ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah...

18
ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND IMAGE, DAN BRAND LOVE TERHADAP WORD OF MOUTH FASHION SPORTSWEAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: BINTANG ASHARI NURROKHMANA B 100 120 198 PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah...

Page 1: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND

IMAGE, DAN BRAND LOVE TERHADAP WORD OF MOUTH

FASHION SPORTSWEAR

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

BINTANG ASHARI NURROKHMANA

B 100 120 198

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

1

ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND IMAGE

DAN BRAND LOVE TERHADAP WORD OF MOUTH FASHION

SPORTSWEAR

Abstrak

Meningkatnya penggunaan media sosial di Indonesia merupakan indikator

bahwa perilaku konsumen mulai berubah dari konvensional ke teknologi digital

yaitu media sosial. Media sosial kini telah digunakan sebagai media pemasaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh social media marketing, brand

image, dan brand love terhadap word of mouth fashion sportswear. Metode

penelitian yang digunakan adalah riset kuantitatif. Pemilihan sampel dengan

metode teknik non-probability sampling tipe purposive sampling. Dengan

menyebarkan kuesioner berbasis elektronik, data dikumpulkan dari 130 responden

di berbagai kota di Jawa Tengah. Teknik analisis menggunakan program software

Statistical Package for Social Science (SPSS). Hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa social media marketing, brand image, dan brand love

berpengaruh secara positif terhadap word of mouth.

Kata kunci : social media marketing, brand image, brand love, dan word of

mouth.

Abstract

The increasing use of social media in Indonesia is an indicator that

consumer behavior starts to change from conventional to digital technology that

is social media. Social media has now been used as a marketing medium. This

study is aims to measure the influence of social media marketing, brand image,

and brand love towards word of mouth fashion sportswear. The research method

used is quantitative research. The sample selection technique is using non-

probability sampling type of purposive sampling. By spreading electronic based

questionnaire, the data collected from 130 respondents in various city in Central

Java. The analysis technique used a software program Statistical Package for

Social Science (SPSS). The results of this study indicates that social media

marketing, brand image, and brand love affects positively towards word of mouth.

Keywords: social media marketing, brand image, brand love, and word of mouth

1. PENDAHULUAN

Page 6: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

2

Pasar Indonesia sangat potensial untuk merek fashion dan sportswear

Internasional dalam memperluas pangsa produk mereka. Survei komprehensif

dilakukan oleh McKinsey & Company "Konsumen Baru Indonesia", yang

menunjukkan pengeluaran tahunan pakaian jadi di Indonesia adalah $ 22 miliar

dan diprediksi akan tumbuh hingga $ 57 miliar pada tahun 2030 dengan tingkat

pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 5%. Kemudian jumlah pengguna internet

di Indonesia pada tahun 2016 terdapat 132,7 jiwa dan terus tumbuh tiap tahunnya

(APJII & Puskakom UI, 2014).

Lalu media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi

pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya

bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi yang meliputi

blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual (Kaplan & Haenlein, 2010).

Tingkat aktivitas pengguna media sosial di Indonesia tahun 2017

menunjukkan pengguna platform Instagram 14%, Twitter 11%, Facebook 9%,

Pinterest 6%, Skype 6%, Line 6%, Whatsapp messaging 12%, dan LinkedIn 7%

(http://tukangmarketing.com). Pada Top Brand Index kategori fashion sportswear

2014-2017 menunjukkan empat merek teratas di Indonesia adalah Nike, Adidas,

Puma, dan Reebok (http:\\www.topbrand-award.com).

Menurut Cowden (2014) social media marketing tidak hanya

memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka, tetapi

juga memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain. Untuk

melakukan social media marketing penting untuk menentukan segmen pelanggan

untuk bisnis tersebut. Masyarakat sekarang mempunyai pola konsumsi dalam

membeli suatu produk. Mereka cenderung lebih menyukai membeli barang

bermerek. Fenomena ini dapat menguntungkan namun menantang bagi manajer

merek untuk menemukan faktor-faktor yang membuat konsumen untuk selalu

terikat dengan merek favoritnya (Cengiz dan Layla, 2007).

Ketertarikan orang terhadap beberapa merek tertentu bisa dikatakan

karena mereka memiliki semacam "cinta" kepada merek itu sendiri, atau biasanya

disebut brand love (Caroll dan Ahuvia, 2006). Konsumen mencintai merek

Page 7: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

3

fashion mereka karena gairah dan semangat merek itu menginspirasi mereka

(Ismail dan Spinelli, 2012). Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis:

1. Pengaruh social media marketing terhadap word of mouth fashion

sportswear

2. Pengaruh brand image terhadap word of mouth fashion sportswear

3. Pengaruh brand love terhadap word of mouth fashion sportswear

Word of mouth adalah proses menyampaikan informasi dari orang-orang

dan memainkan peran utama dalam keputusan pembelian pelanggan (Richins &

Root-Shaffer, 1998). Word of mouth melibatkan pelanggan untuk berbagi sikap,

opini, atau reaksi tentang bisnis, produk, atau jasa dengan orang lain (Dellarocas,

2003). Word of mouth juga dianggap sebagai media pemasaran yang kuat bagi

perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan. (Duana, Gub, & Whinston, 2008).

Word of mouth merupakan komunikasi informal antara para pelanggan

mengenai produk atau jasa tertentu yang dianggap sebagai informasi paling

penting pada pembelian karena word of mouth memiliki dampak paling kuat pada

perilaku pelanggan (Livin, 2008).

Social Media Marketing merupakan jenis pemasaran interaktif, yaitu

manfaatkan internet dengan media sosial untuk interaksi langsung ke pelanggan

(Kotler & Keller, 2009). Masyarakat di situs jejaring sosial dan pengguna di suatu

media sosial berkumpul dan sering berbagi minat yang sama (Jadhav dan Kamble,

2014).

Brand Image adalah konsep yang dibangun oleh konsumen, karena

konsumen menciptakan citra personal yang terkait dengan merek yang berkaitan

dengan pengetahuan dan persepsi mereka (Nandan, 2005). Pada pengetian lain

menyebutkan brand image sebagai persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh

konsumen, sebagaimana tercermin dalam asosiasi yang disimpan dalam ingatan

pelanggan” (Kotler dan Keller, 2009), dan “sekumpulan asosiasi itu biasanya

diorganisasikan dengan cara yang berarti” (Aaker, 1991 ).

Page 8: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

4

Brand Love adalah tingkat ketertarikan emosional yang bergairah yang

dimiliki seseorang untuk nama merek tertentu (Carroll dan Ahuvia, 2006). Albert

(2008) mengidentifikasi brand love dalam 11 dimensi, yaitu: (1) gairah, (2)

lamanya hubungan, (3) kesesuaian diri, (4) mimpi, (5) ingatan, (6) kesenangan,

(7) ketertarikan, (8) keunikan, (9) kecantikan, (10) kepercayaan, dan (11)

deklarasi.

2. METODE

Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian

ini, teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu metode non probability

sampling. Teknik non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Sampel yang diambil atau digunakan berjumlah 130

responden menggunakan kuesioner online dengan Google Docs. Data yang

digunakan dalam penelitian yaitu data primer yang bersumber dari kuesioner.

Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Regresi Linear Berganda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Uji Validitas

Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas

Hasil Pengujian Validitas

Variabel R hitung R tabel Keterangan

Social Media

Marketing

Brand Image

0,611

0,598

0,716

0,716

0,730

0,668

0,666

0,758

0,659

0,750

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 9: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

5

Brand Love

Word of Mouth

0,774

0,708

0,702

0,730

0,724

0,587

0,819

0,779

0,802

0,719

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

0,1723

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua item pembentuk variabel

penelitian valid. Hal ini mengandung arti bahwa semua indikator mampu

mengkonstruksi variabel-variabel penelitian.

3.1.2 Uji Reliabilitas

Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Role of Thumb Keterangan

Social Media Marketing

Brand Image

Brand Love

Word of Mouth

0,702

0,743

0,778

0,795

0,60

0,60

0,60

0,60

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach Alpha untuk semua

variabel penelitian nilainya > 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instumen

dalam penelitian ini adalah reliabel dan layak untuk digunakan.

3.1.3 Uji Normalitas

Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas

Hasil Pengujian Normalitas

Kolmogorove-Sminov Asymp.Sig Kriteria Keterangan

1.090 0,186 > 0,05 Berdistribusi

normal

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Page 10: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

6

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan pada Asym.sig

sebesar 0,186 lebih besar daripada 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi

normal.

3.1.4 Uji Multikolinearitas

Tabel 4. Hasil Pengujian Multikolinearitas

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Social Media Marketing

Brand Image

Brand Love

0,737

0,719

0,941

1,357

1,391

1,063

Tidak terjadi

multikolinearitas

Tidak terjadi

multikolinearitas

Tidak terjadi

multikolinearitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai

tolerance < 1 dan nilai VIF < 10 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variable bebas dalam model regresi ini.

3.1.5 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Variabel T hitung T sig. Keterangan

Konstanta

Social Media

Marketing

Brand Image

Brand Love

2.894

- 0,182

- 0,922

- 0,599

0,004

0,856

0,358

0,550

Tidak terjadi

Heteroskedastisitas

Tidak terjadi

Heteroskedastisitas

Tidak terjadi

Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa semua variabel independen

mempunyai nilai sig lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model

regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.1.6 Analisis Regresi Berganda

Page 11: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

7

Tabel 6. Hasil Pengujian Analisis Regresi Berganda

Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien β Standar Error

Konstanta

Social Media Marketing

Brand Image

Brand Love

0,304

0,383

0,204

1,874

0,093

0,092

0,071

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien β merupakan bentuk

sebuah persamaan regresi yang dapat dihasilkan sebagai berikut:

Y = 0,304X1 + 0,383X2+ 0,204X3+ e

Dari persamaan diatas maka dapat dijadikan acuan untuk diinterpretasikan

sebagai berikut:

- Koefisien social media marketing bernilai positif artinya bahwa bila social

media marketing dari konsumen semakin baik maka akan secara simultan

meningkatkan terjadinya word of mouth.

- Koefisien brand image bernilai positif artinya bila brand Image dari Nike,

Adidas, Puma, ataupun Reebok pada konsumen semakin baik maka akan

meningkatkan word of mouth salah satu dari brand itu sendiri, bahkan brand

image memiliki pengaruh terbesar diantara yang lain.

- Koefisien brand love bernilai positif artinya bila brand love konsumen pada

merek fashion sportswear semakin kuat maka akan berbanding secara garis

lurus meningkatkan word of mouth. Walaupun begitu, brand love memiliki

pengaruh yang paling kecil diantara yang lain.

3.1.7 Pengujian Hipotesis

Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel t hitung Sig. Keterangan

Social Media Marketing

Brand Image

Brand Love

3.976

4.942

3.010

0,000

0,000

0,003

Signifikan

Signifikan

Signifikan

F hitung

F sig.

35,355

0,000

R Square

0,444

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Page 12: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

8

a. Pengujian Signifikan (Uji t)

Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel social media marketing adalah

3,976 dengan sig. 0,000. Hasil analisis sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05 artinya

secara individu variabel social media marketing berpengaruh signifikan terhadap

word of mouth.

Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel harga adalah 4,942 dengan

sig. 0,000. Hasil analisis sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05 artinya secara

individu variabel brand image berpengaruh signifikan terhadap word of mouth.

Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel brand love adalah 3,010

dengan sig. 0,003. Hasil analisis sig. 0,003 lebih besar daripada 0,05 artinya

secara individual variabel brand love berpengaruh signifikan terhadap word of

mouth.

b. Pengujian Ketetapan model (Uji F)

Berdasarkan tabel 7 didapat nilai F hitung 35,355 dengan F sig. 0,000

dimana F sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka H0 ditolak. Ini berarti variabel

social media marketing, brand image, dan brand love secara simultan berkaitan

terhadap variabel terikat yaitu word of mouth.

c. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) untuk mengukur kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Pada tabel diperoleh nilai Adjusted R² =

0,444 = 44,4%. Hal ini berarti besarnya variabel independen (social media

marketing, brand image, brand love) terhadap terjadinya word of mouth sebesar

44,4 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk penelitian

ini

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Social Media Marketing terhadap Word of Mouth

Pengujian ada tidaknya pengaruh social media marketing terhadap word of

mouth menghasilkan t hitung sebesar 3,976, dan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Oleh karena nilai t hitung (3,976) > nilai t table (1,979) dan nilai signifikansi

(0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa social media marketing terbukti

Page 13: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

9

berpengaruh positif signifikan terhadap word of mouth. Hal ini sesuai dengan

penelitian Monica Bija (2014) bahwa semakin tinggi social media marketing,

maka semakin tinggi pula tingkat word of mouth.

3.2.2 Pengaruh Brand Image terhadap Word of Mouth

Pengujian ada tidaknya pengaruh brand image terhadap word of mouth

menghasilkan t hitung sebesar 4,942 , dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh

karena nilai t hitung (4,942) > nilai t table (1,979) dan nilai signifikansi (0,000)

< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa brand image terbukti berpengaruh positif

signifikan terhadap word of mouth. Hal ini sesuai dengan penelitian Ismail dan

Spinelli (2010) bahwa semakin tinggi brand image di benak konsumen, maka

semakin tinggi pula tingkat word of mouth yang terjadi pada konsumen.

3.2.3 Pengaruh Brand Love terhadap Word of Mouth

Pengujian ada tidaknya pengaruh brand love terhadap word of mouth

menghasilkan t hitung sebesar 3,010 , dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Oleh

karena nilai t hitung (3,010) > nilai t table (1,979) dan nilai signifikansi (0,003)

< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa brand love terbukti berpengaruh positif

signifikan terhadap word of mouth. Hal ini sesuai dengan penelitian Ismail dan

Spinelli (2010) bahwa semakin tinggi brand love pada diri konsumen, maka

semakin tinggi pula tingkat word of mouth yang terjadi pada konsumen.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Variabel Social Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

word of mouth fashion sportswear merek Nike, Adidas, Puma, dan Reebok.

2. Variabel Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of

mouth fashion sportswear merek Nike, Adidas, Puma, dan Reebok.

3. Variabel Brand Love berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of

mouth fashion sportswear merek Nike, Adidas, Puma, dan Reebok.

4.2 Saran

4.2.1 Implikasi kebijakan

Page 14: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

10

Mengacu pada kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran

yang dapat dipertimbangkan oleh Nike, Adidas, Puma, maupun Reebok untuk

diambil menjadi kebijakan di masa yang akan datang. Berikut adalah kebijakan-

kebijakan tersebut:

1) Bagi menajemen marketing and sales baiknya tetap secara intensif dalam

menciptakan kultur suatu produk di media sosial dengan tagline dan

hashtag yang dapat menjadi acuan konsumen dalam mencari informasi

berkaitan dengan produk tersebut. Konten yang diunggah agar tetap kreatif

dan menarik, baik pada gambar dan video konten yang diunggah di tiap

akun resmi masing-masing. Hal tersebut merupakan sebagai daya tarik

utama konsumen dalam mengunjungi akun resmi masing-masing.

2) Sebagaimana telah diungkapkan dalam penelitian ini, brand image

mempunyai pengaruh paling dominan. Oleh karena itu, Nike, Adidas,

Puma, dan Reebok harus tetap mempertahankan kualitas dan standar

produknya. Hal ini dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan retailer-

retailer dan outlet resmi yang bekerjasama menjadi seller merek Nike,

Adidas, Puma, dan Reebok.

4.3 Saran Penelitian Mendatang

Dikarenakan variabel independen yang digunakan hanya mampu

menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen yaitu word of mouth sebesar

44% , dan 66% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, maka agar dapat

menghasilkan penelitian yang lebih komprehensif dan tingkat validitasnya,

penelitian mendatang disarankan untuk untuk menambah jumlah variabel bebas

seperti harga, kesadaran merek (brand awareness), perceived value dan promosi..

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya pembentukan kerangka teoritis

untuk pengaruh brand image tidak langsung diarahkan ke word of mouth, namun

dimediasi oleh variabel lain seperti perceived value.

Page 15: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

11

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih berfokus pada variabel

social media marketing pada platform Instagram dan berfokus pada salah satu

brand.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meriset merek fashion sportswear

global yang belum diteliti seperti UnderArmour dan Skechers.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (1996). Managing brand equity: Capitalizing on the value of the

brand name. New York: The Free Press.

Aaker, D. A., & Joachimsthaler, E. (2000). Brand Leadership. New York: The

Free Press

Akar, E., dan Topcu, B. (2011). An examination of the factors influencing

consumers’ attitudes toward social media marketing. Journal of Internet

Commerce, 10:1, 35-67.

Albert, N., & Merunka, D. (2013). The role of brand love in consumer-brand

relationships. Journal of Consumer Marketing, 30(3), 258–266.

Albert, N., Merunka, D., Iae, C. A., Marseille, E., Albert, N., Merunka, D., &

Marseille, E. (2009). The Feeling of Love Toward a Brand : Concept and

Measurement, 36, 300–307.

Ana Maria Soares José Carlos Pinho , (2014),"Advertising in online social

networks: the role of perceived enjoyment and social influence", Journal

of Research in Interactive Marketing, Vol. 8 Iss 3 pp. 245 – 263

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Bashar, A., Ahmad, I. and Wasiq, M. 2012. Effectiveness of social media as a

marketing tool: An empirical study. International Journal of Marketing,

Financial Services and Management Research, 1(11):88-99.

Brogi, Stefano., Armando., dan Di Pillo, Francesca. (2013). The Effect of Online

Brand Communities on Brand Equty in The Luxury Fashion Industry.

International Journal of Enginering Business Management 2013 Vol.5

DOI: 10.5772/56854 pp.4-12.

Dae Hee Kim., Lisa Spiller., dan Matt Hettche. (2015). “Analyzing Media Types

and Content Orientations in Permanent for Global Brands”, Journal of

Research in Marketing, Vol 9 Iss 1 pp. 4-30. USA: Virginia.

Page 16: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

12

Damianos P. Sakasa., Nasiopoulos K. Dimitriosa., dan Androniki Kavourab.

(2015). The development of Facebook’s competitive advantage for brand

awareness. Greece: University of Peloponnese.

Durkin, M., McGowan, P., & McKeown, N. (2013). Exploring social media

adoption in small to medium-sized enterprises in Ireland. Journal of Small

Business and Enterprise Development Vol. 20 No. 4, pp. 716-734.

Deniarni, Leni dan Lisnawati. (2016). Journal of Business Management and

Enterpreneurship Education Vol 1 hal.158-173 “Analisis Persepsi Virtual

Brand Community terhadap Kinerja Ekuitas Merek Disopable Diaper

Merek Sweety”.

Georgi, Dominik and Moritz Mink. 2012. “eCCIq: The quality of electronic

customer-to customer interaction,” Journal of Retailing and Consumer

Services http://dx.doi.org/10.1016/j.jretconser.2012.08.002

Green, Michael Robert. (2016).The Impact of Social Networks in Development of

a Personal Brand, Sport Business and Management: An International

Journal, Vol.6 Iss 3 pp. 274-294. UK: UWE Hartpury College.

Hu, Xiao dan Louisa Ha (2014), “Who are fans of Instagram pages? An electronic

word of mouth communication perspective”. USA : Bowling Green

University

Ismail and Spinelli (2010) "Effects of brand love, personality and image on word

of mouth: The case of fashion brands among young consumers", Journal of

Fashion Marketing and Management: An International Journal, Vol. 16

Issue: 4, pp.386-398.

Jeanine D. Guidry., Marcus Messner., Yan Jin., and Vivian Medina Messner.

(2015).An Analysis of Instagram images about the largest 10 fast food

companies.“From #mcdonaldsfail to #dominosucks”, Corporate

Communications: An International Journal, Vol 20 Iss 3pp. 344-359.

USA.

Jadhav, N.P. & Kamble, R.S. & Patil, M.B. (n.d.). Social media marketing: the

next generation of business trends. IOSR Journal of Computer Engineering

(IOSR-JCE), 45-49. Retrieved from http://www.iosrjournals.org/iosr-

jce/papers/sicete-volume2/21.pdf

Kaplan, A. M., & Hanlenhein, M. (2010). Users of the world unite! The

challenges and opportunities of Social Media. Bussines Horizons, 53(1),

59-68.

Page 17: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

13

Kenneth C. Laudon dan Carol Guercio Traver. (2012). E-Commerce 2012:

business, technology, society. England: Pearson.

Kimberly A. Whitler (2014). “Why Word Of Mouth Marketing Is The Most

Important Social Media “. USA.

https://www.forbes.com/sites/kimberlywhitler/2014/07/17/why-word-of-mouth-

marketing-is-the-most-important-social-media/#62db6e0954a8

Kotler, P., & Keller, K., L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K., L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas

Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2004). Priciple of Marketing. Perason

Prentice Hall: New Jersey.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2006). Marketing Management 12th

ed). Pearson-

Prentice Hall.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2011). 10 th Edition. “Marketing an

Introduction”.Indonesia: Perason.

Kirby, J., & Marsden, P. (2006). Connected Marketing: The Viral, Buzz and Word

of Mouth Revolution. Oxford: Elseveir Ltd.

Lim Sok Huey dan Dr Rashad Yazdanifard. (2015). How Instagram Can Be Used

as a Tool in Social Network Marketing. Malaysia: Center for Southern

New Hampshire University (SNHU) Program HELP College of Art and

Technology, Kuala Lumpur.

Mangold, W. G., dan Faulds, D. J. (2009).Social Media: The New Hybrid

Element of The Promotion Mix.Business Horizon, 52, 357-365.

Marsha L. Richins and Teri Root-Shaffer (1988) ,"The Role of Evolvement and

Opinion Leadership in Consumer Word-Of-Mouth: an Implicit Model

Made Explicit", in NA - Advances in Consumer Research Volume 15, eds.

Micheal J. Houston, Provo, UT : Association for Consumer Research,

Pages: 32-36. McCann, Margaret, & Barlow, Alexis. (2015). Use and measurement of social

media for SMEs, Journal of Small Business and Enterprise Development,

Vol. 22 Iss 2 pp. –

Muñiz, Albert M. and Hope Jensen Schau. 2007. “Vigilante Marketing and

Consumer Created Communications.” Journal of Advertising 36: 35-50.

Page 18: ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, BRAND …eprints.ums.ac.id/66815/13/Naskah Publikasi_bintang.pdf · responden menggunakan kuesioner online dengan . Google Docs. Data yang

14

Nisar, Tahir M. dan Whitehead, Caroline. (2015). Brand Interactions and Social

Media: Enhacing User Loyalty Through Social Networking Sites. UK:

University of Southampton.

Noel, Hayden. 2006. Consumer Behaviour. UK. AVA Publishing SA.

Wirtz Jochen., B. Ramaseshan., Joris van de Klundert., Zeynep Gurhan Canli.,

dan Jay Kandampully. (2013). “Managing Brands and Costumer

Engagement in Online Brand Communities”, Journal of Service

Management Vol.24 Iss 3 pp.223-244.

Yulisar, Husein (2013), “Analisis Pengaruh Brand Love, Brand Personality , dan

Brand Image pada Word of Mouth: Studi Kasus pada Merek Fashion

diantara Konsumen Muda di Yogyakarta”. Indonesia : Manajemen,

Universitas Gadjah Mada