Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

19
ANALISIS PERBANDINGAN KBK DENGAN KTSP Paper ini Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Problematika di Sekolah Dosen Pengampu : Runtut Prih Utami, M. Pd. Intan Fajar Suryani (11680015) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

description

analisis perbandingan kbk dan ktsp

Transcript of Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

Page 1: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

ANALISIS PERBANDINGAN KBK DENGAN KTSP

Paper ini Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Kajian Kurikulum dan Problematika di Sekolah

Dosen Pengampu : Runtut Prih Utami, M. Pd.

Intan Fajar Suryani (11680015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berbicara masalah kurikulum dapat kita maknai dalam tiga konteks, yaitu kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai perencanaan program belajar (Sanjaya 2005: 2). Terlepas konteks yang manapun itu, yang pasti keberadaan kurikulum sangat penting dan menentukan tercapainya tujuan pendidikan maupun pembelajaran karena kurikulum merupakan komponen dalam pembelajaran.

Kurikulum sebagai rencana atau program belajar, dikemukan oleh Hilda Taba (1962) ( Sanjaya 2005 : 6) . Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman.Yang paling dekat yaitu perubahan dari kurukulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).Terlepas apapun penyebabnya entah itu karena masalah politik, pergantian kepemimpinan/menteri ataupun karena memang dipandang harus berubah yang pasti kurikulumnya telah berubah.Nah, sebagai seorang akademisi minimalnya kita menganalisis hakikat dari kurikulum tersebut. Sehingga kita mengetahui apa dan bagaimana KBK dan KTSP tersebut.

Dengan mengetahui hakikat kedua-duanya maka analisis perbandingan bisa kita lakukan. Analisis Perbandingan KBK dan KTSP dilihat dari berbagi sudut pandang. Setidaknya dengan analisis perbandingan tersebut, kita bisa mengatahui apa penyebabnya sehingga harus diadakan perubahan kurikulum tersebut benarkah relevan atau tidaknya, tepat atau tidaknya perubahan tersebut. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat, maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.

.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang penulisan makalah ini setidaknya kami ingin membatasi maslah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:

1. Bagaimana konsep dasar KBK?

2. Bagaimana Konsep dasar KTSP?

3. Bagaimana perbandingan KBK dan KTSP?

Page 3: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu :

1. Unuk mengetahui konsep dasar KBK;

2. Untuk Mengetahui konsep dasar KTSP;

3. Untuk mengetahui perbandingan KBK dan KTSP.

Page 4: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

BAB II

PEMBAHASAN

I. KONSEP DASAR KBK

Untuk mengetahui analis perbandingan KBK dan KTSP memang seharusnya kita

mengetahui hakikat atau konsep dasarnya terlebih dahulu. Oleh karena itu kami paparkan

terlebih dahulu hakikat atau konsep dasr dari KBK dan KTSP sebagai berikut:

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan

kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,

sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat

kompetensi tertentu.

KBK lahir sebagai implikasi dari Undang-Undang Nomor 22 tahun  1999 tentang

pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah  Otonom. Dengan adanya Undang-

Undang tersebut, maka terjadi perubahan kebijakan pengelolaan  pendidikan dari yang

bersifat sentralistik  kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut sudah barang tentu

berimplikasi  pada penyempurnaan kurikulum. Melalui Kurikulum 2004, daerah diberi

keleluasaan untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayahnya berdasarkan

karakteristik daerah tersebut.

KBK juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia

pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi

berkelompok kepada individual.Maksudnya pendidikan diarahkan untuk membentuk

individu yang mempunyai potensi dan bakat yang berbeda dan bervariasi, sehingga perlu

pehatikan secara berbeda.

Pengembangan KBK sebagai pedoman dan alat pendidikan didasarkan kepada tiga

asas pokok yaitu, asas filosofis (berkenaan dengan sistem nilai yang berlaku), asas psikologis

(berhubungan dengan aspek kejiwaan dan perkembangan peserta didik), asas sosiologis dan

teknologis.

Kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai dengan tuntutan KBK:

Page 5: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

1. Kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan

keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independent.

2. Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu

beradaptasi terhadap dunia kerja.

3. Kompetensi kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya

dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralistik.

4. Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya,

serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai dengan

perkembangan zaman. (Sanjaya,2005 : 8).

Namun dalam ranah implementasi )E. Mulyasa,2006 : 5-6) mengemukakan terdapat

sembilan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan dalam implementasi KBK, diantaranya:

1. Kompetensi dasar iman dan takwa (imtak);

2. Kompetensi dasar bahasa (inggris dan arab);

3. Kompetensi dasar komputer dan internet;

4. Kompetensi dasar tatakrama dan budi pekerti;

5. Kompetensi dasar komunikasi dan teknologi;

6. Kompetensi dasar penelitian;

7. Kompetensi dasar organisasi;

8. Kompetensi dasar kemasyarakatan;

9. Kompetensi dasar kewirausahaan.

B. Karakteristik dan Tujuan KBK

Dari uraian tentang pengertian KBK, kita dapat menangkap dua makna yang tersirat.

Pertama, KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri

peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan kedua ,KBK

memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki masing-masing.

Makna pertama mengandung pengertian, dalam KBK siswa tidak sekedar dituntut untuk

memahami sejumlah konsep, akan tetapi bagaimana pemahaman konsep tersebut berdamapak

terhadap perilaku dan pola pikir sehari-hari. Inilah hakikat pengalaman belajar yang

bermakna (meaningful learning), yaitu bahwa pengembangan kompetensi diarahkan untuk

memberi keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam masyarakat yang cepat berubah,

penuh persaingan dan tantangan, penuh ketidakpastian dan ketidakmenentuan.

Makna yang kedua, adalah dalam KBK menghargai bahwa setiap siswa memiliki

kemampuan, minat, dan bakat yang berbeda.KBK memberikan peluang kepada setiap siswa

Page 6: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing.Oleh karena itu,

proses pembelajaran harus didesain agar dapat melayani setiap keberagaman tersebut. KBK

sebagai sebuah kurikulum memiliki tiga karakteristik utama, yaitu :

1) KBK memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Artinya melalui

KBK diharapkan siswa memiliki kemampuan standar minimal yang harus dikuasai.

2) Implementasi pembelajaran dalam KBK menekankan kepada proses pengalaman

dengan memerhatikan keberagaman setiap individu. Pembelajaran tidak sekedar

diarahkan untuk menguasai materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana materi itu dapat

menunjang dan memengaruhi kemampuan berpikir dan kemampuan bertindak sehari-

hari.

3) Evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi hasil dan proses belajar. Kedua sisi

evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan secara

utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, akan tetapi sikap dan

keterampilan.

Setelah memahami karakteristik KBK, makaapa yang ingin dicapai oleh kurikulum ini.

Tujuan KBK adalah pengembangan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya di

masa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill).Kecakapan hidup

(life skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi

problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif

dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

( Sanjaya, 2005 : 13).

C. Prinsip-prinsip Perkembangan dan Pelaksanaan KBK

Setiap prinsip pengembangan dan pelaksanaan KBK seperti yang dirumuskan

Depdiknas dalam Kerangka Dasar Kurikulum 2004 dijelaskan di bawah ini.

1. Prinsip-prinsip Pengembangan

Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam proses pengembangan KBK,

yaitu:

a. Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-nilai Budaya

b. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinesterika

c. Penguatan Integritas Nasional

d. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi

e. Pengembangan Kecakapan Hidup

f. Pilar pendidikan

g. Komprehensif dan Berkesinambungan

Page 7: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

h. Belajar Sepanjang Hayat

i. Diversifikasi Kurikulum

2. Prinsip Pelaksanaan

Terdapat sejumlah prinsip dan pengembangan KBK, yaitu:

a. Kesamaan Memperoleh Kesempatan

b. Berpusat pada Anak

c. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan

d. Kesatuan dalam Kebijakan dan Keberagaman dalam Pelaksanaan

Sehingga pengembangan KBK baik dalam tataran KBK sebagai suatu pedoman dan

perangkat perencanaan maupun KBK dalam tataran implementasi pembelajaran ,

pelaksanaannya dibingkai oleh tiga sisi yang sama penting yaitu sisi filosofis, psikologis, dan

sosiologis.( Sanjaya, 2005 :22).

II. KONSEP DASAR KTSP

A. Pengertian KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum terbaru

diindonesia yang menyempurnakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sebelum penulis

bahas lebih lanjut tentang KTSP apa yang sebenarnya KTSP itu? Dalam Standar Nasional

Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dijelaskan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.Penyusunan KTSP

dilakukan oleh satuan pendidika dengan memerhatikan dan berdasrkan standar kompetensi

serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Kompetensi serta

kompetensi dasar( BSNP). (Sanjaya, 2008 : 128). KTSP merupakan salah satu bentuk

realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai

dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di

masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional

dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).

Dengan lahirnya KTSP, menunjukkan bahwa desentralisasi pendidikan bukan hanya

ke daerah-daerah, melainkan ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih otonom dalam

melaksanakan tugas pokoknya untuk mencerdaskan  peserta didiknya. Karena guru dan pihak

sekolah diberi wewenang yang luas untuk menyusun sendiri kurikulumnya dengan

berpegangan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan-panduan yang

telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).Dengan demikian kurikulum

Page 8: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

di Indonesia menjadi sangat bervariasi dalam banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.  

B. Karakteristik KTSP

Dilihat dari sudut pandang maupun desainnya KTSP memiliki semua unsur yang

terdapat dalam desain yang sekaligus itu merupakan karakteristik KTSP itu sendiri, yakni ;

a. Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu;

b. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu;

c. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah;

d. KTSp merupakan kurikulum teknologis.( Sanjaya, 2008 : 130).

C. Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada

lembaga pendidikan. Secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk :

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

menge,bangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia;

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan

kurikulum melalui pengambilan keputuasan bersama;

3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas

pendidikan yang akan dicapai.( E. Mulyasa, 2010 :22).

D. Landasan pengembangan KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan

pemerintah sebagi berikut :

a. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas;

b. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan;

c. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi;

d. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan;

e. Permendiknas No. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas No. 22 dan 23.

(E. Mulyasa,2010 : 24).

E. Prinsip pengembangan KTSP

Dalam menyusun dan mengembangkan KTSP, guru dan sekolah harus mendasarkan

pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya

Page 9: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

b. Beragam dan terpadu. Beragam artinya KTSP disusun sesuai dengan karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Terpadu artinya ada keterkaitan antara muatan wajib, muatan lokal,

dan pengembangan diri dalam KTSP.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan masa kini dan masa datang.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan. Menyeluruh artinya KTSP mencakup keseluruhan

dimensi kompetensi dan bidang kajian keilmuan. Berkesinambungan artinya KTSP antar

semua jenjang pendidikan berjenjang dan berkelanjutan.

f. Belajar sepanjang hayat.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.( Sanjaya, 2010 : 140).

III. Perbandingan KBK dan KTSP

Salah satu inovasi terbaru yang dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan

menyempurnakan kualitas kurikulum yang lama, yaitu kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

(UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan yang

mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang

pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu

kepada SI (Standar Isi) dan SKL (Standar Kompetensi Lulusan).

Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP

merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar

kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di

sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan

mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat

manajemen berbasis sekolah (MBS).

Pada tataran operasional proses pendidikan dan pembelajaran disekolah harus diarahkan

pada akuntabilitas dan otonomi pendidikan yang lebih besar kepada pengelola pendidikan

ditingkat lembaga pendidikan bersama lingkungan sekolah untuk mengembangkan strategi

pembelajaran sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi lokal. Sementara itu sesuai

dengan semangat PP No. 25 Tahun 2000 bidang pendidikan dan kebudayaan, pemerintah

Page 10: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

pusat memiliki  wewenang untuk menetapkan standart kompetensi siswa-warga belajar dan

standart materi pembelajaran pokok.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu pada dasarnya sama dengan

kurikulum 2004, yang membedakan hanya kewenangan masing-masing satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kemampuan potensi dan karakteristik

sekolah tersebut. Sedangkan karakteristik dari KTSP adalah adanya penyesuaian kemampuan

yang diimplementasikan dalam indikator yang mengacu pada kemampuan siswa.Jadi dalam

penyusunannya mengacu pada kedalaman materi, pemahaman anak, serta kemampuan anak

tentang materi tersebut.

Secara operasional KBK dan KTSP adalah sama, hanya saja pada KTSP sekolah

diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan

potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih dikerucutkan lagi dalam

operasional dan implementasinya di sekolah. Baik KBK maupun KTSP keduanya

menggunakan UU no 20 tahun 2003 sebagai landasannya, dalam Undang-Undang tentang

Sisdiknas dikemukakan bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) terdiri atas standar isi,

proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan, dan penilaian yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Selain itu

juga dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :

pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan

budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah

koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Ciri dan karakterik di atas

sama-sama diimplementasikan baik dalam KBK maupun KTSP, namun KTSP memberikan

pendelegasian lebih terhadap sekolah sebagai satuan pendidikan, dengan mengamodasi

segenap kemampuan sekolah dan potensi lokal daerah.

Selain itu, baik KBK maupun KTSP juga mengacu pada standar isi, hanya saja KTSP

standar isinya disempurnakan melalui Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar

Isi. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum

tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

diorganisasikan ke dalam lima kelompok, yaitu : 1). Kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, 2). Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3) Kelompok

Page 11: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4) Kelompok mata pelajaran estetika; 5)

Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan Jadi dapat dikatakan KTSP

merupakan KBK yang disempurnakan, sebagaimana kurikulum 1999 suplemen merupakan

kurikulum 1994 yang disempurnakan, karena dasar yuridisnya sama, namun ditambah

beberapa perubahan sesuai dengan kebutuhan.

Page 12: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas setidaknya bisa menjawab rumusan permasalahn yang diajukan sehingga dapat kami simpulkan yaitu :

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.Kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

2. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004, yang membedakan hanya kewenangan masing-masing satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kemampuan potensi dan karakteristik sekolah tersebut. Sedangkan karakteristik dari KTSP adalah adanya penyesuaian kemampuan yang diimplementasikan dalam indikator yang mengacu pada kemampuan siswa. Jadi dalam penyusunannya mengacu pada kedalaman materi, pemahaman anak, serta kemampuan anak tentang materi tersebut

Page 13: Analisis Perbandingan Kbk Dengan Ktsp

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. 2006. Implementasi kurikulum 2004 panduan pembelajaran KBK. Bandung:

Rosda karya.

E. Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda karya.

Wina Sanjaya.2005.Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi.Jakarta:Kencana.

Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana.