Analisis Pengaruh Persepsi Siswa Tugas

download Analisis Pengaruh Persepsi Siswa Tugas

of 57

description

Pengaruh Persepsi Siswa Tugas

Transcript of Analisis Pengaruh Persepsi Siswa Tugas

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH

DISUSUN OLEH :

NAMA : ENI GUSTINI NIM : 112515006 ANGKATAN : 17 A KONSENTRASI : Manajemen Pendidikan

DOSEN PENGASUH : Dr. H. Dedi Rianto Rahadi, MM.

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENUNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satunya usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, seperti dapat dilihat pada UU No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat ilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis dan tanggung jawab. Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena guru salah satu yang terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan dijadikan tokoh identitas diri, dengan demikian guru harus memilki perilaku, keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk itu, guru harus menguasai berbagai hal sebagai keterampilan yang dimiliki. Serta guru harus mengembangkan suatu keterampilan mengajar yang juga dijadikan penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap. Guru harus memahami dan mengahayati para siswa yang dibinanya, karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar tersebut pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, berbagai hal sebagai keterampilan yang dimiliki. Serta guru harus mengembangkan suatu keterampilan mengajar yang juga dijadikan penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap. Mengingat profesi guru merupakan panggilan hati nurani, maka dalam kondisi bagaimanapun guru harus selalu taat pada profesinya dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia. Guru harus memahami dan mengahayati para siswa yang dibinanya, karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar tersebut pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa serta prestasi siswa yang berupa nilai hasil raport. Menurut Sumadi Suryabrata (2002:233) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksogen), dan factor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor indogen). Faktor yang terdapat dalam diri siswa adalah intelegensimotivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa. Sedangkan yang termasuk faktor yang berasal dari luar siswa adalah keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya, kurikulum dan sebagainya. Menurut Jeane Rini P (2003:2) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Di Indonesia alat ukur evaluasi hasil belajar disebut tes hasil belajar. Kedua tes ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah progam pengajaran dan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya. Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Tujuan proses pembelajaran diperolehnya hasil optimal melalui optimalisasi proses pembelajaran tersebut, diharapkan para peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal dan memuaskan. Tetapi, dalam kenyataannya menurut Daharnis (2006:43-44) prestasi belajar menunjukkan masih banyaknya siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah. Khususnya bila dikaitkan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Gejala umum yang terjadi dengan prestasi belajar yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang berangggapan bahwa hasil belajar yang diperoleh tergantung pada nasib dan bukan usaha dan kerja keras. Apabila permasalahan tersebut dibiarkan maka dampaknya mutu pendidikan dan sumber daya manusia rendah, sehingga menimbulkan pengaruh rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar mengajar siswa akan menimbulkan persepsi siswa terkait dengan penglihatannya terhadap seoarang guru. Faktor tersebut kemudian akan dapat dirangsang dan menantang siswa untuk terlibat penuh dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tujuan akhir yang dicapai oleh siswa ataupun yang diharapkan orang tua adalah prestasi belajar yang baik di bangku sekolah. Pada umumnya semakin baik usaha belajar mengajar akan semakin baik pula prestasi yang dicapai. Suatu interaksi belajar mengajar di dalamnya terdapat partisipasi siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda dalam hal keaktifannya. Ada sikap siswa yang terlibat aktif dalam suatu interaksi edukatif juga ada pula siswa yang bersikap kurang aktif. Siswa aktif dalam proses belajar mengajar jika kemampuan gurunya baik dan sebaliknya. Dengan adanya keterampilan guru yang baik maka akan memberikan persepsi siswa yang baik pula sehingga tercipta keberhasilan siswa dalam belajar. Selain itu faktor yang sangat menentukan keberhasilan prestasi siswa adalah minat siswa itu sendiri untuk belajar. Adanya minat belajar yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh keinginannya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar yang dihadapinya dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH

1. 2. Pembatasan MasalahBerdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dibatasi tanggapan atau penilaian siswa pada keterampilan guru yang mengajar mata pelajaran IPS siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012.2. Minat belajar dibatasi pada ketertarikan siswa pada mata pelajaran IPS kelas IX SMP NEGERI 10 PFRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012.3. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dinilai melalui tes ulangan harian, tugas dan tes sumatif siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012.

1. 3. Perumusan MasalahDari pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012. 2. Adakah pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa Kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012? 3. Adakah pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012?

1.4. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012.2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun ajaran 2011/2012.3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRBUMULIH tahun ajaran 2011/2012.1.5. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritisa. Sebagai suatu karya ilmiah, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar.b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktisa. Memberikan gambaran bagi siswa tentang pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar.b. Memberikan sumbangan pikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.

BAB IILANDASAN TEORI2.1. Tinjauan Pustaka2.1.1. Pengertian Persepsi Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individu, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkna mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh peesepsinya. Persepsi pada hakekatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1975) persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik maupun stimulus sosial yang ada di linngkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain. Menurut Wagito (1981) menyatakan persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berfikir. Di dalam proses persepsi, individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang, dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecendrungan yang stabil untuk berlaku atau bdertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula (Polak, 1976). Dengan demikian persepsi merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan mengadakan perubahan-perubahan di lingkungannya. Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi kita dapat menggali dunia sekitar kita, yaitu dari seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya. Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia. Beberapa hal yang harus dipenuhi agar individu dapat mengadakan persepsi dalam http://www.infoskripsi.com/2011/11/08/ pengertian persepsi.html yaitu :1) Adanya objek yang dipersepsiObjek menimbulkan stimulus yang mengenai alat ondra atau reseptor stimulus dapat dating dari luar langsung mengenai alat indra dan dapat dari dalam langsung mengenai saraf penerima (sensorik) yang bekaerja sebagai reseptor.2) Alat indra atau reseptorMerupakan alat untuk menerima stimulus, selain itu harus ada saraf sensorik sebagai alat untuk menentukan stimulus yang diterima oleh reseptor.3) PerhatianUntuk menjadi atau mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi. Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara siswa dengan siswa, antar siswa dengan guru. Adanya interaksi antar komponen yang ada di kelas menjadikan masing-masing komponen (siswa dan guru) akan saling memberikan tanggapan, penilaian dan persepsinya. Adanya persepsi ini adalah penting agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas belajar di kelas. Persepsi juga merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berfikir. Persepsi seseorang akan mempengaruhi proses belajar (minat) dan mendorong siswa untuk melaksanakan sesuatu (motivasi) belajar. Oleh karena itu menurut Walgito (1981), persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan. Persepsi seseorang dalam menangkap informasi dan peristiwa-peristiwa menurut Muhyadi (1986) dipengaruhi oleh tiga factor, yaitu : 1) orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern (kebutuhan, kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu dan kepribadian), 2) stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu (benda, orang, proses dan lain-lain), 3) stimulus dimana persepsi itu terjadi baik di tempat, waktu, suasana (sedih, gembira dan lain-lain). (Sumber : http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html, diunduh tanggal 13 Agustus 2011)2.1.2. Keterampilan Mengajar GuruA. Pengertian Ketrampilan Mengajar Menurut Semiawan (2000:18) Keterampilam merupakan suatu pola penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai. Selanjutnya pengertian mengajar menurut Semiawan (2000:6) yaitu: Mengajar merupakan kegiatan mengajar merupakan kegiatan mengarahkan, menjelaskan dan memberi jawaban, serta memberikan umpan balik merupakan kegiatan guru yang dilakukan secara spontan untuk memenuhi kebutuhan para siswa yang beraneka ragam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar adalah suatu kegiatan mengarahkan, menjelaskan dan memberi jawaban, serta meberikan umpan balik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan. Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa teaching is the guidance of learning. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Alvin W.Howard (Slameto, 2010:32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.B. Macam-macam Keterampilan Mengajar Guru Turney (dalam Uzer Usman, 2010:74) yang diunduh dari http://sambasalim.com/pendidikan/keterampilan-mengajar-guru.html tanggal 16 Agustus 2011, mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:1. Ketrampilan bertanya Ada yang mengatakan bahwa berpikir itu sendiri adalah bertanya. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu: Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar, Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadai atau dibicarakan, Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya, Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik, Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun dari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya.a. Dasar-dasar pertanyaan yang baik Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benarb. Jenis-jenis pertanyaan yang baik Jenis pertanyaan menurut maksudnya1) Pertanyaan permintaan (compliance question),2) Pertanyaan retoris (rhetorical question)3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question,) dan4) Pertanyaan menggali (probing question). Jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom1) Pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde question),2) Pertanyaan pemahaman (conprehention question),3) Pertanyaan penerapan (application question),4) Pertanyaan sintetis (synthesis question), dan5) Pertanyaan evaluasi (evaluation question).c. Hal-hal yang perlu diperhatikan Kehangatan dan Keantusiasan. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada-tidaknya kehangatan dan keantusiasannya. Kebiasaan yang perlu dihindari. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Guru harus menghindari kebiasaan seperti :1) Menjawab pertanyaan sendiri,2) Mengulang jawaban siswa,3) Mengulang pertanyaan sendiri,4) Mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak,5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan6) Mengajukan pertanyaan ganda.Keterampilan bertanya di bedakan atas :1. Keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.2. Keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi2. Ketrampilan Memberikan penguatan Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.a). Tujuan Pemberian Penguatan Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut: (a). Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran. (b) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar. (c). Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.b). Jenis-jenis Penguatan1. Penguatan verbal, Penguatan verbal biasanya diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya.2. Penguatan non-verbal, Penguatan non-verbal terdiri dari penguatan gerak isyarat, penguatan pendekatan, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh (partial).c). Prinsip Penggunaan Penguatan Penggunaan penguatan secara efektif harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respons yang negatif.3. Ketrampilan Mengadakan variasi Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.a. Tujuan dan Manfaat1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan.2. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.3. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.4. Guna member kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.b. Prinsip Penggunaan1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.2. Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.3. Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.c. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu :1. Variasi dalam cara mengajar guru, Variasi dalam cara mengajar guru meliputi : penggunaan variasi suara (teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement), gerakan badan mimik, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).2. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids).3. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut:a (a) Pola guru-murid, yakni komunikasi sebagai aksi (satu arah) (b). Pola guru-murid-guru, yakni ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi) (c). Pola guru-murid-murid, yakni ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain. (d). Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid. Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai transaksi, multiarah) (e). Pola melingkar, dimana setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.4. Ketrampilan Menjelaskan Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.a. Tujuan Memberikan Penjelasan1. Membimbing murid untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.2. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.3. Untuk mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.4. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.b. Komponen-komponen keterampilan menjelaskanSecara garis besar komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu : (1). Merencanakan, mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. (2). Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaranMembuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar.Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa. Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi.6. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi :1. memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi2. memperluas masalah atau urutan pendapat3. menganalisis pandangan siswa4. meningkatkan urunan pikir siswa5. menyebarkan kesempatan berpartisipasi6. menutup diskusi7. Ketrampilan mengelola kelasPengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen-komponen keterampilan, antara lain:1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif).. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal seperti keterampilan menunjukkan sikap tanggap, member perhatian, memusatkan perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur dan member penguatan.2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut: (1) campur tangan yang berlebihan (teachers instruction). (2). kesenyapan (fade away) (3). ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stop and stars) (4). penyimpangan (digression) (5). bertele-tele (overdwelling)8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Komponen keterampilan yang digunakan adalah: keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Diharapkan setelah menguasai delapan keterampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar. Keterampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen keterampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada komponen keterampilan yang objektif dan dikembangkannya pola observasi yang sistematis dan objektif.2.1.3. Pengertian Persepsi Siswa Terhadap Ketrampilan Mengajar Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh murid atau pelajar melalui alat reseptornya mengenai manusia, materi atau kejadian dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap melalui proses, cara, perbuatan untuk menjadikan siswa belajar. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik selain dibutuhkan keterampilan guru dalam penyampaian materi yang baik, juga dibutuhkan suatu rasa ketertarikan terhadap materi, karena siswa merasa senang belajar di sekolah lebih-lebih yang menyenangi mata pelajaran yang dipelajarinya juga akan mampu menyerap pelajaran itu dengan baik pada akhirnya akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Prestasi belajar IPS akan lebih meningkat pula bila didukung oleh keterampilan mengajar guru dan semangat belajar dari siswa itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS

2.1.4. Minat Belajar.a. Pengertian Minat Belajar Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi setiap kreativitas manusia. Dalam hal belajar minat sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar tersebut. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu pelajaran atau sesuatu hal, maka tidak diharapkan akan berhasil dengan baik. Ada beberapa pendapat tentang minat, dalam Poerwadarminta (2003:744) minat diartikan sebagai gairah, keinginan dan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Joko Sudarsono (2003:8) Minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Definisi secara sederhana lainnya diberikan oleh Muhibbin Syah (2008:136) yang mendefinisikan bahwa Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Begitu juga dengan Slameto (2010:180) mengatakan bahwa Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Hillgard dalam Slameto (2010:57) memberi rumusan tentang minat sebagai berikut Interst is persisting to pay attention to and enjoy some activity or content. Yang berarti bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan. Dari pemaparan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut. Dengan demikian minat belajar dapat kita definisikan sebagai ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas belajar karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal yang ia pelajari.

b. Klasifikasi Minat Belajar Menurut Purwanto (2002:56) mengatakan bahwa ada tiga cara untuk menentukan minat antara lain: minat yang diekspresikan, minat yang diwujudkan, dan minat yang diinventarisasikan. Lebih lanjut pernyataan tersebut dijelaskan di bawah ini :1) Minat yang Diekspresikan (Ekspressed Interest)Seseorang dapat mengekspresikan minat atau pilihannya dengan kata tertentu, misalnya seseorang murid mungkin mengatakan bahwa dia tertarik pada mata pelajaran bahasa inggris.2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. 3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoryd Interest)Seseorang minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan untuk kelompok tertentu. c. Indikator Minat Belajar Menurut Safari (2003:60) ada beberapa indikator minat belajar yaitu sebagai berikut :1) Perasaan Senang2) Ketertarikan Siswa3) Perhatian4) Keterlibatan Siswa

Indikator di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :1) Perasaan SenangSeorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran ekonomi misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ekonomi. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.2) Ketertarikan SiswaBerhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.3) Perhatian SiswaPerhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, maka dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.4) Keterlibatan SiswaKetertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.

2.1.5. Prestasi Belajara. Pengertian Prestasi Belajar Belajar merupakan hal yang aktual dan dihadapi setiap orang. Hampir semua kecakapan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap manusia berkembang karena belajar. Menurut Sadirman (2007:21), belajar adalah usaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Sedangkan menurut Ali (1987:14) bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Prestasi belajar atau yang disebut hasil belajar dalam penelitian ini adalah berupa angka-angka tertentu yang tercantum dalam nilai raport. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan. Selanjutnya Winkel (2004 : 162) mengatakan : Prestasi adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai. Belajar adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Secara singkat belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman. Tujuan penyelenggaraan sekolah menengah secara khusus untuk memberikan kemampuan minimal bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan dan hidup dalam masyarakat, menyiapkan sebagian besar warga Negara menuju masyarakat belajar pada masa yang akan datang, menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memahami dan menginternalisasi perangkat gagasan dan nilai masyarakat beradab dan cerdas, dan khusus untuk SMA, lulusan atau output memiliki keahlian atau keterampilan tertentu yang dapat dipergunakan untuk memasuki dunia kerja/ dunia usaha. Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil menurut Djamarah dan Zain (2002:120) adalah hal-hal sebagai berikut:a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa baik secara individu atau kelompok.Menurut Sadirman (2007:27) merumuskan bahwa, pengertian hasil belajar adalah Suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Sedangkan menurut Sudjana (2005:21) hasil belajar adalah Kemampuan-kemampuan yang dimiliki setelah ia menerima pengalaman belajar.Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan dalam diri manusia baik secara mental atau psikis yang berlangsung melalui interaksi aktif dengan lingkungan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar mengajar. Menurut Nana Sujana faktor yang dapat mendukung prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa yang dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu yang pertama; factor dari dalam diri siswa itu sendiri dan yang kedua; factor yang datang dari luar diri siswa itu sendiri atau factor lingkungan.a) Faktor dalam diri siswa antara lain: (1) kemampuan siswa, (2) motivasi belajar, (3) perhatian siswa, (4) sikap dan kebiasaan belajar, (5) ketekunan belajar, (6) ekonomi siswa, (7) fisik dan psikis.b) Faktor dari luar diri siswa(1) Kompetensi guru, antara lain: menguasai bahan, mengelola proses belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa untuk kependidikan pengajaran, mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan pengajaran.(2) Karakteristik kelas, antara lain: besar kelas, sasaran kelas, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.(3) Karakteristik sekolah, antara lain: disiplin sekolah, perpustakan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berhasil tidaknya usaha seseorang dalam belajar dipengaruhi beberapa macam hal. Untuk mencapai hasil belajar yang baik haruslah ada keselarasan antara faktor faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa.b. Aspek-Aspek Prestasi Belajar Pada hakikatnya prestasi belajar adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai setelah seseorang belajar. Adapun hasil belajar tersebut menurut para ahli dapat dikelompokan sebagai berikut. Menurut Gagne sebagaimana yang dikutip oleh Slameto (2010:15) menyatakan bahwa hasil belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu keterampilan motoris, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan strategi kognitif. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2008:34) menjelaskan bahwa:Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran yang meliputi 3 (tiga) aspek yaitu: 1) tahu, mengetahui (knowing) 2 terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu (doing) dan 3) melaksanakan yang ia ketahui itu secara rutin dan konsekuen (being).

Pendapat lain diberikan Benjamin S. Bloom dalam Winkel (2004:272) bahwa bahwa hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah psikomotor (psychomotor domain). Bertolak dari ketiga pendapat tersebut di atas, penulis lebih cenderung kepada pendapat Benjamin S. Bloom. Kecenderungan ini didasarkan pada alasan bahwa ketiga ranah yang diajukan lebih mudah terukur, dalam artian bahwa untuk mengetahui prestasi belajar yang dimaksudkan mudah dan dapat dilaksanakan, khususnya pada pembelajaran yang bersifat formal selain itu ketiga ranah tersebut dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai prestasi belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan evaluasi atau tes. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berkesimpulan bahwa jenis prestasi belajar itu meliputi 3 (tiga) ranah atau aspek, yaitu: 1) ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif (affective domain); dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain).c. Indikator Prestasi Belajar. Indikator dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa prestasi belajar dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan kurikulum yang disempurnakan. Pada dunia pendidikan, pengukuran prestasi belajar sangat diperlukan. Karena dengan diketahui prestasi siswa maka diketahui pula kemampuan dan keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan penilaian atau evaluasi dengan tujuan supaya siswa mengalami perubahan secara positif. Menurut Muhibbin Syah (2008:141) Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah progam. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana perubahan yang telah terjadi melalui kegiatan belajar mengajar. Pengajaran harus mengetahui sejauh mana siswa akan mengerti bahan yang akan diajarkan. Penilaian sumber informasi tentang hasil pengajaran yang telah disajikan. Pengukuran prestasi belajar tersebut dapat menggunakan suatu alat untuk mengevaluasi yaitu test. Test dipakai untuk memulai hasil belajar siswa dan hasil belajar mengajar dari pendidik.Menurut Muhibbin Syah (2008:142):Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara memberi penilaian atau evaluasi yaitu untuk memeriksa kesesuian antara apa yang diharapkan dan apa yang tercapai, hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki dan mendekatkan tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberi penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi yang dilakukan dapat diketahui dengan menggunakan suatu test tertulis atau test lisan yang mencakup semua materi yang diajarkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data dokumentasi berupa nilai rapot yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari proses belajar selama satu semester.

2.1.6. Materi Pembelajaran IPS di SMPMenurut Surya (2008:7), pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Menurut Mudjiono dkk (2002:297), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah: suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, untuk membuat siswa belajar secara lebih aktif.yang diberikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai SMP, bahkan sampai jenjang SMA. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, preserta didik diarahkan untuk dapt menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Disiplin ilmu sosial yang termasuk dalam mata pelajaran IPS adalah : 1). Ilmu Geografi (aspek yang dipelajarai mencakup manusia, tempat, dan linngkungan), 2). Ilmu Sejarah (aspek yang dipelajari mencakup waktu, keberlanjutan, dan perubahan), 3). Ilmu Sosiologi (aspek yang dipelajari mencakup sistem sosial dan budaya), 4). Ilmu Ekonomi (aspek yang dipelajari mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan). Tujuan mempelajari mata pelajaran IPS sebagaimana dikemukakan oleh Banks (dalam Asmi, 2002 : 243) bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan untuk menghadapi isu dan masalah sosial secara rdeflekti2.2. Penelitian Yang RelevanTabel 2.1.Penelitian TerdahuluNoJudulPenelitiVariabelMetodologiHasil

1.PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILANMENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAPKREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKnPADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TULUNGKABUPATEN KLATENTAHUN PELAJARAN2009/2010Dwiyanti Nurul K1. persepsi tentang ketrampilan mengajar guru2. Motivasi 3. BelajarKreativitas siswaData deskriptif dan analisis linear bergandaada pengaruh positif signifikan dari persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar terhadap motivasi belajar PKn pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006.

2 Persepsi Siswa tentang Ketrampilan Mengajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri SutojayaAgustina Eka, 20111. Persepsi tentang ketrampilan mengajar guru.2. Minat Belajar3. Hasil BelajarPenelitian kuantitatif deskriptif ,Analisis regresi berganda, dan uji asumsi klasikTerdapat pengaruh secara parsial dan simultan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi

3 Persepsi Siswa tentang Penampilan Mengajar Guru KKPI dan Hubungannya dengan Prilaku belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPIPARTONOIKA MUBAROKAH1. Persepsi tentang penampilan mengajar guru.2.Prilaku Belajar KKPIPenelitian kuantitatif deskriptif ,Analisis regresi berganda, dan uji asumsi klasikTerdapat pengaruh secara parsial dan simultan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap prilaku belajar KKPI

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa menghasilkan bahwa ada pengaruh positif signifikan dari persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar terhadap motivasi belajar PKn pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar merupakan peristiwa yang diperoleh siswa terkait dengan bagaimana seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Phopam dalam Ernia Rahmawati (2008:26) menyatakan bahwa guru sebagai pengajar yang baik harus menguasai teknik dan pengelolaan kelas yang mengajar yang baik, sehingga siswa yang diberi pelajaran akan lebih mudah memahami pelajaran dan hal ini tercermin pada prestasi belajar siswa yang tinggi. Siswa yang memiliki persepsi mengenai keterampilan mengajar guru yang positif akan mampu mencapai prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya dengan siswa yang mempunyai persepsi mengenai keterampilan mengajar guru yang kurang baik akan memiliki keterbatasan dalam mencapai prestasi belajar IPS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS.

2.3. Kerangka Pemikiran Siswa yang memiliki persepsi mengenai keterampilan mengajar guru yang positif akan mampu mencapai prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya dengan siswa yang mempunyai persepsi mengenai keterampilan mengajar guru yang kurang baik akan memiliki keterbatasan dalam mencapai prestasi belajar sejarah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Minat termasuk salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan belajar. Dalam hal belajar apabila siswa mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu, maka siswa tersebut akan merasakan senang dan dapat memberi perhatian pada materi pelajaran, sehingga menimbulkan sikap keterlibatan ingin belajar. Seperti yang dijelaskan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2002:81) sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar. Selain itu menurut pendapat Dalyono dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002:157) menjelaskan bahwa minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya jika minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Dengan demikian, minat seseorang dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Semakin tinggi minat yang dimiliki siswa semakin tinggi pula tingkat prestasi yang dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik selain dibutuhkan keterampilan guru dalam penyampaian materi yang baik, juga dibutuhkan suatu rasa ketertarikan terhadap materi, karena siswa merasa senang belajar di sekolah lebih-lebih yang menyenangi mata pelajaran yang dipelajarinya juga akan mampu menyerap pelajaran itu dengan baik pada akhirnya akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Prestasi belajar IPS akan lebih meningkat pula bila didukung oleh keterampilan mengajar guru dan semangat belajar dari siswa itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar befrpengaruh terhadap prestasi belajar IPS. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian sekaligus untuk mempermudah dalam penelitian agar tidak menyimpang dari inti permasalahan maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai landasan dalam pembahasan. Menurut Sugiyono (2008:47) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun kerangka pemikiran digambarkan bagan sebagai berikut :Gambar 1Kerangka Bepikir

Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guruX1

Prestasi Belajar SiswaY

Minat Belajar siswaX2 Keterangan:1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:a. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1)b. Minat Belajar (X2)2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)Yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y)

2.4. Hipotesis PenelitianHipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian (Sugiyono, 2006:64). Oleh sebab itu kebenarannya masih harus diuji secara empiris dengan melakukan berbagai tes atau pengujian agar diperoleh jawaban yang benar.Hipotesis yang akan peneliti kemukakan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Diduga persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar sejarah pada siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun ajaran 2011/2012.2. Diduga Minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS sejarah pada siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun ajaran 2011/2012.3. Diduga Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS sejarah pada siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun ajaran 2011/2012.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1. Jenis dan Rancangan Penelitiana. Jenis Penelitian.Menurut Sugiono (2003:10) mengklasifikasikan metode penelitian menjadi tiga bagian sebagai berikut :1) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.2) Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.3) Penelitian asosiatif adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa ada pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa, yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul melalui sebaran angket yang diberikan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun ajaran 2011/2012b. Rancangan Penelitian.Dalam penelitian ini menggunakan jenis rancangan survei karena mengambil sampel dari suatu populasi untuk diteliti.

3.2. Objek dan Jadwal Penelitian a. Obyek PenelitianDalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP NEGERI 10 PRABUMULIH tahun pelajaran 2011/2012.Objek dalam penelitian ini adalah persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru, minat belajar dan prestasi belajar IPS.

b. Jadwal Penelitian.NoKegiatanSeptember 2011Oktober 2011November 2011Desember2011

1.Pengajuan Judul////////////////

2.Pembuatan Proposal////////////////

3.Pengajuan Proposal/////////////////////////////////

4.Izin Penelitian////////////////

5.Instrumen Penelitian/////////////////

6.Penelitian//////////////////////////////////

7.Pengumpulan data////////////////

8.Olah data/////////////////////////////////

9.Laporan Penelitian////////////////

3.3. Populasi, Sampel, Samplinga. Populasi Menurut Sugiyono (2008:73) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 116 orang

Tabel 1.1 Distribusi PopulasiNo.KelasJumlah Siswa

1.2.3.

IX 1IX 2IX 33839 39

Jumlah116

b. SampelPenelitian ini populasinya homogeny (siswa), maka peneelitian ini adalah penelitian sampel. Menentukan besarnya sampel menggunakan rumus slovin (dalam umar, 2003:120). n = N 1+Nedi mana1 = konstantan = ukuran sampelN = ukuran populasie = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Diketahui :1 = konstantan = ukuran sampelN = 116e = 5%

n = 116 = 89,922 = 90 (dibulatkan) 1+ 116(0,05)

c. Sampling Menurut Sugiyono (2008:116-117) Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Adapun langkah-langkahnya :1) Membuat suatu daftar yang berisi semua subyek yang ada dalam populasi (Siswa kelas IX 1, IX 2, IX 3 dan di SMP Negeri 10 Prabumulih).2) Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek yang dimaksudkan.3) Menuliskan kode-kode itu untuk masing-masing dalam satu lembar kertas kecil.4) Mengulung-gulung kertas itu dengan baik5) Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu sesuai dengan kertas masing-masing ke dalam tempolong atau kaleng.6) Mengkocok baik-baik tempolong atau kaleng itu.7) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan, yaitu 90 orang siswa.

3.4. Metode Pengumpulan Dataa. Sumber Data1) Data primerMenurut Marzuki (2002:55) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer dalam penelitian ini adalah persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun pelajaran 2011/2012 semester ganjil yang diperoleh dari hasil angket.2) Data sekunderMenurut Marzuki (2002:56), Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya biro statistik, majalah, keterang-keterangan atau publikasi lainnya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah nilai rapot semester ganjil kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun ajaran 2011/2012.

b. Teknik Pengumpulan DataUntuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1). AngketUntuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan dengan menggunakan metode angket. Angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:124) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angketlangsung tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda checklist () pada salah satu jawaban yang dianggap benar.

2). DokumentasiMenurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, raport, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas IX di SMP Negeri 10 PrabumulihMetode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai :a. Gambaran tentang SMP Negeri 10 Prabumulihb. Daftar nama yang digunakan sebagai sampel penelitian.c. Nilai akhir mata pelajaran IPS siswa kelas IX SMP Negeri 10 Prabumulih tahun pelajaran 2011/2012 yang diperoleh dari nilai rapot semester ganjil.

3.5. Definisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2008:31), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabelnya antara lain : 1. Variabel independen atau variabel bebas (X)Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1) dan minat belajar (X2). 2. Variabel dependen atau variabel terikat (Y)Yaitu suatu jawaban atas hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah prestasi belajar (Y).

3.5.1. Variabel Persepsi tentang Ketrampilan Mengajar Guru Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh murid atau pelajar melalui alat reseptornya mengenai manusia, materi atau kejadian dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap melalui proses, cara, perbuatan untuk menjadikan siswa belajar. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Turney (dalam Uzer Usman, 2010:74) yang diunduh dari http://sambasalim.com/pendidikan/keterampilan-mengajar-guru.html tanggal 16 Agustus 2011, mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya :1. Ketrampilan membuka pelajaran, dengan komponen-komponen:a. menarik perhatian siswab. Merangsang motivasi siswa :-Menimbulkan kehangatan dan keantusias -Mengemukakan tujuan pembelajaran -Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan -Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. -Membuat kaitan antarmateri yang relevan2. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen: Kemampuan menganalisis dan merencanakan (a). Yang berhubungan dengan penerimaan pesan; Penjelasan cukup relevan dengan pertanyaan siswa Penjelasan memadai (mudah diserap siswa). (2). Kemampuan menyajikan suatu penjelasan, antara lain;-Kejelasan - Penggunaan contoh dan ilustrasi - Pemberian tekanan - Penjelasan yang sistematis3. Ketrampilan bertanya, dengan komponen;Komponen ketrampilan bertanya . jelas dan singkat Pemberian acuan/informasi yang cukup Pemusatan Penyebaran Pemberian waktu berpikir4. Ketrampilan variasi stimuli dengan komponen a.Variasi dalam gaya mengajar guru Penggunaan variasi suara Pemusatan perhatian Mengadakan kontak dengan pandangan Gerakan badan dan mimik Pergantian posisi guru dalam kelasb. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran Relevan dalam tujuan pembelajaran Penggunaan multi media5. Ketrampilan Mengelola Kelas, dengan komponen : - menunjukkan sikap tanggap, - member perhatian, - memusatkan perhatian, - memusatkan perhatian kelompok, - memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, - menegur dan member penguatan.6. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, dengan komponen : - memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi - menyebarkan kesempatan berpartisipasi - menutup diskusi7. Ketrampilan menutup pelajaran dengan komponen-komponen (1). Merangkum kembali bahan pelajaran (2). Siswa ditugas meringkas materi sajian (3). Memberi soal-soal (5). Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah (sebagai tindak lanjut)

Tabel 3.1.Operasional Variabel Ketrampilan Mengajar GuruDimensiIndikatorNo. itemSkala

Ketrampilan membuka pelajaran menarik perhatian siswa, merangsang motivasi : -Menimbulkan kehangatan dan keantusias -Mengemukakan tujuan pembelajaran -Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan -Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. -Membuat kaitan antarmateri yang relevan 12345

6likert

Ketrampilan Menjelaskan yang berhubungan dengan penerimaan pesan Penjelasan cukup relevan denganpertanyaan siswa Penjelasan memadai (mudahdiserap siswa). kemampuan menyajikan suatu penjelasan : Kejelasan Penggunaan contoh dan Ilustrasi Penjelasan yang sistematis

7891011

likert

Ketrampilan bertanya Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa Memberikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan Memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan Membagikan semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata Memberikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya Menuntun jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

121314151617

likert

Ketrampilan variasi stimuli Variasi dalam gaya mengajar guru Penggunaan variasi suara Gerakan badan dan mimik Pergantian posisi guru dalam kelas Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran Relevan dalam tujuan pembelajaran Penggunaan multi media181920

2122likert

Ketrampilan Mengelola Kelas memberi perhatian, menegur dan memberi penguatan.232425

likert

Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi menyebarkan kesempatan berpartisipasi menutup diskusi26

2728likert

Ketrampilan menutup pelajaran- Merangkum kembali bahan pelajaran- Siswa ditugaskan meringkas materi sajian- Memberi soal-soal- Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah (sebagai tindak lanjut)29303132

likert

Penilaian angket menggunakan skala likert 1 sampai 5, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju2. Skor 4 untuk jawaban setuju3. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu4. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju5. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju3.5.2. Variabel Minat Belajar Menurut Safari (2003:60) ada beberapa indikator minat belajar yaitu sebagai berikut : 1) Perasaan Senang 2) Ketertarikan Siswa 3) Perhatian 4) Keterlibatan Siswa

Tabel 3.2.Operasional Variabel Minat belajarDimensiIndikatorNo. ItemSkala

Perasaan senang

Ketertarikan siswa

Perhatian siswa

Keterlibatan siswa Perasaan siswa terhadap materi Suasana belajar yang baik Mengerjakan tugas dengan rela hati Belajar kelompok mneyenangkan Respon terhadap guru Respon terhadap materi Rasa ingin tahu terhadap materi Perhatian siswa terhadap materi Konsentrasi belajar Perhatian siswa terhadap guru Berusaha memahami materi yang disampaikan Kemauan belajar Kekompakan dalam belajar kelompok Kesadaran untuk mempelajari materi Memiliki keinginan bersaing123

4

567891011

1213

14

15likert

Penilaian angket menggunakan skala likert 1 sampai 5, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju 2. Skor 4 untuk jawaban setuju 3. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu 4. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju 5. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

3.5.3. Operasional variable Prestasi belajar IPS Variabel prestasi belajar adalah variable terikat atau variabel yang dipengaruhi. Menurut Oemar hamalik hasil belajar atau prestasi belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalkan tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengnerti menjadi mengerti. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai hasil ulangan mata pelajaran IPS.

3.6. Uji Instrument3.6.1. Uji validitas Menurut Arikunto (2006:168) Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah angket dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan kata dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau instrument adalah teknik korelasi produk moment sebagai berikut:

Dimana :rxy= Koefisien korelasi antara variable X dan YN= Jumlah subyekX= Skor dari tiap-tiap itemY= Jumlah dari skor itemJika rxy > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) valid, sebaliknya jika rxy < rtabel maka butir soal tidak valid.

3.6.2. Uji reliabilitasMenurut Arikunto (2006:178) Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas yang dicari

= Koefisien antara skor-skor setiap olahan testJika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) reliabel dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 5% maka butir soal tersebut tidak reliabel.

3.7. Uji Prasyarat Analisis3.7.1. Uji NormalitasMenurut Suharsini Arikunto (2006:259) Uji normalitas bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Langkah yang ditempuh dalam melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :

Keterangan : x2 = Chi Kuadratfo = Frekuensi yang dioeroleh dari sampelfh = Frekuensi yang diharapkanApabila harga x2 hitung < x2 tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal, dan apabila x2 hitung > x2 tabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. 3.7.2. Uji LinieritasUji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :1) Menentukan formulasi H0 dan H1 2) Lefel of significant = = 5 %3) Kriteria pengujian H0 diterima apabila Fhitung < FtabelH0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel4) Kesimpulan

3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Analisis regresi bergandaDalam penelitian ini, regresi digunakan untuk menentukan prestasi belajar (Y) yang disebabkan oleh kreativitas belajar (X1) dan minat belajar (X2). Sugiyono (2006) menjelaskan bahwa analisis regresi berganda dua prediktor menggunakan persamaan garis regresi sebagai berikut :

+b2X2Keterangan :

= Prestasi belajar

= Konstanta

= Koefisien regresi

= Persepsi siswa mengenai keterampilan guru

= Minat Belajara. Uji Secara Serempak (Uji F)Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara dua variabel bebas (persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar) secara bersama-sama terhadap motivasi belajar sehingga bisa diketahui apakah dugaan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya :1) Menentukan formulasi H0 dan H1

: Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

Berarti terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar.2) Level of significant 3) Kriteria pengujian

Daerah terima Daerah ditolak

F;k-1. k(n-1)

H0 diterima apabila F hitung < F tabel

H0 ditolak apabila F hitung > F tabel 4) Pengujian nilai F

(Fred N. Kerlinger and Elazar J. Pedhazur)Keterangan :R = koefisien korelasi bergandak = konstanta variabel bebasN = banyaknya sampel5) KesimpulanDilakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel, jika nilai Fhitung >Ftabel maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel dependen secara bersama-sama sebaliknya jika Fhitung t(/2;n-k-1) atau t< -t(/2;n-k-1)4) Pengujian nilai t

t = Keterangan:b = koefisien regresiSEb = standar eror of b5) KesimpulanHo diterima apabila -ttabel thitung ttabel dan Ho ditolak apabila thitung < ttabelatau -thitung< -ttabel. Pengujian t-tes ini menggunakan bantuan program SPSS for windows V15.0 c. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)1) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat.Untuk mencari sumbangan relatif (SR%) digunakan rumus:SR % X1 = b1 X1Y/ JK Reg . 100%SR % X2 = b2 X2Y/ JK Reg . 100%2) Untuk mencari sumbangan efektif (SE%) digunakan rumusSE % X1 = SR % X1.R2SE % X2 = SR % X2.R2

Lampiran :ANGKET PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURUPetunjuk Pengisian Angket :

A. Petunjuk Umum :Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan berpengaruhterhadap reputasi Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengansejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dansesuai dengan yang Anda alami.1. Tulislah nama dan nomor urut anda di sudut kanan atas padalembar jawaban.2. Bacalah setiap nomor dengan seksama.

B. Petunjuk Khusus :Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan )dengan cara memberikan tanda cheklist ( ) huruf-huruf padalembar jawaban sebagai berikut :S S : Jika Sangat SetujuS : Jika SetujuR : Ragu-raguTS : Jika Tidak SetujuSTS: Jika Sangat Tidak Setuju

C. Pernyataan :No itemPernyataanSSSRTSSTS

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13

14

15.

16.

17.

18.

19.

20.21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

Keterampilan Membuka pelajaran :Sebelum memulai pelajaran guru mengabsen terlebih dulu sehingga perhatian saya tertuju pada guru.Guru sangat interaktif dan tidak tegang dalam mengajar sehingga saya merasa semangat dan antusias.Pada awal belajar guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaranGuru menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan.Sebelum menjelaskan pelajaran, guru memberitahukan judul pokok bahasan yang akan dipelajariGuru memberikan contoh pokok bahasan yang akan dipelajari dengan pokok bahasan lain yang relevanKetrampilan Menjelaskan :Pada saat saya bertanya, guru memberikan penjelasan yang relevan dengan pertanyaan saya.Setiap saya bertanya mengenai materi pelajaran guru selalu menjawabnya dengan jelas sehingga saya bisa lebih memahami tentang materi yang disampaikan.Penjelasan guru tentang materi pelajaran selalu berbelit-belit dan bahasanya sulit dipahami.Guru menjelaskan materi secara berurutan, sehingga saya mudah memahaminya.Dalam menjelaskan guru selalu menggunakan contoh dan ilustrasi yang menarik.

Keterampilan BertanyaPertanyaan yang diberikan guru menurut saya jelas dan mudah dimengertiSebelum memberikan pertanyaan guru memberikan penjelasan terlebih dulu sehingga saya bisa menjawabnya.Dalam memberikan pertanyaan guru memberikan waktu pada siswa untuk berfikir dulu dalam menjawabnya.Guru memberikan pertanyaan tidak pada satu orang siswa saja.Guru selalu memberikan semangat pada siswa agar mau bertanya menjawab pertanyaan.Dalam menjawab pertanyaan guru, saya tidak pernah dituntun guru.

Ketrampilan Variasi StimuliSuara guru dalam mengajar selalu kecil sehingga saya sulit untuk menyimaknya.Gerakan tubuh dan ekspresi muka guru saat menjelaskan pelajaran biasa saja.Dalam mengajar guru hanya duduk sajaMedia pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan materi yang disampaikan.Dalam menyampaikan materi guru kadang-kadang menggunakan lebih dari satu media pembelajaran.

Ketrampilan Mengelola KelasGuru selalu memperhatikan semua tingkah laku siswa di kelas.Jika ada teman saya yang berbuat ulah, guru menegur dan menasehatinya.Guru selalu memberikan penghargaan dan pujian pada siswa yang rajin mengerjakan tugas.

Ketrampilan membimbing Kelompok kecilPada saat diskusi guru selalu membimbing siswa sehingga saya focus pada topic diskkusi yang sedang dibahas.Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk bisa menyatakan pendapat atau memberikan pertanyaan dalam diskusi kelas.Guru membantu siswa mengambil kesimpulan dari diskusi kelas.

Ketrampilan Menutup Pelajaran.Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru disampaikan.Pada akhir pelajaran biasanya guru menyuruh siswa membuat ringkasan pelajaran di buku catatan masing-masingLima belas menit sebelum pelajaran berakhir guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai latihan.Setelah selesai tes, guru juga kadang-kadang memberikan tugas PR kepada siswa.

ANGKET MINAT BELAJARPetunjuk Pengisian Angket :

A. Petunjuk Umum :Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan berpengaruhterhadap reputasi Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengansejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dansesuai dengan yang Anda alami.1. Tulislah nama dan nomor urut anda di sudut kanan atas padalembar jawaban.2. Bacalah setiap nomor dengan seksama.

B. Petunjuk Khusus :Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan )dengan cara memberikan tanda cheklist ( ) huruf-huruf padalembar jawaban sebagai berikut :S S : Jika Sangat SetujuS : Jika SetujuR : Ragu-raguTS : Jika Tidak SetujuSTS: Jika Sangat Tidak Setuju

C. Pernyataan :No itemPernyataanSSSRTSSTS

1.2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.14.

15

Perasaan senangSaya sangat senang dengan mata pelajaran IPSPada saat guru memberikan tugas, saya selalu mengejakannya dengan semangatPada saat mengajar, suasana sangat menyenangkan karena guru bisa menciptakan situasi yang tidak tegang.Ketertarikan siswaSaya lebih senang belajar berkelompok, karena dapat menyelesaikan tugas bersama-samaKarena saya sangat menyenangi pelajaran IPS, maka saya sangat menghormati guru IPSMenurut saya pelajaran IPS cukup susah karena terlalu banyak teori yang dipelajari.Perhatian siswaSaya sangat tertarik dengan materi yang disampaikan guru IPS.Saya segera ingin tahu materi apa yang akan disampaikan guru.Saya selalu konsentraasi setiap kali guru menjelaskan.Saya selalu memperhatikan setiap guru menyampaikan materi pelajaran.Keterlibatan siswaSaya selalu berussaha untuk memahami materi pelajaran. Saya akan berusaha keras dalam belajar supaya bisa memperoleh nilai tinggiSaya sangat senang bekerja dalam kelompok.Belajar kelompok melatih saya untuk bekerja sama dan kompak dalam belajar.Setiap ada pelajaran IPS saya selalu tertarik untuk memperdalam materinya di rumah.

DAFTAR BACAANHamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi AksaraHasibuan, JJ & Moedjiono.1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.Syaefudin, S. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV. Alfabeta.S.Nasution. (2000). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara.Usman, M.Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.