu

program, dalam hal ini adalah program berita Dialog TVRI. Eksekutif

produser

bertanggung jawab atas penayangan program suara anda, mulai dari

penetapan tujuh pilihan berita, persiapan produksi, sampai

penayangannya.

b. Produser, adalah seorang pimpinan produksi yang bertanggung jawab

kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian pelaksanaan pra produksi,

produksi dan pasca produksi.15

Dalam program Dialog TVRI dipimpin

oleh seorang produser yang akan memutuskan berita apa yang akan

dibahas, dan format berita apa yang akan digunakan,dll.

c. Produser Pelaksana, orang yang membantu produser dalam

menjalankan tugasnya secara teknis. Produser Pelaksana pada program

Dialog TVRI bertugas membuat rundown acara, menghubungi

narasumber, dan masalah teknis lain seperti surat menyurat dan

masalah perizinan yang dibantu oleh seorang redaktur.

d. Redaktur, dalam program Dialog TVRI bertugas membuat naskah

prolog, voxpop dan membantu produser pelaksana dalam hal teknis

seperti menghubungi narasumber, surat menyurat, perizinan studio dan

juga pembuatan rundown acara.

15

Morissan, MA, Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &

Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke-1 hal.283.

Page 111: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

100

e. Program Director, adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis

atas lancarnya suatu acara televisi, program Suara Anda diarahkan

oleh seorang PD yang bertanggung jawab atas aspek teknis dan

mampu menjalankan acara berdasarkan rundown acara dalam

pelaksanaan produksi program Dialog TVRI.

f. Cameraman, adalah seorang yang bertugas mengoperasikan kamera,

crane, dolly, pedestal, steady dan melaksanakan arahan director dalam

proses pengambilan gambar. Seorang juru kamera harus

mendengarkan segala yang dkatakan oleh PD, agar gambar yang

diambil baik dan sesuai dengan arahan permintaan produser Dialog

TVRI.

g. Floor Director, bertugas mengarahkan semua hal yang ada didalam

studio pada saat shooting berlangsung. Floor director mendapatkan

arahan langsung dari program director. Ketika program director Dialog

TVRI mengarahkan segala aspek saat produksi berlangsung di

controlroom, maka floor director adalah nahkoda yang menjembatani

antara presenter dengan program director sesuai arahan floor director.

h. Lightingman, bertugas mengoperasikan penataan cahaya,

merencanakan

pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur

pencahayaan.

i. Character Generator Operation, program Dialog TVRI dibantu seorang

yang bertugas mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan

Page 112: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

101

computer untuk mengerjakan credit tittle dan subtittle, serta

menampilkan gambar grafis.

j. Switcher, bertugas mengatur gambar sesuai dengan permintaan

program director.

k. VTR (Video Tape Recorder), mengoperasikan peralatan rekam audio

visual dan melakukan pengisian time code.

l. Property, menyediakan seluruh kebutuhan perlengkapan untuk

mendukung program Dialog TVRI, seperti menyiapkan kelengkapan

studio.

m. Wardrobe, menyiapkan kostum untuk presenter Dialog TVRI, sesuai

dengan kebutuhan produksi program.

n. Make up, melaksanakan tata rias terhadap presenter dan bintang tamu

yang hadir dalam program Dialog TVRI.

o. Sound mixer/audioman, mengoperasikan audio, balancing, atau

mengatur dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang

digunakan, memasang mic atau wireless dan peralatan pendukung

lainnya.

d. Pelaksanaan Produksi Program DIALOG TVRI

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai dengan benar, pelaksanaan

produksi dimulai. Produser dibantu oleh produser pelaksana bekerjasama

dengan para crew untuk mewujudkan apa yang telah direncanakan

sebelumnya menjadi gambar dan tayangan yang dapat dinikmati oleh pemirsa.

Page 113: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

102

Sekitar pukul 06.00 WIB tim Dialog TVRI yang terdiri dari produser

dan produser pelaksana dan redaktur melakukan kroscek ulang terhadap

semua aspek yang ada dalam program Dialog TVRI, seperti memeriksa,

rundown acara, narasumber, dan yang tak kalah penting yaitu penampilan

presenter. Ketika semua aspek ini dirasa sudah siap, kemudian seorang

redaktur menyiapkan rundown yang telah dibuat untuk di copy dan dibagikan

kepada beberapa crew. Pada tahap ini ketika tanggal 23 januari lalu Program

dialog TVRI mengalami bebearpa kendala yaitu salah satunya tidak dapat

hadirnya salah satu narasumber yaitu mantan pelaku terorisme yang

mendadak memberi kabar bahwa tidak dapat hadir karena suatu hal. Pada

tahap ini produser belum menyiapkan plan B ketika salah satu narasumber

tidak dapat hadir. Sehingga saat itu hanya diisi dengan dua narasumber.

Setelah itu produser Dialog TVRI memerintahkan salah satu redaktur

untuk membagikan lembaran-lembaran tersebut kepada semua tim yang

bertugas, seperti program director atau pengarah acara, switcher (petugas yang

mengatur gambar), audioman (petugas yang mengendalikan suara yang masuk

maupun keluar), character generator operation (yang mempersiapkan,

mengoperasikan peralatan komputer dan mengerjakan credit tittle dan

subtittle, serta menampilkan gambar grafis), presenter Dialog TVRI, dan

sisanya dipegang produser eksekutif, produser dan produser pelaksana.

Manfaat dibagi-bagikannya lembaran-lembaran tersebut adalah untuk

memudahkan kerja semua tim Dialog TVRI pada saat on air, karena sangat

Page 114: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

103

tidak mungkin pada saat acara mengudara perhatian mereka terpecah antara

komputer dengan tugas pokok mereka masing-masing.

Setelah itu tepat pukul 06.30 WIB produser pelaksana bersama ketiga

redaktur yang bertugas menuju ruang master control room untuk mengontrol

kesiapan diruang tersebut, dan membagi tugas kepada 3 redaktur yang ada.

Yang pertama redaktur satu berada di ruang master control untuk menerima

telepon dari masyarakat yang ingin berkomentar dalam telepon interaktif

nanti. Kemudian redaktur kedua berada di dalam studio untuk membantu FD

dalam mengarahkan situasi didalam studio. Redaktur ketiga berada di ruang

tunggu narasumber untuk mengatur dan menerima kedatangan para

narasumber.

Tepat pada pukul 07.00 WIB tangal 23 Januari 2013 mulailah program

Dialog TVRI, Dialog TVRI berlangsung selama 60 menit, secara langsung

(live) dan terdiri dari tiga sampai empat segmen tergantung pada situasi saat

berlangsungnya acara. Dan terkadang jika pertanyaan-pertanyaan dari

penelpon bagus dan banyak itu bisa membuat segmen bertambah satu segmen.

Namun pada produksi tanggal 23 januari 2013 dialog dilakukan hanya tiga

segmen.

Segmen pertama, dengan berdurasi 30 menit yaitu diawali dengan

bumper in yang menandakan acara Dialog TVRI sudah dimulai dengan

memunculkan logo program yang bergerak. kemudian pembawa acara

membuka dan memperkenalkan narasumber yang telah hadir, pada saat awal

segmen pertama seorang narasumber terlambat hadir yaitu bapak Wawan H

Page 115: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

104

Purwanto dengan alasan kemacetan dan barulah dipertengahan segmen

pertama narasumber tersebut hadir, lalu setelah pembawa acara

memperkenalkan narasumber, sebelum memulai perbincangan pada segmen

ini seharusnya terdapat pemutaran prolog dan voxpop. Pemutaran prolog dan

voxpop ini seperti bertujuan sebagai pembuka tema untuk memperjelas

masyarakat agar tau apa yang akan dibahas pada tema saat itu dan mengerti

masalah yang menjadi perbincangan nanti. Namun saat itu tidak ada

pemutaran voxpop dan prolog. Hal ini sedikit membuat dialog kurang hidup.

Pada segmen ini pembawa acara memaparkan beberapa pertanyaan pada

narasumber satu Ibu Susningtyas dari komisi I DPR RI yang sudah hadir

terlebih dahulu yaitu, bagaimana penanganan dan komitmen kita mengenai

terorisme saat ini? kemudian dilanjutkan dengan jawaban dari narasumber

satu yang memaparkan bahwa penanganan terorisme seharusnya tidak musti

menggunakan pendekatan diradikalisasi namun menurutnya masih kurang

karena tidak menyentuh kepada anggota pelaku terorisme itu sendiri jadi kita

tidak bisa mengetahui dasar dan motif dari pelaku tersebut. Menurutnya

penanganan seharusnya dengan pencegahan yaitu harus mengetahui akar

permasalahanya dulu dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat seperti

PEMDA dan Departmen- departemen terkait. Bukan dengan cara pendekatan

militeristik yang cenderung represif. Setelah itu dilanjutkan dengan

pertanyaan kepada narasumber kedua yaitu Bapak Wawan H purwanto

pengamat Intelejen yaitu bagaimana sisi plus minusnya penanganan terorisme

yang sudah dilaksanakan? Kemudian narasumber dua menjawab pertanyaan

Page 116: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

105

tersebut yaitu pendekatan yang dilakukan saat ini masih menggunakan pola

kekerasan dimana bisa membuat pelaku-pelaku yang telah bebas kembali

menjadi terorisme hal ini menjadi hambatan untuk mengetahui embrio dari

terorisme tersebut dengan menggunakan pola kemanusiaan.

Segmen kedua, setelah jeda iklan sekitar dua menit, segmen kedua

berdurasi 8 menit, dimulai dengan presenter membuka dan melanjutkan

pembahasan dialog sesi pertama bersama para narasumber dengan

memberikan kesempatan kepada setiap narasumber untuk berkomentar atau

memberikan pandangan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sedang dibahas

pada segmen pertama tadi.

Segmen ketiga, setelah jeda iklan sekitar dua menit kemudian masuk

di segmen ketiga ini yang berisi dialog sesi selanjutnya dan ditambah dengan

interkatif kepada pemirsa dengan berdurasi 18 menit. Dengan menenerima

dua penelpon, penelpon pertama yaitu Bapak Sanusi Kaplale yang berada di

Pamulang yaitu pertanyaan yang menyingung orde baru dan kedamaian di

Indonesia yang masih di intervensi oleh luar negeri. Kemudian penelpon

kedua yaitu Bapak Prio yang menyinggung kasus korupsi juga harus di

brantas, saat menerima telepon sangat disayangkan terjadi gangguan dari

bagian audio sehingga narasumber dan pembawa acara tidak bisa menangkap

inti dari pertanyaan kedua penelpon tadi sehingga membuat pembawa acara

mengalihkan dengan pertanyaan lain. Setelah itu pembawa acara

mempersilahkan satu persatu narasumber untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari pembawa acara. Dan dilanjutkan dengan catatan penutup dari

Page 117: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

106

masing- masing narasumber yang pertama Ibu Susningtyas mengatakan

bahwa dalam menghentaskan keamanan nasional kita lakukan secara integral

tidak hanya kita berikan tanggung jawab ini hanya kepada aparat TNI, POLRI

maupun Intelejen namun juga melibatkan Departemen- departemen terkait

dalam hal penanganan berbagai maslah komunal masalah yang terjadi

dimasyarakat itu harus dibangun sebaik- baiknya. Sedangkan Narasumber dua

memberikan catatan terkahir yaitu dengan mengatakan dan mengajak semua

elemen bangsa kita untuk bangkit menjadi negeri yang besar dari segi

ekonomi dengan menjaga keamanan negara kita. Kemudian terakhir pembawa

acara menutup dialog dengan memberikan kesimpulan yaitu kebijakan,

regulasi atau polesi itu perlu mendapatkan lejitemasi dan untuk mendapatkan

lejitemasi rakyat harus diajak bicara dan pemimpin harus mau berdialog dan

mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat. Lalu setelah itu pembawa

acara menutup acara dengan salam.

e. Pasca produksi Program DIALOG TVRI

Setelah proses produksi tentunya akan ada pasca produksi. Dalam

program Dialog TVRI jika siaranya dilakukan secara langsung (live) tidak ada

pasca produksi, karena kegiatan produksi sudah berjalan sebagaimana

mestinya dan hasilnya pun apa adanya, selain itu evaluasi dilakukan sambil

berjalan. Misalnya dengan mendengar respon dari pemirsa dirumah melalui

media sosial seperti facebook, twitter, email dan lain sebagainya. Akan tetapi

jika proses produksinya dilakukan secara tunda (taping) maka akan ada pasca

Page 118: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

107

produksi yaitu proses editing, dimana pada proses editing program Dialog

TVRI biasanya dikerjakan oleh editor dan dibantu oleh seorang produser dan

produser pelaksana sebagai pengarah akan seperti apa hasil yang akan

ditayangkan. Namun dalam program Dialog TVRI sangat jarang adanya

proses produksi dilakukan secara tunda (taping).

C. Faktor Pendukung dan Kendala Proses Produksi Program Dialog TVRI

Dalam memperoduksi suatu program televisi tentu tidak semudah

yang dibayangkan. Tentu banyak kendala yang dihadapi oleh seorang

produser atau tim pelaksana produksi lainya. Namun, adapula faktor

pendukung yang membuat acara tersebut semakin baik dan menarik.

Pada produksi program Dialog TVRI tanggal 23 Januari 2013, terdapat

faktor pendukung dan kendala, diantaranya sebagai berikut:

a) Faktor pendukung

1. Kelengkapan peralatan menjadi salah faktor pendukung saat itu.

2. Biaya Produksi, biaya yang mencukupi saat itu juga menjadi faktor

pendukung dalam proses produksi.

3. Persiapan seorang pembawa acara sangat mendukung berjalanya

proses dialog saat itu.

b) Faktor penghambat/ kendala

1. Kehadiran narasumber, dimana terjadi pembatalan hadir 30 menit

sebelum acara dimulai atau keterlambatan hadir seorang narasumber

hingga hampir satu segmen. hal ini menganggu jalanya dialog.

Page 119: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

108

2. Kesiapan Audio yang pada pelaksanaanya sempat mengganggu jalanya

proses dialog hal ini mengakibatkan tidak berkembangnya dialog saat

itu.

3. Sulitnya mencari narasumber yang berkompeten terkait tema

penanganan terorisme adalah satu faktor penghambat dalam proses

produksi saat itu mengingat tema penanganan terorisme lebih berat

dibanding tema- tema lain.

Namun seharusnya seiring berjalannya waktu dan banyaknya

pengalaman, berbagai kendala tersebut dapat diatasi. Dengan mempersiapkan

segala hal- hal teknis terkait produksi, sehingga proses produksi pun akan

berjalan lebih baik lagi.

Page 120: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

109

BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan observasi, menganalisa data dalam rangka menjawab

rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:.

1. Dalam proses produksi program berita Dialog TVRI edisi 23 Januari

2013 pada tema penanganan terorisme, memiliki beberapa tahapan yang sama

seperti program-program lainya, yaitu: tahap pra produksi, produksi, dan

pasca produksi. Ketiga tahapan tersebut memiliki keterkaitan dan tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainya.

a. Proses pra produksi program Dialog TVRI

Pada tahapan pra produksi program Dialog TVRI edisi 23 Januari

2013 pada tema penanganan terorisme, diawali dengan menentukan ide atau

tema yang nantinya akan menjadi sebuah topik yang akan dibahas. Ide atau

tema yang didapat merupakan hasil rapat redaksi dari para produser dan

beberapa crew yang dilakukan melalui pertemuan langsung di ruang

manager current affair sehari sebelum produksi dilaksanakan, pada saat

penentuan tema beberapa produser masing-masing mengajukan tema yang

berbeda-beda sehingga sempat terjadi perbedaan pendapat. Tema yang

diangkat pada 23 januari yaitu penanganan terorisme adalah hasil dari rapat

Page 121: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

110

redaksi dimana tema itu dipilih dengan alasan tema tersebut sedang hangat

dibicarakan karena pada saat banyak terjadi aksi serta penanganan terorisme

salah satunya yaitu penyergapan para terduga teroris di Kabupaten Dompu

dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam pemilihan tema tersebut selain melihat aktualitas TVRI

dengan program dialog nya juga memliki tujuan dan harapan atas

penayangan tema tersebut. Yaitu lebih karena TVRI ingin menjalankan

fungsinya sebagai sebuah media yaitu salah satunya memberikan informasi

dan juga TVRI berharap dengan adanya pembahasan tema tersebut

masyarakat dapat mampu menilai bagaimana bahayanya sebuah terorisme

dan seperti apa penanganan dan konsekuensinya bagi pelaku terorisme.

Dengan kata lain TVRI ingin berperan dalam membantu menghentaskan

permasalahan terorisme. TVRI berharap informasi mengenai terorisme

melalui program dialog tersebut, masyarakat lebih berhati- hati dalam

menerima hal- hal baru yang bersifat doktrin.

Selain penemuan tema tahap pra produksi saat itu juga membahas

dan menentukan narasumber, dalam penentuan narasumber pada edisi 23

januari 2013 produser lebih memilih Wawan H Purwanto seorang pengamat

intelejen dan Susningtyas Kertopati seorang anggota komisi satu DPR

dengan alasan keduanya lebih berkompeten, selain itu alasannya ialah

komisi satu DPR bertugas menangani HANKAM dalam membahas

penanganan terorisme selain itu sebenarnya Dialog TVRI telah memanggil

Page 122: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

111

satu narasumber lagi yaitu Nasir Abbas mantan pelaku terorisme namun

pada saat itu tidak dapat hadir. Persiapan studio dengan perangkat-

perangkatnya juga dibahas dalam proses ini.

b. Proses produksi program Dialog TVRI

Dalam program Dialog TVRI proses produksinya dilakukan secara

langsung. Dalam prosesnya langkah awal yang dilakukan adalah

menyiapkan materi, sarana dan prasarana serta pendukung lainnya.

Pelaksanaan produksinya sendiri dimulai dengan mengedit gambar berita

terkait tema untuk ditampilkan pada saat dialog berlangsung dan menyusun

rundown acara. Program ini dibagi menjadi tiga segmen. Pada segmen

pertama yaitu opening oleh pembawa acara, pengenalan tema dan

narasumber serta memulai dialog segmen pertama dan pada segmen ini acara

mengalami kendla yaitu narasumber dua terlambat hadir. Pada segmen

kedua yaitu melanjutkan dialog serta diskusi bersama narasumber mengenai

tema yang sedang dibahas. Dan pada segmen ketiga pemirsa dapat

berinteraksi kepada narasumber secara langsung melalui telepon yang

Kemudian langsung ditanggapi oleh para narasumber dan di akhiri dengan

kesimpulan dari masing- masing narasumber dan closing. Namun sangat

disayangkan pada segmen ini sedikit mengalami gangguan pada bagian

audio penerima telepon sehingga mengganggu jalanya dialog.

Page 123: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

112

c. Proses pasca produksi program Dialog TVRI

Program Dialog TVRI adalah program berita yang format siarannya

secara live dan dilakukan di dalam studio, dalam produksi secara live tidak

ada proses editing. Dan pada produksi tanggal 23 januari 2013 tentang

penanganan terorisme produksinya dilakukan secara langsung dan tidak ada

peroses editing Maka proses penayangan merupakan bagian dari proses

pasca produksi. Karena Dialog TVRI adalah program acara yang disiarkan

secara langsung, maka saat proses pra produksi dan proses produksi segala

sesuatunya harus disiapkan secara matang agar pada saat penayangan tidak

terdapat kesalahan.

2. Dalam pemilihan tema tersebut selain melihat aktualitas TVRI dengan

program dialog nya juga memliki tujuan dan harapan atas penayangan tema

tersebut. Yaitu lebih karena TVRI ingin menjalankan fungsinya sebagai

sebuah media yaitu salah satunya memberikan informasi dan juga TVRI

berharap dengan adanya pembahasan tema tersebut masyarakat dapat

mampu menilai bagaimana bahayanya sebuah terorisme dan seperti apa

penanganan dan konsekuensinya bagi pelaku terorisme. Dengan kata lain

TVRI ingin berperan dalam membantu menghentaskan permasalahan

terorisme. TVRI berharap informasi mengenai terorisme melalui program

dialog tersebut, masyarakat lebih berhati- hati dalam menerima hal- hal baru

yang bersifat doktrin. Dengan kata lain Dalam edisi tersebut TVRI mencoba

Page 124: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

113

berperan dalam penanganan terorisme dengan memberikan pemahaman

kepada masyarakat terkait tema tersebut, sesuai fungsi dan peran dari media.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis memberikan

beberapa saran, yaitu :

1. Pra Produksi

Kepada tim program Dialog TVRI, penulis berharap Dialog TVRI

lebih berani lagi dalam memilih seorang Narasumber dan juga dalam

menentukan tema, tidak hanya dari kalangan pemerintahan namun juga

pelaku dari tema yang diangkat agar dialog lebih hidup dan menarik serta

tidak terkesan hanya dari satu sudut pandang saja. Bahkan tidak melulu

mengundang narasumber dari pemerintahan namun dari lembaga- lembaga

dan institusi dari luar pemerintah terkait tema yang diangkat. Kemudian

persiapan tekhnis dan non tekhnis perlu diperhatikan agar tidak terjadi

gangguan dalam proses produksi agar kualitas produksi yang dihasilkan

lebih berkualitas tidak terkesan seperti televisi baru yang masih sering

mengalami gangguan.

2. Proses Produksi

Penulis berharap Dialog TVRI menambahkan inovasi- inovasi dalam

tampilan layarnya seperti tampilan seperti Vox-pop dan Prolog. Dimana

Page 125: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

114

kehadiran vox-pop atau pendapat masyarakat sangat diperlukan untuk

memperkaya asumsi yang bisa memicu dialog semakin menarik untuk

diikuti. Sedangkan prolog sendiri diperlukan sebagai penghantar tema yang

akan dibicarakan untuk memancing narasumber untuk memberikan respon

dari berita yang ditampilkan pada prolog.

3. Pasca Produksi

Untuk penayangan penulis berharap program dialog TVRI sering melakukan

siaran secara langsung dan lebih mensiapkan hal- hal teknis salah satunya

seperti audio penelpon yang mengalami gangguan yang dapat menghambat

atau tidak tersampaikanya pertanyaan- pertanyaan dari penelpon pada

jalanya dialog. Karena hal itu juga sangat mempengaruhi minat pemirsa

untuk menyaksikan program Dialog TVRI. Untuk waktu penayanganya

program Dialog TVRI diharapkan tidak berubah-ubah yaitu tetap di waktu

prime time pagi hari jam 07.00- 08.00 WIB. Dimana pada waktu tersebut

banyak pemirsa membutuhkan tayangan berita yang up-date dan membahas

secara mendalam seperti Program Dialog TVRI.

Page 126: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

115

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Hidajanto Jamal dan Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah Organisasi,

Operasional dan Regulasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Bachtiar, Wardi, Metodelogi Penelitian Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Baksin, Askurifai..Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung :Simbiosa

Rekatama Media, 2006.

Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus, Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Jakarta: KENCANA, 2008.

Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijaka nPenyiaran, Kebijakan Pengembangan

Kelembagaandan Sumber Daya TelevisiRepublik Indonesia (TVRI) Tahun

2006-2011.

Djelantik, Sukawarsini Ph. D, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan

dan Keamanan Nasional, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoneaia, 2010.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT Cipta Adi Pusaka, Jilid 16.

Iskandarmuda, Deddy. Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Professional.Bandung:

rosdakarya, 2003.

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Ciputat: UIN Press,

2006.

Kriyantono, Rahmat, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi: Disertai contoh Praktis

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa SebuahAnalisis Isi Media Televisi.

Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.

M Echols, Jhondan Hasan Syadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT..Gramedia,

1990.

M Moeliono, Anton. Kamus Besar Bahasa Indonesia..jakarta: Balai Pustaka, 1999

Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, ed.Revisi, 2007.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bandung :Kencan, 2008.

Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &Televisi. Jakarta

:Kencana, 2008.

Mufid, Muhammad. Komunikaksi & Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana, 2005.

Rahmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bnadung: Remaja Rosdakarya

1996.

Rangkuman Workshop “ TVRI TV Publik”, 2004.

Riset Media, Public Relation, Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran,

Jakarta: Kencana, 2007.

Rosyidi, Latief. Dasar-dasarRetorikaKominikasidanInformasi. Medan: Firma

Rimbow, 1989.

Page 127: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

116

Sastro, DarwantoSubroto. ProduksiAcaraTelevisi, Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994.

Sastro Soebroto, Darwanto. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Duta

Wacana, 1995.

Suhaemi, dan Ruli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Prakti sJurnalis Profesional. Bandung: PT Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Sunandar.Telaah Format Program Keagamaan di Televisi:

StudiDeskriptifAnalisisTelevisiPendidikan Indonesia. Tesis S2 IAIN

SusunanKalijaga Yogyakarta, 1998.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Cipiutat: Kalam Indonesia, 2005.

Tim Penyusun KamusPembinaandan Pengembangan Bahasa. KamusBesarBahasa

Indonesia.. Jakarta: Bina Aksara, 1986.

Wibowo, Fred. Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi. Jakarta: Grasindo, 1997.

Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher, 2007.

Yosep, Jani. To Be Journalist: Menjadi Jurnalis TV. Radio, dan Surat Kabar yang

Profesional, Yogyakarta: Graha Ilm, 2009..

www.tvri.co.id

Wawancara Prbadi Dengan Bpk. Subari, Jakarta 7 November 2013.

Wawancara Pribadi Dengan Bpk. Suryo Nugroho, Jakarta 6 Desember 2013.

Wawancara Pribadi dengan Erwin Aryananta, Direktur Bidang Pengembangan dan

Usaha TVRI, 21 Januari 2013.

Page 128: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

117

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 129: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 130: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 131: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 132: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Wawancara

Nama : A Suryo Nugroho

Jabatan : Produser Program Dialog TVRI

Tanggal Wawancara : 6 Desember 2013

Tempat Wawancara : Halaman Masjid TVRI

1. Bagaimana proses pra produksi pada penentuan tema untuk tanggal

23 januari 2013 dilaksanakan ?

Proses pra produksi diawali dengan penemuan ide dan menentukan tema

dengan melakukan rapat redaksi dalam menentukan sebuah tema yang

bakal kita bahas.

2. Dimana tempat pelaksanaan rapat redaksi untuk menentukan tema

pada edisi 23 januari 2013?

Rapat redaksi saat itu dilakukan di ruang manger current affairs

3. Apa yang mendasari sehingga dialog TVRI mengambil tema

penanganan terorisme pada edisi 23 januari 2013 ?

yang mendasari ialah aktualitas dimana program dialog dalam penentuan

tema selalu mempertimbangkan aktualitas dari tema yang akan diangkat.

Kalau soal terorisme karena pada saat itu belum lama terjadi penyergapan

terorisme di wilayah bima NTB.

4. Siapa saja yang berperan dalam penentuan tema tersebut ?

yang pasti yang berperan dalam penentuan tema tersebut ialah orang-

orang yang ikut dalam rapat redaksi.

5. Adakah pihak lain yang diluar currentaffair yang mempengaruhi

dalam penentuan tema tersebut ?

sesuai yang tadi saya bilang yang berperan dalam penentuan tema adalah

orang- orang yang berpartisipasi dalam rapat redaksi jadi tidak ada campur

tangan dari luar kecuali proyek kerjasama seperti sosialisasi program

pemerintah.

6. Apa tujuan dialog TVRI mengangkat tema penanganan terorisme

pada edisi 23 januari 2013 ?

Yaitu lebih karena TVRI ingin menjalankan fungsinya sebagai sebuah

media yaitu salah satunya memberikan informasi dan juga TVRI berharap

dengan adanya pembahasan tema tersebut masyarakat dapat mampu

menilai bagaimana bahayanya sebuah terorisme dan seperti apa

penanganan dan konsekuensinya bagi pelaku terorisme. Dengan kata lain

TVRI ingin berperan dalam membantu menghentaskan permasalahan

terorisme. TVRI berharap informasi mengenai terorisme melalui program

Page 133: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

dialog tersebut, masyarakat lebih berhati- hati dalam menerima hal- hal

baru yang bersifat doktrin. Dengan kata lain Dalam edisi tersebut TVRI

mencoba berperan dalam penanganan terorisme dengan memberikan

pemahaman kepada masyarakat terkait tema tersebut, sesuai fungsi dan

peran dari media.

7. Apa yang mendasari anda memilih Wawan H Purwanto dan

Susningtyas Kertopati sebagai narasumber pada saat tema tersebut?

Itu karena mereka narasumber yang menurut kami lebih berkualits dan

kompeten untuk membicarakan tema tersebut.

8. Mengapa dialog TVRI tidak mengundang narasumber dari BNPT

dan mantan pelaku terorismenya langsung ?

Sebenarnya saat itu kita sudah mengundang salah satu mantan terorisme

namanya yaitu Natsir Abbas namun saat itu memberi kabar 30 menit

sebelum acara dimulai beliau berhalangan hadir. Sebenanya sangat

disayangkan karena sedikit mengurangi nilai informasi yang akan

disampaikan.

9. Apa yang mendasari adanya program Dialog TVRI ?

Yang menjadi dasar adanya dialog TVRI yaitu karena lebih kepada fungsi

dan tugas dari current affairs

10. Apa visi dan misi program dialog TVRI?

Memberikan tayangan atau tontonan yang lebih bernilai dan bermanfaat

untuk pemirsanya dimana di indonesia ini masyarakat sangat

membutuhkan informasi yang lengkap ditengah- tengah kesibukanya.

11. Sejak kapan program Dialog TVRI mulai tayang?

Kalau ditanya sejak kapan saya tidak tau pasti tapi yang jelas program ini

ada sejak current affair ada.

12. Seperti apa format acara Dialog TVRI?

Format acaranya yaitu dialog interaktif yang dikemas serius tapi santai

berdurasi satu ja, ada sekitar 4- 5 segmen yang didalamnya berbeda- beda

yaitu menit awal opening perkenalan narasumber, pemutaran voxpop jika

ada, wawancara narasumber kemudian interkasi penonton via televon

kesimpulan closing.

13. Apakah alasan perubahan jam tayang dialog TVRI yang semula pagi

hari menjadi siang bahkan malam hari?

Page 134: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Jam tayang dialog TVRI terkadang memang berubah tapi biasanya

perubahan itu lebih karean adanya acara-acara menddadak yang bersifat

kenegaraan seperti acara RI 1 atau RI 2.

14. Apakah ada segmentasi program Dialog TVRI, siapa sasaranya?

Sasaranya masyarakat kelas bawah menengah atas artinya gini kalo kalian

di kota sasaran atasnya biasanya kebijakan- kebijakan tertentu aja yg

melihat TVRI, tapi masyarakat menengah kebawahnya tidak karena

sukanya sinetron. Tapi klo kita masuk ke wilayah- wilayah indoneasia

timur yg nota benya media swasta itu mereka terima sering diajak nah

TVRI menjadi salah satu media yang salah satu sasaranya seperti itu yaitu

daerah batasan daerah terprencil makanya moto kita mempersatukan

persatuan itulah target sasaranya lebih kurangnya yaitu remaja dan dewasa

dan masyarakat pada umumnya.

15. Seperti apa konten berita yang ada pada program Dialog TVRI?

Untuk konten berita dialog TVRI biasanya mengangkat dari peristiwa

yang aktual, dan untuk melihat berita tersebut kami bekerjasama dengan

bagian news.

16. Bagaimanakah tahapan proses produksi dari pra hingga pasca

produksi program Dialog TVRI?

kalo berbicara prosesnya dari pra itu lebih pada persiapan, perencanaan

dan juga memenentukan tema , lalu saat produksi setelah direncanakan

dan persiapan beres tinggal mengapikasikan semua yang sudah

direncanakan menjadi sebuah tayangan dialog, sedangkan pasca

produksinya kalo dalam acara ini tidak ada karena acara dialog bersifat

live, tapi pasca produksinya yaitu saat penayanganya saja.

17. Bagian apa saja yang terlibat dalam proses produksi program Dialog

TVRI dari pra hingga pasca produksi?

Kalo bagian apa saja ya banyak seperti dari teknik aja ada cameramen,

soundmen dll, kemudian ada redaktur produser, PD, FD switcher dll.

18. Bagaimanakah aspek marketing dan rating pada program Dialog

TVRI?

Untuk aspek marketing kita lebih mensosialisasikan melalui iklan di TVRI

dan juga melalui media sosial yang ada. Untuk ratingnya dialog TVRI

cukup banyak peminatnya karena terlihat dari banyaknya penelfon yang

masuk dan program dialog TVRI juga masuk dalam TOP program TVRI.

Page 135: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

19. Sedikit pandangan tentang anda, menurut anda apa yang dimaksud

terorisme dan seperti apa terorisme di Indonesia?

Teror kan berarti memberikan semacam tekanan-tekanan, ancaman-

ancaman artinya terorisme berarti merupakan tindakan-tindakan yang

memberikan ancaman-ancaman, terorisme itu sendiri sebabnya yang

dikaitkan dengan ancaman bom dimana, mungkin yang dimaksud seperti

itu sebenarnya terorisme sendiri itu tidak seperti itu dan ini mungkin Cuma

pandangan-pandangan yang sengaja oleh beberapa negara barat yang

untuk menekan beberapa negara, sekali untuk alasan ekonomi kalo

menurut saya, klo pandangan saya adalah masalah ekonomi mereka

dengan ancaman-ancaman terorisme.

Page 136: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Wawancara

Nama : Sapto Wibowo

Jabatan : Produser Pelaksana

Tanggal Wawancara : 6 Desember 2013

Tempat Wawancara : Halaman Masjid TVRI

1. Apakah tugas anda sebagai Produser pelaksana program Dialog

TVRI ?

Tugas sebagai dialog produser TVRI, ya sama kita kan kepanjangan

tangan dari produser ya kita klo masalah produksi, kita terkait banyak

masalah teknis kita dengan kawan-kawan teknis, masaslah programatis

juga kita merangsang produksi itukan dari awal untuk dialog itukan dari

ada Ping Pang sebelum ada komplotan acara dialog, nah setelah ada

program dialog ini kan secara harus ada RAB segala macam.

2. Dengan siapa saja anda berkordinasi saat menjalankan tugas ?

kemudian dengan siapa kita berkoordinasi; tentu saja dalam tugas dengan

orang-orang teknik karena ini kan pekerjaan bersama bukan pekerjaan

personal, jadi tentu siaran dengan orang-orang teknik koordinasi untuk

menentukan narasumber harus ada koordinasi selain dengan produser

kemudian dengan presenternya kemudian juga bagaimana kita

menentukan narasumber itu sendiri jadi koordinasi kita tentu dengan

atasan kita.

3. Darimana saja bahan berita program Dialog TVRI didapatkan ?

Dari mana saja bahan berita program piala TVRI banyak kejadian aktual, itulah

yang kita angkat jadi yang ada misalnya kejadian-kejadian mengandung konflik

outinteres itulah yang kita angkat menjadi tema-tema dalam dialog kita.

4. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dan penghambat dalam

menjalankan program Dialog TVRI?

Tentu saja tampilan, tampilan dilayar bagaimanapun orang melihat

tampilan klo layarnya bagus mungkin ada grafis barang kali klo ada. Klo

kita liat di dialog saya menggunakan window segala macam. Ya itu

merupakan salah satu tiap-tiap kita untuk memberikan tampilan variatif

dilayar kaca.

Page 137: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

5. Ada berapa segmen dalam program Dialog TVRI?

Fleksibel kadang-kadang ini tergantung, dari karena kita juga

koordinasinya dengan limpa vektoral dari teknis juga ada misalnya dari

perokok-perokok juga ada. Klo dari sini ketentuan biasanya dari

penyusunan acara biasanya kalau acara sekitar 50 sampai 55 menit. Itu

biasanya harus ada jeda 4 sampai 5. Tapi untuk dialog ini sendiri. Kan kita

karena kadang-kadang ada tema menarik kemudian banyak narasumber

menarik kemudian audience yang menonton juga bagus pertanyaan juga

banyak kadang-kadang kalo satu jam bisa dibuat 3 segmen kadang-kadang

4 segmen jadi fleksibel.

6. Bagaimanakah cara memilih pemirsa yang ingin berkomentar,

apakah ada kreteria khusus?

Ini kita tetap sistim nya kan delay penelpon masuk dulu kita terima kita

tanya dari mana, siapa . intinya sudah kita inikan tidak boleh

melencengkan dari tema tapi kita tidak bisa memilih siapa-siapa karena

mereka juga berebut untuk masuk juga, sudah inian mereka sendiri,

mereka bisa masuk juga mereka sudah bersyukur .

7. Berapa biaya produksi program Dialog TVRI ?

kalau patinya saya tidak tahu tapi kira- kira pasti cukuo besarlah sama

seperti biaya produksi lainya.

8. Apa yang dilakukan agar program Dialog TVRI dapat menarik dan

diminati pemirsa?

Tampilan-tampilan dilayar itu harus variatif kemudian tema khususnya

untuk hal-hal yang aktual, kemudian juga mengundang narasumber yang

kompeten dengan apa yang kita bahas tema itu, saya pikir klo narasumber

bagus paling tidak penonton juga akan tertarik dengan tema yang kita

tampilkan saat itu.

9. Pada edisi 23 januari 2013 program Dialog TVRI mengangkat tema

tentang Penanganan Terorisme di Indonesia dan anda sebagai

produser pelaksana, menurut pandangan anda apa yang dimaksud

dengan terorisme itu dan bagaimana terorisme di Indonesia?

Teror kan berarti memberikan semacam tekanan-tekanan, ancaman-

ancaman artinya terorisme berarti merupakan tindakan-tindakan yang

memberikan ancaman-ancaman, terorisme itu sendiri sebabnya yang

dikaitkan dengan ancaman bom dimana, mungkin yang dimaksud seperti

itu sebenarnya terorisme sendiri itu tidak seperti itu dan ini mungkin Cuma

pandangan-pandangan yang sengaja oleh beberapa negara barat yang

untuk menekan beberapa negara, sekali untuk alasan ekonomi kalo

Page 138: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

menurut saya, klo pandangan saya adalah masalah ekonomi mereka

dengan ancaman-ancaman terorisme.

10. Bagaimana pandangan anda mengenai penanganan terorisme di

Indonesia?

Saya pikir penanganan di indonesia ada densus 88 meskipun banyak

orang pro kontra ada yang bilang itu settingan ada biaya amerika lah, dari

luar lah, tapi saya pikir penanganan bagaimanapun kalau ada tindakan-

tindakan yang membuat kestabilitas negara itu terganggu, ya pemerintah

khususnya pihak keamanan seperti polisi memang harus bertindak.

Page 139: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Wawancara

Nama : Supomo

Jabatan : Redaktur Program Dialog TVRI

Tanggal Wawancara : 18 Desember 2013

Tempat Wawancara : Ruang Current Affair

1. Apakah tugas anda sebagai Redaktur Program Dialog TVRI?

Berkoordinasi mempersiapkan studio maupun yang berhubungan dengan

dialog.

2. Dengan siapa saja anda berkordinasi saat menjalankan tugas ?

menjalankan tugas ini bekerja sama dengan temen-temen teknik dan

narasumber yang diundang.

3. Pada tahap apa saja seorang redaktur berperan dalam proses

produksi dari pra hingga pasca produksi ?

Redaktur mempersiapkan detail dari mempersiapkan narasumber sampai

selesai produksi acara.

4. Sebagai redaktur factor apa saja yang menjadi penghambat dalam

kelancaran proses produksi?

Yang menjadi penghambat adalah mengundang narasumber yang harusnya jadi,

setengah jam kemudian batal, itu yang sangat menyulit kan.

5. Sebagai redaktur factor apa saja yang menjadi pendukung dalam

kelancaran proses produksi?

Bekerjasama dengan para produser apa yang harus kita siapkan dan apa yang

harus kita jalankan.

6. Pada saat tayang, Program Dialog TVRI didalamnya ada sebuah vitti

atau foxpop Bagaimanakah proses pembuatan vitti atau voxpop

tersebut dan apa tujuanya?

Tidak semua dialog TVRI menggunakan vitti atau foxpop, jadi yang biasanya

bersifat aktual dan bersifat memberikan penerangan kepada masyarakat itu

baru disiapkan vitti atau foxpop. Tujuannya untuk memperjelas

masyarakat apa sih yang ditayangkan saat ini.

Page 140: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

7. Pada saat tayang, Program Dialog TVRI didalamnya ada sebuah

prolog Bagaimanakah proses pembuatan prolog tersebut dan apa

tujuanya?

Prolog sama dengan foxpop, proses pembuatannya harus mencari

narasumber yang berpontensi dan visual-visual yang ditayangkan harus

sama. Untuk membantu pemirsa dalam memahami tema yang dibicarakan.

8. Pada edisi 23 januari 2013 program Dialog TVRI mengangkat tema

tentang Penanganan Terorisme di Indonesia dan anda sebagai

redakturnya, menurut pandangan anda apa yang dimaksud dengasn

terorisme itu dan bagaimana terorisme di Indonesia?

Terorisme dinilai dari sisi pandang pribadi, semua orang bisa disebut

terorisme. Kalau mereka menyimpang dari yang beda. Misalnya

menghasut, mengajak itu sifatnya sudah tanda-tanda terorisme. Terorisme

itu orang yang mengharapkan orang lain tersesat.Terorisme di indonesia

hanya buatan, untuk menutup kasus yang sudah ada.

9. Bagaimana pandangan anda mengenai penanganan terorisme di

Indonesia?

Terorisme itu diciptakan hanya sebagai pengalihan, dia bukan orang

muslim sejati, memang mereka paham tentang al-quran, tentang hadist,

tapi sebenarnya mereka bukan muslim. Mereka hanya ingin menguasai

dan tidak mengerti makna yang sebenarnya.

Page 141: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Wawancara

Nama : Ansy Lema

Jabatan : Presenter

Tanggal Wawancara : 5 Desember 2013

Tempat Wawancara : Lobby Gedung Perpustakaan TVRI

1. Sudah berapa lama anda menjadi Presenter program Dialog TVRI ?

Sekitar tujuh tahun kurang lebihnya.

2. Apa yang menjadi alasan anda sehingga anda bersedia untuk menjadi

presenter pada program Dialog TVRI?

Saya beroperasi seorang guru atau dosen disebuah kampus, saya merasa

selain menulis melalui media cetak dan lain-lain. Saya memberikan

semangat pendidikan, terutama pendidikan politik itu dengan

menggunakan media televisi, sehingga kemudia suatu ketika ada

kesempatan saya mendaftar, melamar kemudian diseleksi menjadi host

dialog TVRI, karena saya dengan TVRI saya bisa terlibat dalam proses

diskursus publik, kalau ada diskursus publik masyarakat dapat pencerahan

ada edukasi politik dan juga bagi para pengambil kebijakan mereka itu

bisa dapat masukan dari masyarakat, bahwa inilah yang menjadi

pertimbangan atau anspirasi masyarakyat.

3. Persiapan apa saja yang anda lakukan sebelum anda memandu

program Dialog TVRI?

Riset dalam pengertian riset kecil misalkan tergantung tema, setelah

diberikakan tema, mencari riset mandiri terutama mencari bahan-bahan,

sumber-sumbernya dari mana. Kalau riset dirasa belum cukup, perlu

menelpon beberapa orang untuk diajak diskusi, berbincang, mungkin bisa

tambahan masukan untuk kita, sehingga kemudian ketika memandu dialog

ini kita punya pengetahuan dasar tentang tema yang dibahas, persiapan

terutama adalah baca, baca, dan baca.

4. Darimana anda mendapat pertanyaan untuk narasumber?

Belajar sendiri, baground saya seorang aktivis tahun 90 an tepatnya 1998 ,

besar dikelompok studi jadi berdiskusi itu sudah hal yang biasa, kemudian

bekerja di dunia kampus sebagai dosen membaca dan berdiskusi itu hal

yang biasa sehari-hari saya lakukan itu jadi dengan talk show ini jadi

pekerjaan saya sehari hari dan tidak menjadi suatu hal yang susah.

Page 142: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Artinya bekerja di televisi , dosen , dan baground saya sebagai aktivis dulu

itu ada hubungan, karena saya bergerak intelektual akademis.

5. Apakah menurut anda durasi program Dialog TVRI yang berdurasi 1

jam ini sudah cocok, lalu apa saran anda?

Sarannya menurut saya kalau durasi itu satu jam sih ngga oke pada prinsip

nya untuk dialog 2 sampai 3 narasumber, tapi kalo mau variasi lagi ada

hiburannya misalnya musiknya kita bisa buat satu setengah jam, tapi

tergantung untuk menggali materi itu satu jam saja sudah cukup. Fungsi

edukasi memberikan pendidikan, fungsi memberi informasi, fungsi

entertain jadi sustansi tersampaikan tapi orang terhibur, ini merupakan PR

besar bagi para pengelola acara-acara ini.

6. Apakah menurut anda jam tayang program Dialog TVRI saat ini

sudah cocok, dan bagaimana saran anda?

Untuk jam tayang sudah cukup, Saran saya harusnya dialog TVRI ini,

kalau mengangkat tema-tema yang aktual mungkin di prime time sehingga

banyak yang menonton. Kalau bisa lebih malam agar orang bisa sudah

sampai rumah dan bisa menonton karena masalah – masalah itu

merupakan aktual. Usul saya lagi tambahan untuk penyempurnaan

program-program. Yang pertama narasumber 24 karat maksudnya

narasumber yang kompeten dibidangnya, dia mengetahui detail misalnya

masalah politik. Ada banyak ahli politik kita bisa bicara politik parlemen,

politik partai politik, politik media, politik buruh itu beda – beda artinya

ekonomi pedagangan, ekonomi ekspor impor, ekonomi moneter, ekonomi

UMKM itu beda lagi, kita bisa mengundang narasumber yang baik.

7. Menurut anda sudah cocok kah format program Dialog TVRI dengan

segmentasi yang diinginkan?

Memang kalo pemirsa TVRI itu segmentasinya sangat beragam acara-

acara TVRI itu mulai dari anak-anak sampai orang dewasa ada, tapi kalau

dari program ini saya kira memang segmentasinya rada terbatas,karena

tema yang dibahas cukup serius. Artinya yang disasar adalah orang-orang

yang punya otoritas mengambil kebijakan disisianmeter. Yang kedua para

penyelenggara negara disisianmeter, yang ketiga mungkin pihak-pihak

terkait seperti LSM, pekalangan pers, atau mungkin dunia akademisi, dan

lain-lain. Atau mungkin juga mereka yang terkena langsung dari tema

yang dibahas, kira- kira seperti itu.

8. Dalam acara ini ada bentuk live (siaran langsung) dan siaran tunda,

menurut anda mana yang lebih cocok dan apa alasannya?

Kalau mau lebih bagus live, karena live itu kan dari sisi aktualitasnya terjamah,

terjaga, yang kedua live itu bisa membuka interaksi dengan pemirsa kita bisa

Page 143: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

langsung mendengar apa yang terjadi masukan dari pemirsa. Jadi dari kedua sisi

itu aja.

9. Ketika audience atau pemirsa mengajukan pertanyaan yang tidak

sesuai dengan tema/terlalu banyak bicara, apa yang anda lakukan

sebagai presenter?

Harus dipotong, durasinya terbatas, tapi memang harus tidak mudah sebagai

presenter untuk menyela pembicaraan orang karena itu harus mempunyai

keahlian tertentu punya tehnik smooth ,sehingga orang tidak tersinggung dan

tidak terkesan tidak bagus dilayar, harus masuk selanya itu harus enak dan itu

soal yang terbaru.

10. Bagaimana menurut anda kinerja para crew dalam program ini?

Sejauh ini standar tinggal nanti mungkin pembenahan lagi , kalau bisa

mungkin akan ada diskusi atau memilih tema dan juga memilih

narasumber, sehingga kemudian kita tahu kenapa kita memilih tema ini,

dan narasumber apa yang kita pilih, siapa yang kita pilih dan dan kira –

kira arahnya dimana.

11. Apakah ada factor pendukung dan penghambat selama anda menjadi

presenter?

Sejauh ini standar tinggal nanti mungkin pembenahan lagi , kalau bisa mungkin

akan ada diskusi atau memilih tema dan juga memilih narasumber, sehingga

kemudian kita tahu kenapa kita memilih tema ini, dan narasumber apa yang kita

pilih, siapa yang kita pilih dan dan kira – kira arahnya dimana.

12. Menurut anda apa yang harus dilakukan agar program program

Dialog TVRI semakin menarik dan diminati banyak penonton?

Program TVRI ini perlu menampilkan narasumber yang bersustansi, ini

bukan hanya talk tapi juga show. Jadi narasumber juga harus bisa show,

jadi sustansinya oke tapi juga ada sisi-sisi hiburannya. Yang kedua adalah

jam tayang, jam tayang ini penting sesuai dengan segmentasi, yang ketiga

adalah tema yang benar-benar aktual. Tapi yang utama TVRI sebagai

televisi publik tetap harus berpegang kepada upaya pencerdasan

masyarakat dan edukasi. Tidak boleh karena kepentingan rating, tidak

boleh karena kepentingan sensasi, kemudian mengorbankan idealisme

TVRI.

13. Bagaimana kesan anda selama menjadi presenter pada program

Dialog TVRI?

Saya suka, artinya TVRI memberikan banyak ruang cukup besar untuk

bisa belajar, untuk aktualisasikan diri saya, TVRI banyak memberikan

Page 144: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

kesempatan kepada saya untuk mengembangkan diri, misalnya dengan

belajar, dengan membaca, mempersiapkan diri untuk memandu suatu

dialog, kemudian memberikan kesempatan kepada saya untuk berkenalan

dengan narasumber.

14. Pada edisi 23 januari 2013 program Dialog TVRI mengangkat tema

tentang Penanganan Terorisme di Indonesia dan anda sebagai

presenternya, menurut pandangan anda apa yang dimaksud dengasn

terorisme itu dan bagaimana terorisme di Indonesia?

Yang dimaksud dengan terorisme adalah sebuah aksi kekerasan yang

dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat atau individu yang

tujuan nya menimbulkan ketakutan atau menimbulkan traumatik tapi

dibalik aksi teroris itu ada motif politik. Terorisme adalah aksi kekerasan,

motif politik, upaya menimpulkan perasaan sikap traumatik. Terorisme di

indonesia seperti yang kita lihat, ada jaringan yang macam-macam,

walaupun tidak ada satu agama pun yang menganjurkan kekerasan, tetapi

terorisme di indonesia itu kerap kali dan dibanyak tempat membawa-bawa

agama, walaupun sebenarnya tidak ada agama , kalau dia beragama

dengan benar & beriman tentu yang mereka lakukan adalah mereka

propagandakan atau mereka promosikan adalah kasih, persaudaraan,

perdamaian kemanusiaan yang sifatnya melintas batas, sementara teroris

menebar ancaman, permusuhan, ketakutan, kekerasan, perpecahan.

Harus dimulai dari mainseat, orang bisa berlaku anarkis karena dia

mempunyai pola pikir tertentu, bahkan dia berfikir kalau berbuat

kekerasan akan masuk surga. Jadi menurut saya adalah mainseat, karena

banyak kasus otaknya dicuci sehingga mereka terpengaruh dengan buaian-

buaian , yang kedua banyak yang dekat dengan kemiskinan struktural, ada

yang mengatakan teroris merupakan protes terhadap ketidakadilan sosial

maupun global.

15. Bagaimana pandangan anda mengenai penanganan terorisme di

Indonesia?

Penanganan itu ada dua pendekatan, yang pertama adalah prospority

aprous pendekatan kesejahteraan, yang kedua security aprous kalau

memang teroris sudah membahayakan harus disikat kenapa enggak,

karena negara tidak boleh kalah dengan teroris.

Page 145: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Wawancara

Nama : Erwin Aryanantha

Jabatan : Direktur Pengembangan dan Usaha

Tanggal Wawancara : 21 Januari 2014

1. Menurut pandangan Bapak seperti apa kualitas Program di TVRI

dari sejak penayangan hingga saat ini?

Baik buruknya kualitas program di TVRI tidak bisa ditentukan sepihak

secara internal. keinginan yang begitu kuat untuk membuat program yang

dianggap berkualitas dan menghibur dihadapkan pada beberapa dilematika

pertimbangan anggaran dan pertimbangan kelayakan penayangan

mengingat TVRI sbg LPP, Lembaga Penyiaran Publik, tidak bisa

sepenuhnya mengikuti keinginan pasar. TVRI sesuai dengan tupoksinya

(Tugas Pokok dan Fungsinya) salah satu tugasnya adalah mengawal

peradaban bangsa dan merajut kesetaraan ditengah kemajemukan yang

juga dituntut memberikan program mencerdaskan bangsa dengan

program2 sosialisasi Pemerintah. dengan demikian dapat dibayangkan

program sosialisasi seperti itu menjadi tak layak jual yang dengan

sendirinya program seperti itu harus dibiayai denhan dana internal yang

sangat terbatas. Konsekwensi logis dr keterbatasan anggaran

mengakibatkan buruknya hasil produksi yang pasti memberikan efek

domino terhadap audience share. Perlahan tapi pasti bahwa audience share

sedikit demi sedikit berpindah pada TV Swasta yang mampu mengemas

hampir seluruh programnya dengan format kekinian dan mengikuti

keinginan pasar. Saat TVRI sedang sendiri masyarakat tidak memiliki

pilihan jadi kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah bahwa memang

TVRI tidak mampu mengikuti perkembangan jaman dan pergeseran nilai

sosial masyarakat hari ini.

2. Apa saja tugas dan tanggung jawab divisi Pengembangan dan Usaha?

Tugas utamanya men-generata revenue dalam meningkatkan kesejahteraan

karyawan. Tidak seluruh kegiatan mulai dari biaya pemeliharaan gedung,

pemeliharaan peralatan hingga kesejahteraan karyawan ditanggung oleh

APBN. Dengan demikian PU mengedepankan pendapatan sebagai

perimbangan APBN. Begitu banyak keperluan capex (capital expenditure)

dan opex (operating expences) yang dibebankan masuk dalam penerimaan

Non APBN dengan demikian PU harus mampu menciptakan peluang

kerjasama dengan pihak ketiga. Penerimaan Non APBN terdiri dari dua

revenue stream yang berbeda. Penerimaan pertama didapat dari captive

Page 146: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

market TVRI seperti kementrian dan Lembaga Negara lainnya namun

pendapatan dari captive market tidak bisa diharapkan terlalu banyak

karena masing2 kementrian dan lembaga negara juga memiliki

keterbatasan anggaran. Namun justru potensi terbesar datang dari pihak

ketiga. Secara empirik pendapatan Non APBN mengalami kenaikan setiap

tahunnya terutama lonjakan pendapatan terjadi pada tahun 2012 dan 2013.

3. TVRI saat ini yang saya ketahui telah mengalami perkembangan

dalam kualitas program, baik format maupun kontenya. Hal apa saja

yang dilakukan oleh divisi Pengembangan dan Usaha dalam proses

perkembangan yang terjadi saat ini?

Seperti pada butir 1 dan 2 diatas bahwa PU yang membuka peluang

kerjasama dengan pihak ketiga. PU melakukan road show keseluruh

agency dan PH untuk mendengar apa keinginan produsen agar content

program dapat disesuaikan dengan keinginan pasar dan produsen. Dengan

dasar itu PU melakukan diskusi secara mendalam denhan production

centre agar mampu membuat mampu membuat program dengan content

yang diinginkan masyarakat. Namun dengan keterbatasan dana dan dengan

dukungan peralatan yang sudah sangat obsolete TVRI tidak cukup

memiliki kekuatan yang memadai untuk memproduksi program dengan

format kekinian agar mampu bersaing dengan pihak swasta. Hal yang

sangat menyulitkan ruang gerak TVRI dibatasi oleh UU 32 atas. UU

penyiaran memang berlaku umum terhadap TV swasta sekalipun namun

taring KPI terkesan tumpul saat menghadapi TV Swasta yang dianggap

melanggar UU penyiaran, seperti menayangkan infotainment yang jelas2

tidak memiliki unsur edukasi namun sampai saat ini program dimaksud

masih terus menerus menghiasi layar kaca. Sementara program seperti ini

memiliki rating yang tinggi. Dapat dibayangkan bila TVRI menanyangkan

hal serupa, TVRI wajib bersikap independen, netral dan imparsial.

4. Apa perbedaan TVRI sebagai Televisi Publik dengan Televisi Swasta

yang banyak bermunculan saat ini dalam proses produksinya?

Faktor yang jelas sangat berbeda adalah dari formasi SDM. Bayangkan

TVRI yang menganut azas primordialisme dan fedalisme yang terbungkas

dalam pakaian birokrasi harus bersaing dengan orang2 muda dinamis yang

sedang bertumbuh kembang. Design produksi terkait erat dengan

creativitas yang kita ketahui bersama bahwa untuk dunia kreatif sky is the

limit. Lalu bagaimana dengan SDM tvri khusunya dalam bidang produksi

mampu bersaing bila jabatan bukan disesuaikan dengan kompetensi

melainkan berdasarkan azas senioritas. Ini yang dimaksud dengan azas

feodalisme dengan pakaian birokrasi. Dalam birokrasi komunikasi yang

Page 147: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

dibangun bukan dua arah melainkan azas top down communication. Dapat

dibayangkan bagaimana jadinya bila seseorang yang duduk sebagai

birokrat harus bersaing dengan para pendatang muda yang dinamis

dimsektor swasta.

5. Bagaimana dengan posisi Rating TVRI apakah ada peningkatan?

Saat Direksi terpilih dibulan April 2012 rating yang dikeluarkan oleh AGB

Nielsen Media Research rating TVRI 0,6 dan saat Direksi mengundurkan

diri pada bulan oktober 2013 rating yang dicapai menjadi 1,6. Silahkan

jadikan sebagai data empiris untuk bulan2 kedepan yang dikhawatirkan

akan turun kembali.

6. Menurut anda hal apa yang harus dilakukan oleh TVRI untuk

menjaga eksistensinya atau menarik minat penontonya agar tetap

setia kepada TVRI?

MDari hasil kajian akademik dapat disimpulkan bahwa kesalahan adalah

karena bentuk kelembagaan TVRI yang membuat SDM dapat melindungi

inkomotensinya dari bentuk kelembagaan itu sendiri. Seorang karyawan

yang tidak masuk kerja sampai hitungan bulanpun tetap mendapat gaji

penuh tanpa dapat diberikan sanksi apapun mengingat PNS tidak serta

mertamdapat diberhentikan atau diberikan sanksi. Untuk itu bila memang

ada keinginan yang kuatuntuk memperbaiki TVRI bukan dengan secara

sederhana bongkar pasang level direksi dan atau dewan pengawas atau

sturktural dibawahnya namun bentuk kelembagaannya yang harus diubah

agar tidak akan terjadi lagi seseorang menyembunyikan inkompetensinya

dengan selalu melakukan perlawanan atau pemberontakan pada kebijakan

top management karena keyakinan dirinya yang kebal akan sanksi. Industri

TV adalah masuk pada kategori industri extravaganca yang tidak bisa

disandingkan dengancara2 birokrasi. Dengan kata lain tidak mungkin

industri pertelevisian dapat berkembang bila masuk dalam wilayah politik.

TVRI sbg lembaga negara juga terbawa arys masuk dalam ranah politik

yang seringkali masalah yang tidak terlalu mengemuka dapat dipolitisir.

7. Akhir-akhir ini terjadi permasalahan penayangan konvensi partai

Demokrat, bagaimana bapak menjelaskanya?

Terlalu naif kalau ini harus dijawab secara harafiah karena semua pihak

sulit menerima akal sehat industri televisi harus dipolitisir. Akhirnya selalu

terjawab dengan siapa yang paling kuat. Ini salah satu sebab mengapa

TVRI merupakan sunset business. Sampai sekarang TVRI tetap bisa hidup

bukan karena kepiawaiannya dalam bersaing secara sehat dalam

Page 148: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

industrinya namun hanya karena dukungan APBN. Apa yang terjadi

kemudian adalah TVRI dalam banyak kesempatan harus mengukuti

keinginan penyandang dana.

Page 149: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Logo Program Dialog TVRI GambarSuasana Studio 6 Saat Pra Produksi

Suasana Saat Berlangsungnya Dialog TVRI Bersama Gambar saat Penayangan Program Dialog

Kedua Narasumber. Pada Tema Penanganan Terorisme

Suasana di ruang control saat berlangsungnya PembawaAcaraBapakAnsyLemasaatmembuka

Program Dialog pada 23 Januari 2013 Program Dialog pada 23 Januari 2013

Page 150: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan

Narasumber I ibu Susningtyas Komisi I DPR RI Narasumber II Bapak Wawan H Purwanto

Pengamat Intelejen

Saat membuka telepon interaktif untuk Pemirsa foto saat wawancara bersama pak Suryo

foto saat wawancara bersama pak Sapto foto penulis bersama presenter dialog TVRI

Page 151: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 152: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 153: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 154: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 155: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 156: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan
Page 157: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DIALOG TVRI PADA TEMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25863/1/ABDUL... · merasakan manfaat positif dari sebuah program yang dihasilkan