ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN...

116
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH SELAMA DAN SETELAH KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Tbk) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh ANGGI SABBINA NIM : 109046100113 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2014 M

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN...

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH SELAMA DAN SETELAH

KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Tbk)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh

ANGGI SABBINA NIM : 109046100113

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1434 H / 2014 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH SELAMA DAN SETELAH

KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Tbk)

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh

ANGGI SABBINA NIM : 109046100113

Dibawah Bimbingan

Pembimbing

Ir. Rr. Tini Anggraini, M.Si

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H / 2013 M

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. skripsi ini adalah hasil karya Saya sendiri untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

termasuk pencabutan gelar akademik.

Jakarta, 17 Maret 2014

Penulis

Anggi Sabbina

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi dengan judul PENGARUH RENTABILITAS, EFISIENSI DAN LIKUIDITAS TERHADAP KECUKUPAN MODAL BANK UMUM SYARIAH, telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 April 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 29 April 2014 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

J.M.Muslimin, MA, Ph.D 196808121999031014

PANITIA UJIAN:

1. Ketua : Dr.Euis Amalia M.Ag. (..…………..…………) NIP. 197107011998032002

2. Sekretaris : Mumin Rauf, M.A (…….....………………)

NIP. 197004161997031004

3. Pembimbing: Ir. Rr. Tini Anggraini, M.Si (…….....………………)

4. Penguji I : Maman Rahman Hakim, SE.I, MM (…….....………………)

5. Penguji II : Dr. KH.A. Juaini Syukri, Lcs., MA (….....………………….) NIP. 195507061992031001

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

v

ABSTRAKSI

Anggi Sabbina. 109046100113. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama Dan Setelah Krisis Ekonomi Global 200. (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri Tbk). Perbankan Syariah, Muamalat, Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2014. XV + 94 halaman + lampiran Periode 2007-2009 bisa dikatakan sebagai periode krisis ekonomi global dan periode 2010-2012 sebagai periode setelah krisis ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan BSM dan BMI selama periode 2007-2009 dan 2010-2012 dengan menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan kuartal periode 2007-2012 yang diperoleh melalui website BSM dan BMI. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode independent samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode 2007-2009 berdasarkan rasio CAR, ROA, NPF, BOPO, dan FDR. Sedangkan berdasarkan rasio ROE tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI. Selama periode 2010-2012 hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan antara BSM dan BMI berdasarkan rasio ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR, sedangkan berdasarkan rasio CAR menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Kata kunci: kinerja keuangan, BSM, BMI, independent samples t-test, krisis ekonomi global 2008. Pembimbing : Ir. Tini Anggraini, M.Si Daftar Pustaka : tahun 2002-2012.

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puja dan puji syukur kehadirat Alah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan Setelah Krisis

Ekonomi Global 2008”.

Shalawat beriring salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW. yang telah membawa ummat dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang

terang-benderang dan penuh dengan khazanah keilmuan saat sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bisa terselesaikan berkat doa, dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus

kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak J.M.Muslimin, MA, Ph.D

2. Ketua Program Studi Muamalat Ibu Dr. Euis Amalia M.Ag., yang telah

memberikan ilmunya. Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Bapak Mumin Rauf,

M.A, yang telah memberikan ilmu, informasi dan membimbing penulis selama

kuliah.

3. Dosen pembimbing Skripsi Ibu Ir. Rr. Tini Anggraeni, M.Si, yang telah

memberikan ilmu, motivasi, saran dan dengan sabar membimbing penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan Ibu.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

vii

4. Dosen penguji I Bapak Maman Rahman Hakim, SE.I, MM dan dosen penguji II

bapak Dr. KH.A. Juaini Syukri, Lcs., MA yang telah memberikan saran dan

masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmunya

selama ini.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama, Perpustakaan Syariah dan Hukum,

Perpustakaan Ekonomi dan Bisnis, yang telah menyediakan buku-buku yang

diperlukan penulis hingga selesainya skripsi ini.

7. Papa Zulkifli dan Mama Fetra Zaida yang tersayang. Untuk semua dukungan,

kasih sayang yang tak pernah terputus, serta semangat sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini terima kasih banyak. Semoga Allah membalas semua

kebaikan mama dan papa, semoga mama dan papa selalu berada dalam lindungan

Allah SWT.

8. Papa Adityawarman dan Mama Fatmyati yang telah penulis anggap sebagai

orang tua sendiri, terima kasih banyak untuk kasih sayang mama dan papa,

dukungan serta semangat yang diberikan sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan mama dan

papa.

9. Kakakku Nadia Dessarlin, terima kasih banyak untuk semua kebaikan, kasih

sayang, dukungan moril dan materil selama ini. Terima kasih sudah menjadi

kakak terbaik di dunia. Semoga Allah membalas semua kebaikan Uni. Kepada

adik-adikku fika dan nasha, terima kasih sudah menjadi adik-adik yang baik. Sari

ramadani yang sudah menjadi teman dan adik sekaligus tempat curhat terbaik.

Susanti annisa yang sudah memberikan semangat, dukungan dan omelan-omelan.

10. Sahabat-sahabat terbaikku Tika, Fani, Siti Mbeum, Vina, dan Ira yang telah

menjadi sahabat yang baik selama ini, terima kasih untuk semua kebaikan dan

kasih sayang kalian semua. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan

Allah, SWT. Untuk seluruh teman-teman seperjuangan PSC 2009 dan teman-

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

viii

teman seperjuangan selama masa kuliah, kebaikan kalian tidak pernah

terlupakan.

11. Teman-teman KKN Tuah Sakato 2012 yang telah menjadi teman yang baik

selama ini. Terima kasih banyak untuk semua canda tawa dan persahabatan yang

indah. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah, SWT.

12. Seluruh teman-teman Kosan Balans, Shovia Ncop, Nicup, serta Mbahell untuk

editing dan bantuan film-filmnya, dan teman-teman lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.. Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara langsung

maupun tidak langsung atas doa dan bantuannya kepada penulis, saya ucapkan

terima kasih banyak.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut

berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat

bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 15 Maret 2014

Anggi Sabbina

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Krisis Keuangan Global ................................................................ 12

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

x

1. Latar Belakang Krisis Keuangan Global ................................. 12

2. Pengertian Krisis Keuangan Global ........................................ 14

3. Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian

Indonesia ................................................................................ 15

B. Laporan Keuangan Bank ............................................................... 19

1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 19

2. Tujuan Laporan Keuangan ..................................................... 20

3. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan

Keuangan ............................................................................... 21

C. Rasio Keuangan Bank ................................................................... 22

1. Pengertian Rasio Keuangan Bank ........................................... 22

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan .......................................... 23

3. Jenis-jenis Rasio Keuangan .................................................... 24

D. Kinerja Keuangan Bank ................................................................ 35

1. Pengertian Kinerja Keuangan ................................................ 35

2. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan ............... 36

E. Review Studi Terdahulu ................................................................ 38

F. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 41

G. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.............................................................................. 45

B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 45

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

xi

1. Jenis Data .............................................................................. 45

2. Sumber Data........................................................................... 46

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 46

D. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 46

E. Objek Penelitian ............................................................................ 46

F. Pengukuran Variabel ..................................................................... 47

G. Teknik Pengolahan Data................................................................ 47

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 51

1. Gambaran Umum PT Bank Muamalat Indonesia .................... 51

2. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ................................ 53

B. Kinerja Bank Muamalat Indonesia ................................................ 55

1. Kinerja Bank Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi

Global 2008............................................................................ 55

2. Kinerja Bank Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi

Global 2008............................................................................ 60

C. Kinerja Bank Syariah Mandiri ....................................................... 64

1. Kinerja Bank Syariah Mandiri Selama Krisis Ekonomi

Global 2008............................................................................ 64

2. Kinerja Bank Syariah Mandiri Setalah Krisis Ekonomi

Global 2008............................................................................ 69

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

xii

D. Analisis Deskriptif atau Comparing Means Variabel Penelitian

Selama Krisis Keuangan Global 2008 ........................................... 74

E. Analisis Deskriptif atau Comparing Means Variabel Penelitian

Setelah Krisis Keuangan Global 2008 ........................................... 78

F. Pengujian Hipotesis Penelitian Selama Krisis Keuangan Global

2008 .............................................................................................. 82

G. Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah Krisis Keuangan Global

2008 .............................................................................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 92

B. Saran ............................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

xiii

DAFTAR TABEL

4.1 Nilai rata-rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR bank muamalat

Indonesia Periode 2007-2009 ..................................................................... 56

4.2 Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR Bank

Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi Global 2008 .......................... 56

4.3 Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR Bank Muamalat

Indonesia Periode 2010-2012 ..................................................................... 60

4.4 Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR Bank

Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 .......................... 61

4.5 Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO Dan FDR Bank Syariah

Mandiri Periode 2007-2009 ........................................................................ 65

4.6 Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR Bank

Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi Global 2008 .......................... 65

4.7 Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO Dan FDR Bank Syariah

Mandiri Periode 2010-2012 ........................................................................ 69

4.8 Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR Bank

Syariah mandiri Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 ................................ 70

4.9 Descriptive statistics rasio keuangan bank syariah selama krisis keuangan

global 2008 ................................................................................................ 74

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

xiv

4.10 Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Syariah Setelah Krisis

Keuangan Global 2008 ............................................................................... 78

4.11 Hasil Uji Statistic Independent Samples T-Test selama krisis ekonomi

Global 2008................................................................................................ 82

4.12 Hasil Uji Statistic Independent Samples T-Test setelah krisis ekonomi

Global 2008................................................................................................ 87

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR Bank Muamalat indonesia 2007-

2012

2. Data CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR Bank Syariah Mandiri periode

2007-2012

3. Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Muamalat Indonesia periode 2007-2009

4. Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR bank

muamalat Indonesia periode 2010-2012

5. Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Syariah Mandiri periode 2007-2009

6. Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Syariah Mandiri periode 2010-2012

7. Hasil uji Descriptive statistics rasio keuangan bank syariah selama krisis

keuangan global 2008

8. Hasil uji Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Syariah Setelah Krisis

Keuangan Global 2008

9. Hasil Uji Statistik Independent Samples T-Test selama krisis ekonomi Global

2008

10. Hasil Uji Statistik Independent Samples T-Test setelah krisis ekonomi Global

2008

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan

(subpreme mortgage default) di Amerika serikat (AS), krisis kemudian

menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga

ke Eropa lalu ke Asia. Secara beruntun menyebabkan efek domino terhadap

solvabilitas dan likuiditas lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut, yang

antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas,

reksadana, dana pensiun dan asuransi. Krisis kemudian merambat ke belahan Asia

terutama negara-negara seperti Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong,

Malaysia, Thailand, termasuk Indonesia yang kebetulan sudah lama memiliki surat-

surat berharga perusahaan-perusahaan tersebut. 1

Indonesia merupakan negara small open economy sehingga imbas dari krisis

finansial global sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri. Salah satu

dampak dari krisis finansial global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi

Indonesia pada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan

1 http://www.Indonesiarecovery.com/krisis-keuangan-global-20n08/krisis-2008-terparah-sejak-

the-great-depression/7-krisis -global-2008.html diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10.27 wib.

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

2

tumbuh mencapai 6,1% pada tahun 2008 atau sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan tahun 2007 sebesar 6,3%.2

Pada saat terjadi krisis global, Amerika Serikat mengalami resesi yang serius

sehingga terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya mempengaruhi

daya beli masyarakat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain, karena

Amerika Serikat merupakan pangsa pasar bagi negara-negara lain termasuk

Indonesia. Penurunan daya beli masyarakat di Amerika yang menyebabkan

penurunan permintaan impor dari Indonesia. Karena nilai ekspor Indonesia yang

menurun maka terjadilah defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI).

Krisis ekonomi global juga mempunyai dampak yang buruk terhadap nilai

tukar dan inflasi. Dampak krisis keuangan jelas terlihat pada nilai tukar rupiah yang

melemah terhadap dolar AS bahkan sempat mencapai Rp 10.000,-/ USD pada minggu

kedua Oktober 2008.3 Hal ini dikarenakan adanya aliran keluar modal asing akibat

kepanikan yang berlebihan terhadap krisis keuangan global.

Islamic Banking adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

yang ada dalam ajaran Islam, berfungsi sebagai badan usaha yang menyalurkan dana

dari dan kepada masyarakat atau sebagai lembaga perantara keuangan. Islamic

banking merupakan unit sistem ekonomi Islam yang beroperasi dengan doktrin dasar

larangan terhadap praktik riba. Perbankan Islam memiliki peran strategis dalam

2 http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3698&itemid =29

diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10. 30 wib 3 http://rutacs.wordpress.com/2008/10/30/dampak-krisis-keuangan-global-tahun-2008-ter-

hadap-ekonomi-Indonesia/ diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 11. 30 wib

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

3

meningkatkan kesejahteraan umat, melalui proses intermediasi kegiatan perhimpunan

dan penyaluran dana maupun penyediaan jasa keuangan lainnya, berlandaskan

prinsip-prinsip syariah. Ketika sistem perbankan konvensional sempoyongan karena

sistem moneter dan memerlukan biaya yang begitu besar untuk mempertahankannya,

perbankan Syariah justru mampu menyelamatkan sebagian ekonomi umat.

Kemampuan survival perbankan Islam dalam era krisis, telah menarik banyak

perhatian para banker konvensional yang kemudian membuka kantor-kantor cabang

bank Islam. 4

Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

keberhasilan eksistensi ekonomi Syariah. Krisis moneter yang terjadi pada tahun

1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi

karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem

syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan.

Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia

pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan Syariah kembali membuktikan

daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan Syariah tetap stabil

dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang

sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank-

bank syariah.

4 Veithzal Rifai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management ( Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada 2008), hlm 77-78

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

4

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri sebagai dua bank

syariah terbesar di Indonesia mampu memperlihatkan kemampuan mereka dalam

menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 2008. Kedua bank

tersebut berturut-turut berhasil mendapatkan laba sebesar Rp 300 milliar dan Rp 279

milliar lebih ditahun 2008 dan masing-masing Rp 145 milliar dan Rp 115,5 milliar

lebih pada tahun 2007. Laba bersih Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri jika dibandingkan dengan Bank Mandiri yang mendapatkan laba bersih

Rp5,313 milliar di tahun 2008 dan Rp 4.346 di tahun 2007.

Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja

keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar dan

memenuhi jasa perbankan yang diinginkan oleh masyarakat. Bank merupakan

perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa, yang mana kepercayaan masyarakat

akan menempati porsi yang sangat besar dalam menjaga kelangsungan hidup bank

karena kelangsungan hidup bank sangat ditentukan oleh kepercayaan masyarakat.5

Informasi yang disajikan dalam kinerja keuangan ini dapat digunakan oleh

pihak-pihak yang terkait seperti investor, kreditor, dan pihak-pihak luar perbankan

untuk memprediksi kinerja keuangan yang sebenarnya dan pengambilan keputusan

pada setiap periode.

5 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi (Jakarta: Kencana, 2010),

hlm. 11.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

5

Untuk menilai kinerja suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran. Salah satu

cara untuk mempelajari dan mengukur keadaan keuangan perusahaan adalah dengan

menganalisis laporan keuangan. Bahan untuk mengadakan analisis laporan keuangan

secara periodik telah dikeluarkan oleh perusahaan, yakni berupa laporan bentuk

neraca, laporan laba rugi, atau laporan aliran kas.

Penilaian kinerja keuangan mengacu pasa SK direksi Bank Indonesia

No.30/KEP/DIR tanggal 30 april 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan

bank umum, penilaian ini bertujuan untuk menetapkan apakah bank tersebut sehat,

cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pembina

dan pengawas bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank

tersebut harus dijalankan atau bahkan diberhentikan kegiatan operasinya. Penilaian

tingkat kesehatan bank akan berpengaruh terhadap kemampuan manajemen bank dan

loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan.

Tingkat kesehatan bank untuk menilai kinerja ini banyak menggunakan rasio

keuangan sebagai alat hitungnya. Analisis rasio dapat membantu manajemen dalam

memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu informasi

laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang dengan yang lalu

dan yang akan datang pada internal perbankan maupun perbandingan rasio perbankan

dengan perbankan lainnya atau dengan rata-rata industri pada saat titik yang sama/

perbandingan eksternal. 6

6 Munawir, Analisis Laporan Keuangan (Yokyakarta, 2002)

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

6

Melalui rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan bank secara

berkala maka dapat menunjukkan kualitas suatu bank. Berbagai hal dapat disertakan

pada laporan kinerja bank syariah tersebut. Hal-hal yang dianggap penting untuk

dilaporkan adalah mengenai pendapatan dari pembiayaan, pendapatan yang dibagi

hasilkan, bagi hasil untuk nasabah, bagi hasil untuk bank, ekuivalent rate dari bagi

hasil, serta rasio-rasio keuangan seperti financing to deposit ratio (FDR), non

performing financing (NPF), capital adequancy ratio(CAR), return on asset (ROA),

return on equity (ROE) dan penyisisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan

informasi lainnya. 7

Tujuan utama penyajian laporan keuangan bank adalah untuk memberikan

gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu periode waktu yang

telah berlalu. Selanjutnya laporan keuangan bank berfungsi pula sebagai alat

pertanggung jawaban manajemen baik kepada pemilik maupun otoritas moneter serta

instansi-instansi lainnya yang berkepentingan. 8

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang kinerja keuangan perbankan syariah sebelum krisis ekonomi global 2008 dan

setelah krisis ekonomi global 2008. Untuk itu penulis tertarik untuk menuangkan

masalah ini kedalam sebuah skripsi untuk memperoleh gelar kesarjanaan dengan

judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan

7 Nurul Huda Dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah

(Jakarta: Kencana,2009), hlm 132-133 8 N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, Akuntansi PerBankan, Akuntansi Transaksi Bank

Dalam Valuta Rupiah (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000) hlm. 374

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

7

Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia

dan Bank Syariah Mandiri)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, terlihat banyaknya masalah

yang akan muncul terkait dengan kinerja keuangan perbankan syariah, antara lain:

1. Apa saja penyebab krisis ekonomi global 2008?

2. Apa pengaruh krisis ekonomi terhadap perekonomian Indonesia?

3. Apa saja variabel yang digunakan dalam meneliti kinerja keuangan?

4. Bagaimana kinerja keuangan perbankan syariah selama krisis ekonomi global

2008?

5. Bagaimana kinerja keuangan perbankan syariah setelah krisis ekonomi global

2008?

6. Adakah perbedaan yang signifikan kinerja keuangan selama dan sesudah krisis

2008?

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi pembahasan yang meluas, maka dalam hal ini penulis

membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Variabel yang akan digunakan untuk meneliti adalah kinerja keuangan yang

diwakili oleh CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuartal laporan keuangan

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007-2012

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

8

3. Objek penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri.

D. Perumusan Masalah

Dalam rangka memfokuskan pembahasan, maka penulis merumuskan

beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini, di antaranya:

1. Bagaimana perbandingan kinerja antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Syariah Mandiri berdasarkan rasio keuangan selama periode selama krisis dan

setelah krisis ekonomi global tahun 2007-2012?

2. Apakah kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri

berdasarkan rasio keuangan selama periode selama krisis dan setelah krisis

ekonomi tahun global 2007-2012 telah memenuhi tingkat standar Bank

Indonesia?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Mandiri berdasarkan rasio keuangan selama periode

selama krisis dan setelah krisis ekonomi global tahun 2007-2012?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini tidak lain untuk turut serta memberikan

kontribusi terhadap wacana, pemikiran, kajian, dan praktik perbankan syariah yang

sedang berlangsung. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

1. Membandingkan kinerja antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri berdasarkan rasio keuangan.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

9

2. Mengukur kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri

berdasarkan rasio keuangan dengan berpedoman pada tingkat standar Bank

Indonesia.

3. Menganalisis perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia

dan Bank Syariah Mandiri berdasarkan rasio keuangan.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan kinerja antara Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, maka manfaat yang diharapkan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah cakrawala wawasan dan ilmu

pengetahuan serta pengalaman dalam menganalisis kinerja laporan keuangan

perbankan, dimana penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama

berada di bangku perkuliahan.

2. Bagi praktisi, penelitian ini dapat dijadikan catatan atau koreksi untuk

mempertahankan atau meningkatkan kinerja perbankan yang sudah bagus, dan

memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada, serta bisa dijadikan acuan

untuk pengambilan keputusan dalam rangka persaingan yang semakin kompetitif.

3. Bagi pihak eksternal, penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk

menilai besarnya risiko yang ada pada suatu bank dalam rangka pengambilan

keputusan untuk melakukan investasi atau bahkan menarik dananya dari bank.

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

10

4. Dapat memberikan informasi dan perbandingan-perbandingan sehingga dapat

merangsang timbulnya ide-ide yang lebih mampu dalam mengembangkan teori-

teori serta dapat menambah khazanah keilmuan dan kepustakaan, khususnya

mengenai perbandingan kinerja bank muamalat Indonesia dan bank syariah

mandiri berdasarkan rasio keuangannya.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi dalam lima bab yang merupakan satu rangkaian pembahasan

yang saling terintegrasi dan terkait. Untuk memudahkan mendapatkan gambaran yang

jelas mengenai skripsi ini dibuatlah sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN.

Dalam bab ini merupakan suatu pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub,

yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang tinjauan pustaka yang

digunakan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu kontruksi model teoritis (bank di

Indonesia, laporan keuangan bank, rasio keuangan bank, dan kinerja keuangan bank).

Selanjutnya, dilihat berbagai studi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, dan

setelah itu dibuat kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

11

BAB III : METODE PENELITIAN.

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai metode yang digunakan

dalam penelitian ini, yang secara terinci akan dijelaskan dengan jenis penelitian, jenis

dan sumber data, teknik pengumpulan data, objek penelitian, pengukuran variabel,

teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai kinerja Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, analisis deskriptif atau comparing means

variabel penelitian, dan pengujian hipotesis.

BAB V : PENUTUP.

Dalam bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan berupa jawaban-jawaban

dari permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, dan juga

memberikan saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan

yang telah dikemukakan.

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Krisis Keuangan Global

1. Latar Belakang Krisis Keuangan Global

Krisis yang bermula dari pemberian kredit perumahan kepada rakyat miskin.

Subprime mortgage merupakan istilah untuk kredit perumahan (mortgage) yang

diberikan kepada debitur dengan sejarah kredit yang buruk atau belum memiliki

sejarah kredit sama sekali, sehingga digolongkan sebagai kredit yang berisiko tinggi.

Penyaluran subprime mortgage di Amerika Serikat mengalami peningkatan pesat

yakni sebesar US$ 200 miliar pada tahun 2002 menjadi US$ 500 miliar pada tahun

2005. Meskipun subprime mortgage inilah yang menjadi awal terciptanya krisis,

namun sebenarnya jumlahnya relatif kecil dibandingkan keseluruhan kerugian yang

pada akhirnya dialami oleh perekonomian secara keseluruhan.

Kredit perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik

bagi investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun

dan asuransi. Dikarenakan banyaknya kredit yang tidak terbayar dalam jumlah yang

besar dan merata, mengakibatkan bank-bank kesulitan membayar dan investor

dengan cepat menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih

tinggi sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik. Hal ini

menyebabkan pula struktur pasar uang yang produknya saling terkait satu sama lain

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

13

menjai terganggu. Termasuk juga jaminan obligasi utang (collaterlaised debt

obligation) sebagai bentuk investasi kolektif dari subprime mortgage.

Lehman Brothers mengumumkan kerugian bertahap sebelum akhirnya

bankrut. Pada 16 Juni 2008, peusahaan itu mengumumkan kerugian senilai 2,8 miliar

dolar AS untuk paruh kedua 2008. Dilanjutkan dengan kerugian sebesar 3,9 miliar

dolar AS pada paruh ketiga 2008 (10 September) dan berujung pada pengumuman

kepailitannya pada 15 September 2008. Keguncangan serupa juga dialami secara

hampir bersamaan oleh Merryl Linch, Citigroup, AIG dan berbagai lembaga

keuangan besar lain.1

Kondisi buruknya perekonomian dunia diperjelas dengan rilis dari Lembaga

Moneter Internasional (IMF) pada tanggal 6 November 2008 yang memprediksi

pertumbuhan ekonomi negatif untuk Amerika Serikat (-0,7), empat negara di Eropa (-

0,5) dan Inggris (-1,3) untuk tahun 2009. Tampak pula tren penurunan pertumbuhan

negara-negara tersebut sejak 2007 hingga 2009. Untuk negara Asia seperti China,

Jepang, dan India sebagai ikon pertumbuhan ekonomi di Asia juga tidak luput dari

hantaman krisis. Berdasarkan prediksi IMF pada 6 november 2008, Jepang

mengalami pertumbuhan ekonomi negatif (-0,2) pada 2009. Sementara China

mengalami penurunan dari 11,9% pada 2007 menjad 9,7 pada 2008 dan diprediksi

terus turun menjadi 8,5 pada 2009. Demikian juga dengan India yang berturut-turut

1 http://www.Indonesiarecovery.com/krisis-keuangan-global-20n08/krisis-2008-terparah-sejak-

the-great-depression/7-krisis -global-2008.html diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10.27 wib.

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

14

mengalami tren penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu 9,3% pada 2007 menjadi

7,8% pada 2008 dan diprediksi terus turun menjadi 6,3 pada 2009.

Namun, disaat krisis ini, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan

daya tahannya dari terpaan krisis keuangan yang melanda dunia. Sementara bank-

bank konvensional diseluruh dunia bankrut atau merugi hingga lebih dari 400 milliar

dollar akibat krisis di sektor kreditnya, industri perbankan syariah malah

menunjukkan kebalikannya. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap memberikan

keuntungan, kenyamanan, dan keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang

surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana yang mempercayakan uangnya

didepositkan di bank-bank syariah. Di tengah krisis keuangan global, industri

keuangan syariah malah mengalami pertumbuhan sebesar 1 trilliun dolar dan

diperkirakan akan terus berkembang meliputi investor-investor non muslim.2

2. Pengertian Krisis Keuangan Global

Ekonomi global merupakan sebuah sistem yang dianut oleh dunia

perekonomian internasional saat ini. Hal tersebut ditandai oleh adanya sistem pasar

terbuka, arus modal yang mengalir tanpa batas, dan munculnya perusahaan-

perusahaan multinasional. Globalisasi ekonomi ini bagi sebagian negara-negara

sangat menguntungkan sebab mempermudah mereka dalam memperoleh modal

sebagai bahan bakar pertumbuhan ekonomi mereka. Namun, disisi lain kekuatan

2 Industri keuangan syariah, tumbuh ditengah krisis global sistem kapitalis, artikel diakses pada

13 november 2013 dari http://www.eramuslim.com/berita/analisa/industri-keuangan-syariah-tumbuh-di-tengah-krisis-keuangan -global-sistem-kapitalis.htm

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

15

globalisasi ekonomi ini juga membuat ekonomi internasional mengalami

ketergantungan satu sama lainnya, sehingga keadaan perekonomian suatu negara

menjadi berpengaruh kepada negara lainnya.3 Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya krisis di Amerika serikat yang ikut mengguncang negara-negara lainnya

termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, para pengamat menyebut krisis keuangan ini

dengan sebutan krisis keuangan global. Sedangkan secara sederhana, krisis keuangan

dapat didefinisikan sebagai berbagai situasi dengan berbagai institusi atau aset

keuangan kehilangan sebagian besar nilai mereka. Krisis keuangan berhubungan

dengan kepanikan perbankan dan resesi ataupun krisis mata uang.

3. Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian Indonesia.4

a. Dampak Terhadap Perbankan

Dalam konteks perbankan, pemerintah perlu berhati-hati, karena tidak ada

yang dapat memperkirakan dalam dan luasnya krisis keuangan global ini. Menyikapi

permasalahan ini, pemerintah dan otoritas moneter telah melakukan beberapa langkah

yang sangat tepat untuk mengurangi kekhawatiran/ ketidakpercayaan publik terhadap

kapabilitas dan likuiditas bank- bank nasional, yaitu antara lain:

- Peningkatan jumlah simpanan di bank dijamin oleh pemerintah dari Rp 100juta

menjadi Rp 2 milyar, untuk mengantisipasi rush akibat kekhawatiran masyarakat

3 Robert Golpin Dan Millis Gilpin, Tantangan Kapitalisme Global: Ekonomi Babak Ke-21,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. Xxii 4 http://rutacs.wordpress.com/2008/10/30/dampak-krisis-keuangan-global-tahun-2008-

terhadap-ekonomi-Indonesia/ diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10.27 wib.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

16

terhadap keamanan simpanannya di bank. hal ini dilakukan dengan

mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu).

- Perluasan jenis asset milik bank yang boleh diagunkan kepada BI, yang tadinya

hanya meliputi asset kualitas tinggi (SBI dan SUN), namun melalui perpu, asset

yang dapat dijaminkan diperluas dengan kredit lancar milik bank (ditujukan

untuk mengantisipasi turunnya harga pasar SUN, yang terlihat dengan naiknya

yield). Hal ini ditujukan untuk mempermudah bank dalam mengatasi kesulitan

likuiditas, sehingga dapat memperoleh jumlah dana yang cukup dari BI.

Kekhawatiran yang dialami oleh masyarakat terhadap dunia perbankan,

sebenarnya lebih berdasarkan sentimen negatif yang berlebihan akibat krisis di

Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa. Apabila penanganan krisis di Negara-

negara tersebut berhasil, maka otomatis kekhawatiran masyarakat terhadap perbankan

nasional pun hilang. Namun, akan meningkat yang dapat mengakibatkan

meningkatnya amino masyarakat untuk mengambil simpanannya di bank-bank

nasional, sehingga akan membuat ambruknya sendi-sendi perbankan nasional. Untuk

mengantisipasi hal ini, maka salah satu alternatif yang perlu dipikirkan oleh

pemerintah adalah dengan menjamin 100% semua dana nasabah, termasuk dana

kredit yang dikucurkan oleh bank. hal ini bertujuan agar masyarakat tidak khawatir

terhadap simpanannya dan dunia perbankan bisa berjalan dengan normal sekaligus

menjaga sektor riil bisa tetap bergerak dengan terjaminnya kebutuhan dana dari

perbankan.

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

17

b. Dampak Terhadap Bursa Saham

Bursa saham Indonesia juga mengalami penurunan indeks yang signifikan,

sampai melebihi 11%, sehingga memaksa otoritas bursa untuk melakukan

penghentian perdagangan selama 3 hari untuk mencegah lebih terpuruknya bursa

akibat sentimen negatif.

c. Dampak Terhadap Nilai Tukar Dan Inflasi

Dampak krisis keuangan jelas terlihat pada nilai tukar Rupiah yang melemah

terhadap dolar AS bahkan sempat mencapai RP 10.000/USD pada minggu kedua

Oktober 2008. Hal ini lebih dikarenakan adanya aliran keluar modal asing akibat

kepanikan yang berlebihan terhadap krisis keuangan global.

Dampak sejenis juga akan terjadi pada inflasi. Karena melemahnya Rupiah

terhadap USD, maka harga barang-barang juga akan terimbas untuk naik, karena

Indonesia masih mengimpor banyak kebutuhan termasuk tepung dan kedelai.

d. Dampak Terhadap Ekspor Dan Impor

Krisis keuangan global ini sudah pasti akan sangat berdampak kepada ekspor

Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor, bukan hanya ke AS. Selama 5 tahun

terakhir ini, ekspor Indonesia ke Amerika menempati urutan ke-2 setelah Jepang

dengan kisaran masing-masing 12% – 15%. Selain itu, negara-negara importir produk

Indonesia pada urutan ke-3 s.d. 10 (Singapura, RRC, India, Malaysia, Korsel,

Belanda, Thailand, Taiwan) menyumbang sekitar 45% dari total ekspor Indonesia.

Dari informasi tersebut, hampir dapat dipastikan bahwa keseluruhan negara-negara

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

18

tersebut sedang mengalami dampak krisis keuangan global yang berakibat pada

perlambatan ekonomi di setiap negara. Lebih lanjut hal ini akan mengakibatkan

penurunan kemampuan membeli atau bahkan membayar produk ekspor yang

dihasilkan Indonesia, sehingga pada akhirnya akan memukul industri yang

berorientasi ekspor di Indonesia. Hal ini sudah terkemuka di publik melalui media

massa, terutama untuk sektor garmen, kerajinan, mebel dan sepatu, banyak keluhan

para pelaku bisnis yang mengatalami penurunan order dan kelambatan pembayaran

dari rekanan bisnis yang mengimport barangnya. (Data statistik belum dapat

diperoleh). Dampak yang tidak menguntungkan juga terjadi di sisi impor, karena

dengan melemahnya Rupiah, maka nilai impor akan melonjak yang selanjutnya akan

menyulitkan para importir untuk menyelesaikan transaksi impor. Dampak berikutnya

adalah melonjaknya harga-harga bahan yang berasal dari impor di pasar sehingga

inflasi meningkat dan daya beli masyarakat juga akan menurun.

e. Dampak Terhadap Sektor Riil Dan Pengangguran.

Dampak terhadap sektor riil dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:

Menurunnya order dari rekanan di luar negeri sehingga banyak perusahaan kesulitan

memasarkan produknya yang pada akhirnya harus melakukan efisiensi atau

rasionalisasi supaya dapat bertahan hidup. Melemahnya daya beli masyarakat

Indonesia karena melemahnya mata uang Rupiah dan kenaikan inflasi serta kesulitan

likuiditas atau modal kerja dari perbankan yang mengetatkan kebijakan pemberian

kreditnya. Kedua hal tersebut mengakibatkan industri di sektor riil menjadi tertekan,

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

19

sehingga apabila hal ini berlarut-larut akan melemahkan daya tahan perusahaan yang

akan berimbas pada kemungkinan melakukan PHK bagi para karyawannnya demi

mengurangi beban perusahaan atau karena memang perusahaan sudah tidak mampu

lagi beroperasi.

B. Laporan Keuangan Bank

Bank sebagai lembaga jasa keuangan dituntut untuk memberikan transparansi

kondisi keuangan melalui laporan keuangannya dikarenakan keberlangsungan hidup

usaha bank ditentukan oleh tingkat kepercayaan masyarakat. Laporan keuangan bank

dimaksudkan untuk memberikan informasi secara berkala mengenai kondisi bank

secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha, dan kinerja bank.5

1. Pengertian Laporan Keuangan

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.6 Lebih lanjut lagi menurut Munawir (2002), laporan keuangan merupakan

alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.7

Dengan demikian, laporan keuangan adalah informasi keuangan perusahaan yang

memuat kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. Laporan keuangan juga

harus dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga mudah untuk dibaca,

5 Taswan, Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi, hlm. 151 6 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),hlm. 7 7 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2002), hlm. 56.

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

20

dipahami, dan dimengerti. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan

keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan merubahan modal, laporan catatan

atas laporan keuangan, dan laporan kas.

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan semakin bermanfaat dalam

pengambilan keputusan jika dengan informasi yang terkandung di dalamnya dapat

memprediksi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan mengolah laporan

keuangan sedemikian rupa, akan membentu dalam memberikan pertimbangan

mengenai kondisi suatu perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat pasti memiliki tujuan. Secara umum tujuan

dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

tersebut dan juga dalam rangka transparansi keuangan dalam suatu periode tertentu.

Berikut tujuan laporan keuangan menurut APB statement nomor 4:8

8 Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 124.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

21

3. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Terdapat beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan. Masing-masing pihak memunyai

kepentingan dan tujuannya tersendiri atas laporan keuangan yang dikeluarkan.

Berikut pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan:9

a. Kreditur b. Investor c. Akuntan publik d. Karyawan perusahaan e. Bapepam f. Underwriter g. Konsumen h. Pemasok i. Lembaga penilai

9 Irham Fahmi, Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 157-

164.

Keuangan APB No. 4

Tujuan kualitatif

a. Relevance

b. Undestandability

c. Verifiability

d. Neutrality

e. Timeliness

f. Comparability

g. completeness

Tujuan umum

Memberikan informasi:

a. Sumber ekonomi

b. Kewajiban

c. Kekayaan bersih

d. Proyeksi laba

e. Perubahan harta

dan kewajiban

f. Informasi relevan

Tujuan khusus

Menyajikan laporan:

a. Posisi keuangan

b. Hasil usaha

c. Perubahan

posisi keuangan

secara wajar

sesuai dengan

GGAAP

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

22

j. Asosiasi perdagangan k. Pengadilan l. Akademisi dan peneliti m. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah asing n. Organisasi internasional.

C. Rasio Keuangan Bank

Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan memberikan manfaat

kepada pengguna apabila laporan keuangan tersebut dianalisa lebih lanjut sebelum

dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Analisa laporan

keuangan meliputi perhitungan dan interprestasi rasio keuangan. Analisa rasio

keuangan dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja

keuangan suatu perusahaan atas kegiatan operasional yang dilakukan.

1. Pengertian Rasio Keuangan Bank

Rasio secara sederhana disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah

dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingan dengan harapan nantinya akan

ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan

diputuskan.10 Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu analisis paling

popular dan banyak digunakan karena sangat sederhana yang menggunakan operasi

aritmatika, namun interpretasinya sangat kompleks.11 Jadi, rasio keuangan adalah

perbandingan jumlah komponen yang terdapat dalam laporan keuangan.

10 Irham Fahmi, Manajemen Kinerja: Teori Dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2010) hlm.170 11 Demawan Syahrial Dan Djahotman Purba, Analisa Laporan Keuangan- Cara Mudah Dan

Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Pertama. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), hlm. 36

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

23

Analisis rasio keuangan bank merupakan alternatif untuk menganalisa laporan

keuangan bank dengan melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap kondisi

keuangan suatu perusahaan dalam bentuk proporsi. Informasi dalam laporan

keuangan dihitung dengan rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan untuk

menginterpretasikan atau memahami kondisi keuangan pada suatu periode tertentu.

Analisis rasio keuangan dimulai dengan laporan keuangan dasar yang terdiri

dri neraca, laporan laba rugi, kualitas aktiva produktif, dan arus kas. Perhitungan

rasio tersebut akan terlihat jelas jika dihubungkan dengan perhitungan antar waktu

atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Penggunaan rasio

keuangan ini tidak saja digunakan oleh pihak internal (manajemen), namun juga

digunakan oleh pihak eksternal seperti akademisi dan investor. Secara umum

penggunaan rasio ini oleh pihak yang telah disebutkan sebelumnya adalah untuk

melihat atau mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dalam proses

pengambilan keputusan.

2. Manfaat analisis rasio keuangan

Menurut Irham Fahmi (2010), manfaat yang bisa diambil dengan

dipergunakan rasio keuangan, yaitu:12

1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai

kinerja dan prestasi perusahaan

12 Irham Fahmi, Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi, Manajemen Kinerja: Teori Dan

Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2010)hlm. 173.

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

24

2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai

rujukan untuk membuat perencanaan

3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi

suatu perusahaan dari perspektif keuangan

4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor, dapat digunakan

untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi, dikaitkan dengan

adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok

pinjaman

5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder

organisasi

3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Setiap rasio keuangan yang dibentuk pasti memiliki tujuannya masing-

masing. Hal ini menerangkan bahwa tidak ada batasan yang jelas dan tegas mengenai

berapa rasio yang terdapat pada setiap aspek yang akan dianalisis. Namun, yang

terpenting dalam penggunaan rasio keuangan adalah memahami tujuan penggunaan

rasio keuangan tersebut. Berikut ini akan dijelaskan rasio keuangan yang sering

digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank syariah, rasio-rasio tersebut yaitu:

a. Rasio permodalan/ solvabilitas

Bank pada umumnya dan bank syariah khususnya adalah lembaga yang

didirikan dengan orientasi laba. Kekuatan aspek permodalan ini memungkinkan

terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh masyarakat. Pengertian modal bank

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

25

berdasarkan ketentuan bank Indonesia dibedakan antara bank yang didirikan dan

berkantor pusat di Indonesia dan kantor cabang bank asing yang beroperasi di

Indonesia. Modal bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas

modal inti atau primary capital dan modal pelengkap atau secondary capital.

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan cadangan-

cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dengan perincian sebagai berikut:13

1) Modal disetor

Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya.

Bank yang berbadan hukum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok dan

simpanan wajib para anggotanya.

2) Agio saham

Agio saham adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat dari harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3) Cadangan umum

Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau laba bersih setelah

dikurangi pajakk dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat

anggota sesuai anggaran dasar masing-masing.

4) Cadangan tujuan

Cadangan tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan

untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham

atau rapat anggota. 13 Zainul Arifin. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. (Jakarta: Pustaka Alvabet Anggota IKAPI, 2006)

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

26

5) Laba ditahan

Laba ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurang pajak yang oleh rapat

umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan

6) Laba tahun lalu

Laba tahun lalu adalah laba bersih setelah dikurangi pajak dan belum ditentukan

penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. Jumlah laba

tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal hanya sebesar 50%. Jika bank

mempunyai saldo rugi pada tahun-tahun lalu, seluruh kerugian tersebut menjadi

faktor pengurang dari modal inti.

7) Laba tahun berjalan

Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah

dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun berjalan yang diperhitungkan

sebagai modal inti hanya sebesar 50%. Jika bank mengalami kerugian pada tahun

berjalan, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

8) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya

dikonsolidasikan

Bagian kekayaan bersih tersebut adalah modal inti anak perusahaan setelah

dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. Anak

perusahaan adalah bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) lain yang

mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank.

Dalam kerangka paket deregulasi tanggal 29 februari 1991, bank Indonesia

mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

27

aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Persentase kebutuhan modal minimum ini

disebut capital adequacy ratio (CAR)

Perhitungan penyediaan modal minimum atau kecukupan modal bank

(Capital adequacy) didasarkan kepada rasio atau perbandingan antara modal yang

dimiliki bank dan jumlah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Aktiva dalam

perhitungan ini mencakup aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang

bersifat administratif sebagaimana tercermin dalam kewajiban yang masih bersifat

kontingen dan atau komitmen yang disediakan bagi pihak ketiga.

Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah

sebagai berikut:14

a. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalihkan nilai nominal masing-

masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos

aktiva neraca tersebut.

b. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara menglihkan nilai nominal

rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-

masing pos rekening tersebut

c. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administartif.

d. Rasio modal bank dihitung dengan cara menbandingkan antara modal bank

(modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR. Rasio tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut:

14 Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). hlm 243

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

28

e. CAR � � � � � � � � �� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �

100%

f. Hasil perhitungan rasio diatas, kemudian dibandingkan dengan kewajiban

penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%). Berdasarkan hasil tersebut,

dapat diketahui apakah bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR

(kecukupan modal) atau tidak. Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio

modal dan kewajiban penyediaan modal minimum sama dengan 100% atau lebih,

modal bank yang bersangkutan telah memenihu ketentuan CAR (kecukupan

modal). Sebaliknya, bila hasilnya kurang dari 100%, modal bank tersebut tidak

memenuhi ketentuan CAR.

b. Rasio Kualitas Aktiva Produktif15

Penilaian atas kualitas aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan dilakukan

berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja (performnace) nasabah, dan kemampuan

membayar. Penilaian terhadap prospek usaha meliputi penilaian terhadap prospek

usaha meliputi penilaiann terhadap potensi prtumbuhan usaha, kondisi pasar dan

posisi nasabah dalam persaingan, kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja,

dukungan dari grup atau afiliasi, dan upaya yang dilakukan nasabah dalam rangka

memelihara lingkungan hidup. Penilaian terhadap kinerja nasabah meliputi penilaian

terhadap perolehan laba, struktur permodalan, arus kas, dan sensitivitas terhadap

risiko pasar. Penilaian terhadap kemampuan membayar meliputi penilaian terhadap

ketepatan pembayaran pokok dan marjin/ bagi hasil/ fee, ketersediaan dan keakuratan

15 Nida Ulfajriyah. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

29

informasi keuangan nasabah, kelengkapan dokumen pembiayaan, kepatuhan terhadap

perjanjian pembiayaan, kesesuaian penggunaan dana, dan kewajaran sumber

pembayaran kewajiban.

Penggolongan kualitas aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan dilakukan

dengan mempertimbangkan signifikansi dan materialitas dari setiap faktor penilaian

dan komponen, serta relevansi dari faktor penilaian dan komponen, serta relevansi

dari faktor penilaian dan komponen terhadap nasabah yang bersangkutan. Rasio

kualitas aktiva produktif merupakan rasio antara total pembiayaan yang diberikan

dengan kategori non lancar dengan total pembiayaan yang diberikan (non performing

financing)

NPFpembiayaan KL, D, M

total pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar terdiri dari

pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan total pembiayaan yang

diberikan adalah pembiayaan dengan kategori lancar, dalam perhatian khusus, kurang

lancar, diragukan, dan macet. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas

pembiayaan bank syariah semakin buruk. Standar terbaik NPF yang ditentukan oleh

bank Indonesia adalah dibawah 5% (<5%).

c. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas/ Earning

Rasio rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu. Terdapat banyak sekali rasio rentabilitas

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

30

yang digunakan, namun dalam penelitian ini menggunakan rasio return on asset

(ROA) untuk menghitung rentabilitas bank. Rasio ROA digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam menggunakan aset-aset yang dimiliki untuk menghasilkan

keuntungan/ laba. Return on asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak

dengan rata-rata total asset/ aktiva.

ROA laba sebelum pajak

rata rata total asset

Laba sebelum pajak dihitung dengan menyetahunkan data pada periode

laporan, contoh: posisi juni = (akumulasi laba per juni dibagi 6) x 12. Sedangkan rata-

rata total asset/ aktiva dihitung dengan menggunakan rata-rata 12 bulan terakhir dari

bulan laporan. Rasio ini banyak diamati oleh pemegang saham atau investor di pasar

modal dikarenakan rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba

yang dikaitkan dengan pembayaran deviden (untuk bank yang go public). Semakin

kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan menajemen bank dalam hal

mengelola asset/ aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.

Standar terbaik ROA yang ditentukan oleh bank Indonesia adalah 1,5%.

d. Rasio Efisiensi Usaha

Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan

semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-rasio

keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisien yang telah dicapai

oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio efisiensi usaha yang digunakan

dalam penelitian ini adalah rasio biaya operasional dibagi pendapatan operasional.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

31

Rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional yang bertujuan

untuk mengukur efisiensi kegiatan operasikonal bank syariah.

� � � � � � � � � � � � � � � � � � �

� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �

Biaya operasional yang digunakan adalah biaya/ beban operasional termasuk

kekurangan penyisihan penghapusan aktiva produktif per periode laporan. Sedangkan

pendapatan operasional yang digunakan adalah pendapatan setelah distribusi bagi

hasil per periode laporan. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya

operasional atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh oleh

bank. Semakin tinggi angka ini, mengindikasikan semakin tidak efisien bank syariah

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan begitu pula sebaliknya. Standar

terbaik BOPO yang ditentukan oleh bank Indonesia adalah di bawah atau sama

dengan 92% (≤92%)

e. Rasio Likuiditas

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi

kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat

memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Terdapat

banyak sekali rasio likuiditas yang digunakan, namun dalam penelitian ini

menggunakan rasio likuiditas bank. Rasio ini merupakan rasio antara pembiayaan

yang diberikan dengan total dana pihak ketiga (DPK).

� � � � � � � � � � � � � � � � � �

� � � � � � � � � � � � � � � � � � �

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

32

Total pembiayaan yang diberikan terdiri atas total pembiayaan (mudharabah

dan musyarakah), piutang (murabahah, salam, istishna, qardh, dan ijarah),

pembiayaan lainnya dan piutang multijasa (khusus untuk BPRS). Sedangkan Dana

Pihak Ketiga (DPK) terdiri dari total dana simpanan wadiah dan dana investasi tidak

terikat. Jenis rasio likuiditas ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar

kembali kewajiban kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi

tingkat likuiditasnya. Standar terbaik FDR yang ditentukan oleh bank Indonesia

adalah antara 85%-110%

f. Kinerja Bank Secara Keseluruhan

Untuk mengetahui kenerja bank secara keseluruhan adalah dengan cara

menjumlahkan seluruh rasio keuangan, yaitu CAR, ROA, ROE, BOPO, dan FDR

yang sebelumnya diberi bobot nilai tertentu. Perhitunga persentase dan bobot nilai

tertentu. Perhitungan persentase dan bobot rasio-rasio tersebut adalah:

a) CAR

Menurut ketentuan bank Indonesia (PBI No: 15/12/PBI/2013 tentang

penyediaan modal minimum bank umum), suatu bank umum harus memiliki CAR

minimum 8%, sementara rata-rata perbankan sebesar 12% hingga 29%. Variabel ini

mempunyai bobot nilai CAR ditentukan sebagai berikut:

(1) kurang dari 8%, skor nilai = 0 (2) antara 8%-12%, skor nilai = 80 (3) antara 8%-12%, skor nilai = 90 (4) lebih dari 20%, skor nilai = 100

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

33

Misalnya suatu bank memiliki nilai CAR 27,16%, maka skor akhir CAR

adalah 20%*100 = 20

b) NPF

Standar terbaik NPF menurut bank Indonesia (PBI No:10/24/PBI/2008

tentang penilaian kualitas aktiva bank umum yang melakasanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah) mengharuskan nilai NPF di bawah 5%, sementara juga

NPF bank di atas 8% dianggap buruk (karena ini merupakan rata-rata NPF industri).

Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%, maka skor nilai NPF ditentukan sebagai

berikut:

(1) Lebih dari 8%, skor nilai = 0 (2) Antara 5% - 8%, skor nilai = 80 (3) Antara 3% - 5%, skor nilai = 90 (4) Kurang dari 3%, skor nilai = 100

Misalnya, suatu bank memiliki nilai NPF 4,26, maka skor akhir NPF adalah

20%*90 = 18

c) ROA

Menurut ketentuan bank Indonesia, standar terbaik ROA adalah 1,5. Semakin

tinggi rasio ini, maka semakin baik dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan

pendapatan. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%, maka skor nilai ROA

ditentukan sebagai berikut:

(1) Kurang dari 0%, skor nilai = 0 (2) Antara 0% - 1%, skor nilai = 80% (3) Antara 1% - 2%, skor nilai = 90 (4) Lebih dari 2%, skor nilai = 100

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

34

Misalnya, suatu bank memiliki ROA 1,34%, maka skor akhir ROA adalah

20%*90 = 18

d) BOPO

Standar terbaik BOPO menurut bank Indonesia adalah di bawah atau sama

dengan 92%. Semakin rendah rasio ini, maka semakin efisien bank dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%,

maka skor nilai BOPO ditentukan sebagai berikut:

(1) Lebih dari 125%, skor nilai = 0 (2) Antara 92 – 125%, skor nilai = 80 (3) Antara 85%-92%, skor nilai = 90 (4) Kurang dari 85%, skor nilai = 100

Misalnya, suatu bank memiliki nilai BOPO 93,21%, maka skor akhir BOPO

adalah 20%*80=16

e) FDR

Standar terbaik FDR menurut bank Indonesia (PBI No:14/20/PBI/2012

tentang pendanaan jangka pendek bagi bank umum syariah) adalah 85%-110%.

Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%, maka skor nilai FDR ditentukan sebagai

berikut:

(1) Kurang dari 50%, skor nilai = 0 (2) Antara 50%-85%, skor nilai = 80 (3) Lebih dari 110%, skor nilai = 90 (4) Antara 85%-110%, skor nilai = 100

Misalnya suatu bank memiliki nilai FDR 90,22%, maka skor nilai akhir FDR

adalah 20%*100= 20

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

35

Selanjutnya, skor nilai masing-masing variabel dijumlahkan. Berdasarkan

contoh di atas, maka bernilai 20+18+18+16+20=92. Perhitungan tersebut berlaku

untuk semua bank, sehingga diperoleh kinerja bank secara keseluruhan yang pada

akhirnya akan dibuatkan ranking sesuai jumlah skor.

D. Kinerja Keuangan Bank

Dalam menilai suatu perusahaan memiliki kualitas yang baik atau tidak, dapat

dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial performance) dan kinerja

non keuangan (non financial performance). Namun, penilaian kinerja keuangan

paling sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan karena kemudahan

dalam mengakses data yang dibutuhkan. Penilaian kinerja keuangan dilakukan

dengan menggunakan analisis rasio keuangan dengan data dari laporan keuangan.

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi

tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu

periode waktu. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh begitu saja, namun

haruslah dengan kerja keras serta komitmen dan kedisiplinan yang tinggi dari semua

pihak, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan bank merupakan

gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

36

penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank.

Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan adalah berbeda-beda, misalnya pada

sektor keuangan seperti perbankan memiliki ruang lingkup penilaian yang berbeda

dengan ruang lingkup bisnis lainnya. Penilaian ini berbeda karena disebabkan

perbankan sebagai lembaga intermediasi yang bertugas untuk menjembatani pihak

yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.

Dibawah ini merupakan ayat yang menjelaskan tentang kinerja: surah at-taubah

ayat 105:

و ق ل اع م ل وا ف س ی ر ى الل ھ ع م ل ك م و ر س ول ھ و ال م ؤ م ن ون و س ت ر د ون إ ل ى ع ال م ال غ ی ب و الش ھ اد ة ف ی ن ب ئ ك م ب م ا ك ن ت م ت ع م ل ون

Dan, katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka, Allah dan Rasul-Nya, serta orang-

orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Kata “i’malû”

berarti beramallah. Kata ini juga bisa berarti “bekerjalah”.

2. Tahap-Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Terdapat 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu suatu

perusahaan secara umum, yaitu:

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat

tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia

akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

37

2) Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan

permasalahan yang sedang di lakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan

memberikan sutau kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil yang telah diperoleh

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang

paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu:

a. Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar

periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat grafik.

b. Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil

hitunga rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan

perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara

bersamaan.

4) Melakukan penafsiran (interprettion) terhadap berbagai permasalahan yang

ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah

dilakukan ketiga tahap tersebut, selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa-

apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perbankan tersebut.

5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

38

Pada tahap terakhir ini, setelah ditemukan berbagai permaslahan yang dihadapi,

maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang

menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

E. Review Study Terdahulu

1. Nida Ulfajriyah. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 2012. Dengan

judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Unit Usaha

Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan suatu Bank.

Penelitian ini menggunakan data 8 Bank umum Syariah dan 21 unit usaha

Syariah. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Hasil

penelitian menyebutkan bahwa rasio CAR, NPL, ROE, BOPO, LDR, Bank

Umum Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, sedangkan rasio

ROA menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dari data tersebut dapat dilihat

perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti.

Perbedaan tersebut terdapat ada jenis lembaga yang akan di teliti, serta rentang

waktu yang lebih panjang dalam pengambilan data, yakni dari tahun 2007-2012.

2. Dedy Maulana. Jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis, 2009. Dengan

judul Analisis kinerja keuangan (camels) terhadap kepercayaan investor. Periode

penelitian ini adalah tahun 2003- 2008 Bank Syariah Mandiri. Tujuan penelitian

ini adalah untuk menganalisa pengaruh CAR, PPAP, APB, NPM, ROA, ROE,

LDR dan NIM (rasio CAMELS) terhadap kepercayaan investor secara simultan

dan parsial. Serta menganalisis variabel independen (rasio CAMELS) manakah

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

39

yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen (kepercayaan investor).

Metode yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Dari hasil

penelitian berdasarkan uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa delapan variabel

independen (CAR, PPAP, APB, NPM, ROA, ROE, LDR, dan NIM) berpengaruh

signifikan terhadap keprcayaan investor. Sedangkan berdasarkan uji parsial (uji

T) menunjukkan bahwa dari 8 variabel independen hanya 4 yang berpengaruh

signifiksn terhadap kepercayaan investor yaitu CAR, PPAP, APB, dan LDR,

sedangkan NPM, ROA, ROE, dan NIM tidak berpengaruh secara signifikan.

Berdasarkan hasil uji regresi variabel independen yang paling dominan

mempengaruhi variabel dependen dalah APB.

3. Rizky Amalia. Program studi muamalat (perbankan syariah), 2012. Analisis

terhadap kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank mandiri

Syariah (BSM) dari tahun 2006-2010. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

sejauh mana kesehatan kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan

Bank Syariah Mandiri (BSM). Periode penelitian ini adalah tahun 2006-2010.

Metode yang digunakan adalah kuantititatif deskriptif. Hasil dari penelitian

menyebutkan bahwa pada bank syariah mandiri (BSM) mempunyai kemampuan

rentabilitas yang tinggi yang diwakili dari ROA, kinerja laba (ROE) yang

meningkat jauh dari 2009 ke 2010, tingkat efisiensi (BOPO) pada tahun 2007dan

2010 juga sangat tinggi dan pada tahun 2006 dan tahun 2009 cukup tinggi. Dari

segi modal tahun 2006-2009 berada pada peringkat 1 dan CAR BSM pada tahun

2010 berada pada tingkat 2. Kemampuan likuiditas BSM dari tahun 2006-2008

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

40

berada pada peringkat 3 dan tahun 2009 dan 2010 berada pada peringkat 2.

Untuk Bank muamalat Indonesia (BMI) mempunyai kemampuan rentabilitas

yang sangat tinggi dari tahun 2006-2008. Pada tahun 2009 sangat rendah dan

pada tahun 2010 kemampuan rentabilitas tinggi tingkat kinerja laba (ROE) dari

tahun 2006-2010 memperoleh laba yang sangat tinggi kecuali pada tahun 2009

perolehan laba menurun akan tetapi masih dalam kriteria cukup tinggi. Tingkat

efisiensi (BOPO) pada tahun 2006 pada peringkat 2, rentabilitas tinggi. BOPO

pada tahun 2007 dan 2008 sangat tinggi sedangkan untuk tahun 2009-2010

tingkat efisiensi BMI sangat rendah. Dari data diatas dapat dilihat perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti. Perbedaan tersebut

terdapat pada cara pengolahan data dan tujuan penelitian sekarang untuk

mengetahui apakag terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah

mandiri dan bank muamalat Indonesia.

4. Erhansyah. Program studi muamalat (perbankan syariah), 2012. Analisis shock

macro ekonomi terhadap dana pihak ketiga dan pembiayaan perbankan Syariah

saat krisis keuangan global 2007-2009 : pendekatan vektor auto regression.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara

inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah/US$ dan pertumbuhan ekonomi

terhadap dana pihak ketiga saat krisis keuangan global 2007-2009. Alat uji yang

dipakai dalam penelitian ini adalah Vector autoregression (VAR). dari hasil

penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pergerakan atau shock nilai tukar

rupiah/ US$ yang fluktuatif ternyata tidak direspon oleh dana pihak ketiga,

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

41

namun jumlah dana pihak ketiga terus bertambah selama periode penelitian.

Shock yang terjadi pada indeks produksi industri yang naik turun tidak mendapat

respon dari DPK. Besaran suku bunga BI yang fluktuatif tidak direspon oleh

dana pihak ketiga. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan

diteliti adalah dari variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang dipakai

adalah solvabilitas, rentabilitas, kualitas aktiva produktif, efisiensi usaha, dan

likuiditas bank yang bersangkutan. Perbedaan lainnya adalah periode penelitian

yang lebih lama yaitu penelitian ini akan menggunakan data dari tahun 2007-

2012.

F. Kerangka Penelitian

Bank Syariah

Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Indonesia

CAR

Analisis Laporan Keuangan

ROA ROE NPF BOPO FDR

Uji Kesamaan Variansi

Independent Samples t-test

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Interpretasi/ analisis

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

42

G. Hipotesis Penelitian

Ada dua hipotesis yang digunakan dalam t-test untuk mencapai tujuan

penelitian, yakni hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Dalam hipotesis nol

dinyatakan bahwa nilai rata-rata (mean)dari berbagai populasi tersebut adalah sama

(H0:12). Sedangkan pada hipotesis alternatif dinyatakan bahwa nilai rata-rata (mean)

untuk berbagai populasi tersebut adalah berbeda (Ha:12). Adapun hipotesis statistik

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Capital adequacy ratio (CAR)

H0 1: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan capital adequacy ratio

(CAR)

Ha 1: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi 2008 global berdasarkan capital adequacy ratio

(CAR)

b. Return On Asset (ROA)

H0 2: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan return on asset (ROA)

Ha 2: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan return on asset (ROA)

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

43

c. Return On Equity (ROE)

H0 3: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan return on asset (ROA)

Ha 3: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan return on asset (ROA)

d. Non Performing Financing (NPF)

H0 4: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan non performing financing

(NPF)

Ha 4: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan non performing financing

(NPF)

e. Biaya Operasional Dibagi Pendapatan Operasional (BOPO)

H0 5: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan biaya operasional dibagi

pendapatan operasional (BOPO)

Ha 5: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan biaya operasional dibagi

pendapatan operasional (BOPO).

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

44

f. FDR

H0 6: tidak terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan financing to deposit ratio

(FDR)

Ha 6: terdapat perbedaan kinerja bank syariah dalam periode selama, dan

setelah krisis ekonomi global 2008 berdasarkan financing to deposit ratio

(FDR)

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif. Penelitian komparatif

adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan nilai satu variabel dengan

variabel lainnya dalam waktu yang berbeda, penelitian ini menggunakan lebih dari

satu sampel.1 Penelitian ini untuk membandingkan dan menganalisa kinerja bank

syariah mandiri dan bank muamalat indonesia selama periode waktu selama krisis

dan setelah krisis ekonomi global 2008 (2007-2012) berdasarkan rasio keuangan yang

diwakili oleh CAR, ROA, ROE, NPF, FDR, dan BOPO.

B. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

(quantitative data), khususnya data diskrit (descrete data) yaitu data yang diperoleh

dari perhitungan.2

1 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Cet. Ke-4, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2009), hlm.7 2 Boediono, Teori dan Aplikasi: Ststistika Dan Probabilitas, (Bandung: Rosda, 2002), hlm. 6-7.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

46

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan

keuangan kuartal periode 2007-2012. Data yang diperoleh diambil melalui website

bank yang bersangkutan.

C. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi

yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan

tiga bulanan periode 2007-2012 yang diperoleh dari website bank yang menjadi objek

penelitian dan bank indonesia. Jenis laporan yang digunakan adalah neraca keuangan,

laporan laba rugi, laporan kualitas aktiva produktif, perhitungan kewajiban

penyediaan modal minimum, dan perhitungan rasio keuangan.

D. Populasi dan sampel penelitian

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenakan

generalisasi hasil penelitian. 3 Sampel dalam penelitian ini adalah bank umum syariah

yaitu bank syariah mandiri dan bank muamalat indonesia.

E. Objek penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat

indonesia dalam jangka waktu selama krisis dan setelah krisis ekonomi global 2008

yaitu dari tahun 2007 – 2012. Kinerja kedua bank tersebut dibandingkan antara

kinerja bank syariah selama krisis ekonomi 2008 dan setelah krisis ekonomi global

3 Masri Mansoer dan Elin Driana , Statistik Sosial, (Tengerang: Ushul Press, 2009), hlm. 23

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

47

2008 dan dibandingkan melalui kinerja keuangannya dengan analisis laporan

keuangan yang dihitung dari laporan keuangan publikasi masing- masing bank.

F. Pengukuran variabel

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menghitung

variabel – variabel yang digunakan. Variabel – variabel tersebut yaitu rasio keuangan

yang meliputi capital adequacy ratio, return on asset, return on equity, non

performing financing, financing to deposit ratio, dan biaya operasional dibagi

pendapatan operasional.

G. Teknik pengolahan data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan piranti

lunak Microsoft excel 2007 for windows untuk mengitung semua rasio keuangan.

Setelah itu data – data tersebut dikonversi kedalam eViews 7 untuk melihat statistic

deskriptif masing-masing bank, lalu data-data tersebut dikonversi ke SPSS release 18

for windows untuk selanjutnya dianalisa menggunakan uji kesamaan variansi

(levene’s test) dan uji beda dua rata-rata (independent samples T-test).

H. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini pengolahan data untuk membandingkan kinerja keuangan

antara bank syariah mandiri dan bank muamalat indonesia dalam jangka waktu

selama krisis dan setelah krisis ekonomi globall 2008 menggunakan uji statistic

dengan uji-t independen yang berupa uji kesamaan ragam variansi dan uji beda dua

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

48

rata- rata. Untuk menguji kesamaan ragam variansi, alat uji statistic yang digunakan

adalah levene’s test. Sedangkan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antar arata-rata dua sampel, alat uji statistic yang digunakan adalah

independent samples T-test.

1. Kesamaan ragam variansi

Terdapat beberapa prosedur yang digunakan untuk menguji kesamaan ragam

variansi kedua sampel, antara lain adalah dengan levene’s test dan F test. Pengujian

ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan variansi antara kedua

kelompok atau tidak.

Jika probabilitas(sig.) dari levene’s test lebih besar dari nilai α (0,05), hal ini

berarti varians kedua kelompok adalah sama, maka probabilitas (sig.) uji-t yang

dibaca adalah pada baris pertama (equal variances assumed). Tetapi jika

perobabilitas (sig.) dari levene’s test lebih kecil atau sama dengan nilai α (0,05), hal

ini berarti bahwa kedua varians kedua kelompok adalah tidak sama (berbeda), maka

probabilitas (sig.) uji-t yang dibaca adalah pada baris kedua (equal variances not

assumed). Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka H0 diterima.

Jika probabilitas (sig.) < 0,05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan perbandingan Fhitung dan F tabel:

df pembilang = jumlah variabel – 1

df penyebut = jumlah data – jumlah variabel.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima.

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

49

2. Uji t ( independent samples T-test)

Uji statistic t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata (mean ) dua

populasi atau sampel. Alat uji statistic yang digunakan adalah independent samples T-

test, yaitu untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang siginifikan antara rata-

rata dua sampel. Mekanisme t-test dapat dijelaskan dengan beberapa tahapan berikut

ini:

a. Menentukan hipotesis

Terdapat dua hipotesis dalam t-test, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatif (Ha). Dalam hipotesis nol dinyatakan bahwa nilai rata-rata (mean) dari

berbagai populasi tersebut adalah sama (H0: µ1 = µ2). Sedangkan pada hipotesis

alternative dinyatakan bahwa nilai rata-rata (mean) untuk berbagai populasi tersebut

adalah berbeda (Ha : µ1 ≠ µ2)

b. Menghitung rata-rata (mean)

1

11 n

XX S=

2

22 n

XX S=

Dimana:

X 1 = pengukuran karakteristik kelompok 1

X 2 = pengukuran karakteristik kelompok 2

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

50

c. Rumus t-value jenis sampel bebas (independent samples) untuk menguji H0

t = 21

2121 )()(

xx SSXX

---- mm

Sx1 – Sx2 = ÷÷ø

öççè

æ+

-++

2121

222

211 11

)2( nnnnsnsn

Dimana:

X 1 dan X 2 = rata-rata sampel kelompok 1 dan kelompok 2

S12 dan S2

2 = varian rata-rata / estimasi varian populasi σ2

N1 dan n2 = ukuran sampel kelompok 1 dan 2

d. Derajat kebebasan (degree of freedom)

Df = (n1 + n2) – 2

e. Pengambilan keputusan

Jika probabilitas (sig.) > 0.05 maka H0 diterima

Jika probabilitas (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak

Berdasarkan perbandingan thitung dan ttabel:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

51

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran umum PT Bank Muamalat Indonesia

Sejarah Berdirinya BMI

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 1 November 1991, yang

diprakarsai oleh beberapa tokoh majelis uama Indonesia (MUI) dan beberapa

cendekiawan muslim yang kemudian bergabung dalam ikatan cendekiawan muslim

se-Indonesia (ICMI) serta pemerintah. Bank Muamalat mulai beroperasi pada 1 Mei

1992 dengan dukungan tokoh-tokoh dan pemimpin muslim terkemuka serta beberapa

pengusaha muslim, pendirinya juga mendapat dukungan masyarakat berupa

komitmen pembelian saham senilai Rp 84 milliar pada saat penandatanganan akta

pendirian perseroan.selanjutnya dalam acara silaturrahmi pendirian di istana bogor

diperoleh tambahan modal dari masyarakat jawa barat sebesar 22 milliar sehingga

menjadi Rp 106 milliar sebagai wujud dukungan. 1

Pada tanggal 27 Oktober 1994, bank muamalat Indonesia berhasil

menyandang predikat sebagai bank devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh

posisinya sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam

jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

1 Annual report bank muamalat 2009, diakses dari www.bankmuamalatindonesia.com. Diakses

pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10.30 wib.

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

52

Krisis moneter tahun 1997 – 1998 telah memporak-porandakan sebagian besar

perekonomian Asia tenggara. Sektor perbankan nasional terbelit negative spread dan

bencana kredit macet. Akibatnya sejumlah bank mengalami kondisi terburuk dalam

pengawasan badan penyehatan perbankan nasional (BPPN) dan terpaksa harus

memperoleh rekapitalisasi dari pemerintah. Bank muamalat Indonesia yang

merupakan satu-satunya bank dengan system syariah pada saat itu terjaga dari

negative spread sehingga bank syariah pertama ini tetap bertahan dalam kategori A

yang tidak membutuhkan pengawasan BPPN maupun rekapitalisasi pemerintah.

Dalam upaya memperkuat permodalan, bank muamalat mendapat tanggapan

positif dari Islamic development bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah Saudi

Arabia, sebagai salah satu pemodal potensial. Pada rapat umum pemegang saham 21

juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham bank muamalat.

Kurun waktu antara 1999 dan 2002 merupakan masa yang penuh tantangan dan

keberhasilan bagi bank muamalat. Dalam periode tersebut, bank muamalat berhasil

membalikkan keadaan dari kondisi rugi menjadi laba, tentunya ini juga tidak lepas

dari kinerja dan dedikasi setiap kru muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang

kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni, sehingga bank muamalat berhasil melalui masa sulit

dan bangkit dari keterpurukan yang diawali dengan pengangkatan direksi baru dari

internal. Pada tahun 1998 hingga 2007, total asset bank muamalat meningkat

mendfekati 2.100% dan ekuitas tumbuh sebesar 2.000%. Perkembangan tersebut

menambah jumlah asset bank muamalat menjadi Rp 10,57 triliun di akhir tahun 2007,

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

53

dengan modal pemegang saham mencapai Rp 846,16 miliar dan pencapaian laba

bersih sebesar Rp 145,33 miliar sehingga menjadikannya sebagai bank syariah yang

paling menguntungkan di Indonesia. 2

Setelah tumbuh sehat selama satu dasawarsa, bank muamalat memandang

tahun 2009 sebagai saat yang tepat untuk merestrukturisasi serta memperkokoh

landasan usaha demi pertumbuhan di masa depan. Sekalipun dunia dilanda krisis

keuangan maupun resesi ekonomi, sector perbankan syariah di Indonesia tatap kokoh.

Prospek pertumbuhannya di masa depan pun sangat menjanjikan.

2. Gambaran umum bank syariah mandiri

Sejarah berdirinya BSM3

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis

tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut

menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998

telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di

2 Annual Report Bank Muamalat 2009, diakses dari www.bankmuamalatindonesia.com. 3 Annual Report Bank Syariah Mandiri 2010. diakses dari www.banksyariahmandiri.com.

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

54

Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya

secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi

berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-

langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank

syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank

(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT

Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank

Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih

oleh PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru

mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk

membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang

nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta

Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian

melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank

Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25

Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha

konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank

Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

55

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah

menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah

Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan

hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri.

Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para

perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang

memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri

(Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara

idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT

Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

B. Kinerja Bank Muamalat Indonesia

1. Kinerja Bank Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi Global 2008.

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank muamalat

indonesia yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata CAR,

ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR terdapat dalam tabel 4.1 berikut:

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

56

Tabel 4.1

Nilai rata-rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR

Bank Muamalat Indonesia Periode 2007-2009

Tahun CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2007 11,12 2,34 23,76 4,775 82,42 101,01

2008 11,01 2,75 34,55 4,33 77,87 102,36

2009 11,37 1,39 21,84 5,98 88,91 91,86 Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini,

berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia

tahun 2007-2009 maka dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),

dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat pada

tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR

Bank Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi Global 2008

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 11.18000 2.128000 27.31300 5.082000 83.19600 97.89600

median 11.28000 2.505000 30.94000 4.775000 80.51500 98.80000

maximum 12.29000 3.040000 42.13000 8.860000 95.71000 106.3900

minimum 9.640000 0.450000 8.030000 2.960000 75.76000 85.82000

std. dev 0.686035 0.922916 11.52557 1.772298 7.188231 6.666624

probability 0.460949 0.363277 0.614190 0.521880 0.442769 0.700656 Sumber: data Eviews 7 yang telah diolah

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

57

a. CAR (capital adequacy ratio)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 nilai CAR BMI tahun 2007 sebesar 11,12, tahun

2008 sebesar 11,01, dan tahun 2009 sebesar 11,37. Nilai maximum CAR pada

periode 2007-2009 sebesar 12,90% dan nilai minimum sebesar 9,64%. Dengan

melihat nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR BMI selama periode 2007-2009

berada diatas standar yang ditetapkan oleh bank Indonesia yaitu minimal 8%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa BMI selama periode krisis ekonomi 2008 telah

memenuhi syarat CAR sebagaimana yang ditetapkan oleh BI. Sementara untuk

melihat berapa besar simpangan data pada rasio CAR dapat dilihat dari nilai rata-rata

(mean) sebesar 11,18% dengan standar deviasi (SD) sebesar 0,69% dimana nilai

standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel CAR

dapat dikatakan baik. Berdasarkan PBI, skor CAR BMI selama krisis memiliki skor

sebesar 90.

b. ROA (return on asset)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 rasio ROA selama periode 2007- 2009

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 ROA BMI sebesar 2,34, kemudian mengalami

kenaikan sebesar 2,75 pada tahun 2008, tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan

yang cukup banyak ke nilai 1,39 pada tahun 2010. Nilai maximum ROA sebesar

3,04% dan nilai minimum sebesar 0,45%. hal ini menunjukkan bahwa ROA BMI

selama krisis ekonomi 2008 belum memenihi peraturan BI bahwa bank yang masuk

dalam kategori sehat adalah bank yang memiliki nilai minimum 1,5%. Sementara

standar deviasi ROA sebesar 0,92% dengan nilai rata-rata ROA sebesar 2,13%. Hal

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

58

ini menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil daripada meannya

menunjukkan data variabel ROA baik. Berdasarkan PBI, nilai ROA BMI selama

krisis mempunyai skor sebesar 100.

c. ROE (return on equity)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 pada periode 2007-2009 ROE BMI mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2007 ROE BMI sebesar 23,76%, pada tahun 2008 mengalami

kenaikan yang cukup signifikan sampai sebesar 34,55 dan pada tahun 2009 kembali

mengalami penurunan kenilai 21,84%. Nilai maximum ROE sebesar 42,13% dan

nilai minimum sebesar 8,03. Nilai rata-rata variabel ROE sebesar 27,31% dengan

simpangan data sebesar 11,52%. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel ROE baik

karena nilai simpangan data lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata (mean)

d. NPF (non performing financing)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 rasio aktiva bermasalah BMI selama periode

2007-2009 cukup fluktuatif. Awalnya mengalami penurunan dari sebesar 4,775%

sampai 4,33%. Hal ini baik dikarenakan jika pembiayaan yang dilakukan oleh bank

hanya sedikit yang bermasalah berarti pembiayaan yang dilakukan sudah tepat dan

bank akan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun, pada tahun 2009 kembali

mengalami kenaikan sebesar 5,98%. Nilai maximum NPF sebesar 8,86% dan nilai

minimum sebesar 2,96. Hal ini menunjukkan bahwa variabel NPF BMI selama krisis

ekonomi 2008 belum berada pada standar BI sebesar 5%. Sementara standar deviasi

NPF sebesar 1,77% dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 5,08% yang menunjukkan

bahwa data variabel NPF baik karena nilai rata-rata lebih besar dibandingkan nilai

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

59

standar deviasi. Berdasarkan PBI, nilai NPF BMI selama krisis mempunyai skor

sebesar 80.

e. BOPO (biaya operasioanal dibagi pendapatan operasional)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 rasio BOPO selama periode 2007-2009

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 sebesar 82,42%, kemudian pada tahun 2008

sebesar 77,87%, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan yang cukup signifikan ke

nilai 88,91%.nilai maximum BOPO sebesar 95,71% dan nilai minimum sebesar

75,76%. Dengan melihat nilai maximum dan minimum terlihat bahwa BOPO BMI

pada periode 2007-2009 belum berada pada kondisi ideal yang ditetapkan BI yaitu

dibawah atau sama dengan 92%. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan

data pada rasio BOPO dilihat dari standar deviasinya yaitu 7,19% dengan bilai rata-

rata (mean) sebesar 83,20%. Dalam hal ini data variabel BOPO bisa dikatakan baik

karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya. Berdasarkan PBI,

nilai BOPO BMI selama krisis mempunyai skor sebesar 100.

f. FDR (financing to deposit ratio)

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 selama periode 2007-2009 terlihat bahwa FDR

BMI mengalami fluktuasi. Nilai FDR BMI pada tahun 2007 sebesar 101,01, tahun

2008 naik sebesar 102,36%, dan tahun 2009 turun kenilai 91,86%. Nilai maximum

variabel FDR sebesar 106,39% dan nilai minimum sebesar 85,82%. Dalam hal ini

bisa dikatakan bahwa variabel FDR BMI selama perode 2007-2009 telah memenuhi

standar yang ditetapkan oleh BI yaitu antara 85% - 110%, FDR BMI sudah

memenuhi syarat yang ditetapkan oleh bank Indonesia. Sementara untuk melihat

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

60

berapa besar simpangan data pada rasio FDR dilihat dari standar deviasinya yaitu

sebesar 6,67% dengan nilai rata-rata sebesar 97,90%. Dalam hal ni data variabel FDR

bisa dikatan baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya.

Berdasarkan PBI, nilai FDR BMI selama krisis mempunyai skor sebesar 100.

2. Kinerja Bank Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi Global 2008.

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank muamalat

indonesia yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata CAR,

ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR terdapat dalam tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR

Bank Muamalat Indonesia Periode 2010-2012

Tahun CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2010 12,14 1,18 18,95 4,95 91,29 96,00

2011 12,17 1,54 21,13 4,04 85,48 92,37

2012 12,13 1,57 27,87 2,39 84,67 99,172 Sumber: laporan keuangan bank muamalat Indonesia

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini,

berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia

tahun 2010-2012 maka dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),

dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut ini:

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

61

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR

Bank Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi Global 2008

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.15083 1.432500 22.65167 3.797500 87.15000 95.85167

median 12.09000 1.515000 21.86000 4.260000 85.59000 96.45000

maximum 14.62000 1.740000 29.16000 6.590000 99.68000 103.7100

minimum 10.12000 0.810000 11.54000 1.810000 84.00000 85.52000

std. dev 1.234279 0.257510 5.223929 1.372000 4.342906 5.260834

probability 0.928662 0.121156 0.725426 0.851775 0.000143 0.77389 Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 selama periode 2010-2012 terlihat CAR BMI

dalam kondisi yang stabil, dan hanya mengalami kenaikan dan penurunan yang

sangat sedikit. Pada tahun 2010 nilai CAR BMI sebesar 12,14%, tahun 2011 sebesar

12,17% dan tahun 2012 sebesar 12,13%. Nilai maximum CAR sebesar 14,62% dan

nilai minimum sebesar 10,12%. Nilai mean CAR sebesar 12,15%. Dengan melihat

nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistic rasio CAR BMI selama

periode penelitian berada diatas standar yang ditetapkan oleh BI yaitu minimal 8%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa BMI telah memenuhi syarat CAR sebagaimana

ditetapkan oleh BI. Sementara untuk melihat berapa simpangan data pada rasio CAR

dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 12,15% dengan standar deviasi

sebesar 1,23% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada rata-rata CAR

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

62

sehingga data CAR dapat dikatakan baik. Berdasarkan PBI, nilai CAR BMI setelah

krisis mempunyai skor sebesar 90.

b. Return on assets (ROA)

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 Rasio ROA BMI selama periode 2010-2012

mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 nilai ROA BMI sebesr 1,18%, tahun 2011

sebesar 1,54%, dan tahun 2012 sebesar 1,57%. Nilai maximum CAR sebesar 1,74 dan

nilai minimum sebesar 0,81%. Hal ini menunjukkan bahwa ROA BMI periode

setelah krisis ekonomi 2008 belum memenihi peraturan BI bahwa bank yang masuk

dalam kategori sehat adalah bank yang memiliki nilai minimum 1,5%. Dengan

melihat nilai rata-rata (mean) ROA sebesar 1,43% dengan standar deviasi sebesar

0,26%, maka dapat dikatakan bahwa data variabel ROA BMI peiode 2010-2012 baik

karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai meannya. Berdasarkan

PBI, nilai ROA BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 90.

c. Return on equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 ROE BMI pada periode 2010-2012 mengalami

peningkatan. Pada tahun 2010 ROE BMI sebesar 18,95%, tahun 2011 sebesar 21,13%

dan tahun 2012 sebesar 27,87%. Dalam hal ini ROE BMI dikatakan baik karena

semakin besar nilai ROE, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang

diperoleh oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Nilai maximum ROE sebesar 29,16% dan nilai minimum sebesar

11,54. Sementara standar deviasi ROE sebesar 5,22% dengan nilai mean sebesar

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

63

22,65%. Hal ini menunjukkan bahwa data ROE BMI baik karena nilai standar deviasi

lebih kecil daripada nilai meannya.

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 NPF BMI selama periode 2010-2012

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar 4,95%, pada tahun 2011 sebesar

4,04% dan tahun 2012 sebesar 2,39%. Nilai maximum FDR BMI periode 2010-2012

sebesar 6,59 dan nilai minimum sebesar 1,81%. Dalam hal ini NPF BMI belum

memenuhi standar maximum yang ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 5%. Nilai rata-

rata (mean) BMI sebesar 3,79% dengan standar deviasi sebesar 1,37%, hal tersebut

menunjukkan data NPF baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada

nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai NPF BMI setelah krisis mempunyai skor

sebesar 90.

e. Beban operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 Nilai rasio BOPO BMI periode 2010-2012

mengalami penurunan. Pada tahun 2010 nilai BOPO BMI sebesar 91,29%, tahun

2011 sebesar 85,43% dan tahun 2012 sebesar 84,76%. Nilai maximum BOPO sebesar

99,68% dan nilai minimum sebesar 84,00%. Secara statistik, rasio BOPO BMI tidak

memenuhi standar ideal yang ditetapkan oleh BI yang menyatakan standar ideal

BOPO dibawah atau sama dengan 92% (≤92%). Dengan melihat nilai rata-rata

(mean) sebesar 87,15% dengan standar deviasi sebesar 4,34% maka dapat

dikatakandata variabel BOPO baik karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

64

nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai BOPO BMI setelah krisis mempunyai skor

sebesar 90.

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan data pada tabel diatas, FDR BMI selama periode 2010-2012

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar 96,00%, tahun 2011 sebesar 92,37%

dan tahun 2012 sebesar 99,72%. Variabel FDR mempunyai nilai rata-rata sebesar

95,85% dengan nilai maximum sebesar 103,71% dan nilai minimum sebesar 85,52%.

Dengan melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa secara statistic FDR BMI

periode 2010-2012 sudah memenuhi standar bank indoneisa yaitu antara 85% -

110%. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio FDR dilihat

dari standar deviasinya sebesar 5,26%. Dalam hal ini data variabel FDR bisa

dikatakan baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya.

Berdasarkan PBI, nilai FDR BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 100.

C. KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI

1. Kinerja Bank Syariah Mandiri Selama Krisis Ekonomi Global 2008

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank syariah mandiri

yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata CAR, ROA, ROE,

NPF, BOPO, dan FDR terdapat dalam tabel 4.5 berikut:

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

65

Tabel 4.5

Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO Dan FDR

Bank Syariah Mandiri Periode 2007-2009

Tahun CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2007 13,07 1,22 12,76 3,64 81,15 93,6

2008 12,12 1,08 11,28 2,34 78,18 92,12

2009 13,60 2,10 40,33 1,89 73,43 82,93 Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini,

berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia

tahun 2007-2009 maka dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),

dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR

Bank Muamalat Indonesia Selama Krisis Ekonomi Global 2008

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.90700 1.519000 23.19900 2.422000 76.87800 88.74400

median 12.54500 1.485000 15.24000 2.190000 77.95000 89.16500

maximum 14.73000 2.230000 44.20000 3.890000 81.34000 99.11000

minimum 11.54000 0.490000 5.390000 1.340000 72.05000 73.88000

std. dev 0.994653 0.590620 15.11688 0.731677 3.228666 6.818364

probability 0.75285 0.703480 0.50886 0.599895 0.688771 0.562608 Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

66

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 Selama periode 2007 – 2009 terlihat bahwa

CAR bank syariah mandiri mengalami fluktuasi. Pada awal periode penelitian tahun

2007 nilai CAR BSM sebesar 13,07%, kemudian mengalami penurunan sebesar

12,12% pada tahun 2008 dan kembali mengalami kenaikan pada tahuun 2009 sebesar

13,60%. Nilai maximum CAR BSM periode 2007-2009 sebesar 14,73% dan nilai

minimum sebesar 11,54%. Walaupun CAR BSM periode 2007-2009 mengalami

fluktuasi namun BSM sudah memenuhi criteria ideal yang ditetapkan oleh bank

Indonesia yaitu 8%. Sementara nilai rata-rata CAR BSM sebesar 12,90% dengan

standar deviasi sebesar 0,99%. Dalam hal ini data variabel CAR BSM dapat

dikatakan baik karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai meannya.

Berdasarkan PBI, nilai CAR BSM selama krisis mempunyai skor sebesar 90.

b. Return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 Selama periode 2007-2009 ROA bank syariah

mandiri mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 ROA BSM sebesar 1,22 kemudian

pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 1,08% dan pada tahun 2009 kembali

mengalami kenaikan sebesar 2,10%. Nilai maximum ROA sebesar 2,23% dan nilai

minimum sebesar 0,49%. Dalam hal ini nilai ROA BSM belum memenuhi standar

ROA yang ditetapkan oleh BI yaitu diatas 1,5%. Nilai rata-rata ROA BSM sebesar

1,51% dengan stander deviasi sebesar 0,59%. Dalam hal ini data variabel ROA BSM

periode 2007-2009 dapat dikatakan baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

67

daripada nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai ROA BSM selama krisis mempunyai

skor sebesar 90.

c. Return on equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 ROE BSM pada periode 2007-2009 mengalami

fluktuasi yang cukup signifikan. Pada tahun 2007 ROE BSM sebesar 12,76% lalu

pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 11,28, namun pada tahun 2009

mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 40,33%. Nilai maximum ROE

sebesar 44,20% dan nilai minimum sebesar 5,39%. Nilai rata-rata (mean) ROE BSM

sebesar 23,20% dengan standar deviasi sebesar 15,11%. Dalam hal ini data variabel

ROE dapat dikatakan baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai

meannya.

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio NPF periode 2007-2009

mengalami penurunan. Pada tahun 2007 sebesar 3,64%, tahun 2008 sebesar 2,34%

dan tahun 2009 sebesar 1,89%. Nilai maximum NPF sebesar 3,90% dan nilai

minimum sebesar 1,34%. Hal ini menunjukkan bahwa NPF BSM sudah berada dalam

kondisi ideal menurut ketentuan BI karena berhasil membuat penurunan jumlah NPF

kurang dari 5% (jumlah maksimum NPF). Nilai rata-rata NPF BSM sebesar 2,42%

dengan standar deviasi sebesar 0,73%. Hal ini berarti data variabel NPF BSM dapat

diakatan baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya.

Berdasarkan PBI, nilai NPF BSM selama krisis mempunyai skor sebesar 100.

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

68

e. Beban operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rasio BOPO BSM periode

2007-2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2007 sebesar 81,15%, tahun 2008

sebesar 78,18% dan tahun 209 sebesar 73,43%. Nilai maximum sebesar 81,34% dan

nilai minimum sebesar 72,05%. Dalam hal ini nilai BOPO BSM sudah berada dalam

kondisi ideal yang ditetapkan oleh BI jika mengacu pada ketentuan bank Indonesia

yang menyatakan standar ideal BOPO dibawah atau sama dengan 92% (≤92%).

Dengan nilai rata-rata sebesar 76,88% dan nilai standar deviasi sebesar 3,23%

menunjukkan bahwa data variabel BOPO baik karena nilai standar deviasi yang lebih

kecil daripada nilai rata-ratanya. Berdasarkan PBI, nilai BOPO BSM selama krisis

mempunyai skor sebesar 100.

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 Selama periode 2007-2009 terlihat bahwa FDR

BSM terus mengalami penurunan. Pada tahun 2007 sebesar 93,6%, tahun 2008

sebesar 92,12% dan pada tahun 2009 sebesar 82, 93%. Nilai maximum FDR BSM

sebesar 99,11% dan nilai minimum sebesar 73,88%. Nilai rata-rata FDR sebesar

88,74% dan nilai standar deviasi sebesar 6,82. Hal ini menunjukkan bahwa data

variabel FDR baik karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.

Berdasarkan PBI, nilai FDR BSM selama krisis mempunyai skor sebesar 100.

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

69

2. Kinerja Bank Syariah Mandiri Setelah Krisis Ekonomi Global 2008

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank syariah mandiri

yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata CAR, ROA, ROE,

NPF, BOPO, dan FDR terdapat dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO Dan FDR

Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2012

Tahun CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2010 11,75 2,19 60,38 1,07 73,65 84,48

2011 12,19 2,08 68,63 1,11 74,34 87,11

2012 13,63 2,22 67,9 1,22 71,18 91,94 Sumber: laporan keuangan bank syariah mandiri

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini,

berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia

tahun 2007-2009 maka dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),

dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat pada

tabel 4.8 berikut ini:

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

70

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR

Bank Syariah mandiri Setelah Krisis Ekonomi Global 2008

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.52583 2.165000 65.63917 1.137500 73.06000 87.84750

median 14.46500 2.215000 66.79500 1.140000 73.11000 86.78000

maximum 14.59000 2.300000 74.43000 1.550000 76.44000 94.40000

minimum 10.60000 1.950000 53.10000 0.660000 70.11000 82.54000

std. dev 1.299654 0.106983 5.247781 0.273699 1.901564 3.979610

probability 0.653613 0.492722 0.305560 0.760513 0.847093 0.609506 Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Selama periode 2009-2012 rasio CAR BSM

terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 sebesar 11,75%, tahun 2011 sebesar

12,19% dan tahun 2012 sebesar 13,63%. Nilai maximum CAR BSM sebesar 14,59%

dan nilai minimum sebesar 10,60%. Dalam hal ini nilai rasio CAR BSM sudah berada

pada kondisi ideal yang ditetapkan oleh BI yang jika mengacu pada ketentuan bank

Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bahwa standar

terbaik atau minimum CAR adalah 8% maka BSM sudah berada pada kondisi ideal

karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan standar BI. Nilai rata-rataCAR sebesar

12,53% dengan standar deviasi sebesar 1,30%. Dalam hal ini data variabel CAR bisa

dikatakan baik karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai meannya.

Berdasarkan PBI, nilai CAR BSM setelah krisis mempunyai skor sebesar 90.

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

71

b. Return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Rasio ROA BSM selama periode 2010-2012

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar 2,19%, tahun 2011 sebesar 2,08% dan

tahun 2012 sebesar 2,22%. Nilai maximum ROA sebesar 2,30% dan nilai minimum

sebesar 1,95%. Hal ini bisa dikatakan bahwa nilai rasio ROA BSM sudah memenuhi

kriteria ideal yang ditetapkan oleh BI yaitu 1,5%. Sementara untuk melihat berapa

simpangan data pada rasio ROA dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 0,10%

dengan rata-rata (mean) ROA sebesar 2,16%. Dalam hal ini data variabel ROA bisa

dikatakn baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya.

Berdasarkan PBI, nilai ROA BSM setelah krisis mempunyai skor sebesar 100.

c. Return on equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Pada periode 2010-2012 ROE BSM mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2010 nilai ROE BSM sebesar 60,38%, pada tahun 2011 naik

sebesar 68,63%, dan pada tahun 2012 turun sebesar 67,90%. Dalam hal ini,

kemampuan BSM dalam mengehasilkan keuntungan paling besar adalah pada tahun

2011. Nilai maximum ROE BSM sebesar 74,43% dan nilai minimum sebesar

53,10%. Nilai rata-rata (mean) sebesar 65,64% dan standar deviasi sebesar 5,25%.

Dalam hal ini data variabel ROE bisa dikatakan baik karena nilai standar deviasi yang

lebih kecil daripada nilai meannya.

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

72

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Rasio aktiva bermasalah BSM selama periode

2010-2012 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 sebesar 1,07%, pada tahun 2011

sebesar 1,11% dan tahun 2012 sebesar 1,22%. Nilai maximum NPF sebesar 1,55%

dan nilai minimum sebesar 0,66%. Namun, jika mengacu pada ketentuan BI tentang

standal ideal NPF, maka BSM belum memenuhi criteria ideal yang ditetapkan oleh BI

yaitu dibawah 5%. Dengan nilai rata-rata sebesar 1,14% dan standar deviasi sebesar

0,27% dapat dikatakan bahwa data variabel NPF baik karena nilai standar deviasi

lebih kecil daripada nilai rata-ratanya. Berdasarkan PBI, nilai NPF BSM setelah krisis

mempunyai skor sebesar 100.

e. Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Tingkat efisiensi BSM periode 2010-2012

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 BOPO BSM sebesar 73,65%, pada tahun 2011

sebesar 74,34% dan tahun 2012 sebesar 71,18%. Nilai maximum BOPO BSM

sebesar 76,44% dan nilai minimum sebesar 70,11%. Nilai BOPO BSM dikatakan

baik karena nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan ketetuan BI tentang standar

BOPO yaitu dibawah atau sama dengan 92% (≤92%). Dengan nilai rata-rata sebesar

73,06% dan standar deviasi sebesar 1,90% data variabel BOPO dapat dikatakan baik

karena nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai meannya. Berdasarkan PBI,

nilai BOPO BSM setelah krisis mempunyai skor sebesar 100.

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

73

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 Selama periode 2010-2012 terlihat bahwa FDR

BSM mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 sebesar 84,48, tahun 2011 sebesar

87,11% dan tahun 2012 sebesar 91,94%. Nilai maximum FDR BSM sebesar 94,40%

dan nilai minimum sebesar 82,54%. . Namun, jika mengacu pada standar FDR yang

ditetapkan oleh bank Indonesia yaitu antara 85% - 110%, maka rasio FDR BSM

belum memenuhi criteria ideal yang ditetapkan oleh BI. Dengan nilai rata-rata

sebesar 87,84% dan nilai standar deviasi sebesar 3,98% data variabel FDR BSM

dapat dikatakan baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-

ratanya. Berdasarkan PBI, nilai FDR BSM setelah krisis mempunyai skor sebesar

100.

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

74

D. Analisis Deskriptif Atau Comparing Means Variabel Penelitian Selama

Krisis Keuangan Global 2008

Tabel 4.9

Descriptive statistics rasio keuangan bank syariah

selama krisis keuangan global 2008

Group Statistics

BSMbmi N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

CAR BSM 10 12.9070 .99465 .31454

BMI 10 11.1800 .68604 .21694

ROA BSM 10 1.5190 .59062 .18677

BMI 10 2.1280 .92292 .29185

ROE BSM 10 23.1990 15.11688 4.78038

BMI 10 27.3130 11.52557 3.64470

NPF BSM 10 2.4220 .73168 .23138

BMI 10 5.0820 1.77230 .56045

BOPO BSM 10 76.8780 3.22867 1.02099

BMI 10 83.1960 7.18823 2.27312

FDR BSM 10 88.7440 6.81836 2.15616

BMI 10 97.8960 6.66662 2.10817 Sumber: data SPPSS yang telah diolah

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Pada tabel 4.9 dapat terlihat bahwa bank syariah mandiri (BSM) mempunyai nilai

rata-rata (mean) rasio CAR sebesar 12,90% lebih besar dibandingkkan rasio CAR

bank muamalat Indonesia (BMI) sebesar 11,18%. Persentase CAR BSM

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

75

menggambarkan bahwa nilai CAR BSM lebih bagus dibandingkan dengan nilai CAR

BMI. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas prmodalan BSM lebih bagus dari kualitas

permodalan BMI. Dilihat dari nilai CAR BMI yang menggambarkan bahwa modal

bank lebih kecil dari nilai ATMRnya. Namun, jika mengacu pada ketentuan bank

Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bahwa standar

terbaik atau minimu CAR adalah 8% maka BSM dan BMI berada pada kondisi ideal

karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan standar BI.

b. Return on asset (ROA)

Dari tabel 4.9 dapat terlihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean) 1,51%

lebih kecil dibandingkan dengan rasio ROA BMI yaitu sebesar 2,12%. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah keuntungan yang diperoleh BMI lebih besar bila dilihat

dari segi penggunaan aktivanya. Sebaliknya, keuntungan yang diperoleh BSM lebih

kecil dikarenakan jumlah penggunaan aktiva lebih banyak. Hal ini berarti selama

periode 2007-2009 BMI memiliki nilai ROA lebih baik dibandingkan ROA BSM

karena semakin tinggi nilai ROA maka akan semakin baik kualitas dan tingkat

keuntungannya. Semakin tinggi nilai ROA mengidentifikasikan semakin baik kualitas

manajemen dalam mengelila aktiva untuk meningkatkan pendapatan (keuntungan).

Namun, jika mengacu pada ketentuan bank Indonesia yang menyatakan bahwa

standar ideal ROA adalah sebesar 1,5% maka BSM dan BMI telah berada dalam

kondisi ideal.

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

76

c. Return on equity (ROE)

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean) rasio

ROE sebesar 23,20% (pembulatan dua decimal) lebih kecil dibandingkan dengan

rasio ROE BMI sebesar 27,31%. Persentase ROE BMI menunjukka bahwa

kemampuan BMI dalam menghasilkan laba dari modal sendiri lebih besar

dibandingkan dengan kemampuan BSM dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti

selama periode 2007-2009 BSM memiliki tingkat kemungkinan bank bermasalah

lebih besar dibandingkan dengan BMI. Dalam hal ini, kenaikan harga saham lebih

besar dihasilkan oleh BMI.

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean) rasio

NPF sebesar 2,42%. Lebih kecil dibandingkan dengan rasio NPF BMI yaitu sebesar

5,08%. Persentase BMI menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki total

pembiayaan bermasalah lebih besar daripada nilai total pembiayaan bank, sedangkan

BSM memiliki nilai total pembiayaan lebih besar dibandingkan dengan total

pembiayaan bermasalah. Hal ini berarti selama periode 2007-2009 BSM memiliki

nilai rasio NPF lebih baik dibandingkan dengan BMI, karena semakin rendah nilai

NPF maka akan semakin baik kualitas aktiva suatu bank. namun, jika mengacu pada

ketentuan bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif (KAP) bahwa standar

terbaik NPF adalah dibawah 5% (<5%) maka BSM sudah berada pada kondisi ideal

sedangkan BMI belum berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai rasio NPF

lebih besar dari nilai ideal yang ditentukan bank Indonesia.

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

77

e. Beban operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.9 BSM mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar

76,88%(pembulatan dua decimal) lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata

(mean) BMI yaitu sebesar 83,20% (pembulatan dua decimal). Persentase BOPO BSM

menunjukkan bahwa pendapatan operasionalnya lebih besar daripada biaya

operasionalnya begitu sebaliknya dengan BMI mempunyai nilai biaya operasional

lebih besar daripada pendapatan operasionalnya. Hal ini menunjukkan selama periode

2007-2009 BSM memiliki BOPO lebih baik dibandingkan dengan BMI, karena

semakin rendah nilai BOPO maka akan semakin baik kualitas dan tingkat

efisiensinya. Namun, jika mengacu pada ketentuan bank Indonesia yang menyatakan

bahwa standar ideal BOPO adalah dibawah atau sama dengan 92% (≤92%), maka

BSM dan BMI sudah berada pada kondisi ideal.

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka dapat diketahui bahwa BSM mempunyai nilai

rata-rata (mean) rasio FDR sebesar 88,74% lebih kecil dibandingkan dengan rasio

FDR BMI yaitu sebesar 97,90% (pembulatan dua decimal). Persentase FDR

mengidentifikasikan tingkat kemampuan bank syariah dalam mengembalikan

kewajiban-kewajibannya tanpa terjadi penangguhan. Hal ini berarti selama periode

2007-2009 BMI memiliki FDR lebih baik dibandingkan dengan BSM, karena

semakin besar nilai FDR maka akan semakin baik kualitas dan tingkat likuiditasnya.

Namun, jika mengacu pada ketentuan bank Indonesia yang menyatakan standar ideal

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

78

FDR antara 85%-110% maka BSM dan BMI sudah berada pada kondisi ideal yang

ditentukan oleh bank Indonesia.

E. Analisis deskriptif atau comparing means variabel penelitian setelah krisis

keuangan global 2008

Tabel 4.10

Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Syariah

Setelah Krisis Keuangan Global 2008

Group Statistics

BSMbmi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

CAR BSM 12 12.5258 1.29965 .37518

BMI 12 12.1508 1.23428 .35631

ROA BSM 12 2.1650 .10698 .03088

BMI 12 1.4325 .25751 .07434

ROE BSM 12 65.6392 5.24778 1.51490

BMI 12 22.6517 5.22393 1.50802

NPF BSM 12 1.1375 .27370 .07901

BMI 12 3.7975 1.37200 .39606

BOPO BSM 12 73.0600 1.90156 .54893

BMI 12 87.1500 4.34291 1.25369

FDR BSM 12 87.8475 3.97961 1.14881

BMI 12 95.8517 5.26083 1.51867 Sumber: data SPSS yang telah diolah

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

79

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Pada tabel 4.10 dapat terlihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean)

rasio CAR sebesar 12,53%. Lebih besar dibandingkan rasio CAR BMI sebesar

12,15%. Persentase CAR BSM menggambarkan bahwa nilai CAR BSM lebih bagus

dibandingkan dengan nilai CAR BMI. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas

permodalan BSM lebih bagus dari kualitas permodalan BMI. Dilihat dari nilai CAR

BMI yang menggambarkan bahwa modal bank lebih kecil dari nilai ATMRnya.

Namun, jika mengacu pada ketentuan bank Indonesia tentang kewajiban penyediaan

modal minimum (KPMM) bahwa standar terbaik atau minimum CAR adalah 8%,

maka BSM dan BMI sudah berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR

diatas ketentuan standar BI.

b. Return on asset (ROA)

Dapat terlihat dari tabel 4.10 bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean)

2,16 % lebih besar dibandingkan dengan rasio ROA BMI yaitu sebesar 1,43. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah keuntungan yang diperoleh BSM lebih besar bila dilihat

dari segi penggunaan aktiva. Sebaliknya keuntungan yang diperoleh BMI lebih kecil

dikarenakan penggunaan aktiva yang lebih banyak. Hal ini berarti selama periode

2010-2012 BSM memiliki nilai ROA yang lebih baik dibandingkan ROA BMI,

karena semakin tinggi nilai ROA mengidentifikasikan semakin baik kualiatas

manajemen dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan (keuntungan).

Namun, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan standar ideal ROA adalah

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

80

sebesar 1,5% maka BSM sudah memenuhi criteria ideal yang ditentuan dan BMI

belum berada pada kondisi ideal karena nilai ROA yang lebih kecil dari 1,5%.

c. Return on equity (ROE)

Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean)

rasio ROE sebesar 65,64% (pembulatan dua decimal) lebih besar dibandingkan

dengan rasio ROE BMI sebesar 22,65%. Persentase ROE BSM menunjukkan bahwa

kemampuan BSM dalam menghasilkan laba dari modal sendiri lebih besar

dibandingkan dengan kemampuan BMI dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti

selam periode 2010-2012 BMI mempunyai tingkat kemungkinan bank bermasalah

lebih besar dibandingkan dengan BSM.

d. Non performing financing (NPF)

Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean)

rasio NPF sebesar 1,14% (pembulatan dua decimal) lebih kecil dibandingkan dengan

rasio NPF BMI sebesar 3,80% (pembulatan dua decimal). Persentase BMI

menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki total pembiayaan bermasalah lebih besar

daripada nilai total pembiayaan bank, sedangkan BSM memiliki nilai total

pembiayaan lebih besar dibandingkan pembiayaan bermasalah. Hal ini menunjukkan

berarti bahwa selama periode 2010-2012 BSM memilik nilai rasio NPF yang lebih

baik dibandingkan BMI, karena semakin rendah nilai NPF maka akan semakin baik

kualitas aktiva suatu bank. namun, jika mengacu pada ketentuan BI tentang kualitas

aktiva produktif (KAP) bahwa standar terbaik NPF adalah dibawah 5% (<5%) maka

BSM dan BMI sudah berada pada kondisi ideal.

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

81

e. Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

Terlihat dari tabel 4.10 bahwa BSM mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar

73,06% lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata (mean) BMI yaitu sebesar 87,15%.

Persentase BOPO BSM menunjukkan bahwa pendapatan operasionalnya lebih besar

daripada biaya operasioanlnya begitu sebaliknya dengan BMI yang mempunyai nilai

biaya operasional lebih besar daripada pendapatan operasionalnya. Hal ini

menunjukkan selama periode 2010-2012 BSM memiliki BOPO lebih baik

dibandingkan dengan BMI, karena semakin rendah nilai BOPO maka akan semakin

baik kualitas dan tingkat efisiensinya. Namun, jaka mengacu pada ketentuan BI yang

menyatakan bahwa standar ideal BOPO adalah dibawah 92% (≤92%) maka BSM dan

BMI sudah berada pada kondisi ideal.

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat diketahui bahwa BSM mempunyai

nilai rata-rata (mean) FDR sebesar 87,85% (pembulatan dua decimal) lebih kecil

dibandingkan dengan rasio FDR BMI yaitu 95,85%. Persentase FDR

mengidentifikasikan tingkat kemampuan bank dalam mengembalikan kewajibannya

tanpa terjadi penangguhan. Hal ini berarti bahwa selama periode 2010-2012 BMI

memiliki FDR lebih baik dibandingkan dengan BSM, karena semakin besar nilai

FDR maka akan semakin baik kualitas dan tingkat likuiditasnya. Namun, jika

mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan standar ideal FDR antara 85%-110%

maka BSM dan BMI sudah berada pada kondisi ideal yang ditentukan bank

Indonesia.

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

82

F. Pengujian Hipotesis Selama Krisis Ekonomi Global 2008

Tabel 4.11

Hasil Uji Statistic Independent Samples T-Test selama krisis ekonomi Global

2008 Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

CAR

Equal variances assumed

2.793 .112 4.520 18 .000 1.72700 .38210 .92424 2.52976

Equal variances not assumed

4.520 15.983 .000 1.72700 .38210 .91692 2.53708

ROA

Equal variances assumed

1.323 .265 -1.758 18 .096 -.60900 .34650 -1.33696 .11896

Equal variances not assumed

-1.758 15.313 .099 -.60900 .34650 -1.34623 .12823

ROE

Equal variances assumed

3.537 .076 -.684 18 .502 -4.11400 6.01131 -16.74330 8.51530

Equal variances not assumed

-.684 16.821 .503 -4.11400 6.01131 -16.80707 8.57907

NPF

Equal variances assumed

4.435 .050 -4.387 18 .000 -2.66000 .60633 -3.93386 -1.38614

Equal variances not assumed

-4.387 11.981 .001 -2.66000 .60633 -3.98131 -1.33869

BOPO

Equal variances assumed

4.246 .054 -2.535 18 .021 -6.31800 2.49189 -11.55326 -1.08274

Equal variances not assumed

-2.535 12.489 .025 -6.31800 2.49189 -11.72385 -.91215

FDR

Equal variances assumed

.149 .704 -3.035 18 .007 -9.15200 3.01553 -15.48738 -2.81662

Equal variances not assumed

-3.035 17.991 .007 -9.15200 3.01553 -15.48761 -2.81639

Sumber: data SPSS yang telah diolah

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

83

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk CAR

2,793% dengan probabilitas (sig) 0,112 (>0,05). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α

= 0,05), pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,41. Karena Fhitung < Ftabel dan

probabilitas (sig) > 0,05, maka dapat dinyatakkan bahwa kedua sampel memiliki

kesamaan ragam atau dengan kkata lain tidak terdapat perbedaan ragam varian CAR

dari kedua bank tersebut.

Pada CAR, karena ragam varian kedua bank tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua populasi dengan t-test digunakan asumsi kedua varian sama

(equal varians assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh

Thitung 4,520 dengan probabilitas (sig) 0,00 (<0,05), sementara itu nilai ttabel sebesar

1,734 (4,520 > 1,734 atau thitung > ttabel). Karena thitung > ttabel maka keputusan yang

diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara kineja BSM dan BMI berdasarkan CAR.

b. Return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk ROA

1,323 dengan probabilitas (sig) 0,265 (>0,05). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05). Pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,41. Karena Fhitung < Ftabel (sig

>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa kedua populasi memiliki kesamaan ragan atau

dengan kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut. Pada ROA

karena ragam varian kedua bank tersebut adalah sama maka digunakan (equal

variance assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05) diperoleh thitung 1,758

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

84

(tanda minus diabaikan) dengan probabilitas (sig) 0,096 (>0,05). Sementara itu nilai

ttabel sebesar 1,734 (1,758 > 1,734 atau thitung > ttabel) maka keputusan yang diambil

adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan antara

kinerja BSM dan BMI berdasarkan ROA selama periode 2007-2009 (selama krisis)

c. Return on equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk ROE

3,537 dengan probabilitas (sig.) 0,76 (>0.05) dengan tingkat kepercayaan 95% (α=

0,05). Pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel = 4,41. Karena Fhitung < Ftabel maka

dapat dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut memiliki kesamaan ragam atau

dengan kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut. Pada ROE,

karena varian kedua ragam tersebut adalah tidak sama maka untuk membandingkan

kedua populasi tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian sama (equal

variances assumed).

Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh thitung 0,684 (tanda

minus diabaikan) dengan probabilitas (sig.) 0,502 (>0,05), sementara itu nilai ttabel

sebesar 1,734. (0,684 < 1,734 atau thitung < ttabel). Karena thitung < ttabel maka keputusan

yang diambil adalah menerima H0 dan menolak Ha. Hal ini berarti tidak terdapat

perbedaan yang siginifikan antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan ROE selama

periode 2007-2009.

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk NPF

4,435 dengan probabilitas (sig.) 0.050. dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

85

Pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,41. Karena Fhitung > Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut tidak memiliki kesamaan ragam atau

dengan kata lain terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada NPF, karena varian kedua ragam tersebut adalah tidak sama maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

tidak sama (equal variances not assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05) diperoleh nilai thitung 4,387 (tanda minus diabaikan) dengan probabilitas (sig.)

0,01. Sementara itu nilai ttabel sebesar 1,734 (4,387 > 1,734 atau thitung >ttabel). Karena

thitung> ttabel maka keputusan yang diambil adalah mnolak H0 dan menerima Ha. Hal ini

berarti terdapat perbedaan yang siginifikan antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan

NPF selama periode 2007-2009 (selama krisis)

e. Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk

BOPO 4,246 dengan probabilitas (sig.) 0,054 (>0,05) dengan tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05). Pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,41. Karena Fhitung <

Ftabel, maka dapat dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut memiliki kesamaan

ragam atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada BOPO karena varian kedua ragam tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

sama (equal variances assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) diperoleh

thitung 2,535 (tanda minus diabaikan). Sementara itu nilai ttabel sebesar 1,734 (2,535 >

1,734 atau thitung >ttabel). Karena thitung > ttabel maka keputusan yang diambil adalah

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

86

menoak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang siginifikan

antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan BOPO selama periode 2007 -2009 (selama

krisis).

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung 0,149

dengan probabilitas (sig.) 0,704 (>0,05). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,41. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut tidak memiliki kesamaan ragam atau

dengan kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada FDR karena varian kedua bank tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

sama (equal variances assumed) dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)

diperoleh thitung 3,035 (tanda minus diabaikan). Sementara itu nilai ttabel sebesar

1,734 (3,035 > 1,734 atau thitung > ttabel). Karena thitung >ttabel maka keputusan yang

diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan FDR selama periode 2007- 2009

(selama krisis)

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

87

G. Pengujian Hipotesis Setelah Krisis Keuangan Global 2008

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistic Independent Samples T-Test

Setelah krisis Ekonomi Global 2008

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

CAR Equal variances assumed

.342 .564 .725 22 .476 .37500 .51741 -.69804 1.44804

Equal variances not assumed

.725 21.942 .476 .37500 .51741 -.69821 1.44821

ROA Equal variances assumed

3.601 .071 9.100 22 .000 .73250 .08050 .56556 .89944

Equal variances not assumed

9.100 14.687 .000 .73250 .08050 .56061 .90439

ROE Equal variances assumed

.167 .686 20.111 22 .000 42.98750 2.13753 38.55452 47.42048

Equal variances not assumed

20.111 22.000 .000 42.98750 2.13753 38.55452 47.42048

NPF Equal variances assumed

20.244 .000 -6.586 22 .000 -2.66000 .40387 -3.49757 -1.82243

Equal variances not assumed

-6.586 11.874 .000 -2.66000 .40387 -3.54098 -1.77902

BOPO

Equal variances assumed

1.720 .203 -10.295

22 .000 -14.09000 1.36860 -16.92830

-11.25170

Equal variances not assumed

-10.295

15.068 .000 -14.09000 1.36860 -17.00595

-11.17405

FDR Equal variances assumed

.657 .426 -4.203 22 .000 -8.00417 1.90424 -11.95332

-4.05501

Equal variances not assumed

-4.203 20.484 .000 -8.00417 1.90424 -

11.97034 -4.03799

Sumber: data SPSS yang telah diolah

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

88

a. Capital adequacy ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.12 pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk CAR 0,342

dengan probabilitas (sig.) 0,564. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) pada

tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua populasi memiliki kesamaan ragam varian CAR pada kedua

bank tersebut.

Pada CAR, karena ragam varian kedua bank tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

sama (equal variances assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)

diperoleh thitung sebesar 1,717 (0,725 < 1,717 atau thitung < ttabel). Karena thitung < ttabel

maka keputusan yang diambil adalah menerima H0 dan menolak Ha. Hal ini berarti

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan

CAR.

b. Return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk ROA

3,601 dengan probabilitas (sig.) 0,71. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)

pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua populasi memiliki kesamaan ragam atau dengan kata lain

tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada ROA karena ragam kedua bank tersebut adalah sama maka digunakan

equal variances assumed. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) diperoleh thitung

9,100. Sementara itu nilai ttabel sebesar 1,717 (9,100 > 1,717 atau thitung > ttabel). Karena

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

89

thitung > ttabel maka keputusan yang diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal

ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI

berdasarkan ROA.

c. Return on equity (ROE)

Pada tabel 4.12 terlihat pada levene’s test diperoleh Fhitung untuk ROE 0,167

dengan probabilitas (sig.) 0,686. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) pada

tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut memiliki kesamaan ragam atau dengan

kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada ROE, karena varian kedua ragam tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua populasi tersebut dengan t-test digunkana asumsi kedua

varian sama (equal variances assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05)

diperoleh thitung 20,111, sementara itu nilai ttabel 1,717 (20,111 > 1,717 atau thitung >

ttabel). Karena thitung > ttabel maka keputusan yang diambil adalah menolak H0 dan

menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja BSM

dan BMI berdasarkan ROE.

d. Non performing financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat pada levene’s test diperoleh nilai Fhitung untuk

NPF 20,244 dengan probabilitas (sig.) 0,000. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05) pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung > ftabel maka

dapat dinyatakan bahwa kedua populasi tersebut tidak memiliki kesamaan ragam atau

dengan kata lain terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

90

Pada NPF, karena varian kedua ragam tersebut adalah tidak sama, maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

tidak sama (equal variances not assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= ,05)

diperoleh nilai thitung 6,586 (tanda minus diabaikan), sementara itu nilai ttabel sebesar

1,717 (6,586 > 1,717 atau thitung > ttabel). Karena thitung > ttabel, maka keputusan yang

diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja BSM dan BMI selama periode 2010-2012 (setelah krisis).

e. Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat pada levene’s test diperoleh nilai Fhitung untuk

BOPO 1,720 dengan probabilitas (sig.) 0,203, dengan tingkat kepercayaan 95% (α=

0,05) pada tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung < Ftabel maka

dapat dinyatakan bahwa kedua bank tersebut memiliki kesamaan ragam atau dengan

kata lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada BOPO karena varian kedua ragam tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan kedua bank tersebut dengan t-test digunakan asumsi kedua varian

sama (equal variances assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05)

diperoleh nilai thitung 10,295 (tanda minus diabaikan). Sementara itu nilai ttabel

sebesar 1,717 (10,295 > 1,717 atau thitung > ttabel). Karena Thitung >ttabel, maka keputusan

yang diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat prbedaan

yang signifikan antara kinerja BSM dan BMI berdasarkan BOPO selama periode

2010-2012 (setelah krisis).

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

91

f. Financing to deposit ratio (FDR)

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat pada levene’s test diperoleh nilai Fhitung 0,657

dengan probabilitas (sig.) 0,426. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) pada

tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel 4,30. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat

dinyatakan bahwa kedua bank tersebut memiliki kesamaan ragam atau dengan kata

lain tidak terdapat perbedaan varian dari kedua bank tersebut.

Pada FDR karena varian kedua bank tersebut adalah sama maka untuk

membandingkan dengan t-test digunakan asumsi kedua varian sama (equal variances

assumed). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) diperoleh nilai thitung 4,203

(tanda minus diabaikan), sementara itu nilai ttabel sebesar 1,717 (4,203 > 1,717 atau

thitung > ttabel). Karena thitung > ttabel maka keputusan yang diambil adalah menolak H0

dan menerima Ha. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

BSM dan BMI berdasarkan FDR selama periode 2010-2012 (setelah krisis).

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Risky. Analisis Terhadap Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia (BMI) Dan Bank Mandiri Syariah (BSM) Dari Tahun 2006-2010. Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Annual Report Bank Muamalat Indonesia

Annual Report Bank Syariah Mandiri

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: pustaka alvabet anggota IKAPI, 2006.

Boediono, Teori Dan Aplikasi: Statistika Dan Probabilitas. Bandung: Rosda, 2002.

Erhansyah. Analisis Shock Macro Ekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga Dan Pembiayaan Perbankan Syariah Saat Krisis Keuangan Global 2007-2009 : Pendekatan Vektor Auto Regression. Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Huda, Nurul Dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana,2009.

hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistic, cet. Ke-4. Jakarta: PT bumi aksara, 2009.

Fahmi, Irham. Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2010.

Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana, 2010.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajawali Press, 2009.

Lapoliwa, N Dan Daniel S. Kuswandi, Akuntansi PerBankan, Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000.

Mansoer, Masri Dan Elin Driana , Statistik Sosial, Tangerang: Ushul Press, 2009.

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Maulana, Dedy. Analisis Kinerja Keuangan (Camels) Terhadap Kepercayaan Investor. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Munawir, Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2002.

Rifai, Veithzal Dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008.

Syafri, Sofyan Harahap, Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Syahrial, Demawan Dan Djahotman Purba, Analisa Laporan Keuangan- Cara Mudah Dan Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Taswan, Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi,

Ulfajriyah, Nida. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

http://www.Indonesiarecovery.com/krisis-keuangan-global-20n08/krisis-2008-terparah-sejak-the-great-depression/7-krisis -global-2008.html

http://rutacs.wordpress.com/2008/10/30/dampak-krisis-keuangan-global-tahun-2008-terhadap-ekonomi-indonesia/

http://www.eramuslim.com/berita/analisa/industri-keuangan-syariah-tumbuh-di-tengah-krisis-keuangan -global-sistem-kapitalis.htm

www.BI.go.id

www.bankmuamalatindonesia.com

www.banksyariahmandiri.com

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 1

Data CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR Bank Muamalat Indonesia 2007-2012

PERIODE CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2007- 9 11.45 2.41 24.29 6.59 82.09 102.87

2007-12 10.79 2.27 23.24 2.96 82.75 99.16

2008-3 11.63 3.04 37.49 3.24 75.76 95.73

2008- 6 9.64 2.77 34.37 4.82 78.05 102.94

2008- 8 11.34 2.62 33.21 4.93 78.73 106.39

2008- 12 11.44 2.6 33.14 4.33 78.94 104.41

2009- 3 12.29 2.76 42.13 6.41 78.1 98.44

2009- 6 11.22 1.83 28.74 3.95 86.33 90.27

2009- 9 10.85 0.53 8.49 8.86 95.71 92.93

2009- 12 11.15 0.45 8.03 4.73 95.5 85.82

2010- 3 10.52 1.48 26.86 6.59 87.58 99.47

2010- 6 10.12 1.07 19.63 4.72 90.52 103.71

2010-9 14.62 0.81 11.54 4.2 99.68 89.33

2010- 12 13.32 1.36 17.78 4.32 87.38 91.52

2011- 3 12.42 1.38 21.93 4.71 84.72 95.82

2011- 6 11.64 1.74 21.79 4.32 85.16 95.71

2011- 9 12.59 1.55 20.02 4.53 86.54 92.45

2011- 12 12.05 1.52 20.79 2.6 85.52 85.52

2012- 3 12.13 1.51 26.03 2.83 85.66 97.08

2012- 6 11.55 1.61 27.72 2.73 84.56 99.85

2012- 9 13.28 1.62 28.57 2.21 84 99.96

2012- 12 11.57 1.54 29.16 1.81 84.48 99.8

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 2

Data CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR Bank Syariah Mandiri 2007-2012

TAHUN CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

2007- 9 11.45 2.41 24.29 6.59 82.09 102.87

2007-12 10.79 2.27 23.24 2.96 82.75 99.16

2008-3 11.63 3.04 37.49 3.24 75.76 95.73

2008- 6 9.64 2.77 34.37 4.82 78.05 102.94

2008- 8 11.34 2.62 33.21 4.93 78.73 106.39

2008- 12 11.44 2.6 33.14 4.33 78.94 104.41

2009- 3 12.29 2.76 42.13 6.41 78.1 98.44

2009- 6 11.22 1.83 28.74 3.95 86.33 90.27

2009- 9 10.85 0.53 8.49 8.86 95.71 92.93

2009- 12 11.15 0.45 8.03 4.73 95.5 85.82

2010- 3 10.52 1.48 26.86 6.59 87.58 99.47

2010- 6 10.12 1.07 19.63 4.72 90.52 103.71

2010-9 14.62 0.81 11.54 4.2 99.68 89.33

2010- 12 13.32 1.36 17.78 4.32 87.38 91.52

2011- 3 12.42 1.38 21.93 4.71 84.72 95.82

2011- 6 11.64 1.74 21.79 4.32 85.16 95.71

2011- 9 12.59 1.55 20.02 4.53 86.54 92.45

2011- 12 12.05 1.52 20.79 2.6 85.52 85.52

2012- 3 12.13 1.51 26.03 2.83 85.66 97.08

2012- 6 11.55 1.61 27.72 2.73 84.56 99.85

2012- 9 13.28 1.62 28.57 2.21 84 99.96

2012- 12 11.57 1.54 29.16 1.81 84.48 99.8

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 3

Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Muamalat Indonesia periode 2007-2009

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 11.18000 2.128000 27.31300 5.082000 83.19600 97.89600

median 11.28000 2.505000 30.94000 4.775000 80.51500 98.80000

maximum 12.29000 3.040000 42.13000 8.860000 95.71000 106.3900

minimum 9.640000 0.450000 8.030000 2.960000 75.76000 85.82000

std. dev 0.686035 0.922916 11.52557 1.772298 7.188231 6.666624

probability 0.460949 0.363277 0.614190 0.521880 0.442769 0.700656

Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

Lampiran 4

Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR bank

muamalat Indonesia periode 2010-2012

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.15083 1.432500 22.65167 3.797500 87.15000 95.85167

median 12.09000 1.515000 21.86000 4.260000 85.59000 96.45000

maximum 14.62000 1.740000 29.16000 6.590000 99.68000 103.7100

minimum 10.12000 0.810000 11.54000 1.810000 84.00000 85.52000

std. dev 1.234279 0.257510 5.223929 1.372000 4.342906 5.260834

probability 0.928662 0.121156 0.725426 0.851775 0.000143 0.77389

Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 5

Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Syariah Mandiri periode 2007-2009

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.90700 1.519000 23.19900 2.422000 76.87800 88.74400

median 12.54500 1.485000 15.24000 2.190000 77.95000 89.16500

maximum 14.73000 2.230000 44.20000 3.890000 81.34000 99.11000

minimum 11.54000 0.490000 5.390000 1.340000 72.05000 73.88000

std. dev 0.994653 0.590620 15.11688 0.731677 3.228666 6.818364

probability 0.75285 0.703480 0.50886 0.599895 0.688771 0.562608

Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

Lampiran 6

Hasil statistik deskriptif variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR Bank

Syariah Mandiri periode 2010-2012

CAR ROA ROE NPF BOPO FDR

mean 12.52583 2.165000 65.63917 1.137500 73.06000 87.84750

median 14.46500 2.215000 66.79500 1.140000 73.11000 86.78000

maximum 14.59000 2.300000 74.43000 1.550000 76.44000 94.40000

minimum 10.60000 1.950000 53.10000 0.660000 70.11000 82.54000

std. dev 1.299654 0.106983 5.247781 0.273699 1.901564 3.979610

probability 0.653613 0.492722 0.305560 0.760513 0.847093 0.609506

Sumber: data eViews 7 yang telah diolah

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 7

Hasil uji Descriptive statistics rasio keuangan bank syariah selama krisis keuangan

global 2008

Group Statistics

BSMbmi N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

CAR BSM 10 12.9070 .99465 .31454

BMI 10 11.1800 .68604 .21694

ROA BSM 10 1.5190 .59062 .18677

BMI 10 2.1280 .92292 .29185

ROE BSM 10 23.1990 15.11688 4.78038

BMI 10 27.3130 11.52557 3.64470

NPF BSM 10 2.4220 .73168 .23138

BMI 10 5.0820 1.77230 .56045

BOPO BSM 10 76.8780 3.22867 1.02099

BMI 10 83.1960 7.18823 2.27312

FDR BSM 10 88.7440 6.81836 2.15616

BMI 10 97.8960 6.66662 2.10817 Sumber: data SPSS yang telah diolah

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 8

Hasil uji Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Syariah Setelah Krisis

Keuangan Global 2008

Group Statistics

BSMbmi N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

CAR BSM 12 12.5258 1.29965 .37518

BMI 12 12.1508 1.23428 .35631

ROA BSM 12 2.1650 .10698 .03088

BMI 12 1.4325 .25751 .07434

ROE BSM 12 65.6392 5.24778 1.51490

BMI 12 22.6517 5.22393 1.50802

NPF BSM 12 1.1375 .27370 .07901

BMI 12 3.7975 1.37200 .39606

BOPO BSM 12 73.0600 1.90156 .54893

BMI 12 87.1500 4.34291 1.25369

FDR BSM 12 87.8475 3.97961 1.14881

BMI 12 95.8517 5.26083 1.51867 Sumber; data SPSS yang telah diolah

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 9

Hasil Uji Statistik Independent Samples T-Test selama krisis ekonomi 2008 Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

CAR Equal variances assumed

2.793 .112 4.520 18 .000 1.72700 .38210 .92424 2.52976

Equal variances not assumed

4.520 15.983 .000 1.72700 .38210 .91692 2.53708

ROA Equal variances assumed

1.323 .265 -1.758 18 .096 -.60900 .34650 -1.33696 .11896

Equal variances not assumed

-1.758 15.313 .099 -.60900 .34650 -1.34623 .12823

ROE Equal variances assumed

3.537 .076 -.684 18 .502 -4.11400 6.01131 -16.74330 8.51530

Equal variances not assumed

-.684 16.821 .503 -4.11400 6.01131 -16.80707 8.57907

NPF Equal variances assumed

4.435 .050 -4.387 18 .000 -2.66000 .60633 -3.93386 -1.38614

Equal variances not assumed

-4.387 11.981 .001 -2.66000 .60633 -3.98131 -1.33869

BOPO Equal variances assumed

4.246 .054 -2.535 18 .021 -6.31800 2.49189 -11.55326 -1.08274

Equal variances not assumed

-2.535 12.489 .025 -6.31800 2.49189 -11.72385 -.91215

FDR Equal variances assumed

.149 .704 -3.035 18 .007 -9.15200 3.01553 -15.48738 -2.81662

Equal variances not assumed

-3.035 17.991 .007 -9.15200 3.01553 -15.48761 -2.81639

Sumber: data SPSS yang telah diolah

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25073/1/Anggi... · 13. emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara

Lampiran 10

Hasil Uji Statistik Independent Samples T-Test setelah krisis ekonomi 2008 Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

CAR

Equal variances assumed

.342 .564 .725 22 .476 .37500 .51741 -.69804 1.44804

Equal variances not assumed

.725 21.942 .476 .37500 .51741 -.69821 1.44821

ROA

Equal variances assumed

3.601 .071 9.100 22 .000 .73250 .08050 .56556 .89944

Equal variances not assumed

9.100 14.687 .000 .73250 .08050 .56061 .90439

ROE

Equal variances assumed

.167 .686 20.111 22 .000 42.98750 2.13753 38.55452 47.42048

Equal variances not assumed

20.111 22.000 .000 42.98750 2.13753 38.55452 47.42048

NPF

Equal variances assumed

20.244 .000 -6.586 22 .000 -2.66000 .40387 -3.49757 -1.82243

Equal variances not assumed

-6.586 11.874 .000 -2.66000 .40387 -3.54098 -1.77902

BOPO

Equal variances assumed

1.720 .203 -10.295 22 .000 -14.09000 1.36860 -16.92830 -11.25170

Equal variances not assumed

-10.295 15.068 .000 -14.09000 1.36860 -17.00595 -11.17405

FDR

Equal variances assumed

.657 .426 -4.203 22 .000 -8.00417 1.90424 -11.95332 -4.05501

Equal variances not assumed

-4.203 20.484 .000 -8.00417 1.90424 -11.97034 -4.03799