ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, BUDAYA...
Transcript of ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, BUDAYA...
i
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN,
BUDAYA ORGANISASI, PENGALAMAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN PADA BTN SYARIAH KC
SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusunoleh:
UMI MAFAZA HAFNI
NIM 21313088
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
i
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN,
BUDAYA ORGANISASI, PENGALAMAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN PADA BTN SYARIAH KC
SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusunoleh:
UMI MAFAZA HAFNI
NIM 21313088
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN KELULUSAN
iv
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Hereby the writer fully declares this graduating paper is made by writer himself,
and it is not contained the materials writen or has been published by other people
and other’s people ideas expect the information from the references.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future in can be
proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s graduating
paper.
Like wise the declaration can be understood.
Salatiga, September 14th
2017
Writer,
Indra Irawan
NIM. 21313097
v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indra Irawan
NIM : 21313097
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk SYARIAH SEMARANG
Menyatakan bahwa ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk
dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti
karya ini bukan karya saya sendiri, maka saya sanggup menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 14 September 2017
Yang menyatakan
Indra Irawan
NIM. 21313097
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Indra Irawan
NIM : 21313097
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk SYARIAH SEMARANG
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 14 September 2017
Yang menyatakan
Indra Irawan
NIM. 21313097
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Indra Irawan
NIM : 21313097
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk SYARIAH SEMARANG
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat, dan
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 14 September 2017
Yang menyatakan
Indra Irawan
NIM. 21313097
viii
MOTTO
“Siapapun yang menempuh suatu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka
Allah akan memberikan kemudahan jalannya menuju syurga” (H.R Muslim)
"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah" (Thomas Alva Edison)
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah
hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup
hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita
berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini selesai atas ridho dari sang Maha pencipta ALLAH SWT, dan saya
persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya.
2. Kedua orang tua saya tercinta, Ibu Nur Farida dan Bapak Mat Fauzan yang
selalu mendoakan, menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam
pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.
3. Adik saya Ardan Dwi Ramadhani yang menemani saya berjuang untuk
membahagiakan orang tua kita, serta Eyang Amanah dan Eyang
Suanimimah yang selalu mendoakan.
4. Prasetyo Anggara yang telah menemani, membantu, mendoakan dan
memberi semangat mulai dari mengerjakan proposal skripsi sampai
penyelesaian skripsi ini, terimakasih telah meluangkan waktu.
5. Sahabat-sahabat saya Ismi, Rahma, Vetri, Santi, Alvi, Nurul, Eka, Tiara
yang selalu menemani saya. Serta teman-teman PS-S1 angkatan tahun
2013 semuannya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirrabil’aalamiin, Segala puji bagi Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat serta hidayah-Nya, tak lupa shalawat serta salam kita sanjungkan
kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW. Atas karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : ANALISIS PENGARUH
TINGKAT PENDIDIKAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGALAMAN KERJA,
DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA BTN SYARIAH KC SEMARANG. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,
bimbingan, dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi
ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan, dorongan dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu seluruh karyawan BTN Syariah Kantor Cabang Semarang atas
bantuan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendoakan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
xi
7. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff
IAIN Salatiga
8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah
9. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan sukses
untuk kita semua.
10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian
berikan.
Dan akhirnya, tidak ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan
karunia serta ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Umi Mafaza Hafni
xii
ABSTRAK
Hafni, Umi Mafaza. 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Budaya
Organisasi, Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan pada BTN Syariah KC Semarang, Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M. Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada BTN Syariah KC Semarang. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada karyawan
PT. BTN Syariah KC Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 70 responden dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Data yang
diperoleh kemudian diolah menggunakan alat analisis SPSS versi 21. Analisis ini
meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji analisis regresi berganda, uji asumsi
klasik, dan uji statistik melalui uji statistik t, uji statistik F, serta koefisien
determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, budaya organisasi
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja, kemudian pengalaman kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja dan disiplin kerja
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Uji statistik F dan
koefisien determinasi (R2) menunjukkan tingkat pendidikan, budaya organisasi,
pengalaman kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan dengan kontribusi sebesar 53,2 % sedangkan sisanya
sebesar 46.8 % dipengaruhi variabel lain di luar model ini.
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Budaya Organisasi, Pengalaman Kerja,
Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja
xiii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
DECLARATION ................................................................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9
A. Telaah Pustaka .............................................................................................. 9
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 17
1. Perilaku Organisasi .............................................................................. 17
a. Pengertian Perilaku Organisasi ...................................................... 17
b. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi ............................................... 17
c. Pendekatan Perilaku Organisasi ..................................................... 18
2. Produktivitas Kerja............................................................................... 20
a. Pengertian Produktivitas Kerja ...................................................... 20
xiv
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ............... 21
c. Manfaat Pengukuran Produktivitas Kerja ...................................... 26
d. Indikator Produktivitas Kerja ......................................................... 27
3. Tingkat Pendidikan .............................................................................. 28
a. Pengertian Tingkat Pendidikan ...................................................... 28
b. Unsur-Unsur Pendidikan ................................................................ 29
c. Tujuan Pendidikan ......................................................................... 29
d. Tingkatan Pendidikan..................................................................... 29
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan ............... 30
f. Indikator Tingkat Pendidikan ......................................................... 30
4. Budaya Organisasi ............................................................................... 31
a. Pengertian Budaya Organisasi ...................................................... 31
b. Fungsi Budaya Organisasi ............................................................. 31
c. Karakteristik Budaya Organisasi ................................................... 32
d. Macam-Macam Budaya Organisasi .............................................. 33
e. Ciri-Ciri Budaya Organisasi .......................................................... 34
f. Indikator Budaya Organisasi ......................................................... 35
5. Pengalaman Kerja ................................................................................ 37
a. Pengertian Pengalaman Kerja ........................................................ 37
b. Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja ............................. 39
c. Indikator Pengalaman Kerja ........................................................... 39
6. Disiplin Kerja ....................................................................................... 40
a. Pengertian Disiplin Kerja .............................................................. 40
b. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja .................................. 41
c. Jenis-Jenis Disiplin Kerja .............................................................. 42
d. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja ....................................................... 43
e. Tujuan Disiplin Kerja .................................................................... 44
f. Indikator Disiplin Kerja ................................................................ 45
7. Hubungan Antar Variabel .................................................................... 47
a. Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja ..... 47
b. Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja ...... 48
xv
c. Hubungan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ....... 49
d. Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja .............. 50
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 51
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 53
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 53
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 53
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 53
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54
E. Skala Pengukuran ...................................................................................... 55
F. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................. 56
G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 59
H. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 60
1. Uji Validitas ....................................................................................... 60
2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 60
I. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 61
1. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 61
2. Uji Heteroskedastisitas....................................................................... 62
3. Uji Normalitas .................................................................................... 62
4. Uji Linieritas ...................................................................................... 63
J. Analsisis Regresi Berganda ...................................................................... 63
K. Uji Hipotesis ............................................................................................. 64
1. Uji Statistik t ...................................................................................... 64
2. Uji Statistik F ..................................................................................... 65
3. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 66
L. Alat Analisis .............................................................................................. 67
BAB IV ANALSISIS DATA .............................................................................. 68
A. Deskripsi Objek Penelitian........................................................................ 68
1. Gambaran Umum BTN Syariah ......................................................... 68
2. Visi dan Misi BTN Syariah................................................................ 69
3. Struktur Organisasi ............................................................................ 70
xvi
B. Uji Statistik Deskriptif .............................................................................. 70
C. Identitas Responden .................................................................................. 72
D. Analisis Data ............................................................................................. 74
1. Uji Validitas ....................................................................................... 74
2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 76
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 77
a. Uji Multikolonieritas ................................................................... 77
b. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 78
c. Uji Normalitas ............................................................................. 79
d. Uji Linieritas ............................................................................... 80
4. Analisis Regresi Berganda ................................................................. 82
5. Uji Hipotesis ...................................................................................... 84
a. Uji Statitik t ................................................................................. 84
b. Uji Statistik F .............................................................................. 88
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 89
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 91
A. Kesimpulan ................................................................................................. 91
B. Saran ............................................................................................................ 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 12
Tabel 3.1 Skala Pengukuran ................................................................................... 56
Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional .......................................................... 58
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif ........................................................................... 71
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 73
Tabel 4.3 Pendidikan Responden ........................................................................... 73
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas .................................................................................. 75
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 76
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................... 77
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas Persamaan Linier .................................................... 81
Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas Persamaan Kuadrat............................................... 81
Tabel 4.11 Hasil Uji Linier Berganda .................................................................... 82
Tabel 4.12 Hasil Uji F Statistik ............................................................................. 89
Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi (R2) ................................................................... 90
Tabel 4.14 Hasil penelitian .................................................................................... 90
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Variabel Bebas ................................................................................... 19
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ........................................................................... 51
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BTN Syariah ...................................................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan perbankan syariah saat ini salah satunya adalah
keterbatasan sumber daya manusia (SDM), baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Sehingga untuk mengatasi hal ini diperlukan
pengembangan SDM bank syariah. Selanjutnya akan turut serta untuk
meningkatkan nilai kompetitif bank syariah itu sendiri. Karena dalam
perspektif manajemen modern, human capital merupakan elemen
terpenting dan penentu dalam mencapai visi dan keunggulan bersaing
sebuah organisasi.
Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan memegang peranan
yang sangat penting dalam melaksanakan aktivitas perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan harus mampu menciptakan
usaha-usaha agar sumber daya manusia yang dimilikinya dapat
memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Setiap perusahaan
selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk
memberikan produktivitas kerja yang maksimal.
Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah
penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha.
Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan,
berarti laba dan produktivitas perusahaan akan meningkat. Menurut
Dewan Produktivitas Nasional, produktivitas ialah sikap mental yang
2
selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini
(Umar, 2010: 25). Perusahaan menginginkan karyawannya untuk bekerja
dengan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk
mencapai produktivitas kerja yang baik (Wulansih, 2014).
Dalam usaha peningkatan produktivitas kerja karyawan,
perusahaan perlu memperhatikan masalah pendidikan, upah, intensif,
usia, dan pengalaman kerja yang merupakan faktor pendorong dalam
mencapai produktivitas kerja (Dwi, 2014). Dengan tingkat produktivitas
yang tinggi diharapkan karyawan mampu mewujudkan tujuan dari
perusahaan tersebut.
Tingkat pendidikan merupakan hal penting dalam produktivitas
kerja, sebab tanpa bekal pendidikan orang tidak akan mudah mempelajari
hal-hal yang bersifat baru. Pendidikan digunakan untuk mempersiapkan
pegawai dalam memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi
di dalam organisasi. Pegawai yang memiliki tingkat pendidikan lebih
tinggi akan bertindak lebih terarah karena memiliki kemampuan
konseptual yang lebih baik (Bima, 2015). Pegawai yang memiliki tingkat
pendidikan lebih tinggi akan memiliki kematangan secara emosional dan
kemampuan intelektual yang lebih baik dibanding pegawai yang hanya
memiliki pendidikan lebih rendah sehingga semakin tinggi tingkat
pendidikan maka produktivitas kerja juga akan semakin meningkat.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan Meliza (2014), hasil
3
penelitiannya menunjukkan variabel tingkat pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Namun
hasil penelitian Prabowo, dkk (2016), menunjukkan bahwa variabel
tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Budaya organisasi juga mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan. Menurut Hafidhudin dan Tanjung (2003: 27) budaya
organisasi adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk
melakukan sebuah tujuan yang sama. Budaya organisasi merupakan salah
satu peluang untuk membangun sumber daya manusia malalui aspek
perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menyesuaikan diri
dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Menurut
Elman (2015), budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan
perusahaan, sehingga budaya organisasi dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Sebagaimana penelitian yang dilakukan
Muzaini (2013), variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Namun hasil penelitian
Siahaan (2013), menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Ermala (2016) mengatakan produktivitas kerja karyawan juga
dipengaruhi oleh pengalaman kerja. Pengalaman kerja adalah Lama
waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima di tempat
kerja hingga sekarang ( Martoyo, 2007: 113). Rivai dalam Itavia, dkk
4
(2014) memberikan pandangan spesifik mengenai pengalaman kerja yang
diidentikan dengan masa kerja. Masa kerja yang dimaksud yaitu lama
waktu seseorang menduduki jabatan pekerjannya. Masa kerja yang lama
menunjukkan pengalaman yang lebih dari seseorang dengan rekan kerja
yang lain. Besar kecilnya pengalaman kerja dapat mempengaruhi
seseorang dalam mengelola dan melaksanakan tugas kinerja dan tingkat
pendapatan mereka.
Amron dalam Dwi (2015) mengatakan saat seorang pekerja
memiliki pekerjaan sesuai dengan pengalaman kerja dan keahliannya,
pekerja tersebut dapat memaksimalkan pengetahuan dan skillnya
sehingga meningkatkan input dan produktivitasnya. Sebagaimana
penelitian yang dilakukan Ermala (2016) tentang pengalaman kerja, hasil
penelitiannya menunjukkan pengalaman kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, namun penelitian yang
dilakukan Safri (2015) menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Disiplin kerja karyawan merupakan salah satu hal yang
diperhatikan untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Menurut Gorda (2004: 106) disiplin kerja ialah sikap dan perilaku
seorang karyawan yang diwujudkan dalam bentuk kesediaan seorang
karyawan dengan penuh kesadaran dan ketulusikhlasan atau dengan
paksaan untuk mematuhi dan melaksanakan seluruh kebijaksanaan
perusahaan dari dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
5
upaya memberi sumbangan semaksimal mungkin dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Disiplin kerja memiliki arti yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya disiplin yang tinggi akan
menimbulkan tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian
tujuan perusahaan, tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif
para karyawan dalam melakukan pekerjaan, besarnya rasa tanggung
jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan (Bima, 2015).
Sebagaimana penelitian yang dilakukan Pertiwi (2017), hasil
penelitiannya menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, namun hasil penelitian
Nadia (2016), menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dari uraian latar belakang dan perbedaan penelitian diatas, maka
menjadi menarik untuk meneliti kembali variabel yang mempengaruhi
produktivitas. Sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Analisis
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Budaya Organisasi, Pengalaman
Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada BTN Syariah KC Semarang”.
6
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan pada BTN Syariah KC
Semarang?
2. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan pada BTN Syariah KC
Semarang?
3. Apakah pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan pada BTN Syariah KC
Semarang?
4. Apakah disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada BTN syariah KC Semarang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara tingkat pendidikan terhadap produktivitas karyawan pada BTN
Syariah KC Semarang;
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan
anatara budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan
pada BTN Syariah KC Semarang;
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada
BTN Syariah KC Semarang;
7
4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada BTN
Syariah KC Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
1) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu dan
pengetahuan serta melatih kemampuan menganalisa dan berfikir secara
sistematis.
2) Bagi Perusahaan
Sebagai referensi bagi Bank Syariah dalam menentukan kebijakan-
kebijakan yang relevan dengan isi penelitian
3) Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai tambahan informasi bagi peneliti dalam mengembangkan
pengetahuan teori dengan kejadian di lapangan.
4) Bagi Perguruan Tinggi
Untuk mempersiapkan calon lulusannya yang akan terjun di dunia
kerja agar dapat memiliki kompetensi sesuai yang dibutuhkan oleh
perusahaan yang bersangkutan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah dalam memahami penulisan skripsi, maka
penelitian ini disusun sesuai dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, dalam bab ini dibahas tentang latar belakang
masalah yang berisi alasan penelitian ini perlu diteliti, rumusan masalah
8
terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, pada bab ini peneliti akan menyajikan
telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan
gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. kerangka teori,
bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalis.
Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan
dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Selanjutnya
Kerangka Penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan
model penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau
persamaan. Dan terakhir hipotesis, sub bab ini berisi hipotesis yang
diajukan;
BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini peneliti akan
menyajikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep
dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, dan yang
terakhir alat analisis;
BAB IV Analisis Data, bab ini berisi tentang deskripsi objek
penelitian, dan analisis data penelitian;
BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian
dan saran untuk lembaga dan penelitian selanjutnya.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen
produktivitas kerja karyawan, sedangkan penelitian yang ada
menggunakan variabel kinerja karyawan, maka penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan variabel yang ada diantaranya adalah
penelitian Prima (2017), dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pengalaman Kerja dan Penempatan Terhadap Kinerja pada PT. Bank Riau
Kepri, Cabang Teluk Kuantan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
baik secara simultan maupun parsial variabel tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, dan penempatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Fandi (2017), dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO), Tbk Cabang Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa secara parsial tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap
kinerja, sedangkan pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan
secara simultan variabel tingkat pendidikan dan pelatihan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian Desia (2012), dengan judul Pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan Karyawan Terhadap Produktivitas pada Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Cabang Tulung agung. Hasil penelitiannya menunjukkan
10
bahwa pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan Prayitno (2015), dengan judul Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
Penelitian Yumaida (2012) dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada BNI Syariah
Cabang Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel budaya
organisasi dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan
Nurhayati, dengan judul Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan
Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bank Jabar Banten
Cabang Serang. Hasil penelitiannya menujukkan bahwa secara parsial
maupun simultan budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
Penelitian Gian, dkk (2017), dengan judul Pengaruh
Pengembangan Karir, Pengalaman Kerja dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Kantor
Cabang Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengembangan
karir tidak berpengaruh terhahadap kinerja, pengalaman kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja, dan keterlibatan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja. Djulianto (2017), dengan judul Pengaruh Latar
11
Belakang Pendidikan, Pengalaman Kerja dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bangun Drajat Warga Yogakarta). Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan, sedangkan pengalaman kerja dan kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BPRS BDW Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan Rosyadah (2012), dengan judul
Pengaruh Disiplin dan Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja pada karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang
Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Variabel disiplin kerja
dan penilaian prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Penelitian Imani (2016), dengan judul
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, dan Kompensasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor
Cabang Malang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel disiplin
kerja, lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian Maris (2016), dengan judul Pengaruh Kesetaraan Jender,
Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Sidoarjo. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa kesetaraan jender dan pengalaman
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja,
sedangkan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
12
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian Beda Penelitian
Tingkat Pendidikan
1 Prima
(2017)
Pengaruh
Tingkat
Pendidikan,
Pengalaman
Kerja dan
Penempatan
Terhadap
Kinerja pada
PT. Bank Riau
Kepri, Cabang
Teluk Kuantan
Baik secara
simultan
maupun parsial
variabel tingkat
pendidikan,
pengalaman
kerja, dan
penempatan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
Dalam penelitian
Prima hanya
menggunakan 3
variabel independen,
sedangkan penelitian
ini menggunakan 4
variabel independen.
Variabel dependen
penelitian ini
produktivitas kerja
karyawan,
sedangkan penelitian
Prima menggunakan
variabel kinerja
karyawan. Objek
penelitian juga
berbeda, dalam
penelitian Prima di
bank konvensional,
sedangkan penelitian
ini di bank syariah.
2 Fandi
(2017)
Pengaruh
Tingkat
Pendidikan dan
Pelatihan
Terhadap
Kinerja
Karyawan pada
PT. Bank
Rakyat
Indonesia
(PERSERO),
Tbk Cabang
Manado
Secara parsial
tingkat
pendidikan tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan,
sedangkan
pelatihan
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan.
Secara simultan
variabel tingkat
pendidikan dan
pelatihan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
Variabel independen
dalam penelitian
terdahulu hanya
menggunakan 2
variabel, sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel. Variabel
dependen penelitian
terdahulu kineja
karyawan, variabel
penelitian ini
produktivitas kerja
karyawan. Objek
penelitian ini di bank
syariah, sedangkan
penelitian Fandi di
bank konvensional.
13
3 Desia
(2012)
Pengaruh
Pendidikan dan
Pelatihan pada
Karyawan
Terhadap
Produktivitas
Kerja pada PT.
Bank Rakyat
Indonesia
(PERSERO)
Cabang
Tulungagung
Baik secara
parsial maupun
simultan
variabel
pendidikan dan
pelatihan kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan.
Dalam penelitian
Desia hanya
menggunakan 2
variabel independen,
yaitu pendidikan dan
pelatihan, sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel yaitu tingkat
pendidikan, budaya
organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja.
Objek penelitian
juga berbeda, obek
penelitian ini adalah
karyawan BTN
Syariah KC
Semarang,
sedangkan penelitian
Desia Karyawan
BRI cabang
Tulungagung.
Budaya Organisasi
1 Prayitno
(2015)
Pengaruh
Budaya
Organisasi
Terhadap
Produktivitas
Kerja pada Bank
Syariah Mandiri
Cabang Cirebon
Budaya
organisasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja
Dalam penelitian
Prayitno hanya
menggunakan 1
variabel independen
yaitu budaya
organisasi,
sedangkan penelitian
ini menggunakan 4
variabel independen,
yaitu tingkat
pendidikan, budaya
organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja.
Objek penelitian ini
yaitu karyawan BTN
Syariah Semarang,
sedangkan objek
penelitian Prayitno
yaitu karyawan
BSM cabang
Cirebon.
14
2 Yumaida
(2012)
Pengaruh
Budaya
Organisasi dan
Motivasi Kerja
Terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan
pada BNI
Syariah Cabang
Cirebon
Variabel Budaya
organisasi dan
motivasi kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Variabel independen
dalam penelitian
terdahulu hanya
budaya organisasi
dan motivasi kerja,
sedangkan dalam
penelitian ini ada
empat variabel yaitu
Tingkat pendidikan,
budaya organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja.
Dan objek pada
penelitian ini yaitu
karyawan BTN
Syariah KC
Semarang,
sedangkan penelitian
Prayitno karyawan
BNI Syariah cabang
Cirebon.
3 Nurhayati Pengaruh
Budaya
Perusahaan dan
Lingkungan
Kerja terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan
pada PT. Bank
Jabar Banten
Cabang Serang.
Secara parsial
maupun
simultan budaya
organisasi dan
lingkungan kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja
Dalam penelitian
terdahulu hanya
menggunakan dua
variabel yaitu
budaya organisasi
dan lingkungan
kerja, sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel yaitu tingkat
pendidikan, budaya
organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja
Pengalaman Kerja
1 Gian, dkk
(2017)
Pengaruh
Pengembangan
Karir,
Pengalaman
Kerja dan
Keterlibatan
Kerja Terhadap
Kinerja
Karyawan PT.
Bank Rakyat
Pengembangan
karir tidak
berpengaruh
terhahadap
kinerja,
pengalaman
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja,
Dalam penelitian
Gian hanya
menggunakan 3
variabel independen,
sedangkan penelitian
ini menggnakan 4
variabel independen.
Objek penelitian
Gian di bank
konvensional,
15
Indonesia
(PERSERO)
Tbk Kantor
Cabang Manado
dan keterlibatan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja.
sedangkan penelitain
ini di bank syariah,
yaitu BTN Syariah
KC Semarang.
2 Djulianto
(2017)
Pengaruh Latar
Belakang
Pendidikan,
Pengalaman
Kerja dan
Kompensasi
Terhadap
Kinerja
Karyawan
(Studi Kasus
Pada Bank
Pembiayaan
Rakyat Syariah
Bangun Drajat
Warga
Yogakarta).
Latar belakang
pendidikan tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan,
sedangkan
pengalaman
kerja dan
kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan BPRS
BDW
Yogyakarta
Variabel independen
dalam penelitian
Djulianto hanya
menggunakan 3
variabel, sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel independen.
Variabel
dependennya juga
berbeda, dalam
penelitian Djulianto
menggunakan
variabel kinerja
karyawan, penelitian
ini menggunakan
produktivitas kerja
karyawan.
3 Maris
(2016)
Pengaruh
Kesetaraan
Jender, Disiplin
Kerja dan
Pengalaman
Kerja Terhadap
Produktivitas
Kerja Pegawai
Bank Syariah
Bukopin Kantor
Cabang
Sidoarjo.
Kesetaraan
jender dan
pengalaman
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja, sedangkan
disiplin kerja
tidak
berpengaruh
terhadap
produktivitas
Dalam penelitian
Maris hanya
menggunakan 3
variabel independen
yaitu kesetaraan
jender, disiplin kerja,
dan pengalaman
kerja. Sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel independen.
Disiplin Kerja
1 Rosyadah
(2012)
Pengaruh
Disiplin dan
Penilaian
Prestasi Kerja
Terhadap
Produktivitas
Variabel disiplin
kerja dan
penilaian
prestasi kerja
berpengaruh
positif dan
Variabel dalam
penelitian terdahulu
hanya menggunakan
dua variabel
independen yaitu
disiplin kerja dan
16
Kerja pada
karyawan pada
PT. Bank
Muamalat
Indonesia Tbk.
Cabang Cirebon
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan.
penilaian prestasi
kerja, sedangkan
penelitian ini ada 4
variabel yaitu
ditambah tingkat
pendidikan, budaya
organisasi dan
pengalaman kerja
2 Imani
(2016)
Pengaruh
Disiplin Kerja,
Lingkungan
Kerja, dan
Kompensasi
Terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan
Bank Rakyat
Indonesia
Syariah Kantor
Cabang Malang.
Variabel disiplin
kerja lingkungan
kerja dan
kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Dalam penelitian
terdahulu variabel
hanya menggunakan
3 variabel
independen yaitu
disiplin kerja,
lingkungan kerja dan
kompensasi,
sedangkan penelitian
ini menggunakan 4
variabel independen
yaitu tingkat
pendidikan, budaya
organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja.
3 Maris
(2016)
Pengaruh
Kesetaraan
Jender, Disiplin
Kerja dan
Pengalaman
Kerja Terhadap
Produktivitas
Kerja Pegawai
Bank Syariah
Bukopin Kantor
Cabang
Sidoarjo.
Kesetaraan
jender dan
pengalaman
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja, sedangkan
disiplin kerja
tidak
berpengaruh
terhadap
produktivitas
kerja
Dalam penelitian
Maris hanya
menggunakan 3
variabel independen
yaitu kesetaraan
jender, disiplin kerja,
dan pengalaman
kerja. Sedangkan
penelitian ini
menggunakan 4
variabel independen,
yaitu tingkat
pendidikan, budaya
organisasi,
pengalaman kerja
dan disiplin kerja.
17
B. Kerangka Teori
1. Perilaku Organisasi
a. Pengertian
Menurut Pangarso (2016: 12) perilaku organisasi yaitu
bidang studi yang mempelajari tentang pengaruh dari
perseorangan, kelompok dan struktur untuk memenuhi kefektifan
organisasi. Menurut Robbins dan Judge (2008: 11) perilaku
organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok terhadap perilaku dalam
organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam
ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
Thoha (2014: 5) mengemukakan pendapat tentang perilaku
organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi adalah
bidang studi yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu
dan kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap
kinerja baik itu kinerja individu maupun kelompok.
b. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi
Menurut Thoha (2014: 36) prinsip-prinsip perilaku
organisasi adalah sebagai berikut:
18
1) Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak
sama
2) Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
3) Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan
tentang bagaimana bertindak
4) Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya
dengan pengalaman masa lalu kebutuhannya
5) Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak
senang
6) Banyak faktor yang mennetukan siakp dan perilaku seseorang
c. Pendekatan Perilaku Organisasi
Pendekatan perilaku organisasi menurut (Pangarso, 2016: 18-
19) yaitu sebagai berikut:
1) Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan penyebab asal usul. Variabel
bebas ini dikelompokkan ke dalam 3 bagian besar sesuai
dengan tingkatan analisis yaitu diawali dari tingkat individu,
tingkat kelompok dan diakhiri tingkat organisasi (sebagai
sebuah sistem). Gambar dibawah ini memberikan gambaran
tentang bagaiamana pembagian tiap kategori variabel bebas:
19
a) Ciri biografis a) Komunikasi a) Desain kerja
b) Kepribadian b) Konflik & teknologi
dan emosi c) Kekuasaan dan b) Budaya
c) Nilai politik Organisasi
d) Sikap d) Tim-tim kerja c) Kebijakan
e) Kemampuan e) Struktur Kelompok dan praktek
f) Persepsi f) Pengambilan keputusan SDM
g) Motivasi kelompok
h) Pembelajaran g) kepemimpinan dan
individu dan kepercayaan
pengambilan
keputusan
Gambar 2.1 Varibel Bebas
2) Variabel Terikat
a) Produktivitas: ukuran kinerja yang meliputi efektivitas dan
efisiensi
b) Tingkat keluar masuknya karyawan (turnover):
Pengunduran diri yang permanen secara sukarela atau tidak
dari organisasi
c) Kemangkiran: Tidak masuk kerja tanpa adanya laporan
d) Kewarganegaraan Organisasional, perilaku yang dilakukan
oleh seseorang di luar aturan formal yang berkonstribusi
terhadap terpenuhinya tujuan organisasi dimana hal
tersebut tidka mendapat penghargaan terhadap apa yang
telah dilakukannya.
Variabel Tingkat
Individu
Varibel Bebas
Variabel Tingkat
Kelompok Variabel Tingkat
Sistem
Organisasi
20
e) Kepuasan Kerja: Suatu sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang, selisih antara banyaknya apresiasi yang diterima
seoarang pekerja dengan yang mereka yakini seharusnya
mereka terima.
2. Produktivitas Kerja
a. Pengertian
Menurut Sinungan (2005: 12) secara umum produktivitas
diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik
(barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
Misalnya saja, produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif.
Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output:
input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja,
sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.
Sedamayanti (1996: 142) mengatakan produktivitas adalah
keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala
bidang.
Menurut Dewan Produktivitas Nasional, produktivitas ialah
sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok
harus lebih baik daripada hari ini (Umar, 2010: 25). Kerja
produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi
kerja, sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk
21
memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan cara kerja
yang sudah baik. Kerja produktif memerlukan prasyarat lain
sebagai faktor pendukung, yaitu: kemauan kerja yang tinggi,
kemampuan kerjayang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja
yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang
manusiawi dan hubungan kerja yang humoris (Sinungan, 2005: 3).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas menurut
Ravianto dalam Tulenan (2015) adalah sebagaiberikut:
1) Motivasi
Merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan
seseorang ke arah pencapaian tujuan tertentu dan melibatkan
segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. Pegawai
sebagai manusia (individu) sudah barang tentu memiliki
identifikasi tersendiri antara lain sebagai berikut:
a) Tabiat atau watak
b) Sikap atau tingkah laku atau penampilan
c) Kebutuhan
d) Keinginan
e) Cita-cita atau kepentingan-kepentingan lainnya
f) Kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk oleh keadaan aslinya
g) Keadaan lingkungan dan pengalaman pegawai itu sendiri
22
2) Kedisiplinan
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat
berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan,
etika, norma dan kaidah yang berlaku. Disiplin kerja adalah
sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan
yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan
latihan antara lain dengan bekerja mengahargai waktu dan
biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap
produktivitas kerja pegawai.
Ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin tersebut di atas
menunjukkan bahwa disiplin membutuhkan pengorbanan, baik
itu perasaan, waktu, kenikmatan dan lain-lain. Disiplin
bukanlah tujuan, melainkan sarana yang ikut memainkan
peranan dalam pencapaian tujuan. Manusia sukses adalah
manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri
menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja.
3) Etos Kerja
Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu
produktivitas kerja, karena etos kerja merupakan pandangan
untuk menilai sejauh mana kita melakukan suatu pekerjaan dan
terus berupaya untuk mencapai hasilterbaik dalam setiap
23
pekerjaan yang kita lakukan.Usaha untuk mengembangkan etos
kerja yang produktif pada dasarnya mengarah pada penigkatan
produktivitas kerja. Untuk itu dapat ditempuh sebagai langkah
seperti:
a) Peningkatan produktivitas kerja melalui penumbuhan etos
kerja, dapat dilaukan lewat pendidikan terarah. Pendidikan
harus mengarah kepada pembentukan sikap mental
pembangunan, sikap atau watak positif sebagai manusia
pembangunan bercirikan inisiatif, kreatif, berani
mengambil resiko, sistematis dan skeptis.
b) Sisitem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan yang memrlukan berbagai kehalian dan
keterampilan serta sekaligus dapat meningkatkan
kreativitas, produktivitas, kualitas dan efisiensi kerja.
c) Menumbuhkan motivasi kerja, dari sudut pandang pekerja,
kerja berati pengorbanan baik untuk pengorbanan waktu
senggang dan kenikmatan hidup lainnya, sementara itu
upah atau gaji merupakan ganti rugi dari segala
pengorbanannya itu.
4) Keterampilan
Faktor keterampilan baik keterampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian
produktivitas kerja. Dengan demikian setiap individu selalu
24
dituntut untuk terampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi
mutakir. Seseorang dinyatakan terampil dan produktif apabila
yang bersangkutan dalam satuan waktu tertentu dapat
menyelesaikan sejumlah hasil tertentu. Dengan demikian
menjadi faktor penentu suatu keberhasilan dan produktivitas
kerja, karena dari waktu itulah dapat dimunculkan kecepatan
dan percepatan yang akan sangat besar pengaruhya terhadap
keberhasilan kehidupan.
5) Pendidikan
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik
melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena
setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai
dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
handal. Faktor alat, cara dan lingkungan kerja sangat
berpengaruh terhadap produktivitas yang tingi, maka faktor
tersebut harus betul-betul serasi terhadap kemampuan,
kebolehan dan batasan manusia pekerja.
6) Lingkungan dan iklim kerja
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong
pegawai agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung
jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Iklim
kerja yang sehat dapat mendorong sikap keterbukaan baik dari
25
pihak pegawai maupun dari pihak pimpinan sehingga mampu
menumbuhkan motivasi kerja yang searah antara pegawai dan
pimpinan dalam rangka menciptakan ketentraman kerja dan
kelangsungan usaha ke arah peningkatan produktivitas kerja.
Produktivitas berkaitan dengan hasil kerja yang dicapai
oleh karyawan. Hasil kerja pegawai tersebut merupakan
produktivitas kerja sebagai target yang didapat melalui kualitas
kerjanya dengan melaksanakan tugas yang sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Selain itu,
Suprihanto (2003: 6) juga mengemukakan bahwa “Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja
antara lain pendidikan dan latihan keterampilan, gizi/nutrisi dan
kesehatan, bakat atau bawaan, motivasi/kemauan, keterampilan
kerja, kesempatan manajemen dan kebijakan pemerintah”.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi produktivitas baik
secara langsung maupun tidak langsung. Produktivitas
dipengaruhi pula tingkat kehadiran karyawan dalam tempat
kerja. Produktivitas yang diharapkan perusahaan ataupun
organisasi tidak akan berjalan secara optimal jika tingkat
kehadiran karyawan sangat rendah, karena jika karyawan tidak
masuk kerja secara optimal tidak akan menyelesaikan produk
atau pelayanan jasa seperti yang diharapkan.
26
c. Manfaat Pengukuran Produktivitas Kerja
Gaspersz (1998: 23) mengungkapakan bahwa terdapat beberapa
manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi
perusahaan antara lain:
1) Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya
2) Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif
dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang
3) Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat
diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas
tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas
4) Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat
dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran
tingkat produktivitas sekarang
5) Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat
ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas yang
ada ditingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat
produktivitas yang diukur
6) Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi
yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas
diantara organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta
bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada
skala nasional maupun global.
27
7) Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan
kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus
menerus (Continuous Productivity Improvement), dan lain-lain.
d. Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Simamora dalam Saputra (2014) faktor-faktor yang
digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas
kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu.
1) Kuantitas kerja merupakan jumlah kerja yang dilaksanakan
oleh seseorang pegawai dalam suatu periode tertentu.
2) Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan
dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan
standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3) Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan
pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi
karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal
waktu sampai menjadi output.
28
3. Tingkat Pendidikan
a. Pengertian
Menurut Heidjarachman (1997: 77), pendidikan adalah
suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang
termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan
keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003: 16) pendidikan adalah
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Menurut Hariandja (2002: 169) tingkat pendidikan adalah
suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial
pengetahuan konseptual dan toritis untuk tujuan-tujuan umum.
Dengan demikian tingkat pendidikan seorang karyawan dapat
meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja
perusahaan. Sedangkan menurut Sikula dalam Mangkunegara
(2003: 50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang
yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang
mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual
dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.
29
b. Unsur-Unsur Pendidikan
Unsur-unsur pendidikan menurut Notoatmodjo (2003: 16)
adalah sebagai berikut:
1) Input, sasaran pendidikan, yaitu: individu, kelompok,
masyarakat
2) Pendidik, yaitu pelaku pendidikan
3) Output, yaitu melakukan apa yang diharapkan atau perilaku
c. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut Notoatmodjo (2003: 6), yaitu:
1) Menanamkan pengetahuan atau pengertian, pendapat dan
konsep-konsep
2) Mengubah sikap dan persepsi
3) Menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru.
d. Tingkatan Pendidikan
Menurut Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan dapat
dibedakan berdasarkan tingkat-tingkatan tertentu,yakni:
1) Pendidikan dasar awal selama 9 tahun meliputi SD atau
sederajat, SLTP atau sederajat
2) Pendidikan lanjut
a) Pendidikan tengah minimal 3 tahun meliputi SMA atau
sederajat
b) Pendidikan tinggi meliputi diploma, sarjana, magister, doktor
dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
30
e. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan menurut
Hasbullah (2001: 63) adalah sebagai berikut:
1) Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama
khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan
pengetahuan dan pendidikan.
2) Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkingkan
seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3) Sosial budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan
pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya
f. Indikator Tingkat Pendidikan
Indikator Tingkat Pendidikan menurut Tirtahardja (2005: 53),
yaitu:
1) Jenjang Pendidikan: tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan.
2) Kesesuaian jurusan: sebelum pegawai direkrut terlebih dahulu
perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian
jurusan pendidikan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan
31
pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya.
3) Kompetensi: pengetahuan, penguasaan terhadap tugas,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak.
4. Budaya Organisasi
a. Pengertian
Creemers dan Reynold dalam Soetopo (2010: 123),
manyatakan bahwa budaya organisasi adalah keseluruhan norma,
nilai, keyakinan, dan asumsi yang dimiliki oleh anggota di dalam
organisasi. Menurut Peterson dalam Soetopo (2010: 122) budaya
organisasi mencakup keyakinan, ideologi, bahasa, ritual, dan mitos.
b. Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Siagian (2002: 199), fungsi budaya organisasi yaitu:
1) Penentu batas-batas perilaku. Budaya organisasi berperan
dalam menentukan perilaku yang seyogyanya ditampilkan dan
perilaku yang harus dielakkan. Dan menegaskan cara-cara
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan budaya organisasi.
2) Menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai anggota
organisasi. Budaya organisasi menuntut agar para anggotanya
merasa bangga mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi
3) Menumbuhkan komitmen. Sebagai konsekuensi logis dari
rasamemiliki organisasi, para anggota organisasi akan bersedia
32
membuat komitmen (termasuk memberikan pengorbanan)
sedemikian rupa, sehingga mereka akan ikhlas bekerja demi
keberhasilan organisasinya
4) Pemeliharaan stabilitas organisasional. Dengan suasana stabil
dalam organisasi maka keberhasilan akan mudah diraih,
masalah lebih mudah terpecahkan, dan iklim kerja sama dapat
terpelihara dengan baik
5) Mekanisme pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu
fungsi organik manajemen. Jika budaya organisasi dihayati dan
dilaksanakan oleh para anggota organisasi, budaya tersebut juga
berfungsi sebagai instrumen pengawasan. Dengan kata lain,
para anggota atau karyawan mampu melakukan pengendalian
dan pemantauan diri sendiri.
Dengan berfungsinya budaya organisasi akan mempunyai
dampak positif yang sangat kuat terhadap perilaku para anggotanya
termasuk untuk meningkatkan produktivitasnya.
c. Karakteristik Budaya Organisasi
Menurut Wahjono (2010:34) karakteristik pembentuk
budaya organisasi, diantaranya adalah:
1) Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan
didorong untuk inovatif dan mengambil resiko.
33
2) Perhatian kerincian. Sejauh mana karyawan diharapkan
memperlihatkan presisi (kecermatan), analisis dan perhatian
kepada rincian.
3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memuaskan perhatian
pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan
untuk mencapai hasil itu.
4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek hasil-hasil di dalam organisasi itu.
5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan
sekitar tim-tim, bukannya individu-individu.
6) Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan
kompetitif dan bukannya santai-santai.
7) Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dari pada pertumbuhan.
d. Macam-Macam Budaya Organisasi
Macam-macam budaya organisasi menurut Sucipto dan
Siswanto (2008: 147) adalah sebagai berikut:
1) Budaya peran (Apollo). Jenis budaya organisasi yang dimiliki
birokrasi tinggi, dikelola secara ilmiah dan memiliki disiplin
tinggi.
2) Budaya Kuasa (Zeus). Jenis budaya organisasi yang
mempunyai ciri-ciri yaitu ada seorang tokoh di tengah-tengah
dan di pusat hubungan dengan teman-teman yang sehati
34
sepemikiran dan mempunyai ciri-ciri lisan yang kuat dan
intuitif.
3) Budaya Tugas atau matrik (Athena). Jenis budaya organisasi
dimana di dalamnya orang-orang berkumpul dari latar belakang
ilmu dan keterampilan yang berbeda-beda, namun mereka
berfokus pada tugas yang sama.
4) Budaya Otomatis (Bionysius). Jenis budaya organisasi dimana
di dalam orang-orang berkumpul karena suatu minat, visi atau
keterangan yang sama.
e. Ciri-Ciri Budaya Organisasi
Samdeep dan Lylesussman dalam Sucipto (2008: 147)
mengklasifikasikan sebelas ciri budaya perusahaan yang unggul,
yaitu:
1) Keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa manusia adalah
sumber daya perusahaan yang paling penting
2) Dukungan dari kewirausahaan intern menghargai karyawan
yang membatu perusahaan yang tercapai misalnya
3) Pengendalian yang lebih didasarkan pada loyalitas dan
komitmen ketimbang pada aturan dan kepatuhan
4) Komitmen pada karyawan terhadap tujuan perusahaan lebih
tinggi ketimbang komitmen mereka terhadap tujuan kelompok
atau pribadi
35
5) Komitmen manajemen puncak untuk menyemaikan kebanggan
di kalangan semua karyawan
6) Komitmen manajamen puncak untuk menghasilkan produk atau
layanan yang unggul lainnya
7) Keyakinan akan pentingnya informasi kabar baik maupun kabar
buruk
8) Kesadaran bahwa komunikasi ke atas lebih penting dari pada
komunikasi ke bawah
9) Dukungan manajemen puncak atas pelatihan dan
pengembangan komitmen untuk selalu lebih pandai dari pada
pesaing
10) Pandangan yang mengahargai keberanian mengambil risiko dan
kreativitas
f. Indikator Budaya Organisasi
Indikator budaya organisasi menurut Wibowo dalam Nadipah
(2016) yaitu:
1) Inovatif memperhitungkan resiko, norma yang dibentuk
berdasarkan kesepakatan menyatakan bahwa setiap karyawan
akan memberikan perhatian yang sensitif terhadap segala
permasalahan yang mungkin dapat membuat membuat resiko
kerugian bagi kelompok dan organisasi secara keseluruhan.
Perilaku karyawan yang demikian dapat dibentuk apabila
bedasarkan kesepakatan bersama sehingga secara tidak
36
langsung mebuat rasatanggung jawab bagi karyawan untuk
melakukannya secara konsisten.
2) Memberi perhatian pada setiap masalah secara detail
Memberikan perhatian pada setiap masalah secara detail di
dalam melakukan pekerjaan akan menggambarkan ketelitian
dan kecermatan dari karyawan di dalam melaksanakan
tugasnya. Sikap yang demikian akan menggambarkan tingkat
kualitas pekerjaan yang tinggi yang dilakukan oleh setiap
karyawan, yang pada akhirnya dapat menciptakan kualitas
produk yang tinggi.
3) Berorientasi terhadap hasil yang akan dicapai
Supervisi seorang manajer terhadap bawahannya merupakan
salah satu cara manajer untuk mengarahkan dan
memberdayakan mereka. Melalui supervisi ini, dapat diuraikan
tujuan organisasi dan kelompok serta anggotanya. Tujuan
tersebut pada akhirnya menggambarkan hasil yang harus
dicapai.
4) Berorientasi kepada semua kepentingan karyawan
Keberhasilan atau kinerja organisasi salah satunya ditentukan
kekompakan tim kerja (team work). Kerja sama tim dapat
dibentuk jika manajer dapat melakukan supervisi dengan baik
terhadap bawahannya. Bawahan akan termotivasi untuk
37
meningkatkan produktivitas apabila mereka dapat bekerja sama
secara tim di dalam organisasi.
5) Agresif dalam bekerja
Produktivitas yang tinggi dapat dihasilkan apabila performa
karyawan dapat memenuhi standar yang dibutuhkan untuk
melakukan tugasnya. Performa yang baik dimaksudkan, antara
lain kualifikasi keahlian (ability and skill) yang dapat
memenuhi persyaratan produktivitas serta harus diikuti dengan
disiplin dan kerajinan yang tinggi.
6) Mempertahankan dan menjaga stabilitas kerja
Performa yang baik dari karyawan harus didukung oleh
kesehatan yang prima. Performa yang baik tidak akan dapat
tercipta secara kontinu apabila karyawan tidak dalam kondisi
kesehatan yang prima. Pengertiannya, karyawan juga harus
mampu menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima, kondisi
seperti ini hanya dapat dipenuhi apabila secara teratur
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memadai.
5. Pengalaman Kerja
a. Pengertian
Menurut Martoyo (2007: 113) pengalaman kerja adalah
lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima
di tenpat kerja hingga sekarang. Sedangkan menurut Manulang
dalam Ismanto (2005) adalah proses pembentukan atau
38
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan bagi pegawai tersebut
dalam pelaksanaan tugas pekerjaannya.
Siagian (2002: 75) mengatakan pengalaman sebagai
keseluruhan pelajaran yang dibentuk oleh seseorang dari peristiwa-
peristiwa yang dilalui dalam pelajaran hidupnya. Dalam tahun-
tahun terakhir ini pengaruh tingkat pengalaman kerja hanya
sebagai rangkaian teknik.Pengalaman kerja diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam perusahaan,
tujuannya untuk memberikan kepada perusahaan suatu kerja yang
efektif dan bagi tenaga kerja sendiri sebagai sarana peningkatan
produktivitas kerja. Pengalaman kerja berkaitan dengan masa kerja
seseorang, semakin berpengalaman seseorang akan membentuk
kecakapan atas bidang yang pernah dilakukan, karena pengalaman
merupakan bentuk pendidikan informal, dimana seseorang secara
sadar belajar sehingga ia akan mempunyai kecakapan praktis serta
terampil dalam bekerja keadaan ini akan menimbulkan kepuasan
dalam bekerja yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan
prestasi pegawai dan secara keseluruhan memutuskan kebutuhan
pegawai.
39
b. Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja
Menurut Handoko (2000: 12) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengalaman kerja yaitu:
1) Latar belakang pribadi mencakup pendidikan, kursus, latihan,
bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan
seseorang di waktu yang lalu.
2) Berkat dan minat (optitude and interest), untuk memperkirakan
minat dan kepastian atau kemampuan seseorang.
3) Sikap dan kebutuhan untuk meramalkan tanggung jawab dan
wewenang seseorang.
4) Kemampuan-kemampuan analisis dan manipulatif, untuk
mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisisan.
5) Keterampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai
kemampuan dalam aspek-aspek teknik pekerjaannya.
c. Indikator Pengalaman Kerja
Menurut Foster (2001: 43) menyatakan ada beberapa hal untuk
menentukan berpengalaman tidaknya seorang karyawan yang
sekaligus sebagi indikator pengalaman kerja, yaitu:
1) Lama waktu atau masa kerja
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah
ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas pekerjaan
dan telah dilaksanakan dengan baik.
40
2) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan
atau informasi lain yang dibutuhkan oleh pegawai. Pengetahuan
juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan
informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan
keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan
untuk mencapai ayau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
3) Penguasaan terhahadap pekerjaan dan peralatan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam melaksanakan aspek-
aspek teknik peralatan dan teknik pekerjaan.
6. Disiplin Kerja
a. Pengertian
Menurut Riva’i dalam Hartatik (2004), disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan pemimpin untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan
serta norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Hasibuan dalam
Abidin (2013) kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besranya
tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja
dan terwujudnya tujuan organisasi. Menurut Hartatik (2014: 182)
41
disiplin kerja bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada.
Kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur dan kebijakan
akan menyebabkan tindakan indisipliner. Sinungan (2005: 145)
mengatakan bahwa disiplin adalah sikap mental yang tercermin
dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau
masyarakat berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau
ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etik, nirma dan kaidah
yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu.
Menurut Hasibuan dalam Tulenan (2015), kedisiplinan
kerja diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat
waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.Pada hakikatnya pendisiplinan merupakan tindakan yang
dilakukan karyawan dengan bersikap tanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan, menekankan timbulnya masalah
sekecil mungkin, dan mencegah berkembangnya kesalahan yang
mungkin terjadi.
b. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan dalam Tulenan (2015) kedisiplinan diartikan
jika pegawai:
1) Selalu datang dan pulang tepat pada waktunya: Ketepatan
pegawai datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat
42
dijadikan ukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan
pulang tepat dengan waktunya, atau sudah sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan maka dapat mengindikasikan baik
tidaknya tingkat kedisiplinan dalam organisasi tersebut.
2) Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik: Mengerjakan
semua pekerjaan dengan baik menjadi salah satu indikator
kedisiplinan, dengan hasil pekerjaan yang baik dapat
menunjukkan kedisiplinan pegawai suatu organisasi dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
3) Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang
berlaku: Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-
norma yang berlaku merupakan salah satu sikap disiplin
pegawai sehingga apabila pegawai tersebut tidak mematuhi
aturan dan melanggar norma-norma yang berlaku maka itu
menunjukkan adanya sikap tidak disiplin.
c. Jenis-jenis Disiplin Kerja
Menurut Terry dalam Tulenan (2015) disiplin kerja dapat
timbul dari dalam diri sendiri dan juga dari perintah:
1) Self imposed discipline, yaitu kedisiplinan yang timbul dari diri
sendiri atasdasar kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas
dasar paksaan. Disiplin ini timbul karena seseorang merasa
terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah menjadi bagian dari
organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar
43
dan secara sukarela memenuhi segala peraturan yang berlaku.
2) Command discipline, yaitu disiplin yang timbul karena paksaan,
perintah dan hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan
timbul karena perasaan ikhlas dan kesadaran akan tetapi karena
adanya paksaan atau ancama dari orang lain.
d. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja
Menurut Heijerachman dan Suadi Usman dalam Tulenan
(2015), untuk mengkondisikan pegawai suatu organisasi atau
perusahaan agar bersikap disiplin maka terdapat beberapa prinsip
pendisiplinan antara lain:
1) Pendisiplinan dilakukan secara pribadi
Pendisiplinan ini dilakukan dengan menghindari menegur
kesalahan di depan orang banyak agar pegawai yang
bersangkutan tidak merasa malu dan sakit hati.
2) Pendisiplinan harus bersifat membangun
Selain menunjukkan kesalahan yang telah dilakukan pegawai,
haruslah diikuti dengan petunjuk cara pemecahannya sehingga
pegawai tidak merasa bingung dalam menghadapi kesalahan
yang telah dilakukan.
44
3) Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan
Dalam tindakan pendisiplinan dilakukan secara adil tanpa
pilih kasih, siapapun yang telah melakukan kesalahan harus
mendapatkan tindakan pendisiplinan secara adil tanpa
membeda-bedakan.
4) Pimpinan hendaknya tidak melakukan pendisplinan sewaktu
pegawai absen.
Pendisiplinan hendaknya dilakukan dihadapan pegawai yang
bersangkutan secara pribadi agar dia tahu telah melakukan
kesalahan.
5) Setelah pendisiplinan hendaknya wajar kembali
Sikap wajar hendaklah dilakukan pimpinan terhadap pegawai
yang telah melaukan kesalahan tersebut, sehingga proses kerja
dapat berjalan lancar kembali dan tidak kaku dalam bersikap.
e. Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Simamora dalam Permatasari, dkk (2015) tujuan disiplin
kerja adalah sebagai berikut:
1) Untuk memastikan perilaku karyawan konsisten sesuai dengan
aturan perusahaan.
2) Untuk menumbuhkan atau mempertahankan rasa hormat dan
saling percaya diantara penyelia dan bawahannya
3) Membantu karyawan supaya lebih produktiv, dengan demikian
menguntungkannya dalam jangka panjang,
45
4) Tindakan disipliner yang efektif dapat memacu individu
karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja (kinerja) yang
pada akhirnya menghasilkan pencapaian bagi individu yang
bersangkutan.
f. Indikator Disiplin Kerja
Menurut Fathoni dalam Hartatik (2014: 200-202) indikator
yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu
organisasi yakni:
1) Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan staf dalam memahami peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi sangat berpengaruh pada tingkat
kedislipinan karyawan.Kurang penegtahuan tentang peraturan,
prosedur, dan kebijakan yang ada, menjadi penyebab terbanyak
tindakan indispliner.
2) Keteladanan Pemimpin
Seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh pada
staf dan menjadi role model/panutan bagi bawahannya.
Apabila pimpinan tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi
bawahannya maka setiap aturan dan kebijakan yang dibuat
tidak akan dilaksanakan oleh staf secara maksimal. Oleh
karena itu seorang pimpinan harus dapat mempertahankan
perilaku yang positif sesuai harapan staf.
46
3) Keadilan
Aturan-aturan yang dibuat harus diberlakukan untuk semua
staf tanpa memandang kedudukan. Bila ada yang melanggar
maka harus dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
4) Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat ialah tindakan nyata dan paling efektif
dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.
Sebab, dengan pengawasan melekat ini, berarti atasan harus
aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, gairah kerja,
dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus
selalu ada atau hadir ditempat kerja. Jadi pengawasan
melekat ini menuntut adanya kebersamaan aktif antara
atasan dengan bawahan dalam mencapai tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
5) Sanksi Hukuman
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan
memperbaiki perilaku pegawai, bukan untuk menyakiti.
Tindakan indisipliner hanya dilakukan pada pegawai yang
tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang/tidak dapat
mematuhi peraturan/prosedur organisasi. Melemahnya
disiplin kerja akan mempengaruhi moral pegawai.
47
6) Ketegasan
Ketegasan seorang pimpinan dalam memberikan sanksi
terhadap staf yang melakukan pelanggaran difokuskan
untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja
dapat diberlakukan secara konsisten.
7) Hubungan kemanusiaan
Disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
7. Hubungan Antar Variabel
Pada bagian ini dipaparkan hubungan antar variabel dalam
penelitian yakni:
a. Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas Kerja
Menurut Notoatmojo dalam Ariwibowo (2013) pendidikan
adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan
bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat ia
hidup, proses sosial yakni orang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga dia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimal.
Tingkat pendidikan merupakan hal penting dalam
produktivitas kerja, sebab tanpa bekal pendidikan orang tidak akan
mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru (Handoko, 2015).
48
Pendidikan digunakan untuk mempersiapkan pegawai dalam
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam
organisasi. Pegawai yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
akan bertindak lebih terarah karena memiliki kemampuan konseptual
yang lebih baik (Bima, 2015).
Pegawai yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
akan memiliki kematangan secara emosional dan kemampuan
intelektual yang lebih baik dibanding pegawai yang hanya memiliki
pendidikan lebih rendah sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan
maka produktivitas kerja juga akan semakin meningkat.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan Meliza (2014) dan Mulya
(2015), hasil penelitiannya menunjukkan variabel tingkat pendidikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan.
b. Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Produktivitas
Kerja
Menurut Robbins dalam Sucipto (2008: 141), budaya
organisasi adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi
atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap
pegawai dan pelanggan, atau cara pekerjaan dilakukan di tempat
kerja, atau asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat diantara
anggota organisasi.
49
Budaya organisai yang terjadi dalam sebuah perusahaan
pada umumnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan yang ada di dalamnya. Semakin baik budaya organisasi
yang terdapat di dalamnya, maka akan membuat kondisi para
karyawan merasa nyaman bekerja di dalamnya sehingga
produktivitas kerja karyawan dapat meningkat, sebaliknya semakin
buruk budaya organisasi yang terdapat di dalamnya, maka hal ini
akan berpengaruh terhadap karyawan yang terdapat di perusahaan,
sehingga akan berdampak pada produktivitas kerja karyawan yang
ada di dalam perusahaan tersebut (Muzaini, 2013).
Penelitian yang dilakukan Primadhania (2012) dan Ilmiyah
(2015) tentang pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas
kerja, menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
c. Hubungan Pengalaman Kerja dengan Produktivitas Kerja
Menurut Martoyo (2007), pengalaman kerja adalah lama
waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima di tenpat
kerja hingga sekarang.Amron dalam Dwi (2015) menyatakan saat
seorang pekerja memiliki pekerjaan sesuai dengan pengalaman kerja
dan keahliannya, pekerja tersebut dapat memaksimalkan
pengetahuan dan skillnya sehingga meningkatkan input dan
produktivitasnya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Lailah
(2014) dan Dwi (2015) tentang pengaruh pengalaman kerja terhadap
50
produktivitas kerja, hasil penelitiannya menunjukkan pengalaman
kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
d. Hubungan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Menurut Hartatik dalam Riva’i (2004), disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan pemimpin untuk mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan serta
norma-norma sosial yang berlaku.Disiplin kerja memiliki arti yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya
disiplin yang tinggi akan menimbulkan tingginya rasa kepedulian
karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan, tingginya
semangat dan gairah kerja serta inisiatif para karyawan dalam
melakukan pekerjaan, besarnya rasa tanggung jawab para karyawan
untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta
meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan (Bima, 2015).
Sebagaimana penelitian yang dilakukan Pertiwi (2017), hasil
penelitiannya menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
51
C. Kerangka Penelitian
H3
H4
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian
Sehingga penelitian ini dapat dibuat persamaan matematis sebagai berkut:
Y= β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 +e
Keterangan:
Y : produktivitas kerja
Β0 : konstanta (constant)
Β1-3 : koefisien regresi
X1 : tingkat pendidikan
X2 : budaya organisasi
X3 : pengalaman kerja
X4 : disiplin kerja
e : kesalahan (error)
H1
H2
Pengalaman Kerja
(X3)
Disiplin Kerja
(X4)
Produktivitas Kerja
(Y)
Tingkat Pendidikan
(X1)
Budaya Organisasi
(X2)
52
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan (Sugiyono, 2013: 96). Secara kuantitatif, hipotesis
merupakan pernyataan tentang nilai suatu parameter yang untuk
sementara waktu dianggap benar (Supranto, 2003: 327). Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1: Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan
H2: Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan
H3: Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan
H4: Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data
yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut
(Martono, 2011: 20).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017
sampai November 2017. Lokasi penelitian ini mengambil tempat di
BTN Syariah Kantor Cabang Semarang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani
No. 181 Semarang 50241. Telepon 024.8449918, 8449919 Fax.
024.8410825. Website: www.btn.co.id/Syariah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28), populasi didefinisikan sebagai
keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan
untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian
ini populasi yang dimaksud adalah karyawan di BTN Syariah Kantor
Cabang Semarang, adapun jumlah karyawan BTN Syariah Kantor
Cabang Semarang yaitu berjumlah 70 karyawan.
54
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28), sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2008: 85) teknik sampel jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 70
orang karyawan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Dalam
penelitian ini peneliti dalam teknik pengambilan data menggunakan data
sumber primer. Sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29), sumber
ini dapat diperoleh dengan cara:
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna. Menurut Arikunto (1998: 140), kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui.
55
2. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatatan harian dan
sebagainya (Arikunto, 1998: 149).
E. Skala Pengukuran
Skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau simbol
lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek. Pengukuran adalah proses, cara,
perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistematik dalam menilai dan
membedakan sesuatu obyek yang diukur atau pemberian angka terhadap
objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diukur
menurut kaidah-kaidah tertentu. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2010: 93). Skala likert terdiri dari lima skala atas
pernyataan-pernyataan dengan lima alternatif jawaban: (5) Sangat Setuju,
(4) Setuju, (3) Netral, (2) Tidak Setuju dan (1) Sangat Tidak Setuju (Noor,
2014: 15).
56
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala likert:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran
Keterangan Skala
SS 5
S 4
N 3
TS 2
STS 1
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Definisi Konsep
Konsep merupakan abstraksi atau generalisasi suatu realita atau
fenomena yang membutuhkan beberapa kata untuk menjelaskannya
agar dapat mengomunikasikannya menurut Sumarni dan Wahyuni
(2006: 18).
a. Tingkat Pendidikan
Menurut Mangkunegara (2002: 169) tingkat pendidikan
adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan toritis untuk tujuan-
tujuan umum.
b. Budaya Organisasi
Creemers dan Reynold dalam Soetopo (2010: 123),
manyatakan bahwa budaya organisasi adalah keseluruhan norma,
nilai, keyakinan, dan asumsi yang dimiliki oleh anggota di dalam
organisasi.
57
c. Pengalaman Kerja
Siagian (2002: 75) mengatakan pengalaman sebagai
keseluruhan pelajaran yang dibentuk oleh seseorang dari
peristiwa-peristiwa yang dilalui dalam pelajaran hidupnya.
d. Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2009: 193) kedisiplinan merupakan
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan-
peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku.
e. Produktivitas Kerja
Sedamayanti (1996: 142) mengatakan produktivitas adalah
keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala
bidang.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga memungkinkan bagi
peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang
sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik.
Definisi operasional berkaitan dengan penyusunan alat ukur atau skala
penelitian (Wijaya, 2013: 14 ).
58
Tabel 3.2
Definisi Konsep dan Operasional
Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Skala
Ukur
Tingkat
Pendidikan
(X1)
Menurut Mangkunegara
(2002: 169) tingkat
pendidikan adalah suatu
proses jangka panjang
yang menggunakan
prosedur sistematis dan
terorganisir, yang mana
tenaga kerja manajerial
pengetahuan konseptual
dan toritis untuk tujuan-
tujuan umum.
1. Jenjang
pendidikan
2. Kesesuaian
jurusan
3. Kompetensi
Skala
Likert
Budaya
Organisasi
(X2)
Creemers dan Reynold
dalam Soetopo (2010:
123), manyatakan bahwa
budaya organisasi adalah
keseluruhan norma, nilai,
keyakinan, dan asumsi
yang dimiliki oleh
anggota di dalam
organisasi.
1. Inovatif
memperhitun
gkan resiko
2. Memberi
perhatian
pada setiap
masalah
secara detail
3. Berorientasi
terhadap
hasil yang
akan dicapai
4. Berorientasi
kepada
semua
kepentingan
karyawan
5. Agresif
dalam
bekerja
6. Mempertaha
nkan dan
menjaga
stabilitas
kerja
Skala
Likert
Pengalaman
Kerja (X3)
Siagian (2002: 75)
mengatakan pengalaman
sebagai keseluruhan
pelajaran yang dibentuk
oleh seseorang dari
1. Lama waktu
atau masa
kerja
2. Tingkat
pengetahuan
59
peristiwa-peristiwa yang
dilalui dalam pelajaran
hidupnya.
dan
keterampilan
yang dimiliki
3. Penguasaan
terhadap
pekerjaan
dan peralatan
Skala
Likert
Disiplin
Kerja (X4)
Menurut Hasibuan
(2009: 193) kedisiplinan
merupakan kesadaran
dan kesediaan seseorang
menaati semua
peraturan- peraturan
perusahaan dan norma
sosial yang berlaku.
1. Tujuan dan
Kemampuan
2. Keteladan
an
Pemimpin
3. Keadilan
4. Pengawasan
melekat
5. Sanksi
hukuman
6. Ketegasan
7. Hubungan
kemanusiaan
Skala
Likert
Produktivitas
Kerja (Y)
Sedamayanti (1996: 142)
mengatakan
produktivitas adalah
keinginan (the will) dan
upaya (effort) manusia
untuk selalu
meningkatkan kualitas
kehidupan dan
penghidupan di segala
bidang.
1. Kuantitas
Kerja
2. Kualitas
Kerja
3. Ketepatan
Waktu
Skala
Likert
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang
dipermasalahkan (Tika, 2006: 49). Intrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner (angket) kepada
karyawan BTN Syariah Kantor Cabang Semarang. Dari kuesioner tersebut
60
terdiri dari data responden dan butir-butir pertanyaan yang digunakan
untuk mendapatkan data yang peneliti inginkan.
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tesebut (Ghozali, 2013: 52).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006: 69)
dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka
kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang
nyata.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013: 47).
Untuk mengukur reliabilitas yaitu menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally dalam
Ghazali 2013 :48)
61
I. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unblased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak biasa dan handal sebagai penaksir (Bawono,
2006: 115)
1. Uji Multicollinearity
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variable independen (Ghozali, 2013: 105). Salah satu metode untuk
mendiagnosa adanya Multikolonieritas adalah dengan menganalisis
nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/ Tolerance.
Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance lebih dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF kurang
dari 10 (Ghozali, 2013: 106).
62
2. Uji Heteroscedasticity
Uji Heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastistas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, 2001: 69).
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas salah satunya
dengan menggunakan metode Gletser, yaitu meregresi nilai absolute
residual terhadap variabel dependen atau unstandardized residual
sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah
variabel X1, X2, X3, dan X4 sedangkan pengambilan keputusannya
adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa (0,05) maka data tidak
mengandung heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang dari
0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013: 160). Uji normalitas dilakukan
untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen
dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono,
63
2006: 174). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Pengambilan keputusannya dengan
tingkat signifikansi 0,05.
4. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Uji linieritas dapat menggunakan
metode Durbin Watson, uji ini biasanya digunakan untuk melihat ada
tidaknya auokorelasi dalam suatu model regresi. Menurut Ghazali
(2013: 167) jika nilai D-W lebih besar dari nilai dL maka tidak terjadi
autokorelasi dengan asumsi derajat kepercayaan 5% .
J. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono,
2006: 85).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tingkat pendidikan (X1), budaya organisasi (X2), pengalaman
kerja (X3), disiplin kerja (X4) terhadap produktivitas kerja karyawan BTN
Syariah Kantor Cabang Semarang (Y). Persamaan regresi linier berganda
dicari dengan rumus:
64
Y= β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e
Keterangan:
Y : produktifitas kerja
Β0 : konstanta (constant)
Β1-3 : koefisien regresi
X1 : tingkat pendidikan
X2 : budaya organisasi
X3 : pengalaman kerja
X4 : disiplin kerja
e : kesalahan (error)
K. Uji Hipotesis
1. Uji ttes (uji secara individu)
Uji t Test digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,
dengan menggunakn uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Ho : β1 = 0 artinya variabel independen (tingkat pendidikan,
budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja) tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
(produktivitas kerja).
65
2) Ha : β1 = 0 artinya variabel independen (tingkat pendidikan,
budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
(produktivitas kerja).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan dependen.
b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Disamping membandingkan t hitung dengan tabel agar bisa
menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat
nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari 5% (Bawono,
2006: 91).
2. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi
varibel dependen (Bawono, 2006: 91).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Ho : β = 0 artinya variabel independen (tingkat pendidikan,
buadaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja) tidak
berpengaruh terhadap dependen (produktivitas).
66
2) Ha : β = 0 artinya variabel independen (tingkat pendidikan, budaya
organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja) berpengaruh
terhadap variabel dependen (produktivitas).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
b) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengarh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
Disamping dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel untuk menentukan Ho diterima atau tidak, dapat dengan
melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari 5%
( Bawono, 2006: 92).
3. Uji R2
(Koefisien Determinan)
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) analisis
koefisien detreminasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen
terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan melihat
67
R2
pada hasil analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila
angka koefisien determinasi (R2) semakin mendekati 1 berarti
model regresi yang digunaka sudah semakin tepat sebagai model
penduga terhadap variable dependen (Bawono, 2006: 92-93).
L. Alat Analisis
alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan program olah data SPSS 21 (Statistical Product and Service
Solution). SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistiksecara
tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki
oleh para pengambil keputusan. Data yang didapat merupakan data
kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Sehingga
akan mudah diaplikasikan kedalam olah data SPSS 21. Progam ini dapat
membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.
68
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum BTN Syariah
Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank
Tabungan Negara (Persero) yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah.
Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN adalah untuk memenuhi kebutuhan
nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai prinsip syariah dan
memberi manfaat yang setara, seimbang dan dalam pemenuhan kepentingan
nasabah.
Bank BTN Syariah sebagai bagian dari Bank BTN yang merupakan Bank
BUMN, menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana
masyarakat melalui produk-produk Giro, Tabungan, dan Deposito, dan
menyalurkan kembali ke sektor riil melalui berbagai produk pembiayaan KPR,
Multiguna, Investasi, dan Modal Kerja. Pengembangan unit syariah di Bank
BTN ini dimaksud untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional terutama pembiayaan rumah.
Bank BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui
pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta. Jaringan UUS Bank
BTN sampai dengan saat ini telah memiliki jaringan yang tersebar di seluruh
Indonesia dengan jumlah 22 Kantor Cabang Syariah, 21 Kantor Cabang
Pembantu Syariah, dan 240 Kantor Layanan Syariah (btn.co.id).
69
2. Visi dan Misi BTN Syariah
Visi dan Misi Bank BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN yang
merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk
meningkatkanpelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan
berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai
pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat
terlayani.
a. Visi BTN Syariah
Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka
dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan
kemaslahatan bersama.
b. Misi BTN Syariah
1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
2) Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam
pebiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah terkait
sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoeh
pangsa pasar yang diharapkan.
3) Melakukan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah
sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi
perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
70
3. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi di BTN Syariah KC Semarang per November
2017 sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BTN Syariah
B. Uji Statistik Deskriptif
Uji ini membahas analisis data dan hasil penelitian tentang
pengaruh tingkat pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja dan
disiplin kerja sebagai variabel bebas dan produktivitas kerja karyawan sebagai
variabel terikat.
71
Tabel 4.1
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tingkatpendidikan 70 11,0 15,0 12,714 1,2411 BudayaOrganisasi 70 19,0 25,0 22,029 2,0499 PengalamanKerja 70 11,0 15,0 12,957 1,1849 DisiplinKerja 70 25,0 35,0 29,586 2,6730 Produktivitaskerja 70 10,0 15,0 12,529 1,3907
Valid N (listwise) 70
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat lima variabel
penelitian (tingkat pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja,
disiplin kerja, dan produktivitas kerja) dengan jumlah sampel secara
keseluruhan sebanyak 70 responden. Dengan nilai minimum sebagai nilai
terendah untuk setiap variabel, dan nilai maksimum untuk nilai tertinggi
untuk setiap variabel dalam penelitian. Dalam tabel juga dapat dilihat mean
dari setiap nilai dari masing-masing variabel. Selain itu juga dapat dilihat
standar deviasi nilai dari data masing-masing variabel. Beberapa penjelasan
mengenai hasil perhitungan statistik diuraikan sebagai berikut :
1. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil uji satistik deskriptif, bahwa nilai terendah dan
tertinggi masing-masing 11 dan 15, selanjutnya rata-rata sebesar 12.714
serta standar deviasi bernilai 1.2411.
2. Budaya organisasi
Dari hasil uji satistik deskriptif, nilai nilai terendah dan tertinggi
masing-masing 19 dan 25, selanjutnya rata-rata sebesar 22.029 serta
standar deviasi bernilai 2.0499.
72
3. Pengalaman Kerja
Dari hasil uji satistik deskriptif, nilai terendah dan tertinggi masing-
masing 11 dan 15, selanjutnya rata-rata sebesar 12.957 serta standar
deviasi bernilai 1.1848.
4. Disiplin Kerja
Berdasarkan hasil uji satistik deskriptif, bahwa nilai terendah dan
tertinggi masing-masing 25 dan 35, selanjutnya rata-rata sebesar 29.586
serta standar deviasi bernilai 2.6730.
5. Produktivitas Kerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji satistik deskriptif, bahwa nilai terendah dan
tertinggi masing-masing 10 dan 15, selanjutnya rata-rata sebesar 12.529
serta standar deviasi bernilai 1.3907.
C. Identitas Responden
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada BTN Syariah
Cabang Semarang dengan responden adalah karyawan yang berjumlah 70
responden.Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga
penulis melakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu.Karakteristik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, dan pendidikan.
Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuisioner yang telah
disebar :
73
1. Jenis Kelamin Responden
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin
dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada
tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 38 54,3 54,3 54,3
Perempuan 32 45,7 45,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber data yang diperoleh, 2017
Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden karyawan BTN
Syariah Cabang Semarang berdasarkan jenis kelaminnya adalah
sebanyak 38 orang laki-laki, sedangkan jumlah karyawan perempuan
sebanyak 32 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden /
karyawan pada BTN Syariah Cabang Semarang adalah lebih banyak
yang berjenis kelamin laki-laki.
2. Pendidikan Responden
Tabel 4.3
Pendidikan Responden Pendidikanterakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Diploma III
16 22,9 22,9 22,9
SMA 15 21,4 21,4 44,3
Strata 1 37 52,9 52,9 97,1
Strata 2 2 2,9 2,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
74
Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden / karyawan BTN
Syariah Cabang Semarang berdasarkan pendidikan terakhir adalah
yang berpendidikan SMA sebanyak 15 orang, Diploma III sebanyak
16 orang, Strata Satusebanyak 37 orang, dan Strata Dua sebanyak 2
orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden /
karyawan BTN Syariah Cabang Semarang mayoritas adalah
berpendidikan terakhir sarjana.
D. Analisis Data
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya.Uji Validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52). Item
kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang
dua dengan tingkat signifikan pada level 5% dan berbintang satu pada
tingkat signifikan pada level 1%.
Untuk menguji apakah dari masing-masing indikator valid atau
tidak, berikut merupakan tabel hasil uji validitas :
75
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation
Keterangan
Tingkat
Pendidikan
Tingkat
Pendidikan 1
0,890**
Valid
Tingkat
Pendidikan 2
0,898**
Valid
Tingkat
Pendidikan3
0,927**
Valid
Budaya
Organisasi
Budaya
Organisasi 1
0,814**
Valid
Budaya
Organisasi 2
0,860**
Valid
Budaya
Organisasi 3
0,834**
Valid
Budaya
Organisasi 4
0,784**
Valid
Budaya
Organisasi 5
0,774**
Valid
Pengalaman
Kerja
Pengalaman
Kerja1
0,786**
Valid
Pengalaman
Kerja2
0,863**
Valid
Pengalaman
Kerja3
0,798**
Valid
Disiplin Kerja Disiplin Kerja 1 0,717**
Valid
Disiplin Kerja 2 0,696**
Valid
Disiplin Kerja 3 0,837**
Valid
Disiplin Kerja 4 0,544**
Valid
Disiplin Kerja 5 0,737**
Valid
Disiplin Kerja 6 0,778**
Valid
Disiplin Kerja 7 0,639**
Valid
Produktivitas
Kerja
Produktivitas
Kerja 1
0,882**
Valid
Produktivitas
Kerja 2
0,924**
Valid
Produktivitas
Kerja 3
0,879**
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan
76
dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada
level 5%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua
item pertanyaan dapat digunakan pada kesuluruhan model pengujian.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:49). Suatu variabel dikatakan reliablejika nilai cronbach alpha
>0,70 (Nunnally dalam Ghazali 2013:48).
Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Tingkat Pendidikan (X1) 0,880 Reliable
Budaya Organisasi (X2) 0,871 Reliable
Pengalaman Kerja (X3) 0,727 Reliable
Disiplin Kerja (X4) 0,836 Reliable
Produktivitas Kerja (Y) 0,865 Reliable
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar
dari 0,70. Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini
reliabel, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
77
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan
dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik.
Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan,
yakni Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Normalitas dan Uji
Linieritas.
a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2013: 105). Salah satu metode untuk
mendiagnosa adanya Multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikilonieritas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,566 1,43
9 ,394 ,695
Tingkatpendidikan
,442 ,144 ,395 3,076 ,003 ,412 2,428
BudayaOrganisasi
-,112 ,104 -,165 -1,081 ,284 ,291 3,440
PengalamanKerja
,540 ,197 ,460 2,746 ,008 ,241 4,143
DisiplinKerja ,061 ,057 ,117 1,072 ,288 ,566 1,766
a.Dependen variable: produktivitas kerja
Sumber: Data yang diolah, 2017
78
Pada hasil uji multikolinieritas substruktur dalam tabel 4.6
menunjukkan bahwa nilai toleranceuntuk variabel tingkat pendidikan,
budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja masing-masing
sebesar 0.412, 0.291, 0.241 dan 0.566. Nilai tolerance yang diperoleh
pada variabel tersebut lebih dari 0.1 serta nilai VIF untuk variabel
tingkat pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin
kerja yaitu masing-masing sebesar 2.428, 3.440, 4.143 dan 1,766.
Dimana nilai VIF Pada variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan
nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas dalam penelitian ini.
b. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas (Ghozali, 2013: 139). Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
79
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) -1.273 .983 -1.295 .200
Tingkatpendidikan -.094 .098 -.178 -.958 .341
BudayaOrganisasi .047 .071 .145 .659 .513
PengalamanKerja .049 .134 .088 .362 .718
DisiplinKerja .049 .039 .200 1.265 .210
a. Dependent Variable: AbsUt
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dalam tabel terlihat bahwa
nilai signifikan variabel independen variabel tingkat pendidikan,
budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja masing-masing
sebesar 0.341, 0.513, 0.718 dan 0.210. Nilai sig dari masing-masing
variabel tersebut lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi dalam penelitian ini terjadi homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Model regresi yang
baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa statistik yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
80
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,92336269
Most
Extreme
Differences
Absolute ,189
Positive ,119
Negative -,189
Kolmogorov-Smirnov Z 1,582
Asymp. Sig. (2-tailed) ,13 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diperoleh, 2017
Pada hasil uji dari statistik non-parametrik kolmogorov-
smirnovmenyatakan bahwa Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0.13
sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. hasil ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data yang
berdistribusi normal, karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar
dari 0.05 (0.13> 0.05).
d. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013: 166).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Durbin Watson. Uji
ini biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam
suatu model regresi.
81
1) Hasil Regresi Persamaan Linier
Tabel 4.9
Hasil Uji Linieritas Persamaan Linier
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .748a .559 .532 .9513 1.673
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan,
BudayaOrganisasi, PengalamanKerja
b. Dependent Variable: Produktivitaskerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
2) Hasil Regresi Persamaan Kuadrat
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas Persamaan Kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .750a .562 .536 .9478 1.672
a. Predictors: (Constant), x42, x12, x22, x32
b. Dependent Variable: Produktivitaskerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
Berdasarkan hasil tabel di atas, maka dapat diketahui
besarnya nilai Durbin-Watson keduanya yaitu untuk persamaan
linier sebesar 1,673 sedangkan persamaan kuadrat 1,672.
Sedangkan nilai tabel Durbin-Watson, diketahui sebagai berikut :
jumlah sampel atau observasi adalah 70, jumlah variabel bebas
adalah 4. Dengan asumsi derajat kepercayaan 5% nilai tabel dL =
1,49. Menurut Ghazali (2013: 167) jika nilai D-W lebih besar dari
nilai dL maka tidak terjadi autokorelasi. Dikarenakan nilai DW test
kedua persamaan tersebut lebih besar dari pada nilai dL yaitu
82
dengan nilai Durbin Watson 1,673 dan 1,672, sedangkan nilai dL
1,49. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Dengan kata lain spesifikasi model linier layak untuk digunakan
untuk model regresi.
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisa data
yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai
variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu
(Bawono, 2006: 85). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh tingkat pendidikan (X1), budaya organisasi organisasi
(X2), pengalaman kerja (X3), dan disiplin kerja (X4) terhadap
produktivitas kerja BTN Syariah Kantor Cabang Semarang (Y).
Persamaan regresi linear berganda dicari dengan rumus:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+e
Tabel 4.11
Hasil Uji Linier Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) ,566 1,439 ,394 ,695
Tingkatpendidikan ,442 ,144 ,395 3,076 ,003
BudayaOrganisasi -,112 ,104 -,165 -1,081 ,284
PengalamanKerja ,540 ,197 ,460 2,746 ,008
DisiplinKerja ,061 ,057 ,117 1,072 ,288
a. Dependent Variable: Produktivitaskerja
83
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regeresi sebagai
berikut :
Y = 0,566 + 0,442X1- 0,112X2 + 0,540X3 +0,061 X4+ 0,05
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Konstanta sebesar 0,566 menyatakan jikatingkat pendidikan (X1),
budaya organisasi (X2), pengalaman kerja (X3), dan disiplin kerja
(X4)konstan atau tidak ada atau nol, maka produktivitas kerja akan
mengalami peningkatan sebesar 0,566.
b. Koefisien regresi tingkat pendidikan (X1) sebesar + 0,442 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 point tigkat pendiidkan (X1) akan di ikuti
perubahan produktivitas kerja sebesar + 0,442 dengan anggapan budaya
organisasi (X2), pengalaman kerja (X3) dan disiplin kerja (X4) tetap.
c. Koefisien regresi budaya organisasi (X2) sebesar – 0,112 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 point budaya organisasi (X2) tidak akan
mempengaruhi produktivitas kerja.
d. Koefisien regresi pengalaman kerja (X3) sebesar + 0,540 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 pointpengalaman kerja (X3) akan di ikuti
perubahan produktivitas kerja sebesar + 0,540 dengan anggapan tingkat
pendidikan (X1), budaya organisasi (X2), dan disiplin kerja (X4) tetap.
e. Koefisien regresi disiplin kerja (X4) sebesar + 0,061 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 point disiplin kerja(X4) tidak akan
mempengaruhi produktivitas kerja.
84
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian
terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode pengujian
terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan secara parsial menggunakan
uji t dan pengujian secara simultan menggunakan uji F, serta pengujian
Koefisien determinasi (R2).
a. Uji Statistik t
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89). Berdasarkan tabel
4.11,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa 0,05 maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel
dependennya. Dari hasil uji statistik tpada tabel 4.11, peneliti
mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk tingkat pendidikan
(X1), budaya organisasi (X2) pengalaman kerja (X3), dan disiplin
kerja (X4) yaitu:
1) Koefisien tingkat pendidikan (X1) dengan t hitung sebesar 3,076
dan nilai signifikasi sebesar 0,03 dimana nilai signifikansi lebih
kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel
tingkat pendidikan (X1) secara statistik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Dengan demikian hasil
85
penelitian ini secara empiris menolak Ho dan menerima hipotesis
pertama (H1), yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y). Hal ini berarti bahwa semakin tinggitingkat
pendidikan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja
karyawan tersebut.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mulya (2015) dan Setihada (2014), pada penelitian
ini menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan variabel
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan Farid (2014) menunjukkan hasil yang berbeda, yakni
menunjukkah bahwa tingkat pendidikan berpengaruh negatif
terhadap produktivitas kerja karyawan. Artinya ketika tingkat
pendidikan semakin tinggi, maka produktivitas kerja akan
menurun.
H1 diterima: Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
2) Koefisien budaya organisasi (X2) dengan t hitung sebesar -1,081
dan nilai signifikasi 0.284, dimana nilai signifikasi lebih besar dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel budaya
organisasi (X2) secara statistik tidak berpengaruhterhadap
produktivitas kerja karyawan (Y). Dengan demikian secara
86
empiris menolak H2 dan menerima Ho, yang menyatakan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Hal ini berarti budaya organisasi
tidak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Hal ini
dimungkinkan karena karyawan pada BTN Syariah Semarang
belum memahami secara mendalam budaya organisasi yang telah
diterapkan dan hanya cenderung menganggap serta memandang
biasa pedoman / aturan-aturan yang ada pada perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
Siahaan (2013). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa budaya
organisasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Sedangkan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
dilakukan Muzaini (2012), Primadhania (2012), dan Ilmiyah
(2015), penelitian tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan.
H2 ditolak: Budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
3) Koefisien pengalaman kerja (X3) dengan t hitung sebesar 2.746
dan nilai signifikasi sebesar 0.008, dimana nilai signifikasi lebih
kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel
pengalaman kerja (X3) secara statistik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Dengan demikian
87
secara empiris menolak Ho dan menerima H3 yang ada, yang
menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi pengalaman kerja maka semakin tinggi pula
produktivitas kerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumya yang
dilakukan oleh Dwi (2012) dan Lailiyah (2014), dalam
penelitiannya secara simultan dan parsial variabel pengalaman
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja. Jadi semakin lama pengalaman kerja seseorang maka
produktivitas kerja juga akan meningkat. Sedangkan hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Safri (2015), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengalaman
kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
H3 diterima: Pengalaman kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
4) Koefisien disiplin kerja (X4) dengan t hitung sebesar 1,072 dan
nilai signifikasi 0.288, dimana nilai signifiknasi lebih besar dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja (X4)
secara statistik tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y). Dengan demikian secara empiris menerima Ho dan
menolak H4 yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal ini berarti
88
disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Hal
ini disebabkan kemungkinan penerapan disiplin kerja pada BTN
Syariah Semarang seperti jenis disiplin yang dikemukakan oleh
Terry dalam Tulenan (2015), yaitu kedisiplinan yang timbul bukan
dari diri sendiri melainkan disiplin yang timbul karena paksaan,
perintah dan hukuman serta kekuasaan, sehingga penerapan
disiplin ini tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Nadia (2016).Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas
kerja.Sedangkan penelitian yang dilakuakan Afriani, dkk (2016)
dan Indriyani (2015) menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
H4 ditolak : Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja
b. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
89
Tabel 4.12
Hasil Uji F statistik
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 74,614 4 18,653 20,610 ,000b
Residual 58,829 65 ,905
Total 133,443 69
a. Dependent Variable: Produktivitaskerja
b. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan, BudayaOrganisasi,
PengalamanKerja
Sumber: Data yang diolah, 2017
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa F hitung sebesar
20.610 dengan nilai signifikasi sebesar 0.000. Karena probabilitas
signifikan jauh lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Bawono: 92). Hasil uji dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
90
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Detreminasi (R2)
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,748a ,559 ,532 ,9513
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan, BudayaOrganisasi,
PengalamanKerja
Sumber: Data yang diolah, 2017
Tabel di atas menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar
0.748 ini berarti ada hubungan antara variabel dependen
(produktivitas kerja) dengan variabel independen (tingkat pendidikan,
budaya organisasi, pengalaman kerja, dan disiplin kerja) sebesar
0.748. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.532 ini
berarti kontribusi variabel independen (tingkat pendidikan, budaya
organisasi, pengalaman kerja, dan disiplin kerja) mempengaruhi
variabel dependen (produktivitas kerja) sebesar 53,2% sedangkan
sisanya 46,8 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
Tabel 4.14
Hasil Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
H1 Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
Diterima
H2 Budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
Ditolak
H3 Pengalaman kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
Diterima
H4 Disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
Ditolak
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh tingkat
pendidikan, budaya organisasi, pengalaman kerja dan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan tingkat pendidikan (X1) terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y) pada BTN Syariah Kantor Cabang
Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
maka produktivitas kerja akan semakin meningkat.
2. Tidak terdapat pengaruh budaya organisasi (X2) terhadap produktivitas
kerja karyawan (Y) pada BTN Syariah Kantor Cabang Semarang. Hal ini
berarti semakin tinggi budaya organisasi, maka produktivitas kerjanya tidak
akan mengalami perubahan.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman kerja (X3) terhadap
produktivitas kerja karyawan(Y) pada BTN Syariah Kantor
CabangSemarang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman
kerja seseorang maka produktivitas kerjanya juga akan semakin meningkat.
92
4. Tidak terdapat pengaruh displin kerja (X4) terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y) pada BTN Syariah Kantor Cabang Semarang. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat disiplin karyawan, maka produktivitas kerjanya tidak
akan mengalami perubahan.
B. Saran
1. Agar produktivitas kerja karyawandi BTN Syariah KC Semarang tetap tinggi,
maka perusahaan harus tetap memperhatikan karyawannya, dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan pengalaman kerja dan tingkat
pendidikan. Karena berdasarkan hasil penelitian ini kedua variabel tersebut
sangat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada BTN Syariah KC
Semarang, sedangkan variabel budaya organisasi dan disiplin kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
2. Untuk peneliti selanjutnya terkait produktivitas kerja di perusahaan perlu
faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih banyak menggunakan variabel
independen, misalnya motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja dan etos
kerja, serta melibatkan lebih banyak responden dalam melakukan penenlitian
yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Fitri Christian dan Lena Fraida. 2016. “Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawn Bagian Produksi Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) PT. Perkekbunan Nusantara V SEI Rokan Kec. Pagaran
Tapah Darussalam Kab. Rokan Hulu”. JOM FISIP, Vol.3 No.1.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bima, Rizal Bayuaji. 2015. “Pengaruh Pelatihan Disiplin Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus pada
Otoriter Jasa Keuangan Regional 3 Surabaya)”. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Desia, Ema Prajitisari. 2012. “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan pada Karyawan
Terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Cabang Tulungagung”. Media Mahardika, Vol.10 No.2
Januari.
Djulianto, Eko. 2017. “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Pengalaman Kerja
dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga Yogyakarta”.
Skripsi.Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dwi, Adya Mahendra. 2014. “Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin
Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja”. Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Elman, Santo Putra Hura. 2015. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Nias”. Skripsi. Nias: Universitas Sumatra Utara.
Ermala, Listya. 2016. “Pengaruh Tingkat Penididikan, Pelatihan dan Pengalaman
Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Badan Posat Statistik
Kabupaten Nganjuk”. Skripsi. Kediri: UN PGRI Kediri.
Fandi, Evert Mandung, dkk. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO), Tbk Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.5 No.3
Feni, Pertiwi. 2017. “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian Perdaganga Koperasi
dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur”. eJournal Administrasi Negara,
Vol. 5 No.1.
Fitrotul, Ilmiyah. 2015. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Bagian Produksi PR Trubus
Alami Malang”. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Foster, Bill. 2001. “Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan”. Jakarta:
PPM. Kansius.
Gian, dkk. 2017. “Pengaruh Pengembangan Karir, Pengalaman Kerja dan
Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO) Tbk Kantor Cabang Manado”. Jurnal EMBA,
Vol.5 No.2.
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Penerbit UNDIP.
Gorda, I Gusti Ngurah. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Cetakan
Kedua. Denpasar: Astabarata Bali.
Hafidhudin, Didin dan Hendri Tanjung. 2003. “Manajemen syariah dalam
Praktik”. Jakarta: Gema Insani Press.
Handoko, Hani. 2000. “Manajemen Personalia dan Manajeman Sumber Daya
Manusia”. BPFE.
Hariandja, Marihot T.E. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
Grasindo.
Hartatik, Indah Puji. 2014. “Buku Praktis Mengembangkan SDM”. Yogyakarta:
Laksana.
Hasbullah. 2001. “Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Heijarachman, Ranupandowo dan Husnan Suadi, 1997. “Manajemen
Personalia”. Yogyakarta: BPEE.
Indriyani, Safitri (2015). “Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Paradise Island Furniture”.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Imani, Safarinda .2016. “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan
Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kantor Cabang Malang”. Jurnal Ilmiyah Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Universitas Brawijaya
Ismanto, Nano. 2005. “Pengaruh Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan Speaker Aktif Arofah
Elektronik di Desa Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Itavia, dkk (2014). “Pengaruh Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada Industri Tenun”. e- Journal Bisma
Universitas Pendidikan Ganesa Jurusan Manajemen, Vol. 2.
Ketut, I Febri dan I G.A Dewi Adnyana (2016). “Pengaruh Disiplin Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Villa
Mahalapal Sanur Denpasar”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.2.
Lailah, Isnainiyah. 2014. “Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas
Kerja (Studi Kasus pada Tenaga Kerja Langsung Bagian Sortasi (Sortir)
PT. Mangli Djaja Raja Kabupaten Jember”. Skripsi. Jember: Universitas
Jember.
Manulu, Elipis Anto. 2014. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinan Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Tapanuli Tengah”. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Eksekutif , Vol.1 No.1.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. “Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia”. Bandung: Refika Aditama.
Maris, Nadia Saskiana. 2016. “Pengaruh Kesetaraan Gender, Disiplin Kerja dan
Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bank Syariah
Bukopin Kantor Cabang Sidoarjo”. Skripsi. Surabaya: UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Martoyo, Susilo. 2007. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi 5, Cetakan
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Meliza, dkk. 2014. “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan (Studi Kasus pada PT. Finansia Multi Finance Cabang
Gorontalo” . Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Muzaini, M. 2013. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT. Sinar Perdana Caraka (SPC)”. Skripsi. Pekan Baru:
Universitas Negeri Sultan Syarif Kasimriau Pekanbaru.
Nadipah, Afiatun. 2016. “Analisis Pengaruh Etos Kerja Islam, Motivasi Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Keuangan
Mikro Syariah Di Kota Salatiga dan Sekitarnya”. Skripsi. Salatiga. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Noor, Juliansyah. 2014. “ Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen.
Jakarta: PT. Grasindo Anggota ikapi
Notoatmodjo, Soekidjo (2003). “Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
PT. Ranika Cipta.
Nugroho, Septian Dwi. 2012. “Pengaruh Pengalaman Kerja dan Gaji Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Dan Liris. (Bagian Divisi
Garment Konveksi IV) di Sukoharjo”. Skripsi. Surakarta. Universitas
Negeri Surakarta.
Pangarso, A. 2016. “Perilaku Organisasi”. Yogyakarta: Deepublish.
Permatasari, Jundah Ayu. 2015. “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis , Vol. 23
No.1. Malang.
Prabowo, Bambang Permadi, dkk. 2016. “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan
Penempatan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Industri
Kapal Indonesia Bitung”. eJournal Vol. 16 No.4.
Prayitno, Hadi. 2015. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Cirebon”. Skripsi. Cirebon:
IAIN Syeh Nurjati.
Prima, Wahyu Reza. 2017. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja dan
Penempatan Terhadap Kinerja pada PT. Bank Riau Kepri, Cabang Teluk
Kuantan”. JOM Fekon, Vol.4 No.1.
Primadhania, Vidi. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan pada PT. Otsuka Indonesia”. Skripsi. Depok: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Robbins SP, dan Judge. 2008. “Perilaku Organisasi Buku “2. Jakarta: Salemba.
Rosyadah, Jamiatur. 2012. “Pengaruh Disiplin dan Penilaian Prestasi Kerja
Karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Cirebon”.
Skripsi.Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Safri, Hayanuddin. 2015. “Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja
Terhadap Produktivitas Pegawai di Kantor PT. Gadaian Cabang
Labuhan Batu”. Jurnal Ilmiah “INTEGRITAS” Vol 1. No 2.
Sarmauli, Siahaan (2013) “Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Budaya Organisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus
Pada Karyawan Bagian Produksi PT. XYZ)”. Skripsi. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Saputra, Andri. 2014. “Pengaruh Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT Buran Nusa Respati di Kecamatan Anggana
Kabupaten Kukar”. eJournal Imu Pemerintahan Vol. 2 No. 3.
Sedamayanti. 1996. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, Suatu Tinjauan dari
Aspek Ergonomi atau Kaitan Anatara Manusia dan Lingkungan Kerjanya.
Cetakan pertama. Bandung: Mandar Jaya.
Setihada, Maulana (2014). “Pengaruh Pendididikan Dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Pada PDAM Kota Samarinda Tahun 2012”.
eJournal Administrasi Bisnis. Vol. 2. No.1.
Siagian, Sondang P. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusi”. Yogyakarta: PT.
Bina Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. “Produktivitas : Apa dan Bagaimana”. Edisi
Kedua: Bumi Aksara.
Siswanto dan Agus Sucipto . 2008. “Teori Perilaku dan Organisasi Sebuah
Tinjauan Integratif”. Malang: UIN Malang Press.
Soetopo, Hidayat. 2010. “Perilaku Organisasi. Bandung”: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D)”. Bandung: Alfabeta.
Sukmana, Ganjar Mulya (2015) “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman
Kerja dan Pemberian Intensif Kerja terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
(Kasus pada CV.Yugatama Prima Mandiri Kabuoaten Jember)”. Jurnal
Ilmiah. Malang..
Thoha, M. 2014. “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplilasinya”. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Tirtahardja, Umar. 2005. “Pengantar Penididikan”: Rineka Cipta.
Tulenan, Setief A.S. 2015. “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada Hotel Travello Manado”. Skripsi. Manado: Poloteknik
Negeri Manado.
Umar, Husain. 2010. “Riset Pemasaran dan Bisnis”. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Vincent, Gaspersz. 1998. “Manajemen Produktivitas” Total Cetakan Pertama.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahjono, Sentot Imam. 2010. “Perilaku Organisasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wulansih, Hesti (2014) “Analisis Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Funiture CV.
Mugiharjo Krgalian Boyolali”. Skripsi. Universitas Muhamadiyah
Surakarta.
Yumaida, Dina. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja pada BNI Syariah Cabang Cirebon”. Skripsi.
Cirebon: IAIN Syeh Nurjati.
LAMPIRAN
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i selaku Karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)
KC Semarang
Di Semarang
Bapak/Ibu/Saudara/i responden yang terhormat,
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, tak lupa
shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad
SAW. Dengan ini, saya selaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
jurusan Perbankan Syariah S1 IAIN Salatiga membuat kuesioner ini dalam rangka
menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Maka dari itu, saya
mengaharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan pendapat
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dengan
mengisi angket atau kuesioner yang telah disediakan.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Umi Mafaza Hafni
NIM. 21313088
KUESIONER PENELITIAN
Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Budaya Organisasi, Pengalaman
Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada
BTN Syariah Kantor Cabang Semarang
Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia. Identitas responden
akan dirahasiakan dan tidak dipublikasikan.
a. Nama : .................................
b. Umur : ..........................tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
d. Pendidikan : SMA
Diploma
Strata 1 (S1)
Strata 2 (S2)
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya
2. Beri tanda (√) pada jawaban yang menurut anda tepat
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Uraian Tanggapan
STS TS N S SS
TINGKAT PENDIDIKAN
1. Perusahaan mengharuskan saya
memiliki ijasah sesuai dengan
persyaratan jabatan
2. 2 Saya memiliki pengetahuan tentang
pelayanan yang baik dalam bidang
pekerjaan saya
3. Saya memiliki keahlian seperti yang
dibutuhkan perusahaan
BUDAYA ORGANISASI STS TS N S SS
1. Saya didorong untuk sensitif
terhadap masalah yang berpotensi
menimbulkan resiko perusahaan
2. Organisasi memotivasi saya untuk
lebih perhatian pada setiap masalah
secara detail
3. Saya senantiasa bekerja
dengan menekankan hasil maksimal
4. Saya berusaha menjadi anggota
satuan kerja yang kompak dan
handal dalam menjalankan pekerjaan
untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
5. Saya senantiasa bekerja giat dalam
melaksanakan tugas-tugas yang
sudah menjadi tanggung jawab saya
6. Saya berusaha mempertahankan dan
menjaga kondisi kesehatan yang
prima demi kelancaran aktivitas
kerja
PENGALAMAN KERJA STS TS N S SS
1. Semakin lama saya bekerja saya
dapat memahami tugas dan
pekerjaan saya
2. Kemampuan saya memahami dan
menerapkan informasi sangat baik
3. Saya mempunyai kemahiran dalam
melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan pimpinan
DISIPLIN KERJA STS TS N S SS
1. Saya setuju bahwa tujuan dari
pekerjaan yang dibebankan kepada
pegawai harus sesuai dengan
kemampuan pegawai yang
bersangkutan
2. Saya merasa bahwa pemimpin dapat
dijadikan teladan dan panutan oleh
para bawahannya
3. Saya merasa bahwa keadilan
pimpinan sudah diterapkan dengan
baik pada instansi
4. Adanya kebersamaan yang aktif
antara atasan dan bawahan dapat
membuat saya merasa harmonis
dalam mewujudkan kerja sama yang
baik
5. Saya setuju bahwa sanksi hukuman
yang diterapkan ikut mempengaruhi
baik/buruknya kedisiplinan pegawai
6. Saya merasa bahwa pemimpin yang
berani bertindak tegas menerapkan
hukuman akan diakui
kepemimpinannya oleh bawahan
7. Saya merasa bahwa kedisiplinan
pegawai akan tercipta apabila
hubungan kemanusiaan dalam
instansi berjalan baik
PRODUKTIVITAS KERJA STS TS N S SS
1. Skill yang anda miliki sesuai dengan
pekerjaan yang anda kerjakan
2. Tingkat pencapaian volume kerja
yang anda hasilkan telah sesuai
dengan harapan perusahaan
3. Anda menyelesaikan pekerjaan anda
dengan waktu yang lebih cepat dari
target yang di tentukan
Jenis Kelamin
Pendidikan
terakhir tp1 tp2 tp3 Tingkat pendidikan bo1 bo2 bo3 bo4 bo5 Budaya Organisasi pk1 pk2 pk3
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Strata 1 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki SMA 5 5 5 15 4 5 5 5 5 24 5 5 4
Perempuan Strata 1 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 4 4
Perempuan Strata 1 4 5 4 13 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 5 4
Perempuan Diploma III 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 5 5 4 4 4 22 4 4 4
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 4 4
Perempuan Strata 1 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Perempuan Strata 1 3 4 4 11 4 3 4 4 4 19 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Diploma III 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Diploma III 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 5 4 4
Perempuan Strata 1 5 4 4 13 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Perempuan Diploma III 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Diploma III 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 5 5 5 5 5 25 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Diploma III 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24 5 5 4
Laki-laki Strata 1 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Diploma III 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 3 4
Pengalaman Kerja dk1 dk2 dk3 dk4 dk5 dk6 dk7
Disiplin Kerja pdk1 pdk2 pdk3
Produktivitas kerja
12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 14 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 12 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 11 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 3 10 13 4 4 3 5 3 3 4 26 4 4 4 12 14 4 4 4 4 3 4 5 28 4 4 4 12 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 13 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 13 15 4 5 5 5 3 3 5 30 5 5 5 15 13 5 3 3 5 4 3 5 28 4 5 4 13 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 12 3 4 3 4 4 3 4 25 4 4 4 12 13 5 5 4 4 4 5 4 31 4 4 3 11 15 5 5 5 5 5 5 5 35 3 3 4 10 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 13 4 5 5 5 5 4 4 32 4 4 3 11 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 14 4 4 5 5 5 4 4 31 5 5 5 15 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 12 4 5 4 5 4 4 4 30 4 4 4 12 12 4 5 3 4 4 4 4 28 4 4 4 12
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 5 5 5 5 24 5 5 5
Laki-laki Strata 1 5 5 4 14 5 4 5 5 5 24 4 5 5
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Diploma III 4 4 4 12 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki SMA 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 5 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 5 4
Laki-laki Diploma III 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Diploma III 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Perempuan Diploma III 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 5 5 4 4 22 4 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Strata 1 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 5 4 4 5 4 22 4 4 4
Laki-laki Strata 1 4 5 4 13 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 4 4
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 5 5 4 4 4 22 4 4 4
Laki-laki Diploma III 3 4 4 11 4 3 4 4 4 19 5 4 4
Perempuan Diploma III 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki Diploma III 4 4 4 12 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 4 4
15 5 5 5 5 4 5 4 33 4 4 5 13 14 5 5 4 4 5 5 5 33 5 5 5 15 12 4 4 4 5 5 5 5 32 4 4 4 12 13 4 4 4 4 5 4 4 29 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 13 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 3 10 14 4 4 4 4 3 4 5 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 12 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 12 3 4 3 4 4 3 4 25 4 4 4 12 12 4 4 4 5 5 5 4 31 4 4 4 12 12 4 4 5 4 4 5 5 31 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 5 5 5 4 5 5 5 34 5 5 4 14 13 4 4 3 5 3 3 4 26 4 4 4 12 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 13 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 13 5 4 4 5 4 3 5 30 4 5 4 13 15 4 5 5 5 4 4 5 32 5 5 5 15 13 4 4 4 4 5 4 5 30 4 4 4 12 11 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 3 10
Laki-laki Diploma III 4 5 4 13 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 5 4
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 5 5 4 4 4 22 4 4 4
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 5 5 5 5 5 25 5 4 4
Perempuan Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Strata 2 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24 5 5 4
Laki-laki Strata 1 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Strata 1 4 5 4 13 5 5 4 4 5 23 5 4 4
Laki-laki SMA 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23 5 4 4
Perempuan Strata 2 4 4 4 12 5 5 4 4 4 22 4 4 4
Laki-laki Strata 1 3 4 4 11 4 3 4 4 4 19 5 4 4
Laki-laki Diploma III 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki Strata 1 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Laki-laki Strata 1 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4
Perempuan Strata 1 5 5 5 15 4 5 5 5 5 24 5 5 4
Perempuan Strata 1 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5
Laki-laki SMA 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 4 4
13 4 4 3 5 3 3 4 26 4 4 4 12 14 4 4 4 4 3 4 5 28 4 4 4 12 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 13 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 13 4 5 5 5 5 4 4 32 4 4 3 11 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 14 4 4 5 5 5 4 4 31 5 5 5 15 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 12 4 5 4 5 4 4 4 30 4 4 4 12 13 4 4 3 5 3 3 4 26 4 4 4 12 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 13 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 13 5 4 4 5 4 3 5 30 4 5 4 13 15 4 5 5 5 4 4 5 32 5 5 5 15 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 12 14 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 12 15 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 15 11 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 3 10
Tabel Hasil Uji SPSS
1. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tingkatpendidikan 70 11,0 15,0 12,714 1,2411
BudayaOrganisasi 70 19,0 25,0 22,029 2,0499
PengalamanKerja 70 11,0 15,0 12,957 1,1849
DisiplinKerja 70 25,0 35,0 29,586 2,6730
Produktivitaskerja 70 10,0 15,0 12,529 1,3907
Valid N (listwise) 70
2. Uji Identitas Responden
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 38 54,3 54,3 54,3
Perempuan 32 45,7 45,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Pendidikanterakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Diploma III 16 22,9 22,9 22,9
SMA 15 21,4 21,4 44,3
Strata 1 37 52,9 52,9 97,1
Strata 2 2 2,9 2,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
3. Uji Validitas
X1
Correlations
tp1 tp2 tp3 Tingkatpendidikan
tp1
Pearson Correlation 1 ,643** ,729
** ,890
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
tp2
Pearson Correlation ,643** 1 ,819
** ,898
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
tp3
Pearson Correlation ,729** ,819
** 1 ,927
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
Tingkatpendidikan
Pearson Correlation ,890** ,898
** ,927
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2
Correlations
bo1 bo2 bo3 bo4 bo5 BudayaOrganisasi
bo1
Pearson Correlation
1 ,764** ,583
** ,443
** ,482
** ,814
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
bo2
Pearson Correlation
,764** 1 ,654
** ,437
** ,571
** ,860
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
bo3
Pearson Correlation
,583** ,654
** 1 ,710
** ,455
** ,834
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
bo4
Pearson Correlation
,443** ,437
** ,710
** 1 ,676
** ,784
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
bo5
Pearson Correlation
,482** ,571
** ,455
** ,676
** 1 ,774
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
BudayaOrganisasi
Pearson Correlation
,814** ,860
** ,834
** ,784
** ,774
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X3
Correlations
pk1 pk2 pk3 PengalamanKerja
pk1
Pearson Correlation 1 ,441** ,349
** ,786
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000
N 70 70 70 70
pk2
Pearson Correlation ,441** 1 ,731
** ,863
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
pk3
Pearson Correlation ,349** ,731
** 1 ,798
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000
N 70 70 70 70
PengalamanKerja
Pearson Correlation ,786** ,863
** ,798
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X4
Correlations
dk1 dk2 dk3 dk4 dk5 dk6 dk7 DisiplinKerja
dk1
Pearson Correlation
1 ,366** ,450
** ,384
** ,399
** ,503
** ,537
** ,717
**
Sig. (2-tailed)
,002 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk2
Pearson Correlation
,366** 1 ,566
** ,360
** ,373
** ,504
** ,294
* ,696
**
Sig. (2-tailed)
,002 ,000 ,002 ,001 ,000 ,013 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk3
Pearson Correlation
,450** ,566
** 1 ,354
** ,593
** ,653
** ,460
** ,837
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk4
Pearson Correlation
,384** ,360
** ,354
** 1 ,255
* ,070 ,412
** ,544
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,002 ,003 ,033 ,562 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk5
Pearson Correlation
,399** ,373
** ,593
** ,255
* 1 ,653
** ,252
* ,737
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,001 ,000 ,033 ,000 ,035 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk6
Pearson Correlation
,503** ,504
** ,653
** ,070 ,653
** 1 ,342
** ,778
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,562 ,000 ,004 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
dk7
Pearson Correlation
,537** ,294
* ,460
** ,412
** ,252
* ,342
** 1 ,639
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,013 ,000 ,000 ,035 ,004 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
DisiplinKerja
Pearson Correlation
,717** ,696
** ,837
** ,544
** ,737
** ,778
** ,639
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y
Correlations
pdk1 pdk2 pdk3 Produktivitaskerja
pdk1
Pearson Correlation 1 ,806** ,621
** ,882
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
pdk2
Pearson Correlation ,806** 1 ,684
** ,924
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
pdk3
Pearson Correlation ,621** ,684
** 1 ,879
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70
Produktivitaskerja
Pearson Correlation ,882** ,924
** ,879
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Reliabilitas
X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,880 ,890 3
X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,871 ,872 5
X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,727 ,755 3
X4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,836 ,834 7
Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,865 ,877 3
5. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,566 1,439 ,394 ,695 Tingkatpendidikan ,442 ,144 ,395 3,076 ,003 ,412 2,428
BudayaOrganisasi -,112 ,104 -,165 -1,081 ,284 ,291 3,440
PengalamanKerja ,540 ,197 ,460 2,746 ,008 ,241 4,143
DisiplinKerja ,061 ,057 ,117 1,072 ,288 ,566 1,766
a. Dependent Variable: Produktivitaskerja
6. Uji Heteroskesdastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1.273 .983 -1.295 .200
Tingkatpendidikan -.094 .098 -.178 -.958 .341
BudayaOrganisasi .047 .071 .145 .659 .513
PengalamanKerja .049 .134 .088 .362 .718
DisiplinKerja .049 .039 .200 1.265 .210
a. Dependent Variable: AbsUt
7. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000 Std. Deviation ,92336269
Most Extreme Differences Absolute ,189 Positive ,119 Negative -,189
Kolmogorov-Smirnov Z 1,582 Asymp. Sig. (2-tailed) ,13
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
8. Uji Linieritas
a. Regresi Persamaan Linier
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .748a .559 .532 .9513 1.673
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan, BudayaOrganisasi, PengalamanKerja b. Dependent Variable: Produktivitaskerja
b. Regresi Persamaan Kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .750a .562 .536 .9478 1.672
a. Predictors: (Constant), x42, x12, x22, x32
b. Dependent Variable: Produktivitaskerja
9. Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,566 1,439 ,394 ,695
Tingkatpendidikan ,442 ,144 ,395 3,076 ,003
BudayaOrganisasi -,112 ,104 -,165 -1,081 ,284
PengalamanKerja ,540 ,197 ,460 2,746 ,008
DisiplinKerja ,061 ,057 ,117 1,072 ,288
a. Dependent Variable: Produktivitaskerja
10. Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 74,614 4 18,653 20,610 ,000b
Residual 58,829 65 ,905
Total 133,443 69 a. Dependent Variable: Produktivitaskerja b. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan, BudayaOrganisasi, PengalamanKerja
11. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,748a ,559 ,532 ,9513
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, Tingkatpendidikan, BudayaOrganisasi, PengalamanKerja
RIWAYAT HIDUP
Nama : Umi Mafaza Hafni
NIM : 213 13 088
Tanggal Lahir : 08 Desember 1994
E-mail : [email protected]
Kontak : 085725795670
Riwawat Pendidikan :
2001-2007 : MI Kundisari, Kedu, Temanggung
2007-2010 : MTs Negeri Parakan, Temanggung
2010-2013 : MAN Temanggung
2013-2017 : S1 Perbankan Syariah, FEBI, IAIN Salatiga