ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB...

66
ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD DIAMOND DENGAN KONFORMITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (SKRIPSI) Oleh VITA LESTARI MUZAFFARTI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA

AKUNTANSI MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD DIAMOND DENGAN

KONFORMITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(SKRIPSI)

Oleh

VITA LESTARI MUZAFFARTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA

AKUNTANSI MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD DIAMOND DENGAN

KONFORMITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Oleh

VITA LESTARI MUZAFFARTI

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kecurangan akademik dengan menggunakan konsep fraud

diamond dan konformitas sebagai variabel moderasi,dan seberapa besar pengaruh

dari faktor-faktor tersebut. Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah

data primer yaitu data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada

responden. Responden yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang

berstatus aktif tahun ajaran 2017/2018. Data dianalisis dengan menggunakan

Structural Equation Model menggunakan pendekatan Partial Least Square.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh faktor-faktor yang

terkandung di dalam fraud diamond seperti tekanan, peluang, rasionalisasi,

kemampuan individu dan semua variabel independen yang dipengaruhi oleh

konformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

akademik.

Kata Kunci : Kecurangan Akademik, Fraud Diamond, Konformitas

Page 3: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

ABSTRACT

BEHAVIORAL ANALYSIS ACADEMIC CHEATING OF ACCOUNTING

STUDENTS USING THE CONCEPT OF FRAUD DIAMOND WITH

CONFORMITY AS MODERATION VARIABLE

By

VITA LESTARI MUZAFFARTI

This study attempts to get the proof of empirical factors influencing the academic

cheating by using the concept of fraud diamond and conformity as a moderating

variable, and how much influence these factors have. In this study the data to be

analyzed are primary data, namely data obtained from the distribution of

questionnaires to respondents. Respondents who were the object of this study

were the Accounting Department students of the Faculty of Economics and

Business, University of Lampung, who were active in the 2017/2018 school year.

Data were analyzed using the Structural Equation Model using the Partial Least

Square approach. Based on the results of the study show that all the factors

contained in fraud diamond such as pressure, opportunity, rationalization,

individual abilities and all independent variables that are influenced by

conformity as moderating variables positively influence academic fraud.

Keywords: Academic Cheating, Fraud Diamond, Conformity

Page 4: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA

AKUNTANSI MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD DIAMOND DENGAN

KONFORMITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Oleh

VITA LESTARI MUZAFFARTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan
Page 6: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan
Page 7: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan
Page 8: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 29 Mei 1995

sebagai putri tunggal dari pasangan Ridwansyah dan

Farijah. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-

kanak di TK Pratama pada tahun 2001. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sekolah

Dasar Al-Azhar II Wayhalim pada tahun 2007. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2010, dan kemudian

menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sekolah Menengah

Atas Yayasan Pembina Unila pada tahun 2013.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis

pernah menjadi anggota beberapa organisasi dan penulis pernah menjabat sebagai

presidium BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 9: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang

begitu besar kepada penulis.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Ridwansyah dan Ibunda Farijah.

Terimakasih kepada ibu dan ayah yang selalu memberikan doa yang tiada henti

untuk Vita, nasihat yang bermanfaat, kekuatan dalam segala kondisi, dan selalu

memberikan dukungan untuk Vita. Semoga bersama dengan persembahan skripsi

ini Allah SWT senantiasa memberikan kebahagiaan dan rahmat di dunia maupun

di akhirat untuk ibu dan ayah.

Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan

semangat, doa, dan dukungan tiada henti.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap.”

(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah (dengan mengerjakan

perintahNya dan meniinggalkan laranganNya) niscaya Allah akan mengadakan

baginya jalan keluar (dari segala pekara yang menyusahkanya).”

(Q.S. At-Talaq: 2)

“You have no silver lining without a cloud”

(Vita Lestari Muzaffarti)

Page 11: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi

Menggunakan Konsep Fraud Diamond Dengan Konformitas Sebagai

Variabel Moderasi” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama

proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. Selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Susi Sarumpaet., S.E., MBA., Ph.D. Selaku Dosen Pembimbing

Utama atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran, nasihat

Page 12: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

dan segala bantuan yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi

ini. Terima kasih banyak Ibu.

5. Ibu Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc., Akt. Selaku pembimbing dua atas

kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasihat yang

bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. Selaku Dosen Penguji

Utama yang telah memberikan saran-saran yang membangun mengenai

pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan saran dan nasihat selama penulis

menjadi mahasiswa.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta

pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.

9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah

memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis menempuh

pendidikan di Universitas Lampung.

10. Kedua orang tuaku tercinta; Ayahanda tersayang Ridwansyah dan Ibunda

tersayang Farijah untuk segala bentuk pengorbanan, perjuangan, kasih

sayang, support, kesabaran dan didikan, serta doanya. Semoga kalian sehat

selalu dan semoga skripsi ini dapat menjadi persembahan yang bias

membanggakan untuk ayah dan ibu.

Page 13: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

11. Sahabat-sahabat ku semasa Sekolah Menengah Pertama, Niken, Fira

Haifa, Ria, Ala, Nisa, dan Vera. Terimakasih untuk semangat dan

dukunganya. Semoga silaturahmi kita, keluarga kita tetap terjalin sampai

kapanpun. Sukses selalu untuk kita semua.

12. Sahabat-sahabat ku semasa Sekolah Menengah Atas, Sheilla, Arif, Akbar

dan Sulton. Terimakasih sudah menjadi tempat penulis mencurahkan

keluh kesah selama ini. Terimakasih untuk selalu ada dan menemani

penulis saat suka dan duka.

13. Sahabat-sahabat ku saat pertama kali aku menjadi mahasiswa, Carina,

Wilma, Eva, Teta, Ulva, Fatma dan Caca. Terimakasih untuk doa, canda

tawa dan support-nya yang kalian berikan selama ini.

14. Sahabat seperjuanganku Agessy, Cella dan Vio Terimakasih sudah

menjadi apapun yang kubutuhkan, semoga kita menjadi wisudawati

diwaktu yang sama.

15. Terimakasih untuk seluruh keluarga besar Muli Mekhanai Kota

Bandarlampung dan Muli Mekhanai Provinsi Lampung atas segala

dukungan yang telah diberikan.

16. Teman-temanku Akuntansi 2014 , Santika, Hana, Dara, Revi, Yesi, Yulia,

Gusti, Friska, Ribka, Deka, Gea, Eva, Katrin, Nanda, Murtika, Indah,

Reyhan, Haikal, Ari, Ferry, Gede, Wayan, Caven, Renardi, Irfan H, Irfan

R, Ginanda, Gema, Rizki. Terimakasih telah memberikan semangat dan

dukungannya.

17. Seluruh teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah membantu dan mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 14: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan

dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik

ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang

membacanya.

Bandar Lampung, 12 Juli 2019

Penulis,

Vita Lestari Muzaffarti

Page 15: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................... 8

2.1.1 Kecurangan Akademik ............................................................. 8

2.1.2 Fraud Diamond ........................................................................ 14

2.1.3 Konformitas .............................................................................. 18

2.1.4 Theory of Planned Behaviour ................................................... 19

2.1.5 Teori Motivasi Berprestasi…….. .............................................. 22

2.2 Kerangka Penelitian ........................................................................ 24

2.3 Pengembangan Hipotesis ................................................................ 24

2.3.1 Tekanan…. ................................................................................ 24

2.3.2 Peluang……………………………………………………….. 25

2.3.3 Rasionalisasi…………………………………………………... 26

2.3.4 Kemampuan Individu………………………………………… 27

2.3.5 Konformitas…………………………………………………... 27

2.4 Penelitian Terdahulu……………………………………………... 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian.............................................................................. 31

3.2 Metode Teknik Pengumpulan Data ................................................ 31

3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................... 32

3.4 Jenis dan Sumber Data.................................................................... 32

Page 16: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

3.5 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 33

3.5.1 Variabel Independen (X) ........................................................... 33

3.5.2 Variabel Dependen (Y)……………………………………….. 35

3.5.3 Variabel Moderasi (Z)………………………………………... 36

3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 36

3.6.1 Pengukuran Model ................................................................... 37

3.6.1.1 Uji Validitas ....................................................................... 37

3.6.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 38

3.7 Struktursl Model…………………………………………………. 38

3.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R-Square)……………………… .. 38

3.7.2 Path Coefficient……………………………………………………… 38

3.8 Pengujian Hipotesis………………………………………………. 39

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Instrument ................................................................................ 41

4.1.1 Evaluasi Measurment Outer Model……………………………. 41

4.1.2 Uji Validitas……………………………………………………. 41

4.1.2.1 Convergen Validity…………………………………………. 42

4.1.2.2 Discriminant Validity……………………………………… 45

4.1.3 Uji Reliabilitas…………………………………………………. 47

4.1.3.1 Composite Reliability……………………………………….. 47

4.1.3.2 Cronbach Alpha…………………………………………….. 48

4.2 Uji Hipotesis .................................................................................. 50

4.2.1 Evaluasi Measurment Inner Model ........................................... 50

4.2.2 Uji Koefisien Determinasi (R-square) ...................................... 50

4.2.3 Path Coefficient ......................................................................... 51

4.5.4 Pengujian Hipotesis ................................................................... 51

4.3 Pembahasan .................................................................................. 54

4.3.1 Pengaruh Variabel Tekanan Terhadap Kecurangan Akademik

Mahasiswa.. ............................................................................... 54

4.3.2 Pengaruh Variabel Peluang Terhadap Kecurangan Akademik

Mahasiswa.. ............................................................................... 55

4.3.3 Pengaruh Variabel Rasionalisasi Terhadap Kecurangan Akademik

Mahasiswa.. ............................................................................... 56

4.3.4 Pengaruh Variabel Kemampuan Individu Terhadap Kecurangan

Akademik Mahasiswa.. ............................................................. 57

4.3.5 Pengaruh Variabel Tekanan yang dimoderasi Terhadap Konformitas

Kecurangan Akademik Mahasiswa.. ......................................... 58

Page 17: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

4.3.2 Pengaruh Variabel Peluang yang dimoderasi Konformitas Terhadap

Kecurangan Akademik Mahasiswa.. ......................................... 59

4.3.3 Pengaruh Variabel Rasionalisasi yang dimoderasi Konformitas

Terhadap Kecurangan Akademik Mahasiswa.. ......................... 60

4.3.4 Pengaruh Variabel Kemampuan Individu yang dimoderasi

Konformitas Terhadap Kecurangan Akademik Mahasiswa.. ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 62

5.2 Saran ........................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ..................................................................... 29

Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Respon Rate Kuesioner ............................... 40

Tabel 4.2: Hasil Uji Outer Model .................................................................. 42

Tabel 4.3: Hasil Uji Average Variant Extracted ............................................ 44

Tabel 4.4: Hasil Uji Cross Loading ............................................................... 45

Tabel 4.5: Hasil Uji Composite Reliability .................................................... 48

Tabel 4.6: Hasil Uji Cronbach Alpha ............................................................ 49

Tabel 4.7: Hasil Uji R-square ........................................................................ 50

Tabel 4.8: Hasil Uji T-Statistic dan P-Values ............................................... 51

Page 19: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Model Theory of Planned Behaviour ........................................ 22

Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran .................................................................. 24

Gambar 4.1: Tampilan Hasil Uji PLS Algorithm ........................................... 41

Gambar 4.2: Tampilan Hasil Bootstraping………………………………….. 60

Page 20: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian .....................................................

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian .................................................................

Lampiran 3. Hasil Jawaban Responden ................................................... ....

Lampiran 4. Hasil Analisis PLS Algorithm ..................................................

Lampiran 5. Matrix Construct Reliability and Validity ................................

Lampiran 6. Outer Loading .........................................................................

Lampiran 7. Cross Loading………………………………………………….

Lampiran 8. Bootstrapping…………………………………………………

Lampiran 9. R-Square………………………………………………………..

Lampiran 10. Path Coefficient……………………………………………….

Page 21: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dalam status seseorang pada jenjang

menuntut ilmu. Pada dasarnya kegiatan kecurangan dalam hal akademik yang

dilakukan oleh mahasiswa tidak langsung begitu saja dilakukan ketika di

perguruan tinggi. Salah satu faktor mahasiswa dalam melakukan kecurangan

dalam hal akademik baik ketika ujian maupun mengerjakan tugas adalah

kebiasaan atau perilaku yang sudah lama dilakukan, dan sulit dihilangkan karena

sudah terbiasa melakukan kecurangan tersebut sehingga akan terus berjalan

sedemikian rupa tanpa memikirkan norma dan aturan yang berlaku tentang

larangan melakukan kecurangan akademik.

Pendidikan merupakan sebuah sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Pendidikan juga merupakan suatu kekuatan yang sangat mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan fisik, mental, etika dan seluruh aspek

kehidupan manusia. Fenomena yang cukup menarik di dalam perguruan tinggi

saat ini dan cukup mengancam dunia pendidikan akademis yaitu banyak

ditemukannya praktik-praktik kecurangan salah satu contohnya mencontek.

Page 22: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

2

Mencontek adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk

tujuan yang sah atau terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk

menghindari kegagalan akademik. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat

mahasiwa merupakan salah satu sumber daya potensial dalam menunjang

kemajuan era global yang nantinya akan terjun ke dalam dunia kerja. Becker,dkk.

(2006) menyatakan bahwa, mahasiswa yang cenderung melakukan ketidakjujuran

dalam bidang akademik maka akan cenderung melakukan beragam ketidakjujuran

di dunia kerja. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kecurangan

akademik, khususnya pada mahasiswa akuntansi. Widianto dan Priatnasari (2017)

melakukan penelitiannya mengenai kecurangan akademik terhadap mahasiswa

D III akuntansi Politeknik Harapan Bersama dan menyatakan bahwa variabel-

variabel berupa tekanan, rasionalisasi, dan peluang memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku kecurangan akademik mahasiswa. Dalam hal ini

peneliti akan melakukan penelitian yang sama di tempat berbeda dengan

menambahkan kemampuan individu sebagai variabel independen tambahan dan

konformitas sebagai variabel moderasi sebagai pembeda terhadap penelitian-

penelitian terdahulu.

Konformitas sendiri merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan sebagai

hasil tekanan dari kelompok. Pada perguruan tinggi terdapat suatu dorongan bagi

mahasiswa untuk setara dengan teman sebayanya, hal ini sering disebut juga

sebagai konformitas teman sebaya. Konformitas teman sebaya adalah suatu

keterlibatan karakteristik keinginan untuk mengidentifikasi orang lain dan meniru

Page 23: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

3

mereka, bergabung dengan kelompok untuk menghindari konflik, dan pada

umumnya lebih mengikuti daripada memimpin dalam mencetuskan suatu ide,

nilai, dan perilaku yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak atau remaja yang

memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Perilaku manusia

dipelajari dengan mencontoh perilaku individu lain yang memiliki perilaku

menyimpang akan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku individu yang

menirunya.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan apa saja faktor yang

mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam melakukan kecurangan akademik

sehingga penelitian ini juga diharapkan mampu menekan kecurangan bidang

akuntansi di dunia kerja. Dengan memperhatikan uraian diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai kecurangan akademik mahasiswa yang

berjudul “Analisis Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi

Menggunakan Konsep Fraud Diamond dengan Konformitas Sebagai

Variabel Moderasi”

1.2 Rumusan Masalah

Fenomena yang menarik yang akan diangkat pada penelitian ini adalah tentang

pengungkapan kecurangan akademik di lingkungan mahasiswa akuntansi dengan

menggunakan konsep Fraud Diamond dan akan dipengaruhi oleh konformitas

sebagai moderasi antara kedua variabel. Biasanya konsep fraud disini, baik fraud

triangle maupun fraud diamond digunakan untuk melakukan penelitian tentang

kecurangan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, ataupun mengenai

Page 24: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

4

pemeriksaan akuntansi. Elemen-elemen dalam fraud triangle telah digunakan oleh

Becker,dkk. (2006) dalam penelitiannya terkait dengan kecurangan akademik.

Penelitian tersebut menemukan bahwa tiga elemen fraud yaitu tekanan, peluang

dan rasionalisasi merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku kecurangan akademik.

Namun kali ini peneliti akan mengaplikasikan konsep fraud diamond dalam

kecurangan akademik mahasiswa yang dilakukan mahasiswa dalam perguruan

tinggi dengan menambahkan kemampuan individu sebagai faktor tambahan yang

akan mempengaruhi tingkat kecurangan akademik mahasiswa. Dan pada

penelitian kali ini peneliti juga akan menambahkan konformitas sebagai variabel

moderasi di mana kuatnya pengaruh sosial yang ada dalam konformitas yang

menunjukkan bahwa orang cenderung melakukan apa yang sesuai dengan norma

yang berlaku, dan mengikuti penilaian orang lain karena tekanan kelompok yang

dirasakan. Misalnya ketika seseorang bersama dengan teman lain yang sangat

menyadari pentingnya kesehatan, maka orang tersebut akan memperlihatkan

kepadanya bahwa ia sangat suka pada buah dan ikan segar serta tidak merokok,

meskipun sesungguhnya orang tersebut tidak begitu suka pada makanan itu.

Dalam situasi ini, jika seseorang mengubah perilakunya agar sesuai dengan norma

kelompok, mungkin juga cenderung akan mengubah keyakinannya. Berdasarkan

latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah

sebagai berikut:

1. Apakah tekanan berpengaruh terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

2. Apakah peluang berpengaruh terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

Page 25: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

5

3. Apakah rasionalisasi berpengaruh terhadap kecurangan akademik

mahasiswa?

4. Apakah kemampuan berpengaruh terhadap kecurangan akademik

mahasiswa?

5. Apakah konformitas akan mempengaruhi hubungan antara pengaruh tekanan

terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

6. Apakah konformitas akan mempengaruhi hubungan antara pengaruh peluang

terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

7. Apakah konformitas akan mempengaruhi hubungan antara pengaruh

rasionalisasi terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

8. Apakah konformitas akan mempengaruhi hubungan antara pengaruh

kemampuan terhadap kecurangan akademik mahasiswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kecurangan akademik dengan menggunakan konsep fraud

diamond dan konformitas sebagai variabel moderasi, dan seberapa besar pengaruh

dari faktor-faktor tersebut.

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:

1. Menguji pengaruh tekanan terhadap perilaku kecurangan akademik.

2. Menguji pengaruh kesempatan terhadap perilaku kecurangan akademik.

3. Menguji pengaruh rasionalisasi terhadap perilaku kecurangan akademik.

4. Menguji pengaruh kemampuan terhadap perilaku kecurangan akademik.

Page 26: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

6

5.Menguji pengaruh konformitas pada hubungan tekanan terhadap perilaku

kecurangan akademik.

6. Menguji pengaruh konformitas pada hubungan kesempatan terhadap

perilaku kecurangan akademik.

7. Menguji pengaruh konformitas pada hubungan rasionalisasi terhadap

perilaku kecurangan akademik.

8. Menguji pengaruh konformitas pada hubungan kemampuan terhadap

perilaku kecurangan akademik.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini memberi manfaat:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi

dunia pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

dunia pendidikan mengenai perilaku kecurangan akademik dipandang dari

perspektif dimensi fraud diamond.

2. Manfaat praktis

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk memberikan

pengetahuan mengenai pengaruh dimensi fraud diamond yaitu tekanan,

kesempatan, rasionalisasi dan kemampuan individu terhadap perilaku

kecurangan akademik. Serta dorongan dari faktor eksternal seperti norma

dan kebiasaan yang ikut berpengaruh di dalamnya. Dan dari penelitian ini

Page 27: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

7

pula maka pengetahuan mahasiswa ekonomi tentang kecurangan akademik

dan faktor-faktor penyebabnya di lingkungan perguruan tinggi akan

bertambah sehingga secara tidak langsung mahasiswa akan memiliki

kemampuan lebih dalam mengelola dan mengurangi perilaku mereka dalam

hal melakukan kecurangan, serta memberikan pengetahuan dan pemahaman

terhadap persepsi mahasiswa terhadap kasus tersebut, sehingga mahasiswa

memiliki pola pikir yang lebih baik tentang kecurangan akademik dan

mampu bertindak positif.

Page 28: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kecurangan Akademik

Anderman dan Murdock (2007) mendefinisikan kecurangan akademik

sebagai penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun bantuan yang

tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik dan aktivitas

yang menggunakan proses penilaian. Lambert, dkk.(2003) menyatakan

bahwa, kecurangan akademik merupakan berbagai tindakan yang

dilakukan oleh siswa dengan menggunakan cara-cara yang tidak diizinkan

dan tidak dapat diterima dalam melakukan tugas-tugas akademik demi

mendapat keberhasilan. Lambert, dkk.(2003) menerangkan bahwa ada 4

aspek umum dari kecurangan akademik, yakni:

a. Menggunakan alat ataupun bahan yang tidak sah pada setiap kegiatan

akademik. Aspek ini meliputi penggunaan alat dan bahan yang dilarang

dan tidak diizinkan untuk mendapatkan hasil akademik yang

diinginkan, seperti pada pengerjaan tugas maupun pada saat ujian

berlangsung.

b. Febrikasi informasi, referensi atau hasil. Hal ini termasuk juga

memalsukan keterangan ataupun informasi, sumber, maupun hasil

Page 29: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

9

(seperti hasil penelitian dan lain sebagainya) dalam proses pengerjaan

kegiatan akademik.

c. Membantu (memfasilitasi) atau memberi keleluasaan pada siswa lain

untuk melakukan tindakan kecurangan akademik. Seperti halnya,

membiarkan siswa lain berbuat kecurangan akademik ataupun dengan

sengaja membantu siswa lain untuk berbuat kecurangan.

d. Plagiarisme atau plagiasi meliputi penggunaan ide tanpa izin, menjiplak

karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri, ataupun

mengutip tanpa menyertakan sumberdaya.

3 aspek umum dalam kecurangan akademik menurut Cizek (2003), yaitu :

a.Memberi dan menerima informasi

b.Menggunakan bahan yang dilarang

c.Memanfaatkan kelemahan orang, prosedur ataupun proses untuk

mendapatkan keuntungan pada bidang akademik.

Anderman dan Murdock (2007) menjelaskan, faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku kecurangan akademik di akibatkan oleh beberapa

hal, yakni :

a.Self-Efficacy

b.Perkembangan Emosi

c.Religi

Selain itu dalam sebuah Handbook of the psychology of Academic

Cheating Anderman dan Murdock (2007) menjelaskan bahwa, banyak

faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk terlibat dalam tindak

Page 30: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

10

kecurangan akademik adalah :

a.Demografis

1.Usia

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa gaya kecurangan yang

dilakukan semakin kompleks dengan bertambahnya usia, hal ini

dipengaruhi juga oleh adanya perkembangan proses kognitif serta

pengalaman kecurangan akademik pada jenjang sebelumnya

(Anderman dan Murdock, 2007).

2.Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki peluang untuk

melakukan tindak kecurangan. Menurut Anderman dan Murdock

(2007) di dalam penelitiannya menemukan bahwa laki-laki

cenderung lebih banyak terlibat perilaku kecurangan akademik

dibandingkan dengan perempuan.

3.Budaya

Anderman dan Murdock (2007) menjelaskan bahwa, tingkat

kecurangan diperkirakan telah dipengaruhi oleh sudut pandang dan

persepsi yang bervariasi terhadap perilaku kecurangan dalam nilai-

nilai yang dianut oleh lingkungan sosial dan budaya setempat.

4.Religiusitas

Miller, dkk.(2007) menyebutkan bahwa tingkat keagamaan

seseorang juga mempengaruhi bagaimana pandangan mereka

terhadap perlaku kecurangan akademik dan nantinya dapat

Page 31: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

11

mempengaruhi pola pikir mereka dalam pengambilan keputusan

apakah akan terlibat dalam kecurangan atau tidak.

5.Lingkungan

Faktor lingkungan dimaksud di sini meliputi faktor perlakuan orang

tua dan pengaruh hubungan individu dengan teman sebaya.

Schraw,dkk.(2007) menemukan bahwa, keterikatan dalam suatu

hubungan teman sebaya mempengaruhi bagaimana seorang individu

mengambil keputusan tentang tindak kecurangan akademik.

6.Status Sosial dan Ekonomi

Miller, dkk.(2007) menemukan bahwa adanya kecenderungan yang

lebih untuk melakukan kecurangan akademik bagi mahasiswa

dengan status sosial dan ekonomi yang lebih tinggi daripada

mahasiswa dari kalangan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

b.Karakteristik Akademik

1.Kemampuan

Anderman dan Murdock (2007) mengungkapkan bahwa, pencapaian

yang tinggi tanpa di barengi dengan kemampuan yang tinggi di

bidang akademik sangat menentukan seseorang terdorong untuk

melakukan kecurangan di bidang akademik.

2.Program Studi

Anderman dan Murdock (2007) meneliti tentang pengaruh program

studi terhadap kecenderungan perilaku kecurangan. Mereka

menjelaskan bahwa mahasiswa program teknik memiliki

Page 32: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

12

kecenderungan yang lebih untuk melakukan kecurangan akademik

dibandingkan dengan mahasiswa pada program sosial, salah satunya

pada mahasiswa teknik yang cenderung ditemukannya pemalsuan

hasil labotatorium.

3.Institusi dan Organisasi

Miller, dkk.(2007) menyatakan bahwa, institusi dan organisasi

memiliki pengaruh terhadap muncul dan berkembangnya perilaku

kecurangan akademik. Institusi dan organisasi yang mentolerir serta

kurang mampu memberikan ketegasan terhadap kasus kecurangan

akademik, cenderung memunculkan siswanya untuk terus melakukan

kecurangan akademik.

c.Motivasi

1.Efikasi Diri

Bandura (1997) dalam Anderman dan Murdock (2007) menyatakan

bahwa, efikasi diri dikenal sebagai keyakinan seseorang individu

akan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan

kewajibannya menuju pencapaian yang diharapkan. Seseorang yang

memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung memiliki kepercayaan

dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

tindakan curang.

Page 33: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

13

2.Tujuan Belajar

Dalam teori pencapaian hasil, dikemukakan bahwa motivasi

seseorang dalam mencapai tujuannya dapat di bedakan menjadi dua

kategori, yakni internal dan eksternal (Anderman dan Murdock,

2007).

d.Kepribadian

1.Inpulsivitas

Miller, dkk.(2007) mengatakan bahwa, seseorang yang memiliki

sikap impulsif akan cenderung memiliki kebutuhan yang tinggi

untuk menarik perhatian, selain itu orang tersebut akan cenderung

melakukan sesuatu tanpa pemikiran terlebih dahulu. Anderman dan

Murdock (2007) menjelaskan bahwa kebutuhan yang tinggi akan

perhatian umum cenderung akan melakukan kecurangan akademik

demi menghasilkan pencapaian yang tinggi.

2.Kontrol Diri

Bolin (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kontrol diri

mempengaruhi seseorang untuk melakukan kecurangan akademik,

yakni ketika seseorang memiliki tingkat kontrol diri yang rendah,

ditambah adanya kesempatan, maka orang tersebut cenderung akan

melakukan kecurangan.

3.Perkembangan Moral dan Sikap

Moralitas dapat dilakukan sebagai kapasitas untuk membedakan

mana yang benar dan yang salah, bertindak atas perbedaan tersebut,

Page 34: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

14

dan mendapatkan penghargaan diri ketika melakukan yang benar dan

merasa bersalah atau malu ketika melanggar standar tersebut (Hasan,

2006).

e.Faktor Situasional

1.Pengetahuan Guru

Anderman, dkk.(2009) mengemukakan bahwa, perilaku akademik di

kalangan siswa dapat dicegah dan diminimalisir ketika seseorang

guru memiliki kemampuan yang baik dalam segi kognitif maupun

personal.

2.Tingkat Kesulitan Tugas atau Soal Ujian

Whitley dan Spiegel (2002) menjelaskan bahwa tingkat kesulitan

tugas maupun soal ujian menjadi salah satu alasan para siswa untuk

melakukan kecurangan akademik.

2.1.2 Fraud Diamond

Menurut kutipan dari “Fraud Examiner Manual” mendefinisikan fraud

sebagai keuntungan yang diperoleh dari seseorang dengan cara

menghadirkan sesuatu yang palsu. Kecurangan adalah istilah umum dan

mencakup semua cara dimana kecerdasan manusia dipaksakan atau

dilakukan orang lain dari representasi yang salah. Terdapat empat elemen

kunci yang kemudian disebut fraud diamond yang mendasari mengapa

perbuatan fraud dilakukan seseorang, yaitu:

a. Tekanan

Merupakan motivasi yang menuntun ke arah perilaku yang tidak pantas.

Page 35: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

15

Jika seseorang merasa sedang dalam tekanan, maka seseorang tersebut

akan cenderung melakukan kecurangan. Selain itu, tekanan disebabkan

karena kondisi, keadaan, atau tuntutan seseorang untuk melakukan

kecurangan. Menurut Becker, dkk.(2006), kemungkinan terjadinya

kecurangan akan semakin besar ketika ada tekanan yang semakin besar

yang dihadapi oleh para pelaku. Tekanan-tekanan tersebut seperti

tekanan keuangan, tekanan akan kebiasaan buruk, dan tekanan yang

berhubungan dengan pekerjaan.

b. Kesempatan

Peluang hampir serupa dengan tekanan, yaitu tidak berwujud, tetapi

pelaku dapat mempercayai atau merasa bahwa peluang tersebut ada.

Contoh yang meliputi kesempatan, yaitu:

1. Lemahnya suatu sistem yang memungkinan seorang individu

melakukan kecurangan yang biasa disebut juga sebagai kurangnya

pengendalian untuk mencegah atau mendeteksi pelanggaran.

2. Ketidakmampuan untuk menilai kualitas dari suatu kinerja dan

kegagalan dalam mendisiplinkan pelaku fraud.

3. Ketidaktahuan, apatis, ataupun kemampuan yang tidak memadai dari

korban fraud serta kurangnya akses informasi.

Faktor lainnya yang sama berkontribusi serupa dalam kesempatan

melakukan fraud ialah :

1. Asumsi bahwa seseorang tersebut tidak sadar.

2. Asumsi bahwa karyawan tidak diperiksa secara berkala dalam hal

pelanggaran peraturan perusahaan.

Page 36: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

16

3. Percaya bahwa tidak ada orang lain yang peduli.

4. Tidak ada orang lain yang akan mempertimbangkan bahwa perilaku

ini merupakan ancaman serius dalam perusahaan.

c. Rasionalisasi

Widianto dan Priatnasari (2017) mengungkapkan bahwa, rasionalisasi

dapat diartikan sebagai suatu sikap atau anggapan pribadi bahwa

kecurangan merupakan tindakan yang tidak salah. Dengan adanya

rasionalisasidari mahasiswa akuntansi dalam melakukan kecurangan,

maka semakin besar kemungkinan perilaku kecurangan akademik akan

terjadi. Rasionalisasi merujuk kepada pembenaran bahwa perilaku yang

tidak pantas adalah sesuatu yang berbeda dari kegiatan kriminal. Sangat

penting untuk dicatat bahwasanya rasionalisasi merupakan hal yang

sulit untuk dilihat dan diamati, seperti ketidakmungkinan membaca

pikiran dari pelaku fraud. Dalam hal ini tentunya antara satu pikiran

dengan pikiran yang lain akan sangat berbeda mengenai rasionalisasi.

Bisa saja kita berfikir bahwa suatu hal rasional atau dapat

dirasionalisasikan, tetapi belum tentu akan sama jawaban dan hasilnya

dengan pemikiran orang lain.

d. Kemampuan Individu

Wolfe dan Hermanson (2004) menyebutkan bahwa, untuk

meningkatkan pencegahan dan pendeteksian kecurangan perlu

mempertimbangkan elemen keempat. Di samping menangani tekanan,

peluang, dan rasionalisasi seorang peneliti juga harus

Page 37: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

17

mempertimbangkan kemampuan individu yaitu sifat-sifat pribadi dan

kemampuan yang memainkan peran utama dalam kecurangan yang

mungkin benar-benar terjadi bahkan dengan kehadiran tiga unsur

lainnya. Keempat elemen ini dikenal sebagai “Fraud Diamond”.

Dengan kata lain, pelaku atau orang yang melakukan kecurangan harus

memiliki keahlian dan kemampuan untuk menjalankan kecurangan nya.

Wolfe dan Hermanson (2004) juga menjelaskan sifat-sifat terkait

elemen kemampuan individu yang sangat penting dalam pribadi pelaku

kecurangan, yaitu:

1. Posisi

Seseorang dalam posisi otoritas memiliki pengaruh lebih besar atas

situasi tertentu atau di dalam lingkunganya.

2. Kecerdasan dan kreatifitas

Pelaku kecurangan ini memiliki pemahaman yang cukup yang dapat

mengeksploitasi kelemahan pengendalian internal dan menggunakan

posisi, fungsi, atau akses berwenang untuk suatu keuntungan.

3. Sikap / Ego

Setiap individu memiliki ego dan keyakinan yang tidak dapat

terdeteksi. Namun seseorang dengan mental disorder atau ego yang

berlebihan akan cenderung melakukan hal buruk karna ingin

memperlihatkan kemampuan mereka.

Page 38: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

18

4. Paksaan

Seorang individu yang dapat memaksa seseorang atau seorang

individu dengan kepribadian persuasif dapat berhasil meyakinkan

seseorang untuk melakukan penipuan, menyembunyikanya, atau

melihat kearah lain.

5. Penipuan

Penipuan yang sukses membutuhkan kebohongan yang efektif dan

konsisten. Untuk menghindari deteksi, individu harus mampu

berbohong untuk meyakinkan dan harus merancang cerita secara

keseluruhan.

6. Stres

Individu harus dapat mengendalikan diri dari stres karena melakukan

suatu kecuragan dan menjaganya agar tetap tersembunyi.

2.1.3 Konformitas

Sears (2004) dalam Ramadhani (2016) menyatakan, konformitas

merupakan suatu situasi di mana seseorang berusaha menyesuaikan dirinya

dengan keadaan di dalam kelompok sosialnya karena individu merasa ada

tuntutan, tekanan atau desakan untuk menyesuaikan diri. Seseorang yang

menampilkan perilaku tertentu juga dapat disebabkan karena orang lain

menampilkan perilaku yang sama. Orang yang ingin mendapatkan

legitimasi dan penerimaan dari lingkungannya cenderung untuk mengikuti

norma-norma yang ada di dalam lingkungannya tersebut. Dengan

mematuhi tuntutan lingkungan, individu berharap dapat menjadi bagian

Page 39: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

19

dan diterima oleh lingkungannya. Berdasarkan pengertian diatas, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konformitas merupakan suatu

bentuk penyesuaian diri terhadap kelompok atau lingkungan karena

adanya tekanan kelompok.

Penelitian ini akan mengkaji lebih dalam tentang fenomena yang terjadi di

dalam masyarakat. Baron dan Byrne (2005) mendefinisikan konformitas

sebagai suatu bentuk pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap

dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial. Menurut Taylor

(2009), konformitas merupakan sikap sukarela sebagai tendensi keyakinan

yang di tunjukkan melalui perilaku dengan tujuan penyesuaian diri

terhadap individu lain. Sementara menurut Sarwono (2005) konformitas

merupakan perilaku menyamakan diri dengan orang lain yang biasanya

cenderung didorong oleh keinginan diri sendiri.

2.1.4 Theory of Planned Behaviour

Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk

menjelaskan tingkat kecurangan akademik yang akan dipenggaruhi dengan

teori fraud diamond, dalam hal ini adalah tindakan yang dilakukan di

dasarkan pada proses psikologis yang sangat kompleks. Selanjutnya Ajzen

dan Fishbein (1991) mengatakan, TPB telah diterima secara luas sebagai

alat untuk menganalisis perbedaan antara sikap dan niat serta sebagai niat

dan perilaku. Dalam hal ini, upaya untuk menggunakan TPB sebagai

pendekatan untuk menjelaskan kecurangan akademik dapat membantu

mengatasi beberapa keterbatasan penelitian sebelumnya, dan menyediakan

Page 40: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

20

sarana untuk memahami kesenjangan luas diamati antara sikap dan

perilaku.

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory

of Reasoned Action (TRA) yang telah dikemukakan sebelumnya oleh

Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975. Theory of Planned Behavior (TPB)

didasarkan pada asumsi bahwa manusia biasanya akan bertingkah laku

sesuai dengan pertimbangan akal sehat, bahwa manusia akan mengambil

informasi yang ada mengenai tingkah laku yang tersedia secara implisit

atau eksplisit dan mempertimbangkan akibat dari tingkah laku tersebut.

Manusia adalah makhluk sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia

hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Seseorang akan

membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupannya. Perilaku yang

ditunjukkan oleh seseorang juga akan mempengaruhi perilaku orang lain.

Ajzen dan Fishben (1985) menyempurnakan Theory of Reasoned Action

(TRA) dan memberikan nama TPB. TPB menjelaskan mengenai perilaku

yang dilakukan individu timbul karena adanya niat dari individu tersebut

untuk berperilaku dan niat individu disebabkan oleh beberapa faktor

internal dan eksternal dari individu tersebut. Sikap individu terhadap

perilaku meliputi kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap

hasil perilaku, norma subyektif, kepercayaan normatif dan motivasi untuk

patuh. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk

yang rasional yang akan memperhitungkan implikasi dari tindakan mereka

Page 41: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

21

sebelum mereka memutuskan untuk melakukan suatu perilaku yang akan

mereka lakukan.

TPB menjelaskan bahwa niat individu untuk berperilaku ditentukan oleh

tiga faktor, yaitu :

1. Sikap terhadap perilaku sikap bukanlah perilaku, namun sikap

menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah

pada perilaku. Individu akan melakukan sesuatu sesuai dengan sikap

yang dimilikinya terhadap suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku

yang dianggapnya positif itu yang nantinya akan dipilih individu

untuk berperilaku dalam kehidupannya. Oleh karena itu sikap

merupakan suatu wahana dalam membimbing seorang individu untuk

berperilaku.

2. Persepsi kontrol perilaku dalam berperilaku seorang individu tidak

dapat mengkontrol sepenuhnya perilakunya di bawah kendali individu

tersebut atau dalam suatu kondisi dapat sebaliknya di mana seorang

individu dapat mengontrol perilakunya dibawah kendali individu

tersebut. Pengendalian seorang individu terhadap perilakunya

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor

eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu tersebut

seperti keterampilan, kemauan, informasi, dan lain-lain. Sedangkan

faktor eksternal berasal dari lingkungan yang ada disekeliling individu

tersebut. Persepsi terhadap kontrol perilaku adalah bagaimana

seseorang mengerti bahwa perilaku yang ditunjukkannya merupakan

hasil pengendalian yang dilakukan oleh dirinya.

Page 42: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

22

3. Norma subyektif seorang individu akan melakukan suatu perilaku

tertentu jika perilakunya dapat diterima oleh orang-orang yang

dianggapnya penting dalam kehidupannya dapat menerima apa yang

akan dilakukannya. Sehingga, normative belief menghasilkan

kesadaran akan tekanan dari lingkungan sosial atau norma subyektif.

TPB dapat digambarkan melalu model berikut:

Gambar 2.1 Model Theory of Planned Behaviour

2.1.5 Teori Motivasi Berprestasi

Dalam hidup ini setiap orang memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai,

tentunya untuk mencapai tujuan tersebut seseorang harus memiliki

motivasi. Masing-masing individu memiliki motivasi yang berbeda-beda

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Awan, dkk. (2011)

mendefinisikan motivasi sebagai kondisi internal yang menstimulasi,

menggerakkan, dan memelihara perilaku, sedangkan Singh (2011)

menyebutkan motivasi sebagai penggerak untuk mencapai target dan

proses untuk memelihara penggerak tersebut. Dengan bahasa sederhana,

motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang melangkah,

BehaviorBehavioral Intension

Attitude

Behavioral Belief

Outcome Evaluation

Subjective Norm

Normative Belief

Motivation to Company

Preceived Behavioral

Control

Control Behavior

Physical Limit

Page 43: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

23

membuatnya tetap melangkah, dan menentukan ke mana seseorang

tersebut mencoba melangkah (Slavin, 2011).

Motivasi diperlukan seseorang sebagai kekuatan dan dorongan untuk

mencapai suatu tujuan, kesuksesan, dan keberhasilan. Seberapa besar

kekuatan motivasi yang dimiliki seseorang akan sangat menentukan

kualitas pelaku dan sikap yang ditunjukkan dalam kegiatan sehari-harinya,

contohnya pada saat ia belajar atau bekerja. Motivasi untuk berprestasi

adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan

dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik berasal dari standar

prestasinya sendiri, di waktu lalu, ataupun prestasi orang lain (Robbins,

2003). Motivasi berprestasi tersebut akan berkembang terus sesuai dengan

pengalaman, interaksi, serta tindakan seseorang untuk mencapai tujuannya.

Pencapaian suatu prestasi tergantung dari tindakan yang dilakukan

seseorang. Namun terkadang tidak semuaorang melakukan cara atau

tindakan yang tepat dalam mencapaisuatu prestasi. Perilaku penyimpangan

dalam penyelesaian tugas berupa plagiarisme dan menyontek dalam

pelaksanaan ujianyang termasuk dalam perilaku kecurangan akademik, di

mana bentuk motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa untuk dapat

mencapai standar nilai yang diinginkan dilakukan dengan cara yang salah.

Page 44: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

24

KONFORMITAS

(Z)

TEKANAN

(X1)

KEMAMPUAN

(X4)

RASIONALISASI

(X3)

PELUANG

(X2)

KECURANGAN

AKADEMIK

(Y)

2.2 Kerangka Penelitian

(H5)

(H6)

(H7)

(H8)

(H1)

(H2)

(H3)

(H4)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Tekanan

Nursani (2014) melakukan penelitiannya dengan mahasiswa akuntansi

angkatan 2010-2013 Universitas Brawijaya sebagai sampel penelitian, ia

menemukan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi seseorang

dalam melakukan kecurangan akademik, yaitu peluang, rasionalisasi, dan

kemampuan individu. Sedangkan faktor lainya yaitu tekanan tidak

berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam melakukan kecurangan

akademik. Namun dalam penelitian ini peneliti menduga bahwa tekanan

memiliki andil sebagai salah satu faktor yang berpengaruh positif terhadap

kecurangan akademik. Tekanan dalam penelitian yang akan dilakukan ini

merupakan tekanan yang dialami oleh mahasiswa sebagai faktor

Page 45: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

25

pendorong bagi mahasiswa untuk melakukan kecurangan akademik. Jadi

tekanan dalam konteks kecurangan akademik merupakan dorongan

maupun motivasi yang dihadapi mahasiswa dalam kesehariannya yang

mempunyai hubungan dengan masalah akademik dan menyebabkan

mereka memiliki tekanan yang kuat untuk mendapatkan hasil akademik

yang terbaik dengan cara apapun.

H1: Tekanan berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi.

2.3.2 Peluang

Peluang biasanya muncul karena adanya sistem yang kurang baik sehingga

pada dasarnya kesempatan merupakan faktor yang paling mudah untuk

diminimalisasi dan diantisipasi asalkan dapat menciptakan sistem dengan

pengendalian yang baik. Artani dan Wetra (2017) pada penelitianya

mengenai kecurangan akademik di tiga perguruan tinggi di Bali

menemukan bahwa, peluang tidak berpengaruh terhadap kecurangan

akademik. Namun pada penelitian kali ini peneliti menduga bahwa

peluang akan berpengaruh secara positif terhadap perilaku kecurangan

akademik, karena mahasiswa akan selalu mencari peluang untuk sesuatu

yang mereka anggap menguntungkan di mana semakin besar peluang yang

tersedia bagi seseorang untuk melakukan kecurangan maka akan semakin

besar pula kemungkinan orang tersebut untuk melakukan kecurangan.

Semakin meningkat peluang yang diperoleh, maka semakin besar

kemungkinan perilaku kecurangan.

Page 46: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

26

Hal ini berarti bahwa peluang memiliki pengaruh terhadap perilaku

kecurangan akademik mahasiswa.

H2: Peluang berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi.

2.3.3 Rasionalisasi

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), rasionalisasi merupakan

proses atau cara untuk menjadikan sesuatu yang tidak rasional menjadi

rasional (dapat di terima akal sehat) atau menjadi sesuatu yang baik.

Rasionalisasi dalam konteks kecurangan akademik adalah proses

pembenaran diri yang dilakukan mahasiswa untuk mentutupi atau

mengurangi rasa bersalah yang timbul karena telah melakukan perbuatan

yang tidak jujur dalam konteks akademik. Hal ini karena rasionalisasi

ataupun alasan untuk melakukan kecurangan dianggap sebagai perilaku

yang dapat diterima dan dianggap wajar. Selain itu, rasionalisasi juga akan

dilakukan ketika mahasiswa meyakini bahwa mereka tidaklah berbuat

salah dan masih berada dalam batasan yang sewajarnya. Seperti halnya

dua faktor sebelumnya, rasionalisasi juga memberikan pengaruh yang

positif terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan akademik.

Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah diberikan sebelumnya, maka

peneliti menduga bahwa rasionalisasi mempunyai pengaruh positif

terhadap perilaku kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa.

H3: Rasionalisasi berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi.

Page 47: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

27

2.3.4 Kemampuan Individu

Banyak kecurangan akademik yang sering dilakukan mahasiswa yang

tidak akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat.

Peluang membuka pintu masuk untuk melakukan kecurangan, tekanan dan

rasionalisasi dapat menarik mahasiswa untuk melakukan kecurangan itu.

Tetapi mahasiswa tersebut harus memiliki kemampuan untuk mengenali

peluang tersebut dan mengambil keuntungan sehingga dapat

melakukannya secara berulang kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa

mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam melakukan kecurangan

akademik cenderung lebih memungkinkan untuk melakukan kecurangan

akademik lebih sering daripada mereka yang tidak memiliki kemampuan

dalam melakukan kecurangan akademik.

H4: Kemampuan individu berpengaruh positif terhadap perilaku

kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi.

2.3.5 Konformitas

Taylor (2009) mengemukakan bahwa, konformitas merupakan tendensi

individu untuk mengubah keyakinan atau perilaku sehingga sesuai dengan

orang lain. Hal tersebut dilakukan individu sebagai bentuk penyesuaian

diri terhadap lingkungannya. Konformitas terjadi juga karena adanya

kekuatan berupa tuntutan yang tidak nyata dalam suatu kelompok.

Anggota kelompok akan mengikuti permintaan tertentu sesuai kesepakatan

yang telah disetujui, walaupun secara personal ia tidak menyetujui

kesepakatan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa konformitas yang

Page 48: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

28

nantinya akan diteliti oleh peneliti memiliki pengaruh terhadap hubungan

antara konsep fraud diamond dan kecurangan akademik, dengan presepsi

bahwa mahasiswa dapat memperoleh dorongan untuk melakukan

kecurangan dipengaruhi oleh adanya ketidaknyamanan akan tuntutan dan

norma sosial yang harus diikuti. Berdasarkan berbagai penjelasan yang

telah diberikan sebelumnya, maka peneliti menduga bahwa konformitas

akan memperkuat hubungan antara konsep fraud diamond terhadap

perilaku kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa.

H5:Konformitas memperkuat pengaruh positif dari tekanan terhadap

perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa

akuntansi.

H6:Konformitas memperkuat pengaruh positif dari peluang terhadap

perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa

akuntansi.

H7:Konformitas memperkuat pengaruh positif dari rasionalisasi

terhadap perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh

mahasiswa akuntansi.

H8:Konformitas memperkuat pengaruh positif dari kemampuan

individu terhadap perilaku kecurangan akademik yang dilakukan

oleh mahasiswa akuntansi.

Page 49: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

29

2.4 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat penelitian maka diperlukan tinjauan terhadap penelitian

terdahulu. Adapun penelitian-penelitian yang sejenis yaitu:

NO. NAMA RUMUSAN

MASALAH DAN

TUJUAN

METODE HASIL

1. Artani dan

Wetra

(2017)

Penelitian mengenai

Fraud diamond dalam

kaitannya dengan

perilaku kecurangan

akademik di perguruan

tinggi di Indonesia

dilakukan diantaranya

oleh dilakukan oleh

Prawira dan Irianto

(2015) di beberapa

universitas di kota

Malang dengan

menggunakan sampel

penelitian sebesar 120

mahasiswa serta 5

informan, menemukan

bukti empiris bahwa

perilaku kecurangan

akademik mahasiswa

dipengaruhi oleh dimensi

fraud diamond.

Beragamnya hasil

penelitian menyebabkan

penelitian ini perlu

dilakukan untuk

menemukan bukti

empiris baru ataupun

bukti-bukti yang

memperkuat hasil

penelitian sebelumnya

dengan menambahkan

faktor-faktor lainnya.

Penelitian ini merupakan

ekstensi dari penelitian

Irianto dan Prawira

(2015) yang

menggunakan konsep

fraud diamond dalam

meneliti perilaku

kecurangan akademik

mahasiswa akuntansi.

Perbedaannya adalah

penelitian ini menguji

variabel academic self

efficacy sebagai variabel

tambahan. Perbedaan

lainnya sampel yang

digunakan adalah

Data dianalisis

dengan mengunakan

analisis data

deskriptif untuk

memberikan

gambaran mengenai

pengiriman dan

pengembalian

kuesioner, gambaran

umum responden

penelitian (umur,

jenis kelamin,

semester) serta

deskripsi mengenai

konstruk penelitian

yang menunjukkan

angka minimum,

maksimum, mean dan

standar deviasi.

Pengujian hipotesis

dilakukan dengan

analisis regresi

berganda untuk

mengetahui pengaruh

variabel independen

yaitu academic self

efficacy dan fraud

diamond (peluang,

tekanan, rasionalisasi

dan kemampuan)

terhadap variabel

dependen yaitu

kecurangan akademik

mahasiswa. Sebelum

dilakukan uji

hipotesis, dilakukan

uji asumsi klasik

yang terdiri dari uji

normalitas, uji

multikolinearitas dan

uji

heteroskedastisitas.

Penelitian ini bertujuan

untuk menginvestigasi

pengaruh academic self

efficacy dan variabel

fraud diamond terhadap

perilaku kecurangan

mahasiswa akuntansi di

Bali. Untuk menemukan

jawaban tersebut ada

lima hipotesis yang

diajukan dalam

penelitian ini.

Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis dapat

disimpulkan bahwa

perilaku kecurangan

akademik mahasiswa

dipengaruhi secara

bersama-sama oleh

variabel academic self

efficacy, tekanan,

peluang, rasionalisasi

dan kemampuan untuk

melakukan kecurangan.

Pengujian secara parsial

menunjukkan bahwa

academic self efficacy,

tekanan, peluang dan

rasionalisasi tidak

berpengaruh terhadap

perilaku kecurangan

akademik mahasiswa

akuntansi, namun

variabel kemampuan

berpengaruh positif

terhadap terjadinya

perilaku kecurangan

akademik mahasiswa.

Page 50: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

30

mahasiswa akuntansi

baik swasta maupun

negeri di wilayah Bali

dengan menggunakan

metoda kuantitatif. 2. Widianto

dan

Priatnasari

(2017)

Perguruan Tinggi sebagai

sistem pendidikan

nasional memiliki peran

strategis dalam mendidik

kehidupan bangsa dan

memajukan sains dan

teknologi dengan

mengamati dan

menerapkan nilai

humaniora serta budaya

dan pemberdayaan

bangsa yang lestari.

Peran strategis dalam

mendidik kehidupan

bangsa yang dimiliki

oleh perguruan tinggi

terancam oleh praktik

penipuan yang terjadi,

dan biasa disebut sebagai

kecurangan akademik.

Berdasarkan latar

belakang diatas, maka

dapat tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:

untuk menguji dan

menganalisis Apakah

tekanan (pressure),

peluang (opportunity),

dan rasionalisasi

(rationalization)berpeng

aruh secara simultan dan

parsial terhadap perilaku

kecurangan akademik

(academic

fraud)mahasiswa

Teknik pengumpulan

data yang digunakan

dalam penelitian ini

adalah kuesioner

yang disajikan dalam

kuesioner; Dalam

bentuk pertanyaan

tertutup yang dibuat

dengan menggunakan

skala interval. Hasil

uji T menunjukkan

bahwa variabel

Tekanan, Peluang,

Rasionalisasi

signifikan dan

signifikan terhadap

Penipuan Akademik

sedangkan uji F

(simultan)

menunjukkan bahwa

variabel Tekanan,

Peluang,

Rasionalisasi secara

simultan dan

signifikan

mempengaruhi

kecurangan

akademik.

Berdasarkan hasil

analisis data dan

pembahasan yang telah

dipaparkan pada bab

sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan uji t

secara parsial

menunjukan bahwa,

Pressure (Tekanan),

Oppurtunity

(Kesempatan),

Rationalization

(Rasionalisasi)

berpengaruh signifikan

terhadap Perilaku

Kecurangan Akademik.

2. Berdasarkan uji f

menunjukan bahwa,

secara bersamaan

simultan Pressure

(Tekanan), Oppurtunity

(Kesempatan),

Rationalization

(Rasionalisasi)

berpengaruh simultan

dan signifikan terhadap

Perilaku Kecurangan

Akademik.

3. Koefisien determinasi

(Adj R2) menunjukan

Nilai koefisien

determinasi yang telah

terkoreksi dengan jumlah

variabel dan ukuran

sampel (Adjusted R²)

sebesar 0,738

menunjukkan bahwa

variable tekanan,

kesempatan dan

rasionalisasi dapat

kecurangan akademik

sebesar 73, 8 persen

sedangkan sisanya

sebesar 26,2 persen

dijelaskan oleh variabel

lainnya diluar variabel

penelitian.

Page 51: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Dalam penelitian ini,

lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan

yang akan diteliti yaitu mengenai kecurangan akademik, dengan menggunakan

konsep fraud diamond sebagai variabel independent dan konformitas sebagai

variabel moderasi.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dengan metode penelitian, penulis bermaksud mengumpulkan data dengan

menggunakan metode penelitian survei. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif

yang digunakan peneliti di sini adalah untuk mendeskripsikan variabel-variabel

independen dan dependen yaitu variabel fraud diamond, kecurangan akademik

dan konformitas sebagai variabel moderasi yang melukiskan sifat-sifat dari

fenomena dengan keadaan yang terjadi. Metode verifikatif yang digunakan

peneliti di sini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi

antar variabel.

Page 52: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

32

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan

mewakili populasi untuk diteliti (Indriantoro dan Supomo, 2012). Populasi dalam

penelitian ini meliputi mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung yang berstatus aktif tahun ajaran 2017/2018. Sampel

adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,

ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Jogiyanto, 2015). Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini di dasarkan pada metode Convenience

Sampling. Salah satu alasan pengambilan sampel yang terbatas adalah karena jika

jumlah elemen populasi relatif banyak, peneliti tidak mungkin mengumpulkan

seluruh populasi, karena akan memerlukan waktu yang relatif tidak sedikit.

Populasi dalam penelitian ini di kelompokkan menjadi tiga sub populasi

berdasarkan tahun angkatan masuk yang masih aktif pada saat penelitian

berlangsung, yaitu angkatan 2014, 2015, dan 2016. Alasan dipilihnya Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sebagai populasi

dan sampel pada penelitian ini adalah dikarenakan peneliti ingin mengetahui

besarnya tingkat kecurangan akademik di Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer. Data primer

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli atau tidak melalui media perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan

Page 53: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

33

oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa

opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap

suatau benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Namun pada

penelitian kali ini peneliti akan mengumpulkan data dengan pengumpulan opini

subjek melalui angket yang akan disebarkan secara langsung kepada objek

penelitian sesuai sampel yang telah ditetapkan.

3.5 Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Independen (X)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan skala 1

hingga 5. Secara berurutan skala 1 hingga 5 merefleksikan sangat tidak

setuju (STS), tidak setuju (TS), cukup setuju (CS), setuju (S), dan sangat

setuju (SS). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a.Tekanan(X1)

Tekanan merupakan suatu situasi di mana seseorang merasa perlu untuk

melakukan kecurangan. Albrecht (2012), menjelaskan bahwa tekanan

merupakan suatu situasi di mana seseorang merasa perlu untuk

melakukan kecurangan. Semakin tingginya tekanan maka semakin

besar pula kemungkinan perilaku kecurangan akademik akan terjadi.

Indikator dari tekanan yang di paparkan dalam kuesioner, mengadopsi

Albrecht (2003) yang digunakan oleh Nursani (2014) terdapat dalam

pertanyaan 1-7 pada lembar lampiran.

Page 54: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

34

b. Peluang (X2)

Menurut Albrecht (2012), peluang merupakan sebuah situasi yang

memungkinkan seseorang untuk melakukan kecurangan, sebuah situasi

yang dianggap aman oleh pelaku untuk berbuat curang dengan

anggapan tindakan kecurangannya tidak akan terdeteksi. Pada

penelitian ini indikator dari peluang yang di paparkan dalam kuesioner,

mengadopsi dari Artani dan Wetra (2017), dalam pertanyaan 8-12 pada

lembar lampiran tetapi terdapat sedikit penyesuaian dikarenakan adanya

indikator yang serupa dalam variabel ini.

c. Rasionalisasi (X3)

Rasionalisasi merupakan pembenaran diri sendiri atau alasan yang salah

untuk suatu perilaku yang salah. Menurut Albrecht (2012), rasionalisasi

berbuat kecurangan tinggi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu

kecurangan sering dilakukan, keadaan terdesak, perlakuan tidak adil

dari kampus, tidak ada pihak yang dirugikan, untuk menjaga nama baik.

Indikator dari rasionalisasi yang dipaparkan dalam kuesioner,

mengadopsi dari Albrecht (2003) yang terdapat dalam penelitian serta

digunakan oleh Nursani (2014) dalam pertanyaan 13-17 pada lembar

lampiran.

d. Kemampuan Individu (X4)

Menurut Wolfe dan Hermanson (2004), kemampuan didefinisikan

sebagai sifat-sifat pribadi dan kemampuan yang memainkan peran

utama dalam kecurangan akademik. Indikator dari kemampuan individu

Page 55: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

35

yang di paparkan dalam kuesioner, mengadopsi Wolfe dan Hermanson

(2004) yang digunakan juga oleh Nursani (2014), dalam pertanyaan 18-

22 pada lembar lampiran tetapi terdapat sedikit penyesuaian

dikarenakan adanya indikator yang serupa dalam variabel ini.

3.5.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku kecurangan

akademik. Kecurangan akademik dapat diartikan sebagai perilaku yang

dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja meliputi:

a. Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian

atau tugas.

b. Memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain di dalam ujian atau

tugas dengan cara yang tidak jujur.

Variabel ini digunakan untuk mengukur intensitas dalam melakukan

kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Indikator

dari kecurangan akademik yang di paparkan dalam kuesioner

menggunakan referensi dari Cizek (2003) yakni menggunakan catatan saat

ujian, dan menyalin jawaban orang lain ketika ujian, Colby (2006) yang

juga digunakan oleh Sagoro (2013). Terdapat dalam pertanyaan 23-28

pada lembar lampiran yang akan diukur dengan menggunakan skala Likert

dengan skala 1 hingga 5 dengan keterangan, sangat tidak setuju (STS),

tidak setuju (TS), cukup setuju (CS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Page 56: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

36

3.5.3 Variabel Moderasi (Z)

Variabel moderasi (z) dalam penelitian ini adalah konformitas yang mana

merupakan norma maupun pemikiran umum yang harus diterima secara

mau tidak mau, dan dilakukan untuk mendapat hadiah atau menghindari

hukuman. Melakukan suatu tindakanyang sesuai dengan norma dalam

psikologi sosial disebut konformitas (Levianti,2008). Indikator dari

konformitas yang dipaparkan dalam kuesioner, mengadopsi aspek-aspek

konformitas yang dijelaskan Sears (1985) dan disempurnakan kembali

oleh Taylor (2009). Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala

Likert dengan skala 1 hingga 5 dengan keterangan, sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), cukup setuju (CS), setuju (S), dan sangat setuju

(SS). Dalam pertanyaan 29- 38 pada lembar lampiran yang disesuaikan

dengan variabel terkait lainya. Variabel ini akan mempengaruhi hubungan

antara faktor-faktor yang terkandung dalam variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y), dengan demikian variabel ini dapat

memperkuat atau melemahkan hubungan antara keduanya.

3.6 Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model

menggunakan pendekatan Partial Least Square softwarenya. PLS merupakan

pendekatan alternative yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance

menjadi berbasis varian (Gozali, 2006). Menurut Jogiyanto (2015) ketika terjadi

permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitianyang kecil,

adanya data yang hilang itu PLS adalah analisis persamaan struktural

secara simultan dapat melakukan pengujian model pegukuran sekaligus pengujian

Page 57: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

37

model struktural. Model struktural tersebut menunjukkan hubungan antara

konstruk independen dan konstruk dependen. Model pengukuran menunjukkan

hubungan penulis menggunakan Partial Least Square tepat untuk menguji

variabel dalam penelitian ini. Dikarenakan PLS mampu mempertimbangkan

semua arah koefisien secara bersamaan untuk memungkinkan analisis langsung,

tidak langsung, dan hubungan palsu yang tidak dimiliki oleh analisis regresi.

3.6.1Pengukuran Model

Pengukuran model dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar

konsistensi dan keakuratan data yang dikumpulkan. Pengukuran model

dalam penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Ghozali, 2016).

1. Convergent Validity, dinilai berdasarkan korelasi antara item score

AVE yang dihitung dengan PLS. Skala pengukuran nilai loading 0,5

sampai 0,6 dianggap cukup memadai. Convergent validity sangat

baik apabila skor AVE (Hanseler, dkk, 2009) .

2. Discriminant Validity, dinilai dengan metode Cross-loading

menyatakan bahwa semua item harus lebih besar dari konstruk

lainnya (Al-Ghatani, dkk, 2007).

Page 58: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

38

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach

Alpha dan Composite Reliability. Hulland (1999) mengungkapkan suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha lebih dari 0,7 dan composite reliability lebih dari 0,7.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung korelasi masing-

masing pernyataan pada setiap variabel dengan skor total.

3.7 Struktural Model

Untuk meneliti struktural model dalam penelitian ini, penulis menggunakan

literatur akuntansi manajemen yaitu dengan mengukur Coefficient of

Determination (R-square) dan Path Coefficient (ß) (Chenhall, 2004) untuk

melihat dan meyakinkan hubungan antar konstruk adalah kuat.

3.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R-square)

Teknik pengukuran ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa konstruk

endogen diuji untuk menguatkan hubungan antara konstruk eksogen

dengan mengevaluasi (R-square). R-square berfungsi untuk mengukur

hubungan antara variabel laten terhadap total varians. Sebagaimana yang

dikatakan dalam penelitian sebelumnya, nilai (R-square) diterima

(Chenhall, 2004).

3.7.2 Path Coefficient (ß)

Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar

konstruk adalah kuat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

prosedur boostrap dengan 500 penggantian. Dapat dikatakan jika antar

Page 59: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

39

konstruk memiliki hubungan yang kuat apabilan nilai path coefficients

lebih dari 0,100. Serta hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan

jika path coefficients ada pada level 0,050 (Urbach andAhlemann, 2010)

3.8 Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara hasil

path coeffecient dengan T tabel. Hipotesis dapat dikatakan sangat signifikan

apabila T hitung > T tabel pada derajat kebebasan 1%. Hipotesis dikatakan

signifikan apabila T hitung > T tabel pada derajat kebebasan 5%, dan apabila T

hitung > T tabel pada derajat kebebasan 10% maka hipotesis dikatakan lemah.

Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan apabila T hitung < T tabel pada

derajat kebebasan 10%. Untuk pengujian hipotesis menggunakan hipotesis satu

arah (one-tailed) ditunjukkan oleh nilai statistik T (T-statistic) harus = 1,64 maka

hipotesis alternatif dapat dinyatakan didukung (Jogiyanto, 2015).

Page 60: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dari tekanan, peluang,

rasionalisasi, dan Kemampuan individu yang terkandung dalam konsep

fraud diamond terhadap kecurangan akademik yang dimoderasi oleh

konformitas. Sampel penelitian yaitu 158 mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Dari empat variabel

independen yaitu tekanan, peluang, rasionalisasi dan kemampuan individu

yang diinteraksikan dengan variabel moderasi yaitu konformitas yang

diduga berpengaruh terhadap kecurangan akademik, ternyata semua

variabel yang diuji yaitu tekanan, peluang, rasionalisasi dan kemampuan

individu maupun semua variabel independen yang dipengaruhi oleh

konformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif signifikan

terhadap kecurangan akademik.

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang mendukung kesimpulan peneliti :

1. Tekanan berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan akademik

yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti dengan

nilai T-statistics sebesar 4,826 dengan P-values 0,000 di mana angka

tersebut signifikan karena (p<0,05).

Page 61: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

63

2. Peluang berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan akademik yang

dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti dengan nilai

T-statistics sebesar 4,627 dengan P-values 0,000 di mana angka tersebut

signifikan karena (p<0,05).

3. Rasionalisasi berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan akademik

yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti dengan

nilaiT-statistics sebesar 3,674 dengan P-values 0,000 di mana angka

tersebut signifikan karena (p<0,05).

4. Kemampuan berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan akademik

yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti dengan

nilai T-statistics sebesar 4,536 dengan P-values 0,000 di mana angka

tersebut signifikan karena (p<0,05).

5. Konformitas memperkuat pengaruh tekanan terhadap perilaku kecurangan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti

dengan nilai T-statistics sebesar 4,571 dengan P-values 0,446 di mana

angka tersebut 0,002 signifikan karena (p>0,05).

6. Konformitas memperkuat pengaruh peluang terhadap perilaku kecurangan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal tersebut terbukti

dengan nilai T-statistics sebesar 3,713 dengan P-values 0,000 di mana

angka tersebut signifikan karena (p<0,05).

7. Konformitas memperkuat pengaruh rasionalisasi terhadap perilaku

kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal

tersebut terbukti dengan nilai T-statistics sebesar 3,827 dengan P-values

0,002 di mana angka tersebut signifikan karena (p<0,05).

Page 62: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

64

8. Konformitas memperkuat pengaruh kemampuan terhadap perilaku

kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Hal

tersebut terbukti dengan nilai T-statistics sebesar 4,357 dengan P-values

0,000 di mana angka tersebut signifikan karena (p<0,05)

5.2.Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti lainnya

Sebaiknya melakukan penelitian yang sama, dengan menyempurnakan

model penelitian, yaitu dengan memperbanyak sampel penelitian dan

menambahkan variabel lain seperti kejujuran, religiusitas dan variable

lainnya.

2. Peneliti selanjutnya

Bisa melakukan pengumpulan sumber data dengan mewawancarai

sampel, tidak hanya menggunakan kuesioner. Informasi yang di dapatkan

bias lebih detail dengan melakukan wawancara.

Page 63: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

DAFTAR PUSTAKA

Albrecth, W.S. 2003. Fraud Examination. South Western: Thomson. Availabel at

https://books.google.co.id/ pada 13 Oktober 2018

Albrecth, W.S., Albrecth,C.C., Albrecth,C.O and Zimbelman,M.F .2012. Fraud

Examination. USA: South westhern. Cengage Learning. Availabel at

https://books.google.co.id/ pada 13 Oktober 2018

Al-Gahtani, S. S., Hubona, G. S., & Wang, J. 2007.”Information Technology (IT) in

Saudi Arabia: Culture and The Acceptance and Use of IT.” Information &

Management, 44 (8): 681-691.

Ajzen, I. 1991. The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human

Decision Processes Journal, 50: 179-211.

Ajzen, I., 1985, From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behavior dalam J.

Kuhl & J. Beckman, Eds., Action-control: From Cognition to Behavior, 11-39,

Springer, Heidelberg.

Anderman, E.M., Cupp, P.K., and Lane, D. 2009. Impulsivity and Academic

Cheating. Journal of Experimental Education, 78 (1) : 135-150

Anderman, E.M., and Murdock T. B. 2007. Psychology of Academic Cheating.

London: Academic Press, Inc.

Artani, Ketut Tri Budi dan Wetra, I Wayan.2017. Pengaruh Academic Self Eficacy

dan Fraud Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa

Akuntansi di Bali. Jurnal Riset Akuntansi JUARA. Vol.7 No.2,September 2017.

Akademi Akuntansi Denpasar.

Awan, R. U., Ghazala, N., danAnjum, N. 2011. A Study of Relationship between

Achievement Motivation, Self Concept and Achievment in English and

Mathematics at Secondary Level.International Education Studies 4(3): 72-79.

Baron,R. A. & Byrne, D. 2005. Psikologi sosial, 10th edition. Diterjemahkan oleh:

Djuwita, R.Jakarta: Erlangga

Becker, J. Coonoly, Paula L, and J. Morrison. 2006. Using the Business Fraud

Triangle to Predict Academic Dishonesty Among Business Student.Academy of

Educational Leadership Journal, Volume 10, Number 1.

Page 64: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

Bolin, A. U. 2004. Self-Control, Perceived Opportunity, and Attitudes as

Predictors of Academic Dishonesty.The Journal of Psychology, 138 (2),

101-114. Arkansas: Arkansas State University.

Chenhall, R. H. 2004. “The Role of Cognitive and Affective Conflict in Early

Implementation of Activity-Bast Cost Management.” Behavioral Research in

Accounting, Vol. 16. pp. 19-44.

Cizek, G. J. 2003. Detecting and reventing Classroom Cheating. Promoting Integrity

in Assesment. California: Comin Press.

Colby, B. 2006. Cheating: What is it. Availabel at

https://clas.asu.edu/files/AI%20Flier.pdf diakses pada 11 Oktober 2018

Ghozali, Imam.2016. Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS 23.

Cetakan VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanseler, J. dan M. Sarstedt. 2012. “Goodness-of-Fit Indicies for Partial Least

Squares Path Modeling”. Computer Station, Vol. 28. pp. 565-580.

Hartono, Jogiyanto. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, A.B.P. 2006. Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang

Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pasca Kematian. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada

Hulland, J. 1999. “Use of Partial Least Square (PLS) in Strategic Management

Research: A Review of Four Recent.” Strategic Management Journal, 20(2):

195.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Manajemen dan Akuntansi, Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta :

BPEE.

Lambert, E.G., Hogan, N.L., and Barton, S.M. 2003. Collegiate academic

dishonesty revisited: what have they done, how often have they done it, who

does it, and why did they do it. Electronic Journal of Sosiology. Availabel at

http://www.sociology.org/content/vol7.4/lambert_etal.htmldiakses 18 oktober

2018

Levianti. 2008. Konformitas dan Bullying Pada Siswa. Jurnal Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Vol. 6 No 1.

Page 65: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

Miller, N. D., Murdock, T.B., Anderman, C.M., and Poindexter, A.L. 2007.

Characteristics of academically dishonest students.In E. M. Anderman & T. B.

Murdock (Eds.). Psychology of academic cheating, hal 9-32. London: Elsevier

Academic Press.

Nursani, Rahmalia dan Gugus Irianto. 2014. Perilaku Kecurangan Akademik

Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).

Universitas Brawijaya.

Purnamasari, Desi. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan Akademik

Pada Mahasiswa. Educational Psychology Journal. EPJ 2(1),13-21. Semarang.

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Ramadhani, Aprilina. 2016. Hubungan Konformitas Dengan Prokrastinasi Dalam

Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Tidak Bekerja Di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.

PSIKOBORNEO, 2016,4(3): 507–517 ISSN 2477-2674

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Index: Jakarta.

Sagoro, Endra. 2013. Pensinergian Mahasiswa, Dosen, dan Lembaga dalam

Pencegahan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Pendidikan

Akuntansi Indonesia.Vol. XI, No. 20.

Sarwono. Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi

Terapan). Jakarta: Balai Pustaka.

Schraw, G., Olafson, L., Kuch, F., Lehman, T., Lehman, S., &McCrudden,

M.T.2007. Interest and academic cheating. In E. M. Anderman& T. B.

Murdock (Eds.), Psychology of academic cheating (pp. 59–85). Amsterdam:

Academic Press.

Sears, D. O and Kinder, D. R. 1985. “Whites Opposition to Busing: On

Conceptualizing and Operationalizing Group Conflict”. Journal of Personality

and Social Psychology, 48, 1141-1147

Sears, D. O . 2004. Psikologi social, jilid 2. Diterjemahkan oleh: Michael Santoso.

Jakarta: Erlangga

Singh, K. 2011. Study of Achievement Motivation in Relation to Academic

Achievement of Sudents. International Journal of Educational Planning And

Administration.1(2), 161–171

Slavin, Robert E. 2011.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Taylor, Shelley E, Letitia Anne Peplau& D. O. Sears. 2009. Psikologi Sosial Edisi 12.

Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Page 66: ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA …digilib.unila.ac.id/58107/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkonformitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

Urbach, N., & Ahlemann. F. 2010. “Structural Equation Modeling in Information

Systems Research Using Partial Least Squares.” Journal of Information

Technology Theory and Application, 11(2): 5-39.

Widianto, Andri dan Priatna Sari,Yeni.2017. Deteksi Kecurangan Akademik pada

Mahasiswa D III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal dengan Model

Fraud Triangle. Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sitem Informasi). Vol.1

ISSN:2528-6145

Whitley, B. E., and Spiegel, P. 2002. Academic Dishonesty. London: Lawrence

Erlbaum Associates.

Wolfe, David T. dan Hermanson, Dana R. 2004. The fraud diamond: Considering the

four elements of fraud. The CPA Journal. Vol.74 Issue 12, 38-42.