ISSN 2355-3766 Volume 4|Nomor 1|623 Jurnal Penelitian dan ...
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA...
Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA...
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1000-1013ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2017
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAPPERTUMBUHAN LABA PADA SUB SEKTOR MAKANANDAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
TAHUN 2012-2016
Meilyanti 1
RingkasanTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt
to Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Pertumbuhan Laba. Populasipenelitian ini adalah sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, dengan teknikpengambilan sampel random sampling maka diperoleh sampel penelitiansebesar 8 perusahaan. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkandata sekunder dengan menggunakan metode dokumentasi sedangkan metodeanalisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik (uji normalitas, ujiheteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi), analisis regresiberganda (persamaan regresi, koefesien korelasi, dan koefesien determinasi),dan uji statistik (uji F dan uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa CurrentRatio, Debt to Equity, dan Return On Asset berpengaruh secara simultanterhadap Pertumbuhan Laba sub sektor makanan dan minuman di Bursa EfekIndonesia. Sedangkan secara parsial hanya variabel Return On Asset yangberpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba sub sektor makanan dan minumandi Bursa Efek Indonesia. Sebaiknya perusahaan memperhatikan kemampuandalam menghasilkan laba dengan cara mengefektifkan dan mengefesiensipenggunaan aktiva, mengelola kewajiban dengan mengatur penggunaan danaeksternal dalam hal ekspansi dan pembiayaan operasi perusahaan dimasamendatang.
Kata Kunci : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset danPertumbuhan Laba
PendahuluanPerusahaan menggunakan kinerja keuangan untuk mengukur
keberhasilan yang telah dicapai. Setiap perusahaan mengetahui hasil kinerjanyamelalui laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk membuatrencana dan meramalkan posisi keuangan di masa datang. Fokus utama dalampelaporan keuangan sebagai alat untuk melakukan peramalan (predictiveability) mengenai kinerja perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba(earning) serta komponennya dan sebagai alat untuk mempertanggung
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1001
jawabkan pengelolaan perusahaan (accountability). Laba merupakan dasarukuran kinerja bagi kemampuan manajemen dalam mengoperasikan hartaperusahaan. Jadi berdasarkan laba kinerja suatu perusahaan dapat diprediksidan laba harus direncanakan dengan baik agar manajemen dapat mencapainyasecara efektif. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dapat berupaperhitungan dan interprestasi melalui rasio keuangan.
Industri makanan dan minuman mempunyai peranan penting dalampembangunan sektor industri terutama kontribusinya terhadap ProdukDomestik Bruto (PDB) yang tumbuh tinggi. Akan tetapi perusahaan makanandan minuman mendapatkan sejumlah tantangan yakni nilai tukar rupiah yangsemakin terus melemah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlahpenduduk dan kondisi ekonomi di Indonesia di 5 tahun terakhir yangmengalami perlambatan yang berdampak pada fluktuasi pertumbuhan labapada sektor ini.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatjudul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Labapada Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia PeriodeTahun 2012-2016”.
Kerangka Dasar TeoriLaporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yangdiperoleh dalam suatu periode yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilanperusahaan dan membantu perusahaan untuk membuat rencana danmeramalkan posisi keuangan di masa datang. Menurut Munawir (2012:1)laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperolehinformasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telahdicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepadapihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan. Menurut StandardAkuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 1994) dalam Fahmi (2014:6)bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatuperusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilankeputusan ekonomi.Karakteristik Utama Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2012:27) dalam membuat laporan keuangan bahwaada 4 (empat) karakteristik utama laporan keuangan yang harus dipenuhi, yaitu:a. Suatu informasi bermanfaat apabila dapat dipahami atau understandable
oleh para penggunanya.b. Informasi yang ada pada laporan keuangan harus relevan dengan
pengambilan keputusan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1002
c. Informasi yang ada pada laporan keuangan akan sangat bermanfaat apabiladisajikan dengan andal atau dapat dipercaya.
d. Informasi yang ada pada laporan keuangan harus memliki sifat dayabanding.
Pihak-pihak BerkepentinganMenurut Munawir (2012:2) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah sebagaiberikut:a. Pemilik perusahaanb. Manajerc. Krediturd. Investore. Pemerintahf. KaryawanAnalisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2014:66), bahwa setelah laporan keuangan disusunberdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi danpenilaian yang benar, akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yangsesungguhnya. Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapatdipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporankeuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis laporankeuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.Dari hasil analisis laporan keuangan akan terlihat apakah perusahaan dapatmencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angkayang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka denganangka lainnya. Menurut Kasmir (2014:104) perbandingan dapat dilakukanantara satu kompenen dengan kompenen dalam satu laporan keuangan atauantarkomponen yang ada di antara laporan keuangan. Beberapa rasio keuanganyang dapat digunakan sebagai indikator perusahaan adalah:a. Rasio Likuiditas
Menurut Sutrisno (2012:215) likuiditas adalah kemampuan perusahaanuntuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi.Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, olehkarena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanankreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidakakan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Sudana(2011:21) menyatakan bahwa rasio likuiditas dapat diukur dengan CurrentRatio (Rasio Lancar), Quick Ratio (Rasio Cepat), dan Cash Ratio (RasioKas).
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah CurrentRatio (CR). Rasio ini membandingkan akiva lancar (current asset) dengan
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1003
hutang lancar (current liabilities).b. Rasio Solvabilitas
Menurut Sudana (2011:20) rasio solvabilitas atau rasio leveragemengukur berapa besar penggunaan hutang dalam pembelanjaanperusahaan. Pengukuran rasio solvabilitas dapat dilakukan dengan Debt toTotal Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Time InterestEarned Ratio, Fixed Charge Coverage, dan Debt Service Coverage.
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt toEquity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang membandingkan totalhutang dengan modal. Harahap (2016:303) menyatakan, Debt to EquityRatio ini menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapatmenutupi utang-utang kepada pihak luar.
c. Rasio ProfitabilitasMenurut Fahmi (2012:80) rasio profitabilitas mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkatkeuntungan yang diperoleh. Menurut Sutrisno (2012:222) alat ukur rasio iniantara lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),Operating Profit Margin (OPM), Return On Asset (ROA), dan Return OnEquity (ROE).
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ReturnOn Asset (ROA). Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengan totalaktiva. Menurut Kasmir (2014:202) rasio ini menunjukkan hasil (return)atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
Pertumbuhan LabaLaba merupakan informasi perusahaan paling diminati dalam pasar
uang. Menentukan dan menjelaskan laba suatu usaha pada satu periodemerupakan tujuan utama laporan laba rugi (Subramanyam dan Wild,2013:109). Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periodesekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba padaperiode sebelumnya (Harahap, 2016:310).
Metode PenelitianJenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatifdapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafatpositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifatkuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk meguji hipotesis yang telah ditetapkan(Sugiyono, 2014:35).Definisi Operasional1. Pertumbuhan laba (Y), laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laba setelah pajak (Earning After Tax) pertumbuhan laba dapat dirumuskansebagai berikut:
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1004
(Yit – Yit-1)Yit-1
2. Current Ratio (X1) rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutanglancar.
Aktiva LancarHutang Lancar
3. Debt to Equity Ratio (X2) merupakan rasio yang membandingkan totalhutang dengan modal.
Total HutangModal
4. Return On Asset (X3) Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengantotal aktiva.
Laba setelah pajakTotal Aktiva
Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 14perusahaan. Jenis sampling yang digunakan adalah nonprobability samplingdengan menggunakan teknik sampling purposive. Kriteria untuk dipilihmenjadi sampel adalah:
a. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dan bertahan selama periode penelitian (periode 2012sampai dengan 2016).
b. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periodepenelitian (sejak tahun 2012 sampai dengan 2016).
c. Laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel memilikitahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember.Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan diperoleh jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 8 perusahaan. Periode pengamatan dalampenelitian ini adalah 5 tahun yaitu 2012 - 2016, sehingga diperoleh unit analisissebesar 40 laporan keuangan perusahaan sub sektor makanan dan minuman.Sumber Data
Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Website BursaEfek Indonesia (www.idx.co.id)Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah denganmengumpulkan data laporan keuangan tahunan (annual report) periode daritahun 2012 - 2016 pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman. Datatersebut dapat diperoleh di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
ΔYit =
CR =
DER =
ROA =
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1005
Teknik Analisis DataUji Asumsi Klasik
Untuk menentukan ketepatan model, perlu dilakukan pengujian atasbeberapa asumsi klasik. Asumsi klasik menyatakan bahwa hasil estimasiregresi yang dilakukan harus berdistribusi normal dan terbebas dari gejalaheteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi.a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011:160). Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakananalisis statistik dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji HeteroskedastisitasUji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain (Ghozali, 2011:143). Dalam penelitian ini ujiheteroskedastisitas yang digunakan adalah Uji Glejser.
c. Uji MultikolinearitasUji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independendalam suatu model (Sujarweni,2015:158).
d. Uji AutokorelasiMenguji Autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentudengan variabel sebelumnya (Sujarweni, 2015:159).
Analisis Regresi BergandaPengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi
berganda, menggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabelindependen untuk menaksir variabel independen agar taksiran menjadi lebihakurat.a. Persamaan Regresi
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + eDimana :Y = Pertumbuhan LabaX1 = Current Ratio (CR)X2 = Debt to Equity Ratio (DER)X3 = Return On Asset (ROA)e = erora = konstantab =.Koefisien Regresi dari masing-masing variable (X) terhadap
pertumbuhan laba (Y)b. Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubunganantara variabel bebas dengan variabel terikat. Semakin besar R maka
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1006
semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat peramalan, karenatotal variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas (Sugiyono, 2016:184).
c. Koefisien DeterminasiPerhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai R2, makasemakin besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat(Sugiyono, 2016:186).
d. Uji Simultan (Uji F)Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
e. Uji Parsial (Uji T)Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabelindependen.
Hasil PenelitianAnalisisStatistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsitentang data setiap variabel-variabel penelitian yang digunakan di dalampenelitian ini. Data yang dilihat adalah jumlah data, nilai minimum, nilaimaksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi.
Descriptive Statistics
Rasio N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
Current Ratio 40 99.75 484.36 199.38 81.61
Debt to Equity Ratio 40 21.00 171.00 97.8 37.32
Return On Asset 40 3.19 18.00 8.46 3.62
Pertumbuhan Laba 40 -59.57 205.07 37.09 54.27
Valid N (listwise)Dari tabel dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1) Variabel Current Ratio memiliki nilai minimun sebesar 99,75 yangdimiliki oleh PT Siantar Top Tbk, sedangkan Current Ratio maksimumdimiliki oleh PT Ultrajaya Milk Industry&Trading Co. Tbk sebesar484,36. Rata-rata Current Ratio sebesar 199,38 dan standar deviasi81,61 dengan jumlah pengamatan sebanyak 40.
2) Variabel Debt to Equity Ratio memiliki nilai minimun sebesar 21,00yang dimiliki oleh PT Ultrajaya Milk Industry&Trading Co. Tbk,sedangkan Debt to Equity Ratio maksimum dimiliki oleh PT MayoraIndah Tbk sebesar 171.00. Rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar 97,8dan standar deviasi 37,32 dengan jumlah pengamatan sebanyak 40.
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1007
3) Variabel Return On Asset memiliki nilai minimun sebesar 3,19 yangdimiliki oleh PT Sekar Laut Tbk, sedangkan Return On Assetmaksimum dimiliki oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebesar18,00. Rata-rata Return On Asset sebesar 8,46 dan standar deviasi 3,62dengan jumlah pengamatan sebanyak 40.
4) Variabel Pertumbuhan Laba memiliki nilai minimun sebesar -59,57yang dimiliki oleh PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2014, sedangkanPertumbuhan Laba maksimum dimiliki oleh PT Mayora Indah Tbksebesar 205,07 pada tahun 2015. Rata-rata Pertumbuhan Laba sebesar37,09 dan standar deviasi 54,27 dengan jumlah pengamatan sebanyak40.
Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil pegujian statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov, diketahui bahwa nilai signifikan 0,509 > 0,05, sehingga dapatdisimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
b. Uji HeteroskedastisitasBerdasarkan hasil Uji glejser, bahwa nilai probabilitas atau signifikansi
untuk masing-masing variabel > 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwadata dalam penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji MultikolinearitasBerdasarkan hasil output SPSS, diketahui bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebihbesar dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.10.1) Nilai Tollerance X1 0.634 > 0.10 dan VIF 1.578 < 10, berarti tidak
terjadi multikolinieritas variabel Current Ratio dengan variabel lainnya.2) Nilai Tollerance X2 0.542 > 0.10 dan VIF 1.844 < 10, berarti tidak
terjadi multikolinieritas variabel Debt to Equity Ratio dengan variabellainnya.
3) Nilai Tollerance X3 0.539 > 0.10 dan VIF 1.855 < 10, berarti tidakterjadi multikolinieritas variabel Return On Asset dengan variabellainnya.
d. Uji AutokorelasiBerdasarkan hasil output SPSS, hasil perhitungan diperoleh nilai
Durbin-Watson (DW-Test) Pertumbuhan Laba sebagai variabel dependenadalah nilai DW = 2,072 dengan jumlah N 40, variabel bebas (k) = 3, NilaiTabel Durbin Watson dL = 1,149 dan dU = 1,456. Nilai DW terletakdiantara batas atas dU dan (4-dU), 1,456 < 2,072 < 2,544 maka hasilnyatidak ada autokorelasi.
Analisis Regresi Bergandaa. Persamaan Regresi
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1008
a. Dependent Variabel: PLBBerdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda
dari variabel Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Return OnAsset (X3) terhadap Pertumbuhan Laba sebagai berikut:
Y = -60.205 -0,144 X1 + 0,374 X2 + 10,566 X31) Nilai konstanta dapat diartikan bahwa jika tidak ada Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset maka Pertumbuhan Labasebesar -60.205.
2) 1b -0,144 menunjukkan bahwa setiap penambahan Current Ratiosebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Pertumbuhan Laba subsektor makanan dan minuman sebesar -0,144 dengan asumsi variabellain tetap.
3) 2b 0,374 menunjukan bahwa setiap penambahan Debt to Equity Ratiosebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan Pertumbuhan Laba subsektor makanan dan minuman sebesar 0,374 dengan asumsi variabellain tetap.
4) 3b 10,566 menunjukkan bahwa setiap penambahan Return On Asset
sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan Pertumbuhan Laba subsektor makanan dan minuman sebesar 10,566 dengan asumsi variabellain tetap.
b. Koefisien KorelasiDalam output SPSS, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,524
yang berarti tingkat hubungan antara variabel CR, DER, ROA danPertumbuhan Laba (Y) sub sektor makanan dan minuman pada tingkathubungan yang sedang.
c. Koefisien DeterminasiDalam output SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) adalah
sebesar 0,214 diperoleh hasil besarnya pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen yang dapat diterangkan oleh model persamaanini adalah sebesar 21,4% dan 78,6% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktorlain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.yang tidak diteliti dalampenelitian ini.
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
B Std.Error
Beta
1
(Constant) -60.205 51.412 -1.171 .249
CR -.144 .119 -.216 -1.213 .233DER .374 .280 .257 1.333 .191ROA 10.566 2.894 .706 3.651 .001
Coefficientsa
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1009
d. Uji Simultan (Uji F)
a. Dependent Variable: PLBb. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER
Berdasarkan perhitungan nilai Sig. Fhitung 0.009 < α = 0.05 dengandemikian menunjukkan bahwa variabel independen yaitu CR, DER danROA secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikansiterhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
e. Uji Parsial (Uji T)
a. Dependent Variabel: PLB1) Current Ratio
Dari hasil penelitian diperoleh nilai regresi untuk variabel CurrentRatio sebesar -0,144. Nilai thitung sebesar -1,213 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,233. Karena thitung < ttabel dan tingkat signifikansi> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio secara parsialtidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada subsektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
2) Debt to Equity RatioDari hasil penelitian diperoleh nilai regresi untuk variabel Debt toEquity Ratio sebesar 0,374. Nilai thitung sebesar 1,333 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,191. Karena thitung < ttabel dan tingkat signifikansi> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio secaraparsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba padasub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
3) Return On AssetDari hasil penelitian diperoleh nilai regresi untuk variabel Return OnAsset sebesar 10,566. Nilai thitung sebesar 3,651 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,001. Karena thitung > ttabel dan tingkat signifikansi< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset secara parsialberpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada sub sektormakanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression 31495.921 3 10498.640 4.533 .009b
Residual 83380.844 36 2316.135Total 114876.765 39
Model T Sig.
1
(Constant)CR -1.213 .233DER 1.333 .191ROA 3.651 .001
Coefficientsa
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1010
Pembahasana. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset secara
simultan terhadap Pertumbuhan LabaHasil penelitian ini menyatakan bahwa Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return On Asset secara simultan berpengaruh positif terhadapPertumbuhan laba. Pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman semakintinggi nilai Current Ratio maka pertumbuhan laba yang di dapat akan menurun,dikarenakan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadapprofitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return yang lebihrendah dibandingkan aktiva tetap. Debt to Equity Ratio kemampuan perusahaanmemenuhi kewajiban jangka panjang, pada perusahaan sub sektor makanan danminuman memiliki solvabilitas tinggi dan beresiko mengalami kerugian,dikarenakan perusahaan akan dihadapkan pada biaya bunga yang tinggisehingga dapat menyebabkan penurunan pada pertumbuhan laba. Return OnAsset menunjukkan bahwa semakin besar kemampuan perusahaan mengelolaaktiva yang dimiliki secara efektif dan efisien pada perusahaan sub sektormakanan dan minuman, sehingga dapat mendukung pertumbuhan laba.
Dengan terbuktinya hipotesis pertama ini, dapat memberikan informasibagi sub sektor makanan dan minuman bahwa pertumbuhan laba yang terjadipada perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari jumlah investor yangberivestasi dan kondisi ekonomi, tetapi bisa dilihat dari nilai rasio keuanganjuga. Dengan melihat nilai rasio keuangan yang dapat mempengaruhi terjadinyapertumbuhan laba, perusahaan harus dapat mengevaluasi hasil kinerjaperusahaan baik dari dalam maupun luar dengan mengelolah kewajiban,menggunakan dan memanfaatkan asset yang dimilikinya secara tepat danefisien dalam menghasilkan laba.b. Pengaruh Current Ratio secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel CurrentRatio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Labapada sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Pada penelitan ini dari persamaan regresi yang terbentuk dapatdiketahui bahwa ketika Current Ratio mengalami peningkatan, maka akanterjadi penurunan dalam pertumbuhan laba. Kondisi ini tidak sesuai denganteori pada peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa semakin tingginyaCurrent Ratio menunjukkan semakin mampunya perusahaan melunasikewajiban lancarnya, sehingga dapat meminimalkan pembayaran beban bunga,yang pada akhirnya dapat mendorong naiknya jumlah laba yang dapatdiperoleh. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva lancaryang tinggi namun tidak memberikan jaminan ketersediaan modal kerja untukmendukung kegiatan operasional perusahaan, Current asset (asset lancar)didalamnya terdapat item inventories (persediaan) dalam bentuk bahan bakuyang tidak siap untuk dijual, hal ini akan menambah nilai Current Ratioperusahaan akan tetapi tidak mampu untuk menghasilkan laba karena item
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1011
inventories tersebut masih membutuhkan waktu dan biaya untuk di konversikanmenjadi barang yang siap untuk dijual. Kelebihan atas aktiva lancar yangdimiliki perusahaan tidak memberikan jaminan bahwa perusahaan dapatmemperoleh laba sesuai dengan yang diharapkan. Current Ratio yang tinggimenunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan mempunyai pengaruhyang tidak baik terhadap pertumbuhan laba karena aktiva lancar pada umumnyamenghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetapc. Pengaruh Debt to Equity Ratio secara parsial terhadap Pertumbuhan
LabaHasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Debt to
Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PertumbuhanLaba pada sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Debt to Equity Ratio merupakan imbangan antara hutang yang dimilikiperusahaan dengan modal sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaanlebih banyak memanfaatkan alokasi dana dari hutang untuk memaksimalkanperluasan usaha perusahaan dimana adanya ketergantungan yang tinggiterhadap pihak luar. Pendanaan atas hutang tentunya memberikan dampakterhadap kelangsungan hidup perusahaan, terutama dalam meningkatkan labayang diperoleh. Namun pemanfaatan dana dari hutang memiliki konsekuensipada peningkatan beban bunga yang dibayarkan, sehingga hal ini memberikandampak pada penurunan laba perusahaan. Ini memiliki makna ketidakmampuanDebt to Equity Ratio dalam mempengaruhi pertumbuhan laba sangatdimungkinkan karena hasil penggunaan dana hutang untuk pendanaan modalpemilik yang digunakan perusahaan tidak mampu menutupi seluruh bebanbunga yang harus dibayar oleh perusahaan sehingga mengakibatkan penurunanlaba yang diperoleh bahkan perusahaan bisa mengalami kerugian jikakomposisi total hutang semakin besar dibanding modal pemilik.d. Pengaruh Return On Asset secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return OnAsset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba padasub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Return On Asset merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba bersih dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tingginya rasioReturn On Asset menunjukkan bahwa semakin besar kemampuan perusahaanmengelola aktiva yang dimiliki secara efektif dan efisien, sehingga dapatmendukung pertumbuhan laba. Apabila Return On Asset mengalamipeningkatan maka pertumbuhan laba akan mengalami peningkatan, dansebaliknya. Nilai Return On Asset yang semakin tinggi menunjukkan suatuperusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperolehlaba, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan totalaset yang dimiliki dalam melakukan kegiatan operasionalnya untukmenghasilkan pendapatan, sehingga dengan meningkatnya pendapatan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1000-1013
1012
perusahaan pada akhirnya juga akan meningkatkan laba perusahaan.Meningkatnya laba menunjukan tingkat profitabilitas yang tinggi padaperusahaan tersebut, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mencerminkanperusahaan tersebut berjalan dengan baik.
PenutupSecara simultan terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset terhadapvariabel dependen Pertumbuhan Laba pada Sub sektor Makanan dan Minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Current Ratio terhadapPertumbuhan Laba pada Sub sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Indonesia,
Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Debt to Equity Ratioterhadap Pertumbuhan Laba pada Sub sektor Makanan dan Minuman yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia Indonesia,
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Return On Assetterhadap Pertumbuhan Laba pada Sub ektor Makanan dan Minuman yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia Indonesia.
Perusahaan hendaknya menjual persediaan menjadi kas untukmembayar utang lancarnya yang tidak lebih dari satu tahun, sehinggamemperlancar kegiatan operasionalnya dan disarankan jumlah aktiva yangdibiayai oleh pemilik perusahaan atau utang tidak terlalu besar justru sebaiknyamodal/ekuitas perusahaan yang ada dapat diberdayakan untuk aktifitasperusahaan, serta mempertahankan kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba dengan cara mengefektifikasi dan mengefesiensipenggunaan aktiva.
Bagi penelitian selanjutnya, diharapakan agar menambah jumlahsampel penelitian serta dapat mengembangkannya dengan variabel-variabellain mengingat dalam penelitian ini dihasilkan koefisien determinasi sebesar21,4% untuk mengetahui lebih banyak faktor yang mempengaruhipertumbuhan laba.
Daftar PustakaSumber Buku:Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab).Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMSPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:Rajawali Pers.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Mei)
1013
. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta:Kencana Perdana Media.
Hery, 2016. Analisis Laporan Keuangan-Integrated and ComprehensiveEdition. Jakarta: Grasindo
Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:Liberty.
Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2010. Penganggaran Perusahaan.Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Subramanyam, K. R. dan John J. Wild. 2013. Analisis Laporan Keuangan.Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Ciracas: Erlangga.Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Yogyakarta:
Caps Publishing.Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan (Teori Konsep dan Aplikasi).
Yogyakarta: Ekonisia.Sumber Skripsi:Wicaksono, Vivid. 2012. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan ManufakturYang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2006 –2009). Skripsi. Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Hartini, Windi. 2012. Pengaruh Financial Ratio Terhadap Pertumbuhan Labadengan Pengungkapan Corporate Social Responbility SebagaiVariabel Pemoderasi. Skripsi. Universitas Negeri Semarang:Semarang.
Sumber Jurnal:Giri, Antung Agil Ibnu. 2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 4, No. 1
Gunawan, Ade dan Sri Fitri Wahyuni. 2013. Pengaruh Rasio KeuanganTerhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan PerdaganganIndonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.13, No.1
Mahaputra, I Nyoman Kusuma Adnyana. 2012. Pengaruh Rasio-rasioKeuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol. 7, No. 2
Sumber Internet:PT Bursa Efek Indonesia: http://www.idx.co.id/annual-report-sub-sektor-
makanan-minuman/. Diakses 28 Desember 2016Badan Pusat Statistik Indonesia: https://www.bps.go.id/Pertumbuhan.Ekonomi.
Indonesia/. Diakses 26 Desember 2016