ANALISIS PENGARUH VALUE CHAIN TERHADAP KEUNGGULAN …

15
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015 Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 37 ANALISIS PENGARUH VALUE CHAIN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM MENCAPAI KEPUASAN KONTRAKTOR PADA PERUSAHAAN READY MIX BETON DI BANTEN Andi Maddeppungeng 1) Irma Suryani 2) Firman Herlambang 3) 1), 2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten 3) Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten INTISARI Persaingan yang terjadi antara perusahaan ready mix beton pada saat ini sangatlah ketat. Agar memiliki keunggulan bersaing setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk itu diperlukan analisis value chain untuk meningkatkan keunggulan bersaing dalam mencapai kepuasan kontraktor. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh value chain terhadap persaingan, urutan atau posisi faktor-faktor value chain agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing dalam mencapai kepuasan kontraktor dan supply chain material proses produksi pada perusahaan ready mix beton di Banten. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner kepada responden yaitu staff yang bekerja di perusahan ready mix, kemudian data kuesioner tersebut dianalisa dengan uji Kruskal Walls H, uji validitas dan reliabilitas, analisis normalitas, analisis deskriptif, analisis bivariate correlation, dan analisis faktor untuk dimasukan kedalam diagram value chain porter dengan bantuan program SPSS.20. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 20 aktivitas value chain yang berpengaruh terhadap keunggulan bersaing dalam mencapai kepuasan kontraktor pada perusahaan ready mix beton di Provinsi Banten. Terdiri dari 11 aktivitas primer dan 9 aktivitas pendukung. Terdapat 3 aktivitas yang memiliki pengaruh dominan yaitu X.19 (Menganalisis umpan balik informasi pelanggan), X.15 (Penetapan harga dan kesepakatan pembayaran), dan X.32 (Training khusus bagi tenaga kerja). Kata Kunci: Value Chain, Supply Chain, Keunggulan bersaing, Kepuasan Kontraktor, Perusahaan Ready Mix Beton ABSTRACT The Competion among ready mix concrete companies at this time are very tight. In order to have the competitive advantage of each companies are required to give satisfaction to the customers. It is required the analysis of value chain to increase the competitive advantage in achieving the contractor satisfaction. This research discusses about the influence of the value chain to competition, the order or the position of the factors of value chain in to increase the competitive advantage in achieving the contractor satisfaction and material supply chain in the production process of ready mix concrete companies in Banten This research used the quantitative methods with questionnaires to the respondents who worked at ready mix concrete companies, and then the questionnaire data were analyzed with the Kruskal Walls H test, validity and reliability test, normality analyze, descriptive analyze, bivariate correlation analyze, and factor analyze to be plotted into the porter’s value chain chart using SPSS software ver. 20. The results of this research showed that there are 20 value chain activities were affected to the competitive advantage in achieving the contractor satisfaction in the ready mix concrete companies in Banten Province. Consists of 11 primary activities and 9 support activities. There are 3 activities have dominant influence, those are X.19 (The feedback of customer information analyze), X.15 (Pricing and payment agreement), and X.32 (Special training for workers). Keywords: Value Chain, Supply Chain, Competitive Advantage, Contractor Satisfaction, Ready Mix Concrete Companies

Transcript of ANALISIS PENGARUH VALUE CHAIN TERHADAP KEUNGGULAN …

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 37

ANALISIS PENGARUH VALUE CHAIN TERHADAP KEUNGGULANBERSAING DALAM MENCAPAI KEPUASAN KONTRAKTOR PADA

PERUSAHAAN READY MIX BETON DI BANTEN

Andi Maddeppungeng1) Irma Suryani2) Firman Herlambang3)

1), 2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng TirtayasaJln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten

3) Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng TirtayasaJln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten

INTISARIPersaingan yang terjadi antara perusahaan ready mix beton pada saat ini sangatlah ketat. Agar memilikikeunggulan bersaing setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk itudiperlukan analisis value chain untuk meningkatkan keunggulan bersaing dalam mencapai kepuasankontraktor. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh value chain terhadap persaingan, urutan atau posisifaktor-faktor value chain agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing dalam mencapai kepuasankontraktor dan supply chain material proses produksi pada perusahaan ready mix beton di Banten.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner kepada responden yaitustaff yang bekerja di perusahan ready mix, kemudian data kuesioner tersebut dianalisa dengan ujiKruskal Walls H, uji validitas dan reliabilitas, analisis normalitas, analisis deskriptif, analisis bivariatecorrelation, dan analisis faktor untuk dimasukan kedalam diagram value chain porter dengan bantuanprogram SPSS.20.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 20 aktivitas value chain yang berpengaruh terhadapkeunggulan bersaing dalam mencapai kepuasan kontraktor pada perusahaan ready mix beton di ProvinsiBanten. Terdiri dari 11 aktivitas primer dan 9 aktivitas pendukung. Terdapat 3 aktivitas yang memilikipengaruh dominan yaitu X.19 (Menganalisis umpan balik informasi pelanggan), X.15 (Penetapan harga dankesepakatan pembayaran), dan X.32 (Training khusus bagi tenaga kerja).

Kata Kunci: Value Chain, Supply Chain, Keunggulan bersaing, Kepuasan Kontraktor, PerusahaanReady Mix Beton

ABSTRACTThe Competion among ready mix concrete companies at this time are very tight. In order to have thecompetitive advantage of each companies are required to give satisfaction to the customers. It is requiredthe analysis of value chain to increase the competitive advantage in achieving the contractor satisfaction.This research discusses about the influence of the value chain to competition, the order or the position of thefactors of value chain in to increase the competitive advantage in achieving the contractor satisfaction andmaterial supply chain in the production process of ready mix concrete companies in BantenThis research used the quantitative methods with questionnaires to the respondents who worked at readymix concrete companies, and then the questionnaire data were analyzed with the Kruskal Walls H test,validity and reliability test, normality analyze, descriptive analyze, bivariate correlation analyze, andfactor analyze to be plotted into the porter’s value chain chart using SPSS software ver. 20.The results of this research showed that there are 20 value chain activities were affected to thecompetitive advantage in achieving the contractor satisfaction in the ready mix concrete companies inBanten Province. Consists of 11 primary activities and 9 support activities. There are 3 activities havedominant influence, those are X.19 (The feedback of customer information analyze), X.15 (Pricing andpayment agreement), and X.32 (Special training for workers).

Keywords: Value Chain, Supply Chain, Competitive Advantage, Contractor Satisfaction, Ready MixConcrete Companies

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

38 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

1. PENDAHULUANBerkembangnya pembangunan di

Indonesia membawa dampak padapertumbuhan perusahaan konstruksi. Dimanapermintaan akan pembangunan infrastrukturbaik itu berupa tempat tinggal, gedungperkantoran, sekolah, sarana transportasi dansebagainya semakin meningkat. Padatahun2011 untuk panjang jalan denganperkerasan beton mencapai 103.869 km,panjang jalantersebut meningkat pada tahun2012 menjadi171.233 km (BPS ProvinsiBanten, 2014). Hal ini sangat mempengaruhikebutuhan akanmaterial bangunan yangmenjadi bahan utamadalam dunia konstruksi.Beton masih menjadi material yang palingbanyak digunakan dibanding material lainseperti kayu dan baja. Provinsi Banten sebagaidaerah yang sedang berkembang tentunyamemiliki kebutuhan akan material beton yangtinggi dalam pembangunan di bidangkonstruksi. Sehingga pertumbuhan perusahaanready mix beton di Provinsi Banten makinberkembang saat ini.

Hal yang dapat dilakukan untukmembantu mengembangkan peningkatanpertumbuhan perusahaan ready mix tersebutyaitu dengan cara lebih memerhatikan valuechain. Value chain merupakan langkah awalbagaimana menentukan posisi perusahaandalam industri. Rantai nilai ini memilah-milahperusahaan ke dalam berbagai aktivitas yangberlainan tetapi saling terkait. Rantai-rantaiaktivitas tersebut merupakan sumberkeunggulan bersaing dan untuk memahamiperilaku biaya serta sumber diferensiasi yangada.

Konsep analisis value chainmenekankan pada sekumpulan aktivitas yangdikerjakan untuk mendesain, memasarkan,mengirimkan serta memberikan pelayananatas produk yang dihasilkan. Untukmenghadapi persaingan yang ketat diperlukankualitas kinerja dalam mengendalikan faktor-faktor yang berpengaruh pada kesuksesanperusahaan tersebut. Selain itu, strategi yangtepat juga diperlukan untuk meningkatkankeunggulan bersaing. Analisis value chainmerupakan solusi yang dapat diterapkan untukmengatasi permasalahan tersebut.

Persaingan yang terjadi antaraperusahaan ready mix beton pada saat inisangatlah ketat. Persaingan tersebut bertujuan

untuk mendapatkan pelanggan yang dalam halini adalah kontraktor. Agar memilikikeunggulan bersaing setiap perusahaandituntut untuk memberikan kepuasan kepadapelanggan, karena apabila pelanggan puasdengan produk yang ditawarkan makapelanggan tersebut akan menjadi konsumentetap dan itu merupakan keuntungan bagisebuah perusahaan. Selain itu, konsumen yangpuas akan menyampaikan danmerekomendasikan salah satu solusi yangditerapkan untuk mengatasi permasalahantersebut. Untuk itu diperlukan analisis valuechain untuk meningkatkan keunggulanbersaing dalam mencapai kepuasankontraktor.

1.1 RUMUSAN MASALAHMasalah pada penelitian ini adalah:1. Bagaimana pengaruh value chain

terhadap persaingan dalam mencapaikepuasan kontraktor pada perusahaanready mix beton di Banten?

2. Bagaimana urutan atau posisi faktor-faktor value chain agar dapatmeningkatkan keunggulan bersaingdalam mencapai kepuasan kontraktorpada perusahaan ready mix beton diBanten?

3. Bagaimana suplly chain material prosesproduksi pada perusahaan readymixbeton diBanten?

1.2 TUJUANPENELITIANTujuan dari penelitian adalah:1. Mengetahui pengaruh value chain

terhadap persaingan dalam mencapaikepuasan kontraktor pada perusahaanready mix beton di Banten.

2. Mengidentifikasi urutan atau posisifaktor- faktor value chain agar dapatmeningkatkan keunggulan bersaingdalam mencapai kepuasan kontraktorpada perusahaan ready mix beton diBanten.

3. Mengetahui suplly chain materialproses produksi pada perusahaanreadymix beton di Banten.

1.3 BATASANMASALAHBatasan masalah pada penelitian ini

adalah:1. Obyek yang ditinjau adalah 5 Perusaan

Ready Mix yang berada di Banten

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 39

2. Penelitian tugas akhir ini hanyamencakup aktifitas-aktifitas padaperusahaan ready mix yangberpengaruh dalam analisis value chainsebagai keunggulan bersaing untukmencapai kepuasan kontraktor.

2. TINJAUANPUSTAKAAnnisa Lutfia (2012) dalam

penelitiannya tentang Analisa Pengaruh ValueChain Terhadap Persaingan Dalam MencapaiKepuasan Pelanggan Pada Perusahaan PrecastDi Indonesia. Menyimpulkan bahwa dalam 39aktifitas setelah diperolehdan dilakukanpengolahan data terdapat 26 aktifitas valuechain yang mempengaruhi untukmeningkatkan persaingan dalam mencapaikepuasan pelanggan, 26 aktifitas tersebutterdiri dari 13 aktifitas pada bagian produksidan 13 pada bagian pemasaran. Dari 26 faktorterdapat 12 aktifitas yang pengaruhnyadominan, 3 aktifitas pada bagian produksidan9 pada bagian pemasaran. Hasil temuantersebut membuktikan bahwa faktor atauaktifitas value chain berpengaruh terhadappersaingan untuk mencapai kepuasanpelanggan pada perusahaan precast.

Hartono Wignyo dan Ludi Mulianto(2002) melakukan penelitian mengenaiAnalisa Teori Value Chain TerhadapKompetisi Pada Perusahaan Kontraktor KelasA Di Surabaya. Dengan hasil bahwa setiapperusahaan kontraktor secara langsungmaupun tidak langsung telah menggunakankonsep value chain, faktor dari value chainyang memperoleh mean yang paling besaradalah inbound logistic dengan nilai sebesar(5,0763), diikuti oleh human resourcemanagement (4,9763), service (4,9714),firm infrastructure (4,8525), technologydevelopment (4,6429), operation (4,5486),marketing and sales (4,4971), dan akhirnyaprocurement (4,3371). Dengan kata lain semuafaktor yang terdapat dalam value chainmemberikan kontribusi yang berpengaruhterhadap kompetensi perusahaan kontraktormengingat nilai mean yang dihasilkan > 4.Dari hasil analisa data ternyata reputasiperusahaan kontraktor mempunyai perananyang penting dalam berkompetisi, sehinggacukup sulit bagi perusahaan kontraktor barumemenuhi kriteria ini dalam waktu singkatmengingat reputasi perusahaan dibangun dari

hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaandimasa lalu.

2.1 DefinisiValue ChainShank dan Govindarajan (2000) dalamOktavima (2013), mendefinisikan ValueChain Analyisis, merupakan alat untukmemahami rantai nilai yang membentuk suatuproduk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahanbaku sampai ke tangan konsumen, termasukjuga pelayanan purna jual.

Gambar1. FirmValue ChainSumber: Porter (1994)

2.2 PRIMARYACTIVITIESPrimary activities (aktivitas primer) adalahaktivitas yang terlibat dalam penciptaan fisikproduk dan penjualanya serta transfer kepembeli dan juga bantuan purna jual (Porter,1994).Ada lima kategori umum pada primaryactivities yang terhubung dalam persainganpada semua industri, setiap kategori terbagimenjadi beberapa aktivitas berbeda yangtergantung pada industri-industri khusus danstrategi perusahaan.a. Inbound LogisticAktivitas-aktivitas yang berhubungan denganpenerimaan, penyimpanan, penyebaran input-input menjadi barang produksi, sepertipenanganan material, penyimpanan, kontrolinventori, penjadwalan kendaraan, danpengembalian pada supplier.b. OperationAktivitas yang berhubungan denganpengubahan input-input menjadi produk jadi,seperti penggunaan mesin, pengepakan,perakitan, pemeliharaan peralatan, uji coba,pencetakan, dan fasilitas operasi.c. Outbound LogisticAktivitas - aktivitas yang berhubungan denganpengumpulan, penyimpanan, danpendistribusian produk pada pembeli, sepertipenyimpanan produk jadi, penangananmaterial, operasi pengiriman dengan

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

40 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

kendaraan, proses pemesanan danpenjadwalan.d. Marketing and SalesAktivitas-aktivitasyang berhubungan denganpenyediaan barang produksi agar dapat dibelioleh konsumen dan membujuk konsumen agarmelakukan konsumsi, contohnya sepertipengiklanan produk, pemilihan channel, relasichannel, dan penetapan harga.e. ServiceAktivitas-aktivitas yang berhubungan denganpenyediaan pelayanan untuk mendapatkanataumempertahankan nilai dari produk, contohnyaseperti layanan instalasi, perbaikan, pelatihan,penyediaan suku cadang, dan penyesuaianproduk.

2.3. SUPPORT ACTIVITIESSupport activities (aktivitas pendukung)merupakan aktifitas yang mendukung aktifitasprimer dan mendukung satu sama lain denganmemberikan masukan yang dibeli, teknologi,sumber daya manusia, dan pelbagai fungsidiseluruh perusahaan (Porter, 1994).

Support activities yang berperandalam setiap industri dapat dibagi menjadiempat kategori umum. Seperti primaryactivities, setiap kategori dari supportactivities terbagi menjadi beberapa aktivitasyang berbeda.a. FirmInfrastructureFirm infrastructure terdiri dari beberapaaktivitas termasuk manajemen secara umum(general management), perencanaan(planning), keuangan (finance), pembukuan(accounting), hal-hal yang berhubungandengan hukum (legal), hubungan denganpemerintahan (government affairs), danmanajemen yang berkualitas (qualitymanagement).b. Human Resource ManagementHuman Resource Managementt terdiri dariaktivitas - aktivitas yang berperan dalampemilihan tenaga kerja, penyewaan, pelatihan,pembangunan, dan kompensasi atas semuatipepersonel.c. Technology DevelopmentSetiap value activity memiliki teknologi,bagaimana cara pengoperasiannya, prosedur,atau teknologi dalam proses peralatan.Penempatan teknologi pada perusahaansangatlah luas, mulai dari teknologi untukpenyiapan dokumen dan pemindahan barang,

sampai teknologi dari produk itu sendiri.d. ProcurementProcurement mengacu kepada fungsidaripembelian inputyang digunakandalamvaluechainperusahaan, bukan pada pembelian inputitu sendiri. Inputyang telah dibeli termasukbahan baku, persediaan (supplies), dan baranglainnya sama halnya seperti machinery,peralatan laboratorium, peralatan kantor, danbangunan-bangunan.

2.4. DEFINISI SUPPLY CHAINMANAGEMENTRantai pasok menurut Vrijhoef(1999)

adalah jalinan kerjasama perusahaan yangberinteraksi untuk menyampaikan produk(barang atau jasa) kepada pelanggan akhir,Arbulu dan Ballard (2004) mendefinisikansupply chain adalah sebagai suatu kelompokperusahaandan individu yang bekerja secarakolaboratif dalam sebuah jaringan proses yangsaling berhubungan.

Supply chain management (manajemenrantai pasokan) adalah integrasi aktivitaspengadaan bahan dan pelayanan, pengubahanmenjadi barang setengah jadidan produk akhir,serta pengiriman ke pelanggan (Heizer danRender, 2008 dalam Desi Ariani, 2013).

Pada supply chain biasanya ada tigamacam aliran yang harus dikelola:1. Aliran barang / material yang mengalir

dari hulu ke hilir2. Aliran uang / financial, yang mengalir

dari hilir ke hulu.3. Aliran informasi, yang mengalir dari

hulu ke hilir atau sebaliknya.

Gambar 2. Simplikasi model supply chaindan 3 macam aliran yang dikelola

Sumber : Pujawan dan Mahendrawathi(2010), dalam Desi Ariani (2013)

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 41

2.5. PERSAINGAN MENCAPAIKEPUASAN KONSUMEN

a. Definisi Kepuasan PelangganOliver (1997) Kepuasan pelanggan yaitupenilaian bahwa fitur produk atau jasa itusendiri, memberikan tingkat pemenuhanberkaitan dengan konsumsi yangmenyenangkan, termasuk tingkat under-fulfillment dan over-fulfillment.

Swan, Trawick & Carrol (1980)Kepuasan pelanggan adalah evaluasi secarasadar atau penelitian kognitif bahwa produkberkinerja relatif bagus atau buruk; atauproduk cocok atau tidak cocok digunakan.Dimensi lain terhadap kepuasan mencakupperasaan terhadap produk.

Tjiptono (1997), Agar dapat bertahandidunia persaingan bisnis, maka perusahaanharus berusaha sekeras mungkin agarkonsumen tidak pergi. Agar konsumen tidakpergi hendaknya perusahaan harus memenuhikebutuhan dan kepuasan konsumen. Untukmewujudkannya maka perusahaan harusmelakukan empat hal berikut, yaitu:1) Mengidentifikasi mengenai siapa yang

akan menjadi pelanggan2) Memahami tingkat harapan pelanggan

atas harga produkatau kualitas produk3) Memahami siklus pengukuran dan

umpan balik dari kepuasan pelangganb. Nilai dan Kepuasan Pelanggan

Menurut Hardy (1990) nilai umumnyadiwakili oleh atribut nilai 4 yaitu purpose,performance, price, dan precentation dariproduk yang disebut dengan konsep the bestvalue. Selain konsep the best value oleh Hardydan nilai sebagai acuan dalam perubahan danperkembangannya, Kaplan danNorton (1996)mengemukakan filosofi dari konsep costomervalue antara lain:1) Prilaku pelanggan untuk saat ini dan

masa lalu adalah alat prediksiyang tepatterhadap prilaku pelanggan untuk waktuyang akan datang.

2) Pelanggan yang aktif adalah pelanggaanyang merasakan kebahagiaan ketikaterjalin interaksi dengan perusahaan,mereka adalah yang mengendalikanpola prilaku, dan akhirnyaberpengaruh terhadap pilihan mereka,serta merasakan sebuah kepuasan.

3) Retensi pemasaran adalah tentang aksi,reaksi, umpan balik dan pengulangan.

4) Reaksi pelanggan merupakan sebuah

upayauntuk tetap mengalokasikansumber daya perusahaan agar kinerjaperusahaan meningkat dan akhirnyamemberikan Value yang lebih tinggikepada pelanggan sebagai dasar untukmempertahankan pelanggan.

2.6. PERUSAHAAN READY MIXReady Mix Concrete (beton siap pakai)adalah beton dimana pencampurannyadilakukan secara otomatis pada satu tempatdan kemudian dikirimkan kepada pemesandalam bentuk siap pakai (Niehaus, 2005dalam Sentosa Limanto dan Herry P.Chandra, 2006)

Gambar 3. Batching plant padaperusahaan Ready Mix

Sumber : Sentosa Limanto dan Herry PChandra (2006)

Keterangan:A = Hopper(bakpenampungmaterial)B = AlatpenimbangC = ConveyorbeltD = Silokedapair

Secara umum manajemen (pengelolaan) usahaReady Mix Concrete tidak banyak berbedadengan manajemen jenis usaha produksi yanglain. Secara garis besar pengelolaan usahabidang operasional ini meliputi beberapabidang yaitu: (Asmarawitjitra, 1991 dalamHendrawan Budiono, 2013)1) BidangProduksi

Hal-hal yang termasuk dalam bidangproduksi adalah:a) Peralatanb) Bahan Baku danTambahanc) Sistem Produksi

2) Bidang LogistikHal yang penting dalam bidang logistikadalah penyimpanan (loading) bahanbaku dari material-material.

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

42 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3) Bidang FinansialUntuk bidang usaha ready mixconcrete kebutuhan dana umumnyadiperlukan untuk:a) Investasi.b) Modal kerja.c) Membayar kewajiban pajak dan

deviden untuk pesaham.

4) Bidang PemasaranBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalambidang pemasaran ready mix concrete, antaralain:

a) Perencanaan pemasaran dikaitkandengan kapasitasproduksi

b) Perencanaan pengiriman yangdisesuaikan dengan jadwalkonsumen

c) Kebijaksanaan hargad) Promosi/pelayanane) Diversifikasi produk

3. METODEPENELITIAN

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN1. Pengumpulan Dataa. Pengumpulan Data Tahap Pertama

Pengumpulan data tahap pertama inidimaksudkan untuk mendapatkan verifikasi,klarifikasi dan validasi variabel-variabel yangdigunakan dalam penelitian ini.Pada tahap inidilakukan dengan menyebar 5 kuisionerkepada 5 orang pakar, Para pakar tersebut

memberikan tanggapan, perbaikan danmasukan terhadap 40 variabel penelitian yangdiajukan.

Dari Pengumpulan data pertama sebanyak3variabelyaituvariabel X.11,X.18,dan X.35dihilangkan karena sebagian besar pakarmenganggap aktivitas tersebut tidakmendukung dalam meningkatkan keunggulanbersaing dalam mencapai kepuasan kontraktorsehingga variabel tersebut akan dibuang dantidak digunakan pada pengumpulan data tahapkedua. Dari pengumpulan data tahap pertamaterdapat pula 4 variabel tambahan dari kelimapakar. Berikut adalah hasil variabel setelahpengumpulan data tahap pertama.

b. Pengumpulan Data Tahap KeduaPada pengumpulan data tahap keduaariabelyang dihasilkan dari pengumpulan data tahappertama lalu disebarkan kepada respondenberupa kuesioner. Pertanyaan yangterdapatpada kuisioner ini, pertama faktor (aktivitas)yang mendukung value chain terhadappersaingan mencapai kepuasan kontraktor.Sedangkan pertanyaan kedua berisi tentangtingkat pengaruh value chain terhadappersaingan untuk mencapai kepuasankontraktor.

1) Uji Komparatifa) Uji K Sampel Bebas Terhadap

PendidikanDari hasil pengolahan data berdasarkanpendidikan responden dengan UjiKruskal-Wallis H yang dihasilkanprogram SPSS20 terdapat 2 variabel(4,88%) yaitu X9 dan X35 mempunyainilai Asymp.Sig.(2-tailed) yang lebihkecil level of significant (α) =0.05 inimenunjukkan bahwa hipotesa Ho untukX9 (Membuat kartu stok untuk setiapmaterial) dan X35 (Sistem informasimanajemen perusahaan) ditolak,sehingga disimpulkan ada perbedaanpemahaman antara responden yangmemiliki pendidikan S1 denganpendidikan D3 serta SMA / SMK.Adanya perbedaan tingkat pemahamandikarenakan responden dengan tingkatpendidikan S1 lebih memahami faktor(aktivitas) value chain dibandingresponden dengan tingkat pendidikanD3 maupun SMA, sehingga dengan

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 43

tingkat pendidikan yang lebih tinggiresponden tersebut memiliki pandangan/ penilaian yang berbeda terhadap faktor(aktivitas) value chain.

b) Uji K Sampel Bebas TerhadapPendidikanDari hasil pengolahan data berdasarkanpendidikan responden dengan UjiKruskal-Wallis H yang dihasilkanprogram SPSS 20 terdapat 1 variabel(2,44%) yaitu X38 mempunyai nilaiAsymp.Sig.(2-tailed) yang lebih kecillevel of significant (α) = 0.05 inimenunjukkan bahwa hipotesa Ho untukX38 (Pemilihan Supllier) ditolak,sehingga disimpulkan ada perbedaanpemahaman antara responden yangmemiliki pengalaman kerja 0–5 tahundengan pengalaman kerja 6–10 tahunserta pengalaman kerja > 10 tahun.Adanya perbedaan tingkat pemahamandikarenakan responden denganpengalaman kerja lebih lama lebihmemahami faktor (aktivitas) value chaindibandingresponden dengan pengalamankerja sedikit yang didapat daripengalamannya selama bekerja dibidang ready mix, sehingga dengantingkat respondentersebut memilikipandangan/penilaian yang berbeda

terhadap faktor (aktivitas) value chain.c) Uji K Sampel Bebas Terhadap

PendidikanDari hasil pengolahan data berdasarkanpendidikan responden dengan UjiKruskal- Wallis H yang dihasilkanprogram SPSS 20 terdapat 1 variabel(2,44%) yaitu X9 mempunyai nilaiAsymp.Sig.(2-tailed) yang lebih kecillevel of significant (α) = 0.05 inimenunjukkan bahwa hipotesa Ho untukX9 (Membuat kartu stok untuk setiapmaterial) dapat ditolak, sehinggadisimpulkan bahwa ada perbedaanpemahaman antara responden yangmemiliki posisi sebagai Kepala Bagiandengan Supervisi serta Staff.Adanya perbedaan tingkat pemahamandikarenakan responden yang memilikijabatan sebagai kepala sudutpandangnya lebih luas dibandingresponden yang memiliki jabatansebagai supervisi maupun staff, parakepala bagian lebih mengenal dandapat menganalisis faktor (aktivitas)value chain sehingga respondentersebut memiliki pandangan/penilaianyang berbeda terhadap faktor(aktivitas) value chain.

2) Uji Validitas ReliabilitasBerikut ini adalah hasil uji validasi dengan software SPSS 20.

Tabel 1. Hasil Uji ValiditasVariabel Scale Mean if

Item DeletedScale Varianceif

ItemDeletedCorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlphaifItem

Deleted

ValiditasX1 193.40 128.367 .379 .851 ValidX2 193.94 134.507 -.024 .860 TidakValidX3 193.46 131.764 .163 .855 TidakValidX4 194.22 130.787 .200 .855 TidakValidX5 194.26 121.053 .608 .844 ValidX6 193.82 129.049 .320 .852 ValidX7 194.58 124.167 .456 .849 ValidX8 194.08 126.647 .410 .850 ValidX9 193.98 129.938 .216 .855 TidakValid

X10 193.36 125.786 .570 .847 ValidX11 193.58 130.412 .283 .853 TidakValidX12 193.58 129.636 .340 .852 ValidX13 193.24 129.207 .391 .851 ValidX14 193.46 131.192 .171 .856 TidakValidX15 193.64 130.358 .336 .852 ValidX16 193.84 127.158 .415 .850 ValidX17 193.80 127.224 .425 .850 ValidX18 194.06 123.160 .638 .845 Valid

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

44 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

X19 194.28 127.675 .430 .850 ValidX20 194.02 129.449 .269 .853 TidakValidX21 194.10 132.582 .109 .856 TidakValidX22 193.92 129.055 .261 .854 TidakValidX23 194.16 133.484 .074 .856 TidakValidX24 193.48 127.153 .435 .850 ValidX25 193.52 129.969 .280 .853 TidakValidX26 193.92 130.238 .225 .854 TidakValidX27 194.06 127.445 .367 .851 ValidX28 194.10 129.112 .241 .854 TidakValidX29 193.88 127.781 .315 .853 ValidX30 193.78 127.971 .405 .850 ValidX31 193.56 129.272 .305 .853 ValidX32 193.54 129.111 .363 .851 ValidX33 193.50 130.663 .189 .855 TidakValidX34 193.72 125.593 .549 .847 ValidX35 193.90 124.663 .475 .848 ValidX36 194.12 127.822 .369 .851 ValidX37 193.76 130.717 .218 .854 TidakValidX38 194.28 130.655 .246 .854 TidakValidX39 194.20 129.714 .224 .855 TidakValidX40 194.50 129.316 .319 .852 ValidX41 194.20 125.592 .520 .848 Valid

Sumber : HasilAnalisis(2014)

Setelah dilakukan uji validitas terhadap 41variabel dengan menggunakan SPSS 20sebanyak 17 variabel tidak valid karena r hitung(Corrected Item-Total Correlation) lebih kecildaripada r tabel yaitu 0,284. Selain ke-17variabel tersebut semua variabel lainnyadinyatakan valid karena sesuai persyaratan yaitunilai r hitung lebih besar dari r tabel. Variabelyang tidak valid akan dibuang dan tidak akandigunakan pada analisis berikutnya. Kemudianvariabel yang valid diuji validitas kembali untukmengetahui reliabilitasnya.Berikut adalah hasil uji reliabilitas data darivariabelyang telahlolos uji validasi dengan

software SPSS 20.

Tabel 2. Reliability Statistics

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Nilai cronbach’salpha dari 24 variabel adalah0,864.Nilai cronbach’salpha dari pengujian inilebih dari 0,80 sehingga dapat dikatakantingkat reliabilitasnya sangat reliabel.

2. Analisis Dataa. Analisis NormalitasHasil uji normalitas dengan SPSS 20

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

VariabelaKolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.X1 .280 50 .000 .773 50 .000X5 .225 50 .000 .880 50 .000X6 .296 50 .000 .827 50 .000X7 .239 50 .000 .860 50 .000X8 .313 50 .000 .836 50 .000

X10 .293 50 .000 .763 50 .000X12 .331 50 .000 .764 50 .000

Cronbach'sAlpha NofItems

.864 24

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 45

X13 .335 50 .000 .716 50 .000X15 .380 50 .000 .703 50 .000X16 .224 50 .000 .805 50 .000X17 .244 50 .000 .807 50 .000X18 .270 50 .000 .854 50 .000X19 .323 50 .000 .801 50 .000X24 .256 50 .000 .790 50 .000X27 .245 50 .000 .862 50 .000X29 .233 50 .000 .866 50 .000X30 .275 50 .000 .801 50 .000X31 .249 50 .000 .800 50 .000X32 .313 50 .000 .775 50 .000X34 .260 50 .000 .806 50 .000X35 .222 50 .000 .867 50 .000X36 .266 50 .000 .841 50 .000X40 .307 50 .000 .818 50 .000X41 .260 50 .000 .843 50 .000

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Seluruh nilai signifikansinya kurang dari 0,05 yang berarti distribusi data tidak normal. Karenadistribusi data tidak normal maka metode yang digunakan adalah non parametrik.b. Analisis DeskriptifSkala Penilaian

Tabel 4. Skala Penilaian Pengaruh Variabel Penelitian1 2 3 4 5 6

Tidak

Berpengaruh

Kurang

Berpengaruh

Agak

Berpengaruh

Cukup

BerpengaruhBerpengaruh

Sangat

Berpengaruh

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Hasil dari analisis deskriptifTabel 5. Hasil Analisis Deskriptif Variabel X

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation Keterangan

X1 50 4 6 5.32 .683 BerpengaruhX5 50 3 6 4.46 .952 Cukup BerpengaruhX6 50 3 6 4.90 .707 Cukup BerpengaruhX7 50 3 6 4.14 .948 Cukup BerpengaruhX8 50 3 6 4.64 .802 Cukup Berpengaruh

X10 50 4 6 5.36 .663 BerpengaruhX12 50 4 6 5.14 .606 BerpengaruhX13 50 4 6 5.48 .580 BerpengaruhX15 50 4 6 5.08 .528 BerpengaruhX16 50 4 6 4.88 .746 Cukup BerpengaruhX17 50 4 6 4.92 .724 Cukup BerpengaruhX18 50 3 6 4.66 .772 Cukup BerpengaruhX19 50 3 6 4.44 .675 Cukup BerpengaruhX24 50 4 6 5.24 .716 BerpengaruhX27 50 3 6 4.66 .798 Cukup BerpengaruhX29 50 3 6 4.84 .866 Cukup Berpengaruh

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

46 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

X30 50 4 6 4.94 .682 Cukup BerpengaruhX31 50 4 6 5.16 .710 BerpengaruhX32 50 4 6 5.18 .629 BerpengaruhX34 50 4 6 5.00 .700 BerpengaruhX35 50 3 6 4.82 .873 Cukup BerpengaruhX36 50 3 6 4.60 .756 Cukup BerpengaruhX40 50 3 6 4.22 .679 Cukup BerpengaruhX41 50 3 6 4.52 .735 Cukup Berpengaruh

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Tabel 6. Hasil Analisis Deskriptif VariabelY

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Keterangan

Y1 50 4.00 6.00 5.0200 .62237 TinggiSumber : Hasil Analisis (2014)

Rata-rata keseluruhan dari variabel X adalah sebesar 4,86 ,maka dapat ditarik kesimpulantingkat pengaruhnya cukup tinggi. Untuk variabelY tingkat pengaruhnya tinggi.

c. Analisis Bivariate CorrelationPosisi Hasil Analisis Korelasi

Tabel 7. Posisi Hasil Analisis Korelasi

Variabel CorrelationCoefficient Sig. (2-tailed) Hubungan Kekuatan

HubunganX19 .442** .001 Searah KuatX15 .309* .029 Searah Cukup KuatX32 .290* .041 Searah Cukup KuatX7 .196 .172 Searah RendahX5 .162 .260 Searah RendahX6 .145 .317 Searah RendahX35 .144 .319 Searah RendahX18 .127 .380 Searah RendahX24 .109 .451 Searah RendahX29 .108 .456 Searah RendahX36 .103 .474 Searah RendahX30 .098 .499 Searah RendahX10 .091 .529 Searah RendahX40 .084 .561 Searah RendahX31 .080 .581 Searah RendahX8 .047 .747 Searah RendahX17 .043 .767 Searah RendahX16 .032 .824 Searah RendahX41 .024 .869 Searah RendahX13 0.000 1.000 Searah Rendah

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Terdapat hubungan yang cukup kuat (lebih dari 0,2) pada 3 variabel yaitu variabel X19, X15,dan X32, berikut adalah aktivitas dari variabel tersebut.

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 47

Tabel 8. Variabel dengan Korelasi Cukup Kuat

Variabel Aktifitas

X.19 Menganalisis umpan balikinformasipelangganX.15 Penetapanharga dan kesepakatan pembayaranX.32 TrainingKhususbagitenaga kerja

3. ValidasiAkhirPada tahap validasi akhir seluruh pakarmenyetujui semua variabelatau aktivitas yangberpengaruh dominan terhadap keunggulanbersaing dalam mencapai kepuasan kontraktor.Untuk penamaan komponen pada analisa faktorsemua penamaan komponen variabel valuechain.Pada tahap ini juga dilakukan wawancaramengenai bagaimana suplly chain materialproses produksi pada perusahaan ready mixbeton di Provinsi Banten kepada para pakartersebut.

4. Hasil PembahasanDari 41 variabel/aktivitas yang ada, terdapat 20variabel/aktivitas value chain yang berpengaruhterhadap keunggulan bersaing dalam dalammencapai kepuasan kontraktor pada perusahaanreadymix beton yang kemudian didapatkanpembagiannya dari analisis faktor. Berikutadalah variabel yang berpengaruh berdasarkanhasil analisis.

Tabel 9. Variabel/Aktivitas Value Chain yang BerpengaruhIndikator Variabel Aktifitas

Inbond Logisctic

X.5 Antisipasi perubahan harga materialX.6 Penanganan materialX.7 Daerah asal materialX.8 Sistem penyimpanan material

Operation X.10 Pengujian kualitas produkOutbond Logisctic X.13 Kelancaran pengiriman produk

MarketingandSales

X.15 Penetapan harga dan kesepakatan pembayaranX.16 Kinerja marketshareX.17 Tenaga penjual dapat bernegosiasi dan supel

X.18 Membangun dan menjaga suatu file informasipelanggan

X.19 Menganalisis umpan balik informasi pelangganService X.24 Pemeliharaan dan perbaikan alat

FirmInfrastructure X.29 Struktur organisasi perusahaan

Human ResourcesManagement

X.30 Penerimaan karyawan secara selektifX.31 Pengalaman khusus bagi tenaga kerjaX.32 Training Khusus bagi tenaga kerja

TechnologyDevelopment

X.35 Sistem informasi manajemen perusahaanX.36 Penggunaan alat-alat dengan teknologi terbaru

Procurement X.40 Jumlah supllier untuk material yang samaX.41 Sistem pembelian alat produksi

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Dari 20 variabel/aktivitas value chain yangberpengaruh terhadap keunggulan bersaingdalam dalam mencapai kepuasan kontraktoryang dihasilkan, pada analisis lebih lanjutdidapatkan 3 variabel / aktivitas yangberpengaruh dominan terhadap keunggulan

bersaing dalam dalam mencapai kepuasankontraktor pada perusahaan ready mix beton.Berikut adalah variabel yang berpengaruhdominan berdasarkan hasil analisis.

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

48 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tabel 10.Variabel/Aktivitas Value Chain yang Berpengaruh Dominan

No. Variabel Aktifitas KekuatanHubungan

1 X.19 Menganalisis umpan balik informasipelanggan Kuat

2 X.15 Penetapan harga dan kesepakatanpembayaran Cukup Kuat

3 X.32 Training khusus bagi tenaga kerja Cukup Kuat

Gambar 4. Posisi Value Chain Pada Perusahaaan Ready MixSumber : Hasil Analisis (2014)

Suplly chain material proses produksi pada perusahaan ready mix beton di Provinsi Banten adalah

Gambar 5. Suplly Chain Material Proses Produksi pada Perusahaan Ready Mix BetonSumber : Hasil Analisis (2014)

Gambar 6. Hubungan antara Aktivitas Value Chain Perusahaan, Supply Chain Perusahaan,Keunggulan Bersaing dan Kepuasan Kontraktor pada Perusahaan Ready Mix Beton

Sumber: Hasil Analisis (2014)

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 49

5. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, maka dapat disimpulkan hal-halsebagai berikut:1). Aktivitas-aktivitas value chain memiliki

pengaruh terhadap keunggulan bersaingdalam dalam mencapai kepuasankontraktor pada perusahaan readymixbeton di banten. Dari aktivitas tersebutperusahaan dapat mengetahui apa sajafaktor yang harus diperbaiki dandipertahankan untuk mencapaikeunggulan bersaing dan meningkatkannilai perusahaan sehinggamenghantarkan pada kepuasanpelanggan yaitu para kontraktor.

2). Aktivitas value chain dan supply chainyang berjalan denganbaik pada suatuperusahaan ready mix akan menjadikanperusahaan tersebut dapat memilikikeunggulan bersaing sehingga akanmeningkatkan nilaiperusahaan sehinggaakan memberikan kepuasan kepadakonsumennya yaitu kontraktor.

3). Terdapat 20 aktivitas value chain yangberpengaruh terhadap keunggulanbersaing dalam mencapai kepuasankontraktor pada perusahaan ready mixbeton di ProvinsiBanten. Terdiri dari11 aktivitas primer dan 9 aktivitaspendukung. Dari 20 aktivitas valuechain yang berpengaruh terdapat 3aktivitas yang memiliki pengaruhdominan, 2 aktivitas primer (Marketingand Sales) yaitu X19 (Menganalisisumpan balik informasi pelanggan) danX15 (Penetapan harga dan kesepakatanpembayaran) dan 1 aktivitaspendukung (Human ResourcesManagement) yaitu X32 (Trainingkhusus bagi tenaga kerja).

4). Suplly chain material proses produksipada perusahaan ready mix beton diProvinsi Banten adalah:

a. Pemesanan produk dari konsumenb. Proses Adm. Salesc. Porchase Orderd. Spesifikasi produk ke bagian logistik

dan produksie. Pengadaan material dari bagian

logistik ke bagian produksif. Proses Produksig. Proses Pengiriman

h. Proses Pembayaran

B. SaranBerdasarkan hasil penelitian diatas,

terdapat beberapa saran untuk menanggapikesimpulan tersebut sebagai berikut:1). Pada proses pengumpulan data

dibutuhkan sampel yang cukup banyakagar dapat mewakili populasi yang adasehingga diperlukan waktu yang cukupbanyak. Untuk itu estimasi waktupenelitian yang tepat sangat diperlukanagar penelitian bisa selesai tepat waktu.

2). Untuk mendapatkan hasil pengaruhvalue chain terhadap keunggulanbersaing dalam mencapai kepuasankontraktor pada perusahaan ready mixyang lebih signifikan perlu digunakanskala linkert dengan range yang lebihsederhana agar mudah dipahamiresponden ketika mengisi kuisioner.

3). Perlu dilakukan penelitian mengenaianalisis value chain terhadap kepuasankontraktor pada perusahaan ready mixbeton dengan meninjau dari sisikontraktor.

4). Perlu dilakukan penelitian mengenaihubungan jenis kontrak dengan supplierpada perusahaan ready mix betonterhadap keunggulan bersaing.

6. DAFTARPUSTAKA

Ahuja,HiraN.1984. “Project Management”,Canada : John Wiley & Sons, Inc

Asmarawitjitra, Suaeb. 1991. “ProgramPendidikan Berkelanjutan BidangRekayasa Sipil”. Surabaya

Bard, William A. 1991. “Creating Value forCustomers”. John Willey & Sons Inc,Canada1991.

Barkley, Bruce T. & Saylor, JamesH.1994.“Customer Driven ProjectManagemenf”. NewYork : McGrawHill

Boseman, Glen et all. 1986. “StrategicManagement”. Canada : John Willey& Sons Inc,

David, Gordon B. & Olson, Margrethe H.1984. “Management InformationSystems”. McGraw-Hill

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

50 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

David, Fred R. 1995. “StrategicManagement”. FifthEdition. NewJersey : Prentice Hall International,Inc,

Dirdjosiswono, Soedjono. 1997. “HukumPerusahaan”. Bandung : CV. MandarMaju

Dozzi Peter, Hartman Francis, Tickbury Neil,Ashrafi Rafi. 1995. “More StableOwner Construction Relationship”,Journal of Construction Engineering& Management 122, April 1995.

Harrison, F.L. 1981. “Advance ProjectManagement Hnts”, England : GoverPublishing CompanyLimited

Hellriege L Don & Slocum Jr, John W.1992.“Management”, 6th Edition, WesleyPublishing Corporation Inc

Ivancevich, John M. & Matteson, MichaelT.1999. “Organizational Behaviourand Managemenf” Mc Graw Hill

Kotler, P.1995. “Manajemen Pemaasaran:Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan Pengendalian(Ancella Anitawati Hermawan,Penerjemah)”. Jakarta: Salemba 4

Liliana, Budhi, Gregorius Satia & AriefAbadi. 2011. “Sistem Inventori danPengaturan Tata Letak Barang sertaVisualisainya”.

http://fportopolio.petra.ac.id

Lock, Dennis L. 1968. “Complete Guide toProject Management”. Boston:Division of Cahners PublishingComputerInc,

Niehaus, Harrington. 2005. “RiskManagement and Insurance”.Second Edition O'Brien, James J. &Zilly, Robert G. 1991. “ContractorManagement Handbook”. New York: McGraw Hiil

Porter, Michael, E. 1994. “KeunggulanBersaing” (Binarupa Aksara,Penerjemah). Jakarta : BinarupaAksara.

Pearce II, John.A and Richard B. Robinson.2009. “Strategic Management-Formulation, Implementation andControl”. Mc Graw-Hill

International Edition. USA.

Reksohadiprodjo, Sukanto. 1993.“Manajemen Proyek”, Yogyakarta :BPFE

Sanvido, Victor. 1992. “Critical SuccessFactors for Construction Projects”,Joumal of Construction Engineering& Management

Schenayder, C.J. & Hancher, Donn E.1991.“Contractor Equipment,Management and Practise”.Journal of Construction Div 107,ASCE

Shank, John K, & Govindarajan.2000.“Strategic Cost Management and theValue Chain”. Thomson Learning :South-Western College Publishing

Soman, Dilip, &Marandi, Sara, S.2010.“Managing Customer ValueOne Stageata Time”. Singapore :World Scientific Publishing Tatum,C.B. 1987. “Process of Innovation InConstruction Firm”. Joumal ofConstruction Engineering &Management

The Construction Management Committeeof the ASCE Contractor Division.1991. “Constructability &Comtractability program : whitepaper”, Journal of ConstructionEngineering & Management 117,ASCE

Thompson, Arthur, A Jr dan Strickland, A.J.III. 1987. “StrategicManagement”. Boston : BusinessPublication, Inc.

Thompson, Arthur, A Jr dan Strickland, A.J.III. 1987. “Strategic Management”.Boston : Business Publication, Inc

Utami, Christina Widya. 2002. “PeningkatanNilai Perusahaan Melalui PerbaikanProduktivitas dan Kualitas”. PadaJurnal Manajemen danKewirausahaan Vol. 4 No. 1, Hal 56-64. Mei 24,2011

http://puslit2.petra.ac.id

Vrijhoef,Ruben.,&Koskela,Lauri.,(1999, July26-28). Roles of Supply ChainManage mentin Construction.

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 51

Proceedings IGLC-7, University ofCalifornia, Berkeley, CA, USA.

Akyun, Kurrota.2013.“Analisis Value ChainSebagai Alat Strategic CostManagement Untuk MenciptakanKeunggulan Bersaing Dalam UpayaMeningkatkan ProfitabilitasPerusaahaaan (Studi pada Unit UsahaAir Minum Dalam Kemasan(AMDK) ASA Perum JasaTirta1Malang)”

Budiono, Hendrawan. 2014. “StudiManajemen Mutu pada PerusahaanBeton Siap Pakai (Ready Mix) Di PT.Merak Jaya Beton, Jl. Raya MastripNo. 5 Kecamatan Karang Pilang KotaSurabaya”. Fakultas TeknikUniversitas Negeri Surabaya.

Limanto, Sentosa dan Chandra, Herry P.2007. “Manajemen Resiko padaOperasional Perusahaan Beton SiapPakai”. Fakultas Teknik Sipil danPerencanaan Universitas KristenPetra.

Lutfia, Annisa. 2012. “Analisa PengaruhValue Chain Terhadap PersainganDalam Mencapai KepuasanPelanggan Pada Perusahaan PrecastDi Indonesia”. Fakultas TeknikUniversitas Indonesia.

Wignyo, Hartono dan Mulianto, Ludi. 2002.“Analisa Teori Value Chain TerhadapKompetisi Pada PerusahaanKontraktor Kelas A Di Surabaya”.Fakultas Teknik Sipil danPerencanaan Universitas KristenPetra.

Wisdaningrum, Oktavima. 2013. “AnalisisRantai Nilai (Value Chain) DalamLingkungan Perusahaan”. FakultasEkonomi Universitas 17 Agustus1945 Banyuwangi.

Bisnis Indonesia. 2004. Majalah BulananBPS Provinsi Banten,2013. “Banten

Dalam Angka 2013” http://banten.bps.go.id