ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan...

127
ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA WANITA UNTUK DITEMPATKAN DI NEGARA-NEGARA KAWASAN TIMUR-TENGAH (Kasus: BLKLN Putra Alwini, Jalan Perkutut No. 19, Bukit Duri, Jakarta Timur ) MULYANI RENDHASARI A14204026 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Transcript of ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan...

Page 1: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA WANITA

UNTUK DITEMPATKAN DI NEGARA-NEGARA KAWASAN TIMUR-TENGAH

(Kasus: BLKLN Putra Alwini, Jalan Perkutut No. 19, Bukit Duri, Jakarta Timur )

MULYANI RENDHASARI

A14204026

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 2: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA WANITA

UNTUK DITEMPATKAN DI NEGARA-NEGARA KAWASAN TIMUR-TENGAH

(Kasus: BLKLN Putra Alwini, Jalan Perkutut No. 19, Bukit Duri, Jakarta Timur)

MULYANI RENDHASARI

A14204026

Skripsi

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 3: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

x

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Tujuan 3 1.4 Kegunaan Penelitian 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan dan Mutu Pelatihan 5

2.2 Perencanaan Program Pelatihan 8 2.3 Alat Bantu Pelatihan 11 2.4 Instruktur Pelatihan 13 2.5 Peserta Pelatihan 13 2.6 Pelatihan TKI 15 2.7 Evaluasi Pelatihan 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 21 3.2 Hipotesis 23

3.3 Definisi Operasional 24 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.5 Pendekatan Penelitian 28 3.6 Teknik Penentuan Responden dan Informan 28 3.7 Teknik Pengumpulan Data 29 3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 30

BAB IV. GAMBARAN UMUM BALAI LATIHAN TENAGA KERJA

LUAR NEGERI (BLKLN) 4.1 Komponen BLKLN 32 4.2 Visi dan Misi 36 4.3 Jenis Pelatihan Dalam BLKLN 37 4.4 Uji Kompetensi 38 4.5 Pelaksanaan Uji Kompetensi 39

4.6 BLKLN Putra Alwini 39 4.6.1 Sejarah dan Perkembangan BLKLN 40 4.6.2 Visi dan Misi BLKLN 41 4.6.3 Organisasi BLKLN 41 4.6.4 Kurikulum Pelatihan 42 4.6.5 Metodologi Pelatihan 44 4.6.5.1 Metode Pelatihan 44 4.6.5.2 Alat Bantu Pelatihan 45

Page 4: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xi

4.6.6 Instruktur Pelatihan 46 4.6.7 Kapasitas Pelatihan 46 4.6.8 Peserta Pelatihan 47

4.7 BLKLN Barfo Mahdi 47 4.7.1 Kurikulum Pelatihan 48 4.7.2 Instruktur Pelatihan 50 4.7.3 Peserta Pelatihan 51

BAB V. EVALUASI KEBERHASILAN PELATIHAN 5.1 Karakteristik Responden 53 5.2 Pemahaman Materi dari Sudut Pandang calon TKW 56 5.3 Analisis Hubungan Karakteristik Individu dengan Tingkat Keberhasilan

calon TKW dalam Menyerap Pelatihan 57 5.3.1 Hubungan Usia Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan

Pelatihan 59 5.3.2 Hubungan Asal Daerah Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan

Pelatihan 60 5.3.3 Hubungan Tingkat Pendidikan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 62 5.3.4 Hubungan Status Perkawinan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 63 5.3.5 Hubungan Pengalaman Bekerja Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 64 5.3.6 Hubungan Motivasi Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan 65

5.4 Analisis Hubungan Pelaksanan Pelatihan dengan Tingkat Keberhasilan calon TKW dalam Menyerap Pelatihan 66 5.4.1 Hubungan Kurikulum Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 66 5.4.2 Hubungan Materi Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 67 5.4.3 Hubungan Waktu Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan 68 5.4.4 Hubungan Tingkat Kemampuan Instruktur Pelatihan Calon TKW

dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan 69 5.4.5 Hubungan Sarana dan Prasarana Pelatihan Calon TKW dengan

Tingkat Keberhasilan Pelatihan 70 5.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelatihan 71 5.6 Ikhtisar 72

BAB VI. PENINGKATAN MUTU PELATIHAN

6.1 Unsur Potensial Terhadap Mutu Pendidikan dan Pelatihan 75 6.1.1 Peningkatkan Mutu Pelatihan Berdasarkan Instrumental Input Karakteristik Individu 75 6.1.2 Peningkatkan mutu pelatihan berdasarkan Instrumental Input

BLKLN 77 6.2 Perencanaan Program Pelatihan 79 6.3 Ikhtisar 80

Page 5: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xii

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan 82 7.2 Saran 84

DAFTAR PUSTAKA 86

Page 6: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Teks Tabel 1. Definisi Operasional 26 Tabel 2. Kurikulum Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008 43 Tabel 3. Latar Belakang Instruktur Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008 46 Tabel 4. Persyaratan Peserta Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008 47 Tabel 5. Kurikulum Pelatihan BLKLN Barfo Mahdi, April 2008 49 Tabel 6. Latar Belakang Instruktur BLKLN Barfo Mahdi, April 2008 51 Tabel 7. Kecepatan pemahaman calon TKW terhadap pelatihan yang diberikan di BLKLN Putra Alwini, April 2008 56 Tabel 8. Hasil uji korelasi Rank Spearman antara karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW, April 2008 59 Tabel 9. Hasil uji Chi Square antara karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW, April 2008 59 Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Usia dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 59 Tabel 11. Jumlah Responden Menurut Asal Daerah dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 61 Tabel 12. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 62 Tabel 13. Jumlah Responden Menurut Status Perkawinan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 63 Tabel 14. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Bekerja dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 64 Tabel 15. Jumlah Responden Menurut Motivasi dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 65 Tabel 16. Uji korelasi Rank Spearman antara karakteristik individu dengan Tingkat Keberhasilan calon TKW pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 66 Tabel 17. Jumlah Responden Menurut Kurikulum Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 67 Tabel 18. Jumlah Responden Menurut Materi Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 68 Tabel 19. Jumlah Responden Menurut Waktu Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 69 Tabel 20. Jumlah Responden Menurut Tingkat Kemampuan Instruktur dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 70 Tabel 21. Jumlah Responden Menurut Ketersediaan sarana dan prasarana dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008 71

Page 7: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xiv

Lampiran

Tabel 1. Jadwal Penelitian 95 Tabel 2. Kebutuhan Data dan Teknik Pengumpulan Data 96 Tabel 3. Hasil Uji Tabulasi Silang 97 Tabel 4. Hasil Uji Chi Square 101 Tabel 5. Hasil Uji Rank Spearman 102

Page 8: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Teks Gambar 1. Kerangka Pemikiran Faktor-faktor Pengaruh Tingkat Keberhasilan Pelatihan yang Menciptakan Pelatihan Berkualitas 22 Gambar 2. Struktur Organisasi BLKLN Putra Alwini 42 Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan usia 53 Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan asal daerah 53 Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan 54 Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan 55 Gambar 7. Karakterististik responden berdasarkan pengalaman bekerja ke luar negeri 55

Lampiran Gambar 1. Struktur Organisasi BLKLN 103 Photo 1. Suasana BLKLN Putra Alwini 104 Photo 2. Suasana BLKLN Barfo Mahdi 105

Page 9: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman Lampiran 1. Undang-Undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri 88 Lampiran 2. Kuesioner untuk calon TKW 89 Lampiran 3. Panduan Pertanyaan 94

Page 10: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh:

Nama Mahasiswa : Mulyani Rendhasari

Nomor Pokok : A14204026

Judul : Analisis Peningkatan Mutu Pelatihan Tenaga Kerja

Wanita Untuk Ditempatkan di Negara-negara Kawasan

Timur-Tengah.

Dapat diterima sebagai syarat gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. NIP. 131 284 865

Diketahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus Ujian:

Page 11: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan
Page 12: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

”ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA

WANITA UNTUK DITEMPATKAN DI NEGARA-NEGARA KAWASAN

TIMUR TENGAH” BELUM PERNAH DIAJUKAN DAN DITULIS PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK

TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA

MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL KARYA

SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG

PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/LEMBAGA LAIN

KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM

NASKAH.

Bogor, Agustus 2008

Mulyani Rendhasari

A14204026

Page 13: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

RINGKASAN

MULYANI RENDHASARI. “ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA WANITA UNTUK DITEMPATKAN DI NEGARA-NEGARA KAWASAN TIMUR TENGAH”. Kasus pada BLKLN Putra Alwini, jalan Perkutut No. 19, Bukit Duri, Jakarta Timur (Di bawah bimbingan LALA M. KOLOPAKING). Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas calon TKI. Hal

ini diperkuat dalam Undang-undang Nomor. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang

perlindungan calon TKI. Berbagai upaya tersebut dimaksudkan untuk mengurangi

kasus-kasus yang merugikan TKW di luar negeri.

Data penempatan tahun 2007 menunjukkan sektor pekerjaan yang banyak

diminati calon TKW yang akan bekerja ke luar negeri berada pada sektor non

formal, dengan negara tujuan yaitu negara-negara Kawasan Timur Tengah.

Skripsi ini menjelaskan mengenai proses pelatihan yang diselenggarakan oleh

Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) yang khusus melatih calon TKW yang

akan bekerja ke negara-negara Kawasan Timur Tengah dengan menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan calon TKW dalam menerima dan

menyerap pelatihan yang diberikan agar siap untuk ditempatkan di negara-negara

Kawasan Timur Tengah. Serta untuk merumuskan langkah-langkah dalam

meningkatkan mutu pelatihan.

Kasus diambil pada dua BLKLN, yaitu BLKLN Putra Alwini yang

terletak pada Jalan Perkutut No. 19, Bukit Duri, Jakarta Timur dan sebagai

perbandingan dilakukan pada BLKLN Barfo Mahdi, Jalan Asem Baris Raya No.3

Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Perbandingan dilakukan antara BLKLN yang

terakreditasi SB (Sangat Baik) dan terakreditasi C (Cukup). Perbandingan ini

Page 14: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

bertujuan untuk menetapkan metode pelatihan yang sesuai demi meningkatkan

kualitas calon TKW yang akan dipekerjakan ke negara-negara Kawasan Timur

Tengah.

Sukses tidaknya calon TKW dalam menjalankan pelatihan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Suryadi dalam Bakhtiar (2003),

meningkatkan mutu pendidikan merupakan kemampuan lembaga pendidikan

untuk building capacity of student to learn yang dilihat dari instrumental input

dan through-put. Instrumental input adalah guru, kurikulum, bahan belajar, media,

dan sumber belajar, prasarana belajar, dan sarana pendukung belajar lainnya.

Sedangkan yang termasuk through-put adalah learning experiences, yakni proses

yang melibatkan bagaimana siswa melakukan proses interaksi dengan semua

instrumental input.

Hasil analisis dari 60 responden (calon TKW yang mengikuti pelatihan)

diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pelatihan

berdasarkan Instumental input yaitu kurikulum pelatihan, materi pelatihan, waktu

pelatihan, instruktur pelatihan, sarana dan prasarana, serta karakteristik individu

meliputi status perkawinan, daerah asal, pengalaman kerja, dan motivasi. Faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pelatihan berdasarkan

Instumental through-put yaitu metode dan strategi pengajaran.

Upaya peningkatkan tenaga kerja yang berkualitas diperlukan perumusan

program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan calon TKW. Pelatihan yang

memperhatikan kebutuhan dan kemampuan calon TKW diharapkan akan

menciptakan proses pembelajaran yang efektif.

Page 15: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis 11 Juli 1986. Penulis adalah anak tunggal dari

pasangan suami isteri, Drs. Endang Mursahid (Alm) dan Dra. Retno Suminar.

Usia tiga tahun penulis mulai bersekolah play grup di Taman Kanak-kanak Budi

Asih Jakarta (1989-1992). Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Budi

Asih (1992-1998). Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SLTPN 115

Jakarta (1998-2001) dan dilanjutkan di SMUN 26 Jakarta tahun (2001-2004).

Tahun 2004 penulis mendapat kesempatan untuk belajar di Institut

Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Penulis diterima

di Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Ilmu-

ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa di IPB, penulis ikut mengambil bagian dalam

UKM Agria Swara (2004-2005) dan Himpunan Profesi MISETA divisi

Pengembangan Masyarakat (2006-2007). Penulis juga aktif dalam kepantiaan

Olimpiade IPB (2004), MPF Fakultas Ekologi Manusia (2006), dan MPD

Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (2006). Selain itu

penulis aktif menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah Dasar-dasar Komunikasi di

Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi

Manusia, Institut Pertanian Bogor selama tiga periode.

Page 16: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji dan syukur dipanjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan, kesehatan, kesabaran, dan pengetahuan kepada penulis

dalam penyelesaian Skripsi yang mengambil judul ”ANALISIS PENINGKATAN

MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA WANITA UNTUK DITEMPATKAN

DI NEGARA-NEGARA KAWASAN TIMUR TENGAH”. Dengan

terselesaikannya skripsi ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

menambah pengetahuan penulis serta kalangan akademisi yang berkepentingan

dengan tema ketenagakerjaan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

terimakasih yang tulus, kepada:

1. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS., selaku dosen pembimbing Akademik,

dosen pembimbing Studi pustaka, dosen pembimbing Skripsi. Terima

kasih atas segala saran, bimbingan, dan kritikan mulai dari masalah

akademik, studi pustaka, sampai pada penyelesaian skripsi.

2. Dr. Ir Pudji Muljono, MS., selaku dosen penguji utama. Terima kasih atas

kritik dan saran yang telah diberikan.

3. Martua Sihaloho, SP, MSi., yang telah bersedia menjadi dosen penguji

wakil departemen dan memberikan masukan dan kritik.

4. Kedua orang tua, Ayah Drs. Endang Mursahid (Alm.) dan Ibu Dra. Retno

Suminar yang senantiasa mencurahkan segala kasih sayang, motivasi,

semangat dan doa yang selalu dipanjatkan.

Page 17: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

5. Bu Yasmin, Bu Irene, Bu Rita, Pak Heri dan semua staf, terima kasih atas

perizinan penelitian dan informasi mengenai BLKLN Putra Alwini.

6. Pak Syakir, Bu Dede dan semua staf atas kesediaan waktu dan bimbingan

dalam memberikan informasi mengenai BLKLN Barfo Mahdi.

7. Calon Tenaga Kerja selaku responden atas kerjasamanya dalam mengisi

kuesioner dan menceritakan pengalaman selama di tempat pelatihan.

8. Benadikta Widjayatnika, sahabatku. Terima kasih atas perhatian dan

motivasi yang diberikan kepada penulis untuk terus berusaha yang terbaik.

9. Mita Pusponingtias, atas masukan dan keceriaan yang telah diberikan.

10. Bayu Eka Yulian yang selalu terus memberikan dorongan dan semangat

kompetisi untuk menyelesaikan studi ini. Terima kasih atas diskusi-diskusi

dan pengalaman yang memberikan pengetahuan baru.

11. Rekan-rekan mahasiswi ‘Rumah hijau’ angkatan 41, Mida, Ratna, Rafika,

Diana, Yeni, atas segala diskusi dan dorongan.

12. Rekan-rekan seperjuangan, Yudie, Jay, Uci (Cole). Terima kasih atas

segala motivasi dan bantuannya selama menuntut ilmu di IPB.

13. Rekan-rekan mahasiswi, Sukma, Lusi, Gita, (Cide), Qory, Ina. Terima

kasih atas bantuan dan dorongan selama di KPM.

14. Meita R., rekan bimbingan. Terima kasih atas kerjasamanya

15. Rekan-rekan mahasiswa/i KPM angkatan 41, 40, 42.

16. Pihak-pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

berkontribusi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 18: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keterbatasan lowongan pekerjaan di dalam negeri menyebabkan banyaknya

warga negara Indonesia mencari pekerjaan ke luar negeri. Setiap tahun terjadi

peningkatan jumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW). Besarnya animo TKW yang

akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKW yang sedang bekerja ke

luar negeri membawa dampak positif dan negatif bagi para pencari kerja. Dampak

positif terlihat bahwa penempatan TKW ke luar negeri dapat mengatasi masalah

pengangguran di dalam negeri. Dampak negatifnya yaitu adanya permasalahan

seperti penganiayaan, pemerkosaan, gaji tidak dibayar, pemutusan kerja sepihak,

dan lain-lain yang dialami oleh TKW.

Pemerintah berupaya menempuh berbagai cara dan menetapkan berbagai

kebijaksanaan di bidang ketenagakerjaan sebagai usaha mengurangi permasalahan

tersebut. Salah satu bentuknya ialah menyelenggarakan pelatihan di berbagai balai

latihan kerja luar negeri. Balai latihan kerja tersebut pada umumnya mempunyai

tugas pokok melatih sejumlah calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri

sehingga memiliki keterampilan teknis yang benar-benar siap pakai. Peranan balai

latihan kerja akan semakin penting apabila penyelenggara pelatihan memiliki

informasi yang lengkap dan mutakhir tentang permintaan dan persyaratan akan

tenaga teknis tertentu sehingga program pelatihan yang diselenggarakan benar-

benar tertuju pada pemenuhan permintaan di pasar kerja luar negeri

Page 19: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

2

Kebijaksanaan yang berlaku adalah bahwa pelatihan kerja merupakan

persyaratan yang harus dilalui sebelum calon TKW mengikuti proses penempatan

di luar negeri. Lembaga pelatihan tempat calon TKW dilatih dalam rangka

meningkatkan kualitas dan keterampilan sesuai dengan negara tujuan,

diselenggarakan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN). Sebelum

beroperasi BLKLN perlu mendapat pengakuan formal melalui proses akreditasi

oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berlaku selama dua tahun

dan dapat diperpanjang kembali melalui proses akreditasi ulang.

Keberadaan BLKLN sebagai tempat uji kompetensi yang terakreditasi

diharapkan dapat menghasilkan manfaat kepada calon TKW sesuai standar

kualifikasi keterampilan penata laksana rumah tangga dalam kendali alokasi yang

telah ditetapkan. Sertifikasi penilaian pelatihan yang dikeluarkan oleh BLKLN

dibutuhkan calon TKW sebagai kerangka acuan dalam mengukur kompetensi

tenaga kerja.

Data penempatan menunjukkan sejumlah 315.805 TKW memilih bekerja ke

Kawasan Timur Tengah yang berarti lebih besar jika dibandingkan dengan Asia

Pasifik yang hanya berjumlah 165.023 TKW 1. Sektor pekerjaan yang banyak

diminati oleh calon TKW yang akan bekerja ke luar negeri, berada pada sektor

non formal.

BLKLN mempunyai tugas melaksanakan pelatihan keterampilan teknis dan

keterampilan bahasa negara tujuan calon TKW. Dalam proses pelatihannya,

BLKLN dibedakan sesuai kawasan tujuan penempatan yaitu BLKLN untuk

Kawasan Timur Tengah (Timteng) seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab,

1 Lihat Majalah Media TKI edisi 05/Th. 02/ 002/ 08. Data penempatan TKI ke luar negeri menurut negara tujuan dilakukan pada bulan Januari hingga Desember 2007.

Page 20: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

3

Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Yaman, Afrika; dan BLKLN untuk

kawasan Asia Pasifik (Aspak) seperti Malaysia, Singapur, Brunai Darussalam,

HongKong, Taiwan, Korea Selatan Jepang, Macau. Berdasarkan banyaknya

jumlah calon TKW yang akan ditempatkan ke negara-negara Kawasan Timur

Tengah maka penelitian ini akan membahas mengenai pelaksanaan pelatihan yang

dilakukan oleh BLKLN Kawasan Timur Tengah.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji yaitu:

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pelatihan calon

TKW agar siap kerja untuk ditempatkan di negara-negara Kawasan Timur

Tengah?

2. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan BLKLN dalam

meningkatkan mutu pelatihan?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan

pelatihan calon TKW agar siap kerja untuk ditempatkan di negara-negara

Kawasan Timur Tengah

2. Mengidentifikasi dan merumuskan langkah-langkah dalam meningkatkan

mutu pelatihan.

Page 21: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

4

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji tentang

pelatihan terhadap calon TKW yang diselenggarakan oleh BLKLN Putra

Alwini.

2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi BLKLN dalam meningkatkan

kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas calon TKW yang akan

bekerja ke luar negeri.

3. Sebagai bahan rujukan bagi para akademisi yang ingin mengkaji lebih

lanjut mengenai peranan BLKLN dalam meningkatkan kualitas calon

TKW.

Page 22: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pelatihan dan Mutu Pelatihan

Menurut Suryana (2004), pelatihan adalah sebuah proses yang terencana

untuk memudahkan belajar sehingga orang bisa menjadi lebih efektif dalam

melakukan berbagai aspek pekerjaannya. Pelatihan adalah proses melatih;

kegiatan atau pekerjaan2. Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk

mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi

tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya

terutama mengenai pengertian dan keterampilan.

Training atau pelatihan adalah kegiatan meningkatkan kinerja pekerja dalam

pekerjaan yang diserahkan kepada mereka3. Ditambahkannya lagi bahwa

pelatihan berlangsung dalam jangka waktu yang pendek antara dua sampai tiga

hari hingga dua sampai tiga bulan. Pelatihan mempunyai tujuan untuk:

a. Mempelajari dan mendapatkan kecakapan-kecakapan baru

b. Mempertahankan dan meningkatkan kecakapan-kecakapan yang sudah

dikuasai

c. Mendorong pekerja agar mau belajar dan berkembang

d. Mempraktekkan di tempat kerja hal-hal yang sudah dipelajari dan diperoleh

dalam training.

e. Mengembangkan pribadi pekerja

2 Lihat internet http://id.wikipedia/wiki/Pelatihan3 Anonim. Training SDM yang Efektif . 2001. Pelatihan sulit dipisahkan dengan pengembangan karena dalam setiap pelatihan selalu menyangkut pemahaman abstrak dan konsep-konsep teoritis.

Page 23: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

6

f. Mengembangkan efektivitas lembaga

g. Memberi motivasi kepada pekerja untuk terus belajar dan berkembang

Menurut Dejnozka dan Kapel (1982) dalam Suprijanto (2007) yang

dimaksud dengan pelatihan kerja4 adalah program yang terencana dari latihan

yang sistematis tentang performansi kemampuan tertentu. Pelatihan kerja

ditujukan untuk peningkatan kompetensi penyuluh selama melaksanakan kerja.

Untuk pelaksanaan pelatihan kerja yang baik diperlukan: a) fokus terhadap

masalah, b) berorientasi kepada peserta pelatihan, c) tersusun dari serangkaian

kegiatan yang terjadwal.

Perlunya asumsi dalam pelatihan kerja memberikan kerangka kerja bagi

desain program pelatihan kerja. Desain program yang akan dibuat seharusnya

dapat sesuai dengan: a) tujuan umum, tujuan khusus, dan misi organisasi, dan b)

menggunakan hasil penelitian yang ada didasarkan dari pengalaman pengguna

sistem yang berhasil.

Mutu pendidikan menurut Suryadi dalam Bakhtiar (2003) merupakan

kemampuan lembaga pendidikan untuk building capacity of student to learn. Oleh

karenanya mutu pendidikan seyogyanya dilihat dari instrumental input dan

through-put. Instrumental input adalah guru, kurikulum, bahan belajar, media, dan

sumber belajar, prasarana belajar, dan sarana pendukung belajar lainnya.

Sedangkan yang termasuk through-put adalah learning experiences, yakni proses

yang melibatkan bagaimana siswa melakukan proses interaksi dengan semua

4 Lihat Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa; Dari Teori Hingga Aplikasi.Jakarta: Bumi Aksara.

Page 24: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

7

instrumental input. Hal ini bertujuan agar potensinya berkembang seoptimal

mungkin dengan hasil belajar sebagai salah satu indikatornya.

Sejumlah unsur yang potensial memberikan kontribusi terhadap mutu

pendidikan yakni:

a. Guru sebagai kurikulum hidup (life curriculum);

b. Kurikulum (kompetensi) yang dikembangkan;

c. Materi pelajaran yang diseleksi dan diorganisasikan;

d. Bahan belajar (buku pelajaran siswa, dan buku sumber guru);

e. Media dan sumber belajar (tercetak, terekam, tersiar, elektronik);

f. Prasarana belajar (ruang belajar)

g. Sarana pendukung belajar lainnya (jaringan sosial sekolah dan lingkungan);

h. Iklim belajar (interaksi edukatif dan sosial-kultural di sekolah dan luar

sekolah).

Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas seseorang

dengan keterampilan dan pengetahuan. Dalam meningkatkan mutu pelatihan perlu

memperhatikan sejumlah unsur tersebut agar dapat menghasilkan mutu pelatihan

yang berkualitas.

Mutu pelatihan yang berkualitas bagi calon TKW diharapkan dapat

meningkatkan kualitas dan keterampilan dan mencegah timbulnya eksploitasi

tenaga kerja. Pelatihan tersebut perlu menekankan pada keterampilan teknis, dan

keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan jabatan dan persyaratan pekerjaan.

Page 25: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

8

2.2. Perencanaan Program Pelatihan

Proses perencanaan program sebaiknya digunakan untuk mendesain

program pelatihan kerja yang efektif (Suprijanto, 2007). Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam proses perencanaan pelatihan kerja, yaitu:

a. Identifikasi masalah. Apakah masalah tersebut termasuk salah satu masalah

yang dapat dan sebaiknya dipecahkan dengan program pelatihan kerja?

Bagaimanakah masalah dapat diubah menjadi kebutuhan (dengan penilaian

kebutuhan)? Apakah sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan

sumberdaya finansial tersedia untuk memecahkan masalah?

b. Identifikasi peserta. Siapa yang menjadi sasaran kelompok peserta?

Kompetensi apa yang mereka miliki saat ini sehubung dengan masalah yang

teridentifikasi? Kesenjangan apa yang terdapat antara kompetensi yang ada

dengan tingkat kompetensi yang diperlukan? Seberapa jauh persepsi peserta

terhadap masalah?

c. Identifikasi tujuan umum dan tujuan khusus. Apa tujuan umum program?

Apakah keluaran peserta yang dikehendaki? Performansi kerja apa yang harus

ditingkatkan?

d. Strategi kesempatan belajar dan pemilihan pengajaran. Seberapa jauh strategi

pengajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan sesuai dengan

karakter peserta? Seberapa jauh suasana belajar yang memadai dapat

diciptakan dengan keterbatasan organisasi yang ada?

e. Format dan penjadwalan kegiatan belajar. Apa yang menjadi lingkup dan

urutan keseluruhan program dan sesi individual? Seberapa jauh urutan

Page 26: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

9

kegiatan berhubungan dengan kompetensi yang dimasukkan ke dalam rencana

program?

f. Evaluasi dan penilaian. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan evaluasi adalah seberapa jauh kegiatan evaluasi dapat menilai

manfaat kesempatan belajar bagi perencana, administrator, peserta, dan pihak-

pihak terkait yang direncanakan? Rencana apa yang ada untuk memonitor

program yang sedang berjalan sehingga penyesuaian dapat dilakukan.

Perencanaan program pelatihan merupakan dasar terselenggaranya

pelatihan. Hamalik (2007) mengemukakan bahwa perencanaan program pelatihan

disusun dengan mempertimbangkan semua faktor dan komponen-komponen

yang ada supaya efektif dan efisien. Penyusunan program pelatihan dilakukan

melalui prosedur sebagai berikut:

a. Merumuskan asumsi-asumsi yang jelas. Semua asumsi dirumuskan melalui

serangkaian diskusi dengan pihak-pihak terkait agar memperoleh sumbang

saran yang bermanfaat bagi perencanaan, sehingga diperoleh suatu rencana

pelatihan yang benar-benar aktual.

b. Identifikasi kemampuan (kompetensi).Kemampuan-kemampuan supaya

dirinci secara khusus, divalidasikan dan diuji dalam kaitannya dengan

keberhasilan kegiatan pelatihan.

c. Merumuskan tujuan secara deskriptif. Kemampuan-kemampuan yang telah

dirumuskan, selanjutnya dirumuskan lebih khusus, lebih eksplisit, menjadi

tujuan-tujuan yang dapat diamati dan dapat diukur berdasarkan kriteria

tertentu.

Page 27: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

10

d. Menentukan perangkat kriteria dan jenis assesmen. Kriteria berguna untuk

menetapkan tingkat keberhasilan. Perangkat kriteria itu merupakan indikator

dalam assesmen yang akan dilakukan.

e. Pengelompokkan dan penyusunan tujuan-tujuan pembelajaran. Selain itu

hendaknya dipertimbangkan mengenai struktur materi, lokasi, dan fasilitas

yang dipergunakan untuk melakukan macam-macam kegiatan pelatihan.

f. Merancang strategi pembelajaran. Strategi yang dirancang berdasarkan

kemampuan-kemampuan yang hendak dikembangkan, materi pelajaran yang

akan disampaikan, keadaan peserta, dan waktu yang tersedia.

g. Mengorganisasikan sistem pengelolan kelas.Hal ini disesuaikan dengan

kemungkinan pelatihan yang dilaksanakan, proses pembelajaran, serta peran

serta, dan kemampuan manajerial pelatih itu sendiri.

h. Melaksanakan uji coba rencana pelatihan.

i. Menilai rancangan pelatihan. Rancangan pelatihan mencakup validitas

tujuan, kriteria assesmen , strategi pembelajaran, organisasi kelas.

j. Memperbaiki kembali rencana pelatihan berdasarkan umpan balik yang

diperoleh dari penilaian.

Program pelatihan disusun berdasarkan asumsi bahwa pelatihan merupakan

suatu fungsi manajemen; setiap orang membutuhkan pelatihan dan setiap tenaga

pemimpin harus mampu dan bersedia bertindak sebagai pelatih.

Page 28: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

11

2. 3. Alat Bantu Pelatihan

Alat bantu pelatihan digunakan untuk memperlancar komunikasi tentang

fakta-fakta, gagasan, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep. Dalam beberapa kasus,

alat bantu ini dapat menggantikan benda yang sesungguhnya, akan tetapi menjadi

penting untuk memastikan transmisi informasi secara tepat. Sedangkan alat bantu

pelatihan merupakan kenyataan dengan memakai objek yang sesungguhnya yang

dapat dimanipulasi dan diamati oleh peserta pelatihan (Mugniesyah, 2006).

Untuk memudahkan penggunaan alat bantu pada kebutuhan pelatihan, maka alat

bantu ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat bantu tercetak. Materi yang digunakan untuk mendukung pengajaran

berupa buku, buklet, pamflet, pernyataan finansial, petunjuk teknis, lembar

pekerjaan, dan handout.

b. Alat bantu grafik. Berupa gambar, sketsa, ilustrasi, foto, cetak biru, peta,

diagram, dan peta singkap.

c. Alat bantu tiga dimensi. Berupa objek yang sesungguhnya seperti

perlengkapan, komponen-komponen, model, spesimen (tiruan model yang

sesungguhnya).

d. Alat bantu terproyeksi. Berupa lembar plastik tayangan, film strip, dan video

perekam.

e. Alat bantu terdengar. Berupa rekaman pita dan rekaman pembicaraan.

Menurut Hamalik (2007), media pelatihan merupakan salah satu komponen

yang berfungsi sebagai unsur penunjang proses pembelajaran, menggugah gairah,

dan motivasi belajar. Pemilihan dan penggunaan media pelatihan hendaknya

Page 29: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

12

mempertimbangkan a) tujuan pembelajaran, b) materi pelatihan, c) ketersediaan

media itu sendiri, 4) kemampuan pelatih yang menggunakannya.

Jenis-jenis media pelatihan dapat diklasifikasi sebagai berikut:

a. Benda asli (sebenarnya).

b. Model. Yaitu benda-benda bentuk tiruan dari benda aslinya. Berupa model

paket, model globe, model boneka, model kerja.

c. Media bagan (chart) merupakan media yang digunakan dalam penyajian

diagramatik suatu lambang visual. Berupa bagan organisasi, bagan tabulator,

bagan skematik, bagan arus, bagan petunjuk, dan bagan waktu.

d. Media grafik (grafik diagram). Media yang menyajikan data bilangan

kuantitatif secara diagramik. Berupa grafik batang, grafik garis, dan grafik

lingkaran.

e. Media gambar. Berupa poster, karikatur, dan gambar.

f. Media bentuk papan. Media ini berupa papan sebagai media komunikasi.

Contohnya papan tulis, papan tempel, papan pameran, dan papan demonstrasi.

g. Media yang diproyeksikan. Berupa media proyeksi diam, media proyeksi

bergerak, media proyeksi mikro.

h. Media dengar. Misalnya radio, piringan hitam, dan kaset.

i. Media pandang dengar. Ciri-cirinya dapat dilihat dan didengar. Misalnya film

bersuara, slide bersuara, dan televisi.

j. Media cetak. Media ini merupakan hasil cetakan, bentuk buku, leaflet, komik,

dan folder.

Page 30: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

13

2.4. Instruktur Pelatihan

Instruktur merupakan komponen terpenting dalam sistem pengajaran.

Instruktur bertugas dalam menata tempo, memberikan bimbingan dan bantuan,

serta menyempurnakan keahlian dalam substansi atau materi pelatihan. Instruktur

juga memegang peranan penting dalam sistem pengajaran selama fase validitasi

desain sistem pelatihan. Oleh karena itu, kualitas sistem pelatihan secara

keseluruhan tergantung sepenuhnya kepada kompetensi staff pengajar

(Mugniesyah, 2006).

Seiring dengan pendapat Mugniesyah (2006), Hamalik (2007) memaknai

pelatih (instruktur) memegang peran penting terhadap kelancaran dan

keberhasilan program pelatihan. Secara umum hanya instruktur yang bermutu

yang sebaiknya digunakan dalam sistem pelatihan, yakni yang memiliki

kualifikasi dari segi pendidikan, pengalaman, keterampilan teknis, serta

pengetahuan dan keterampilan mengajar. Prasyarat instruktur diidentifikasi

dengan menganalisis sistem pelatihan dari dua perspektif, yaitu materi pelatihan

dan strategi pengajaran. Dalam hal ini, tipe, tingkat, dan derajat kesulitan dari

materi pelajaran menentukan jenis dan jumlah keahlian teknis dari pelatih yang

harus ditugaskan. Selain itu, strategi pengajaran juga menentukan pengetahuan

proporsional dan keterampilan teknis yang dibutuhkan oleh pelatih.

2.5. Peserta Pelatihan

Tidak sembarang orang dapat mengikuti pelatihan. Terdapat kualifikasi

minimum yang harus dipenuhi oleh calon partisipan untuk terlibat dalam kegiatan

pelatihan (sistem pengajaran). Prasyarat umumnya merepresentasikan suatu

Page 31: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

14

prediksi dari pengetahuan, sikap, keterampilan, pengalaman, dan sistem nilai yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pelatihan secara berhasil dan mampu

mengerjakan jabatan secara efektif dan efisien. Berdasarkan Mugniesyah (2006)

setidaknya ada lima prasyarat yang harus dipertimbangkan pada setiap program

pelatihan, yaitu:

a. Administratif

Administratif berkenaan dengan prasyarat status

b. Fisik

Elemen ini mencakup kualifikasi yang akan menjamin kemampuan fisik yang

layak untuk mengikuti aktivitas selama pelatihan. Prasyarat fisik misalnya

sehat, tidak menderita penyakit tertentu, tinggi badan, berat badan, serta

peryaratan yang berkenaan dengan kemampuan indera.

c. Pendidikan

Pendidikan dapat berupa formal dan non-formal. Misalnya pendidikan formal

minimum SMU atau D3. Pelatihan yang pernah diikuti, misalnya pelatihan

mengetik, menjahit, merangkai bunga, dan lain-lain.

d. Pengalaman dan keterampilan

Elemen ini mencakup setiap pengalaman dan keterampilan seperti:

pengalaman bekerja sebagai sopir, peneliti, instruktur, dan lainnya. Selain itu

dapat berupa kemampuan khusus seperti kemampuan mengemudi, berbahasa

asing, menjahit, dan sebagainya.

e. Minat dan sikap

Page 32: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

15

Elemen ini seringkali tidak cukup dengan menanyakannya kepada calon

peserta, namun calon peserta harus lolos dari penilaian ahli yang menilai hasil

uji (test) tertentu yang disyaratkan diikuti peserta, seperti tes psikologi,

kecerdasan, minat, dan motivasi bekerja individu.

Seleksi diperlukan untuk memperoleh peserta yang baik, berdasarkan kriteria

yang ditetapkan Hamalik (2007), antara lain:

a. Akademik, ialah jenjang pendidikan dan keahlian.

b. Jabatan, yang bersangkutan telah menempati pekerjaan tertentu, atau akan

ditempatkan pada pekerjaan tertentu.

c. Pengalaman kerja, ialah pengalaman yang telah diperoleh dalam pekerjaan.

d. Motivasi dan minat, yang bersangkutan tehadap pekerjaannya.

e. Pribadi, menyangkut aspek moral, moril, dan sifat-sifat yang diperlukan untuk

pekerjaan tersebut.

f. Intelektual, tingkat berpikir, dan pengetahuan, diketahui melalui tes seleksi.

2.6. Pelatihan TKI

Pemerintah membuat kebijakan peraturan perundangan untuk

meningkatkan kualitas calon TKW yang tertuang dalam UU No. 39 tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Sedangkan Hak dan kewajiban para calon TKI tentang Pendidikan dan Pelatihan

Kerja sepenuhnya tertuang dalam tujuh pasal, yaitu dari pasal 41 hingga pasal 47

(lampiran 1).

Page 33: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

16

TAP MPR RI No.IV Tahun 1999 tentang GBHN 1999-2004 Bab IV huruf B

butir 19 dinyatakan bahwa pelatihan TKI dapat meningkatkan kuantitas dan

kualitas penempatan TKI ke luar negeri dengan memperhatikan kompetensi,

perlidungan, dan pembelaan TKI yang dikelola secara terpadu dan mencegah

timbulnya eksplotasi tenaga kerja, kebijakan ini merupakan kebijakan nasional

yang harus ditaati oleh semua pihak terkait. Dalam pelatihan ditekankan pada

aspek kemampuan keahlian, keterampilan teknis, dan profesionalisme yang

dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja (Prihatmodjo, 2001).

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk:

a. Menyiapkan kualitas/kompetensi calon TKI sesuai dengan persyaratan

permintaan pasar kerja dalam semua aspek yang diperlukan seperti:

a) Kondisi kesiapan fisik, mental, dan disiplin untuk bekerja ke luar

negeri.

b) Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing (sesuai negara tujuan

TKI) sesuai keperluan.

c) Keterampilan teknis kerja sesuai dengan sektor lapangan kerja, jenis,

dan tingkat jabatan/pekerjaan.

b. Menyempurnakan kondisi keunggulan komparatif TKI dengan keunggulan

kompetitif untuk memenangkan persaingan dengan tenaga kerja dari negara

lain di pasar kerja internasional.

c. Meningkatkan kapasitas lembaga pelatihan TKI ke luar negeri (BLKLN)

dengan menyempurnakan sistem akreditasi, uji kompetensi, dan sertifikasi

TKI sesuai dengan standar kompetensi regional dan internasional.

Page 34: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

17

d. Mendiversifikasi dan flexibilitas dalam penyelenggaraan pelatihan TKI

berdasarkan Standar Latihan Kerja (SLK) yang telah disusun dengan

memperhatikan permintaan pihak pengguna jasa TKI mengenai penyesuaian

muatan kurikulum dan silabus.

e. Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan pelatihan TKI ke

luar negeri.

Modul kurikulum dan silabus pelatihan TKI harus disusun berdasarkan

SLK masing-masing sektor jabatan kerja atau masing-masing negara tujuan TKI.

Standar Latihan Kerja adalah pokok-pokok isi program latihan yang berisi

kurikulum dan silabus sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pelatihan kerja

untuk pencapaian Standar Kualifikasi Keterampilan yang ditetapkan

(Depnakertrans dalam Prihatmodjo, 2001). Hal ini dimaksudkan adanya

perbedaan karakteristik permintaan negara penempatan TKI.

Untuk mempersiapkan pelatihan kerja yang sistematis dan teratur

diperlukan pengelolaan yang mengacu pada teori manajemen George F. Terry

dalam Prihatmodjo tentang fungsi manajemen, yaitu:

a. Planning (Perencanaan)

Kepala BLKLN menyusun rencana program pelajaran sesuai SLK masing-

masing negara tujuan TKI dengan menyesuaikan kapasitas yang diizinkan,

dan tenaga instruktur, jadwal, latihan, dan berpedoman pada struktur

organisasi BLKLN.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Kepala BLKLN dapat mengorganisasikan tugas-tugas struktural dan non

struktural serta fungsional dengan pendelegasian wewenang kepala terhadap

Page 35: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

18

anak buahnya berpedoman pada struktur organisasi BLKLN, sehingga

pelaksanaan pelatihan TKI ke luar negeri berjalan efektif dan efisien.

c. Actuating (Penggerakan)

Kepala BLKLN menggerakkan dan mengarahkan serta memotivasi anak

buahnya agar senantiasa melakukan tugas-tugasnya sesuai standar struktur

organisasi BLKLN sehingga tercapai kerja yang produktif.

d. Controlling (Pengawasan/pengendalian)

Kepala BLKLN wajib mengendalikan pelaksanaan program pelatihan keluar

negeri sesuai perencanaan, dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu

TKI binaan yang lulus uji keterampilan nasional, berkompeten di bidangnya

dan tidak mengecewakan konsumen (pengguna jasa TKI) di luar negeri.

Melakukan pengawasan melekat dpat diterapkan terhadap anak buahnya,

antara lain rapat pembinaan, laporan berkala, dan pengawasan langsung ke

lapangan (berdialog dan dapat menyelesaikan permasalahan).

2.7. Evaluasi Pelatihan

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian.

Evaluasi pelatihan berarti memberi penilaian atas pelatihan yang sudah

dilaksanakan (Hardjana, 2001). Evaluasi adalah proses penetapan sesuatu yang

berguna dan bermanfaat (Suryana, 2004).

Sedangkan evaluasi pelatihan adalah proses mengumpulkan informasi untuk

membuat keputusan tentang aktivitas pelatihan. Keputusan yang dibuat harus

memperhatikan aspek konteks organisasi dan rencana organisasi di masa depan.

Page 36: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

19

Informasi yang dikumpulkan bisa memenuhi sejumlah tujuan, misalnya dalam

proses pelatihan, perubahan yang bisa dipertalikan dengan pelatihan, atau

peningkatan efektivitas bagi mereka yang mengikuti pelatihan.

Evaluasi dilakukan melalui tiga tahapan:

a. Pengumpulan data, meliputi materi, penyajian dan pengolahan materi,

urutan pelaksanaan materi, kinerja pelatih, suasana pelatihan, sarana dan

prasarana, konsumsi. Keseluruhan data dapat diperoleh melalui:

- Diadakannya pre-test dan post-test

- Pengamatan, wawancara, kuesioner, daftar cek, daftar isian, kritik dan

saran dari peserta.

b. Penyusunan data dan kesimpulan jalannya pelatihan

c. Analisis data. Dari hasil analisis dibuat kesimpulan bahwa pelatihan

dengan segala segi dan unsur-unsurnya sebagai proses pembelajaran dan

perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, kecakapan, dan keterampilan

peserta telah berhasil tercapai atau tidak berhasil dalam tujuan awal

pelatihan.

Berdasarkan Hardjana (2001) jenis evaluasi dibedakan menjadi tiga:

a. Evaluasi selama proses pelatihan. Pelatih mengamati peserta selama

kegiatan berlangsung, kemudian dievaluasi dan dapat dengan cepat

mengambil tindakan yang seharusnya.

b. Evaluasi pada akhir sesi. Setelah kegiatan suatu sesi berjalan, pelatih

melakukan evaluasi kemudian membuat kesimpulan terhadap keberhasilan

Page 37: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

20

sesi yang dilaksanakan. Apabila setiap sesi mencapai tujuannya maka

pada akhir pelatihan tercapai tujuan pelatihan secara keseluruhan.

c. Evaluasi akhir dari keseluruhan pelatihan. Evaluasi ini bertujuan untuk

menemukan semua data dan mencari kemungkinan arah dan tindakan

yang lebih baik di masa mendatang.

Untuk tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan kegiatan,

maka evaluasi harus dilakukan pada saat kegiatan berlangsung. Hal ini

memudahkan evaluator untuk mencari letak kesalahan dalam pelaksanaan

aktivitas. Menurut Suryana (2004) salah satu aspek evaluasi adalah untuk

menetapkan bahwa peserta pelatihan memiliki tujuan dan memiliki komitmen

untuk mencapainya. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai seberapa dekat

pelatihan yang dilaksanakan dengan kebutuhan peserta pelatihan.

Penetapan tujuan untuk memotivasi peserta untuk belajar yaitu dengan cara

mereview kemajuan. Cara ini dapat memotivasi peserta pelatihan dengan

kaitannya antara kinerja sekarang dan yang akan datang. Review ini juga memiliki

fungsi bagi tutor untuk menetapkan pelatihan apa yang masih diperlukan dan

memberikan informasi untuk merancang pelatihan selanjutnya.

Page 38: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB III METODOLOGI

3.1. Kerangka Pemikiran

Data penempatan (2006) menunjukkan TKW non formal masih

didominasi oleh calon TKW lulusan SD sebesar 54%, dan SLTP 42%. Hal ini

mengakibatkan bahwa kemampuan TKW non formal menjadi sasaran utama

penyempurnaan sistem pembenahan dan perlindungan TKW yang rawan akan

masalah. Upaya peningkatan kualitas TKW merupakan salah satu kebijakan

pemerintah dalam mengurangi permasalahan seperti penganiayaan, pemerkosaan,

gaji tidak dibayar, pemutusan kerja sepihak, dan lain-lain di luar negeri. Untuk itu

sebelum ditempatkan ke luar negeri, calon TKW harus mengikuti serangkaian

pelatihan yang diselenggarakan oleh BLKLN.

BLKLN akan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan

permintaan negara tujuan. Dalam memberikan pelatihannya, modul kurikulum

dan silabus pelatihan harus disusun berdasarkan Standar Latihan Kerja. Pelatihan

yang dilakukan di BLKLN mempunyai pengaruh yang besar terhadap

keberhasilan calon TKW menerima pengetahuan. Oleh karena itu dalam

pelaksanaan pelatihan terdapat faktor-faktor yang diduga mempengaruhi

keberhasilan pelatihan yaitu kurikulum pelatihan, materi pelatihan, waktu

pelatihan, instruktur pelatihan, serta sarana dan prasarana pelatihan.

Selain faktor pengaruh dari BLKLN, input berupa karakteristik dari

individu diduga juga mempengaruhi keberhasilan TKW dalam menyerap

pelatihan, yaitu usia, tingkat pendidikan, status calon TKW, daerah asal, dan

motivasi. Setelah variabel-variabel tersebut diketahui kemudian dilakukan

Page 39: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

22

penilaian atas pelaksanaan pelatihan yang telah dilakukan. Penilaian tersebut

bertujuan sebagai data atau informasi yang akan dibentuk rumusan baru untuk

peningkatan mutu pelatihan di masa mendatang.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Faktor-faktor Pengaruh Tingkat Keberhasilan Pelatihan yang Menciptakan Pelatihan Berkualitas

Perencanaan Evaluasi input Through-put Output

Input

Karakteristik Individu: 1. Usia 2. Asal Daerah 3. Tingkat Pendidikan 4. Status perkawinan 5. Pengalaman bekerja 6. Motivasi Tingkat

Keberhasilan Pelatihan calon

TKW

BLKLN: 1. Kurikulum Pelatihan 2. Materi Pelatihan 3. Waktu Pelatihan 4. Instruktur 5. Sarana & prasarana

Pelaksanaan Pelatihan: 1. Metode 2. Strategi

Pelatihan berkualitas

Keterangan:

: Didukung dengan data kualitatif

: Sasaran yang akan dicapai

: Arah hipotesis

Page 40: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

23

3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dirumuskan, maka dapat disusun

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada hubungan signifikan (nyata) antara karakteristik individu dengan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW dalam menyerap pelatihan

yang diberikan.

a. Ada hubungan signifikan antara usia dengan tingkat keberhasilan

calon TKW dalam menyerap pelatihan yang diberikan.

b. Ada hubungan signifikan antara asal daerah calon TKW dengan

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

c. Ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat

keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

d. Ada hubungan signifikan antara status perkawinan calon TKW

dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan

yang diberikan.

e. Ada hubungan signifikan antara pengalaman bekerja calon TKW

dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan

yang diberikan.

f. Ada hubungan signifikan antara motivasi calon TKW dengan

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

Page 41: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

24

2. Ada hubungan signifikan (nyata) antara pelaksanaan pelatihan dengan

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

a. Ada hubungan signifikan antara kurikulum pelatihan dengan

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

b. Ada hubungan signifikan antara materi pelatihan dengan tingkat

keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

c. Ada hubungan signifikan antara waktu pelatihan dengan tingkat

keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan yang

diberikan.

d. Ada hubungan signifikan antara instruktur pelatihan dalam

memberikan pelatihan dengan tingkat keberhasilan calon TKW

dalam menyerap pelatihan yang diberikan.

e. Ada hubungan signifikan antara sarana dan prasarana latihan

dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan

yang diberikan.

3.3. Definisi Operasional

Untuk mengukur variabel-variabel yang akan dikemukakan dalam

penelitian maka harus dirumuskan dari masing-masing variabel. Variabel adalah

suatu atribut/aspek dari objek/orang yang mempunyai variasi tertentu yang

Page 42: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

25

ditetapkan peneliti untuk mempelajari dan disimpulkan (Sugiyono dalam

Prihatmodjo, 2001).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan varibel bebas X1= usia calon

TKW, X2= asal daerah, X3= tingkat pendidikan, X4= status perkawinan, X5=

pengalaman bekerja, X6= motivasi, X7= kurikulum pelatihan, X8= materi, X9=

waktu, X10= instruktur, X11= sarana dan prasarana. Sedangkan yang dimaksud

dengan variabel merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, Y=

tingkat keberhasilan pelatihan. Variabel-variabel yang dirumuskan dapat dilihat

pada Tabel 1.

Page 43: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

26

Tabel 1. Definisi operasional Variabel Definisi Indikator

Usia Lamanya calon TKW hidup mulai lahir sampai pada saat pengukuran, dengan mengambil batas minimal sesuai dengan rata-rata sampel. Berdasarkan rata-rata data sampel atau responden

Diperoleh rata-rata usia 29 tahun. Klasifikasi: Muda: apabila calon TKW berusia < 29 tahun diberi kode (1) Tua: apabila calon TKW berusia ≥ 29 tahun diberi kode (2)

Asal daerah Tempat tinggal calon TKW beserta keluarga sebelum mengikuti pelatihan

Dikelompokkan berdasarkan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Klasifikasi: Untuk yang berasal dari Pulau Jawa diberi kode (2) dan untuk luar Pulau Jawa diberi kode (1)

Tingkat pendidikan

Jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh calon TKW dan dibuktikan dengan surat keterangan kelulusan

Klasifikasi: Tinggi: lulusan SLTA/MA diberi kode (3) Cukup: lulusan SLTP/MTs diberi kode (2) Rendah: lulusan SD/MI diberi kode (1)

Status perkawinan

Pernah tidaknya calon TKW memiliki suatu ikatan hidup berumah tangga

Klasifikasi: Untuk yang belum menikah diberi kode (1), untuk yang sudah menikah diberi kode (2), dan untuk janda diberi kode (3)

Pengalaman bekerja

Pernah tidaknya calon TKW bekerja ke luar negeri

Klasifikasi: Untuk yang belum pernah bekerja ke luar negeri diberi kode (1) dan untuk yang sudah pernah bekerja ke luar negeri diberi kode (2)

Motivasi Kemauan dan keinginan diri calon TKW untuk bekerja ke luar negeri

Klasifikasi: Tinggi: dengan skor ≥ 20 diberi kode (2) Rendah: dengan skor < 20 diberi kode (1)

Kurikulum pelatihan

Serangkaian jadwal kegiatan yang akan dilakukan oleh calon TKW

Klasifikasi: Diketahui: dengan skor ≥ 3,5 diberi kode (2) Tidak diketahui: dengan skor < 3,5 diberi kode (1)

Materi pelatihan

Pernyataan calon TKW terhadap kesesuaian (relevansi) pelatihan yang di berikan terhadap sektor pekerjaan yang diminati

Klasifikasi: Relevan: dengan skor ≥ 2 diberi kode (2) Tidak relevan: dengan skor < 2 diberi kode (1)

Waktu pelatihan

Durasi atau lamanya pelatihan yang diberikan. Berdasarkan ketetapan Depnakertrans lamanya pelatihan minimal memerlukan 21 hari

Diukur berdasarkan skor dalam kuesioner. Klasifikasi: Sesuai: dengan skor ≥ 4 diberi kode (2) Tidak sesuai: dengan skor < 4 diberi kode (1)

Instruktur Instruktur yang dimaksud adalah kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi pelatihan kepada peserta pelatihan (calon TKW)

Diukur berdasarkan skor dalam kuesioner. Klasifikasi: Mampu: dengan skor ≥ 12 diberi kode (2) Tidak mampu: dengan skor < 12 diberi kode (1)

Sarana dan prasarana

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk membantu kelancaran pelatihan

Diukur berdasarkan skor dalam kuesioner. Klasifikasi: Lengkap: dengan skor ≥ 8 diberi kode (2) Tidak lengkap: dengan skor < 8 diberi kode (1)

Keberhasilan calon TKW

Sejauh mana calon TKW dapat menyerap pelatihan yang diberikan

Diukur berdasarkan skor dalam kuesioner dan perbandingan hasil ujian calon TKW.

Page 44: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

27

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BLKLN Putra Alwini, Jalan Perkutut No. 19,

Bukit Duri, Jakarta Timur. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja berdasarkan

observasi sebelumnya, dan dengan pertimbangan bahwa BLKLN tersebut

merupakan BLKLN yang memberikan pelatihan kepada TKW yang akan

ditempatkan ke negara-negara kawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Uni

Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Yaman, dan Afrika.

Berdasarkan Surat keputusan Deputi Penempatan BNP2TKI tahun 2008

diketahui bahwa BLKLN Putra Alwini terakreditasi dengan nilai mutu C (Cukup).

Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pelatihan-

pelatihan kepada calon TKW sebagai upaya peningkatan keterampilan yang

diselenggarakan pada BLKLN dengan akreditasi cukup. Sebagai bahan

perbandingan, peneliti akan melihat proses pelatihan pada BLKLN dengan

akreditasi SB (Sangat Baik) untuk dapat merumuskan langkah-langkah

meningkatkan mutu pelatihan, yaitu pada BLKLN Barfo Mahdi, Jalan Asem Baris

Raya No.3 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

dengan Mei 2008 melalui tiga tahapan. Pertama yaitu pra penelitian, peneliti

melakukan observasi lapang untuk mencari lokasi dan permasalahan yang akan

diteliti. Observasi merupakan pengumpulan data dengan mengamati dan mencatat

pola perilaku tineliti (subyek penelitian) atau kejadian-kejadian melalui cara yang

sistematik (Istijanto, 2005). Pada tahap ini peneliti tidak bertanya langsung

dengan tineliti, sehingga obyek yang sedang diobservasi tidak menyadari jika

mereka sedang diamati. Pra penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret.

Page 45: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

28

Kedua peneliti mengumpulkan data-data dan informasi pelatihan yang ada di

BLKLN Putra Alwini dan BLKLN Barfo Mahdi. Ketiga peneliti melengkapi

kebutuhan, mengevaluasi dan menganalisis data.

3.5. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung

dengan data-data kualitatif. Kombinasi ini dilakukan untuk memperkaya data dan

lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. Pendekatan kuantitatif

menggunakan metode survei sehingga dilakukan pengambilan sampel. Metode ini

dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi yang meliputi banyak orang

sehingga hasilnya dipandang dapat mewakili populasi (Istijanto, 2005).

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberhasilan calon TKW

dalam menerima pelatihan yang diselenggarakan di BLKLN. Pertanyaan-

pertanyaan dibuat secara terstruktur dalam bentuk kuesioner.

Data-data kualitatif berfungsi dalam mencari informasi mengenai peranan

BLKLN Putra Alwini dan proses pelatihan diselenggarakan. Informasi diperoleh

melalui panduan pertanyaan atau pertanyaan tidak terstruktur untuk menggali ide

secara mendalam dari informan.

3.6. Teknik Penentuan Responden dan Informan

Populasi yang menjadi subyek penelitian ini adalah pihak-pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan pelatihan yaitu BLKLN, instruktur pelatihan, dan calon

TKW (yang sedang mengikuti pelatihan). Subyek penelitian dipilih secara sengaja

yang terdiri atas responden dan informan. Responden merupakan individu yang

Page 46: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

29

memberikan keterangan mengenai dirinya sendiri. Responden terdiri atas calon

TKW yang sedang mengikuti pelatihan di BLKLN. Informan merupakan individu

yang memberikan informasi mengenai pihak lain dan lingkungannya. Informan

terdiri atas pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan pelatihan

calon TKW. Berdasarkan kerangka sampel, dipilih tiga orang instruktur pelatihan

dari lima orang instruktur sebagai informan.

Penentuan sampel bagi responden dilakukan dengan menggunakan metode

sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Sampel dipilih secara

langsung dari populasi dengan peluang setiap anggota populasi untuk terpilih

menjadi sampel sama besar (Singarimbun, 1989). Metode ini dipergunakan

dengan alasan bahwa populasi yang akan diambil sampel bersifat homogen dan

untuk memberi peluang agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama

untuk terpilih. Responden diambil sebanyak 60 orang (20%) dari rata-rata 300

calon TKW yang dilatih setiap bulannya.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya, data-data diperoleh dari data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dilengkapi dengan wawancara

mendalam. Teknik wawancara mendalam ditujukan kepada koordinator instruktur

pelatihan dan pelatih untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan

pelatihan. Bagi peserta pelatihan (calon TKW), digunakan kuesioner untuk

mendapatkan data, dan wawancara mendalam digunakan untuk mendukung data

yang tidak dapat diuraikan secara lebih terperinci. Data sekunder mengenai

Page 47: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

30

gambaran umum pelatihan diperoleh BLKLN Putra Alwini, BLKLN Barfo Mahdi

serta dari dokumen Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BNP2TKI.

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil kuesioner yang telah dijawab responden berupa karakterisik

individu dan pelaksanaan pelatihan diolah dan dianalisis. Metode analisis yang

digunakan yaitu:

a) Analisis Tabulasi silang

Tabulasi silang digunakan untuk menguji ada tidaknya asosiasi atau

ketergantungan di antara dua variabel yang diteliti (Istijanto, 2005).

b) Analisis korelasi

Analisis korelasi menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan Chi

Square dengan taraf nyata (α) 5% (Walpole, 1995). Kemudian data

dianalisis menggunakan SPSS 13.0 dan diinterpretasikan sehingga dapat

ditarik kesimpulan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antar

variabel dapat dikelompokkan menjadi korelasi positif apabila perubahan

pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain

berbanding lurus. Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel

yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain berbanding terbalik.

Korelasi nihil terjadi apabila terjadi apabila perubahan pada variabel yang

satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain secara acak.

Page 48: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

31

Data-data kualitatif mengenai pelaksanaan pelatihan di BLKLN diperoleh

melalui panduan pertanyaan yang menanyakan masalah seputar materi yang

diajarkan, kurikulum pelatihan, metode pengajaran, sarana yang tersedia dan uji

kompetensi. Informasi ini kemudian direduksi melalui proses pemilihan,

pemusatan, perhatian, serta penyederhanaan data-data. Selanjutnya data dianalisis

dan kemudian ditarik kesimpulan.

Page 49: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BALAI LATIHAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI (BLKLN)

4.1. Komponen BLKLN

Data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans, 2005)

dalam Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Kemampuan calon Tenaga Kerja

Indonesia, yang dimaksud dengan BLKLN adalah lembaga pelatihan tempat calon

TKI dilatih meliputi kemampuan berbahasa sesuai negara tujuan dan keterampilan

sesuai dengan jabatan/pekerjaannya di luar negeri. Dalam BLKLN terdapat

beberapa komponen untuk kelangsungannya, yaitu:

a. Organisasi

Struktur organisasi dipimpin oleh Kepala BLKLN. Dibawahnya terdapat dua

bidang yaitu bidang pelatihan dan bidang evaluasi, bagian tata usaha. Struktur

organisasi BLKLN dapat dilihat pada lampiran Gambar 1.

b. Administrasi

Dalam administrasi yang dilakukan pada BLKLN meliputi:

a) Buku Induk Peserta

b) Buku daftar hadir peserta latihan

c) Daftar Peserta Uji Kompetensi (DPUK)

d) Foto peserta uji kompetensi

e) Sertifikat latihan kerja berbasis kompetensi

f) Dokumen nilai evaluasi peserta dan uji kompetensi

g) Buku penyeliaan

Page 50: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

33

h) Grafik populasi peserta pelatihan dan uji kompetensi

c. Program Pelatihan Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT)

Program pelatihan yang digunakan menggunakan SLK yang mengacu pada

Standar Kualifikasi Keterampilan/Kompetensi (SKK) atau menggunakan

standardisasi sesuai permintaan negara tujuan. Standar Keterampilan Kerja

adalah uraian keterampilan dan pengetahuan yang baku dan disusun

berdasarkan analisis jabatan tertentu yang harus dikuasai tenaga kerja untuk

mampu melaksanakan tugasnya secara efisien, efektif, dan produktif

(Depnakertrans dalam Prihatmodjo, 2001).

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Bangunan

Yang termasuk dengan bangunan ialah fasilitas gedung yang secara

langsung atau tidak langsung mendukung tempat pelaksanaan pelatihan.

b) Pelatihan Praktek

Peralatan diperlukan untuk menunjang pelaksanaan teori dan disesuaikan

dengan kebutuhan.

e. Personalia

Pada BLKLN terdapat jabatan-jabatan dimana pemegang jabatan tersebut

haruslah melalui pendidikan formal, pengalaman, dan kualifikasi tertentu.

Adapun jabatan tersebut yaitu:

a) Pimpinan BLKLN

Adapun tugas sebagai pimpinan BLKLN, yaitu:

Page 51: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

34

- Mengelola dan memimpin seluruh kegiatan BLKLN

- Merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan memberikan tugas

teknik dan administrasi kepada bawahannya

- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan program

pelatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi ke luar negeri

b) Bagian Tata Usaha

Tugas Kepala Bagian Tata Usaha:

- Mengelola dan memimpin seluruh kegiatan teknis dan administrasi

ketatausahaan BLKLN

- Mengatur tugas-tugas bawahan, meliputi urusan umum,rumah

tangga, personalia, keuangan, dan urusan asrama siswa.

- Membuat laporan kegiatan BLKLN

c) Bidang Pelatihan

Tugas Kepala bidang Pelatihan:

- Mengelola dan memimpin seluruh kegiatan teknis program

peningkatan kualitas pelatihan di BLKLN

- Mengatur tugas-tugas bawahan, meliputi seksi rekrutmen siswa,

penyelenggaraan latihan, dan pemasaran program pelatihan TKI ke

luar negeri

- Membuat laporan kegiatan kepada kepala BLKLN

d) Bidang Evaluasi

Tugas Kepala Bidang evaluasi:

Page 52: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

35

- Mengelola dan memimpin seluruh kegiatan teknis evaluasi

program pelatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi di BLKLN

- Mengatur tugas-tugas bawahan, meliputi seksi evaluasi program,

uji kompetensi, dan sertifkasi serta pelaporan

- Membuat laporan kegiatan kepada kepala BLKLN

e) Kelompok Instruktur Penguji dan Tenaga Teknis

Tugas Tenaga Instruktur:

- Merencanakan, menyiapkan, melaksanakan pelatihan, dan

mengevaluasi program pelatihan

- Membuat, menyusun, dan mengembangkan media pelatihan.

- Mengevaluasi peserta pelatihan

- Membuat laporan kegiatan pelatihan kepada BLKLN

Tugas tenaga Penguji:

- Menyiapkan dan melaksanakan pengujian teori, praktek

keterampilan dan bahasa sesuai Materi Ujian Keterampilan (MUK)

kepada peserta uji kompetensi. Berdasarkan Depnakertrans dalam

Prihatmodjo (2001) MUK adalah suatu paket yang memuat soal-

soal ujian tertulis dan atau praktek sebagai bahan uji keterampilan

bagi tenaga kerja untuk bidang keterampilan/kompetensi/keahlian.

- Menyusun dan mengembangkan media MUK sesuai SKK yang

ditetapkan

- Mengevaluasi peserta dan program uji kompentensi

Page 53: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

36

- Membuat laporan kegiaan pengujian TKI dalam kendali alokasi

penempatan kepada Ketua PUKS dan penanggungjawab Tempat

Uji Kompetensi (TUK). Merujuk Depnakertrans dalam

Prihatmodjo (2001) definisi TUK adalah lembaga pelatihan yang

memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan sesuai

standar yang ditetapkan dan telah diakreditasi oleh Depnakertrans

sebagai tempat pelaksana uji keterampilan calon TKW.

Tugas Tenaga Teknis:

- Menguasai teknis perawatan fasilitas pelatihan BLKLN

- Pendidikan formal minimal SLTA

- Memiliki sertifikat pelatihan tenaga teknis BLKLN atau sejenis

4.2. Visi dan Misi

Balai Latihan Kerja luar Negeri yang didirikan di setiap daerah/provinsi

memiliki visi dan misi. Visi yang akan dicapai yaitu terciptanya tenaga terampil,

ahli, produktif dan kompeten dalam berbagai bidang keterampilan, serta berdaya

saing tinggi. Berdasarkan Depnakertrans (2006), misi ditempuh dengan:

a. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang akan

berkerja ke luar negeri dalam berbagai bidang keahlian dan keterampilan,

dengan memanfaatkan sumberdaya pelatihan yang ada.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja terampil yang akan bekerja

ke luar negeri melalui pelatihan dalam rangka mengurangi pengangguran dan

meningkatkan produktifitas tenaga kerja, serta meningkatkan devisa.

Page 54: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

37

c. Mendorong terciptanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerjasama

pelatihan dengan pihak ketiga.

d. Meningkatkan relevansi dan efisiensi program pelatihan sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan permintaan tenaga kerja.

4.3. Jenis Pelatihan Dalam BLKLN

Pelatihan-pelatihan yang diberikan pada setiap BLKLN dibedakan untuk

tujuan Timur Tengah dan Asia Pasifik. Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan

negara tujuan. Untuk menjadi Penata Laksana Rumah Tangga ke Arab Saudi,

calon TKW harus mengikuti pelatihan yang meliputi tiga tahap (Standar Latihan

Kerja Depnakertrans, 2006) :

a. Kelompok Unit Kompetensi Umum, meliputi:

- Mengembangkan kematangan emosi dan motivasi kerja.

- Menerapkan prosedur kebersihan, kesehatan, keamanan (K3) di rumah

tangga.

- Mengembangkan kerjasama dalam lingkungan rumah tangga.

b. Kelompok Unit Kompetensi Inti, meliputi:

- Membersihkan kamar mandi/wc.

- Membersihkan dan merapihkan tempat tidur.

- Membersihkan dan merapihkan ruang rumah/ruang tamu.

- Mencuci pakaian.

- Melicin pakaian/menyetrika.

- Membantu masak.

- Membersihkan dan merawat dapur.

Page 55: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

38

- Membuat minuman.

- Menghidangkan makanan dan minuman.

- Berbicara dengan majikan menggunakan bahasa Arab.

- Berkomunikasi di telepon dengan menggunakan bahasa Arab.

- Menerima tamu menggunakan bahasa Arab.

- Berbicara di luar rumah dengan bahasa Arab.

c. Kelompok Unit Kompetensi Khusus, meliputi:

- Membekali diri tentang kondisi kerja dan resiko bahaya.

- Membekali diri tentang remitansi, dokumen diri perjalanan, dan perjanjian

kerja.

- Berbicara dengan majikan dengan bahasa Arab.

4.4. Uji Kompetensi

Berdasarkan Inpres No.6 Tahun 2006, tentang Kebijakan Reformasi

Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI, diketahui untuk meningkatkan mutu

penyelenggaraan pelatihan harus meningkatkan mutu dan jumlah instruktur,

pengelola, sarana, dan prasarana BLKLN, penerapan program pelatihan berbasis

kompetensi, peningkatan target pelatihan di semua BLKLN di tiap-tiap daerah.

Kompetensi merupakan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja setiap individu dalam melaksanakan tugas di tempat kerja sesuai

dengan standar yang ditetapkan (Thomson dalam Prihatmodjo, 2001).

Bagi calon TKI melakukan uji kompetensi yang dilaksanakan oleh

lembaga terkait. Peningkatan kualitas yang harus dilakukan yaitu

menyempurnakan peraturan tentang uji kompetensi, menyediakan tempat untuk

Page 56: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

39

uji kompetensi di daerah terdekat dengan calon TKI, serta penyelenggaraan uji

kompetensi selama satu hari oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

BLKLN yang fokus terhadap permintaan negara tujuan pastilah memiliki

standar penilaian yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan standar negara

tujuan. Pengukuran kemampuan TKW yang ada masih terbatas pada satu standar

kompetensi saja, padahal setiap negara tujuan mempunyai kriteria dan standar

penilaian. Untuk itu BLKLN yang dibentuk harus disesuaikan dengan negara

tujuan dan memakai standar penilaian yang disesuai dengan kebutuhan negara

tersebut.

4.5. Pelaksanaan Uji Kompetensi

Pelaksanaan uji kompetensi bertujuan untuk memberikan penilaian agar

dapat memenuhi bukti kompetensi yang dimiliki oleh peserta pelatihan yang akan

dinilai serta menghasilkan pelabelan ’Kompeten’ atau ’Belum kompeten’.

Persiapan dalam uji kompetensi melibatkan peserta yang telah dilatih, Tempat Uji

Kompetensi (TUK), Materi Uji Kompetensi (MUK), tim Asesor dan penyelia uji

kompetensi, dan administrasi. Penyelenggaraan uji kompetensi terdiri atas dua

sesi dengan 2 jam ujian tertulis dan 4 jam ujian praktek. Terakhir adalah

penerbitan Sertifikat Kompetensi Kerja yang memuat penilaian.

4.6. BLKLN Putra Alwini

Penelitian dilaksanakan pada dua BLKLN, yaitu BLKLN Putra Alwini dan

BLKLN Barfo Mahdi. Analisis mengenai karakteristik calon TKW dan proses

Page 57: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

40

pelaksanaan pelatihan yang dikaji adalah calon TKW yang sedang mengikuti

pelatihan pada BLKLN Putra Alwini.

4.6.1. Sejarah dan Perkembangan BLKLN

Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLKLN) Putra Alwini didirikan

pada tahun 1999 yang dipimpin oleh kepala Balai Latihan Kerja. BLKLN ini

beralamat di Jalan Perkutut no. 19 Bukit Duri, Jakarta Timur. Tugas pokok yang

dilakukan yaitu melaksanakan berbagai pelatihan keterampilan kerja bagi Calon

Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang akan dikirim ke luar negeri agar memiliki

pengetahuan dan keterampilan di bidang Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT)

dan Baby Sitter. Pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan negara

penempatan, yaitu ke negara-negara Kawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia,

Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Yaman, dan Afrika.

Berbagai program pelatihan peningkatan keterampilan kerja yang

dilaksanakan merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat di

bidang ketenagakerjaan, dan melalui dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi yang

anggarannya dibebankan kepada PPTKIS.

BLKLN Putra Alwini merupakan kategori BLK yang juga mempunyai

PPTKIS dengan nama yang serupa yaitu PT Putra Alwini. Selain itu BLKLN

Putra Alwini juga menerima peserta pelatihan yang berasal dari PPTKIS lain.

PPTKIS yang bekerjasama dengan BLKLN Putra Alwini, yaitu PT Nurbakti

Langgeng Mandiri, PT Sinar Berlian Mandiri, PT Salha, PT Reka Wahana

Sentosa, Lahji. Selain sebagai tempat diselenggarakan pelatihan, BLKLN ini

Page 58: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

41

merupakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi calon TKW untuk evaluasi

penilaian yang dilakukan oleh LSP.

4.6.2. Visi dan Misi BLKLN

Balai Latihan Kerja luar Negeri yang didirikan di setiap daerah/provinsi

memiliki visi dan misi.Visi yang akan dicapai yaitu terwujudnya pelatihan

keterampilan berbasis kompetensi dan diserap pasar kerja. Adapun misi yang

ditempuh dengan:

a. Membentuk SDM yang berkualitas, inovatif dan kreatif.

b. Menjadikan Lembaga Pelatihan yang exellent dan berfungsi sebagai penyedia

tenaga profesional yang mandiri.

c. Melakukan kerjasama antar sesama lembaga pelatihan guna meningkatkan

mutu hasil pelatihan.

d. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan sesuai pasar kerja.

e. Meningkatkan relevansi dan efisiensi program pelatihan sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan permintaan tenaga kerja.

4.6.3. Organisasi BLKLN

Dalam menjalankan kegiatan keorganisasian BLKLN Putra Alwini

mempunyai struktur organisasi yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 59: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

42

Gambar 2. Stuktur Organisasi BLKLN Putra Alwini

Kepala BLKLN merupakan pimpinan BLKLN yang bertugas mengelola

dan memimpin seluruh kegiatan BLKLN dan melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan kegiatan program pelatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi ke luar

negeri. Bidang Tata Usaha bertugas mengatur administrasi ketatausahaan

BLKLN, personalia, keuangan, dan urusan asrama. Instruktur bertugas

memberikan pelatihan kepada calon TKW dan juga berperan aktif dalam

merencanakan penyelenggaraan pelatihan yang disusun sesuai dengan keahlian

masing-masing instruktur. Kepala BLKLN bersama staf melakukan evaluasi dua

minggu setelah pelatihan diselenggarakan untuk melihat berbagai faktor

penunjang dan kendala selama pelatihan.

4.6.4. Kurikulum Pelatihan

Modul kurikulum dan silabus pelatihan TKI harus disusun berdasarkan

SLK masing-masing sektor jabatan kerja atau masing-masing negara tujuan TKI.

Kurikulum pelatihan dalam BLKLN Putra Alwini terdiri atas materi-materi

pelatihan, banyaknya jam pelatihan (JP) baik teori maupun praktek, serta

Kepala BLKLN

Koordinator Instruktur

Bid. Pelatihan Bid. Tata Uaha

- Administrasi Umum

- Kepegawaian - Keuangan - Asrama

- Instruktur/ Penguji - Instruktur B. Inggris - Instruktur B.

Mandarin - Instruktur B. Arab

Bagian perencanaan penyelenggaraan

pelatihan

Page 60: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

43

seperangkat pengaturan JP yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pendidikan dan pelatihan. Waktu pelatihan dimulai pada pukul 08.00-

12.00 dan dilanjutkan pukul 14.00-16.00 WIB.

Tabel 2. Kurikulum Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008

Jam Pelatihan No. Materi Pelatihan Teori Praktek Jumlah

A. Pembekalan Mental dan Fisik 1. Motivasi dan mental 2. Pemahaman kebudayaan Timur

Tengah 3. Perjanjian dan perlindungan

kerja 4. Tata cara keberangkatan 5. Tata cara kepulangan 6. Persiapan pasca kerja 7. Keuangan, bank dan asuransi 8. Agama dan kerohanian 9. Fisik dan olahraga

6 3

2 1 1 1 2 - -

- - - - - - -

66,25 15

6 3

2 1 1 1 2

66,25 15

Total A 16 81,25 97,25 B. Keterampilan Kejuruan

1. Tata graha 2. Tata boga 3. Laundry dan setrika 4. Mengasuh bayi, balita, dan

orang tua (lansia) 5. Pengetahuan kesehatan 6. Pengenalan alat listrik dan

telepon

4 7 4 5

2,5 2

15 13

17,5 10

- -

19 20

21,5 10

2,5 2

Total B 24,5 55,5 80 C. Pendidikan Bahasa

1. Bahasa Arab

32

64

96 Total C 32 64 96 D. Uji Keterampilan

1. Uji keterampilan internal 2. Uji keterampilan kompetensi

6 3

3 4

9 7

Total D 81,5 207,75 289,25 Total Keseluruhan (A+B+C+D)

81,5

207,5

289,25 Sumber: Arsip BLKLN Putra Alwini

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa pada pendidikan bahasa Arab

memiliki jumlah jam pelatihan (JP) terbanyak yaitu sebesar 96 JP. Diikuti materi

pembekalan mental dan fisik, agama dan kerohanian memiliki jam pelatihan

praktek terbanyak, yaitu sebesar 66,25. Pada keterampilan kejuruan laundry dan

setrika memiliki waktu sebesar 21,5 JP. Selanjutnya sebanyak 20 JP terdapat pada

Page 61: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

44

pelatihan tata boga, 19 jampel pada pelatihan tata graha, 10 JP pada pelatihan

mengasuh anak, bayi, Balita, dan orang tua lanjut usia (Lansia). Total keseluruhan

penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan BLKLN Putra Alwini sebanyak 289,

25 JP.

Apabila dalam satu hari menggunakan 9 JP maka akan diperoleh waktu

pelatihan sebanyak 32 hari (satu bulan). Namun dalam penyelenggaraannya

lamanya waktu pelatihan tergantung dari permintaan PPTKIS12.

“Untuk waktu pelatihan disesuaikan dengan permintaan dari PPTKIS, kalau minta satu minggu maka jam pelatihan akan dipadatkan.” (Bu IG)

4.6.5. Metodologi Pelatihan

4.6.5.1. Metode Pelatihan

Metode pelatihan merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh

pengajar atau instruktur dalam menyampaikan materi. Pelatihan kerja yang

dilaksanakan menggaplikasikan asas “Training By Doing” yang menekankan pada

praktek dengan proporsi 75% dan teori 25%. Pelaksanaan pelatihan berbentuk

bimbingan (demonstrasi), simulasi, atau bentuk praktek lainnya yang mengarah

kepada penggunaan alat dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan kondisi yang

sesungguhnya.

Perencanaan pembelajaran menggunakan 1 JP yang terdiri atas 45 menit.

Untuk waktu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon TKW mengacu

pada SKKNI yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang

merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan

12 Dulunya PJTKI. PPTKIS kependekan dari Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia.

Page 62: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

45

tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku namun dalam pelaksanaannya dapat

disesuaikan dengan permintaan dari masing-masing PPTKIS.

4.6.5.2. Alat Bantu Pelatihan

Alat bantu pelatihan digunakan agar dapat menggantikan benda yang

sesungguhnya. Pada BLKLN Putra Alwini menggunakan alat Bantu sebagai

berikut:

a. Alat bantu tercetak. Materi yang digunakan untuk mendukung pengajaran

berupa buku, petunjuk teknis, lembar pekerjaan, dan handout.

b. Alat bantu grafik. Berupa gambar, ilustrasi, foto, cetak biru, peta,

c. Alat bantu tiga dimensi. Berupa model boneka, dan model kerja (mesin cuci,

setrika, dan vaccum cleanner).

d. Alat bantu terproyeksi. Berupa film.

e. Alat bantu terdengar. Berupa rekaman pita dan rekaman pembicaraan.

Alat bantu perlu dipersiapkan dengan baik agar peserta pelatihan dapat lebih

mudah memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan data-data di lapangan

bahwa pada pelaksanaan pelatihan, alat bantu pelatihan sudah terlaksana dengan

baik. Namun masih terdapat alat bantu yang jumlahnya tidak sebanding dengan

banyaknya peserta pelatihan. Berikut keterangan di lapangan:

”Sarana yang ada cukup memadai tapi untuk vaccum cleanner masih kurang jumlahnya. Paling mereka tunggu-tungguan aja.” (Bu RA)

Page 63: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

46

4.6.6. Instruktur Pelatihan

Jumlah instruktur pelatihan di BLKLN Putra Alwini sebanyak lima orang

dengan status sebagai instruktur tetap. Pada Tabel 3 diperlihatkan latar belakang

para instruktur:

Tabel 3. Latar Belakang Instruktur Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008

Instruktur No. Keterangan

1 2 3 4 5

1 Nama IG HS RA AB Ft

2 Pendidikan Formal

SMU Fakultas Teknik Elektro

Fakultas Tarbiyah IAIN

Aliyah D3 Keuangan dan Perbankan

3 Pelatihan dan kursus yang diikuti

TOT TOT, TO:CBT/CBA, Paket B, Workshop Psikologi

TOT, CBT/CBA, PAP, Paket B

TOT Kursus computer, TOT

4 Pengalaman Mengajar

7 tahun 7 tahun 6 tahun 2 tahun 2 tahun

5 Instruktur Bidang

Keteram-pilan dan PAP

Keterampilan, bahasa Inggris dan Arab

Bahasa Arab

Keterampi- lan dan bahasa Arab

Bahasa Arab

4.6.7. Kapasitas Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan yang berkualitas pada BLKLN Putra Alwini

didukung dengan jumlah lokal kelas 10 ruangan, yang terdiri atas 2 lokal kelas

ruangan laboraturium bahasa, 4 kelas untuk praktek, 4 kelas untuk teori. Daya

tampung untuk setiap lokal kelas sebanyak 20 orang dan mampu melatih 500

sampai 1000 peserta latihan setiap tahun.

Apabila dalam satu hari jumlah calon TKW yang mengikuti pelatihan

lebih dari 20 orang maka pengajaran dilakukan di luar kelas dengan alat bantu

papan tulis dan spidol.

Page 64: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

47

4.6.8. Peserta Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan yang di BLKLN Putra Alwini diselenggarakan

berdasarkan ketetapan Depnakertrans yang tertuang dalam UU No. 39 Tahun

2004. Pelaksanaan pelatihan ini telah terjadwal dan menjadi bagian dari prosedur

sebelum calon TKW berangkat ke luar negeri. Peserta pelatihan biasanya

didatangkan dari masing-masing PPTKIS. Untuk pelaksanaan pelatihan, kategori

peserta pelatihan dibagi menjadi dua, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Persyaratan Peserta Pelatihan BLKLN Putra Alwini, April 2008 No. Kategori Persyaratan

1. Pencari Kerja untuk dalam negeri Pas foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, foto kopi KTP, foto kopi ijazah minimal SMP, usia minimal 20-35 tahun, surat keterangan dokter, memiliki baju putih dan celana panjang warna hitam, lulus test masuk dan pschycotest.

2. Tenaga Kerja Wanita yang akan bekerja ke luar negeri

Biasanya ditentukan oleh PPTKIS dengan BLKLN.

Sumber: Arsip BLKLN Putra Alwini

4.7. BLKLN Barfo Mahdi

Dalam rangka meningkatkan mutu pelatihan bagi calon TKW untuk

ditempatkan di negara-negara Kawasan Timur Tengah perlu suatu gambaran

mengenai BLKLN yang telah terakreditasi Sangat Baik (A) dari Depnakertrans.

Berdasarkan Surat keputusan Deputi Penempatan BNP2TKI tahun 2008 diketahui

bahwa BLKLN Barfo Mahdi terakreditasi Sangat Baik (A).

P.T. Barfo Mahdi berdiri sejak tahun 1984 yang kemudian pada tahun

1986 diresmikanlah Balai Latihan Kerja Luar Negeri. BLKLN ini berlokasi di Jl.

Asem Baris Raya No. 3 RT.006/012, Kebon Baru Jakarta Selatan 12830. BLKLN

ini fokus pada pelatihan bagi calon TKW yang akan bekerja ke negara-negara

Page 65: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

48

kawasan Timur tengah sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Sama seperti

BLKLN Putra Alwini, BLKLN Barfo Mahdi berupaya untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan calon TKW sebelum diberangkatkan ke luar

negeri. Selain sebagai tempat diselenggarakan pelatihan, BLKLN ini merupakan

Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi calon TKW untuk evaluasi penilaian yang

dilakukan oleh LSP.

Perbedaan BLKLN ini dengan BLKLN Putra Alwini adalah dalam hal

jumlah calon TKW yang diberangkatkan setiap bulannya. Rata-rata pengiriman

calon TKW di BLKLN Barfo Mahdi adalah 30 orang sedangkan BLKLN Putra

Alwini rata-rata mengirimkan sebanyak 500-1000 orang per tahun. Ironisnya pada

BLKLN barfo Mahdi mempunyai kapasitas pelatihan sebanyak 300 orang. Ketika

ditanyakan kepada pihak BLKLN Barfo Mahdi diperoleh informasi bahwa untuk

mengirimkan TKW bekerja ke Negara kawasan Timur-Tengah BLKLN tersebut

fokus pada tataran kualitas dan bukan pada kuantitas. Berikut komentar dari pihak

Barfo Mahdi:

“BLKLN kita itu rata-rata per bulannya hanya melakukan ujian pada 30 orang saja, paling banyak saat ini 50 orang. Kapasitas pelatihan yang kita punya untuk 300 orang, berati kita itu kan “over cappacity”. Dan kita benar-benar fokus pada kualitas TKW dan bukan kuantitas, jadi pelatihan yang dilaksanakan minimal harus 30 hari. Karena untuk menilai sikap, perilaku dan mental nggak bisa hanya dengan 3 hari saja.” (Pak Sy)

4.7.1. Kurikulum Pelatihan

Modul kurikulum dan silabus pelatihan TKI yang dimiliki Barfo Mahdi

sama dengan BLKLN Putra Alwini karena penyusunan ini berdasarkan SLK

masing-masing sektor jabatan kerja atau masing-masing negara tujuan TKI.

Page 66: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

49

Perbedaannya terdapat pada jumlah jam pelajaran yang dilatihkan kepada calon

TKW.

Pengiriman tenaga kerja ke negara-negara tujuan Timur Tengah, pelatihan

yang diberikan meliputi:

Tabel 5. Kurikulum Pelatihan BLKLN Barfo Mahdi, April 2008

Jam Pelatihan No. Materi Pelatihan Teori Praktek Jumlah

A. Pembekalan Mental dan Fisik 1. Motivasi dan mental 2. Pemahaman kebudayaan Timur Tengah 3. Perjanjian dan perlindungan kerja 4. Tata cara keberangkatan 5. Tata cara kepulangan 6. Persiapan pasca kerja 7. Keuangan, bank dan asuransi 8. Agama dan kerohanian 9. Fisik dan olahraga

6 3 2 1 1 1 2 - -

- - - - - - -

45 30

6 3 2 1 1 1 2

45 30

Total A 16 75 91 B. Keterampilan Kejuruan

1. Tata graha 2. Tata boga 3. Laundry dan setrika 4. Mengasuh bayi, balita, dan orang tua

(lansia) 5. Pengetahuan kesehatan 6. Pengenalan alat listrik dan telepon

4 8 5 5 4 2

14 12 16 8 - -

18 20 21 13 4 2

Total B 28 50 78 C. Pendidikan Bahasa

1. Bahasa Arab

32

64

96 Total C 32 64 96 D. Uji Keterampilan

1. Uji keterampilan internal 2. Uji keterampilan kompetensi

6 3

3 4

9 7

Total D 9 7 16 Total Keseluruhan (A+B+C+D) 85 121 206 Sumber: BLKLN Barfo Mahdi

Pada Tabel 5 diketahui bahwa pendidikan bahasa Arab memiliki jumlah

jam pelatihan (JP) terbanyak yaitu sebesar 96 JP. Pada materi pembekalan mental

dan fisik, motivasi dan mental memiliki proporsi jam pelatihan yang paling

banyak pada teori yaitu 6 JP, karena menurut salah seorang instruktur hal tersebut

sebagai dasar pegangan calon TKW dapat bertahan kerja di luar negeri.

Sedangkan pada praktek pelatihan mengenai agama dan kerohanian menggunakan

Page 67: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

50

45 JP. Pelatihan agama dan kerohanian dilakukan dalam kegiatan solat berjamaah

pada saat subuh, magrib, dan isya. Selain itu kegiatan keagamaan juga dilakukan

melalui ceramah subuh yang dipimpin oleh mantan kepala BLKLN. Solat

berjamaah dan ceramah dilakukan di Mushola yang disediakan.

“TKW yang pinter pelatihan belum tentu dia bisa kerja bagus, mending TKW yang punya inisiatif dan kreatif yang lebih menghasilkan kerja bagus. Untuk agama itu penting sekali untuk mengatasi TKW yang rentan stres”. (Bu SS)

Pada materi keterampilan kejuruan, jam pelajaran dengan proporsi terbesar

sebanyak 21 JP terdapat pada laundry dan setrika. Selanjutnya sebanyak 20 JP

terdapat pada pelatihan tata boga, 18 JP pada pelatihan tata graha, 13 JP pada

pelatihan mengasuh anak, bayi, balita, dan orang tua (lansia). Total keseluruhan

penyelenggaraan pelatihan sebanyak 206 JP. Apabila dalam satu hari

menggunakan 9 JP maka akan diperoleh waktu pelatihan sebanyak 23 hari (tiga

minggu).

“Terkadang ada PPTKIS yang gak mau melatih TKWnya di BLKLN kita karena lama untuk pergi ke luar negerinya. Kalau TKW kan taunya semakin cepat pergi semakin bagus.” (Bu SS)

4.7.2. Instruktur Pelatihan

Jumlah instruktur pelatihan di BLKLN Barfo Mahdi sebanyak lima orang

dengan status sebagai instruktur tetap. Berikut ini merupakan latar belakang para

instruktur:

Page 68: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

51

Tabel 6. Latar Belakang Instruktur BLKLN Barfo Mahdi, April 2008

Instruktur No. Keterangan

1 2 3 4 5

1 Nama AS AJ ARD SS SA SS

2 Pendidikan Terakhir

Ikip Muhammadiyah, Yogyayakarta

SMA SPG Fakultas Tarbiyah UI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

3 Pengalaman Bekerja

PT. Pembangunan Perumahan, PT. Sahlina Tour and Travel, PT. Sabika Arabindo, PT Barfo Mahdi

SD Berdikari

Domino Pizza, Koperasi Al-Ikhlas, PT. Suwatra Jakarta, PT. Barfo Mahdi

AP2TKI, PT. Barfo Mahdi

PJTKI Delta Rona Adiguna, BLKLN Sabrina Putri Mandiri, YLPTKI Megah Buana, BLKLN Barfo Mahdi

4 Pengalaman Mengajar

21 tahun 22 tahun 8 tahun 3 tahun 2 tahun

4.7.3. Peserta Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan yang di BLKLN Barfo Mahdi diselenggarakan

berdasarkan ketetapan Depnakertrans yang tertuang dalam UU No. 39 Tahun

2004. Pelaksanaan pelatihan ini telah terjadwal dan menjadi bagian dari prosedur

sebelum Calon TKW berangkat ke luar negeri. Peserta pelatihan sebagian besar

didatangkan dari PT. Barfo Mahdi. Adapun persyaratan peserta sebagai berikut:

a. Pendidikan : Minimum SD

b. Umur : Minimal 25 tahun

c. Pengalaman Kerja : Tidak diharuskan

d. Kondisi kesehatan : Lulus tes kesehatan dari klinik yang telah ditunjuk

Page 69: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

52

e. Lulus tes : membaca, menulis, bahasa, wawancara tentang

kesiapan mental peserta pelatihan, wawancara tentang latar belakang

peserta pelatihan

Page 70: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB V EVALUASI KEBERHASILAN PELATIHAN

5.1. Karakteristik Responden

Hasil kuesioner menunjukkan karakteristik responden yang terdiri dari

usia, asal daerah, pendidikan terakhir, status perkawinan, pengalaman bekerja ke

luar negeri, motivasi.

Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan usia pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

0

10

20

30

40

< 29 ≥ 29

Usia

Berdasarkan kuesioner diperoleh usia rata-rata responden yang diteliti

yaitu 29 tahun. Sebanyak 37 orang responden (61,67%) dari keseluruhan 60 orang

responden berada pada kisaran usia < 29 tahun dan sebanyak 23 orang (38,33%)

berusia ≥ 29 tahun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keseluruhan usia calon TKW

terdapat pada kisaran usia < 29 tahun dan digolongkan dalam kategori kelompok

usia muda atau usia produktif.

Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan asal daerah pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

0

10

20

30

40

50

60

P. Jawa Luar P. Jawa

Asal daerah

Page 71: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

54

Pada Gambar 4 terlihat bahwa mayoritas calon TKW yang mengikuti

pelatihan berasal dari Pulau Jawa sebanyak 52 orang (86,67%), sedangkan

delapan orang (13,33%) berasal dari luar Pulau Jawa. Jadi diketahui bahwa

peserta pelatihan di BLKLN Putra Alwini secara umum berasal dari Pulau Jawa.

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

0

10

20

30

40

50

SLTA/Aliyah SLTP/Tsanawiyah SD/Ibtidaiyah

Pendidikan

Pada Gambar 5 diketahui bahwa calon TKW yang akan bekerja ke

Negara-negara kawasan Timur Tengah didominasi oleh responden berpendidikan

SD/Ibtidaiyah sebanyak 43 orang (71,67%) diikuti yang berpendidikan

SLTP/Tsanawiyah sebanyak 13 orang (21,67%), dan SLTA/Aliyah sebanyak 4

orang (6,67%). Hal ini sejalan dengan informasi data penempatan (2006), yang

mengatakan bahwa TKW non formal masih didominasi oleh calon TKW lulusan

SD sebesar 54 persen, dan SLTP 42 persen.

“Untuk TKW yang ke Timur Tengah persyaratannya lebih mudah daripada ke Asia Pasifik makanya kebanyakan lulusan SD, malah ada yang gak lulus SD asalkan bisa baca dan tulis bisa berangkat”. (Bu IG)

Page 72: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

55

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

0

10

20

30

40

50

Belum menikah Sudah menikah Janda

Status perkawinan

Status pribadi calon TKW yang sedang mengikuti pelatihan ini terdiri dari

calon TKW yang berstatus belum menikah, menikah, dan janda. Berdasarkan

Gambar 6, terlihat bahwa sebagian besar responden sebanyak 43 orang (66,67%)

memiliki status telah menikah. Sebanyak 10 orang (16,67%) memiliki status

belum menikah, dan sebanyak tujuh orang (11,67%) berstatus janda. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa calon TKW yang akan ke bekerja ke negara-negara

kawasan Timur Tengah, berstatus telah menikah.

Gambar 7. Karakterististik responden berdasarkan pengalaman bekerja ke luar negeri pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

05

10152025303540

Sudahpernah

Belumpernah

Pengalaman bekerja keluar negeri

Page 73: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

56

Calon TKW yang akan bekerja ke luar negeri masih didominasi dengan

calon yang belum pernah bekerja ke luar negeri sebanyak 40 orang (66,67%) dan

yang pernah bekerja ke luar negeri sebanyak 20 orang (33,33%).

5.2. Pemahaman Materi dari Sudut Pandang calon TKW

Berkaitan dengan materi keterampilan kejuruan yang ada di BLKLN

Putra Alwini, proporsi jam pelatihan terbanyak terdapat pada materi laundry dan

setrika. Upaya meningkatkan kualitas calon TKW melalui pendidikan dan

pelatihan yang dilaksanakan di BLKLN Putra Alwini perlu suatu metode yang

efektif dalam memberikan materi yang diajarkan. Berdasarkan sampel yang

diambil di BLKLN Putra Alwini (Tabel 7), para peserta pendidikan dan pelatihan

(calon TKW) memilih bahwa materi yang paling sulit untuk dipelajari selain

pelatihan bahasa Arab adalah pelatihan memasak dan menghidangkan (Tata Boga)

sebesar 58,33 persen. Sebaliknya untuk pelatihan yang paling mudah dipelajari

adalah pelatihan mengasuh anak dan balita sebesar 43,33 persen.

Tabel 7. Kecepatan pemahaman calon TKW terhadap pelatihan yang diberikan di BLKLN Putra Alwini, April 2008

No. Materi Pelatihan Tersulit Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Membersihkan ruang tamu dan kamar tidur/tata

graha 6 10

2 Memasak dan menghidangkan makanan/tata boga 35 58,33 3 Mencuci dan menyeterika/laundry 15 25 4 Mengasuh anak dan balita/baby sitter 4 6,66 Total 60 100 Materi Pelatihan Termudah

5 Membersihkan ruang tamu dan kamar tidur/tata graha

10 16,66

6 Memasak dan menghidangkan makanan/tata boga 7 11,67 7 Mencuci dan menyeterika/laundry 17 28,33 8 Mengasuh anak dan balita/baby sitter 26 43,33 Total 60 100

Page 74: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

57

Menyusun kurikulum dan pembagian waktu jam pelajaran perlu diberikan

proporsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan calon TKW. Misalnya, pelatihan

bahasa memiliki proporsi jam pelajaran yang lebih banyak karena bahasa

merupakan dasar berkomunikasi dengan majikan. Selain itu dimulai dari

keterampilan berbahasa juga dapat memperkecil munculnya kesalahpahaman

dengan majikan, yang pada akhirnya akan memperkecil kekerasan yang dilakukan

majikan terhadap TKW di luar negeri.

Keterampilan kejuruan memasak dan menghidangkan (Tata Boga) perlu

diberikan porsi yang besar dalam waktu pelatihan. Berdasarkan data kualitatif

diketahui bahwa calon TKW belum terbiasa merasakan masakan ala Timur

Tengah. Sedangkan dalam pelatihan mengasuh anak dan balita mereka lebih

terbiasa melakukannya. Hal ini sejalan dengan status calon TKW yang didominasi

dengan status menikah.

5.3. Analisis Hubungan Karakteristik Individu dengan Tingkat Keberhasilan calon TKW dalam Menyerap Pelatihan

Karakteristik yang mempengaruhi tingkat keberhasilan calon TKW

merupakan faktor yang ada pada diri calon TKW. Untuk melihat hubungan antara

karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW, maka digunakan

analisis tabulasi silang (Crosstabs), uji korelasi Rank Spearman, dan Chi Square.

Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk variabel asal daerah, tingkat

pendidikan, pengalaman bekerja, dan motivasi. Pengujian yang dilakukan

menghasilkan nilai Probaility (P) untuk kemudian dibandingkan dengan tingkat

signifikansi 0,05. Apabila P value > taraf nyata (0,05) dapat diartikan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara karakteristik individu dengan

Page 75: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

58

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan. Apabila P value <

taraf nyata (0,05) dapat diartikan terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara

karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap

pelatihan.

Variabel usia dan status perkawinan digunakan uji Chi Square (X2). Hasil

uji Chi Square dapat dilihat apabila X2 hitung > taraf nyata (0,05) maka tidak

terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara usia dan status perkawinan

dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan. Apabila X2

hitung < taraf nyata (0,05) maka terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara

usia dan status perkawinan dengan tingkat keberhasilan calon TKW dalam

menyerap pelatihan.

Hipotesis yang diajukan merupakan dugaan sementara antara variabel

yang masih dianalisis untuk dibuktikan. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Tidak mempunyai peranan yang positif dan signifikan antara karakteristik

individu serta pelaksanaan pelatihan dengan tingkat keberhasilan

pelatihan.

H1 : Mempunyai peranan yang positif dan signifikan antara karakteristik

individu serta pelaksanaan pelatihan dengan tingkat keberhasilan pelatihan.

Berikut ini merupakan tabel yang memuat hasil uji yang dilakukan pada

program SPSS 13.0.

Page 76: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

59

Tabel 8. Hasil uji korelasi Rank Spearman antara karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Karakteristik Individu Koefisien

korelasi P Value Kesimpulan

Asal daerah 0,340 0,008 Terima H1Tingkat Pendidikan 0,99 0,453 Terima H0Pengalaman Bekerja 0,327 0,011 Terima H1Motivasi 0,522 0,000 Terima H1

Tabel 9. Hasil uji Chi Square antara karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Karakteristik Individu df P Value Kesimpulan Usia 1 0,071 Terima H0Status Perkawinan 2 0,000 Terima H1

5.3.1. Hubungan Usia Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Berdasarkan hasil uji Chi Square antara karakteristik individu dengan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW pada Tabel 9 diperoleh nilai P value

sebesar 0,071 lebih besar dari taraf nyata 0,05. Maka diketahui bahwa hipotesis

penelitian ditolak (terima H0) yaitu usia calon TKW tidak mempunyai hubungan

yang signifikan (nyata) terhadap keberhasilannya dalam mengikuti pelatihan yang

diselenggarakan di BLKLN.

Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Usia dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan Rendah Tinggi Usia

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah

Muda 9 24,32 28 75,68 37 (100%) Tua 6 26,09 17 73,91 23 (100%)

Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa calon TKW yang memiliki

tingkat keberhasilan pelatihan tinggi adalah calon TKW dengan golongan umur

muda sebesar 75,68 persen, sedangkan sisanya sebesar 24,32 memiliki tingkat

Page 77: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

60

keberhasilan rendah. Pada calon TKW dengan golongan umur tua yang memiliki

tingkat keberhasilan pelatihan rendah sebesar 26,09 persen sedangkan sisanya

sebesar 75,68 persen memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Silaen (1998), mengatakan bahwa semakin tua umur seseorang maka

penerimaannya terhadap hal-hal baru semakin rendah. Dalam penelitian ini hal

tersebut tidak terbukti karena antara usia dengan tingkat keberhasilan pelatihan

tidak mempunyai hubungan yang nyata. Oleh karena itu usia tidak menjadi faktor

penghambat bagi peserta pelatihan yang tergolong berusia tua (> 29) untuk dapat

berhasil dalam pelatihan. Apabila dilihat berdasarkan lamanya hidup, calon TKW

dengan golongan umur tua lebih berpengalaman dalam menangani dan mengatur

pekerjaan yang berhubungan rumah tangga seperti membersihkan rumah,

mencuci, menyeterika, serta mengasuh bayi.

5.3.2. Hubungan Asal Daerah Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Tabel 8 hasil uji korelasi menunjukan bahwa asal daerah memperoleh nilai

korelasi sebesar 0,340 yang mengindikasikan bahwa antara asal daerah dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. P value yang

diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Sehingga hipotesis

penelitian diterima (terima H1) yaitu terdapat hubungan yang signifikan (nyata)

antara asal daerah dengan tingkat keberhasilan pelatihan.

Page 78: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

61

Tabel 11. Jumlah Responden Menurut Asal Daerah dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Asal Daerah Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Luar P. Jawa 5 62,5 3 37,5 8 (100%) P. Jawa 10 19,23 42 80,77 52 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Penelitian asal daerah calon TKW dikelompokkan ke dalam dua kategori

yaitu yang berasal dari Pulau Jawa dan yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Pengkategorian ini dimaksudkan untuk mengetahui persentase calon TKW yang

berasal dari luar Pulau Jawa dalam mengikuti pelatihan ke BLKLN Putra Alwini.

Calon TKW dengan tingkat keberhasilan pelatihan rendah adalah calon TKW

yang berasal dari luar Pulau Jawa sebesar 62,5 persen sedangkan sisanya 37,5

persen memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk tingkat keberhasilan

tinggi dimiliki oleh calon TKW yang berasal dari Pulau Jawa sebesar 80,77

persen. Sebesar 19,23 persen calon TKW dari Pulau Jawa memiiki tingkat

keberhasilan yang rendah.

Perbedaan tingkat keberhasilan berdasarkan asal daerah tersebut diperkuat

oleh salah satu instruktur di BLKLN Putra Alwini, yang mengatakan bahwa

dalam mengajar calon TKW yang berasal dari luar Pulau Jawa diperlukan porsi

yang lebih banyak dari calon TKW yang berasal dari Pulau Jawa dengan tingkatan

pendidikan yang sama. Berikut hasil wawancara dengan instruktur:

“Kalau calon TKW yang dari jauh (luar Pulau Jawa) agak susah melatihnya karena baca tulis saja mereka belum lancar, padahal mereka lulusan SMP. Kalau dari jawa pendidikan SMP sudah lancar baca tulisnya”. (Bu IG)

Page 79: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

62

5.3.3. Hubungan Tingkat Pendidikan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Tabel 8 diketahui bahwa hasil nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,99

yang artinya tingkat pendidikan dengan tingkat keberhasilan pelatihan

berhubungan positif. P value yang diperoleh sebesar 0,453 lebih besar dari taraf

nyata 0,05 persen. Kesimpulannya yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan

(nyata) antara tingkat pendidikan dengan tingkat keberhasilan pelatihan yang

dilakukan. Jadi hipotesis penelitian ditolak (Terima H0).

Tabel 12. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

SD/MI 12 27,91 31 72,09 43 (100%) SLTP/MTs 2 15,38 11 84,62 13 (100%) SLTA/MA 1 25 3 75 4 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil tabulasi silang diperoleh data bahwa calon TKW dengan tingkat

pendidikan SLTP/MTs memiliki tingkat keberhasilan tinggi sebesar 84,62 persen,

sisanya sebesar 15,38 persen memiliki tingkat keberhasilan rendah. Sedangkan

tingkat pendidikan SD/MI memilikitingkat keberhasilan yang rendah sebesar

27,91 persen, sisanya 72,09 persen memiliki tinggi keberhasilan tinggi.

Lulusan SLTA belum tentu tingkat keberhasilannya lebih tinggi daripada

lulusan SLTP. Namun apabila diperbandingkan, SD/MI masih dalam tingkat

keberhasilan yang rendah dalam menerima pelatihan yang diselenggarakan. Hal

ini perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak penyelenggara latihan untuk

membuat proporsi jam pelatihan yang sesuai dengan kemampuan calon TKW

tingkatan SD/MI, karena mayoritas calon TKW yang akan bekerja ke negara-

Page 80: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

63

negara kawasan Timur Tengah adalah berada pada tingkat pendidikan SD atau

sederajat.

5.3.4. Hubungan Status Perkawinan Calon TKW dengan Tingkat

Keberhasilan Pelatihan Berdasarkan hasil uji Chi Square pada Tabel 9 diperoleh nilai P value

sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Hipotesis penelitian diterima

(terima H1), artinya status perkawinan calon TKW mempunyai hubungan yang

signifikan (nyata) terhadap tingkat keberhasilan dalam mengikuti pelatihan yang

diselenggarakan di BLKLN.

Tabel 13. Jumlah Responden Menurut Status Perkawinan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Status Perkawinan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Belum menikah 2 20

8

80 10 (100%)

Sudah menikah 11 26,19 31 73,81 42 (100%)

Janda 2 25 6 75 8 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon TKW dengan status belum

menikah memiliki tingkat keberhasilan pelatihan tinggi sebesar 80 persen, sisanya

20 persen memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Pada calon TKW dengan

status sudah menikah memiliki tingkat keberhasilan pelatihan rendah sebesar

26,19 persen, sisanya 73,81 persen memiliki tingkat keberhasilan pelatihan tinggi.

Page 81: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

64

5.3.5. Hubungan Pengalaman Bekerja Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman yang dilakukan pada Tabel

8 diperoleh nilai korelasi sebesar 0,327 yang mengindikasikan bahwa antara asal

daerah dan tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. P

value yang diperoleh sebesar 0,011 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Jadi dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1) yang artinya terdapat

hubungan yang signifikan (nyata) antara pengalaman bekerja dengan tingkat

keberhasilan pelatihan.

Tabel 14. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Bekerja dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Pengalaman Bekerja Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Belum Pernah 14 35 26 65 40 (100%) Sudah Pernah 1 5 19 95 20 (100%)

Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil tabulasi silang diketahui bahwa calon TKW yang belum pernah

berpengalaman bekerja ke luar negeri memiliki tingkat keberhasilan yang rendah

sebesar35 persen, sisanya sebesar 65 persen memiliki tingkat keberhasilan yang

tinggi. Pada calon TKW yang sudah pernah pengalaman bekerja di luar negeri

memiliki tingkat keberasilan yang tinggi sebesar 95 persen, sisanya sebesar 5

persen memiliki tingkat keberhasilan rendah.

Calon TKW yang sudah pernah bekerja di luar negeri telah memiliki

pengalaman kerja di lapang sehingga mereka hanya mengulang kembali pelatihan-

pelatihan yang diberikan. Berikut komentar instruktur pelatihan:

“Kalau TKW yang Eks tinggal mengingatkan-ingat pelatihan aja, malah kalau urusan bahasa bisa pinteran mereka daripada kita, mereka kan udah pernah terjun ke lapang sendiri”. (Bu SS)

Page 82: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

65

5.3.6. Hubungan Motivasi Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Uji korelasi Rank Spearman yang dilakukan pada Tabel 8 diperoleh nilai

korelasi sebesar 0,522 yang mengindikasikan bahwa antara asal daerah dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. Hasil P value

yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil apabila dibandingkan dengan taraf nyata

0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya

terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara motivasi calon TKW dengan

tingkat keberhasilan pelatihan.

Tabel 15. Jumlah Responden Menurut Motivasi dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Motivasi Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Rendah 5 100 - 5 (100%) Tinggi 10 18,18 45 81,81 55 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa calon TKW dengan motivasi yang

tinggi akan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi pula yaitu sebesar 81,81

persen sedangkan sisanya 18,18 persen memiliki tingkat keberhasilan yang

rendah. Pada calon TKW yang memiliki motivasi rendah untuk bekerja ke luar

negeri maka akan menghasilkan tingkat keberhasilan yang rendah pula sebesar

100 persen. Para calon TKW diberi pembekalan mental dan motivasi pada materi

pelatihan sebagai dasar diri bagi calon TKW untuk dapat bekerja secara

maksimal.

Page 83: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

66

5.4. Analisis Hubungan Pelaksanan Pelatihan dengan Tingkat Keberhasilan calon TKW dalam Menyerap Pelatihan

Uji koreasi Rank Spearman dilakukan untuk melihat hubungan antara

pelaksanan pelatihan yang diselenggarakan seperti kurikulum pelatihan, materi

pelatihan, waktu pelatihan, instruktur, serta sarana dan prasarana dengan tingkat

keberhasilan pelatihan. Pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai Probaility

(P) yang akan dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05. Apabila P value >

taraf nyata (0,05) dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

(nyata) antara pelaksanaan pelatihan dengan tingkat keberhasilan calon TKW

dalam menyerap pelatihan. Apabila P value < taraf nyata (0,05) dapat diartikan

terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara pelaksanaan pelatihan dengan

tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji korelasi Rank Spearman antara

karakteristik individu dengan tingkat keberhasilan calon TKW.

Tabel 16. Uji korelasi Rank Spearman antara Input BLKLN dengan tingkat keberhasilan calon TKW pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Pelaksanaan Pelatihan Koefisien

korelasi P Value Kesimpulan

Kurikulum 0,406 0,01 Terima H1Materi 0,322 0,012 Terima H1Waktu 0,383 0,003 Terima H1Instruktur 0,397 0,002 Terima H1Sarana dan prasarana 0,449 0,000 Terima H1

5.4.1. Hubungan Kurikulum Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 16 diperoleh

koefisien korelasi sebesar 0,406 yang mengindikasikan bahwa antara kurikulum

pelatihan dan tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif.

Hasil P value yang diperoleh sebesar 0,01 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Dapat

Page 84: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

67

disimpulakan bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya terdapat

hubungan yang signifikan (nyata) antara kurikulum pelatihan calon TKW dengan

tingkat keberhasilan pelatihan.

Tabel 17. Jumlah Responden Menurut Kurikulum Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Kurikulum Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Tidak diketahui 12 44,44 15 55,55 27 (100%)

Diketahui 3 9,09 30 90,90 33 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil penelitian terhadap calon TKW diketahui bahwa kurikulum

pelatihan yang tidak diketahui oleh calon TKW menimbulkan tingkat

keberhasilan yang rendah sebesar 44,44 persen sedangkan sisanya sebesar 55,55

persen memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Pada kurikulum yang diketahui

calon TKW memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu sebesar 90,90 persen

sedangkan sisanya 9,09 persen memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Oleh

karena itu kurikulum pelatihan perlu diketahui olehcalon TKW yang akan

melakukan pelatihan.

5.4.2. Hubungan Materi Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan

Pelatihan Hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 16 diperoleh koefisien

korelasi sebesar 0,322 yang mengindikasikan bahwa antara materi pelatihan dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. Hasil P value

yang diperoleh sebesar 0,12 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Dapat disimpulakan

bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya terdapat hubungan yang

Page 85: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

68

signifikan (nyata) antara materi pelatihan calon TKW dengan tingkat keberhasilan

pelatihan.

Tabel 18. Jumlah Responden Menurut Materi Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Materi Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Tidak relevan 2 100 0 - 2 (100%) Relevan 13 22,41 45 77,59 58 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Hasil penelitian terhadap calon TKW diketahui bahwa materi pelatihan

dinyatakan relevan oleh 45 orang responden sebesar 77,59 persen dengan tingkat

keberhasilan yang tinggi. Selanjutnya diketahui hanya dua orang sebesar 100

persen responden menyatakan bahwa materi pelatihan yang diberikan tidak

relevan terhadap tingkat keberhasilan pelatihan, sehinga mereka memiliki tingkat

keberhasilan yang rendah.

5.4.3. Hubungan Waktu Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan

Pelatihan Hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 16 diperoleh koefisien

korelasi sebesar 0,383 yang mengindikasikan bahwa antara waktu pelatihan dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. Hasil P value

yang diperoleh sebesar 0,03 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya terdapat hubungan yang

signifikan (nyata) antara materi pelatihan calon TKW dengan tingkat keberhasilan

pelatihan.

Page 86: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

69

Tabel 19. Jumlah Responden Menurut Waktu Pelatihan dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Waktu Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Tidak sesuai 10 47,62 11 52,38 21 (100%) Sesuai 5 12,82 34 87,18 39 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa waktu yang tidak sesuai memiliki

tingkat keberhasilan yang rendah yaitu sebesar 47,62 persen sedangkan sisanya

sebesar 52,38 memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Waktu pelatihan yang

sesuai dengan kemampuan calon TKW memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi

sebesar 87,18 persen sementara sisanya sebesar 12,82 memiliki tingkat

keberhasilan yang rendah.

5.4.4. Hubungan Tingkat Kemampuan Instruktur Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 16 diperoleh koefisien

korelasi sebesar 0,397 yang mengindikasikan bahwa antara materi pelatihan dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. Hasil P value

yang diperoleh sebesar 0,02 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya terdapat hubungan yang

signifikan (nyata) antara materi pelatihan calon TKW dengan tingkat keberhasilan

pelatihan.

Page 87: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

70

Tabel 20. Jumlah Responden Menurut Tingkat Kemampuan Instruktur dan Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Rendah Tinggi Tingkat

Kemampuan Instruktur Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Tidak mampu 3 100

0 - 3 (100%)

Mampu 12 21,05 45 78,95 57 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa instruktur yang tidak mampu

dalam menyampaikan pelatihan kepada TKW memiliki tingkat keberhasilan yang

rendah sebesar 100 persen sedangkan instruktur yang mampu menyampaikan

pelatihan kepada TKW memiliki tingkat keberhasilan pelatihan yang tinggi yaitu

sebesar 78,95 sisanya sebesar 21,05 persen memiliki tingkat keberhasilan yang

rendah. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa semakin seorang instruktur

mampu mengajar calon TKW maka semakin tinggi tingkat keberhasilan bagi

calon TKW. Semakin seorang instruktur tidak mampu mengajar calon TKW maka

semakin rendah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai calon TKW.

5.4.5. Hubungan Sarana dan Prasarana Pelatihan Calon TKW dengan Tingkat Keberhasilan Pelatihan

Hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 16 diperoleh koefisien

korelasi sebesar 0,449 yang mengindikasikan bahwa antara materi pelatihan dan

tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif. Hasil P value

yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf nyata 0,05. Dapat disimpulakan

bahwa hipotesis penelitian diterima (terima H1), artinya terdapat hubungan yang

signifikan (nyata) antara materi pelatihan calon TKW dengan tingkat keberhasilan

pelatihan.

Page 88: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

71

Tabel 21. Jumlah Responden Menurut Ketersediaan sarana dan prasarana dan

Tingkat Keberhasilan Pelatihan pada BLKLN Putra Alwini, April 2008

Tingkat Keberhasilan Pelatihan Rendah Tinggi

Ketersediaan sarana dan prasarana Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Jumlah

Tidak lengkap 5 83,33

1

16,66 6 (100%)

Lengkap 10 18,52 44 81,48 54 (100%) Jumlah 15 25 45 75 60 (100%)

Berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa tidak lengkapnya sarana dan

prasaana memiliki tingkat keberhasilan pelatihan yang rendah sebesar 83,33

persen sisanya 81,48 persen memiliki tingkat keberhasilan pelatihan yang tinggi.

Sementara lengkapnya sarana dan prasarana pelatihan memiliki tingkat

keberhasilan yang tinggi sebesar 82,48 persen sisanya sebesar 18,52 persen

memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.

5.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelatihan

Mutu pelatihan yang berkualitas bagi calon TKW diharapkan dapat

meningkatkan kualitas dan keterampilan dan mencegah timbulnya eksploitasi

tenaga kerja. Pelatihan tersebut perlu menekankan pada keterampilan teknis, dan

keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan jabatan dan persyaratan

pekerjaan.

Suryadi dalam Bakhtiar (2003) mengatakan bahwa untuk meningkatkan mutu

pendidikan seyogyanya dilihat dari instrumental input dan through-put.

Instrumental input adalah guru, kurikulum, bahan belajar, media, dan sumber

belajar, prasarana belajar, dan sarana pendukung belajar lainnya. Sedangkan yang

termasuk through-put adalah learning experiences, yakni proses yang melibatkan

Page 89: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

72

bagaimana siswa melakukan proses interaksi dengan semua instrumental input.

Through-put yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia, daerah asal, tingkat

pendidikan, status perkawinan, pengalaman bekerja, dan motivasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh instrumental input yang

berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pelatihan yaitu kurikulum pelatihan,

materi/bahan belajar, instruktur, sarana dan prasarana. Berdasarkan observasi

diperoleh through-put yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan yaitu

metode dan strategi pengajaran.

5. 6. Ikhtisar

Karakteristik calon TKW yang mengikuti pelatihan pada BLKLN Putra

Alwini terdapat pada usia muda atau usia produktif dan berstatus telah menikah.

Mayoritas peserta pelatihan berasal dari Pulau Jawa dengan tingkat pendidikan

SD/Ibtidaiyah. Minat untuk bekerja ke luar negeri didominasi oleh calon TKW

yang belum pernah kerja di luar negeri.

Uji statistik yang dilakukan memperoleh hasil bahwa usia calon TKW

tidak mempunyai hubungan yang signifikan (nyata) terhadap tingkat keberhasilan

dalam mengikuti pelatihan. Artinya, usia tidak menjadi batasan dalam setiap

keberhasilan pelatihan. Daerah asal calon TKW mempunyai hubungan yang

signifikan (nyata) terhadap tingkat keberhasilan dalam mengikuti pelatihan

dimana tingkat keberhasilan tinggi diperoleh calon TKW yang berasal dari Pulau

Jawa. Sedangkan tingkat pendidikan tidak mempunyai hubungan yang signifikan

(nyata) terhadap tingkat keberhasilan pelatihan. Hal ini diperkuat oleh data

kualitatif bahwa tingkat pendidikan tinggi belum menjamin bahwa calon TKW

Page 90: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

73

bisa membaca dan menulis yang merupakan syarat utama untuk dapat bekerja ke

luar negeri. Status perkawinan calon TKW mempunyai hubungan yang signifikan

(nyata) terhadap tingkat keberhasilan dalam mengikuti pelatihan yaitu bahwa

calon TKW dengan status belum menikah lebih berhasil dalam pelatihan yang

diselenggarakan. Terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara pengalaman

bekerja dengan tingkat keberhasilan pelatihan. Diketahui bahwa calon TKW yang

sudah pernah bekerja di luar negeri memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Motivasi calon TKW berhubungan dengan tingkat keberhasilan pelatihan dimana

motivasi yang tinggi memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Kurikulum pada pelaksanaan pelatihan diketahui memiliki hubungan yang

signifikan (nyata) terhadap tingkat keberhasilan pelatihan. Kurikulum yang

diketahui calon TKW memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk materi

pelatihan hubungan yang signifikan (nyata) terhadap tingkat keberhasilan

pelatihan dimana materi pelatihan yang relevan menyebabkan tingkat

keberhasilan yang tinggi terhadap keberhasilan pelatihan. Lamanya waktu

pelatihan yang sesuai dengan ketetapan Depnakertrans (minimal 21 hari) memiliki

tingkat keberhasilan yang tinggi. Instruktur yang dapat memuaskan peserta

pelatihan dalam menyampaikan materi pelatihan berpengaruh terhadap

keberhasilan yang tinggi dalam pelatihan. Lengkapnya sarana dan prasarana

pelatihan memiliki pengaruh terhadap tingginya tingkat keberhasilan dalam

pelatihan.

Berdasarkan hasil analisis, calon TKW memilih bahwa materi yang paling

sulit untuk dipelajari selain pelatihan bahasa Arab adalah pelatihan memasak dan

menghidangkan (Tata Boga). Materi selanjutnya yang paling sulit untuk dipelajari

Page 91: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

74

yaitu mencuci, setrika dan laundry berada pada urutan kedua, diikuti dengan

materi membersihkan ruang tamu dan kamar tidur/tata graha dan yang terakhir

materi mengasuh anak dan Balita.

Page 92: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB VI PENINGKATAN MUTU PELATIHAN

6.1. Unsur Potensial Terhadap Mutu Pendidikan dan Pelatihan

Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri mempunyai peranan dalam meningkatkan

kualitas calon TKW sebelum berangkat ke luar negeri. Proses penyiapan yang minim

kepada calon TKW dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan akan mengakibatkan

praktik perdagangan manusia ke luar negeri.

PPTKIS sebagai pemegang kendali dalam mengatur pendidikan dan pelatihan

bagi calon TKW sesuai UU No.39 Tahun 2004 tidak lagi berorientasi pada kualitas

melainkan berorientasi pada kuantitas. Hal ini diperoleh melalui data kualitatif bahwa

dari pihak PPTKIS mendesak untuk dapat memadatkan waktu pelatihan. Hal inilah

yang merupakan salah satu permasalahan kurang optimalnya gambaran dasar mengenai

pekerjaan yang akan dihadapi di luar negeri.

Merujuk pada Suryadi dalam Bakhtiar (2003) mengenai mutu pendidikan,

merupakan kemampuan lembaga pendidikan untuk building capacity of student to

learn. Pada dasarnya lembaga pendidikan sebagai pendorong yang utama dalam

memaksimalkan kemampuan yang ada pada peserta didiknya.

6.1.1. Peningkatkan mutu pelatihan berdasarkan instrumental Input Karakteristik

Individu

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Peningkatkan mutu pelatihan berdasarkan instrumental input dari karakteristik individu,

yaitu

a. Usia

Page 93: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

76

Untuk negara tujuan kawasan Timur Tengah mayoritas kelompok usia yang

mengikuti pelatihan adalah kelompok usia muda atau usia produktif. Hal ini

mengindikasikan bahwa calon TKW yang bekerja di negara-negara kawasan

Timur Tengah adalah kelompok usia produktif. Untuk calon TKW dengan umur

yang lebih tua hal ini bukanlah suatu faktor penghambat dalam menyerap

pelatihan yang diberikan.

b. Tingkat Pendidikan

Calon TKW yang akan bekerja ke negara-negara kawasan Timur Tengah

didominasi oleh para calon lulusan SD/Ibdidaiyah. Hal ini diketahui berdasarkan

data kuantitatif sebesar 71,67% calon TKW merupakan lulusan SD/Ibdidaiyah.

Untuk meningkatkan mutu pelatihan maka diperlukan metode pembelajaran yang

disesuaikan dengan mayoritas tingkat pendidikan.

c. Status Perkawinan

Hasil penelitian diperoleh bahwa calon TKW yang akan bekerja ke negara-negara

Kawasan Timur-Tengah mayoritas berstatus telah menikah. Oleh karena itu perlu

diberikan pembekalan dengan proporsisi yang lebih banyak mengenai perilaku-

perilaku orang yang telah menikah ketika bersosialisasi di Timur-Tengah untuk

meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

d. Pengalaman bekerja ke luar negeri

Calon TKW yang akan bekerja ke luar negeri masih didominasi oleh calon TKW

yang belum pernah pergi ke luar negeri. Oleh karena itu perlu kerjasama dengan

calon TKW yang pernah bekerja ke luar negeri sebagai pendamping calon TKW

yang belum pernah ke luar negeri. Hal ini bertujuan agar calon TKW yang belum

pernah bekerja ke luar negeri mendapatkan gambaran awal yang sebenarnya.

e. Daerah Asal calon TKW

Page 94: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

77

Hasil penelitian diperoleh data bahwa calon TKW yang berasal dari luar Pulau

Jawa memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan

calon TKW yang berasal dari Pulau Jawa. Oleh karena itu untuk menghasilkan

calon TKW yang berkualitas secara keseluruhan perlu diberikan perhatian yang

lebih terhadap calon TKW yang berasal dari luar Pulau Jawa.

f. Motivasi

Motivasi calon TKW berkaitan terhadap tingkat keberhasilan pelatihan. Oleh

karena itu perlu diberikan proporsi yang lebih banyak. Jadi pembekalan

mengenai motivasi tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi juga perlu

diberikan di waktu senggang untuk menumbuhkan inisiatif dan kreatifitas bagi

calon TKW.

6.1.2. Peningkatkan Mutu Pelatihan Berdasarkan Instrumental Input BLKLN

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Peningkatkan mutu pelatihan berdasarkan instrumental input yang berasal dari BLKLN,

yaitu:

a. Guru

Dalam BLKLN yang dimaksud dengan guru adalah instruktur pelatihan yang

memberikan materi dan substansi pelatihan. Jika dilihat dari segi jumlah,

instruktur tetap pada BLKLN Putra Alwini sebanyak lima orang dinilai kurang

memadai terhadap jumlah pengiriman calon TKW yang mencapai 500-1000

orang setiap tahun. Hal ini berpengaruh pada berkurangnya intensitas pengamatan

sikap, perilaku, dan mental masing-masing calon TKW. Pada BLKLN Barfo

Mahdi memiliki instruktur tetap sebanyak lima orang, namun jumlah pengiriman

Page 95: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

78

calon TKW per bulannya hanya sebanyak 20-30 orang (setahun 360 orang). Oleh

karena itu dalam BLKLN Barfo Mahdi pengamatan sikap, perilaku, dan mental

masing-masing calon TKW dapat dikatakan lebih terfokus. Berdasarkan data

kualitatif diketahui bahwa BLKLN Putra Alwini mempunyai instruktur tidak

tetap begitu pula dengan BLKLN Barfo Mahdi. Namun, mengingat jumlah

pengiriman TKW pada BLKLN Putra Alwini lebih banyak dari BLKLN Barfo

Mahdi perlu dipertimbangkan untuk memperhatikan jumlah instruktur.

b. Kurikulum

Berdasarkan jumlah jam pelajaran, pada BLKLN Putra Alwini memiliki 289,25

JP. Apabila rata-rata dalam satu minggu terdapat 42 JP, maka pada BLKLN Putra

Alwini membutuhkan empat minggu waktu pelatihan. Sedangkan pada Barfo

Mahdi memiliki sebanyak 206 JP yang artinya membutuhkan tiga minggu waktu

pelatihan. Ketika ditanya mengenai waktu pelatihan pada instruktur BLKLN

Putra Alwini dikatakan bahwa BLK mengikuti waktu pelatihan yang diminta oleh

pihak PPTKIS. Untuk meningkatkan kualitas calon TKW diperlukan waktu

pelatihan yang cukup. Hal ini didukung hasil penelitian yang mengatakan waktu

pelatihan dan tingkat keberhasilan pelatihan calon TKW berhubungan positif dan

bahwa waktu yang tidak sesuai memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.

c. Bahan Belajar

Bahan belajar bagi para peserta pelatihan perlu diperhatikan dalam rangka

memudahkan calon TKW untuk belajar dan untuk mengetahui gambaran

mengenai negara tujuan. Bahan belajar yang dimaksud yaitu buku pelajaran

siswa, handout, dan buku sumber guru. Dari hasil kuesioner diperoleh data bahwa

masing-masing calon TKW diberi buku pelajaran siswa sebagai buku pegangan.

Page 96: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

79

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud yaitu sebagai peralatan untuk menujang

pelaksanaan teori. Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan

negara tujuan. Berdasarkan hasil kuesioner, sarana dan prasarana yang digunakan

pada BLKLN Putra Alwini sudah dikatakan lengkap. Namun apabila dilihat dari

banyaknya calon TKW yang diberangkatkan setiap bulannya, perlu dilakukan

pengembangan dengan mempergunakan sarana dan prasarana yang sering

digunakan di negara-negara Kawasan Timur Tengah.

6.2. Perencanaan Program Pelatihan

Berdasarkan Suprijanto (2007), hal-hal yang diperlukan dalam proses

perencanaan pelatihan, yaitu:

a. Identifikasi masalah.

Permasalahan calon TKW dalam mengikuti program pelatihan diketahui bahwa

materi yang tersulit menurut mereka adalah materi mengenai Tata Boga. Sedangkan

untuk materi yang termudah adalah materi mengenai mengasuh bayi, balita, dan

orang tua (lansia). Untuk tingkat keberhasilan pelatihan terjadi perbedaan antara

calon TKW yang berasal dari Pulau Jawa dan dari Luar Pulau Jawa. Untuk yang

berasal dari Luar Pulau Jawa memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah.

b. Identifikasi peserta.

Calon TKW sebagai peserta pelatihan didominasi oleh kelompok umur golongan

muda (< 29), lulusan SD/MI, berasal dari Pulau Jawa, dan berstatus telah menikah.

c. Identifikasi tujuan umum dan tujuan khusus.

Page 97: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

80

Melihat kembali tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pelatihan yaitu

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

d. Strategi kesempatan belajar dan pemilihan pengajaran.

Strategi dan metode pengajaran yang dilakukan perlu disesuaikan dengan

karakteristik calon TKW. Selain itu kesempatan belajar perlu diberikan kepada

seluruh calon TKW.

e. Format dan penjadwalan kegiatan belajar.

Proporsi jam pelajaran terbanyak perlu diberikan terhadap materi yang dianggap

sulit oleh calon TKW dan perlunya konsistensi dalam pelaksanaan pelatihan sesuai

penjadwalan.

f. Evaluasi dan penilaian.

Evaluasi yang dilakukan tidak hanya dilakukan di dalam kelas atau berdasarkan uji

kompetensi saja melainkan dalam perilaku keseharian calon TKW. Selain itu dalam

BLKLN perlu penataan mengenai manajemen pelaksanaan pelatihan, mulai dari

perencanaan hingga pada evaluasi agar setiap permasalahan yang muncul dapat

diketahui dan dapat diselesaikan dengan tuntas. Perlu pelatihan bagi tenaga

eksekutif (pemimpin) sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan

organisasi

6.3. Ikhtisar

BLKLN sebagai lembaga pendidikan merupakan pendorong yang utama dalam

memaksimalkan kemampuan peserta didiknya. Upaya meningkatkan kualitas calon

TKW dalam rangka bekerja ke luar negeri perlu memperhatikan instrumental input dan

instrumental through-put. Pada BLKLN Putra Alwini instrumental input yang perlu

Page 98: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

81

diperhatikan yaitu guru, waktu pelatihan, sarana dan prasarana. Sedangkan yang perlu

diperhatikan pada instrumental through-put yaitu metode pembelajaran yang

disesuaikan dengan mayoritas tingkat pendidikan dan asal daerah calon TKW.

Keterlibatan TKW yang pernah bekerja di luar negeri merupakan sarana untuk

menambah pengetahuan dan gambaran bagi calon TKW yang belum pernah bekerja di

luar negeri. Selain itu meningkatkan materi mengenai mental menjadi perlu dikarenakan

motivasi calon TKW berkaitan terhadap tingkat keberhasilan pelatihan.

Page 99: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diolah, maka diperoleh kesimpulan

dan saran sebagai berikut:

a. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan calon TKW dalam

melaksanakan pelatihan terdiri atas daerah asal calon TKW, status

perkawinan, pengalaman bekerja, motivasi, kurikulum pelatihan, materi

pelatihan, waktu pelatihan, instruktur, serta sarana dan prasarana. Untuk

asal daerah, semakin calon TKW berasal dari Pulau Jawa maka semakin

tinggi tingkat keberhasilan pelatihan yang dapat dicapai. Pada status

perkawinan dapat diartikan bahwa semakin calon TKW telah mempunyai

ikatan keluarga maka semakin rendah tingkat keberhasilan dalam

pelatihan. Semakin calon TKW pernah bekerja ke luar negeri maka akan

semakin tinggi tingkat keberhasilan menyerap pelatihan. Motivasi sangat

berpengaruh pada tingkat keberhasilan. Semakin tinggi motivasi calon

TKW untuk bekerja ke luar negeri maka semakin tinggi tingkat

keberhasilan dalam pelatihan. Kurikulum pelatihan yang diketahui oleh

calon TKW mempunyai hubungan signifikan, artinya semakin calon TKW

mengetahui kurikulum yang ada maka semakin tinggi tingkat keberhasilan

pelatihan. Materi pelatihan yang semakin relevan maka semakin tinggi

pula tingkat keberhasilan calon TKW dalam menyerap pelatihan. Waktu

pelatihan mempunyai hubungan signifikan terhadap tingkat keberhasilan

pelatihan. Semakin sesuainya waktu pelatihan yang ditetapkan

Page 100: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

83

Depnakertrans (minimal 21 hari) maka semakin tinggi tingkat keberhasilan

terhadap pelatihan. Instruktur yang semakin mampu dalam menyampaikan

pelatihan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan calon TKW dalam

pelatihan. Semakin lengkapnya sarana dan prasarana maka semakin tinggi

tingkat keberhasilan dalam pelatihan.

b. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan perlu

pembenahan yang diawali pada sistem rekruitmen. Penyiapan instruktur

merupakan bagian dari penyelenggaraan pelatihan untuk mengisi

kebutuhan balai pelatihan. Demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas,

perbaikan pada jumlah dan mutu instruktur merupakan alternatif yang

dapat ditempuh. Selain itu perlu pembinaan sebagai tindakan proaktif

untuk mengatasi masalah resistensi calon TKW yang memiliki motivasi

rendah dalam bekerja dan juga memberikan semangat dan masukan yang

dapat dilakukan melalui tanya jawab, mendengarkan, mengamati, serta

memberikan umpan balik. Metodologi pelatihan merupakan strategi dan

metode yang dilaksanakan untuk mencapai kurikulum pelatihan. Metode

dan strategi yang dilaksanakan perlu disesuaikan dengan kemampuan

calon TKW. Terwujudnya tujuan pelatihan berkenaan dengan

kerterpaduan interaksi antara instruktur dan calon TKW yang diharapkan

terjadi perubahan perilaku setelah diberikan pelatihan. Alat bantu

pelatihan berfungsi sebagai unsur penunjang proses pembelajaran.

Penggunaan alat bantu pelatihan merupakan suatu kebutuhan untuk

menggantikan benda yang sesungguhnya. Alat bantu pelatihan ini menjadi

efektif apabila disesuaikan dengan alat yang sebenarnya yang sering

Page 101: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

84

digunakan pada negara-negara Kawasan Timur Tengah. Hal ini untuk

memudahkan dan membiasakan calon TKW terhadap alat yang akan

digunakan. Penilaian adalah komponen dalam program pelatihan.

Penilaian dilakukan agar proses pelatihan dapat dikatakan secara

menyeluruh. Penilaian dilakukan setelah melalui proses ujian.

Penjadwalan waktu ujian diperlukan guna mempersiapkan diri agar dapat

memaksimalkan kemampuan yang dimiliki masing-masing calon TKW.

7.2. Saran

a. Perlunya melibatkan para mantan TKW dalam proses pendidikan dan

pelatihan sebagai narasumber untuk menjelaskan mengenai pengalaman

mereka bekerja di negara-negara kawasan Timur-Tengah. Hal ini

bertujuan untuk lebih memahami mengenai kebutuhan akan pelatihan yang

sesuai untuk diberikan kepada calon TKW.

b. Perlu dilakukan studi banding pada BLKLN yang terakreditasi A (Sangat

Baik), agar memperoleh gambaran mengenai kebutuhan pelathan dan

peningkatan kualitas calon TKW.

c. Untuk dapat meningkatkan kualitas calon TKW diperlukan waktu yang

sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah dibuat. Hal ini

diperuntukkan untuk menyesuaikan pelatihan yang diberikan dengan

kapasitas calon TKW, selain untuk mengevaluasi penilaian pelatihan juga

untuk mengamati sikap dan perilaku calon TKW yang akan bekerja ke luar

negeri.

Page 102: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

85

d. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar menciptakan pelatihan yang

efektif perlu menyesuaikan metode pengajaran terhadap mayoritas lulusan

pendidikan calon TKW yang mengikuti pelatihan.

e. Mengaktifkan kembali komponen dalam BLKLN sesuai tugas dan

jabatannya.

f. Menyesuaikan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan negara

tujuan agar dapat membiasakan diri sebelum dipekerjakan di negara

tujuan.

g. Perlu melakukan penyesuaian jumlah instruktur pelatihan dengan jumlah

peserta pelatihan.

Page 103: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

86

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, 2003. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Program Pendidikan Berbasis Masyarakat. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2006. Laporan Ditjen PPTKLN

tahun 2005 dan 2006. -------------. Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Kemampuan Calon Tenaga Kerja

Indonesia. -------------. 2006. Pedoman Rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar

Negeri. Direktorat Promosi dan Penempatan. -------------. 2005. Petunjuk Teknis Akreditai BLKLN sebagai Tempat Pelatihan

dan Uji Kompetensi CTKI ke Luar Negeri. Direktorat Kelembagaan Penempatan.

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan

Terpadu Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hardjana, Agus M. 2001. Training SDM yang Efektif. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. Lynton, Rolf. P. Et. Al. 1998. Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja.

Jakarta: Pustaka Binaman. Dalam http://id.wikipedia/wiki/Pelatihan. Mantra, Ida Bagoes, et. Al. ‘Penentuan Sampel’ dalam Metode Peneliatian Survai.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Ed). Jakarta: LP3ES. Mugniesyah, Siti. S. 2006. Manejemen Pelatihan (Materi Kuliah), Tidak

diterbitkan. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Bagian: I. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

-------------. Manejemen Pelatihan. (Materi Kuliah), Tidak diterbitkan.

Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Bagian: II. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Prihatmodjo, D. Slamet. 2001. Peranan Program Sertifikasi Keterampilan

Nasional TKI Ke Luar Negeri Melalui Uji Keterampilan Dan Cara Pengelolaan Pelatihan Terhadap Kompetensi TKI. Tesis. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen. LPMI. Jakarta.

Page 104: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

87

--------------. 2006. Materi Pendalaman SKKNI Sektor Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga, Sub.sektor Jasa Tata Laksana Rumah Tangga dan Hasil Konversi SKKNI TLRT terhadap KKNI.

--------------. 2007. Bahan Bimbingan Teknis Penyelia Uji Kompetensi LSP-

Tata Laksana Rumah Tangga. Lembaga Sertifikasi Profesi Tata Laksana Rumah Tangga.

---------------. 2007. Pemahaman Penerapan Waktu Pelatihan Berdasarkan Unit–unit Kompetensi Sesuai Paket SKKNI Hasil Konversi SKKNI terhadap KKNI pada SKKNI Sub.sektor Tata Laksana Rumah Tangga.

Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara. Silaen, S.B.J. 1998. Partisipasi Anggota Masyarakat Desa Tertinggal Pada

Kegiatan Proyek Inpres Desa Tertinggal (IDT). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa; Dari Teori Hingga Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara. Suryana, Agus. 2004. Evaluasi Pelatihan. Jakarta: Progres. Tracey, William. R. 1997. Design Training and Development System. India:

Taravorevala Publishing Industries Private Limited. Undang-undang Republik Indonesia No.39 Tahun 2004. Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Paragraf 3 mengenai Pendidikan dan Pelatihan Kerja, pasal 41-47.

Undang-undang Republik Indonesia No.39 Tahun 2004. Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Pasal 51. Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama. Zuhdi, Imam, et. al. 2005. TKI Penyumbang Devisa Mencerdaskan Bangsa; Buku

Pedoman dan Panduan untuk TKI. Kasih Abadi.

Page 105: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

88

Lampiran 1. Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri

Paragraf 3

Pendidikan dan Pelatihan Kerja Pasal 41

(1) Calon TKI wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan.

(2) Dalam hal TKI belum memiliki sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Pasal 42 (1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan

pekerjaan yang akan dilakukan. (2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dimaksudkan untuk: a. Membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi calon

kerja TKI; b. Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi, adat

istiadat, budaya, agama, dan resiko bekerja di luar negeri; c. Membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahasa negara tujuan,

dan; d. Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban

calon TKI/TKI. Pasal 43

(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerja swasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan.

(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan kerja.

Pasal 44 Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatiyhan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasi kompetensi kerja.

Pasal 45 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja.

Pasal 46 Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan dilarang untuk dipekerjakan.

Pasal 47 Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Page 106: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

89

Page 107: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

89

Lampiran 2. Kuesioner untuk calon TKW

KUESIONER

“Peningkatan Mutu Pelatihan Tenaga Kerja Wanita untuk Ditempatkan

di Negara-negara Kawasan Timur Tengah” Petunjuk Pengisian Kuesioner: 1. Tidak perlu menuliskan identitas/nama anda untuk menjamin

kerahasiaan 2. Isilah titik-titik dengan jawaban singkat dan jelas 3. Berilah tanda silang pada jawaban yang menurut anda benar pada soal

berganda 4. Apabila terjadi kesalahan pengisian, lingkari dan beri tanda silang yang

menurut anda paling benar 5. SELAMAT BEKERJA I. DATA PRIBADI 1. Umur saya :......................... tahun 2. Asal daerah :

Desa/kelurahan :...................................... Kecamatan :...................................... Kabupaten :...................................... Propinsi :.......................................

3. Pendidikan terakhir a. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah b. Sekolah Lanjuan Tingkat Pertama (SLTP)/Madrasah Tsanawiyah c. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Madrasah Aliyah

4. Status perkawinan a. Belum menikah b. Sudah menikah c. Janda

5. Pengalaman bekerja a. Belum pernah pergi bekerja ke luar negeri b. Sudah pernah bekerja di luar negeri

II. MOTIVASI 1. Apa yang menyebabkan anda pergi ke luar negeri?

a. Karena keinginan sendiri

Page 108: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

90

b. Karena disuruh orang tua/keluarga c. Karena diajak teman

2. Apakah keluarga mendukung kepergian anda ke luar negeri?

a. Seluruh keluarga mendukung b. Sebagian dari keluarga mendukung c. Tidak ada yang mendukung

3. Apa yang menjadi tujuan anda ke luar negeri? a. Karena ingin membiayai keluarga, membuat rumah, beli sawah b. Karena ingin menambah pengalaman c. Karena ingin membayar hutang

4. Apa yang anda lakukan di penampungan setelah menerima pelatihan? a. Mengulang pelajaran yang diberikan dan kemudian dipraktekkan b. Membaca catatan saja c. Beristirahat untuk menjaga kesehatan

5. Bagaimana perasaan anda meninggalkan keluarga untuk bekerja di luar negeri

dalam waktu 2 (dua) tahun mendatang? a. Sulit untuk melupakan keluarga dan selalu terbayang wajah mereka b. Saya selalu mencari kesibukan untuk melupakan wajah mereka c. Untuk keluarga, saya akan bertahan di luar negeri

6. Apakah anda selalu mengikuti pelatihan praktek bahasa di BLKLN ini?

a. Saya selalu mengikuti pelatihan b. Terkadang ikut pelatihan dan terkadang tidak c. Tidak pernah mengikuti pelatihan

7. Apakah anda selalu mengikuti pelatihan teori di BLKLN ini? a. Saya selalu mengikuti pelatihan b. Terkadang ikut pelatihan dan terkadang tidak c. Tidak pernah mengikuti pelatihan

8. Apakah anda selalu mengikuti pelatihan praktek di BLKLN ini? a. Saya selalu mengikuti pelatihan b. Terkadang ikut pelatihan dan terkadang tidak c. Tidak pernah mengikuti pelatihan

9. Bagaimana kesiapan anda untuk dapat mengikuti ujian/uji kompetensi?

a. Sangat siap b. Belum siap c. Tidak siap

10. Mengapa anda mengikuti pelatihan di BLKLN? a. Karena disuruh ikut pelatihan b. Karena ingin belajar agar lebih terampil c. Tidak tahu

Page 109: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

91

III. PELAKSANAAN PELATIHAN 1. Apakah anda mengetahui jadwal kegiatan pelatihan?

a. Tahu b. Tidak tahu

2. Berapa lama anda mengikuti pelatihan di BLKLN ini?

a. Kurang dari 1 minggu b. Antara 1 minggu sampai 2 minggu c. Antara 2 minggu sampai 3 minggu

3. Menurut anda apakah lama waktu pelatihan yang diberikan sudah tepat dan

dapat membuat anda mengerti? a. Sangat tepat b. Cukup tepat c. Kurang tepat

4. Apakah anda mengerti teori yang telah disampaikan oleh instruktur?

a. Sangat mengerti b. Sebagian mengerti sebagian tidak c. Sulit untuk dimengerti

5. Apakah pelatih/instruktur selalu menyuruh anda untuk mengulang pelatihan

yang telah diberikan? a. Selalu mengingatkan b. Terkadang mengingatkan c. Tidak pernah mengingatkan

6. Apakah pelatih/instruktur mengawasi apabila anda sedang mengulang

pelatihan praktek? a. Selalu mengawasi b. Terkadang mengawasi c. Tidak pernah mengawasi

7. Apakah anda mengerti pelatihan praktek yang disampaikan oleh instruktur?

a. Sangat mengerti b. Sebagian mengerti, sebagian tidak c. Sulit untuk dimengerti

8. Coba jelaskan tata cara menggunakan mesin cuci! ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 110: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

92

..............................................................................................................................

................................................................................................

9. Coba jelaskan tata cara membereskan tempat tidur! ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

10. Berapa macam masakan ala Timur Tengah yang bisa anda kuasai saat ini?

Sebutkan namanya! ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

11. Bagaimana cara instruktur mengajar? a. Berbicara di depan kelas b. Selain jawaban a, diselingi tanya-jawab c. Selain jawaban b,diselingi dengan contoh

12. Bagaimana kecepatan berbicara insruktur saat mengajar?

a. Terlalu cepat b. Sudah pas c. Lambat

13. Pada saat mengajar praktek keterampilan, bagaimana cara instruktur memberikan pelatihan kepada semua peserta? a. Orang per orang atau sendiri-sendiri b. Melalui kelompok praktek (dua orang atau lebih) c. Semuanya praktek bersama-sama

14. Menurut anda bagaimana pelatihan praktek keterampilan yang baik?

a. Praktek sendiri-sendiri b. Secara berkelompok (dua orang atau lebih) c. Semuanya praktek bersama-sama

15. Menurut anda pelatihan apa yang paling mudah untuk dipahami?

a. Membersihkan ruang tamu dan kamar tidur/tata graha b. Memasak dan menghidangkan makanan/tata boga c. Mencuci dan menyeterika/laundry d. Mengasuh anak dan balita/baby sitter

16. Menurut anda pelatihan apa yang paling sulit untuk dipahami?

a. Membersihkan ruang tamu dan kamar tidur/tata graha b. Memasak dan menghidangkan makanan/tata boga

Page 111: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

93

c. Mencuci dan menyeterika/laundry d. Mengasuh anak dan balita/baby sitter

17. Apakah setiap pelajaran diberikan buku pelajaran?

a. Setiap pelajaran diberikan buku pelajaran b. Hanya sebagian yang diberikan buku pelajaran c. Tidak diberikan buku pelajaran

18. Selama mengikuti pelatihan praktek, apakah menggunakan peralatan?

a. Selalu menggunakan peralatan dan perlengkapan praktek b. Terkadang pakai peralatan dan terkadang tidak c. Tidak pernah menggunakan peralatan

19. Menurut anda bagaimana keadaan alat yang digunakan untuk praktek?

a. Ada dalam keadaan baik b. Ada tapi sebagian rusak dan tidak dapat digunakan c. Ada tapi rusak semua

20. Untuk pelatihan bahasa apakah ada kegiatan ’mendengarkan’ yang dilakukan

di kelas bahasa? a. Ada dan sering b. Ada tapi jarang c. Tidak ada

TERIMA KASIH

Page 112: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

94

Lampiran 3. Panduan Pertanyaan

PANDUAN PERTANYAAN

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi instuktur disini?

2. Apa yang menjadi motivasi mengajar di BLKLN?

3. Bagaimana rencana program pelatihan disusun?

4. Cara atau teknik-teknik apa saja yang digunakan agar dapat diterapkan

sistem pengajaran yang sesuai kepada TKW.

5. Apakah program pelatihan mengacu kepada Standar Latihan Kerja (SLK)

yang telah ditetapkan oleh Depnakertrans?

6. Apakah waktu pelaksanaan pelatihan sesuai dengan yang telah ditetapkan

dalam SLK?

7. Apabila tidak sesuai maka hal ini dipengaruhi oleh apa saja?

8. Bagaimana kurikulum pelatihan di BLKLN dibuat agar dapat bersaing

menuju era kompetensi kerja?

9. Apa faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan program

pelatihan?

10. Apa pengaruh pendidikan formal TKW terhadap pelatihan kerja yang

dilaksanakan?

11. Selain itu, apakah daerah asal TKW juga mempengaruhi pelatihan kerja?

Mengapa?

12. Menurut Saudara, apakah sarana yang tersedia di BLKLN cukup memadai

sesuai dengan rencana program pelatihan?

13. Menurut Saudara sarana dan prasarana yang bagaimana sebaiknya agar

TKW dapat mengikuti pelatihan teori maupun praktek dengan baik dan

sesuai prosedur yang telah ditetapkan?

14. Bagaimana sistem evaluasi terhadap hasil pelatihan TKW dilaksanakan?

15. Berapa persen rata-rata kemampuan TKW terhadap kelulusan uji

kompetensi yang dilaksanakan selama ini? Mohon untuk dapat di copy

hasil kelulusan berdasarkan ujian.

TERIMA KASIH

Page 113: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal dan Kolokium

a. Penyusunan draft proposal b. Konsultasi proposal dan revisi c. Penjajagan lapang (awalan) d. Kolokium

2 Studi Lapang a. Pengumpulan data b. Analisis data

3 Penulisan Skripsi a. Analisis lanjutan b. Penyusunan draft skripsi c. Konsultasi dan revisi draft d. Penyelesain skripsi

4 Ujian Skripsi a. Sidang skripsi b. Perbaikan pasca sidang c. Skripsi selesai

95

Page 114: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

Tabel 2. Kebutuhan Data Dalam Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data No. Masalah Data yang diperlukan Sumber data Teknik pengumpulan data

Biodata dan keterangan pribadi calon TKW

Metode pelatihan yang digunakan

Waktu pelatihan Kurikulum pelatihan Sarana dan prasarana pelatihan Perencanaan pelatihan Persiapan pelatihan Pelaksanaan pelatihan Evaluasi pelatihan

Data primer: - Calon TKW yang

sedang mengikuti pelatihan

- Instruktur pelatihan - Pihak BLKLN

Wawancara mendalam Pengamatan langsung

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan calon TKW agar siap kerja untuk ditempatkan di negara-negara Kawasan Timur Tengah

Kurikulum pelatihan dari masing-masing BLKLN

Company profil

Data sekunder: - Data dan arsip kurikulum

pelatihan dari masing-masing BLKLN

Analisis data sekunder

Hasil pembahasan Hasil evaluasi pelatihan Pelaksanaan teori dan praktek

Data primer: - Calon TKW yang

sedang mengikuti pelatihan

- Instruktur pelatihan

Wawancara mendalam Pengamatan langsung

2. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan BLKLN dalam meningkatkan mutu pelatihan

Teori-teori peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan

Data sekunder: - Studi literatur

Analisis data sekunder

96

Page 115: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

97

Page 116: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

97

Tabel 3. Hasil Uji Tabulasi Silang

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Umur * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Asal Daerah * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Pendidikan * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Status Perkawinan * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Pengalaman Bekerja * Tingkat Keberhasilan

60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Motivasi * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Kurikulum * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Materi * Tingkat Keberhasilan

60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Waktu * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Instruktur * Tingkat Keberhasilan

60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Sarana dan Prasarana * Tingkat Keberhasilan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

1. Usia * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 9 28 37Usia

2 6 17 23

Total 15 45 60

Page 117: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

98

Lanjutan

2. Asal Daerah * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 5 3 8Asal Daerah

2 10 42 52

Total 15 45 60

3. Pendidikan * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 12 31 43

2 2 11 13

Pendidikan

3 1 3 4

Total 15 45 60

4. Status Perkawinan * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 2 8 10

2 11 31 42

Status Perkawinan

3 2 6 8

Total 15 45 60

Page 118: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

99

Lanjutan

5. Pengalaman Bekerja * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 14 26 40Pengalaman Bekerja

2 1 19 20

Total 15 45 60

6. Motivasi * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 5 0 5Motivasi

2 10 45 55

Total 15 45 60

7. Kurikulum * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 12 15 27Kurikulum

2 3 30 33

Total 15 45 60

Page 119: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

100

Lanjutan

8. Materi * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 2 0 2Materi

2 13 45 58

Total 15 45 60

9. Waktu * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 10 11 21Waktu

2 5 34 39

Total 15 45 60

10. Instruktur * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Count

Tingkat Keberhasilan

1 2 Total

1 3 0 3Instruktur

2 12 45 57

Total 15 45 60

11. Sarana dan Prasarana * Tingkat Keberhasilan Crosstabulation

Tingkat Keberhasilan

Count 1 2 Total

1 5 1 6Sarana dan Prasarana

2 10 44 54

Total 15 45 60

Page 120: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

101

Page 121: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

101

Tabel 4. Hasil Uji Chi Square

Umur

Observed N Expected N Residual

1 37 30.0 7.0

2 23 30.0 -7.0

Total 60

Status Perkawinan

Observed N Expected N Residual

1 10 20.0 -10.0

2 42 20.0 22.0

3 8 20.0 -12.0

Total 60

Tingkat Keberhasilan

Observed N Expected N Residual

1 15 30.0 -15.0

2 45 30.0 15.0

Total 60

Chi Square

Test Statistics

Umur Status

Perkawinan Tingkat

Keberhasilan

Chi-Square(a,b) 3.267 36.400 15.000

df 1 2 1

Asymp. Sig. .071 .000 .000

a 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 30.0.

b 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 20.0.

Page 122: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

102

Page 123: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

Tabel 5. Hasil Uji Rank Spearman

Correlations

1.000 -.057 .173 .591** .138 .200 .123 .360** .196 .340**. .663 .185 .000 .293 .125 .348 .005 .133 .008

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60-.057 1.000 .089 .064 .267* .116 .055 -.014 -.134 .099.663 . .497 .627 .039 .379 .676 .915 .306 .453

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.173 .089 1.000 .213 .213 .131 .000 .162 .236 .327*.185 .497 . .102 .102 .317 1.000 .216 .070 .011

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.591** .064 .213 1.000 .212 .616** .411** .484** .302* .522**.000 .627 .102 . .104 .000 .001 .000 .019 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.138 .267* .213 .212 1.000 .019 .179 .254 .145 .406**.293 .039 .102 .104 . .887 .171 .051 .268 .001

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.200 .116 .131 .616** .019 1.000 .253 .383** .248 .322*.125 .379 .317 .000 .887 . .051 .002 .056 .012

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.123 .055 .000 .411** .179 .253 1.000 .152 .105 .383**.348 .676 1.000 .001 .171 .051 . .245 .425 .003

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.360** -.014 .162 .484** .254 .383** .152 1.000 .433** .397**.005 .915 .216 .000 .051 .002 .245 . .001 .002

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.196 -.134 .236 .302* .145 .248 .105 .433** 1.000 .449**.133 .306 .070 .019 .268 .056 .425 .001 . .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.340** .099 .327* .522** .406** .322* .383** .397** .449** 1.000.008 .453 .011 .000 .001 .012 .003 .002 .000 .

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

Asal Daerah

Pendidikan

Pengalaman Bekerja

Motivasi

Kurikulum

Materi

Waktu

Instruktur

Sarana dan Prasarana

Tingkat Keberhasilan

Spearman's rhoAsal Daerah Pendidikan

PengalamanBekerja Motivasi Kurikulum Materi Waktu Instruktur

Sarana danPrasarana

TingkatKeberhasilan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

102

Page 124: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

103

Page 125: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

103

Gambar 1. Struktur Organisasi BLKLN

Kepala BLK-LN

Bagian Tata Usaha

Ur. Umum dan RT

Ur. Personalia dan Keu.

Ur. Asrama

Bidang Pelatihan Bidang Evaluasi

Kelompok Penguji Instruktur dan Tenaga Teknis

Seksi Rekrut men Siswa

Seksi UJK dan Sertifikasi

Seksi Pemasaran

Seksi Penyeleng garaan Latihan

Seksi Evaluasi Program

Seksi Pelaporan

Sumber data: Depnakertrans, 2005

Page 126: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

104

Photo 1. Situasi BLKLN Putra Alwini

Praktek Menyetrika Situasi Belajar Bahasa Arab

Praktek Tata Graha Memperhatikan Instruktur

Ujian Bahasa (Mendengarkan) Ujian Bahasa

Page 127: ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELATIHAN TENAGA KERJA … · Skripsi Sebagai Bagian ... dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang mengatur tentang ... Data penempatan

105

Photo 2. Situasi BLKLN Barfo Mahdi

Kelas Belajar Lab. Bahasa

Situasi Belajar Ruang Tata Graha

Klinik Pengobatan Ruang Dapur