Analisis Penggunaan Alat Evaluasi Pada Mata Pelajaran Produktifakuntansi Kelas x Akuntansi Di Smk...

download Analisis Penggunaan Alat Evaluasi Pada Mata Pelajaran Produktifakuntansi Kelas x Akuntansi Di Smk Negeri 2 Buduran Sidoarjo

of 4

Transcript of Analisis Penggunaan Alat Evaluasi Pada Mata Pelajaran Produktifakuntansi Kelas x Akuntansi Di Smk...

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIFAKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 2 BUDURAN SIDOARJOSiti Nur AinunnajahJoni Susilowibowo

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESAAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, alasan pemilihan, kelayakan dan respon siswa terhadapalat evaluasi yang digunakan guru pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 BuduranSidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan34 siswa dan seorang guru mata pelajaran produktif akuntansi di kelas X Ak 1 sebagai sampel.Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa : (1) Alat evaluasi yang digunakan adalah soal uraian dan soal praktek. Alasanpemilihan didasarkan pada kompetensi dan indikator yang hendak dinilai. (2) Berdasarkan hasil telaahsoal uraian maupun praktek yang digunakan guru pada mata pelajaran produktif akuntansi di kelas XAkuntansi 1 dinyatakan layak. Berdasarkan hasil analisis butir soal secara kuantitatif, secara keseluruhanmemiliki kualitas yang baik dari segi reliabilitas dan validitas namun kurang baik dari segi daya pembedadan tingkat kesukaran. (3) Alat evaluasi yang digunakan guru memperoleh respon baik dengan persentasesebesar 62,50%.Kata kunci:kelayakan, alat evaluasi.AbstractThis study was conducted in order to determine the types, selection reasons, feasibility and students'sresponse to the evaluation instrument used by teachers in the accounting productive subjects in SMKNegeri 2 Buduran Sidoarjo. This study is a descriptive research with quantitative approach that involving34 students and an accounting productive subject teacher of class X Ak 1 as sample. Data is collectedusing interviews, documentation, and questionnair. The results showed that: (1) Evaluation instrumentthat is used is a matter of description and practical question. Selection procces based on the competenciesand indicators to be assessed. (2) Based on the review result to both types of item test that used byteachers to accounting productive subjects in class X Accounting 1 declared feasible. Based on the itemsquantitative analysis, overall it has a good quality in terms of reliability and validity, but less well interms of discriminating power and difficulty level . (3) Evaluation instruments that used by teacher get agood response with a percentage of 62,50%.Keywords:feasibility, evaluation instrument.PENDAHULUANLatar BelakangPerubahan zaman yang terus bergulir majuseiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi menuntut manusia untuk terusmeningkatkan kualitasnya agar mampu bersaingsecara konsisten dalam persaingan global. Tuntutanakan kualitas manusia tersebut menjadi tantangantersendiri bagi perkembangan kualitas pendidiksetiap Negara tidak terkecuali Indonesia. Pendidikanmemegang peranan penting bagi kemajuan danpembangunan nasional, karena melalui pendidikanyang berkualitaslah akan terlahir manusia Indonesiayang mumpuni dan mampu bersaing di eraglobalisasi yang syarat akan kompetisi.LaporanEducation Public Expenditure Review(Tinjauan Belanja Publik di Sektor Pendidikan)yang diluncurkan oleh situsworld bankpadatanggal 14 Maret 2013 menyebutkan bahwameskipun anggaran pendidikan Indonesia mencapai20% dari APBN, meningkatnya pembiayaanpendidikan tersebut belum membuahkan capaianpendidikan yang diharapkan (Djalal, 2013). Kualitaspendidikan di Indonesia belum menunjukkanperkembangan signifikan, hal ini ditunjukkan oleh indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for alldi Indonesia tahun 2012 masihberada di kategori sedang yakni 0,938 (Puspitarini,2013). Berdasarkan laporan Organisasi Pendidikan,Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB(UNESCO) tahun 2012, Indonesia berada diperingkat ke-64 dari 120 negara (Fitri, 2012). Informasi tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya upaya secara sistematis, masif danberkesinambungan dari berbagai aspek agarpeningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara maksimal.Pendidikan yang didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 sebagai usaha sadardan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui prosespembelajaran memiliki tiga bagian yang sangatpenting. Tiga bagian yang sangat penting tersebut adalah kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi (Amalia dan Widayati : 2012). Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan pendidikan yangmenjadi acuan dalam proses pembelajaran. Prosespembelajaran merupakan suatu proses yang ditujukan agar peserta didik dapat belajar melaluiperencanaan dan pengaturan lingkungan, sarana,dan prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan belajar. Evaluasi merupakan kegiatan yangdilakukan untuk mengukur dan menilai tingkatketercapaian kurikulum dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut mengisyaratkan bahwa evaluasi merupakan muara dari kegiatanpembelajaran dan merupakan tahap penting dalammenentukan kualitas suatu program pembelajaran.Menurut Tyler dalam Arikunto (2005:3) evaluasimerupakan proses pengumpulan data untukmenunjukkan sejauh mana, dalam hal apa, danbagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.Sedangkan menurut Arifin (2012:5) evaluasi adalahsuatu proses yang sistematis dan berkelanjutanuntuk menentukan kualitas (nilai dan arti) darisesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteriatertentu dalam rangka pembuatan keputusan.Kegiatan evaluasi dapat membantu pendidikmemahami kekuatan dan kelemahan yang dialamioleh peserta didik dalam belajar. Semakinberkualitas kegiatan evaluasi pembelajaran,pemahaman pendidik akan kelemahan dan kekuatanpeserta didik dalam mempelajari materi tertentusemakin baik. Dengan melaksanakan evaluasi yangberkualitas dan menganalisisnya untukmendapatkan informasi tentang kelemahan belajarpeserta didik, guru memiliki acuan untukmengambil keputusan yang efektif dalam prosespembelajarannya. Evaluasi juga dapat memberikaninformasi pada peserta didik tentang kemajuanbelajarnya sehingga peserta didik dapatmemperbaiki perilaku belajarnya.Pentingnya peranan evaluasi dalam pembelajaranjuga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 19tahun 2005 bahwa proses pendidikan hendaknyadilaksanakan berdasarkan standar nasionalpendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,standar kompetensi lulusan, standar kompetensipendidik dan tenaga kependidikan, standar saranadan prasarana, standar pengelolaan, standarpembiayaan, dan standar penilaian. Dua tahunkemudian peranan evaluasi dalam prosespembelajaran kembali ditekankan secara eksplisitdalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 tentang Standar PenilaianPendidikan.Berdasarkan hasil penelitiannya, Raharjo (2012)menyebutkan bahwa untuk meningkatkan prosespembelajaran upaya meningkatkan standar penilaianmenempati prioritas kedua setelah standar isi daridelapan standar yang harus dipenuhi oleh satuanpendidikan. Sedangkan untuk meningkatkanpemenuhan standar kompetensi lulusan upayapeningkatan standar penilaian menempati prioritasutama. Hal ini menunjukkan bahwa kualitaspenilaian sangat berpengaruh terhadap kualitasproses pembelajaran dan standar kompetensi yangdicapai oleh siswa. Dengan demikian, dilihat dariberbagai konteks pembelajaran, penilaianmempunyai kedudukan yang sangat penting danstrategis. Oleh karenanya penilaian harus dilakukansecara cermat sesuai standar.Dalam Peraturan Menteri Nasional nomor 20tahun 2007 dijelaskan bahwa terdapat tiga pihakyang melakukan penilaian pendidikan salah satunyaadalah pendidik. Pada lampiran Permen bagian Etentang penilaian oleh pendidik, disebutkan bahwapenilaian hasil belajar oleh pendidik harusdilakukan secara berkesinambungan, bertujuanuntuk memantau proses dan kemajuan belajarpeserta didik, serta untuk meningkatkan efektivitaskegiatan pembelajaran.Penilaian oleh pendidik meliputi kegiatan antaralain : (1) menginformasikan silabus mata pelajaranyang di dalamnya memuat rancangan dan kriteriapenilaian pada awal semester, (2) mengembangkanindikator pencapaian kompetensi dasar dan memilihteknik penilaian yang sesuai pada saat menyusunsilabus mata pelajaran, (3) mengembangkaninstrumen dan pedoman penilaian sesuai denganbentuk dan teknik penilaian yang dipilih, (4)melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/ataubentuk lain yang diperlukan (5) mengolah hasilpenilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajardan kesulitan belajar peserta didik, (7)memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikanpembelajaran.Dari ketujuh kegiatan diatas pengembanganinstrumen penilaian sebagai alat evaluasi merupakankegiatan yang fundamental. Dikatakan fundamentalkarena baik atau tidaknya hasil evaluasi tergantungpada kualitas instrumen penilaian yang digunakan.Dalam pembelajaran mungkin yang terjadi bukanperumusan kompetensi dasar atau indikator-indikatornya yang salah, tetapi mungkin alatpenilaian atau soal-soal tes yang digunakanbermasalah. Kemungkinan kalimat butir-butir soalmembingungkan atau terlalu rumit, kemungkinanalternatif pilihan jawaban yang menyesatkan(Widodo:2010). Oleh karena itu dalam penyusunaninstrumen penilaian harus berdasarkan kaidah danpetunjuk teknis yang berlaku agar memenuhikriteria yang dipersyaratkan. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakanpendidik harus memenuhi persyaratan (a) substansi,yakni merepresentasikan kompetensi yang dinilai,(b) konstruksi, yakni memenuhi persyaratan teknissesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan,dan (c) bahasa, yakni menggunakan bahasa yangbaik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tarafperkembangan peserta didik. Selanjutnya instrumenpenilaian juga harus memiliki bukti empirik apabiladigunakan oleh satuan pendidikan dalam bentukujian sekolah (Permendiknas No. 20 Th 2007). Agarsyarat tersebut terpenuhi maka diperlukan adanyaa nalisis untuk mengetahui ada atau tidaknyamasalah pada alat penilaian, sehingga pendidik