ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY … · Telepon seluler merk Nokia lebih unggul...
Transcript of ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY … · Telepon seluler merk Nokia lebih unggul...
ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON DAN NOKIA BERDASARKAN
SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Rosalia Eka Dewi Saputra
NIM: 04 1334 075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON DAN NOKIA BERDASARKAN
SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Rosalia Eka Dewi Saputra
NIM: 04 1334 075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melindungi dan
menguatkanku
♥ Orang tuaku tercinta Bapak Sunardi dan Ibu Suwantinem yang selalu cinta
dan menyertakan aku dalam setiap doa-doanya
♥ Adik-adikku Nurwan, Leo, Aldo yang selalu memberikan semangat dan
menjadi jam wekerku
♥ My lovely ayah Widi atas segenap cinta, kasih sayang, kesabaran, perhatian
dan semangat yang diberikan kepadaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“The world full of beauty when the heart full of love”
“Vision without Execution vision is daydream
Execution without vision is nightmare”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2011
Penulis
Rosalia Eka Dewi Saputra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas sanata Dharma:
Nama : Rosalia Eka Dewi Saputra
Nomor Mahasiswa : 04 1334 075
Demi pengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON DAN NOKIA BERDASARKAN SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 10 Juni 2011
Yang menyatakan,
(Rosalia Eka Dewi Saputra)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena berkat kasih dan
karuniaNya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini dibuat dan disusun untuk
memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir telah melibatkan
banyak pribadi yang memberikan bantuan dengan tulus, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. L. Saptono, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsiku
yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang
sangat berarti dalam membimbing menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si dan Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si,
selaku Dosen Penguji. Terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Seluruh Dosen dan Staf Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang
telah memberikan dukungan, kritik, saran, bimbingan dan informasi selama
penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
7. Seluruh responden yang telah bersedia mengisi kuesioner dalam penelitian ini.
8. Orang Tuaku tercinta Bapak Sunardi dan Ibu Suwantinem yang selalu
mencintai, memberi semangat dan menyertakan aku dalam setiap doa-doanya.
Adik-adikku Nurwan, Leo, Aldo yang selalu mendukungku dan menjadi jam
wekerku.
9. Belahan jiwaku ayah Widi yang selalu memberikan cinta, kasih sayang,
perhatian, dukungan dan doanya.
10. Teman-temanku di Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2004 atas
kebersamaan kita selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuannya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu dengan terbuka penulis menerima kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan penelitian ini. Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk membacanya, terima kasih.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
ANALISIS POSISI PRODUK TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON DAN NOKIA BERDASARKAN SIKAP
KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Rosalia Eka Dewi Saputra Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Sikap konsumen terhadap berbagai atribut telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia; 2) Posisi produk telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia berdasarkan sikap konsumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini mahasiswa di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang menggunakan telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia yang berjumlah 80 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis indeks sikap konsumen dan perceptual mapping. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa: 1) Secara keseluruhan sikap konsumen terhadap masing-masing merk telepon seluler relatif sangat baik. Telepon seluler merk Nokia lebih unggul dengan nilai indeks sikap konsumen sebesar 417,65 sedangkan Sony Ericsson sebesar 415,87; 2) Dengan perceptual mapping dapat diketahui posisi produk masing-masing merk telepon seluler terhadap sepuluh atribut berdasarkan sikap konsumen. Berdasarkan sikap konsumen telepon seluler merk Sony Ericsson mempunyai keunggulan pada atribut harga beli, kemudahan pemakaian dan fasilitas yang lengkap. Sedangkan telepon seluler merk Nokia mempunyai keunggulan pada atribut kekontrasan layar, kemudahan mendapatkan, kualitas baik, iklan kreatif dan inovatif, merk bergengsi, variasi produk dan pelayanan purna jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE PRODUCT POSITION OF SONY ERICSSON AND NOKIA CELLULER PHONE BASED ON CONSUMERS
A Case Study on Students of Accounting Education Study Program
Sanata Dharma University Yogyakarta
Rosalia Eka Dewi Saputra Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research was conducted at Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta. It has three aims: (1) to know the attribute attitudes of Sony Ericsson and Nokia cellular phones. (2) to determine the product position of those cellular phones perceived from consumers’ attitudes.
The data gathering technicques were questionnaire and interview. The samples were 80 students of Accounting Education Study Program Sanata Dharma University who operated Sony Ericsson and Nokia cellular phones. The data analysis techniques were: attitude index analysis and perceptual mapping.
The results of the research, are: 1) the attitude of all the consumers towards each brand is relatively good. The index of Nokia is 417,65 and Sony Ericsson is 415,87; 2) By perceptual mapping, it’s known that position of each brand products cellular phones of ten attributes based on consumer attitudes. Based on consumers’ attitudes cellular phone brand Sony Ericsson has advantage on the attributes of the purchase price, ease of use and comprehensive facilities. While Nokia cellular phones brand has the advantage in contrast attributes screen, easy to get, good quality, creative advertised and innovative, prestigious brand, product variety and service after sales.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 3
C. Batasan Masalah .......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN TEORITIS ................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6
1. Pengertian Pemasaran ............................................................. 6
2. Pengertian Manajemen Pemasaran .......................................... 7
3. Konsep-konsep Manajemen Pemasaran .................................. 7
4. Bauran Pemasaran ................................................................... 9
5. Pengertian Perilaku Konsumen ............................................... 9
6. Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........ 10
7. Sikap Konsumen ...................................................................... 14
8. Penentuan Posisi Produk ......................................................... 15
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 23
C. Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 28
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 28
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 28
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31
1. Wawancara ............................................................................ 31
2. Kuesioner ............................................................................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 31
1. Analisis Validitas ................................................................... 31
2. Pengukuran Reliabilitas ......................................................... 34
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 35
1. Analisis Indeks Sikap Konsumen ........................................... 36
2. Perceptual Mapping ............................................................ 38
BAB IV. GAMBARAN UMUM PRODUK ................................................... 40
A. Sejarah Sony Ericsson .................................................................. 40
1. Visi, Misi dan Nilai-nilai Utama ........................................... 40
2. Produk .............................................................................. 41
B. Sejarah Nokia ............................................................................... 42
1. Visi dan Strategi ..................................................................... 43
2. Produk ................................................................................... 43
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 51
A. Deskripsi Responden .................................................................... 51
1. Menurut Jenis Kelamin .......................................................... 51
2. Menurut Usia ......................................................................... 53
3. Menurut Semester .................................................................. 55
B. Analisis Data ................................................................................ 57
1. Indeks Sikap Konsumen ......................................................... 57
2. Analisis Posisi Produk Menurut Sikap Konsumen terhadap
Produk Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan Nokia...... 62
C. Pembahasan .................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN...................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................... 80
B. Saran ............................................................................................. 84
C. Keterbatasan ................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86
LAMPIRAN ................................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Bobot Alternatif Jawaban................................................................ 30
Tabel 3.2 Validitas Item Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson ................................................................................. 33
Tabel 3.3 Validitas Item Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler Merk
Nokia .............................................................................................. 33
Tabel 3.4 Reliabilitas Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson dan Nokia ................................................................ 35
Tabel 5.1 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
menurut Jenis Kelamin .................................................................. 51
Tabel 5.2 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia menurut
Jenis Kelamin ................................................................................ 52
Tabel 5.3 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia menurut Jenis Kelamin ................................................. 52
Tabel 5.4 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
menurut Usia................................................................................... 53
Tabel 5.5 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia menurut
Usia ................................................................................................. 53
Tabel 5.6 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia menurut Usia ................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.7 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
menurut Semester ........................................................................... 54
Tabel 5.8 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia menurut
Semester.......................................................................................... 55
Tabel 5.9 Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia menurut Usia ................................................................. 56
Tabel 5.10 Nilai Timbang Atribut-atribut Telepon Seluler ........................... 58
Tabel 5.11 Nilai Standar Rata-rata Masing-masing Merk Telepon Seluler ...
...................................................................................................... 60
Tabel 5.12 Indeks Sikap Konsumen Produk Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson ............................................................................... 61
Tabel 5.13 Indeks Sikap Konsumen Produk Telepon Seluler Merk Nokia ....
...................................................................................................... 62
Tabel 5.14 Nilai Standar Rata-rata masing-masing Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut Harga Beli
dan Kekontrasan Layar ................................................................ 63
Tabel 5.15 Nilai Standar Rata-rata masing-masing Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut
Kemudahan Mendapatkan dan Kualitas yang Baik ..................... 65
Tabel 5.16 Nilai Standar Rata-rata masing-masing Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut Iklan Kreatif
dan Inovatif dan Merk Bergengsi ................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 5.17 Nilai Standar Rata-rata masing-masing Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut Kemudahan Pemakaian
dan Fasilitas Lengkap ..................................................................... 68
Tabel 5.18 Nilai Standar Rata-rata masing-masing Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut Variasi Produk
dan Pelayanan Purna Jual ............................................................. 70
Tabel 5.19 Rangkuman Posisi Produk Telepon Seluler Menurut Sikap
Konsumen .................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Posisi Produk Telepon Seluler Berdasarkan Sikap Konsumen .. 25
Gambar 5.1 Perceptual Mapping dari Segi Atribut Harga Beli dan
Kekontrasan Layar Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia ................................................................................... 64
Gambar 5.2 Perceptual Mapping dari Segi Atribut Kemudahan Mendapatkan
dan Kualitas yang Baik Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia ................................................................................... 66
Gambar 5.3 Perceptual Mapping dari Segi Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif
dan Merk Bergengsi Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia ................................................................................... 67
Gambar 5.4 Perceptual Mapping dari Segi Atribut Kemudahan Pemakaian
dan Fasilitas Lengkap Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia ................................................................................... 69
Gambar 5.5 Perceptual Mapping dari Segi Atribut Variasi Produk dan
Pelayanan Purna jual Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia ................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner .................................................................................... 85
Lampiran 2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 93
Lampiran 3. Urutan Tingkat Kepentingan dan Nilai Timbang Atribut
Telepon Seluler ......................................................................... 98
Lampiran 4. Jawaban Responden .................................................................... 103
Lampiran 5. Tabel Nilai Responden terhadap Atribut-atribut Telepon Seluler
dan Tabel Nilai Standar Rata-rata Responden terhadap
Atribut-atribut Telepon Seluler .................................................. 108
Lampiran 6. Tabel R ....................................................................................... 93
Lampiran 7. Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2006, 2007, 2008 dan 2009 ....................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya perkembangan teknologi yang sangat cepat mempengaruhi
perkembangan perekonomian. Ketika perekonomian Indonesia belum
berkembang, konsumen tidak banyak memiliki pilihan terhadap produk.
Hanya ada beberapa merk untuk satu jenis produk. Bandingkan dengan
keadaan saat ini, banyak iklan di surat kabar dan papan-papan reklame di
jalan-jalan baik yang legal atau pun ilegal. Jumlah produk yang ditawarkan
terus bertambah dari hari ke hari, contohnya saat ini banyak dijumpai merk
telepon seluler yang dijual di pasaran dengan atribut-atributnya. Merk-merk
dengan kategori yang sama saling bersaing ketat di wilayah yang sama.
Terdapat ribuan kali lipat jumlah merk dan produk dibandingkan situasi
puluhan tahun lalu.
Konsumen menghadapi pertarungan dengan begitu banyaknya produk
dan merk yang beredar dipasaran. Para produsen bertempur supaya produk
dan merknya diingat terus, diprioritaskan, dicintai dan dibeli setiap kali
dibutuhkan konsumen. Banyak perusahaan mengeluarkan biaya iklan yang
besar agar merk dan produknya dikenal masyarakat.
Banyak perusahaan yang menawarkan produk dengan berbagai variasi
dan merk mengakibatkan konsumen memiliki banyak pilihan. Hal tersebut
mengakibatkan perusahaan melakukan promosi produknya yang paling baik
dan berkualitas. Kondisi ini membutuhkan adanya penyusunan positioning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang tepat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Namun, tidak banyak
perusahaan dapat melakukan positioning dengan baik. Banyak yang
menyamakan positioning dengan segmentasi pasar, ada pula yang
mencampuradukkan positioning dengan pasar yang spesifik.
Perkembangan teknologi menuntut adanya positioning yang akan
berpengaruh pada pola pembelian masyarakat. Masyarakat yang dimaksud
adalah konsumen yang mempunyai tingkat kebutuhan terutama dalam hal
pemakaian telepon seluler. Kemajuan teknologi berakibat pada banyaknya
perusahaan yang menciptakan produk telepon seluler. Banyak perusahaan
yang menawarkan produk telepon seluler dari berbagai merk dan variasi
atribut mengakibatkan konsumen memiliki banyak pilihan. Masing-masing
perusahaan menarik minat konsumen untuk membeli produknya dengan
mempromosikan produknya adalah paling baik dan berkualitas.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi masing-masing
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan maupun
mengembangkan daerah pemasaran. Syarat yang harus dipenuhi suatu
perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan
untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Dalam usaha untuk
membeli suatu produk, pelanggan selalu memaksimalkan nilai (value) yang
dirasakan. Pada saat pelanggan menghadapi berbagai macam pilihan produk,
seperti merk, harga, dan penjualan, ia akan memilih penawaran yang
memberikan nilai (customer delivered value) tertinggi dengan kendala berupa
biaya, informasi, terbatasnya pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Seorang pengguna telepon seluler akan mempunyai berbagai macam
pilihan yang diakibatkan oleh banyaknya jenis merk telepon seluler yang
terdapat di pasaran, sehingga mereka yang akan menggunakannya harus
selektif dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya. Konsumen
juga harus memperhatikan atribut yang ada pada produk tersebut seperti
kualitas, kemasan, harga, merk, kemudahan mendapatkan, promosi,
pelayanan, karena hal ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Selain itu, prioritas pemilihan atribut produk berbeda-beda
tergantung pada perilaku konsumen dalam pembelian dan sikap konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian.
Dari latar belakang di atas maka penulis meneliti dan menguraikan
masalah tersebut dengan memilih judul: “Analisis Posisi Produk Telepon
Seluler Merk Sony Ericsson dan Nokia Berdasarkan Sikap Konsumen”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas tampak ada
permasalahan konsumen dalam memposisikan produk telepon seluler
berdasarkan harga beli, tingkat kekontrasan, kemudahan dalam
mendapatkannya, kualitas yang baik, iklan yang kreatif dan inovatif, merk
yang bergengsi, kemudahan dalam pemakaian, fasilitas yang lengkap, variasi
produk, dan pelayanan purna jual. Dalam penelitian ini akan dilakukan
analisis terhadap posisi produk telepon seluler khususnya merk Sony Ericsson
dan Nokia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dibahas posisi produk telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia berdasarkan sikap konsumen terhadap berbagai
atribut produk telepon seluler yang mempengaruhi posisi produk tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap konsumen terhadap berbagai atribut telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia?
2. Bagaimana posisi produk telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia
berdasarkan sikap konsumen?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap berbagai atribut telepon
seluler merk Sony Ericsson dan Nokia.
2. Untuk mengetahui posisi produk telepon seluler merk Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan sikap konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam memahami
sikap konsumen sehingga dapat dijadikan dasar penentuan strategi
pemasaran produk.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan ilmiah
bagi para mahasiswa di Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan dapat
mempraktikkan teori-teori yang pernah diperoleh pada waktu kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
berkembang dan mendapatkan keuntungan. Pemasaran memiliki definisi
yang luas. Menurut Kotler (1997: 10), dalam buku Manajemen Pemasaran,
Analisis, Perencanaan, dan Kontrol memberikan definisi pemasaran
sebagai proses sosial dan menajerial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. William J. Stanton mendefinisikan pemasaran sebagai
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha, 1997: 10).
Menurut Boyd Walker Larreche (2000: 11) pemasaran sebagai
proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang
memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran. Jadi dalam pemasaran koordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
antara produk, harga, promosi, dan saluran distribusi adalah usaha untuk
menciptakan hubungan atau pertukaran yang menguntungkan bagi pihak
yang melakukannya.
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Kegiatan pemasaran harus dikelola dengan baik, maka dikenal
istilah manajemen pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan
jasa untuk menghasilkan pertukaran dan memenuhi sasaran perorangan
dari organisasi (Kotler, 1997: 13). Menurut Boyd Walker Larrache dalam
bukunya Manajemen Pemasaran Pendekatan Strategis dengan Orientasi
Global mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai proses
menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan
program-program yang mencangkup pengkonsepan, penetapan harga,
promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang
untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran
tidak hanya menawarkan produk kepada konsumen tetapi juga bertugas
mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan sehingga akan
membentuk organisasi mencapai tujuannya.
3. Konsep-konsep Manajemen Pemasaran
Perusahaan atau pihak pemasaran harus memahami akan
pentingnya konsep pemasaran, karena itu akan menjadi dasar dalam
penerapannya. Menurut William J. Stanton (1986: 16) konsep pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diartikan sebagai falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Kotler (2000: 19) terdapat lima sikap berdasarkan
perusahaan atau organisasi lain yang melakukan kegiatan organisasi
mereka. Konsep-konsep tersebut adalah:
a. Konsep Produksi
Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang
tersedia secara luas.
b. Konsep Konsumsi
Menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan ciri yang paling bermutu, berkinerja atau inovatif.
c. Konsep Penjualan
Adanya keyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis jika
dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-
produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu
organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi
dengan agresif.
d. Konsep Pemasaran
Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang
diterapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibanding
para pesaing dalam menciptakan, mengerahkan dan mengkonsumsikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan pasar dan memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaing dengan
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
4. Bauran Pemasaran
Salah satu strategi pemasaran adalah bauran pemasaran yakni agar
pemasaran yang dilaksanakan lebih terarah pada rencana dasar dalam
konsep pemasaran. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat
elemen periode yang terdapat dalam program pemasaran perusahaan,
yaitu:
a. Product (barang dan jasa)
b. Price (harga)
c. Place (tempat)
d. Promotion (promosi)
5. Pengertian Perilaku Konsumen
Seorang pemasar hendaknya perlu mengetahui pola perilaku
konsumen yang bermacam-macam agar dapat memahami apa yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, dan berusaha untuk memenuhi
serta memuaskan kebutuhan konsumen yang berada pada pasar tersebut.
Perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
termasuk dalam proses pengambilan keputusan pada persiapan penentuan
kegiatan tersebut (Swastha dan Handoko, 1997: 7).
6. Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:
a. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor lingkungan dari luar yang
mempengaruhi perilaku konsumen, meliputi:
1) Kebudayaan
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang paling mendasar. Menurut William J. Stanton,
kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek yang
diciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi
sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang ada (Swastha dan Handoko, 1997: 82).
2) Kelas Sosial
Setiap masyarakat memiliki pengelompokan status terutama
berdasarkan kesamaan dalam pendapatan, pendidikan, dan
pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial
yang mencirikan kelas tertentu. Masyarakat pada umumnya
dikelompokkan dalam tiga golongan, menurut Swastha dan
Handoko (1997: 82), yaitu:
a) Golongan Atas
Golongan ini terdiri dari pengusaha-pengusaha kaya dan
pejabat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b) Golongan Menengah
Golongan ini terdiri dari karyawan instansi pemerintah dan
pengusaha menengah.
c) Golongan Rendah
Golongan ini terdiri dari buruh pabrik, pegawai rendah, dan
pedagang kecil.
3) Kelompok Referensi
Kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Yang termasuk dalam kelompok referensi
adalah serikat pekerja, lingkungan, tetangga, dan sebagainya
(Swastha, 1985: 109).
4) Keluarga
Keluarga merupakan bagian yang paling kecil dalam struktur
kehidupan masyarakat yang perlu diketahui sifat-sifatnya oleh
perusahaan karena keluarga memiliki pengaruh yang kuat dalam
keputusan pembelian, sedangkan anggota keluarga berfungsi
sebagai inisiatif yang mempengaruhi, memutuskan, tetapi dilain
waktu dapat berperan sebagai pembeli atau pun pemakai produk.
Oleh karena itu manajer perusahaan perlu mengetahui beberapa hal
sebagai berikut (Swastha, 1985: 109-110):
a) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli?
b) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c) Siapa yang melakukan pembelian?
d) Siapa pemakai produknya?
b. Faktor-faktor Lingkungan Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam pribadi
konsumen itu sendiri didasarkan pada:
1) Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan yang
cukup mendesak untuk mengarahkan seseorang supaya mencari
pemuasan terhadap kebutuhan itu (Kotler, 1997: 195).
2) Persepsi
Persepsi adalah bagaimana seseorang individu memilih
mengorganisasi dan menginteprestasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti
(Kotler, 1997: 164). Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda
terhadap objek rangsangan yang sama karena tiga proses yang
berkenan dengan persepsi, yaitu:
a) Perhatian selektif, artinya orang akan menanggapi dan
memperhatikan informasi yang menarik baginya.
b) Perubahan secara selektif, artinya orang akan mengartikan
informasi sesuai dengan pengertiannya sendiri sehingga
informasi yang diperhatikan konsumen tidak selalu sesuai
dengan yang dimaksudkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c) Mengingat kembali secara selektif, artinya orang akan
mengingat kembali informasi yang mendukung sikap dan
kepercayaannya.
3) Belajar
Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar dan
konsumen melakukan pembelian berdasarkan pengalaman
sebelumnya. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan perilaku
pembelian, konsumen mempelajari pengalamannya apakah mereka
telah mendapatkan kepuasan yang diinginkan dari pihak yang
dibeli. Setelah konsumen mempelajari sesuatu dan memberikan
tanggapannya, maka sebagai kelanjutannnya konsumen akan
menunjukkkan suatu sikap tertentu (Swastha, 1985: 114).
c. Faktor-faktor Pribadi
Keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh ciri-ciri
kepribadiannya sebagai berikut:
1) Usia dan daur hidup
2) Umur seseorang akan berpengaruh dalam tingkat keputusan
pembelian terhadap suatu produk.
3) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.
Secara umum para pemasar dapat mengidentifikasikan apakah
kelompok kerja tertentu memiliki perhatian di atas rata-rata
terhadap produk dan jasa mereka. Perusahaan juga dapat memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengkhususkan dalam pembuatan produk dan pelayanan jasa
tertentu yang diperlukan oleh kelompok kerja tertentu pula.
(Kotler, 1997: 192)
4) Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi seseorang sangat berpengaruh terhadap
pemilihan barang dan jasa yang akan dibeli mereka. Lingkungan
itu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan,
kekayaan, hutang, kemampuan untuk meminjam dan sikap atas
belanja atau menabung (Kotler 1997: 159).
5) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan atau dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan
pendapatan yang bersangkutan.
6) Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang memiliki kepribadian berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah karakteristik psikologi
yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang
relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya
(Kotler, 1997: 161).
7. Sikap Konsumen
Dalam pemasaran sikap merupakan suatu yang penting, karena dapat
mempengaruhi dalam pemilihan terhadap suatu objek. Sikap menyebabkan
seseorang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek yang sama. Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama terhadap
beberapa objek atau gagasan (Kotler, 1997: 167). Menurut William G.
Nickles, sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik atau kurang
baik secara konsekuen (Swastha dan Handoko, 1997: 92).
Sikap dapat dinyatakan dalam bentuk perbuatan, tindakan, ucapan,
maupun emosi. Komponen sikap menurut Thomas C. Kinnear dan James
R. Taylor (1998: 304) terdiri dari:
a. Komponen kognitif
Komponen kognitif adalah kepercayaan dan keyakinan seseorang
terhadap suatu produk.
b. Komponen afektif
Komponen afektif adalah perasaan atau tanggapan seseorang terhadap
suatu produk, misalnya bagus atau jelek (positif atau negatif).
c. Komponen tingkah laku
Komponen tingkah laku adalah reaksi seseorang terhadap objek
melalui tingkah lakunya.
8. Penentuan Posisi Produk
Adanya persaingan ketat di pasar produk telephone celluler yang
menawarkan berbagai variasi atribut produknya telah mendorong
manajemen untuk meletakkan pada posisi yang tepat di pasar. Posisi
produk adalah merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaingnya) di dalam
benak pelanggan pasarannya (Kotler, 2002: 341).
Banyak definisi positioning diberikan oleh pakar marketing dengan
versi dan model mereka masing-masing. Namun tak akan valid bicara
positioning tanpa menyebut definisi yang diberikan oleh Al Ries dan
Jack Trout mengatakan,”... positioning is not what you do to product.
Positioning is what you do to the mind of the prospect.” That is, you
position the product in the mind of the prospect,” Intinya, positioning
adalah menempatkan produk dan merk kita di benak pelanggan
(Kertajaya, 2004: 56).
Menurut Renald Kasali (2001: 527), positioning adalah strategi
komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk atau
merk atau nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi
mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merk atau nama lain
dalam bentuk hubungan asosiatif. Menurut Hermawan Kertajaya (1997:
148), posisi produk (positioning) adalah pernyataan akan identitas suatu
produk, jasa, perusahaan, lembaga, orang bahkan negara yang bisa
menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dicapai, karena itu
posisi produk harus membuat produk itu jadi dipersepsi berbeda dari
pesaingnya. Akan tetapi, perusahaan tidak akan membiarkan posisi
produk ditetapkan seenaknya saja, sehingga kemampuan manajemen
untuk membentuk penempatan posisi produk dalam benak konsumen
sangat diperlukan. Ketidaktahuan posisi produk akan berakibat fatal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
karena ada kemungkinan kebijaksanaan yang digunakan justru
menguntungkan pesaing.
Philip Kotler mengatakan positioning adalah, “the act of designing
the company’s offering and image to occupy a distinctive place in the
target customers, benefits, and prices.” Hampir sama dengan Ries Trout,
Kotler mengatakan bahwa positioning tak lain adalah upaya untuk
mendesain produk dan merk kita agar dapat menempati sebuah posisi
yang unik di benak pelanggan. Hasil akhir positioning, kata Kotler,
adalah terciptanya proporsi nilai yang pas, yang menjadi alasan bagi
pelanggan untuk membeli (Kertajaya, 2004: 57).
Pada waktu penentuan posisi produk, perusahaan yang
bersangkutan harus menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan masing-masing produk dan memilih posisi tertentu yang akan
membuat produk perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan pesaing.
Tujuan dari target pemasaran adalah mengoptimalkan suatu pasar.
Hermawan Kertajaya (1997: 134) memakai kata optimal karena
perusahaan harus pintar menggunakan konsep prioritas dan variabilitas.
Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua
orang dalam satu pasar. Bisa saja perusahaan kalah bersaing karena
konsumen percaya pada pesaing dan susah beralih pada produk lainnya
atau perusahaan memang kalah, naik dalam biaya maupun dalam
diferensiasi. Selain itu, tidak semua orang mampu membeli produk yang
ditawarkan karena batasan tingkat penghasilan dan pola pengeluaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Konsep variabilitas semakin penting jika tingkat persaingan
semakin meningkat, artinya perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan
yang sama pada semua orang yang sudah diprioritaskan tadi. Barang
yang sama bisa bernilai lain di mata orang berbeda. Harapan setiap orang
akan semakin berbeda dengan semakin banyaknya pilihan dan semakin
pintarnya dia memilih. Jadi perusahaan bisa semakin optimal dalam
melayani orang jika bisa memberikan banyak variasi.
Positioning dimulai dengan sebuah produk. Sebuah barang
dagangan, jasa, perusahaan, institusi bahkan orang. Mungkin juga diri
anda. Akan tetapi, positioning bukanlah sesuatu yang anda lakukan
terhadap produk. Positioning adalah sesuatu yang anda lakukan terhadap
pikiran calon konsumen, yakni menempatkan produk itu pada pikiran
calon konsumen (Kasali, 2002: 3).
Positioning pada hakikatnya merupakan sebuah janji yang dibuat
perusahaan kepada pelanggannya. Kemampuan perusahaan untuk
memenuhi janjinya merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena
alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi
keberhasilan akhir produk, merk, dan perusahaan. Ada empat kriteria
untuk menentukan positioning berdasarkan kajian terhadap 4C Diamond
dalam model Sustainable Marketing Enterprise. Keempat kriteria
tersebut adalah: (Kertajaya, 2004: 62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Pelanggan (Customer)
Positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan
menjadi reason to buy mereka. Ini akan terjadi bila positioning anda
mendeskripsikan value yang anda berikan kepada para pelanggan, dan
bila value ini benar-benar merupakan suatu aset bagi mereka. Karena
positioning mendeskripsikan value yang unggul, positioning menjadi
penentu penting bagi pelanggan pada saat memutuskan untuk
membeli.
b. Kapabilitas dan Kekuatan Internal Perusahaan (Company)
Positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Jangan sekali-kali anda merumuskan
positioning namun ternyata anda tidak mampu melakukannya. Ini
berbahaya karena bisa over promise under deliver. Pelanggan akan
mencap anda telah berbohong. Kalau sampai pelanggan sudah mencap
anda sebagai tukang bohong, maka hancurlah kredibilitas anda di mata
pelanggan.
c. Pesaing (Competitor)
Positioning haruslah bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
d. Perubahan yang Terjadi Dalam Lingkungan Bisnis (Change)
Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan persaingan,
perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya. Apabila
positioning anda sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
maka dengan cepat anda harus merubahnya. Anda harus melakukan
repositioning.
Dalam menyusun positioning, ada basis dan parameter yang
dapat dipakai sebagai landasan, yaitu (Kertajaya, 2004: 78):
a. Menyusun positioning berdasarkan proporsi nilai dan manfaat
yang anda berikan.
b. Menyusun positioning berdasarkan capaian (achievement) yang
telah anda hasilkan.
c. Menyusun positioning berdasarkan segmen pasar dan pelanggan
yang anda target.
d. Menyusun positioning berdasarkan atribut yang menjadi
keunggulan produk dan merk anda.
e. Menyusun positioning berdasarkan bisnis yang dimasuki.
f. Menyusun positioning berdasarkan penggunaan (usage) dari
produk dan merk anda.
g. Menyusun positioning berdasarkan jenis produk yang anda
tawarkan, apakah premium, value for money, atau produk
murahan.
h. Menyusun positioning berdasarkan originalitas dan posisi Anda
sebagai produk atau merk yang pertama kali masuk di pasar.
Ada beberapa cara menyusun positioning menurut Hermawan
Kertajaya (2004: 87), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Langkah Pertama: Identifikasikan Target Segmen yang Relevan
Positioning berarti bagaimana membangun kepercayaan dari
konsumen. Lalu bagaimana anda akan membangun kepercayaan
jika tidak mengenal siapa pelanggan anda. Langkah awal dari
menyusun positioning adalah anda harus memahami dengan baik
segmen pasar yang akan menjadi target market anda. Identifikasikan
dengan baik perilaku target market anda sehingga positioning yang
anda susun benar-benar fit dengan apa yang dipersepsikan
pelanggan.
b. Langkah Kedua: Menentukan Frame of Reference Pelanggan
Istilah frame of reference seperti “jenis kelamin” atau kategori
produk anda. Anda boleh mengetahui dengan baik target pasar anda,
tetapi positioning yang anda tampilkan harus dengan jelas
menunjukkan “siapa” anda sebenarnya.
c. Langkah Ketiga: Merumuskan Point of Differentiation
Menentukan “kenapa” konsumen harus memilih anda dibandingkan
pesaing. Positioning yang anda susun harus dengan jelas
menunjukkan perbedaan anda dibandingkan pesaing.
d. Langkah Keempat: Menetapkan Keunggulan kompetitif Produk
Points of differentiation memang penting, tetapi anda harus
meyakinkan konsumen bahwa differensiasi tersebut bukan hanya
dipermukaan saja tetapi benar-benar bisa dinikmati sebagai sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang berbeda. Untuk itu points of differentiation harus didukung
dengan competitive edge.
Setelah merumuskan positioning, maka selanjutnya adalah
bagaimana mengkomunikasikan positioning tersebut kepada
stakeholder yang menjadi target market dari produk, merk, dan
perusahaan. Stakeholder ini bisa pelanggan, karyawan, pemegang
saham, ataupun stakeholder lain seperti LSM, pemerintah, supplier, dan
sebagainya. Ada beberapa cara mengkomunikasikan positioning
menurut Hermawan Kertajaya (2004: 108), yaitu:
a. Be Creative
Dalam mengkomunikasikan positioning anda harus kreatif untuk
mencuri perhatian benak pelanggan anda. Ada ribuan bahkan jutaan
merk lain yang bersaing untuk masuk di benak pelanggan.
b. Simplicity
Komunikasi positioning harus dilakukan sesederhana dan sejelas
mungkin sehingga pelanggan tidak kerepotan menangkap esensi
positioning anda. Secara internal rumusan positioning boleh rumit,
namun begitu sampai ke pelanggan, kita harus berpikir keras untuk
menjadikan rumusan yang rumit itu menjadi sesederhana mungkin.
Benak pelanggan paling tidak mau kalau disuruh memikirkan yang
rumit.
c. Own, Dominate, Protect
Tujuan akhir positioning adalah kita memiliki satu atau beberapa
kata ampuh di benak pelanggan. Begitu kita memiliki kata-kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ampuh maka selanjutnya adalah mendominasi kategori yang kita
masuki, dan terakhir begitu kita mendominasi kategori, selanjutnya
kita harus mati-matian melindungi posisi dominan kita dari
serangan pesaing.
d. Use Their Language
Dalam mengkomunikasikan positioning, gunakanlah sejauh
mungkin “bahasa” pelanggan kita. Kalau memang merk kita
diposisikan untuk orang kampung, gunakanlah bahasa orang
kampung. Kalau target pelanggan kita suka musik dangdut
gunakanlah musik dangdut, bukan jazz.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Valentina Lisa Widyastuti dengan judul “Analisis Posisi
Produk Sabun Cuci Attack, So Klin dan Rinso Berdasarkan Sikap Konsumen
di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Jawa Tengah”. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan
dokumentasi. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan
sabun cuci merk Attack, So Klin, dan Rinso di Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Jawa Tengah dengan jumlah 120 responden. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis persentasi, analisis indeks sikap konsumen dan
perpetual mapping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 80.83% konsumen
adalah dari kalangan perempuan, secara keseluruhan sikap konsumen terhadap
masing-masing merk sabun cuci relatif baik. Merk Attack lebih unggul dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
indeks 3.90, So Klin 3.83 dan Rinso 3.79. Dengan perpetual mapping dapat
diketahui posisi produk masing-masing merk sabun cuci terhadap sepuluh
atribut. Berdasarkan sikap konsumen sabun cuci merk Attack mempunyai
keunggulan pada atribut aroma, daya cuci, keiritan dan merk. Sabun cuci So
Klin mempunyai keunggulan pada atribut harga beli, desain kemasan,
kemudahan dalam mendapatkannya dan kenyamanan di tangan saat dipakai.
Sedangkan sabun cuci Rinso mempunyai keunggulan pada atribut promosi
dan variasi produk.
Peneliti lainnya adalah Iwan Aryhan Kalauserang dengan judul
“Analisis Posisi Produk Berdasarkan Sikap Konsumen Pengguna Sepeda
Motor Bebek Merk Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki di Kotamadya
Yogyakarta”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
kuesioner, observasi dan dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah
konsumen yang menggunakan sepeda motor bebek merk Honda, Yamaha,
Suzuki dan Kawasaki di Kotamadya Yogyakarta dan berjumlah 100
responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah untuk mengetahui
profil konsumen dengan analisis persentase, sikap konsumen terhadap masing-
masing merk sepeda motor dengan analisis indeks sikap konsumen dan posisi
produk masing-masing sepeda motor bebek dengan perpetual mapping dengan
perhitungan perceived distance dan dengan analisis MDS (Multi Dimencial
Scalling) dimana metode analisis ini adalah dengan menggunakan bantuan
komputer untuk mengetahui posisi suatu produk dalam berbagai dimensi yang
ditampilkan dalam peta persepsi. Berdasarkan analisis data dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
bahwa sebagian besar konsumen adalah pria. Dengan analisis indeks sikap
konsumen terhadap masing-masing merk sepeda motor relatif sangat baik.
Dengan perpetual mapping dan grafik MDS dapat diketahui posisi produk
masing-masing sepeda motor terhadap enam atribut berdasarkan sikap
konsumen. Honda terbaik dalam hal keiritan bahan bakar, suku cadang yang
lengkap dan harga jual kembali yang tinggi. Yamaha memiliki model yang
menarik, Suzuki unggul dalam warna dan kualitas mesin yang tangguh.
Sedangkan Kawasaki belum mampu bersaing dalam atribut yang diuji, namun
bukan berarti sepeda motor Kawasaki paling jelek di kelasnya.
C. Kerangka Pemikiran Teoritis
Analisis posisi produk telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia
berdasarkan sikap konsumen dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Posisi Produk Telepon Seluler Berdasarkan Sikap Konsumen
Sikap konsuman
- Harga yang murah - Tingkat kekontrasan layar - Mudah dalam
mendapatkannya - Kualitas yang baik - Iklan yang kreatif dan
inovatif - Merk yang bergengsi - Kemudahan pemakaian - Fasilitas lengkap - Variasi produk - Pelayanan purna jual
Posisi produk telepon seluler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis pada gambar 2.1 di atas,
analisis dari variabel posisi produk berdasarkan variabel sikap konsumen
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Harga yang murah tentunya menjadi keinginan setiap konsumen. Jika
terdapat penjualan dua jenis barang yang sama tetapi dengan harga yang
berbeda maka konsumen tersebut akan memilih barang dengan harga yang
murah.
2. Tingkat kekontrasan layar mempengaruhi konsumen untuk membeli.
Tingkat kekontrasan layar yang baik membuat konsumen nyaman untuk
memakai produk yang dibeli.
3. Mudah dalam mendapatkan sebuah produk mempengaruhi konsumen
dalam keinginan membeli produk. Kemudahan dalam mendapatkan
produk merupakan salah satu alasan untuk membeli suatu produk, hal ini
berhubungan dengan konsumen yang tidak menginginkan hambatan untuk
mendapatkan produk.
4. Kualitas yang baik menjadi salah satu penentu sikap konsumen dalam
melakukan pembelian produk. Setiap konsumen ingin mendapatkan
produk dengan kualitas yang baik.
5. Iklan yang kreatif dan inovatif dapat digunakan perusahaan untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen dengan efektif sehingga
konsumen dapat tertarik untuk membeli produk yang diiklankan dengan
inovatif tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6. Merk yang bergengsi merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen
untuk membeli produk. Kecendrungan konsumen untuk meningkatkan
gengsi terlihat dalam pola pembeliannya yang menginginkan produk
dengan merk yang bergengsi.
7. Kemudahan mendapatkannya lebih diperhitungkan oleh konsumen.
Konsumen tidak ingin membuang-buang waktu untuk mendapatkan
barang yang diinginkan.
8. Fasilitas yang lengkap mempengaruhi konsumen menggunakan produk
sesuai dengan yang dibutuhkan tanpa harus mencari fasilitas yang lain
dengan produk yang berbeda.
9. Variasi produk yang berbeda-beda membuat konsumen merasa tertarik
dan tidak bosan dalam hal pemakaian produk.
10. Pelayanan purna jual yang memuaskan membuat konsumen nyaman bila
terjadi masalah dengan produk yang dimiliki.
Kesepuluh atribut tersebut menjadi penentu posisi produk telepon seluler
merk Sony Ericsson dan Nokia berdasarkan sikap konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi
kasus atau penelitian kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara
intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga, atau gejala
tertentu dan ditinjau dari wilayahnya maka penelitian ini hanya meliputi
daerah atau subjek yang sangat sempit (Suharsini, 1989: 115). Penelitian ini
merupakan penelitian studi kasus dengan mengambil daerah penelitian di
Universitas Sanata Dharma, Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku untuk daerah penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma pada
mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006
sampai dengan 2009. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei sampai bulan
Juni 2010.
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua
konsumen yang membeli dan menggunakan produk telepon seluler merk Sony
Ericsson dan Nokia di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Sampel adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bagian dari populasi yang diselidiki dalam penelitian, dan harus dapat
mewakili populasi yang ada. Proses pengambilan sampel diusahakan terwakili
semua dalam populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental
sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan
siapa saja yang kebetulan dijumpai (Kustituanto, 1995: 23).
Metode accidental sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Responden adalah konsumen yang memakai telepon seluler merk Sony
Ericsson atau Nokia.
2. Responden adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2006 sampai angkatan tahun
2009.
Dengan pertimbangan dan uraian di atas, maka banyaknya responden
ditentukan dengan cara quota sampling. Teknik ini menghendaki pengambilan
sampel yang berdasarkan dari pada quotum. Peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan jumlah subjek yang akan diteliti. Subjek-subjek populasi harus
ditetapkan kriterianya untuk menetapkan kriteria sampel (Narbuko Achmadi,
2003:116). Dengan menggunakan quota sampling ini maka jumlah responden
yang akan diteliti sebanyak 80 orang, dimana setiap 40 responden mewakili
satu merk telepon seluler.
Pertimbangan peneliti menggunakan responden sebanyak 80 orang
adalah jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran
2006, 2007, 2008 dan 2009 sebanyak 291 mahasiswa, dan peneliti hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengambil sebagian dari mahasiswa untuk dijadikan responden dikarenakan
tidak semua mahasiswa menggunakan telepon seluler merk Sony Ericsson dan
Nokia. Dari sampel dalam penelitian yang berjumlah 80, peneliti membaginya
menjadi:
1. Mahasiswa angkatan 2006 = 56/291 X 80 responden = 15,39 responden
2. Mahasiswa angkatan 2007 = 70/291 X 80 responden = 19,24 responden
3. Mahasiswa angkatan 2008 = 82/291 X 80 responden = 22,54 responden
4. Mahasiswa angkatan 2009 = 83/291 X 80 responden = 22,82 responden
Hasil perhitungan di atas dibulatkan, sehingga sampel yang diambil dari
angkatan 2006 sebanyak 15 responden, angkatan 2007 sebanyak 19
responden, angkatan 2008 sebanyak 23 responden dan angkatan 2009
sebanyak 23 responden. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 80.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel dalam penelitian ini adalah posisi produk dan sikap konsumen.
Dalam penelitian ini data yang diperlukan diperoleh dengan cara menyebarkan
kuesioner. Sikap konsumen diukur dengan Skala Likert. Skala Likert adalah
skala sikap yang digunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap
suatu hal. Kategori penilaian dan bobot kemungkinan jawaban responden
adalah:
Tabel 3.1
Bobot Alternatif Jawaban
Sikap Bobot
Sangat setuju 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Setuju 4 Biasa 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara
langsung kepada konsumen yang memakai telepon seluler merk Sony
Ericsson dan Nokia.
2. Kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan untuk memperolah jawaban dari responden. Daftar pertanyaan
harus disediakan terlebih dahulu, kemudian diajukan kepada responden.
Perhitungan kuesioner menggunakan Skala Likert dengan lima kategori
penilaian yang masing-masing kategori tersebut akan dikualifikasikan
dengan memberi bobot.
F. Uji Instrumen Penelitian
Pengujian kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 80
responden yang mana masing-masing merk telepon seluler diwakili oleh 40
responden. Pengujian kuesioner ini dilakukan dengan:
1. Analisis Validitas
Analisis validitas adalah uji yang menunjukkan sejauh mana alat
ukur itu mengukur apa yang ingin diukur, agar data yang diuji ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diketahui oleh pembaca bahwa data ini benar-benar valid (dengan
menggunakan kuesioner). Untuk pengukuran validitas digunakan
product moment (Sutrisno Hadi, 1997: 37) yaitu:
( ) ( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222
.
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan / item
X = Skor dari setiap pertanyaan / item
Y = Skor total dari semua pertanyaan / item
N = Banyaknya sampel / responden
Koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur.
Selanjutnya hasil koefisien korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan r
korelasi product moment pada tabel dengan taraf signifikasi 0,05. Jika
pada rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan soal tersebut
dapat dikatakan valid, begitu pula sebaliknya.
Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan program
komputer SPSS pada taraf signifikansi 5%. Koefisien korelasi diperoleh
dengan cara mengkorelasi skor pertanyaan atau item dengan skor total.
Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 40 dengan dk = n – 2
(dk = 40 – 2) sehingga rtabel = 0,312.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Hasil pengukuran validitas dapat dilihat pada lembar analisis butir
pada lampiran 2. Hasil pengujian validitas terhadap semua pernyataan
(bagian II) kuesioner mengenai butir atribut produk telepon seluler
menunjukkan bahwa semua butir dinyatakan sahih/valid. Hasil
pengujian validitas dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3 berikut ini:
Tabel 3.2
Validitas Item Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson
Atribut Nilai Korelasi
R Tabel (df=N-2)
Status
1. Harga Beli 0,329 0,312 Valid 2. Tingkat Kekontrasan 0,494 0,312 Valid 3. Kemudahan Mendapatkan 0,439 0,312 Valid 4. Kualitas Baik 0,635 0,312 Valid 5. Iklan Kreatif dan Inovatif 0,608 0,312 Valid 6. Merk Bergengsi 0,721 0,312 Valid 7. Kemudahan Pemakaian 0,478 0,312 Valid 8. Fasilitas Lengkap 0,366 0,312 Valid 9. Variasi Produk 0,644 0,312 Valid 10. Pelayanan Purna Jual 0,593 0,312 Valid
Tabel 3.3
Validitas Item Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler
Merk Nokia
Atribut Nilai Korelasi
R Tabel (df=N-2)
Status
1. Harga Beli 0,452 0,312 Valid 2. Tingkat Kekontrasan 0,407 0,312 Valid 3. Kemudahan Mendapatkan 0,537 0,312 Valid 4. Kualitas Baik 0,686 0,312 Valid 5. Iklan Kreatif dan Inovatif 0,313 0,312 Valid 6. Merk Bergengsi 0,436 0,312 Valid 7. Kemudahan pemakaian 0,412 0,312 Valid 8. Fasilitas Lengkap 0,458 0,312 Valid 9. Variasi produk 0,674 0,312 Valid 10. Pelayanan Purna Jual 0,404 0,312 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Pengukuran Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat
ukur dalam mengukur segala gejala. Untuk mengukur reliabilitas
digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid
menjadi dua belah antara kelonpok item bernomor ganjil dan kelompok
item bernomor genap. Setelah hasilnya diketahui, dimasukkan dalam
rumus Spearman-Brown untuk mencari koefisien reliabilitas dari item.
Rumus Product Moment yang digunakan (Hadi, 1991: 56) adalah
sebagai berikut:
( )( )
( ) ( )⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−=
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
nY
YNnX
XN
nYX
XYNrxy
22
22
Keterangan:
rxy = Koefisian korelasi antara item ganjil dan item item genap
X = Nilai item-item bernomor ganjil
Y = Nilai item-item bernomor genap
N = Banyaknya sampel / responden
Dari hasil pengukuran validitas tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam rumus Spearman Brown. Rumus Spearman Brown adalah:
rxyrxyrbb+
=1
.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan
item bernomor genap.
Rbb = Koefisien reliabilitas dengan taraf nyata 5%.
Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel jika besarnya rhitung lebih
besar dari rtabel. Untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian
ini dibantu dengan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5%.
Ini dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil dari perhitungan reliabilitas adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Reliabilitas Kuesioner pada Konsumen Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson dan Nokia
Merk Koefisien Keandalan (rtt)
Koefisian Spearman Brown (rbb)
R Tabel
Status
Sony Ericsson 0,780 0,876 0,312 Reliabel Nokia 0,670 0,803 0,312 Reliabel
G. Teknik Analisis Data
Setelah alat ukur atau kuesioner dinyatakan valid dan reliabel maka
kuesioner akan dibagikan kepada 80 responden yang menggunakan telepon
seluler merk Sony Ericson dan Nokia. Kemudian setelah semua kuesioner
dikumpulkan maka data yang diperolah tersebut dianalisis. Untuk
menganalisis data tersebut digunakan dengan beberapa analisis. Alat
analisisnya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Analisis Indeks Sikap Konsumen
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang
pertama. Analisis ini didefinisikan sebagai suatu metode analisis yang
menggambarkan perbedaan sikap konsumen terhadap objek atau produk.
Indeks sikap dapat ditentukan dengan mengkombinasikan suatu timbangan
dengan sejumlah komponen. Indeks tersebut dimaksudkan untuk
meramalkan sikap individu serta kesukaan terhadap suatu produk. Adapun
langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kepentingan dan nilai timbang (bobot) dari
masing-masing atribut tiap merk.
Tingkat kepentingan ini dihitung berdasarkan dari jawaban
responden yang diperoleh dari kuesioner bagian III. Adapun cara
untuk menentukannya adalah responden diharapkan memberi
nomer urut pada kolom yang telah disediakan berdasarkan urutan
atribut yang dianggap paling penting dalam memberikan keputusan
pembelian. Penentuan tingkat kepentingan ini berkaitan erat dengan
pembobotan (nilai timbang), semakin tinggi tingkat kepentingan
suatu atribut maka nilai timbangnya akan semakin tinggi,
sebaliknya jika semakin rendah tingkat kepentingan suatu atribut,
maka nilai timbangnya akan semakin rendah pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Menentukkan nilai (skor) dari jawaban pertanyaan yang diberikan
oleh responden pada kuesioner bagian II.
Setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban yang diberi
skor bergerak antara 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai yang
diberikan menunjukkan sikap yang semakin positif dari responden.
Karena jumlah responden yang cukup banyak, maka untuk
mempermudah perhitungan digunakan rumus nilai rata-rata
(Supranto, 1997:88):
nXiX =
_
Keterangan:
=_X Nilai standar rata-rata tiap responden
Xi = Jumlah skor pada salah satu atribut dari suatu produk
n = Jumlah responden sebagai sampel yang menjawab
c. Menentukan indeks sikap konsumen untuk masing-masing produk
Indeks sikap konsumen dapat dihitung dengan cara
mencari nilai timbang untuk masing-masing atribut dan nilai
standar rata-rata untuk masing-masing produk. Perhitungan indeks
sikap konsumen dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
(Swastha dan Handoko, 1997: 95)
∑=
=n
iXkjtkSj
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan:
Sj = Indeks sikap konsumen
Tk = Nilai timbang pada atribut K merk Sony Ericsson atau
Nokia
Xkj = Nilai standar rata-rata atribut K merk Sony Ericsson atau Nokia
N = Jumlah atribut
Semakin besar indeks sikapnya berarti semakin baik produk tersebut menurut
konsumen. Perhitungan indeks sikap ini digunakan untuk mengetahui sikap
konsumen terhadap masing-masing produk, baik keunggulannya maupun
kekurangannya.
2. Perceptual Mapping
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang
kedua. Perceptual mapping dapat digunakan untuk mengetahui posisi
suatu produk pesaing yang mirip atau sejenis. Perceptual mapping is a
graph displaying custumers perception of product attributes across two or
more dimensions, yang berarti perceptual mapping adalah sebuah grafik
yang mengambarkan persepsi konsumen terhadap atribut produk melalui
dua dimensi atau lebih (Berkowitz, Kerin 1989;696). Perceptual mapping
is a means of displaying or graphing, in two or more dimention, the
location of product, brands, or group of product in custumers mind yang
berarti perceptual mapping adalah alat untuk memaparkan atau
mengambarkan, dalam dua dimensi atau lebih, letak atau posisi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
produk, merk atau kelompok produk di dalam benak konsumen (Lamb,
Hair and Daniel 2001:235). Tujuan perceptual mapping adalah untuk
menempatkan sebuah merk pada suatu tempat yang jaraknya dipersepsikan
oleh konsumen. Posisi produk adalah suatu cara manajer pemasaran untuk
menentukan merk yang berdasarkan persepsi konsumen yang mirip
dengan merk perusahaan (Guiltinan and Paul, 1997: 93).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PRODUK
A. Sejarah Sony Ericsson
Sony Ericsson Mobile Communications merupakan perusahaaan
patungan antara Telefonaktiebolaget LM Ericsson dari Swedia dan Sony
Corporation dari Jepang, yang beroperasi mulai 1 Oktober 2001 dan
perusahaan baru tersebut keduanya memiliki saham sama 50:50. Sony
Corporation melepaskan divisi ponselnya, begitu juga dengan Ericsson. Divisi
ponsel di kedua perusahaan itu kemudian bergabung dengan membawa
keunggulan masing-masing. Ericsson memiliki keunggulan di bidang
teknologi komunikasi, infrastruktur, namun kurang kuat di bidang desain dan
pasar di Jepang. Sementara Sony dikenal pemain nomor satu di bidang audio
video, memiliki desain yang kuat, distribusi, aplikasi dan pasar di Jepang.
Dengan keunggulan-keunggulan itulah perusahaan tersebut menjadi pemain
nomor satu di dunia.
1. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Utama
a. Visi
Menjadi pengerak utama semua industri yang berhubungan dengan
komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Misi
Memahami akan berbagai peluang dan kebutuhan para pelanggan serta
menyediakan solusi komunikasi lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan para pesaing lainnya. Dengan ini Sony Ericsson dapat
memberikan keuntungan secara kompetitif untuk para pemegang
saham.
c. Nilai-Nilai Utama
Profesionalisme, menghargai dan kegigihan adalah nilai-nilai yang
menjadi pondasi budaya Sony Ericsson, sebagai petunjuk dalam
keseharian bekerja, bagaimana berhubungan dan cara berbisnis.
2. Produk
Produk-produk yang diproduksi oleh Sony Ericsson dikelompokkan
dalam seri-seri berdasarkan abjad, dari seri J sampai dengan seri Z. Dari
keseluruhan seri yang diproduksi oleh Sony Ericsson, seri-seri tersebut
dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu seri yang berbasic Java
dan Symbian.
Berikut ini produk-produk Sony Ericsson yang berbasis Java maupun
Symbian berdasarkan serinya:
a. Produk Sony Ericsson berbasis Java
1) Telepon seluler seri J yaitu: J200i, J210, J300i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Telepon seluler seri K yaitu: K300i, K500i, K508i, K600i,
K608i, K700i, K750i, K790
3) Telepon seluler seri S yaitu: S700i, S600i
4) Telepon seluler seri T yaitu: T100, T200, T230, T290, T600,
T610, T630
5) Telepon seluler seri W yaitu: W550i, W800i, W810i, W900i
6) Telepon seluler seri Z yaitu: Z300, Z520i, Z530i, Z550i, Z600i,
Z800i
b. Produk Sony Ericsson berbasis Symbian
1) Telepon seluler seri P yaitu: P800, P910, P990
B. Sejarah Nokia
Nokia adalah brand telepon seluler terpopuler di Indonesia. Didukung
pengalaman dan inovasi, Nokia adalah penyuplai telepon seluler dari Negara
Finlandia, namun seiring dengan berkembangnya pangsa pasar, Nokia juga
diproduksi di Masan Korea, Xiangwang Beijing dan Dongguan Cina serta
Negara lain yang mempunyai lisensi dari Nokia. Nokia memiliki pusat
penelitian di Jepang dan Cina.
Nokia memiliki pusat teknologi dan pelatihan di Australia, Jepang dan
Thailand serta enam perusahaan gabungan di Cina begitupun di Indonesia,
Nokia memberikan lisensi untuk merakit dan menambah menu bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Indonesia di setiap telepon seluler merk Nokia. Graha Nokia menjadi salah
satu tempat di Indonesia yang memberikan penjualan telepon seluler merk
Nokia yang bergaransi resmi. Sejak beberapa tahun terakhir ini Nokia banyak
mengeluarkan seri produk untuk konsumen dengan berbagai macam bentuk
dan teknologi yang dapat dipilih sesuai selera dan kebutuhan konsumen.
1. Visi dan Strategi
a) Visi
“Our custumers continue to be our first priority”, konsumen menjadi
prioritas Nokia yang pertama. Nokia percaya akan berhasil
membagikan pengalaman luar biasa kepada konsumen di masa yang
akan datang dengan produk yang baru.
b) Strategi
Strategi Nokia berisi elemen inti yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan permasalahan dan optimis untuk bergerak ke arah
industri telepon seluler yang tumbuh potensial ke seluruh dunia.
2. Produk
Beberapa seri produk telepon seluler Nokia yang dipasarkan antara
lain:
a) Nokia seri N70
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Bluetooth
5) Dimensi 10,88 cm x 5,3 cm x 2,18 cm
6) Berat 126 gram
7) Layar TFT (Thin Film Transistor) 262.414 warna
8) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 2 Mega Pixel,
Video Call, SMS, MMS, Email, MP3/MP4, Radio FM, Speaker
Phone, Game
9) Baterai: Standby 250 jam, Talktime 3,5 jam
b) Nokia seri N91
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Bluetooth
5) Port USB (Universal Serial Bus)
6) Dimensi 11,3 cm x 5,52 cm x 2,2 cm
7) Berat 164 gram
8) Layar TFT (Thin Film Transistor) 262.144 warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
9) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 2 Mega Pixel,
Video Call, SMS, MMS, Email, MP3/MP4, Radio FM, Speaker
Phone, Game
10) Baterai: Standby 190 jam, Talktime 4 jam
c) Nokia seri N92
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 10,75 cm x 5,82 cm x 2 cm
8) Berat 125 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 16 juta warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 2 Mega
Pixel/VGA, Video, SMS, MMS, Email, MP3, Radio FM, Game
11) Baterai: Standby 336 jam, Talktime 4 jam
d) Nokia seri N90
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Quad Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 13,2 cm x 5,7 cm x 2 cm
8) Berat 210 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 16,7 juta warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 3,2 Mega Pixel,
Video Call, SMS, MMS, Email, MP3/MP4, Radio FM,
Photo/Video editor, Speaker Phone, Game
11) Baterai: Standby 330 jam, Talktime 5 jam
e) Nokia seri N91 (music edition)
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Bluetooth
5) Port USB (Universal Serial Bus)
6) Dimensi 11,31 cm x 5,52 cm x 2 cm
7) Berat 125 gram
8) Layar TFT (Thin Film Transistor) 16,7 juta warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
9) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 5 Mega Pixel,
Video Call, SMS, MMS, Email, MP3, Radio FM, TV out,
Organizer, Speaker Phone, Game
10) Baterai: Standby 220 jam, Talktime 6,5 jam
f) Nokia seri 5300
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 9,24 cm x 4,82 cm x 2,07 cm
8) Berat 106 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 262.144 warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 1,3 Mega Pixel,
Video, SMS, MMS, Email, Audio Message, MP3/MP4, Radio
FM, Speaker Phone, Game, Video ringtone, Visual radio,
Voice recorder
11) Baterai: Standby 223 jam, Talktime 3 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
g) Nokia seri 5700
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Quad Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 10,8 cm x 5 cm x 1,7 cm
8) Berat 115 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 16,7 juta warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 2 Mega Pixel,
Video, SMS, MMS, Email, MP3, Radio FM, Video call, Voice
recorder, Dual speaker stereo, Speaker Phone, Game,
Organizer, Word clock
11) Baterai: Standby 290 jam, Talktime 3,5 jam
h) Nokia seri 8800 SE (Sirocco Edition)
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Bluetooth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
5) Dimensi 10,7 cm x 4,5 cm x 2 cm
6) Berat 125 gram
7) Layar TFT (Thin Film Transistor) 262.144 warna
8) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera VGA, Video,
SMS, MMS, Email, MP3, Radio FM, Speaker Phone, Durable
stainless steel cover, Game
9) Baterai: Standby 190 jam, Talktime 3 jam
i) Nokia seri 6110 Navigator
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 9,9 cm x 5,3 cm x 2 cm
8) Berat 125 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 16 juta warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 2 Mega Pixel,
SMS, MMS, Email, MP3/MP4, Radio FM stereo, 3D Speaker,
Nokia mobile search, Organizer, Game, Speaker phone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
11) Baterai: Standby 265 jam, Talktime 3,5 jam
j) Nokia N73 (Music Edition)
1) Frekuensi dan penerimaan sinyal Tri Band
2) GPRS (General Packet Radio Service)
3) WAP (Wireless Aplication Protocol)
4) Infrared
5) Bluetooth
6) Port USB (Universal Serial Bus)
7) Dimensi 11 cm x 4,9 cm x 1,9 cm
8) Berat 166 gram
9) Layar TFT (Thin Film Transistor) 262.144 warna
10) Ragam menu: Polifonic 64 channel, Kamera 3,2 Mega Pixel,
Video Call, SMS, MMS, Email, MP3/MP4, Radio FM, Speaker
Phone, Speaker 3D sound, photo/video editor, Game
11) Baterai: Standby 190 jam, Talktime 4 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Data yang diperoleh dari kuesioner bagian I dihitung dengan
analisis pendugaan interval untuk proporsi (analisis persentase).
Karakteristik responden dalam penelitian ini akan dideskripsikan
berdasarkan jenis kelamin, umur, semester, dan merk telepon seluler yang
digunakan.
Karakteristik responden dari kedua telepon seluler yaitu Sony
Ericsson dan Nokia tersebut dapat diketahui dari hasil jawaban kuesioner
bagian I. Seluruh jawaban tersebut dikelompokkan dan dihitung
persentasenya seperti tersaji dalam tabel berikut ini:
1. Menurut Jenis Kelamin
a. Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Tabel 5.1
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-Laki 16 40% Perempuan 24 60%
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.1 di atas, maka dapat diketahui bahwa
responden yang menggunakan telepon seluler merk Sony Ericsson
di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dharma terdiri dari 40 % responden berjenis kelamin laki-laki dan
60% responden berjenis kelamin perempuan.
b. Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Tabel 5.2
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 18 45 % Perempuan 22 55 %
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.2 di atas maka dapat diketahui bahwa
responden yang menggunakan telepon seluler merk Nokia di
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
terdiri dari 45 % responden berjenis kelamin laki-laki dan 55 %
responden berjenis kelamin perempuan.
c. Keseluruhan Pengguna Kedua Telepon Seluler Merk Sony
Ericsson dan Nokia
Tabel 5.3
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 34 42,5 %
Perempuan 46 57,5% Total 80 100%
Berdasarkan tabel 5.3 di atas maka dapat diketahui bahwa
pengguna kedua merk telepon seluler yaitu merk Sony Ericsson
dan Nokia secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
terdiri dari 42,5 % berjenis kelamin laki-laki dan 57,5 %
perempuan.
2. Menurut Usia
a. Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Tabel 5.4
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Menurut Usia
Usia / Tahun Jumlah Persentase 17-20 24 60 % 21-24 15 37,5 % >24 1 2,5 %
Total 40 100 %
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa usia responden
yang menggunakan telepon seluler merk Sony Ericsson di Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma adalah 60
% berusia 17-20 tahun, 37,5 % berusia 21-24 tahun, dan 2,5 %
berusia di atas 24 tahun.
b. Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Tabel 5.5
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Menurut Usia
Usia / Tahun Jumlah Persentase 17-20 16 40 % 21-24 19 47,5 % >24 5 12,5 %
Total 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa usia
responden yang menggunakan telepon seluler merk Nokia di
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
adalah 40 % berusia 17-20 tahun, 47,5 % berusia 21-24 tahun, dan
12,5 % berusia di atas 24 tahun.
c. Keseluruhan Pengguna Kedua Telepon Seluler Merk Sony
Ericsson dan Nokia
Tabel 5.6
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia Menurut Usia
Usia / Tahun Jumlah Persentase 17-20 40 50 % 21-24 34 42,5 % >24 6 7,5 %
Total 80 100%
Berdasarkan tabel 5.6 di atas maka dapat diketahui bahwa
pengguna dari kedua merk telepon seluler yaitu Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan usia di Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma adalah 50 % berusia 17-20 tahun, 42,5
% berusia 21-24 tahun, dan 7,5 % berusia di atas 24 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Menurut Semester
a. Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Tabel 5.7
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Menurut Semester
Semester Jumlah Persentase Semester 2 (Angkatan tahun 2009) 7 17,5 % Semester 4 (Angkatan tahun 2008) 9 22,5 % Semester 6 (Angkatan tahun 2007) 12 30 % Semester 8 (Angkatan tahun 2006) 12 30 %
Total 40 100
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa pengguna
telepon seluler merk Sony Ericsson di Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma terdiri dari mahasiswa
semester 2 sebanyak 17,5 % , mahasiswa semester 4 sebanyak
22,5 % , mahasiswa semester 6 sebanyak 30 % , dan mahasiwa
semester 8 sebanyak 30 %.
b. Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Tabel 5.8
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Nokia
Menurut Semester
Semester Jumlah Persentase Semester 2 (Angkatan tahun 2009) 8 20 % Semester 4 (Angkatan tahun 2008) 10 25 % Semester 6 (Angkatan tahun 2007) 11 27,5 % Semester 8 (Angkatan tahun 2006) 11 27,5 %
Total 40 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa pengguna
telepon seluler merk Sony Ericsson di Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma terdiri dari mahasiswa
semester 2 sebanyak 20% , mahasiswa semester 4 sebanyak 25 %
, mahasiswa semester 6 sebanyak 27,5 % , dan mahasiwa semester
8 sebanyak 27,5 %.
c. Keseluruhan Pengguna Kedua Telepon Seluler Merk Sony
Ericsson dan Nokia
Tabel 5.9
Karakteristik Pengguna Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia Menurut Semester
Semester Jumlah Persentase Semester 2 (Angkatan tahun 2009) 15 18,75 % Semester 4 (Angkatan tahun 2008) 19 23,75 % Semester 6 (Angkatan tahun 2007) 23 28,75 % Semester 8 (Angkatan tahun 2006) 23 28,75 %
Total 80 100
Berdasarkan tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa pengguna
telepon seluler merk Sony Ericsson di Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma terdiri dari mahasiswa
semester 2 sebanyak 18,75 % , mahasiswa semester 4 sebanyak
23,75 % , mahasiswa semester 6 sebanyak 28,75 % , dan
mahasiwa semester 8 sebanyak 28,75 %.
Dari keseluruhan data di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengguna telepon seluler merk Sony Ericsson, bila dilihat dari jenis
kelamin, pengguna perempuan lebih banyak, dilihat dari usia, paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
banyak berusia 17-20 tahun, dilihat dari semesternya, paling banyak
adalah mahasiswa semester 6 dan 8.
Sedangkan untuk pengguna telepon seluler merk Nokia, bila dilihat
dari jenis kelamin, pengguna perempuan lebih banyak, dilihat dari usia,
paling banyak berusia 21-24 tahun, dilihat dari semesternya, paling
banyak adalah mahasiswa semester 6 dan 8.
Karakteristik responden secara keseluruhan untuk kedua telepon
seluler, yaitu Sony Ericsson dan Nokia dapat disimpulkan bahwa
pengguna berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada laki-laki,
dilihat dari usia paling banyak berusia 17-20 tahun, sedangkan dilihat dari
semesternya paling banyak adalah mahasiswa semester 6 dan semester 8.
B. Analisis Data
1. Indeks Sikap konsumen
Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan penyebaran
kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi posisi
produk menurut sikap konsumen yang memakai telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap
telepon seluler satu dengan telepon seluler lainnya, penulis
menggunakan analisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki
tiap-tiap produk. Bila nilai dari suatu indeks sikap konsumen adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tinggi, maka sikap konsumen terhadap produk tersebut semakin baik
dan sebaliknya. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kepentingan dan nilai timbang (bobot) dari
masing-masing atribut produk
Untuk tingkat kepentingan ini dihitung dari kuesioner bagian III
dengan meminta responden untuk mengisi dan menentukan
penilaian mereka terhadap suatu atribut. Cara untuk menentukan
tingkat kepentingan adalah responden diminta untuk menentukan
tingkat kepentingan dengan memberikan nomor urut dari berbagai
macam atribut yang terdapat pada kuesioner bagian III berdasarkan
tingkat kepentingannya. Penentuan tingkat kepentingan ini
berkaitan dengan pembobotan (nilai timbang). Hasil perhitungan
nilai timbang secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3 dan
hasil perhitungan dapat dilihat di tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10
Nilai Timbang Atribut-atribut Telepon Seluler
Atribut Nilai Total Bobot % Urutan Harga beli relatif murah 530 11,05 3 Tingkat kekontrasan layar 356 7,42 10 Kemudahan dalam mendapatkan 543 11,32 2 Kualitas yang baik 528 11,01 4 Iklan yang kreatif dan inovatif 628 13,10 1 Merk bergengsi 435 9,08 7 Kemudahan dalam pemakaian 426 8,88 8 Fasilitas yang lengkap 393 8,20 9 Variasi produk 482 10,05 5 Pelayanan purna jual 474 9,89 6
Jumlah 4795 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa urutan tingkat kepentingan
dari atribut telepon seluler adalah yang pertama iklan yang kreatif
dan inovatif, yang kedua kemudahan mendapatkan, yang ketiga
harga beli, yang keempat kualitas yang baik, yang kelima variasi
produk, yang keenam pelayanan purna jual, yang ketujuh merk
bergengsi, yang kedelapan kemudahan pemakaian, yang
kesembilan fasilitas yang lengkap dan yang kesepuluh tingkat
kekontrasan layar.
b. Menentukan nilai (skor) dari jawaban pertanyaan yang diberikan
responden (kuesioner bagian 2)
Setiap pertanyaan dari kuesioner memiliki lima alternatif jawaban
dan diberi skor atau nilai antara 1 sampai 5, semakin tinggi nilai
yang diberikan responden maka menunjukkan sikap yang semakin
positif. Oleh karena jumlah responden yang cukup banyak, maka
untuk mempermudah perhitungan digunakan nilai standar rata-rata
dengan rumus (Supranto, 1997: 88-89):
NXiX =
_
Keterangan:
=_X Nilai standar rata-rata masing-masing responden yang
berpendapat tentang atribut masing-masing merk telepon
seluler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Xi = Jumlah skor pada salah satu atribut telepon seluler.
N = Jumlah responden sebagai sampel yang menjawab (40
responden)
Hasil perhitungan dari nilai standar rata-rata secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 4 dan hasilnya dapat dilihat dalam tabel 5.11
berikut ini:
Tabel 5.11
Nilai Standar Rata-rata Masing-masing Merk Telepon Seluler
Atribut Sony Ericsson Nokia Harga Beli 4,15 3,9 Kekontrasan Layar 3,83 3,9 Kemudahan Mendapatkan 4,13 4,18 Kualitas Baik 4,15 4,18 Iklan Kreatif dan Inovatif 4,1 4,2 Merk Bergengsi 4,1 4,2 Kemudahan Pemakaian 4,03 3,85 Fasilitas Lengkap 4,13 3,83 Variasi Produk 4,5 4,68 Pelayanan Purna Jual 4,38 4,7
c. Menentukan Indeks Sikap Konsumen untuk Masing-masing
Produk
Indeks sikap konsumen dapat dihitung dengan cara mencari nilai
timbang untuk masing-masing atribut dan nilai standar rata-rata
untuk masing-masing merk telepon seluler . Hasil perhitungan nilai
timbang untuk atribut telepon seluler dapat diketahui pada tabel
5.10 atau pada lampiran 3 dan hasil perhitungan nilai standar rata-
rata merk telepon seluler dapat dilihat dalam tabel 5.11 atau pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
lampiran 4. Perhitungan indeks sikap konsumen dapat dihitung
dengan rumus:
∑=
=n
tXkjtkSj
1.
Keterangan:
Sj = Indeks sikap konsumen
Tk = Nilai timbang pada atribut k merk Sony Ericsson atau
Nokia
Xkj = Nilai standar rata-rata atribut k merk Sony Ericsson atau
Nokia
N = Jumlah atribut
Rumus tersebut merupakan perkalian antara nilai timbang dari
atribut telepon seluler (tkj) dengan nilai standar rata-rata dari
masing-masing merk telepon seluler (Xkj), hasil perhitungan
indeks konsumen (Sj) untuk masing-masing produk telepon seluler
merk Sony Ericsson dan Nokia dapat diketahui pada tabel 5.12
dan tabel 5.13 berikut ini:
Tabel 5.12
Indeks Sikap Konsumen Produk Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson
Atribut Nilai Timbang
(tkj)
Nilai Standar Rata-rata
(Xkj)
Indeks Sikap Konsumen(Sj)
Harga Beli 11,05 4,15 45,86 Kekontrasan layar 7,42 3,83 28,42 Kemudahan Mendapatkan
11,32 4,13 46,75
Kualitas Baik 11,01 4,15 45,69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Iklan Kreatif dan inovatif
13,10 4,1 53,71
Merk Bergengsi 9,08 4,1 37,23 Kemudahan Pemakaian
8,88 4,03 35,79
Fasilitas Lengkap 8,20 4,13 33,87 Variasi Produk 10,05 4,5 45,23 Pelayanan Purna Jual
9,89 4,38 43,32
Jumlah 415,87
Tabel 5.13
Indeks Sikap Konsumen Produk Telepon Seluler Merk Nokia
Atribut Nilai Timbang
(tkj)
Nilai Standar Rata-rata
(Xkj)
Indeks Sikap Konsumen(Sj)
Harga Beli 11,05 3,9 43,10 Kekontrasan layar 7,42 3,9 28,94 Kemudahan Mendapatkan
11,32 4,18 47,32
Kualitas Baik 11,01 4,18 46,02 Iklan Kreatif dan inovatif
13,10 4,2 55,02
Merk Bergengsi 9,08 4,2 38,14 Kemudahan Pemakaian
8,88 3,85 34,19
Fasilitas Lengkap 8,20 3,83 31,41 Variasi Produk 10,05 4,68 47,03 Pelayanan Purna Jual
9,89 4,7 46,48
Jumlah 417.65
Dengan melihat tabel-tabel indeks sikap konsumen dari tiap merk
telepon seluler di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan
konsumen terhadap produk telepon seluler merk Nokia lebih baik dari
pada merk Sony Ericsson. Di mana indeks sikap konsumen Nokia
sebesar 417,65 dan indeks sikap konsumen Sony Ericsson sebesar
415,87.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Analisis Posisi Produk Menurut Sikap Konsumen terhadap Produk
Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan Nokia
Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran yang telah dilakukan
oleh perusahaan dalam mencapai target yang telah direncanakan
sebelumnya, perusahaan perlu mengetahui posisi produknya menurut
sikap konsumen. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk
menempatkan masing-masing produk dalam suatu bidang perceptual
yang nantinya akan sangat mempengaruhi produk tersebut, diuraikan
pada bagian berikut ini.
Tahap yang pertama adalah dengan menghitung tingkat
kemiripan di antara dua merk telepon seluler, lalu responden diminta
untuk menilai pada masing-masing atribut pada skala 1 yang terendah
dan skala 5 yang tertinggi. Hasil perhitungan jawaban kuesioner dapat
dilihat pada lampiran 4.
Tahap yang kedua adalah membuat matrik pemetaan perceptual
penempatan produk dengan penggunaan rata-rata hitung untuk setiap 2
atribut telepon seluler. Hasil nilai rata-rata hitung secara lengkap untuk
setiap merk dapat dilihat pada lampiran 5. Responden dibagi menjadi
40 untuk setiap merk. Hasil perhitungan untuk posisi produk adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
a. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan
Nokia Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Harga
Beli dan Tingkat Kekontrasan Layar
Tabel 5.14
Nilai Standar Rata-rata Masing-masing Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson dan Nokia terhadap Atribut Harga Beli dan
Kekontrasan Layar
Merk Atribut
Harga Beli Kekontrasan Layar Sony Ericsson 4,15 3,83 Nokia 3,9 3,9
Untuk menggambarkan posisi dari masing-masing merk telepon
seluler merk Sony Ericsson dan Nokia maka nilai rata-rata di atas
digambarkan pada suatu bidang sumbu mendatar untuk harga beli
telepon seluler dan sumbu tegak untuk kekontrasan layar. Gambar
tersebut dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 5.1
Perceptual mapping dari Segi Atribut Harga Beli dan
Kekontrasan Layar Telepon Seluler
Merk Sony Ericsson dan Nokia
4,15; 3,83
3,9; 3,9
3,823,833,843,853,863,873,883,893,9
3,91
3,8 3,9 4 4,1 4,2
Keko
ntra
san
Laya
r
Harga Beli
Sony Ericsson
Nokia
Berdasarkan gambar 5.1 di atas dapat diketahui bahwa produk
telepon seluler merk Sony Ericsson adalah telepon seluler yang
memiliki harga sesuai dengan keinginan konsumen yaitu harga beli
yang relatif lebih murah yang ditunjukkan dengan nilai standar rata-
rata atribut harga beli sebesar 4,15 dibandingkan merk Nokia dengan
nilai standar rata-rata atribut harga beli sebesar 3,9. Sedangkan
untuk atribut tingkat kekontrasan layar, konsumen lebih memilih
telepon seluler merk Nokia yang ditunjukkan dengan nilai standar
rata-rata atribut tingkat kekontrasan layar sebesar 3,9 dibandingkan
merk Sony Ericsson dengan nilai standar rata-rata atribut tingkat
kekontrasan layar sebesar 3,8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan
Nokia Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut
Kemudahan Mendapatkan dan Kualitas yang Baik
Tabel 5.15
Nilai Standar Rata-rata Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia terhadap Atribut Kemudahan Mendapatkan dan
Kualitas yang Baik
Merk Atribut Kemudahan Mendapatkan Kualitas yang Baik
Sony Ericsson 4,13 4,15 Nokia 4,18 4,18
Untuk menggambarkan posisi masing-masing telepon seluler, merk
Sony Ericsson dan Nokia, maka nilai rata-rata di atas digambarkan
pada suatu bidang dengan sumbu mendatar untuk kemudahan
mendapatkan dan sumbu tegak untuk kualitas yang baik. Gambar
tersebut dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 5.2
Perceptual Mapping dari Segi Atribut Kemudahan
Mendapatkan dan Kualitas yang Baik Telepon Seluler Merk
Sony Ericsson dan Nokia
4,13; 4,15
4,18; 4,18
4,1454,15
4,1554,16
4,1654,17
4,1754,18
4,185
4,12 4,14 4,16 4,18 4,2
Kua
litas
Bai
k
Kemudahan Mendapatkan
Sony Ericsson
Nokia
Berdasarkan gambat 5.2 di atas dapat diketahui bahwa produk
telepon seluler merk Nokia merupakan telepon seluler yang mudah
didapatkan oleh konsumen yang ditunjukkan dengan nilai standar
rata-rata atribut kemudahan mendapatkan sebesar 4,18,
dibandingkan merk Sony Ericsson dengan nilai standar rata-rata
atribut kemudahan mendapatkan sebesar 4,13. Sedangkan untuk
kualitas telepon seluler yang baik, menurut konsumen adalah merk
Nokia yang ditunjukkan dengan nilai standar rata-rata atribut
kualitas yang baik sebesar 4,18 dibandingkan merk Sony Ericsson
dengan nilai standar rata-rata atribut kualitas yang baik sebesar
4,15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
c. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Mek Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Iklan
yang Kreatif dan Inovatif dan Merk yang Bergengsi
Tabel 5.16
Nilai Standar Rata-rata Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia terhadap Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif dan
Merk Bergengsi
Merk Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif Merk Bergengsi
Sony Ericsson 4,1 4,1 Nokia 4,2 4,2
Untuk menggambarkan posisi masing-masing telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia, maka nilai rata-rata di atas digambarkan
pada suatu bidang dengan sumbu mendatar untuk iklan kreatif dan
inovatif dan sumbu tegak untuk merk bergengsi. Gambar tersebut
dapat dilihat pada gambar 5.3 berikut ini:
Gambar 5.3
Perceptual Mapping dari Segi Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif
dan Merk Bergengsi Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan
Nokia
4,1; 4,1
4,2; 4,2
4,084,1
4,124,144,164,18
4,24,22
4,05 4,1 4,15 4,2 4,25
Mer
k Be
rgen
gsi
Iklan Kreatif dan Inovatif
Sony Ericsson
Nokia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan gambar 5.3 di atas dapat diketahui bahwa produk
telepon seluler merk Nokia merupakan telepon seluler yang
memiliki iklan yang kreatif dan inovatif yang lebih disukai oleh
konsumen yang ditunjukkan dengan nilai standar rata-rata atribut
iklan kreatif dan inovatif sebesar 4,2, dibandingkan merk Sony
Ericsson dengan nilai standar rata-rata atribut iklan kreatif dan
inovatif sebesar 4,1. Sedangkan untuk merk telepon seluler yang
bergengsi, menurut konsumen adalah merk Nokia yang
ditunjukkan dengan nilai standar rata-rata atribut merk bergengsi
sebesar 4,2 dibandingkan merk Sony Ericsson dengan nilai standar
rata-rata atribut merk bergengsi sebesar 4,1.
d. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Mek Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut
Kemudahan Pemakaian dan Fasilitas Lengkap
Tabel 5.17
Nilai Standar Rata-rata Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia terhadap Atribut Kemudahan Pemakaian dan
Fasilitas Lengkap
Merk Atribut Kemudahan Pemakaian Fasilitas Lengkap
Sony Ericsson 4,03 4,13 Nokia 3,85 3,83
Untuk menggambarkan posisi masing-masing telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia, maka nilai rata-rata di atas digambarkan
pada suatu bidang dengan sumbu mendatar untuk kemudahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pemakaian dan sumbu tegak untuk fasilitas lengkap. Gambar
tersebut dapat dilihat pada gambar 5.4 berikut ini:
Gambar 5.4
Perceptual Mapping dari Segi Atribut Kemudahan Pemakaian dan
Fasilitas Lengkap Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan
Nokia
4,03; 4,13
3,85; 3,833,8
3,853,9
3,954
4,054,1
4,15
3,8 3,85 3,9 3,95 4 4,05
Fasi
litas
Len
gkap
Kemudahan Pemakaian
Sony Ericsson
Nokia
Berdasarkan gambar 5.4 di atas dapat diketahui bahwa produk
telepon seluler merk Sony Ericsson merupakan telepon seluler
yang mudah dalam pemakaian oleh konsumen yang ditunjukkan
dengan nilai standar rata-rata atribut kemudahan pemakaian
sebesar 4,03, dibandingkan merk Nokia dengan nilai standar rata-
rata atribut kemudahan pemakaian sebesar 3,85. Sedangkan untuk
merk telepon seluler yang memiliki fasilitas yang lengkap, menurut
konsumen adalah merk Sony Ericsson yang ditunjukkan dengan
nilai standar rata-rata atribut fasilitas yang lengkap sebesar 4,13
dibandingkan merk Nokia dengan nilai standar rata-rata sebesar
3,83.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
e. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Mek Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Variasi
Produk dan Pelayanan Purna Jual
Tabel 5.18
Nilai Standar Rata-rata Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
dan Nokia terhadap Atribut Variasi Produk dan Pelayanan
Purna Jual
Merk Atribut Variasi Produk Pelayanan Purna Jual
Sony Ericsson 4,5 4,38 Nokia 4,68 4,7
Untuk menggambarkan posisi masing-masing telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia, maka nilai rata-rata di atas digambarkan
pada suatu bidang dengan sumbu mendatar untuk variasi produk
dan sumbu tegak untuk pelayanan purna jual. Gambar tersebut
dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 5.5
Perceptual Mapping dari Segi Atribut Variasi Produk dan Pelayanan
Purna Jual Telepon Seluler Merk Sony Ericsson dan Nokia
4,5; 4,38
4,68; 4,7
4,354,44,454,54,554,64,654,74,75
4,45 4,5 4,55 4,6 4,65 4,7
Pelayana
n Pu
rna jual
Variasi Produk
Sony Ericsson
Nokia
Berdasarkan gambar 5.5 di atas dapat diketahui bahwa produk
telepon seluler merk Nokia merupakan telepon seluler yang
memiliki variasi produk yang disukai oleh konsumen sebesar 4,68,
dibandingkan dengan Sony Ericsson sebesar 4,5. Sedangkan untuk
merk telepon seluler yang memiliki pelayanan purna jual yang baik
menurut konsumen adalah Nokia sebesar 4,7 dibandingkan dengan
Sony Ericsson sebesar 4,38.
f. Analisis Posisi Produk Telepon Seluler Mek Sony Ericsson dan
Nokia berdasarkan Sikap Konsumen
Tabel 5.19
Rangkuman Posisi Produk Telepon Seluler
Menurut Sikap Konsumen
Atribut Posisi I Posisi II Harga Beli Sony Ericsson Nokia Kekontrasan layar Nokia Sony Ericsson Kemudahan Mendapatkan Nokia Sony Ericsson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kualitas Baik Nokia Sony Ericsson Iklan Kreatif dan inovatif Nokia Sony Ericsson Merk Bergengsi Nokia Sony Ericsson Kemudahan Pemakaian Sony Ericsson Nokia Fasilitas Lengkap Sony Ericsson Nokia Variasi Produk Nokia Sony Ericsson Pelayanan Purna Jual Nokia Sony Ericsson
Dari tabel 5.26 di atas dapat diketahui bahwa telepon seluler
merk Nokia lebih menonjol dalam atribut kekontrasan layar,
kemudahan mendapatkan, kualitas yang baik, iklan kreatif dan
inovatif, merk bergengsi, variasi produk dan pelayanan purnajual.
Sedangkan telepon seluler merk Sony Ericsson unggul dalam atribut
harga beli, kemudahan pemakaian, dan fasilitas yang lengkap.
C. Pembahasan
Dari data karakteristik responden, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengguna telepon seluler merk Sony Ericsson di Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma sebagian besar berjenis
kelamin perempuan yaitu sebesar 60%. Sedangkan berdasarkan usia,
sebagian besar penggunanya berusia 17-20 tahun yaitu sebesar 60%. Dan
berdasarkan semester sebagian besar penggunanya adalah mahasiswa
semester 6 dan semester 8 yaitu sebesar 30%.
Karakteristik pengguna telepon seluler merk Nokia di Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma berjenis kelamin
perempuan yaitu sebesar 55%. Sedangkan berdasarkan usia sebagian besar
penggunanya berusia 21-24 tahun yaitu sebesar 47,5%. Dan berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
semester, sebagian besar penggunanya adalah mahasiswa semester 6 dan
semester 8 yaitu sebesar 27,5%.
Karakteristik responden telepon seluler merk Sony Ericsson dan
Nokia di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 57,5%. Sedangkan berdasarkan
usia, sebagian besar penggunanya berusia 17-20 tahun yaitu sebesar 50%.
Dan berdasarkan semester sebagian besar penggunanya adalah mahasiswa
semester 6 dan semester 8 yaitu sebesar 28,75%.
Kebanyakan responden adalah perempuan, berusia 17-20 tahun
dengan tingkat semester 6 dan 8 ini dikarenakan perempuan lebih peduli
terhadap barang yang dimiliki agar terlihat menarik. Hal ini menunjukkan
target pasar para produsen adalah pembeli berjenis kelamin perempuan
yang berusia 17-20 tahun dengan tingkat semester 6 dan semester 8.
1. Indeks Sikap Konsumen
Dari hasil perhitungan sikap konsumen pada atribut-atribut telepon
seluler merk Sony Ericsson dan Nokia secara keseluruhan
menunjukkan bahwa sikap konsumen positif. Sikap konsumen yang
positif diartikan bahwa konsumen merasa puas terhadap kinerja
produsen dan harapan konsumen. Untuk telepon seluler merk Sony
Ericsson, sikap konsumen dilihat dari nilai indeks sikap konsumen
produk telepon seluler merk Sony Ericsson pada tabel 5.12 yang
menunjukkan bahwa nilai indeks sikap konsumen atribut harga beli
sebesar 45,86, kekontrasan layar sebesar 28,42, kemudahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mendapatkanya sebesar 46,75, kualitas yang baik 45,69, iklan yang
kreatif dan inovatif sebesar 53,71, merk bergengsi sebesar 37,23,
kemudahan dalam pemakaian sebesar 35,79, fasilitas yang lengkap
sebesar 33,87, variasi produk sebesar 45,23 dan pelayanan purna jual
sebesar 43,32. Secara keseluruhan nilai indeks sikap konsumen telepon
seluler merk Sony Ericsson sebesar 415,87.
Untuk telepon seluler merk Nokia, sikap konsumen dillihat dari
nilai indeks sikap konsumen produk telepon seluler merk Nokia pada
tabel 5.13 yang menunjukkan bahwa nilai indeks sikap konsumen
atribut harga beli sebesar 43,10, kekontrasan layar sebesar 28,94,
kemudahan dalam mendapatkanya sebesar 47,32, kualitas yang baik
46,02, iklan yang kreatif dan inovatif sebesar 55,02, merk bergengsi
sebesar 38,14, kemudahan dalam pemakaian sebesar 34,19, fasilitas
yang lengkap sebesar 31,41, variasi produk sebesar 47,03 dan
pelayanan purna jual sebesar 46,48. Secara keseluruhan nilai indeks
sikap konsumen telepon seluler merk Nokia sebesar 417,65.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indeks sikap konsumen
telepon seluler merk Sony Ericsson dan Nokia jika dilihat dari urutan
nilai indeks sikap konsumen dari yang paling tinggi sampai yang
paling rendah adalah atribut iklan yang kreatif dan inovatif,
kemudahan dalam mendapatkan, harga beli, kualitas yang baik, variasi
produk, pelayanan purna jual, merk bergengsi, kemudahan dalam
pemakaian, fasilitas yang lengkap dan tingkat kekontrasan layar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan data di atas juga dapat diketahui bahwa tanggapan
konsumen terhadap produk telepon seluler merk Nokia lebih baik dari
pada merk Sony Ericsson dengan nilai total indeks sikap konsumen
sebesar 417,65 dibandingkan merk Sony Ericsson dengan nilai total
indeks sikap konsumen sebesar 415,87. Telepon seluler merk Nokia
mempunyai tanggapan yang positif dibanding merk Sony Ericsson
karena merk Nokia memiliki tujuh keunggulan yaitu tingkat
kekontrasan layar, kemudahan dalam mendapatkan, kualitas yang baik,
iklan yang kreatif dan inovatif, merk yang bergengsi, variasi produk,
dan pelayanan purna jual. Sedangkan Sony Ericsson hanya memiliki
tiga keunggulan yaitu harga beli yang relatif murah, kemudahan dalam
menggunakan dan fasilitas yang lengkap.
2. Analisis Posisi Produk
Berdasarkan peta persepsi dari segi atribut harga beli dan
kekontrasan layar dapat diambil kesimpulan bahwa telepon seluler
merk Sony Ericsson mempunyai harga yang relatif lebih murah
dengan nilai standar rata-rata telepon seluler merk Sony Ericsson
sebesar 4,15, sedangkan telepon seluler merk Nokia sebesar 3,9. Hal
ini dikarenakan telepon seluler merk Sony Ericsson harganya relatif
lebih murah dan dapat dijangkau oleh konsumen khususnya
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Telepon
seluler merk Nokia memiliki tingkat kekontrasan yang lebih bagus
dengan nilai standar rata-rata sebesar 3,9 sedangkan telepon seluler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
merk Sony Ericsson sebesar 3,83. Hal ini dikarenakan tingkat
kekontrasan layar telepon seluler merk Nokia lebih tajam dan jelas
dibandingkan dengan merk Sony Ericsson.
Berdasarkan peta persepsi dari segi atribut kemudahan
mendapatkan dan kualitas yang baik dapat diambil kesimpulan bahwa
telepon seluler merk Nokia atribut kemudahan mendapatkannya lebih
baik dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,18 sedangkan telepon
seluler merk Sony Ericsson sebesar 4,13. Hal ini menunjukkan bahwa
saluran distribusi telepon seluler merk Nokia dilakukan secara intensif
sehingga persedian produk telepon seluler merk Nokia banyak dan
mudah didapatkan. Telepon seluler merk Nokia mempunyai kualitas
yang lebih baik dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,18 sedangkan
telepon seluler merk Sony Ericsson sebesar 4,15. Hal ini ditunjukkan
dengan konsumen dapat mengecek terlebih dahulu produk yang ingin
dibeli.
Berdasarkan peta persepsi dari segi atribut iklan kreatif dan
inovatif dan merk bergengsi dapat diambil kesimpulan bahwa telepon
seluler merk Nokia memberikan iklan yang lebih kreatif dan inovatif
dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,2 sedangkan telepon seluler
merk Sony Ericsson sebesar 4,1. Hal ini menunjukkan bahwa Nokia
berhasil menawarkan produk kepada konsumen melalui iklan sehingga
memberikan daya tarik dan mudah diingat. Telepon seluler merk
Nokia mempunyai merk yang lebih bergengsi dengan nilai standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
rata-rata sebesar 4,2 sedangkan telepon seluler merk Sony Ericsson
sebesar 4,1. Hal ini dikarenakan Nokia lebih dikenal lebih dahulu
dibandingkan dengan Sony Ericsson.
Berdasarkan peta persepsi dari segi atribut kemudahan pemakaian
dan fasilitas lengkap dapat diambil kesimpulan bahwa telepon seluler
merk Sony Ericsson lebih memberikan kemudahan dalam pemakaian
dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,03 sedangkan telepon seluler
merk Nokia sebesar 3,85. Hal ini ditunjukkan dengan konsumen cepat
menggunakan produk tanpa harus membaca buku panduan
penggunaan. Telepon seluler merk Sony Ericsson mempunyai fasilitas
yang lebih lengkap dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,13
sedangkan telepon seluler merk Nokia sebesar 3,83. Ditunjukkan
dengan kenyamanan konsumen dalam menggunakan.
Berdasarkan peta persepsi dari segi atribut variasi produk dan
pelayanan purna jual dapat diambil kesimpulan bahwa telepon seluler
merk Nokia memberikan variasi produk yang lebih baik dengan nilai
standar rata-rata sebesar 4,68 sedangkan telepon seluler merk Sony
Ericsson sebesar 4,5. Hal ini ditunjukkan deengan kemudahan
konsumen untuk memilih produk sesuai dengan yang diinginkan
dengan berbagai pilihan sesuai dengan selera konsumen. Telepon
seluler merk Nokia mempunyai pelayanan purna jual yang lebih baik
dengan nilai standar rata-rata sebesar 4,7 sedangkan telepon seluler
merk Sony Ericsson sebesar 4,38. Hal ini ditunjukkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
memberikan pelayanan perbaikkan bila terjadi kerusakan atau
diberikan ruyang untuk bertanya bila terjadi masalah.
Setelah mengetahui tingkat persaingan atribut telepon seluler merk
Sony Ericsson dan Nokia, maka dapat dijadikan acuan produsen dalam
mengetahui keunggulan atribut produk yang dimiliki. Masing-masing
merk harus memastikan bahwa semua informasi mengenai produk
yang disampaikan kepada konsumen akan menciptakan persepsi yang
diinginkan dalam benak konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian penelitian dan melakukan uji analisis
data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden
a. Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Karakteristik responden telepon seluler merk Sony Ericsson di
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,
dilihat dari jenis kelaminnya sebagian besar adalah perempuan yaitu
sebesar 60%, dilihat dari usianya paling banyak berusia 17-20 tahun
yaitu sebesar 60%, dan dilihat dari semesternya paling banyak adalah
semester 6 dan semester 8 yaitu sebesar 30%.
b. Telepon Seluler Merk Nokia
Karakteristik responden telepon seluler merk Nokia di Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, dilihat dari jenis
kelaminnya sebagian besar adalah perempuan yaitu sebesar 55%,
dilihat dari usianya paling banyak berusia 21-24 tahun yaitu sebesar
47,5%, dan dilihat dari semesternya paling banyak adalah semester 6
dan semester 8 yaitu sebesar 27,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Sikap Konsumen
Berdasarkan indeks sikap konsumen maka dapat disimpulkan
bahwa sikap konsumen untuk kedua telepon seluler yang menjadi objek
penelitian yaitu Sony Ericsson dan Nokia adalah sebagai berikut:
a. Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Sikap konsumen produk telepon seluler merk Sony Ericsson di
Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,
mempunyai tanggapan positif yang ditunjukkan dengan nilai indeks
sikap konsumen sebesar 415,87. Berdasarkan sikap konsumen
diketahui bahwa telepon seluler merk Sony Ericsson memiliki
keunggulan pada tiga atribut dari sepuluh atribut yang ada yaitu harga
beli, kemudahan pemakaian dan fasilitas yang lengkap.
b. Telepon Seluler Merk Nokia
Sikap konsumen untuk produk telepon seluler merk Nokia di Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, mempunyai
tanggapan positif yang ditunjukkan dengan nilai indeks sikap
konsumen sebesar 417,65. Berdasarkan sikap konsumen diketahui
bahwa telepon seluler Nokia memiliki keunggulan pada tujuh atribut
dari sepuluh atribut yang ada yaitu kekontrasan layar, kemudahan
mendapatkan, kualitas baik, iklan kreatif dan inovatif, merk bergengsi,
variasi produk dan pelayanan purna jual.
Berdasarkan data di atas maka sikap konsumen terhadap telepon
seluler merk Sony Ericsson dan Nokia secara keseluruhan dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bahwa telepon seluler merk Nokia mendapatkan tanggapan yang lebih
baik dari konsumen, diikuti dengan telepon seluler merk Sony Ericsson.
Hal ini dimungkinkan karena telepon seluler merk Nokia sudah lama
dikenal masyarakat luas. Selain itu, kemungkinan konsumen telah
merasakan manfaat dari atribut yang ada dalam telepon seluler tersebut.
3. Posisi Produk untuk Masing-masing Telepon Seluler
Setelah dilakukan analisis data dengan perceptual mapping maka
dapat ditarik kesimpulan mengenai posisi produk untuk masing-masing
merk dan atribut sebagai berikut:
a. Atribut harga beli telepon seluler
Untuk atribut harga, telepon seluler merk Sony Ericsson lebih unggul
dibandingkan telepon seluler merk Nokia.
b. Atribut kekontrasan layar telepon seluler
Untuk atribut kekontrasan layar, telepon seluler merk Nokia lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
c. Atribut kemudahan mendapatkan telepon seluler
Untuk atribut kemudahan mendapatkan, telepon seluler merk Nokia
lebih unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
d. Atribut kualitas yang baik telepon seluler
Untuk atribut kualitas yang baik, telepon seluler merk Nokia lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
e. Atribut iklan kreatif dan inovatif telepon seluler
Untuk atribut iklan kreatif dan inovatif, telepon seluler merk Nokia
lebih unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
f. Atribut merk bergengsi telepon seluler
Untuk atribut merk bergengsi, telepon seluler merk Nokia lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
g. Atribut kemudahan pemakaian telepon seluler Untuk atribut
kemudahan pemakaian, telepon seluler merk Sony Ericsson lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Nokia.
h. Atribut fasilitas lengkap telepon seluler
Untuk atribut fasilitas, telepon seluler merk Sony Ericsson lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Nokia.
i. Atribut variasi produk telepon seluler
Untuk atribut variasi produk, telepon seluler merk Nokia lebih unggul
dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
j. Atribut pelayanan purna jual telepon seluler
Untuk atribut pelayanan purna jual, telepon seluler merk Nokia lebih
unggul dibandingkan telepon seluler merk Sony Ericsson.
Berdasarkan keterangan di atas maka secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa setiap produk telepon seluler yaitu merk Sony
Ericsson dan Nokia memiliki keunggulan masing-masing. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa telepon seluler merk Nokia lebih unggul
dibandingkan merk Sony Ericsson karena telepon seluler merk Nokia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
memiliki tujuh keunggulan, sedangkan telepon seluler merk Sony Ericsson
memiliki tiga keunggulan dari sepuluh atribut yang ada pada produk
telepon seluler.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas dan penelitian yang telah dilakukan, maka ada
beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis:
1. Dengan melihat pasar yang penuh persaingan seperti sekarang ini, maka
sangat diperlukan posisi produk (positioning) bagi perusahaan untuk
merebut pasar dan memenangkan persaingan. Oleh karena itu, sebaiknya
setiap perusahaan telepon seluler tetap mempertahankan dan berusaha
meningkatkan image yang positif dalam pikiran dan benak konsumen
mengenai keunggulan-keunggulan produknya, serta terus menerus
membuat inovasi atau terobosan yang lebih baru dibandingkan dari
pesaingnya.
2. Berdasarkan urutan tingkat kepentingan atribut telepon seluler diketahui
bahwa menurut konsumen keunggulan atau urutan tingkat kepentingan
terdepan dari telepon seluler adalah iklan yang kretif dan inovatif,
kemudahan mendapatkannya, harga beli yang relatif murah, kualitas yang
baik, variasi produk, pelayanan purna jual, merk bergengsi, kemudahan
pemakaian, fasilitas yang lengkap dan tingkat kekontrasan layar. Oleh
karena itu, hal ini harus dijadikan acuan untuk membuat atribut lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
juga lebih baik. Misalnya mengenai harga yang lebih disesuaikan dan
desain kemasan yang dibuat lebih menarik.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, antara lain:
1. Kejujuran responden dalam menjawab kuesioner masih belum dapat
dipastikan.
2. Keterbatasan dalam jumlah responden sehingga tidak dapat
mengungkapkan semua fakta yang ada pada konsumen meskipun semua
konsumen telah dicoba untuk diwakilkan oleh sejumlah sampel yang ada.
3. Dalam penelitian ini tidak dilakukan wawancara dengan perusahaan
mengenai posisi produk menurut perusahaan dan sampel yang menjadi
sasaran dari perusahaan dalam mengeluarkan produknya atau dengan kata
lain tanpa disertai dengan identifikasi terlebih dulu mengenai posisi
produk.
4. Untuk target pasar, tanpa mengetahui terlebih dulu target pasar dari
perusahaan, pengambilan sampel tidak memperhatikan perbedaan target
pasar dari masing-masing merk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Boyd-Walker-Larrece. (2000). Manajemen Pemasaran: Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi II. Jakarta: Erlangga
Gitosudarmo, Indriyo. (1994). Manejemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE UGM
Guiltinan Joseph, P and Gordon, Paul. (1997). Marketing Management, Strategic and Program. New York: Mc Graw Hill Book Company
Hadi, sutrisno. (1997). Statsistik, Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset
Hadi, Sutrisno. (1976). Cara Menghitung Validitas, Reliabilitas, dan Analisa Item dan Teknik Korelasi, Edisi Ketiga.Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Kertajaya, H. (2000). Marketing Plus 2000: Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kertajaya, H, dkk. (2004). Positioning, Diferensiasi, and Brand. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kalauserang, Iwan Aryhan. (2004). Analisis Posisi Produk Berdasarkan Sikap Konsumen Pengguna Sepeda Motor Bebek Merk Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki di Kotamadya Yogyakarta. Yogyakarta
Kasali, Renald. (2002). Positioning: The Battle for Your Mind. Jakarta: Salemba Empat
Kasali, Renald. (2000). Segmentationing, Positioning, and Targeting. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kinnear, Thomas C dan James R Taylor. (2000). Product Positioning Plus. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid I. Jakarta: Intermedia
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prehalindo
Kotler, Philip dan A. B. Susanto. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kotler, P (Terjemahan: Ellen Gunawan). (1984). Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Jilid I. Jakarta: Erlangga
Kustiuanto, B. Badrudin, R. (1995). Statistika Ekonomi 1. Yogyakarta: STIE YKPN
Kountour, Rony. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: CV Teruna Gravica
Nurgiyantoro, Burhan. (2002). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Stanton, W. (Penerjemah: Sandra, S). (1986). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Supranto, J. (2001). Statistik Teori dan Aplikasinya, Edisi Keenam, Jilid II. Jakarta: Erlangga
Swastha, Basu. (1984). Asas marketing. Yogyakarta: Liberty
Swastha, Basu dan Hardoko, Hani. (19s97). Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono, Fandy. (1995). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset
Widyastuti, Valentina Lisa. (2005). Analisis Posisi Produk Sabun Cuci Attack, So Klin dan Rinso Berdasarkan Sikap Konsumen di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SKALA PENELITIAN
POSISI PRODUK
Disusun Oleh:
Rosalia Eka Dewi
NIM: 04 1334 075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKRTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PENDAHULUAN
Skala ini berfungsi untuk mengetahui posisi produk. Skala ini disusun sebagai alat penelitian yang dilakukan untuk keperluan skripsi saya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skala ini berisi pernyataan-pernyataan yang saya harapkan dapat diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi yang anda rasakan saat ini. Dalam hal ini semua jawaban adalah benar, serta usahakan agar semua pernyataan tidak ada yang terlewatkan atau tidak terjawab. Hasil dari skala ini akan dipergunakan untuk kepentingan akademik sehingga semua informasi diri anda terjamin kerahasiaannya.
Atas bantuan, kerjasama, dan kesungguhan Anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Rosalia Eka Dewi
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kuesioner Bagian I
Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin:
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Umur:
C. 17-20 tahun
D. 21-24 tahun
E. >24 tahun
3. Semester:
a. Semester 2 ( angkatan tahun 2009 )
b. Semester 4 ( angkatan tahun 2008 )
c. Semester 6 ( angkatan tahun 2007 )
d. Semester 8 ( angkatan tahun 2006 )
4. Telepon seluler apa yang digunakan saat ini:
a. Sony Ericsson
b. Nokia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kuesioner Bagian II
Pernyataan Sikap
PETUNJUK
Baca dan pahami setiap pernyataan berikut ini dan kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai dengan keadaan diri Anda saat ini, dengan cara menyilang (X) atau mencentang (√).
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
B = Biasa
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
N Pernyataan SS S B TS STS
1. Menurut Anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia memiliki harga yang relatif
murah.
2. Menurut Anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia memiliki tingkat kekontrasan
layar yang tinggi.
3. Menurut Anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia sangat mudah dalam
mendapatkannya.
4. Menurut Anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia memiliki kualitas yang baik.
5. Menurut Anda telepon seluler merk ini Sony
Ericsson/Nokia memiliki iklan yang kreatif
dan inovatif sehingga menarik perhatian
Anda.
6. Menurut Anda telepon seluler merk Sony
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Ericsson/Nokia adalah merk yang bergengsi.
7. Menurut anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia mudah dalam pemakaiannya
8 Menurut anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia mempunyai fasilitas yang
lengkap
9. Menurut anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia mempunyai variasi produk
yang menarik
10. Menurut anda telepon seluler merk Sony
Ericsson/Nokia memberikan pelayanan purna
jual (garansi servis) yang memuaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kuesioner Bagian III
Prioritas Utama dan Paling Menarik terhadap Atribut-atribut Produk
Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan urutan angka yaitu dari angka 1 (untuk atribut yang paling penting yang menurut Anda paling mempengaruhi dalam pembelian produk) sampai angka 10 (untuk atribut yang paling tidak penting menurut Anda tidak mempengaruhi dalam pembelian produk) di kolom yang sudah tersedia
Atribut Urutan Kepentingan
• Harga beli relative murah ( )
• Tingkat kekontrasan layar ( )
• Kemudahan dalam mendapatkan ( )
• Kualitas yang baik ( )
• Iklan yang kreatif dan inovatif ( )
• Merk bergengsi ( )
• Kemudahan dalam pemakaian ( )
• Fasilitas yang lengkap ( )
• Variasi produk ( )
• Pelayanan purna jual yang memuaskan ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Bantuan Anda sangat berarti bagi kelancaran penyelesaian skripsi saya,
untuk itu saya mengucapkan:
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Reliability Sony Ericsson
Case Processing Summary
40 100,00 ,0
40 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,6355a
,7445b
10
,780
,876,876
,864
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: Harga beli, Kekontrasan layar, Kemudahanmendapatkan, Kualitas baik, Iklan Kreatif dan Inovatif.
a.
The items are: Merk bergengsi, Kemudahan Pemakaian, FasilitasLengkap, Variasi Produk, Pelayanan Purnajual.
b.
Item Statistics
2,70 ,966 403,15 ,802 40
3,90 ,632 40
4,33 ,888 404,13 ,607 403,38 1,148 403,90 ,778 403,73 ,679 403,75 ,927 403,88 ,883 40
Harga beliKekontrasan layarKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan InovatifMerk bergengsiKemudahan PemakaianFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purnajual
Mean Std. Deviation N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Inter-Item Correlation Matrix
1,000 -,007 ,118 ,266 ,197 ,197 ,164 ,301 ,401 ,316-,007 1,000 ,131 ,542 ,382 ,522 ,230 ,313 ,362 ,353
,118 ,131 1,000 ,242 ,501 ,477 ,344 ,173 ,219 ,390
,266 ,542 ,242 1,000 ,446 ,682 ,456 ,152 ,537 ,184,197 ,382 ,501 ,446 1,000 ,446 ,516 ,086 ,467 ,461,197 ,522 ,477 ,682 ,446 1,000 ,416 ,300 ,572 ,427,164 ,230 ,344 ,456 ,516 ,416 1,000 -,005 ,285 ,392,301 ,313 ,173 ,152 ,086 ,300 -,005 1,000 ,255 ,498,401 ,362 ,219 ,537 ,467 ,572 ,285 ,255 1,000 ,462,316 ,353 ,390 ,184 ,461 ,427 ,392 ,498 ,462 1,000
Harga beliKekontrasan layaKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan Merk bergengsiKemudahan PemFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purna
Harga belKekontrasan
layarKemudahan
mendapatkaKualitas baiklan Kreatian Inovati
Merkbergengsi
KemudahanPemakaian
FasilitasLengkap
VariasiProduk
PelayananPurnajual
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
34,13 24,625 ,329 ,313 ,84133,68 24,174 ,494 ,498 ,822
32,93 25,507 ,439 ,432 ,827
32,50 22,564 ,635 ,668 ,80832,70 24,677 ,608 ,532 ,81633,45 19,997 ,721 ,661 ,79732,93 24,430 ,478 ,439 ,82333,10 25,733 ,366 ,395 ,83233,08 22,225 ,644 ,528 ,80632,95 22,921 ,593 ,591 ,812
Harga beliKekontrasan layarKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan InovatifMerk bergengsiKemudahan PemakaianFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purnajual
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
18,20 6,369 2,524 5a
18,63 9,933 3,152 5b
36,83 28,712 5,358 10
Part 1Part 2Both Parts
Mean Variance Std. Deviation N of Items
The items are: Harga beli, Kekontrasan layar, Kemudahanmendapatkan, Kualitas baik, Iklan Kreatif dan Inovatif.
a.
The items are: Merk bergengsi, Kemudahan Pemakaian,Fasilitas Lengkap, Variasi Produk, Pelayanan Purnajual.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability Nokia
Case Processing Summary
40 100,00 ,0
40 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,6715a
,6635b
10
,670
,803,803
,801
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: Harga beli, Kekontrasan layar, Kemudahanmendapatkan, Kualitas baik, Iklan Kreatif dan Inovatif.
a.
The items are: Merk bergengsi, Kemudahan Pemakaian, FasilitasLengkap, Variasi Produk, Pelayanan Purnajual.
b.
Item Statistics
3,10 ,871 403,15 ,700 40
3,45 ,714 40
3,40 ,841 403,55 ,749 402,95 ,986 403,60 ,841 403,18 ,874 403,15 ,802 403,40 ,709 40
Harga beliKekontrasan layarKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan InovatifMerk bergengsiKemudahan PemakaianFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purnajual
Mean Std. Deviation N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Inter-Item Correlation Matrix
1,000 ,395 ,338 ,469 ,149 ,334 -,014 ,179 ,528 ,100,395 1,000 ,221 ,418 -,112 ,085 ,105 ,417 ,598 ,083
,338 ,221 1,000 ,461 ,196 ,324 ,265 ,240 ,595 ,243
,469 ,418 ,461 1,000 ,293 ,272 ,341 ,426 ,669 ,284,149 -,112 ,196 ,293 1,000 ,073 ,358 ,084 ,200 ,541,334 ,085 ,324 ,272 ,073 1,000 ,346 ,368 ,237 ,323
-,014 ,105 ,265 ,341 ,358 ,346 1,000 ,272 ,167 ,447,179 ,417 ,240 ,426 ,084 ,368 ,272 1,000 ,437 ,050,528 ,598 ,595 ,669 ,200 ,237 ,167 ,437 1,000 ,162,100 ,083 ,243 ,284 ,541 ,323 ,447 ,050 ,162 1,000
Harga beliKekontrasan layarKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan InovMerk bergengsiKemudahan PemakaFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purnajual
Harga beliKekontrasan
layarKemudahan
mendapatkanKualitas baikIklan Kreatifdan Inovatif
Merkbergengsi
KemudahanPemakaian
FasilitasLengkap
VariasiProduk
PelayananPurnajual
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics
29,82 19,430 ,452 ,462 ,78629,78 20,589 ,407 ,547 ,790
29,48 19,743 ,537 ,438 ,777
29,53 18,051 ,686 ,553 ,75729,37 20,958 ,312 ,480 ,80029,98 18,948 ,436 ,439 ,79029,32 19,866 ,412 ,385 ,79029,75 19,372 ,458 ,414 ,78529,78 18,384 ,674 ,704 ,75929,53 20,563 ,404 ,478 ,790
Harga beliKekontrasan layarKemudahanmendapatkanKualitas baikIklan Kreatif dan InovatifMerk bergengsiKemudahan PemakaianFasilitas LengkapVariasi ProdukPelayanan Purnajual
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
16,65 6,541 2,558 5a
16,28 7,640 2,764 5b
32,92 23,661 4,864 10
Part 1Part 2Both Parts
Mean Variance Std. Deviation N of Items
The items are: Harga beli, Kekontrasan layar, Kemudahanmendapatkan, Kualitas baik, Iklan Kreatif dan Inovatif.
a.
The items are: Merk bergengsi, Kemudahan Pemakaian,Fasilitas Lengkap, Variasi Produk, Pelayanan Purnajual.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 3
URUTAN TINGKAT KEPENTINGAN
DAN NILAI TIMBANG ATRIBUT-
ATRIBUT TELEPON SELULER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN YANG MEMILIH ATRIBUT
BERDASARKAN URUTAN KEPENTINGANNYA
PADA ATRIBUT TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON
No Atribut Urutan Tingkat Kepentingan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Harga Beli 16 3 1 1 0 2 6 5 4 2 40
2 Tingkat Kekontrasan Layar 1 2 2 1 5 5 8 12 3 1 40
3 Kemudahan Mendapatkan 1 7 6 5 4 9 3 2 0 3 40
4 Kualitas Yang Baik 5 4 3 7 6 4 7 1 1 2 40
5 Iklan Kreatif dan Inovatif 7 12 6 5 3 0 0 1 2 4 40
6 Merk Bergengsi 0 2 8 4 6 7 4 4 5 0 40
7 Kemudahan Pemakaian 3 6 5 6 4 5 1 4 4 2 40
8 Fasilitas Lengkap 1 1 4 6 6 4 5 6 6 1 40
9 Variasi Produk 9 2 5 3 4 2 1 5 7 2 40
10 Pelayanan Purna Jual 2 4 7 1 0 1 4 2 9 10 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN YANG MEMILIH ATRIBUT
BERDASARKAN URUTAN KEPENTINGANNYA
PADA ATRIBUT TELEPON SELULER MERK NOKIA
No Atribut Urutan Tingkat Kepentingan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Harga Beli 12 0 4 6 7 3 0 4 2 2 40
2 Tingkat Kekontrasan Layar 0 0 2 3 6 6 7 12 4 0 40
3 Kemudahan Mendapatkan 4 13 8 5 2 4 1 0 2 1 40
4 Kualitas Yang Baik 2 8 12 8 1 1 5 0 0 3 40
5 Iklan Kreatif dan Inovatif 24 5 4 1 0 0 1 0 5 0 40
6 Merk Bergengsi 0 5 3 8 8 3 2 4 1 6 40
7 Kemudahan Pemakaian 1 0 1 2 0 13 11 6 4 2 40
8 Fasilitas Lengkap 0 5 2 4 6 7 0 4 8 4 40
9 Variasi Produk 9 2 7 3 1 6 2 0 5 5 40
10 Pelayanan Purna Jual 5 7 6 4 0 6 1 3 3 5 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN YANG MEMILIH ATRIBUT
BERDASARKAN URUTAN KEPENTINGANNYA
PADA ATRIBUT TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON DAN NOKIA
No Atribut Urutan Tingkat Kepentingan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Harga Beli 28 3 5 7 7 5 6 9 6 4 80
2 Tingkat Kekontrasan Layar 1 2 4 4 11 11 15 24 7 1 80
3 Kemudahan Mendapatkan 5 20 14 10 6 13 4 2 2 4 80
4 Kualitas Yang Baik 7 12 15 15 7 5 12 1 1 5 80
5 Iklan Kreatif dan Inovatif 31 17 10 6 3 0 1 1 7 4 80
6 Merk Bergengsi 0 7 11 12 14 10 6 8 6 6 80
7 Kemudahan Pemakaian 4 6 8 8 4 18 12 10 8 4 80
8 Fasilitas Lengkap 1 6 6 10 12 11 5 10 14 5 80
9 Variasi Produk 18 4 12 6 5 8 3 5 12 7 80
10 Pelayanan Purna Jual 7 11 13 5 0 7 5 5 12 15 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
HASIL PERHITUNGAN NILAI TIMBANG
ATRIBUT TELEPON SELULER
No Atribut Bobot Telepon Seluler Berdasarkan Urutan Tingkat Kepentingan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Nilai
Total
Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Harga Beli 280 27 40 49 42 25 24 27 12 4 530 11,05
2 Tingkat Kekontrasan Layar 10 18 32 28 66 55 60 72 14 1 356 7,42
3 Kemudahan Mendapatkan 50 180 112 70 36 65 16 6 4 4 543 11,32
4 Kualitas Yang Baik 70 108 120 105 42 25 48 3 2 5 528 11,01
5 Iklan Kreatif dan Inovatif 310 153 80 42 18 0 4 3 14 4 628 13,10
6 Merk Bergengsi 0 63 88 84 84 50 24 24 12 6 435 9,08
7 Kemudahan Pemakaian 40 54 64 56 24 90 48 30 16 4 426 8,88
8 Fasilitas Lengkap 10 54 48 70 73 55 20 30 28 5 393 8,20
9 Variasi Produk 180 36 96 42 30 40 12 15 24 7 482 10,05
10 Pelayanan Purna Jual 70 99 104 35 0 35 20 15 24 15 474 9,89
Jumlah 4795 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 4
JAWABAN RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
HASIL JAWABAN RESPONDEN MENGENAI PERNYATAAN SIKAP
TERHADAP ATRIBUT TELEPON SELULER MERK SONY ERICSSON
Responden Atribut Telepon Seluler Merk Sony Ericsson
Harga Beli
Kekontrasan Layar
Kemudahan Mendapatkan
Kualitas Baik
Iklan Kreatif dan
Inovatif
Merk Bergengsi
Kemudahan Pemakaian
Fasilitas Lengkap
Variasi Produk
Pelayanan Purnajual
1 5 3 4 4 4 4 3 4 5 5 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 6 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 7 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 8 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 9 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 10 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 11 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 13 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 15 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 16 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
19 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 23 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 24 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 25 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 26 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 29 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 30 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 31 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 32 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 35 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 36 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 37 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 38 4 4 4 5 4 4 5 5 4 2 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 3 3 4 4 5 5 5 3
Jumlah 166 153 165 166 164 164 161 165 180 175 4,15 3,825 4,125 4,15 4,1 4,1 4,025 4,125 4,5 4,375
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
HASIL JAWABAN RESPONDEN MENGENAI PERNYATAAN SIKAP TERHADAP ATRIBUT TELEPON SELULER MERK NOKIA
Responden
Atribut Telepon Seluler Merk Nokia
Harga Beli
Kekontrasan Layar
Kemudahan Mendapatkan
Kualitas Baik
Iklan Kreatif dan
Inovatif
Merk Bergengsi
Kemudahan Pemakaian
Fasilitas Lengkap
Variasi Produk
Pelayanan Purna Jual
1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 6 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 7 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 8 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 9 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 11 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 12 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 13 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 14 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 15 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 16 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 17 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 18 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 19 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 20 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
21 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 22 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 23 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 24 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 26 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 27 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 28 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 29 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 30 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 31 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 32 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 33 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 34 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 36 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 37 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 38 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 39 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 40 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
Jumlah 156 156 167 167 165 165 154 153 187 188 3,9 3,9 4,175 4,175 4,125 4,125 3,85 3,825 4,675 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 5
TABEL NILAI RESPONDEN TERHADAP
ATRIBUT-ATRIBUT TELEPON SELULER
TABEL NILAI RATA-RATA RESPONDEN
TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT
TELEPON SELULER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel Jumlah Nilai Responden
Terhadap Atribut-atribut Telepon Seluler
No. Keterangan Sony Ericsson Nokia 1 Atribut Harga Beli 166 156 2 Atribut Tingkat Kekontrasan Layar 153 156 3 Atribut Kemudahan Mendapatkan 165 167 4 Atribut Kualitas Yang Baik 166 167 5 Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif 164 165 6 Atribut Merk Bergengsi 164 165 7 Atribut Kemudahan Pemakaian 161 154 8 Atribut Fasilitas Yang Lengkap 165 153 9 Atribut Variasi Produk 180 187
10 Atribut Pelayanan Purna jual 175 188
Tabel Nilai Rata-rata Responden
Terhadap Atribiut-atribut Telepon Seluler
No. Keterangan Sony Ericsson Nokia 1 Atribut Harga Beli 4,15 3,9 2 Atribut Tingkat Kekontrasan Layar 3,83 3,9 3 Atribut Kemudahan Mendapatkan 4,13 4,18 4 Atribut Kualitas Yang Baik 4,15 4,18 5 Atribut Iklan Kreatif dan Inovatif 4,1 4,2 6 Atribut Merk Bergengsi 4,1 4,2 7 Atribut Kemudahan Pemakaian 4,03 3,85 8 Atribut Fasilitas Yang Lengkap 4,13 3,83 9 Atribut Variasi Produk 4,5 4,68
10 Atribut Pelayanan Purna jual 4,38 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 6
Tabel R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf
Signifikan N Taraf
Signifikan N Taraf
Signifikan 5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270 11 0,602 0,735 35 0,334 0.430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0.393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Sumber: Sugiyono, 2008:333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 7
DATA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN
2006, 2007, 2008 DAN 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI