ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI...

92
ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM JUAL BELI DITINJAU DARI KONSEP ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Kasus Pasar Mendahara Ilir Kab.Tanjabtim ) SKRIPSI Oleh: SITI JUSNAWATI NIM: EES150871 PEMBIMBING: Drs. A. Tarmizi, M.HI Mellya Embun Baining, S.E, M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 M/1441 H

Transcript of ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI...

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM JUAL

BELI DITINJAU DARI KONSEP ETIKA BISNIS ISLAM

(Studi Kasus Pasar Mendahara Ilir Kab.Tanjabtim )

SKRIPSI

Oleh:

SITI JUSNAWATI

NIM: EES150871

PEMBIMBING:

Drs. A. Tarmizi, M.HI

Mellya Embun Baining, S.E, M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019 M/1441 H

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

ii

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

iii

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

iv

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

v

MOTTO

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah neraca

dengan benar, itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(Q.S. Al – Isra’ [17];35)1

1Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S Al-Isra’ (17) : 35, Semarang

, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm144

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

vi

ABSTRAK

Siti Jusnawati; EES.150871; Analisis Penggunaan Timbangan Sembako Dalam

Jual Beli Sembako Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Pasar Mendahara

Ilir Kab.Tanjabtim).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penimbangan sembako yang

dilakukan oleh pedagang sesuai dengan etika bisnis islam di pasar Mendahara Ilir

kabupaten Tanjabtim. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu

analisis kualitatif.Penelitian ini di golongkan kedalam penelitian lapangan (field

research), Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode analisis

kualitatif, dimana data primer diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder

diperoleh dari data dokumentasi.Tempat (Place) dalam penelitian ini adalah di

pasar Mendahara Ilir Kabupaten Tanjabtim, dan pelaku (actors) dalam penelitian

ini adalah pedagangan dan pembeli di pasar Mendahara Ilir.Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ditemukan masih ada pedagang sembako di pasar Mendahara

Ilir yang belum memahami bahkan mengaplikasikannya sesuai dengan ajaran

Islam.Dengan melihat proses penimbangan sembako yang dilakukan di pasar

Mendahara Ilir yang sepenuhnya masih terdapat kecurangan dan kurang

pemahaman di setiap transaksi jual beli, ditemukan ada sebagian penjual yang

mengunakan timbangan dengan baik tapi sebagian ada pula yang melakukan

kecurangan pada timbangannya bentuk kecurangan yang dilakukan pedagang ini

dengan menggunakan timbangan yang sudah tidak layak digunakan lagi

dikarenakan jarum timbanganya sudah tidak akurat. Mekanisme jual beli seperti

yang dikemukakan tersebut dapat menimbulkan kecurangan diantaranya dalam hal

kesesuaian timbangan dimana timbangan yang harusnya 100kg tetapi setelah

ditimbang ulang ternyata hanya 90kg.Sedangkan Islam menganjurkan untuk

bermu’amalah sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang telah ditentukan.

Kata kunci:Kecurangan, Takaran dan Timbangan

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

skripsi ini maka akhirnya saya dapat mempersembahkan skripsi ini untuk Ayah

sayaH. Nasir, Ibu saya Hj. Junaidah dan adik saya Marhamah Munadah. Yang

selalu mendukung dan mendoakan saya dengan tulus disetiap langkah serta selalu

menjadi keluarga yang lengkap, harmonis dan bahagia untuk saya.

Untuk Om saya Suardi, Om Alwi dan sepupuku Badriah yang telah banyak

membatu saya dalam melancarkan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Untuk seluruh keluarga besar yang berada di Mendahara (Sabak) dan

Jambi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang selalu mendukung,

mendoakan saya di setiap langkah serta memberi motivasi agar saya selalu

semangat dalam mengerjakan skripsi ini.semoga Allah selalu melimpahkan rezeki

dan kesehatan untuk kita semua.

Untuk sahabat DEARS ku, Dea Fradika, Erni Duwi Astuti, Hasnah, Rika

Rizkia, SE yang telah menjadi sahabat yang baik, yang selalu memberi semangat

dan dukungan, tidak hanya dalam proses penyelesaian skripsi ini namun juga

selama empat tahun terakhir dalam seluruh proses panjang ini.

Serta Teman-teman Ekonomi Syariah Angkatan 2015 khususnya lokal E,

temen-temen KKN posko 11 serta temen-temen KSEI Al-Fath terimakasih atas

semangat dan motivasinya atas seluruh proses yang saya lewati, dan tak lupa

almamater tercinta kampus biru Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Terima kasih untuk semua yang telah mendukung dan mendoakan

sayaDalam proses penyelesaian skripsi ini dan saya sangat bersyukur Kepada

seluruh orang yang saya temui dan apapun yang Telah terjadi dalam hidup saya,

Alhamdulillah …

Terima kasih Ya Allah.

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan,

dan petunjuk, sehingga skripsi dengan judul “Analisi Penggunaan Timbangan

Sembako Dalam Jual Beli Di Tinjau Dari Konsep Etika Bisnis Islam (Studi

Kasus Pasar Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim)” dapat diselesaikan, shalawat

serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan

pengikut-pengikutnya yang setia.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

pada program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syari’ah (S.E.) dalam jurusan eokomi syariah.

Atas bantuan semua pihak dalam proses menyelesaikan skripsi ini, tak lupa

dihaturkan terima kasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terima kasih itu

disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

IslamUIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Rafidah, SE, M.EI, Bapak Novi Mubyarto, M.E, dan Ibu Halimah

Djafar, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I,II, dan III di lingkungan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, SE,M.E.sy, selaku

Ketua dan Sekertaris Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Drs. A. Tarmizi, M.HI dan Ibu Mellya Embun Baining, SE, M.EI

masing-masing selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah

banyakmeluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan dan

memotivasisehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

ix

5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan/karyawati Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, tidak luput

dari salah dan khilaf.Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk

dapat memberi kontribusi pemkiran demi perbaikan skripsi ini.Kepada Allah

SWT kita memohon ampunan –Nya dan kepada Manusia kita memohon

kemaafannya.

Semoga amal kebijakan kita dinilai Allah SWT.

Jambi, September 2019

Penulis

Siti Jusnawati

EES.150871

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ................................. ii

NOTA DINAS ........................................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

E. Landasan Teori .......................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 29

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 34

B. Objek Penelitian ...................................................................... 34

C. Unit Analisis ........................................................................... 34

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 37

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 39

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Mendahara Ilir ......................... 40

B. Visi, Misi Dan Struktur Organisasi Kelurahan Mendahara Ilir43

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Timbangan sembako yang digunakan pedagang dalam jual beli

sudah memenuhi stndar bisnis Islam ..................................... 46

B. Pengaruh yang diperoleh masyarakat terkait penerapan

penggunaan timbangan sembako dalam jual beli ditinjau dari

etika bisnis Islam di pasarMendahara Ilir Kab.Tanjabtimu .. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 63

B. Saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAK

LAMPIRAN -LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :Jumlah Pasar Per Kecamatan Di Kab. Tanjabtim ......................... 2

Tabel 2 : Jumlah Pasar/Toko/Warung ......................................................... 3

Tabel 3 : Sandingan Data Timbangan Pasar Dan Timbangan Rumah ........ 4

Tabel 4 :Tinjauan Pustaka .................................................................. 29

Tabel 5 : Perkembangan Kepemimpinan Desa/Kelurahan Mendahara Ilir41

Tabel 6 : Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ..................................... 42

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 :Struktur Organisasi Kantor Lurah Mendahara Ilir

KecamatanMendahara Kabupaten Tanjung

Timur....................................................45

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

xiv

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Ghazali dalam kitab ihya’ menjelaskan tentang sebab timbulnya pasar,

“Dapat saja petani hidup di mana alat-alat pertanian tidak tersedia. Sebaliknya,

pandai besi dan tukang kayu hidup di mana lahan pertanian tidak ada. Namun,

secara alami mereka akan saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Dapat saja

terjadi tukang kayu membutuhkan makanan, tetapi petani tidak membutuhkan alat-

alat tersebut.Keadaan ini menimbulkan masalah. Oleh karena itu, secara alami pula

orang akan terdorong untuk menyediakan tempat penyimpanan alat-alat di satu

pihak, dan penyimpanan hasil pertanian di pihak lain. Tempat inilah yang kemudian

di datangi pembeli sesuai kebutuhannya masing-masing sehingga terbentuklah

pasar.2

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pasar adalah tempat yang menampung

hasil produksi dan menjualnya kepada mereka yang membutuhkan.Maka, untuk

memudahkan adanya tukar-menukar dalam memenuhi kebutuhan diciptakanlah

pasar.Pasar yang selama ini berkembang khususnya di Indonesia hanya tertuju pada

upaya pemaksimalan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya semata dan

cenderung terfokus pada kepentingan sepihak. Sistem tersebut nampaknya kurang

tepat dengan sistem ekonomi syariah yang menekankan konsep manfaat yang lebih

luas pada kegiatan ekonomi termasuk didalamnya mekanisme pasar

2Ain Rahmi, Mekanisme Pasar dalam Islam, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan,

2015, Vol. 4, No. 2, 177-192, hlm 2-3

Page 16: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

2

dan pada setiap kegiatan ekonomi itu mengacu kepada konsep maslahat dan

menjunjung tinggi asas-asas keadilan. Selain itu pula, menekankan bahwa

pelakunya selalu menjunjung tinggi etika dan norma hukum dalam kegiatan

ekonomi. Realisasi dari konsep syariah itu memiliki tiga ciri yang mendasar yaitu

prinsip keadilan, menghindari kegiatan yang dilarang dan memperhatikan aspek

kemanfaatan.Ketiga prinsip tersebut berorientasi pada terciptanya sistem ekonomi

yang seimbang yaitu keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan

pemenuhan prinsip syariah yang menjadi hal mendasar dalam kegiatan pasar.3

Adapun jumlah Pasar Per Kecamatan di Kab. Tanjabtim dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 1

Jumlah Pasar Per Kecamatan Di Kab. Tanjabtim

No Kecamatan Jumlah Pasar

1 Muara Sabak Timur 7

2 Rantau Rasau 2

3 Nipah Panjang 1

4 Berbak 1

5 Sadu 1

6 Muara Sabak Barat 1

7 Dendang 3

8 Kuala Jambi 2

9 Geragai 3

10 Mendahara 1

11 Mendahara Ulu 2

Jumlah 24 Sumber: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kab. Tanjabtim

Alasan kenapa saya memilih pasar Mendahara Ilir karena lebih mudah untuk

dijakau penelitiannya, pasar Mendahara dibuka setiap hari berbeda dengan pasar

yang dibuka hanya seminggu sekali.

3Ibid, hlm 3

Page 17: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

3

Tabel 1.2

Jumlah Pasar/Toko/Warung

No Kecamatan Pasar Toko/Warung

1 Mendahara Ilir 1 241

jumlah 1 241 Sumber: kantor desa/kelurahan kecamatan mendahara ilir

Pengukuran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan nilai

suatu besaran.Untuk mengukur diperlukan alat ukur.Alat ukur yang digunakan

tergantung kepada besaran ukur yang nilainya ingin dicari.Salah satu alat ukur yang

vital adalah alat ukur timbang atau timbangan.Alat ukur timbang telah lama

dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk perdagangan

eceran maupun perdagangan besar. Kegiatan penimbangan bertujuan untuk

mendapatkan nilai suatu besaran massa. Hasil penimbangan hanya merupakan

estimasi terbaik dari nilai sebenarnya berdasarkan data-data yang

didapatkan.Estimsi hasil penimbangan yang sering dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari masih mengandung keragu-raguan, keragu-raguan mengacu kepada

ketidakpastian pengukuran.4

Dalam berdagang hendaknya disertai rasa jujur sehingga ada nilai

manfaatnya.Apabila penjual dan pembeli saling tipu menipu atau merahasiakan

tentang apa yang seharusnya dikatakan maka tidak ada nilai manfaat.5

Secara khusus Islam telah menetapkan nilai-nilai atau etika yang harus

dipatuhi dalam kegiatan bisnis.Salah satunya adalah etika dalam berdagang

4 Fuzi Marati Sholihah, Teknik Kalibrasi Timbangan Elektronik Menggunakan Metode

Csiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Soerjo Ngawi, Jurnal Ilmiah Teknosains,

Vol. 2 No. 2 November 2016, (p-ISSN 2460-9986), (e-ISSN 2476-9436), hlm 1, akses pada 12

Februari 2019 5Ahmad Mudjab Mahalf dan Ahmad Rodh Hasbulloh, Hadis-hadis Muttafaq ‘Alaih,

(Jakarta: Kencana, 2004), Edisi Pertama, hlm. 97.

Page 18: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

4

(berbisnis) yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan ekonomi.Prinsip dasar

yang telah ditetapkan Islam mengenai perdagangan atau perniagaan merupakan

tolok ukur kejujuran, kepercayaan dan ketulusan. Prinsip perdagangan atau

perniagaan ini sebenarnya sudah banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an maupun

Al-Sunnah, diantaranya Takaran yang benar Dalam berdagang (berbisnis), nilai

timbangan dan ukuran yang tepat dan standar benar-benar harus diutamakan,

artinya kita tidak boleh mengurangi atau melebihkan timbangan atau takaran.6maka

keakuratan timbangan barang atau komoditi lah yang menjadi tolak ukurnya. Tidak

semua pasar mempunyai akurasi yang tepat dalam menimbang barang.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Muthaffifiin 83 : 1-4

Artinya :

“ Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang),

yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta

dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi", tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka

akan dibangkitkan”.7

Tabel 1.3

Sandingan Data Timbangan Pasar Dan Timbangan Rumah

6 Khumedi Ja'far, Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Hukum Bisnis Islam, ASAS,

Vol.6, No.1, Januari 2014, hlm 6-7, akses pada 12 februari 2019 7Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya: Q.S Al-Muthaffifiin 83 (1-3),

Semarang , CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 297

Page 19: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

5

No Pembeli Sembako Timbangan

pasar

Timbangan

rumah

1 Jumriani Beras 4 kg 3,9 ons

2 Mariana Cabai 1/2 kg 4 ons

3 Rita Ikan 1 kg 9 ons

4 Iros Gula 1 kg 9,5 ons

5 Ria Cabai 1 kg 9 ons Sumber : wawancara masyarakat (1dan 2 maret 2019)

Dari keterangan Tabel 1.3 terlihat bahwa terjadi adanya tindakan

kecurangan dalam hal timbangan yang mana tidak sesuai dengan etika bisnis islam

terlihat timbangan ini setelah melakukan penimbangan dirumah dengan

penimbangan di pasar terjadi selisih.

Hasil penelitian terdahulu Muh.Ihsan menunjukkan bahwa sebagian besar

pedagang sembako yang ada di pasar Soppeng dalam pelaksanaan penimbangannya

belum menjalankan atau mematuhi aturan tentang timbangan yang benar.Hal

tersebut dibuktikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis.Sebagian besar pedagang sembako di pasar Soppeng kurang memahami

bahkan tidak tahu mengenai timbangan yang benar dalam sistem Ekonomi Islam,

para pedagang hanya mementingkan keuntungan belaka dan mengesampingkan

masalah etika sehingga mengabaikan tanggungjawab sebagai pedagang dan

merugikan pembeli ataupun pedagang lainnya.8

Cerita mengenai konsumen atau pembeli yang merasa tertipu, bukan hal

baru lagi.Sering terungkap barang yang dibeli tidak sesuai dengan barang yang

ditawarkan atau diiklankan.Atau ukuran barang yang tidak sesuai dengan yang

8Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli Perspektif

Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018

Page 20: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

6

disebutkan atau yang disepakati.Lebih sering lagi timbangan yang tidak sesuai

dengan berat barang yang dibayar. Kalau kita cermat dan sedikit mau repot, kita

dapat mencoba memeriksa kembali berat kemasan barang misalnya berat gula atau

beras yang kita beli.9

Kecurangan merupakan sebab timbulnya ketidakadilan dalam masyarakat,

padahal keadilan diperlukan dalam setiap perbuatan agar tidak menimbulkan

perselisihan. Pemilik timbangan senantiasa dalam keadaan terancam dengan azab

yang pedih apabila ia bertindak curang dengan timbangannya itu. Tidak berlebihan

bila saat ini kita mengatakan kejujuran menjadi sebuah perilaku langka.Kita bisa

membuktikan itu dengan salah satunya mencari di pasar-pasar.Di sana banyak kita

temukan transaksi perdagangan yang menipu konsumen. Saat ini kita sudah jarang

menemukan pelaku perdagangan yang menunjukkan kepada kita bobot penimbang

barang yang kita beli.Apabila kita tidak memperhatikan dengan baik, barang

belanjaan kita sudah terbungkus rapi tanpa kita tahu apakah takarannya sudah pas

atau tidak.10

Adapun prinsip yang mendasari etika bisnis islam yaitu :Unity(Kesatuan),

Equilibrium (Keseimbangan), Free Will (Kebebasan Berkehendak), Responsibility

(Tanggung Jawab), Benevolence (Kebenaran).11

9Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli Perspektif

Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018, hlm

2

10Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli Perspektif

Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018, hlm

3

11Sri Nawatmi, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Vol. 9, No.1, Fokus Ekonomi (Fe),

April 2010, Issn: 1412-3851 50, Hlm 57-58

Page 21: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

7

Menipu pembeli atau konsumen serta mencederai kepentingan mereka

dengan alat ukur yang palsu amatlah dilarang tegas oleh Islam.12Namun tidak

semua pasar mempunyai akurasi yang tepat dalam menimbang barang. Contohnya

seperti yang terjadi di Pasar Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim. Di pasar tersebut masih

ditemukan pengukuran yang kurang tepat terhadap timbangan para pedagang yang

menjual barang dagangannya. Beberapa pedagang ada yang memang sengaja

mengurangi takaran timbangan yang sebenarnya untuk mengambil keuntungan

lebih. Walaupun demikian, masih ada beberapa pedagang yang jujur dalam takaran

dan timbangan. Jika ada kelebihan dan kekurangan dari penjualan yang dilakukan,

setiap pedagang kebanyakan tidak memberikan pengurangan atau penambahan dari

harga yang dijual.

Al-Qur’an dengan keras mengutuk praktik ukuran palsu ini diantara bangsa-

bangsa masa lalu, teruama bangsa madyan, tempat Nabi Syu’aib melaksanakan

tugas kenabiannya.Kaum mukminin telah diperingatkan agar menggunakan alat

ukur yang benar dan berseimbang untuk menghindari hukuman Allah.13

Dari pembahasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dan membahas permasalahan-permasalahan yang timbul dari kecurangan

pelaksanaan takaran dan timbangan yang dilakukan pedagang sembako di pasar

Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim melalui takaran dan timbangan, dimana ulah para

pedagang ini akan memberikan dampak negatif terhadap kepercayaan konsumen

dan mengkaji permasalahannya dengan judul :

12Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam dalam Perkembangan,

(Bandung: Mandar Maju, 2002), hlm 169 13Muhammad Sharif Claudhy, Sistem Ekonomi Islam, Perinsip Dasar ( Fundamental Of

Islamic Economic System), 2012, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, hlm 132

Page 22: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

8

ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM JUAL

BELI DI TINJAU DARI KONSEP ETIKA BISNIS ISLAM (STUDI KASUS

PASAR MENDAHARA ILIR KAB. TANJABTIM).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan latar belakang masalah

yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:

1. bagaimana timbangan sembako yang digunakan pedagang dalam jual beli

di Pasar Mendahara Ilir sudah memenuhi standar bisnis islam ?

2. bagaimanapengaruhyang diperoleh masyarakat terkait penerapan

penggunaantimbangan sembako dalam jual beli di tinjau dari etika bisnis

Islam di Pasar Mendahara IlirKab. Tanjabtim?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan timbangan sembako dalam jual beli di Pasar

Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim

2. Untuk mengetahui pengaruh yang diperoleh masyarakat terkait pelaksanaan

penimbangan sembako dalam jual beli di tinjau dari etika bisnis Islam di Pasar

Mendahara IlirKab. Tanjabtim.

D. Manfaat Penelitian

1. Menambah pengalaman penulis dalam menerapkan teori-teori yang

berhubungan dengan timbangan.

2. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang memerlurkan.

E. Landasan Teori

1. Etika Bisnis Islam

Page 23: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

9

a. Pengertian

1) Etika

Menurut bahasa (etimologi) istilah Etika berasal dari bahasa Yunani,

yaitu ethos yang artinya adat istiadat (kebiasaan), perasaan batin,

kecendrungan hati untuk melakukan perbuatan.Menurut istilah para ahli

berbeda-beda pendapat mengenai defenisi etika sesungguhnya. Masing

masing ahli mempunya pandangan sebagai berikut :

• Ahmad Amin mengartikan etika sebagi ilmu yang menjelaskan arti baik

dan buruk, menerapkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,

menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatan

mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya

diperbuat.

• Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai,

kesusilaan tentang baik buruk, berusaha mempelajari nilai-nilai dan

merupakan pengetahuan tentang nilali-nilai itu sendiri.14

Etika berasal dari bahasa Latin “ethicus” dan bahasa Yunani “ethos”,

berarti “filasafat moral” atau “ilmu tentang moral” jamaknya “ta etha” dalam

bahasa Inggris ditulis “ethic”, jamaknya “ethics”. Kemudian Kamus Besar

Bahasa Indonesia menyalinkan menjadi “etika”. Sementara “etiket” berasal

dari bahasa Perancis “etiquette” yang berarti “sopan santun”, dan menjadi

bahasa Indonesia ditulis “etiket”.15

14 Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Etika, 2006, Jakarta : Rajagrafindo Persada, Hlm 4-

8 15 Nashruddin Baida, Dkk, Etika Islam Dalam Berbisnis, 2014, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, Hlm 1-2

Page 24: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

10

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya karakter atau tata

susila.Etika mempunyai makna yang lebih luas seperti, etika berarti pula ilmu

yang mempertimbangkan manusia apakah baik atau buruk.16

Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normative karena ia berperan

menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh

seorang individu.17

2) Etika Bisnis

Menurut Ernawan yang dikutip dalam Ernani, etika bisnis adalah

aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi pedoman membuat

keputsan dan tingkah laku.18

Etika bisnis kadang kdanga disebut pula etika manajemen ialah

penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis.19

3) Bisnis Islami

Bisnis Islam ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai

bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa) termasuk

profitnya, namun dibatasi dengan cara memperolehnya dan pendayagunaan

hartanya karena aturan halal dan haram.20

4) Etika Bisnis Islam

Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq

al Islamiyah) yang dibungkus dengan nilai-nilai syariah yang

16 Hasan Aedy, Teori Dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, 2011, Bandung : Alfabeta, 24-25 17 Rafiq Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, 2004, Yogyakarta : Pustaka Belajar, Hlm 3 18 Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam : Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Isaha Kecil,

20 Nopember 2013, FEB UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, Hlm 3 19 Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, 2003, Bandung : Cv Alfabeta, Hlm 52 20 Veithzal Rivai, Dkk, Islamic Economic, 2013, Jakarta : Pt Bumi Aksara, Hlm 234

Page 25: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

11

mengedepankan halal dan haram.Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku

yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangnya.Dalam Islam etika

bisnis ini sudah banyak dibahas dalam berbagai literatur dan sumber

utamanya adalah Al-Quran dan sunnaturrasul.Pelaku-pelaku bisnis

diharapkan bertindak secara etis dalam berbagaiaktivitasnya.Kepercayaan,

keadilan, dan kejujuran adalah elemen pokok dalam mencapai suksesnya

suatu bisnis dikemudia hari.21

b. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam

1) Al-Qur’an

Al-Qur’an dalam ayat Surah An-Nisa’ (4) :29 menegaskan sebagai

berikut :

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan

yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu.).22

2) Hadis Rasulullah

21 Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam : Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Isaha Kecil,

20 Nopember 2013, FEB UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, Hlm 3 22Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S An-Nisa’ (4) : 29, Semarang

, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm43

Page 26: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

12

عن أبي هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صل الله عليه وسلم

والمنا بذة )رواه البخاري ومسلم الملا مسة بيع هي عنن

Artinya:

“Dari Abu Hurairah, r.a berkata: Nabi Saw, telah melarang dua macam jual

beli dengan cara menyentuh atau melempar (HR, Bukhari dan Muslim).

3) Pendapat Ulama

Muhammad Mahmud Babily dalam buku ”al-Ushul al-Fikriyyah wa

al- 'Amaliyyah li al-Iqtishadial-Islam” juga menguraikan dasar-dasar pijakan

bisnis Islami. Menurut Babily, Islam selalu mengajak untuk mengatur

masalah muamalah di antara sesama manusia atas dasar amanah, kejujuran,

memenuhi janji, melarang tipu daya dalam berdagang, melarang jual-beli

gharar dan lainnya. Praktik-praktik bisnis yang dilakukan dengan tidak

adanya etika jelas harus ditinggalkan.23

c. Etika Bisnis Rasulullah SAW

Agar kegiatan bisnis yang kita lakukan dapat berjalan harmonis dan

menghasilkan kebaikan dalam kehidupan, maka kita harus menjadikan bisnis

yang kita lakukan terwarnai dengan nilai-nilai etika. Salah satu sumber

rujukan etika dalam bisnis adalah etika yang bersumber dari tokoh teladan

agung manusia di dunia, yaitu Rasulullah saw. Beliau telah memiliki banyak

panduan etika untuk praktek bisnis kita, yaitu sebagai berikut.

Pertama adalah kejujuran. Kejujuran merupakan syarat fundamental

dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran

23 Muhammad, Etika Bisnis Dalam Islam (Studi Kasus Di Pasar Grong-Grong Kabupaten

Pidie, Aceh), TAHQIQA, Vol.10, No. 2, Juli 2016, Hlm 5-6

Page 27: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

13

dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda "Tidak dibenarkan

seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia

menjelaskan aibnya," (H.R. Al-Quzwani)."Siapa yang menipu kami, maka

dia bukan kelompok kami," (H.R. Muslim).Rasulullah sendiri selalu bersikap

jujur dalam berbisnis.Beliau melarang para pedagang meletakkan barang

busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.

Kedua, menolong atau memberi manfaat kepada orang lain, kesadaran

tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam, tidak

hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang

diajarkan Bapak Ekonomi Kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi

kepada sikap ta’awun (menolong orang lain)sebagai implikasi sosial kegiatan

bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material semata, tetapi

didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual

barang.

Ketiga, tidak boleh menipu, takaran, ukuran, dan timbangan yang

benar. Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-

benar diutamakan. Firman Allah: "Celakalah bagi orang yang curang, yaitu

orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi,

dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi" (QS 83:112).

Keempat, tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang

membeli kepadanya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Janganlah seseorang

Page 28: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

14

di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual

oleh orang lain," (H.R. Muttafaq ‘alaih).

Kelima, tidak menimbun barang. Ihtikar ialah menimbun barang

(menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar

harganya suatu saat menja di naik dan keuntungan besar pun

diperoleh).Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.

Keenam, tidak melakukan monopoli. Salah satu keburukan sistem

ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli.Contoh yang

sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) individu tertentu atas hak milik

sosial, seperti air, udara, dan tanah serta kandungan isinya seperti barang

tambang dan mineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi,

tanpa memberi kesempatan kepada orang lain. Hal ini dilarang dalam Islam.

Ketujuh, komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan

halal, bukan barang yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi,

dan sebagainya. Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah

mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan patung- patung,"

Kedelapan, bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman

Allah, "Hai orang- orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu

beriman," (QS. al-Baqarah:: 278). Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah

sebagai orang yang kesetanan (QS. 2: 275).Oleh karena itu, Allah dan Rasul-

Nya mengumumkan perang terhadap riba.

Kesembilan, bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan.

Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

Page 29: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

15

memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis

yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu," (QS. 4: 29).

Kesepuluh, membayar upah sebelum kering keringat karyawan. Nabi

Muhammad saw. bersabda, "Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum

kering keringatnya." Hadis ini mengindikasikan bahwa pembayaran upah

tidak boleh ditunda-tunda.Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang

dilakukan.24

d. Prinsip Yang Mendasari Etika Bisnis Islam

1) Unity (Kesatuan)

Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan seluruh aspek

kehidupan baik ekonomi, sosial, politik budaya menjadi keseluruhan yang

homogen, konsisten dan teratur.Adanya dimensi vertikal (manusia dengan

penciptanya) dan horizontal (sesama manusia). Prakteknya dalam bisnis :

a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja, penjual, pembeli, serta

mitra kerja lainnya (QS. 49:13).

b. Terpaksa atau dipaksa untuk menaati Allah SWT (QS. 6:163)

c. Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika dan mendorong setiap

individu untuk bersikap amanah karena kekayaan yang ada

merupakan amanah Allah (QS. 18:46)

2) Equilibrium (Keseimbangan)

24 Aris Baidowi, Etika Bisnis Perspektif Islam, Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 9, Nomor

2, Desember 2011 (239-250) Http: E-Journal.Stain-Pekalongan.Ac.Id/Index.Php/Jhi ISSN (P):

1829-7382, Hlm 6-8

Page 30: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

16

Keseimbangan, kebersamaan, dan kemoderatan merupakan prinsip

etis yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis prakteknya

dalam bisnis:

a. Tidak ada kecurangan dalam takaran dan timbangan

b. Penentuan harga berdasarkan mekanis me pasar yang normal.

3) Free Will (Kebebasan Berkehendak)

Kebebasan disini adalah bebas memilih atau bertindak sesuai etika

atau sebaliknya:“Dan katakanlah (Muhammad) kebenaran itu datangnya dari

Tuhanmu, barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah ia beriman

dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah ia kafir” (QS. 18:29). Jadi, jika

seseorang menjadi muslim maka ia harus menyerahkan kehendaknya kepada

Allah. Aplikasinya dalam bisnisislam :

a. Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama,

bukan persaingan apalagi sampai mematikan usaha satu sama lain.

Kalaupun ada persaingan dalam usaha maka, itu berarti persaingan

dalam berbuat kebaikan atau fastabiq al-khairat (berlomba- lomba

dalam kebajikan).

b. Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun kontrak

kerja dengan pekerja

4) Responsibility (Tanggung Jawab)

Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas setiap tindakan.Prinsip

pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb adalah tanggung jawab yang

seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga,

Page 31: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

17

antara orang dan keluarga, antara individu dan masyarakat serta antara

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Aplikasinya dalam bisnis :

a. Upah harus disesuaikan dengan UMR (upah minimum regional).

b. Islam melarang semua transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon,

dan sebagainya.

5) Benevolence (Kebenaran)

Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan kejujuran. Maksud dari

kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar dalam melakukan berbagai

proses baik itu proses transaksi, proses memperoleh komoditas, proses

pengembangan produk maupun proses perolehan keuntungan. Aplikasinya

dalam bisnis menurut Al-Ghazali:

a. Memberikan zakat dan sedekah.

b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan bila perlu

mengurangi beban- utangnya.

c. Menerima pengembalian barang yang telah dibeli. d. Membayar utang

sebelum penagihan datang.

d. Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah pihak yang melakukan

transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis.

e. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli dan

menagih utang.

f. Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis.

Page 32: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

18

g. Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis.25

e. Prinsip Yang Mendasari Etika Bisnis Konvensional

1) Utilitarian Approach(Pendekatan Utilitarian)

Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena

itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat

memberi menfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang

tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2) Individual Right Approach(Pendekatan Hak Individu)

Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar

yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkahlaku tersebut harus

dihindar apabila diperkirakan akan menyebabkan kejadian benturan dengan

hak orang lain.

3) Individual Right Approach(Pendekatan Hak Individu)

Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan

bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara

perseorangan ataupun secara kelompok.26

f. Beberapa Dasar Etika Bisnis Islam

1) Janji

2) Utang piutang

3) Tidak boleh menghadang orang desa diperbatasan kota

4) Jual beli harus jujur dan ada khiyar

25 Sri Nawatmi, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Vol. 9, No.1, Fokus Ekonomi (Fe),

April 2010, Issn: 1412-3851 50, Hlm 57-58 26http://www.academia.edu/23265844/Etika_Bisnis_Konvensional

Page 33: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

19

5) Ukuran takaran dan timbangan

6) Menjual barang haram dan minuman memabukkan

7) Berperilaku hemat dan pemborosan

8) Masalah upah27

2. Timbangan

a. Pengertian Timbangan

Timbangan adalah diambil dari kata imbang yang artinya banding,

timbangan, timbalan, bandingan. Menimbang (tidak berat sebelah), dari

pengertian tersebut dapat diambil pemahaman bahwa penimbangan adalah

perbuatan menimbang. Sedangkan untuk melaksanakannya kita perlu alat

yaitu timbangan.Timbangan adalah alat untuk menentukan apakah suatu

benda sudah sesuai (banding) beratnya dengan berat yang dijadikan standar.

Timbangan mencerminkan keadilan, apabila hasil menujukan akhir dalam

praktik timbangan menyangkut hak manusia.28

Menurut pendukung Ameng Timbangan, Timbangan artinya ukuran

yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku. Kesalahan menimbang

akan menyebabkan ketimpangan dan perselisihan. Seorang pedagang

menimbang sesuatu sesuai dengan berat yang diinginkan pembeli. Tentu jika

timbangannya sesuai dengan yang diharapkan akan membuahkan

ketenteraman dan kepercayaan yang tinggi dari pembelinya.29

27 Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, 2003, Bandung : Cv Alfabeta, Hlm 59-

69 28 http://eprints .walisongo.ac.id/6508/3/BAB%20II.pdf (akses pada 15 februari 2019)

29Agus Heryana, Naskah Ajaran Islam Dalam Pencat Silat Ameng Timbangan, Manuscript

Of Islamic Teahing In Pencat Silat Ameng Timbangan, Hlm 13

Page 34: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

20

Menurut Latifah timbangan bisa di artikan sebagai sebuah alat yang

bisa dipakai untuk melakukan pengukuran berat dari suatu benda.30

Menurut arti kata timbangan adalah imbangan, timbalan atau

bandingan.Secara istilah timbangan sendiri mempunyai pengertian sebagai

alat untuk menimbang benda. Menurut pasal 1 huruf m Undang-Undang

nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal Pengertian alat ukur timbangan

adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau

penimbangan.31

b. Dasar Hukum Penimbangan Dalam Islam

Dasar tentang takaran dan timbangan utamanya terdapat ayat al-

Qur’an QS Ar-Rahman/55: 9

واقيمواالوزن بالقسط ولاتخسرواالميزان

Artinya :

“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu

mengurangi neraca itu”.32

Ayat di atas menjelaskan bahwa tegakkanlah timbangan dengan adil

dan jangan sekali-kali kamu mengurangi neraca timbangan dalan transaksi

jual beli.

c. Jenis- jenis timbangan

1) Timbangan Manual

30 Wahyudi, Dkk, Perbandingan Nilai Ukur Sensor Load Cell Pada Alat Penyortir Buah

Otomatis Terhadap Timbangan Manual, Jurnal Elkomika, Vol. 5 | No. 2 | Halaman 207 – 220, Juli

- Desember 2017, ISSN (P): 2338-8323, ISSN (E): 2459-9638 , Hlm 2 (Akses Pada 28 Feberuari

2019) 31http://www.timbanganindonesia.com (akses 28 februari 2019) 32Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S Ar-Rahman 55 (9),

Semarang , CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm267

Page 35: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

21

Timbangan manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis

dengan sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan

indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah

terskala.

2) Timbangan digital.

Timbangan digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis

dengan tenaga listrik.Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah

dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.

3) Timbangan Hybrid

Timbangan hybrid, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan

perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini

biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik.

Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform

menggunakan plat mekanik.33

d. Konsep Islam Tentang Takaran Dan Timbangan

Dalam setiap perdagangan, Islam sangat menekankan pada

pentingnya penegakan pada ukuran takaran dan timbangan secara adil dan

benar agar tidak ada pihak yang dirugikan.Diantara prinsip perdagangan

dalam Islam adalah jujur dan adil. Islam mengajarkan setiap Muslim

melakukan kegiatan produksi maupun perdagangan agar bersikap jujur dan

adil terhadap sesama. Sikap ini akan tertanam dengan adanya keharusan

33https://www.berbagaireviews.com/2017/11/pengertian-timbangan-dan-jenis-jenis.html

Page 36: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

22

untuk memenuhi takaran dan timbangan.34Dalam Al-Qur’an Allah telah

menggariskan bahwa setiap Muslim harus menyempurnakan takaran dan

timbangan secara adil. Dalam Al –Qur’an surah Al-Isra’ (17) : 35

Artinya :

“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan tmbanglah

neraca dengan benar, itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya”.35

3. Jual Beli

a. Pengertian Jual Beli

Jual beli dalam bahasa Arab berasal dari kata (لبیعا) yang artinya

menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata

,dalam bahasa arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya (لبیعا)

yaitu kata :اءلشرا dengan demikian kata (لبیعا) berarti kata jual dan sekaligus

berarti kata “beli”.

Secara terminologi terdapat beberapa definisi para ulama diantaranya

oleh ulama Hanafiyah memberi pengertian dengan ‘saling menukarkan harta

dengan harta melalui cara tertentu’, atau dengan makna ‘tukar menukar

34Rozalinda, Ekonomi Islam (Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi), 2014,

Jakarta : Rajawali Pers, hlm 184-185 35Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S Al-Isra’ (17) : 35, Semarang

, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm144

Page 37: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

23

sesuatu yang diingini dengan sepadan melalui cara tertentu yang

bermanfaat.36

Pengertian jual beli dari segi etimologis adalah menukar harta dengan

harta. Sedangkan pengertian dari istilah adalah menukar suatu barang dengan

barang yang lain dengan cara tertentu (akad). Pengertian yang sebenarnya

dari kata “ bay’un” (jual) itu ialah pemilikan harta dengan harta (barang

dengan barang) dan agama menambahkan persyaratan saling rela (suka sama

suka). Ada yang mengatakan bahwa “jual” itu ialah ijab qobul ( penerahan

dalam penerimaan transaksi), sesuai firman Allah dalam surah An Nisa’ ayat

29 “tijaratan antaradlin” yang berarti perniagaan yang terjadi suka sama

suka.37

Menurut Ulama’ Mazhab Maliki, Syafi’I dan Hambali memberikan

pengertian, jual beli adalah saling menukar harta dengan harta dengan bentuk

pemindahan milik dan pemilikan. Defenisi ini menekankan pada aspek milik

pemilik, untuk membedakan dengan tukar menukar harta/ barang yang tidak

mempunyai akibat milik kepemilikan, seperti sewa menyewa.Demikian juga,

harta yang dimaksud adalah harta dalam pengertian luas, bisa barang dan bisa

uang.38

36 Syaifullah , Etika Jual Beli Dalam Islam, Vol. 11, No. 2, Desember 2014: 371-387, hlm

3 37 Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, 2012, Jakarta : erlangga, hlm 110-111 38 M. Yazid Afandi, M.Ag, Fiqh Muamalah Dan Implementasi Dalam Lembaga Keuangan

Syariah, 2009, Yogyakarta : logung pustaka, hlm 53

Page 38: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

24

Menurut Jalaludin al-Mahally pengertian jual beli secara bahasa

adalah :“tukar menukar sesuatu dengan sesuatu dengan adanya ganti atau

imbalan.

Sementara itu, pengertian jual beli menurut istilah adalah : “ tukar

menukar harta dengan harta yang berimplikasi pada pemindahan milik dan

kepemilkan”.39

b. Dasar Hukum Jual Beli

1) Al – Qur’an

Dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 275

بو م الر واحل الله البيع وحر

Artinya:

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”40

2) As-Sunah

Dari su’aib Ar Rumi r.a., bahwa Rasululah bersabda :

“ Tiga perkara yan didalamnya terdapat keberkatan yaitu : jual beli secara

tangguhan, muqaradhah (nama lain dari mudharabah), dan mencampur

gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bkan untuk jual beli.

(HR.Ibnu Majah)

Dalam firman Allah dan hasit tersebut jelas bahwa jual beliitu

dihalalkan dan tidak perlu diragukan lagi asalkan transaksi jual beli yang

dilakukan tidak ada unsur pemaksaan, sementara riba itu jelas diharamkan.41

39 Dr. Rozalinda, M.Ag, Fiqih Ekonomi Syariah ( Prinsip Dan Implementasinya Pada

Sector Keuangan Syariah/Rozalinda, 2016, Jakarta :Rajawali Pers, hlm 63 40Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S Al-Baqarah (2) :

275, semarang, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 25

41 Ismail , Perbankan Syariah, 2017, Jakarta : kencana , hlm 136

Page 39: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

25

c. Rukun Jual Beli

Jumhur Ulama’ menetapkan rukun jual beli ada 4yaitu :

1) Orang yang berakad ( penjual dan pembeli)

2) Shighat ( lafal ijab dan qabul)

3) Barang yang dibeli

4) Nilai tukar pengganti barang

d. Syarat Jual Beli

1) Syarat yang berkaitan dengan pihak-pihak pelaku, mereka harus

memiliki kompetensi dalam melakukan aktivitas itu, yakni sudah akil-

balighserta berkemampan memilih. Maka tidak syah transaksi jual beli

yang dilakukan anak kecil yang belum nalar, orang gila atau orang yang

dipaksa.

2) Syarat yang berkaitan dengan objek jual beli, objek jual beli harus suci

bemanfaat, bisa diserah terimakandan merupakan milik penuh penjual.

Maka tidak syah memperjualbelikan bangkai, darah daging babi, dan

barang lain yang menurut syara’ tidak ada menfaatnya.

3) Syarat yang berkaitan dengan shighat akad, yaitu ijab dan qabul

dilakukan dalam satu majlis, artinya antar penjual dan pembeli hadir

dalam satu ruang yang sama .42

e. Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam

1) Jual beli najasy

42 M. Yazid Afandi, M.Ag, Fiqh Muamalah Dan Implementasi Dalam Lembaga Keuangan

Syariah, 2009, Yogyakarta : logung pustaka, hlm 57-58

Page 40: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

26

Seorang muslim tidak boleh menawarkan suatu barang dengan harga

tertentu padahal ia tidak ingin membelinya, namun ia berbuat seperti itu

agar diikuti para penawar lainnya kemudian pembeli tertarik untuk

membeli barang tersebut.

2) Jual beli barang barang haram dan najis

Seorang muslim tidak boleh menjuak barang-barang haram, barang

barang najis dan barang barang yang menjurus kepada haram.

3) Jual beli gharar ( ketidakjelasan)

Seorang muslim tidak boleh menjual sesuatu yang didalamnya terdapat

gharar (ketidakjelasan)

4) Jual beli inah

Seorang muslim tidak boleh menjual suatu barang kepada orang lain

dengan kredit, kemudian dia membelinya lagi dengan pembeli dengan

harga yang lebih murah, karena jika menjual berang tersebut kepada

pembeli dengan harga sepuluh ribu rupiah, kemudian ia membelinya dari

pembeli yang sama seharga lima ribu rupiah, maka itu seperti orang yag

meminjam uang lima ribu rupiah dan meminta kembalian sebanyak

sepuluh ribu rupiah. Hal ini seperti riba nasi’ah yang diharamkan dalam

Al Qur’an dan al Hadits.

5) Jual beli musharah

Seorang muslim tidak boleh menahan susu kambing, unta atau lembu

selama berhari hari agar susunya terlihat banyak, kemudian manusia

tertarik untuk membelinya dan ia pun menjual belikannya. Cara

Page 41: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

27

penjualan seperti ini merupakan kebatilan karena mengundang

penipuan.43

f. Macam Macam Jual Beli

1) Bai’ al murabahah

Bai’ al murabahah adalah akad jual beli suatu barang dimana penjual

menyebut harga yang terdiri atas harga pokok dan tingkat keuntungan

tertentu di atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui pembeli.Atau

dengan singkat, murabahah adalah jual beli barang padaharga dengan

tambahan keuntungan yang disepakati.

2) Bai’ as salam

Bai’ as salam adalah pesanan barang yang disebutkan sifat-sifatnya, yang

dalam majelis itu pemesan barang menyerahkan uang seharga barang

pesanan tersebut.

3) Bai’ al istishna’

Bai’ al istishna’ secara bahasa artinya meminta dibuatkan. Sedangkan

secara terminologi ilmu fiqh artinya perjanjian terhadap barang jualan

yang berada dalam kepemilikan penjual dengan syarat dibuatkan oleh

penjual, atau meminta buatkan dengan cara khusus semntara bahan

bakunya dari pihak penjual.44

43 Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, 2012, Jakarta : Erlangga, Hlm 14-16 44Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, 2012, Jakarta : Erlangga, Hlm16-18

Page 42: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

28

4. Pasar

a. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dan

melakukan transaksi barang atau jasa. Pasar merupakan sebuah mekanisme

pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak awal

peradaban manusia.Dalam Islam pasar sangatlah penting dalam

perekonomian. Pasar telah terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur

Rasyidin dan menjadi sunatullah yang telah di jalani selama berabad-abad.45

Pasar adalah tempat yang mempunyai aturan yang disipkapkan untuk

tukar menukar hak milik dan menukar barang antara produsen dan konsumen.

Dipasar orang bisa mendapatkan kebutuhannya dan tidak ada orang yang

tidak memerlukan pasar.46

b. Fungsi Pasar

Fungsi pasar adalah menjadi sarana pertemuan antara penjual dan

pembeli untuk melakukan transaksi pemenuhan barang yang di- kehendaki.

Kedudukan pasar sebagai salah satu bentuk fasilitas umum (publik) yang

dikuasai oleh pemerintah daerah digunakan untuk meningkatkan

perekonomian dan perdagangan daerah. Sebagai fasilitas publik diharapkan

dapat memberikan pelayanan prima bagi penggunanya.Untuk memper-

mudah pamahaman pasar sebagai sebuah bentuk pelayanan prima, dapat

dilakukan dengan me- nempatkan pelayanan sebagai sebuah produk, yaitu

45 Ain Rahmi, Mekanisme Pasar Dalam Islam, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan

2015, Vol. 4, No. 2, 177-192, hlm 2 46Jaribah Bin Ahmad Al- Haristi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al- Khathab, 2014, Jakarta

Timur : Pustaka Al- Kautsar, Hlm 600

Page 43: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

29

sebagai sesuatu yang bias dibangun, dihasilkan, ditawarkan, dijual dan

dikonsumsi.47

c. Makanisme Pasar Dalam Islam

Pada dasarnya dalam sistem ekonimi islam, makanisme pasar

dibangun atas dasar kebebasan, yakni kebebasan individu untuk melakukan

transaksi barang dan jasa. Sistem ekonomi islam menempatkan kebebasan

pada posisi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi, walaupun kebebasan itu

bukanlah kebebasan mutlak seperti yang dianut paham kapitalis. Namun,

kebebasan itu diikat dengan aturan.Yaitu tidak melakukan kegiatan ekonomi

yang bertentangan dengan aturan syariat, tidak menimbulkan kerugian bagi

para pihak yang bertransaksi, dan senantiasa melakukan kegiatan ekonomi

dalam rangka mewujudkan kemaslahatan.48

d. Islam Mengatur Agar Persaingan Pasar Dilakukan Dengan Adil.

Setiap Bentuk Yang Dapat Menimbulkan Ketidakadilan Dilarang.

1) Talaqqi rukban dilarang karen apedagang yang menyongsong dipinggir

kota mendapat keuntugan dari ketidaktahuan masyarakat perjual dari

kampong akan harga yang berlaku dikota. Mencegah masuknya

pedagang desa ke kota ini akan menimbulkan pasar yang tidak

kompetitif.

47 Siti Fatimah Nurhayati, Pengelolaan Pasar Tradisional Berbasis Musyawarah Untuk

Mufakat, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 18, Nomor 1, Juni 2014, hlm 3 48Rozalinda, Ekonomi Islam (Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi), 2014,

Jakarta : Rajawali Pers, hlm, 148

Page 44: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

30

2) Mengurangi timbangan dilarang karena barang yang dijual dengan harga

yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.

3) Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan

harga yang baik untuk kualitas yan buruk.

4) Menukar kurma kering dengan kurma yang basah itu dilarang. Karena

takarn kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma

kering yang ditukar.

5) Ghaban faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual dengan harga pasar. 49

e. Prinsip Kejujuran Dalam Pedagang Versi Islam

Kejujuran merupakan tonggak dalam kehidupan masyarakat yang

beradab. Setiap orang hendaknya dapat bersikap jujur karena kejujuran dapat

mendatangkan ketentraman hati, menghilangkan rasa takut, dan

mendatangkan keadilan.Islam menyatakan bahwa orang-orang yang beriman

diperintahkan untuk menegakkan keadilan, menjadi saksi yang adil, dan tidak

boleh menyuburkan kebencian sehingga berlaku diskriminatif. Hal ini

menunjukkan bahwa orang yang dapat berkata jujur dan bertindak sesuai

dengan kenyataan berarti dapat berbuat adil dan benar. Sedangkan orang yang

tidak dapat dipercaya tutur katanya dan tidak menepati janji dapat

dikategorikan sebagai pendusta. Dengan demikian, kejujuran harus dilandasi

dengan kesadaran moral yang tinggi, pengakuan terhadap persamaan hak dan

kewajiban, perasaan takut berbuat kesalahan dan dosa.50

49 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, 2014, Jakarta : Rajawali Pers, Hlm 179 50 Muhammad Nizar, Prinsip Kejujuran Dalam Perdagangan Versi Islam, Jurnal Istiqro :

Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis Vol.4 / No.1: 94-102, Januari 2018, ISSN : 2599-3348

(Online) ISSN : 2460-0083 (Cetak), Hlm : 99

Page 45: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

31

F. Tinjauan Pustaka

Studi relevan merupakan hasil penelitian terdahulu (penelitian lain) yang

terkait dangan penelitian ini pada aspek fokus tema yang diteliti. Dibawah ini ada

beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

Tabel 2.1

Tinjauan Pustaka

No Nama Penelitian Judul Hasil Penelitian

1 Musfira Akbar,

dkk, jurnal, UIN

Alauddin

Makassar

Analisis Tingkat

Kecurangan

Dalam Takaran

Dan Timbangan

Bagi Pedagang

Terigu (Studi

Kasus Di Pasar

Sentral Maros)

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa masih

banyaknya kecurangan yang

dilakukan para pedagang terigu

di Pasar Sentral Maros. Hal ini

juga di dukung karena

kurangnya perhatian dari

pemerintah atau lembaga

keagamaan yang menyinggung

atau mengangkat etika bisnis

Islam menjadi sebuah sistem

yang akan berdampak positif

pada usaha yang mereka

jalankan. Dengan melihat

fenomena banyaknya

kecurangan di setiap transaksi

bisnis, diharapkan agar

pemerintah dalam hal ini Dinas

terkait bersatu padu dengan

para ulama atau akademisi

dalam rangka merumuskan

suatu rancangan tentang

takaran dan timbagan Islam

untuk d

iterapkan kepada para pelaku

bisnis terutama para pedagang

terigu di pasar Sentral Maros.51

2 Muh. Ihsan,

Skripsi, UIN

Alauddin

Makassar, 2018

Analisis

Pelaksanaan

Penimbangan

Sebagian besar pedagang

sembako yang ada di pasar

Soppeng dalam pelaksanaan

penimbangannya belum

51Musfira Akbar, dkk, Analisis Tingkat Kecurangan Dalam Takaran Dan Timbangan Bagi

Pedagang Terigu (Studi Kasus Di Pasar Sentral Maros), jurnal, UIN Alauddin Makassar

Page 46: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

32

Sembako Dalam

Jual

Beli Perspektif

Ekonomi Islam Di

Pasar Soppeng

Kabupaten

Soppeng

menjalankan atau mematuhi

aturan tentang timbangan yang

benar. Hal tersebut dibuktikan

berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh

penulis. Sebagian besar

pedagang sembako di pasar

Soppeng kurang memahami

bahkan tidak tahu mengenai

timbangan yang benar dalam

sistem Ekonomi Islam, para

pedagang hanya mementingkan

keuntungan belaka dan

mengesampingkan masalah

etika sehingga mengabaikan

tanggungjawab sebagai

pedagang dan merugikan

pembeli ataupun pedagang

lainnya.52

3 Muhammad

Nizar, Jurnal

Istiqro, 2018

Prinsip Kejujuran

Dalam

Perdagangan

Versi Islam

Dari pemaparan di atas, penulis

dapat menyimpulkan

bahwasanya Islam

mengharamkan segala bentuk

penipuan, baik dalam masalah

jual-beli, maupun dalam

mu‟amalah lainnya. Seorang

muslim dituntut untuk berlaku

jujur dalam seluruh urusannya

sebab keikhlasan dalam

beragama, nilainya lebih tinggi

daripada seluruh usaha

duniawi. Islam menjelaskan

bahwa kejujuran selalu berdiri

tegak di atas prinsip kebenaran

akan mendatangkan

keberkahan. Kejujuran sangat

penting bagi pengusaha muslim

untuk meningkatkan

keuntungan dan mendorong

meningkatkan kualitas produk

dan pelayanan penjualan.

Kejujuran akan membawa

52Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli Perspektif

Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018

Page 47: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

33

ketenangan dan ketentraman,

sebaliknya ketidakjujuran akan

mengundang keragu- raguan

dan kesialan.53

4 Cahya Arynagara,

Skripsi, UIN

Alauddin

Makassar, 2018

Analisis Tingkat

Kecurangan

Dalam

Timbangan Bagi

Pedagang

Sembako Dalam

Tinjauan

Ekonomi Islam

Di Pasar Pettarani

Kota Makassar

Penerapan sistem timbangan

dalam jual beli sembako di

Pasar tamamaung pettarani,

transaksi yang dilakukan tidak

semua pedagang bertransaksi

dengan jujur. Pedagang yang

tidak jujur dalam bertransaksi

jual beli sebanyak 67%, serta

tidak menjunjung tinggi nilai

etika dalam perdagangan, dan

pedagang yang jujur sebanyak

33%.Tidak sedikit pedagang

yang melakukan kecurangan-

kecurangan dalam bertransaksi,

seperti melakukan kecurangan

dalam takaran atau timbangan,

menjual barang dengan kualitas

yang buruk atau tidak

menjelaskan kualitas sembako

yang di jualnya apakah

sembako yang di jualnya baik

atau tidak.54

5 Umi Mursidah,

Skripsi,UIN

Raden Intan,

Lampung, 2017

Penerapan Etika

Bisnis Islam

Dalam Transaksi

Jual Beli Di Pasar

Tradisional (Studi

Pasar Betung

Kecamatan

Sekincau

Kabupaten

Lampung Barat)

Berdasarkan hasil observasi

dan kuesioner yang diperoleh

dari para pedagang dan pembeli

di Pasar Betung jika ditinjau

dari ke-empat prinsip-prinsip

etika bisnis Islam yang

dijadikan tolak ukur, penerapan

etika bisnis Islam di Pasar

Betung belum diterapkan

dengan baik oleh para

pedagang karena hanya prinsip

tanggungjawab saja yang sudah

53Muhammad Nizar, Prinsip Kejujuran Dalam Perdagangan Versi Islam , Jurnal Istiqro,

2018

54Cahya Arynagara, Analisis Tingkat Kecurangan Dalam Timbangan Bagi Pedagang

Sembako Dalam Tinjauan Ekonomi Islam Di Pasar Pettarani Kota Makassar, Skripsi, UIN

Alauddin Makassar, 2018

Page 48: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

34

diterapkan dengan baik oleh

para pedagang di Pasar Betung.

Sedangkan prinsip keadilan,

prinsip kehendak bebas, dan

prinsip kebenaran belum

diterapkan dengan baik oleh

para pedagang di Pasar Betung.

Hal ini terlihat dari jawaban

para pembeli dan berdasarkan

hasil observasi yang peneliti

dapat, masih banyak para

pedagang yang menawarkan

barang dagangan dengan harga

yang berbeda kepada para

pembeli, dan pedagang juga

masih memaksa pembeli untuk

membeli barang dagangan yang

dijual, selain itu pedagang di

Pasar Betung belum

menerapkan sifat kejujuran

dalam melakukan transaksi jual

beli baik dari segi hal

menawarkan barang maupun

dalam hal takaran dan

timbangan.55

Dari kelima penelitian terdahulu yang diuraikan diatas terdapat perbedaan

dengan skripsi saya yaitu penelitian terdahulu fokus kepada ketidakjujuran para

pedagang dalam takaran dan timbangan dalam tinjauan ekonomi Islam, sedangkan

dalam skripsi saya memfokuskan pada bagaimana etika bisnis Islam pedagang

dalam menakar dan menimbang barang dagangannya.Selain itu, objek atau tempat

penelitian juga berbeda dari kelima penelitian terdahulu tersebut.

55Umi Mursidah,Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar

Tradisional (Studi Pasar Betung Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat), Skripsi,UIN

Raden Intan, Lampung, 2017

Page 49: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

35

Page 50: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

36

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan (Field Research)

yaitu penelitian dengan cara langsung terjun kelokasi penelitian untuk memperoleh

data-data yang diperlukan.56

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif. Bogdan

dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.57

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan di Mendehara Ilir Kab. Tanjabtim, di mana

peneliti memperoleh informasi mengenai data data tentang timbangan di pasar yang

dilakukan oleh peneliti dari kantor desa atau kelurahan mendahara ilir.

C. Unit Analisis

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity), yang

berinteraksi secara sinergitas. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai

obyek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi

sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam

56Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm.10. 57Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,

2010, hlm.4.

Page 51: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

37

aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu.58 Unit analisis dalam

pengambilan sampel disebut juga teknik sampling. Teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada

penelitian. Teknik sampling yang digunakan penelitian ini yaitu teknik purposive

sampling dan accidental sampling. Dimana purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.59Sedangkan

accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor

spontanitas, artinya siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan

sesuai dengan karakteristik maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel

(informan).60

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer

dan data sekunder.

1. Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung atau di dapat dari pengukuran

langsung oleh peneliti.61 Yang menjadi data primer dalam penelitian inidiperoleh

dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada informan yang terdiri

dari para pemilik sapi dan peternak sapi.

2. Sekunder

58Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R & D,Alfabeta, Bandung, 2016,

hlm.215. 59Ibid, Hlm.218. 60http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2017/03/probability-sampling-vs-non-probability-

sampling/, akses pada 26 Desember 2018. 61Amri amir dkk, Metode Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, IPB PRESS,Bogor,

2009, hlm.171.

Page 52: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

38

Data sekunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti dari sumber kedua atau

data yang didapat adalah data yang telah diolah oleh badan atau orang lain.62

Adapun data sekuder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena

sudah tersedia, misalnya diperpustakaan, majalah-majalah, jurnal, internet dan

kantor-kantor pemerintah.63 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

buku, skripsi, jurnal-jurnal dan situs internet yang berkaitan dengan penelitian

ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode:

1. Observasi

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.64Melalui kegiatan tersebut, peneliti mengadakan pengamatan

langsung di lapangan untuk mendapatkan gambaran secara nyata tentang

kegiatan yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan

secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.65Melalui

kegiatan tersebut, peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan

62Ibid, hlm 172 63Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2006, hlm.123. 64Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2012,

hlm.70. 65Ibid, hlm.83.

Page 53: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

39

yaitu pemilik sapi dan peternak, guna melengkapi data yang diperlukan tentang

pelaksanaan bagi hasil dengan sistem mudharabah yang mereka lakukan.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data

tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.66

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan. Dalam hal ini Nasution

menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian.67

1. Analisis sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti masuk ke lapangan.68

2. Analisis data di lapangan model miles dan huberman

Miles dan Huberman mengemukakan aktivitas dalam analisis data, yaitu: data

collection, data reduction, data display dan conclution drawing/verification.

66Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi

dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan Laporannya), Rajawali Pers, Jakarta,

2008, hlm.152. 67Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2016,

hlm.245. 68Ibid,hlm.246.

Page 54: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

40

Langkah-langkah analisis data dapat ditunjukkan pada gambar berikut:69

a. Data collection, adalah langkah pertama dalam penelitian kualitatif yang

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti

sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila

jawaban yang diwawacarai setelah di analisis belum memuaskan, maka

peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu hingga

diperoleh data yang dianggap kredibel.70

b. Data reduction (reduksi data), adalah data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu, perlu dicatat secara teliti dan rinci,

semakin lama peneliti ke lapangan, maka akan semakin banyak, kompleks

dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan ananlisis data melalui reduksi

data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.71

c. Data display (penyajian data), setelah data di reduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.72

d. Conclusion drawing/ verification, langkah ketiga dalam analisis ini menurut

Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

69Ibid,hlm.247 70Ibid,hlm.248 71Ibid,hlm.248 72Ibid,hlm.249

Page 55: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

41

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat, tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.73

G. Sistematika Penulisan

BAB I: Bab pendahuluan berisi latar belakang, fokus penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan

pustaka dan kerangka pemikiran.

BAB II: Berisi metode penelitian yang mencakup, pendekatan penelitian, objek

dan waktu penelitian, unit analisis, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan .

BAB III: Menjelaskan kondisi dan gambaran umum pasar Mendahara Ilir Kab.

Tanjabtim

BAB IV: Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan penelitian.

BAB V: Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran serta

dilengkapi dengan daftar pustaka, daftar informan, instrument

pengumpulan data, lampiran observersi dan lampiran dokumentasi serta

biodata penelitian

73Ibid,hlm.250

Page 56: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

42

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Mendahara Ilir

1. Sejarah Kelurahan Mendahara Ilir

Nama Kelurahan Mendahara Ilir di ambil dari nama suatu kejadian

disungai berukuran sedang yang mengatur dari arah Timur ke arah Barat,

membelah kelurahan mendahara ilir menjadi dua bagian, yaitu bagian utara atau

disebut oleh masyarakat setempat hulu. Sungai ini bernama tembikar.

Pemukiman penduduk pertama kali adalah pendatang dari pulau malaka (pilau

melayu) sekitar tahun 1950, tepatnya dimuara sungai tembikar kelompok

pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman disungai dan beberapa tahun

kemudian diikuti dengan kelompok keluarga dari suku cina, baik yang langsung

dari pulau Sulawesi, Kalimantan, jawa, padang, medan, melayu jambi maupun

suku lainnya yang telah berdomisili di keluraham Mendahara Ilir.74

Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di Indonesia,

sebutan desa sewaktu berdiri adalah kampong yang dikepalai oleh seseorang

yang disebut dengan kepala kampong atau yang lebih popular disebut dengan

panggilan datuk penghulu. Setelah diberlakukan undang-undang no 5 tahun

1979 tentang pemerintahan desa, maka pada tahun 1980 sebutan kampong

berubah menjadi desa yang dikepalai oleh seseorang yang disebut kepala desa,

74Dokumentasi, Kelurahanmendahara ilir kab. Tanjabtim

Page 57: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

43

namun setelah terjadi perubahan dari kepala desa ke kelurahan pada tahun 2008

sampai sekarang masih dipimpin oleh kelurahan.75

Sejak berdirinya desa/kelurahan sampai sekarang telah tercatat 4 orang

pemimpin desa dan 3 kepala kelurahan, seperti tabel di bawah :

Tabel 3.1

Perkembangan Kepemimpinan Desa/Kelurahan Mendahara Ilir

No Nama Tahun menjabat Sebutan

1 Daroel Abdullah 1956-1963 Datuk Penghulu

2 H. Baharudin Daroel 1963-1980 Kepala Desa

3 MS.H.Muhammad Mutu 1980-2004 Kepala Desa

4 Drs. Jafri 2004-2008 Kepala Desa

5 Muhammad Ridwan 2008-2010 Lurah

6 Ahmad Yani 2010-2012 Lurah

7 Saleh 2012- Hingga

sekarang

Lurah

Sumber: Profil Mendahara Ilir kab. Tanjabtim

Pemimpin pertama desa pada tahun 1963 dipimpin oleh kepala desa

Baharuddin Daroel dengan masa jabatan 17 tahun dan dilanjutkan oleh dua

pemimpin dengan sebutan yang sama dan dilanjutkan pada tahun 2008 sesuai

dengan perkembangan peraturan tentang pemerintah kelurahan, diangkatlah

seorang kepala kelurahan sampai sekarang.Kelurahan mendahara ilir terdapat, 6

rukun warga (RW), 34 rukun tetangga (RT).76

2. Keadaan Geografis Kelurahan Mendahara Ilir

Kelurahan Mendahara Ilir terletak dipesisir pantai timur Provinsi Jambi,

secara geografi Kelurahan ini berada pada muara sungai batangari dengan

75Dokumentasi, Kelurahanmendahara ilir kab. Tanjabtim

76Dokumentasi, Kelurahanmendahara ilir kab. Tanjabtim

Page 58: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

44

geografi 10 40 230’ 8’’ BT-10 40 270’ 25” BT dan antara 101 60’ 54” LS-10

210’ 56” LS, dan luas wilayah 10.540 ha dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Barat dengan : Desa Sinar Kalimantan

- Sebelah Timur dengan : Desa Lagan Ilir

- Sebelah Utara dengan : Laut Selat Berhala

- Sebelah Selatan dengan : Desa Sungai Tawar

3. Demografi Kelurahan Mendahara Ilir

a. Kependudukan

Jumlah penduduk Mendahara Ilir pada Januari tahun 2019 adalah 6.786

jiwa dengan jumlah kepala keluarga 1.930 (KK). Terdiri dari penduduk laki laki

sebanyak 3.327 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 3.459 jiwa.

b. Pendidikan

Distribusi penduduk menurut tingkat penduduk di kelurahan Mendahara

Ilir cukup bervariasi mulai dari tidak tamat SD, tamat SD, SMP,SMA,

AKADEMIK dan SERJANA, seperti tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

No Tingkatan Pendidikan Laki-laki

(jiwa)

Perempuan

(jiwa)

Jumlah

(jiwa)

1 Belum Sekolah 71 98 169

2 Tidak tamat SD 257 263 520

3 SD 164 219 383

4 Tamat SMP 61 47 108

5 Tamat SMA 28 11 29

6 Tamat Akademik/Perguruan

Tinggi

12 9 21

7 Buta Huruf 52 96 147 Sumber: Profil Mendahara Ilir kab. Tanjabtim

Page 59: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

45

Dari tabel diatas dapat dilihat tarap pendidikan penduduk kelurahan

Mendahara Ilir masih didominasi oleh penduduk yang tidak tamat SD dengan

jumlah 520 jiwa dan untuk penduduk yang tamat SD berjumlah 383 jiwa.77

4. Visi, Misi Dan Struktur Organisasi Kelurahan Mendahara Ilir

1. Visi Kelurahan

Mewujudkan kelurahan teladan dalam pelayanan kepada masyarakat,

tertib administrasi, kegotong royongan, kekeluargaan, mandiri serta beriman,

dan bertaqwa untuk memcapai masyarakat yang sejahtera lahir bathin dengan

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Misi Kelurahan

1. Mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia.

2. Meningkatkan pelayanan masyarakat.

3. Menertibkan administrasi penduduk.

4. Meningkatkan kemampuan perangkat kerja/aparat pemerintahan

kelurahan

5. Meningkatkan volume dan kualitas produksi masyarakat dibidang :

a. Perkebunan

b. Nelayan

c. Pasar Tradisonal

d. Usaha Kecil

e. Kerajinan

77Dokumentasi, Kelurahanmendahara ilir kab. Tanjabtim

Page 60: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

46

6. Kepemimpinan dan keterbukaan dalam pengelolaan sumber dana secara

efektif dan efisien

7. Adil dan merata dalam upaya penyaluran dan penetapan hak dan

kewajiban warga.

8. Menjalankan dengan sungguh-sungguh program yang diberikan kepada

kelurahan dari pemerintahan pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan

dengan penuh tanggung jawab.78

B. Gambaran Umum Pasar Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim

1. Sejarah Pasar Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim

Pasar Mendahara Ilir terletak di Kelurahan Mendahara Ilir

Kab.Tanjabtim. Kecamatan Mendahara memiliki 1 Kelurahan, 8 Desa, di

Kelurahan Mendahara Ilir terdapat 6 rukun warga (RW), 34 rukun tetangga (RT)

dengan jumlah rata-rata kepadatan penduduk sebanyak 6.786 jiwadari luas

wilayah 911,50 km2.

2. Visi dan Misi Pasar Mendahara Ilir

1. Visi Pasar Mendahara Ilir

“Terciptanya perdagangan yang maju dan berkeadilan, industri yang

unggul serta umkm yang mandiri di Kelurahan Mendahara Ilir.

2. Misi Pasar Mendahara Ilir

a. Mewujudkan Stabiltas Perdagangan.

b. Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif.

78Dokumentasi, Kelurahanmendahara ilir kab. Tanjabtim

Page 61: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

47

c. Mewujudkan pasar yang bersih, tentram dan aman.

3. Fungsi dan Peran PasarMendahara Ilir

1. Fungsi PasarMendahara Ilir

a. Sebagai pusat transaksi utama di Kabupaten Soppeng

b. Sebagai salah satu pusat distribusi barang dagangan

c. Sebagai parameter harga kebutuhan pokok

d. Sebagai salah satu pusat perdagangan yang melayani kebutuhan

masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya

2. peran pasarMendahara Ilir

Penghubung antara penduduk kelurahan Mendahara Ilir dengan pedagang

yang berasal dari luar kelurahan.

4. Kondisi PasarMendahara Ilir yang diharapkan

a. Bangunan kios dan lods yang permanen (tradisional modern)

b. Dapat memberikan rasa aman bagi pedagang dan pembeli, nyaman, bersih

serta indah sehingga proses transaksi jual beli dapat terlaksana dengan

lebih baik.

c. Memberikan kenyamanan bagi pedagang dan konsumen.

d. Ketersediaan sarana penunjang yang sesuai.

Page 62: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

48

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR LURAH MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TMIUR

LURAH

SALEH

BENDAHARA

SULASTRI

PPTK

MUHAMAD SYIFAK

KAWARWAN HONORER

ARDI RAHMAT.H,

S.Pd ZAINAL ABIDIN SITI RABIAH

ARIPIN NURHASANAH, SH NURHIKMAH

AYU ULANDARI

Page 63: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

49

STRUKTUR ORGANISASI

PASAR MENDAHARA ILIR KAB. TANJABTIM

KETUA

AHMAD

KEAMANAN

ZAKIR

KEBERSIHAN

SUHAIMI

Page 64: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Timbangan Sembako Yang Digunakan Pedagang Dalam Jual Beli Sudah

Memenuhi Standar Bisnis Islam.

Menurut Latifah timbangan bisa di artikan sebagai sebuah alat yang bisa

dipakai untuk melakukan pengukuran berat dari suatu benda.79

Adapun standar yang mendasari etika bisnis islam :

1. Unity (Kesatuan)

Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan seluruh aspek

kehidupan baik ekonomi, sosial, politik budaya menjadi keseluruhan yang

homogen, konsisten dan teratur.Adanya dimensi vertikal (manusia dengan

penciptanya) dan horizontal (sesama manusia). Prakteknya dalam bisnis :

a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja, penjual, pembeli, serta mitra

kerja lainnya.

b. Terpaksa atau dipaksa untuk menaati Allah SWT.

c. Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika dan mendorong setiap individu

untuk bersikap amanah karena kekayaan yang ada merupakan amanah

Allah.

79Wahyudi, Dkk, Perbandingan Nilai Ukur Sensor Load Cell Pada Alat Penyortir Buah

Otomatis Terhadap Timbangan Manual, Jurnal Elkomika, Vol. 5 | No. 2 | Halaman 207 – 220, Juli

- Desember 2017, ISSN (P): 2338-8323, ISSN (E): 2459-9638 , Hlm 2 (Akses Pada 28 Feberuari

2019)

Page 65: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

51

2. Equilibrium (Keseimbangan)

Keseimbangan, kebersamaan, dan kemoderatan merupakan prinsip etis

yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis prakteknya dalam

bisnis:

a. Tidak ada kecurangan dalam takaran dan timbangan

b. Penentuan harga berdasarkan mekanisme pasar yang normal.

3. Free Will (Kebebasan Berkehendak)

Kebebasan disini adalah bebas memilih atau bertindak sesuai etika atau

sebaliknya:“Dan katakanlah (Muhammad) kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu,

barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah ia beriman dan barang siapa

menghendaki (kafir) biarlah ia kafir” (QS. 18:29). Jadi, jika seseorang menjadi

muslim maka ia harus menyerahkan kehendaknya kepada Allah. Aplikasinya dalam

bisnisislam :

a. Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama, bukan

persaingan apalagi sampai mematikan usaha satu sama lain. Kalaupun ada

persaingan dalam usaha maka, itu berarti persaingan dalam berbuat

kebaikan atau fastabiq al-khairat (berlomba- lomba dalam kebajikan).

b. Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun kontrak kerja

dengan pekerja.

4. Responsibility (Tanggung Jawab)

Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas setiap tindakan.Prinsip

pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb adalah tanggung jawab yang seimbang

dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orang dan

Page 66: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

52

keluarga, antara individu dan masyarakat serta antara masyarakat satu dengan

masyarakat lainnya. Aplikasinya dalam bisnis :Islam melarang semua transaksi

alegotoris seperti gharar, system ijon, dan sebagainya.

5. Benevolence (Kebenaran)

Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan kejujuran. Maksud dari

kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar dalam melakukan berbagai proses

baik itu proses transaksi, proses memperoleh komoditas, proses pengembangan

produk maupun proses perolehan keuntungan. Aplikasinya dalam bisnis menurut

Al-Ghazali:

a. Memberikan zakat dan sedekah.

b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan bila perlu

mengurangi beban- utangnya.

c. Menerima pengembalian barang yang telah dibeli. d. Membayar utang

sebelum penagihan datang.

d. Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah pihak yang melakukan

transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis.

e. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli dan menagih

utang.

f. Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis.

g. Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis.80

setiap perdagangan, Islam sangat menekankan pada pentingnya penegakan

pada ukuran takaran dan timbangan secara adil dan benar agar tidak ada pihak yang

80 Sri Nawatmi, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam,Hlm 57-58

Page 67: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

53

dirugikan. Diantara prinsip perdagangan dalam Islam adalah jujur dan adil.Islam

mengajarkan setiap Muslim melakukan kegiatan produksi maupun perdagangan

agar bersikap jujur dan adil terhadap sesama. Sikap ini akan tertanam dengan

adanya keharusan untuk memenuhi takaran dan timbangan.81Dalam Al-Qur’an

Allah telah menggariskan bahwa setiap Muslim harus menyempurnakan takaran

dan timbangan secara adil. Dalam Al –Qur’an surah Al-Isra’ (17) : 35

ذلك م وزنوابالقسطاس المستقيم وأوفواالكيل اذاكلت

خيروأحسن تأويلاا

Artinya :

“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan tmbanglah neraca

dengan benar, itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.82

Ayat tersebut dapat dipahami bahwa umat Islam memiliki kitab suci al-

Qur’an sebagai pedoman dalam hidup, karena itulah kita harus percaya pada ayat

al-Qur’an termasuk ayat yang menganjurkan kita untuk selalu bersikap jujur, adil,

terbuka dan tidak berdusta. Terkait hal ini peneliti melakukan wawancara kepada

salah satu pedagang sembako yang ada di pasar Mendahara Ilir.

Adapun wawancara pedagang sembako yang bernama sobri, yang telah

berdagang selama 10 tahun lamanya, menyatakan bahwa:

“Kalau timbangan yang benar dalam ajaran Islam itu saya belum paham dek, yang

penting sudah saya timbang kalau sudah pas timbangannya saya lihat berarti sudah

benar timbangannya, timbangan yang saya gunakan ini timbangan saya sendiri,

81Rozalinda, Ekonomi Islam (Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi), 2014,

Jakarta : Rajawali Pers, hlm 184-185 82Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S Al-Isra’ (17) : 35, Semarang

, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm144

Page 68: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

54

tidak sering saya ganti dikarenakan memang timbangan yang saya pakai tahan lama

dan tidak mudah rusak”83.

Adapun wawancara pedagang sembako yang bernama sobri, yang telah

berdagang selama 10 tahun lamanya, menyatakan bahwa:

“Kalau timbangan yang benar dalam ajaran Islam itu saya belum paham dek, yang

penting sudah saya timbang kalau sudah pas timbangannya saya lihat berarti sudah

benar timbangannya, timbangan yang saya gunakan ini timbangan saya sendiri,

tidak sering saya ganti dikarenakan memang timbangan yang saya pakai tahan lama

dan tidak mudah rusak”84.

Ada juga pernyataan pedagang sembako yang bernama Ibu Wati yang

menyatakan bahwa:

“Saya disini berjualan sudah 7 tahun, selama berjualan kadang untung kadang juga

rugi, biasanya kalau menimbang barang terkadang timbanganyang saya pakai ini

kadang-kadang tidak pas akurasinya, terkadangbeberapa kali saya timbang ulang

baru pas timbangannya, timbangan yang saya pakai ini timbangan sendiri, kalau

masalah timbangan yang benar dalam Etika Islam itu saya kurang tahu karena

lemahnya pendidikan sewaktu kecil.”85

Berdasarkan hasil temuan peneliti, dari pemaparan di atas ternyata sebagian

pedagang sembako yang berjualan di pasar Mendahara Ilir masih banyak

melakukan kecurangan dalam memanipulasi takaran dan timbangan tersebut.

Dikarenakan kurangnya pendidikan sewaktu kecil tingkat pemahaman pedagang

terhadapat bagaimana cara berdagang dengan menggunakan timbangan yang baik

dan benar berdasarkan etika bisnis islam tidak diterapkan dalam berdagang

sembako.Ada juga sebagian yang melakukan kecurangan pada timbangannya

dengan menggunakan timbangan yang sudah tidak layak digunakan lagi

dikarenakan jarum timbanganya sudah tidak akurat.Mekanisme jual beli seperti

83 Wawancara dengan bapak Sobri sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir 84 Wawancara dengan bapak Sobri sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir 85 Wawancara dengan Ibu Wati sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir

Page 69: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

55

yang dikemukakan tersebut dapat menimbulkan kecurangan diantaranya dalam hal

kesesuaian timbangan dimana timbangan yang harusnya 100kg tetapi setelah

ditimbang ulang ternyata hanya 90kg. Sedangkan Islam menganjurkan untuk

bermu’amalah sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang telah ditentukan.

Fiman Allah Swt, di dalam al-Qur’an Surah An-Nahl [16]: 105

Terjemahnya :

Sesungguhnya yang mengadakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak

beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang- orang pendusta.86

Adapun wawancara pedagang sembako yang bernama Ibu Masnah, yang

telah berjualan kurang lebih 4 tahun, menyataka bahwa :

“Saya berjualan sembako sesuai dengan harga di pasaran.Timbangan yang saya

gunakan adalah timbangan manual dan timbangan itu timbangan saya sendiri,

timbangan yang sesuai dengan etika bisnis islam saya kurang memahami hanya saja

saya berjualan sesuai dengan takaran yang ada di timbangan”.87

Pedagang sembako lainya Ibu Yuyun :

“Selama saya berjualan banyak suka duka yang saya alami.Untung rugi itu sudah

hal yang biasa, seperti inilah resiko yang dialami pedagang sembako seperti

saya.Saya menjual sembako sudah 10 tahun lamanya.Takaran yang saya gunakan

milik sendiri bukan dari pemerintah.Harga yang saya pasarkan sama dengan harga

pedagang lainnya”.88

Dari pemaparan di atas peneliti menyatakan bahwa ternyata para pedagang

khususnya pedagang sembako yang berjualan di pasar Mendahara Ilir masih banyak

86Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S, Semarang An-Nahl (16) :

105, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 141 87Wawancara dengan Ibu Masnah sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir 88Wawancara dengan Ibu Yuyun sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir

Page 70: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

56

melakukan kecurangan dalam memanipulasi takaran dan timbangan tersebut.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan sejak mengadakan penelitian tentang

takaran dan timbagan pedagang sembako memang tidak sesuai dengan takaran yang

sebenarnya. Dikatakan demikian, karena ketika peneliti selesai melakukan

wawancara kepada penjual terigu, peneliti juga membeli sembako cabai 1 kg yang

dijualnya untuk mencoba menakar dan menimbang kembali terigu tersebut.

Ternyata, tidak sesuai dengan takaran yang sebenarnya.

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu, dengan alat

ini dapat membandingkan atau mengetahui berat dan bobot suatu barang yang

diukur. Islam mengajarkan jual beli dengan ukuran dan takaran yang benar, sesuai

dengan perintah Allah bahwa sempurnakanlah takaran dan timbangan dan

janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya,

dengan tujuan agar kedua pihak sama-sama rela, senang dan tidak ada yang

dirugikan (penjual dan pembeli).

Fiman Allah Swt, di dalam al-Qur’an Surah Hud (11) : 84-85

Page 71: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

57

Artinya :

84. dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia

berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain

Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya aku

melihat kamu dalam Keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya aku khawatir

terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."

85. dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan

dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka

dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat

kerusakan.89

Sesungguhnya Allah SWT telah menganjurkan kepada seluruh umat

manusia pada umumnya, dan kepada para pedagang khususnya untuk berlaku jujur

dalam menimbang, menakar dan mengukur barang dagangan. Penyimpangan dalam

menimbang, menakar dan mengukur yang merupakan wujud kecurangan dalam

perdagangan, sekalipun tidak begitu Nampak kerugian dan kerusakan yang

diakibatkannya pada manusia ketimbang tindak kejahatan yang lebih besar, Tindak

penyimpangan atau kecurangan menimbang, menakar dan mengukur dalam dunia

perdagangan, merupakan suatu perbuatan yang sangat keji dan culas, lantaran

tindak kejahatan tersebut bersembunyi pada hukum dagang yang telah disahkan

baik oleh pemerintah maupun masyarakat, atau mengatasnamakan jual beli suka

sama suka, yang juga telah disahkan oleh agamaseperti, perampokan, perampasan,

pencurian yang lainnya.Allah SWT dan Rasulullah SAW mengharamkan

89Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S, Semarang Huud (11) : 84-

85 , CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 117

Page 72: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

58

kebiasaaan meakukan kecurangan dalam menimbang, menakar dan mengukur,

dalam dunia perdagangan. Karena akan menjadi cikal bakal dari bentuk kejahatan

lain yang lebih besar.90

Ada juga yang peneliti temukan pedagang sembako yang bersifat jujur pada

timbangannya bernama Bapak Sulaiman :

“Saya berjualan di Pasar ini sudah lama sekitar 25 tahun dari bujangan sudah

berjualan bersama orang tua, kalo masalah etika timbangan dalam berdagang

InsyaAllah saya berdagang menggunakan timbangan dengan baik, dikarenakan

setiap penimbangan, timbangan yang saya gunakan saya perlihatkan kepada

pembeli, agar pembeli percaya sama kita dan langganan juga tidak lari, prinsip yang

diteggakkan dalam berdagang yaitu kejujuran, dengan kejujuran pelanggan akan

setia dan keuntungan yang didapat juga akan besar”.91

Namun setelah peneliti melakukan transaksi dalam timbangan (membeli)

untuk melihat kebenarantimbangan yang gunakan oleh beberapa pedagang di pasar

Mendahara Ilir peneliti melakukan uji coba dengan cara membeli sembako pada

pedagang tersebut kemudian menimbang kembali sembako yang telah dibeli

dirumah dengan menggunakan timbangan yang ada di rumah, ternyata dari uji

cobatersebut ditemukan bahwa pedagang yang memakai timbangan di pasar

Mendahara Ilir sudah cukup baik, ada pedagang yang saat menimbang dagangannya

sudah benar namun ada juga yang tidak, ada juga yang memakai dua timbangan

sekaligus bahkan ada beberapa pedagang sembako yang timbangannya

kelihatannya sudah tidak layak pakai sehingga ini bisa merugikan konsumen dan

peneliti juga melihat para pedagang sembako ini melakukan jual belinya dengan

90 Skripsi, Cahya Arynagar, Analisis Tingkat Kecurangan Dalam Timbangan Bagi

Pedagang Sembako Dalam Tinjauan Ekonomi Islam Di Pasar Pettarani Kota Makassar, Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018, hlm 53 91 Wawancara dengan Ibu Hj. Wati sebagai pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir

Page 73: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

59

asal menimbang, mereka hanya asal menimbang tanpa memperdulikan keakuratan

dan kesesuaian barang yang mereka timbang sehingga dapat merugikan konsumen

atau pembeli. Hal inilah yang menjadi faktor motivasi utama para pedagang yang

ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dan cenderung mengabaikan

motivasi utama dalam berdagang yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat dan

memberikan kepuasan dalam hal ini adalah konsumen, sehingga konsumen hanya

dianggap sebagai ladang penghasil uang bukan sebagai mitra bisnis yang

seharusnya kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli memperoleh

keuntungan yang sama bukan justru saling merugikan. Tingkat kecurangan yang

dilakukan oleh pedagang terigu yang berjualan di pasar Mendahara Ilir hanya

sebatas menginginkan keuntungan yang banyak tanpa mempertimbangkan

kerugian konsumen. Jika dilihat secara kasat mata, pedagang tersebut mendapatkan

banyak keuntungan, akan tetapi jika dilihat secara Islami hanya kerugian yang

didapatkan, karena melakukan berbagai kecurangan. Hal ini juga tidak sesuai

dengan tuntunan ajaran Islam dan perbuatan tersebut dilarang dalam agama Islam.

Fiman Allah Swt, di dalam al-Qur’an Surah Al-Anfal (8) : 27

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan

Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat

yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.92

92Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S, Semarang Surah Al-Anfal

(8) : 27, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 91

Page 74: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

60

Perdagangan yang islami adalah perdagangan yang dilandasi oleh nilai-

nilai dan etika yang bersumber dari nilai-nilai dasar agama yang menjunjung tinggi

tentang kejujuran dan keadilan.Muhammad Saw dalam ajarannya

meletakkankeadilan dan kejujuran sebagai prinsip dalam perdagangan-

perdagangan yang adil dalam konsep Islam adalah perdagangan yang tidak

menzalimi dan dizalami.93

Perdagangan yang dilakukan atas dasar prinsip kejujuran, yaitu yang

didasarkan pada sistem nilai yang bersumber dari agama Islam dan aspek spiritual

yang senantiasa melekat pada praktek-praktek pelaksanaannya, maka usaha

perdagangan yang terjadi akan mendatangkan keuntungan kepada semua pihak

yangterlibat. Akan tetapi perdagangan yang dilakukan dengan cara yang tidak jujur,

di mana mengandung unsur penipuan (gharar), maka akan ada pihak yang

dirugikan, dan praktek-praktek lain yang sejenis jelas merupakan hal-hal yang

dilarang dalam Islam. Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata

shiddiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah

perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur adalah lawan kata dari

kidzb (bohong atau dusta).Dengan demikian, jujur berarti keselarasan antara berita

dengan kenyataan yang ada.Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang

ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta.Sifat

jujur merupakan sifat para nabi dan rasul yang diturunkan oleh Allah SWT dengan

membawa cahaya penerang bagi umat di zamannya masing-masing.Nabi dan rasul

93 Musfira Akbar, dkk, Analisis Tingkat Kecurangan Dalam Takaran Dan Timbangan Bagi

Pedagang Terigu (Studi Kasus Di Pasar Sentral Maros), Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN Alauddin

Makassar, hlm 6-7

Page 75: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

61

datang dengan metode (syariah) yang bermacam-macam, tetapi sama-sama

menjunjung tinggi nilai- nilai kejujuran.94

Dalam melakukan transaksi perdagangan, Allah memerintahkan agar

manusia melakukan dengan jujur dan adil. Tata tertib perniagaan ini dijelaskan oleh

Allah seperti tercantum dalam QS Al-Syu‟ara (26): 181-184 :

Artinya :

181.sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang yang

merugikan;

182. dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.

183. dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.

184.dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat

yang dahulu.95

B. Pengaruh Yang Diperoleh Masyarakat Terkait Penerapan Penggunaan

Timbangan Sembako Dalam Jual Beli Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam Di

Pasar Mendahara Ilir Kab. Tanjabtim

Pasar adalah tempat yang mempunyai aturan yang disipkapkan untuk tukar

menukar hak milik dan menukar barang antara produsendan konsumen. Dipasar

94Muhammad Nizar, Prinsip Kejujuran Dalam Perdagangan Versi Islam, Jurnal Istiqro :

Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis Vol.4 / No.1: 94-102, Januari 2018, ISSN : 2599-3348

(Online) ISSN : 2460-0083 (Cetak), Hlm 94-95

95Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S, Semarang Surah Al-

Syu‟ara (26): 181-184, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 188-189

Page 76: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

62

orang bisa mendapatkan kebutuhannya dan tidak ada orang yang tidak memerlukan

pasar.96

Pasar yang selama ini berkembang khususnya di Indonesia hanya tertuju

pada upaya pemaksimalan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya semata dan

cenderung terfokus pada kepentingan sepihak.Sistem tersebut nampaknya kurang

tepat dengan sistem ekonomi syariah yang menekankan konsep manfaat yang lebih

luas pada kegiatan ekonomi termasuk didalamnya mekanisme pasar dan pada setiap

kegiatan ekonomi itu mengacu kepada konsep maslahat dan menjunjung tinggi

asas-asas keadilan. Selain itu pula, menekankan bahwa pelakunya selalu

menjunjung tinggi etika dan norma hukumdalam kegiatan ekonomi. Realisasi dari

konsep syariah itu memiliki tiga ciri yang mendasar yaitu prinsip keadilan,

menghindari kegiatan yang dilarang dan memperhatikan aspek kemanfaatan.Ketiga

prinsip tersebut berorientasi pada terciptanya sistem ekonomi yang seimbang yaitu

keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan pemenuhan prinsip syariah

yang menjadi hal mendasar dalam kegiatan pasar.97

Fiman Allah Swt, di dalam al-Qur’an Surah Al-Ma’idah (5) : 8

96Jaribah Bin Ahmad Al- Haristi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al- Khathab, 2014, Jakarta

Timur : Pustaka Al- Kautsar, Hlm 600 97Ain Rahmi, Mekanisme Pasar Dalam Islam, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan

2015, Vol. 4, No. 2, 177-192, hlm 178-179

Page 77: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

63

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu

menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT, menjadi saksi dengan adil.Dan

janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kamu mendorong kamu untuk

berlaku tidak adil.Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa.98

Islam sangat menekankan terciptanya pasar bebas dan kompetitif dalam

transaksi jual beli, tetapi semua bentuk kegiatan jual beli itu harus berjalan di bawah

prinsip keadilan dan mencegah kezaliman, misalnya menimbun barang yang tidak

ada gunanya, melakukan transaksi yang curang seperti menambah atau mengurangi

takaran atau ukuran demikian telah melanggar prinsip jual beli. Pentingnya pasar

sebagai wadah aktifitas tempat jual beli tidak hanya dari fungsinya secara fisik,

namun aturan, norma dan yang terkait dengan masalah pasar. Dengan fungsi

tersebut, pasar jadi rentan dengan sejumlah kecurangan dan juga perbuatan

ketidakadilan yang menzalimi pihak lain. Karena peran pasar rentan dengan hal-hal

yang dzalim, maka pasar tidak terlepas dengan sejumlah aturan syariat, yang antara

lain terkait dengan pembentukan harga dan terjadinya transaksi di pasar.99

98Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya:Q.S, Semarang Surah Al-

Maidah (5) : 8, CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011, Hlm 55 99Skripsi, Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli

Perspektif Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, UIN Alauddin Makassar, 2018,

hlm 56

Page 78: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

64

Namun pada pelaksanaannya masih terdapat kecurangan yang dilakukan

oleh beberapa pedagang yang mana tentunya perngaruh kepada kemaslahatan umat

dan juga berdampak kepada pedagang tersebut, yaitu diantaranya :

1. Pembeli sudah tidak percaya lagi kepada pedagang yang berjualan di

pasar karena mereka selalu di zalimi khususnya dalam penimbangan

sembako.

2.Pembeli merasa cemas karena masih ada beberapa pedagang yang

melakukan penimbangan yang curang dan tidak memenuhi syariat Islam.

Dari dampak yang disebabkan tersebut, tentunya juga berdampak pada

beberapa pedagang lain karena secara tidak langsung mereka juga kena imbasnya,

mungkin ada beberapa pedagang yang jujur dalam menimbang sembako tapi

dikarenakan adanya pedagang yang bebuat curang mereka juga menjadi korban,

tentunya dalam hal ini masyarakat juga menginginkan yang namanya keadilan dan

kejujuran dalam pelaksanaan jual beli khususnya sembako karena konsumen atau

masyarakat lah yang menjadi prioritas utama terciptanya keadilan dalam jual beli,

transaksi jual beli akan terasa nikmat jika pedagang dan konsumen bisa merasakan

keadilan dan kejujuran sehingga tidak ada satupun pihak yang dirugikan dan itu

sudah dijelaskan dalam ajaran Islam.100

Selain dari penelusuran yang dilakukan peneliti terhadap pedagang, peneliti

juga mewawancarai beberapa pembeli, diantara merekamengaku pernah bahkan

100 Skripsi, Muh. Ihsan, Analisis Pelaksanaan Penimbangan Sembako Dalam Jual Beli

Perspektif Ekonomi Islam Di Pasar Soppeng Kabupaten Soppeng, UIN Alauddin Makassar, 2018,

hlm 57

Page 79: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

65

sering mendapati transaksi yang merugikan mereka. Namun penulis hanya

merangkum beberapa hasil wawancara saja karena hasil wawancara yang penulis

dapatkan umumnya memiliki jawaban yang sama.

Salah seorang pembeli, Ibu Erna mengungkapkan bahwa:

“Jika ditanya puasa atau tidaknya, terkadang puas terkadang juga malah apes,

pedagang menimbang barang dagangannya menggunakan timbangan yang ada

didepannya dan tidak memperlihatkan kepada pembeli apakah timbangan tersebut

sudah pas atau belum. Saya pernah mengalami kecurangan dalam bentuk takaran

dan timbangan ketika saya membeli barang barang sembako di pasar Mendahara

Ilir.Tapi tidak saya beri tahu langsung sama penjualnya karena jangan sampai

penjualnya merasa tersinggung”.101

Berdasarkan wawancara pembeli di atas peneliti menyatakan bahwa

pembeli tidak merasa puas terhadap pelayanan pedagang yang memperlihatkan

timbanganya kepada pembeli.Sebagian pedagang sembako masih sering melakukan

kecurangan-kecurangan kepada pembeli.Etika bisnis Islam melarang adanya

manipulasi dalam timbangan yang sudah jelas merugikan orang lain, Pedagang

hanya mementingkan keuntungan dan merugikan para pembeli.

Pembeli lain, Ibu dewi mengungkapkan bahwa :

“Pedagang tidak memberi informasi tentang daganganya, hanya saja pedagang

berkata “kalau harga cabai nya sama seperti harga cabai di Jambi”. Saya pernah

membeli sembako di salah satu penjual di pasar Mendahara Ilir, saya membeli cabai

sebanyak 1 kg, tetapi pada saat sampai dirumah saya mencoba untuk menimbang

ulang cabai tersebut, ternyata timbangannya kurang”.102

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Fatimah bahwa:

“Saya sering berbelanja di pasar Mendahara Ilir dengan membeli sembako

diantaranya beras, gula, terigu, bawang, kacang-kacangan dan sebagainya.Saya

berkeliling di pasar tersebut untuk membeli barang-barang tersebut, namun ada

beberapa penjual yang saya singgahi untuk membeli barang tersebut, saya melihat

barang yang saya beli ditimbang dengan timbangan yang sudah tidak layak pakai

101 Wawancara dengan Ibu Erna, sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir 102 Wawancara dengan Ibu Dewi, sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir

Page 80: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

66

ada juga pedagang yang menggunakan dua timbangan.Dari situ saya bisa

menyimpulkan bahwa timbangan yang mereka pakai sudah tidak layak dan tidak

sesuai dengan timbangan yang sebenarnya”.103

Pembeli lainnya, Ibu Ani mengatakan bahwa :

“Manipulasi yang dilakukan dalam penimbangan adalah dengan caralangsung

menembak berat sembako pada saat proses penimbangan dilakukan tanpa

menunggu jarum timbangan tersebut berada pada titik seimbang. Disitulah sering

terjadi pengurangan dalam timbangan sembako.104

Dari hasil wawancara dari ke tiga pembeli tersebut, maka peneliti dapat

menganalisis bahwa pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir sebagian besar

belum menerapkan etika bisnis Islam.Sebagian pedagang sembako masih sering

melakukan kecurangan-kecurangan kepada pembeli. Tingkat kecenderungan para

pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir dalam melakukan kecurangan

disebabkan karena tidak ingin mengalami kerugian dalam bertransaksi sekalipun

hal tersebut merugikan orang lain.Ada beberapa bentuk kecurangan disetiap

transaksi yang seringkali terjadi dan saya sebagai peneliti merasakan hal

tersebut.Seperti timbangan yang seringkali tidak sesuai dengan takaran dan

timbangan yang mereka gunakan sudah tidak layak pakai.Tingkat kecurangan yang

dilakukan oleh pedagang sembako yang berjualan di pasar Mendahara Ilir hanya

sebatas menginginkan keuntungan yang banyak tanpa mempertimbangkan

kerugian konsumen. Jika dilihat dari kasat mata, pedagang tersebut mendapatkan

banyak keuntungan, akan tetapi jika dilihat secara Islami hanya kerugian yang

didapatkan, karena melakukan berbagai kecurangan. Hal ini juga tidak sesuai

dengan tuntunan ajaran Islam dan perbuatan tersebut dilarang dalam agama Islam.

103Wawancara dengan Ibu Fatimah,sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir 104Wawancara dengan Ibu Ani,sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir

Page 81: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

67

Salah seorang pembeli, ibu Hj. Lifa mengungkapkan bahwa:

“Saya pernah mengalami kecurangan dalam bentuk takaran dan timbangan ketika

saya membeli sembako di pasar Mendahara Ilir. Tetapi saya tidak pernah

mengungkapkan langsung di depan penjual”.105

Pembeli lainnya, Ibu Lilis mengungkapkan bahwa :

“Dari sekian kegiatan pembelian yang saya lakukan, saya pernah dirugikan oleh

pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir.Saya pernah membeli bawang merah

pada salah satu pedagang sembako dalam ukuran kilo, pada saat ditimbang memang

ukurannya pas tapi saat tiba di rumah saya timbang ulang ternyata timbangannya

kurang tidak sesuai dengan timbangan dipasa”.106

Dari hasil wawancara kepada pembeli, maka peneliti dapat menyampaikan

analisis bahwa pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir.Sebagian besar belum

menerapkan perdagangan yang Islami.Sebagian pedagang sembako masih sering

melakukan kecurangan-kecurangan kepada pembeli. Tingkat kecenderungan para

pedagang sembako di pasar Mendahara Ilir dalam melakukan kecurangan

disebabkan karena tidak ingin mengalami kerugian dalam bertransaksi sekalipun

hal tersebut merugikan orang lain.

105Wawancara dengan Ibu Hj. Lifa ,sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir 106Wawancara dengan Ibu Lilis ,sebagai pembeli di pasar Mendahara Ilir

Page 82: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis yang peneliti kemukakan dalam bab-

bab sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Sebagian besar pedagang sembako yang ada di pasar Mendahara Ilir dalam

pelaksanaan penimbangannya belum menjalankan atau mematuhi aturan

tentang timbangan yang benar. kurang memahami bahkan mengenai

timbangan yang benar dalam Konsep Etika Bisnis Islam, dan kurang nya

pendidikan yang dimiliki pedagang sembako, Hal ini juga terkait karena

pedagang sembako menggunakan dua timbangan dan juga menggunakan

timbangan yang sudah tidak layak. Para pedagang hanya mementingkan

keuntungan belaka dan mengesampingkan masalah etika sehingga

mengabaikan tanggungjawab sebagai pedagang dan merugikan pembeli

ataupun pedagang lainnya. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

2. Pembeli merasa cemas karena masih ada beberapa pedagang yang

melakukan penimbangan yang curang dan tidak memenuhi syariat

Islam.Pembeli sudah tidak percaya lagi kepada pedagang yang berjualan di

pasar karena mereka selalu di zalimi khususnya dalam penimbangan

sembako.

Page 83: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

69

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran terhadap

apa yang menjadi permasalahan dalam pembahasan skripsi ini :

1. Prinsip kejujuran yang harus diutamakan dalam berdagang sembako,

pedagang sembako harus lebih memperhatikan etika dalam berdagang

sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan sehingga bisa

menciptakan perdagangan yang sehat, dan di harapkan pedagang harus

selalu ingat bahwa akibat dari perbuatan curang dalam menimbang akan

mendapatkan balasan dari Allah SWT di hari akhirat nanti. Dan kecurangan

yang terjadi ini didasari oleh ketidakpahaman atau kurangnya pengetahuan

tentang etika dalam berdagang, maka disarankan untuk para pedagang

diberikan beberapa pendidikan, pelatihan dan sosialisasi khusus tentang

etika dalam berdagang berdasarkan syariat Islam.

2. Untuk pihak pembeli yang menjadi bagian proses dalam jual beli sembako,

terutama dalam perdagangan yang menggunakan timbangan, sebaiknya

cermati timbangan yang digunakan oleh penjual sembako, alangkah baiknya

jika pembeli membeli atau bertransaksi dengan pedagang yang sudah

menjadi langganan yang telah dipercayai agar tidak terjadi kecurangan

dalam timbangan.

Page 84: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran dan terjemahannya.

Abdullah Yatimin, Pengantar Studi Etika, 2006, Jakarta : Rajagrafindo Persada

Aedy Hasan, Teori Dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, 2011, Bandung : Alfabeta

Afandi, Yazid. 2009. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

Ahmad Al- Haristi BinJaribah, Fikih Ekonomi Umar Bin Al- Khathab, 2014,

Jakarta Timur : Pustaka Al- Kautsar

Ahmad Mudjab Mahalf dan Ahmad Rodh Hasbulloh, Hadis-hadis Muttafaq ‘Alaih,

(Jakarta: Kencana, 2004), Edisi Pertama

Alma Buchari, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, 2003, Bandung : Cv Alfabeta

Amir, Amri dkk. 2009. Metode Penelitian Ekonomi dan Penerapannya. Bogor: IPB

PRESS.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Baida Nashruddin, Dkk, Etika Islam Dalam Berbisnis, 2014, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Beekun Rafiq Issa, Etika Bisnis Islam, 2004, Yogyakarta : Pustaka Belajar

ClaudhyMuhammad Sharif, Sistem Ekonomi Islam, Perinsip Dasar ( Fundamental

Of Islamic Economic System), 2012, Jakarta, Kencana Prenada Media

Group

Hakim Lukman, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, 2012, Jakarta : erlangga Ismail , Perbankan Syariah, 2017, Jakarta : kencana

J. Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Karim Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam, 2014, Jakarta : Rajawali Pers

Kementerian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya: Semarang, CV Mikraj Khazanah

Ilmu

Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif

(Dilengkapi dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan

Laporannya). Jakarta: Rajawali Pers.

Page 85: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam dalam Perkembangan, Bandung:

Mandar Maju, 2002

Rivai Veithzal, Dkk, Islamic Economic, 2013, Jakarta : Pt Bumi Aksara

Rozalinda, Ekonomi Islam ( Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi), 2014,

Jakarta : Rajawali Pers

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R & D. Bandung:

Alfabeta

B. Jurnal dan Penelitian

Amalia Fitri, Etika Bisnis Islam : Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Isaha

Kecil, 20 Nopember 2013, FEB UIN Syarifhidayatullah, Jakarta

Baidowi Aris, Etika Bisnis Perspektif Islam, Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 9,

Nomor 2, Desember 2011 (239-250) Http: E-Journal.Stain-

Pekalongan.Ac.Id/Index.Php/Jhi ISSN (P): 1829-7382

Heryana Agus, Naskah Ajaran Islam Dalam Pencak Silat Ameng Timbangan

Manuscript Of Islamic Teachings In Pencak Silat Ameng Timbangan

Ja'far Khumedi, Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Hukum Bisnis Islam,

ASAS, Vol.6, No.1, Januari 2014

Muhammad, Etika Bisnis Dalam Islam (Studi Kasus Di Pasar Grong-Grong

Kabupaten Pidie, Aceh), TAHQIQA, Vol.10, No. 2, Juli 2016

Nizar Muhammad, Prinsip Kejujuran Dalam Perdagangan Versi Islam, Jurnal

Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis Vol.4 / No.1: 94-102,

Januari 2018, ISSN : 2599-3348 (Online) ISSN : 2460-0083 (Cetak)

Nurhayati Siti Fatimah, Pengelolaan Pasar Tradisional Berbasis Musyawarah

Untuk Mufakat, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 18, Nomor

1, Juni 2014

Rahmi Ain, Mekanisme Pasar dalam Islam, Jurnal Ekonomi Bisnis dan

Kewirausahaan, 2015, Vol. 4, No. 2, 177-192

Sholihah Fuzi Marati, Teknik Kalibrasi Timbangan Elektronik Menggunakan

Metode Csiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Soerjo

Page 86: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Ngawi, Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016, (p-ISSN

2460-9986), (e-ISSN 2476-9436)

Sri Nawatmi, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam,Vol. 9, No.1, Fokus Ekonomi

(Fe), April 2010, Issn: 1412-3851 50

Syaifullah , Etika Jual Beli Dalam Islam, Vol. 11, No. 2, Desember 2014: 371-387

Wahyudi, Dkk, Perbandingan Nilai Ukur Sensor Load Cell Pada Alat Penyortir

Buah Otomatis Terhadap Timbangan Manual, Jurnal Elkomika, Vol. 5 | No.

2 | Halaman 207 – 220, Juli - Desember 2017, ISSN (P): 2338-8323, ISSN

(E): 2459-9638 , Hlm 2 (Akses Pada 28 Feberuari 2019)

C. Sumber Internet

http://scdc.binus.ac.akses pada 26 Desember 2018.

http://eprints .walisongo.ac.id.akses pada 15 Februari 2019

https://www.berbagaireviews.com. akses 16 Februari 2019

http://www.timbanganindonesia.com. Akses 28 Februari 2019

http://www.academia.edu. Akses 14 Juli 2019

Page 87: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

A. Pedagang Sembako

1 Sudah berapa lama bapak/ibu berjualan ?

2 Apakah bapak/ibu paham tentang timbangan yang benar dalam etika

bisnisIslam ?

3 Apa tolak ukur bapak/ibu dalam menimbang barang dagangan ?

4 Jenis timbangan apa yang bapak/ibu gunakan ?

5 Apakah bapak/ibu mengetahui tentang etika bisnis Islam dalam

berdagang ?

6 Bagaimana pendapat bapak/ibu apakah etika bisnis Islam perlu

diterapkan dalam berdagang ?

7 Apakah menurut bapak/ibu penerapan etika bisnis dalam berdagang

dapat mendapatkan keuntungan ?

8 Apakah bapak/ibu pernah memperlihatkan bagaimana cara pedagang

sembako menyempurnakan timbangannya ?

9 Apakah bapak/ibu mengetahui hukum mengurangi timbangan dalam

berdagang?

B. Pembeli

1 Apakah bapak/ibu puas dengan pelayanan pedagang dalam melakukan

penimbangan ?

2 Apakah pedagang sembako memperlihatkan kepada anda cara

menimbang barang yang akan dibeli ?

3 Apakah bapak/ibu pernah melihat bagaimana cara pedagang cara

pedagang smbako menyempurnakan takaran atau timbangan barang

dagangannya ?

4 Apakah bapak/ibu puas dengan transparansi pedagang dalam

menimbang barang dagangan ?

5 Apakah pedagang sembako memberikan informasi tentang barang yang

akan bapak/ibubeli ?

6 Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pengurangan timbangan ?

7 Apakah bapak/ibu pernah membeli barang dengan hasil timbangan yang

tidak sesuai ?

8 Apa pengaruh yang diperoleh masyarakat terkait penerapan penggunaan

timbangan ?

Page 88: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

LAMPIRAN

Dokumentasi : foto bersama salah satu karyawan di kantor Lurah Mendahara Ilir

Page 89: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Dukumentasi : pasar Mendahara Ilir Ka. Tanjabtim

Page 90: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Dokumentasi : wawancara dengan Bapak Sobri pedagang di Pasar Mendaha Ilir

Dokumentasi : wawancara dengan Ibu Wati pedagang pasar Mendahara Ilir

Page 91: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Wawancara dengan pembeli di pasar Mendahara Ilir

Page 92: ANALISIS PENGGUNAAN TIMBANGAN SEMBAKO DALAM …repository.uinjambi.ac.id/1716/1/SITI JUSNAWATI (EES150871) - Siti Jusnawati.pdfCsiro, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

DAFTAR RIWAYAT

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Siti Jusnawati

Tempat/Tgl Lahir : Mendahara Tengah/10 Agustus1997

Email/Surel : [email protected]

No. Kontak/HP : 0813-6670-5337

Alamat : Perum Aurduri No 5, Kel.Penyengat Rendah, Telanaipura

Pendidikan Formal:

1. SD Negeri No. 126/X Kota Jambi 2003-2009

2. MTs. As’ad Seberang Kota Jambi 2009-2012

3. MAN 3 Kota Jambi 2012-2015

4. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2015-2019

Pengalaman Organisasi:

1. KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam)

2. Pengurus KSEI Al-Fath FEBI Bidang Kajian dan Ilmi Tahun 2017 dan 2018

Motto Hidup: Never say Never

Jambi, September 2019

Siti Jusnawati

NIM: EES.150871