Analisis Peran Serta Pemilik Industri Rumah Tangga Dalam Menghasilkan Produk Yang Sehat Fix

10
Analisis Peran Serta Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga dalam Menghasilkan Produk yang Sehat Adhity a ANALISIS PERAN SERTA PELAKU USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM MENGHASILKAN PRODUK YANG SEHAT Adhitya Rizky Pratama, Titik Respati 2 , Arriyassatul Mutaqiyyah 3 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung 1 , Puskesmas Sumbersari 2 Bagian Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung ABSTRAK Ditengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, wiraswasta adalah salah satu alternatif usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah produksi dan berjualan makanan. Izin usaha untuk legalitas diperlukan dan untuk tingkatan industri rumah tangga, dapat diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) dan Dinas Kesehatan daerah. Untuk mendapatkan izin usaha, diperlukan peran aktif dari pelaku usahan itu sendiri. Tujuan izin usaha untuk mendapatkan jaminan usaha makanan dan minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan. Penelitian ini menggunakan metode berupa studi deskriptif kualitatif observasional serta melakukan wawancara mendalam kepada emilik dan pekerja Industri Rumah Tangga “Siomay Ufrie” di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa peran seorang pemilik industri rumah tangga dalam proses produksi sudah baik, sedangkan pada pengelolaan alat produksi, kebersihan dan keselamatan pekerja masih kurang, hal tersebut dapat memicu terjadinya hasil produksi makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat. 1

description

Makalah Public Health

Transcript of Analisis Peran Serta Pemilik Industri Rumah Tangga Dalam Menghasilkan Produk Yang Sehat Fix

Analisis Peran Serta

Analisis Peran Serta Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga dalam Menghasilkan Produk yang Sehat

Adhitya

ANALISIS PERAN SERTA PELAKU USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM MENGHASILKAN PRODUK YANG SEHAT

Adhitya Rizky Pratama, Titik Respati2, Arriyassatul Mutaqiyyah3

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung1, Puskesmas Sumbersari2

Bagian Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

ABSTRAK

Ditengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, wiraswasta adalah salah satu alternatif usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah produksi dan berjualan makanan. Izin usaha untuk legalitas diperlukan dan untuk tingkatan industri rumah tangga, dapat diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) dan Dinas Kesehatan daerah. Untuk mendapatkan izin usaha, diperlukan peran aktif dari pelaku usahan itu sendiri. Tujuan izin usaha untuk mendapatkan jaminan usaha makanan dan minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan.

Penelitian ini menggunakan metode berupa studi deskriptif kualitatif observasional serta melakukan wawancara mendalam kepada emilik dan pekerja Industri Rumah Tangga Siomay Ufrie di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa peran seorang pemilik industri rumah tangga dalam proses produksi sudah baik, sedangkan pada pengelolaan alat produksi, kebersihan dan keselamatan pekerja masih kurang, hal tersebut dapat memicu terjadinya hasil produksi makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Kata Kunci: industri rumah tangga, pelaku usaha, produk sehat

ABSTRACT

In the high unemployment era, self-employment is one alternative that made by the community. Home industry for food production especially need a business license for legality which can be obtained a business license from the Agency for Food and Drug Administration (POM) and the Department of Health of each region. To obtain this license, the active role of the owner is needed. This licence needed to guarantee food and beverage industries meet the safety standards.

This study was a descriptive studies using in-depth interviews to home industry owner and its workers at District of Ciparay Bumiwangi Bandung regency.

The results of this study indicate that the role of the owner in the production process has been good, while the management of the health and food safety were inadequate. This can caused the production of unsafe food products.

Keywords: home industry, businesses, healthy products

PENDAHULUAN

Ditengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, wiraswasta adalah salah satu alternatif usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah produksi dan berjualan makanan. Baik makanan siap saji untuk sarapan, makan siang, makan malam, maupun berbagai makanan untuk cemilan. Ada juga yang membuat berbagai minuman, seperti jamu dan berbagai minuman kesehatan. Tentu saja dalam skala rumah tangga atau home industry.1 Produksi makanan, minuman, dan obat tradisional yang dijual kepada masyarakat tidak hanya dilakukan oleh skala industri skala rumah tangga saja, tetapi juga dilakukan oleh industri menengah, dan industri skala besar.1

Usaha seperti ini memerlukan izin usaha untuk legalitasnya. Tanpa adanya izin, walaupun produk tersebut sudah dijual di pasaran, sebenarnya melanggar aturan yang berlaku. Izin usaha didapatkan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) dan Dinas Kesehatan dari masing-masing daerah. Untuk mendapatkan izin usaha, diperlukan peran aktif dari pelaku usahan itu sendiri. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.2

Tujuan lain dari Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah untuk mendapatkan jaminan usaha makanan dan minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan.3 Tujuan tersebut dapat tercapai apabila pemilik industri rumah tangga dapat melakukan perannya secara maksimal yaitu dapat melakukan pengawasan pada proses produksi, kebersihan dalam proses produksi, pengelolaan alat dan bahan, dan kesehatan para pekerjanya.4 Atas dasar teresebut peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang peran pemilik industri rumah tangga dalam menghasilkan produk sehat.

BAHAN DAN METODE

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitiatif.5 Data yang digunakan adalah data primer yang diambil melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah dua orang terdiri dari pemilik atau pelaku usaha dan pekerja Industri Rumah Tangga Siomay Ufrie di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.

HASIL

Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Siomay Ufrie Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Penelitian ini berorientasi dari peran pelaku usaha pada proses produksi, pengelolaan alat produksi, kebersihan produksi, dan kesehatan sumberdaya atau pekerja. Informan yang dilibatkan sebanyak dua orang yaitu pemilik IRT dan pekerjanya.

A. Proses Produksi

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan pada saat proses produksi, pemilik mempunyai tugas yaitu membeli alat dan bahan, memberi instruksi kepada pegawai, kemudian berkomunikasi dengan penjual produk siomaynya tersebut. Pada saat proses produksi pemilik juga ikut terjung langsung mengerjakan proses pengolahan makanannya.

B. Pengelolaan alat produksi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan menurut pemilik alat produksi selalu dibersihkan setelah selesai produksi. Terdapat beberapa alat produksi yang diletakan sembarakan tidak pada tempat yang bersih. Bahan atau adonan diletakan di tempat yang kurang bersih yaitu di atas lantai.

C. Kebersihan Pekerja

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dilihat dari kebersihan para pekerja di PIRT Siomay Ufrie pada saat pengolahan bahan pangan tidak memakai sarung tangan, masker dan alas kaki. Sementara itu untuk pakaian yang digunakan dalam pengolahan makanan, merupakan pakaian yang ditinggal ditempat kerja namun digunakan berulang kali dan jarang dicuci sebelumnya karena hanya digantungkan di pintu kamar mandi. Hasil wawancara kepada pemilik didapatkan pemilik tidak mengharuskan pekerja untuk memakai alat pelindung apapun, dikarenakan keterbatasan dana untuk menyediakannya.

D. Kesehatan sumberdaya atau pekerja

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan PIRT Siomay Ufrie beranggotakan pekerja yang berasal dari keluarga pemilik dan tetangga sekitar yang ikut serta membantu. Jika terdapat pekerja yang sakit, pemilik mengizinkan para pekerja untuk beristirahat karena tidak ada peraturan tentang jam kerja yang berlaku di tempat tersebut. Dan jika salah satu pekerja sakit namun ia masih menyanggupi untuk bekerja, pemilik tidak melarang pekerja tersebut untuk tetap bekerja dan hal ini yang dapat menjadi faktor resiko penularan penyakit bagi pekerja yang lain. Pekerja belum memiliki jaminan kesehatan dikarenakan tidak mengetahui cara untuk mendapatkannya.

PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian didapatkan bahwa pada saat proses produksi pemilik mengerjakan tugasnya sesuai dengan peranannya sebagai seorang pemilik industri rumah tangga, kemudian pemilik tersebut juga ikut andil dalam proses pengerjaan. Hal ini sesuai dengan pilar tanggung jawab seorang pemilik industri yang dilkeluarkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu menyusun menyusun standar dan prosedur kerja, meningkatkan keterampilan karyawan dan keluarganya cara pengolahan makanan yang hygienis, mendorong setiap karyawan untuk maju dan berkembang. Namun untuk pengelolaan alat dan bahan produksi tidak diletakan pada tempat yang baik dan bersih, hal ini belum sesuai dengan yang dikemukaan WHO yaitu mengawasi proses kerja yang menjamin keamanan produk makanan.4

Hasil penelitian dari aspek kebersihan dan keselamatan kerja didapatkan kebersihan pekerja yang belum baik yaitu tidak menggunakan sarung tangan, masker, dan alas kaki yang dapat memungkinkan adanya kontaminasi terhadap makanan yang sedang diproduksinya, sehingga dapat melanggar hak konsumen sebagai pembeli yaitu hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.2 Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukaan WHO yaitu pemilik harus mengajarkan cara produksi yang baik dan aman dengan menggunakan alat pelindung diri.4

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini bahwa peran pemilik atau pelaku usaha industri rumah tangga dalam proses produksi sudah baik, sedangkan pada pengelolaan alat produksi, kebersihan dan kselamatan pekerja masih kurang, hal tersebut dapat memicu terjadinya hasil produksi makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Kepala UPF Puskesmas Sumbersari beserta seluruh staf dan dosen pembimbing pada bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Siswosoediro. Henry S. Mengurus surat-surat perizinan. Jakarta. Material. 2003.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

3. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia NOMOR HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

4. Notoatmodjo PDS. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010.

5. World Health Organization. Food safety and Zoonoses. 2014; Tersedia dari: www.who.int

1