Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

10
Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 88 Alamat Korespondensi: Benedictus Permadi, Jurusan MB Program Pascasarjana MB IPB Jl Raya Pajajaran, Bogor, permadibenedictus@ gmail.com Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 14 No 1, 2016 Terindeks dalam Google Scholar JAM 14, 1 Diterima, November 2015 Direvisi, Januari 2016 Disetujui, Februari 2016 88 Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung Benedictus Permadi Rita Nurmalina Kirbrandoko Jurusan Manajemen dan Bisnis Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) Abstract: CV Kandura Keramik is one of companies which runs its business in ceramic production. As a company which is producing ceramics with high market potential, the company needs capacity building by identifying internal and external factors in order to facilitate in improving the company’s internal management and to develop strategies that can be used optimally to improve the company’s revenue. This research is aiming to give an overview of the business model performed by CV Kandura Ceramic along with the overview of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats based on Business Model Canvas and provide input regarding corrective measures for the company. Research method conducted with Business Model Canvas approach and SWOT analysis to allow the formation of alterna- tive strategy. The improvement of business model performed on seven of nine elements of BMC and there are seven major improvement programs for the company as follows: Establish a new segmentation, cooperation with art students, business partners, suppliers and partners, registering products to Standardization Agency, form R&D subdivision and recruit poten- tial human resources. Keywords: business model canvas, CV Kandura Keramik, SWOT Abstrak: CV Kandura Keramik is one of companies running its business in ceramic produc- tion. As a company producing ceramics with high market potential, the company needs capac- ity building by identifying internal and external factors in order to facilitate in improving the company’s internal management and to develop strategies that can be used optimally to improve the company’s revenue. This research is aiming to give an overview of the business model performed by CV Kandura Ceramic along with the overview of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats based on Business Model Canvas and provide input regarding corrective measures for company. Research method is conducted with Business Model Canvas approach and SWOT analysis to allow the formation of alternative strategy. The improvement of business model performed on seven of nine elements of BMC and there are seven major improvement program for the company: Establish a new segmentation, cooperation with art students, business partners, suppliers and partners, registering prod- ucts to Standardization Agency, form R&D subdivision and recruiting potential human resource. Kata Kunci: Business Model Canvas, CV Kandura Keramik, SWOT

Transcript of Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Page 1: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 88

Alamat Korespondensi:Benedictus Permadi, JurusanMB Program PascasarjanaMB IPB Jl Raya Pajajaran,Bogor, [email protected]

Jurnal AplikasiManajemen (JAM)Vol 14 No 1, 2016Terindeks dalamGoogle Scholar

JAM14, 1Diterima, November 2015Direvisi, Januari 2016Disetujui, Februari 2016

88

Analisis Pengembangan Model Bisnis KanvasCV Kandura Keramik Bandung

Benedictus PermadiRita NurmalinaKirbrandoko

Jurusan Manajemen dan Bisnis Program Pascasarjana Manajemen dan BisnisInstitut Pertanian Bogor (MB IPB)

Abstract: CV Kandura Keramik is one of companies which runs its business in ceramicproduction. As a company which is producing ceramics with high market potential, thecompany needs capacity building by identifying internal and external factors in order tofacilitate in improving the company’s internal management and to develop strategies thatcan be used optimally to improve the company’s revenue. This research is aiming to give anoverview of the business model performed by CV Kandura Ceramic along with the overviewof Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats based on Business Model Canvas andprovide input regarding corrective measures for the company. Research method conductedwith Business Model Canvas approach and SWOT analysis to allow the formation of alterna-tive strategy. The improvement of business model performed on seven of nine elements of BMCand there are seven major improvement programs for the company as follows: Establish anew segmentation, cooperation with art students, business partners, suppliers and partners,registering products to Standardization Agency, form R&D subdivision and recruit poten-tial human resources.

Keywords: business model canvas, CV Kandura Keramik, SWOT

Abstrak: CV Kandura Keramik is one of companies running its business in ceramic produc-tion. As a company producing ceramics with high market potential, the company needs capac-ity building by identifying internal and external factors in order to facilitate in improving thecompany’s internal management and to develop strategies that can be used optimally toimprove the company’s revenue. This research is aiming to give an overview of thebusiness model performed by CV Kandura Ceramic along with the overview of Strengths,Weaknesses, Opportunities and Threats based on Business Model Canvas and provide inputregarding corrective measures for company. Research method is conducted with BusinessModel Canvas approach and SWOT analysis to allow the formation of alternative strategy.The improvement of business model performed on seven of nine elements of BMC andthere are seven major improvement program for the company: Establish a new segmentation,cooperation with art students, business partners, suppliers and partners, registering prod-ucts to Standardization Agency, form R&D subdivision and recruiting potential humanresource.

Kata Kunci: Business Model Canvas, CV Kandura Keramik, SWOT

Page 2: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

89TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung

Ekonomi kreatif yang digerakkan oleh industri kreatif,didefinisikan sebagai industri yang berasal dari peman-faatan kreativitas, keterampilan serta bakat individuuntuk menciptakan kesejahteraan serta lapanganpekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan dayakreasi dan daya cipta individu tersebut. Ekonomikreatif merupakan sektor baru yang diangkat olehpemerintah untuk dikelola hingga tingkat kementerian.Sebelumnya, sektor ekonomi kreatif belum dikelolasecara terkoordinasi di tingkat kementerian namuntersebar di beberapa kementerian yang terkait. Diang-katnya sektor ekonomi kreatif hingga ditingkat kemen-terian disebabkan karena sektor ekonomi kreatif inimemiliki nilai strategis bagi Indonesia, yaitu: kontribusiekonomi yang signifikan, penciptaan iklim bisnis yangpositif, mengangkat citra dan identitas bangsa, meng-gunakan sumber daya terbarukan, mendorong tercip-tanya inovasi, dan memberikan dampak sosial yangpositif (Kemenparekraf, 2011).

Kemunculan industri kreatif di Indonesia menda-patkan apresiasi positif dari masyarakat sehingga mam-pu menempatkan industri kreatif ke dalam 10 besarkelompok yang mampu menyumbang pendapatanhingga 7,7% terhadap PDB Nasional (Kemenparekraf2013). Kerajinan keramik merupakan salah satubagian dari sub sektor kerajinan di dalam industri krea-tif yang berpotensi menembus pasar domestik maupunpasar internasional dengan tingkat permintaan dalamnegeri yang meningkat sehingga industri keramikdituntut untuk mampu memproduksi sebanyak 13%dari jumlah biasanya. Konsumen industri keramik diIndonesia sebagian besar adalah hotel dan restoran.Pada umumnya, produk-produk yang ditawarkanmerupakan produk yang digunakan untuk peralatanmakan hingga aksesoris.

Kandura Keramik didirikan pada tahun 2005 olehtiga orang alumnus fakultas seni rupa dan desain ITByang memiliki cita-cita menjadi wirausaha dan senimandi bidang keramik. Usaha ini dijalankan dalam sebuahstudio keramik yang memiliki luas 500 meter persegi,dengan fasilitas studio yang mampu menampungkegiatan pembuatan produk-produk keramik sepertitableware, pemodelan keramik, fasilitas eksperimenproduk dan eksperimen campuran glasir atau lapisanpewarna keramik, sedangkan untuk produksi dengan

skala besar, saat ini Kandura melakukan kemitraandengan perusahaan yang memiliki keahlian dan fasi-litas untuk produksi masal. Selama perjalanannya,Kandura Keramik lebih banyak membuat produkberdasarkan pesanan yang umumnya berasal darihotel dan restoran. Pada tahun 2009, Kandura mulaiserius menggarap produk retail keramik. Berdasarkandesain dan kualitasnya, perusahaan ini membentukdua kelompok pasar sendiri, kelompok pertamapelanggan CV Kandura berasal dari hotel dan restoranwilayah Jabodetabek sedangkan kelompok keduamerupakan konsumen dengan rasio umur 21–45 tahunyang sebagian besar berasal dari Jakarta.

Saat ini pemerintah kota Bandung mengharapkanindustri pariwisata khususnya usaha perhotelan danrestoran yang diharapkan mampu menjadi penopangekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan masya-rakat. Pada tahun 2010, Jawa Barat memiliki 1.235hotel yang terdiri dari 175 hotel berbintang dan 1060hotel melati dengan jumlah tenaga kerja sebanyak26.551 orang, sedangkan jumlah restoran di JawaBarat saat ini sebanyak 635 unit dan 2725 rumahmakan yangmampu menyerap sebanyak 21.959 orangtenaga kerja. Sebagian besar pertumbuhan dan pema-sukan dari perhotelan serta restoran tersebut tersebardi Kota Bandung, disusul kawasan Bogor serta bebe-rapa kawasan wisata lainnya yang tersebar di JawaBarat. Melihat potensi perkembangan hotel dan res-toran diwilayah Jawa Barat, maka peluang ini menjadipangsa pasar yang potensial bagi Kandura Keramik.

Berdasarkan jumlah hotel dan restoran yang me-ningkat di kota Bandung dan sekitarnya, menyebab-kan potensi besar bagi perusahaan untuk memasarkanproduknya yang dominan berupa produk tableware.Peningkatan permintaan tableware dikarenakan pro-duk yang ditawarkan memiliki diferensiasi dan kualitasyang jauh berbeda dibandingkan dengan perusahaanlainnya. Potensi peningkatan produk dan perkembanganindustri keramik di Indonesia menyebabkan perusa-haan harus memahami dan mengantisipasi faktoreksternal sehingga memudahkan manajemen dalammemperbaiki internal perusahaan serta menyusunstrategi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untukmeningkatkan pendapatan perusahaan.

Page 3: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 90

METODE PENELITIANPada penelitian ini metode yang dilakukan adalah

metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memper-oleh gambaran informasi, penjelasan, dan kondisi yangberkaitan dengan obyek penelitian secara faktualakurat dan sistematis. Metode yang dilakukan adalahdengan menggunakan pendekatan business modelcanvas melalui wawancara dan FGD yang dilakukanterhadap responden. Setelah melakukan analisis busi-ness model canvas, langkah selanjutnya adalah mela-kukan analisis SWOT pada masing-masing elemenbusiness model canvas (BMC).

Teknik Penentuan RespondenPenentuan responden dilakukan dengan cara

non-probability sampling yaitu memilih respondenyang memiliki pengalaman atau kompetensi di suatubidang. Pemilihan responden tersebut dilakukandengan secara sengaja (purposive sampling) denganpertimbangan responden bersangkutan memiliki ke-ahlian dan berkompeten dibidangnya. Adapun rincianresponden dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

perusahaan, menggambarkan kondisi bisnis modelperusahaan pada saat ini. Analisis yang dilakukanmenggunakan bantuan business model canvas dengansembilan elemen pendukungnya. (a) Langkah pertamaadalah mengidentifikasi customer segments berdasar-kan SBU perusahaan. pelanggan merupakan sasaranutama yang diinginkan perusahaan untuk mengem-bangkan bisnis, untuk itu dibutuhkan identifikasicustomer segments sehingga tepat sasaran. (b) Lang-kah selanjutnya adalah mengisi value propotisions,yang merupakan nilai-nilai yang ditawarkan organisasikepada customer segments. Nilai-nilai berupa keunik-an tersendiri baik pada produk maupun jasa yang dita-warkan. Perusahaan juga dapat mendidik customersegments untuk mau menerima value propotisionsyang ditawarkan. (c) Channels, menjelaskan bagai-mana perusahaan berinteraksi dan berkomunikasi baikkepada konsumen maupun mitra bisnisnya. Pada ba-gian ini, perusahaan akan dipengaruhi key resources,key activities, dan key partners. (d) Customersrelationship. Pada bagian ini, menjelaskan bagaimanaperusahaan berhubungan dengan pelanggan lama danjuga berinteraksi serta menjaring calon pelanggan

Teknik Pengolahan dan Analisis DataPenelitian ini digunakan metode deskriptif dalam

bentuk studi kasus. Langkah-langkah analisis yangdilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:(1) Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkanvisi dan misi, tujuan perusahaan CV Kandura Keramikdalam rangka menganalisis permasalah dan faktor-faktor dominan yang dapat menentukan strategi yangtempat untuk mengembangkan bisnis dan meningkat-kan pendapatan perusahaan. (2) Analisis bisnis model

baru. (e) Revenue streams, aliran dana akan diterimaperusahaan apabila komponen di atas (customer seg-ments, value propotisions, channels dan customerrelation) berjalan dengan lancar. (f) Pada bagian coststructure, perusahaan akan mendapatkan efisiensipada saat key resources, key activities, dan keypartners berjalan dengan baik dan lancar. (3) Analisisbenchmarking. Analisis yang dilakukan adalahdengan membandingkan semua aspek bisnis, produk,dan prosesnya yang berpengaruh terhadap kinerja dan

Tabel 1. Daftar Responden Yang DigunakanJabatan Organisasi Keterangan Direktur CV Kandura Responden Internal Kabag Marketing CV Kandura Responden Internal Kabag Produksi CV Kandura Responden Internal Kabag Keuangan CV Kandura Responden Internal Desainer Produk PT XYZ Responden Eksternal Direktur Supplier bahan baku Responden Eksternal Direktur Rekanan distribusi dan pemasaran Responden Eksternal

Page 4: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

91TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung

kualitas (Lankford, 2000). Perusahaan yang dipilihuntuk dilakukan perbandingan diasumsikan sebagaiperusahaan XYZ. Perusahaan tersebut dipilih karenamemproduksi keramik dengan berbagai desain danpangsa pasar yang dikuasai telah menyebar hinggake mancanegara. Tujuan utama menggunakan peru-sahaan XYZ sebagai benchmark adalah untuk meng-identifikasi dan meniru kegiatan terbaik sehinggamampu mengembangkan usahanya (Zairi 1998) con-tohnya dengan peningkatan produktivitas, peningkatandesain, dan menciptakan standar baru (Legner, et al.,1997 dan Steven, et al., 2003). Selain itu, denganmenggunakan perusahaan XYZ sebagai perusahaanbenchmark perusahaan diharapkan mampu meme-nuhi dan melebihi perusahaan tersebut (Pryor danKatz, 1993). Hasil dari analisis benchmarking digu-nakan untuk mendukung komponen-komponen didalam faktor internal perusahaan. Tahapan bench-marking yang dilakukan (Andersen dan Pettersen,1996), yaitu: (a) Plan. Melakukan penilaian performaperiode yang telah berjalan dan menetapkan kinerjaperusahaan yang akan dibandingkan dengan perusa-haan yang dipilih menjadi acuan kinerja perusahaan.(b) Search. Mencari perusahaan yang potensial seba-gai partner untuk melakukan benchmark. (c) Obser-ve. Mengumpulkan berbagai informasi mengenaifaktor-faktor kunci sukses dari perusahaan yangmempunyai kinerja superior sebagai acuan kinerjaperusahaan. Contoh yang dapat diidentifikasi sepertikondisi tren atau data pemesanan produk perusahaan(Stapenhurst 2009). (d) Analyze. Melakukan analisainformasi yang telah dikumpulkan dari perusahaanyang dipilih sebagai acuan kinerja. Analisis yangdilakukan dikombinasikan dengan ilmu pengetahuanyang mendukung sehingga menguatkan perencanaanperbaikan yang dilakukan (Stapenhurst 2009). Analisisyang dilakukan dikombinasi dengan metode penelitianlainnya sehingga dapat menghasilkan sebuah alter-natif strategi bagi pengembangan usaha perusahaan.(e) Adapt. Menyusun dan mengimplementasikanprogram perbaikan kinerja perusahaan. (4) AnalisisSWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity,Threath). Pada analisis ini, kesembilan elemen BMCakan dianalisis dengan menggunakan metode SWOT.Hasil dari faktor eksternal dan internal yang berasaldari sembilan elemen BMC akan menghasilkan

rumusan model perbaikan yang baik bagi perusahaanfaktor internal dan eksternal didapatkan dari wawan-cara yang dilakukan ketika melakukan studi doku-mentasi. (5) Hasil dari SWOT akan menghasilkanperbaikan dari model binis serta membentuk modelbisnis baru bagi perusahaan. Perusahaan dapatmenggunakan model bisnis baru maupun yang telahdiperbaiki, namun apabila perusahaan belum inginmenggunakan model bisnis baru karena terdapatbeberapa kendala internal maupun eksternal makamodel tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu olehperusahaan apabila dibutuhkan. (6) Perbaikan modelbisnis baru. Tahapan selanjutnya adalah melakukanperbaikan dari sembilan elemen model bisnis. (7) Me-rumuskan tahapan implementasi perbaikan program.

Setelah diperoleh model bisnis baru maka langkahselanjutnya adalah membuat tahapan implementasiperbaikan model bisnis. Perumusan tahapan imple-mentasi perbaikan model bisnis dilakukan setelahmenggunakan metode FGD sehingga dapat diketahuitujuan, sasaran, rencana masa depan, serta perbaikanyang harus dilakukan oleh perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASANIdentifikasi Elemen-elemen Model Bisnis CVKandura Keramik

Identifikasi ini dilakukan dalam rangka mengum-pulkan dan mengelompokkan elemen-elemen kedalamsembilan business model canvas perusahaan yangberlaku saat ini. Gambar X merupakan ringkasan darisembilan elemen dalam business model perusahaansaat ini.

Identifikasi Benchmarking PT XYZPT XYZ merupakan salah satu perusahaan ke-

ramik yang berada di daerah Bali dan sudah lebihdari 30 tahun berdiri. Saat ini perusahaan tidak hanyaberfokus pada produk, tetapi juga pengembangan kon-sep pengemasan dan pengiriman produk. Perusahaanini digunakan sebagai benchmarking bagi CV Kandurakeramik Bandung karena mampu mempertahankanproduk dan memperluas usahanya hingga ke luar negeri.Konsumen yang dimiliki PT XYZ terbagi menjadi tigakelompok besar yaitu 1) wisatawan dalam dan luarnegeri yang setiap harinya datang ke pulau Bali untuk

Page 5: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 92

melakukan wisata. PT XYZ memiliki keuntunganpada kondisi ini dikarenakan wisata sekitar merupakantempat wisata sehingga secara tidak langsung parawisatawan akan berkunjung ke showroom PT XYZ.2) Konsumen yang berasal dari hotel dan restoranbintang lima, dan 3) Konsumen yang membeli produkmelalui media internet.

Konsumen ini membeli produk PT XYZ berasaldari dalam dan luar negeri.Berikut ini merupakankeunggulan dari PT XYZ yang telah dikembangkanhingga saat ini.

Desain. Sumber daya manusia yang dimiliki olehPT XYZ merupakan orang-orang yang memiliki

keunggulan dan keahlian di bidang desain dekorasirumah kontemporer. Perusahaan selalui menghasilkanproduk sesuai dengan trend yang memiliki nilai estetikadan juga memiliki daya tahan tinggi namun tetapmempertahankan ciri khas bernuansa Bali. Desainproduk yang dihasilkan hingga saat ini berjumlah lebihdari 2700 desain dan tersebar baik di dalam maupunluar negeri.

Bahan baku. Produk yang dihasilkan perusahaansudah sejak lama terkenal dengan kualitasnya. Peru-sahaan memberikan perhatian besar dengan menggu-nakan bahan-bahan terbaik yang didatangkan daridalam maupun luar negeri. Bahan baku tersebut

Gambar 1. Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung Saat Ini

Key Partner

Key Activities

Value Proposit ion

Customer Relationship

Cust omer Segment

Key Resources

Channels

Cost Structure

Revenue Stream

1. Project 2. Penjua lan o nline 3. Penjua lan o ffline 4. Workshop dan wisa ta edukasi

Retail Online Retail Offline

Manufaktur Bahan Baku

E ksperimen D esain A rt Work

produksi

Bahan baku yang

digunakan berstandar

SNI

Produk keramik tableware kontemporer,bentuk, pewarnaan yang unik

Pendekatan personal

Konsumen re tail

Hotel, Resto ran danresidensial

Kualitas SDM tingg i

Pameran dan B azar Media Sos ial Liput an media Website Retail store

Gaji Karyawan Operasional Kantor Operasional Workshop Sewa dan hutang m odal R ekanan Manufaktur

I lmu pengetahuan

Page 6: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

93TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung

kemudian diformulasikan oleh tenaga-tenaga ahli yangmemiliki kompetensi dibidangnya, sehingga meng-hasilkan produk akhir yang sempurna. Sebelumnyadilakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengujisecara spesifik bahan baku dari setiap variasi desainproduknya yang dilakukan disebuah laboratoriumkhusus.

Pemodelan bentuk dan pembakaran. Teknikpemodelan merupakan teknik yang membutuhkankeahlian tertentu sehingga hanya tenaga-tenaga ahliyang dimiliki perusahaan mampu melakukan teknikini dengan sangat baik. Seluruh teknik pemodelan yangdilakukan diawasi langsung oleh para seniman perusa-haan sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi.Langkah selanjutnya adalah melakukan pembakaran.PT XYZ memiliki fasilitas pembakaran cukup mema-dai dengan delapan tungku besar dan suhu pembakaranyang bisa dicapai hingga 1250 derajat Celcius. Padasuhu 1250 derajat Celcius, kandungan air pada kera-mik dapat ditekan hingga kurang dari satu persensehingga menghasilkan produk yang mampu menahanpanas saat makanan disajikan. Suhu yang tinggi inijuga memberikan jaminan kualitas produk yang diberi-kan sentuhan warna dan tahan pudar.

Quality control. Aspek ini merupakan poin pen-ting yang dimiliki perusahaan. Quality control akanmemeriksa dan menguji masing-masing produk yangtelah dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.Adanya quality control dapat menjamin bahwa pa-tokan desain, unsur ketahanan dan unsur keamananproduk sudah terpenuhi.

Analisis SWOT Business Model CanvasSetelah melakukan identifikasi Sembilan elemen

yang dimiliki perusahaan, maka langkah selanjutnyaadalah melakukan identifikasi sembilan elemen terse-but berdasarkan analisisis SWOT. Analisis ini dilaku-kan untuk memperbaiki dan menyempurnakanbusiness model yang dimiliki perusahaan saat ini. Ana-lisis SWOT merupakan analisis yang mengidentifikasikekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yangdihadap perusahaan. Berdasarkan dari analisis terse-but maka langkah selanjutnya adalah melakukantindakan yang dapat menunjang pengembangan usahaperusahaan.

Perbaikan Business Model CanvasPerbaikan business model canvas pada CV

Kadura Keramik Bandung dapat dilakukan denganbantuan analisis SWOT disetiap elemennya. Dengananalisis SWOT tersebut akan ditemukan prospek baikbagi perusahaan yang harus dipertahankan sertadikembangkan, dan juga kendala-kendala yangdihadapi oleh organisasi dan bagaimana solusi untukmemperbaikinya.

Program Perbaikan Model Bisnis Canvas CVKandura Keramik Bandung

Setelah melakukan perbaikan yang sesuai dengananalisis SWOT dalam sembilan elemen businessmodel canvas, langkah selanjutnya adalah melakukanalternative rekomendasi program yang dapatdigunakan perusahaan untuk mendukung programperbaikan model bisnis canvas perusahaan.

Membentuk segmentasi baru yaitu konsumenwisata edukasi (customer segments). Program inidapat diadakan dengan cara melakukan pelatihan khu-sus pembuatan keramik karena perusahaan memilikidaya tarik tersendiri bagi siswa dan mahasiswa.

Mendaftarkan produk perusahaan khususnyatableware Badan Standarisasi Nasional dan bekerja-sama dengan rekan bisnis memproduksi packaginguntuk keramik (Value propositions). MenurutHerjanto (2011) mengatakan bahwa standarisasimerupakan salah satu instrument regulasi teknis yangdigunakan untuk melindungi kepentingan konsumennasional sekaligus produsen dalam negeri. Oleh karenaitu, perusahaan perlu mendaftarkan produknyakhususnya produk tableware ke badan standarisasinasional/SNI.

Perusahaan bekerjasama dengan mahasiswaseni ITB, UPI, dan universitas lainnya untuk mem-bentuk komunitas keramik kontemporer serta mem-bentuk customer service pada websitenya. (Custo-mer relationships).

Bekerjasama dengan rekan bisnis membuatwebsite pribadi. Muttaqin (2011) menjelaskan bahwamedia pemasaran adalah salah satu perangkat vitaldalam suatu bisnis yang baik dan merupakan pendu-kung dari siklus hidup suatu produk.Sekarang ini,

Page 7: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 94

Tabe

l 1 A

nalis

is SW

OT

Bus

ines

s Mod

el C

anva

s CV

Kan

dura

Ker

amik

Page 8: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

95TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung

teknologi informasi merupakan bagian yang sangatpenting dan sangat mempengaruhi dunia pemasaransehingga penting untuk setiap perusahaan memanfaat-kan internet sebagai media untuk memperkenalkandan menjual produknya ke masyarakat luas. Perusa-haan sejauh ini kurang memperhatikan konsumensecara langsung karena lebih memanfaatkan mediapartner dalam menjual produknya.Melalui perbaikanwebsite maka pengembangan sistem informasi dapatterintegrasi dengan baik.

Membentuk subdivisi R&D (quality control danteknik pewarnaan) (Key activities).

Merekrut sumber daya manusia yang potensialdan bekerjasama dengan rekan bisnis memberikanpelatihan khusus bagi karyawan perusahaan. (keyresources).

Bekerjasama dengan rekanan pemasok sumberdaya alam, kurir, investor, serta tenaga ahli yang kom-peten dibidangnya. (Key partnerships). Perusahaanharus mulai fokus dalam mencari rekanan kurir yangbersedia untuk bekerjasama dalam mengirim produkkeramik terutama untuk konsumen bisnis retail.Perusahaan dapat membuat suatu perjanjian yangdapat mengikat dan menguntungkan keduanya.Padatahap ini, perusahaan membutuhkan refensi kurir yangmampu mengirimkan barang tepat waktu dan tanpaada cacat sedikitpun pada barang. Selain itu, padatahap ini perusahaan juga mulai mencari pemasokSDA berkualitas namun memiliki harga bersaingsehingga kualitas ataupun kecocokan bahan bakudengan produk-produk tableware Kandura dapatdisempurnakan.

Tahapan Implementasi Program PerbaikanBusiness Model Canvas CV Kandura KeramikBandung

Program perbaikan yang dipersiapkan akan dila-kukan dengan menggunakan lima tahap, pembagianempat tahap ini bertujuan agar seluruh program yangtelah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Pem-bagian keempat tahapan ini dihasilkan sesuai dengankondisi perusahaan baik dari tahapan implementasimaupun biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaanperbaikan program tersebut. Seluruh program yangdirencanakan dapat selesai dan berfungsi optimalsetelah tiga tahun lamanya dengan asumsi seluruh

program dijalankan dengan baik tanpa ada kendalaapapun.

Program-program perbaikan yang direncanakandibagi menjadi dua kelompok tahapan sesuai denganfungsi dan tingkat urgensinya

Secara umum tahapan implementasi programdibagi menjadi empat tahapan, yaitu: (1) Tahap per-siapan. Pada tahap ini perusahaan mengagendakan,menganggarkan biaya, dan menentukan siapa yangakan bertanggung jawab terhadap program perbaikanyang dilakukan. Pada tahap ini perusahaan perlu mela-kukan sosialisasi program kepada pihak eksternalmaupun internal perusahaan. (2) Pada programperbaikan 1. Terdapat empat program perbaikan kerjayang dapat dilakukan perusahaan pada tahap ini yaitu:1) Membentuk segmentasi baru yaitu konsumen wisa-ta edukasi, 2) Perusahaan bekerjasama dengan maha-siswa seni ITB, UPI, dan universitas lainnya untukmembentuk komunitas keramik kontemporer sertamembentuk customer service pada websitenya, 3)Bekerjasama dengan rekan bisnis membuat websitepribadi, serta 4) Bekerjasama dengan rekanan pema-sok sumber daya alam, kurir,investor, serta tenagaahli yang kompeten dibidangnya. (3) Program perbaik-an 2. Terdapat empat program perbaikan kerja yangdapat dilakukan perusahaan pada tahap ini yaitu 1)Mendaftarkan produk perusahaan khususnya table-ware Badan Standarisasi Nasional dan bekerjasamadengan rekan bisnis memproduksipackaging untukkeramik, 2) Membentuk subdivisi R&D (qualitycontroldan teknik pewarnaan), serta 3) Merekrutsumber daya manusia yang potensial dan bekerjasamadengan rekan bisnis memberikan pelatihan khususbagi karyawan perusahaan. (4) Tahap akhir yaituevaluasi seluruh program. Pada tahap ini perusahaanharus mengukur dan melakukan evaluasi terhadapprogram perbaikan yang telah dijalankan oleh perusa-haan selama tiga tahun. Jika terdapat kekurangan atauhambatan yang terjadi selama program dijalankan,maka pada tahap ini perusahaan mulai melakukanpenyempurnaan kembali terhadap business modelyang telah dijalankan.

Setiap tahap yang dilakukan oleh perusahaandikontrol penuh oleh pihak yang bertanggungjawab.Adanya evaluasi diakukan untuk menentukan apakahtahap tersebut mengalami hambatan atau tidak.

Page 9: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

Benedictus Permadi, Rita Nurmalina, Kirbrandoko

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016 96

Evaluasi setiap tahap berbeda fungsinya dengantahap akhir, dimana pada tahap akhir ini perusahaanakan melakukan perbaikan business modelberdasarkan program perbaikan kinerja danperubahan eksternal yang terjadi saat itu. Gambar 2merupakan program perbaikan yang dapat dilakukanperusahaan untuk menyempurnakan business modelperusahaan.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

CV Kandura keramik Bandung memiliki sem-bilan elemen business yang terdiri dari 1) customersegmentations yang berasal dari konsumen bisnisproject dan konsumen retail, 2) value propositionsyang terdiri dari Produk keramik tableware kontem-porer, bentuk, pewarnaan yang unik dan Bahan bakumemiliki standar SNI, 3) channels menggunakanmedia partner yang berasal dari pameran dan bazar,media sosial, liputan media, website, retail store, 4)customer relationships perusahaan masih menggu-nakan pendekatan personal ,5) revenue streamsterbagi menjadi empat bagian, 6) key resourcesberasal pada kuantitas SDM dan ilmu pengetahuanyang dimiliki, 7) key activities yang dilakukanperusahaan adalah dengan eksperimen, desain, artwork, dan produksi keramik, 8) key partnershipsbekerjasama dengan manufaktur, pemasok tunggalbahan baku, retail online, dan retail offline, 9) coststructures yang dikeluarkan perusahaan terdiri darigaji karyawan, operasional kantor, operasionalworkshop, sewa dan hutang modal, dan rekananmanufaktur.

Terdapat tujuh elemen yang mengalami perbaik-an, cost structure dan revenue stream tidak menga-lami perubahan karena telah terstruktur dan keduaelemen tersebut akan mengalami perubahan ketikaketujuh elemen lainnya terlah berjalan sesuai denganperbaikan yang telah dirancang. Terdapat tujuh pro-gram perbaikan yang telah disiapkan, antara lain 1)Membentuk segmentasi baru yaitu konsumen wisataedukasi, 2) Perusahaan bekerjasama dengan mahasis-wa seni ITB, UPI, dan universitas lainnya untukmembentuk komunitas keramik kontemporer sertamembentuk customer service pada websitenya, 3)Bekerjasama dengan rekan bisnis membuat website

pribadi, 4) Bekerjasama dengan rekanan pemasok,kurir, investor, serta tenaga ahli yang kompeten,5)Mendaftarkan produk khususnya tableware BadanStandarisasi Nasional dan bekerjasama dengan rekanbisnis memproduksipackaging untuk keramik, 6)Membentuk subdivisi R&D (quality controldanteknik pewarnaan), serta 7) Merekrut SDM yang po-tensial dan memberikan pelatihan khusus bagi karya-wan perusahaan.

SaranDiharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan

analisis five force porter yang akan menganalisiskondisi perusahaan terhadap perusahaan lain. Selainitu, diharapkan adanya analisis revelue streams dancost structure lebih menyeluruh karena pada peneli-tian ini tidak dijelaskan pada kedua segmen konsumenyang memberikan keuntungan lebih besar dan resikolebih besar sehingga biaya yang ditanggung perusa-haan lebih besar dibandingkan yang lainnya.

DAFTAR RUJUKANAndersen, B. 1995. The results of benchmarking and a

benchmarking process model. Tromdheim (NO): TheNorwegian Institute of Technology.

Herjanto, E. 2011. Pemberlakuan SNI Secara Wajib diSector Industri: Efektifitas Dan Berbagai AspekDalam Penerapannya. Jurnal Riset Industri. 1(2): 121–130.

Lankford, W.M. 2000. Bechmarking: understanding the ba-sics. The Coastal Business Journal. 1(1):57–62.

Legner, C., Muscter, S., Brechf, L., Osterle, H. 1997. Pro-cess mEasurement And Benchmarking: The Sap Pro-cess Information System. Swiss (CH): University St.Gallen.

[KEMENPAREKRAF] Kementrian Pariwisata dan EkonomiKreatif. (2011). Rencana strategis kepariwisataandan ekonomi kreatif periode 2012–2014. Retrievedfrom www.indonesiakreatif.net.

[KEMENPAREKRAF] Kementrian Pariwisata dan EkonomiKreatif. (2013). Himpunan Peraturan Menteri Pari-wisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012. Jakarta,ID: Biro Hukum dan Kepegawaian.

Muttaqin, Z. 2011. Facebook Marketing Dalam KomunikasiPemasaran Modern. Jurnal Teknologi. 1(2):103–109.

Pryor, L.S., Katz, S.J. 1993. How Benchmarking GoesWrong (And How To Do It Right). England (UK):Emerald Group.

Page 10: Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik ...

97TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung

Stapenhurst, T. 2009. The Benchmarking Book: AHow-to-Guide to Best Practice For Managersand Practitioners. Oxford (GB): Butterworth-Heinemann.

Steven, T.H., Wouter, T.H., Frans, S. 2003. Key Manage-ment Models: The Management Tools And PracticesThat Will Improve Your Business. London (GB):Prentice Hall.