ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

10
ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA BARAT OLEH SEPTIAN BAGUS PAMBUDI H 14104070 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Transcript of ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

Page 1: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA BARAT

OLEH SEPTIAN BAGUS PAMBUDI

H 14104070

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Page 2: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

RINGKASAN

SEPTIAN BAGUS PAMBUDI. Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat (dibimbing oleh DEWI ULFAH WARDANI).

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, setiap kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat diharapkan mampu menggali secara optimal sumber-sumber keuangan, mengelola, dan menggunakan keuangannya sendiri untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahannya. Dengan demikian pelaksanaan otonomi daerah akan menciptakan kemandirian fiskal bagi kabupaten/kota. Dengan terciptanya kemandirian fiskal diharapkan pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara mandiri oleh pemerintah daerah baik dari sisi perencanaan, pembangunan, serta pembiayaannya tanpa adanya campur tangan pemerintah pusat.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah dapat dilihat dari pembangunan manusianya karena manusia merupakan pelaku sekaligus tujuan utama dari pembangunan daerah. Pemerintah kabupaten/kota yang mandiri akan mampu membiayai pembangunan daerah sehingga akan menciptakan pembangunan manusia. Tingkat keberhasilan pembangunan manusia sebagai tujuan dari pembangunan daerah dapat terlihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Keberagaman potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia antar daerah menyebabkan setiap kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat memiliki kemampuan yang berbeda dalam mewujudkan kemandirian fiskal. Dengan demikian terdapat perbedaan dalam kemampuan kabupaten/kota untuk membiayai pembangunan daerahnya, sehingga perkembangan IPM sebagai indikator keberhasilan pembangunan antar kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat juga berbeda antar daerah.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemandirian fiskal dan perkembangan pencapaian IPM antar daerah kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat, serta melihat perbedaan keberhasilan pembangunan kabupaten dan perkotaan. Selain itu, dalam penelitian ini juga menganalisis hubungan antara tingkat kemandirian fiskal dengan IPM di Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan data IPM kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat selama tahun 2002 hingga tahun 2006.

Analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian IPM dan komponen penyusunnya serta tingkat kemandirian fiskal yang dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat selama tahun 2002 hingga tahun 2006. Analisis kuantitatif dengan metode panel data dilakukan untuk melihat hubungan antara PAD dengan DAU, hubungan antara PAD dengan IPM, serta hubungan antara komponen PAD dengan IPM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian komponen IPM, antara lain Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Purchasing Power Parity (PPP) kabupaten/kota di Jawa Barat untuk daerah perkotaan lebih baik jika dibandingkan dengan daerah kabupaten. Nilai IPM kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat secara rata-rata tergolong dalam kategori

Page 3: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

menengah tinggi, dan pencapaian daerah perkotaan lebih baik jika dibandingkan dengan daerah kabupaten.

Tingkat kemandirian fiskal daerah yang dilihat dari angka PAD menunjukkan bahwa daerah perkotaan memiliki tingkat kemandirian yang lebih baik jika dibandingkan daerah kabupaten. Secara keseluruhan tingkat kemandirian daerah kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat tergolong dalam kategori sangat kurang dan kurang.

Pemerintah daerah dikatakan mandiri jika memiliki PAD yang tinggi dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat atau DAU yang rendah. Panel data digunakan untuk melihat hubungan antara DAU dengan PAD di dapat hasil estimasi bahwa keduanya berhubungan positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa DAU tidak dapat menggambarkan tingkat kemandirian fiskal kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat. Hal ini karena DAU tidak dapat menggambarkan prinsip keadilan sebagaimana dalam UU No. 25 Tahun 1999. Oleh karena itu, untuk melihat hubungan antara tingkat kemandirian fiskal dengan IPM maka digunakan PAD yang dihubungkan dengan IPM. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa PAD secara positif mempengaruhi IPM, sehingga dengan peningkatan PAD maka akan mampu meningkatkan IPM. Komponen PAD yang berpengaruh secara positif terhadap IPM adalah pajak daerah, retribusi daerah, dan laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sedangkan pendapatan asli daerah lainnya yang sah tidak berpengaruh terhadap IPM.

Page 4: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA BARAT

OLEH SEPTIAN BAGUS PAMBUDI

H 14104070

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Page 5: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh,

Nama Mahasiswa : Septian Bagus Pambudi

Nomor Registrasi Pokok : H 14104070

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal

terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Dewi Ulfah Wardani, M.Si NIP. 131 878 941

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S. NIP. 131 846 872

Tanggal Kelulusan :

Page 6: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September 2008

Septian Bagus Pambudi H 14104070

Page 7: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Septian Bagus Pambudi lahir pada tangal 19 September 1986 di

Malang, sebuah kota yang berada di Propinsi Jawa Timur. Penulis adalah anak terakhir

dari lima bersaudara, dari pasangan Poernomo dan Sulis Rahayu.

Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 03 Sumber Pucung,

Kabupaten Malang pada tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 04

Kepanjen, Kabupaten Malang dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis

diterima di SMU Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang.

Pada tahun 2004 penulis meninggalkan Kota Malang untuk melanjutkan

studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi pilihan

penulis dengan harapan besar agar dapat memperoleh ilmu, keahlian dan pengembangan

dalam pola pikir, sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi lingkungan dimana

penulis tinggal dan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah dimana

penulis berasal. Penulis masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI)

dan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan pada

Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan

kemahasiswaan, diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan

Manajemen sebagai staff Divisi Olah Raga dan Budaya (OB) periode 2005-2006. Selain

itu, penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Jehova

Jireh atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul ”Analisis Pengaruh

Tingkat Kemandirian Fiskal terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di

Propinsi Jawa Barat” ini menganalisis tentang pengaruh tingkat keberhasilan

pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah dimasa otonomi daerah dengan

tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam pembangunan manusia di Propinsi Jawa

Barat.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh dukungan

dari beberapa pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa, kasih sayang, perhatian, semangat

dan dukungan baik moril maupun materiil selama ini.

2. Ir. Dewi Ulfah Wardani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan baik secara teknis maupun teoritis dalam proses

penyusunan skripsi ini dengan sabar sehingga dapat diselesaikan dengan baik tepat

pada waktunya.

3. Widyastutik, M.Si selaku dosen penguji utama yang telah bersedia menguji dan

memberikan masukan, kritik dan ilmu yang bermanfaat untuk penyempurnaan

skripsi ini.

4. Syamsul Hidayat Pasaribu, M.Si selaku komisi pendidikan yang telah memberikan

masukan dalam perbaikan tata bahasa untuk penyempurnaan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc selaku pembimbing akademik atas kesabaran

dalam membimbing penulis selama penulis menjadi mahasiswa.

6. Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto, M.Sc yang telah memberikan masukan dan

bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Mbak-mbakku dan mas-masku yang selalu memberikan perhatian dan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian hingga penulisan ini.

8. Yuliana beserta keluarga yang telah membantu penulis selama proses penelitian di

Garut.

Page 9: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

9. Teman-teman penulis Ateris, Deni, Anwar, Saiful, Andika, Ageje, Maya, dan

Prianto, terima kasih atas kebersamaan selama ini. Teman satu bimbingan Annisa,

selalu semangat dan kepada seluruh teman-teman IE 41.

10. The last but not the least, terima kasih untuk Adreng Kusuma Ayuningtyas atas

dukungan, semangat, dan kasih sayang selama ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak

yang membutuhkan.

Bogor, September 2008

Septian Bagus Pambudi H 14104070

Page 10: ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN FISKAL

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ...……………………………………………………………. vi DAFTAR TABEL ………………………………………………………… ix DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xi

I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1 1.1. Latar Belakang…………………………………………………... 1 1.2. Perumusan Masalah ……………………………………………... 4 1.3. Tujuan Penelitian ………………………………........................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN …….. 8 2.1. Konsep Pembangunan Manusia ………………………………… 8 2.2. Indeks Pembangunan Manusia ………………………………….. 11 2.3. Penerimaan Pemerintah Daerah ………………………….……... 17 2.3.1. Pendapatan Asli Daerah ………………………………...... 18 2.3.1.1. Pajak Daerah ……………………………………... 19 2.3.1.2. Retribusi Daerah …………………………………. 20 2.3.1.3. Laba Badan Usaha Milik Daerah ………………... 20 2.3.1.4. Pendapatan Asli Daerah Lainnya yang sah ……… 21 2.3.2. Dana Alokasi Umum ……………………………............... 21 2.4. Konsep Kemandirian Fiskal …………………………………….. 24 2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu ………………………………….. 26 2.6. Kerangka Pemikiran …………………………………………….. 28 2.7. Hipotesis Penelitian ……………………………………………... 31

III. METODOLOGI PENELITIAN ………….……………………….. 33 3.1. Jenis dan Sumber Data ………………………………………..…. 33 3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data ………………………….. 33 3.2.1. Metode Deskriptif ………………………………………..... 34 3.2.2. Analisis Panel Data ………………………………………… 34 3.2.2.1. Metode Pooled Least Square ……………………… 35 3.2.2.2. Metode Efek Tetap (Fixed Effect) ………………… 36 3.2.2.3. Metode Efek Random …………………………….. 37 3.2.3. Uji Kesesuaian Model ……………………………………… 39 3.2.3.1. Chow Test …………………………………………. 39 3.2.3.2. Hausman Test …………………………………….... 40 3.2.4. Evaluasi Model …………………………………………….. 41 3.2.4.1. Koefisien Determinasi …………………………….. 41 3.2.4.2. Multikolinearitas …………………………………… 42 3.2.4.3. Autokorelasi ………………………………………. 42 3.2.4.4. Heteroskedastisitas ………………………………... 43 3.3. Model Umum Penelitian ……………………………………….... 44