ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …
Transcript of ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …
1
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN
PALANGGA, KABUPATEN GOWA
(Studi Kasus Usaha Kecil Menengah
Roti An-Nur Bontocinde)
IIN ANGGRAENI
105960 0503 10
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
2
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN
PALANGGA, KABUPATEN GOWA
(Studi Kasus Usaha Kecil Menengah
Roti An-Nur Bontocinde)
IIN ANGGRAENI
105960 0503 10
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata satu (S-1)
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
3
4
5
ABSTRAK
IIN ANGGRAENI 105960050310. Analisis Peramalan Penjualan Roti
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah
AN-Nur Bontocinde). Dibimbing oleh Ratnawati Tahir, dan St. Aisyah. R.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penjualan roti usaha
kecil menengah AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
untuk 12 bulan mendatang, dengan menggunakan analisis peramlan.
Tehnik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Purposive
sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan narasumber,
narasumber pada penelitian ini adalah pemilik Usaha Roti berdasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu pemilik usaha roti lebih tepat dan akurat dalam
memberikan informasi. baik penjualan maupun produksi dalam mendukung
analisis peramalan dengan metode indeks musiman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peramalan penjualan usaha kecil
menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
sebesar 18100.89 Bal dalam setahun atau 12 bulan mendatang.
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, islam kesempatan
serta kekuatan yang Allah SWT telah berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini,shalawat beriring salam untuk tuntunan dan suri
tauladan Rasulullah Sallalhu Alaihiwasallam serta keluarga dan sahabat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Di akui bahwa penyusunan skripsi ini
terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan penulis sebagai mahluk sosial
yang jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangaun sangat diharapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan petunjuk-petunjuk tidaklah mungkin terwujud semua usaha
dalama rangka menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini oleh karena itulah
pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu diantaranya :
1. H. Ir.Salehmollah.MM, selaku Dekan Fakultas Pertanian
2. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir M.Si selaku dosen pembimbing I dan
St. Aisyah R. S.Pt, M.Si selaku dosen pembimbing II yang tiada lelah
mendampingi dan meluangkan waktunya dalam memberi dan
mengarahkan penulis dalam menyusun laporan ini.
3. Amruddin S.Pt. M.Si. sebagai ketua jurusan Agribisnis Unismuh
Makassar.
7
4. Bapak dan ibu dosen serta staf tata usaha fakultas pertanian unismuh
Makassar yang telah memberikan banyak dukungan dari segi ilmu dan
moril selama penulis mengikuti kuliah serta membantu penulis yang
bersangkutan dengan administrasi.
5. Dan rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan banyak masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tiada tara dan sangat terspesial untuk kedua
orang tua penulis. Untuk ibunda tercinta Hj.Indrawati Amd. Dan Ayahanda
tercinta H.Muh.iqbal S.Pd, M.Pd. yang telah menjadi orang tua terhebat yang
berperan penting dalam kehidupan penulis yang merubah semua asa menjadi lebih
bermakna. Untuk kakak terkasih Dilva iawanto Spd. Dan ketiga adik penulis,
Imam anshari, Sari aulia, Sarah aulia terimah kasih atas segala semangat dan
motivasi yang diberikan.
Bahwa kehidupan tidaklah semudah mebalikka telapak tangan untuk
menjadi sempurna dan terbaik sesuai keinginan dan harapan, Terimaksih untuk
saudara-saudara dan teman-teman seperjuangan kelas C terima kasih atas bantuan
dan do’anya.
Makassar , 10 November 2014
Iin Anggraeni
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... … ii …
HALAMA PENGESAHAN............................................................... … iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................. .. v
KATA PENGANTAR………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi
I.PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 3
1.3 Tujuan Dan Kegunaan........................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ … 4
2.1 Tinjauan Umum penjualan ..................................................... 4
2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penjualan ....................... 6
2.3 Tinjauan umum peramalan ..................................................... 7
2.4 Jenis Peramalan ...................................................................... 8
2.5 Ramalan menurut horizon waktu. .......................................... 9
9
2.6 Pendekatan peramalan ............................................................ 10
2.7 Prinsip – prinsip peramalan ................................................ 12
2.8 Faktor factor yang mempengaruhi tehknik peramalan ...... 14
2.9 Tahap-tahap peramalan ...................................................... 14
2.10.Tinjauan umum Roti ........................................................ 15
2.11 Tinjauan usaha kecil menengah ........................................ 16
2.12 kerangka pemikiran .......................................................... 18
III. METODE PENELITIAN…………………………………………… 21
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................... 21
3.2 Tehnik penentuan informan .............................................. 21
3.3. Jenis dan sumber Data ...................................................... 21
3.4 Tehnik pengumpulan data ................................................. 22
3.5 Analisis Data ..................................................................... 23
3.6 Defenisi Oprasional ........................................................... 24
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 25
4.1 Sejarah Berdirinya Usaha Roti AN-Nur ............................. 25
4.2 Gambaran Umum Usaha ..................................................... 26
4.3 Struktur Organisasi ............................................................. 27
4.4 Keadaan dan jumlah karyawan .......................................... 29
4.5 Sarana dan Prasarana………………………………………. 30
V . HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 34
5.1 Proses Pembuata Roti AN-Nur .......................................... 34
10
5.2 Data Produksi Roti AN-Nur ............................................... 37
5.3 Anaisis Data Rata- Rata Penjualan Usaha Roti AN-Nur .. 38
5.4 Analisi Persentase Penjualan Usaha Roti AN-Nur ............ 40
5.5 Indeks Musiman Penjualan Usaha Roti AN-Nur ................. 43
5.6 Peramalan Penjualan Usaha Roti AN-Nur ........................... 44
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 46
6.1 Kesimpulan ......................................................................... 46
6.2 Saran .................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 48
LAMPIRAN ........................................................................................... 50
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 70
11
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Jumlah Karyawan Usaha Kecil Menengah Roti Annur Bonto Cinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ................................................... 29
2. Sarana dan Prasarana Usaha Kecil Menegah roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa .............................................. 30
3. Data produksi Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa………………………………. 36
3. Data Penjualan Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ................................................ 38
4. Rata-rata penjualan roti usaha kecil menengah annur
bontocinde kecamatan pallangga kabupaten gowa ................................ 39
5. Data analisis Persentase Penjualan roti Usaha kecil menengah
roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa……………………………………………………… 40
6. Data Analisis peramalan Indeks musiman penjualan roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………...... 41
7. Data peramalan penjualan roti roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa………………………………………. 42
12
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 21
2. Struktur Organisasi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten ........................................................... 29
3. Proses pembuatan Roti Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ............................. 34
4. Alur penjualan Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa .................................................................................... 40
13
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Kusioner penelitian, analisis peramalan penualan roti usaha
Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga
kabupaten gowa ………………………………………………… . 49
2. Identitas Karyawan Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa……………. 53
3. Data produksi Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………………………. 54
4. Data Penjualan Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa………………………….. 55
5. Data Rata-Rata Penjualan roti Usaha kecil menengah roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten
Gowa……………………………………………………………… 56
6. Data analisis Persentase Penjualan roti Usaha kecil menengah
roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa………………………………………………….. 58
7. Data Analisis peramalan Indeks musiman penjualan roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………...... 59
8. Data peramalan penjualan roti roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa………………………………………. 61
9. Dokumentasi………………………………………………………. 66
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara yang sedang melaksanakan
pembangunan dalam berbagai sektor, seperti sektor pertanian dan sektor industri
yang merupakan program utama pemerintah untuk menunjang kelangsungan
hidup bangsa. Sasaran yang dicapai adalah pembangunan pertanian yang
di dukung oleh kekuatan industri yang tangguh. Pembangunan di sektor pertanian
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan ekonomi.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang pembangunan
di Indonesia, sehingga pembangunan pertanian kedepan adalah pertanian
industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya local untuk
meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesehjateraan petani.
Dalam upaya meningkatkan kemandirian pangan tersebut pemerintah daerah
harus melakukan konsep pembangaunan produk unggulan yang sesuai dengan
kondisi wilayah (Anonim, 2010).
Sumber karbohidrat diwilayah Indonesia cukup banyak, misalnya padi, ubi
kayu (singkong), ubi jalar, jagung, tala, sagu, gandum dan lain sebagainya selama
ini sumber pangan utama rakyat Indonesia adalah beras yang berasal dari padi.
Karena keterbatsan lahan, bertambahnya jumlah rakyat Indonesia dan factor
perubahan iklim maka gandum merupakan sumber diversivikasi pangan yang
dapat diadalkan selain dapat dialih fungsikan sebagai alternative makanan instan
(sereal) gandum juga diolah menjadi bahan baku utama yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dalam berbagai pengolahan industry makanan yaitu terigu.
2
Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat mengharuskan perusahaan
untuk mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai
kemungkinan yang terjadi di masa depan. Kegiatan meramal atau forecast masa
depan merupakan salah satu usaha perusahaan sebagai dasar pengambilan
keputusan strategis kelangsungan usaha. Selain memantau perubahan lingkungan
usaha perusahaan juga mampu mengembangkan pengetahuan khusus tentang
pasar mereka, perusahaan pemasar yang baik menginginkan informasi untuk
membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan
kegiatan masa depan.
Kemampuan perusahaan dalam manajemen mencerminkan keberhasilan
dalam memanfaatkan peluang usaha seoptimal mungkin, sehingga dapat
menghasilkan penjualan dan laba sesuai dengan yang diharapkan. Pemanfaatan
peluang usaha dilakukan dengan mengkaji situasi saat ini maupun masa lalu dan
melihat pengaruhnya pada masa yang akan datang. Tugas penting manajemen
perusahaan adalah merencanakan masa depan agar semua kemungkinan dan
peluang yang diprediksi dapat terealisasi..Penjualan merupakan kegiatan
ekonomis sebuah perusahaan untuk memperoleh hasil/laba sesuai dengan target
perusahaan. Semakin meningkatnya kebutuhan perencanaan dalam aktivitas bisnis
dan ekonomi, maka kegiatan prediksi terhadap kondisi mendatang secara akurat
semakin diperlukan.
Memprediksi penjualan yang terlalu besar dan kurang akurat
mengakibatkan biaya produksi akan meningkat sehingga seluruh investasi yang
ditanamkan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi
3
permasalahan tersebut dilakukan prediksi kemungkinan terjadinya penurunan atau
kenaikan penjualan pada periode yang akan datang dengan diperolehnya informasi
yang akurat sehingga perusahaan dapat mempersiapkan strategi-strategi yang
harus ditempuh menghadapi situasi dan kondisi tertentu (Rangkuti, 2005).
Berdasarkan pernyataan tersebut maka terlihat betapa pentingnya fungsi
peramalan penjualan bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui besarnya
penjualan saat ini atau yang akan datang. Karena ketidakpastian penjualan
tersebut maka perlu dilakukan kegiatan untuk memprediksi volume penjualan
yang akan datang, sekaligus meminimalkan resiko kerugian pada Usaha Kecil
Menengah produk Roti. dengan adanya kegiatan peramalan penjualan pada usaha
kecil menengah roti. Pemilik usaha dapat mengambil keputusan atau kebijakan
sesuai dengan hasil ramalan penjualan tersebut. Melalui peramalan penjualan,
pemilik usaha dapat memprediksi bahwa akan sejauh mana produk roti dapat
bertahan di tengah banyaknya pesaing. Hal ini membuat pemilik usaha menjadi
selektif dalam membuat keputusan untuk menjual produk rotinya.
Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur yang terletak di Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa merupakan usaha kecil menengah roti
yang mulai berkembang, dalam proses mengembangkan perusahaan roti ini, roti
AN-Nur banyak mengalami masalah diantaranya masalah penjualan dikarenkan
permintaan pasar yang tidak pasti, hal ini tentunya berpengaruh pada produk roti
yang dihasilkan sehingga terkadang penjualan tidak sesuai dengan ketersediaan
produk yang bahkan dapat memicu terjadinya ketidak seimbangan pada
4
perusahan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi nilai ekonmi yang diterima oleh
perusahaan / usaha kecil menengah tersebut.
Berdasarkan hal diatas, penulis akan melakukan penelitian mengenai
Analisi Peramalan Tingkat Penjualan Roti di Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. sebagai salah satu cara untuk
memprediksikan tingkat penjualan roti untuk 12 bulan mendatang agar
terpenuhinya permintaan pasar dan menghindari terjadi penumpukan roti hasil
produksi yang salah perkiraan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa besar
Penjualan Roti (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde
12 Bulan mendatang ?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
Seberapa Besar Tingkat penjualan Roti di Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur
Bontocinde 12 mendatang.
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi pemerintah memberikan infomasi mengenai analisis peramalan tingkat
penjualan roti pada Usaha Keccccccil Menengah Roti AN Nur Bontocinde.
5
2. Bagi perusahaan, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan
sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan perusahaan dapat
mengambil keputusan penjualan.c
3. Bagi mahasiswa, mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai produk
roti. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui volume penjualan roti dengan
menggunakana anlisis peramalan.
4. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Penjualan
Menurut Basu Swastha (2004), penjualan adalah interaksi antara individu
saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak
lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang
menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
Penjualan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mencari,
mempengaruhi dan memberi petunjuk kepada pembeli agar dapat menyesuaikan
kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian
mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua pihak, (Moejiat, 2000).
Menurut Basu Swastha (2004), adapun tujuan penjualan Kemampuan
perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari
keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan
mengalami kerugian. tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu :
1) Mencapai volume penjualan
2) Mendapatkan laba tertentu
3) Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Menurut Sutamto (2004), penjualan adalah barang yang terjual dalam
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi
yang baik dari hasil penjualan akhir dapat dicapai volume penjualan.
7
Menurut Siegel dan Shim (1999), Penjualan adalah penerimaan yang
diperoleh dari pengiriman barangdagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam
bursa sebagai barng pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai
peralatan atau harta lainnya, pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan
karena terjadi pertukaran.
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
Menurut Basu Swastha (2005), aktivitas penjualan banyak dipengaruhi
oleh faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu
manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan sebagai berikut :
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah
penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga
penjual adalah:
a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan
b. Harga produk atau jasa
c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman.
2. Kondisi Pasar
Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai
kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta
keinginan dan kebutuhannya.
8
3. Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut
barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal perusahaan
dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang digunakan untuk
mencapai target penjualan yang dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan
stok produk dan dalam melaksanakan kegiatan penjualan memerlukan usaha
seperti alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang
ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian
hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-
faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.
Menurut Efendi Pakpahan (2009), faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat
peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata
rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih
besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan
semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan
yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjual
9
Menurut Kolter dan Amstrong (2004), faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat
peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata
rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih
besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan
semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan
yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan.
2.3. Tinjauan Umum Peramalan
Forecasting (peramalan) adalah proses untuk memperkirakan berapa
kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan kualitas, kuantitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa
(Nasution, 2006).
Render dan Heizer (2001), peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan/penjualan. Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan
produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada
masa yang akan datang. Ramalan penjualan merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam keadaan
tertentu dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.
Peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematik tentang
apa yang terjadi dimasa depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang
yang di miliki (selisih antara apa yang terjadi dengan hasil perkiraan) dapat
diperkecil (Mulyono, 2000).
10
Handoko (2000), menyatatakan esensi peramalan adalah memperkirakan
peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola waktu yang
lalu dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola
di waktu yang lalu.
Peramalan merupakan suatu kegiatan memperkirakan atau memprediksikan
kejadian di masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau informasi
yang relevan, baik data/informasi masa lalu maupun saat ini (Nachrowi, 2004).
2.4. Jenis Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2005), pada jenis peramalan dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka
peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu :
a. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan
untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
b. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat
kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,
yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan
untuk produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini juga disebut
peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta
sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,
pemasaran, dan sumber daya manusia.
11
2.5. Peramalan Menurut Horizon Waktu
Menurut Render dan Heizer (2001), jika dilihat dari jangka waktu ramalan
yang telah disusun, maka peramalan dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang memiliki rentang waktu
satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka
pendek digunakan untuk merancanakan pembelian, penjadwalan kerja,
jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
b. Peramalan jangka, biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun.
Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan,
perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas dan
menganalisis berbagai rencana operasi.
c. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang memiliki rentang waktu
tiga tahun atau lebih. Digunakan dalam merencanakan produk baru,
pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta
pengembangan.
2.6. Pendekatan Peramalan
Menurut Supranto (2000), Pendekatan peramalan terbagi 2 yaitu:
a. Metode peramalan kuantitatif
Terdiri dari metode pertimbangan, metode regresi, metode kecendrungan
(trend method), metode input output, dan metode ekonometrika. Metode
kecendrungan (trend method) menggunakan suatu fungsi seperti metode regresi
12
dengan variable X menunjukkan waktu. Selain itu ada tiga kriteria yang perlu
untuk dipertimbangkan, yaitu:
1). Pola data
2). Faktor biaya peramalan dan
3). Faktor kemudahan
Metode ini digunakan jika memiliki data yang sedikit contohnya produk
baru dan teknologi baru. Tinjauan metode ini terbagi yaitu;
1. Model time-series adalah sekumpulan data yang berbentuk angka, model
time series yaitu;c
- Pendekatan naïf adalah mengasumsikan permintaan periode mendatang
adalah sama dengan permintaan sekarang.
- Rata-rata bergeccrak adalah rata-rata dari sejumlah data, digunakan jika
hanya sedikit atau malah tidak ada tren serta seringkali digunakan untuk
penghalusan.
- Penghalusan eksponensial, berbentuk rata-rata bergerak dan
memerlukan penghalusan konstan (α) serta meliputi sedikit masa lalu.
- Indeks musiman, pergerakan regular meningkat atau menurunya dalam
kurung watu tertentu terkait dengan kejadian yang berulang. Indeks
musiman dapat digunakan untuk menguraikan perkiraan/ramalan
penjualan tahunan menjadi perkiraan bulan pada tahun mendatan
13
2. Model associative,model ini terbagi 3 yaitu:
- Proyeksi tren pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang
kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva
mulus.
- Regresi linear, digunakan jika terjadi perubahan pada 1 atau lebih
variabel independen yang dapat dipakai untuk memprediksi perubahan
pada variabel dependen. Teknik umum yang digunakan yaitu analisis
regresi linear.
- Korelasi adalah metode untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
dua peubah atau lebih yag di gambarkan oleh besarnya koefesien
b. Metode peramalan kualitatif
Peramalan yang dijelaskan didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.
Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yan membuatnya,
karena ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi,pendapat dan
pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Metode ini digunakan jika
dalam situasi stabil dan historis contohnya produk sudah ada dan teknologi saat
ini.
2.7. Prinsip-Prinsip Peramalan
Menurut Khairiraini (2013), keberhasilan peramalan terlihat pada saat
pengambilan keputusan. Keputusan yang bail adalah keputusan yang didasarkan
atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan itu
dilaksanakan. Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka
14
ada beberapa prinsip peramalan yang sangat diperlukan dan diperhatikan guna
mendapat hasil peramalan yang baik, prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
1. Peramalan selalu mengandung kesalahan, artinya hampir tdak pernah
ditemukan bahwa hasil peramalan tidak selamanya sesuai 100% dengan
kenyataan yang terjadi dilapangan, peramalan hanya dapat mengurangi
factor ketidak pastian tetapi tidak dapat menghilangkan factor tersebut.
2. Peramalan akan selalu memberukan informasi tentang ukuran kesalahan,
hal ini di karenakan peramalan mengandung kesalahan,maka penting bagi
pengguna untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang
terkandung dalam perhitungan yang telah dilakukan.
3. Peramalan jangka pendek selalu lebih akurat jika dibandingkan dengan
peramalan jangka panjang hal ini disebabkan karena pada peramalan
jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi peramalan relative
masih sedikit dan bersifat konstan dibandingkan dengan peramalan jangka
panjang,sehingga akan semakin kecil pula kemungkinan terjadinya
perubahan pada factor-faktor yang akan mempengaruhi permintaan
tersebut.
4. Peramalan item yang dikelompokkan dalam family juga dapat dipercaya,
jika family produks sebagai suatu kelompok yang besar makapresentase
kesalahan peramlan akan lebih besar jika dibandingkan dengan family
yang hanya satu unit, shingga makin besar kelompok family akan semakin
besar pula kesalahan peramalan yang diperkirakan nantinya.
15
2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan
Menurut Yamit, (2005) Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi
dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor - faktor
lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan
beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan yaitu :
a. Kondisi umum bisnis yang terjadi
b. Reaksi dan tindakan pesaing.
c. Tindakan pemerintah.
d. Kecenderungan pasar.
e. Siklus hidup produk.
f. Gaya dan mode.
g. Perubahan permintaan konsumen.
h. Inovasi teknologi.
2.9. Tahap-Tahap Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2005), ada tujuh tahap yaitu :
Menentukan tujuan peramalan.
a. Memilih unsur apa yang akan diramal.
b. Menentukan horizon waktu peramalan (pendek,menengah atau panjang).
c. Memilih tipe model peramalan.
d. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
e. Membuat peramalan.
16
f. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
2.10. Tinjauan Umum Roti
Roti pada awalnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal
di daerah barat (Eropa). Namun saat ini roti sudah menjadi bagian dari konsumsi
masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan tepung terigu,
pengembang/ yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti
masih dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu
berbeda dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai
puncaknya, terutama di Benua Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama
seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya
(Anonim, 2014 ).
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu air dan ragi yang
yang tahap pembuatanya melalu tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan)
dan pemanggangan dalam oven. roti merupakan salah satu makanan tertua
di dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia.
Roti ditemukan saat mereka mencari cara lain untuk menikmati gandum. Gandum
yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga
membentuk pasta. Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat
disimpan beberapa hari (Anonim,2014).
17
2.11. Tinjauan Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil Menengah adalah sebuah usaha yang berskala kecil.
Umumnya dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap
oleh Usaha Kecil Menengah antara lain: toko kelontong, makanan ringan,
restoran, kerajinan dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau
dua orang pendiri (Anonim, 2014).
M. Tohar (2001), mendefinisikan Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Menurut Zulkarnain (2006), ada beberapa Kelebihan Usaha Kecil
Menengah yaitu :
a. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-
masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini
membuat definisi Usaha Kecil Menengah lebih fleksibel dalam operasional
kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya:
pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis
skala kecil ini lebih kompetitif.
b. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam Definisi
Usaha Kecil Menengah, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap
dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran
18
karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut
cenderung lebih mudah didengar, diterima dan dieksekusi.
c. Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan Usaha Kecil Menengah tidak punya ruang kerja khusus
di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan
anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra
(overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga
menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam
bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar
bagi pembiayaan dalam pembentukan definisi usaha kecil menengah dan
operasional mereka.
Lebih lanjut di jelaskan beberapa Kelemahan Usaha Kecil Menengah
antara lain:
a. Sempitnya Waktu
Dalam Melengkapi Kebutuhan, sebab sedikitnya jumlah pengambil
keputusan dalam usaha kecil menengah, mereka kerap terpaksa harus pontang-
panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya, yakni produksi, sales
dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar, membuat
mereka tidak bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu. Tekanan
semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order dalam
jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir
bersamaan. Lebih dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang
19
merasa terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi
menyingkirkan pesaing potensialnya.
b. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan
Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil. Akibatnya
kerap kali dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan
seefisien mungkin. Ketidak mampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih
besar juga memaksa usaha kecil menengah menjalankan kebijakan penghematan
yang ketat, terutama untuk mencegah kekurangan pembiayaan operasional
sekecil apapun. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa
mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas usaha kecil menengah untuk
membayar hutang biasanya hampir tidak ada.
c. Kurangnya Tenaga Ahli
Usaha kecil menengah biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan usaha
kecil menengah yang sangat serius. Apalagi jika dibandingkan dengan lembaga
bisnis besar yang mampu mempekerjakan banyak tenaga ahli. Kualitas produk
barang atau jasa yang bisa dihasilkan tanpa tenaga ahli sangat memungkinkan
berada di bawah standar tertentu. Akibatnya kemampuan persaingan bisnis skala
kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.
2.12. Kerangka Pemikiran
Peramalan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperkirakan
akan apa yang terjadi dimasa yang akan datang Salah satu cara yang diperlukan
untuk mengantisipasi penjualan roti yang tidak menentu maka dibutuhkan
20
peramalan. Peramalan penjualan diperlukan untuk memprediksi permintaan pasar
pada produk roti. Sebaliknya bila kebetuhan konsumen atau pelanggang roti
Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur tidak terpenuhi maka ada kemungkinan
pelanggan akan berpindah keperusahaan pesaing yang mengakibatkan hilangnya
kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba, begitupun sebaliknya ketika
perusahaan salah memperkirakan kemungkinan produk roti akan mengalami
penumpukan dan akan berdampak kerugian, Selain itu kegiatan peramalan juga
untuk mempersiapkan strategi-strategi penjualan.
Peramalan dilakukan dengan metode indeks musiman, agar dapat
di ketahui tingkat penjualan roti, dari usaha roti AN-Nur ini diperoleh data
historis, data historis ini merupakan data dimasa lampau yang diantaranya
meliputi data produksi dan data penjualan, dari data penjualan inilah dapat
di ketehaui alur penjualan roti dari pedagang pengumpul, data tersebut maka akan
di formulasikan kedalam rumus peramalan time series yaitu indeks musiman,
sehingga dapat diketahui peramalan penjualan untuk 12 bulan mendatang.
21
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Usaha kecil
Menengah Roti
AN Nur
Data historis
Peramalan
Time series
Indeks musiman
Data penjualan
Data produksi
Peramalan penjualan
12 bulan mendatang
22
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah AN Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, yaitu pada bulan Juni 2014, pemilihan
lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terdapat unit
Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde.
3.2 Teknik Penentuan Informan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut
Mulyana (2003), studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai
berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas),
suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah
sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti.
Dalam Menentukan informan, penulis menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk
dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013).
Informan dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha kecil menengah roti AN Nur
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif
yaitu metode untuk menyelidiki objek yang dapat diukur dengan angka-angka.
23
yang diperleh dari Unit usaha kecil menengah roti AN Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
b. Sumber data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan
(data pertama) melalui observasi dan wawancara berstruktur dengan
menggunakan prosedur wawancara dan peninjauan kepada pemilik Usaha Kecil
Menengah Roti AN Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber kedua, yaitu data yang
diperoleh dari instansi terkait, laporan penelitian, karya ilmiah, dokumentasi
maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam upaya mendapatkan data yang dibutuhkan, maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Wawancara
pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab
langsung dengan pemilik usaha atau pegawai yang mempunyai tugas yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti
24
c. Dokumentasi teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan
mengumpulkan dan mencatat dokumen hasil penelitian.
3.5 Analisis Data
Data yang berhasil dikumpulkan akan di analisis dengan menggunakan
metode indeks musiman (Prawirosentono 2001) dapat diformulasikan sebagai
berikut :
Rata-rata = Penjualan Bulanan
priode
𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐞 = Rata-Rata Penjualan
Jumlah Rata-Rata
Indeks musiman = persentase
jumlah bulan
Peramalan = indeks Musiman
1200 x perkiraan tahunan
3.6 Definisi Operasional
Pengertian operasional dimaksudkan untuk membantu dan memudahkan
proses dan pencapaian tujuan sebagai berikut :
a) Peramalan penjualan merupakan kegiatan memprediksi kejadian yang
mungkin terjadi di masa depan dengan melihat situasi saat ini atau di masa
lalu. Peramalan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peramalan
penjualan roti.
25
b) Penjualan adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mencari,
mempengaruhi dan memberi petunjuk kepada pembeli agar dapat
menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta
mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua
pihak.
c) Usaha Kecil Menengah roti adalah sebuah usaha roti yang berskala kecil.
Umumnya dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok yang memiliki
modal tidak terlalu besar dalam menjalankan usahanya.
d) Data historis adalah data yang terdiri dari data produksi data penjualan ,
data lembaga pemasaran (pedagang pengumpul)
e) Data produksi adalah data yang dikumpulkan pada saat proses produksi
berlangsung.
f) Data penjualan data yang diperoleh pada saat proses penjualan
berlangsung hingga selesai.
g) Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan
usahanya mengumpulkan hasil produksi.
26
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Berdirinya Usaha Roti AN-Nur
Usaha Roti AN-Nur didirikan pada bulan Januari 2010, nama pengurus
dan penanggung jawab adalah Dg.Gau dibantu oleh istri Hasnah Dg Kanang. dan
3 orang karyawan. Usaha Roti AN-Nur ini didirikan mengingat peluang bisnis roti
yang begitu menjanjikan dan bisa menjadi usaha yang maju serta daya dukung
berupa tenaga kerja, dengan melihat peluang banyaknya anak muda yang menjadi
pengangguran karena terbatasnya lapangan pekerjaan, sehingga menjadi dasar
pemilik mendirikan usaha tersebut.
Roti merupakan makanan sampingan yang banyak dikonsumsi oleh
kebanyakan orang dari semua kalangan. Roti juga sebagai cemilan dan produk
pangan alternatif yang telah memberikan tambahan penghasilan keluarga. Dengan
antusiasme masyarakat terhadap roti inilah yang memacu semangat pemilik untuk
tetap menjalankan dan mencoba mengembangkan usaha roti AN-Nur
Usaha kecil menengah roti AN-Nur di Bontocinde adalah salah satu jenis
usaha kecil menengah, karena kepemilikannya dimiliki oleh satu orang, yang
bermodal kecil, terbatasnya jenis produksi serta jumlah produksi, memiliki tenaga
kerja yang sedikit dan menggunakan alat produksi yang sederhana. Usaha kecil
menengah roti AN-Nur di Bontocinde ini merupakan usaha yang bertujuan
menambah penghasilan keluarga. Selain membuka usaha roti pemilik juga
menjual aneka macam makanan ringan lainnya. Sebagai pengusaha awal modal
27
yang digunakan dalam mendirikan usaha kecil menengah roti AN-Nur
Rp 130.000.000. Modal ini di dapatkan dari hasil penjualan sawah milik Dg.Gau.
4.2 Gambaran Umum Usaha
ccUsaha kecil menengah Roti AN-Nur berlokasi di Bontocinde Kecamatan
cPallangga Kabupaten Gowa dan merupakan perusahaan keluarga yang bergerak
di bidang produksi Roti. Luas bangunan milik Dg.Gau adalah 12 x 12 meter,
kondisi bangunan cukup sederhana terletak di sebelah ruas jalan raya yang mudah
di jangkau para pedagang serta alat-alat yang digunakan juga sederhana.
Dalam melakukan usaha Roti ini Dg.Gau memiliki tenaga kerja 3 orang
yaitu Nekne, Ani, Haerul.
Visi dan misi usaha Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur
Visi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk roti baik dari segi
rasa maupun kesehatannya agar tetap diminati oleh masyarakat
2. Untuk memperbaiki perekonomian keluarga.
Adapun misi yang diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan produk pada masyarakat luas,
2. Memberikan kepuasan pada pelanggan, dan
3. Memanfaatkan bahan baku terigu, agar menjadi makanan yang berkualitas.
28
4.3 Struktur Organisasi
Setiap organisasi membutuhkan individu-individu untuk melaksanakan
kegiatan operasionalnya. Individu-individu tersebut perlu dikoordinasikan agar
membentuk satu kesatuan yang secara bersama- sama mengarah pada tujuan yang
telah ditetapkan. Guna mempermudah pengkoordinasian maka suatu organisasi
perlu membuat struktur organisasi yang harus sesuai dengan kondisi dan situasi
organisasi tersebut.
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelolah. Struktur organisasi menunjukan
kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. dimana Struktur dapat didefenisikan secara umun bahwa organisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian serta posisi yang ada
pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan
(Robins, 2007).
Struktur organisasi usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dapat di lihat pada Gambar 2.
29
Gambar 2: Struktur Organisasi Roti AN-Nur
Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa usaha kecil menengah roti
AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa adalah sebuah usaha
berskala kecil yang bergerak di bidang industri roti. Usaha ini memiliki struktur
organisasi yang sederhana yang di pimpin oleh Dg.Gau sebagai ketua, Hasna
Dg.Kanang sebagai bendahara, dan di bagian bidang produksi. ada tiga orang
yaitu Nekne, Ani, Haerul, sedangkan di bidang pemasaran yaitu Hasnah
Dg.Kanang sendiri.
Ketua
Dg.Gau
Bendahara
Hasnah dg.kanang
Koordinator
Bidang Produksi dan
Pemasaran :
Nekne
Ani Haerul
30
Adapun tugas dari masing-masing pelaksana adalah sebagai berikut:
1. Ketua yaitu pengawas atau pengendali yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan produksi dan distribusi.
2. Bendahara yaitu bertugas mencatat pengeluaran dan pemasukan kas yang
berkaitan dengan kegiatan usaha.
3. Bidang produksi yaitu staf pelaksana yang bertugas melaksanakan kegiatan
produksi hingga menghasilkan suatu produk.
4. Bidang pemasaran yaitu staf pelaksana yang bertugas melaksanakan
kegiatan memasarkan produk yang dihasilkan.
4..4 Keadaan dan Jumlah Karyawan
Keadaan dan jumlah karyawan Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dapat dilihat Pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Karyawan Usaha kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
No. Tenaga Kerja Jumlah
(Jiwa)
Pendidikan
SD SMP SMA S1
1. Bagian Produksi 3 1 1 1 -
2. Bagian Pemasaran 1 - 1 -
Jumlah 4 1 1 2 -
Sumber : Data sekunder Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur,2014.
Tabel 1 menunjukkan bahwa usaha kecil menengah roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. memiliki tenaga kerja 4
orang, yang terbagi atas 3 orang tenaga kerja bagian produksi dan 1 orang tenaga
kerja bagian pemasaran.
31
Karyawan yang bekerja di usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, memiliki tingkat pendidikan yang
bervariasi yaitu 1 orang tamatan SD, 1 orang tamatan SMP dan 2 orang tamatan
SMA,Perekrutan tenaga kerja diambil dari keluarga sendiri. Sistem gaji tenaga
kerja usaha kecil menengah roti AN-Nur yaitu Rp 390.000 per bulan.
Teknologi atau alat yang digunakan dalam proses usaha kecil menengah roti
AN-Nur tergolong sederhana. Hal ini dapat dilihat dari peralatan yang digunakan
dalam proses produksi hingga menjadi produk akhir menggunakan peralatan
sederhana dan masih menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin.
4.5 Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai angket /peralatan
dalam pencapaian tujuan sedang prasarana ialah sesuatu yang merupakan faktor
penunjang terlaksananya suatu proses kegiata sehingga sehingga dapat
diklasifikasikan hal-hal yang termasuk sarana-dan prasarana (Anonim, 2014) .
Sarana dan Prasarana yang tersedia di Usaha Kecil Menengah Roti AN-
Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. dimana jenis sarana dan
prasarana ini yang menunjang agar dapat beralngsungnya Usaha roti adapun
sarana dan prasarana dapat dapat dilihat pada Tabel 2.
32
Tabel 2. Sarana Dan Prasarana Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde
kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
No Jenis Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Mixer
Oven
Kompor
Timbangan
Talang
Baskom
Loyang
Kuas loyang
Kuas roti
Sendok makan
Mangkuk kecil
Cetakan adonan
Plastik kemasan
Pres kemasan
Gunting
Tabung gas
Pisau
Plastik bening
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
7 buah
5 buah
8 buah
3 buah
5 buah
9 buah
4 buah
12 buah
3000 lembar/bulan
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 gulung
Sumber : Data sekunder Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur,2014
Tabel 2 menjelaskan bahwa sarana dan prasarana dalam usaha kecil
menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,
33
terdiri dari 2 mixer roti, 2 buah oven, 2 buah kompor, 1 buah timbangan, 7 buah
talang, 5 buah baskom plastik, loyan 8, kuas loyan 3, kuas roti 5, sendok makan 9,
mangkuk kecil 4 buah, cetak adonan 12 buah, plastik kemasan, pres kemasan
3000 lembar, gunting 2 buah, gas 12 kg 3 buah, pisau 1 buah, plastik bening 3
gulung, dan sendok besar 1 buah.
34
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Proses Pembuatan Roti AN-Nur
Proses pembuatan roti melalui 11 tahapan. dan Skema proses dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3: Proses Pembuatan Roti
Pemilihan Bahan
Penimbangan
Pembulatan adonan
Pengadukan /mixing
Penimbangan adonan
Permentasi awal
Pencetakan adonan Pembakaran
Mengeluarkan Roti dari
Oven
Pendinginan
Pengemasan
35
Proses pembuatan roti ada beberapa tahapan diantaranya :
1. Pemilihan bahan, bahan yang dipilih merupakan bahan yang berkualitas baik
baik.
2. Setelah itu dilakukan penimbangan bahan, penimbangan dilakukan agar setiap
bahan yang di campurkan memiliki takaran yang sesuai dan untuk
penimbangan air yang akan di campurkan dalam adonan harus tidak
berlebihan agar adonan tidak lembek.
3. Setelah semua bahan tercampur kemudian dilakukan pengadukan pada proses
pengadukan ini membutuhkan waktu selama 30/45 menit.
4. fermentasi awal dalam fermentasi awal ini dibutuhkan waktu 10 menit s/d 20
menit,lama sebentar fermentasi ini tergantung dengan jumlah adonan,selama
peristirahatan adonan harus di tutup dengan plastik agar tidak kering.
5. Penimbangan adonan, Membagi adonan sesuai dengan berat yang telah
di tentukan.
6. Pembulatan adonan, Pembulatan adonan membentuk lapisan dipermukaan
adonan sehingga dapat menahan gas yang dihasilkan, pembulatan adonan ini
juga berfungsi untuk menghaluskan tekstur roti.
7. Tahap pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan yang telah
di istirahatkan atau di diamkan kemudian di giling atau dibentuk sesuai
dengan jenis roti yang di inginkan,tahap pengadonan yang berlebihan akan
merusak susunan glutein, adonan akan panas dan peragiannya akan lambat.
36
8. Pencetakan adonan yang telah di bentuk di masukkan kedalam cetakan jika
roti tawar memiliki cetakan tersendiri dan jika roti manis hanya dibulatkan
dengan manual.
9. Pembakaran, Roti di panggang atau dibakar dalam oven pada suhu kira-kira
250℃ selama 14-18 menit, proses pemanggangan roti merupakan proses yang
sangat penting dalam produksi roti,lama tidaknya pemanggangan tergatung
dari besar kecilnya ukuran roti.
10. Setelah dirasa sudah cukup matang roti dikeluarkan dari oven
pemanggangan,dan dilakukan pendinginan, roti yang telah matang tidak
langsung di kemas, harus melalui tahap pendinginan atau di angina-anginkan
selama 2-3 menit.
11. Terakhir dari proses pembuatan roti ini yaitu pengemasan, pengemasan
merupakan proses pembukusan roti sebelum di pasarkan pembungkusan
dilakukan dengan plastik kemasan.
5.2 Data Produksi Usaha Roti AN-Nur
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya,
dinamakan produksi barang. Sedangkan Kegiatan menambah faedah suatu benda
tanpa mengubah bentuknya, dinamakan produksi jasa. Dari sini dapat dipahami
bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan
untuk menghasilkan output (Hendra Kusuma 2009).
37
Data produksi adalah data fakta-fakta yang dikelolah untuk menghasilkan
suatu informasi yang diperoleh selama produksi berlangsung pada usaha kecil
menengah roti AN-Nur pada tiap bulannya dalam kurung waktu 3 tahunya. Data
produksi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde kecamatan Pallangga
kabupaten Gowa dapat dilihat Pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Produksi Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi pada tahun 2011 dengan jumlah
total produksi sebanyak 11950 Bal, terlihat pada bulan Januari jumlah produksi
tertinggi pada bakhir bulan yaitu November dan desember sebanyak 1500 Bal
sedangkan jumlah produksi terendah terjadi pada di tiga bulan yaitu bulan Mei
- Juii sebanyak 800 Bal, hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh bahan baku utama
yaitu terigu cap gatot kaca mengalami kenaikan harga, mengakibatkan produksi
dikurangi, serta permintaan juga mengalami penurunan. untuk menekan kerugian
yang begitu banyak pemilik mengefesiensikan produksi, pada tahun 2012 jumlah
No Bulan 2011 2012 2013
1 Januari 1050 2000 2000
2 Februari 900 2000 2000
3 Maret 900 2000 2500
4 April 900 2000 2500
5 Mei 800 2100 2500
6 Juni 800 2100 2500
7 Juli 800 2100 2500
8 Agustus 800 2100 2500
9 September 1000 2100 2000
10 Oktober 1000 2100 2000
11 November 1500 2100 2100
12 Desember 1500 2100 2100
Jumlah 11950 24800 27200
Sumber : Data Primer Setelah diolah ,20014
38
produksi sebanyak 24800 Bal, jumlah produksi pada bulan Januari - Juni yaitu
sebanyak 2000 Bal, dan utuk produksi selanjutnya yaitu pada bulan Mei dan
Desember mengalami peningkatan prduksi menjadi 2100 Bal. sedangkan pada
tahun 2013, dengan total jumlah produksi sebanyak 27200 Bal, produksi tertinggi
terlihat pada bulan Maret - Agustus yaitu sebanyak 2500 Bal dan untuk bulan
berikutnya jumlah produksi terendah terjadi pada bulan September dan Oktober.
Sebayak 2000 Bal.
5.3 Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menegah AN-Nur
Penjualan suatu produk dari suatu usaha bisnis pada kenyataanya
berfluktuasi dipengaruhi berbagai faktor. Diantara berbagai faktor yang
mempengaruhi penjualan suatu produk adalah faktor yang datangnya beulang-
ulang misalnya musim hujan, musim kemarau, hari raya agama seperti idul fitri.
Natal, imlek dan sebagainya datangnya pasti berulang setiap tahun dan
mempengaruhi penjualan pada suatu usaha / bisnis (Prawirosentono,2001).
Data penjualan adalah data fakta-fakta yang didapatkan untuk
menghasilkan suatu informasi yang diperoleh selama penjualan berlangsung pada
Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur pada tiap bulannya dalam kurung waktu 3
tahunya.
Roti di usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa mengalami pergerakan yang fluktuatif namun
cendrung menunjukkan peningkatan, penurunan terjadi pada bulan-bulan tertentu
hal ini di akibatkan oleh beberapa faktor seperti hari-hari raya mengakibatkan
jumlah permintaan menurun, faktor cuaca, banyaknya pesaing, kurangnya
39
promosi, terjadinya perubahan selera konsumen yang tidak menentu. Hal ini
berdampak pada produksi roti yang di hasilkan banyak yang tidak terjual secara
keseluruhan data penjualan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
No Bulan 2011 (Bal) 2012(Bal) 2013(Bal)
1 Januari 950 1900 1200
2 Februari 700 1750 1700
3 Maret 500 1900 2200
4 April 550 2050 2450
5 Mei 450 1800 1900
6 Juni 700 1650 2300
7 Juli 650 1900 2010
8 Agustus 810 1500 1850
19 September 1050 2000 1700
10 Oktober 900 2050 1450
11 Novenber 1300 1640 1900
12 Desember 1050 1850 2050
Total 9610 21990 27710 Sumber : Data Primer Setelah diolah ,20014
Tabel 4 menjelaskan bahwa penjualan pada tahun 2011 dengan total
penjualan 960 Bal, pada bulan September tercatat penjulan tertinggi berada pada
bulan ini yaitu 1300 Bal dan penjualan terendah terjadi pada bulan Mei yaitu
sebanyak 450 Bal, pada tahun 2012 dengan total penualan sebanyak 21990 Bal.
penjualan tertinggi yaitu sebanyak 2050 Bal terjadi pada bulan April dan Oktober
selanjutnya penjualan terendah terjadi pada bulan Agustus 1500 Bal. sedangkan
pada tahun 2013, penjualan roti tertingi hanya terjadi pada bulan april yaitu
sebanyak 2450 Bal, dan penjualan terendah terjadi pada bulan oktober 1400 Bal.
penjualan mengalami pergerakan fluktuatif dipengeruhi oleh beberapa faktor,
yaitu kurangnya promosi, sedikitnya tenaga kerja. dan banyaknya pesaing.
40
Dari data penjualan diporoleh pula informasi /data bahwa roti hasil
produksi usaha kecil menengah AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa, melakukan proses penjualan langsung ke pedagang pengumpul,
terlihat pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Penjualan roti AN-Nur
5.4 Analisis Peramalan Penjualan Roti AN-Nur
Meramalkan penjualan berarti menentukan perkiraan besarnya penjualan
pada waktu yang akan datang. Yakni dengan menganalisis data penjulan dimasa
- masa lalu dan saat ini (Parawirasontono, 2001).
Peramalan penjualan roti AN-Nur diawali dengan mengambil data dalam
rentang waktu 3 tahun yang diperoleh selanjutnya untuk digunakan meramalkan
penjualan dimasa mendatang yang mendekati data aktualnya, data penjualan yang
di gunakan adalah data penjualan time series dalam kurung waktu 3 tahun terakhir
2011-2013.
Indeks musiman sangat dipengaruhi faktor musiman, musiman berarti
menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap priode. Metode musiman
berguna dalam meramalkan penjualan.
Tempat Produksi Depot roti AN-NUR Pedagang Pengumpul
41
Hal yang pertama yang dilakukan yaitu dengan mencari rata-rata. Nilai
rata-rata diperoleh dari data penjualan bulanan dibagi dengan priode yaitu Dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Analisis Data Rata-Rata Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti
AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Tabel 5. Menjelaskan bahwa, dengan menjumlahkan dari angka bulan
kemudian di bagi dengan banyaknya tahun (dibagi dengan 3 tahun sebab data
yang diperoleh 3 tahun ). Data terendah terlihat pada bulan Januari yaitu sebanyak
1350 diperoleh dari 950 + 1900 + 1200/3. dan untuk rata-rata tertinggi terlihat
pada bulan April sebanyak 1683.33 diperoleh dari hasil 550 + 2050 + 2450 / 3.
Dari data rata- rata dapat di peroleh nilai persentase yaitu nilai dari rata-
rata perbulan dibagi dengan jumlah dari total rata-rata × dengan 100%.dapat
dilahat pada Tabel 6.
Bulan Penjualan Rata-rata
2011 (Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal) 2011- 2013
Januari 950 1900 1200 1350.00
Februari 700 1750 1700 1383.33
Maret 500 1900 2200 1533.33
April 550 2050 2450 1683.33
Mei 450 1800 1900 1383.33
Juni 700 1650 2300 1550.00
Juli 650 1900 2010 1520.00
Agustus 810 1500 1850 1386.67
September 1050 2000 1700 1583.33
Oktober 900 2050 1450 1466.67
November 1300 1640 1900 1613.33
Desember 1050 1850 2050 1650.00
Jumlah 9610 21990 27710 18103.33
Sumber :Data primer setelah diolah ,2014
42
Tabel 6. Persentase Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti An-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah 2014
Tabel 6. Menjelaskan bahwa dalam persentase terlihat, persentase tertinggi
berada pada bulan April yaitu sebesar 9.30 % nilai ini diperoleh dari nilai rata-rata
1683,33 / 18103.33 = 0.09298 kemudian dibagi dengan 100. Sedangkan
persentase terndah terlihat di bulan Januari yaitu nilai persentasenya 7.46 %
Sementara itu untuk mendapatkan indeks musiman nilai persentase
dikalikan dengan jumlah bulan yaitu 12 bulan , Indeks musiman dapat digunakan
untuk menguraikan perkiraan / ramalan penjualan tahunan menjadi perkiraan
penjualan perbulan pada tahun mendatang. dapat dilihat pada Tabel 7.
Bulan
Penjualan Rata-rata
Persentase 100% 2011
(Bal)
2012
(Bal)
2013
(Bal) 2011- 2013
Januari 950 1900 1200 1350.00 7.46
Februari 700 1750 1700 1383.33 7.64
Maret 500 1900 2200 1533.33 8.47
April 550 2050 2450 1683.33 9.30
Mei 450 1800 1900 1383.33 7.64
Juni 700 1650 2300 1550.00 8.56
Juli 650 1900 2010 1520.00 8.40
Agustus 810 1500 1850 1386.67 7.66
September 1050 2000 1700 1583.33 8.75
Oktober 900 2050 1450 1466.67 8.10
November 1300 1640 1900 1613.33 8.91
Desember 1050 1850 2050 1650.00 9.11
Jumlah 9610 21990 27710 18103.33 100.00
43
Tabel 7. Indeks Musiman Penjualan roti Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Tabel 7. menjelaskan bahwa dari hasil analisis penjualan indeks musiman
tertinggi berada pada bulan April sebanyak 111.6 dan terendah berada pada bulan
Januari yaitu 89.5, hasil indeks musiman diperoleh dari nilai persentase dibagi
dengan jumlah bulan.
Kemudian peramalan akan dilakukan dengan nilai indeks musiman yang
di × dengan perkiraan tahunan dan dibagi dengan 1200, nilai 1200 ini merupakan
nila mutlak dalam meramalkan menggunakan indeks musiman metode sederahana
untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam membulatkan hasil penjumlahan
(Prawirosentono, 2001). Peramalan penjualan roti dapat dilihat pada Tabel 8.
Bulan
Permintaan Rata-rata Presentase
100%
Indeks
musiman 2011
(Bal)
2012
(Bal)
2013
(Bal) 2011- 2013
Januari 950 1900 1200 1350 7.46 89.5
Februari 700 1750 1700 1383,33 7.64 91.7
Maret 500 1900 2200 1533,33 8.47 101.6
April 550 2050 2450 1683,33 9.30 111.6
Mei 450 1800 1900 1383,33 7.64 91.7
Juni 700 1650 2300 1550 8.56 102.7
Juli 650 1900 2010 1520 8.40 100.8
Agustus 810 1500 1850 1386,33 7.66 91.9
September 1050 2000 1700 1583,33 8.75 105.0
Oktober 900 2050 1450 1466,66 8.10 97.2
November 1300 1640 1900 1613,33 8.91 106.9
Desember 1050 1850 2050 1650 9.11 109.4
Jumlah 9610 21990 22710 18103.33 100.00 1200.0
44
Tabel 8. Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Untuk 12 Bulan Kedepan.
Bulan Ramalan 12 Bulan Kedepan
Januari 1350.20
Februari 1383.39
Maret 1532.74
April 1683.60
Mei 1383.39
Juni 1549.34
Juli 1520.67
Agustus 1386.41
September 1581.67
Oktober 1466.36
November 1612.70
Desember 1650,42
2014 18100.89
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Tabel 8. Menjelaskan bahwa peramalan penjualan untuk 12 bulan
mendatang atau satu tahun kedepan sebanyak 18100.89 Bal dan peramalan untuk
penjualan bulan tertinggi berada pada bulan April sebanyak 1683,60 Bal dan hasil
peramalan penjualan terendah terjadi pada bulan januari sebanyak 1350 Bal
Februari dan Mei sebanyak 1383.39 Bal. dimana dari hasil peramalan penjulan
pemilik Usaha Kecil Menengah dapat memperkirakan penjualan tiap bulannya.
45
yang terlihat pada tabel 8, data peramalan tersebut dapat membuat kebijakan
dalam mengambil keputusan dalam pengadaan bahan baku dan produksi selama
12 bulan atau satu tahun mendatang. Agar kerugiaan akaibat barang yang tidak
laku dapat terhindar, pemiliki juga dapat mengaplikasikan hasil peramalan
penjualan untuk 12 mendatang sebagai suatu acuan atau referensi dalam
memprediksi permintaan pasar sehingga dapat mengembangkan perusahaan agar
lebih baik lagi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Prawirisentono (2001). bahwa dalam
melakukan peramalan memang tidak selamanya akurat 100% namun dengan
melakukan peramalan khususnya penjualan kita dapat menentukan perkiraan
besarnya penjualan pada waktu yang akan datang, yakni dengan menganalisis
penjualan di masa lalu dengan menganalisis naik turunya penjualan pada masa
lalu disertai mengamati keadaan lingkungan pasar yang diperkirakan
mempengaruhinya.
46
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Bedasarkan uraian dari hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa peramalan penjualan roti usaha kecil menengah AN-Nur
Bontocinde kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa pada 12 bulan mendatang atau
pada tahun 2014 sebesar 18100.89. dan penjualan tertinggi berada pada bulan
April yaitu 1683.60 dan penjualan bulan terendah hanya terjadi pada bulan
Februari dan Mei yaitu 1383.39. Dengan adanya hasil peramalan penjualan ini
setidaknya pemilik usaha dapat memprediksi dan menghindari terjadinya kerugian
akibat salah memprediksi penjualan meski terkadang apa yang diramalakan tidak
selamanya 100% mengalami kesamaan.
6.2 Saran
Adapun saran yang Penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten gowa untuk lebih
memperhatikan UKM yang mulai berkembang hal ini sangat membantu
masyarakat dalam mengembangkan usahanya.
2. Diharapkan kepada pengusaha roti AN-Nur agar dapat lebih cermat
membaca peluang pasar selera konsumen agar tidak terjadi produksi yang
berlebihan dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.,
47
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar memberikan sumbangan pemikiran
kepada pemilik usaha agar pemilik usaha lebih mampu meramalakan
penjualan dalam usahanya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Akhmat, T. 2011 analisis peramalan penjualan minyak sawit kasar.skripsi
Fakultas sain dan teknologi Universitas islam Negri syarif hidayatullah
Jakarta 2008.
Anonim. Defenisi Ukm Secara Umum. http://www.google com diakses pada
Tanggal 4 April Tahun 2014.
Basu Swastha, 2009. Analisis Peramalan Penjualan .http://www.google.com.
diakses bapada tanggal 29 april 2014.
Firdaus.M. Analisis Deret Waktu Satu Ragam.(Jakarta IPB Press.2006)
Handoko T. Hani, Dasar-dasar manajemen produksi dan operasi edisi
pertama.(Yogyakarta :BPFE-Yogyakrta.200)
Hendra kusuma 2009. Manajemen Produksi.Penerbit C.V Andi Yogyakarta
Hendry. 2012. Jenis dan Tipe Data. http://teorionline.net/jenis-dan-tipe-data/,
(On-line). Diakses tanggal 13 April 2014.
Makridiakis, S. Wheelwright ,S.C dan Mcgee.V.E 1999. metode dan aplikasi
peramalan edisi 1 terj.untung Sus Adriyanto Dan Abdul Asis. Jakarta
Erlangga.
Mulyana, Deddy, 2003. Metode Penelitian Kualitatif (paradigm baru ilmu
komunikasi dan ilmu sosial lainnya). Rosda Karya, Bandung.
Mulyono .2000. peramalan bisnis dan ekonometrika. Edisi 1 BPFE-Yogyakarta.
M. Tohar, 2001, Membuka Usaha Kecil, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Nasutio, Arman H .manajmen industry (Yogyakarta : penerbit Andi 2006).
Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Usman, Hardius, 2004.Teknik Pengambilan
Keputusan. Grasindo, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2005.Business Plan : Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. Gramedia, Jakarta.
Render,B,dan.Jay.H.2001..Prinsip-Prinsip..Manejmen..Oprasi.Penerbit
Salemba.Jakarta
Siregar, Syofian, 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi
Aksara, Jakarta.
49
Siegel. joel g dan joe k: Shim (diterjemahkan oleh Moh Kurdi). Kamus istilah
akuntansi (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.1999).
Supranto,2000. Metode Peramalan. http://www.google com diakses pada Tanggal
29 April Tahun 2014.
Suyadi Prawirosentono,MBA 2001. Manajemen Oprasi Analisis Dan Studi Kasus.
PT.Bumi Aksara.Jl Sawo Raya.
Stephen P. Robbins (2007). Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi,
Jakarta.
Yamit. Zulian. Penjualan dengan analisa peramalan. Yogyakarta:ekonisia 2005
Zulkarnain,.2006, Kewirausahaan Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil
Menengah Dan Penduduk Miskin, Penerbit Adi Cipta Karya Nusa,
Yogyakarta.
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Kosener penelitian tentang “Analisis Peramalan Penjualan Roti
Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa.
KUISIONER
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI
(Studi Kasus Di Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa)
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :………………………………
2. Umur : ………………………………
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Wanita
4. Pendidikan : ………………………………
5. Pekerjaan Utama : ………………………………
6. Pekerjaan Sampingan : ………………………………
7. Lama Berusaha : ………………………..tahun
8. Jenis/nama industri :................................................
9. Jumlah Tanggungan Keluarga : ………………………..orang
Bagaimana kondisi ushaha kecil menengah roti AN-Nur yang di kelolah?
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
Apa- apa saja yang menjadi kendala produksi roti yang menonjol selama setahun
terakhir dari bulan januari- desember ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Apa- apa saja kendala penjualan roti yang menonjol selama 1 tahun terakhir dari
bulan januari- desember ?
52
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………......
Berapa jumlah produksi roti dalam 3 tahun terakhir?....
Berapa jumlah karyawan di usaha kecil menengah anda ?
No Nama Karyawan
Jumlah Karyawan Umur Karyawan
1
2
3
4
5
No Bulan
2012-2013 Jumlah Produksi
53
6
Bagai mana sistem penggajian karyawan di usaha roti anda ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berapa hari kerja di usaha roti anda ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berapa jumlah penjualan roti dalam 3 tahun terakhir ?
No Bulan 2011- 2013 Jumlah penjualan
54
Apakah setiap barang yang di produksi semuanya laku di jual ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Bagaimana proses penjualan roti AN-Nur ?
a. Apakah langsung ke konsumen / Coret yang tidak perlu
b. Apakah kepedagang pengecer /Coret yang tidak perlu
c. Pedagang pengumpul langsung
55
Lampiran 2. Identitas Karyawan Usaha kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde
Pallangga Kabupaten Gowa
No. Tenaga Kerja Jumlah
(Jiwa)
Pendidikan
SD SMP SMA S1
1. Bagian Produksi 3 1 1 1 -
2. Bagian Pemasaran 1 - 1 -
Jumlah 4 1 1 2 -
56
Lamapiran 3. Data Produksi roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
No Bulan 2011(Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal)
1 Januari 1050 2000 2000
2 Februari 900 2000 2000
3 Maret 900 2000 2500
4 April 900 2000 2500
5 Mei 800 2100 2500
6 Juni 800 2100 2500
7 Juli 800 2100 2500
8 Agustus 800 2100 2500
9 September 1000 2100 2000
10 Oktober 1000 2100 2000
11 November 1500 2100 2100
12 Desember 1500 2100 2100
Jumlah 11950 24800 27200
57
Lampiran 4. Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
No Bulan 2011 2012 2013
1 Januari 950 1900 1200
2 Februari 700 1750 1700
3 Maret 500 1900 2200
4 April 550 2050 2450
5 Mei 450 1800 1900
6 Juni 700 1650 2300
7 Juli 650 1900 2010
8 Agustus 810 1500 1850
19 September 1050 2000 1700
10 Oktober 900 2050 1450
11 Novenber 1300 1640 1900
12 Desember 1050 1850 2050
Total 9610 21990 22710
58
Lampiran 5: Analisis Data Rata-Rata Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti
AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
(Januari ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 950+1900+1200
3 = 1350
(Februari) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 700+1750+1700
3 = 1383.33
(Maret ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 500+900+2200
3 = 1533.33
(April ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 550+2050+2450
3 = 1683.33
(Mei ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 450+1800+1900
3 = 1383,33
(Juni ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 700+1650+2300
3 = 1550
Bulan Penjualan Rata-rata
2011 2012 2013 2011- 2013
Januari 950 1900 1200 1350
Februari 700 1750 1700 1383,33
Maret 500 1900 2200 1533,33
April 550 2050 2450 1683,33
Mei 450 1800 1900 1383,33
Juni 700 1650 2300 1550
Juli 650 1900 2010 1520
Agustus 810 1500 1850 1386,33
September 1050 2000 1700 1583,33
Oktober 900 2050 1450 1466,66
November 1300 1640 1900 1613,33
Desember 1050 1850 2050 1650
Jumlah 9610 21990 22710 18103.33
59
(Juli ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 650+1900+2010
3 = 1520
(Agustus ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 810+1500+1850
3 = 1386,33
(September ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 450+1800+1900
3 = 1383,33
(Oktober) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 900+2050+1450
3 = 1463,66
(November) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 1300+1640+1900
3 = 1613,33
(Desember) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 150+1850+2050
3 = 1650
60
lampiran 6. Analisi Persentase Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti AN-
Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian 2014.
- 1350
18103.33 × 100 = 7.46
- 1383.33
18103.33 × 100 = 7.64
- 1533.33
18103.33 × 100 = 8.47
- 1683,33
18103. × 100 = 9.30
- 1383,33
18103.33 × 100 = 7.64
- 1550
18103.33 × 100 = 8.56
- 1520
18103.33 × 100 = 8.40
Bulan Permintaan Rata-rata Persentase
100% 2011 (Bal) 2012 (Bal) 2013 (Bal) 2011- 2013
Januari 950 1900 1200 1350 7.46
Februari 700 1750 1700 1383,33 7.64
Maret 500 1900 2200 1533,33 8.47
April 550 2050 2450 1683,33 9.30
Mei 450 1800 1900 1383,33 7.64
Juni 700 1650 2300 1550 8.56
Juli 650 1900 2010 1520 8.40
Agustus 810 1500 1850 1386,33 7.66
September 1050 2000 1700 1583,33 8.75
Oktober 900 2050 1450 1466,66 8.10
November 1300 1640 1900 1613,33 8.91
Desember 1050 1850 2050 1650 9.11
Jumlah 9610 21990 22710 18103.33 100.00
61
- 1386.33
18103.33 × 100 = 7.66
- 1583,33
18103.33 × 100 = 8.75
- 1466.66,
18103.33 × 100 = 8.10
- 1613,33
18103.33 × 100 = 8.91
- 1650.00
18103.33 × 100 = 9.11
62
Lampiran 8.: Analisis Peramalan indeks musiman penjualan roti usaha
kecilmenengah roti AN-Nur Kecamatan Pallangga Kabupaten
Gowa
Untuk mencari indeks musiman nilai dari persentase dikalikan dengan
jumlah bulan seperti dibawa ini .
Januari 7.46 × 12 = 89.5 Februari 7.64 × 12 = 91.7
Maret 8.47 × 12 = 101.6 April 9.30 × 12 = 111.6
Mei 7.64 × 12 = 91.7 Juni 8.56 × 12 = 102.7
Bulan
Permintaan Rata-
rata Persentase
100%
Indeks
musiman 2011
(Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal)
2011-
2013
Januari 950 1900 1200
1350.
00 7.46 89.5
Februari 700 1750 1700
1383.
33 7.64 91.7
Maret 500 1900 2200
1533.
33 8.47 101.6
April 550 2050 2450
1683.
33 9.30 111.6
Mei 450 1800 1900
1383.
33 7.64 91.7
Juni 700 1650 2300
1550.
00 8.56 102.7
Juli 650 1900 2010
1520.
00 8.40 100.8
Agustus 810 1500 1850
1386.
67 7.66 91.9
September 1050 2000 1700
1583.
33 8.75 105.0
Oktober 900 2050 1450
1466.
67 8.10 97.2
November 1300 1640 1900
1613.
33 8.91 106.9
Desember 1050 1850 2050
1650.
00 9.11 109.4
Jumlah 9610 21990 22710
18103
.33 100.00 1200.0
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian 2014.
63
Juli 8.40 × 12 = 100.8 Agustus 7.66 × 12 = 91.9
September 8. 75 × 12 = 105.0 Oktober 8.10 × 12 = 97.2
November 8.91 × 12 = 106.9 Desember 9.11× 12 = 109.4
64
Lampiran 9. Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur
Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Untuk 12 Bulan
Kedepan
Bulan Ramalan 12 Bulan Kedepan
Januari 1350.20
Februari 1383.39
Maret 1532.74
April 1683.60
Mei 1383.39
Juni 1549.34
Juli 1520.67
Agustus 1386.41
September 1581.67
Oktober 1466.36
November 1612.70
Desember 1650,42
2014 18100.89
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
- Bulan januari 2014 89.5
1200 × 18103.33 = 1350.20
- Bulan februari 2014 91.7
1200 × 18103.33 = 1383.39
- Bulan Maret 2014 101.6
1200 × 18103.33 = 1532.74
- Bulan April i 2014 111.6
1200× 18103.33 = 1683.60
65
- Bulan Mei 2014 91.7
1200 × 18412.97 = 1383.39
- Bulan Juni 2014 1 02.7
1200 × 18412.97 = 1549.34
- Bulan Juli 2014 100.8
1200 × 18412.97 = 1520.67
- Bulan Agustus 2014 91.9
1200 × 18412.97 = 1382.81
- Bulan September 2014 105.0
1200 × 18412.97 = 1386.41
- Bulan Oktober 2014 97.2
1200 × 18412.97 = 1466.36
- Bulan November 2014 106.9
1200 × 18412.97 = 1612.70
- Bilan Desember 2014 109.4
1200 × 18412.97 = 1650.42
66
Dokumentasi
67
Proses pencampuran adonan
Proses pembakaran roti
68
Proses pencatatan penjualan
Roti Hasil Produksi
69
Proses Pengepakan Roti
70
71
RIWAYAT HIDUP
IIN ANGGRAENI dilahirkan di Sorowako Tanggal 23
Desember 1992. dari Ayahanda H Muh.. Iqbal Spd.Mpd
dan Ibundah H.Indrawati Amd. Penulis merupakan anak
kedua dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang
dilalui penulis adalah SD MIS Bontocinde lulus tahun
2004, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Pallangga dan selesai pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan ketingkat
SMA Negeri 1 Bajeng, dan selesai pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis
lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi
yang berjudul “Analisis Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti
AN-Nur Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa”