ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal....

159
ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH ANGGI DESTRIA H14050283 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Transcript of ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal....

Page 1: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN

TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

OLEH

ANGGI DESTRIA

H14050283

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

RINGKASAN

ANGGI DESTRIA. Analisis Peranan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman terhadap Perekonomian Indonesia (dibimbing oleh TONY IRAWAN).

Krisis ekonomi yang terjadi akibat subprime mortgage berdampak pada sektor keuangan Amerika Serikat dan juga berdampak kepada sektor riil serta perekonomian dunia yang terhubung ke dalamnya. Jatuhnya pasar keuangan Amerika Serikat dan kemudian pasar keuangan dunia menimbulkan suatu kontraksi ekonomi yang berdampak luas. Efek kontraksi ekonomi tersebut dapat dirasakan bukan hanya oleh sesama negara maju tetapi yang lebih parah terkena dampak krisis tersebut ialah negara-negara berkembang. Salah satunya adalah Indonesia.

Indonesia memiliki hubungan perdagangan dengan intensitas yang relatif tinggi sehingga saat krisis ekonomi terjadi berdampak pada penurunan permintaan. Hal ini menciptakan tren penurunan surplus (ekspor netto) neraca perdagangan Indonesia. Merosotnya ekspor juga diikuti dengan merosotnya kinerja pasar modal dan perbankan, serta penurunan nilai aset-aset perusahaan besar yang berimbas kepada situasi kontraksi pada industri-industri besar penopang ekonomi Indonesia. Dampak tersebut kemudian berlanjut kepada maraknya kebijakan pemutusan hubungan kerja serta tingkat pengangguran yang semakin meningkat yang akan berujung kepada tingkat kemiskinan yang semakin meningkat. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah pemanfaatan pasar domestik secara optimal dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat menjadi solusinya.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lebih menyerap tenaga kerja dibandingkan dengan sektor formal. Karena pada sektor formal dibutuhkan suatu keterampilan yang khusus yang tidak dimiliki olh sebagian besar pencari kerja. Dengan kata lain kondisi keterampilan tenaga kerja ini sering tidak sesuai dengan kondisi keterampilan yang dituntut oleh sektor formal pada umumnya. Berdasarkan prospek usaha, UKM merupakan sektor yang potensial dalam menciptakan nilai tambah. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa UKM belum maksimal dikembangkan, terbukti dengan banyaknya kekurangan yang menghambat UKM untuk berkembang. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh yaitu dalam hal permodalan (investasi). Hal tersebut menghambat UKM untuk meningkatkan skala produksi dan perluasan skala usaha. Sehingga meskipun potensial dalam penciptaan lapangan kerja, dengan adanya hambatan tersebut akan menghambat proses penyerapan tenaga kerja dan perluasan usaha.

Salah satunya sektor UKM yang memiliki potensi tersebut yaitu UKM sektor industri makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan dan minuman dalam menyerap tenaga kerja, juga memiliki nilai output dan nilai tambah yang tinggi. Selain itu UKM industri makanan dan minuman juga dapat mengoptimalkan pasar domestik.

Page 3: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Untuk melihat peranan UKM sektor industri makanan dan minuman, sehingga tujuan penelitian ini adalah (1) Melihat peranan UKM sektor industri makanan dan minuman dalam struktur permintaan, investasi dan nilai tambah bruto, (2) Menganalisa keterkaitannya dengan sektor-sektor lainnya, (3) Menganalisa dampak penyebaran antara UKM sektor industri makanan dan minuman dengan sektor lainnya, dan (4) Menganalisa dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor industri makanan dan minuman dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan efek pengganda (multiplier) output, pendapatan dan tenaga kerja.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dari Tabel Input-Output UKM nasional tahun 2007 updating dengan matriks berukuran 233x233 yang kemudian diagregasi menjadi matriks berukuran 33x33 dan juga beberapa data sekunder lainnya. Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Tenaga Kerja dan instansi terkait lainnya. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Input-Output maupun analisis deskriptif. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excell 2003.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa UKM sektor industri makanan dan minuman mampu mempengaruhi pembentukan output sektor hulunya terutama sektor industri pengolahan lainnya (besar). Investasi industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar menunjukkan nilai yang sangat kecil. Hal ini terjadi karena sebagian besar UKM sektor industri makanan dan minuman belum bankable (belum memenuhi syarat berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk mendapatkan kredit untuk penambahan modal. Nilai tambah bruto sektor industri tergolong tinggi, termasuk didalamnya industri makanan dan minuman yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil analisis keterkaitan baik langsung maupun tidak langsung, industri makanan dan minuman kecil, menengah dan besar memiliki keterkaitan kebelakang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai keterkaitan kedepannya. Hal ini disebabkan industri makanan dan minuman kecil, menengah dan besar memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor hulunya yaitu industri pengolahan lainnya (besar). Nilai keterkaitan ke depan yang rendah diakibatkan oleh penggunaan output dari industri makanan dan minuman kecil, menengah dan besar yang lebih banyak dikonsumsi langsung oleh rumah tangga daripada digunakan sebagai input antara oleh sektor produksi lainnya.

Berdasarkan hasil analisis dampak penyebaran menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman kecil dan menengah kurang memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan sektor hilirnya tetapi memiliki kemampuan untuk menarik pertumbuhan sektor hulunya. Hal ini sesuai dengan analisis keterkaitan, dimana nilai keterkaitan ke belakang lebih besar daripada keterkaitan ke depannya. Namun dari ke dua analisis tersebut UKM sektor industri makanan dan minuman merupakan industri yang layak untuk dikembangkan.

Jika dilihat dari analisis multiplier menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman (kecil) memiliki nilai multiplier output yang lebih besar

Page 4: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

dibandingkan dengan multiplier pendapatan. Hal ini menjelaskan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada industri makanan dan minuman (kecil) akan meningkatkan output sektor-sektor lainnya. Industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai multiplier pendapatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan multiplier output. Hal ini menjelaskan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir output dari sektor industri makanan dan minuman (menengah) akan meningkatkan pendapatan rumah tangga yang bekerja pada sektor tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, UKM sektor industri makanan dan minuman memiliki nilai investasi yang sangat kecil karena sebagian besar UKM merupakan usaha yang belum bankable (belum memenuhi syarat berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk mendapatkan penambahan modal. Selain itu, UKM sektor industri makanan dan minuman juga dapat mendorong pertumbuhan sektor hulunya yang artinya UKM sektor industri makanan dan minuman berkontribusi terhadap perkembangan sektor riil. Oleh karena itu semestinya pemerintah memberikan kemudahan kepada para pengusaha terutama untuk pengusaha UKM sektor industri makanan dan minuman. Diantaranya yaitu dengan memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UKM industri makanan dan minuman dengan proporsi yang lebih besar dan juga pemberian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang lebih berfokus kepada UKM industri makanan dan minuman sehingga kontribusi dari industri ini dapat dioptimalkan.

Page 5: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN

TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh

ANGGI DESTRIA

H14050283

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 6: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Judul Skripsi : Analisis Peranan Usaha Kecil dan Menengah Sektor

Industri Makanan dan Minuman terhadap Perekonomian

Indonesia

Nama : Anggi Destria

NIM : H14050283

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Toni Irawan, M. App. Ec

NIP : 19820306 20050 1 1001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dr.Ir. Rina Oktaviani, MS

NIP : 19641023 1989032 002

Tanggal Lulus :

Page 7: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juli 2009

Anggi Destria H14050283

Page 8: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

RIWAYAT HIDUP

Anggi Destria. Dilahirkan di Bogor pada hari Selasa tanggal 16 Desember

1986 dari pasangan Bapak Rochman Effendi dan Ibu Mardiah Rosdiana. Penulis

merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan yang

bahagia dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Bogor, Jawa Barat.

Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1993

sampai dengan tahun 1999 di SDN Polisi V Bogor. Selanjutnya meneruskan ke

pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1999 sampai tahun 2002 di

SLTPN 1 Bogor. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di

SMUN 2 Bogor dan lulus pada tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar

sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis

terlibat sebagai pengurus dalam organisasi kemahasiswaan, yaitu Himpunan

Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA). Dan

juga aktif dalam beberapa kepanitiaan acara kampus.

Page 9: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya untuk Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam

semesta beserta isinya. Berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mendapat

kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Qudwah Hasanah kita,

Rasulullah Saw, yang telah mengajarkan Al-Islam sebagai jalan hidup sehingga

membawa keselamatan bagi umat manusia sejagad raya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen

IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Peranan Usaha Kecil dan

Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman terhadap Perekonomian

Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan bantuan, perhatian, dan dorongan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, ucapan terima kasih dan

penghargaan penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Tony Irawan, M. App. Ec. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam

proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

2. Ibu Widyastutik, SE, M.Si. dan Ibu Fifi Diana Thamrin, M.Si selaku dosen

penguji utama dan komisi pendidikan, yang telah memberi saran-saran dan

ilmu yang bermanfaat.

3. Bapak Ir. Eko Oesman yang telah membantu penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua penulis yaitu Bapak Rochman Effendi dan Ibunda

Mardiah Rosdiana atas doa dan dukungannya. Untuk seluruh keluarga

penulis yang telah membantu. Terima kasih juga kepada Gilman Pradana

Nugraha sekeluarga atas doa dan perhatian yang diberikan.

Page 10: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

5. Teman-teman seperjuangan Harry Gustara, Sundoro Ari, Fitrah Mailendra,

Riri, Arisa, Ginna, Dian Agustina, Inna, Tanjung, Tyaz, Dewinta, Renny

dan seluruh teman-teman angkatan 42 Ilmu Ekonomi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak

kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan

kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

maupun semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Juli 2009

Anggi Destria H14050283

Page 11: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................. 8

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Definisi dan Ruang Lingkup Usaha Kecil dan Menengah ......... 12

2.2. Peranan UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi ....................... 16

2.3. Golongan Industri Makanan dan Minuman Menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 ............................................................................. 19

2.4. Kondisi Industri Makanan dan Minuman di Indonesia. ............. 19

2.5. Tabel Input-Output

2.5.1. Konsep dan Definisi. ................................................... 25

2.5.2. Kerangka Dasar Tabel Input-Output. ........................... 28

2.6. Analisis Input-Output

2.6.1. Analisis Keterkaitan. ................................................... 31

2.6.2. Analisis Dampak Penyebaran. ..................................... 33

2.6.3. Analisis Pengganda ..................................................... 34

2.7. Penelitian Terdahulu ............................................................... 36

2.8. Kerangka Penelitian ................................................................ 39

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 43

3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.2.1. Tabel Koefisien Input. ................................................ 44

3.2.2. Matriks Kebalikan Koefisien Input Terbuka ............... 45

Page 12: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

3.2.3. Koefisien Pendapatan. ................................................. 46

3.2.4. Koefisien Tenaga Kerja ............................................... 47

3.3. Analisis Keterkaiatan

3.3.1. Keterkaitan ke Depan. ................................................ 48

3.3.2. Keterkaitan ke Belakang ............................................ 48

3.4. Analisis Dampak Penyebaran

3.4.1. Kepekaan Penyebaran ................................................ 49

3.4.2. Koefisien Penyebaran. ................................................ 50

3.5. Analisis Pengganda

3.5.1. Pengganda Output. ..................................................... 51

3.5.2. Pengganda Pendapatan ............................................... 52

3.5.3. Pengganda Tenaga Kerja. ........................................... 54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Struktur Input Antara dan Permintaan Antara Usaha Kecil dan Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman

4.1.1. Struktur Input Antara UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman. ........... 57

4.1.2. Struktur Permintaan UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman ............ 58

4.1.3. Struktur Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah. ......................................... 60

4.1.4. Struktur Investasi ....................................................... 62

4.1.5. Struktur Nilai Tambah Bruto ...................................... 64

4.2. Analisis Keterkaitan

4.2.1. Keterkaitan ke Depan. .............................................. 68

4.2.2. Keterkaitan ke Belakang. .......................................... 70

4.3. Analisis Dampak Penyebaran................................................. 72

4.4. Analisis Pengganda

4.4.1. Pengganda Output .................................................... 75

4.4.2. Pengganda Pendapatan ............................................. 77

4.4.3. Pengganda Tenaga Kerja .......................................... 79

Page 13: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................. 82

5.2. Saran ....................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85

LAMPIRAN ............................................................................................... 88

Page 14: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1. Kerangka Penyajian Tabel Input-Output .......................................... 29

2.2. Tabel Input-Output .......................................................................... 30

3.1. Ringkasan Rumus Multiplier Output, Pendapatan

dan Tenaga Kerja ............................................................................ 56

4.1. Struktur Komposisi Input Antara UKM 10 Sektor Utama Indonesia Tahun 2007 ..................................................................... 58

4.2. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir 15 Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ........................................... 59

4.3. Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ..................................... 61

4.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto, Perubahan Stok, dan Investasi Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ...................... 63

4.5. Kontribusi Sektor-Sektor UKM Indonesia terhadap Nilai Tambah Bruto ......................................................................... 67

4.6. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ..................................... 69

4.7. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ..................................... 71

4.8. Nilai Koefisien Penyebaran dan Kepekaan Penyebaran Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ..................................... 74

4.9. Nilai Koefisien Multiplier Output, Multiplier Pendapatan dan Multiplier Tenaga Kerja Tipe I dan Tipe II Sektor-Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 ..................................... 80

Page 15: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1. Jumlah Pengusaha UKM di Indonesia Periode 1997-2007 .................. 5

1.2. Penyerapan Tenaga Kerja oleh UKM di Berbagai Sektor di Indonesia Periode 1997-2007 ......................................................... 6

2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian .......................................................... 42

Page 16: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kode dan Klasifikasi Sektor Tabel yang Digunakan ........................ 86

2. Tabel Input-Output UKM Indonesia 2007 (Updating) Klasifikasi 33 Sektor ....................................................................... 95

3. Matriks Koefisien Input Klasifikasi 33 Sektor ................................. 102

4. Matriks Kebalikan Leontif Terbuka Klasifikasi 33 Sektor ............... 107

5. Matriks Kebalikan Leontif Tertutup Klasifikasi 33 Sektor............... 112

6. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Sektor-sektor Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Tahun 2007 ......................... 117

Page 17: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir sejak pertengahan tahun 2007 hingga sekarang

menjadi masa-masa terberat bagi perekonomian Amerika Serikat dan juga

berdampak pada perekonomian dunia. Krisis ekonomi yang terjadi akibat

subprime mortgage tersebut bukan hanya berdampak kepada sektor keuangan

negara adidaya tersebut tetapi juga berdampak kepada sektor riil serta

perekonomian dunia yang terhubung ke dalamnya. Jatuhnya pasar keuangan

Amerika Serikat dan kemudian pasar keuangan dunia menimbulkan suatu

kontraksi ekonomi yang berdampak luas. Efek kontraksi ekonomi tersebut dapat

dirasakan bukan hanya oleh sesama negara maju tetapi yang lebih parah terkena

dampak krisis tersebut ialah negara-negara berkembang.

Hal ini terjadi karena penurunan harga saham di negara maju seperti

Amerika Serikat dimana bank-bank internasional mengalami kerugian akibat

krisis subprime mortgage yang awalnya menimbulkan penurunan kurs Dollar AS

terhadap mata uang Euro dan Yen. Jatuhnya valuasi saham di AS selanjutnya

memicu penurunan harga saham di seluruh dunia karena investor khawatir

pelemahan ekonomi AS akan berdampak pada perlambatan ekonomi dunia.

Dampak berikutnya dari penurunan harga saham di negara berkembang adalah

adanya pelarian modal ke instrumen yang kurang berisiko (misalnya surat utang

negara maju atau emas) sehingga kurs mata uang negara berkembang melemah.

Perlambatan ekonomi hampir terjadi di seluruh negara seperti Amerika

Serikat, Jepang, Inggris, negara-negara Eropa dan juga negara-negara di Asia,

Page 18: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

ditambah lagi dengan adanya suatu integrasi pasar keuangan dan perdagangan

dunia sehingga setiap negara merasakan dampak krisis yang hampir serupa.

Negara-negara berkembang memiliki hubungan yang erat dengan Amerika Serikat

yang terkait dengan perdagangan produk-produk. Seperti halnya negara-negara

berkembang lainnya, Indonesia juga memiliki hubungan perdagangan dengan

intensitas yang relatif tinggi. Indonesia memiliki proporsi ekspor produk ke pasar

AS sebesar 20 persen sehingga saat krisis ekonomi terjadi berdampak pada

penurunan permintaan. Lebih lanjut, kondisi krisis global menimbulkan second

round effect berupa melemahnya nilai ekspor netto Indonesia karena penurunan

daya beli luar negeri dan semakin mahalnya bahan baku impor akibat pelemahan

Rupiah.

Kondisi ini pun pada gilirannya berkontribusi terhadap tren penurunan

surplus (ekspor netto) neraca perdagangan Indonesia. Idealnya, komponen ekspor

netto memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menopang laju PDB

sekaligus demi menciptakan kondisi aman pada supply cadangan devisa. Akan

tetapi, kenyataan berkata lain, kontribusi ekspor netto dalam pembentukan PDB

terus mengalami tren penurunan. Pada tahun 2003, kontribusi ekspor netto

terhadap pembentukan PDB masih sebesar 7,63 persen. Tetapi, pada tahun 2004

kontribusi ekspor netto turun drastis menjadi hanya 4,65 persen. Kemudian, pada

tahun 2005 kontribusi ekspor netto terhadap pembentukan PDB turun lagi menjadi

hanya 4,30 persen. Kontribusi ekspor netto dalam pembentukan PDB mengalami

kenaikan pada tahun 2006 menjadi 5,40 persen. Namun pada tahun 2007

kontribusi ekspor netto turun menjadi hanya 4,10 persen. Sejak tahun 2007 hingga

Page 19: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

triwulan ketiga 2008 kontribusi ekspor netto sebagai penopang PDB terus

mengalami penurunan. Pada triwulan ketiga 2008, kontribusi ekspor netto, bahkan

tercatat berkontraksi atau tumbuh negatif sebesar 0,10 persen.

Merosotnya ekspor juga diikuti dengan merosotnya kinerja pasar modal

dan perbankan, serta penurunan nilai aset-aset perusahaan besar yang berimbas

kepada situasi kontraksi pada industri-industri besar penopang ekonomi

Indonesia. Dampak tersebut kemudian berlanjut kepada maraknya kebijakan

pemutusan hubungan kerja serta tingkat pengangguran yang semakin meningkat

yang akan berujung kepada tingkat kemiskinan yang semakin meningkat.

Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) telah terjadi pada industri-industri

yang berorientasi ekspor, menyusul kemudian rencana PHK pada industri tekstil

dan produksi tekstil (TPT) dan kertas, dan rencana merumahkan tenaga kerja pada

industri perkayuan dan industri perkebunan. Selain itu, resesi global juga

mengakibatkan PHK atas sebagian dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar

negeri, dan pemulangan mereka ke Indonesia, sehingga akan mengurangi

pendapatan devisa dari penghasilan mereka di luar negeri (remittance).

Situasi dan kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu dan dampak

negatif yang dapat ditimbulkannya harus dapat diantisipasi segera oleh seluruh

stakeholders dalam perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia

memerlukan suatu alternatif sektor yang dapat menjadi prime sector dan

menggantikan sektor industri besar yang sedang terpuruk dalam menyokong

pertumbuhan ekonomi dan kestabilan sosial. Selain itu, diperlukan pemanfaatan

pasar domestik secara optimal mengingat menurunnya permintaan global dan

Page 20: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

UKM (Usaha Kecil Menengah) diindikasikan dapat menjadi solusi dalam

melewati masa-masa krisis ekonomi seperti sekarang ini.

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi

yang telah terbukti tidak rentan terhadap krisis ekonomi. Pengalaman krisis

ekonomi tahun 1997 telah menunjukkan bahwa UKM dapat menjadi penyokong

perekonomian yang paling efektif dalam mengatasi masalah makroekonomi yang

terjadi. UKM memanfaatkan pasar domestik dan memiliki korelasi yang rendah

dengan sistem keuangan, pasar keuangan, dan perekonomian global sehingga

tidak rentan terhadap krisis. Selain itu, UKM bukanlah main partner perbankan

sehingga UKM kurang terpengaruh oleh guncangan di sektor perbankan dan

resiko keuangan lainnya. UKM memiliki peranan dalam mengatasi pengangguran

karena sebagian besar bersifat labor intensif dengan memanfaatkan tenaga kerja

yang jauh lebih banyak dibandingkan industri besar yang lebih berfokus pada

modal (capital intensive) sehingga terjadi trickle down effect yang lebih besar dan

diharapkan dapat membawa perekonomian ke arah yang lebih stabil dalam masa

krisis ini.

Kemampuan UKM untuk tetap bertahan di masa krisis ekonomi

merupakan bukti bahwa sektor UKM merupakan bagian dari sektor usaha yang

cukup tangguh. Setidaknya terdapat tiga alasan yang mendasari negara

berkembang belakangan ini memandang penting keberadaan usaha mikro dan

kecil (Berry, et al., 2001). Alasan pertama adalah karena kinerja usaha mikro dan

kecil cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif.

Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, usaha mikro dan kecil sering mencapai

Page 21: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga

adalah karena sering diyakini bahwa usaha mikro dan kecil memiliki keunggulan

dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar.

Jumlah Pengusaha UKM Periode 1997-2007

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

Tahun

Ju

mla

h

Jumlah Pengusaha UKM

Sumber : Statistik Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2008 Gambar 1.1 Jumlah Pengusaha UKM di Indonesia Periode 1997-2007

Kuncoro (2002) menyebutkan bahwa UKM di Indonesia telah memainkan

peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan

mendukung pendapatan rumah tangga. Pada tahun 1980 jumlah pengusaha yang

bergerak di sektor UKM sekitar 7 ribu dan terus meningkat tiap tahunnya. Pada

saat krisis ekonomi tahun 1997 terjadi penurunan tajam jumlah pengusaha yang

bergerak di sektor UKM ini dari sekitar 39 juta menjadi sekitar 36 juta atau turun

7,4 persen. Setelah krisis ekonomi 1997 jumlah pengusaha di sektor UKM ini

terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik tahun

2000, menunjukkan dari 39,04 juta pengusaha, 99,85 persen merupakan

pengusaha kecil dan 0,14 persen merupakan pengusaha menengah, serta hanya

0,05 persen pengusaha besar. Jumlah Pengusaha di sektor UKM ini terus

meningkat dari sekitar 38,98 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 44 juta

Page 22: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

pengusaha pada tahun 2005. Hingga tahun 2006 jumlah pengusaha di sektor UKM

terus meningkat mencapai 48,78 juta pengusaha.

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

Ju

mla

h

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan PerikananPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas dan Air BersihBangunanPerdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan KomunikasiKeuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah 2008

Gambar 1.2 Penyerapan Tenaga Kerja oleh UKM di Berbagai Sektor

di Indonesia Periode 1997-2007

Tingkat penyerapan tenaga kerja sektor UKM di Indonesia secara rata-rata

meningkat sebesar 3 persen per tahun. Selama periode 1997-2007, tingkat

penyerapan tenaga kerja meningkat hingga 24 persen sementara pertumbuhan

output sektor UKM meningkat hingga 307,45 persen. Dilihat dari seluruh sektor

ekonomi ternyata secara rata-rata dalam periode 1997-2007, sektor pertanian,

peternakan, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi yang paling besar

terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 98 persen per tahun dengan kontribusi

output rata-rata terhadap output total sektor UKM sebesar 64,7 persen per tahun.

Sektor listrik gas dan air bersih memberikan tingkat penyerapan tenaga kerja yang

paling rendah sebesar 0,4 persen per tahun dengan kontribusi terhadap output total

sektor UKM sebesar 0,2 persen per tahun.

Page 23: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Menurut Hoselitz (1959), Sektor UKM di negara berkembang merupakan

sektor yang labor intensive sehingga sektor ini diharapkan dapat mengatasi

masalah pengangguran di negara berkembang. Selain labor intensive, UKM sering

dikenal sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, banyak sisi kebaikan yang dapat

diambil dari usaha mikro dan kecil khususnya dalam mendorong pembangunan di

negara-negara berkembang. UKM mempunyai ciri khusus yakni sifat mereka

yang memiliki keterampilan (skill) dan teknologi khusus, kontribusi dan

kewirausahaan akan pembangunan, dan memiliki keterkaitan dengan berbagai

industri (industrial linkages). UKM memberikan prospek yang cerah di masa

depan untuk menciptakan tenaga kerja dengan skala yang besar dan kesempatan

mendapatkan pendapatan dengan biaya yang relatif rendah khususnya pada daerah

desa atau pinggiran kota (rural) yang akan mendukung kepada pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan dan berkeseimbangan, yang merupakan

syarat untuk memicu dan keluar dari kemiskinan dan masalah-masalah sosial

ekonomi lainnya (Ahmed, 2001).

Subsektor makanan dan minuman merupakan salah satu pusat konsentrasi

dari kegiatan produksi usaha kecil. Hal ini dapat dilihat dari data nilai output dan

nilai tambah dari subsektor makanan dan minuman yaitu sebesar 35,5 persen dan

26 persen dari total nilai output dan total nilai tambah tahun 2005 (BPS, 2005).

Struktur perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa 60 persen pendapatan

nasional didominasi oleh konsumsi rumah tangga, dan faktor inilah yang cukup

mampu menahan dampak krisis global yang sedang berlangsung. Jika dilihat dari

pola konsumsi rumah tangga, sektor yang memiliki pengaruh yang paling besar

Page 24: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

ialah sektor industri makanan dan minuman. Selain itu UKM sektor industri

makanan dan minuman memiliki keterkaitan dengan banyak sektor, mulai dari

proses produksi hingga proses distribusi hasil output. Dengan kata lain, sektor-

sektor ekonomi yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung

terhadap seluruh rangkaian produksi hingga pemasaran produk akhir seperti

pertanian, perdagangan, jasa, transportasi dan sektor-sektor ekonomi lainnya ikut

diuntungkan melalui suatu mekanisme yang dikenal dengan mekanisme

keterkaitan (linkage mechanism).

1.2. Perumusan Masalah

Banyaknya angkatan kerja yang diserap sektor informal merupakan

refleksi ketidakmampuan sektor formal dalam membuka kesempatan kerja lebih

luas terhadap sebagian besar penduduk usia kerja. Sektor formal selama ini

memang diakui sebagai pemberi kontribusi pendapatan terbesar bagi

perekonomian negara namun disatu sisi sektor ini mempunyai ketidakmampuan

dalam menyerap banyak tenaga kerja. Disamping itu, meskipun penyediaan

kesempatan kerja oleh sektor formal terbuka untuk semua orang, namun dalam

kenyataannya kesempatan kerja ini membutuhkan syarat-syarat keterampilan

khusus yang tidak dimiliki oleh sebagian besar pencari kerja. Dengan kata lain

kondisi keterampilan tenaga kerja ini sering tidak sesuai dengan kondisi

keterampilan yang dituntut oleh sektor formal pada umumnya (Cahyono, 1983).

Berdasarkan prospek usaha, UKM merupakan sektor yang potensial dalam

menciptakan nilai tambah. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa UKM

Page 25: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

belum maksimal dikembangkan, terbukti dengan banyaknya kekurangan yang

menghambat UKM untuk berkembang. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh

yaitu dalam hal permodalan (investasi). Hal tersebut menghambat UKM untuk

meningkatkan skala produksi dan perluasan skala usaha. Sehingga meskipun

potensial dalam penciptaan lapangan dengan adanya hambatan tersebut akan

menghambat pula proses penyerapan tenaga kerja dan perluasan usaha.

Salah satu sektor UKM yang memiliki potensi dalam menciptakan nilai

tambah adalah UKM sektor industri makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat

dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan dan minuman sebagai

salah satu pusat konsentrasi unit usaha kecil dan juga sebagai motor penggerak

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah terbukti handal. UKM sektor industri

makanan dan minuman merupakan salah satu yang memiliki nilai output dan nilai

tambah yang tinggi, juga dalam penyerapan tenaga kerja. Selain itu, UKM sektor

industri makanan dan minuman dapat memenuhi kebutuhan masyarakat domestik

atau masyarakat dalam negeri yang didominasi oleh kebutuhan pokok yaitu

makanan dan minuman.

Berdasarkan uraian di atas, beberapa hal yang ingin diidentifikasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan UKM sektor industri makanan dan minuman

berdasarkan struktur permintaan, investasi, dan nilai tambah bruto?

2. Bagaimana keterkaitan UKM sektor industri makanan dan minuman dengan

UKM sektor lainnya?

Page 26: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

3. Berapa besar dampak penyebaran UKM sektor industri makanan dan

minuman di Indonesia?

4. Berapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor industri

makanan dan minuman, ditinjau berdasarkan multiplier terhadap output,

pendapatan dan tenaga kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang diuraikan, tujuan

penelitian adalah :

1. Melihat peranan UKM sektor industri makanan dan minuman dalam struktur

permintaan, investasi dan nilai tambah bruto.

2. Menganalisis keterkaitan UKM sektor industri makanan dan minuman

dengan UKM sektor lainnya.

3. Menganalisis dampak penyebaran UKM sektor industri makanan dan

minuman di Indonesia.

4. Menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor industri

makanan dan minuman, ditinjau berdasarkan multiplier terhadap output,

pendapatan dan tenaga kerja.

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pemegang

kebijakan dan masyarakat pada umumnya. Manfaat atau kegunaan yang

diharapkan dari penelitian ini diantaranya yaitu masukan kepada pemegang

Page 27: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

kebijakan mengenai peran UKM dalam pertumbuhan ekonomi khususnya dalam

menciptakan output, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja serta keterkaitan

dengan perkembangan UKM di sektor lainnya sehingga pemegang kebijakan

dapat mengeluarkan alat kebijakan yang tepat dalam meningkatkan UKM sektor

industri makanan dan minuman.

Penelitian ini juga diharapkan memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tabel

Input-Output UKM berbeda dengan tabel Input-Output biasa karena pada tabel

Input-Output UKM sektor yang tertulis lebih rinci dilihat dari skala usahanya

yaitu usaha kecil, menengah dan besar. Sehingga kita dapat melihat hubungan

atau keterkaitan antar sektor dan juga hubungan atau keterkaitan antar skala

usaha.

Page 28: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Definisi dan Ruang Lingkup Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Pengertian mengenai Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu sama,

tergantung konsep yang digunakan. Dalam konsep tersebut mencakup sedikitnya

dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan

perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok

perusahaan tersebut. Usaha kecil dioperasikan dan dimiliki secara independent,

tidak dominan dalam daerahnya dan tidak menggunakan praktek-praktek inovatif.

Tapi usaha yang bersifat kewirausahaan adalah usaha yang pada awalnya

bertujuan untuk tumbuh dan menguntungkan serta dapat dikarakteristikkan

dengan praktek-praktek inovasi strategis.

Pengertian usaha kecil dan menengah di Indonesia masih sangat beragam.

Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, Usaha Kecil (UK) memiliki kriteria

yang dilihat dari segi keuangan dan modal sebagai berikut ; Pertama, memiliki

kekayaan bersih paling banyak dua ratus juta Rupiah, tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha. Kedua, memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

satu milyar rupiah. Ketiga, milik Warga Negara Indonesia (WNI). Keempat,

berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan

usaha menengah atau usaha besar. Kelima, berbentuk badan usaha orang

perseorangan, tidak berbadan hukum termasuk koperasi. Menurut Undang-

Undang No. 10 Tahun 1999, Usaha Menengah (UM) adalah kegiatan ekonomi

Page 29: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

rakyat yang mempunyai penjualan tahunan di atas satu milyar Rupiah sampai

sepuluh milyar rupiah.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan menggunakan kriteria industri

kecil berdasarkan surat keputusan mentri No. 254/MPP/Kep/7/1999 tentang

kriteria industri kecil di lingkungan departemen perindustrian dan perdagangan

yang menyatakan bahwa yang termasuk industri kecil dan usaha dagang kecil

adalah perusahaan yang mempunyai nilai investasi perusahaan seluruhnya sampai

dengan dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

serta pemiliknya adalah WNI. Departemen Perindustrian Republik Indonesia

mulai tahun 2003 membagi industri kecil ke dalam lima cabang industri yaitu

sandang, pangan, kimia dan bahan bangunan, logam dan elektronik serta

kerajinan.

World Bank memiliki definisi yang berbeda mengenai industri kecil dan

menengah. World Bank membaginya kedalam tiga kelompok dengan kriteria :

• Medium Enterprise

o Jumlah karyawan maksimal 300 orang.

o Pendapatan setahun mencapai $ 15 juta.

o Jumlah aset mencapai $ 15 juta.

• Small Enterprise

o Jumlah karyawan kurang dari 10 orang.

o Pendapatan setahun mencapai $ 3 juta.

o Jumlah aset tidak lebih dari $ 15 juta.

Page 30: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

• Micro Enterprise

o Jumlah karyawan kurang dari 10 orang.

o Pendapatan setahun tidak lebih dari $ 100 ribu.

o Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu.

Sebenarnya masih ada definisi dan kriteria yang berbeda-beda dari

berbagai lembaga swadaya masyarakat dan para peneliti sesuai dengan tujuan

masing-masing. Namun dalam penelitian ini menggunakan data dengan definisi

UKM dari Badan Pusat Statistik (BPS). Definisi tentang ukuran besar kecilnya

perusahaan di Indonesia berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam

proses produksi menurut BPS dibagi menjadi :

1. Industri rumah tangga, yaitu perusahaan atau industri pengolahan dengan

jumlah tenaga kerja berkisar antara 1-4 orang.

2. Industri kecil, yaitu perusahaan atau industri pengolahan dengan jumlah

tenaga kerja berkisar antara 5-19 orang.

3. Industri sedang, yaitu perusahaan atau industri pengolahan dengan jumlah

tenaga kerja berkisar antara 20-90 orang.

4. Industri besar, yaitu perusahaan atau industri pengolahan dengan jumlah

tenaga kerja lebih besar dari 100 orang.

Klasifikasi baik usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar

menggunakan sembilan penggolongan utama sektor ekonomi yang meliputi :

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.

2. Pertambangan dan penggalian.

3. Industri Pengolahan.

Page 31: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

a. Makanan, minuman dan tembakau.

b. Tekstil, barang kulit dan alas kaki.

c. Barang kayu dan hasil hutan lainnya.

d. Kertas dan barang cetakan.

e. Pupuk kimia dan barang dari karet.

f. Semen dan barang galian bukan logam.

g. Logam dasar besi dan baja.

h. Alat angkutan, mesin dan peralatan.

i. Barang lainnya.

4. Listrik, gas dan air bersih.

5. Bangunan.

6. Perdagangan.

7. Pengangkutan dan komunikasi.

8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

9. Jasa-jasa.

a. Pemerintah.

b. Swasta.

Dilihat dari beberapa definisi mengenai usaha kecil dan menengah (UKM)

terdapat karakteristik yang hampir seragam. Pertama, tidak adanya pembagian

tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil

dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola

perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya.

Page 32: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Kedua, rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal

sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal

sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara,

bahkan rentenir. Ketiga, sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum

dipunyainya status badan hukum. Keempat, dilihat menurut golongan industri

tampak bahwa hampir sepertiga bagian dari seluruh industri kecil bergerak pada

kelompok usaha industri makanan dan minuman (ISIC31), diikuti oleh kelompok

industri barang galian bukan logam (ISIC36), industri tekstil (ISIC32), dan

industri kayu, bambu, rotan, rumput dan sejenisnya termasuk perabotan

rumahtangga (ISIC33) masing-masing berkisar antara 21 persen hingga 22 persen

dari seluruh industri kecil yang ada. Sedangkan yang bergerak pada kelompok

usaha industri kertas (ISIC34) dan kimia (ISIC35) relatif masih sangat sedikit

sekali yaitu kurang dari 1 persen.

2.2. Peranan UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, UKM selalu digambarkan

sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting karena sebagian besar

jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil

baik itu di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut

menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan yang dikelola

oleh dua departemen, yaitu (1) Departemen Perindustrian dan Perdagangan; (2)

Departemen Koperasi dan UKM. Namun demikian, usaha pengembangan yang

telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya

Page 33: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai

usaha besar.

Dalam analisis makroekonomi pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

tingkat pertambahan dari pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi ini

digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu perekonomian telah mengalami

perkembangan dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Pertumbuhan

di suatu negara dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDB. Laju pertumbuhan PDB

yang merupakan tingkat output diturunkan dari fungsi produksi suatu barang dan

jasa. Fungsi produksi menurut Mankiw (2003) merupakan hubungan antara

tingkat output (Y) dengan tingkat input (capital and labour). Turunan pertama

fungsi produksi dirumuskan sebagai berikut:

Y = f (K,L) (2.1)

Berdasarkan hal tersebut, maka nilai PDB secara langsung dipengaruhi

oleh tingkat investasi yang merupakan ∆K (∆ capital) dan angkatan kerja yang

merupakan Labour (L) dalam fungsi produksi. Investasi UKM setiap tahunnya

terus meningkat, hal ini dapat mempertinggi efisiensi ekonomi dalam bentuk

barang-barang modal yang sangat penting artinya dalam pertumbuhan ekonomi.

Peranan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia

paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam

kegiatan ekonomi di berbagai sektor; (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar;

(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat; (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi; serta (5)

sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran

Page 34: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian

nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada

masa mendatang (Kuncoro, 2002).

Pemberdayaan UKM secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan akan

mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat

pertumbuhan ekonomi nasional di atas 6 persen per tahun. Selain itu juga dapat

mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,

mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

Pemberdayaan UKM diarahkan pada upaya meningkatkan produktivitas dan daya

saingnya, serta secara sistematis diarahkan pada upaya menumbuhkan wirausaha

baru di sektor-sektor yang memiliki produktivitas tinggi yang berbasis

pengetahuan, teknologi dan sumber daya lokal (Gie Kian, K, 2003).

Pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan investasi yang memadai.

Pada kondisi ekonomi Indonesia saat ini, relatif sulit menarik investasi dalam

jumlah yang besar. Untuk itu, keterbatasan investasi perlu diarahkan pada upaya

mengembangkan wirausaha mikro, kecil dan menengah, karena memiliki ICOR

yang rendah dengan lag waktu yang singkat. Pemberdayaan UKM diharapkan

lebih mampu menstimulan pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dalam

jangka waktu yang relatif pendek dan mampu memberikan lapangan kerja yang

lebih luas dan lebih banyak, sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran

terbuka dan tingkat kemiskinan di Indonesia (Kemenkop, 2004).

Pemberdayaan UKM dapat meningkatkan stabilitas ekonomi makro,

karena menggunakan bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor, sehingga

Page 35: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

akan membantu menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi. Pemberdayaan

UKM akan menggerakkan sektor riil, karena UKM umumnya memiliki

keterkaitan industri yang cukup tinggi. Dengan kata lain pemberdayaan UKM

akan memberikan perluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan

sehingga dapat mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi (Kemenkop,

2004).

2.3. Golongan Industri Makanan dan Minuman Menurut Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005

Industri makanan dan minuman pada KBLI tahun 2005 diberi kode 15

(berdasarkan Kode KBLI dua digit). Industri ini dikelompokkan menjadi lima sub

golongan berdasarkan Kode KBLI tiga digit yakni : industri pengolahan dan

pengawetan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, minyak dan lemak (kode

KBLI:151); industri susu dan makanan dari susu (kode KBLI:152); industri

penggilingan padi-padian, tepung, dan makanan ternak (kode KBLI:153); industri

makanan lainnya (kode KBLI:154) serta industri minuman (kode KBLI:155).

Sedangkan untuk pengelompokkan industri makanan dan minuman berdasarkan

Kode KBLI lima digit yakni sebanyak 60 kelompok industri.

2.4. Kondisi Industri Makanan dan Minuman di Indonesia

Total industri pangan Indonesia, baik berskala besar, kecil dan menengah,

maupun rumah tangga pada tahun 2004 mencapai jumlah 944.948 industri,

meningkat dibanding tahun 2003 dengan jumlah 883.880 industri. Akan tetapi,

jumlah tersebut masih dibawah tahun 2002, dimana jumlahnya mencapai 972.784

Page 36: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

industri. Industri makanan berskala besar dan menengah sejumlah 4.419 industri,

yang berskala kecil 78.449 industri dan rumah tangga sebanyak 862.080 industri.

Namun kalau dilihat nilai output dan penyerapan tenaga kerjanya, maka yang

besar dan menengah mencapai Rp 173,9 triliun dengan penyerapan tenaga kerja

sebanyak 653.930 orang, sedangkan yang skala kecil dan rumah tangga masing-

masing mencapai Rp 13,2 triliun dan Rp 20,1 triliun serta penyerapan tenaga kerja

masing-masing mencapai 635.036 orang dan 1.764.421 orang (Darmawan, 2006).

Omzet industri pangan baik skala besar, menengah, kecil dan rumah

tangga selalu tumbuh dengan besaran 10-12 persen per tahun. Pada tahun 2002

mencapai Rp 163,6 triliun maka pada tahun 2003 telah meningkat menjadi Rp

207,3 triliun. Pada tahun 2004 total omzet industri pangan mencapai kira-kira Rp

800 triliun, dengan perincian 70 persen tidak diolah dan 30 persen diolah. Omzet

industri pangan pada tahun 2005 sebanyak Rp 220 triliun sedangkan pada tahun

2006 menembus jumlah Rp 250 triliun (BPS, 2005). Angka peningkatan ini juga

disumbangkan oleh banyaknya investor asing yang masuk ke Indonesia telah

mencapai kapasitas produksi maksimum sehingga dibutuhkan investasi baru

seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan daya belinya.

Sebagaimana halnya dengan industri pangan skala besar dan sedang,

industri kecil menengah (IKM) atau usaha kecil menengah (UKM) pangan

nasional dari waktu ke waktu juga menunjukkan suatu sumbangsih yang cukup

berarti bagi perekonomian Indonesia. Situasi UKM makanan di Indonesia, pada

umumnya dikerjakan dan dikendalikan oleh SDM yang berpengetahuan minim di

bidang pengolahan dan mutu makanan, sehingga tidak diherankan ada banyak

Page 37: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

berita mengenai keracunan makanan. Mengacu pada data BPS, banyak usaha kecil

menengah pangan (IKM) yang ada di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2004

berjumlah 1.031.767 (80 persen dari industri yang ada di Indonesia).

UKM pangan yang tumbuh di masyarakat umumnya adalah sebagai

antisipasi masalah krisis ekonomi dan pada umumnya pula skala usaha, sarana

produksi dan manajemennya dirancang pada skala kecil dan tidak memenuhi

standar manajemen pangan yang ada. Strategi usaha demikian memang paling

tepat dan fleksibel untuk menghadapi situasi tak menentu (fluktuatif) sehingga

pola usaha dapat dijalankan dalam pola yang fleksibel tanpa harus menanggung

risiko keuangan yang besar. Selain itu, pada umumnya UKM pangan Indonesia

memanfaatkan bahan baku lokal dalam pelaksanaan produksinya. Oleh karena itu,

tidak diherankan bahwa pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia, UKM

pangan mampu bertahan (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh

Indonesia, 2006).

2.5. Tabel Input-Output

Tabel Input-Output (I-O) dan analisisnya pertama kali dikembangkan oleh

Professor Wassily Leontif pada akhir dekade 1930-an. Tabel I-O pada dasarnya

merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi

tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan

ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Isian

sepanjang baris dalam matriks menunjukkan bagaimana output suatu sektor

ekonomi dialokasikan ke sektor-sektor lainnya untuk memenuhi permintaan

Page 38: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

antara dan permintaan akhir, sedangkan isian dalam kolom menunjukkan

pemakaian input antara dan input primer oleh suatu sektor dalam proses

produksinya.

Namun demikian, tabel I-O tidak mampu memberikan informasi tentang

persediaan dan arus barang dan jasa secara rinci menurut komoditi. Semua

infromasi yang dimuat dalam suatu tabel input-output terbatas pada infomasi

untuk sektor ekonomi, yang merupakan gabungan dari berbagai kegiatan ekonomi

atau komoditi. Dengan kata lain, tabel I-O bukan merupakan model atau

perangkat yang mampu memberikan informasi secara rinci tentang berbagai stok

dan arus barang dan jasa yang terjadi pada suatu entitas ekonomi.

Akan tetapi, dengan menggunakan asumsi sederhana memang dapat

disusun dan dikembangkan suatu model ekonomi yang cukup andal. Kenyataan

terakhir inilah yang menjadikan tabel Input-Output diperhitungkan sebagai salah

satu bagian dari sistem neraca nasional yang dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan suatu analisis ekonomi secara komprehensif (BPS, 2008).

Sebagai suatu model kuantitatif, tabel I-O akan memberikan gambaran

menyeluruh mengenai:

1. Struktur perekonomian suatu wilayah yang mencakup struktur output dan

nilai tambah masing-masing sektor.

2. Struktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh

sektor-sektor produksi.

Page 39: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri

maupun barang-barang yang berasal dari impor atau yang berasal dari luar

wilayah tersebut.

4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh sektor-

sektor produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan

ekspor.

Mengacu pada konsep dasar yang dikembangkan oleh Leontif menurut

Richardson, Miernyk dan Isard dalam Budiharsono (2001) adalah :

1. Struktur perekonomian tersusun dari berbagai sektor industri yang satu sama

lain berinteraksi melalui jual beli.

2. Output suatu sektor dijual kepada sektor-sektor lainnya dan untuk memenuhi

permintaan akhir.

3. Input suatu sektor dibeli dari sektor-sektor lainnya, dan rumah tangga

(dalam bentuk jasa tenaga kerja), pemerintah (misalnya pembayaran pajak

tidak langsung, penyusutan), surplus usaha serta impor.

4. Hubungan input dengan output bersyarat linier.

5. Dalam suatu kurun waktu analisis (biasanya 1 tahun) total input sama

dengan total output.

6. Suatu sektor terdiri dari satu atau beberapa perusahaan dan output tersebut

diproduksikan oleh satu teknologi.

Dalam suatu model input-output yang bersifat terbuka dan statis, transaksi-

transaksi yang digunakan dalam penyusunan tabel I-O harus memenuhi tiga

asumsi dasar, yaitu:

Page 40: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

1. Asumsi homogenitas yang mensyaratkan bahwa tiap sektor memproduksi

suatu output tunggal dengan struktur input tunggal dan bahwa tidak ada

substitusi otomatis antar berbagai sektor;

2. Asumsi proporsionalitas yang mensyaratkan bahwa dalam proses produksi,

hubungan antara input dengan output merupakan fungsi linear yaitu tiap

jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding

dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut;

3. Asumsi additivitas, yaitu suatu asumsi yang menyebutkan bahwa efek total

dari pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh masing-masing

sektor secara terpisah. Ini berarti bahwa di luar sistem input-output semua

pengaruh dari luar diabaikan.

Keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan model I-O dalam

perencanaan pengembangan wilayah yaitu:

1. Model I-O dapat memberikan deskripsi yang detail mengenai perekonomian

nasional ataupun perekonomian regional dengan mengkuantifikasikan

ketergantungan antar sektor dan asal (sumber) dari ekspor dan impor.

2. Untuk suatu set permintaan akhir dapat ditentukan besarnya output dari

setiap sektor, dan kebutuhannya akan faktor produksi dan sumber daya.

3. Dampak perubahan permintaan terhadap perekonomian baik yang

disebabkan oleh swasta maupun pemerintah dapat ditelusuri dan diramalkan

secara terperinci.

4. Perubahan-perubahan teknologi dan harga relatif dapat diintegrasikan ke

dalam model melalui perubahan koefisien teknik.

Page 41: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Sedangkan kelemahan model I-O anatara lain : (a) asumsi-asumsi yang

sedikit retriktif, (b) biaya pengumpulan data yang besar dan (c) hambatan-

hambatan dalam mengembangkan model dinamik.

Hambatan terbesar yang dihadapi oleh lembaga-lembaga perencanaan,

terutama di daerah, dalam menggunakan analisis I-O antara lain adalah: (1) biaya

yang relatif besar dalam pengumpulan data; (2) data pokok yang belum memadai,

dan (3) keterbatasan kemampuan teknis. Akan tetapi, bila kendala-kendala

tersebut dapat diatasi maka model I-O ini merupakan model yang canggih untuk

merencanakan pembangunan ekonomi suatu wilayah secara terintegrasi.

Walaupun model Input-Output mengandung berbagai kelemahan-kelemahan

seperti yang telah diuraikan namun model Input-Output masih tetap merupakan

alat analisis yang handal dan bermanfaat, terutama karena kemampuannya untuk

digunakan dalam analisis ekonomi yang lengkap dan komprehensif (Budiharsono,

2001).

2.5.1. Konsep dan Definisi

Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam membaca tabel I-O, berikut

ini diuraikan beberapa pengertian yang berkaitan dengan pengertian-pengertian

pokok yang sering digunakan (BPS, 2008).

a. Output

Output adalah nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor

produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah

(negara, propinsi dan sebagainya) dalam suatu periode waktu tertentu (umumnya

satu tahun), tanpa memperhatikan asal-usul pelaku produksinya.

Page 42: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

b. Input Antara

Input antara adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa

yang digunakan habis dalam proses produksi. Komponen input antara terdiri dari

barang tidak tahan lama dan jasa yang dapat berupa hasil produksi dalam negeri

atau impor. Barang tidak tahan lama adalah barang yang habis dalam sekali pakai

atau barang yang umur pemakaiannya kurang dari setahun. Contoh dari input

antara adalah bahan baku, bahan penolong, jasa perbankan dan sebagainya.

c. Input Primer

Input primer adalah input atau biaya yang timbul sebagai akibat dari

pemakaian faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi. Faktor produksi antara

lain terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Wujud dari input

primer adalah upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan barang modal dan pajak

tak langsung neto. Input primer disebut juga sebagai balas jasa faktor produksi

atau nilai tambah bruto. Nilai input primer dari suatu sektor akan sama dengan

output dikurangi input antara pada sektor tersebut.

d. Permintaan Antara

Permintaan antara merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi

proses produksi. Dengan kata lain, permintaan antara menunjukkan jumlah

penawaran output dari suatu sektor ke sektor lain yang digunakan dalam proses

produksi.

e. Permintaan Akhir dan Impor

Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa yang digunakan

untuk konsumsi akhir. Sesuai dengan pengertian ini maka permintaan akhir tidak

Page 43: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

mencakup barang dan jasa yang digunakan untuk kegiatan produksi. Permintaan

akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi

pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor.

(i) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga terdiri dari pembelian barang dan jasa

yang dilakukan oleh rumah tangga dan badan-badan yang tidak mencari untung

dikurangi nilai netto penjualan barang bekas dan barang sisa. Akan tetapi,

pembelian rumah baru oleh rumah tangga dimasukkan sebagai pembentukan

modal tetap sektor usaha persewaan bangunan dan tanah (real estate).

(ii) Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran pemerintah, baik

pusat maupun daerah, untuk konsumsi kecuali yang sifatnya pembentukan modal,

termasuk pengeluaran untuk kepentingan angkatan bersenjata.

(iii) Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

Pembentukan modal tetap bruto mencakup semua pengeluaran untuk

pengadaan barang modal baik dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan-

perusahaan swasta. Barang modal dapat terdiri dari bangunan/konstruksi, mesin

dan peralatan, kendaraan dan angkutan serta barang modal lainnya.

(iv) Perubahan Stok

Perubahan stok sebenarnya juga merupakan pembentukan modal (tidak

tetap) yang diperoleh dari selisih antara stok akhir dan stok awal periode

penghitungan. Stok biasanya dipegang oleh produsen merupakan hasil produksi

Page 44: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

yang belum sempat dijual dan oleh konsumen sebagai bahan-bahan (inventory)

yang belum sempat digunakan.

(v) Ekspor dan Impor

Ekspor dan impor merupakan kegiatan atau transaksi barang dan jasa antara

penduduk di suatu daerah dengan penduduk di luar daerah tersebut, baik

penduduk kota lain maupun luar negeri. Transaksi tersebut terdiri dari ekspor dan

impor untuk barang, jasa pengangkutan, komunikasi, asuransi dan berbagai jasa

lainnya.

2.5.2. Kerangka Dasar Tabel Input-Output

Tabel Input-Output disajikan dalam bentuk matriks, yaitu sistem penyajian

data yang menggunakan dua dimensi : baris dan kolom. Isian sepanjang baris

tabel Input-Output menunjukkan pengalokasian atau pendistribusian dari output

yang dihasilkan oleh suatu sektor dalam memenuhi permintaan antara oleh sektor

lainnya dan permintaan akhir. Sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan

struktur input yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam kegiatan

produksinya.

Sesuai dengan sifat dan jenis transaksinya, secara umum matriks yang

disajikan dalam tabel input-output dapat dikelompokkan menjadi 4 sub matriks

(kuadran) dengan kerangka penyajian seperti pada Tabel 2.1

Page 45: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 2.1. Kerangka Penyajian Tabel Input-Output

Kuadran I

(n x n)

Kuadran II

(n x m)

Kuadran III

(p x n)

Kuadran IV

(p x m)

Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta (2008) Keterangan : Simbol-simbol di dalam tanda kurung menunjukkan ukuran (ordo) matriks pada kuadran yang bersangkutan. Simbol pertama adalah banyaknya baris dan simbol kedua adalah banyaknya kolom.

Kuadaran pertama menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan

digunakan oleh sektor-sektor dalam suatu perekonomian. Kuadran ini

menunjukkan distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses produksi.

Penggunaan atau konsumsi barang dan jasa di sini adalah penggunaan untuk

proses kembali, baik sebagai bahan baku atau bahan penolong. Karenanya

transaksi yang digambarkan dalam kuadran pertama ini disebut juga transaksi

antara (intermediate transaction).

Kuadran kedua menunjukkan permintaan akhir (final demand) dan impor,

serta menggambarkan penyediaan barang dan jasa. Penggunaan barang dan jasa

bukan untuk proses produksi digolongkan sebagai permintaan akhir. Permintaan

akhir ini biasanya terdiri atas konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,

investasi dan ekspor.

Kuadran ketiga memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi. Input

ini dikatakan primer karena bukan merupakan bagian dari output suatu sektor

produksi seperti pada kuadran pertama dan kedua. Input primer adalah semua

balas jasa faktor produksi yang meliputi upah dan gaji, surplus usaha ditambah

penyusutan dan pajak tidak langsung netto.

Page 46: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Kuadran keempat memperlihatkan input primer yang langsung

didistribusikan ke sektor-sektor permintaan akhir. Informasi di kuadran keempat

ini bukan merupakan tujuan pokok, sehingga dalam penyusunan tabel input-

output kadang-kadang diabaikan. Demikian juga penyusunan tabel I-O di

Indonesia mengabaikan kuadran keempat ini.

Untuk memperjelas gambaran tentang penyajian tabel input-output,

berikut ini diberikan ilustrasi tabel Input-Output pada sistem perekonomian yang

terdiri dari n sektor produksi, yaitu sektor 1,2,...,n. Ilustrasi tabel I-O dapat dilihat

pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2. Tabel Input-Output

Sumber : Badan Pusat Statistik Jakarta (2003)

Tabel di atas menunjukkan bahwa susunan angka-angka dalam bentuk

matriks memperlihatkan suatu jalinan yang saling terkait di antara beberapa

sektor. Dalam tabel I-O ada suatu patokan yang amat penting, yaitu jumlah output

suatu sektor harus sama dengan jumlah inputnya. Dari Tabel 2.2. akan diperoleh

beberapa hubungan persamaan sebagai berikut :

Jika dibaca menurut baris, secara umum persamaannya adalah,

iiij XFX =+∑ ; untuk i = 1, 2,…, n. (2.2)

Page 47: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Dimana :

Xij = output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j Fi = permintaan akhir terhadap sektor i Xi = jumlah output sektor i

Jika dibaca menurut kolom, secara umum persamaannya adalah,

jjij XVX =+∑ ; untuk j = 1, 2, …, n. (2.3)

Dimana :

Xij = output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j Vi = input primer dari sektor j = (L j + Mj + Gj) Lj = upah dan gaji rumah tangga Mj = impor Gj = nilai tambah lainnya

Isian sepanjang baris pada tabel tersebut memperlihatkan komposisi

penyediaan dan permintaan pada suatu sektor. Penyediaan dapat berasal dari

output domestik (Xi) dan impor untuk produk sejenis (Mj). Sedangkan

permintaannya terdiri dari permintaan antara (Xij) dan permintaan akhir (Fi ). Isian

sepanjang kolom tabel tersebut menunjukkan susunan input yang digunakan

dalam proses produksi oleh suatu sektor. Input tersebut dari input antara (Xij) dan

input primer (Vi).

2.6. Analisis Input-Output

2.6.1. Analisis Keterkaitan

Analisis keterkaitan ini merupakan suatau konsep yang dijadikan dasar

perumusan strategi pembangunan ekonomi dengan melihat keterkaitan antar

sektor dalam suatu sistem perekonomian. Konsep ini terdiri dari keterkaitan

kedepan (forward linkage), menunjukkan keterkaitan antar sektor dalam penjualan

Page 48: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

terhadap total penjualan output yang dihasilkan dan keterkaitan kebelakang

(backward linkage), menunjukkan hubungan keterkaitan antar sektor dalam

pembelian terhadap total pembelian input yang digunakan dalam proses produksi.

Keterkaitan langsung antar sektor perekonomian dalam pembelian dan

penjualan input antara dapat ditunjukkan oleh koefisien teknis, sedangkan

keterkaitan langsung dan tidak langsung ditunjukkan oleh matriks kebalikan

koefisien input yang mengandung informasi tingkat pertumbuhan suatu sektor,

dapat menstimulir pertumbuhan sektor lainnya melalui proses induksi. Oleh

karena itu, keterkaitan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat macam,

yaitu:

1. Keterkaitan Langsung Kedepan (Direct Forward Linkage)

Menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menggunakan sebagian output tersebut secara langsung per unit kenaikan

permintaan total.

2. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung Kedepan (Direct-Indirect

Forward Linkage)

Menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menggunakan sebagian output sektor tertentu baik secara langsung maupun tidak

langsung per unit kenaikan permintaan total.

3. Keterkaitan Langsung ke Belakang (Direct Backward Linkage)

Menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menyediakan sebagian input antara bagi sektor tersebut secara langsung per unit

kenaikan permintaan total.

Page 49: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

4. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang (Direct-Indirect

Backward Linkage)

Menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menyediakan input antara bagi sektor tersebut baik secara langsung maupun tidak

langsung per unit kenaikan permintaan total.

2.6.2. Analisis Dampak Penyebaran (Dispersion Effect Analysis)

Analisis ini merupakan pengembangan dari analisis keterkaitan langsung

ke depan dan ke belakang karena membandingkan nilai keterkaitan langsung dan

tidak langsung dikali jumlah sektor yang ada dengan total nilai keterkaitan

langsung dan tidak langsung dari seluruh sektor. Analisis dampak penyebaran ini

terbagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Koefisien Penyebaran (Coefficient on Dispersion)

Koefisien ini digunakan untuk mengetahui distribusi manfaat dari

pengembangan suatu sektor tehadap pengembangan sektor-sektor lainnya melalui

mekanisme transaksi pasar input. Artinya, bahwa kemampuan suatu sektor untuk

meningkatkan pertumbuhan produksi sektor hulunya.

2. Kepekaan Penyebaran (Sensitivity of Dispersion)

Kepekaan ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor

terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output. Artinya, bahwa

kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hilirnya

yang memakai input dari sektor ini.

Page 50: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

2.6.3. Analisis Pengganda (Multiplier)

Analisis multiplier digunakan untuk menghitung dampak yang

ditimbulkan akibat peningkatan atau penurunan variabel suatu sektor terhadap

sektor-sektor lainnya. Berdasarkan analisis multiplier input-output, pendorong

perubahan ekonomi (pendapatan dan tenaga kerja) pada umumnya diasumsikan

sebagai peningkatan penjualan sebesar satu-satuan mata uang kepada permintaan

akhir suatu sektor. Oleh karena itu, analisis multiplier terbagi menjadi tiga

macam, yaitu multiplier output, multiplier pendapatan dan multiplier tenaga kerja.

Masing-masing multiplier terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu tipe I dan tipe II.

Analisis tipe I merupakan model terbuka, yang mana faktor rumah tangga

dijadikan sebagai faktor eksogen, sedangkan analisis tipe II merupakan model

tertutup, yang mana faktor rumah tangga dijadikan sebagai faktor endogen.

a. Pengganda Output (Output Multiplier)

Multiplier output menentukan besarnya kelipatan perubahan output regional

akibat perubahan permintaaan akhir suatu sektor. Artinya, bahwa nilai total output

yang dihasilkan oleh perekonomian akibat adanya perubahan suatu unit mata uang

permintaan akhir sektor tersebut. Peningkatan permintan akhir suatu sektor akan

meningkatkan output itu sendiri dari sektor-sektor lain dalam perekonomian.

Peningkatan output sektor-sektor lain tercipta akibat adanya dampak langsung dan

tidak langsung (hubungan teknis antar sektor) dari peningkatan permintaan akhir.

Multiplier ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

Page 51: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

� Tipe I

Tipe ini digunakan untuk menganalisis perubahan output akibat permintaan

akhir baik secara langsung maupun tidak langsung dalam perekonomian suatu

wilayah.

� Tipe II

Tipe ini digunakan untuk menganalisis perubahan output akibat permintaan

akhir baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menambahkan efek

induksi konsumsi dalam perekonomian suatu wilayah.

b. Pengganda Pendapatan (Income Multiplier)

Multiplier ini mengukur peningkatan pendapatan akibat perubahan output

dalam perekonomian. Berdasarkan tabel I-O UKM Indonesia 2008, yang termasuk

kedalam multiplier ini adalah pendapatan berupa upah dan gaji yang diterima

rumah tangga, deviden dan sebagainya (Jensen, 1979). Multiplier ini terbagi

menjadi dua tipe, yaitu:

� Tipe I

Tipe ini digunakan untuk melihat pengaruh perubahan pendapatan rumah

tangga sebagai eksogenus model sebesar multiplier totalnya akibat perubahan

permintaan akhir pada suatu sektor sebesar satu unit baik secara langsung maupun

tidak langsung.

� Tipe II

Tipe ini digunakan untuk melihat pengaruh perubahan pendapatan rumah

tangga sebagai endogenus model sebesar multiplier totalnya akibat perubahan

Page 52: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

akhir pada suatu sektor sebesar satu unit baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan menambah efek induksi konsumsi.

c. Pengganda Tenaga Kerja (Labour Multiplier)

Multiplier ini menunjukkan perubahan tenaga kerja akibat perubahan awal

dari sisi output. Multiplier ini tidak ada dalam Tabel I-O karena tidak

mengandung variabel yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka dalam Tabel

I-O harus menambahkan baris jumlah tenaga kerja untuk masing-masing sektor

dalam perekonomian. Multiplier ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

� Tipe I

Tipe ini digunakan untuk melihat pengaruh penciptaan lapangan kerja akibat

perubahan output suatu sektor sebesar satu satuan.

� Tipe II

Tipe ini digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan lapangan kerja

akibat perubahan dari penyerapan tenaga kerja disuatu sektor sebesar satu unit

diseluruh sektor perekonomian.

2.7. Penelitian Terdahulu

UKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Sejak

krisis ekonomi terjadi di Indonesia, UKM telah menujukkan untuk bertahan dari

krisis disaat industri besar banyak yang gulung tikar. Malik (2008),

mengungkapkan bahwa investasi, tenaga kerja dan nilai ekspor UKM

berhubungan positif terhadap produksi UKM di Yogyakarta. Selain itu ditemukan

juga bahwa elastisitas tenaga kerja dan modal (investasi) pada UKM ekspor lebih

Page 53: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

besar daripada UKM non ekspor. Oleh karena itu, UKM mempunyai peranan

yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, baik dalam investasi, tenaga

kerja ataupun nilai ekspor yang dapat menambah PDB nasional. Namun,

perkembangan UKM hingga saat ini belum mengalami perubahan yang berarti.

Jumlah UKM cukup banyak, tapi nilai tambahnya masih jauh lebih kecil

dibanding dengan industri besar. Salah satu penyebabnya dikarenakan UKM

kekurangan modal untuk berproduksi.

Menurut Irwanti (2007), kinerja industri kecil dan menengah di Indonesia

relatif baik dan secara positif dipengaruhi oleh input-input produksi barang modal

dan tenaga kerja. Semua jenis skala industri di Indonesia baik UKM ataupun

usaha besar bersifat capital intensive. Selain itu, telah terbukti bahwa terdapat

perbedaan skala pengguna faktor produksi antara UKM dengan usaha besar. UKM

berada pada kondisi decreasing return to scale, sedangkan industri besar berada

pada kondisi constant return to scale. Perbedaan kualitas tenaga kerja antara

usaha kecil dan usaha besar menjadi penyebab relatif rendahnya pengaruh tenaga

kerja terhadap peningkatan kerja.

Permasalahan yang dihadapi UKM secara umum masih terbilang tinggi.

Anggraeni (2005) menjelaskan permasalahan yang dihadapi UKM adalah masalah

pemasaran, teknologi, manajemen keuangan dan masalah permodalan. Sedangkan

Santoso (2006) menjelaskan strategi pengembangan UKM dengan cara

menambah jumlah pelanggan tetap, meningkatkan kapasitas penjualan, menambah

kapasitas produksi, melakukan promosi, melakukan sistem pencatatan keuangan

dan administrasi, melakukan penelitian dan pengembangan pasar, meningkatkan

Page 54: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

kualitas produk, meningkatkan sinergisme dan kemitraan serta melakukan studi

banding.

Penelitian yang dilakukan oleh Azrin (2004) mengungkapan bahwa

dengan alat analisis tabel I-O diketahui pengembangan UKM dapat memberikan

kontribusi untuk menekan terjadinya kebocoran wilayah yang ditimbulkan oleh

sektor-sektor lain. Kebocoran wilayah ini terjadi karena tingginya keterkaitan

kebelakang sedang keterkaitan ke depannya cenderung rendah. Selain itu juga

berkaitan dengan rendahnya dampak pengganda karena nilai tambah yang

seharusnya dapat ditangkap wilayah tersebut justru manfaatnya diambil wilayah

lain. Pengembangan UKM di Kota Bogor memberikan dampak positif bagi

pengembangan wilayah, peningkatan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga

kerja, hal ini terkait dengan struktur perekonomian wilayah.

Penelitian yang telah dijelaskan di atas dijadikan literatur dan pembanding

dalam penelitian ini. Penelitian kali ini menyajikan analisis peranan usaha kecil

dan menengah sektor industri makanan dan minuman terhadap perekonomian

Indonesia dengan menggunakan analasis Input-Output. Dalam penelitian

sebelumnya di atas lebih membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

UKM secara keseluruhan diantaranya yaitu investasi, tenaga kerja dan nilai

ekspor. Selain itu juga membahas permasalahan yang dihadapi UKM dan juga

peranan dari pengembangan UKM terhadap pengembangan ekonomi suatu

wilayah.

Namun, pada dasarnya penelitian sebelumnya yang dijelaskan diatas

adalah sama yaitu menjelaskan bahwa UKM mempunyai peranan yang sangat

Page 55: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

penting bagi perekonomian Indonesia, tetapi peranan tersebut belum optimal

karena terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh UKM.

2.8. Kerangka Penelitian

Krisis keuangan global yang terjadi pada pertengahan tahun 2007

menyebabkan jatuhnya pasar keuangan dunia dan perlambatan perekonomian

dunia. Krisis tersebut pun berdampak pada perekonomian Indonesia yaitu

terjadinya penurunan jumlah ekspor karena penurunan daya beli luar negeri dan

semakin mahalnya bahan baku impor akibat pelemahan Rupiah sehingga

menyebabkan defisit neraca perdagangan dan melemahnya kinerja ekonomi yang

diikuti oleh melemahnya kinerja industri-industri besar. Melemahnya kinerja

industri-industri besar berakibat pada maraknya kebijakan pemutusan hubungan

kerja serta tingkat pengangguran yang semakin meningkat yang akan berujung

kepada tingkat kemiskinan yang semakin meningkat.

Pada saat ini diperlukan suatu alternatif sektor yang dapat menjadi prime

sector dan menggantikan sektor industri-industri besar yang sedang terpuruk

dalam menyokong pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga yang memiliki resistensi

terhadap krisis yang sedang terjadi dan juga yang dapat mengoptimalkan pasar

domestik mengingat menurunnya permintaan global. Usaha kecil dan menengah

(UKM) diindikasikan dapat menjadi solusinya terutama UKM sektor industri

makanan dan minuman. Karena 60 persen dari struktur perekonomian Indonesia

didominasi oleh konsumsi domestik atau konsumsi rumah tangga dimana

konsumsi tersebut berfokus pada kebutuhan pokok yaitu makanan dan minuman.

Page 56: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Sehingga UKM sektor industri makanan dan minuman memiliki potensi yang

cukup besar sebagai penyokong perekonomian nasional.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari analisis peranan usaha kecil

dan menengah sektor industri makanan dan minuman terhadap perekonomian

Indonesia tahun 2007 adalah untuk (1) melihat peranan UKM sektor industri

makanan dan minuman dalam struktur permintaan, investasi dan nilai tambah

bruto, (2) menganalisis keterkaitan UKM sektor industri makanan dan minuman

dengan UKM sektor lainnya, (3) menganalisis dampak penyebaran UKM sektor

industri makanan dan minuman di Indonesia dan (4) menganalisis dampak

ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor industri makanan dan minuman,

ditinjau berdasarkan multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja.

Sesuai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

dan metode Input-Output. Melalui metode deskriptif, kita dapat melihat

bagaimana peranan UKM sektor industri makanan dan minuman dalam struktur

permintaan, investasi dan nilai tambah. Metode I-O yang dipakai menggunakan

Tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia 2007 transaksi

domestik atas dasar harga produsen dengan matriks berukuran 233x233 yang

diagregasikan menjadi matrik berukuran 33x33. Secara garis besar, analisis I-O

digunakan untuk menganalisis keterkaitan, analisis dampak penyebaran dan

analisis multiplier effect (dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor

industri makanan dan minuman).

Dengan teridentifikasinya peranan UKM sektor industri makanan dan

minuman melalui analisis deskriptif maupun analisis Input-Output, maka dapat

Page 57: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

memberikan gambaran yang jelas bagi pemerintah pusat tentang perkembangan

UKM sektor industri makanan dan minuman. Pada akhirnya dapat dijadikan acuan

pemerintah pusat sendiri dalam menentukan kebijakan sehingga dapat

mengoptimalkan peranan UKM sektor industri makanan dan minuman tersebut.

Untuk memudahkan pemahaman kerangka berpikir dari permasalahan yang akan

dipecahkan dalam penelitian ini, dapat dilihat bagan kerangka pemikiran pada

Gambar 2.1 berikut ini :

Page 58: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Krisis Keuangan Global

Perekonomian Indonesia

Dominasi Konsumsi Domestik

Struktur Konsumsi Berfokus pada Makanan dan

Minuman

• Alternatif Pendorong Perekonomian

• Resistensi terhadap Krisis

UKM

Potensi UKM Makanan dan Minuman

• Penurunan Ekspor

• Defisit Neraca Perdagangan

• Melemahnya Kinerja Ekonomi

• Melemahnya Industri-industri Besar

Kontribusi UKM Sektor Industri Makanan dan

Minuman

Implikasi Kebijakan

Peranan UKM Makanan dan Minuman terhadap Perekonomian Indonesia

• Output (struktur permintaan)

• Nilai Tambah

• Investasi

Analisis Input-Output : 1.menganalisis keterkaitan. 2.menganalisis dampak

penyebaran UKM sektor makanan dan minuman.

3.menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh UKM sektor makanan dan minuman.

Page 59: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dari

Tabel Input-Output UKM nasional tahun 2007 updating dengan matriks

berukuran 233x233 diagregasi menjadi matrikS berukuraan 33x33. Selain Tabel

Input-Output UKM nasional digunakan juga beberapa data sekunder lainnya yang

diperoleh dari berbagai sumber, antara lain data-data statistik yang berasal dari

Badan Pusat Statistik (BPS), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman

Seluruh Indonesia (GAPMMI), Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, Dinas Tenaga Kerja dan instansi terkait lainnya. Beberapa data dan

informasi yang berhubungan dengan penelitian diperoleh dari literatur yang

dikeluarkan oleh berbagai instansi, jurnal dan internet.

3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang diperoleh dilakukan baik secara analisis Input-Output

klasifikasi UKM sektor makanan dan minuman (matrik 33x33) maupun analisis

deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Input-Output berdasarkan

Tabel Input-Output UKM nasional tahun 2007 bertujuan untuk mengidentifikasi

beberapa hal yang menjadi tujuan penelitian yaitu: menganalisis peran UKM

sektor makanan dan minuman dalam perekonomian nasional, khususnya dalam

menciptakan output, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja serta menganalisis

keterkaitan UKM sektor makanan dan minuman dengan UKM sektor lainnya.

Data dianalisis secara deskriptif untuk menganalisa investasi dan perkembangan

Page 60: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

penyerapan tenaga kerja dalam periode 2007 pada UKM sektor makanan dan

minuman di Indonesia. Pengolahan atau analisis data di komputer dilakukan

dengan bantuan peranti lunak (software) Microsoft Excel 2003.

3.2.1. Tabel Koefisien Input

Tabel ini diturunkan dari tabel dasar dengan membagi semua input (input

antara dan input primer) masing-masing sektor produksi terhadap total inputnya

(kode 210). Khusus untuk input akhir, seluruh input dibagi dengan total

permintaannya (kode 190) yang digunakan untuk melihat struktur input dan

peranan tiap-tiap sektor dalam pembentukan output suatu sektor. Oleh karena itu,

matriks koefisien input dapat dinotasikan dalam bentuk:

j

ij

ijX

Xa = (3.1)

Dimana : ija = koefisien input sektor ke-i oleh sektor ke-j

Xij = banyaknya output sektor i yang digunakan oleh sektor j Xj = total input sektor j

Berdasarkan persamaan 3.1 menunjukkan bahwa seluruh sektor koefisien ija

mencerminkan hubungan antara output sektor j dengan input yang berasal dari

sektor i yang bersifat tetap.

Jika terdapat beberapa sektor dalam perekonomian, maka akan diperoleh

sebanyak i x j koefisien. Oleh karena itu, masing-masing variabel dapat

membentuk matriks sebagai berikut:

Page 61: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

=

ijii

j

j

aaa

aaa

aaa

A

K

MOMM

K

K

21

22221

11211

(3.2)

=

ijii

j

j

xxx

xxx

xxx

x

K

MOMM

K

K

21

22221

11211

(3.3)

=

jX

X

X

XM

2

1

(3.4)

Berdasarkan persamaan 3.2, matriks A disebut sebagai koefisien input

pada transaksi antara, karena setiap kolom sektor I pada matriks A menunjukkan

komposisi input antara atau bahan baku yang digunakan pada seluruh sektor i

sebagai input yang digunakan. Matriks A hanya memuat komposisi atau struktur

input antara, tanpa ada komposisi atau struktur penggunaan input primer. Oleh

karena itu, untuk mendapatkan struktur input primer dari setiap sektor harus

didasarkan pada elemen-elemen dalam matriks input primernya.

3.2.2. Matriks Kebalikan Koefisien Input Terbuka (Matriks Leontief)

Kerangka dasar analisis digunakan untuk mengukur ketepatan pengaruh

permintaan akhir (konsumsi, pembentukan modal, dan ekspor) terhadap output

(produksi dalam negeri), dimana pengaruh komponen impornya sudah

dihilangkan. Dasar perhitungan matriks kebalikan transaksi domestik atas dasar

Page 62: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

harga produsen (I-A)-1, sel-selnya merupakan matriks koefisien input transaksi

domestik atas dasar harga produsen (A).

Bentuk matriks koefisien input transaksi domestik atas dasar harga

produsen sebagai berikut:

ijii

j

j

aaa

aaa

aaa

K

MOMM

K

K

21

22221

11211

jX

X

X

M

2

1

+

jF

F

F

M

2

1

=

jX

X

X

M

2

1

(3.5)

A X + F = X

AX + F = X, maka

F = (I-A) X, atau (3.6)

X = (I-A)-1 F (3.7)

Keterangan: I = matriks identitas yang elemennya terdapat angka satu pada diagonalnya

dan nol pada selainnya A = matriks koefisien input antara total X = matriks output sektoral F = matriks permintaan akhir total

(I-A) = ija = matriks koefisien input transaksi total atas dasar harga produsen

(I-A)-1 = ijα = matriks kebalikan koefisien input (matriks Leontief) transaksi total

atas dasar harga produsen

3.2.3. Koefisien Pendapatan

Koefisien pendapatan menunjukkan besarnya pendapatan yang diterima

pekerja digunakan untuk menghasilkan satu unit output. Koefisien pendapatan

Page 63: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

digunakan untuk mencari dampak perubahan permintaan akhir terhadap

pembentukan pendapatan. Oleh karena itu, koefisien pendapatan dapat

dinotasikan dalam bentuk:

j

j

jX

Uh = (3.8)

Keterangan: hj = koefisien pendapatan sektor j Uj = jumlah upah dan gaji sektor j Xj = jumlah input total sektor j

3.2.4. Koefisien Tenaga Kerja

Koefisien tenaga kerja menunjukkan besarnya jumlah tenaga kerja yang

digunakan untuk menghasilkan satu unit output. Koefisien tenaga kerja digunakan

untuk mencari dampak perubahan permintaan akhir terhadap pembentukan tenaga

kerja. Oleh karena itu, koefisien tenaga kerja dapat dinotasikan dalam bentuk:

j

j

jX

le = (3.9)

Keterangan: ej = koefisien tenaga kerja sektor j lj = jumlah tenaga kerja sektor j Xj = jumlah input total sektor j

3.3. Analisis Keterkaitan (Linkage Analysis)

Analisis ini digunakan untuk menentukan sektor unggulan dalam

perekonomian Indonesia untuk mencapai pembangunan. Berdasarkan dampak

output yang ditimbulkan, maka sektor-sektor dalam perekonomian saling

berpengaruh sehingga koefisien keterkaitan yang digunakan adalah :

Page 64: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

3.3.1. Keterkaitan ke Depan (Forward Linkage)

a. Keterkaitan Langsung ke Depan

Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung ke depan, digunakan rumus

sebagai berikut :

(3.10)

Dimana : Fi = keterkaitan langsung ke depan (direct forward linkage)

ija = matriks koefisien input

b. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan

Untuk mengukur besarnya keterkaitan langsung dan tak langsung ke depan

digunakan rumus sebagai berikut (Langham dan Retzlaff, 1982 dalam

Budiharsono, 2001).

∑=

=

n

j

ijiFLTL1

α (3.11)

Dimana : FLTLi = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan

ijα = unsur matriks kebalikan Leontif terbuka

3.3.2. Keterkaitan ke Belakang (Backward Linkage)

a. Keterkaitan Langsung ke Belakang

Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung ke belakang, digunakan

rumus sebagai berikut :

∑∑

=

=

==

n

i

ij

j

n

j

ij

i aX

X

B1

1 (3.12)

∑∑

=

=

==

n

j

ij

j

n

j

ij

i aX

X

F1

1

Page 65: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Dimana :

Bi = keterkaitan langsung ke belakang (direct backward linkage)

ija = unsur matriks koefisien input

b. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang

Untuk mengukur besarnya keterkaitan langsung dan tak langsung ke belakang

digunakan rumus sebagai berikut (Langham dab Retzlaff, 1982 dalam

Budiharsono, 2001).

∑=

=

n

i

ijiBLTL1

α (3.13)

Dimana :

BLTLi = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang

ijα = unsur matriks kebalikan Leontif terbuka

3.4. Analisis Dampak Penyebaran (Dispersion Effect Analysis)

Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan maupun ke

belakang di atas belum memadai dipakai sebagai landasan pemilihan sektor kunci.

Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena

peranan permintaan akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karena itu kedua indeks

tersebut harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak seluruh

sektor. Analisis ini disebut dampak penyebaran, yang terdiri dari:

3.4.1. Kepekaan Penyebaran (Sensitivity of Dispersion)

Kepekaan penyebaran disebut juga indeks daya penyebaran ke depan.

Konsep ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap

sektor-sektor lain melalui mekanisme pasar output. Sering juga diartikan sebagai

Page 66: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain yang

menggunakan input dari sektor ini. Sektor j dikatakan mempunyai kepekaan yang

tinggi apabila nilai Sdj lebih besar dari satu. Rumus untuk mencari nilai kepekaan

penyebaran:

∑ ∑

= =

=

=n

i

n

j

ij

n

j

ij

i

n

Sd

1 1

1

α

α

(3.14)

dimana : Sdi = Kepekaan penyebaran sektor i

ijα = Unsur matrik kebalikan Leontief

n = jumlah sektor Jika: Sdi > 1 = sektor i mempunyai kepekaan penyebaran yang tinggi Sdi < 1 = sektor i mempunyai kepekaan penyebaran yang rendah

3.4.2. Koefisien Penyebaran (Coefficient on Dispersion)

Koefisisen penyebaran disebut juga indeks daya penyebaran ke belakang.

Konsep ini berguna untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan

suatu sektor terhadap perkembangan sektor lain melalui mekanisme transaksi

pasar input. Sering diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk

meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. Sektor j mempunyai keterkaitan ke

belakang yang tinggi apabila Pdj mempunyai nilai lebih dari satu. Rumus untuk

mencari koefisien penyebaran:

∑ ∑

= =

=

=n

i

n

j

ij

n

i

ij

j

n

Pd

1 1

1

α

α

(3.15)

Page 67: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

dimana : Pdj = Koefisien penyebaran sektor j

ijα = Unsur matrik kebalikan Leontief

n = jumlah sektor Jika: Pj > 1 = sektor j mempunyai keterkaitan kebelakang yang tinggi Pj < 1 = sektor j mempunyai keterkaitan kebelakang yang rendah

3.5. Analisis Pengganda (Multiplier Analysis)

Analisis multiplier terbagi menjadi tiga macam, yaitu multiplier output,

multiplier pendapatan dan multiplier tenaga kerja. Masing-masing multiplier

tersebut terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu tipe I dan tipe II. Besarnya masing-

masing tipe I dan tipe II dapat diperoleh berdasarkan hitungan matriks kebalikan

koefisien input dari multiplier output, multiplier pendapatan dan multiplier tenaga

kerja dengan membagi nilai multiplier tipe I dan tipe II dengan dampak awal

(koefisien pendapatan atau koefisien tenaga kerja).

3.5.1. Pengganda Output (Output Multiplier)

Pengganda output (Output Multiplier) yaitu dampak peningkatan

permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor di wilayah

penelitian. Pengganda output sederhana adalah dampak kenaikan permintaan akhir

suatu sektor di dalam perekonomian suatu wilayah terhadap kenaikan output

sektor yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Multiplier output

terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

• Tipe I

Besarnya multiplier output untuk sektor ke n dalam perekonomian berasal dari

penjumlahan kolom ke-n dari matriks kebalikan koefisien input untuk

Page 68: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

perekonomian yang bersangkutan. Oleh karena itu, multiplier output tipe I

dapat dinotasikan dalam bentuk:

∑=

=

n

i

ijjO1

α (3.16)

Keterangan: Oj = multiplier output tipe I sektor j

ijα = matriks kebalikan koefisien input model terbuka

• Tipe II

Besarnya multiplier output untuk sektor ke-n dalam perekonomian berasal dari

penjumlahan kolom ke-n dari matriks kebalikan koefisien input untuk

perekonomian yang bersangkutan dengan menambahkan dampak induksi

konsumsi. Oleh karena itu, multiplier output II dapat dinotasikan dalam

bentuk:

∑+

=

=

1

1

n

i

ijjO α (3.17)

dimana :

jO = multiplier output tipe I sektor j

ij

α = matriks kebalikan koefisien input model tertutup sektor j

3.5.2. Pengganda Pendapatan (Income Multiplier)

Pengganda pendapatan (Income Multiplier) yaitu dampak peningkatan

permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di

wilayah penelitian secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Multiplier pendapatan terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

Page 69: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

• Tipe I

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan

mempengaruhi perubahan total pendapatan rumah tangga sektor-sektor dalam

perekonomian sebesar nilai multiplier pendapatan sektor tersebut. Oleh karena

itu, multiplier pendapatan tipe I dapat dinotasikan dalam bentuk:

∑=

=

n

i

ijjj hy1

α (3.18)

j

j

jh

yY = (3.19)

Keterangan: yj = multiplier pendapatan biasa sektor j Yj = multiplier pendapatan tipe I sektor j hj = koefisien pendapatan αij= matriks kebalikan koefisien input model terbuka

• Tipe II

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan

mempengaruhi perubahan total pendapatan rumah tangga sektor-sektor dalam

perekonomian sebesar nilai multiplier pendapatan sektor tersebut dengan

memperhitungkan pengaruh dampak induksi konsumsi. Oleh karena itu,

multiplier pendapatan tipe II dapat dinotasikan dalam bentuk:

∑=

=

n

i

ijjj hy1

α (3.20)

j

j

jh

yY = (3.21)

Keterangan :

jy = multiplier pendapatan total sektor j

jY = multiplier pendapatan tipe II sektor j

Page 70: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

jh = unsur-unsur matriks invers Leontief terbuka sektor j

ijα = matriks kebalikan koefisien input model tertutup

3.5.3. Pengganda Tenaga Kerja (Labour Multiplier)

Pengganda tenaga kerja (Labour Multiplier) merupakan besarnya

kesempatan kerja yang tersedia pada sektor tersebut sebagai akibat penambahan

permintaan akhir dari sektor yang bersangkutan sebesar satu satuan rupiah.

Multiplier tenaga kerja terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

• Tipe I

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan

mempengaruhi perubahan kesempatan kerja yang terjadi pada sektor-sektor

dalam perekonomian. Oleh karena itu, multiplier tenaga kerja tipe I dapat

dinotasikan dalam bentuk:

∑=

=

n

i

ijjj ew1

α (3.22)

j

j

je

wW = (3.23)

Keterangan:

jw = multiplier tenaga kerja biasa sektor j

jW = multiplier tenaga kerja tipe I sektor j

ej = koefisien tenaga kerja

ijα = matriks kebalikan koefisien input model terbuka

• Tipe II

Analisis yang mengukur perubahan permintaan akhir sebesar satu satuan

mempengaruhi perubahan kesempatan kerja yang terjadi pada seluruh sektor

Page 71: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

dalam perekonomian dengan menambahkan dampak induksi konsumsi. Oleh

karena itu, multiplier tenaga kerja tipe II dapat dinotasikan dalam bentuk:

∑=

=

n

i

ijjj ew1

α (3.24)

j

j

je

wW = (3.25)

Keterangan:

jw = multiplier tenaga kerja total sektor j

jW = multiplier tenaga kerja tipe II sektor j

ej = koefisien tenaga kerja

ijα = matriks kebalikan koefisien input model tertutup

Page 72: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 3.1. Ringkasan Rumus Multiplier Output, Pendapatan dan Tenaga

Kerja

Rumus Multiplier Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja

Output

Tipe I (Biasa) ∑

=

=

n

i

ijjO1

α (3.16)

Tipe II (Total) ∑

+

=

=

1

1

n

i

ijjO α (3.17)

Pendapatan

Biasa ∑

=

=

n

i

ijjj hy1

α

(3.18)

Total ∑

=

=

n

i

ijjj hy1

α

(3.20)

Tipe I

j

j

jh

yY =

(3.19)

Tipe II

j

j

jh

yY =

(3.21)

Tenaga Kerja

Biasa ∑

=

=

n

i

ijjj ew1

α

(3.22)

Total ∑

=

=

n

i

ijjj ew1

α

(3.24)

Tipe I

j

j

je

wW =

(3.23)

Tipe II

j

j

je

wW =

(3.25)

Sumber : Miller & Blair (1985)

Page 73: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Struktur Input Antara dan Permintaan Antara Usaha Kecil dan

Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman

Berdasarkan analisis Tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) Indonesia tahun 2007 (updating) dapat dihasilkan gambaran mengenai

struktur komposisi input antara dan distribusi permintaan antara dari UKM sektor

industri makanan dan minuman di Indonesia pada tahun 2007. Gambaran

komposisi input antara dan distribusi permintaan antara tersebut secara tidak

langsung dapat menggambarkan keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan

dari UKM sektor industri makanan dan minuman. Nilai secara lengkap disajikan

pada Lampiran 2.

4.1.1. Struktur Input Antara UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Tabel 4.1 memperlihatkan struktur komposisi input antara yang digunakan

oleh sektor industri makanan dan minuman dalam proses produksinya. Input

antara terbesar sektor industri makanan dan minuman berasal dari sektor industri

pengolahan lainnya (besar) yaitu sebesar Rp. 823.168.413 juta atau 20,94 persen

dari total keseluruhan input antara. Tingginya nilai input antara sektor industri

makanan dan minuman yang berasal dari sektor industri pengolahan lainnya

(besar) menjelaskan sektor industri makanan dan minuman mempunyai

keterkaitan ke belakang yang kuat dengan sektor tersebut. Oleh karena itu,

perubahan harga yang terjadi pada industri pengolahan lainnya (besar) dapat

mempengaruhi produksi sektor industri makanan dan minuman dengan signifikan.

Page 74: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.1. Struktur Komposisi Input Antara UKM 10 Sektor Utama

Indonesia Tahun 2007 Berdasarkan Besarnya Persentase

(Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor Nilai Persen

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 823.168.413 20,94

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 311.031.833 7,91

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 244.322.412 6,22

19 Bangunan (Kecil) 226.499.726 5,76

21 Bangunan (Besar) 183.217.224 4,66

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 156.262.735 3,98

33 Jasa-jasa (Besar) 152.501.058 3,88

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 151.206.297 3,85

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 146.874.093 3,74

31 Jasa-jasa (Kecil) 136.365.642 3,47

Total 10 Sektor Utama Input Antara 2.531.449.433 64,41

Total Input Antara 3.931.114.938 100,00

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

4.1.2. Struktur Permintaan UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Total permintaan merupakan penjumlahan dari permintaan antara dengan

permintaan akhir. Total permintaan barang dan jasa yang dihasilkan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) Indonesia pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.034.951.047 juta.

Terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran menunjukkan bahwa penawaran

struktur output sektoral sama dengan struktur total permintaannya yaitu sebesar

Rp. 9.034.951.047 juta. Permintaan antara yang terbentuk adalah sebesar 43,51

persen dari total permintaannya. Permintaan akhir barang dan jasa dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 56,49 persen dari total permintaannya.

Permintaan antara dan permintaan akhir sektor-sektor UKM Indonesia tahun 2007

dapat dilihat lebih rinci pada Lampiran 5.

Berdasarkan Tabel 4.2, sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memberikan kontribusi terhadap permintaan antara sebesar 1,33 persen, sektor

industri makanan dan minuman (menengah) memberikan kontribusi sebesar 1,25

Page 75: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

persen dan untuk sektor industri makanan dan minuman (besar) memberikan

kontribusi sebesar 4,23 persen. Nilai-nilai permintaan antara untuk sektor industri

makanan dan minuman tersebut mengindikasikan pentingnya peranan output yang

dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut untuk digunakan sebagai input oleh sektor-

sektor lainnya dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2007.

Tabel 4.2. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir 15 Sektor Usaha

Kecil dan Menengah Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah) Sektor

Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 321.023.961 8,17 266.869.339 5,23 587.893.300 6,51

2. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 48.970.473 1,25 21.397.259 0,42 70.367.731 0,78

3. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 68.926.265 1,75 12.997.469 0,25 81.923.734 0,91

4. Penambangan dan Penggalian (Kecil) 31.098.628 0,79 956.731 0,02 32.055.359 0,35

5. Penambangan dan Penggalian (Menengah) 8.209.655 0,21 693.288 0,01 8.902.943 0,10

6. Penambangan dan Penggalian (Besar) 79.358.007 2,02 66.412.633 1,30 145.770.640 1,61

7. Penambangan minyak, gas dan panas bumi 289.582.181 7,37 109.650.097 2,15 399.232.276 4,42

8. Industri Makanan dan Minuman

(Kecil) 52.413.525 1,33 144.600.421 2,83 197.013.946 2,18

9. Industri Makanan dan Minuman

(Menengah) 49.327.941 1,25 152.506.765 2,99 201.834.707 2,23

10. Industri Makanan dan Minuman

(Besar) 166.145.873 4,23 295.459.291 5,79 461.605.163 5,11

11. Industri Pengolahan lainnya (Kecil) 88.080.360 2,24 133.889.695 2,62 221.970.055 2,46

12. Industri Pengolahan lainnya (Menengah) 78.610.011 2,00 151.988.417 2,98 230.598.429 2,55

13. Industri Pengolahan lainnya (Besar) 823.418.977 20,95 1.014.430.859 19,88 1.837.849.837 20,34

14. Barang-barang Hasil Kilang Minyak 218.247.335 5,55 58.101.456 1,14 276.348.791 3,06

15. Gas Alam Cair (LNG) 5.963.934 0,15 150.989.135 2,96 156.953.069 1,74

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Permintaan akhir sektor industri makanan dan minuman (kecil)

berkontribusi sebesar Rp. 114.600.421 juta atau 2,83 persen dari total permintaan

akhir. Untuk sektor industri makanan dan minuman (menengah) berkontribusi

sebesar 2,99 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar)

berkontribusi sebesar 5,79 persen dari total permintaan akhir. Nilai tersebut lebih

besar dibanding permintaan antaranya. Hal ini mengindikasikan bahwa

Page 76: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

masyarakat secara keseluruhan (masyarakat, pemerintah dan luar negeri) lebih

banyak menggunakan output sektor industri makanan dan minuman untuk

konsumsi langsung dibandingkan untuk keperluan produksi sebagai input bagi

sektor lain.

4.1.3. Peranan UKM Industri Makanan dan Minuman dalam Struktur

Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah

Konsumsi masyarakat Indonesia pada tahun 2007 terhadap output

domestik UKM adalah sebesar Rp. 2.589.676.682 juta. Pengeluaran konsumsi

rumah tangga untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil) berada pada

urutan ketujuh yaitu sebesar Rp. 140.331.202 juta atau 5,42 persen dari total

pengeluaran rumah tangga terhadap output domestik, sektor industri makanan dan

minuman (menengah) berada pada urutan keenam yaitu sebesar Rp. 142.617.723

juta atau 5,51 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar)

berada pada urutan keempat yaitu sebesar Rp. 252.559.111 juta atau sekitar 9,75

persen.

Pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk sektor industri

makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar termasuk yang cukup

besar. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman kecil,

menengah maupun besar cukup berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi

masyarakat. Karena sebagian besar output dari sektor industri makanan dan

minuman kecil, menengah maupun besar langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Page 77: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.3. Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah

Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 252.687.445 9,76 0 0,00

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 20.212.009 0,78 0 0,00

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 12.307.188 0,48 0 0,00

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 53.424 0,00 0 0,00

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 1.927 0,00 0 0,00

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0 0,00 0 0,00

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 0 0,00 0 0,00

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 140.331.202 5,42 0 0,00

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 142.617.723 5,51 0 0,00

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 252.559.111 9,75 0 0,00

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 77.018.439 2,97 0 0,00

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 62.881.476 2,43 0 0,00

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 412.950.780 15,95 0 0,00

14 Barang-barang hasil kilang minyak 27.164.214 1,05 0 0,00

15 Gas alam cair (LNG) 46.665.450 1,80 0 0,00

16 Industri semen *) 0 0,00 0 0,00

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0 0,00 0 0,00

18 Listrik, Gas dan air minum **) 79.715.670 3,08 0 0,00

19 Bangunan (Kecil) 0 0,00 0 0,00

20 Bangunan (Menengah) 0 0,00 0 0,00

21 Bangunan (Besar) 15.050.868 0,58 0 0,00

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 259.146.373 10,01 0 0,00

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 55.457.240 2,14 0 0,00

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 33.221.936 1,28 0 0,00

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 114.782.637 4,43 0 0,00

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 64.819.027 2,50 0 0,00

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 153.119.678 5,91 0 0,00

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 25.657.384 0,99 0 0,00

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 53.376.862 2,06 0 0,00

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 26.977.999 1,04 0 0,00

31 Jasa-jasa (Kecil) 171.711.683 6,63 0 0,00

32 Jasa-jasa (Menengah) 36.686.817 1,42 0 0,00

33 Jasa-jasa (Besar) 52.502.120 2,03 319.522.504 100,00

Total 2.589.676.682 100,00 319.522.504 100,00

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Pada tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah konsumsi

pemerintah untuk UKM mencapai Rp. 319.522.504 juta. Dimana seluruh

Page 78: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

konsumsi pemerintah dialokasikan untuk sektor jasa-jasa lainnya (besar) sebesar

Rp. 319.522.504 juta. Seluruh konsumsi pemerintah digunakan untuk belanja

pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan

perbaikan serta belanja rutin lainnya termasuk pengeluaran pemerintah pusat dan

daerah.

4.1.4. Struktur Investasi

Investasi ini dimaksudkan sebagai penjumlahan dari pembentukan modal

tetap dan perubahan stok. Total investasi UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu

sebesar Rp. 1.029.813.183 juta. Sebagian besar total investasi tersebut berasal dari

pembentukan modal tetap bruto yaitu sebesar Rp. 1.028.760.181 juta atau 99,90

persen, sedangkan untuk perubahan stok hanya sebesar Rp. 1.053.002 juta atau

0,1 persen saja.

Sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar

memiliki nilai pembentukan modal tetap bruto sebesar nol. Oleh karena itu, sektor

industri makanan dan minuman termasuk yang tidak memberikan kontribusi

terhadap pembentukan modal tetap bruto. Hal ini terjadi karena sebagian besar

UKM sektor industri makanan dan minuman belum bankable (belum memenuhi

syarat berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk mendapatkan kredit untuk

penambahan modal. Pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan investasi

sektor-sektor UKM Indonesia tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Page 79: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto, Perubahan Stok, dan Investasi

Sektor-sektor UKM Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Pembentukan Modal

Tetap Bruto Perubahan Stok Investasi

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 574.950 0,056 81.082 7,700 656.032 0,064

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 96.745 0,009 20.139 1,913 116.884 0,011

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 12.734 0,001 19.388 1,841 32.121 0,003

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0 0,000 -17.903 -1,700 -17.903 -0,002

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 83.816 0,008 -3.092 -0,294 80.724 0,008

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 12.772.528 1,242 58.277 5,534 12.830.804 1,246

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 6.682.950 0,650 137.858 13,092 6.820.808 0,662

8

Industri makanan dan minuman

(Kecil) 0 0,000 14.251 1,353 14.251 0,001

9

Industri makanan dan minuman

(Menengah) 0 0,000 11.709 1,112 11.709 0,001

10

Industri makanan dan minuman

(Besar) 0 0,000 3.115 0,296 3.115 0,000

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 3.209.813 0,312 21.383 2,031 3.231.196 0,314

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 10.885.664 1,058 19.618 1,863 10.905.282 1,059

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 174.026.872 16,916 252.195 23,950 174.279.067 16,923

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0 0,000 33.019 3,136 33.019 0,003

15 Gas alam cair (LNG) 0 0,000 212.426 20,173 212.426 0,021

16 Industri semen *) 0 0,000 6.243 0,593 6.243 0,001

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0 0,000 89.768 8,525 89.768 0,009

18 Listrik, Gas & air minum**) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

19 Bangunan (Kecil) 342.759.373 33,318 0 0,000 342.759.373 33,284

20 Bangunan (Menengah) 171.514.434 16,672 0 0,000 171.514.434 16,655

21 Bangunan (Besar) 254.026.276 24,692 0 0,000 254.026.276 24,667

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 24.819.177 2,413 49.209 4,673 24.868.386 2,415

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 5.767.942 0,561 14.548 1,382 5.782.490 0,562

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 1.141.784 0,111 3.153 0,299 1.144.937 0,111

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 4.151.902 0,404 13.603 1,292 4.165.505 0,404

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 2.329.784 0,226 7.633 0,725 2.337.417 0,227

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1.634.077 0,159 5.354 0,508 1.639.431 0,159

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

31 Jasa-jasa (Kecil) 7.694.196 0,748 28 0,003 7.694.224 0,747

32 Jasa-jasa (Menengah) 1.779.153 0,173 0 0,000 1.779.153 0,173

33 Jasa-jasa (Besar) 2.796.011 0,272 0 0,000 2.796.011 0,272

Total 1.028.760.181 100,000 1.053.002 100,000 1.029.813.183 100,000

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 80: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Perubahan stok merupakan selisih dari modal awal tahun dengan modal

akhir tahun dalam perekonomian. Sektor industri makanan dan minuman (kecil)

berkontribusi terhadap perubahan stok sebesar 1,353 persen, sektor industri

makanan dan minuman (menengah) sebesar 1,112 persen sedangkan sektor

industri makanan dan minuman (besar) hanya berkontribusi sebesar 0,296 persen

dari total perubahan stok.

Pembentukan modal tetap bruto yang lebih tinggi dibandingkan perubahan

stok terhadap investasi sektor-sektor perekonomian menunjukkan bahwa ada

investasi baru yang terbentuk pada tahun tersebut. Selain itu, nilai negatif terhadap

perubahan stok menunjukkan bahwa barang-barang bahan baku atau hasil

produksi sudah digunakan oleh produsen atau sebagian besar output yang

diproduksi diekspor ke luar negeri.

4.1.5. Struktur Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai tambah bruto adalah balas jasa terhadap faktor produksi yang tercipta

karena adanya kegiatan produksi. Dalam Tabel Input-Output UKM Indonesia

tahun 2007 nilai tambah bruto meliputi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan,

pajak tak langsung, dan subsidi. Pada tahun 2007, total nilai tambah bruto UKM

Indonesia adalah sebesar Rp. 3.965.784.798 juta dengan perincian Rp.

1.224.005.996 juta berasal dari upah dan gaji, Rp. 2.202.570.274 juta berasal dari

surplus usaha, Rp. 349.849.256 juta berasal dari penyusutan, Rp. 203.042.122 juta

berasal dari pajak tak langsung dan Rp. 13.682.850 juta berasal dari subsidi.

Page 81: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sektor industri makanan dan

minuman (kecil) berkontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp. 53.291.527 juta

atau sebesar 1,34 persen. Jumlah tersebut paling besar dialokasikan untuk surplus

usaha sebesar Rp. 25.189.128 juta atau sekitar 47,27 persen diikuti oleh upah dan

gaji sebesar Rp. 20.241.909 juta atau sebesar 37,80 persen, penyusutan sebesar

Rp. 5.367.262 juta atau 10,07 persen dan pajak tak langsung sebesar Rp.

2.493.227 juta atau 4,86 persen. Sektor industri makanan dan minuman

(menengah) sebesar Rp. 54.960.615 juta atau sebesar 1,39 persen. Jumlah tersebut

paling besar dialokasikan untuk surplus usaha sebesar Rp. 31.644.012 juta atau

sekitar 57,57 persen diikuti oleh upah dan gaji sebesar Rp. 15.356.966 juta atau

sebesar 27,94 persen, penyusutan sebesar Rp. 5.556.149 juta atau 10,11 persen

dan pajak tak langsung sebesar Rp. 2.403.489 juta atau 4,38 persen. Sedangkan

industri makanan dan minuman (besar) sebesar Rp. 141.740549 juta atau sebesar

3,57 persen. Jumlah tersebut paling besar dialokasikan untuk surplus usaha

sebesar Rp. 80.865.456 juta atau sekitar 57,05 persen diikuti oleh upah dan gaji

sebesar Rp. 43.166.452 juta atau sebesar 30,45 persen, pajak tak langsung sebesar

Rp. 9.503.963 juta atau 6,70 persen dan penyusutan sebesar Rp. 8.204.679 juta

atau 5,80 persen.

Besarnya kontribusi sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah

maupun besar menunjukkan bahwa sektor tersebut cukup berperan terhadap

pembentukan PDB Nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri

makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar telah dikelola dengan baik

dan berpotensi untuk menghasilkan bagi pemilik modal sektor tersebut.

Page 82: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Jika diperbandingkan antara nilai upah dan gaji terhadap surplus usaha maka

akan diperoleh nilai rasio upah gaji dengan surplus usaha. Nilai rasio tersebut

menunjukkan perbandingan antara besarnya upah dan gaji yang diterima

produsen. Rasio upah dan gaji dengan surplus usaha termasuk kategori baik jika

rasionya mendekati keseimbangan (mendekati 1) yang berarti bahwa proporsi

penerimaan dalam bentuk upah dan gaji bagi pekerja dan surplus usaha bagi

produsen berimbang.

Berdasarkan hasil analisis rasio upah dan gaji dengan surplus usaha pada

Tabel 4.5, diperoleh bahwa ternyata pada sektor industri makanan dan minuman

baik kecil, menengah maupun besar mempunyai nilai surplus usaha lebih besar

dibandingkan upah dan gaji. Hal ini terlihat dari nilai rasio yang lebih kecil dari

satu (untuk industri makanan dan minuman kecil 0,8; menengah 0,5 dan besar

0,5). Kondisi ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan antara pemilik modal

dan pekerja tidak merata atau terjadi ketimpangan yang sangat besar yang

disebabkan oleh adanya eksploitasi tenaga kerja oleh pemilik modal terhadap

tenaga kerja dengan share yang lebih besar pada produsen (pemilik modal). Untuk

mengurangi kesenjangan pendapatan ini diperlukan campur tangan pemerintah

melalui penetapan upah minimum dan pemberian fasilitas bagi karyawan, seperti

uang transportasi dan konsumsi, jaminan sosial, dll.

Page 83: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.5. Kontribusi Sektor-Sektor UKM Indonesia terhadap Nilai

Tambah Bruto (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Upah dan

gaji

Surplus

usaha Penyusutan

Pajak tak

langsung Subsidi

Nilai Tambah Bruto

Total Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 104.868.693 337.784.851 9.529.585 6.226.653 0 458.409.782 11,56

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 14.210.774 31.595.914 2.151.647 803.017 0 48.761.352 1,23

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 7.022.834 15.520.747 1.383.575 494.308 0 24.421.465 0,62

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 8.918.184 12.729.759 2.554.122 790.810 0 24.992.875 0,63

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 2.515.129 3.442.124 660.839 301.732 0 6.919.824 0,17

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 31.586.364 59.064.688 6.829.263 6.618.632 0 104.098.947 2,62

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 24.280.242 275.063.487 11.022.990 9.525.375 0 319.892.094 8,07

8

Industri makanan dan minuman

(Kecil) 20.241.909 25.189.128 5.367.262 2.493.227 0 53.291.527 1,34

9

Industri makanan dan minuman

(Menengah) 15.356.966 31.644.012 5.556.149 2.403.489 0 54.960.615 1,39

10

Industri makanan dan minuman

(Besar) 43.166.452 80.865.456 8.204.679 9.503.963 0 141.740.549 3,57

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 36.324.155 39.477.202 8.863.702 3.973.839 0 88.638.898 2,24

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 31.375.845 35.659.504 8.214.651 4.137.837 4.295 79.383.543 2,00

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 128.242.017 218.073.233 51.518.884 69.710.032 689.191 466.854.974 11,77

14 Barang-barang hasil kilang minyak 14.230.316 34.584.108 12.665.492 1.162.283 0 62.642.199 1,58

15 Gas alam cair (LNG) 2.687.475 77.186.116 7.579.538 337.008 0 87.790.137 2,21

16 Industri semen *) 2.172.230 3.661.964 1.250.043 929.124 0 8.013.360 0,20

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 6.467.432 13.899.867 3.406.299 1.564.499 0 25.338.097 0,64

18 Listrik, Gas dan air minum **) 9.429.736 19.458.414 16.730.345 1.973.120 12.867.012 34.724.602 0,88

20 Bangunan (Menengah) 33.475.791 26.350.003 6.061.032 3.145.803 0 69.032.628 1,74

21 Bangunan (Besar) 55.780.067 35.489.741 10.087.902 5.226.222 0 106.583.931 2,69

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 102.072.795 290.519.323 22.450.678 28.289.381 0 443.332.177 11,18

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 35.087.609 71.246.687 7.631.519 8.553.825 0 122.519.641 3,09

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 9.720.963 5.889.340 3.231.383 4.658.297 0 23.499.983 0,59

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 23.530.821 34.570.110 30.527.205 3.362.042 91.550 91.898.627 2,32

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 19.104.336 26.688.054 18.861.796 2.199.814 27.767 66.826.232 1,69

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 25.969.529 47.652.652 28.222.038 3.698.157 3.035 105.539.340 2,66

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 8.198.049 40.241.305 3.917.999 2.535.409 0 54.892.762 1,38

29

Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 28.320.416 104.705.305 7.834.753 3.107.649 0 143.968.124 3,63

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 19.924.757 77.433.703 6.107.825 2.886.329 0 106.352.614 2,68

31 Jasa-jasa (Kecil) 73.568.758 55.192.271 15.012.389 4.845.332 0 148.618.750 3,75

32 Jasa-jasa (Menengah) 14.933.039 10.928.044 3.443.434 1.149.998 0 30.454.515 0,77

33 Jasa-jasa (Besar) 206.862.071 1.686.131 11.305.877 371.257 0 220.225.337 5,55

Total 1.224.005.996 2.202.570.274 349.849.256 203.042.122 13.682.850 3.965.784.798 100

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 84: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

4.2. Analisis Keterkaitan (Linkage Analysis)

4.2.1. Keterkaitan ke Depan (Forward Linkage)

Keterkaitan ke depan menunjukkan sejauh mana kegiatan pada suatu

sektor yang menggunakan output pada sektor tertentu dalam proses produksinya,

yang mana kekuatan hubungan ke depan tergantung pada proporsi output yang

bermanfaat untuk penggunaan input antara. Dibandingkan dengan keterkaitan

langsung, nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke

belakang selalu memiliki nilai yang lebih besar dari satu. Hal ini disebabkan

nilainya memperhitungkan perubahan output yang bersangkutan sebesar satu

satuan.

Berdasarkan Tabel 4.6 untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil)

mempunyai nilai keterkaitan langsung ke depan pada urutan kedelapanbelas

sebesar 0,1941 arti dari nilai tersebut adalah setiap permintaan akhir mengalami

peningkatan sebesar satu satuan maka jumlah output sektor industri makanan dan

minuman (kecil) yang dijual atau digunakan oleh ke sektor lain mengalami

peningkatan sebesar 0,1941 satuan secara langsung. Untuk sektor industri

makanan dan minuman (menengah) mempunyai nilai keterkaitan langsung ke

depan pada urutan keduapuluhsatu yaitu sebesar 0,1842. Sedangkan sektor

industri makanan dan minuman (besar) mempunyai nilai keterkaitan langsung ke

depan pada urutan kesembilan yaitu sebesar 0,5251.

Page 85: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.6. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Keterkaitan ke Depan

langsung

langsung dan tidak

langsung

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 2,1446 4,7194

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,2577 2,9745

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,2320 3,1393

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,1810 2,7814

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0,9336 2,3441

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0,7727 2,2584

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0,6558 1,9529

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 0,5623 1,9051

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 0,5251 1,8927

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0,4989 1,8255

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,4324 1,6624

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,3879 1,5749

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,3426 1,5330

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,3210 1,5128

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,2861 1,4536

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,2586 1,4084

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,2383 1,3734

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,1941 1,3057

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,1883 1,3003

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,1860 1,3097

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,1842 1,2845

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,1763 1,3025

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,1494 1,1771

19 Bangunan (Kecil) 0,1450 1,2126

15 Gas alam cair (LNG) 0,0380 1,0395

16 Industri semen *) 0,0750 1,0885

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,1358 1,2255

33 Jasa-jasa (Besar) 0,1354 1,2059

21 Bangunan (Besar) 0,1233 1,1838

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,1154 1,1825

20 Bangunan (Menengah) 0,0939 1,1413

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,0869 1,1322

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,0460 1,0579

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor industri

makanan dan minuman (kecil) sebesar 1,3057 yang berada pada urutan

kedelapanbelas. Untuk sektor industri makanan dan minuman (menengah)

Page 86: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan pada urutan

keduapuluhdua yaitu sebesar 1,2845 sedangkan sektor industri makanan dan

minuman (besar) mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke

depan sebesar 1,8927 pada urutan kesembilan. Nilai-nilai keterkaitan langsung

dan tidak langsung tersebut menunjukkan seberapa jauh sektor tersebut

mendorong perkembangan sektor-sektor lain melalui penyediaan output yang

digunakan sebagai bahan baku untuk meningkatkan produksi sektor-sektor lain

maupun sektor itu sendiri secara langsung dan tidak langsung sebesar nilai

keterkaitannya. Dilihat dari hasil analisis di atas, secara langsung dan tidak

langsung sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar

merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk mendorong perkembangan sektor

lainnya.

4.2.2. Keterkaitan ke Belakang (Backward Linkage)

Keterkaitan output ke belakang menunjukkan kegiatan sektor-sektor lain

dalam perekonomian yang akan menyediakan input bagi kegiatan ekonomi suatu

sektor. Keterkaitan langsung ke belakang maupun keterkaitan langsung dan tidak

langsung ke belakang industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun

besar berada pada urutan teratas dalam sektor-sektor UKM Indonesia pada tahun

2007. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri makanan dan minuman

kecil, menengah maupun besar memiliki kemampuan yang cukup besar

dibandingkan sektor lainnya dalam menarik industri hulunya. Nilai dapat dilihat

secara lengkap pada Tabel 4.7

Page 87: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.7. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Keterkaitan Kebelakang

Langsung

langsung dan tidak

langsung

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,7294 2,1760

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,7279 2,1061

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,6551 2,1135

20 Bangunan (Menengah) 0,6345 2,0349

21 Bangunan (Besar) 0,6318 2,0266

16 Industri semen *) 0,6211 1,9157

19 Bangunan (Kecil) 0,6155 2,0061

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,6085 1,8153

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,6001 2,0176

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,5712 1,9613

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 0,5292 1,8611

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,4937 1,8368

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,4854 1,7526

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 0,4797 1,8024

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,4645 1,8359

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,4615 1,8239

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 0,4474 1,7416

15 Gas alam cair (LNG) 0,4404 1,5040

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 0,4113 1,6810

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,3777 1,6177

33 Jasa-jasa (Besar) 0,3666 1,6561

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0,3141 1,3424

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,3064 1,5296

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,2767 1,4987

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0,2493 1,4164

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0,2377 1,3747

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,2218 1,3704

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 0,2200 1,3695

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,2191 1,3755

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,2005 1,3217

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0,1846 1,3164

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,1033 1,1700

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 0,0822 1,0897

Sumber : Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), klasifikasi 33 sektor (diolah)

Keterkaitan langsung ke belakang untuk sektor industri makanan dan

minuman (kecil) berada pada urutan pertama sebesar 0,7294 yang berarti bahwa

jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka akan

Page 88: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

meningkatkan permintaan inputnya sebesar 0,7294 satuan secara langsung yang

berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor industri makanan dan minuman

(kecil) itu sendiri. Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki

nilai keterkaitan langsung ke belakang pada uruta ketiga yaitu sebesar 0,7279,

sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar) berada pada urutan

kesebelas yaitu sebesar 0,5292.

Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang untuk sektor industri

makanan dan minuman (kecil) berada pada urutan pertama sebesar 2,1760 yang

berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka

akan meningkatkan permintaan inputnya sebesar 2,160 satuan secara langsung

maupun tidak langsung yang berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor

industri makanan dan minuman (kecil) itu sendiri. Sektor industri makanan dan

minuman (menengah) memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke

belakang pada urutan ketiga yaitu sebesar 2,1061, sedangkan sektor industri

makanan dan minuman (besar) berada pada urutan kesepuluh yaitu sebesar

1,8611.

4.3. Analisis Dampak Penyebaran

Analisis dampak penyebaran digunakan untuk mengetahui distribusi

kegunaan dari pembangunan suatu sektor terhadap perkembangan seluruh sektor

UKM Indonesia melalui mekanisme pasar input dan mekanisme pasar output.

Kedua mekanisme ini masing-masing dapat diketahui melalui koefisien

Page 89: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

penyebaran dan kepekaan penyebaran. Nilai koefisien penyebaran dan kepekaan

penyebaran subsektor UKM Indonesia tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Koefisien penyebaran digunakan untuk mengetahui distribusi kegunaan

dari perkembangan suatu sektor terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya

melalui mekanisme pasar input. Besarnya nilai koefisien penyebaran diperoleh

dari nilai keterkaitan output langsung dan tidak langsung ke belakang yang

dibobot dengan jumlah seluruh sektor, kemudian dibagi dengan total nilai

keterkaitan langsung dan tidak langsung seluruh sektor yang menggunakan rumah

tangga sebagai variable eksogen dalam model. Sektor yang memiliki nilai

koefisien penyebaran lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki

kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya.

Koefisien penyebaran sektor industri makanan dan minuman (kecil),

industri makanan dan minuman (menengah) maupun industri makanan dan

minuman (besar) memiliki nilai lebih dari satu yaitu 1,3056 , 1,2637 dan 1,166

yang artinya sektor industri makanan dan minuman baik kecil, menengah maupun

besar mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi atau dengan kata lain

mempunyai kemampuan yang tinggi untuk membangun industri hulunya secara

keseluruhan.

Kepekaan penyebaran digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan

suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output.

Besarnya nilai kepekaan penyebaran diperoleh dari nilai keterkaitan langsung dan

tidak langsung ke depan yang dibobot dengan jumlah seluruh sektor, kemudian

dibagi dengan total keterkaitan langsung dan tidak langsung seluruh sektor. Sektor

Page 90: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

yang memiliki nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu menunjukkan bahwa

sektor tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi

seluruh sektor hilirnya.

Tabel 4.8. Nilai Koefisien Penyebaran dan Kepekaan Penyebaran Sektor-

sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Kepekaan

Penyebaran

Koefisien

Penyebaran

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,6688 0,8217

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,7353 0,9177

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,7815 0,7020

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,7062 0,8253

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,6347 0,8222

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 1,1718 0,8248

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,8836 0,6538

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,7834 1,3056

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,7707 1,2637

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 1,1356 1,1166

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,8451 1,2105

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,8240 1,2681

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 2,8316 1,0450

14 Barang-barang hasil kilang minyak 1,4065 0,8054

15 Gas alam cair (LNG) 0,6237 0,9024

16 Industri semen *) 0,6531 1,1494

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,9450 1,0516

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,9198 1,0892

19 Bangunan (Kecil) 0,7276 1,2036

20 Bangunan (Menengah) 0,6848 1,2209

21 Bangunan (Besar) 0,7103 1,2159

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,7847 1,0086

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,9077 0,9706

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,7095 0,7930

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,8722 1,1768

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,7802 1,1021

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1,1431 1,0814

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,7858 0,8992

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 1,0953 0,8498

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 1,3550 0,7899

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,9974 1,0944

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,6793 1,1016

33 Jasa-jasa (Besar) 0,7235 0,9937

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 91: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sektor industri makanan dan

minuman (besar) memiliki nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu yaitu sebesar

1,1356 sehingga sektor industri makanan dan minuman (besar) memiliki

kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hilirnya. Sedangkan

untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil) maupun industri makanan dan

minuman (menengah) memiliki nilai kepekaan penyebaran kurang dari satu yaitu

0,7834 dan 0,7707.

4.4. Analisis Pengganda (Multiplier Analysis)

Analisis multiplier digunakan untuk melihat dampak perubahan atau

peningkatan permintaan akhir suatu sektor terhadap seluruh sektor yang ada tiap

satu satuan perubahan jenis multiplier. Analisis multiplier terbagi menjadi dua

tipe, yaitu multiplier tipe I dan multiplier tipe II yang keduanya dapat digunakan

dalam menganalisis multiplier output, multiplier pendapatan dan multiplier tenaga

kerja. Analisis multiplier tipe I didapat dari pengolahan lebih lanjut dari matriks

kebalikan leontif model terbuka, sedangkan tipe II didapat dari matriks kebalikan

leontif model tertutup yang memasukan rumah tangga sebagai variabel endogen.

4.4.1. Pengganda Output (Output Multiplier)

Berdasarkan Tabel 4.9, sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memiliki nilai multiplier output tipe I pada urutan pertama dalam UKM Indonesia

pada tahun 2007 sebesar 2,1760 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan

permintaan akhir di sektor industri makanan dan minuman (kecil) sebesar satu

satuan rupiah akan meningkatkan output pada semua sektor sebesar 2,1760.

Page 92: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Apabila efek konsumsi masyarakat diperhitungkan dengan memasukan rumah

tangga ke dalam model maka didapat nilai multiplier tipe II yang nilainya selalu

lebih besar dibandingkan pada tipe I. Multiplier output tipe II sektor industri

makanan dan minuman (kecil) berada pada urutan kedua yaitu sebesar 2,6039.

Artinya, jika terjadi peningkatan pengeluaran rumah tangga yang bekerja pada

sektor tersebut sebesar satu satuan maka output di semua sektor UKM akan

meningkat sebesar 2,6039.

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier output tipe I pada urutan ketiga yaitu sebesar 2,1056, sedangkan untuk

tipe II pada urutan keenam yaitu sebesar 2,4850. Sedangkan sektor industri

makanan dan minuman (besar) memiliki nilai multiplier output tipe I pada urutan

kesepuluh yaitu sebesar 1,8611, sedangkan untuk tipe II pada urutan keempatbelas

yaitu sebesar 1,1962.

Berdasarkan multiplier output, sektor UKM yang paling dominan adalah

sektor industri makanan dan minuman (kecil) karena nilai multiplier output tipe I

maupun tipe II berada pada urutan teratas yaitu pada urutan pertama untuk

multiplier output tipe I dan urutan kedua untuk multiplier output tipe II. Hal ini

mengindikasikan bahwa sektor industri makanan dan minuman (kecil) merupakan

sektor yang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi nasional pada tingkat yang lebih baik.

Berdasarkan hasil analisis, efek maksimum dalam hal peningkatan produksi

dan pembentukan output baru akan tercipta apabila setiap satuan uang untuk

permintaan akhir dibelanjakan untuk membeli output yang mempunyai angka

Page 93: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

multiplier output terbesar, dalam hal ini yaitu sektor industri makanan dan

minuman (kecil). Sedikit saja komponen permintaan akhir tersebut dipakai untuk

membeli output yang mempunyai angka pengganda lebih kecil, maka efek

maksimal dari tambahan permintaan akhir tersebut tidak akan tercapai. Dengan

meningkatnya output yang dihasilkan UKM di Indonesia ini, maka dapat

meningkatkan pertumbuhan outputnya yang berarti meningkatkan pula laju

pertumbuhan ekonominya. Sehingga lambat laun dapat mengurangi permasalahan

kemiskinan yang ada.

4.4.2. Pengganda Pendapatan (Income Multiplier)

Hasil analisis multiplier pendapatan pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa

sektor industri makanan dan minuman (kecil) memiliki nilai multiplier

pendapatan tipe I maupun multiplier pendapatan tipe II pada urutan keempat

dalam UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,5930 dan 2,7671. Nilai

multiplier pendapatan sektor industri makanan dan minuman (kecil) tipe I sebesar

2,5930 berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan

akan meningkatkan pembentukan pendapatan rumah tangga atau masyarakat

secara sektoral sebesar 2,5930 satuan, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sedangkan nilai multiplier pendapatan tipe II sektor industri makanan

dan minuman (kecil) sebesar 2,7671 menunjukan jika terjadi peningkatan

permintaan akhir sebesar satu rupiah pada sektor industri makanan dan minuman

(kecil) akan meningkatkan pendapatan rumah tangga pada sektor tersebut yang

dibelanjakan ke semua sektor perekonomian lainnya sebesar 2,7671 rupiah.

Page 94: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II pada urutan pertama dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007. Nilai multiplier pendapatan sektor industri makanan

dan minuman (menengah) tipe I yaitu sebesar 3,0992, sedangkan tipe II yaitu

sebesar 3,3082. Untuk sektor industri makanan dan minuman (besar) memiliki

nilai multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II pada urutan kelima dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007. Nilai multiplier pendapatan sektor industri makanan

dan minuman (besar) tipe I yaitu sebesar 2,1905, sedangkan tipe II yaitu sebesar

2,3376. Dilihat berdasarkan multiplier pendapatan, sektor UKM yang yang paling

dominan adalah sektor industri makanan dan minuman (menengah) karena nilai

multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II berada pada urutan pertama.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor industri

makanan dan minuman (menengah) merupakan sektor yang potensial dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat, pendapatan sektor-sektor perekonomian,

dan juga pendapatan nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus mengalokasikan

setiap satuan uang permintaan akhir untuk dibelanjakan kepada output sektor

industri makanan dan minuman (menengah) yang mempunyai angka pengganda

pendapatan tertinggi. Hal ini dimaksudkan untuk optimalisasi pengingkatan

pendapatan dalam perekonomian, yaitu dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat Indonesia agar terbebas dari belenggu lingkaran setan kemiskinan.

Page 95: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

4.4.3. Pengganda Tenaga Kerja (Labour Multiplier)

Hasil analisis multiplier tenaga kerja pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa

koefisien pengganda tenaga kerja sektor-sektor UKM di Indonesia cukup tinggi.

Multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memiliki nilai pada urutan keduabelas dalam UKM Indonesia pada tahun 2007

sebesar 3,8635, sedangkan untuk tipe II pada urutan kesembilanbelas dalam UKM

Indonesia yaitu sebesar 4,2671. Nilai multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri

makanan dan minuman (kecil) sebesar 3,8635 berarti jika terjadi peningkatan

permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor industri makanan dan minuman

(kecil) maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut

sebesar 3,8635 orang. Sedangkan nilai multiplier tenaga kerja tipe II sektor

industri makanan dan minuman (kecil) sebesar 4,2671 menunjukkan bahwa jika

rumah tangga dianggap sebagai faktor endogen maka peningkatan permintaan

akhir sebesar satu satuan pada industri makanan dan minuman (kecil) maka akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sebesar 4,2671 orang.

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier tenaga kerja tipe I maupun tipe II berada pada urutan keenam dalam

UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu sebesar 14,6972 dan 16,3272. Sedangkan

Industri makanan dan minuman (besar) memiliki nilai multiplier tenaga kerja tipe

I pada urutan kesembilanbelas dalam UKM Indonesia pada tahun 2007,

sedangkan untuk tipe II pada urutan keduapuluhtiga dalam UKM Indonesia pada

tahun 2007 yaitu sebesar 2,3821 dan 2,6672.

Page 96: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Multiplier Output, Multiplier Pendapatan dan

Multiplier Tenaga Kerja Tipe I dan Tipe II Sektor-sektor UKM

Indonesia Tahun 2007

Sektor

Uraian Sektor

Multiplier Output

Multiplier Pendapatan

Multiplier Tenaga

Kerja

tipe 1 tipe2 Tipe 1 tipe2 tipe 1 tipe2

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,3695 1,7296 1,2568 1,3412 1,1245 1,1953

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 1,5296 1,9589 1,3238 1,4126 2,0101 2,5688

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 1,1700 1,3425 1,2531 1,3372 3,7493 5,9084

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 1,3755 1,8976 1,1683 1,2468 1,1639 1,5699

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 1,3704 1,9027 1,1732 1,2520 1,8023 4,0589

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 1,3747 1,8106 1,2526 1,3367 16,3789 65,2289

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,0897 1,1962 1,0901 1,1633 1,1088 10,2322

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 2,1760 2,6039 2,5930 2,7671 3,8635 4,2671

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 2,1056 2,4850 3,0992 3,3082 14,6927 16,3272

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 1,8611 2,1901 2,1905 2,3376 2,3821 2,6672

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 2,0176 2,4550 1,6643 1,7760 1,3760 1,6227

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 2,1135 2,5224 1,8714 1,9970 2,7713 3,7580

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 1,7416 1,9733 2,0676 2,2063 6,0640 8,7935

14 Barang-barang hasil kilang minyak 1,3424 1,4586 1,4047 1,4990 1,0511 2,4785

15 Gas alam cair (LNG) 1,5040 1,5802 2,7697 2,9557 2,3669 7,5697

16 Industri semen *) 1,9157 2,2819 2,2495 2,4005 4,4265 8,6409

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 1,7526 1,9757 3,0150 3,2174 4,4766 8,2498

18 Listrik, Gas dan air minum **) 1,8153 2,0430 2,3261 2,4822 3,0726 6,1702

19 Bangunan (Kecil) 2,0061 2,4700 1,6503 1,7611 6,2135 9,9354

20 Bangunan (Menengah) 2,0349 2,5016 1,6419 1,7521 18,0392 31,2940

21 Bangunan (Besar) 2,0266 2,5118 1,5697 1,6750 71,1730 133,1159

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,6809 2,0296 1,6044 1,7121 1,3312 1,4972

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 1,6176 2,0199 1,4096 1,5042 2,4651 3,6254

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 1,3217 1,5871 1,2868 1,3732 1,6639 2,4877

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 1,9613 2,3172 2,0591 2,1973 1,5735 1,8955

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 1,8368 2,2210 1,6761 1,7886 7,3004 11,9884

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1,8024 2,0701 2,0678 2,2066 16,1034 27,2735

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 1,4987 1,7845 1,7038 1,8182 1,1322 1,2736

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 1,4164 1,7418 1,3997 1,4937 2,3661 4,5053

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 1,3164 1,5238 1,5321 1,6349 2,9882 5,5744

31 Jasa-jasa (Kecil) 1,8239 2,3907 1,3693 1,4613 1,3044 1,5956

32 Jasa-jasa (Menengah) 1,8359 2,3972 1,3890 1,4822 2,6352 4,2888

33 Jasa-jasa (Besar) 1,6561 2,6119 1,1621 1,2401 53,8439 155,6392

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 97: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa UKM sektor industri

makanan dan minuman kurang sensitif dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini

dapat terlihat dari nilai multiplier tenaga kerja yang relatif kecil. Penyebab utama

kecilnya nilai multiplier tenaga kerja adalah kurangnya modal atau investasi yang

dimiliki oleh UKM sektor industri makanan dan minuman sehingga sektor

tersebut tidak dapat atau terhambat dalam meningkatkan skala produksi dan

perluasan skala usaha. Hal tersebut akan mengakibatkan terhambatnya proses

penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, UKM sektor industri makanan dan

minuman belum dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja jika tidak

diimbangi dengan penyaluran modal atau kredit modal bagi para pengusaha UKM

terutama pengusaha UKM sektor industri makanan dan minuman.

Page 98: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Struktur Input Antara dan Permintaan Antara Usaha Kecil dan

Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman

Berdasarkan analisis Tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) Indonesia tahun 2007 (updating) dapat dihasilkan gambaran mengenai

struktur komposisi input antara dan distribusi permintaan antara dari UKM sektor

industri makanan dan minuman di Indonesia pada tahun 2007. Gambaran

komposisi input antara dan distribusi permintaan antara tersebut secara tidak

langsung dapat menggambarkan keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan

dari UKM sektor industri makanan dan minuman. Nilai secara lengkap disajikan

pada Lampiran 2.

4.5.1. Struktur Input Antara UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Tabel 4.1 memperlihatkan struktur komposisi input antara yang digunakan

oleh sektor industri makanan dan minuman dalam proses produksinya. Input

antara terbesar sektor industri makanan dan minuman berasal dari sektor industri

pengolahan lainnya (besar) yaitu sebesar Rp. 823.168.413 juta atau 20,94 persen

dari total keseluruhan input antara. Tingginya nilai input antara sektor industri

makanan dan minuman yang berasal dari sektor industri pengolahan lainnya

(besar) menjelaskan sektor industri makanan dan minuman mempunyai

keterkaitan ke belakang yang kuat dengan sektor tersebut. Oleh karena itu,

perubahan harga yang terjadi pada industri pengolahan lainnya (besar) dapat

mempengaruhi produksi sektor industri makanan dan minuman dengan signifikan.

Page 99: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.1. Struktur Komposisi Input Antara UKM 10 Sektor Utama

Indonesia Tahun 2007 Berdasarkan Besarnya Persentase

(Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor Nilai Persen

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 823.168.413 20,94

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 311.031.833 7,91

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 244.322.412 6,22

19 Bangunan (Kecil) 226.499.726 5,76

21 Bangunan (Besar) 183.217.224 4,66

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 156.262.735 3,98

33 Jasa-jasa (Besar) 152.501.058 3,88

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 151.206.297 3,85

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 146.874.093 3,74

31 Jasa-jasa (Kecil) 136.365.642 3,47

Total 10 Sektor Utama Input Antara 2.531.449.433 64,41

Total Input Antara 3.931.114.938 100,00

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

4.5.2. Struktur Permintaan UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Total permintaan merupakan penjumlahan dari permintaan antara dengan

permintaan akhir. Total permintaan barang dan jasa yang dihasilkan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) Indonesia pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.034.951.047 juta.

Terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran menunjukkan bahwa penawaran

struktur output sektoral sama dengan struktur total permintaannya yaitu sebesar

Rp. 9.034.951.047 juta. Permintaan antara yang terbentuk adalah sebesar 43,51

persen dari total permintaannya. Permintaan akhir barang dan jasa dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 56,49 persen dari total permintaannya.

Permintaan antara dan permintaan akhir sektor-sektor UKM Indonesia tahun 2007

dapat dilihat lebih rinci pada Lampiran 5.

Berdasarkan Tabel 4.2, sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memberikan kontribusi terhadap permintaan antara sebesar 1,33 persen, sektor

industri makanan dan minuman (menengah) memberikan kontribusi sebesar 1,25

Page 100: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

persen dan untuk sektor industri makanan dan minuman (besar) memberikan

kontribusi sebesar 4,23 persen. Nilai-nilai permintaan antara untuk sektor industri

makanan dan minuman tersebut mengindikasikan pentingnya peranan output yang

dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut untuk digunakan sebagai input oleh sektor-

sektor lainnya dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2007.

Tabel 4.2. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir 15 Sektor Usaha

Kecil dan Menengah Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah) Sektor

Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

16. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 321.023.961 8,17 266.869.339 5,23 587.893.300 6,51

17. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 48.970.473 1,25 21.397.259 0,42 70.367.731 0,78

18. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 68.926.265 1,75 12.997.469 0,25 81.923.734 0,91

19. Penambangan dan Penggalian (Kecil) 31.098.628 0,79 956.731 0,02 32.055.359 0,35

20. Penambangan dan Penggalian (Menengah) 8.209.655 0,21 693.288 0,01 8.902.943 0,10

21. Penambangan dan Penggalian (Besar) 79.358.007 2,02 66.412.633 1,30 145.770.640 1,61

22. Penambangan minyak, gas dan panas bumi 289.582.181 7,37 109.650.097 2,15 399.232.276 4,42

23. Industri Makanan dan Minuman

(Kecil) 52.413.525 1,33 144.600.421 2,83 197.013.946 2,18

24. Industri Makanan dan Minuman

(Menengah) 49.327.941 1,25 152.506.765 2,99 201.834.707 2,23

25. Industri Makanan dan Minuman

(Besar) 166.145.873 4,23 295.459.291 5,79 461.605.163 5,11

26. Industri Pengolahan lainnya (Kecil) 88.080.360 2,24 133.889.695 2,62 221.970.055 2,46

27. Industri Pengolahan lainnya (Menengah) 78.610.011 2,00 151.988.417 2,98 230.598.429 2,55

28. Industri Pengolahan lainnya (Besar) 823.418.977 20,95 1.014.430.859 19,88 1.837.849.837 20,34

29. Barang-barang Hasil Kilang Minyak 218.247.335 5,55 58.101.456 1,14 276.348.791 3,06

30. Gas Alam Cair (LNG) 5.963.934 0,15 150.989.135 2,96 156.953.069 1,74

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Permintaan akhir sektor industri makanan dan minuman (kecil)

berkontribusi sebesar Rp. 114.600.421 juta atau 2,83 persen dari total permintaan

akhir. Untuk sektor industri makanan dan minuman (menengah) berkontribusi

sebesar 2,99 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar)

berkontribusi sebesar 5,79 persen dari total permintaan akhir. Nilai tersebut lebih

besar dibanding permintaan antaranya. Hal ini mengindikasikan bahwa

Page 101: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

masyarakat secara keseluruhan (masyarakat, pemerintah dan luar negeri) lebih

banyak menggunakan output sektor industri makanan dan minuman untuk

konsumsi langsung dibandingkan untuk keperluan produksi sebagai input bagi

sektor lain.

4.5.3. Peranan UKM Industri Makanan dan Minuman dalam Struktur

Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah

Konsumsi masyarakat Indonesia pada tahun 2007 terhadap output

domestik UKM adalah sebesar Rp. 2.589.676.682 juta. Pengeluaran konsumsi

rumah tangga untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil) berada pada

urutan ketujuh yaitu sebesar Rp. 140.331.202 juta atau 5,42 persen dari total

pengeluaran rumah tangga terhadap output domestik, sektor industri makanan dan

minuman (menengah) berada pada urutan keenam yaitu sebesar Rp. 142.617.723

juta atau 5,51 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar)

berada pada urutan keempat yaitu sebesar Rp. 252.559.111 juta atau sekitar 9,75

persen.

Pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk sektor industri

makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar termasuk yang cukup

besar. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman kecil,

menengah maupun besar cukup berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi

masyarakat. Karena sebagian besar output dari sektor industri makanan dan

minuman kecil, menengah maupun besar langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Page 102: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.3. Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah

Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 252.687.445 9,76 0 0,00

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 20.212.009 0,78 0 0,00

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 12.307.188 0,48 0 0,00

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 53.424 0,00 0 0,00

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 1.927 0,00 0 0,00

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0 0,00 0 0,00

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 0 0,00 0 0,00

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 140.331.202 5,42 0 0,00

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 142.617.723 5,51 0 0,00

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 252.559.111 9,75 0 0,00

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 77.018.439 2,97 0 0,00

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 62.881.476 2,43 0 0,00

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 412.950.780 15,95 0 0,00

14 Barang-barang hasil kilang minyak 27.164.214 1,05 0 0,00

15 Gas alam cair (LNG) 46.665.450 1,80 0 0,00

16 Industri semen *) 0 0,00 0 0,00

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0 0,00 0 0,00

18 Listrik, Gas dan air minum **) 79.715.670 3,08 0 0,00

19 Bangunan (Kecil) 0 0,00 0 0,00

20 Bangunan (Menengah) 0 0,00 0 0,00

21 Bangunan (Besar) 15.050.868 0,58 0 0,00

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 259.146.373 10,01 0 0,00

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 55.457.240 2,14 0 0,00

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 33.221.936 1,28 0 0,00

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 114.782.637 4,43 0 0,00

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 64.819.027 2,50 0 0,00

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 153.119.678 5,91 0 0,00

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 25.657.384 0,99 0 0,00

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 53.376.862 2,06 0 0,00

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 26.977.999 1,04 0 0,00

31 Jasa-jasa (Kecil) 171.711.683 6,63 0 0,00

32 Jasa-jasa (Menengah) 36.686.817 1,42 0 0,00

33 Jasa-jasa (Besar) 52.502.120 2,03 319.522.504 100,00

Total 2.589.676.682 100,00 319.522.504 100,00

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Pada tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah konsumsi

pemerintah untuk UKM mencapai Rp. 319.522.504 juta. Dimana seluruh

Page 103: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

konsumsi pemerintah dialokasikan untuk sektor jasa-jasa lainnya (besar) sebesar

Rp. 319.522.504 juta. Seluruh konsumsi pemerintah digunakan untuk belanja

pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan

perbaikan serta belanja rutin lainnya termasuk pengeluaran pemerintah pusat dan

daerah.

4.5.4. Struktur Investasi

Investasi ini dimaksudkan sebagai penjumlahan dari pembentukan modal

tetap dan perubahan stok. Total investasi UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu

sebesar Rp. 1.029.813.183 juta. Sebagian besar total investasi tersebut berasal dari

pembentukan modal tetap bruto yaitu sebesar Rp. 1.028.760.181 juta atau 99,90

persen, sedangkan untuk perubahan stok hanya sebesar Rp. 1.053.002 juta atau

0,1 persen saja.

Sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar

memiliki nilai pembentukan modal tetap bruto sebesar nol. Oleh karena itu, sektor

industri makanan dan minuman termasuk yang tidak memberikan kontribusi

terhadap pembentukan modal tetap bruto. Hal ini terjadi karena sebagian besar

UKM sektor industri makanan dan minuman belum bankable (belum memenuhi

syarat berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk mendapatkan kredit untuk

penambahan modal. Pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan investasi

sektor-sektor UKM Indonesia tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Page 104: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto, Perubahan Stok, dan Investasi

Sektor-sektor UKM Indonesia Tahun 2007 (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Pembentukan Modal

Tetap Bruto Perubahan Stok Investasi

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 574.950 0,056 81.082 7,700 656.032 0,064

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 96.745 0,009 20.139 1,913 116.884 0,011

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 12.734 0,001 19.388 1,841 32.121 0,003

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0 0,000 -17.903 -1,700 -17.903 -0,002

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 83.816 0,008 -3.092 -0,294 80.724 0,008

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 12.772.528 1,242 58.277 5,534 12.830.804 1,246

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 6.682.950 0,650 137.858 13,092 6.820.808 0,662

8

Industri makanan dan minuman

(Kecil) 0 0,000 14.251 1,353 14.251 0,001

9

Industri makanan dan minuman

(Menengah) 0 0,000 11.709 1,112 11.709 0,001

10

Industri makanan dan minuman

(Besar) 0 0,000 3.115 0,296 3.115 0,000

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 3.209.813 0,312 21.383 2,031 3.231.196 0,314

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 10.885.664 1,058 19.618 1,863 10.905.282 1,059

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 174.026.872 16,916 252.195 23,950 174.279.067 16,923

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0 0,000 33.019 3,136 33.019 0,003

15 Gas alam cair (LNG) 0 0,000 212.426 20,173 212.426 0,021

16 Industri semen *) 0 0,000 6.243 0,593 6.243 0,001

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0 0,000 89.768 8,525 89.768 0,009

18 Listrik, Gas & air minum**) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

19 Bangunan (Kecil) 342.759.373 33,318 0 0,000 342.759.373 33,284

20 Bangunan (Menengah) 171.514.434 16,672 0 0,000 171.514.434 16,655

21 Bangunan (Besar) 254.026.276 24,692 0 0,000 254.026.276 24,667

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 24.819.177 2,413 49.209 4,673 24.868.386 2,415

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 5.767.942 0,561 14.548 1,382 5.782.490 0,562

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 1.141.784 0,111 3.153 0,299 1.144.937 0,111

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 4.151.902 0,404 13.603 1,292 4.165.505 0,404

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 2.329.784 0,226 7.633 0,725 2.337.417 0,227

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1.634.077 0,159 5.354 0,508 1.639.431 0,159

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0 0,000 0 0,000 0 0,000

31 Jasa-jasa (Kecil) 7.694.196 0,748 28 0,003 7.694.224 0,747

32 Jasa-jasa (Menengah) 1.779.153 0,173 0 0,000 1.779.153 0,173

33 Jasa-jasa (Besar) 2.796.011 0,272 0 0,000 2.796.011 0,272

Total 1.028.760.181 100,000 1.053.002 100,000 1.029.813.183 100,000

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 105: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Perubahan stok merupakan selisih dari modal awal tahun dengan modal

akhir tahun dalam perekonomian. Sektor industri makanan dan minuman (kecil)

berkontribusi terhadap perubahan stok sebesar 1,353 persen, sektor industri

makanan dan minuman (menengah) sebesar 1,112 persen sedangkan sektor

industri makanan dan minuman (besar) hanya berkontribusi sebesar 0,296 persen

dari total perubahan stok.

Pembentukan modal tetap bruto yang lebih tinggi dibandingkan perubahan

stok terhadap investasi sektor-sektor perekonomian menunjukkan bahwa ada

investasi baru yang terbentuk pada tahun tersebut. Selain itu, nilai negatif terhadap

perubahan stok menunjukkan bahwa barang-barang bahan baku atau hasil

produksi sudah digunakan oleh produsen atau sebagian besar output yang

diproduksi diekspor ke luar negeri.

4.1.5. Struktur Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai tambah bruto adalah balas jasa terhadap faktor produksi yang tercipta

karena adanya kegiatan produksi. Dalam Tabel Input-Output UKM Indonesia

tahun 2007 nilai tambah bruto meliputi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan,

pajak tak langsung, dan subsidi. Pada tahun 2007, total nilai tambah bruto UKM

Indonesia adalah sebesar Rp. 3.965.784.798 juta dengan perincian Rp.

1.224.005.996 juta berasal dari upah dan gaji, Rp. 2.202.570.274 juta berasal dari

surplus usaha, Rp. 349.849.256 juta berasal dari penyusutan, Rp. 203.042.122 juta

berasal dari pajak tak langsung dan Rp. 13.682.850 juta berasal dari subsidi.

Page 106: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sektor industri makanan dan

minuman (kecil) berkontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp. 53.291.527 juta

atau sebesar 1,34 persen. Jumlah tersebut paling besar dialokasikan untuk surplus

usaha sebesar Rp. 25.189.128 juta atau sekitar 47,27 persen diikuti oleh upah dan

gaji sebesar Rp. 20.241.909 juta atau sebesar 37,80 persen, penyusutan sebesar

Rp. 5.367.262 juta atau 10,07 persen dan pajak tak langsung sebesar Rp.

2.493.227 juta atau 4,86 persen. Sektor industri makanan dan minuman

(menengah) sebesar Rp. 54.960.615 juta atau sebesar 1,39 persen. Jumlah tersebut

paling besar dialokasikan untuk surplus usaha sebesar Rp. 31.644.012 juta atau

sekitar 57,57 persen diikuti oleh upah dan gaji sebesar Rp. 15.356.966 juta atau

sebesar 27,94 persen, penyusutan sebesar Rp. 5.556.149 juta atau 10,11 persen

dan pajak tak langsung sebesar Rp. 2.403.489 juta atau 4,38 persen. Sedangkan

industri makanan dan minuman (besar) sebesar Rp. 141.740549 juta atau sebesar

3,57 persen. Jumlah tersebut paling besar dialokasikan untuk surplus usaha

sebesar Rp. 80.865.456 juta atau sekitar 57,05 persen diikuti oleh upah dan gaji

sebesar Rp. 43.166.452 juta atau sebesar 30,45 persen, pajak tak langsung sebesar

Rp. 9.503.963 juta atau 6,70 persen dan penyusutan sebesar Rp. 8.204.679 juta

atau 5,80 persen.

Besarnya kontribusi sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah

maupun besar menunjukkan bahwa sektor tersebut cukup berperan terhadap

pembentukan PDB Nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri

makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar telah dikelola dengan baik

dan berpotensi untuk menghasilkan bagi pemilik modal sektor tersebut.

Page 107: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Jika diperbandingkan antara nilai upah dan gaji terhadap surplus usaha maka

akan diperoleh nilai rasio upah gaji dengan surplus usaha. Nilai rasio tersebut

menunjukkan perbandingan antara besarnya upah dan gaji yang diterima

produsen. Rasio upah dan gaji dengan surplus usaha termasuk kategori baik jika

rasionya mendekati keseimbangan (mendekati 1) yang berarti bahwa proporsi

penerimaan dalam bentuk upah dan gaji bagi pekerja dan surplus usaha bagi

produsen berimbang.

Berdasarkan hasil analisis rasio upah dan gaji dengan surplus usaha pada

Tabel 4.5, diperoleh bahwa ternyata pada sektor industri makanan dan minuman

baik kecil, menengah maupun besar mempunyai nilai surplus usaha lebih besar

dibandingkan upah dan gaji. Hal ini terlihat dari nilai rasio yang lebih kecil dari

satu (untuk industri makanan dan minuman kecil 0,8; menengah 0,5 dan besar

0,5). Kondisi ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan antara pemilik modal

dan pekerja tidak merata atau terjadi ketimpangan yang sangat besar yang

disebabkan oleh adanya eksploitasi tenaga kerja oleh pemilik modal terhadap

tenaga kerja dengan share yang lebih besar pada produsen (pemilik modal). Untuk

mengurangi kesenjangan pendapatan ini diperlukan campur tangan pemerintah

melalui penetapan upah minimum dan pemberian fasilitas bagi karyawan, seperti

uang transportasi dan konsumsi, jaminan sosial, dll.

Page 108: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.5. Kontribusi Sektor-Sektor UKM Indonesia terhadap Nilai

Tambah Bruto (Juta Rupiah)

Sektor Uraian Sektor

Upah dan

gaji

Surplus

usaha Penyusutan

Pajak tak

langsung Subsidi

Nilai Tambah Bruto

Total Persen

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 104.868.693 337.784.851 9.529.585 6.226.653 0 458.409.782 11,56

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 14.210.774 31.595.914 2.151.647 803.017 0 48.761.352 1,23

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 7.022.834 15.520.747 1.383.575 494.308 0 24.421.465 0,62

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 8.918.184 12.729.759 2.554.122 790.810 0 24.992.875 0,63

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 2.515.129 3.442.124 660.839 301.732 0 6.919.824 0,17

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 31.586.364 59.064.688 6.829.263 6.618.632 0 104.098.947 2,62

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 24.280.242 275.063.487 11.022.990 9.525.375 0 319.892.094 8,07

8

Industri makanan dan minuman

(Kecil) 20.241.909 25.189.128 5.367.262 2.493.227 0 53.291.527 1,34

9

Industri makanan dan minuman

(Menengah) 15.356.966 31.644.012 5.556.149 2.403.489 0 54.960.615 1,39

10

Industri makanan dan minuman

(Besar) 43.166.452 80.865.456 8.204.679 9.503.963 0 141.740.549 3,57

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 36.324.155 39.477.202 8.863.702 3.973.839 0 88.638.898 2,24

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 31.375.845 35.659.504 8.214.651 4.137.837 4.295 79.383.543 2,00

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 128.242.017 218.073.233 51.518.884 69.710.032 689.191 466.854.974 11,77

14 Barang-barang hasil kilang minyak 14.230.316 34.584.108 12.665.492 1.162.283 0 62.642.199 1,58

15 Gas alam cair (LNG) 2.687.475 77.186.116 7.579.538 337.008 0 87.790.137 2,21

16 Industri semen *) 2.172.230 3.661.964 1.250.043 929.124 0 8.013.360 0,20

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 6.467.432 13.899.867 3.406.299 1.564.499 0 25.338.097 0,64

18 Listrik, Gas dan air minum **) 9.429.736 19.458.414 16.730.345 1.973.120 12.867.012 34.724.602 0,88

20 Bangunan (Menengah) 33.475.791 26.350.003 6.061.032 3.145.803 0 69.032.628 1,74

21 Bangunan (Besar) 55.780.067 35.489.741 10.087.902 5.226.222 0 106.583.931 2,69

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 102.072.795 290.519.323 22.450.678 28.289.381 0 443.332.177 11,18

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 35.087.609 71.246.687 7.631.519 8.553.825 0 122.519.641 3,09

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 9.720.963 5.889.340 3.231.383 4.658.297 0 23.499.983 0,59

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 23.530.821 34.570.110 30.527.205 3.362.042 91.550 91.898.627 2,32

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 19.104.336 26.688.054 18.861.796 2.199.814 27.767 66.826.232 1,69

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 25.969.529 47.652.652 28.222.038 3.698.157 3.035 105.539.340 2,66

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 8.198.049 40.241.305 3.917.999 2.535.409 0 54.892.762 1,38

29

Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 28.320.416 104.705.305 7.834.753 3.107.649 0 143.968.124 3,63

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 19.924.757 77.433.703 6.107.825 2.886.329 0 106.352.614 2,68

31 Jasa-jasa (Kecil) 73.568.758 55.192.271 15.012.389 4.845.332 0 148.618.750 3,75

32 Jasa-jasa (Menengah) 14.933.039 10.928.044 3.443.434 1.149.998 0 30.454.515 0,77

33 Jasa-jasa (Besar) 206.862.071 1.686.131 11.305.877 371.257 0 220.225.337 5,55

Total 1.224.005.996 2.202.570.274 349.849.256 203.042.122 13.682.850 3.965.784.798 100

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 109: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

4.6. Analisis Keterkaitan (Linkage Analysis)

4.6.1. Keterkaitan ke Depan (Forward Linkage)

Keterkaitan ke depan menunjukkan sejauh mana kegiatan pada suatu

sektor yang menggunakan output pada sektor tertentu dalam proses produksinya,

yang mana kekuatan hubungan ke depan tergantung pada proporsi output yang

bermanfaat untuk penggunaan input antara. Dibandingkan dengan keterkaitan

langsung, nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke

belakang selalu memiliki nilai yang lebih besar dari satu. Hal ini disebabkan

nilainya memperhitungkan perubahan output yang bersangkutan sebesar satu

satuan.

Berdasarkan Tabel 4.6 untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil)

mempunyai nilai keterkaitan langsung ke depan pada urutan kedelapanbelas

sebesar 0,1941 arti dari nilai tersebut adalah setiap permintaan akhir mengalami

peningkatan sebesar satu satuan maka jumlah output sektor industri makanan dan

minuman (kecil) yang dijual atau digunakan oleh ke sektor lain mengalami

peningkatan sebesar 0,1941 satuan secara langsung. Untuk sektor industri

makanan dan minuman (menengah) mempunyai nilai keterkaitan langsung ke

depan pada urutan keduapuluhsatu yaitu sebesar 0,1842. Sedangkan sektor

industri makanan dan minuman (besar) mempunyai nilai keterkaitan langsung ke

depan pada urutan kesembilan yaitu sebesar 0,5251.

Page 110: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.6. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Keterkaitan ke Depan

langsung

langsung dan tidak

langsung

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 2,1446 4,7194

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,2577 2,9745

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,2320 3,1393

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,1810 2,7814

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0,9336 2,3441

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0,7727 2,2584

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0,6558 1,9529

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 0,5623 1,9051

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 0,5251 1,8927

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0,4989 1,8255

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,4324 1,6624

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,3879 1,5749

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,3426 1,5330

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,3210 1,5128

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,2861 1,4536

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,2586 1,4084

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,2383 1,3734

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,1941 1,3057

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,1883 1,3003

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,1860 1,3097

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,1842 1,2845

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,1763 1,3025

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,1494 1,1771

19 Bangunan (Kecil) 0,1450 1,2126

15 Gas alam cair (LNG) 0,0380 1,0395

16 Industri semen *) 0,0750 1,0885

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,1358 1,2255

33 Jasa-jasa (Besar) 0,1354 1,2059

21 Bangunan (Besar) 0,1233 1,1838

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,1154 1,1825

20 Bangunan (Menengah) 0,0939 1,1413

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,0869 1,1322

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,0460 1,0579

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor industri

makanan dan minuman (kecil) sebesar 1,3057 yang berada pada urutan

kedelapanbelas. Untuk sektor industri makanan dan minuman (menengah)

Page 111: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan pada urutan

keduapuluhdua yaitu sebesar 1,2845 sedangkan sektor industri makanan dan

minuman (besar) mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke

depan sebesar 1,8927 pada urutan kesembilan. Nilai-nilai keterkaitan langsung

dan tidak langsung tersebut menunjukkan seberapa jauh sektor tersebut

mendorong perkembangan sektor-sektor lain melalui penyediaan output yang

digunakan sebagai bahan baku untuk meningkatkan produksi sektor-sektor lain

maupun sektor itu sendiri secara langsung dan tidak langsung sebesar nilai

keterkaitannya. Dilihat dari hasil analisis di atas, secara langsung dan tidak

langsung sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar

merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk mendorong perkembangan sektor

lainnya.

4.6.2. Keterkaitan ke Belakang (Backward Linkage)

Keterkaitan output ke belakang menunjukkan kegiatan sektor-sektor lain

dalam perekonomian yang akan menyediakan input bagi kegiatan ekonomi suatu

sektor. Keterkaitan langsung ke belakang maupun keterkaitan langsung dan tidak

langsung ke belakang industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun

besar berada pada urutan teratas dalam sektor-sektor UKM Indonesia pada tahun

2007. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri makanan dan minuman

kecil, menengah maupun besar memiliki kemampuan yang cukup besar

dibandingkan sektor lainnya dalam menarik industri hulunya. Nilai dapat dilihat

secara lengkap pada Tabel 4.7

Page 112: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.7. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor-

Sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Keterkaitan Kebelakang

Langsung

langsung dan tidak

langsung

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,7294 2,1760

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,7279 2,1061

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,6551 2,1135

20 Bangunan (Menengah) 0,6345 2,0349

21 Bangunan (Besar) 0,6318 2,0266

16 Industri semen *) 0,6211 1,9157

19 Bangunan (Kecil) 0,6155 2,0061

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,6085 1,8153

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,6001 2,0176

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,5712 1,9613

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 0,5292 1,8611

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,4937 1,8368

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,4854 1,7526

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 0,4797 1,8024

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,4645 1,8359

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,4615 1,8239

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 0,4474 1,7416

15 Gas alam cair (LNG) 0,4404 1,5040

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 0,4113 1,6810

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,3777 1,6177

33 Jasa-jasa (Besar) 0,3666 1,6561

14 Barang-barang hasil kilang minyak 0,3141 1,3424

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,3064 1,5296

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,2767 1,4987

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 0,2493 1,4164

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 0,2377 1,3747

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,2218 1,3704

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 0,2200 1,3695

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,2191 1,3755

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,2005 1,3217

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 0,1846 1,3164

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,1033 1,1700

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 0,0822 1,0897

Sumber : Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), klasifikasi 33 sektor (diolah)

Keterkaitan langsung ke belakang untuk sektor industri makanan dan

minuman (kecil) berada pada urutan pertama sebesar 0,7294 yang berarti bahwa

jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka akan

Page 113: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

meningkatkan permintaan inputnya sebesar 0,7294 satuan secara langsung yang

berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor industri makanan dan minuman

(kecil) itu sendiri. Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki

nilai keterkaitan langsung ke belakang pada uruta ketiga yaitu sebesar 0,7279,

sedangkan sektor industri makanan dan minuman (besar) berada pada urutan

kesebelas yaitu sebesar 0,5292.

Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang untuk sektor industri

makanan dan minuman (kecil) berada pada urutan pertama sebesar 2,1760 yang

berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka

akan meningkatkan permintaan inputnya sebesar 2,160 satuan secara langsung

maupun tidak langsung yang berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor

industri makanan dan minuman (kecil) itu sendiri. Sektor industri makanan dan

minuman (menengah) memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke

belakang pada urutan ketiga yaitu sebesar 2,1061, sedangkan sektor industri

makanan dan minuman (besar) berada pada urutan kesepuluh yaitu sebesar

1,8611.

4.7. Analisis Dampak Penyebaran

Analisis dampak penyebaran digunakan untuk mengetahui distribusi

kegunaan dari pembangunan suatu sektor terhadap perkembangan seluruh sektor

UKM Indonesia melalui mekanisme pasar input dan mekanisme pasar output.

Kedua mekanisme ini masing-masing dapat diketahui melalui koefisien

Page 114: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

penyebaran dan kepekaan penyebaran. Nilai koefisien penyebaran dan kepekaan

penyebaran subsektor UKM Indonesia tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Koefisien penyebaran digunakan untuk mengetahui distribusi kegunaan

dari perkembangan suatu sektor terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya

melalui mekanisme pasar input. Besarnya nilai koefisien penyebaran diperoleh

dari nilai keterkaitan output langsung dan tidak langsung ke belakang yang

dibobot dengan jumlah seluruh sektor, kemudian dibagi dengan total nilai

keterkaitan langsung dan tidak langsung seluruh sektor yang menggunakan rumah

tangga sebagai variable eksogen dalam model. Sektor yang memiliki nilai

koefisien penyebaran lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki

kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya.

Koefisien penyebaran sektor industri makanan dan minuman (kecil),

industri makanan dan minuman (menengah) maupun industri makanan dan

minuman (besar) memiliki nilai lebih dari satu yaitu 1,3056 , 1,2637 dan 1,166

yang artinya sektor industri makanan dan minuman baik kecil, menengah maupun

besar mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi atau dengan kata lain

mempunyai kemampuan yang tinggi untuk membangun industri hulunya secara

keseluruhan.

Kepekaan penyebaran digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan

suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output.

Besarnya nilai kepekaan penyebaran diperoleh dari nilai keterkaitan langsung dan

tidak langsung ke depan yang dibobot dengan jumlah seluruh sektor, kemudian

dibagi dengan total keterkaitan langsung dan tidak langsung seluruh sektor. Sektor

Page 115: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

yang memiliki nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu menunjukkan bahwa

sektor tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi

seluruh sektor hilirnya.

Tabel 4.8. Nilai Koefisien Penyebaran dan Kepekaan Penyebaran Sektor-

sektor UKM Indonesia Tahun 2007

Sektor Uraian Sektor

Kepekaan

Penyebaran

Koefisien

Penyebaran

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,6688 0,8217

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 0,7353 0,9177

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 0,7815 0,7020

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 0,7062 0,8253

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 0,6347 0,8222

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 1,1718 0,8248

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,8836 0,6538

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 0,7834 1,3056

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 0,7707 1,2637

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 1,1356 1,1166

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 0,8451 1,2105

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 0,8240 1,2681

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 2,8316 1,0450

14 Barang-barang hasil kilang minyak 1,4065 0,8054

15 Gas alam cair (LNG) 0,6237 0,9024

16 Industri semen *) 0,6531 1,1494

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 0,9450 1,0516

18 Listrik, Gas dan air minum **) 0,9198 1,0892

19 Bangunan (Kecil) 0,7276 1,2036

20 Bangunan (Menengah) 0,6848 1,2209

21 Bangunan (Besar) 0,7103 1,2159

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,7847 1,0086

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 0,9077 0,9706

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 0,7095 0,7930

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 0,8722 1,1768

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 0,7802 1,1021

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1,1431 1,0814

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 0,7858 0,8992

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 1,0953 0,8498

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 1,3550 0,7899

31 Jasa-jasa (Kecil) 0,9974 1,0944

32 Jasa-jasa (Menengah) 0,6793 1,1016

33 Jasa-jasa (Besar) 0,7235 0,9937

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 116: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sektor industri makanan dan

minuman (besar) memiliki nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu yaitu sebesar

1,1356 sehingga sektor industri makanan dan minuman (besar) memiliki

kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hilirnya. Sedangkan

untuk sektor industri makanan dan minuman (kecil) maupun industri makanan dan

minuman (menengah) memiliki nilai kepekaan penyebaran kurang dari satu yaitu

0,7834 dan 0,7707.

4.8. Analisis Pengganda (Multiplier Analysis)

Analisis multiplier digunakan untuk melihat dampak perubahan atau

peningkatan permintaan akhir suatu sektor terhadap seluruh sektor yang ada tiap

satu satuan perubahan jenis multiplier. Analisis multiplier terbagi menjadi dua

tipe, yaitu multiplier tipe I dan multiplier tipe II yang keduanya dapat digunakan

dalam menganalisis multiplier output, multiplier pendapatan dan multiplier tenaga

kerja. Analisis multiplier tipe I didapat dari pengolahan lebih lanjut dari matriks

kebalikan leontif model terbuka, sedangkan tipe II didapat dari matriks kebalikan

leontif model tertutup yang memasukan rumah tangga sebagai variabel endogen.

4.8.1. Pengganda Output (Output Multiplier)

Berdasarkan Tabel 4.9, sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memiliki nilai multiplier output tipe I pada urutan pertama dalam UKM Indonesia

pada tahun 2007 sebesar 2,1760 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan

permintaan akhir di sektor industri makanan dan minuman (kecil) sebesar satu

satuan rupiah akan meningkatkan output pada semua sektor sebesar 2,1760.

Page 117: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Apabila efek konsumsi masyarakat diperhitungkan dengan memasukan rumah

tangga ke dalam model maka didapat nilai multiplier tipe II yang nilainya selalu

lebih besar dibandingkan pada tipe I. Multiplier output tipe II sektor industri

makanan dan minuman (kecil) berada pada urutan kedua yaitu sebesar 2,6039.

Artinya, jika terjadi peningkatan pengeluaran rumah tangga yang bekerja pada

sektor tersebut sebesar satu satuan maka output di semua sektor UKM akan

meningkat sebesar 2,6039.

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier output tipe I pada urutan ketiga yaitu sebesar 2,1056, sedangkan untuk

tipe II pada urutan keenam yaitu sebesar 2,4850. Sedangkan sektor industri

makanan dan minuman (besar) memiliki nilai multiplier output tipe I pada urutan

kesepuluh yaitu sebesar 1,8611, sedangkan untuk tipe II pada urutan keempatbelas

yaitu sebesar 1,1962.

Berdasarkan multiplier output, sektor UKM yang paling dominan adalah

sektor industri makanan dan minuman (kecil) karena nilai multiplier output tipe I

maupun tipe II berada pada urutan teratas yaitu pada urutan pertama untuk

multiplier output tipe I dan urutan kedua untuk multiplier output tipe II. Hal ini

mengindikasikan bahwa sektor industri makanan dan minuman (kecil) merupakan

sektor yang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi nasional pada tingkat yang lebih baik.

Berdasarkan hasil analisis, efek maksimum dalam hal peningkatan produksi

dan pembentukan output baru akan tercipta apabila setiap satuan uang untuk

permintaan akhir dibelanjakan untuk membeli output yang mempunyai angka

Page 118: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

multiplier output terbesar, dalam hal ini yaitu sektor industri makanan dan

minuman (kecil). Sedikit saja komponen permintaan akhir tersebut dipakai untuk

membeli output yang mempunyai angka pengganda lebih kecil, maka efek

maksimal dari tambahan permintaan akhir tersebut tidak akan tercapai. Dengan

meningkatnya output yang dihasilkan UKM di Indonesia ini, maka dapat

meningkatkan pertumbuhan outputnya yang berarti meningkatkan pula laju

pertumbuhan ekonominya. Sehingga lambat laun dapat mengurangi permasalahan

kemiskinan yang ada.

4.8.2. Pengganda Pendapatan (Income Multiplier)

Hasil analisis multiplier pendapatan pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa

sektor industri makanan dan minuman (kecil) memiliki nilai multiplier

pendapatan tipe I maupun multiplier pendapatan tipe II pada urutan keempat

dalam UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,5930 dan 2,7671. Nilai

multiplier pendapatan sektor industri makanan dan minuman (kecil) tipe I sebesar

2,5930 berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan

akan meningkatkan pembentukan pendapatan rumah tangga atau masyarakat

secara sektoral sebesar 2,5930 satuan, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sedangkan nilai multiplier pendapatan tipe II sektor industri makanan

dan minuman (kecil) sebesar 2,7671 menunjukan jika terjadi peningkatan

permintaan akhir sebesar satu rupiah pada sektor industri makanan dan minuman

(kecil) akan meningkatkan pendapatan rumah tangga pada sektor tersebut yang

dibelanjakan ke semua sektor perekonomian lainnya sebesar 2,7671 rupiah.

Page 119: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II pada urutan pertama dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007. Nilai multiplier pendapatan sektor industri makanan

dan minuman (menengah) tipe I yaitu sebesar 3,0992, sedangkan tipe II yaitu

sebesar 3,3082. Untuk sektor industri makanan dan minuman (besar) memiliki

nilai multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II pada urutan kelima dalam UKM

Indonesia pada tahun 2007. Nilai multiplier pendapatan sektor industri makanan

dan minuman (besar) tipe I yaitu sebesar 2,1905, sedangkan tipe II yaitu sebesar

2,3376. Dilihat berdasarkan multiplier pendapatan, sektor UKM yang yang paling

dominan adalah sektor industri makanan dan minuman (menengah) karena nilai

multiplier pendapatan tipe I maupun tipe II berada pada urutan pertama.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor industri

makanan dan minuman (menengah) merupakan sektor yang potensial dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat, pendapatan sektor-sektor perekonomian,

dan juga pendapatan nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus mengalokasikan

setiap satuan uang permintaan akhir untuk dibelanjakan kepada output sektor

industri makanan dan minuman (menengah) yang mempunyai angka pengganda

pendapatan tertinggi. Hal ini dimaksudkan untuk optimalisasi pengingkatan

pendapatan dalam perekonomian, yaitu dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat Indonesia agar terbebas dari belenggu lingkaran setan kemiskinan.

Page 120: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

4.8.3. Pengganda Tenaga Kerja (Labour Multiplier)

Hasil analisis multiplier tenaga kerja pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa

koefisien pengganda tenaga kerja sektor-sektor UKM di Indonesia cukup tinggi.

Multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri makanan dan minuman (kecil)

memiliki nilai pada urutan keduabelas dalam UKM Indonesia pada tahun 2007

sebesar 3,8635, sedangkan untuk tipe II pada urutan kesembilanbelas dalam UKM

Indonesia yaitu sebesar 4,2671. Nilai multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri

makanan dan minuman (kecil) sebesar 3,8635 berarti jika terjadi peningkatan

permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor industri makanan dan minuman

(kecil) maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut

sebesar 3,8635 orang. Sedangkan nilai multiplier tenaga kerja tipe II sektor

industri makanan dan minuman (kecil) sebesar 4,2671 menunjukkan bahwa jika

rumah tangga dianggap sebagai faktor endogen maka peningkatan permintaan

akhir sebesar satu satuan pada industri makanan dan minuman (kecil) maka akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sebesar 4,2671 orang.

Sektor industri makanan dan minuman (menengah) memiliki nilai

multiplier tenaga kerja tipe I maupun tipe II berada pada urutan keenam dalam

UKM Indonesia pada tahun 2007 yaitu sebesar 14,6972 dan 16,3272. Sedangkan

Industri makanan dan minuman (besar) memiliki nilai multiplier tenaga kerja tipe

I pada urutan kesembilanbelas dalam UKM Indonesia pada tahun 2007,

sedangkan untuk tipe II pada urutan keduapuluhtiga dalam UKM Indonesia pada

tahun 2007 yaitu sebesar 2,3821 dan 2,6672.

Page 121: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Multiplier Output, Multiplier Pendapatan dan

Multiplier Tenaga Kerja Tipe I dan Tipe II Sektor-sektor UKM

Indonesia Tahun 2007

Sektor

Uraian Sektor

Multiplier Output

Multiplier Pendapatan

Multiplier Tenaga

Kerja

tipe 1 tipe2 Tipe 1 tipe2 tipe 1 tipe2

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 1,3695 1,7296 1,2568 1,3412 1,1245 1,1953

2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 1,5296 1,9589 1,3238 1,4126 2,0101 2,5688

3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 1,1700 1,3425 1,2531 1,3372 3,7493 5,9084

4 Penambangan dan penggalian (Kecil) 1,3755 1,8976 1,1683 1,2468 1,1639 1,5699

5 Penambangan dan penggalian (Menengah) 1,3704 1,9027 1,1732 1,2520 1,8023 4,0589

6 Penambangan dan penggalian (Besar) 1,3747 1,8106 1,2526 1,3367 16,3789 65,2289

7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 1,0897 1,1962 1,0901 1,1633 1,1088 10,2322

8 Industri makanan dan minuman (Kecil) 2,1760 2,6039 2,5930 2,7671 3,8635 4,2671

9 Industri makanan dan minuman (Menengah) 2,1056 2,4850 3,0992 3,3082 14,6927 16,3272

10 Industri makanan dan minuman (Besar) 1,8611 2,1901 2,1905 2,3376 2,3821 2,6672

11 Industri pengolahan lainnya (Kecil) 2,0176 2,4550 1,6643 1,7760 1,3760 1,6227

12 Industri pengolahan lainnya (Menengah) 2,1135 2,5224 1,8714 1,9970 2,7713 3,7580

13 Industri pengolahan lainnya (Besar) 1,7416 1,9733 2,0676 2,2063 6,0640 8,7935

14 Barang-barang hasil kilang minyak 1,3424 1,4586 1,4047 1,4990 1,0511 2,4785

15 Gas alam cair (LNG) 1,5040 1,5802 2,7697 2,9557 2,3669 7,5697

16 Industri semen *) 1,9157 2,2819 2,2495 2,4005 4,4265 8,6409

17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 1,7526 1,9757 3,0150 3,2174 4,4766 8,2498

18 Listrik, Gas dan air minum **) 1,8153 2,0430 2,3261 2,4822 3,0726 6,1702

19 Bangunan (Kecil) 2,0061 2,4700 1,6503 1,7611 6,2135 9,9354

20 Bangunan (Menengah) 2,0349 2,5016 1,6419 1,7521 18,0392 31,2940

21 Bangunan (Besar) 2,0266 2,5118 1,5697 1,6750 71,1730 133,1159

22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 1,6809 2,0296 1,6044 1,7121 1,3312 1,4972

23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 1,6176 2,0199 1,4096 1,5042 2,4651 3,6254

24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar) 1,3217 1,5871 1,2868 1,3732 1,6639 2,4877

25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 1,9613 2,3172 2,0591 2,1973 1,5735 1,8955

26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 1,8368 2,2210 1,6761 1,7886 7,3004 11,9884

27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 1,8024 2,0701 2,0678 2,2066 16,1034 27,2735

28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 1,4987 1,7845 1,7038 1,8182 1,1322 1,2736

29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 1,4164 1,7418 1,3997 1,4937 2,3661 4,5053

30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 1,3164 1,5238 1,5321 1,6349 2,9882 5,5744

31 Jasa-jasa (Kecil) 1,8239 2,3907 1,3693 1,4613 1,3044 1,5956

32 Jasa-jasa (Menengah) 1,8359 2,3972 1,3890 1,4822 2,6352 4,2888

33 Jasa-jasa (Besar) 1,6561 2,6119 1,1621 1,2401 53,8439 155,6392

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)

Page 122: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa UKM sektor industri

makanan dan minuman kurang sensitif dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini

dapat terlihat dari nilai multiplier tenaga kerja yang relatif kecil. Penyebab utama

kecilnya nilai multiplier tenaga kerja adalah kurangnya modal atau investasi yang

dimiliki oleh UKM sektor industri makanan dan minuman sehingga sektor

tersebut tidak dapat atau terhambat dalam meningkatkan skala produksi dan

perluasan skala usaha. Hal tersebut akan mengakibatkan terhambatnya proses

penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, UKM sektor industri makanan dan

minuman belum dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja jika tidak

diimbangi dengan penyaluran modal atau kredit modal bagi para pengusaha UKM

terutama pengusaha UKM sektor industri makanan dan minuman.

Page 123: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

DAFTAR PUSTAKA Ahmed, M. 2001. The Small and Medium Enterprises in Bangladesh: An

Overview The Current Status. CPD/UPL Published.

Anggraeni, F. 2005. Analisis Perkembangan Sektor Usaha Kecil dan Menengah

di Propinsi Jawa Barat Pasca Krisis Ekonomi Tahun 1997 [Skripsi]. Universitas Indonesia, Jakarta.

Azrin, M. 2004. Dampak Ekonomi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Sektor Perdagangan Terhadap Perekonomian Kota Bogor [Tesis]. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 1997-2006. Profil Usaha Kecil Menengah Tidak Berbadan

Hukum di Indonesia. BPS, Jakarta. _________________. 2003. Kerangka Teori dan Analisis Tabel Input-Output.

BPS, Jakarta. _________________. 2005. Statistik Indonesia 2005. BPS, Jakarta. _________________. 2006. KBLI 2005 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia. BPS, Jakarta. _________________. 2008(a). Teknik Penyusunan Tabel Input-Output. BPS,

Jakarta. _________________. 2008(b). Kerangka Teori dan Analisis Tabel Input-Output.

BPS, Jakarta. Berry, A., E. Rodriquez, dan H. Sandeem. 2001. Small and Medium Enterprises

Dynamics in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 37 (3): 363-384.

Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pembanguan Wilayah Pesisir dan Lautan.

PT Pradnya Paramita, Jakarta. Cahyono, B. 1983. Pengembangan Kesempatan Kerja. BPFE, Yogyakarta.

Darmawan, T. Buletin Industri Pangan Indonesia Edisi Kesebelas, Januari-Maret

2006. GAPMMI, Jakarta.

Page 124: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia. 2006. Buletin

Industri Pangan Indonesia Edisi Kesebelas, Januari-Maret 2006. GAPMMI, Jakarta.

Gie Kian, K. 2003. Perekonomian Indonesia Tahun 2004, Prospek dan

Kebijakan. Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Hoselitz, B. F. 1959. Small Industry in Underdeveloped Country. Journal of

Economic History, Vol 19. No. 4

Irwanti, S. 2007. Dampak Kinerja Industri Kecil dan Menengah Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia [Tesis]. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jensen, R. C., T. D. Mandeville, dan N. D. Karunaratne. 1979. Regional

Economic Planning: Generation of Regional Input-Output Analysis. Croom Helm, London.

Jhingan, M. L. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2001. Statistik

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tahun 1997-2001. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

_______________________________________________. 2004. Pengembangan

Usaha Skala Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

________________________________________________. 2005. Statistik

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tahun 2000-2004. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

________________________________________________. 2006. Statistik

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tahun 2004-2005. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

_________________________________________________. 2008. Statistik

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tahun 2006-2007. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

Kuncoro, M. 1996. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. UMP

KMP YPPM, Yogyakarta.

Page 125: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

__________. 2002. Usaha Kecil Di Indonesia : Profil, Masalah dan Strategi

Pemberdayaan. Jurnal Ekonomi, Tahun II, Vol 7, Januari. __________. 2006. Tantangan dan Peluang Ekonomi Kerakyatan dalam Era

lobalisasi Ekonomi. Analisis CSIS, XXVI, No 1. Malik, A. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi UKM di

Yogyakarta. [Skripsi]. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia, Jakarta. Mankiw, N. G. 2003. Teori Makroekonomi: Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Miller, R. E. dan P. D. Blair. 1985. Input-Output Analysis : Foundation and

Extensions. Prentice-Hall, Inc, New Jersey. Nazara, S. 1997. Analisis Input-Output. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. universitas Indonesia, Jakarta. Partomo, T. dan A. Soejodono. 2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan

Koperasi. Ghalia, Jakarta. Priyarsono, D. S., Sahara dan M. Firdaus. 2007. Ekonomi Regional. Universitas

Terbuka, Jakarta. Santoso, B. 2006. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di

Indonesia [Tesis]. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 126: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

Page 127: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Tabel Lampiran 1. Kode dan Klasifikasi Sektor Tabel yang Digunakan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

1 Padi (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

2 Padi (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

3 Padi (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

4 Jagung (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

5 Jagung (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

6 Jagung (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

7 Kedele (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

8 Kedele (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

9 Kedele (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

10 Tanaman Kacang-kacangan (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

11 Tanaman Kacang-kacangan (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

12 Tanaman kacang-kacangan (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

13 Tanaman umbi-umbian (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

14 Tanaman umbi-umbian (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

15 Tanaman umbi-umbian (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

16 Sayur-sayuran (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

17 Sayur-sayuran (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

18 Sayur-sayuran (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

19 Buah-buahan (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

20 Buah-buahan (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

21 Buah-buahan (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

22 Tanaman bahan makanan lainnya (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

23 Tanaman bahan makanan lainnya (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

24 Tanaman bahan makanan lainnya (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

25 Karet (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

Page 128: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

26 Karet (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

27 Karet (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

28 Tebu (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

29 Tebu (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

30 Tebu (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

31 Kelapa (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

32 Kelapa (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

33 Kelapa (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

34 Kelapa sawit (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

35 Kelapa sawit (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

36 Kelapa sawit (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

37 Tembakau (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

38 Tembakau (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

39 Tembakau (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

40 Kopi (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

41 Kopi (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

42 Kopi (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

43 Teh (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

44 Teh (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

45 Teh (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

46 Cengkeh (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

47 Cengkeh (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

48 Cengkeh (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

49 Tanaman perkebunan dan tanaman lainnya (Kecil) 1

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

50 Tanaman perkebunan dan tanaman lainnya (Menengah) 2

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

Page 129: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

51 Tanaman perkebunan dan tanaman lainnya (Besar) 3

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

52 Peternakan (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

53 Peternakan (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

54 Peternakan (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

55 Unggas dan hasil-hasilnya (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

56 Unggas dan hasil-hasilnya (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

57 Unggas dan hasil-hasilnya (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

58 Kayu dan hasil hutan lainnya (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

59 Kayu dan hasil hutan lainnya (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

60 Kayu dan hasil hutan lainnya (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

61 Perikanan laut dan hasil laut lainnya (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

62 Perikanan laut dan hasil laut lainnya (Menengah) 2

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

63 Perikanan laut dan hasil laut lainnya (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

64 Perikanan darat dan hasil perairan darat (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

65 Perikanan darat dan hasil perairan darat (Menengah) 2

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

66 Perikanan darat dan hasil perairan darat (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

67 Udang (Kecil) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil)

68 Udang (Menengah) 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah)

69 Udang (Besar) 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar)

70 Penambangan batubara dan bijih logam (Kecil) 4 Penambangan dan penggalian (Kecil)

71 Penambangan batubara dan bijih logam (Menengah) 5 Penambangan dan penggalian (Menengah)

72 Penambangan batubara dan bijih logam (Besar) 6 Penambangan dan penggalian (Besar)

73 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **) 7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi **)

74 Penambangan dan penggalian lainnya (Kecil) 4 Penambangan dan penggalian (Kecil)

75 Penambangan dan penggalian lainnya (Menengah) 5 Penambangan dan penggalian (Menengah)

76 Penambangan dan penggalian lainnya (Besar) 6 Penambangan dan penggalian (Besar)

77 Industri daging dan pengolahan daging (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

Page 130: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

78 Industri daging dan pengolahan daging (Menengah) 9

Industri makanan dan minuman (Menengah)

79 Industri daging dan pengolahan daging (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

80 Industri pengolahan dan pengawetan ikan (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

81 Industri pengolahan dan pengawetan ikan (Menengah) 9

Industri makanan dan minuman (Menengah)

82 Industri pengolahan dan pengawetan ikan (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

83 Industri pengolahan & pengawetan makanan lainnya (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

84 Industri pengolahan & pengawetan makanan lainnya (Menengah) 9

Industri makanan dan minuman (Menengah)

85 Industri pengolahan & pengawetan makanan lainnya (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

86 Industri minyak dan lemak (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

87 Industri minyak dan lemak (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

88 Industri minyak dan lemak (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

89 Industri penggilingan padi (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

90 Industri penggilingan padi (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

91 Industri penggilingan padi (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

92 Industri tepung, segala jenis (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

93 Industri tepung, segala jenis (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

94 Industri tepung, segala jenis (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

95 Industri roti, biscuit, mie, makaroni, dsj (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

96 Industri roti, biskuit, mie, makaroni, dsj (Menengah) 9

Industri makanan dan minuman (Menengah)

97 Industri roti, biscuit, mie, makaroni, dsj (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

98 Industri gula (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

99 Industri gula (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

100 Industri gula (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

101 Industri hasil pengolahan kedele (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

102 Industri hasil pengolahan kedele (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

103 Industri hasil pengolahan kedele (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

104 Industri makanan lainnya (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

105 Industri makanan lainnya (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

106 Industri makanan lainnya (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

107 Industri minuman (Kecil) 8 Industri makanan dan minuman (Kecil)

108 Industri minuman (Menengah) 9 Industri makanan dan minuman (Menengah)

109 Industri minuman (Besar) 10 Industri makanan dan minuman (Besar)

110 Industri rokok (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

Page 131: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

111 Industri rokok (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

112 Industri rokok (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

113 Industri pemintalan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

114 Industri pemintalan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

115 Industri pemintalan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

116 Industri tekstil dan tekstil jadi kec. pakaian (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

117 Industri tekstil dan tekstil jadi kec. pakaian (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

118 Industri tekstil dan tekstil jadi kec. pakaian (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

119 Industri pakaian jadi dan barang rajutan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

120 Industri pakaian jadi dan barang rajutan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

121 Industri pakaian jadi dan barang rajutan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

122 Industri barang dari kulit dan alas kaki (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

123 Industri barang dari kulit dan alas kaki (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

124 Industri barang dari kulit dan alas kaki (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

125 Industri kayu gergajian dan kayu lapis (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

126 Industri kayu gergajian dan kayu lapis (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

127 Industri kayu gergajian dan kayu lapis (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

128 Industri barang-barang kayu, bambu, dan rotan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

129 Industri barang-barang kayu, bambu, dan rotan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

130 Industri barang-barang kayu, bambu, dan rotan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

131 Industri kertas, barang dari kertas dan karton (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

132 Industri kertas, barang dari kertas dan karton (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

133 Industri kertas, barang dari kertas dan karton (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

134 Industri pupuk, pestisida dan kimia (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

135 Industri pupuk, pestisida dan kimia (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

136 Industri pupuk, pestisida dan kimia (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

137 Industri jamu dan obat-obatan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

138 Industri jamu obat-obatan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

139 Industri jamu obat-obatan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

140 Industri sabun dan bahan pembersih (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

141 Industri sabun dan bahan pembersih (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

142 Industri sabun dan bahan pembersih (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

143 Bensin 14 Barang-barang hasil kilang minyak

144 Minyak Tanah 14 Barang-barang hasil kilang minyak

Page 132: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

145 Minyak Solar 14 Barang-barang hasil kilang minyak

146 Minyak Diesel 14 Barang-barang hasil kilang minyak

147 Minyak Bakar 14 Barang-barang hasil kilang minyak

148 LPG 14 Barang-barang hasil kilang minyak

149 Barang-barang hasil kilang minyak lainnya 14 Barang-barang hasil kilang minyak

150 Gas alam cair (LNG) 15 Gas alam cair (LNG)

151 Industri barang karet dan plastik (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

152 Industri barang karet dan plastik (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

153 Industri barang karet dan plastik (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

154 Industri barang-barang dari tanah liat (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

155 Industri barang-barang dari tanah liat (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

156 Industri barang-barang dari tanah liat (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

157 Industri barang dari kaca dan bahan bukan logam (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

158 Industri barang dari kaca dan bahan bukan logam (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

159 Industri barang dari kaca dan bahan bukan logam (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

160 Industri semen *) 16 Industri semen *)

161 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **) 17

Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja **)

162 Industri alat dapur, pertukangan, dan pertanian (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

163 Industri alat dapur, pertukangan, dan pertanian (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

164 Industri alat dapur, pertukangan, dan pertanian (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

165 Industri barang dari logam lainnya (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

166 Industri barang dari logam lainnya (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

167 Industri barang dari logam lainnya (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

168 Industri mesin dan alat-alat perlengkapan listrik (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

169 Industri mesin dan alat-alat perlengkapan listrik (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

170 Industri mesin dan alat-alat perlengkapan listrik (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

171 Industri alat pengangkutan dan perbaikan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

172 Industri alat pengangkutan dan perbaikan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

173 Industri alat pengangkutan dan perbaikan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

174 Industri sepeda, becak dan lainnya (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

175 Industri sepeda, becak dan lainnya (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

176 Industri sepeda, becak dan lainnya (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

177 Industri alat ukur dan barang perhiasan (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

Page 133: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

178 Industri alat ukur dan barang perhiasan (Menengah) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

179 Industri alat ukur dan barang perhiasan (Besar) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

180 Industri alat musik, olahraga dan barang lainnya (Kecil) 11 Industri pengolahan lainnya (Kecil)

181 Industri alat musik, olahraga dan barang lainnya (Menengahl) 12 Industri pengolahan lainnya (Menengah)

182 Industri alat musik, olahraga dan barang lainnya (Besarl) 13 Industri pengolahan lainnya (Besar)

183 Listrik **) 18 Listrik, Gas dan air minum **)

184 Gas dan air minum **) 18 Listrik, Gas dan air minum **)

185 Bangunan (Kecil) 19 Bangunan (Kecil)

186 Bangunan (Menengah) 20 Bangunan (Menengah)

187 Bangunan (Besar) 21 Bangunan (Besar)

188 Jasa perdagangan (Kecil) 22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil)

189 Jasa perdagangan (Menengah) 23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah)

190 Jasa perdagangan (Besar) 24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar)

191 Jasa restoran (Kecil) 22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil)

192 Jasa restoran (Menengah) 23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah)

193 Jasa restoran (Besar) 24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar)

194 Jasa hotel (Kecil) 22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil)

195 Jasa hotel (Menengah) 23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah)

196 Jasa hotel (Besar) 24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Besar)

197 Jasa angkutan kereta api *) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

198 Jasa angkutan darat (Kecil) 25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil)

199 Jasa angkutan darat (Menengah) 26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah)

200 Jasa angkutan darat (Besar) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

201 Jasa angkutan laut (Kecil) 25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil)

202 Jasa angkutan laut (Menengah) 26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah)

203 Jasa angkutan laut (Besar) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

204 Jasa angkutan sungai dan danau (Kecil) 25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil)

205 Jasa angkutan sungai dan danau (Menengah) 26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah)

206 Jasa angkutan sungai dan danau (Besar) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

207 Jasa angkutan udara *) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

208 Jasa penunjang angkutan (Kecil) 25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil)

209 Jasa penunjang angkutan (Menengah) 26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah)

210 Jasa penunjang angkutan (Besar) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

211 Jasa komunikasi (Kecil) 25 Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil)

212 Jasa komunikasi (Menengah) 26 Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah)

Page 134: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

213 Jasa komunikasi (Besar) 27 Jasa angkutan dan komunikasi (Besar)

214 Jasa lembaga keuangan (Kecil) 28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil)

215 Jasa lembaga keuangan (Menengah) 29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah)

216 Jasa lembaga keuangan (Besar) 30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar)

217 Sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil)

218 Sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah) 29

Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah)

219 Sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar) 30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar)

220 Jasa pemerintahan umum dan pertahanan *) 33 Jasa-jasa (Besar)

221 Jasa sosial kemasyarakatan (Kecil) 31 Jasa-jasa (Kecil)

222 Jasa sosial kemasyarakatan (Menengah) 32 Jasa-jasa (Menengah)

223 Jasa sosial kemasyarakatan (Besar) 33 Jasa-jasa (Besar)

224 Jasa perbengkelan (Kecil) 31 Jasa-jasa (Kecil)

225 Jasa perbengkelan (Menengah) 32 Jasa-jasa (Menengah)

226 Jasa perbengkelan (Besar) 33 Jasa-jasa (Besar)

227 Jasa film dan hiburan (Kecil) 31 Jasa-jasa (Kecil)

228 Jasa film dan hiburan (Menengah) 32 Jasa-jasa (Menengah)

229 Jasa film dan hiburan (Besar) 33 Jasa-jasa (Besar)

230 Jasa perorangan dan rumah tangga (Kecil) 31 Jasa-jasa (Kecil)

231 Jasa perorangan dan rumah tangga (Menengah) 32 Jasa-jasa (Menengah)

232 Jasa perorangan dan rumah tangga (Besar) 33 Jasa-jasa (Besar)

233 Kegiatan yang tak jelas batasannya 31 Jasa-jasa (Kecil)

1800 Jumlah Permintaan Antara 1800 Jumlah Permintaan Antara

1900 Jumlah Input Antara 1900 Jumlah Input Antara

2000 Impor 2000 Impor

2010 Upah dan Gaji 2010 Upah dan Gaji

2020 Surplus Usaha 2020 Surplus Usaha

2030 Penyusutan 2030 Penyusutan

2040 Pajak Tak Langsung 2040 Pajak Tak Langsung

2050 Subsidi 2050 Subsidi

2090 Nilai Tambah Bruto 2090 Nilai Tambah Bruto

2100 Jumlah Input 2100 Jumlah Input

301 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 301 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

302 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 302 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

303 Pembentukan Modal Tetap Bruto 303 Pembentukan Modal Tetap Bruto

304 Perubahan Stok 304 Perubahan Stok

305 Ekspor Barang Dagangan 305 Ekspor Barang Dagangan

306 Ekspor Jasa 306 Ekspor Jasa

309 Jumlah Permintaan Akhir 309 Jumlah Permintaan Akhir

310 Jumlah Permintaan 310 Jumlah Permintaan

401 Impor Barang Dagangan 401 Impor Barang Dagangan

Page 135: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 1. Lanjutan

No. Agregasi Sektor Tabel I-O UKM Tahun 2007 No. Agregasi Sektor dalam Penelitian

402 Pajak Penjualan 402 Pajak Penjualan

403 Bea Masuk 403 Bea Masuk

404 Impor Jasa 404 Impor Jasa

409 Jumlah Impor 409 Jumlah Impor

600 Jumlah Output 600 Jumlah Output

700 Jumlah Penyediaan 700 Jumlah Penyediaan

Page 136: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Tabel Input-Output UKM Indonesia 2007 (Updating),

Klasifikasi 33 Sektor (Juta Rupiah)

Sektor 1 2 3 4 5 6 7

1 32.429.422 3.298.227 1.748.497 3.574 848 2.464 0

2 2.965.717 661.574 395.836 13.198 3.132 9.097 0

3 1.838.139 497.640 309.256 10.403 2.468 7.170 0

4 152 54 21 10.789 6.786 130.347 0

5 64 20 7 19.464 12.972 285.121 3

6 768 160 13 271.839 309.851 14.269.845 154

7 0 0 0 0 0 0 32.715.885

8 7.099.138 1.414.956 138.895 0 0 0 0

9 3.808.527 762.876 80.366 0 0 0 0

10 28.930.704 5.790.244 590.170 0 0 0 0

11 282.112 97.250 66.876 58.060 15.481 602.240 1.483

12 764.229 113.683 80.174 56.826 14.467 424.040 1.131

13 16.991.654 1.737.503 1.187.072 670.762 164.997 4.322.660 13.612

14 4.283.903 1.003.649 624.988 1.270.020 295.817 1.720.479 5.517

15 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0

18 150.556 48.453 28.992 9.743 4.714 132.293 147

19 1.582.726 604.172 436.333 700.462 165.932 1.095.814 2.627

20 802.463 306.807 222.845 355.705 84.263 690.018 1.334

21 1.196.821 457.583 332.359 530.511 125.673 1.292.103 1.990

22 11.723.870 1.641.577 461.747 659.851 155.175 862.138 2.015

23 3.358.865 444.557 108.136 96.989 24.059 257.413 593

24 771.217 129.058 50.673 52.753 12.534 81.391 143

25 2.272.350 426.473 187.497 465.246 119.840 979.049 4.818

26 1.195.343 214.539 87.906 166.735 43.236 397.010 2.553

27 1.241.538 345.846 235.419 323.760 96.508 2.081.940 8.076

28 251.489 81.063 57.303 160.115 42.829 978.375 12.244

29 1.679.982 327.278 207.331 260.940 67.340 1.308.111 24.486

30 1.937.057 478.505 359.669 238.389 62.783 1.531.584 26.074

31 1.448.984 559.144 384.828 510.320 117.775 982.328 1.726

32 301.121 118.732 81.891 108.437 25.014 207.559 355

33 145.806 44.754 30.964 37.593 8.624 65.981 85

1900 129.454.716 21.606.380 8.496.063 7.062.484 1.983.119 34.716.570 32.827.055

2000 0 0 0 0 0 0 0

2010 104.868.693 14.210.774 7.022.834 8.918.184 2.515.129 31.586.364 24.280.242

2020 337.784.851 31.595.914 15.520.747 12.729.759 3.442.124 59.064.688 275.063.487

2030 9.529.585 2.151.647 1.383.575 2.554.122 660.839 6.829.263 11.022.990

2040 6.226.653 803.017 494.308 790.810 301.732 6.618.632 9.525.375

2050 0 0 0 0 0 0 0

2090 458.409.782 48.761.352 24.421.465 24.992.875 6.919.824 104.098.947 319.892.094

2100 587.864.498 70.367.732 32.917.528 32.055.359 8.902.944 138.815.517 352.719.149

TK 41.815.631.000 756.343.000 36.786.000 576.419.000 29.371.000 17.325.000 57.575.000

Page 137: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 8 9 10 11 12 13 14

1 70.186.890 88.486.462 58.351.891 3.439.000 5.217.333 26.329.333 0

2 2.074.782 2.423.333 12.293.824 2.584.351 3.478.847 11.548.622 0

3 2.054.512 4.137.361 21.798.032 3.370.961 7.997.150 20.128.716 0

4 24.022 20.375 32.209 783.597 678.563 796.454 2

5 7.681 6.803 11.556 207.636 190.376 279.523 5

6 12.667 17.438 88.562 2.926.140 1.838.695 12.455.540 52

7 53.494 24.312 172.896 7.014.691 1.074.346 51.710.791 86.786.436

8 12.213.219 4.214.258 8.620.493 392.643 171.006 809.960 0

9 12.284.089 4.658.260 10.005.705 336.181 177.564 628.975 0

10 13.294.391 14.262.184 57.661.103 2.307.964 646.867 3.035.423 0

11 137.450 144.655 403.467 8.223.474 9.336.598 29.103.845 110

12 51.701 83.381 123.083 9.713.715 11.243.751 24.156.333 74

13 903.641 1.179.656 3.290.821 49.293.533 56.886.573 377.101.453 1.720

14 347.384 506.499 1.100.489 3.409.169 5.162.358 25.199.009 2.168

15 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 147.578 170.572 220.196 0

17 0 0 0 3.496.165 6.133.419 31.189.412 0

18 138.899 165.482 501.469 3.034.335 3.417.448 14.192.012 275

19 6.294 34.892 17.901 109.321 129.084 486.709 242

20 3.196 17.718 9.091 55.515 65.551 247.158 123

21 4.767 26.426 13.558 82.797 97.765 368.620 183

22 19.352.975 16.899.470 44.094.743 12.738.584 13.986.616 64.696.686 503

23 5.713.164 4.987.260 12.964.317 3.654.446 3.949.539 18.015.059 152

24 1.251.208 1.095.589 2.863.371 856.580 975.335 4.786.620 159

25 1.458.936 1.269.483 3.447.892 4.114.837 4.148.312 21.055.907 9.326

26 816.047 702.662 1.901.009 2.208.335 2.237.234 11.150.198 5.239

27 660.468 677.961 1.942.984 2.742.824 3.285.608 18.476.016 4.017

28 56.896 65.526 163.048 563.360 730.856 4.554.324 109

29 247.339 262.519 804.050 2.141.479 2.794.877 17.092.223 870

30 208.900 330.845 1.065.076 2.251.464 3.659.407 24.323.972 892

31 120.959 129.889 429.871 884.185 1.002.735 6.913.187 757

32 23.277 25.478 86.021 124.375 172.950 1.175.206 146

33 13.168 17.918 63.881 121.922 148.962 940.932 78

1900 143.722.418 146.874.093 244.322.412 133.331.157 151.206.297 823.168.413 86.813.639

2000 0 0 0 0 0 0 0

2010 20.241.909 15.356.966 43.166.452 36.324.155 31.375.845 128.242.017 14.230.316

2020 25.189.128 31.644.012 80.865.456 39.477.202 35.659.504 218.073.233 34.584.108

2030 5.367.262 5.556.149 8.204.679 8.863.702 8.214.651 51.518.884 12.665.492

2040 2.493.227 2.403.489 9.503.963 3.973.839 4.137.837 69.710.032 1.162.283

2050 0 0 0 0 -4.295 -689.191 0

2090 53.291.527 54.960.614 141.740.550 88.638.898 79.392.132 468.233.356 62.642.199

2100 197.013.946 201.834.707 386.062.962 221.970.055 230.598.429 1.291.401.770 149.455.838

TK 2.921.316.000 654.258.000 6.229.790.000 5.505.219.000 1.336.714.000 1.533.184.460 170.129.109

Page 138: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 15 16 17 18 19 20 21 22

1 52 0 0 13 769.161 509.950 669.495 18.546.736

2 11 0 0 3 3.275.279 1.369.542 2.454.497 2.228.500

3 9 0 0 0 2.374.063 1.323.018 1.783.908 937.039

4 0 846.405 348.561 0 11.674.341 6.588.961 9.112.651 3.488

5 0 281.735 580.173 319.162 2.988.936 1.124.685 1.796.992 1.114

6 0 4.509.657 21.945.052 15.686.694 1.543.183 857.926 1.616.443 0

7 60.536.697 1.539.416 5.094.120 42.856.423 1.257 608 810 0

8 0 0 0 0 0 0 0 8.419.081

9 0 0 0 0 0 0 0 7.204.837

10 0 0 0 0 0 0 0 24.744.080

11 21.827 46.972 257.372 129.733 9.666.610 4.990.262 6.311.792 3.236.665

12 20.526 38.153 78.573 141.800 7.971.937 3.826.116 5.202.352 3.190.659

13 206.402 376.095 4.682.734 2.321.831 41.295.903 23.027.171 40.823.931 18.580.544

14 905.865 860.867 3.509.332 10.507.386 28.228.046 16.276.706 26.960.892 9.516.666

15 5.963.934 0 0 0 0 0 0 0

16 0 151.043 0 0 8.137.989 4.341.524 6.194.633 0

17 0 0 17.339.724 0 18.838.509 14.180.289 22.218.611 0

18 39.878 1.846.519 3.098.439 10.997.762 301.663 151.209 187.392 16.687.504

19 89.779 21.316 42.631 508.172 144.174 72.977 91.342 2.892.903

20 45.591 10.824 21.649 542.614 73.214 37.059 46.385 2.469.059

21 67.996 16.144 32.287 384.876 109.194 55.271 69.180 2.191.005

22 186.660 670.546 1.816.839 2.560.227 37.926.382 15.387.712 20.543.495 49.858.950

23 43.478 159.703 443.069 545.876 7.679.766 3.680.346 4.823.428 13.697.228

24 54.805 69.704 135.742 140.568 2.025.373 1.039.787 1.504.388 6.018.009

25 85.515 242.002 1.720.155 625.096 5.364.147 2.663.659 3.491.719 7.925.450

26 42.254 113.175 937.314 328.864 2.990.144 1.431.897 1.876.880 4.431.403

27 110.084 285.852 1.286.091 484.587 4.060.247 1.956.035 2.779.098 18.363.461

28 79.269 95.044 199.503 509.719 3.822.299 1.826.777 2.385.687 15.690.670

29 151.943 519.283 1.247.611 870.130 9.149.984 4.366.850 5.710.553 25.778.730

30 173.305 529.118 1.234.293 2.181.804 14.567.090 8.282.422 13.592.297 36.793.068

31 239.325 66.888 2.059.236 1.227.911 1.109.803 535.752 704.080 9.211.830

32 50.947 13.369 16.865 258.978 213.265 102.998 135.368 1.633.152

33 17.463 43.618 13.484 112.521 197.768 96.165 128.924 780.001

1900 69.133.614 13.353.446 68.140.850 94.242.751 226.499.726 120.103.674 183.217.224 311.031.833

2000 0 0 0 0 0 0 0 0

2010 2.687.475 2.172.230 6.467.432 9.429.736 64.360.241 33.475.791 55.780.067 102.072.795

2020 77.186.116 3.661.964 13.899.867 19.458.414 59.077.033 26.350.003 35.489.741 290.519.323

2030 7.579.538 1.250.043 3.406.299 16.730.345 11.664.361 6.061.032 10.087.902 22.450.678

2040 337.008 929.124 1.564.499 1.973.120 6.063.661 3.145.803 5.226.222 28.289.381

2050 0 0 0 -12.867.012 0 0 0 0

2090 87.790.137 8.013.360 25.338.097 60.458.626 141.165.295 69.032.628 106.583.931 443.332.177

2100 156.923.751 21.366.806 93.478.947 154.701.377 367.665.021 189.136.303 289.801.156 754.364.010

TK 32.129.836 25.969.872 77.320.723 159.056.000 641.004.000 93.142.000 31.750.000 22.154.793.000

Page 139: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 23 24 25 26 27 28 29

1 2.707.857 307.645 521.730 329.252 193.184 24.399 25.965

2 406.804 46.942 79.095 50.327 33.168 2.513 2.675

3 153.368 19.897 9.724 6.242 6.574 678 722

4 984 208 0 0 0 0 0

5 314 66 0 0 1.298 0 0

6 0 0 0 0 63.233 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0

8 1.423.392 165.883 1.655.897 1.146.433 842.526 31.196 31.402

9 1.179.031 135.583 2.262.272 1.520.744 1.188.921 25.181 25.186

10 3.965.779 483.522 1.156.845 740.416 718.130 40.063 41.798

11 1.400.928 288.458 482.577 239.293 660.727 420.016 771.586

12 935.821 191.462 394.745 198.381 456.663 327.954 539.793

13 4.642.632 1.072.854 23.476.049 11.880.045 27.806.380 1.950.037 2.908.471

14 3.270.128 909.470 24.944.760 13.275.344 24.908.451 549.112 848.081

15 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 391 1.190 13.313 0 0

18 3.944.561 705.319 658.208 566.700 1.717.172 392.248 1.029.859

19 896.459 183.332 573.290 1.351.224 4.135.844 935.037 788.634

20 455.235 93.099 291.125 936.172 2.850.243 859.061 788.317

21 678.953 138.851 434.194 1.023.380 3.132.374 1.172.713 1.067.202

22 7.855.984 1.210.311 9.179.886 4.559.758 9.156.227 880.099 1.341.189

23 2.099.516 311.520 2.262.388 1.207.882 1.594.448 180.149 295.846

24 1.696.156 477.408 720.804 433.094 1.390.288 165.522 328.540

25 2.047.738 411.661 4.499.028 1.872.328 2.703.028 374.506 874.022

26 1.168.418 232.581 5.146.358 2.605.380 6.216.908 222.700 478.012

27 6.003.845 1.445.432 9.870.815 6.615.990 30.201.956 1.708.975 3.915.086

28 4.169.208 727.437 1.430.626 742.236 3.323.280 641.138 2.058.722

29 7.308.810 1.473.113 4.858.430 2.052.243 7.514.717 3.468.671 10.656.095

30 13.016.773 3.485.359 7.551.764 4.014.825 15.938.767 4.104.751 14.030.653

31 2.692.648 559.012 18.551.467 7.187.939 6.400.708 2.642.463 4.860.255

32 474.121 98.493 3.882.873 1.523.629 1.330.160 598.993 1.061.585

33 374.918 70.520 1.684.914 890.922 1.764.050 1.880.968 2.913.109

1900 74.970.384 15.245.440 126.580.254 66.971.368 156.262.735 23.599.142 51.682.802

2000 0 0 0 0 0 0 0

2010 35.087.609 9.720.963 23.530.821 19.104.336 25.969.529 8.198.049 28.320.416

2020 71.246.687 5.889.340 34.570.110 26.688.054 47.652.652 40.241.305 104.705.305

2030 7.631.519 3.231.383 30.527.205 18.861.796 28.222.038 3.917.999 7.834.753

2040 8.553.825 4.658.297 3.362.042 2.199.814 3.698.157 2.535.409 3.107.649

2050 0 0 -91.550 -27.767 -3.035 0 0

2090 122.519.641 23.499.983 92.081.727 66.881.767 105.545.410 54.892.762 143.968.124

2100 197.490.025 38.745.423 218.661.980 133.853.135 261.808.145 78.491.904 195.650.926

TK 957.487.000 174.595.000 3.379.899.000 153.421.000 87.770.000 2.218.778.000 416.237.000

Page 140: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 30 31 32 33 1800 301 302

1 31.120 3.174.896 544.357 3.174.207 321.023.961 252.687.445 0

2 3.206 264.697 49.254 251.646 48.970.473 20.212.009 0

3 865 84.852 12.290 61.208 68.926.265 12.307.188 0

4 0 15.498 2.559 21.599 31.098.628 53.424 0

5 0 36.726 6.064 51.159 8.209.655 1.927 0

6 0 369.075 60.936 514.082 79.358.007 0 0

7 0 0 0 0 289.582.181 0 0

8 40.922 1.903.375 335.495 1.343.354 52.413.525 140.331.202 0

9 33.073 1.531.446 265.655 1.213.472 49.327.941 142.617.723 0

10 52.221 4.034.061 834.300 2.815.609 166.145.873 252.559.111 0

11 720.818 4.116.330 737.620 5.107.673 88.080.360 77.018.439 0

12 528.219 3.587.378 693.601 3.459.291 78.610.011 62.881.476 0

13 2.981.839 57.936.380 11.513.918 32.190.106 823.418.977 412.950.780 0

14 894.050 776.667 140.865 6.033.198 218.247.335 27.164.214 0

15 0 0 0 0 5.963.934 46.665.450 0

16 0 0 0 0 19.363.535 0 0

17 0 305.554 60.238 17.779 113.794.594 0 0

18 847.072 4.965.728 777.692 4.245.966 74.985.706 79.715.670 0

19 1.235.787 358.398 63.882 5.147.958 24.905.648 0 0

20 1.011.786 182.000 32.440 4.014.209 17.621.869 0 0

21 1.400.493 271.441 48.382 3.898.922 20.724.012 15.050.868 0

22 1.351.289 16.735.571 3.147.305 22.196.748 393.841.129 259.146.373 0

23 289.551 4.617.871 857.923 4.320.984 102.685.520 55.457.240 0

24 352.464 1.233.472 252.207 4.091.251 35.056.217 33.221.936 0

25 742.286 1.674.010 313.144 3.369.269 80.958.727 114.782.637 0

26 415.948 946.553 176.874 1.971.201 52.860.909 64.819.027 0

27 3.586.860 4.999.481 2.491.117 13.597.304 145.885.283 153.119.678 0

28 1.580.608 2.472.125 545.076 1.179.709 51.196.670 25.657.384 0

29 8.332.702 3.795.076 762.486 3.958.616 129.194.867 53.376.862 0

30 11.676.807 5.599.911 1.761.531 5.012.635 200.021.790 26.977.999 0

31 4.543.767 4.788.681 896.840 12.233.772 93.999.066 171.711.683 0

32 998.870 965.613 186.144 2.607.825 18.603.811 36.686.817 0

33 3.073.724 4.622.776 1.331.638 4.400.306 26.038.456 52.502.120 319.522.504

1900 46.726.349 136.365.642 28.901.831 152.501.058 3.931.114.938 2.589.676.682 319.522.504

2000 0 0 0 0 0

2010 19.924.757 73.568.758 14.933.039 206.862.071 1.224.005.996

2020 77.433.703 55.192.271 10.928.044 1.686.131 2.202.570.274

2030 6.107.825 15.012.389 3.443.434 11.305.877 349.849.256

2040 2.886.329 4.845.332 1.149.998 371.257 203.042.122

2050 0 0 0 0 -13.682.850

2090 106.352.614 148.618.750 30.454.515 220.225.337 3.993.150.498

2100 153.078.963 284.984.392 59.356.346 372.726.395 7.924.265.436

TK 171.632.000 7.757.077.000 281.751.000 48.942.000 100.502.815.000

Page 141: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 303 304 305 306 309 310 401

1 574.950 81.082 13.525.862 0 266.869.339 587.893.300 0

2 96.745 20.139 1.068.366 0 21.397.259 70.367.731 0

3 12.734 19.388 658.160 0 12.997.469 81.923.734 47.234.169

4 0 -17.903 921.211 0 956.731 32.055.359 0

5 83.816 -3.092 610.637 0 693.288 8.902.943 0

6 12.772.528 58.277 53.581.829 0 66.412.633 145.770.640 6.614.266

7 6.682.950 137.858 102.829.289 0 109.650.097 399.232.278 46.512.598

8 0 14.251 4.254.968 0 144.600.421 197.013.946 0

9 0 11.709 9.877.333 0 152.506.765 201.834.707 0

10 0 3.115 42.897.065 0 295.459.291 461.605.163 66.914.551

11 3.209.813 21.383 53.640.059 0 133.889.695 221.970.055 0

12 10.885.664 19.618 78.201.659 0 151.988.417 230.598.429 0

13 174.026.872 252.195 423.420.919 3.780.094 1.014.430.859 1.837.849.837 441.705.794

14 0 33.019 30.904.224 0 58.101.456 276.348.791 124.067.522

15 0 212.426 104.111.259 0 150.989.135 156.953.069 26.579

16 0 6.243 2.057.955 0 2.064.198 21.427.733 59.974

17 0 89.768 26.454.577 0 26.544.345 140.338.939 42.471.502

18 0 0 0 0 79.715.670 154.701.377 0

19 342.759.373 0 0 0 342.759.373 367.665.021 0

20 171.514.434 0 0 0 171.514.434 189.136.303 0

21 254.026.276 0 0 0 269.077.144 289.801.155 0

22 24.819.177 49.209 62.491.375 14.016.747 360.522.881 754.364.010 0

23 5.767.942 14.548 18.534.959 15.029.815 94.804.505 197.490.025 0

24 1.141.784 3.153 4.221.710 2.043.173 40.631.755 75.687.973 0

25 4.151.902 13.603 15.199.788 3.555.324 137.703.254 218.661.981 0

26 2.329.784 7.633 8.678.261 5.157.520 80.992.225 133.853.135 0

27 1.634.077 5.354 6.352.521 15.108.764 176.220.394 322.105.678 0

28 0 0 0 1.637.850 27.295.234 78.491.905 0

29 0 0 0 13.079.197 66.456.059 195.650.926 0

30 0 0 0 9.468.727 36.446.726 236.468.516 0

31 7.694.196 28 157.794 11.902.168 191.465.869 285.464.935 354.758

32 1.779.153 0 0 2.286.566 40.752.535 59.356.346 0

33 2.796.011 0 0 3.106.018 377.926.653 403.965.108 0

1900 1.028.760.181 1.053.002 1.064.651.777 100.171.963 5.103.836.109 9.034.951.047 775.961.713

Page 142: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 2. Lanjutan

Sektor 402 403 404 409 600 700

1 28.802 0 0 28.802 587.864.498 587.893.300

2 0 0 0 0 70.367.731 70.367.731

3 1.768.084 3.954 0 49.006.207 32.917.528 81.923.734

4 0 0 0 0 32.055.359 32.055.359

5 0 0 0 0 8.902.943 8.902.943

6 327.172 13.685 0 6.955.123 138.815.517 145.770.640

7 520 10 0 46.513.129 352.719.149 399.232.278

8 0 0 0 0 197.013.946 197.013.946

9 0 0 0 0 201.834.707 201.834.707

10 8.254.425 373.226 0 75.542.202 386.062.962 461.605.163

11 0 0 0 0 221.970.055 221.970.055

12 0 0 0 0 230.598.429 230.598.429

13 74.535.916 13.970.043 16.236.314 546.448.067 1.291.401.770 1.837.849.837

14 2.818.961 6.471 0 126.892.954 149.455.838 276.348.791

15 2.740 0 0 29.319 156.923.750 156.953.069

16 899 54 0 60.927 21.366.806 21.427.733

17 4.338.049 50.441 0 46.859.992 93.478.946 140.338.939

18 0 0 0 0 154.701.377 154.701.377

19 0 0 0 0 367.665.021 367.665.021

20 0 0 0 0 189.136.303 189.136.303

21 0 0 0 0 289.801.155 289.801.155

22 0 0 0 0 754.364.010 754.364.010

23 0 0 0 0 197.490.025 197.490.025

24 0 0 36.942.550 36.942.550 38.745.423 75.687.973

25 0 0 0 0 218.661.981 218.661.981

26 0 0 0 0 133.853.135 133.853.135

27 0 0 60.297.533 60.297.533 261.808.145 322.105.678

28 0 0 0 0 78.491.905 78.491.905

29 0 0 0 0 195.650.926 195.650.926

30 0 0 83.389.553 83.389.553 153.078.963 236.468.516

31 125.670 115 0 480.543 284.984.392 285.464.935

32 0 0 0 0 59.356.346 59.356.346

33 0 0 31.238.714 31.238.714 372.726.395 403.965.108

1900 92.201.237 14.418.000 228.104.664 1.110.685.614 7.924.265.432 9.034.951.047

2000

2010

2020

2030

2040

2050

2090

2100

TK

Page 143: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 3. Matriks Koefisien Input Klasifikasi 33 Sektor

Sektor 1 2 3 4 5 6 7

1 0,0552 0,0469 0,0213 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000

2 0,0050 0,0094 0,0048 0,0004 0,0004 0,0001 0,0000

3 0,0031 0,0071 0,0038 0,0003 0,0003 0,0000 0,0000

4 0,0000 0,0000 0,0000 0,0003 0,0008 0,0009 0,0000

5 0,0000 0,0000 0,0000 0,0006 0,0015 0,0020 0,0000

6 0,0000 0,0000 0,0000 0,0085 0,0348 0,0979 0,0000

7 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0819

8 0,0121 0,0201 0,0017 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

9 0,0065 0,0108 0,0010 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

10 0,0492 0,0823 0,0072 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

11 0,0005 0,0014 0,0008 0,0018 0,0017 0,0041 0,0000

12 0,0013 0,0016 0,0010 0,0018 0,0016 0,0029 0,0000

13 0,0289 0,0247 0,0145 0,0209 0,0185 0,0297 0,0000

14 0,0073 0,0143 0,0076 0,0396 0,0332 0,0118 0,0000

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

17 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

18 0,0003 0,0007 0,0004 0,0003 0,0005 0,0009 0,0000

19 0,0027 0,0086 0,0053 0,0219 0,0186 0,0075 0,0000

20 0,0014 0,0044 0,0027 0,0111 0,0095 0,0047 0,0000

21 0,0020 0,0065 0,0041 0,0165 0,0141 0,0089 0,0000

22 0,0199 0,0233 0,0056 0,0206 0,0174 0,0059 0,0000

23 0,0057 0,0063 0,0013 0,0030 0,0027 0,0018 0,0000

24 0,0013 0,0018 0,0006 0,0016 0,0014 0,0006 0,0000

25 0,0039 0,0061 0,0023 0,0145 0,0135 0,0067 0,0000

26 0,0020 0,0030 0,0011 0,0052 0,0049 0,0027 0,0000

27 0,0021 0,0049 0,0029 0,0101 0,0108 0,0143 0,0000

28 0,0004 0,0012 0,0007 0,0050 0,0048 0,0067 0,0000

29 0,0029 0,0047 0,0025 0,0081 0,0076 0,0090 0,0001

30 0,0033 0,0068 0,0044 0,0074 0,0071 0,0105 0,0001

31 0,0025 0,0079 0,0047 0,0159 0,0132 0,0067 0,0000

32 0,0005 0,0017 0,0010 0,0034 0,0028 0,0014 0,0000

33 0,0002 0,0006 0,0004 0,0012 0,0010 0,0005 0,0000

Page 144: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 3. Lanjutan

Sektor 8 9 10 11 12 13 14

1 0,3563 0,4384 0,1264 0,0155 0,0226 0,0143 0,0000

2 0,0105 0,0120 0,0266 0,0116 0,0151 0,0063 0,0000

3 0,0104 0,0205 0,0472 0,0152 0,0347 0,0110 0,0000

4 0,0001 0,0001 0,0001 0,0035 0,0029 0,0004 0,0000

5 0,0000 0,0000 0,0000 0,0009 0,0008 0,0002 0,0000

6 0,0001 0,0001 0,0002 0,0132 0,0080 0,0068 0,0000

7 0,0003 0,0001 0,0004 0,0316 0,0047 0,0281 0,3140

8 0,0620 0,0209 0,0187 0,0018 0,0007 0,0004 0,0000

9 0,0624 0,0231 0,0217 0,0015 0,0008 0,0003 0,0000

10 0,0675 0,0707 0,1249 0,0104 0,0028 0,0017 0,0000

11 0,0007 0,0007 0,0009 0,0370 0,0405 0,0158 0,0000

12 0,0003 0,0004 0,0003 0,0438 0,0488 0,0131 0,0000

13 0,0046 0,0058 0,0071 0,2221 0,2467 0,2052 0,0000

14 0,0018 0,0025 0,0024 0,0154 0,0224 0,0137 0,0000

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0000 0,0000 0,0000 0,0007 0,0007 0,0001 0,0000

17 0,0000 0,0000 0,0000 0,0158 0,0266 0,0170 0,0000

18 0,0007 0,0008 0,0011 0,0137 0,0148 0,0077 0,0000

19 0,0000 0,0002 0,0000 0,0005 0,0006 0,0003 0,0000

20 0,0000 0,0001 0,0000 0,0003 0,0003 0,0001 0,0000

21 0,0000 0,0001 0,0000 0,0004 0,0004 0,0002 0,0000

22 0,0982 0,0837 0,0955 0,0574 0,0607 0,0352 0,0000

23 0,0290 0,0247 0,0281 0,0165 0,0171 0,0098 0,0000

24 0,0064 0,0054 0,0062 0,0039 0,0042 0,0026 0,0000

25 0,0074 0,0063 0,0075 0,0185 0,0180 0,0115 0,0000

26 0,0041 0,0035 0,0041 0,0099 0,0097 0,0061 0,0000

27 0,0034 0,0034 0,0042 0,0124 0,0142 0,0101 0,0000

28 0,0003 0,0003 0,0004 0,0025 0,0032 0,0025 0,0000

29 0,0013 0,0013 0,0017 0,0096 0,0121 0,0093 0,0000

30 0,0011 0,0016 0,0023 0,0101 0,0159 0,0132 0,0000

31 0,0006 0,0006 0,0009 0,0040 0,0043 0,0038 0,0000

32 0,0001 0,0001 0,0002 0,0006 0,0008 0,0006 0,0000

33 0,0001 0,0001 0,0001 0,0005 0,0006 0,0005 0,0000

Page 145: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 3. Lanjutan

Sektor 15 16 17 18 19 20 21

1 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0021 0,0027 0,0023

2 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0089 0,0072 0,0085

3 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0065 0,0070 0,0062

4 0,0000 0,0395 0,0025 0,0000 0,0318 0,0348 0,0314

5 0,0000 0,0131 0,0041 0,0021 0,0081 0,0059 0,0062

6 0,0000 0,2105 0,1564 0,1014 0,0042 0,0045 0,0056

7 0,3857 0,0718 0,0363 0,2770 0,0000 0,0000 0,0000

8 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

9 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

10 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

11 0,0001 0,0022 0,0018 0,0008 0,0263 0,0264 0,0218

12 0,0001 0,0018 0,0006 0,0009 0,0217 0,0202 0,0180

13 0,0013 0,0176 0,0334 0,0150 0,1123 0,1217 0,1409

14 0,0058 0,0402 0,0250 0,0679 0,0768 0,0861 0,0930

15 0,0380 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0000 0,0070 0,0000 0,0000 0,0221 0,0230 0,0214

17 0,0000 0,0000 0,1236 0,0000 0,0512 0,0750 0,0767

18 0,0003 0,0862 0,0221 0,0711 0,0008 0,0008 0,0006

19 0,0006 0,0010 0,0003 0,0033 0,0004 0,0004 0,0003

20 0,0003 0,0005 0,0002 0,0035 0,0002 0,0002 0,0002

21 0,0004 0,0008 0,0002 0,0025 0,0003 0,0003 0,0002

22 0,0012 0,0313 0,0129 0,0165 0,1032 0,0814 0,0709

23 0,0003 0,0075 0,0032 0,0035 0,0209 0,0195 0,0166

24 0,0003 0,0033 0,0010 0,0009 0,0055 0,0055 0,0052

25 0,0005 0,0113 0,0123 0,0040 0,0146 0,0141 0,0120

26 0,0003 0,0053 0,0067 0,0021 0,0081 0,0076 0,0065

27 0,0007 0,0133 0,0092 0,0031 0,0110 0,0103 0,0096

28 0,0005 0,0044 0,0014 0,0033 0,0104 0,0097 0,0082

29 0,0010 0,0242 0,0089 0,0056 0,0249 0,0231 0,0197

30 0,0011 0,0247 0,0088 0,0141 0,0396 0,0438 0,0469

31 0,0015 0,0031 0,0147 0,0079 0,0030 0,0028 0,0024

32 0,0003 0,0006 0,0001 0,0017 0,0006 0,0005 0,0005

33 0,0001 0,0020 0,0001 0,0007 0,0005 0,0005 0,0004

Page 146: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 3. Lanjutan

Sektor 22 23 24 25 26 27 28

1 0,0246 0,0137 0,0041 0,0024 0,0025 0,0006 0,0003

2 0,0030 0,0021 0,0006 0,0004 0,0004 0,0001 0,0000

3 0,0012 0,0008 0,0003 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

4 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

5 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

6 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0002 0,0000

7 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

8 0,0112 0,0072 0,0022 0,0076 0,0086 0,0026 0,0004

9 0,0096 0,0060 0,0018 0,0103 0,0114 0,0037 0,0003

10 0,0328 0,0201 0,0064 0,0053 0,0055 0,0022 0,0005

11 0,0043 0,0071 0,0038 0,0022 0,0018 0,0021 0,0054

12 0,0042 0,0047 0,0025 0,0018 0,0015 0,0014 0,0042

13 0,0246 0,0235 0,0142 0,1074 0,0888 0,0863 0,0248

14 0,0126 0,0166 0,0120 0,1141 0,0992 0,0773 0,0070

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

17 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

18 0,0221 0,0200 0,0093 0,0030 0,0042 0,0053 0,0050

19 0,0038 0,0045 0,0024 0,0026 0,0101 0,0128 0,0119

20 0,0033 0,0023 0,0012 0,0013 0,0070 0,0088 0,0109

21 0,0029 0,0034 0,0018 0,0020 0,0076 0,0097 0,0149

22 0,0661 0,0398 0,0160 0,0420 0,0341 0,0284 0,0112

23 0,0182 0,0106 0,0041 0,0103 0,0090 0,0050 0,0023

24 0,0080 0,0086 0,0063 0,0033 0,0032 0,0043 0,0021

25 0,0105 0,0104 0,0054 0,0206 0,0140 0,0084 0,0048

26 0,0059 0,0059 0,0031 0,0235 0,0195 0,0193 0,0028

27 0,0243 0,0304 0,0191 0,0451 0,0494 0,0938 0,0218

28 0,0208 0,0211 0,0096 0,0065 0,0055 0,0103 0,0082

29 0,0342 0,0370 0,0195 0,0222 0,0153 0,0233 0,0442

30 0,0488 0,0659 0,0460 0,0345 0,0300 0,0495 0,0523

31 0,0122 0,0136 0,0074 0,0848 0,0537 0,0199 0,0337

32 0,0022 0,0024 0,0013 0,0178 0,0114 0,0041 0,0076

33 0,0010 0,0019 0,0009 0,0077 0,0067 0,0055 0,0240

Page 147: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 3. Lanjutan

Sektor 29 30 31 32 33

1 0,0001 0,0001 0,0111 0,0092 0,0079

2 0,0000 0,0000 0,0009 0,0008 0,0006

3 0,0000 0,0000 0,0003 0,0002 0,0002

4 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001

5 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001

6 0,0000 0,0000 0,0013 0,0010 0,0013

7 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

8 0,0002 0,0002 0,0067 0,0057 0,0033

9 0,0001 0,0001 0,0054 0,0045 0,0030

10 0,0002 0,0002 0,0141 0,0141 0,0070

11 0,0039 0,0030 0,0144 0,0124 0,0126

12 0,0028 0,0022 0,0126 0,0117 0,0086

13 0,0149 0,0126 0,2030 0,1940 0,0797

14 0,0043 0,0038 0,0027 0,0024 0,0149

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

17 0,0000 0,0000 0,0011 0,0010 0,0000

18 0,0053 0,0036 0,0174 0,0131 0,0105

19 0,0040 0,0052 0,0013 0,0011 0,0127

20 0,0040 0,0043 0,0006 0,0005 0,0099

21 0,0055 0,0059 0,0010 0,0008 0,0097

22 0,0069 0,0057 0,0586 0,0530 0,0549

23 0,0015 0,0012 0,0162 0,0145 0,0107

24 0,0017 0,0015 0,0043 0,0042 0,0101

25 0,0045 0,0031 0,0059 0,0053 0,0083

26 0,0024 0,0018 0,0033 0,0030 0,0049

27 0,0200 0,0152 0,0175 0,0420 0,0337

28 0,0105 0,0067 0,0087 0,0092 0,0029

29 0,0545 0,0352 0,0133 0,0128 0,0098

30 0,0717 0,0494 0,0196 0,0297 0,0124

31 0,0248 0,0192 0,0168 0,0151 0,0303

32 0,0054 0,0042 0,0034 0,0031 0,0065

33 0,0149 0,0130 0,0162 0,0224 0,0109

Page 148: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 4. Matriks Kebalikan Leontif Terbuka Klasifikasi 33 Sektor

Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1,0809 0,0854 0,0275 0,0041 0,0036 0,0028 0,0000 0,4666

2 0,0082 1,0142 0,0058 0,0016 0,0014 0,0010 0,0000 0,0193

3 0,0077 0,0141 1,0050 0,0017 0,0016 0,0013 0,0000 0,0213

4 0,0003 0,0008 0,0005 1,0022 0,0024 0,0019 0,0000 0,0004

5 0,0001 0,0002 0,0001 0,0011 1,0019 0,0024 0,0000 0,0001

6 0,0011 0,0017 0,0009 0,0118 0,0408 1,1105 0,0000 0,0017

7 0,0067 0,0107 0,0052 0,0203 0,0178 0,0103 1,0893 0,0091

8 0,0164 0,0264 0,0029 0,0011 0,0010 0,0007 0,0000 1,0793

9 0,0104 0,0168 0,0020 0,0011 0,0010 0,0007 0,0000 0,0772

10 0,0657 0,1064 0,0115 0,0028 0,0025 0,0017 0,0000 0,1249

11 0,0022 0,0040 0,0021 0,0052 0,0049 0,0072 0,0000 0,0037

12 0,0029 0,0039 0,0021 0,0047 0,0044 0,0056 0,0000 0,0032

13 0,0490 0,0519 0,0271 0,0523 0,0479 0,0590 0,0001 0,0435

14 0,0124 0,0224 0,0110 0,0506 0,0437 0,0207 0,0000 0,0149

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0002 0,0005 0,0003 0,0012 0,0010 0,0006 0,0000 0,0002

17 0,0017 0,0029 0,0016 0,0052 0,0046 0,0034 0,0000 0,0016

18 0,0024 0,0037 0,0014 0,0031 0,0030 0,0031 0,0000 0,0069

19 0,0035 0,0098 0,0058 0,0229 0,0199 0,0092 0,0000 0,0030

20 0,0019 0,0052 0,0030 0,0118 0,0103 0,0059 0,0000 0,0019

21 0,0027 0,0075 0,0044 0,0175 0,0153 0,0106 0,0000 0,0024

22 0,0374 0,0500 0,0122 0,0344 0,0300 0,0158 0,0000 0,1512

23 0,0106 0,0138 0,0031 0,0065 0,0058 0,0043 0,0000 0,0440

24 0,0027 0,0040 0,0012 0,0029 0,0025 0,0015 0,0000 0,0108

25 0,0066 0,0100 0,0036 0,0177 0,0165 0,0098 0,0000 0,0151

26 0,0037 0,0056 0,0019 0,0075 0,0070 0,0048 0,0000 0,0088

27 0,0063 0,0111 0,0051 0,0168 0,0176 0,0214 0,0000 0,0149

28 0,0021 0,0036 0,0016 0,0075 0,0073 0,0091 0,0000 0,0057

29 0,0070 0,0108 0,0048 0,0147 0,0138 0,0150 0,0001 0,0135

30 0,0095 0,0161 0,0079 0,0176 0,0167 0,0194 0,0001 0,0192

31 0,0052 0,0120 0,0062 0,0208 0,0180 0,0111 0,0000 0,0082

32 0,0011 0,0025 0,0013 0,0044 0,0038 0,0023 0,0000 0,0016

33 0,0009 0,0017 0,0009 0,0027 0,0024 0,0018 0,0000 0,0016

TOTAL 1,3695 1,5296 1,1700 1,3755 1,3704 1,3747 1,0897 2,1760

Page 149: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 4. Lanjutan

Sektor 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0,5163 0,1902 0,0354 0,0429 0,0265 0,0000 0,0002 0,0044

2 0,0199 0,0342 0,0167 0,0205 0,0095 0,0000 0,0001 0,0010

3 0,0302 0,0580 0,0232 0,0431 0,0160 0,0000 0,0001 0,0013

4 0,0004 0,0003 0,0044 0,0039 0,0009 0,0000 0,0001 0,0406

5 0,0001 0,0001 0,0014 0,0013 0,0004 0,0000 0,0000 0,0141

6 0,0016 0,0017 0,0261 0,0234 0,0165 0,0000 0,0001 0,2479

7 0,0088 0,0083 0,0669 0,0432 0,0552 0,3421 0,4392 0,1308

8 0,0348 0,0295 0,0055 0,0046 0,0027 0,0000 0,0001 0,0013

9 1,0341 0,0315 0,0049 0,0041 0,0023 0,0000 0,0001 0,0013

10 0,1236 1,1685 0,0226 0,0152 0,0088 0,0000 0,0002 0,0033

11 0,0035 0,0035 1,0480 0,0526 0,0233 0,0000 0,0003 0,0061

12 0,0033 0,0027 0,0543 1,0605 0,0199 0,0000 0,0003 0,0050

13 0,0448 0,0359 0,3341 0,3710 1,2880 0,0000 0,0032 0,0545

14 0,0150 0,0130 0,0351 0,0441 0,0274 1,0000 0,0065 0,0605

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0395 0,0000

16 0,0002 0,0001 0,0009 0,0011 0,0003 0,0000 0,0000 1,0074

17 0,0016 0,0013 0,0275 0,0410 0,0263 0,0000 0,0002 0,0024

18 0,0062 0,0067 0,0237 0,0260 0,0146 0,0000 0,0005 0,0968

19 0,0032 0,0025 0,0029 0,0033 0,0019 0,0000 0,0007 0,0057

20 0,0019 0,0016 0,0019 0,0021 0,0013 0,0000 0,0004 0,0036

21 0,0025 0,0020 0,0024 0,0028 0,0016 0,0000 0,0005 0,0053

22 0,1277 0,1373 0,0925 0,0983 0,0587 0,0000 0,0020 0,0473

23 0,0371 0,0399 0,0260 0,0273 0,0162 0,0000 0,0005 0,0114

24 0,0092 0,0099 0,0070 0,0076 0,0047 0,0000 0,0004 0,0049

25 0,0131 0,0135 0,0282 0,0287 0,0182 0,0000 0,0007 0,0171

26 0,0077 0,0079 0,0161 0,0164 0,0103 0,0000 0,0004 0,0088

27 0,0136 0,0144 0,0277 0,0311 0,0209 0,0000 0,0012 0,0260

28 0,0051 0,0052 0,0079 0,0090 0,0062 0,0000 0,0007 0,0096

29 0,0123 0,0124 0,0238 0,0278 0,0195 0,0000 0,0015 0,0360

30 0,0178 0,0183 0,0310 0,0390 0,0282 0,0000 0,0018 0,0418

31 0,0076 0,0076 0,0141 0,0155 0,0109 0,0000 0,0019 0,0124

32 0,0015 0,0015 0,0025 0,0028 0,0020 0,0000 0,0004 0,0025

33 0,0014 0,0015 0,0027 0,0031 0,0022 0,0000 0,0002 0,0044

TOTAL 2,1061 1,8611 2,0176 2,1135 1,7416 1,3424 1,5040 1,9157

Page 150: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 4. Lanjutan

Sektor 17 18 19 20 21 22 23 24

1 0,0038 0,0026 0,0154 0,0151 0,0142 0,0499 0,0307 0,0103

2 0,0009 0,0006 0,0121 0,0104 0,0116 0,0060 0,0043 0,0016

3 0,0013 0,0008 0,0110 0,0116 0,0107 0,0055 0,0040 0,0016

4 0,0034 0,0006 0,0334 0,0366 0,0331 0,0007 0,0007 0,0004

5 0,0053 0,0026 0,0090 0,0069 0,0071 0,0002 0,0002 0,0001

6 0,2026 0,1222 0,0254 0,0307 0,0318 0,0047 0,0044 0,0022

7 0,0706 0,3539 0,0479 0,0528 0,0552 0,0201 0,0204 0,0115

8 0,0011 0,0007 0,0033 0,0029 0,0027 0,0158 0,0105 0,0035

9 0,0010 0,0007 0,0030 0,0026 0,0024 0,0140 0,0091 0,0030

10 0,0025 0,0019 0,0098 0,0087 0,0081 0,0483 0,0304 0,0103

11 0,0055 0,0032 0,0340 0,0342 0,0295 0,0081 0,0109 0,0059

12 0,0035 0,0029 0,0289 0,0275 0,0250 0,0076 0,0081 0,0043

13 0,0746 0,0374 0,1880 0,1997 0,2200 0,0624 0,0609 0,0345

14 0,0407 0,0793 0,0961 0,1058 0,1119 0,0261 0,0295 0,0189

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0002 0,0003 0,0226 0,0234 0,0218 0,0004 0,0004 0,0002

17 1,1433 0,0020 0,0643 0,0916 0,0937 0,0029 0,0029 0,0016

18 0,0299 1,0785 0,0122 0,0124 0,0118 0,0291 0,0260 0,0123

19 0,0030 0,0051 1,0038 0,0038 0,0035 0,0063 0,0069 0,0037

20 0,0020 0,0049 0,0025 1,0025 0,0023 0,0052 0,0041 0,0022

21 0,0031 0,0044 0,0033 0,0033 1,0031 0,0052 0,0057 0,0031

22 0,0266 0,0259 0,1336 0,1107 0,0991 1,0917 0,0604 0,0256

23 0,0067 0,0059 0,0289 0,0272 0,0241 0,0250 1,0161 0,0066

24 0,0022 0,0018 0,0086 0,0084 0,0080 0,0105 0,0107 1,0073

25 0,0182 0,0069 0,0234 0,0231 0,0209 0,0155 0,0148 0,0077

26 0,0103 0,0038 0,0136 0,0131 0,0119 0,0095 0,0093 0,0048

27 0,0200 0,0091 0,0270 0,0260 0,0245 0,0371 0,0428 0,0259

28 0,0051 0,0060 0,0169 0,0158 0,0139 0,0258 0,0255 0,0119

29 0,0177 0,0115 0,0422 0,0398 0,0356 0,0481 0,0502 0,0266

30 0,0210 0,0229 0,0643 0,0675 0,0694 0,0695 0,0856 0,0567

31 0,0233 0,0123 0,0147 0,0146 0,0136 0,0212 0,0224 0,0121

32 0,0015 0,0026 0,0028 0,0027 0,0025 0,0040 0,0042 0,0023

33 0,0017 0,0019 0,0036 0,0036 0,0033 0,0044 0,0055 0,0030

TOTAL 1,7526 1,8153 2,0061 2,0349 2,0266 1,6810 1,6177 1,3217

Page 151: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 4. Lanjutan

Sektor 25 26 27 28 29 30 31 32

1 0,0232 0,0222 0,0116 0,0057 0,0038 0,0031 0,0322 0,0288

2 0,0032 0,0030 0,0023 0,0014 0,0009 0,0008 0,0049 0,0047

3 0,0041 0,0037 0,0030 0,0018 0,0012 0,0010 0,0064 0,0061

4 0,0006 0,0012 0,0015 0,0016 0,0007 0,0007 0,0006 0,0006

5 0,0002 0,0003 0,0004 0,0004 0,0002 0,0002 0,0004 0,0004

6 0,0042 0,0041 0,0044 0,0033 0,0023 0,0018 0,0088 0,0078

7 0,0552 0,0489 0,0425 0,0120 0,0088 0,0070 0,0243 0,0230

8 0,0118 0,0122 0,0051 0,0018 0,0012 0,0010 0,0104 0,0092

9 0,0144 0,0149 0,0062 0,0016 0,0011 0,0009 0,0088 0,0078

10 0,0160 0,0150 0,0082 0,0041 0,0027 0,0022 0,0257 0,0251

11 0,0093 0,0079 0,0078 0,0101 0,0072 0,0057 0,0227 0,0206

12 0,0079 0,0068 0,0063 0,0083 0,0056 0,0045 0,0200 0,0190

13 0,1939 0,1601 0,1520 0,0690 0,0463 0,0377 0,2932 0,2840

14 0,1327 0,1173 0,0989 0,0187 0,0126 0,0105 0,0180 0,0192

15 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

16 0,0003 0,0007 0,0009 0,0010 0,0004 0,0004 0,0003 0,0003

17 0,0053 0,0059 0,0063 0,0052 0,0027 0,0025 0,0086 0,0083

18 0,0109 0,0108 0,0112 0,0095 0,0088 0,0063 0,0263 0,0216

19 0,0054 0,0126 0,0160 0,0139 0,0059 0,0066 0,0034 0,0037

20 0,0033 0,0088 0,0111 0,0125 0,0055 0,0053 0,0023 0,0025

21 0,0043 0,0098 0,0124 0,0168 0,0073 0,0072 0,0029 0,0031

22 0,0735 0,0620 0,0527 0,0285 0,0187 0,0154 0,0900 0,0842

23 0,0187 0,0163 0,0110 0,0066 0,0045 0,0036 0,0246 0,0227

24 0,0063 0,0059 0,0068 0,0039 0,0030 0,0025 0,0073 0,0073

25 1,0276 0,0201 0,0144 0,0087 0,0074 0,0054 0,0134 0,0129

26 0,0290 1,0243 0,0247 0,0056 0,0046 0,0035 0,0081 0,0082

27 0,0638 0,0659 1,1138 0,0325 0,0293 0,0222 0,0315 0,0584

28 0,0122 0,0105 0,0154 1,0117 0,0136 0,0090 0,0137 0,0144

29 0,0369 0,0281 0,0376 0,0554 1,0653 0,0431 0,0265 0,0267

30 0,0572 0,0500 0,0722 0,0691 0,0875 1,0609 0,0393 0,0507

31 0,0971 0,0637 0,0303 0,0413 0,0320 0,0244 1,0253 0,0244

32 0,0203 0,0134 0,0063 0,0092 0,0069 0,0053 0,0051 1,0050

33 0,0125 0,0103 0,0092 0,0276 0,0185 0,0156 0,0189 0,0254

TOTAL 1,9613 1,8368 1,8024 1,4987 1,4164 1,3164 1,8239 1,8359

Page 152: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 4. Lanjutan

Sektor 33 TOTAL

1 0,0218 2,7814

2 0,0033 1,2255

3 0,0039 1,3025

4 0,0015 1,1771

5 0,0005 1,0579

6 0,0065 1,9529

7 0,0212 3,1393

8 0,0063 1,3057

9 0,0058 1,2845

10 0,0157 1,8927

11 0,0189 1,4084

12 0,0142 1,3734

13 0,1433 4,7194

14 0,0307 2,3441

15 0,0000 1,0395

16 0,0009 1,0885

17 0,0065 1,5749

18 0,0174 1,5330

19 0,0148 1,2126

20 0,0114 1,1413

21 0,0114 1,1838

22 0,0811 2,9745

23 0,0175 1,5128

24 0,0127 1,1825

25 0,0142 1,4536

26 0,0090 1,3003

27 0,0471 1,9051

28 0,0076 1,3097

29 0,0212 1,8255

30 0,0303 2,2584

31 0,0380 1,6624

32 0,0080 1,1322

33 1,0134 1,2059

TOTAL 1,6561 55,4611

Page 153: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 5. Matriks Kebalikan Leontif Tertutup Klasifikasi 33 Sektor

Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1,0943 0,1014 0,0340 0,0236 0,0235 0,0191 0,0040 0,4825

2 0,0095 1,0157 0,0064 0,0034 0,0033 0,0025 0,0004 0,0207

3 0,0091 0,0158 1,0057 0,0037 0,0036 0,0030 0,0004 0,0230

4 0,0004 0,0009 0,0005 1,0023 0,0025 0,0020 0,0000 0,0005

5 0,0001 0,0002 0,0001 0,0011 1,0020 0,0024 0,0000 0,0002

6 0,0018 0,0026 0,0012 0,0128 0,0419 1,1113 0,0002 0,0025

7 0,0100 0,0147 0,0068 0,0252 0,0227 0,0143 1,0903 0,0131

8 0,0212 0,0321 0,0052 0,0081 0,0081 0,0065 0,0014 1,0850

9 0,0152 0,0225 0,0043 0,0080 0,0081 0,0065 0,0014 0,0829

10 0,0758 0,1185 0,0164 0,0175 0,0174 0,0139 0,0030 0,1369

11 0,0051 0,0074 0,0034 0,0094 0,0092 0,0107 0,0009 0,0072

12 0,0053 0,0068 0,0033 0,0083 0,0080 0,0085 0,0007 0,0061

13 0,0694 0,0763 0,0369 0,0820 0,0781 0,0838 0,0061 0,0679

14 0,0155 0,0261 0,0125 0,0551 0,0483 0,0244 0,0009 0,0186

15 0,0013 0,0015 0,0006 0,0019 0,0019 0,0016 0,0004 0,0015

16 0,0002 0,0006 0,0003 0,0012 0,0011 0,0006 0,0000 0,0002

17 0,0023 0,0036 0,0019 0,0061 0,0055 0,0042 0,0002 0,0023

18 0,0056 0,0075 0,0029 0,0077 0,0077 0,0069 0,0009 0,0107

19 0,0039 0,0102 0,0059 0,0234 0,0204 0,0097 0,0001 0,0034

20 0,0021 0,0054 0,0031 0,0122 0,0107 0,0062 0,0001 0,0022

21 0,0034 0,0083 0,0048 0,0185 0,0163 0,0115 0,0002 0,0032

22 0,0496 0,0645 0,0180 0,0520 0,0479 0,0305 0,0036 0,1657

23 0,0135 0,0172 0,0045 0,0107 0,0102 0,0078 0,0009 0,0475

24 0,0041 0,0056 0,0018 0,0048 0,0045 0,0031 0,0004 0,0124

25 0,0106 0,0148 0,0055 0,0235 0,0225 0,0147 0,0012 0,0199

26 0,0062 0,0085 0,0031 0,0110 0,0106 0,0077 0,0007 0,0117

27 0,0124 0,0184 0,0081 0,0257 0,0266 0,0288 0,0018 0,0222

28 0,0035 0,0052 0,0022 0,0095 0,0093 0,0108 0,0004 0,0074

29 0,0101 0,0144 0,0063 0,0191 0,0183 0,0187 0,0010 0,0172

30 0,0128 0,0200 0,0094 0,0223 0,0215 0,0233 0,0011 0,0231

31 0,0111 0,0191 0,0091 0,0293 0,0267 0,0182 0,0018 0,0152

32 0,0023 0,0040 0,0019 0,0062 0,0056 0,0038 0,0004 0,0031

33 0,0027 0,0038 0,0017 0,0052 0,0050 0,0039 0,0005 0,0037

2010 0,2392 0,2853 0,1146 0,3469 0,3537 0,2896 0,0708 0,2843

Page 154: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 5. Lanjutan

Sektor 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0,5304 0,2025 0,0518 0,0582 0,0352 0,0043 0,0031 0,0181

2 0,0213 0,0354 0,0183 0,0220 0,0103 0,0004 0,0003 0,0023

3 0,0316 0,0592 0,0249 0,0447 0,0169 0,0004 0,0004 0,0027

4 0,0005 0,0004 0,0045 0,0040 0,0010 0,0000 0,0001 0,0407

5 0,0002 0,0001 0,0014 0,0014 0,0005 0,0000 0,0000 0,0141

6 0,0024 0,0023 0,0270 0,0242 0,0170 0,0002 0,0003 0,2486

7 0,0123 0,0113 0,0710 0,0470 0,0574 0,3432 0,4399 0,1342

8 0,0398 0,0339 0,0113 0,0100 0,0058 0,0015 0,0011 0,0062

9 1,0392 0,0359 0,0107 0,0095 0,0054 0,0015 0,0011 0,0061

10 0,1342 1,1778 0,0348 0,0266 0,0153 0,0033 0,0023 0,0136

11 0,0066 0,0061 1,0515 0,0559 0,0251 0,0009 0,0009 0,0090

12 0,0059 0,0049 0,0573 1,0632 0,0215 0,0008 0,0008 0,0075

13 0,0663 0,0546 0,3590 0,3942 1,3012 0,0066 0,0076 0,0753

14 0,0182 0,0159 0,0389 0,0477 0,0294 1,0010 0,0072 0,0637

15 0,0014 0,0012 0,0016 0,0015 0,0008 0,0004 1,0398 0,0013

16 0,0002 0,0002 0,0010 0,0011 0,0003 0,0000 0,0000 1,0075

17 0,0023 0,0019 0,0283 0,0417 0,0267 0,0002 0,0003 0,0031

18 0,0096 0,0096 0,0276 0,0296 0,0167 0,0010 0,0011 0,1001

19 0,0035 0,0028 0,0033 0,0037 0,0021 0,0001 0,0007 0,0060

20 0,0022 0,0018 0,0022 0,0024 0,0014 0,0001 0,0004 0,0039

21 0,0032 0,0026 0,0033 0,0035 0,0021 0,0002 0,0007 0,0060

22 0,1404 0,1484 0,1073 0,1121 0,0665 0,0039 0,0046 0,0597

23 0,0402 0,0426 0,0296 0,0307 0,0181 0,0009 0,0011 0,0144

24 0,0106 0,0111 0,0087 0,0092 0,0056 0,0004 0,0007 0,0062

25 0,0174 0,0172 0,0332 0,0333 0,0208 0,0013 0,0016 0,0212

26 0,0102 0,0101 0,0190 0,0192 0,0119 0,0008 0,0009 0,0113

27 0,0201 0,0200 0,0351 0,0380 0,0249 0,0020 0,0025 0,0323

28 0,0065 0,0065 0,0095 0,0105 0,0070 0,0004 0,0010 0,0110

29 0,0155 0,0152 0,0275 0,0313 0,0215 0,0010 0,0021 0,0391

30 0,0212 0,0213 0,0349 0,0427 0,0303 0,0011 0,0025 0,0451

31 0,0138 0,0130 0,0212 0,0222 0,0147 0,0019 0,0031 0,0184

32 0,0028 0,0026 0,0040 0,0043 0,0028 0,0004 0,0007 0,0038

33 0,0033 0,0031 0,0049 0,0052 0,0033 0,0006 0,0006 0,0062

2010 0,2517 0,2186 0,2906 0,2717 0,1540 0,0772 0,0506 0,2433

Page 155: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 5. Lanjutan

Sektor 17 18 19 20 21 22 23 24

1 0,0122 0,0111 0,0328 0,0325 0,0324 0,0629 0,0457 0,0202

2 0,0017 0,0014 0,0137 0,0120 0,0133 0,0072 0,0057 0,0025

3 0,0022 0,0017 0,0128 0,0134 0,0126 0,0069 0,0055 0,0026

4 0,0034 0,0007 0,0335 0,0367 0,0332 0,0007 0,0008 0,0004

5 0,0053 0,0026 0,0090 0,0069 0,0072 0,0003 0,0003 0,0001

6 0,2030 0,1227 0,0263 0,0316 0,0328 0,0054 0,0052 0,0027

7 0,0727 0,3561 0,0522 0,0571 0,0596 0,0233 0,0241 0,0140

8 0,0040 0,0037 0,0095 0,0091 0,0092 0,0205 0,0158 0,0070

9 0,0040 0,0037 0,0091 0,0088 0,0089 0,0186 0,0144 0,0066

10 0,0088 0,0083 0,0228 0,0218 0,0217 0,0581 0,0417 0,0177

11 0,0073 0,0050 0,0378 0,0379 0,0334 0,0109 0,0141 0,0080

12 0,0050 0,0045 0,0321 0,0307 0,0283 0,0100 0,0109 0,0061

13 0,0873 0,0503 0,2144 0,2262 0,2476 0,0823 0,0838 0,0495

14 0,0426 0,0813 0,1001 0,1098 0,1161 0,0291 0,0330 0,0212

15 0,0008 0,0008 0,0017 0,0017 0,0017 0,0012 0,0014 0,0009

16 0,0002 0,0004 0,0226 0,0234 0,0218 0,0004 0,0004 0,0002

17 1,1437 0,0024 0,0652 0,0924 0,0946 0,0035 0,0036 0,0021

18 0,0318 1,0805 0,0163 0,0165 0,0161 0,0322 0,0296 0,0147

19 0,0032 0,0054 1,0043 0,0042 0,0040 0,0066 0,0073 0,0040

20 0,0021 0,0050 0,0029 1,0028 0,0026 0,0054 0,0044 0,0024

21 0,0035 0,0048 0,0042 0,0042 1,0040 0,0058 0,0065 0,0036

22 0,0341 0,0335 0,1493 0,1264 0,1154 1,1035 0,0739 0,0346

23 0,0085 0,0077 0,0327 0,0310 0,0280 0,0279 1,0193 0,0088

24 0,0031 0,0026 0,0103 0,0102 0,0098 0,0118 0,0122 1,0083

25 0,0207 0,0095 0,0286 0,0284 0,0263 0,0194 0,0193 0,0107

26 0,0118 0,0054 0,0168 0,0163 0,0151 0,0118 0,0120 0,0066

27 0,0238 0,0130 0,0349 0,0339 0,0327 0,0431 0,0497 0,0304

28 0,0059 0,0068 0,0187 0,0175 0,0158 0,0272 0,0270 0,0129

29 0,0196 0,0134 0,0461 0,0438 0,0398 0,0510 0,0536 0,0288

30 0,0230 0,0250 0,0685 0,0717 0,0738 0,0726 0,0892 0,0591

31 0,0269 0,0160 0,0224 0,0223 0,0216 0,0269 0,0290 0,0165

32 0,0023 0,0034 0,0044 0,0043 0,0041 0,0052 0,0056 0,0032

33 0,0028 0,0031 0,0059 0,0059 0,0057 0,0061 0,0075 0,0043

2010 0,1483 0,1513 0,3083 0,3101 0,3224 0,2317 0,2673 0,1764

Page 156: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 5. Lanjutan

Sektor 25 26 27 28 29 30 31 32

1 0,0365 0,0366 0,0216 0,0164 0,0159 0,0108 0,0534 0,0498

2 0,0045 0,0044 0,0032 0,0024 0,0020 0,0015 0,0069 0,0066

3 0,0055 0,0052 0,0040 0,0029 0,0024 0,0018 0,0086 0,0082

4 0,0007 0,0013 0,0015 0,0016 0,0008 0,0007 0,0008 0,0008

5 0,0002 0,0004 0,0004 0,0004 0,0002 0,0002 0,0004 0,0004

6 0,0049 0,0049 0,0050 0,0039 0,0029 0,0022 0,0099 0,0090

7 0,0585 0,0524 0,0450 0,0147 0,0118 0,0089 0,0296 0,0282

8 0,0165 0,0174 0,0086 0,0056 0,0055 0,0037 0,0179 0,0167

9 0,0191 0,0200 0,0097 0,0054 0,0054 0,0037 0,0163 0,0153

10 0,0260 0,0258 0,0157 0,0121 0,0118 0,0080 0,0416 0,0408

11 0,0121 0,0110 0,0099 0,0124 0,0099 0,0074 0,0273 0,0251

12 0,0104 0,0094 0,0081 0,0102 0,0078 0,0059 0,0239 0,0228

13 0,2141 0,1819 0,1672 0,0852 0,0648 0,0495 0,3254 0,3159

14 0,1358 0,1206 0,1012 0,0212 0,0154 0,0123 0,0229 0,0241

15 0,0013 0,0014 0,0010 0,0010 0,0012 0,0007 0,0020 0,0020

16 0,0004 0,0008 0,0009 0,0010 0,0005 0,0005 0,0003 0,0003

17 0,0059 0,0066 0,0068 0,0057 0,0033 0,0028 0,0096 0,0093

18 0,0140 0,0141 0,0136 0,0120 0,0117 0,0081 0,0313 0,0265

19 0,0057 0,0129 0,0162 0,0141 0,0062 0,0068 0,0040 0,0042

20 0,0035 0,0090 0,0113 0,0126 0,0057 0,0055 0,0026 0,0028

21 0,0050 0,0105 0,0129 0,0173 0,0079 0,0076 0,0039 0,0041

22 0,0855 0,0750 0,0617 0,0382 0,0297 0,0224 0,1091 0,1031

23 0,0216 0,0195 0,0132 0,0089 0,0071 0,0053 0,0292 0,0273

24 0,0076 0,0073 0,0078 0,0050 0,0042 0,0033 0,0094 0,0094

25 1,0315 0,0244 0,0174 0,0119 0,0110 0,0078 0,0198 0,0192

26 0,0314 1,0269 0,0265 0,0076 0,0068 0,0049 0,0120 0,0120

27 0,0699 0,0725 1,1183 0,0374 0,0349 0,0257 0,0411 0,0680

28 0,0136 0,0119 0,0164 1,0128 0,0148 0,0098 0,0158 0,0165

29 0,0400 0,0314 0,0399 0,0579 1,0681 0,0448 0,0313 0,0315

30 0,0604 0,0534 0,0746 0,0717 0,0904 1,0628 0,0444 0,0558

31 0,1030 0,0700 0,0347 0,0460 0,0374 0,0278 1,0346 0,0336

32 0,0215 0,0148 0,0072 0,0102 0,0081 0,0060 0,0070 1,0069

33 0,0142 0,0122 0,0105 0,0290 0,0201 0,0166 0,0217 0,0282

2010 0,2365 0,2553 0,1779 0,1899 0,2162 0,1378 0,3766 0,3729

Page 157: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 5. Lanjutan

Sektor 33 301

1 0,0575 0,0600

2 0,0067 0,0056

3 0,0076 0,0062

4 0,0017 0,0003

5 0,0006 0,0001

6 0,0084 0,0032

7 0,0301 0,0149

8 0,0190 0,0214

9 0,0185 0,0214

10 0,0425 0,0450

11 0,0266 0,0129

12 0,0207 0,0109

13 0,1976 0,0913

14 0,0390 0,0139

15 0,0034 0,0057

16 0,0010 0,0002

17 0,0082 0,0028

18 0,0258 0,0142

19 0,0157 0,0015

20 0,0121 0,0011

21 0,0132 0,0030

22 0,1133 0,0542

23 0,0253 0,0130

24 0,0162 0,0060

25 0,0249 0,0180

26 0,0155 0,0108

27 0,0634 0,0273

28 0,0112 0,0060

29 0,0294 0,0137

30 0,0389 0,0145

31 0,0536 0,0263

32 0,0113 0,0056

33 1,0181 0,0079

2010 0,6350 1,0671

Page 158: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Lampiran 6. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Sektor-sektor

Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Tahun 2007 (Juta

Rupiah) Sektor

Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

31. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Kecil) 321.023.961 8,17 266.869.339 5,23 587.893.300 6,51

32. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Menengah) 48.970.473 1,25 21.397.259 0,42 70.367.731 0,78

33. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (Besar) 68.926.265 1,75 12.997.469 0,25 81.923.734 0,91

34. Penambangan dan Penggalian (Kecil) 31.098.628 0,79 956.731 0,02 32.055.359 0,35

35. Penambangan dan Penggalian (Menengah) 8.209.655 0,21 693.288 0,01 8.902.943 0,10

36. Penambangan dan Penggalian (Besar) 79.358.007 2,02 66.412.633 1,30 145.770.640 1,61

37. Penambangan minyak, gas dan panas bumi 289.582.181 7,37 109.650.097 2,15 399.232.276 4,42

38. Industri Makanan dan Minuman (Kecil) 52.413.525 1,33 144.600.421 2,83 197.013.946 2,18

39. Industri Makanan dan Minuman (Menengah) 49.327.941 1,25 152.506.765 2,99 201.834.707 2,23

40. Industri Makanan dan Minuman (Besar) 166.145.873 4,23 295.459.291 5,79 461.605.163 5,11

41. Industri Pengolahan lainnya (Kecil) 88.080.360 2,24 133.889.695 2,62 221.970.055 2,46

42. Industri Pengolahan lainnya (Menengah) 78.610.011 2,00 151.988.417 2,98 230.598.429 2,55

43. Industri Pengolahan lainnya (Besar) 823.418.977 20,95 1.014.430.859 19,88 1.837.849.837 20,34

44. Barang-barang Hasil Kilang Minyak 218.247.335 5,55 58.101.456 1,14 276.348.791 3,06

45. Gas Alam Cair (LNG) 5.963.934 0,15 150.989.135 2,96 156.953.069 1,74

46. Industri Semen 19.363.535 0,49 2.064.198 0,04 21.427.733 0,24

47. Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besi/baja

113.794.594

2,89

26.544.345

0,52

140.338.939

1,55

48. Listrik, Gas dan Air minum 74.985.706 1,91 79.715.670 1,56 154.701.377 1,71

49. Bangunan (Kecil) 24.905.648 0,63 342.759.373 6,72 367.665.021 4,07

50. Bangunan (Menengah) 17.621.869 0,45 171.514.434 3,36 189.136.303 2,09

51. Bangunan (Besar) 20.724.012 0,53 269.077.144 5,27 289.801.155 3,21

52. Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Kecil) 393.841.129 10,02 360.522.881 7,06 754.364.010 8,35

53. Jasa perdagangan, hotel dan restoran (Menengah) 102.685.520 2,61 94.804.505 1,86 197.490.025 2,19

25. Jasa angkutan dan komunikasi (Kecil) 80.958.727 2,06 137.703.254 2,70 218.661.981 2,42

26. Jasa angkutan dan komunikasi (Menengah) 52.860.909 1,34 80.992.225 1,59 133.853.135 1,48

27. Jasa angkutan dan komunikasi (Besar) 145.885.283 3,71 176.220.394 3,45 322.105.678 3,57

28. Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Kecil) 51.196.670 1,30 27.295.234 0,53 78.491.905 0,87

29. Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Menengah)

129.194.867

3,29

66.456.059

1,30

195.650.926

2,17

30. Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan (Besar)

200.021.790

5,09

36.446.726

0,71

236.468.516

2,62

31. Jasa-jasa lainnya (Kecil) 93.999.066 2,39 191.465.869 3,75 285.464.935 3,16

32. Jasa-jasa lainnya (Menengah) 18.603.811 0,47 40.752.535 0,80 59.356.346 0,66

33. Jasa-jasa lainnya (Besar) 26.038.456 0,66 377.926.653 7,40 403.965.108 4,47

Page 159: ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH … · 2015-09-03 · dibandingkan dengan sektor formal. ... Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dan peranan UKM sektor industri makanan

Total 3.931.114.938 100,00 5.103.836.109 100,00 9.034.951.047 100,00

Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 (updating), Klasifikasi 33 Sektor (diolah)