ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN...

131
ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN (STUDI KASUS DI 12 PROVINSI INDONESIA PERIODE 2012-2016) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ANDRIAWAN YOGA NIM: 1113086000002 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017

Transcript of ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN

VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP TINGKAT

KEMISKINAN (STUDI KASUS DI 12 PROVINSI INDONESIA

PERIODE 2012-2016)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ANDRIAWAN YOGA

NIM: 1113086000002

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,
Page 3: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,
Page 4: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,
Page 5: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,
Page 6: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Andriawan Yoga

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 28 Juni 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat : 165 cm / 75 kg

Agama : Islam

Alamat : Jl. Vanili Raya No. 67 Perumnas Simalingkar Kelurahan

Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Sumatera

Utara

No. HP : 081289697448

E-mail : [email protected]

[email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2007 : Mis. Perguruan Amal Shaleh

2007 – 2010 : Mts. Perguruan Amal Shaleh

2010 – 2013 : MAN 1 Medan

2013 – 2017 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

vi

Pengalaman Organisasi

1. Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

2. Anggota Divisi Humas Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU)

Jabodetabek Periode 2013-2014

3. Kepala Bidang Divisi Pengkaderan Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara

(KMSU) Jabodetabek Periode 2014-2015

4. Bendahara Umum Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU)

Jabodetabek Periode 2015-2016

5. Ketua Departemen Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode 2015-2016.

6. Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan

Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tanggerang Selatan Provinsi Banten 25

Juli-25 Agustus 2016.

Seminar dan Workshop

1. Seminar LDK KOMDA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tema,

“Rahasia Mahasiswa Ideal”. Gedung FEB UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,

2013.

2. Seminar Techno Syar’i KOMDA FAST&FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan tema, “ Muslim Berkarya,Islam Berjaya”. Gedung FST UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

vii

3. Seminar Nasional Gerakan Pemuda Anshor Kota Tanggerang Selatan, dengan

tema “ISIS Mengancam: Strategi Pencegahan Radikalisme Islam Dikalangan

Pemuda Kota Tanggerang Selatan. Aula kopertais UIN Jakarta 2015

4. Company Visit to Dana Reksa Sekuritas, PT Dana Reksa Sekuritas, 2015.

5. Indonesia Internasional Book Fair, dengan tema Learn From Korea : How To

Be A Global Leader in The World. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2015.

6. Viva legislative,Legislativa training 1 dengan tema, “Generasi Muda Menuju

Parlemen Masa Depan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarata, 2015.

7. Sosialisasi Portal anti corruption clearing house oleh Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) dengan tema “Langkah Cerdas Cegah Korupsi”. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,2015

8. Seminar Anti Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan tema

“Masa Depan Indah Tanpa Narkoba”. Kelurahan Paku Jaya Tanggerang

Selatan,2016.

9. Seminar Nasional dengan tema “Halal Business and Sustanaible

Development”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2016.

10. Sosialisasi empat pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

(MPR-RI) dengan tema “Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi UUD NRI

Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sebagai Bentuk Negara Bhineka Tunggal Ika Sebagai

Semboyan Negara”. Museum Gedung Joang Menteng Raya,2016.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

viii

11. Working Paper Forum dengan tema “Teknis Penulisan Artikel Jurnal

Internasional Bereputasi”.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2017.

Kegiatan-kegiatan

1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Kelurahan

Pakujaya Tanggerang Selatan,2016.

2. Tim Qouick Count pada saat Pilgub DKI Jakarta,2017.

3. Survey lapangan di wilayah Jakarta Utara untuk melihat besaran perolehan

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) kerjasama antara Transparency International

Indonesia (TII) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta,2017.

4. Staff Administrasi (mahasiswa magang) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister dan Doktor Perbankan Syariah dari bulan Juli 2017-

Desember 2017.

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Dr. Arwansyah, M.Si

Tempat, Tanggal Lahir : Aceh Tengah, 12 Juli 1963

Ibu : Asnawati Torong

Tempat, Tanggal Lahir : Berastagi, 17 Mei 1968

Alamat : Jl. Vanili Raya No. 67 Perumnas Simalingkar

Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan,

Medan, Sumatera Utara 20141

Anak ke dari : 2 dari 4 bersaudara

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

ix

ABSTRACT

The high funding of ZIS funds, economic growth, unemployment, inflation and

population can affect poverty levels in 12 provinces of Indonesia. This research aims to know

how the influence between ZIS fund and macro-economic variables. The macro-economic

variables used are economic growth, unemployment, inflation and population in 12 provinces of

Indonesia. The object of this study is the province in Indonesia registered in the BAZNAS during

the period 2012-2016. The method used is this research is panel data regression.

The results of this research show that simultaneously ZIS funding variable and macro-

economic variables significantly influence poverty level in 12 provinces of Indonesia. Partially

variable of economic growth and population have significant effect to poverty level, whereas

variable of ZIS fund raising, unemployment and inflation have no significant effect to poverty

level. The value of coefficient of determination (Adjusted R2) variable of funding of ZIS and

macro economic variable to poverty level is 36.93%. This shows that the variable of funding of

ZIS and macroeconomic variable can explain 36.93% at poverty level, while the rest of 63,07%

is explained by other variables outside this research.

Keywords: ZIS Fund Raising, Economic Growth, Unemployment, Inflation of Population

and Poverty Level.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

x

ABSTRAK

Tingginya penghimpunan dana ZIS, angka pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi

dan jumlah penduduk diduga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di 12 provinsi Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara penghimpunan

dana ZIS dan variabel makro ekonomi. Variabel makroekonomi yang digunakan adalah

pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi dan jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan

di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016. Objek penelitian ini adalah provinsi di Indonesia

yang terdaftar di dalam BAZNAS selama periode 2012-2016. Metode yang digunakan adalah

regresi data panel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel penghimpunan dana

ZIS dan variabel makro ekonomi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di 12

Provinsi Indonesia. Secara parsial variabel pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan variabel penghimpunan dana

ZIS, pengangguran dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Nilai

koefisien determinasi (Adjusted R2) variabel penghimpunan dana ZIS dan variabel makro

ekonomi terhadap tingkat kemiskinan adalah sebesar 36.93%. Hal ini menunjukan bahwa

variabel penghimpunan dana ZIS dan variabel makro ekonomi dapat menjelaskan sebesar

36.93% pada tingkat kemiskinan, sedangkan sisanya sebesar 63,07% dijelaskan oleh variabel

lain diluar penelitian ini.

Kata kunci: Penghimpunan Dana ZIS, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi

Jumlah Penduduk dan Tingkat Kemiskinan.

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul “Analisis Pengaruh Penghimpunan Dana ZIS

dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus Di

12 Provinsi Indonesia Periode 2012-2016)”. Semoga skripsi ini memberikan

manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi

pembaca.

Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari doa, bimbingan,

bantuan, dukungan dan motivasi dari orang-orang yang terbaik yang ada di

sekeliling penulis. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan penulis rezeki untuk dapat kuliah di

Universitas ini dan segala nikmat yang telah Allah berikan yang harus patut

disyukuri dan dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa ridho dan

berkah-Mu semua ini sulit terjadi.

2. Keluarga tercinta dan terhebat yang penulis miliki, Bapak Dr. Arwansyah,

M.Si dan Ibu Asnawati Torong, kakak Aditya Darma, S.Pd, adik Ardian

Maulana dan adik Aisyah Salsabila sebagai motivator dan inspirator terbaik

yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan

kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa kasih sayang.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xii

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

sangat berharga selama perkuliahan.

4. Bapak Dr. Amilin, SE, M.Si, Ak, CA, BKP selaku Wadek Bidang Akademik

Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid,S.Ag,M.H selaku Wadek Bidang

Administrasi Umum Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA selaku Wadek

Bidang Kemahasiswaan

5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan Ibu RR. Tini Anggraini, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Syariah.

6. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA selaku pembimbing akademik yang

senantiasa selalu memberikan motivasi dan arahannya setiap semester,

sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan pengarahan,

memberikan ilmu yang bermanfaat dan motivasi kepada penulis selama

penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikan

bapak.

8. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Ketua Program Studi Doktor

Perbankan Syariah dan Prof. Dr. Muhammad Said selaku Sekretaris Program

Studi Perbankan Syariah yang selalu memberikan motivasi kepada saya

selama menjadi staff adminstrasi (mahasiswa magang) di Program Studi

tersebut, dan selalu mencambuk saya supaya selalu semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE,MM selaku Ketua Program Studi Magister

Perbankan Syariah dan Bapak Ade Suherlan, SE, MM, MBA selaku

Sekretaris Program Studi Magister Perbankan Syariah yang selalu

memberikan motivasi kepada saya selama menjadi staff adminstrasi

(mahasiswa magang) di Program Studi tersebut, dan selalu mencambuk saya

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xiii

supaya selalu semangat dalammenyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis. Serta jajaran

karyawan dan staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan

membantu penulis selama perkuliahan. Semoga Allah selalu memberikan

pahala yang sebesar-besarnya atas kebaikan bapak ibu semua.

11. Terima kasih banyak kepada Siti Muzdalifah,SE yang selalu sabar

membantu, mengingatkan dan mendampingi dalam menyelesaikan skripsi

ini, semoga Allah SWT selalu melindungi kamu.

12. Terima kasih banyak kepada teman-teman kecil saya Topik Ginting, Fahri

Affandi, M. Zaidur Iman, dan Rifqi Suhandri Hts yang selalu senantiasa

memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini, semoga kalian selalu

diberikan kesuksesan.

13. Terima kasih banyak kepada KKN Gema Merdeka 2016 Desy Kahromayani

SE, Dewi Mahmudah S.Hum, Mutiara, Ramanda Agung, Puput, Dodi, Umu

Latifah, Hamid, Ahmad Baijuri, Alia Saputri yang telah hadir menemani

untuk menyelesaikan bahwa tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi

14. Serta teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah A dan B angkatan 2013

yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih Hilyatun Nafisah, Dita

Fathiani, Annisa Devy Maharani, Ida Fitriyah, Vika Fatimatuz Zahro, Mega

Fitria, Munjiah, An Ukhrija Yaumi, Cahyani, Iqbal Syafei, Asyarie

Muhammad, Ridho Afrianto, Abie Ayub, Dimas Rachman, Ihsan M.

Bahariansyah, Harish Ahmadi, Abie Sentani, Dzul dan teman-teman yang

tidak tersebut namanya, terimakasih atas semua kenangan selama empat

tahun perkuliahan, sukses untuk kalian semua.

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xiv

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, baik kritik

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Jakarta, 14 Desember 2017

Andriawan Yoga

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xv

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING …………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ………………………. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH …………………. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………. v

ABSTRACT ………………………………………………………………….…. ix

ABSTRAK ……………………………………………………………………… x

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... xi

DAFTAR ISI …………………………………………………….……………… xv

DAFTAR TABEL …………………………………………………..….…….… xx

DAFTAR GAMBAR …………………………………………...………………. xxi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………….………………….. xxii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………..………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 12

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...……….. 12

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………...……… 13

E. Sistematika Penulisan ……………………………………...……………... 14

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xvi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ……………………………………………………...……. 16

1. Kemiskinan …………..…………... ……………………………...…... 16

a. Pengertian Kemiskinan …………………………...…................... 16

b. Jenis-jenis Kemiskinan …………………………...…................... 17

c. Ukuran Kemiskinan …………………………...…......................... 21

d. Penyebab Kemiskinan …………………………...…..................... 21

2. Zakat ………………..………………………………………...……….. 22

a. Pengertian Zakat …………………………...…........................... 22

b. Hukum dan Syarat Wajib Zakat …………………………...…....... 24

c. Peran dan Pengelolaan Zakat …………………………………….. 27

d. Penghimpunan Zakat …………………………...…....................... 29

3. Infaq ………………………………….……………………………….. 30

a. Pengertian Infaq ………………………………………...………... 30

b. Dasar Hukum Ifaq …………………………...…....................... 31

c. Jenis Infaq …………….…………………………………………. 32

4. Sedekah ….…………………………………………………………… 32

a. Pengertian Sedekah …………………………...…....................... 32

b. Dasar Hukum Sedekah …………………………...….................. 33

5. Pertumbuhan Ekonomi ……………………………………………….. 34

6. Pengangguran …………………………...…....................................... 37

7. Inflasi …………………………...…................................................... 38

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xvii

8. Jumlah Penduduk …………………………...….................................. 39

B. Keterkaitan Antar Variabel …………………………………………….... 40

C. Penelitian Terdahulu ……………………………………………………… 43

D. Kerangka Pemikiran …………………………………………………….... 49

E. Hipotesis …………………………………………………………………. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………….. 52

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………………......... 52

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 54

D. Metode Analisis Data …………………………………………………… 55

1. Analisis Regresi Data Panel ………………………………………..... 55

a. Metode Common Effect ………………………………………...... 56

b. Metode Fixed Effect ……………………………………………… 56

c. Metode Random Effect ………………………………………….. 57

2. Tahapan Analisis Data ………………………………………………. 58

a. Uji Chow ………………………………………………………… 58

b. Uji Hausman ……………………………………………………. 59

3. Pengujian Hipotesis ………………………………………………..... 59

a. Uji Parsial (Uji t) ……………………………………………….... 59

b. Uji Simultan (uji F) ……………………………………………... 60

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………………………. 60

E. Operasional Variabel Penelitian ………………………………………... 61

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xviii

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………………….. 65

B. Analisa dan Pembahasan ………………………………………………… 71

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel ……………………………….. 71

2. Pengujian Hipotesis …………………………………………………. 77

a. Model Penelitian ……………………………………………….. 76

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) …………………………………. 80

c. Uji Signifikansi Simultan (uji F) ……………………………….. 82

d. Uji Adjusted R2 ………………………………………………….. 83

e. Interpretasi Hasil Penelitian …………………………………….. 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. .. 91

B. Saran …………………………………………………………………….. 93

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 95

LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 101

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xix

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Tabel Penduduk Miskin dan Penghimpunan Dana ZIS di

Indonesia

8

1.2 Tabel Pertumbuhan Tingkat Kemiskinan, Penghimpunan

Dana ZIS, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi,

dan Jumlah Penduduk 12 Provinsi Indonesia

9

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

Tabel Daftar Provinsi di Indonesia yang Konsisten di

Baznas dan BPS

Tabel Perkembangan Penghimpunan Dana ZIS Di 12

Provinsi Indonesia

Tabel Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Di 12

Provinsi Indonesia

Tabel Perkembangan Pengangguran Di 12 Provinsi

Indonesia

Tabel Perkembangan Inflasi Di 12 Provinsi Indonesia

Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Di 12 Provinsi

Indonesia

53

66

67

68

69

71

4.6 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model 72

4.7 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model 73

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xx

4.8 Hasil Uji Chow 74

4.9 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model 75

4.10 Hasil Uji Hausman 77

4.11 Hasil Uji Signifikansi dengan Fixed Effect Model 77

4.12 Uji t 80

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xxi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Gambar Kerangka Pemikiran 50

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data olah 101

2 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model 104

3 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model 105

4 Hasil Uji Chow 106

5 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model 107

6 Hasil Uji Hausman 108

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan

pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan

pembangunan dari suatu negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

tercantum tujuan bangsa Indonesia bahwa diantaranya yaitu untuk memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam pelaksanaan

pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah sasaran utama bagi negara-

negara sedang berkembang. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi berkaitan erat

dengan peningkatan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat, sehingga dengan

semakin banyak barang dan jasa yang diproduksi, maka kesejahteraan masyarakat akan

meningkat.

Menurut Iqbal dkk (2015), Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

yang ingin menjadi negara maju dan dapat bersaing dengan negara-negara lain serta dapat

mengentaskan kemiskinan. Tujuan tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan

pembangunan di segala bidang baik ekonomi maupun non ekonomi. Pembangunan

merupakan proses menuju ke arah yang lebih baik untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapkan menimbulkan efek positif

terhadap penduduk Indonesia, salah satunya yaitu mencapai kemakmuran. Tetapi

kemakmuran ini tidak akan terlaksana apabila pelaku ekonomi tidak mampu mengelola

secara efisien sumber daya terbatas. Ketidakmampuan tersebut akan berakibat buruk pada

kesejahteraan yang nantinya akan menimbulkan kemiskinan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

2

Definisi kemiskinan itu sendiri adalah kondisi dimana seseorang atau keluarga

tidak mampu memenuhi kebutuhan mendasarnya. Definisi kemiskinan juga dapat

diperdebatkan dengan membandingkan antar kelompok dalam satu negara

(perekonomian). Kelompok pra-sejahtera (miskin) di Indonesia relatif miskin dibanding

kelompok keluarga sejahtera. Tetapi di dalam kelompok pra-sejahtera, ada beberapa sub

kelompok lagi dari kelompok pra-sejahtera paling atas sampai paling bawah. Sehingga

walaupun masuk kategori miskin, sub kelompok yang satu lebih kaya dibanding yang

lain (Manurung, 2010).

Menurut (Nasir dkk, 2008), kemiskinan merupakan salah satu penyakit dalam

ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan

kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan multidimensional.

Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komperhensif,

mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

Dalam menganalisa ciri-ciri kemiskinan, ada dua pendekatan yang digunakan

yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut, diartikan sebagai

suatu keadaan dimana tingkat pendapatan dari seseorang tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan, pemukiman, kesehatan dan pendidikan.

Sedangkan kemiskinan relatif berkaitan dengan distribusi pendapatan yang mengukur

ketidakmerataan. Walaupun sudah banyak program-program yang ditujukan dalam upaya

pegentasan kemiskinan, namun masalah ini tak kunjung selesai juga. Sulitnya

penyelesaian masalah ini disebabkan karena permasalahan yang melibatkan penduduk

miskin ternyata sangat kompleks. Pendekatan dan penyelesaiannya tidak hanya dilakukan

dari segi ekonomi saja namun segi sosialnya harus dipertimbangkan. Faktor utama

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

3

penyebab kemiskinan sebagian besar karena faktor alamiah. Selain itu, tidak terjadinya

pemerataan hasil pembangunan juga merupakan faktor penyebab yang tidak dapat

diabaikan (Al Arif, 2010).

Faktor lain yang sangat nyata tentang kemiskinan di Indonesia, dapat dilihat dari

banyaknya masyarakat yang kekurangan makan dan minum, tidak memiliki tempat

tinggal yang layak, bahkan digusur dari pemukimannya, ribuan pekerja berunjuk rasa

memprotes ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), sikap dan perlakuan sewenang-

wenang terhadap tenaga kerja wanita di luar negeri. Kemudian ketidakadilan sosial

ekonomi, selain oleh beragam alasan juga disebabkan oleh praktek korupsi, kolusi, dan

nepotisme yang tidak sehat.

Pemerintah baik pusat maupun daerah telah berupaya dalam melaksanakan

berbagai kebijakan dan program-program penanggulangan kemiskinan namun masih jauh

dari induk permasalahan. Kebijakan dan program yang dilaksanakan belum

memperlihatkan hasil yang optimal. Masih terjadi kesenjangan antara rencana dengan

pencapaian tujuan karena kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan lebih

berorientasi pada program sektoral. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi

penanggulangan kemiskinan yang terpadu, terintegrasi dan sinergi, sehingga dapat

menyelesaikan masalah secara tuntas karena permasalahan kemiskinan merupakan

lingkaran kemiskinan (vicious cyrcle of poverty).

Teori lingkaran kemiskinan (the vicious of poverty), atau dengan singkat

perangkap kemiskinan, adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara

sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin

dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

4

lebih tinggi. Teori ini terutama dikaitkan dengan Nurkse, seorang ahli ekonomi yang

merintis penelaahan mengenai masalah pembentukan modal di negara berkembang

(Pratama, 2014).

Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pengentasan

kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Berbeda dengan sumber keuangan untuk

pembangunan yang lain, zakat tidak memiliki dampak balik apapun kecuali ridha dan

mengharap pahala dari Allah semata. Namun demikian, bukan berarti mekanisme zakat

tidak ada sistem kontrolnya. Nilai strategis zakat dapat dilihat melalui: Pertama, zakat

merupakan panggilan agama. Ia merupakan cerminan dari keimanan seseorang. Kedua,

sumber keuangan zakat tidak akan pernah berhenti. Artinya orang yang membayar zakat,

tidak akan pernah habis dan yang telah membayar setiap tahun atau periode waktu yang

lain akan terus membayar. Ketiga, zakat secara empirik dapat menghapus kesenjangan

sosial dan sebaliknya dapat menciptakan redistribusi aset dan pemerataan pembangunan

(Ridwan, 2005).

Pengelolaan Zakat di Indonesia telah memiliki payung hukum yang jelas

berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan

dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat. UU dan PP

ini didukung pula dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2014

tentang optimalisasi pengumpulan zakat di kementerian/lembaga, sekretariat jenderal

lembaga negara, sekretariat jenderal komisi negara, pemerintah daerah, badan usaha

milik negara, dan badan usaha milik daerah melalui Badan Amil Zakat nasional. Dengan

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

5

perangkat hukum ini seyogyanya Zakat dapat dikelola untuk pengentasan kemiskinan di

kalangan umat (Baznas.go.id).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 mencatat bahwa jumlah penduduk

mayoritas di Indonesia adalah beragama Islam (muslim) dengan jumlah penduduk

207.176.172 juta jiwa penduduk, yang tentunya memiliki potensi ZIS yang besar pula.

Besarnya potensi ZIS yang dimiliki menuntut adanya upaya pengelolaan ZIS yang lebih

profesional. Pemerintah Indonesia merespon tuntutan tersebut dengan dikeluarkannya

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Berdasarkan UU

tersebut, pengelolaan zakat di Indonesia dilakukan oleh organisasi pengelola zakat yang

terdiri dari Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yang dibentuk atas prakarsa masyarakat atau swasta. Terbentuknya BAZ dan LAZ

menandai era baru pengelolaan ZIS di Indonesia agar mampu berjalan secara profesional,

transparan, dan akuntabel. Hal ini didasari oleh semangat untuk mengelola ZIS secara

optimal sehingga dapat berjalan efektif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan

ekonomi terutama kemiskinan (Firstiana,2012).

Faktor-faktor makro ekonomi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat

dan pemerintah. Semua faktor makro ekonomi dapat mempengaruhi kondisi sosial

ekonomi mayarakat dan mempengaruhi pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang

tepat untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi

merupakan kunci dari penurunan kemiskinan di suatu wilayah. Dengan pertumbuhan

ekonomi yang meningkat di masing-masing Provinsi mengindikasikan bahwa pemerintah

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sehingga dapat mengurangi tingkat

kemiskinan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

6

Menurut Boediono (1982) dalam Hapsoro dkk (2013), pertumbuhan ekonomi

adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi

merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat

keharusan (necessery condition) bagi penggurangan tingkat kemiskinan. Adapun syarat

kecukupan (sufficient condition) ialah bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut hendaklah

menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin. Secara

langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi di sektor-sektor dimana

penduduk miskin bekerja serta terjadi pada wilayah-wilayah basis kemiskinan baik

provinsi, perkotaan maupun pedesaan sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

akan lebih berdampak nyata dalam pengurangan angka kemiskinan.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah pengangguran.

Sukirno (1997) menyatakan bahwa pengangguran merupakan suatu keadaan dimana

seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi

mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut. Pengangguran dapat terjadi

disebabkan oleh ketidakseimbangan pada pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukan bahwa

jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta.

Hal senada juga di sampaikan (Alhudori, 2017), pengangguran bisa disebabkan

oleh bertambahnya angkatan kerja baru yang terjadi tiap tahunnya, sementara itu

penyerapan tenaga kerja tidak bertambah. Selain itu adanya industri yang bangkrut

sehingga harus merumahkan tenaga kerjanya. Hal ini berarti, semakin tinggi jumlah

pengangguran maka akan meningkatkan tingkat kemiskinan.

Inflasi merupakan salah satu faktor yang diduga berpengaruh terhadap

kemiskinan. Menurut Windra dkk (2016), inflasi secara umum berarti suatu keadaan

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

7

dalam perekonomian di mana terjadi kenaikan harga-harga secara umum. Inflasi

memiliki dampak positif dan negatif tergantung pada parah atau tidaknya tingkat inflasi

tersebut. Jika inflasi itu ringan, mempunyai pengaruh yang positif dimana dapat

mendorong perekonomian lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan

membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali,

keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Ini merupakan

salah satu alasan penting yang menyebabkan masalah inflasi perlu dihindari. Disamping

itu inflasi perlu dihindari oleh karena ia dapat menimbulkan berbagai akibat buruk ke

dalam perekonomian. Selain inflasi, faktor lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap

kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi.

Jumlah penduduk adalah salah satu indikator penting dalam suatu negara. Karena

pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan tidak tercapainya

tujuan pembangunan ekonomi yaitu kesejahteraan rakyat serta menekan angka

kemiskinan. Skuosen (2009) dalam Mahsunah (2011) mengatakan teori Malthus pada

intinya bahwa sumber daya bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus

bertambah, akibatnya kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas berbanding terbalik

dengan jumlah sumberdaya alam yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan

manusia bersifat terbatas, hal ini akan mendorong manusia mendekati garis kemiskinan

karena persaingan yang cukup ketat dalam pemenuhan kebutuhan. Berikut gambaran

umum perkembangan jumlah penduduk miskin dan penghimpunan dana ZIS di Indonesia

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

8

Tabel 1.1

Tabel Penduduk Miskin, dan Penghimpunan Dana Zakat Infak Sedekah (ZIS) di Indonesia

Tahun Penduduk Miskin (Persen)

ZIS

(Rupiah)

2012 11.66 50.220.719.886,92

2013 11.47 59.019.259.845,87

2014 11.25 82.947.383.165,39

2015 11.13 98.473.103.020,77

2016 10.70 111.449.939.350,62

Sumber: BPS dan BAZNAS, data diolah

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk miskin di Indonesia

dari tahun 2012-2016 cenderung selalu mengalami penurunan. Sedangkan variabel

penghimpunan dana ZIS pada tahun 2012 -2016 selalu mengalami kenaikan. Namun pada

tahun 2014 dan 2016 jumlah penghimpunan dana ZIS mengalami kenaikan yang

signifikan dibandingkan dengan penurunan jumlah penduduk miskin. Hal ini sesuai

dengan penelitan Beik (2009) yang menunjukan bahwa zakat mampu mengurangi jumlah

dan persentase keluarga miskin melalui program zakat yang dilakukan lembaga zakat.

Hal senada juga dikemukakan oleh Kurniawati (2017) bahwa ZIS berpengaruh signifikan

dan negatif terhadap kemiskinan di Provinsi Banten, yang berarti bahwa ketika dana ZIS

meningkat maka akan menurunkan tingkat kemiskinan.

Penelitian ini hanya memfokuskan pada provinsi di Indonesia yang terdaftar di

Baznas dan secara konsisten terdapat pada outlook BAZNAS selama periode 2012-2016,

serta provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif. Provinsi-provinsi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten,

Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

9

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap kemiskinan

diantaranya adalah penghimpunan dana ZIS, pertumbuhan ekonomi, pengangguran,

inflasi dan jumlah penduduk. Berikut gambaran umum faktor yang mempengaruhi

kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia:

Tabel 1.2

Tabel Pertumbuhan Tingkat Kemiskinan, Penghimpunan Dana Zakat Infak Sedekah (ZIS), Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi,

dan Jumlah Penduduk Di 12 Provinsi Indonesia

Indikator 2012 2013 2014 2015 2016

Tingkat

Kemiskinan

(%)

5.78 8.61 8.31 8.31 8.07

ZIS

(Rupiah) 4.308.138.682 3.562.073.861 13.197.574.886 24.464.221.954 30.849.892.708

Pertumbuhan

Ekonomi (%) 6.47 6.03 5.55 5.21 5.36

Pengangguran

(%) 6.51 6.18 6.18 6.63 5.42

Inflasi (%) 4.30 8.38 8.36 3.35 3.02

Jumlah

Penduduk

(Jutaan Jiwa) 14.284,80 14.458,68 14.629,33 14.796,56 14.960,23

Sumber: BPS dan Outlook BAZNAS, data diolah

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi dalam

pengembangannya selama periode 2012-2016 cenderung mengalami penurunan kecuali

di tahun 2016. Sedangkan variabel tingkat kemiskinan selama periode 2012-2016

cenderung mengalami peningkatan. Namun pada Tabel 1.2 tahun 2013-2014

pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sebesar 0.48 persen dari 6.03 persen

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

10

menjadi 5.55 persen, sedangkan tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan sebesar

0.3 persen.

Jika dilihat pada uraian di atas, terlihat bahwa adanya ketidakkonsisten antara

pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan. Menurut penelitian yang dihasilkan

(Windra dkk, 2016) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia dalam periode tahun 2001 sampai tahun

2015. Namun menurut penelitian (Suliswanto, 2010), menjelaskan bahwa penelitian ini

variabel PDRB memiliki signifikansi pengaruh terhadap kemiskinan hanya pada α 20%,

hal ini sesuai temuan dari World Bank (2006) bahwa pertumbuhan ekonomi belum dapat

secara signifikan mengurangi kemiskinan dikarenakan pola dari pertumbuhan ekonomi di

Indonesia yaitu terjadinya ketimpangan.

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pengangguran dalam pengembangannya

selama periode 2012-2016 cenderung mengalami peningkatan kecuali di tahun 2013 dan

2016. Sedangkan variabel tingkat kemiskinan selama periode 2012-2016 juga cenderung

mengalami peningkatan. Namun pada Tabel 1.2 tahun 2012-2013 pengangguran

mengalami penurunan sebesar 0.33 persen dari 6.51 persen menjadi 6.18 persen,

sedangkan tingkat kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 2.83 persen.

Jika dilihat pada uraian di atas, adanya ketidakkonsisten antara pengangguran

dengan tingkat kemiskinan. Dimana hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang

dihasilkan (Windra, dkk 2016), penelitian tersebut menjelaskan bahwa pengangguran

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia dalam

periode tahun 2001 sampai tahun 2015. Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap

tingkat pengangguran maka akan mengakibatkan kemiskinan meningkat juga.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

11

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa inflasi periode 2012-2016 cenderung

mengalami penurunan kecuali tahun 2012-2013. Sedangkan variabel tingkat kemiskinan

selama periode 2012-2016 juga cenderung mengalami peningkatan. Namun pada tahun

2015, inflasi mengalami penurunan sebesar 5.01 persen, sedangkan tingkat kemiskinan

pada tahun 2015 tidak mengalami peningkatan maupun penurun (konstan).

Jika dilihat pada uraian di atas, adanya ketidakkonsisten antara inflasi dengan

tingkat kemiskinan. Dimana hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian (Windra, dkk

2016) yang menjelaskan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.

Meskipun demikian terdapat kecenderungan positif antara inflasi terhadap kemiskinan di

Indonesia. Artinya apabila terjadi peningkatan maka akan mengakibatkan kemiskinan

meningkat juga.

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk periode 2012-2016 selalu

mengalami peningkatan. Namun tingkat kemiskinan pada tahun 2014 dan 2016

mengalami penurunan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Wahyuningsih dan

Zamzami (2014), dimana jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap tingkat

kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya, yang artinya apabila jumlah penduduk meningkat

maka tingkat kemiskinan juga akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membahas

mengenai tingkat kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia. Selain itu di dalam penelitian ini

juga akan dilihat bagaimana pengaruh variabel Penghimpunan dana Zakat Infak Sedekah

(ZIS), Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran dan Inflasi terhadap Tingkat Kemiskinan di

12 Provinsi Indonesia. Oleh karenanya maka penelitian ini mengambil judul “Analisis

Pengaruh Penghimpunan Dana Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Variabel Makro

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

12

Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus Di 12 Provinsi Indonesia

Periode 2012-2016).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah ketidakkonsistenan hubungan antara Penghimpunan Dana Zakat Infak dan

Sedekah (ZIS), Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk

terhadap Tingkat Kemiskinan, menjadi suatu masalah yang perlu untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu penelitian ini berfokus kepada variabel Dana ZIS,

Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk terhadap Tingkat

Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia pada periode tahun 2012-2016.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka diperlukan penelitian

lebih lanjut, sehingga dapat dirumuskan sebuah masalah yang akan dibahas adalah

“Bagaimanakah Pengaruh Penghimpunan Dana ZIS, Pertumbuhan Ekonomi,

Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan di 12

Provinsi Indonesia?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana pengaruh secara parsial antara variabel Penghimpunan Dana

ZIS, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk dengan

variabel Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi di Indonesia.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

13

2. Menganalisis bagaimana pengaruh secara simultan antara variabel Penghimpunan

Dana ZIS, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk

dengan variabel Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai saran implementasi ilmu

pengetahuan bagi perkembangan dunia pendidikan dan perekonomian serta memberikan

pembuktian yang empiris hubungan antara variabel-variabel Zakat Infak Sedekah,

Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi, terhadap Tingkat Kemiskinan di 12

Provinsi Indonesia.

a. Manfaat Akademis

Dari penelitian ini karena erat hubungannya dengan bidang ilmu ekonomi islam,

sehingga dengan penulisan penelitian ini pihak-pihak yang berkepentingan dapat lebih

mudah memahami, dan sebagai tambahan referensi dan rujukan bagi penelitian

selanjutnya mengenai Kemiskinan.

b. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang

telah diperoleh selama proses pembelajaran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan

Ekonomi Syariah dan untuk memotivasi peneliti untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

14

E. Sistematika Penulisan

BAB I: Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait alasan pemilihan judul

atau latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan landasan teori

yang relevan bagi penelitian ini. Selain landasan teori, bab ini juga

menguraikan tentang penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam

penulisan penelitian, keterkaitan antar variabel independen dengan

variabel dependen, kemudian ditutup dengan kerangka pemikiran dan

hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan ruang lingkup

penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, metode

analisis dan operasional variabel penelitian.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian: sekilas

gambaran umum objek penelitian, analisis data dan pembahasan, yang

menjelaskan bagaimana pengaruh penghimpunan dana Zakat, Infak dan

Sedekah (ZIS), Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah

Penduduk terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus di 12 Provinsi

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

15

Indonesia Periode 2012-2016), kemudian dilanjutkan dengan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan. Dalam bab ini juga akan menguraikan implikasi yang

dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kemiskinan

a. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan (poverty) merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh

negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan

kemiskinan itu bersifat multidimensional artinya karena kebutuhan manusia itu

bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek primer yang

berupa miskin akan aset, organisasi sosial politik, pengetahuan, dan keterampilan

serta aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber-sumber

keuangan, dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan

dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan

yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menjelaskan

kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena

dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan

kekuatan yang ada padanya. Menurut Chambers dalam Ali (2003), ada lima

ketidakberuntungan yang melingkari kehidupan orang miskin yaitu:

1. Kemiskinan (poverty), memiliki tanda-tanda sebagai berikut: rumah reot dan

dibuat dari bahan bangunan yang bermutu rendah, perlengkapan yang sangat

minim, ekonomi keluarga ditandai dengan ekonomi gali lubang tutup lubang

serta pendapatan yang tidak menentu.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

17

2. Masalah kerentanan (vulnerability), kerentanan ini dapat dilihat dari

ketidakmampuan keluarga miskin menghadapi situasi darurat. Perbaikan

ekonomi yang dicapai dengan susah payah sewaktu-waktu dapat lenyap ketika

penyakit menghampiri keluarga mereka yang membutuhkan biaya pengobatan

dalam jumlah yang besar.

3. Masalah ketidakberdayaan (powerlessness). Bentuk ketidakberdayaan

kelompok miskin tercermin dalam ketidakmampuan mereka dalam

menghadapi elit dan para birokrasi dalam menentukan keputusan yang

menyangkut nasibnya, tanpa memberi kesempatan untuk mengaktualisasi diri.

4. Lemahnya ketahanan fisik (physical weakness) karena rendahnya konsumsi

pangan baik kualitas maupun kuantitas sehingga konsumsi gizi mereka sangat

rendah yang berakibat pada rendahnya produktivitas mereka.

5. Masalah keterisolasian (isolation), keterisolasian fisik tercermin dari kantong-

kantong kemiskinan yang sulit dijangkau, sedangkan keterisolasian sosial

tercermin dari ketertutupan dalam integrasi masyarakat miskin dengan

masyarakat yang lebih luas (Andriyanto,2011).

b. Jenis-jenis Kemiskinan

Berdasarkan kondisi kemiskinan yang dipandang sebagai bentuk

permasalahan multidimensional, kemiskinan memiliki 4 bentuk. Adapun keempat

bentuk kemiskinan tersebut adalah:

1. Kemiskinan Relatif

Pengertian kemiskinan relatif menurut (BPS, 2008) adalah “suatu

kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

18

menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan

distribusi pendapatan”. BPS mengemukakan bahwa standar minimum disusun

berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian

terfokus pada golongan penduduk miskin. Ukuran kemiskinan relatif sangat

tergantung pada distribusi pendapatan atau pengeluaran penduduk. Pengertian

kemiskinan relatif sebagaimana yang dikemukakan oleh BPS lebih menunjuk

pada kesenjangan pendapatan dan pengeluaran antar wilayah dalam suatu

negara atau antar negara di dunia.

Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara

pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk

“termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total

penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran. Kelompok

ini merupakan penduduk relatif miskin. Dengan demikian, ukuran kemiskinan

relatif sangat tergantung pada distribusi pendapatan/pengeluaran penduduk

sehingga dengan menggunakan definisi ini berarti “orang miskin selalu hadir

bersama kita.

2. Kemiskinan Absolut

Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan

untuk mencukupi kebutuhan dasar minimum seperti pangan, perumahan,

sandang, pendidikan, dan kesehatan yang diperlukan untuk bisa hidup dan

bekerja. Kebutuhan dasar minimum diterjemahkan sebagai ukuran finansial

dalam bentuk uang dan nilainya dikenal dengan istilah garis kemiskinan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

19

Penduduk yang memiliki rata-rata pendapatan/pengeluaran per kapita per

bulan di bawah garis kemiskinan digolongkan sebagai penduduk miskin.

Garis kemiskinan diartikan sebagai pengeluaran rata-rata atau

konsumsi rata-rata untuk kebutuhan pokok berkaitan dengan pemenuhan

standar kesejahteraan. Bentuk kemiskinan absolut ini paling banyak dipakai

sebagai konsep untuk menentukan atau mendefinisikan kriteria seseorang atau

sekelompok orang yang disebut miskin

3. Kemiskinan Kulturual

Kemiskinan kultural adalah bentuk kemiskinan yang terjadi sebagai

akibat adanya sikap dan kebiasaan seseorang atau masyarakat yang umumnya

berasal dari budaya atau adat istiadat yang relatif tidak mau untuk

memperbaiki taraf hidup dengan tata cara modern. Kebiasaan seperti ini dapat

berupa sikap malas, pemboros atau tidak pernah hemat, kurang kreatif, dan

relatif pula bergantung pada pihak lain.

4. Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural adalah bentuk kemiskinan yang disebabkan

karena rendahnya akses terhadap sumber daya yang pada umumnya terjadi

pada suatu tatanan sosial budaya ataupun sosial politik yang kurang

mendukung adanya pembebasan kemiskinan. Bentuk kemiskinan seperti ini

juga terkadang memiliki unsur diskriminatif.

Bentuk kemiskinan struktural adalah bentuk kemiskinan yang paling

banyak mendapatkan perhatian di bidang ilmu sosial terutama di kalangan

negara-negara pemberi bantuan atau pinjaman seperti Bank Dunia, IMF, dan

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

20

Bank Pembangunan Asia. Bentuk kemiskinan struktural juga dianggap paling

banyak menimbulkan adanya ketiga bentuk kemiskinan yang telah disebutkan

sebelumnya.

Adapun jenis kemiskinan berdasarkan sifatnya adalah:

a. Kemiskinan Alamiah

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang terbentuk sebagai akibat

adanya kelangkaan sumber daya alam dan minimnya atau ketiadaan pra

sarana umum (jalan raya, listrik, dan air bersih), dan keadaan tanah yang

kurang subur. Daerah-daerah dengan karakteristik tersebut pada umumnya

adalah daerah yang belum terjangkau oleh kebijakan pembangunan

sehingga menjadi daerah tertinggal.

b. Kemiskinan Buatan

Kemiskinan buatan adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh sistem

modernisasi atau pembangunan yang menyebabkan masyarakat tidak

memiliki banyak kesempatan untuk menguasai sumber daya, sarana, dan

fasilitas ekonomi secara merata. Kemiskinan seperti ini adalah dampak

negatif dari pelaksanaan konsep pembangunan (developmentalism) yang

umumnya dijalankan di negara-negara sedang berkembang. Sasaran untuk

mengejar target pertumbuhan ekonomi tinggi mengakibatkan tidak

meratanya pembagian hasil-hasil pembangunan di mana sektor industri

misalnya lebih menikmati tingkat keuntungan dibandingkan mereka yang

bekerja di sektor pertanian.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

21

c. Ukuran Kemiskinan

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengukur

kemiskinan berdasarkan dua kriteria yaitu (Suryawati, 2005):

1. Kriteria Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga yang tidak

mempunyai kemampuan untuk menjalankan perintah agama dengan baik,

minimum makan dua kali sehari, membeli lebih dari satu stel pakaian per

orang per tahun, lantai rumah bersemen lebih dari 80% dan berobat ke

Puskesmas bila sakit.

2. Kriteria Keluarga Sejahtera 1 (KS 1), yaitu keluarga yang tidak

berkemampuan untuk melaksanakan perintah agama dengan baik, minimal

satu kali per minggu makan daging/telur/ikan, membeli pakaian satu stel per

tahun, rata-rata luas lantai rumah 8 meter per segi per anggota keluarga, tidak

ada anggota keluarga umur 10 sampai 60 tahun yang buta huruf, semua anak

berumur antara 5 sampai 15 tahun bersekolah, satu dari anggota keluarga

mempunyai penghasilan rutin atau tetap, dan tidak ada yang sakit selama tiga

bulan.

d. Penyebab Kemiskinan

Sharp, dalam Amirullah (2001) mencoba mengidentifikasi penyebab

kemiskinan yang dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro,

kemiskinan muncul karena ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang

menimbulkan distribusi pendapatan yang timpal. Penduduk miskin hanya

memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua,

kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

22

Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas rendah, yang

pada gilirannya upahnya rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini

karena rendahnya tingkat pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya

diskriminasi, atau keturunan. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses

dalam modal.

Selain penelitian di atas, menurut Windra dkk (2016) dalam penelitiannya,

membuktikan bahwa kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel inflasi,

pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran, dimana hasil uji R squarenya

menunjukkan angka 87,48%, yang berarti 12,52% dipengaruhi oleh variabel lain.

Selain itu menurut Beik (2010), bahwa dana zakat yang telah disalurkan

mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga mustahiq dan menurunkan

jumlah kemiskinan mustahiq. Dimana hal tersebut membuktikan bahwa zakat

memiliki peran yang sangat penting dalam menurunkan angka kemiskinan.

2. Zakat

a. Pengertian Zakat

Secara etimologi, zakat memiliki beberapa makna yang di antaranya

adalah suci. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” (QS.

Asy-Syams 9). Maksudnya adalah suci dari dosa dan kemaksiatan. Selain itu,

zakat bisa bermakna tumbuh dan berkah. Secara syar’i zakat adalah sedekah

tertentu yang diwajibkan dalam syariah terhadap orang yang berhak

menerimanya.

Menurut Departemen Agama RI zakat adalah harta wajib yang disisihkan

oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

23

ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (Marningsih,

2011).

Bila ditinjau dari aspek objek kewajiban zakat, maka zakat

diklasifikasikan kepada dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal (harta).

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah secara etimologi adalah pensucian jiwa, perbaikan jiwa,

keberkatan jiwa, dan menumbuh kembangkan potensi jiwa. Secara

terminologi, zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan bagi setiap inividu

(umat Islam), baik anak-anak maupun orang dewasa, laki-laki maupun wanita,

merdeka maupun hamba sahaya. Definisi ini memberikan kesan bahwa zakat

fitrah merupakan kewajiban individu yang tidak boleh ditinggalkan, baik oleh

orang mampu melakukannya maupun tidak.

Dalam redaksi lain, sebagaimana yang terlihat dari penjelasan pasal

11 UU No. 38 tahun 1999, zakat fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok

yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan, oleh setiap orang muslim bagi

dirinya dan bagi orang yang yang ditanggungnya yang memiliki kelebihan

makanan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri.

2. Zakat Mal

Zakat mal merupakan bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang

muslim, atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan

agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Zakat mal jika ditinjau dari segi harta yang wajib dizakatkan dapat

diklasifikasikan kepada empat macam, yaitu zakat tanam-tanaman dan buah-

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

24

buahan, zakat hewan ternak, zakat emas dan perak, serta zakat harta

perdagangan. Menurut al-Jaziri, zakat mal dapat diklasifikasikan kepada lima

macam, yaitu zakat hewan ternak, zakat emas-perak, zakat harta perdagangan,

zakat barang temuan dan barang tambang, serta zakat tanam-tanaman dan

buah-buahan.

b. Hukum dan Syarat Wajib Zakat

Allah mewajibkan zakat kepada setiap muslim (lelaki dan perempuan) atas

hartanya yang telah mencapai nisabnya. Zakat merupakan instrumen dalam

mensucikan harta dengan membayarkan hak orang lain. Selain itu, zakat

merupakan mediator dalam mensucikan diri dan hati dari rasa kikir, pelit, dan

cinta harta, serta zakat juga merupakan instrumen sosial yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan dasar fakir dan miskin.

Allah Swt berfirman, ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,

dengan zakat itu kamu membersihkannya dan mensucikan mereka...” (QS At-

Taubah 103).

Zakat pertama kali diwajibkan, tidak ditentukan kadar dan jumlahnya,

tetapi hanya untuk memenuhi kebutuhan fakir dan miskin. Namun setelah

Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, diberlakukanlah beberapa ketentuan dan

syarat yang harus dipenuhi dalam zakat.

1. Islam

Intelektual muslim telah sepakat bahwa zakat merupakan rukun Islam dan

hanya diwajibkan untuk umat Islam. Hal ini berlandaskan kepada hadits

Muadz bin Jabal ketika diutus ke Yaman yang diwirayatkan oleh Al Bukhari.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

25

Zakat tidak diwajibkan kepada selain muslim karena zakat merupakan

kewajiban harta dalam islam yang diambil orang kaya untuk diberikan kepada

fakir, miskin, ibnu sabil dan orang yang membutuhkan lainnya.

2. Sempurnanya Ahliyah

Sebagian ulama berpendapat bahwa zakat diwajibkan atas harta anak kecil

dan orang gila. Namun Hanafiyah berpendapat bahwa zakat tidak wajib atas

harta mereka kecuali hasil pertanian dan perkebunan. Perbedaan itu muncul

dari karakteristik dasar zakat itu sendiri. Sebagian berpendapat bahwa zakat

merupakan ibadah mudhah dan sama halnya dengan shalat ataupun puasa.

Karena itu, zakat hanya diwajibkan kepada orang baligh dan berakal. Sebab

taklif (kewajiban) ibadah tidak sempurna kecuali dengan baligh dan berakal.

Rasulullah Saw bersabda , Qalam diangkat oleh Allah dalam tiga perkara;

anak kecil hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila sampai

ia sadar.” (HR. Al Bukhari, At Tarmidzi, Abu Dawud).

Pendapat kedua mengatakan bahwa zakat merupakan kewajiban atas harta

yang berhubungan dengan harta seseorang tanpa memandang pemiliknya,

baik yang mempunyai ahliyah (kecakapan) maupun tidak, dan tidak ada

perbedaan bagi orang gila ataupun cerdas. Menurut sebagian besar ulama,

pendapat ini merupakan pendapat yang utama. Pendapat ini berdasarkan nash

Al-Qur’an dan hadits yang mewajibkan zakat atas harta orang kaya secara

mutlak, tidak ada pengecualian bagi anak kecil dan orang gila. Hal tersebut

berdasarkan ayat di atas dan hadits Mu’adz bin Jabal.

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

26

3. Sempurnanya Kepemilikan

Kepemilikan muzakki (orang yang wajib zakat) atas harta yang dizakatkan

merupakan kepemilikan yang sempurna. Dalam arti, harta tersebut tidak

terdapat kepemilikan dan hak orang lain. Dalam hal ini, pemilik merupakan

pemilik tunggal dan mempunyai kekuasaan penuh dalam melakukan transaksi

atas harta tersebut.

4. Berkembang

Harta yang merupakan objek zakat harus berkembang, artinya harta

tersebut mendatangkan income atau tambahan kepada pemiliknya, seperti

hasil pertanian, perkebunan, hewan ternak dan lain sebagainya. Rasulullah

Saw tidak mewajibkan zakat atas barang yang tidak berkembang (harta yang

tidak menambah kekayaan pemiliknya). Beliau bersabda, ”tidak ada

kewajiban bagi muslim atas kuda dan hambanya sebuah zakat”

5. Nishab

Harta yang wajib dizakati harus memiliki atau sampai kadar tertentu yang

disebut nishab. Harta yang dimiliki oleh seseorang muslim tidak wajib zakat

kecuali telah mencapai nishab yang telah ditentukan, seperti unta harus

mencapai 5 ekor, kambing 40 ekor, dan lain sebagainya. Hikmah dari

penentuan nishab adalah untuk menunjukkan bahwa zakat hanya diwajibkan

kepada orang-orang yang mampu untuk diberikan kepada orang-orang yang

membutuhkan. Rasululah Saw bersabda, tidak ada zakat kecuali bagi orang-

orang kaya”.

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

27

6. Haul

Harta zakat yang telah mencapai nishab harus dalam kepemilikan ahliyah

sampai waktu 12 bulan Qamariyah kecuali hasil pertanian, perkebunan,

barang tambang, madu dan sejenisnya. Harta-harta tersebut tidak disyaratkan

adanya haul. Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa tendensi disyaratkannya haul

ketika harta tersebut berpotensi dalam produktivitas.

c. Peran dan Pengelolaan Zakat

Untuk pertama kalinya dalam sejarah administrasi pemerintahan,

Rasulullah Saw selaku kepala pemerintahan mencanangkan tarif zakat (miqdar

zakah), objek zakat (mal zakawi), dan batas minimal kekayaan atau pendapatan

terkena zakat (nisab), ditetapkan dengan jelas, tegas dan berlaku untuk semua

warga yang tergolong wajib zakat (muzakki). Secara garis besar, sistem zakat

Rasulullah didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang strategis dan praktis antara

lain sebagai berikut:

1. Pertama, berkaitan dengan fungsi zakat sebagai instrumen vital bagi keadilan

sosial dengan tegas ditetapkan bahwa zakat merupakan kewajiban sosial yang

harus dibayar oleh mereka yang hartanya mencapai nishab.

2. Kedua, berkaitan dengan objek zakat pertama-tama Rasulullah SAW

menetapkan bahwa zakat dikenakan atas jiwa dan harta. Harta atas jiwa dalam

bahasa agamanya disebut zakat fitrah, sedangkan zakat atas kekayaan dikenal

dengan zakat maal. Zakat maal ini dikenakan atas kekayaan dan penghasilan.

Berdasarkan ketentuan ini, selanjutnya ditentukan aturan teknis yang lebih

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

28

terperinci sesuai dengan kondisi material yang hidup pada masyarakat yang

bersangkutan.

3. Ketiga, bahwa dalam sistem zakat harus ditentukan tarif tertentu (miqdar)

yang jelas dan berlaku umum. Tidak dibenarkan sekelompok masyarakat

dengan alasan subjektif dikenakan tarif yang ringan sementara sekelompok

masyarakat yang lain dikenakan tarif yang berat (Kusniawati, 2011).

Organisasi Pengelola Zakat merupakan sebuah institusi yang bergerak di

bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah. Definisi menurut UU Nomor

38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pada Pasal 1, Ayat 1 adalah: kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Organisasi pengelola zakat apapun bentuk dan posisinya secara umum

mempunyai dua fungsi yakni:

1. Sebagai Perantara Keuangan

Amil berperan menghubungkan antara pihak muzakki dengan mustahiq.

Sebagai perantara keuangan amil dituntut menerapkan azas trust

(kepercayaan). Sebagaimana layaknya lembaga keuangan yang lain, azaz

kepercayaan menjadi syarat mutlak yang harus dibangun. Setiap amil dituntut

mampu menunjukkan keunggulannya masing-masing sampai terlihat jelas

positioning organisasi, sehingga masyarakat dapat memilihnya. Tanpa adanya

positioning, maka kedudukan akan sulit untuk berkembang.

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

29

2. Pemberdayaan

Fungsi ini, sesungguhnya upaya mewujudkan misi pembentukan amil,

yakni bagaimana masyarakat muzaki menjadi lebih berkah rezekinya dan

ketentraman kehidupannya menjadi terjamin disatu sisi dan masyarakat

mustahiq tidak selamanya tergantung dengan pemberian bahkan dalam jangka

panjang diharapkan dapat berubah menjadi muzakki baru (Putra, 2010).

d. Penghimpunan Zakat

Penghimpunan dana (fundraising) dapat diartikan sebagai kegiatan

menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu,

kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan

untuk membiayai program kegiatan operasional lembaga yang ada pada akhirnya

adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut.

Penghimpunan zakat merupakan suatu upaya atau proses kegiatan dalam

rangka mengumpulkan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf serta sumber dana

lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun

pemerintah) yang akan didistribusikan dan diberdayakan untuk mustaḥiq.

Penghimpunan zakat dilakukan oleh petugas (amil) yang ditunjuk oleh

imam atau pemerintah untuk menghimpun dan mengelola zakat. Agar

pengelolaan zakat berjalan optimal, petugas zakat haruslah memiliki integritas,

kredibilitas, profesionalisme, dan kualitas jasa serta amanah. Menurut Alwi

(2014), zakat yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat, harus segera

disalurkan kepada mustahiq sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun

dalam program kerja.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

30

3. Infaq

a. Pengertian Infaq

Infaq secara bahasa (lughat) berasal dari Bahasa Arab dari kata anfaqo-

yunfiqo, artinya membelanjakan atau membiayai, arti infaq menjadi khusus ketika

dikaitkan dengan upaya realisasi perintah-perintah Allah. Dengan demikian infaq

hanya berkaitan dengan atau hanya dalam bentuk materi saja, adapun hukumnya

ada yang wajib (termasuk zakat, nadzar), ada infaq Sunnah, mubah bahkan ada

yang haram. Dalam hal ini infaq hanya berkaitan dengan materi. Sedangkan

menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian harta atau

pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.

Oleh karena itu infaq berbeda dengan zakat, karena infaq tidak mengenal

istilah nisab. Infaq tidak harus diberikan kepada mustahiq tertentu, melainkan

kepada siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau

orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dengan demikian pengertian infaq

adalah pengeluaran suka rela menentukan jenis harta, berapa jumlah yang

sebaiknya diserahkan. Setiap kali ia memperoleh rezeki sebanyak yang ia

kehendakinya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa infaq bisa diberikan

kepada siapa saja yang artinya mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu.

Sedangkan menurut istilah syari’at, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta

yang diperintahkan dalam islam untuk kepentingan umum, dan juga bisa

diberikan kepada sahabat terdekat, kedua orang tua, dan kerabat-kerabat terdekat

lainnya. Terkait dengan infaq ini Rasulullah Saw bersabda dalam hadis yang

diwirayatkan Bukhari dan Muslim ada malaikat yang senantiasa berdo’a setiap

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

31

pagi dan sore, “Ya Allah SWT berilah orang yang berinfaq, gantinya. Dan

berkata yang lain: “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infaq,

kehancuran” (Hastuti, 2016).

b. Dasar Hukum Infaq

Islam telah memberikan panduan kepada kita dalam berinfaq atau

membelanjakan harta. Allah dalam firman-Nya begitupula Rasul SAW dalam

Sabdanya mmerintahkan agar menginfakkan (membelanjakan) harta yang di

miliki. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 1-3:

“Alif Laam Miim”. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya,

petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang

gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami

anugerahkan kepada mereka.”

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 215. Mereka bertanya kepadamu tentang

apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan

hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja

kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 219. Mereka bertanya kepadamu tentang

khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan

beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari

manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.

Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-

ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

32

c. Jenis Infak

1. Infak Wajib. Infak wajib terdiri atas zakat dan nazar, yang bentuk dan jumlah

pemberiannya telah ditentukan. Nazar adalah sumpah atau janji untuk

melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Menurut Qardhawi, nazar itu

adalah sesuatu yang makruh. Namun demikian apabila telah diucapkan, maka

harus dilakukan sepanjang hal itu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Infak Sunnah. Infak Sunnah yaitu infak yang dilakukan seorang muslim untuk

mencari Ridha Allah SWT, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.

Misalnya memberi makan kepada orang yang terkena bencana.

4. Sedekah

a. Pengertian Sedekah

Sedekah berasal dari kata bahasa Arab shadaqah yang berarti suatu

pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan

dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu

pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap

Ridha Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para

fuqaha (ahli fikih) disebuh sadaqah at-tatawwu’ (sedekah secara spontan dan

sukarela). Sedekah juga didefinisikan seperti ibadah harta pada umumnya disebut

sedekah. Sedekah yang wajib dan ditentukan standar pelaksanaannya disebut

zakat. Sedekah yang wajib tapi tidak ditentukan standar pelaksanaannya disebut

infaq. Adapun sedekah yang sunat disebut dengan kata sedekah itu sendiri.

Sedekah secara umum adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh

seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

33

Sedekah mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-Qur‟an

untuk mencakup segala jenis sumbangan. Sedekah berarti memberi derma,

termasuk memberi derma untuk memenuhi hukum dimana kata zakat digunakan

dalam Al-Qur‟an dan sunnah. Zakat juga dapat disebut sedekah karena zakat juga

merupakan derma yang diwajibkan sedangkan sedekah adalah sukarela. Zakat

dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu pungutan wajib, sedangkan sedekah

diberikan secara sukarela atau bersifat sunah.

Menurut Ibn Taimiyah, yang dimaksud dengan sedekah adalah zakat yang

dikenakan atas harta kekayaan muslim tertentu. Termasuk (ushr) atau separuh

dari sepersepuluh (nisful-ushr) yang dipungut dari hasil panen biji-bijian atau

buah-buahan, juga zakat atas binatang ternak seperti onta, domba, sapi zakat atas

barang dagangan dan zakat atas dua logam mulia yaitu emas dan perak.

Menurut Abu Ubaid, sedekah ini terdiri dari dua macam, yaitu (1) zakat

yang dipungut dari kekayaan kaum muslim dan (2) bea cukai yang dipungut dari

para perdagangan muslim sesuai dengan barang dagangan yang melintasi pos-

posan. Dengan demikian menurt Abu Uwaid sedekah terdiri dari zakat dan uhsr.

b. Dasar Hukum Sedekah

Sedekah adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali

ia memperoleh rezeki sebanyak yang dikehendakinya sendiri. Dalam tinjauan

hukum sedekah bisa dihukumi wajib ketika berbentuk: zakat, nafkah dan nadzar

sedangkan berkekuatan hukum sunnah ketika: hadiah, hibah, wakaf, ujrah, sewa,

barter, hutang dll. Sedekah sunnah dapat dilakukan kapan saja, saat mereka

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

34

lapang atau ada tuntutan sosial untuk melakukannya dan termasuk salah satu dari

jalan yang Allah perintahkan kepada umat Islam.

Akan tetapi, khusus untuk sedekah tehadap fakir miskin, Rasulullah SAW

sangat menekankan pada saat bulan Ramadhan, hal ini sangat logis karena tidak

sedikit kalangan mereka yang tidak dapat melaksanakan kewajiban ibadahnya di

bulan Ramadhan disebabkan harus bekerja keras yang memeras tenaga. Sabda

Rasulullah SAW “Dari Annas RA, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW

pernah ditanya sedekah mana yang lebih baik, Beliau menjawab sedekah di bulan

Ramahan (HR. At-Timidzi)”.

5. Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu tujuan suatu negara adalah untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonominya. Salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional.

Pendapatan nasional suatu negara dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas

perekonomian secara keseluruhan. Konsep pendapatan nasional adalah ukuran yang

paling sering dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah

produksi barang dan jasanya meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

yang sangat penting dalam suatu perekonomian negara, sebab tanpa pertumbuhan

ekonomi tidak akan terjadi peningkatan kesejahteraan, kesempatan kerja,

produktivitas dan distribusi pendapatan. (Rahardja dan Manurung, 2005).

Menurut Prof Simon Kuznets dalam peneltian Wijayanto (2010) pertumbuhan

ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang

bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

35

Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian

teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologi terhadap berbagai tuntutan

keadaan yang ada.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator

penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode

tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Statistik (BPS) didefinisikan

sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB dapat menggambarkan

kemampuan suatu daerah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh

karena itu, besaran PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing daerah sangat

bergantung kepada potensi faktor-faktor produksi di daerah tersebut.

Adanya keterbatasan dalam penyediaan faktor-faktor produksi tersebut

menyebabkan besaran PDRB bervariasi antar daerah. Di dalam perekonomian suatu

negara, masing-masing sektor tergantung pada sektor yang lain, satu dengan yang lain

saling memerlukan baik dari bahan mentah maupun hasil akhirnya. Sektor industri

memerlukan bahan mentah dari sektor pertanian dan pertambangan, hasil sektor

industri dibutuhkan oleh sektor pertanian dan jasa-jasa.

Cara Perhitungan PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu

pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

1. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir

yang diproduksi oleh suatu unit kegiatan ekonomi di daerah tersebut dikurangi

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

36

biaya antara masing-masing total produksi bruto tiap kegiatan subsektor atau

sektor dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit-unit produksi tersebut

dalam penyajiannya dikelompokan menjadi 9 sektor atau lapangan usaha, yaitu ;

(a) Pertanian; (b) pertambangan dan penggalian; (c) industri pengolahan; (d)

listrik, gas dan air bersih; (e) bangunan; (f) perdagangan, hotel, dan restoran; (g)

pengangkutan dan komunikasi; (h) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan

(i) jasa-jasa.

2. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen

permintaan akhir. Komponen-komponen tersebut meliputi : (a) Pengeluaran

konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, (b)

Konsumsi pemerintah, (c) Pembentukan modal tetap domestik bruto, (e)

perubahan stok, (f) Ekspor netto.

3. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang

diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi dalam suatu

wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud

adalah upah dan gaji, sewa rumah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan

tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak lainnya.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi

utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan

penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian

dari penambahan pendapatan (cateris paribus), yang selanjutnya akan menciptakan

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

37

suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan (Tambunan,

2003).

6. Pengangguran

Dalam standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, yang

dimaksudkan dengan pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan

dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat

upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Oleh

sebab itu, menurut Simatupang dan Saktyanu dalam penelitian Susanti (2013)

pengangguran biasanya dibedakan atas tiga jenis berdasarkan keadaan yang

menyebabkannya, antara lain:

a. Pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh tindakan

seseorang pekerja untuk meninggalkan kerjanya dan mencari kerja yang lebih

baik atau sesuai dengan keinginannya.

b. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya

perubahan struktur dalam perekonomian.

c. Pengangguran konjungtur, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh kelebihan

pengangguran alamiah dan berlaku sebagai akibat pengurangan dalam permintaan

agregat.

Sedangkan bentuk-bentuk pengangguran adalah:

a. Pengangguran terbuka (open unemployment), adalah mereka yang mampu dan

seringkali sangat ingin bekerja tetapi tidak tersedia pekerjaan yang cocok untuk

mereka.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

38

b. Setengah pengangguran (under unemployment), adalah mereka yang secara

nominal bekerja penuh namun produktivitasnya rendah sehingga pengurangan

dalam jam kerjanya tidak mempunyai arti atas produksi secara keseluruhan.

c. Tenaga kerja yang lemah (impaired) adalah mereka yang mungkin bekerja

penuh tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan. 4.

Tenaga kerja yang tidak produktif, adalah mereka yang mampu bekerja secara

produktif tetapi tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baik.

7. Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga harga

secara umum yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh

berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya

likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk

juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi dapat digolongkan

menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi

ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi

sedang antara 10%-30% setahun; berat antara 30%-100% setahun; dan hiperinflasi

atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat

disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)

pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Terdapat berbagai macam jenis inflasi. Beberapa besar kelompok inflasi adalah:

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

39

a. Policy induced, disebabkan oleh kebijakan ekspansi moneter yang juga bisa

merefleksikan defisit anggaran yang berlebihan dan cara pembiayaannya.

b. Cost-push inflation, disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya yang bisa terjadi

walaupun pada saat tingkat pengangguran tinggi dan tingkat penggunaan

kapasitas produk rendah.

c. Demand-pull inflation, disebabkan oleh permintaan agregat yang berlebihan yang

mendorong kenaikan tingkat harga umum.

d. Inertial inflation, cenderung untuk berkelanjut pada tingkat yang sama sampai

kejadian ekonomi yang menyebabkan berubah. Jika inflasi terus bertahan, dan

tingkat ini diantisipasi dalam bentuk kontrak finansial dan upah, kenaikan inflasi

akan terus berlanjut.

8. Jumlah Penduduk

Menurut Maier dalam penelitian Wijayanto (2010) dikalangan para pakar

pembangunan telah ada konsensus bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi

tidak hanya berdampak buruk terhadap suplai bahan pangan, namun juga semakin

membuat kendala bagi pengembangan tabungan, cadangan devisa, dan sumberdaya

manusia. Terdapat tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan

memperlambat pembangunan.

a. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan dibutuhkan untuk membuat konsumsi

dimasa mendatang semakin tinggi. Rendahnya sumberdaya perkapita akan

menyebabkan penduduk tumbuh lebih cepat, yang gilirannya membuat investasi

dalam “kualitas manusia” semakin sulit.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

40

b. Banyak negara dimana penduduknya masih sangat tergantung dengan sektor

pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan antara sumberdaya

alam yang langka dan penduduk. Sebagian karena pertumbuhan penduduk

memperlambat perpindahan penduduk dari sektor pertanian yang rendah

produktifitasnya ke sektor pertanian modern dan pekerjaan modern lainnya

c. Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat semakin sulit melakukan perubahan

yang dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan ekonomi dan sosial. Tingginya

tingkat kelahiran merupakan penyumbang utama pertumbuhan kota yang cepat.

B. Hubungan Antarvariabel

1. Hubungan Antara Dana ZIS dengan Tingkat Kemiskinan

Zakat adalah poros dan pusat keuangan Islam. Zakat dalam bidang sosial

bertindak sebagai alat khas yang diberikan kepada Islam untuk menghapuskan

kemiskinan dari masyarakat dengan menyadarkan si kaya akan tanggung jawab sosial

yang mereka memiliki, sedang dalam bidang ekonomi zakat mencegah penumpukan

kekayaan yang mengerikan dalam tangan segelintir orang dan memungkinkan

kekayaan untuk disebarkan sebelum sempat menjadi besar dan sangat berbahaya

ditangan pemiliknya, maka sebagian diberikan kepada yang berhak.

Penelitian Beik (2010), menunjukkan bahwa dana zakat yang telah disalurkan

mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga mustahiq rata-rata 9,82% dan jumlah

kemiskinan mustahiq dapat dikurangi 16,80%. Penelitian Hartoyo dan Purnamasari

(2010) juga menunjukkan pendayagunaan ZIS mampu meningkatkan pendapatan

perkapita mustahiq sebesar 3,70% dan jumlah orang miskin mengalami penurunan

sebesar 21,40%.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

41

Sumargono (2006) dalam Mukiyanto dkk (2008) menambahkan di sisi lain

memang terdapat sejumlah faktor yang mendalangi kecenderungan pengabaian zakat.

Salah satunya,persepsi yang salah di kalangan pengusaha dan kaum profesional

tentang zakat. Zakat, dalam kalkulasi bisnis mereka, barangkali dipahami sebagai

“kerugian”. Padahal dengan berzakat dapat merangsang si pemelik harta kepada amal

dan perbuatan untuk mengganti apa yang telah diambil dari mereka. Hal ini jelas

sekali pada zakat uang, dimana Islam melarang menumpukannya, menahannya dari

perdaran dan pengembangan.

2. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Tingkat Kemiskinan

Menurut penelitian yang dihasilkan (Windra dkk, 2016) menjelaskan bahwa

pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di

Indonesia dalam periode tahun 2001 sampai tahun 2015. Hasil ini menyatakan

pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di

Indonesia, yang berarti bahwa ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka akan

menyebabkan tingkat kemiskinan akan menurun. Namun menurut penelitian

(Suliswanto, 2010), menjelaskan bahwa penelitian ini variabel PDRB memiliki

signifikansi pengaruh terhadap kemiskinan hanya pada α 20%, hal ini sesuai temuan

dari World Bank (2006) bahwa pertumbuhan ekonomi belum dapat secara signifikan

mengurangi kemiskinan dikarenakan pola dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia

yaitu terjadinya ketimpangan.

3. Hubungan Antara Pengangguran dengan Tingkat Kemiskinan

Menurut penelitian yang dihasilkan (Windra, dkk 2016), penelitian tersebut

menjelaskan bahwa pengangguran mempunyai pengaruh positif dan signifikan

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

42

terhadap kemiskinan di Indonesia dalam periode tahun 2001 sampai tahun 2015.

Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap tingkat pengangguran maka akan

mengakibatkan kemiskinan meningkat juga.

4. Hubungan Antara Inflasi dengan Tingkat Kemiskinan

Menurut Imelia (2012), inflasi bagi kelompok pendapatan rendah akan mengalami

penurunan daya beli uang yang dimiliki untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Uang

yang dimiliki akan mengalami penurunan daya beli sehingga secara riil pendapatan

orang tersebut akan mengalami penurunan seiring kenaikan inflasi. Pendapatan riil

merupakan pendapatan nominal dibagi dengan perubahan harga, atau dapat

dituliskan:

keterangan:

Y riil = pendapatan riil

Y nom = pendapatan nominal

P = perubahan harga

5. Hubungan Antara Jumlah Penduduk dengan Tingkat Kemiskinan

Menurut penelitian Wahyuningsih dan Zamzami (2014), dimana jumlah

penduduk berpengaruh nyata terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya,

yang artinya apabila jumlah penduduk meningkat maka tingkat kemiskinan juga akan

meningkat.

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

43

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya terhadap penelitian yang akan dilakukan ini.

Hasil-hasil dari penelitian terdahulu ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian

yang akan dilakukan ini.

1. Jurnal M. Nur Rianto Al Arif (2010)

M. Nur Rianto Al Arif (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “Efek

Penggandaan Zakat Serta Implikasinya Terhadap Program Pengentasan Kemiskinan”.

Dalam penelitiannya Zakat sebagai salah satu instrumen fiskal Islam telah

memainkan peran penting dalam ekonomi negara Islam sejak nabi Muhammad

melihat. Zakat merupakan instrumen keuangan di bidang fiskal dan ekonomi syariah

sebagai sarana ibadah dan untuk mencapai kesejahteraan sosial. Potensi zakat

mencakup beberapa aspek termasuk program pengentasan kemiskinan melalui

program pemberdayaan masyarakat. Zakat dapat memberikan kontribusi bagi

program pemberdayaan masyarakat melalui multiplier effect zakat.

2. Jurnal Yoghi Citra Pratama (2015)

Yoghi Citra Pratama (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Peran Zakat

Dalam Penanggulangan Kemiskinan Studi Kasus Program Zakat Produktif Pada

Badan Amil Zakat Nasional”. Dalam penelitiannya, metodelogi yang digunakan

adalah metode deskriptif kualitatif untuk melihat pengaruh dari zakat produktif

terhadap pemberdayaan masyarakat miskin melalui indeks kemiskinan. Penelitian ini

terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey

atau hasil penyebaran kuesioner, dan melakukan wawancara mendalam dengan

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

44

Pengelola program Zakat produktif di Baznas dan Mustahiq sebagai peserta program

pemberdayaan masyarakat melalui zakat produktif. Sedangkan data sekunder

diperoleh dari Laporan Program BAZNAS di internet, beberapa literarur, artikel-

artikel baik majalah, jurnal, surat kabar maupun internet. Hasil dari penelitian

menunjukkan secara keseluruhan mustahiq menilai program zakat produktif oleh

Baznas sudah berjalan dengan sangat baik.

3. Jurnal Yoghi Citra Pratama (2014)

Yoghi Cirtra Pratama (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi multi linier, yaitu alat

analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu, tingkat

pendapatan perkapita, tingkat inflasi, tingkat konsumsi rumah tangga, tingkat

pendidikan, indeks pembangunan manusia, dan tingkat kemiskinan sebagai variabel

dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari 33

provinsi di Indonesia pada tahun 2012. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa

variabel pendapatan per kapita, inflasi, IPM, dan konsumsi secara simultan

mempengaruhi variabel tingkat kemiskinan, dapat dilihat dari pengujian yang

menunjukkan tingkat signifikan f <0,05. dan dari R square diketahui bahwa variabel

bebas dapat menjelaskan tingkat kemiskinan sebesar 56 persen dan sisanya 44 persen

akan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

45

4. Jurnal Sussy Sussanti (2013)

Sussy Susanti (2013) dalam jurnalnya mengenai “Pengaruh PDRB,

Pengangguran dan IPM Terhadap Kemiskinan Di Jawa Barat dengan Menggunakan

Analisis Data Panel”. Studi ini meneliti tentang pengaruh PDRB, IPM dan

pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini untuk

seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2009-2011. Tujuan penelitian ini

diharapkan dapat menganalisis bagaimana dan seberapa besar PDRB, IPM dan

pengangguran berpengaruh terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Barat, sehingga

nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam penentuan

kebijakan dalam mengatasi kemiskinan di Jawa Barat. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis regresi linier panel data dengan bantuan STATA 9. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa PDRB, Pengangguran dan IPM berpengaruh signifikan terhadap

tingkat kemiskinan di Jawa Barat pada tahun 2009-2011.

5. Jurnal Rina Muniarti dan Irfan Syauqi Beik (2013)

Rina Muniarti dan Irfan Syauqi Beik (2013) dalam jurnalnya berjudul

“Pengaruh Zakat Terhadap IPM dan Tingkat Kemiskinan Mustahiq Studi Kasus

Pendayagunaan Baznas Kota Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

program pendayagunaan zakat yang dilakukan BAZNAS Kota Bogor serta

dampaknya terhadap kehidupan mustahiq, baik ditinjau dari perubahan pada

pendapatan mustahiq pasca distribusi zakat, maupun dari sisi nilai IPM dan tingkat

kemiskinan mustahiq. Dengan menggunakan metode perhitungan t-statistik, indeks

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

46

pembangunan manusia (IPM) tingkat individu, serta indikator kemiskinan, maka

dapat disimpulkan bahwa zakat berperan positif dalam meningkatkan pembangunan

manusia mustahiq di kota Bogor. Hasil uji t-Statistik menunjukkan bahwa pemberian

zakat kepada mustahiq memberikan pengaruh nyata pada tingkat pendapatannya.

Begitu juga dengan nilai IPM mustahiq yang mengalami peningkatan dari angka 47

sebelum distribusi zakat menjadi 49 setelah distribusi zakat. Hasil studi menunjukkan

adanya penurunan pada tingkat kemiskinan mustahiq berdasarkan pada empat

indikator kemiskinan yang digunakan, yaitu headcount ratio index (H), poverty gap

index (P1), income gap indeks (I), dan Sen indeks of poverty (P2).

6. Jurnal Windra, Pan Budi Marwoto dan Yudi Rafani (2016)

Windra dkk (2016) dalam jurnalnya berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi,

Pertumbuhan Ekonomi, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di

Indonesia”. Tujuan jurnal ini untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Pertumbuhan

Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Pengolahan

data menggunakan analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis menggunakan

statistik uji T dan uji F statistik dengan tingkat signifikansi 5%, koefisien determinasi

R2 dan uji multikolinieritas digunakan untuk menguji kelayakan penelitian ini.

Persamaan regresi untuk Kemiskinan = 9,161712 + 4,825615 Inflasi - 1,00247

Pertumbuhan Ekonomi + 1,31749 Tingkat Pengangguran. Analisis statistik

membuktikan keseluruhan hipotesis (uji F) dapat dilihat bahwa inflasi, pertumbuhan

ekonomi, dan tingkat pengangguran memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kemiskinan dengan tingkat signifikansi 0,000029. Secara parsial menggunakan uji T

membuktikan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan,

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

47

Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif yang signifikan terhadap Tingkat

Kemiskinan dan Pengangguran yang positif dan signifikan terhadap kemiskinan.

Dengan nilai R2 masing-masing variabel hubungan model 0.874800, 87,48%

membuktikan bahwa kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel Inflasi, Pertumbuhan

Ekonomi dan Tingkat Pengangguran, sedangkan sisanya tidak berpengaruh pada

12,52% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam hal ini. model

penelitian Dalam penelitian ini dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dimana

disebutkan bahwa "multikolinieritas tidak menjadi masalah", yang berarti tidak ada

korelasi antara variabel independen dalam penelitian ini. Dengan nilai R2 yang besar,

uji F adalah efek yang signifikan dan tidak adanya multikolinieritas, sehingga

penelitian ini dikatakan baik dan layak dilakukan sehingga menghasilkan kesimpulan

yang dikenali dalam statistik.

7. Skripsi Ria Marginingsih (2009)

Ria Marginingsih (2009) dalam skripsinya berjudul “Pengaruh

Pendayagunaan Dana ZIS dan PDRB Per Kapita Terhadap Jumlah Penduduk Miskin

Studi Kasus Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2009”. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktual pemanfaatan dana ZIS,

aktual pengeluaran pemerintah untuk kesejahteraan rakyat dan PDRB per kapita

penduduk miskin di Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pemanfaatan dana realisasi ZIS, realisasi belanja pemerintah untuk kesejahteraan

rakyat dan PDRB per kapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah

penduduk miskin. Arah koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa peningkatan

utilisasi dana ZIS dan PDB per kapita akan menurunkan jumlah kemiskinan.

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

48

8. Skripsi Wishnu Adhi Saputra (2011)

Wishnu Adhi Saputra (2011) dalam skripsinya berjudul “Analisis Pengaruh

Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di

Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana

dan seberapa besar pengaruh variabel Jumlah Penduduk, PDRB, Indeks

Pembangunan Manusiah dan Pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di

Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Model regresi yang digunakan adalah metode analisis

regresi linier berganda (Ordinary Least Squares Regression Analysis) dengan

menggunakan Panel Data dengan menggunakan pendekatan efek tetap (Fixed Effect

Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah penduduk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah, PDRB

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah,

Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

kemiskinan di Jawa Tengah, dan pengangguran berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah.

9. Skripsi Adit Agus Prastyo (2010)

Adit Agus Prasetyo (2010) dalam skripsinya berjudul “Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa

Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

ekonomi, upah minimum, pendidikan, dan tingkat pengangguran terhadap tingkat

kemiskinan di Jawa Tengah dari tahun 2003 hingga tahun 2007. Hasil dari penelitian

ini adalah bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan, dan

tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinan.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

49

Oleh karenanya perkembangan pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan,

dan tingkat pengangguran patut menjadi pertimbangan untuk mengatasi masalah

kemiskinan.

10. Skripsi Restuty Anggreny Rumahorbo (2014)

Restuty Anggreny Rumahorbo (2014) dalam skripsinya berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera

Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk “Menganalisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-

2012”. Variabel yang digunakan meliputi Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per

Kapita, Inflasi dan Pengangguran. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode

Ordinary Least Square (OLS), yang menggunakan metode regresi linear berganda

untuk mengelola data tersebut dengan menggunakan eviews 7. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa Koefisien determinasi (R²) sebesar 0.932199 yang berarti

bahwa variabel-variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita,

inflasi, dan pengangguran berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin provinsi

sumatera utara.

D. Kerangka Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

mempengaruhi tingkat kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia. Dimana untuk mengetahui

tingkat kemiskinan tersebut, variabel yang digunakan adalah Penghimpunan Dana ZIS,

variabel makro ekonomi yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi, dan Jumlah

Penduduk.

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

50

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

Adapun perumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis Pengaruh Penghimpunan Dana ZIS dan Variabel Makro Ekonomi

Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 12 Provinsi di Indonesia)

ZIS(X1) Pertumbuhan

Ekonomi(X2)

Pengangguran (X3) Inflasi (x4)

Jumlah Penduduk (x5)

Tingkat Kemiskinan (Y)

Model Regresi Data Panel

Random Effect Fixed Effect Common Effect

Uji Chow Uji Hausman

Uji Signifikansi

Koefisien Determinasi Uji t Uji F

Interpretasi dan Kesimpulan

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

51

1. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ZIS terhadap Tingkat

Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ZIS terhadap Tingkat

Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

2. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pertumbuhan ekonomi

terhadap Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pertumbuhan ekonomi

terhadap Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

3. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengangguran terhadap

Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengangguran terhadap

Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

4. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi terhadap Tingkat

Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi terhadap Tingkat

Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

5. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah penduduk

terhadap Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah penduduk terhadap

Tingkat Kemiskinan di 12 Provinsi Indonesia periode 2012-2016

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada masalah kemiskinan di 12 (dua belas) provinsi

yang ada di Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kemiskinan

yang terjadi pada 12 Provinsi yang ada di Indonesia pada tahun 2012-2016. Sedangkan

variabel independen dalam penelitian ini adalah penghimpunan dana Zakat Infaq dan

Sedekah (ZIS), Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran (unemployment), Inflasi dan

Jumlah Penduduk di 12 Provinsi yang ada di Indonesia.

Data yang diambil merupakan data tahunan. Sedangkan jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data panel (pooled data), yaitu kombinasi antara data time

series dan data cross section di 12 Provinsi yang ada di Indonesia pada tahun 2012, 2013,

2014, 2015 dan 2016. Penulis ingin mengetahui sejauh mana variabel independen

mempengaruhi variabel dependent.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel ini biasanya didasarkan oleh

pertimbangan tertentu, misalnya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak

dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Adapun cara dalam penentuan sampel,

penulis menggunakan metode purposive sampling. Hal ini dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu. Metode purposive sampling adalah metode sampel dengan

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

53

berdasarkan pada pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel dalam

penelitian ini adalah:

1. Penghimpunan dana ZIS setiap Provinsi di Indonesia yang terdaftar di BAZNAS.

2. Penghimpunan dana ZIS setiap Provinsi yang secara konsisten terdapat di outlook

BAZNAS selama periode 2012-2016.

3. Penghimpunan dana ZIS setiap Provinsi yang terdaftar di BAZNAS dan memiliki

pertumbuhan ekonomi yang positif di BPS.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah 12 Provinsi di Indonesia yang menjadi

sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Daftar Provinsi di Indonesia yang konsisten di BAZNAS dan BPS

Periode 2012-2016

No Provinsi

1 Sumatera Utara

2 Sumatera Barat

3 Sumatera Selatan

4 Bangka Belitung

5 DKI Jakarta

6 Jawa Barat

7 Jawa Tengah

8 Jawa Timur

9 Banten

10 Kalimantan Selatan

11 Sulawesi Utara

12 Gorontalo

Sumber:outlook BAZNAS dan BPS

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

54

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dan penelaah studi studi

dokumen yang terdapat di tempat penelitian dan yang ada hubungannya dengan masalah-

masalah yang diteliti (Sugiyono,2004). Data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari berbagai sumber antara lain:

1. Tingkat Kemiskinan (TK)

TK diperoleh berdasarkan rumus yang diperoleh

dari BPS tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.

2. Penghimpunan Dana ZIS

Penghimpunan dana ZIS diperoleh dari Outlook Zakat Puskas Baznas tahun 2012,

2013, 2014 2015 dan 2016 yang diterbitkan oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS)

3. Petumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi diperoleh berdasarkan rumus yang mana

diperoleh dari BPS tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.

4. Pengangguran

Pengangguran diperoleh dari data BPS tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.

5. Inflasi

Inflasi diperoleh dari data BPS tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016

6. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk diperoleh dari data BPS tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

55

Dalam studi kepustakaan, penulis melakukan penelitian kepustakaan untuk

mendapatkan teori dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan. Studi

kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literature-literatur ilmiah, buku, jurnal,

dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Data Panel

Metode analisis yang penulis gunakan secara umum untuk menganalisis tentang

pengaruh ZIS, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Inflasi dan Jumlah Penduduk

terhadap tingkat kemiskinan 12 Provinsi di Indonesia adalah metode kuantitatif. Data-

data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari data cross section

dan data time series. Kombinasi dari gabungan kedua data tersebut adalah data panel.

Data cross section dalam penelitian ini adalah 12 data Provinsi di Indonesia.

Sedangkan data time series dalam penelitian ini memiliki 5 waktu pengamatan, yaitu

selama 5 tahun (2012-2016) dengan menggunakan laporan tahunan. Sehingga jumlah

pengamatan (observation) sebanyak 60 pengamatan (12 x 5 = 60).

Teknik analisis yang dipakai adalah dengan analisis regresi data panel dengan

menggunakan Eviews 9.0 sebagai program pengolah datanya. Selain itu juga

digunakan software Microsoft Excel 2007 sebagai software pembantu dalam

mengkonversi data dalam bentuk baku yang disediakan oleh sumber ke dalam bentuk

yang lebih representative untuk digunakan pada software utama di atas (Kurniawati,

2017).

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

56

Terdapat beberapa metode yang biasa dilakukan untuk mengestimasi model

regresi dengan data panel, diantaranya Common Effect, Fixed Effect, dan Random

Effect (Rama dan Ade, 2017).

a. Metode Common Effect

Merupakan pendekatan metode data panel yang paling sederhana karena

hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak

diperhatikan dimensi waktu maupun individu. Hal ini dikarenakan model ini

mengasumsi bahwa perilaku data antar variabel sama dalam berbagai kurun waktu

(Rama dan Ade, 2017). Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least

Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

Model persamaan regresinya adalah:

Kelemahan dari model Common Effect atau OLS dengan menggunakan data

panel terletak pada ketidakmampuan model ini untuk melihat perbedaan baik

antar individu maupun antar waktu pada jenis data panel. Dengan demikian, hal

ini tidak sesuai dengan tujuan digunakannya data panel. Sebagaimana terlihat

pada model di atas bahwa intercept ( ) maupun slope ( ) tidak berubah baik

antar individu maupun antar waktu.

b. Fixed Effect Model

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antara individu dapat

diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengantisipasi data panel

model Fixed Effect menggunakan teknik variabel dummy untuk menangkap

perbedaan intersep antar Provinsi, perbedaan intersep bisa terjadi karena

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

57

perbedaan iklim perekonomian yang terjadi di setiap Provinsi. Namun

demikian slope nya sama antar Provinsi. Model estimasi ini sering juga

disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variabel (LSDV). Model

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

ln

c. Random Effect Model

Menurut Widarjono (2009) dalam Rama dan Ade (2017) memasukkan

variabel dummy dalam model Fixed Effect berdampak pada berkurangnya

derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi

efisiensi parameter. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan variabel

gangguan (error terms) yang biasa disebut sebagai metode Random Effect.

Teknik metode OLS tidak dapat digunakan untuk mendapatkan estimator

yang efisien, sehingga lebih tepat untuk menggunakan Metode Generalized

Least Square (GLS). Untuk menguji permodelan regresi data panel ketiga

estimasi model regresi dengan melakukan Uji Chow dan Uji Hausman yang

ditujukan untuk menentukan apakah model data panel dapat diregresi dengan

metode Common Effect, metode Fixed Effect, atau metode Random Effect..

Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model data panel diregresi

dengan metode Common Effect atau dengan metode Fixed Effect, apabila dari

hasil uji tersebut ditentukan bahwa metode Common Effect yang digunakan,

maka tidak perlu diuji kembali dengan Uji Hausman, namun apabila dari hasil

Uji Chow tersebut ditentukan bahwa metode Fixed Effect yang digunakan,

maka harus ada uji lanjutan dengan Uji Hausman untuk memilih antara

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

58

metode Fixed Effect atau metode Random Effect yang akan digunakan untuk

mengestimasi regresi data panel. Pengujian yang dilakukan menggunakan

Chow-test atau Likelihood ratio test, dengan asumsi yaitu: H0: model

mengikuti Pool, dan H1: model mengikuti Fixed. Pengujian yang dilakukan

menggunakan Hausman test dengan asumsi, yaitu: H0: model mengikuti

Random Effect H1: model mengikuti Fixed Effect.

2. Tahapan Analisis Data

Untuk memilih model data panel yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan

uji stasioner. Uji stasioner dilakukan untuk menentukan data stationer atau tidak.

Selanjutnya dilakukan Uji Chow, dan Uji Hausman.

a. Uji Chow

Chow test yakni pengujian untuk menggunakan atau menentukan model

fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan dalam

mengetimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah:

H0 : Intersep konstan pada setiap i data

H1 : Intersep tidak konstan pada setiap i data

Pengujian uji Chow menggunakan software Eviews adalah dengan

menggunakan uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan dalam

hipotesis di atas adalah dengan membandingkan nilai probabilitasnya dengan

= 5%. Perbandingan yang dimaksud adalah apabila nilai probabilitas lebih

kecil dari 0.05 maka H0 ditolak sehingga dalam penelitian ini menggunakan

fixed effect dan perlu melakukan Hausman Test. Namun jika nilai

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

59

probabilitasnya lebih besar dari 0.05 maka model yang tepat digunakan adalah

common effect dan tidak perlu dilakukan uji Hausman.

b. Uji Hausman

Hausman Effect dapat didefenisikan sebagai pengujian statistic untuk

memilih apakah model fixed effect atau random effect yang paling tepat

digunakan. Pengujian uji Hausman dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0 : Intersep konstan pada Setiap I data

H1 : Intersep tidak konstan pada Setiap I data

Statistik uji Hausman ini dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai

probabilitas < 0.05 (untuk tingkat signifikansi = 0.05) maka H0 ditolak dan

model yang lebih tepat adalah model fixed effect, begitupun sebaliknya. Bila

nilai probabilitas > 0.05, maka model yang lebih tepat adalah model random

effect.

3. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji diterima atau

ditolaknya hasil hipotesa (H0) dari sampel. Keputusan untuk mengolah H0 dibuat

berdasarkan nilai uji statistic yang diperoleh dari data yang ada (Gujarati, 2003).

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas

secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas

lainnya adalah konstan (Gujarati, 2003).

Pada tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

60

1) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya

variabel penjelas secara parsial tidak mempengaruhi variabel yang

dijelaskan secara signifikan.

2) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya

variabel penjelas secara parsial mempengaruhi variabel yang dijelaskan

secara signifikan.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara keseluruhan signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel

dependen. Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka variabel-

variabel indepnden secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Pada tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

1) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya

variabel penjelas secara srentak atau bersama-sama tidak mempengaruhi

variabel yang dijelaskan secara signifikan.

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya

variabel penjelas secara serentak dan bersama-sama mempengaruh

variabel yang dijelaskan secara signifikan.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Goodness of Fit), yang dinotasikan dengan R2

merupakan

suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

61

tidaknya model regresi yang terestimasi. Dengan kata lain angka tersebut dapat

mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data

sesungguhnya (Nachrowi dan Usman, 2006).

Nilai R2 digunakan antara 0 sampai 1 (0 < R

2 < 1) apabila R

2 = 1 menunjukkan

bahwa 100% total variasi diterangkan oleh varian persamaan regresi atau variabel

bebas baik X1 X2 X3 X4 maupun X5 mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%.

Sebaliknya apabila nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varians yang

diterangkan oleh varian bebas dari persamaan regresi (Suharyadi dan Purwanto,

2004).

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Tingkat kemiskinan adalah presentase penduduk yang berada di bawah garis

kemiskinan setiap masing masing Provinsi di Indonesia. Garis kemiskinan yang

merupakan dasar perhitungan jumlah penduduk miskin ditentukan dua kriteria yaitu

pengeluaran konsumsi perkapita per bulan yang setara dengan 2100 kalori perkapita

per hari dan nilai kebutuhan minimum komoditi bukan makanan. Dalam penelitian

ini, data yang digunakan adalah tingkat kemiskinan, yaitu perbandingan antara jumlah

penduduk miskin dengan jumlah penduduk total 12 Provinsi di Indonesia tahun 2012-

2016 (dalam satuan persen).

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independen adalah sebagai berikut:

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

62

a. Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Zakat adalah bagian dari harta yang telah memenuhi syarat tertentu, yang

diwajibkan oleh Allah untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya

dengan persyaratan tertentu pula (Hafidhuddin, 2002). Sedangkan penghimpunan

(fundraising) merupakan kegiatan menghimpun dana dan sumber daya lainnnya

dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi perusahaan, maupun

pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program kegiatan operasional

lembaga yang ada pada hakikatnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan

lembaga tersesbut.

Sedangkan penghimpunan dana ZIS merupakan sebuah cara yang dilakukan

setiap lembaga amil zakat dalam menghimpun dana zakat dengan

mempromosikan, mendistribusikan, dan memberi pelayanan kepada muzakki agar

muzakki merasa ingin menyalurkan hartanya melalui lembaga zakat tersebut.

Satuan dari variabel penghimpunan dana ZIS adalah dalam miliar rupiah . Data

ZIS yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode tahun 2012-2016.

Data tersebut diperoleh dari BAZNAS.

b. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari

negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada

penduduknya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu

periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah mengelola sumber daya

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

63

alam yang dimilikinya. Oleh karena itu, besaran PDRB yang dihasilkan oleh

masing-masing daerah sangat bergantung kepada potensi faktor-faktor produksi di

daerah tersebut. Adanya keterbatasan dalam penyediaan faktor-faktor tersebut

menyebabkan besaran PDRB bervariasi antar daerah. Pertumbuhan ekonomi

disisni, didapatkan dari PDRB atas harga konstan tahun 2000, dimana PDRB awal

dibagi PDRB tahun sebelumnya dibagi 100%, hasilnya dinyatakan dalam persen

tahun 2012-2016.

c. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka adalah Perbandingan diantara jumlah

angkatan kerja yang menganggur dengan angkatan kerja keseluruhannya disebut

Tingkat Pengangguran. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu

wilayah bisa didapat dari persentase membagi jumlah pengangguran dengan

jumlah angkaran kerja. Rumus Tingkat Pengangguran adalah

Tingkat Pengangguran = Jumlah pengangguran/ Jumlah Angkatan Kerja x 100%

Data TPT yang digunakan dalam penelitian ini adalah persen yang mana data

dari BPS periode 2012-2016.

d. Inflasi

Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi

jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling

pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

meningkatnya harga. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel inflasi diukur dari

Indeks Harga Konsumen (IHK). Indeks Harga konsumen (IHK) adalah Indeks

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

64

yang menghitung rata-rata perubahan hargadari suatu paket barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Perubahan IHK dari

waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan

(deflasi) dari barang dan jasa. Data inflasi dalam penelitian ini berupa persen yang

mana diperoleh dari BPS tahun 2012-2016.

e. Jumlah Penduduk

Skuosen dalam Mahsunah (2011) mengatakan teori Malthus pada intinya

bahwa sumber daya bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus

bertambah, akibatnya kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas berbanding

terbalik dengan jumlah sumberdaya alam yang digunakan sebagai alat pemuas

kebutuhan manusia bersifat terbatas, hal ini akan mendorong manusia mendekati

garis kemiskinan karena persaingan yang cukup ketat dalam pemenuhan

kebutuhan. Satuan dari variabel jumlah penduduk adalah dalam jutaan. Data

jumlah penduduk yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode tahun

2012-2016. Data tersebut diperoleh dari BPS.

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Penghimpunan Dana ZIS

Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) memiliki pengertian sebagai jumlah

penerimaan zakat, infaq dan shadaqah yang dibayarkan kepada orang miskin.

Penghimpunan zakat merupakan suatu upaya atau proses kegiatan dalam

rangka mengumpulkan dana zakat, infak/sedekah dan wakaf serta sumber

dana lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi,

perusahaan ataupun pemerintah) yang akan didistribusikan dan diberdayakan

untuk mustaḥiq. Dana ZIS merupakan sumber dana yang potensial, yang

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia,

terutama golongan orang fakir miskin.

Berdasarkan Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa perkembangan penghimpunan

dana ZIS di 12 Provinsi selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

mengalami trend fluktuatif. Pertumbuhan dana ZIS pada tahun 2016 paling

tertinggi berada di Provinsi Jakarta sedangkan pertumbuhan dana ZIS

terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara.

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

66

Tabel 4.1

Perkembangan Penghimpunan Dana ZIS Di 12 Provinsi Indonesia

Rupiah

2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi

3.419.552.416 3.585.589.453 3.467.956.952 4.276.588.772 7.796.701.114 Sumatera Utara

13.375.217.657 282.656.061 3.779.463.230 4.763.612.710 54.172.101.913 Sumatera Barat

1.075.090 968.521.184 1.376.396.718 3.399.710.074 7.478.550.509 Sumatera Selatan

102.545.125 396.494.161 479.031.725 1.201.349.257 4.651.791.577 Bangka Belitung

20.425.401.575 27.808.201.876 117.539.397.851 192.060.269.506 130.982.048.323 Jakarta

12.719.419.542 5.986.259.562 18.613.000.264 45.208.416.664 71.711.838.686 Jawa Barat

1.758.100 23.529.900 241.835.065 18.722.013.61 25.248.562.924 Jawa Tengah

41.446.800 553.199.338 72.56.440.413 19.948.992.053 29.838.686.577 Jawa Timur

783.615.951 12.120.172.49 2.200.477.198 13.615.613.203 23.521.848.661 Banten

779.354.990 1.517.202.617 2.714.900.774 3.559.683.835 3.732.321.088 Kalimantan Selatan

3.500.000 358.544.089 359.840.344 317.438.666 2.318.309.950 Sulawesi Utara

44.776.942 5.267.0838 342.158.095 3.346.787.342 8.745.951.173 Gorontalo

Sumber: Outlook BAZNAS Periode 2012-2016

2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator

penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu

periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga

konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu

wilayah. PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah mengelola

sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu, besaran PDRB yang

dihasilkan oleh masing-masing daerah sangat bergantung kepada potensi

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

67

faktor-faktor produksi di daerah tersebut. Selengkapnya perkembangan

Pertumbuhan Ekonomi di 12 Provinsi tersaji dalam Tabel berikut:

Tabel 4.2

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Di 12 Provinsi Indonesia

Persen

2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi

6.44 6.06 5.22 5.09 5.17 Sumatera Utara

6.30 6.07 5.87 5.52 5.26 Sumatera Barat

6.83 5.31 4.79 4.41 5.02 Sumatera Selatan

5.50 5.20 4.66 4.08 4.11 Bangka Belitung

6.53 6.06 5.91 5.89 5.84 Jakarta

6.50 6.33 5.091 5.03 5.67 Jawa Barat

5.34 5.10 5.27 5.46 5.28 Jawa Tengah

6.64 6.07 5.85 5.44 5.54 Jawa Timur

6.82 6.67 5.51 5.40 5.26 Banten

5.96 5.32 4.83 3.82 4.38 Kalimantan Selatan

6.85 6.38 6.30 6.12 6.17 Sulawesi Utara

7.90 7.67 7.27 6.22 6.51 Gorontalo

Sumber: BPS Periode 2012-2016

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa perkembangan pertumbuhan ekonomi di 12

Provinsi Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 cenderung

mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 paling

tertinggi berada pada Provinsi Gorontalo sedangkan pertumbuhan paling

terendah berada pada Provinsi Bangka Belitung.

3. Perkembangan Pengangguran

Sukirno (1997) menyatakan bahwa pengangguran merupakan suatu

keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin

mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan

tersebut. Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan pada

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

68

pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja yang

ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta. Selengkapnya

perkembangan pengangguran di 12 Provinsi tersaji dalam Tabel berikut:

Tabel 4.3

Perkembangan Pengangguran Di 12 Provinsi Indonesia

Persen

2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi

6.28 6.45 6.23 6.71 5.84 Sumatera Utara

6.65 7.02 6.5 6.89 5.09 Sumatera Barat

5.66 4.84 4.96 6.07 4.31 Sumatera Selatan

3.43 3.65 5.14 6.29 2.6 Bangka Belitung

9.67 8.63 8.47 7.23 6.12 Jakarta

9.08 9.16 8.45 8.72 8.89 Jawa Barat

5.60 6.01 5.67 4.99 4.63 Jawa Tengah

4.10 4.29 4.18 4.47 4.21 Jawa Timur

9.94 9.53 9.06 9.54 8.92 Banten

5.19 3.65 3.80 4.91 5.45 Kalimantan Selatan

7.97 6.78 7.54 9.02 6.18 Sulawesi Utara

4.47 4.15 4.18 4.65 2.76 Gorontalo

Sumber: BPS periode 2012-2016

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa perkembangan pengangguran di 12 Provinsi

Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami trend

fluktuatif. Pengangguran pada tahun 2016 paling baik terjadi di Provinsi

Bangka Belitung sedangkan pengangguran paling buruk terjadi pada Provinsi

Jawa Barat.

4. Inflasi

Menurut Windra dkk (2016), inflasi secara umum berarti suatu keadaan

dalam perekonomian di mana terjadi kenaikan harga-harga secara umum.

Inflasi memiliki dampak positif dan negatif tergantung pada parah atau

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

69

tidaknya tingkat inflasi tersebut. Jika inflasi itu ringan, mempunyai pengaruh

yang positif dimana dapat mendorong perekonomian lebih baik yaitu

meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk

bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya dalam masa inflasi

yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali, keadaan

perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Ini

merupakan salah satu alasan penting yang menyebabkan masalah inflasi perlu

dihindari. Selengkapnya perkembangan Inflasi yang terjadi di 12 Provinsi

Indonesia:

Tabel 4.4

Perkembangan Inflasi Di 12 Provinsi Indonesia

Persen

2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Sumatera Utara

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Sumatera Barat

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Sumatera Selatan

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Bangka Belitung

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Jakarta

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Jawa Barat

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Jawa Tengah

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Jawa Timur

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Banten

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Kalimantan Selatan

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Sulawesi Utara

4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 Gorontalo

Sumber: BPS Periode 2012-2016

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa perkembangan inflasi di 12 Provinsi

Indondesia selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 cenderung

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

70

mengalami penurunan. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 8.38

persen.

5. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk adalah salah satu indikator penting dalam suatu

Negara. Karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat

mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu

kesejahteraan rakyat serta menekan angka kemiskinan. Skuosen (2009) dalam

Mahsunah (2011) mengatakan teori Malthus pada intinya bahwa sumber daya

bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus bertambah,

akibatnya kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas berbanding terbalik

dengan jumlah sumberdaya alam yang digunakan sebagai alat pemuas

kebutuhan manusia bersifat terbatas, hal ini akan mendorong manusia

mendekati garis kemiskinan karena persaingan yang cukup ketat dalam

pemenuhan kebutuhan.

Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa perkembangan jumlah penduduk di 12

Provinsi Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 cenderung

mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2016 paling tertinggi

berada pada Provinsi Jawa Barat sedangkan pertumbuhan paling terendah

berada pada Provinsi Grorontalo.

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

71

Tabel 4.5

Perkembangan Jumlah Penduduk Di 12 Provinsi Indonesia

Jutaan Jiwa

2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi

13,408 13,590 13,767 13,938 14,103 Sumatera Utara

5 000 5,067 5,132 5,196 5,260 Sumatera Barat

7,714 7,829 7,942 8,052 8,161 Sumatera Selatan

1,287 1,315 1,344 1,373 1,402 Bangka Belitung

9,862 9,967 10,075 10,178 10,278 Jakarta

44,644 45,341 46,030 46,710 47,379 Jawa Barat

32,999 33,264 33,523 33,774 34,019 Jawa Tengah

38,107 38,363 38,610 38,848 39,075 Jawa Timur

11,199 11,453 11,705 11,955 12,203 Banten

3,785 3,855 3,923 3,990 4,056 Kalimantan Selatan

2,334 2,360 2,387 2,412 2,437 Sulawesi Utara

1,080 1,098 1,116 1,133 1,151 Gorontalo

Sumber:BPS Periode 2012-2016

B. Analisis dan Pembahasan

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Regresi yang menggunakan data panel disebut dengan regresi data panel.

Data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas

beberapa objek dan runtutan waktu (Winarno, 2011). Data semacam ini

memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa

tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Di samping itu,

dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk

memberikan informasi yang lebih banyak (high informational content)

(Ariefianto, 2012).

Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu pooled effect,

fixed effect, dan random effect. Masing-masing model memiliki kelebihan dan

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

72

kekurangannya masing-masing. Pemilihan model tergantung pada asumsi

yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik

yang benar, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara statistik. Oleh

karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memiliki model yang

tepat dari ketiga model yang tersedia.

Tabel 4.6

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Sumber: Output Eviews

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.784906 6.311939 -0.441212 0.6608

LN_ZIS? -3.83E-11 1.56E-11 -2.461192 0.0171

GR? 0.573751 0.217668 2.635894 0.0109

UE? 0.036659 0.559436 0.065528 0.9480

INFLASI? -0.380250 0.230286 -1.651206 0.1045

LN_JP? 0.189187 0.182514 1.036565 0.3046 R-squared 0.189742 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.114719 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 3.253088 Akaike info criterion 5.291726

Sum squared resid 571.4595 Schwarz criterion 5.501161

Log likelihood -152.7518 Hannan-Quinn criter. 5.373647

F-statistic 2.529095 Durbin-Watson stat 0.654471

Prob(F-statistic) 0.039623

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

73

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -22.88117 7.177912 -3.187720 0.0027

LN_ZIS? -1.21E-12 1.28E-11 -0.094864 0.9249

GR? 1.007735 0.169080 5.960099 0.0000

UE? 0.557664 0.552572 1.009214 0.3185

INFLASI? 0.641622 0.363146 1.766841 0.0844

LN_JP? 0.359092 0.104952 3.421475 0.0014

Fixed Effects (Cross)

_SUMUT--C 1.740146

_SUMBAR--C -1.719496

_SUMSEL--C 6.157888

_BANGKA--C 0.295313

_JKT--C -8.864116

_JABAR--C -2.467824

_JATENG--C 6.424842

_JATIM--C 3.212938

_BANTEN--C -4.922808

_KALSEL--C -1.620654

_KALTIM--C -0.776107

_SULUT--C 2.539878 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.807582 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.735985 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 1.776517 Akaike info criterion 4.220708

Sum squared resid 135.7085 Schwarz criterion 4.814106

Log likelihood -109.6213 Hannan-Quinn criter. 4.452819

F-statistic 11.27952 Durbin-Watson stat 2.096277

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect didapat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

74

menentukan model estimasi mana yang lebih tepat antara model common

effect dan fixed effect. Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka

digunakan uji Chow sebagai uji pemilihan model regresi data panel. Uji chow

merupakan salah satu tahap yang perlu dilakukan untuk menentukan model

regresi data yang paling tepat digunakan dalam penelitian.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Chow adalah

melakukan regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect. Setelah hasil dari common effect dan fixed effect diperoleh maka

selanjutnya dilakukan uji Chow dengan melakukan uji likelihood ratio

menggunakan Eviews. Hasil dari uji likelihood ratio atau uji Chow dapat

dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.551831 (11,43) 0.0000

Cross-section Chi-square 86.261061 11 0.0000

Sumber: Output Eviews

Uji Chow dilakukan dengan membandingkan antara common effect model

dan fixed effect model. Hipotesis dalam uji Chow adalah:

H0 : Intersep konstan pada setiap i data

H1 : Intersep tidak konstan pada setiap i data

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

75

Apabila nilai probabilitas F ≥ 0,05 artinya H0 diterima, yang berarti model

yang paling tepat digunakan adalah common effect model. Namun jika nilai

probabilitasnya < 0,05 artinya H0 ditolak, yang berarti model yang paling

tepat digunakan adalah fixed effect model.

Hasil output di atas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0000 untuk

cross section F, yang berarti nilainya < 0,05. Karena hasil tersebut

menunjukan bahwa H0 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa fixed effect

model lebih tepat digunakan daripada common effect model.

Karena hasil Uji Chow menunjukkan hasil model yang lebih tepat untuk

digunakan adalah fixed effect model, maka diperlukan Uji Hausman untuk

menguji model yang lebih tepat untuk digunakan antara fixed effect model dan

random effect model. Sebelum melakukan Uji Hausman, dilakukan terlebih

dahulu regresi random effect model.

Tabel 4.9

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Swamy and Arora estimator of component variances

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -12.72922 5.964324 -2.134227 0.0374

LN_ZIS? -1.54E-11 1.16E-11 -1.325760 0.1905

GR? 0.835239 0.154422 5.408815 0.0000

UE? 0.148962 0.501039 0.297307 0.7674

INFLASI? 0.056938 0.278128 0.204717 0.8386

LN_JP? 0.307141 0.103383 2.970906 0.0044

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

76

Random Effects (Cross)

_SUMUT--C 1.625731

_SUMBAR--C -1.289329

_SUMSEL--C 4.649190

_BANGKA--C -1.553520

_JKT--C -5.493159

_JABAR--C -0.254043

_JATENG--C 4.922061

_JATIM--C 2.010695

_BANTEN--C -2.760832

_KALSEL--C -2.870523

_KALTIM--C -0.322927

_SULUT--C 1.336656 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 3.039596 0.7454

Idiosyncratic random 1.776517 0.2546 Weighted Statistics R-squared 0.422801 Mean dependent var 1.976620

Adjusted R-squared 0.369356 S.D. dependent var 2.326898

S.E. of regression 1.847861 Sum squared resid 184.3879

F-statistic 7.911046 Durbin-Watson stat 1.654407

Prob(F-statistic) 0.000012 Unweighted Statistics R-squared -0.053616 Mean dependent var 7.816367

Sum squared resid 743.0954 Durbin-Watson stat 0.410516

Sumber: Output Eviews

Dalam melakukan Uji Hausman, hipotesis yang digunakan yaitu:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed effect model

Apabila nilai probabilitas Chi-Square ≥ 0,05 artinya H0 diterima, yang

berarti model regresi yang paling tepat digunakan adalah random effect

model. Namun jika probabilitas Chi-Square < 0,05 artinya H0 ditolak, yang

berarti model regresi yang paling tepat digunakan adalah fixed effect model.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

77

Tabel 4.10

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 8.424354 5 0.1343 Sumber: Output Eviews

Hasil pada Tabel 4.10 menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0000

untuk cross section random, yang berarti nilainya < 0,05. Karena hasil

tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa fixed

effect model lebih tepat digunakan daripada random effect model.

2. Pengujian Hipotesis

a. Model Penelitian

Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka penelitian ini akan menggunakan Random effect model

yang ditampilkan pada Tabel 4.11:

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikansi dengan Random Effect Model

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Swamy and Arora estimator of component variances

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -12.72922 5.964324 -2.134227 0.0374

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

78

LN_ZIS? -1.54E-11 1.16E-11 -1.325760 0.1905

GR? 0.835239 0.154422 5.408815 0.0000

UE? 0.148962 0.501039 0.297307 0.7674

INFLASI? 0.056938 0.278128 0.204717 0.8386

LN_JP? 0.307141 0.103383 2.970906 0.0044

Random Effects (Cross)

_SUMUT--C 1.625731

_SUMBAR--C -1.289329

_SUMSEL--C 4.649190

_BANGKA--C -1.553520

_JKT--C -5.493159

_JABAR--C -0.254043

_JATENG--C 4.922061

_JATIM--C 2.010695

_BANTEN--C -2.760832

_KALSEL--C -2.870523

_KALTIM--C -0.322927

_SULUT--C 1.336656 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 3.039596 0.7454

Idiosyncratic random 1.776517 0.2546 Weighted Statistics R-squared 0.422801 Mean dependent var 1.976620

Adjusted R-squared 0.369356 S.D. dependent var 2.326898

S.E. of regression 1.847861 Sum squared resid 184.3879

F-statistic 7.911046 Durbin-Watson stat 1.654407

Prob(F-statistic) 0.000012 Unweighted Statistics R-squared -0.053616 Mean dependent var 7.816367

Sum squared resid 743.0954 Durbin-Watson stat 0.410516

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa hasil hasil penelitian

model diperoleh bahwa ZIS, Pertumbuhan, Pengangguran, Inflasi, dan

Jumlah Penduduk terhadap Tingkat kemiskinan namapak sebagai berikut:

TK = -12.72922 - 1.54E-11 ZIS + 0.835239 GR+ 0.148962 UE +

0.056938 INF + 0.307141 JP

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

79

Dari hasil hasil penelitian di atas dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar -12.72922 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (ZIS, Pertumbuhan, Pengangguran, Inflasi, dan Jumlah

Penduduk) sebesar nol, maka tingkat kemiskinan di dua belas Provinsi

adalah sebesar -12.72922.

2) Variabel ZIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

kemiskinan yang ditandai dengan nilai probabilitas sebesar 0.1905

yang jauh lebih besar dari alfa sebesaar 0,05 yang berarti bahwa naik

turunnya ZIS tidak akan berdampak pada naik turunnya tingkat

kemiskinan.

3) Variabel pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien regresi sebesar

0.835239 yang berarti setiap peningkatan pertumbuhan ekonomi

sebesar 1% maka akan meningkatkan kemiskinan sebesar 0.835239 %

4) Variabel pengangguran dengan nilai koefisien regresi sebesar

0.148962 yang berarti setiap peningkatan jumlah pengangguran

sebesar 1% maka akan menambah tingkat kemiskinan sebesar

0.148962 %

5) Variabel inflasi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.056938 yang

berarti setiap kenaikan inflasi sebesar 1% maka akan menambah

tingkat kemiskinan sebesar 0.056938 %

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

80

6) Variabel jumlah penduduk dengan nilai koefisien regresi sebesar

0.0307141 yang berarti setiap kenaikan jumlah penduduk 1% maka

akan menambah tingkat kemiskinan sebesar 0.0307141 %

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh

variabel independen yaitu ZIS, Pertumbuhan, Pengangguran, Inflasi, dan

Jumlah Penduduk terhadap Tingkat kemiskinan.

Tabel 4.12

Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C

-12.72922 5.964324 -2.134227 0.0374

ZIS

-1.54E-11 1.16E-11 -1.325760 0.1905

GR

0.835239 0.154422 5.408815 0.0000

UE

0.148962 0.501039 0.297307 0.7674

INF

0.056938 0.278128 0.204717 0.8386

JP

0.307141 0.103383 2.970906 0.0044

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa hasil dari pengujian

variabel independen yaitu ZIS, Pertumbuhan, Pengangguran, Inflasi, dan

Jumlah Penduduk terhadap Tingkat kemiskinan. secara parsial. Dari hasil

uji hasil penelitian pada persamaan dapat dilihat sebagai berikut:

1) Uji hasil penelitian terhadap variabel ZIS

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

81

Hasil yang didapat pada Tabel 4.12, variabel ZIS tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini

dapat diketahui dari nilai probabilitas sebesar 0.1905>0.05 dan nilai T-

statistik hanya sebesar -1.325760, yang berarti bahwa naik turunnya

tingkat pengumpulan ZIS tidak akan menyebabkan naik turunnya

tingkat kemiskinan di 12 Provinsi, dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan.

2) Uji hasil penelitian terhadap variabel Pertumbuhan ekonomi

Hasil yang didapat pada Tabel 4.12, variabel pertumbuhan

ekonomi berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini

dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 dan

nilai T-statistik pertumbuhan ekonomi sebesar 5.408815, yang berarti

kenaiakan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 % akan menaaikkan

tingkat kemiskinan sebesar 5.408815 % dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan

3) Uji hasil penelitian terhadap variabel tingkat pengangguran

Hasil yang didapat pada Tabel 4.12, variabel tingkat

pengangguran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

kemiskinan yang ditandai dengan nilai probabilitas sebesar 0.7674

yang jauh lebih besar dari alfa sebesaar 0,05 yang berarti bahwa naik

turunnya tingkatt pengangguran tidak akan berdampak pada naik

turunnya tingkat kemiskinan.

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

82

4) Uji hasil penelitian terhadap variabel inflasi

Hasil yang didapat pada Tabel 4.12, variabel inflasi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan yang

ditandai dengan nilai probabilitas sebesar 0.8386 lebih besar dari alfa

sebesaar 0,05 dan nilai T-statistik hanya sebesar 0.204717, yang

berarti bahwa naik turunnya tingkatt inflasi tidak akan berdampak

pada naik turunnya tingkat kemiskinan.

5) Uji hasil penelitian terhadap variabel jumlah penduduk

Hasil yang didapat pada Tabel 4.12, variabel jumlah penduduk

berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini dapat

diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.0044 < 00,05 dan nilai T-

statistik jumlah penduduk sebesar 2.970906, yang berarti peningkatan

jumlah peduduk sebesar 1 % akan menaikan tingkat kemiskinan

sebesar 2.970906 % dengan asumsi variabel lain dianggap konstan

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen, pedoman yang digunakan dalam

pengambilan kesimpulan uji F adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas F-statistik > ɑ = 5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas F-statistik < ɑ = 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

83

H0: Inflasi, ZIS, Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran, Inflasi, dan

Jumlah Penduduk tidak berpengaruh terhadap Tingkat kemiskinan

secara simultan.

H1: Inflasi, ZIS, Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran, Inflasi, dan

Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap Tingkat kemiskinan secara

simultan.

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai probabilitas (F-statistik)

sebesar 0.000012, dan nilai F-statistik sebesar 7.911046 nilai probabilitas

tersebut lebih kecil dari ɑ = 5% maka H0 ditolak, artinya dapat

disimpulkan bahwa variabel ZIS, Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran,

Inflasi, dan Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Tingkat

kemiskinan secara simultan.

d. Uji Adjusted R2

Uji Adjusted R2 ditujukan untuk menilai seberapa besar kemampuan

variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini,

koefisien yang digunakan adalah koefisien determinasi yang telah

disesuaikan atau Adjusted R2. Hal ini dikarenakan Adjusted R

2 merupakan

koefisien yang telah dikoreksi sehingga dapat naik atau turun seiring

penambahan variabel baru dalam model.

Berdasarkan hasil regresi dengan random effect model sebagaimana

yang tertera pada Tabel 4.11, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

sebesar 0.369356. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen (tingkat

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

84

kemiskinan) secara simultan dapat dijelaskan oleh variabel independen

(ZIS, Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran, Inflasi, dan Jumlah

Penduduk) sebesar 36,93% sedangkan sisanya 63,07% dijelaskan oleh

faktor lain diluar variabel yang diteliti.

e. Interpretasi Hasil Penelitian

1) Pengaruh ZIS terhadap tingkat kemiskinan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel ZIS

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan di 12

Provinsi, pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas sebesar 0.1905

jauh lebih besar dari 0,05, dan nilai T-statistik hanya sebesar -

1.325760 dengan koefisien negatif. Hal ini menginterpretasikan bahwa

naik turunnya ZIS tidak berdampak pada naik turunnya tingkat

kemiskinan tersebut. Koefisin ZIS bertanda negatif sesuai dengan teori

yang menyatakan pengaruh terbalik antara kedua variabel tersebut

namun dalam penelitian ini tidak signifikan. Hal ini dapat kita

maklumi berdasarkan data ZIS yang ada pada Tabel 4.11 kenaikkan

ZIS dari tahun ketahun tidak serta merta dapat menurunkan tingkat

kemiskinan, yang disebabkan oleh banyak faktor, sementara jumlah

ZIS yang terkumpul sangatlah tidak signifikan untuk menurunkan

tingkat kemiskinan yang cenderung meningkat dari tahun ketahun.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa masih banyak muzakki yang

membayar zakat, infak dan sadaqah tidak melalui badan ini, akan

Page 108: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

85

tetapi mereka membayar langsung pada masyarakat (mustahiq) yang

berhak menerimanya, untuk itu perlu kiranya badan yang mengelola

ZIS untuk terus menerus menghimbau masyarakat khususnya umat

muslim untuk membayar Zakat melalui Badan ini.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniawati (2017), dimana

ZIS berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Provinsi Banten,

yang berarti bahwa ketika dana ZIS meningkat maka akan

menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini disebabkan manfaat dari

penghimpunan dana ZIS mampu meningkatkan kesejahteraan

mustahiq sehingga tingkat kemiskinan dapat berkurang.

2) Pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel

pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif secara signifikan terhadap

tingkat kemiskinan di 12 Provinsi, pada taraf nyata 5% dengan nilai

probabilitas sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05, dan nilai T-statistik

sebesar 5.408815 dengan koefisien regresi sebesar 0.148962 yang

berarti bahwa bila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar

1% akan menaikkan tingkat kemiskinan sebesar 0.148962%. Temuan

ini berlawanan dengan teori yang menyatakan ada pengaruh yang

negatif antar perumbuhahan ekonomi dengan tingkat kemiskinan, yang

seharusnya makin meningkatnya perekonomian suatu daerah akan

semakin menurunkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Hal ini

Page 109: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

86

disebabkan oleh karena tidak adanya pemerataan pendapatan,

walaupun terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi namun

pertumbuhan itu hanya disumbang oleh segelintir orang yang

berpendapatan sangat tinggi, dengan kata lain adanya ketimpangan

pendapatan antara orang kaya dengan orang miskin, sehingga

pertumbuhan itu sendiri tidak akan mendorong penurunan pada

tingkkat kemiskinan, setidaknya pada daerah penelitian saya di 12

Provinsi tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suliswanto (2012).

Menurut penelitian (Suliswanto, 2012), menjelaskan bahwa penelitian

ini variabel PDRB memiliki signifikansi pengaruh terhadap

kemiskinan hanya pada α 20%, hal ini sesuai temuan dari World Bank

(2006) bahwa pertumbuhan ekonomi belum dapat secara signifikan

mengurangi kemiskinan dikarenakan pola dari pertumbuhan ekonomi

di 12 Provinsi Indonesia yaitu terjadinya ketimpangan.

3) Pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel tingkat

pengangguuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

kemiskinan di 12 Provinsi, pada taraf nyata 5% dengan nilai

probabilitas sebesar 0.7674 jauh lebih besar dari 0,05, dan nilai T-

statistik hanya sebesar 0.297307 dengan koefisien positif. Hal ini

menginterpretasikan bahwa naik turunnya tingkat pengangguran tidak

Page 110: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

87

berdampak pada naik turunnya tingkat kemiskinan tersebut. Koefisien

tingkat pengangguran bertanda positif sesuai dengan teori yang

menyatakan pengaruh searah antara kedua variabel tersebut, bila

pengangguran berkurang maka akan menurunkan tingkat kemiskinan,

namun dalam penelitian ini tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan

bahwa pengangguran yang terjadi adalah bersifat pengangguran

terselubung, dimana tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum

karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang

menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi

karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah

tersebut

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dihasilkan (Windra,

dkk 2016), penelitian tersebut menjelaskan bahwa pengangguran

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di

Indonesia dalam periode tahun 2001 sampai tahun 2015. Artinya

apabila terjadi peningkatan terhadap tingkat pengangguran maka akan

mengakibatkan kemiskinan meningkat juga.

4) Pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel inflasi

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan

di 12 Provinsi, pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas sebesar

0.8386, lebih besar dari 0,05 dan nilai T-statistik hanya sebesar

Page 111: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

88

0.204717 yang berarti bahwa naik turunnya tingkat inflasi tidak

berdampak secara signifikan terhadap naik turunnya tingkat

kemiskinan di 12 provinsi tersebut, dengan asumsi variabel lainnya

dianggap konstan. Temuan ini sesuai dengan teori yang menyatakan

ada pengaruh yang positif antara inflasi dengan tingkat kemiskinan,

artinya naiknya laju inflasi akan menyebabkan masyarakat miskin

makin meningkat, namun dalam penelitian walaupun koefesiennya

bertanda positif, tetapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan, dimana

secara teori pada saat terjadi inflasi harga-harga barang cenderung

semakin mahal khusunya barang kebutuhan pokok masyarakat, pada

kondisi pendapatan nominal tidak berubah, maka akan terjadi

penurunan pada pendapataan riil masyarakat, yang disebabkan oleh

naiknya harga-harga barang, sehingga menyebabkan turunnya daya

beli masyarakat yang pada gilirannya akan menurunkan kesejahteraan

masyarakat, yang pada akhirnya akan menambah jumlah penduduk

miskin.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hambasari dan Inggit

(2016). Berdasarkan hasil SPSS 21, diperoleh hasil bahwa inflasi tidak

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat kemiskinan di

Jawa Timur. Dengan koefisien positif sebesar (0.238). Hal ini berarti

bahwa jika tingkat kemiskinan naik 1 satuan inflasi juga akan naik

sebesar 0.238.

Page 112: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

89

5) Pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variabel jumlah

penduduk berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat

kemiskinan di 12 Provinsi, pada taraf nyata 5% dengan nilai

probabilitas sebesar 0.0044, dan nilai T-statistik sebesar 2.970906

dengan koefisien regresi sebesar 0.307141 yang berarti bahwa bila

terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 1% akan menaikkan

tingkat kemiskinan sebesar 0.307141 %, dengan asumsi variabel

lainnya dianggap konstan. Temuan ini sesuai dengan hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh yang positif antara jumlah penduduk

dengan tingkat kemiskinan. Hal ini mengindikasikan bahwa

pertambahan jumlah penduduk tersebut tidak dibarengin oleh tingkat

keterampilan yang tinggi, atau tingkat pendidikan masyarakat masih

rendah, sehingga kenaikan jumlah penduduk tersebut diikuti oleh

tingkat ketergantungan yang tinggi. Sebagai contoh seorang kepala

keluarga yang aktif bekerja mempunyai anak 4 atau lebih, sementara

semua tanggungannya anak ditambah istri tidak atau belum bekerja,

dengan kata lain masih tingginya tingkat pengangguran sehingga

pertambahan penduduk tersebut akan berdampak pada meningkatnya

masyarakat miskin, walaupun secara teori mengatakan bahwa sumber

daya manusia (penduduk) tersebut merupakan aset dalam peningkatan

kemajuan perekonomian suatu negara, namun penduduk yang

Page 113: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

90

dimaksud adalah penduduk yang mempunyai keterampilan yang

tinggi serta dibarengin dengan tingkat pendidikan pada level yang

sesuai dengan yang dibutuhkan pada setiap sektor perekonomian.

Hal ini sesuai dengan penelitian Wahyuningsih dan Zamzami

(2014), dimana jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap tingkat

kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya, yang artinya apabila

jumlah penduduk meningkat maka tingkat kemiskinan juga akan

meningkat.

Page 114: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

91

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, yang didukung oleh pendapat para

ahli, dan analisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Variabel ZIS, variabel pengangguran dan variabel inflasi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan di 12 provinsi, yang

menginterpretasikan bahwa naik turunnya ZIS, pengangguran maupun inflasi

tidak berdampak pada naik turunnya tingkat kemiskinan di daerah tersebut.

Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak muzakki yang membayar zakat,

infak dan sadaqah tidak melalui badan ini, akan tetapi mereka membayar

langsung pada masyarakat (mustahiq) yang berhak menerimanya, sementara

pengangguran yang terjadi adalah bersifat pengangguran terselubung, dimana

tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga

kerja, dilain pihak inflasi walaupun mempunyai koefesien yang positif namun

pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

2. Variabel jumlah penduduk berpengaruh positif secara signifikan terhadap

tingkat kemiskinan di 12 provinsi, yang berarti bahwa bila terjadi peningkatan

jumlah penduduk maka akan menaikkan tingkat kemiskinan. Hipotesis

tersebut menyatakan ada pengaruh yang positif antara jumlah penduduk

dengan tingkat kemiskinan. Hal ini mengindikasikan bahwa pertambahan

Page 115: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

92

jumlah penduduk tersebut tidak dibaringi oleh tingkat keterampilan yang

tinggi, atau tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, sehingga kenaikan

jumlah penduduk tersebut diikuti oleh tingkat ketergantungan yang tinggi,

akan berdampak pada meningkatnya masyarakat miskin, walaupun secara

teori mengatakan bahwa sumber daya manusia (penduduk) tersebut

merupakan aset dalam peningkatan kemajuan perekonomian suatu negara,

namun penduduk yang dimaksud adalah penduduk yang mempunyai

keterampilan yang tinggi serta dibarengin dengan tingkat pendidikan pada

level yang sesuai dengan yang dibutuhkan pada setiap sektor perekonomian.

3. Berdasarkan uji simultan (F-hitung) diperoleh nilai probabilitas (F-statistik)

sebesar 0.000012, dan nilai F-statistik sebesar 7.911046 nilai probabilitas

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel ZIS, Pertumbuhan ekonomi,

Pengangguran, Inflasi, dan Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap

Tingkat kemiskinan secara simultan.

4. Koefesien determinan (adjusted R2) diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi cukup tinggi sebesar 0,3693. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

dependen (tingkat kemiskinan) secara simultan dapat dijelaskan oleh variabel

independen (ZIS, Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran, Inflasi, dan Jumlah

Penduduk) sebesar 36.93% sedangkan sisanya 63,07% dijelaskan oleh faktor

lain diluar variabel yang diteliti.

Page 116: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

93

B. Saran-saran.

1. Pada penelitian ini variabel ZIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat kemiskinan, maka disarankan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam

pengumpulan ZIS ini agar lebih aktif untuk menjemput bola kepada para

muzakki yang akan membayar ZIS, dan juga disarankan kepada Badan Amil

Zakat Nasional membentuk unit pengumpul zakat, infak dan sedekah pada

setiap masjid, sebagai bagian upaya intensifikasi penyaluran ZIS melalui

Baznas Kabupaten/Kota. Petugas yang berada di unit pengumpul zakat

bertugas menghimpun ZIS dari masyarakat untuk disalurkan secara kolektif

ke Baznas baik dengan cara langsung maupun melalui rekening, menyerahkan

ke Baznas, kalau di salurkan sendiri-sendiri bisa terjadi kurang tepat sasaran

dan khawatir akan terjadi tumpang tindih.

2. Pada penelitian ini variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif

terhadap tingkat kemiskinan, ini menunjukkan bahwa masih tingginya tingkat

ketimpangan pendapatan antara si kaya dengan si miskin, dimana

pertumbuhan itu sebagian besar disumbang oleh sebagian kecil masyarakat

yang berpendapatan tinggi, sedangkan hanya sebagian kecil yang

disumbangkan oleh masyarakat banyak yang berpenghasilan rendah, untuk itu

perlu kiranya pemerintah untuk dapat berperan aktif bagaimana cara untuk

melakukan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada golongan ekonomi

lemah agar tidak terjadi ketimpangan yang tajam antara masyarakat

berpenghasilan tinggi dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk

mengurangi kesenjangan kemampuan individu, pemerintah memperbanyak

Page 117: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

94

pendidikan vokasi, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar

mereka mendapatkan keahlian. Melalui kemampuannya upah yang lebih baik

akan didapat. Sehingga gap pendapatan makin diperkecil, memperbesar

alokasi anggaran untuk kesejahteraan kaum miskin, juga cara mengurangi

kesenjangan, melalui bantuan kesejahteraan ini masyarakat kurang mampu

mendapatkan jaminan dasar pendidikan, kesehatan, dan pangan, sehingga

penghasilan yang mereka terima tidak dihabiskan untuk membiayai kebutuhan

dasar dan sebaliknya dapat dialokasikan untuk keperluan lain.

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian

tentang kemiskinan ini dengan menambah variabel-variabel makro lainnya

yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dengan kurun waktu yang

lebih lama, dan cakupan penelitian yang lebih luas, guna memperoleh

gambaran secara makro tentang kemiskinan dan cara-cara

penanggulangannya.

Page 118: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

95

Daftar Pustaka

Al Arif, M. Nur Rianto. 2010. Efek Penggandaan Zakat Serta Implikasinya Terhadap Program

Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Ekbisi Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Vol. 5 No. 1: Hlm.42-49.

Ali, Nuruddin M. 2003. Zakat (Pajak) sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal. Tesis.

Yogyakarta: Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Alhudori, Muhammad. 2017. Pengaruh IPM, PDRB, dan Jumlah PengangguranvTerhadap

Penduduk Miskin Di Provinsi Jambi. Journal Of Economics and Business Vol.1

No.1: Hlm.113-114.

Alwi, Iffatul Auliya’. 2014. Optimalisasi Penghimpunan dan Pendistribusian Zakat yang

Memberdayakan Di Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya. Skripsi.

Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Amira Rizka, dan Marhaeni. 2014. Pengaruh Variabel Ekonomi, Sosial dan Demografi

Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Pada Era Pasca Otonomi Daerah Di Provinsi

Bali. E-Jurnal EP Unud. Vol. 3 No. 7: Hlm. 329-336.

Amirullah. 2001. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan dan Pengangguran (Studi Kasus di Desa

Mola Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Buto. Skripsi. Kendari. Fakultas

Ekonomi Balai Penelitian Universitas Haluoleo.

Ananto, Ade dan Ali Rama. 2017. Pengaruh Belanja Pemerintah dan Pembiayaan Bank Syariah

Terhadap Pertumbuhsn Ekonomi: Studi Kasus Data Panel Provinsi di Indonesia.

Iqtishadia. Vol.10 No.1: Hlm. 97-129.

Andriyanto, Irsyad. 2011. Strategi Pengelolaan Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan.

Walisongo Vol.19 No.1: Hlm. 25-46.

Page 119: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

96

Ariefianto, Moch Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan menggunakan

EVIEWS. Jakarta: Erlangga,

Beik, Irfan Syauqi. 2010. Peran zakat dalam mengentaskan kemiskinan dan Kesenjangan. Jurnal

Ekonomi Islam Republika. FEM IPB: Hlm.5-8.

Beik, Irfan Syauqi. 2009. Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan: Studi Kasus

Dompet Dhuafa Republika. Jurnal Pemikiran dan Gagasan. Vol.II: Hlm. 1-12.

Firstiana, Dessy. 2012. Analisis Indeks Kemiskinan dengan Menggunakan Pendekatan FGT

Indeks Sesudah Program Ikhtiar (Studi Kasus: Program Ikhtiar Masyarakat Mandiri

Di Desa Tegal dan Desa Babakan Sabrang, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Media Ekonomi Vol.20 No.1: Hlm. 63-82.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hafidhudin, Didin. 2002. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press.

Hambasari, Dwi Puspa dan Kunto Inggit. 2016. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Pertumbuhan Penduduk, dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Timur

Tahun 2004-2014. JEB Vol 1 No 2: Hlm.257-282.

Hapsoro, Dody Nursetyo Yekti dan Gunanto. 2013. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi

Regional Terhadap Tingkat Kemiskinan Perkotaan. Diponegoro Journal Of

Economics. Vol. 2 No. 2: Hlm.1-12.

Hastuti, Qurratul ‘Aini Wara. 2016. Infaq Tidak Dapat Dikategorikan Sebagai Pungutan Liar.

Ziswaf. Vol. 3 No. 1: Hlm. 40-62.

https://www.bps.go.id/

Page 120: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

97

Iqbal, Vighar Choirul, Agus Luthfi dan Teguh Hadi P. 2015. Analisis Pengaruh Performa

Ekonomi Makro Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Artikel Ilmiah Mahasiswa.

Jawa Timur.

Imelia. 2012. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jambi. Jurnal Paradigma

Ekonomika. Vol.1 No.5: Hlm.42-48.

Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi. Bogor. IPB

Press.

Kurniawati, Hani. 2017. Analisis Pengaruh Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS),

Produk Dosmetik Regional Bruto (PDRB), dan Upah Minimum

Kabupaten/Kota(UMK) Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus di

Kabupaten/Kota Provinsi Banten 2011-2015). Skripsi. Tanggerang: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kusniawati. 2011. Zakat Sebagai Kebijakan Fiskal Dalam Ekonomi Islam. Skripsi. Makassar:

UIN Alauddin Makassar.

M. Muh. Nasir, Saichudin dan Maulizar. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kemiskinan Rumah Tangga Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Eksekutif Vol.5 No.4:

Hlm. 100-108

Mahsunah, Durrotul. 2011. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan, dan

Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Prodi S1 Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Kelintang Surabaya: Hlm.1-17.

Mukiyanto, Ali dan Hendrian. 2008. Zakat Sebagai Pengurang Pajak. Jurnal Organisasi Dan

Manajemen. Vol. 4, No. 2: Hlm.100-112.

Page 121: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

98

Muniarti, Rina dan Irfan Syauqi Beik. 2013. Pengaruh Zakat Terhadap Indeks Pembangunan

Manusia dan Tingkat Kemiskinan Mustahik : Studi Kasus Pendayagunaan BAZNAS

Kota Bogor. Jurnal Al Muzara’ah. Vol.2 No.2: Hlm.131-146.

Manurung, Mandala dan Rahardja Prathama. 2010. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI.

Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman. 2006. Ekonometrika. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indoesia,

Prastyo, Adit Agus. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan.

Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Pratama, Yoghi Citra. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Di

Indonesia. Esensi Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 4 No. 2: Hlm. 210-223.

Putra, Ahmad Fajri Panca. 2010. Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap

Pemberdayaan Mustahiq Pada Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal

Muhammadiyah (BAPELURZAM) Pimpinan Cabang Muhammidiyah Weleri

Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: IAIN Walisongo Semarang.

Rahardja dan Manurung. 2005. Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar. Jakarta: LPFEUI.

Ria, Marginingsih. 2011. Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS, dan PDRB per Kapita Terhadap

Jumlah Penduduk Miskin (Studi Kasus di Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun

2006-2009). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Diponegoro.

Ridwan, Muhammad. 2005. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Yogyakarta: UII Press.

Page 122: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

99

Rumahorbo, Restuty Anggereny. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah

Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Makassar: Universitas

Hasanudin.

Saputra, Whisnu Adhi. 2011. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran

Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Skousen, Mark. 2009. Sejarah Pemikiran Ekonomi Sang Maestro. Jakarta : Prenada

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta,

Sukirno, Sadono. 1997. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suliswanto, Muhammad Sri Wahyudi. 2010. Pengaruh Produk Dosmetik Bruto (PDRB), dan

Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Angka Kemiskinan di Indonesia. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Vol.8 No.2: Hlm. 357-366.

Suryawati, Chriswardani. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional, JMPK Vol.8

No.3, Semarang: Hlm. 121-129.

Susanti, Sussy. 2013 Pengaruh Produk Dosmetik Bruto, Pengangguran, dan Indeks

Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Barat dengan

Menggunakan Analisis Data Panel. Jurnal Matematika Integratif. Vol. 9 No.1:

Hlm.1-18.

Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Indonesia, Beberapa Masalah Penting. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Page 123: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

100

Wahyuningsih, Yayuk Eko dan Zamzami. 2014. Analisis Pengaruh Dosmetik Regional Bruto

dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Nagan Raya.

Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. Vol.1 No.1: Hlm. 39-47.

Wijayanto, Ravi Dwi. 2010. Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan dan Pengangguran Terhadap

Kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa Tengah tahun 2005-2008. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekobometrika dan Statistika dengan EVIEWS.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Windra, Pan Budi Marwoto, dan Yudi Rafani. 2016. Analisis Pengaruh Infasi, Pertumbuhan

Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Jurnal

Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis (JIPMB). Vol.14 No.2: Hlm. 19-27.

www.puskasbaznas.com/images/outlook/Indonesia%20Zakat%20Outlook2017EN_PUSKASBA

ZNAS.pdf (Diakses pada 13 November 2017).

Page 124: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

101

Lampiran 1

Data olah

Provinsi Tahun TK ln_zis Growth UE INFLASI LN_JP

SUMUT 2012 10.44435495

21.95 6.449584 6.28 4.30

9.50

SUMUT 2013 10.23376967

22.00 6.065851 6.45 8.38

9.52

SUMUT 2014 9.883125468

21.97 5.228179 6.23 8.36

9.53

SUMUT 2015 10.82050252

22.18 5.096258 6.71 3.35

9.54

SUMUT 2016 10.29965468

22.78 5.175033 5.84 3.02

9.55

SUMBAR 2012 7.957681693

23.32 6.308168 6.65 4.30 8.52

SUMBAR 2013 7.512681338

19.46 6.078118 7.02 8.38

8.53

SUMBAR 2014 6.91244958

22.05 5.875951 6.5 8.36 8.54

SUMBAR 2015 6.726516945

22.28 5.522719 6.89 3.35

8.56

SUMBAR 2016 7.158665272

24.72 5.263407 5.09 3.02 8.57

SUMSEL 2012 3.501030554

13.89 6.831969 5.66 4.30 8.95

SUMSEL 2013 14.15573467

20.69 5.314294 4.84 8.38 8.97

SUMSEL 2014 13.67248001

21.04 4.790661 4.96 8.36 8.98

SUMSEL 2015 13.81630093

21.95 4.417266 6.07 3.35 8.99

SUMSEL 2016 13.43601809

22.74 5.02688 4.31 3.02 9.01

Bangka 2012 5.456241256

18.45 5.500396 3.43 4.30

7.16

Bangka 2013 5.391225002

19.80 5.201233 3.65 8.38 7.18

Bangka 2014 5.00260436

19.99 4.665892 5.14 8.36 7.20

Bangka 2015 4.852855478

20.91 4.080713 6.29 3.35 7.22

Bangka 2016 5.069910116

22.26 4.114817 2.6 3.02 7.25

JKT 2012 3.719288995

23.74 6.532975 9.67 4.30 9.20

JKT 2013 3.768342712

24.05 6.066663 8.63 8.38 9.21

Page 125: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

102

JKT 2014 4.097049219

25.49 5.91462 8.47 8.36

9.22

JKT 2015 3.622259995

25.98 5.894665 7.23 3.35

9.23

JKT 2016 3.754183856

25.60 5.846672 6.12 3.02 9.24

JABAR 2012 9.903524589

23.27 6.502304 9.08 4.30

10.71

JABAR 2013 9.666018244

22.51 6.333449 9.16 8.38

10.72

JABAR 2014 9.209204512

23.65 5.091019 8.45 8.36 10.74

JABAR 2015 9.603272132

24.53 5.035376 8.72 3.35

10.75

JABAR 2016 8.797304314

25.00 5.671776 8.89 3.02 10.77

JATENG 2012 1.964471328

14.38 5.344613 5.61 4.30

10.40

JATENG 2013 14.14390202

16.97 5.107739 6.01 8.38 10.41

JATENG 2014 13.60815209

19.30 5.271281 5.68 8.36

10.42

JATENG 2015 13.34093284

21.35 5.466463 4.99 3.35 10.43

JATENG 2016 13.20949114

23.95 5.281297 4.63 3.02

10.43

JATIM 2012 1.475098802

17.54 6.644798 4.11 4.30

10.55

JATIM 2013 12.68356133

20.13 6.076239 4.30 8.38 10.55

JATIM 2014 12.29835639

22.71 5.859767 4.19 8.36 10.56

JATIM 2015 12.29411856

23.72 5.44162 4.47 3.35 10.57

JATIM 2016 11.87074699

24.12 5.546147 4.21 3.02 10.57

Banten 2012 5.789116497

20.48 6.828441 9.94 4.30 9.32

Banten 2013 5.961231172

20.92 6.67348 9.54 8.38

9.35

Banten 2014 5.546309665

21.51 5.512585 9.07 8.36

9.37

Banten 2015 5.777151365

23.33 5.400101 9.55 3.35 9.39

Banten 2016 5.3899419

23.88 5.262887 8.92 3.02 9.41

KALSEL 2012 4.998678996

20.47 5.967762 5.19 4.30 8.24

Page 126: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

103

KALSEL 2013 4.754702296

21.14 5.328661 3.66 8.38

8.26

KALSEL 2014 4.83073315

21.72 4.839307 3.80 8.36

8.27

KALSEL 2015 4.741089779

21.99 3.828903 4.92 3.35 8.29

KALSEL 2016 4.540993712

22.04 4.383298 5.45 3.02

8.31

SULUT 2012 6.524044324

15.07 6.85964 7.98 4.30

7.76

SULUT 2013 6.611294823

19.70 6.382181 6.79 8.38 7.77

SULUT 2014 6.365376864

19.70 6.309039 7.54 8.36

7.78

SULUT 2015 5.161234823

19.58 6.124674 9.03 3.35 7.79

SULUT 2016 5.068624628

21.56 6.170992 6.18 3.02

7.80

GRTL 2012 7.606599529

17.62 7.90673 4.47 4.30 6.98

GRTL 2013 8.479918658

17.78 7.674958 4.15 8.38

7.00

GRTL 2014 8.277884857

19.65 7.271072 4.18 8.36 7.02

GRTL 2015 9.002528917

21.93 6.222576 4.65 3.35

7.03

GRTL 2016 8.221510936

22.89 6.518586 2.76 3.02

7.05

Page 127: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

104

Lampiran 2

Tabel 4.6

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.784906 6.311939 -0.441212 0.6608

LN_ZIS? -3.83E-11 1.56E-11 -2.461192 0.0171

GR? 0.573751 0.217668 2.635894 0.0109

UE? 0.036659 0.559436 0.065528 0.9480

INFLASI? -0.380250 0.230286 -1.651206 0.1045

LN_JP? 0.189187 0.182514 1.036565 0.3046 R-squared 0.189742 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.114719 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 3.253088 Akaike info criterion 5.291726

Sum squared resid 571.4595 Schwarz criterion 5.501161

Log likelihood -152.7518 Hannan-Quinn criter. 5.373647

F-statistic 2.529095 Durbin-Watson stat 0.654471

Prob(F-statistic) 0.039623

Page 128: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

105

Lampiran 3

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: TK?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60

Cross sections without valid observations dropped Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -22.88117 7.177912 -3.187720 0.0027

LN_ZIS? -1.21E-12 1.28E-11 -0.094864 0.9249

GR? 1.007735 0.169080 5.960099 0.0000

UE? 0.557664 0.552572 1.009214 0.3185

INFLASI? 0.641622 0.363146 1.766841 0.0844

LN_JP? 0.359092 0.104952 3.421475 0.0014

Fixed Effects (Cross)

_SUMUT--C 1.740146

_SUMBAR--C -1.719496

_SUMSEL--C 6.157888

_BANGKA--C 0.295313

_JKT--C -8.864116

_JABAR--C -2.467824

_JATENG--C 6.424842

_JATIM--C 3.212938

_BANTEN--C -4.922808

_KALSEL--C -1.620654

_KALTIM--C -0.776107

_SULUT--C 2.539878 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.807582 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.735985 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 1.776517 Akaike info criterion 4.220708

Sum squared resid 135.7085 Schwarz criterion 4.814106

Log likelihood -109.6213 Hannan-Quinn criter. 4.452819

F-statistic 11.27952 Durbin-Watson stat 2.096277

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 129: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

106

Lampiran 4

Tabel 4.8

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.551831 (11,43) 0.0000

Cross-section Chi-square 86.261061 11 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: TK?

Method: Panel Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.784906 6.311939 -0.441212 0.6608

LN_ZIS? -3.83E-11 1.56E-11 -2.461192 0.0171

GR? 0.573751 0.217668 2.635894 0.0109

UE? 0.036659 0.559436 0.065528 0.9480

INFLASI? -0.380250 0.230286 -1.651206 0.1045

LN_JP? 0.189187 0.182514 1.036565 0.3046 R-squared 0.189742 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.114719 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 3.253088 Akaike info criterion 5.291726

Sum squared resid 571.4595 Schwarz criterion 5.501161

Log likelihood -152.7518 Hannan-Quinn criter. 5.373647

F-statistic 2.529095 Durbin-Watson stat 0.654471

Prob(F-statistic) 0.039623

Page 130: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

107

Lampiran 5

Tabel 4.9

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: TK?

Method: Panel Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -22.88117 7.177912 -3.187720 0.0027

LN_ZIS? -1.21E-12 1.28E-11 -0.094864 0.9249

GR? 1.007735 0.169080 5.960099 0.0000

UE? 0.557664 0.552572 1.009214 0.3185

INFLASI? 0.641622 0.363146 1.766841 0.0844

LN_JP? 0.359092 0.104952 3.421475 0.0014 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.807582 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.735985 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 1.776517 Akaike info criterion 4.220708

Sum squared resid 135.7085 Schwarz criterion 4.814106

Log likelihood -109.6213 Hannan-Quinn criter. 4.452819

F-statistic 11.27952 Durbin-Watson stat 2.096277

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 131: ANALISIS PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37605/2... · Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gema Merdeka (244) di Kelurahan Pakujaya,

108

Lampiran 6

Tabel 4.10

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 8.424354 5 0.1343 Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. LN_ZIS? -0.000000 -0.000000 0.000000 0.0073

GR? 1.007735 0.835239 0.004742 0.0122

UE? 0.557664 0.148962 0.054297 0.0794

INFLASI? 0.641622 0.056938 0.054520 0.0123

LN_JP? 0.359092 0.307141 0.000327 0.0041 Cross-section random effects te

st equation:

Dependent Variable: TK?

Method: Panel Least Squares

Sample: 2012 2016

Included observations: 5

Cross-sections included: 12

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -22.88117 7.177912 -3.187720 0.0027

LN_ZIS? -1.21E-12 1.28E-11 -0.094864 0.9249

GR? 1.007735 0.169080 5.960099 0.0000

UE? 0.557664 0.552572 1.009214 0.3185

INFLASI? 0.641622 0.363146 1.766841 0.0844

LN_JP? 0.359092 0.104952 3.421475 0.0014 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.807582 Mean dependent var 7.816367

Adjusted R-squared 0.735985 S.D. dependent var 3.457444

S.E. of regression 1.776517 Akaike info criterion 4.220708

Sum squared resid 135.7085 Schwarz criterion 4.814106

Log likelihood -109.6213 Hannan-Quinn criter. 4.452819

F-statistic 11.27952 Durbin-Watson stat 2.096277

Prob(F-statistic) 0.000000