ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN...

30
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN LDR TERHADAP ROA ( STUDI EMPIRIS PADA PD.BPR BKK DI JAWA TENGAH PERIODE 2008-2011) Randy Aditya,SE Progam Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Abstrak Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio CAR, NIM, BOPO dan LDR terhadap ROA pada seluruh PD.BPR BKK se-Jawa Tengah yang berjumlah 37 unit. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan, dimana data tersebut dikirim ke Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembina dan Pengawas seluruh PD.BPR BKK di Jawa Tengah. Data tersebut menunjukkan bahwa rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA (Return On Asset), rasio NIM (Net Interest Margin) berpengaruh signifian positif terhadap ROA (Return On Asset), rasio BOPO berpengaruh signifikan negatif

Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN LDR TERHADAP ROA

( STUDI EMPIRIS PADA PD.BPR BKK DI JAWA TENGAH PERIODE 2008-2011)

Randy Aditya,SE

Progam Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

AbstrakPenelitian ini menganalisis pengaruh rasio CAR, NIM, BOPO dan LDR

terhadap ROA pada seluruh PD.BPR BKK se-Jawa Tengah yang berjumlah

37 unit. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

berupa laporan rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan,

dimana data tersebut dikirim ke Biro Perekonomian Sekretariat Daerah

Provinsi Jawa Tengah selaku Pembina dan Pengawas seluruh PD.BPR BKK

di Jawa Tengah. Data tersebut menunjukkan bahwa rasio CAR (Capital

Adequacy Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA (Return On

Asset), rasio NIM (Net Interest Margin) berpengaruh signifian positif

terhadap ROA (Return On Asset), rasio BOPO berpengaruh signifikan

negatif terhadap ROA (Return On Asset), rasio LDR (Loan Deposit to Ratio)

berpengaruh siginifikan positif terhadap ROA (Return On Asset).

Kata Kunci : CAR, NIM, BOPO, LDR

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

PENDAHULUAN

Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari seluruh

pembangunan yang diadakan pemerintah. Tujuan pembangunan secara umum adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu keberadaan badan usaha,

lembaga keuangan dan perbankan menjadi sangat strategis untuk mewujudkan cita-cita

pembangunan itu (Agustin Dwi Astuti, 2007). Lembaga keuangan terutama bank dalam

perekonomian modern memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai perantara

keuangan (financial intermediary). Pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus

unit) baik secara perorangan maupun lembaga dapat menyimpan kelebihan dananya di

bank. Sementara itu, pihak-pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) baik

perseorangan maupun lembaga dapat memijam dana dari bank. Mengingat besarnya

peran dana masyarakat, maka sudah merupakan suatu keharusan bagi pengurus bank

untuk mengelola banknya secara hati-hati, sehingga dana masyarakat yang dipercayakan

kepada bank dapat menghasilkan nilai tambah sesuai tujuan yang diinginkan.

Menurut Peraturan Bank Indonesia (2004) menjelaskan bahwa menurut jenisnya

bank terdiri atas Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat

adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,

dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Dahlan Siamat, 2005). BPR tidak

diperkenankan menerima simpanan dalam bentuk giro, melakukan penyertaan modal dan

juga melakukan usaha perasuransian. Wilayah operasional BPR dibatasi dimana BPR

hanya diperkenankan membuka kantor cabang di wilayah provinsi yang sama dengan

kantor pusatnya.

Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Latar belakang didirikannya BPR-BKK bukanlah untuk pengembangan bank,

melainkan membantu serta mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan

desa di segala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BPR-BKK

bertindak untuk melancarkan penyediaan sarana produksi, khususnya permodalan bagi

golongan ekonomi lemah di pedesaan yang sangat membutuhkan pinjaman modal, seperti

para petani, peternak, nelayan dan pedagang Modal tersebut nantinya dapat digunakan

untuk mengembangkan dan memperlancar usahanya guna meningkatnya produktivitas

sehingga penghasilan dari para pengusaha kecil diharapkan akan semakin meningkat.

Dalam penelitian ini Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur

kinerja keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dengan menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih atau laba

selama periode tertentu (Achmad Tarmizi, 2003). Semakin besar ROA menunjukkan

kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian (return) semakin

besar. Perlu diperhatikan, bahwa dalam penentuan tingkat kinerja bank, Bank Indonesia

lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini

dikarenakan Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya

sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat (Ahmad Faisol, 2007).

Modal merupakan salah satu faktor yang penting bagi bank dalam rangka

mengembangkan usaha dan menopang resiko kerugian yang mungkin timbul dari

penanaman dana dalam aktiva-aktiva produktif yang mengundang resiko serta untuk

Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

membiayai penanaman dalam aktiva lainnya. CAR merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh

kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana penurunan Asset Bank masih

dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia, dimana semakin tinggi CAR semakin baik

pula kondisi sebuah bank (Achmad Tarmidzi, 2003).

Kemudian Net Interest Margin (NIM), yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari

pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini, maka menunjukkan

meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Luciana Spica, 2005).

Dengan meningkanya rasio ini, maka menunjukkan kinerja bank yang semakin baik

karena berhasil memperoleh profitabilitas dalam mengelola aktivanya. Dengan demikian

besarnya NIM akan mempengaruhi laba rugi bank yang pada akhirnya mempengaruhi

kinerja bank tersebut.

Menurut Bank Indonesia, efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total

biaya operasi dengan total pendapatan operasi atau yang sering disebut BOPO. Rasio

BOPO ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam

menutup biaya operasional. Rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya

kemampuan bank dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan

operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam

mengelola usahanya (Zaenal Abidin, 2003). Dengan demikian besarnya kecilnya BOPO

Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

akan mempengaruhi laba rugi bank, sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja bank

tersebut.

Peraturan Bank Indonesia menyatakan bahwa kemampuan likuiditas bank dapat

diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menunjukkan

seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada debitur dapat mengimbangi

kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

REVIEW LITERATUR

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu

periode waktu tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran

dana yang biasanya diukur dengan menggunakan lima aspek penilaian yang dikenal

dengan CAMEL (Capital, Asset, Manajemen, Earning dan Liability) yang dapat disajikan

dalam bentuk rasio (Zaenal Abidin dan Endri, 2008). Pengukuran kinerja bank digunakan

untuk mengetahui tentang baik-buruknya operasional bank serta seberapa sehatkah bank

bersangkutan untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi perbankan.

Secara umum setiap perusahaan baik itu bank maupun non bank pada suatu

periode tertentu akan melaporkan kegiatan keuangannya. Informasi tentang proses

keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas dan informasi lainnya yang

Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

berkaitan dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik

kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan tersebut. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang

sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Laporan ini juga

menunjukkan kinerja manajemen bank selama periode tertentu. Keuntungan dengan

membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta

mempertahankan kekuatan yang dimiliki. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih

bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh

dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam

melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan (Lucyana dan

Emanuel, 2003).

Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba rugi serta segala

keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya, antara lain laporan

sumber dan penggunaan dana-dana. Sistem keuangan tersebut mempunyai misi akhir

yang berupa laporan keuangan, jadi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan

suatu hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi laporan

keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi

dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama

periode waktu tertentu (Agustin Dwi Hastuti, 2007). Banyak pihak yang mempunyai

kepentingan untuk mengetahui lebih mendalam tentang laporan keuangan dari bank

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

karena masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda, maka cara

analisisnya juga berbeda disesuaikan dengan sifat dan kepentingan masing-masing.

Capital Adequacy Ratio CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin

besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena

dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya

ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan.

CAR sangat berpengaruh terhadap kebangkrutan bank. Besar kecilnya modal

yang dimiliki sebuah bank dapat digunakan untuk memprediksi apakah bank tersebut

akan mengalami kebangkrutan atau tidak pada masa yang akan datang. Jadi dapat diambil

sebuah logika bahwa dengan tercukupinya permodalan bank, maka bank tersebut dapat

menjalankan operasinya dengan efisien. Saat bank dikatakan efisien dalam menjalankan

operasinya, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai kinerja yang

bagus, sehingga potensi untuk mengalami kerugian dapat diminimalisir. Dengan semakin

kecil kerugian yang dialami, maka dapat dipastikan laba yang diperoleh bank tersebut

semakin meningkat, sehingga bank tersebut tidak akan mengalami kebangkrutan.

Berdasarkan ketentuan pada peraturan BI No.5/2003, salah satu proksi dari resiko

pasar adalah suku bunga, dengan demikian rasio pasar dapat diukur dengan selisih antara

suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman diberikan (lending) atau

dalam bentuk absolute, yang merupakan selisih antara total biaya bunga pendanaan

dengan total biaya bunga pinjaman. Didalam dunia perbankan dinamakan Net Interest

Margin (NIM). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

ini menunjukkan kemampuan bank dalam memperolah pendapatan operasionalnya dari

dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman (kredit). Standar yang ditetapkan

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6%. Semakin besar

rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa semakin besar net interest margin (NIM) suatu perusahaan,

maka semakin besar pula return on asset (ROA) perusahaan tersebut, yang berarti kinerja

keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya, jika

net interest margin (NIM) semakin kecil, return on asset juga akan semakin kecil,

dengan kata lain kinerja perusahaan tersebut semakin menurun.

Pada penelitian ini variabel BOPO diambil sebagai salah satu variabel atau faktor

yang mempengaruhi kinerja keuangan bank, karena bagaimanapun juga jika kita

berbicara mengenai kinerja suatu perusahaan pastilah juga berhubungan dengan efisiensi

operasi perusahaan tersebut. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Lucyana dan Winny, 2005). Menurut Surat

Edaran Bank Indonesia, suatu bank ikatakan memiliki kinerja yang baik jika mempunyai

BOPO dibawah 80%.

BOPO juga merupakan variabel yang mampu membedakan bank yang

mempunyai ROA diatas rata-rata maupun bank yang mempunyai ROA dibawah rata-rata.

Dalam pengelolaan aktivitas operasional bank yang efisien dengan memperkecil biaya

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

operasional bank akan sangat mempengaruhi besarnya tingkat keuntungan bank yang

tercermin dalam ROA sebagai indikator yang mencerminkan efektivitas perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan keseluruhan aktiva yang dimiliki.

Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk menilai kemampuan penyaluran

kredit suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank

terhadap dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain

sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat

deposito. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun

dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit.

Semakin tinggi tingkat rasio LDR menunjukkan semakin jelek kondisi likuiditas

bank, karena penempatan pada kredit juga dibiayai dari dana pihak ketiga yang sewaktu-

waktu bisa ditarik (Taswan, 2006). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia, standar terbaik

untuk rasio LDR adalah 80% hingga 110%.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

H1 (+)

H2 (+)

H3(-)

H4 (+)

Sumber: Konsep penelitian yang diolah (2012)

BOPO

NIM

ROA

CAR

LDR

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : CAR berpengaruh positif terhadap ROA

H2 : NIM berpengaruh positif terhadap ROA

H3 : BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA

H4 : LDR berpengaruh positif terhadap ROA

JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa

laporan rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan, dimana data tersebut

dikirim ke Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembina

dan Pengawas seluruh PD.BPR BKK di Jawa Tengah yang berjumlah 37 PD.BPR BKK.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi operasional merupakan operasionalisasi konsep agar dapat diteliti/diukur

menurut gejala-gejala yang ada. Agar penelitian ini lebih jelas maka variabel operasional

perlu didefinisikan secara operasional. Definisi operasional ini akan diuraikan dengan

indikator empiris dalam bentuk variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lain. Independen dalam penelitian ini yaitu:

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1)

CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam

menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko

kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank.

2. Net Interest Margin (NIM) (X3)

Adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X4)

Adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio

ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya.

4. Loan to Deposit Ratio (LDR) (X5)

Adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang

diterima bank. LDR menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel

independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja

keuangan Bank yang diukur dengan ROA (Y). Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

HASIL ANALISIS

Hasil Perhitungan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.294 1.307 13.228 .000

LnCAR .053 .044 .047 .893 .373

LnNIM .056 .041 .065 1.377 .041

LnBOPO -3.931 .229 -.826 -17.135 .000

LnLDR .295 .128 .125 2.308 .023

a. Dependent Variable: LnROA

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

LnROA= 17,294 + 0,53 LnCAR + 0,056 Ln.NIM – 3,931 LnBOPO + 2,95 Ln.LDR

UJI HIPOTESIS 1

Hipotesis pertama menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh

positif terhadap Return on Asset (ROA). Tetapi dari hasil penelitian diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,373, sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,039. Hal ini

menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai

signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Return

on Asset ditolak.

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wisnu

Mawardi (2005) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa CAR tidak

mempengaruhi besarnya ROA. Tidak berpengaruhnya CAR terhadap ROA disebabkan

karena PD.BPR BKK tidak dapat mengoptimalkan modal yang ada. Padahal pada tahun

2008-2011 rata-rata nilai CAR sangat besar yaitu 26,24%. Hal ini bisa terjadi karena

bank kurang optimal dalam menyalurkan kredit sesuai dengan yang diharapkan.

HIPOTESIS 2

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Net interest Margin (NIM) berpengaruh positif

terhadap Return on Asset (ROA). Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar

0,041, sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,056. Hal ini menunjukkan bahwa NIM

berpengaruh signifikan positif terhadap ROA karena nilai signifikansinya lebih kecil dari

0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Net interest Margin

(NIM) memiliki pengaruh positif terhadap Return on Asset diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Titik Aryati

dan Shirin Balatif (2007) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NIM

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini dapat berarti bahwa semakin besar net

interest margin (NIM) suatu perusahaan, maka semakin besar pula return on asset (ROA)

perusahaan tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau

meningkat.

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

HIPOTESIS 3

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap Return on

Asset (ROA). Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan

koefisien regresinya sebesar -3,931. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh

signifikan negatif terhadap ROA karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Untuk

koefisien regresi sebesar -3,931 berarti setiap kenaikan BOPO sebesar 1% akan

menurunkan ROA sebesar 3,931%. Dengan demikian hipotesis keempat yang

menyatakan bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap return on Asset diterima.

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Wisnu Mawardi (2005), Suyono

(2005),Wahyu Prasetyo (2009), dan Marnov Nainggolan (2009) dimana pada penelitian

yang mereka lakukan disimpulkan bahwa efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap Return on Asset. Hal ini berarti tingkat efisiensi bank dalam

menjalankan operasinya, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan atau “earning” yang

dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam

hal ini nilai rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan

naik.

HIPOTESIS 4

Hipotesis keempat menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh

positif terhadap Return on Asset (ROA). Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,023, sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,295. Hal ini menunjukkan bahwa

LDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA karena nilai signifikansinya lebih

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

kecil dari 0,05. Untuk koefisien regresi sebesar 0,295 berarti setiap kenaikan LDR

sebesar 1% akan meningkatkan ROA sebesar 0,295%. Dengan demikian hipotesis kelima

yang menyatakan bahwa LDR memiliki pengaruh positif terhadap Return on Asset

diterima.

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Titik

aryati Haryati (2007), Triono (2007), dan Pandu Mahardian (2008), yang menyatakan

bahwa Loan to deposit ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset.

Hal ini berarti kemampuan bank dalam menyalurkan kredit dari pihak ketiga kepada

pihak kreditur berpengaruh terhadap tingkat pendapatan atau laba bank tersebut. Jika

prosentase penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga berada antara 80%-110%, maka

bank tersebut dapat dikatakan penyaluran kreditnya baik, sehingga dapat dipastikan

kinerja keuangan bank tersebut juga baik.

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .814a .700 .690 .17898

a. Predictors: (Constant), LnCAR, LnBOPO, LnNIM, LnLDR

b. Dependent Variable: LnROA

Berdasarkan output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh Nilai

koefisien determinasi (R²) sebesar 0,690. Dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa

besar presentase variabel ROA yang bisa dijelaskan oleh kelima variabel bebas yaitu

CAR, NIM, BOPO dan LDR sebesar 69,0%, sedangkan sisanya sebesar 31,0%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Hasil Perhitungan Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.008 4 2.202 62.724 .000a

Residual 4.068 122 .032

Total 15.076 126

a. Predictors: (Constant), LnCAR, LnBOPO, LnNIM, LnLDR

b. Dependent Variable: LnROA

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama

variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal

ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 62,724 dengan probabilitas 0,00. Karena

probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi ROA atau dapat dikatakan bahwa CAR, NIM, BOPO, dan LDR

secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA.

KESIMPULAN

Penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio

(CAR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA).

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV,

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan bahwa pada PD.BPR BKK

variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA yang

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu

0,373 sehingga hipotesis 1 ditolak.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 menunjukan bahwa pada PD.BPR BKK

variabel NIM berpengaruh signifikan positif terhadap variabel ROA yang

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,041 sehingga hipotesis 2 diterima.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 menunjukan bahwa pada PD.BPR BKK

variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel ROA yang

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,000 sehingga hipotesis 3 diterima.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 menunjukan bahwa pada PD.BPR BKK

variabel LDR berpengaruh signifikan positif terhadap variabel ROA yang

ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,023 sehingga hipotesis 4 diterima.

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Tarmizi & Willyanto K. Kusumo, 2003, “Analisis Rasio-Rasio Keuangan sebaai Indikator dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia”, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol.XV, No.1, Juni, pp.54-75.

Agustin Dwi Hastuti & Kussudyarsana, 2007, “ Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada PD BPR BKK Sragen Kota Kabupaten Sragen Tahun 2003-2005”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 6,No.1, April 2007, Hal 1-17.

Agustinus, John, 2008, “Variabel-variabel yang mempengaruhi Non Performing Loans pada Bank BUMD, BUMN dan BUSN di Kota Jayapura”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vo.12, No.3, Hal 504-516, November 2008.

Ahmad Buyung Nasution 2008, Analisis pengaruh NPL,CAR,LDR dan BOPO terhadap profitabilitas bank (studi kasus pada bank umum go publik dan non go publik), Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro.(tesis yang dipublikasikan)

Ahmad faisol, “Analisis Kinerja Keuangan Bank pada Banl Muamalat”, Jurnal Bisnis dan Manajeman, volume 3, No.2, Janari 2007

Ali, Masyhud, 2004, Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional, PT.Gramedia Jakarta.

Astuti Yuli Setyani 2002, Analisis Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.6/22/PBI/2004 Tentang Bank Perkreditan Rakyat.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.3/22/PBI/2001 Tentang Transparasi Kondisi Keuangan Bank.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.

Bank Indonesia, Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/267/Kep/DIR/1998 Tentang Kolektibilitas atau Kualitas Kredit Bank.

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No.23/77/KEP/DIR/1991, tentang ketentuan publikasi laporan keuangan bank.

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Bank Indonesia, Surat Edaran bank Indonesia No.27/5/U/PBB/1995 Tentang Ketentuan publikasi Laporan Keuangan Bank.

Bayu, Pipit, 2008, “Pengaruh ROA, ROI, BOPO, CAR, LDR, NPL Untuk Mengetahui Efisiensi Intermediasi Perbankan Di Indonesia”,Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret.

Ghozali, Imam, 2005, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Herdaningtyas, Winny, 2005, “Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No. 2, Nopember 2005.

Herliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan Bank Go Public dan Bank Non Go Public di Indonesia”, Jurnal Magister Akuntansi, Vol.1, Agustus, 2002.

Idroes, Ferry, Manajemen Resiko Perbankan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Januarti, Indira, 2002, “Variabel Proksi Camel dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia”, Jurnal Bisnis Strategi, Vol.10, Desember, Thn VII, 2002.

Kristijadi, Emanuel, 2003, “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI)

Vol. 7 No. 2, Desember 2003.

Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis ANTISIPASI Vol. 10. No. 1, Oktober 2006.

Mabruroh, 2004, “Manfaat dan Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan,” Benefit, Vol.8, No.1, Juni 2004.

Mawardi, Wisnu, 2005, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum dengan aset kurang dari 1 triliun”, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. (tesis yang dipublikasikan)

Meliyanti, Nuresya, 2008, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Privat dan Bank Public”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 4,No.2, April 2008, Hal 18-25.

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NIM, BOPO, DAN …eprints.undip.ac.id/47639/1/Jurnal_Tesis_Randy.doc · Web viewHerliansyah, Yudhi & Moch.Syafrudin,dkk 2002, “Model Prediksi Kebangkrutan

Nasser M Etty & Titik Aryati 2000, “Model analisis Camel Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Public”, JAAI, Vol.4, No.2, Desember, 2000.

Ponttie Prasnanugraha P, “Analisis pengaruh rasio keuangan pada BPR se-Jabodetabek”, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. (tesis yang dipublikasikan)

Siamat, Dahlan, Manajeman Lembaga Keuangan, edisi 5, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.

Sudarini, Sinta, 2005, ”Penggunaan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba pada Masa Yang Akan Datang,” Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. XVI, No.3, Desember 2005, 195-207.

Taswan, Manajemen Perbankan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.

Titik Aryati & Shirin Balafit, 2007, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank”, Journal The Winners, Vol.8, No.2, September 2007, Hal.111-125.

Usman, Bahtiar, (2003), Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Bank-Bank di Indonesia, Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1, April, 2003, pp.59-74.

Zaenal Abidin & Endri, 2008, ”Analisis Kinerja dan Korelasi Antar Rasio Keuangan Industri Perbankan Nasional”, Modus, Vol.20 (2):154-163, 2008.