ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan...

54
ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KARET DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH T. MURSIDI NIM : 08C20101035 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Transcript of ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan...

Page 1: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI

TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KARET

DI KECAMATAN KAWAY XVI

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

T. MURSIDI

NIM : 08C20101035

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI

TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KARET

DI KECAMATAN KAWAY XVI

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

T. MURSIDI

NIM : 08C20101035

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM DAN STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian dan perdesaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

terpisahkan, Pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan

perdesaan di Indonesia. Pertanian tidak hanya sebatas pertanian dalam artian

sempit, namun dalam artian luas yaitu penghasil produk primer yang terbarukan,

termasuk di dalamnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,

peternakan, perikanan dan kehutanan.

Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam

perekonomian. Peranan pertanian antara lain adalah menyediakan kebutuhan

bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan,

menyediakan bahan baku industri, sebagai pasar potensial bagi produk-produk

yang dihasilkan oleh industri, sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang

diperlukan bagi pembangunan sektor lain, sektor pertanian mempunyai peran

yang sangat penting yaitu untuk peningkatan ketahanan pangan, mengurangi

pengangguran dan menyumbang pembangunan perdesaan dan pelestarian

lingkungan hidup.

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam

pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia

bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan.

Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumber daya

manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya.

Pembangunan pertanian kedepannya diharapkan dapat memberikan kontribusi

Page 4: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

2

yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan

memperluas lapangan pekerjaan serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi.

Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian di Kabupaten Aceh

Barat menempati urutan pertama dari segi Pendapatan Domestik Bruto Regional

(PDRB non migas). Sektor pertanian juga menyerap hampir setengah dari tenaga

kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi di Aceh Barat. Namun sektor ini belum memberikan dampak yang

signifikan terhadap kesejahteraan petani. Hal ini diindikasikan oleh rendahnya

produktivitas komoditi, jumlah dan kualitas SDM di bidang pertanian masih

terbatas, kurang sarana dan prasarana pendukung lainnya serta masih lemahnya

jaringan pasar tingkat pertambahan nilai dari komoditas pertanian sebagai

produksi utama Aceh Barat masih rendah karena belum tersedia sarana dan

prasarana pendukung dan SDM yang memadai. Sebagian besar ekspor yang

dilakukan berupa bahan mentah sehingga pengolahan komoditas pertanian

menjadi penting untuk memberi nilai tambah, membuka peluang tenaga kerja dan

memperluas serapan pasar terhadap komoditas. Karena itu, perubahan paradigma

pembangunan sektor pertanian mutlak diperlukan dengan prioritas peningkatan

nilai manfaat dari produk-produk pertanian Aceh (RPJP Aceh Barat Tahun 2005-

2025).

Kabupaten Aceh Barat memiliki beberapa komuditi perkebunan rakyat

seperti tanaman karet, kelapa sawit, kakao, pinang, karet, lada, k.dalam, k.hybrida,

kapok/randu, pala, dan sagu. Hal ini dapat dilihat dari luas tanaman karet lebih

besar dari luas tanaman komuditi tanaman perkebunan lainnya, yakni sebesar

Page 5: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

3

24.096,77 Ha pada tahun 2012. Luas tanaman perkebunan rakyat menurut jenis

tanaman tahun 2012 (Ha) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 1

Luas Areal, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Rakyat

Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012

No Komoditi Luas areal

(Ha)

Produksi

(ton)

Produktivitas

(Kg/Ha)

1 Karet 24.096,77 17.270,43 1,165

2 Kelapa Sawit 6.481,00 60.972,35 14,464

3 Kakao 722,01 235,16 471

4 Pinang 561,50 237,15 500

5 Karet 548,00 81,33 200

6 Lada 6,85 0,08 20

7 K. Dalam 2.739,10 1.172,70 500

8 K. Hybrida 93,00 29,00 500

9 Kapok/Randu 79,15 12,45 200

10 Pala 63,60 12,72 272

11 Sagu 156,00 24,25 250

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Aceh Barat 2012

Berdasarkan tabel di atas telihat bahwa luas tanaman karet di Kabupaten

Aceh Barat seluas 24.096,77 Ha dengan tingkat produksi sebesar 17,270.43 ton,

pada komoditi karet ini menduduki peringkat pertama, sedangkan yang

menduduki peringkat ke 2 (dua) yaitu pada komuditi kelapa sawit yang luas

lahannya sebesar 6.481,00 Ha dengan tingkat prouksi sebesar 60.972,35 ton,

sedangkan yang paling kecil adalah komuditi lada yaitu hanya memiliki luas lahan

hanya sebesar 6,85 Ha dengan tingkat prouksi sebesar 0,08 ton.

Luas Area tanaman karet di Kabupaten Aceh barat sudah mencapai 30.000

hektar dengan produksi 40,6 kilo gram per hektar dalam waktu panen satu minggu

dan mampu di pasok dari daeah lain sebanyak 3 ton perminggu, aceh barat sangat

cocok untuk perkebunan, salah satunya dari sektor perkebunan karet, bila di

kembangkan dengan baik pasti dapat mensejahterakan petani itu sendiri.

pemerintah daerah juga terus berupaya untuk membina petani agar mampu

Page 6: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

4

meningkatkan produktivitas dan kualitas dari tanaman karet tersebut. Pada tahun

2013 Jumlah petani di Aceh Barat bertambah lebih banyak di bandingkan pada

tahun 2012, hal ini di karenakan hasil dari tanaman karet ini cukup menjanjikan

dan harganya pun juga relatif tinggi, sehingga para petani lain juga ikut

terrangsang ingin menanam karet (http://cintaperkebunan.blogspot.in diakses 24

Desember 2013).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2013) Aceh Barat

Kecamatan Kaway XVI terdiri 3 (tiga) mukim, yaitu Mukim Peureumeu, Mukim

Pasie Jeumpa, Mukim Tanjong Meulaboh. Secara administratiif Kecamatan

Kaway XVI terdapat 44 gampong (desa), jumlah penduduk pada tahun 2012

mencapai 20.007 jiwa dengan pertumbuhan jumlah penduduk 2,80 persen,

kecamatan kaway XVI memiliki luas area pertanian kususnya tanaman

perkebunan karet adalah sekitar 2.788,21 hektar dan dengan prodoktivitas

tanaman karet sebesar 1.675 ton pertahun.

Pemanfaatan lahan pertanian di Kecamatan Kaway XVI didominasi oleh

tanaman perkebunan dan tanaman pangan. Peran sumber daya petani di

Kecamatan Kaway XVI ini sangat dibutuhkan untuk usaha budidaya tanaman

perkebunan dan tanaman pangan sudah mampu meningkatkan usaha tani pada

masyarakat petani untuk memanfaatkan sumber daya lahan sesuai fungsinya.

Sektor pertanian merupakan sumber perekonomian di Kecamatan Kaway XVI,

sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi masyarakat petani

di Kecamatan Kawai XVI, selain itu para petani mampu menyekolahkan anak

mereka hingga jenjang perguruan tinggi dan dari sektor pertanian mampu

menyerap tenaga kerja khususnya di Kecamatan Kaway XVI, oleh karena itu

Page 7: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

5

Sumber Daya Manusia sangat penting dalam pertanian, hal ini sangat menentukan

peningkatan produksi hasil pertanian. Melihat dari potensi yang ada para petani

kecamatan Kaway XVI untuk lebih meningkatkan produktivitas tanaman karet

jika ini berhasil maka petani akan merasakan manfaatnya. Untuk mewujudkan

tujuan tersebut, peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu upaya

dalam memaksimalkan hasil produksi yang diperoleh oleh petani karet.

Produktivitas tanaman karet yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh

pengetahuan dan pengalaman dalam bertani, Semakin tinggi pendidikan petani

maka diharapkan semakin tinggi pula kemampuannya dalam mengadopsi

teknologi pertanian dan hasil akhirnya tercermin dari produktivitas yang tinggi.

Begitu juga halnya dengan tingkat pengalaman petani, bila semakin lama

pengalaman petani maka diharapkan petani tersebut akan lebih mampu mengatasi

berbagai permasalahan di dalam bertani. Namun yang menjadi permasalahannya

adalah apakah pendidikan atau pengalaman yang menentukan meningkatnya

produktivitas tanaman karet dan bagaimana kontribusinya terhadap pengembangan

wilayah di Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Sumber Daya Petani Terhadap

Peningkatan Produksi Karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh sumber daya

petani terhadap peningkatan produksi karet di Kecamatan Kaway XVI ?

Page 8: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

6

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisis bagaimana pengaruh sumber daya petani terhadap peningkatan

produksi karet di Kecamatan Kaway XVI.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil Penelitian ini terbagi maenjadi

dua bagian yaitu :

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis/Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah penambahan wawasan bagi

penulis dan pengetahuna tentang analisis pengaruh sumber daya petani terhadap

peningkatan produksi karet di kecamatan kaway XVI.

b. Bagi Lingkungan akademik

c. Sebagai Karya Tulis yang bisa dijadikan bahan studi untuk dapat

dikembangkan bagi pihak yang membutuhkan.

d. Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi masyarakat di Kecamatan

Kaway XVI untuk dapat meningkatkan lagi sumber daya manusia.

1.5. Sistematika Penulisan

Bagian Pertama Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bagian Kedua Tinjauan Pustaka terdiri dari Pengertian manajemen

Sumber Daya Manusia, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengertian

Pertanian, Pembangunan Pertanian, Aktivitas dalam Pembangunan Pertanian,

Page 9: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

7

Pertanian dan kemiskinan dan peranan sumber daya manusia dalam pertanian.

Bagian Ketiga Metode Penelitian terdiri dari Populasi dan Sampel, Data

Penelitian, Jenis dan sumber Data, Teknik pengumpulan Data, Model Analisa

Data, Defini Operasional variabel, dan pengujian hipotesis.

Bagian keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari Statistik

Deskriptif, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan dan hasil.

Bagian kelima simpulan dan saran yang menjelaskan tentang kesimpulan

dan saran-saran.

Page 10: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2003 h 244) Sumber daya manusia merupakan salah

satu faktor produksi yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan

organisasi, sehingga harus dilakukan usaha-usaha yang terencana untuk

pengembangannya. Pengembangan sumber daya manusia ini termasuk bagaimana

mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam melaksanakan semua

aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Manajemen sumber daya manusia atau

biasa disebut manajemen personalia (sebagian lainnya menyebut manajemen

kepegawaian) mempunyai beberapa pengertian yang meskipun tidak berbeda

dalam arti seseungguhnya, tetapi berbeda beda dalam pandangan banyak ahli..

Menurut Subari (2002. h. 3) manajemen sumber daya manusia merupakan

Suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber

daya yang cukup potensial yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga

mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi

pengembangan dirinya.

Manusia sebagai aset yang akan mengelola sumber daya yang ada didalam

organisasi memerlukan manusia yang baik kualitasnya. Sumber daya manusia jika

ditinjau dari segi kualitasnya memiliki dua kemampuan, yaitu :

1. Hard Skill : Kemampuan akademik yang dimiliki seseorang.

2. Soft Skill : Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan terutama dalam

dunia kerja/organisasi.

Page 11: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

9

Kedua kemampuan diatas diperlukan bagi sumber daya manusia dalam

menggerakkan dan mengembangkan organisasi. Agar kualitas sumber daya

manusia yang dihasilkan memenuhi standar maka setiap tahapan proses harus

direncanakan dan dikendalikan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah

ditetapkan sesuai kebutuhan organisasi.

Menurut Sumarsono (2003, h.4) SDM atau human resources mengandung

dua pengertian. Pertama, SDM mengandung pengertian usaha kerja/jasa yang

dapat diberikan dalam proses produksi, dalam hal ini SDM mencerminkan

kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk

menghasilkan barang dan jasa.

Selanjutnya menurut Nawawi (2008, h.37) pengertian SDM perlu

dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara

makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara

atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik

yang sudah maupun yang belum memperoleh pekerjaan (lapangan kerja).

Disamping itu, SDM secara makro berarti juga penduduk yang berada dalam usia

produktif, meskipun karena berbagai sebab dan/atau masalah masih terdapat yang

belum produktif karena belum memasuki lapangan kerja yang terdapat di

masyarakatnya.

Kemudian menurut Sutrisno (2009, h.1) SDM adalah satu-satunya sumber

daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan,

dorongan, daya dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut

berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan.

Page 12: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

10

2.1.1. Strategi Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Sutrisno (2009, h.12) strategi sumber daya manusia berkaitan

dengan misi, visi, strategi perusahaan, SBU (Strategy Business Unit) dan juga

strategi fungsional. Penentuan strategi sumber daya manusia perlu memerhatikan

dan mempertimbangkan misi, visi, serta strategi korporat, serta perlu dirumuskan

secara logis, jelas dan aplikatif. Strategi sumber daya manusia mendukung

pengimplementasian strategi korporat dan perlu diterjemahkan dalam aktivitas-

aktivitas SDM, kebijakan-kebijakan, program-program yang sejalan dengan

strategi perusahaan akan memengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

Strategi SDM berkaitan antara lain, dengan pembentukan suatu budaya

perusahaan yang tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM baik dari segi

kualitatif maupun kuantitatif, serta mencakup pula aktifitas SDM seperti

pengadaan SDM (dari rekrutmen sampai seleksi), orientasi, pemeliharaan,

pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM. Oleh karena itu, didalam

menentukan strategi SDM, faktor-faktor eksternal perlu dipertimbangkan

mangacu pada future trends and needs, demand and supply, peraturan pemerintah,

kebutuhan manusia pada umumnya dan karyawan pada khususnya, potensi

pesaing, perubahan-perubahan sosial, demografis, budaya maupun nilai-nilai,

teknologi. Kecenderungan perubahan lingkungan akan mempengaruhi perubahan

strategi perusahaan yang juga berarti bahwa strategi SDM pun perlu

dipertimbangkan ulang, dan kemungkinan besar perlu disesuaikan. Perubahan

sstrategi SDM bukanlah sesuatu yang tabu, namun perlu dilakukan dengan

pertimbangan yang matang.

Page 13: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

11

2.1.2. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Kasmir (2007, h.145) perencanaan sumber daya manusia

kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan

analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah

tenaga kerja yang dibutuhkan serta persyaratan yang diinginkan.

Selanjutnya menurut Siagian (2009, h.41) salah satu definisi klasik tentang

perencanaan mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan

pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa

depan. Berarti bahwa apabila berbicara tentang perencanaan sumber daya

manusia, yang menjadi focus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang

diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia

tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan

pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.

Kemudian menurut Sutrisno (2009, h.33) perencanaan Sumber Daya

Manusia (SDM) merupakan fungsi utama yang harus dilaksanakan dalam

organisasi, guna menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk menduduki

berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat.

Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah

dan akan ditetapkan.

2.1.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Sutrisno (2009, h.65-66) berbicara masalah pengembangan

sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan

kualitas. Pengertian kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia tanpa

Page 14: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

12

disertai dengan kualitas sumber daya manusia yang baik akan menjadi beban

suatu perusahaan.

Organisasi harus memerhatikan skill, knowledge, dan ability (SKA) atau

kompetensi yang harus dipenuhi. Pengembangan sering kali dilakukan secara

tumpang tindih dengan arti pelatihan atau pendidikan. Pengembangan SDM

adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang

berbeda atau lebih tinggi didalam organisasi, biasanya berkaitan dengan

peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih

baik. Pengembangan mengarah pada kesempatan-kesempatan belajar yang

didesain guna membantu pengembangan para pekerja.

Kemudian dalam konteks SDM pengembangan dipandang sebagai

peningkatan kualitas SDM melalui program-program pelatihan dan pendidikan.

Apa yang dapat dijelaskan dari pengembangan sumber daya manusia adalah

tentang developmental practice dan membutuhkan kolaborasi dengan program-

program Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) untuk mencapai hasil yang

diinginkan.

Sedangkan pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan

penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan

yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan. Upaya ini dilakukan untuk

memperbaiki kontribusi produktif para karyawan dan mengembangkan SDM

menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat perusahaan lingkungan.

2.1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Pendekatan Ekonomi

Menurut Siagian (2009, h.4-8) pendekatan ekonomi merupakan

pendekatan yang paling erat hubungannya dengan pemahaman meningkatnya

Page 15: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

13

perhatian semakin banyak orang pada manajemen sumber daya manusia.

Dikatakan demikian karena summber daya manusia sering dipandang sebagai

salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh

satuan-satuan ekonomi. Alasan lain ialah bahwa salah satu kriteria utama yang

digunakan mengukur tingkat kesejahteraan ialah takaran ekonomi. Oleh karena itu

sering digunakan untuk analisis tingkat mikro. Didalam kaitan ini dapat

dinyatakan secara kategorial bahwa melihat manusia hanya sebagai salah satu alat

produksi merupakan persepsi yang tidak tepat untuk tidak mengatakan salah sama

sekali.

Dilihat dari segi teori maupun praktek dalam mengelola memang tidak

tidak dapat disangkal bahwa berbagai kegiatan suatu organisasi ekonomi, terdapat

berbagai faktor produksi seperti modal, peralatan baik masinal maupun

nonmasinal metode kerja, bahan mentah dan bahan baku serta manusia. Persepsi

yang keliru tentang peranan sumber daya manusia dapat pula timbul karena makin

menonjolnya penggunaan berbagai jenis mesin sebagai salah satu alat produksi.

Perkembangan teknologi antara lain berakibat pada penemuan berbagai jenis

mesin yang canggih. Penggunaan mesin-mesin yang canggih itu memang

memungkinkan peningkatan produksi karena kemampuannya yang besar,

kecepatannya yang tinggi dan cara bekerjanya yang akurat. Tambahan pula asal

penggunaannya cermat dan pemeliharaannya dilakukan dengan teliti, mesin dapat

digunakan untuk kurun waktu yang panjang.

Bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan

barang atau jasa tertentu. Suatu perusahaan pada umumnya tidak menghasilkan

sendiri bahan mentah atau bahan baku tersebut, kecuali oleh perusahaan besar

Page 16: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

14

yang bersifat oligopoli. Bahan-bahan tersebut biasanya dibelinya dari sumber-

sumber lain. Selanjutnya untuk itu sudah barang tentu diperlukan dana.

Disamping untuk pembelian, diperlukan pula biaya untuk pengangkutan,

penyimpanan, dan pemprosesan. Oleh karena itu, dapat dipahami bila pimpinan

perusahaan mengambil berbagai langkah guna menjamin bahwa:

a. Bahan mentah atau bahan baku dibeli dengan harga yang serendah mungkin.

b. Pengangkutan yang paling murah tetapi paling aman.

c. Waktu penyimpanan yang sesingkat mungkin dengan menempuh cara yang

paling aman.

d. Pemprosesan yang berlangsung sedemikian rupa sehingga tidak terjadi

pemborosan.

Kesemuanya itu dapat dipahami dan dibenarkan asalkan tidak mengabaikan

unsure manusia yang menangani dan mengelolanya.

Menurut Priyono (2008. h. 25) Pengembangan sumber daya manusia

dipandang dari aspek sosial ekonomi mengacu pada upaya penciptaan cita-cita

manusia karya yang memiliki produktivitas kerja tinggi. Produktivitas kerja

terkait erat dengan sumber daya manusia dalam proses produksi, sebab pada

dasarnya modal (capital) dan teknologi adalah hasil karya manusia. Peningkatan

produktivitas kerja berperan penting dalam meningkatkan standar hidup pekerja

disemua sektor ekonomi.

Produktivitas kerja berdampak pula pada peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan perluasan lapangan atau kesempatan kerja serta memperkuat dan

memantapkan keadaan ekonomi nasiona. Peningkatan produktivitas kerja dapat

dilakukan dengan berbagai pendekatan. Peningkatan produktivitas kerja dalam

Page 17: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

15

rangka pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan jalan

pendidikan formal, on the job training baik secara formal maupun informal,

secara self development. Pekerja secara individu meningkatkan kemampuan

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, melalui kursus, membaca ataupun

belajar dari kontak informal dengan pihak lain, serta peningkatan

pelayanan/program gizi dan kesehatan oleh pemerintah kepada masyarakat

bersangkutan. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan diarahkan selaras

dengan potensi ekonomi setempat.

Pembinaan sumber daya manusia dilakukan secara terpadu baik materi

yang diberikan maupun melibatkan diri pada berbagai organisasi terkait.

Pembinaan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya

mengacu pada masalah keterbelakangan, sehingga upaya pembinaan akan

mengkaitkan kelembagaan yang berhubungan dengan penanganan masalah

tersebut dari aspek sosial, ekonomi, dan politik. Pembinaan terpadu pada dasarnya

memiliki tujuan agar peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat tercapai,

sehingga harapan menciptakan manusia Indonesia seutuhnya dapat terwujud.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 1). Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan dan tujuan yang akan dicapai serta kemampuan yang

Page 18: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

16

dikembangkan adalah pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan

menengah pertama, menengah lanjutan dan perguruan tinggi.

Petani dihadapkan pada pilihan bagaiman membuat keputusan dalam

mengalokasikan waktunya. Total waktu yang dimiliki petani akan dialokasikan

untuk pilihan tidak bekerja atau bekerja pada usaha tani dan luar usaha tani.

Apabila petani lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk kegiatan luar usaha

tani, maka akan mengurangi alokasi waktu yang dicurahkan untuk kegiatan usaha

tani. Hal ini memberikan dampak berkurangnya penghasilan yang diperoleh dari

usaha tani. Kegiatan usaha tani tidak kompetitif dengan kegiatan luar usaha tani.

Imbalan yang diperoleh dari luar usaha tani lebih besar dibanding imbalan dari

usahatani. Petani yang berpendidikan rendah, tidak akan mendapatkan hasil yang

lebih baik. Cara-cara berusaha tani yang dilakukan tidak ada peningkatan ke arah

yang lebih baik, sehingga petani akan keluar dari kegiatan usahataninya dan

beralih ke sektor luar pertanian. Pada kenyataannya dengan kemampuan yang

terbatas, petani akan bekerja pada pekerjaan informal yang tidak memerlukan

kemampuan berpikir yang tinggi.

Secara spesifik hasil pengembangan sumber daya manusia ini berupa

peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap akan terlihat dari meningkatnya

pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani seperti :

a. penguasaan petani dalam hal sistem pengolahan lahan (land skill), yaitu

mengetahui cara mengolah atau memanfaatkan lahan dan hasilnya dengan

tidak merusak lingkungan, mampu berbuat dan terampil dalam memanfaatkan

lahan atau menanam jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan, serta

Page 19: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

17

dapat melakukan proses pengolahan hasil dengan baik dan berusaha menjaga

kesuburan lahan.

b. keterampilan melakukan pembibitan atau pengembangbiakan, penanaman,

pemeliharaan, pemanenan, dan pemasaran hasil, untuk kepentingan dirinya

sendiri atau bagi orang lain.

c. mampu menularkan pengetahuan dan keterampilannya kepada sesama petani,

terutama dalam bidang keterampilan mengolah, memelihara dan memasarkan

hasil usahanya.

Masyarakat menjadi rajin dan yakin akan kemampuan dan keterampilan

yang dimiliki dapat dijadikan sebagai modal usaha, mengetahui cara

memanfaatkan kesempatan untuk dapat menambah atau meningkatkan

penghasilan, dapat melakukan pekerjaan yang memiliki nilai ekonomis. Petani

yang umumnya memiliki lahan sempit dan dikelola secara tradisional,

menunjukkan kecenderungan akan mendapatkan penghasilan yang kecil, sehingga

petani berusaha mencari tambahan penghasilan ke luar usaha keluarga. Petani dan

anggota keluarganya yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, atau memiliki

keterampilan dan dalam kondisi sehat akan mencari peluang ekonomi yang lebih

menguntungkan, sehingga mereka akan mencari kegiatan yang dapat memberikan

imbalan yang lebih besar. Demikian pula mereka yang berpendidikan rendah,

dengan keterbatasan lahan, tidak memiliki keterampilan apapun cenderung akan

bekerja diluar usaha keluarga, baik pada usahatani maupun luar usahatani.

Pekerjaan yang diperoleh adalah pekerjaan informal, yang imbalannya kecil.

Disini terlihat bahwa perbedaan kualitas sumber daya manusia di tingkat petani

menunjukkan adanya perbedaan insentif yang di peroleh.

Page 20: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

18

Hubungan pengembangan sumber daya manusia dengan produksi usaha

tani dan pendapatan rumah tangga petani dapat di duga dengan menggunakan

bentuk umum fungsi produksi. Produksi usahatani ditentukan oleh tingkat

penggunaan input yang terdiri dari benih/bibit, pupuk, obat-obatan,jumlah tenaga

kerja dan kualitasnya, baik untuk tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar

keluarga. Secara teori pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan

rumah tangga petani akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan

pendapatan petani. Investasi sumber daya manusia yang dilakukan akan

mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, dari tidak mampu atau tidak

terampil menjadi mampu dan terampil, sehingga berdampak pada pada hasil

kerjanya. Petani akan lebih optimal dalam melakukan kegiatan produksi. Jadi

melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, produktivitas kerja petani dan

pendapatanya diduga akan meningkat. Rumah tangga petani akan mengalokasikan

waktu untuk bekerja pada kegiatan yang menguntungkan dan memberikan

manfaat bagi keluarganya.

2.2. Pendidikan

2.2.1. Pengertian Pendidikan

Menurut Sumarsono (2003, h.10) jenis dan tingkat pendidikan pada

umumnya dianggap dapat mewakili kualitas tenaga kerja. Pendidikan adalah suatu

proses yang bertujuan untuk menambah keterampilan, pengetahuan, dan

meningkatkan kemandirian maupun pembentukan kepribadian seseorang individu.

Hal-hal yang melekat pada diri orang tersebut merupakan modal dasar yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Makin tinggi nilai aset makin tinggi

pula kemampuan mereka untuk bekerja. Produktivitas mereka ditunjang oleh

Page 21: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

19

pendidikan, dengan demikian pendidikan dapat dipakai sebagai indikator mutu

tenaga kerja.

2.2.2. Pendidikan Berperan Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM)

Menurut Sumarsono (2003, h.58-59) peningkatan kualitas SDM menjadi

perhatian semua pihak dalam memasuki era mellineum ini. Terlebih dalam

suasana krisis multidimensi, masyarakat menbutuhkan dukungan berbagai pihak

untuk menghadapi persaingan bebas. Sebagaimana yang diketahui, untuk itu

pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

yang dimiliki.

Kemudian agar tidak tertinggal dengan masyarakat dan bangsa dunia,

maka peningkatan pendidikan menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan

potensi dasar yang dimiliki masyarakat dan bangsa Indonesia. Peningkatan

kualitas pendidikan akan memiliki makna bagi perbaikan kualitas Indonesia

secara keseluruhan. Krisis ekonomi memberi pengalaman, Negara-negara yang

mempunyai kualitas SDM baik akan lebih cepat bangkit dari krisis. Sementara

Negara yang memiliki SDM tidak baik akan kesulitan menghadapi krisis ekonomi

bahkan mengakibatkan krisis multidimensional.

Indikator kualitas SDM dapat berupa tingkat pendidikan dan tingkat

penduduknya. Seperti halnya Indonesia, untuk memacu pertumbuhan ekonomi

memerlukan SDM berkualitas. Namun, tingginya kualitas itu tidak dapat diukur

dengan angka-angka semata, melainkan diukur dengan apa yang dihasilkan.

Besarnya pengeluaran pemerintah dan masyarakat terhadap bidang pendidikan

Page 22: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

20

dan kesehatan menjadi ukuran yang menunjukkan perhatian pada usaha

pengembangan kualitas SDM.

2.3. Pengalaman

2.3.1. Pengertian Pengalaman

Pengalaman petani merupakan suatu pengetahuan petani yang diperoleh

melalui rutinitas kegiatannya sehari-hari atau peristiwa yang pernah dialaminya.

Pengalaman yang dimiliki merupakan salah satu faktor yang dapat membantu

memecahkan masalah yang dihadapi dalam usaha taninya. Hal ini sesuai dengan

pendapat (Liliweri dalam Erwin 2009, hal. 38), menyatakan bahwa engalaman

merupakan faktor personal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Pengalaman seseorang seringkali disebut sebagai guru yang baik, dimana

dalam mempersepsi terhadap sesuatu obyek biasanya didasarkan atas

pengalamannya. Pengalaman berusahatani tidak terlepas dari pengalaman yang

pernah dia alami. Jika petani mempunyai pengalaman yang relatif berhasil dalam

mengusaha kan usaha taninya, biasanya mempunyai pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang lebih baik, dibandingkan dengan petani yang kurang

berpengalaman. Namun jika petani selalu mengalami kegagalan dalam

mengusahakan usahatani tertentu, maka dapat menimbulkan rasa enggan untuk

Mengusahakan usahatani tersebut. Dan bila ia harus melaksanakan usahatani

tersebut karena ada sesuatu tekanan, maka dalam mengusahakannya cenderung

seadanya. Dengan demikian pengalaman petani dalam berusahatani merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi pertanian.

Pengalaman bertani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

petani dalam menerima suatu inovasi. Pengalaman berusahatani terjadi karena

Page 23: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

21

pengaruh waktu yang telah dialami oleh para petani. Petani yang berpengalaman

dalam menghadapi hambatan-hambatan usahataninya akan tahu cara

mengatasinya, lain halnya dengan petani yang belum atau kurang berpengalaman,

dimana akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan hambatan-hambatan

tersebut. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh petani maka diharapkan

produktivitas petani akan semakin tinggi, sehingga dalam mengusahakannya

usahatani akan semakin baik dan sebaliknya jika petani tersebut belum atau

kurang berpengalaman akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan (Hasan

dalam Erwin, 2009. h. 38-39)

2.4. Produksi

2.4.1. Pengertian produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana

produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Su’ud, (2007, h.

176) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah

keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses

produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,

mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia

Page 24: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

22

(http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/ diakses 6 januari

2014)

2.4.2. Faktor Produksi

Menurut Noor (2007, h.148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi

bahan baku, bahan penolong, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja

(manusia), dan energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia, Sari (2011, h. 31)

faktor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan

dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya

barang dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor

produksi. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama,

faktor produksi tetap (Fixed Input) adalah faktor produksi yang kuantitas nya

tidak bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada

meskipun output turun sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi varibel

(Variable Input), yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam

waktu yang relatif singkat dan sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

2.5. Karet

Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon berbatang

lurus. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brazil, Amerika Selatan, namun

setelah percobaan berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil

dikembangkan sehingga sampai sekarang Asia merupakan sumber karet alami. Di

Indonesia, Malaysia, dan Thailand tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan

pada tahun 1876. Tanaman karet pertama di Indonesia ditanam di kebun raya

Bogor.

Page 25: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

23

Sumber utama karet adalah pohon karet Hevea Brasiliensis. Kemudian

untuk mendapatkan karet alam, dilakukan penyadapan terhadap batang pohon

tanaman karet hingga dihasilkan getah kuning-kuningan yang disebut dengan

lateks. Lateks merupakan cairan atau sitoplasma yang berisi ± 30 persen partikel

karet. Oleh karena itu, pada tanaman karet lateks dibentuk dan terakumulasi dalam

sel-sel pembuluh lateks yang tersusun pada setiap jaringan bagian tanaman,

seperti pada bagian batang dan daun. Penyadapan lateks dapat dilakukan dengan

mengiris sebagian dari kulit batang (www.regonalinvesment.com/sipd/id/

commodity.php diakses 22 Januari 2014).

2.5.1. Perbedaan Karet Alam dengan Karet Sintetis

Menurut PS et al (2012, h.17) walaupun karet alam sekarang ini jumlah

produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik,

tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis.

Bagaimanapun, keunggulan yang dimiliki karet alam sulit ditandingi oleh karet

sintetis. Adapun kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet

sintetis adalah:

a. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna.

b. Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah.

c. Mempunyai daya aus yang tinggi.

d. Tidak mudah panas (low heat uild up).

e. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan (groove cracking

resistance).

Walaupun demikian, karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan

terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cenderung bisa dipertahankan

Page 26: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

24

supaya tetap stabil. Bila ada pihak yang menginginkan karet sintetis dalam jumlah

tertentu maka biasanya pengiriman atau suplai barang tersebut jarang mengalami

kesulitan. Hal seperti itu sulit diharapkan dari karet alam. Harga dan pasokan

karet alam selalu mengalami perubahan, bahkan kadang-kadang bergejolak. Harga

bisa turun drastis sehingga merusak pasaran dan merisaukan para produsennya.

Kadang-kadang karena suatu sebab seperti keluarnya peraturan pemerintah di

negara produsen yang menginginkan suatu kondisi tertentu terhadap industri karet

dalam negerinya, maka akan mempengaruhi pasaran internasional. Suatu

kebijaksanaan politik entah itu dari pihak pengusaha maupun pemerintah

memiliki pengaruh yang besar terhadap usaha perkaretan alam secara luas.

Dewasa ini jumlah produksi karet alam dari karet sintetis adalah 1 : 2.

Walaupun jumlah produksi karet alam rendah, bahkan hanya setengah dari

produksi karet sintetis, tetapi sesungguhnya jumlah karet produksi dan konsumsi

kedua jenis karet ini hampir sama. Berikut perbandingan antara keduanya:

Tabel 2

Perbandingan Produksi dan Konsumsi Karet Alam dan Karet Sintetis

No Jenis Karet Tahun

1990 2000 2005

1.

2.

Karet Alam

a. Produksi

b. Konsumsi

Karet Sintetis

a. Produksi

b. Konsumsi

1.262

108

10.310

65

1.501

139

10.335

130

2.267

218

10.606

176

Sumber: PS et al (Maret 2014)

Pengusaha karet sintetis rata-rata menyadari bahwa pemakaian karet

alam tidak bisa ditingkatkan tanpa menurunkan jumlah permintaan karet sintetis.

Dunia industri masih tetap memerlukan kedua jenis karet alam dan sintetis.Dua

jenis karet ini sebenarnya memiliki pasar tersendiri. Karet alam dan karet sintetis

Page 27: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

25

sesungguhnya tidak saling mematikan atau bersaing penuh. Keduanya mempunyai

sifat saling melengkapi atau komplementer.

2.5.2. Struktur Pasar dan Persaingan

Menurut PS et al (2012, h. 61-68) perkaretan Indonesia menghadapi

permasalah pokok pada pemasaran, terutama harga jual yang tidak stabil dan

cendurung menurun, biaya produksi yang terus-menerus meningkat, serta

persaingan pasar yang semakin berat di tingkat internasional.Persaingan bukan

hanya terbatas pada satu negara saja, melainkan sudah meluas hingga ke Negara-

negara penghasil karet sintetis.

a. Situasi Pasar Karet Alam

Beberapa tahun terakhir ini situasi pasar karet alam mengalami kelesuan.

Hal ini terutama terjadi karena:

1. Daya beli negara konsumen masih terbatas sebagai akibat resesi dunia yang

berkepanjangan.

2. Terjadinya kompetisi antara karet alam dengan karet sintetis menyusul harga

minyak bumi merosot.

3. Terjadinya perkembangan mata uang dunia yang tidak menentu, terutama

terhadap US dollar sehingga iklim pasar menjadi tidak menentu.

4. Laju pertumbuhan konsumsi karet alam tidak bisa mengimbangi laju

pertumbuhan produksinya, yaitu permintaan tinggi dari penawaran, serta

5. Teknologi yang terus berkembang menyebabkan semakin terdesaknya industri

karet alam oleh karet sintetis.

Salah satu permasalahan pokok adalah harga jual produk karet yang tidak

stabil dan cenderung menurun. Harga jual yang terjadi di pasar internasional ini

Page 28: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

26

sebenarnya merupakan masalah yang bukan hanya dihadapi oleh komoditas karet,

melainkan juga seluruh komoditas perkebunan.

Upaya peningkatan harga karet ke tingkat yang lebih wajar sangat

dibutuhkan untuk kelangsungan usaha, dengan harga rendah dan biaya produksi

yang terus meningkat akan menyebabkan banyak pengusaha yang mengalami

kerugian.

b. Peningkatan Biaya Produksi

Walaupun terjadi penurunan harga jual, biaya produksi tidak pernah

mengalami penurunan. Hal-hal yang menjadi sebab naiknya biaya produksi antara

lain sebagai berikut:

1. Harga bahan dan alat, gaji dan upah, serta biaya transportasi yang semakin

meningkat menyebabkan kenaikan biaya produksi. Penyebab ini mutlak terjadi

karena kenaikan barang lain yang secara tidak langsung mempengaruhi

kenaikannya.

2. Suku bunga bank ikut mempengaruhi kenaikan biaya produksi. Biasanya

modal selama mengusahakan tanaman adalah pinjaman dari bank. Jika bunga

bank meningkat, maka modal pun ikut meningkat. Dilain pihak, jika jumlah

pinjaman semakin bertambah, maka jumlah bunga pun semakin besar.

3. Meningkatnya beban pajak juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.

Semakin banyak jenis barang yang diproduksi akan semakin besar beban pajak

yang dikenakan pada barang tersebut.

4. Prosedur pengadaan barang maupun pekerjaan borongan yang relatif panjang

dan membutuhkan waktu yang relatif lama juga menyebabkan kenaikan biaya

Page 29: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

27

produksi. Ini disebabkan terutama karena oleh keadaan areal dan modal yang

tidak memadai sehingga harus menunggu waktu yang relatif lama.

5. Lokasi kebun dan proyek yang terlalu jauh dari kantor administrasi serta areal

yang terpisah-pisah di berbagai daerah yang berjauhan dapat menyebabkan

kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini misalnya terjadi pada

biaya angkut yang semakin besar untuk menghubungi lokasi yang satu dengan

yang lain. Selain itu, lokasi yang jauh memerlukan tenaga kerja yang lebih

banyak untuk mengkoordinasi lokasi kerja dengan kantor administrasinya.

6. Adanya bermacam-macam pengeluaran yang tidak relavan dengan kegiatan

menambah besarnya pengeluaran biaya produksi.

7. Adanya peraturan-peraturan yang menyebabkan banyak unsur-unsur biaya

berada di luar jangkauan pimpinan perusahaan, terutama penyusutan bunga dan

upah.

8. Produktivitas tanaman yang rendah juga dapat mempengaruhi kenaikan biaya

produksi. Produksi tanaman yang sudah terlalu tua sangat rendah, sedangkan

biaya perawatannya tinggi sehingga tidak efisien.

Semua yang telah disebutkan mendorong terjadinya kenaikan biaya

produksi. Biaya produksi ini berlaku pada kebun, penyusutan barang,

administrasi, pemasaran, bunga, pajak, dan sebagainya.

c. Peningkatan Daya Saing

Disamping harga jual yang tidak stabil dan cenderung menurun serta biaya

produksi yang terus meningkat, masalah lain yang tidak bisa diabaikan adalah

persaingan. Persaingan masa kini bukan hanya sekedar pertarungan antara sesama

negara produsen karet alam saja, tetapi juga harus berhadapan dengan negara-

Page 30: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

28

negara produsen karet sintetis. Beratnya persaingan ini ditandai dengan produksi

karet, baik alam maupun sintetis yang cenderung lebih besar dari permintaan serta

market share karet alam yang relatif lebih kecil dalam suplai karet di dunia. Hal

ini disebabkan share yang terbesar didominasi oleh karet sintetis sehingga

mekanisme pasar lebih banyak ditentukan oleh karet sintetis. Karena produsen

atau eksportir karet alam umumnya adalah negara-negara yang sedang

berkembang, seperti Malaysia, Indonesia, Birma, Thailand, dan lain-lain, maka

persaingan pun terjadi antara sesama negara yang sedang berkembang tersebut.

Perlu diambil langkah-langkah sebagai tindak lanjut yang konkret untuk

memperkuat daya saing karet alam di pasaran internasional. Langkah-langkah ini

diantaranya adalah meningkatkan efektivitas dan efesiensi pengusahaan karet

yang meliputi berbagai bidang yaitu bidang kultur teknis dan teknologi, bidang

pembiayaan dan keuangan, dan bidang pemasaran.

d. Strategi Pemasaran Karet Indonesia

Sebagaimana untuk mengupayakan peningkatan produksi guna

menyeimbangkan permintaan dan penawaran karet alam, maka mulai saat ini

Indonesia harus mampu menjalankan strategi pemasaran yang mencakup:

1. Menerobos pasaran baru

2. Meningkatkan market share

3. Membina market share yang ada, dan

4. Menyesuaikan pola produksi dengan permintaan pasar.

Strategi yang paling menonjol untuk dilaksanakan pola produksi dengan

permintaan pasar. Hal ini penting untuk merencanakan produk yang akan

Page 31: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

29

diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produksi. Tentu saja, tujuan utamanya

adalah menjaga agar harga jual tetap stabil.

2.5.3. Aneka Barang Karet

Menurut PS et al (2012, h.219-221) karet dapat diolah menjadi aneka jenis

barang yang sangat luas penggunaannya. Aneka jenis barang tersebut diantaranya

sebagai berikut:

a. Sepatu Karet

Sebelum munculnya mobil sekitar tahun 1910, sepatu karet sudah lama

dikenal dan merupakan barang karet tertua. Bahkan, hampir sebagian besar hasil

karet di dunia digunakan sebagai bahan pembuatan sepatu karet. Namun, setelah

muncul industri mobil, penggunaan karet untuk sepatu pun berkurang. Hingga

saat ini tercatat 10 persen dari produksi karet di dunia dipakai untuk membuat

sepatu karet.

b. Ban Sepeda

Ban sepeda terdiri dari ban dalam dan ban luar. Pembuatan ban luar lebih

rumit dibanding ban dalam. Pembuatan ban luar membutuhkan aneka macam

komponen seperti kawat baja, kanvas, dan telapak ban. Penyusunan dan

vulkanisasi harus dilakukan dengan teliti, sedangkan pembuatan ban dalam sepeda

hanya membutuhkan kompon karet.

c. Ban Mobil

Seperti ban sepeda, ban mobil juga terdiri dari ban dalam dan ban luar.

Pembuatan ban dalam dan ban luar ini memerlukan kekhususan untuk

memperoleh hasil yang baik.

d. Sabuk V

Page 32: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

30

Sabuk V dipakai untuk menggerakkan mesin besar dan mesin kecil seperti

pompa dan generator. Sabuk V juga dipakai untuk menggerakkan dinamo dan

ventilator didalam motor mobil.

e. Sabuk Pengangkut

Sabuk pengangkut berguna untuk mengangkut bahan-bahan yang harus

menempuh jarak yang cukup jauh. Kemudian dengan sabuk pengangkut jumlah

tenaga kerja dapat diperkecil dan waktu yang digunakan menjadi lebih singkat.

f. Pipa Karet

Pipa karet digunakan pada industri rumah tangga, industri besar, industri

kesehatan, dan lain-lain. Jenis alat yang menggunakan pipa karet antara lain

pompa ban, selang transfuse, pipa tabung las karbit, pipa pada kendaraan angkut

minyak, selang air, dan lain-lain.

g. Kabel

Sebelum perang dunia II dikenal dua jenis kabel, yaitu kabel berisolasi

kertas dan berisolasi karet. Setelah perang selesai, industri kabel banyak yang

menggunakan plastik sebahan isolasi. Kabel karet mudah dibengkokkan sehingga

penggunaannya sebagai kabel listrik maupun telekomunikasi sangat cocok,

apalagi dewasa ini dikembangkan penggunaan kabel bawah tanah.

h. Pembungkus Logam

Pembungkus logam tersebut dari kompon karet. Pembungkusan

dimaksudkan untuk mencegah karat dan aus. Pemakaian komponen akhirnya

meluas untuk membungkus pipa, tangki, dan sebagainya.

i. Bantalan Karet

Page 33: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

31

Karet dapat digunakan untuk bantalan jembatan. Bantalan jembatan

merupakan unsur yang penting karena mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu

menahan tekanan yang sangat berat. Selain itu, karet juga dapat digunakan sebagai

bantalan dermaga yang berfungsi menghindarkan benturan antara kapal dengan

dinding pelabuhan pada waktu kapal merapat.

j. Rol Karet

Rol karet yang dimaksud adalah rol yang dilapisi vulkanisat karet.Rol

karet terdiri dari bagian dalam rol yang terbuat dari baja, besi tulang, kuningan,

atau perunggu, sedangkan bagian luar terdiri atas lapisan vulkanisat karet. Rol

karet banyak digunakan di pabrik kertas, baja, tenun, dan sebagainya. Di pabrik

kertas, rol ini digunakan untuk meratakan bubur kertas atau pulp guna

mendapatkan permukaan yang licin. Di pabrik baja, rol karet digunakan untuk

penyempurnaan terakhir dari lembar baja. Di pabrik tenun, rol digunakan dalam

proses pengelantangan atau pemutihan.

k. Lantai Karet

Lantai yang dibuat dari campuran bahan karet banyak digunakan untuk

lantai senam, olah raga bela diri, dan sebagainya. Sebagaimana yang diketahui,

dengan berkembangnya teknologi perkaretan penggunaannya menjadi semakin

luas untuk lantai kamar tidur, lantai rumah sakit, dan sebagainya.

l. Karet Spons dan Busa

Karet spons merupakan karet berongga halus atau berpori-pori yang terdiri

dari banyak sel sehingga disebut juga karet seluler. Bila porinya halus, disebut

karet mikro seluler. Karet spons berbeda dengan karet busa walaupun

Page 34: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

32

kelihatannya hampir sama. Karet spons dibuat dari karet padat, sedangkan karet

busa dibuat dari lateks pekat.

m. Karpet Berlapis Karet

Karpet berlapis karet merupakan karpet yang pada bagian bawahnya diberi

lapisan karet atau kompon lateks. Karpet ini banyak digunakan sebagai pelapis

lantai yang bisa lepas.

2.6. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian dari penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis

sebagai berikut :

a. Variabel pendidikan diduga berpengaruh secara positif terhadap produksi

karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

b. Variabel pengalaman diduga berpengaruh secara positif terhadap produksi

karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

Page 35: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2008, h. 104).

Populasi dalam penelitian ini yang diambil oleh penulis adalah jumlah

petani karet yang ada di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat yang

terdiri dari 9 Desa yaitu Gampong Mesjid, Peunia, Simpang, Tanjong Bungong,

Putim, Pasie Jeumpa, Pungkie, Pasie Ara, Keude Tanjong karena menurut penulis

di sembilan desa tersebut merupakan daerah yang menonjol produksi karetnya

dengan jumlah populasi sebanyak 1921 orang. Jumlah sampel dapat di lihat pada

tabel 3 berikut:

Tabel 3

Jumlah petani karet Menurut Desa Di Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat

No Nama Desa Populasi

1 Gampong Mesjid 224

2 Peunia 231

3 Simpang 176

4 Tanjong Bungong 273

5 Putim 150

6 Pasie Jeumpa 253

7 Pungki 221

8 Pasie Ara 215

9 Kuede Tanjoeng 178

Jumlah 1921

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Kaway XVI , Kabupaten Aceh Barat (Maret 2014)

Page 36: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

34

Berdasarkan tabel 3 di atas jumlah populasi sebanyak 1921 yang tersebar

pada 9 desa. Dari jumlah populasi tersebut diambil sampel menggunakan rumus

Slovin dengan derajt kesalahan 15 persen sebagai berikut.

n

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Nilai Kritis (batas Ketelitian)

Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai kritis (e) yang digunakan sebesar

15 persen, dengan jumlah populasi (N) sebesar 1921. Dengan demikian jumlah

sampel (n) dalam penelitian ini adalah :

= 43,44

Hasil perhitungan menunjukan bahwa jumlah sampel adalah sebanyak

43,44 sampel, sehingga dibulatkan menjadi 43 sampel. selanjutnya penelitian ini

Page 37: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

35

dalam pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode acak (simple random

sampling).

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data primer adalah merupakan data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer secara

khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang sudah

disediakan oleh peneliti. Sumber data primer diperoleh dengan melakukan

pertanyaan kepada petani karet yang terpilih sebagai sampel didasarkan pada

kuisioner yang telah dipersiapkan.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. kuisioner adalah mengumpul informasi dengan mengajukan sejumlah

pertanyaan secara tertulis kepada responden, Adapun pertanyaan diberikan

kepada para petani karet di Kecamatan Kaway XVI dengan dibentuk oleh

kuisioner yang telah dipersiapkan dengan mengambil sejumlah sampel

penelitian.

2. Studi pustaka dari berbagai literartur, buku, majalah, Koran, jurnal, internet

dan lain-lain.

3.3. Model Analisis Data

Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan yaitu menggunakan

analisa Regresi berganda, analisa korelasi dan uji t yang akan diolah dengan

menggunakan program komputer statistik SPSS 17 dengan penjelasan berikut ini

Page 38: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

36

a) Analisa Regresi Berganda

Menurut Sarwoko (2005, h.93) untuk mendapatkan hasil yang lebih

signifikan serta memudahkan dalam proses penghitungan maka persamaan regresi

linier berganda yang dilihat dalam bentuk Semi Log adalah sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2+e ............................................................................... (1)

Dimana:

y = Produksi Karet (variabel terikat) yang diukur dalam kilo gram

x1 = pendidikan petani (variabel bebas) yang diukur dalam tahun

x2 = pengalaman (variabel bebas) yang diukur dalam tahun

b0 = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi x1

b2 = Koefisien regresi x2

e = Error term (kesalahan pengganggu)

b. Analisis Korelasi

Korelasi linier berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang

terjadi antara variabel terikat (Y) dan beberapa variabel bebas (X1, X2... Xn) yaitu:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi berganda, disimbolkan dengan R2

merupakan

ukuran kesesuaian garis regresi linier berganda terhadap suatu data.

2. Koefisien Korelasi (R)

Menurut Syakhiruddin (2008, h.263) Koefisien korelasi merupakan suatu

koefisien yang menjelaskan keeratan hubungan keterkaitan antara variabel bebas

(X) dengan variabel tak bebas (Y). Kemudian menurut Firdaus (2004, h.12) secara

terperinci kriteria interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

37

a. 0,9 sampai mendekati 1 (plus atau minus) menunjukkan adanya derajat

hubungan yang sangat tinggi.

b. 0,7 sampai dengan 0,8 (plus atau minus) menujukkan derajat hubungan yang

tinggi.

c. 0,5 sampai dengan 0,6 (plus atau minus) menujukkan adanya korelasi yang

sedang.

d. 0,3 sampai dengan 0,4 (plus atau minus) menujukkan adanya korelasi yang

rendah.

e. 0,1 sampai dengan 0,2 (plus atau minus) berarti hubungan itu sangat rendah.

f. 0,0 berarti tidak terdapat korelasi.

3. Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien Korelasi Parsial merupakan koefisien dua variabel, jika variabel

lainnya konstan.

4. Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien Determinasi Parsial ini dapat menghitung besarnya sumbangan

satu variabel bebas terhadap variasi (naik turunnya) nilai variabel terikat, jika

variabel bebas lainnya dianggap konstan.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi poperasional variabel merupaknan batasan yang diberikan pada

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi variabel yang digunakan

dalam model analisis adalah sebagai berikut :

1. Produksi karet (Y) adalah dapat di definisikan sebagai hasil dari tanaman

karet yang ditentukan oleh jumlah karet yang dihasilkan dalam setiap

panen, dengan satuan hitung kilo gram (Kg).

Page 40: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

38

2. Pendidikan (X1) adalah. suatu proses yang bertujuan untuk menambah

keterampilan, pengetahuan, dan meningkatkan kemandirian maupun

pembentukan kepribadian seseorang individu, dengan satuan hitung tahun.

3. Pengalaman (X2) adalah merupakan suatu pengetahuan petani yang

diperoleh melalui rutinitas kegiatannya sehari-hari atau peristiwa yang

pernah dialaminya, dengan satuan hitung lama bertani (tahun).

3.5. Pengujian Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parameter rata-rata bila sampel

berukuran kecil (n≤30) dan ragam populasi tidak diketahui. Hasan (2009, h.42)

2

2

1 r

rntt

........................................................................................................ (3)

Keterangan :

N = jumlah sample

R = koefisien korelasi

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Ho ; β = 0, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

2. H1 ; β ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dengan sendirinya Ho

ditolak, dan H1 diterima.

b. Apabila t tabel lebih besar dari pada t hitung maka dengan sendirinya

H1ditolak, dan Ho diterima.

Page 41: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

39

Menghitung Nilai F hitung

Nilai F-hitung dapat dicari dengan rumus (Supranto 2005, h. 207)

Kriteria pengujian

Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan

sebagai berikut :

a. H0 diterima dan Hi ditolak apabila F hitung < F Tabel, yang artinya variabel

independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi secara signifikan

terhadap variabel dependen.

b. H0 ditolak dan H1 diterima apabila F hitung > F Tabel, yang artinya variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 42: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif Variabel

Kecamatan Kaway XVI merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kabupaten Aceh Barat dengan luas wilayah 510,18 KM2. Setelah pengumpulan

data yang berupa data sumber daya petani yaitu Pendidikan, Pengalaman bertani,

dan produksi tanaman karet di Kecamatan Kaway XVI, penulis hanya meneliti

sebagian desa yang ada di Kecamatan Kaway XVI yang terdiri dari 9 (sembilan)

desa, dari data tersebut jumlah sampel yang diambil oleh penulis sebanyak 44

orang yang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya penulis melakukan analisis

data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan

pengalaman bertani terhadap peningkatan produksi karet di Gampong Mesjid,

Peunia, Simpang, Tanjong Bungong, Putim, Pasie Jeumpa, Pungkie, Pasie Ara,

Keude Tanjong. Dari hasil analisis data yang digunakan adalah untuk

membuktikan hipotesis tersebut benar adanya, Gampong Mesjid, Peunia,

Simpang, Tanjong Bungong, Putim, Pasie Jeumpa, Pungkie, Pasie Ara, Keude

Tanjong, merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat yang

sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang

dilihat berdasarkan dari pendidikan, pengalaman bertani, dan produksi. Berikut ini

merupakan data tabel Komposisi responden untuk masing masing desa sampel

pendidikan respondennya beragam sesuai dengan karakteristik pendidikan

masyarakat di desa bersangkutan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

41

Tabel 4

Jumlah Responden Menurut Pendidikan

Di Kecamatan Kaway XVI

Nama Desa Tingkat Penddikan

Jumlah SD SMP SMA P.Tinggi

Gampong Mesjid 0 4 2 1 7

Peunia 0 4 2 0 6

Simpang 0 2 2 0 4

Tanjong Bungong 0 2 2 0 4

Putim 1 4 0 0 5

Pasie Jeumpa 0 2 2 0 4

Pungki 0 4 1 1 6

Pasie Ara 0 2 1 0 3

Kuede Tanjoeng 1 3 0 0 4

Jumlah 2 27 12 2 43

Sumber : data Primer diolah maret 2014

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang tamat SD ada 2

orang, responden dengan pendidikan terakhir SD berjumlah 2 orang, responden

dengan pendidikan terakhir SMP berjumlah 27 orang, responden dengan

pendidikan terakhir SMA berjumlah 12 orang, dan responden yang lulus dari

perguruan tinggi atau Universitas berjumlah 2 orang. Dari data tersebut dapat

dilihat bahwa sebagian besar rata-rata pendidikan responden adalah tamat SMP.

Tabel 5

Jumlah Responden Menurut Lamanya atau Pengalaman Bertani

di 9 desa yang ada di Kecamatan Kaway XVI

No Lama Bertani

(Tahun)

Responden

(Jiwa)

Persentase

(%)

1 5 – 10 24 55,81

2 11 – 16 4 9,30

3 17 – 21 7 16,28

4 22 – 27 8 18,60

Jumlah 43 100

Sumber : data primer diolah maret 2014

Dari tabel 5 di atas pengalaman bertani karet responden di masing- masing

desa adalah berbeda. Karakteristik lama berkebun karet responden yang paling

banyak adalah lama berkebun karet 5 sampai 10 tahun sebanyak 24 orang,

Page 44: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

42

selanjutnya di ikuti dengan lama berkebun karet 22 sampai 27 tahun sebanyak 8

orang, selanjutnya petani yang berpengalaman 17 sampai 21 tahun sebnayak 7

orang, dan pengalaman petani 11 sampai 26 tahun adalah ssebanyak 4 orang. Ini

memberi makna bahwa sebagian besar responden adalah petani karet yang sudah

berpengalaman.

Tabel 6

Jumlah produksi karet dalam 1 kali panen

Di Kecamatan Kaway XVI

Desa Luas Areal

(Ha)

Produksi dalam 1 kal

panen

(Kg)

Responden

(jiwa)

Gampong Mesjid 7 266 7

Peunia 6,5 194 6

Simpang 4,5 159 4

Tanjong Bungong 4 144 4

Putim 5 130 5

Pasie Jeumpa 4 191 4

Pungki 6,5 155 6

Pasie Ara 3 90 3

Kuede Tanjoeng 4 136 4

Jumlah 41 1476 43 Sumber : data Primer di olah Maret 2014

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dijelaskan bahwa produksi karet dari 9

desa yang ada di Kecamatan Kaway XVI rata – rata produksi dalam 1 kali panen

berkisar antara 30 – 40 Kg per hektar. Dapat kita lihat di Gampong Mesjid jumlah

petani 5 orang memiliki luas lahan masing-masing 1 hektar dengan total produksi

sebesar 266 Kg dalam 1 kali panen. Begitu pula di Desa Peunia setiap petani

memliki luas lahan berkisar antara 1-1,5 hektar dengan dengan total produksi

sebesar 194 Kg dalam 1 kali panen dari jumlah luas lahan 7,5 hektar. Kemudian di

Desa Simpang jumlah luas areal sebesar 7,5 hektar dan dalam 1 kali produksi

sebesar 30-60 Kg dengan total produksi sebesar 166 kg. Selanjutnya di Desa

Tanjong Bungong memiliki luas areal sebesar 4 Ha dari 4 responden, dan dalam 1

Page 45: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

43

kali produksi petani dapat memproduksi karet 30-45 Kg per hektar dan dengan

total produksi sebesar 159 Kg. Demikin pula di Desa Putim dari 5 responden

memiliki total luas areal sebesar 5 hektar dengan total produksi 144 kg, dalam 1

kali panen mampu memproduksi 30-35 Kg per hektar. Kemudian di Desa Pasie

Jeumpa meliki total luas areal sebesar 4 hektar dari 4 responden dengan total

produksi sebesar 130 Kg , sedangkan di Desa Pungki total produksi sebesasr 191

Kg dan total luas areal sebesar 6,5 dari jumlah respnden di desa Pungki sebanyak

6 orang. Demikian di Desa Pasie Ara meliki total luas areal sebesar 3 hekta dari 3

responden dan total produksi dari setiap respondean sebesar 90 kg. Dan yang

terkhir adalah Desa Keude Tanjoeng memiliki jumlah total luas areal sebesar 4

hektar dari 3 responden dan masing-masing responden memiliki 1 hektar lahan

karet dan jumlah produksi dalam sekali panen sebesar 136 Kg dari setiap

responden. Dan dapat kita amati yang meliki jumlah produksi tertinggi adalah

Desa Gampong Mesjid dengangan total produksi sebesar 266 Kg dengan luas

areal sebeesar 7,5 hektar, dan prodksi terendah adalah Desa Pasie Ara dengan

total produksi sebesar 90 Kg per Hektar dengan total luas lahan sebesar 3 Hektar.

Selanjutnya penulis melakukan analisis statistik yang digunakan untuk

membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisa regresi linier

berganda, analisa korelasi dan uji t yang diolah melalui program komputer

statistik SPSS 17, dengan variabel dependent (Y) dan variabel independent (X)

adalah sebagai berikut :

Y = Produksi Karet

X1 = Pendidikan

X2 = Pengalaman

Page 46: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

44

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan

oleh Sumber Daya Petani yaitu Pendidikan, Pengalaman terhadap Produksi Karet

di Kecamatan Kaway XVI yang akan dianalisis dengan menggunakan model

analisis regresi berganda yang akan di olah melalui Program Statistik SPSS 17.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil akhirnya sebagai berikut:

Tabel 7

Descriptive Statistics

Variabel Mean Std. Deviation Observasi (N)

produksi 1648.3256 385.51164 43

pendidikan 9.9302 2.08618 43

pengalaman 13.9535 5.79389 43

Sumber : Hasil Regresi (diolah Maret 2014)

Berdasarkan tabel 7 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa Rata-rata

variabel Produksi tanaman karet di Kecamatan Kaway XVI adalah 1648.3 dengan

standar deviasi 385.5. Sedangkan Rata-rata Variabel Pendidikan adalah 9.97 tahun

dengan Standar deviasi 2.08618. Sedangkan Rata-rata variabel Pengalaman adalah

sebesar 13.95 tahun dengan Standar deviasi sebesar 5.79389. Sedangkan N

menyatakan jumlah observasi yaitu sebanyak 43 responden.

4.2.1. Analisis Koefesian Korelasi dan Determinasi

Pengaruh Sumber daya petani yaitu Pendidikan, dan pengalaman terhadap

produksi karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. dengan

menggunakan analisis ini secara kongkrit dilakukan terhadap koefisien

determinasi. Adapun koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui

dengan penggunaan hasil perhitungan sebagai berikut :

Page 47: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

45

Tabel 8

Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi

No Variabel Produksi Pendidikan Pengalaman

1 Pearson Correlation

a. Produksi

b. Pendidikan

c. Pengalaman

1000

.615

.411

.615

1.000

-.014

.311

-.014

1.000

2 Model

a. Koefesien Korelasi (R)

b. Koefesien Determinasi Adjusted

c. Koefesien Determinasi (R2)

.745

.555

.533

Sumber : Hasil Regresi (diolah Maret 2014)

Berdasarkan tabel 8 di atas peneliti dapat menjelaskan bahwa Koefesien

korelasi variabel bebas (Pendidikan dan Pengalaman) di peroleh R = 0,745 secara

positif menjelaskan terdapat hubungan yang kuat dan positif antara Pendidikan

(X1), dan Pengalaman (X2) terhadap Produksi karet (Y) dengan keeratan

hubungan 74,5 persen, dari hasil R tersebut apabila Pendidikan (X1) semakin

tinggi, dan semakin lama Pengalaman (X2) yang dimiliki petani, maka Produksi

karet juga akan mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh

Pendidikan (X1), dan Pengalaman (X2) terhadap Produksi karet (Y) di Kecamatan

Kaway XVI. Koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan

menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Koefesien determinasi = r2 x 100%

Koefesien determinasi = (0,745)2 x 100%

Koefesien determinasi = 55,5 %

Page 48: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

46

Berdasarkan kriteria interprestasi untuk menentukan keeratan hubungan

atau korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai koefisien

korelasi sebagai patokan (Hasan 2003, h. 234) :

1. 0,9 sampai mendekati 1 menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat

kuat dan positif.

2. 0,7 sampai dengan 0,8 menunjukkan derajat hubungan yang kuat dan positif

3. 0,5 sampai dengan 0,6 menunjukkan derajat hubungan korelasi yang sedang.

4. 0,3 sampai dengan 0,4 menunjukkan adanya derajat korelasi yang rendah.

5. 0,1 sampai dengan 0,2 yang artinya hubungan derajat korelasi sangat rendah.

6. 0,0 tidak ada korelasi.

Berdasarkan perhitungan diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa nilai

koefesien determinasi Adjusted bernilai 53,3 persen. Dan menghasilkan R2 (R

square) sebesar 55,5 persen. Pada penelitian ini menggunakan dua variable bebas

sehingga yang digunakan untuk menjelaskan adalah Koefisien Diterminasi

Adjusted. Hal ini berarti 53,3 persen dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan

dan pengalaman, sedangkan sisanya sebesar 46,7 persen di pengaruhi oleh

variabel lain di luar model.

4.2.2. Uji Regresi Linier Berganda dan Uji t (Uji parsial/individual)

Uji t digunakan uf ntuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar

variabel bebas pendidikan (X1), dan pengalaman (X2) terhadap Produksi karet (Y)

secara individual dengan tingkat kepercayaan (level of confidence 95%) yaitu :

Page 49: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

47

Tabel 9

Hasil Regresi Nilai t-hitung

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95.0% Confidence

Interval for B

B Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 118.463 221.842 .534 .596 -329.896 566.821

Pendidikan 114.790 19.494 .621 5.888 .000 75.391 154.189

Pengalaman 27.948 7.019 .420 3.982 .000 13.762 42.134

Sumber : Hasil Regresi (diolah Maret 2014)

Berdasarkan tabel 9 di atas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pendidikan (X1)

Berdasarkan tabel 7 diatas dapat terlihat bahwa untuk variabel Pendidikan

nilai thitung > ttabel (5,888 > 1,684), atau nilai signifikan lebih kecil dari α 0,05.

Yaitu 0,00 < 0,05, berarti H0 ditolak H1 diterima, sehingga secara individual

variabel pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap produksi Karet di

Kecamatan Kaway XVI. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan petani tentang karet maka akan tinggi pula tingkat produksi Karet

yang di hasilkan oleh petani.

b. Pengalaman (X2)

Dari tabel 9 di atas terlihat bahwa variabel pengalaman thitung > ttabel

(3.982 > 1,684) atau karena nilai signifikan lebih besar dari α 0,05. Yaitu 0,00 <

0,05, berarti H0 ditolak H1 diterima, sehingga secara individual variabel

Pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap Produksi Karet, artinya

semakin lama pengalaman petani maka sangat berpengaruh terhadap produksi

Karet yang dihasilkan oleh petani.

Page 50: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

48

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear

berganda akhir estimasi sebagai berikut :

Y= a + b1 X1 + b2 X2+e

Y= 118.463 + 114.790 + 27.948

Persamaan regresi linear berganda diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta

sebesar 118.463, nilai konstanta ini menyatakan apabila semua variabel bebas

(Pedidikan, dan Pengalaman), maka produksi karet di Kecamatan Kaway XVI

sebesar 118.463 Kg.

b. Koefisien regresi dari variabel Pendidikan (X1)

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi

X1 sebesar 114.790 hal ini menyatakan bahwa apabila pendidikan terjadi

peningkatan 1 tahun, dan berpengaruh positif terhadap produksi karet. Jika setiap

petani karet memiliki pendidikan yang lebih tinggi satu tahun maka produksi karet

akan bertambah sebesar 114.790 Kg dengan asumsi variabel lain di anggap tetap.

c. Koefisien regresi dari variabel Pengalaman (X2)

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefesien regresi dari

X2 sebesar 27,948 hal ini menyatakan bahwa apabila berpengaruh positif terhadap

peningkatan produksi karet di Kecamatan Kaway XVI, jika pengalaman petani

karet bertambah 1 tahun maka produksi karet bertambah sebesar 27,948. dengan

asumsi variabel lain di anggap tetap.

Page 51: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

49

Bedasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa Sumber Daya petani berpengaruh secara signifikan terhadap

produksi karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

4.2.3. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji keberartian semua variabel bebas yaitu

Pendidikan (X1), Pengalaman (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikat

Produksi Karet (Y). Hasil perhitungan nilai Fhitung dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 10

Hasil Regresi Uji F

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3464041.393 2 1732020.696 24.939 .000a

Residual 2777966.049 40 69449.151

Total 6242007.442 42

Sumber : Hasil Regresi (diolah Maret 2014)

Berdasarkan tabel 10 di atas nilai Fhitung sebesar 24.939 > Ftabel 3.2317

dikarenakan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 (derajat signifikan), yaitu

0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak H1 diterima, maka variabel Pendidikan dan

Pengalaman secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap produksi Karet di kecamatan kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat.

4.3. Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel pendidikan

mempunyai hubungan secara positf yang signifikan terhadap produksi karet di

Kecamatan Kaway XVI yaitu nilai thitung > ttabel (5.888 > 1,684). pendidikan

Page 52: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

50

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi Karet di Kecamatan

Kaway XVI terbukti dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari α 0,05 yaitu

sebesar 0,000. Untuk variabel pengalaman mempunyai hubungan secara positif

yang signifikan terhadap produksi Karet di Kecamatan Kaway XVI yaitu nilai

thitung > ttabel ( 3.982> 1,684) dengan menggunakan sisi kiri, artinya apabila tingkat

pendidikan para petani semakin tinggi maka tingkat produksi karet akan baik.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa produksi Karet

rata-rata di Kecamatan Kaway XVI adalah 30-60 kilo gram dalam 1 kali panen,.

Produksi tanaman dipengaruhi oleh luas areal tanaman karet. Semakin luas areal

tanaman karet maka semakin banyak pula jumlah produksi yang di hasilkan, faktor

pendidikan dan pengalaman bertani juga mempengaruhi peningkatan produksi

tanaman karet, semakin banyak pengetahuan dan pengalaman tentang bertani

maka hasil produksinya juga akan semakin memuaskan.

Page 53: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Pembuktian variabel Pendidikan, dan Pengalaman terhadap produksi Karet

di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat dilakukan pengujian secara

persial dengan uji t pada jumlah kepercayaan (level of coffidensi 95%) pada taraf

nyata (α)=0,05 yaitu :

a. Variabel pendidikan di peroleh thitung sebesar 5,888 lebih besar dari ttabel

sebesar 1,684 artinya secara partial variabel Pendidikan berpengaruh

signifikan terhadap produksi karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat.

b. Variabel Pengalaman di peroleh thitung sebesar 3.982 lebih besar dari ttabel

sebesar 1,684 artinya secara partial variabel Pengalaman berpengaruh

signifikan terhadap produksi karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat.

c. Selanjutnya nilai sebesar Fhitung 24.939 > Ftabel 3.2317, sehingga secara

keseluruhan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan

pengalaman terhadap produksi karet di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten

Aceh Barat.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa faktor pendidikan dan lama bertani atau pengalaman sangat

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produksi Karet di Kecamatan

Kaway XVI. Dengan asumsi semakin lama penglaman bertani maka semakin baik

pula tingkat produksi karet yang di hasilkan oleh petni itu sendiri. Begitu pula

Page 54: ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA PETANI TERHADAP …repository.utu.ac.id/266/1/I-V.pdf · pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

52

dengan tingkat pendidikan petani, semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakinbanyak pengetahuan tentang bertani karet yang di dapat, sehingga

produksi karet juga akan meningkat.

5.2. Saran-saran

Saran yang perlu di perhatikan oleh Pemerintah Daerah yakni :

1. Perlu adanya dukungan dari Pemerintah Daerah terutama Pemerintah

Kabupaten Aceh Barat baik dukungan berupa moril dan materil.

2. Untuk meningkatkan produksi dan pendapatan Petani Karet di Kecamatan

Kaway XVI sebaiknya dilakukan pengarahan atau penyuluhan kepada para

petani karet, agar hasil produksi lebih baik dan kualitas.

3. Mengingat luasnya lahan kering/lahan kosong yang ada saat ini di Kecamatan

Kaway XVI maka dibutuhkan kebijakan pemerintah daerah untuk

mengusahakan agar lahan-lahan kosong itu dapat di manfaatkan menjadi lahan

perkebunan karet sehingga selain dapat meningkatkan produksi tanaman karet

juga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani dan mengurangi

angka pengangguran di Kabupaten Aceh Barat.

4. Di harapkan bagi penulis selanjutnya dapat menggunakan metode lain dalam

mengganalisis, sehingga hasilnya dapat di bandingkan dengan penelitian yang

menggunakan metode dalam skripsi ini. Serta kekurangan-kekurangan yang

lainnya dapat di perbaiki.