ANALISIS Petrologi

3
ANALISIS DATA Dari empat batuan yang diamati terdapat beberapa klasifikasi yang memudahkan kita untuk menentukan nama batuan yang diamati. Pada batuan konglomerat besar butir yang kami amati berbesar butir dengan jenis Clast, pemilahan pada batuan konglomerat adalah berjenis very resoorly sorted, kbbundaran batuan konglomrat yang kami amati berbentuk sub angular, berbutir fragmen litik, memilki kemas terbuka, berporos baik, memiliki kekompakkan soft, berstruktur sandstonedike, memiliki pencampuran non karbonat karena saat ditetesi HCl tidak terjadi reaksi pada batuan. Klasifikasi batuan kedua yang kami amati adalah Sillstone dengan besar butir Sillstone, pemilahan Very well sorted, kebundaran very angular, butiran litik, kemas tertutup, porositas buruk, kekompakkan Hard, memiliki struktur pengendapan dan pencampuran non karbonat. Klasifikasi ketiga yaitu pasir dengan besar butir medium sand, pemilahan moderately sorted, kebundaran Sub rounded, butiran litik, kemas terbuka, memiliki porositas sedang, kekompakkan soft, struktur pasca pengendapan dan pencampuran batuaan non karbonat karena tidak terjadi reaksi saat ditetesi HCl. Klasifikasi batuan keempat adalah Scoria dengan Besar butir Cobbles, pemilahan very poorly sorted, kebundaran very angular, butiran litik, memiliki kemas terbuka, porositas

description

analisis petrologi

Transcript of ANALISIS Petrologi

ANALISIS DATADari empat batuan yang diamati terdapat beberapa klasifikasi yang memudahkan kita untuk menentukan nama batuan yang diamati. Pada batuan konglomerat besar butir yang kami amati berbesar butir dengan jenis Clast, pemilahan pada batuan konglomerat adalah berjenis very resoorly sorted, kbbundaran batuan konglomrat yang kami amati berbentuk sub angular, berbutir fragmen litik, memilki kemas terbuka, berporos baik, memiliki kekompakkan soft, berstruktur sandstonedike, memiliki pencampuran non karbonat karena saat ditetesi HCl tidak terjadi reaksi pada batuan.Klasifikasi batuan kedua yang kami amati adalah Sillstone dengan besar butir Sillstone, pemilahan Very well sorted, kebundaran very angular, butiran litik, kemas tertutup, porositas buruk, kekompakkan Hard, memiliki struktur pengendapan dan pencampuran non karbonat.Klasifikasi ketiga yaitu pasir dengan besar butir medium sand, pemilahan moderately sorted, kebundaran Sub rounded, butiran litik, kemas terbuka, memiliki porositas sedang, kekompakkan soft, struktur pasca pengendapan dan pencampuran batuaan non karbonat karena tidak terjadi reaksi saat ditetesi HCl.Klasifikasi batuan keempat adalah Scoria dengan Besar butir Cobbles, pemilahan very poorly sorted, kebundaran very angular, butiran litik, memiliki kemas terbuka, porositas baik, kekompakkan batuan bersifat Friable, struktur batuan Loud cast, dan pencampuran batuan bersifat non arbonatan karena tidak terjadi reaksi saat ditetesi HCl

KESIMPULAN

1) Kemas suatu batuan dan kebundaran bergantung pada porositas batuan tersebut ,jika kemas batuan terbuka maka porositasnya semakin besar dan kebundarannya semakin angular,begitu juga sebaliknya.2) Berdasarkan proses pembentukannya Batuan Sedimen Klastik terbentuk olehfragmen, matrikdan semen.3) Batuan Sedimen Klastik merupakanbatuan yang terbentukdaripengendapankembalipecahan-pecahanbatuanasal melalui proses diagenesa.4) Penggunaan cairan HCl adalah untuk menentukan suatu batuan termasuk kedalam non-karbonat atau karbonat berdasarkan reaksi yang terjadi.

DAFTAR BACAAN

[1]Bates, R.L., Jackson, J.A.Dictionary of Geological Terms. Anchor Books,NewYork : 1984.[2]Lismawaty, MT, Ir,PenuntunPraktikumPetrologi,ITM, Medan, 2004.[3]Mohamed, Kamal Ruslan,Sedimentologi, Geologi UKM, 2005.[4]Santoso, Djoko, Prof, Dr, Ir, MSc,BatuandanPetaGeologi,ITB, Bandung.