ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL...

104
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI UNIT KEBUN KAYU ARO KERINCI JAMBI SKRIPSI Oleh : GILANG MAULANA 12 822 0001 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA

Transcript of ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL...

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA VI UNIT KEBUN

KAYU ARO KERINCI JAMBI

SKRIPSI Oleh :

GILANG MAULANA

12 822 0001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI UNIT

KEBUN KAYU ARO KERINCI JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Medan Area

Oleh :

GILANG MAULANA

12 822 0001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 3: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 4: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 5: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 6: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh penerapan standar operasional prosedur terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro Kerinci, Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2017. Penentuan sampel pada penelitian ini adalah secara disproportionate

stratified random sampling dengan jumlah data di olah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yang menggambarkan bahwa penerapan standar operasional prosedur mempengaruhi kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro Kerinci, Jambi. Sampel dalam penelitian ini terbagi dua yaitu karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dibagian produksi. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh penerapan standar operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi dengan tiga dimensi yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketetapan waktu. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif sebesar 1,124 poin pada kuantitas kerja. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif sebesar 0,887 poin pada kualitas kerja. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif sebesar 0,640 poin.

Kata kunci : Penerapan SOP, Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja, Ketepatan Waktu, Kinerja Karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the level of influence of the implementation of standard operating procedures on the performance of PT. Perkebunan Nusantara VI Kayu Aro Plantation Unit Kerinci, Jambi. This research was conducted in August 2017. The determination of the sample in this study was disproportionately stratified random sampling with the amount of data processed using descriptive analysis and simple linear regression analysis. The method used in this research is descriptive quantitative, which illustrates that the application of standard operating procedures affects the performance of employees of PT. Perkebunan Nusantara VI Kayu Aro Plantation Unit Kerinci, Jambi. The sample in this study is divided into two, namely leadership employees and executive employees in the production section. The results of this study show the effect of implementing standard operating procedures on employee performance divided by three dimensions, namely the quantity of work, quality of work, and time determination. The implementation of standard operating procedures has a positive effect of 1.124 points on the quantity of work. The implementation of standard operating procedures has a positive effect of 0.887 points on the quality of work. The implementation of standard operating procedures has a positive effect of 0.640 points.

Keywords: Application of SOP, Work Quantity, Work Quality, Timeliness, Employee Performance.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

vii

RINGKASAN

Gilang Maulana. Analisis Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun

Kayu Aro Kerinci Jambi. Skripsi program studi Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Pembimbing I. Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D. Pembimbing II. Faoeza Hafiz Saragih, SP, MSc.

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, diantara faktor tersebut adalah Standar Operasional Operasional (SOP). SOP merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Penerapan SOP yang baik, akan menunjukkan konsisten hasil kinerja, hasil produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan mengacu kepada kemudahan, pelayanan, dan pengaturan yang seimbang. SOP mempunyai peranan penting dalam proses pengembangan perusahaan. Tanpa adanya standar baku, pengelolaan perusahaan pasti tidak memiliki keunggulan kompetitif.

Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro Kerincin, Jambi yang dibagi dua strata yaitu karyawan pimpinan berjumlah 16 orang dan karyawan pelaksanakan berjumlah 710 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah disproportionate

stratified random sampling sehingga peniliti mengambil sampel karyawan pimpinan seluruhnya dan karyawan pelaksana 10 % dari populasi. Untuk lebih jelasnya dengan perhitungan karyawan pimpinan sebanyak 16 orang dan 710 x 10% = 71 orang karyawan pelaksanakan. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 87 orang.

Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh penerapan standar operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi dengan tiga dimensi yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketetapan waktu. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif dan signifikan sebesar 1,124 poin pada kuantitas kerja. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,887 poin pada kualitas kerja. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,640 poin pada ketepatan waktu.

Kata kunci : Penerapan SOP, Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja, Ketepatan Waktu, Kinerja Karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandar Selamat Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 31

Januari 1995. Anak ke 2 dari 3 bersaudara yang merupakan putri dari Ayahanda Ir.

Husairi, MM dan Ibunda Ir. Kasniwati. Pendidikan formal yang pernah ditempuh

oleh penulis adalah dimulai pada tahun 2000 di SDN No. 105387 di Sei Karang dan

lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 37 Bandung dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Swasta Panca Budi Medan dan lulus pada tahun

2012. Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di

perguruan tinggi Universitas Medan Area Fakultas Pertanian Program Studi

Agribisnis. Pada bulan Agustus sampai dengan September pada tahun 2015 penulis

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PTPN III Kebun Torgamba.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjabat sebagai anggota

Koorditator Informasi dan Kominikasi PEMA FAPERTA UMA selama satu

periode (2013 – 2014). Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Anggota

Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Medan Area (MAPALA UMA). Di tahun

2015 - 2016 penulis menjabat sebagai Sekretaris Umum PEMA FAPERTA UMA.

Di tahun yang sama penulis menjabat sebagai koordinator Divisi Pendidikan dan

Latihan MAPALA UMA. Di tahun 2016 penulis terdaftar sebagai Anggota Merpati

Putih Universitas Medan Area (MP UMA). Di periode tahun 2016 – 2017 penulis

menjabat sebagai Bendahara Umum MAPALA UMA. Di periode berikutnya yaitu

tahun 2017 – 2018 penulis menjabat sebagai Sekretaris Umum MAPALA UMA.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro,

Kerinci, Jambi”.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Medan Area Tahun 2017/2018. Penulis telah banyak

menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan,

yaitu kepada :

1. Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Medan Area.

2. Prof. Dr. Ir. Hj. Yusniar Lubis, MMA, selaku ketua sidang skripsi yang telah

membantu dalam menyelesaikan sidang ujian akhir skripsi.

3. Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiran dalam membantu penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Faoeza Hafiz Saragih, SP, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiran dalam membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

x

5. Rahma Sari Siregar, SP, MMA, selaku sekretaris sidang skripsi yang telah

membantu dalam menyelesaikan sidang ujian akhir skripsi.

6. PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro yang memberikan izin

dan kerja sama untuk menyelesaikan penelitian ini.

7. Orang tua Penulis Ir. Husairi, MM. dan Ir. Kasniwati serta kakak kandung

Sabrina Anugrahi, S.Psi, M.Psi. yang telah banyak memberikan doa dan

dukungan dalam penyelesaian studi.

8. Sahabat-sahabat Fakultas Pertanian (Intan Purnama Sari Purba, SP., Manuel

Roxes, SP., Hendrico Nababan, SP., Fahrizal Dippos Sitorus, SP., Dwi

Anggera Wicaksono, SP., dkk) terimakasih atas kebersamaan dan

kerjasamanya selama ini.

9. Seluruh saudara dan saudari di MAPALA UMA (Silvia Triani Hapsari, SP.,

Putra Lukmana Hsb, Chairul Herobin Harianja, Riski Ramadhan Nasution)

yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta do’a

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

dikarenakan keterbatasan waktu, fasilitas dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu,

penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan skripsi ini. Dan semoga ini dapat bermanfaat.

Medan, Februari 2019

Penulis

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................ v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

RINGKASAN ................................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

1.5. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 7

1.6. Hipotesis ...................................................................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10

2.1. Teori Kinerja ............................................................................................... 10

2.1.1. Pengertian Kinerja ............................................................................ 10

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja ...................................... 11

2.1.3. Indikator Kinerja Karyawan ............................................................. 14

2.2. Teori Standar Operasional Prosedur (SOP) ................................................ 14

2.2.1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) ............................. 14

2.2.2. Jenis-jenis Standar Operasional Prosedur (SOP).............................. 15

2.2.3. Tujuan dan Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) .............. 16

2.3. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 19

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xii

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 22

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22

3.2. Populasi dan Sampel ................................................................................... 22

3.2.1. Populasi ............................................................................................ 22

3.2.2. Sampel .............................................................................................. 22

3.3. Metode Penelitian........................................................................................ 23

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 24

3.4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 24

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................................... 25

3.5.1. Analisis Deskriftif............................................................................. 25

3.5.2. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................... 26

3.6. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 27

3.6.1. Skala Pengukuran Variabel .............................................................. 29

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 31

4.1. Profil Perusahaan ........................................................................................ 31

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan .............................................................. 31

4.1.2. Letak dan Data Geografis Perusahaan .............................................. 32

4.1.3. Areal Hak Guna Usaha (HGU) ......................................................... 33

4.1.4. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 35

4.2. Struktur Organisasi ..................................................................................... 35

4.3. Uraian Tugas ............................................................................................... 36

4.4. Teh .............................................................................................................. 38

4.4.1. Fungsi dan Manfaat Teh ................................................................... 38

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 40

5.1. Hasil Penelitian ........................................................................................... 40

5.1.1. Analisis Deskriptif ............................................................................ 40

5.1.1.1. Karakteristik Responden .................................................... 40

5.1.1.2. Deskripsi Jawaban Responden ........................................... 43

5.1.2. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................... 49

5.1.2.2. Variabel Kuantitas Kerja (Y1) ............................................ 50

5.1.2.3. Variabel Kualitas Kerja (Y2) .............................................. 52

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xiii

5.1.2.4. Variabel Ketepatan Waktu (Y3) ......................................... 55

5.2. Pembahasan ................................................................................................ 57

5.2.1. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kuantitas Kerja (Y1) ............... 57

5.2.2. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kualitas Kerja (Y2) ................. 58

5.2.3. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Ketepatan Waktu (Y3) ............ 60

5.2.4. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kinerja Karyawan ................... 61

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 63

6.1. Kesimpulan ................................................................................................. 63

6.2. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65

LAMPIRAN ...................................................................................................... 67

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1. Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana ........................................ 3

2. Perkembangan Produksi dan Kinerja Karyawan (2013 – 2016) .............. 4

3. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 29

4. Instrumen Skala Likert ............................................................................. 30

5. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Penerapan SOP (X) .................. 43

6. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kuantitas Kerja (Y1) ................ 45

7. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Kerja (Y2) .................. 47

8. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Ketepatan Waktu (Y3) ............. 48

9. Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Kuantitas Kerja (Y1) ............... 50

10. Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Kualitas Kerja (Y2) ................. 52

11. Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Ketapatan Waktu (Y3) ............ 55

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 8

2. Struktur Organisasi Unit Kebun Kayu Aro .............................................. 35

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................. 40

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 41

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 42

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan

1. Kuesioner Penelitian

2. Tabulasi Data Penelitian

3. Hasil Olahan SPSS Penerapan SOP terhadap Kuantitas Kerja

4. Hasil Olahan SPSS Penerapan SOP terhadap Kualitas Kerja

5. Hasil Olahan SPSS Penerapan SOP terhadap Ketepatan Waktu

6. Hasil Olahan SPSS Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

7. Dokumentasi Penelitian

8. Lokasi Penelitian

9. Surat Pengambilan Data/Riset

10. Surat Selesai Melaksanakan Penelitian/Riset

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2005 : 9). Defenisi kinerja

menurut Kusriyanto dalam Mangkunegara (2005 : 9) adalah perbandingan hasil

yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).

Gomes dalam Mangkunegara (2005 : 9) menegemukakan defenisi kinerja sebagai

ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas, sering dihubungkan dengan

produktivitas.

Sumber daya manusia berperan dalam mengolah dan memanfaatkan sumber

daya dan material sehingga menjadi produk. Oleh karena itu untuk meningkatkan

kinerja, perlu diperhatikan agar sumber daya manusia dapat bekerja secara efisien

dan menampilkan kinerja yang bisa memberikan sumbangan terhadap produktivitas

merupakan masalah mendasar dari berbagai konsep manajemen. Salah satu tujuan

dari perusahaan adalah meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan

produktivitas perusahaan dapat dicapai dengan dimilikinya sumber daya manusia

yang handal dan memiliki produktivitas yang tinggi dalam bekerja. Produktivitas

dapat diraih jika karyawan dalam perusahaan bekerja sesuai peraturan yang telah

ditentukan, serta efektif dalam menyelesaikan pekerjaannya (Nawawi, 2000:97).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

2

Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

pendukung, diantara faktor tersebut adalah Standar Operasional Operasional (SOP).

Menurut Sailendra (2015:11) SOP merupakan panduan yang digunakan untuk

memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan

lancar. Penerapan SOP yang baik, akan menunjukkan konsisten hasil kinerja, hasil

produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan mengacu kepada kemudahan,

pelayanan, dan pengaturan yang seimbang. SOP mempunyai peranan penting dalam

proses pengembangan perusahaan. Tanpa adanya standar baku, pengelolaan

perusahaan pasti tidak memiliki keunggulan kompetitif. Dengan SOP, semua

kegiatan aktivitas operasional dapat terkendali dan terpantau dengan baik.

Penerapan SOP yang mengikuti peraturan akan berdampak pada kinerja yang baik,

hal ini disebabkan oleh seluruh rangkaian kegiatan operasional yang dijalankan

oleh karyawan berjalan semestinya. Setiap perusahaan, bagaimanapun bentuk dan

apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan

fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Tanpa adanya panduan yang jelas, tugas

dan fungsi tiap elemen perusahaan akan berjalan timpang. Itulah mengapa

perusahaan membutuhkan Standar Operasional Prosedur.

Kebun/Unit Usaha Kayu Aro merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki

oleh PT. Perkebunan Nusantara VI yang bergerak dibidang pertanian khususnya

perkebunan dan memiliki dua komoditi yaitu Teh dan Kopi, namun komoditi yang

menjadi tanaman produksi utama adalah Teh. Dengan areal Hak Guna Usaha

(HGU) seluas 3.014,60 Ha, Kebun/Unit Usaha Kayu Aro memiliki luas areal

produksi 2.626,48 Ha dan areal non-produksi seluas 388,12 Ha. Luas areal

perkebunan yang luas membutuhkan pemeliharaan dan pengelolaan yang lebih

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

3

untuk menyesuaikan produksi dengan luas arealnya. Mempunyai luas 3.014,60 Ha,

Kebun Kayu Aro dibagi menjadi delapan (8) bagian yang biasa disebut Afdeling

yang diberi nama Afdeling A, B, C, D, E, F, G, dan H (Profil PTPN VI Kebun Kayu

Aro 2016). Dengan jumlah Afdeling yang banyak, maka perusahaan membutuhkan

karyawan dengan kuantitas yang banyak pula. Sehingga tantangan terbesar

perusahaan yang memiliki kuantitas yang banyak adalah meningkatkan kualitas

kinerja karyawannya. Adapun jumlah karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana

tertera pada Tabel 1 :

Tabel 1. Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana

No Tahun Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Total

1

2

3

4

5

2013

2014

2015

2016

2017

17

17

16

16

16

1.070

960

826

736

710

1.087

977

842

752

726

Sumber : Profil unit kebun kayu aro desember 2016

Kinerja karyawan dituntut untuk menyelesaikan tugas yang diembannya,

dengan jumlah yang cukup banyak maka untuk memanajemen pekerjaan juga harus

dengan manajemen yang baik. Karyawan Pimpinan sebagai pengawas dari kinerja

Karyawan Pelaksana juga membutuhkan prosedur yang sesuai, karena itulah

dibutuhkan Standar Prosedur Operasional (SOP) untuk menyelesaikan segala

pekerjaan secara efektif dan efisien.

Dengan komoditi teh hitam yang menjadi tanaman produksi utama PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro dan jumlah permintaan komoditi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

4

the hitam di pasar local maupun mancanegara seharusnya meningkatkan profit

perusahaan. Adapun nilai produksi tanaman teh hitam yang ada di PT. Perkebunan

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro selama lima tahun terakhir sebagai berikut :

Tabel 2. Perkembangan Produksi dan Kinerja Karyawan (2013 – 2016)

Tahun Jumlah

Karyawan Teh Kering

(Kg) Kinerja Karyawan

2013 1.087 4.203.663 3.867,21

2014 977 3.554.516 3.638,19

2015 842 2.167.283 2.573,97

2016 752 1.627.726 2.164,52

2017 (RKAP) 726 2.200.364 3.030,80

Sumber : Profil Unit Kebun Kayu Aro Desember 2016

Perkembangan produksi pada Tabel 2 terjadi penurunan pada Jumlah

Karyawan, Hasil Produksi Teh Kering (Kg), dan juga Kinerja Karyawan. Hal

tersebut menimbulkan permasalahan pada tingkat produksi dan juga kinerja

karyawan yang melaksanakan proses produksi. Masih banyak faktor penurunan

tingkat produksi dan faktor yang penting adalah sumber daya manusia yang harus

memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Untuk meningkatkan kinerja karyawan atau

sumber daya manusia dibutuhkan prosedur yang efektif dan efisien. Dengan adanya

Standar Operasional Prosedur memudahkan dan mempercepat kinerja karyawan

dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Berdasarkan hasil prasurvey peneliti, dalam upaya menciptakan kinerja

karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro, nampak masih

terdapat banyak kendala yang dihadapi karyawan sehingga sulit untuk mencapai

kemaksimalan produktivitas perusahaan. Kondisi yang sering terjadi di PT.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

5

Perkebunan Nusantara Vi Unit Kebun Kayu Aro, seperti kurangnya implementasi

Instruksi Kerja (IK) pada saat melakukan pemeliharaan maupun pemanenan

tanaman teh. Sehingga memunculkan dugaan bahwa Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang disusun oleh perusahaan masih belum memaksimalkan kinerja

karyawan dikarenakan beberapa prosedur yang dilakukan tidak sesuai dengan

pengalaman dan kinerja karyawan.

Dari hasil yang didapatkan oleh peneliti, peneliti berkeinginan untuk

meneliti lebih lanjut tentang kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro seberapa besar pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP)

terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro.

Oleh karena itu peneliti ingin mengkaji masalah kinerja karyawan secara mendalam

dengan judul “Analisis Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro.

2. Bagaimana penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro.

3. Apakah ada pengaruh dari penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

6

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI

Unit Kebun Kayo Aro.

2. Untuk mengetahui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun

Kayu Aro.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Untuk memperkaya ilmiah tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

yang mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Untuk memberikan informasi tentang hal yang mempengaruhi kinerja

karyawan dan menjadi bahan evaluasi untuk perusahaan sehingga dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

7

1.5. Kerangka Pemikiran

Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

perusahaan, karena untuk menjalankan roda perusahaan dibutuhkan sumber daya

manusia yang memiliki kinerja yang efektif dan efisien. Setiap perusahaan pasti

selalu berusaha agar karyawan mempunyai kinerja yang tinggi, sebab jika setiap

perusahaan mampu meningkatkan kinerja karyawannya, maka akan diperoleh

banyak keuntungan, seperti pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kesalahan

dapat dikurangi, target pekerjaan dapat tercapai, kualitas kerja meningkat, sehingga

produktivitas perusahaan yang dihasilkan dapat ditingkatkan.

Tingkat kinerja karyawan dapat diukur dari tingkat produktivitas

perusahaan karena setiap perusahaan memiliki target produksi setiap tahunnya.

Pada perusahaan berbentuk perkebunan seperti PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro memiliki target atau tujuan produksi yang biasa disebut Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Hasil kinerja karyawan akan ditentukan

baik atau kurang baik dengan tercapai atau tidaknya realisasi produksi terhadap

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dengan kata lain tingkat

produktivitas perusahaan juga menjadi tolak ukur untuk mengukur kinerja

karyawan tersebut baik atau kurang baik.

Peningkatan dan penurunan kinerja karyawan adalah hal yang sangat perlu

diperhatikan oleh perusahaan karena menentukan produktivitas perusahaan. Untuk

meningkatkan kinerja karyawan, sebuah perusahaan harus memperhatikan prosedur

kerja yang dilaksanakan oleh karyawan. Di dalam perusahaan prosedur kerja ini

disusun dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP). Penyederhanaan

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh PT. Perkebunan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

8

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro menjadi Instruksi Kerja (IK) yang bertujuan

meningkatkan kinerja karyawan dalam segi efektifitas dan efisiensi kerja.

Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur juga belum sampai pada titik

maksimalnya, dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya.

Kesesuaian Instruksi Kerja (IK) pada kinerja karyawan menjadi sebuah masalah

bagi perusahaan. Sehingga dibutuhkannya peninjauan pada penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan agar perusahaan dapat

mencapai titik maksimal prosedur tersebut dan meningkatkan produktivitas

perusahaan.

Dari uraian di atas, maka dibuat suatu kerangka konseptual yang ditujukan

untuk menganalisis hubungan korelasi antara variabel bebas (Standar Operasional

Prosedur) dengan variabel terikat (Kinerja Karyawan) yang disebut dengan

Descriptive Research dan untuk menganalisis pengaruh antara variabel satu dengan

variabel lain yang disebut dengan Explanative Research, sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) (X)

Kinerja Karyawan Kuantitas Kerja (Y1) Kualitas Kerja (Y2) Ketepatan Waktu (Y3)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

9

1.6. Hipotesis

Berdasarkan kerangka permikiran diatas maka peneliti dapat menyusun

hipotesis penelitian sebagai dugaan awal hasil penelitian sebagai berikut :

1. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap

Kuantitas Kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro.

2. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap

Kualitas Kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro.

3. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap

Ketepatan Waktu karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun

Kayu Aro.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kinerja Karyawan

2.1.1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Prestasi

kerja pada umumnya dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan

kesungguhan kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan. Kinerja pada dasarnya

adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukam karyawan. Kinerja karyawan

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan konstribusi kepada

perusahaan. Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat

perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi (Mathis, 2002:78). Kinerja

adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut

(Wibowo, 2007:2). Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2), kinerja

meurpakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan konstribusi ekonomi.

Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun di dalam

organisasi. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Bagaimana

organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan

mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Evaluasi kinerja

juga dilakukan terhadap hasil kerja individu dalam organisasi. Keberhasilan kinerja

individu sangat berpengaruh terhadap hasil kerja organisasi (Wibowo, 2007:5).

Mangkunegara (2006:9) menyatakan bahwa kinerja adalah prestasi yang dicapa

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

11

oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Tingkat keberhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kejra, ketepatan

waktu dalam meneyelesaikan pekerjaan, kualitas kerja yang baik, pemanfaatan

waktu yang baik, serta tingkat kesalahan dalam bekerja.

Menurut Moeheriono (2009:60), kinerja atau performance merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang

dituangkan melalui perencanaan strategis, suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui

dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau

standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan organisasi.

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

Para pemimpin organisasi menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu

karyawan dengan karyawan lainnya yang berada dalam pengawasannya. Secara

garis besar, perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu

dan situasi kerja. Ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi kinerja atau

prestasi kerja seseorang, yaitu (Robbin, 2006 : 260) :

1. Variabel individual, terdiri dari :

a. Kemampuan dan keterampilan

Kondisi mental dan fisik seseorang dalam menjalankan suatu aktivitas atau

pekerjaan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

12

b. Latar belakang

Kondisi dimasa lalu yang mempengaruhi karakteristik dan sikap mental

seseorang, biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan serta pengalaman

dimasa lalu.

c. Demografis

Kondisi kependudukan yang berlaku pada individu atau karyawan, dimana

lingkungan sekitarnya akan membentuk pola tingkah laku individu tersebut

berdasarkan adat atau norma sosial yang berlaku.

2. Variabel organisasional, terdiri dari :

a. Sumber daya

Sekumpulan potensi atau kemampuan organisasi yang dapat diukur dan

dinilai, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia.

b. Kepemimpinan

Suatu seni koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam memotivasi

pihak lain untuk meraih tujuan yang diinginkan oleh organisasi.

c. Imbalan

Balas jasa yang diteirma oleh karyawan atau usaha yang telah dilakukan di

dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara

intrinsik maupun ekstrensik.

d. Struktur

Hubungan wewenang dan tanggung jawab antar individu di dalam

organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

13

e. Desain pekerjaan

Job description yang diberikan kepada karyawan, apakah karyawan dapat

melakukan pekerjaan sesuai dengan job description.

3. Variabel psikologis, terdiri dari :

a. Persepsi

Suatu proses kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk menafsirkan

dan memahami dunia sekitarnya.

b. Sikap

Kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisir melalui pengalaman

dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap

orang lain.

c. Kepribadian

Pola perilaku dan proses mental yang unik, mencirikan seseorang.

d. Belajar

Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan

memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan organisasi dan

pekerjaan.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan terdapat

variabel organisasional yaitu desain pekerjaan. Desain pekerjaan mempunyai

kesamaan arti dengan struktur pekerjaan yang dilandasi oleh Standar Operasional

Prosedur (SOP) organisasi/perusahaan. Sehingga Standar Operasional Prosedur

(SOP) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

14

2.1.3. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Robbins (2006:260), ada tiga indikator dalam penilaian Kinerja

Karyawan, yaitu :

1. Kuantitas Kerja, Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

2. Kualitas Kerja, yaitu persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

3. Ketepatan Waktu, yaitu Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal

waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

2.2. Standar Operasional Prosedur (SOP)

2.2.1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,

membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen

atau unit perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sistem yang

disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini

berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Sailendra,

(2015:11) menyatakan “Standard Operating Procedure (SOP) merupakan panduan

yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan

berjalan dengan lancar”.

Menurut Hartatik (2014:35) Standard Operating Procedure (SOP) adalah

satu set instruksi tertulis yang digunakan untuk kegiatan rutin atau aktivitas yang

berulang kali dilakukan oleh sebuah organisasi. Sedangkan Budihardjo (2014:7)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

15

menyatakan “Standard Operating Procedure (SOP) adalah suatu perangkat lunak

pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu.”

2.2.2 Jenis-Jenis Standar Operasional Prosedur (SOP)

Menurut Sailendra (2015:38) ada dua jenis SOP sebagaimana disebutkan

dalam sebuah modul yang disusun oleh Organisasi dan Tata Laksana berjudul

Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasional di Lingkungan Kementerian

Agama. Jenis yang pertama adalah SOP teknis dan yang kedua adalah SOP

administratif. SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan

bersifatteknis. Disebut sebagai SOP yang sangat rinci dikarenakan setiap prosedur

diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan variasi lain. Pada

umumnya, SOP teknis dicirikan dengan pelaksana prosedur (aktor) bersifat tunggal,

yaitu satu orang atau satu kesatuan tim kerja. Selain itu, juga berisi mengenai cara

melakukan pekerjaan atau langkah rinci pelaksanaan pekerjaan. SOP ini biasanya

diterapkan dalam penyelenggaraan kegiatan administrasi, antara lain pada bidang

pemeliharaan sarana dan prasarana, keuangan (auditing), kearsipan, korespondensi,

dokumentasi, pelayanan kepada masyarakat, dan kepegawaian.

Jenis yang kedua adalah SOP administratif yang merupakan standar

prosedur yang disusun untuk jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Yakni,

pekerjaan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau pekerjaan yang

melibatkan banyak orang dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal (tim,

panitia). SOP ini dapat diterapkan pada pekerjaan yang menyangkut urusan

kesekretariatan (administrative) pada unit-unit pendukung (supporting units) dan

urusan teknis (substantif) pada unit-unit teknis (operating units). Adapun ciri-ciri

dari SOP administratif yaitu :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

16

1. Pelaksana prosedur (aktor) berjumlah banyak (lebih dari satu orang) dan

bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal.

2. Berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan atau langkah-langkah pelaksanaan

pekerjaan yang bersifat makro ataupun mikro yang tidak menggambarkan

cara melakukan pekerjaan.

3. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, jenis SOP administratif melingkupi

pekerjaan yang bersifat makro dan mikro. SOP administratif makro

menggambarkan pelaksanaan pekerjaan yang bersifat makro. Pelaksanaan

tersebut melingkupi beberapa pekerjaan yang bersifat mikro dan berisi

langkah-langkah yang lebih rinci. Sementara itu SOP administratif yang

bersifat mikro merupakan bagian dari SOP administratif makro yang

membentuk satu kesinambungan aktivitas.

2.2.3. Tujuan dan Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pada dasarnya, tujuan utama dari penyusunan SOP adalah untuk

mempermudah setiap proses kerja dan meminimalisir adanya kesalahan di dalam

proses pengerjaannya. SOP dibuat untuk menjadikan setiap pekerjaan bisa bekerja

dengan efektif dan efisien. Sedangkan manfaatnya SOP bisa mempengaruhi

bertahan atau tidaknya sebuah perusahaan.

Menurut Sailendra (2015:170), berikut tujuan dan manfaat adanya SOP bagi

perusahaan. Berikut adalah tujuan :

a. Menjaga konsistensi kerja setiap petugas, pegawai, tim dan semua unit kerja.

b. Memperjelas alur tugas, wewenang serta tanggung jawab setiap unit kerja.

c. Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab kepada pegawai

yang menjalankannya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

17

d. Memudahkan proses pengontrolan setiap proses kerja.

e. Memudahkan proses pemahaman staf secara sistematis dan general.

f. Memudahkan dan mengetahui terjadinya kegagalan, ketidakefisiensian

proses kerja, serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyalahgunaan

kewenangan pegawai.

g. Menghindari kesalahan-kesalahan proses kerja.

h. Menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

i. Melindungi organisasi atau unit kerja dari berbagai bentuk kesalahan

administrasi.

j. Memberikan keterangan tentang dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam

suatu proses kerja, dan

k. Menghemat waktu dalam program training, karena Standar Prosedur

Operasional (SOP) tersusun secara sistematis.

Standar operasional prosedur juga memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja.

b. Menjadi salah satu alat training dan juga alat ukur kinerja karyawan.

c. Mengetahui peran dan posisi masing-masing di internal perusahaan.

d. Meminimalisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan.

e. Sarana mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan

sistem.

f. Membantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap proses operasional

perusahaan.

g. Memberikan efisiensi waktu, karena semua proses kerja sudah terstruktur

dalam sebuah dokumen tertulis.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

18

h. Sarana untuk mengomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan

i. Sebagai suatu acuan dalam melakukan penilaian terhadap proses layanan.

j. Memudahkan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai

konsumen dilihat dari sisi kesederhanaan pelayanan.

k. Pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi

manajemen.

l. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan

pegawai dalam melaksanakan tugas.

m. Menjadi alat komunikasi antara pelaksana dan pengawas dan menjadikan

pekerjaan diselesaikan secara konsisten

n. Para karyawan akan lebih percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang

harus dikerjakan.

o. Karyawan akan memberikan pelayanan dengan sungguh-sungguh, terutama

terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

p. Dapat digunakan sebagai daftar yang digunakan secara berkala oleh

pengawas ketika diadakan audit.

q. Mengurangi beban kerja dan dapat meningkatkan comparability, credibility

dan defensibility.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan SOP

dalam setiap unit kerja di perusahaan memiliki peran strategis yang sangat unggul.

Ini akan menyebabkan peningkatan efisiensi pada setiap proses kerja dalam setiap

unit kerja perusahaan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

19

2.3. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Angih Wanabakti Pabisangan

(2011) dan Nelman Dwihardo Horansil (2011) “Pengaruh Pelatihan , Penerapan

SOP, Reward System, Lingkungan Kerja dan Peralatan Terhadap Produktivitas

Teknisi (Studi Kasus Pada Bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar)”. Dari

hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa pelatihan dan penerapan SOP

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas teknisi, sedangkan

reward system serta lingkungan kerja dan peralatan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Produktivitas Teknisi.

Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh

Achmad Mun’in Ramadhan (2015) dalam artikel ilmiah Mahasiswa “Pengaruh

Penerapan SOP (Standard Operating Procedure) dan Sistem Penghargaan (Reward

System) Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian Distribusi PT

Unirama Duta Niaga Surabaya”. Dari hasil penelitian SOP (standard operating

procedure) dan sistem pengharagaan (reward system) berpengaruh positif terhadap

variabel dependen produktivitas kerja. Artinya, bahwa dengan adanya penerapan

SOP yang baik dan sesuai kebutuhan perusahaan dapat memberikan pengaruh

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan karena SOP berisi prosedur

kerja yang nantinya dilakukan dan dikerjakan oleh setiap karyawan. Serta dengan

adanya sistem penghargaan yang diberikan kepada karyawan dapat memberikan

pengaruh untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan karena karyawan akan

merasa dihargai atas jerih payah dan usahanya sehingga akan mengoptimalkan

produktivitas kerja di perusahaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

20

Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh

Ratih Nugraheni (2014), Apriatni EP (2014), dan Agung Budiatmo (2014) dalam

artikel ilmiah “Pengaruh Standar Operasional Prosedur Dan Pengawasan Terhadap

Kinerja Pramuniaga Pasaraya Sriratu Pemuda Semarang”. Dari Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara standar operasional

prosedur (SOP) dan pengawasan terhadap kinerja pramuniaga secara parsial,

adanya pengaruh positif dan signifikan antara standar operasional prosedur (SOP)

dan pengawasan secara gabungan terhadap terhadap kinerja pramuniaga.

Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh

Irwansyah Putra (2015) “Pengaruh Penerapan Standard Operating Procedure Di

Departemen Food And Beverage Service Grand Aston City Hall Medan Terhadap

Kinerja Karyawan”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Standard

Operating Procedure berpengaruh sebesar 10.1 % terhadap kinerja karyawan,

sementara 90,9 % dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. Hal ini

menunjukan bahwa penerapan Standard Operating Procedure berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan dan penerapan Standard Operating procedure dapat

ditingkatkan lagi. Saran untuk pihak pengelola hotel Grand Aston City Hall Medan

agar dapat lebih ketat dalam pengawasan penerapan Standard Operating

Procedure.Agar tidak terjadinya beraneka ragam standard yang dilakukan

karyawan.

Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh Cecilia

Octora M (2016) “Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan

Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm I

Medan”. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan SPO dan Disiplin

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

21

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uji

parsial menunjukkan bahwa variabel SPO berpengaruh positif signifikan, dan

variabel disiplin bepengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT.Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan. Hasil pengujian koefisien

determinasi (R2) adalah sebesar 37,5 %, faktor – faktor kinerja karyawan pada

PT.Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan dapat dijelaskan oleh SPO dan Disiplin.

Sedangkan sisanya 62,5% dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro terletak di Desa Bedeng VIII, Kec. Kayu Aro, Kab. Kerinci, Jambi. Waktu

penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Nopember

2017.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

kesimpulan ini terbagi dalam 2 strata yaitu 16 orang karyawan pimpinan dan 710

orang karyawan pelaksana yang bekerja dibagian produksi PT. Perkebunan

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro yang berjumlah 726 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi maka sampel harus diambil dari

populasi yang harus bersifat mewakili (representatif) (Sugiyono, 2012). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah disproportionate

stratified random sampling. Sugiyono (2001: 59) menyatakan bahwa teknik

disproportionate stratified random sampling ini digunakan untuk menentukan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

23

jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional. Pada populasi

terdapat 16 orang Karyawan Pimpinan dan 710 orang Karyawan Pelaksana,

sehingga seluruh Karyawan Pimpinan diambil menjadi sampel dan dari jumlah

Karyawan Pelaksana diambil 10% dari populasi sebagai sampel. Jumlah sampel

dalam penelitian ini berjumlah 87 orang karyawan produksi (Sugiono, 2008) .

1.3. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif. Penelitian

Kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik

sebagai paling utama dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala.

Menurut Sugiyono (2008), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan maksud

memperoleh data yang berbentuk angka atau data yang di angkakan.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel independen (X) : Standar Operasional Prosedur (SOP)

2. Variabel dependen (Y1) : Kuantitas Kerja

3. Variabel dependen (Y2) : Kualitas Kerja

4. Variabel dependen (Y3) : Ketepatan Waktu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

24

1.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

teknik, yaitu (Sugiyono, 2008 : 199) :

a. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti

dalam penelitian ini yang akan di isi oleh responden. Responden akan

dipilih secara acak dengan jumlah sampel yang sudah ditentukan.

b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan

keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung

dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti.

Teknik wawancara ditujukan kepada karyawan pimpinan kebun yang

menjadi pengawas pelaksanaan kinerja.

3.4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu

kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat

pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Situmorang dan Lufti, 2012:76). Kriteria dalam

menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang dan Lufti, 2012:79).

Reliabilitas dinyatakan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha

0,80. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada 87

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

25

orang karyawan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro dengan

menggunakan program SPSS.

1. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Perkebunan

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro yang berjumlah 73 orang. Pengujian dilakukan

dengan bantuan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai Corrected – Item total correlation > r tabel, maka dinyatakan valid

b. Jika nilai Corrected – Item total correlation < r tabel, maka dinyatakan tidak

valid.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan

program SPSS for windows (Situmorang dan Lufti, 2012 : 79). Menurut Situmorang

(2014 : 60), suatu kontruk atau variabel dinyatakan reliable dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Jika r – Alpha positif dan lebih besar dari r- tabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r – Alpha negatif dan lebih kecil dari r- tabel maka dinyatakan tidak

reliabel.

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1. Analisis Deskriftif

Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan

data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

26

diteliti. Data diperoleh dari data primer yang diisi oleh sejumlah responden

penelitian.

3.5.2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis statistik dengan regresi linear sederhana adalah hubungan linear

antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) dengan variabel terikat Kinerja Karyawan, Kuantitas

Kerja, Kualitas Kerja, dan Ketepatan Waktu apakah positif atau negatif.

Persamaan Regresi Linear Sederhana sebagai berikut :

Y1 = a + bX ................. (1)

Y2 = a + bX ................. (2)

Y3 = a + bX ................. (3)

Keterangan :

Y1 = Varianel terikat (Kuantitas Kerja)

Y2 = Variabel terikat (Kualitas Kerja)

Y3 = Variabel terikat (Ketepatan Waktu)

X = Variabel bebas (Standar Operasional Prosedur)

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi

maka dilakukan uji hipotesis.

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati

satu) menunjukkan baik kemampuan X menerangkan Y dimana (0 < R2 < ).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

27

Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini model yang

digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti

terhadap variabel terikat

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006).

Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas

secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi

variabel yang lain itu konstan. Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti

hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji

secara parsial.

b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti

hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila dilakukan uji secara

parsial.

3.6. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah

dipilih oleh peneliti. Definisi operasional dalam penelitian yang sama belum tentu

memiliki definisi yang sama. Definisi Operasional dapat merujuk pada

kepustakaan. Dalam penelitian ini variabel – variabel yang dioperasionalkan adalah

semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

28

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu definisi yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Penerapan Standar Operasional Prosedur (X) : Pelaksanaan kegiatan

operasional perusahaan yang disesuaikan dengan panduan maupun aturan

yang telah disusun oleh perusahaan bertujuan untuk mempermudah

kegiatan opersional tersebut (Sailendra, 2015).

b. Kinerja Karyawan : Prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2006 : 9).

c. Kuantitas Kerja (Y1) : Segala bentuk satuan ukuran yang terkait dengan

jumlah hasil kerja dan dinyatakan dalam ukuran angka atau yang dapat

dipadankan dengan angka. kuantitas kerja dapat dikatakan sebagai jumlah

atau banyaknya pekerjeaan yang dilakukan oleh seorang karyawan (Wungu

dan Brotoharsojo, 2003:56).

d. Kualitas Kerja (Y2) : kualitas yang mengacu pada kualitas sumberdaya

manusia seperti pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki

seorang karyawan (Matutina, 2001).

e. Ketepatan Waktu (Y3) : kesesuaian waktu kerja yang dilakukan oleh

karyawan sesuai dengan waktu kerja yang di tetapkan oleh perusahaan.

f. Karyawan Pimpinan : Karyawan pimpinan adalah karyawan yang memiliki

strata tertinggi di perkebunan dan memiliki tugas dan fungsi sebagai

perencana kerja, pengatur sistem kerja, penentu keputusan, dan pengawas

kinerja karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

29

g. Karyawan Pelaksana : Keryawan pelaksana adalah karyawan yang

melaksanakan tugas-tugas perusahaan yang akan menentukan hasil

produksi dan produktifitas perusahaan seperti ; panen, pemeliharaan,

administrasi, penjagaan, dll.

Tabel 3. Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

1 Penerapan SOP (X) Standar-

standar

a. Menyesuaikan prosedur dengan kinerja karyawan

b. Menjaga konsistensi dan tingkat kinerja karyawan

c. Meminimalisir kesalahan

Likert

2 Kinerja Karyawan Kuantitas

kerja (Y1)

a. Mampu melaksanakan tugas b. Mampu bekerja melebihi jam

kerja c. Mencapai target

Likert

Kualitas kerja (Y2)

a. Hasil sesuai dengan standar b. Dipercaya oleh atasan c. Teliti dalam bekerja

Ketepatan Waktu (Y3)

a. Menggunakan waktu dengan tepat

b. Tidak menunda-nunda waktu c. Tepat waktu menyelesaikan

pekerjaan Sumber : Robbins (2006)

3.6.1. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala Likert (Sugiyono,

2008:104) sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert menggunakan 5 tingkatan

jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2. :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

30

Tabel 4. Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Ragu-ragu (R) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008 : 113)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Profil Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara VI (persero) disingkat PTPN VI, merupakan

salah satu dari 14 badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang

usaha perkebunan, pengelolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Saat itu,

komoditas yang di budidayakan meliputi tanaman kelapa sawit, kakao dan karet.

Produk utama PTPN VI adalah Minyak Sawit (CPO) dan inti sawit (Kernel) dan

produk teh.

Perjalanan panjang PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) yang selanjutnya

disebut perusahaan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam

bidang Perkebunan dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan perkebunan,

didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1996 Tanggal 14

Pebruari 1996 dan dikukuhkan sebagai Badan Hukum dengan Akte Notaris Harun

Kamil, SH, Jakarta No. 39 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996 berkedudukan di

Padang. Pada tahun 2002 terjadi perpindahan kedudukan perusahaan dari kota

Padang Sumatera Barat ke kota Jambi Provinsi Jambi dan perubahan Penyertaan

Pemerintah dari Rp. 350 Miliar pada pendirian awal menjadi Rp. 700 Miliar dengan

Akte Notaris Sri Rahayu Prasetyo, SH, Jakarta No. 19 tahun 2002 tanggal 30

September 2002. Unit- unit usaha PT.Perkebunan Nusantara VI (PERSERO) yang

berupa kebun, pabrik pengolahan, sarana dan prasarana yang dikelola merupakan

hasil peleburan aset eks.PT Perkebunan III, IV, VI dan VIII dimana hampir

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

32

seluruhnya berasal dari kebun proyek pengembangan dengan pola Perusahaan Inti

Rakyat (PIR-BUN, PIR-NES, dan PIR-Trans) yang tersebar di Provinsi Sumatera

Barat dan Jambi.

Kebun/Unit Usaha Kayu Aro dibuka pada tahun 1920 oleh Perusahaan

Belanda yaitu NV. HVA (Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging

Amsterdam).Penanaman pertama dimulai pada tahun 1923 dan Pabrik Teh

didirikan tahun 1925.Sejak mulai beroperasi, Teh yang dihasilkan adalah jenis Teh

Hitam (Ortodoks). Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang "

Penentuan Perusahaan Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan

Nasionalisasi ", diambil alih Pemerintah Republik Indonesia. Sejak itu berturut-

turut Kebun/Unit Usaha Kayu Aro mengalami perubahan Status/Organisasi dan

manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku, yaitu :

- Tahun 1959 s/d. 1962 Unit Produksi dari PN Aneka Tanaman VI.

- Tahun 1963 s/d. 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara.

4.1.2. Letak dan Data Geografis Perusahaan

Kebun/Unit Usaha Kayu Aro terletak di Desa Bedeng VIII Kecamatan Kayu

Aro Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi, dengan jarak :

a. Dari Ibukota Kabupaten (Sungai Penuh) ±37 km.

b. Dari Ibukota Propinsi (Jambi) ±452 km.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

33

Adapun data geografis dari PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro sebagai berikut :

a. Elevasi/Tinggi dari Permukaan Laut.

1. Posisi/Letak Kebun :1º46,978º LS – 101º16,856º BT

2. Posisi/Letak Pabrik :1049’22” S – 101015’28”E

3. Elevasi Pabrik :1.430m

4. Elevasi Kebun terendah :1.401m

5. Elevasi Kebun tertinggi :1.715m

b. Iklim dan Cuaca

1. Curah Hujan setahun rata-rata :2.000mm

2. Hari Hujan setahun rata-rata :200Hari

3. Sinar Matahari setahun rata-rata :6Jam/hari

4. Suhu Udara antara 17º - 23º C suhu minimum 5º C

5. Kelembaban Nisbi/RH antara 70 - 95 %

c. Jenis Tanah

1. Jenis tanah dominan : Jenis Andosol

4.1.3. Areal Hak Guna Usaha (HGU)

Areal hak guna usaha (HGU) pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun

Kayu Aro sudah bersertifikat HGU No. 2 tanggal 08 Mei 2002 yang mencakup

sebagai berikut :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

34

a. Luas lahan yang ditanami

1. Tanaman menghasilkan (RKAP 2016) :1.229,29Ha

2. Rencana Tanaman Ulang / Compacting :703,50 Ha

3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) I :360,48 Ha

4. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) II :182,86Ha

5. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) III :150,35Ha

6. Jumlah Areal Teh & Kopi :2.626,48Ha

b. Luas areal Afdeling

1. Luas areal Afd. A :274,87Ha

2. Luas areal Afd. B :280,12Ha

3. Luas areal Afd. C :308,72Ha

4. Luas areal Afd. D :390,40Ha

5. Luas areal Afd. E :330,70Ha

6. Luas areal Afd. F :357,83Ha

7. Luas areal Afd. G :370,48Ha

8. Luas areal Afd. H :313,36Ha

9. Jumlah ( Afd.A s.d H ) :2.626,48Ha

c. Luas lahan belum/tidak ditanami

1. Emplasment/Bangunan :104,37Ha

2. Jurang/Kuburan/Hutan :218,87Ha

3. Jalan/Jembatan :56,93Ha

4. Areal Bibitan :7,95Ha

5. Jumlah :388,12Ha

d. Luas HGU ( a + b ) :3.014,60Ha

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

35

4.1.4. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menuju Perusahaan Agribisnis yang tumbuh berkembang dengan

spirit kemitraan

b. Misi

1. Mengelola bisnis Kelapa Sawit, Teh dan HTI Karet secara

profesional untuk menghasilkan produk berkualitas yang

dikehendaki oleh Pasar.

2. Menumbuh kembangkan perusahaan dengan spirit kemitraan untuk

mencapai kinerja unggul.

3. Mengelola usaha dengan mempraktikkan teknologi ramah

Lingkungan dalam mewujudkan Triple Bottom Line Principle, yaitu

: Planet, People dan Profit.Memposisikan karyawan sebagai pilar

utama organisasi dan mitra usaha serta stakeholders lainnya sebagai

pendukung dalam menciptakan nilai perusahaan.

4.2. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Kebun Kayu Aro

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

36

4.3.Uraian Tugas

Adapun uraian tugas unit kerja yang terdapat pada struktur organisasi PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro sebagai berikut :

1. Manajer

Manager adalah pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab atas

kegiatan di perkebunan Kayu Aro kepada Direksi PT. Perkebunan Nusantara VI.

2. Asisten Kepala

Asisten kepala bertugas mengkoordinir dari seluruh kegiatan bagian

tanaman dan yang bertanggung jawab kepada manager.Asisten kepala membawahi

4 asisten afdeling (afdeling merupakan pembagian wilayah kerja untuk

memudahkan pengawasan kerja). Dalam hal ini, bagian tanaman yang dimaksud

merupakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penanaman, pemeliharaan,

pemupukan dan pemanenan yang pada akhirnya akanmenghasilkan pucuk segar

daun teh yang akan diolah.

3. Asisten Afdeling

Asisten afdeling adalah asisten yang bertanggung jawab untuk sebuah

wilayah yang sudah ditentukan oleh perusahaan.Asisten afdeling bertugas untuk

mengkoordinir karyawan yang berada di areal (Afdeling) yang menjadi

tanggungjawabnya.Kegiatan pengawasan berupa dari pemanenan, pemeliharaan,

hingga penanaman.

4. Kepala Pabrik

Kepala Pabrik adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang berada pada pabrik pengolahan teh. Kegiatan yang berhubungan dalam

pengolahan teh di pabrik seperti seleksi daun teh, pengeringan, dan pengolahan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

37

akan diawasi oleh Kepala Pabrik. Kepala pabrik wajib melaporkan hasil produksi

dari pabrik ke kantor kebun.

5. Asisten Pengolahan

Asisten pengolahan adalah bawahan dari kepala pabrik yang menjadi

pengawas dalam kegiatan pengolahan daun teh basah menjadi dau teh kering berupa

seleksi, pengeringan dan pemotongan.

6. Asisten Teknik

Asisten teknik adalah asisten yang berurusan dengan segala jenis alat

produksi pada perkebunan seperti, alat panen, alat transportasi, alat pemeliharaan,

dan segala alat yang berada di pabrik pengolahan teh.

7. Asisten TUK

Asisten TUK adalah asisten tata usaha karyawan yang memiliki tugas dalam

segala administrasi yang berada di Kebun Kayu Aro seperti data produksi, data

karyawan, RKAP (Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan), dan arsip-arsip penting

yang ada di Kebun Teh Kayu Aro.

8. Asistem SDM/Umum

Asisten SDM/Umum adalah asisten yang bertanggunjawab terhadap

sumber daya manusia atau karyawan. Tugas dari asisten SDM/Umum adalah

mendata seluruh karyawan dari usia, pendidikan, kesehatan, dan keluhan para

karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

38

4.4. Teh

Teh merupakan salah satu komoditi agribisnis & agroindustri yang

mempunyai peran yang cukup pentingdalam kegiatan perekonomian di Indonesia.

Teh merupakan bahan minuman yang disukai sebagian besar masyarakat Indonesia

disamping kopi, susu dan minuman lainnya. Di bidang ekspor, teh (khususnya teh

kering) merupakan komoditi ekspor tradisional Indonesia yang cukup penting

sebagai penghasil devisa di luar minyak dan gas.Sebagai bahan minuman, teh

memiliki nilai lebih dibanding minuman lainnya.Harganya tidak begitu mahal, dan

dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar gizi dari Jepang dan China, ternyata

teh memiliki kekayaan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh manusia.

4.4.1. Fungsi dan Manfaat Teh

Beberapa komponen yang terkandung antara lain ; polyphenol (10 sd. 25%),

asam amino, peptida, tannic acid (9 sd. 20%), vitamin C (150 sd. 250 mg), vitamin

E dan K, kandungan lainnya adalah caffeine yang terkadang juga disebut theine.

Kandungan mineralnya adalah K, Mg, Fl, Zn, Se, Cu, Fe dan Ca.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inuba (1988) dan Oghuni (1996)

menyatakan bahwa sebagai minuman serbuk teh dapat meningkatkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Sistem pertahanan biologis tubuh misalnya, mereduksi alergi, mengaktivasi

sistem kekebalan, dan memperkaya sistem getah bening.

2. Meningkatkan sistem pencegahan penyakit, misalnya menurunkan tekanan

darah tinggi, diabetes (kencing gula), pencegahan terbentuknya tumor,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

39

menghambat dan menyembuhkan penyakit kanker dan mencegah kelainan

metabolisme bawaan.

3. Mengendalikan kadar kolesterol dan lipida darah, mengaktifkan sistem

syaraf yang lemah, untuk penyakit parkinson.

4. Selain itu, dengan minum teh 4 sd. 5 kali sehari dengan kekentalan khusus,

katekin teh akan menjadi antioksidan kuat dalam menghambat proses

penuaan sel-sel tubuh.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Analisis Deskriptif

5.1.1.1. Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan

(kuesioner). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran

kuesioner kepada 87 orang responden karyawan bagian produksi pada PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro. Kuesioner berisikan deskripsi

responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden

dalam penelitian ini adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,

masa kerja. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang

disajikan dibawah ini:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 3

berikut:

Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan usia Sumber : Hasil penelitian, 2017 (Data diolah)

8%

17%

14%61%

35 – 40 Tahun

41 – 45 Tahun

46 – 50 Tahun

50 – 55 Tahun

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

41

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa Karakteristik Responden

berdasarkan usia terlihat bahwa responden dengan usia 35 – 40 tahun berjumlah 7

orang (8,04 %), usia 41 – 45 tahun berjumlah 15 orang (17,24 %), usia 46 – 50

tahun sebanyak 12 orang (13,79 %), usia 50 – 55 tahun berjumlah 53 orang

(60,91 %). Dari hasil tersebut terlihat bahwa responden yang berusia 50 – 55 tahun

merupakan umur yang paling dominan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro adalah

karyawan yang berada di usia yang tidak produktif.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin Sumber : Hasil penelitian, 2017 (Data diolah)

Berdasarkan Gambar 4 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan bahwa sebanyak 53 orang atau 60,91 % adalah karyawan laki – laki

dan 34 orang atau 39,08 % adalah karyawan perempuan. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun

61%

39%

Laki – laki

Perempuan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

42

Kayu Aro lebih banyak karyawan laki – laki dibandingkan karyawan perempuan.

Hal ini dikarenakan karyawan laki-laki lebih dihandalkan dalam hal tenaganya,

misalnya dalam kegiatan panen menggungkan mesin, pengangkutan hasil panen,

menyeleksi hasil panen daun Teh dan lain sebagainya yang lebih pada pemanfaatan

tenaganya. Sedangkan karyawan perempuan secara umum bertugas di Kantor

Kebun atau Kantor Afdeling dan ada juga yang melakukan panen seperti memetik

daun Teh, dan menyeleksi hasil panen.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada

Gambar 5 berikut:

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir Sumber : Hasil penelitian, 2017 (Data diolah)

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada Gambar 5

terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 32 orang

(36,78 %), SMP berjumlah 27 orang (31,03 %), SMA berjumlah 20 orang

(22,98 %), dan tingkat pendidikan Sarjana berjumlah 8 orang (9,19 %). Dari data

tersebut terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang paling dominan

adalah SD karena posisi ini diisi oleh karyawan Produksi bagian panen, bagian

37%

31%

23%

9%

SD

SMP

SMA

Sarjana

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

43

seleksi daun Teh, bagian Pengangkutan hasil panen.Untuk posisi karyawan bagian

administrasi diisi oleh karyawan yang berpendidikan SMP dan SMA.Sedang

Karyawan Pimpinan yaitu Asisten dan Manajer diisi oleh karyawan yang

berpendidikan Sarjana.

5.1.1.2. Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi

jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini

dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel Penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) (X) yang terdiri dari 4 pernyataan, dan Kinerja

karyawan (Y) yang terdiri dari 3 dimensi yaitu Kuantitas Kerja dengan 5

pernyataan, Kualitias Kerja dengan 4 pernyataan, dan Ketepatan Waktu dengan 3

pernyataan. Pada tabel 6.1dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang

variabel Penerapan SOP.

Tabel 5. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Penerapan SOP (X)

Item SS S R TS STS Total

% % % % % %

SOP dapat menyesuaikan pekerjaan yang saya lakukan.

31,03 32,18 26,43 3,44 6,89 100

Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan.

26,43 29,88 27,58 14,94 1,14 100

Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja sesuai dengan SOP.

24,13 31,03 33,33 8,04 3,44 100

Saya mampu bekerja sesuai proses kerja dengan adanya SOP.

26,43 31,03 28,73 10,34 3,44 100

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

44

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa :

1. Untuk pernyataan 1 (SOP dapat menyesuaikan pekerjaan yang saya lakukan)

27 responden (31,03%) menjawab sangat setuju, 28 responden (32,18%)

menjawab setuju, 23 responden (26,43%) menjawab ragu-ragu, 3 responden

(3,44%) menjawab tidak setuju, dan 6 responden (6,89%) menjawab sangat

tidak setuju. Ini menunjukankaryawan setuju bahwaSOP dapat menyesuaikan

pekerjaan yang dilakukan.

2. Untuk pernyataan 2 (Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan standar

perusahaan)23 responden (26,43 %) menjawab sangat setuju, 26 responden

(29,88 %) menjawab setuju, 24 responden (27,58 %) menjawab ragu-ragu, 13

responden (14,94 %) menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,14 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa karyawan setuju dan

melakukan pekerjaan sesuai denan standar perusahaan.

3. Untuk pernyataan 3 (Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja sesuai

dengan SOP)23 responden (26,43 %) menjawab sangat setuju, 27 responden

(31,03 %) menjawab setuju, 29 responden (33,33 %) menjawab ragu-ragu, 7

responden (8,04 %) menjawab tidak setuju, dan 3 responden (3,44 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa karyawan ragu-ragu

dengan pernyataan jarang melakukan kesalahan selama bekerja sesuai dengan

SOP.

4. Untuk pernyataan 4 (Saya mampu bekerja sesuai proses kerja dengan adanya

SOP)23 responden (26,43 %) menjawab sangat setuju, 27 responden (31,03 %)

menjawab setuju, 25 responden (28,73 %) menjawab ragu-ragu, 9 responden

(10,34 %) menjawab tidak setuju, dan 3 responden (3,44 %) menjawab sangat

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

45

tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa karyawan setuju dan mampu bekerja

sesuai prosedur kerja dengan adanya SOP.

Tabel 6. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kuantitas Kerja (Y1)

Item SS S R TS STS Total

% % % % % %

Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan

27,59 33,33 28,74 4,59 5,74 100

Saya mampu mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi.

27,59 28,74 26,44 16,09 1,14 100

Saya siap melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang melebihi porsi kerja saya.

24,14 31,03 32,18 9,19 3,44 100

Saya mampu mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

26,44 31,03 31,03 8,04 3,44 100

Saya mampu melakukan perkerjaan sesuai target yang ditetapkan perusahaan.

29,89 31,03 27,59 5,74 5.74 100

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa :

1. Untuk pernyataan 5 (Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu

bersamaan) 24 responden (27,59 %) menjawab sangat setuju, 29 responden

(33,33 %) menjawab setuju, 25 responden (28,74 %) menjawab ragu-ragu, 4

responden (4,59%) menjawab tidak setuju, dan 5 responden (5,74 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan karyawan setuju bahwa mereka

mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan..

2. Untuk pernyataan 6 (Saya mampu mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi)

24 responden (27,59 %) menjawab sangat setuju, 25 responden (28,74 %)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

46

menjawab setuju, 23 responden (26,44 %) menjawab ragu-ragu, 14responden

(16,09 %) menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,14 %) menjawab sangat

tidak setuju. Ini menunjukan bahwa karyawan setuju dan mampu mengerjakan

tugas sesuai dengan instruksi.

3. Untuk pernyataan 7 (Saya siap melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang

melebihi porsi kerja saya) 21 responden (24,14 %) menjawab sangat setuju, 27

responden (31,03 %) menjawab setuju, 28 responden (32,18 %) menjawab

ragu-ragu, 8 responden (9,19 %) menjawab tidak setuju, dan 3 responden (3,44

%) menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa karyawan ragu-ragu

dalam melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang melebihi porsi kerjanya.

4. Untuk pernyataan 8 (Saya mampu mencapai target kerja yang telah ditetapkan

perusahaan) 23 responden (26,43 %) menjawab sangat setuju, 27 responden

(31,03 %) menjawab setuju, 27 responden (31,03 %) menjawab ragu-ragu, 7

responden (8,04 %) menjawab tidak setuju, dan 3 responden (3,44 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa karyawan mampu

mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

5. Untuk pernyataan 9(Saya mampu melakukan perkerjaan sesuai target yang

ditetapkan perusahaan) 26 responden (29,89 %) menjawab sangat setuju, 27

responden (31,03 %) menjawab setuju, 24 responden (27,59 %) menjawab

ragu-ragu, 5 responden (5,74 %) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Ini menunjukkan bahwa karyawan mampu melakukan pekerjaan sesuai target

yang ditetapkan perusahaan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

47

Tabel 7. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Kerja (Y2)

Item SS S R TS STS Total

% % % % % %

Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting.

29,89 29,89 22,99 14,94 2,29 100

Saya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh atasan saya.

22,99 28,74 33,33 13,79 1,14 100

Saya selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

25,29 31,03 31,03 9,19 3,44 100

Saya selalu memeriksa kembali pekerjaan saya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

28,74 31,03 29,89 4,59 5,74 100

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa :

1. Untuk pernyataan 10 (Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas

penting) 26 responden (29,89 %) menjawab sangat setuju, 26 responden (29,89

%) menjawab setuju, 20 responden (22,99 %) menjawab ragu-ragu, 13

responden (14,94 %) menjawab tidak setuju, dan 2 responden (2,29 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan karyawan dipercayai oleh

atasannya untuk melaksanakan tugas penting.

2. Untuk pernyataan 11 (Saya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh atasan

saya) 20 responden (22,99 %) menjawab sangat setuju, 25 responden (28,74

%) menjawab setuju, 29 responden (33,33 %) menjawab ragu-ragu, 12

responden (13,79 %) menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,14 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa karyawan menjaga

kepercayaan yang diberikan oleh atasannya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

48

3. Untuk pernyataan 12 (Saya selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan

untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja) 22 responden (25,29 %)

menjawab sangat setuju, 27 responden (31,03 %) menjawab setuju, 27

responden (31,03 %) menjawab ragu-ragu, 8 responden (9.19 %) menjawab

tidak setuju, dan 3 responden (3,44 %) menjawab sangat tidak setuju. Ini

menunjukkan bahwa karyawan selalu berhati-hati dalam melaksanakan

pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

4. Untuk pernyataan 13 (Saya selalu memeriksa kembali pekerjaan saya untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan) 25 responden (28,74 %) menjawab

sangat setuju, 27 responden (31,03 %) menjawab setuju, 26 responden (29,89

%) menjawab ragu-ragu, 4 responden (4,59 %) menjawab tidak setuju, dan 5

responden (5,74 %) menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa

karyawan selalu memeriksa kembali pekerjaannya untuk mendapatkan hasil

yang memuaskan.

Tabel 8. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Ketepatan Waktu (Y3)

Item SS S R TS STS Total

% % % % % %

Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat.

29,89 32,18 22,99 10,34 4,59 100

Saya mampu melaksanakan tugas lebih cepat dari target waktu.

24,14 31,03 33,33 8,04 3,44 100

Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda-nunda waktu.

24,14 28,74 33,33 12,64 1,14 100

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

49

1. Untuk pernyataan 14 (Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat) 26

responden (29,89 %) menjawab sangat setuju, 28 responden (32,18 %)

menjawab setuju, 20 responden (22,99 %) menjawab ragu-ragu, 9 responden

(10,34 %) menjawab tidak setuju, dan 4 responden (4,59 %) menjawab sangat

tidak setuju. Ini menunjukan karyawan melaksanakan pekerjaan dengan tidak

menunda-nunda waktu.

2. Untuk pernyataan 15 (Saya mampu melaksanakan tugas lebih cepat dari target

waktu) 21 responden (24,14 %) menjawab sangat setuju, 27 responden (31,03

%) menjawab setuju, 29 responden (33,33 %) menjawab ragu-ragu, 7

responden (8,04 %) menjawab tidak setuju, dan 3 responden (3,44 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa karyawan dominan ragu-

ragu dengan pernyataan mampu melaksanakan tugas lebih cepat dari target

waktu.

3. Untuk pernyataan 16 (Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda-

nunda waktu) 21 responden (24,14 %) menjawab sangat setuju, 25 responden

(38,74 %) menjawab setuju, 29 responden (33,33 %) menjawab ragu-ragu, 11

responden (12.64 %) menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,14 %)

menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa karyawan dominan

ragu-ragu dengan pernyataan melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda-

nunda waktu.

5.1.2. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk

mengetahui hubungan dan pengaruh variabel Penerapan Standar Operasional

Prosedur (X) terhadap variabel Kuantitas Kerja (Y1), Kualitas Kerja (Y2), dan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

50

Ketepatan Waktu (Y3) karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara

VI Unit Kebun Kayu Aro Jambi. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana sebagai

berikut :

5.1.2.1. Variabel Kuantitas Kerja (Y1)

1. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Kuantitas Kerja (Y1)

Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Kuantitas Kerja (Y1)

Model

b t hitung Sig.

Konstanta

Penerapan SOP

1,878

1,124

2,396

21,751

0,019

0,000

R Square 0,848

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2017

Berdasarkan Tabel 9 hasil analisis regresi linear sederhana maka didapat

persamaan sebagai berikut :

𝑌1 = 𝑎 + 𝑏𝑋

𝑌1 = 1,878 + 1,124𝑋

Keterangan :

Y1 = Variabel terikat (Kuantitas Kerja)

X = Variabel bebas (Standar Operasional Prosedur)

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta (a) = 1,878 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas

(Penerapan SOP) = 0 maka Kuantitas Kerja (Y1) akan sebesar 1,878.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

51

2. Koefisien regresi variabel Penerapan SOP (X) sebesar 1,124 menunjukkan

bahwa variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap kuantitas

kerja karyawan bagian produksi atau dengan kata lain jika variabel

Penerapan SOP (X) ditingkatkan maka kuantitas kerja karyawan bagian

produksi akan meningkat.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel Penerapan SOP (X) terhadap variabel Kuantitas Kerja (Y1).

Berdasarkan hasil pengujian identifikasi determinasi pada Tabel 9

menunjukkan bahwa R Square sebesar 0,848 atau 84,8 %, Kuantitas Kerja dapat

dijelaskan oleh Penerapan SOP. Sedangkan sisanya 15,2 % dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan

antara nilai dua nilai rata-rata dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua

sampel. Hipotesis dalam Uji t adalah :

H0 : Penerapan SOP (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kuantitas Kerja

(Y1).

H1 : Penerapan SOP (X) berpengaruh signifikan terhadap Kuantitas Kerja (Y1).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

52

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka α = 0,05. Kriteria

pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel atau jika nilai Sig. > 0,05.

H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel atau jika nilai Sig. < 0,05.

Melalui Tabel 9 hasil uji signifikan secara pasial dapat diambil kesimpulan

yaitu variabel Penerapan SOP (X) mempunyai nilai sebesar 0,000 dan lebih kecil

dari α = 0,05 dan thitung = 21,751 > ttabel = 1,992 maka H0 ditolak dan H1 diterima

yaitu variabel Penerapan SOP (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Kuantitas Kerja (Y1) pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro. Artinya jika Penerapan SOP ditingkatkan, maka kuantitas kerja

karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro pun meningkat.

5.1.2.2. Variabel Kualitas Kerja (Y2)

1. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Kualitas Kerja (Y2)

Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Kualitas Kerja (Y2)

Model

b t hitung Sig.

Konstanta

Penerapan SOP

1,593

0,887

2,724

23,027

0,008

0,000

R Square 0,862

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2017

Berdasarkan Tabel 10 hasil analisis regresi linear sederhana maka didapat

persamaan sebagai berikut :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

53

𝑌2 = 𝑎 + 𝑏𝑋

𝑌2 = 1,593 + 0,887𝑋

Keterangan :

Y2 = Variabel terikat (Kualitas Kerja)

X = Variabel bebas (Standar Operasional Prosedur)

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta (a) = 1,593 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas

(Penerapan SOP) = 0 maka Kualitas Kerja (Y2) akan sebesar 1,593.

2. Koefisien regresi variabel Penerapan SOP (X) sebesar 0,887 menunjukkan

bahwa variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap kualitas

kerja karyawan bagian produksi atau dengan kata lain jika variabel

Penerapan SOP (X) ditingkatkan maka kualitas kerja karyawan bagian

produksi akan meningkat.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel Penerapan SOP (X) terhadap variabel Kualitas Kerja (Y2).

Berdasarkan hasil pengujian identifikasi determinasi pada Tabel 10

menunjukkan bahwa R Square sebesar 0,862 atau 86,2 %, Kualitas Kerja dapat

dijelaskan oleh Penerapan SOP. Sedangkan sisanya 13,8 % dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

54

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan

antara nilai dua nilai rata-rata dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua

sampel. Hipotesis dalam Uji t adalah :

H0 : Penerapan SOP (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Kerja

(Y2).

H1 : Penerapan SOP (X) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Kerja (Y2).

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka α = 0,05. Kriteria

pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel atau jika nilai Sig. > 0,05.

H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel atau jika nilai Sig. < 0,05.

Melalui Tabel 10 hasil uji signifikan secara pasial dapat diambil kesimpulan

yaitu variabel Penerapan SOP (X) mempunyai nilai sebesar 0,000 dan lebih kecil

dari α = 0,05 dan thitung = 23,027 > ttabel = 1,992 maka H0 ditolak dan H1 diterima

yaitu variabel Penerapan SOP (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Kualitas Kerja (Y2) pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro. Artinya jika Penerapan SOP ditingkatkan, maka kualitas kerja

karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro pun meningkat.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

55

5.1.2.3. Variabel Ketepatan Waktu (Y3)

1. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Ketepatan Waktu (Y3)

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Ketepatan Waktu (Y3)

Model

b t hitung Sig.

Konstanta

Penerapan SOP

1,552

0,640

2,611

16,348

0,011

0,000

R Square 0,759

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2017

Berdasarkan Tabel 11 hasil analisis regresi linear sederhana maka didapat

persamaan sebagai berikut :

𝑌3 = 𝑎 + 𝑏𝑋

𝑌3 = 1,552 + 0,640𝑋

Keterangan :

Y3 = Variabel terikat (Ketepatan Waktu)

X = Variabel bebas (Standar Operasional Prosedur)

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta (a) = 1,552 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas

(Penerapan SOP) = 0 maka Ketepatan Waktu (Y3) akan sebesar 1,552.

2. Koefisien regresi variabel Penerapan SOP (X) sebesar 0,640 menunjukkan

bahwa variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap ketepatan

waktu kerja karyawan bagian produksi atau dengan kata lain jika variabel

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

56

Penerapan SOP (X) ditingkatkan maka ketepatan waktu kerja karyawan

bagian produksi akan meningkat.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel Penerapan SOP (X) terhadap variabel Ketepatana Waktu

(Y3).

Berdasarkan hasil pengujian identifikasi determinasi pada Tabel 11

menunjukkan bahwa R Square sebesar 0,759 atau 75,9 %, Ketepatan Waktu dapat

dijelaskan oleh Penerapan SOP. Sedangkan sisanya 24,1 % dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan

antara nilai dua nilai rata-rata dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua

sampel. Hipotesis dalam Uji t adalah :

H0 : Penerapan SOP (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Ketepatan Waktu

(Y3).

H1 : Penerapan SOP (X) berpengaruh signifikan terhadap Ketepatan Waktu (Y3).

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka α = 0,05. Kriteria

pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel atau jika nilai Sig. > 0,05.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

57

H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel atau jika nilai Sig. < 0,05.

Melalui Tabel 11 hasil uji signifikan secara pasial dapat diambil kesimpulan

yaitu variabel Penerapan SOP (X) mempunyai nilai sebesar 0,000 dan lebih kecil

dari α = 0,05 dan thitung = 16,348 > ttabel = 1,992 maka H0 ditolak dan H1 diterima

variabel Penerapan SOP (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Ketepatan Waktu (Y3) pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit

Kebun Kayu Aro. Artinya jika Penerapan SOP ditingkatkan, maka ketepatan waktu

karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu

Aro pun meningkat.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kuantitas Kerja (Y1)

Menurut Wungu dan Brotoharsojo (2003:56) bahwa kuantitas adalah segala

bentuk satuan ukuran yang terkait dengan jumlah hasil kerja dan dinyatakan dalam

ukuran angka atau yang dapat dipadankan dengan angka. kuantitas kerja dapat

dikatakan sebagai jumlah atau banyaknya pekerjeaan yang dilakukan oleh seorang

karyawan.

Berdasarkan hasil deskriptif dari jawaban responden menunjukkan bahwa

variabel Kuantitas Kerja (Y1) didominasi jawaban Setuju (S). Hal tersebut

dikarenakan karyawan bagian produksi mampu mengerjakan beberapa tugas dalam

waktu yang bersamaan dan mampu mengerjakan pekerajaannya sesuai dengan

instruksi atasan sehingga karyawan bagian produksi dapat mencapai target yang

telah ditentukan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada variabel Penerapan

SOP terhadap variabel Kuantitas Kerja diperoleh nilai positif sebesar 1,124. Artinya

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

58

antara variabel Penerapan SOP dan Kuantitas Kerja memilki hubungan positif

sehingga ketika penerapan SOP ditingkatkan 1 poin maka tingkat Kuantitas Kerja

juga akan meningkat sebesar 1,124 poin.

Pada Standar Operasional Prosedur (SOP) terdapat alur kerja yang berisi

sistem dan porsi pekerjaan yang merupakan kuantitas kerja karyawan. dari hasil

yang didapat maka karyawan yang dapat menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) akan memiliki kuantitas kerja yang baik.

Porsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan disusun oleh

perusahaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas perusahaan. Pada PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro kuantitas kerja karyawan bagia

produksi dapat dilihat dari target panen yang harus dicapai seorang karyawan dalam

waktu sehari. Rata-rata jumlah hasil panen daun teh basah yang bisa didapatkan

oleh karyawan bagian produksi adalah 50 Kg/hk. Jumlah panen tersebut harus

dipenuhi karena sudah disusun dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai

dengan kebutuhan sistem pengolahan pabrik teh.

Ketika kuantitas kerja karyawan sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur maka dapat dikatakan karyawan sanggup mengerjakan pekerjaan yang

bertujuan meningkatkan hasil produksi perusahaan.

5.2.2. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kualitas Kerja (Y2)

Kualitas Kerja merupakan salah satu dari dimensi yang dapat diukur dalam

Kinerja Karyawan. Menurut Matutina (2001), Kualitas Kerja adalah kualitas yang

mengacu pada kualitas sumberdaya manusia seperti pengetahuan, keterampilan,

dan kemampuan yang dimiliki seorang karyawan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

59

Berdasarkan analisis deskriptif dari jawaban responden menunjukkan

bahwa variabel Kualitas Kerja (Y2) didominasi jawaban Setuju (S). Hal tersebut

disebabkan oleh pernyataan-pernyataan yang disetujui oleh para karyawan bagian

produksi seperti selalu berhati-hati dalam mengerjakan tugas untuk meminimalisir

kesalahan dalam bekerja dan memeriksa kembali hasil pekerjaannya sehingga tetap

menjaga kepercayaan atasan.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada variabel Penerapan

SOP terhadap variabel Kualitas Kerja diperoleh nilai positif sebesar 0,887. Artinya

antara variabel Penerapan SOP dan Kualitas Kerja memilki hubungan positif

sehingga ketika penerapan SOP ditingkatkan 1 poin maka tingkat Kualitas Kerja

juga akan meningkat sebesar 0,887 poin.

Kualitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara

VI Unit Kebun Kayu Aro dapat diukur dengan sistem kerja yang disusun oleh

perusahaan. Pada Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah dijelaskan atau

ditentukan sistem kerja yang memiliki kualitas tinggi untuk meningkatkan

produktivitas perusahaan sehingga karyawan yang menerapkan Standar

Operasional Prosedur (SOP) tentu memiliki kualitas kerja yang tinggi.

Sesuai dengan definisi kualitas kerja, keterampilan dan kemampuan

karyawan dituntut harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Keterampilan karyawan dapat terbentuk dengan mengikuti Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan membuatnya sebagai pengalaman kerja karyawan tersebut.

Salah satu keterampilan karyawan yang sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP) adalah sistem panen yang dibagi menjadi dua jenis yaitu secara

manual dan mekanik. Panen secara manual adalah sistem panen yang menggunakan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

60

tangan untuk memetik dan juga menggunakan gunting yang dirancang khusus

untuk daun teh. Panen secara mekanik adalah sistem panen menggunakan mesin

pemotong daun teh yang sudah dirancang untuk mempermudah pekerjaan panen.

Dari dua jenis sistem panen tersebut dibutuhkan keterampilan karyawan untuk

memanen daun teh yang masih muda dan memiliki mutu daun teh yang tinggi.

Kemampuan karyawan dalam bekerja akan meningkat apabila karyawan

tersebut mengikuti tatanan pekerjaan yang ada di Standar Operasional Prosedur

(SOP) karena di dalam SOP dituntut ketelitian dan kerapihan pekerjaan seorang

karyawan bagian produksi. Karyawan yang memiliki kualitas kerja yang tinggi

sudah pasti meningkatkan produktivitas perusahaan.

5.2.3. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Ketepatan Waktu (Y3)

Ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu kerja yang dilakukan oleh

karyawan sesuai dengan waktu kerja yang di tetapkan oleh perusahaan. Waktu kerja

telah diatur dalam perusahaan dan terdapat dalam Standar Operasional Prosedur

(SOP).

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari jawaban responden terhadap

variabel Ketepatan Waktu (Y3) didominasi jawaban Setuju (S). Hal tersebut

dikarenakan karyawan bagian produksi setuju dengan pernyataan tentang ketepatan

waktu seperti menggunakan waktu dengan tepat dan efisien dan tidak menunda-

nunda waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang tujuannya meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada variabel Penerapan

SOP terhadap variabel Ketepatan Waktu diperoleh nilai positif sebesar 0,640.

Artinya antara variabel Penerapan SOP dan Ketepatan Waktu memilki hubungan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

61

positif sehingga ketika penerapan SOP ditingkatkan 1 poin maka tingkat Kualitas

Kerja juga akan meningkat sebesar 0,640 poin.

Standar Operasional Prosedur (SOP) menetapkan peraturan-peraturan

berupa susunan pekerjaan, jumlah pekerjaan, dan waktu pekerjaan. Pada

perkebunan teh, waktu panen sangat berpengaruh dengan kualitas atau mutu daun

teh yang dipanen. Pada PT. Perkebunana Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro waktu

kerja karyawan bagian produksi mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 16.00

WIB. Karyawan bagian panen memiliki target waktu panen dan pengumpulan di

pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB dikarenakan waktu tersebut adalah waktu untuk

proses pengolahan di pabrik teh.

Berdasarkan waktu tersebut karyawan panen dituntut untuk menyelesaikan

target panen dengan waktu yang sudah ditentukan dalam Standar Operasional

Prosedur (SOP) sehingga ketepatan waktu karyawan sangat diandalkan dalam

pekerjaan panen.

5.2.4. Pengaruh Penerapan SOP Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Perkerbunan

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro, didapat hasil berupa analisis deskriptif yang

didominasi oleh jawaban setuju (S). Dari hasil analisi regresi linear sederhana

didapat nilai positif.

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan sebuah

pedoman peraturan yang menentukan hasil pekerjaan karyawan yang bekerja di

sebuah perusahaan, oleh karena itu sesuai dengan hasil penelitian penerapan SOP

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan bagian produksi pada PT. Perkebunan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

62

Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro. Ketika Penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) ditingkatkan atau diterapkan oleh karyawan maka tingkat kinerja

karyawan juga akan meningkat.

Peningkatan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sangat

berdampak positif dengan meningkatnya kinerja karyawan bagian produksi PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro. Hasil dari peningkatan tersebut

jelas akan berpengaruh dari jumlah produksi dan produktivitas perusahaan, karena

salah satu faktor yang mempengaruhi produksi perusahaan adalah tenaga kerja atau

sumberdaya manusia yang diukur melalui kinerjanya.

Pengaruh penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja

karyawan dapat dilihat dari hasil penelitian yang meneliti pengaruh penerapan SOP

terhadap dimensi-dimensi dari kinerja karyawan yaitu kuantitas kerja, kualitas

kerja, dan ketepatan waktu. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat dirangkum

bahwa pengaruh penerapan SOP terhadap kinerja karyawan bernilai positif

sehingga dapat dikatakan ketika penerapan SOP ditingkatkan maka kinerja

karyawan (kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu) juga akan

meningkat.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, penulis menagmbil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap variabel

Kuantitas Kerja (Y1).

2. Variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap variabel Kualitas

Kerja (Y2).

3. Variabel Penerapan SOP (X) berpengaruh positif terhadap variabel

Ketepatan Waktu (Y3).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, Penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Variabel Penerapan SOP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan, kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan

waktu agar karyawan bagian produksi lebih memperhatikan dan

menjalankan pekerjaan sesuai SOP dengan baik agar pekerjaan lebih mudah

dikerjakan, kesalahan dapat diminimalisir, dan memberikan efisiensi waktu

sehingga pekerjaan dapat dikerjakan tepat waktu dan target perusahaan

dapat tercapai.

2. Pimpinan harus selalu memberikan arahan, bantuan serta motivasi bagi

karyawan bagian produksi dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

64

karyawan bagian produksi merasa bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan

penting dan dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang melalui

penelitian yang lebih mendalam dengan menambahkan variabel-variabel

lain untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal mengenai pengaruh

penerapan SOP terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT.

Perkebunan Nusantara VI Unit Kebun Kayu Aro, Kerinci, Jambi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Mun’in Ramadhan. 2015. Pengaruh Penerapan SOP (Standard Operating Procedure) dan Sistem Penghargaan (Reward System) Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian Distribusi PT Unirama Duta Niaga Surabaya, Surabaya : Jurnal Universitas Jember (UNEJ)

Angih Wanabakti P dan Nelman Dwihardo H. 2011. Pengaruh Pelatihan,Penerapan SOP, Reward System Lingkungan Kerja dan Peralatan terhadap Produktivitas Teknisi pada Bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar, Makassar : Jurnal Universitas Hasanuddin.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Budihardjo, M. 2014. Panduan Praktis Menyusun SOP, Edisi 1, Raih Asa Sukses, Jakarta.

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Cecilia Oktora M. 2016. Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) Dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm I Medan, Medan : Skripsi Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan. Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar. (2001). Ekonometrika Dasar. Erlangga Jakarta

Hartatik, Indah Puji. 2014. Praktis Mengembangkan SDM, Jogjakarta.

Irwansyah Putra. 2015. Pengaruh Penerapan Standard Operating Procedure Di Departemen Food And Beverage Service Grand Aston City Hall Medan Terhadap Kinerja Karyawan. Medan : Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja, Refika Aditama, Bandung.

Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Refika Aditama, Jakarta.

Mathis, Robert L dan Jhon H Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Buku II, Penerjemah : Jimmy Sadeli dan Bay Prawira Hie, Salemba Empat, Jakarta.

Matutina, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kedua, Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

66

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Penerbit GhalaiIndonesia, Bandung.

Nawawi, Hadari. 2000. Administrasi Personel Untuk Peningkatan Produktivitas

Kerja. Haji Intermedia, Jakarta.

Ratih Nugraheni, Apriatni EP, Agung Budiatmo. 2014. Pengaruh Standar Operasional Prosedur Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pramuniaga Pasaraya Sriratu Pemuda Semarang. Semarang : Jurnal Universitas Diponogoro.

Rivai, Veithzel. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,

PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP, Cetakan Pertama, Trans Idea Publishing, Yogyakarta.

Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Pustaka Setia,Bandung.

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, dan Lufti. 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, USU Press, Medan.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Manajemen, CV. Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wungu, Jiwo & Brotoharsojo, Hartanto. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan

dengan Merit System. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) TERHADAP KINERJA KARYAWA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA VI UNIT KEBUN KAYU ARO, KAB.

KERINCI, JAMBI.

Responden yang terhormat,

Saya Gilang Maulana Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan

Area program studi Agribisnis, mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk mengisi

kuesioner ini, yang saya butuhkan untuk membantu menyelesaikan penelitian

skripsi saya, atas waktu yang diluangkan saya ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ............................................................

Umur : ............................................................

Jenis kelamin : ............................................................

Jabatan : ............................................................

Pendidikan : ............................................................

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Saudara/i diharapkan menjawab pertanyaan tersebut dengan cara memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i. Adapun alternative pilihan jawaban yang disediakan sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Selamat Bekerja

A. Standar-standar Penerapan SOP

No PERNYATAAN JAWABAN

1 SOP dapat menyesuaikan pekerjaan yang saya lakukan. SS S R TS STS

2 Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan. SS S R TS STS

3 Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja sesuai dengan SOP. SS S R TS STS

4 Saya mampu bekerja sesuai proses kerja dengan adanya SOP. SS S R TS STS

B. Kuantitas Kerja

No PERNYATAAN JAWABAN

1 Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan SS S R TS STS

2 Saya mampu mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi. SS S R TS STS

3 Saya siap melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang melebihi porsi kerja saya. SS S R TS STS

4 Saya mampu mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan. SS S R TS STS

5 Saya mampu melakukan perkerjaan sesuai target yang ditetapkan perusahaan. SS S R TS STS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

C. Kualitas Kerja

No PERNYATAAN JAWABAN

1 Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting. SS S R TS STS

2 Saya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh atas saya. SS S R TS STS

3 Saya selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

SS S R TS STS

4 Saya selalu memeriksa kembali pekerjaan saya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

SS S R TS STS

D. Ketepatan Waktu

No PERNYATAAN JAWABAN

1 Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat. SS S R TS STS

2 Saya mampu melaksanakan tugas lebih cepat dari target waktu. SS S R TS STS

3 Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda-nunda waktu. SS S R TS STS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 2. TABULASI DATA PENELITIAN

No. Responden Y1 Y2 Y3 X

1 25 20 15 20

2 16 13 9 14

3 25 19 14 18

4 19 17 13 18

5 14 11 8 12

6 19 15 11 16

7 7 6 5 6

8 19 14 11 10

9 17 14 10 16

10 18 16 12 18

11 19 16 13 14

12 22 18 13 20

13 15 11 8 10

14 20 15 10 16

15 20 15 12 12

16 25 20 15 20

17 18 11 10 13

18 23 19 15 19

19 23 15 12 17

20 14 12 8 11

21 19 16 11 15

22 7 7 4 6

23 15 13 12 14

24 19 14 10 14

25 22 15 11 16

26 19 15 12 16

27 24 18 13 18

28 13 11 9 11

29 20 14 12 15

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Lanjutan

No. Responden Y1 Y2 Y3 X

30 16 16 12 15

31 25 20 15 20

32 15 14 9 14

33 24 18 14 20

34 20 19 12 16

35 14 11 9 11

36 19 15 12 15

37 8 6 5 5

38 18 12 9 15

39 17 15 11 14

40 19 18 12 15

41 20 16 11 15

42 22 19 14 18

43 14 10 8 12

44 18 15 11 17

45 20 13 11 15

46 25 20 15 20

47 17 13 10 13

48 24 19 13 19

49 22 17 14 17

50 13 11 9 11

51 18 15 12 15

52 7 6 5 6

53 19 14 7 14

54 17 14 12 14

55 20 16 14 16

56 21 16 11 16

57 22 18 15 18

58 14 11 7 11

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Lanjutan

No. Responden Y1 Y2 Y3 X

59 19 15 11 15

60 19 15 9 15

61 25 20 15 20

62 17 13 10 14

63 24 19 15 18

64 21 17 12 18

65 14 11 8 12

66 19 15 11 16

67 7 6 4 6

68 17 14 12 10

69 18 14 10 16

70 20 16 11 18

71 19 16 12 14

72 23 18 13 20

73 14 11 9 10

74 20 15 12 16

75 18 15 12 12

76 25 20 15 20

77 18 13 9 13

78 23 19 14 19

79 23 17 12 17

80 14 11 9 11

81 19 15 12 15

82 7 6 5 6

83 15 14 9 14

84 19 14 11 14

85 22 16 12 16

86 19 16 11 16

87 22 18 14 18

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 3. HASIL OLAHAN SPSS PENERAPAN SOP TERHADAP

KUANTITAS KERJA

Regression

Notes

Output Created 16-Sep-2017 16:35:50

Comments Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 87

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y1

/METHOD=ENTER X

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.828

Elapsed Time 00:00:00.767

Memory Required 1412 bytes

Additional Memory

Required for Residual

Plots

240 bytes

[DataSet0]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Penerapan SOPa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kuantitas Kerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .921a .848 .846 1.75113

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Kuantitas Kerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1450.754 1 1450.754 473.105 .000a

Residual 260.648 85 3.066 Total 1711.402 86

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Kuantitas Kerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.878 .784 2.396 .019

Penerapan SOP 1.124 .052 .921 21.751 .000

a. Dependent Variable: Kuantitas Kerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 4. HASIL OLAHAN SPSS PENERAPAN SOP TERHADAP

KUALITAS KERJA

Regression

Notes

Output Created 16-Sep-2017 16:36:26

Comments Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 87

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y2

/METHOD=ENTER X

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:01.953

Elapsed Time 00:00:00.815

Memory Required 1412 bytes

Additional Memory

Required for Residual

Plots

240 bytes

[DataSet0]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Penerapan SOPa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kualitas Kerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .928a .862 .860 1.30596

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Kualitas Kerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 904.363 1 904.363 530.253 .000a

Residual 144.970 85 1.706 Total 1049.333 86

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Kualitas Kerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.593 .585 2.724 .008

Penerapan SOP .887 .039 .928 23.027 .000

a. Dependent Variable: Kualitas Kerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 5. HASIL OLAHAN SPSS PENERAPAN SOP TERHADAP

KETEPATAN WAKTU

Regression

Notes

Output Created 16-Sep-2017 16:37:30

Comments Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 87

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y3

/METHOD=ENTER X

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:01.938

Elapsed Time 00:00:00.828

Memory Required 1412 bytes

Additional Memory

Required for Residual

Plots

240 bytes

[DataSet0]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Penerapan SOPa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Ketepatan Waktu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .871a .759 .756 1.32773

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Ketepatan Waktu

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 471.144 1 471.144 267.259 .000a

Residual 149.844 85 1.763 Total 620.989 86

a. Predictors: (Constant), Penerapan SOP b. Dependent Variable: Ketepatan Waktu

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.552 .595 2.611 .011

Penerapan

SOP .640 .039 .871 16.348 .000

a. Dependent Variable: Ketepatan Waktu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 6. HASIL OLAHAN SPSS UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.771 .967 17

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Inter-Item Correlation Matrix

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 skor_total

item_1 1.000 .660 1.000 .660 1.000 .402 .603 1.000 .402 .603 .660 .402 1.000 .603 .660 .402 .872

item_2 .660 1.000 .660 1.000 .660 .334 .464 .660 .334 .464 1.000 .334 .660 .464 1.000 .334 .793

item_3 1.000 .660 1.000 .660 1.000 .402 .603 1.000 .402 .603 .660 .402 1.000 .603 .660 .402 .872

item_4 .660 1.000 .660 1.000 .660 .334 .464 .660 .334 .464 1.000 .334 .660 .464 1.000 .334 .793

item_5 1.000 .660 1.000 .660 1.000 .402 .603 1.000 .402 .603 .660 .402 1.000 .603 .660 .402 .872

item_6 .402 .334 .402 .334 .402 1.000 .574 .402 1.000 .574 .334 1.000 .402 .574 .334 1.000 .695

item_7 .603 .464 .603 .464 .603 .574 1.000 .603 .574 1.000 .464 .574 .603 1.000 .464 .574 .805

item_8 1.000 .660 1.000 .660 1.000 .402 .603 1.000 .402 .603 .660 .402 1.000 .603 .660 .402 .872

item_9 .402 .334 .402 .334 .402 1.000 .574 .402 1.000 .574 .334 1.000 .402 .574 .334 1.000 .695

item_10 .603 .464 .603 .464 .603 .574 1.000 .603 .574 1.000 .464 .574 .603 1.000 .464 .574 .805

item_11 .660 1.000 .660 1.000 .660 .334 .464 .660 .334 .464 1.000 .334 .660 .464 1.000 .334 .793

item_12 .402 .334 .402 .334 .402 1.000 .574 .402 1.000 .574 .334 1.000 .402 .574 .334 1.000 .695

item_13 1.000 .660 1.000 .660 1.000 .402 .603 1.000 .402 .603 .660 .402 1.000 .603 .660 .402 .872

item_14 .603 .464 .603 .464 .603 .574 1.000 .603 .574 1.000 .464 .574 .603 1.000 .464 .574 .805

item_15 .660 1.000 .660 1.000 .660 .334 .464 .660 .334 .464 1.000 .334 .660 .464 1.000 .334 .793

item_16 .402 .334 .402 .334 .402 1.000 .574 .402 1.000 .574 .334 1.000 .402 .574 .334 1.000 .695

skor_tot

al .872 .793 .872 .793 .872 .695 .805 .872 .695 .805 .793 .695 .872 .805 .793 .695 1.000

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

item_1 113.47 734.124 .863 . .754

item_2 113.60 738.114 .778 . .756

item_3 113.47 734.124 .863 . .754

item_4 113.60 738.114 .778 . .756

item_5 113.47 734.124 .863 . .754

item_6 113.67 749.095 .676 . .760

item_7 113.40 733.686 .789 . .755

item_8 113.47 734.124 .863 . .754

item_9 113.67 749.095 .676 . .760

item_10 113.40 733.686 .789 . .755

item_11 113.60 738.114 .778 . .756

item_12 113.67 749.095 .676 . .760

item_13 113.47 734.124 .863 . .754

item_14 113.40 733.686 .789 . .755

item_15 113.60 738.114 .778 . .756

item_16 113.67 749.095 .676 . .760

skor_total 58.60 196.686 1.000 . .962

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI PENELITIAN

Proses panen daun teh dengan mesin

Proses seleksi daun teh saat di lapangan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Proses panen daun teh menggunakan tangan

Proses pengambilan kuesioner oleh karyawan bagian produksi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

Bersama Manajer Kebun Kayu Aro

Denah Afdeling Kebun Kayu Aro

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

LAMPIRAN 7. LOKASI PENELITIAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/10568/1/128220001 - Gilang... · operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi

UNIVERSITAS MEDAN AREA